bab iii metode penelitian a. 1. -...

23
31 Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen yang merupakan bagian dari metode kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 107) “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.” 2. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk bagian dari metode penelitian Pre Experiment Design, yang dimaksud penelitian eksperimental yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment) tertentu terhadap subjek penelitian yang bersangkutan dengan menggunakan desain eksperimen One group Pretest- Posttest Design. Cara penelitian ini yaitu melakukan satu kali pengukuran sebelum adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari penelitian ini adalah kelas yang digunakan kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretest kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) yaitu pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis software microsoft office visio, setelah itu diberi posttest. Desain penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Desain Penelitian Keterangan : Pretest Treatment Posttest O1 X O2

Upload: truonghanh

Post on 01-May-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

31

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen yang

merupakan bagian dari metode kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 107) “metode penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.”

2. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk bagian dari metode penelitian Pre Experiment

Design, yang dimaksud penelitian eksperimental yaitu penelitian yang dilakukan

dengan memberikan perlakuan (treatment) tertentu terhadap subjek penelitian

yang bersangkutan dengan menggunakan desain eksperimen One group Pretest-

Posttest Design. Cara penelitian ini yaitu melakukan satu kali pengukuran

sebelum adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari penelitian

ini adalah kelas yang digunakan kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretest

kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) yaitu

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis software

microsoft office visio, setelah itu diberi posttest. Desain penelitian ini dapat dilihat

pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Keterangan :

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

32

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O1 : Tes awal (pretest) kepada kelas eksperimen sebelum menggunakan media

pembelajaran berbasis software microsoft office visio.

X : Perlakuan (treatment) kepada kelas eksperimen berupa penerapan media

pembelajaran berbasis software microsoft office visio.

O2 : Tes akhir (posttest) kepada kelas eksperimen setelah diterapkan media

pembelajaran berbasis software microsoft office visio.

Tahapan Pre Experiment Design dengan desain eksperimen One group Pretest-

Posttest Design pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tahap Awal (Pretest)

Pretest merupakan tahapan awal dari metode Pre Experiment Design,

yaitu dengan memberikan instrumen test yang sebelumnya telah dilakukan

uji validitas. Pretest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal

siswa pada materi dasar simbol komponen listrik. Soal test tulis berjumlah

17 soal yang telah melewati serangkaian uji instrumen. Kemudian siswa

diberikan sebuah gambar untuk dikerjakan dengan cara menggambar

manual gambar tersebut.

b. Tahap Perlakuan (Treatment)

Setelah diberikan pretest kemudian diberikan tahapan perlakuan atau

treatment yaitu soal gambar yang tadi dikerjakan dengan cara digambar

manual dikerjakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis

software visio sehingga hasil gambar yang tadi telah dibuat diukur

berdasar ranah afektif dan psikomotorik.

c. Tahap Akhir (Posttest)

Tahap terakhir yaitu diberikan soal posttest. Posttest ini bertujuan untuk

melihat pengaruh yang dihasilkan setelah diberikan perlakuan pada saat

treatment, apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran gambar teknik

meningkat atau tidak. Hasil gambar yang dibuat diukur berdasar ranah

afektif dan psikomotorik.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

33

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Partisipan

Partisipan yang dipilih untuk penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 6

Bandung. Partisipan dipilih untuk pengambilan data dan sebagai sumber

penelitian. Kriteria partisipan dalam penelitian ini adalah siswa yang terdaftar di

SMK Negeri 6 Bandung yang mengikuti mata pelajaran gambar teknik dan

bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara sederhana kriteria partisipan

ini merujuk pada siswa kelas X jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga

Listrik.

Partisipan ini dipilih karena siswa kelas X jurusan Teknik Instalasi

Pemanfaatan Tenaga Listrik mengikuti mata pelajaran gambar teknik. Partisipan

tidak dipilih secara acak karena partisipan yang terlibat harus memenuhi kriteria

yang telah ditentukan.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 6 Bandung berlokasi di Jalan

Soekarno-Hatta (Riung Bandung) Telepon/Fax. 022-7563293 Bandung 40295.

Subjek populasinya adalah siswa kelas X pada semester ganjil tahun ajaran 2014-

2015 dengan program keahlian Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Secara umum, populasi diartikan seluruh anggota kelompok yang sudah

ditentukan karakteristiknya dengan jelas, baik itu kelompok orang, objek atau

kejadian. Populasi juga dapat diartikan sebagai generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2010, hlm.57).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil tahun

ajaran 2014-2015 di SMK Negeri 6 Bandung jurusan Teknik Instalasi

Pemanfaatan Tenaga Listrik.

2. Sampel

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

34

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut yang kemudian diobservasi atau dilakukan penelitian (Sugiyono,

2010, hlm. 57). Penelitian dengan menggunakan sampel lebih menguntungkan

dibandingkan penelitian dengan menggunakan populasi.

Teknik pengambilan sampel yaitu secara sampling purposive. Sampling

purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2010, hlm.62). Sampel dalam penelitian ini adalah terdiri dari satu

kelas yaitu kelas eksperimen dimana yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas

X TIPTL 2 jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan jumlah

siswa sebanyak 34 siswa.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 84) instrumen penelitian adalah sutu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Suharsimi

Arikunto (2010, hlm. 92) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat

atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan

sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur dan mengumpulkan data dalam penelitian sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen ini adalah instrumen yang dibuat sendiri oleh peneliti. instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Tes Formatif

Tes formatif ini dibagi menjadi dua tahap yakni pretest dan posttest.

Kedua test ini diberikan pada kelas eksperimen. Tes ini bertujuan untuk

mengetahui penguasaan siswa dalam aspek kognitif. Pretest diberikan untuk

mengetahui keadaan awal sebelum diberikannya perlakuan. Sedangkan posttest

diberikan untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada kelas eksperimen

setelah diberikan perlakuan.

2. Lembar Observasi

a. Lembar observasi uji ahli (expert judgment)

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

35

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji Validasi Ahli (expert judgment) diberikan terhadap dua orang yang

dianggap ahli dalam media pembelajaran berbasis software komputer. Uji validasi

ahli bertujuan untuk mengetahui apakah media pembelajaran berbasis software

micrososft office visio ini layak digunakan atau tidak sebagai media didalam

proses pembelajaran. Penguji ahli yang ditunjuk penulis disini adalah Bpk.

Hasbulloh S.Pd, M.T. selaku dosen mata kuliah gambar teknik di DPTE FPTK

UPI.

b. Lembar observasi guru

Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan

media pembelajaran berbasis software microsoft office visio diterapkan oleh guru

mata pelajaran gambar teknik di SMKN 6 Bandung yaitu Ibu Gilang Fera Kartika

S.Pd.

c. Lembar observasi siswa

Lembar observasi ini terdiri dari dua macam yakni untuk mengetahui

tingkat penguasaan siswa pada aspek afektif dan untuk mengetahui penguasaan

siswa pada aspek psikomotor.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ini berupa foto-foto kegiatan pada saat pembelajaran

menggunakan media pembelajaran berbasis software microsoft office visio.

4. Pengujian Instrumen

Instrumen tes yang baik dan benar dapat diperoleh dengan cara menguji

coba dan menganalisis instrumen tersebut sebelum dipakai dalam pengambilan

data. Adapun hal-hal yang dianalisis dari hasil uji coba instrumen sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukan sejauh

mana data dapat mengungkap variabel yang diteliti. Validitas adalah suatu ukuran

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah

tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur

(Suharsimi Arikunto, 2009, hlm. 65). Alat ukur yang kurang valid berarti

memiliki validitas yang rendah. Untuk menguji tingkat validitas empiris

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

36

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen, peneliti mencobakan instrumen tersebut pada sasaran dalam penelitian

dalam hal ini siswa kelas XI TIPTL 1. Langkah ini bisa disebut dengan kegiatan

uji coba (try-out) instrumen. Apabila data yang didapat dari uji coba ini sudah

sesuai dengan yang seharusnya, maka instrument dinyatakan valid. Untuk

mengetahui ketepatan data ini diperlukan teknik uji validitas.

Perhitungan uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan

korelasi product moment, yaitu :

rXY=

(Suharsimi Arikunto, 2009, hlm. 72)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

X = skor item tes

Y = jumlah skor item

N = banyaknya peserta tes

Setelah diketahui koefisien korelasi (r), kemudian dilanjutkan dengan taraf

signifikasi korelasi dengan:

(Suharsimi Arikunto, 2009)

Dimana :

r : koefisien korelasi

N : jumlah siswa

Untuk mengetahui kevalidan butir soal maka harga rhitung dibandingkan

rtabel sesuai dengan jumlah responden. Jika rhitung > rtabel maka butir soal tersebut

dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan (reliability) yang

tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Suharsimi Arikunto,

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

37

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2009, hlm. 86). Teknik analisis data untuk pengujian reliabilitas menggunakan

rumus Kuder-Richardson (K-R 20) yaitu sebagai berikut :

(Arikunto, 2009, hlm. 100)

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ( q= 1-p)

Σ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dan tes (standar deviasi adalah akar varians)

Harga standar deviasi (S) dihitung dengan menggunakan rumus :

(Suharsimi Arikunto, 2009)

Dimana :

∑X : jumlah skor total

N : jumlah siswa

S : standar deviasi

S2

: varians, selalu dituliskan dalam bentuk kuadrat karena standar

deviasi kuadrat

Hasil yang diperoleh yaitu r11dibandingkan dengan nilai dari table r-

product moment. Jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya r11 <

rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.

Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 ≤ r11 < 0,20 Sangat rendah

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

38

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah

0,40 ≤ r11 < 0,60 Cukup

0,60 ≤ r11 < 0,80 Tinggi

0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

c. Uji Tingkat Kesukaran

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar

derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang

(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Soal yang baik

adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar (Arikunto, 2009, hlm

207). Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran :

(Suharsimi Arikunto, 2009, hlm. 208)

Keterangan :

P = indeks tingkat kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik sehingga perlu

direvisi, kriterianya adalah seperti Tabel 3.2.

Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Nilai Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran

0,00 ≤ P ≤0,30 Sukar

0,31 < P ≤ 0,70 Sedang

0,71 < P ≤ 1,00 Mudah

Berdasarkan teori dari Suharsimi Arikunto (2009, hlm. 210), kriteria butir

– butir soal yang baik adalah butir-butir yang memiliki indeks kesukaran antara

0,30 sampai dengan 0,70, maka soal tersebut termasuk dalam kategori soal

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

39

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sedang. Sehingga soal yang memiliki indeks kesukaran yang terlalu sukar dan soal

yang terlalu mudah harus dibuang.

d. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Rumus yang digunakan sebagai berikut:

𝐷 =

= −

(Suharsimi Arikunto, 2009, hlm.213)

Keterangan :

D = Daya Pembeda

J = Banyaknya siswa

JA = Banyaknya siswa pada kelompok atas

JB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah

BA = Banyak siswa kelompok atas yang menjawab soal

BB = Banyak siswa kelompok bawah yang menjawab dengan benar

Untuk mengklasifikasikan daya pembeda dari setiap butir soal dapat

digolongkan berdasarkan kriteria pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda

Nilai Tingkat Daya Pembeda

D < 0 jelek

0,00 D < 0,20 cukup

0,21 D < 0,40 baik

0,41 D < 0,70 Baik sekali

E. Prosedur Penelitian

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

40

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2)

tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Adapun prosedur

dan alur penelitian ini ditunjukkan oleh gambar 3.1.

Prosedur dan Alur Peelitian

Tahap Persiapan

Tidak

Tahap Pelaksanaan

Ya

Tahap Akhir

Mulai

Observasi awal

Studi literatur

Merumuskan dan membatasi masalah

Melakukan hipotesis

Menentukan desain dan metode penelitian

Menyusun instrumen

Uji validitas

Soal

valid Dibuang

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

Menganalisis dan

menyajikan hasil

Membuat kesimpulan dan

rekomendasi

Selesai

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

41

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Flowchart prosedur dan alur penelitian

Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan

adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum penelitian dikerjakan, meliputi

beberapa hal, diantaranya :

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui

pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan

pembelajaran, metode, serta penggunaan media pembelajaran. Selain itu

dilakukan juga wawancara dengan guru mata pelajaran dan

mengumpulkan data hasil ulangan sebelumnya untuk mengetahui hasil

belajar sementara siswa sebelum dilakukannya penelitian.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang

menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Merumuskan dan membatasi masalah

d. Melakukan hipotesis

e. Menentukan desain dan metode penelitian

f. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen, instrumen tes, dan instrumen

observasi serta mempersiapkan materi pembelajaran sebagai bahan dalam

proses treatment.

g. Melakukan uji coba instrumen tes.

h. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal

yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif

siswa.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

42

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan selesai dilaksanakan, selanjutnya masuk pada

tahap pelaksanaan. Berikut tahapan-tahapan dari tahap pelaksanaan.

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah

kognitif sebelum diberikan perlakuan.

b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan media

pembelajaran software visio sebagai media pembelajaran pada kelas

eksperimen.

c. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti beserta para observator

melakukan observasi terhadap siswa pada kelas eksperimen untuk

melakukan penilaian hasil belajar ranah afektif dan psikomotor.

d. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa

ranah kognitif pada kelas eksperimen yang telah diberikan treatment.

3. Tahapan Pengolahan dan Analisis Data

Tahap pengolahan dan analisis data dilakukan setelah tahap pelaksanaan

selesai dikerjakan. Pada tahap pengolahan dan analisis data kegiatan ini dilakukan

dengan beberapa tahap sebagai berikut :

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara pretest dan posttest untuk melihat

apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

c. Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif dan psikomotor siswa.

d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

.pengolahan data.

e. Menyusun laporan penelitian.

4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010, hlm. 20). Variabel

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

43

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang nilainya bisa

berubah-ubah, sehingga disebut juga sebagai ubahan. Variabel dapat juga

diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek penelitian, atau juga

berarti faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti).

Variabel yang telah teridentifikasi perlu diklasifikasikan lagi sesuai jenis dan

peranannya masing-masing dalam penelitian. Pada penelitian ini variabel

penelitian terdiri dari:

a. Variabel Independent (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini

variabel bebasnya adalah penerapan media pembelajaran berbasis software

microsoft office visio.

b. Variabel Dependent (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya

adalah peningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar gambar teknik.

5. Hipotesis Penelitian

Penulis menggunakan teknik analisis data dengan pendekatan metode

kuantitatif deskriptif. Dimana dalam pengolahan data secara kuantitatif ini

mengolah data hasil pretest dan posttest. Uji hipotesis dilakukan untuk

mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau

ditolak. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

a. Hipotesis Ranah Kognitif

H1 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft

office visio dianggap efektif jika lebih atau sama dengan 75% dari

keseluruhan siswa di dalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria

KKM (75).

H0 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft

office visio dianggap tidak efektif jika kurang dari 75% dari keseluruhan

siswa di dalam tes akhir ranah kognitif mencapai kriteria KKM (75).

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

44

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H1 : π ≥ 75%

H0 : π < 75%

b. Hipotesis Ranah Afektif

H1 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft

office visio dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa pada materi

dasar-dasar simbol komponen listrik pada kompetensi dasar gambar teknik

jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa masuk ke dalam

kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif.

H0 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft

office visio dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa pada

materi dasar-dasar simbol komponen listrik pada kompetensi dasar gambar

teknik jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa masuk ke dalam

kategori minimal baik pada tes akhir ranah afektif.

H1 : π ≥ 75%

H0 : π < 75%

c. Hipotesis Ranah Psikomotorik

H1 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft

office visio dianggap efektif meningkatkan pemahaman siswa pada materi

dasar-dasar simbol komponen listrik pada kompetensi dasar gambar teknik

jika lebih atau sama dengan 75% dari keseluruhan siswa masuk ke dalam

kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotorik.

H0 : Penggunaan media pembelajaran berbasis software microsoft

office visio dianggap tidak efektif meningkatkan pemahaman siswa pada

materi dasar-dasar simbol komponen listrik pada kompetensi dasar gambar

teknik jika kurang dari 75% dari keseluruhan siswa masuk ke dalam

kategori minimal baik pada tes akhir ranah psikomotorik.

H1 : π ≥ 75%

H0 : π < 75%

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

45

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus yang digunakan untuk menghitung hipotesis di atas menggunakan

uji proporsi pihak kiri. Karena H1 berbunyi “lebih besar atau sama dengan” (≥)

dan H0 berbunyi “lebih kecil” (<), maka uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji pihak kiri.

Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis deskritif satu

sampel ditunjukan pada Rumus dibawah ini:

t =

(Sugiyono, 2010, hlm.143)

Keterangan :

t = nilai t yang di hitung

x = nilai rata-rata

µo = nilai yang di hipotesiskan

S = simpangan baku sampel

n = jumlah anggota sampel

Kriteria pengujian adalah thitung ≥ dimana didapat dari

daftar normal baku, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Tetapi sebaliknya jika thitung

< maka H1 ditolak dan H0 diterima.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau

sumber data terkumpul, dengan cara mengelompokkan data berdasarkan variabel

dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan

untuk menjawab perumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji

hipotesis (Sugiyono, 2010). Perhitungan analisis data menggunakan software

microsoft office excel 2010.

1. Analisis Data Kognitif

a. Data Pretest, Postest dan Gain siswa

x

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

46

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data Pretest diperoleh sebelum perlakuan (treatment), dan data Postest

yang didapat setelah diberikan perlakuan (treatment), serta melihat ada atau

tidaknya peningkatan (gain).

Pemberian skor terhadap jawaban yang diberikan siswa berdasarkan butir

soal yang dijawab benar oleh siswa. Setelah penskoran tiap butir jawaban, langkah

selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa

dan mengkonversinya dalam bentuk nilai dengan rumus sebagai berikut:

b. Analisis Gain Normalisasi

Menurut Hake (1999) skor gain ternormalisasi yaitu perbandingan dari

skor gain aktual dan skor gain maksimal. Skor gain aktual yaitu skor gain yang

diperoleh siswa sedangkan skor gain maksimal yaitu skor gain tertinggi yang

mungkin diperoleh siswa. Rumus indeks gain ternormalisasi menurut Meltzer

(2008) yaitu:

Tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan ke dalam tiga

kategori, seperti yang terlihat dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kategori Perolehan Skor

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

(Hake, 1999)

3. Analisis Data Afektif

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

47

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2009, hlm. 178)

adalah:

a. Untuk mendapatkan umpan balik (feedback) baik bagi guru maupun siswa

sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan

mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya.

b. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai

yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi: perbaikan tingkah laku

anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau

tidaknya anak didik.

c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat,

sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak

didik.

d. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku

anak didik (Depdikbud, 1983 hlm. 2).

Berdasarkan tujuan di atas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah

perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Aspek yang dinilai pada penelitian

ini meliputi aspek kerjasama dalam melakukan percobaan dan sikap dalam

melakukan percobaan pada kegiatan pembelajaran gambar teknik listrik. Acuan

pengukuran ranah afektif mengacu pada kriteria pengukuran ranah afektif di SMK

Negeri 6 Bandung, dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6 Kriteria pengukuran aspek afektif

No Aspek Nilai Yang Diukur Skor Kriteria

1.

Kerjasama dalam

melakukan

percobaan

Tidak ikut berpartisipasi

dalam melakukan

percobaan

30 – 39 Gagal

Melakukan percobaan

semaunya 40 – 55 Kurang

Melakukan percobaan

secara individual 56 – 69 Cukup

Melakukan percobaan

dengan kerjasama tapi

banyak bercanda

70 – 85 Baik

Kerjasama dan serius

dalam melakukan

percobaan

86 – 100 Baik

Sekali

2.

Sikap dalam

melakukan

percobaan

Acuh, mengabaikan

instruksi guru/tutorial

microsoft office visio

30 – 39 Gagal

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

48

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek Nilai Yang Diukur Skor Kriteria

Hanya menunggu instruksi

guru, tidak

membaca/mempelajari

microsoft office visio

40 – 55 Kurang

Mengikuti instruksi guru

dan membaca tutorial

microsoft office visio tetapi

tidak dilaksanakan

sepenuhnya

56 – 69 Cukup

Mengikuti instruksi guru

dan prosedur pada tutorial

microsoft office visio tanpa

mendiskusikan dengan

rekan yang lain

70 – 85 Baik

Mengikuti instruksi guru

dan prosedur pada tutorial

microsoft office visio

kemudian mendiskusikan

dan mengkomunikasikan

kepada

rekan/kelompoknya.

86 – 100 Baik

Sekali

Instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah

afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.7 Instrumen pengukuran aspek afektif

No. Nama Siswa Aspek yang diukur Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Sikap

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala

0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:

(Arikunto, 2009, hlm.183)

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

49

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari

nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata

setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 3.8 Tingkat Keberhasilan Pencapaian Afektif

Katagori Perolehan Nilai

Sangat baik Bila 90% Nilai 100%

Baik Bila 80% Nilai < 90%

Cukup Bila 70% Nilai < 80%

Kurang Bila 0 % Nilai < 70%

4. Analisis Data Psikomotorik

Menurut Arikunto (2009, hlm. 182), pengukuran ranah psikomotorik

dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Aspek yang

dinilai yaitu keterampilan dan kerapihan dalam menyelesaikan tugas gambar

menggunakan software microsoft office visio. Acuan dalam melakukan

pengukuran ranah psikomotorik mengacu pada kriteria pengukuran ranah afektif

di SMK Negeri 6 Bandung dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.9 Kriteria pengukuran aspek psikomotorik

No. Aspek Kriteria Skor Kriteria

1.

Keterampilan

Tidak bisa menggunakan

software microsoft office

visio (mengoperasikan dan

membuat tugas gambar).

30 – 39 Gagal

Kurang terampil

menggunakan software

microsoft office visio

(mengoperasikan dan

membuat tugas

gambar)..dan bekerja tidak

sesuai tutorial microsoft

40 – 55 Kurang

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

50

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Aspek Kriteria Skor Kriteria

office visio, serta percobaan

tidak berhasil.

Kurang terampil

menggunakan software

microsoft office visio

(mengoperasikan dan

membuat tugas gambar),

dan bekerja sesuai tutorial

microsoft office visio, serta

percobaan tidak berhasil

56 – 69 Cukup

Kurang terampil

menggunakan software

microsoft office visio

(mengoperasikan dan

membuat tugas gambar),

bekerja sesuai tutorial

microsoft office visio serta

percobaan berhasil

70 – 85 Baik

Terampil menggunakan

software microsoft office

visio (mengoperasikan dan

membuat tugas gambar),

serta percobaan berhasil

86 – 100 Baik

Sekali

2. Kerapihan

Pengerjaan tugas tidak

sesuai dengan gambar serta

tidak bekerja sesuai tutorial

microsoft office visio, dan

tidak merapihkan alat dan

bahan praktek.

30 – 39 Gagal

Pengerjaan tugas sesuai

dengan gambar tetapi tidak

bekerja sesuai tutorial

microsoft office visio, dan

tidak merapihkan alat dan

bahan praktek.

40 – 55 Kurang

Pengerjaan tugas tidak

sesuai dengan gambar tetapi

bekerja sesuai tutorial

microsoft office visio, dan

tidak merapihkan alat dan

bahan praktek.

56 – 69 Cukup

Pengerjaan tugas sesuai

dengan gambar dan bekerja

sesuai tutorial microsoft

office visio, tetapi tidak

70 – 85 Baik

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

51

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Aspek Kriteria Skor Kriteria

merapihkan alat dan bahan

praktek.

Pengerjaan tugas sesuai

dengan gambar dan bekerja

sesuai tutorial microsoft

office visio, serta

merapihkan alat dan bahan

praktek.

86 – 100 Baik

Sekali

Tabel 3.10 Instrumen pengukuran aspek psikomotorik

No. Nama Siswa Aspek yang diukur Jumlah

Skor Nilai

Keterampilan Kerapihan

Data hasil belajar psikomotorik dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto ,2009)

Untuk mengetahui persentase tingkat keberhasilan pencapaian psikomotor

ditunjukan pada Tabel 3.11 dibawah ini :

Tabel 3.11 Tingkat Keberhasilan Pencapaian Psikomotor

Katagori Perolehan Nilai

Sangat baik Bila 90% Nilai 100%

Baik Bila 80% Nilai < 90%

Cukup Bila 70% Nilai < 80%

Kurang Bila 0 % Nilai < 70%

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka langkah

berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data. Data dalam penelitian

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

52

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini berupa data kuantitatif maka teknik pengolahan data yang digunakan, yaitu

teknik statistik.

5. Uji Normalisasi Data

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu

berdistribusi normal atau tidak (Sugiyono,2010). Untuk mendapatkan data yang

normal maka digunakan uji distribusi chi kuadrat (X2). Pengujian data dengan (X

2)

dilakukan dengan membandingkan kurve normal yang terbentuk dari data yang

telah terkumpul (B) dengan kurva normal baku/standar (A). Jadi membandingkan

antara (A : B). Bila B tidak berbeda signifikan dengan A, maka B merupakan data

yang terdistribusi normal. Seperti pada gambar 3.2, bahwa kurva normal baku

yang luasnya mendekati 100% itu dibagi menjadi 6 bidang berdasarkan

simpangan bakunya, yaitu tiga bidang dibawah rata-rata (mean) dan tiga bidang

diatas rata-rata. Luas 6 bidang dalam kurva normal baku adalah : 2,27%; 13,53%;

34,13%; 34,13%; 13,53%; 2,27% (Gambar 3.2).

Gambar 3.2 Kurva Baku Normal Uji Normalitas

Adapun langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut :

a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk menguji normalitas dengan Chi

Kuadrat ini, jumlah kelas interval ditetapkan = 6, hal ini sesuai dengan 6

bidang yang ada pada Kurva Normal Baku.

Nilai siswa =

(Sugiyono, 2010)

b. Menentukan panjang kelas interval

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21532/6/S_TE_1001157_Chapter3.pdf · Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat

53

Aneu Ernita, 2016 IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SOFTWARE MICROSOFT OFFICE VISIO PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 6 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Panjang Kelas = 𝐷 𝐷

(Sugiyono, 2010)

c. Menghitung kedalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong

untuk menghitung harga Chi Kuadrat.

d. Menghitung fh (Frekuensi yang diharapkan)

Cara menghitung fh, didasarkan pada prosentasi luas tiap bidang kurva

normal dikalikan jumlah data observasi (Jumlah individu dalam sampel).

e. Memasukan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung

harga-harga ( f0 - fh )2

dan

adalah merupakan harga Chi Kuadrat.

f. Membandingkan χ2

hitung dengan χ2

tabel dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Taraf signifikansi 5 %

2) Derajat kebebasan (dk = k – 3)

3) Apabila χ2

hitung < χ2

tabel , maka dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal.