pengaruh kualitas pengajaran guru pai terhadap prestasi...

96
PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI QUR’AN HADITS (Studi Kasus Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun Oleh: DEDEN RAHMAN BUDIMAN 106011000079 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2010 M

Upload: hoangdan

Post on 05-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BIDANG STUDI QUR’AN HADITS(Studi Kasus Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun Oleh:

DEDEN RAHMAN BUDIMAN

106011000079

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2010 M

Page 2: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BIDANG STUDI QUR’AN HADITS

(Studi Kasus Di Madrasah Aliyah Negeri I Garut)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

OlehDeden Rahman Budiman

106011000079

Dibawah Bimbingan

Abdul Ghofur, MANIP.19710709 199803 1001

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 3: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH

Skripsi berjudul “Pengaruh Kualitas Pengajaran Guru PAI Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Qur’an Hadits (Studi Kasus di MAN 1

Garut)” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah

pada tanggal 16 Desember 2010 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama

Islam.

Jakarta, 16 Desember 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi) Tanggal Tanda Tangan

Bahrissalim, M.Ag ..................... ..........................NIP:19680307 199803 1 002

Sekretaris(Sekretaris Jurusan/Prodi)Drs. Sapiuddin Shiddiq, MA. ..................... ..........................NIP: 19670328 200003 1 001

Penguji IMuhammad Zuhdi, M.Ed, Ph.D ..................... ..........................NIP:19720704 199703 1 002

Penguji IIDrs. Abdul Haris, M.Ag ..................... ..........................NIP: 19660901 199503 1 001

Mengetahui:Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA.NIP: 19571005 198703 1 003

Page 4: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah
Page 5: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

i

Page 6: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

ii

Page 7: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

iii

Page 8: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

iv

ABSTRAKSI

Deden Rahman Budiman (106011000079) “Pengaruh Kualitas PengajaranGuru PAI Terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Qur’an Hadits(Studi Kasus di Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut)”.

Dalam sebuah proses pendidikan, guru merupakan salah satu komponen yangsangat penting selain komponen yang lainnya, seperti tujuan, kurikulum, metode,sarana dan prasarana, lingkungan dan evaluasi. Guru juga berperan penting dalamkaitannya dengan kurikulum, karena gurulah yang secara langsung berhubungandengan murid. Pada dasarnya, fungsi dan peranan penting guru dalam prosesbelajar mengajar adalah sebagai director of learning (direktur belajar). Artinyasetiap guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswaagar mencapai keberhasilan belajar sebagaimana yang telah ditetapkan dalamproses belajar mengajar.

Guru sebagai pendidik formal di sekolah, memiliki peran yang sangat pentingdalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran di sekolah. Selain itu gurujuga memikul tugas dan tanggung jawab yang sangat berat, terutama guru agamadalam mengajar bidang studinya, karena guru agama dalam mengajar bukanhanya mengajar tetapi juga harus melaksanakan pendidikan dan pembinaan. Olehsebab itu guru dituntut mempersiapkan diri agar memiliki keterampilan dankualitas pengajaran yang baik.

Jika guru tidak memiliki keterampilan dan kualitas pengajaran yang baik,tidak mustahil seorang guru akan sulit dalam merealisasikan fungsi danperanannya dalam proses belajar mengajar. Dan hal ini juga bisa berpengaruhbesar pula terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu kualitas pengajaranyang baik salah satunya adalah ditunjukan dengan adanya prestasi belajar siswa.

Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan metode survey yaknimelihat dan meneliti serta mengamati segala bentuk pelaksanaan pembelajaran disekolah. Untuk mengetahui pengaruh antara kualitas pengajaran guru agamadengan prestasi belajar siswa, maka penulis menggunakan teknik analisisdeskriptif korelasi, yang bertujuan untuk mendeskripsikan data, analisa danmenginterpretasikan data yang diperoleh dari responden.

Setelah melakukan penelitian dan mengolah data, didapatkan hasilperhitungan rxy = 0,708 yang berada pada rentang 0,70-0,90 (pada tebelinterpretasi) yang menunjukan adanya korelasi positif antara variabel X (KualitasPengajaran Guru) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) yang kuat atau tinggi.Sedangkan rt masing-masing sebesar 0,361 dan 0,463 dengan demikian ternyatabahwa ro adalah lebih besar dari pada rt (0,708 > 0,361 < 0,463) baik dalam tarafsignifikansi 5% maupun 1%. Karena ro lebih besar maka hipotesa alternatif (Ha)diterima karena tidak teruji kebenarannya, sedangkan hipotesa Nihil (Ho) ditolak.

Sedangkan kontribusi kualitas pengajaran guru agama dalam meningkatkanprestasi belajar siswa sebesar 50,1264% dan sisanya 49,8736% lagi dipengaruhioleh faktor yang lain. Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa kualitaspengajaran seorang guru agama dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Page 9: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji serta syukur ke hadirat Ilahi Rabbi yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, khususnya penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH KUALITAS

PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BIDANG STUDI QUR’AN HADITS”.

Salawat dan salam selalu tercurah-limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

Manusia Suci dan Agung Sepanjang zaman beserta keluarganya yang suci dan

tersucikan, semoga kita mendapat syafaatnya di yaumil hisab, sebagai pecinta dan

pengikutnya.

Penulis sadar betul bahwa penulisan skripsi yang penulis lakukan bukanlah

apa-apa jika dibandingkan dengan karya-karya besar yang lebih dahulu ada,

walaupun begitu penulis menganggap penulisan skripsi ini menjadi proses bagi

penulis untuk menjadi manusia intelektual seutuhnya. Menjadi manusia yang

mampu mencerna dan memahami setiap kalimat bukan manusia yang pintar

membaca saja.

Tentunya dalam proses penulisan skripsi ini penulis tidak sendirian banyak

pihak yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan, kritik, saran,

masukan, arahan, bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi yang

penulis lakukan, maka izinkanlah penulis untuk mengucap rasa terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Prof. Dr.Dede Rosyada, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bahrissalim, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan

Sapiudin Shidiq, M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam.

Page 10: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

vi

4. Abdul Ghofur, MA selaku dosen pembimbing penulis yang tidak kenal

lelah untuk meluangkan waktu dan memberikan arahan, masukan dan

kritikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag selaku dosen penasehat akademik yang

telah memberikan motivasi yang begitu besar selama masa kuliah.

6. Para Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama kuliah di

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Pimpinan Perpustakaan Utama beserta staf-stafnya dan Pimpinan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan fasilitas untuk mencrari

referensi dalam penyusunan skripsi.

8. Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut, Waka Kurikulum, para dewan

guru, staf TU serta siswa/i Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut, yang telah

berpartisipasi dalam memberikan informasi dan data-data sehingga

terselesaikannya skripsi ini.

9. Sembah baktiku kepada Ayahanda tercinta Bapak Asep Syarifudin dan

Ibunda tercinta Bu Lilis atas kasih sayang, pengorbanan, dukungan moril

maupun materiil serta doa-doa yang telah diberikan kepada penulis

semoga skripsi yang penulis selesaikan menjadi sebuah kebanggaan.

10. Adik-adikku Ferdi Herdiana, Diaz Zaidan dan Intan Calya Aryanti, atas

doa-doanya untuk Aa, “ kutahu kalian dan kuyakin tak ada impian yang

sulit kalian raih ”..

11. Seluruh Keluarga Besar yang senantiasa memberikan dorongan moril

maupun materil serta memanjatkan do’a untuk kelancaran serta kegiatan

yang dilaksanakan.

Page 11: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

vii

12. Tak pernah terlupakan atas jasa-jasanya penulis haturkan kepada kakek

tercinta Harun Abdul Rahman (Alm) dan Dewi Rustini (Alm) yang selalu

memberikan kasih sayang yang tulus kepada penulis.

13. Teman-teman jadulku di Darul Arqam’06 (Shobir, Zam-zam, Iqbal dan

Fauzan Hamzah, Wildan Az) yang bahkan kubosan selalu melihat kalian

selama 10 tahun.. kalian tetap menjadi sahabat terbaikku..terima kasih

untuk kebersamaan yang tidak akan pernah terlupakan.

14. Teman-teman seperjuangan di kelas PAI B, Ansori, Naseh, Roni, Ghoni,

Azis, Ahmad, Arif, Yudi, Syaikhu, Ria, Ani, Dini, Ade Putri, Aisyah dan

semuanya yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu, tetapi tidak

mengurangi ta’zim saya.

15. Temen-temen IMM Cabang Ciputat Iqbal, Aos, Welly, Sarly, Rini tetaplah

berfastabiqul khairat dan tunjukan bahwa kita selalu jadi pemenang, IMM

Jaya.

16. IKADAM JABODETABEK, terima kasih telah menjadi tempatku berbagi

cerita tentang masa pesantren dulu.

17. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut

membantu penyusunan skripsi ini.

Akhirnya penulis serahkan semuanya kepada Allah Swt, semoga perhatian,

partisipasi dan motivasi dibalas oleh Allah Swt sebagai amal kebaikan. Harapan

penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada semua orang

khususnya kepada penulis.

Jakarta, 16 Desember 2010

Penulis

Deden Rahman Budiman

Page 12: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

viii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Ujian Munaqasyah………………………………….. i

Lembar Pengesahan Skripsi………………………………………………... ii

Lembar Pernyataan ………………………………………………………... iii

Abstraksi ……………………………………………………………............. iv

Kata Pengantar……………………………………………………………… v

Daftar Isi …………………………………………………………………….

Daftar Lampiran…………………………………………………………….

viii

x

Daftar Tabel ………………………………………………………………… xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………...

B. Identifikasi Masalah……………………………………….

C. Pembatasan Masalah………………………………………

D. Perumusan Masalah ……………………………………….

E. Tujuan Penelitian ………………………………………….

F. Manfaat Penelitian ………………………………………...

1

6

6

6

7

7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN

HIPOTESA

A. Kualitas Pengajaran Guru

1. Pengertian Kualitas Pengajaran Guru.………………….

2. Kedudukan dan Peran Guru Dalam Proses Pembelajaran.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pengajaran..

8

13

16

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar………………………………………..

2. Teori Belajar……………………………………………...

3. Prestasi Belajar…………………………………………...

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar……..

5. Indikator Prestasi Belajar………………………………...

19

21

22

25

28

C. Kerangka Berpikir...………………………………...............

D. Hipotesa……………………………………………….........

29

30

Page 13: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………

B. Metode Penelitian…………………………………………..

C. Populasi dan Sampel………………………………………..

D. Variabel Penelitian………………………………………….

E. Metode Pengumpulan Data…………………………………

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data………………………

G. Instrument Penelitian……………………………………….

32

32

33

33

34

35

39

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ……………………….

B. Deskripsi Data ……………………………………………...

C. Interpretasi Data ………………………………………........

41

46

64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………...

B. Saran ………………………………………………………..

67

68

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 70

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Angket Penelitian

Pedoman wawancara

Penilaian Kemampuan Guru

Tabel nilai koefisien korelasi “r” untuk berbagai df

Surat bimbingan skripsi

Surat izin riset ke sekolah

Surat Izin Penelitian

Surat Keterangan Penelitian

73

75

78

81

82

83

84

85

Page 15: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.

Tabel 2.

Tabel 3.

Tabel 4.

Tabel 5.

Tabel 6.

Tabel 7.

Tabel 8.

Tabel 9

Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12

Tabel 13

Tabel 14

Tabel 15

Tabel 16

Tabel 17

Tabel 18

Tabel 19

Tabel 20

Tabel 21

Tabel 22

Tabel 23

Tabel 24

Tabel 25

Tabel 26

Tabel 27

Tabel 28

Data jumlah siswa Kelas XI IPA

Skor item Alternatif Jawaban Responden

Kualifikasi Skor Angket

Interpretasi nilai “r”

Instrument Penelitian

Keadaan Gedung/Ruang MAN 1 Garut

Pimpinan Madrasah yang bertugas di MAN 1 Garut

Keadaan guru dan staf

Jumlah Peserta Didik Tahun Ajaran 2010-2011

Mengemukakan Tujuan Pengajaran

Memberikan Apersepsi

Memberikan Apersepsi

Memberikan Pre-test

Memberikan Pre-test

Menyampaikan Materi

Menyampaikan Materi

Penguasaan Materi

Kesesuaian Materi Dengan Pokok Bahasan

Kesesuaian Materi Dengan Tujuan Pengajaran

Metode Pengajaran yang di pakai

Metode Pengajaran yang di pakai

Penggunaan Media Pengajaran

Kemampuan melakukan feed back

Kemampuan melakukan feed back

Melakukan penilaian / evaluasi

Melakukan penilaian / evaluasi

Menarik Kesimpulan

Memberikan Motivasi

33

36

37

38

39

42

43

44

46

46

47

48

48

49

49

50

51

51

52

52

53

53

54

55

55

56

56

57

Page 16: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

xii

Tabel 29

Tabel 30

Tabel 31

Tabel 32

Gambaran materi untuk pertemuan akan datang

Hasil perhitungan variabel x (Kualitas Pengajaran)

Variabel y (Prestasi Belajar)

Nilai korelasi antara variabel x dan variabel y

58

59

60

61

Page 17: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini setiap negara berlomba untuk meningkatkan kualitas

pendidikannya, karena mereka menyadari bahwa pendidikan itu akan memberikan

dampak positif terhadap kemajuan dari bangsa negara tersebut. Sejarah juga

membuktikan keberhasilan pendidikan dalam suatu negara menyebabkan

keberhasilan dari negara tersebut, seperti halnya negara-negara yang sudah maju

sekarang.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.1

Pentingnya pendidikan ini juga telah disadari oleh masyarakat dan pemerintah

indonesia,seperti yang tertuang dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) disebutkan

bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan ayat (3)

menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu

sistem pendidikan nasional yang bertujuan meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

yang diatur dengan undang-undang.

1 UUSPN No. 20 tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat I

Page 18: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

2

Dalam pasal tersebut ditegaskan bahwa setiap warga negara berhak

mendapatkan pendidikan. Pada ayat ketiga ditegaskan pula bahwa pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang

bertujuan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Dalam perjalanannya aktifitas pendidikan yang diselenggarakan oleh

pemerintah dengan dasar amanat UUD 1945 selalu berkembang mengikuti

perkembangan zaman yang dipicu oleh kemajuan IPTEK. Hal ini tercermin dari

adanya perubahan kurikulum dimulai dari kurikulum tahun 1975 hingga sekarang

yaitu kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP) tahun 2006. Lahirnya KTSP

merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi kelemahan-kelemahan dalam

sistem pendidikan pada masa lalu sekaligus sebagai antisipasi untuk menjawab

tantangan kemajuan IPTEK yang sangat pesat dewasa ini.

Kegiatan belajar mengajar bertujuan mengembangkan potensi siswa secara

optimal, yang memungkinkan siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan

memiliki tanggung jawab sebagai pribadi dan anggota masyarakat. Dalam

mencapai tujuan tersebut banyak faktor yang harus dipenuhi dan diperhatikan oleh

guru. Salah satunya adalah interaksi antara guru dan muridnya sehingga mampu

mendorong, membangkitkan dan menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa

serta memberikan pengaruh yang baik pada prestasi belajarnya.

Banyak faktor yang mempengaruhi dan perlu dipertimbangkan dalam

melakukan kegiatan belajar mengajar sebagaimana diungkapkan Sardiman NK

dkk, yaitu sebagai berikut :

1. Tujuan yang ingin dicapai

2. Materi yang akan diajarkan

3. Sumber-sumber belajar

4. Keadaan siswa

5. Keadaan guru

6. Keadaan kelas, jumlah siswa dan waktu yang tersedia

7. Biaya, ketatausahaan dan manajemen.

Page 19: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

3

Salah satu yang paling menentukan dan dominan dari ke tujuh faktor di atas

adalah keadaan guru karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa

sebagian besar ditentukan peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompeten

akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih

mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang

optimal.

UU Nomor 14 tahun 2003 pasal 10 menjelaskan bahwa kompetensi guru

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan

kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

melatih, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan

pendidikan menengah.2

Guru itu harus mempunyai kemampuan dalam belajar, sebagaimana yang

dikatakan oleh Nana Sudjana bahwa:

”Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru adalah kemampuan

dalam merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan ini

membekali guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai

pengajar. Belajar dan mengajar terjadi pada saat berlangsung interaksi antara guru

dengan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Sebagai proses, belajar dan

mengajar memerlukan perencanaan yang seksama, yakni mengkoordinasikan

unsur-unsur tujuan, bahan pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat

bantu mengajar serta penilaian/ evaluasi”. 3

Melihat kutipan di atas, jelas bahwa proses belajar mengajar akan mencapai

hasil jika didukung oleh keseimbangan antara guru dan siswa. Artinya bahwa

guru harus memiliki kemampuan dasar dalam merencanakan dan melaksanakan

program tersebut dan sebaliknya bagi siswa harus dapat memanfaatkan situasi

belajarnya dengan sebaik-baiknya.

2 UUSPN No. 14 tahun 2005 Pasal 1 ayat 13 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung; Sinar Baru, 1989), h. 42

Page 20: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

4

Selaras dengan kutipan di atas dikatakan pula bahwa “salah satu lingkungan

belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah

kualitas pengajaran”.4 Dalam hal ini seorang guru dituntut menjadikan proses

belajar mengajar yang efektif dalam mengajar tujuan pengajaran yang telah

ditetapkan. Untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang efektif ini, menurut

Muh. Uzer Usman ada lima jenis variabel yang menentukan keberhasilan belajar

siswa yakni “Melibatkan siswa secara aktif, menarik minat, dan perhatian siswa,

membangkitkan motivasi siswa, prinsip individualitas, dan peragaan dalam

pengajaran”.5

Di dalam KTSP dikemukakan setiap jenjang pendidikan formal memiliki

beban pelajaran yang berbeda baik dalam jam pelajaran maupun dalam mata

pelajaran seperti jam pelajaran di tingkat SD juga materi pelajaran berbeda dengan

di tingkat SMP. Dengan kondisi seperti ini maka setiap guru harus menguasai

kemampuan pengajaran yang spesifik sesuai dengan tingkat pengajarannya di

kelas, misalnya keahlian yang dimiliki guru SD dengan SMP tidak dapat

disamakan walaupun mengajar pada mata pelajaran yang sejenis.

Standar lainnya dalam KTSP yaitu standar kelulusan yaitu program kegiatan

untuk siswa. Pemerintah mengharapkan setelah proses belajar berakhir siswa

memilki kompetensi-kompetensi yang dapat membekali dirinya untuk kehidupan

berikutnya. Sejauh ini pemerintah sudah berupaya pula untuk memberikan

dukungan terhadap siswa melalui berbagai program bantuan operasional sekolah

(BOS), beasiswa miskin, sekolah gratis, dan sebagainya. Apakah program tersebut

sudah mencapai tujuan, tentu juga masih merupakan harapan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

profesionalisme guru melalui berbagai cara seperti program sertifikasi, pelatihan-

pelatihan, seminar dan sebagainya. Apakah program tersebut dapat menunjukan

hasil, tentunya juga merupakan hal yang diharapkan.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa pemerintah sudah berupaya

meningkatkan profesionalisme guru juga dukungan sarana dan prasarana bagi

4 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses ..., h. 405 Muh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung; Remaja Rosda Karya, 1990), h.

16-26

Page 21: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

5

siswa. Walaupun upaya tersebut sudah dilaksanakan namun nampaknya masalah

pendidikan masih cukup banyak seperti halnya tingkat kelulusan sekolah masih

belum memuaskan, hasil belajar siswa rendah, motivasi belajar rendah, banyak

siswa yang drop out, kenakalan remaja meningkat dan sebagainya.

Kecenderungan-kecenderungan seperti ini tentunya menarik untuk selalu diteliti.

Mengingat masalah yang berkembang cukup banyak penulis tertarik untuk

meneliti satu bagian masalah, yaitu masalah yang berhubungan dengan

keprofesionalan guru dan prestasi belajar siswa. Jelas ini menjadi pertanyaan bagi

penulis mengingat pada satu sisi pemerintah sudah melakukan upaya

meningkatkan profesionalisme guru namun pada sisi lainnya prestasi belajar siswa

belum terdengar kabar yang menggembirakan.

Keadaan ini masih menjadi pertanyaan, apakah berlaku umum misalnya

semua sekolah menghadapi kondisi seperti itu atau hanya sebagian sekolah

tertentu. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh kondisi

profesionalisme guru kaitannya dengan pestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah

Negeri 1 Garut dalam mata pelajaran Qur’an Hadits. Madrasah Aliyah Negeri 1

Garut menjadi pilihan dengan alasan Madrasah Aliyah ini merupakan salah satu

lembaga pendidikan dilingkungan kementrian agama tidak tertutup dari

kemungkinan-kemungkinan adanya masalah pendidikan. Berdasarkan observasi

awal hasil wawancara dengan lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut

prestasi belajar siswa pada umumnya belum memuaskan. Oleh karena itu penulis

tertarik untuk menggali lebih jauh, mengenai prestasi belajar siswa khususnya

dalam mata pelajaran Qur’an Hadits dan kaitannya dengan kualitas pengajaran

dari tenaga pendidik mata pelajaran tersebut. Untuk itu penulis bermaksud

mengadakan penelitian ilmiah yang akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul :

“PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG

STUDI QUR’AN HADITS (Studi Kasus Di Madrasah Aliyah Negeri 1

Garut)”.

Page 22: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran yang disampaikan masih menggunakan metode lama

dan kurang variatif .

2. Ada sebagian guru yang tidak membekali dirinya dalam mengajar dengan

ilmu keguruan.

3. Rendahnya prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut.

4. Rendahnya potensi akademis siswa.

5. Kurangnya peran serta siswa dalam pembelajaran Qur’an Hadits.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini penulis memberikan batasan tentang ruang lingkup

pembatasan permasalahan, yaitu :

1. Kualitas pengajaran guru Qur’an Hadits yang mengajar kelas XI IPA di

Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut yang mengajar pada tahun 2010/2011.

2. Prestasi belajar siswa bidang studi Qur’an Hadits Madrasah Aliyah Negeri

1 Garut yang diambil dari nilai rapor semester satu tahun pelajaran

2010/2011.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana kualitas pengajaran Guru Agama Madrasah Aliyah Negeri 1

Garut pada mata pelajaran Qur’an Hadits?

2. Bagaimana Prestasi belajar siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut Kelas

XI IPA pada mata pelajaran Qur’an Hadits?

3. Apakah terdapat pengaruh antara kualitas pengajaran Guru pada mata

pelajaran Qur’an Hadits terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPA di

Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut?

Page 23: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

7

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kualitas pengajaran guru agama pada mata pelajaran

Qur’an Hadits di kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa bidang studi Qur’an Hadits di

kelas XI IPA semester satu Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas pengajaran guru agama

terhadap prestasi belajar siswa bidang studi Qur’an Hadits di kelas XI IPA

Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti, untuk dijadikan pra-syarat menyandang gelar sarjana S1 di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagai calon

pendidik agar dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan

dalam mengajarnya.

2. Bagi Guru, meningkatkan kualitas guru dalam mengajar guna mencapai

tujuan pengajaran yang optimal khususnya guru pada bidang studi Qur’an

Hadits.

3. Bagi Siswa, dapat meningkatkan aktivitas belajarnya dalam mata pelajaran

Qur’an Hadits dan mata pelajaran yang lain.

4. Bagi Sekolah, dapat memberikan masukan dan pertimbangan dalam

melakukan evaluasi kinerja guru dan siswa dan dapat menambah

Khazanah Ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut dan umumnya

dimana saja.

Page 24: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

8

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESA

A. Kualitas Pengajaran Guru

1. Pengertian Kualitas Pengajaran Guru

Istilah kualitas berasal dari bahasa Inggris (quality) dan sepadan dengan kata

“mutu” dalam bahasa Indonesia, merupakan istilah yang sangat familiar dalam

kehidupan sehari-hari. Secara umum kualitas dapat diartikan “mutu” yaitu

gambaran yang menjelaskan mengenai baik buruknya hasil yang dicapai para

siswa dalam proses pendidikan yang sedang dilaksanakan. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia disebutkan pula bahwa kualitas memiliki arti tingkat baik

buruknya suatu kadar, derajat, taraf, atau mutu di sesuatu.1

Sesuai dengan arti di atas secara substantif, menurut Sanusi Uwes mutu itu

mengandung dua hal, pertama sifat dan kedua taraf. Sifat adalah ”sesuatu yang

menerangkan keadaan benda, sedangkan taraf adalah sesuatu yang menunjukan

kedudukan dalam suatu skala”.2 Sedangkan secara umum mutu adalah ”gambaran

dan karakteristik yang menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukan

kemampuannya di dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau tersirat”.3

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar BahasaIndonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,2007) hal. 603

2 Sanusi uwes, Manajemen Pengembangan Mutu Dosen, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu,1999), Cet ke-1, h.27

3 Umaidi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, (Jakarta : Dirjen Depdiknas,2001), Cet ke-1, h.26

Page 25: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

9

Selaras dengan kutipan di atas Nurhasan juga berpendapat bahwa mutu dapat

diartikan kualitas, “suatu gambaran yang menjelaskan mengenai baik buruknya

hasil yang dicapai sesuatu atau seseorang dalam melakukan suatu proses”.4

Adapun definisi mutu menurut Armai Arif adalah “usaha yang dilakukan oleh

seseorang, lembaga (institusi) atau organisasi dalam upaya menyempurnakan

suatu produk, agar produk tersebut bernilai fungsional dan efisien”.5 Jadi mutu

merupakan orientasi utama dari suatu produk sejauhmana suatu produk memenuhi

kriteria, standard atau rujukan.

Dengan demikian dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

mutu/kualitas adalah tingkatan atau kadar sesuatu, baik berupa benda, manusia

atau yang lainnya. Sedangkan dilihat dari tingkatannya, ada kualitas nomor satu,

dua dan selanjutnya. Adapun dari sisi kadar, dapat dikatakan kualitas baik,

kualitas sedang, kualitas rendah dan sebagainya.

Sementara itu secara etimologi istilah pengajaran berakar dari kata “ajar”

dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, yang mengandung arti

petunjuk yang harus dikatakan kepada orang lain supaya diketahui(dituruti dan

sebagainya). Dalam bahasa arab diterjemahkan ”Ta’lim” yang berarti pengajaran

(proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan dan perihal mengajar,

melatih).6 Sedangkan pengertian pengajaran secara terminologis tidak dapat di

definisikan secara pasti karena memiliki keanekaragaman makna. Keberagaman

ini disebabkan karena para ahli memiliki sudut pandang yang berbeda-beda dalam

melihat pengajaran.

Pengajaran menurut Nana Sudjana adalah “suatu proses mengatur,

mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat

menumbuhkan dan mendorong siswa dalam melakukan proses belajar”.7

Menurut Alisuf Sabri pengajaran adalah ”pemberian pelajaran atau informasi

pengetahuan dari berbagai mata pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik,

4 Nurhasan, Konversi Nasional Pendidikan Indonesia: Kurikulum Untuk Abad Ke-21, (Jakarta: PT.Grasindo, 1994), h. 390.

5 Armai Arif, Reformulasi Pendidikan Islam, (Jakarta : CRSD PRESS, 2005), cet ke-1, h.226 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta : PT. Hidakarya Agung, 1990), h. 2787Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru

Algasindo,2000), h.29

Page 26: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

10

dengan tujuan agar peserta didik memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan

keterampilan”.8

Roestiyah NK mengemukakan empat definisi pengajaran, yaitu pertama,

pengajaran adalah transfer pengetahuan kepada siswa, kedua, pengajaran adalah

mengajar siswa-siswa bagaimana cara belajar, ketiga, pengajaran adalah

hubungan interaktif antara guru dan siswa, keempat, mengajar adalah interaksi

siswa dengan siswa dan konsultasi guru.9

Pengertian pertama menunjukan hubungan sepihak, dalam arti guru

memegang peran sentral dalam kegiatan pengajaran sementara murid dianggap

pasif dan hanya menerima tanpa komentar. Tujuan pengajaran hanya pada

penguasaan oleh siswa. Pengajaran ini bersifat teacher centered, karena gurulah

yang memegang peranan utama. Sering kali ilmu pengetahuan kebanyakan

diambil dari buku pelajaran yang tidak dihubungkan dengan realitas dalam

kehidupan sehari-hari. Ini merupakan model pengajaran tradisional yang sampai

kini masih dapat ditemukan pada sekolah-sekolah.

Definisi kedua menunjukan bahwa guru bukan sebagai satu-satunya sumber

belajar, ia hanya sebagai fasilitator yang memungkinkan terciptanya kondisi yang

kondusif untuk proses belajar mengajar. Dalam hal ini yang menjadi objek

pengajaran bukan siswa atau materi, tetapi suasana.

Definisi ketiga menunjukan adanya hubungan yang interaktif antara individu,

sementara tugas guru adalah menciptakan situasi agar tiap individu dapat ikut

aktif belajar. Sedangkan pada definisi keempat menunjukan bahwa dengan proses

interaksi, siswa memperoleh pengalaman dari teman-temannya sendiri, kemudian

pengalaman tersebut dikonsultasikan kepada guru.

Pengajaran juga bisa disebut dengan mengajar yaitu usaha untuk mencapai

tujuan berupa kemampuan tertentu, atau usaha untuk menciptakan situasi belajar

mengajar yang efektif sehingga siswa yang belajar memperoleh atau meningkat

kemampuannya.

8 Ali Sufsabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet ke-1, h 42.9 Roestiyah NK, Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem, (Jakarta : Bina Aksara, 1986),

Cet.ke-3, hal.41

Page 27: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

11

Tyson dan Caroll yang dikutip oleh Muhibbin Syah mengungkapkan bahwa

mengajar adalah ”sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara

siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan”.10

Dari berbagai pengertian pengajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan secara sengaja antara

guru dan siswa untuk mengelola lingkungan (situasi) agar memungkinkan anak

didik untuk belajar dan memberikan respon terhadap situasi tersebut. Definisi ini

juga menunjukan bahwa pengajaran tidak akan dapat terlaksana jika tidak

melibatkan komponen guru, siswa, materi ajar dan situasi yang mendukung.

Definisi guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang

pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Dan dalam istilah

bahasa Arab banyak kata yang mengacu kepada pengertian guru dan sangatlah

beragam mulai dari kata “Muallim” yang berarti orang yang mengetahui.11

Menurut Balnadi Sutadipura yang dikutip oleh Syafruddin Nurdin

mengungkapkan bahwa guru adalah ”orang yang layak digugu dan ditiru”.12

Digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan

diyakini kebenarannya oleh semua murid. Segala ilmu pengetahuan yang

datangnya dari sang guru dijadikan sebagai sebuah kebenaran yang tidak perlu

dibuktikan atau diteliti lagi. Seorang guru juga harus ditiru, artinya seorang guru

menjadi suri tauladan bagi semua muridnya. Mulai dari cara berfikir, cara bicara

dan cara berprilakunya sehari-hari.

Selanjutnya definisi guru yang dikemukakan oleh E Mulyasa, guru adalah

”pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik

dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar kualitas pribadi

tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin”.13

10 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT. RemajaRosda Karya, 2002), Cet. Ke-17, h.182

11 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid, Studi PemikiranTasawuf Imam Al-Ghazali, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001), cet ke-1, hal 41.

12 Syafruddin Nurdin, Guru Profesional Dan Implentasi Kurikulum, (Jakarta QuantumTeaching, 2005), Cet. Ke-1, h.7

13 E mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), Cet.ke-6,h.37.

Page 28: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

12

Ngalim Purwanto mengartikan bahwa guru adalah “Orang yang pernah

memberikan sesuatu ilmu atau kepandaian tertentu kepada seseorang atau

kelompok, misalnya guru silat, guru ngetik, guru tari dan lain-lain”.14

Merujuk kepada pengertian di atas maka guru adalah seseorang yang

pekerjaannya mengajar atau orang yang tugasnya mendidik dan memberikan ilmu

pengetahuan kepada anak didiknya. Guru merupakan sosok teladan dan salah satu

sumber pengetahuan bagi siswanya, sehingga sudah sewajarnya jika mereka

memilki kualitas yang tinggi. Dengan memilki kualitas kerja yang tinggi maka

diharapkan akan menghasilkan siswa yang memiliki prestasi yang tinggi pula.

Dikarenakan keberadaan seorang guru itu sangat penting dan utama, maka

mereka dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan kemajuan teknologi. Oleh

sebab itu, guru hendaknya selalu mampu meningkatkan dan memperluas

pengetahuan serta wawasan baik secara formal maupun non formal.

Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab

moril yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung

pada tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugasnya dengan baik maka akan

tampak perubahan yang berarti pada diri siswa, seperti sikap positif dalam

belajarnya dan prestasi belajar akan semakin meningkat. Bagi guru sendiri

keberhasilan akan mampu meningkatkan kepuasan kerja, rasa percaya diri dan

semangat kerja yang tinggi.

Dengan demikian pengertian kualitas pengajaran guru adalah tingkatan mutu

atau baik buruknya seorang pendidik dalam memberikan pendidikan dan

pengajaran kepada siswanya serta tingkatan atau baik buruknya seorang guru

dalam melakukan suatu proses interaksi antara guru dengan anak didiknya dalam

rangka mengelola situasi yang memungkinkan anak didik untuk melaksanakan

kegiatan belajar. Dan untuk mewujudkan itu semua diperlukan guru yang

berkualitas yang memiliki ciri dan karakteristik serta kemampuan yang

profesional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik.

14 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, (Bandung : Remaja Rosda Karya,2001), Cet. Ke-13, h.138

Page 29: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

13

2. Kedudukan dan Peran guru Dalam Proses Pembelajaran

Sejak dulu dan sampai sekarang guru menjadi anutan masyarakat. Guru tidak

hanya diperlukan oleh murid di ruang-ruang kelas, tetapi juga diperlukan oleh

masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang

dihadapi masyarakat. Tampaknya masyarakat mendudukan guru pada tempat yang

terhormat dalam kehidupan masyarakat, yakni di depan memberi suri tauladan, di

tengah-tengah membangun dan di belakang memberikan dorongan dan motivasi.

Ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.15

Dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat, maka di pundak guru

diberikan tugas yang berat. Namun lebih berat lagi mengemban tanggung jawab,

sebab tanggung jawab itu tidak hanya terbatas di lingkungan sekolah tetapi juga di

luar sekolah. Pembinaan yang harus diberikan guru tidak hanya secara kelompok

tetapi juga secara individual. Hal ini menuntut guru agar selalu memperhatikan

sikap, tingkah laku dan perbuatan anak didiknya tidak hanya di sekolah tetapi juga

di luar sekolah.

Ajaran agama islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu

pengetahuan (guru/ulama), sehingga mereka pantas untuk mencapai taraf

penghormatan dan kedudukan yang tinggi. Penghormatan dan kedudukan yang

tinggi ini amat logis diberikan kepadanya, karena dilihat dari jasanya yang

demikian besar dalam membimbing dan mengarahkan, membentuk akhlak dan

memberikan pengetahuan sehingga anak didik siap menghadapi hari depan

dengan penuh rasa percaya diri dan dapat melaksanakan fungsi kekhalifahan di

muka bumi ini.

Peranan guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal, Sardiman

AM menjelaskan bahwa ”peranan guru sebagai informator, organisator, motivator,

pengarah, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator, evaluator”.16

Sedangkan Piet A. Sahertian mengutip pendapat Watten B dalam menjelaskan

peranan guru sebagai “tokoh terhormat dalam masyarakat, penilai, seorang

sumber, pembantu, wasit, detektif, objek identifikasi, penyangga rasa takut, orang

15 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional…, h.7-816 Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003), Ed. 1, Cet. h.144-146

Page 30: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

14

yang menolong memahami diri, pemimpin kelompok, orang tua/wali, orang yang

membina dan member layanan, kawan sekerja dan pembawa rasa kasih sayang”.17

Peranan guru menurut Adams dan Decey dalam Basic Principles of Student

Teaching, yang dikutip oleh Moh. Uzer Usman dalam bukunya “Menjadi Guru

Profesional” antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing,

pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator dan

konselor.18

Yang akan penulis kemukakan di sini adalah peranan yang dianggap paling

dominan dan diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Guru Sebagai Demonstrator

Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecture, atau pengajar, guru

hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan

diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan

kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat

menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.19

2) Guru Sebagai Pengelola Kelas

Dalam peranannya sebagai pengelola kelas (learning manager), guru

hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan

aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Di antara kegiatan-

kegiatan pengelolaan proses belajar mengajar di dalam kelas, yang terpenting

ialah menciptakan kondisi dan situasi sebaik-baiknya, sehingga memungkinkan

para siswa belajar secara berdayaguna dan berhasilguna. Selain itu, kondisi dan

situasi tersebut perlu diciptakan sedemikian rupa agar proses komunikasi baik dua

arah maupun multiarah antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dapat

berjalan secara demokratis.20

3) Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman

yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat

17 Piet A. Sahertian, Profil Pendidik Profesional, (Yogyakarta : Andi Offset, 1994), h.1418 Moh Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional…, h.919 Moh Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional…, h.920 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru..., h.253

Page 31: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

15

komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan

demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang

bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses

pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Sedangkan sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber

belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar

mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah ataupun surat

kabar.21

4) Guru Sebagai Evaluator

Sebagai evaluator yakni guru sebagai penilai hasil belajar. Fungsi ini

menghendaki guru untuk senantiasa mengikuti perkembangan taraf kemajuan

prestasi belajar atau kinerja akademik siswa dalam setiap kurun waktu

pembelajaran.22 Guru hendaknya mampu dan terampil melaksanakan penilaian,

karena dengan penilaian guru dapat mengetahui prestasi yang di capai oleh siswa

setelah ia melaksanakan proses belajar.

Selain itu profesi guru juga memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh

dinas maupun di luar dinas dalam bentuk pengabdian. Tugas pokok seorang guru

adalah melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Moh. Uzer Usman

mengelompokan tugas guru ke dalam tiga jenis, yaitu : tugas profesi, tugas

kemanusiaan dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.23

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.

Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar

berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada

siswa.

Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan

dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia

21 Moh Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional…,h.1122 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru..., h.25323 Moh Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional…,h.6

Page 32: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

16

menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat

menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar.

Tugas guru dalam bidang masyarakat diharapkan dapat memberikan ilmu

pengetahuan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju

pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berdasarkan pancasila.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pengajaran Guru

Dalam suatu pengajaran banyak hal atau faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kualitas pengajaran seorang guru, karenanya untuk menjadikan

proses pengajaran yang dilakukan menjadi berkualitas seyogyanya harus

ditunjang dengan sebaik-baiknya dan selengkap-lengkapnya agar proses belajar-

mengajar menjadi lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan, adapun hal-hal

yang dapat menunjang proses pembelajaran tersebut diantaranya adalah :

1. Kemampuan Membuat Perencanaan Pembelajaran.

Sebelum membuat perencaaan belajar mengajar, guru terlebih dahulu harus

mengetahui arti dan tujuan perencanaan tersebut dan menguasai secara teoritis dan

praktis unsusr-unsur yang terdapat dalam perencanaan pengajaran. Kemampuan

dalam merencanakan program belajar mengajar merupakan muara dari segala

pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang

obyek belajar dan situasi pengajaran. Keterampilan dalam menyusun rencana

pengajaran ini adalah merencanakan pengelolaaan kegiatan belajar mengajar,

merencanakan pengorganisasian bahan pengajaran, merencanakan pegelolaan

kelas, merencanakan penggunaan alat dan metode pengajaran dan merencanakan

penilaian prestasi murid untuk kepentingan pengajaran.24

2. Kemampuan Dalam Menjelaskan

Yang dimaksudkan dengan keterampilan dalam menjelaskan dalam pengajaran

ialah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk

menunjukan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya sebab

dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.

24 Moh Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional…,h.121

Page 33: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

17

Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting dari

kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di dalam kelas.25

3. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran

Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu

untuk menciptakan proses pengajaran yang efektif dalam pencapaian tujuan

pengajaran. Peranan alat bantu memegang peranan yang sangat penting sebab

sebagai adanya alat peraga ini bahan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

Media atau alat pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang

timbulnya proses atau dialog mental pada diri siswa. Dengan kata lain, terjadi

komunikasi antara siswa dengan media atau secara tidak langsung tentunya antara

siswa dengan penyaur pesan (guru).26

4. Kemampuan Menggunakan Metode

Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Metode mengajar

merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam kegiatan

pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa diperlukan

adanya suatu metode atau cara mengajar yang efektif. Penggunaan metode

mengajar harus dapat menciptakan terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa

maupun antara siswa dengan guru sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan

secara maksimal.27

5. Kemampuan Mengelola Kelas.

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan

memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannnya bila terjadi

gangguan dalam proses belajar-mengajar. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan

untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya

proses belajar-mengajar. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika

25 Moh Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional…,h.8926 Sri Anitah W, Dkk, Strategi Pembelajaran di SD, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2008),

Cet.4, h.6.627 Sri Anitah W, Dkk, Strategi Pembelajaran di SD...,h.5.4

Page 34: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

18

guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya

dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran.28

6. Kemampuan Mengevaluasi

Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pengajaran perlu dilakukan

usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi. Evaluasi artinya penilaian terhadap

tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah

program. Tujuan evaluasi untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai

oleh siswa, untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam

kelompok kelasnya, untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam

belajar, untuk mengetahui hingga sejauhmana siswa telah mendayagunakan

kapasitasnya kognitifnya untuk keperluan belajar dan untuk mengetahui tingkat

daya guna dan hasil guna metoda mengajar yang telah digunakan guru dalam

proses belajar mengajar.29

Kualitas guru dalam mengajar pada hakekatnya merupakan hasil interaksi

dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor yang datangnya dari

dalam dan luar dirinya. Faktor yang datang dari dalam dirinya (faktor internal)

antara lain adalah faktor kesehatan, potensial, bakat, sikap dan kepribadian.

Sedangkan faktor yang berasal dari luar dirinya (faktor eksternal) antara lain

faktor kepemimpinan kepala sekolah, anak didik dan sarana.

Menurut kartini kartono terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi mutu

guru antara lain adalah ”faktor dari dalam diri sendiri yang meliputi kecerdasan,

keterampilan, dan kecakapan, bakat, kemampuan dan minat, motif, kepribadian

dan cita-cita. Dan faktor dari luar diri sendiri yang meliputi lingkungan dan sarana

prasarana”.30

Kedua faktor tersebut menunjukan bahwa guru sebagai ahli pendidikan dan

pengajaran harus mampu memiliki kesadaran, keinginan dan kemauan untuk

selalu meningkatkan kompetensinya, sehingga diharapkan guru menjadi lebih

kompeten dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Selain itu ditunjang

juga dengan upaya-upaya dari luar, seperti sarana dan prasarana serta kegiatan-

28 Moh Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional…,h.9729 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…, h. 14230 Kartini Kartono, Menyiapkan Dan Memandu Karier, (Jakarta : CV. Rajawali, 1985), h.23

Page 35: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

19

kegiatan pengembangan kompetensi guru dalam upaya untuk meningkatkan

profesionalisme guru dalam pengajaran (pendidikan dan pelatihan, seminar, dan

penataran-penataran).

Untuk meningkatkan kualitas guru perlu dipertimbangkan faktor yang

mempengaruhinya baik dari dalam maupun dari luar dirinya. Bagaimanapun

baiknya situasi dan kondisi yang tersedia serta pembinaan yang telah diupayakan

dengan baik oleh kepala sekolah, namun jika guru tersebut tidak memiliki

kemauan maka semuanya tidak akan berjalan dengan lancar. Dengan adanya

kemauan kecakapan serta keahlian yang dimiliki oleh seorang guru maka segala

kekurangan yang ada akan menjadi pendorong baginya untuk selalu berusaha

meningkatkan kemampuannya.

Dengan demikian faktor internal pada guru merupakan faktor yang utama dan

mendasar dalam meningkatkan kualitas mengajar guru, juga dalam menentukan

keberhasilan dan pencapaian tujuan pendidikan, karena guru merupakan ujung

tombak dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Namun faktor

eksternal juga merupakan penunjang bagi guru dalam meningkatkan kualitas

mengajarnya.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam menjalankan

fungsinya sebagai supervisor untuk meningkatkan kualitas mengajar guru

diantaranya adalah membina dalam program pengajaran, membina dalam

pengelolaan pengajaran, membina dalam menyusun evaluasi pengajaran, member

kesempatan kepada guru untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Dengan

meningkatknya kualitas mengajar guru maka diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami

oleh siswa. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil

Page 36: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

20

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Seringkali rumusan dan tafsiran tentang belajar berbeda satu sama lain.

Berikut uraian tentang belajar:

Belajar adalah perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf. Belajar adalah

proses pembentukan Stimulus Respon (S-R) atau hubungan-hubugan tertentu

dalam sistem urat syaraf sebagai hasil respon terhadap stimulus. Definisi lain,

belajar adalah penambahan pengetahuan. Selain itu belajar juga merupakan proses

perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan.31

Belajar adalah modifikasi dan memperteguh kelakuan melalui pengalaman.32

Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku

dalam diri seseorang. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas

daripada itu, yakni mengalami. Dapat dikatakan bahwa orang yang belajar tidak

sama keadaannya dengan sebelum ia melakukan perbuatan belajar itu.

Menurut Harold Spears belajar yaitu: “Learning is to observe, to read, to

imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.” Jadi belajar itu

terjadi melalui usaha mendengar, membaca, mengikuti petunjuk, mengamati,

memikirkan, menghayati, meniru, melatih dan mencoba sendiri.33

Hilgard mengatakan: “Learning is the process by which an activity originates

or is changed through training procedure (whether in the laboratory or in natural

environment) as distringuished from changes by factor not attributable to

training”. Belajar adalah proses mencari ilmu yang yang terjadi dalam diri

seseorang melalui latihan, pembelajaran dan sebagainya, sehingga terjadi

perubahan dalam diri.34

Gagne, dalam buku The Conditions of learning sebagaimana yang dikutip oleh

Ngalim Purwanto mengatakan bahwa “belajar terjadi apabila suatu situasi

31 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1995), Ed. 2, Cet. 1,h. 34

32Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Ed. 1, Cet. 5,h. 36

33M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan: Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet. 1, h. 54-55

34 Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003), Cet.4, h. 29

Page 37: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

21

stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa

sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke

waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.35

Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan

maupun sikap. Perubahan tingkah laku tersebut untuk memperoleh tujuan

pendidikan.

2. Teori Belajar

Proses tentang belajar sebagai proses psikologis, terjadi dalam diri seseorang

dank arena itu sukar diketahui dengan pasti bagaimana terjadinya. Karena prose

situ kompleks, maka timbulah beberapa teori tentang belajar, yaitu sebagai

berikut:

a. Teori Ilmu Jiwa Daya

Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari bermacam-macam daya. Masing-

masing daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fungsinya. Untuk

melatih suatu daya itu dapat dipergunakan berbagai cara atau bahan. Sebagai

contoh untuk melatih daya ingat dalam belajar misalnya dengan menghafal kata-

kata, angka atau istilah asing.36

b. Teori Ilmu Jiwa Gestalt

Menurut teori ini, kegiatan belajar bermula pada suatu pengamatan. Hal ini

berdasarkan pada kenyataan bahwa belajar itu pada pokoknya yang penting adalah

pada penyesuaian pertama, yakni mendapatkan respon yang tepat. Karena

penemuan respon yang tepat tergantung pada kesediaan diri si subyek belajar

dengan segala panca inderanya. Dalam kegiatan pengamatan keterlibatan semua

panca indera itu sangat diperlukan. Menurut teori ini memang mudah atau

sukarnya suatu pemecahan masalah itu tergantung pada pengamatan.

Dalam belajar, menurut teori Gestalt, yang terpenting adalah penyesuaian

pertama, yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat. Belajar yang

35 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Rosdakarya, 1990), Cet. 5, h. 8436 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar….,h.30

Page 38: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

22

terpenting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau

memperoleh insight. Belajar dengan pengertian lebih dipentingkan daripada hanya

memasukan sejumlah kesan.37

c. Teori Ilmu Jiwa Asosiasi

Dalam teori ini terdapat dua teori, yaitu teori konektionisme dan teori

conditioning. Menurut teori konektionisme, belajar merupakan pembentukan

hubungan antara stimulus dan respon, antara aksi dan reaksi. Sedang menurut

teori conditioning, belajar itu adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena

adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (response).

Yang terpenting dalam belajar menurut teori conditioning ialah adanya latihan-

latihan yang kontinu. Yang diutamakan dalam teori ini ialah hal belajar yang

terjadi secara otomatis.38

3. Prestasi Belajar

Kata ”prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu “Prestatie” yang kemudian

dalam bahasa indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil dari usaha.39Prestasi

belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni “Prestasi” dan

“Belajar”, mempunyai arti yang berbeda. Untuk memahami lebih jauh tentang

prestasi belajar, penulis menjabarkan makna dari kedua kata tersebut.

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik

secara individual atau kelompok. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata

prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan).40

Sedangkan Saiful Bahri Djamarah dalam bukunya Prestasi Belajar dan

Kompetensi Guru, yang mengutip dari Mas’ud Khasan Abdul Qahar, Bahwa

Prestasi adalah “apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja”, Dalam buku

yang sama Nasrun Harahap, berpendapat Bahwa Prestasi adalah “ Penilaian

37 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2008),h.1938 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan...,h.9139 Zaenal Arifin, Evaluasi Hasil Intruksional, Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung : Remaja

Rosda Karya, 1996), h.240 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), ed-III, cet-IV, h. 895.

Page 39: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

23

pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan

penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.41

Dari pengertian diatas dapat dimengerti bahwa Prestasi adalah Suatu kegiatan

seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan

hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.

Menurut Winkel prestasi belajar adalah “hasil suatu penilaian dibidang

pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam

bentuk nilai”.42 Nana Sudjana memberi pengertian tentang prestasi belajar sebagai

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.43Adapun pengertian prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah “Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru”.44

Dari pengertian hasil belajar yang sebagaimana telah diuraikan diatas, maka

dapat difahami bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang

dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan-kegiatan belajar yang optimal

berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berguna bagi perkembangan

diri selanjutnya, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian

nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah

menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini

dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.

Dengan adanya prestasi belajar, siswa-siswa akan mengetahui hal-hal yang

penting, yaitu siswa akan mengetahui kelemahan-kelemahannya dan juga

kekuatan-kekuatannya, dengan begitu ia pun dapat memikirkan apa yang dapat

harus dilakukannya untuk menghadapi kesulitan-kesulitan belajar sehingga ia

41 Saiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya : UsahaNasional, 1994), Cet ke 1, hal 20-21.

42 Ws, Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: PT Gramedia, 1989), h. 102.43 Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1992), cet.-IV, h. 22.44 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia..., hal 787.

Page 40: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

24

dapat memperbaikinya di waktu mendatang agar memperoleh prestasi belajar

yang lebih baik.45

Dalam proses penilaian hasil belajar, pengukuran mempunyai peranan yang

sangat penting, yakni untuk mendapatkan data dan informasi yang sesuai dengan

tujuan penilaian yang bersangkutan. Dengan demikian, pengukuran dengan

sifatnya yang lebih obyektif dapat mendukung obyektifitas suatu proses penilaian

hasil belajar.

Berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan belajar peserta

didik, tes prestasi belajar dapat digolongkan menjadi enam golongan sebagai

berikut:46

a. Tes seleksi, tes ini dilaksanakan dalam rangka menyeleksi siswa baru,

dimana hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang

tergolong baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes.

b. Tes awal, tes ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh

mana materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dikuasai oleh

peserta didik.

c. Tes akhir, tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

semua materi pelajaran dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik.

d. Tes diagnostik, yaitu tes yang dilaksanakan untuk melaksanakan secara

tepat jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata

pelajaran tertentu.

e. Tes formatif, adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui

sudah sejauh manakah peserta didik “sudah terbentuk” sesuai dengan

tujuan yang telah ditentukan

f. Tes sumatif, adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan

satuan program pengajaran selesai diberikan.

45 H.C. Witherington, Teknik-Teknik Belajar dan Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1986), Ed.3, h. 172

46 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2008), h. 68-72

Page 41: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

25

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Aktivitas belajar siswa tidak selamanya berlangsung wajar, kadang-kadang

berjalan dengan lancar dan kadang-kadang tidak, kadang cepat menangkap apa

yang dipelajari, kadang-kadang terasa sulit untuk dipahami. Dalam hal semangat

pun kadang-kadang tinggi dan kadang-kadang sulit untuk bisa berkonsentrasi

dalam belajar. Demikian kenyataannya yang sering kita jumpai pada setiap siswa

dalam kehidupannya sehari-hari didalam aktivitas belajar-mengajar.

Setiap siswa memang tidak ada yang sama, perbedaan individual inilah yang

menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan siswa, sehingga

menyebabkan perbedaan dalam prestasi belajar.

Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terdapat

sejumlah faktor yang saling mempengaruhi, tinggi rendahnya prestasi belajar

siswa tergantung pada faktor-faktor tersebut.

Prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:

a. Faktor Internal

1) Faktor Fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam

keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya,

semuanya akan membantu dalam proses dan prestasi belajar siswa. Siswa yang

kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya cenderung

cepat lelah dan capek, cepat mengantuk dan akhirnya tidak mudah dalam

menerima pelajaran.

Disamping kondisi diatas, merupakan hal yang penting juga memperhatikan

kondisi pancaindera. Dengan memahami kelbihan dan kelemahan pancaindera

dalam memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan mempermudah dalvm

memilih dan menetukan jenis rangsangan atau stimulus dalam proses belajar.47

2) Faktor Psikologis

Faktor kedua dari faktor intenal adalah faktor psikologis. Setiap siswa pada

dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, dan tentunya hal ini

47 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung PersadaPress, 2008), h. 24

Page 42: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

26

akan berpengaruh pada proses dan hasil belajar masing-masing siswa. Beberapa

faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian,

minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar.

Pertama, intelegensi, yaitu kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri

tehadap situasi baru, kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif dan

kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat. Menurut

Reber, intelegensi adalah kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau

menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang cepat.48 Sedangkan

menurut Wechler, intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman

kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berfikir secara baik, dan bergaul

dengan lingkungan Intelegensi merupakan suatu potensi, sehingga seseorang yang

memiliki intelegensi tinggi mempunyai peluang yang besar untuk memperoleh

prestasi belajar yang lebih baik.

Kedua, perhatian, yaitu keaktifan jiwa yang tertuju pada suatu obyek. Untuk

dapat menjamin prestasi belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada

obyek-obyek yang dapat menari perhatian siswa, bila tidak maka perhatian siswa

tidak akan terarah pada obyek yang sedang dipelajarinya.

Ketiga, minat dan bakat. Minat diartikan sebagai kecenderungan yang tetap

untuk memperhatikan kegiatan belajar. Menurut Muhibbin, minat adalah

“kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu”.49 Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa

dalam bidang-bidang studi tertentu, tidak adanya minat seorang anak terhadap

suatu pelajaran akan timbul kesulitan belajar. Belajar yang tidak ada minatnya

mungkin tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kebutuhanya, tidak

sesuai dengan kecakapan dan akan menimbulkan problema pada diri anak. Ada

tidaknya minat terhadap suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti

pelajaran, lengkap tidaknya catatan dan aktif tidaknya dalam proses pembelajaran.

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan terealisasi

menjadi kecakapan yang nyata setelah melalui proses belajar dan berlatih.

48 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…, h.133-134.49 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…, h.136

Page 43: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

27

Menurut Chaplin dan Reber, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.50 Dengan

demikian bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir.

Setiap individu mempunyai bakat yang berbeda-beda. Seseorang akan lebih

mudah mempelajari sesuatu yang sesuai dengan bakatnya. Apabila seseorang

harus mempelajari sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya, ia akan cepat

bosan, mudah putus asa dan tidak senang. Hal-hal tersebut akan tampak pada anak

suka mengganggu kelas, berbuat gaduh, tidak mau pelajaran sehingga nialinya

rendah.

Keempat, motif dan motivasi. Motif diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam setiap diri manusia pada

umumnya mempunyai dua macam motif, yaitu motif yang sudah ada dalam diri

seseorang yang sewaktu-waktu akan muncul tanpa ada pengaruh dari luar, disebut

intrinsic motive. Motif lainnya adalah motif yang datang dari luar, yakni karena

ada pengaruh situasi lingkungannya, motif ini disebut extrinsic motive. Motivasi

adalah seni mendorong siswa untuk terdorong melakukan kegiatan belajar

sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Kelima, kognitif dan daya nalar. Pembahasan mengenai ini meliputi tiga hal,

diantaranya, persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi adalah penginderaan

tehadap suatu kesan yang timbul dala lingkungannya. Mengingat adalah suatu

aktivitas kognitif, dimana orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari

masa yang lampau. Berpikir adalah proses dalam rangka menyesuaikan diri

dengan dunia nyata. Jadi yang membedakan satu siswa dengan siswa lainnya

adalah kadar kekuatan daya nalarnya.

b. Faktor Eksternal

1) Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan prestasi belajar siswa.

Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat berupa

lingkungan sosial. Lingkungan alam, misalnya keadaan suhu, kelembaban, dan

sebagainya. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi udara

50 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…, h135

Page 44: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

28

kurang tentunya akan berbeda belajar di pagi hari yang udaranya masih segar

dengan ruangan yang cukup mendukung.

Lingkungan sosial baik yang berwujud manusia maupun hal-hal lainnya, juga

dapat mempengaruhi proses dan prestasi belajar siswa. Hirik pikuk lingkungan

sosial seperti, suara mesin pabrik, lalu lintas, gemuruhnya pasar dan lain-lain juga

akan berpengaruh terhadap proses dan prestasi belajar siswa.

2) Faktor Instrumental

Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya

dirancang sesuai dengan prestasi belajar yang diharapkan. Faktor-faktor

instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan prasarana dan guru, yang

jelas sangat besar pengaruhya dalam proses dan prestasi belajar siswa.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa di sekolah

sifatnya relatif, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi karena prestasi

belajar siswa sangat berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya,

faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.

Kelemahan dari salah satu faktor, akan dapat mempengaruhi keberhasilan

seseorang dalam belajar. Dengan demikian, tinggi rendahnya prestasi belajar yang

dicapai siswa di sekolah di dukung oleh faktor internal dan eksternal seperti

tersebut diatas.

5. Indikator Prestasi Belajar Siswa

Menurut Bloom ada tiga indikator hasil belajar siswa, yaitu dimensi kognitif,

adalah kemampuan yang berhubungan dengan berfikir, mengetahui dan

memecahkan masalah seperti pengetahuan aplikatif, sintesis, analisis dan evaluasi.

Sedangkan dimensi afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan sikap,

nilai, minat dan apresiasi. Dan untuk dimensi psikomotorik adalah kemampuan

yang berhubungan dengan keterampilan motorik.51

Adapun pengungkapan indikator prestasi belajar seseorang biasanya terlihat

dari prilakunya. Baik perilaku dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan

berfikir dan keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau

perilaku seseorang merupakan hasil belajar atau cerminan dari prestasi belajarnya.

51 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran..., hal. 254-271.

Page 45: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

29

Biasanya prilaku yang terlihat dari seseorang yang memiliki prestasi belajar yang

baik adalah seperti selalu atensi dan perhatian terhadap pelajaran, disiplin,

mempunyai motivasi belajar yang tinggi, selalu menghargai guru dan teman-

temannya.

Indikator prestasi belajar yang dimaksud adalah tanda kesuksesan atau

keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk mengetahui sukses atau tidaknya siswa

dalam belajar maka seseorang guru perlu melakukan pengukuran atau penilaian.

Sebagaimana dijelaskan Suharsimi Arikunto dalam bukunya Dasar-dasar Evaluasi

Pendidikan menyebutkan : “ada 3 ranah yang perlu dilakukan dalam pengukuran

kegiatan evaluasi yaitu : Pertama, ranah kognitif (Dapat menjelaskan alasan

menggunakan prinsip dan generalisasi bagi situasi baru yang dihadapi), Kedua,

ranah apektif (Kemauan dalam menerapkan hasil pelajaran), Ketiga, ranah

psikomotorik (Melakukan latihan diri dalam memecahkan masalah berdasarkan

konsep bahan yang telah diperolehnya atau menggunakannya dalam praktek

kehidupan sehari-hari) ”52

C. Kerangka Berpikir

Dalam sebuah proses pendidikan, guru merupakan salah satu komponen yang

sangat penting selain komponen yang lainnnya, seperti tujuan, kurikulum, metode,

sarana dan prasarana, lingkungan dan evaluasi. Guru juga berperan penting dalam

kaitannya dengan kurikulum, karena gurulah yang secara langsung berhubungan

dengan murid. Pada dasarnya, fungsi dan peranan penting guru dalam proses

belajar mengajar adalah sebagai director of learning (direktur belajar). Artinya

setiap guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa

agar mencapai keberhasilan belajar sebagaimana yang telah ditetapkan dalam

proses belajar mengajar.53

Hasil akhir yang diharapkan dari proses pembelajaran adalah perubahan

perilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Tujuan pembelajaran ini tentunya harus berjalan secara

52 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006),h.114

53 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru…,h.252

Page 46: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

30

optimal, untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pendidik, salah

satunya adalah kualitas pengajaran seorang guru.

Guru sebagai pendidik formal di sekolah, memiliki peran yang sangat penting

dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran di sekolah. Selain itu guru

juga memikul tugas dan tanggung jawab yang sangat berat, terutama guru agama

dalam mengajar bidang studinya, karena guru agama dalam mengajar bukan

hanya mengajar tetapi juga harus melaksanakan pendidikan dan pembinaan. Oleh

sebab itu guru dituntut mempersiapkan diri agar memiliki keterampilan dan

kualitas pengajaran yang baik.

Jika guru tidak memiliki keterampilan dan kualitas pengajaran yang baik,

tidak mustahil seorang guru tidak akan mudah dalam merealisasikan fungsi dan

peranan guru dalam proses belajar mengajar. Dan hal ini juga bisa berpengaruh

besar pula terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu kualitas pengajaran

yang baik salah satunya adalah ditunjukan dengan adanya prestasi belajar siswa

yang baik pula.

Dengan demikian, tidak dapat disangkal lagi bahwa betapa pentingnya

kualitas pengajaran guru dalam proses pembelajaran, apalagi dalam rangka

meningkatkan prestasi belajar siswa keberadaan guru yang berkualitas pasti akan

sangat dibutuhkan oleh siswa.

D. Hipotesa

Hipotesa merupakan suatu pernyataan yang sangat penting kedudukannya

dalam penelitian. Dari arti katanya, hipotesis berasal dari dua penggalan kata

“hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Yang

kemudian hipotesis yang cara penulisannya yang ejaannya disesuaikan dengan

ejaan bahasa indonesia yaitu hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.54

Ada dua hipotesa yang digunakan dalam penelitian. Perama, hipotesa kerja

atau hipotesis alternative (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan

antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Kedua,

54 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Dalam Pendekatan Praktik, (Yogyakarta: RinekaCipta, 2006), Cet. Ke-8, hal. 71

Page 47: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

31

yaitu hipotesa Nol (Ho), hipotesa nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara

dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.55

Adapun hipotesis yang penulis ajukan adalah:

Ha : Adanya pengaruh antara kualitas mengajar guru Qur’an Hadits terhadap

prestasi belajar siswa.

Ho : Tidak adanya pengaruh antara kualitas mengajar guru Qur’an Hadits

terhadap prestasi belajar siswa.

55 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Dalam Pendekatan Praktik..., hal. 74

Page 48: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam usaha untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan

skripsi ini, penulis melakukan penelitian secara langsung di MAN 1 Garut yang

berlokasi di Jalan Jendral Ahmad Yani, Koropeak, Kecamatan Karangpawitan,

Kabupaten Garut.

Sedangkan waktu yang dilakukan dalam proses penelitian ini yaitu dari bulan

November-Desember 2010.

B. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey yaitu penelitian melihat

dan meneliti serta mengamati segala bentuk pembelajaran di sekolah. Sedangkan

untuk mengetahui tingkat kualitas pengajaran guru agama di dalam proses

pembelajaran, penulis menggunakan persepsi siswa sebagai tolak ukur dalam

melihat dan menilai kualitas pengajaran guru.

Selanjutnya untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan

mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam skripsi ini, penulis

menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif korelasi, didukung oleh

data yang diperoleh melalui penelitian lapangan (Field Research).

Page 49: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

33

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.1 Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut Tahun Ajaran

2010/2011 yang berjumlah 121 siswa, dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 1 Data Jumlah Siswa Kelas XI IPA

No Kelas XI IPA Jumlah Populasi

1 Kelas XI I (IPA) 40

2 Kelas XI II (IPA) 40

3 Kelas XI III (IPA) 41

Jumlah 121

Sumber: Data BK Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut Tahun Ajaran 2010/2011

Menurut Suharsimi, untuk menentukan sampel yang populasinya kurang dari

100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya menjadi penelitian

populasi. Tetapi, jika jumlah populasinya besar, dapat diambil antara 10 – 15%

atau 20 – 25% atau lebih.2 Populasi pada penelitian ini adalah 121 orang siswa,

atas dasar pertimbangan waktu, tenaga, dan dana, maka peneliti menetapkan

jumlah sampel 25% dari populasi, yaitu 0,25 x 121 = 30.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan objek

pengamatan penelitian. Variabel penelitian meliputi faktor-faktor yang berperan

dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Sesuai dengan permasalahan yang

sudah dirumuskan, maka variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent Variabel) adalah variabel yang

mempengaruhi terhadap suatu gejala yang disebut dengan variabel X.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah: Kualitas

Pengajaran Guru di MAN 1 Garut.

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2006), h. 129

2 SuharsimiArikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik..., h.134.

Page 50: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

34

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) adalah variabel yang dipengaruhi

oleh variabel bebas yang disebut dengan variabel Y. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel terikat (Y) adalah Prestasi belajar Siswa/i pada

bidang studi Qur’an Hadits yang diperoleh dari nilai rapor semester satu

kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut 2010/2011.

E. Metode Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi, metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.3 Untuk memperoleh data-data

yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan berbagai metode antara lain:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati

setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi

tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.4

Dalam hal ini penulis mengadakan pengamatan dengan seksama terhadap

pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru Qur’an Hadits di dalam kelas

ketika melaksanakan pembelajaran dan mengamati keadaan lingkungan sekolah

seperti, fasilitas, keadaan guru dan siswa, sarana dan prasarana, dan lain-lain.

2. Wawancara

Wawancara atau interview dapat diartikan sebagai teknik mengumpulkan data

dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan

dengan arah dan tujuan yang telah ditentukan.5 Wawancara dilakukan dalam

bentuk dialog langsung dengan Guru Qur’an Hadits Madrasah Aliyah Negeri 1

Garut kelas XI IPA untuk melengkapi data-data yang diperlukan dalam

penelitian.

3. Angket / Kuesioner

Angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada

seseorang (yang dalam hal ini disebut responden), dan cara menjawab dilakukan

3 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2007) Cet.-IX, h.100.4 WinaSanjaya, PenelitianTindakanKelas (Jakarta: Kencana: 2009), h. 86.

5 Anas Sudijono, PengantarEvaluasiPendidikan..., h. 82.

Page 51: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

35

dengan tertulis.6 Jadi metode angket dapat dikatakan sebagai suatu metode

pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan secara tertulis kepada

responden yang dikenai penelitian. Angket dalam penelitian ini adalah angket

tertutup yaitu berisi pertanyaan yang disertai jawaban-jawaban yang telah

tersedia dan harus dipilih oleh responden. Dalam penelitan ini data yang diambil

melalui angket adalah melalui seperangkat instrumen pertanyaan yang akan

diberikan kepada seluruh siswa yang menjadi sampel penelitian.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sumber data yang berupa data atau barang tertulis. Di

dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku-buku, dokumen nilai, peraturan-peraturan, notulen rapat,

catatan harian, dan sebagainya. Dalam penelitian ini metode dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data nilai raport semester satu siswa kelas XI

Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut Tahun Ajaran 2010/2011.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah terlebih dahulu melalui langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Editing. Yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh

responden. Tujuannya untuk merapihkan data agar bersih dan rapi

sehingga dapat mengadakan pengolahan lebih lanjut.

b. Skoring. Yaitu pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan yang

terdapat dalam angket, dengan memperhatikan jenis data yang ada,

sehingga tidak terjadi kesalahan terhadap butir pertanyaan yang tidak layak

diberi skor.

c. Tabulating. Bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap

item yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatlah tabel yang mempunyai

6 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian…, h. 101.

Page 52: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

36

kolom setiap bagian angket, sehingga terlihat jawaban yang satu dengan

yang lain.

2. Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah tahap analisis

data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tabel dan menggunakan teknik

deskriptif prosentase sebagai berikut:

P = f x 100% n

Keterangan:

P = Angka prosentase

F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasinya

N = Number of cases

Kemudian teknik analisa selanjutnya adalah dengan skoring untuk

menentukan skor masing-masing responden. Semua pertanyaan dan pernyataan

setiap itemnya dengan bobot nilai untuk setiap jawaban sebagai berikut:

Tabel 2

Skor Item Alternatif Jawaban Responden

Positif (+) Negatif (-)

Jawaban Skor Jawaban Skor

Selalu 4 Selalu 1

Kadang-kadang 3 Kadang-kadang 2

Pernah 2 Pernah 3

Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4

Page 53: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

37

Kemudian dengan melihat rata-rata skor jawaban siswa dengan klasifikasi

sebagai berikut:

Tabel 3

Klasifikasi Skor Angket

Klasifikasi Ket. Jumlah Skor Jawaban

25-50 Rendah

25-50 Sedang

76-100 Tinggi

Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah korelasi product moment,

secara operasional analisis data tersebut dilakukan melalui tahap:

a. Mencari angka korelasi dengan rumus

r x y = N xy – (x) (y)

[Nx2 – (x)2 ] [ Ny2 – (y)2]

Keterangan:

R x y : Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Number of cases

x y : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X : Jumlah seluruh skor X

y : Jumlah seluruh skor Y7

7 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo, 2006), h. 206

Page 54: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

38

Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product

moment.

a) Interprestasi kasar atau sederhana, yaitu denag dengan mencocokkan

hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment

seperti dibawah ini:

Tabel 4

Tabel Interpretasi Nilai “r”

“r” disini adalah tanda untuk rumus Product Moment”

Besarnya

“r” Product

Moment

Interpretasi

0,00-0,20 korelasi sangat lemah atau sangat rendah sehingga

korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi

antara variabel X dan Variabel Y)

0,20-0,40 terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40-0,70 terdapat korelasi yang sedang atau cukupan

0,70-0,90 terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,90-0,100 terdapat korelasi yang sangat tinggi atau sangat

kuat (sempurna)

b) Interpretasi menggunakan tabel nilai “r” product moment (rt),

dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degress of

freedom (df) yang rumusnya adalah:

Df = N – nr

Ket:

Df = degrees of freedom N = number of cases nr = banyaknya variabel yang dikoreasikan.

Page 55: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

39

Dengan diperolehnya df atau db maka dapat dicari besarnya “r” yang

tercantum dalam tabel nilai “r” product moment taraf signifikasi 5%. Jika ro sama

dengan atau lebih besar daripada rt maka Ha disetujui atau terbukti kebenarannya.

Jika sebaliknya maka Ho tidak disetujui atau tidak terbukti kebenarannya.8

Selanjutnya untuk mencari dan mengetahui seberapa besar kontribusi variabel

x terhadap variabel y, dipergunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

Keterangan:

KD= Koefisien Determination (kontribusi variabel x terhadap variabel y)

R = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

G. Instrument Penelitian

Kisi-kisi instrumen dalam penyusunan angket (daftar pertanyaan) tersebut

adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Instrumen Penelitian

Butir Soal

Variabel Dimensi Indikator Positif Negatif

Pendahuluan 1. Mendeskripsikantujuan pengajaran

2. Memberikan apersepsi

3. Memberikan pre-test

1

3

5

2

4

Kualitas

pengajaran

guru

Kegiatan inti 1. Menyampaikan materi

2. Penguasaan materi

3. Kesesuaian materi

dengan pokok bahasan

4. Kesesuaian materi

dengan tujuan

pengajaran

7

8

9

6

10

8 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan..., h. 193

Page 56: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

40

5. Metode pengajaran

yang di pakai

6. Penggunaan media

pengajaran

7. Kemampuan

melakukan feed back

11

13

14

12

15

Kegiatan akhir

(penutup)

1. Melakukan penilaian/

evaluasi

2. Menarik kesimpulan

3. Memberikan motivasi

4. Gambaran materi untuk

pertemuan akan datang

16

18

20

17

19

Page 57: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Lingkungan Madrasah

Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut terletak di Jalan Jendral Ahmad Yani,

Koropeak, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut. Lokasi ini di satu sisi

berada di lingkungan pesantren dan di sisi lain berada di lingkungan industri kulit.

2. Visi dan Misi

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat, era informasi, globalisasi yang

semakin merambah hampir semua aspek kehidupan berubah dan berkembangnya

kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu madrasah untuk

merespon tantangan sekaligus peluang itu. MAN 1 Garut memiliki pandangan

yang menggambarkan profil madrasah yang diinginkan di masa datang sebagai

berikut :

Visi

”Madrasah Berkualitas yang melahirkan lulusan yang Islami, mandiri, dan

kreatif.”

Misi

Mewujudkan insan bertaqwa, cerdas dan terampil melalui proses pendidikan

kreatif.

Page 58: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

42

Mewujudkan lingkungan madrasah yang Islami.

Mewujudkan madrasah yang berprestasi.

Mendorong peran masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Mewujudkan pelayanan pendidikan yang profesional.

3. Sarana dan Prasarana

a. Tanah dan Halaman

Tanah madrasah sepenuhnya berstatus hak milik. Luas areal seluruhnya

14557 m2. Penggunaan dan pemagaran tanah sebagai berikut :1. Penggunaan : Luasnya/M2

Bangunan Pekarangan Kebun Taman/Kolam Lapangan JumlahBelum

Pakai

4.529 1.120 105 400 6.154 8.403

2. Pemagaran : Panjang/M2

Tembok Besi BambuKawat

DuriJumlah Kurang Rencana

850 50 900

b. Gedung Madrasah

Bangunan madrasah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang kelas

untuk menunjang kegiatan pembelajaran memadai.

Tabel 6

Keadaan Gedung/Ruang MAN 1 Garut

Jumlah/Kondisi Jenis Ruang Jumlah/KondisiJenis Ruang

B RR RB Luas B RR RB Luas

1. R. Kepala Mdrs 1 80 15. R. Kesenian -

2. R. Guru MP 1 160 16. R. UKS/PMR 1 27

3. R. Tata Usaha 1 80 17. R. Pramuka 1 18

4. R. Guru BK 1 44 18.R.Tunggu/Tamu -

5.R.Belajar/Kelas 20 4 1869 19. Kantin/Koperasi 1 35

6. R. Perpustakaan - 20. Aula 1 220

Page 59: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

43

7. R. Lab. Kimia 2 125 21. Tempat Parkir 1 28

8. R. Lab. Bio./Fis. 1 100 22.RumahDinas/Mes 1 75

9. Unit Produksi 1 100 23. Gudang 1 33

10. Mesjid 1 108 24. Multi Media 1 100

11. Urinoir / WC 13 27 25. Pos Penjagaan 1 16

12. R. OSIS 1 6 26.Kantin Belakang 1 9

13. R. Keterampilan 4 600 27. R. Lab. Bahasa 1 100

14. L. Olah Raga 1 678

JUMLAH 4.629

Keterangan : B = Baik. RR= rusak ringan RB= Rusak Berat

4. Personil Madrasah

Keberadaan MAN I Garut bermula dari didirikannya Sekolah Persiapan Institut

Agama Islam Negeri ( SPIAIN ) pada tahun 1968 yang berlokasi di Jl. Ciledug

No. 101 Garut. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 17 tahun 1978

pada tahun 1978 SPIAIN Garut diubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri I Garut.

Pimpinan madrasah yang pernah bertugas di MAN 1 Garut sejak awal berdirinya

sebagai berikut :

Tabel 7

Pimpinan Madrasah yang pernah bertugas di MAN 1 Garut

NO NAMA PERIODE TUGAS

1 Drs. A. Masor Tahun 1978 s.d 1983

2 Drs. Apipudin Riayatsyah Tahun 1983 s.d 1986

3 D. Rijaludin Tahun 1986 s.d 1987

4 Drs. Tamjid Tahun 1987 s.d 1992

5 Drs. Ijom Suwarsono Tahun 1992 s.d 2000

6 Holil, S.Ag. Tahun 2000 s.d 2006

7 Drs. H. Abdul Fatah, MA Tahun 2006 s.d 2010

8 Drs. H. Hawasi, M.Pd.I Tahun 2010 - sekarang

Page 60: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

44

Jumlah seluruh personil madrasah sebanyak 74 orang, terdiri atas guru 53

orang, karyawan tata usaha 11 orang, laboran 5 orang, pesuruh 3 orang, penjaga

madrasah 1 orang, dan satpam 1 orang.

5. Keadaan Personil Madrasah

Tabel 8

Keadaan Guru dan Staff

NO NAMA JABATAN MAPEL STATUS1 Drs.H. HAWASI, M.Pd.I Kepala Fiqih PNS2 Drs.H.AMIR SYARIFUDDIN Guru Al Qur'an Hadits PNS3 Drs. TANTO JAUHARI Waka Sarana Sosiologi PNS4 NY. SUHADA, S.Pd Guru Bahasa Inggris PNS5 AI SUPIATI, S.Ag Koor BP/BK Bahasa Indonesia PNS6 Drs. AWIT SUMA H Waka Humas Matematika PNS7 Dra. HERA SRI MUDZAKKIR,M.Pd Waka Kesiswaan Matematika PNS8 Drs. UUS SUDIONO, M.MPd Kep Perpustakaan Sejarah PNS9 Dra. ANI RAHMATIYAH Kep Lab IPA Biologi PNS10 AA SUPRIHAT, S.Ag Pelk BP/BK SKI PNS11 A N A S, S.Ag Ket Unit Tabus Fiqih PNS12 Dra. EKA NURMAHERWATI,M.MPd Pelk BP/BK Bahasa Inggris PNS13 Dra. DEDEH WIDARSIH, S.Pd Pemb KIR Bahasa Indonesia PNS14 Drs. H. DADANG HERMAWAN,MPFis Pemb PMR Fisika PNS15 Drs. HENDI SUHENDI Kep Lab Bhs&MM Matematika PNS16 Dra. DEDE SUSANNA Pelk BP/BK Bahasa Indonesia PNS17 Drs. GAYADI ARYADI ZATI S. Ket Program Kimia PNS18 TATA SAPTA, S.Pd Pemb Paskibra Biologi PNS19 Drs. WAHYUDI Waka Kurikulum Bahasa Inggris PNS20 Drs. SUFYAN MUNAWAR D Kep Lab Agama Aqidah Akhlak PNS21 ARI WINARTI, S.Pd Pemb. OSIS Geografi PNS22 Drs. SARIP ASBULOH, M.Pmat Pemb Olah Raga Matematika PNS23 IDA HALIMAH, S.Pd Pemb. Pramuka Pi Kimia PNS24 SITI ROHMAH, S.Pd Pelk BP/BK Fisika PNS25 Drs.IHSAN ANWARI Pemb PKS Bahasa Inggris PNS26 ABDUL HAMID, S.Ag Pemb. Pramuka Pa Bahasa Arab PNS27 Dra. HJ. N. UCU TITIN S, S.Pd Pustakawan Siswa Ekonomi PNS28 NITI NIRMALA,S.Pd Pemb Seni Biologi PNS29 Dra. ENOK SOBIHAH Pelk BP/BK Sosiologi PNS30 DEWI MARDIANI, S.Ag, MA GURU Aqidah Akhlak PNS31 YATI ROHAYATI, S.Pd Guru Ket.Tata Busana PNS32 JAMI'AH, S.Pd Ket Unit Otomotif Ket.Otomotif PNS33 NANDANG SURYANA, S.Pd Ket Unit Elektro Ket.Elektro, TIK PNS34 DAIS HAMIDAH,S.Pd Guru Bahasa Arab PNS35 ASEP WAHYUDIN, S.Pd Koor Keterampilan Ket.Otomotif PNS36 GOZAIN MUDZAKIR,S.Ag, S.Pd Ket Program IPS Sosiologi PNS37 RENNI HADYANTI, S.Pd. Guru Ekonomi PNS38 AI NUR INTAN, S.Pd. Guru PKn PNS39 CECEP SA’BAN RUHIAT, S.Ag., MA Ket Prog. Agama Al Qur'an Hadist PNS40 TONI YADI MULYADI, S.Pd Guru Bhs Indonesia PNS41 MUMU SITI MUFLIHAH, S.Pd. Guru Ekonomi PNS42 ENJANG HASAN, S.Pd.I Pelk BP/BK Fikih PNS

Page 61: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

45

43 ENENG NENA HANDAYANI,S.Pd Guru Matematika PNS44 ANANG RUSTAMAN, S.Pd. Guru Penjas Orkes PNS45 JAJA SURYAMAN, S.Pd. Guru Penjas Orkes Honorer46 BAGUS MUHAJAR, BA Guru Bahasa Sunda Honorer47 DADANG HAMINDAR, S.Pd. Guru Penjas Orkes Honorer48 YENI NOOR AZIZAH , S.Ag. Guru Fikih Honorer49 RONI SUPRIATNA, S.Pd. Guru Seni Budaya Honorer50 LUKMANUL HIKMAT, ST Guru TIK Honorer51 NURYANTINI, S.Pd Guru Ket Tata Busana Honorer52 NURNAWATI, S.Pd Guru Bahasa Sunda Honorer53 TUTI HARYATI, S.Ag Guru Seni Budaya Honorer54 Hj. DJAMILAH HERYATI, S.Pd.I Kepala T U PNS55 MAMAT RACHMAT Tata Usaha PNS56 UTANG SUTISNA Tata Usaha PNS57 IDA ROSIDA Tata Usaha PNS58 ERNA SAMSIDAR Tata Usaha PNS59 DJUHANA Tata Usaha PNS60 N. HAJAR MARTINI Tata Usaha PNS61 RUTI RINAKANTI Tata Usaha PNS62 AHMAD JAELANI Tata Usaha PNS63 NUNANG JUHANA Laboran Elektro PNS64 U U D Laboran T. Busana PNS65 ARUNI KISMAN ARIF WIGUNA Laboran Otomotif PNS66 AI JUARIAH Tata Usaha Honorer67 WAWAN SUTARWAN Penjaga Madrasah Honorer68 ASEP SETIAWAN Tata Usaha Honorer69 NENDI RUKANDI Pesuruh Honorer70 NANA JUHANA Pesuruh Honorer71 MUFLIH MOH DARUS Laboran IPA Honorer72 RUDI Pesuruh Honorer73 KARNA Laboran Komputer Honorer74 NANA SURYAMAN Petugas Satpam Honorer

Dari sejumlah guru, 83% berstatus PNS, 17% Honorer, 15% berpendidikan

S2, 84% S1, 1% D3, dan 58% telah bersertifikat pendidik.

6. Keadaan Peserta Didik

Jumlah peserta didik pada Tahun Pelajaran 2010/2011 seluruhnya berjumlah

1018 siswa. Peserta didik di kelas X sebanyak 10 rombongan belajar. Peserta

didik di kelas XI pada program Keagamaan sebanyak 1 rombongan belajar,

program IPA sebanyak 3 rombel, dan program IPS 4 rombel. Peserta didik di

kelas XII pada program IPA sebanyak 3 rombel dan program IPS 5 rombongan

belajar.

Page 62: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

46

Tabel 9

Jumlah Peserta Didik MAN 1 Garut

Tahun Pelajaran 2010/2011

KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAHX 198 183 381

XI AGAMA 22 21 43XI IPA 43 78 121XI IPS 84 60 144XII IPA 29 90 119XII IPS 98 112 210

JUMLAH 474 544 1018

B. Deskripsi Data

Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Kualitas Pengajaran Guru

Untuk memperoleh data kualitas pengajaran guru, penulis membuat angket

yang terdiri dari 20 pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa yang berisi seputar

pengajaran guru di kelas.

Penelitian dilakukan pada sampel sebanyak 30 orang siswa yang terdiri dari

siswa kelas XI IPA MAN 1 Garut sebagai responden, dan dalam waktu 15 menit

responden dapat mengisi angket tersebut dengan baik. Mengingat tugas responden

hanya memberikan tanda check list ( √ ) pada salah satu jawaban “selalu”,

“sering”, “kadang-kadang”, dan “tidak pernah”.

Data-data tersebut diolah dalam bentuk tabel dan kemudian dianalisis sebagai

berikut:

Tabel 10

Mengemukakan Tujuan PengajaranNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

1 Sebelum memulai materi

pelajaran, guru agama

mengemukakan tujuan

pembelajaran yang ingin

dicapai.

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

19

8

3

0

64%

26%

10%

0%

Page 63: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

47

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai sebelum memulai materi pelajaran, guru

agama mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, didapatkan

sebanyak 19 siswa atau 64% menyatakan selalu, 8 siswa atau 26% menyatakan

kadang-kadang, sedangkan 3 siswa atau 10% menyatakan pernah jadi dapat

disimpulkan bahwa sebelum memulai materi pelajaran, guru agama

mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Dan hal ini sesuai dengan pengamatan langsung penulis di dalam kelas pada

guru qur’an hadits bahwa beliau mengemukakan tujuan pengajaran terlebih

dahulu sebelum memulai materi pelajaran supaya guru tersebut mempunyai target

terhadap kompetensi yang harus di tempuh oleh anak didiknya.

Tabel 11

Memberikan ApersepsiNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

2 Sebelum memulai pelajaran

guru agama tidak bertanya

tentang materi terdahulu

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

2

11

4

13

6%

37%

13%

44 %

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai sebelum memulai pelajaran guru agama tidak

bertanya tentang materi terdahulu, didapatkan sebanyak 2 siswa atau 6%

menyatakan selalu, 11 siswa atau 37% menyatakan kadang-kadang, sedangkan 4

siswa atau 13% menyatakan pernah dan 13 siswa atau 44% menyatakan tidak

pernah. jadi dapat disimpulkan bahwa guru agama bertanya tentang materi

terdahulu sebelum memulai pelajaran.

Page 64: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

48

Tabel 12

Memberikan ApersepsiNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

3 Sebelum memasuki materi

pelajaran guru agama

memberikan gambaran tentang

materi yang akan dibahas

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

24

2

3

1

80%

6%

10%

4%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai sebelum memasuki materi pelajaran guru

agama memberikan gambaran tentang materi yang akan dibahas, didapatkan

sebanyak 24 siswa atau 80% menyatakan selalu, 2 siswa atau 6% menyatakan

kadang-kadang, 3 siswa atau 10% menyatakan pernah, sedangkan 1 siswa atau 4%

menyatakan tidak pernah jadi dapat disimpulkan bahwa guru agama memberikan

gambaran tentang materi yang akan dibahas sebelum memasuki pelajaran.

Dan hal ini sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan guru Qur’an

Hadits yang menyatakan sangat penting dalam memberikan apersepsi, karena

dengan apersepsi ini siswa lebih mudah untuk berkonsentrasi pada materi yang

akan dibahas. Selain itu siswa juga bisa mengingat materi terdahulu yang telah

dibahas. (Cecep Sa’ban Ruhiat, Wawancara, Garut, 27 November 2010).

Tabel 13

Memberikan Pre-testNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

4 Guru agama tidak memberikan

pertanyaan tentang materi yang

akan diajarkan sebelum

memulai pelajaran selanjutnya

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

5

8

5

12

17%

26%

17%

40%

Jumlah 30 100%

Page 65: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

49

Dari fakta dilapangan mengenai guru agama tidak memberikan pertanyaan

tentang materi yang akan diajarkan sebelum memulai pelajaran selanjutnya,

didapatkan sebanyak 5 siswa atau 17% menyatakan selalu, 8 siswa atau 26%

menyatakan kadang-kadang, 5 siswa atau 17% menyatakan pernah, sedangkan 12

siswa atau 40% menyatakan tidak pernah, jadi guru agama memberikan

pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan sebelum memulai pelajaran

selanjutnya.

Tabel 14

Memberikan Pre-test

No Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

5 Pola interaksi yang menarik

dalam memberikan pertanyaan

memotivasi untuk mengetahui

materi yang selanjutnya

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

22

5

1

2

73%

17%

3%

7%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai pola interaksi yang menarik dalam

memberikan pertanyaan memotivasi untuk mengetahui materi yang selanjutnya,

didapatkan sebanyak 22 siswa atau 73% menyatakan selalu, 5 siswa atau 17%

menyatakan kadang-kadang, 1 siswa atau 3% menyatakan pernah, 2 siswa atau

7% menyatakan tidak pernah, jadi siswa mendominasi dengan jawaban selalu dan

dapat disimpulkan bahwa pola interaksi yang menarik dalam memberikan

pertanyaan memotivasi siswa untuk mengetahui materi yang selanjutnya.

Tabel 15

Menyampaikan Materi

No Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

6 Dalam menyampaikan materi

pelajaran guru agama

menggunakan bahasa yang

susah dimengerti

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

1

1

4

24

3%

3%

13%

80%

Jumlah 30 100%

Page 66: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

50

Dari fakta dilapangan mengenai dalam menyampaikan materi pelajaran guru

agama menggunakan bahasa yang susah dimengerti, didapatkan sebanyak 1 siswa

atau 3% menyatakan selalu, 1 siswa atau 3% menyatakan kadang-kadang, 4 siswa

atau 13% menyatakan pernah, sedangkan 24 siswa atau 80% menyatakan tidak

pernah jadi siswa mendominasi dengan jawaban tidak pernah, dapat disimpulkan

bahwa dalam menyampaikan materi pelajaran guru agama tidak pernah

menggunakan bahasa susah dimengerti.

Tabel 16

Menyampaikan MateriNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

7 Guru agama menyampaikan

materi pelajaran dengan jelas.

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

26

3

0

1

87%

10%

0%

3%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai guru agama menyampaikan materi pelajaran

dengan jelas, didapatkan sebanyak 26 siswa atau 100% menyatakan selalu, 3

siswa atau 10% menyatakan kadang-kadang, dan 1 siswa atau 3% menyatakan

tidak pernah, jadi dapat disimpulkan bahwa guru agama selalu menyampaikan

materi pelajaran dengan jelas.

Dan hal di atas sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh guru Qu’an Hadits

Kelas XI IPA MAN 1 Garut, beliau menyatakan menyatakan dalam mengajar

sesuai dengan kebutuhan siswa di kelas dan disesuaikan dengan RPP, sehingga

dalam menyampaikan materi pelajaran terarah sesuai dengan kebutuhan siswa

(Cecep Sa’ban Ruhiat, Wawancara, Garut, 27 November 2010).

Page 67: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

51

Tabel 17

Penguasaan Materi

No Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

8 Guru agama saya menguasai

materi pelajaran yang

disampaikan dengan baik.

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

30

0

0

0

100%

0%

0%

0%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai guru agama saya menguasai materi pelajaran

yang disampaikan dengan baik, didapatkan sebanyak 30 siswa atau 100%, jadi

dapat disimpulkan bahwa guru agama menguasai materi pelajaran yang

disampaikan dengan baik. Hal ini sesuai dengan pengamatan langsung yang

dilakukan penulis pada guru Qur’an Hadits bahwa beliau sangat menguasai bahan

materi yang akan di ajarkan dan dalam menyampaikan materinya sangat baik,

dapat dimengerti oleh murid.

Tabel 18

Kesesuaian Materi Dengan Pokok BahasanNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

9 Guru agama menyampaikan

materi pelajaran sesuai dengan

pokok bahasan yang ada.

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

25

4

1

0

83%

14%

3%

0%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai guru agama menyampaikan materi pelajaran

sesuai dengan pokok bahasan yang ada, didapatkan sebanyak 25 siswa atau 83%

menyatakan selalu, 4 siswa atau 10% menyatakan kadang-kadang, 2 siswa atau

7% menyatakan pernah, jadi dapat disimpulkan bahwa guru agama selalu

menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang ada. Dan hal

ini sesuai dengan pengamatan langsung penulis terhadap guru qur’an hadits

Page 68: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

52

bahwa dalam mengorganisasikan bahan pengajaran sesuai dengan pokok bahasan

yang sesuai dengan kurikulum di Madrasah Aliyah.

Tabel 19

Kesesuaian Materi Dengan Tujuan Pengajaran

No Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

10 Guru agama menyampaikan

materi pelajaran tidak sesuai

dengan tujuan pengajaran yang

telah ditetapkan.

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

0

0

3

27

0%

0%

10%

90%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai guru agama menyampaikan materi pelajaran

tidak sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan, didapatkan sebanyak

3 siswa atau 4% menyatakan pernah dan 27 atau 90% menyatakan tidak pernah,

jadi guru agama menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan tujuan pengajaran

yang telah ditetapkan.

Tabel 20

Metode Pengajaran yang di pakaiNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

11 Metode pengajaran yang dipakai

guru Agama adalah ceramah,

diskusi, Tanya jawab,

demonstrasi dan hafalan.

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

19

7

4

0

63%

23%

14%

0%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai metode pengajaran yang dipakai guru agama

saya adalah ceramah, diskusi, Tanya jawab, demonstrasi dan hafalan, didapatkan

sebanyak 19 siswa atau 63% menyatakan selalu, 7 siswa atau 23% menyatakan

kadang-kadang, 4 siswa atau 14% menyatakan pernah, jadi guru menggunakan

metode pengajaran ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan hafalan dalam

pembelajarannya.

Page 69: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

53

Berdasarkan wawancara penulis dengan guru Qur’an Hadits bahwa dalam

menggunakan metode guru qur’an hadits menyesuaikan dengan kebutuhan materi,

agar proses pembelajaran yang dilakukan lebih efektif dan tidak mengambil

banyak waktu. Dapat disimpulkan metode pengajaran yang dilakukan oleh guru

Qur’an Hadits disesuaikan dengan kebutuhan materi (Cecep Sa’ban Ruhiat,

Wawancara, Garut, 27 November 2010).

Tabel 21

Metode Pengajaran yang di pakaiNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

12 Metode yang digunakan tidak

sesuai dengan materi sehingga

tidak membantu dalam

memahami pelajaran Qur’an

Hadits.

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

0

1

2

27

0%

3%

7%

90%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai metode yang digunakan tidak sesuai dengan

materi sehingga tidak membantu dalam memahami pelajaran Qur’an Hadits,

didapatkan sebanyak 1 siswa atau 3% menyatakan kadang-kadang, 2 siswa atau

7% menyatakan pernah, sedangkan 27 siswa atau 90% menyatakan tidak pernah,

jadi metode yang digunakan sesuai dengan materi sehingga membantu dalam

memahami pelajaran Qur’an Hadits.

Tabel 22

Penggunaan Media PengajaranNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

13 Dalam proses belajar mengajar

guru agama menggunakan alat

peraga/media pengajaran

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

13

8

8

1

45%

26%

26%

3%

Jumlah 30 100%

Page 70: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

54

Dari fakta dilapangan mengenai dalam proses belajar mengajar guru agama

menggunakan alat peraga/media pengajaran, didapatkan sebanyak 13 siswa atau

45% menyatakan selalu, 8 siswa atau 26% menyatakan kadang-kadang, 8 siswa

atau 26% menyatakan pernah, sedangkan 1 siswa atau 3% menyatakan tidak

pernah, jadi dalam proses belajar mengajar guru agama selalu menggunakan alat

peraga/media pengajaran.

Dan hal ini sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan guru Qur’an

Hadits yang menyatakan Harus karena dapat membantu guru dalam proses

pembelajaran, tetapi meskipun penggunaaan media ini penting tetap harus melihat

pada kebutuhan materi agar tidak menjadi sia-sia. Peran media dalam proses

pembelajaran sangat besar, sepertinya siswa lebih cepat dan lebih mudah

memahami materi apabila menggunakan media (Cecep Sa’ban Ruhiat, Wawancara,

Garut, 27 November 2010).

Tabel 23

Kemampuan melakukan feed backNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

14 Guru agama memberikan

pertanyaan di setiap sela-sela

pembelajaran

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

9

10

8

3

30%

34%

26%

10%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai guru agama memberikan pertanyaan di setiap

sela-sela pembelajaran, didapatkan sebanyak 9 siswa atau 30% menyatakan selalu,

10 siswa atau 34% menyatakan kadang-kadang, 8 siswa atau 26% menyatakan

pernah, sedangkan 3 siswa atau 10% menyatakan tidak pernah, jadi siswa

mendominasi dengan jawaban kadang-kadang, dapat disimpulkan guru agama

kadang-kadang memberikan pertanyaan di setiap sela-sela pembelajaran.

Dan hal ini sesuai dengan pengamatan langsung yang dilakukan oleh penulis

di dalam kelas bahwa guru Qur’an hadits selalu memberi kesempatan kepada

Page 71: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

55

murid untuk aktif di dalam kelas salah satunya memancing siswa untuk aktif

menjawab dengan melontarkan pertanyaan di sela-sela pembelajaran.

Tabel 24

Kemampuan melakukan feed backNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

15 Guru agama kurang menuntun

dan mengarahkan ketika tidak

bisa menjawab pertanyaan

dengan baik

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

0

0

1

29

0%

0%

3%

97%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai guru agama kurang menuntun dan

mengarahkan ketika tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik, didapatkan

sebanyak, 1 siswa atau 3% menyatakan pernah dan 29 siswa atau 97%

menyatakan tidak pernah, jadi guru agama menuntun dan mengarahkan saya

ketika tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik.

Tabel 25

Melakukan penilaian / evaluasiNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

16 Di setiap akhir pembelajaran

guru agama mengulang kembali

materi yang telah dibahas

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

19

7

3

1

64%

23%

10%

3%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai di setiap akhir pembelajaran guru agama

mengulang kembali materi yang telah dibahas, didapatkan sebanyak 19 siswa atau

64% menyatakan selalu, 7 siswa atau 23% menyatakan kadang-kadang, 3 siswa

atau 10% menyatakan pernah, sedangkan 1 siswa atau 3% menyatakan tidak

pernah, jadi di setiap akhir pembelajaran guru agama selalu mengulang kembali

materi yang telah dibahas.

Page 72: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

56

Dalam melakukan evaluasi guru qur’an hadits melaksanakan di setiap akhir

pembelajaran, hal ini sesuai dengan pengamatan langsung yang dilakukan penulis

di dalam kelas pada guru tersebut, salah satunya dengan cara mengulang kembali

materi yang telah dibahas. Dengan demikian guru qur’an hadits selalu melakukan

evaluasi di setiap akhir pembelajaran.

Tabel 26

Melakukan penilaian / evaluasiNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

17 Di setiap akhir pembelajaran

guru agama langsung keluar dan

tidak melakukan penilaian

tentang materi yang telah

dibahas

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

6

12

4

8

20%

40%

14%

26%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai di setiap akhir pembelajaran guru agama

langsung keluar dan tidak melakukan penilaian tentang materi yang telah dibahas,

didapatkan sebanyak 6 siswa atau 20% menyatakan selalu, 12 siswa atau 40%

menyatakan kadang-kadang, 4 siswa atau 14% menyatakan pernah, sedangkan 8

siswa atau 26% menyatakan tidak pernah, jadi siswa mendominasi dengan

jawaban kadang-kadang, dapat disimpulkan bahwa di setiap akhir pembelajaran

guru agama kadang-kadang langsung keluar dan tidak melakukan penilaian

tentang materi yang telah dibahas.

Tabel 27

Menarik KesimpulanNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

18 Guru agama mengajak dan

menuntun siswa untuk menarik

kesimpulan secara bersama-

sama

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

20

7

3

0

66%

24%

10%

0%

Jumlah 30 100%

Page 73: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

57

Dari fakta dilapangan mengenai guru agama mengajak dan menuntun siswa

untuk menarik kesimpulan secara bersama-sama, didapatkan sebanyak 20 siswa

atau 66% menyatakan selalu, 7 siswa atau 24% menyatakan kadang-kadang, 3

siswa atau 10% menyatakan pernah, jadi siswa mendominasi dengan jawaban

Selalu, dapat disimpulkan bahwa guru agama selalu mengajak dan menuntun

siswa untuk menarik kesimpulan secara bersama-sama. Hal ini sesuai dengan

pengamatan penulis di dalam kelas pada guru qur’an hadits, bahwa beliau selalu

menarik kesimpulan secara bersama-sama terhadap materi yang telah di bahas.

Tabel 28

Memberikan MotivasiNo Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

19 Di setiap akhir pembelajaran

guru agama tidak memberikan

arahan, nasehat dan motivasi

agar rajin belajar

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

1

3

4

22

3%

10%

13%

74%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai di setiap akhir pembelajaran guru agama

tidak memberikan arahan, nasehat dan motivasi agar rajin belajar, didapatkan

sebanyak 1 siswa atau 3% menyatakan selalu, 3 siswa atau 10% menyatakan

kadang-kadang, 4 siswa atau 13% menyatakan pernah, sedangkan 22 siswa atau

74% menyatakan tidak pernah, jadi dapat disimpulkan bahwa di setiap akhir

pembelajaran guru agama memberikan arahan, nasehat dan motivasi agar rajin

belajar.

Maka dalam hal ini sesuai dengan pernyataan Guru Qur’an Hadits yang selalu

memberikan arahan dan nasehat dengan cara membuat atau menanamkan dalam

siswa dengan humoris, memberikan motivasi sesuai dengan bidang studi Qur’an

Hadits tentang perjalanan hidup manusia dan mengarahkan siswa supaya rajin

dalam belajar (Cecep Sa’ban Ruhiat, Wawancara, Garut, 27 November 2010).

Page 74: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

58

Tabel 29

Gambaran materi untuk pertemuan akan datang

No Aspek yang dijaring Kategori jawaban F P (%)

20 Sebelum mengakhiri kegiatan

belajar mengajar guru agama

memberikan gambaran materi

untuk pertemuan yang akan

datang.

Selalu

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

14

8

7

1

47%

26%

24%

3%

Jumlah 30 100%

Dari fakta dilapangan mengenai sebelum mengakhiri kegiatan belajar

mengajar guru agama memberikan gambaran materi untuk pertemuan yang akan

datang, didapatkan sebanyak 14 siswa atau 47% menyatakan selalu, 8 siswa atau

26% menyatakan kadang-kadang, 7 siswa atau 24% menyatakan pernah, 1 siswa

atau 3% menyatakan tidak pernah, jadi dapat disimpulkan bahwa sebelum

mengakhiri kegiatan belajar mengajar guru agama selalu memberikan gambaran

materi untuk pertemuan yang akan datang.

Page 75: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

59

Tabel 30

Hasil perhitungan variabel (X) Kualitas Pengajaran Guru

dari hasil penyebaran Angket

ITEMNO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20JML

1 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 72

2 4 2 4 1 3 4 3 4 4 4 3 4 1 1 4 4 1 3 3 2 59

3 3 3 4 1 3 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 4 2 4 3 4 65

4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 2 3 1 3 4 3 4 4 2 1 63

5 4 2 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 70

6 3 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 1 4 2 3 63

7 3 4 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 1 4 4 3 67

8 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 72

9 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 3 71

10 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 1 2 4 4 3 4 3 4 69

11 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 64

12 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 2 4 4 3 70

13 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 70

14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 2 4 2 3 3 2 2 64

15 4 2 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 3 4 3 66

16 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 73

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 75

18 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 75

19 4 2 4 2 4 2 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 67

20 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 2 2 4 4 70

21 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 68

22 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 68

23 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 2 4 4 2 67

24 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 1 4 4 4 69

25 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 1 2 4 3 4 2 4 2 65

Page 76: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

60

26 3 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 69

27 2 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 66

28 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 1 4 71

29 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 4 4 4 70

30 2 4 2 4 1 4 4 4 4 4 2 4 2 1 4 3 2 3 4 2 60

Tabel 31

Variabel (Y) Prestasi Belajar diperoleh dari nilai rapor siswa

semester satu tahun pelajaran 2010/2011

No. Siswa Prestasi Siswa (Y)

1 Ai Siti Komariah 75

2 Ai Yulfi Fitriani 75

3 Diki Suryadi 90

4 Dina Siti Rohmah 80

5 Hasan Hasanudin 73

6 Intan Ferina 74

7 Meti Nuraeni 74

8 Muhammad Hatta 90

9 Siti Hajar Hodijah 71

10 Suryani Risdianti 83

11 Aam Muharom 87

12 Bella Pratiwi Haryanto 88

13 Intan Sopiyanti 90

14 Licca Purnama 90

15 Nur Afifah 80

16 Siti Halimah 87

Page 77: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

61

17 Susan Susanti 78

18 Syifa Siti Fauziah 85

19 Yasinta Andriani 90

20 Yessy Setiawati 75

21 Dede Siti Aisyah 85

22 Dewi Nur Anggraeni 72

23 Esteria Afandi 90

24 Fitri Siti Nurjanah 80

25 Intan Defita Putri 72

26 Irpan Nugraha 70

27 Lelly Lisnawati 86

28 Rahman Nasrullah 80

29 Rohmah Kurniasari 86

30 Wulan Purnamasari 82

TABEL 32

NILAI KORELASI ANTARA

VARIABEL (X) DAN VARIABEL (Y)

NO RESPONDEN X Y X2 Y2 XY

1 Ai Siti Komariah 72 75 5184 5625 5400

2 Ai Yulfi Fitriani 59 75 3481 5625 4425

3 Diki Suryadi 65 90 4225 8100 5850

4 Dina Siti Rohmah 63 80 3969 6400 5040

5 Hasan Hasanudin 70 73 4900 5329 5100

6 Intan Ferina 63 74 3969 5476 4662

7 Meti Nuraeni 67 74 4489 5476 4958

Page 78: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

62

8 Muhammad Hatta 72 90 5184 8100 6480

9 Siti Hajar Hodijah 71 71 5041 5041 5041

10 Suryani Risdianti 69 83 4761 6889 5727

11 Aam Muharom 64 87 4096 7569 5568

12 Bella Pratiwi Haryanto 70 88 4900 7744 6160

13 Intan Sopiyanti 70 90 4900 8100 6300

14 Licca Purnama 64 90 4096 8100 5760

15 Nur Afifah 66 80 4356 6400 5280

16 Siti Halimah 73 87 5329 7569 6351

17 Susan Susanti 75 78 5625 6084 5850

18 Syifa Siti Fauziah 75 85 5625 7225 6375

19 Yasinta Andriani 67 90 4489 8100 6030

20 Yessy Setiawati 70 75 4900 5625 5250

21 Dede Siti Aisyah 68 86 4624 7396 5848

22 Dewi Nur Anggraeni 68 72 4624 5184 4896

23 Esteria Afandi 67 90 4489 8100 6030

24 Fitri Siti Nurjanah 69 80 4761 6400 5520

25 Intan Defita Putri 65 72 4225 5184 4680

26 Irpan Nugraha 69 70 4761 4900 4830

27 Lelly Lisnawati 66 86 4356 7396 5676

28 Rahman Nasrullah 71 80 5041 6400 5680

29 Rohmah Kurniasari 70 86 4900 7396 6020

30 Wulan Purnamasari 60 82 3600 6724 4920

JUMLAH 2038 2439 138.900 199.657 165.707

Page 79: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

63

Dari hasil diatas diperoleh nilai :

ΣX = 2038

ΣY = 2439

ΣXY = 165707

ΣX2 = 138900

ΣY2 = 199657

Nilai-nilai tersebut kemudian dimasukkan kedalam rumus korelasi product

moment person :

Diketahui: N: 30 ΣX= 2038, ΣY= 2439, ΣXY= 165707 ΣX2= 138900 ΣY2=

199657

= [(30)(165707)-(2038)(2439)]

[(30)(138.900)-(2038) 2] [(30)(199.657)-(2439) 2]

= 4971210 - 4970682

[4167000-4153444] [5989710-5948721]

= 528

[13556] [40989]

= 528

555646884

= 528

745,4

= 0,708

Page 80: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

64

Dari perhitungan di atas, ternyata angka korelasi antara variabel X dan

variabel Y bertanda positif memperhatikan besarnya rxy yang diperoleh yaitu

0,708. ini berarti ada korelasi yang positif antara pengajaran guru agama terhadap

prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut. Maka hal ini

menunjukkan pula bahwa kualitas pengajaran guru sangat mempengaruhi tehadap

prestasi belajar siswa.

C. Interpretasi Data

1. Interpretasi secara kasar atau sederhana

Untuk menginterpretasi nilai korelasi maka dapat dilihat kriteria koefisien

besar “r” dalam buku Anas Sudjono sebagai berikut:

Besarnya

“r” Product

MomentInterpretasi

0,00-0,20 korelasi sangat lemah atau sangat rendah sehingga

korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi

antara variabel X dan Variabel Y)

0,20-0,40 terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40-0,70 terdapat korelasi yang sedang atau cukupan

0,70-0,90 terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,90-0,100 terdapat korelasi yang sangat tinggi atau sangat

kuat (sempurna)

Page 81: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

65

Dari perhitungan di atas di peroleh r xy sebesar 0.708, angka indek korelasi

yang telah diperoleh bertanda positif . yang dimaksud korelasi positif (korelasi

yang berjalan searah) adalah antara variable X dan variable Y tidak bertanda

negatif. Dan jika di konsultasikan pada kriteria tabel korelasi diatas angka r

(0,708) ternyata terletak antara 0,70-0,90 sehingga yang penulis berikan

interpretasi terhadap r xy tersebut yaitu bahwa terdapat korelasi positif antara

variabel X (Kualitas Pengajaran Guru) dan variabel Y (Prestasi Belajar), dan

korelasi tersebut termasuk Korelasi yang Kuat atau Tinggi.

2. Interpretasi terhadap angka Indek Korelasi dengan cara berkonsultasi

pada Tabel Nilai “r” Product Moment

Tahap Pertama untuk menguji hipotesa maka “r” yang diperoleh dari

perhitungan statistik dibandingkan dengan “r” dalam tabel nilai “r” product

Moment (r) dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas (df) dengan rumus:

df = N – nr

= 30 – 2

df = 28

Tahap kedua berkonsultasi pada tabel nilai “r” Product Moment. Dengan

melihat tabel nilai “r” Product Moment, maka dapat diketahui bahwa df sebesar

28 diperoleh taraf signifikansi 5% = 0,361 dan pada taraf signifikansi 1% = 0,463.

Dengan istilah lain = rt pada t.s 5% = 0,361

rt pada t.s 1% = 0,463

ro atau r xy = 0, 708

Tahap ketiga adalah membandingkan besarnya r xy atau “ro” dengan “rt”

seperti yang diketahui ro yang diperoleh adalah 0,708. sedangkan rt masing-

masing sebesar 0,361 dan 0,463 dengan demikian ternyata jika dilihat dari harga r

table, ternyata rxy lebih besar daripada harga r tabel baik dari taraf signifikansi 5%

maupun 1%. Dengan demikian hipotesa nol (Ho) ditolak, dan hipotesa alternaif

Page 82: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

66

(Ha) diterima. Artinya terdapat korelasi yang signifikan antara kualitas pengajaran

guru agama terhadap prestasi belajar siswa.

Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah terdapat korelasi yang positif antara

variabel X (Kualitas Pengajaran Guru) dan variabel Y (Prestasi Belajar), dengan

taraf yang tinggi atau kuat.

Sedangkan untuk mengetahui kontribusi (sumbangan) yang diberikan variabel

X (Kualitas Pengajaran Guru) terhadap Variabel Y (Prestasi Belajar) digunakan

rumus koefisien determinan sebagai berikut:

KD = r2 X 100%

= (O,708)2 x 100%

= 0,501264 x 100%

= 50,1264%

Dari perhitungan diatas diperoleh KD sebesar 50,1264% maka diketahui

bahwa kualitas Pengajaran Guru memiliki korelasi terhadap Prestasi Belajar Siswa

dalam belajar sebesar 50,1264%, ini berarti 49,8736% lagi dipengaruhi oleh faktor

yang lain.

Dengan melihat hasil penelitian yang penulis lakukan, bahwa kualitas

mengajar yang dimiliki oleh guru agama khususnya mata pelajaran Qur’an Hadits

di Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut dinilai sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari

proses pembelajaran yang telah dilakukan termasuk kategori baik, dengan melihat

hasil jawaban angket yang penulis berikan kepada siswa dan mengamati secara

langsung ketika guru melakukan proses pembelajaran di dalam kelas bahwa guru

Qur’an Hadits memiliki kemampuan dalam membuat rencana pembelajaran,

kemampuan dalam menjelaskan, kemampuan dalam menggunakan metode

pembelajaran, kemampuan dalam mengelola kelas dan kemampuan dalam

mengevaluasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa guru Qur’an Hadits yang

mengajar di kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut memiliki kualitas

dalam mengajar dinilai sangat baik.

Page 83: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisa yang telah penulis uraikan dalam

Bab IV mengenai pengaruh kualitas pengajaran guru PAI terhadap prestasi belajar

siswa bidang studi qur’an hadits di MAN 1 Garut, maka penulis dapat

menyimpulkan :

1. Kualitas Pengajaran yang dimilki oleh guru agama di Madrasah Aliyah

Negeri 1 Garut dinilai sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari proses

pembelajaran yang telah dilakukan termasuk kategori baik, dengan melihat

hasil jawaban angket yang penulis berikan dengan rata-rata 70 berada pada

rentang tinggi dengan merujuk pada tabel skor berdasarkan nilai yang ada

dan pengamatan penulis secara langsung terhadap guru qur’an hadits di

dalam kelas.

2. Prestasi Belajar di Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut dapat dikatakan baik,

hal ini dapat diketahui melalui hasil nilai rapor semester satu yang penulis

peroleh dari sekolah dengan rata-rata 81,3 pada rentang tinggi dengan

merujuk pada tabel nilai yang ada.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pengajaran guru agama

terhadap prestasi belajar siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut. Hal ini

terbukti dengan hasil analisa data statistik “product moment” sebesar 0,708

Page 84: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

68

yang mana pada kisaran 0,70 – 0,90, yang berarti antara variabel X dan Y

terdapat pengaruh yang tinggi atau kuat.

4. Jika hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai “rt" maka pada taraf

signifikansi 5% = 0,361, dan pada taraf signifikansi 1%= 0,463. Ternyata

nilai r hasil perhitungan 0,708 lebih besar daripada nilai r tabel. Maka

hipotesis nihil ditolak, sedang hipotesis alternatif diterima atau disetujui.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas pengajaran guru agama

di Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut berpengaruh kepada prestasi belajar

siswa.

5. Dari perhitungan KD (Koefisien determinan) sebesar 50,1264% maka

diketahui bahwa kualitas Pengajaran Guru memiliki korelasi terhadap

Prestasi Belajar Siswa dalam belajar sebesar 50,1264% ini berarti

49,8736% lagi dipengaruhi oleh faktor yang lain.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian skripsi ini, ada beberapa saran yang perlu penulis

kemukakan :

1. Setelah melihat hasil penelitian bahwa adanya pengaruh yang signifikan

antara kualitas pengajaran guru Qur’an Hadits terhadap prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran Qur’an Hadits, maka hendaknya guru Qur’an

Hadits mempertahankan kualitas pengajarannya selama ini dikatakan

bagus, bahkan diharapkan jauh lebih baik lagi.

2. Kepada pihak pengelola sekolah, hendaknya selalu memberikan motivasi

dan dukungan kepada para guru dilapangan, dalam hal ini khususnya

penyediaan sarana dan prasarana pengajaran yang dibutuhkan oleh guru

agama agar mendukung kualitas dan proses pembelajaran yang dilakukan.

3. Kepada para guru khususnya guru agama (Qur’an Hadits), hendaknya

selalu memberikan perhatian dan dukungan penuh kepada para siswa/i

agar selalu semangat dan tetap memiliki motivasi yang tinggi dalam

belajar.

4. Kepada pihak guru, hendaknya selalu melakukan inovasi-inovasi baru

yang berkenaan dengan pendidikan dan pengajaran agar selalu terampil

Page 85: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

69

dan komunikatif dalam proses pembelajaran. Penulis juga mengharapkan

kepada guru untuk lebih jeli dalam menata tempat duduk siswa sehingga

dapat mengakomodasi kebutuhan siswa dalam belajar dan tidak lupa

untuk bertanya tentang materi yang akan datang.

5. Siswa diharapkan tetap selalu mempertahankan prestasi belajarnya dan

dapat meningkatkan minatnya dalam belajar dalam mata pelajaran Qur’an

Hadits dan mata pelajaran yang lain sehingga akan mencapai prestasi

belajar yang optimal.

6. Penulis berharap, sekecil dan sesederhana apapun kajian ini dapat

bermanfaat bagi para pemerhati dan praktisi pendidikan, khususnya

pendidikan Islam di negeri ini.

Page 86: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

70

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen. Jakarta : Pustaka

Amani, 2002.

A.M, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2003.

Arif, Armai. Reformulasi Pendidikan Islam. Jakarta : CRSD PRESS, 2005.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006.

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara,

2006.

Arifin, Zaenal. Evaluasi Hasil Intruksional, Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung :

Remaja Rosda Karya, 1996.

Djamarah, Saiful Bahri. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha

Nasional, 1994.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2008.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Kartono, Kartini. Menyiapkan Dan Memandu Karier. Jakarta : CV. Rajawali,

1985.

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung

Persada Press, 2008.

Nata, Abuddin. Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid, Studi

Pemikiran Tasawuf Imam Al-Ghazali. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001.

Nasution, S. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1995.

Nurhasan, Konversi Nasional Pendidikan Indonesia: Kurikulum Untuk Abad Ke-

21. Jakarta : PT.Grasindo, 1994.

Page 87: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

71

Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional Dan Implentasi Kurikulum. Jakarta

Quantum Teaching, 2005.

NK, Roestiyah. Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. Jakarta : Bina

Aksara, 1986.

Purwanto, Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis. Bandung : Remaja

Rosda Karya, 2001.

Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Rosdakarya, 1990.

Rasyad, Aminuddin. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press,

2003.

Sabri, M. Alisuf. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1999.

Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan: Berdasarkan Kurikulum Nasional.

Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996.

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana: 2009.

Sahertian, Piet A. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta : Andi Offset, 1994.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo, 2006.

Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung; Sinar Baru,

1989.

Sudjana, Nana. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1992.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka,2007.

Umaidi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta : Dirjen

Depdiknas, 2001.

Uwes, Sanusi. Manajemen Pengembangan Mutu Dosen. Jakarta : Logos Wacana

Ilmu, 1999.

Uzer Usman, Muh. Menjadi Guru Profesional. Bandung; Remaja Rosda Karya,

1990.

Page 88: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

72

Witherington, H.C. Teknik-Teknik Belajar dan Mengajar. Bandung: Jemmars,

1986.

Winkel, Ws. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia, 1989.

W, Sri Anitah. Dkk. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka,

2008.

Yunus, Mahmud. Kamus Arab Indonesia. Jakarta : PT. Hidakarya Agung, 1990.

Page 89: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

ANGKET PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU QUR’AN HADITSNAMA : ………………………….KELAS :…………………………..

Petunjuk Pengisian:1. Sebelum mengerjakan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini, hendaklah

membaca Basmalah2. Apabila telah selesai mengerjakannya, taruhlah angket ini dimeja anda

dan baca Hamdallah selanjutnya anda dipersilahkan meninggalkantempat.

3. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan dengan seksama,sebelum anda mulai menjawab.

4. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan memberi tanda Cheecklist ( )pada pilihan jawaban :

S : Selalu KK: Kadang-kadang P : Pernah TP : TidakPernah

DAFTAR PERTANYAAN :JAWABAN

NO PERTANYAANS KK P TP

1 Sebelum memulai materi pelajaran, guruagama mengemukakan tujuan pembelajaranyang ingin dicapai.

2 Sebelum memulai pelajaran guru agama tidakbertanya tentang materi terdahulu

3 Sebelum memasuki materi pelajaran guruagama memberikan gambaran tentang materiyang akan dibahas

4 Guru agama tidak memberikan pertanyaantentang materi yang akan diajarkan sebelummemulai pelajaran selanjutnya

5 Pola interaksi yang menarik dalammemberikan pertanyaan memotivasi sayauntuk mengetahui materi yang selanjutnya

6 Dalam menyampaikan materi pelajaran guruagama menggunakan bahasa susah dimengerti

7 Guru agama menyampaikan materi pelajarandengan jelas

8 Guru agama menguasai materi pelajaran yang

Page 90: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

disampaikan dengan baik.

9 Guru agama menyampaikan materi pelajaransesuai dengan pokok bahasan yang ada.

10 Guru agama menyampaikan materi pelajarantidak sesuai dengan tujuan pengajaran yangtelah ditetapkan.

11 Metode pengajaran yang dipakai guru Agamaadalah ceramah, diskusi, tanya jawab,demonstrasi dan hafalan.

12 Metode yang digunakan tidak sesuai denganmateri sehingga tidak membantu dalammemahami pelajaran pendidikan agama islam.

13 Dalam proses belajar mengajar guru agamamenggunakan alat peraga/media pengajaran

14 Guru agama memberikan pertanyaan di setiapsela-sela pembelajaran

15 Guru agama kurang menuntun danmengarahkan saya ketika tidak bisa menjawabpertanyaan dengan baik

16 Di setiap akhir pembelajaran guru agamamengulang kembali materi yang telah dibahas

17 Di setiap akhir pembelajaran guru agamalangsung keluar dan tidak melakukan penilaiantentang materi yang telah dibahas

18 Guru agama mengajak dan menuntun siswauntuk menarik kesimpulan secara bersama-sama

19 Di setiap akhir pembelajaran guru agama tidakmemberikan arahan, nasehat dan motivasi agarrajin belajar

20 Sebelum mengakhiri kegiatan belajar mengajarguru agama memberikan gambaran materiuntuk pertemuan yang akan datang.

Page 91: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

PEDOMAN WAWANCARA

DENGAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Bidang studi : QUR’AN HADITS

Hari tanggal : 27 November 2010

Waktu wawancara : 10.50-11.15

Pengajar : Cecep Sa’ban Ruhiat, S.Ag, MA.

1. Sebelum mengajar apakah bapak membuat perencanaan pengajaran (rpp)?Jawab : Ya, sebelum mengajar saya selalu membuat perencanaanpengajaran terlebih dahulu, karena ini adalah tugas pokok seorang guru.

2. Bagaimana menurut bapak mengenai pentingnya penyusunan perencanaanpengajaran sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar?

Jawab : Sangat penting, agar proses pembelajaran yang dilakukan dapatberjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang akan di capai.

3. Menurut bapak seberapa penting manfaat memberikan apersepsi sebelummemulai pelajaran?

Jawab : Sangat penting, karena dengan apersepsi ini siswa lebih mudahuntuk berkonsentrasi pada materi yang akan dibahas. Selain itu siswa jugabisa mengingat materi terdahulu yang telah dibahas.

4. Dalam proses pembelajaran, bagaimana usaha bapak dalam memilihmetode?

Jawab : Dalam memilih metode biasanya saya menyesuaikan dengankebutuhan materi, agar proses pembelajaran yang dilakukan lebih efektifdan tidak mengmbil banyak waktu.

5. Menurut bapak bagaimana penggunaan media pembelajaran dalam prosesbelajar mengajar?

Jawab : Harus karena dapat membantu guru dalam proses pembelajaran,

tetapi meskipun penggunaaan media ini penting tetap harus melihat pada

Page 92: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

kebutuhan materi agar tidak menjadi sia-sia. Peran media dalam proses

pembelajaran sangat besar, sepertinya siswa lebih cepat dan lebih mudah

memahami materi apabila menggunakan media.

6. Bagaimana cara bapak dalam menyampaikan materi?

Jawab : Saya dalam mengajar sesuai dengan kebutuhan siswa di kelasdisesuaikan dengan RPP.

7. Menurut bapak seberapa besar manfaat pelaksanaan evaluasi di setiapakhir proses pembelajaran?

Jawab : Sangat besar, untuk mengukur kompetensi siswa dari hasil ajarsejauh mana dalam menyerap pembelajaran.

8. Alat evaluasi apa yang bapak gunakan untuk mengukur keberhasilan siswadalam mengajar?

Jawab : Alat evaluasi yang digunakan yaitu Tes Tulis, Pengamatan danUnjuk Kerja.

9. Bagaimana usaha bapak dalam meningkatkan prestasi belajar siswa?

Jawab : Mengupayakan metode yang lebih cocok untuk tercapainya hasilbelajar yang di inginkan.

10. Untuk menumbuhkan semangat belajar siswa/i, apa yang bapak lakukan?

Jawab : Membuat atau menanamkan dalam siswa dengan humoris,memberikan motivasi sesuai dengan bidang studi Qur’an Hadits tentangperjalanan hidup manusia.

Interviewer,

Deden Rahman Budiman

Interviwee,

Cecep Sa’ban Ruhiat, S.Ag., MA

Page 93: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

BIODATA GURU QUR’AN HADITS

Nama : Cecep Sa’ban Ruhiat, S.Ag, MA

Tempat/Tanggal Lahir: Garut, 11 Juni 1971

Alamat : Kp/Ds. Pasanggarahan No. 93 Rt. 01 Rw. 02

Kec. Sukawening – Garut,44184

Jenjang Pendidikan : - SDN Cinta Rakyat, Lulus Tahun 1985

- SMP Muslimin, Lulus Tahun 1988.

- MAN 1 Garut, Lulus Tahun 1991.

- STAI Al-Musadadiyah Garut, Fak. Tarbiyah

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Lulus Tahun

1999.

- Institut Agama Islam Al-Aqidah Jakarta,

Program Pasca Sarjana, Jurusan Politik Islam,

Lulus Tahun 2009.

Pekerjaan : - Ketua Program Agama MAN 1 Garut

- PNS /Guru Qur’an Hadits di MAN 1 Garut

Pelatihan : Diklat Amtsilati, Pesantren Ayifaush Shudur, 11

Juni 2005

Garut, 20 desember 2010

Cecep Sa’ban Ruhiat

Page 94: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU

Nama Guru :……………………………………………………………...

Pokok Bahasan :……………………………………………………………...

………………………………………………………………

Kelas :……………………………………………………………..

Hari/Tanggal :……………………………………………………………...

A. MERENCANAKAN PENGELOLAAN KEGIATAN BELAJAR

MENGAJAR

1. Merumuskan TPK 1 2 3 4 5

2. Menentukan metode 1 2 3 4 5

3. Menentukan langkah-langkah 1 2 3 4 5

mengajar

4. Menentukan cara-cara memotivasi 1 2 3 4 5

murid

Rata-rata :…………………

B. MERENCANAKAN PENGORGANISASIAN BAHAN PENGAJARAN

1. Berpedoman pada bahan pengajaran 1 2 3 4 5

yang tercantum dalam kurikulum

2. Memilih dengan tepat bahan sesuai 1 2 3 4 5

dengan karakteristik murid

3. Meyusun bahan pengajaran sesuai 1 2 3 4 5

dengan taraf kemampuan berpikir murid

Rata-rata :………………….

C. MERENCANAKAN PENGELOLAAN KELAS

1. Menentukan penataan ruang 1 2 3 4 5

dan fasilitas belajar

2. Menentukan cara-cara pengorgani- 1 2 3 4 5

sasian siswa agar dapat berpartisipasi dalam pembelajaran

Rata-rata :………………….

Page 95: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

D. MERENCANAKAN PENGGUNAAN ALAT DAN METODE

PENGAJARAN

1. Menentukan pengembangan alat 1 2 3 4 5

pembelajaran

2. Menentukan media pengajaran 1 2 3 4 5

3. Menentukan sumber pengajaran 1 2 3 4 5

Rata-rata :………………….

E. MERENCANAKAN PENILAIAN PRESTASI MURID UNTUK

KEPENTINGAN PENGAJARAN

1. Menentukan bermacam-macam 1 2 3 4 5

bentuk dan prosedur penilaian

2. Membuat alat penilaian hasil belajar 1 2 3 4 5

Rata-rata :………………….

F. MENGELOLA KEGATAN BELAJAR MENGAJAR

1. Menyampaikan bahan 1 2 3 4 5

2. Memberi kesempatan kepada murid 1 2 3 4 5

untuk aktif

3. Memberi penguatan 1 2 3 4 5

Rata-rata :………………….

G. MENGORGANISASI WAKTU, SISWA DAN FASILITAS BELAJAR

1. Mengatur penggunaan waktu 1 2 3 4 5

2. Mengorganisasi murid 1 2 3 4 5

3. Mengatur dan memanfaatkan 1 2 3 4 5

fasilitas belajar

Rata-rata :………………….

H. MELAKSANAKAN PENILAIAN PROSES DAN HASILBELAJAR

1. Melaksanakan penilaian selama 1 2 3 4 5

PBM berlangsung.

2. Melaksanakan penilaian pada akhir 1 2 3 4 5

Pelajaran

Rata-rata :………………….

Page 96: PENGARUH KUALITAS PENGAJARAN GURU PAI TERHADAP PRESTASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21532/1/DEDEN... · proses belajar mengajar. ... pembelajaran di sekolah

I. MENGAKHIRI PELAJARAN

1. Menyimpulkan pelajaran 1 2 3 4 5

2. Memberikan tindak lanjut 1 2 3 4 5

Rata-rata :………………….

Nilai PKMG = R

R = A + B + C + D + E + F + G + H + I

9

R = Rata-rata Butir

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1.Butir-butir yang kuat

.……………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….…

…………………………………………………………………………………….

2.Butir-butir yang lemah

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

3.Komentar dan saran

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Penilai,

……………………………….