pengaruh kecerdasan emosi dan kepribadian big...

108
PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG FIVE TERHADAP PUBLIC SPEAKING SELF-EFFICACY SANTRI KELAS MUHADHARAH DI PONDOK PESANTREN AL-AULIA BOGOR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.) Oleh: Syifaunnadia 1112070000099 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2018

Upload: others

Post on 30-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN

BIG FIVE TERHADAP PUBLIC SPEAKING SELF-EFFICACY

SANTRI KELAS MUHADHARAH DI PONDOK PESANTREN

AL-AULIA BOGOR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)

Oleh:

Syifaunnadia

1112070000099

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/ 2018

Page 2: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren
Page 3: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren
Page 4: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren
Page 5: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

MOTTO

Learn from yesterday, live for today,

hope for tomorrow

(Albert Einstein)

Persembahan Karya ini saya persembahkan untuk kedua orang tua,

suami dan anakku tersayang...

Terima kasih atas do’a yang tiada henti...

Page 6: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

B) November 2018

C) Syifaunnadia

D) Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Kepribadian Big Five terhadap Public

Speaking Self-efficacy Santri kelas Muhadharah di Pondok Pesantren Al-

Aulia Bogor

E) xiv + 70 halaman + lampiran

F) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosi (self

awareness, managing emotions, motivating oneself, empathy, dan social

skills) dan kepribadian big five (extraversion, neurotisme, openess,

agreeableness, dan conscientiousness) terhadap public speaking self-efficacy

santri kelas muhadharah di Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor. Sampel pada

penelitian ini sebanyak 186 santri yang mengikuti kelas Muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor dan berusia 12-18 tahun. Pendekatan yang

dilakukan adalah pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan analisis

regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dari kecerdasan emosi (self-awareness, managing

emotions, motivating oneself, empathy, social skills) dan kepribadian big five

(extraversion, neurotiscm, openness, agreeableness, consciencetiousness)

terhadap public speaking self-efficacy santri kelas Muhadharah di Pondok

Pesantren Al-Aulia Bogor. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan bahwa

tedapat tiga variabel yang signifikan mempengaruhi public speaking self-

efficacy santri yaitu empathy, neuroticism, dan openess. Implikasi dari

penelitian ini dapat memberi masukan kepada pengurus pondok pesantren

agar memperhatikan public speaking self-efficacy sebagai bagian dari

pengembangan diri dalam setiap kelas Muhadharah.

G) Bahan bacaan: 47; Buku: 23 + Jurnal: 22 + Disertasi: 1 + Artikel: 1

Page 7: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

vii

ABSTRACT

A) Faculty of Psychology State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta

B) November 2018

C) Syifaunnadia

D) The effect of emotional intelligence and big five personality on student’s

public speaking self-efficacy in Muhadharah class at Al-Aulia Islamic

Boarding School Bogor

E) xiv + 70 halaman + lampiran

F) The research was conducted to examine the effect of emotional intelligence

(self awareness, managing emotions, motivating oneself, empathy, dan social

skills) and big five persnality (extraversion, neurotisme, openess,

agreeableness, dan conscientiousness) on student’s public speaking self-

efficacy in Muhadharah class at Al-Aulia Islamic Boarding School Bogor.

There was 186 participants in this research with caracteristic: students of

muhadharah class and between 12-18 years old. The method is multiple

regression analysis. The result of this research shows that emotional

intelligence emosi (self-awareness, managing emotions, motivating oneself,

empathy, social skills) and big five personality (extraversion, neurotiscm,

openness, agreeableness, consciencetiousness) have a significant effect on

student’s public speaking self-efficacy in Muhadharah class at Al-Aulia

Islamic Boarding School Bogor. The result of minor hypothesis testing shows

that empathy, neuroticism, and openess significantly affect on student’s

public speaking. The implication of this research is to inform boarding school

staff that public speaking self-efficacy as a part of self-edevelopment in

Muhadharah class.

G) Reading materials: 47; Books: 23 + Journals: 22 + Dissertation: 1 + Article: 1

Page 8: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, rasa syukur yang luar biasa penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh kecerdasan emosi

dan kepribadian big five terhadap public speaking self-efficacy santri kelas

Muhadharah di pondok pesantren Al-Aulia Bogor”. Shalawat serta salam semoga

selalu tercurahkan kepada junjungan ktia, Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik dalam

bentuk sumbangan pikiran, tenaga dan waktu kepada penulis. Oleh karena itu,

perkenankanlah peulis menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr.

Abdul Mujib, M.Si, M.Ag. beserta seluruh jajaran dekanat lainnya yang telah

memberikan kesempatan dan fasilitas terbaik kepada seluruh mahasiswa

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk menjadi lulusan yang

berkualitas.

2. Ibu Dr. Risatianti Kolopaking, M.Si., Psi. selaku dosen pembimbing skripsi.

Penulis mengucapkan terimakasih atas segala bimbingan, masukan, kritikan

dan nasihat selama pembuatan skripsi ini.

3. Ibu Layyinah, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik kelas C 2012.

Penulis mengucapkan terimakasih atas segala bimbingan dan dukungan

selama perkuliahan.

Page 9: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

ix

4. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang telah memberikan banyak ilmu, pengetahuan dan bantuannya

kepada penulis selama perkuliahan.

5. Kepada seluruh responden yang telah kooperatif dalam membantu penulis

selama pengumpulan data penelitian.

6. Kedua orang tua, suami, anakku. Terima kasih atas segala doa, kasih sayang,

motivasi dan semangatnya sehingga penulis bisa meneruskan perjuangan ini

sehingga mencapai hasil yang terbaik.

7. Seluruh teman-teman angkatan 2012 Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, terima kasih atas segala sumbangan pikiran, dukungan

dan doa dalam penyelesaian skripsi.

8. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama perkuliahan hingga

selesainya skripsi, penulis mengucapkan banyak terima kasih dan mohon

maaf karena tidak bisa menyebutkan satu persatu.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan dibalas berlipat ganda oleh Allah

SWT. penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka

dari itu sangatlah diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk

penulis pribadi dan siapa saja yang membaca serta berniat mengeksplorasinya

lebih lanjut.

Jakarta, 14 November 2018

Penulis

Page 10: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................................... 8

1.2.1 Pembatasan Masalah ..................................................................... 8

1.2.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 10

1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................................ 10

1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................. 10

BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................... 11

2.1 Public Speaking Self-efficacy ................................................................. 11

2.1.1 Definisi public speaking self-efficacy ........................................... 11

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi public speaking

self-efficacy ................................................................................... 12

2.1.3 Dimensi public speaking self-efficacy .......................................... 14

2.1.4 Pengukuran public speaking self-efficacy ..................................... 16

2.2 Kecerdasan Emosi .................................................................................. 16

2.2.1 Definisi kecerdasan emosi ............................................................. 16

2.2.2 Dimensi kecerdasan emosi ............................................................ 17

2.2.3 Pengukuran kecerdasan emosi ...................................................... 19

2.3 Kepribadian Big Five .............................................................................. 20

2.3.1 Definisi kepribadian big five ......................................................... 20

2.3.2 Dimensi kepribadian big five ......................................................... 21

2.3.3 Pengukuran kepribadian big five ................................................... 23

2.4 Kerangka Berpikir .................................................................................. 24

2.5 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 25

BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 28

3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............................. 28

3.2 Variabel Penelitian ................................................................................. 28

3.3 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 31

3.3.1 Teknik pengumpulan data ............................................................. 31

Page 11: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

xi

3.3.2 Instrumen penelitian ...................................................................... 31

3.3.2.1 Skala public speaking self-efficacy .................................. 32

3.3.2.2 Skala kecerdasan emosi .................................................... 32

3.3.2.3 Skala kepribadian big five ................................................. 33

3.4 Uji Validitas Konstruk ............................................................................ 34

3.4.1 Uji validitas konstruk skala public speaking self-efficacy ............ 34

3.4.2 Uji validitas konstruk skala kecerdasan emosi .............................. 35

3.4.3 Uji validitas konstruk skala kepribadian big five .......................... 41

3.5 Teknik Analisis data ............................................................................... 46

BAB 4 HASIL PENELITIAN ......................................................................... 49

4.1 Karakteristik Sampel Penelitian ............................................................. 49

4.2 Analisis Deskriptif .................................................................................. 49

4.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ................................................................ 51

4.4 Proporsi Varians ..................................................................................... 57

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN ........................................ 60

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 60

5.2 Diskusi .................................................................................................... 61

5.3 Saran ....................................................................................................... 64

5.3.1 Saran metodologis ......................................................................... 65

5.3.2 Saran praktis .................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 67

Page 12: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blue print skala public speaking self-efficacy ................................... 32

Tabel 3.2 Blue print skala kecerdasan emosi .................................................... 33

Tabel 3.3 Blue print skala kepribadian big five .................................................. 34

Tabel 3.4 Muatan faktor item public speaking self-efficacy ............................. 35

Tabel 3.5 Muatan faktor item self-awareness ................................................... 36

Tabel 3.6 Muatan faktor item managing emotions ........................................... 37

Tabel 3.7 Muatan faktor item motivating oneself ............................................. 39

Tabel 3.8 Muatan faktor item emphaty ............................................................. 40

Tabel 3.9 Muatan faktor item social skills ........................................................ 41

Tabel 3.10 Muatan faktor item extraversion ....................................................... 42

Tabel 3.11 Muatan faktor item neuroticism ........................................................ 43

Tabel 3.12 Muatan faktor item openess .............................................................. 44

Tabel 3.13 Muatan faktor item agreeableness .................................................... 45

Tabel 3.14 Muatan faktor item conscientiousness .............................................. 46

Tabel 4.1 Karakteristik sampel ......................................................................... 49

Tabel 4.2 Deskripsi statistik & kategorisasi skor variabel penelitian ............... 51

Tabel 4.3 Uji regresi bersama kecerdasan emosi dan kepribadian

big five terhadap public speaking self-efficacy ................................. 52

Tabel 4.4 Uji signifikansi regresi dari kecerdasan emosi dan kepribadian

big five terhadap public speaking self-efficacy .................................. 52

Tabel 4.5 Multiple regresi kecerdasan emosi dan kepribadian

big five terhadap public speaking self-efficacy .................................. 53

Tabel 4.6 Proporsi varians kecerdasan emosi dan kepribadian

big five terhadap public speaking self-efficacy .................................. 57

Page 13: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema kerangka berpikir ...... ........................................................ 25

Gambar 3.1 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Public Speaking

Self-efficacy .................................................................................. 81

Gambar 3.2 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kecerdasan Emosi

Dimensi Self-Awareness ............................................................... 82

Gambar 3.3 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kecerdasan Emosi

Dimensi Managing Emotion ........................................................ 83

Gambar 3.4 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kecerdasan Emosi

Dimensi Motivating Oneself ........................................................ 84

Gambar 3.5 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kecerdasan Emosi

Dimensi Empathy ......................................................................... 85

Gambar 3.6 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kecerdasan Emosi

Dimensi Social Skills .................................................................... 86

Gambar 3.7 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kepribadian

Big Five Dimensi Extraversion .................................................... 87

Gambar 3.8 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kepribadian

Big Five Dimensi Neuroticism ..................................................... 88

Gambar 3.9 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kepribadian

Big Five Dimensi Openness ......................................................... 89

Gambar 3.10 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kepribadian

Big Five Dimensi Agreeableness ................................................. 90

Gambar 3.11 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kepribadian

Big Five Dimensi Conscientiousness ........................................... 91

Page 14: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ............................................................. 71

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ......................................................................... 73

Lampiran 3 Path Diagram dan Syntax Uji Validitas ............................................ 81

Lampiran 4 Output Statistik ................................................................................. 92

Page 15: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pondok pesantren merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan keagamaan

yang berkembang pesat di Indonesia. Perkembangan akhir-akhir ini menunjukkan

bahwa beberapa pesantren ada yang tetap berjalan meneruskan segala tradisi yang

diwarisi secara turun temurun, namun ada juga pesantren yang mencoba mencari

berbagai cara proses pendidikan yang inovatif dengan harapan menghasilkan

santri yang unggul.

Menurut Sasono, Hafiduddin dan Saefudin (1998), sebagai salah satu dari

pelaksana kegiatan keagamaan, pondok pesantren memiliki kharisma tersendiri

bagi masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat menganggap bahwa pesantren

mampu mencetak kader ulama dan da’i kondang, sekaligus sebagai tempat

pendidikan yang mampu meningkatkan budi pekerti santrinya. Oleh karena itu,

diperlukan adanya pembinaan yang terus menerus (continue) khususnya kepada

para pendukung dan pelaksana (da’i) dan umumnya kepada generasi-generasi

muda. Salah satunya adalah dengan mengadakan pembinaan dalam upaya

mengkaji dan mengembangkan metodologi dakwah sejak dini di pesantren, yaitu

dengan mengadakan kegiatan muhadharah.

Menurut Munawwir (1990), muhadharah berasal dari bahasa Arab, yaitu al-

muhadharatu yang berarti ceramah, kuliah. Sehingga muhadharah dipahamai

sebagai suatu kegiatan atau latihan berpidato (ceramah) yang menekankan skill

para santri yang bertujuan untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum

Page 16: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

2

(public speaking). Pada saat kegiatan muhadharah berlangsung, santri dituntut

untuk berceramah melalui penguasaan materi, teknik berceramah, gaya bahasa,

mimik muka, dan lain-lain. Namun, pada kenyataannya para santri banyak

menemukan masalah ketika akan berceramah.

Peneliti melakukan studi elisitasi terhadap lima santri yang berusia 13-15

tahun di pondok pesantren Al-Falak Bogor yang dipimpin oleh Syekh Hakim

Tubagus Agus Fauzan. Kegiatan muhadharah di pondok pesantren tersebut

merupakan kegiatan mingguan yang dilaksanakan pada hari Sabtu malam.

Beberapa santri pada saat tampil memaparkan ceramahnya terlihat gugup, ragu-

ragu, malu-malu, sehingga lupa terhadap isi ceramah yang akan disampaikan.

Hasil wawancara peneliti kepada santri, banyak ditemukan masalah sulitnya

tampil berbicara di depan umum seperti sulitnya menemukan tema untuk

disampaikan, rasa malu yang timbul pada saat naik ke mimbar, demam panggung,

gelisah, gugup, dan tidak konsentrasi.

Kekhawatiran dalam berbicara di depan umum merupakan hal yang lazim

(Furukawa, T. A., Watanabe, N., Kinoshita, Y., Kinoshita, K., Sasaki, T., Nishida,

A., Okazaki, Y. & Shimodera, S, 2012). Bagi santri, kekhawatiran ini akan

mempengaruhi kelancaran saat berbicara di depan umum seperti tingkat

kecemasan yang tinggi, emosi yang negatif, dan kinerja yang buruk sehingga

diperlukan penanganan yang benar (Hua, F., Filaire, E., Giraud, T., Gomez, D. A.,

Soury, M., Martin, J. C., Devillers, L. & Scanff, C. L, 2016).

Menjadi penceramah yang baik tentunya memerlukan perencanaan dan

pengorganisasian topik atau materi. Ada tiga jenis berbicara di depan umum

Page 17: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

3

berdasarkan tujuan yang dimaksudkan: informatif, persuasif, dan menghibur

(Wrench, J. S., Goding, A., Johnson, D. I. & Attias, B. A. 2012). Jenis berbicara

di depan umum yang paling umum adalah informatif. Tujuan dari pidato

informatif adalah untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain yang biasanya

terjadi di kelas. Berbicara persuasif adalah bagaimana pembicara mencoba

membujuk orang lain. Pembicara harus meyakinkan, memotivasi, dan mengajak

audiens untuk berubah atau bergerak menjadi lebih baik. Kemudian berbicara

menghibur melibatkan pengorganisasian beberapa peristiwa seperti menyajikan

dan menerima penghargaan. Sedangkan siswa yang mengikuti kelas berbicara di

depan umum memiliki beberapa manfaat. Manfaat ini termasuk mengembangkan

pemikiran kritis, menyetel keterampilan verbal dan non-verbal, dan mengatasi

rasa takut berbicara di depan umum.

Untuk mengatasi berbagai masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

dibutuhkan self-efficacy ketika berbicara di depan umum yang disebut dengan

istilah public speaking self-efficacy, sehingga masalah-masalah yang dialami

tersebut dapat diatasi dengan baik dan benar.

Bandura (1997) menyebutkan self-efficacy sebagai suatu keyakinan individu

bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu dalam situasi tertentu dengan

berhasil. Hal ini akan mengakibatkan bagaimana individu merasa berpikir dan

bertingkah laku terhadap keputusan yang dipilih, usaha-usaha yang akan

dilakukan, dan keteguhannya pada saat menghadapi hambatan, memiliki rasa

bahwa individu mampu untuk mengendalikan lingkungan sosialnya. Bandura

(1997) juga menyatakan bahwa individu dengan self-efficacy tinggi akan mudah

Page 18: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

4

berpartisipasi, bekerja lebih keras, bertahan lebih lama, menunjukkan minat yang

lebih besar dalam belajar, dan mencapai pada tingkat yang lebih tinggi.

Orang yang memiliki self-efficacy tinggi akan menghadapi tugas yang sulit

sebagai tantangan yang harus dikuasai daripada mengganggap sebagai ancaman

yang harus dihindari, mempunyai tujuan dan komitmen yang kuat. Sedangkan

orang dengan self-efficacy yang rendah akan menghindar dari tugas-tugas sulit,

cenderung menganggap sebagai ancaman, memiliki aspirasi rendah dan komitmen

yang lemah terhadap tujuan yang mereka pilih, ragu terhadap diri sendiri, dan

rentan terhadap stres dan depresi (Weiner & Craighead, 2009).

Public speaking adalah suatu aktivitas dimana pembicara berbagi pandangan

atau pendapat pada audiens dan sering diiringi dengan pengalaman takut dan

gugup sebelum dan selama berbicara di depan umum (Gareis, 2006). Tokoh

lainnya, menyatakan bahwa public speaking dianggap sebagai kemampuan yang

sangat penting untuk siswa. Individu yang memiliki kemampuan public speaking

yang baik maka individu tersebut dapat mengatasi masalah komunikasi

interpersonal dalam lingkungannya Omer (2014).

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang public speaking self-

efficacy. Dwyer dan Fus (1999) meneliti hubungan antara public speaking self-

efficacy dan kecemasan berbicara. Bygate (1987) menyatakan bahwa dalam

berbicara, kehadiran seorang teman bicara mengharuskan adanya dua kondisi,

yaitu kondisi timbal balik dan kondisi tekanan waktu. Kondisi timbal balik

mengacu pada lebih dari satu peserta dalam berbicara. Ini berarti bahwa

pembicara harus menyesuaikan dengan topik pendengar dan pendengar harus

Page 19: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

5

secara aktif berpartisipasi dalam percakapan. Tekanan waktu mengacu pada

kurangnya persiapan dalam pidato secara spontan (Asakereh & Dehghannezhad,

2015). Selain itu, lingkungan yang menantang, merangsang, dan mendukung

dapat mempengaruhi pembelajaran bahasa dan keterampilan berbicara dalam

pembelajaran tertentu (Fraser, 2007; Kolb & Kolb, 2005).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi public speaking self-efficacy,

yaitu kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk

mengenali perasaan diri sendiri dan orang orang lain, memotivasi diri sendiri dan

mengelola emosi secara efektif dalam diri sendiri dan orang lain (Goleman, 1998).

Beberapa peneliti meneliti hubungan kecerdasan emosi dan public speaking

self-efficacy. Profesor Howard Gardner yang melakukan studi di bidang

kecerdasan manusia telah membentuk sebuah teori yang menjelaskan intelligence

quotient yang dimiliki oleh laki-laki. Ia menemukan tujuh jenis kecerdasan. Di

antara ketujuh kecerdasan tersebut, dua kecerdasan disebut sebagai kecerdasan

intrapersonal dan kecerdasan interpersonal yang merupakan komponen dari

kecerdasan emosional. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan seseorang

untuk mengendalikan diri melalui pengetahuan dan pemahaman tentang perasaan,

keinginan, kebutuhan dan tujuan pribadi. Dengan kemampuan ini, seseorang dapat

memotivasi dirinya sendiri. Sedangkan kecerdasan interpersonal adalah

kemampuan dan kepekaan terhadap keadaan psikologis orang lain. Kemampuan

ini membantu seseorang untuk berempati dan berkomunikasi dengan baik dengan

orang lain. Jelas terlihat bahwa orang yang memiliki kedua kecerdasan ini dan

Page 20: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

6

akan membentuk kecerdasan emosional yang tinggi (Yahaya, Ee, Bachok,

Yahaya, Bon, & Ismail, 2011).

Dari penelitian Gharetepeh, Safari, Pashaei, Razaei dan Bagher (2015)

ditemukan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan

emosi terhadap self-efficacy yang menyatakan bahwa orang-orang dengan

kecerdasan emosional yang tinggi adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan

situasi hidup dan menggunakan keterampilan koping yang efektif saat

menghadapi masalah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa mereka memiliki

unsur self-efficacy.

Seseorang yang memiliki self-efficacy yang tinggi dapat mengelola keadaan

emosi yang tidak menyenangkan dengan cara membuat diri mereka rileks,

mengalihkan perhatian pada hal-hal yang menyenangkan, menenangkan diri, dan

mencari dukungan dari teman, keluarga, dan orang lain. Sehingga dapat merasa

tenang dan serta kegelisahan maupun kesedihan dapat teratasi (Weiner &

Craighead, 2009). Hal tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan

self-efficacy memainkan peran penting dalam mencapai keberhasilan akademis

(Gharetepeh et al., 2015)

Kepribadian big five juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

public speaking self-efficacy. Menurut McCrae dan Costa dalam Feist dan Feist

(2010), kepribadian big five merupakan suatu usaha untuk mengidentifikasi sifat

dasar kepribadian seseorang yang terungkap lewat analisis faktor sehingga dapat

memprediksi dan menjelaskan perilaku seseorang.

Page 21: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

7

Djigic, Stojiljkovic dan Doskovic (2013) menyatakan bahwa kepribadian

mempengaruhi self-efficacy. Diantaranya yaitu dimensi consciencetiousness dan

openness. Individu yang memiliki consciencetiousness yang tinggi, cenderung

memiliki sifat pekerja keras, tekun, disiplin, dan teliti. Sedangkan individu yang

memiliki openness yang tinggi, cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,

kreatif, imajinatif, dan memiliki keinginan yang tinggi untuk mencari dan

menghargai pengalaman.

Henson dan Chambers dalam Gungor, Kurt dan Ekici (2014) membuktikan

bahwa ada hubungan antara tipe kepribadian dan self-efficacy dengan korelasi

yang rendah. Lain halnya dengan Hartman (2006) yang meneliti hubungan antara

kepribadian dan self-efficacy. Hasil menunjukkan bahwa conscientiousness dan

extraversion berkorelasi positif dengan self-efficacy, sementara neuroticism

menampilkan hubungan negatif yang signifikan dengan self-efficacy. Selain itu,

opennes berkorelasi dengan self-efficacy dalam hal kreatifitas dan intelektual.

Sementara agreeableness tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan

self-efficacy.

Mengingat sangat pentingnya public speaking self-efficacy agar santri

mempunyai keyakinan dalam diri bahwa mereka dapat tampil berbicara di depan

umum dengan baik dan benar sehingga anggapan masyarakat mengenai kader dai

yang dicetak dari pesantren dapat terlaksana. Untuk itu peneliti merasa perlu

untuk mengetahui apakah kecerdasan emosi dan kepribadian big five berpengaruh

pada public speaking self-efficacy.

Page 22: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

8

Berdasarkan pembahasan di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Kecerdasan Emosi dan Kepribadian Big

Five terhadap Public Speaking Self-efficacy Santri Kelas Muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih spesifik, peneliti membatasi

permasalahan penelitian pada independent variable (kecerdasan emosi dan

kepribadian big five) dengan dependent variable public speaking Self-efficacy.

Adapun pengertian konsep pada variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Public speaking self-efficacy. Yang dimaksud public speaking self-efficacy

dalam penelitian ini merupakan keyakinan individu bahwa dirinya mampu

berbicara di depan umum, mengatasi rasa takut dan gugup di hadapan

audiens dalam memberikan informasi atau pandangannya secara efektif

(Bandura, 1997; Gareis, 2006).

2. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan diri

sendiri dan orang orang lain, memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi

secara efektif dalam diri sendiri dan orang lain (Goleman, 1998).

3. Kepribadian big five merupakan suatu usaha untuk mengidentifikasi sifat

dasar kepribadian seseorang yang terungkap lewat analisis faktor sehingga

dapat memprediksi dan menjelaskan perilaku seseorang (McCrae dan Costa

dalam Feist & Feist, 2010).

Page 23: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

9

4. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah santri Pondok

Pesantren Al-Aulia Bogor yang mengikuti kegiatan muhadharah.

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

perumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosi (self awareness, managing

emotions, motivating oneself, empathy, dan social skills) dan kepribadian

big five (extraversion, neurotisme, openess, agreeableness, dan

conscientiousness) terhadap public speaking self-efficacy santri kelas

muhadharah di Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor?

2. Seberapa besar pengaruh kecerdasan emosi dan kepribadian big five

terhadap public speaking self-efficacy?

3. Berapa proporsi varian dari masing-masing variabel?

1.3 Tujuan Penelitian

a) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosi (self

awareness, managing emotions, motivating oneself, empathy, dan social

skills) dan kepribadian big five (extraversion, neurotisme, openess,

agreeableness, dan conscientiousness) terhadap public speaking self-

efficacy santri kelas muhadharah di Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor

b) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

kecerdasan emosi dan kepribadian big five terhadap public speaking self-

efficacy

Page 24: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

10

c) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar proporsi varian

dari masing-masing variabel.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoriritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terhadap bidang keilmuan

psikologi khususnya dalam bidang psikologi pendidikan.

1.4.2 Manfaat praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

gambaran public speaking self-efficacy santri di pondok pesantren dan dapat

dijadikan acuan bagi bagi pihak pesantren dalam memenuhi kebutuhan santri agar

mereka dapat mengatasi permasalahan yang terkait dengan kegiatan muhadharah.

Page 25: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

11

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Public Speaking Self-efficacy

2.1.1 Definisi public speaking self-efficacy

Self-efficacy merupakan suatu keyakinan individu bahwa dirinya mampu untuk

melakukan sesuatu dalam situasi tertentu dengan berhasil. Hal ini akan

mengakibatkan bagaimana individu merasa berpikir dan bertingkah laku terhadap

keputusan yang dipilih, usaha-usaha yang akan dilakukan, dan keteguhannya pada

saat menghadapi hambatan, memiliki rasa bahwa individu mampu untuk

mengendalikan lingkungan sosialnya (Bandura, 1997).

Bandura (1997) menjelaskan juga bahwa self-efficacy dikonseptualisasikan

sebagai sebagai keyakinan seseorang terhadap kemampuan untuk menghasilkan

pekerjaan atau tugas sesuai dengan harapan. Self-efficacy mempengaruhi

bagaimana perasaan individu, cara berfikir, memotivasi diri, dan bagaimana

individu bertingkah laku.

Luszczynska, Scholz dan Schwarzer (2005) mengatakan bahwa secara

umum self-efficacy adalah keyakinan dalam kompetensi seseorang untuk

mengatasi berbagai tuntutan stres atau keadaan menantang, sedangkan secara

spesifik self-efficacy dibatasi pada tugas tertentu. Self-efficacy mengacu pada

keyakinan individu bahwa mereka dapat melakukan apa yang diperlukan dalam

jenis tertentu dari situasi atau tugas, bukan harapan keberhasilan mereka secara

keseluruhan pada umumnya (Mischel, Shoda & Smith, 2004).

Page 26: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

12

Public speaking adalah suatu aktivitas dimana pembicara berbagi pandangan

atau pendapat pada audiens dan sering diiringi dengan pengalaman takut dan

gugup sebelum dan selama berbicara di depan umum (Gareis, 2006). Sedangkan

menurut Omer (2014), public speaking dianggap sebagai kemampuan yang sangat

penting untuk siswa. Individu yang memiliki kemampuan public speaking yang

baik maka individu tersebut dapat mengatasi masalah komunikasi interpersonal

dalam lingkungannya.

Tokoh lainnya, Wrench, Goding, Johnson dan Attias (2012) menjelaskan

public speaking sebagai proses merancang dan menyampaikan pesan kepada

audiens. Public speaking yang efektif melibatkan pemahaman dan tujuan ketika

berbicara, memilih topik pidato yang akan dibahas, dan menyampaikan pesan

dengan terampil.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa self-efficacy public speaking yaitu keyakinan

individu bahwa dirinya mampu berbicara di depan umum, mengatasi rasa takut

dan gugup di hadapan audiens dalam memberikan informasi atau pandangannya

secara efektif (Bandura, 1997; Gareis, 2006).

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi public speaking self-efficacy

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi public speaking self-efficacy,

diantaranya:

a. Enactive mastery experiences (pengalaman keberhasilan), yang berfungsi

sebagai indikator kemampuan. Sumber informasi ini memberikan pengaruh

besar pada efikasi diri individu karena didasarkan pada pengalaman-

pengalaman pribadi individu secara nyata yang berupa keberhasilan dan

Page 27: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

13

kegagalan. Keberhasilan yang sering didapatkan akan meningkatkan self-

efficacy yang dimiliki seseorang, sedangkan kegagalan akan menurunkan

self-eficacynya. (Bandura, 1994, 1995, 1997; Maddux, 1995). Berkaitan

dengan public speaking self-efficacy, santri akan memperoleh mastery

experience ketika mereka mencoba untuk menyampaikan pidato di depan

teman-teman sekelas mereka. Ketika mereka berhasil menyampaikan pidato,

self-efficacy mereka akan meningkat. Namun, santri yang gagal dalam

menyampaikan pidato, self-efficacy mereka dapat ditingkatkan jika mereka

mempunyai keinginan untuk terus belajar dengan berlatih dan meningkatkan

diri mereka sendiri dalam melakukan yang lebih baik untuk tugas

berikutnya.

b. Vicarious experiences atau modeling (meniru), yang mengubah keyakinan

diri melalui kompetensi dan perbandingan dengan pencapaian orang lain.

Pengamatan terhadap keberhasilan orang lain dengan kemampuan yang

sebanding dalam mengerjakan suatu tugas akan meningkatkan self-efficacy

pada seseorang dalam mengerjakan tugas yang sama. Sebaliknya,

pengamatan terhadap kegagalan orang lain akan menurunkan penilaian

individu mengenai kemampuannya dan individu akan mengurangi usaha

yang dilakukan (Bandura, 1994, 1995, 1997; Maddux, 1995). Ketika santri

mengamati temannya menyampaikan pidato dengan sukses, tentu akan

mengalami peningkatan efikasi berbicara di depan umum.

c. Verbal persuasion. Individu dapat diarahkan dengan bujukan, saran, nasihat,

dan bimbingan bahwa ia dapat meningkatkan keyakinan tentang

Page 28: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

14

kemampuan-kemampuan yang dimiliki sehingga dapat mengarahkan

individu untuk berusaha lebih gigih dalam mencapai tujuan dan kesuksesan

(Bandura, 1994, 1995, 1997; Maddux, 1995). Kata-kata seperti “Anda

mampu”, “Anda kompeten”, merupakan pemicu kepribadian untuk menuju

kesuksesan (Barakatu, 2007). Feedback dari orang tua, guru, dan teman

sebaya yang dipercaya oleh santri dapat meningkatkan kepercayaan diri

siswa dalam kemampuan berpidato.

d. Physiological and emotional state. Informasi kemampuan individu sebagian

besar didapatkan dari somatik yang diteruskan ke fisiologis dan emosi.

Kecemasan dan stress yang terjadi dalam diri seseorang ketika melakukan

tugas sering diartikan sebagai suatu kegagalan. Pada umumnya seseorang

cenderung akan mengharapkan keberhasilan dalam kondisi yang tidak

diwarnai oleh ketegangan dan tidak merasakan adanya keluhan atau

gangguan somatic lainnya. (Bandura, 1994, 1995, 1997; Maddux, 1995).

Kecerdasan emosi dan kepribadian big five termasuk kedalam faktor ini.

Kecerdasan emosi seseorang dapat mengukur tingkat keyakinan mereka

dengan pengalaman emosi yang mereka alami. Emosi merupakan salah satu

faktor yang berpengaruh terhadap efikasi diri, seperti yang diungkapkan

oleh Alwisol (2009) bahwa salah satu sumber efikasi diri adalah keadaan

emosi. Selanjutnya, kepribadian juga menentukan apakah individu

kompeten dalam melakukan perilaku tertentu.

2.1.3 Dimensi public speaking self-efficacy

Ada beberapa dimensi dari public speaking self-efficacy, yaitu:

Page 29: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

15

a. Level/ magnitude. Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas

dimana individu merasa mampu atau tidak untuk melakukannya. Jika

individu dihadapkan pada tugas-tugas yang disusun menurut tingkat

kesulitannya, maka keyakinan individu akan terbatas pada tugas-tugas yang

mudah, sedang atau tugas yang sulit, sesuai dengan batas kemapuan yang

dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku yang dibutuhkan pada masing-

masing tingkat. Dimensi ini memiliki implikasi terhadap pemilihan tingkah

laku yang akan dicoba atau dihindari. Individu akan mencoba tingkah laku

yang dirasa mampu dilakukan dan menghindari tingkah laku yang berada di

luar batas kemampuan yang dirasakannya. (Bandura, 1995, 1997; Maddux,

1995; Zimmerman, 2000).

b. Generatily. Dimensi ini berkaitan dengan keyakinan individu akan

kemampuannya melaksanakan tugas pada banyak aktivitas atau aktivitas

tertentu saja. Seseorang yang dapat menerapkan self-efficacy dalam berbagai

kondisi, maka semakin tinggi self-efficac yang dimilikinya. (Bandura, 1995,

1997; Maddux, 1995; Zimmerman, 2000).

c. Strength. Dimensi ini terkait dengan kekuatan dari self-efficacy seseorang

ketika berhadapan dengan tuntutan tugas atau suatu permasalahan. Self-

efficacy yang lemah dapat dengan mudah digoyahkan ketika menghadapi

sebuah tugas. Sebaliknya orang yang memiliki keyakinan yang kuat

tentunya akan bertahan pada usahanya meskipun terdapat banyak tantangan

dan rintangan sulit. (Bandura, 1995, 1997; Maddux, 1995; Zimmerman,

2000).

Page 30: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

16

2.1.4 Pengukuran public speaking self-efficacy

Dalam penelitian ini, pengukuran public speaking self-efficacy menggunakan

General Self-efficacy Scale milik Ralf Schwarzer dari Universitas Freie, Berlin.

Skala self-efficacy Ralf Schwarzer pertama kali dikembangkan pada tahun 1981

oleh Jerusalem dan Ralf Schwarzer, yang versi aslinya dibuat dalam bahasa

Jerman. Awalnya skala self-efficacy ini terdiri dari 20 item, kemudian setelah

berkembang berkurang menjadi 10 item. Hanya saja, skala self-efficacy milik Ralf

Schwarzer ini tidak terdapat keterangan di dalamnya mengenai blue print skala

tersebut. Skala hanya disajikan dalam 10 item yang berisi pernyataan dengan

respon format dari skor 1 sampai 4, tanpa meyertakan item mana saja yang

termasuk favourable dan unfavourable. Skala self-efficacy milik Ralf Schwarzer

telah diadaptasikan dalam 14 budaya (Schwarzer & Jerusalem., 1995).

Alasan peneliti menggunakan skala milik Ralf Schwarzer dan Jerusalem

(1995) karena landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

teori social cognitive milik Albert Bandura. Selain itu, menurut Ralf Schwarzer

dan Jerusalem (1995) koefisien reliabilitas skala self-efficacy ini antara 0.75

sampai 0.90 sehingga dapat dikatakan reliabel dan juga dapat dibuktikan melalui

validitas diskriminan dan validitas konvergen. Dengan demikian, skala ini dapat

dipergunakan pada masa dan jangka waktu yang berbeda serta dengan

karakteristik responden yang berbeda.

Page 31: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

17

2.2 Kecerdasan Emosi

2.2.1 Definisi kecerdasan emosi

Goleman mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk

mengenali perasaan diri sendiri dan orang orang lain, memotivasi diri sendiri dan

mengelola emosi secara efektif dalam diri sendiri dan orang lain (Goleman, 2003;

Goleman, 1998; Lunenburg, 2011; Yahaya et al., 2011; Nawi et al., 2015).

Kecerdasan emosi juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk berpikir cerdas

tentang emosi dan menggunakannya untuk meningkatkan berpikir cerdas. Lebih

lanjut, Goleman menjelaskan kecerdasan emosi sangat penting sebagai penentu

pekerjaan dan kesuksesan karir.

Higgs dan Dulewicz dalam Yahaya et al. (2011) memberikan definisi

kecerdasan emosi secara luas yaitu kemampuan memahami diri sendiri dan orang

lain serta mampu memotivasi diri untuk menyelesaikan tugas, kreatif, dan

berusaha untuk mencapai sesuatu secara maksimal, memperhatikan perasaan

orang lain dan dapat menangani hubungan sosial secara efektif.

Lain halnya dengan Salovey dan Mayers yang menjelaskan kecerdasan

emosional sebagai kemampuan untuk memahami, menilai, dan mengekspresikan

emosi secara tepat; kemampuan untuk mengakses dan menghasilkan emosi untuk

berpikir dan bertindak; dan kemampuan untuk mengatur emosi untuk mendorong

pertumbuhan emosional dan intelektual (Mayer & Salovey, 1997; Bracket et al.,

2011).

2.2.2 Dimensi kecerdasan emosi

Ada beberapa dimensi dari kecerdasan emosi, yaitu:

Page 32: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

18

a. Self-awareness. Kemampuan untuk mengenali apa yang dirasakan, untuk

memahami tanggapan emosional, mengenali bagaimana emosi dapat

mempengaruhi perilaku dan kinerja (Goleman, 2003; Goleman, 1998).

Orang dengan kesadaran diri yang tinggi dapat mengukur suasana hatinya

dan dapat memahami orang lain; terbuka terhadap feedback dari orang lain

ke arah yang lebih baik; dan mampu membuat keputusan yang baik

meskipun berada dalam ketidakpastian dan tekanan serta mampu

menunjukkan rasa humor. (Lunenburg, 2011).

b. Managing emotions. Kemampuan untuk tetap fokus dan berpikir jernih

bahkan ketika mengalami emosi yang kuat (Goleman, 2003; Goleman,

1998). Managing emotion ini mengacu pada seberapa baik kita

mengendalikan emosi, dorongan hati, dan sumber daya kita, berbuat

kejujuran dan integritas, fleksibel, dapat memanfaatkan peluang, dan tetap

optimis bahkan setelah gagal (Lunenburg 2011).

c. Motivating oneself. Kemampuan untuk menggunakan emosi terdalam

bertindak dan membimbing menuju tujuan, serta memungkinkan untuk

mengambil inisiatif dan bertekun dalam menghadapi rintangan dan

kemunduran (Goleman, 2003; Goleman, 1998). Motivating oneself ini

berorientasi pada hasil dan tujuan. Orang yang memiliki motivasi tinggi

akan menetapkan tujuan mereka sendiri dan orang lain, mencari cara untuk

memperbaiki kinerjanya, dan siap berkorban untuk memenuhi tujuan

tersebut (Lunenburg, 2011).

Page 33: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

19

d. Empathy. Kemampuan untuk merasakan, memahami dan menanggapi apa

yang orang lain rasakan (Goleman, 2003; Goleman, 1998). Empathy ini

mengacu pada pemahaman dan kepekaan terhadap perasaan, pikiran, dan

situasi orang lain (Lunenburg, 2011).

e. Social skills. Kemampuan untuk mengelola emosi, menangani emosi,

mampu mempengaruhi dan menginspirasi orang lain (Goleman, 2003;

Goleman, 1998). Social skills ini mengacu pada kemampuan mengelola

perubahan, menyelesaikan konflik, membangun ikatan pribadi yang kuat,

mendukung kerja sama tim, dan memimpin (Lunenburg, 2011).

2.2.3 Pengukuran kecerdasan emosi

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis terhadap alat ukur kecerdasan

emosi terdapat dua alat ukur yang mengukur kecerdasan emosi diantaranya

sebagai berikut:

a. Trait Meta-Mood Scale (TMMS)

Trait Meta-Mood Scale (TMMS) yang telah dikembangkan oleh Salovey

et.al. (2002) TMMS untuk mengukur secara relative stabil kestabilan

perbedaan individu dalam kecenderungan seseorangan untuk memberikan

perhatian pada suasana hati, emosi, mendiscriminasi secara jelas. TMMS

terbagi menjadi tiga faktor skala mencakup 48 item. Skala pertama yaitu

attention dengan jumlah item 21, skala kedua adalah clarity dengan jumlah

item 15, dan yang terakhir skala ketiga adalah repair dengan jumlah item

12.

Page 34: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

20

b. Emotional Intelligence Questionnaire (EIQ)

Emotional Intelligence Questionnaire (EIQ) yang telah dikembang oleh

Daniel Goleman (2003). EIQ untuk mengukur berbagai kompetensi dari

emotional intelligence. EIQ mempunyai 50 item yang mengukur dimensi

dari emotional intelligence yaitu self-awareness, managing emotions,

motivating oneself, empathy, social skills.

Dari beberapa alat ukur yang dikemukakan, peneliti menggunakan alat ukur

Emotional Intelligence Questionnaire (EIQ), dikarenakan sesuai dengan kajian

teori yang digunakan dalam mengenali perasaan diri sendiri dan orang orang lain,

memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi secara efektif dalam diri sendiri dan

orang lain agar mampu berbicara di depan umum secara efektif.

2.3 Kepribadian Big Five

2.3.1 Definisi kepribadian big five

Kepribadian adalah karakteristik yang unik yang dapat mempengaruhi perilaku

dalam merespon situasi yang berbeda (Schultz & Schultz, 2009). Lebih lanjut,

Schultz dan Schultz (2009) menjelaskan kepribadian merupakan aspek yang

terlihat pada karakter seseorang yang menimbulkan kesan pada orang lain.

Raymond Cattel dalam Corr dan Matthews (2009) menggunakan

menggunakan trait untuk meprediksi perilku, ia mendefinisikan kepribadian

sebagai hal yang dapat digunakan untuk memprediksi apa yang akan dilakukan

individu dalam situasi tertentu, kemudian mendefinisikan apa yang akan individu

lakukan ketika menghadapi suatu hal. Sedangkan Gordon Allport mendefinisikan

kerpibadian sebagai dinamika yang terorganisir dari seorang individu secara psikis

Page 35: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

21

menunjukkan keunikan individu tersebut dalam melakukan penyesuaian terhadap

lingkungan (Allport dalam Corr & Matthews, 2009).

McCrae dan Costa dalam Feist dan Feist (2010), menyatakan bahwa

kepribadian big five merupakan suatu usaha untuk mengidentifikasi sifat dasar

kepribadian seseorang yang terungkap lewat analisis faktor sehingga dapat

memprediksi dan menjelaskan perilaku seseorang. Kepribadian big five yang

dikembangkan oleh McCrae dan Costa ini mengenai taksonomi sifat dari

kepribadian yang seiring pertambahan usia cenderung mempertahankan struktur

kepribadiannya.

2.3.2 Dimensi kepribadian big five

Ada beberapa dimensi dari kepribadian big five, yaitu:

a. Extraversion. Seseorang dengan trait ini memiliki sifat yang selalu ingin

sibuk, bertindak penuh semangat dan berbicara dengan cepat, energik, kuat

memilih lingkungan yang dapat merangsang mereka dan sering mencari

kegembiraan (McCrae & Costa, 2003). Orang yang extraversion merupakan

orang yang ramah, tegas, senang beraktivitas dan banyak bicara serta

ditandai oleh perasaan dan pengalaman positif (Clark & Watson dalam

Rothmann & Coetzer, 2003)

b. Neuroticism. Seseorang dengan trait ini cenderung menyerah pada godaan,

menunjukkan ketidakmampuan dalam mengatasi stress, merasa cemas dan

malu dalam situasi sosial, frustrasi ketika berurusan dengan orang lain, serta

membuat hal-hal yang semakin rumit (McCrae & Costa, 2003). Seseorang

Page 36: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

22

dengan neuroticism yang tinggi kurang mampu mengendalikan impuls, dan

mengatasi stress (Hough et al. dalam Rothmann & Coetzer, 2003)

c. Openness. Sifat trait ini mengacu pada imajinasi yang hidup dan

kecenderungan untuk mengembangkan lamunan yang rumit (kreatif) dalam

estetika itu terlihat dalam kepekaan terhadap seni dan kecantikan,

mengalami perasaan mereka sendiri dengan kuat, dan mereka menghargai

pengalaman tersebut, melihatnya sebagai sumber makna dalam kehidupan,

berempati dengan orang lain dalam situasi lain (McCrae & Costa, 2003).

Seseorang dengan openness yang rendah cenderung bersikap konvensional

dalam berperilaku dan konservatif dalam pandangan (Rothmann & Coetzer,

2003).

d. Agreeableness. Seseorang yang memiliki trait yang perhatian tanpa pamrih

untuk orang lain, murah hati, mudah percaya pada orang lain dan jarang

mencurigai maksud tersembunyi, menunjukkan kesederhanaan (McCrae &

Costa, 2003). Seseorang dengan agreeableness cenderung bersimpati

kepada orang lain dan sangat ingin membantu mereka (Rothmann &

Coetzer, 2003).

e. Consciencetiousness. Sifat trait ini teliti, rasional, tahu, umumnya

menganggap diri mereka sebagai seseorang yang memiliki kompetensi

tinggi, kesuksesan mereka dalam suatu organisasi membuat mereka efisien

dalam bekerja, mengejar yang terbaik dalam segala hal, mempunyai

kedipsilinan yang tinggi, membuat rencana terlebih dahulu dan berpikir

dengan hati-hati sebelum bertindak (McCrae & Costa, 2003). Seseorang

Page 37: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

23

dengan conscientiousness cenderung berkemauan keras dan tekun

(Rothmann & Coetzer, 2003).

2.3.3 Pengukuran kepribadian big five

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan penulis terhadap alat ukur kepribadian

big five terdapat dua alat ukur yang mengukur kepribadian big five, diantaranya

sebagai berikut:

a. Big Five Inventory (BFI)

BFI yang sebelumnya dikembangkan oleh McCrae Costa. BFI (Big Five

Inventory) terdiri dari 44 item dengan mengukur lima dimensi big five

(Extraversion vs. introversion, Agreeableness vs. antagonism,

Conscientiousness vs. lack of direction, Neuroticism vs. emotional stability,

Openness vs. closedness to experience) (Leung, Wong, Cham, & Lam,

2013).

b. International Personality Item Pool (IPIP)

International Personality Item Pool (IPIP) dikembangkan oleh Goldberg

terdiri dari 50 item dan 100 iten inventori yang dapat diunduh secara bebas

dari internet. Akan tetapi studi saat ini menggunakan 100 item yang terdiri

dari 20 item untuk masing-masing kepribadian big five yaitu extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness (John, Robins, &

Pervin, 2008).

Dari beberapa alat ukur yang dijelaskan, maka peneliti menggunakan alat

ukur Big Five Inventory (BFI) karena telah beberapa kali direvisi sehingga

didapatkan hasil sebanyak 22 item yang terdiri dari 3 item untuk extraversion, 5

Page 38: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

24

item untuk agreeableness, 4 item untuk conscientiousness, 5 item untuk

neuroticism, dan 5 item untuk openness. Alat ukur ini memiliki factor loading

lebih dari 0.51 dan nilai reliabilitas yang baik, antara 0.69 sampai 0.81. Sehingga

alat ukur ini memiliki item-item yang valid.

2.4 Kerangka Berpikir

Public speaking self-efficacy merupakan keyakinan individu bahwa dirinya

mampu berbicara di depan umum, mengatasi rasa takut dan gugup di hadapan

audiens dalam memberikan informasi atau pandangannya secara efektif. Dalam

dunia pendidikan khususnya di pesantren yang dianggap sebagai pencetak kader

ulama dan da’i, tentunya santri memerlukan pembinaan dalam upaya mengkaji

dan mengembangkan metodologi dakwah sejak dini di pesantren melalui kegiatan

muhadharah.

Muhadharah merupakan kegiatan latihan berpidato atau ceramah yang

menekankan skill santri agar dapat berbicara di depan umum (public speaking).

Namun, pada kenyataannya santri banyak menemukan masalah ketika akan

berceramah seperti sulitnya menemukan tema untuk disampaikan, rasa malu yang

timbul pada saat naik ke mimbar, demam panggung, gelisah, gugup, tidak

konsentrasi, dan lain sebagainya. Hal tersebut menunjukkan rendahnya public

speaking self-efficacy pada santri sehingga diperlukan penanganan yang benar.

Public speaking self-efficacy dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

adalah kecerdasan emosi (self awareness, managing emotions, motivating oneself,

empathy, dan social skills) dan kepribadian big five (extraversion, neurotisme,

openess, agreeableness, dan conscientiousness)

Page 39: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

25

Penelitian ini ingin menggali bagaimana kecerdasan emosi dan kepribadian

big five mempengaruhi public speaking self-efficacy santri kelas Muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor. Adapun kerangka berpikir dalm penelitian ini

tertera pada bagan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema kerangka berpikir

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis mayor dan hipotesis minor,

yang akan diuraikan sebagai berikut:

a) Hipotesis mayor

Page 40: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

26

Ada pengaruh dimensi kecerdasan emosi (self awareness, managing emotions,

motivating oneself, empathy, dan social skills) dan kepribadian big five

(extraversion, neurotisme, openess, agreeableness, dan conscientiousness)

terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di Pondok

Pesantren Al-Aulia Bogor.

b) Hipotesis minor

H1 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi self awareness pada kecerdasan

emosi terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

H2 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi managing emotions pada

kecerdasan emosi terhadap public speaking self-efficacy santri kelas

muhadharah di Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

H3 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi motivating oneself pada kecerdasan

emosi terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

H4 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi empathy pada keceradan emosi

terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di Pondok

Pesantren Al-Aulia Bogor.

H5 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi social skills pada kecerdasan emosi

terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di Pondok

Pesantren Al-Aulia Bogor.

Page 41: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

27

H6 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi extraversion pada kepribadian big

five terhadap public sepaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

H7 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi neuroticism pada kepribadian big

five terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

H8 : Ada pengaruh yang dignifikan dimensi openess pada kepribadian big five

terhadap public sepaking self-efficacy santri kelas muhadharah di Pondok

Pesantren Al-Aulia Bogor.

H9 : Ada pengaruh yang signifikan dimensi agreeableness pada kepribadian big

five terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

H10 : Ada pengaruh yang dignifikan dimensi conscientiousness pada kepribadian

big five terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

Page 42: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

28

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah santri Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor memiliki 350 santri yang dipimpin oleh H.

Ibnu Zaky, S.Pdi. Pondok pesantren ini berada di Jl. KH. Abdul Hamid Km.03

Kp. Jawa Rt 02/02 Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor.

Kegiatan muhadharah di Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Itqon Bogor

dilaksanakan setiap satu kali dalam seminggu yaitu pada hari jumat (malam

sabtu). Adapun karakteristik sampel penelitian adalah sebagai berikut:

a. Santri aktif Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

b. Mengikuti kelas muhadharah.

c. Bersedia menjadi responden dalam penelitian

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 186 santri. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental dimana sampel

yang diambil berdasarkan orang-orang yang kebetulan ditemui peneliti dan

memenuhi kriteria saja yang dipilih menjadi sampel penelitian. Penyebaran

kuesioner dilakukan di kelas muhadharah dengan cara peneliti membagikan

langsung kueseioner ke Pesantren Al-Aulia Bogor.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel terikat (Dependent Variabel)

yaitu public speaking self-efficacy. Sedangkan Independent Variabel yaitu

kecerdasan emosi (self awareness, managing emotions, motivating oneself,

Page 43: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

29

empathy, dan social skills) dan kepribadian big five (extraversion, neurotisme,

openess, agreeableness, dan conscientiousness).

1. Public speaking self-efficacy merupakan keyakinan individu bahwa dirinya

mampu berbicara di depan umum, mengatasi rasa takut dan gugup di

hadapan audiens dalam memberikan informasi atau pandangannya secara

efektif (Bandura, 1997; Gareis, 2006). Public speaking self-efficacy ini

diukur berdasarkan tiga aspek yaitu; magnitude, generality, dan strength

(Bandura, 1997) melalui alat ukur Ralf Schwarzer yaitu Generelasi Self-

efficacy Scale (Ralf Schwarzer et al., 1995) dan konstruksi alat ukur oleh

peneliti.

2. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan diri

sendiri dan orang orang lain, memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi

secara efektif dalam diri sendiri dan orang lain (Goleman, 1998). Ada

beberapa dimensi dari kecerdasan emosi menurut Goleman (1998), yaitu:

a. Self-awareness. Kemampuan untuk mengenali apa yang dirasakan,

untuk memahami tanggapan emosional, mengenali bagaimana emosi

dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja.

b. Managing emotions. Kemampuan untuk tetap fokus dan berpikir

jernih bahkan ketika mengalami emosi yang kuat.

c. Motivating oneself. Kemampuan untuk menggunakan emosi terdalam

bertindak dan membimbing menuju tujuan, serta memungkinkan

untuk mengambil inisiatif dan bertekun dalam menghadapi rintangan

dan kemunduran.

Page 44: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

30

d. Empathy. Kemampuan untuk merasakan, memahami dan menanggapi

apa yang orang lain rasakan.

e. Social skills. Kemampuan untuk mengelola emosi, menangani emosi,

mampu mempengaruhi dan menginspirasi orang lain.

3. Kepribadian big five merupakan suatu usaha untuk mengidentifikasi sifat

dasar kepribadian seseorang yang terungkap lewat analisis faktor sehingga

dapat memprediksi dan menjelaskan perilaku seseorang (McCrae dan Costa

dalam Feist & Feist, 2010). Ada beberapa dimensi dari kepribadian big five

menurut McCrae & Costa (2003), yaitu:

a. Extraversion. Seseorang dengan trait ini memiliki sifat yang selalu

ingin sibuk, bertindak penuh semangat dan berbicara dengan cepat,

energik, kuat memilih lingkungan yang dapat merangsang mereka dan

sering mencari kegembiraan.

b. Neuroticism. Seseorang dengan trait ini cenderung menyerah pada

godaan, menunjukkan ketidakmampuan dalam mengatasi stress,

merasa cemas dan malu dalam situasi sosial, frustrasi ketika

berurusan dengan orang lain, serta membuat hal-hal yang semakin

rumit.

c. Openness. Sifat trait ini mengacu pada imajinasi yang hidup dan

kecenderungan untuk mengembangkan lamunan yang rumit (kreatif)

dalam estetika itu terlihat dalam kepekaan terhadap seni dan

kecantikan, mengalami perasaan mereka sendiri dengan kuat, dan

mereka menghargai pengalaman tersebut, melihatnya sebagai sumber

Page 45: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

31

makna dalam kehidupan, berempati dengan orang lain dalam situasi

lain.

d. Agreeableness. Seseorang yang memiliki trait yang perhatian tanpa

pamrih untuk orang lain, murah hati, mudah percaya pada orang lain

dan jarang mencurigai maksud tersembunyi, menunjukkan

kesederhanaan.

e. Consciencetiousness. Sifat trait ini teliti, rasional, tahu, umumnya

menganggap diri mereka sebagai seseorang yang memiliki

kompetensi tinggi, kesuksesan mereka dalam suatu organisasi

membuat mereka efisien dalam bekerja, mengejar yang terbaik dalam

segala hal, mempunyai kedipsilinan yang tinggi, membuat rencana

terlebih dahulu dan berpikir dengan hati-hati sebelum bertindak.

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuesioner dengan tiga skala

berbentuk skala model Likert yaitu: skala public speaking self-efficacy, skala

kecerdasan emosi dan skala kepribadian big five. Skala ini berisi pernyataan

dengan respon format dari skor 1 sampai 4 (sangat tidak sesuai, tidak sesuai,

sesuai, sangat sesuai).

3.3.2 Instrumen penelitian

Dalam penelitian ini akan digunakan tiga alat ukur untuk mengukur variabel yang

diteliti. Ketiga skala ini untuk mengukur public speaking self efficay, kecerdasan

emosi, dan kepribadian big five.

Page 46: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

32

3.3.2.1 Skala public speaking self-efficacy

Skala public speaking self-efficacy diadaptasi dari skala milik Ralf Schwarzer

yaitu General Self-efficacy Scale. Skala self-efficacy Skala hanya disajikan dalam

10 item yang berisi pernyataan dengan respon format dari skor 1 sampai 4, tanpa

meyertakan item mana saja yang termasuk favourable dan unfavourable. Skala

self-efficacy milik Ralf Schwarzer telah diadaptasikan dalam 14 budaya

(Schwarzer, et. al., 1996).

Pengukuran menggunakan skala Likert dengan empat rentang penilaian (1=

sangat tidak sesuai, 2= tidak sesuai, 3= sesuai, dan 4= sangat sesuai). Pada skala

ini hanya terdapat jenis respon item favorable (Fav).

Tabel 3.1

Blue print skala public speaking self-efficacy

Dimensi Indikator Item

Total Fav UnFav

Level

Keyakinan individu atas

kemampuannya terhadap tingkat

kesulitan tugas

1, 3, 10

3

Generality

Keyakinan individu akan

kemampuannya dalam melaksanakan

tugas di berbagai aktivitas

4, 5, 6, 8, 9

5

Strength

Tingkat kekuatan keyakinan atau

pengharapan individu terhadap

kemampuannya

2, 7

2

3.3.2.2 Skala kecerdasan emosi

Kecerdasan emosi diukur dengan Emotional Intelligence Questionnaire (EIQ)

yang telah dikembangkan oleh Daniel Goleman. EIQ untuk mengukur berbagai

kompetensi dari emotional intelligence. EIQ mempunyai 50 item yang mengukur

dimensi dari emotional intelligence yaitu self-awareness, managing emotions,

motivating oneself, empathy, social skills.

Page 47: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

33

Pengukuran menggunakan skala Likert dengan empat rentang penilaian (1=

sangat tidak sesuai, 2= tidak sesuai, 3= sesuai, dan 4= sangat sesuai). Terdapat

dua jenis respon item, yaitu: favorable dan unfavorable.

Tabell 3.2

Blue print skala kecerdasan emosi

Dimensi Indikator Item

Total Fav UnFav

Self-

Awareness

Kemampuan untuk mengenali apa yang

dirasakan, untuk memahami tanggapan

emosional, mengenali bagaimana emosi

dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja

1, 6, 11, 16, 21,

26, 31, 36, 41,

46

10

Managing

Emotions

Kemampuan untuk tetap fokus dan

berpikir jernih bahkan ketika mengalami

emosi yang kuat

2, 7, 12, 17, 22,

27, 32, 37, 42 47 10

Motivating

Oneself

Kemampuan untuk menggunakan emosi

dalam bertindak dan membimbing menuju

tujuan, serta memungkinkan untuk

mengambil inisiatif dan bertekun dalam

menghadapi rintangan dan kemunduran

3, 8, 13, 18, 23,

28, 33, 38, 43,

48

10

Emphaty

Kemampuan untuk merasakan, memahami

dan menanggapi apa yang orang lain

rasakan

4, 9, 14, 19, 24,

29, 34, 39, 44 49 10

Social Skills

Kemampuan untuk mengelola emosi,

menangani emosi, mampu mempengaruhi

dan menginspirasi orang lain

5, 10, 15, 20,

25, 30, 35, 40,

45, 50

10

3.3.2.3 Kepribadian big five

Kepribadian big five diukur dengan BFI (Big Five Inventory) dikembangkan oleh

McCrae Costa. BFI (Big Five Inventory) awalnya terdiri dari 44 item dengan

mengukur lima dimensi big five (Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness,

Neurotisme, dan Openness). Akan tetapi peneliti menggunakan 22 item BFI yang

telah diuji kembali nilai validitasnya.

Pengukuran menggunakan skala Likert dengan empat rentang penilaian (1=

sangat tidak sesuai, 2= tidak sesuai, 3= sesuai, dan 4= sangat sesuai). Terdapat

dua jenis respon item, yaitu: favorable dan unfavorable.

Page 48: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

34

Tabel 3.3

Blue print skala kepribadian big five

Dimensi Indikator

Item

Total Fav

Un

Fav

Extraversion Seseorang dengan trait memiliki sifat yang selalu ingin

sibuk, bertindak penuh semangat dan berbicara dengan

cepat, energik, kuat memilih lingkungan yang dapat

merangsang mereka dan sering mencari kegembiraan.

1, 5,

18

3

Agreeableness Perhatian tanpa pamrih untuk orang lain, murah hati,

mudah percaya pada orang lain dan jarang mencurigai

maksud tersembunyi, menunjukkan kesederhanaan.

4, 9,

12, 16,

22

5

Conscientiousn

ess

Teliti, rasional, tahu, memiliki kompetensi tinggi,

mengejar yang terbaik dalam segala hal, mempunyai

kedipsilinan yang tinggi, membuat rencana terlebih

dahulu dan berpikir dengan hati-hati sebelum bertindak.

6, 14,

17, 19

4

Neuroticism Menyerah pada godaan, ketidakmampuan untuk

mengatasi stress,dalam situasi sosial mereka cemas dan

malu, frustrasi dalam berurusan dengan orang lain,

membuat permusuhan atau hal-hal yang semakin rumit.

2, 7,

10, 15,

20

5

Openness Imajinatif, mengembangkan lamunan yang rumit

(kreatif) dalam estetika itu terlihat dalam kepekaan

terhadap seni dan kecantikan, mengalami perasaan

mereka sendiri dengan kuat, dan mereka menghargai

pengalaman tersebut, melihatnya sebagai sumber makna

dalam kehidupan, berempati dengan orang lain dalam

situasi lain.

3, 8,

11, 13,

21

5

3.4 Uji Validitas Konstruk

Semua instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini diuji validitasnya.

Uji validitas dilakukan menggunakan Confirmatory Factor Anlysis (CFA)

menggunakan program LISREL 8.70.

3.4.1 Uji validitas konstruk skala public speaking self-efficacy

Peneliti menguji apakah 10 item yang ada pada public speaking self-efficacy

bersifat unidimesional, artinya benar hanya mengukur variabel public speaking

self-efficacy. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu

faktor, didapat dengaan nilai chi-square = 131.92 df = 35 p-value = 0.0000

RMSEA = 0.122 yang artinya model tersebut belum fit. Oleh karena itu peneliti

melakukan modifikasi terhadap model yaitu membebaskan korelasi antara

Page 49: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

35

kesalahan pengukuran. Setelah dilakukan beberapa kali modifikasi diperoleh

model fit dengan nilai chi-square = 35.75, df = 26, p-value = 0.09628, RMSEA =

0.045.

Tabel 3.4

Muatan faktor item public speaking self-efficacy

Item Estimate S.E. T-Value P-Value Signifikansi

Item 1 0.66 0.08 8.58 0.09628 √

item 2 0.17 0.08 2.25 0.09628 √

Item 3 0.49 0.08 6.19 0.09628 √

Item 4 0.71 0.07 10.12 0.09628 √

Item 5 0.54 0.07 7.44 0.09628 √

Item 6 0.25 0.09 2.77 0.09628 √

Item 7 0.57 0.08 7.35 0.09628 √

Item 8 0.53 0.07 7.21 0.09628 √

Item 9 0.60 0.08 7.79 0.09628 √

Item 10 0.54 0.07 7.30 0.09628 √

Selanjutnya, peneliti melihat apakah item tersebut signifikan mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus memnetukan apakah item tertentu perlu

didrop atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga

sebaliknya.

Berdasarkan tabel 3.4, dapat diketahui bahwa semua item bermuatan positif

dan signifikan, sehingga semua item pada variabel ini telah memenuhi kriteria dan

dapat digunakan untuk menghitung faktor skor.

3.4.2 Uji validitas konstruk skala kecerdasan emosi

Pada skala kecerdasan emosi terdiri dari lima dimensi, yaitu self-awareness, self

regulation, motivation, empathy, dan social skills dimana total item untuk semua

dimensi berjumlah 50. Hasil dari uji validitas konstruk pada setiap dimensi dari

kecerdasan emosi akan dijelaskan sebagai berikut:

Page 50: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

36

1. Self awareness

Pengujian validitas konstruk terhadap self-awareness, peneliti menguji

apakah 10 item yang bersifat unidimesional, artinya benar hanya mengukur

variabel self-awareness. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan

pertama kali didapatkan chi-square = 85.15, df = 35, P-value = 0.00001,

RMSEA = 0.088 yang artinya model tersebut belum fit. Oleh karena itu

peneliti melakukan modifikasi terhadap model yaitu membebaskan korelasi

antara kesalahan pengukuran. Setelah dilakukan beberapa kali modifikasi

diperoleh model fit dengan nilai chi-square = 40.07, df = 30, P-value =

0.10359, RMSEA = 0.043.

Setelah itu, peneliti melihat apakah item tersebut signifikan mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu

didrop atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor

self-awareness.

Tabel 3.5 Muatan faktor item self-awareness

Item Estimate S.E T-Value P-Value Signifikan

Item 1 0.42 0.08 5.39 0.10359 √

Item 2 0.73 0.07 10.54 0.10359 √

Item 3 0.69 0.07 9.80 0.10359 √

Item 4 0.55 0.07 7.46 0.10359 √

Item 5 0.43 0.08 5.57 0.10359 √

Item 6 0.77 0.07 11.27 0.10359 √

Item 7 0.51 0.08 6.79 0.10359 √

Item 8 0.48 0.08 6.29 0.10359 √

Item 9 0.28 0.08 3.56 0.10359 √

Item 10 0.55 0.08 7.27 0.10359 √

Page 51: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

37

Berdasarkan tabel 3.5, dapat diketahui bahwa semua item bermuatan

postif dan signifikan, sehingga semua item pada variabel ini telah memenuhi

kriteria dan dapat digunakan untuk menghitung faktor skor.

2. Managing emotions

Pengujian validitas konstruk terhadap managing emotions, peneliti menguji

apakah 10 item yang bersifat unidimesional, artinya benar hanya mengukur

variabel managing emotions. Berdasarkan hasil analisis CFA yang

dilakukan pertama kali didapatkan chi-square = 84.32, df = 35, P-value =

0.00001, RMSEA = 0.087 yang artinya model tersebut belum fit. Oleh

karena itu peneliti melakukan modifikasi terhadap model yaitu

membebaskan korelasi antara kesalahan pengukuran. Setelah dilakukan

beberapa kali modifikasi diperoleh model fit dengan nilai chi-square =

39.25, df = 30, P-value = 0.12029, RMSEA = 0.041. Berikut merupakan

tabel koefisien muatan faktor managing emotions.

Tabel 3.6

Muatan faktor item managing emotions

Item Estimate S.E T-Value P-Value Signifikan

Item 1 0.23 0.08 2.92 0.12029 √

Item 2 0.67 0.12 5.51 0.12029 √

Item 3 0.40 0.08 5.04 0.12029 √

Item 4 0.61 0.10 6.17 0.12029 √

Item 5 0.29 0.09 3.10 0.12029 √

Item 6 0.26 0.08 3.33 0.12029 √

Item 7 0.05 0.08 0.66 0.12029 x

Item 8 0.37 0.08 4.62 0.12029 √

Item 9 0.43 0.09 4.55 0.12029 √

Item 10 -0.32 0.08 -4.09 0.12029 x

Peneliti melihat apakah item tersebut signifikan mengukur faktor yang

hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu didrop atau

tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

Page 52: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

38

faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga

sebaliknya.

Berdasarkan tabel 3.6, dapat diketahui bahwa terdapat dua item yang

memiliki nilai koefisien t < 1.96 yaitu item 7 dan item 10. Dengan demikian

item tersebut harus di-drop dan tidak diikutsertakan dalam analisis

selanjutnya. Sehingga terdapat 8 item yang telah memenuhi kriteria dan

dapat digunakan untuk menghitung faktor skor.

3. Motivating oneself

Pengujian validitas konstruk terhadap motivating oneself, peneliti menguji

apakah 10 item yang bersifat unidimesional, artinya benar hanya mengukur

variabel motivating oneself. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan

pertama kali didapatkan chi-square = 181.99, df = 35, P-value = 0.00000,

RMSEA = 0.151 yang artinya model tersebut belum fit. Oleh karena itu

peneliti melakukan modifikasi terhadap model yaitu membebaskan korelasi

antara kesalahan pengukuran. Setelah dilakukan beberapa kali modifikasi

diperoleh model fit dengan nilai chi-square = 33.25, df = 27, P-value =

0.13763, RMSEA = 0.040.

Setelah itu, peneliti melihat apakah item tersebut signifikan mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu

didrop atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor

motivating oneself.

Page 53: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

39

Tabel 3.7

Muatan faktor item motivating oneself

Item Estimate S.E T-Value P-Value Signifikan

Item 1 0.34 0.08 4.29 0.13763 √

Item 2 0.40 0.08 5.17 0.13763 √

Item 3 0.14 0.09 1.59 0.13763 x

Item 4 0.30 0.08 3.75 0.13763 √

Item 5 0.19 0.09 2.14 0.13763 √

Item 6 0.80 0.07 10.83 0.13763 √

Item 7 0.20 0.08 2.46 0.13763 √

Item 8 0.71 0.07 9.67 0.13763 √

Item 9 0.49 0.08 6.47 0.13763 √

Item 10 0.63 0.08 8.23 0.13763 √

Berdasarkan tabel 3.7, dapat diketahui bahwa terdapat satu item yang

memiliki nilai koefisien t < 1.96 yaitu item 3. Dengan demikian item

tersebut harus di-drop dan tidak diikutsertakan dalam analisis selanjutnya.

Sehingga terdapat 9 item yang telah memenuhi kriteria dan dapat digunakan

untuk menghitung faktor skor.

4. Emphaty

Pengujian validitas konstruk terhadap emphaty, peneliti menguji apakah 10

item yang bersifat unidimesional, artinya benar hanya mengukur variabel

emphaty. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan pertama kali

didapatkan chi-square = 110.06, df = 35, P-value = 0.00000, RMSEA =

0.108 yang artinya model tersebut belum fit. Oleh karena itu peneliti

melakukan modifikasi terhadap model yaitu membebaskan korelasi antara

kesalahan pengukuran. Setelah dilakukan beberapa kali modifikasi diperoleh

model fit dengan nilai chi-square = 45.21, df = 31, P-value = 0.04779,

RMSEA = 0.050.

Setelah itu, peneliti melihat apakah item tersebut signifikan mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu

didrop atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

Page 54: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

40

koefisien faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor

emphaty.

Tabel 3.8

Muatan faktor item emphaty

Item Estimate S.E T-Value P-Value Signifikan

Item 1 0.45 0.08 5.84 0.04779 √

Item 2 0.43 0.08 5.66 0.04779 √

Item 3 0.77 0.07 11.03 0.04779 x

Item 4 0.52 0.08 6.55 0.04779 √

Item 5 0.63 0.07 8.77 0.04779 √

Item 6 0.61 0.07 8.48 0.04779 √

Item 7 0.63 0.07 8.88 0.04779 √

Item 8 0.47 0.08 6.17 0.04779 √

Item 9 0.54 0.07 7.35 0.04779 √

Item 10 -0.22 0.08 -2.83 0.04779 x

Berdasarkan tabel 3.8, dapat diketahui bahwa terdapat satu item yang

memiliki nilai koefisien t < 1.96 yaitu item 10. Dengan demikian item

tersebut harus di-drop dan tidak diikutsertakan dalam analisis selanjutnya.

Sehingga terdapat 9 item yang telah memenuhi kriteria dan dapat digunakan

untuk menghitung faktor skor.

5. Social skills

Pengujian validitas konstruk terhadap social skills, peneliti menguji apakah

10 item yang bersifat unidimesional, artinya benar hanya mengukur variabel

social skills. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan pertama kali

didapatkan chi-square = 107.46, df = 35, P-value = 0.00000, RMSEA =

0.106 yang artinya model tersebut belum fit. Oleh karena itu peneliti

melakukan modifikasi terhadap model yaitu membebaskan korelasi antara

kesalahan pengukuran. Setelah dilakukan beberapa kali modifikasi diperoleh

model fit dengan nilai chi-square = 37.18, df = 31, P-value = 0.14171,

RMSEA = 0.039.

Page 55: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

41

Setelah itu, peneliti melihat apakah item tersebut signifikan mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu

didrop atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor

social skills.

Tabel 3.9

Muatan faktor item social skills

Item Estimate S.E T-Value P-Value Signifikan

Item 1 0.28 0.08 3.48 0.14171 √

Item 2 0.34 0.08 4.18 0.14171 √

Item 3 0.53 0.08 6.27 0.14171 √

Item 4 0.39 0.08 4.74 0.14171 √

Item 5 0.41 0.10 3.91 0.14171 √

Item 6 0.50 0.08 6.38 0.14171 √

Item 7 0.40 0.09 4.60 0.14171 √

Item 8 0.43 0.08 5.34 0.14171 √

Item 9 0.19 0.08 2.28 0.14171 √

Item 10 0.70 0.08 8.76 0.14171 √

Berdasarkan tabel 3.9, dapat diketahui bahwa semua item bermuatan

positif dan signifikan, sehingga semua item pada variabel ini telah

memenuhi kriteria dan dapat digunakan untuk menghitung faktor skor.

3.4.3 Uji validitas konstruk skala kepribadian big five

Pada skala kepribadian big five terdiri dari lima dimensi, yaitu extraversion,

neuroticism, opennes, agreeableness, conscientiousness dimana total item untuk

semua dimensi berjumlah 22.

1. Extraversion

Pengujian validitas konstruk terhadap extraversion, peneliti menguji apakah

3 item yang bersifat unidimesional, artinya benar hanya mengukur variabel

extraversion. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model

dua faktor yang dilakukan pertama kali, didapatkan chi-square = 87.82, df =

Page 56: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

42

13, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.176. yang artinya model tersebut belum

fit. Oleh karena itu peneliti melakukan modifikasi terhadap model yaitu

membebaskan korelasi antara kesalahan pengukuran. Setelah dilakukan

beberapa kali modifikasi diperoleh model fit dengan nilai chi-square = 5.24,

df = 5, P-value = 0.38770, RMSEA = 0.016.

Setelah itu, peneliti melihat apakah item tersebut signifikan mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu

didrop atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor

extraversion.

Tabel 3.10

Muatan faktor item extraversion

Item Estimate S.E T-Value P-Value Signifikan

Item 1 0.59 0.10 6.01 0.00000 √

Item 2 0.53 0.08 6.72 0.00000 √

Item 3 0.46 0.08 5.84 0.00000 √

Berdasarkan tabel 3.10, dapat diketahui bahwa semua item bermuatan

positif dan signifikan, sehingga semua item pada variabel ini telah

memenuhi kriteria dan dapat digunakan untuk menghitung faktor skor.

2. Neuroticism

Pengujian validitas konstruk terhadap neuroticism, peneliti menguji apakah

5 item yang bersifat unidimesional, artinya benar hanya mengukur variabel

neuroticism. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model

satu faktor, didapatkan model fit dengan nilai chi-square = 6.09, df = 5, P-

value = 0.29724, RMSEA = 0.034.

Page 57: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

43

Setelah itu, peneliti melihat apakah item tersebut signifikan mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu

didrop atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor

neuroticism.

Tabel 3.11

Muatan faktor item neuroticism

Item Estimate S.E T-Value P-Value Signifikan

Item 1 0.25 0.08 3.03 0.29724 √

Item 2 0.83 0.09 8.80 0.29724 √

Item 3 0.32 0.08 3.88 0.29724 √

Item 4 0.24 0.08 2.94 0.29724 √

Item 5 0.74 0.09 8.15 0.29724 √

Berdasarkan tabel 3.11, dapat diketahui bahwa semua item bermuatan

positif dan signifikan, sehingga semua item pada variabel ini telah

memenuhi kriteria dan dapat digunakan untuk menghitung faktor skor.

3. Openness

Pengujian validitas konstruk terhadap openess, peneliti menguji apakah 5

item yang bersifat unidimesional, artinya benar hanya mengukur variabel

openess. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan pertama kali

didapatkan chi-square = 19.17, df = 5, P-value = 0.00179, RMSEA = 0.124

yang artinya model tersebut belum fit. Oleh karena itu peneliti melakukan

modifikasi terhadap model yaitu membebaskan korelasi antara kesalahan

pengukuran. Setelah dilakukan beberapa kali modifikasi diperoleh model fit

dengan nilai chi-square = 3.31, df = 3, P-value = 0.34604, RMSEA = 0.024.

Setelah itu, peneliti melihat apakah item tersebut signifikan mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu

Page 58: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

44

didrop atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor

openess.

Tabel 3.12

Muatan faktor item openess

Item Estimate S.E T-Value P-Value Signifikan

Item 1 0.72 0.08 9.65 0.34604 √

Item 2 0.74 0.08 9.28 0.34604 √

Item 3 0.55 0.08 7.13 0.34604 √

Item 4 0.75 0.07 10.69 0.34604 √

Item 5 0.59 0.07 8.12 0.34604 √

Berdasarkan tabel 3.12, dapat diketahui bahwa semua item bermuatan

positif dan signifikan, sehingga semua item pada variabel ini telah

memenuhi kriteria dan dapat digunakan untuk menghitung faktor skor.

4. Agreeableness

Pengujian validitas konstruk terhadap agreeableness, peneliti menguji

apakah 5 item yang bersifat unidimesional, artinya benar hanya mengukur

variabel agreeableness. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan

pertama kali didapatkan chi-square = 20.21, df = 5, P-value = 0.00114,

RMSEA = 0.128 yang artinya model tersebut belum fit. Oleh karena itu

peneliti melakukan modifikasi terhadap model yaitu membebaskan korelasi

antara kesalahan pengukuran. Setelah dilakukan beberapa kali modifikasi

diperoleh model fit dengan nilai chi-square = 4,77, df = 4, P-value =

0.31192, RMSEA = 0.032.

Setelah itu, peneliti melihat apakah item tersebut signifikan mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu

didrop atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

Page 59: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

45

koefisien faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor

agreeableness.

Tabel 3.13

Muatan faktor item agreeableness

Item Estimate S.E T-Value P-Value Signifikan

Item 1 0.60 0.11 5.70 0.31192 √

Item 2 0.47 0.09 5.13 0.31192 √

Item 3 0.09 0.09 1.03 0.31192 x

Item 4 0.63 0.10 6.12 0.31192 √

Item 5 0.13 0.11 1.28 0.31192 x

Berdasarkan tabel 3.13, dapat diketahui bahwa terdapat dua item yang

memiliki nilai koefisien t < 1.96 yaitu item 3 dan item 5. Dengan demikian

item tersebut harus di-drop dan tidak diikutsertakan dalam analisis

selanjutnya. Sehingga terdapat 3 item yang telah memenuhi kriteria dan

dapat digunakan untuk menghitung faktor skor.

5. Conscientiousness

Pengujian validitas konstruk terhadap conscientiousness, peneliti menguji

apakah 4 item yang bersifat unidimesional, artinya benar hanya mengukur

variabel conscientiousness. Berdasarkan hasil analisis CFA yang dilakukan

dengan model dua faktor yang dilakukan pertama kali, didapatkan chi-

square = 87.82, df = 13, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.176. yang artinya

model tersebut belum fit. Oleh karena itu peneliti melakukan modifikasi

terhadap model yaitu membebaskan korelasi antara kesalahan pengukuran.

Setelah dilakukan beberapa kali modifikasi diperoleh model fit dengan nilai

chi-square = 5.24, df = 5, P-value = 0.38770, RMSEA = 0.016.

Setelah itu, peneliti melihat apakah item tersebut signifikan mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu

Page 60: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

46

didrop atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut signifikan dan

begitu juga sebaliknya. Berikut merupakan tabel koefisien muatan faktor

conscientiousness.

Tabel 3.14

Muatan faktor item conscientiousness

Item Estimate S.E T-Value P-Value Signifikan

Item 1 0.43 0.10 4.26 0.38770 √

Item 2 0.69 0.07 9.45 0.38770 √

Item 3 0.94 0.08 12.55 0.38770 √

Item 4 0.33 0.07 4.80 0.38770 √

Berdasarkan tabel 3.14, dapat diketahui bahwa semua item bermuatan

positif dan signifikan, sehingga semua item pada variabel ini telah

memenuhi kriteria dan dapat digunakan untuk menghitung faktor skor.

3.5 Teknik Analisa Data

Analisa data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah multiple

regression, untuk menguji pengaruh kecerdasan emosi (self awareness, managing

emotions, motivating oneself, empathy, dan social skills) dan kepribadian big five

(extraversion, neuroticism, opennes, agreeableness, conscientiousness) terhadap

public speaking self-efficacy.

Analisis multiple regression adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis dalam penelitian ini

menggunakan software SPSS Versi 20.0. Adapun persamaan regresi pada

penelitian ini adalah:

Y’ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + b8X8 + b9X9 + b10X10

Keterangan:

Y’ = Dependent Variable (DV) yang dalam hal ini adalah public speaking

Page 61: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

47

self-efficacy

a = Konstan

b = Koefisien regresi untuk masing-masing IV

X1 = Aspek Kecerdasan Emosi Self awareness

X2 = Aspek Kecerdasan Emosi Managing emotions

X3 = Aspek Kecerdasan Emosi Motivation

X4 = Aspek Kecerdasan Emosi Emphaty

X5 = Aspek Kecerdasan Emosi Social skills

X6 = Aspek Kepribadian Big Five Extraversion

X7 = Aspek Kepribadian Big Five Neuroticism

X8 = Aspek Kepribadian Big Five Openess

X9 = Aspek Kepribadian Big Five Agreeableness

X10 = Aspek Kepribadian Big Five Conscientiousness

Kemudian, peneliti melakukan analisis regresi berganda agar mendapatkan

model regresi yang paling sesuai (memiliki error terkecil). Melalui regresi

berganda akan diperoleh nilai R, yaitu koefisien korelasi regresi berganda antara

public speaking self-efficacy dengan aspek kecerdasan emosi dan kepribadian big

five. Besarnya kemungkinan public speaking self-efficacy santri yang disebabkan

oleh faktor-faktor yang telah disebutkan tadi ditunjukkan oleh koefisien

determinasi berganda atau R2. Fungsi R

2 ini adalah untuk melihat proporsi varians

dari public speaking self-efficacy santri yang dipengaruhi IV yang ada. R2

didapatkan dengan rumus:

Page 62: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

48

Selanjutnya uji F untuk membuktikan signifikansi regresi, hal tersebut

menggunakan rumus:

dimana pembilang disini adalah R2 dengan df-nya (dilambangkan k), yaitu

sejumlah IV yang dianalisis, sedangkan penyebutnya (1 – R2) dibagi dengan dfnya

N – k – 1 dimana N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F yang dilakukan

nantinya, dapat dilihat apakah IV yang diujikan memiliki pengaruh terhadap DV.

Kemudian peneliti melakukan uji T dari tiap-tiap IV yang dianalisis untuk

melihat apakah signifikan dampak dari tiap IV terhadap DV. Uji T dilakukan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

dimana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standar error dari b. Hasil uji T

ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh peneliti nantinya.

Page 63: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

49

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 186 santri kelas muhadharah di Pondok

Pesantren Al-Aulia Bogor dengan karakteristik sampel yang diuraikan pada tabel

4.1.

Dari hasil presentase data yang ada pada tabel 4.1, diketahui bahwa sebesar

59% yang menjadi responden penelitian berada pada rentang usia 12-15 tahun dan

jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan sebesar 54%.

Tabel 4.1

Karakteristik sampel (N = 186)

Karakteristik n (%)

Usia

12-15 tahun

16-18 tahun

110 (59)

76 (41)

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

86 (46)

100 (54)

4.2. Analisis Deskriptif

Sebelum dilakukan uji hipotesis, peneliti melakukan analisis deskriptif. Analisis

deskriptif tersebut bertujuan untuk menganalisis sejumlah data yang dikumpulkan

dalam penelitian guna memperoleh gambaran mengenai suatu variabel.

Kategorisasi skor variabel bertujuan untuk menempatkan subjek ke dalam

kelompok-kelompok yang terpisah berdasarkan skor pada variabel yang diukur

apakah subjek tergolong kelompok dengan skor rendah atau skor tinggi.

Pengkategorisasian terhadap data penelitian dengan menggunakan mean dari t-

score. Kategorisasi rendah ditetapkan dalam norma X < Mean. Kategorisasi tinggi

ditetapkan dalam norma X > Mean.

Page 64: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

50

Setelah kategorisasi tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai

presentase kategori masing-masing variabel penelitian. Masing-masing variabel

akan dikategorikan sebagai tinggi dan rendah. Kategorisasi dilakukan untuk

menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara

berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur.

Kontinum jenjang ini contohnya adalah dari rendah ke tinggi yang akan

peneliti gunakan dalam kategorisasi variabel penelitian. Sebelum

mengkategorisasikan skor masing-masing variabel berdasarkan tingkat rendah dan

tinggi, peneliti terlebih dahulu menetapkan norma dari skor dengan menggunakan

nilai mean dan standar deviasi. Maka diperoleh nilai persentase kategori untuk

masing-masing variabel. Analisis deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.2.

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui skor tertinggi berada pada aspek

managing emotions sebesar 74.64 dan skor terendah berada pada aspek motivating

oneself sebesar 22.40. Dari tabel tersebut juga dapat disimpulkan bahwa pada

variabel public speaking self-efficacy sebagian responden memiliki kemampuan

berbicara di depan umum yang rendah sebesar 51%. Responden memiliki self-

awareness berkategori seimbang yaitu sebesar 50%. Responden memiliki

managing emotions berkategori tinggi yaitu sebesar 51%. Responden memiliki

motivating oneself berkategori tinggi yaitu sebesar 53%. Responden memiliki

empathy berkategori tinggi yaitu sebesar 53%. Responden memiliki social skills

berkategori tinggi yaitu sebesar 52%. Responden memiliki extraversion

berkategori rendah yaitu sebesar 55%. Responden memiliki neuroticism

berkategori tinggi yaitu sebesar 52%. Responden memiliki openess berkategori

Page 65: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

51

tinggi yaitu sebesar 52%. Responden memiliki agreeableness berkategori rendah

yaitu sebesar 52%. Responden memiliki conscientiousness berkategori tinggi

yaitu sebesar 53%.

Tabel 4.2

Deskripsi Statistik & Kategorisasi Skor Variabel Penelitian (N=186)

Variabel

Nilai Statistik Kategorisasi Skor

Mean Std.

Deviation

Min Max Tinggi

n (%)

Rendah

n (%)

Public speaking

self-efficacy

50 8.73 26.72 73.89 91 (49%) 95 (51%)

Self awareness 50 8.95 23.56 66.33 93 (50%) 93 (50%)

Managing emotion 50 7.36 27.90 74.64 94 (51%) 92 (49%)

Motivating oneself 50 8.48 22.40 64.35 98 (53%) 88 (47%)

Empathy 50 8.78 23.79 69.17 99 (53%) 87 (47%)

Social skills 50 8.11 29.38 69.14 97 (52%) 89 (48%)

Extraversion 50 7.36 27.90 61.95 83 (45%) 103 (55%)

Neuroticism 50 8.52 29.27 65.96 96 (52%) 90 (48%)

Openess 50 8.73 31.94 71.95 96 (52%) 90 (48%)

Agreeableness 50 7.33 33.10 65.42 90 (48%) 96 (52%)

Conscientiousness 50 8.54 24.33 68.95 98 (53%) 88 (47%)

4.3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Dalam melakukan uji hipotesis penelitian, peneliti menggunakan teknik analisis

regresi dengan software SPSS 20.0. Dalam melakukan analisis regresi ada tiga hal

yang perlu dilihat, yaitu melihat besaran R² (R-square) untuk mengetahui berapa

persen (%) varians dependent variable (DV) yang dijelaskan oleh independent

variable (IV). Kedua, uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-

masing koefisien regresi. Ketiga, melihat persamaan regresi yang digunakan

untuk melihat prediksi besaran public speaking self-efficacy santri jika

independent variable (IV) diketahui. Selanjutnya untuk tabel R² (R-square), dapat

dilihat pada tabel 4.3.

Page 66: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

52

Tabel 4.3

Uji regresi bersama kecerdasan emosi dan kepribadian big five terhadap public speaking

self-efficacy.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .656a .430 .398 6.77849

a. Predictors: (Constant), conscientiousness, self_awereness, neuroticism, managing_emotion,

extravertion, openness, social_skill, motivating_oneself, agreeableness, empathy

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perolehan R-Square sebesar 0.430

atau 43% artinya kontribusi dari public speaking self-efficacy yang dapat

dijelaskan oleh semua independent variable yaitu kecerdasan emosi (self

awareness, managing emotions, motivating oneself, empathy, dan social skills)

dan kepribadian big five (extraversion, neurotisme, openess, agreeableness, dan

conscientiousness) adalah sebesar 43% sedangkan 57% sisanya dipengaruhi oleh

variabel lain di luar penelitian ini.

Selanjutnya peneliti melihat apakah seluruh independent variable

berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable. Adapun hasl uji F

dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Uji signifikansi regresi dari kecerdasan emosi dan kepribadian big five terhadap public

speaking self-efficacy

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6069.934 10 606.993 13.210 .000b

Residual 8040.879 175 45.948

Total 14110.814 185

a. Dependent Variable: PSSE

b. Predictors: (Constant), conscientiousness, self_awereness, neuroticism, managing_emotion,

extravertion, openness, social_skill, motivating_oneself, agreeableness, empathy

Jika dilihat pada bagian kolom sig pada tabel 4.4, dapat diketahui nilai

(p<0.05), maka hipotesis nihil mayor yang menyatakan tidak ada pengaruh yang

signifikan dari seluruh independent variable terhadap public speaking self-

efficacy ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari variabel kecerdasan

Page 67: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

53

emosi (self-awareness, managing emotions, motivating oneself, empathy, dan

social skills) dan kepribadian big five (extraversion, neurotiscm, openness,

agreeableness, dan consciencetiousness) terhadap public speaking self-efficacy

santri kelas muhadharah di Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

Terakhir, peneliti melihat koefisien regresi setiap independent variable

yang disajikan pada tabel 4.5 di atas. Jika nilai t > 1.96 maka koefisien regresi

tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang

signifikan terhadap public speaking self-efficacy. Dapat dilihat juga apakah dari

sepuluh IV (minor) berpengaruh secara positif atau negatif dan signifikan

terhadap DV.

Tabel 4.5

Multiple regresi kecerdasan emosi dan kepribadian big five terhadap public speaking self-

efficacy

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 22.091 6.239 3.541 .001

Self_awereness -.062 .085 -.064 -.735 .463

Managing_emotion .043 .075 .036 .569 .570

Motivating_oneself -.065 .083 -.063 -.789 .431

Empathy .292 .094 .294 3.122 .002

Social_skill .128 .086 .119 1.498 .136

Extravertion -.084 .080 -.071 -1.049 .296

Neuroticism -.244 .062 -.238 -3.955 .000

Openness .278 .075 .278 3.730 .000

Agreeableness .176 .095 .147 1.843 .067

Conscientiousness .097 .081 .095 1.191 .235

a. Dependent Variable: PSSE

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat disimpulkan persamaan regresinya

sebagai berikut:

Public speaking self-efficacy = 22.091 – 0.062 (self awareness) + 0.043

(managing emotion) – 0.065 (motivating oneself) + 0.292 (empathy) + 0.128

Page 68: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

54

(social skills) – 0.084 (extraversion) – 0.244 (neuroticism) + 0.278 (openess) +

0.176 (agreeableness) + 0.097 (conscientiousness).

Untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan

dapat dilihat pada nilai sig pada kolom di atas, jika sig < 0.05 maka koefisien

regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap public speaking self-

efficacy dan sebaliknya. Dari hasil di atas terdapat tiga variabel yang signifikan

pengaruhnya terhadap public speaking self-efficacy, yaitu empathy, neuroticism,

dan openness. Sedangkan sisanya tidak signifikan. Hal ini menyatakan bahwa dari

sepuluh hipotesis minor hanya terdapat tiga yang signifikan. Penjelasan dari nilai

koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing independent variable (IV)

adalah sebagai berikut:

1. Self awareness memiliki koefisien regresi sebesar -0.062 pada variabel

kecerdasan emosi dengan nilai sig sebesar 0.463 (sig > 0.05), yang berarti

hipotesis nihil diterima. Artinya self awareness tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

2. Managing emotion memiliki koefisien regresi sebesar 0.043 pada variabel

kecerdasan emosi dengan nilai sig sebesar 0.570 (sig > 0.05), yang berarti

hipotesis nihil diterima. Artinya managing emotion tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

3. Motivating oneself memiliki koefisien regresi sebesar -0.065 pada variabel

kecerdasan emosi dengan nilai sig sebesar 0.431 (sig > 0.05), yang berarti

Page 69: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

55

hipotesis nihil diterima. Artinya motivating oneself tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

4. Empathy memiliki koefisien regresi sebesar 0.292 pada variabel kecerdasan

emosi dengan nilai sig sebesar 0.002 (sig < 0.05), yang berarti hipotesis

nihil ditolak. Artinya empathy secara positif memiliki pengaruh signifikan

terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di Pondok

Pesantren Al-Aulia Bogor. Artinya, semakin tinggi kemampuan santri

dalam memahami yang apa dirasakan orang lain maka semakin tinggi pula

kemampuan public speaking self-efficacynya.

5. Social skills memiliki koefisien regresi sebesar 0.128 pada variabel

kecerdasan emosi dengan nilai sig sebesar 0.136 (sig > 0.05) yang berarti

hipotesis nihil diterima. Artinya social skills tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

6. Extraversion memiliki koefisien regresi sebesar -0.084 pada variabel

kepribadian big five dengan nilai sig sebesar 0.296 (sig > 0.05), yang berarti

hipotesis nihil diterima. Artinya extraversion tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

7. Neuroticism memiliki koefisien regresi sebesar -0.244 pada variabel

kepribadian big five dengan nilai sig sebesar 0.000 (sig < 0.05), yang berarti

hipotesis nihil ditolak. Artinya neuroticism dengan arah negatif memiliki

Page 70: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

56

pengaruh signifikan terhadap public speaking self-efficacy santri kelas

muhadharah di Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor. Artinya, semakin tinggi

rasa cemas, gugup, atau tidak mampu berbicara di depan umum yang

dimiliki santri maka semakin rendah kemampuan public speaking self-

efficacy.

8. Openess memiliki koefisien regresi sebesar 0.278 dpada variabel

kepribadian big five dengan nilai sig sebesar 0.000 (sig < 0.05), yang berarti

hipotesis nihil ditolak. Artinya secara positif openess memiliki pengaruh

signifikan terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor. Artinya, semakin tinggi kreativitas dan

rasa ingin tahu santri maka semakin tinggi pula kemampuan public speaking

self-efficacynya.

9. Agreeableness memiliki koefisien regresi sebesar 0.176 pada variabel

kepribadian big five dengan nilai sig sebesar 0.067 (sig > 0.05), yang berarti

hipotesis nihil diterima. Artinya agreeableness tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

10. Conscientiousness memiliki koefisien regresi sebesar 0.097 pada variabel

kepribadian big five dengan nilai sig sebesar 0.235 (sig > 0.05), yang berarti

hipotesis nihil diterima. Artinya conscientiousness tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap public speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di

Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor.

Page 71: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

57

Dari penjabaran hasil di atas, maka dapat diketahui bahwa hipotesis minor

yang diterima berjumlah tiga dari sepuluh variabel yaitu empathy, neuroticism dan

opennes.

4.4. Proporsi Varians

Selanjutnya dianalisis juga bagaimana penambahan proporsi varians dari tiap

Independent Variable (IV) terhadap Dependent Variable (DV). Pada tabel 4.5

signifikansi bisa dilihat pada kolom pertama dari kanan, bila sig < 0.05 berarti

variabel tersebut signifikan. Sedangkan sumbangan varians yang diberikan

Independent Variable (IV) terhadap Dependent Variable (DV) bisa dilihat pada

baris R Square Change. Besarnya proporsi varians pada public speaking self-

efficacy santri kelas muhadharah terdapat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Proporsi varians kecerdasan emosi dan kepribadian big five terhadap public speaking self-

efficacy

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .222a .049 .044 8.53908 .049 9.522 1 184 .002

2 .296b .088 .078 8.38645 .039 7.758 1 183 .006

3 .355c .126 .112 8.23005 .039 8.022 1 182 .005

4 .411d .169 .150 8.05082 .042 9.194 1 181 .003

5 .430e .185 .162 7.99477 .016 3.547 1 180 .061

6 .433f .188 .161 8.00189 .003 .680 1 179 .411

7 .540g .292 .264 7.49263 .104 26.160 1 178 .000

8 .635h .404 .377 6.89455 .112 33.221 1 177 .000

9 .652i .426 .396 6.78655 .022 6.678 1 176 .011

10 .656j .430 .398 6.77849 .005 1.419 1 175 .235

Dari tabel di atas didapatkan informasi sebagai berikut:

1. Variabel self awareness memberikan sumbangan sebesar 4.9% terhadap

varians public speaking self-efficacy. Sumbangan tersebut signifikan secara

statistik dengan F Change = 9.522, df1 = 1 dan df2 = 184 dengan Sig. F

Change = 0.002 (sig < 0.05).

Page 72: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

58

2. Variabel managing emotion memberikan sumbangan sebesar 3.9% terhadap

varians public speaking self-efficacy. Sumbangan tersebut signifikan secara

statistik dengan F Change = 7.758, df1 = 1 dan df2 = 183 dengan Sig. F

Change = 0.006 (sig < 0.05).

3. Variabel motivating oneself memberikan sumbangan sebesar 3.9% terhadap

varians public speaking self-efficacy. Sumbangan tersebut signifikan secara

statistik dengan F Change = 8.022, df1 = 1 dan df2 = 182 dengan Sig. F

Change = 0.005 (sig < 0.05).

4. Variabel empathy memberikan sumbangan sebesar 4.2% terhadap varians

public speaking self-efficacy. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik

dengan F Change = 9.194, df1 = 1 dan df2 = 181 dengan Sig. F Change =

0.003 (sig < 0.05).

5. Variabel social skills memberikan sumbangan sebesar 1.6% terhadap

varians public speaking self-efficacy. Sumbangan tersebut tidak signifikan

secara statistik dengan F Change = 3.547, df1 = 1 dan df2 = 180 dengan Sig.

F Change = 0.061 (sig > 0.05).

6. Variabel extraversion memberikan sumbangan sebesar 0.3% terhadap

varians public speaking self-efficacy. Sumbangan tersebut tidak signifikan

secara statistik dengan F Change = 0.680, df1 = 1 dan df2 = 179 dengan Sig.

F Change = 0.411 (sig > 0.05).

7. Variabel neuroticism memberikan sumbangan sebesar 10.4% terhadap

varians public speaking self-efficacy. Sumbangan tersebut signifikan secara

Page 73: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

59

statistik dengan F Change = 26.160, df1 = 1 dan df2 = 178 dengan Sig. F

Change = 0.000 (sig < 0.05).

8. Variabel openess memberikan sumbangan sebesar 11.2% terhadap varians

public speaking self-efficacy. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik

dengan F Change = 33.221, df1 = 1 dan df2 = 177 dengan Sig. F Change =

0.000 (sig < 0.05).

9. Variabel agreeableness memberikan sumbangan sebesar 2.2% terhadap

public speaking self-efficacy. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik

dengan F Change = 6.678, df1 = 1 dan df2 = 176 dengan Sig. F Change =

0.011 (sig < 0.05).

10. Variabel conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 0.5% terhadap

public speaking self-efficacy. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara

statistik dengan F Change = 1.419, df1 = 1 dan df2 = 175 dengan Sig. F

Change = 0.235 (sig > 0.05).

Dengan demikian, terdapat tujuh dari sepuluh Independent Variable (IV),

yaitu self-awareness, managing emotions, motivating oneself, empathy,

neuroticism, opennes, dan agreeableness yang berpengaruh secara signifikan

terhadap public speaking self-efficacy jika dilihat dari besarnya R2 yang dihasilkan

dari sumbangan proporsi variabel yang diberikan.

Page 74: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

60

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian serta pengujian hipotesis yang telah

dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari

penelitian adalah adanya pengaruh yang signifikan dari kecerdasan emosi (self-

awareness, managing emotions, motivating oneself, empathy, social skills) dan

kepribadian big five (extraversion, neurotiscm, openness, agreeableness,

consciencetiousness) terhadap public speaking self-efficacy santri kelas

muhadharah di Pondok Pesantren Al-Aulia Bogor. Secara keseluruhan kecerdasan

emosi dan kepribadian big five memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

public speaking self-efficacy santri sebesar 43% dan 57% sisanya dipengaruhi

oleh variabel lain.

Berdasarkan hasil uji hipotesis minor diperoleh tiga variabel yang signifikan

mempengaruhi public speaking self-efficacy santri yaitu empathy, neuroticism,

dan openess. Variabel managing emotion, empathy, social skills, opennes,

agreeableness, dan conscientiousness memiliki arah yang positif. Sedangkan

variabel self-awareness, motivating oneself, extravertion, dan neuroticism

memiliki arah yang negatif. Dari keseluruhan variabel yang signifikan terhadap

public speaking self-efficacy santri yang memiliki pengaruh dari terbesar sampai

terkecil yaitu variabel empathy, opennes, dan neuroticism.

Page 75: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

61

5.2. Diskusi

Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar santri (59%) yang menjadi

responden penelitian berada pada rentang usia 12-15 tahun dan sebagian besar

santri (54%) adalah perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian

santri (51%) memiliki kemampuan public speaking self-efficacy yang rendah.

Artinya, sebagian santri tidak memiliki keyakinan akan kemampuan dirinya dalam

berbicara di depan umum pada saat kegiatan muhadharah. Kekhawatiran dalam

berbicara di depan umum merupakan hal yang lazim (Furukawa et. al., 2011). Hal

tersebut dapat berupa rasa takut salah ketika berbicara di depan umum, cemas

berada di mimbar, dan tertekan mengenai apa yang harus dibicarakan. Namun

sebagai santri, kekhawatiran ini akan mempengaruhi kelancaran saat berbicara di

depan umum sehingga diperlukan penanganan yang benar.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi public speaking self-efficacy

antara lain enactive mastery experiences, vicarious experiences, imaginal

experiences, verbal persuasion, dan physiological and emotional state. Dalam

penelitian ini didapatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari kecerdasan

emosi (dengan dimensi self-awareness, managing emotions, motivating oneself,

empathy, dan social skills) dan kepribadian big five (dengan dimensi extraversion,

neurotiscm, openness, agreeableness, dan consciencetiousness) terhadap public

speaking self-efficacy santri kelas muhadharah di Pondok Pesantren Al-Aulia

Bogor. Dari sepuluh variabel, hanya ada tiga variabel yang berpengaruh secara

signifikan terhadap public speaking self-efficacy santri yaitu empathy,

neuroticism, dan openess.

Page 76: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

62

Empathy dari variabel kecerdasan emosi berpengaruh positif secara

signifikan dengan public speaking self-efficacy. Semakin tinggi skor aspek

empathy maka semakin tinggi pula public speaking self efficacy. Hal ini berarti

kemampuan santri dalam memahami pikiran, perasaan dan pengalaman orang lain

dengan menempatkan diri pada posisi orang lain tanpa kehilangan identitas diri,

sikap pribadi, dan kendali reaksi emosi terhadap pengalaman emosi orang lain

memberikan pengaruh dalam meningkatkan public speaking self-efficacy santri.

Pemahaman yang melibatkan komponen kognisi dan afeksi tersebut membuat

individu mampu menghargai posisi dan perasaan orang lain, sebagai dasar

membina hubungan interpersonal yang baik dan menyenangkan (Setyawan,

2010).

Hal itu didukung oleh penelitian Gharetepeh, et. al. (2015) bahwa adanya

hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosi terhadap self-efficacy

yang menyatakan bahwa orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi

adalah mereka yang mampu beradaptasi dengan situasi hidup dan menggunakan

keterampilan koping yang efektif saat menghadapi masalah. Empathy

berhubungan dengan perkembangan moral, sikap (Hoffman, 2001) dan

berkontribusi pada pengembangan afektif, pemahaman, dan kepedulian terhadap

orang lain (Arghode, Yalvac, & Liew, 2013).

Dalam penelitian ini self-awareness, managing emotion, motivating oneself,

dan social skills tidak berpengaruh secara signifikan terhadap public speaking

self-efficacy santri. Hal ini berarti santri cenderung belum dapat memahami dan

mengelola emosi secara efektif terhadap diri sendiri dan orang lain. Hal tersebut

Page 77: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

63

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gharetepeh, et. al. (2015)

yang menyatakan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara

kecerdasan emosi terhadap self-efficacy.

Neuroticism dari variabel kepribadian big five berpengaruh negatif secara

signifikan terhadap public speaking self-efficacy. Hal ini berarti semakin tinggi

rasa cemas, gugup, atau tidak mampu berbicara di depan umum yang dimiliki

santri maka semakin rendah kemampuan public speaking self-efficacy. Hal

tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartman (2006) yang

menyatakan bahwa neuroticism menampilkan hubungan negatif yang signifikan

dengan self-efficacy. Selain itu, Henson & Chambers dalam Gungor, et al. (2014)

membuktikan bahwa ada hubungan antara tipe kepribadian dan self-efficacy

dengan korelasi yang rendah.

Opennes dari variabel kepribadian big five juga berpengaruh positif secara

signifikan terhadap public speaking self-efficacy. Artinya semakin tinggi

kreativitas dan rasa ingin tahu santri maka semakin tinggi pula kemampuan public

speaking self-efficacynya. Djigic, et al. (2013) menyatakan bahwa kepribadian

mempengaruhi self-efficacy. Diantaranya yaitu dimensi consciencetiousness dan

openness. Individu yang memiliki consciencetiousness yang tinggi, cenderung

memiliki sifat pekerja keras, tekun, disiplin, dan teliti. Sedangkan individu yang

memiliki openness yang tinggi, cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,

kreatif, imajinatif, dan memiliki keinginan yang tinggi untuk mencari dan

menghargai pengalaman. Lain halnya dengan Hartman (2006) yang meneliti

Page 78: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

64

hubungan antara kepribadian dan self-efficacy. Hasil menunjukkan bahwa

opennes berkorelasi dengan self-efficacy dalam hal kreatifitas dan intelektual.

Dalam penelitian ini variabel extravertion, agreeableness, dan

conscientiousness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap public speaking

self-efficacy santri. Hal ini berarti, santri kelas muhadharah cenderung tidak

memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam berinteraksi, sulit diajak

bekerjasama, dan cenderung tidak teratur atau kacau. Hartman (2006) meneliti

hubungan antara kepribadian dan self-efficacy. Hasil menunjukkan bahwa

conscientiousness dan extraversion berkorelasi positif dengan self-efficacy,

sementara agreeableness tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan

self-efficacy.

Mengingat sangat pentingnya public speaking self-efficacy agar santri

mempunyai keyakinan dalam diri bahwa mereka dapat tampil berbicara di depan

umum dengan baik dan benar sehingga anggapan masyarakat mengenai kader dai

yang dicetak dari pesantren dapat terlaksana. Untuk itu peneliti merasa perlu

untuk mengetahui apakah kecerdasan emosi dan kepribadian big five berpengaruh

pada public speaking self-efficacy.

5.3. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti menyadari masih banyak

kekurangan atau keterbatasan dalam penelitian ini. Maka dari itu, peneliti

memberikan beberapa saran baik berupa saran metodologis maupun saran praktis.

Saran metodologis sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lain yang akan

meneliti dependent variable yang sama dan saran praktis sebagai bagian dari

Page 79: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

65

kesimpulan dan masukkan bagi individu-individu baik yang secara langsung

terkait dengan penelitian ini, maupun individu atau pihak yang dapat menarik

manfaat dari penelitian ini.yang dapat menjadi pertimbangan sebagai

penyempurnaan untuk melakukan penelitian lain dengan dependent variable yang

sama.

5.3.1. Saran metodologis

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, ada beberapa saran metodologis

yang dapat peneliti ajukan untuk menjadi bahan pertimbangan pada penelitian

selanjutnya, antara lain:

1. Dalam penelitian ini, kesepuluh independent variable (IV) yang ada hanya

menyumbang 43% terhadap dependent variable (public speaking self-

efficacy), sedangkan 57% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

diteliti oleh peneliti dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, disarankan untuk

penelitian selanjutnya dapat meneliti variabel lain seperti yang disebutkan

dalam faktor-faktor yang mempengaruhi public speaking self-efficacy lainnya

yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Seperti mastery experience, vicarious

experience dan verbal persuasion.

2. Dalam alat ukur public speaking self-efficacy menunjukkan hasil yang baik

sehingga alat ukur ini dapat digunakan pada sampel lain dan menggunakan

sampel di pondok pesantren lain.

3. Dalam penelitian ini, subjek yang peneliti cakupannya hanya untuk Pondok

Pesantren Al-Aulia saja yang berada di daerah Bogor, sebaiknya untuk

Page 80: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

66

penelitian selanjutnya peneliti menyarankan untuk menggunakan sampel

beberapa pesantren dan diluar dari Bogor atau luar pulau Jawa.

5.3.2. Saran praktis

Selain itu, peneliti mengajukan beberapa saran praktis yang dapat berguna untuk

meningkatkan public speaking self-efficacy santri pada uraian dibawah ini:

1. Peneliti menyarankan bagi pengurus pondok pesantren diharapkan dapat

memperhatikan public speaking self-efficacy sebagai bagian pengembangan

diri dalam setiap kelas Muhadharah.

2. Selain itu pihak pondok pesantren sebaiknya mengadakan suatu pelatihan

yang berhubungan dengan public speaking self-efficacy sebelum santri

tampil berbicara di depan umum. Misalnya membuat program keterampilan

perilaku baik secara verbal (mengutarakan dan mendengarkan kesulitan-

kesulitan yang dialami selama mengikuti kelas muhadharah) maupun secara

non-verbal (mempelajari ekspresi dan mimik muka)

3. Santri perlu meningkatkan kemampuan self awareness, managing emotion,

motivating oneself, dan social skills, serta santri yang memiliki kepribadian

extraversion, agreeableness, dan conscientiousness dapat mengembangkan

kemampuan lain selain berpidato.

Page 81: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

67

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Arghode, V., Yalvac, B., & Liew, J. (2013). Teacher empathy and science

education: A collective case study. Eurasia Journal of Mathematics,

Science & Technology Education, 9, 89–98.

Asakereh, A. & Dehghannezhad, M. (2015). Student satisfaction with EFL

speaking classes: Relating speaking self-efficacy and skills achievement.

Issues in Educational Research, 25 (4), 345-363.

Bandura, A. (1994). Self-efficacy. New York: Academic Press.

Bandura, A. (1995). Self-efficacy in changing societies. New York: Cambridge

University Press.

Bandura, A. (1997). Self-effi cacy: Th e exercise of control. New York: Freeman.

Barakatu, A. R. (2007). Membangun motivasi berprestasi: Pengembangan self-

efficacy dan penerapannya dalam dunia pendidikan. Jurnal lentera

pendidikan, 10, (1), 34-51.

Brackett, M. A., Rivers, S. E. & Salovey, P. (2011). Emotional intelligence:

Implications for personal, social, academic, and workplace success.

Journal of social and personality psychology compass, 10, (5), 88-103.

Bygate, M. (1987). Speaking. Oxford: Oxford University Press.

Corr, P. J. & Matthews, G. (2009). The cambridge handbook of personality

psychology. New York: Cambridge University Press.

Djigic, G., Stojiljkovic, S. & Doskovic, M. (2014). Basic personality dimensions

and teachers’ self-efficacy. Journal of social and behavioral sciences, 112,

593-602.

Dwyer, K. K., & Fus, D. A. (1999). Communication apprehension, self-efficacy,

and grades in the basic course: Correlations and implications. Basic

Communication Course Annual, 11, 108-132.

Feist, Jess & Feist, Gregory. (2010). Teori kepribadian edisi 7 buku 1. Salemba

Humnika : Jakarta.

Feist, Jess & Feist, Gregory. (2010). Teori kepribadian edisi 7 buku 2. Salemba

Humnika : Jakarta.

Fraser, B. J. (2007). Classroom learning environments. In S. K. Abell, & N. G.

Lederman (Eds.), Handbook of research on science education (pp. 103-

124). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum.

Page 82: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

68

Furukawa, T. A., Watanabe, N., Kinoshita, Y., Kinoshita, K., Sasaki, T., Nishida,

A., Okazaki, Y. & Shimodera, S. (2012). Public speaking fears and their

correlates among 17,615 japanes adolescents. Journal of the Pacific Rim

College of Psychiatrists, (1-6).

Gareis, E. (2006). Guidelines for public speaking. New York: Baruch Collage.

Gharetepeh, A., Safari, Y., Pashaei, T., Razaei, M. & Kajbaf, M. B. (2015).

Emotional intelligence as a predictor of self-efficacy among students with

different levels of academic achievement at kermanshah university of

medical sciences. Journal of advances in medical education and

professionalism, 3, (2), 50-55.

Goleman, D. (1998). Working with emotional intelligence . New York : Bantam

Book.

Goleman, D. (2003). An EI-based theory of performance. In C.Cherniss & D.

Goleman (Eds.) The emotional intelligence workplace. San Francisco :

Jossey- Bass.

Gungor, F., Kurt, H. & Ekici, G. (2014). The relationship between personality

types and self-efficacy perceptions of student teachers. Journal of social

and behavioral sciences, 116, 786-790.

Hancock, A. B., Stone, M. D., Brundage, S. B. & Zeigler, M. T. (2010). Public

speaking attitudes: Does curriculum make a difference?. Journal of voice,

24, (3), 302-307.

Hartman, R. O. (2006). The five-factor model and career self-efficacy: General

and domain-specific relationships. Dissertation. US: The Ohio State

University.

Hoffman, M. L. (2001). Empathy and moral development: Implications for caring

and justice. Cambridge: Cambridge University Press.

Hua, F., Filaire, E., Giraud, T., Gomez, D. A., Soury, M., Martin, J. C., Devillers,

L. & Scanff, C. L. (2016). Predicting a failure of public speaking

performance using multidimensional assessment. Jurnal of sports science,

4, 197-209.

John, O. P., Robins, R. W. & Pervin, L. A. (2008). Handbook of personality. New

York: The Guilford Press.

Kolb, A. Y. & Kolb, D. A. (2005). Learning styles and learning spaces:

Enhancing experiential learning in higher education. Academy of

Management Learning & Education, 4 (2), 193-212.

Leung, D.Y., Wong, E. M., Chan, S. S. & Lam, T. (2013). Psychometric

properties of the big five inventory in a chinese sample of smokers

Page 83: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

69

receiving cessation treatment: A validation study. Journal of nursing

education and practice, 3, (6), 1-10.

Lunenburg, F. C. (2011). Emotional intelligence in the workplace: Application to

leadership. Journal of management, business, and administration, 14, (1),

1-6.

Luszczynska, A., Scholz, U., Schwarzer, R. (2005). The general self-efficacy

scale: Multicultural validation studies. Journal of Psychology, 139, (5),

439-457.

Maddux, J. E. (1995). Self-efficacy, adaptation, and adjustment: Theory,

research, and application. New York: Plenum Press.

Mayer, J. D. & Salovey, P. (1997). What is emotional intelligence?. New York:

Basic Book.

McCrae, R. R. & Costa, P. T. (2003). Personality in adulthood: A five-factor

theory perspetive. New York: The Guliford Press.

Mischel, W. (2004). Introduction to personality: Toward an integration, 7th ed.

USA: John Wiley & Sons, Inc.

Munawwir, A. W. (1990). Kamus al-munawwir. Yogyakarta: Pondok pesantren

al-munawwir.

Nawi, N. H., Redzuan, M., Hashmi, S. I. & Din, A. (2015). Big-five personality

traits and its effect on emotional intelligence among public school

personnel in malaysia. Journal of southeast asia psychology, 3, 1-14.

Omer, N. (2014). Public speaking instruction: abridge to improve english

speaking Competence and reducing communication apprehension. Journal

of linguistics and communication, 2, (4), 45-68.

Rothmann, S. & Coetzer, E. P. (2003). The big five personality dimensions and

job performance. Journal of industrial psychology, 29, (1), 69-74.

Salovey, P., Stroud, L. R., Woolery, A. & Epel, E. S. (2002). Perceived emotional

intelligence, stress reactivity, and symptom reports: Further explorations

using the trait meta-mood scale. Journal of psychology and health, 17, (5),

611-627.

Sasono, A., Hafiduddin, D. & Saefudin. (1998). Solusi islam atas problematika

umat: Ekonomi, pendidikan, dan dakwah. Jakarta: Gema Insani Press.

Schultz, D. P. & Schultz, S. E. (2009). Theories of personality. USA: Wadsworth.

Schwarzer, R. & Jerusalem, M. (1995). Generalized self-Efficacy scale. In J.

Weinman, S. Wright, & M. Johnston, Measures in health psychology: A

Page 84: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

70

user’s portfolio. Causal and control beliefs). Windsor, UK: NFER-

NELSON.

Setyawan, I. (2010). Peran kemampuan empati pada efikasi diri mahasiswa

peserta kuliah kerja nyata PPM POSDAYA. Proceeding Konferensi

Nasional II Ikatan Psikologi Klinis – Himpsi. 296 – 300.

Weiner, I. B. & Craighead, W. E. (2009). The corsini encyclopedia of psychology.

USA: John Wiley & Sons, Inc.

Wrench, J. S., Goding, A., Johnson, D. I. & Attias, B. A. (2012). Public speaking

practice and ethics. New York: NCA.

Yahaya, A., Ee, N. S., Bachok, J. D., Yahaya, N., Bon, A. T. & Ismail, S. (2011).

The relationship of dimensions of emotional intelligence and academic

performance in secondary school students. Journal of elixir psychology,

41, 5821-5826.

Zimmerman, B. J. (2000). Self-efficacy: an essential motive to learn. Jourmal of

educational psychology, 25, 82-91.

Page 85: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

71

Lampiran 1

Surat Keterangan Penelitian

Page 86: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

72

Page 87: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

73

Lampiran 2

Kuesioner Penelitian

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Saya, Syifaunnadia mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta sedang mengadakan penelitian mengenai

keterampilan belajar santri di kelas Muhadharah untuk memperoleh gelar Sarjana

Psikologi.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Adik-adik untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini. Silahkan Adik-adik mengisi kuesioner ini

dengan mengikuti petunjuk yang diberikan. TIDAK ADA JAWABAN YANG

BENAR ATAU SALAH dalam kuesioner ini. Pilihlah jawaban sesuai dengan

keadaan Adik-adik saat ini. Data diri dan jawaban Adik-adik akan sangat

bermanfaat bagi penelitian dan dijamin KERAHASIAANNYA.

Atas perhatian dan partisipasinya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Peneliti,

Syifaunnadia

Page 88: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

74

PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPASI

Dengan ini saya secara sukarela menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini. (WAJIB DIISI)

Inisial :

Usia :

Jenis Kelamin : L/ P (lingkari)

Ttd,

(..............................)

Page 89: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

75

SKALA A

PETUNJUK

Di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan mengenai kondisi saat kegiatan

muhadharah, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Adik-adik diminta

untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri

Adik-adik, dengan cara memberikan tanda checklist (√) dalam pilihan jawaban

yang telah tersedia.

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Contoh:

No. Pernyataan STS TS S SS

1 Saya suka membantu teman

Artinya: Saya orang yang benar-benar suka membantu teman

No. Pernyataan STS TS S SS

1 Penguasaan materi pidato yang sulit selalu berhasil

bagi saya, kalau saya berusaha

2 Jika seseorang menghambat tujuan saya, saya akan

mencari cara untuk mencapai tujuan saya

3 Saya tidak mempunyai kesulitan untuk tampil

berbicara di depan umum

4 Ketika saya lupa isi pidato, saya selalu tahu

bagaimana saya harus menampilkan yang terbaik

5 Ketika saya akan menampilkan tema pidato yang

baru, saya tahu bagaimana menyampaikannya

6 Saya yakin mempunyai solusi dalam setiap masalah

yang saya hadapi

7

Saya yakin dapat menghadapi kesulitan saat tampil

di depan umum dengan tenang, karena saya selalu

dapat mengendalikan kemampuan saya

8

Ketika melihat ekspresi pendengar mulai bosan,

saya yakin dapat mempunyai banyak ide untuk

mengatasinya

9 Ketika saya mulai gugup, saya yakin dapat

menanganinya dengan baik

10 Apapun tema pidato yang diberikan, saya yakin

dapat siap menampilkannya

Page 90: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

76

SKALA B

PETUNJUK

Di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan mengenai kondisi saat kegiatan

muhadharah, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Adik-adiik diminta

untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri

Adik-adik, dengan cara memberikan tanda checklist (√) dalam pilihan jawaban

yang telah tersedia.

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Contoh:

No. Pernyataan STS TS S SS

1 Saya suka membantu teman

Artinya: Saya orang yang benar-benar suka membantu teman

No. Pernyataan STS TS S SS

1 Saya segera menyadari ketika saya kehilangan

kesabaran saya

2 Saya bisa menangani situasi buruk dengan cepat

3 Saya bisa memotivasi diri saya ketika menghadapi

pelajaran yang sulit

4 Saya bisa melihat sesuatu dari sudut pandang orang

lain

5 Saya pendengar yang baik

6 Saya tahu kapan saya merasa senang

7 Saya tidak memperlihatkan perasaan saya

8 Saya dapat menjalankan kegiatan di pesantren dan

sekolah

9 Saya sangat berempati pada masalah orang lain

10 Saya tidak pernah mengganggu pembicaraan teman

saya

11 Saya menyadari kapan saya merasa stress

12 Teman saya jarang memberi komentar tentang sifat

atau perubahan perilaku saya

13 Saya mengerjakan tugas sampai batas akhir ketika

dikumpulkan

14 Saya bisa tahu jika teman saya tidak senang dengan

saya

Page 91: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

77

No. Pernyataan STS TS S SS

15 Saya pandai beradaptasi dan bergabung dengan

teman-teman

16 Saya menyadari ketika saya menjadi emosional

17 Saya jarang merasa emosi pada teman saya

18 Saya tidak membuang-buang waktu

19 Saya tahu dan dapat mendiskusikan jika sebuah

kelompok belajar tidak kompak satu sama lain

20 Manusia adalah hal yang paling menarik dalam

hidup saya

21 Ketika saya merasa cemas saya dapat

menjelaskan alasannya

22 Saya tidak terganggu dengan teman-teman yang

banyak tingkah

23 Saya tidak berbohong

24 Saya mengerti kenapa teman saya menghindari

saya

25 Saya suka bertemu orang baru dan mengetahui apa

yang membuat mereka merasa percaya

26 Saya tahu kapan saya merasa gelisah

27 Saya secara sadar dapat mengubah pikiran saya atau

perasaan saya

28 Saya percaya manusia harus berusaha keras dahulu

29 Setiap individu itu berbeda

30 Saya membutuhkan banyak teman agar lebih

menarik dalam belajar

31 Menyadari emosi saya sendiri adalah hal yang

sangat penting bagi saya setiap saat

32

Setelah saya tampil berpidato di hadapan pendengar

saat muhadharah, saya bisa menghilangkan

ketegangan dalam diri saya

33 Menunda kepuasan adalah kebijakan yang saya

pegang

34 Saya bisa mengerti jika saya merasa gelisah

35 Saya suka mengajukan pertanyaan untuk

mengetahui hal apa yang penting untuk orang lain

36 Saya bisa tahu jika teman saya marah atau

mengganggu saya

37 Saya jarang merasa khawatir menghadapi kegiatan

sehari-hari

38 Saya percaya pada semangat yang saya punya akan

menghasilkan sesuatu yang baik

Page 92: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

78

No. Pernyataan STS TS S SS

39 Saya bisa mengerti kenapa tindakan saya kadang-

kadang menyinggung orang lain

40 Saya berpendapat bahwa belajar dengan teman

yang lamban adalah tantangan bagi saya

41 Saya bisa marah dengan cepat sehingga tidak ada

lagi yang bisa mempengaruhi saya

42 Saya dapat menahan emosi saya

43 Saya dapat memotivasi diri saya sendiri bahkan

ketika saya merasa sedih

44 Saya dapat melihat sesuatu dari sudut pandang

orang lain

45 Saya menerima perbedaan

46 Saya tahu apa yang membuat saya bahagia

47 Saya tidak ingin orang lain mengetahui perasaan

saya

48 Motivasi adalah kunci keberhasilan saya

49 Saya sulit menerima perbedaan pendapat

50 Saya biasanya membangun hubungan yang solid

dengan teman

Page 93: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

79

SKALA C

PETUNJUK

Di bawah ini terdapat pernyataan-pernyataan mengenai kondisi saat kegiatan

muhadharah, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Adik-adiik diminta

untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri

Adik-adik, dengan cara memberikan tanda checklist (√) dalam pilihan jawaban

yang telah tersedia.

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Contoh:

No. Pernyataan STS TS S SS

1 Saya suka membantu teman

Artinya: Saya orang yang benar-benar suka membantu teman

No. Pernyataan STS TS S SS

1 Saya adalah orang yang gemar bicara

2 Saya adalah orang yang pemurung

3 Saya adalah orang yang memiliki banyak ide baru

4 Saya adalah orang yang bermanfaat bagi lingkungan

sekitar dan tidak egois

5 Saya adalah orang yang bersemangat

6 Saya adalah seorang penceramah yang handal

7 Saya adalah orang yang mudah panik atau takut saat

tampil di depan umum

8 Saya adalah orang yang berbakat dalam bidang

muhadharah

9 Saya adalah orang yang memiliki sifat pemaaf

10 Saya suka khawatir secara berlebihan

11 Saya orang yang gemar berimajinasi

12 Saya orang yang mudah percaya dengan orang lain

13 Saya adalah orang yang kreatif

14 Saya orang yang tekun dan menyelesaikan tugas yang

saya kerjakan

15 Saya orang yang mengikuti perasaan saya

16 Saya adalah orang yang perhatian dan baik kepada semua

orang

Page 94: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

80

No. Pernyataan STS TS S SS

17 Saya orang yang mengerjakan tugas dengan baik

18 Saya adalah orang yang mudah bergaul

19 Saya menampilkan pidato sesuai dengan teks yang telah

saya buat sebelumnya

20 Saya orang yang mudah gugup saat tampil berbicara di

depan umum

21 Saya adalah orang yang senang mengutarakan ide-ide saat

berceramah

22 Konsentrasi saya mudah terganggu ketika pendengar tidak

tertib (gaduh)

TERIMA KASIH

Page 95: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

81

Lampiran 3

Path Diagram dan Syntax Uji Validitas

Gambar 3.1

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Public Speaking Self-Efficacy

UJI VALIDITAS KONSTRUK PUBLIC SPEAKING SELF-EFFICACY DA NI=10 NO=186 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 PM SY FI=PSSE.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY LK PUBLIC SPEAKING SELF-EFFICACY FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1

LX 10 1 FR TD 10 6 TD 9 7 TD 9 8 TD 7 1 TD 3 1 TD 9 1 TD 6 4 TD 6 1 TD 6 3 PD OU SS TV MI

Page 96: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

82

Gambar 3.2

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kecerdasan Emosi

Dimensi Self-Awareness

UJI VALIDITAS KONSTRUK SELF-AWARENESS DA NI=10 NO=186 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 PM SY FI=SA.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY LK SELF-AWARENESS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1

LX 10 1 FR TD 10 8 TD 10 2 TD 4 1 TD 7 1 TD 5 1 PD OU SS TV MI

Page 97: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

83

Gambar 3.3

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kecerdasan Emosi Dimensi Managing Emotions

UJI VALIDITAS KONSTRUK MANAGING EMOTIONS DA NI=10 NO=186 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 PM SY FI=ME.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY LK MANAGING EMOTIONS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1

LX 10 1 FR TD 4 2 TD 6 1 TD 8 1 TD 5 2 TD 9 2 PD OU SS TV MI

Page 98: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

84

Gambar 3.4

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kecerdasan Emosi Dimensi Motivating Oneself

UJI VALIDITAS KONSTRUK MOTIVATING ONESELF DA NI=10 NO=186 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 PM SY FI=MO.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY LK MOTIVATING ONESELF FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1

LX 10 1 FR TD 5 4 TD 3 1 TD 2 1 TD 6 5 TD 6 3 TD 4 3 TD 5 3 PD OU SS TV MI

Page 99: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

85

Gambar 3.5

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kecerdasan Emosi Dimensi Emphaty

UJI VALIDITAS KONSTRUK EMPHATY DA NI=10 NO=186 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 PM SY FI= E.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY LK EMPHATY FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1

LX 10 1 FR TD 9 1 TD 8 1 TD 4 3 TD 8 6 PD OU SS TV MI

Page 100: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

86

Gambar 3.6

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kecerdasan Emosi

Dimensi Social Skills

UJI VALIDITAS KONSTRUK SOCIAL SKILLS DA NI=10 NO=186 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 PM SY FI=SS.COR MO NX=10 NK=1 LX=FR TD=SY LK SOCIAL SKILLS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1

LX 10 1 FR TD 7 5 TD 6 4 TD 7 3 TD 5 3 TD 10 5 TD 4 1 PD OU SS TV MI

Page 101: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

87

Gambar 3.7

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kepribadian Big Five Dimensi Extraversion

UJI VALIDITAS KONSTRUK EXTRAVERSION DA NI=3 NO=186 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 PM SY FI=EX.COR MO NX=3 NK=1 LX=FR LK AGREEABLENESS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 PD OU SS TV MI

Page 102: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

88

Gambar 3.8

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kepribadian Big Five Dimensi Neuroticism

UJI VALIDITAS KONSTRUK NEUROTICISM DA NI=5 NO=186 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 PM SY FI=N.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR LK NEUROTICISM FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 PD OU SS TV MI

Page 103: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

89

Gambar 3.9

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kepribadian Big Five Dimensi Openess

UJI VALIDITAS KONSTRUK OPENESS DA NI=5 NO=186 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 PM SY FI=O.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY LK OPENESS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR TD 3 2 TD 2 1 PD OU SS TV MI

Page 104: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

90

Gambar 3.10

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kepribadian Big Five

Dimensi Agreeableness

UJI VALIDITAS KONSTRUK AGREEABLENESS DA NI=5 NO=186 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 PM SY FI=A.COR MO NX=5 NK=1 LX=FR TD=SY LK AGREEABLENESS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 FR TD 5 1 PD OU SS TV MI

Page 105: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

91

Gambar 3.11

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Skala Kepribadian Big Five Dimensi Consciencetiousness

UJI VALIDITAS KONSTRUK CONSCIENCETIOUSNESS DA NI=4 NO=186 MA=PM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 PM SY FI=C.COR MO NX=4 NK=1 LX=FR TD=SY LK CONSCIENCETIOUSNESS FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 FR TD 3 2 TD 4 3 PD OU SS TV MI

Page 106: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

92

Lampiran 4

Output Statistik

Statistics

PSSE Self_aware

ness

Managing_

emotion

Motivating_

oneself Empathy Social_skill

Extraver

tion Neuroticism Openness

Agreeable

ness

Conscientious

ness

N Valid 186 186 186 185 186 186 186 186 186 186 186

Missing 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

Mean 50.0000 50.0000 50.0000 50.0000 50.0000 50.0000 50.0000 50.0000 50.0000 50.0000 50.0000

Median 49.7496 50.0220 50.2699 50.7751 50.6239 50.2726 49.6594 50.6874 50.0560 49.9352 51.0844

Std. Deviation 8.73354 8.95267 7.36081 8.48221 8.78855 8.11477 7.36557 8.52094 8.73185 7.33227 8.54877

Minimum 26.72 23.56 27.90 22.40 23.79 29.38 27.90 29.27 31.94 33.10 24.33

Maximum 73.89 66.33 74.64 64.35 69.17 69.14 61.95 65.96 71.95 65.42 68.95

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .656a .430 .398 6.77849 .430 13.210 10 175 .000

a. Predictors: (Constant), conscientiousness, self_awereness, neuroticism, managing_emotion, extravertion, openness, social_skill, motivating_oneself,

agreeableness, empathy

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 6069.934 10 606.993 13.210 .000b

Residual 8040.879 175 45.948

Total 14110.814 185

a. Dependent Variable: PSSE

b. Predictors: (Constant), conscientiousness, self_awereness, neuroticism, managing_emotion,

extravertion, openness, social_skill, motivating_oneself, agreeableness, empathy

Page 107: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

93

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 22.091 6.239 3.541 .001

Self_awereness -.062 .085 -.064 -.735 .463

Managing_emotion .043 .075 .036 .569 .570

Motivating_oneself -.065 .083 -.063 -.789 .431

Empathy .292 .094 .294 3.122 .002

Social_skill .128 .086 .119 1.498 .136

Extravertion -.084 .080 -.071 -1.049 .296

Neuroticism -.244 .062 -.238 -3.955 .000

Openness .278 .075 .278 3.730 .000

Agreeableness .176 .095 .147 1.843 .067

Conscientiousness .097 .081 .095 1.191 .235

a. Dependent Variable: PSSE

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .222a .049 .044 8.53908 .049 9.522 1 184 .002

2 .296b .088 .078 8.38645 .039 7.758 1 183 .006

3 .355c .126 .112 8.23005 .039 8.022 1 182 .005

4 .411d .169 .150 8.05082 .042 9.194 1 181 .003

5 .430e .185 .162 7.99477 .016 3.547 1 180 .061

6 .433f .188 .161 8.00189 .003 .680 1 179 .411

7 .540g .292 .264 7.49263 .104 26.160 1 178 .000

8 .635h .404 .377 6.89455 .112 33.221 1 177 .000

Page 108: PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN KEPRIBADIAN BIG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46127/1/SYIFAUNNADIA-FPSI.pdfmengikuti kelas Muhadharah di . Pondok Pesantren

94

a. Predictors: (Constant), self_awereness

b. Predictors: (Constant), self_awereness, managing_emotion

c. Predictors: (Constant), self_awereness, managing_emotion, motivating_oneself

d. Predictors: (Constant), self_awereness, managing_emotion, motivating_oneself, empathy

e. Predictors: (Constant), self_awereness, managing_emotion, motivating_oneself, empathy, social_skill

f. Predictors: (Constant), self_awereness, managing_emotion, motivating_oneself, empathy, social_skill, extravertion

g. Predictors: (Constant), self_awereness, managing_emotion, motivating_oneself, empathy, social_skill, extravertion, neuroticism

h. Predictors: (Constant), self_awereness, managing_emotion, motivating_oneself, empathy, social_skill, extravertion, neuroticism, openness

*tabel dibawah ini merupakan lanjutan dari tabel di atas

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

9 .652b .426 .396 6.78655 .022 6.678 1 176 .011

10 .656c .430 .398 6.77849 .005 1.419 1 175 .235

b. Predictors: (Constant), opennes, managing_emotion, neuroticism, extravertion, self_awereness, motivating_oneself, social_skill, empathy, agreeableness

c. Predictors: (Constant), openness, managing_emotion, neuroticism, extravertion, self_awereness, motivating_oneself, social_skill, empathy, agreeableness,

conscientiousness