inovasi dan inisiatif program legislasi

16
PEDULI INOVATIF INTEGRITAS PROFESIONAL Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI Jl. Veteran No. 10 Jakarta http://inovasi.lan.go.id Disampaikan pada Bimbingan Teknis DPRD Kota Balikpapan Bandung, 9 Maret 2017

Upload: tri-widodo-w-utomo

Post on 11-Apr-2017

708 views

Category:

Government & Nonprofit


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA

Deputi Inovasi Administrasi NegaraLAN-RI Jl. Veteran No. 10 Jakarta

http://inovasi.lan.go.id

Disampaikan pada Bimbingan Teknis DPRD Kota BalikpapanBandung, 9 Maret 2017

Page 2: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Identitas Narasumber

Nama : Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA

TTL : Yogyakarta, 15-07-1968

NIP : 19680715 199401 1 001

Jabatan : Deputi Inovasi Administrasi Negara/Ahli Peneliti Utama Bidang Administrasi Publik

Gol/Pangkat : IV-d / Pembina Utama Madya

Alamat Ktr : Jl. Veteran No. 10 Jakarta

Alamat Rmh : Villa Melati Mas Blok M6/12A, SerpongTangerang Selatan, HP. 0813-1786-9936

Email : [email protected]

Blog : http://triwidodowutomo.blogspot.com/http://www.slideshare.net/tiwidodowutomo/

Page 3: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Prolog: DPRD sebagai “Kresna” bagi Pandawa (Pemda)

Penasihat, konsultan, pengaturstrategi � bijak

Pengambil keputusan, pelaksana, pengelola sumber daya � ahli

Page 4: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

� Mengontrol kekuasaan pemerintah (Lord Acton: power tends to

corrupt, absolute power corrupts absolutely).

� Menciptakan keseimbangan dalam hubungan antar lembaga

(checks and balances).

� Membangun demokrasi (kanalisasi aspirasi publik) berlandaskan

supremasi hukum (policy making).

Urgensi Lembaga Perwakilan

Tidak lagi memadai di era kemajuan teknologi, kompleksitas pembangunan & tuntutan publik yang

semakin tinggi

Page 5: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

� Controlling (pengawasan)

� Budgeting (anggaran)

� Legislation (pengaturan)

Pergeseran Fungsi Lembaga Perwakilan

Klasik Kontemporer

� Penggagas Trajectory (lintasan

reformasi)

� Penjamin Mutu (Quality Assurance)

� Penggerak Perubahan / Inovator

Page 6: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Mengapa Lembaga Perwakilan Dituntut Lebih?

� Memperkecil kemungkinan negara / pemerintah gagal …o PBB: jobless growth, ruthless growth, rootless growth, voiceless growth,

futureless growth;

o Peter Drucker: 6 deadly sins in public administration;

o Gerald E. Caiden: 178 bureaucratic pathology;

o David Korten (The Great Turning): dunia saat ini sedang mengidap 3 krisis

mendasar: kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, dan tindak kekerasan.

� Mendorong kinerja makro …o Global Innovation Index: Peringkat 85 (2013), 87 (2014), 97 (2015);

o Global Competitiveness Index: Peringkat 38 (2013-2014), 34 (2014-2015),

37 (2015-2016);

o Government Effectiveness Index: Peringkat 38 (2002) menjadi 44 (2012).

Page 7: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Mengapa Lembaga Perwakilan Dituntut Lebih?

� Memperkecil kesenjangan pembangunan (menghindari sindrom

Bianglala/Komedi Putar)o Akses Air Bersih: Banjarmasin 100%, Mamasa 10%, Mamberamo 4%;

o APM SMA: Padang Sidempuan 87%, Tulang Bawang 36%, Pegunungan Bintang 7%;

o Rasio Dokter/100.000 jiwa: Banda Aceh 15, Kab. Kupang 1,4.

� Mengakselerasi target RPJMN 2014-2019o Rasio Dokter/100.000 penduduk: 13,7 (2014) � 45 (2019);

o APM SMA: 55,3 � 67,5;

o Indeks Integritas Yanlik Pusat: 6,80 � 9;

o Indeks Integritas Yanlik Daerah: 6,75 � 8,5;

o Indeks Kepuasan Masyarakat: 80 � 95;

o Desa Mandiri: 173 � 2.000 desa.

Page 8: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Contoh Trajectory Pembangunan

Page 9: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Quality Assurance Pembangunan

� Memastikan Pemda memiliki dokumen Rencana PencapaianStandar Minimal untuk Urusan Wajib bidang pelayanan dasar.

� Memastikan Renstra SKPD memiliki keterkaitan langsung denganRPJMD (Visi SKPD merupakan cascading Visi Daerah, IKU SKPD merupakan cascading IKU Daerah, dst).

� Memastikan alokasi anggaran berorientasi hasil/outcomes.

� Memastikan setiap ASN memiliki standar kompetensi yang dibutuhkan (manajerial, teknis, sosio kultural).

� Memastikan kadar kepatuhan eksekutif terhadap norma nasional(SPT, LHKPN, UPG, Standar Pelayanan, Gender Mainstreaming, Disability Sensitive, dll).

Page 10: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Agen Perubahan / Inovator

� Mengajak aparat & masyarakat untuk berani meninggalkan zona

nyaman & rutinitas (business as usual).

� Menumbuhkan motivasi inside-out (mentalitas memberi),

bukan sebaliknya � logika telor.

� Mengembangkan pola kerjasama holistik untuk mengikis

egoisme sektor / silo mentality � analogi Alfamart-Indomaret.

� Menyiapkan agen-agen pembaharu (champion of innovation) di

setiap SKPD & setiap level hingga di Kelurahan & UPT.

� Membangun budaya inovasi melalui pembentukan Komite

Inovasi Daerah, program kompetisi inovasi, eksibisi inovasi

tahunan, dll.

Page 11: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Inovasi Daerah

� Apa itu Inovasi? Segala bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah(Pasal 386 UU No. 23/2014).

� Prinsip & Tujuan InovasiPeningkatan efektivitas kerja, peningkatan efisiensi sumber daya, perbaikankualitas pelayanan.

� Inisiatif InovasiKepala Daerah, Anggota DPRD, ASN, Perangkat Daerah, Masyarakat � usulaninovasi yang berasal dari anggota DPRD ditetapkan dalam rapat paripurna.

� Kriteria InovasiAda unsur kebaruan, memberi manfaat untuk stakeholder (internal/eksternal), berkontribusi thd pemecahan masalah (problem solving), berkelanjutan, kompatibel dengan sistem diluar dirinya.

Page 12: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Inovasi Daerah (Contoh)

KAB. KEBUMEN:

“UMUR 17 TAHUN DAPAT HADIAH E-

KTP”

KOTA YOGYAKARTA:

“KELUAR BERSAMA”

Page 13: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Inovasi Daerah (Contoh)

STANDAR NORMAL:

Pemerintahmemberi layanan

sejakpengumpulanhingga daur

ulang.

MALANG, JAWA TIMUR:

“AsuransiSampah / Dokter

Sampah” ����membayar jasadokter dengan

sampah.

DENPASAR, BALI:

“ATM Sampah” �memasukkan

sampah kedalamATM,

mendapatkanvoucher untukditukar dengan

uang tunai.

MUARA ENIM, SUMSEL:

“Bayar Raskindengan Sampah”

Page 14: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Inovasi Daerah (Contoh)

PALEMBANG, SUMATERA SELATAN:

Membayar biayasekolah TK

dengan sampah.

SURABAYA, MALANG, RIAU,

SUMBAWA:

Membayartagihan listrik

dengan sampah.

GORONTALO:

Membayar TGR akibat kesalahanpegawai dengan

sampah.Membayar PBB

dengan sampah.

BANDUNG:

Menukar sampahnon-organik

dengan Pertamaxdi SPBU

Page 15: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

Kebutuhan Legislasi (Inisiatif)

� Perda Inovasi Daerah, mencakup: pengertian, prinsip, kriteria, mekanisme

pengusulan, penilaian, pembentukan komite inovasi, program 1 unit kerja 1

inovasi 1 tahun, insentif bagi inovator, perlindungan hukum bagi inovator,

roadmap inovasi daerah, dll.

� Deregulasi Kebijakan Daerah:o Tahapan: Mapping, Categorizing, Analyzing, Assessing Impacts, Recommending.

o Hasil Deregulasi:

- Kelompok kebijakan yang harus dicabut atau direvisi;

- Kelompok kebijakan yang dapat dilanjutkan dengan penguatan aspek

implementasi;

- Kelompok kebijakan yang perlu diatur.

- Rencana Aksi (Roadmap) pencabutan, revisi, monitoring, dan perumusan

regulasi daerah dalam jangka waktu pendek (1 tahun) dan menengah (5

tahun).

Page 16: Inovasi dan Inisiatif Program Legislasi

PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA

Deputi Inovasi Administrasi NegaraLAN-RI Jl. Veteran No. 10 Jakarta

http://inovasi.lan.go.id

Semoga Bermanfaat … !!