pengaruh kompensasi, penempatan dan rotasi pekerjaan...
TRANSCRIPT
Jurnal Manajemen ISSN 2302-0199Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 74 - 82
Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 74
PENGARUH KOMPENSASI, PENEMPATAN DAN ROTASIPEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA
IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI KANTORPUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Husaini1, Darussman2, Amri3
1) Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: The purpose of this study was to determine (1) determine whether the compensation,placement, job rotations, employee motivation and performance has been going well (2) Todetermine the compensation, job placement and rotation either partially or simultaneously towork motivation, (3) for determine the effect of compensation, job placement and rotationeither partially or simultaneously on employee performance, (4) to determine the effect of theinfluence of work motivation on employee performance (5) to determine the effect ofcompensation, job placement and rotation either partially or simultance on performancethrough motivation employee. Location of the study done at Syiah Kuala University in BandaAceh, the number of respondents is 132 employees, where the sampling technique is done byusing stratified random sampling. Results showed that that compensation, placement, jobrotation, employee motivation and performance Administrative Headquarters Syiah KualaUniversity has been running well, there is the influence of compensation, job placement androtation either partially or simultaneously to work motivation, compensation, job placementand rotation either partially or simultaneously affect the employee's performance, there is theinfluence of work motivation on employee performance and there are significant employeecompensation, job placement and rotation either partially or simultaneously on performancethrough employee motivation.
Keywords: Compensation, Placement, Job Rotation, Motivation and Performance
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) mengetahui apakah kompensasi,penempatan, rotasi pekerjaan, motivasi dan kinerja pegawai KPA Unsyiah (2) Untuk mengetahuikompensasi, penempatan dan rotasi pekerjaan baik secara parsial maupun simultan terhadap motivasikerja, (3) untuk mengetahui pengaruh kompensasi, penempatan dan rotasi pekerjaan baik secara parsialmaupun simultan terhadap kinerja pegawai, (4) Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadapkinerja pegawai (5) untuk mengetahui pengaruh kompensasi, penempatan dan rotasi pekerjaan baiksecara parsial maupun seimultan terhadap kinerja melalui motivasi kerja pegawai. Waktu penelitian dilakukan tahun 2013 di KPA Unsiyah Banda Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 132 orangpegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa kompensasi, penempatan, rotasi pekerjaan,motivasi dan kinerja pegawai Kantor Pusat Administrasi Universitas Syiah Kuala sudah sesuai, terdapatpengaruh kompensasi, penempatan dan rotasi pekerjaan baik secara parsial maupun simultan terhadapmotivasi kerja, kompensasi, penempatan dan rotasi pekerjaan baik secara parsial maupun simultanberpengaruh terhadap kinerja pegawai, terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai kerjapegawai dan terdapat pengaruh kompensasi, penempatan dan rotasi pekerjaan baik secara parsialmaupun simultan terhadap kinerja melalui motivasi kerja pegawai
Kata kunci : Kompensasi, Penempatan, Rotasi Pekerjaan, Motivasi dan Kinerja
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
75 - Volume 3, No. 1, Februari 2014
PENDAHULUAN
Kantor Pusat Administrasi Universitas
Syiah Kuala merupakan pusat pelayanan
adminstrasi ditingkat universitas, pelayanan
diberikan kepada mahasiswa dari semua
fakultas yang ada di Universitas Syiah Kuala,
dosen dan dan staf administratif baik yang
bertugas di kantor pusat adminitrasi maupun
yang bertugas di semua fakultas yang
mempunyai keperluan administrasi ditingkat
universitas.
Tercapainya tujuan organisasi tidak
hanya tergantung pada peralatan modern, sarana
dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih
tergantung pada manusia yang melaksanakan
pekerjaan tersebut. Keberhasilan suatu
organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja
individu karyawannya. Setiap organisasi akan
selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja
karyawan, dengan harapan apa yang menjadi
tujuan organisasi akan tercapai yaitu kinerja
karyawan.
Disamping kinerja yang baik, motivasi
yang tinggi harus juga dimiliki oleh setiap
pegawai. Pegawai yang tidak termotivasi tidak
akan tergerak hatinya untuk bekerja atau
mencapai sesuatu tujuan yang inginkan oleh
organisasi. Motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah
tuuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh
kemampuan upaya itu dalam memenuhi
beberapa kebutuhan individual (Robbin,
2003:208). Kebutuhan dapat berwujud fisik,
biologis serta sosial ekonomis. Akan tetapi yang
lebih penting adalah adanya kebutuhan-
kebutuhan (needs) yang bersifat sosial-psikis,
misalnya penghargaan, pengakuan, keselamatan,
perlindungan keamanan dan jaminan sosial.
Motivasi kerja dapat memberi energi yang
dapat menggerakkan segala potensi yang ada,
menciptkan keinginan yang tinggi dan luhur
serta meningkatkan kebersamaan. Masing-
masing pihak bekerja menurut aturan atau
ukuran yang telah ditetapkan dengan saling
menghormati, saling membutuhkan, saling
mengerti, dan menghargai hak dan kewajiban
masing-masing dalam keseluruhan proses kerja.
Kompensasi juga merupakan seluruh
imbalan yang diterima pegawai atas hasil kerja
pegawai tersebut pada organisasi dan harus
dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai
dengan pengorbanan yang telah diberikannya
kepada organisasi tempat ia bekerja.
Kompensasi memegang peranan penting dalam
meningkatkan kinerja pegawai, seseorang akan
bekerja secara maksimal agar mendapat
kompensasi yang sesuai.
Fenomena yang terjadi di Kantor Pusat
Administrasi Universitas Syiah Kuala proses rotasi
tidak berjalan dengan baik, rotasi berjalan apabila
ada pagawai yang pensiun ada jabatan yang kosong,
selain itu masalah yang dihadapi oleh kantor pusat
adminitrasi yaitu faktor kemampuan seorang
pegawai yang akan dirotasi ke posisi-posisi tertentu
belum tentu dia apabila kemampuannya rendah
makan akan menjadi penghambat proses
administrasi sehingga yang tidak sesuai dengan
harapan.
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 76
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kinerja PegawaiKinerja karyawan merupakan tingkat
keberhasilan karyawan dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya. Pengertian
kinerja karyawan menurut Mangkunegara
(2006:9) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Sementara menurut Soedjono (2005),
Kinerja pegawai merupakan prestasi kerja yakni
perbandingan antara hasil kerja yang secara
nyata dengan standart kerja yang ditetapkan
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pegawai.
Hani Handoko (2002), mengistilahkan
kinerja (performance) dengan prestasi kerja
yaitu proses melalui mana organisasi
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
karyawan.
Menurut Hasibuan (2001:34), kinerja
(prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu. Kinerja seseorang
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha
dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil
kerja, dan juga merupakan perilaku yang nyata
yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh pegawai dengan
perannya dalam pemerintahan (Veithzal Rival,
2004:309).
Keban (2004:193), menyatakan
pencapaian hasil tersebut dapat dinilai menurut
pelaku, yaitu hasil yang diraih individu (kinerja
individu), oleh kelompok (kinerja kelompok),
oleh insitusi (kinerja organisasi), dan oleh
suatu program atau kebijakan (kinerja
program/kebijakan). Kinerja juga merupakan
proses tingkah laku kerja seseorang sehingga ia
menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan dari
pekerjaannya. Perbedaan kinerja antara orang
yang satu dengan lainnya, di dalam situasi
kerja adalah karena perbedaan karakteristik
dari individu.
Motivasi KerjaMotivasi berarti dorongan atau
menggerakan. Motivasi dalam manajemen
ditujukan pada sumber daya manusia umumnya
dan bawahan khususnya, Suwatno (2001:147).
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar
mau bekerja sama secara produktif dan berhasil
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Untuk mencapai tujuan dan keberhasilan
dari sebuah organisasi maka pimpinan dari
organisasi tersebut harus memperhatikan apa-
apa yang membuat karyawannya termotivasi
dalam melakukan pekerjaan dan berusaha untuk
supaya karyan benar-benar memahami apa itu
motivasi sebenarnya, menurut Ermayanti
(2001:3), mengemukakan bahwa pemahaman
motivasi, baik yang ada dalam diri karyawan
maupun yang berasal dari lingkungan akan
dapat membantu dalam peningkatan kinerja.
Dalam hal ini seorang pimpinan perlu
mengarahkan motivasi dengan menciptakan
kondisi (iklim) organisasi melalui pembentukan
budaya kerja atau budaya organisasi sehingga
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
77 - Volume 3, No. 1, Februari 2014
para karyawan merasa terpacu untuk bekerja
lebih keras agar kinerja yang dicapai juga tinggi.
Pemberian motivasi harus diarahkan dengan
baik menurut prioritas dan dapat diterima
dengan baik oleh karyawan, karena motivasi
tidak dapat diberikan untuk setiap karyawan
dengan bentuk yang berbeda-beda.
Motivasi ada yang berasal dari dalam
(intrinsic) dan ada yang berasal dari luar
(extrinsic). Para pimpinan berusaha memiliki
tim dengan kinerja yang tinggi perlu
memotivasi anggotanya untuk bekerja mencapai
tujuan organisasi, mengurangi kemalasan, dan
membantu timnya mengatasi konflik secara
efektif.
KompensasiPada dasarnya manusia adalah makhluk
Tuhan yang diberikan berbagai kelebihan dan
kekurangan, dalam menjalani kehidupan
tentunya ada berbagai kebutuhan-kebutuhan
yang harus terpenuhi untuk keberlangusungan
hidupnya, manusia dalam melakukan suatu
pekerjaan atau bekerja pada suatu organisasi
supaya lebih termotivasi untuk bekerja dengan
baik maka harus diimbangi dengan pemberian
kompensasi yang sesuai dengan pekerjaan.
Untuk memahami lebih jelas tentang
kompensasi, para ahli berpendapat diantaranya:
Hasibuan (2006:125), menyatakan bahwa:
“Kompensasi yang diterapkan dengan baik akan
memberikan motivasi kerja bagi karyawan.,
dmana kompensasi terdiri dari kompensasi
langsung dan tidak langsung.
Simamora (2004:442) mendefinisikan
“Kompensasi (compensation) meliputi imbalan
finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan
yang diterima oleh para karyawan sebagai
bagian dari hubungan kepegawaian.
Penempatan KerjaPenempatan pegawai merupakan faktor
penentu dalam keberhasilan sebuah organisasi,
karena nantinya akan berhubungan dengan
berbagai kepentingan organisasi maupun
kepentingan pegawai itu sendiri. Kegiatan
penempatan dimulai setelah perusahaan
melaksanakan kegiatan penarikan dan seleksi,
yaitu pada saat seorang calon pegawai yang
berasal baik dari luar maupun dalam organisasi
dinyatakan diterima dan siap untuk ditempatkan
pada jabatan atau unit kerja yang sesuai dengan
kualifikasinya.
Ternyata permasalahannya tidak
sesederhana itu karena justru keberhasilan dari
keseluruhan program penerimaan pegawai
terletak pada ketepatan dalam penempatan
karyawan yang bersangkutan.
Penempatan tenaga kerja merupakan
suatu usaha untuk menyalurkan kemampuan
sumber daya manusi sebaik-baiknya dengan
jalan menematkan karyawan yang tepat atau
jabatan yang paling sesuai. Menurut
Sastrohadiwiryo (2002:162) Penempatan tenaga
kerja adalah proses pemberian tugas dan
pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus
seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup
yang telah ditetapkan, serta mampu
mempertanggungjawabkan segala resiko dan
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas
tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung
jawab. Penempatan sebagai suatu langkah
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 78
eksperimental yang sebenarnya bukanlah
merupakan sebuah keputusan final.
Rotasi PekerjaanDalam upaya meningkatkan produktivitas
karyawan dan menghindari kejenuhan dalam
bekerja para ahli menafsirkan Pemahaman
tentang rotasi pekerjaan, Rotasi karyawan
merupakan suatu pergerakan dari satu pekerjaan
ke pekerjaan lain yang biasanya tanpa
mengakibatkan perubahan dalam hal gaji atau
pangkat (Dessler 2006). Beberapa alasan
mengapa terjadi rotasi pada karyawan, para
karyawan boleh jadi ingin pindah karena alasan
pengembangan pribadi, menginginkan
pekerjaan yang lebih menyenangkan,
menghendaki kesenangan lebih besar atau
untuk mendapatkan kemungkinan peningkatan
yang lebih besar, (Dessler 2006). Perusahaan
boleh jadi memindahkan karyawan dari suatu
posisi dimana karyawan tersebut tidak lagi
diperlukan, atau untuk mempertahankan
karyawan senior, atau untuk menyesuaikan
karyawan dalam perusahaan secara lebih baik.
Robbins (2003:235) menyatakan rotasi
pekerjaan dapat dijelaskan sebagai perubahan
periodik pekerja dari satu tugas ke tugas yang
lainnya. Selain itu, Jackson & Mathis
(2009:362) mendefinisikan rotasi pekerjaan
adalah proses pemindahan karyawan dari satu
pekerjaan ke pekerjaan yang lain.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Objek PenelitianLokasi peneIitian ini dilakukan di Kantor
Pusat Administrsasi (KPA) Universitas Syiah
Kuala yang berlokasi di Darussalam Banda
Aceh.
Populasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah
seluruh pegawai administrasi pada Kantor Pusat
Administrsasi (KPA) Universitas Syiah Kuala
yaitu sebanyak 195 orang. Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode stratified random
sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 132
orang.
Operasional Variabel
Kompensasi (X1), imbalan finansial dan
jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima
oleh para karyawan sebagai bagian dari
hubungan kepegawaian. Kompensasi
merupakan apa yang diterima oleh para
karyawan sebagai ganti kontribusi mereka
kepada organisasi
Penempatan (X2), Penempatan karyawan
berkaitan dengan pencocokan seseorang
dengan jabatan yang akan dipegangnya
berdasarkan pada kebutuhan jabatan dan
pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan
kepribadian karyawan tersebut
Rotasi Pekerjaan (X3), Memutar atau
menggilir penempatan pejabat struktural
maupun fungsional dari satu jabatan
tertentu ke jabatan lainnya yang ditetapkan
dalam sebuah kebijakan yang bersifat
compulsary
Motivasi Kerja (Y), Motivasi sebagai kese-
luruhan proses pembe-rian motif kerja
kepada para bawahan sede-mikian rupa
sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
79 - Volume 3, No. 1, Februari 2014
demi tercapainya tujuan organisasi dengan
efektif dan efisien
Kinerja Pegawai (Z), prestasi kerja yakni
perbandingan antara hasil kerja yang secara
nyata dengan standart kerja yang ditetapkan
dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pegawai
HASIL PEMBAHASAN
Karakteristik responden dalam penelitian
ini meliputi jenis kelamin dari para responden,
tingkat usia responden, pendidikan terakhir
responden, dan status perkawinan dari para
responden.Tabel 1.Karakteristik Responden
No. Uraian Frek Persen
1. Jenis Kelamin :Laki-lakiPerempuan
8052
60.639.4
2. Usia responden:< 20 tahun20 s/d 29 tahun30 s/d 39 tahun40 s/d 49 tahun> 50 tahun
312295731
2.39.1
22.043.223.5
3. Status perkawinanMenikahBelum menikah
3399
25.075.
4. Pendidikan terakhirSDSLTPSLTADiplomaSarjanaPascasarjana
2411297511
1,53,08,3
22,056,88,3
5. Penghasilan (Rp)< 1.500.0001.500.000 – 1.999.999,-2.000.000 – 2.499.999,-2.500.000 - 2.999.999,-3.000.000 - 3.499.999,-
> 3.500.000,-
2182658235
1,513,619,743,917,43,8
Jumlah 123 100.0Sumber : Data Primer, 2013 (diolah)
Pengaruh Kompensasi, Penempatan dan
Rotasi pekerjaan Terhadap Motivasi kerja Pada
Kantor Pusat Administrasi Universitas Syiah
Kuala. Hasil penelitian secara simultan variabel
kompensasi, penempatan, dan rotasi pekerjaan
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
Kantor Pusat Administrasi Universitas Syiah
Kuala. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel
(66,316 > 2,675) pada tingkat signifikansi 0,000.
Struktur pengujian hipotesis pertama dalam
penelitian seperti digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.1 Substruktur Kompensasi,Penempatan, dan RotasiPekerjaan Terhadap MotivasiKerja
Pengaruh Parsial Kompensasi Terhadap
Motivasi KerjaVariabel kompensasi secara positif
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 <
0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap
variabel kompensasi juga diperoleh nilai
koefisien beta sebesar 0,409.
Pengaruh Parsial Penempatan TerhadapMotivasi kerja
Variabel penempatan secara positif
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
pegawai Kantor Pusat Administrasi Universitas
Syiah Kuala. Hal ini ditandai oleh nilai
signifikan 0,011 < 0,05 (0,1% < 5%).
X3
r= 0,686
0,409 e= 1-0,609= 0,391X1
Y
0,237
X2
0,253
r= 0,691
r= 0,647
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 80
Pengaruh Parsial Rotasi PekerjaanTerhadap Motivasi Kerja
Hasil penelitian terhadap variabel rotasi
pekerjaan dengan nilai signifikan 0,010 < 0,05
(0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap variabel
rotasi pekerjaan juga diperoleh nilai koefisien
beta sebesar 0,237.
Pengaruh Kompensasi, Penempatan danRotasi pekerjaan Terhadap Kinerja Pegawai
Secara simultan variabel kompensasi,
penempatan dan rotasi pekerjaan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor
Pusat Administrasi Universitas Syiah Kuala.
Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (60,528
> 2,675) pada tingkat signifikansi 0,0001.
Adapun struktur pengujian hipotesis kedua:
Gambar 4.2 Substruktur Kompensasi danPenempatan, dan Rotasi pekerjaan TerhadapKinerja pegawai
Pengaruh Kompensasi Terhadap KinerjaPegawai
Hasil pengujian hipotesis terhadap
variabel kompensasi secara positif berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor
Pusat Administrasi Universitas Syiah Kuala.
Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0,000 <
0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap
kompensasi diperoleh nilai koefisien beta
adalah sebesar 0,407.
Pengaruh Penempatan Terhadap KinerjaPegawai
Hasil penelitian terhadap variabel
penempatan berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja pegawai Kantor Pusat
Administrasi Universitas Syiah Kuala. Hasil ini
ditunjukkan oleh nilai signifikannya yang
sebesar 0,016 > 0,05 (2% > 5%). Hasil
penelitian terhadap penempatan diperoleh nilai
koefisien beta adalah sebesar 0,247.
Pengaruh Rotasi Pekerjaan TerhadapKinerja Pegawai
Hasil penelitian terhadap variabel rotasi
pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai Kantor Pusat Administrasi
Universitas Syiah Kuala. Hal ini ditandai oleh
nilai signifikan 0,016 < 0,05 (1% < 5%). Hasil
penelitian terhadap rotasi pekerjaan diperoleh
nilai koefisien beta adalah sebesar 0,228.
Pengaruh Motivasi kerja Terhadap KinerjaPegawai
Motivasi kerja merupakan sebagai
keseluruhan proses pemberian motif kerja
kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga
mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efektif
dan efisien, sedangkan kinerja pegawai
merupakan sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan
yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pencapaian
kinerja pegawai sangat tergantung dari
keberhasilan motivasi kerja yang dicapai oleh
masing-masing pegawai dalam mencapai tujuan
organisasi.
0,407
e=1-0,587= 0,413
X1
r=0,676 Z
X3
0,228
X2
0,247
r=0,677
r=0,632
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
81 - Volume 3, No. 1, Februari 2014
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kompensasi sudah sesuai atau baik,
penempatan, rotasi pekerjaan belum
berjalan dengan baik, motivasi kerja
pegawai masih relatif rendah sedangkan
kinerja pegawai Kantor Pusat Administrasi
Universitas Syiah Kuala sudah berjalan
dengan baik.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh kompensasi, penempatan
dan rotasi pekerjaan baik secara parsial
maupun simultan terhadap Motivasi kerja
pegawai Kantor Pusat Administrasi
Universitas Syiah Kuala.
3. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
kompensasi, penempatan dan rotasi
pekerjaan baik secara parsial maupun
simultan berpengaruh terhadap kinerja
pegawai Kantor Pusat Administrasi
Universitas Syiah Kuala.
4. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa
terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap
kinerja pegawai kerja pegawai Kantor Pusat
Administrasi Universitas Syiah Kuala.
5. Sedangkan hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
kompensasi, penempatan dan rotasi
pekerjaan baik secara parsial maupun
simultan terhadap kinerja melalui motivasi
kerja pegawai Kantor Pusat Administrasi
Universitas Syiah Kuala.
Saran1. Dalam rangka meningkatkan kinerja
pegawai pegawai pada Kantor Pusat
Administrasi Universitas Syiah Kuala
berdasarkan variabel kompensasi
hendaknya kompensasi yang diberikan
selama ini dapat ditingkatkan lagi.
2. Penempatan pegawai pada berbagai unit
bagian, hendaknya didasarkan atas
kemampuan yang dimiliki oleh pegawai
bersangkutan sehingga penempatan yang
dilakukan akan benar-benar sesuai dengan
kebutuhan organisasi, sehingga akan
menimbulkan motivasi yang berdampak
terhadap peningkatan kinerja pegawai.
3. Masalah rotasi pekerjaan hendaknya juga
menjadi perhatian pimpinan, terutama
pergantian pegawai pada satu bidang kerja
yang dianggap sudah lama, sehingga akan
menimbulkan kebosanan bagi pegawai
yang bersangkutan.
4. Dalam rangka meningkatkan kinerja
pegawai, hendaknya yang perlu
mendapatkan perhatian adalah pegawai
harus dapat meningkatkan kualitas kerja,
sehingga hasil pekerjaan yang dihasilkan
akan benar-benar bermanfaat bagi
organisasi.
DAFTAR KEPUSTAKAANDessler, G., 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2.Jakarta: Prenhallindo.
Ermayanti D, ., 2001. Pengaruh Faktor Motivasiterhadap Prestasi Kerja Karyawan ada KantorPerum Perhutani Unit II Surabaya, JurnalFakultas Ekonomi Universitas BrawijayaMalang.
Hani Handoko,. 2002. Manajemen Personalia dan
Jurnal ManajemenPascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 1, Februari 2014 - 82
Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE.Hasibuan., (2001), Organisasi dan Motivasi. Jakarta
: Bumi Aksara.Hasibuan, M S.P, 2006, Manajemen Dasar,
Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi, BumiAksara:Jakarta.
Jones, G R. & George, J M., (2008). Contemporarymanagement, fifth Edition.United States ofAmerica : McGRAW-Hill International
Keban. (2004), Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta.
Mangkunegara, A., 2006. Evaluasi Kinerja SDM. PTRefika Aditama:Bandung.
Mathis, R.L, Jackson, J.H. (2006). ManajemenSumber Daya Manusia. Jakarta: SalembaEmpat.
Robbins, S.P, 2006. Perilaku Organisasi : Konsep,Kontoversi dan Aplikasi, Jiid I,P.T.Prehalindo, Jakarta.
Sastrohadiwiryo, S., 2002. Manajemen Tenaga KerjaIndonesia Pendekatan Administrasi danOperasional. Jakarta, Bumi Aksara.
Simamora, H., 2005. Manajemen Sumber DayaManusia Edisi 2. Bagian Penerbitan SekolahTinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Soedjono., 2005, “Pengaruh Budaya OrganisasiTerhadap Kinerja Organisasi dan KepuasanKerja Karyawan pada Terminal PenumpangUmum di Surabaya”, Vol 7 no 1, Maret 2005.
Suwatno., 2001, Azas-azas Manajemen SumberDaya Manusia, CV. Suci Press, Bandung.
Veitzal R., 2004, Manajemen Sumber Daya Manusiauntuk perusahaan dari Teori ke praktik,Jakarta : PT Raja Grafindo Persada