strategi pt. asuransi bintang syariah tbk...

84
STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk DALAM MENGANTISIPASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TAHUN 2008 Oleh SHOLAHUDIN NIM:103046228395 KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

Upload: dinhnhi

Post on 24-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk DALAM MENGANTISIPASI DAMPAK KRISIS EKONOMI

GLOBAL TAHUN 2008

Oleh

SHOLAHUDIN NIM:103046228395

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H / 2010 M

Page 2: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن اهللا بسم

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain memanjatkan puji dan

syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya yang

senantiasa berlimpah kepada penulis, sehingga penulis diberikan kemampuan,

kekuatan serta ketabahan hati dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

beserta salam tidak lupa penulis haturkan kepada revolusioner besar junjungan

Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa membawa cahaya dan rahmat bagi

ummat manusia dan alam semesta.

Tiba saat yang dinanti-nanti, sebuah perjalanan panjang yang penuh

dengan rintang yang harus diperjuangkan, kesedihan dan keharuan walau

dengan jalan yang tertatih-tatih dan melelahkan yang pada akhirnya penulis

mampu menyelesaikan studi di kampus ini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak sekali

kesulitan dan hambatan yang dihadapi, serta saat ini juga masih jauh dari

kesempurnaan dan hal ini tidak terlepas dari keterbatasan penulis.

Selanjutnya penulis ingin sekali mengucapkan ribuan terimakasih

atas bimbingan dan pengarahan-pengarahan yang diberikan kepada penulis

yaitu kepada

Page 3: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MA, MM. selaku Dekan

Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Euis Amelia, M.Ag selaku ketua program studi Muamalat dan

Bapak Ah. Azharudin latif, M.Ag, selaku sekretaris Programstudi

muamalat.

3. Bapak Dr. Syahrul A’dam M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan arahan, koreksi, saran, motifasi hingga

penulisan skripsi ini terselesaikan.

4. Dosen - dosen Fakultas Syariah dan Hukum khususnya dosen

muamalat yg telah memberikan ilmunya dan tuntunan serta budi

pekertinya semasa kuliah hingga selesainya skripsi ini.

5. PT. Asuransi Bintang Syariah yang beralamat di Pondok Indah Plaza

III Blok E 4 - 5. Jl. TB. Simatupang Jakarta Selatan, yang telah

bersedia membantu dan mendukung saya dalam melakukan penelitian

ini.

6. Staf perpustakaan utama dan fakultas syariah dan hukum UIN syarif

hidayatullah jakarta yang telah memberikan pelayanan kepada penulis

untuk mendapatkan buku-buku yang berkaitan dengan skrpsi ini.

7. Ayahanda tercita di surga, semoga engkau bangga dengan apa yang

telah ananda capai, walau mungkin tidak seperti yang engkau

harapkan, sembah sujud ananda doaku selalu menyertaimu. Ibunda

Page 4: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

tercita yang tidak henti–hentinya mendoakan dan memberikan

pengorbanan yang tidak terhitung nilainya, serta kakak dan adikku

yang selalu memberikan motifasinya.

8. Teman - teman seperjuangan, Jurusan Asuransi Syariah, Ozie SEI, Ole

SEI, Korib SEI, Noe SEI, Qie SEI. Dayat, Lana, Ayoe Ayang, Aam

(kandidat sarjana), Hasyim Comp, kawan–kawan IMT dan semua

teman–teman yang tidak saya sebutkan namanya.

Jakarta, Mei 2010

Penulis

Page 5: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Beberapa bulan lalu di tahun 2008, tengah melanda hampir seluruh dunia

berimbas terutama negara super power didunia yaitu Amerika Serikat telah

mengalami krisis yang sangat dahsyat berupa financial crisis. Krisis ini

merupakan krisis yang terhebat sepanjang sejarah disebabkan karena sistem

kapitalisme yang mereka gunakan mengalami goncangan yang sangat dahsyat1.

Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat ternyata berdampak besar

terhadap kondisi perekonomian global. Hal ini tentu saja menjadi hal yang sangat

realistis sebab Amerika Serikat adalah sentral perekonomian dunia. Menurut

Kompas penyebab dari krisis yang dialami oleh Amerika Serikat ini adalah

adanya penumpukan hutang nasional yang mencapai 8.89 triliun US Dollar,

pengurangan pajak korporasi, pembengkakan biaya perang Irak Afganistan dan

yang paling krusial adalah Subprime Mortgage2.

Krisis keuangan global yang dipicu oleh gagalnya subprime mortgage di

Amerika telah memakan korban lembaga keungan di Amerika yang akhirnya

pailit atau bangkrut. Yang paling mencolok ialah Lehman Brothers yang dianggap

1 http://hndwibowo.blogspot.com 2 http://kammiunhas.blogspot.com

1

Page 6: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

2

salah satu lembaga keuangan terbesar di Amerika yang telah berdiri sejak tahun

1895, siapa yang sangka perusahaan sekaliber Lehman Brothers dapat terpuruk

sedemikian parahnya. Akibat dari gejolak finansial itu adalah jatuhnya Index

Harga Saham di NewYork Stock Exchange (NYSE). Krisis finansial tersebut

kemudian menjalar ke bursa regional dan lembaga keuangan di seluruh Uni

Eropa. Asia dan terakhir berdampak pada Bursa Saham Jakarta (JSX). Nilai index

diatas 2,500 anjlok hingga dibawah 1.600. Saham-saham unggulan pun ikut

bertumbangan dan para investor kelihatannya sudah kehilangan akal sehat dan

panik sehingga perdagangan di BEJ sempat di suspend (dihentikan).

Menurut para analis internasional maupun lokal, dampak krisis keuangan

global ini akan berdurasi kurang lebih 2 tahun kedepan sampai mencapai

keseimbangan baru. Salah satu keputusan pemerintah yang penting untuk

meredam sementara gejolak krisis keuangan nasional adalah dengan menaikkan

suku bunga SBI menjadi 9.5 % yang berakibat naiknya bunga deposito dan bunga

pinjaman bank. Rata rata dengan spread 2-5%. Saat ini masyarakat tertentu yang

sangat membutuhkan liquiditas untuk menopak kegiatannya dan aksi jual saham,

beli dollar, beli emas, jual Rupiah, jual instrumen investasi lainnya, beli tanah,

jual dan beli properti semakin marak.

Selain, berdampak pada sektor perbankan krisis keuangan global juga

berdampak pada sektor non bank seperti asuransi, hal tersebut terlihat pada

raksasa Asuransi AIG (American International Group) menunjukkan gejala kritis

yang sama, sahamnya turun hingga 50 persen akibat dari krisis ekonomi global

Page 7: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

3

yang melanda dunia3. Melihat aktifitas seperti ini, tentu akan berdampak pada

industri asuransi di Indonesia, oleh sebab bagaimana perusahaan asuransi dalam

mengantisipasi hal tersebut, terutama terhadap industri asuransi umum yang akan

mendapatkan kesulitan akibat dari lemahnya pertubumhan ekonomi yang

disebabkan oleh krisis ekonomi global.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji lebih

dalam bagaimana PT. Asuransi Bintang Syariah sebagai salah satu perusahaan

asuransi syariah dalam menghadapi krisis ekonomi global dan startegi apa yang

digunakan, yang kami tuangkan dalam skripsi yang berjudul Strategi PT.

Asuransi Bintang Syariah Tbk Dalam Mengantisipasi Dampak Krisis

Ekonomi Global Tahun 2008

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dideskripsikan di atas, maka

penulis perlu membatasi pembahasan. Agar pembahasan mempunyai maksud dan

tujuan yang terarah dan jelas, supaya tidak terjadi perlebaran masalah dalam

penulisan skripsi ini.

Dengan pembatasan masalah yang khusus membahas kepada strategi apa

yang dilakukan oleh Perusahaan Asuransi Syariah dalam menghadapi krisis

ekonomi global Serta pokok permasalahan yang terkait didalamnya dengan tujuan

3 Oleh Ir. Hadrian Nataprawira, MBA, AAAIK.diakses dan situs: http://megainsurance-

surabaya.blogspot.com/2008/10/dampak-krisis-keuangan-global-terhadap. Html

Page 8: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

4

agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas dalam menguraikan masalah

tersebut dalam penulisan skripsi ini.

Dari latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan beberapa

permasalahan ini sebagai benikut:

1. Apakah ada dampak krisis ekonomi global terhadap dunia Perasuransian?

2. Bagaimana langkah perusahaan asuransi syariah dalam menghadapi krisis

ekonomi global?

3. Strategi apa yang dilakukan oleh perusahaan Asuransi Syariah untuk bisa

kembali bangkit dari krisis tersebut?

4. Bagaimana pengaruh krisis ekonomi global terhadap perkembangan

perusahan Asuransi Syariah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini diadakan adalah sebagai herikut :

1. Untuk mengetahui apakah ada dampak krisis ekonomi global terhadap dunia

Perasuransian?

2. Untuk mengetahui Bagaimana langkah perusahaan asuransi syariah dalam

rnenghadapi krisis ekonomi global?

3. Untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan oleh perusahaan Asuransi

Syariah untuk bisa kembali bangkit dan krisis tersebut?

Page 9: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

5

4. Untuk mengetehui seberapa besar pengaruh krisis ekonomi global terhadap

perkembangan perusahan Asuransi Syariah?

Sedangkan manfaat penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Bagi Penulis pada khususnya dapat menambah wawasan pengetahuan dan

mengembangkan pikiran yang berupa gagasan atau pendapat yang diturunkan

melalui laporan penelitian ini dan bagi mahasiswa Program Studi Mu’amalat

pada umurnnya diharapkan dapat memperoleh pengetahuan yang lebih dalam

khususnya mengenai krisis ekonomi global.

2. Untuk mahasiswa dan mahasiswi khususnya program studi asuransi syariah

diharapkan dengan adanya skripsi ini dapat menjadi refrensi di dalam

memahami tentang Strategi Perusahaan Asuransi Syariah Dalam Menghadapi

Krisis Ekonomi Global.

3. Bagi Program Studi, diharapkan mampu memperluas informasi dalam rangka

menambah dan meningkatkan khasanah pengetahuan, khususnya Strategi

penanganan Krisis Ekonomi Global.

4. Bagi Masyarakat, diharapkan menambah pengetahuan tentang dampak Krisis

Ekonomi Global.

D. Kerangka Teori

Webster mendefinisikan kata krisis sebagai suatu “masa yang sulit sekali” dan

“suatu titik balik dalam sesuatu”. lstilah ini sering digunakan untuk suatu reaksi dari

dalam diri seseorang terhadap suatu bahaya dari luar. Suatu krisis biasanya meliputi

Page 10: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

6

hilangnya kemampuan untuk mengatasi masalah selama sementara waktu, dengan

perkiraan bahwa gangguan fungsi emosi dapat kembali seperti semula. Jika seorang

mengatasi ancaman itu secara efektif, maka ia dapat kembali berfungsi seperti

keadaan sebelum krisis.

Jadi kita melihat bahwa krisis mempunyai empat unsur yang jelas. Unsur yang

pertama adalah kejadian yang penuh resiko. Ini adalah kejadian yang mengawali

suatu reaksi berantai dari kejadian-kejadian yang mencapai pucaknya dalam suatu

krisis. Unsur yang kedua adalah keadaan rentan. Tidak semua peristiwa ini membawa

seseorang kepada suatu krisis. Kalau orang tidak rentan pasti krisis itu tidak mungkin

terjadi. Unsur ketiga adalah faktor yang menimbulkan krisis tersebut. Cara lain untuk

mengatakan hal ini ialah bahwa ini adalah faktor terakhir yang ditambahkan pada

faktor-faktor lain. Unsur yang terakhir adalah keadaan krisi yang aktif. Sedangkan

arti istilah global dianggap berkaitan erat dengan “sedunia, secara masal, secara

umum”.

Jadi, krisis global adalah suatu keadaan sulit, krisis yang terjadi hampir di

seluruh dunia, atau mendapat dampak hampir diseluruh dunia4.

E. Kajian Pustaka

1. Zakiman, 2005, dengan judul Strategi Produk Asuransi Syariah Dana Siswa

Pada Asuransi Takaful Keluarga.

4 http://assvariabdullah.blogspot.com 200S/ 11 /krisis-global-dan-indonesia. Html

Page 11: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

7

Dalam skipsi ini membahas masalah bagaimana PT Asuransi Takaful

Keluarga menjalankan konsep pemasaran ke masyarakat yang berwawasan

sosial, dan strategi pemasaran produk asuransi dana siswa yang di terapkan

oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga adalah menggunakan saluran distribusi

sistem agency dimana proses pemasaran produk di andalkan pada agen-agen

penjual atau marketer yang di miliki PT Takaful Keluarga, dan di dalam

level daur hidup produknya, produk asuransi dana siswa saat ini berada pada

masa pematangan.

2. M. Fathul Korib, 2008, dengan judul Judul Stategi Agen Alam Pemasaran

Produk Asuransi Syariah Pada PT Asuransi Takaful Teluarga Cabang

Bekasi.

Skipsi ini mebahas masalah strategi yang di terapkan PT Asuransi Takaful

Keluarga cabang Bekasi dalam memasarkan produknya di antaranya dengan

pendekatan secara kekeluargaan. Dengan cara berdakwah, dan

pengembangan dari peserta lama. Untuk target pemasaran yaitu individu dan

corporate. Tiap-tiap agen di beri target khusus oleh perusahaan dalam

mencari peserta asuransi, tiap-tiap agen di beri target lima peserta dengan

pendapatan lima juta sampai dua puluh juta perbulan adapun kewajiban

perusahaan terhadap peserta yaitu menerangkan manfaat produk dengan

sejelas-jelasnya dan benar. Memberikan saran untuk mengambil produk

sesuai dengan kebutuhan, memberitahukan kewajiban-kewajinban peserta.

Page 12: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

8

3. Euis Azizah, 2005, dengan judul Strategi Menejemen Operasional Asuransi

Syariah Dalam Memperluas Pangsa Pasar pada PT. Asuransi Syariah

Mubarokah Jakarta.

Skripsi ini membahas masalah strategi yang di terapkan PT Asuransi

Syariah Mubarokah dalam mengelola menejemen operasionalnya, dan

strategi itu tidak lepas dari visi perusahaan yaitu membawa umat menuju

kemakmuran, kesejahteraan dan kenyamanan di bawah perlindungan Allah

SWT, dan untuk bersaing di pangsa pasar Asuransi Mubarokah mempunyai

produk unggulan yaitu produk asuransi kumpulan dan investasi yang di

terapkan untuk jangka pendek, sedangkan untuk jangka panjang di fokuskan

ke produk asuransi perorangan. Untuk menghadapi kendala dalam

memperluas pangsa pasar Asuransi Syariah Mubarokah menambahkan

modal dan menerapkan sistem yang canggih dan handal.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif yaitu penulis

mengambarkan permasalahan yang didasari pada data-data yang ada lapangan,

kemudian dianalisa lebih lanjut untuk kemudian diambil kesimpulan Jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Jenis

penelitian ini dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan

nyata sekarang.

Page 13: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

9

Tujuan dari menggunakan jenis penelitian deskrptif adalah untuk

menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian

dilakukan. Jenis penelitian deskriptif adalah sebagai kegiatan yang meliputi

pengumpulan data dalam rangka menjawab pentanyaan yang menyangkut

keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian5.

2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi lokasi penelitian adalah PT. Asuransi

Bintang Syariah yang beralamat di Pondok Indah Plaza III Blok E 4 - 5. Jl. TB.

Simatupang Jakarta Selatan

3. Jenis data dan sumber data

a. Data Primer merupakan data yang didapat dan sumber pertama kali baik

dari Individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara, yang teridiri

atas :

1) Gambaran umum perusahaan.

2) Hasil wawancara.

3) Hasil pengamatan langsung.

b. Data Sekunder merupakan data yang telah ada, yang diperoleh dan buku,

majalah, internet, Koran dan sumber tertulis lainnya yang mengandung

informasi yang berhubungan dengan penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini diperoleh melalui:

5 Consuelo G. Sevila. Pengaiirar\feode Penelitian, (Jakarta:UI-PRESS 1993), It 71

Page 14: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

10

a. Penelitian perpustakaan (Library Research), yaitu dengan mengumpulkan

data dan buku-buku, majalah, dan artikel yang berhubungan dengan materi

skripsi.

b. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu dengan terjun langsung ke

PT. Asuransi Bintang Syariah Tbk Untuk mendapatkan data yang valid

dan akurat, dengan melalui Tiga cara, yaitu:

1) Observasi, pengamatan yang dilakukan peneliti, baik secara langsung

maupun tidak langsung terhadap objek penelitian. Dimana peneliti

mengamati dan mempelajari dokumen-dokumen yang diperlukan

sebagai sumber data.

2) Wawancara, dilakukan secara langsung dengan pihak-pihak yang

kompeten dalam penelitian, khususnya data tentang Strategi perusahan

Asuransi Syariah dalam menghadapi krisis ekonomi global.

3) Dokumentasi, teknik ini digunakan untuk memperoleh data tertulis

tentang, Strategi perusahan Asuransi Syariah dalarn menghadapi krisis

ekonomi global.

5. Teknik Analisa dan Interprestasi Data

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian

deskriptif analisis, dimana penulis berupaya memberikan penjelasan atau

gambaran secara komprehensif tentang strategi yang digunakan PT. Asuransi

Bintang Syariah dalam menghadapi krisis ekonomi global pada tahun 2008

Page 15: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

11

sehingga penelitian ini menggunakan pendekatan model kualitatif yaitu metode

penelitian yang data-datanya dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau kalimat.

6. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan skripsi ini, mengacu kepada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2007”.

G. Sistematika Penulisan

Agar penulisan lebih sistematis dan terarah maka penulisan skripsi ini disusun

dalam lima bab, setiap bab terdiri dari sub-sub bab yaitu:

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penelitian terdahulu, kerangka teori,

metodologi penelitian, dan sistematika.

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini dibahas antara lain mengenai Strategi, Pengertian Strategi,

Tahap dalam Strastegi. Asuransi Syariah, Pengertian Asuransi Syariah,

Sejarah Asuransi Syariah, Prinsip-prinsip Asuransi Syariah, Landasan Hukum

Asuransi Syariah, Dampak Krisis Global Terhadap Industri Asuransi

Page 16: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

12

Bab III Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini dibahas tentang sejarah singkat berdirinya PT. Asuransi Bintang

Syariah, profil perusahaan, Visi dan misi, struktur organisasi, produk-produk

asuransi.

Bab IV Pembahasan

Bab ini membahas dampak dan krisis keuangan global pada PT. Asuransi

Bintang Syariah, Strategi perusahan Asuransi Syariah (PT. Asuransi Bintang

Syariah, Tbk) dalam menghadapinya.

Bab V Penutup

Bab terakhir ini terdiri atas kesimpulan dan saran.

Page 17: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Pengertian strategi secara bahasa atau etimologis berasal dari kata Yunani

yaitu “Strategeia” dari penggalan dua kata stratos yang artinya militer dan ag

artinya memimpin. Dengan demikian arti strategi adalah seni atau ilmu untuk

menjadi seorang Jendral, konsep ini relevan pada saat itu, karena memang

kondisinya sedang berkecamuk perang. Strategi juga diartikan sebagai suatu

rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada

daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.1

Pengertian di atas dikuatkan oleh Hari Murti Kridalaksana, dalam

bukunya Kamus Sinonim Bahasa Indonesia, yang mengungkapkan bahwa strategi

berarti siasat perang, haluan, kebijaksanaan dan akal atau budi daya.2

Sedangkan pengertian strategi secara istilah adalah cara-cara dimana suatu

perusahaan atau kegiatan akan berjalan ke arah tujuan yang sudah direncanakan

terlebih dahulu, sebagaimana dikatakan oleh Otong Uchayana dalam bukunya

yang berjudul Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, bahwa strategi adalah

1 Ziauddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21, Terjemahan A.E. Priyono dan Ilyas Hasan, (Bandung: Mizan, 1996), h. ii

2 Hari Murti Kridalaksana, Kamus Sinonim Bahasa Indonesia, (Jakarta: Nusa Indah, 1981), h, 173

13

Page 18: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

14

merupakan suatu perencanaan (Planning) dan manajemen (Management) untuk

mencapai tujuan strategi yang tidak hanya berfungsi sebagai petunjuk arah saja

melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.3

Banyak sekali para ahli yang mendefinisikan tentang pengertian strategi

sehingga terjadi perbedaan diantara para ahli tetapi masih memiliki kesamaan

pada substansinya. Berikut adalah pengertian-pengertian strategi menurut

beberapa para ahli:

a. Menurut Syarif Usman, bahwa strategi adalah kebijaksanaan dalam

menggerakkan dan membimbing seluruh potensi (kekuatan, daya dan

kemampuan) bangsa untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan.4

b. Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa istilah strategi adalah seni

atau ilmu untuk menggunakan sumber daya-sumber daya untuk melaksanakan

kebijakan tertentu.5

c. Menurut sejarahwan Alfred D. Charter sebagaimana dikutip oleh James AF.

Stoner, et, al, berpendapat bahwa strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran

pokok jangka panjang dari suatu usaha dan pengambilan serangkaian tindakan

dan pengabdian sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.6

3 Onong Uchayana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 1992), h. 32 4 Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam, (Jakarta:

Firma Jakarta, tth), Cet ke-1, h. 6 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1997), h. 199 6 James AF. Stoner dan Edward Freeman, Manajemen, Diterjemahkan oleh Wilhemus W.

Bakowatun dan Benyamin Mohan, (Jakarta: Intermedia, 1994), h. 306

Page 19: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

15

d. Menurut Endang Syaefuddin Anshari sebagaimana dikutip oleh Onong

Uchayana, bahwa strategi adalah penyusunan suatu potensi personal

(pemimpin dan anggota kesatuan) dan potensi material (logistik dan peralatan

lainnya) dengan cara sedemikian rupa sehingga pada situasi tertentu dapat

memenangkan perjuangan dalam rangka meraih tujuan akhir sesuai dasar-

dasar teori tertentu.7

e. Din Syamsudin mengatakan bahwa strategi mengandung arti antara lain:

1) Rencana dan cara yang seksama untuk mencapai tujuan,

2) Seni dalam mensiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai

tujuan,

3) Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan

peran penting dalam mencapai keberhasilan bertahap.8

f. Menurut Fuad Amsyari mengatakan bahwa pada pengertian dasarnya, strategi

dan taktik adalah suatu metode atau taktik untuk memenangkan suatu

persaingan. Persaingan itu berbentuk suatu pertempuran fisik untuk merebut

suatu wilayah dengan memakai senjata dan tenaga manusia. Sedangkan dalam

bidang non-militer, strategi dan taktik adalah suatu cara atau teknik untuk

7 Onong Uchayana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, h. 9 8 Din Syamsudin, Etika Agama dan Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta: Logos, 2000),

h. 127

Page 20: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

16

memenangkan suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda

orientasi hidupnya.9

g. William F. Glueck seperti dikutip Amirullah, et, al, Strategi adalah suatu

rencana yang dipersatukan, bersifat komprehensif, terintegrasi yang

menghubungkan keunggulan strategi perusahaan atau lembaga terhadap

tantangan lingkungan dan dirancang untuk menyakinkan bahwa sasaran dasar

perusahaan atau organisasi akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh

organisasi itu.10

h. Sementara itu, Prof. Dr. Kadarman mengatakan bahwa strategi adalah

penentuan tujuan utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu

perusahaan atau organisasi serta pemilihan cara-cara bertindak dan

pengalokasian sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan

tersebut. Jadi strategi menyangkut soal pengaturan berbagai sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan agar dalam jangka panjang tidak kalah bersaing.11

Dalam organisasi atau perusahaan, kesuksesan sangat ditentukan oleh

strategi yang diterapkan. Jika strategi atau cara yang diterapkan efektif di

lapangan maka kesuksesan perusahaan mudah tercapai, juga sebaliknya jika

strategi yang dicapai salah atau kurang efektif maka kemungkinan besar tujuan

yang ingin dicapai oleh perusahaan tidak akan tercapai. Sebab menurut Hadari

9 Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung: Penerbit Mizan,

1990), Cet ke-1, h. 10 10 Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002),

Cet ke-1, h. 4 11 A.M. Kadarman, et. al, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT. Prenhallindo, tth), h. 58

Page 21: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

17

Nawawi, kata strategi dalam manajemen suatu organisasi atau perusahaan

diartikan sebagai kiat, cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematik

dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terarah kepada strategi

organisasi.12

Dengan melihat beberapa definisi tentang strategi sebagaimana yang

disebutkan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi adalah

taktik, cara atau metode yang dikumpulkan dalam kebijakan-kebijakan yang

digunakan untuk mencapai sebuah tujuan atau hasil akhir yang diinginkan

seorang individu atau kelompok dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Misalnya seorang Salesman menggunakan taktik agar apa yang dijualnya menjadi

laku di pasaran, maka dia harus pandai menginovasi cara untuk menyakinkan

pelanggan.

2. Tahap-tahap dalam Strategi

Organisasi atau perusahaan jika tanpa adanya strategi diibaratkan seperti

seorang pengembara yang tanpa arah dan tujuan yang ingin dicapai, hal ini

dikemukakan oleh Joel Rose dan Michael Kamy, sebagaimana dikutip oleh

Fred R. David mengatakan sebuah organisasi atau perusahaan tanpa adanya

12 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik Organisasi Non-Profit Bidang Pemerintahan

dengan Illustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press, 2000), Cet ke-1, h. 147

Page 22: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

18

strategi itu bagaikan kapal tanpa kemudi, bergerak, berputar dalam lingkaran.

Organisasi yang demikian seperti pengembara, tanpa tujuan tertentu.13

Lebih lanjut Fred R. David juga mengemukakan bahwa tahapan dalam

proses strategi meliputi tiga tahapan yakni; a) Perumusan Strategi,

b) Implementasi Strategi, dan c) Evaluasi Strategi.14 Berikut adalah penjelasan

dari masing-masing tahapan strategi:

a) Perumusan Strategi

Hal-hal yang termasuk dalam perumusan strategi adalah pengembangan

tujuan, mengenai peluang dan ancaman ekternal, penetapan kekuatan dan

kelemahan secara internal, menetapkan suatu obyektivitas, menghasilkan strategi

alternative, serta memilih strategi untuk melaksanakan.15 Tanpa adanya sebuah

rumusan dalam strategi maka pelaksanaannya akan mengalami banyak kendala.

Selain itu dalam perumusan juga ditentukan sikap untuk memutuskan dan

melakukan suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan.

Dalam buku Manajemen Strategi Konsep, Fred R. David lebih dalam

mengupas tentang teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan

menjadi kerangka kerja, diantaranya: 1) tahapan in-put (masukan), 2) tahapan

pencocokkan, dan 3) tahapan keputusan. Berikut adalah penjelasan masing-

masing tahapan:

13 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhallindo, 2002), h. 3 14 Ibid,. 15 Ibid, h. 15

Page 23: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

19

1) Tahapan In-put (masukan)

Dalam tahap ini proses yang harus dilakukan adalah mencari dan

meringkas informasi sebagai masukan yang diperlukan untuk

merumuskan strategi.

2) Tahapan Pencocokan

Dalam tahap ini proses yang harus dilakukan adalah memfokuskan pada

hasil strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor

eksternal (dari luar) dan internal (dari dalam).

3) Tahapan Keputusan

Dalam tahapan ini digunakan satu macam teknik setelah diperoleh dari in-

put sebagai sasaran dalam mengevaluasi strategi alternative yang

didefinisikan dalam tahapan pencocokan. Dalam tahapan ini haruslah

selalu melihat ke arah depan dengan tujuan.

b) Implementasi Strategi

Kegiatan yang termasuk dalam implementasi strategi adalah;

pengembangan budaya dalam mendukung strategi, menciptakan struktur

organisasi yang efektif, mengubah arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan

dan memanfaatkan sistem informasi yang masuk.

Dalam pelaksanaan atau implementasi strategi, untuk meraih kesuksesan

dibutuhkan adanya disiplin, motivasi dan kerja keras, sebagaimana dikatakan oleh

Bernard Reimann “strategi akan hancur bila diimplementasikan dengan buruk”

Page 24: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

20

ini mengindikasikan bahwa implementasi strategi akan sukses tergantung pada

bagaimana pelaksanaannya yang dilakukan oleh seluruh personel organisasi dan

divisi sebuah organisasi.

c) Evaluasi Strategi

Tahap akhir dalam strategi adalah mengevaluasi strategi yang telah

dirumuskan di awal. Ada tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi

strategi, yaitu:

1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi.

Adanya perubahan faktor eksternal seperti tindakan yang dilakukan.

Perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian

tujuan, begitu juga dengan faktor internal yang antara lain strategi yang

tidak efektif atau aktivitas implementasi yang buruk dapat berakibat buruk

pada hasil yang akan diperoleh.

2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan

kenyataan)

Menyelidiki penyimpangan dari rencana dan mengevaluasi prestasi dari

individu dan menyimak dari kemajuan yang dibuat ke arah pencapaian

sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat

diukur dan mudah dibuktikan.

3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai

dengan rencana.

Page 25: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

21

Dalam mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa strategi

yang sudah ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi baru harus

dirumuskan. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tidak

sesuai dengan yang dibayangkan pada awal atau pencapaian yang

direncanakan, maka disitulah tindakan korektif diperlukan.

Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan hari ini bukan merupakan

jaminan keberhasilan di masa yang akan datang. Evaluasi juga sangat diperlukan

untuk sebuah organisasi maupun perusahaan dari semua sektor kegiatan dengan

mempertanyakan pertanyaan dan asumsi manajerial.

B. Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Asuransi berasal dari bahasa Belanda Assurantie yang kemudian menjadi

Asuransi dalam bahasa Indonesia, namun istilah Assurantie itu sendiri sebenarnya

bukanlah istilah ahli bahasa Belanda akan tetapi dalam bahasa Latin yaitu

Assecurare yang berarti menyakinkan orang. Kata ini kemudian dikenal dalam

bahasa Perancis Assurance demikian pula dengan istilah Assuradeur yang berarti

yang berarti penanggung dan Geassureende yang berarti tertanggung, keduanya

berasal dari perbendaharaan bahasa Belanda sedangkan dalam bahasa Inggris

istilah pertanggungan dapat diterjemahkan menjadi Insurance dan Assurance

kedua kata ini sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda, Insurance

Page 26: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

22

mengandung arti menanggung sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Sedangkan

Assurance berarti menanggung sesuatu yang pasti terjadi, istilah Assurance lebih

lanjut dikaitkan dengan pertanggungan yang berkaitan dengan masalah jiwa

seseorang.16

Dalam ekonomi Islam, Asuransi Syariah merupakan lembaga keuangan

Syariah non-Bank, yang bergerak dibidang jasa penjamin atau pertanggungan

resiko. Karenanya Asuransi Syariah dapat dilihat sebagai lembaga keuangan non

Bank yang beroperasi dalam bidang pertanggungan atau pinjaman risiko kepada

para nasabah.17

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No 21/DSN-MUI/III/2002

tentang Asuransi Syariah yaitu usaha saling melindungi dan tolong menolong

diantara sejumlah orang atau pihak melalui infestasi untuk menghadapi risiko

tertentu melalui (perikatan) yang sesuai dengan syariah.18

Sedangkan pada pasal 246 KUHD Asuransi atau pertanggungan adalah

suatu perjanjian (timbal balik), dengan mana seorang penanggung mengikatkan

diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk

memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan atau

16 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi VI,

2004), edisi ke-4, h. 419 17 Hendi Suhendi dan Denik, Yusuf, Asuransi Takaful: Dari Teori ke Praktis, (Bandung:

Mimbar Pustaka, tth), h. 3 18 Dewan Syariah Nasional (DSN) Majlis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah

Nasional, (Jakarta: Intermesa, 2003), Edisi 2, Cet ke-1, h. 135

Page 27: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

23

kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena

suatu peristiwa yang tidak tentu.19

Berdasarkan definisi tersebut maka dalam asuransi terkandung tiga unsur,

yakni:

a) Pihak Tertanggung (Insured) yang berjanji untuk membayar uang premi

kepada pihak penanggung, secara sekaligus atau angsuran.

b) Pihak Penanggung (Insurer) yang berjanji akan membayar sejumlah uang

(santunan) kepada tertanggung, apabila terjadi sesuatu resiko yang

mengandung unsur ketidakpastian.

c) Suatu peristiwa (Accident) yang tidak diketahui sebelumnya.

Dalam Undang-undang No. 2 tahun 1992, dirumuskan definisi asuransi

yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan rumusan yang terdapat dalam pasal

246 KUHD.

Definisi Asuransi menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 2

tahun 1992 tentang usaha perasuransian Bab 1 Pasal 1: “Asuransi atau

Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak

penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi

asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,

kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab

hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul

19 Purwosutcipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 6, (Jakarta: Djambatan, 1996),

cet – 4, h. 1

Page 28: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

24

dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran

yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang

dipertanggungkan.20

Jadi Asuransi Syariah adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yaitu

tertanggung dan penanggung, dimana tertanggung berkewajiban membayar premi

yang telah disepakati sebelum adanya penutupan asuransi dan penanggung

berkewajiban membayarkan sejumlah uang jika terjadi sesuatu yang tidak

diketahui kapan terjadinya yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya

seseorang yang dipertanggungkan yang pengoperasiannya berdasarkan prinsip-

prinsip Syariah Islam. Risiko yang dihadapi oleh manusia yang paling besar

hanya ada dua, yakni; hidup yang terlalu lama dan kematian yang terlalu cepat.

Asuransi sebagai sebuah mekanisme perlindungan merupakan langkah yang tepat

bagi seseorang untuk membagi atau mengalihkan suatu resiko, karena asuransi

menjawab rasa aman bagi setiap orang.

2. Sejarah Asuransi Syariah di Indonesia

Konsep asuransi syariah sudah dikenal pada zaman Nabi Muhammad Saw

dengan sebutan Al-Aqila, saat itu suku Arab terdiri atas berbagai suku besar dan

suku kecil. Sebagaimana kita ketahui, Rasulullah adalah keturunan suku Quraish,

salah satu suku yang terbesar. Menurut dictionary of Islam, yang ditulis oleh

20 AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan Analisis Historis,

Teoritis dan Praktis, h. 61

Page 29: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

25

Thomas Patrick, jika ada salah satu anggota suku yang terbunuh oleh anggota

suku lainnya, sebagai kompensasi, keluarga terdekat dari si pembunuh akan

membayar sejumlah uang, darah atau diyat kepada pewaris qurban.

Al-aql adalah denda, sedangkan makna al-aqil adalah orang yang

membayar denda. Beberapa ketentuan sistem aqilah yang merupakan bagian dari

asuransi sosial dituangkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam Piagam Madinah

yang merupakan konstitusi pertama setelah Nabi hijrah ke Madinah. Dalam pasal

3 Konstitusi Madinah, Rasulullah membuat ketentuan mengenai penyelamatan

jiwa para tawanan. Ketentuan tersebut menyatakan bahwa jika tawanan tertahan

oleh musuh karena perang, pihak tawanan harus membayar tebusan pada musuh

untuk membebaskannya.21

Selain konsep al-aqila ada konsep al-Muwalah yaitu perjanjian jaminan.

Penjamin menjamin seseorang yang tidak memiliki waris dan tidak diketahui ahli

warisnya. Penjamin setuju untuk menanggung bayaran dia, jika orang yang

dijamin tersebut melakukan jinayah. Apabila orang yang dijamin meninggal,

maka penjamin boleh mewarisi hartanya sepanjang tidak ada ahli warisnya.

Dalam praktek keseharian umat Islam, asuransi dikenal dengan nama

takaful atau saling menanggung. Jika ada salah satu saudara muslim yang terkena

musibah, maka semua saudara yang lain ramai-ramai memberi bantuan. Bahkan

hukum di Arab ketika zaman Rasulullah sudah menerapkan bahwa jika ada salah

21 http//asuransisyariah.myblogrepublika.com

Page 30: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

26

seorang diantara mereka membunuh yang lain, maka keluarga yang membunuh

wajib memberi santunan kepada pihak yang terbunuh (ahli waris).22

Munculnya asuransi syariah pertama kali di Indonesia tak lepas dari nama

Asuransi Takaful, yang dibentuk oleh holding company PT Syarikat Takaful

Indonesia (STI) pada tahun 1994. terbentuknya Asuransi Takaful saat itu

memperkuat keberadaan lembaga perbankan syariah yang sudah ada terlebih

dahulu, yakni Bank Muamalat karena asumsinya Bank Muamalat juga

membutuhkan lembaga asuransi yang dijalankan dengan prinsip yang sama.

Pembentukan awal Takaful disponsori oleh Yayasan Abdi Bangsa, Bank

Muamalat Indonesia, dan Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, saat itu wakil dari tiga

lembaga ini membentuk Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia atau

TEPATI, yang dipimpin oleh direktur utama PT. STI, Rahmat Saleh. Sebagai

langkah awal, Lima orang Anggota TEPATI melakukan studi banding ke

Malaysia pada September 1993. Malaysia memang merupakan negara ASEAN

pertama yang menerapkan asuransi dengan prinsip syariah sejak tahun 1985.

Di negara Jiran ini, asuransi syariah ini dikelola oleh Syarikat Takafu Malaysia

Sdn. Bhd.23

Setelah berbagai persiapan dilakukan, di Jakarta digelar seminar nasional,

dan berikutnya STI mendirikan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. Asuransi

Takaful Umum. Secara resmi, PT. Asuransi Takaful Keluarga didirikan pada

22 Ibid,. 23 http//asuransisyariah.myblogrepublika.com

Page 31: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

27

tanggal 25 Agustus 1994, dengan modal disetor sebesar Rp. 5 Miliar. Sementara

PT. Asuransi Takaful Umum secara resmi didirikan pada tanggal 2 Juni 1995.24

3. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah

Prinsip utama dalam asuransi syariah adalah ta’awanu ‘ala al birri wa al

taqwa (tolong menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan takwa) dan al-

ta’min (rasa aman). Prinsip ini menjadikan para anggota atau peserta asuransi

sebagai sebuah keluarga besar yang satu dengan yang lainnya saling menjamin

dan menanggung resiko.25

Para ekonom Islam mengemukakan bahwa asuransi syariah ditegakkan

atas tiga prinsip utama, yaitu;

a) Saling Bertanggungjawab

Para peserta asuransi memiliki rasa tanggung jawab bersama untuk membantu

dan menolong peserta lain yang mengalami musibah atau kerugian dengan

niat ikhlas, para peserta asuransi setuju untuk saling bertanggung jawab antara

satu sama lain karena memikul tanggung jawab dengan niat ikhlas adalah

ibadah.26

Rasa tanggung jawab terhadap sesama merupakan kewajiban setiap muslim.

Rasa tanggung jawab ini tentu lahir dari sifat saling menyayangi, mencintai,

24 Ibid,. 25 Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 132 26 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta:

Gemala Insani, 2004), h. 230

Page 32: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

28

saling membantu dan merasa mementingkan kebersamaan untuk mendapatkan

kemakmuran bersama dalam mewujudkan masyarakat yang beriman, takwa

dan harmonis.27

⌧ ☺

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah

Maha Penyayang kepadamu”. (An-Nisa : 29)

b) Saling Memberi Manfaat

⌧ ☺ ⌧ ⌧

Artinya: “.........Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia

tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-

perumpamaan”. (Ar-Ra’ad : 17)

27 Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, h. 133

Page 33: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

29

Seorang muslim merupakan bagian dari umat muslim yang lain, jika salah

satu dari mereka sakit maka yang lain pun ikut merasakannya. Dalam asuransi

syariah setiap peserta harus mengikhlaskan sebagian dananya yang disebut

dengan dana kebajikan yang akan digunakan untuk menyantuni kepada siapa

saja peserta asuransi yang mengalami musibah.

c) Bebas dari Praktek Magrib (Maisir, Gharar, Riba)

1) Maisir atau Untung-untungan

☺ ☺

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar,

berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan

panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah

perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”.

(Al-Maaidah : 90)

Maisir dalam bahasa Arab secara harfiah adalah memperoleh sesuatu dengan

sangat mudah tanpa kerja keras atau mendapat keuntungan tanpa bekerja,

yang biasa juga disebut berjudi. Istilah lain yang digunakan dalam al-Qur’an

adalah azim yang berarti praktek perjudian.28 Dalam asuransi syariah jika

28 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Konsep dan Sistem Operasional, h. 48

Page 34: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

30

seseorang menjadi peserta asuransi maka akan mendapat gambaran tentang

berapa besar yang kelak akan diterima jika peserta mengalami kerugian.

Karena dalam asuransi syariah, akad yang digunakan sangat jelas dan juga

penempatan dana terpisah antara dana peserta dengan dana milik perusahaan.

Prof. Mustafa Ahmad Zarqa berkata bahwa asuransi konvensional terdapat

unsur gharar yang pada gilirannya menimbulkan qimar, sedangkan al-qimar

sama dengan al maisir.29

2) Gharar atau Ketidakjelasan

عليه اهللا صلى اهللا رسول ان : عنها اهللا رضي عمر ابن حديث نهى وسلم جمعه : رواه ( والمبتاع ائعالب نها وسالحها يبد حتى الثمر بيع عن ) ترميذ اال

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Umar radiyallah ‘anha, dia telah berkata:

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang

menjual buah-buahan sampai betul-betul masak. Larangan itu

ditunjukan kepada penjual dan pembeli”. (HR. Jama’ah kecuali

Turmidzi).30

Gharar dalam pengertian bahasa adalah al-khida’ (penipuan), yaitu suatu

tindakan yang di dalamnya diperkirakan tidak ada unsur kerelaan. Menurut

29 http://www.wikimu.com 30 Ahmad Mudjab Mahalli, Haduts-hadits Mutafaq ‘alaih bagian Munakahat dan Mu’amalat,

(Jakarta: Kencana, 2004), ed, 1, h. 97-98

Page 35: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

31

Madzhab Syafii definisi gharar adalah apa-apa yang akibatnya tersembunyi di

dalam pandangan kita dan akibat yang paling kita takuti.31

Gharar (ketidakjelasan) itu terjadi pada asuransi konvensional, dikarenakan

tidak adanya batas waktu pembayaran premi yang didasarkan atas usia

tertanggung, sementara kita sepakati bahwa usia seseorang berada di tangan

Yang Maha Kuasa. Jika baru sekali seorang tertanggung membayar premi

ditakdirkan meninggal, perusahaan akan rugi sementara pihak tertanggung

merasa untung secara materi. Jika tertanggung dipanjangkan usianya,

perusahaan akan untuk dan tertanggung merasa rugi secara finansial. Dengan

kata lain kedua belah pihak tidak mengetahui seberapa lama masing-masing

pihak menjalankan transaksi tersebut. Ketidakjelasan jangka waktu

pembayaran dan jumlah pembayaran mengakibatkan ketidaklengkapan suatu

rukun akad, yang kita kenal sebagai gharar. Para ulama berpendapat bahwa

perjanjian jual beli akad tadabulli tersebut cacat secara hukum.

3) Riba

⌧ ⌧

31 http://www.wikimu.com

Page 36: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

32

Artinya: “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia

bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah

pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang

kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang

berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan

(pahalanya)”. (QS. Ar-rum: 39)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba

dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya

kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Ali Imran: 130)

Riba adalah praktek bunga serta hal-hal lain yang berhubungan dengan

aktifitas investasi pada perusahaan asuransi konvensional dengan melanggar

syariat Islam. Yang berlaku pada asuransi syariah adalah sistem mudharabah

dimana keuntungan dan kerugian dalam investasi pada asuransi syariah dibagi

merata berdasarkan kesepakatan dalam akad.

Dalam hal riba, semua asuransi konvensional menginvestasikan dananya

dengan bunga, yang berarti selalu melibatkan diri dalam riba. Hal demikian

juga dilakukan saat penghitungan kepada peserta, dilakukan dengan

menghitung keuntungan di depan. Sedangkan asuransi syariah menyimpan

dananya di bank yang berdasarkan syariat Islam dengan sistem mudharabah.

Page 37: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

33

Untuk berbagai bentuk investasi lainnya didasarkan atas petunjuk Dewan

Pengawas Syariah.

4. Landasan Hukum Asuransi Syariah

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa hukum-hukum

muamalah adalah bersifat terbuka, artinya Allah Swt dalam al-Qur’an hanya

memberikan aturan yang bersifat garis besarnya saja. Selebihnya adalah terbuka

bagi mujtahid untuk mengembangkannya melalui pemikirannya selama tidak

bertentangan dengan al-Qur’an dan hadits.32

Hakikat asuransi secara Islami adalah saling bertanggung jawab, saling

bekerja sama atau bantu membantu dan saling melindungi penderitaan satu sama

lain. Oleh karena itu berasuransi diperbolehkan secara syariat, karena prinsip-

prinsip dasar syariat mengajak kepada setiap sesuatu yang berakibat keeratan

jalinan sesama manusia dan kepada sesuatu yang meringankan bencana mereka

sebagaimana firman Allah Taala dalam al-Qur’an Surat al-Maidah (5) : 2

Artinya: “.......dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

32 Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, h. 127

Page 38: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

34

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah

amat berat siksa-Nya”. (QS. Al-Maaidah : 2)

Selain semua itu, ada dasar-dasar syar’i yang menjadi landasan bagi

penyelenggaran asuransi syariah, yakni:

a) Perintah Allah Swt untuk mempersiapkan hari depan

Allah Swt berfirman dalam surat an-Nisa ayat 9:

Aِrtinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang

mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu

hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar”. (QS. An-Nisa : 9)

Ayat ini menggambarkan kepada kita tentang pentingnya planning atau

perencanaan yang matang dalam mempersiapkan hari depan.

b) Bahwa berasuransi tidak berarti menolak takdir

Berasuransi tidaklah berarti menolak takdir atau menghilangkan

ketawakalan kepada Allah Swt, karena segala sesuatunya terjadi setelah berfikir

dengan baik, bekerja dengan penuh kesungguhan, teliti dan cermat. Segala

sesuatu yang terjadi di dunia ini, semuanya ditentukan oleh Allah Swt. Adapun

Page 39: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

35

manusia hanya diminta untuk berusaha semaksimal mungkin. Allah Swt

berfirman dalam Surat Attaghabun ayat 11:

Artinya: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan

ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya dia

akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui

segala sesuatu”. (QS. Attaghabuun: 11)

Jadi pada dasarnya Islam mengakui bahwa kecelakaan, musibah, kematian

merupakan qodho dan qodar Allah yang tidak dapat ditolak. Hanya kita diminta

untuk membuat perencanaan hari depan. Allah Swt berfirman;

☺ ☺

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya

untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya

Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hasyr : 18

Selain landasan secara syar’i ada juga landasan hukum asuransi syariah

yang diputuskan oleh pemerintah, yakni:

Page 40: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

36

a) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 21/DSN-

MUI/X/2001 tentang pedoman umum asuransi syariah. Fatwa tersebut

dikeluarkan karena regulasi yang ada tidak dapat dijadikan pedoman untuk

menjalankan asuransi syariah.33

b) Peraturan Perundang-undangan yang telah dikeluarkan pemerintah berkaitan

dengan asuransi syariah yaitu:

1) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 421/KMK.06/2003

tentang penilaian kemampuan dan kepatutan bagi direksi dan komisaris

perusahaan perasuransian

2) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 422/KMK.06/2003

tentang penyelenggaraan usaha perusahaan asuransi dan perusahaan

reasuransi.

3) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 423/KMK.06/2003

tentang pemeriksaan perusahaan perasuransian.

4) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003

tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan

reasuransi

5) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 425/KMK.06/2003

tentang perizinan dan penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan

penunjang usaha asuransi.

33 Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, h. 128

Page 41: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

37

6) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 426/KMK.06/2003

tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan

perusahaan reasuransi.

7) Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep.4499/LK/2000

tentang jenis, penilaian dan pembatasan investasi perusahaan asuransi dan

perusahaan reasuransi dengan sistem syariah.34

34 Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di

Indonesia, h. 128-129

Page 42: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

BAB III

GAMBARAN UMUM PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH

A. Sejarah Berdirinya PT. Asuransi Bintang Syariah

PT. Asuransi Bintang Syariah adalah perusahaan asuransi yang berada

dibawah naungan PT. Asuransi Bintang Tbk, sehingga sejarah berdirinya

tidak lepas dari berdirinya PT. Asuransi Bintang Tbk, atau dengan kata lain

PT. Asuransi Bintang Syariah adalah unit kerja dari PT. Asuransi Bintang

Tbk.

PT. Asuransi Bintang Tbk, yang dikenal di kalangan industri asuransi

dengan sebutan "Bintang", adalah satu di antara sangat sedikit perusahaan

asuransi nasional yang berhasil terus tumbuh dalam pasang-surut dunia usaha

dan perekonomian Indonesia selama lebih dari empat-dasawarsa. "Bintang"

didirikan pada tanggal 17 Maret 1955 oleh beberapa tokoh pengusaha

nasional, yang sebagian besar juga adalah pelaku revolusi fisik menjelang

kemerdekaan pada tahun 1945. Mereka adalah Ali Algadri, Idham, Ismet,

Wibowo, Soedarpo Sasrosatomo, Pang Lay Kim, Roestam Moenaf dan Johan

Radi Koesman. Sejak tanggal 29 November 1989 saham “Bintang” telah

menjadi perusahaan publik dimana sahamnya terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.1

1 http//www.asuransisyariah.myblogerrepublika.com

37

Page 43: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

38

Kemampuan “Bintang” untuk terus tumbuh selama empat dasawarsa

adalah berkat ketaat-azasan kepada dasar-dasar perusahaan asuransi yang

sehat dan mengutamakan prinsip keseimbangan (equilibrium) antara

penerapan underwriting policy yang konservatif dengan operasi

pengembangan pasar secara dinamis.

PT. Asuransi Bintang Tbk tetap tegar dalam menghadapi berbagai

krisis. Dalam tangan manajemen yang cakap, "Bintang" selalu berhasil dalam

menghadapi pasang-surut dunia usaha, karena senantiasa berada selangkah

lebih maju guna mengatasi segala kesulitan yang menghadang. Tanpa

memiliki pasar "captive", PT. Asuransi Bintang Tbk terus menggali segala

potensi pasar yang ada, baik pasar swasta, perorangan, komersial, industri

maupun pemerintah. Di antara para nasabah yang cukup penting tercatat

adalah PT. Matahari Putra Prima, PTP/PNP, BP3TKI, PT. Sumber Alfaria

Trijaya, PT. Ecxelcomindo Pratama, Bank Permata, PT. First Jakarta

International (Jakarta Stock Exchange), PT. Makro Indonesia, Protelindo, PT.

Hero Supermarket dan masih banyak lagi.2

Dengan 10 (sepuluh) kantor cabang, 1 (satu) unit usaha syariah, 3

(tiga) kantor penjualan dan 1 (satu) kantor perwakilan yang tersebar di seluruh

Indonesia, struktur organisasi PT. Asuransi Bintang Tbk memungkinkan para

stafnya untuk mengkhususkan diri pada kondisi geografis tertentu, sehingga

2 Ibid.,

Page 44: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

39

kebutuhan pasar yang bersifat khas dapat dilayani. Keahlian serta keinginan

untuk mengembangkan diri dapat memberikan nilai tambah pada produk

asuransi yang sifatnya “intangible”

Manajemen "Bintang" percaya bahwa peningkatan profesionalisme

dan kesejahteraan karyawan, serta penyediaan kesempatan seluas-luasnya

bagi setiap personil untuk aktualisasi diri dalam tim kerja yang produktif,

pada gilirannya secara sinergi akan mendorong peningkatan kualitas

pelayanan kepada para nasabah. Dengan demikian akan menjamin

kelangsungan pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.

Berdirinya unit syariah dengan nama PT. Asuransi Bintang Syariah

dilatarbelakangi oleh pertumbuhan pangsa pasar dewasa ini. Dimana banyak

konsumen menghendaki adanya perusahaan Asuransi yang berbasis Syariah.

Perusahaan asuransi ini berdiri secara resmi pada tanggal 19 Februari 2007

bersamaan dengan dikeluarkannya Salinan Keputusan Menteri Keuangan RI

Tentang Pemberian Ijin Pembukaan Kantor Cabang dengan Prinsip syariah

No. KEP-025/KM.10/2007.

Sebelumnya juga sudah keluar Surat Rekomendasi pendirian Asuransi

Syariah dari Dewan Syariah Nasional (DSN) Majlis Ulama Indonesia (MUI)

dengan No. U-245/DSN-MUI/IX/2006 tanggal 6 Ramadhan 1427 H/ 24

September 2006. Dewan Syariah Nasional MUI dapat memberikan

rekomendasi atas pendirian unit usaha syariah dan menetapkan Dewan

Pengawas Syariah (DPS) PT. Asuransi Bintang Tbk, sebagai berikut; Drs. H.

Page 45: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

40

Karnaen Perwataatmadja, SE, MPA, (Ketua), DR. KH. A. Munif

Suratmaputra, MA, (Anggota) dan Amin Musa, SE, (Anggota)

B. Profil PT. Asuransi Bintang Syariah

PT. Asuransi Bintang Syariah yang beralamat di Pondok Indah Plaza

III Blok E 4 - 5. Jl. TB. Simatupang Jakarta Selatan ini menggunakan sistem

Akad Wakalah bil ujrah. Akad Wakalah bil ujrah untuk asuransi adalah salah

satu bentuk akad di mana peserta memberikan kuasa kepada perusahaan

asuransi dalam pengelolaan dana mereka dengan pemberian ujrah (fee).3

Prinsip yang dianut dalam asuransi syariah adalah prinsip Risk

Sharing. Risiko bukan dipindahkan dari nasabah/peserta kepada perusahaan

asuransi (Risk Transfer), tetapi dibagi atau dipikul bersama di antara para

nasabah/ peserta. Dalam konteks asuransi syariah perusahaan asuransi bukan

lagi sebagai penanggung suatu risiko dan nasabah sebagai tertanggung.

Perusahaan asuransi adalah sebagai pengelola (operator) dan nasabah sebagai

peserta (Participant(s).

Masing-masing peserta pada hakekatnya mengikatkan dirinya/

bergabung pada peserta lain yang memiliki risiko sejenis, di mana para

peserta tersebut bersepakat untuk memberikan donasi yang sebanding dengan

risiko yang dimilikinya untuk dikumpulkan dan digunakan untuk membayar

3 Lifelet PT. Asuransi Bintang Syariah

Page 46: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

41

kerugian yang diderita oleh anggota yang bergabung dalam kelompok yang

mengalami musibah.

Karena tidak adanya kompetensi atau keahlian para peserta dalam

mengelola sendiri kegiatan pengelolaan risiko, baik seleksi risiko,

pengumpulan donasi dan investasi agar dana donasi bisa berkembang,

melakukan adjustment kerugian dan pembayaran klaim dan sebagainya, maka

diperlukan tenaga ahli yang kompeten di bidang pengelolaan risiko, sehingga

dapat tercapai tujuan dengan baik. Di sinilah peran perusahaan asuransi

sebagai pengelola risiko dibutuhkan.

Atas perannya tersebut pengelola sudah selayaknya memperoleh upah.

Bagaimana upah itu diberikan dan berapa besarnya, tergantung pada akad

yang digunakan antara para peserta dan pengelola. Dalam konteks syariah ini,

terdapat 2 akad, pertama akad diantara para peserta dan kedua, akad antara

para peserta dengan pengelola.

1. Akad antar para peserta adalah akad yang bersifat tabarru, yaitu akad

yang tidak bertujuan komersial, tetapi semata-mata untuk saling tolong

menolong dalam kebaikan. Para peserta tidak mengharapkan imbalan

dari kontribusi yang dibayarkan melainkan sebagai hibah dari peserta

yang akan ditempatkan dalam suatu wadah yang disebut dana tolong

menolong (kumpulan donasi para peserta) yang juga dikenal sebagai

dana tabarru.

Page 47: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

42

2. Akad antara peserta dengan pengelola (perusahaan asuransi), adalah

akad di mana peserta mengikatkan diri dengan pengelola untuk

mewakili para peserta dalam segala hal yang berkaitan dengan

pengelolaan risiko. Dalam hal satu pihak menjadi wakil dari pihak lain

untuk mengerjakan suatu urusan maka dikenalah Akad Wakalah.4

Oleh karena perusahaan asuransi adalah suatu institusi yang

berorientasi usaha, maka dalam konteks ia sebagai wakil dari para peserta,

pengelola akan meminta sejumlah upah (ujrah) atas tugas yang diserahkan

kepadanya. Sehingga akad yang digunakan bukanlah wakalah murni yang

bersifat tabarru, melainkan wakalah bil ujrah.

Sebagai Asuransi yang berbasis syariah maka PT. Asuransi Bintang

Syariah bisa dijadikan sebagai mitra yang baik, ini disebabkan oleh:

a) Berpengalaman lebih dari 50 tahun dalam penyediaan jasa

Asuransi

di bidang Risk Management dan Underwriting,

b) Memiliki 15 kantor cabang di beberapa kota di Indonesia,

c) Profesionalisme. Didukung oleh tenaga ahli dan para profesional di

bidang Asuransi Kesehatan.

d) Pelayanan Administrasi berkualitas.

4 http//www.asuransibintang.com

Page 48: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

43

e) Provider / Jaringan Pelayanan Kesehatan. Telah lebih dari 300

jaringan provider yang telah bekerja sama dengan PT Asuransi

Bintang Tbk dan tersebar di seluruh Indonesia.

C. Visi dan Misi PT. Asuransi Bintang Syariah

Menurut A. Sutarmadi dalam buku Visi, Misi dan Langkah Strategis

mengatakan bahwa; visi adalah suatu angan-angan ataupun impian terhadap

sesuatu yang sangat indah dan mempesona. Sehingga diperlukan usaha keras

untuk mewujudkannya.5 Visi yang di emban oleh PT. Asuransi Bintang

Syariah adalah Memberikan kepada umat lebih dari sekedar asuransi.

Kemudian untuk menunjang visi tersebut dibutuhkan langkah-langkah

yang dapat mendukung terciptanya visi tersebut yang tertuang dalam misi-

misi yang harus dilakukan. Misi PT. Asuransi Bintang Syariah itu adalah

Memberikan layanan unggul asuransi dan pengelolaan resiko berdasarkan

nilai-nilai Kejujuran, Keadilan dan Kehati-hatian.

5 A. Sutarmadi, Visi Misi dan Langkah Strategi, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2002), hlm. 2

Page 49: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

44

D. Struktur Organisasi

Dewan Pengawas Syariah (DPS) 1. H. Karnaen A. Perwataatmadja 2. KH. A. Munif Suratmaputra 3. Amin Musa

Group Head Iwan Nugroho

Branch Manager

Bedjo

Tech. Unit Head

Acct/Fin/Ga Unit Head Bedjo

Bedjo

Sales Unit Head Bedjo

Seksi Keuangan Budi

Staf Akuntansi Iqbal

Adm. Staff Sariami

Account Officer Chairul Anwar

Acc. Executive Muchidjam

Acc. Executive Novyta. MS

Senior Acc. Exec. Irian Driati

Acc. Executive Triana SL.

Page 50: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

45

E. Produk-Produk PT. Asuransi Bintang Syariah

PT. Asuransi Bintang Syariah memiliki beberapa produk yang juga

sama dengan induknya yaitu PT. Asuransi Bintang, tetapi yang membedakan

adalah bahwa semua produk tersebut berbasis syariah dengan prinsip saling

bertanggung jawab, saling memberi manfaat dan bebas dari praktek Maghrib

(Maisir, gharar, riba). Diantara produk-produk itu adalah :

1) Bintang Medical Sharia (Asuransi Kesehatan yang Nyaman dengan

Harga yang Aman)

Di dalam persaingan usaha yang kian kompetitif saat ini dan dengan

tingginya laju Inflasi, Perusahaan diharapkan dapat menjaga keseimbangan

antara Fasilitas Kesehatan Karyawan dan Biaya Kesehatan yang meningkat

setiap tahun. Bintang Medical Sharia akan membantu Perusahaan anda

dalam menjaga keseimbangan tersebut. Karyawan anda akan terlindungi

kesehatannya dengan biaya kesehatan yang memadai.

Bintang Medical Sharia merupakan Asuransi Kesehatan yang

memberikan Perlindungan Kesehatan yang meliputi : Rawat Inap dan

Pembedahan, Rawat Jalan, Persalinan, Perawatan Gigi, Penggantian

Kacamata, dan Dana Tunai Harian, yang dikelola secara Sharia oleh PT.

Asuransi Bintang Tbk.

Page 51: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

46

Manfaat Bintang Medical - Sharia Bagi Perusahaan adalah :

a) Pencatatan. Realisasi biaya kesehatan para karyawan tercatat

secara detail yang memungkinkan dilakukan analisa kenaikan biaya

bagi perusahaan.

b) Pengelolaan risiko. Jaminan kesehatan dilimpahkan kepada

asuransi sebagai pihak yang ahli dalam mengelola risiko.

c) Kebersamaan untuk saling membantu. Risiko yang terjadi pada

satu perusahaan akan disebarkan kepada banyak perusahaan yang

lainnya.

d) Independensi dalam verifikasi klaim. Verifikasi klaim yang

dilakukan oleh pihak independen akan menurunkan moral hazard

para karyawan dalam penggunaan fasilitas jaminan kesehatan.

e) Outsourcing. Perusahaan akan lebih fokus kepada Core

Businessnya

f) Rasionalisasi biaya kesehatan. Menghindari pelayanan jaminan

kesehatan yang berlebih karena setiap pengajuan biaya kesehatan

akan dilakukan verifikasi tingkat rasionalisasi biaya, dicatat,

disimpan datanya dan digambarkan

g) Pengendalian anggaran. Anggaran Dapat diperkirakan lebih pasti

karena trend kenaikan dan risiko dikelola dengan baik.

h) Pengembalian surplus. Tidak bicara untung-rugi, surplus dan

defisit anggaran menjadi milik dan tanggung jawab seluruh

pemegang polis peserta asuransi.

i) Keberlanjutan pelayanan. PT. Asuransi Bintang Tbk. akan

memberikan pinjaman kepada perusahaan apabila Dana Bersama

mengalami defisit anggaran.

Page 52: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

47

j) Transparansi. Keseluruhan mekanisme pengelolaan dilakukan

secara transparan. Pengelola menyajikan laporan pengelolaan secara

berkala.

Penjelasan mengenai Mekanisme Bintang Medical Sharia :

a) Anggaran Bersih. Pengelola menetapkan Kontribusi (anggaran

biaya kesehatan) karyawan selama satu tahun kedepan. Anggaran

ditetapkan berdasarkan perkiraan biaya pemeliharaan kesehatan

seluruh karyawan.

b) Biaya Pengelolaan. Merupakan biaya yang digunakan oleh

pengelola untuk melaksanakan administrasi kepesertaan, verifikasi

dam administrasi pembayaran klaim, pengelolaan jaringan penyedia

pelayanan kesehatan, analisa risiko, biaya pengembangan dana dan

biaya pemasaran untuk memperbesar komunitas peserta program.

c) Kepesertaan. Peserta ditetapkan berdasarkan Polis Asuransi atas

nama pesrusahaan dan telah membayarkan Kontribusi yang terdiri

Kontribusi bersih dan biaya pengelolaan. Catatan : Dalam Asuransi

Kesehatan Konvensional, kontribusi disebut Premi Asuransi.

d) Dana Bersama (Tabbaru Fund). Setelah dikurangkan untuk biaya

pengelolaan, kontribusi bersih akan dikumpulkan kedalam suatu

wadah yang disebut Dana Bersama.

e) Pelayanan klaim. Pengelola kemudian melakukan dministrasi

penggantian biaya kesehatan seluruh peserta. Penggantian biaya

kesehatan dilakukan berdasarkan ketentuan Polis dan paket yang

dipilih.

f) Jumlah Klaim pertahun. Pada akhir tahun kepesertaan, Pengelola

akan melakukan perhitungan jumlah klaim yang telah digunakan

oleh seluruh karyawan dalam perusahaan untuk kemudian

dibandingkan dengan kontribusi bersih.

Page 53: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

48

g) Surplus Anggaran. Kondisi ini terjadi apabila jumlah klaim

pertahun lebih kecil dari kontribusi bersih, maka Surplus akan

digunakan sebagai berikut:

1. Pertama, digunakan sebagai bagian dari kontribusi

(menurunkan kontribusi) tahun berikutnya.

2. Kedua, digunakan untuk cadangan penanggulangan risiko

seluruh peserta yang ditempatkan bersama dalam Dana Tabarru

3. Ketiga, digunakan untuk mengembalikan pinjaman kepada

pengelola (Bila ada).

4. Defisit anggaran. Defisit anggaran terjadi apabila jumlah

klaim pertahun lebih besar dari kontribusi bersih. Apabila

kondisi terjadi maka kontribusi tahun berikutnya akan

disesuaikan.

5. Kontribusi (Premi) tahun berikutnya. Kemungkinan yang

akan terjadi pada tahun berikutnya adalah kenaikan anggaran

biaya perusahaan atau sebaliknya terjadinya penurunan

anggaran perusahaan atas terjadinya rasio klaim yang lebih

kecil dari anggaran tahun sebelumnya, karena sumbangan dana

cadangan seperti tersebut dalam poin 6 huruf b.

6. Dana Tabbaru mengalami Defisit. Kondisi ini terjadi apabila

pada saat Dana Tabbaru (dana Bersama) telah habis digunakan

untuk penggantian biaya kesehatan seluruh peserta. Dalam

kondisi ini pengelola akan memberikan pinjaman kepada Dana

Tabarru agar pelayanan penggantian biaya kesehatan tetap

berlanjut kepada seluruh peserta.

7. Laporan Berkala. Keseluruhan mekanisme diatas akan

dijalankan secara transparan sesuai dengan seluruh ketentuan

dalam polis.

Page 54: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

49

Sistem Pelayanan Jaminan

1. Klaim, Sistim Komputerisasi & Jaringan Provider

o Adminisrasi Klaim. Produk Bintang Medical - Sharia didukung

oleh tenaga administrasi yang profesional dan berpengalaman yang

siap memberikan pelayanan kepada setiap peserta dan customer

service 24 jam.

o Teknologi Informasi. Pelaksanaan pelayanan administrasi klaim

diatas didukung oleh Teknologi Informasi yang telah

berpengalaman menjalankan administrasi klaim.

o Jaringan Provider. Produk Bintang Medical - Sharia dapat

memberikan pelayanan kepada seluruh peserta di Indonesia.

Bintang Medical - Sharia didukung oleh sebanyak lebih dari 300

jaringan Penyedia Pelayanan Kesehatan (Provider) yang tersebar

pada kota-kota diseluruh Indonesia.

2. Metoda pembayaran klaim, Bintang Medical - Sharia menawarkan dua

jenis metoda pembayaran klaim sebagai berikut :

o Provider System. Pengelola menyediakan sarana jaringan

provider yang telah bekerjasama dengan Bintang Medical -

Sharia untuk membantu para peserta khususnya untuk layanan

rawat inap serta rawat jalan tanpa harus membayar terlebih

dahulu, ( cashless)

Page 55: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

50

o Reimbursement System. Alternative lain yang dapat juga

diberlakukan adalah sistim Penggantian biaya

(Reimbursement) dimana peserta diberi kebebasan memilih

provider (dokter maupun rumah sakit) yang dikehendaki

dengan ketentuan membayar terlebih dahulu semua biaya

pemeriksaan dan perawatan kesehatannya. Selanjutnya peserta

dapat menyerahkan seluruh bukti tersebut kepada pengelola.

Penggantian biaya diberikan sesuai batasan dan paket program

yang dimiliki peserta.

2) Produk Taawun

Produk taawun ini bekerjasama dengan Bank Muamalat Indonesia

(BMI) dalam menerbitkan produk Bancassurance (penjualan asuaransi

melalui perbankan) untuk memperkuat bisnis syariahnya. Nama produk

Bancassurance yang akan dikeluarkan oleh PT Bintang Syariah tersebut

dengan nama Taawun Card.

Produk Bancassurance Taawun Card, dari PT Bintang Syariah

menyebutkan, bahwa produk tersebut nantinya dilekatkan pada produk Shar-

E BMI dengan berbagai fasilitas asuransi. Dengan fasilitas ini nasabah tidak

hanya dapat melakukan penyimpanan dana di produk Shar-E, tapi juga

mendapatkan fasilitas asuransi. dengan kerjasama antara asuransi syariah dan

Bank Syariah, diharapkan dapat mendorong perkembangan bisnis asuransi

syariah dan perbankan syariah di Indonesia.

Page 56: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

51

3) Asuransi Kendaraan Syariah

Asuransi Kendaraan Syariah menjamin secara penuh

(Comprehensive/all risk) kerugian atau kerusakan yang menimpa kendaraan

yang disebabkan oleh : Tabrakan, terbalik, tergelincir, Perbuatan jahat orang

lain, Pencurian, Kebakaran, Petir, Tanggung jawab hukum pihak ketiga,

Kerusuhan dan huru-hara (RSCC), Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin

topan, badai

Keunggulan Perisai Mobil Individual • Premi yang wajar

• Limit tanggung jawab hukum pihak ketiga s/d Rp 100 juta

• PA pengemudi dan 4 (empat) orang penumpang hingga limit

tertentu

• Biaya Derek Non Kecelakaan ataupun karena kecelakaan hingga

limit tertentu

• Termasuk jaminan untuk peralatan tambahan non standar hingga

limit tertentu

• Risiko sendiri bisa dipilih dan berlaku untuk semua risiko.

• Bila kendaraan Anda dijual, kendaraan Anda yang baru otomatis

terjamin dengan kondisi dan limit tertentu.

Objek Pertanggungan

• Kendaraan bermotor roda empat dengan berbagai macam merek

dan tipe juga mencakup peralatan standar, peralatan

tambahan,optional.

• Penggunaan kendaraan untuk pribadi atau dinas.

• Maksimum usia kendaraan s/d 8 tahun.

Page 57: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

52

4) Asuransi Kebakaran Syariah

Asuransi ini memberikan jaminan perlindungan terhadap risiko-risiko

kerugian karena kebakaran, kebanjiran, penjarahan, pencurian, terorisme,

sabotase, kerusuhan biasa, sampai dengan huru hara dengan motif politik

(civil commotion). Asuransi Kebakaran Syariah juga menjamin risiko

pembongkaran, pencurian dengan perusakan/kekerasan, tanggung jawab

hukum terhadap pihak ketiga, bahkan juga termasuk biaya pengobatan atas

kecelakaan yang terjadi di lingkungan rumah.

Apabila terjadi risiko kerusakan rumah atau kehilangan sebagian

isinya maka ganti rugi dari Asuransi Kebakaran Syariah akan penuh dan

cukup untuk membangun rumah atau membeli barang yang hilang kembali

tanpa dipotong biaya penyusutan. Di Asuransi Kebakaran Syariah prinsip

yang menjadi dasar asuransi tersebut dimodifikasi menjadi reinstatement atau

replacement, artinya apabila terjadi risiko kerusakan rumah atau kehilangan

isinya maka pembangunan kembali bangunan yang rusak atau penggantian

barang yang hilang adalah dengan jumlah yang benar-benar cukup tanpa

dikurangi biaya sedikitpun.

Kerugian/kerusakan terhadap bangunan atau isi yang disebabkan

atau akibat dari :

o Kebakaran, peledakan, asap.

o Petir atau Halilintar.

o Gempa bumi atau letusan gunung berapi.

Page 58: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

53

o Pencurian, kebongkaran.

o Kerusuhan, pemogokan, huru-hara, akibat perbuatan jahat,

penjarahan, sabotase, terorisme, makar.

o Tertabrak kendaraan, termasuk pesawat, kapal, reruntuhan dari

pesawat, roket, satelit.

o Tertumbuk binatang yang bukan piaraan.

o Kejatuhan ranting atau pohon.

o Badai, Topan, atau air hujan.

o Banjir

o Antena TV, Radio, parabola yang patah atau rubuh

Pengecualian Umum

1. Kerusakan/kerugian akibat penyusutan/aus

2. Kerusakan/kerugian langsung atau tidak langsung oleh:

o Serangga, kutu, binatang liar, korosi, karatan, embun

o Perbuatan sengaja

o Setiap orang yang bertindak sesuai persetujuan anda

o Kesalahan, kecerobohan dalam design

3. Kerusakan atas bangunan atau isi yang terjadi setelah 60 hari

bangunan tersebut tidak dihuni secara terus menerus. Namun

demikian anda tetap dijamin terhadap petir, gempa, kerusuhan,

kapal, pesawat dan kejatuhan benda-benda angkasa, satelit, badai,

topan dan air hujan.

4. Kerusakan/kerugian terhadap isi rumah tangga selagi dipindahkan

dari bangunan rumah tersebut.

5. Kehilangan barang saat berada dalam kendaraan/mobil.

6. Kerusakan/kerugian yang disebabkan/timbul dari:

o Perang apakah perang tersebut dinyatakan atau tidak tindakan

permusuhan, pemberontakan.

Page 59: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

54

o Harta banda yang mengalami proses pemanasan yang

disengaja.

o Radioaktif atau penugasan bocornya bahan bakar nuklir,

material dari nuklir atau limbah nuklir.

5) Asuransi Kebakaran

Memberikan pertanggungan pada harta benda berupa

gedung/bangunan rumah, kantor, hotel, pabrik, toko, dan lain-lain, berikut

isinya (perabotan, perlengkapan, furniture, mesin-mesin, persediaan bahan

baku serta barang jadi dan lain-lain) terhadap kemungkinan kerugian yang

disebabkan oleh resiko kebakaran, kejatuhan pesawat terbang, sambaran petir,

peledakan dan asap.

Jenis asuransi kerugian yang memberikan jaminan/ganti rugi terhadap

bangunan atau isinya akibat kebakaran.

Risiko-risiko yang dijamin di dalam polis Asuransi Kebakaran terdiri

dari 2 (dua) bagian besar yaitu :

a. Jaminan standar asuransi kebakaran

b. Jaminan tambahan atau perluasan

Jaminan Standard

• Kebakaran : Kebakaran yang ditimbulkan oleh api sendiri, akibat

kurang hati-hati, kesalahan pelayan sendiri, tetangga, perampok,

ataupun sebab lainnya.

• Petir : Kerusakan dan/atau kerugian terhadap harta benda yang

dipertanggungjawabkan akibat tersambar petir.

Page 60: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

55

• Peledakan : Segala macam ledakan terkecuali ledakan yang

ditimbulkan atau disebabkan oleh tenaga nuklir

• Kejatuhan Pesawat Terbang : Kerusakan dan/atau kerugian atas

harta benda yang dipertanggungkan akibat Kejatuhan Pesawat

Terbang atu Benda-benda yang jatuh dari Pesawat Terbang.

• Asap : Asap yang berasal dari kebakaran harta benda dan/atau

kepentingan yang dipertanggungkan.

Jaminan Tambahan atau Perluasan

Dengan tambahan Premi, maka jaminan Standard Asuransi Kebakaran

Indonesia dapat diperluas dengan jaminan tambahan yang diinginkan.

Jaminan Terhadap Kerusakan Akibat :

• Kerusuhan dan Pemogokan, Kerusakan akibat Perbuatan Jahat,

Tertabrak Kendaraan.

• Angin Topan, Badai, Banjir dan Kerusakan Akibat Air.

• Tanah Longsor

• Biaya-biaya Pembersihan Puing

6) Asuransi Kecelakaan Diri

Asuransi kecelakaan diri memberikan jaminan/manfaat bagi seseorang

yang mengalami kerugian "keuangan" yang diderita tertanggung yang

diakibatkan oleh suatu kecelakaan yang dialaminya.

Page 61: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

56

Objek Pertanggungan

Hampir setiap orang dengan berbagai profesi/pekerjaan dengan usia

antara 5 sampai 60 tahun

Objek tertanggung

Yang menjadi tertanggung dalam Asuransi Kecelakaan Diri adalah :

• Perorangan

• Grup / Kelompok

Manfaat

Jaminan yang diberikan adalah Luka Badan atau Meninggal dunia

akibat kecelakaan.

Prosedur Penutupan

Mengajukan Permohonan Penutupan dengan data yang dibutuhkan

seperti; Usia dan Pekerjaan

Page 62: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

BAB IV

STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH DALAM

MENGHADAPI KRISIS EKONOMI GLOBAL

A. Dampak Krisis Global Terhadap Industri Asuransi

Krisis ekonomi global yang dipicu oleh gagalnya sub prime

mortgage di Amerika telah memakan korban lembaga keuangan di

Amerika yang akhirnya pailit atau bangkrut. Yang paling mencolok adalah

Lehman Brothers yang dianggap salah satu lembaga keuangan terbesar di

Amerika yang telah berdiri sejak tahun 1895, siapa yang sangka

perusahaan sekaliber Lehman Brothers dapat terpuruk sedemikian

parahnya.. Akibat dari gejolak finansial itu adalah jatuhnya Index Harga

Saham di NewYork Stock Exchange (NYSE). Krisis finansial tersebut

kemudian menjalar ke bursa regional dan lembaga keuangan di seluruh

Uni Eropa, Asia dan terakhir berdampak pada Bursa Saham Jakarta (JSX).

Nilai index diatas 2,500 anjlok hingga dibawah 1.600. Saham-

saham unggulan pun ikut bertumbangan dan para investor kelihatannya

sudah kehilangan akal sehat dan panik sehingga perdagangan di BEJ

sempat di suspend (dihentikan).

Menurut para analis internasional maupun lokal, dampak krisis

ekonomi global ini akan berdurasi kurang lebih 2 tahun kedepan sampai

57

Page 63: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

58

mencapai keseimbangan baru. Saat ini masyarakat tertentu yang sangat

membutuhkan liquiditas untuk menopak kegiatannya dan aksi jual saham,

beli dollar, beli emas, jual Rupiah, jual instrumen investasi lainnya, beli

tanah, jual dan beli properti semakin marak. Melihat aktifitas seperti ini,

kira kira bagaimana dampaknya terhadap industri Asuransi di Indonesia.

Dampak pertama dari krisis ekonomi global terhadap industri

asuransi umum di Indonesia khususnya adalah tergerus dan berkuranngya

pendapatan investasi perusahaan perusahaan Asuransi dan pada akhirnya

mengurangi Net Profit perusahaan. Instrumen investasi sepeti reksadana,

saham, obligasi dan unit link seluruhnya mengalami penurunan nilai yang

cukup signifikan dan pada akhirnya berimbas pada pendapatan lain (selain

premi) perusahaan asuransi umum. Dampak berikutnya adalah akan

berkurangnya penutupan polis asuransi umum seperti Asuransi

Kebakaran/Properti karena masyarakat akan mulai menunda pembelian

rumah baru atau properti baru akibat kenaikan tingkat suku bunga KPR.

Di Indonesia kira-kira 70 % pembelian rumah adalah melalui skema KPR.

Demikian juga untuk Asuransi Kendaraan Bermotor dimana masyarakat

akan menunda pembelian mobil baru atau pun bekas karena naiknya

tingkat suku bunga KPM.. Akibatnya pendapatan perusahaan pembiayaan

(Leasing) akan berkurang secara signifikan demikian juga perusahaan

asuransi umum yang mendapatkan bisnis dari perusahaan Leasing

tersebut. Perusahaan perusahaan Asuransi umum yang terkait dengan

Page 64: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

59

Bank sebagai penyedia kredit konsumen maupun kredit komersial akan

merasakan dampak yang signifikan.

Dampak lainnya karena krisis keuangan global adalah

meningkatnya “moral hazard” tertanggung. Pembatalan polis ditengah

jalan atau melakukan “fraud claim” sangat dimungkinkan. Dikarenakan

krisis liquiditas atau tertanggung memerlukan uang tunai yang mendesak

akibat permohonan kredit dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya

tertunda, maka salah satu jalan yang termudah bagi tertanggung adalah

melakukan “claim terorganisir”. Misalnya dengan membakar pabrik

secara rekayasa dan sengaja sehingga menimbulkan kerugian total loss.

Jika tertanggung mengcover misalnya pabriknya senilai Rp. 10 milyar dan

jika terjadi klaim kebakaran yang menghancurkan seluruh propertinya,

maka tertanggung akan mendapatkan penggantian hampir senilai

pertanggungan tersebut. Untuk itu perusahaan asuransi umum perlu

meningkatkan kewaspadaannya terhadap “fraud claim” seperti tadi yang

mungkin saja terjadi diwaktu mendatang.

Dunia bisnis asuransi syariah pun tidak serta merta dapat terhindar

dari kriris yang sedang berlangsung. Saat ini asuransi syariah sibuk untuk

menangkal dampak krisis lebih meluas, dampak ini tidak bersifat

langsung. Asuransi syariah merupakan bagian dari lembaga keuangan

yang mana didalamnya terdapat direct financial market dan ada indirect

financial market. Ketika salah sistem keuangan terkena dampak krisis

Page 65: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

60

keuangan ini maka asuransi syariah yang merupakan inderect akan ikut

terkena imbasnya. Tidak menutup kemungkinan asuransi syariah akan

berat merasakan krisis keuangan ini jika pada lembaga keuangan lain atau

perusahaan-perusahaan lain yang menjadi klien perusahaan asuransi

syariah terkena dampak dari krisis ini. Maka krisis keuangan yang

dirasakan oleh asuransi syariah hanyalah efek dari yang lain yang menjadi

partner asuransi syariah.

B. Dampak Krisis Ekonomi Global Bagi PT. Asuransi Bintang Syariah.

Krisis ekonomi global saat ini mengakibatkan dampak yang sangat

signifikan terhadap lembaga-lembaga keuangan diantaranya, Bank,

Asuransi, Dana Pensiun, Multifinance dan lembaga keuangan lainnya.

Banyak lembaga keuangan kelas dunia seperti Lehman Brothers, AIG

terpukul oleh krisis ini. Banyak ahli mengatakan penyebab dari krisis ini

adalah underlying asset yang berupa kertas atau kepercayaan inilah yang

mengakibatkan hancurnya perekomian dunia.

Dampak yang mungkin akan timbul dari krisis ekonomi global

terhadap industri asuransi di Indonesia khususnya adalah tergerus dan

berkurangnya pendapatan investasi perusahaan asuransi dan pada akhirnya

mengurangi

Net-Profit perusahaan. Instrumen investasi seperti reksadana, saham, obligasi

Page 66: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

61

dan unit link seluruhnya mengalami penurunan nilai yang cukup signifikan

dan pada akhirnya berimbas pada pendapatan lain.

Kemungkinan dampak selanjutnya adalah akan berkurangnya

penutupan polis asuransi seperti asuransi kebakaran karena masyarakat akan

mulai menunda pembelian rumah baru atau properti baru akibat kenaikan

tingkat suku bunga KPR. Di Indonesia kira-kira 70% pembelian rumah adalah

melalui skema KPR.

Dampak lainnya yang mungkin timbul karena krisis ekonomi global

adalah meningkatnya “moral hazard” tertanggung. Pembatalan polis di tengah

jalan atau melakukan “fraud claim” sangat dimungkinkan. Dikarenakan krisis

liquiditas atau tertanggung memerlukan uang tunai yang mendesak akibat

permohonan kredit dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya tertunda,

maka salah satu jalan termudah bagi tertanggung adalah melakukan “claim

terorganisir”. Misalnya dengan membakar pabrik secara rekayasa dan sengaja

sehingga menimbulkan kerugian total loss. Jika tertanggung mengcover

misalnya pabriknya senilai Rp. 10 milyar dan jika terjadi klaim kebakaran

yang menghancurkan seluruh propertinya, maka tertanggung akan

mendapatkan penggantian hampir senilai pertanggungan tersebut. Untuk itu

perusahaan asuransi perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap “fraud claim”

seperti tadi yang mungkin saja terjadi di waktu mendatang.

Page 67: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

62

Berangkat dari kemungkinan-kemungkinan di atas maka sebenarnya

bisnis asuransi yang berbasis pada syariah tidak terlalu terkena imbas oleh

adanya krisis ekonomi global, ini disebabkan oleh sistem syariah yang

terhindar dari adanya unsur Gharar (ketidakjelasan), Riba, maisir. Yang ada

adalah tabarru, taawun atau takaful dan juga adanya pengawasan seluruh

aktivitas kegiatannya dari Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang merupakan

bagian dari Dewan Syariah Nasional (DSN) baik dari segi operasional

perusahaan, investasi maupun Sumber daya manusia (SDM). Maka dari itu

kedudukan DPS dalam struktur organisasi perusahaan setara dengan dewan

komisaris.1

Dalam konsep taawun (asuransi bersifat tolong-menolong) misalnya,

terjadi kesepakatan dari anggota untuk bersama-sama memikul suatu kerugian

atau penderitaan yang mungkin terjadi pada anggotanya. Untuk kepentingan

itu masing-masing anggota membayar iuran berkala (premi). Dana yang

terkumpul akan terus dikembangkan, sehingga hasilnya dapat dipergunakan

untuk kepentingan di atas, bukan untuk kepentingan badan pengelola

(asuransi syariah). Dengan demikian badan tersebut tidak dengan sengaja

1 Wawancara dengan Bedjo, S.Sos. Assistant Vice President. PT. Asuransi Bintang Syariah pada tanggal 14 November 2009, bertempat di kantor PT. Asuransi Bintang Syariah Plaza Pondok Indah III.

Page 68: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

63

mengeruk keuntungan untuk dirinya sendiri. Di sini sifat yang paling

menonjol adalah tolong menolong seperti yang diajarkan Islam.

Hal yang sama juga ada pada konsep tabarru (sumbangan), niat

ber-tabarru bermaksud memberikan dana kebajikan secara ikhlas untuk

tujuan saling membantu satu sama lain sesama peserta asuransi syariah, ketika

diantaranya ada yang mendapat musibah. Oleh karena itu dana tabarru

disimpan dalam rekening khusus. Apabila ada yang tertimpa musibah, dana

klaim yang diberikan adalah dari rekening tabarru yang sudah diniatkan oleh

sesama peserta untuk saling menolong.

Tabarru dengan menyisihkan harta untuk tujuan membantu orang lain

yang terkena musibah sangat dianjurkan dalam ajaran Islam, dan akan

mendapat balasan yang sangat besar di hadapan Allah Swt. Sebagaimana

digambarkan dalam hadits Nabi Muhammad Saw,

)روه المسلم (ِهِتاَجَح يِفُ اهللا اَنَآ ِهْيِخَأ ِةاَجَح يِف اَنَآ ْنَم“Barang siapa memenuhi hajat saudaranya maka Allah akan memenuhi

hajatnya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu, apa ada dampak dari krisis keuangan global terhadap bisnis

asuransi syariah, terutama dampak yang terjadi di PT. Asuransi Bintang

Syariah? Pada dasarnya, asuransi syariah memang tidak terlalu terkena imbas

yang krusial dari adanya krisis ekonomi global yang terjadi, jika dibandingkan

Page 69: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

64

dengan perusahaan-perusahaan asuransi konvensional yang jelas-jelas tidak

adanya sistem taawun (tolong-menolong), di asuransi syariah hanya ada

sedikit dampak yang terjadi, artinya dampak itu mudah diatasi.

Dampak-dampak yang terjadi akibat krisis ekonomi global di PT.

Asuransi Bintang Syariah itu antara lain:2

1) Adanya penurunan nilai investasi dari perusahaan-perusahaan yang

menjadi nasabah PT. Asuransi Bintang Syariah. Yang berakibat pada

menurunnya net-provit perusahaan.

Sebagai contoh dari penurunan ini adalah target yang seharusnya di

dapat pada setiap tahunnya mencapai Rp. 20.000.000.000,- pada tahun

2009 target itu tidak terpenuhi. Untuk tahun 2009 dampak tersebut

begitu terasa di perusahaan PT. Asuransi Bintang Syariah.

2) Adanya penurunan pada daya beli masyarakat (penurunan pada

penjualan) terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh PT.

Asuransi Bintang Syariah, oleh sebab penurunan pendapatan

masyarakat sehingga mereka berfikir ulang untuk mengikuti asuransi.

Dua dampak tersebut memang cukup terasa di perusahaan PT.

Asuransi Bintang Syariah yang tentunya dibutuhkan strategi-strategi yang jitu

untuk mencegah kerugian-kerugian pada tahun-tahun berikutnya.

2 Wawancara dengan Bedjo, S.Sos, ibid.

Page 70: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

65

C. Strategi PT. Asuransi Bintang Syariah dalam Menghadapi

Dampak Krisis Ekonomi Global

Sebuah perusahaan agar dapat mencapai segala tujuan yang telah

ditetapkan maka sangat membutuhkan cara atau metode. Cara atau metode

itulah yang disebut strategi. Sebab strategi adalah cara-cara dimana suatu

perusahaan atau kegiatan akan berjalan ke arah tujuan yang sudah

direncanakan sejak awal.

Dalam menghadapi krisis ekonomi global yang terjadi sehingga

berakibat pada munculnya dua dampak, yaitu, dampak pada menurunnya nilai

investasi dan menurunnya penjualan produk-produk asuransi PT. Asuransi

Bintang Syariah, maka PT. Asuransi Bintang Syariah membuat langkah-

langkan atau strategi-strategi agar dampak tersebut segera cepat teratasi

sehingga tidak berakibat pada merosotnya net-profit perusahaan. Strategi itu

akan saya jabarkan dalam penjelasan-penjelasan berikut:

1. Strategi dalam menghadapi penurunan nilai investasi dan

menurunnya net-profit.

Untuk mencegah adanya pengurangan terhadap nilai investasi yang

berakibat pada menurunnya net-profit, maka perusahaan PT. Asuransi Bintang

Page 71: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

66

Syariah menggunakan strategi dengan memberikan kontribusi terhadap

nasabah yang membayar premi dengan baik sehingga akan menambah

surplus. Di sini dibutuhkan mekanisme pengelolaan dengan sistem sharing,

dapat dibantu dengan surplus pada tahun berikutnya.

Sebagaimana yang sudah menjadi lazim dalam perusahaan-perusahaan

asuransi, premi (angsuran berkala) yang dibayar oleh pihak peserta asuransi

(nasabah) terdiri dari dua (2) unsur, pertama; dana untuk tertanggung

(pemegang polis) dan yang kedua; dana untuk investasi yang dalam istilah

asuransi syariah adalah dana ujroh.

Jumlah uang atau nilai yang diinvestasikan (ujroh) oleh pihak peserta

asuransi (nasabah) di Perusahaan PT. Asuransi Bintang Syariah dikelola

dengan mekanisme yang baik, misalnya diinvestasikan kembali kepada

perusahaan-perusahaan yang dikategorikan aman dan juga berbasis syariah,

seperti bank-bank syariah yang ada dan dikategorikan aman untuk investasi.

Hasil dari investasi tersebut dibagikan kembali kepada peserta asuransi

(nasabah) sesuai dengan akad awal dengan pembagian yang sudah disepakati

(profit sharing). Keuntungan yang didapat di perusahaan digunakan untuk

membantu kembali si-nasabah (peserta asuransi) baik peserta asuransi yang

membayar dengan baik (terdapat nilai plus) maupun terhadap peserta asuransi

yang kurang baik (terdapat nilai minus), dengan didasari oleh nilai-nilai

Page 72: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

67

keadilan, artinya pihak peserta dan pihak pengelola sama-sama menikmati

hasil dari profit sharing.

Dengan demikian premi-premi (angsuran berkala) yang dibayarkan

oleh peserta asuransi (nasabah) tidak mengalami kendala, dan tidak terjadi

penurunan yang signifikan, ini berarti nilai investasi dan net-profit yang

didapat pihak perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.

Selain itu, untuk mencegah kemungkinan adanya “moral hazard”

tertanggung dengan melakukan “fraud claim” dikarenakan tertanggung

memerlukan dana tunai dengan merekayasa dan melakukan claim terorganisir

dengan sengaja atau melakukan claim tidak sengaja (karena faktor-faktor dari

luar dirinya) yang berakibat pada keluarnya dana baik itu dana tertanggung

(pemegang polis) maupun dana investasi, maka Perusahan PT. Asuransi

Bintang Syariah melakukan seleksi underwriting yang ketat.

Di sini analisa resiko harus benar-benar ketat kepada peserta asuransi

(nasabah) yang melakukan klaim, jadi bentuk apapun klaim yang dilakukan

nasabah itu harus benar-benar diketahui dengan baik, memungkinkan atau

tidak, adanya rekayasa dalam proses klaim. Dengan demikian keamanan

dana-dana yang sudah diinvestasikan akan terjamin karena tidak mudah

keluar akibat kalim-klaim yang direkayasa. Sehingga dana yang telah

diinvestasikan tidak mengalami penurunan.

Page 73: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

68

2. Strategi PT. Asuransi Bintang Syariah pada menurunnya daya beli

masyarakat terhadap produk-produk asuransinya.

Salah satu dampak yang terjadi akibat krisis ekonomi global yang

terjadi pada PT. Asuransi Bintang Syariah adalah menurunnya daya beli

masyarakat terhadap produk-produk yang ditawarkannya, oleh sebab

penurunan pendapatan masyarakat sehingga mereka berfikir ulang untuk

mengikuti asuransi.

Dampak dari menurunnya daya beli terhadap produk yang berarti

menurunnya nilai investasi, juga berdampak pada net-provit yang seharusnya

diterima oleh perusahaan. Jika penjualan produk tinggi maka investasi akan

bertambah, dan jika investasi bertambah maka net-profit juga akan naik.

Sejak krisis ekonomi global terjadi dampak ini begitu terasa di

PT. Asuransi Bintang Syariah. Volume penjualan produk menjadi menurun

sehingga berakibat pada menurunnya income perusahaan. Di sini dibutuhkan

langkah-langkah atau strategi yang bisa mencegah dampak ini terjadi dengan

lama.

Langkah-langkah yang dijadikan sebagai strategi tersebut adalah:

a) meningkatkan volume penjualan atau pemasaran produk, b)

memperbanyak jumlah tenaga penjual (marketing), c) mencari sasaran peserta

asuransi yang memiliki kualitas besar dan konsumen yang potensial, d) tidak

Page 74: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

69

menaikkan harga atau tarif. Berikut penjelasan masing-masing strategi

tersebut :

a) Meningkatkan volume penjualan atau pemasaran produk

Agar perusahaan tetap hidup dan tidak terlalu kena dampak yang

signifikan akibat krisis ekonomi global maka volume penjualan harus

ditingkatkan, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta

berusaha dengan sepenuhnya untuk menguasai pasar. Hal ini dapat

dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan dapat menggunakan

kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran.

Oleh karena itu, disini pemasaran mempunyai peranan yang sangat

penting untuk keberhasilan penjualan produk-produk yang ditawarkan.

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah serangkaian tujuan dan

sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha

pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan

acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam

menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.3

Produk yang ditawarkan juga harus sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan pasar. Dengan demikian menganalisa keinginan dan

3 Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Ed. 1. Cet. Ketujuh, hlm. 168

Page 75: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

70

kebutuhan pasar harus benar-benar diperhatikan agar produk-produk

yang ditawarkan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, sebab

produk itu adalah sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan

atau kebutuhan dalam hal penggunaan. Konsumsi dan akuisi.4

Selain itu, produk yang ditawarkan juga harus benar-benar

memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen, hal yang perlu

diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli

bentuk fisik produk itu saja, tetapi membeli benefit dan value tersebut.

Terutama produk dan jasa yang kita kenal telah menimbulkan

beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen.5

b) Memperbanyak Jumlah Tenaga Penjual (Marketing)

Untuk menunjang langkah pertama, yaitu meningkatkan volume

penjualan dan pemasaran maka PT. Asuransi Bintang Syariah

memperbanyak jumlah tenaga penjual yang ditugaskan untuk

pemasaran (marketing). Mereka dilatih dan dibina untuk menjadi

tenaga-tenaga pemasaran yang handal dan memahami pemasaran

dengan baik.

4 Boyd Walker Larreche, Manajemen Pemasaran (Suatu Pendekatan Strategi dengan Orientasi Globa), (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2000), Edisi ke 2. hlm. 45 5 Rambat Lupiyodi, Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Praktek, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hlm. 57

Page 76: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

71

Mereka juga diharapkan dapat memberi tambahan pendapatan kepada

perusahaan, sebab kegiatan marketing bukan saja memberi keuntungan

dan kepuasan kepada konsumen akan tetapi kegiatan marketing juga

dilakukan dalam rangka pembentukan pendapatan perusahaan.6

Dalam melakukan pemasaran PT. Asuransi Bintang Syariah juga

mengalami hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan yang terjadi

dalam pemasaran meliputi:

1. Sulit mencari pasar di luar pasar konvensional, karena sedikit yang

mengenal produk-produk asuransi syariah

2. Sulit membangun network di bisnis syariah karena Asuransi

Bintang Syariah baru di bidang syariah

3. Sedang mencari TPA (pihak ketiga yang bertugas menangani

klaim) yang bisa bekerja sama satu bisnis syariah agar tercipta

pelayanan yang memuaskan.

4. Lebih dikenalnya Asuransi bintang yang konvensional, sehingga

pasar belum banyak mengetahui bahwa asuransi bintang

mempunyai basis syariah.

6 Kusjadi, Esensi Pemasaran Suatu Pegangan dan Praktek, (Salatiga: Widyasari Press, 2001), cet ke-1, hlm. 4

Page 77: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

72

5. Sedang mempertahankan bisnis dan kepercayaan klien yang sudah

ada sebelumnya.

Dalam pemasaran yang dilakukan memiliki pengaruh yang kurang

signifikan karena Asuransi Bintang Syariah lebih banyak menjual

produk asuransi kendaraan dan kesehatan berbasis syariah dan lebih

banyak melayani konsumen yang corporate (perusahaan). Bahkan

kedua produk tersebut lebih di minati oleh pasar.

c) Sasaran Peserta Asuransi yang memiliki kualitas besar dan

konsumen yang potensial.

Dalam hal ini, marketing sebisa mungkin tidak hanya menjual produk

ke peserta asuransi (nasabah) yang biasa-biasa saja atau hanya kepada

individu-individu semata, tetapi usahakan dengan sungguh-sungguh

untuk menjual produk ke nasabah yang mempunyai kualitas besar,

misalnya ke perusahaan-perusahaan atau ke lembaga-lembaga.

Kualitas besar disini berarti mencari sasaran perusahaan yang

memiliki pembiayaan resiko besar.

Produk asuransi syariah ditawarkan kepada seluruh masyarakat, bukan

saja muslim tetapi juga non-muslim, dengan menawarkan karakteristik

dan keistimewaan yang dimiliki oleh asuransi syariah yang dewasa ini

Page 78: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

73

mendapat minat cukup baik di semua lapisan masyarakat, semua suku,

agama dan golongan. Keistimewaan itu misalnya, pada prinsip tolong-

menolong (takaful) yang dalam asuransi syariah bermakna universal.

Tolong menolong bukan saja ditujukan kepada sesama muslim tetapi

seluruh manusia. Dimana satu diantara lain sebagai sesama manusia

mempunyai potensi mendapatkan resiko yang sama dalam hidup ini.

Prinsip tolong-menolong inilah yang menjadi kelebihan dibandingkan

dengan sistem asuransi konvensional.

d) Tidak menaikkan Harga / Tarif

Untuk menunjang keberhasilan pemasaran PT. Asuransi Bintang

Syariah juga tidak serta merta menaikkan harga atau tarif yang selama

ini sudah ditawarkan oleh pihak perusahaan. Jika hanya demi

menambah jumlah investasi lalu menaikkan tarif maka produk yang

ditawarkan bisa jadi tidak laku dipasaran.7

Itulah strategi-strategi yang dirumuskan oleh PT. Asuransi Bintang

Syariah dalam rangka meminimalisasikan dampak dari krisis ekonomi global

yang terjadi, yang oleh pihak perusahaan bisa dianggap berhasil.

7 Wawancara dengan Bedjo, S.Sos, ibid

Page 79: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 sangat memungkinkan

timbulnya dampak terhadap industri asuransi. Dampak itu adalah tergerus

dan berkurangnya pendapatan investasi perusahaan asuransi dan pada

akhirnya mengurangi net-profit perusahaan, akan berkurangnya penutupan

polis asuransi seperti asuransi kebakaran karena masyarakat akan mulai

menunda pembelian rumah baru atau properti baru akibat kenaikan tingkat

suku bunga KPR, dan meningkatnya “moral hazard” tertanggung dengan

membatalan polis di tengah jalan atau melakukan “fraud claim” sangat

dimungkinkan dengan melakukan “claim terorganisir”.

2. Ada dua dampak dari krisis ekonomi global yang terjadi di PT. Asuransi

Bintang Syariah, yaitu; adanya penurunan nilai investasi, yang berakibat

pada menurunnya net-provit perusahaan dan adanya penurunan pada daya

beli masyarakat (penurunan pada penjualan) terhadap produk-produk yang

73 74

Page 80: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

75

ditawarkan oleh perusahaan, oleh sebab penurunan pendapatan masyarakat

sehingga mereka berfikir ulang untuk mengikuti asuransi.

3. Untuk mencegah dampak krisis tersebut lebih luas maka PT. Asuransi

Bintang Syariah telah membuat strategi-strategi sebagai langkah-langkah

pencegahan. Strategi-strategi itu adalah;

a) Strategi dalam mencegah menurunnya investasi adalah dengan memberikan

kontribusi terhadap nasabah yang membayar premi dengan baik sehingga

akan menambah surplus, mak dibutuhkan mekanisme pengelolaan dengan

sistem sharing, nasabah dapat dibantu dengan surplus pada tahun

berikutnya, b) melakukan proteksi asuransi yang sangat ketat, c) analisa

resiko juga harus benar-benar ketat kepada peserta asuransi (nasabah) yang

melakukan klaim.

b) Strategi dalam menaikkan daya beli masyarakat terhadap produk-produk

yang ditawarkan PT. Asuransi Bintang Syariah adalah dengan; 1)

meningkatkan volume penjualan atau pemasaran produk, 2) memperbanyak

jumlah tenaga penjual (marketing), 3) mencari sasaran peserta asuransi yang

memiliki kualitas besar dan konsumen yang potensial, 4) tidak menaikkan

harga atau tarif.

Page 81: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

76

B. Saran-saran

1. PT. Asuransi Bintang Syariah sebagai perusahaan yang berbasis pada

syariah tidak terlalu terkena imbas oleh adanya krisis ekonomi global, ini

disebabkan oleh sistem syariah yang terhindar dari adanya unsur Gharar

(ketidakjelasan), Riba, maisir. Yang ada adalah tabarru, taawun atau takaful

dan juga adanya pengawasan seluruh aktivitas kegiatannya dari Dewan

Pengawas Syariah (DPS). Oleh karena itu, penulis sarankan agar PT.

Asuransi Bintang Syariah jangan pernah puas apa yang telah didapat.

Tingkatkan terus kualitas yang ada agar tercapai hasil yang maksimal.

2. Hendaknya PT. Asuransi Bintang Syariah meluaskan jaringan pemasarannya

ke seluruh kota-kota besar di seluruh indonesia sehingga perusahaan akan

semakin besar.

3. PT. Asuransi Bintang Syariah hendaknya mengembangkan media promosi

dengan menjadi sponsor dalam kegiatan sosial, seperti menjadi sponsor

dalam kegiatan pengobatan gratis untuk rakyat menengah ke bawah,

khitanan massal dan lain sebagainya.

Page 82: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

DAFTAR PUSTAKA Ali, AM, Hasan, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam Suatu Tinjauan

Analisis Historis, Teoritis Praktis, (Jakarta: Intermedia, 2006) Amsyari, Fuad, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung:

Penerbit Mizan, 1990), Cet ke-1. Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2002), Cet ke-1 Assauri, Sofyan, Manajemen Pemasaran, (Jakarta; PT. Raja Grafindo

Persada, 2004), Ed. 1. Cet. Ke-7 David, Fred. R., Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhallindo, 2002. Dewi, Gemala, Aspek-aspek Hukum dalam Perbankkan dan Perasuransian

Syariah di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2004) DSN Majlis Ulama Indonesia (MUI), Himpunan Fatwa Dewan Syariah

Nasional, (Jakarta: Intermesa, 2003), Edisi 2, Cet ke-1 Departemen Pendidikan dan Kebuyaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1997) http://asuransisyariah.myblogerrepublika.com http://hndwibowo.blogspot.com http://kammiunhas.blogspot.com http://megainsurance-surabaya.blogspot.com http://www.wikimu.com http://www.sumbawanews.com/old/?view http://assvariabdullah.blogspot.com

77

Page 83: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

78

Iqbal, Muhaimin. ”Asuransi Setelah Fatwa Bunga Bank Riba oleh MUI” (makalah diskusi Intern AASI,2003).

Kadarman, A.M. et.al, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT.

Prenhallindo, tth) Kusjadi, Esensi Pemasaran Suatu Pegangan dan Praktek, (Salatiga:

Widyasari Press, 2001), cet ke-1 Kridalaksana, Hari Murti, Kamus Sinonim Bahasa Indonesia, (Jakarta: Nusa

Indah, 1981) Kusjadi, Esensi Pemasaran Suatu Pegangan dan Praktek, (Salatiga:

Widyasari Press, 2001), cet ke-1 Larreche, Boyd Walker, Manajemen Pemasaran (Suatu Pendekatan Strategi

dengan Orientasi Globa), (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2000), Edisi ke 2

Lifelet PT. Asuransi Bintang Syariah Lupiyodi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Praktek, (Jakarta:

Salemba Empat, 2001) Mahalli, Ahmad Mudjab, Hadits-Hadits Mutafak’alaih bagian Manakahat

dan Mu’amalah, (Jakarta: Kencana, 2004), ed. 1 Nawawi, Hadari, Manajemen Strategik Organisasi Non-Profit Bidang

Pemerintahan dengan Illustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press, 2000) Cet ke-1

Purwosutcipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 6, (Jakarta:

Djambatan, 1996), Cet ke-4 Sardar, Ziauddin, Tantangan Dunia Islam Abad 21, Terjemahan A.E. Priyono

dan Ilyas Hasan, (Bandung: Mizan, 1996) Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: Penerbit Fakultas

Ekonomi VI, 2004), Edisi ke-4 Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syariah Konsep dan Sistem Operasional,

(Jakarta: Gemala Insani, 2004)

Page 84: STRATEGI PT. ASURANSI BINTANG SYARIAH Tbk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5356/1/...Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri Syarif ... berimbas terutama

79

Stoner, James AF, dan Edward Freeman, Manajemen, diterjemahkan oleh Wilhemus W. Bakowatun dan Benyamin Mohan, (Jakarta: Intermedia, 1994)

Sutarmadi, A, Visi Misi dan Langkah Strategi, (Jakarta: PT. Logos Wacana

Ilmu, 2002) Suhendi, Hendi “Fiqh Muamalah”, Ed 1-3 (Jakarta, PT. Raja Grafindo

Persada, 2007), h. 58 ______________ dan Yusuf Denik, Asuransi Takaful: Dari Teori ke Praktis,

(Bandung : Mimbar Pustaka, tth). Syaikh, Abdul Aziz, bin Abdullah bin Bazz, “Mu’amalatu ar-Ribawiyat,

Fahrash Maktabah Fahd Al-Wathahniyah”, 1424 H, hlm. 30. Syamsudin, Din, Etika Agama dan Membangun Masyrakat Madani, (Jakarta:

Logos, 2000) Usman, Syarif, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam

Islam, (Jakarta: Firma Jakarta, tth) Uchayana, Onong, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 1992) Wawancara dengan Bedjo, S.Sos. Assistant Vice President. PT. Asuransi

Bintang Syariah pada tanggal 14 November 2009, bertempat di kantor PT. Asuransi Bintang Syariah Plaza Pondok Indah III.