pengaruh kinerja keuangan dan good corporate …eprints.perbanas.ac.id/2329/1/artikel ilmiah.pdf ·...

15
PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA BEI ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Program Manajemen Oleh : Muhammad Taufiq Hidayat 2010210093 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

Upload: others

Post on 29-Jan-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN GOOD CORPORATE

    GOVERNANCE (GCG) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

    MANUFAKTUR PADA BEI

    ARTIKEL ILMIAH

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

    Program Pendidikan Sarjana

    Program Manajemen

    Oleh :

    Muhammad Taufiq Hidayat

    2010210093

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

    SURABAYA

    2016

  • 0

    PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

    Nama : Muhammad Taufiq Hidayat

    Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 September 1992

    N.I.M : 2010210093

    Jurusan : Manajemen

    Program Pendidikan : Strata 1

    Konsentrasi : Manajemen Keuangan

    Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan dan Good Corporate

    Governance (GCG) Terhadap Nilai Perusahaan

    Manufaktur Pada BEI

    Disetujui dan diterima baik oleh:

    Dosen Pembimbing

    Tanggal:

    (Dr. Lutfi, S.E., M.Fin.)

    Ketua Program Studi Sarjana Manajemen

    Tanggal:

    (Dr. Muazaroh, SE., MT)

  • 1

    “The Effect of Financial Performance and Good Corporate Governance (GCG)

    Against Value Manufacturing Companies on Indonesia Stock Exchange”

    Muhammad Taufiq Hidayat

    STIE Perbanas Surabaya

    Email : [email protected]

    Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

    ABSTRACT

    The purpose of this study was to examine the effect of the financial performance

    and good corporate governance (GCG) on value of firm (the study of

    manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2011-2013). The

    population in this study are all manufacturing companies listed in Indonesia Stock

    Exchange from 2011 until 2013. Samples were taken based purposive sampling

    technique that is based on specific criteria. Data analysis tool used in this

    research is descriptive analysis and multiple regression analysis. The results of

    this study are: (1) variables related to leverage significantly positive effect on firm

    value. (2) variable profitability significantly positive effect on firm value. (3) The

    GCG variables measured through managerial ownership not influence

    significantly the value of the firm. (4) variable leverage, profitability, and

    managerial ownership jointly affect the value of the firm.

    Key Words : leverage, profitability, managerial ownership, firm value

    PENDAHULUAN

    Salah satu tujuan jangka

    panjang dari suatu perusahaan adalah

    meningkatnya nilai perusahaan yang

    tinggi, yang dicerminkan dari harga

    pasar sahamnya, untuk perusahaan

    go public. Nilai perusahaan yang

    tinggi dapat meningkatkan

    kemakmuran bagi para pemegang

    saham, sehingga para pemegang

    saham akan menginvestasikan

    modalnya kepada perusahaan

    tersebut (Haruman, 2008).

    Terdapat banyak faktor yang

    dapat mempengaruhi nilai dari saham

    perusahaan, diantaranya adalah

    kinerja keuangan. Kinerja keuangan

    adalah hasil banyak keputusan yang

    dibuat secara terus-menerus oleh

    pihak manajemen perusahaan untuk

    mencapai suatu tujuan tertentu secara

    efektif dan efisien. Kinerja keuangan

    yang semakin tinggi, maka akan

    meningkatkan nilai perusahaan.

    Tolok ukur kinerja suatu

    perusahaan bisa banyak dilihat dari

    beberapa kemampuan perusahaan,

    diantaranya kemampuan perusahaan

    tersebut dalam menghasilkan laba.

    Profitabilitas merupakan rasio dari

    efektivitas manajemen dalam

    mengelola perusahaan, efektivitas ini

    dinilai dengan mengaitkan laba

    bersih dengan aktiva yang digunakan

    untuk menghasilkan laba tersebut.

    Return of Assets (ROA) dapat

    digunakan untuk mengukur laba

    yang mencerminkan kemampuan

    perusahaan dalam menghasilkan

    keuntungan bersih berdasarkan

  • 2

    tingkat aset yang tertentu. Semakin

    tinggi Return of Assets (ROA), maka

    dapat menunjukkan semakin baik

    kinerja perusahaan tersebut, yang

    tentu berimbas pada peningkatan

    nilai perusahaan.

    Selain laba perusahaan, hutang

    perus.ahaan pun dinilai dapat

    mempengaruhi nilai perusahaan,

    penentuan kebijakan hutang ini

    berkaitan dengan struktur modal

    karena hutang merupakan salah satu

    komposisi dalam struktur modal.

    Menggunakan lebih banyak utang

    berarti memperbesar resiko yang

    ditanggung pemegang saham, tetapi

    dengan memperbanyak utang juga

    dapat memperbesar tingkat

    pengembalian yang diharapkan, di

    mana perusahaan menukarkan

    keuntungan – keuntungan pendanaan

    melalui hutang dengan tingkat suku

    bunga dan biaya kebangkrutan yang

    lebih tinggi (Trade-off Theory). Jadi,

    penggunaan hutang menyebabkan

    lebih banyak laba operasi perusahaan

    (EBIT) yang diterima oleh para

    investor. Karenanya, semakin banyak

    perusahaan mempergunakan hutang,

    maka semakin tinggi tinggi nilai dan

    harga sahamnya (Brigham dan

    Houston, 2011: 36-38). Oleh sebab

    itu, struktur modal yang optimal

    harus berada pada keseimbangan

    antara risiko dan pengembalian yang

    memaksimumkan harga saham.

    Selain kinerja keuangan, Good

    Corporate Governance (GCG)

    dinilai dapat mempengaruhi

    peningkatan nilai perusahaan,

    diperlukan kerja sama antara

    manajemen perusahaan dengan pihak

    lain yang meliputi sharehoder

    maupun stakeholder dalam membuat

    keputusan - keputusan keuangan

    dengan tujuan memaksimumkan

    modal kerja yang dimiliki. Dalam

    kenyataan penyatuan kepentingan

    kedua pihak tersebut sering kali

    menimbulkan masalah. Adanya

    masalah diantara manajer dan

    pemegang saham disebut masalah

    agensi (agency problem). Adanya

    agency problem tersebut akan

    menyebabkan tidak tercapainya

    tujuan keuangan perusahaan, yaitu

    meningkatkan nilai perusahaan

    dengan cara memaksimumkan

    kekayaan pemegang saham (Dwi

    Sukirni, 2013).

    Mekanisme corporate

    governance meliputi kepemilikan

    manajerial, jumlah dewan komisaris,

    indepedensi dewan komisaris, ukuran

    dewan direksi, dan keberadaan

    komite audit (Wardoyo dan

    Theodora, 2013). Dengan adanya

    salah satu mekanisme GCG ini

    diharapkan pengawasan terhadap

    manajer perusahaan akan lebih

    efektif yang nantinya akan berakibat

    pada kinerja perusahaan yang lebih

    baik, seiring dengan meningkatnya

    kinerja perusahaan diharapkan juga

    akan meningkatkan harga saham

    perusahaan sebagai indikator dari

    nilai perusahaan sehingga nilai

    perusahaan akan tercapai.

    KERANGKA TEORITIS YANG

    DIPAKAI DAN HIPOTESIS

    Nilai Perusahaan

    Sri Sofyaningsih dan

    Pancawati (2011) mendefinisikan

    Nilai perusahaan merupakan harga

    yang bersedia dibayar oleh calon

    pembeli apabila perusahaan tersebut

    dijual. Nilai perusahaan dinilai

    penting karena semakin tinggi nilai

    perusahaan, semakin besar

  • 3

    Nilai Perusahaan

    Kinerja keuangan :

    Leverage (+) / (-)

    Profitabilitas (+)

    Good Corporate Governance :

    Kepemilikan Manajerial

    kemakmuran yang akan diterima

    oleh pemilik perusahaan.

    Leverage

    Dwi Sukirni (2013)

    mendefinisikan kebijakan hutang

    adalah kebijakan yang menentukan

    seberapa besar kebutuhan dana

    perusahaan dibiayai oleh hutang.

    Solvabilitas (leverage) digambarkan

    untuk melihat sejauh mana asset

    perusahaan dibiayai oleh hutang

    dibandingkan dengan modal sendiri.

    Profitabilitas

    Alfredo Mahendra Dj (2012)

    Mendefinisikan Profitabilitas

    menunjukkan tingkat keuntungan

    bersih yang mampu diraih oleh

    perusahaan pada saat menjalankan

    operasinya. Keuntungan yang layak

    dibagikan kepada pemegang saham

    adalah keuntungan setelah bunga dan

    pajak, sehingga dengan profitabilitas

    yang tinggi dapat memberikan nilai

    tambah kepada nilai perusahaannya

    yang tercermin pada harga

    sahamnya.

    Kepemilikan Manajerial Dwi Sukirni (2013)

    Kepemilikan manajerial

    didefinisikan sebagai pemegang

    saham dari pihak manajemen

    perusahaan yang secara aktif ikut

    dalam pengambilan keputusan

    perusahaan tersebut (Direksi dan

    Komisaris), dalam hal ini

    ditunjukkan oleh jumlah saham yang

    dimiliki oleh pihak manajemen

    dibandingkan dengan jumlah saham

    yang beredar.

    Gambar 1

    Kerangka Pemikiran

    Berdasarkan keterangan dan uraian

    di atas, maka hipotesis penelitian

    dirumuskan sebagai berikut:

    H1 : Variabel leverage,

    profitabilitas, dan

    kepemilikan manajerial

    secara bersama-sama

    mempunyai pengaruh yang

    signifikan pada nilai

    perusahaan manufaktur yang

    terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia.

  • 4

    H2 : Variabel leverage

    mempunyai pengaruh yang

    signifikan pada nilai

    perusahaan manufaktur yang

    terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia.

    H3 : Variabel profitabilitas

    mempunyai pengaruh positif

    yang signifikan pada nilai

    perusahaan manufaktur yang

    terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia.

    H4 : Variabel kepemilikan

    manajerial mempunyai

    pengaruh positif yang

    signifikan pada nilai

    perusahaan manufaktur yang

    terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia

    METODE PENELITIAN

    Rancangan Penelitian

    Berdasarkan dari tujuan

    penelitian, Penelitian ini termasuk

    penelitian studi klausal yang berarti

    penelitian ini menunjukkan arah

    hubungan antara variabel bebas

    dengan variabel tergantung, dan

    untuk mengukur kekuatan

    hubungannya.

    Jika dilihat dari datanya,

    penelitian ini termasuk penelitian

    sekunder. Data sekunder pada

    umumnya berupa bukti, catatan, atau

    laporan historis yang telah tersusun

    data arsip (data dokumenter) yang

    dipublikasikan maupun tidak (Arfan

    Ikhsan, 2008). Karena data yang

    digunakan dalam penelitian ini sudah

    tersedia dan menggunakan data

    saham-saham perusahaan manufaktur

    yang tercatat di Bursa Efek

    Indonesia, Indonesia Capital Market

    Directory (ICMD).

    Batasan Penelitian

    Penelitian ini mempunyai

    batasan yang berarti ruang lingkup

    penelitian yaitu pada perusahaan

    manufaktur yang terdaftar di BEI

    hanya pada periode 2011 sampai

    dengan 2013. Variabel independen

    yang digunakan dalam penelitian ini

    hanya kinerja perusahaan yang

    diukur dengan leverage dan

    profitabilitas, serta Good Corporate

    Governance (GCG) yang diukur hanya dengan kepemilikan manajerial.

    Identifikasi Variabel Penelitian

    Variabel – variable yang

    digunakan dalam penelitian ini

    berdasarkan hipotesis terdiri dari

    variable independen yaitu Leverage,

    Profitabilitas, Kepemilikan

    Manajerial dan variable dependen

    yaitu Nilai Perusahaan.

    Definisi Operasional dan

    Pengukuran Variabel

    Berikut ini adalah definisi

    operasional variabel dan pengukuran

    variabel yang digunakan dalam

    penelitian :

    Nilai Perusahaan (Y) Nilai perusahaan merupakan harga

    yang bersedia dibayar oleh calon

    pembeli apabila perusahaan tersebut

    dijual. Nilai perusahaan dinilai

    penting karena semakin tinggi nilai

    perusahaan, semakin besar

    kemakmuran yang akan diterima

    oleh pemilik perusahaan. Nilai

    perusahaan dapat dihitung dengan

    menggunakan Price Book Value.

  • 5

    Leverage (X1)

    Rasio leverage digunakan untuk

    mengukur sejauh mana aktiva

    perusahaan dibiayai dengan utang.

    Artinya, berapa besar beban utang

    yang ditanggung perusahaan

    dibandingkan dengan aktivanya.

    Rasio leverage juga digunakan untuk

    mengukur kemampuan perusahaan

    untuk membayar seluruh

    kewajibannya baik jangka pendek

    maupun jangka panjang apabila

    perusahaan dilikuidasi. Rasio

    leverage dapat dihitung dengan

    menggunakan Debt to Equity Ratio.

    Profitabilitas (X2)

    Rasio profitabilitas menilai

    kemampuan perusahaan dalam

    mendapatkan keuntungan.

    Profitabilitas juga memberikan

    ukuran tingkat efektivitas

    manajemen suatu perusahaan, dalam

    hal ini di tunjukkan oleh laba yang

    dihasilkan dari penjualan dan

    pendapatan Investasi. Rasio

    Profitabilitas dapat dihitung dengan

    menggunakan Return on Assets.

    Kepemilikan Manajerial (X3)

    Kepemilikan manajerial

    didefinisikan sebagai pemegang

    saham dari pihak manajemen

    perusahaan yang secara aktif ikut

    dalam pengambilan keputusan

    perusahaan tersebut (Direksi dan

    Komisaris), dalam hal ini

    ditunjukkan oleh jumlah saham yang

    dimiliki oleh pihak manajemen

    dibandingkan dengan jumlah saham

    yang beredar (Dwi Sukirni, 2013).

    Kepemilikan Manajerial dapat

    dihitung dengan menggunakan

    perbandingan saham yang dimiliki

    manajemen dan jumlah saham yang

    beredar.

    Populasi, Sampel, dan Teknik

    Pengambilan Sampel

    Perusahaan yang menjadi

    populasi adalah seluruh perusahaan

    manufaktur yang sudah terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia periode 2011

    hingga 2013. Tidak semua anggota

    populasi ini akan menjadi obyek

    penelitian sehingga perlu dilakukan

    pengambilan sampel. Penelitian ini

    mengambil sampel dengan cara

    menggunakan metode Purposive

    sampling dengan tipe Judgement

    sampling yaitu pemilihan sampel

    dengan mendasarkan pada kriteria

    tertentu. Kriteria yang digunakan

    adalah :

    1. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan

    keuangannya selama periode

    penelitian.

    2. Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki Book Value

    negatif selama periode

    penelitian, hal ini dikarenakan

    Book Value yang negatif tidak

    dapat diinteprestasikan atau

    dianalisis.

    3. Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki ekuitas negative

    selama periode penelitian, hal ini

    dikarenakan ekuitas yang negatif

    tidak dapat diinteprestasikan

    atau dianalisis.

  • 6

    4. Perusahaan manufaktur yang mempunyai kepemilikan

    manajerial berturut - turut

    selama periode penelitian.

    Data dan Metode Pengumpulan

    Data

    Data yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah data sekunder.

    Data yang digunakan merupakan

    laporan keuangan tahunan

    perusahaan manufaktur yang go

    public. Teknik pengumpulan data

    yang digunakan adalah dokumentasi,

    karena penelitian ini menggunakan

    laporan keuangan perusahaan yang

    telah dipublikasikan dari tahun 2011

    sampai dengan tahun 2013 yang

    diambil dari Bursa Efek Indonesia

    dan Indonesia Capital Market

    Directory (ICMD)

    Teknik Analisis Data

    Dalam menganalisisi data

    dalam penelitian ini langkah-langkah

    yang dilakukan adalah sebagai

    berikut :

    1. Melakukan analisis deskriptif. Dengan melakukan analisis

    deskriptif dapat memberikan

    gambaran dan penjelasan tentang

    variabel yang diteliti.

    2. Analisis Linear Berganda

    Teknik analisis data yang

    digunakan pada penelitian ini

    adalah teknik analisis regresi

    berganda yang digunakan untuk

    mengolah dan membahas data

    yang sudah didapatkan dan untuk

    menguji hipotesis yang diajukan.

    Pengujian hipotesis dengan

    analisis regresi berganda,

    determinasi, uji t dan uji F melalui

    alat SPSS. Berikut ini adalah

    model regresi yang digunakan :

    Y=ɑ +b1X1+b2X2+b3X3 +e Y = Nilai perusahaan

    ɑ = Konstanta b1…b2 = Parameter

    koefisien regresi

    variabel I (i=1,2,3)

    X1 = Leverage

    X2 = Profitabilitas

    X3 =Kepemilikan

    manajerial

    ei = Residual eror

    Berdasarkan model yang

    terbentuk maka akan dapat diketahui

    apakah semua variabel bebas secara

    serempak (Uji F) mempunyai

    pengaruh yang signifikan atau tidak

    terhadap nilai perusahaan, sehingga

    dapat disimpulkan apakah hipotesis

    pertama penelitian ini diterima atau

    ditolak.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Analisis Deskriptif

    TABEL 1

    HASIL ANALISIS DESKRIPTIF

    Variabel N Mean Minimum Maximum Std. Deviation

    ROA (%) 117 5.2470 -13.72 32.11 7.17803

    DER (x) 117 1.4295 0.04 13.05 2.09394

    KM (%) 117 0.0556 0,0001 0.3130 0.08095

  • 7

    PBV (x) 117 1,3553 0,11 6.53 1.20382

    Valid N (litwise) 117

    Sumber : data diolah

    Berdasarkan tabel 1

    menunjukkan bahwa selama periode

    pengamatan rasio tertinggi sebesar

    32.11% dimiliki oleh PT. Lionmesh

    Prima Tbk pada tahun 2012, ini

    menandakan bahwa perusahaan

    tersebut dapat mengelola assetnya

    secara efektif sehingga dapat

    memberikan kontribusi laba yang

    lebih besar dibandingkan perusahaan

    manufaktur lainnya. Sedangkan rasio

    terendah sebesar -13.72 dimiliki oleh

    PT. Intanwijaya Internasional Tbk

    pada tahun 2011, hal ini

    menunjukkan bahwa laba perusahaan

    setelah pajak yang negatif, atau bisa

    disebut perusahaan mengalami

    kerugian. Dari keseluruhan data

    Return on Assets (ROA) perusahaan

    yang memenuhi kriteria dari tahun

    2011 sampai dengan 2013

    menghasilkan rata-rata sebesar

    5,2470 dan standar deviasi 7.17803

    dimana standar deviasi lebih besar

    daripada rata rata. Hal ini

    menunjukkan adanya fluktuasi

    variabel Return on Assets (ROA)

    yang besar pada perusahaan yang

    menjadi sampel.

    Berdasarkan tabel 1

    menunjukkan bahwa selama periode

    pengamatan rasio tertinggi sebesar

    13.05 satuan kali dimiliki oleh PT.

    Argo Pantes Tbk pada tahun 2011.

    Dari angka tersebut dapat diartikan

    bahwa perusahaan tersebut banyak

    menggunakan hutang untuk

    pembiayaan operasional maupun

    investasi dari pada mengandalkan

    ekuitas perusahaan itu sendiri.

    Sedangkan rasio terendah sebesar

    0.04 satuan kali dimiliki oleh PT.

    Jaya Pari Steel Tbk pada tahun 2013,

    angka yang rendah tersebut

    menandakan perusahaan tersebut

    lebih banyak menggunakan ekuitas

    dalam membiayai operasional

    maupun investasinya. Dari

    keseluruhan data Debt to Equity

    Ratio (DER) perusahaan yang

    memenuhi kriteria dari tahun 2011

    sampai dengan 2013 menghasilkan

    rata-rata sebesar 1,4295 dan standar

    deviasi sebesar 2.09394 dimana

    standar deviasi lebih besar dari rata –

    rata. Hal ini menunjukkan adanya

    fluktuasi variabel Debt to Equity

    Ratio (DER) pada perusahaan yang

    menjadi sampel.

    Berdasarkan tabel 1

    menunjukkan bahwa selama periode

    pengamatan kepemilikan manajerial

    tertinggi sebesar 0.3130 dimiliki oleh

    PT. Siantar Top Tbk pada tahun

    2013. Hal ini menunjukkan bahwa

    kemakmuran pemegang saham

    dalam perusahaan tersebut tinggi

    yang disebabkan oleh terpacunya

    manajer bertindak dan mengambil

    keputusan sesuai yang diinginkan

    oleh pemegang saham. Sedangkan

    kepemilikan manajerial terendah

    sebesar 0.0001 dimiliki oleh PT.

    Langgeng Makmur Industri Tbk pada

    tahun 2011 – 2013. Dari keseluruhan

    data Kepemilikan Manajerial

    perusahaan yang memenuhi kriteria

    dari tahun 2011 sampai dengan 2013

    menghasilkan rata-rata sebesar

    0.0556 dan standar deviasi 0.08095

    dimana standar deviasi lebih besar

    dari rata – rata. Hal ini menunjukkan

    adanya fluktiasi rendah variabel

  • 8

    Kepemilikan Manajerial pada

    perusahaan yang menjadi sampel.

    Berdasarkan tabel 1

    menunjukkan bahwa selama periode

    pengamatan Price to Book Value

    (PBV) tertinggi sebesar 6.53 dimiliki

    oleh PT. Tembaga Mulia Semanan

    Tbk pada tahun 2013. Hal ini

    menandakan bahwa harga saham

    perusahaan mengalami over value

    karena harga saham lebih tinggi

    dibanding nilai wajarnya, dengan ini

    perusahaan memperlihatkan

    kinerjanya yang baik, sehingga

    kemakmuran pemegang saham juga

    dapt terwujud. Sedangkan Price to

    Book Value (PBV) terendah sebesar

    0.11 dimiliki oleh PT. Jaya Pari Steel

    Tbk pada tahun 2013. Hal ini

    menunjukkan harga saham yang

    semakin menurun, yang berarti

    memperlihatkan kinerja perusahaan

    yang buruk, dengan kinerja yang

    seperti ini perusahaan dinilai tidak

    mempunyai prospek ke depan yang

    baik, sehingga investorpun enggan

    untuk menanamkan dananya di

    perusahaan tersebut. Dari

    keseluruhan data Price to Book

    Value (PBV) perusahaan yang

    memenuhi kriteria dari tahun 2011

    sampai dengan 2013 menghasilkan

    rata-rata sebesar 1,3553.

    Hasil Pengujian Hipotesis

    Pengujian hipotesis penelitian

    dimana pengujiannya menggunakan

    analisis regresi berganda. Tujuan dari

    pengujian hipotesis ini untuk

    mengetahui ada tidaknya pengaruh

    pada variabel profitabilitas, leverage,

    dan kepemilikan manajerial terhadap

    variabel nilai perusahaan.

    Untuk memudahkan pembaca

    maka peneliti menyajikan hasil dari

    pengujian hipotesis kedalam bentuk

    tabel sebagai berikut :.

    Tabel 2

    HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS

    Variabel Koefisien

    Regresi

    t

    Hitung

    t

    Tabel

    Nilai

    Sig. Keterangan

    Konstanta 0.810 4.508 0.000

    Profitabilitas (ROA) 0.052 3.444 1.981 0.001 H0 ditolak

    Leverage (DER) 0.205 3.877 ±1.658 0.000 H0 ditolak

    Kepemilikan Manajerial -0.398 -0.302 1.981 0.763 H0 diterima

    R Square 0.160

    F Hitung 7.156

    F Tabel 2.68

    Sig. F 0.000

    Sumber : data diolah

    Menentukan model MRA

    Berdasarkan output SPSS pada Tabel

    2, maka dapat dibuat persamaan

    regresi berganda sebagai berikut:

    Y = 0.810 + 0.052ROA + 0.205DER

    – 0.398KM + e

    Dari persamaan regresi

    berganda tersebut dapat dijelaskan

    masing – masing koefisien regresi

    dalam interpretasi model berikut:

    a. Konstanta (a) = 0.810

  • 9

    Nilai konstanta dari persamaan

    tersebut adalah sebesar 0.810

    menunjukkan bahwa jika variabel

    Profitabilitas (ROA), Leverage

    (DER), dan Kepemilikan Manajerial

    sama dengan nol, maka Nilai

    Perusahaan (PBV) perusahaan

    manufaktur sebesar 0.810 satuan.

    b. Koefisien Regresi Profitabilitas (ROA) = 0.052

    Nilai koefisien regresi Profitabilitas

    (ROA) dari persamaan tersebut

    sebesar 0.052. Nilai koefisien regresi

    yang positif menunjukkan adanya

    hubungan yang searah terhadap Nilai

    Perusahaan (PBV). Jika profitabilitas

    mengalami kenaikan sebesar satu

    persen, maka PBV perusahaan

    mengalami kenaikan sebesar 0.052

    kali.

    c. Koefisien Regresi Leverage (DER) = 0.205

    Nilai koefisien regresi Leverage

    (DER) dari persamaan tersebut

    sebesar 0.205. Nilai koefisien

    regresi yang positif

    menunjukkan adanya hubungan

    yang searah terhadap Nilai

    Perusahaan (PBV). Jika leverage

    mengalami kenaikan sebesar

    satu persen, maka PBV

    perusahaan mengalami kenaikan

    sebesar 0.205 kali.

    d. Koefisien Regresi Kepemilikan Manajerial (KM) = -0.398

    Nilai koefisien regresi

    Kepemilikan Manajerial (KM)

    dari persamaan tersebut sebesar -

    0.398. Nilai koefisien regresi

    yang negatif menunjukkan

    adanya hubungan yang

    berlawanan arah terhadap Nilai

    Perusahaan (PBV). Jika

    kepemilikan manajerial

    mengalami kenaikan sebesar

    satu persen, maka PBV

    perusahaan mengalami

    penurunan sebesar 0.398 kali.

    2. Uji Serempak (Uji F) Uji serempak (Uji F) digunakan

    untuk menguji pengaruh secara

    serempak / simultan profitabilitas,

    leverage, dan kepemilikan

    manajerial terhadap nilai

    perusahaan. Hasil uji F dapat dilihat

    pada tabel 2.

    Tabel 2 menunjukkan hasil uji F,

    dengan menunjukkan nilai Fhitung sebesar 7.156 lebih besar dari Ftabel

    (5%;3;113) 2.684, maka dapat

    disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel

    sehingga H0 ditolak, dapat dikatakan

    bahwa profitabilitas, leverage, dan

    kepemilikan manajerial secara

    serempak memiliki pengaruh yang

    signifikan terhadap nilai perusahaan.

    3. Koefisien Determinasi (R2) Tabel 2 menunjukkan bahwa ketiga

    variabel profitabilitas (ROA),

    leverage (DER), dan Good

    Corporate Governance (KM) dapat

    menjelaskan variabel nilai

    perusahaan sebesar nilai R Square

    0.160. Hal ini berarti besarnya

    pengaruh profitabilitas, leverage dan

    Good Corporate Governance dapat

    menjelaskan variabel nilai

    perusahaan sebesar 16 persen,

    sedangkan 84 persen dijelaskan oleh

    faktor – faktor lain di luar

    penelitian, seperti variabel ukuran

    perusahaan yang dipakai dalam

    penelitian Sri Sofyaningsih (2011) ,

    likuiditas yang dipakai dalam

    penelitian Alfredo Mahendra (2012).

    4. Uji Parsian (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji

    seberapa besar pengatuh

    profitabilitas, leverage, dan

    kepemilikan manajerial secara

    individu berpengaruh signifikan

  • 10

    terhadap nilai perusahaan. Hasil uji t

    dapat dilihat pada tabel 2.

    Pembahasan

    Hasil dari pengujian variabel

    penelitian yang meliputi

    profitabilitas, leverage, dan

    kepemilikan manajerial secara

    serempak mempunyai pengaruh yang

    sgnifikan terhadap nilai perusahaan

    yang ditandai dari nilai signiikansi

    0.000 < 0.05, yang berarti

    profitabilitas, leverage, dan

    kepemilikan manajerial secara

    serempak memiliki pengaruh yang

    signifikan terhadap nilai perusahaan.

    Pengaruh Leverage terhadap Nilai

    Perusahaan

    Hasil thitung dari leverage

    adalah sebesar 3.877 lebih besar dari

    ttabel (2,5%;116) sebesar 1.658, hal ini

    menunjukkan bahwa thitung > ttabel,

    sehingga H0 ditolak. Maka dapat

    disimpulkan bahwa leverage yang

    diukur dengan debt to equity ratio

    (DER) secara parsial berpengaruh

    positif signifikan terhadap nilai

    perusahaan.

    Hasil penelitian ini

    mendukung Trade off Theory yang

    menyatakan tingkat hutang yang

    optimal tercapai ketika penghematan

    pajak mencapai jumlah yang

    maksimal terhadap biaya kesulitan

    keuangan. Teori ini

    memperbandingkan manfaat dan

    biaya atau keseimbangan antara

    keuntungan dan kerugian atas

    penggunaan hutang. Jadi nilai

    perusahaan yang menggunakan

    hutang akan lebih tinggi dari pada

    yang menggunakan ekuitas. Nilai

    perusahaan akan meningkat

    dikarenakan perusahaan

    mendapatkan penghematan pajak

    yang didapat dari bunga hutang yang

    tidak kena pajak. Pengurangan dari

    bunga hutang tidak kena pajak

    tersebut akan menyebabkan

    perusahaan mempunyai arus kas

    lebih besar kepada investor

    perusahaan. Perusahaan

    menggunakan hutang yang optimal

    tersebut untuk membeli mesin

    produksi yang termasuk dalam asset

    tetap, dengan tujuan menambah

    produktifitas perusahaan, yang

    nantinya berpengaruh pada

    peningkatan penjualan produk

    perusahaan itu sendiri. Sejalan

    dengan peningkatakan penjualan

    produk itu perusahaan juga akan

    mendapat peningkatan laba.

    Hal ini sejalan dengan dengan

    penelitian yang dilakukan oleh Dwi

    Sukirni (2013) yang menyatakan

    bahwa kebijakan hutang (leverage)

    memiliki pengaruh positif signiikan

    terhadap nilai perusahaan di sektor

    manufaktur.

    Pengaruh Proftabilitas terhadap Nilai

    Perusahaan

    Nilai thitung dari variabel ROA

    sebesar 3.444 lebih besar dari nilai

    ttabel (5%;116) sebesar 1.981, hal ini

    berarti thitung > ttabel, sehingga H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa

    profitabilitas yang diukur dengan

    return on assets (ROA) secara

    parsial memiliki pengaruh positif

    signifikan terhadap nilai perusahaan.

    Hasil dari penelitian ini

    menunjukkan bahwa profitabilitas

    secara parsial berpengaruh positif

    signifikan terhadap nilai perusahaan.

    Hal ini menunjukkan perusahaan

    dengan profitabilitas yang besar juga

    berarti semakin besar kemampuan

    perusahaan dalam memperoleh laba.

    Semakin besar laba perusahaan,

  • 11

    menunjukkan kinerja perusahaan

    yang makin baik serta prospek

    perusahaan ke depannya juga

    semakin baik, sehingga akan menarik

    minat para investor untuk

    menanamkan dananya dalam

    perusahaan. Hal ini selanjutnya dapat

    meningkatkan harga saham dan nilai

    perusahaan.

    Hasil penelitian ini sejalan

    dengan penelitian Wardoyo dan

    Theodora Martina Veronica (2013)

    yang menghasilkan bahwa variabel

    profitabilitas memiliki pengaruh

    positif signifikan terhadap nilai

    perusahaan di industri perbankan dan

    sama halnya dengan penelitian

    Alfredo Mahendra (2012) yang juga

    menghasilkan variabel profitabilitas

    berpengaruh positif pada nilai

    perusahaan di industri manufaktur.

    Pengaruh Kepemilikan Manajerial

    terhadap Nilai Perusahaan

    Nilai thitung dari kepemilikan

    manajerial adalah sebesar -0.302

    lebih kecil dibandingkan nilai ttabel (5%;116) sebesar 1.981, hal ini

    menunjukkan bahwa thitung < ttabel,

    sehingga H0 diterima. Dapat

    disimpulkan bahwa kepemilikan

    manajerial secara parsial memiliki

    pengaruh tidak signifikan terhadap

    nilai perusahaan. Hasil dari

    penelitian ini menyatakan bahwa

    kepemilikan manajerial secara

    parsial berpengaruh negatif namun

    tidak signifikan terhadap nilai

    perusahaan. Hasil ini tidak

    mendukung hipotesis yang diajukan

    sebelumnya dalam penelitian ini

    yang menyatakan bahwa

    kepemilikan manajerial secara

    parsial berpengaruh positif signifikan

    terhadap nilai perusahaan.

    Hasil penelitian ini juga tidak

    sejalan dengan penelitian yang

    dilakukan oleh Dwi Sukirni (2013)

    yang menyatakan bahwa

    kepemilikan manajerial berpengaruh

    negatif signifikan. Pada penelitian ini

    kepemilikan manajerial tidak

    memiliki pengaruh terhadap nilai

    perusahaan. Hal ini mungkin

    dikarenakan rendahnya kepemilikan

    saham oleh pihak manajemen dengan

    jumlah yang cukup signifikan, dilihat

    dari rata – rata kepemilikan

    manajerial hanya 5.56%. Jumlah

    kepemilikan manajerial yang rendah

    menyebabkan pihak manajemen

    perusahaan lebih banyak

    mementingkan kepentingannya

    sendiri daripada kepentingan

    perusahaan, yang berarti lebih

    mementingkan tujuannya sekedar

    sebagai manajer daripada sebagai

    pemegang saham dan juga pihak

    manajemen tidak termotivasi dengan

    rendahnya deviden maupun capital

    gain yang akan diterima apabila

    memiliki saham perusahaan, mereka

    lebih memilih gaji ataupun intensif

    yang akan mereka terima sebagai

    manajer biasa.

    KESIMPULAN,KETERBATASAN

    DAN SARAN Berdasarkan analisis hasil

    penelitian yang telah dilakukan,

    maka dapat ditarik kesimpulan

    sebagai berikut :

    a. Profitabilitas, leverage, dan kepemilikan manajerial

    secara serempak berpengaruh

    terhadap nilai perusahaan

    manufaktur.

    b. Leverage secara parsial memiliki pengaruh positif

  • 12

    signifikan terhadap nilai

    perusahaan manufaktur.

    c. Profitabilitas secara parsial memiliki pengaruh positif

    signifikan terhadap nilai

    perusahaan manufaktur.

    d. Kepemilikan manajerial secara parsial memiliki pengaruh

    negatif namun tidak

    signifikan terhadap nilai

    perusahaan manufaktur.

    Keterbatasan

    Penelitian ini memiliki

    beberapa keterbatasan. Adapun

    keterbatasan dalam penelitian ini

    adalah Periode Penelitian yang

    dilakukan terhitung singkat, hanya

    tiga tahun, yaitu tahun 2011 – 2013

    dan dalam penelitian ini ketiga

    variabel profitabilitas (ROA),

    leverage (DER), dan Good

    Corporate Governance (KM) hanya

    dapat menjelaskan variabel nilai

    perusahaan sebesar 16 persen,

    sedangkan 84 persen lainnya

    dijelaskan variabel lain di luar

    model.

    Saran

    Adapun saran yang dapat diberikan

    peneliti dalam penelitian selanjutnya

    adalah sebagai berikut:

    1. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah periode penelitian,

    karena dampak dari variabel

    tata kelola perusahaan (Good

    Corporate Governance) yang

    diukur melalui kepemilikan

    manajerial membutuhkan

    waktu yang lebih lama.

    2. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel –

    variabel lain yang sekiranya

    dapat mempengaruhi nilai

    perusahaan, seperti likuiditas

    dan ukuran perusahaan.

    DAFTAR RUJUKAN

    Alfredo Mahenda DJ, Luh Gede Sri

    Ardini dan A.A Gede

    Suarjaya, 2012. “Pengaruh

    Kinerja Keuangan Terhadap

    Nilai Perusahaan Pada

    Perusahaan Manufaktur Di

    Bursa Efek Indonesia”.

    Jurnal Manajemen, Strategi

    Bisnis dan Kewirausahaan.

    Vol.6 (2).

    Brigham, Eugene F. Dan Joel F.

    Houston, 2011. Dasar-Dasar

    Manajemen Keuangan. Edisi

    11. Buku II. Jakarta: Salemba

    Empat.

    Candra Wijaya, 2002. “Pengaruh

    Kebijakan Dividen Terhadap

    Nilai Perusahaan Di Indonesia

    ; Pengujian Empiris

    Berdasarkan CAPM Pada

    Perusahaan Yang Telah Go

    Public Di Bursa Efek Jakarta”.

    Thesis, Program Pascasarjana

    Magister Manajemen Bisnis

    dan Administrasi Teknologi.

    Dwi Sukirni, 2012, “Kepemilikan

    Manajerial, Kepemilikan

    Institusional, Kebijakan

    Deviden dan Kebijakan Hutang

    Analisis Terhadap Nilai

    Perusahaan”. AAJ Vol 1, No. 2,

    2012.

    Harmono. 2009. Manajemen

    Keuangan Berbasis balanced

    scorecard, Pendekatan Teori,

    Kasus, dan Riset Bisnis.

    Jakarta : Bumi Aksara

  • 13

    Kasmir. 2010. Pengantar

    Manajemen Keuangan Jakarta :

    Kencana

    Ni Wayan Rustiarini, 2010.

    “Pengaruh Corporate

    Governance Pada Hubungan

    Corporate Social

    Responsibility dan Nilai

    Perusahanan”. Simposium

    Nasional Akuntansi XIII.

    AKPM_12.

    Reny Dyah Retno M dan Denies

    Priantinah, 2012, “Pengaruh

    Good Corporate Governance

    dan Pengungkapan Corporate

    Social Responsibility Terhadap

    Nilai Perusahaan (Studi

    Empiris pada Perusahaan yang

    Terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia Periode, 2007-

    2010)” , Jurnal Nominal Vol 1,

    No. 1, Tahun 2012.

    Sri Sofyaningsih dan Pancawati

    Hardiningsih, 2011. “Struktur

    Kepemilikan, Kebijakan

    Dividen, Kebijakan Utang Dan

    Nilai Perusahaan”. Jurnal

    Dinamika Keuangan dan

    Perbangkan. Vol.3 (1) hal. 68-

    87.

    Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti,

    2012. Dasar-Dasar

    Manajemen Keuangan. Edisi 6.

    Yogyakarta : Penerbit UPP

    STIM YKPN.

    Wardoyo dan Theodora Martina

    Veroca, 2013. “Pengaruh Good

    Corporate Goernance,

    Corporate Social

    Responsibility dan Kinerja

    Keuangan terhadap Nilai

    Perusahaan”, JDM Vol 4, No.

    2, 2013 (132-149).