pengaruh kecukupan modal, non performing …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/nurraini...

125
i PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING FINANCE, DANA PIHAK KETIGA DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus Bank Umum Syariah Tahun 2012-2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh : NURRAINI INDAH ARUM FITRIA NIM 213-13-009 JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 26-Sep-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

i

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON

PERFORMING FINANCE, DANA PIHAK KETIGA

DAN INFLASI TERHADAP PEMBIAYAAN BANK

SYARIAH DI INDONESIA

(Studi Kasus Bank Umum Syariah Tahun 2012-2016)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

NURRAINI INDAH ARUM FITRIA

NIM 213-13-009

JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

ii

Page 3: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

iii

Page 4: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

iv

Page 5: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

v

Page 6: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

vi

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),

tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),

dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”

(QS. Al-Insyirah, 5-8)

“Wong yen nrimo, uripe dowo

Wong yen sabar, rejekine jembar

Wong yen ngalah, uripe berkah

Sopo sing jujur, bakal makmur

Sopo sing suloyo, uripe bakal sengsoro

Sopo sing sombong, amale bakal kobong

Sopo sing telaten, bakal panen

Ojo podo ngresulo, mundak gelis tuo

Sing wis lungo, lalekno

Sing durung teko, entenono

Sing wis ono, syukurono”

(Pepatah Jowo)

Page 7: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

vii

PERSEMBAHAN

Untuk keluargaku yaitu Ayahku (Basyarudin), Ibuku (Hastin Nur Hayati) dan

Adikku tercinta (Alvino Hurrai Almuadz) serta keluarga besarku yang telah

memberikan doa, dukungan, semangat dan kepercayaan selama ini.

Sahabat-sahabat seperjuanganku (Juwita, Ayuk, Puji, Uswatun, Eny & Febri)

terimakasih untuk support, motivasi dan kebersamaannya selama proses

pembuatan skripsi.

Sahabat-sahabat terbaik (Nisa, Dina dan Isna) terimakasih karena telah

mengajarkanku tentang banyak hal selama kita bersama.

Sahabat-sahabat terhebat (Zaki dan Bagus) yang selalu setia mendengarkan

keluh kesah dan selalu mencarikan jalan keluar dari beberapa masalah.

Teman-teman (Rika, Fitra, Zali, Jakfar, Arif, Wulan, Zaid, Razif dkk )

terimakasih untuk semua dukungannya.

Akhir kata saya persembahkan skripsi ini untuk kalian semua dan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang

akan datang.

Page 8: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah AWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya yang sangat melimpah kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis

haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang telah

membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.

Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh

gelar strata satu (S1) dalam Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga. Ucapan terikasih sebesar-besarnya penulis ucapkan

kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan

dalam berbagai bentuk. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

2. Dr. Anton Bawaono, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

3. Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1

dan sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri Salatiga yang telah membekali berbagi ilmu pengetahuan, sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

ix

5. Kedua orangtua, adik serta keluarga yang telah memberikan dorongan

moriil, spiritual maupun materiil serta doa restunya dalam penyusunan

penelitian ini.

6. Teman-teman Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

angkatan 2013.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi

rasa hormat, terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama ini

sehingga karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk

kepentingan bersama.

Penulis menyadari bahwa proses pembuatan skripsi ini tidaklah mudah

dan memiliki banyak kendala. Sehingga penyusunan skripsi ini sangatlah jauh

dari kesempurnaan dan tak luput dari kekurangan-kekurangan. Dengan rendah

hati, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dan memperbaiki karya ilmiah ini sehingga menjadi lebih baik dalam penyusunan

di masa mendatang.

Salatiga, 16 Agustus 2017

Penulis

Nurraini Indah Arum Fitria

NIM. 21313009

Page 10: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

x

ABSTRAK

Fitria, Nurraini Indah Arum. 2017. Pengaruh Kecukupan Modal, Non Performing

Finance, Dana Pihak Ketiga dan Inflasi terhadap Pembiayaan Bank

Syariah di Indonesia (Studi Kasus Bank Umum Syariah 2012-2016).

Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan

Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecukupan modal,

non performing finance, dana pihak ketiga dan inflasi terhadap pembiayaan Bank

Syariah di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan

populasi Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2016. Pengambilan

jumlah sampel menggunakan teknik non probability sampling. Alat analisis yang

digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan alat bantu

analisis SPSS versi 21. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa

variabel CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan, variabel NPF

tidak berpengaruh terhadap pembiayaan, variabel DPK berpengaruh positif

signifikan terhadap pembiayaan serta variabel inflasi berpengaruh negatif

signfikan terhadap pembiayaan. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan

bahwa secara bersama-sama variabel CAR, NPF, DPK dan Inflasi berpengaruh

terhadap pembiayaan.

Kata Kunci: CAR, NPF, DPK, Inflasi dan Pembiayaan

Page 11: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL .................................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................... ii

PENGESAHAN ....................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................................... v

MOTTO ................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................. viii

ABSTRAK ............................................................................................... x

DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL.................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 11

E. Sistematika Penulisan.................................................................... 12

BAB II TELAAH PUSTAKA

A. Telaah Pustaka ............................................................................. 14

B. Kerangka Teori.............................................................................. 23

1. Teori Pembiayaan.................................................................... 23

2. Perbankan Syariah ................................................................... 26

a. Pengertian .......................................................................... 26

b. Fungsi Bank Syarih ........................................................... 26

c. Peranan Bank Syraiah ....................................................... 27

3. Pembiayaan ............................................................................. 28

a. Pengertian Pembiayaan ..................................................... 28

b. Tujuan Pembiayaan .......................................................... 29

c. Jenis-Jenis Pembiayaan ..................................................... 31

4. Kecukupan Modal................................................................... 32

5. Non Performing Finance ....................................................... 36

6. Dana Pihak Ketiga.................................................................. 38

7. Inflasi...................................................................................... 40

C. Kerangka Penelitian ...................................................................... 42

D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 48

B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 48

C. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 50

D. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 51

E. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ................................. 52

Page 12: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

xii

F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 55

BAB IV ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................ 63

B. Analisis Data ................................................................................. 63

1. Uji Stasioneritas ...................................................................... 63

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 64

a. Uji Normalitas ................................................................... 65

b. Uji Multikolonieritas ......................................................... 66

c. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 67

d. Uji Autokorelasi............................................................... 69

3. Uji Analisis Regresi Linier Berganda ..................................... 70

4. Uji Statistik.............................................................................. 72

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 72

b. Uji t (Uji Parsial) ............................................................... 73

c. Uji F (Uji Simultan) .......................................................... 75

C. Pembahasan Hasil dan Analisa Penelitian .................................... 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 80

B. Saran .............................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Perkembangan Pembiayaan ..................................................... 1

Tabel 1.2: Perkembangan Modal .............................................................. 5

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu CAR ....................................................... 15

Tabel 2.2: Penelitian Terdahulu NPF ........................................................ 17

Tabel 2.3: Penelitian Terdahulu DPK ....................................................... 19

Tabel 2.4: Penelitian Terdahulu Inflasi ..................................................... 21

Tabel 3.1: Definisi Operasional dan Skala Pengukuran............................ 54

Tabel 4.1: Uji Stasioner ............................................................................ 64

Tabel 4.2: Uji Normalitas .......................................................................... 65

Tabel 4.3: Uji Multikolonieritas ................................................................ 67

Tabel 4.4: Uji Heteroskedastistas .............................................................. 68

Tabel 4.5: Uji Autokorelasi ....................................................................... 69

Tabel 4.6: Uji Linier Berganda ................................................................. 71

Tabel 4.7: Uji Determinasi ........................................................................ 72

Tabel 4.8: Uji t (Uji Parsial) ...................................................................... 73

Tabel 4.9: Uji F (Uji Simultan) ................................................................. 75

Page 14: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2: Kerangka Pemikiran ............................................................. 42

Page 15: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1: Grafik Uji Heteroskedastisitas ................................................ 68

Page 16: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan, bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk pembiayaan dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan demikian, bank

merupakan bagian dari lembaga keuangan yang memiliki fungsi

intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan

dana dan menyalurkannya kepada masyarakat yang kekurangan dana.

Dalam dunia perbankan terdapat perbankan konvensional

dan perbankan syariah. Perbankan syariah sendiri adalah segala

sesuatu yang menyangkut tentang Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara

dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dengan

diperkenankannya bank melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah

diharapkan dapat memberi pelayanan bagi masyarakat dengan tidak

bersedia memanfaatkan jasa-jasa bank konvensional. Perbankan syariah

menggunakan prinsip syariah dimana aturan perjanjian didasarkan

pada hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan

dana, pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang sesuai

Page 17: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

2

2

dengan syariah (Yanis dan Priyadi, 2015). Bank sekaligus dapat

menjalankan pola pembiayaan syariah yang terbagi ke dalam empat

katagori yang dibedakan berdasarkan tujan penggunannya, yaitu:

pertama, pembiayaan dengan prinsip jual beli. Kedua, pembiayaan dengan

prinsip sewa. Ketiga pembiayaan dengan prinsip bagi hasil. Keempat,

pembiayaan dengan akad pelengkap (Karim, 2007: 87).

Menurut Dahlan Siamat, sebagaimana umumnya negara

berkembang, sumber pembiayaan dunia usaha di Indonesia masih

didominasi oleh penyaluran pembiayaan perbankan yang diharapkan

dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemberian pembiayaan

merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan

keuntungan, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber

dari pemberian pembiayaan. Penyaluran dana Bank Syariah melalui

pembiayaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor

internal dan faktor eksternal yang dapat dilihat dalam laporan

keuangan masing-masing perbankan syariah, serta pada kondisi

makroekonomi di Indonesia. Faktor internal yang mempengaruhi

pembiayaan Bank Syariah yaitu Kecukupan Modal (CAR), Non

Performing Financing (NPF), Dana Pihak Ketiga (DPK), sedangkan faktor

eksternal yang mempengaruhi pembiayaan Bank Syariah yaitu Inflasi

(Nurrochman, 2016).

Berikut adalah data perkembangan Bank Umum Syariah selama

lima tahun terakhir.

Page 18: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

3

3

Tabel 1.1

Perkembangan Pembiayan Bank Umum Syariah Tahun 2012-2016

(dalam Milliar Rupiah )

Jenis 2012 2013 2014 2015 2016

Mudharabah 12.229 13.605 15.695 11.698 16.241

Musyarakah 27.667 39.874 49.487 60.818 78.511

Murabahah 88.004 110.565 117.380 122.113 139.575

Salam 0 0 0 0 0

Istishna 376 582 633 770 875

Ijarah 7.345 10.481 11.621 10.635 9.151

Qardh 12.096 8.995 5.956 3.951 47.731

Lainnya 0 0 0 0 0

Total 147.505 184.122 200.126 213.990 249.084

Sumber: Statistik Perbankan Syariah

Tabel 1.1 memperlihatkan bahwa perkembangan pembiayaan di

Bank Umum Syariah mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Pada

tahun 2012 pembiayaan sebesar 147.505, pada tahun 2013 mengalami

peningkatan sebesar 184.122, kemudian pada tahun 2014 pembiayaan

mengalami peningkatan sebesar 200.126, dan pada tahun 2015 mengalami

peningkatan sebesar 213.990 dan peningkatan terbesar terjadi pada tahun

2016 yaitu sebesar 249.084. Jadi pada data ini mengungkapkan bahwa

dalam 5 tahun terakhir pembiyaan di Bank Umum Syariah mengalami

peningkatan .

Page 19: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

4

4

Meningkatnya produk pembiayaan dalam bank syariah akan

mendatangkan resiko perbankan yang besar pula, salah satunya yaitu

resiko pembiayaan, hal ini dikarenakan pembiayaan merupakan produk

investasi bank syariah yang termasuk dalam produk Natural Uncertainly

Contracts (Rivai, 2007:247).

Modal merupakan aspek terpenting bagi suatu unit usaha bank

dalam rangka pengembangan usaha dan menampung risiko. Agar

dapat menyalurkan pembiayaan dengan lancar, maka bank harus

memiliki modal yang cukup untuk menunjang aktiva yang mungkin

mengandung atau menghasilkan resiko. Semakin bagus sistem

permodalan yang dimiliki bank syariah akan membentuk

kepercayaan yang kuat dari masyarakat sehingga dapat mempengaruhi

nasabah dalam melakukan pembiayaan (Adnan dan Pratin, 2005:37).

Menurut Wijaya ( 2009:121) Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung

risiko (pembiayaan, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank

lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping

memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana

masyarakat, pinjaman, dan sebagainya. semakin tinggi nilai CAR

mengindikasikan bahwa bank telah mempunyai modal yang cukup

baik dalam menunjang kebutuhannya serta menanggung risiko-risiko

yang ditimbulkan termasuk di dalamnya risiko pembiayaan.

Page 20: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

5

5

Dengan modal yang besar maka suatu bank dapat menyalurkan

pembiayaan lebih banyak.

Berikut adalah data jumlah modal yang dimiliki Bank Umum

Syariah tahun 2012-2016 dalam persen.

Tabel 1.2

Perkembangan Modal Bank Umum Syariah

Jenis 2012 2013 2014 2015 2016

Modal 14,13% 14,42% 15,40% 15,02% 15.95%

Sumber: Statistik Perbankan Syariah

Tabel 1.2 memperlihatkan bahwa perkembangan modal di Bank

Umum Syariah mengalami peningkatan di tahun 2012 sebesar 14,13%

menjadi 14,42% di tahun 2013, sedangkan pada tahun 2014 juga

mengalami peningkatan yaitu sebesar 15,40%. Tetapi, pada tahun 2015

mengalami penurunan sebesar 15,02% dan mengalami peningkatan lagi di

tahun 2016 sebesar 15,95%.

Kualitas pembiayaan dapat dilihat dari non performing finance

yang mencerminkan risiko pembiayaan, semakin tinggi rasio ini,

menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk.

Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan oleh bank, mengingat fungsi

pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan terbesar bagi bank

syariah. Non performing finance sangat berpengaruh terhadap

pengendalian biaya dan sekaligus pula berpengaruh terhadap kebijakan

pembiayaan yang akan dilakukan bank itu sendiri. Semakin tinggi rasio

Page 21: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

6

6

NPF menunjukkan semakin banyak pembiayaan kepada nasabah yang

bermasalah. Oleh karena itu, jika banyak terjadi pembiayaan yang

bermasalah maka Bank Syariah akan mengurangi penyaluran

pembiayaannya karena Bank Syariah tidak mendapatkan dana dari

pembiayaan yang seharusnya kembali (Nurrochman, 2016). Berdasarkan

kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori yang

termasuk dalam non performing finanance adalah pembiayaan kurang

lancar, diragukan dan macet. Salah satu risiko usaha bank menurut

peraturan Bank Indonesia adalah risiko pembiayaan, yang didefinisikan:

risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi

kewajiban (Rimadhani, 2011: 35).

Untuk dapat menyalurkan pembiayaan bank memerlukan

sumber dana. Salah satu sumber dana perbankan yang terbesar

berasal dari dana pihak ketiga (DPK). Dana - dana yang dihimpun dari

masyarakat (DPK) merupakan sumber dana terbesar yang paling

diandalkan oleh bank (Dendawijaya, 2005:35). Kegiatan bank setelah

menghimpun dana dari masyarakat luas adalah menyalurkan kembali

dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya, dalam

bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan pembiayaan. Pemberian

pembiayaan merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam

menghasilkan keuntungan (Kasmir, 2008:15). Simpanan (dana pihak

ketiga) adalah dana nasabah yang disalurkan kepada bank dan menjadi

aset terbesar yang dimiliki oleh bank syariah. Semakin tinggi simpanan

Page 22: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

7

7

(dana pihak ketiga) yang dimiliki bank syariah maka akan semakin

banyak jumlah dana yang akan disalurkan bank kepada masyarakat

dalam bentuk pembiayaan (Maula, 2008).

Kondisi perekonomian yang selalu menarik perhatian

perbankan dalam menyalurkan pembiayaan adalah tingkat inflasi.

karena secara umum inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum

dari barang atau komoditas dan jasa selama suatu periode tertentu. Inflasi

juga dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya

penurunan nilai tukar perhitungan moneter terhadap suatu komoditas.

Inflasi dapat diukur dengan tingkat inflasi yaitu tingkat perubahan dari

tingkat harga secara umum (Karim, 2007: 135). Dalam pembiayaan, inflasi

dapat juga berpengaruh karena jika terjadi inflasi maka bank sentral akan

menaikan bunga kemudian berdampak pada kenaikan bunga oleh bank-

bank umum yang akhirnya juga berdampak pada bank syariah, dan jika

terjadi inflasi dunia usaha akan mengalami penurunan sebab permintaan

agregat akan turun (Saekhu, 2012 dalam Umiyati dan Ana, 2015).

Tingkat inflasi berbeda dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda

pula dari satu negara ke negara lainnya. Ada kalanya tingkat inflasi

rendah, yaitu mencapai di bawah 4-6%. Tingkat yang moderat mencapai

5-10%. Inflasi yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa ratus

atau ribu persen dalam setahun (Sukirno, 2007).

Penelitian yang sebelumnya dilakukan Himaniar (2010) ,

Nurbaya (2013) dan Jamilah (2016) tentang pengaruh CAR terhadap

Page 23: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

8

8

pembiayaan. Hasilnya menunjukkan bahwa CAR mempunyai pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap pembiayaan. Sedangkan menurut

Arianti (2011) mengenai Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio

(CAR) terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah hasilnya

menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap pembiayaan. Dari

penelitian tersebut mengindikasikan adanya research gap dari pengaruh

variabel CAR terhadap pembiayaan, maka dari itu diperlukan penelitian

lanjutan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Hendrasman

(2008) mengenai pengaruh NPF terhadap Pembiayaan pada Bank

Umum Syariah di Indonesia. Hasilnya adalah NPF berpengaruh negatif

tidak signifikan terhadap pembiayaan. Sejalan dengan penelitian Umiyati

dan Ana (2017) mengenai pengaruh NPF terhadap pembiayaan pada

Bank Umum Syariah. Hasilnya adalah NPF tidak berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan

oleh Penelitian yang dilakukan Hardjanto (2010), Mulki (2011) bahwa

NPF berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan.

Dari penelitian tersebut mengindikasikan adanya research gap dari

pengaruh variabel NPF terhadap pembiayaan, maka dari itu diperlukan

penelitian lanjutan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sarjadyasari (2010), Adzimatur

(2012) dan Nurbaya (2013), menyatakan bahwa variabel DPK

berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan. Penelitian ini tidak

Page 24: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

9

9

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maula (2008) mengenai

pengaruh DPK terhadap pembiayaan murabahah dengan hasil bahwa

DPK tidak berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah. Dari

penelitian tersebut mengindikasikan adanya research gap dari pengaruh

variabel DPK terhadap pembiayaan, maka dari itu diperlukan penelitian

lanjutan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sarjadyasari (2010) dan Mashudi

(2016) mengenai pengaruh inflasi terhadap pembiayaan dengan hasil

bahwa inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan

Indonesia. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Almuna (2013)

dan Haqqi (2016) mengenai pengaruh inflasi terhadap pembiayaan

yang disalurkan dengan hasil bahwa inflasi tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pembiayaan yang disalurkan. Dari penelitian tersebut

mengindikasikan adanya research gap dari pengaruh variabel inflasi

terhadap pembiayaan, maka dari itu diperlukan penelitian lanjutan.

Berdasarkan latar belakang diatas dan terdapat research gap maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

“PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING

FINANCE, DANA PIHAK KETIGA DAN INFLASI TERHADAP

PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA”.

Page 25: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

10

10

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh kecukupan modal terhadap pembiayaan pada

Bank Umum Syariah di Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh non performing finance terhadap pembiayaan

pada Bank Umum Syariah di Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga terhadap pembiayaan pada

Bank Umum Syariah di Indonesia?

4. Bagaimana pengaruh inflasi terhadap pembiayaan pada Bank Umum

Syariah di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang dan rumusan

masalah diatas adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh kecukupan modal terhadap pembiayaan

pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh non performing finance terhadap

pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh dana pihak ketiga terhadap pembiayaan

pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap pembiayaan pada Bank

Umum Syariah di Indonesia.

Page 26: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

11

11

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

yang berkepentingan sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Dengan hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat menambah

pengetahuan tentang topik yang diteliti serta menambah wawasan

tentang perbankan terutama tentang kecukupan modal, non performing

finance, dana pihak ketiga dan inflasi serta pengaruhnya terhadap

pembiayaan murabahah.

2. Bagi Perbankan Syariah

Diharapakan penelitian ini dapat memberikan informasi maupun

sumbangan pemikiran yang bermanfaat sebagai acuan dalam

menjelaskan fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi dan

memberikan gambaran mengenai penyaluran pembiayaan Bank

Umum syariah serta faktor-faktor yang mendukung atau

menghambat penyaluran pembiayaan perbankan.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat menambah informasi bagi sumbangan

pemikiran dan bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya serta dapat

pula dijadikan literatur untuk mengadakan penelitian lebih lanjut

mengenai kebijakan penyalur pembiayaan perbankan syariah.

Page 27: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

12

12

E. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, sistematika penulisan terdiri dari lima bab.

Masing-masing uraian yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan sebagai titik tolak dan menjadi acuan dalam proses

penelitian yang akan dilakukan. Bab ini terdiri dari lima sub bab yaitu latar

belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Membahas tentang landasan teori yang berhubungan dengan

variabel-variabel penelitian. Bab ini dimulai dengan sub bab telaah

pustaka untuk memaparkan penelitian sejenis yang pernah dilakukan guna

mengetahui posisi penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan kerangka

teori, kerangka penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan

pendekatan dan jenis penelitian, populasi, sampel dan teknik sampling,

teknik pengumpulan data, sumber data, variabel dan skala pengukuran,

definisi operasional variabel, analisa data yang digunakan dalam

penelitian.

Page 28: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

13

13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menyajikan tentang analisa penelitian yang akan menguraikan

tentang deskripsi data dan analisis data yang telah ditemukan pada bab

sebelumnya sebagai interpretasi hasil analisis.

BAB V PENUTUP

Menyajikan tentang simpulan dari penelitian yang telah dilakukan,

keterbatasan penulis serta saran-saran yang dapat diberikan kepada bank

dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.

Page 29: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Beberapa penelitian pernah dilakukan peneliti lain berkaitan

dengan pengaruh kecukupan modal, non performing finance, dana pihak

ketiga dan inflasi terhadap pembiayaan. Penelitian terdahulu juga

bemanfaat membangun kerangka teoritik yang mendasari kerangka

penelitian ini. Berikut adalah ringkasan dari beberapa penelitian yang

sudah ada:

Penelitian yang dilakukan oleh Nurrochman (2016) dengan judul

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Pada Bank

Umum Syariah (Studi Pada Bank Umum Syariah Tahun 2012-2015).

Berdasarkan uji signifikansi simultan (Uji Statistik F) dapat diketahui

bahwa secara parsial variabel DPK, FDR, ROA, NPF, BI Rate

memiliki pengaruh yang signifikan, sedangkan Inflasi tidak

berpengaruh signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Jamilah (2016) berjudul Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum

Syariah Indonesia, menunjukkan bahwa dana pihak ketiga berpengaruh

positif terhadap pembiayaan mudharabah, capital adequacy ratio

berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah, return on asset

berpengaruh negatif terhadap pembiayaan mudharabah, non performing

financing tidak berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah.

Page 30: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

15

1. Penelitian Terdahulu Variabel CAR

Berikut temuan penelitian terdahulu terkait variabel kecukupan

modal (CAR) terhadap pembiayaan bank syariah.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu Kecukupan Modal (CAR)

No Peneliti dan

Tahun Peneliti

Judul Peneliti Variabel Hasil Penelitian

1. Jamilah (2016) Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Mudharabah Pada

Unit Usaha Syariah

Indonesia

DPK (X1), CAR

(X2), ROA (X3)

dan NPF (X4)

Serta Pembiayaan

Mudaharabah(Y)

capital adequacy

ratioberpengaruh

positif terhadap

pembiayaan

mudharabah,

2. Lifstin

Wardiantika

Dan

Rohmawati

Kusumaningtias

(2014)

Pengaruh DPK,

CAR, NPF, Dan

SWBI Terhadap

Pembiayaan

Murabahah Pada

Bank Umum

Syariah Tahun

2008-2012

DPK (X1), CAR

(X2), NPF (X3),

SWBI (X4) dan

Pembiayaan

Murabahah (Y)

CAR tidak

berpengaruh

terhadap pembiayaan

murabahah, artinya

kenaikan atau

penurunan CAR

dalam penelitian

tersebut tidak

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap pembiayaan

murabahah

3. Chairul Anwar

dan

Muhammad

Miqdad (2017)

Pengaruh Dana

Pihak Ketiga

(DPK), Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Return On

Asset (ROA)

Terahadap

Pembiayaan

Mudharabah Pada

Bank Umum

Syariah Tahun 2008

-2012

DPK (X1), CAR

(X2), ROA (X3)

Pembiayaan

Mudharabah (Y)

variabel Capital

Adequacy Ratio

(CAR) berpengaruh

positif tidak

signifikan terhadap

pembiayaan

mudharabah bank

umum

syariah di Indonesia

4. Hafidh Wahyu

Purnomo dan

Arief Lukman

Santoso (2013)

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Berbasis Margin

NPF (X1), DPK

(X2), CAR (X3),

PDB (X4), Inflasi

(X5) dan

Pembiayaan

CAR berpengaruh

negatif terhadap

pembiayaan

berbasis margin.

Page 31: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

16

Pada Bank Umum

Syariah Di

Indonesia

Berbasis Margin

(Y)

5. Ayank Narita

Dyatama dan

Imamudin

Yuliadi (2015)

Determinan Jumlah

Pembiayaan Bank

Syariah di Indonesia

DPK (X1), NPF

(X2), CAR (X3),

ROA(X4), SBIS

(X5) dan

Pembiayaan (Y)

CAR berpengaruh

negatif dan tidak

signifikan terhadap

jumlah penyaluran

pembiayaan

perbankan syariah

6. Aida Sania Asri

(2016)

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil

Pada Perbankan

Syariah Periode

2010-2014

FDR (X1), CAR

(X2), NPF (X3),

SWBI (X4) dan

Pembiayaan (Y)

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

CAR berpengaruh

secara signifikan

terhadap pembiayaan

berbasis bagi

hasil.

7. Hibatul Haqqi

(2016)

Analisis Pengaruh

Non Performing

Financing,

Financing To

Deposit Ratio,

InflasiDan Capital

Adequacy Ratio

Terhadap

ProporsiPembiayaan

Murabahah Pada

Bank Umum

Syariah di Indonesia

NPF (X1), FDR

(X2), Inflasi (X3),

CAR (X4) dan

Proporsi

Pembiayaan (Y)

CAR berpengaruh

negatif terhadap

proporsi

pembiayaan

murabahah.

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh CAR terhadap

pembiayaan ditemukan banyak dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian

terdahulu menghasilkan penelitian yang berbeda-beda. Hasilnya ada yang

menyebutkan bahwa CAR berpengaruh terhadap pembiayaan sedangkan

penelitian lain mengatakan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan.

Page 32: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

17

2. Penelitian Terdahulu Variabel Non Performing Finance

Berikut temuan penelitian terdahulu terkait variabel Non

Performing Finance terhadap pembiayaan bank syariah.

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu Non Performing Finance (NPF)

No Peneliti dan

Tahun

Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

1. Hibatul

Haqqi (2016)

Analisis Pengaruh

Non Performing

Financing, Financing

To Deposit Ratio,

InflasiDan Capital

Adequacy Ratio

Terhadap

ProporsiPembiayaan

Murabahah Pada Bank

Umum Syariah di

Indonesia

NPF (X1), FDR

(X2), Inflasi (X3),

CAR (X4) dan

Proporsi

Pembiayaan (Y)

NPF berpengaruh

positif terhadap

proporsi

pembiayaan

murabahah,

2. Aida Sania

Asri (2016)

Analisis Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan Berbasis

Bagi Hasil Pada

Perbankan Syariah

Periode 2010-2014

FDR (X1), CAR

(X2), NPF (X3),

SWBI (X4) dan

Pembiayaan (Y)

NPF berpengaruh

secara signifikan

terhadap

pembiayaan

berbasis bagi

hasil.

3. Riska

Robiyanti

Erlita (2015)

Pengaruh DPK, NPF,

CAR, Ekuivalen Bagi

Hasil, Dan Sertifikat

Ima Terhadap

Pembiayaan Bank

Umum Syariah Tahun

2012-2014

DPK (X1), NPF

(X2), CAR (X3),

Ekuivalen (X4),

Sertifikat IMA

(X5) dan Volume

Pembiayaan (Y)

NPF

berpengaruh

signifikan

terhadap

pembiayaan

4. Agustina

Kurniawanti

(2014)

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi Volume

Pembiayaan Berbasis

Bagi Hasil Pada Bank

Umum Syariah Di

Indonesia

DPK (X1), NPF

(X2), Tingkat

Bagi Hasil (X3),

Total Aset (X4)

dan Volume

Pembiayaan (Y)

Non performing

financing

(NPF) tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap volume

pembiayaan

berbasis bagi

hasil.

Page 33: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

18

5. Hafidh

Wahyu

Purnomo dan

Arief

Lukman

Santoso

(2013)

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Berbasis Margin Pada

Bank Umum Syariah Di

Indonesia

NPF (X1), DPK

(X2), CAR (X3),

PDB (X4), Inflasi

(X5) dan

Pembiayaan

Berbasis Margin

(Y)

bahwa NPF

berpengaruh

positif terhadap

pembiayaan

berbasis margin.

6. Muh Barlian

Farkhani

Mashudi

(2016)

Analisis Pengaruh

Biaya Promosi, Ekspor,

Inflasi, Kurs, Suku

Bunga LPS dan NPF

Terhadap Volume

Pembiayaan Perbankan

Syariah di Indonesia

Biaya Promosi

(X1), Ekspor

(X2), Inflasi (X3),

Kurs (X4), Suku

bunga LPS (X5),

NPF (X6)

Pembiayaan (Y)

NPF berpengaruh

signifikan

terhadap

pembiayaan

perbankan

syariah di

Indonesia.

7. Jamilah

(2016)

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Mudharabah Pada

Bank Umum Syariah

Indonesia

DPK (X1), CAR

(X2), ROA (X3)

dan NPF (X4)

Serta Pembiayaan

Mudaharabah(Y)

non performing

financing tidak

berpengaruh

positif terhadap

pembiayaan

mudharabah.

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh NPF terhadap pembiayaan

ditemukan banyak dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian terdahulu

menghasilkan penelitian yang berbeda-beda. Hasilnya ada yang

menyebutkan bahwa NPF berpengaruh terhadap pembiayaan sedangkan

penelitian lain mengatakan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan.

3. Penelitian Terdahulu Variabel Dana Pihak Ketiga

Berikut temuan penelitian terdahulu terkait variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK) terhadap pembiayaan bank syariah.

Page 34: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

19

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu Dana Pihak Ketiga (DPK)

No Peneliti dan

Tahun

Judul Variabel Hasil

1. Isnu

Nurrochman

(2016)

Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi

Pembiayaan Pada Bank

Umum Syariah (Studi

Pada Bank Umum

Syariah Tahun 2012-

2015)

DPK (X1),FDR

(X2),ROA

(X3),NPF (X4),

BI Rate (X5)

dan Inflasi (X6)

serta

Pembiayaan (Y)

bahwa secara

parsial variabel

DPK memiliki

pengaruh yang

signifikan

2. Jamilah

(2016)

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Mudharabah Pada

Bank Umum Syariah

Indonesia

DPK (X1), CAR

(X2), ROA (X3)

dan NPF (X4)

Serta

Pembiayaan

Mudaharabah(Y)

Dana pihak

ketiga

berpengaruh

positif terhadap

pembiayaan

mudharabah

3. Umiyati dan

Leni Tantri

Ana (2017)

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan Pada Bank

Umum Syariah Devisa

Di Indonesia

ROA (X1), NPF

(X2), DPK (X3),

FDR (X4),

Inflasi (X5) dan

Pembiayaan (Y)

DPK

berpengaruh

signifikan

terhadap

Pembiayaan.

4. Agustina

Kurniawanti

(2014)

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Volume Pembiayaan

Berbasis Bagi Hasil

Pada Bank Umum

Syariah Di Indonesia

DPK (X1), NPF

(X2), Tingkat

Bagi Hasil (X3),

Total Aset (X4)

dan Volume

Pembiayaan (Y)

Dana pihak

ketiga tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap volume

pembiayaan

berbasis bagi

hasil

5. Riska

Robiyanti

Erlita (2015)

Pengaruh DPK, NPF,

CAR, Ekuivalen Bagi

Hasil, Dan Sertifikat

Ima Terhadap

Pembiayaan Bank

Umum Syariah Tahun

2012-2014

DPK (X1), NPF

(X2), CAR (X3),

Ekuivalen (X4),

Sertifikat IMA

(X5) dan Volume

Pembiayaan (Y)

DPK tidak

terbukti

signifikan

terhadap

pembiayaan

6. Masudah

(2017)

Determinan Volume

Pembiayaan Bank

Umum Syariah

Indonesia

DPK (X1),

BOPO (X2),

NPF (X3), Nilai

Tukar (X4),

Inflasi (X5) dan

Pembiayaan (Y)

dana pihak ketiga

berpengaruh

terhada volume

pembiayaan

dibank syariah.

Page 35: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

20

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh DPK terhadap

pembiayaan ditemukan banyak dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian

terdahulu menghasilkan penelitian yang berbeda-beda. Hasilnya ada yang

menyebutkan bahwa DPK berpengaruh terhadap pembiayaan sedangkan

penelitian lain mengatakan bahwa DPK tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan.

4. Penelitian Terdahulu Variabel Inflasi

Berikut temuan penelitian terdahulu terkait variabel Inflasi

terhadap pembiayaan bank syariah.

Tabel 2.4

Penelitian Terdahulu Inflasi

No Peneliti dan

Tahun

Judul Variabel Hasil

1. Isnu

Nurrochman

(2016)

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan Pada

Bank Umum Syariah

(Studi Pada Bank

Umum Syariah

Tahun 2012-2015)

DPK (X1),FDR

(X2),ROA

(X3),NPF (X4),

BI Rate (X5)

dan Inflasi (X6)

serta

Pembiayaan (Y)

Inflasi tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

pembiayaan

2. Umiyati dan

Leni Tantri Ana

(2017)

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan Pada

Bank Umum Syariah

Devisa Di Indonesia

ROA (X1), NPF

(X2), DPK (X3),

FDR (X4),

Inflasi (X5) dan

Pembiayaan (Y)

Inflasi tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

Pembiayaan.

3. Muh Barlian

Farkhani

Mashudi (2016)

Analisis Pengaruh

Biaya Promosi,

Ekspor, Inflasi,

Kurs, Suku Bunga

LPS dan NPF

Terhadap Volume

Pembiayaan

Perbankan Syariah

di Indonesia

Biaya Promosi

(X1), Ekspor

(X2), Inflasi

(X3), Kurs (X4),

Suku bunga LPS

(X5), NPF (X6)

Pembiayaan (Y)

Inflasi

berpengaruh

signifikan

terhadap

pembiayaan

perbankan

syariah di

Indonesia.

Page 36: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

21

4. Hafidh Wahyu

Purnomo dan

Arief Lukman

Santoso (2013)

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Berbasis Margin

Pada Bank Umum

Syariah Di Indonesia

NPF (X1), DPK

(X2), CAR (X3),

PDB (X4),

Inflasi (X5) dan

Pembiayaan

Berbasis Margin

(Y)

Inflasi tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

pembiayaan

berbasis

margin.

5. Masudah (2017) Determinan Volume

Pembiayaan Bank

Umum Syariah

Indonesia

DPK (X1),

BOPO (X2),

NPF (X3), Nilai

Tukar (X4),

Inflasi (X5) dan

Pembiayaan (Y)

inflasi tidak

berdampak

terhadap

volume

pembiayaan

bank umum

syariah.

Penelitian terdahulu mengenai pengaruh Inflasi terhadap

pembiayaan ditemukan banyak dari berbagai sumber. Dari hasil penelitian

terdahulu menghasilkan penelitian yang berbeda-beda. Hasilnya ada yang

menyebutkan bahwa Inflasi berpengaruh terhadap pembiayaan sedangkan

penelitian lain mengatakan bahwa Inflasi tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya, beda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

terletak pada objek, variabel yang digunakan serta periode yang diteliti.

Miqdad (2017) melakukan penelitian terhadap Bank Muamalat Indonesia,

Mashudi (2016) melakukan penelitian terhadap Perbankan Syariah di

Indonesia, Umiyati dan Ana (2017) melakukan penelitian terhadap Bank

Umum Syariah Devisa di Indonesia dan Jamilah (2016) melakukan

penelitian terhadap Unit Usaha Syariah di Indonesia. Sedangkan penelitian

ini melakukan penelitian terhadap Bank Umum Syariah di Indonesia.

Page 37: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

22

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini berbeda

dengan variabel yang digunakan oleh penelitian-penelitian sebelumnya,

Mashudi (2016) menggunakan variabel independen berupa Biaya Promosi,

Ekspor, Kurs dan Suku bunga LPS. Jamilah (2016) menggunakan variabel

independen berupa DPK, CAR, ROA dan NPF. Kurniawati (2014)

menggunakan variabel independen berupa Tingkat Bagi Hasi, Total Aset ,

Biaya promosi dan Ekuivalen. Dyatama dan Yuliadi (2015)

menggunaakan variabel independen berupa FDR, ROA, BOPO dan

proporsi. Asri (2016) menggunakan variabel independen berupa SWBI,

SBIS dan BI Rate. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan variabel

Kecukupan Modal, Non Performing Finance, Dana Pihak Ketiga dan

Inflasi. Variabel independen yang masih jarang digunakan oleh penelitian

sebelumnya namun digunakan dalam penelitian ini adalah variabel inflasi.

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini juga

berbeda dengan penelitian sebelumnya. Jamilah (2016) menggunakan

variabel dependen pembiayaan murabahah. Haqqi (2016) menggunakan

variabel dependen proporsi pembiayaan. Santoso (2013) menggunakan

variabel dependen pembiayaan berbasis margin. Erlita (2014) dan

Kurniawati (2015) menggunakan variabel dependen volume pembiayaan.

Kusumaningtyas (2015) menggunakan variabel dependen pembiayaan

mudharabah. Sedangkan dalam penelitian ini variabel dependen yang

digunakan adalah pembiayaan.

Page 38: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

23

Periode yang diteliti dalam penelitian ini juga berbeda dengan

penelitian sebelumnya. Periode yang diteliti oleh Nurrochman (2016) ialah

mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Yuliadi (2015)

menggunakan periode triwulan 2014. Erlita (2014) dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2014. Wardiantika dan Kusumaningtyas (2014) dari tahun

2008 sampai dengan tahun 2012. Sedangkan dalam penelitian ini periode

yang diteliti ialah mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.

B. Kerangka Teori

1. Teori Pembiayaan

` Dalam dunia perbankan menggunakan istilah perkreditan dan

pembiayaan. Perkreditan digunakan dalam perbankan konvensional

sedangkan pembiayaan digunakan dalam perbankan syariah.

Dalam membentuk kebijaksanaan perkreditan yang baik akan

memerlukan kerja sama yang erat dari semua pihak manajemen sesuai

dengan porsnya masng-masing dalam mengelola informasi

ekstern/intern untuk menjadikan suatu kebijaksanaan (Muljono, 2001).

Menurut Muljono (2001) dalam menetapkan kebijaksanaan

perkreditan tersebut harus diperlihatkan 3 asas pokok yaitu:

a. Asas likuiditas, yaitu suatu asas yang mengharuskan untuk tetap

dapat menjaga tingkat likuiditasnya, karena suatu bank yang tidak

likuid akibatnya akan sangat parah yaitu hilangya kepercayaan dari

para nasabahnya atau dari masyarakat luas. Suatu bank dikatakan

likuid apabila memenuhi beberapa kriteria antara lain:

Page 39: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

24

1) Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang

akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya.

2) Bank tersebut memiliki assets lainnya yang dapat dicairkan

sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarannya.

3) Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash

assets baru melalui berbagai bentuk utang.

Hingga dengan demikian pengelolaan likuiditas akan meliputi

kegiatan dalam perencanaan dan penyediaan kebutuhan likuiditas

untuk memenuhi ketentuan penguasa moneter yang berlaku serta

dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerjanya sendiri.

b. Asas solvabilitas, usaha pokok perbankan yaitu menerima

simpanan dana dari masyarakat dan disalurkan dalam bentuk

kredit. Dalam kebijaksanaan perkreditan maka bank harus pandai-

pandai mengatur penanaman dana ini baik pada bidang perkreditan,

surat-surat berharga pada suatu tingkat risiko kegagalan yang

sekecil mungkin. Kiranya hal ini akan meruapakan sumber utama

bagi bank untuk menutup segala utang bank kepada para

girant/deposant apabila sewaktu-waktu yang berangkutan akan

menarik dananya dari bank tersebut. Jadi masalah inilah yang

mendorong Top Manajemen suatu bank untuk dapat mengarahkan

kebijaksanaan dalam pemberian kredit secara tepat, dan lain-lain.

Sehingga kredit-kredit yang diberikan tersebut harus dapat dikuasai

oleh para debitur tepat waktunya sesuai dengan yang telah

Page 40: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

25

dijanjikan agar tidak merusak skedul perencanaan kredit yang telah

disusunnya.

c. Asas rentabilitas, sebagaimana halnya pada setiap kegiatan usaha

akan selalu mengharapkan untuk memperoleh laba baik untuk

memeprtahankan eksistensinya maupun untuk keperluan

mengembangkan dirinya. Laba yang diperoleh dari perkreditan

berupa selisih antara biaya dana dengan pendapatan bunga yang

diterima dari para debitur. Pada negara-negara yang sedang

berkembang pendapatan bunga dari bidang pendapatan perkreditan

merupakan sumber pendapatan yang terbesar di perbankan.

Selanjutnya di samping Top Manajemen suatu bank harus

memperhatikan 3 asas di atas maka ia harus memperhatikan faktor-

faktor yang memepengaruhi kebijakan perkreditan yaitu:

1) Keadaan perekonomian (inflasi, kurs, suku bunga, jumlah uang

beredar, export dll) dan perkembangan politik.

2) Peraturan-peraturan penguasa moneter yang ada.

3) Kemampuan bank yang bersangkutan dalam mengumpulkan

dana dengan biaya yang relatif murah.

4) Volume permintaan kredit dari masyarakat bisnis.

5) Tingkat (besarnya) laba yang diharapkan.

6) Kemampuan manajemen bank itu sendiri.

7) Para saingan dari bank-bank/lembaga keuangan lainnya yang

memasarkan jasa perkreditan.

Page 41: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

26

2. Perbankan Syariah

a) Pengertian

Bank syariah sebagai lembaga intermediasi antara

pihak investor yang menginvestasikan dananya di bank

kemudian selanjutnya bank syariah menyalurkan dananya

kepada pihak lain yang membutuhkan dana. Investor yang

menempatkan dananya akan mendapatkan imbalan dari bank

dalam bentuk bagi hasil atau bentuk lainnya yang disahkan

dalam syariat Islam. Bank syariah menyalurkan dananya kepada

pihak yang membutuhkan pada umumnya dalam akad jual beli dan

kerja sama usaha. Imbalan yang diperoleh dalam margin

keuntungan, bentuk bagi hasil, dan atau bentuk lainnya sesuai

dengan syariat Islam (Ismail, 2011: 32).

b) Fungsi Bank Syariah

Menurut Antonio (2001) secara garis besar terdiri atas empat

fungsi utama Bank Syariah yaitu:

1) Manajemen Investasi

Bank syariah melaksanakan fungsi ini berdasarka kontrak

mudharabah yaitu bank berada dalam kapasitas sebagai

mudharib, yaitu pihak yang melaksankan investasi dana dari

pihak lain, sehingga bank menerima presentase keuntungan

hanya jika proyek investasi yang dijalankannya mendapat

keuntungan.

Page 42: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

27

2) Sebagai Intermediary Agent

Bank syariah wajib menjalankan fingsi menghimpun dan

menyalurkan dana masyarakat. Dalam menjalankan fungsi ini

bank syariah hanya bertindak sebagai perantara antara pihak

yang kelebihan dana dan ingin menginvestasikan dananya

dengan pihak yang memerlukan dana.

3) Sebagai Jasa Keuangan

Bank syariah menawarkan beberapa jasa keuangan dan

mendapatkan upah/fee based dalam sebuah kontrak perwakilan

atau penyewaan.

4) Sebagai Jasa Sosial

Fungsi sosial bank syariah dalam bentuk lembaga baitul mal,

yang menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah,

hibah dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.

c) Peranan Bank Syariah

Menurut Yudiana (2014:5) perananan bank syariah adalah:

1) Menjalin kerjasama dengan para ulama

2) Memurnikan operasional perbankan syariah sehingga dapat

lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat.

3) Memberdayakan ekonomi umat dan beroperasi secara

transparan.

4) Mendorong terjadinya transaksi produktif dan mengurangi

tingkat spekulasi di pasar keuangan.

Page 43: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

28

5) Memberikan return yang lebih baik, sehingga investasi di bank

syariah mampu memberikan lebih baik dibandingkan dengan

bank konvensional.

3. Pembiayaan

a) Pengertian

Menurut Kasmir (2006:102) pembiayaan (financing)

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Menurut UU Perbankan Nomor 10 Tahun 1998

pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau

bagi hasil. Adanya bank syariah diharapkan dapat memberikan

sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat

melalui pembiayaan-pembiayaan yang dikeluarkan oleh

bank syari’ah. Melalui pembiayaan ini bank syari’ah dapat

menjadi mitra dengannasabah, sehingga hubungan bank

Page 44: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

29

syari’ah dengan nasabah tidak lagi sebagai kreditur dan debitur

tetapi menjadi hubungan kemitraan (Muhammad, 2005).

b) Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayan menurut Rivai (2010:681) dibedakan

menjadi dua kelompok besar, yaitu tujuan pembiayaan secara

makro dan tujuan pembiayaan secara mikro.

Secara makro, pembiayaan bertujuan untuk :

1) Peningkatan eknonomi umat, artinya masryarakat yang tidak

mendapat akses secara ekonomi, maka dengan adanya

pembiayaan mereka dapat melakukan akses pembiayaan.

2) Terjadinya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk

pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan.

3) Meningkatkan produktivitas, artinya dengan adanya

pembiayaan memberikan peluang bagi masyarakat untuk

mampu meningkatkan daya produksinya.

4) Terjadinya distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha

produktif mampu melakukan aktivitas kerja, berarti mereka

akan memeperoleh pendapatan dari hasil usahanya.

Secara mikro, pembiayaan bertujuan untuk :

1) Upaya mengoptimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka

memiliki tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba

Page 45: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

30

2) Upaya meminimalkan resiko, artinya usaha yang dilakukan

agar mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha

harus mampu meminimalkan resiko yang mungkin timbul.

3) Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya

ekonomi dapat dikembangkan dengan melakukan mixing

antara sumber daya alam dengan sumber daya manusia serta

sumber daya modal.

4) Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan

masyarakat ini ada pihak yang memiliki kelebihan sementara

ada pihak yang kekurangan. Sehingga pembiayaan dapat

dijadikan jembatan keseimbangan antara kedua pihak tersebut.

Sesuai tujuan diatas, maka menurut Rivai (2010:683)

pembiayaan secara umum memiliki fungsi untuk :

1) Meningkatkan daya guna uang, artinya uang yang terhimpun

dalam bentuk giro, tabungan, deposito akan ditingkatkan

kegunaannya oleh bank guna usaha peningkatan produktivitas.

2) Meningkatkan daya guna barang, artinya pembiayaan yang

diberikan kepada produsen akan membantu produsen dalam

merubah bahan mentah menjadi barang jadi, serta membantu

dalam pembiayaan distribusi barang dari satu tempat ketempat

lainnya.

Page 46: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

31

3) Meningkatkan peredaran uang, artinya pembiayaan yang

disalurkan kepada produsen akan menambah peredaran uang

sehingga akan menciptakan suatu kegairahan berusaha dan

menyebabkan penggunaan uang bertambah.

c) Jenis-Jenis Pembiayaan

Jenis pembiayaan pada bank syariah akan diwujudkan

dalam bentuk aktivaproduktif dan aktiva tidak produktif

(Muhammad, 2005), yaitu:

1) Jenis aktiva produktif pada bank syariah akan diwujudkan dalam

bentukpembiayaan sebagai berikut :

a). Prinsip bagi hasil/profit loss sharing

Prinsip ini dipandang sebagai upaya untuk membangun

masyarakat berdasarkankejujuran dan keadilan dalam

menghadapi ketidakpastian bisnis, di mana hal initidak

ditemukan dalam sistem berbasis bunga. Secara umum,

prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan

dalam empat akad utama, yaitu:musyarakah, mudharabah,

muzaraah, dan musaqah.

b) Prinsip Jual Beli (Sale and Purchase/ Ba’i)

Dalam penerapan prinsip syariah terdapat 3 jenis

prinsip jual beli (ba’i)yang banyak dikembangkan oleh

perbankan syariah dalam kegiatan pembiayaanmodal kerja dan

produksi, yaitu Murabahah, Salam dan Istishna.

Page 47: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

32

c). Prinsip Sewa (Operating Lease and Financial Lease/Ijarah)

Dalam syariah Islam prinsip sewa menyewa dibedakan

berdasarkan akad ijarah yaitu merupakan perjanjian

pemindahan hak guna atau manfaat atas suatubarang atau jasa

dengan membayar sewa untuk jangka waktu tertentu tanpa

diikutipemindahaan hak kepemilikan atas barang tersebut.

2) Jenis aktiva tidak produktif yang berkaitan dengan aktivitas

pembiayaanadalah bentuk pinjaman, yang disebut dengan:

Pinjaman Qardh. Pinjaman Qardh atau talangan adalah

penyediaan dana dan/atau tagihan bank syariahdengan pihak

peminjam yang mewajibkan pihak peminjam

melakukanpembayaran sekaligus atau secara cicilan dalam jangka

waktu tertentu.

4. Kecukupan Modal

Menurut Kuncoro dan Suhardjono (2011:519) Capital Adequacy

Ratio adalah rasio kecukupan modal yang menunjukkan

kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi

dan kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi,

mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang

timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank.

Bank yang memiliki tingkat kecukupan modal baik

menunjukkan indikator sebagai bank yang sehat. Tingkat

Page 48: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

33

kecukupanmodal dapat diukur dengan cara membandingkan modal

dengan aktiva berisiko (Muhammad, 2002:214).

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 10/15/ PBI/2008 Tentang

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Bab I

Pasal 2 menyatakan bahwa bank wajib menyediakan modal

minimum sebesar 8% (delapan persen) dari Aset Tertimbang Menurut

Risiko (ATMR). Modal bank dibagi kedalam modal inti dan

modal pelengkap (Muhammad, 2002:215-217).

Menurut Handayani (2015) Modal terdiri dari Modal Inti dan

Modal Pelengkap.

1) Modal inti terdiri dari:

a. Modal disetor, yaitu modal yang disetor secara efektif oleh

pemilik.

b. Agio saham, yaitu selisih lebih dari harga saham dengan

nilai nominal saham

c. Modal sumbangan, yaitu modal yang diperoleh kembali

dari sumbangan saham, termasuk selisih nilai yang tercatat

dengan harga (apabila saham tersebut dijual)

d. Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari

penyisihan laba yang ditahan dengan persetujuan RUPS

e. Cadangan tujuan, yaitu bagian laba setelah pajak yang

disisihkan untuk tujuan tertentu atas persetujuan RUPS

Page 49: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

34

f. Laba ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah pajak yang oleh

RUPS diputuskan untuk tidak dibagikan

g. Laba tahun lalu, yaitu laba bersih tahun lalu setelah pajak,

yangbelum ditetapkan penggunaannya oleh RUPS

h. Laba tahun berjalan, yaitu laba sebelum pajak yang diperoleh

dalam tahun berjalan

i. Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan

keuangannya dikonsolidasikan, yaitu modal inti anak

perusahaan setelah dikompensasikan dengna penyertaan bank

pada anak perusahaan tersebut.

2) Modal pelengkap

Modal pelengkap terdri atas cadangan-cadangan yang

dibentuk bukandari laba setelah pajak serta pinjaman yang

sifatnya dipersamakandengan modal. Secara terinci modal

pelengkap dapat berupa:

a. Cadangan revaluasi aktiva tetap

b. Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan

c. Modal pinjaman yang mempunyai ciri-ciri:

a) Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan

dipersamakan dengan modal dan telah dibayar penuh

b) Tidak dapat dilunasi atas inisiatif pemilik, tanpa

persetujuan BI

Page 50: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

35

c) Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam

halmemikul kerugian bank

d) Pembayaran bunga dapat ditangguhkan bila bank dalam

keadaan rugi

d.Pinjaman subordinasi yang memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut:

a) Ada perjanjian tertulis antara pemberi pinjaman dengan

bank

b) Mendapat persetujuan dari BI

c) Tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan

d) Minimal berjangka waktu 5 tahun

e) Pelunasan pinjaman harus dengan persetujuan BI

f) Hak tagih dalam hal terjadi likuidasi berlaku paling

akhir(kedudukannya sama dengan modal).

Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber daya

finansial yang dapat digunakan untuk mengantisipasi potensi

kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran pembiayaan. Dengan

kata lain besarnya nilai CAR akan meningkatkan kepercayaan diri

perbankan dalam menyalurkan pembiayaan. Dengan CAR diatas

20%, perbankan bisa memacu pertumbuhan pembiayaan hingga 20-25

persen setahun (Wibowo, 2009).

Page 51: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

36

5. Non Performing Finance

Non performing financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan

yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank

syariah. berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh

Bank Indonesia kategori yang termasuk dalam NPF adalah

pembiayaan kurang lancar, diragukan,dan macet. Menurut Antonio

(2001) pengendalian biaya mempunyai hubungan terhadap kinerja

lembaga perbankan, sehingga semakin rendah tingkat pembiayaan

bermasalah (ketat kebijakan kredit) maka akan semakin kecil

jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank, dan sebaliknya.

Semakin ketat kebijakan kredit/analisis pembiayaan yang dilakukan

bank (semakin ditekan tingkat NPF) menyebabkan tingkat

permintaan pembiayaan oleh masyarakat turun.

Untuk menetapkan golongan kualitas pembiayaan, maka

pada masing-masing kelompok produk pembiayaan ditetapkan

kriteria-kriteria tertentu. Berdasarkan SK DIR.BI N0:31/147/Kep/DIR.

Tanggal 12 November 1998, membagi tingkat kolektabilitas

kredit sebagai berikut:

a) Kredit lancar

1) Pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik, dan

tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit

2) Hubungandebitur dengan bank baik dan debitur selalu

menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan akurat.

Page 52: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

37

3) Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat

b) Dalam Perhatian Khusus

1) Apabila terdapat tunggakan pembayaran angsuran

pokok dan atau margin sampai 90 hari.

2) Hubungan debitur dengan bank baik dan debitur

selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan

akurat.

3) Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat

4)Terdapat pelanggaran perjanjian kredit oleh nasabah

c) Kurang Lancar

1) Apabila terdapat tunggakan pembayaran angsuran

pokok dan atau margin yang telah melampaui 90 hari.

2) Hubungan debitur dengan bank memburuk dan

informasi keuangan debitur tidak dapat dipercaya.

3) Dokumentasi kredit kurang lengkap dan pengikatan agunan

yang lemah.

4) Pelanggaran terhadap persyaratan pokok kredit.

5) Perpanjangan kredit untuk menyembunyikan kesulitan

keuangan.

d) Diragukan

1) Apabila terdapat tunggakan pembayaran angsuran

pokok dan atau margin yang telah melampaui 180 hari

sampai dengan 270 hari.

Page 53: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

38

2) Hubungan debitur dengan bank semakin memburuk

dan informasi keuangan debitur tidak tersedia atau tidak

dapat dipercaya.

3) Dokumentasi kredit tidak lengkap dan pengikatan agunan yang

lemah.

4) Pelanggaran terhadap persyaratan pokok dalam perjanjian

kredit.

e) Macet

1) Apabila terdapat tunggakan pembayaran angsuran

pokok dan atau margin yang telah melampaui 270

hari dan telah jatuh tempo.

2) Dokumentasi kredit dan atau pengikatan agunan tidak ada.

6. Dana Pihak Ketiga

Menurut Kasmir (2000:19), mendefinisikan bahwa dana bank

sebagai usaha bank dalam menghimpun dana tergantung dari

bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau diberi lembaga

lainnya. Dana bank merupakan semua utang dan modal yang

tercatat pada neraca bank sisi pasiva yang dapat dipergunakan

sebagai modal operasional bank dalam rangka kegiatan

penyaluran/penempatan dana. Dana bank yang diggunakan sebagai

modal operasional dalam kegiatan usaha tersebut dapat bersumber

dari salah satunya dana masyarakat (dana pihak ketiga). Dana

pihak ketiga adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat, baik

Page 54: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

39

perorangan maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan

menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh

bank. Dana masyarakat dana terbesar yang dimiliki oleh bank

dan ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpunan dana dari

pihak-pihak yang berkelebihan dana dalam masyarakat.

Menurut Dendawijaya (2005) Dana-dana yang dihimpun

dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga) merupakan sumber dana

terbesar yang paling diandalkan oleh bank dan pemberian kredit

merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan

keuntungan. Menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang

perbankan syariah (Pasal 1) disebutkan bahwa simpanan adalah

dana yang dipercayakan oleh Nasabah kepada Bank Syariah

dan/atau UUS berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk giro, tabungan,

atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Berdasarkan prinsip tersebut Bank syariah dapat menarik Dana

Pihak Ketiga (DPK) atau masyarakat dalam bentuk (Zainul Arifin,

2006):

a) Titipan (wadiah) simpanan yang dijamin keamanan dan

pengembaliannya (guaranteed deposit) tetapi tanpa memperoleh

imbalan atau keuntungan.

Page 55: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

40

b) Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko (nonguaranteed

account) untuk investasi umum (general investment account/

Mudharabah mutlaqah) di mana bank akan membayarbagian

keuntungan secara proporsional dengan porofolio yang didanai

dengan modal tersebut.

c) Investasi khusus (special investment account/Mudharabah

muqayyadah) di mana bank bertindak sebagai manajer

investasiuntuk memperoleh fee. Jadi bank tidak ikut berinvestasi

sedangkan investor sepenuhnya mengambil resiko atas investasi.

7. Inflasi

Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-

menerus. Sedangkan kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu

penurunan harga secara terus menerus, akibatnya daya beli

masyarakat bertambah besar, sehingga pada tahap awal barang-

barang menjadi langka, akan tetapi pada tahap berikutnya jumlah

barang akan semakin banyak karena semakin berkurangnya daya

beli masyarakat (Iskandar Putong , 2003 : 254).

Menurut Sukirno (2005:11-13) Inflasi dibedakan kepada

tiga bentukberdasarkan kepada sumber penyebabnya, yaitu:

1) Inflasi tarikan permintaan, merupakan bentuk inflasi yang

diakibat kanoleh perkembangan yang tidak seimbang

antara permintaan dan penawaran barang dalam

perekonomian. Setiap masyarakat tidak dapat secara

Page 56: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

41

mendadak menaikkan produksi berbagai macam barang

ketika permintaannya meningkat.

2) Inflasi desakan biaya, inflasi seperti ini biasanya berlaku

ketika kegiatan ekonomi telah mencapai kesempatan kerja

penuh. Pada tingkat ini industri-industri telah beroperasi

pada kapasitas yang maksimal dan pengangguran tenaga

kerja sangat rendah.

3) Inflasi impor,istilah inimulai populer semenjak tahun

1970an ketika ekonomi dunia dilanda masalah inflasi. Sumber

dari masalah tersebutadalah kenaikan harga minyak

sebanyak tiga kali lipat pada tahun1973-1974 yang

dilakukan oleh negara-negara produsen minyak di Timur

Tengah, yang padawaktu itu merupakan produsen minyak

terbesar di dunia.

MenurutKarim (2008:139)secaraumum inflasi dapat

mengakibatkanketidakstabilan ekonomi disuatu negara, penurunan

investasi, mendorong kenaikan suku bunga serta mendorong

penanaman modal yang bersifat spekulatif. Kenaikan proses produksi

akan menaikkan harga barang dan turunnya produksi. Kenaikan

proses produksi tersebut terjadi pada :

1) Biaya operasional, yaitu tingkat inflasi yang lebih tinggi

akanmenaikkan tingkat bunga nominal menjadilebih tinggi dan

sebaliknyatingkat keseimbangan uang riil menjadi rendah.

Page 57: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

42

2) Biayamenu(menucost),yaitubiayaakansemakin

besarkarenaharusmencetak ulang (katalog), memproduksi,

mendistribusi dan sebagainya.

C. Kerangka Penelitian

Berdasarkan pada landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya,

makasebagai dasar perumusan hipotesis disajikan kerangka pemikiran

yang dituangkan dalam model penelitian pada gambar berikut :

Gambar 2.5 Kerangka Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mungkin benar dan

mungkin salah, sehingga dapat dianggap atau dipandang sebagai konsklusi

atau kesimpulan yang sifatnya sementara, sedangkan penolakan atau

penerimaan suatu hipotesis tersebut tergantung dari hasil penelitian

terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan, kemudian diambil suatu

kesimpulan.

CAR (X1)

NPF (X2)

PEMBIAYAAN

(Y) DPK (X3)

INFLASI (X4)

Page 58: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

43

1. Pengaruh Kecukupan Modal (CAR) terhadap pembiayaan

Capital adequacy ratio adalah kinerja bank untuk mengukur

kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang

mengandung atau menghaslkan resiko, misalnya kredit yang diberikan

kecukupan modal bank. Berpengaruhnya modal terhadap

pembiayaan dapat disebabkan karena bank-bank syariah yang

beroperasi pada tahun tersebut mengoptimalkan modal yang ada.

Hal ini terjadi karena peraturan Bank Indonesia yang

mensyaratkan capital adequacy ratio minimal sebesar 8%

mengakibatkan bank umum syariah selalu berusaha menjaga

agar capital adequacy ratio yang dimiliki sesuai dengan ketentuan

(Jamilah, 2016). Bank syariah yang memiliki modal besar dan

dapat menggunakan modal tersebut secara efektif untuk

menghasilkan pendapatan bagi bank, maka modal yang besar

berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan. Hal ini sejalan

dengan penelitian Anwar dan Miqdad (2017), Asri (2016) dan Jamilah

(2016). Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

H1 : CAR Berpengaruh Positif Signifikan terhadap Pembiayaan

2. Pengaruh Non Performing Finance terhadap Pembiayaan

Non Performing Financingmerupakan rasio untuk

menunjukkan besarnyapersentase pembiayaan yang bermasalah

yang disalurkan oleh Bank Syariah. NPF yang rendah

Page 59: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

44

menunjukkan pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah rendah.

Sebaliknya, semakin tinggi rasio NPF menunjukkan semakin banyak

pembiayaan kepada nasabah yang bermasalah. Jika pembiayaan yang

bermasalah tinggi, Bank Syariah tidak berani untuk meningkatkan

penyaluran dana pembiayaan (Nurrochman, 2016). Banyaknya

pembiayaan yang bermasalah akan membuat Bank Syariah

mengurangi penyaluran pembiayaan karena Bank Syariah tidak

mendapatkan dana dari pembiayaan yang seharusnya kembali.

Semakin rendah NPF maka pembiayaan pada Bank Syariah akan

semakin tinggi. Namun menurut Duddy dan M. Emier Faisal (dalam

Nurjaya, 2011) menduga bahwa NPF dalam bank syariah relatif kecil

sehingga bukan merupakan pertimbangan utama dalam menawarkan

pembiayaan, karena sebelumnya bank syariah menyeleksi nasabahnya

dengan kehati-hatian. Hal ini juga didukung penelitian Nurjaya (2011),

Reswanda dan Wahyu (2012), Mulki (2011), Asri (2016) dan Haqqi

(2016) yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh positif terhadap

pembiayaan.Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut:

H2 : NPF Berpengaruh Positif Signifikan terhadap Pembiayaan

3. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan

Penghimpunan dana melalui dana pihak ketiga merupakan

sumber pendanaan utama bagi Bank Syariah.Bentuk Dana Pihak

Ketiga terdiri dari Giro, Tabungan, dan Deposito.Penghimpunan

Page 60: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

45

dana yang besar melalui Dana Pihak Ketiga dapat dimanfaatkan untuk

menyalurkan pembiayaan yang besar pula (Adzimatinur, 2012).

Semakin besar sumber penghimpunan dana melalui Dana Pihak

Ketiga (DPK) maka pembiayaan yang dilakukan Bank Syariah

juga akan semakin besar. Dengan demikian, Dana Pihak Ketiga (DPK)

berpengaruh positif terhadap pembiayaan. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Adzimatur (2012), Nurbaya (2013),

Nurrochman (2016) dan Umiyati (2017) yang menemukan hasil

bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif terhadap

pembiayaan. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut:

H3 : Dana Pihak Ketiga Berpengaruh Positif Signifikan terhadap

Pembiayaan.

4. Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan

Inflasi merupakan proses peningkatan harga-harga secara

keseluruhan. Pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Syariah

melalui akad mudharabah dan musyarakahdapat lebih menjangkau

usaha-usaha sektor riil. Dalam operasionalnya, usaha sektor

riil membutuhkan bahan-bahan baku. Ketika terjadi peningkatan

inflasi, maka harga bahan-bahan baku juga mengalami peningkatan.

Inflasi yang tinggi juga dapat berdampak kepada menurunnya

daya beli masyarakat sehingga jumlah penjualan dari usaha sektor

riil mengalami penurunan. Oleh karena itu, inflasi yang tinggi dapat

Page 61: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

46

menimbulkan kelesuan usaha sektor riil sehingga dapat berdampak

kepada menurunnya permintaan pembiayaan dari usaha sektor riil

(Nurrochman, 2016). Sehingga semakin rendah inflasi maka akan

semakin tinggi pembiayaan yang dilakukan oleh BankSyariah.

Nurjaya (2011) menyatakan bahwa tingkat inflasi berpengaruh positif

terhadap pembiayaan Murabahah. Dalam penelitiannya dipaparkan,

inflasi yang tak terlalu tajam peningkatannya justru meningkatkan

gairah kerja nasabah atau masyarakat. Selain itu, inflasi juga tidak

mengubah besar cicilan dalam transaksi murabahah karena besarnya

cicilan ditentukan saat akad. Penelitian yang dilakukan oleh Mashudi

(2016), Dahlan (2014) bahwa Inflasi mempunyai pengaruh positif

terhadap pembiayaan. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

H4 : Inflasi Berpengaruh Positif Signifikan terhadap Pembiayaan

Page 62: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan data yang digunakan adalah data sekunder untuk semua

variabel dan data rasio-rasio keuangan yang terdapat pada laporan

keuangan Bank Syariah selama tahun 2012-2016. Menurut Zulfikar dan

Nyoman (2014:40) pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan riset

yang bersandarkan pada pengumpulan dan analisis numeric, menggunakan

strategi survei dan eksperimen, mengadakan pengukuran dan observasi,

melaksanakan pengujian teori dengan uji statistik.

B. Populasi dan Sampel

Menurut Bawono (2006) populasi adalah keseluruhan wilayah

objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik

kesimpulan oleh peniliti. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah

seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia. Berdasarkan data dari Bank

Indonesia (www.bi.go.id) ada 13 bank syariah yang ada di Indonesia,

yaitu:

1) PT Bank Muamalat Indonesia

2) PT Bank Syariah Mandiri

3) PT Bank Mega Syariah

4) PT Bank BNI Syariah

5) PT Bank BRI Syariah

Page 63: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

48

6) PT Bank Bukopin Syariah

7) PT Bank Panin Syariah

8) PT Bank Victoria Syariah

9) PT Bank BJB Syariah

10) PT Bank BCA Syariah

11) PT Bank May Bank Syariah

12) PT Bank Aceh Syariah

13) PT BTPN Syariah

Sampel menurut Bawono (2006) adalah objek atau subjek

penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi, hal ini

dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya. Sehingga dalam

menentukan sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan

nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling (penarikan

sampel secara tidak acak). Menurut Sugiyono (2010:66), nonprobability

sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan

peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota yang

dipilih menjadi sampel. Bagian dari non probabilitysampling yang

digunakan adalahpurposive sampling. Menurut Sugiyono (2010:68) yang

dimaksud purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

cara pertimbangan tertentu. Kriteria-kriteria pemilihan sampel sampel

tersebut diantaranya, perusahaan perbankan yang terdaftar sebagai

perusahaan perbankan yang go public antara lain:

Page 64: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

49

1) Bank yang menerbitkan annual report selama 5 tahun berturut-

turut yaitu tahun 2012-2016

2) Laporan keuangan annual report harus mempunyai tahun buku

yang berakhir 31 Desember.

3) Bank Syariah yang termasuk dalam Bank Umum Syariah dan

mempublikasikan laporan keuangan sejak tahun 2012-2016.

Dari kriteria tersebut terdapat sebelas bank yang memenuhi

kriteria tersebut yaitu: Bank Muamalat Indonesia, Bank syariah Mandiri,

Bank Mega Syariah, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Bukopin

Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank BCA Syariah,

Bank BJB Syariah, May Bank Syariah.

C. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2006) teknik pengumpulan data adalah cara yang

digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam

penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan instrumen

yaitu alat bantu agar pekerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-

dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan objek penelitian. Data

yang diperoleh melalui website BI, data yang diambil berupa informasi

mengenai laporan neraca, laba rugi dan rasio keuangan serta data lain

Page 65: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

50

yang menunjang penelitian. Hasil dari dokumen ini berupa data

kuantitatif dan kualitatif yang bersumber dari data sekunder.

2. Jurnal

Yaitu pengumpulan data dari penelitian terdahulu yang berupa

skripsi dan jurnal yang menggambarkan variabel yang berpengaruh.

Kemudian mencari perbandingan dari beberapa hasil penelitian untuk

dijadikan telaah pustaka.

3. Kepustakaan

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan

membaca buku-buku, majalah, surat kabar, literatur-literatur, catatan-

catatan, laporan-laporan, internet dan lainnya yang relevan dan ada

hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian,

sehingga menunjang untuk dijadikan referensi. Berbagai sumber

kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat secara

lengkap dalam daftar pustaka.

D. Jenis dan Sumber Data

1) Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu

(Bawono, 2006: 30). Data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari

data rasio-rasio keuangan bank yaitu Kecukupan Modal (Capital

Page 66: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

51

Adequacy Ratio), Non Performing Finance, Dana Pihak Ketiga dan

Inflasi tahun 2012-2016.

2) Sumber Data

Sumber data diperoleh dari website Bank Indonesia, yaitu

www.bi.go.id, website Otoritas Jasa Keuangan dan dari website bank

yang dijadikan obyek dalam penelitian. Sumber data adalah annual

report dari sampel bank yang diambil dari tahun 2012-2016.

E. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang

diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi

dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi

variabel penelitian. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan penulis

mengenai Kecukupan Modal (CAR), Non Performing Finance (NPF),

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Inflasi terhadap Pembiayaan, maka terdapat

dua variabel yang digunakan sehubungan dengan penelitian ini, antara lain

adalah:

1. Variabel Dependen/Terikat

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lain atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas

(independen). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat

variabel(dependen) adalah pembiayaan. Pembiayaan adalah suatu

pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada perusahaan untuk

Page 67: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

52

membiayai kebutuhan modal kerja usahanya berdasarkan prinsip

syariah (Yudiana, 2014: 42).

2. Variabel Independen/Bebas

Variabel bebas atau independen merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel

dependen (Sugiyono, 2002). Dalam penelitian ini yang merupakan

variabel independen adalah:

1) Kecukupan Modal (CAR)

Rasio permodalan diwakili oleh capital adequency ratio

(CAR). CAR adalah rasio kinerja bank yang digunakan untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang

aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya

kredit yang diberikan (Siamat, 2003). CAR diukur dari

perbandingan antara modal yang dimiliki bank dengan aktiva

tertimbang menurut resiko-resiko (ATMR), sebagaimana yang

dirumuskan sebagai berikut:

CAR =

2) Non Performing Finance (NPF)

Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan

yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh

bank syariah (Rimadhani, 2011: 35). Sebagaimana dirumuskan

sebagai berikut:

Page 68: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

53

3) Dana Pihak Ketiga (DPK)

Dana pihak ketiga dibutuhkan suatu bank dalam menjelaskan

operasinya. Dendawijaya (2009) mendefinisikan dana pihak

ketiga adalah dana berupa simpanan dari masyarakat. Sebagaimana

dirumuskan sebagai berikut:

DPK = Giro + Deposito + Tabungan

4) Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan tingkat harga secara umum dari

barang/komoditas dan jasa selama suatu periode waktu

tertentu (Adiwarman Karim, 2008:135). Inflasi dirumuskan sebagai

berikut: Tingkat Inflasi pada periode (t-1).

Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

No Variabel Konsep Indikator Skala

1 CAR rasio kinerja bank yang

digunakan untuk

mengukur kecukupan

modal yang dimiliki bank

untuk menunjang aktiva

yang mengandung atau

menghasilkan resiko

Rasio

2 NPF NPF adalah rasio antara

pembiayaan yang

Rasio

Page 69: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

54

bermasalah dengan total

pembiayaan yang

disalurkan oleh bank

syariah

3 DPK dana pihka ketiga adalah

dana berupa simpanan

dari masyarakat

DPK = Giro +

Deposito + Tabungan

Rasio

4 Inflasi Inflasi merupakan

kenaikan tingkat harga

secara umum dari

barang/komoditas dan

jasa selama suatu

periode waktu

tertentu

Tingkat Inflasi pada

periode (t-1).

Rasio

5 Pembiayaa

n

pembiayaan jangka

pendek yang diberikan

kepada perusahaan untuk

membiayai kebutuhan

modal kerja usahanya

berdasarkan prinsip

syariah

Ln Pembiayaan Yang

disalurkan

Rasio

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Data

Analisis ini dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan statistik,

analisis regresi berganda (multiple regresion analysis) dengan tujuan

mengetahui apakah variabel bebes yaitu CAR, NPF, DPK dan Inflasi

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu

Page 70: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

55

pembiayaan. Alasan penggunaan uji regresi linear berganda karena

terdapat lebih dari satu variabel bebas.

2. Metode Analisa Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik.

Sedangkan teknik yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Regresi berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau

lebih variabel bebas terhadap satu variable terikat dan

memprediksi variable terikat dengan menggunakan dua atau lebih

variable bebas.

Dalam penelitian ini akan diolah dengan menggunakan program

SPSS (Statistical Package for Social Science). Adapun persamaan

untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = α+βX+β2X2+β3X3+β4X4+ ε

Keterangan:

Y = Pembiayaan

α = Konstanta Regresi

β, β2, β3,β4,β5 = Koefisien Regresi

X1 = Kecukupan Modal (CAR)

X2 = Non Performing Finance (NPF)

X3 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

X4 = Inflasi (INF)

E = Standart Error

Page 71: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

56

a. Uji Stasioneritas

Uji stasioner digunakan untuk menguji data time series agar

data yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung komponen

trend, dengan keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi

periodik. Uji yang digunakan adalah uji Unit Root Test yang

dikembangkan oleh Dickey-fuller, berdasarkan data yang diperoleh

dari laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah periode 2012-

2016.

b. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variansi variabel dependen amat

terbatas. Secara umum koefisian determinasi untuk data silang

(crossection) relatif rendah karena adanya variansi yang besar

antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun

waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien

determinasi yang tinggi (Ghozali, 2009: 97).

Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2)

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen

dapat dilihat dari hasil kuadrat (pangkat dua) koefisien korelasi

parsial. Sedangkan untuk menguji variabel mana yang signifikan

Page 72: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

57

dapat dilihat dari koefisin determinasi parsial yang terbesar

dari kedua variabel independen, karena variabel independen dalam

penelitian ini lebih dari satu, maka yang digunakan adalah R2.

c. Uji T

Menurut Ghozali (2009:101) Uji t statistik digunakan untuk

mengukur seberapa jauh pengaruh antara variabel independen

secara individual dalam menerangkan variabel dependen.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level

0,05. Uji beda t Test Paired dilakukan berdasarkan pengambilan

keputusan berdasarkan pada perbandingan t hitung dengan tabel:

a. Jika t-hitung> t-tabel, maka H1, H2, H3, H4 Diterima

b. Jika t-hitung< t-tabel,maka H1,H2,H3,H4 Ditolak

c. Jika t-hitung>-t-tabel, maka H1,H2,H3,H4 Diterima

d. Jika t-hitung>-t-tabel,maka H1, H2, H3, H4 Ditolak

Pada prinsipnya pengambilan keputusan berdasarkan

pada t hitung dan t tabel akan selalu menghasilkan kesimpulan

yang sama. Namun, untuk kemudahan dan kepraktisan

menggunakan angka probabilitas sering dipakai sebagai dasar

pengambilan keputusan inferensi.

Page 73: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

58

d. Uji F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel

dependen. Uji ini bertujuan untuk menentukan signifikan

pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap

variabel dependen. Untuk menghitung nilai F tabel, tingkat

signifikansi yang digunakan sebesar 5% dengan derajat

kebebasan (degree of fredoom) df= (N-k) dan (k-1) dimana N

adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel termasuk

intersip (Ghozali, 2009: 101).

a. Jika F-hitung> F-tabel, maka H5 Diterima

b. Jika F-hitung< F-tabel, maka H5 Ditolak

e. Uji Asumsi Klasik

1) Normalitas

Ghozali (2005: 110) menyatakan bahwa uji normalitas

bertujuan untuk apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti

dikatahui bahwa uji T dan F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal, kalau asumsi ini

dilanggar maka ujistatistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil.

Page 74: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

59

Uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan alat uji statistiknormal probability plot.

Jika residual berada pada garis diagonal atau mendekati berarti

residual tersebut berdistribusi normal. Uji normalitas data juga

dapat dilihat dengan memperhatikan . penyebaran titik pada

normal P plot of regression standarized variabel independen,

dimana syaratnya adalah :

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

b. jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

tidak memenuhi asumsi normalitas.

2) Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel otogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabelindependen sama dengan nol. untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas didalam regresi dapat

Page 75: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

60

dilihat dari atauTolerance Value (TV) dan Variance Inflation

Factors (VIF). Model regresi yang bebas multikolinieritas

adalah yang mempunyai TV diatas 0,1 atau VIF dibawah

10. Apabila TV dibawah 0,1 atau VIF diatas 10 maka terjadi

multikolonieritas (Ghozali, 2009: 105).

3) Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanajang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering

ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena gangguan

pada seseorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi

gangguan pada individu/kelompok yang sama pada periode

berikutnya. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi adanya gejala

autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Jika nilai Durbin-Watson dibawah -2, berarti terdapat

autokorelasi, jika nilai Durbin-Watson diatas +2 berarti

autokorelasinya negatif, sedangkan jika nilai Durbin-Watson

diantara-2 sampai-2, artinya tidak terjadi autokorelasi (Ghozali,

2009:110).

Page 76: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

61

4) Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastistas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak

terjadi heteroskesdatisitas. Kebanyakan data crossection

mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang

dan besar). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

Heteroskedastisitas dengan melihat Grafik Plot antara nilai

prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Pada grafik Scatplot ada tidaknya pola antara ZPRED

dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan

sumbu X adalah residual yang telah di-studenrized (Ghozali, 209:

139).

Page 77: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

62

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek dalam penelitian adalah laporan keuangan yang terdapat di

dalam annual report (laporan tahunan) dari masing-masing bank syariah

yang tercantun di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan dalam

penelitian ini adalah selama lima tahun yaitu 2012-2016. Data laporan

tahunan diperoleh dari masing-masing bank yang menjadi sampel dalam

penelitian ini yaitu Bank Muamalat Indoneisia, Bank Syariah Mandiri,

Bank Mega Syariah, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Bukopin

Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank BCA Syariah,

Bank Jabar Syariah dan May Bank Syariah.

B. Analisa Data

1. Uji Stasioner

Ujistasioneritas digunakan untuk menguji data time series agar

data yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung kompenen trend,

dengan keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi periodik. Uji yang

digunakan adalah uji Unit Root Test yang dikembangkan oleh Dickey-

fuller, berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan

Bank Umum Syariah periode 2012-2016, maka hasil uji stasioneritas data

adalah sebagai berikut:

Page 78: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

63

Tabel 4.1

HasilUjiStasioneritastiapVariable

No Variabel Prob.* Keterangan

1 CAR 0.0000 Stasioner

2 NPF 0.0022 Stasioner

3 DPK 0.0000 Stasioner

4 Inflasi 0.0000 Stasioner

5 Pembiayaan 0.0000 Stasioner

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2017

Hasil output yang dihasilkan, terlihat bahwa

nilaiProb*<0,005. Dengan demikian menunjukan data Stasioner.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian jenis ini digunakan untuk menguji asumsi, apakah model

regresi yang digunakan penelitian ini memenuhi asumsi klasik layak uji

atau tidak. Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa

multikorelasi, autokorelasi dan heterokedastisitas tidak terdapat dalam

model yang digunakan dan data yang digunakan terdistribusi normal.

Jika semua itu terpenuhi bahwa model analisis telah layak digunakan

(Gujarat, 2003).

Pengujian asumsi klasik terdiri dari 4 (empat) pengujian, antara

lain:

Page 79: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

64

a) Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk

menguji apakah nilai residual berdistribusi secara normal atau

tidak. Dalam hal ini yang di uji normalitas bukan masing-masing

variabel independen dan dependen tetapi nilai residual yang

dihasilkan dari model regresi. Model regresi yang baik adalah yang

memiliki nilai berdistribusi secara normal. Ada dua cara yang biasa

digunakan untuk menguji normalitas pada model regresi antara lain

dengan analisis grafik (normal P-P plot) regresi dan uji

kolmogorov-smirnov.

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 55

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 7208.87772922

Most Extreme Differences

Absolute .066

Positive .066

Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .489

Asymp. Sig. (2-tailed) .970

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan hasil pada tabel diatas, data terdistribus

normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai kolmogorov-smirnov0,489

Page 80: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

65

dan signifikan 0,970 yang lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data

residualnya terdistribusi secara normal, karena nilai signifikansinya

lebih dari 0,05.

b) Multikolonieritas

Uji Multikoliniearitas bertujuan untuk menunjukan apakah

terdapat hubungan (korelasi) yang sempurna atau mendekati

sempurna antar variabel bebas yang terdapat dalam model, yaitu

koefisien korelasinya tinggi atau bahkan satu (Algifari, 2000: 84).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala Variance Inflation

Factor melalui SPSS. Apabila nilai tolerance-nya diatas 0,1 dan

VIF dibawah 19, maka model regresi bebas dari multikolinieritas

(Ghozali, 2001).

Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan variance inflation factor (VIF). Dalam metode variance

inflation factor (VIF) dilihat dari hasil tolerance dan VIF-nya. Jika

nilai dari tolerance lebih dari 0,1 maka dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas tetapi sebaliknya, jika nilai tolerance kurang dari

0,1 maka dikatakan terjadi multikolinearitas. Dan jika nilai VIF-

nya menunjukan nilai yang kurang dari 10,00 maka dikatakan tidak

terjadi multikolinearitas, tetapi jika nilai VIF-nya menunjukkan

nilai yang lebih dari 10,00 maka dikatakan terjadi

multikolinearitas. Selengkapnya mengenai hasil uji

Page 81: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

66

multikolinearitas penelitian dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolonieritas

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa tidak ada

variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10

yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang

nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu

variabel independen yang memiliki lebih dari 10. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel

independen dalam model regresi.

c) Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastistas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 25681.495 4118.581 6.236 .000

CAR -752.259 89.192 -.560 -8.434 .000 .888 1.126

NPF -303.147 672.598 -.030 -.451 .654 .889 1.124

DPK .586 .046 .816 12.606 .000 .934 1.071

INFLASI -979.959 432.242 -.145 -2.267 .028 .952 1.050

a. Dependent Variable: PEMBIAYAAN

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2017

Page 82: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

67

pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu

pengamat ke pengamat lin tetap, maka disebut Homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi

Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139). Berikut adalah hasil uji

heteroskedastistas:

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2017

Dari grafik diatas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada

sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi

layak dipakai untuk memprediksi pembiayaan (Y) berdasarkan

Page 83: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

68

masukan variabel independen CAR (X1), NPF (X2), DPK (X3)

dan Inflasi (X4).

d) Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan diamana terjadinya korelasi

dari residual untuk pengamatan ang lain yang disusun menurut

runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya

masalah autokorelasi. Dampak yang diakibatkan dengan adanya

autokorelasi yaitu varian sampel tidak dapat menggambarkan

varian populasinya. Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya

autokorelasi dapat diketahui dengan deteksi uji Durbin watson test

(DW). Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin

Watson yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya

variabel yang menjelaskan.

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .897a .804 .788 7491.685 1.085

a. Predictors: (Constant), INFLASI, CAR, DPK, NPF

b. Dependent Variable: PEMBIAYAAN

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2017

Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien parameter

berdasarkan uji diatas menunjukkan nilai DL adalah

Page 84: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

69

DL = 1,414 , DU = 1,724

4-DU = 4-1,724 = 2,276

Keterangan : hasil 2,276 lebih besar dari DL

Jadi dapat dismpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak

terdapat autokorelasi positif.

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel

(terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas atau

bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata

populasi atau nilai rata-rata dependen berdasarkan nilai variabel

independen yang diketahui. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui pengaruh kecukupan modal, non performing

finance, dana pihak ketiga dan inflasi terhadap pembiayaan Bank Umum

Syariah pada tahun 2012-2016 di Indonesia. Adapun persamaanya sebagai

berikut:

Y = α+βX+β2X2+β3X3+β4X4+ ε

Dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service

Solution) versi 21, maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

Page 85: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

70

Tabel. 4.3

Uji Regresi Linier Berganda

Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2017

Berdasarkan data diatas, dapat dibuat model persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut:

Y = 25681+ (-752X1) + (-303X2)+ 0,586X3+ (-980X4) + ε

Dari persamaaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:

1) Konstanta sebesar 25681 menyatakan bahwa jika ada CAR (X1),

NPF (X2), DPK (X3) dan Inflasi (X4) konstan atau tidak ada atau

0, maka pembiayaan akan mengalami penurunan sebesar 25681.

2) Koefisien regresi CAR (X1) sebesar -752 menyatakan bahwa

setiap penambahan satu point CAR (X1) tidak meningkatkan

pembiayaan sebesar -752 dengan anggapan bahwa NPF (X2), DPK

(X3) dan Inflasi (X4) tetap.

3) Koefisien regresi NPF (X2) sebesar –303 menyatakan bahwa

setiap penambahan satu point NPF (X2) sebesar -303 tidak

meningkatkan pembiayaan sebesar -303 dengan anggapan bahwa

CAR (X1), DPK (X3) dan Inflasi (X4) tetap.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 25681.495 4118.581 6.236 .000

CAR -752.259 89.192 -.560 -8.434 .000

NPF -303.147 672.598 -.030 -.451 .654

DPK .586 .046 .816 12.606 .000

INFLASI -979.959 432.242 -.145 -2.267 .028

a. Dependent Variable: PEMBIAYAAN

Page 86: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

71

4) Koefisien regresi DPK (X4) sebesar 0,586 menyatakan bahwa

setiap penambahan satu point DPK (X4) akan meningkatkan

pembiayaan sebesar 0,586 dengan anggapan bahwa CAR (X1),

NPF (X2) dan Inflasi (X4) tetap.

5) Koefisien regresi Inflasi (X4) sebesar -980 menyatakan bahwa

setiap penambahan satu point Inflasi (X4) tidak meningkatkan

pembiayaan sebesar -980 dengan anggapan bahwa CAR (X1),

NPF (X2) dan DPK (X3) tetap.

C. Pengujian Statistik

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi R2 menunjukkan sejauh mana tingkat

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Hasil

koefisien determinan yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel dibawah ini

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .897a .804 .788 7491.685

a. Predictors: (Constant), INFLASI, CAR, DPK, NPF

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2017

Page 87: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

72

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa :

1. Koefisien korelasi R sebesar 0,897 yang artinya terdapat

hubungan yang cukup kuat antar variabel independen dan

dependen (karena mendekati angka 1).

2. Koefisien determinasi (Adjusted R2) sebesar 0,788 yang artinya

bahwa kontribusi variabel independen menjelaskan atau

mempengaruhi variabel dependen sebesar 78,8 % sedangkan

sisanya sebesar 2,12% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak termasuk penelitian ini.

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau

tidak.

Tabel 4.9

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2017

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 25681.495 4118.581 6.236 .000

CAR -752.259 89.192 -.560 -8.434 .000

NPF -303.147 672.598 -.030 -.451 .654

DPK .586 .046 .816 12.606 .000

INFLASI -979.959 432.242 -.145 -2.267 .028

a. Dependent Variable: PEMBIAYAAN

Page 88: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

73

Keterangan :

1) Pengaruh CAR terhadap pembiayaan

Hasil statistik uji t variabel CAR, nilai sig sebesar 0,000 lebih

kecil daripada 0,05 dan nilai t hitung negatif -8,434 artinya dapat

dismpulkan bahwa variabel CAR berpengaruh negatif signifikan

terhadap pembiayaan.

2) Pengaruh NPF terhadap pembiayaan

Hasil statistik uji t variabel NPF, nilai sig sebesar 0,654 lebih

besar daripada 0,05 dan nilai t hitung negatif -451 artinya dapat

dismpulkan bahwa variabel NPF tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan.

3) Pengaruh DPK terhadap pembiayaan

Hasil statistik uji t variabel DPK, nilai sig sebesar 0,000 lebih

kecil daripada 0,05 dan nilai t hitung 12,606 artinya dapat dismpulkan

bahwa variabel DPK berpengaruh positif signifikan terhadap

pembiayaan.

4) Pengaruh Inflasi terhadap pembiayaan

Hasil statistik uji t variabel Inflasi, nilai sig sebesar 0,028 lebih

kecil daripada 0,05 dan nilai t hitung negatif -2,267 artinya dapat

disimpulkan bahwa variabel inflasi berpengaruh negatif signifikan

terhadap pembiayaan.

Page 89: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

74

3. Uji Silmutan (Uji F)

Uji F-statistik bertujuan untuk menduga persamaan secara

keseluruhan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas

secara bersama pada model sudah layak untuk menduga variabel terikat.

Hipotesis yang diuji dari pendugaan persamaan adalah variabel bebas

tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat,hal ini disebut sebagai

hipotesis nol.

Tabel 4.10

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 11522467407.982 4 2880616851.996 51.325 .000b

Residual 2806267578.200 50 56125351.564

Total 14328734986.182 54

a. Dependent Variable: PEMBIAYAAN

b. Predictors: (Constant), INFLASI, CAR, DPK, NPF

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2017

Dari hasil diatas diketahui bahwa nilai signifikan 0,00 lebih kecil

dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel X secara simultan

(secara bersama) berpengaruh terhadap variabel Y.

D. Pembahasan Hasil Analisa Penelitian

Page 90: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

75

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari

kecukupan modal, non performing finance, dana pihak ketiga dan inflasi

terhadap pembiayaan. Sample yang diambil yaitu 11 Bank Umum Syariah

tahun 2012-2016 di Indonesia.

Berikut merupakan hasil penelitian dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen:

1. Pengaruh kecukupan modal (CAR) terhadap pembiayaan

Hasil statistik uji t variabel CAR, nilai sig sebesar 0,000 lebih kecil

daripada 0,05 dan nilai t hitung negatif -8,434 artinya dapat

disimpulkan bahwa variabel CAR berpengaruh negatif signifikan

terhadap pembiayaan. Artinya setiap penambahan satu satuan CAR

akan menurunkan pembiayaan sebesar -8,434. Hal ini berarti bahwa

ketika nilai CAR naik maka mengurangi besarnya proporsi

pembiayaan dan sebaliknya. Hal ini disebabkan karena CAR tidak

hanya dialokasikan untuk pembiayaan tetapi juga digunakan untuk

menjaga likuiditas bank yang bersangkutan. Kelebihan CAR juga

dapat difungsikan sebagai sarana investasi ke dalam SBIS atau

sertifikat IMA sehingga akan mengurangi pembiayaan. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian Pratama (2010), Yuliadi dan Dyatama

(2015), Purnomo dan Santoso (2014), Agista (2105) yang menyatakan

bahwa CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pembiayanan.

Page 91: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

76

2. Pengaruh non performing finance (NPF) terhadap pembiayaan

Hasil statistik uji t variabel NPF, nilai sig sebesar 0,654 lebih besar

daripada 0,05 dan nilai t hitung negatif -451 artinya dapat disimpulkan

bahwa variabel NPF tidak berpengaruh terhadap pembiayaan. Artinya

setiap penambahan atau pengurangan satu satuan NPF maka tidak

akan mempengaruhi pembiayaan.Hal ini menunjukkan bahwa

kegiatan pembiayaanyang dilakukan bankakan tetap berjalan

walaupun NPFyang dimiliki perusahaan mengalami peningkatan atau

pun penurunan, selama nilai pembiayaan bermasalah (NPF) masih

dalam batas aman.Karena jika terjadi pembiayaan bermasalah seperti

kredit macet, kurang lancar dan diragukan sudah ada cara tersendiri

untuk mengantisipasinya sehinngaga pembiayaan akan terus berjalan

walaupun NPF mengalami masalah atau tidak. Penelitian ini sejalan

dengan penelitian Hafly (2015) menyatakan bahwa NPF tidak

berpengaruh terhadap pembiayaan, Masudah (2017) menyatakan

bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap pembiayaan dan Jamilah

(2016) menyatakan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan mudharabah.

3. Pengaruh dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan

Hasil statistik uji t variabel DPK, nilai sig sebesar 0,000 lebih kecil

daripada 0,05 dan nilai t hitung negatif 12,606 artinya dapat

disimpulkan bahwa variabel DPK berpengaruh positif signifikan

terhadap pembiayaan. Artinya bahwa setiap penambahan satu satuan

Page 92: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

77

DPK maka akanmenaikkan pembiayaan sebesar 12,606. Dana Pihak

Ketiga (DPK) mempunyai hubungan positif signifikan, dengan

mempertimbangkan faktor likuiditas dalam penghimpunan dana

pihak ketiga (DPK) karena semakin meningkatya dana pihak ketiga

(DPK) yang dikumpulkan bank syariah, maka semakin banyak

pula pembiayaan atau penyaluran dana yang diberikan bank

syariah kepada masyarakat. Hasil penelitian didukung oleh

penelitian sebelumnya yaitu Furqaini dan Yaya (2016), Dyatama dan

Yuliadi (2015) yang menyatakan bahwa DPK berpengaruh positif dan

signifikan terhadap penyaluran kredit, Nurbaya (2013) menyatakan

bahwa DPK berpengaruh terhadap pembiayaan, Sriyatun (2013)

,dan Adzimatinur, dkk (2016) yang menemukan bahwa DPK

berpengaruh positif terhadap pembiayaan.

4. Pengaruh inflasi terhadap pembiayaan

Hasil statistik uji t variabel Inflasi, nilai sig sebesar 0,028 lebih

kecil daripada 0,05 dan nilai t hitung negatif -2,267 artinya dapat

disimpulkan bahwa variabel inflasi berpengaruh negatif signifikan

terhadap pembiayaan. Artinya bahwa setiap penambahan satu satuan

inflasi maka akan menurunkan pembiayaan sebesar -2,267

pembiayaan. Hal ini menunjukkan inflasi memiliki pengaruh

dengan arah negatif, karena inflasi yang tinggi dapat

menimbulkan kelesuan usaha sektor riil. Melesunya usaha sektor

riil membuat para pemilik usaha enggan untuk melakukan

Page 93: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

78

pinjaman melalui pembiayaan. Semakin tinggi inflasi maka

semakin rendah pembiayaan pada Bank Umum Syariah. Penelitian

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hikamawan (2013),

Dahlan dan Ardiyanto (2015) menyatkan bahwa inflasi berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap pembiayaan, Alumna (2013) dan

Masudah (2017) yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap volume pembiayaan.

Page 94: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab IV dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel kecukupan modal berpengaruh negatif signifikan terhadap

pembiayaan. Dengan demikian, H1 yang menyatakan bahwa CAR

berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan ditolak. Hal ini

berarti bahwa ketika nilai CAR naik maka mengurangi besarnya

proporsi pembiayaan dan sebaliknya.

2. Variabel non performing finance tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan. Dengan demikian, H2 yang menyatakan bahwa NPF

berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan ditolak. Hal ini

menunjukkan bahwa kegiatan pembiayaan yang dilakukan bank akan

tetap berjalan walaupun NPF yang dimiliki perusahaan mengalami

peningkatan atau pun penurunan, selama nilai pembiayaan bermasalah

(NPF) masih dalam batas aman.

3. Variabel dana pihak ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap

pembiayaan. Dengan demikian, H3 Yang menyatakan bahwa DPK

berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pembiayaan diterima.

Peningkatan DPK berpengaruh terhadap besarnya penyaluran

Page 95: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

80

pembiayaan. Hal ini dikarenakan dalam kenyataannya DPK

merupakan salah satu sumber utama dalam pendanaan yang akan

disalurkan kepada masyarakat khususnya pembiayaan. Sehingga

sangat besar pengaruhnya terhadap penyaluran pembiayaan yang

disalurkan.

4. Variabel inflasi berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan.

Dengan demikian, H4 yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh

positif signifikan terhadap pembiayaan ditolak. Hal ini menunjukkan

inflasi memiliki pengaruh dengan arah negatif, karena inflasi

yang tinggi dapat menimbulkan kelesuan usaha sektor riil.

Melesunya usaha sektor riil membuat para pemilik usaha enggan

untuk melakukan pinjaman melalui pembiayaan. Semakin tinggi

inflasi akan semakin rendah pembiayaan pada Bank Umum

Syariah.

B. Saran

1. Penelitian selanjutnya menambahkan variabel independennya, variabel

independen dapat berupa variabel internal lain dan variabel eksternal

yang diduga mempengaruhi tingkat pembiayaan. Sehingga hasilnya

lebih bervariasi dan akurat.

2. Hasil dari penelitian ini bersifat sederhana dan masih memerlukan

penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil kebenarannya.

3. Diharapkan variabel yang tidak diteliti oleh penulis dapat diteruskan

oleh penelitian selanjunya.

Page 96: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

81

4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menambah populasi dan

sampel agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

5. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis

regresi berganda atau bisa disebut juga dengan metode estimasi least

square. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan alat

analisis berbeda untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Page 97: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

DAFTAR PUSTAKA

Ana, Leni Tantri dan Umiyati. 2017. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pembiayaan Pada Bank Umum Syariah Devisa di Indonesia”. Jurnal

Ekonomi dan Perbankan Syariah, Vol. 5. No.1

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta:

Gema Insani.

Anwar, Chairil dan Miqdad. 2017. ”Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital

Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA) Terahadap Pembiayaan

Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Tahun 2008 -2012”. Riset &

Jurnal Akuntansi e –Volume1 Nomor 1

Arianti, W. 2011. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Perforimng Financing (NPF) dan

Return On Asset (ROA) Terhadap Pemiayaan pada Perbankan

Syariah (Studi Kasus pada Bank Muamalat Indonesia Periode 2001-

2011)”. Skripsi. Universitas Diponegoro: Semarang.

Arifin, Zainul. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia

Publisher.

Darmawi, Hermawan. 2000. Manajemen Resiko. Jakarta: Bumi Aksara.

Dendawijaya, Lukman.20 05. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indah.

__________, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dyatama, Ayank Narita dan Yuliadi, Imamudin. 2015. “Determinan Jumlah

Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Studi

Pembangunan Volume 16, Nomor 1

Endraswati, Hikmah. 2006. Corporate Governance. STAIN Salatiga press.

Fahmi, Irkham. 2014. Pengantar Perbankan. Bandung: Alfabeta CV.

Furqaini, N. dan Yaya, R. 2016. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volume dan

Porsi Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah di

Indonesia”. Jurnal Vol. 7 (1): 22-38

Ghazali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS

21.Semarang: UNDIP.

_________. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Page 98: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

Hardjanto, Hery. 2010. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan

NON Performing Financing (NPF) Terhadap Pembiayaan yang

Disalurkan serta implIkasinya pada Return On Assets (ROA) di

Bank Muamalat Indonesia”. Skripsi. Jakarta: Program Sarjana

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Hendrasman, Dida Yunta. 2008. “Analisis Pengaruh Simpanan, Modal

Sendiri, Non Performing Financing (NPF), Prosentanse Bagi Hasil dan

Mark up Keutungan terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah

(Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri)”. Skripsi. Jakarta:

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Himaniar. 2010. “Pengaruh CAR, NPL, dan ROA Terhadap Penyaluran

Kredit Modal Kerja (Studi pada Bank Umum yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2009)”. Skripsi. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Husaeni, U.A. 2017. “Determinan Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah di Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 7

Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.

Jamilah. 2016. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah

pada Bank Umum Syariah di Indonesia”. Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi Volume 5, Nomor 4

Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam: Analisis Fiqih Keuangan. Jakarta:

PT.Raja Grafindo Persada

______, Adiwarman. 2007. Bank Islam: Analisis Fiqih Keuangan. Jakarta:

PT.Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2009. Bank dan lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Press.

______. 2008. Bank dan lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Press.

______. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press.

Mankiw, Gregory. 2014. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat.

Mashudi. Muh Barlian Farkhani. 2016. “Analisis Pengaruh Biaya Promosi,

Ekspor, Inflasi, Kurs, Suku Bunga LPS dan NPF terhadap Volume

Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia”. Skripsi. IAIN Salatiga.

Masudah. 2017. “Determinan Volume Pembiayaan Bank Umum Syariah

Indonesia”. Journal of Islamic Economics and Business Volume 2, No 1

Page 99: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

Maula, Khodijah Hadiyatul. 2008. “Pengaruh Dana Pihak Ketiga,

Modal Sendiri, Marjin Keuntungan dan Non Performing Financing

terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah Mandiri”.

Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islami, 4(1),1-19

Muhammad. 2005. Bank Syariah Problema dan Prospek di Indonesia.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Muljono, Teguh Pudjo. 2001. Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersil.

Yogyakarta: BPFE.

Nurbaya, F. 2013. “Analisis Pengaruh CAR, ROA, FDR dan Dana Pihak

Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Periode Maret 2001

– Desember 2009 (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

Tbk)”. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Nurrochman, Isnu. 2016. “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pembiayaan

pada Bank Umum Syariah (Studi pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode Tahun 2012-2015)”. Journal of Management Volume 5

Pratin & Adnan. 2005. “Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL,

Prosentase Bagi Hasil dan Markup Keuntungan Terhadap

Pembiayaan Pada Perbankan Syariah Studi Kasus Pada Bank

Muamalat Indonesia (BMI)”. Jurnal Sinergi.

Putong, Iskandar. 2003. Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Rimadhani, M., dan Osni, E. 2011. “Analisis Variabel-Variabel Yang

Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah Mandiri

Periode 2008 -2011”. Jurnal Ekonomi,Vol.19, No.1

Rivai, H. 2007. Bank and Financial Institution Management Conventional &

Syariah System. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rivai, Veithzal. 2010. Islamic Banking. Sinar Gravika Offset. Cetakan Pertama.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keempat.

Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sukirno, Sadono. 2007. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wahyudi, A. 2016. “Determinan Pembiayaan Murabahah pada Unit Usaha

Syariah: Model Regresi Panel”. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 6

(2): 227-236

Wardiantika, Lifstin dan Kusumaningtias, Rohmawati. 2014. “pengaruh DPK,

CAR, NPF, dan SWBI terhadap pembiayaan murabahah pada bank

umum syariah Tahun 2008–2012”. Jurnal Ilmu Manajemen Volume 2

Nomor 4 Oktober 2014

Page 100: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

Wibowo, E. S., dan M. Syaichu. 2013. “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi,

Capital Adequacy Ratio (CAR), BOPO, Non Performing Financing

(NPF) terhadap Profitabilitas”. Diponegoro Journal of Management, 2(2)

Wijaya, Krisna. 2010. Analisis Kebijakan Perbankan Nasional. Jakarta: Elex

Media Komputindo.

Winarno,Wing Wahyu.2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews.UPP STIM YKPN

Yanis, A. S. (2016). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan

Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia”. Jurnal Ilmu dan

Riset Akuntansi,4(8)

Yudiana, Fetria Eka. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga:

STAIN Press.

Page 101: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

LAMPIRAN

Page 102: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

LAMPIRAN 1

BANK TAHUN CAR NPF DPK INFLASI PEMBIAYAAN

BMI

2012 11,03 3,63 34.904 4,3 32.861

2013 14,43 3,46 41.790 8,38 41.801

2014 13,91 4,85 51.206 8,36 43.115

2015 12,36 4,2 45.078 3,35 40.735

2016 12,74 1,47 41.920 3,02 40.010

BSM

2012 13,82 1,14 47.409 4,3 44.775

2013 14,1 2,29 56.461 8,38 50.460

2014 14,76 4,29 59.821 8,36 49.133

2015 12,85 4,05 62.113 3,35 51.090

2016 13,39 4,32 69.950 3,02 55.580

MEGA

SYARIAH

2012 13,51 1,32 7.109 4,3 6.214

2013 12,99 1,45 7.736 8,38 7.185

2014 19,26 1,81 5.881 8,36 1.905

2015 18,74 3,16 4.354 3,35 5.456

2016 23,53 2,81 4.973 3,02 4.211

BNI SYARIAH

2012 19,29 1,42 8.947 4,3 7.631

2013 16,54 1,13 11.422 8,38 11.242

2014 18,76 1,04 16.246 8,36 15.044

2015 18,16 1,46 19.322 3,35 17.765

2016 17,81 1,64 24.233 3,02 20.494

BRI SYARIAH

2012 11,91 2,09 11,014 4,3 11.403

2013 14,49 3,26 13,794 8,38 14.167

2014 12,89 3,65 16,964 8,36 15.691

2015 13,94 3,89 20,148 3,35 16.660

2016 20,63 3,19 22 3,02 18.035

BUKOPIN

SYARIAH

2012 12,78 4,59 2.851 4,3 2.662

2013 11,1 4,27 3.272 8,38 3.282

2014 14,8 3,34 3.995 8,36 3.711

2015 16,31 2,74 4.756 3,35 4.237

2016 17 2,72 5.443 3,02 4.702

PANIN

SYARIAH

2012 32,2 0,19 1.223 4,3 1.514

2013 20,83 0,77 2.870 8,38 2.582

2014 25,69 0,29 5.076 8,36 4.736

2015 20,3 1,94 5.928 3,35 5.621

2016 18,17 1,86 6.899 3,02 6.263

VICTORIA

SYARIAH

2012 28,08 2,41 646 4,3 479

2013 18,4 3,31 1.015 8,38 860

2014 15,27 4,75 1.133 8,36 1.077

Page 103: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

2015 16,14 4,82 1.129 3,35 1.076

2016 15,98 4,35 1.205 3,02 1.213

BCA SYARIAH

2012 31,5 0 1.261 4,3 1.008

2013 22,4 0 1.703 8,38 1.422

2014 29,6 0,1 2.339 8,36 2.132

2015 34,3 0,5 3.255 3,35 2.975

2016 36,7 0,2 3.842 3,02 3.463

BJB SYARIAH

2012 21,09 4,46 2.975 4,3 2.958

2013 17,19 1,16 3.580 8,38 3.594

2014 15,78 3,87 4.178 8,36 4.401

2015 22,53 4,45 4.413 3,35 4.985

2016 18,25 4,92 4.837 3,02 5.414

MAYBANK

SYARIAH

2012 63,89 1,25 47.082 4,3 1.372

2013 59,41 0 70.124 8,38 1.436

2014 52,13 4,29 79.249 8,36 1.617

2015 38,4 4,93 231 3,35 1.552

2016 55,06 4,6 279 3,02 963

Page 104: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

LAMPIRAN 2

1. CAR

Null Hypothesis: CAR has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.249420 0.1919

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(CAR)

Method: Least Squares

Date: 08/08/17 Time: 01:07

Sample (adjusted): 2 55

Included observations: 54 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CAR(-1) -0.234487 0.104243 -2.249420 0.0287

C 5.731167 2.478918 2.311963 0.0248 R-squared 0.088677 Mean dependent var 0.815370

Adjusted R-squared 0.071151 S.D. dependent var 8.922010

S.E. of regression 8.598747 Akaike info criterion 7.177444

Sum squared resid 3844.799 Schwarz criterion 7.251110

Log likelihood -191.7910 Hannan-Quinn criter. 7.205854

F-statistic 5.059891 Durbin-Watson stat 2.135992

Prob(F-statistic) 0.028746

Page 105: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

Null Hypothesis: D(CAR) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.167373 0.0000

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(CAR,2)

Method: Least Squares

Date: 10/30/07 Time: 00:42

Sample (adjusted): 3 55

Included observations: 53 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(CAR(-1)) -1.275330 0.139116 -9.167373 0.0000

C 0.908788 1.205124 0.754103 0.4543 R-squared 0.622336 Mean dependent var 0.250189

Adjusted R-squared 0.614931 S.D. dependent var 14.11326

S.E. of regression 8.757834 Akaike info criterion 7.214780

Sum squared resid 3911.683 Schwarz criterion 7.289130

Log likelihood -189.1917 Hannan-Quinn criter. 7.243371

F-statistic 84.04073 Durbin-Watson stat 2.002842

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 106: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

2. NPF

Null Hypothesis: NPF has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.083319 0.0022

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(NPF)

Method: Least Squares

Date: 08/08/17 Time: 01:11

Sample (adjusted): 2 55

Included observations: 54 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. NPF(-1) -0.496253 0.121532 -4.083319 0.0002

C 1.299950 0.368284 3.529745 0.0009 R-squared 0.242794 Mean dependent var 0.017963

Adjusted R-squared 0.228232 S.D. dependent var 1.610392

S.E. of regression 1.414735 Akaike info criterion 3.568095

Sum squared resid 104.0767 Schwarz criterion 3.641761

Log likelihood -94.33857 Hannan-Quinn criter. 3.596505

F-statistic 16.67350 Durbin-Watson stat 1.830515

Prob(F-statistic) 0.000154

Page 107: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

3. DPK

Null Hypothesis: DPK has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.734390 0.0749

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DPK)

Method: Least Squares

Date: 08/08/17 Time: 01:13

Sample (adjusted): 2 55

Included observations: 54 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. DPK(-1) -0.249789 0.091351 -2.734390 0.0085

C 3510.245 2563.000 1.369584 0.1767 R-squared 0.125711 Mean dependent var -641.2037

Adjusted R-squared 0.108898 S.D. dependent var 16074.53

S.E. of regression 15174.07 Akaike info criterion 22.12890

Sum squared resid 1.20E+10 Schwarz criterion 22.20256

Log likelihood -595.4802 Hannan-Quinn criter. 22.15731

F-statistic 7.476890 Durbin-Watson stat 1.788045

Prob(F-statistic) 0.008525

Page 108: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

Uji stasioneritas DPK setelah diobati

Null Hypothesis: D(DPK) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.663513 0.0000

Test critical values: 1% level -3.565430

5% level -2.919952

10% level -2.597905 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(DPK,2)

Method: Least Squares

Date: 08/08/17 Time: 02:06

Sample (adjusted): 5 55

Included observations: 51 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(DPK(-1)) -1.681108 0.296831 -5.663513 0.0000

D(DPK(-1),2) 0.623630 0.249277 2.501753 0.0159

D(DPK(-2),2) 0.467729 0.186408 2.509172 0.0156

C -498.3469 2214.848 -0.225003 0.8230 R-squared 0.571107 Mean dependent var 121.0980

Adjusted R-squared 0.543731 S.D. dependent var 23307.86

S.E. of regression 15743.92 Akaike info criterion 22.24148

Sum squared resid 1.16E+10 Schwarz criterion 22.39300

Log likelihood -563.1578 Hannan-Quinn criter. 22.29938

F-statistic 20.86149 Durbin-Watson stat 2.028884

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 109: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

4. Inflasi

Null Hypothesis: INFLASI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=0) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.066375 0.6095

Test critical values: 1% level -6.423637

5% level -3.984991

10% level -3.120686 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Warning: Probabilities and critical values calculated for 20 observations

and may not be accurate for a sample size of 4

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(INFLASI)

Method: Least Squares

Date: 08/08/07 Time: 01:54

Sample (adjusted): 2 55

Included observations: 4 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. INFLASI(-1) -0.843637 0.791126 -1.066375 0.3979

C 4.824079 5.154881 0.935828 0.4482 R-squared 0.362480 Mean dependent var -0.320000

Adjusted R-squared 0.043720 S.D. dependent var 3.716907

S.E. of regression 3.634748 Akaike info criterion 5.725810

Sum squared resid 26.42279 Schwarz criterion 5.418957

Log likelihood -9.451619 Hannan-Quinn criter. 5.052444

F-statistic 1.137156 Durbin-Watson stat 0.972919

Prob(F-statistic) 0.397937

Page 110: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

Uji Stasioneritas Inflasi setelah diobati

Null Hypothesis: INFLASI has a unit root

Exogenous: Constant

Bandwidth: 12 (Newey-West automatic) using Bartlett kernel Adj. t-Stat Prob.* Phillips-Perron test statistic -6.147840 0.0000

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Residual variance (no correction) 5.494834

HAC corrected variance (Bartlett kernel) 1.080845

Phillips-Perron Test Equation

Dependent Variable: D(INFLASI)

Method: Least Squares

Date: 10/30/07 Time: 00:44

Sample (adjusted): 2 55

Included observations: 54 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. INFLASI(-1) -0.762882 0.135812 -5.617199 0.0000

C 4.193195 0.818070 5.125717 0.0000 R-squared 0.377640 Mean dependent var -0.023704

Adjusted R-squared 0.365671 S.D. dependent var 2.999269

S.E. of regression 2.388760 Akaike info criterion 4.615759

Sum squared resid 296.7210 Schwarz criterion 4.689426

Log likelihood -122.6255 Hannan-Quinn criter. 4.644170

F-statistic 31.55292 Durbin-Watson stat 1.535005

Prob(F-statistic) 0.000001

Page 111: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

5. Pembiayaan

Null Hypothesis: PEMBIAYAAN has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.888029 0.3354

Test critical values: 1% level -3.557472

5% level -2.916566

10% level -2.596116 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PEMBIAYAAN)

Method: Least Squares

Date: 08/08/17 Time: 01:15

Sample (adjusted): 2 55

Included observations: 54 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. PEMBIAYAAN(-1) -0.118170 0.062589 -1.888029 0.0646

C 952.0859 1302.603 0.730910 0.4681 R-squared 0.064153 Mean dependent var -590.7037

Adjusted R-squared 0.046156 S.D. dependent var 7632.675

S.E. of regression 7454.446 Akaike info criterion 20.70734

Sum squared resid 2.89E+09 Schwarz criterion 20.78101

Log likelihood -557.0983 Hannan-Quinn criter. 20.73575

F-statistic 3.564655 Durbin-Watson stat 2.069210

Prob(F-statistic) 0.064607

Page 112: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

Null Hypothesis: D(PEMBIAYAAN) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.070064 0.0000

Test critical values: 1% level -3.560019

5% level -2.917650

10% level -2.596689 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Dependent Variable: D(PEMBIAYAAN,2)

Method: Least Squares

Date: 10/30/07 Time: 01:23

Sample (adjusted): 3 55

Included observations: 53 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(PEMBIAYAAN(-1)) -1.106451 0.137106 -8.070064 0.0000

C -833.4126 1049.612 -0.794020 0.4309 R-squared 0.560822 Mean dependent var -179.7925

Adjusted R-squared 0.552210 S.D. dependent var 11384.99

S.E. of regression 7618.505 Akaike info criterion 20.75155

Sum squared resid 2.96E+09 Schwarz criterion 20.82590

Log likelihood -547.9162 Hannan-Quinn criter. 20.78015

F-statistic 65.12594 Durbin-Watson stat 2.012786

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 113: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

LAMPIRAN 3

1. Multikolonearitas

Coefficient Correlationsa

Model INFLASI CAR DPK NPF

1

Correlations

INFLASI 1.000 .119 -.147 .175

CAR .119 1.000 -.207 .288

DPK -.147 -.207 1.000 -.161

NPF .175 .288 -.161 1.000

Covariances

INFLASI 186832.747 4598.094 -2.960 50906.824

CAR 4598.094 7955.134 -.857 17290.573

DPK -2.960 -.857 .002 -5.037

NPF 50906.824 17290.573 -5.037 452388.204

a. Dependent Variable: PEMBIAYAAN

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions

(Constant) CAR NPF DPK INFLASI

1

1 3.891 1.000 .00 .01 .01 .02 .01

2 .553 2.653 .01 .00 .02 .95 .01

3 .320 3.488 .00 .26 .44 .01 .01

4 .194 4.479 .00 .34 .13 .00 .46

5 .043 9.539 .99 .39 .40 .02 .51

a. Dependent Variable: PEMBIAYAAN

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -19928.46 52297.64 12835.82 14607.499 55

Residual -21759.107 20891.455 .000 7208.878 55

Std. Predicted Value -2.243 2.701 .000 1.000 55

Std. Residual -2.904 2.789 .000 .962 55

a. Dependent Variable: PEMBIAYAAN

Page 114: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

2. Autokorelasi

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 11522467407.9

82

4 2880616851.99

6

51.325 .000b

Residual 2806267578.20

0

50 56125351.564

Total 14328734986.1

82

54

a. Dependent Variable: PEMBIAYAAN

b. Predictors: (Constant), INFLASI, CAR, DPK, NPF

3. Normalitas

Page 115: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis
Page 116: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis
Page 117: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis
Page 118: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

DAFTAR SK

NAMA : NURRAINI INDAH ARUM FITRIA

NIM : 213-13-009

DOSEN PA : Agus Waluyo, M.Ag

NO NAMA KEGIATAN YANG

MENGADAKAN

PARTISPASI

SEBAGAI

POIN

1 OPAK STAIN SALATIGA 2013

dengan tema “Recontrucsi

Paradigma Mahasiswa yang

Cerdas, Peka dan Peduli” tanggal

26-27 Agustus 2013

DEMA STAIN

Salatiga

PESERTA

2

2 OPAK SYARIAH 2013 dengan

tema “Revitalisasi Intelektualitas

dan Spiritualitas Mahasiswa

Menuju Kemajuan Indonesia”

tanggal 29 Agustus 2013.

HMJ Syariah

STAIN Salatiga

PESERTA

2

3 LIBRARY USER EDUCATION

(pendidikan pemakai perpustakaan)

16 September 2013

UPT

PERPUSTAKAAN

STAIAN Salatiga

PESERTA

2

4 TRAINING KEPRIBADIAN di

Institute Agama Islam Negeri

Salatiga, 19 Mei 2015

KEMENAG IAIN

SALATIGA

PESERTA

2

5 SEMINAR NASIONAL dengan

tema “ Mencetak SDM Berkualitas

di Perbankan Syariah dalam

Rangka Menghadapi Masyarakat

Ekonomi ASEAN” tanggal 28

Maret 2016

BRI SYARIAH

Cabang Semarang

PESERTA

8

6 SEMINAR NASIONAL dengan

tema “Perbankan Syariah di

HMJ Hukum

Ekonomi Syariah

PESERTA 8

Page 119: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

Indonesia antara Teori dan Praktik”

tanggal 4 november 2015

IAIN Salatiga

7 SEMINAR NASIONAL dengan

tema “Geliat Masyarakat Urban”

tanggal 25 Maret 2016

LPM Dinamika

IAIN Salatiga

PESERTA

8

8 SEMINAR NASIONAL dengan

tema “Mendekatkan Jantung

Bangsa dengan Jurnalisme “

tanggal 7 Oktober 2013

LPM Dinamika

IAIN Salatiga

PESERTA

8

9 SEMINAR NASIONAL

“Entrepreneurship” tanggal 16

November 2014

Racana Kusuma

Dialaga IAIN

Salatiga

PESERTA

8

10 SEMINAR NASIONAL dengan

tema “Menegmbangkan Layanan

Kemanusiaan Berbasis Kearifan

Lokal Komunitas” tanggal 17

Desember 2016

HMJ PMI IAIN

Salatiga

PESERTA

8

11 SEMINAR NASIONAL dengan

tema “Peranan Technopreneur

dalam Mendukung Program

Pemerintah Melalui Ekonomi

Kreatif” tanggal 15 April 2015

KOPMA IAIN

Salatiaga

PESERTA

8

12 SEMINAR NASIONAL dengan

tema “Serukan Persatuan Umat

Islam dalam Mewaspadai

Konspirasi Pemurtadan” tanggal 15

Mei 2017

Volunteer

Community

Salatiga (VCS)

PESERTA

8

13 KULIAH TAMU dengan tema

“Filantropi Islam untuk

Mendukung Ekonomi Nasional”

tanggal 7 September 2016

IAIN Salatiga PESERTA

2

14 KULIAH UMUM dengan tema “

Perkembangan Perbankan Syariah

IAIN Salatiga PESERTA 2

Page 120: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

dan Khasanah Life Style” tanggal 8

September 2016

15 RAINING OF TRAINER dengan

tema “Memahami Kepribadian

Kepemimpinan yang Berkualitas

serta Fungsi dan Peran dalam

Koperasi dan Organisasi” tanggal

10-11 Oktober 2015

KOPMA

FATAWA IAIN

Salatiga

PESERTA

2

16 PELATIHAN LANJUTAN

PERKOPERASIAN denagn tema

“Membentuk Mental

Entrepreneurship dengan Jarti Diri

Koperasi” tanggal 5-7 Juni 2015

KOPMA

FATAWA IAIN

Salatiga

PESERTA

2

17 PENDIDIKAN DASAR

PERKOPERASIAN dengan tema “

Membangun Jiwa Entrepreneur

dengan Koperasi” tanggal 8

November 2014

KOPMA

FATAWA STAIN

Salatiga

PESERTA

2

18 SEMINAR DAN PELATIHAN

PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN

dengan tema “Entrepreneurs is the

way of live” tanggal 16April 2014

KPI STAIN

Salatiga

PESERTA

2

19 PELATIHAN

PEMASYARAKATAN

KEWIRAUSAHAAN tanggal 26

April 2016

Menteri Koperasi

dan UKM RI

PESERTA

8

20 DIALOG INTERAKTIF dengan

tema “ Peran Politik dalam

Perekonomian di Indonesia”

tanggal 4 Oktober 2016

SENAT FEBI

IAIN Salatiga

PESERTA

2

21 ISLAMIC PUBLIK SPEAKING

TRAINING dengan tema “ Semoga

Bermanfaat Bagi Pemilik dan

LDK STAIN

Salatiga

PESERTA

2

Page 121: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

Menambah Semangat dalam

berbuat Kebaikan dan Mencegah

Kemungkaran “ tanggal 9 Juni

2014

22 SYIAR RAMADHAN IN

CAMPUS dengan tema

“Menumbuhkan Semangat Berbagi

dan Kebersamaan Sesama Muslim

di Bulan Ramadhan” tanggal 23

Juni 2016

DEMA FEBI IAIN

SAalatiga

PESERTA

2

23 MAPABA PMII dengan tema

“Menemukan Jati Diri Menuju

Mahasiswa yang Peka dan Peduli”

tanggal 4-6 Oktober 2013

PMII Kota Salatiga PESERTA

2

24 MAPABA PMII dengan tema

“Menanamkan Nilai-Nilai

ASWAJA melalui Pergerakan

dalam PMII” tanggal 8-10 Mei

2015

PMII Kota Salatiga PANITIA

2

25 OUTBOND FEBI dengan tema

“FEBI, FUN, FRIENDS and

FANTASTIC” tanggal 4 Oktober

2015

HMJ FEBI IAIN

Salatiga

PANITIA

2

26 SK KEGIATAN RAMADHAN IN

CAMPUS 2016

DEMA FEBI PANITIA 2

27 SK PENGANGKATAN

PENGURUS DEMA FEBI 2016

DEMA FEBI PENGURUS 2

28 SK PENYELENGGARAAN

OPAK FEBI 2015

DEMA FEBI PANITIA 2

29 SK PENYELENGGARA

SEMINAR NASIONAL DAN

BAZAR KOPMA 2016

KOPMA

FATAWA IAIN

Salatiga

PANITIA

2

30 SK OPAK FEBI IAIN SALATIGA DEMA FEBI PANITIA 2

Page 122: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

2016

31 PESANTREN KILAT

RAMADHAN tanggal 18 juni – 16

Juli 2015

Masjid Istiqomah

Salatiga

PENGAJAR

TPA 4

32 KAJIAN INTENSIF

MAHASISWA dengan tema “Agar

Sholat bukan sekedar kewajiban

namun Kebutuhan” tanggal 10

Oktober 2013

LDK STAIN

Salatiga

PESERTA

2

33 ACARA TRAINING NOTIVASI

DAN LOMBA RANGKING

SATU tanggal 26 September 2013

LDK STAIN

Salatiga

PESERTA

2

Salatiga, 16 Juli 2017

Mengetahui,

a.n Dekan Fakultas dan Bisnis Islam

Wakil Dekan Bagian Kemahasiswaan & Kerjasama Pembimbing Akademik

Mochlasin, M.Ag Agus Waluyo, M.Ag

NIP. 197109232006041002 NIP.197502112000031001

Page 123: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurraini Indah Arum Fitria

Tempat/Tanggal lahir : Magelang, 13 Maret 1995

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Jl. Argobudoyo RT 01 RW 03 Kelurahan Ledok Kecamatan

Argomulyo Pendem Salatiga

Riwayat Pendidikan : 1. TK RA Masitoh Salatiga

2. SD N Ledok 05 Salatiga

3. SMP N 10 Salatiga

4. MAN Salatiga

Pengalaman Organisasi : 1. PMII Salatiga (2013)

2. HMJ PS-S1 (2013)

3. KOPMA FATWA IAIN Salatiga (2014)

4. DEMA FEBI IAIN Salatiga (2015-2016)

CP : 081548770306

Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebena-rbenarnya,

Salatiga, 15 Agustus 2017

Penulis

Nurraini Indah A F

NIM. 21313009

Page 124: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis
Page 125: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, NON PERFORMING …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2909/1/NURRAINI INDAH ARUM FITRIA.pdfSing wis lungo, lalekno Sing durung teko, entenono Sing wis