pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap … · diartikan sebagai suatu inisiatif untuk...
TRANSCRIPT
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP
PRESTASI KERJA DI KANTOR CAMAT LOLOMATUA
KABUPATEN NIAS SELATAN
SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
ROSMANIDAR NDRURUNIM: 14100121403
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) NIAS SELATAN
TELUK DALAM
2019
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP
PRESTASI KERJA DI KANTOR CAMAT LOLOMATUA
KABUPATEN NIAS SELATAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syaratuntuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
DISUSUN OLEH:
ROSMANIDAR NDRURUNIM: 14100121403
PROGRAM STUDI MANAJEMENSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) NIAS SELATAN
TELUK DALAM2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugrahNya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul
“Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Prestasi Kerja di Kantor
Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan”.
Dalam penulisan skripsi ini, sesungguhnya penulis menyadari jauh dari
kesempurnaan yang dikarenakan oleh keterbatasan pengalaman, pengetahuan,
kemampuan dan waktu yang penulis miliki serta tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu, untuk itu dengan kerendahan
hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk menyempurnaan dimasa yang akan datang. Penulis menyadari bahwa atas
bimbingan dan petunjuk dari dosen pembimbing serta pihak lain yang bersedia
berusaha payah membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini maka pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Taosige Wau, SE., M.Si sebagai Ketua STIE Nias Selatan yang
telah mengijinkan penulis untuk menyusun skripsi ini.
2. Bapak Samalua Waoma, SE., MM sebagai wakil Ketua I Bidang Akademik
STIE Nias Selatan
3. Ibu Alwinda Manao, SE., MM sebagai wakil Ketua II Bidang Administrasi
Keuangan STIE Nias Selatan
iii
4. Bapak Yohanes Dakhi, S.E., M.M sebagai wakil Ketua III Bidang
Kemahasiswaan yang memiliki peran memimpin setiap kegiatan
kemahasiswaan sebagai dosen pembimbing I saya sekaligus sebagai dosen
penguji V saya yang memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan
skripsi penelitian ini
5. Bapak Timotius Duha, S.E., MM Selaku Kepala Lembaga Penjaminan Mutu
Internal (LPMI) STIE Nias Selatan yang telah memberi izin kepada
penelitian.
6. Ibu Erasma F. Zalogo S.E., M.M sebagai Kepala Lembaga Penelitian,
Pengembangan dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) STIE Nias Selatan
yang telah memberi izin kepada penelitian.
7. Bapak Paskalis Dakhi, SE., MM., M.Ap sebagai Ketua Program Studi
Manajemen yang telah memberikan layanan akademik untuk menyusun
skripsi ini.
8. Ibu Elistina Wau, SE., MM. Sebagai Sekretaris Program Studi Manajemen
yang telah memberikan layanan akademik sekaligus sebagai penguji II saya
yang memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan skripsi penelitian
ini
9. Bapak Yoeli Fau, SE., MM sebagai dosen pembimbing II saya sekaligus
sebagai dosen penguji IV saya yang memberikan saran dan kritik dalam
penyempurnaan skripsi penelitian ini
iv
10. Bapak Reaksi Zagoto, SE., MM sebagai Ketua Program Studi Akuntansi
STIE Nias Selatan sekaligus sebagai penguji III saya yang memberikan saran
dan kritik dalam penyempurnaan skripsi penelitian ini
11. Bapak Samundra K. Zendrato, S.Sos., M.Si sebagai dosen penguji I saya
yang memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan skripsi penelitian
ini
12. Seluruh Bapak/Ibu Dosen STIE Nias Selatan yang telah membekali penulis
dengan segudang ilmu pengetahuan di bangku perkuliahan.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Telukdalam, November 2018
Penulis,
Rosmanidar NdruruNIM. 14100121403
v
DAFTAR ISI
Lembaran Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi v
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xi
Abstrak xii
Abstraction xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 2
1.3. Batasan Masalah 3
1.4. Rumusan Masalah 3
1.5. Tujuan Penelitian 3
1.6. Manfaat Penelitian 4
1.7. Sistematika Penulisan 4
BAB II TINJAUAN LITERATUR 6
2.1 Kerangka Konseptual 6
2.1.1 Konsep Kepemimpinan 6
2.1.2 Konsep Motivasi 7
vi
2.1.3 Konsep Prestasi Kerja 8
2.2 Kerangka Teoritis 9
2.2.1. Pengaruh kepemimpinan terhadap prestasi kerja 9
2.2.2 Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja 10
2.2.3 Pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap prestasi kerja 11
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi motivasi 12
2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi prestasi kerja 15
2.3 Indikator Variabel Penelitian 17
2.3.1 Indikator kepemimpinan 17
2.3.2 Indikator motivasi 19
2.3.3 Indikator prestasi keraja 20
2.4. Penelitian Terdahulu 22
2.5. Kerangka Berpikir 25
2.6. Hipotesis Penelitian 26
BAB III METODE PENELITIAN 27
3.1. Jenis Penelitian 27
3.2. Populasi dan Sampel 27
3.3. Devenisi Operasional Variabel 27
3.3.1 Variabel kepemimpinan 28
3.3.2 Variabel motivasi 28
3.3.3 Variabel prestasi kerja 29
3.4. Data Penelitian 29
3.4.1. Jenis dan Sumber Data 29
vii
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data 29
3.5. Metode Analisis Data 30
3.6. Pengujian Instrumen Penelitian 31
3.6.1 Uji Validitas 31
3.6.2 Uji Reliabilitas 33
3.7. Pengujian Asumsi Klasik 34
3.7.1 Uji Normalitas 34
3.7.2 Uji Multikolinieritas 35
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas 35
3.8. Pengujian Hipotesis 36
3.8.1 Uji Parsial (Uji T) 36
3.8.2 Uji Simultan (Uji F) 37
3.8.3 Uji Koefesien Determinasi (R2) 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 40
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 40
4.1.1 Deskripsi Data Variabel Kepemimpinan. 42
4.1.2 Deskripsi Data Variabel Komunikasi 44
4.1.3 Deskripsi Data Variabel Prestasi Kerja 46
4.2 Pengujian Instrument Penelitian 48
4.2.1 Uji Validitas Data 48
4.2.2 Uji Reliabiliras Data 49
4.3 Pengujian Asumsi Klasik 51
4.3.1 Pengujian Normalitas 51
viii
4.3.2 Uji Heterokedastisitas 53
4.4 Pengujian Hipotesis 54
4.4.1 Pengujian t (parsial) 54
4.4.2 Uji F (simultan) 55
4.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) 56
4.5 Pembahasan 56
BAB V PENUTUP 59
5.1 Kesimpulan 59
5.2 Saran 60
DAFTAR PUSTAKA 61
Lampiran-Lampiran
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Variabel Kepemimpinan 28
Table 3.2 Indikator Variabel Motivasi 28
Table 3.3 Indikator Variabel Prestasi Kerja 29
Tabel 4.1 Deskriptif Data Variabel Kepemimpinan 42
Tabel 4.2 Deskriptif Data Variabel Motivasi 44
Tabel 4.3 Deskriptif Data Variabel Prestasi Kerja 46
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Validitas Kepemimpinan 48
Tabel 4.5 Reliabilitas Statistic Variabel Kepemimpinan 49
Tabel 4.6 Rangkuman Hassil Validitas Motivasi 49
Tabel 4.7 Reliabilitas Statistic Variabel Motivasi 50
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Validitas Prestasi Kerja 50
Tabel 4.9 Reliabilitas Statistic Variabel Prestasi Kerja 51
Tabel 4.10 Hasil Uji t 52
Tabel 4.11 Hasil Uji F 54
Tabel 4.12 Hasil Uji Determinasi 55
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir 25
Gambar 4.1 Histogram Variabel kepemimpinan 43
Gambar4.2 Histogram Variabel motivasi 45
Gambar 4.3 Histogram Variabel Prestasi Kerja 47
Gambar 4.4 Normal p-p plot of Regression standardized residual 52
Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas 53
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner penelitian
Lampiran 2 Perolehan data variabel
Lampiran 3 Hasil validitas angket penelitian
Lampiran 4 Nilai-nilai r Product Moment
Lampiran 5 Daftar nilai r tabel dan f tabel
xii
ABSTRAK
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASITERHADAP PRESTASI KERJA PADA
KANTOR CAMAT LOLOMATUAKABUPATEN NIAS SELATAN
Oleh:
ROSMANIDAR NDRURUNIM. 14100121403
Dosen Pembimbing:
Yohanes Dakhi, S.E., M.M dan Yoeli Fau, S.E., M.M
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa r-hitung 6.904> r-tabel 1,701 dan tingkatsignifikan sebesar 0,000 < (0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinyavariabel kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasikerja. Maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan (X1) memiliki pengaruhpositif dan signifikan terhadap prestasi kerja. Motivasi (X2) secara parsialberpengaruh positif dan signifikian terhadap prestasi kerja (Y) yang ditunjukkanoleh nilai r-hitung 3.097 > r-tabel 1,701 dan tingkat signifikan sebesar 0,004 < (0,05),maka Ha diterima dan Ho ditolak. Variabel kepemimpinan dan motivasi secarabersama-sama berpengaruh positif dan signifikaan terhadap prestasi kerja pada diKantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan yang ditunjukkan oleh nilaiFhitung sebesar 42.393> nilai Ftabel 3,340 dengan α = 5% artinya bahwa semuavariabel bebas (kepemimpinan dan motivasi) mampu menjelaskan variabel bebas,dengan kata lain variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat prestasi kerjapada di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan. Saran Hendaknya parapegawai pada di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan semakinproaktif dalam meningkatkan prestasi baik secara organisasi maupun secarakelompok.
Kata Kunci : Kepemimpinan, Motivasi dan Prestasi Kerja
xiii
ABSTRACTION
INFLUENCE OF LEADERSHIP AND MOTIVATIONTO LABOUR CAPACITY TO DISTRICT OFFICE
LOLOMATUA OF SOUTH NIAS
BY :
ROSMANIDAR NDRURUNIM. 14100121403
Supervisor:
Yohanes Dakhi, S.E., M.M and Yoeli Fau, S.E., M.M
The result of this study indicate that that r count 6.904 > r table 1.701 and level issignificant at 0.000 < (0.05), than Ha is acepted and Ho is rejected. It means thatthe alpha’s variable (X1) has a positive and significant effect on workperformance. Then it may can conclude that leadership (X1) has a positive ansignificant influence on work. Motivation (X2) a partial positive influence andsignificant of the work (Y). It is shown by the value of r count 3.097 > r table1.701 and a significant amount of 0.4 value fab 3.340 bay a = 5% it means that anthe variable (leadership and motivation) are able to define the free variable, withanother word variable free can effect the variable attached to a conereteperformance on the office of the office Lolomatua district of Nias District. Theadvice should be to th officers at the offices of the office Lolomatua District ofNias district is increasingly proactive in improving both the organizational and thegroups.
Keywords : Leadership, Motivation And Labour Capacity
1
BAB I
PENDAHULULAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Organisasi merupakan tempat berinteraksi dua orang atau lebih yang di
dalamnya terdapat hubungan antara pimpinan dan bawahan. Peranan seorang
pimpinan dalam suatu organisasi sangat dominan, akan tetapi walaupun
demikian seorang pemimpin tidak boleh mengabaikan pentingnya peranan
pegawai. Pegawai adalah salah satu pelaksana berbagai kegiatan yang ada
didalam organisasi yang tentunya memerlukan dorongan atau motivasi yang
terus menerus untuk meningkatkan gairah dan semangat kerja yang mampu
meningkatkan prestasi kerja pegawai. Kepemimpinan yang efektif sangat
penting untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan sebuah organisasi.
Dengan demikian, untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah
ditetapkan perlu adanya kepemimpinan. “Kepemimpinan merupakan pola
tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan
tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Kepemimpinan
diartikan sebagai suatu inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu
pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu
persoalan bersama.
Motivasi para pegawai perlu benar-benar memahami karakteristik individu
disebabkan kunci pelaksanaan dan pengarahan dari manajemen terletak pada
faktor tersebut. Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang pasti memiliki suatu
2
faktor yang mendorong aktivitas tersebut. Prestasi kerja adalah hasil yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
dibebankan kepadanya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, di Kantor Camat
Lolomatua Kabupaten Nias Selatan memperoleh informasi bahwa setiap pegawai
yang hadir segera melakukan fingerprint (daftar hadir) dan tidak lama kemudian
ada yang keluar meninggalkan tempat atau kantor, ada beberapa orang pegawai
menghabiskan waktu tanpa dipikirkan pekerjaan yang hendak dicapai.
Komunikasi yang baik dapat menciptakan motivasi para pegawai untuk
berkinerja. Kurangnya motivasi dan pemahaman terhadap pekerjaan yang
dibebankan kepada pegawai dan pemimpinya kurang memotivasi bawahannya
sehingga prestasi kerja pegawai kurang baik.
Berdasarkan uraian mengenai kepemimpinan dan motivasi terhadap
prestasi kerja diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang
akan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah yang berjudul “Pengaruh
Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja di Kantor Camat
Lolomatua Kabupaten Nias Selatan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Prestasi kerja yang masih rendah
2. Kurangnya motivasi dan pemahaman terhadap pekerjaan yang dibebankan
kepada pegawai
3
3. Pemimpin kurang memotivasi bawahannya sehingga prestasi kerja pegawai
kurang baik.
4. Kurangnyan komunikasi organisasi yang baik dalam menciptakan iklim
kondusif dan dapat motivasi para pegawai.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi masalah
dalam hal ini karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga dan biaya,
serta agar penelitian lebih terarah dan lebih fokus, maka diperlukan adanya
pembatasan masalah dengan pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap
prestasi kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh kepemimpinan terhadap prestasi kerja di Kantor Camat
Lolomatua Kabupaten Nias Selatan?
2. Adakah pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja di Kantor Camat Lolomatua
Kabupaten Nias Selatan?
3. Adakah pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap prestasi kerja di
Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap prestasi kerja di Kantor
Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan.
4
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja di Kantor Camat
Lolomatua Kabupaten Nias Selatan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap prestasi
kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian dari pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap
prestasi kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan ini dapat di
harapkan memberi sejumlah manfaat yaitu:
1. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan, untuk di jadikan sebagai bahan
acuan di dunia pekerjaan khususnya mengenai pengaruh kepemimpinan dan
motivasi terhadap prestasi kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias
Selatan
2. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran dan memberi kontribusi
terhadap pengembangan literatur manajemen sumber daya manusia.
3. Bagi Organisasi
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan saran, serta pemikiran yang
bermanfaat bagi organisasi di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias
Selatan.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang dipergunakan penulis adalah terdiri dari tiga
bab, bab satu membahas mengenai pendahuluan yang menguraikan dan
menjelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan
5
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan. Bab dua membahas mengenai tinjauan literatur merupakan bagian yang
akan mengemukakan tentang beberapa teori-teori yang berhubungan langsung
variabel-variabel penelitian sebagai dasar dan pedoman pembahasan dan
pengkajian yang dilakukan. Bab ini menguraikan tentang kerangka konseptual,
kerangka teoritis, penelitian terdahulu, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian,
bab tiga membahas mengenai metodologi penelitian merupakan gambaran tentang
kegiatan penelitian yang memuat gambaran tentang jenis penelitian, populasi dan
sampel, defenisi operasional variabel, data penelitian dan metode analisis data,
pengujian instrumen, pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis.
6
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Kerangka Konseptual
Pada penelitian ini konsep dasar yang digunakan adalah konsep
kepemimpinan, konsep motivasi dan konsep prestasi kerja pegawai. Konsep ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara beberapa variabel yang digunakan
dalam penelitian ini.
2.1.1 Konsep Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi kepemimpinan memegang peran yang penting
karena pemimpin yang akan mengarahkan organisasi dan bukan juga tugas yang
paling mudah bagi seorang pemimpin Menurut Robinson (1996:55) bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok agar tercapai
tujuan yang diharapkan. Menurut Siagian (2002:213) mengatakan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain,
dalam hal ini para bawahanya sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau
melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi. Menurut Anoraga
(1992:214) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain melalui komunikasi baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan maksud menggerakkan orang orang dengan penuh pengertian,
kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak pimpinan.
Menurut Terry (1960:214) menganggap kepemimpinan sebagai kegiatan
untuk mempengaruhi orang agar bekerja dengan rela untuk mencapai tujuan
bersama.
7
Menurut Blancard dan Hersey dalam Tohardi (2002:214) mengemukakan
kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu dan kelompok
dalam usaha untuk mencapai tujuan dan situasi tertentu.
Berdasarkan konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah merupakan suatu kemampuan sesorang untuk mempengaruhi orang-orang
agar mau melakukan tugas dengan baik .
2.1.2 Konsep Motivasi
Motivasi sangat penting dalam suatu organisasi jadi untuk menggerakkan
manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki oleh organisasi, maka harus
dipahami motivasi manusia yang berkerja dalam suatu organisasi karena motivasi
inilah yang menentukan sikap sesorang untuk bekerja, oleh karena itu motivasi
ini akan mendorong prestasi kerja yang baik dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya. Menurut Robbins dalam Hasibuan buku Sutrisno
(1999:111) “mengemukakan motivasi sebagai suatu kerelaan berusaha seoptimal
dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha
memuaskan beberapa kebutuhan individu”.
Menurut Koontz (1990:2) “motivasi factors, yang dikaitkan dengan isi
pekerjaan menakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang,
peningkatan dan pertumbuhan dalam pekerjaan atau motivasi internal.
Sedangkan menurut Malayu (2005:2) motivasi merupakan faktor yang
kehadirannya dapat menimbulkan kepuasan kerja, dan meningkatkan kinerja
pegawai. Umar (1999:2) dalam kehidupan organisasi, termasuk kehidupan
berkarya dalam organisasi, aspek motivasi keraja multak mendapat perhatian
serius dari para pimpinan.
8
Menurut Siagian dalam Sutrisno (1995:110) mengatakan bahwa motif
adalah keadaan kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan, atau menggerakkan dan
motif itulah yang mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap seseorang yang
selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan
pribadi masing masing anggota organisasi.
Berdasarkan konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
suatu keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi.
2.1.3 Konsep Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah suatu metode bagi manajemen untuk membuat suatu
analisa tentang adil dan jujur tentang nilai pegawai bagi organisasi. Menurut
Hasibuan (2000:92) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja
yang dicapai sesorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta
waktu’’.
Menurut Mangkunegara (2001:51) prestasi kerja seseorang karyawan pada
dasarnya adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target atau kriteria
yang telah ditentukan terlebih dahulu yang telah disepakati bersama. Selanjutnya
menurut As’ad (2000:72) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja
yang dicapai seseorang menurut ukurang yang berlaku untuk bekerja yang
bersangkutan.
Menurut Dhrama 1985:64) prestasi kerja adalah sesutu yang dikerjakan
atau produk jasa yang dihasilkan oleh seseorang atau sekelompok orang. Menurut
9
Nawawi (2000:234) prestasi kerja adalah suatu pencapaian hasil sesuai denga
aturan dan standar yang berlaku masing-masing organisasi kerja.
Berdasarkan konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah
hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengaruh Kepemimpianan Terhadap Prestasi Kerja
Kepemimpinan merupakan sangat penting dalam mempengaruhi prestasi
kerja karena kepemimpinan merupakan aktivitas yang utama agar tujuan
organisasi dapat tercapai. Menurut Kartono (2003:55) kepemimpinan pola
tingkah lakuh yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan
tujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Kerlinger dan Padhazur (2002:651) kepemimpinan mempunyai
peran yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai karena
kepemimpinan yang efektif memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua
pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Menurut Terry dalam Thoha
(1999:53) merumuskan bahwa kepemimpinan adalah aktivitas untuk
mempengaruhi orang-orang agar supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
Gitosudarmo (2000:127) juga mendefinisikan “kepemimpinan sebagai suatu
proses mempengaruhi aktivitas dari individu kelompok untuk mencapai tujuan
dalam situasi tertentu”.
Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah
merupakan suatu kemampuan sesorang untuk mempengaruhi orang orang agar
mau melakukan tugas dengan baik.
10
2.2.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja
Pada hakekatnya motivasi dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu. Jadi motivasi ini mempersoalkan bagaimana mendorong gairah kerja
bawahan agar mereka mau bekerja dan mencurahkan semua tenaga dan
kemampuan mereka untuk mencapai tujuan.
Menurut Mas’ud (2004:2) pegawai dalam menjalankan tugas dan
pekerjaan dengan baik memerlukan motivasi, tugas pimpinan dalam hal ini ialah
membuat lingkungan kerja yang baik sedemikian rupa sehingga pegawai dalam
organisasi termotivasi dengan sendirinya. Suranta (2002:2) motivasi sendiri adalah
reaksi yang timbul dari dalam diri seseorang sebagai dorongan karena adanya
rangsangan dari luar tertentu.
Menurut Mangkunegara (2005:2) motivasi merupakan kondisi yang
berpengaruh membangkitkan, berhubungan dengan lingkungsn kerja. Kemudian
menurut Martoyo (2000:2) motivasi sebagai daya pendoronga atau tenaga
pendorong seseorang yang mendorong untuk bertindak. Menurut Wiridin (2006:3)
motivasi merupakan faktor psikologis yang menunjukkan minat individu, terhadap
pekerjaan, rasa puas, dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas atau pekerjaan
yang dilakukan.
Berdasarkan teori diatas, dapat diketahui bahwa motivasi merupakan
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Dengan pengertian lain
merupakan keahlian dalam mengarahkan para bawahan untuk dapat bertindak
dalam melakukan aktivitas dan motivasi juga merupakan salah satu faktor
11
pendorong kemauan kerja seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan oleh organisasi atau instansi.
2.2.3 Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja
Kelangsungan hidup suatu organisasi sangat tergantung pada prestasi kerja
pegawai di dalam melaksanakan pekerjaanya, karena pegawai merupakan unsur
organisasi terpenting yang harus mendapat perhatian, oleh karena itu prestasi
kerja pegawai harus benar-benar diperhatikan demi kemajuan dan kelangsungan
organisasi. Menurut Rivai (2005:2) menyatakan bahwa kepemimpinan secara
luas, meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan organisasi, mempengaruhi
prestasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan
aktivitas-aktivitas untuk mencapai prestasi kerja, memelihara hubungan kerja
sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang
di luar untuk meningkatkan prestasi kerja karena kepemimpinan adalah suatu
kunci utama dalam mengarahkan bawahannya untuk mencapai suatu tujuan dalam
organisasi.
Kartono (2001:49) mengatakan bahwa pada kepemimpinan terdapat
unsur-unsur, yaitu :
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok
2. Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain
3. Untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok
Handoko (2001:87) “Kepemimpinan sangat terpenting bagi orang-orang
yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka untuk
meningkatkan hasil prestasi kerja pegawai dan sekelompok orang dalam suatu
12
organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka
mewujudkan tujuan organisasi”.
Menurut Gibson (2000:110) hubungan fungsional mencerminkan sejauh
mana atasan membantu tenaga kerja untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang
penting bagi tenaga kerja, seperti yang dinyatakan oleh Young Jin (2006) House
dan Mitchell kepuasan kerja memiliki keterkaitan dengan gaya kepemimpinan,
atasan yang memiliki gaya pemimpin cocok bagi tenaga kerja, maka tenaga kerja
akan meningkatkan motivasinya dan sekaligus dapat merasa puas dengan
pekerjaannya.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya dalam kurun waktu yang sudah
ditentukan. Artinya kepemimpinan, motivasi dan prestasi kerja saling
mempengaruhi satu dengan yang lain dengan kata lain dengan adanya kompetensi
pada pegawai maka mereka termotivasi untuk melaksanakan tugas mereka jadi ini
akan berpengaruh pada prestasi kerja pegawai.
2.2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Untuk memotivasi para pegawai terdapatnya hal-hal yang dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi kerja pegawai baik yang berasal dari
dalam diri pegawai maupun yang berasal dari linkungannya sendiri. Sutrisno
(2012:116) mengungkapkan bahwa “motivasi sebagai proses phisikologis dalam
diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor”. Yakni faktor intern dan
ekstern yang berasal dari pegawai:
13
1. Faktor Intern
Faktor intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi kepada
seseorang antara lain:
a. Keinginan untuk dapat hidup.
Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap
manusia yang hidup dimuka bumi ini.
b. Keinginan untuk dapat memiliki
Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong
seseorang untuk dapat melakukan pekerjaan.
c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan
Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk
diakui, dihormati oleh orang lain.
d. Keinginan untuk berkuasa
Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk
bekerja.
2. Faktor Ekstern
Faktor eksternal juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan
motivasi kerja seseorang. Faktor-faktor ekstern adalah:
a. Kondisi lingkungan kerja
Lingkungan pekerjaan adalah keseluruhan sarana dan prasarana
kerja yang ada disekitar pegawai yang sedang melakukan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.
Lingkungan kerja ini, meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat
14
bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk
juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada ditempat
tersebut.
b. Kompensasi yang memadai
Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para
karyawan untuk menghidupi diri beserta keluarganya.
c. Supervisi yang baik
Fungsi supervisi dalam suatu bekerja adalah pengarahan,
membimbing kerja para pegawai agar dapat melaksanakan kerja
dengan baik tanpa membuat kesalahan.
Sedangkan Menurut Sutrisno (2009:109) “motivasi adalah suatu faktor
yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktifitas tertentu, oleh karena
itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku
seseorang. Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu
faktor yang mendorong aktifitas tersebut.
Menurut Gitosudarmo dalam Sutrisno (2001:111) motivasi untuk bekerja
ini sangat penting baik tinggi rendahnya produktifitasnya, tanpa adanya motivasi
dari para pegawai untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan, maka tujuan
yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya, apabila terdapat motivasi
yang tinggi dari para pegawai, maka hal ini merupakan suatu jaminan atas
keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Menurut Stoner (1996:2) menyebutukan faktor-faktor motivasi kerja
dalam organisasi adalah:
15
1. Karakteristik individu yang berbeda
2. Karakteristik pekerjaan yang berbeda
3. Karakteristik organisasi
Menurut Hasibuan (2002:2) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
kerja ialah:
1. Upah
2. Situasi kerja
3. Kondisi kerja yang akan mendorong semangat kerja pegawai
4. Fasilitas kerja
5. Sikap kerja pegawai
6. Sikap antar teman sejawat
7. Kebutuhan pegawai berprestasi
8. Pelatihan
9. Insentif
10. Promosi
11. Kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi mtotivasi merupakan suatu hambatan dalam melakukan suatu
pekerjaan dimana apa bila pegawai tidak mempunyai tanggung jawab dalam
bekerja, maka tujuan organisasi tidak tercapai sesuai yang di inginkan.
2.2.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Dalam suatu organisai sangat mengharapkan hasil kerja dari apa yang
mereka kerjaka sealama kurun waktu tertentu jadi ada beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi kerja itu bisa tercapai. Menuruut Steers (1984:151) bahwa
16
pada umumnya orang percaya bahwa prestasi kerja individu merupakan fungsi
gabungan dari beberapa faktor yaitu:
1. Kemampuan, perangai, dan minat seorang pekerja.
2. Kejelasan dan penerimaan atas penjelasan peranan seorang pekerja
3. Tingkat motivasi kerja
Menurut Byar dan Rue dalam Sutrisno (1984:151) mengemukakan ada dua
faktor yang mempengaruhi prestasi kerja yaitu: Faktor faktor individu, yang
terdiri dari
4. Effort, yaitu menunjukkan sejumlah fisik dan mental yang digunakan
dalam menyelenggarakan gerakan tugas
5. Abbilities, yaitu sifat sifat personal yang diperlukan untuk
melakukan suatu tugas
6. Role/task perception, yaitu segala perilaku dan aktiviitas yang dirasa
perlu oleh individu untuk melaksanakan tugas suatu pekerjaan
Menurut Sutrisno (2009:151) faktor faktor lingkungan yang
mempengaruhi prestasi kerja adalah:
1. Kondisi fisik
2. Peralatan
3. Waktu
4. Material
5. Pendidikan
6. Supervisi
7. Desain organisasi
17
8. Pelatiahn
9. Keberuntungan
Menurut Mangkunegara (2000:3) faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi kerja adalah:
1. Faktor kemampuan, meliputi kerja sama, ketrampilan dan
kreaktivitas, pengalaman dalam berkerja, tingkat ketelitian dan
komunikasi.
2. Faktor motivasi, meliputi disiplinan, pendidikan, dan semangat
kerja dan kepribadian.
Dengan demikian uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada
pencapaian prestasi yang baik maka pegawai harus mampu memiliki
kemampuan yang tinggi maupun motivasi, sikap dan displin waktu dalam
suatu pekerjaan sehingga menghasilkan kinerja yang baik .
2.3 Indikator Variabel Penelitian
2.3.1 Indikator Variabel Kepemimpinan
Keseimbangan mental maupun emosional, bentuk fisik, pergaulan sosial dan
persahabatan, dorongan, antusiasme, berani dan sebagainya. Sedangkan menurut
Siagian (2001:39) gaya kepemimpinan secara operasional diukur dengan
menggunakan 5 (lima) indikator yaitu:
1. Pemimpin memberitahukan kepada bawahan apa yang diharapkan dari
mereka.
2. Pemimpin tidak menunjukan rasa simpati terhadap permasalah karyawan.
3. Pemimpin memberitahukan jadwal kerja yang harus disesuaikan dan
standar kerja.
18
4. Pemimpin memberi arahan secara spesifik tentang cara menyelesaikan
tugas.
5. Pemimpin menentukan dan perencanaan, koordinasi dan pengawasan
kerja pegawai.
Sutrisno (2000:231) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan ini secara
operasional diukur dengan menggunakan 5(lima) indikator yaitu:
1. Pemimpin bersifat ramah.
2. Menunjukkan kepedulian akan kebutuhan bawahan.
3. Pemimpin mengembangkan hubungan interpersonal yang
menyenangkan antar anggota kelompok.
4. Pemimpinan memberikan dorongan pada saat karyawan sedang
mengalami frustasi dan kecewa.
5. Pemimpin membantu pengembangan karir.
Singarimbun Effendi menyatakanada 5 (lima) indikator yaitu:
1. Pemimpin berkonsultasi dan mengumpulkan ide-ide dari karyawan.
2. Menggunakan saran dan ide karyawan sebelum mengambil keputusan.
3. Pemimpinan bersama-sama karyawan dalam membuat keputusan.
4. Pemimipin mendelegasikan tugas kepada karyawan.
5. Pemimpin mampu mengatasi komplik.
Penggabea (2002:39) mengemukakan sebagai indikator gaya kepemimpinan
yaitu:
1. Pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dalam mencapai prestasi.
2. Pemimpin memberikan penghargaan terhadap pencapaian prestasi.
19
3. Pemimpin memberikan sanksi atau peringatan terhadap prestasi kerja
yang rendah.
4. Pemimpin memperomosikan karyawan memiliki kinerja memuaskan.
5. Pemimpin mencari perbaikan meningkatkan kinerja karyawan.
Dari beberapa pendapat diatas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa
indikator kepemimpinan adalah kepercayaan diri sebagai kemampuan untuk
menghadapi masalah, pemimpin mengumpulkan ide-ide dari karyawan
menggunakan saran dan ide karyawan sebelum mengambil keputusan untuk
mencapai keiatan dalam organisasi
2.3.2 Indikator-indikator Motivasi
Indikator merupakan tolak ukur dalam mengetahui motivasi yang dimiliki
pegawai dalam bekerja. Menurut Ridwan (2002:66) bahwa motivasi kerja dapat
diukur melalui indikator sebagai berikut :
1. Upah/Gaji yang layak, yang dapat diukur melalui gaji yang memadaidan besarnya sesuai standar mutu hidup
2. Pemberian insentif, yang diukur melalui pemberian bonus sewaktu-waktu, rangsangan kerja, prestasi kerja
3. Memenuhi kebutuhan partisipasi, yaitu diukur melalui kebersamaan,kerjasama, rasa memiliki, dan bertanggung jawab.
4. Menempatkan pegawai pada tempat yang sesuai, dalam hal inidiukur dengan seleksi sesuai kebutuhan, memperhatikankemampuan, memperhatikan pembagian kerja, memperhatikanpengalaman, memberikan pekerjaan sesuai kemampuan.
5. Menimbulkan rasa aman di masa depan, seperti indikatorpenyelenggaraan jaminan hari tua, pembayaran pensiun, pemberianperumahan.
6. Memperhatikan lingkungan tempat kerja, yang diukur melaluitempat kerja yang nyaman, cukup cahaya, jauh dari polusi danberbahaya.
7. Memperhatikan kesempatan untuk maju, yang diukur denganmemberikan upaya pengembangan, kursus, diklat.
20
Teori Herzberg (2005:245) yaitu indikator motivasi dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Motivating Factors, merupakan faktor yang mendorong kepuasandalam pekerjaan (Motivating Factors) adalah berbagai kebutuhandalam berbagai kebutuhan yang terdapat dalam seseorang yangmenuntut terpenuhi sehingga jika terpenuhi akan mendorongtercapainya kepuasan seseorang dalam pekerjaannya.
2. Hygiene Factors, merupakan faktor pendorong kepada ketidakpuasan dalam pekerjaan (Hygiene Fakctors) kebutuhan yangterdapat dalam seseorang akan kondisi dari lingkunganpekerjaannya, yang jika kebutuhan akan kondisi lingkungan yangdiinginkan tidak terpenuhi, maka dirinya akan mengalami ketidakpuasan dalam lingkungan pekerjaannya.
Berdasarkan uraian teori di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengetahui motivasi yang dimilki
pegawai yaitu: upah, insentif, penempatan pegawai yang sesuai, rasa aman,
prestasi kerja, pengakuan, sifat pekerjaan itu sendiri, tanggungjawab tugas-tugas
yang diberikan.
2.3.3 Indikator-indikator prestasi kerja
Organisasi untuk mencapai tujuan terdapat beberapa indikator prestasi
kerja. Menurut Handoko (2000:194) indikator prestasi kerja yang harus
diperhatikan, antara lain: “kerjasama, tanggung jawab, kedisiplinan,
kepemimpinan, kualitas kerja”. Kelima indikator tersebut dijelaskan secara
singkat sebagai berikut:
1. Kerjasama
2. Tanggungjawab
3. Kedisiplinan
4. Kepemimpinan
5. Kualitas kerja
21
Kemudian Flippo (2005:199) mengemukakan indikator- indikator prestasi
kerja pegawai sebagai berikut:
1. Mutu kerja
2. Kualitas kerja
3. Ketangguhan pegawai
4. Sikap pegawai
Selanjutnya, Menurut Hasibuan (2003:95) indikator-indikator prestasi
kerja pegawai antara lain:
1. KesetiaanPenilai mengukur kesetiaan pegawai atau karyawan terhadappekerjaanya, jabatanya dan organisasi.
2. KejujuranPenilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnyamemenuhi perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadaporang lain seperti kepada para bawahanya.
3. KedisplinanPenilai menilai disiplin pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melakukannya sesuai dengan instruksi yangdiberikan kepadanya.
4. KreativitasPenilai menilai kemampuan pegawai dalam mengembangkankreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaanya, sehingga bekerjalebih berdaya guna dan berhasil guna.
5. KerjasamaPenilai menilai kesediaan pegawai berpartisipasi dan kerjasamadengan pegawai atau karyawan lainya secara vertikal danhorizontal didalam maupun diluar pekerja akan semakin baik.
6. KepemimpinanPenilai menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruhmempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa dan dapatmemotivasi orang lain atau bawahanya untuk bekerja secaraefektif.
Menurut Ivancevich dan Dharma (2011:14) indikator-indikator prestasi kerja
antara lain:
22
1. PengembanganDapat digunakan untuk menentukan pegawai yang perlu ditraining danmembantu hasil evaluasi training.
2. Pemberian rewardDapat digunakan untuk proses penentuan kenaikan gaji, insentif danpromosi.
3. MotivasiDapat digunakan untuk memotivasi pegawai, mengembangkaninisiatif, tanggungjawab sehingga mereka terdorong untukmeningkatkan kinerjanya.
4. Perencanaan SDMDapat bermanfaat bagi pengembangan keahlian dan keterampilanserta perencanaan SDM.
5. KompensasiDapat memberikan informasi yang digunakan untuk menentukan apayang harus diberikan kepada pegawai yang berkinerja tinggi ataurendah dan bagaimana prinsip pemberian kompensasi yang adil.
6. KomunikasiEvaluasi merupakan dasar untuk berkomunikasi yang berkelanjutanantara atasan dan bawahan menyangkut kinerja pegawai.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada indikator
prestasi kerja pegawai yang akan dinilai pada setiap pegawai tidak selalu sama,
tetapi pada dasarnya unsur-unsur yang dinilai itu mencangkup seperti hal-hal
diatas.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Lestari 2015 Penelitian ini melaporkan
hasil dari survei menggunakan kuesioner yang mengkaji pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja. Populasi dari penelitian ini adalah 119
karyawa, dari jumlah tersebut 54 responden terpilih sebagai sampel. Teknik
sampel yang digunakan adalah teknik acak sederhana. Berdasarkan persamaan
regresi, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial gaya
kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja.
23
Penelitian yang dilakukan Okky Satria 2013 dengan judul pengaruh
motivasi dan pelatihan terhadap kompetensi kerja serta implikasinya pada
produktivitas pegawai dinas perhubungan kota bandung. Dari sampel sebanyak 66
orang diperoleh hasil analisa jalur menunjukan bahwa, secara parsial Motivasi
kerja berpengaruh terhadap Kompetensi, sebesar 22,85% dan secara parsial
menunjukkan pelatihan berpengaruh terhadap kompetensi kerja sebesar 22,47%;
sementara secara simultan motivasi kerja dan pelatihan berpengaruh terhadap
kompetensi kerja, sebesar 85,28%; Sedangkan hasil analisa regresi sederhana
yang diperoleh menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kompetensi kerja
karyawan terhadap produktivitas kerja sebesar 87,90%.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan Setiawati 2012 Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan, dengan hasil koefisien korelasi
sebesar 0,895. Besarnya sumbangan variabel kepemimpinan dalam menerangkan
variabel motivasi kerjas ebesar 80,10%, sedangkan sisanya 19,90% adalah faktor
lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Terdapat pengaruh secara
signifikan antara kepemimpinan dan motivasi kerja karyawan, hal ini dapat
dilihat dari hasil analisis regresi dengan persamaan regresi yaitu Y = 11,133
+ 1,045 X, yang artinya jika konstanta sebesar 11,133 artinya jika gaya
kepemimpinan nilainya adalah nol maka motivasi kerja senilai 11,133. Koefisien
regresi sebesar 1,045 menunjukan bahwa setiap penambahan 1 persen
gaya kepemimpinan akan meningkatkan motivasi kerja karyawan sebesar 1,045.
Sementara dari hasil perhitungang thitung menunjukan nilai t hitung lebih
24
besar dari t tabel (15,799 >1,66940) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Penelitian yang dilakukan Kadirman 2001 dengan judul “hubungan
prestasi kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Camat Siantar. Hasil
pengolahan data, diketahui bahwa koefisien korelasi antara variabel X dengan
variabel Y adalah sebesar rHitung dengan rtabel = 0,374 untuk N= 28 pada taraf
signifikan 5% dimana rhitung≥r tabel, sehingga hipotesis bebunyi: “Ada pengaruh
peran pimpinan terhadap kinerj pegawai di Kantor Camat Siantar” selatan dapat
diterima keberadaannya.
Penelitian yang dilkaukan Ainun Rizqiyah 2010 Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan yang terdiri dari variabel
gaya direktif, suportif, gaya partisipatif dan orientasi prestasi secara simultan dan
parsial terhadap motivasi kerja karyawan. Penelitian dilaksanakan di PT.
Temprina Media Grafika Surabaya. Jumlah responden dalam penelitian ini
adalah 130 karyawan PT. Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui terdapat
pengaruh yang signifikan secara simultan variabel kepemimpinan direktif
(X1), gaya kepemimpinan suportif (X2), gaya kepemimpinan partisipatif
(X3), kepemimpinan orientasi prestasi (X4) terhadap motivasi kerja karyawan
(Y) dengan nilai Sig. F sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan yang
ditentukan sebesar 0,05. Sedangkan untuk uji parsial, variabel X1 nilai Sig.t 0,003
< 0,05. Variabel X2 dengan nilai signifikan 0,002 < 0,05. Variabel X3 dengan
nilai signifikan 0,000 < 0,05. Variabel X4 dengan nilai signifikan 0,000 <
0,05.
25
2.5 Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian dan teoritis dan penelitian terdahulu yang di lakukan
maka kepenimpinan dan motivasi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi kerja pegawai. Kerangka berpikir ini adalah menjelaskan tentang
gambaran umum pengaruh atau hubungan antara variabel yang akan diteliti dan
dikuatkan oleh teori atau penelitian sebelumnya baik secara parsial maupun secara
simultan. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-
variabel yang diteliti, melalui pendefenisian dan uraian yang lengkap dan
mendalam dari berbagai referensi sehingga ruang lingkup kedudukan dan prediksi
terhadap hubungan atau pengaruh antar variabel yang akan diteliti.
Berdasarkan teoritis di atas maka kerangka berpikir secara teoritis yang
akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah seperti gambar (2.1), skema
berikut:
Gambar 2.1
Kerangka berpikir
Sumber; Hasil Olahan sendiri
Keterangan:
Kepemimpinan (X1) : Variabel bebas
Motivasi (X2) : Variabel bebas
Prestasi Kerja (Y) : Variabel terikat
Kepemimpinan (X1)
Prestrasi Kerja (Y)
Motivasi (X2)
26
2.6 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka yang menjadi hipotesis
penelitian ini adalah:
1. Diduga ada pengaruh positif kepemimpinan terhadap prestasi kerja di Kantor
Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan.
2. Diduga ada pengaruh positif motivasi terhadap prestasi kerja di Kantor Camat
Lolomatua Kabupaten Nias Selatan.
3. Diduga ada pengaruh positif kepemimpinan dan motivasi terhadap prestasi
kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang bersifat asosiatif (penelitian yang menjelaskan pengaruh antara
variabel). Dengan demikian dapat diketahui bahwa penelitian asosiatif
dimaksudkan untuk menguji hipotesis antara variabel-variabel sehingga diketahui
pengaruh antara variabel tersebut, yaitu antara variabel bebas dan terikat.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono
(2005:152) Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Camat
Lolomatua Kabupaten Nias Selatan sebanyak 31 orang
1.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Menutut Arikunto (1996:152) besarnya sampel bisa ditentukan sebagai
berikut. Apabila aggota populasi berjumlah kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehiungga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
3.3 Definisi Operasional Variabel
3.3.1 Variabel kepemimpinan (X1)
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
28
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan untuk mempengaruhi
orang lain agar mau bekerja dalam mencapai sebuah tujuan.
Tabel 3.1
Indikator Kepemimpinan (X1)
No No. Item Jumlah1 Pemimpin bersifat ramah 1,2 2
2Menunjukkan kepedulian akan kebutuhanbawahan
3,4 2
3Pemimpin mengembangkan hubunganinterpersonal yang menyenangkan antaranggota kelompok
5,6 2
4Pemimpinan memberikan dorongan pada saatkaryawan sedang mengalami frustasi dankecewa
7,8 2
5 Pemimpin membantu pengembangan karir. 9,10 2
Jumlah 10
Sumber :Sutrisno 20003.3.2 Variabel Motivasi (X2)
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan
suatu aktifitas tertentu, oleh karena itu motavasi sering kali diartikan pula sebagai
faktor perilaku seseorang.
Tabel 3.2
Indikator Motivasi (X2)
No Indikator No.Item Jumlah1 Upah/gaji 1,2 22 Pemberian insentif 3 13 Memenuhi kebutuhan partisipasi 4 14 Menempatkan pegawai pada tempat yang sesuai 5,6 25 Menimbulkan rasa aman 7,8 26 Memperhatikan lingkungan tempat kerja 9 17 Memperhatikan kesempatan untuk maju 10 1
Jumlah 10Sumber : Ridwan 2002
29
3.3.3. Variabel Prestasi Kerja (Y)
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang pegawai
dalam melaksanakan pekerjaan yang merupakan konstribusi yang diharapkan bagi
pencapaian tujuan organisasi.
Tabel 3.3
Indikator Prestasi Kerja (Y)
No Indikator No. Item Jumlah
1 Kerjasama 1,2 2
2 Tanggung jawab 3,4 2
3 Kedisplinan 5,6,7 3
4 Kepemimpinan 8 1
5 Kualitas kerja 9,10 2
10
Sumber :Handoko 2000
3.4 Data Penelitian
3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, Suatu data
yang bersumber dari responden. Artinya data yang diperoleh secara langsung dari
sumber utama melalui penyebaran koesioner kepada para pegawai di Kantor
Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
koesioner atau pernyataan tertutup yang disusun berdasarkan skala likert.
Sehubungan dengan data penelitian ini menggunakan koesioner tertutup
berdasarkan skala likert dengan menggunakan butir soal sebanyak 30 item soal
30
(10 item soal kepemimpinan, 10 item untuk motivasi, dan 10 item untuk prestasi
perja).
Untuk keperluan analisis kuantitatif maka skala pengukuran variabel
dalam penelitian ini adalah merujuk pada lima alternatif jawaban, sebagaimana
terlihat di bawah ini:
a. Sangat setuju (SS) = 5
b. Setuju (S) = 4
c. Ragu-ragu (RR) = 3
d. Tidak setuju (TS) = 2
e. Sangat tidak setuju (STS) = 1
3.5 Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data, penelitian menggunakan analisis data regresi
linear berganda, yaitu suatu cara menjelaskan hasil penelitian yang menggunakan
rumus persamaan matematis dan menghubungkannya dengan teori-teri yang ada
kemudian ditarik kesimpulan untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan
dan motivasi terhadap prestasi kerja pegawai di kantor Camat Lolomatua
Kabupaten Nias Selatan. Digunakan rumus regresi linear berganda dengan rumus
yang digunakan sebagai berikut:
Y = βo + β1 X1 + β2 + X2 + e
Keterangan
Ỹ = Prestasi kerja
β0 = Konstanta
β1 β2 = Koefisien regresi
X1 = Kepemimpinan
31
X2 = Motivasi
e = Error (faktor penggangu)
Untuk mengestimasi koefisien regresinya, persamaan di atas dapat
menggunakan persamaan berikut Supranto (2009:243)
β = Y − β X − β Xβ = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²β = (Σy x )(Ʃx ) − (Σy x )(Ʃx x )(Ʃx )(Ʃx ) − (Ʃx x )²
Keterangan :Y = Variabel terikat yang diprediksik
o = Konstanta
β1 β2 = Koefisien regresi
X1 = Nilai rata-rata X1
X2 = Nilai rata-rata X2
y = Selisih nilai Y dengan⏞X1 = Selisih nilai X1 dengan
X2 = Selisih nilai X2 dengan ⏞ 2Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi berganda dengan menggunakan alat bantu pengolah data yaitu: SPSS 16,0
for Windows
32
3.6. Pengujian Intrumen Penelitian
3.6.1 Uji Validitas
Validitas merupakan tingkat kemampuan suatu instrumen untuk
mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan
dengan instrumen tersebut. Untuk memastikan instrumen penelitian sebagai alat
ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Maka pada penelitian ini digunakan cara
dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing item
(pernyataan-pernyataan) dengan skor total. Pengujian validitas kuesioner
digunakan rumus statistika koefisien korelasi product moment dari Supranto
(2009:74) dengan rumus sebagai berikut:
= ∑ − ∑ ∑{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah subyek
X = Skor setiap item(ƩX) = Kuadrat jumlah skor item(ƩY) = Kuadrat jumlah skor total
ƩX = Jumlah kuadrat skor item
ƩY = Jumlah kuadrat skor nilai
Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r hitung >
rtabel = 0,5. Jadi, kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,5 maka
butir dalam instrumen dinyatakan tidak valid. Kriteria uji validitas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : Jika r hitung > r tabel maka instrumen valid, Jika
33
r hitung < r tabel maka instrumen tidak valid. Dalam penelitian ini, pengujian validitas
instrumen penelitian menggunakan alat bantu pengolah data, yaitu: SPSS 16,0 for
Windows.
Kriterial untuk uji validitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Jika rhitung > rtabel maka instrument valid
Jika rhitung < rtabel maka instrument tidak valid
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat memberikan
hasil pengukuran yang konsisten, apabila pengukuran dilakukan berulang-
ulang.Pengujian reliabilitas ini hanya dilakukan terhadap butir-butir yang valid,
yang diperoleh melalui uji validitas.Salah satu teknik yang dapat digunakan
adalah dengan metode konsistensi internal (internal consistency), dalam hal
digunakan koefisien Cronbach Alpha (G). Dengan menggunakan uji Cronbach’s
Alpha dari Supranto (2009:80) dengan rumus sebagai berikut:
r = kk − 1 1 − ƩssKeterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyak butir pertanyaans = Deviasi standar total
Ʃs = Jumlah deviasi standar butir
Kemudian jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian
tiap butir, selanjutnya dijumlahkan dengan rumus deviasi standar dari
Supranto (2009:82) yakni: Cronbach Alpha dengan rumus sebagai berikut:
34
ri = 1 −Keterangan:
ri = Reliabilitas instrumenk = Banyak butir pertanyaans = Deviasi standar totalΣs = Jumlah deviasi standar butir
Suatu instrumen dikatakan handal jika nilai Cronbach Alpha > 0,60
Ghozali (2005:52). Dalam penelitian ini, pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen penelitian menggunakan alat bantu pengolah data, yaitu: SPSS 16,0 for
Windows
3.7 Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-
benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Ada tiga
pengujian dalam uji asumsi klasik yaitu:
3.7.1 Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah residual yang telah distandarisasi berdistribusi
normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual
tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Untuk mendeteksi apakah
nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan
melalui uji statistik non parametrik kolmogorov- Sminorv, Sugiyono (2010:102).
a. Jika hasil kolmogorov-Sminorvmenunjukan nilai signifikan diatas 0,05
maka data residual terdistribusi dengan normal.
35
b. jika hasil kolmogorov- Sminorv menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05
maka data residual berdistribusi tidak normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan alat bantu pengolah data
yaitu: SPSS 16,0 for Windows
3.7.2 Uji Multikolonearitas
Pengujian multikolonearitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Pengujian ada atau tidaknya multikolonearitas didalam model regresi dapat dilihat
dengan melihat dari nilai tolerance (TOL), dan lawannya Variance Inflation
Faktor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas yang
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.Tolerance mengukur variabilitas variabel
bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/
Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolonearitas adalah nilai tolerance< 0,10, atau sama dengan nilai VIF > 10
Ghozali (2005). Apa bila didalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi
seperti asumsi diatas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini
bebas dari multikolonearitas, dan demikian pula sebaliknya.
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas
Adanya heteroskedastisitas berarti ada varian variabel dalam model yang
tidak sama (konstan). Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan menggunakan Scater plot dimana sumbu horizontal
menggambarkan nilai prediksi sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai
residual kuadrat Suliyanto (2008: 243).
36
a. Jika Scater plot membentuk pola tertentu, maka hal tersebut menunjukkan
adanya masalah heteroskedastisitas, dan
b. jika scater plot menyebar secara acak, maka hal itu menunjukkan tidak ada
masalah heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan alat bantu pengolah data
yaitu: SPSS 16,0 for Windows
3.8 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda untuk menguji kepemimpinan, motivasi terhadap prestasi kerja
pegawai. Dari hasil regresi yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian untuk
mengetahui apakah variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau
tidak terhadap variabel terikat dan seberapa besar pengaruhnya. Untuk itu bentuk
pengujian yang digunakan adalah Uji Parsial, Uji Simultan dan Koefisien
Determinasi.
3.8.1 Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan (X1),
motivasi (X2) terhadap prestasi kerja pegawai (Y). Adapun langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam uji ini adalah sebagai berikut.
Ho: ß1= 0 Artinya bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi tidak
berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai.
H1: ß1≠ 0 Artinya bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi berpengaruh
positif terhadap prestasi kerja pegawai.
Untuk menguji hipotesis maka digunakan uji t, rumus yang digunakan
untuk menghitung besarnya nilai thitung adalah Suliyanto (2008:173)
37
β J
t=S β J
Keterangan:
t = Nilai thitung
β J = Koefisien regresi
S βJ = Kesalahan baku koefisien regresi
Setelah didapatkan nilai t-hitung melalui rumus di atas, maka untuk
menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
b. Jika t-hitung < t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui nilai t-hitung menggunakan alat
bantu pengolah data yaitu SPSS 16.0 for Windows.
3.8.2 Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menjelaskan seberapa besar keseluruhan variabel
bebas mampu menjelaskan variabel terikat. Menurut Suliyanto (2008:208) nilai F
hitung digunakan untuk menguji ketepatan model (goodness of fit). Uji F ini sebut
sebagai uji simultan, yang digunakan untuk menguji apakah variabel bebas yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel tergantung
atau tidak. Untuk menyimpulkan apakah model masuk dalam kategori goodness
of fit atau tidak, kita harus membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel
dengan derajat bebas: df :(k-l), (n-k). Rumus yang digunakan untuk menghitung
besarnya nilai F hitung adalah sebagai berikut Suliyanto, (2008:208):
R²/ (k -1)F =
1 - R²/ (n – k)
38
Keterangan;
F = Nilai F hitung
R²= Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel
n = Jumlah pengamatan (ukuran sampel)
Rumus hipotesis yang digunakan adalah:
HO :b1 = b2 = 0 artinya jika nilai b1= b2 maka HO diterima dan Ha ditolak
Ha :b1 ≠ b2 ≠ 0 artinya jika nilai b1≠ b2 maka Haditerima dan H0 ditolak.
3.8.3 Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) dari hasil linear sederhana menunjukkan
seberapa besar variabel terikat bisa dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya.
Suliyanto (2008:192) mengatakan bahwa semakin tinggi koefisien determinasi
maka semakin tinggi kemampuan variabel bebas untuk menjelaskan variasi
perubahan pada variabel terikatnya. Untuk menghitung koefisien determinasi
dengan menggunakan rumus, adalah sebagai berikut:
∑ (Y - Ȳ)²R² = 1-
∑ (Y-Ŷ)²Keterangan:
R² = Koefisien determinasi
Σ ( Y- Ȳ)² = Kuadrat selisih nilai Y ril dengan nilai Y prediksi
Σ (Y-Ŷ)² = Kuadrat selisih nilai Y dengan nilai Y rata-rata
Bila R² mendekati 1 (satu), maka hasil perhitungan menunjukkan bahwa
makin baik untuk menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat.
Sebaliknya jika nilai R² mendekati 0 (nol) maka menunjukkan semakin lemah
39
variabel-variabel bebas menerangkan variabel terikat. Dalam penelitian ini, Untuk
mengetahui nilai koefisien determinasi (R²) menggunakan alat bantu untuk
mengolah data, yaitu SPSS 16,0 for Windows.
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kuantitatif untuk
mengkaji populasi yang besar maupun yang kecil dengan menyeleksi dan
menggambarkan variabel penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Camat
Lolomatua Kabupaten Nias Selatan. Subjek dalam penelitian adalah seluruh
pegawai di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan. Untuk
mengumpulkan data tersebut dilakukan penyebaran koesioner kepada responden.
Masing-masing variabel dituangkan dalam bentuk indikator yang dibuat butir
pernyataan (instrumen). Dari hasil yang diperoleh melalui butir pernyataan, untuk
variabel kepemimpinan sebanyak 10 item pertanyaan, variabel motivasi sebanyak
10 item pernyataan, untuk variabel prestasi kerja sebanyak 10 item pernyataan
dengan responden sebanyak 30 item.
Telaah Visi Misi dan Program Kantor Camat Lolomatua Lolomatua
Kabupaten Nias Selatan
Mengacu pada prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam
RPJMN 2015-2019 dan prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Utara yang
tercantum dalam RPJMD Sumatera Utara tahun 2013-2018 serta merupakan
bagian yang tidak terlepas dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Nias Selatan.
41
“Mewujudkan Masyarakat Yang Maju, Sehat, Dan Cerdas, Dengan
Kepemimpinan Yang Melayani , Jujur, Dan Sederhana.”
Penjabaran makna dari Visi tersebut yaitu:
Berdasarkan visi diatas dimanifestasikan kedalam sembilan MISI yang
disebut “SIWA SANUWUSIHONO (sembilan program prioritas)” yaitu:
1. Membangun kultur pemerintahan yang berisi, mandiri, transpara dan
berorientasi pada pelayanan
2. Pemerataan pembangunan dengan skala prioritas yang berbasis desa.
3. Menyediakan sistem pelayanan kesehatan yang mudah dan berkualitas
sebagaimana dimanatkan dalam undang-undang nomor 36 tahun 2009
4. Menyediakan pendidikan yang berkualiats sebagai mana dalam peraturan
daerah nomor 5 tahun 2011 dan UU nomor 20 tahun 2003.
5. Memperkuat sektor pertanian menuju kemandirian pangan.
6. Mengembangkan ekonomi yang mampu menciptakanlapangan kerja dan
mendatangkan investor.
7. Mengembangkan potensi pariwisata yang berbasis pada sumber daya alam
dan kebudayaan.
8. Membangun generasi muda yang berkrakter, berbudaya dan beriman.
9. Memberikan rasa amandan nyaman ditengan masyarakat.
42
4.1.1 Deskripsi Data Variabel Kepemimpinan (X1)
Tabel 4.1
StatisticsN Valid 31
Missing 0Mean 42.7097Median 43.0000Mode 46.00a
Std. Deviation 5.11334Variance 26.146Skewness -.365Std. Error of Skewness .421Kurtosis -.906Std. Error of Kurtosis .821Range 18.00Minimum 32.00Maximum 50.00Sum 1324.00Percentiles 25 39.0000
50 43.000075 47.0000
a. Multiple modes exist. The smallest value isshown
Sumber : Data diolah dengan software SPSS 16.0 for Windows
Dari hasil olahan nilai skor total data variabel kepemimpinan (X1) Maka
dapat dideskripsikan data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:
1. Rata-rata hitung
Rata-rata hitung didapat dari jumlah seluruh nilai data dibagi dengan
banyaknya data. Dari Tabel 4.1 di atas, didapat rata-rata hitung (Mean) sebesar
42.7097 dengan nilai( median) atau titik tengah dipreroleh sebesar 43.0000 berarti
bahwa 50% data berada di atas 41.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan
nilai modus atau nilai yang paling banyak muncul yaitu 47.0000
44
4.1.2 Deskripsi Data Variabel Motivasi (X2)
Tabel 4.2
Statistik Data Variabel Motivasi (X2)
StatisticsN Valid 31
Missing 0Mean 44.4839Median 46.0000Mode 48.00Std. Deviation 4.31177Variance 18.591Skewness -.611Std. Error of Skewness .421Kurtosis -.993Std. Error of Kurtosis .821Range 14.00Minimum 36.00Maximum 50.00Sum 1379.00Percentiles 25 40.0000
50 46.000075 48.0000
a. Multiple modes exist. The smallest value isshown
Sumber : Data diolah dengan software SPSS 16.0 for Windows
Dari hasil olahan nilai skor total data variabel motivasi (X2) Maka dapat
dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:
1. Rata-rata hitung
Dari Tabel diatas, di dapat rata-rata hitung (Mean) sebesar 44.4839 dengan
nilai( median) atau titik tengah dipreroleh sebesar 46.0000 berarti 50% data
berada diatas 43.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai modus atau
nilai yang paling banyak muncul yaitu 48.0000.
46
4.1.3 Deskripsi Data Variabel Prestasi Kerja (Y)
Tabel 4.3
Statistik
N Valid 31
Missing 0
Mean 44.4194
Median 45.0000
Mode 43.00
Std. Deviation 3.99812
Variance 15.985
Skewness -.494
Std. Error of Skewness .421
Kurtosis -.397
Std. Error of Kurtosis .821
Range 14.00
Minimum 36.00
Maximum 50.00
Sum 1377.00
Percentiles 25 43.0000
50 45.0000
75 47.0000a. Multiple modes exist. The smallest value isshown
Sumber : Data diolah dengan software SPSS 16.0 for Windows
Dari hasil olahan nilai skor total data variabel kinerja pegawai (Y) Maka
dapat dideskripsikan bentuk data untuk mengetahui nilai statistik yaitu:
1. Rata-rata hitung
Dari Tabel diatas, di dapat rata-rata hitung (Mean) sebesar 44.4194 dengan
nilai( median) atau titik tengah dipreroleh sebesar 45.0000 berarti 50% data
berada diatas 45.0000 dan sisanya berada di bawahnya dengan nilai modus atau
nilai yang paling banyak muncul yaitu 47.0000.
48
4.2 Pengujian Instrumen Penelitian
Daftar pernyataan atau kuesioner perlu diuji validitasnya untuk
mengetahui apakah daftar pernyataan yang telah disiapkan dapat mengukur
variabel yang akan diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung
korelasi antara masing-masing item pernyataan dengan skor totalnya.
4.2.1 Uji Validitas Data
Perolehan hasil uji validitas untuk variabel kepemimpinan (X1) dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4
Rangkuman hasil validitas kepemimpinan (X1)
No. Item Rhitung Rtabel
(0.05;10)Keterangan
1 0,858 0,632 Valid
2 0,938 0,632 Valid
3 0,938 0,632 Valid
4 0,735 0,632 Valid
5 0,904 0,632 Valid
6 0,810 0,632 Valid
7 0,938 0,632 Valid
8 0,989 0,632 Valid
9 0,989 0,632 Valid10 0,989 0,632 Valid
Sumber : hasil olahan penulis 2018
Pada tabel 4.4 diatas berdasarkan perhitungan validitas pada item-total
statistics maka diperoleh nilai koefisien korelasi r-hitung item no.1 sampai 10.
Sedangkan rtabel pada taraf singnifikasi α = 0,05 dan r-tabel = 0,632 (lampiran 4).
Artinya semua pernyataan mengenai kepemimpinan (X1) dianggap valid karena
49
koefisien korelasi menunjukkan positif, sehingga pengujian dapat dilakukan pada
pengujian reliabilitas.
4.2.2 Uji Reliabilitas Data
Untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya maka
digunakan uji reliabilitas data.
Tabel 4.5
Reliability Statistics Variabel kepemimpinan (X1)
Cronbach's Alpha N of Items
.975 10
Dari 4.5 diperoleh nilai Cronbach's Alpha sebesar . 975%. Kemudian nilai
Cronbach's Alpha berdasarkan indeks korelasinya (r) sebesar 0,97,5% jika
dikonsultasikan pada rtabel pada N=10 dengan α=0,05%. Maka diperoleh sebesar
0,632. Maka r-hitung lebih besar dari t-tabel. Maka dapat disimpulkan angket
tersebut reliabel.
Tabel 4.6
Rangkuman hasil validitas motivasi (X2)
No. Item Thitung Rtabel
(0.05;10)keterangan
1 0,740 0,632 Valid
2 0,792 0,632 Valid
3 0,875 0,632 Valid
4 0,924 0,632 Valid
5 0,668 0,632 Valid
6 0,916 0,632 Valid
50
7 0,784 0,632 Valid
8 0,635 0,632 Valid
9 0,828 0,632 Valid
10 0,759 0,632 Valid
Pada tabel 4.6 di atas, berdasarkan perhitungan validitas pada item-total
statistics Maka diperoleh nilai koefisien korelasi r-hitung item no.1 sampai 10.
Sedangkan rtabel pada taraf singnifikasi α = 0,05 dan r-tabel = 0,632. Artinya semua
pernyataan mengenai motivasi (X2) dianggap valid karena koefisien korelasi
menunjukkan positif, sehingga pengujian dapat dilakukan pada pengujian
reliabilitas.
Tabel 4.7Reliability statistics variabel motivasi (X2)
Cronbach's Alpha N of Items
.931 10
Dari tabel 4.7 di atas, diperoleh nilai Cronbach's Alpha sebesar .931.
Kemudian nilai Cronbach's Alpha berdasarkan indeks korelasinya (r) sebesar 900
jika dikonsultasikan pada rtabel pada N=10 dengan α=0,05%. Maka diperoleh r-
hitung sebesar .931 r-tabel sebesar 0,632. Maka dapat disimpulkan angket tersebut
reliabel. Berdasarkan perhitungan reliabilitas pada item total statistics, maka
diperoleh reliabilitas rhitung item nomor 1 sampai 10 masing-masing nilainya lebih
besar dari r-tabel.
51
Tabel 4.8
Rangkuman hasil validitas prestasi kerja (Y)
No. Item Rhitung Rtabel
(0.05;10)Keterangan
1 0,705 0,632 Valid
2 0,664 0,632 Valid
3 0,887 0,632 Valid
4 0,830 0,632 Valid
5 0,704 0,632 Valid
6 0,887 0,632 Valid
7 0,701 0,632 Valid
8 0,886 0,632 Valid
9 0,663 0,632 Valid
10 0,839 0,632 Valid
Sumber : hasil olahan penulis 2018
Pada tabel 4.8 di atas, berdasarkan perhitungan validitas pada item-total
statistics Maka diperoleh nilai koefisien korelasi r-hitung item no.1 sampai 10.
Sedangkan r-tabel pada taraf singnifikasi α = 0,05 dan r-tabel = 0,632. Artinya semua
pernyataan mengenai prestasi kerja (Y) dianggap valid karena koefisien korelasi
menunjukkan positif, sehingga pengujian dapat dilakukan pada pengujian
reliabilitas.
Tabel 4.9Reliability statistics variabel prestasi kerja (Y)
Cronbach's Alpha N of Items
.926 10
Sumber : Data diolah dengan software SPSS 15.0 for Windows
52
Dari 4.9 diperoleh nilai Cronbach's Alpha sebesar 841%. Kemudian nilai
Cronbach's Alpha berdasarkan indeks korelasinya (r) sebesar 0.926 jika
dikonsultasikan pada rtabel pada N=10 dengan α = 0,05%. Maka r-hitung lebih besar
dari r-tabel 0,926>0,632. Maka dapat disimpulkan angket tersebut reliabel.
Berdasarkan perhitungan reliabilitas pada item total statistics, maka diperoleh
reliabilitas r-hitung item nomor 1 sampai 10 masing-masing nilainya lebih besar dari
rtabel.
4.3 Pengijian Asumsi Klasik
4.3.1 Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Data yang telah dihasilkan akan diuji kenormalitas dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1 X2 YUnstandardized Residual
N 31 31 31 31
Normal Parametersa Mean 42.7097 44.4839 44.4194 .0000000
Std. Deviation 5.11334 4.31177 3.99812 1.99208231
Most ExtremeDifferences
Absolute .159 .193 .135 .125
Positive .077 .141 .081 .109
Negative -.159 -.193 -.135 -.125
Kolmogorov-Smirnov Z .887 1.073 .754 .697
Asymp. Sig. (2-tailed) .410 .199 .620 .717
a. Test distribution is Normal.
55
4.4.1 Uji t (Parsial)
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat dengan menggunakan uji parsial (uji t). Hasil uji t ditunjukkan
pada tabel sebagai berkut:
Tabel 4.11
Hasil uji t (parsial)
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 8.089 4.311 1.876 .071
X1 .547 .079 .700 6.904 .000
X2 .291 .094 .314 3.097 .004
a. Dependent Variable: YSumber : Data diolah dengan software SPSS 16.0 for Windows
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dijelaskan pengaruh secara parsial pada
bagian dibawah ini:
1. Variabel kepemimpinan (X1)
Pada tabel 4.10 diatas, terlihat bahwa r-hitung variabel kepemimpinan (X1)
adalah sebesar 76.904 dan tingkat signifikan sebesar .000 Sedangkan nilai ttabel
pada df = n-k-1 atau 31-2-1= 28 sebesar 1,701 (lampiran 5). maka Ha diterima dan
Ho ditolak. Artinya variabel kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias
Selatan.
2. Variabel motivasi (X2)
Pada tabel 4.10 di atas, terlihat bahwa r-hitung variabel motivasi (X2) adalah
sebesar 3.097 dan tingkat signifikan sebesar .004. Sedangkan nilai ttabel pada df =
56
n-k-1 atau 31-2-1= 28 sebesar 1,701 (lampiran 5). maka Ha diterima dan Ho
ditolak. Artinya variabel motivasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan.
4.4.2 Uji F (Simultan)
Pengujian variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat
hasil pengujian dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 4.12
Hasil uji f (uji simultan)
ModelSum ofSquares df Mean Square F Sig.
1 Regression 360.497 2 180.248 42.393 .000a
Residual 119.052 28 4.252
Total 479.548 30a. Predictors: (Constant), X2, X1b. Dependent Variable: Y
Dari tabel diatas menghasilkan nilai Fhitung sebesar 42.393 lebih besar dari
nilai Ftabel 3,340 pada df = n-k-1 atau 31-2-1= 28 sebesar 3,340 (lampiran 5).
Artinya bahwa semua variabel kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) mampu
menjelaskan variabel bebas dengan kata lain variabel bebas secara bersama-sama
mempengaruhi variabel terikat.
4.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi (R²) sebesar =
0,752 sehingga dapat ditunjukkan bahwa 0,75,2% keragaman variabel terikat
(prestasi kerja) dapat dijelaskan variabel bebas (kepemimpinan dan motivasi)
sedangkan sisanya adalah 0,25,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
Lengkap dari pengolahan data dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.12
57
Hasil Uji Deteminasi
Model Summaryb
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate
1 .867a .752 .734 2.06200
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
4.5 Pembahasan
Dengan tujuan untuk mempermudah pembaca hasil intepretasi analisis
regresi berganda maka digunakan persamaan seperti yang dapat dilihat dibawah
ini:
Y= 8.089+.547 X1 +291 X2
Model regresi di atas, menunjukkan bahwa koefisien variabel bebas
memiliki tanda yang poisitif. Ini berarti kenaikan salah satu atau keseluruhan
variabel bebas (kepemimpinan dan motivasi) akan meningkatkan prestasi kerja
atau sebaliknya. Sesuai dengan persamaan regresi berganda diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kepemimpinan dan motivasi dapat mempengaruhi prestasi
kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan. Ini berarti bahwa naik
turunnya prestasi kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan
karena pengaruh kepemimpinan dan motivasi dapat diprediksi melalui persamaan
regresi tersebut. Bila kepemimpinan ditingkatkan sebesar 1% maka prestasi kerja
akan meningkat sebesar = 8.089 atau 8.08,9% hal ini berarti bahwa semakin tinggi
pelaksanaan kepemimpinan bagi pegawai di di Kantor Camat Lolomatua
Kabupaten Nias Selatan semakin tinggi pula prestasi kerja. Kemudian bila
motivasi meningkat 1% maka prestasi kerja di Kantor Camat Lolomatua
Kabupaten Nias Selatan semakin sebesar = 408. Ini berarti bahwa naik turunnya
58
prestasi kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan sebesar =
8.089.
Pengujian hipotesis untuk kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh yang
positif dan signifikian terhadap prestasi kerja (Y). Yang ditunjukkan oleh nilai
thitung 6.904 dan tingkat signifikan sebesar 0,000 Sedangkan nilai ttabel pada df = n-
k-1 atau 31-2-1=28 sebesar 1,701 Karena nilai r-hitung (6.904) > r-tabel (1,701) dan
tingkat signifikan sebesar 0,000 < (0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya variabel kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi kerja. Maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan (X1) memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja di Kantor Camat
Lolomatua Kabupaten Nias Selatan.
Pengujian hipotesis untuk motivasi (X2) diperoleh r-hitung sebesar 3.097
dan tingkat signifikan sebesar 0,004. Sedangkan nilai ttabel pada df = n-k-1 atau
31-2-1= 28 sebesar 1,701 karena nilai r-hitung (3.097) > r-tabel (1,701) dan tingkat
signifikan sebesar 0,000 < (0,05), maka keputusan adalah Ha diterima dan Ho
ditolak. Artinya bahwa variabel motivasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan.
59
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data hasil penelitian ini yaitu
tentang pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap prestasi kerja di Kantor
Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan hal ini diuraikan sebagai berikut:
1. Dari hasil estimasi yang dilakukan maka variabel kepemimpinan (X1) secara
parsial berpengaruh positif dan signifikian terhadap prestasi kerja di Kantor
Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan yang ditunjukkan oleh nilai r-hitung
6.904> r-tabel 1,701 karena nilai r-hitung (6.904) > r-tabel (1,701) dan tingkat
signifikan sebesar 0,000 < (0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya
variabel kepemimpinan (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi kerja. Maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan (X1) memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pada di Kantor Camat
Lolomatua Kabupaten Nias Selatan.
2. Pengujian hipotesis untuk variabel motivasi (X2) secara parsial berpengaruh
positif dan signifikian terhadap prestasi kerja (Y) yang ditunjukkan oleh nilai
r-hitung 3.097 > r-tabel 1,701. Karena nilai r-hitung (3.097) > r-tabel (1,701) dan
tingkat signifikan sebesar 0,004 < (0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya variabel motivasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi kerja pada di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan.
60
3. Variabel kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh
positif dan signifikaan terhadap prestasi kerja pada di Kantor Camat
Lolomatua Kabupaten Nias Selatan yang ditunjukkan oleh nilai Fhitung sebesar
42.393> nilai Ftabel 3,340 dengan α = 5% artinya bahwa semua variabel bebas
(kepemimpinan dan motivasi) mampu menjelaskan variabel bebas, dengan
kata lain variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat prestasi kerja
pada di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias Selatan
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan
yang telah diuraikan diatas, maka ada beberapa yang menjadi saran penulis yaitu:
1. Ada baiknya motivasi pada di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias
Selatan untuk membantu dalam meningkatkan prestasi kerja dan sekaligus
juga meningkatkan loyalitas pegawai.
2. Hendaknya para pegawai pada di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias
Selatan semakin proaktif dalam meningkatkan prestasi baik secara organisasi
maupun secara kelompok.
61
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga 1992. Psikologi Kepemimpoinan. Cetakan ke-2. Jakarta:Rhineka Cipta.
Arikunto 1996. Metodologi Penelitian. Yogyakarta liberti.
Ainun Rizqiyah 2010. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya
Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.
As’ad 2000 Psikologi Industri. Penebit lembaga nanajemen akademi manajemen
perusahaan YKPN Yokyakarta.
Blancar Hersei dalam Tohardi 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta:
Pustaka Binaman Pressindo.
Byar dan Rue dalam Sutrisno 1984. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Prenada Media.
Dharma 1985. Manajemen Prestasi Kerja. Penerbit. CV rajawali, jakarta.
Flippo 2005. Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok Gramedia, Jakarta.
Ghozali 2005. (htt. p/intanghina). Wordpress Com 2008/06/10/ kinerja.
Gitosudarmo 2000. Perilaku Keorganisasian, Edisi Pertama, BPFE, Yokyakarta
Hasibuan 1999. Organisasi dan Motivasi. Cetakan Ke-2. Jakarta: Bumi Aksara
2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi. Jakarta
Bumi aksara.
2003. Organisasi Dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Handoko 2000. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2
yogyakarta ANDI.
Handoko 2001. Kepemimpinan teradisional dan pemberdayaan. Jurnal ekonomi
Bisnis Indonesia.
Herzberg 2005. Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktifitas.
Jakarta: Bumi Aksara.
62
Ivancevich dan Dharma 2011. Pengukuran Kinerja: Suatu Tinjauan Pada Instansi
Pemerintah. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Jakarta
Kadirman 2001. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Edisi Kedelapan. Jilid I.
Jakarta: Binarupa.
Kerlinger dan Padhazur 2002. Esensi Kepemimpinan (terjemahan). Jakarta: Mitra
Utama.
Kartono 2001. Psikologi Sosial Manajemen, Perusahaan Industri. Jakarta:
Rajawali pers.
2003 Pemimpin dan Kepemimpinan. Cetakan keseblas. Penerbit
PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Mangkunegara 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia, Perusahaan Bandung:
Remaja Rosdakarya
2001. Manajemen Sumber Daya Manusia perusahaan. Edisi baru
Remaja Resdakarya. Bandung
2005. Faktor-Faktor Yang Mempengarui Kompensai (Online)
Wordpress.com. diakses 13 januari 2015)
Malayu 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Cetakan
Kedelapan. PT. Bumi Aksara, Jakarta
Martoyo 2000. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: STIA-LAN RI
Mas’ud 2004. Survai Diagnosis Organisasional Konsep Dan Aplikasi. Semarang
Universitasi Diponegoro.
Nawawi 2000. Metoode Penelitian Bidang Sosial, Edisi Revisi Gadjah Mada
Press, Yokyakarta
Okky Satria 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta : PT
Bumi Askara. Jilid 2.
Penggabea 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta.: Ghalia Indonesia.
Rivai 2005. Performance Apraisal, Jakarta: Faja Grafindo Persada
Robinson 1996. Organizational Behavioral: Concepts Contro Versies. Prentice
hall international, Inc.
Siagian 2002. Sumber Daya Manajemen Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
63
2002. Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta: Rineka
Cipta
Siagian 2001. Tipe atau Macam-Macam Kepemimpinan. diakses 26 September
(2016).
Siagian dalam Sutrisno 2009. Sumber Daya Manajemen Manusia. Jakarta bumu
Aksara.
Sugiyono 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Suliyanto 2008.. Teknik Proyeksi Bisnis Teori Dan Aplikasi Dengan Mikrosoft
Ekcel. Yogyakarta:Andi Offset.
Suranta 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media
Sutrisno 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Edissi Revisi. Jakarta:PT
Bumi Askara. Jilid 5
________2009. Organisasi Kepemimpinan. Dan Perilaku Organisasi. Jakarta:
Gunung Agung.
________2012. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta Rineka Cipta
Setiawati 2012. Seri Pedoman Manajemen Umum Sandi dkk. Jakarta.
Supranto 2009. Ekonometrika. Jakarta: Ghalia Indonesia
Terry dalam Sutrisno 1960. Kepemimpinan Fungsi Dan Tanggung Jawab Jakarta:
Rineka Cipta
1999. Kepemimpina Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar
sentosa perkasa, semarang UNDIP, 2010
Terry dalam Sutrisno 2000. Prisiples Of manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.
Umar 1999. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Wiridin 2006. Motivasi Dan Permotivasian Dalam Manajemen Jakarta: raja
Grafindo.
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Dengan Judul
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAPPRESTASI KERJA DI KANTOR CAMAT LOLOMATUA
KABUPATEN NIAS SELATAN
Yth. Bapak/Ibu Kantor Camat LolomatuaKabupaten Nias Selatan.
Saya ucapkan terimakasih atas kesediaan bapak/ibu mengisi kuesioner
ini. Saya memahami bahwa waktu yang bapak/ibu/sdr/I miliki terbatas dan sangat
berharga. Oleh karena itu, saya mohon kesediaan bapak/ibu untuk meluangkan
sedikit waktu dalam menjawab pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner
berikut ini. Judul dalam penelitian ini adalah “pengaruh kepemimpinan dan
motivasi terhadap prestasi kerja di Kantor Camat Lolomatua Kabupaten Nias
Selatan”. Jawaban yang bapak/ibu berikan akan di jamin kerahasiaannya. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kesungguhan dan kejujuran bapak dalam mengisi
kuesioner ini.
Atas perhatian dan kerja sama bapak/ibu saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Rosmanidar NdruruNIM. 14100121403
Nama Responden :Alamat :Pekerjaan :
:
Variabel Kepemimpinan (X1)
Pernyataan SS S KS TS STS
1. Pimpinan selalu memperhatikanbawahannya dalam pekerjaan yang ditugaskannya.
2. Bapak/Ibu datang dan pulang kerjatepat waktu.
3. Apakah menurut Bapak/Ibu, pimpinanselalu menerima saran dalammenyelesaikan tugas/pekerjaan daribawahannya.
4. Apakah menurut Bapak/Ibu, pimpinanselalu memberikan tindakan tegas bagipegawai yang melakukan pelanggaran.
5. Pimpinan memiliki hubungan baikdengan bawahannya.
6. Apakah pimpinan dapat memberikanmotivasi, arahan, dan dorongankepada bawahan.
7. Apakah pimpinan selalumenunjukkan cara kerja yang baikuntuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
8. Pimpinan memberikan penghargaanbagi bawahan yang memiliki kinerjayang baik.
9. Apakah pimpinan selalu mengontrolbawahannya dalam pekerjaan.
10. Pimpinan selalu menetapkan tujuan-tujuan yang harus dicapai pegawaidalam melaksanakan pekerjaan.
Berikan tanda chek (√) pada kotak jawaban yang anda anggap sesuai keteranganSTS : Sangat Tidak Setuju S : SetujuTS : Tidak Setuju SS : Sangat SetujuKS : Kurang Setuju
Variabel Motivasi (X2)
Pernyataan SS S KS TS STS
1. Pegawai menerima balas jasa yanglayak.
2. Pegawai merasa puas dengan gaji yangmereka terima.
3. Pegawai yang berprestasi akan dapatmenerima gaji tambahan.
4. Pegawai selalu menyelesaikan tugastepat waktu.
5. Dengan adanya pemberian insentifpegawai lebih semangat dalam bekerja.
6. Gaji dapat memberikan doronganuntuk bekerja lebih baik.
1. Pendidikan dan pengetahuan sayasesuai dengan bidang pekerjaan.
2. Pegawai mampu beradaptasi denganlingkungan kerja.
3. Memiliki Tingkat penguasaanseseorang dalam pelaksanaan aspek-aspek teknis peralatan dan teknikpekerjaan.
4. Untuk mencapai kinerja yang baikpegawai dapat kerja sama dalambekerja.
Variabel Prestasi Kerja (Y)
Pernyataan SS S KS TS STS
1. Pegawai dapat kerja sama dalam bekerjasehingga dapat mencapai prestasi yangbaik.
2. Dalam mencapai hasil tugas pegawaiharus memiliki tangung jawab yangefektif.
3. Ketika ada masalah dalam suatupekerjaan, Anda siap memberikanwaktu dan tenaga untuk mengatasinya.
4. Mampu menyelesaikan pekerjaantepat waktu.
5. Pegawai teliti dalam melaksanakanpekerjaan.
6. Mengerjakan setiap pekerjaan yangdiberikan dengan sungguh-sungguh.
7. Setiap item pekerjaan dapat diselesaikansesuia dengan waktu.
8. Semua pekerjaan yang menjadi tupoksiorganisasi dapat diselesaikan olehpegawai.
9. Pegawai merasa selalu bertanggungjawabdalam memberikan imput dan solusiterhadap setiap permasalahan pekerjaan
10. Selalu adanya peningkatan mutu suatupekerjaan.
Lampiran 2
Hasi perolehan data variabel kepemimpinan X1
Skor item pernytataan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor total1 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 412 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 463 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 364 5 4 3 3 5 4 5 5 3 3 405 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 476 3 3 5 5 4 4 4 4 5 4 417 5 3 5 5 4 3 4 4 5 4 428 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 389 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 32
10 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4011 3 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3412 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4313 4 4 3 3 4 3 5 4 3 4 3714 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4315 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4016 5 5 5 3 4 4 5 5 3 4 4317 3 4 4 4 3 5 3 3 4 3 3618 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3519 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4620 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4721 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5022 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4723 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4624 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4725 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5026 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4927 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4928 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4929 5 5 5 5 4 5 3 5 5 4 4630 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4531 5 5 4 3 3 3 3 3 5 5 39∑ 134 131 134 133 134 122 136 133 135 132 1324
Hasi perolehan data variabel motivasi X2
Skor item pernytataanNo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor total1 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 472 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 483 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 464 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 495 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 486 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 457 5 5 5 5 4 3 4 5 5 4 458 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 499 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
10 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4811 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3712 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4013 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4714 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4215 4 4 3 3 3 4 4 3 3 5 3616 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4617 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3718 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4019 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4620 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4021 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4022 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5023 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4724 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4825 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4626 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4927 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4828 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4529 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3830 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5031 5 5 5 5 3 5 3 4 4 4 43∑ 145 132 140 144 139 131 136 139 143 130 1379
Hasil validitas penelitian variabel prestasi kerja Y
Skor item pernytataanNo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor total1 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 452 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 493 4 5 3 4 4 5 4 5 5 4 434 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 475 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 506 4 5 3 5 4 5 4 5 5 4 447 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 418 4 5 3 4 4 5 4 5 5 4 439 3 4 3 3 4 5 4 4 5 3 38
10 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4011 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3612 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4313 4 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4314 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4715 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4016 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4517 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3618 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3919 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4520 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4321 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5022 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4623 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4824 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4725 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5026 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5027 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4628 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4529 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4730 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4831 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 43∑ 137 141 130 135 137 144 137 139 144 133 1377
Lampiran 3
Hasil validitas penelitian variabel kepemimpinan X1
CorrelationsP_1 P_2 P_3 P_4 P_5 P_6 P_7 P_8 P_9 P_10 skor_total
P_1 Pearson Correlation 1 .760** .551** .363* .527** .292 .302 .432* .446* .335 .741**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .045 .002 .111 .099 .015 .012 .065 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_2 Pearson Correlation .760** 1 .453* .317 .420* .401* .262 .440* .412* .269 .702**
Sig. (2-tailed) .000 .011 .083 .019 .026 .154 .013 .021 .143 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_3 Pearson Correlation .551** .453* 1 .816** .430* .419* .195 .392* .807** .420* .819**
Sig. (2-tailed) .001 .011 .000 .016 .019 .293 .029 .000 .019 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_4 Pearson Correlation .363* .317 .816** 1 .524** .476** .255 .431* .902** .337 .811**
Sig. (2-tailed) .045 .083 .000 .002 .007 .166 .015 .000 .064 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_5 Pearson Correlation .527** .420* .430* .524** 1 .213 .673** .761** .384* .099 .733**
Sig. (2-tailed) .002 .019 .016 .002 .251 .000 .000 .033 .597 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_6 Pearson Correlation .292 .401* .419* .476** .213 1 .159 .271 .396* .091 .564**
Sig. (2-tailed) .111 .026 .019 .007 .251 .393 .140 .028 .626 .001
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_7 Pearson Correlation .302 .262 .195 .255 .673** .159 1 .573** .102 .062 .515**
Sig. (2-tailed) .099 .154 .293 .166 .000 .393 .001 .586 .741 .003
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_8 Pearson Correlation .432* .440* .392* .431* .761** .271 .573** 1 .290 -.093 .655**
Sig. (2-tailed) .015 .013 .029 .015 .000 .140 .001 .114 .617 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_9 Pearson Correlation .446* .412* .807** .902** .384* .396* .102 .290 1 .439* .778**
Sig. (2-tailed) .012 .021 .000 .000 .033 .028 .586 .114 .013 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_10 Pearson Correlation .335 .269 .420* .337 .099 .091 .062 -.093 .439* 1 .433*
Sig. (2-tailed) .065 .143 .019 .064 .597 .626 .741 .617 .013 .015
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
skor_total
Pearson Correlation .741** .702** .819** .811** .733** .564** .515** .655** .778** .433* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 .003 .000 .000 .015
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.869 10
Hasil validitas penelitian variabel motivasi X2Correlations
P_1 P_2 P_3 P_4 P_5 P_6 P_7 P_8 P_9 P_10 skor_total
P_1 Pearson Correlation 1 .398* .635** .822** .398* .447* .327 .596** .770** .459** .778**
Sig. (2-tailed) .027 .000 .000 .027 .012 .072 .000 .000 .009 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31P_2 Pearson Correlation .398* 1 .452* .560** .244 .568** .507** .383* .482** .479** .700**
Sig. (2-tailed) .027 .011 .001 .185 .001 .004 .033 .006 .006 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_3 Pearson Correlation .635** .452* 1 .816** .454* .296 .267 .950** .754** .088 .763**
Sig. (2-tailed) .000 .011 .000 .010 .106 .147 .000 .000 .638 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_4 Pearson Correlation .822** .560** .816** 1 .655** .406* .517** .778** .948** .214 .903**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .024 .003 .000 .000 .247 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_5 Pearson Correlation .398* .244 .454* .655** 1 .340 .656** .583** .777** .090 .717**
Sig. (2-tailed) .027 .185 .010 .000 .062 .000 .001 .000 .631 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_6 Pearson Correlation .447* .568** .296 .406* .340 1 .267 .229 .331 .634** .631**
Sig. (2-tailed) .012 .001 .106 .024 .062 .147 .216 .069 .000 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_7 Pearson Correlation .327 .507** .267 .517** .656** .267 1 .399* .645** .241 .668**
Sig. (2-tailed) .072 .004 .147 .003 .000 .147 .026 .000 .191 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_8 Pearson Correlation .596** .383* .950** .778** .583** .229 .399* 1 .818** .107 .783**
Sig. (2-tailed) .000 .033 .000 .000 .001 .216 .026 .000 .568 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_9 Pearson Correlation .770** .482** .754** .948** .777** .331 .645** .818** 1 .231 .911**
Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .000 .000 .069 .000 .000 .212 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_10 Pearson Correlation .459** .479** .088 .214 .090 .634** .241 .107 .231 1 .490**
Sig. (2-tailed) .009 .006 .638 .247 .631 .000 .191 .568 .212 .005N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
skor_total
Pearson Correlation .778** .700** .763** .903** .717** .631** .668** .783** .911** .490** 1Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.900 10
Hasil validitas penelitian variabel prestasi kerja Y
Correlations
P_1 P_2 P_3 P_4 P_5 P_6 P_7 P_8 P_9 P_10 skor_total
P_1 Pearson Correlation 1 .425* .562** .485** .576** .164 .576** .323 .145 .661** .788**
Sig. (2-tailed) .017 .001 .006 .001 .377 .001 .076 .435 .000 .000
N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31P_2 Pearson Correlation .425* 1 .056 .153 .299 .245 .195 .492** .217 .175 .483**
Sig. (2-tailed) .017 .766 .411 .103 .184 .294 .005 .242 .346 .006N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_3 Pearson Correlation .562** .056 1 .464** .354 -.080 .432* .008 .010 .466** .562**
Sig. (2-tailed) .001 .766 .009 .051 .670 .015 .968 .956 .008 .001N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_4 Pearson Correlation .485** .153 .464** 1 .187 -.100 .187 .207 .233 .370* .545**
Sig. (2-tailed) .006 .411 .009 .314 .594 .314 .263 .208 .040 .002N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_5 Pearson Correlation .576** .299 .354 .187 1 .439* .581** .488** .066 .617** .703**
Sig. (2-tailed) .001 .103 .051 .314 .014 .001 .005 .725 .000 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_6 Pearson Correlation .164 .245 -.080 -.100 .439* 1 .439* .520** .385* .415* .473**
Sig. (2-tailed) .377 .184 .670 .594 .014 .014 .003 .032 .020 .007N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_7 Pearson Correlation .576** .195 .432* .187 .581** .439* 1 .385* .602** .872** .806**
Sig. (2-tailed) .001 .294 .015 .314 .001 .014 .033 .000 .000 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_8 Pearson Correlation .323 .492** .008 .207 .488** .520** .385* 1 .565** .477** .654**
Sig. (2-tailed) .076 .005 .968 .263 .005 .003 .033 .001 .007 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_9 Pearson Correlation .145 .217 .010 .233 .066 .385* .602** .565** 1 .541** .554**
Sig. (2-tailed) .435 .242 .956 .208 .725 .032 .000 .001 .002 .001N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P_10 Pearson Correlation .661** .175 .466** .370* .617** .415* .872** .477** .541** 1 .870**
Sig. (2-tailed) .000 .346 .008 .040 .000 .020 .000 .007 .002 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
skor_total
Pearson Correlation .788** .483** .562** .545** .703** .473** .806** .654** .554** .870** 1Sig. (2-tailed) .000 .006 .001 .002 .000 .007 .000 .000 .001 .000N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
841 10
Lampiran 4
Nilai-Nilai r Product Moment
NTaraf
Signifikan NTaraf
Signifikan NTaraf
Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,3454 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,3305 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,3067 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,2968 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,2869 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,27810 0,632 0,765 34 0,399 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,26322 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,25613 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,23014 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,21015 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,18117 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,14818 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,12819 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,11520 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,09722 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,09123 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,08624 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,08125 0,396 0,505 49 0,281 0,36426 0,388 0,496 50 0,279 0,361
Sumber. Sugiyono (2008.524)
Nilai-Nilai dalam Distribusi t
α untuk uji dua pihak (two tail test)0,50 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01
α untuk uji satu pihak (one tail test)dk 0,25 0,10 0,05 0,025 0,01 0,0051 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,6572 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,9253 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,8414 0,741 1,533 2,132 2,776 3,747 4,6045 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,0326 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,7077 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,4998 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,3559 0,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,25010 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,16911 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,10612 0,695 1,356 1,782 2,179 2,681 3,05513 0,692 1,350 1,771 2,160 2,650 3,01214 0,691 1,345 1,761 2,145 2,624 2,97715 0,690 1,341 1,753 2,131 2,602 2,94716 0,689 1,337 1,746 2,120 2,583 2,92117 0,688 1,333 1,740 2,110 2,567 2,89818 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,87819 0,687 1,328 1,729 2,093 2,539 2,86120 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,84521 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,83122 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,81923 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,80724 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,79725 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,78726 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,77927 0,684 1,314 1,703 2,052 2,473 2,77128 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,76329 0,683 1,311 1,699 2,045 2,462 2,75630 0,683 1,310 1,697 2,042 2,457 2,75040 0,681 1,303 1,684 2,021 2,423 2,70460 0,679 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660120 0,677 1,289 1,658 1,980 2,358 2,617∞ 0,674 1,282 1,645 1,960 2,326 2,576Sumber. Sugiyono (2008.523)
Lampiran 5
Daftar Nilai-Nilai Tabel T dan Tabel F
dfTabel T Tabel F
1 % 5 % 1 % 5 %1 31,821 6,314 4,999 199,52 6,965 2,920 99 193 4,541 2,353 30,817 9,5524 3,747 2,132 18 6,9445 3,365 2,015 13,274 5,7686 3,143 1,943 10,925 5,1437 2,998 1,895 9,547 4,3738 2,896 1,860 8,649 4,4599 2,821 1,833 8,022 4,256
10 2,764 1,812 7,559 4,10311 2,781 1,796 7,206 3,98212 2, 681 1,782 6,927 3,88513 2,650 1,771 6,701 3,80614 2,624 1,761 6,515 3,73915 2,602 1,753 6,359 3,68216 2,583 1,746 6,226 3,63417 2,567 1,740 6,112 3,59218 2,552 1,734 6,013 3,55519 2,539 1,729 5,926 3,52220 2,528 1,725 5,849 3,49321 2,518 1,721 5,780 3,46722 2,508 1,717 5,719 3,44323 2,500 1,714 5,664 3,44224 2,492 1,711 5,614 3,40325 2,485 1,708 5,568 3,38526 2,479 1,706 5,526 3,36927 2,473 1,703 5,488 3,35428 2,467 1,701 5,453 3,34029 2,462 1,699 5,420 3,32830 2,457 1,697 5,390 3,31631 2,453 1,696 5,362 3,30532 2,449 1,694 5,336 3,29533 2,445 1,692 5,312 3,28534 2,441 1,691 5,289 3,27635 2,438 1,690 5,268 3,26736 2,434 1,688 5,248 3,25937 2,431 1,687 5,229 3,25238 2,429 1,688 5,211 3,24539 2,426 1,685 5,194 3,23840 2,423 1,584 5,179 3,23241 2,421 1,683 5,163 3,226
42 2,418 1,682 5,149 3,22543 2,416 1,681 5,136 3,214
44 2,414 1,679 5,123 3,209
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : ROSMANIDAR NDRURU
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Orahili, 15 Oktober 1992
Agama : Kristen Protestan
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah : Jln.Pasir Putih
Alamat e-mail : [email protected]
Pendidikan Format :
SD : (2001-2007) SDN No. 071200 Orahili
SMP : (2007-2010) SMP Negeri 2 Lolomatua
SMA : (2010-2013) SMA Negeri 3 Lolomatua
PERGURUAN TINGGI : (2014-2018) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Nias Selatan.
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rosmanidar Ndruru
NIM : 14100121403
Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S-1)
Program Studi : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “Pengaruh
Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Di Kantor Camat
Lolomatua Kabupaten Nias Selatan” adalah benar hasil karya saya sendiri dan
bukan merupakan plagiat dari Skripsi orang lain. Apa bila dikemudian hari skripsi
saya ini dinyatakan tidak benar atau salah maka saya bersedia menerima saksi
akademis sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini, diperbuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Telukdalam Maret 2019Pembuat Pernyataan,
MateraiRp 6.0000
Rosmanidar NdruruNIM.14100121403