pengaruh kecukupan modal, likuiditas, dan...

160
PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PROFITABILITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) RAHMAWATI NIM. 1112046100042 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE

TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP PROFITABILITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT

SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

RAHMAWATI

NIM. 1112046100042

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 2: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

1438 H / 2017

TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH SERTA IMPLIKASINYA

TERHADAP PROFIT ABILITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT

SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

RAHMAWATI

NIM. 1112046100042

Pembimbing

RR. Tini Anggraeni, ST, M.Si

NIP.

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

i

Page 3: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

ii

Page 4: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rahmawati

NIM : 1112046100042

Jurusan : Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan ini pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Januari 2017

Yang Menyatakan

Rahmawati

iii

Page 5: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

ABSTRAK

Rahmawati. NIM 1112046100042. Pengaruh Kecukupan Modal,

Likuiditas, dan Bank Size Terhadap Pembiayaan Bermasalah Serta

Implikasinya Terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di

Indonesia. Skripsi Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecukupan modal,

likuiditas, dan bank size terhadap pembiayaan bermasalah serta implikasinya

terhadap profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia. Data

penelitian yang disajikan dalam penelitian ini bersumber dari website Bank

Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linear dengan metode analisis jalur (path analysis). Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa kecukupan modal, likuiditas, bank size berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap pembiayaan bermasalah. Implikasinya terhadap

profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah kecukupan modal dan

pembiayaan bermasalah berpengaruh secara negatif dan signifikan, sedangkan

bank size berpengaruh secara positif dan signifikan.

Kata kunci: kecukupan modal, likuiditas, bank size, pembiayaan bermasalah,

profitabilitas

iv

Page 6: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan

kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya khususnya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Salawat serta salam senantiasa dipanjatkan kepada Rasulullah, Nabi Muhammad

SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zman yang

terang benderang ini. Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat

kelulusan Strata Satu (S-1) Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak pihak yang

memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih atas segala kepedulian

mereka yang telah memberikan bantuan, baik berupa moril, kritik, saran,

masukan, dorongan semangat, do’a maupun pemikiran dalam penulisan skripsi

ini. Oleh karena itu, perkenankan penulis secara khusus mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. Arief Mufriani, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA selaku

Ketua Jurusan Program Studi Muamalat (Perbankan Syariah ) Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

v

Page 7: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

3. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E, MBA, selaku Ketua Jurusan

Perbankan Syariah Fakultas ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Abdurrauf, MA., selaku Sekretaris Jurusan Program Studi

Muamalat (Perbankan Syariah ) Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Fitri Damayanti, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Tini Anggraeni, ST, M.Si, selaku dosen pembimbing yang tiada

hentinya membimbing penulis, meluangkan waktu, memberikan saran

dan masukan demi terselesaikannya skripsi ini.

7. Ibu dan Bapak dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah dengan sabar

memberikan bekal ilmu yang tak terhingga nilainya.

8. Terima kasih kepada pemberi support terbesar, orang tua penulis, Papa

dan Mama serta kakak dan adik yang senantiasa memberikan bantuan,

do’a dan dorongan semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat seperjuangan semasa kuliah yaitu Mariatul Adila,

Rinrin Sri Annisa, Nur Azilah, Farah Dhiba Lubis, Siti Sarah, Annisa

Farida, Eka Rahayu Oktaviani, Nanda Pipit Nurjannah dan Meydha

Nurcholis yang senantiasa membantu, memberikan motivasi, dan

mendoakan yang terbaik.

vi

Page 8: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

10. Terima kasih kepada Alfa, Wiby, Lutfi, Nabilah, Shenia, Galuh, dan

Chintya yang senantiasa memberikan do’a dan semangat sehingga

penulis termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Terima kasih kepada mahasiswa Perbankan Syariah angkatan 2012 dan

semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah

SWT mencatatnya sebagai amal baik dan membalasnya dengan lebih baik lagi.

Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua

kalangan. Semoga Allah senantiasa membimbing dan memberikan petunjuk

dalam setiap langkah.

Jakarta, Januari 2017

Penulis

Rahmawati

vii

Page 9: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

DAFTAR ISI

LEMBAR PERETUJUAN DOSEN PEMBIMBING…………………………….i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN………............................................ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH................................iii

ABSTRAK..............................................................................................................iv

KATA PENGANTAR.............................................................................................v

DAFTAR ISI........................................................................................................viii

DAFTAR TABEL..................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii

DAFTAR GRAFIK...............................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Identifikasi Masalah.....................................................................................8

C. Pembatasan Masalah....................................................................................9

D. Perumusan Masalah.....................................................................................9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................10

F. Kerangka Pemikiran...................................................................................12

G. Sistematika Penulisan.................................................................................13

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................15

A. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.............................................................15

1. Tujuan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.................................................16

2. Kegiatan Usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah...................................16

viii

Page 10: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

B. Analisis Laporan Keuangan.......................................................................16

C. Profitabilitas...............................................................................................18

D. Kecukupan Modal......................................................................................20

1. Pengertian...................................................................................................20

2. Capital Adequacy Ratio (CAR).................................................................22

E. Likuiditas....................................................................................................26

1. Pengertian...................................................................................................26

2. Financing to Deposit Ratio (FDR).............................................................29

F. Bank Size...................................................................................................31

G. Kualitas Piutang Pembiayaan.....................................................................31

1. Pengertian...................................................................................................31

2. Non Performing Financing (NPF).............................................................32

H. Analisis Jalur..............................................................................................34

I. Langkah dalam Path Analysis....................................................................40

1. Konseptual Model......................................................................................40

2. Penyusunan Diagram Jalur.........................................................................41

3. Validitas Model..........................................................................................41

4. Penilaian Model.........................................................................................42

J. Review Studi Terdahulu.............................................................................43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................46

A. Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................46

B. Jenis Data dan Sumber Data......................................................................46

1. Jenis Data...................................................................................................46

2. Sumber Data...............................................................................................47

C. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................47

ix

Page 11: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

1. Metode Studi Pustaka.................................................................................48

2. Metode Dokumentasi.................................................................................48

D. Teknik Analisis Data..................................................................................49

1. Uji Asumsi Klasik......................................................................................49

2. Analisis Jalur (Path Analysis)....................................................................52

E. Hipotesis Penelitian....................................................................................56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................59

A. Analisis Deskriptif.....................................................................................59

B. Pergerakan Variabel Penelitian..................................................................59

1. Kecukupan Modal/CAR.............................................................................59

2. Likuiditas/FDR...........................................................................................61

3. Bank Size...................................................................................................62

4. Pembiayaan Bermasalah/NPF....................................................................64

5. Profitabilitas/ROE......................................................................................65

C. Uji Asumsi Klasik......................................................................................67

D. Analisis Jalur (Path Analysis)....................................................................70

1. Menguji dan Memaknai Sub-Struktur I.....................................................70

1) Uji Statistik Sub-Struktur I..................................................................71

2) Persamaan Analisis Jalur.....................................................................74

2. Menguji dan Memaknai Sub-Struktur II....................................................76

1) Uji Statistik Sub-Struktur II.................................................................76

2) Persamaan Analisis Jalur.....................................................................79

3. Analisis Korelasi Variabel.........................................................................81

4. Perhitungan Pengaruh................................................................................83

1) Pengaruh Langsung.............................................................................84

x

Page 12: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

2) Pengaruh Tidak Langsung...................................................................84

BAB V PENUTUP.................................................................................................86

A. Kesimpulan.................................................................................................86

B. Saran............................................................................................................87

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................88

xi

Page 13: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah....................................3

Tabel 1.2 Perbandingan CAR, FDR, NPF, ROE, dan Total Aset............................4

Tabel 2.1 Klasifikasi Tingkat CAR Menurut Bank Indonesia...............................24

Tabel 2.2 Kriteria Penilaian Peringkat NPF...........................................................34

Tabel 2.3 Review Studi Terdahulu........................................................................43

Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Nilai r.................................................................56

Tabel 4.1 CAR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah................................................59

Tabel 4.2 FDR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah................................................61

Tabel 4.3 Total Aset Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.......................................63

Tabel 4.4 NPF Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.................................................64

Tabel 4.5 ROE Bank Pembiayaan Rakyat Syariah................................................66

Tabel 4.6 Uji F......................................................................................................71

Tabel 4.7 Uji t........................................................................................................72

Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi.....................................................................74

Tabel 4.9 Koefisien Jalur Persamaan I...................................................................74

Tabel 4.10 Uji F.....................................................................................................76

Tabel 4.11 Uji t......................................................................................................77

Tabel 4.12 Uji Koefisien Determinasi...................................................................79

Tabel 4.13 Analisis Korelasi Variabel...................................................................81

Tabel 4.14 Koefisien Korelasi...............................................................................82

Tabel 4.15 Perhitungan Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Total............83

xii

Page 14: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Path Analysis Model Regresi Berganda.............................................36

Gambar 2.2 Path Analysis Model Mediasi............................................................37

Gambar 2.3 Path Analysis Gabungan Antara Regresi Linear Berganda dengan

Mediasi...................................................................................................................38

Gambar 2.4 Path Analysis Model Kompleks.........................................................39

Gambar 4.1 Diagram Jalur Hubungan Kausal X1, X2, X3, dan Y terhadap Z......70

Gambar 4.2 Sub-Struktur 1....................................................................................71

Gambar 4.3 Struktur I Hubungan Kasual X1, X2, X3, ke Y.....................................75

Gambar 4.4 Sub-Struktur II...................................................................................76

Gambar 4.5 Struktur II Hubungan Kausal X1, X3, Y terhadap Z...........................80

xiii

Page 15: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Pergerakan Variabel CAR....................................................................60

Grafik 4.2 Grafik Pergerakan Variabel FDR.........................................................62

Grafik 4.3 Pergerakan Variabel Total Aset............................................................63

Grafik 4.4 Pergerakan Variabel NPF.....................................................................65

Grafik 4.5 Pergerakan Variabel ROE....................................................................67

xiv

Page 16: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.

A. Latar Belakang

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah, maka pengembangan industri perbankan syariah

nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan

mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat.1 Undang-Undang No. 21

Tahun 2008 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan perbankan syariah

adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan Bank Syariah dan Unit

Usaha Syariah yang meliputi kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan

proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah adalah bank

yang menjalankan kegiatan usahanya dengan berlandaskan prinsip syariah.

Menurut jenisnya, Bank Syariah terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) merupakan bank syariah

yang lebih dekat kepada kebutuhan masyarakat menengah ke bawah yang

melakukan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro Kecil Menegah

(UMKM). UKM dan UMKM adalah bagian dari aktivitas perekonomian yang

dilakukan oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Kehadiran BPRS diharapkan

dapat menjadi sumber permodalan bagi pengembangan usaha masyarakat

1 www.bi.go.id/id/perbankan/syariah/Contents/Default.aspx diakses pada 28 Juli 2016

1

Page 17: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

ekonomi menengah ke bawah sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan mereka.

Kriteria Usaha Mikro adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak

Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300,000.000

(tiga ratus juta rupiah). Kriteria Usaha Kecil adalah memiliki kekayaan bersih

lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah sampai dengan paling

banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari

Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Kriteria Usaha

Menengah adalah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima

ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima

ratus juta rupiah).2

Perkembangan jumlah BPRS relatif meningkat lebih cepat

dibandingan dengan perkembangan bank umum syariah maupun unit usaha

syariah. Berdasarkan perkembangan perbankan syariah secara nasional,

jumlah bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah

2 pasal 6 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

2

Page 18: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

terus mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Berikut ini adalah tabel

perkembangan kelembagaan perbankan syariah:

Tabel 1.1 Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah

Kelompok

Bank

Tahun

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

BUS 3 3 5 6 11 11 11 11 12 12

UUS 20 26 27 25 23 24 24 23 22 22

BPRS 105 114 131 138 150 155 158 163 163 161

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015

Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan bank syariah berdasarkan

statistik perbankan syariah dari tahun ke tahun secara kuantitas, pencapaian

perbankan syariah sungguh membanggakan dan terus mengalami peningkatan

dalam jumlah bank. Jika pada tahun 2005 berdasarkan data statistik

perbankan syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia hanya ada 3

Bank Umum Syariah, 19 Unit Usaha Syariah dan 92 Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah, maka pada 2015 jumlah bank syariah telah mencapai 34 unit

yang terdiri atas 12 BUS dan 22 UUS. Selain itu, jumlah BPRS telah

mencapai 161 unit pada periode yang sama.3

Keberadaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dimaksudkan

untuk dapat memberikan layanan perbankan secara cepat, mudah, dan

sederhana kepada masyarakat khususnya pengusaha menengah, kecil dan

3Data Statistik Perbankan Syariah Januari 2015 dari http://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-perbankan-syariah/Pages/statistik-perbankan-syariah-januari-2015.aspx

3

Page 19: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

mikro baik di pedesaan maupun perkotaan yang selama ini belum terjangkau

oleh layanan bank umum.4

Pada BPRS, istilah kredit tidak digunakan tetapi diganti dengan istilah

pembiayaan karena mempunyai prinsip yang berbeda. Tidak seperti kredit,

pembiayaan lebih mengutamakan unsur kesepakatan dan transparansi

sehingga nilai-nilai Islam senantiasa tetap terjaga. BPRS dilarang untuk

melakukan kegiatan usaha yang dapat dilakukan bank umum seperti

menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.

BPRS juga dilarang melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing dan

penyertaan modal.5

Berikut ini merupakan data tabel yang menggambarkan secara umum

tentang CAR, FDR, NPF, ROE, dan total aset yang terjadi pada tahun 2011

sampai dengan 2015.

Tabel 1.2 Perbandingan CAR, FDR, NPF, ROE, dan Total Aset

Tahun CAR FDR NPF ROE Total Aset

2011 23,49 127,71 6,11 18,95 3.520.417

2012 25,16 120,96 6,15 20,54 4.698.952

2013 22,08 120,93 6,50 21,22 5.833.488

2014 22,77 124,24 7,89 16,13 6.573.331

2015 21,47 120,06 8,20 14,66 7.739.270

Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015

Profitabilitas merupakan indikator paling penting untuk mengukur

kinerja suatu bank karena profitabilitas merupakan kemampuan bank untuk

4 Peraturan Bank Indonesia No.11/23/PBI/20095 Ahmad Buchori, Bambang Himawan, Edi Setijawan, Nyimas Rohmah. Kajian Kinerja

Industri BPRS di Indonesia, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Maret 2003, h.65

4

Page 20: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

menghasilkan atau memperoleh laba secara efektif dan efisien. ROE (Return

on Equity) membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang

telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan.

ROE (Return on Equity) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur kinerja keuangan bank dalam memperoleh net income. ROE

merupakan ukuran yang lebih penting menurut pandangan pemilik karena

merefleksikan kepentingan kepemilikan mereka. Hal tersebut dikarenakan

pada umumnya rasio ROE menunjukkan keuntungan yang dinikmati oleh

para pemegang saham.

Nilai ROE pada tahun 2011 adalah sebesar 18,95% meningkat

sebanyak 1,59% pada tahun 2012 menjadi 20,54%, dan kemudian meningkat

sebanyak 0,68% menjadi 21,22% pada tahun 2013. Pada tahun 2014 nilai

ROE mengalami penurunan sebesar 4,89% menjadi 16,13% dan kemudian

mengalami penurunan kembali pada tahun 2015 sebesar 1,47% menjadi

14,66%. Nilai ROE tertinggi terjadi pada tahun 2013 dan terendah pada tahun

2015. Terjadinya penurunan ROE berdasarkan data diatas bisa jadi

disebabkan oleh penurunan rasio-rasio keuangan.

Kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio) berkaitan dengan

penyediaan modal sendiri yang diperlukan untuk menutup risiko kerugian

yang mungkin timbul dari pergerakan aktiva bank yang pada dasarnya

sebagian besar dana berasal dari dana pihak ketiga atau masyarakat.6

6 Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, (Jakarta: PT. Budi Aksara, 2000), h. 84.

5

Page 21: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Tingginya nilai CAR pada BPRS dapat melindungi deposan dan

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BPRS.7

CAR mengalami peningkatan dan penurunan selama 5 tahun terakhir

yang mana dialami juga oleh ROE. Kemungkinan menurunnya kinerja modal

BPRS berakibat pada penurunan pendapatan. Selama periode 2011 sampai

dengan 2015, nilai CAR paling tinggi adalah sebesar 25,16% pada tahun

2012 dan paling rendah pada tahun 2015 dengan nilai sebesar 21,47%.

Kondisi likuiditas BPRS dapat mempengaruhi BPRS dalam

menyikapi pembiayaan bermasalah secara lebih fleksibel. Likuiditas yang

diukur dengan menggunakan rasio Financing to Deposit Ratio (FDR)

digunakan untuk mengukur jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam

bentuk pembiayaan. FDR dijadikan variabel yang mempengaruhi ROA

karena berhubungan dengan adanya pertentangan kepentingan antara

likuiditas dengan profitabilitas.

Penyaluran pembiayaan yang tinggi berdasarkan nilai FDR di atas

100% dalam hal ini nilai FDR pada BPRS berada dikisaran 120%. Kondisi

tersebut mengindikasikan bahwa BPRS belum mampu menghimpun Dana

Pihak Ketiga (DPK) yang cukup untuk menyalurkan pembiayaan. Hal ini

juga dapat mengindikasikan bahwa dana yang digunakan BPRS untuk

menyalurkan pembiayaan berasal dari sumber lain seperti modal. Namun

berdasarkan data, nilai FDR yang tinggi tidak diiringi dengan peningkatan

7 Irman Firmansyah, Determinant of Non Performing Loan: The Case of Islamic Bank In Indonesia, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Volume 17, Nomor 2, Oktober 2014

6

Page 22: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

ROE mungkin berkaitan dengan rasio NPF yang merupakan indikator bagi

pembiayaan bermasalah. Tingginya pembiayaan yang disalurkan tetapi tidak

diiringi dengan kolektabilitas yang baik. Artinya tidak berjalannya proses

pengembalian pinjaman dana oleh nasabah pembiayaan akan berpengaruh

pada likuiditas BPRS yang secara tidak langsung berdampak pada pendapatan

BPRS.

Bank yang memiliki aset besar berarti memiliki modal yang besar pula

sehingga dapat memperluas pangsa pasarnya untuk berinvestasi. Total aset

yang semakin besar akan meningkatkan volume kredit yang dapat menekan

tingkat spread yang dapat menurunkan tingkat lending rate bank.8 Padahal

jika diamati total aset pada BPRS setiap tahunnya selalu mengalami

peningkatan.

Non Performing Financing (NPF) merupakan indikator pembiayaan

bermasalah yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang fluktuatif dan tidak

pasti sehingga penting untuk diamati dengan perhatian khusus. NPF dijadikan

variabel yang mempengaruhi profitabilitas BPRS karena mencerminkan

risiko pembiayaan sehingga mempengaruhi pencapaian laba yang diperoleh

BPRS. Oleh karena itu kemampuan pengelolaan pembiayaan sangat

diperlukan oleh BPRS.9

8 Nadya Dwi Ad’hani. Analisis Pengaruh Bank Size, LDR, BOPO, Pertumbuhan Kredit dan CAR terhadap Non Performing Loan, Skripsi FEB Undip 2016

9 Irman Firmansyah, Determinant of Non Performing Loan: The Case of Islamic Bank In Indonesia, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Volume 17, Nomor 2, Oktober 2014

7

Page 23: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Nilai NPF pada tahun 2011 adalah sebesar 6,11% meningkat sebanyak

0,04% pada tahun 2012 menjadi 6,15%, dan kemudian meningkat sebanyak

0,35% menjadi 6,50% pada tahun 2013. Pada tahun 2014 nilai NPF

meningkat sebesar 1,39% menjadi 7,89% dan kemudian mengalami

peningkatan pada tahun 2015 sebesar 0,31% menjadi 8,20%.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

membahas skripsi tentang “Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, dan

Bank Size Terhadap Pembiayaan Bermasalah Serta Implikasinya

Terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalah dalam

profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia adalah

sebagai berikut:

1. Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (ROE) yang fluktuatif

cenderung menurun.

2. Kecukupan modal (CAR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang

fluktuatif cenderung menurun.

3. Likuiditas (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang setiap tahun

meningkat dan nilainya selalu diatas 120%.

4. Total aset selalu mengalami peningkatan setiap tahun.

5. Pembiayaan bermasalah (NPF) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

mengalami peningkatan setiap tahun.

8

Page 24: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi

permasalahan yang akan diteliti. Hal ini bertujuan agar masalah lebih

terfokus, spesifik, dan menghindari terjadinya kemungkinan tumpang tindih

dengan masalah lain diluar wilayah penelitian. Batasan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Objek dalam penelitian ini adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

yang ada di Indonesia.

2. Data yang digunakan adalah Laporan Keuangan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah periode 2011 sampai dengan 2015 yang terdapat pada

Laporan Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh

Otoritas Jasa Keuangan.

3. Variabel yang digunakan adalah CAR, FDR, bank size, dan ROE

4. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linear dengan

model analisis jalur (path analysis).

D. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang secara spesifik akan diteliti dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR, dan bank size

berpengaruh langsung terhadap pembiayaan bermasalah (NPF)?

2. Apakah kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), dan bank size

berpengaruh tidak langsung terhadap pembiayaan bermasalah (NPF)?

9

Page 25: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

3. Apakah kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), bank size, dan

pembiayaan bermasalah (NPF) berpengaruh langsung terhadap Return

on Equity (ROE)?

4. Apakah kecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), bank size, dan

pembiayaan bermasalah (NPF) berpengaruh tidak langsung terhadap

Return on Equity (ROE)?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis besarnya pengaruh kecukupan modal (CAR),

likuiditas (FDR), dan bank size secara langsung terhadap

pembiayaan bermasalah (NPF).

b. Untuk menganalisis besarnya pengaruh kecukupan modal (CAR),

likuiditas (FDR), dan bank size secara tidak langsung terhadap

pembiayaan bermasalah (NPF).

c. Untuk menganalisis besarnya pengaruh kecukupan modal (CAR),

likuiditas (FDR), bank size dan pembiayaan bermasalah (NPF)

terhadap secara langsung terhadap Return on Equity (ROE).

d. Untuk menganalisis besarnya pengaruh kecukupan modal (CAR),

likuiditas (FDR), bank size, dan pembiayaan bermasalah (NPF)

terhadap secara tidak langsung terhadap Return on Equity (ROE).

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

10

Page 26: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

a. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi berupa buku bacaan perpustakaan di lingkungan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya

di Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi Muamalat.

b. Bagi BPRS, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan yang berarti bagi lembaga lembaga perbankan syariah,

khususnya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah agar dapat

memperbaiki kinerja keuangannya demi tercapainya tujuan

perusahaan.

c. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

referensi dan menambah informasi mengenai keuangan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah, sehingga dapat menjadi bahan

pertimbangan untuk mengajukan pembiayaan di BPRS.

d. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan informasi dan bahan pengembangan

penelitian selanjutnya.

F. Kerangka Pemikiran

11

Pengaruh Kecukupan Modal, Likuiditas, Bank Size, dan Pembiayaan Bermasalah Terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di

Indonesia

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas2. Uji Autokorelasi3. Uji Multikolinearitas4. Uji Heteroskedastisitas

1.

Page 27: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada Buku Pedoman

Penulisan Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2012. Untuk mengetahui gambaran secara

12

Kecukupan Modal/CAR

(X1)

Likuiditas/FDR

(X2)

Bank Size

(X3)

Pembiayaan Bermasalah/NPF

(Y)

ROE

(Z)

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Analisis Jalur

Page 28: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

keseluruhan isi penulisan dalam penelitian ini, penyusun menguraikan secara

singkat sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, review studi

terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memaparkan mengenai Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah, Capital Adequacy Ratio (CAR),

Financing to Deposit Ratio (FDR), Bank Size, Non

Performing Financing (NPF), dan Retun on Equity

(ROE).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian data penelitian dan metode

yang digunakan untuk melakukan penelitian dan

hipotesis penelitian.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Bab ini menjelaskan analisis terhadap data

penelitian yang dideskripsikan untuk menjawab

masalah penelitian

BAB V PENUTUP

13

Page 29: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Bab ini berisikan jawaban kesimpulan berdasarkan

data yang diperoleh yang ditarik dari uraian

pembuktian yang berkaitan dengan pokok masalah.

14

Page 30: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.

A. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Sebelum disebut sebagai Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)

disebut juga sebagai Bank At-Tamwil as-Sya’bi al-Islami, yaitu bank yang

melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip

syariah yang dalam kegiatan usahanya tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

perbankan syariah mendefinisikan Bank Perkreditan Rakyat Syariah sebagai

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.10

Berdirinya BPRS dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi Indonesia

yang tengah mengalami restrukturisasi ekonomi. Restrukturisasi

perekonomian di Indonesia itu terwujud dalam berbagai kebijakan, baik di

bidang keuangan, moneter, termasuk dalam bidang perbankan. Selain itu,

berdirinya BPRS itu dilatarbelakangi pula oleh adanya peluang bagi

pengembangan Bank Islam dalam undang-undang perbankan, yang

membolehkan menggunakan prinsip bagi hasil.11

10 Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010), h.149.

11 H. A. Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat: Sebuah Pengenalan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002), h.108.

15

Page 31: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

1. Tujuan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Tujuan operasionalisasi BPR Syariah adalah12 :

a. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam terutama masyarakat

golongan ekonomi lemah

b. Meningkatkan pedapatan perkapita

c. Menambah lapangan kerja terutama di kecamatan-kecamatan

d. Mengurangi urbanisasi

e. Membina semangat ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi

2. Kegiatan Usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah13

a. Penghimpun Dana

1) Simpanan Amanah

2) Tabungan Wadiah

3) Deposito Mudharabah/ Wadiah

b. Penyaluran Dana

1) Pembiayaan Mudharabah

2) Pembiayaan Musyarakah

3) Pembiayaan Murabahah

B. Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan yang sangat dibutuhkan bagi

dunia bisnis dan ekonomi khususnya dalam pengambilan keputusan. Laporan

keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahan pada suatu

12Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi (Yogyakarta: EKONISIA, 2005), h.83

13Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi h.86

16

Page 32: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

perusahaan tersebut.14

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha

suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan

keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan

kondisi ekonomis suatu perusahaan.15

Laporan keuangan memberikan informasi bagi para penggunanya

dalam pengambilan keputusan. Para pengguna atau pihak yang

berkepentingan dengan bank dapat memakai serta menganalisis laporan

keuangan dengan berbagai metode dan teknis analisis laporan keuangan.

Meskipun dalam laporan keuangan terdapat keterbatasan dalam penyajian

informasinya.

Melalui proses perbandingan prestasi dari satu periode dibandingkan

dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan

selama periode tersebut, evaluasi dari hasil analisis tersebut sehingga akan

diperoleh prediksi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Hasil

analisa laporan keuangan ini dapat dipakai sebagai dasar penentuan kebijakan

bagi pemilik, manajer, dan investor.16

14 Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juli 200915 Sofyan Syafri Harahap , Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2008), h. 105.16 Dwi Nur’aini Ihsan, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Banten: UIN

Jakarta Press, 2013), h.55.

17

Page 33: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

C. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan selama periode tertentu dengan total aktiva atau modal yang

dimilikinya. Keuntungan atau laba adalah penerimaan yang diperoleh setelah

membayar biaya produksi dikurangi dengan biaya. Keuntungan atau laba

yang didapatkan merupakan cerminan kinerja perusahaan dalam menjalankan

kegiatan usahanya. Laba adalah tujuan dengan alasan:17

a. Dengan laba yang cukup dapat dibagi keuntungan kepada pemegang

saham, meningkatkan dana cadangan modal dan memperluas

kesempatan masyarakat untuk meminjam dana sehingga akan

menaikkan kredibilitas bank di mata masyarakat.

b. Laba merupakan penilaian keterampilan pimpinan. Pimpinan bank

yang cakap dan terampil pada umumnya dapat mendatangkan

keuntungan yang lebih besar daripada pimpinan yang kurang cakap.

c. Meningkatkan daya tarik bagi pemilik modal (investor) untuk

menanamkan modalnya dengan membeli saham yang dikeluarkan

oleh bank. Pada gilirannya bank akan mempunyai kekuatan modal

untuk memperluas penawaran produk dan jasanya kepada masyarakat.

d. Bila tingkat laba bank bertambah diharapkan lalu lintas keuangan

terjamin sehingga pemerintahdan masyarakat merasa tenang.

17 O.P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), h.152.

18

Page 34: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam

meningkatkan pendapatan atau dalam mendapatkan laba.18 Kemampuan bank

dalam menghasilkan laba berasal dari kegiatan operasional dan kegiatan non

operasional. Profitabilitas sering digunakan untuk mengukur efesiesi

penggunaan modal yang akan digunakan dalam operasi. Memperoleh laba

yang cukup sangatlah penting bagi bank, karena:

a. Dapat menarik para investor untuk menginvestasikan modalnya

dengan cara membeli saham atau obligasi yang dikeluarkan oleh bank.

b. Laba yang diperoleh dapat dijadikan sebagai cadangan yang dapat

menaikkan kredibilitas masyarakat terhadap bank.

c. Jika profitabilitas dianggap tidak cukup (kurang), maka modal pun

tidak akan bertambah, sehingga pada akhirnya para pemegang saham

pun akan menjual sahamnya untuk ditanamkan diperusahaan lain yang

menguntungkan.

Rasio profitabilitas adalah perbandingan laba (sebelum pajak) dengan

modal (modal inti) atau laba (sebelum pajak) dengan total aktiva yang

dimiliki bank pada periode tertentu. Agar hasil perhitungan rasio mendekati

pada kondisi yang sebenarnya (real), maka posisi modal atau assets dihitung

secara rata-rata selama periode tersebut.19

Return on Equity (ROE)

18Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, ed. Kedua),h.119

19Slamet Riyadi, Banking Asset and Liability Management, (Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2006, ed. Ketiga), h.155.

19

Page 35: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja

keuangan bank dalam memperoleh net income. ROE merupakan ukuran

yang lebih penting menurut pandangan pemilik karena merefleksikan

kepentingan kepemilikan mereka. Pemilik bank lebih tertarik pada

seberapa besar kemampuan bank memperoleh keuntungan terhadap modal

yang ia tanamkan. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya rasio ROE

menunjukkan keuntungan yang dinikmati oleh para pemegang saham.

Adanya pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang

semakin membaik.

Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung ROE adalah:

ROE=Laba Setelah PajakTotal Aktiva

X 100 %

D. Kecukupan Modal

1. Pengertian

Permodalan berfungsi sebagai sumber utama pembiayaan

terhadap kegiatan operasional, penyangga terhadap kemungkinan

terjadinya kerugian, dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap

kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga

intermediasi. Modal yang dimiliki oleh suatu bank pada dasarnya harus

cukup untuk menutupi seluruh risiko usaha yang dihadapi bank.

Untuk memastikan bahwa industri perbankan memiliki

permodalan yang cukup dalam mendukung kegiatan usahanya, Bank

20

Page 36: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Indonesia bertanggungjawab menentukan jumlah minimum permodalan

yang harus dimiliki bank dan mengeluarkan ketentuan mengenai

permodalan minimum (regulatory capital). Pemenuhan regulatory

capital tersebut menjadi salah satu komponen penilaian dalam

pengawasan bank yang tercermin dari pemenuhan rasio kecukupan

modal.20

Pengelolaan kecukupan modal merupakan tugas manager bank

untuk memenuhi kecukupan modal. Alasan bank untuk memenuhi

kecukupan modal antara lain :

a) Menghindarkan bank terhadap kemungkinan terjadinya kegagalan

bank

b) Jumlah modal yang dimiliki bank mempengaruhi pendapatan

pemilik bank/ pemegang saham,

c) Memenuhi batasan minimum modal bank (bank capital

requirement) yang ditentukan regulator.21

Kecukupan modal perbankan salah satunya diukur dengan

Capital Adequency Ratio (CAR). Penilaian tersebut dapat diukur

dengan dua cara yaitu membandingkan modal dengan dana-dana

pihak ketiga dan membandingkan modal dengan aktiva berisiko.

20 Ferry N Idroes, Manajemen Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar Kesepakatan Basel II terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h.66.

21Ketut Silvanita Mangani, Bank dan Lembaga Keungan Lain (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2009), h. 21.

21

Page 37: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Rasio utama pada permodalan adalah rasio Kewajban

Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau lebih dikenal sebagai

rasio Capital Adequency Ratio (CAR) adalah rasio kewajiban

pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank. 22

2. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequency Rasio (CAR) sebagai pengukur kecukupan

modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung

atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan . CAR

merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi

penurunan aktivanya sebagai kerugian-kerugian bank yang disebabkan

oleh aktiva yang berisiko.23

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah perbandingan antara

total modal dengan asset tertimbang menurut risiko yang oleh Bank

Indonesia diterjemahkan menjadi KPPM (Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum).24 Semakin tinggi nilai CAR, maka semakin tinggi

pula kemampuan bank untuk menanggung risiko yang mungkin timbul

dari setiap pembiayaan yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi berarti

bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang

menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang

cukup besar bagi profitabilitas.25

Rasio CAR dapat dirumuskan sebagai perbandingan antara

modal bank terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).

22Dwi Nur’aini Ihsan, Laporan Keuangan Perbankan Syariah (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2013), h. 93.

22

Page 38: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Modal bank adalah total modal yang berasal dari modal inti dan modal

pelengkap. Sedangkan ATMR merupakan penjumlahan ATMR aktiva

neraca dengan ATMR administratif.

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) adalah nilai total

masing-masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-masing

bobot resiko aktiva tersebut. Aktiva yang paling tidak berisiko diberi

bobot 0% dan aktiva yang paling berisiko diberi bobot 100%. Dengan

demikian ATMR menunjukan nilai aktiva berisiko yang memerlukan

antisipasi modal dalam jumlah yang cukup. Bank Indonesia

menetepakan ketentuan modal minimum bagi perbankan sebagaimana

ketentuan dalam standar Bank for International Setlements (BIS)

bahwa setiap bank umum diwajibkan menyediakan modal minimum

sebesar 8% dari total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).26

CAR adalah rasio yang memperlihatkan sebarapa jauh aktiva

bank yang mengandung risiko (pembiayaan, penyertaan, surat

berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal bank,

disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank

seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan kata

lain, CAR adalah rasio kinerja bank untuk menunjang aktiva yang

23Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan (Bogor: Ghalia Indonesia,2005, ed. Kedua),h.121.

24 Benyamin Molan, Glosarium Prentince hall untuk Manajemen dan Pemasaran, h.16.25 Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi,

(Yogyakarta: Penerbit BPFE Yogyakarta, 2002), h. 573.26Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, ed.

Kedua),h.40

23

Page 39: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

mengandung risiko, misalnya pembiyaan yang diberikan.27 Rumus

yang dapat digunakan untuk menghitung CAR adalah:

CAR= Modal BankAktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR

×100 %

Adapun klasifikasi tingkat CAR menurut Bank Indonesia

secara rinci adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Klasifikasi Tingkat CAR Menurut Bank Indonesia

Tingkat CAR Predikat

8% ke atas Sehat

6,4% - 7,9% Kurang Sehat

Di bawah 6,4% Tidak Sehat

Sumber: www.bi.go.id

Rasio CAR merupakan alat pengukur kinerja keuangan bank.

Selain itu, CAR juga menggambarkan kondisi perbankan diantaranya:

a. Indikasi permodalan apakah telah memadai (adequate) untuk

menutup risiko kerugian yang timbul dari penanaman dana dalam

aktiva-aktiva produktif karena setiap kerugian akan mengurangi

modal. CAR mengukur kemampuan permodalan bank dalam

mengantisipasi penurunan aktiva dan menutup kemungkinan

terjadinya kerugian dalam pembiayaan. CAR yang tinggi

mencerminkan semakin baiknya permodalan karena modal dapat

digunakan untuk menjamin pemberian pembaiyaan. CAR yang

rendah mencerminkan bahwa permodalan bank kurang baik karena

27

24

Page 40: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

bank kurang mampu menutup kemungkinan terjadinya kegagalan

dalam pembiayaan.

b. Kemampuan membiayai operasional dan membiayai seluruh aktiva

tetap dan inventaris bank. CAR yang tinggi menunjukan cukupnya

modal untuk melaksanakan kegiatan usahanya dan dapat

melakukan pengembangan bisnis serta ekspansi usaha dengan lebih

aman.

c. Kemampuan bank dalam meningkatkan profitabilitas. CAR yang

tinggi menunjukan bank tersebut memiliki tingkat modal yang

cukup besar dalam meningkatkan cadangan kas yang dapat

digunakan untuk memperluas pembiayaannya, sehingga akan

membuka peluang yang lebih besar bagi bank untuk meningkatkan

profitabilitas.

d. Ketahan dan efesinesi perbankan. Bila CAR rendah, kemampuan

bank untuk survive pada saat mengalami kerugian juga rendah.

Modal sendiri cepat habis untuk menutupi kerugian yang dialami

dan akhirnya kelangsungan usaha bank menjadi terganggu.

E. Likuiditas

1. Pengertian

Likuiditas adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk

memenuihi kewajibannya atau hutang yang segera harus dibayar

dengan harta lancarnya.28 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

28 Ridwan Tobing dan Bill Nikholaus, Kamus Istilah Perbankan Populer, (Jakarta: PT. Atalya Releni Sudeco, 2003), h.124.

25

Page 41: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

likuiditas adalah perihal menyatakan posisi uang kas suatu perusahaan

dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo tepat

pada waktunya. Dalam dunia perbankan, likuiditas adalah kemampuan

manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk

memenuhi kewajiban setiap saat. Kewajiban tersebut termasuk

penarikan yang tidak dapat diduga seperti commitment loan maupun

penarikan-penarikan tidak terduga lainnya.29

Selain itu, likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi

kemungkinan ditariknya deposito/simpanan oleh deposan/penitip.

Maksudnya suatu bank dikatakan likuid apabila dapat memenuhi

kewajiban penarikan uang dari para deposan dana maupun dari para

peminjam/debitur. Ada juga yang mengartikan likuiditas adalah tingkat

kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan ke dalam

kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai, serta kepastian tentang

jumlah kas yang diperoleh.30

Kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama

kewajiban jangka pendek, maka likuiditas mempunyai peranan penting

dalam keberhasilan pengelolaan bank, sebab likuiditas diperlukan

antara lain untuk:

1) Pemenuhan aturan reserve requirement atau cadangan wajib

minimum yang ditetapkan bank sentral

29 Rivai, Bank and Financial Institution Management, h.386.30 Muhammad Muslich, Manajemen Keuangan Modern: Analisis, Perencanaan, dan

Pelaksanaan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2003), h.48.

26

Page 42: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

2) Penarikan dana oleh deposan

3) Penarikan dana oleh debitur

4) Pembayaran kewajiban yang jatuh tempo

Dalam rangka memenuhi likuiditasnya, maka bank dapat

menggunakan beberapa pendekatan, yaitu:

1) Commercial Loan Theory, Productive Theory, atau Real Bills

Doctrine. Pendekatan ini menyatakan bahwa likuiditas bank akan

dapat terjamin apabila aktiva produktif bank diwujudkan dalam

bentuk kredit jangka pendek dan bersifat self liquidating. Kredit

jangka pendek ini terutama dalam bentuk kredit modal kerja,

sehingga diharapkan dalam jangka pendek debitur mampu

mengembalikan pinjamannya.

2) Asset Shiftability Theory. Pendekatan ini menyatakan bahwa

likuiditas bank akan dapat dipelihara apabila aset bank dengan

cepat diubah dalam bentuk aset lain yang lebih likuid sesuai dengan

kebutuhan. Fokus pendekatan iniadalah surat berharga, karena surat

berharga dipandang cukup mudah untuk dikonversikan menjadi

alat likuid. Pinjaman yang diberikan oleh bank juga dijamin

menggunakan surat berharga.31 Bank dikatakan likuid apabila:32

a. Bank tersebut memiliki cash asset sebesar kebutuhan yang

akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya;31 Y. Sri Susiolo, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga

Keuangan Lainnya, (Jakarta: Salemba Empat, 2000), h.10532 Teguh Pudjo Muljono, Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan, (Jakarta:

Jambatan Anggota IKPI, 1986), h.60

27

Page 43: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

b. Bank tersebut memiliki cash asset yang lebih kecil dari butir

(a) di atas, tetapi bank yang bersangkutan juga mempunyai

asset lainnya (khususnya surat-surat berharga) yang dapat

dicairkan sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai

pasarnya;

c. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan

cash asset baru melalui berbagai bentuk hutang.

Likuiditas bank biasanya disebut alat likuid atau reserve

requirement atau simpanan uang di Bank Indonesia dalam bentuk giro

dalam jumlah yang ditentukan, disebut Giro Wajib Minimum. Dengan

demikian, suatu bank syariah dapat dikatakan likuid apabila:

a. Dapat memilihara Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sesuai

dengan ketentuan yang berlaku;

b. Dapat memelihara giro di bank korespoden. Giro di bank

korespoden adalah rekening yang dipelihara di bank korespoden

yang besarnya ditetapkan berdasarkan saldo minimum;

c. Dapat memelihara jumlah kas secukupnya untuk memenuhi

pengambilan uang tunai.33

2. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio untuk

mengukur kempuan bank dalam memenuhi kewajibannya yang

33 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Laporan Keuangan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1998), h.301.

28

Page 44: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

berasal dari permintaan pembiayaan. Rasio ini dihitung dengan

membandingkan komposisi jumlah pembiayaan yang diberikan

dengan jumlah dana pihak ketiga. Financing Deposit Ratio

menggambarkan kemampuan bank untuk membayar kembali

penarikan yang dilakukan nasabah penyimpangan dengan

mengandalkan pinjaman dari sumber likuiditasnya. Semakin tinggi

rasio FDR ini, maka semakin rendah kemampuan likuiditasnya bank

tersebut. Oleh karena itu, selain mencerminkan kondisi likuiditas

bank, rasio ini juga digunakan untuk mengukur tingkat risiko yang

menjadi beban bank dalam menjalankan usahanya. 34

Aspek ini menunjukkan ketersediaan dana dan sumber dana

bank pada saat ini dan masyarakat yang akan datang. Pengaturan

likuiditas bank terutama dimaksudkan agar bank setiap saat dapat

memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar. Pada

penelitian bank syariah digunakan rasio pembiayaan terhadap dana

pihak ketiga disebut FDR (Financing to Deposit Ratio), yaitu

perbandingan antara kredit yang disalurkan dengan dana masyarakat

yang dikumpulkan bank, baik berupa tabungan, giro, maupun

deposito. FDR memberikan indikasi mengenai jumlah dana pihak

ketiga yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan. Besarnya FDR

menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110%.35

34Suhirman, Kajian Tentang Perkembangan LDR dan Dampaknya bagi Rentabilitas Bank. (Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 2001), h. 22.

35 Kasmir, h.272

29

Page 45: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Dengan ditetapkannya batas maksimum pemberian kredit

(pembiayaan) dan FDR yang harus diperhatikan oleh bank syariah,

maka bank syariah tidak dapat secara berlebihan melakukan ekspansi

pembiayaan dengan tujuan memperoleh keuntungan yang sebesar-

besarnya atau bertujuan untuk secepatnya dapat membesarkan jumlah

asetnya, karena hal itu akan membahayakan kelangusngan hidup bank

tersebut dan lebih lanjut akan membahayakan dana simpanan para

nasabah penyimpan dari bank itu.36 Rumus yang dapat digunakan

untuk menghitung FDR adalah:

FDR= Total pembiayaan yang diberikanTotal Dana Pihak Ketigadan Ekuitas

× 100 %

F. Bank Size

Ukuran perusahaan merupakan skala dimana besar kecilnya

perusahaan dapat diklasifikasikan menurut berbagai cara, antara lain: total

aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran perusahaan dibagi menjadi 3

kategori, yaitu perusahaan besar, perusahaan menengah, dan perusahaan

kecil. Penentuan ukuran ini didasarkan pada total aset perusahaan.37

Pada perbankan ukuran (size) lebih cenderung dilihat dari total

asetnya karena produk utama dari bank adalah pembiayaan,sedangkan pada

perusahaan yang bergerak pada penjualan langsung seperti costumer goods

36 Sutan Remi Sjadeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, (Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 2007), h.177.

37 Ridhlo Ilham Putra, Analisis Pengaruh CAR, FDR, NPF, BOPO, dan Size Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia, (Semarang: Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, 2015), h.30.

30

Page 46: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

lebih dipakai penjualannya. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur

dengan log natural dari total aset bank.

Size = Log n Total Aset

G. Kualitas Piutang Pembiayaan

1. Pengertian

Salah satu risiko yang sering dihadapi oleh bank adalah risiko

tidak terbayarnya pembiayaan yang telah diberikan. Risiko

pembiayaan pada umumnya berasal dari berbagai pembiayaan yang

masuk dalam kategori bermasalah. Pembiayaan bermasalah adalah

suatu kondisi pembiayaan, di mana terdapat suatu penyimpangan

dalam pembayaran kembali pembiayaan yang mengakibatkan

keterlambatan dalam pengembalian. Faktor penyebabnya adalah

kegagalan pembayaran yang dilakukan peminjam dana kepada

pemilik dana.

Non Performing Financing (NPF) merupakan indikator

pembiayaan bermasalah yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang

fluktuatif dan tidak pasti sehingga penting untuk diamati dengan

perhatian khusus. NPF merupakan salah satu instrument penilaian

kinerja sebuah bank syariah yang menjadi intrepretasi penilaian pada

aktiva produktif, khususnya dalam penilaian pembiayaan

bermasalah.38

38 Mares Suci Ana Popita. Analisis Penyebab Terjadinya Non Performing Financing Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal 2 (4) (2013). Universitas Negeri Semarang

31

Page 47: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

2. Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Finance (NPF) merupakan rasio pembiayaan

yang bermasalah di suatu bank. Apabila pembiayaan bermasalah

meningkat maka resiko terjadinya penurunan profitabilitas semakin

besar. Apabila profitabilitas menurun, maka kemampuan bank dalam

melakukan ekspansi pembiayaan berkurang dan laju pembiayaan

menjadi turun. Resiko pembiayaan yang diterima bank merupakan

salah satu risiko usaha bank, yang diakibatkan dari tidak dilunasinya

kembali pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang

dilakukan oleh pihak bank. Pembiayaan non lancar atau juga dikenal

dengan istilah NPF dalam perbankan syariah adalah jumlah kredit

yang tergolong lancar, yaitu dengan kualitas kurang lancar, diragukan,

dan macet berdasarkan kententuan Bank Indonesia tentang kualitas

aktiva produktif.39

NPF atau pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang

dalam pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target yang

diinginkan oleh pihak bank seperti: pembiayaan yang memiliki

kemungkinan timbulnya risiko di kemudian hari bagi bank;

pembiayaan yang termasuk golongan perhatian khusus, diragukan,

dan macet serta golongan lancar yang berpotensi terjadi penunggakan

dalam pengembalian.40

39 Sudarsono,2007, h.12340 Veitzhal, 2007, h.477

32

Page 48: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Pada prinsipnya, status NPF didasarkan pada ketepatan waktu

bagi nasabah untuk membayarkan kewajibannya. Pengelolaan dan

pemberian kredit yang baik diharapkan dapat menekan NPF sekecil

mungkin. Tingginya NPF sangat dipengaruhi oleh kemampuan bank

dalam menjalankan proses pemberian kredit maupun pengelolaan

kredit, termasuk pemantauan setelah kredit disalurkan dan tindakan

pengendalian jika terdapat indikasi terjadinya penyimpangan kredit

ataupun indikasi gagal bayar. Rumus yang dapat digunakan untuk

menghitung NPF adalah:

NPF= Pembiayaan BermasalahTotal Pembiayaan

X 100 %

Tabel 2.4 Kriteria Penilaian Peringkat NPF

Tingkat NPF Predikat

NPF ¿2% Peringkat 1

2% ≤NPF ¿5% Peringkat 2

5% ≤NPF ¿8% Peringkat 3

8% ≤NPF ¿ 12% Peringkat 4

NPF ≥12% Peringkat 5

Sumber: www.bi.go.id

H. Analisis Jalur

Untuk mengukur seberapa besar hubungan langsung dan tidak

langsung antara suatu variabel dengan variabel yang lain melalui

variabel perantara, maka metode yang digunakan adalah dengan

metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan suatu

metode penelitian yang utamanya digunakan untuk menguji kekuatan

33

Page 49: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

langsung dan tidak langsung diantara berbagai variabel. Sementara itu

Fraenkel dan Wallen menyatakan bahwa analisis jalur digunakan

untuk menguji kemungkinan dari satu hubungan sebab akibat diantara

tiga variabel atau lebih.41

Sebenarnya analisis jalur merupakan suatu pengembangan dari

korelasi yang diurai menjadi beberapa interpretasi akibat yang

ditimbulkannya. Analisis jalur memiliki kedekatan dengan regresi

berganda. Dengan kata lain, regresi berganda merupakan bentuk dari

analisis jalur.

Analisis jalur ingin menguji persamaan regresi yang

melibatkan variabel eksogen dan endogen sekaligus, sehingga

memungkinkan pengujian terhadap variabel mediating/intervening

atau variabel perantara. Di samping itu, analisis jalur juga dapat

mengukur hubungan langsung antar variabel dalam model. Hubungan

langsung antara variabel eksogen terhadap variabel dapat dilihat pada

koefisien beta. Hubungan tidak langsung adalah seberapa besar

pengaruh eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel

intervening. Pengaruh total dapat diperoleh dengan menjumlahkan

hubungan langsung dan tidak langsung.42

Analisis jalur digunakan apabila secara teori kita yakin

berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab akibat.

41 Nindo Sandjojo, Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2011), h.11

42 Imam Ghozali, Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0, (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2008), h.93

34

Page 50: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Tujuannya yaitu menerangkan akibat langsung dan tidak langsung

seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel

lainnya yang merupakan variabel akibat. Beberapa istilah definisi

dalam analisis jalur adalah sebagai berikut:

1. Dalam analisis jalur hanya menggunakan lambang variabel, yaitu

X. Untuk membedakan X yang satu dengan X yang lainnya, yaitu

dengan menggunakan indeks (subscript). Contoh: X1, X2, X3 ..... Xk

2. Membedakan dua jenis variabel, yaitu variabel yang menjadi

pengaruh (exogenous variable) dan variabel yang dipengaruhi

(endogenous variable)

3. Dalam hubungan langsung dari eksogen ke endogen adalah panah

bermata satu, yang bersifat arah hubungan yang tidak berbalik (satu

arah)

4. Diagram jalur merupakan diagram atau gambar yang mensyaratkan

hubungan terstruktur antar variabel

Berikut ini model-model yang terdapat pada path analysis:43

a) Model Regresi Linear Berganda

Model regresi berganda ini sebenarnya merupakan

pengembangan dari teknik analisis regresi linear berganda dengan

menggunakan lebih dari satu variabel independen exogenous,

yaitu X1 dan X2 dengan satu variabel dependen endogenous Y.

Model tersebut mempunyai diagram jalur seperti di bawah ini:

43 Sarwono, Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis, Edisi 5, h.6.

35Y

X2

X1

Page 51: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Dimana:

X1 adalah variabel independen exogenous pertama

X2 adalah variabel independen exogenous kedua

Y adalah variabel dependen endogenous

b) Model Mediasi

Model kedua path analysis ini adalah model mediasi atau

perantara (intervening variable) di mana kehadiran variabel Y

sebagai variabel perantara akan mengubah pengaruh variabel X

terhadap variabel Z. Pengaruh ini dapat menurun maupun

meningkat. Model kedua ini diagram jalurnya seperti di bawah ini:

Dimana:

36

Gambar 2.2 Path Analysis Model Mediasi

Y

ZX

Page 52: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

X adalah variabel independen exogenous

Y adalah variabel endogenous perantara

Z adalah variabel dependen endogenous

c) Model Gabungan antara Regresi Berganda dan Mediasi

Model ketiga dalam path analysis merupakan

penggabungan antara model regresi linear berganda dengan model

mediasi, yaitu variabel X berpengaruh terhadap variabel Z secara

langsung (direct effect) dan secara tidak langsung (inderect effect)

mempengaruhi juga variabel Z melalui perantara Y. Dalam model ini

dapat diterangkan sebagai berikut:

1) Variabel X berfungsi sebagai variabel independen exogenous

terhadap variabel Y dan Z

2) Variabel Y mempunyai dua fungsi:

Fungsi pertama adalah sebagai variabel endogenous terhadap

variabel exogenous X

Fungsi kedua adalah sebagai variabel endogenous perantara

untuk pengaruh X terhadap Z melalui Y

Variabel Z merupakan variabel dependen endogenous

Model ini mempunyai diagram jalur seperti di bawah ini:

37Gambar 2.3 Path Analysis Gabungan Antara Regresi Linear

Berganda dengan Mediasi

Z

Y

X

Page 53: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Dimana:

X adalah variabel independen exogenous

Y adalah variabel endogenous dan sebagai variabel perantara

Z adalah variabel dependen endogenous

d) Model Kompleks

Model keempat dalam path analysis ini merupakan model

yang kompleks, yaitu variabel X1 secara langsung mempengaruhi Y2

dan melalui variabel X2 secara tidak langsung mempengaruhi Y2,

sementara itu variabel Y2 juga dipengaruhi oleh variabel Y. Dalam

model ini dapat diterangkan sebagai berikut:

1) Variabel X1 berfungsi sebagai variabel independen exogenous

2) Variabel X2 mempunyai dua fungsi:

Fungsi pertama adalah sebagai variabel endogenous terhadap

variabel exogenous X1

Fungsi kedua adalah sebagai variabel endogenous perantara

untuk melihat pengaruh X1 terhadap Y2 melalui X2

3) Variabel Y2 merupakan variabel dependen endogenous

4) Variabel Y merupakan variabel independen exogenous

Model ini mempunyai diagram jalur seperti di bawah ini:

38

Page 54: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Dimana:

X1 adalah variabel independen exogenous

X2 adalah variabel endogenous dan sebagai variabel perantara

Y adalah variabel independen exogenous

Y2 adalah variabel endogenous

I. Langkah dalam Path Analysis

Proses path analysis mencakup beberapa langkah yang harus

dilakukan, yaitu:

1. Konseptual Model

Tahap ini berhubungan dengan pengembangan hipotesis

berdasarkan teori sebagai dasar dalam menghubungkan variabel

eksogen dengan variabel eksogen lainnya, dan juga dengan variabel

endogen. Teori dalam konseptualisasi model bukan hanya berasal

dari akademisi, tetapi juga dapat berasal dari pengalaman dan praktik

yang diperoleh dari para praktisi.

39

Y2

X2

Y1

X1

Gambar 2.4 Path Analysis Model Kompleks

Page 55: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Pada tahap konseptualisasi model mengharuskan dua hal

yang dilakukan. Pertama, hubungan hipotesis antara variabel

eksogen harus ditentukan. Tahap pengembangan model ini berfokus

pada model struktural dan harus mempresentasikan variabel eksogen

yang relevan terhadap model. Kedua, menentukan hubungan arah

(positif atau negatif) dan jumlah hubungan antara variabel exogenous

dan variabel endogenous yang sesuai dengan kajian teori dan hasil

penelitian.

2. Penyusunan Diagram Jalur

Model path diagram merupakan representasi grafis mengenai

bagaimana beberapa variabel pada suatu model berhubungan satu

sama lain, yang memberikan pandangan menyeluruh mengenai

struktur model. Representasi grafis membantu kita dalam memahami

hipotesis yang telah dibentuk.

3. Validitas Model

Terdapat dua indikator validitas model di dalam analisis

jalur, yaitu koefisien determinasi total dan theory trimming.

1) Koefisien determinasi total. Total keragaman data yang dapat

dijelaskan oleh model.

2) Theory trimming. Uji validasi koefisien jalur pada setiap jalur

untuk pengaruh langsung adalah sama dengan pada analisis

regresi, menggunakan nilai p (p-value) dari uji t, yaitu pengujian

40

Page 56: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

koefisien regresi variabel yang dibakukan secara parsial.

Berdasarkan theory trimming, maka jalur yang non signifikan

dibuang sehingga diperoleh model yang didukung oleh data

empiris, kecuali model tertentu yang didukung data empiris.

4. Penilaian Model

Interpretasi hasil analisis langkah di dalam analisis jalur

adalah melakukan interpretasi hasil analisis, yaitu menentukan jalur-

jalur pengaruh yang signifikan dan mengidentifikasi jalur yang

pengaruhnya lebih kuat dengan membandingkan besarnya koefisien

jalur yang terstandar. Dalam analisis jalur di samping ada pengaruh

langsung juga terdapat pengaruh tidak langsung dan pengaruh total.

Koefisien beta dinamakan koefisien jalur yang merupakan pengaruh

langsung, sedangkan pengaruh tidak langsung dilakukan dengan

mengalikan koefisien beta dari variabel yang dilalui. Pegaruh total

dihitung dengan menjumlahkan pengaruh langsung dan pengaruh

tidak langsung.

41

Page 57: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

J. Review Studi Terdahulu

Tabel 2.5 Review Studi Terdahulu

No. Peneliti/ Judul/ Sumber Hasil Perbedaan

1. Edhi Satriyo Wibowo

dan Muhammad Syaichu.

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas

Diponegoro. Diponegoro

Journal of Accounting

Volume 2, Nomor 2,

Tahun 2013 tentang

Analisis Pengaruh Suku

Bunga, Inflasi, CAR,

BOPO, NPF Terhadap

Profitabilitas Bank

Syariah.

Penelitian menggunakan

data sekunder dari

masing-masing bank dan

juga Bank Indonesia.

Metode analisis yang

digunakan adalah analisis

regresi linear berganda.

Hasil penelitian

menujukkan bahwa

variabel tingkat bunga,

CAR,dan NPF tidak

berpengaruh pada ROA.

Sementara itu variabel

BOPO memiliki

pengaruh yang signifikan

dengan arah negatif.

Penulis

menggunakan

variabel ROE

sebagai indikator

profitabilitas dan

tidak

menggunakan

variabel suku

bunga, inflasi,

dan BOPO. Objek

penelitian penulis

adalah Bank

Pembiayaan

Rakyat Syariah.

2. Lina Krisnawati. Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi

Islam Bumiayu. Jurnal

Bisnis dan Manajemen

Volume 2, Nomor 2,

September 2014 tentang

Pengaruh Modal,

Kualitas Asset, dan

CAR berpengaruh positif

tetapi tidak signifikan

terhadap profitabilitas

BPRS. NPF berpengaruh

positif tetapi tidak

signifikan terhadap

profitabilitas BPRS.

BOPO berpengaruh

Lina Krisnawati

menggunakan

populasi BPRS

yang berada di

Purwokerto

sedangkan penulis

42

Page 58: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Efisiensi Terhadap Hasil

Pengembalian Pada Bank

Pembiayaan Rakyat

Syariah.

negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas

BPRS.

meneliti BPRS

yang ada di

Indonesia

3. Fitri Zulfiah dan Joni

Susilowibowo. Jurusan

Manajemen Universitas

Negeri Surabaya. Jurnal

Ilmu Manajemen

Volume 2 Nomor 3 Juli

2014 tentang Pengaruh

Inflasi, BI Rate, Capital

Adequacy Ratio (CAR),

Non Performing

Financing (NPF), Biaya

Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO)

Terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah

Periode 2008-2012.

CAR dan NPF

berpengaruh positif

terhadap ROA, BI rate

dan BOPO berpengaruh

negatif terhadap ROA,

namun inflasi tidak

berpengaruh terhadap

ROA. Secara bersama-

sama inflasi, BI rate,

CAR, NPF dan BOPO

berpengaruh signifikan

terhadap ROA.

Penulis

menggunakan

variabel ROE

sebagai indikator

profitabilitas dan

tidak

menggunakan

variabel inflasi,

BI Rate, dan

BOPO. Objek

penelitian penulis

adalah Bank

Pembiayaan

Rakyat Syariah.

4. Si Luh Anik Sri Agustini

dan I Gusti Ayu Nyoman

Budiasih. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana.

Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana

tahun 2014 tentang

Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi

CAR dan NPL

berpengaruh positif

terhadap ROA,

sedangkan LDR

berpengaruh terhadap

ROA.

Penulis

menggunakan

variabel ROE

sebagai indikator

profitabilitas dan

menambahkan

variabel bank

size.

43

Page 59: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Profitabilitas Bank

Perkreditan Rakyat di

Kabupaten Badung.

5. Linda Widyaningrum.

Jurusan Ekonomi Islam

Universitas Airlangga.

Jurnal JESTT Volume 2

Nomor 12 Desember

2015 tentang Pengaruh

CAR, NPF, FDR, dan

OER Terhadap ROA

pada BPRS di Indonesia.

Periode Januari 2009

hingga Mei 2014

Secara simultan CAR,

NPF, FDR, dan OER

memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap ROA.

Secara parsial OER

memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap ROA,

sedangkan CAR, NPF,

FDR tidak memiliki

pengaruh yang signifikan

terhadap ROA.

Penulis

menggunakan

variabel ROE

sebagai indikator

profitabilitas dan

tidak

menggunakan

variabel OER.

Periode yang

digunakan penulis

yaitu tahun 2011-

2015.

6. I Made Hendra Edy

Saputra dan I Gusti Ayu

Nyoman Budiasih.

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas

Udayana. Jurnal

Akuntansi Universitas

Udayana tahun 2016

tentang Pengaruh

Kecukupan Modal.

Risiko Kredit, dan Biaya

Operasional Pendapatan

Operasional Pada

Profitabilias Bank.

CAR berpengaruh positif

terhadap ROA,

sedangkan NPL dan

BOPO berpengaruh

negatif terhadap ROA.

Penulis

menggunakan

variabel ROE

sebagai indikator

profitabilitas dan

menambahkan

variabel bank

size.

44

Page 60: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini membahas bagaimana

pengaruhkecukupan modal (CAR), likuiditas (FDR), bank size, dan

pembiayaan bermasalah (NPF) terhadap profitabilitas Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian statistik

inferensial parametik, di mana setelah data dikumpulkan maka akan

dilakukan berbagai metode statistik untuk menganalisis data lalu

menginterpretasikan hasil analisis. Pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan empiris, yaitu pendekatan berdasarkan fakta

yang terjadi di lapangan.

B. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif. Data kuantitatif biasanya dapat dijelaskan dengan angka-

angka. Semua data kuantitatif dapat dianalisis menggunakan analisis

statistik, baik inferensial ataupun noninferensial. Hal yang paling

menonjol yang melekat pada sifat data kuantitatif, yaitu dapat dihitung

secara kuantitatif.44

44 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Keijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Cetakan Ketiga, (Jakarta: Kencana, 2008), h.120

45

Page 61: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Penelitian kuantitatif bersifat terinci, luas, banyak

menggunakan literatur yang terkait dengan tema yang diajukan

sebagai pendukung, memiliki prosedur yang terinci jelas, hipotesis

telah sejak awal dirumuskan dan ditulis secara lengkap sebelum

melaksanakan penelitian di lapangan. Penelitian kuantitatif

dimaksudkan untuk melihat fenomena yang ada, kemudian

dibandingkan dengan teori yang dimiliki.45

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

kedua (bukan orang pertama, bukan asli) yang memiliki informasi

atau data tersebut.46 Data-data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data yang bersumber dari Laporan Keuangan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah periode 2010 sampai dengan 2015 yang

terdapat didalam Laporan Statistik Perbankan Syariah, yang

dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode yang

antara lain adalah metode studi pustaka dan metode dokumentasi.

45 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009), h.29.46 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009), h.86.

46

Page 62: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

1. Metode Studi Pustaka

Metode studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data

dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku,

literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada

hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.47

2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi,

peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya

foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Hasil penelitian dari

observasi atau wawancara, akan lebih kredibel atau dapat dipercaya

kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan masa kecil, sekolah,

di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi.48

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data

historis Laporan Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

periode 2010 sampai dengan 2015 yang terdapat didalam Laporan

Statistik Perbankan Syariah, yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa

Keuangan.

47 Mohammad Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), h.11148 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D), (Bandung: Alfabeta, 2011), h.329.

47

Page 63: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

D. Teknik Analisis Data

Untuk mengelompokkan, membuat sistematika, dan pengorganisasian

data maka diperlukan adanya analisis data. Metode untuk mengetahui

pengaruh path analysis ini digunakan untuk menganalisis pola hubungan

antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun

tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat

(endogen). Path analysis merupakan pengembangan dari analisis regresi,

sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis

jalur (regression is special case of path analysis).

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisi jalur (path analysis) perlu

dilakukan uji asumsi klasik untuk menghindari timbulnya

penyimpangan. Uji asumsi klasik diantaranya terdiri dari beberapa

pengujian, yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi,

dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal atau tidak, karena diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil.49 Cara untuk mengetahui apakah 49 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang:

Badan Penerbit Undip, 2011), h.160.

48

Page 64: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

residual berdistribusi normal atau tidak, salah satunya ialah dengan

menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov.

Uji Kolmogorov Smirnov adalah pengujian yang banyak

dipakai terutama setelah adanya banyak program statistik yang

beredar. Kelebihan dari pengujian ini adalah sederhana dan tidak

menimbulkan perbedaan persepsi diantara satu pengamat dengan

pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan

menggunakan grafik. Penerapan pada Kolmogorov Smirnov adalah

jika signifikansi dibawah 0,05 berarti data yang akan diuji

mempunyai perbedaan signifikan dengan data normal baku, berarti

data tersebut tidak normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen.50 Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi pada penelitian

ini dengan cara melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan

tolerance masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 5

dan tolerance mendekati 1, maka dapat disimpulkan data bebas dari

gejela multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

50 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h.106.

49

Page 65: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan pada problem

autokorelasi.51 Cara yang dapat digunakan salah satunya adalah

dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW). Secara umum bisa

diambil pedoman:52

a) Jika nilai DW lebih kecil dari -2 (DW < -2), berarti terjadi

autokorelasi positif

b) Jika nilai DW berada diantara -2 dan 2, atau -2 ≤ DW ≤ 2,

berarti tidak terjadi autokorelasi

c) Jika nilai DW lenih besar dari 2 (DW > 2), berarti terjadi

autokorelasi negatif

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang

dapat digunakan untuk melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji

grafik plot, uji park, uji glejser, uji white, dan uji

heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatterplot pada output

SPSS. Pada penelitian ini menggunakan uji hetesokedastisitas

51 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h.110.52 Hermanto dan Endah Saputuryningsih, EDP SPSS 10.00 dan Eviews 3.0, (Yogyakarta:

UPFE, 2002), h.59.

50

Page 66: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

dengan grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel independen

yaitu ZPRED dengan residumya SRESID.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas

dengan grafik scatterplot adalah apabila terdapat pola tertentu pada

grafik scatterplot SPSS, seperti titik-titik yang membentuk pola

yang teratur (bergelombang, menyebar, kemudian menyempit),

maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.

Sebaliknya, apabila tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya

menyebar, maka indikasinya tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis data yang digunakan adalah analisis jalur atau path

analysis. Analisis jalur digunakan karena dalam penelitian ini

terdiri lebih dari satu variabel bebas, satu variabel perantara, dan

satu variabel terikat. Path analysis adalah suatu teknik untuk

menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi

berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel

tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak

langsung.53

Analisis jalur merupakan pengembangan dari model regresi

yang digunakan untuk meguji kesesuaian dari matrik korelasi dari

dua atau lebih model yang dibandingkan oleh si peneliti. Model

biasanya digambarkan dengan lingkaran dan anak panah yang

53 Jonathan Sarwono, Path Analisis untuk Riset Skripsi, Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Elexmedia Komputindo, 2012), h.17.

51

Page 67: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

menunjukkan hubungan kausalitas. Regresi dilakukan untuk setiap

variabel model dibandingkan dengan matrik korelasi hasil

observasi variabel dan nilai goodness-of-fit dihitung. Model terbaik

dipilih berdasarkan goodness-of-fit.54

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Variabel Endogen

Variabel endogen (endogenous variable) adalah

variabel yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian atau

variabel yang ditentukan di dalam model dan diamati

variasinya. Adapun variabel yang menjadi variabel endogen

dalam penelitian ini yaitu Return on Equity (Z) dan yang

menjadi variabel perantara adalah Non Performing Financing

(Y).

b. Variabel Eksogen

Variabel eksogen (exogenous variable) adalah variabel

yang secara bebas berpengaruh terhadap variabel endogen

dalam suatu model. Adapun variabel yang menjadi variabel

eksogen dalam penelitian ini yaitu Capital Adequacy Ratio

(X1), Financing to Deposit Ratio (X2), dan Bank Size (X3)

Melalui analisis jalur ini, maka akan ditemukan jalur mana

yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen

54 Dr. Imam Ghozali. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0. Badan Penerbit Undip hal.21

52

Page 68: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

menuju variabel dependen. Penggunaan analisis jalur dalam

analisis data penelitian didasarkan pada beberapa asumsi

berikut, yaitu:

1) Hubungan antar variabel yang akan dianalisis berbentuk linear,

aditif, dan kausal.

2) Variabel-variabel residual tidak berkorelasi dengan variabel

yang mendahuluinya, dan juga tidak berkorelasi dengan

variabel lain.

3) Dalam model hubungan variabel hanya terdapat jalur

kausal/sebab-akibat searah.

4) Data setiap variabel yang dianalisis adalah data interval yang

berasal dari sumber yang sama.

a) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Koefisien determinasi (R2) memiliki nilai antara nol dan satu,

digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan model

menjelaskan variasi dari variabel dependen. Semakin besar

nilainya, maka semakin besar pula variabel independen mampu

menjelaskan variabel terikat dengan baik, begitupula sebaliknya.

Semakin nilai koefisien determinasi (R2) mendekati angka 1, maka

variabel independen hampir memberikan semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

53

Page 69: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

b) Uji Statistik F

Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel independen.

Untuk pengujian secara keseluruhan dapat dilihat dari tabel annova

yang nantinya akan diperoleh nilai F dan didapat hasil probablitas

(sig). Jika nilai sig < 0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak

dan Ha diterima artinya signifikan.55

c) Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi-variasi dependen. Untuk menguji hipotesis ini

digunakan statistik t dengan kriteria pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan.

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau ((0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya signifikan.

d) Uji Korelasi

55 Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: BP Undip ), h.98

54

Page 70: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Dalam metode analisis jalur untuk mengetahui derajat

hubungan antar variabel bebas (independent) dengan variabel

terikat (dependent). Untuk manafsirkan angka, digunakan korelasi

yaitu:56

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.80 – 1.00

0.60 – 0.799

0.40 – 0.599

0.20 – 0.399

0.00 – 0. 199

Sangat Kuat

Kuat

Cukup Kuat

Rendah

Sangat Rendah

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang sifatnya masih sementara

atau pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah

dan harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesis

merupakan dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan

kebenarannya melalui analisis data.

1. Uji Hipotesis Penelitian Model 1

a. Pengujian Hipotesis Model 1 Secara Keseluruhan

Dalam pengujian secara keseluruhan ini akan diuji secara

simultan seberapa besar pengaruh variabel Capital Adequacy

Ratio (X1), Financing to Deposit Ratio (X2), bank size (X3),

56 Ridwan dan Kuncoro, Path Analysis, Alfabeta, h.62

55

Page 71: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

terhadap Non Performing Financing (Y) sehingga menghasilkan

rumusan sebagai berikut:

1. H0 = Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan

terhadap Non Performing Financing

Ha = Capital Adequacy Ratio berpengaruh signifikan

terhadap Non Performing Financing

2. H0 = Financing to Deposit Ratio tidak berpengaruh

signifikan terhadap Non Performing Financing

Ha = Financing to Deposit Ratio berpengaruh signifikan

terhadap Non Performing Financing

3. H0 = Bank size tidak berpengaruh signifikan terhadap Non

Performing Financing

Ha = Bank size berpengaruh signifikan terhadap Non

Performing Financing

Dari rumusan hipotesis diatas, maka diketahui persamaan

struktural model 1 dengan nilai pengaruh ρ dari variabel

independen terhadap variabel dependen diperoleh dari nilai beta (β)

pada analisis yang dilakukan sehingga membentuk struktur

persamaan model 1 seperti dibawah ini:

Y = ρx 1 y X 1+ ρx 2 y X 2+ρx 3 y X 3+ρy ε1

2. Uji Hipotesis Penelitian Model 2

a. Pengujian Model 2 Secara Keseluruhan

56

Page 72: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Dalam pengujian secara keseluruhan akan diuji secara

simultan seberapa besar pengaruh variabel Capital Adequacy

Ratio (X1), Financing to Deposit Ratio (X2), bank size (X3),

terhadap Return on Equity (Z) sehingga menghasilkan rumusan

sebagai berikut:

4. H0 = Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan

terhadap Return on Equity

Ha = Capital Adequacy Ratio berpengaruh signifikan

terhadap Return on Equity

5. H0 = Financing to Deposit Ratio tidak berpengaruh

signifikan terhadap Return on Equity

Ha = Financing to Deposit Ratio berpengaruh signifikan

terhadap Return on Equity

6. H0 = Bank size tidak berpengaruh signifikan terhadap

Return on Equity

Ha = Bank size berpengaruh signifikan terhadap Return on

Equity

Dari rumusan hipotesis diatas, maka diketahui persamaan

struktural model 2 dengan nilai pengaruh ρ dari variabel

independen terhadap variabel dependen diperoleh dari nilai beta (β

) pada analisis yang dilakukan sehingga membentuk struktur

persamaan model 2 seperti dibawah ini:

Z = ρx 1 z X 1+ρx 2 z X 2+ ρx 3 z X 3+ρz ε 2

57

Page 73: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.

A. Analisis Deskriptif

Objek penelitian ini adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di

Indonesia. Data yang digunakan bersumber dari Laporan Keuangan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah periode 2011 sampai dengan 2015 yang terdapat

pada Laporan Statistik Perbankan Syariah, yang dipublikasikan oleh Otoritas

Jasa Keuangan. Variabel yang digunakan adalah kecukupan modal/CAR,

likuiditas/FDR, total aset, dan pembiayaan bermasalah/NPF sebagai variabel

eksogen, sedangkan profitabilitas/ROE sebagai variabel endogen.

B. Pergerakan Variabel Penelitian

1. Kecukupan Modal/CAR

Rasio ini menunjukkan seberapa jauh aktiva bank yang

mengandung risiko (penyertaan, kredit, tagihan, surat berharga,

tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank,

seperti dana masyarakat dan hutang. Semakin tinggi CAR maka

semakin tinggi pula sumber daya finansial yang dapat digunakan

untuk keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi

kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit.

Tabel 4.7 CAR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

BulanTahun

2011 2012 2013 2014 2015

58

Page 74: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Januari 30,12 25,90 25,06 24,62 24,43

Februari 29,75 25,24 24,45 23,78 24,67

Maret 28,42 24,93 24,10 23,08 23,04

April 27,71 24,53 22,76 22,78 22,53

Mei 24,63 23,28 22,44 22,50 21,73

Juni 26,71 24,33 22,40 22,21 21,73

Juli 25,24 24,36 22,09 21,86 21,52

Agustus 25,24 24,48 22,10 21,78 20,85

September 24,75 25,26 21,96 21,80 20,71

Oktober 24,63 25,04 22,40 22,22 20,93

November 24,78 23,87 24,63 22,34 22,08

Desember 23,49 25,16 22,08 22,77 21,47

(Sumber: www.ojk.go.id)

Untuk memudahkan dalam membaca dan memahami tabel,

dapat kita lihat melalui grafik berikut ini:

Grafik 4.1 Pergerakan Variabel CAR

Jan-11

Jun-11

Nov-11

Apr-12Sep

-12Feb

-13Jul-1

3Dec-

13

May-14

Oct-14

Mar-15

Aug-15

05

101520253035

CAR

CAR

(Sumber: Data diolah)

Grafik diatas menunjukkan perkembangan CAR Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia periode 2011-2015.

59

Page 75: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Secara keseluruhan, CAR fluktuatif cenderung menurun. Nilai

CAR paling tinggi yang dimiliki BPRS terjadi pada kuartal 1 tahun

2011 dan nilai CAR paling rendah pada kuartal 4 tahun 2015.

2. Likuiditas/FDR

Rasio ini merupakan rasio antar jumlah seluruh pembiayaan

yang diberikan dengan dana yang diterima oleh bank. Semakin

tinggi nilai FDR, maka semakin rendah kemampuan likuiditas

suatu bank. Rasio ini dihitung dengan membandingkan komposisi

jumlah pembiayaan yang diberikan dengan dana pihak ketiga.

Aspek ini menunjukkan ketersediaan dana dan sumber dana bank

pada saat ini dan masyarakat yang akan datang.

Tabel 4.8 FDR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

BulanTahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 127,04 124,41 119,48 120,52 123,50

Februari 128,27 125,03 119,46 122,30 124,75

Maret 129,40 125,53 119,67 123,10 125,60

April 130,38 124,98 122,50 126,58 126,67

Mei 133,22 126,04 125,40 130,09 129,63

Juni 136,20 129,73 129,63 134,64 135,68

Juli 137,29 129,76 131,51 135,04 132,47

Agustus 139,58 127,74 126,96 129,96 130,28

September 134,75 126,71 126,52 131,70 129,01

Oktober 133,53 124,82 125,92 130,14 127,21

November 132,26 124,21 124,76 129,27 125,64

Desember 127,71 120,96 120,93 124,24 120,06

60

Page 76: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

(Sumber: www.ojk.go.id)

Untuk memudahkan dalam membaca dan memahami tabel,

dapat kita lihat melalui grafik berikut ini:

Grafik 4.2 Grafik Pergerakan Variabel FDR

Jan-11

Jun-11

Nov-11

Apr-12Sep

-12Feb

-13Jul-1

3Dec-

13

May-14

Oct-14

Mar-15

Aug-15

105110115120125130135140145

FDR

FDR

(Sumber: Data diolah)

Grafik diatas menunjukkan perkembangan FDR Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia periode 2011-2015 yang

naik turun, namun nilainya berkisar 120% bahkan lebih. Tingkat

FDR paling tinggi pada BPRS terjadi pada tahun 2011 dan paling

rendah pada kuartal 1 tahun 2013.

3. Bank Size

Ukuran bank merupakan ukuran atau besarnya aset yang

dimiliki oleh bank. Bank yang memiliki aset besar berarti memiliki

modal yang besar pula sehingga dapat memperluas pangsa

pasarnya untuk berinvestasi.

61

Page 77: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Tabel 4.9 Total Aset Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

BulanTahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 2.776.9323.613.00

34.745.579 5.840.487 6.580.072

Februari 2.825.1353.697.47

84.829.827 5.898.585 6.641.186

Maret 2.843.7343.788.70

54.896.574 5.958.901 6.731.785

April 2.887.1213.882.92

14.983.462 5.946.018 6.800.044

Mei 3.006.8593.977.44

75.073.842 5.936.854 6.839.352

Juni 3.081.8534.061.42

85.169.696 5.932.511 6.851.136

Juli 3.158.0454.169.47

55.246.610 5.934.073 6.952.072

Agustus 3.211.8824.253.66

25.361.033 6.082.640 7.093.481

September 3.284.2354.370.03

95.488.358 6.150.274 7.172.173

Oktober 3.351.6244.460.83

15.591.083 6.266.436 7.303.448

November 3.460.6414.581.56

85.684.967 6.342.831 7.418.125

Desember 3.520.4174.698.95

25.833.488 6.573.331 7.739.270

(Sumber: www.ojk.go.id) *dalam jutaan rupiah

Untuk memudahkan dalam membaca dan memahami tabel,

dapat kita lihat melalui grafik berikut ini:

62

Grafik 4.3 Pergerakan Variabel Total Aset

Page 78: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

G

Grafik diatas menunjukkan perkembangan total aset Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia periode 2011-2015 yang

selalu meningkat setiap tahunnya.

4. Pembiayaan Bermasalah/NPF

Pembiayaan yang disalurkan dikatakan bermasalah jika

pengembaliannya terlambat dibayarkan dari jadwal yang telah

ditentukan atau bahkan tidak dikembalikan sama sekali.

Pembiayaan bermasalah dikategorikan sebagai aktiva produktif

yang diragukan kolektibilitasnya. Semakin besar pembiayaan

bermasalah yang dimiliki akan semakin besar pula dana cadangan

yang harus disediakan. Data NPF yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tingkat NPF yang diperoleh dari pembiayaan kategori

kurang lancar, diragukan, dan macet.

63

Jan-11

Jun-11

Nov-11

Apr-12Sep

-12Feb

-13Jul-1

3Dec-

13

May-14

Oct-14

Mar-15

Aug-15

02000000400000060000008000000

10000000

Total Aset

Total Aset

Page 79: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Tabel 4.10 NPF Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

BulanTahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 6,79 6,68 6,91 7,77 8,97Februari 7,04 6,61 7,33 7,71 9,11

Maret 7,15 6,42 7,21 7,74 10,36April 7,02 6,50 7,32 8,00 9,33Mei 6,82 6,47 7,69 8,23 9,38Juni 7,09 6,39 7,25 8,18 9,25Juli 7,00 6,68 7,35 8,62 9,80

Agustus 7,05 6,91 7,89 8,83 9,74September 7,05 6,87 7,58 8,68 9,87Oktober 7,05 6,83 7,48 8,94 10,01

November 7,05 6,80 7,34 8,81 9,69Desember 7,05 6,15 6,50 7,89 8,20(Sumber: www.ojk.go.id)

Untuk memudahkan dalam membaca dan memahami tabel,

dapat kita lihat melalui grafik berikut ini:

Grafik 4.4 Pergerakan Variabel NPF

Jan-11

May-11

Sep-11

Jan-12

May-12

Sep-12

Jan-13

May-13

Sep-13

Jan-14

May-14

Sep-14

Jan-15

May-15

Sep-15

0

2

4

6

8

10

12

NPF

NPF

(Sumber: Data diolah)

64

Page 80: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa NPF Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah fluktiatif cenderung naik. Tingkat

NPF paling tinggi terjadi pada tahun 2015 dan paling rendah pada

tahun 2012. Dilihat secara umum, peningkatan NPF yang dimiliki

oleh BPRS cukup mengkhawatirkan.

5. Profitabilitas/ROE

Return on Equity sebagai indikator tingkat profitabilitas

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah karena dapat mengetaui

kemampuan manajemen dalam mengelola modal yang tersedia

untuk menghasilkan net income. ROE mengukur tingkat

keuntungan dari investasi yang telah dilakukan oleh pemilik modal

atau pemegan saham.

Tabel 4.11 ROE Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

BulanTahun

2011 2012 2013 2014 2015

Januari 9,96 18,61 24,35 21,35 16,59Februari 10,38 19,27 24,38 21,61 15,82

Maret 9,61 19,75 24,73 20,31 14,18April 9,37 19,48 25,45 19,09 15,27Mei 10,25 19,11 25,09 18,22 15,08Juni 10,35 20,67 24,07 21,14 16,15Juli 10,91 20,30 23,00 18,23 15,82

Agustus 18,42 19,68 20,65 18,51 16,16September 19,30 20,01 22,88 16,26 14,93Oktober 16,05 22,27 23,42 15,60 14,71

November 17,61 21,57 23,52 15,59 14,46

65

Page 81: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Desember 18,95 20,54 21,22 16,13 14,66 (Sumber: www.ojk.go.id)

Untuk memudahkan dalam membaca dan memahami tabel,

dapat kita lihat melalui grafik berikut ini:

Grafik 4.5 Pergerakan Variabel ROE

Jan-11

May-11

Sep-11

Jan-12

May-12

Sep-12

Jan-13

May-13

Sep-13

Jan-14

May-14

Sep-14

Jan-15

May-15

Sep-15

05

1015202530

ROE

ROE

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan grafik diatas, ROE pada Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah fluktuatif cenderung menurun. Tingkat ROE paling

tinggi pada BPRS terjadi pada tahun 2013 dan paling rendah pada

tahun 2011.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,53117631

66

Page 82: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Most Extreme Differences Absolute ,046

Positive ,045

Negative -,046

Test Statistic ,046

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Dari hasil pengujian di atas, dapat diketahui bahwa nilai

signifikansinya adalah 0,200 > 0,05. Maka dikatakan bahwa data

berdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,876a ,767 ,755 ,54522 ,939

a. Predictors: (Constant), LnSize, FDR, CAR

b. Dependent Variable: NPF

Berdasarkan uji autokorelasi pada tabel di atas, dapat

diketahui bahwa nilai Durbin Watson adalah 0,939 berada diantara

-2 dan +2, atau -2 ≤ 0,939 ≤ 2. Maka dapat disimpulkan bahwa

pada data ini tidak terjadi gejala autokorelasi.

3. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

67

Page 83: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -83,083 10,056 -8,262 ,000

CAR ,231 ,068 ,423 3,403 ,001 ,269 3,723

FDR ,111 ,017 ,476 6,436 ,000 ,759 1,318

LnSize 4,619 ,479 1,248 9,650 ,000 ,248 4,028

a. Dependent Variable: NPF

Dari hasil pengujian di atas, dapat diketahui bahwa:

1) Angka tolerance untuk variabel CAR adalah 0,269 > 0,1 dan

VIF 3,723 < 10 menunjukkan tidak adanya multikolinearitas

dalam model regresi.

2) Angka tolerance untuk variabel FDR adalah 0,759 > 0,1 dan

VIF 1,318 < 10 menunjukkan tidak adanya multikolinearitas

dalam model regresi.

3) Angka tolerance untuk variabel Size adalah 0,248 > 0,1 dan

VIF 4,028 < 10 menunjukkan tidak adanya multikolinearitas

dalam model regresi.

68

Page 84: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

4. Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan output Scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik

menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga

dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

D. Analisis Jalur (Path Analysis)

Teknik pengolahan data dalam menyelesaikan penelitian ini adalah

dengan menggunakan analisis jalur (path analysis), dimana analisis ini

berfungsi untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung

sekumpulan variabel, sebagai variabel penyebab (eksogen) terhadap variabel

akibat (endogen).

69

Return on Equity(Z)

Pembiayaan Bermasalah/NPF

(Y)

Bank Size (X3)

Likuiditas/FDR(X2)

Kecukupan Modal/CAR

(X1)

Page 85: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

1. Menguji dan Memaknai Sub-Struktur I

Persamaan Sub-Struktur I

Y = ρx 1 y X 1+ ρx 2 y X 2+ρx 3 y X 3+ρy ε1

70

Bank Size (X3)

Pembiayaan Bermasalah/NPF

(Y)

Bank Size(X3)

Likuiditas/FDR(X2)

Kecukupan Modal/CAR

(X1)

Gambar 4.6 Sub-Struktur I

Page 86: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

1) Uji Statistik Sub-Struktur I

a. Uji F

Tabel 4.12 Uji FANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 54,913 3 18,304 61,576 ,000b

Residual 16,647 56 ,297

Total 71,559 59

a. Dependent Variable: NPF

b. Predictors: (Constant), LnSize, FDR, CAR

Dari perhitungan didapatkan nilai Fhitung sebesar 61,576

dengan tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 3 dan df2 =56,

didapat hasil Ftabel = 2,77 karena Fhitung 61,576 > Ftabel = 2,77 maka H0

ditolak dan Ha diterima, dan diketahui bahwa nilai sig (0,000 <

0,005) sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek variabel

kecukupan modal/CAR, likuiditas/FDR, dan total aset secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

bermasalah/NPF.

b. Uji t

Tabel 4.13 Uji t

71

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -83,083 10,056 -8,262 ,000

CAR ,231 ,068 ,423 3,403 ,001

FDR ,111 ,017 ,476 6,436 ,000

LnSize 4,619 ,479 1,248 9,650 ,000

a. Dependent Variable: NPF

Page 87: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

1) Pengaruh CAR terhadap NPF

Nilai signifikansi 0,001 < 0,05. Dari perhitungan didapatkan

nilai thitung adalah 3,403 dan ttabel dapat dihitung pada tabel t-test,

dengan α = 0,05 karena digunakan hipotesis dua arah, maka ketika

mencari ttabel nilai α dibagi dua menjadi 0,025 dan df = 58

(didapatkan dari rumus n‒2, dimana n adalah jumlah data, 60-2 = 58)

didapatkan ttabel adalah 2,001. Oleh karena thitung > ttabel (3,403 > 2,001),

maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga mempunyai kesimpulan

kecukupan modal berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

bermasalah.

2) Pengaruh FDR terhadap NPF

Nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dari perhitungan didapatkan

nilai thitung adalah 0,476 dan ttabel dapat dihitung pada tabel t-test,

dengan α = 0,05 karena digunakan hipotesis dua arah, maka ketika

mencari ttabel nilai α dibagi dua menjadi 0,025 dan df = 58

(didapatkan dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2 = 58)

didapatkan ttabel adalah 2,001. Oleh karena thitung > ttabel (6,436 > 2,001),

maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga mempunyai kesimpulan

72

Page 88: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

yaitu likuiditas berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

bermasalah.

3) Pengaruh Bank Size terhadap NPF

Nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dari perhitungan didapatkan

nilai thitung untuk adalah 9,650 dan ttabel dapat dihitung pada tabel t-test,

dengan α = 0,05 karena digunakan hipotesis dua arah, maka ketika

mencari ttabel nilai α dibagi dua menjadi 0,025 dan df = 58

(didapatkan dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2 = 58)

didapatkan ttabel adalah adalah 2,001. Oleh karena thitung > ttabel (6,436 >

2,001), maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga mempunyai

kesimpulan total aset berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan

bermasalah.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.14 Uji Koefisien DeterminasiModel Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,876a ,767 ,755 ,54522

a. Predictors: (Constant), LnSize, FDR, CAR

Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien determinasi

(R2) sebesar 0,767. Angka tersebut mengartikan bahwa pengaruh

kecukupan modal/CAR, likuiditas/FDR, dan total aset secara

bersama-sama terhadap pembiayaan bermasalah/ROE sebesar

73

Page 89: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

76,7% sedangkan sisanya 23,3% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2) Persamaan Analisis Jalur

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara

keseluruhan didapatkan nilai koefisien jalur dari penjulmlahan seluruh

variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur

berdasarkan estimate variabel Capital Adequacy Ratio, Financing to

Deposit Ratio, dan total aset terhadap Non Performing Financing diolah

dengan menggunakan bantuan software SPSS 23. Berikut ini adalah

hasil pengolahannya:

Tabel 4.15 Koefisien Jalur Persamaan I

Model

Standardized Coefficients

Beta1(Constant)

CAR ,423

FDR ,476

LnSize 1,248

a. Dependent Variable: NPF

ρx 1 y X 1=0,423

ρx 2 y X 2=0,476

ρx 3 y X 3=1,248

Jadi persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah

Y = ρx 1 y X 1+ ρx 2 y X 2+ρx 3 y X 3+ρy ε1

74

Page 90: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Y = 0,423 X1 + 0,476 X2 + 1,248 X3 + 0,428 ε 1

Angka koefisien residu sebesar 0,428 didapatkan dari √1-R2 =

√1-0,767 = 0,428.

Gambar 4.7 Sub Struktur I Hubungan Kasual X1, X2, X3, ke Y

2. Menguji dan Memaknai Sub-Struktur II

Persamaan Sub Struktur II

Z = ρx 1 z X 1+ρx 3 z X 3+ρyz+ ρz ε 2

75

Return on Equity(Z)

Pembiayaan Bermasalah/NPF

(Y)

Bank Size(X3)

Kecukupan Modal/CAR

(X1)

Total Aset (X3)

Kecukupan Modal/CAR

(X1)

Likuiditas/FDR(X2)

Pembiayaan Bermasalah/NPF

(Y)

(X4)

0,428 0,423

1,248

0,476

Page 91: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

1) Uji Statistik Sub-Struktur II

a. Uji F

Tabel 4.16 Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 634,141 3 211,380 28,248 ,000b

Residual 419,045 56 7,483

Total 1053,186 59

a. Dependent Variable: ROE

b. Predictors: (Constant), NPF, CAR, LnSize

Dari perhitungan didapatkan nilai Fhitung sebesar 28,248 dengan

tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 3 dan df2 =56, didapat hasil

Ftabel = 2,77 karena Fhitung 28,248 > Ftabel = 2,77 maka H0 ditolak dan Ha

diterima, dan diketahui bahwa nilai sig (0,000 < 0,005) sehingga dapat

disimpulkan bahwa aspek variabel kecukupan modal/CAR, total aset,

dan pembiayaan bermasalah/NPF secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas/ROE.

b. Uji t

Tabel 4.17 Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

76

Gambar 4.8 Sub Struktur II

Page 92: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

B Std. Error Beta

1(Constant) -106,538 43,800 -2,432 ,018

CAR -,710 ,309 -,340 -2,298 ,025

LnSize 11,309 2,621 ,797 4,315 ,000

NPF -4,214 ,508 -1,098 -8,290 ,000

a. Dependent Variable: ROE

1) Pengaruh CAR terhadap ROE

Dari perhitungan didapatkan nilai thitung adalah 2,298 dan ttabel

dapat dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05 karena digunakan

hipotesis dua arah, maka ketika mencari ttabel nilai α dibagi dua

menjadi 0,025 dan df = 58 (didapatkan dari rumus n-2, dimana n

adalah jumlah data, 60-2 = 58) didapatkan ttabel adalah 2,001. Oleh

karena thitung > ttabel (2,298 > 2,001), maka H0 ditolak dan Ha diterima,

sehingga mempunyai kesimpulan kecukupan modal berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas.

2) Bank Size terhadap ROE

Dari perhitungan didapatkan nilai thitung adalah 4,315 dan

ttabel dapat dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05 karena

digunakan hipotesis dua arah, maka ketika mencari ttabel nilai α

dibagi dua menjadi 0,025 dan df = 58 (didapatkan dari rumus n-2,

dimana n adalah jumlah data, 60-2 = 58) didapatkan ttabel adalah

2,001. Oleh karena thitung > ttabel (4,315 > 2,001), maka H0 ditolak dan

77

Page 93: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Ha diterima, sehingga mempunyai kesimpulan total aset

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

3) NPF terhadap ROE

Dari perhitungan didapatkan nilai thitung adalah 8,290 dan ttabel

dapat dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05 karena digunakan

hipotesis dua arah, maka ketika mencari ttabel nilai α dibagi dua

menjadi 0,025 dan df = 58 (didapatkan dari rumus n-2, dimana n

adalah jumlah data, 60-2 = 58) didapatkan ttabel adalah 2,001. Oleh

karena thitung > ttabel (8,290 > 2,001), maka H0 ditolak dan Ha diterima,

sehingga mempunyai kesimpulan total aset berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas

c. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.18 Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,776a ,602 ,581 2,73550

a. Predictors: (Constant), NPF, CAR, LnSize

Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,602. Angka tersebut mengartikan bahwa pengaruh

78

Page 94: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

kecukupan modal/CAR, likuiditas/FDR, dan total aset secara bersama-

sama terhadap pembiayaan bermasalah/ROE sebesar 60,2%

sedangkan sisanya 39,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

2) Persamaan Analisis Jalur

Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara

keseluruhan didapatkan nilai koefisien jalur dari penjulmlahan seluruh

variabel eksogen terhadap variabel endogen. Nilai koefisien jalur

berdasarkan estimate variabel Capital Adequacy Ratio, total aset, dan

Non Performing Financing terhadap Return on Equity diolah dengan

menggunakan bantuan software SPSS 23. Berikut adalah hasil

pengolahannya:

Tabel 4.13 Koefisien Jalur II

Model

Standardized Coefficients

Beta1(Constant)

CAR -,340

LnSize ,797

NPF -1,098

a. Dependent Variable: ROE

ρx 1 Z X 1=¿ -0,340

ρx 3 y X 2=0,797

ρyz Z=¿-1,098

79

Page 95: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Jadi persamaan analisis jalur yang terbentuk adalah

Z = ρx 1 z X 1+ρx 3 z X 3+ρyz+ ρz ε 2

Z = ‒ 0,340 X1 + 0,797 X3 ‒ 1,098 Y + 0,630 ε 2

Angka koefisien residu sebesar 0,630 didapatkan dari √1-R2 =

√1-0,398 = 0,630.

-0,340

0,630 ε 2

0,797

-1,098

3. Analisis Korelasi Variabel

Tabel 4.19 Analisis Korelasi Variabel

Correlations

CAR FDR LnSize NPF ROE

CAR Pearson

Correlation1 -,007 -,820** -,604** -,330*

Sig. (2-tailed) ,958 ,000 ,000 ,010

N 60 60 60 60 60

FDR Pearson

Correlation-,007 1 -,275* ,130 -,442**

80

Kecukupan Modal/CAR(X1)

Bank Size(X3)

Pembiayaan Bermasalah/NPF

(Y)

Profitabilitas/ROE(Z)

Gambar 4.9 Struktur II Hubungan Kausal X1, X3, Y terhadap Z

Page 96: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Sig. (2-tailed) ,958 ,033 ,323 ,000

N 60 60 60 60 60

LnSize Pearson

Correlation-,820** -,275* 1 ,770** ,229

Sig. (2-tailed) ,000 ,033 ,000 ,078

N 60 60 60 60 60

NPF Pearson

Correlation-,604** ,130 ,770** 1 -,280*

Sig. (2-tailed) ,000 ,323 ,000 ,030

N 60 60 60 60 60

ROE Pearson

Correlation-,330* -,442** ,229 -,280* 1

Sig. (2-tailed) ,010 ,000 ,078 ,030

N 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

0.80 – 1.00 : Sangat kuat

0.60 – 0.799 : Kuat

0.40 – 0.599 : Cukup kuat

0.20 – 0.399 : Rendah

0.00 – 0. 199 : Sangat rendah

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai

berikut:

Ho : tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel

Ha : terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel

81

Page 97: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Pengujian berdasarkan uji probabilitas akan diterima

apabila nilai probibalitas lebih dari 0,05 maka Ho diterima dan jika

nilai probabilitas kurang dari 0,05 maka Ho ditolak.

Tabel 4.20 Koefisien Korelasi

HubunganKoefisien

KorelasiKategori

Nilai

Sig.Kesimpulan

NPF (Y) dengan

CAR (X1)-0,604 Kuat 0,000 Signifikan

NPF (Y) dengan

FDR (X2)0,130 Sangat lemah 0,323

Tidak

signifikan

NPF (Y) dengan

Bank Size (X3)0,770 Sangat kuat 0,000 Signifikan

ROE (Z) dengan

CAR (X1)-0,330 Rendah 0,010 Signifikan

ROE (Z) dengan

Bank Size (X3)0,229 Rendah 0,078

Tidak

Signifikan

ROE (Z) dengan

NPF (Y)-0,280 Rendah 0,030 Signifikan

CAR (X1) dengan

Bank Size (X3)-0,820 Sangat kuat 0,000 Signifikan

FDR (X2) dengan

Bank Size (X3)-0,275 Cukup 0,985

Tidak

Signifikan

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diketahui bahwa

hanya 2 variabel yang memiliki hubungan tidak signifikan, yaitu

hubungan antara FDR dengan bank size. Hal tersebut dikarenakan

nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 sedangkan hubungan

82

Page 98: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

yang lainnya signifikan karena memiliki nilai probabilitas yang

lebih kecil dari 0,05.

4. Perhitungan Pengaruh

Koefisien jalur, pengaruh langsung dan tidak langsung,

pengaruh total dan pengaruh bersama kecukupan modal/CAR,

likuiditas/FDR, total aset terhadap pembiayaan bermasalah/NPF

dan profitabilitas

Tabel 4.21 Perhitungan Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Total

Pengaruh Variabel

Koefisien Jalur

Pengaruh

LangsungTidak

LangsungMelalui Y

Total

X1 ke Y 0,423 0,423 - 0,423

X2 ke Y 0,476 0,476 - 0,476

X3 ke Y 1,248 1,248 - 1,248

X1 ke Z -0,340 -0,340 -0,464454 -0,804454

X3 ke Z 0,797 0,797 -1,370304 -0,573304

Y ke Z -1,098 -1,098 - -1,098

ε 1 0,248 0,2482 = 6,1

ε 2 0,630 0,6302= 39,69

1) Pengaruh Langsung

Untuk menghitung pengaruh langsung digunakan formula

berikut:

Pengaruh CAR terhadap NPF

83

Page 99: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

X1 → Y = 0,4232 = 17,90%

Pengaruh FDR terhadap NPF

X2 → Y = 0,4762 = 22,65%

Pengaruh bank size terhadap NPF

X3 → Y = 1,2482 = 155,75%

Pengaruh CAR terhadap ROE

X1 → Z = -0,3402 =11,56%

Pengaruh bank size terhadap ROE

X3 → Z = 0,7972 = 63,52%

Pengaruh NPF terhadap ROE

Y → Z = -1,0982 = 120,56%

2) Pengaruh Tidak Langsung

Pengaruh CAR terhadap ROE

X1 → Y → Z = 0,423 × (-1,098) = -0,464454

Pengaruh Bank Size terhadap ROE

X3 → Y → Z = 1,248 × (-1,098) = -1,370304

84

-1,098

1,248

0,130

0,130

0,797

-0,820

-0,604 0,423

-0,340

Return on Equity(Z)

Pembiayaan Bermasalah/NPF

(Y)

Bank Size(X3)

Likuiditas/FDR(X2)

Kecukupan Modal/CAR(X1)

Page 100: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

85

Page 101: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dijelaskan pada

bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan dimana

hal ini merupakan jawaban dari rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Hasil pengujian pada Sub Struktur I diketahui bahwa variabel

kecukupan modal, likuiditas, dan bank size memiliki pengaruhsecara

simultan terhadap variabel pembiayaan bermasalah sebesar 61,576.

Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel kecukupan modal,

likuiditas, dan bank size memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap pembiayaan bermasalah.

2. Hasil pengujian pada Sub Struktur II diketahui bahwa variabel

kecukupan modal, bank size, dan pembiayaan bermasalah memiliki

pengaruh secara simultan terhadap profitabilitas (ROE) sebesar 28,248.

Hasil pengujian secara parsial, diketahui kecukupan modal dan

pembiayaan bermasalah memiliki pengaruh negatif dan signifikan

terhadap ROE, sedangkan bank size memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap ROE.

3. Variabel kecukupan modal/CAR berpengaruh langsung sebesar 0,423

terhadap pembiayaan bermasalah/NPF dengan signifikansi 0,001.

Likuiditas/FDR berpengaruh langsung sebesar 0,130 terhadap

pembiayaan bermasalah/NPF dengan signifikansi 0,000. Bank size

86

Page 102: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

berpengaruh langsung sebesar 1,248 terhadap pembiayaan

bermasalah/NPF dengan signifikansi 0,000.

4. Variabel kecukupan modal/CAR berpengaruh langsung sebesar -0,340

terhadap ROE dengan signifikansi 0,025. Bank size berpengaruh

langsung sebesar 0,797 terhadap ROE dengan signifikansi 0,000.

Pembiayaan bermasalah berpengaruh langsung sebesar -1,098 terhadap

ROE dengan signifikansi 0,000.

B. Saran

Dari penelitian ini, tentu saja masih terdapat kekurangan dari sisi

perolehan data maupun dari sisi penulis. Oleh karena itu agar dapat

memperoleh gambaran yang lebih mendalam, maka penulis menyarankan

beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dapat mengelola kecukupan

modal, likuiditas, dan total asetnya dengan baik agar tidak ada rasio

pembiayaannya tidak meningkat karena dapat mempengaruhi

profitabilitas yang akan diperoleh.

2. Menggunakan data dengan jumlah yang lebih banyak dengan

rentang waktu yang lebih panjang, dan menambah variabel lain

sehingga hasil penelitian yang lebih baik.

3. Menggunakan metode dan pengujian yang lebih lengkap serta akurat

sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.

87

Page 103: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, Desi. 2010. Analisis Pengaruh CAR, FDR, BOPO, dan NPF Terhadap

Profitabilitas Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Al-Iqtishad: Vol

II, No I.

Boediono. 2002. Teori dan Aplikasi: Statistika dan Probabilitas. Bandung: Rosda.

Buchori, Ahmad dkk. 2003. Kajian Kinerja Industri BPRS di Indonesia. Buletin

Ekonomi Moneter dan Perbankan Vol. 5 No. 4.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Djazuli dan Yadi Janwari. 2002. Lembaga-lembaga Perekonomian Umat: Sebuah

Pengenalan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Farihah, Ipah. 2006. Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta..

Jakarta: UIN Jakarta Press.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Undip.

Ghozali, Imam. 2008. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan

Program Amos 16.0. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Idroes, Ferry. 2008. Manajemen Perbankan: Pemahaman Pendekatan 3 Pilar

Kesepakatan Basel II terkait Aplikasi Regulasi dan Pelaksanaannya di

Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

88

Page 104: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Erlangga.

Ifham, Sholihin. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Indiantoro, dkk, 1999. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.

Yogyakarta: BPFE.

Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan

Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit BPFE Yogyakarta.

Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP

AMP YKPN.

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Nachrowi D Nachrowi dan Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer dan

Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Nur’aini, Ihsan Dwi. 2013. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah.

Banten: UIN Jakarta Press.

Prastio, Bambang dan Lina Miftahul Janah. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif

Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rivai, Veitzal dan Arvian Arifin. 2010. Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep,

dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

89

Page 105: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Riyadi, Slamet. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli,

Financing to Deposit Ratio, dan Non Performing Financing Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Accounting Analysis

Journal 3.

Sandjojo, Nindo. 2011. Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Simorangkir, O. P. 2004. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta: PT. Budi Aksara.

Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung:PT. Ramaja

Rosdakarya.

Sudarsono, Heri. 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan

Ilustrasi. Yogyakarta: EKONISIA.

Suci, Mares Ana Popita. 2013. Analisis Penyebab Terjadinya Non Performing

Financing Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Universitas Negeri

Semarang: Accounting Analysis Journal 2 (4).

Supranto. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi). Jakarta: Erlangga.

Syafri, Harahap Sofyan. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada.

90

Page 106: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Umam, Khotibul. 2009. Trend Pembentukan Bank Umum Syari’ah Pasca

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 (Konsep, Regulasi, dan

Implementasi). Yogyakarta : BPFE Yogayakarta.

Zulifiah, Fitrah dan Joni Susilowibowo. 2014. Pengaruh Inflasi, BI Rate, CAR,

NPF, dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode

2008-1012. Jurnal Ilmu Manajemen Volume 2 Nomor 3.

Peraturan Bank Indonesia No.11/23/PBI/2009

UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

91

Page 107: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Uji Koefisien Determinasi Struktur I

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,876a ,767 ,755 ,54522

a. Predictors: (Constant), LnSize, FDR, CAR

Lampiran 2 : Hasil Uji F Struktur I

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 54,913 3 18,304 61,576 ,000b

Residual 16,647 56 ,297

Total 71,559 59

a. Dependent Variable: NPF

b. Predictors: (Constant), LnSize, FDR, CAR

Lampiran 3 : Hasil Uji Parsial (T-Test) Struktur I

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -83,083 10,056 -8,262 ,000

CAR ,231 ,068 ,423 3,403 ,001

FDR ,111 ,017 ,476 6,436 ,000

LnSize 4,619 ,479 1,248 9,650 ,000

a. Dependent Variable: NPF

92

Page 108: PENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35403... · Web viewPENGARUH KECUKUPAN MODAL, LIKUIDITAS, DAN BANK SIZE TERHADAP PEMBIAYAAN

Lampiran 4 : Hasil Uji Koefisien Determinasi Struktur II

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,776a ,602 ,581 2,73550

a. Predictors: (Constant), NPF, CAR, LnSize

Lampiran 5 : Hasil Uji F Struktur II

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 634,141 3 211,380 28,248 ,000b

Residual 419,045 56 7,483

Total 1053,186 59

a. Dependent Variable: ROE

b. Predictors: (Constant), NPF, CAR, LnSize

Lampiran 6 : Hasil Uji Parsial (T-Test) Struktur II

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -106,538 43,800 -2,432 ,018

CAR -,710 ,309 -,340 -2,298 ,025

LnSize 11,309 2,621 ,797 4,315 ,000

NPF -4,214 ,508 -1,098 -8,290 ,000

a. Dependent Variable: ROE

93