pengaruh kinerja dan profesionalisme guru pai...
TRANSCRIPT
PENGARUH KINERJA DAN PROFESIONALISME GURU PAI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
DI SMK NEGERI 10 JAKARTA
Disusun Oleh :
Abdul Rohman
NIM: 21140110000009
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018
ii
ABSTAK
Abdul Rohman
NIM : 21140110000009
Pengaruh Kinerja Dan Profesionalisme Guru PAI Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Di SMK Negeri 10 Jakarta
Penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana keterlibatan kinerja dan
profesionalisme guru PAI terhadap prestasi belajar siswa. Melalui penilaian
kinerja atau penilaian prestasi kerja yang merupakan langkah penting dalam
melihat suatu kondisi organisasi serta orang- orang yang ada di dalamnya,
sehingga dapat diperoleh informasi penting bagi pengembangan organisasi
baik secara individual maupun kelembagaan. Secara umum perlunya
penilaian kinerja adalah untuk memberikan informasi tentang dapat
dilakukannya peluang untuk meninjau prilaku yang berhubungan dengan
kinerja dan profesionalisme guru PAI untuk mencapai prestasi belajar siswa
yang lebih baik. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode
survey dengan menggunakan teknik analisis korelasi, yaitu mencari
hubungan dan pengaruh antara tiga variabel. Sedangkan untuk menganalisis
dan menguji hipotesis peneliti menggunakan teknik pengumpulan datanya
menggunakan angket. Angket digunakan untuk mengetahui perkembangan
prestasi belajar siswa. Dari hasil angket yang diisi oleh siswa makan hasil
yang diperoleh yaitu: Pertama, terdapat pengaruh yang positif antara guru yang
memiliki kinerja yang baik dalam proses belajar mengajar. Guru yang memiliki
kinerja yang baik dapat membuat suasana belajar dikelas menjadi lebih
menyenangkan dan menarik. Kedua, guru yang memiliki empat kompetensi
mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa karena selain
mengajar guru juga diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan peserta
didik dalam hidup bermasyarakat dengan akhlak yang baik. Ketiga, ada
pengaruh positif antara kinerja dan profesionalisme guru terhadap prestasi
belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari pembelajaran dengan cara yang
menyenangkan, dengan cara belajar yang menyenangkan tersebut guru akan
mudah mendidik dan mentransfer materi pelajaran dan nilai-nilai agama
Islam dalam kehidupan.
Kata Kunci : Kinerja, Profesionalisme Guru PAI, Prestasi Belajar
Siswa.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puja dan syukur senantiasi
penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas segala limpahan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Islam di
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada manusia
agung yang menjadi tolak ukur perkembangan dan peradaban ilmu
pendidikan Islam yaitu baginda Nabi Muhammad SAW, Dan kepada
keluarganya, para sahabatnya, tabi’at tabi’in, ulama salafussholih, para
syuhada, para sholihin dan seluruh kaum muslimin serta muslimat sampai
kepada umatnya saat ini. Dan kepada keluarganya, para sahabatnya, tabi’at
tabi’in, ulama salafussholih, para syuhada, para sholihin dan seluruh kaum
muslimin serta muslimat sampai kepada umatnya saat ini. mudah-mudahan
kita sebagai ummatnya yang senantiasa berusaha mengikuti langkahnya,
ajarannya dan sunnahnya.
Penyelesaian tesis ini merupakan prasyarat untuk menyelesaikan
studi pada Program Magister Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Setelah melalui beberapa tahapan dan ikhtiar maksimal,
Alhamdulillah penulis berhasil menyelesaikan Tesis yang berjudul
“Pengaruh Kinerja Dan Professionalism Guru PAI Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Di SMK Negeri 10 Jakarta” Penulis menyadari bahwa tidak
sedikit hambatan dan kesulitan yang dihadapi. Namun berkat dukungan dan
doa dari berbagai pihak, hambatan dan kesulitan tersebut dapat terlewati.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa selesainya
penyusunan Tesis ini tidaklah atas usaha sendiri, namun berkat bantuan dan
iv
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis ingin menghaturkan
ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan izin dan motivasi untuk melanjutkan studi di
Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Bahkan beliau juga berkesempatan memberikan
kuliah di sela-sela kesibukannya. Penulis sangat bangga bisa menimba
ilmu langsung dari beliau.
2. Dekan FITK Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Thib Raya,
MA yang telah memberikan ilmu dan pandangan kepada penulis hingga
penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
3. Dr. H. Sapiudin Shidiq, M.Ag., Ketua Program Studi Magister Agama
Islam yang terus memberikan arahan dan motivasi agar para mahasiswa
MPAI termasuk Penulis di dalamnya menyelesaikan Tesis dengan baik.
4. Pembimbing Tesis, Dr. Zaimuddin, MA, atas kesabaran dan bimbingan
beliau, tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Ibunda maemanah, walaupun sudah almarhum semoga Allah
mengampuni segala dosa-sosanya dan ditempatkan dalam surga Allah
SWT.
6. Ayahanda Ali Shobartin. selaku orang tua atas doa dan dukungannya.
Semoga beliau sehat dan panjang umur.
7. kakak-kakakku tersayang Khairun Nisa, Hayati Nufus, Siti Badriyah,
Asep Jalaludin, M. Fitri Gojali, Hasanul Umam dan adik-adikku
tersayang, M. Sholeh Huddin, Maulana Yusup, dan Muhammad Fatoni.
8. Dan terkhusus kepada sang Bidadari Surgaku, Sami Wulandari , S.Pd.I
atas do’a, motivasi, serta dukungan lahir batin kepada penulis. Putri
kecilku Almira Naila Hasna atas keceriaan dan kebahagiaan yang
menjadi penyemangat penulis.
9. Kepala sekolah SMP Negeri 10 ibu Aminah beserta guru-guru dan
staffnya yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya dalam
penelitian.
10. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan atas segala bantuan
dan doanya untuk penyelesaikan Tesis ini.
11. Rekan-rekan Kelas Magister PAI angkatan 2014 yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuan, informasi serta
kebersamaannya.
v
Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan semuanya, dengan
pahala dan keridhoan-Nya, akhir kata mohon maaf, Assalamualaikum
Wr. WB
Jakarta, 17 Desember 2017
Penulis,
Abdul Rohman
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PESETUJUAN PENGUJI .......................................... i
ABSTRAK …….. ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR .... ............................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………. .... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................ ………7
D. Perumusan Masalah .............................................................. 7
E. Tujuan Penelitian .................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................ 8
G. Sistematika Penulisan ........................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Konsep Kinerja Guru PAI
1. Pengertian Kinerja Guru ................................................ 10
2. Macam- macam Kinerja Guru ....................................... 13
3. Tujuan Kinerja Guru ...................................................... 18
4. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru ......... 19
5. Indikator Kinerja Guru .................................................. 26
6. Penilaian Kinerja ........................................................... 28
B. Konsep Profesionalisme
1. Pengertian Profesionalisme guru PAI ............................ 31
2. Ciri- ciri Guru PAI Profesional ..................................... 35
3. Kompetensi Guru PAI Profesional ................................ 38
v
4. Prinsip- prinsip Profesional ........................................... 41
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar/ Hasil Belajar ..................... 42
2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......... 43
3. Tujuan Pembelajaran Agama Islam ............................... 46
D. Penelitian Terdahulu ........................................................... 46
E. Kerangka Berfikir ............................................................... 48
F. Hipotesis ............................................................................. 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ............................................................... 52
B. Data dan Sumber Data ........................................................ 52
C. Populasi dan Sampel........................................................... 52
D. Instrument Penelitian .......................................................... 53
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 58
F. Uji Validitas dan Realibilitas.............................................. 60
G. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian .................................. 62
H. Teknik Analisis Data .......................................................... 66
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMK Negeri 10 Jakarta ........................ 72
B. Uji Validitas dan Realibilitas.............................................. 84
1. Uji Validitas Data ………………………… ................ 84
2. Uji Realibilitas Data ……………………. ................... 89
C. Uji Prasyarat Analisis Data ................................................ 93
1. Analisis Deskriptif Data ………….. ............................ 93
2. Uji Normalitas …………………. .............................. 103
3. Uji Linearitas ………. ................................................ 106
vi
4. Uji Homoginitas …………. ....................................... 109
5. Uji Multikolinieritas ……………… .......................... 111
6. Uji Heteroskedastisitas ……….. ................................ 112
7. Uji Hipotesis …………. ............................................. 114
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................ 116
E. Keterbatasan Penelitian .................................................... 119
F. Diskusi Hasil .................................................................... 120
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 122
B. Implikasi ........................................................................... 123
C. Saran ................................................................................. 124
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 126
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ 130
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 2.1 Dimensi dan Indikator Kerja ................................................................ 28
Tabel 2.2 pendapat Para Pakar tentang penilaian kerja ....................................... 30
Tabel 3.1 Indikator Penelitian Kerja .................................................................... 52
Tabel 3.2 Ciri- ciri Guru Profesional ................................................................... 54
Tabel 3.3 Hasil Uji Reabilitas ............................................................................... 62
Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas ........................................................................... 63
Tabel 3.5 Pedoman Koefisiensi Korelasi ............................................................. 66
Tabel 4.1 Hasil Validitas Kinerja Guru PAI ........................................................ 72
Tabel 4.2 Hasil Validitas Profesionalisme Guru PAI .......................................... 73
Tabel 4.3 Hasil Validitas Prestasi Belajar Siswa ................................................. 74
Tabel 4.4 Hasil Uji Reabilitas ............................................................................... 79
Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Kinerja Guru ......................................................... 81
Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Profesionalisme Guru PAI .................................... 84
Tabel 4.7 Analisis Deskriptif Prestasi Belajar Siswa........................................... 87
Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Uji Normalitas .......................................................... 91
Tabel 4.9 Interpretasi Hasil Uji Linearitas ........................................................... 95
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Variabel X1 dan Y ......................................... 96
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Variabel X2 dan Y ......................................... 96
Tabel 4.12 Coefficients .......................................................................................... 97
Tabel 4.13 Interprestasi Data Multikolinieritas ..................................................... 98
Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 9
Tabel 4.16 Pengaruh X1, X2 terhadap Y ............................................................. 101
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 2.1 Elemen Pokok Sistem Penilaian kerja ......................................... 24
Gambar 2.2 Faktor Hasil Belajar ..................................................................... 46
Gambar 2.3 Faktor Internal dan Eksternal hasil Belajar .................................. 47
Gambar 2.4 Kerangka Berfikir ........................................................................ 51
Gambar 4.1 Diagram Hasil Deskriptif Kinerja Guru ....................................... 83
Gambar 4.2 Diagram Profesionalisme Guru PAI ............................................ 86
Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar siswa ........................................................ 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan ini
untuk menentukan arah laju perjalanan suatu bangsa, generasi saat ini dan
generasai yang akan datang.
Sebagaimana yang tercantum dalam Tujuan Pendidikan Nasional
bahwa, “mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, Yaitu manusia yang beriman, bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang handal dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan”. Oleh karena itu peran guru sebagai
pendidik diperlukan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
Berkenaan dengan tujuan pendidikan dan betapa perlunya
peningkatan mutu kinerja guru PAI dalam rangka mengembangkan kualitas
sumber daya manusia dan taraf mutu dan kehormatan bangsa maka di dalam
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ditekankan
pentingnya peningkatan dan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan
Nasional sebagaimana yang dikutip Bambang Triantoro (2003: 25).
Sehingga Guru di tuntut untuk meningkatkan kualitas kinerja agar
tercapainya tujuan pendidikan. Peningkatan kualitas bisa dimulai dari sistem
atau cara mengajar yang mendasar serta di iringi dangan contoh agar menjadi
tauladan bagi para peserta didik.
Sekolah sebagai institusi (lembaga) pendidikan, merupakan wadah
atau tempat melakukan proses pendidikan yang memiliki sistem yang
kompleks dan dinamis dalam kegiatannya. Sekolah dapat melahirkan
manusia-manusia yang cerdas intelektual dan moralnya namun semua itu
tidak luput dari peran kinerja guru yang teladan. Berdasarkan catatan Human
Development Index (HDI), fakta ini menunjukkan bahwa mutu guru di
Indonesia masih jauh dari memadai untuk melakukan perubahan yang
sifatnya mendasar seperti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dari data
statistik HDI terdapat 60% guru SD, 40% SLTP, SMA 43%, SMK 34%
dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masing-masing. Selain itu,
17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan bidang studinya.
Dengan demikian, kualitas SDM kita adalah urutan 109 dari 179 negara di
dunia. (Sumber: http:/www.kompasiana.com/alvinnuri/kompetensi-seorang
guru) Diakses pada 21 Maret 2017 pukul 21.00 WIB.
2
Salah satu kunci kesuksesan pendidikan Islam adalah keteladanan
seorang guru itu penting karena untuk menunjang materi yang sudah
diajarkan oleh guru di dalam kelas, misalnya keteladanan yang bersifat
akhlak yaitu membiasakan mengucapkan salam ketika bertemu orang lain.
Dengan mengucapkan salam dapat memiliki keutungan yakni bisa
mempereratkan tali silaturahmi, baik sesama teman maupun kepada orang
lain. Dalam Al-Qur’an surah al-ahzab: 21 Allah SWT berfirman :
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
Allah.
Guru merupakan orang yang paling penting bertanggung jawab atas
pendidikan anak didik di sekolah. Guru turut menetukan masa depan anak
didik. Oleh sebab itulah guru haruslah seorang yang mampu memberikan
motivasi kepada anak didik agar ia mampu menjadi yang lebih baik di masa
mendatang
Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik terutama
dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar guru merupakan komponen
yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses pendidikan yang
berkualitas. Oleh Karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang
signifikan tanpa didukung oleh kinerja guru yang professional, berkualitas
dan memiliki keteladanan. Dengan kata lain, perbaikan kualitas pendidikan
harus dimulai dari kinerja guru itu sendiri agar tidak dikhawatirkan
meninggallakan anak-anak yang lemah dimasa depannya sebagaimana
firman Allah SWT dalam Q.S An-Nisa ayat 9 :
3
Artinya : dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan Perkataan yang benar.
Muhammad Sayyid Tanthawi dalam Tafsir Quraish Shihab (2002 :
35) menjelaskan bahwa ayat di atas ditunjukan kepada semua pihak,
Siapapun. Karena semua diperintahkan untuk berlaku adil, berucap yang
benar dan tepat, semua kahawatir akan mengalami apa yang digambarkan di
atas. Ayat tersebut diatas, berpesan agar umat Islam menyiapkan generasi
penerus yang berkualitas dan berkompeten sehingga mereka mampu
mengaktualisasikan potensinya sebagai bekal kehidupan dimasa yang akan
datang.
Guna menjadi seorang guru yang professional, maka guru PAI di
tuntut untuk memiliki empat komptensi seperti yang telah diamanatkan
dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen yang memiliki empat
kompetensi yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi keperibadian,
kompetensi sosial dan kompetensi propesional. Selain keterampilamn
menengajar guru juga harus memiliki pengetahuan yang luas, bijak dan dapat
bersosialisasi dengan baik untuk menjadi guru yang propesional.
Menjadikan guru yang profesional perlu diadakan pembinaan secara
terus menerus dan berkesinambungan. Peningkatan profesionalisme guru
tidak semata- mata hanya meningkatkan kompetensinya baik melalui
pembinaan penataran, pelatihan maupun pemberian kesempatan untuk lebih
berkembang, namun perlu juga memperhatikan guru dari segi yang lain
seperti peningkatan disiplin, pemberian motovasi, pemberian bimbingan atau
supervisi, pemberian insentif, gaji yang layak sehingga memungkinkan guru
menjadi lebih baik lagi dalam bekerja sebagai pendidik.
Oleh karenanya, patutlah bangga menjadi seorang guru, karena guru
adalah pangkal dalam sebuah pendidikan. Tanpa adanya guru, pendidikan
tidak akan berjalan dengan baik. Namun menjadi guru bukanlah hal yang
mudah. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, guru harus bekerja
secara optimal dan menyajikan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan
inovatif. Guru juga harus memberikan pendidikan moral, mengarahkan
peserta didik ke arah positif, memberikan bimbingan, menilai dan
mengevaluasi proses pembelajaran siswa. Semua hal tersebut merupakan
tugas yang harus diemban oleh seorang guru. Namun, hambatan atau
kesulitan yang dialami guru nyatanya tidak sebanding dengan kepuasan kerja
4
yang ia dapatkan. Karena adanya beberapa faktor yang membuatnya merasa
tidak puas dengan pekerjaannya.
Rendahnya prestasi belajar siswa menurut peniliti dapat diduga
berasal dari rendahnya mutu proses pembelajaran yang diselenggarakan di
sekolah dimana guru sebagai faktor kuncinya. Karena itu selain faktor-
faktor siswa dan faktor lain-lainnya, guru patut diduga memberikan andil
bagi rendahnya prestasi siswa ini. Guru yang dituntut mengajar secara
profesional padahal kesejahteraannya tidak tercukupi nyatanya menanggung
beban yang berat di sekolah untuk mencetak prestasi belajar siswa.
Menurut Surya Subroti (2002) tugas guru dalam proses pembelajaran
dapat di kelompokan kedalam tiga kegiatan yaitu:
1. Menyusun program pengajaran seperti program tahunan pelaksanaan
kurikulum, program semester dan lain-lain.
2. Melaksanakan pengajaran seperti menyampaikan materi, menggunakan
metode mengajar dan media serta mampu mengelola kelas.
3. Melaksanakan evaluasi belajar, menganalisis hasil evaluasi belajar,
melaporkan hasil evaluasi belajar dan melaksanakan program perbaikan
dan pengayaan
Dari penjelasan kegiatan guru di atas dapat dikatakan bahwa seorang
guru itu tidak hanya berfokus pada pembelajaran materi dikelas saja, tetapi
harus memiliki program pengajaran, baik program semester dan program
tahunan, serta menggunakan metode yang menarik dan media yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Uhar Saputra mengungkapkan (2010 : 144) kinerja merupakan
kegiatan yang dijalankan oleh tiap-tiap individu dalam kaitannya untuk
mencapai tujuan yang sudah direncanakan.
Berdasarkan definisi di atas kinerja guru adalah sejauh mana
seorang guru bekerja secara maksimal sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya dalam upaya mencapai tujuan institusional. Kemampuan
seorang guru akan terlihat pada saat mengajar yang dapat diukur dari
kompetensi mengajarnya.
Dalam buku yang ditulis oleh Kunandar (2007) yang berjudul Guru
Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disebutkan
pula bahwa profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu
bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga
diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan
5
pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan
akademis yang intesif. Jadi, profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang
menuntut keahlian tertentu.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
profesi adalah suatu pekerjaan atau keahlian yang mensyaratkan kompetensi
intelektualitas, sikap dan keterampilan tertentu yang diperoleh melalui proses
pendidikan secara akademis.
Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu “prestasi” dan
“belajar”. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan
prestasi adalah: “Hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan
sebagainya)”.
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil
yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan proses belajar. Peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian terhadap prestasi siswa di sekolah SMA
Negeri 10 Jakarta karena hasil prestasi siswa yang cukup baik.
Namun sejalan dengan perkembangan kehidupan yang serba
materialisme konsumerisme yang membudaya, tidaklah mudah bagi guru
dalam menjalankan tugasnya dengan baik dikarenakan banyaknya
permasalahan yang ditemui, dari kelengkapan sarana prasarana penunjang
pendidikan, kesejahteraan dan peningkatan kemampuan dan kompetensi.
Kesejahteraan merupakan salah satu masalah yang paling sering ditemui
ketika berkaitan dengan kinerja guru. Hal ini dikarenakan masih banyaknya
ditemui guru yang masih bekerja diluar jam kerjanya, hal ini akan
berdampak guru tidak memiliki kesempatan dalam meningkatkan diri, baik
membaca menulis apalagi membuka internet (E. Mulyasa : 2007 : 1-10). Hal
ini sangat berpengaruh terhadap jalannya pendidikan sekolah, dikarenakan
sang guru bisa tidak fokus dan tidak mempunyai waktu dalam
mempersiapkan rencana pembelajaran maupun pengembangan materi yang
akan dilaksanakan.
Aneka perubahan era globalisasi, agaknya menjadi ciri khas yang
berjalan paling konsisten. Manusia modern menantang, mencipta, sekaligus
berpotensi diterpa oleh perubahan. Perubahan peradaban ini menuntut
pertaruhan dan respons manusia yang kuat agar siap menghadapai tekanan
internal dan eksternal, serta menunjukkan eksistensi diri dalam alur
peradaban (Nurma Hanik dan Mohammad Jauhar : 2014 :1)
6
Masalah yang sering ditemui masih ada pada guru yang belum
maksimal dalam menjalankan tugas, masih banyak guru yang belum
mencerminkan guru yang professional dan memiliki kinerja yang baik,
seperti belum membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
merupakan landasan dalam pelaksanaan belajar mengajar, kurangnya
kemahiran dalam mengelola kelas, selanjutnya adalah penguasaan materi
yang belum maksimal dan ditambah dengan penggunaan metode mengajar
yang tidak variatif dan penggunaan alat dan sumber belajar yang tidak
bervariasi (E. Mulyasa : 2007 : 1-9)
Oleh karena itu, sikap pendidikan seharusnya selalu mencerminkan
peningkatan harkat dan martabat kemanusian untuk peningkatan kinerja
masyarakat bangsa dan Negara
Pengembangan kinerja sumber daya manusia sangat diperlukan
khususnya untuk dapat menjawab dan memanfaatkan kesempatan yang ada,
karena peran sumber daya manusia akan menjadi faktor utama sebagai
penentu maju dan mundurnya suatu Negara.
Dari penjelasan yang sudah diuraikan di atas, menurut penulis
permasalahan yang terjadi saat ini adalah kurangnya peningkatan kualitas
kinerja guru yang meliputi kelengkapan dalam program pengajaran,
penguasaan materi yang masih kurang, pengelolaan kelas yang kurang
optimal, memberikan keteladanan yang baik kepada peserta didik dan
kemampuan guru dalam menghadapi era globalisasi yang makin maju saat
ini. Serta perlunya peningkatan profesionalisme guru dengan berbagai
macam cara seperti pelatihan yang berkesinambungan dan lain sebaginya.
Dengan kinerja dan profesionalisme guru yang baik diharapkan akan
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dari latar belakang inilah, maka peneliti tertarik mengadakan
penelitian lebih lanjut tentang “Pengaruh Kinerja dan Professionalisme
Guru PAI Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Negeri 10 Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
dapat diindentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1) Kinerja guru di sekolah dalam kegiatan proses belajar mengajar
belum baik sehingga hasil prestasi peserta didik belum maksimal.
7
2) Kreatifitas guru disekolah masih kurang dikembangkan sehingga
kelengkapan perangkat pembelajaran seperti metode dan media
pembelajaran yang belum maksimal
3) Lemahnya guru PAI yang professional untuk mampu memiliki empat
komptensi seperti yang telah diamanatkan dalam UU No. 14 tahun
2005
4) Belum sepenuhnya guru dapat mengoptimalkan perkembangan
informasi di era globalisasi, sehingga guru terkadang kurang cepat
menangkap informasi yang beredar di media sosial akibatnya siswa
yang jauh lebih mengerti.
5) Rendahnya prestasi belajar siswa
C. Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan gambaran dan kerangka yang jelas, perlu kiranya
diberi batasan-batasan yang menyangkut permasalahan yang di kaji dalam
pengembangan teori ini, hanya dibatasi tentang
1. Masih kurangnya kinerja guru pendidikan agama Islam di sekolah
dalam proses belajar mengajar.
2. Guru PAI yang professional untuk mampu memiliki empat komptensi
seperti yang telah diamanatkan dalam UU No. 14 tahun 2005
3. Peningkatan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10 Jakarta
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah, selanjutnya penulis rumuskan
masalah dalam penelitian ini :
1. Bagaimanakah kinerja dan profesionalisme guru yang baik dalam
proses belajar mengajar di SMK Negeri 10 Jakarta?
2. Apakah guru professional yang memiliki empat kompetensi dasar
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10
Jakarta?
3. Apakah kinerja dan profesionalisme guru PAI berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10 Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti menguraikan beberapa
tujuan yang ingin dicapai :
1. Mengetahui kinerja dan profesioanalisme guru yang baik dalam
proses belajar mengajar di SMK Negeri 10 Jakarta
2. Mengetahui professional guru PAI yang memiliki empat kompetensi
dasar berpengaruh terhadap prestasi siswa di SMK Negeri 10
3. Mendeskripsikan konsep kinerja guru PAI yang professional di SMK
Negeri 10 Jakarta Timur ?
8
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat Dari hasil penelitan ini, penulis mengambil manfaat
yaitu:
1. Manfaat secara teoritis, dalam penelitian ini diharapkan memberikan
informasi dan kontribusi teoritis dalam kahzanah intelektual
pendidikan terutama yang berkaiatan dengan Pengaruh Kinerja Dan
Professionallisme Guru PAI Terhadap Prestasi Belajar Siswa
2. Manfaat secara parktis
a. Bagi penulis, diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu informasi
mengenai kinerja dan professional guru PAI
b. Bagi guru, sebagai referensi dalam menambah wawasan dan
pengetahuan tentang kinerja guru yang professional sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa disekolah
c. Bagi lembaga pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat
digunakan untuk memberikan gambaran agar guru dapat
meningkatkan kinerjanya dan mampu menjadi guru professional
dalam mengajar
d. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar dan solidaritas siswa
untuk menemukan pengetahuan dan mengembangkan wawasan,
meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah melalui
pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan tesis ini yang merupakan
laporan hasil penelitian, peneliti menyusunya dalam lima bab sehingga
menghasilkan gambaran yang jelas, terarah dan saling berhubungan antara
satu bab dengan bab yang lain. Penulisan ini terdiri dari bab pendahuluan,
bab pembahasan dan bab kesimpulan dengan criteria sistem matika sebagai
berikut:
Bab I Merupakan landasan umum dari penelitian ini, terdiri dari
pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Membahas kajian teori, penelitian terdahulu yang relefan,
kerangka berfikir dan pengembangan hipoteis.
Bab III Membahas metode penelitian, tempat dan waktu penelitian,
populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data,
isntrumen penelitian, dan teknik analisis data penelitian.
9
Bab IV Menjabarkan hasil penetian, berupa karakterirstik objek penelitian,
karakterristik variable penelitian, deskripsi data, pengujian
persyaratan analisis dan pengujian hipotesis penelitian.
Bab V Merupakan penutup yang didalamnya mencakup kesimpulan,
implikasi dan saran dari fokus masalah yang diajukan pada bab
pendahuluan, sekaligus merupakan akhir dari kesluruhan peneltian
tesis ini
10
BAB II
KINERJA DAN PROFESIONALISME GURU
A. Kinerja Guru PAI
1. Konsep Kinerja Guru PAI
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kinerja adalah sesuatu yang
ingin dicapai, prestasi yang ingin diperlihatkan dan kemampuan kerja
seseorang dalam suatu bidang atau keahlian tertentu.
Demikian juga menurut Ilyas Yaslis (2002: 12) kinerja adalah
penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu
organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok
kerja personal. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang
memangku jabatan fungsional maupun sturktural, tetapi juga kepada
keseluruhan jajaran personel didalam organisasi.
Secara sederhana pendidikan agama Islam menurut Abudin Nata
(2008 : 173) dapat diartikan: sebagai pendidikan yang didasarkan pada nilai-
nilai ajaran Islam sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an dan al-
Hadist serta dalam pemikiran para ulama dan dalam praktik sejarah umat
islam.
Dalam pendidikan agama Islam yang mengarahkan pada
pembentukan akhlak maka perlu adanya pembelajaran dengan penuh
hikmah. Guru dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik. Mengenai
suri tauladan dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an Al-Ahzab 33: 21 :
Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
Allah.
Uhar Saputra mengungkapkan (2010 : 144) kinerja merupakan
kegiatan yang dijalankan oleh tiap-tiap individu dalam kaitannya untuk
mencapai tujuan yang sudah direncanakan.
11
Kinerja merupakan sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
yang sudah terencana untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.
Yang dimaksud dengan kinerja guru dalam proses belajar mengajar
seperti dikemukakan Hadari Nawawi (2010 : 24) adalah Kesanggupan atau
kecakapan para guru dalam menciptakan sesuatu komunikasi yang edukatif
antara guru dan peserta didik yang mencakup segi kongnitif, afektif dan
psikomotorik, sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan
sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan
pengajaran. Sementara itu kinerja sebagai “Kemampuan yang dimiliki oleh
individu dalam melakukan sesuatu pekerjaan, sehingga terlihat prestasi
pekerjaanya dalam mencapai tujuan”.
Kualitas pendidikan seringkali dipandang tergantung kepada peran
guru dalam pengelolaan komponen-komponen pengajaran yang digunakan
dalam proses belajar mengajar dengan hikmah. Allah SWT berfirman dalam
QS. An-nahl ayat 6: 125 :
Artinya: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845]
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Kinerja menurut E. Mulyasa, (2006: 136) merupakan hasil dari suatu
proses. Dikatakan lebih lanjut bahwa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi
kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil-hasil kerja atau unjuk kerja.
Kemudian Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) mendefinisikan
kinerja (prestasi kerja) sebagai “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan”.
Setiap manusia memiliki kecenderungan, potensi dan pembawaan
yang mendorong aktivitasnya. dibawah ini akan dijelaskan ayat yang
menjelaskan tentang pemahaman terhadap siswa yaitu:
12
Q.S Al –Isra 17: 84
Arttinya
Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya[867] masing-
masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya.
Ayat di atas menggambarkan bahwasannya kedekatan guru dengan
murid harus bisa menjalin komunikasi yang efektif. Memberikan tugas
secara independen, menghindari kekerasan dan menciptakan kegiatan-
kegiatan yang dapat merangsang otak, memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk berfikir relatif terhadap setiap masalah yang dihadapi.
Kinerja guru merupakan proses pembelajaran sebagai upaya
mengembangkan kegiatan yang ada menjadi kegiatan yang lebih baik,
sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dicapai dengan baik
melalui suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sesuai
dengan target dan tujuan.
Menurut A. Tabrani Rusyan dkk, (2000:17), Kinerja guru adalah
melaksanakan proses pembelajaran baik dilakukan di dalam kelas maupun di
luar kelas di samping mengerjakan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti
mengerjakan administrasi sekolah dan administrasi pembelajaran,
melaksanakan bimbingan dan layanan pada para siswa, serta melaksanakan
penilaian.
Malayu S.P. Hasibuan, (2003: 94) mendefinisikan kinerja atau
prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu
Menurut hemat penulis bahwa yang dimaksud dengan kinerja guru
itu merupakan kemampuan kerja seseorang guru yang ingin diperlihatkan
dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pengajaran yang baik.
Oleh karena itu guru di tuntut merencanakan pengajaran terhadap para siswa.
agar guru mampu berperstasi dalam melaksanakan tugasnya serta mampu
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas mendidik dan mengajar
dengan baik, juga seorang guru yang profesional harus mempunyai
kemampuan dasar atau kompetensi dan juga keterampilan dalam proses
belajar mengajar. kinerja merupakan suatu wujud perilaku seseorang atau
organisasi dengan orientasi prestasi. Kinerja guru mempunyai
13
spesifikasi/kriteria tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur
berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap
guru.
Seorang guru dalam kinerjanya harus bisa memberikan bekal
pengetahuan secara kognitif, afektif dan psikomotor. Pengetahuan kognitif
merupakan pengetahuan yang ditransformasikan oleh guru kepada siswanya,
afektif yaitu pengetahuan sikap yang ditanamkan oleh guru dalam
pendidikan, psikomotor berkenaan dengan keterampilan yang harus dikuasai
oleh siswa dalam pembelajaran. Guru perlu mengetahui bahwa kinerjanya
menekankan peserta didik pada kemampuan berkreasi, produktif, dan
pelestarian nilai-nilai moral.
2. Macam-macam Kinerja Guru
Pada sebuah sekolah atau instansi pendidikan, guru dapat dilihat dari
dua sudut, yaitu dari sudut dia sebagai pekerja dan sebagai pendidik. Oleh
karena itu dan sebagaimana pengertian diatas, maka guru dalam
melaksanakan tugasnya harus memiliki berbagai macam kinerja, diantara
kinerja-kinerja guru yang harus ditampilkan di sekolah dalam rangka
menjalankan tugas keguruannya sebagaimana ditulis dalam Peraturan
Gubernur DKI Jakarta (2006: 4) digolongkan ke dalam dua sudut pandang.
Yaitu:
a. Guru sebagai pegawai, maka kinerja-kinerja yang harus ditampilkan
dalam kegitaannya di sekolah, yaitu:
1). Bidang hasil utama terdiri dari indikator, kualitas dan kuantitas
pelaksanaan tugas meliputi:
a) Ketepaan waktu menyelesaikan pekerjaan
b) Kebenaran hasil pekerjaan
c) Ketepatan dan kebenaran pembuatan dan penyampaian
laporan pelaksanaan tugas
d) Kuantitas penugasan khusus tambahan
2). Bidang prilaku utama terdiri dari indikator prilaku harian dalam
melaksanakan tugas meliputi;
a) Ketepatan waktu ditempat tugas
b) Ketepatan waktu pulang dari tempat tugas/kantor
c) Keberadaan/standby ditempat tugas dan informasi hubungan
dinas/tugas
d) Kejujuran menyampaikan data dan informasi hubungan
dinas/tugas
e) Kemampuan kerja sama dalam tim kerja
14
f) Hubungan antar manusia dalam lingkungan tempat
kerja/kantor
g) Efetifitas kepemimpinan kepada bawahan (bagi pejabat
struktural)
b. Guru sebagai pengajar atau pendidik. Maka kinerja yang harus
diperlihatkan oleh para guru antara lain yaitu:
1) Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang psikologi
anak dan perkembangan.
2) Mampu membuat perencanaan pengajaran
3) Menguasai materi pelajaran.
4) Menguasi berbagai metode pembelajaran
5) Mampu menggunakan berbagai alat/media pembelajaran.
6) Memiliki kemampuan dalam mengevaluasi
Berbagai kemampuan di atas harus dimiliki oleh guru sebagai
seorang pendidik, karena itu semua merupakan tugas pokok yang harus
dilakukan oleh para pendidik di sekolah. Namun demikian, sebelum mereka
memiliki kesemua kemampuan tersebut, terlebih dahulu harus memilik
kopetensi-kompetensi sebagai pendidik/guru.
Menurut Muhibbin Syah (2006: 229) Kompetensi guru merupakan
kamampuan seorang seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-
kewajiban secara bertanggung jawab dan layak”.
Kompetensi penting dalam hubungan dengan kegiatan belajar
mengajar dan hasil belajar siswa. Kegiatan proses belajar mengajar dan hasil
belajar yang diperoleh siswa tidak hanya ditentukan oleh sekolah, pola dan
struktur serta kurikulumnya akan tetapi juga ditentukan oleh kemampuan
guru yang mengajar dan membimbing siswanya.
Kompetensi tidak hanya sekedar pengetahuan dan keterampilan saja,
tetapi mencakup kemampuan untuk berkomunikasi secara baik, keterampilan
praktis tentang teknologi informasi dan sikap terhadap orang- orang ketika
berinteraksi. (Yaumi, 2013 : 83). Kemampuan berkomunikasi secara baik
juga mencakup ke dalam sikap, sehingga pengertian tersebut telah mencakup
kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Yaumi (2013: 84) tentang
kompetensi yang mencakup kepada pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang dimiliki oleh peserta didik untuk melakukan tugas yang sesuai dengan
standar yang telah ditentukan, seperti gambar dibawah ini:
15
Gambar 2.1
Kisaran Definisi Kompetensi
(Sumber : Yaumi, 2013: 84)
Kemampuan/kompetensi yang harus dimiliki guru mencakup empat
macam sebagaimana termaktub dalam UU RI No. 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1), (2006 : 8) yaitu Kompetensi guru
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Trianto dan Titik Triwulan Tutik
(2007 : 72) Adapun penjelasan dari ke empat kompetensi tersebut adalah
sebagai berkut:
a. Kompetensi Pedagogik
kompetensi pedagogik yaitu meliputi kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
Ada beberapa hal yang terkait dengan kompetensi pedagogik seorang
guru dalam menjalankan tugas keguruannya yaitu:
1) Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral,
kultural emosional dan intelektual.
2) Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat pesrta didik dan
kebutuhan belajar dalam konteks kebhinekaan budaya.
3) Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik
4) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.
5) Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang
mendidik.
Kompetensi
Pengetahuan, sikap dan keterampilan
Melakukan tugas atau pekerjaan
Berdasarkan standar
16
6) Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan perserta
didik dalam pembelajaran.
7) Merangsang pembelajaran yang mendidik
8) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik.
9) Pengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
Bahwa kompetensi Pedagogik ini berkaitan pada saat guru
mengadakan proses belajar mengajar di kelas. Mulai dari membuat sekenario
pembelajaran memilih metode, media juga alat evaluasi bagi anak didiknya.
Karena bagaimanapun dalam porses belajar mengajar sebagian besar hasil
belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru. Guru yang cerdas dan
kreatif akam mampu menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien
sehingga pembelajaran tidak sia-sia.
b Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan beribawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia. Adapun kompetensi kepribadian ini, meliputi:
1) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa arif,
dan beribawa
2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3) Mengevaluasi kinerja
4) Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Johson sebagaimana dikutip Anwar (2004:63) mengemukakan
kemampuan personal guru mencakup:
1. Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai
guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-
unsurnya
2. Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai- nilai yang
seyogyanya dianut oleh seorang guru
3. Kepribadian, nilai, sikap hidup ditampilkan dalam upaya untuk
menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi
kepribadian mengarah kepada kepribadian seorang guru harus mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan
masyarakat, berakhlak mulia, serta mampu mengevaluasi kinerja sendiri dan
mampu mengembangkan secara berkelanjutan. Berdasarkan uaraian di atas,
kompetensi kepribadian tercermin dari indicator dan keteladanan.
17
c. Kompetensi Sosial
Jejen Musfah (2011: 52) mengatakan bahwa kompetensi sosial
merupakan kemampuan pendidiksebagai bagian dari masyarakat untuk: (a)
berkomunikasi lisan dan tulisan, (b) menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi secara fungsional, (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik dan (d)
bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan makhluk
individual. Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh orang
lain, pendidik harus mampu untuk berkomnusikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, dan masyarakat.
d. Kompetensi Professional
Kompetensi professional yaitu kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetesi yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Pendidikan. Adapaun subkompetesinya yaitu
kompetensi profesional dan pengalaman mengajar menurutu Trianto & Titik
Triwulan Tutik (2007 : 79) yang meliputi:
1) Menguasai subtansi bidang studi dan metodologi keilmuannya
2) Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi
3) Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran
4) Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi
5) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan
kelas.
Sedangkan menurut Jejen Musfah (2011: 54) kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam meliputi: (a)
konsep, struktur dan metode keilmuan/ teknologi/ seni yang menaungi/
koheren dengan materi ajar, (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum
sekolah, (c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, (d) penerapan
konsep keilmuan dalam kehidupan sehari- hari dan (e) kompetensi secara
professional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan
budaya nasional.
Kompetensi guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
tercapainya tujuan pembelajaran dan pendidikan di sekolah, namun
komptensi guru tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor
latar belakang pendidikan. Pengalaman mengajaran dan lamanya mengajar.
Kompetensi guru adalah factor penting yang akan menentukan kemampuan
18
seorang guru dalam menjalankan tugasnya, guru yang memiliki kompetensi
yang baik akan berpengaruh besar terhadap proses belajar mengajar.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kompetensi berarti kewenangan,
kekuasaan, untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Pengertian dasar
kompetensi yaitu kemampuan atau kecakapan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai makhluk yang
dibekali potensi/ kemapuan yang dimiliki oleh seorang guru yang kompeten
dan professional dibidangnya, maka ia harus memiliki kriteria kamampuan
dasar sebagaimana dijelaskan diatas yaitu kompetensi pedagogik,
kepribadian, professional dan kompetensi sosial yang harus dimiliki, jelaslah
bahwa guru harus memiliki kepribadian yang utuh dan memiliki kemampuan
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya secara baik.
Jadi guru harus dapat menempatkan diri sesuai dengan tugas dan
fungsinya, baik di sekolah maupun di masyarakat. Guru harus dapat
memberikan keteladanan dan mempunyai kelebihan, dari masyarakat
sekitarnya sehingga tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari mengudang
perhatian masyarakat.
3. Tujuan Kinerja
Penilaian Kinerja atau penilaian prestasi kerja merupakan langkah
penting dalam melihat suatu kondisi organisasi serta orang-orang yang
berada di dalamnya, sehingga dapat diperoleh informasi penting bagi
pengembangan organisasi baik secara individual maupun kelembagaan.
Secara umum perlunya penilaian kinerja adalah untuk memberikan
informasi tentang dapat dilakukannya promosi dan penetapan gaji dan
memberi peluang untuk meninjau prilaku yang berhubungan dengan kinerja
bawahan/pegawai.
Sementara itu menurut Ahmad S Ruky (2001:20-21) penilaian
prestasi kerja mempunyai tujuan :
1. Meningkatkan prestasi kerja karyawan baik secara individu maupun
sebagai kelompok.
2. Mendorong kinerja Sumber Daya Manusia secara keseluruhan yang
direfleksikan dalam kenaikan produktivitas.
3. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan
meningkatkan hasil kerja dan prestasi kerja.
4. Membantu perusahaan untuk dapat menyusun program
pengembangan dan pelatihan karyawan yang lebih tepat guna.
19
5. Menyediakan alat/sarana untuk membandingkan prestasi kerja
pegawai dengan gajinya atau imbalannya
6. Memberikan kesempatan pada pegawai untuk mengeluarkan
perasaannya tentang pekerjaan atau hal-hal yang ada kaitannya.
Lebih lanjut menurut Wayne F. Cascio sebagaimana dikutip
oleh Sahlan Asnawi (1999:145) penilaian Kinerja bertujuan :
1. Sebagai dasar pemberian reward and punishment
2. Sebagai kriteria dalam riset personil
3. Sebagai prediktor
4. Sebagai dasar untuk membantu merumuskan tujuan program training
5. Sebagai feedback bagi karyawan itu sendiri
6. Sebagai bahan kaji bagi organisasi dan pengembangannya
Dengan demikian penilaian kinerja dalam setiap organisasi mutlak
diperlukan, karena akan mendorong peningkatan kualitas organisasi serta
unsur-unsur di dalam organisasi yang bersangkutan. Evaluasi atau penilaian
Kinerja dapat menjadi landasan penting bagi upaya meningkatkan
produktivitas suatu organisasi serta dapat menjadi umpan balik atas kinerja
untuk melihat hubungannya dengan tujuan dan sasaran sebagaimana
dikemukakan oleh para akhli dari LAN bahwa:
evaluasi kinerja merupakan suatu proses umpan balik atas kinerja di
masa lalu yang berguna untuk meningkatkan produktivitas di masa
mendatang. Sebagai suatu proses yang berkelanjutan, evaluasi kinerja
menyediakan informasi mengenai kinerja dalam hubungannya
terhadap tujuan dan sasaran. (2001:6)
Dalam mewujudkan kinerja yang baik diperlukan evaluasi, baik
evaluasi proses ataupun evaluasi hasil akhir, dan agar penilaian kinerja itu
dapat mencapai tujuannya, maka dalam pencapaian tersebut diperlukan
pedoman-pedoman yang merupakan dasar bagi penilaian agar diperoleh
tingkat obyektifitas yang baik. Dengan demikian untuk mengetahui kualitas
kinerja seorang pegawai atau karyawan diperlukan suatu performance
appraisal atau penilaian kinerja, dan hal ini dapat dilakukan bila ada standar
kinerja sebagai dasar agar dapat diketahui perbandingan antara kinerja aktual
dengan kinerja yang ideal (seharusnya). Standar kinerja dimaksudkan untuk
menjaga agar penilaian kinerja yang dilakukan dapat bersifat objektif
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Sebagaimana kita ketahui, semua hal itu pasti ada faktor-faktor yang
mempengaruhinya, baik itu mempengaruhi secara positif (faktor pendukung)
maupun faktor yang mempengruhi secara negatif (faktor yang menghambat),
begitu pula dengan kinerja guru dalam kaitan dengan kinerjanya tidak akan
20
telepas dari faktor-faktor tersebut dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan
melalui proses belajar mengajar.
Menurut Kartini Kartono (2007: 22) ada dua faktor yang
mempengaruhi kinerja seorang guru yaitu:
a. Faktor dalam diri sendiri
Diantara faktor dari dalam diri yaitu:
1) Kecerdasan
2) Keterampilan dan Kecakapan
3) Bakat
4) Kemampuan dan Minat
5) Motivasi
6) Kesehatan
7) Kebutuhan Psikologis
8) Kepribadian
9) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja
b. Faktor-faktor dari luar diri
1) Lingkungan Keluarga
2) Lingkungan Tempat Bekerja
3) Komunikasi dengan kepala sekolah
4) Sarana dan prasarana
5) Kegiatan guru di kelas
6) Kegiatan guru di sekolah.
Pendapat tersebut menggambarkan tentang hal-hal yang dapat
membentuk atau mempengaruhi kinerja seseorang, faktor individu dengan
karakteristik psikologisnya yang khas serta faktor organisasi berinteraksi
dalam suatu proses yang dapat mewujudkan suatu kualitas kinerja yang
dilakukan oleh seseorang dalam melaksanakan peran dan tugasnya dalam
organisasi.
Sedangkan menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) faktor
yang mempengaruhi kinerja diantaranya adalah:
a. Faktor kemampuan
Secara psikologi, kemampuan guru terdiri dari kamampuan potensi
(IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya seorang
guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai
dengan bidangnya serta terampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang
diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditetapkan pada pekerjaan
yang sesuai dengan keahliannya. Dengan penempatan guru yang
21
sesuai dengan bidangnya agar dapat membantu dalam efektivitas
suatu pembelajaran.
b. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang guru dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi juga merupakan kondisi yang menggerakkan seorang
yang terarah untuk mencapai tujuan.
Selain itu menurut Ondi Saondi dan Aris Suherman (2012 : 24-47)
faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah :
a. Kepribadian dan dedikasi
b. Pengembangan profesi
c. Kemampuan mengajar
d. Komunikasi
e. Hubungnan dengan masyarakat
f. Kedisiplinan
g. Kesejahteraan
h. Iklim kerja
Uraian penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru
adalah:
a. Kepribadian dan Dedikasi
Setiap guru memiliki dedikasi pribadi masing-masing sesuai dengan
ciri-ciri pribadi yang dimiliki. Ciri-ciri inilah yang membedakan seorang
guru dari lainya. Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri
dari unsur psikis artinya seluruh sikap dan perbuatan seorang merupakan
suatu gambaran dari kepribadian orang itu, dengan kata lain baik tidaknya
citra seorang ditentukan oleh kepribadiannya bagi sorang guru. Masalah
kepribadian merupakan faktor yang menentukan apakah guru menjadi
pendidik yang baik ataukah akan menjadi penghancur bagi masa depan
siswanya. Kepribadian adalah unsur yang menentukan interaksi guru dengan
siswa sebagai teladan demikian menurut Fachrudidin saudagar dan Ali Idrus
(2009: 40). Guru yang memiliki kepribadian dan dedikasi yang tinggi
terhadap tugas dan tanggung jawabnya, akan menunjukkan semua
kemampuan dalam menjalankan tugasnya yaitu membimbing dan mendidik
anak didiknya dengan baik.
Kepribadian dan dedikasi yang tinggi dapat meningkatkan kesadaran
akan pekerjaan dan mampu menunjukan kinerja yang memuaskan, guru yang
memiliki kepribadian dan dedikasi yang baik, dalam hal ini adalah memiliki
kesadaran bahwa dia memiliki kewajiban untuk terus dapat meninggakatkan
kemampuan dengan terus belajar dan melatihnya, sehingga akan
berpengaruh terhadap kinerjnya yang akan meningkat.
22
b. Pengembangan Profesi
Profesi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bidang
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejujuran dan
sebagainya) tertentu.
Sedangkan menurut Ahmad Tafsir (2001: 107) mengatakan
profesionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan
harus dilakukan oleh orang yang profesional. Profesional adalah orang yang
memiliki profesi, sedangkan profesi itu harus mengandung keahlian, artinya
suatu program itu ditandai oleh suatu keahlian yang khusus untuk profesi itu.
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa profesi
adalah suatu bidang pekerjaan yang betul- betul dikuasai baik secara teori
maupun praktek melalui pendidikan dan pelatihan khusus. Pengembangan
profesi guru merupakan hal penting untuk diperhatikan guru mengantisipasi
perubahan dan beratnya tuntutan terhadap profesi guru. Pengembangan
profesi guru dituntut untuk ikut mereformasi pendidikan, memanfaatkan
semaksimal mungkin sumber- sumber belajar diluar sekolah.
c. Kemampuan Mengajar
Menurut Jamil Suprtiningrum (2013: 103) guru yang kompeten
adalah guru yang mampu mengelola program pembelajaran. Mengelola di
sini memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru
mampu menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan
menutup pelajaran. Menjelaskan, meragamkan media, bertanya, memberi
penguatan dan sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi teori
belajar dan pembelajaran yang kondusif.
Guru bertugas memberikan pelajaran di dalam kelas. Dalam
menjalankan tugasnya dalam proeses pembelajaran, maka seorang guru
harus mampu menguasai materi yang akan disampaikan dan ditambah
dengan metode-metode yang dapat membuat anak didik memahaminya.
Menurut Piet A. Sahertian dan Ida Aleida Sahertian (2008: 307)
Berkatian dengan kompetensi dalam kemampuan mengajar, ada sepuluh
komptentsi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu:
1. Kemampuan menguasai bahan pelajaran yang disampaikan
2. Kemampuan mengelola belajar mengajar
3. Kemampuan menguasai bahan pelajaran yang disampaikan
4. Kemampuan menggunakan media/sumber belajar
5. Kemampuan menguasai landasan-landasan pendidikan
23
6. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar.
7. Kemampuan menilai prestasi siswa untuk kependidikan mengajar.
8. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan
penyuluhan
9. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan
10. Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil
penilaian guna keperluan mengajar.
Kompetensi dalam kemampuan mengajar, Guru bertugas
memberikan pelajaran di kelas. Dalam menjalankan tugasnya dalam proses
pembelajaran, maka seorang guru harus mampu menguasai materi yang akan
disampaikan dan ditambah dengan metode-metode yang dapat membuat
anak didik memahaminya.
Dalam menjalankan tugas dan kewajiban guru dituntut untuk dapat
menjalankan dengan professional dan sungguh-sungguh, tapi apa jadinya apa
bila dalam menjalankan tugasnya tersebut tidak didukung oleh tingkat
kesejahteraan yang baik. Hal ini menyebabkan terjadinya fenomena adanya
guru yang harus mencari tambahan lain diluar tugasnya di sekolah, baik itu
harus mengajar disekolah lain ataupun pekerjaan lainnya. Dalam undang-
undang no 14 tahun 2005 disebutkan guru berhak memperoleh gaji pokok,
tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan
profesi guru, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dengan begitu maka
ini merupakan tugas pemerintah dalm melaksanakan amanat tersebut, untuk
mendukung kertercapaian Tujuan Pendidikan Nasional
Bahwa dalam suatu lembaga pendidikan baik dan buruknya guru
dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor salah
satunya adalah supervisor dalam melaksanakan pengawasan atau supervisi
terhadap kemampuan kinerja guru
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan elemen-elemen pokok
dalam penilaian kinerja :
24
Gambar 2.2
Elemen Pokok Sistem Penilaian Kinerja
Selanjutnya A. Tabrani Rusyan dkk (2000:17) menyatakan bahwa
untuk mendukung keberhasilan kinerja guru seperti diterangkan di atas,
maka perlu berbagai faktor yang mendukung, di antaranya:
1) Motivasi Kinerja Guru
Dorongan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik
bagi guru sebaiknya muncul dari dalam diri sendiri, tetapi upaya motivasi
dari luar juga dapat juga memberikan semangat kerja guru, misalnya
dorongan yang diberikan dari kepala sekolah kepada guru.
2) Etos Kinerja Guru
Guru memiliki etos kerja yang lebih besar untuk berhasil dalam
melaksanakan proses belajar mengajar dibandingkan dengan guru yang
tidak ditunjang oleh etos kinerja dalam melaksanakan tugasnya guru
memiliki etos yang berbeda-beda. Etos kerja perlu dikembangkan oleh
guru, karena:
a) Pergeseran waktu yang mengakibatkan segala sesuatu dalam
kehidupan manusia berubah dan berkembang.
b) Kondisi yang terbuka untuk menerima dan menyalurkan kreativitas.
c) Perubahan lingkungan terutama bidang teknologi.
Umpan balik bagi karyawan
Prestasi kerja
Karyawan
Penilaian kinerja
Ukuran-ukuran
Kinerja
Kriteria yang ada
Hubungannya dgn
Pelaksanaan kerja
Catatan2 karyawan
Keputusan2 SDM tentang
25
3) Lingkungan Kinerja guru
Lingkungan kerja yang dapat mendukung guru melaksanakan tugas secara
efektif dan efisien, meliputi:
a) Lingkungan social-psikologis, yaitu lingkungan serasi dan harmonis
antar guru, guru dengan kepala sekolah, dan guru, kepala sekolah,
dengan staf TU dapat menunjang berhasilnya kinerja guru.
b) Lingkungan fisik, ruang Kinerja guru hendaknya memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut: (1) Ruangan harus bersih, (2) Ada ruangan
khusus untuk kerja, (3) Peralatan dan perabotan tertata baik, (4)
Mempunyai penerangan yang baik, (5) Tersedia meja kerja yang
cukup, (6) Sirkulasi udara yang baik, dan (7) Jauh dari kebisingan.
4) Tugas dan tanggung jawab guru
a) Tanggung jawab moral, guru harus memiliki kemampuan menghayati
perilaku dan etika yang sesuai dengan moral Pancasila.
b) Tanggung jawab dan proses pembelajaran di sekolah, yaitu
setiap guru harus menguasai cara pembelajaran yang efektif, mampu
membuat persiapan mengajar dan memahami kurikulum dengan baik.
c) Tanggung jawab guru di bidang kemasyarakatan, yaitu turut
mensukseskan pembangunan masyarakat, untuk itu guru harus
mampu membimbing, mengabdi, dan melayani masyarakat.
d) Tanggung jawab guru di bidang keilmuan, yaitu guru turut serta
memajukan ilmu dengan melaksanakan penelitian dan
pengembangan.
e). Optimalisasi kelompok kerja guru
Kinerja guru yang efektif dan efisien akan menghasilkan sumber daya
manusia yang tangguh, yaitu lulusan yang berdaya guna dan berhasil guna
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena
itu, kinerja guru dalam proses pembelajaran perlu ditingkatkan sebagai upaya
mengembangkan kegiatan yang ada menjadi lebih baik, yang berdasarkan
kemampuan bukan kepada asal-usul keturunan, juga menjunjung tinggi
kualitas, inisiatif dan kreativitas, kerja keras dan produktivitas.
Dari beberapa pendapat pakar sebagaimana dikemukakan terdahulu,
bila digabungkan nampak bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja yaitu : Kemampuan (ability), Motivasi, Bakat (aptitude), Persepsi
(perceotion), Kreatifitas, inisiatif, Nilai- nilai (values), imbalan (reward),
Minat (interest), Emosi (emotions), Kebutuhan (need), Kepribadian
26
(personality), Kejelasan peran (role clarity), Kompetensi (competence),
Lingkungan (environment), Kesesuian Profesi (preferences), Umpan balik
(feedback), Keterampilan interpersonal, Mental untuk sukses, Terbuka untuk
perubahan, kemampuan komunikasi.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja, penulis dapat menyimpulkan bahwa kinerja pegawai
akan efektif apabila memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhinya, dan ini berarti bahwa upaya untuk mengembangkan
kinerja pegawai ke arah yang diinginkan oleh organisasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan tuntutan perubahan, jelas menuntut pencermatan
akan faktor-fakor tersebut, baik itu faktor dari dalam (intern) individu itu
sendiri maupun faktor ekstern. Hal inipun berlaku dalam kaitannya dengan
kinerja inovatif, di mana jika kinerja inovatif ingin ditumbuh kembangkan
dalam suatu organisasi, maka kondisi-kondisi/faktor-faktor yang dapat
mempengaruhinya perlu mendapat perhatian, sehingga kebijakan pimpinan
dalam organisasi dapat menciptakan kondisi yang kondusif bagi terwujudnya
hal tersebut.
5. Indikator Kinerja Guru
Jabatan sebagai seorang guru bukan hanya sebagai jabatan fungsional
tetapi lebih bersifat profesional, artinya jabatan yang lebih erat kaitannya
dengan keahlian dan keterampilan yang telah dipersiapkan melalui proses
pendidikan dan pelatihan secara khusus dalam bidangnya. Karena guru telah
dipersiapkan secara khusus untuk berkiprah dalam bidang pendidikan, maka
jabatan fungsional guru bersifat profesional yang selalu dituntut untuk terus
mengembangkan profesinya. A. Tabrani Rusyan dkk, (2000:11)
menyarankan bahwa dalam rangka mengatasi permasalahan-permasalahan
global sekolah perlu menerapkan budaya kinerja dalam proses pembelajaran
dengan cara sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan para siswa.
b. Menggalakkan penggunaan alat dan media pendidikan dalam proses
pembelajaran.
c. Mendorong lahirnya “Sumber Daya Manusia” yang berkualitas
melalui proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
d. Menata pendayagunaan proses pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran berdaya guna dan berhasil guna.
27
e. Membina peserta didik yang menghargai nilai-nilai unggul dalam
proses pembelajaran.
f. Memotivasi peserta didik, menghargai, dan mengejar kualitas yang
tinggi melalui proses pembelajaran.
g. Meningkatkan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
globalisasi.
h. Memberi perhatian kepada peserta didik yang berbakat.
i. Mengubah peserta didik untuk berorientasi kepada kekaryaan bukan
kepada ijazah.
j. Membudayakan sikap kritis dan terbuka sebagai syarat tumbuhnya
pola pikir siswa yang lebih demokratis.
k. Membudayakan nilai-nilai yang mencintai kualitas kepada peserta
didik.
l. Membudayakan sikap kerja keras, produktif, dan disiplin.
Pemikir, perencana, pengelola. dan pelaksana proses pembelajaran
berada ditangan guru, maka guru harus sadar diri, sadar tujuan, dan sadar
lingkungan, karena kesadaran merupakan modal dasar sebagai pengembang
budaya kinerja. Budaya kinerja guru menurut A. Tabrani Rusyan dkk
(2000:13) adalah suatu pola sikap dan pola perilaku serta perbuatan yang
sesuai dengan tata aturan atau norma yang telah digariskan. Menerapkan
budaya kinerja bagi guru dalam kegiatan pembelajaran, mampu
meningkatkan tugas dan pekerjaan guru dalam bertindak dan berpikir lebih
aktif dan kreatif.
Kinerja adalah skor yang didapat dari gambaran hasil kerja yang
dilakukan seseorang atau dengan kata lain kinerja adalah unjuk kerja
sesorang yang diperoleh melalui instrumen pengumpul data tentang kinerja
sesorang. Unjuk kerja tersebut terkait dengan tugas apa yang diemban oleh
seseorang yang merupakan tanggung jawab profesionalnya (Hamzah B. Uno
: 2012).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja mempunyai
lima dimensi, yaitu kualitas kerja, kecepatan atau ketepatan kerja, inisiatif
dalam bekerja, kemampuan dalam bekerja dan kemampuan
mengkomunikasikan pekerjaan. (2012)
28
Tabel 2.3
Dimensi dan Indikator Kerja
Dimensi Indikator
1. Kualitas Kerja Menguasai Bahan
Mengelola proses belajar mengajar
Mengelola kelas
2. Keteptan/kecepatan
kerja Menggunakan media atau sumber belajar
Menguasai landasan pendidikan
Merencanakan program pengajaran
3. Inisiatif dalam bekerja Memimpin kelas
Mengelola interaksi belajar mengajar
Melakukan penilaian hasil belajar
4. Kemampuan kerja Menggunakan berbagai metode dalam
pembelajaran
Memahami dan melaksanakan fungsi dan
layanan bimbingan penyuluhan
5. Komunikasi Memahami dan menyelenggarakan
administrasi sekolah, dan
Menafsirkan hasil-hasil penelitian untuk
peningkatan kualitas pembelajaran.
Guru sebagai seorang pendidik harus memiliki kemampuan dasar
dalam melaksanakan tugasnya. Kemampuan dasar itu meliputi pemahan
tentang materi ajar, mencontohkan prilaku yang berakhlak mulia kepada
sesama teman ataupun kepada orang yang lebih tua.
Dengan demikian penulis berpendapat bahwa kemampuan yang
dimiliki tersebut diatas seyogyanya sebagai guru harus mampu
mengimplementasikan serta melaksanakan tugasnya secara optimal dan
bertanggung jawab karena hal itu akan mampu menumbuhkan proses belajar
mengajar yang harmonis dan efektif sehingga dapat tercapai tujuan yang
hendak diraih.
6. Penilaian Kinerja guru Kinerja baik secara individu maupun organisasi mempunyai peran
yang besar dalam keberlangsungan organisasi menjalankan peran dan
tugasnya di masyarakat, setiap organisasi perlu memperhatikan bagaimana
upaya untuk terus meningkatkan kinerja karyawannya agar dapat memberi
kontribusi optimal bagi meningkatnya kinerja organisasi. Dengan demikian
perhatian pada kinerja harus menjadi fokus dan semangat organisasi. Untuk
itu organisasi perlu memahami bagaimana kondisi kinerja pegawai untuk
dapat melakukan pengelolaan dan pengembangan bagi kepentingan
organisasi, untuk itu diperlukan suatu penilaian kinerja dalam rangka
29
tersebut. Penilaian Kinerja merupakan tahapan penting dalam manajemen
kinerja sustu organisasi, dalam tahapan ini dapat diperoleh informasi yang
dapat dijadikan dasar bagi kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan
Sumberdaya Manusia, baik itu kebijakan penggajian, promosi, demosi dan
sebagainya. Penilaian kinerja merupakan suatu kegiatan guna menilai
prilaku pegawai dalam pekerjaannya baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian penilaian
kinerja yang dikemukakan para pakar :
Tabel: 2.4
Pendapat Para Pakar tentang Penilaian kinerja
No Pengertian k Penilaian inerja Pendapat
1.
“Performance appraisal may be defined as a
process of arriving at judgement about an
individual’s past or present performance against
the background of his/her environment and about
his/her future potential for an organization”,
Castetter
(1996:270)
2.
“evaluasi kinerja adalah proses dimana kinerja
perseorangan dinilai dan dievaluasi. Ini dipakai
untuk menjawab pertanyaan, seberapa baikah
kinerja seseorang karyawan pada suatu periode
tertentu ?”
Robert
Bacal (2001:113)
3.
Penilaian pelaksanaan pekerjaan (kinerja) adalah
suatu sistem yang dugunakan untuk menilai dan
mengetahui sejauh mana seorang telah
melaksanakan pekerjaan masing-masing secara
keseluruhan, lebih lanjut menyatakan bahwa
John Suprihanto
(2000:1)
4.
Performance appraisal is a formal management
system that provides for the evaluation of the
quality of individual’a performance in an
organizatioan
Dick Grote
(2002:1)
5.
Performance appraisal is the process of
determining how well individuals are meeting the
work requirements of their job
Rothwell
(2005:193)
30
Dari beberapa pengertian di atas, nampak bahwa penilaian kinerja
pada dasarnya merupakan langkah yang diperlukan untuk mengetahuai
kondisi kinerja pegawai. Pengetahuan ini akan sangat membantu dalam
mengelola dan memanfaatkan pegawai dan mengembangkannya untuk
pencapaian tujuan organisasi. Dengan penilaian kinerja dapat diketahui
bagaimana prestasi kerja pegawai, kinerja yang terjadi, serta potensi-potensi
yang mungkin dapat dikembangkan bagi kepentingan organisasi.
Penilaian kinerja guru sangat penting karena hal ini menjawab
pertanyaan mendasar mereka tentang seberapa baik kualitas pengajaran.
Umpan balik penilaian kinerja akan memberikan beberapa hal antara lain :
jaminan bahwa guru sedang memberikan kontribusi dan melakukan hal-hal
yang tepat, kesadaran akan dampak Kinerja pengajaran pada hasil-hasil yang
diinginkan (misal: kepuasan siswa), ukuran Kinerja (kualitas, kuantitas,
kecepatan, dan sebagainya), pengakuan akan arti penting dan nilai kinerja
guru.
Penilaian harus menciptakan gambaran yang akurat mengenai kinerja
pekerjaan khas dari individu. Ini berarti deskripsi tugas khususnya dalam
fungsi pengajaran dan standar (kualitatif maupun kuantitatif) pengajaran
adalah hal mutlak. Penilaian tidak dilakukan hanya untuk mengungkapkan
kinerja yang buruk. Hasil-hasil yang bisa diterima dan bagus harus
diidentifikasi sehingga mereka bisa diperkuat. Untuk mencapai tujuan ini,
sistem penilaian harus berkaitan dengan pekerjaan (job-related) dan praktis,
mencakup standar-standar, dan menggunakan ukuran-ukuran yang handal.
Terkait dengan pekerjaan berarti bahwa sistem tersebut mengevaluasi
perilaku-perilaku penting yang menentukan keberhasilan pekerjaan. Jika
evaluasi tidak terkait dengan pekerjaan, ia tidak valid. Dalam konteks ini
penilaian kinerja guru oleh siswa secara teoritis sudah cukup memadai.
Penilaian kinerja dianggap lebih efektif ketika bersifat obyektif,
menggunakan teknik yang tepat, secara aktif melibatkan karyawan, dipahami
dipahami dengan baik, dan merupakan tanggung jawab manajemen yang
diterima. Idealnya, evaluasi kinerja didasarkan pada kinerja yang
terdokumentasi yang diukur sepanjang waktu penilaian untuk masing-masing
standar yang sudah ditetapkan atau tujuan yang terkait dengan strategi untuk
pekerjaan tersebut. Tetapi studi-studi menunjukkan bahwa
evaluasi kinerja biasanya sangat subyektif, meskipun sistem formal
digunakan. Penilai mungkin tidak memiliki semua fakta yang terkait
berkenaan dengan ketentuan-ketentuan pekerjaan, kualitas-kualitas aktual
dari perilaku individu, dan standar-standar relatif di antara penilai.
31
Untuk bisa terkait dengan pekerjaan atau bebas dari bias,
evaluasi kinerja perlu didasarkan pada ketentuan-ketentuan kerja khusus dan
ditetapkan secara empiris. Dalam banyak perusahaan, job descriptions yang
disiapkan untuk tujuan administrasi gaji berfungsi sebagai pijakan bagi
evaluasi Kinerja. Sering juga berfungsi sebagai penentu, dan penilai
dibiarkan “menemukan” standar-standar Kinerja yang bisa diterapkan dalam
mengevaluasi kinerja individu.
B. Konsep Profesionalisme
1. Konsep Profesionalisme Guru PAI
Profesionalitas berasal dari kata profesi (profession) yang dapat
diartikan sebagai jenis pekerjaan yang khas atau pekerjaan yang memerlukan
pengetahuan. Profesi dapat juga diartikan sebagai beberapa keahlian atau
ilmu pengetahuan yang digunakan dalam aplikasi untuk berhubungan dengan
orang lain, instansi atau sebuah lembaga. (Kamus Besar Bahasa Indonesia:
2008)
Profesionalitas merupakan kepemilikan seperangkat keahlian atau
kepakaran di bidang tertentu yang dilegalkan dengan sertifikat oleh sebuah
lembaga. Oleh sebab itu seorang Profesional berhak memperoleh reward
yang layak dan wajar yang menjadi pendukung utama dalam merintis
kariernya ke depan (Mukhtar: 2003).
Dalam Undang Udanng Republik Indonesia No. 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen disebutkan dalam pasal 1 bahwa guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar membimbing,
mengarahkan melatih, menilai peserta didik pada pendidika usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah Departemen
Agama RI Dirjen Pendidikan Islam (2006 : 2)
Berdasarkan anaslisa tersebut menurut Abudin Nata (2005 : 216)
nampak bahwa apa yang disebutkan di dalam al-Qur’an mengenai adanya
pendidik tersebut menggambarkan adanya perkembangan masyarakat. Bila
kita telusuri ayat-ayat al-Quran secara lebih mendalam lagi, akan kita
dapatkan beberapa ayat yang memberikan kita informasi tentang beberapa
golongan yang dapat dikategorikan sebagai pendidik dikarenakan
keistimewaannya dan keluasan ilmu yang mereka miliki, diantaranya:
a. Ulil Albab Kaum ulil albab merupakan kaum cerdik sendikia,
merekalah manusia yang paling kompeten untuk menjadi pengingat
dan pemberi pelajaran (pendidik) bagi manusia, karena di dalam diri
mereka terdapat tauladan dan panutan yang dapat ditiru.
32
b. Ulin Nuha Term Ulin Nuha menunjukkan pengertian cendikianwan,
yakni orang yang berakal sehat dan berpikiran tajam, pada merekalah
kita seharusnya berlomba-lomba menimba ilmu Allah, karena
merekalah yang paling mampu meletakkan sesuatu pada tempatanya
dan memberikan kepada orang lain masing-masing haknya.
c. Ahlu Dzikri Ahlu Dzikri adalah orang yang ahli dalam peringatan atau
orang yang lebih tahu dan orang yang lebih kuat ingatannya. Kita
boleh bertanya dan menuntut ilmu kemana saja, walaupun mereka ahlu
kitab, asal mereka ahlu dzikri, yang ada pengetahuan yang akan
diambil daripadanya. Meskipun dalam hal akidah kita berbeda jauh
dari mereka, namun dalam pengetahuan umum tidaklah ada perbedaan.
d. Ulama Ada beberapa kata ulama yang terdapat dalam al-Quran. Ulama
merupakan ahli ilmu dan ahli penerangan agama. Mereka merasa
berkewajiban menyampaikan yang hak walaupun terasa pahit. Allahlah
satu-satunya tempat bagi mereka untuk berlindung dan bertanggung
jawab. Kepada golongan seperti inilah kita dianjurkan untuk bertanya
dan menuntut ilmu.
Profesionalisme merupakan amanat ilmu yang harus disampaikan oleh
guru kepada peserta didik, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-
NIssa : 58
An-nisa 4: 58
Artinya :
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
Ayat di atas menjelaskan tentang amanat ialah sesuatu yang
dipercayakan termasuk didalamnya segala apa yang dipercayakan kepada
seseorang, baik harta maupun ilmu pengetahuan dan sebagainya. barang
siapa yang tidak menyampaikan amanat di dunia maka akan dimintai
pertanggung jawabannya di hari kiamat.
33
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000 : 37) Dalam proses belajar
mengajar guru merupakan salah satu sumber belajar siswa yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam menentukan jalannya proses belajar
mengajar. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut pada guru untuk
mengembangkan profesionalitas diri sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar dan melatih anak didik
adalah tugas guru sebagai profesi. Tugas guru sebagai pendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik. Tugas
guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih
berarti mengembangkan keterampilan dan menerapkannya dalam kehidupan
demi masa depan anak didik.
Dalam mengajar seorang guru harus memiliki seperangkat
kemampuan, baik dalam aspek kemampuan sikap maupun mendidik dan
mengajarnya. Agar proses belajar mengajar berjalan efektif, maka guru harus
lebih profesional dalam menjalankan tugasnya. Apabila guru tidak
mempunyai profesionalitas dalam mengajar maka proses belajar mengajar
tidak akan efektif, sehingga tujuan pendidikan secara umum tidak akan
terwujud. Jadi guru yang profesional adalah guru yang mempunyai
kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sehingga mencapai sasaran berupa pencapaian tujuan-tujuan yang
berkaitan dengan mata pelajaran yang disampaikan dan mempunyai
kemampuan yang maksimal.
Menurut Ahmad Tafsir, profesionalisme adalah paham yang
mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dikerjakan oleh orang yang
profesional. Orang yang profesional ialah orang yang memiliki profesi.
Dalam catatan Ahmad Tafsir (2001:107) ada beberapa kriteria profesi
yaitu (1) profesi mengandung keahlian, (2) dipilih sebagai panggilan hidup
dan dijalani sepenuh waktu, (3) profesi adalah untuk masyarakat, (4) profesi
memiliki teori-teori yang baku secara universal, (5) dilengkapi dengan
kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif, (6) memiliki otonomi dalam
melakukan tugas profesinya, (7) mempunyai kode etik, (8) memiliki klien
yang jelas, (9) memiliki organisasi profesi, dan (10) memiliki kejelasan
hubungan dengan profesi lainnya.
Menurut Abuddin Nata, (2003: 104) profesionalisme adalah
pandangan yang menganggap bidang pekerjaan sebagai suatu pengabdian
melalui keahlian tertentu dan menganggap keahlian sebagai sesuatu yang
34
harus diperbarui secara terus menerus dengan memanfaatkan kemajuan-
kemajuan yang terdapat dalam ilmu pengetahuan.
Seperti yang dikemukakan oleh Kunandar (2007: 1) guru profesional
adalah guru yang mengenal tentang dirinya. Yaitu, dirinya yang dipanggil
untuk mendampingi dalam belajar.
Teliti dalam bekerja merupakan salah satu ciri profesionalitas.
Demikian juga Al-Qur’an menuntut kita agar bekerja dengan penuh
kesungguhan, apik, dan bukan asal jadi. Dalam Q.S. al An’am [6]:135
dinyatakan:
Artinya: Katakanlah "Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu,
Sesungguhnya akupun berbuat (pula). kelak kamu akan mengetahui,
siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di
dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan
mendapatkan keberuntungan.
Ayat itu menunjukkan pula pentingnya seorang guru menguasai
pengetahuan yang mendalam terkait bidang studinya masing-masing, bahkan
pengetahuan lainnya yang berkorelasi dengan bidang studinya, agar mereka
bisa menjawab pertanyaan dan memberikan pengetahuan yang luas bagi
siswanya Jejen Musfah (2011 : 1)
Menurut Kunandar, (2007: 46) profesionalisme adalah kondisi, arah,
nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang
pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan mata pencaharian
seseorang. Sementara itu, guru profesional adalah guru yang memiliki
kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan
pengajaran. Dengan kata lain, pengertian guru profesional adalah orang yang
memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga
ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan
kemampuan maksimal.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
profsionalisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa setiap pekerjaan
harus dikerjakan oleh orang yang profesional. Guru yang profesional harus
35
memiliki berbagai kemampuan dan keahlian khusus yang harus diperbaharui
baik terkait dengan kepribadiannya, akhlak, spritual, pengetahuan dan
keterampilannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Jika guru
sudah profesional maka kinerjanya pun akan baik karena sudah sesuai
dengan kriteria guru yang baik.
2. Ciri-Ciri Guru PAI Profesional
Menjadi seorang guru bukan merupakan pekerjaan yang gampang,
seperti yang dibayangkan sebagian orang, dengan bermodal penguasaan
materi dan menyampaikannya kepada siswa sudah cukup, hal ini belumlah
dapat dikatagorikan sebagai guru yang memiliki pekerjaan professional,
karena guru yang professional, mereka harus memiliki berbagai
keterampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode
etik guru dan lain sebagainya.
Oemar Hamalik dalam bukunya proses belajar mengajar (2010:56),
guru professional harus memiliki persyaratan yang meliputi:
a. Memiliki bakat sebagai guru
b. Memiliki keahlian sebagai guru
c. Memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi
d. Memiliki mental yang sehat
e. Berbadab sehat
f. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas
g. Guru adalah manusia berjiwa pancasila
h. Guru adalah seorang warga Negara yang baik.
Sedangkan menurut Kunandar (2007: 47) bahwa suatu pekerjaan
profesioanal memerlukan syarat khusus yakni: (1) menuntut adanya
keterampilan berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang
mendalam, (2) menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai
dengan bidang profesinya, (3) menuntut adanya tingkat pendidikan yang
memadai, (4) adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari
pekerjaan yang dilaksanakannya, (5) memungkinkan perkembangan sejalan
dengan dinamika kehidupan.
Menurut Surya dalam buku yang ditulis oleh Kunandar (2007: 47),
guru yang professional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-
tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun dalam
metode. Selain itu, ditunjukkan melalui tanggung jawab dalam seluruh
pengandiannya. Guru yang professional hendaknya mampu memikul dan
melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua,
masyarakat, bangsa, Negara dan agamanya. Guru professional memiliki
36
tanggung jawab pribadi, sosial, intelektual, moral dan spiritual. Adapun ciri-
ciri guru professional adalah :
1. Terampil Mempersiapkan Program Belajar Mengajar
Mengajar merupakan suatu kegiatan atau proses untuk menyusun dan
menguji suatu rencana atau program yang memungkinkan tumbuhnya
perbuatan-perbuatan belajar pada diri anak didik. Suatu kegiatan dapat
dikatakan sebagai kegiatan atau tindakan mengajar, jika kegiatan itu
didasarkan atas suatu rencana yang matang dan teliti. Rencana atau program
itu disusun dengan maksud untuk menimbulkan perbuatan belajar anak didik.
Setiap perencanaan selalu berkenaan dengan perkiraan mengenai apa yang
akan dilakukan. Demikian halnya dalam perencanaan mengajar, guru harus
memperkirakan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan pada waktu
melaksanakan pengajaran (proses belajar mengajar). Apabila seorang guru
berdiri di depan kelas, tetapi keberadaannya di depan kelas itu tidak
didasarkan persiapan program atau rencana dan tidak dimaksudkan untuk
menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan timbulnya belajar pada
diri murid, maka tidaklah dikatakan guru itu sedang mengajar. Dengan
rencana atau persiapan program belajar mengajar yang matang, teliti, dan
tepat, maka dapatlah diharapkan tercapainya tujuan pengajaran yang
dikehendaki secara efektif dan efisien. Cara menyusun program yang efektif
inilah sebagai salah satu peranan yang sangat penting atau tugas guru, agar
proses belajar mengajar berhasil atau berjalan dengan baik. Dalam proses
belajar mengajar perencanaan merupakan suatu persiapan untuk
melaksanakan tugas mengajar. Aktifitas pengajaran dengan menerapkan
prinsip-prinsip pengajaran serta melalui langkah- langkah pengajaran.
Perencanaan itu sendiri, merupakan pelaksanaan dan penilaian dalam rangka
pencapaian tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Guru yang kompeten
akan menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola pengajaran yang baik sehingga hasil belajar anak didik berada
pada tingkat yang optimal.
2. Terampil dalam Penguasaan Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam
proses belajar mengajar. Isi yang akan diberikan pada siswa pada saat
berlangsungnya proses belajar mengajar melalui bahan pelajaran ini, siswa
diantarkan kepada tujuan pengajaran. Dengan kata lain tujuan yang akan
dicapai siswa diwarnai dan dibentuk oleh bahan pelajaran. Pada hakekatnya
bahan pelajaran adalah isi dari mata pelajaran atau bidang studi yang
diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakannya. Tanpa
bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik.
37
Oleh karena itu guru yang akan mengajar harus menguasai bahan pelajaran
terlebih dahulu.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, (2000: 50) ada
dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran, yaitu : (1) Bahan pelajaran
pokok, yaitu bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang
oleh guru sesuai dengan profesinya (disiplin keilmuan guru). (2) Bahan
pelajaran pelengkap atau penunjang, yaitu bahan pelajaran yang dapat
membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang
bahan pelajaran pokok.
3. Terampil dalam Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas merupakan salah satu tugas guru yang tidak pernah
ditinggalkan. Guru selalu mengelola kelas ketika ia melaksanakan tugasnya.
Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif
dan efisien.
4. Terampil dalam Penggunaan Metode Mengajar
Menurut Nana Sudjana (2000: 76) metode mengajar adalah cara yang
dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode mengajar
adalah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan mengajar. Dengan
metode ini diharapkan tumbuh sebagai kegiatan belajar siswa sehubungan
dengan kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain terciptalah interaksi
edukatif.
5. Terampil dalam Penggunaan Media Mengajar
Kata media barasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian
media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Menurut Gagne media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sedangkan menurut Brings
media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain:
2000)
Dalam proses belajar mengajar media adalah alat bantu apa saja yang
dapat dijadikan sebagai penyalur pesan seperti manusia, benda ataupun
peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan guna mencapai tujuan pengajaran, Terampil Mengevaluasi
Hasil Belajar.
38
Evaluasi menurut Ngalim Purwanto (2004 :3) adalah suatu proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru yang
professional memiliki ciri- ciri: Terampil Mempersiapkan Program Belajar
Mengajar, Terampil dalam Penguasaan Bahan Pelajaran, Terampil dalam
Pengelolaan Kelas, Terampil dalam Penggunaan Metode Mengajar, Terampil
dalam Penggunaan Media Mengajar, Terampil Mengevaluasi Hasil Belajar.
Semua hal tersebut harus disiapkan guru sebelum mengajar agar materi yang
diajarkan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.
Selain itu guru diharapkan mampu bertanggung jawab akan
profesinya sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat bangsa,
Negara dan agama. Dengan menjadi seorang guru yang professional
diharapkan mampu membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam hal
ilmu pengetahuan umum dan juga yang tidak kalah penting dalam hal agama
agar mereka dapat hidup bermasyarakat dengan akhlak yang baik.
3. Kompetensi Guru PAI Profesional
Guru merupakan uswah dan qudwah yang penting dalam proses
pendidikan yang berlangsung di sekolah. Dalam upaya peningkatan mutu,
Guru PAI professional atau pendidik yang baik adalah guru yang
menyayangi muridnya, dapat membantu mencarikan jalan solusi atas
masalah yang dihadapi oleh murid, murah senyum, menyapa, memiliki
kecerdasan intelektual dan spiritual emosional yang tinggi, selalu mencoba
untuk berbuat yang terbaik, dan mampu menyenangkan dalam suasana
proses pembelajaran di kelas.
Menurut pupuh Fathurrahman dan M. Sobri (2007 : 44 ) bahwa
kompetensi adalah seperangkat tindakan intellgen penuh tanggung jawab
mampu melaksanakan yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk
dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.
Guru adalah profesi, jabatan atau pekerjaan yang paling mungkin
menyumbangkan manusia-manusia terbaik yang dapat menjadi teladan.
Keutamaan profesi seorang guru sangatlah besar menurut Abuddin Nata,
(2005 : 48) sehingga Allah SWT menjadikannya sebagai tugas yang diemban
oleh Rasulullah SAW sebagaimana sabdanya:
39
كهكم عن بن عمر رضي هللا عنيمب عن اننبي صهى هللا عهيو سهم قبل: كهكم راع
ل عن رعيتو, األمير راع, انرجم راع عهى أىم بيتو, انمرأة راعيت عهى بيت مسئ
نده, فكهكم راع كهكم مسئل عن رعيتو. )متفق عهيو) زجيب
Artinya: “Dari Ibnu Umar RA dari Rasulullah SAW, sabdanya: “ketahuilah
bahwa setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan
ditanya tentang apa yang dipimpinnya, seorang Amir (penguasa)
adalah pemimpin bagi rakyatnya, dan akan ditanya
kepemimpinannya, dan seorang laki-laki adalah pemimpin bagi stri
dan anaknya dan akan ditanya tentang keluarganya, camkanlah
bahwa kalian semua adalah pemimpin dan akan ditanya tentang
apa yang dipimpinya (HR. Muttafaqun „Alaih).
Dari sudut pandang nilai budaya Indonesia (Sunda), guru professional
adalah seorang pendidik yang memiliki komara atau willpower atau
determinasi (strength of will, strength of mind, self control, dan self
discipline) yang sangat tinggi, sehingga dipatuhi (digugu) perkataannya dan
diikuti (ditiru) perilakunya. Dodi Nandika (2007 : 62)
Suharsimi Arikunto (2009 : 1) Dalam standar Nasional Pendidikan,
sepuluh kompetensi tersebut disempurnakan menjadi empat kompetensi,
yaitu: (1) Kepribadian, (2) Profesional, (3) Kependidikan, dan (4) Sosial.
Penyempurnaan tersebut dilakukan karena dari pengamatan praktek sehari-
hari terkesan bahwa dalam mengajar, guru cenderung mengutamakan
mengajar secara mekanistis, dan agak melupakan tugas mendidik.
Selanjutnya menurut Mulyasa, (2009 : 28) Keempat standar
kompetensi guru tersebut masih bersifat umum dan perlu dikemas dengan
menempatkan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang beriman
dan bertakwa, serta sebagai warga negara Indonesia yang demokratis
bertanggung jawab. Di samping standar profesi diatas, guru perlu memiliki
standar mental, moral, sosial, spiritual, intelektual, fisik, dan psikis.
1. Standar Mental :
seorang guru harus mempunyai mental yang sehat dan juga harus
memiliki dedikasi yang tinggi pada tugas dan jabatannya.
2. Standar Moral :
sebagai seorang guru harus memiliki budi pekerti yang luhur dan
sikap moral yang tinggi.
3. Standar Sosial :
40
guru dituntut untuk memiliki keterampilan dan kemampuan
berkomunikasi dan bergaul dengan masyarakat dan lingkungannya
dengan baik.
4. Standar Spiritual :
guru harus bertakwa dan beriman kepada Sang Pencipta dengan
mengerjakan seluruh perintahnya dan menjahui semua larangannya.
5. Standar Intelektual :
guru juga harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang
memadai agar dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai
seorang guru dengan baik dan professional.
6. Standar Psikis :
seorang guru harus sehat rohani, artinya seorang guru tidak boleh
mengalami gangguan jiwa ataupun kelainan yang dapat menghalangi
dan menganggu pelaksanaan tugas profesionalnya.
Dalam proses pendidikan di sekolah, guru tidak hanya menjalankan
fungsi alih ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), tapi juga berfungsi
untuk menanamkan nilai (values) serta membangun karakter (Character
building) peserta didik secara berkelanjutan dalam kehidupan.
Menurut M. Uzer Usman ( 2002 : 97 ) Kemampuan profesional
dikelompokan secara sistematis dikelompokan sebagai berikut:
1. Menguasai landasan kependidikan
a) Mengenal Tujuan Pendidikan
b) Mengenal fungsi sekolah dalam Masyarakat
c) Mengetnal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat
dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.
2. Menguasai bahan Pengajaran
a) Menguasai bahan Pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan
menengah
b) Menguasai Bahan pengajaran
3. Menyusun Program pengajaran
a) Menetapkan tujuan pembelajaran
b) Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar
c) Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai
b) Memilih dan memanfaatkan sumber belajar
4 Melaksanakan program pengajaran
a) Menciptakan iklim belajar mengajar yang tenang
b) Mengatur ruang kelas
c) Mengelola interaksi belajar mengajar
5 Menilai Hasil dalam proses belajar Mengajar
a) Menilai prestasi murid untuk kepentingan pembelajaran
b) Menilai proses belajar pembelajaran yang telah dilaksanakan.
41
Selain itu Dodi Nandika (2007 : 62) menjelaskan Menjadi guru
bukanlah sebuah proses instan yang hanya dijalani dan ditentukan melalui
uji kompetensi. Menjadi guru adalah panggilan hati dimana keikhlasan dan
keberanian memilih menjadi inti dari sebuah pengabdiannya. Untuk itu
profesi guru PAI adalah profesi yang mulia, profesi yang luhur yang patut
kita berikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Kompetensi seorang guru lebih menekankan pada kemampuan
keahlian yang harus dimiliki oleh seorang guru, seperti menguasai landasaan
dasar kependidikan, menguasai bahan pengajaran, menyusun program
pengajaran, melaksanakan program pengajaran dan menilai hasil proses
belajar mengajar. Itu semua ada yang dilakukan sebelum guru mengajar
yaitu harus menguasai bahan pelajaran serta menyusun progam pengajaran,
ada juga yang dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung, seperti
melaksanakan program pengajaran yaitu menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, mengatur ruang kelas dan sebagainya. Sedangkan yang
dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung maupun setelah
selesai proses belajar mengajar yaitu menilai hasil dan proses belajar
pembelajaran seperti menilai prestasi siswa.
Guru yang demikian itulah yang patut dihormati, dibina,
dikembangkan dan semakin diperbanyak. Agar guru dapat menunaikan
tugasnya dengan baik dan dapat bertindak sebagai tenaga pengajar yang
professional, maka ia harus memiliki kompetensi keguruan dalam
melaksanakan fungsinya sebagai guru.
4. Prinsip-prinsip Profesionalisme Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 ( 2006 : 6 ) tentang Guru
dan Dosen pasal 7 ayat (1) menerangkan bahwa: Profesi guru dan dosen
merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme;
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas;
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas;
e. Memiliki tanggung jawab atas pelakasanaan tugas keprofesionalan;
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi
kerja;
g. Memiliki kesempatan kerja untuk mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
42
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan; dan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur
hal-hal yang berkaitan dengan keprofesionalan guru.
Asrarun Ni:am (2006 : 4) menyatakan Setinggi apapun idealisme
dan rasa keterpanggilan jiwa seseorang untuk mengajar, tanpa disertai
prinsip profesionalitas maka pekerjaanya akan sia-sia, bahkan berbuah
kehancuran dan dosa.
Prinsip-prinsip profesionalisme di atas mengedepankan guru sebagai
sebuah profesi yang di samping memiliki kwalitas akademik dan kompetensi
keilmuan, guru juga harus mempunyai keikhlasan serta keterpanggilan jiwa.
Karena itu, guru memainkan fungsi peranan penting dalam
pendidikan yaitu, membina akhlak mulia, budi pekerti, dan kepribadian anak
didik yang menjadi landasan utama dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
C. Prestasi Belajar
1. pengertian Prestasi/Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
yang mencangkup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar
merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima belajar (Nana
Sudjana 2012 : 3 ) kesuksesan dalam Belajar dikatakan berhasil bila terjadi
perubahan tingkah laku yang lebih baik, penambahan pengetahuan, dan juga
lebih terampil dari sebelumnya.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi diartikan
sebagai sebuah hasil yang dicapai dari suatu pekerjaan/usaha yang telah
dilakukan, yang menandai dan memberi penilaian terhadap baik tidaknya
hasil usaha tersebut. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 243)
Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar merupakan suatu puncak
proses belajar. Pada tahap ini siswa membuktikan keberhasilan belajar.
Siswa menunjukkan bahwa ia telah mampu memecahkan tugas-tugas belajar
atau mentransfer hasil belajar.
Lebih rinci Suyono dan Haryanto (2011 : 127) hasil belajar
dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai hasil interaksi dengan dunia
fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung kepada apa yang
telah diketahui pembelajar. Konsep-konsep, tujuan dan motivasi yang
mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.
43
Dimyati dan Mudjiono (2006: 190) berpendapat, “hasil belajar
menekankan kepada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan
siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Menurut mereka,
hasil belajar ialah upaya untuk mendapatkan informasi untuk baik buruknya
hasil pencapaian dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Belajar ialah
upaya untuk mendapatkan informasi untuk baik buruknya hasil pencapaian
dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Dalam definisi ini dikatakan bahwa seseorang yang belajar
kelakuannya akan berubah dari pada sebelum itu. Jadi, belajar tidak hanya
mengenai bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh pribadi anak.
Perubahan kelakuan karena mabuk bukanlah hasil belajar (Zainal Aqib, 2010
: 42)
Selanjutnya dalam bukunya Abdul Majid (2013 : 4) mengemukakan
pengertian pembelajaran menurut para ahli diantaranya adalah:
a. Pembelajaran menurut UU SPN No tahun 2003 adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
b. Pembelajaran menurut Oemar Malik adalah suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan, prosedur, yang saling mempengaruhi
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
c. Pembelajaran menurut Gagne dan Brigga adalah rangkaian
peristiwa (events) yang mempengaruhi pembelajaran sehingga
proses belajar dapat berlangsung dengan mudah.
Dari beberapa pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh
beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan memperbaiki
sikap yang ditandai dari tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan, yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran
sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan muda
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Sumardi Suryosubroto (2009: 233) Faktor yang mempengaruhi
pemahaman siswa terhadap materi
1) Faktor Internal, adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu.
a) Faktor fisiologis, adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu.
44
b) Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang
dapat memengaruhi proses belajar.
2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu itu
sendiri, yaitu faktor yang berhubungan dengan lingkungan disekeliling
siswa.
a) Lingkungan sosial, yaitu lingkungan sosial keluarga, lingkungan
sosial sekolah, sosial masyarakat.
b) Lingkungan non sosial, yaitu lingkungan alamiah, faktor
instrumental dan faktor materi pembelajaran.
Gambar 2.5
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil Belajar
Faktor Internal Meliputi : Faktor Eksternal Meliputi :
1. Fsikologis : fisiologis umum 1. lingkungan alam dan sosial
dan panca indra
2. Psikologis : intelgensi, perhatian, 2. Instrument : kurikulum sarana
minat, motivasi dan kognitif fasilitas dan guru
Secara garis Suharsimi Arikunto (2002: 21) besar faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: yang
bersumber dari dalam diri manusia yang belajar yang disebut sebgai faktor
internal, dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar
disebut sebagai faktor eksternal.
45
Sedangan menurut M. Ngalim Purwanto (2010: 107) Faktor yang
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar pada setiap orang dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:
Gambar 2.6
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor
Luar Dalam
Lingkungan Fisilogi 1. Alam 1. Kondisi fisik
2. Sosial 2. Kondisi panca indara
3.
Instrument Psikologi
1. Kurikulum/Bahan pelaja 1. Bakat
2. Sarana fasilitas 2. Minat
3. Adminitrasi/ manajemen 3. Kecerdasan
4. Motivasi
5. Kemampuan kognitif
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui bahwa model
pembelajaran sebagai faktor faktor dari luar siswa (eksternal) yakni faktor
yang disengaja dirancang dan dimanipulasikan guna memfasilitas
tercapainya keluaran yang dikehendaki (instrumental input). Dalam hal ini,
faktor yang sengaja dirancang adalah kurikulum atau bahan pelajaran, guru
yang memberikan pengajaran meliputi strategi, metode, dan model
pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, sarana dan
fasilitas, serta manajemen yang berlaku di sekolah.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting
dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat
46
memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari
informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan
siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu
kedepannya.
4. Tujuan Pembelajaran Agama Islam
Menurut Ahmad Arifin (2009: 36) menjelaskan bahwa pendidikan
agama Islam bertujuan sebagai berikut:
a. Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah di muka bumi
dengan sebaik-baiknya. yaitu melaksanakan tugas memakmurkan
dan mengolah bumi sesuai dengan aturan-aturan dan kehendak
Tuhan.
b. Mengarahkan manusia agar tugas kekhalifahannya di muka bumi
dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Tuhan SWT.
c. Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, sehingga ia tidak
menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya.
d. Membina dan mengarahkan potensi akal. jiwa dan jasmaninya,
sehingga ia memiliki ilmu. akhlak dan ketrampilan untuk
mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahanya.
e. Mengarahkan manusia agar dapat mencapai kebahagiaan dunia
dan akhirat"
Menurut Al-Abrasyi Muhammad ' Athiyah adabh (1970:129) tujuan
pokok dari Pendidikan Agama Islam adalah Mendidik budi pekerti dan
pendidikan jiwa dan merupakan alat pengontrol dan pengendali hidup
manusia, yakni agama yang memberikan pedoman dan petunjuk sebagai
syarat yang harus dilaksanakan didalam menciptakan sikap dan perilaku
yang baik sesuai ajaran agama Islam serta mempunyai akhlak mulia.
Sebagaimana ditegaskan oleh M. Athiyah Al Abrasy yang menyatakan
bahwa 'jiwa dari pendidikan agama Islam ialah pendidikan moral dan
akhlaq.
D. Penelitian Terdahulu
Pembahasan dari wacana penelitian terdahulu dilakukan sebagai
upaya memperjelas tentang cakupan bahasan dalam penelitian ini, sekaligus
untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Umumnya
kajian yang dilakukan oleh peneliti- peneliti dari kalangan akademis dan
telah mempublikasikannya pada beberapa jurnal cetakan dan jurnal online
(internet).
47
Adapun beberapa penelitian relevan yang terkait dengan judul
penelitian ini diantaranya:
pertama, Ansridianto (2013) yang berjudul “Pembinaan
Profesionalisme Berkelanjutan Berbasis Penilaian Kinerja Guru di
SMA Negri 9 Bengkulu Selatan”. Tesis ini berisi: pertama, aspek apa
sajakah yang menjadi fokus pembinaan profesionalisme berkelanjutan dan
bagaimana solusi mengatasi faktor- faktor kendala dalam pelaksanaan
pembinaan profesionalisme berkelanjutan berbasis penilaian kinerja guru.
Temuan hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal pokok
sebagai berikut: pertama, penilaian kinerja guru berkelanjutan umumnya
menilai pada empat kompetensi guru yaitu: kompetensi pedagogik,
kompetensi profesinal, kompetensi pribadi dan kompetensi sosial. Penilaian
kinerja dilakukan pada setiap akhir semester. Kedua, pemerintah mengatur
dan memonitoring dalam rangka memperbaiki kemampuan dan kompetensi
guru, hal ini dilakukan dengan langkah mengadakan kegiatan diklat,
pelatihan dan pengembangan.
Posisi peneliti dalam penelitian yang ditulis oleh Ansridianto ini
adalah: dari segi persamaan membahas tentang bagaimana dapat
membentuk guru dengan kinerja yang baik dan dapat menilai hasil
kinerjanya. Sedangkan perbedaannya adalah penulis hanya membahas
tentang profesionalisme guru dalam menunjang kinerja guru sedangkan tesis
di atas membahas tentang pembinaan profesinalitas yang berkelanjutan yang
akan dinilai dengan hasil kinerja seoarang guru di suatu sekolah.
Kedua, Buhari Luneto (2005) yang berjudul “ Profesionalisme Guru
dalam Perspektif Islam”. Tesis ini berisi tentang bagaimana
profesionalisme guru dalam perspektif Islam dan bagaimana paradigma
tentang guru dalam perspektif Islam beserta implikasinya dalam proses
pendidikan Islam.
Temuan hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal pokok
sebagai berikut: pertama, professional dalam Islam khususnya dalam bidang
pendidikan, seorang harus benar- benar mempunyai kualitas keilmuan
kependidikan dan keinginan yang memadai guna menunjang tugas
jabatannya. Kedua, professional guru perlu adanya prinsip administrasi dan
prinsip operasional yang menjadi tolak ukur keahlian guru dalam mencapai
titik profesionalisme. Ketiga, dari hasil analisis terhadap sejumlah literatur,
secara umum profesionalisme guru sebagai pendidik Islam adalah bertaqwa,
berilmu pengetahuan luas, berlaku adil, berwibawa, ikhlas, mempunyai
48
tujuan yang Rabbani, mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi
pendidikan dan menguasai bidang yang ditekuni.
Posisi peneliti dalam penelitian yang ditulis oleh Buhari Luneto ini
adalah: dari segi persamaan membahas tentang bagaimana menjadi guru
yang professional menurut perspektif Islam. Sedangkan perbedaannya adalah
profesionalisme yang dimaksud penulis yaitu profesionalisme dalam
membangun kinerja seorang guru agar menjadi guru yang ideal
E. Kerangka Berfikir
Keterkaitan antar variable dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar bagan berikut:
Gambar 2.7
Kerangka Pikir
Kinerja Guru PAI
(X1)
1. Kualitas Kerja
2. Keteptan/kecepatan
kerja
3. Inisiatif dalam bekerja
4. Komunikasi
5. Kemampuan kerja
6. Komunikasi
Prestasi Belajar siswa
(Y)
1. Lingkungan
2. Instrumen
3. Fisilogi
5. Psikologi Profesionalisme Guru PAI
(X2)
1. Menguasai landasan
kependidikan
2. Menguasai bahan
Pengajaran
3. Menyusun Program
pengajaran
4. Melaksanakan program
pengajaran
5. Menilai Hasil dalam
proses belajar Mengajar
49
Dalam desain kerangka berfikir diatas, peneliti menguji bahwa ada
pengaruh dari kinerja dengan profesionalisme guru PAI untuk meningkatkan
semangat siswa terhadap presatsi belajar siswa SMK Negeri 10 Jakarta,
dengan kata lain apakah ada interaksi antara kinerja dan profesionalisme
guru PAI terhadap prestasi belajar siswa. Berikut penjelasannya antar
variable dibawah ini:
1. Pengaruh kinerja guru PAI terhadap prestasi belajar siswa
Kinerja menurut Hamzah B. Uno adalah skor yang didapat dari
gambaran hasil kerja yang dilakukan seseorang atau dengan kata lain kinerja
adalah unjuk kerja sesorang yang diperoleh melalui instrumen pengumpulan
data tentang kinerja sesorang. Unjuk kerja tersebut terkait dengan tugas apa
yang diemban oleh seseorang yang merupakan tanggung jawab
profesionalnya dan disertai dengan penilaian hasil kinerja tersebut.
Alhasil dari penilaian tersebut akan diketahui jaminan
bahwa guru sedang memberikan kontribusi dan melakukan hal-hal yang
tepat, kesadaran akan dampak Kinerja pengajaran pada hasil-hasil yang
diinginkan (misal, kepuasan siswa), ukuran Kinerja (kualitas, kuantitas,
kecepatan, dan sebagainya), pengakuan akan arti penting dan nilai Kinerja
guru.
2. Pengaruh profesionalisme guru PAI terhadap prestasi belajar siswa
Kompetensi seorang guru lebih menekankan pada kemampuan
keahlian yang harus dimiliki oleh seorang guru, seperti menguasai landasaan
dasar kependidikan, menguasai bahan pengajaran, menyusun program
pengajaran, melaksanakan program pengajaran dan menilai hasil proses
belajar mengajar.
Alhasil dengan kompetensi yang dimiliki guru akan meningkatkan
nilai dan prestasi siswa disekolah. Cara yang dilakukan untuk meningkatkan
profesionalisme guru anatara lain: mengadakan seminar tentang
profesionalisme , mengikuti pendidikan profesi, mengadakan penyuluhan
tentang efektifitas profesionalisme.
3. Pengaruh kinerja dan profesionalisme guru PAI terhadap prestasi belajar
siswa
Memahami kerangka pemikiran sebelumnya, yang menguraikan
pengaruh antara kinerja dan profesionalisme guru PAI diperlukan sebagai
faktor pendukung terhadap peningkatan prestasi belajar siswa, sehingga jika
kedua variabel bebas tersebut disinergikan dengan baik, maka diharapkan
50
akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas belajar dan prestasi siswa
sebagaimana yang diharapkan oleh penulis.
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian teori yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti
dapat merumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:
Ha ( hipotesis alternative) diterima.
Ha 1. Terdapat pengaruh kinerja guru PAI terhadap prestasi belajar
siswa di SMK Negeri 10 Jakarta.
Ha 2. Terdapat pengaruh profesionalisme guru PAI terhadap prestasi
belajar siswa di SMK Negeri 10 Jakarta.
Ha 3.Terdapat pengaruh kinerja dan profesionalisme guru PAI
terhadap prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10 Jakarta.
Ho ( hipotesis null) ditolak.
Ho 1. Tidak terdapat pengaruh kinerja guru PAI terhadap
pengembangan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10
Jakarta.
Ho 2. Tidak terdapat pengaruh profesionalisme guru PAI terhadap
pengembangan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10
Jakarta.
Ho 3. Tidak terdapat pengaruh kinerja dan profesionalisme guru
PAI terhadap pengembangan prestasi belajar siswa di SMK
Negeri 10 Jakarta.
Dari penjelasan bab II dapat disimpulkan bahwa kinerja guru
merupakan kemampuan kerja seseorang guru yang ingin diperlihatkan
dalam proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pengajaran yang baik.
Oleh karena itu guru di tuntut merencanakan pengajaran terhadap para siswa.
agar guru mampu berperstasi dalam melaksanakan tugasnya serta mampu
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas mendidik dan mengajar
dengan baik, juga seorang guru yang profesional harus mempunyai
kemampuan dasar atau kompetensi dan juga keterampilan dalam proses
belajar mengajar.
51
Kinerja yang baik adalah ketika seorang guru sudah mempunyai
kepribadian dan dedikasi, pengembangan profesi, dan memiliki kemampuan
mengajar yang baik.
Sedangkan guru yang profesional harus memiliki berbagai
kemampuan dan keahlian khusus yang harus diperbaharui baik terkait
dengan kepribadiannya, akhlak, spritual, pengetahuan dan keterampilannya
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Jika guru sudah profesional
maka kinerjanya pun akan baik karena sudah sesuai dengan kriteria guru
yang baik.
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif,
yaitu suatu penelitian ilmiah yang sistematis mengenai bagian- bagian dan
fenomena serta hubungannya. Tujuannya adalah mengembangkan dan
menggunakan model- model matematis, teori- teori dan/ atau hipotesis yang
berkaitan dengan fenomena.
Metode penilitian yang dijelaskan oleh Sugiono (2011:14) adalah:
Metode penelitian sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat
positivme: metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan perhitungan
teknik sampel tertentu yang sesuai. Pengumpulan data kuantitatif/ statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
B. Data dan Sumber Data
a. Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa hasil angket/
kuesioner mengenai adakah pengaruh kinerja dan profesionalisme
guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa disekolah
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 10
Jakarta narasumber dalam dokumentasi.
C. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMK Negeri
10 Jakarta pada kelas XII tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 210
siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini apabila subjeknya kurang dari
100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10-15%,
atau 20-25% atau setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari
(waktu, tenaga, dana), sempit luasnya wilayah pengamat dilihat dari setiap
subjek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana, besar kecilnya
resiko yang ditanggung oleh peneliti (Arikunto, 1998: 121).
53
b. Sampel
Penelitian ini mengambil sampel siswa di SMK Negeri 10 Jakarta.
Sampling dalam pengambilan data pada penelitian ini, penulis menggunakan
probability sampling, menurut Sugiyono (2010, h.63), Probability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus
Slovin sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono (2010, h.63)
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
E = Tingkat kesalahan (catatan: umumnya digunakan 1 % atau 0,01,
5 % atau 0,05, dan 10 % atau 0,1).
Jumlah populasi siswa di SMK Negeri 10 Jakarta kelas XII pada
tahun ajaran 2016-2017 adalah 228 siswa, dan presisi yang ditetapkan atau
tingkat signifikansi kesalahan adalah 0,05, maka sampel dalam penelitian
ini yakni sebanyak:
Hasilnya adalah 145,22. Berdasarkan rumusan Slovin tersebut, maka
penulis mengambil sampel sebanyak 145 siswa lalu penentuan siswa
tersebut dilakukan dengan prinsip random, yaitu mencampur subjek-subjek
di dalam populasi sehingga semua dianggap sama dan semua subjek
mendapatkan kesempatan dijadikan sebagai sampel penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen data merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan mudah (Arikunto,2005, h. 101).
Ada beberapa kaidah dalam menentukan instrumen pertanyaan/
pernyataan yang bersifat mengukur sikap seseorang, yakni pertama
pertanyaan/ pernyataan hanya berisi satu pesan; kedua dirumuskan dengan
54
kalimat pendek dan jelas; ketiga tidak menggunakan perumusan kalimat
yang berbelit, menjebak, atau mengarahkan pada jawaban tertentu.
(Sukmadinata, 2006, h. 236)
Pada penelitian ini, penulis menggunakan instrumen skala likert
dengan dimensi interval, adapun rating atau alternatif jawaban yang
digunakan pada penelitian ini adalah yang telah dimodifikasi seperti; SS =
Sering Sekali, S = Sering, J = Jarang, JS = Jarang Sekali, TP = Tidak
Pernah. Model Likert, tidak hanya digunakan untuk mengukur sikap tetapi
juga mengukur persepsi, minat, motifasi, kegiatan pelaksanaan program
(Sukmadinata, 2006, h. 242).
Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan jawaban pada anget
berupa, SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu / Tidak Tahu, TS
= Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju. Untuk standar point, bagi
pertanyaan/ pernyataan positif, point 5 akan diberikan pada jawaban SS, 4
pada jawaban S, hingga seterusnya. Pada pernyataan/ pertanyaan negatif,
point 5 untuk yang menjawab STS, point 4 bagiyang menjawab TS dan
seterusnya.
Sedarmayanti dan Hidayat (2011, h. 95) mengutip pendapat Likert
yang menyatakan ranah dimensi dari sikap pada pandangan Likert
adalah:
1. Cognitive domain (pengetahuan)
2. Affective domain (perasaan terhadap sesuatu)
3. Conative domain (tendensi untuk bertingkah laku)
Berdasarkan pandangan Likert di atas, penulis akan menggunakan
instrument dengan pendekatan skala Likert tersebut untuk mengetahui
kompetensi guru PAI terhadap prestasi hasil belajar siswa.
Kompetensi yang diteiti yakni mengenai pedagogik, kepribadian,
sosial dan profesional. Instrumenyangdigunakan dalam penelitian
iniadalah:
1. Indikator kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa (variabel X1)
Kinerja memiliki lima dimensi yaitu: kualitas kerja, kecepatan atau
ketepatan kerja, inisiatif dalam bekerja, kemampuan dalam bekerja dan
kemampuan mengkomunikasikan pekerjaan.
55
Tabel 3.1
Indikator Penelitian Kinerja Guru
No Kompetensi Sub Kompetensi Indikator / Instrumen No
Soal
1 Kualitas
Kerja
1.1 memahami
peserta didik secara
mendalam
guru mengetahui
perilaku anak didik
1
1.2 merancang
pembelajaran,
termasuk memahami
landasan pendidikan
untuk kepentingan
pembelajaran
a. guru mengetahui
landasan dasar mapel
PAI
b. guru menerapkan
metode pembelajaran
PAI sesuai dengan
materi dan karakter anak
didik
c. guru menggunakan
RPP dalam mapel PAI
sesuai dengan strategi
pembelajaran
3
4
5
2 Kemampuan
Kerja
2.1 melaksanakan
pembelajaran
a. guru melakukan
desain pembelajaran
PAI, dimulai dari
apersepsi, elaborasi,
eksplorasi dan
konfirmasi
b. guru melaksanakan
pembelajaran yang
kondusif
2,7
6,8
2.2 merancang dan
melaksanakan
evaluasi
pembelajaran
guru merancang dan
melakukan evaluasi
pembelajaran PAI
dengan berbagai metode.
9,10
2.3 mengembangkan
peserta didik untuk
mengaktualisasikan
berbagai potensinya
guru memfasilitasi siswa
untuk mengembangkan
potensi akademik
maupun Non akademik
dalam mapel PAI.
11,12
3 Ketepatan/
kecepatan
kerja.
3.1 menggunakan
media atau sumber
belajar
a. guru PAI
mempersiapkan materi
yang akan diajarkan
b. guru PAI
menggunakan media
yang sesuai yang sesuai
13,14
15, 16
56
dengan materi
c. guru PAI
menyediakan sarana
pengajaran yang
dibutuhkan
17,23
3.2 menguasai
landasan pendidikan
a. guru PAI mampu
mengintegrasi keilmuan
PAI dengan ilmu yang
lain.
b. guru PAI mampu
menerapkan ilmu-ilmu
PAI sehari-hari
21,22
20
3.3 merencanakan
program pengajaran
guru PAI
mempersiapkan rencana
pembelajaran.
18,19
4 Komunikasi 4.1 mampu
berkomunikasi dan
bergaul secara
efektif dengan
peserta didik.
Guru PAI mampu
berkomunikasi dan
bergaul efektif dengan
siswa.
24,27
4.2 mampu
berkomunikasi dan
bergaul secara
efektif dengan
sesama pendidik dan
tenaga kependidikan
Guru PAI mampu
berkomunikasi dan
bergaul efektif dengan
pendidik lain dan tenaga
kependidikan.
25,26
4.3 mampu
berkomunikasi dan
bergaul secara
efektif dengan orang
tua atau wali peserta
didik dan
masyarakat sekitar
Guru PAI mampu
berkomunikasi dan
bergaul efektif dengan
wali murid atau
lingkungan sekitar.
30
5 Inisiatif
dalam
bekerja
5.2 Mengelola
interaksi belajar
guru PAI menilai
kegiatan siswa ketika
sedang ulangan
28,29
5.3 Melakukan
penilaian hasil
belajar
guru PAI mengevaluasi
hasil belajar
31,32
57
2. Indikator profesionalisme guru PAI terhadap prestasi (Variabel X2)
Tabel 3.2
Ciri- ciri guru profesional
No Dimensi Kegiatan Pembelajaran No
Soal
1
2
Mempersiapkan Program
Belajar mengajar
Terampil dalam
Menggunakan bahan
pelajaran
a. Menyusun rencangan
pembelajaran berdasarkan
strategi yang diplih.
1
b. Menerapkan teori belajar dan
pembelajaran sebelum
mengajarjan materi
3
c. Memilih strategi pembelajaran
sebelum menyusun pelaksanaan
pembelajaran
2
a. menggunakan sumber belajar
yang sesuai
b. mendorong siswa
mengungkapkan ide- ide baru
tentang materi yang dibahas
4,17
3 Terampil dalam
Pengelolaan kelas
a. menegur siswa yang tidak
memperhatikan pelajaran
dikelas
5,6
22
b. memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
9,11
13,
c. menggunakan pendekatan yang
disesuaikan dengan karakter
pelajaran dan peserta didik
8,14
16,
d. guru memfasilitasi peserta didik
untuk melakukan proses
mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/
mencoba, menalar/
mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
7,12
15,
58
e. memperhatikan perkembangan
sikap peserta didik.
10,23
25
3 Terampil dalam
menggunakan Metode
dan Media Mengajar
a. membuat alat bantu
pembelajaran dengan materi
18
b. menyediakan media yang sesuai
dengan materi
19,21
24
c. mengkobinasikan metode
mengajar agar tidak monoton
20
d. menimbulkan rasa percaya diri
setelah melakukan diskusi
dikelas
26,28
e. merencanakan kegiatan tindak
lanjut pembelajaran dalam
bentuk remedial, program
pengayaan, layanan konseling,
dan memberikan tugas.
27,30
31,32
f. menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
29
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Menurut Nasution. S (2008) dalam observasi itu diusahakan
mengamati keadaan yang wajar dan sebenarnya tanpa usaha sengaja
untuk menambahkan maupun mengurangi hasil pengamatan
penelitian yang diperoleh di lapangan. (h. 106)
Observasi yaitu pengamatan dengan menggunakan indera
penglihatan secara langsung. Observasi merupakan langkah metode
atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau
kelompok secara langsung.
Tujuan observasi adalah pertama, sarana untuk
menggeneralisasi hipotesis atau ide. Kedua, observasi dapat
digunakan sebagai sarana untuk menjawab suatu pertanyaan khusus.
Ketiga, observasi dapat memberikan gambaran yang lebih realistik
tentang suatu peristiwa atau perilaku.
Tahapan observasi yaitu: 1. observasi deskriptif : peneliti
belum menemukan masalah secara jelas, Peneliti melakukan
59
penjelajahan dengan melakukan deskripsi semua yang dilihat dan
didengar, 2. Observasi terfokus : observasi dipersempit pada aspek
tertentu, 3. Observasi terseleksi : peneliti telah menguraikan fokus
yang ditemukan, sehingga diperoleh data yang lebih rinci.
Dalam hal ini, penulis akan melakukan observasi melalui
hasil supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru PAI, cara guru
PAI mendidik, hasil raport siswa, kegiatan keseharian murid dan guru
PAI selama berada di sekolah SMK Negeri 10 Jakarta.
2. Angket
Sugiyono (2011, h. 142) memberikan pernyataan mengenai
angket atau kuisioner adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Fungsi angket yaitu digunakan untuk mendapatkan data
kuantitatif sebagai penunjuk hasil penelitian, dalam hal ini apakah
ada pengaruh kinerja dan profesionalisme guru PAI di SMK Negeri
10 Jakarta dengan hasil belajar siswa.
Teknik penyusunan angket adalah 1. Menyusun kisi- kisi, 2.
Pembuatan butir soal 3. Membuat penilaian angket.
Angket akan disebarkan kepada responden yang dalam hal ini
adalah siswa SMk Negeri 10 Jakarta, agar dapat mengetahui apakah
ada korelasi terhadap penelitian terkait.
3. Dokumentasi
Menurut Indrawan (t.t) kamus lengkap bahasa Indonesia,
dokumentasi adalah barang yang dipergunakan sebagai bukti (h.
136). Metode dokumentasi ini merupakan metode yang relatif murah
dalam pembiayaan penelitian. Karena peneliti hanya mengamati serta
mengabadikan hasil amatan tersebut melalui tulisan ataupun gambar.
Tujuan dokumentasi adalah 1. Untuk merancang atau
membuat sistem, 2. Untuk mengevaluasi kelemahan dan keunggulan
sebuah penelitian, 3. salah satu metode penunjang validnya suatu
data penelitian. Penelitian ini bersifat Kuantitatif, maka peneliti
menggunakan metode dokumentasi sebagai pembantu dalam
mengambil hasil kesimpulan dalam penelitian.
60
Teknik menganalisa isi dokumen ialah dengan memeriksa
dokumen secara sistematik bentuk- bentuk komunikasi yang
dituangkan secara tertulis dalam bentuk dokumen secara obyektif.
Dokumentasi pada penelitian ini yakni melihat pada buku
supervisi guru PAI, hasil raport siswa, cara mendidik, cara bersosial
guru PAI dan hal lain yang berhubungan dengan ke-4 kompetensi
guru di SMk Negeri 10 Jakarta.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
Salah satu persyaratan agar instrumen penelitian dapat dikatakan
valid atau sah, maka dapat dilakukan dengan cara menguji instrumen
penelitian tersebut dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas,
Arifin (2009, h. 245) mengemukakan pendapatnya bahwa uji
validitas merupakan suatu cara ketepatan menguji instrumen (alat ukur)
dalam penelitian. Uji validitas dimaksudkan agar dapat tepat mengukur suatu
penelitian, sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam menentukan
instrumen penelitian atau alat ukur penelitian.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kompetensiguru dengan
prestasi belajar siswa, maka penulis menggunakan rumusan korelasi, yakni
rumusanproduct momentdari Pearson sebagaiberikut:
∑ ∑ ∑
√⌊ ∑ ∑ ⌋{ (∑ ) ∑
Sumber: Arikunto (2010, h. 72)
Keterangan:
Rxy =Koefisien korelasi antaraxdany
N =Jumlah responden
X =Nilai hasilvariabel kompetensiguru
Y =Nilai hasil variabel prestasi belajarsiswa
XY =Jumlah hasilperkalian skor xdan skory
Menurut Arikunto (2010, h. 72), kriteria pengujian jika, r hitung > r
tabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka alat ukurtersebut valid, begitu pula
sebaliknya, jika r hitung < r tabel, maka alat ukurtersebut tidak valid.
61
Rumus ini digunakan Karena memiliki hasil standar eror yang rendah,
selain itu penggunaan rumus korelasi pearson dalam ujivaliditas soal
memiliki hasil keterbacaan yang lebih mudah dianalisis karena langsung
dapat dicari dari hasi langket.
Analisis koefisien korelasi pearson digunakan untuk mengukur kuat
lemahnya hubungan antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat,
korelasi pearson digunakan karenadata berskala interval.
Reliabilitas menurut Arikunto (2010, h. 178) sebagai ketetapan alat
ukur dalam mengukur suatu data penelitian, dalam arti setiap kali alat ukur
itu digunakan maka akan menghasilkan data yang sama, atau hasil yang
sama.
Metode reliabilitas digunakan pada penelitian ini agar dapat
mengetahui bahwa instrumen penelitian yang akan dijadikan sebagai alat
ukur, dapat dikatakan baik dan dipercaya sebagai pedoman memperoleh data
penelitian.
Rumusan yang digunakan pada metode reliabilitas ini adalah dengan
rumusan uji reliabilitas alpha, karena menurut Arikunto (2010, h. 239),
teknik ini penerapannya lebih luas, tidak hanya selalu digunakan dengan tes
dua pilihan, seperti menguji skala pengukuran sikap, alat ukur nya dapat
digunakan dengan tiga, empat, atau lima pilihan.
Rumusan alpha merupakan teknik pengujian reliabilitas suatu
instrumen yang berupa kuesioner yang jawaban atau tanggapannya lebih dari
dua pilihan, untuk bentuk rumusannya menurut Arifin yakni sebagai berikut:
r11= (
)
Sumber: Arikunto (2010, h. 239)
keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
= Jumlah butir soal/ pertanyaan
= jumlah variansi butir soal
= jumlah variansi skor total
62
G. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Pada sampel uji validitas dalam penelitian ini adalah 30 orang, menurut
Arikunto (2010, h. 402) untuk mengetahui tingkat validitas dari suatu
instrumen, dapat di lihat dari nilai r tabel dan r hitung nya, maka jika r
hitung > r tabel, instrumen itu dapat dikatakan valid. Adapun rumus untuk
mencari r tabel pada uji sampel ini yakni dengan cara menggunakan rumusan
sebagai berikut:
df = n – 2
diketahui :
n = jumlah responden / sampel.
standar kemaknaan r tabel yang diambil oleh penulis yakni 5%, maka
diketahui df dari sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
df = 30 – 2 = 28.
maka dengan demikian, r tabel pada penelitian ini yang mengacu
pada standar rumusan adalah 0,361. Hasil uji validitas yang telah dihitung
melalui aplikasi SPSS oleh penulis, dapat dilihat melalui lampiran-lampiran
pada penelitian ini.
2. Uji Reliabilitas
Setelah data diolah untuk mencari validitas dari data butir soal di
atas, selanjutnya penulis melakukan uji reliabilitas dari data valid yang telah
dihitung, diketahui sebagaimana jumlah data valid di atas, untuk variabel
(kinerja guru PAI) terdapat 54 butir soal, variabel (profesionalisme guru
PAI) terdapat 48 butir soal, dan Y (prestasi hasil belajar siswa) terdapat 35
butir soal yang valid.
Penulis meratakan untuk diambil uji sampel pada rumusan reliabilitas
ini masing-masing variabel menjadi 35 butir soal saja, adapun soal yang
dipilih oleh penulis pada masing-masing variabel yakni sebagai berikut:
Variabel (kinerja guru PAI)
Nomer soal : 7, 8, 9, 11, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 31, 32, 33,
36, 37, 38, 40, 42, 45, 46, 47, 48, 50, 51, 53, 54, 55, 58, 60, 64, 68,
70.
63
Variabel (profesionalisme guru PAI)
Nomer soal : 1, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 14, 16, 20, 21, 24, 28, 29, 31,
33, 35, 37, 40, 41, 44, 46, 50, 51, 54, 55, 58, 59, 61, 63, 65, 66, 69,
70.
Variabel Y (prestasi hasil belajar siswa)
Nomer soal : 1, 6, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 20, 23, 24, 26, 29, 31, 32,
34, 35, 37, 39, 42, 44, 45, 46, 48, 50, 51, 56, 57, 62, 64, 65, 67, 68,
69, 70.
Penulis menggunakan uji reliabilitas dengan menggunakan aplikasi
SPSS versi 22 IBM, adapun data reliabilitas yang penulis dapatkan dari hasil
pengolahan yakni sebagai berikut:
a. Variabel (kinerja guru PAI terhadap prestasi belajar siswa)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda
0 0,0
Total 30 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,955 35
Berdasarkan hasil reliabilitas di atas, dapat diketahui nilai Cronbach
Alpha sebesar 0,955 yang berarti sangat kuat nilai reliabilitasnya. Semakin
mendekati angka satu pada nilai cronbach Alpha, maka semakin kuat data
keberartian nya.
Data reliabilitas tersebut diuji dengan responden sebanyak 30, dan soal
pada angket sebanyak 35, teknik menghitung yang digunakan oleh penulis,
yakni menggunakan analisis SPSS IBM 22, penulis menggunakan aplikasi
IBM 22 dikenakan dapat memudahkan penulis dalam penghitungannya,
64
Setelah dihitung, data hasil penghitungan tersebut akan disajikan dalam
bentuk tabel. Adapun semakin dekat nilai reliabel annti kepada angka 1,
maka akan semakin kuat kualitas reliabelnya, begitupun sebaliknya, jika
semakin jauh dari angka satu, maka akan lemah daya reliabelnya.
Batas reliabel dikatan cukup jika hasil data = 0,600, jika nilai reliabelnya
> dari 0,600 maka dapat dikatakan data sudah reliabel.
Adapun soal yang valid dan reliabel yang telah dipilih oleh penulis,
dapat dilihat pada daftar lampiran-lampiran pada penelitian ini.
b. Variabel (profesionalisme guru PAI terhadap prestasi belajar)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,919 35
Berdasarkan hasil reliabilitas di atas, dapat diketahui nilai Cronbach
Alpha sebesar 0,919 yang berarti sangat kuat nilai reliabilitasnya. Semakin
mendekati angka satu pada nilai cronbach Alpha, maka semakin kuat data
keberartian nya.
Data reliabilitas tersebut diuji dengan responden sebanyak 30, dan soal
pada angket sebanyak 35, teknik menghitung yang digunakan oleh penulis,
yakni menggunakan analisis SPSS IBM 22,
Adapun soal yang valid dan reliabel yang telah dipilih oleh penulis
berdasarkan metode rumus, dapat dilihat pada daftar lampiran-lampiran pada
penelitian ini.
65
c. Variabel Y(kinerja dan profesionalisme guru PAI terhadap prestasi belajar
siswa)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 30 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,926 35
Berdasarkan hasil reliabilitas di atas, dapat diketahui nilai Cronbach
Alpha sebesar 0,926 yang berarti sangat kuat nilai reliabilitasnya. Semakin
mendekati angka satu pada nilai cronbach Alpha, maka semakin kuat data
keberartian nya.
Data reliabilitas tersebut diuji dengan responden sebanyak 30, dan soal
pada angket sebanyak 35, teknik menghitung yang digunakan oleh penulis,
yakni menggunakan analisis SPSS IBM 22,
Adapun soal yang valid dan reliabel yang telah dipilih oleh penulis,
dapat dilihat pada daftar lampiran-lampiran pada penelitian ini.
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Cronbach's
Alpha
Keterangan
1. Kinerja Guru PAI (X1) 0.955 Sangat kuat / reliable
2. Profesionalisme Guru PAI (X2) 0.919 Sangat kuat / reliable
3. Prestasi Belajar Siswa (Y) 0.926 Sangat kuat / reliable
66
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000, h. 312) yakni
jika nilai alpha nya di atas 0.600 maka dapat dikatakan reliabel, sebaliknya
jika nilai alpha kurang dari 0.600 maka data tersebut tidak reliabel, berikut
tabel nilai reliabilitas :
Tabel 3.4
Koefisien Reliabilitas
No Alpha Keterangan
1 0.800 - 1.00 Reliabilitas baik
2 0.600 – 0.799 Reliabilitas diterima
3 Kurang dari
0.600
Reliabilitas kurang baik
Sumber: Sekaran (2000, h. 312)
Arikunto (2010, h. 154) menyatakan reliabilitas menunjuk pada suatu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Dalam pedoman koefisien korelasi, jika Cronbach's Alpha pada
variabel menunjukan 0,600 ke atas, maka dapat dikatakan reliabel,
sedangkan jika Cronbach's Alpha menunjukan kurang dari 0,600 pada suatu
variabel, maka dapat dikatakan jika data tersebut belum reliabel.
Pada Cronbach's Alpha yang ditemukan penulis dalam uji reliabilitas
tersebut, menunjukan bahwa data instrumen penelitian ini yang akan
dilakukan penulis dapat dikatakan telah valid dan reliabel sehingga
instrumen penelitian, dapat digunakan untuk dijadikan tolok ukur oleh
penulis dalam memperoleh data penelitian tesis.
H. Teknik Analisis Data
Setelah penulis mendapatkan data-data yang diperlukan dalam
penelitian, maka selanjutnya penulis akan melakukan analisis data dengan
mengatur, mengolah, dan mengorganisasikan ke dalam jenis uraian data.
Sugiyono (2010, h. 207) memberikan tahapan dalam melakukan
teknik analisis data, yakni sebagai berikut:
67
1. Mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden
2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden
3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti
4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah
5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan
(bagi penelitian yang menggunakan hipotesis).
Data yang telah dianalisis nantinya dijadikan sebagai jawaban dari
salah satu kesimpulan penelitian dan untuk menguji hipotesis pada penelitian
ini.
Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan uji prasyarat penelitian,
agar kualitas data sudah tidak diragukan lagi keabsahannya. Adapun uji
prasyarat yang akan dianalisa adalah sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif
Yakni untuk mengetahui kondisi suatu variabel secara deskriptif
sehingga data memiliki arti dan makna, data diolah dan dikelompokan
serta disusun secara teratur agar lebih mudah untuk diketahui dan
diartikan.
Penulis akan menganalisa data penelitian dari tiap variabel dengan
cara menentukan nilai dari rata-rata dan simpangan baku, kemudian
dikelompokan sesuai kebutuhannya.
2. Analisis Uji Normalitas
Setelah sampel data penelitian di ujikan validitas dan
reliabilitasnya, maka data yang valid dan reabel itu dipilah dan diolah,
lalu di tabulasikan ke lembar kerja exel agar lebih mudah untuk
menghitungnya.
Dalam penelitian ini, rumusan uji normalitas yang digunakan
dengan uji Chi Kuadrat, menurut Sugiyono (2010, h. 108) uji
normalitas berfungsi untuk memeriksa apakah populasi berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas perlu dicek keberlakuannya agar
langkah-langkah selanjutnya dapat dipertanggung jawabkan.
68
Rumusan dalam uji normalitas, pada chi kuadrat adalah sebagai
berikut :
=
Sumber: Sugiyono (2010, h. 107)
Diketahui :
= Chi Kuadrat
= frekuensi yang diobservasi
Fh = frekuensi yang diharapkan
Dalam perhitungannya, jika nilai Chi Kuadrat yang diperoleh dalam
perhitungan kecil jika dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat yang tertera
pada tabel setelah perhitungan di SPSS, maka distribusinya adalah normal.
Syarat normalitas yang digunakan oleh penulis, adalah mengacu pada
nilai asymp sig>= 0.05 , artinya nanti di perhitungan SPSS jika asymp sig
lebih besar dari 0,05 maka data pada variabel itu bisa dikatakan normal,
karena kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal
menurut Sugiyono (2007, h. 108) jika harga koefisien Asymp. Sig pada
output Kolmogorov-Smirnov test > dari alpha yang ditentukan yaitu 5 %
(0.05).
Penulis menggunakan bantuan SPSS IBM 22 untuk menghitung dan
menganalisa hasil data, agar lebih cepat dan mudah mendapatkan hasil
kesimpulan data.
3. Uji Linearitas
Setelah data selesai diujikan normalitas, langkah selanjutnya adalah
melakukan uji linearitas, Pengujian linieritas dilakukan terhadap variabel-
variabel independen yang terdiri dari X1 yakni kompetensi guru PAI dan X2
yakni proses pembelajaran aktif, variabel dependennya ( Y = prestasi hasil
belajar).
Uji yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya adalah
menggunakan uji F yang rumusnya adalah:
=
Sumber: Sugiyono (2010, h. 286)
69
Diketahui :
= harga garis korelasi
N = cacah kaus
m = cacah prediktor
R = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
Setelah didapat harga F, kemudian dikorelasikan dengan harga F
pada tabel dengan taraf signifikansi 5%, menurut Sugiyono (2007, h.
286), jika harga deviation from liniarity lebih besar atau sama dari taraf
signifikansi yang diambil (5%) berarti berhubungan linier.
Sebaliknya, jika harga deviasi linearnya kecil atau dibawah dari
5%, maka belum linear.
Penulis menggunakan bantuan SPSS IBM 22 untuk menghitung
dan menganalisa hasil data, agar lebih cepat dan mudah mendapatkan
hasil kesimpulan data.
4. Uji Hipotesis
Setelah data berdistribusi normal, maka untuk tahap akhir,
gunakanlah uji Hipotesis. menurut Arikunto (2010, h. 116), dalam
menentukan hipotesis, yakni penerimaan ataupun penolakan maka
hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi hipotesis (Ho).
Menurut Arikunto (2010, h.319) setelah data diolah, maka dapat
dilihat hasil data tersebut mengenai tingkatan kekuatan korelasi
tersebut, adapun interval skalanya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5
Pedoman Koefisien Korelasi
Sumber: Arikunto (2010, h. 319)
Uji hipotesis korelasi dapat dilakukan dengan dua cara, yakni
pertama dengan menganalisa korelasi sederhana dan menganalisa
korelasi ganda, adapun rumusan korelasi tersebut adalah sebagai
berikut :
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
70
a. Analisis Korelasi Sederhana
rumusan korelasi sederhana yang digunakan penulis yakni sebagai
berikut:
∑ ∑ ∑
√⌊ ∑ ∑ ⌋{ (∑ ) ∑
Sumber: Arikunto (2010, h. 72)
Keterangan:
Rxy =Koefisien korelasi antaraxdany
N =Jumlah responden
X =Nilai hasilvariabel kompetensiguru
Y =Nilai hasil variabel prestasi belajarsiswa
XY =Jumlah hasilperkalian skor xdan skory
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kinerja guru
PAI terhadap prestasi belajar siswa (hipotesis 1) dan untuk mengetahui
pengaruh profesionalisme guru PAI terhadap prestasi belajar siswa
(hipotesis 2).
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi
productmoment dari pearson,sebagaimana rumusan yang ada di atas.
Teknik analisis untuk menguji hipotesis tersebut, penulis menggunakan
bantuan SPSS agar lebih memudahkan dalam mengetahui nilai
signifikansi korelasi yaitu harga r hitung yang dibandingkan dengan r
tabel dengan taraf signifikansi sebesar 5%.
Jika r hitung sama dengan atau lebih besar rtabel (rhitung >
rtabel), maka korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat
signifikan, namun jika r hitung lebih lebih kecil dari rtabel (rhitung<
rtabel), maka korelasi antara variabel tidak signifikan.
Untuk menghitung data penelitian, penulis menggunakan aplikasi
SPSS IBM versi 22, hal tersebut dimaksudkan agar data yang sudah
diperoleh dilapangan, dapat dengan mudah dalam menghitung,
menganalisis dan menyimpulkan data-data statistik penelitian. Hasil
data akan dianalisa sesuai kaidah dan ketentuan panduan statistik, agar
hasil kesimpulan dapat valid dan sesuai dengan keadaan hasil
penelitian.
71
Metode penelitian di atas digunakan dalam rangka memudahkan
penulis dalam meneliti tesis ini, penulis mengikuti bentuk teknik
sistematika penulisan karya ilmiah yang berlaku.
Pada Bab empat nanti, tpenulis terlebih dahulu melakukan uji
validitas, selanjutnya data yang valid tersebut sesuai kaidah
penghitungan statistik, penulis akan meneruskan penghitungan data
yang valid tersebut kepada uji reliabilitas, agar keabsahan data nya
sahih dan baik untuk digunakan kepada uji prasyarat.
Adapun setelah data itu dipastikan valid dan reliabel, penulis
akan melanjutkan kepada uji prasyarat analisis data, penulis
menggunakan uji deskriptif, uji normalitas, uji linearitas, dan uji
hipotesis yang nantinya untuk membuktikan hipotesis-hipotesis yang
muncul dari penelitian ini, sebagaimana yang telah dituliskan pada
akhir dari Bab dua di atas.
Pada penelitian ini, data dan hasil penelitian akan diujikan pada
Bab empat, dibawah ini:
72
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
TENTANG PENGARUH KINERJA DAN PROFESIONALISME
GURU PAI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
A. Gambaran Umum SMK Negeri 10 Jakarta
1. Identitas Sekolah
NSS 34101016406500
Nama Sekolah SMK Negeri 10 Jakarta
Status Negeri
PBM Pagi
Alamat Jl. SMEA 6 Mayjend Sutoyo
Cawang Kramatjati Jakarta Timur
Kode Pos.
Telepon Telp. 021-8091773 Fax.021-
8004289
Email [email protected] /
Website www.smkn10jakarta.sch.id Surat keputusan (SK) Pendirian.
Nomor
Tanggal Lembaga yang
Mengeluarkan SK
62/B-21 KID
20 Maret 1967
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
Republik Indonesia Akreditasi Sekolah
Jenjang Administrasi Perkantoran
Akuntansi
Pemasaran
Rekayasa Perangkat Lunak
Tangggal
Lembaga yang
Mengeluarkan SK
SMK
A
A
A
A
02 Juni 2014
BAP-S/M Provinsi DKI Jakarta
http://bapsm-dki.or.id/ Kepala Sekolah
Nama
NIP Nomor SK
Tanggal SK
Lembaga yang
SMK Negeri 10 Jakarta
Aminah, M.Pd
196310051990022002
855 Tahun 2017
10 Agustus 2017
73
Mengeluarkan SK Dinas Pendidikan Pendidikan DKI
Jakarta Sertifikat ISO 9001:2008
Status Nomor
Tanggal
Lembaga yang Mengeluarkan
Sertifikat ISO
Certificate of Registration
9726-001
13-14 December 2011
ISOQAR
2. Sejarah Singkat
Dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tertanggal 20
Maret 1967 Nomor 62/B-21 KID berdirilah SMEA 6, saat itu belum
memiliki Gedung sendiri, masih meminjam Gedung TK di Mampang.
Pada tahun 1968 telah tersedia lokasi dengan bangunan yang sangat
sederhana di lokasi yang sekarang yaitu di Jl Mayjen Sutoyo Cawang
Kramat Jati Jakarta Timur. Dan Oleh Pemda DKI Jakarta direhab total
menjadi Gedung yang megahini.
Tahun 1997 SMEA Negeri 6 Jakarta berubah namanya menjadi SMK
Negeri 10 Jakarta pada tanggal 7 Maret 1997 berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan No.036/O/1997
Luas Lahan 3.335 m2
Bangunan Gedung 2.686 m2
Lapangan Upacara 400 m2
Areal Parkir dalam 140 m2
Taman dan Kebun 249 m2
Masjid 180 m2
/ 2 Lantai
3. Visi, Misi dan Tujuan
VISI
Menghasilkan insan yang beriman dan bertaqwa, inovatif, mandiri
dan berwawasan lingkungan hidup serta memiliki keunggulan IPTEK
ditingkat nasional maupun internasional
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berakar pada norma dan nilai
budaya bangsa Indonesia
2. Mengembangkan pendidikan yang inovatif, berwawasan mutu dan
keunggulan dibidang IPTEK serta berorientasi masa depan
3. Menyiapkan tamatan yang memiliki kompetensi sesuai bidang
keahlian dan mengaplikasikannya serta berwawasan global
74
4. Mewujudkan layanan prima untuk mendukung terciptanya
penyelenggraan pendidikan yang berorientasi pada pelestarian
lingkungan hidup dan kerusakan lingkungan.
5. Menjalin kerjasama dengan masyarakat dan lembaga pendidikan
lainnya dalam rangka meningkatkan peran sekolah
4. Kebijakan dan Sasaran Mutu
4.1. Kebijakan Mutu
Kepala sekolah memastikan bahwa persyaratan kebijakan
mutu ditetapkan dan disahkan dan telah sesuai
dengan visi, misi dan tujuan sekolah dengan :
a. Mencakup ikrarpelibatan untuk memenuhi persyaratan
pelanggan dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya
b. Menyediakan kerangka kerja untuk menerapkan dan
meninjau sasaran mutu.
c. Mengkomunikasikan agar dipahami oleh staff dalam
organisasi
d. Meninjau agar terus menerus sesuai sasaran
4.2. Sasaran Mutu
a. Kepala Sekolah memimpin rapat pimpinan guna membahas
rencanapelaksanaan kegiatan pendidikan sesuai dengan
peran dan tugas sekolah sehingga dapat dipastikan tentang
dilaksanakannya program kerja sekolah secara efektif dan
lebih terarah dalam pencapaian sasaran mutu.
b. Sasaran mutu ditetapkan pada level sekolah kemudian
dijabarkan menjadi rencana serta implementasi
pencapaiannnya sampai pada masing-masing unit kerja
serta pelibatan para pendidik dan tenaga kependidikan
bersama masyarakat untuk mendukung pencapaiannya.
c. Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran mutu
ditetapkan kriteria, metode pengukuran serta batas waktu
pencapaiannya.
d. Hasil sasaran mutu dievaluasi pencapaiannnya dan
dikomunikasikan secara internal maupun eksternal secara
periodik dan ditampilkan untuk dilakukan evaluasi pada
awal dan akhir tahun pembelajaran.
75
5. Kompetensi Keahlian
SMK Negeri 10 Jakarta memiliki 2 (dua) Bidang Keahlian,
yaitu Binis dan Manajemen dan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dengan 4 (empat) Kompetensi Keahlian, yaitu :
1 Administrasi Perkantoran (AP)
2 Akuntansi (AK)
3 Pemasaran (PM)
4 Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Profil kemampuan tamatan SMK Negeri10 Jakarta:
5.1. Profil kemampuan tamatan Perkantoran
a. Mampu menyelesaikan pekerjaan pengetikan dengan cepat
dan tepat
b. Mampu mengkonsep surat niaga dan dinas dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris dengan benar
c. Menerapkan prinsip-prinsip dan tehnik pengelolaan
warkat/arsip
d. Mampu menerima dikte steno dan melatinkan kembali dalam
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
e. Mampu melaksanakan pekerjaan sekretaris umumnya, baik
instansi pemerintah atau swasta
5.2. Profil kemampuan tamatan Akuntansi
a. Mampu mencatat transaksi keuangan sesuai dengan siklus
akuntansi
b. Mampu mengerjakan akuntansi keuangan untuk pos-pos
neraca, berbagai bentuk badan usaha dan masalah-masalah
tertentu
c. Mampu mencatat transaksi dan menyusun laporan harga
pokok produksi dalam perusahaan/industi
d. Mampu mengelola perdagangan kecil dan menengah
e. Melakukan penyajian penjualan barang dagangan
5.3. Profil kemampuan tamatan Pemasaran
a. Mampu melayani pembelian dalam perdagangan eceran
b. Mampu melakukan pemasaran
c. Mampu melakukan pembelian barang dagangan
d. Mampu mengelola barang
e. Mampu melaksanakan tugas kekasiran
f. Mampu melaksanakan administrasi penjualan dan pembelian
g. Mampu melaksanakan tugas perantara dagang
76
5.4. Profil kemampuan tamatan Rekayasa Perangkat Lunak
a. Mampu melakukan merakit komputer, instalasi sistem
operasi, aplikasi dan jaringan komputer
b. Mampu membuat database MySQL, SQLite
c. Mampu membuat aplikasi dekstop berbasis database dengan
bahasa pemrograman c++, java
d. Mampu membuat aplikasi berbasis web dengan bahasa
pemrograman native (PHP, CSS, JS, HTML) dan framework
(Bootsrap dan Code Igneter)
e. Mampu membuat aplikasi berbasis mobile / android dengan
bahasa pemrograman java, c++.
f. Mampu membuat aplikasi perangkat bergerak atau aplikasi
robotik
6. Profil Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Profil Tenaga Pendidik
No Jenis
Guru
Menurut
Pendidikan Menurut Usia
Menurut
Jenis
Kelamin Total
<S1 S1 S2 30 30-50 >50 L P
1 Normatif 11 2 8 1 6 5 11
2 Adaptif 12 2 - 10 4 5 9 14
3 Produktif 12 2 2 9 3 4 10 14
4 BP/BK 3 - 3 - - 3 3
Jumlah 38 4 4 30 8 15 27 42
b. Profil Tenaga Kependidikan
No Kelompok
Menurut
Pendidikan
Menurut
Usia
Menurut
jenis
kelamin
Total
<S1 S1 S2 50 >50 L P
1 Tenaga
Administrasi 11 1 1 11 2 9 4 13
2 Pustakawan 1 1 1 1
Jumlah 11 2 1 12 2 9 5 14
77
7. Profil Siswa dan Lulusan
a. Data Pendaftar
NO. KOMPETENSI
KEAHLIAN
TAHUN PELAJARAN
2015/2016 2016/2017 2017/2018
L P L P L P
1 ADM. PERKANTORAN 47 164 140 300
2 AKUNTANSI 18 199 58 180
3 PEMASARAN 55 153 130 253
4 REKAYASA
PERANGKAT LUNAK 68 27 120 52
TOTAL 18
8 543 448 765 247 402
b. Data Siswa
N
O
PROGRAM
KEAHLIAN
KL
S
TAHUN PELAJARAN
2014/2015 2015/2016 2016/2017
L P Jlh L P Jlh L P Jlh
1 Adm.perkantor
an
X 20 52 72 20 52 72
XI 13 54 67 13 54 67
XII 16 58 74 16 58 74
2 Akuntansi
X 9 63 72 9 63 72
XI 4 63 67 4 63 67
XII 6 73 79 6 73 79
3 Pemasaran
X 17 55 72 17 55 72
XI 19 48 67 19 48 67
XII 21 52 73 21 52 73
4
Rekayasa
Perangkat
Lunak
X 26 6 32 26 6 32
XI 16 12 28 16 12 28
XII 24 10 34 24 10 34
TOTAL
19
1
54
6
73
7
19
1
54
6
73
7
78
c. Data Lulusan
NO. Tahun
Pelajaran
Jumlah
Peserta
Ujian
Jumlah
Lulusan
STATUS LULUSAN
Bekerja Melanjutkan Tidak
Diketahui
1 2014/2015 251 251 196 53 3
2 2015/2016 221 221 196 53 3
3 2016/2017 230 230 196 53 3
8. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI SMK N 10JAKARTA
STRUKTUR ORGANISASI SMK N 10JAKARTA
79
9. Hasil Ujian Nasional
HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014-2015
Nilai Ujian Bhs.
Indonesia
Bhs.
Inggris
Mate
matika
Teori
Produktif
Praktek
Produktif
Jumlah
Nilai
Klasifikasi A A A A A A
Rata-Rata 8,19 8,72 9,15 8,69 8,69 31,74
Terendah 3,80 6,00 2,75 8,34 8,34 19,36
Tertinggi 9,60 9,80 10,00 9,17 9,17 37,85
Stand.Devias
i 0,73 0,77 1,00 0,15 0,15 4,24
Kebersihan
Keamanan /
Satpam
Rumah
Tangga
Pengganda
Naskah
Sadimun
Amir S. H.
Sadimun
Subagio
Wakijo
Suprihatin
Subur
Riyanto
Wardiman
Muhtarom
Wakiya
Wakijo
Sujiman
80
PERINGKAT SEKOLAHTAHUN PELAJARAN 2014-2015
Wilayah Negeri/S
wasta
Bahasa.
Indonesia
Bahasa.
Inggris
Matemati
ka Teori Produktif Jumlah
Kota
/Kab. Negeri
1 dari
13sekola
h
1 dari
13sekolah
1 dari 13
sekolah
1dari
13sekola
h
1 dari 13
sekolah
1 dari 13
Sekolah
Jaktim
Negeri
dan
swasta
4dari 177
sekolah
5 dari 177
sekolah
3 dari
177sekola
h
6 dari
177
sekolah
6 dari
177
sekolah
2 dari 177
Sekolah
Propinsi Negeri 3 dari 63
sekolah
10 dari 63
sekolah
1 dari 63
sekolah
5 dari 63
sekolah
5 dari 63
sekolah
2 dari 63
Sekolah
Negeri
dan
swasta
12 dari
566
sekolah
35 dari
566
sekolah
7 dari 566
sekolah
40 dari
566
sekolah
40 dari
566
sekolah
8 dari 566
Sekolah
HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015-2016
Nilai Ujian Bahasa.
Indonesia
Bahasa.
Inggris Matematika
Teori
Produktif
Praktek
Produktif
Jumlah
Nilai
Klasifikasi A A A A A A
Rata-Rata 8,55 7,38 7,85 8,61 8,61 32,39
Terendah 5,40 3,40 2,50 6,96 6,96 22,08
Tertinggi 9,80 9,80 10,00 9,45 9,45 37,96
Stand.Devias
i 0,79 1,40 1,74 0,28 0,28 3,32
81
PERINGKAT SEKOLAHTAHUN PELAJARAN 2015-2016
Wilayah Negeri/Sw
asta
Bahasa.
Indonesia
Bahasa.
Inggris
Matematik
a Produktif
Jumlah
Nilai
Kota/Ka
b. Negeri
1 dari 13
sekolah
1 dari 13
sekolah
1 dari 13
sekolah
6 dari 13
sekolah
1 dari 13
sekolah
Jaktim Negeri dan
swasta
4 dari 180
sekolah
1 dari 180
sekolah
2 dari 180
sekolah
12 dari 180
sekolah
1 dari 180
sekolah
Propinsi Negeri 8 dari 63
sekolah
2 dari 63
sekolah
2 dari 63
sekolah
20 dari 63
sekolah
3 dari 63
sekolah
Negeri dan
swasta
33 dari 568
sekolah
18 dari
568
sekolah
4 dari 568
sekolah
44 dari 568
sekolah
7 dari 568
sekolah
HASIL UJIAN NASIONALTAHUN 2016-2017
Nilai Ujian Bahasa.
Indonesia
Bahasa.
Inggris
Matematik
a Produktif
Jumlah
Nilai
Klasifikasi A B A A A
Rata-Rata 8,55 7,38 7,85 8,61 32,39
Terendah 5,40 3,40 2,50 6,96 22,08
Tertinggi 9,80 9,80 10,00 9,45 37,96
Stand.Deviasi 0,79 1,40 1,74 0,28 3,32
PERINGKAT SEKOLAHTAHUN PELAJARAN 2016-2017
Wilayah Negeri/
Swasta
Bahasa.
Indonesia
Bahasa.
Inggris Matematika Produktif
Jumlah
Nilai
Kota
/Kab. Negeri
3dari 12
sekolah
3 dari 12
sekolah
2 dari 12
sekolah
6 dari 12
sekolah
2 dari 12
sekolah
Negeri
dan Swasta
7 dari 185
sekolah
13 dari 185
sekolah
9 dari 185
sekolah
30 dari 185
sekolah
7 dari
185sekolah
Propinsi Negeri 5 dari 63
sekolah
16 dari 63
sekolah
9 dari 63
sekolah
20 dari 63
sekolah
9 dari 63
sekolah
Negeri
dan swasta
23 dari 574
sekolah
130 dari
574
sekolah
68 dari 574
sekolah
113 dari
574
sekolah
54 dari 574
sekolah
Nasional Negeri - - - - -
Negeri
dan swasta - - - - -
82
10. Prestasi Sekolah
NO NAMA KEJUARAAN/LOMBA TINGKAT TAHU
N HASIL
1 Lomba Ketrampilan Siswa Akuntansi DKI Jakarta 2015 Juara 1
2 Lomba Ketrampilan Siswa Pemasaran DKI Jakarta 2015 Juara 2
3 Lomba Ketrampilan Siswa Akuntansi Jakarta
Timur
2015 Juara 1
4 Lomba Ketrampilan Siswa Pemasaran Jakarta
Timur
2015 Juara 2
5 Lomba Ketrampilan Siswa Secretary Jakarta
Timur
2015 Juara 3
6 Lomba Ketrampilan Siswa Software
Application
Jakarta
Timur
2015 Juara 3
7 Lomba Ketrampilan Siswa Web Desain Jakarta
Timur
2015 Juara 4
8 Lomba Ketrampilan Siswa Marketing Jakarta
Timur
2014 Juara dua
9 Lomba Ketrampilan Siswa Akuntansi Jakarta
Timur
2014 Juara satu
10 Lomba Ketrampilan Siswa Software
Application
Jakarta
Timur
2014 Juara tiga
11 Lomba Keterampilan Siswa Secretary Jakarta
Timur
2014 Harapan
satu
12 Lomba Ketrampilan Siswa Marketing DKI Jakarta 2013 Juara dua
13 Lomba Ketrampilan Siswa Akuntansi DKI Jakarta 2013 Juara dua
14 Lomba Ketrampilan Siswa Web Desain DKI Jakarta 2013 Juara tiga
15 Lomba Keterampilan Siswa Secretary DKI Jakarta 2013 Juara dua
16 Lomba Keterampilan Siswa
Accounting
DKI Jakarta 2012 Juara dua
17 Lomba Keterampilan Siswa Secretary DKI Jakarta 2012 Juara dua
18 Lomba Keterampilan Siswa Marketing DKI Jakarta 2012 Juara satu
19 Lomba Keterampilan Siswa Marketing Nasional 2012 Juara satu
20 Lomba Ketrampilan Siswa Web Desain DKI Jakarta 2012 Juara tiga
21 Lomba Debat Bahasa Indonesia Nasional 2012 Juara satu
22 Lomba Bahasa Jepang DKI Jakarta 2012 Juara satu
83
11. Produk Aplikasi Rekayasa Perangkat Lunak
N
O NAMA APLIKASI TAHU
N KETERANGAN
1. Presensi Siswa, Guru dan
Karyawan
2013 PHP + MySQL dengan FingerPrint Solution
X303 (Sudah diterapkan di beberapa
sekolah)
2. Ujian Online (Let Get
Smart)
2013 Framework CI + Bootstrap + MySQL
(Sudah diterapkan di beberapa sekolah)
3. Source Camp (Aplikasi
Upload dan Download
Applikasi)
2014 Framework CI + Bootstrap + MySQL
(Sudah dterapkan di SMK Negeri 10
Jakarta)
4. Toko Online Destilo
Shop
2014 Framework CI + Bootstrap + MySQL
5. Bank Mini SMKN 10
Jakarta
2014 Framework CI + Bootstrap + MySQL
6. Aplikasi SMS Gateway 2014 Framework CI + Bootstrap + MySQL
7. Aplikasi Home
Automation (Android +
Web)
Androino Mega 2560, Rellay Board,
Adaptor Multy, Router
8. Aplikasi POS 2015 Dekstop C++ dan MySQL digunakan oleh
perusahaan INDI Solution
9. Aplikasi Koperasi 2015 Dekstop C++ dan Web Framework CI +
Bootstrap + MySQL masa develop dan akan
digunakan lebih dari 10 perusahaan di
bawah Asosiasi Pengusaha Seluruh
Indonesia
12. Sarana dan Prasarana Sekolah
NO RUANG JML LUAS/M2
1 R. Teori/kelas 19 72 m2
2 Lab. Bahasa/Multimedia 1 72 m2
3 Lab. Akuntansi 1 72 m2
4 Lab. Administrasi Perkantoran 1 72 m2
5 Lab. Pemasaran/RPL 1 72 m2
6 Perpustakaan 1 72 m2
7 Ruang UKS 1 24 m2
8 Ruang Kepala Sekolah 1 18 m2
9 Ruang Guru 1 98 m2
10 Ruang Tata Usaha 1 48 m2
11 Ruang Aula/Serba Guna 1 98 m2
84
12 Koperasi dan Bank Mini 1 60 m2
13 Bussines Center 1 30 m2
14 Ruang OSIS 1 30 m2
15 Ruang Rohkris 1 30 m2
16 Toilet 22 6 m2
17 Ruang BP 1 9 m2
18 Ruang Gudang 5 132 m2
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas Data
Setelah data angket dibagikan ke anak sejumlah132 siswa, maka data
tersebut kembali ditabulasi dan dilihat apakah valid atau tidak dari
jawaban tersebut.
Pengujian validitas ini dibutuhkan agar hasil olahan data yang akan
diujikan benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan
keabsahannya.
Pada sampel uji validitas dalam penelitian ini adalah 140 orang,
menurut Arikunto (2010, h. 402) untuk mengetahui tingkat validitas dari
suatu instrumen, dapat di lihat dari nilai r tabel dan r hitung nya, maka
jika r hitung > r tabel, instrumen itu dapat dikatakan valid. Adapun
rumus untuk mencari r tabel pada uji sampel ini yakni dengan cara
menggunakan rumusan sebagai berikut:
df = n – 2
diketahui :
n = jumlah responden / sampel.
Standar kemaknaan r tabel yang diambil oleh penulis yakni 5%,
maka diketahui df dari sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
df = 140 – 2 = 138
Maka dengan demikian, r tabel pada penelitian ini yang mengacu
pada standar rumusan adalah 0,171. Hasil data uji validitas yang telah
dihitung melalui aplikasi IBM SPSS 22 oleh penulis, dapat disajikan
sebagai berikut :
85
a. ( ) Kinerja Guru PAI terhadap Prestasi belajar siswa
Tabel 4.1
Hasil Validitas KinerjaGuru PAI
No r hitung r tabel Keterangan
1 0.189 0.171 Valid
2 0.496 0.171 Valid
3 0.279 0.171 Valid
4 0.256 0.171 Valid
5 0.323 0.171 Valid
6 0.237 0.171 Valid
7 0.403 0.171 Valid
8 0.515 0.171 Valid
9 0.531 0.171 Valid
10 0.235 0.171 Valid
11 0.509 0.171 Valid
12 0.383 0.171 Valid
13 0.370 0.171 Valid
14 0.291 0.171 Valid
15 0.269 0.171 Valid
16 0.604 0.171 Valid
17 0.513 0.171 Valid
18 0.273 0.171 Valid
19 0.333 0.171 Valid
20 0.498 0.171 Valid
21 0.506 0.171 Valid
22 0.509 0.171 Valid
23 0.101 0.171 tidak valid
24 0.331 0.171 Valid
25 0.204 0.171 Valid
26 0.387 0.171 Valid
27 0.165 0.171 tidak valid
28 0.262 0.171 Valid
29 0.172 0.171 Valid
30 0.178 0.171 Valid
31 0.260 0.171 Valid
32 0.188 0.171 Valid
33 0.186 0.171 Valid
34 0.196 0.171 Valid
35 0.234 0.171 Valid
86
Berdasarkan dari tabel di atas 4.2 , dapat disimpulkan bahwa seluruh
soal yang kembali diujikan oleh penulis melalui angket dapat dikatakan valid
kecuali soal yang bernomor 23 dan 27, karena jumlah r hitungnya lebih kecil
dari pada r tabel.
Selebihnya, data soal selain yang disebutkan di atas tersebut dapat
dikatakan valid karena angka r hitung menunjukan lebih besar > dari pada r
tabel, dengan demikian hasil tersebut dapat dikatakan valid.
Maka dari jumlah soal 32, terdapat 30 soal yang valid dan dapat
digunakan untuk pengujian tes reliabilitas pada tahap selanjutnya.
Prestasi siswa Lomba bahasa jepang Pemasara Juara 1
b. ( ) Profesionalisme guru PAI terhadap prestasi belajar
Tabel 4.2
Hasil Validitas Profesionalisme guru PAI
No r hitung r tabel Keterangan
1 0.235 0.171 Valid
2 0.438 0.171 Valid
3 0.220 0.171 Valid
4 0.204 0.171 Valid
5 0.365 0.171 Valid
6 0.240 0.171 Valid
87
7 0.396 0.171 Valid
8 0.578 0.171 Valid
9 0.529 0.171 Valid
10 0.133 0.171 Tidak valid
11 0.523 0.171 Valid
12 0.341 0.171 Valid
13 0.365 0.171 Valid
14 0.345 0.171 Valid
15 0.392 0.171 Valid
16 0.588 0.171 Valid
17 0.491 0.171 Valid
18 0.281 0.171 Valid
19 0.376 0.171 Valid
20 0.494 0.171 Valid
21 0.457 0.171 Valid
22 0.414 0.171 Valid
23 0.176 0.171 Valid
24 0.261 0.171 Valid
25 0.171 0.171 Tidak valid
26 0.434 0.171 Valid
27 0.206 0.171 Valid
28 0.197 0.171 Valid
29 0.181 0.171 Valid
30 0.180 0.171 Valid
31 0.292 0.171 Valid
32 0.090 0.171 Tidak Valid
33 0.234 0.171 Valid
34 0.213 0.171 Valid
35 0.194 0.171 Valid
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh soal yang
kembali diujikan oleh penulis melalui angket dapat dikatakan valid kecuali
soal yang bernomor 10, 25 dan 32, karena jumlah r hitungnya lebih kecil dari
pada r tabel.
88
Selebihnya, data soal selain yang disebutkan di atas tersebut dapat
dikatakan valid karena angka r hitung menunjukan lebih besar > dari pada r
tabel, dengan demikian hasil tersebut dapat dikatakan valid.
Maka jumlah soal 32, terdapat 29 soal yang valid dan dapat
digunakan untuk pengujian tes reliabilitas pada tahap selanjutnya.
c. ( ) Kinerja dan Profesionalisme terhadap Prestasi belajar
Tabel 4.3
Hasil Validitas Prestasi Belajar siswa
No r hitung r table Keterangan
1 0.202 0.171 Valid
2 0.519 0.171 Valid
3 0.268 0.171 Valid
4 0.248 0.171 Valid
5 0.339 0.171 Valid
6 0.254 0.171 Valid
7 0.416 0.171 Valid
8 0.611 0.171 Valid
9 0.572 0.171 Valid
10 0.138 0.171 Tidak Valid
11 0.562 0.171 Valid
12 0.348 0.171 Valid
13 0.336 0.171 Valid
14 0.330 0.171 Valid
15 0.363 0.171 Valid
16 0.632 0.171 Valid
17 0.551 0.171 Valid
18 0.305 0.171 Valid
19 0.337 0.171 Valid
20 0.532 0.171 Valid
21 0.530 0.171 Valid
22 0.493 0.171 Valid
23 0.160 0.171 tidak valid
24 0.284 0.171 Valid
25 0.166 0.171 tidak valid
26 0.397 0.171 Valid
89
27 0.238 0.171 Valid
28 0.233 0.171 Valid
29 0.214 0.171 Valid
30 0.162 0.171 tidak valid
31 0.263 0.171 Valid
32 0.153 0.171 Tidak Valid
33 0.242 0.171 Valid
34 0.285 0.171 Valid
35 0.253 0.171 Valid
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh soal yang
kembali diujikan oleh penulis melalui angket dapat dikatakan valid
kecuali soal yang bernomor 10, 23, 25, 30 dan 27, karena jumlah r
hitungnya lebih kecil dari pada r tabel.
Selebihnya, data soal selain yang disebutkan di atas tersebut dapat
dikatakan valid karena angka r hitung menunjukan lebih besar > dari
pada r tabel, dengan demikian hasil tersebut dapat dikatakan valid.
Maka jumlah soal 32, terdapat 27 soal yang valid dan dapat
digunakan untuk pengujian tes reliabilitas pada tahap selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas Data
Setelah data diolah untuk mencari validitas dari data butir soal di
atas, selanjutnya penulis melakukan uji reliabilitas dari data valid yang
telah dihitung, diketahui sebagaimana jumlah data valid di atas, untuk
variabel (kinerja guru PAI) terdapat 30 butir soal, variabel
(profesionalisme guru PAI) terdapat 29 butir soal, dan Y ( prestasi
belajar siswa) terdapat 27 butir soal yang valid.
Penulis meratakan untuk diambil uji sampel pada rumusan reliabilitas
ini masing-masing variabel menjadi 32 butir soal saja, adapun soal yang
dipilih oleh penulis pada masing-masing variabel yakni hanya soal yang
valid saja.
Penulis menggunakan uji reliabilitas dengan menggunakan aplikasi
SPSS versi 22 IBM, adapun data reliabilitas yang penulis dapatkan dari
hasil pengolahan data yakni sebagai berikut:
90
a. Variabel (kinerja guru PAI terhadap prestasi belajar siswa)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 145 100,0
Excludeda
0 ,0
Total 145 100,0
Berdasarkan data di atas, soal yang diujikan pada X1 ini berjumlah 30
soal dengan sampling responden 145 siswa, setelah data diolah melalui
SPSS, hasil atau jumlah data hitung reliabilitas berjumlah 0,704, artinya
semakin mendekati angka satu, maka semakin kuat reliabel dari suatu data
tersebut. Pada hasil uji X1 ini, dapat dikatakan reliabel atau diterima.
Batasan-batasan angka reliabel masih dapat diterima jika jumlah dari
hasil hitung reliabel lebih besar dari angka 0,600, maka masih dapat diterima
dan masih dikatakan data itu reliabel, namun jika angka dari hasil hitung
reliabel dibawah dari 0,600, maka hasil itu dikatakan lemah reliabelnya.
Jika suatu data sudah valid dan reliabel, maka sudah jelas keabsahan
dan kualitas dari suatu data tersebut, pada penelitian ini sudah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas, maka langkah selanjutnya, data tersebut dapat
kembali diujikan pada uji prasyarat di tahap selanjutnya.
Adapun soal yang valid dan reliabel yang telah dipilih oleh penulis,
dapat dilihat pada daftar lampiran-lampiran pada penelitian ini.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,704 35
91
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah data yang telah
valid tersebut sudah baku, dan dipastikan keabsahannya, maka dari itu uji
reliabilitas dibutuhkan untuk memastikan jika data tersebut sudah pasti
keabsahannya, dan tidak akan jauh berbeda jika diujikan pada responden lain
yang selinear dalam jenjang pendidikannya.
b. Variabel (profesionalisme guru PAI terhadap prestasi belajar
siswa)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 145 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 145 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,703 30
Berdasarkan data di atas, soal yang diujikan pada X2 ini berjumlah 29
soal dengan sampling responden 95 siswa, setelah data diolah melalui SPSS,
hasil atau jumlah data hitung reliabilitas berjumlah 0,703, artinya semakin
mendekati angka satu, maka semakin kuat reliabel dari suatu data tersebut.
Pada hasil uji X2 ini, dapat dikatakan reliabel atau diterima.
Jika suatu data sudah valid dan reliabel, maka sudah jelas kebsahan
dan kualitas dari suatu data tersebut, pada penelitian ini sudah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas, maka langkah selanjutnya, data tersebut dapat
kembali diujikan pada uji prasyarat di tahap selanjutnya.
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah data yang telah valid
tersebut sudah baku, dan dipastikan keabsahannya, maka dari itu uji
reliabilitas dibutuhkan untuk memastikan jika data tersebut sudah pasti
keabsahannya, dan tidak akan jauh berbeda jika diujikan pada responden lain
yang selinear dalam jenjang pendidikannya.
92
Adapun soal yang valid dan reliabel yang telah dipilih oleh penulis
berdasarkan metode rumus, dapat dilihat pada daftar lampiran-lampiran pada
penelitian ini.
( kinerja dan profesionalisme guru PAI terhadap prestasi
belajar siswa)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 145 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 145 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,713 28
Berdasarkan data di atas, soal yang diujikan pada Y ini berjumlah 27
soal dengan sampling responden 148 siswa, setelah data diolah melalui
SPSS, hasil atau jumlah data hitung reliabilitas berjumlah 0,713, artinya
semakin mendekati angka satu, maka semakin kuat reliabel dari suatu data
tersebut. Pada hasil uji Y ini, dapat dikatakan reliabel atau diterima.
Jika suatu data sudah valid dan reliabel, maka sudah jelas keabsahan dan
kualitas dari suatu data tersebut, pada penelitian ini sudah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas, maka langkah selanjutnya, data tersebut dapat
kembali diujikan pada uji prasyarat di tahap selanjutnya.
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah data yang telah valid
tersebut sudah baku, dan dipastikan keabsahannya, maka dari itu uji
reliabilitas dibutuhkan untuk memastikan jika data tersebut sudah pasti
keabsahannya, dan tidak akan jauh berbeda jika diujikan pada responden lain
yang selinear dalam jenjang pendidikannya.Adapun soal yang valid dan
reliabel yang telah diolah oleh penulis, dapat dilihat pada daftar lampiran-
lampiran pada penelitian ini.
93
Berikut daftar tabel uji reliabilitas X1, X2 dan Y, yakni kinerja guru PAI
terhadap prestasi belajar siswa, profesionalisme guru PAI terhadap prestasi
belajar siswa, kinerja dan profesionalisme guru PAI terhadap prestasi belajar
siswa. yang penulis sajikan pada tabel 4.5 :
Tabel 4.4
Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Persepsi Siswa terhadap Cronbach's
Alpha
Keterangan
1. Kinerja Guru PAI (X1) 0.704 Diterima/Reliabel
2. Profesionalisme Guru PAI (X2) 0.703 Diterima/Reliabel
3. Prestasi Hasil Belajar Siswa (Y) 0.713 Diterima/Reliabel
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000, h. 312)
yakni jika nilai alpha nya di atas 0.600 maka dapat dikatakan reliabel,
sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0.600 maka data tersebut tidak
reliabel.
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat kita lihat hasil reliabilitas dari
variabel X1 sejumlah 0,704 yang berarti data tersebut reliabel, selanjutnya
hasil reliabilitas dari variabel X2 sejumlah 0,703 yang berarti data tersebut
reliabel, selanjutnya hasil reliabilitas dari variabel Y sejumlah 0,713 yang
berarti data tersebut reliabel atau diterima.
Dengan demikian berdasarkan rumusan dari analisa hasil data reliabel
diatas, maka dapat dikatakan bahwa ketiga variabel diatas adalah reliabel
atau dapat diterima keabsahannya.
Data yang baik, adalah data yang sudah teruji validitas dan
reliabilitasnya, agar keabsahan suatu data tersebut dapat dipertanggung
jawabkan.
C. Uji Prasyarat Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Data
Pada penelitian ini, penulis akan melakukan uji analisis deskriptif
pada setiap variabel dengan menggunakan SPSS IBM 2.2. adapun variabel
94
yang akan di teliti yakni ( )persepsi siswa terhadap meliputi kinerja guru
PAI,( ) profesionalisme guru PAI dan (Y) prestasi belajar siswa. Data
Penelitian diperolah dari siswa kelas VII SMk Negeri 10 Jakarta, jumlah
responden yakni berjumlah 30 siswa yang akan dibagikan angket sesuai
acak.
Data yang diperoleh dari angket tersebut kemudian dilakukan tabulasi
data untuk memudahkan dalam pengolahan data yang tujuannya lebih
pada penggambaran dari masing-masing data variabel, baik variabel bebas
maupun variabel terikat, disamping itu juga disajikan tabel distribusi
frekuensi, histogram distribusi frekuensi dan kecenderungan skor.
Selanjutnya data yang sudah dikategorikan dilakukan uji analisis
korelasi. Sebelum dilakukan uji korelasi, penulis melakukanuji prasyarat
analisis yakni uji normalitas dan uji linieritas Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada uraian berikut
a. ( ) Kinerja guru PAI terhadap prestasi belajar siswa
Berikut analisis deskriptif dari kinerja guru PAI :
Tabel 4.5
Analisis Deskriptif kinerja guru PAI terhadap prestasi belajar
siswa ( )
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 110 1 ,8 ,8 ,8
117 2 1,5 1,5 2,3
118 2 1,5 1,5 3,8
119 1 ,8 ,8 4,5
120 12 9,1 9,1 13,6
121 9 6,8 6,8 20,5
122 10 7,6 7,6 28,0
123 13 9,8 9,8 37,9
124 7 5,3 5,3 43,2
125 22 16,7 16,7 59,8
126 17 12,9 12,9 72,7
127 7 5,3 5,3 78,0
128 11 8,3 8,3 86,4
129 4 3,0 3,0 89,4
95
130 5 3,8 3,8 93,2
131 3 2,3 2,3 95,5
132 2 1,5 1,5 97,0
135 2 1,5 1,5 98,5
136 2 1,5 1,5 100,0
Total 132 100,0 100,0
Analisa pada tabel 4.6 diatas menggambarkan tentang data kelompok
dari variabel X1, dapat terlihat skor terendah dari kinerja guru terhadap
prestasi belajar siswa yakni sebesar 110, sedangkan skor tertingginya adalah
136. Skor-skor tersebut diperoleh dari hasil data penelitian uji deskriptif data.
Penulis menggunakan bantuan aplikasi SPSS IBM versi 22 dalam
menghitung dan mentabulasi data tunggal menjadi data kelompok seperti
pada tabel diatas.
Hasil data diatas menggambarkan data penelitian dari responden 72
dengan soal sebanyak 35 pada data angket, sedangkan untuk frekwensi dari
tiap-tiap skor hasil data kelompok siswa, dapat dilihat pada tabel 4.6,
Statistics
N Valid 145
Missing 0
Mean 124,77
Std. Error of Mean ,345
Median 125,00
Mode 125
Std. Deviation 3,959
Variance 15,677
Skewness ,117
Std. Error of Skewness ,211
Kurtosis 1,452
Std. Error of Kurtosis ,419
Range 26
Minimum 110
Maximum 136
Sum 16469
Percentiles 25 122,00
50 125,00
75 127,00
96
Interpretasi Data :
Berdasarkan analisis deskripsi data di atas, dapat dikatakan bahwa :
Mean (rata-rata) kinerja guru PAI di SMK Negeri 10 sebanyak
124,77dengan standar error sebesar 0,345, sehingga estimasi rata-rata data
sampel pada tingkat kepercayaan 95% adalah 1,96 standar error mean atau
(124,77 ± 1,96 x 0,345) = (124,77 ± 0,68) = ( 124,09 - 125,45). Angka 1,96
adalah harga Z untuk tingkat kepercayaan 95%. Maka dapat disimpulkan
bahwa rata-rata nilai kinerja guru PAI berada pada estimasi 124,09 sampai
125,45.
Median (nilai tengah) pada rentang nilai di atas adalah 125,
sedangkan nilai modus nya adalah 125. Standar deviasinya adalah 3,95 dan
nilai minimum berada pada 110, sedangkan nilai maksimum nya 136.
Gambar 4.1
Diagram Hasil Deskriptif Kinerja Guru PAI
Statistics, 0 X1, 0
N Valid, 132 N Missing, 0
Mean, 126.69 Std. Error of Mean, .409
Median, 126.00
Mode, 128
Std. Deviation, 4.700
Variance, 22.094 Skewness,
.089 Std. Error of
Skewness, .211 Kurtosis, -.407 Std. Error of
Kurtosis, .419 Range, 21 Minimum,
115
Maximum, 136
Percentiles 25, 123.00
Percentiles 50, 126.00
Percentiles 75, 129.75
description
97
Diagram lingkaran diatas, menggambarkan data deskripsi dari X1,
jika diprosentasekan, dapat dilihat nilai minimum sebesar 10%, sedangkan
maximumnya 11%, percentil 25 sebesar 10%, percentil 50 sebesar 11 %
dan percentil 75 sebesar 11%. , selanjutnya mean sebesar 11 %, modus
sebesar 11% serta median sebesar 11 % dan lain-lain.
Diagram ini dimaksudkan untuk membantu penulis dan pembaca
dalam menganalisa persepsi siswa terhadap proses pembelajaran aktif.
b. ( ) Profesionalisme Guru PAI terhadap prestasi belajar
Berikut analisis data deskriptif dari profesionalisme :
Tabel 4.6
Analisis Deskriptif Profesionalisme ( )
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 104 1 ,8 ,8 ,8
115 3 2,3 2,3 3,0
118 1 ,8 ,8 3,8
119 2 1,5 1,5 5,3
120 5 3,8 3,8 9,1
121 7 5,3 5,3 14,4
122 8 6,1 6,1 20,5
123 9 6,8 6,8 27,3
124 12 9,1 9,1 36,4
125 15 11,4 11,4 47,7
126 13 9,8 9,8 57,6
127 13 9,8 9,8 67,4
128 15 11,4 11,4 78,8
129 6 4,5 4,5 83,3
130 8 6,1 6,1 89,4
131 4 3,0 3,0 92,4
132 5 3,8 3,8 96,2
133 3 2,3 2,3 98,5
135 2 1,5 1,5 100,0
Total 132 100,0 100,0
98
Analisa pada tabel 4.7 diatas menggambarkan tentang data kelompok
dari variabel X2, dapat terlihat skor terendah dari persepsi siswa terhadap
kompetensi guru yakni sebesar 104, sedangkan skor tertingginya adalah
125.Skor-skor tersebut diperoleh dari hasil data penelitian uji deskriptif data.
Penulis menggunakan bantuan aplikasi SPSS IBM versi 22 dalam
menghitung dan mentabulasi data tunggal menjadi data kelompok seperti
pada tabel diatas.
Hasil data diatas menggambarkan data penelitian dari responden 132
dengan soal sebanyak 32 pada data angket, sedangkan untuk frekwensi dari
tiap-tiap skor hasil data kelompok siswa, dapat dilihat pada tabel 4.7,
Statistics
N Valid 132
Missing 0 Mean 125,56 Std. Error of Mean ,377 Median 126,00 Mode 125a Std. Deviation 4,329 Variance 18,737 Skewness -1,007 Std. Error of Skewness ,211 Kurtosis 4,024 Std. Error of Kurtosis ,419 Range 31 Minimum 104 Maximum 135 Sum 16574 Percentiles 25 123,00
50 126,00
75 128,00
Interpretasi Data :
Berdasarkan analisis deskripsi data di atas, dapat dikatakan bahwa :
Mean (rata-rata) profesioanalisme guru di SMK Negeri 10 sebanyak
125,56 dengan standar error sebesar 0,377, sehingga estimasi rata-rata data
sampel pada tingkat kepercayaan adalah 95% adalah 1,96 standar error mean
atau (125,56 ± 1,96 x 0,377) = (125,56 ± 0,74) = (124,82 - 126,3). Angka
1,96 adalah harga Z untuk tingkat kepercayaan 95%. Maka dapat
99
disimpulkan bahwa rata-rata nilai kompetensi guru PAI berada pada estimasi
124,82 sampai 126,3.
Median (nilai tengah) pada rentang nilai di atas adalah 126,
sedangkan nilai modus nya adalah 125. Standar deviasinya adalah 4,3dan
nilai minimum berada pada 104, sedangkan nilai maksimum nya 135.
Gambar 4.2
Diagram Profesionalisme Guru PAI
Diagram lingkaran diatas, menggambarkan data deskripsi dari X2,
jika diprosentasekan, dapat dilihat nilai minimum sebesar 17%, sedangkan
maximumnya 20%, percentil 25, terdapat 19%, percentil 50 sebesar 19 %
dan percentil 75 sebesar 19% dan lain-lain.Diagram ini dimaksudkan untuk
Std. Deviation, 3.754
Variance, 14.090
Skewness, -.033
Std. Error of Skewness, .211
Kurtosis, .077
Std. Error of Kurtosis, .419
Range, 21
Minimum, 114
Maximum, 135
Percentiles 25, 123.25
Percentiles 50, 126.00
Percentiles 75, 128.00
description
Std. Deviation Variance Skewness
Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis
Range Minimum Maximum
Percentiles 25 Percentiles 50 Percentiles 75
100
membantu penulis dan pembaca dalam menganalisa profesionalisme guru
PAI terhadap prestasi belajar siswa
c. (Y) Prestasi Belajar Siswa
Berikut analisis data deskriptif dari presatsi belajar siswa
Tabel 4.7
Analisis Deskriptif Prestasi Belajar PAI Siswa (Y)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 105 1 ,8 ,8 ,8
109 1 ,8 ,8 1,5
111 4 3,0 3,0 4,5
112 3 2,3 2,3 6,8
113 9 6,8 6,8 13,6
114 5 3,8 3,8 17,4
115 13 9,8 9,8 27,3
116 12 9,1 9,1 36,4
117 17 12,9 12,9 49,2
118 13 9,8 9,8 59,1
119 16 12,1 12,1 71,2
120 8 6,1 6,1 77,3
121 9 6,8 6,8 84,1
122 9 6,8 6,8 90,9
123 3 2,3 2,3 93,2
124 4 3,0 3,0 96,2
125 3 2,3 2,3 98,5
126 2 1,5 1,5 100,0
Total 132 100,0 100,0
Analisa pada tabel 4.8 diatas menggambarkan tentang data kelompok
dari variabel Y, dapat terlihat skor terendah dari Kinerja dan profesionalisme
guru terhadap prestasi yakni sebesar 105, sedangkan skor tertingginya adalah
126. Skor-skor tersebut diperoleh dari hasil data penelitian uji deskriptif data.
Penulis menggunakan bantuan aplikasi SPSS IBM versi 22 dalam
menghitung dan mentabulasi data tunggal menjadi data kelompok seperti
pada tabel diatas.
101
Hasil data diatas menggambarkan data penelitian dari responden 132
dengan soal sebanyak 32 pada data angket, sedangkan untuk frekwensi dari
tiap-tiap skor hasil data kelompok siswa, dapat dilihat pada tabel 4.8
Statistics
N Valid 132
Missing 0 Mean 117,68
Std. Error of Mean ,322
Median 118,00
Mode 117
Std. Deviation 3,701
Variance 13,700
Skewness -,145
Std. Error of Skewness ,211
Kurtosis ,341
Std. Error of Kurtosis ,419
Range 21
Minimum 105
Maximum 126
Sum 15534
Percentiles 25 115,00
50 118,00
75 120,00
Interpretasi Data :
Berdasarkan analisis deskripsi data di atas, dapat dikatakan bahwa :
Mean (rata-rata) Prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10 sebanyak
117,68 dengan standar error sebesar 0,32, sehingga estimasi rata-rata data
sampel pada tingkat kepercayaan adalah 95% adalah 1,96 standar error mean
atau (117,68 ± 1,96 x 0,32) = (117,68 ± 0,62) = (117,06 – 118,30). Angka
1,96 adalah harga Z untuk tingkat kepercayaan 95%. Maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata nilai kompetensi guru PAI berada pada estimasi
117,06 sampai 118,30.
102
Median (nilai tengah) pada rentang nilai di atas adalah 118,
sedangkan nilai modus nya adalah 117. Standar deviasinya adalah 3,7 dan
nilai minimum berada pada 105, sedangkan nilai maksimum nya 126
Gambar 4.3
Diagram Hasil Belajar PAI Siswa
Diagram lingkaran diatas, menggambarkan data deskripsi dari Y, jika
diprosentasekan, dapat dilihat nilai minimum sebesar 9%, sedangkan
maximumnya 11%, percentil 25 berjumlah 10%, percentil 50 sebesar 11 %
dan percentil 75 sebesar 11 % dan lain-lain.
Statistics 0%
hasilbelajar 0%
N Valid 12% N Missing
0%
Mean 11%
Std. Error of Mean
0%
Median 11%
Mode 11%
Std. Deviation 0%
Variance 1%
Skewness 0%
Std. Error of Skewness
0%
Kurtosis 0%
Std. Error of Kurtosis
0%
Range 2%
Minimum 9%
Maximum 11%
Percentiles 25 10%
Percentiles 50 11%
Percentiles 75 11%
Other 55%
XI KINERJA GURU PAI
103
Diagram ini dimaksudkan untuk membantu penulis dan pembaca
dalam menganalisa kinerja dan profesionalisme guru PAI terhadap prestasi
belajar siswa.
Prestsi Siswa Lomba Marawis
2. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, rumusan uji normalitas yang digunakan dengan
uji rumus Kolmogrov-Smirnov, menurut Sugiyono (2010, h. 108) uji
normalitas berfungsi untuk memeriksa apakah populasi berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas perlu dicek keberlakuannya agar langkah-langkah
selanjutnya dapat dipertanggung jawabkan.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogrov-
Smirnov, berdasarkan analisis data dengan bantuan program komputer yaitu
SPSS 2.2 agar dapat diketahui nilai signifikansi yang menunjukan normalitas
data.
Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal
jika harga koefisien Asymp. Sig pada output Kolmogrov-Smirnov test lebih
besar ( > ) dari alpha yang ditentukan, yakni 5% (0.05).
Begitupun sebaliknya, jika harga koefisien Asymp. Sig pada output
Kolmogrov-Smirnov test lebih kecil ( ˂ ) dari alpha yang ditentukan, yakni
5% (0.05), maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak normal.
104
hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 Y
N 145 45 125,56
Normal Parametersa,b
Mean 124,77 4,329 117,68 Std. Deviation
3,959 125,56 3,701
Most Extreme Differences
Absolute ,086 ,066 ,073
Positive ,086 ,066 ,073 Negative -,063 -,051 -,063
Test Statistic ,086 ,066 ,073
Asymp. Sig. (2-tailed) ,078c ,200c,d ,081c
Dari data di atas, dapat di interpretasikan menjadi berikut :
Tabel 4.8
Ringkasan Hasil Uji Normalitas
No Variabel Asym.Sig
(p-value)
Kondisi Keterangan
Distribusi
1 Kinerja Guru PAI (X1) 0,078 P > 0.05 Normal
2 Profesionalisme Guru (X2) 0,200 P > 0.05 Normal
3 Prestasi Belajar Siswa (Y) 0,081 P > 0.05 Normal
Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi variabel tingkat
pendapatan dari Kinerja Guru PAI (X1) 0,078, Profesionalisme guru (X2)
0,200, dan Prestasi Belajar Siswa (Y) sebesar 0,081, Asym.Sig dari ketiga
variabel tersebut lebih besar dari batas alpha (0,05). Dengan demikian
secara statistik data tersebut dari masing-masing ketiga variabel dapat
dikatakan berdistribusi Normal.
105
Berdasarkan hasil diagram diatas, peneliti menyimpulkan dimana
grafik histogram memberikan pola distribusi yang melenceng kekanan
yang artinya data berdistribusi normal. Atau tafsiran yang lain
membentuk kurve normal dan sebagian besar bar/batang berada di bawah
kurve, maka variabel berdistribusi normal.
Maka peneliti dapat memastikan bahwa data- data yang tersaji dalam
penelitian ini yaitu variabel kinerja guru (X1), profesionalismen guru PAI
(X2) dan prestasi belajar siswa (Y) adalah data- data yang telah
memenuhi syarat normalitas dan dapat di analisis lebih lanjut sebagai data
peneliti yang sah.
Selanjutnya data yang sudah diujikan normalitas, akan diujikan
kembali pada tahap pengujian linearitas, data yang sudah berdistribusi
normal sudah tentu data tersebut telah memenuhi prasyarat data
penelitian.
106
Pembelajaran Kurikulum 13
3. Uji Linearitas
Uji liniearitas dilakukan untuk mengetahui garis hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen. Hasil uji linearitas
menunjukan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki
hubungan yang linier.
Uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan uji linier dengan
bantuan SPSS 2.2, jika Sig.Deviantion From Liniarity lebih besar
atau sama dengan taraf sinifikansi yang dipakai (0,05) berarti data
tersebut berkorelasi linier.Berikut hasil pengujian linieritas yang
dilakukan dengan bantuan SPSS 2.2 :
ANOVA Table
Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig.
x2 * x1
Between Groups
(Combined)
267,613 19 14,085 1,00
0 ,467
Within Groups 1578,114 112 14,090
Total 1845,727 131
107
Uji linearitas pada tabel diatas, adalah (X1) yakni pengaruh kinerja
(X2) dan profesionalisme guru PAI di SMK Negeri 10 Jakarta. Tanda hasil
pengujian data melalui SPSS ini adalah yang telah diberi tanda warna
kuning, yang menunjukan sig deviation from linearity sebesar 0,467. Nilai
tersebut menandakan bahwa hasil nilai Sig lebih besar dari 0,05, dengan
demikian data tersebut adalah linear.
Maka peneliti dapat memastikan bahwa data- data yang tersaji dalam
penelitian ini yaitu variabel kinerja guru (X1), profesionalismen guru PAI
(X2) dan prestasi belajar siswa (Y) adalah data- data yang telah memenuhi
syarat Linieritas dan dapat di analisis lebih lanjut sebagai data peneliti yang
sah.
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
X3* X1
Between Groups
(Combined)
288,999 29 9,965 ,675 ,000
Linearity 62,146 1 62,146
4,210
,000
Deviation from Linearity
226,854 28 8,102 ,549 .110
Within Groups 1505,637 102 14,761
Total 1794,636 131
Uji linearitas pada tabel diatas, adalah (X1) yakni pengaruh kinerja (Y)
prestasi belajar siswa di SMPK Negeri 10 Jakarta. Tanda hasil pengujian
data melalui SPSS ini adalah yang telah diberi tanda warna kuning, yang
menunjukan sig deviation from linearity sebesar 0,110. Nilai tersebut
menandakan bahwa hasil nilai Sig lebih besar dari 0,05, dengan demikian
data tersebut adalah linear.
Maka peneliti dapat memastikan bahwa data- data yang tersaji dalam
penelitian ini yaitu variabel kinerja guru (X1), profesionalismen guru PAI
(X2) dan prestasi belajar siswa (Y) adalah data- data yang telah memenuhi
syarat linieritas dan dapat di analisis lebih lanjut sebagai data peneliti yang
sah.
108
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
X3* X2
Between Groups
(Combined)
1736,129 17 102,125 198,9
88 ,000
Linearity
1726,447 1 1726,447 3363,
927 ,000
Deviation from Linearity
9,682 16 ,605 1,179 ,295
Within Groups 58,507 114 ,513
Total 1794,636 131
Uji linearitas pada tabel diatas, adalah (X2) yakni pengaruh
profesionalisme guru terhadap (Y) prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10
Jakarta. Tanda hasil pengujian data melalui SPSS ini adalah yang telah diberi
tanda warna kuning, yang menunjukan sig deviation from linearity sebesar
0,295. Nilai tersebut menandakan bahwa hasil nilai Sig lebih besar dari 0,05,
dengan demikian data tersebut adalah linear dan dapat di analisis lebih lanjut
sebagai data peneliti yang sah.
Melalui tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil data menunjukan
hubungan antara X2 yakni profesionalisme guru terhadap Y yakni prestasi
belajar siswa adalah linear dan dapat di analisis lebih lanjut sebagai data
peneliti yang sah.
Dengan demikian, ketiga variabel tersebut, yakni pengaruh kinerja guru
(X1) profesionalisme guru PAI, (X2), dan (Y) Prestasi belajar siswa di SMK
Negeri 10 Jakarta dapat dikatakan memiliki hubungan yang linear antar
variabel, hal tersebut dapat analisa dengan nilai Sig pada tiap-tiap hubungan
antar variabel memiliki nilai di atas 0,05.
Kesimpulan dari uji linearitas pada data di atas, dapat di intepretasikan
sebagai berkut :
109
Tabel 4.10
Intepretasi Hasil Uji Linearitas
No Variabel Sig. Deviation
from Linierity
Taraf
Signifikansi Kesimpulan
1. Kinerja guru PAI terhadap
prestasi belajar siswa 0,467 0,05 Linier
2. Profesionalisme guru PAI
terhadap prestasi belajar siswa 0,110 0,05 Linier
3 Kinerja dan profesionalisme
guru PAI terhadap prestasi
belajar siswa 0,295 0,05 Linier
Dari hasil data diatas, dapat dianalisa bahwa nilai Sig pada deviation
from linierity menunjukan angka yang lebih besar dari pada nilai taraf
sig,nifikansi, dengan demikian data dapat dikatakan linear, atau linearitas.
Adapun intepretasi dari data diatas pada tabel 4.10, adalah sebagai berikut:
1. Kinerja dan profesionalisme guru PAI (X1-X2) memiliki nilai Sig
sebesar 0,467 > 0,05 yang berarti kedua hubungan antar variabel
tersebut adalah linear.
2. Kinerja guru PAI terhadap peningkatan prestasi belajar Siswa (X1-Y)
memiliki nilai Sig sebesar 0,110 > 0,05 yang berarti kedua hubungan
antar variabel tersebut adalah linear.
3. Profesionalisme guru PAI terhadap Prestasi Belajar Siswa (X2-Y)
memiliki nilai Sig sebesar 0,295 > 0,05 yang berarti kedua hubungan
antar variabel tersebut adalah linear.
4. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa
populasi sama atau tidak. Uji ini sebagai prasarat dalam analisis
independent sampel T test, uji one sampel T test. Anova, asumsi yang
mendasari dalam analisis of varians (ANOVA) adalah bahwa varian dari
beberapa populasi adalah sama, dasar pengambilan keputusannya adalah:
a. jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka dikatakan
bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah
tidak sama.
110
b. jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka dikatakan
bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah
tidak sama.
Hasil uji homogenitas yang pertama dengan kriteria variabel Y
(prestasi belajar siswa) dengan jumlah yang valid 37 dengan X1 (kinerja
guru PAI) dengan jumlah yang valid 37 juga, dihitung melalui SPSS versi
22, hasil outputnya adalah:
Tabel 4.11
Hasil Uji Homogenitas Variabel X1 Terhadap Y
Levence
Statistic df1 df2 Sig.
1,877 33 117 ,008
Dari output diatas, dapat diketahui nilai signifikansi untuk pengembangan
spiritual religious dengan kelompok model pembelajaran Non directive =
0,008 < 0,005 maka dapat disimpulkan bahwa kinerja guru PAI dengan
prestasi belajar siswa mempunyai varian yang tidak sama.
Adapun hasil uji homogenitas yang kedua dengan kriteria variabel Y
(prestasi belajar siswa) dengan jumlah yang valid 37 dengan X2
(profesionalisme guru PAI) dengan jumlah yang valid 36, dihitung melalui
SPSS versi 22, hasil outputnya adalah:
Tabel 4.12
Hasil Uji Homogenitas Variabel X2 terhadap Y
Test of Homogeneity of Variances
Dari output diatas, dapat diketahui nilai signifikansi untuk pengembangan
spiritual religius dengan profesionalisme guru PAI 0,211 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data profesionalisme guru PAI terhadap prestasi belajar
siswa mempunyai varian yang sama.
Levence
Statistic df1 df2 Sig.
1,223 35 121 ,211
111
Maka peneliti dapat memastikan bahwa data- data yang tersaji dalam
penelitian ini yaitu variabel kinerja guru (X1), profesionalisme guru PAI
(X2) dan prestasi belajar siswa (Y) adalah data- data yang telah memenuhi
syarat Homogenitas dan dapat dianalisis lebih lanjut sebagai data peneliti
yang sah.
5. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antar variabel bebas. Uji multikolinieritas ini dapat menggunakan
SPSS versi 22 dengan menggunakan analisis korelasi, hasil data tersebut
akan diperoleh harga interkorelasi antar variabel bebas.
Menurut Ghozali (2012 : 105) uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah suatu model regresi terjadi antar variabel atau tidak, cara
menginterpretasikan data multikolinieritas adalah dengan melihat nilai
tolerance dan VIF (variance Inflanion Facktor). Jika nilai tolerance > dari
0,01 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas, atau jika nilai VIF
< dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas juga. Berikut
hasil perhitungan dengan SPSS versi 22, pada pengujian multikolinieritas :
Table 4.13
Coefficients
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig
Colinearity
Statistics
b Std. Error Toleranc
e VIF
1 (Constant)
X1
X2
76,613
-,105
,589
16,075
,058
0,63
,073
,501
4,767
-1,428
7,420
,000
,155
,000
1,000
1,000
1,00
0
1,00
0
Berdasarkan output diatas, peneliti menyimpulkan hasil yang di ketahui
nilai tolerance kinerja guru (X1), dan profesionalisme guru PAI (X2) yakni
1,000 lebih besar dari 0,10. Sementara itu nilai VIF variabel kinerja guru
(X1), dan profesionalisme guru PAI (X2) yakni 1,000 lebih kecil dari 10.00
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
Dari data table diatas, setelah dihitung melalui SPSS versi 22, maka
peneliti menginterprestasikan hasilnya sebagai berikut :
112
Tabel 4.14
Interprestasi data Multikolinieritas
No Variabel Harga
Tolrance
Batasan
Tolerance
Harga
VIF
Batasan
VIF
1 (X1) kinerja guru 1,000 0,01 1,000 10,00
2 (X2) profesionalisme
guru PAI
1,000 0,01 1,000 10,00
Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas, dengan demikian variabel bebas
tersebut dapat dikatakan baik.
Maka peneliti dapat memastikan bahwa data- data yang tersaji dalam
penelitian ini yaitu variabel kinerja guru (X1), profesionalisme guru PAI
(X2) dan prestasi belajar siswa (Y) adalah data- data yang telah memenuhi
syarat Multikolinieritas dan dapat di analisis lebih lanjut sebagai data
penelitian yang sah.
6. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi liniear.
Apabila asumsi heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka model regresi
dinyatakan tidak valid sebagai alat peramalan.
Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas adalah:
a. Jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel dan nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.
Adapun jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
atau yang tidak terjadi tereoskedastisitas. Dalam penelitian ini menggunakan
SPSS versi 22 dengan menggunakan uji glejser sebagai berikut :
113
Tabel 4.15
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig
B Std. Error Beta
1 (Constant) -7,808 9,948 -,785 ,434
Kinerja guru ,051 ,045 ,088 1,130 ,260
Profesionalisme
guru
,060 ,049 ,095 1,216 ,226
a. Dependent Variabel : RES2
Berdasarkan hasil output diatas, diketahui bahwa nilai signifikasi variabel
kinerja guru (X1) sebesar 0,260 lebih besar dari 0,05 artinya terjadi
heteroskedastisitas, adapun pada variabel profesionalisme guru PAI (X2)
sebesar 0,226 lebih besar 0,05 artinya terjadi heteroskedastisitas.
Maka peniliti dapat memastikan bahwa data- data yang tersaji dalam
penelitian ini yaitu variabel kinerja guru (X1), profesionalisme guru PAI
(X2) dan prestasi belajar siswa (Y) adalah data- data yang telah memenuhi
syarat Heteroskedastisitas dan dapat di analisis lebih lanjut sebagai data
penelitian yang sah.
114
7. Uji Hipotesis
Hipotesis dapat dikatakan sebagai jawaban sementara atas permasalahan
yang dirumuskan, maka dari itu pengujian hipotesis diperlukan guna
menjawab kebenaran tersebut secara empirik.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan
teknik korelasi sederhana untuk hipotesis yang pertama, kedua, sedangkan
untuk hipotesis ketiga menggunakan teknik regresi ganda. Penjelasan tentang
hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pada penelitian ini, hipotesis nya adalah untuk melihat apakah ada
pengaruh kinerja dan profesionalisme guru PAI dengan peningkatan prestasi
belajar siswa.
Pada asumsi tersebut, hipotesis nya adalah :
Ho: ρ = 0,05
Ha : ρ > 0,05
Ho : Tidak terdapat hubungan positif antara kinerja dan profesionalisme
guru PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMK Negeri Jakarta.
Ha : Terdapat hubungan positif antara kinerja dan profesionalisme guru
PAI terhadap prestasi belajar siswa di SMK Negeri Jakarta.
Uji hipotesis yang pertama ini digunakan dengan bantuan SPSS IBM 22,
agar dapat memudahkan penulis dalam menghitung data, dan menganalisa
terhadap hasil data yang telah di hitung tersebut, adapun hasil data
penelitian, akan dipaparkan sebagai berikut, pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.16
Pengaruh XI (Kinerja Guru PAI terhadap), X2 (Profesionalisme guru)
dan Y ( Prestasi Belajar Siswa)
Correlations
X1 X2 Y
X1 Pearson Correlation 1 ,589** ,606**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 132 132 132
X2 Pearson Correlation ,589** 1 ,776**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 132 132 132
Y Pearson Correlation ,606** ,776** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 132 132 132
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
115
Intepretasi data :
1. Dari output hasil data di atas, dapat diketahui antara X1 (kinerja guru
PAI) X2 (profesionalisme guru PAI) nilai signifikansi sebesar 0,000
< 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.
2. Dari output hasil data di atas, dapat diketahui antara X1 (kinerja guru
PAI) Y (prestasi belajar PAI) nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
yang berarti terdapat korelasi yang signifikan.
3. Dari output hasil data di atas, dapat diketahui antara profesionalisme
guru PAI X2 (Profesionalisme) dengan Y (Prestasi belajar siswa)
nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi
yang signifikan.
Berdasarkan hasil data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang berarti antara kinerja dan profesionalisme guru PAI terhadap
prestasi siswa di SMK Negeri 10 Jakarta. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan nilai Sig yang dibawah 0,000 < 0,05 yang menandakan terdapat
hubungan yang berarti antara kedua variabel.
Disamping itu, berikut nilai r nya :
Tabel 4.17
Pengaruh XI (Kinerja guru PAI), X2 (profesionalisme guru PAI) dan Y
( Prestasi belajar Belajar siswa)
No Variabel R Ket
1 Kinerja dan profesionalisme
guru PAI ( X1 – X2)
0,589 Berkorelasi
2 Kinerja guru PAI terhadap
Prestasi belajar siswa (X1-Y)
0,606 Berkorelasi
3 Profesionalisme guru PAI
terhadap prestasi belajar siswa
(X2-Y)
0,776 Berkorelasi
116
Berdasarkan tabel 4.13, dapat di analisa bahwa :
1. Kinerja dan Profesionalisme guru PAI ( X1 – X2) terdapat nilai r
sebesar 0,589 yang menandakan adanya korelasi terhadap kedua
variabel tersebut.
2. Kinerja guru PAI dengan Prestasi belajar siswa (X1-Y) terdapat nilai
r sebesar 0,606 yang menandakan adanya korelasi terhadap kedua
variabel tersebut.
3. Profesionalisme guru PAI dengan Prestasi belajar siswa (X2-Y)
terdapat nilai r sebesar 0,776 yang menandakan adanya korelasi
terhadap kedua variabel tersebut.
Dari uji statistik korelasi antara kinerja dan profesionalisme guru PAI
dan prestasi belajar siswa dapat disimpulkan dengan tolak Ho berarti terima
Ha dengan kesimpulan hipotesis “Terdapat hubungan positif antara kinerja
dan profesionalisme guru PAI dan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10
Jakarta”.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Kinerja (X1) dengan (X2) Profesionalisme Guru PAI di
SMK Negeri 10 Jakarta
Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67) mendefinisikan kinerja
(prestasi kerja) sebagai “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan”.
Kinerja guru merupakan proses pembelajaran sebagai upaya
mengembangkan kegiatan yang ada menjadi kegiatan yang lebih baik,
sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dicapai dengan baik
melalui suatu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sesuai
dengan target dan tujuan.
Kemampuan/kompetensi yang harus dimiliki guru mencakup empat
macam sebagaimana termaktub dalam UU RI No. 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1), (2006 : 8) yaitu Kompetensi guru
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Dengan kompetensi tersebut
117
diharapkan guru memiliki kinerja yang baik sehingga dapat menjadi guru
yang professional.
Kompetensi seorang guru lebih menekankan pada kemampuan keahlian
yang harus dimiliki oleh seorang guru, seperti menguasai landasaan dasar
kependidikan, menguasai bahan pengajaran, menyusun program pengajaran,
melaksanakan program pengajaran dan menilai hasil proses belajar
mengajar. Itu semua ada yang dilakukan sebelum guru mengajar yaitu harus
menguasai bahan pelajaran serta menyusun progam pengajaran, ada juga
yang dilakukan ketika proses belajar mengajar berlangsung, seperti
melaksanakan program pengajaran yaitu menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, mengatur ruang kelas dan sebagainya
Karena itu, guru memainkan fungsi peranan penting dalam pendidikan
yaitu, membina akhlak mulia, budi pekerti, dan kepribadian anak didik yang
menjadi landasan utama dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Dari hasil data di atas, diketahui r nya berjumlah 0,589, semakin dekat
ke angka 1 nilai r korelasi, maka semakin kuat hubungannya. Di samping itu,
nilai sig pada tabel 4.12 adalah 0,000 < 0,005 yang menunjukan hasil
tersebut memiliki nilai keberartian, terdapat hubungan antara kinerja dengan
profesionalisme guru PAI di SMK Negeri 10 Jakarta.
2. Hubungan Kinerja Guru PAI (X1) dengan Prestasi Belajar siswa
(Y) di SMK Negeri 10 Jakarta
Kompetensi dalam kemampuan mengajar, Guru bertugas memberikan
pelajaran di kelas. Dalam menjalankan tugasnya dalam proses pembelajaran,
maka seorang guru harus mampu menguasai materi yang akan disampaikan
dan ditambah dengan metode-metode yang dapat membuat anak didik
memahaminya.
Dalam mewujudkan kinerja yang baik diperlukan evaluasi, baik evaluasi
proses ataupun evaluasi hasil akhir, dan agar penilaian kinerja itu dapat
mencapai tujuannya, maka dalam pencapaian tersebut diperlukan pedoman-
pedoman yang merupakan dasar bagi penilaian agar diperoleh tingkat
obyektifitas yang baik. Dengan demikian untuk mengetahui kualitas kinerja
seorang pegawai atau karyawan diperlukan suatu performance appraisal atau
penilaian kinerja, dan hal ini dapat dilakukan bila ada standar kinerja sebagai
dasar agar dapat diketahui perbandingan antara kinerja aktual dengan kinerja
yang ideal (seharusnya). Standar kinerja dimaksudkan untuk menjaga agar
penilaian kinerja yang dilakukan dapat bersifat objektif
118
Kinerja guru yang efektif dan efisien akan menghasilkan sumber daya
manusia yang tangguh, yaitu lulusan yang berdaya guna dan berhasil guna
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena
itu, kinerja guru dalam proses pembelajaran perlu ditingkatkan sebagai upaya
mengembangkan kegiatan yang ada menjadi lebih baik, yang berdasarkan
kemampuan bukan kepada asal-usul keturunan, juga menjunjung tinggi
kualitas, inisiatif dan kreativitas, kerja keras dan produktivitas.
Dari hasil data di atas, diketahui r nya berjumlah 0,606, semakin dekat
ke angka 1 nilai r korelasi, maka semakin kuat hubungannya. Di samping itu,
nilai sig pada tabel 4.12 adalah 0,000 < 0,005 yang menunjukan hasil
tersebut memiliki nilai keberartian, terdapat pengaruh antara kinerja guru
dengan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10 Jakarta.
3. Pengaruh Profesionalisme Guru PAI terhadap (X2) Prestasi Belajar
Siswa (Y) di SMK Negeri 10 Jakarta
Guru yang memiliki kompetensi saja belum cukup untuk menaikan hasil
belajar siswa menjadi lebih baik, maka diperlukan teknik guru yang baik dan
cakap dalam mendidik agar siswa dapat menjadi insan kamilah sebagaimana
yang diharapkan dalam tujuan pendidikan Islam.Proses pembelajaran amat
penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa, dalam hal ini kognitif
siswa.
Kunandar (2007: 47) bahwa suatu pekerjaan profesioanal memerlukan
syarat khusus yakni: (1) menuntut adanya keterampilan berdasarkan konsep
dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam, (2) menekankan pada suatu
keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya, (3)
menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai, (4) adanya kepekaan
terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya, (5)
memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
Dari hasil data di atas, diketahui r nya berjumlah 0,776, semakin dekat
ke angka 1 nilai r korelasi, maka semakin kuat hubungannya. Di samping itu,
nilai sig pada tabel 4.12 adalah 0,000 < 0,005 yang menunjukan hasil
tersebut memiliki nilai keberartian, terdapat pengaruh profesionalisme guru
PAI dengan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10 Jakarta. Dengan
demikian, hubungan antara ketiga variabel tersebut dapat berkesinambungan,
artinya guru yang memiliki kinerja dan profesionalisme yang baik, sudah
tentu ia akan bisa melakukan pembelajaran yang baik, ia akan bisa
menerapkan proses pembelajaran aktif (PAKEM), siswa yang diajar dengan
model pembelajaran PAKEM, sudah tentu hasilnya bagus, karena siswa
119
dituntut belajar aktif, kreatif dengan hasil yang efektif dan diajarkan dengan
cara yang menyenangkan.
Pembelajaran yang diawali dengan motivasi dan cara belajar yang
menyenangkan sudah tentu akan menarik hati siswa dan guru akan mendapat
perhatian dari siswa, dengan adanya perhatia tersebut guru akan mudah
mendidik dan mentransfer materi pelajaran dan nilai-nilai agama Islam
dalam kehidupan.
Jika proses pembelajarannya sudah baik, metode yang digunakannya
sudah sesuai dengan kebutuhan siswa, maka hasil belajar siswa akan
meningkat, meningkatnya hasil pembelajaran dalam agama Islam, dapat
dicirikan dengan, semakin bertakwanya seseorang dan menjalankan
perbuatan baik serta menjauhi perbuatan yang tidak mencerminkan agama
Islam.
E. Keterbatasan Penelitian
Walaupun penelitian korelasi antara kinerja dan profesionalisme guru
PAI terhadap prestasi Belajar siswa di SMK Negeri 10 Jakarta sudah
mengikuti standar prosedur penelitian, namun penulis menyadari masih ada
kekurangan-kekurangan dalam proses penelitian, penulis berharap penelitian
ini dapat disempurnakan oleh penulis lain yang meneliti dengan judul yang
sama, keterbatasan penelitian ini antara lain :
1. Penelitian ini hanya membahas faktor-faktor positif yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa, sedangkan secara objektif, masih ada faktor-faktor
lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, seperti motivasi
belajar, reward dan lain-lain.
2. Penelitian ini menggunakan angket dalam memperoleh data penelitian,
jawaban nya pun terbatas oleh lima opsi pilihan, mungkin ada jawaban
lain dari responden, sebagai penjelasan dari pertanyaan penelitian.
3. Meskipun data hasil penelitian ini telah diujikan validitas dan
reliabilitas, namun tetap saja masih ada kelemahan-kelemahan dalam
pengisian angket, diantaranya masih adanya jawaban yang tidak jujur
dalam pengisian, responden kurang luas dalam menjawab dan lain-lain.
4. Penulis memiliki keterbatasan dalam keilmuan, kurangnya pengetahuan
serta waktu dan biaya yang kurang.
120
Keterbatasan penelitian ini merupakan faktor manusiawi yang timbul
dari diri penulis, namun segala prosedur dan masukan-masukan dalam
perbaikan penulisan karya ilmiah ini sudah dilakukan, guna menjadi lebih
baik lagi hasil dari penelitian ini, dan semoga menjadi bermanfaat bagi
khazanah keilmuan.
Semoga dalam keterbatasan penelitian ini, akan ada peneliti-peneliti
lain yang menyempurnakannya, hingga khazanah keilmuan akan semakin
berkembang.
F. Diskusi Hasil
Pada penelitian ini, temuan dari hasil analisis data di atas, menunjukan
bahwa guru PAI yang memiliki empat kompetensi keguruan, yakni
pedagogik, Kepribadian, sosial, dan profesional, sudah dipastikan ia mampu
mengajar dengan kinerja yang baik. Karena, hasil belajar siswa dapat
meningkat jika guru tersebut mampu menguasai materi dan mengetahui
kondisi siswa dikelas dapat dilihat dari pengetahuan agamanya yang makin
luas, nilai yang bagus serta perubahan akhlak yang menjadi lebih baik.
Ketika murid sudah merasa senang dalam belajar, maka dapat
dipastikan hasil belajarnya akan bertambah baik, sebaliknya, jika murid
merasa jenuh dalam belajar, maka kemungkinan hasil belajarnya kurang
baik, dan tidak ada peningkatan.
Hasil temuan ini hampir senada dengan hasil penelitian tesis yang
ditulis oleh Ansridianto “Pembinaan Profesionalisme berkelanjutan Berbasis
penilaian kinerja guru di SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan”. Beliau
menyimpilkan bahwa guru PAI yang memiliki kompetensi keguruan, mereka
mampu mendidik dengan berinovatif, kreatif dalam memajukan kualitas
pendidikan.
Hasil temuan yang ditulis oleh Syaiful Anwar tersebut menerangkan
bahwa guru PAI yang memiliki kompetensi keguruan, mereka mampu
mengkonsep pembelajaran dengan baik dan kreatif sehingga murid tidak
jenuh dalam belajar, murid juga merasa nyaman dalam bereksplorasi ilmu
pengetahuan hingga bersosialisasi dengan gurunya. Dengan demikian hasil
belajar murid akan meningkat.
Tesis yang ditulis oleh Arlina dengan judul “Hubungan Model
Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam”. Adapun hasil penelitian diperoleh kesimpulan
sebagai berkut :
121
Terdapat hubungan yang signifikan antara pembelajaran koperatif
learning dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar PAI,
adapun nilai (R) = 0,665, dan R square = 0,442, berarti sekitar 44,2% hasil
belajar PAI dapat dipengaruhi oleh model pembelajaran koperatif dan
motivasi belajar siswa.Hasil temuan pada tesis Arlina tersebut menunjukan
bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat jika guru mampu berinovatif
dalam mengajar, diantaranya dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif learning yang dipadukan dengan motivasi belajar siswa. Motivasi
belajar siswa yang diterangkan oleh Arlina, yakni memberikan stimulus, dan
mengarahkan siswa akan semangat dalam belajar, demi menggapai cita-cita,
dengan demikian motivasi belajar siswa dapat muncul.
Disamping tesis Saipul dan Arlina, ada pula temuan tesis yang ditulis
oleh Eko Nursalim dengan judul“ Studi Korelasi Antara Kreatifitas Guru
PAI dan Pembelajaran Kooperatif dengan Prestasi Belajar Siswa Bidang
Studi Pendidikan Agama Islam”, adapun hasil penelitian diperoleh sebagai
berikut :Terdapat hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara
kreatifitas guru PAI dan pembelajaran kooperatif dengan prestasi hasil
belajar siswa. Hasil ini dapat dilihat dari hasil uji F = 6,792 dengan taraf
signifikansi 0,01 (Ftabel = 2,904) dan pada uji regresi ganda (F reg = 5,216)
dengan taraf signifikansi 0,05 (F tabel = 3,287) dan memberikan sumbangan
efektif 25% terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.Hasil temuan tesis
yang ditulis Eko menggambarkan bahwa prestasi belajar siswa dapat
meningkat jika guru mampu berkreatif dalam mengajar, diringi pemilihan
model pembelajaran yang tepat seperti kooperatif learning, menurut beliau,
ada peningkatan sekitar 25% prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI
di sekolah.
Hasil temuan tesis yang ditulis oleh masing-masing mahasiswa terkait
hasil belajar, dan kompetensi guru ternyata mereka memiliki kesimpulan
yang sama, yakni guru yang memiliki empat kompetensi keguruan, sudah
dipastikan mereka mampu berinovatif, kreatif dalam mengajar, termasuk
pemilihan model pembelajaran terkait materi ajar. Karena model
pembelajaran yang tepat sudah dipastikan memudahkan guru dalam
mengajar, dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan
122
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan landasan teori yang didukung hasil analisis variansi yang
telah dikemukakan dalam bab empat serta mengacu pada perumusan masalah
yang telah diuraikan di depan diketahui r nya berjumlah 0,776, semakin
dekat ke angka 1 nilai r korelasi, maka semakin kuat hubungannya. Di
samping itu, nilai sig pada tabel 4.12 adalah 0,000 < 0,005 yang menunjukan
hasil tersebut memiliki nilai keberartian, terdapat pengaruh profesionalisme
guru PAI dengan prestasi belajar siswa di SMK Negeri 10 Jakarta. Dengan
demikian, hubungan antara ketiga variabel tersebut dapat berkesinambungan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
Pertama, terdapat pengaruh yang positif antara guru yang memiliki
kinerja yang terhadap dalam proses belajar mengajar. Guru yang memiliki
kinerja yang baik dapat membuat suasana belajar di kelas menjadi lebih
menyenangkan dan menarik dengan mengkombinasikan antara media dan
metode pembelajaran yang tepat. Kompetensi seorang guru lebih
menekankan pada kemampuan keahlian yang harus dimiliki oleh seorang
guru, seperti menguasai landasaan dasar kependidikan seperti: menguasai
bahan pengajaran, menyusun program pengajaran, melaksanakan program
pengajaran dan menilai hasil proses belajar mengajar. Itu semua ada yang
dilakukan sebelum guru mengajar yaitu harus menguasai bahan pelajaran
serta menyusun progam pengajaran, ada juga yang dilakukan ketika proses
belajar mengajar berlangsung, seperti melaksanakan program pengajaran
yaitu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, mengatur ruang
kelas dan sebagainya
Kedua, guru yang memiliki empat kompetensi yaitu kepribadian,
professional, kependidikan dan sosial mempunyai pengaruh positif terhadap
prestasi belajar siswa karena selain mengajar guru juga diharapkan dapat
membimbing dan mengarahkan peserta didik dalam ilmu pengetahuan umum
dan tidak kalah penting dalam hal agama agar mereka dapat hidup
bermasyarakat dengan akhlak yang baik. Guru yang profesional harus
memiliki berbagai kemampuan dan keahlian khusus yang harus diperbaharui
baik yang terkait dengan kepribadiannya, akhlak, spiritual, pengetahuan dan
keterampilannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Ketiga, dari dua penjelasan di atas sudah sangat menunjukkan bahwa ada
pengaruh positif antara kinerja dan profesionalisme guru terhadap prestasi
belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari pembelajaran yang diawali
123
dengan motivasi dan cara belajar yang menyenangkan sudah tentu akan
menarik hati siswa dan guru akan mendapat perhatian dari siswa, dengan
adanya perhatian tersebut guru akan mudah mendidik dan mentransfer materi
pelajaran dan nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan. Guru merupakan
salah satu media dalam proses belajar mengajar yang tak hanya
menyanpaikan ilmu pengetahuan tetapi juga dituntut mampu menjadi
seniman yang ulung yang dapat berubah- ubah peran sesuai dengan keadaan
dan suasana didalam kelas. Jika proses pembelajarannya sudah baik, metode
yang digunakannya sudah sesuai dengan kebutuhan siswa, maka hasil belajar
siswa akan meningkat, meningkatnya hasil pembelajaran dalam mata
pelajaran agama Islam, dapat dicirikan dengan, semakin bertakwanya
seseorang dan menjalankan perbuatan baik serta menjauhi perbuatan yang
tidak mencerminkan agama Islam. Guru PAI yang memiliki kinerja dan
profesionalisme yang baik sudah dipastikan mereka mampu mengajar
dengan aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, hingga prestasi belajar
siswa akan meningkat.
B. Implikasi
Guru PAI yang memiliki kompetensi keguruan, sudah tentu dapat
menerapan Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan) dalam proses pembelajaran PAI, penggunaan PAKEM
mendapatkan respon yang positif bagi siswa dan guru, proses pembelajaran
ini memiliki potensi untuk dikembangkan agar siswa dapat meningkatkan
keterampilan dan pengetahuannya dalam mengikuti pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, guru sudah pasti harus menjadi pendidik
yang menyenangkan dalam mengajar, murid akan merasa senang jika cara
mengajar sang guru dapat menyenangkan, tanpa membuat rasa takut dalam
mengajar.
Bagi siswa, penggunaan pembelajaran PAKEM ini sangat
menyenangkan, disamping siswa dituntut untuk aktif, siswa juga dapat
bereksplorasi mencari tahu jawaban atas tugas yang guru berikan, siswa aktif
berdiskusi dan menanyakan hal yang belum ia ketahui, khusus nya pada mata
pelajaran agama Islam, selain itu guru juga dapat mengetahui permasalahan
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam terutama untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
124
C. Saran
Bardasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti mengajukan
saran-saran berikut:
1. Kepala sekolah harus menegaskan dan menggalakkan kepada guru akan
pentingnya IT atau layanan internet di sekolah untuk menambah dan
memperluas ilmu pengetahuan untuk pembelajaran, sehingga guru dapat
memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi, sehingga materi yang
diajarakan tidak monoton dan membuat siswa menjadi bosan dan jenuh.
Serta mengadakan evaluasi kinerja guru agar terdapat peningkatan
kualitas pendidik
2. Untuk Orang Tua dan lingkungan pendidikan
Pada penelitian ini, jelas hubungan pendidik dengan orangtua harus
harmonis dalam rangka sama-sama memajukan prestasi hasil belajar anak,
Adanya komunikasi antara pendidik dan orangtua dapat mencerminkan
kepedulian lingkungan pendidikan dalam mensukseskan pendidikan pada
anak-anak mereka, sudah sepatutnya SMK Negeri 10 Jakarta menjaga
hubungan baik nan harmonis tersebut.
3 Untuk Pemerintah
Pemerintah selaku pimpinan yang mengatur, mengorganisir dan
memplaning apa yang menjadi tugasnya, sepatutnya terus
mengembangkan kompetensi guru yang berada di bawah binaannya,
Masih banyak sekolah-sekolah yang minim akan sarana prasarana,
maupun skill para pendidiknya, maka pelatihan-pelatihan merupakan jalur
yang cukup baik dalam meningkatkan performa dari guru tersebut.
Karena Pendidikan merupakan suatu proses yang memiliki tujuan untuk
menciptakan pola-pola tingkah laku tertentu pada kanak-kanak atau orang
yang sedang dididik. (Langgulung, 1986, h. 32).
Kemampuan-kemampuan yang dimiliki guru tersebut, pada dasarnya
diperlukan untuk mendidik peserta didik dan membentuk pola-pola tingkah
laku yang karimah kepada peserta didik. Adanya pengembangan diri,
pengembangan kemampuan mengajar dan pengembangan keterampilan
mengajar, diharapkan calon seorang guru tersebut mampu setidaknya bukan
hanya sekedar transfer of knowledge, melainkan guru itu juga mampu
memberi suri tauladan yang baik, sebagaimana yang telah dicontohkan
Rosulullah SAW terhadap umatnya di dalam mendidik hingga umat dan
sahabat-sahabat beliau dapat tumbuh kembang menjadi insan kamil yang
dapat berguna bagi agama, keluarga serta bangsanya.
125
1. Untuk Peneliti Selanjutnya
Menurut dasar teori yang membahas hasil belajar siswa, ternyata
benar bahwa kompetensi guru dan proses pembelajaran aktif sangat kuat
pengaruhnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMK Negeri 10
Jakarta yang kemudian menjadi contoh sampel penelitian.
Selanjutnya penulis masih berkeyakinan kuat bahwa masih ada lagi
variabel-variabel lain yang perlu diteliti dan dianalisa terkait hasil belajar
siswa ini,
Semoga peneliti-peneliti lain dapat meneruskan hasil temuan ini, dan
memperbaiki serta berinovasi demi kemajuan dunia pendidikan Indonesia.
Selanjutnya, penulis berharap agar peneliti lain dapat menemukan teori baru
mengenai langkah jitu agar prestasi belajar siswa dapat terus meningkat
dengan mudah, penulis berkeyakinan bahwa ilmu itu luas dan masih banyak
ilmu Allah yang belum diketahui manusia, selama terus berusaha dan
berkeinginan untuk bertafakkur fiddin wal ilm’ penulis yakin seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan di Indonesia, semakin banyak pula
generasi-generasi penerus yang pandai dan berilmu luas.
Semoga Allah SWT selalu membimbing kita dan memberikan
kreatifitas kepada kita hingga akan mucul kelak ilmuan-ilmuan Indonesia
yang mampu membawa nama harum keluarga, agama dan negara.
126
DAFTAR PUSTAKA
Athiyah al abrasyi, Muhammad., “Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam,
Terjemah oleh Prof. H. Bustami A Gani dan Bohar Bahry L.I.S,
(Jakarta: Bulan Bintang)
Arifin Ahmad, “Perencanaan Pembelajaran dan Desain sampai
Implementasi”, (Yogyakarta: Pedagogia)
Arief, Armai, “Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam”, (Jakarta
: Jakarta Pers, 2002), hlm. 117
A. Rasyidin dan Samsu Nizar, “Filsafat Pendidikan Islam”, (Jakarta: 2003)
Aris Suherman dan Ondi Saondi, “Etika Profesi Keguruan”, (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2012)
Arikunto, “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis”, (Jakarta:
Rineka Cipta, Edisi Revisi)
Asrarun Ni:am , M.H. Membangun Profesionalitas Guru: Analisis
Kronologis Atas Lahirnya UU Guru dan Dosen (Jakarta: eLSAS,
2006) hal. 4.
Bambang Triantoro, “Stres dan Keselamatan Kerja”, (Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia, 2003)
Darsono dan Tjatjuk Siswandoko, “Manajemen Sumber Daya Manusia”,
(Jakarta: Nusantara Consulting, 2011)
Daradjat Zakiyah, “Ilmu Pendidikan Islam”, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005) h.
95
Danim, Sudarwan, “Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompk”,
Jakarta: Rineka Cipta)
Depatemen Agama RI Dirjen Pendidikan Islam, Undang-undang No. 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Jakarta: Sinar Grafika, 2006 ),
h. 2
Dodi Nandika, ”Pendidikan di tengah Gelombang Perubahan”, (Jakarta:
Pustaka LP3ES Indonesia, 2007), h.62
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, (Jakarta: Rineka
Cipta,2006) cet III, h.190
Ghozali, Imam (2012) Apliaksi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS, Semarang: UNDIP
Majid, Abdul, “Strategi Pembelajaran”, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), h. 4.
Mulyasa, “Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,(Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet, 1
Nata, Abuddin , “Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidkan
Islam di Indonesia”, (Jakarta: Prenada Media, 2003)
127
Nata, Abudin , “Pendidikan dalam Prespektif Hadis”, (Jakarta : UIN Jakarta
Press, 2005,) h. 2016-217
Hadari Nawawi, “ Administrasi Pendidikan”, (Jakarta : PT. Gunung Agung,
1996)
Hanik Nurma dan Mohammad Jauhar, “Buku Pintar Materi & PLPG
Sertifikasi Guru”, ( Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2014), h. 7
Hamalik, Oemar, “proses belajar mengajar”, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2010)
Idrus, Ali, “Pengembangan Profesionalisme Guru”, (Jakarta: Gaung
(Persada, 2009)
Ilyas, Yaslis, “Kinerja Teori, Penilaian, dan Penelitian”, Depok : Pusat
Kajian Ekonomi Kesehatan FKMUI, 2002.
Indrawan WS, (t.t), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Jombang: Lintas
Media.
Jejen, Musfah, “Peningkatan Kompetensi Guru”, (Jakarta: Fajar Interpratama
Mandiri, 2011), h. 53- 54
Kartono, “Pimpinan dan Kepemimpinan”, (Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada, 2007)
Kunandar, “Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru”,
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007)
Kadir, “Statistika Terapan”, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015), h. 155.
M. Basuki, “Pengantar Ilmu Pendidikan Islam”, (Ponorogo: Stain Press,
2007).
Malayu S. P. Hasibuan. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Edisi revisi.
(Jakarta: Bumi Aksara, 2003)
Mitrani, A. “Manajemen SDM Berdasarkan Kompetensi”, (Jakarta: Pustaka
Utama Grafiti, 1995)
Mangkunegara, Prabu, Anwar, “Perncanaan & Pengembangan SDM”,
(Bandung PT Refika Aditama, 2003).
Mangkunegara, Prabu Anwar, “Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000) h. 67
Mukhtar, “Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif”, (Jakarta:
Referensi)
Moleong, “Metode Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya:
2007)
Mulyasa, “Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru”, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009), hal.28
Nurdin Muhamad, “Kiat Menjadi Guru Profesional”, (Yogyakarta
Prismasophie, 2004)
Nurdin, Syafrudin,” Guru Professional dan Implementasi Kurikulum”,
(Jakarta : PT Intermasa, 2002).
128
Pupuh Fathurahman & M. Sobri Sutikno, Startegi Belajar Mengajar
Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman
Konsep Umum & Konsep Islam (Bandung : Fefika Aditama, 2007)
hal. 44
Purwanto, Ngalim, “Prinsip- prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran”,
(Bandung: Rosdakarya, 2004)
Redaksi Bumi Askara, “UU Tentang system Pendidikan Nasional dan
Peraturan Pelakasnaannya”. (Jakarta; Sinar Grafika), cet. Ke -3
Ruky, Ahmad S, “Sistem Manajemen Kinerja”, (Jakarta: Gramedia, 2001)
Sadirman, A.M, “Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar”, ( Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2008)
Sedarmayanti dan Hidayat, S. (2011), Metodologi Penelitian. Bandung:
CV Mandar Maju.
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : CV Alfabeta.
Sudjana, Nana, “ Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar”, (Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2000), hal. 76
Sahertian, A. Piet, “Konsep Dasar dan Teknik Supervisi”, ( Jakarta: Rineke
Cipta, 2008)
Sahlan Asnawi, “Aplikasi Psikologi dalam Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan”, (Jakarta, Pusgrafin, 1999)
Suprihatiningrum, Jamil. “Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi”,
(Yogyakarta: AR- Ruzz Media, 2013)
Suharsimi Arikunto, “Penelitian Tindakan Kelas”, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2009), h.1
Sukmadinata, N,S. (2006), “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suryosubroto, “Proses Belajar Mengajar di Sekolah”, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2009)
Suyono dan Hariyanto, “Implementasi Belajar & Pembelajaran”, (Bandung:
Remaja Rosdakarya)
Syah Muhibin, “Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru”, (Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2006) h. 229
Sanusi Uwes, “Manajement Pengembangan Mutu Dosen”, (Jakarta: Lagos
wacana ilmu, 1999), cet. Ke-1
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, “Strategi Belajar Mengajar”
(Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 50
Ungin, Maria, “Studi tentang Kualitas Tenaga Pengajar (Guru) pada SMPN
17 Sendawar Kabupaten Kutai Barat.” (Jurnal Administrasi
Negara:2013), Hlm. 97-108
Uno, Hamzah, B.”Teori Motivasi & Pengukurannya”, (Jakarta: Bumi
Aksara)
129
Uhar Suharsaputra, “Administrasi pendidikan”, (Bandung: Refika Aditama,
2010)h. 14
Usman, Moh. Uzer. 2002. “Menjadi Guru Profesional”. (Bandung: Remaja
Rosdakarya)
Undang- Undang RI No. 20, “Sistem Pendidikan Nasional”, (Bandung:
Nuansa Aulia, 2003)
Undang-undang R.I. No. !4 Tahun 2005,Tentang Guru dan Dosen,
(Ciputat Press. 2006) cet. 1, hal. 9.
Tafsir, Ahmad, “Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam”, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2007)
Tafsir, Ahmad, ” Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam”, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 107
Tabrani Rusyan dkk. “Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru”,
(Cianjur: CV. Dinamika Karya Cipta: 2000).
Tim Penyusun, “Kamus Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, 2008)
Trianto dan Titik Triwulan Tutik, “Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan
Kualifikasi, Kompetensi dan Kesejahteraan”, (Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher, 2007)
Yaumi, Muhammad, “Prinsip- prinsip Desain Pembelajaran”, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2013).
Lampiran 1
COVER ANGKTET PENELITIAN
ANGKET PENELITIAN
A. IDENTITAS SISWA
Nama :…………………………………..
Hari /Tgl :…………………………………..
Kelas No. Abesen :…………………………………..
Jenis kelamin :…………………………………..
B. PETUNJUK Pengisian :
1. Beri tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang menurut
anda benar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
2. Untuk kategori SS = Sangat setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu atau
tidak tahu, TS = Tidak setuju, STS = Sangat tidak setuju.
3. isilah dengan jujur.
4. jawaban anda terjamin kerahasiaannya, dan tidak ada satu instansi
manapun yang mengetahuinya kecuali peneliti.
Terimakasih atas partisipasi dan kerjasamanya, mudah- mudahan dijadikan
pengalaman anda dalam pengisian angket ini agar menjadi acuan untuk giat
belajar dan berkarakter Islami. Amin.
Instrumen Kinerja Guru
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Menyelesaikan semua materi essensial
sesuai program
2 Mengerjakan beberapa fungsi pekerjaan
yang diberikan dengan baik
3 Menyelesaikan pekerjaan yang diberikan
sesuai dengan target jumlah
4 Memberikan bimbingan sekaligus kepada
sejumlah siswa dengan baik
5 Mengembalikan porto folio hasil pekerjaan
siswa sebagai umpan balik
6 Jumlah siswa yang saya dampingi tidak
banyak mengalami peningkatan berarti
7 Dapat mencapai target mutu pembelajaran
di atas standar yang ditetapkan
8 Mengajar dengan mengembangkan
kreatifitas guru
9 Pengatahuan guru dalam melaksanakan
pekerjaan sangat mendukung
10 Guru dapat menggunakan waktu sesuai
dengan alokasi yang diberikan kepala
sekolah
11 Guru menyerahkan program mengajar
sesuai dengan alokasi waktu
12 Guru kekurangan waktu untuk
menyelesaikan pembahasan materi esensial
13 Guru membutuhkan waktu tambahan guna
menuntaskan program pembelajaran
14 Guru tidak pernah memperhatikan batas
waktu pertanggungjawaban tugas pekerjaan
15 Mengkaji kesalahan pada setiap hasil
belajar
16 Guru hadir tepat waktu untuk mengajar
dikelas
17 Menggunakan contoh yang tepat untuk
menjelaskan materi pelajaran
18 Menjawab pertanyaan siswa mengenai
materi yang di ajarkan
19 Member tugas atau pekerjaan rumah
kepada siswa
20 Memeriksa pekerjaan rumah siswa
21 Membahas pekerjaan rumah siswa
22 Menjelaskan setiap materi pelajaran
23 Membuat suasana menyenangkan tetapi
tertib
24 Memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya
25 Mengetahui keadaan siswa dikelas
26 Memberikan semangat belajar pada siswa
27 Memberikan bimbingan kepada siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar
28 Menghargai pendapat siswa
29 Dapat mengendalikan amarah
30 Memberi nilai siswa tidak pilih kasih
31 Menyampaikan materi dengan jelas
32 Mencontohkan prilaku yang baik
33 Memperhatikan kerapihan siswa dikelas
34 Siswa berkerjasama dalam melakukan
tugas kelompok
35 Guru memberikan motivasi kepada siswa
36 Guru menguasai materi yang akan
diajarkan
37 Guru menyampaikan materi dengan
menarik
38 Guru memberikan informasi yang actual
dan wawasan baru terkait materi
39 Guru mampu menghubungkan materi
dengan pengalaman siswa
40 Guru berpenampilan rapi, santun,
berwibawa dan menarik
41 Guru memberikan antusiasme dalam
menyampaikan materi
42 Guru memeberikan respons jawaban
terhadap pertanyaan yang disampaikan
siswa
43 Guru memberikan masukan terkait dengan
tugas- tugas yang dilaksanakan siswa
44 Guru memberikan contoh yang relevan
45 Guru mempersiapkan materi yang akan di
ajar
46 Guru membuat perencanaan pengajaran
47 Guru mempersiapkan sarana pembelajaran
yang dibutuhkan
48 Guru mempersiapkan rencana
pembelajaran
49 Guru meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan memanfaatkan seluruh fasilitas
sekolah
50 Mendorong siswa untuk meningkatkan
pengetahuan
51 Mengembangkan rasa tanggung jawab
siswa
52 Membuat perkembangan kemajuan siswa
53 Guru memasuki kelas tepat waktu
54 Menyediakan sarana pengajaran yang
dibutuhkan
55 Memperhatikan siswa ketika pembelajaran
56 Mempergunakan sarana yang ada dalam
proses pembelajaran
57 Melakukan tanya jawab tentang materi
yang sebelumnya
58 Melakukan tanya jawab tentang materi
yang baru di ajarkan
59 Memeriksa hasil ulangan secara cermat
60 Membagikan kembali hasil ulangan kepada
siswa
61 Memperhatiakan tingkat kesukaran soal
62 Guru menilai kegiatan siswa ketika sedang
ulangan
63 Guru memperhatikan kelancaran
pelaksanaan ulangan
64 Membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar
65 Membantu mengarahkan siswa bagaimana
cara belajar yang baik
66 Memberikan nasehat pada siswa yang
memiliki masalah priabdi
67 Mengembangkan rasa tanggung jawab
siswa dikelas
68 Menggunakan media yang sesuai dengan
materi
69 Memberikan hadiah pada siswa yang
berprestasi
70 Mengevaluasi hasil belajar setiap siswa
dikelas
Instrumen Profesionalisme Guru
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Berusaha memahami psikologi
perkembangan anak
2 Mengidentivikasi kesulitan belajar anak,
guna untuk memilih metode
pembelajaran yang akan digunakan
3 Berusaha mengetahui dan memahami
bekal ajar awal anak
4 Menerapkan teori belajar dan
pembelajaran sebelum mengajarkan
materi
5 Menentukan strategi pembelajaran
berdasarkan karakteristik peserta didik,
kompetensi yang ingin dicapai dan materi
ajar
6 Menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang telah dipilih
7 Strategi pembelajaran yang dipilih
digunakan pertimbangan dalam
menyusun rancangan pembelajaran
8 Memilih strategi pembelajaran sebelum
menyusun atau merancang pelaksanaan
pembelajaran
9 Strategi pembelajaran dipilih saat akan
menyusun rancangan pembelajaran
10 Melaksanakan pembelajaran secara
efektif
11 Menata latar (setting) pembelajaran tidak
harus dilakukan, yang penting
pelaksanaan pembelajaran
12 Melaksanakan pembelajaran secara
kondusif
13 Pelaksanaan pembelajaran dengan
memperhatikan kebutuhan belajar siswa
14 Pembelajaran asyik dan menyenangkan
diciptakan sehingga siswa merasa senang
materi pelajaran
15 Seluruh materi dalam buku perlu
disampaikan semua
16 Siswa menggunakan media dalam belajar
17 Guru menanyakan kembali tugas yang
diberikan kepada siswa
18 Siswa tanya jawab berkenaan hasil
diskusi
19 Guru PAI tidak membahas hasil diskusi
20 Siswa menanyakan pelajaran yang belum
mengerti
21 Siswa menanggapi pembahasan guru PAI
22 Siswa ditegur jika ada yang bercanda di
kelas pada saat belajar
23 Siswa diberikan penghargaan ketika telah
menajwab sesuatu
24 Siswa diberikan tugas remedial bagi yang
nilainya rendah
25 Guru membahas PR di sekolah
26 Guru memberikan tugas untuk materi
selanjutnya
27 Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya
28 Ada layanan konseling bagi siswa yang
bermasalah
29 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyalurkan kemampuan
berpendapat tentang ideide dari masing-
masing siswa
30 Guru mendorong mengungkapkan ide-ide
baru tentang materi yang dibahas dalam
proses belajar mengajar
31 Guru membangkitkan keaktifan siswa
dalam setiap kegiatan seperti bertanya,
menjawab, dan menengahi
32 Guru menarik perhatian siswa dengan
cara mengaitkan materi pelajaran dengan
diri siswa (misalnya dengan pengalaman
mereka)
33 Guru menggunakan sumber belajar yang
sesuai dengan kompetensi yang
dikembangkan
34 Guru terampil atau mengusai alat bantu
pembelajaran yang tersedia dan sesuai
dengan materi yang diajarkan
35 Guru membuat alat bantu pembelajaran
sesuai dengan kompetensi yang
dikembangkan
36 Guru memilih jenis peran yang akan
dilakukan oleh siswa sesuai dengan
materi yang disampaikan
37 Guru membimbing kerja sama antar
siswa dalam memainkan peran
38 Guru menjadi seorang pembimbing
dalam proses bermain peran
39 Guru mendukung suasana belajar dengan
sikap yang sportif
40 Guru memberi pengertian tentang apa
yang tercantum dalam materi
41 Guru menyediakan media yang
digunakan pada saat bermain peran
42 Guru memberikan kegiatan belajar di luar
kelas
43 Guru mengefisienkan waktu untuk
melakukan kegiatan belajar
44 Guru menjelaskan gambaran umum
materi sehingga siswa mengetahui arah
bahan pelajaran yang akan dibahas
45 Guru mengulang materi yang diberikan
sebelum di mengerti oleh siswa pada
proses pembelajaran
46 Guru memberikan kesimpulan atas materi
yang diberikan
47 Guru mengelompokan siswa berdasarkan
prestasi belajar
48 Guru mengarahkan kerja sama kelompok
49 Guru mengkondisikan kekompakan
kelompok
50 Guru mengajak siswa untuk
berpartisipasi dalam kelompok
51 Guru memberikan tanggung jawab
kepada individu dengan tugas materi
yang diberikan
52 Guru berperan dalam pelaksanaan diskusi
53 Guru mendorong siswa untuk berperan
melakukan tugas dalam proses diskusi
54 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk melakukan interaksi antar
kelompok satu dengan kelompok lain
55 Guru berperan membantu
mengembangkan kemampuan
komunikasi interpersonal peserta didik
56 Guru membangkitkan komunikasi antar
peserta didik saat berdiskusi
57 Guru menghargai pendapat kelompok
lain selama diskusi
58 Guru menimbulkan rasa percaya diri
setelah melakukan diskusi
59 Guru memotivasi peserta didik setelah
melakukan diskusi
60 Guru sebagai juru selamat manakala
masalah tidak dapat dipecahkan oleh
siswa
61 Guru memberikan bantuan kepada siswa
yang memerlukanya
62 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menjadi seorang tutor dalam
proses pembelajaran
63 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpartisipasi dalam proses
pembelajaran
64 Guru memberikan bantuan kepada tutor
dalam kejelasan materi
65 Guru menghormati ide-ide siswa tentang
materi yang dipelajari
66 Guru memberikan peluang kepada siswa
untuk mengambil keputusan sendiri
tentang masalah pelajaran yang
dihadapinya
67 Guru memberikan pilihan keputusan
kepada para anggota kelompoknya
68 Guru menanyakan kembali tugas yang
diberikan kepada siswa
69 Guru mengetahui keingintahuan siswa
terhadap materi yang diberikan
70 Guru memberikan dorongan kebutuhan
belajar yang berasal dari dalam diri siswa
Instrumen Prestasi Belajar Siswa
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Guru mengembangkan materi agar dapat
mendorong siswa memiliki rasa ingin
tahunya
2 Guru menanamkan rasa gemar belajar
terhadap siswa
3 Guru melakukan refleksi kinerja secara
terus menerus
4 Guru melakukan penelitian tindakan
kelas untuk meningkatkan
keprofesionalan
5 Guru mengikuti perkembangan zaman
dengan belajar dari berbagai macam
sumber
6 Guru mengembangkan teknologi dalam
mengembangkan kompetensi
7 Guru mengembangkan pembelajaran
secara kelompok
8 Guru menempatkan siswa pada kelompok
belajar untuk mewujudkan pembelajaran
yang aktif
9 Guru meminta setiap kelompok
meprentasikan hasil kegiatan kelompok
10 Guru mengembangkan pembelajaran
secara aktif, seperti menunjuk salah satu
siswa menjelaskan materi yang diajarkan
11 Guru mengembangkan variasi metode
pembelajaran
12 Guru memberikan tugas sesuai dengan
materi yang diajarkan
13 Guru mengembangkan /menganalisis
dalam diskusi terhadap hasil
pembelajaaran yang diperoleh
14 Guru memberikan solusi berdasarkan
kehidupan nyata
15
Guru menyimpulkan pelajaran
berdasarkan kehidupan nyata
16 Siswa memberi salam kepada guru ketika
guru memasuki kelas
17 Siswa berdoa bersama sebelum pelajaran
dimulai
18 Siswa mengetahui manfaat belajar PAI
yang akan dicapai
19 Siswa ditanyakan materi tertentu oleh
guru PAI
20 Guru PAI memberikan hafalan kepada
siswa
Siswa merapihkan kursi dan mengisi
kursi yang kosong di depan jika ada
21 Siswa merasa senang sebelum pelajaran
PAI dimulai.
22 Siswa ditanya materi pelajaran lalu, dan
dikaitkan dengan pelajaran yang akan
dipelajari
23 Siswa mengetahui tujuan pembelajaran
24 Siswa merasa senang mempelajari
pelajaran PAI
25 Siswa mampu membandingkan pelajaran
PAI yang lalu dengan yang sekarang
26 Siswa semakin rajin dalam mengerjakan
PR
27 Siswa hafal dengan materi pelajaran PAI
yang lalu
28 Siswa mampu belajar mandiri setelah
mendapat pengarahan dari guru PAI
29 Siswa aktif dalam belajar PAI
30 Siswa merasa sulit dalam memahami
pelajaran PAI
31 Siswa mencatat isi dari materi pelajaran
PAI
32 Siswa mengetahui kesimpulan inti
pelajaran yang disampaikan oleh guru
33 Siswa menyimak pembahasan guru
dengan seksama
34 Siswa belajar dengan antusias
35 Siswa melakukan tanya jawab saat
pelajaran dimulai
36 Siswa membentuk kelompok diskusi
37 Siswa semangat dan termotivasi dalam
menjawab pertanyaan guru
38 Siswa pandai mempraktekan kegiatan
keagamaan.
39 Siswa melakukan diskusi
40 Siswa mampu belajar mandiri setelah
mendapat pengarahan dari guru PAI
41 Siswa berhasil menyelesaikan tugas guru
dengan baik
42 Siswa belajar dengan menyenangkan
43 Siswa merasa sulit dalam memahami
pelajaran PAI
44 Siswa aktif dalam belajar PAI
45 Siswa mengamati proses belajar dengan
baik
46 Siswa diberi tugas oleh guru PAI dengan
cara yang menyenangkan
47 Siswa mampu mengerjakan tugas dengan
sempurna
48 Siswa menjadi lebih mengerti ilmu
agama setelah belajar PAI
49 Siswa bersikap jujur
50 Siswa bersalaman jika bertemu guru
51 Siswa bersikap saling menghargai kepada
sesama
52 Siswa suka bercanda ketika pelajaran
dimulai
53 Siswa mendengarkan kesimpulan guru
PAI pada akhir pelajaran
54 Siswa menyimak kesimpulan guru PAI
55 Siswa mengetahui hasil kesimpulan guru
PAI Guru PAI memberikan PR
56 Siswa mencatat hasil kesimpulan
57 Siswa diberikan nilai setelah
mengerjakan tgs PR
58 Guru PAI tidak membahas hasil diskusi
59 Siswa membahas hasil diskusi bersama
60 Siswa tanya jawab berkenaan hasil
diskusi
61 Guru menanyakan kembali tugas yang
diberikan kepada siswa
62 Siswa menanggapi pembahasan guru PAI
63 Siswa meannyakan pelajaran yang belum
mengerti
64 Siswa menghubungkan pelajaran PAI
dengan sikap perbuatan baik
65 Siswa mengikuti proses pembelajaran
dengan mudah dimengerti
66 Guru memberikan tugas untuk materi
selanjutnya
67 Siswa mengakhiri pelajaran PAI dengan
berdoa
68 Siswa diberi hafalan yang berkaitan
dengan materi pelajaran
69 Siswa mengucapkan salam pada akhir
pelajaran
70 Siswa melakukan ulangan harian
Lampiran 2
Hasil Uji Validitas variabel yakni kinerja guru
No. Soal r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.320 > 0.361 Item soal tidak valid
2 0.212 > 0.361 Item soal tidak valid
3 0.385 > 0.361 Item soal valid
4 0.443 > 0.361 Item soal valid
5 0.157 > 0.361 Item soal tidak valid
6 0.196 > 0.361 Item soal tidak valid
7 0.472 > 0.361 Item soal valid
8 0.654 > 0.361 Item soal valid
9 0.629 > 0.361 Item soal valid
10 0.372 > 0.361 Item soal valid
11 0.847 > 0.361 Item soal valid
12 0.374 > 0.361 Item soal valid
13 0.368 > 0.361 Item soal valid
14 0.210 > 0.361 Item soal tidak valid
15 0.182 > 0.361 Item soal tidak valid
16 0.769 > 0.361 Item soal valid
17 0.697 > 0.361 Item soal valid
18 0.369 > 0.361 Item soal valid
19 0.388 > 0.361 Item soal valid
20 0.530 > 0.361 Item soal valid
21 0.600 > 0.361 Item soal valid
22 0.228 > 0.361 Item soal tidak valid
23 0.764 > 0.361 Item soal valid
24 0.469 > 0.361 Item soal valid
25 0.376 > 0.361 Item soal valid
26 0.184 > 0.361 Item soal tidak valid
27 0.526 > 0.361 Item soal valid
28 0.127 > 0.361 Item soal tidak valid
29 0.270 > 0.361 Item soal tidak valid
30 0.377 > 0.361 Item soal valid
31 0.645 > 0.361 Item soal valid
32 0.407 > 0.361 Item soal valid
33 0.377 > 0.361 Item soal valid
34 0.119 > 0.361 Item soal tidak valid
35 0.299 > 0.361 Item soal tidak valid
36 0.793 > 0.361 Item soal valid
37 0.597 > 0.361 Item soal valid
38 0.569 > 0.361 Item soal valid
39 0.222 > 0.361 Item soal tidak valid
40 0.534 > 0.361 Item soal valid
41 0.299 > 0.361 Item soal tidak valid
42 0.686 > 0.361 Item soal valid
43 0.319 > 0.361 Item soal tidak valid
44 0.285 > 0.361 Item soal tidak valid
45 0.663 > 0.361 Item soal valid
46 0.639 > 0.361 Item soal valid
47 0.661 > 0.361 Item soal valid
48 0.579 > 0.361 Item soal valid
49 0.394 > 0.361 Item soal valid
50 0.477 > 0.361 Item soal valid
51 0.599 > 0.361 Item soal valid
52 0.450 > 0.361 Item soal valid
53 0.868 > 0.361 Item soal valid
54 0.874 > 0.361 Item soal valid
55 0.732 > 0.361 Item soal valid
56 0.424 > 0.361 Item soal valid
57 0.383 > 0.361 Item soal valid
58 0.735 > 0.361 Item soal valid
59 0.447 > 0.361 Item soal valid
60 0.822 > 0.361 Item soal valid
61 0.372 > 0.361 Item soal valid
62 0.367 > 0.361 Item soal valid
63 0.456 > 0.361 Item soal valid
64 0.796 > 0.361 Item soal valid
65 0.395 > 0.361 Item soal valid
66 0.373 > 0.361 Item soal valid
67 0.376 > 0.361 Item soal valid
68 0.652 > 0.361 Item soal valid
69 0.398 > 0.361 Item soal valid
70 0.813 > 0.361 Item soal valid
Berdasarkan penghitungan yang penulis lakukan, dengan aplikasi SPSS,
terlihat nomer item soal yang valid dan yang tidak valid, dari sampel 30 responden,
dan 70 butir soal, adapun item soal yang valid yakni berjumlah 54 butir soal, dan
yang tidak valid berjumlah 16 butir soal.
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas variabel yakni profesionalisme guru PAI
No. Soal r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.366 < 0.361 Item soal valid
2 0.284 > 0.361 Item soal tidak valid
3 0.376 > 0.361 Item soal valid
4 0.016 > 0.361 Item soal tidak valid
5 0.464 > 0.361 Item soal valid
6 0.569 > 0.361 Item soal valid
7 0.626 > 0.361 Item soal valid
8 0.641 > 0.361 Item soal valid
9 0.168 > 0.361 Item soal tidak valid
10 0.395 > 0.361 Item soal valid
11 0.447 > 0.361 Item soal valid
12 0.386 > 0.361 Item soal valid
13 0.342 > 0.361 Item soal tidak valid
14 0.616 > 0.361 Item soal valid
15 0.407 > 0.361 Item soal valid
16 0.642 > 0.361 Item soal valid
17 0.209 > 0.361 Item soal tidak valid
18 0.483 > 0.361 Item soal valid
19 0.345 > 0.361 Item soal tidak valid
20 0.462 > 0.361 Item soal valid
21 0.527 > 0.361 Item soal valid
22 0.360 > 0.361 Item soal tidak valid
23 0.259 > 0.361 Item soal tidak valid
24 0.588 > 0.361 Item soal valid
25 0.535 > 0.361 Item soal valid
26 0.269 > 0.361 Item soal tidak valid
27 0.281 > 0.361 Item soal tidak valid
28 0.443 > 0.361 Item soal valid
29 0.683 > 0.361 Item soal valid
30 0.276 > 0.361 Item soal tidak valid
31 0.554 > 0.361 Item soal valid
32 0.162 > 0.361 Item soal tidak valid
33 0.376 > 0.361 Item soal valid
34 0.448 > 0.361 Item soal valid
35 0.369 > 0.361 Item soal valid
36 0.283 > 0.361 Item soal tidak valid
37 0.529 > 0.361 Item soal valid
38 0.505 > 0.361 Item soal valid
39 0.611 > 0.361 Item soal valid
40 0.466 > 0.361 Item soal valid
41 0.560 > 0.361 Item soal valid
42 0.274 > 0.361 Item soal tidak valid
43 0.607 > 0.361 Item soal valid
44 0.712 > 0.361 Item soal valid
45 0.570 > 0.361 Item soal valid
46 0.558 > 0.361 Item soal valid
47 0.306 > 0.361 Item soal tidak valid
48 0.167 > 0.361 Item soal tidak valid
49 0.256 > 0.361 Item soal tidak valid
50 0.441 > 0.361 Item soal valid
51 0.600 > 0.361 Item soal valid
52 0.477 > 0.361 Item soal valid
53 0.570 > 0.361 Item soal valid
54 0.597 > 0.361 Item soal valid
55 0.396 > 0.361 Item soal valid
56 -0.130 > 0.361 Item soal tidak valid
57 0.321 > 0.361 Item soal tidak valid
58 0.095 > 0.361 Item soal tidak valid
59 0.463 > 0.361 Item soal valid
60 0.266 > 0.361 Item soal tidak valid
61 0.559 > 0.361 Item soal valid
62 0.519 > 0.361 Item soal valid
63 0.466 > 0.361 Item soal valid
64 0.401 > 0.361 Item soal valid
65 0.381 > 0.361 Item soal valid
66 0.453 > 0.361 Item soal valid
67 0.265 > 0.361 Item soal tidak valid
68 0.379 > 0.361 Item soal valid
69 0.606 > 0.361 Item soal valid
70 0.400 > 0.361 Item soal valid
Adapun untuk variabel X2 ini, terlihat nomer item soal yang valid dan yang
tidak valid, dari sampel 30 responden, dan 70 butir soal, adapun item soal yang
valid yakni berjumlah 48 butir soal, dan yang tidak valid berjumlah 22 butir soal.
Lampiran 4
Hasil Uji Validitas variabel Y prestasi belajar siswa
No. Soal r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.372 < 0.361 Item soal valid
2 0.046 > 0.361 Item soal tidak valid
3 0.150 > 0.361 Item soa ltidak valid
4 0.100 > 0.361 Item soal tidak valid
5 0.333 > 0.361 Item soal tidak valid
6 0.395 > 0.361 Item soal valid
7 0.176 > 0.361 Item soal tidak valid
8 0.305 > 0.361 Item soal tidak valid
9 0.255 > 0.361 Item soal tidak valid
10 0.430 > 0.361 Item soal valid
11 0.385 > 0.361 Item soal valid
12 0.036 > 0.361 Item soal tidak valid
13 0.440 > 0.361 Item soal valid
14 0.230 > 0.361 Item soal tidak valid
15 0.276 > 0.361 Item soal tidak valid
16 0.584 > 0.361 Item soal valid
17 0.428 > 0.361 Item soal valid
18 0.505 > 0.361 Item soal valid
19 0.262 > 0.361 Item soal tidak valid
20 0.379 > 0.361 Item soal valid
21 0.034 > 0.361 Item soal tidak valid
22 0.214 > 0.361 Item soal tidak valid
23 0.713 > 0.361 Item soal valid
24 0.768 > 0.361 Item soal valid
25 0.324 > 0.361 Item soal tidak valid
26 0.396 > 0.361 Item soal valid
27 0.220 > 0.361 Item soal tidak valid
28 0.241 > 0.361 Item soal tidak valid
29 0.567 > 0.361 Item soal valid
30 0.289 > 0.361 Item soal tidak valid
31 0.611 > 0.361 Item soal valid
32 0.385 > 0.361 Item soal valid
33 0.252 > 0.361 Item soal tidak valid
34 0.675 > 0.361 Item soal valid
35 0.383 > 0.361 Item soal valid
36 0.210 > 0.361 Item soal tidak valid
37 0.422 > 0.361 Item soal valid
38 0.226 > 0.361 Item soal tidak valid
39 0.409 > 0.361 Item soal valid
40 0.293 > 0.361 Item soal tidak valid
41 0.267 > 0.361 Item soal tidak valid
42 0.553 > 0.361 Item soal valid
43 0.302 > 0.361 Item soal tidak valid
44 0.566 > 0.361 Item soal valid
45 0.506 > 0.361 Item soal valid
46 0.375 > 0.361 Item soal valid
47 0.082 > 0.361 Item soal tidak valid
48 0.537 > 0.361 Item soal valid
49 0.365 > 0.361 Item soal tidak valid
50 0.582 > 0.361 Item soal valid
51 0.433 > 0.361 Item soal valid
52 0.245 > 0.361 Item soal tidak valid
53 0.235 > 0.361 Item soal tidak valid
54 -0.133 > 0.361 Item soal tidak valid
55 0.118 > 0.361 Item soal tidak valid
56 0.368 > 0.361 Item soal valid
57 0.385 > 0.361 Item soal valid
58 0.045 > 0.361 Item soal tidak valid
59 0.310 > 0.361 Item soal tidak valid
60 0.289 > 0.361 Item soal tidak valid
61 0.282 > 0.361 Item soal tidak valid
62 0.501 > 0.361 Item soal valid
63 0.247 > 0.361 Item soal tidak valid
64 0.385 > 0.361 Item soal valid
65 0.490 > 0.361 Item soal valid
66 0.201 > 0.361 Item soal tidak valid
67 0.425 > 0.361 Item soal valid
68 0.384 > 0.361 Item soal valid
69 0.452 > 0.361 Item soal valid
70 0.480 > 0.361 Item soal valid
Sedangkan untuk variabel Y, Berdasarkan penghitungan yang penulis
lakukan, dengan aplikasi SPSS, terlihat nomer item soal yang valid dan yang tidak
valid, dari sampel 30 responden, dan 70 butir soal, adapun item soal yang valid
yakni berjumlah 35 butir soal, dan yang tidak valid berjumlah 35 butir soal
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 ABDUL HARIS FRIYONO 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 3 4
2 ALIFA ZHAHRA SYAFITRI 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5
3 ALIFIAH NANDYA PUTRI 5 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 ALZIRA 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5
5 ARDINI RAHMAWATI 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5
6 ARNI CIPTA LESTARI 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4
7 AULIA RACHMA 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
8 SULISTYANING TYAS 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
9 CLARISA FIDELYA PUTRI 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
10 DENTA TRESIA LANGGEA 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4
11 DESY NURAENI R 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
12 DONY WAHYUDI 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4
13 EKA PUTRI 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
14 FIRDA ADITYANI 4 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 3 4 4 5
15 FIRYAL ZAHRAH GHALIYAH 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
16 FITRI APRILIA 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4
17 SUSANTI 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4
18 HAGIA QATRUNNADA 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
19 IMAM SAHID MUSTAKIM 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4
20 INTAN PRATIWI 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3
21 JULIA ROZA LITA 4 5 4 5 5 3 4 5 3 4 4 4 5 5 4
22 MEGA LESTARI 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 3
23 MICAH GEDALYA 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5
24 MOCHAMAD ALIEF ZIDANE 4 5 5 3 5 3 5 5 3 5 4 5 3 4 5
25 MUHAMMAD REINALDY P.S 3 4 4 5 3 4 4 5 3 5 4 3 5 4 5
26 NANDAH MIYA 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5
27 NINDA AMALIA 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5
28 NUR FARIDAH 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5
Skor item skor soal
PRESTASI SIWA (Y)
29 RAHMAWATI SOLEHA 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4
30 RANIAH 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5
31 RETNO WAHYUDI 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5
32 RISKIA WULANDARI 4 4 5 4 4 3 3 5 5 3 4 4 4 4 5
33 RIZKYANA DEWI 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5
34 SANIA RAKHEL 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5
35 SHAVIRA AZZAHRA 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5
36 TANYA KARINA 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5
37 ANITA GHALDA 5 4 4 4 4 5 4 3 5 3 5 4 3 4 5
38 ANJANI PURNAMASARI 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
39 ANNASTASYA RATU BALQIS 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4
40 ANNISA FITRI 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4
41 ANNISA PUTRI WULANDARI 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5
42 ANYA SHAVINA 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5
43 DHELLY WARYSASKYE 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4
44 DHIYAH SHAVA SALSADILLAH 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4
45 DINA MARDIANA 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4
46 DITIYA PRATAMA 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5
47 ELVITA DAMAYANTI SARAGI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5
48 FAHIRA 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
49 FAIRUZ NUR FADILAH 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4
50 FARKHAH NUR INAYAH 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4
51 FAZRI LAZUARDI 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 3 4
52 ICHLASSCUL RIZKY FEBRIANO 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 5 4
53 ILES PITALOKA 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5
54 KOSASIH 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4
55 LIA ROSMALIA 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4
56 MELIA YULIANTI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5
57 MELINDA DESYTA 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
58 MUHAMMAD ADITYA 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 5
59 NOVI DWI SETIAWATI 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5
60 NOVIKA JUARTI 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4
61 NURUL ERLANGGA 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5
62 RAHMA YUNITA 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5
63 REFI DUWIYANTI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4
64 RETNO DWI RAHAYU 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4
65 RIZKI AMELIA 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5
66 ROMEL FRASISTA 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5
67 SALMA LIANIDA 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5
68 SHINTA MELLIANA 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4
69 SOFA ALMARWAH 5 5 5 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4
70 SUCI WULANDARI 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4
71 SINTA KUSUMANINGTIAS 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4
72 VIERI MUHAMMAD 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
73 ALFATH NUGRAHA 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
74 AMALIA FITRIANA 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4
75 ANANDA FATIMAH A 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5
76 ANDIKA ADITYA SAPUTRA 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4
77 BELLA RUBYTA 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
78 DIYANA NUR FAUZIAH 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4
79 EVA OFTA INDRIYANI 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
80 FEBRYAN IRVIANTO 4 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5
81 FITRI KAYANTI SORAYA 4 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5
82 GUSFANI SEPTIYANA 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4
83 HANIFAH 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5
84 ILMA LAILATUL QODAR 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4
85 ISTIKA MATUNNISA 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5
86 KHAIRUL FA'IQ 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5
87 LENI AULIYA 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4
88 MARCHEL ADITYA HUNILA 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5
89 MELLIANA DWI CAHYANI 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4
90 MILA OCTAVIANI 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4
91 MUHAMAD ILHAM I 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4
92 MUHAMAD JAMIL 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5
93 NIZHAM ASY SYAHIR 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4
94 NURUL AULIA 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4
95OKTAVIA HERMAN
PHANCHANI 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4
96 OKTAVIA PUTRI DIYANTI 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4
97 RHEMA AMANDA 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4
98 RIZKIKA NOVIA RAMADHANTI 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5
99 ROBIATUL ADAWIYAH 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5
100 SAEFUL AZIZ 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4
101 SIGIT PRASTIO 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5
102 SITI ROHMAH 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4
103 UTI MELATI SUKMA 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4
104 WINDA NURIYA SAFITRI 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4
105 YENI SAPNILA 3 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4
106 ABDILLAH PUTRA PRADANA 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4
107 ACHMAD FEBRIAN 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5
108 AMELIA YUDISAFTIA P 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 5
109 APRILIA WAHYU BUDIARTI 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4
110 ARSINTA PUTRI HIDAYAT 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4
111 SHANIA HAWA 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4
112 DAVIT ADI SAPUTRA 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4
113 DWI JULIASTUTI 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4
114 EKA SUTRI NOVIANI 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4
115 FARHANAH 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4
116 FATIMAH AZZAHRA 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5
117 FRIDA ESA PATRIA 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4
118 GIAN SANAS PRATIWI 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4
119 GITASWARI 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4
120 IKA NURAENI 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4
121 JUNITA KURNIA 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4
122 LAILA MUMTAZ 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4
123 M. BAGIR 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4
124 MAYA SAVIRA 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4
125 MELLIA FEBRIYANI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5
126 MUHAMMAD AMRIL 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4
127 MUHAMMAD NUR HAFIZH 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4
128 MUHAMMAD RAFLI 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5
129 NABILLAH HASNA 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4
130 NADIA NURUL HIKMAH 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5
131 PUTRI KURNIASIH 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4
132 RASHANTI NURMALASARI 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 138
4 5 4 4 5 4 3 5 3 4 5 4 5 4 4 4 5 136
4 4 5 4 4 3 3 5 5 4 5 3 5 4 4 4 3 131
4 4 4 5 5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 4 5 3 141
4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 132
3 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 3 131
4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 137
4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 3 123
4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 132
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 134
5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 136
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 138
3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 134
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 132
5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 141
4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 139
5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 145
5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 136
5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 134
4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 137
3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 134
5 3 5 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 5 5 4 4 135
4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 147
5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 4 5 142
3 5 3 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 4 4 133
5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 144
5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 143
4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 148
Skor item skor soal
5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 143
3 3 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 142
4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 141
4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 133
3 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 140
4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 140
3 5 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 142
4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 147
4 5 5 4 5 5 3 5 4 4 3 5 3 5 3 5 4 134
4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 3 4 4 5 4 136
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 132
4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 3 5 137
4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 3 4 136
4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 3 5 4 3 5 131
4 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 5 4 5 4 4 5 138
4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 139
4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 141
4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 145
4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 142
4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 136
5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 140
4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 138
5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 138
5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 140
4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 138
4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 133
5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 140
4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 142
3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 136
4 3 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 4 139
5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 150
5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 140
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 136
4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 140
5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 141
5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 139
4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 136
4 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 138
4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 3 5 5 5 4 145
5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 144
4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 134
4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 5 3 3 5 4 5 136
5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 145
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 139
5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 140
5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 141
4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 3 136
5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 150
5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 151
4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 142
5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 149
5 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 4 5 5 5 5 144
4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 4 5 142
5 5 5 5 5 3 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5 4 140
3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 3 142
4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 140
4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 148
4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 137
5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 146
4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 140
5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 140
4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 146
5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 142
4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 142
4 4 3 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 3 142
5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 136
4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 133
5 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 139
5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 147
4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 141
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 141
4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 137
5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 144
5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 139
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 136
5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 136
5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 142
4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 144
4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 145
5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 134
4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 138
4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 144
4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 147
4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 145
4 4 3 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 141
5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 136
4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 143
4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 139
5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 147
4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 3 5 3 4 4 5 4 134
5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 4 135
3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 137
4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 146
4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 141
4 5 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 142
4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 140
4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 144
4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 139
5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 143
4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 141
5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 145
4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 137
5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 139
4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 141
19044 hasilbelajar
18496 Valid 132
17161 Missing 0
19881 117.68
17424 .322
17161 118.00
18769 117
15129 3.701
17424 13.700
17956 -.145
18496 .211
19044 .341
17956 .419
17424 21
19881 105
19321 126
21025 25 115.00
18496 50 118.00
17956 75 120.00
18769
17956
18225
21609
20164
17689
20736
20449
21904
Percentiles
Statistics
N
Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Skewness
Std. Error of Skewness
Kurtosis
Std. Error of Kurtosis
Range
Minimum
Maximum
20449
20164
19881
17689
19600
19600
20164
21609
17956
18496
17424
18769
18496
17161
19044
19321
19881
21025
20164
18496
19600
19044
19044
19600
19044
17689
19600
20164
18496
19321
22500
19600
18496
19600
19881
19321
18496
19044
21025
20736
17956
18496
21025
19321
19600
19881
18496
22500
22801
20164
22201
20736
20164
19600
20164
19600
21904
18769
21316
19600
19600
21316
20164
20164
20164
18496
17689
19321
21609
19881
19881
18769
20736
19321
18496
18496
20164
20736
21025
17956
19044
20736
21609
21025
19881
18496
20449
19321
21609
17956
18225
18769 sudah normal
21316 0.055
19881
20164
19600
20736
19321
20449
19881
21025
18769
19321
19881
No Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 ABDUL HARIS FRIYONO 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 138
2 ALIFA ZHAHRA SYAFITRI 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 3 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 138
3 ALIFIAH NANDYA PUTRI 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 140
4 ALZIRA 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 138
5 ARDINI RAHMAWATI 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 133
6 ARNI CIPTA LESTARI 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 140
7 AULIA RACHMA 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 142
8 CHRISTOVORUS DAVID 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 5 4 4 5 136
9 CLARISA FIDELYA PUTRI 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 4 4 4 139
10 DENTA TRESIA LANGGEA 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 150
11 DESY NURAENI 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 140
12 DONY WAHYUDI 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 136
13 EKA PUTRI 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 140
14 FIRDA ADITYANI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 141
15 FIRYAL ZAHRAH GHALIYAH 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 139
16 FITRI APRILIA 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 136
17 GABRIELLA YOHANNA 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 138
18 HAGIA QATRUNNADA 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 3 5 5 5 4 145
19 IMAM SAHID MUSTAKIM 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 144
20 INTAN PRATIWI 5 5 5 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 134
21 JULIA ROZA LITA 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 5 3 3 5 4 5 136
22 MEGA LESTARI 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 145
23 MICAH GEDALYA 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 139
24 MOCHAMAD ALIEF ZIDANE 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 140
25 MUHAMMAD REINALDY 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 141
26 NANDAH MIYA 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 5 4 5 4 3 136
27 NINDA AMALIA 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 150
28 NUR FARIDAH 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 151
29 RAHMAWATI SOLEHA 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 142
30 RANIAH 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 149
31 RETNO WAHYUDI 4 5 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 4 5 5 5 5 144
32 RISKIA WULANDARI 4 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 4 5 142
Soal PAI
Skor item skor soal
33 RIZKYANA DEWI 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5 4 140
34 SANIA RAKHEL 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 3 142
35 SHAVIRA AZZAHRA 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 140
36 TANYA KARINA 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 148
37 ANITA GHALDA 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 137
38 ANJANI PURNAMASARI 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 146
39 ANNASTASYA RATU BALQIS 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 140
40 ANNISA FITRI 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 140
41 ANNISA PUTRI WULANDARI 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 146
42 ANYA SHAVINA 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 142
43 DHELLY WARYSASKYE 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 142
44 DHIYAH SHAVA SALSADILLAH 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 3 142
45 DINA MARDIANA 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 136
46 DITIYA PRATAMA 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 133
47 ELVITA DAMAYANTI SARAGI 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 5 139
48 FAHIRA 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 147
49 FAIRUZ NUR FADILAH 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 141
50 FARKHAH NUR INAYAH 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 141
51 FAZRI LAZUARDI 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 137
52 ICHLASSCUL RIZKY FEBRIANO 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 5 3 4 5 4 5 4 4 4 5 136
53 ILES PITALOKA 5 5 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 5 5 4 5 3 5 4 4 4 3 131
54 KOSASIH 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 4 5 3 141
55 LIA ROSMALIA 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 132
56 MELIA YULIANTI 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 3 131
57 MELINDA DESYTA 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 137
58 MUHAMMAD ADITYA 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 3 3 123
59 NOVI DWI SETIAWATI 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 132
60 NOVIKA JUARTI 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 134
61 NURUL ERLANGGA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 136
62 RAHMA YUNITA 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 138
63 REFI DUWIYANTI 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 134
64 RETNO DWI RAHAYU 4 5 4 5 5 4 5 4 3 5 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 132
65 RIZKI AMELIA 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 141
66 ROMEL FRASISTA 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 139
67 SALMA LIANIDA 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 145
68 SHINTA MELLIANA 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 136
69 SOFA ALMARWAH 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 134
70 SUCI WULANDARI 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 137
71 SINTA KUSUMANINGTIAS 4 5 4 5 5 3 4 5 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 134
72 VIERI MUHAMMAD 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 3 5 3 5 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 5 5 4 4 135
73 ADE PUTRI OCTAVIANI 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 147
74 AMELIA ZAHRA SAHHAB 4 5 5 3 5 3 5 5 3 5 4 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 4 5 142
75 AUDINA RAMADANTI 3 4 4 5 3 4 4 5 3 5 4 3 5 4 5 3 5 3 3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 4 4 133
76 BUNGA FEBRIANI 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 144
77 CHRISTIN AMELIA 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 143
78 DWI MUCHTAR HADIE 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 148
79 DWI NUR OKTAVIANI 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 143
80 ELFRANI FELLINKING JIMMY 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 142
81 FIRMANSYAH 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 141
82 GABRIELLE MELANIE 4 4 5 4 4 3 3 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 133
83 GADISHA SALSADILLA *) 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 140
84 HASNA FAUSTINA 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 140
85 HELMI GINA ANASTASIA *) 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 3 5 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 142
86 JIHAN OCTAVIANA 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 147
87 LARAS PRAMUSWARI 5 4 4 4 4 5 4 3 5 3 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 3 5 4 4 3 5 3 5 3 5 4 134
88 LIDYA INDRIYANI 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 3 4 4 5 4 136
89 MEGA INDAH AGUSTIN 5 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 132
90 MUHAMAD IQBAL SALAM 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 3 5 137
91 MUHAMMAD RAFIQ 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 3 4 136
92 NADISTI NUR MAWADDAH 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 3 5 4 3 5 131
93 NANDITTA SALVARINA 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 5 4 5 4 4 5 138
94 NATASYA RAHMA AZHARI 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 139
95 NIA LAVENIA RAJA GUKGUK 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 141
96 NUR APRILIYANA 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 145
97 NURSETIA MAULIDIAH 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 142
98 PUTRI YULIANTI 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 136
99 RIEFENY MEITY MARTINELY 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 140
100 SISKA WIDIYAWATI WIJAYA 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 138
101 SOFIANA 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 147
102 SOPHIA NOVITA EVELYN 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 3 3 5 3 4 4 5 4 134
103 SUCI DEFIRA SALSA BELA 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 4 135
104 TASYA ZULKHAIRANI 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 137
105 VEMY OKTIA MARWANTI 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 146
106 MUHAMMAD GILBRAN GHIFARI 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 141
107 NINDA KURNIA 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 142
108 NISRINA SALSABILA 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 140
109 NOVITA SARI 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 144
110 NOVITA TRI NUGRAINI 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 139
111 NURPADILAH 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 143
112 NURUL CHAIRUNNISA 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 141
113 PRAMUDYA LINGGAR MAWARNI4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 145
114 ROBBY MAULANA IKHSAN 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 137
115 ROFIA 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 139
116 ROSALINDA 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 141
117 SANDRA MUDZALIFAH 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 144
118 Al Farel Endito P. 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 139
119 Astrid Putri Prastisya 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 136
120 Cakra Nathan Wirakusuma 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 136
121 Dava Kurnia Trivianto 3 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 142
122 Della Febriyanti Ismail 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 144
123 Fahira Zahrah Anggraeni 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 145
124 Hafizha Rasendriya Maheswari 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 134
125 Izzat Thariq Maulana 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 138
126 Kevin Anugrah Putra Hasibuan 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 144
127 Lutfi Ratnamaya 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 147
128 Mochammad Fajar Febrian D 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 145
129 Muhammad Mukhdor 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 141
130 Muhammad Hafiz Raihan 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 136
131 Muhammad Tsaqif Majmuddin 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 143
132 Putri Nabila Husna 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 139
19044 hasilbelajar
19044 Valid 132
19600 Missing 0
19044 117.68
17689 .322
19600 118.00
20164 117
18496 3.701
19321 13.700
22500 -.145
19600 .211
18496 .341
19600 .419
19881 21
19321 105
18496 126
19044 25 115.00
21025 50 118.00
20736 75 120.00
17956
18496
21025
19321
19600
19881
18496
22500
22801
20164
22201
20736
20164
Skewness
Statistics
N
Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Percentiles
Std. Error of Skewness
Kurtosis
Std. Error of Kurtosis
Range
Minimum
Maximum
Statistics hasilbelajar N
Mean Std. Error of Mean Median
Mode Std. Deviation Variance
Skewness Std. …
Statistics hasilbelajar Valid
Missing Mean Std. Error of
Mean Median Mode Std. Deviation Variance …
12%
0%
11%
0%
11%
11%
0%
1%
0%
0%
0%
0%
2%
9%
11%
10%
11%
11%
Chart Title
19600
20164
19600
21904
18769
21316
19600
19600
21316
20164
20164
20164
18496
17689
19321
21609
19881
19881
18769
18496
17161
19881
17424
17161
18769
15129
17424
17956
18496
19044
17956
17424
19881
19321
21025
18496
17956
18769
17956
18225
21609
20164
17689
20736
20449
21904
20449
20164
19881
17689
19600
19600
20164
21609
17956
18496
17424
18769
18496
17161
19044
19321
19881
21025
20164
18496
19600
19044
21609
17956
18225
18769
21316
19881
20164
19600
20736
19321
20449
19881
21025
18769
19321
19881
20736
19321
18496
18496 sudah normal
20164 0.055
20736
21025
17956
19044
20736
21609
21025
19881
18496
20449
19321
DOKUMENTASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 10
Pembelajaran Di Kelas Kegitan Ekskul Pramuka
Kegitan Maulid Nabi Pembejaran PAIKEM
Kegitan Pembelajaran di Masjid Kegitan HUT PGRI
Lomba Muharrom Kegiatan Pembelajaran IT
Kegiatan Gema Romadhan Pembelajaran K13
Ekskul Silat Tadarus Al-Qur’an Jum’at
PRESTASI-PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH
DI SMK NEGERI 10
Lomba Pidato Bahasa Inggris DKI Lomba LKS Pemasara Juara 1
Lomba bahasa jepang Pemasara Juara 1 Lomba Debat Bahasa
Indonesia Tingkat Nasional
Lomba LKS Perkantora n Juara 1 Lomba LKS Akuntansi Juara 2
Lomba Marawis DKI Juara 1 Lomba English Poem Juara 1
Lomba PMR Bidang Pertolongan Lomba Abang None Juara 1DKI
Pertama Juara 1
Lomba Atas Hasil Karya Program Aplikasi Lomba MTQ Al Qur’an Juara 3
Juara 1
Lomba pencak silat Juara 1 Lomba Bulut Tangkis Juara 1
mendali emas dan perak
Lomba English Poem Juara 1 Lomba Marawis Juara 1
Lomba LKS Akuntansi Juara 2