pengaruh kepercayaan merek dan citra merek …eprints.perbanas.ac.id/966/1/artikel ilmiah.pdf ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK
TERHADAP NIAT BELI KOPI KAPAL API
DI SURABAYA
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Program Pendidikan Sarjana
Jurusan Manajemen
Oleh :
DEDDY SETIAWAN
2011210708
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2015
i
1
PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK
TERHADAP NIAT BELI KOPI KAPAL API DI SURABAYA
DEDDY SETIAWAN
STIE Perbanas Surabaya
Email : [email protected]
Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya
ABSTRACT
This study discusses the brand trust and brand image on purchase intention
Coffee of kapal api in Surabaya.
The purpose of this research are: 1) To examine the effect of brand trust on
purchase intention coffee “Kapal Api” 2) To examine the influence of the brand
image on purchase intention coffee “Kapal Api” . 3) To examine the simultaneous
effect of brand trust and brand image on purchase intention coffee “Kapal Api” .
researchers used a quantitative approach based on a survey with a sample of
convenience sampling and purposive sampling. This study of 100 consumers taken
Coffee “Kapal Api” in Surabaya while data collected using a questionnaire and
analyzed using SPSS 16.0 Results showed that the Trust brand have a positive
impact not significanton to purchase intentions. Then the brand image also have a
positive impact not significanton to purchase intention. Simultaneously, brand
trust and brand image have a positive impact and no significant effect on
purchase intentions. It can be said that respondents feel agree with the Brand
Trust and a good brand image of the products coffee “Kapal Api”. but the
assessment of consumers who agree on Coffee “Kapal Api”, did not much affect
the consumers to make purchase Intention.
Keywords : Brand trust, brand image, purchase intention
PENDAHULUAN
Pada umumnya merek
memiliki efek yang sangat kuat
dalam suatu produk. Konsumen
dapat mengenal barang dan jasa yang
ditawarkan di pasar melalui merek.
Sebuah merek dapat mempengaruhi
konsumen melalui respon emosional
positif yang dirasakan oleh
konsumen ketika mereka
menggunakan merek tersebut. Merek
yang sudah dikenal oleh masyarakat
akan lebih sering digunakan dan
dapat memunculkan komitmen untuk
tetap menggunakan merek tersebut.
2
Sebuah merek yang dapat memenuhi
kebutuhan konsumen,secara tidak
langsung merek tersebut telah
melekat di pikiran konsumen. Hal
tersebut memunculkan adanya
kepercayaan konsumen, dan
keterkaitanya pada sauatu merek
untuk memungkinkan terjadinya
pembelian ulang. Jika suatu merek
mampu memenuhi harapan
konsumen atau bahkan melebihi
harapan konsumen dan memberikan
jaminan kualitas pada setiap
kesempatan penggunaannya, serta
merek tersebut diproduksi oleh
perusahaan yang memiliki reputasi,
maka konsumen akan semakin yakin
dengan pilihannya dan konsumen
akan memiliki kepercayaan pada
merek.
Industri kopi yang semakin
berkembang pesat di Indonesia telah
menuntut setiap perusahaan untuk
mampu bersaing dengan baik untuk
menjaga eksistensinya, kualitas rasa
di pasar sasaran. Tujuan pemasaran
adalah menghasilkan standar kualitas
rasa yang nikmat dan melekat lebih
tinggi agar konsumen memperoleh
apa yang dibutuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan,
dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak
lain (Kotler, 2009).
Salah satu strategi yang
banyak digunakan perusahaan adalah
dengan meningkatkan Citra merek.
Citra merek adalah persepsi
konsumen tentang suatu merek
sebagai refleksi dari asosiasi merek
yang ada pada pikiran konsumen
(Keller, 2008). Dari penelitian yang
dilakukan oleh Shah et.al., (2012)
dapat diketahui bahwa niat beli
masyarakat terhadap suatu produk
dipengaruhi oleh Citra Merek. Hal
yang sama juga dijelaskan oleh
Wijaya (2013) yang menunjukkan
bahwa meningkatkan kualitas citra
merek menjadi salah satu strategi
yang paling baik untuk menambah
jumlah konsumen baru dengan tetap
mempertahankan konsumen yang
sudah ada. Selain Citra merek,
kepercayaan konsumen terhadap
merek (Brand Trust) juga dipercaya
mempengaruhi niat pembelian
konsumen. Sebagaimana dijelaskan
oleh Bouhlel (2011), bahwa
kepercayaan konsumen terhadap
merek, dimana para konsumen ini
percaya bahwa merek tersebut pasti
mampu memberikan suatu produk
yang berkualitas, juga sangat
mempengaruhi niat pembelian
konsumen. Hal yang sama juga
dijelaskan oleh Rizan et.al., (2012),
jika suatu merek mampu memenuhi
harapan konsumen atau bahkan
melebihi harapan konsumen maka
akan memberikan jaminan kualitas
pada setiap kesempatan penggunaan
pada merek tersebut.
Saat ini, pasar kopi olahan
sudah menjadi industri yang sangat
terfragmentasi. Adanya 500 lebih
perusahaan pengolahan kopi di
Indonesia, maka tingkat persaingan
di industri ini sudah pasti sangat
tinggi. Secara garis besar, pemain di
industri ini dapat dikategorikan ke
dalam dua golongan, yaitu mereka
yang menggarap pasar nasional dan
mereka yang bermain di pasar-pasar
lokal. Dari sudut pandang
permintaan, pasar kopi bubuk di
Indonesia masih memiliki potensi
yang cukup besar. Dibandingkan
dengan Amerika Serikat, konsumsi
kopi per kapita per minggu di
3
Indonesia hanyalah sekitar 20%-nya.
Ini tentu saja merupakan indikator
bagi daya tarik pasar. Pangsa pasar
kopi bubuk instant di negara kita
hingga kini masih dikuasai Kapal
Api Group yang diproduksi oleh PT.
Santos Jaya Abadi .
Kopi Kapal Api merupakan
produk kopi bubuk yang diproduksi
oleh PT. Santos Jaya Abadi yang
didirikan pada tahun 1927 di
Surabaya oleh Go Soe Loet yang
berawal dari industri rumah tanga.
Seiring usianya yang saat ini telah
mencapai 83 tahun, perusahaan ini
telah mengembangkan produk kopi
bubuknya menjadi bermacam-macam
merk selain merk Kopi ”Kapal Api”.
Dengan semakin tertanamnya
branded Kopi Kapal Api ini,
sehingga 10 tahun kemudian
perusahaan ini mengambil langkah
tepat dengan membuka pabrik baru
di Sepanjang, Sidoarjo Berdasar data
dari Mars Research, menyebutkan
perusahaan ini mempunyai pasar
penjualan kopi terbesar di Indonesia
dengan pemasaran produk-
produknya seperti Kapal Api sendiri
yang mencapai 44,3% pada tahun
2007 dan dibawahnya diduduki oleh
ABC sebesar 17,9% pada tahun yang
sama. Kompetitor ketat mereka
adalah dari Nescafe, Torabika,
Indocafe, Tugu Luwak, Gelatik,
Singa, dan sebagainya. Besarnya
market share yang dimiliki oleh PT.
Santos Jaya Abadi merupakan
sebuah keuntungan dan kebanggaan
branded dari Kapal Api. Saat ini
terdapat sejumlah pemain untuk
kategori produk kopi instan.
Banyaknya kompetitor merupakan
tantangan yang harus dihadapi dalam
persaingan dunia usaha kopi di
Indonesia. Gencarnya promosi
kompetitor terlebih penantang pasar
top kopi dan white coffe menjadikan
konsumen lebih semakin selektif
dalam pemilihan produk untuk
digunakan. Hal ini disebabkan oleh
perkembangan arus informasi yang
sangat cepat dan ditunjang dengan
keberadaan teknologi sehingga
konsumen dapat menyerap informasi
serta pengetahuan tentang
keberadaan suatu produk dengan
cepat. Oleh karena itu, perusahaan
kopi kapal api harus dapat
mengkomunikasikan produknya
secara tepat kepada konsumen,
melalui kualitas rasa, inovasi
sehingga konsumen tetap percaya
pada produk kapal api dan selogan “
jelas lebih nikmat” yang di berikan,
sehingga konsumen akan selalu ingat
terhadap citra merek kopi cita rasa
indonesia terhadap produk Kopi
Kapal Api.
RERANGKA TEORITIS DI
PAKAI DAN HIPOTESIS
Kepercayaan Merek
Delgado et. al. (2003)
mendefinisikan kepercayaan merek
sebagai “dugaan atau harapan dengan
keyakinan akan reliabilitas dan niat
suatu merek dalam situasi yang
melibatkan risiko bagi konsumen.”
Kepercayaan adalah dugaan atau
harapan bahwa merek tersebut dapat
diandalkan untuk berperilaku murah
hati dan responsif terhadap
kebutuhan seseorang (Park et. al.
2006). Kepercayaan ada ketika salah
satu pihak memiliki keyakinan pada
kehandalan dan integritas mitra
pertukarannya (Morgan dan Hunt,
1994). Kepercayaan berarti pula
keyakinan bahwa seseorang akan
4
menemukan apa yang diinginkan dari
yang lain, bukan apa yang
ditakutinya (Deutsch dalam Delgado
dan Munuera, 2005). Kepercayaan
merek berarti konsumen pada
umumnya bersedia untuk
mengandalkan kemampuan merek
tersebut dalam menjalankan
fungsinya (Moorman et. al. dalam
Chaudhuri Dan Holbrook, 2002).
Kepercayaan berevolusi dari hasil
pengalaman masa lalu dan interaksi
sebelumnya (Delgado et. al. 2003).
Sebagai atribut pengalaman,
kepercayaan merek dipengaruhi oleh
evaluasi konsumen terhadap setiap
kontak langsung (misalnya
percobaan, penggunaan) dan tidak
langsung (misalnya iklan, dari mulut
ke mulut) dengan merek (Delgado et.
al, 2003) Kepercayaan penting bagi
konsumen karena kepercayaan akan
membantu mengurangi pengorbanan
waktu dan risiko konsumen terhadap
merek (Kapferer, 2008).
Kepercayaan pada merek akan
memungkinkan konsumen untuk
menyederhanakan proses pemilihan
merek dan mengurangi waktu yang
diperlukan untuk membuat
keputusan pembelian. Kepercayaan
terhadap merek dapat pula
mengurangi pembelian yang tidak
pasti. Ini adalah keuntungan yang
dapat diperoleh dari kepercayaan
merek.
CITRA MEREK
Pengertian Citra Merek
menurut Wilson Arafat (2006:53)
adalah Citra Merek didefinisikan
sebagai persepsi terhadap merek
yang direfleksi oleh asosiasi merek
dalam memori konsumen yang
mengandung makna bagi
konsumen”.
Pengertian Citra Merek
menurut Fandy Tjiptono (2005:49)
adalah: “brand image atau brand
description” yaitu deskripsi tentang
asosiasi dan keyakinan konsumen
terhadap merek tertentu”.
Dari kedua definisi di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa Citra
Merek merupakan sekumpulan
asosiasi merek yang terbentuk dan
melekat dibenak konsumen.
Konsumen yang terbiasa
menggunakan merek tertentu
cenderung memiliki konsistensi
terhadap brand image. Brand image
itu sendiri memiliki arti kepada suatu
pencitraan sebuah produk dibenak
konsumen secara massal. Setiap
orang akan memiliki pencitraan yang
sama terhadap sebuah merek.
Menurut Kotler (2003:326)
Brand image/ Citra Merek yang
efektif dapat mencerminkan tiga hal,
yaitu :
1. Membangun karakter produk dan
memberikan value proposition
2. Menyampaikan karakter produk
secara unik sehingga berbeda
dengan para pesaingnya
3. Memberi kekuatan emosional
dari kekuatan rasional
Komponen pembentuk Citra
Merek ada 3, yaitu :
1. Citra pembuat (Corporate Image)
yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap
perusahaan yang membuat suatu
produk dan jasa.
2. Citra Pemakai (User Image) yaitu
sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap
pemakai yang menggunakan
barang atau jasa, meliputi
pemakai itu sendiri, gaya hidup
atau kepribadian dan status social.
5
3. Citra Produk (Product Image) yaitu
: sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap
suatu produk, yang meliputi
atribut produk tersebut, manfaat
bagi konsumen, penggunaannya,
serta jaminan.
NIAT BELI
Niat Beli bisa di definisikan
sebagai niat individu untuk membeli
sebuah merek spesifik yang mana
individu tersebut ingin membeli
sebuah merek yang sudah terpilih
untuk diri mereka sendiri setelah
evaluasi. Ada beberapa variable yang
bisa mempengaruhi Niat Beli untuk
contoh dugaan merek yang
diperuntukkan untuk pembelian dan
dugaan pembelian merek di masa
depan. (Imran khan et al., 2012). Hal
ini juga menemukan bahwa niat
seorang konsumen diselesaikan oleh
sikap terhadap merek yang sama dan
lainnya yang hadir dalam set
pertimbangannnya. Beberpa factor
yang membentuk Niat Beli dan
keputusan pembelian konsumen
(Kotler dan Keller, 2009:189) yaitu :
1. Sikap orang lain, sejauh mana
sikap orang lain mengurangi
alternative yang disuka
seseorang aka bergantung pada
dua hal yaitu, sikap negative
orang lain terhadap alternative
yang disukai konsumen dan
motivasi konsumen untuk
menuruti keinginan orang lain.
2. Factor situasi yang tidak
terantisipasi, factor ini nantinya
akan dapat mengubah pendirian
konsumen. Hal tersebut
tergantung dari pemikiran
konsumen sendiri, apakah dia
percaya diri dalam memutuskan
akan membeli suatu barang atau
tidak.
Niat Beli diperoleh dari suatu
proses belajar dan proses pemikiran
yang membentuk suatu persepsi. Niat
Beli ini menciptakan suatu motivasi
yang terus terekam dalam benaknya
dan menjadi suatu keinginan yang
sangat kuat yang pada akhirnya
ketika seorang kkonsumen harus
memenuhi kebutuhannya akan
mengaktualisasikan apa yang ada
dalam benaknya, (Elisabeth Desi
Arista, 2011:29).
Berdasarkan penjelasan yang telah
dipaparkan tentaang Kepercayaan
Merek dan Citra Merek pada Niat
Beli maka terbentuk kerangka
konseptual yang digunakan dalam
penelitian ini dilandaskan oleh dua
penelitian terdahulu. Kerangka
konseptual tersebut adalah sebagai
berikut :
H1
H3
H2
Gambar 2.1
Kerangkan Pemikiran
Mengacu pada rumusan
masalah dan kerangka pemikiran
tersebut, maka hipotesis yang di
ajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H1 : Terdapat pengaruh yang
signifikan antara
Kepercayaan
Merek ( KM
)
Niat Beli
( NB )
Citra Merek
(CM )
6
Kepercayaan Merek
terhadap Niat Beli
H2 : Terdapat pengaruh yang
signifikan antara Citra
Merek terhadap Niat Beli
H3 : Terdapat pengaruh yang
signifikan antara
Kepercayaan Merek dan
Citra Merek terhadap Niat
Beli
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Rancangan atau Desain
berarti rencana, menurut Jonathan
Sarwono (2006:27), desain penelitian
ini sebagai alat penuntun bagi
peneliti dalam melakukan proses
penentuan instrumen pengambilan
data, penentuan sampel, koleksi data
dan analisisnya. penelitian ini
merupakan penelitian terapan maka
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh
Kepercayaan Merek dan Citra Merek
terhadap Niat Beli PT Kopi Kapal
Api di Surabaya. Desain penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah asosiatif dan deskritif .
dengan penelitian asosiatif ini dapat
diketahui hubungan antara variabel
dan bagaimana tingkat
ketergantungan antara variabel
independen dengan variabel
dependen. Time horizon yang
digunakan adalah cross section di
mana data yang dikumpulkan satu
kali dalam kurun waktu tertentu.
dalam pelaksanaannya metode
penelitian yang dilakukan adalah
survey. Unit analisis kami yang
dituju adalah individu, yaitu
pelanggan PT Kopi Kapal Api di
Surabaya. Penelitian ini merupakan
jenis penelitian kuantitatif. Dimana
kuantitatif adalah data yang berupa
bilangan, nilainya bisa berubah –
ubah atau bersifat variatif, dan
batasan populasi pada penelitian ini
adalah masyarakat umum atau
pelanggan di Surabaya yang tentunya
pernah membeli Produk dari Kapal
Api
Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel independen adalah
variabel yang dapat mempengaruhi
variabel lain yang tidak bebas
(dependent variable/terikat).
Variabel yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah Kepercayaan
Merek dan Citra Merek
Variabel dependen adalah
variabel yang dapat dipengaruhi oleh
variabel lain (independent
variable/bebas). Variabel terikat
yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah Niat Beli
Definisi Operasional
Definisi dari operasional
menjadikan konsep yang masih
bersifat abstrak menjadi operasional
yang memudahkan pengukuran
variabel tersebut. Sebuah definisi
operasional juga bisa dijadikan
sebagai batasan pengertian yang
dijadikan pedoman untuk melakukan
suatu kegiatan atau pekerjaan
penelitian dan juga digunakan
peneliti untuk membantu adanya
perbedaan pemahaman dalam
variabel penelitian. Dalam penelitian
ini mengahadirkan definisi
operasional variabel sebagai berikut:
Kepercayaan Merek penting
bagi konsumen karena kepercayaan
akan membantu mengurangi
7
pengorbanan waktu dan risiko
konsumen terhadap merek (Kapferer,
2008). Kepercayaan pada merek
akan memungkinkan konsumen
untuk menyederhanakan proses
pemilihan merek dan mengurangi
waktu yang diperlukan untuk
membuat keputusan pembelian.
Kepercayaan terhadap merek dapat
pula mengurangi pembelian yang
tidak pasti. Ini adalah keuntungan
yang dapat diperoleh dari
kepercayaan merek. apabila
konsumen pernah mendapatkan
kepercayaan yang baik dalam
mengkonsumsi Kapal Api karena
kualitas dan rasa yang nikmat maka
akan membuat konsumen tersebut
Ketika meminum kopi di warkop,
caffee, maupun angkringan menjadi
semakin percaya dan juga akan
membuat konsumen menceritakan
pengalamanya ke orang lain,
Citra Merek menurut
Rangkuti (2009:43), adalah
sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk dibenak konsumen. Dalam
Rangkuti (2009:43) mendefinisikan
asosiasi merek sebagai segala hal
yang berkaitan dengan ingatan
mengenai merek. Berdasarkan
pengertian di atas dapat ditarik
kesimpulan, brand image adalah
sekumpulan asosiasi merek yang
timbul di benak konsumen karena
bersifat unik dan memiliki
komunikasi pemasaran yang intensif.
Tujuan Citra Merek ini adalah
memberikan daya tarik tersendiri
bagi para konsumen Kopi Kapal Api.
Sehingga bila produk tersebut
branded (bermerek) akan selalu
mendapatkan ruang khusus dihati
para konsumen. Bahkan tak jarang
konsumen pun lebih senang membeli
produk yang memiliki merek
ternama dibandingkan memilih
produk-produk baru yang belum jelas
identitasnya. Sehingga Lebih mudah
mendapatkan loyalitas pelanggan
Kopi Kapal Api. Mengingat PT
Santos Jaya Abadi Kopi Kapal Api
adalah market leader di Indonesia
dan ketika brand image yang telah di
miliki perusahaan telah mendapatkan
nilai plus dimata para konsumen,
maka secara tidak langsung para
konsumen yang akan mendatangi
produk tersebut, sehingga tidak
menutup kemungkinan mereka akan
melakukan transaksi berulang-ulang
dan menjadi pelanggan setia produk
tersebut.
Niat Beli Menurut Peter dan
Olson (2002), dalam Putra, et al.
(2008) niat beli adalah rencana
kognitif atau keinginan konsumen
untuk membeli suatu barang atau
merek tertentu. Dengan demikian
niat beli merupakan suatu keinginan
konsumen untuk membeli produk
yang diiklankan setelah konsumen
menerima iklan tersebut. Niat Beli
pada penelitian ini adalah sebagai
suatu tindak lanjut dari keputusan
konsumen ketika mencari informasi
mengenai suatu merek dimana
keyakinan untuk memutuskan akan
membeli. Membeli Kopi Kapal Api
sudah ada dalam benak pikiran. Jadi
Niat membeli seringkali digunakan
untuk menganalisa perilaku
konsumen. Sebelum melakukan
pembelian, konsumen biasanya akan
mengumpulkan informasi tentang
produk yang didasarkan pada
pengalaman pribadi maupun
informasi yang berasal dari
lingkungannya.
8
Populasi, Sampel, Dan Teknik
Pengambilan Sampel
Menurut Malhorta
(2009:364), populasi merupakan
gabungan dari seluruh seluruh
elemen yang memiliki serangkaian
karakteristik serupa yang
mencangkup semesta untuk
kepentingan masalah riset pemasaran
(marketing). Populasi dalam
penelitian ini adalah masyarakat
umum di Surabaya yang tentunya
pernah berbelanja dan menikmati
Kopi Kapal Api .
Menurut Sugiyono
(2010:118) sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.
Apabila peneliti melakukan
penelitian terhadap populasi yang
besar, sementara peneliti ingin
meneliti tentang populasi tersebut
dan peneliti memeiliki keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti menggunakan teknik
pengambilan sampel, sehingga
generalisasi kepada populasi yang
diteliti. Maknanya sampel yang
diambil dapat mewakili atau
representatif bagi populasi tersebut.
Untuk menentukan jumlah sempel
dalam penelitiaan ini dengan
menggunakan teknik estimasi
Maximum Likelihood (ML) dengan
pertimbangan karena ukuran sampel
kecil, yaitu diantara 100 sampai
dengan 200 dan asumsi normalitas
dipenuhi (Imam Ghozali, 2008:36).
Maka jumlah sampel dalam
penelitian ini di ambil sebanyak 100
responden Laki-Laki penggemar
kopi di Surabaya.
Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah convenience sampling dan
purposive sampling, convenience
sampling adalah pengambilan sample
yang ada pada saat peneliti di tempat
sedangkan purposive sampling
menunjukkan bahwa data diambil
dari target yang spesifik, yaitu
specific types of people. Populasi
yang dipilih adalah kelompok yang
memasuki syarat tertentu
(penggemar kopi) dan selanjutnya
memiliki kemungkinan untuk
menjadi sampel. Dalam penelitian ini
dengan kriteria: 1) berusia 17 - 50
tahun, laki - laki 2) berdomisili atau
bertempat tinggal di Surabaya, 3)
bersedia memberikan informasi yang
dibutuhkan. Jumlah responden yang
direncanakan sebanyak 100
responden.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Analisis Regresi Linier Berganda
Metode statistic yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linier
berganda. Analisis regresi linier
berganda di gunakan untuk
mengukur pengaruh antara lebih dari
satu variabel predictor (variabel
bebas) terhadap variabel terikat.
Dengan persamaan, dimana akan di
dapatkan persamaan, dimana akan
didapatkan persamaan regresi
dengan rumus sebagai berikut :
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e
Keterangan :
Y (NB) = Variabel Niat Beli
α = Konstanta
β1, β2, = Koefisien Regresi
X1 = Kepercayaan Merek
X2 = Citra Merek
e = Standart Eror
9
Berdasarkan hasil analisis regresi
linier berganda yang ditunjukkan
pada Tabel 4.15 maka diperbolehkan
persamaan sebagai berikut ini :
Y = 14,918 + (- 0,053 X1 ) + 0,015
X2 + e
Y = 14,918 - 0,053 X1 + 0,015 X2 + e
1. α = 14,918
artinya adalah jika keseluruhan
variabel independen dalam
penelitian ini bernilai sama
dengan nol, maka besarnya nilai
variabel dependen dalam hal ini
niat beli akan meningkat sebesar
14,918. Dengan asumsi seluruh
variabel independen adalah nol.
2. β1 = - 0,053
Artinya jika variabel
Kepercayaan Merek mengalami
peningkatan sebesar satu satuan
maka akan mengakibatkan
penurunan pada variabel Niat
Beli sebesar -0,053 dengan
asumsi variabel independen
lainnya konstan. Sebaliknya jika
variabel Kepercayaan Merek
mengalami penurunan sebesar
satu satuan maka akan
mengakibatkan peningkatan pada
variabel niat beli sebesar - 0,053
dengan asumsi variabel
independen lainnya adalah
konstan.
3. β2 = 0,015
Artinya jika variabel Citra Merek
mengalami peningkatan sebesar
satu satuan maka akan
mengakibatkan kenaikan pada
variabel niat beli sebesar 0,015
dengan asumsi variabel
independen lainnya adalah
konstan. Sebaliknya, jika variabel
Citra Merek mengalami
penurunan sebesar satu satuan
maka akan terjadi penuruan
variabel Niat Beli sebesar 0,015
dengan asumsi variabel
independen lainnya adalah
konstan.
Jika nilai signifikansi variabel
Kepercayaan Merek dan Citra Merek
di atas 0,05 maka variabel tersebut
dikatakan berpengaruh tidak
signifikan terhadap variabel Niat
Beli. Sebaliknya, jika nilai
signifikansi variabel Kepercayaan
Merek dan Citra Merek dibawah 0,05
maka variabel tersebut berpengaruh
signifikan terhadap variabel Niat
Beli. Setelah menggunakan
perhitungan dengan SPSS 16.0 For
Windows, maka penelitian
mendapatkan hasil perhitungan uji t
berupa tingkat signifikansi dan
konstribusi pada tiap variabel
independen yang terdapat pada Tabel
4.15.
1. Uji t untuk variabel Kepercayaan
Merek
Variabel Kepercayaan Merek
mendapatkan hasil nilai signifikansi
sebesar 0,566. Di atas 0,05 Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel
Kepercayaan Merek secara parsial
berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Niat Beli
2. Uji t untuk variabel Citra Merek
Variabel Citra Merek mendapatkan
hasil nilai signifikan sebesar 0,893.
Di atas 0,05 Maka dapat disimpulkan
bahwa variabel Citra Merek secara
parsial berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Niat Beli
10
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Kepercayaan Merek
terhadap Niat Beli
Berdasarkan Tabel 4.15 Hasil
Uji parsial yang telah di lakukan
sebelumnya, menyatakan bahwa
Kepercayaan Merek secara parsial
berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Niat Beli Kopi
Kapal Api di Surabaya, hal ini di
sebabkan oleh nilai signifikansi
Kepercayaan Merek terhadap Niat
Beli berada di atas 0,05, sedangkan
taraf signifikansi (sig) sering di ubah
menjadi taraf kepercayaan (p value)
di lambangkan dengan bilangan 95%
atau 99%. Apabila di tetapkan α
sebesar 0,05 atau 5% berarti sama
dengan menentukan taraf
kepercayaan sebesar (1-0,05) = 0,95
atau 95%. Penolakan yang ditetapkan
pada taraf signifikan yang kecil tentu
saja lebih dapat dipercaya dari pada
penolakan yang didasarkan pada
taraf signifikan yang besar, walaupun
tidak berarti taraf signifikan yang
kecil selalu lebih tepat digunakan
dari pada taraf signifikan yang besar.
Penilaian pada responden terhadap
Kepercayaan Merek Kopi Kapal Api
berada pada rentang 3,41< x < 4,20
(kategori setuju) yang artinya
Kepercayaan Merek Kopi
Kapal Api di Surabaya adalah baik.
Dapat dikatakan bahwa responden
merasa setuju dengan Kepercayaan
Merek yang baik dari produk produk
Kapal Api. namun penilaian
konsumen yang setuju tentang Kopi
Kapal Api tersebut, tidak banyak
yang mempengaruhi konsumen
untuk melakukan Niat Beli.
dapat diartikan bahwa,
Kepercayaan Merek terhadap apa
yang sudah dilakukan oleh konsumen
dalam hal ini adalah menggunakan
produk Kopi Kapal Api. Berdasarkan
pertnyaaan terbuka ketika
penyebaran kuesioner tentang
Kepercayaan Merek, konsumen tidak
langsung melakukan pembelian
karena beberapa faktor Kopi
sekarang banyak kompetitornya yang
gencar melakukan iklan di tv seperti
white coffee, Top coffee sehingga
konsumen bingung dan lebih sulit
menentukan kopi mana yang enak di
konsumsi terlebih konsumen lebih
senang menggunakan kopi bubuk asli
di bandingkan menggunakan kopi
saset yang di beredar di toko maupun
warung kopi.
Perbedaan hasil penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya dapat
disebabkan oleh :
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.918 2.102 7.096 .000
TOT_KM -.053 .093 -.059 -.575 .566
TOT_CM .015 .108 .014 .134 .893
a. Dependent Variable: TOT_NB
11
a. Obyek penelitian yang berbeda,
penelitian terdahulu meneliti pada
konsumen elektronik merek asing,
perbedaan obyek ini dapat
menyebabkan hasil penelitian
yang berbeda.
Teknik pengambilan sampel
pada penelitian terdahulu yang
menggunakan Convenience sampling
. Pada penelitian ini menggunakan
Convenience sampling dan purposive
sampling menunjukkan bahwa data
diambil dari target yang spesifik,
yaitu specific types of people.
Populasi yang dipilih adalah
kelompok yang memasuki syarat
tertentu (penggemar kopi) dan
selanjutnya memiliki kemungkinan
untuk menjadi sampel. Hal ini dapat
menyebabkan hasil penelitian yang
berbeda.
Pengaruh Citra Merek terhadap
Niat Beli Kopi Kapal Api di
Surabaya
Berdasarkan Tabel 4.15 hasil
uji parsial yang telah dilakukan
sebelumnya, menyatakan bahwa
Citra Merek secara parsial
berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Niat Beli Kopi
Kapal Api di Surabaya, karena nilai
signifikansi Citra Merek terhadap
Niat Beli berada diatas 0,05 atau 5%
berarti sama dengan menentukan
taraf kepercayaan (p.value)
dilambangkan dengan bilangan 95%
atau 99%. Apabila ditetapkan α
sebesar 0,05 atau 5% berarti sama
dengan menentukan taraf
kepercayaan sebesar (1-0,05) atau
95%. Penolakan yang didasarkan
pada taraf signifikansi yang kecil
tentu saja lebih dapat dipercaya dari
pada penolakan yang didasarkan
pada taraf signifikan yang besar,
walaupun tidak berarti bahwa taraf
signifikan yang kecil selalu lebih
tepat untuk digunakan dari pada taraf
signifikan yang besar. Penilaian
responden terhadap Citra Merek
Kopi Kapal berada pada rentang
3,41< x <4,20 (kategori setuju) yang
artinya bahwa responden merasa
setuju dengan Citra Merek yang baik
dari produk Kopi Kapal Api. namun
penilaian konsumen yang baik atau
setuju tentang Kopi Kapal Api
tersebut, tidak banyak yang
mempengaruhi konsumen untuk
melakukan Niat Beli.
dapat diartikan bahwa, Citra
Merek terhadap apa yang sudah
dilakukan oleh konsumen dalam hal
ini adalah mengkonsumsi Kapal Api.
Berdasarkan pertnyaan terbuka
ketika malakukan penyebaran
kuesioner yang diberikan oleh
peneliti tentang Citra Merek,
konsumen tidak melakukan
pembelian. Dengan alasan beberapa
faktor seperti Kopi Kapal Api tidak
sepenuhnya melakukan iklan
sehingga konsumen lebih mengenal
produk kopi lain di iklan televisi dan
juga konsumen lebih memilih kopi
bubuk asli dari pada kopi yang di
jual saset pada warung kopi maupun
toko karena di rumah juga bisa
membuat sendiri.
Pengaruh Kepercayaan Merek dan
Citra Merek Terhadap Niat Beli
Kopi Kapal Api di Surabaya
Berdasarkan Tabel 4.14 hasil uji
simultan dari penelitian ini, bahwa
variabel Kepercayaan Merek dan
Citra Merek secara bersamaan
berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Niat Beli Kopi
Kapal Api di Surabaya. Di karenakan
nilai sig 0,844 > 0,05 = H3 di tolak
12
yang berarti bahwa secara bersama-
sama variabel Kepercayaan Merek
dan Citra Merek tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel
Niat Beli.
KESIMPULAN,
KETERBATASAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Ada pengaruh positif tidak
signifikan Kepercayaan Merek
terhadap Niat Beli Kopi Kapal
Api. Dengan demikian bahwa
hipotesis (H1) yang menyatakan
bahwa Kepercayaan Merek
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap Niat Beli di
tolak
2. Ada pengaruh positif tidak
signifikan Citra Merek terhadap
Niat Beli Kopi Kapal Api.
Dengan demikian bahwa
hipotesis (H2) yang menyatakan
bahwa Citra Merek berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap
Niat Beli ditolak.
3. Variabel bebas yaitu
Kepercayaan Merek dan Citra
Merek secara bersamaan
memiliki pengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap variabel
terikat yaitu Niat Beli Kopi
Kapal Api di Surabaya Dengan
demikian hipotesis (H3) di tolak.
Keterbatasan penelitian
Berdasarkan penelitian yang
sudah dilakukan, terdapat beberapa
keterbatasan. Berikut adalah
keterbatasan dalam penelitian ini :
1. Penelitian melibatkan subyek
penelitian dalam jumlah terbatas,
yakni sebanyak 100 orang,
sehingga hasilnya belum dapat
digeneralisasikan pada
kelompok subyek dengan
jumlah yang besar.
Dalam melakukan penyebaran
kuesioner, ada beberapa responden
yang kurang minat dalam mengisi
kuesioner, sehingga terkesan
responden asal mencentang saja
dalam mengisi, selain itu ada data
diri responden yang diisi tidak
lengkap.
Saran
Berdasarkan hasil analisis
penelitian yang telah disampaikan
diatas, maka ada beberapa saran yang
sekiranya dapat bermanfaat bagi
pihak yang terkait, berikut adalah
sarannya :
A. Saran bagi perusahaan
1. Saran untuk PT Santos Jaya
Abadi Kopi Kapal Api
berdasarkan survei Kepercayaan
Merek dan Citra Merek terhadap
Niat Beli, dari setiap responden
berpendapat bahwa Kopi Kapal
Api kurang gencar dalam
melakukan iklan di televisi,
sehingga konsumen lebih
mengenal terhadap kompetitor
lain di bandingkan Kopi Kapal
Api itu sendiri. Jadi, untuk
perusahaan PT Santos Jaya Abadi
Kopi Kapal Api lebih
menekankan iklan di televisi agar
semua kalangan bisa mengetahui
Kopi Kapal Api lebih jauh di
bandingkan merek kopi
kompetitor lainnya
2. Berdasarkan survei yang paling
dominan berpengaruh adalah
Citra Merek terhadap Niat Beli,
dengan begitu agar perusahaan
PT. Santos Jaya Abadi Kopi
13
Kapal Api melakukan strategi
positioning agar menguasai di
benak pelanggan melalui produk
Kopi Kapal Api yang ditawarkan
dengan seloganya “Jelas lebih
enak” dan setrategi advertising,
personal selling, sales promotion
dan public relation sehingga
dapat tersebar informasi lebih
menyeluruh agar konsumen lebih
mudah menerima informasi lebih
jauh tentang Produk Kopi Kapal
Api, dan juga hubungan pada
khalayak konsumen melelui
penjualan individu dengan
memberikan event tersendiri agar
perusahaan dapat memberikan
apa yang dibutuhkan konsumen.
Selain itu juga perusahaan juga
dapat memberikan hubungan
pelanggan melalui sales
promotion tersebut.
B. Saran bagi peneliti selanjutnya
1. Berkaitan dengan masih
banyaknya responden yang
kurang mengerti dalam
ketersediaannya untuk mengisi
kuesioner yang telah dibagikan,
hal ini masih mampu diatasi oleh
peneliti dengan cara
mendampingi responden dalam
pengisian kuesioner sehingga
peneliti bisa dengan cara
memandu responden dalam
pengisian kuesioner.
2. Dalam kuesioner perlu adanya
tambahan indikator pernyataan
dari jurnal lain, agar dapat
mencakup keseluruhan variabel
yang digunakan dalam penelitian
ini.
3. Jumlah sampel sebaiknya
ditambah, untuk peneliti
selanjutnya alangkah lebih baik
untuk menambah jumlah sampel
agar semakin meyakinkan bahwa
sebuah penelitian memang benar-
benar dapat mempresentasikan
populasi.
DAFTAR RUJUKAN
Afzal Farman,Asad Hassan
Butt,Kashif Mahmood,Muhammad
Israr,Muhammad
Sajid. Lecturer, “Consumer
Purchase Intension of
Foreign Brands Available in
Pakistan: A Moderating
Effect of Television
Advertisement” Institute of
Business and management,
UET Lahore, Pakistan (2013)
Bilson Simamora, Aura Merek,
PT.Ikrar Mandiri Abadi,
Jakarta,2003
Bouhlel, O. 2011. Brand
Personality’s Influence on the
Purchase Intention: A Mobile
Marketing Case.
International Journal of
Business and Management,
Vol. 6 (9), 210-227.
Buchari Alma. 2007. Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran
Jasa. Alfabeta Bandung
Darmadi, Sugianto, Sugiarto dan
Toni Sitinjak, 2003, Strategi,
Program dan Teknik
Pengukuran merek, PT.
Gramedia Pustaka Utama ,
Jakarta,
Delgado-Ballester, 2003.” Development
And Validation Of A Brand
Trust Scale. International
Journal of Market Research”
(Online), Vol. 45, No.1, pp.
35-
54,(http://www.csom.umn.ed
u,diakses 14 Desember 2014)
14
Delgado E., Muneura, J.L. and
Yague, MJ. 2003
“Kepercayaan berevolusi
dari hasil pengalaman masa
lalu” marketing management
jakarta : Bulletin studi
ekonomi
Durianto, Darmadi. Sugiarto & Tony
Sitinjak.2001. Strategi
Menaklukkan Pasar Melalui
Riset Ekuitas dan Perilaku
Merek. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Rujukan berupa karya individual
Duwiuwm.2011”ujiHeteroskedastisit
as.jakarta(online)
(http://duwiconsultant.blogsp
ot.com/2011/11/UjiHeteroske
dastisitas.html 12 desember
2014)
Rujukan berupa karya individual
Duwi uwm.2011” Uji auto
korelasi.html.jakarta (online)
(http://duwiconsultant.blogsp
ot.com/2011/11/ujiautokorela
si.html 12 desember 2014)
Fachruddin dan Hadianto, 2009.
Desain penelitian, (Edisi
Revisi). Jakarta : Rineka
Cipta.
Ferrinadewi,Erna (2008). Merek dan
Psikologi Konsumen.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Gede Riana, (2008). ”Pengaruh
Trust brand terhadap loyalty
brand” Buletin: Studi
Ekonomi.Vol 13/2: 3-6
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
program SPSS, Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi
Analisis Uji Normalitas
Dengan Program SPSS.BP-
Universitas Diponogoro,
Semarang.
____________. 2008, Structural
Equation Modeling: Teori,
Konsep dan Aplikasi
Dengan Program Lisrel 8.0,
Semarang: Badan Penerbit
UNDIP
Gujarati, D. 1996. Ekonometrika
Dasar. Edisi VI. Jakarta :
Erlangga.
Hartini, Sri. 2012. Perilaku
Pembelian Smartphone:
Analisis Brand Equity dan
Brand Attachment. Jurnal
Mitra Ekonomi dan
Manajemen Bisnis. Vol 3.No
1. pp. 75-86.
Hussain Syed Saad Shah, Jabran
Aziz, Ahsan raza Jaffari,
Sidra Waris, Wasiq Ejaz,
Maira Fatima and Syed
Kamran Sherazi Iqra “The
Impact of Brands on
Consumer Purchase
Intentions.” Pakistan (2012)
Indriantoro, Nur.dan Bambang
Supomo. 2002. Metodologi
Penelitian Bisnis: Untuk
Akuntansi dan Manajemen.
Edisi I. Yogyakarta: BPFE.
Rujukan berupa karya individual
Johan mr. Dan johan william neo mr.
2014. “Budaya ngopi
indonesia” jakarta (online)
(http://javabica.com/blog/38-
kopi-tubruk/88-budaya-
ngopi-di indonesia.html 14
desember 2014)
Jonathan, Sarwono. 2006. Metode
Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Kapferer. 2008. New Strategic Brand
Management: Creating And
Sustaining Brand Equity
15
Long Term. London and
Philadelphia: Kogan Page
Limited
Keller, L.K. 2003. Strategic Brand
Management, Brand Image,
Building Measurement and
Managing Brand Equity,
Upper Sadle River, NJ
Pearson Education
Internasional.
_________.2008. Strategic
Management: Building,
Measuring and Managing
Brand Equity New Jersey:
Prentice Hall.
Kertajaya, Hermawan. 2007.
Hermawan Kertajaya on
Marketing. Edisi Soft Cover.
Bandung: Mizan Media
Utama
Kotler Philip. 2000. Manajemen
Pemasaran. Edisi Milenium.
Jakarta: Prenhallindo.
______ . 2002, Marketing
Management, Edisi
kesebelas, Prentice Hall
_______. 2003. Manajemen
Pemasaran. edisi kesebelas,
Jakarta: Indeks kelompok
Gramedia.
Kotler, P. 2005. Manajemen
Pemasaran. Jilid Pertama.
Edisi Milenium. Alih Bahasa:
Hendra Teguh, S.E., AK dan
Ronny A. Rusli, S.E., AK.
Jakarta: PT Prenhallindo
Kotler, Philip dan Kevin Lane
Keller. 2008. Manajemen
Pemasaran. Edisi Kedua
Belas Jilid 1. Jakarta:PT.
Index
Kotler, P. 2009. Manajemen
Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip, Amstrong, Gary.
2009. Prinsip-prinsip
Pemasaran. Edisi satu.
Erlangga. Jakarta
Kotler, Philip dan Keller, Kevin
Lanne. (2009) Marketing
Management. 13th
Edition.New Jersey: Prentice
Hall
______ . 2009. Manajemen
Pemasaran. Terjemahan Oleh
Bob Sabran, MM. Jakarta
:Erlangga
Kotler, Armstrong. 2009. Marketing
an Introduction, Ninth
Edition. New Jersey: Prentice
Hall
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode
Riset untuk Bisnis &
Ekonomi. Edisi 3. Erlangga:
Jakarta.
Kustini. 2011. Experientiall
marketing, Emotional
Branding, And Brand Trust
And Their Effect On Loyalty
On Honda Motor Cycle
Product.196 Journal of
Economics, Business and
Accountancy Ventura. Vol.
14 No. 1.pp 19-28
Lin, Yun Tsan., S.C. Chen, and C.S.
Hung. 2011. “The Impacts of
Brand Equity, Brand Attach-
ment, Product Involvement
and Repurchase Intention on
Bicycle Users”, African
Journal of Business
Management, Vol. 5 (14),
5910-5919.
Malhotra, Naresh K. 2009. Riset
Pemasaran Pendekatan
Terapan Jilid 1. Jakarta:PT
Index.
Peter, Paul dan Jerry Olson. 2002.
Consumer Behavior :
Perilaku Konsumen dan
16
Strategi Pemasaran. Jakarta :
Erlangga.
Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi
Promosi yang Kreatif dan
Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication.
Jakarta : PT. Gramedia
PustakaUtama
Rujukan berupa karya individual
Rizki qiew Somadijaya.2010”
Pengertian brand image
menurut wilson arafat 2006
“bandung jawa barat
indonesia
(http://rizkisomadijaya.blogsp
ot.com di akses 29 maret
2015)
Rizan M., Saidani, B., dan Sari Y.
2012. Pengaruh Brand Image
Dan Brand Trust Terhadap
Brand Loyalty Teh Botol
Sosro (Survei Konsumen Teh
Botol Sosro di Food Court
ITC Cempaka Mas, Jakarta
timur). Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia
(JRMSI) ( 17:26 minggu 26
april 2015), Vol. 3 (1), 1-17.
Santoso. 2002. Buku Latihan SPSS
Statistik Parametik, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta
Shah, Aziz, Jaffari, Waris, Ejaz,
Fatima, and Sherazi. 2012.
The Impact of Brands on
Consumer Purchase
Intentions. Asian Journal of
Business Management, Vol. 4
(2), 105-110.
Simamora, Bilson. 2004. Riset
Pemasaran, Gramedia
Utama, Jakarta.
Singgih Santoso. 2002. SPSS Versi
11.5 Cetakan Kedua Jakarta:
Gramedia
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta
________. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D.(Cetakan ke-16).
Bandung: Alfabeta.
Uma Sekaran. 2011. Research
Methods for Business: A Skill
Building Approach.
Singapore. John Wiley and
Sons
Wijaya M.H.P. 2013. Promosi, Citra
Merek, dan Saluran
Distribusi Pengaruhnya
Terhadap Keputusan
Pembelian Jasa Terminix di
Kota Manado. Jurnal EMBA,
Vol.1 (4), 105-114.
William M. K. Trochim, dan James
P. Donelly. 2006. The
Research Methods
Knowledge Base. Third
Edition.Cornell University.
Wilson Arafat, 2006, Manajemen
Pemasaran Indonesia,
Jakarta, Pustaka LP3ES