pengaruh kebutuhan akan prestasi dan kebutuhan...

156
PENGARUH KEBUTUHAN AKAN PRESTASI DAN KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI TERHADAP KINERJA (Kasus Implementasi Program Community Empowerment Tahun 2019-2020 Djarum Beasiswa Plus Angkatan 2018/2019) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh: Christianoko NIM: 152214005 PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH KEBUTUHAN AKAN PRESTASI DAN KEBUTUHAN

    AKTUALISASI DIRI TERHADAP KINERJA

    (Kasus Implementasi Program Community Empowerment Tahun 2019-2020 Djarum

    Beasiswa Plus Angkatan 2018/2019)

    Skripsi

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Manajemen

    Oleh:

    Christianoko

    NIM: 152214005

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENGARUH KEBUTUHAN AKAN PRESTASI DAN KEBUTUHAN

    AKTUALISASI DIRI TERHADAP KINERJA

    (Kasus Implementasi Program Community Empowerment Tahun 2019-2020 Djarum

    Beasiswa Plus Angkatan 2018/2019)

    Skripsi

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Manajemen

    Oleh:

    Christianoko

    NIM: 152214005

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

    kepadaku” – Filipi 4:13

    “Your time is limited, so don’t waste it living someone else’s life. Don’t be

    trapped by dogma—which is living with the results of other people’s thinking.

    Don’t let the noise of others’ opinions drown out your own inner voice. And most

    important, have the courage to follow your heart and intuition.” – Steve Jobs

    “Hiduplah dengan memilih untuk berkerja sekeras mungkin hari ini agar diri kita

    di hari esok, di masa yang akan datang, akan menoleh ke belakang untuk

    berterima kasih pada diri kita hari ini yang tidak memilih menyerah”

    -Christianoko

    Kupersembahkan kepada:

    Tuhan Yesus Kristus yang selalu ada bersamaku

    Papah, mamah dan kakak yang selalu mendoakan dan mendukung

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat,

    rahmat, dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

    Pengaruh Kebutuhan Akan Prestasi dan Kebutuhan Aktualisasi Diri Terhadap

    Kinerja (Kasus Implementasi Program Community Empowerment Tahun 2019-

    2020 Djarum Beasiswa Plus Angkatan 2018/2019). Skripsi ini disusun sebagai

    salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi

    Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik

    tanpa bantuan, dukungan, kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela

    mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai pada

    penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan

    terima kasih kepada:

    1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas

    Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

    2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi

    Manajemen Universitas Sanata Dharma.

    3. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono M.S., selaku dosen pembimbing I,

    yang telah membimbing dengan sabar, teliti, memberi nasihat dan

    memotivasi penulis dengan kesungguhan hati selama penulisan skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    4. Ibu Fransisca Desiana Pranatasari S.E., M.M., selaku dosen

    pembimbing II, yang telah membimbing, memberi koreksi dan saran

    kepada penulis selama penulisan skripsi.

    5. Bapak Patrick Vivid Adinata S.E., M.Si., selaku anggota tim penguji

    yang telah memberi masukan yang sangat berguna.

    6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

    yang telah memberikan banyak ilmu, pengalaman, dan pelajaran hidup

    di kelas maupun di luar kelas.

    7. Ayah, Ibu, dan Kakak yang selalu mendukung penulis dalam keadaan

    suka maupun duka dan mendorong penulis agar selalu menjadi pribadi

    yang lebih baik setiap harinya.

    8. Djarum Beasiswa Plus yang telah memberikan beasiswa kuliah dan

    menjadi rumah pembelajaran tentang banyak hal melalui beasiswa dan

    berbagai pelatihan yang telah diberikan sehingga penulis dapat

    berkembang serta mengizinkan penulis melakukan penelitian di tempat

    ini.

    9. Teman-teman satu bimbingan seminar proposal maupun skripsi yang

    sering kali memberikan masukan dan memberikan dukungan kepada

    penulis dalam berproses, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan oleh

    penulis.

    10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

    membantu dalam penyusunan skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN ......................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................v

    HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................. vi

    HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii

    HALAMAN DAFTAR ISI ...............................................................................x

    HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xiii

    HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................xv

    HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xvii

    HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... xviii

    HALAMAN ABSTRACT .............................................................................. xiv

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

    A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1

    B. Rumusan Masalah ..................................................................................7

    C. Batasan Masalah.....................................................................................8

    D. Tujuan Penelitian ...................................................................................9

    E. Manfaat Penelitian .................................................................................9

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................11

    A. Konsep dan Teori ..................................................................................11

    B. Penelitian-penelitian sebelumnya......................................................... 31

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    C. Kerangka Konseptual Penelitian ...........................................................35

    D. Hipotesis ............................................................................................... 35

    BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 39

    A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 39

    B. Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................ 39

    C. Variabel Penelitian ............................................................................... 39

    D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 42

    E. Unit Analisis ......................................................................................... 44

    F. Teknik Pengambilan Sampel ................................................................ 44

    G. Sumber Data ......................................................................................... 44

    H. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 44

    I. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 45

    J. Teknik Analisis Data ............................................................................ 48

    BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ...........................................54

    A. Sejarah Singkat dan Gambaran Umum Organisasi ...............................54

    B. Lokasi Organisasi ..................................................................................57

    C. Prinsip Program Community Empowerment Djarum Beasiswa Plus ....58

    D. Logo Organisasi ....................................................................................59

    E. Struktur Kepengurusan..........................................................................60

    F. Program dan Pemasaran ........................................................................60

    G. Keuangan...............................................................................................64

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................................66

    A. Deskripsi Responden .............................................................................67

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    B. Analisis Deskriptif Variabel ..................................................................70

    C. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ........................75

    D. Analisis Data .........................................................................................78

    E. Pembahasan ..........................................................................................86

    BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .....................92

    A. Kesimpulan ...........................................................................................92

    B. Saran ......................................................................................................92

    C. Keterbatasan ..........................................................................................98

    DAFTAR REFERENSI .................................................................................100

    LAMPIRAN ....................................................................................................103

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    No. Judul Halaman

    I.1 Data Nama Proyek, Lokasi dan Jumlah Anggota Peserta 4

    III.1 Definisi Operasional Variabel 41

    III.2 Skor Pengukuran Skala 42

    IV.1 Tahapan Program Community Empowerment 2019-2020 64

    V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 67

    V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi 68

    V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Universitas 69

    V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Kota Regional 70

    V.5 Skala Klasifikasi Kategori Tabel 71

    V.6 Tabel Skala Data Kebutuhan Akan Prestasi 72

    V.7 Tabel Skala Data Kebutuhan Aktualisasi Diri 73

    V.8 Tabel Skala Data Kinerja 74

    V.9 Hasil Uji Validitas Kebutuhan Akan Prestasi 76

    V.10 Hasil Uji Validitas Kebutuhan Aktualisasi Diri 76

    V.11 Hasil Uji Validitas Kinerja 77

    V.12 Hasil Uji Reliabilitas 77

    V.13 Hasil Uji Normalitas 78

    V.14 Hasil Uji Multikolinearitas 79

    V.15 Hasil Uji Heteroskedastitas 80

    V.16 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 81

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    V.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi 82

    V.18 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ANOVA 84

    V.19 Hasil Uji T 85

    V.20 Tabel Ringkasan Uji Hipotesis 86

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    No. Nama Gambar Halaman

    II.1 Piramida Hierarki Kebutuhan Maslow 22

    II.2 Kerangka Konseptual 35

    IV.1 Logo PT DJARUM 59

    IV.2 Logo Djarum Foundation 59

    IV.3 Logo Djarum Foundation: Bakti Pendidikan 59

    IV.4 Logo Djarum Beasiswa Plus 59

    IV.5 Logo Community Empowerment Djarum Beasiswa Plus 59

    IV.6 Struktur Kepengurusan Program Community

    Empowerment 2019-2020 Djarum Beasiswa Plus

    60

    IV.7 Dokumentasi Character Building Djarum Beasiswa Plus

    di Jawa Barat

    61

    IV.8 Dokumentasi Leadership Development Djarum Beasiswa

    Plus di Jawa Barat

    61

    IV.9 Dokumentasi Nation Building Djarum Beasiswa Plus di

    Semarang dan Kudus

    61

    IV.10 Dokumentasi International Exposure Djarum Beasiswa

    Plus di Sydney, Australia

    62

    IV.11 Dokumentasi Community Empowerment Djarum

    Beasiswa Plus

    62

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    IV.12 Dokumentasi Competition Challenges: Vlog Competition

    Djarum Beasiswa Plus di Jakarta

    62

    IV.13 Dokumentasi Competition Challenges: Vlog Competition

    Djarum Beasiswa Plus di Jakarta

    63

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Judul Halaman

    1 Surat Izin Penelitian 103

    2 Instrumen Penelitian 106

    3 Deskripsi Responden 118

    4 Hasil Tabulasi Data 123

    5 Hasil Output SPSS 130

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    ABSTRAK

    PENGARUH KEBUTUHAN AKAN PRESTASI DAN KEBUTUHAN

    AKTUALISASI DIRI TERHADAP KINERJA

    (Kasus Implementasi Program Community Empowerment Tahun 2019-2020 Djarum

    Beasiswa Plus Angkatan 2018/2019)

    Christianoko

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2020

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: 1) kebutuhan akan

    prestasi berpengaruh terhadap kinerja pelaksana, 2) kebutuhan aktualisasi diri

    berpengaruh terhadap kinerja pelaksana, dan 3) kebutuhan akan prestasi dan

    kebutuhan aktualisasi diri secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja

    pelaksana dalam kasus implementasi program community empowerment tahun

    2019-2020 Djarum Beasiswa Plus angkatan 2018/2019. Penelitian ini merupakan

    penelitian kuantitatif dan menggunakan teknik survei dengan menyebarkan

    kuesioner daring (online) kepada keseluruhan populasi yang berjumlah 63

    responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear

    berganda dengan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 24.0. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa: 1) kebutuhan akan prestasi berpengaruh terhadap kinerja

    pelaksana, 2) kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh terhadap kinerja pelaksana,

    dan 3) kebutuhan akan prestasi dan kebutuhan aktualisasi diri secara bersamaan

    berpengaruh terhadap kinerja pelaksana dalam kasus implementasi program

    community empowerment tahun 2019-2020 Djarum Beasiswa Plus angkatan

    2018/2019.

    Kata kunci: kebutuhan akan prestasi, kebutuhan aktualisasi diri, kinerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    ABSTRACT

    THE INFLUENCE OF NEED OF ACHIEVEMENT AND SELF-

    ACTUALIZATION NEEDS ON PERFORMANCE

    (A Case on Implementation of Community Empowerment Program 2019-2020

    Djarum Beasiswa Plus Batch 2018/2019)

    Christianoko

    Sanata Dharma University

    Yogyakarta

    2020

    This study aims to determine: 1) whether need of achievement influences

    implementer performance, 2) whether self-actualization needs influences on

    implementer performance, 3) whether need of achievement and self-actualization

    needs simultaneously influence on implementer performance, in a case on

    implementation of community empowerment program 2019-2020 Djarum

    Beasiswa Plus batch 2018/2019. This research is a quantitative research and uses

    survey techniques by distributing online questionnaires to the entire population of

    63 respondents. Data analysis technique in this research is multiple linear regression

    analysis using IBM SPSS Statistics 24.0 application. The result showed that: 1)

    need of achievement influences implementer performance, 2) self-actualization

    needs influences on implementer performance, 3) need of achievement and self-

    actualization needs simultaneously influence on implementer performance, in a

    case on implementation of community empowerment program 2019-2020 Djarum

    Beasiswa Plus batch 2018/2019.

    Keywords: need of achievement, self-actualization needs, performance

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sumber daya manusia merupakan peranan yang sangat penting

    dalam sebuah organisasi karena sumber daya manusia adalah penggerak

    dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya, maka manajemen

    sumber daya manusia memiliki posisi yang sentral dan peranan yang

    penting dalam mengelola sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi

    secara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,

    penggerakan, dan pengawasan dalam upaya mencapai tujuan organisasi

    yang telah ditetapkan. Menurut Ansory dan Indrasari (2018:59), secara garis

    besar, pengertian sumber daya manusia adalah individu yang berkerja

    sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan

    berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan

    kemampuannya. Manajemen Sumber Daya Manusia, disingkat MSDM,

    adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan

    sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efektif dan

    efisien serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan

    bersama perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

    Pentingnya sumber daya manusia dalam sebuah organisasi

    merupakan sebuah tantangan untuk mengelola sumber daya tersebut karena

    masing-masing individu memiliki karakter yang berbeda antara satu dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • yang lain. Dalam praktek kerjanya, motivasi merupakan faktor yang

    mendasari seseorang melakukan sesuatu dengan cara tertentu melalui

    dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk memenuhi berbagai macam

    kebutuhannya. Pada kebutuhan tertentu dan proses pencapaiannya, dapat

    mempengaruhi kinerja seseorang dalam sebuah organisasi sehingga ini

    menjadi faktor yang menarik untuk diteliti pengaruhnya pada kinerja

    anggota organisasi.

    Kebutuhan akan prestasi merupakan salah satu teori motivasi

    kebutuhan yang dikemukakan oleh David McClelland dan kebutuhan

    aktualisasi diri merupakan salah satu teori motivasi kebutuhan hierarki

    Maslow yang dikemukakan oleh Abraham Maslow dalam topik psikologi

    humanistik. Menurut Mangkunegara (2017:103) kebutuhan akan prestasi

    dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam ciri seseorang untuk

    melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-

    baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji.

    Kebutuhan aktualisasi diri menurut Ansory dan Indrasari (2018:266)

    adalah kebutuhan mempertinggi potensi-potensi dan ekspresi diri.

    Aktualisasi diri menjadi faktor penting dalam kinerja seseorang karena

    kebutuhan aktualisasi diri menjadi kebutuhan yang muncul dalam diri

    seseorang yang mendorong seseorang dapat mengekspresikan dan

    mengembangkan potensi yang ia miliki dalam pekerjaan atau tugas yang

    ditekuni.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    3

    Penelitian ini dilakukan pada implementasi program Community

    Empowerment tahun 2019-2020 penerima beasiswa dari Djarum Beasiswa

    Plus angkatan tahun 2018/2019 atau biasa disebut Beswan Djarum angkatan

    34 melalui Djarum Foundation: Bakti Pendidikan yang merupakan

    Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Djarum. Adapun program

    ini meliputi tahapan sosialisasi dan pelatihan Leadership Development

    selama 5 hari yang ada di Yogyakarta dan Surabaya yang terdiri dari 8 batch

    dimana masing – masing peserta hanya mengikuti satu batch dengan waktu

    dan lokasi yang ditentukan oleh pihak Djarum Beasiswa Plus, seleksi

    melalui tahapan proposal dan wawancara, hingga tahap implementasi pada

    lapangan yang dilakukan pada tahun 2019 hingga 2020. Program ini

    merupakan tahap implementasi keterampilan lintas jurusan atau konsentrasi

    untuk dapat berkontribusi secara langsung terhadap masyarakat sebagai

    wujud kepekaan sosial dan sarana mengasah keterampilan yang dimiliki

    oleh penerima beasiswa Djarum Beasiswa Plus dan mendapatkan

    keterampilan baru. Dalam berbagai rangkaian kegiatan ini, terlebih lagi

    dalam tahap pelaksanaan proyek, motivasi yang tinggi sangat dibutuhkan

    untuk memberikan kinerja yang maksimal, dimana kebutuhan akan prestasi

    berperan dalam seorang individu untuk mendorong seseorang dapat

    berkerja semaksimal mungkin untuk meraih hasil yang ia inginkan dan

    kebutuhan aktualisasi diri berperan dalam seorang individu sebagai

    dorongan untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan diri pada

    pekerjaan atau tugas yang ditetapkan. Berikut adalah proyek yang menjadi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • program Community Empowerment tahun 2019-2020 Djarum Beasiswa

    Plus angkatan tahun 2018/2019 dan mendapatkan pendampingan dan

    pendanaan dari Djarum Foundation untuk dilaksanakan:

    Tabel I.1

    Data Nama Proyek, Lokasi dan Jumlah Anggota Peserta

    No Judul Community Empowerment Daerah Jumlah

    Anggota

    1 Aglar (Ampyang Gula Plalar):

    Meningkatkan Kesejahteraan Sosial

    Dengan Menjadikan Dusun Plalar Sebagai

    Sentra Produksi Gulo Kacang

    Salatiga, Jawa

    Tengah

    4

    2 Copi (Coklat Pinang) Icon Jambi Sebagai

    Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat

    Payo Sigadung, Kelurahan Rawa Sari,

    Jambi

    Jambi,

    Jambi

    4

    3 Desan Wisata Kiringan Sebagai Desa

    Wisata Jamu

    Yogyakarta,

    Daerah Istimewa

    Yogyakarta

    14

    4 Gerakan Pengolahan Sampah Tkk Penabur

    Banda Bandung (Gajah)

    Bandung,

    Jawa Barat

    8

    5 Kopi Roki (Robusta Indrokilo: Berantas

    Pengangguran Ibu-Ibu Dusun Indrokilo)

    Semarang,

    Jawa Tengah

    16

    6 Pengembangan Potensi Agrowisata

    Organik Di Desa Kereng Bangkirai

    Sebagai Daerah Tujuan Wisata Dan

    Edukasi Di Kota Palangka Raya

    Palangka Raya,

    Kalimantan

    Tengah

    4

    7 Sugaren Sebagai Upaya Pembangunan

    Ekonomi Kelompok Tani Aren Dusun

    Kekait Daye Pasca Gempa Bumi

    Mataram,

    Nusa Tenggara

    Barat

    6

    8 Wisata Edukasi Kopi Desa Harjokuncaran Malang, Jawa

    Timur

    16

    Jumlah 72

    Program Community Empowerment 2019-2020 ini merupakan

    program yang dijalankan pada tahun kelima yang setiap tahunnya memiliki

    banyak sekali pendaftar untuk dapat berpartisipasi. Dengan tingginya

    antusiasme pendaftar setiap tahunnya, muncul pertanyaan tentang motivasi

    yang mendasari akan antusiasme tersebut. Dalam tahap implementasi,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    5

    penulis menduga bahwa adanya motivasi yang mendasari dari setiap

    tahapan yang ditempuh sebagai sebuah dorongan dan mempengaruhi

    kinerja di lapangan maupun luar lapangan yang berkaitan dengan program

    ini, dimana motivasi tersebut beragam jenisnya.

    Dalam hal ini, mahasiswa yang terpilih menjadi pelaksana program

    Community Empowerment merupakan bagian yang sangat penting dalam

    mencapai tujuan diadakannya program Community Empowerment tersebut

    maupun tujuan yang disepakati masing masing tim pelaksana. Dalam

    pelatihan Leadership Development pada bagian sesi Community

    Empowerment, seringkali membahas maupun menyinggung bahwa

    program Community Empowerment ini dapat menjadi sarana aktualisasi diri

    dimana peserta dapat nyaman berkarya dan mengabdi dengan adanya

    bantuan dana dan pembinaan dalam menjalankan proyek di daerah masing-

    masing. Adanya diskusi peserta program Community Empowerment pada

    tahun sebelumnya menyatakan bahwa bantuan dana merupakan aspek yang

    sangat menunjang dalam kebebasan berkarya melalui potensinya sehingga

    dapat mengaktualisasikan dirinya ke dalam sebuah proyek sosial di

    masyarakat.

    Sejauh ini evaluasi program yang dilakukan menggunakan metode

    kuesioner pada pelaksana program atau Beswan Djarum 34 yang terlibat

    dalam program Community Empowerment ini untuk menilai beberapa aspek

    dan juga pengembangan program ini pada periode selanjutnya, adanya

    penelitian ini yang lebih mendalami tentang motivasi dan kinerja Beswan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Djarum diharapkan dapat berguna sebagai masukan atau evaluasi program

    yang mana berdasarkan penelitian yang empiris.

    Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti tentang faktor motivasi

    yaitu motivasi kebutuhan akan prestasi dan motivasi kebutuhan aktualisasi

    diri dan apakah kedua motivasi tersebut ada dan berpengaruh pada kinerja

    pelaksana implementasi program Community Empowerment. Peneliti

    menggunakan lebih dari satu teori motivasi dengan dugaan adanya faktor

    motivasi yang beragam yang mempengaruhi kinerja serta mengambil sub-

    teori dalam dua teori motivasi dari David McClelland tentang Teori Tiga-

    Kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi dan dari Abraham Maslow teori

    Hierarki Kebutuhan dari yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Hal mengenai

    adanya dugaan motivasi yang beragam ini didukung oleh penyataan yang

    dikemukaan Luthans dan Doh (2014:171) yang menyatakan bahwa secara

    sederhana, motivasi adalah universal, namun sifat spesifiknya berbeda pada

    lintas budaya, sehingga tidak ada satu teori motivasi yang secara universal

    dapat diaplikasikan di seluruh budaya. Dan kritik tentang teori konten atau

    teori isi yang tertuang dalam buku Ivancevich, Konnopaske dan Matteson

    (2007:155) bahwa masing-masing dari teori konten berusaha untuk

    menjelaskan perilaku dan perspektif yang sedikit berbeda dan tidak ada teori

    yang telah sepenuhnya diterima sebagai dasar dalam menjelaskan motivasi,

    maka dari itu peneliti bermaksud untuk menggunakan teori yang berbeda

    untuk saling melengkapi dalam lingkup konteks keinginan untuk belajar dan

    berkembang mencapai sesuatu. Dalam hal terkait dengan kebutuhan akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    7

    prestasi, adanya berbagai indikator kebutuhan akan prestasi yang sejalan

    dengan konteks Community Empowerment sebagai tempat pengembangan

    diri dan pemberdayaan masyarakat dimana para pelaksana didorong untuk

    dapat mencapai sesuatu baik untuk diri sendiri, tim, masyarakat maupun

    tujuan program. Dalam hal terkait dengan aktualisasi diri, dalam konteks

    program Community Empowerment yang merupakan wadah pengembangan

    diri dan memberdayakan masyarakat, ini sejalan dengan aktualisasi diri

    yang merupakan satu-satunya meta-needs dalam hierarki kebutuhan dan

    juga sejalan dengan adanya temuan internasional yang dikemukakan dalam

    Luthans dan Doh (2014:175) dalam menambahkan bahwa kebutuhan dalam

    perspektif wilayah timur bersifat lebih kolektivis yang mana pada

    aktualisasi diri bersifat ke arah melayani masyarakat.

    Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

    penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul: “PENGARUH

    KEBUTUHAN AKAN PRESTASI DAN KEBUTUHAN

    AKTUALISASI DIRI TERHADAP KINERJA” (Kasus Implementasi

    Program Community Empowerment tahun 2019-2020 Djarum Beasiswa

    Plus Angkatan 2018/2019)

    B. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis merumuskan

    permasalahan sebagai berikut:

    1. Apakah kebutuhan akan prestasi berpengaruh terhadap kinerja

    pelaksana?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2. Apakah kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh terhadap kinerja

    pelaksana?

    3. Apakah kebutuhan akan prestasi dan kebutuhan aktualisasi diri secara

    bersamaan berpengaruh terhadap kinerja pelaksana?

    C. Pembatasan Masalah

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis membatasi

    permasalahan yang ada di dalam penelitian ini sebagai berikut:

    1. Subjek yang diteliti hanya penerima beasiswa Djarum Beasiswa Plus

    tahun 2018/2019 atau disebut Beswan Djarum 34 yang lolos seleksi ke

    tahap implementasi program Community Empowerment.

    2. Kebutuhan akan prestasi yang diteliti yaitu berdasarkan tingkat

    seseorang bertanggung jawab atas segala perbuatannya, usaha mencari

    umpan balik atas segala perbuatannya, berani mengambil keputusan

    dengan perhitungan, usaha melakukan sesuatu secara inovatif dan

    kreatif, manajemen waktu, berkerja keras dan bangga atas hasil yang

    telah dicapai.

    3. Kebutuhan aktualisasi diri yang diteliti berdasarkan kebutuhan

    pertumbuhan, kebutuhan pencapaian potensi seseorang, kebutuhan

    pemenuhan diri dan kebutuhan dorongan.

    4. Kinerja yang diteliti yaitu berdasarkan kualitas kerja, kuantitas kerja,

    tanggung jawab, kerjasama, dan inisiatif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    9

    D. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas,

    tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui informasi kebutuhan akan prestasi berpengaruh

    terhadap kinerja pelaksana.

    2. Untuk mengetahui informasi kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh

    terhadap kinerja pelaksana.

    3. Untuk mengetahui informasi kebutuhan akan prestasi dan kebutuhan

    aktualisasi diri secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja

    pelaksana.

    E. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    Manfaat penelitian ini bagi pengembangan ilmu pengetahuan adalah

    sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan dalam bidang sumber

    manajemen sumber daya manusia dan umum. Serta sebagai pedoman

    dan referensi dalam penulisan karya ilmiah.

    2. Bagi Djarum Foundation dan Djarum Beasiswa Plus

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

    pemikiran dan sebagai sarana informasi tambahan program yang

    bersifat kajian berdasarkan penelitian yang empiris serta acuan tindak

    lanjut dalam promosi program yang dapat memotivasi pendaftar dan

    serta menjadi masukan dalam desain kegiatan pada periode mendatang

    untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia atau Beswan Djarum

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • dalam melakukan kegiatan Community Empowerment agar lebih

    bermanfaat kepada masyarakat. Penelitian ini dapat juga bermanfaat

    sebagai acuan dalam memilih kriteria tim atau individu yang akan

    dipilih pada tahun-tahun selanjutnya melalui penilaian motivasi tim

    dalam ketertarikannya mengajukan proyek kepada pihak panitia atau

    pembina Djarum Beasiswa Plus.

    3. Bagi Peneliti

    Untuk lebih mendalami tentang teori motivasi kebutuhan akan

    prestasi dan kebutuhan aktualisasi diri serta menjadi sarana

    mempraktekan wawasan yang didapatkan selama menempuh

    perkuliahan, dan juga sebagai syarat ujian akhir Sarjana Manajemen di

    Universitas Sanata Dharma.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Konsep dan Teori

    1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

    Sumber daya manusia merupakan aset atau kekayaan yang sangat

    penting dalam suatu organisasi baik itu organisasi yang bertujuan pada

    laba maupun nirlaba, karena itu keberadaan sumber daya manusia dalam

    organisasi atau perusahaan tidak bisa digantikan oleh sumber daya

    lainnya. Sumber daya manusia merupakan peran yang sentral dalam

    menjalankan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan dan ingin dicapai.

    Menurut Ansory dan Indrasari (2018:59), secara garis besar,

    pengertian sumber daya manusia adalah individu yang berkerja sebagai

    penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan

    berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan

    kemampuannya. Manajemen Sumber Daya Manusia, disingkat MSDM,

    adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan

    sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efektif

    dan efisien serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai

    tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat.

    Sodikin, Permana dan Adia (2017:2) mengemukakan bahwa ilmu

    manajemen membahas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,

    dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • efektif dan efisien, yang salah satunya bertumpu pada sumber daya

    manusia (SDM). Manajemen sumber daya manusia (MSDM)

    merupakan manajemen sentral yang menggerakan organisasi, sehingga

    suatu organisasi, baik yang berorientasi pada laba maupun nirlaba

    menjadi dinamis sesuai dengan karakter manusianya.

    Menurut Sinambela (2017:8-9) manajemen sumber daya manusia

    adalah suatu proses menangani suatu masalah pada ruang lingkup

    pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk menunjang

    aktivitas organisasi atau organisasi demi mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain

    sistem perencanaan, penyusunan pegawai, pengembangan pegawai,

    pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi pegawai dan hubungan

    ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manysia

    melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

    mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Sementara

    itu, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur

    hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

    terwujudnya tujuan organisasi, pegawai, dan masyarakat.

    Menurut Noe, Hollenbeck, Gerhart dan Wright (2015:5)

    mendefinisikan manajemen sumberdaya manusia sebagai berikut:

    “Human resource management (HRM) refers to policies, practices and

    systems that influence employees’ behavior, attitudes, and performance.

    Many companies refer to HRM as involving “people practices”.”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    13

    Kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut

    pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan

    terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sementara itu dari sisi

    pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian

    prestasi kerja pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan

    pemutusan hubungan kerja (Sinambela, 2017:8)

    Menurut Ansory dan Indrasari (2018:60) fungsi manajemen sumber

    daya manusia hampir sama dengan fungsi manajemen umum, yaitu:

    a. Fungsi Manajerial yang terdiri dari perencanaan (planning),

    pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan

    pengendalian (controlling)

    b. Fungsi Operasional yang terdiri dari pengadaan tenaga kerja,

    pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan

    pemutusan hubungan kerja.

    Tentang fungsi operasional manajemen sumber daya manusia,

    Mangkunegara (2017:2) menambahkan bahwa terdapat enam fungsi

    operatif atau operasional sebagai berikut:

    a. Pengadaan tenaga kerja, yang mencakup: perencanaan sumber daya

    manusia, analisis jabatan, penarikan pegawai, penempatan kerja,

    orientasi kerja.

    b. Pengembangan tenaga kerja, yang mencakup: pendidikan dan

    pelatihan, pengembangan, dan penilaian prestasi kerja.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • c. Pemberian balas jasa, yang mencakup: balas jasa langsung yang

    terdiri dari gaji dan insentif, dan balas jasa tidak langsung yang

    terdiri dari keuntungan (benefit) dan pelayanan atau kesejahteraan.

    d. Integrasi, yang mencakup: kebutuhan karyawan, motivasi kerja,

    kepuasan kerja, disiplin kerja, dan partisipasi kerja.

    e. Pemeliharaan tenaga kerja, yang mencakup: komunikasi kerja,

    kesehatan dan keselamatan kerja, pengendalian konflik kerja, dan

    konseling kerja.

    f. Pemisahan tenaga kerja, yang mencakup: pemberhentian karyawan.

    2. Pengertian Motivasi

    Menurut Robbins dan Coulter (2016:96), motivasi adalah proses

    dimana usaha seseorang diberi energi, diarahkan, dan keberlanjutan

    menuju tercapainya suatu tujuan. Definisi ini memiliki tiga elemen

    kunci: energi, arah, dan ketekunan.

    Robbins dan Judge (2014:202) menjelaskan motivasi sebagai

    berikut:

    “We define motivation as the processes that account for an

    individual’s intensity, direction, and persistence of effort toward

    attaining a goal. While general motivation is concerned with effort

    toward any goal, we’ll narrow the focus to organizational goals in order

    to reflect our singular interest in work-related behavior. The three key

    elements in our definition are intensity, direction, and persistence.”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    15

    Robbins dan Judge menambahkan penjelasan pada ketiga elemen

    itu bahwa intensitas menggambarkan seberapa keras seseorang

    mencoba. Ini adalah elemen yang paling kita fokuskan ketika kita

    berbicara tentang motivasi. Namun, intensitas tinggi tidak mungkin

    mengarah pada hasil kinerja pekerjaan yang menguntungkan kecuali

    upaya tersebut disalurkan ke arah yang menguntungkan organisasi. Oleh

    karena itu, Robbins dan Judge mempertimbangkan kualitas upaya serta

    intensitasnya. Upaya yang diarahkan, dan konsisten dengan, tujuan

    organisasi adalah jenis usaha yang harus kita cari. Akhirnya, motivasi

    memiliki dimensi ketekunan. Ini mengukur seberapa lama seseorang

    dapat mempertahankan upaya. Individu tetap termotivasi cukup lama

    dengan tugas untuk mencapai tujuan mereka (Robbins, Judge:2014:202)

    Pride, Hughes dan Kapoor (2014:390-391) berpendapat bahwa

    motivasi adalah proses individual internal yang memberi energi,

    mengarahkan dan memelihara perilaku. Ini adalah “kekuatan” pribadi

    yang menyebabkan seseorang bertindak dengan cara tertentu.

    Steward dan Brown (2011:419) mendefinisikan motivasi sebagai

    berikut:

    “Motivation can be defined as a force that causes people to engage

    in a particular behavior rather than other behaviors. More specifically,

    motivation is represented by three elements: behavioral choice,

    intensity, and persistence.

    Each element, in turn, requires a decision:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • • Behavioral choice involves deciding whether to perform a particular

    action.

    • Intensity concerns deciding how much effort to put into the behavior.

    • Persistence involves deciding how long to keep working at the

    behavior”

    Dari berbagai penjelasan para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan

    bahwa motivasi adalah sebuah dorongan dalam diri seseorang yang

    secara sadar maupun tidak sadar yang menyebabkan perilaku seseorang

    dalam bertindak untuk mencapai sesuatu yang ia inginkan atau

    memenuhi kebutuhannya.

    Kreitner dan Kinicki (dalam Wibowo 2016:331) membahas bahwa

    motivasi dapat diperoleh dari:

    1. Kebutuhan (needs)

    2. Desain Pekerjaan (job design)

    3. Kepuasan (satisfaction)

    4. Keadilan (equity)

    5. Harapan (expectation)

    6. Penetapan Tujuan (goal setting)

    3. Pengertian Teori Tiga-Kebutuhan David McClelland

    McClelland berpendapat bahwa banyak kebutuhan yang diperoleh

    dari budaya. Tiga kebutuhan dari McClelland adalah kebutuhan akan

    prestasi (need of achievement) atau disingkat dengan nAch, kebutuhan

    akan afiliasi (need of affiliation) yang disingkat nAff dan kebutuhan akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    17

    kekuasaan (need of power) atau yang disingkat nPow. Robbins dan

    Judge (2014:207) mengatakan:

    ”McClelland’s theory of needs a theory that states achievement, power,

    and affiliation are three important needs that help explain motivation.”

    Motivasi berprestasi ialah dorongan dari dalam diri untuk mengatasi

    segala tantangan dan hambatan dalam mencapai tujuan. Motivasi afiliasi

    ialah dorongan untuk berhubungan dengan orang lain atau dorongan

    untuk memiliki sahabat sebanyak – banyaknya. Motivasi berkuasa ialah

    dorongan untuk mempengaruhi orang lain agar tunduk pada

    kehendaknya (Usman, 2013:292).

    4. Pengertian Kebutuhan Akan Prestasi

    a. Teori dan pengertian kebutuhan akan prestasi

    Kebutuhan akan prestasi atau kebutuhan akan pencapaian

    merupakan satu dari tiga kebutuhan yang dikemukakan oleh David

    McClelland dalam teori motivasi. Kebutuhan akan prestasi atau

    Need of Achievement (nAch) merupakan pendorong untuk sukses

    dan unggul dalam kaitannya dengan serangkaian standar. Orang

    dengan kebutuhan akan prestasi yang tinggi berjuang untuk

    pencapaian prestasi pribadi alih-alih jabatan dan penghargaan.

    Mereka berkeinginan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik atau

    efisien daripada sebelumnya (Robbins dan Coulter, 2016:99).

    Sedangkan menurut Mangkunegara (2017:103) motivasi

    berprestasi atau kebutuhan akan prestasi dapat diartikan sebagai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • suatu dorongan dalam ciri seseorang untuk melakukan atau

    mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar

    mencapai prestasi dengan predikat terpuji.

    Beberapa individu memiliki dorongan yang kuat untuk

    berhasil. Mereka lebih berjuang untuk memperoleh pencapaian

    pribadi daripada memperoleh penghargaan. Mereka memilki

    keinginan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih

    efisien dibandingkan sebelumnya. Dorongan ini merupakan

    kebutuhan pencapaian prestasi. Dari penelitian terhadap kebutuhan

    pencapaian, McClelland menemukan bahwa individu dengan

    prestasi tinggi membedakan diri mereka dari individu lain menurut

    keinginan mereka untuk melakukan hal-hal dengan lebih baik.

    Mereka mencari situasi-situasi dimana bisa mendapatkan tanggung

    jawab pribadi guna mencari solusi atas berbagai maslah, bisa

    menerima umpan balik yang cepat tentang kinerja sehingga dapat

    dengan mudah menentukan apakah mereka berkembang atau tidak,

    dan di mana mereka bisammenentukan tujuan-tujuan yang cukup

    menantang. (Robbins, 2011:232)

    b. Karakteristik motivasi berprestasi atau memiliki kebutuhan

    akan prestasi

    McClelland dalam Mangkunegara (2017:103)

    mengemukakan 6 karakteristik karyawan yang mempunyai motif

    berprestasi tinggi, yaitu sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    19

    1. Memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggi.

    2. Berani mengambil dan memikul resiko.

    3. Memiliki tujuan yang realistik.

    4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk

    merealisasi tujuan.

    5. Memanfaatkan umpan balik yang kongkret dalam semua

    kegiatan yang dilakukan.

    6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah

    diprogramkan.

    Sedangkan Edward Murray dalam Mangkunegara

    (2017:103) berpendapat bahwa karakteristik orang yang

    mempunyai motivasi berprestasi tinggi adalah sebagai berikut:

    1. Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.

    2. Melakukan sesuatu untuk mencapai kesuksesan.

    3. Menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha dan

    keterampilan.

    4. Berkeinginan menjadi orang terkenal dan menguasai bidang

    tertentu.

    5. Melakukan pekerjaan yang sukar dengan hasil yang

    memuaskan.

    6. Mengerjakan sesuatu yang sangat berarti.

    7. Melakukan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Dalam Usman (2013:293) ciri – ciri orang yang memiliki

    motif yang berprestasi tinggi dikembangkan oleh Tim

    Achievement Motivation Training (AMT) Massachusets

    memiliki indikator sebagai berikut:

    1. Bertanggung jawab atas segala perbuatannya, mengaitkan diri

    pada karier atau hidup masa depan, tidak menyalahkan orang

    lain dalam kegagalannya.

    2. Berusaha mencari umpan balik atas segala perbuatannya, selalu

    bersedia mendengarkan pendapat orang lain sebagai masukan

    sebagai perbaikan dirinya.

    3. Berani mengambil keputusan dengan perhitungan (menantang

    dan terwujud) melebihi orang lain, lebih unggul, ingin

    menciptakan yang terbaik.

    4. Berusaha melakukan sesuatu secara inovatif dan kreatif (sesuatu

    yang baru, sesuatu yang tiada duanya) banyak gagasan, dan

    mampu mewujudkan gagasannya dengan baik. Ingin bebas

    berkarya, kurang menyenangi sistem yang mengatasi geraknya

    ke arah yang lebih positif. Kekuatan datang dari tindakan Anda

    sendiri bukan dari orang lain.

    5. Merasa dikejar – kejar waktu, pandai mengukur waktunya, yang

    dapat dikerjakan sekarang jangan ditunda hari esok.

    6. Berkerja keras dan bangga atas hasil yang telah dicapai.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    21

    5. Pengertian Teori Motivasi Hierarki Kebutuhan Maslow

    Teori Hierarki kebutuhan ini diajukan oleh Abraham Maslow,

    seorang tokoh psikologi aliran humanistik, pada tahun 1943 dalam

    karyanya, A Theory of Human Motivation. Maslow menyatakan bahwa

    pada dasarnya terdapat berbagai macam kebutuhan dalam diri seseorang

    yang bisa dilihat secara berjenjang (hierarchical). Dalam Usman

    (2013:281) dijelaskan bahwan menurut teori hierarki kebutuhan

    Maslow, terdapat lima tingkatan kebutuhan, dari kebutuhan manusia

    yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Urutan motivasi yang

    paling rendah sampai ke motivasi yang paling tinggi.

    Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau

    pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan

    yang ada dalam diri. Abraham Maslow dalam Mangkunegara (2017:94)

    mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan adalah sebagai berikut:

    a. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,

    perlindungan fisik, bernafas dan seksual. Kebutuhan ini merupakan

    kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula kebutuhan yang paling

    dasar.

    b. Kebutuhan rasa nyaman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari

    ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.

    c. Kebutuhan untuk merasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima

    oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk

    mencintai serta dicintai.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • d. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan

    dihargai oleh orang lain.

    e. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk

    menggunakan kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk

    berpendapat dengan mengemukakan ide – ide memberi penilaian

    dan kritik terhadap sesuatu.

    Gambar II.1 Piramida Hierarki Kebutuhan Maslow

    6. Pengertian Kebutuhan Aktualisasi diri

    a. Teori dan pengertian kebutuhan aktualisasi diri

    Aktualisasi diri merupakan hierarki tertinggi dari teori

    motivasi yang dikemukakan Maslow dalam teorinya yang bernama

    “Abraham Maslow’s Hierarchy of Needs” yaitu dorongan untuk

    menjadi seseorang dengan memaksimalkan penggunaan

    kemampuan, keahlian, dan potensinya. Kebutuhan aktualisasi diri

    Aktualisasi Diri

    Kebutuhan Penghargaan

    Kebutuhan Sosial

    Kebutuhan Rasa Aman dan Perlindungan

    Kebutuhan Fisiologis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    23

    mencakup hasrat untuk menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri

    dan menjadi apa saja sesuai kemampuannya.

    Maslow pada tahun 1970 (dalam Feist dan Feist, 2017:274)

    mengemukakan bahwa kebutuhan akan aktualisasi diri (self

    actualization needs) mencakup pemenuhan diri, sadar akan semua

    potensi diri, dan keinginan untuk menjadi sekreatif mungkin.

    Perfilyeva (2012:427) menyebutkan bahwa aktualisasi diri

    adalah proses implementasi seorang individu dari minat, kreativitas,

    keinginan untuk berkembang, kemampuan untuk bertanggung

    jawab dan kemandirian. Sedangkan secara ringkas Ansory dan

    Indrasari (2018:266) berpendapat bahwa kebutuhan aktualisasi diri

    adalah kebutuhan mempertinggi potensi-potensi dan ekspresi diri.

    Maslow (1954 dalam Jerome 2013:42) menggambarkan

    aktualisasi diri sebagai kebutuhan seseorang untuk menjadi dan

    melakukan apa yang orang itu "born to do”. Jerome (2013:42)

    menambahkan bahwa pemimpin yang dapat memenuhi kebutuhan

    aktualisasi diri karyawan atau anggota adalah pemimpin yang paling

    efektif. Ini memungkinkan organisasi untuk sepenuhnya

    memanfaatkan kemampuan dan potensi karyawan, dengan cara

    mana meningkatkan produktivitas dan efektivitas bisnis secara

    keseluruhan. Organisasi dapat menawarkan tugas yang menantang

    dan bermakna untuk mendorong dan mengeksplorasi kreativitas dan

    kemampuan inovasi karyawan hingga batas maksimum.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • b. Indikator kebutuhan aktualisasi diri

    Menurut Robbins dan Coulter (dalam Rumbiati 2016:34)

    menyebutkan indikator kebutuhan aktualisasi diri adalah sebagai

    berikut:

    1. Kebutuhan pertumbuhan, yaitu kebutuhan untuk mengetahui

    dan memahami sesuatu, untuk tumbuh dan berkembang dengan

    dihargai orang lain.

    2. Kebutuhan pencapaian potensi seseorang merupakan kebutuhan

    seseorang untuk mengembangkan potensi, kemampuan, dan

    bakat yang ada dalam dirinya secara maksimal.

    3. Kebutuhan pemenuhan diri adalah kebutuhan untuk memenuhi

    keberadaan diri dengan memaksimalkan penggunaan

    kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya.

    4. Kebutuhan dorongan merupakan dorongan dalam diri individu

    untuk mempertahankan keberadaan dirinya sesuai dengan

    potensi yang dimilikinya.

    7. Pengertian Kinerja

    a. Teori dan pengertian kinerja

    Kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara

    hasil kerja yang secara nyata dengan standar yang ditetapkan atau

    tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.

    Dengan demikian kinerja memfokuskan pada hasil kerjanya. Karena

    organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka kinerja

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    25

    sesungguhnya merupakan perilaku manusia di dalam suatu

    organisasi yang memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan

    untuk mencapai hasil yang diinginkan secara maksiamal, dan kinerja

    adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara

    mengerjakannya.

    Menurut Mangkunegara (2017:67) pengertian kinerja atau

    prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

    dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

    dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Adapun

    pendapat lain yang tidak jauh berbeda, yaitu menurut Bangun

    (2012:99) yang mengatakan bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan

    yang dicapai seseorang berdasarkan persyaratan-persyaratan

    pekerjaan, persyaratan biasa disebut dengan standar kerja, yaitu

    tingkat yang diharapkan suatu pekerjaan tertentu untuk dapat

    diselesaikan dan diperbandingan atas tujuan atau target yang ingin

    dicapai.

    Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat

    disimpulkan bahwa kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil kerja

    yang dicapai seseorang dalam melaksanakan pekerjaan yang sesuai

    dengan tanggung jawab yang di berikan kepada orang tersebut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • b. Indikator kinerja

    Menurut Mangkunegara (2017:75), indikator kinerja adalah sebagai

    berikut:

    1. Kualitas kerja

    Menunjukan kerapihan, ketelitian, keterkaitan hasil kerja

    dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan. Kualitas kerja

    yang baik dapat menghindari tingkat kesalahan dalam

    penyelesaian suatu pekerjaan yang dapat bermanfaat bagi

    kemajuan perusahaan.

    2. Kuantitas kerja

    Menunjukan banyaknya jumlah jenis pekerjaan yang

    dilakukan dalam satu waktu sehingga efisiensi dan efektivitas

    dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan.

    3. Tanggung jawab

    Menunjukan seberapa besar pegawai dalam menerima dan

    melaksanakan pekerjaannya, mempertanggung jawabkan hasil

    kerja serta sarana dan prasarana yang digunakan dan perilaku

    kerjanya setiap hari.

    4. Kerjasama

    Kesediaan pegawai untuk berpartisipasi dengan pegawai

    yang lain secara vertikal dan horizontal baik didalam maupun

    diluar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    27

    5. Inisiatif

    Inisiatif dari dalam diri anggota perusahaan untuk

    melakukan pekerjaan serta mengatasi masalah dalam pekerjaan

    tanpa menunggu perintah dari atasan atau menunjukan tanggung

    jawab dalam pekerjaan yang sudah kewajiban seorang pegawai.

    c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

    Mangkunegara (2017:67) mengemukakan bahwa faktor

    yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan

    (ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai dengan

    pendapat Keith David dalam Mangkunegara (2017:67), yang

    merumuskan bahwa:

    Human performance = ability + motivation

    Motivation = attitude + situation

    Ability = knowledge + skill

    Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari

    kemampuan potensi dan kemampuan reality (knowledge + skill).

    Artinya, pegawai yang memiliki kemampuan di atas rata-rata

    dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil

    dalam mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya (the

    right man in the right place, the right man on the right job).

    Sedangkan motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai

    dalam menghadapi situasi (situation). Motivasi merupakan kondisi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan

    organisasi.

    Aguinis (2014:89) mengemukakan bahwa faktor yang

    mempengaruhi kinerja dengan maksimal adalah kombinasi dari tiga

    hal berikut: (1) declarative knowledge, (2) procedural knowledge,

    dan (3) motivation. Lebih lanjut ia mengemukakan masing-masing

    butir dari tiga hal tersebut demikian:

    “declarative knowledge is information about facts and things,

    including information regarding a given task’s requirements, labels

    principles, and goals. Procedural knowledge is a combination of

    knowing what to do, and how to do it and includes cognitive,

    physical, perceptual, motor, and interpersonal skill. Finally,

    motivation involves three types of choice behaviors: (1) choice to

    expend effort, (2) choice of level of effort, and (3) choices to

    expenditure of that level of effort.”

    Aguinis (2014:89) tiga hal yang menjadi faktor yang

    mempengaruhi kinerja dapat disimpulkan atau diringkas menjadi

    sebagai berikut:

    Performance = Declarative Performance x Procedural Knowledge

    x Motivation

    Dalam topik penelitian ini, motivasi diwakili oleh dua dari

    subteori motivasi yaitu kebutuhan akan prestasi dan kebutuhan

    aktualisasi diri. Menurut David McClelland (dalam Mangkunegara,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    29

    2017:68) berpendapat bahwa ada hubungan positif antara motif

    berprestasi dengan pencapaian prestasi kerja atau kinerja. Menurut

    McClelland dalam Juniarto dan Aminah (2013: 50) , kebutuhan akan

    prestasi merupakan salah satu faktor kritis yang menentukan tingkat

    kinerja seseorang. McClelland menyatakan bahwa seseorang yang

    mempunyai kebutuhan akan prestasi yang tinggi mempunyai

    keinginan yang kuat untuk sukses. Sedangkan aktualisasi diri

    menurut Dianingtyas (2014:28), dalam suatu perusahaan, karyawan

    yang mempunyai aktualisasi diri akan mampu mengoptimalkan

    kemampuan yang ada pada dirinya serta melakukan upaya ekstra

    dan melakukan hal-hal yang lebih dari yang diharapkan dan dalam

    penelitian yang ia lakukan memberikan hasil bahwa aktualisasi

    menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja.

    d. Tujuan dan kegunaan penilaian kinerja

    Ansory dan Indrasari (2018:226-227) mengemukakan

    bahwa tujuan dan kegunaan penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

    Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk

    promosi, demosi, pemberhentian, dan penetapan besarnya balas

    jasa.

    1. Untuk mengukur kinerja yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses

    dalam pekerjaannya.

    2. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektifitas seluruh kegiatan

    di dalam perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program-program latihan

    dan keefektifan jadwal kerja, metode kerja, struktur kerja,

    struktur organisasi, gaya pengawasan, kondisi kerja, dan

    peralatan kerja.

    4. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan

    bagi karyawan yang berada di dalam organisasi.

    5. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja kerja karyawan

    sehingga dicapai tujuan untuk mendapatkan performa kerja

    yang baik.

    6. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan

    (supervisor, manager, administrator) untuk mengobservasi

    perilaku bawahan (subordinate) supaya diketahui minat dan

    kebutuhan-kebutuhan bawahannya.

    7. Sebagai alat untuk bisa melihat kekurangan atau kelemahan-

    kelemahan di masa lampau dan meningkatkan kemampuan

    karyawan selanjutnya.

    8. Sebagai kriteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan

    karyawan.

    9. Sebagai alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan

    personel dan dengan demikian bisa sebagai bahan pertimbangan

    agar bisa diikutsertakan dalam program latihan kerja tambahan.

    10. Sebagai alat untuk memperbaiki atau mengembangkan

    kecakapan karyawan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    31

    11. Sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian

    pekerjaan (job description)

    B. Penelitian Sebelumnya

    1. Dianingtyas (2014) “Pengaruh Penghargaan dan Kebutuhan Aktualisasi

    Diri Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Pt. Telkom Kotabaru

    Yogyakarta”

    Dalam skripsi Azizah Dianingtyas, memperoleh hasil bahwa

    kebutuhan aktualisasi diri (X2) memiliki pengaruh positif terhadap

    prestasi kerja (Y) karyawan PT. Telkom Kotabaru Yogyakarta. Hal ini

    dapat dibuktikan melalui analisis regresi yang diperoleh nilai hasil

    pengujian menunjukkan nilai signifikansi uji T sebesar 0,000 dan 𝑅2

    sebesar 0,432. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan kebutuhan

    aktualisasi diri memiliki pengaruh positif terhadap prestasi kerja

    karyawan PT. Telkom Kotabaru Yogyakarta dan dapat disimpulkan

    pula hipotesis kedua diterima. Jadi, jika karyawan dapat

    mengaktualisasikan dirinya dengan baik di perusahaan maka prestasi

    kerja karyawan juga akan tercapai dan mengalami peningkatan.

    2. Shasha, Maria (2018) “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Beban

    Kerja dan Kemampuan Kerja Terhadap Prestasi Kerja”

    Penelitian ini dilakukan pada Balai Wilayah Sungai Kalimantan

    III Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur. Populasi

    dalam penelitian ini adalah sebanyak 61 orang. Penentuan sampel

    dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu mengambil

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • populasi pegawai tetap sebanyak 61 responden. Data dari penelitian

    ini menggunakan data primer yaitu kuesioner. Alat Analisis dalam

    penelitian ini menggunakan legresi liniear berganda menggunakan

    SPSS versi 21 dan Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah Uji t (parsial). Kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai di Balai Wilayah

    Sungai Kalimantan III (Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan

    Timur). Hal ini berarti kebutuhan aktualisasi dirinya tersebut maka

    akan memberikan prestasi kerja yang baik di instansinya

    3. Larasati, Gilang (2014) “Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja

    Karyawan Wilayah Telkom Jabar Barat Utara” (Witel Bekasi)

    Dalam penelitian tersebut menggunakan teori motivasi dari David

    McClelland dan memecah variabel independen menjadi tiga, yaitu

    kebutuhan prestasi, kebutuhan afiliasi, dan kebutuhan kekuasaan.

    Kesamaan antara penelitian ini dan penelitian yang dilakukan Sindi

    Larasati dan Alini Gilang pada tahun 2014 ini adalah sama – sama

    meneliti pengaruh kebutuhan kebutuhan prestasi sebagai 𝑋1 terhadap

    prestasi kerja atau kinerja sebagai Y. Penelitian ini merupakan

    penelitian deskriptif dan kausal. Analisis data yang digunakan adalah

    analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji hipotesis secara

    simultan (uji F), uji hipotesis secara parsial (uji t), dan koefisien

    determinasi. Teknik sampel yang digunakan adalah Proportionate

    Stratified Random Sampling. Berdasarkan hasil kuesioner dengan 180

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    33

    orang responden, penilaian karyawan terhadap motivasi kerja dan

    kinerja termasuk dalam kategori sangat tinggi. Pada hasil pengujian

    hipotesis dapat disimpulkan bahwa variabel Motivasi Kerja (X) yang

    terdiri dari Kebutuhan Prestasi (X1), Kebutuhan Afiliasi (X2) dan

    Kebutuhan Kekuasaan (X3) secara simultan dan parsial berpengaruh

    signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

    4. Indilla, Mochammad, Mukzam, Mayowan (2015) ”Pengaruh

    Kebutuhan Prestasi, Kekuasaan, dan Afiliasi Terhadap Kinerja

    Karyawan” (Studi Pada Karyawan Asuransi Jiwa Bersama

    Bumiputera 1912 Cabang Batu)

    Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

    penelitian penjelasan (explanatory research) serta metode

    pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada

    karyawan. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

    Likert. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis

    regresi linier berganda, dan uji asumsi klasik. Dalam penelitian ini

    variabel Kebutuhan Prestasi memiliki nilai statistik uji |thitung| lebih

    kecil daripada ttabel (1.312 < 2.056) dan nilai signifikan t lebih besar

    dari α (0.05). Pengujian ini menunjukkan bahwa variabel Kebutuhan

    Prestasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kinerja

    Karyawan.

    Dalam penelitian ini ini peneliti ingin lebih mendalami tentang

    variabel yang sama dengan penelitian sebelumnya dengan melakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • penelitian pada studi kasus yang berbeda untuk melihat apakah

    hasilnya tetap sama atau ada perbedaan hasil, terutama dalam

    perbedaan hasil yang ditemui oleh Larasati dan Gilang pada tahun

    2014 dimana kebutuhan prestasi memiliki pengaruh signifikan positif

    terhadap kinerja sedangkan temuan Indilla, et al pada tahun 2015

    memiliki hasil yang berbeda yaitu kebutuhan prestasi tidak memiliki

    pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan, sehingga

    peneliti ingin lebih mendalami melalui penelitian dengan variabel

    serupa.

    Dalam penelitian ini, yang menjadi perbedaan dengan penelitian

    sebelumnya adalah variabel yang digunakan dimana penelitian ini

    menggunakan dua sub-teori motivasi yaitu kebutuhan akan prestasi

    dan kebutuhan aktualisasi diri dan juga menguji secara bersamaan

    untuk mengamati pengaruhnya serta beragamnya motivasi seseorang

    sebagai sumber daya manusia. Pembeda lain dalam penelitian ini

    adalah menggunakan program community empowerment sebagai

    tempat penelitian kinerja sumber daya manusia.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    35

    C. Kerangka Konseptual

    Gambar II.2 Kerangka Konseptual

    D. Hipotesis

    Menurut Sekaran (dalam Wiyono 2011:43), hipotesis adalah

    hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau lebih variabel

    yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hubungan

    tersebut diperkirakan berdasarkan kerangka teoritis yang dirumuskan untuk

    penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat tiga hipotesis yang dirumuskan

    oleh peneliti, yaitu:

    1) Mangkunegara (2017:103) berpendapat bahwa kebutuhan akan prestasi

    dapat diartikan sebagai suatu dorongan dalam ciri seseorang untuk

    melakukan atau mengerjakan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik –

    baiknya agar mencapai prestasi dengan predikat terpuji. Motivasi

    memiliki peranan yang penting dalam diri seseorang yang menjadi

    Kebutuhan akan

    prestasi (X1)

    Kinerja (Y)

    Kebutuhan

    aktualisasi diri (X2)

    𝑯𝟏

    𝑯𝟐

    𝑯𝟑

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • faktor pendorong seseorang memiliki keinginan dalam melakukan atau

    mencapai sesuatu. Kebutuhan akan prestasi merupakan salah satu

    komponen dalam motivasi yang dikemukakan oleh McClelland. Dalam

    penelitian ini memiliki praduga sementara bahwa adanya pengaruh

    kebutuhan akan prestasi terhadap kinerja dengan asumsi semakin tinggi

    motivasi kebutuhan akan prestasi maka akan semakin tinggi kinerja

    yang dihasilkan.

    Namun, dalam penelitian Adim Indilla, Dany Mochammad, Djudi

    Mukzam dan Yuniadi Mayowan pada tahun 2015 dengan judul

    “Pengaruh Kebutuhan Prestasi, Kekuasaan, Dan Afiliasi Terhadap

    Kinerja Karyawan” memberikan hasil penelitian bahwa kebutuhan

    prestasi tidak berpengaruh signifikan pada kinerja karyawan. Dan

    peneliti ingin melakukan penelitian ulang untuk lebih mendalami hal

    ini.

    Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis

    penelitian sebagai berikut:

    Hipotesis 1: Kebutuhan akan prestasi berpengaruh positif pada

    kinerja.

    2) Maslow pada tahun 1970 (dalam Feist dan Feist, 2017:274)

    mengemukakan bahwa kebutuhan akan aktualisasi diri (self

    actualization needs) mencakup pemenuhan diri, sadar akan semua

    potensi diri, dan keinginan untuk menjadi sekreatif mungkin. Motivasi

    memiliki peranan yang penting dalam diri seseorang yang menjadi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    37

    faktor pendorong seseorang memiliki keinginan dalam melakukan atau

    mencapai sesuatu. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan

    yang terletak di hierarki tertinggi yang dikemukakan oleh Abraham

    Maslow merupakan salah satu faktor pendorong seseorang dapat

    mengerjakan atau mencapai sesuatu berdasarkan kebutuhan tersebut.

    Dalam penelitian ini memiliki praduga sementara bahwa adanya

    pengaruh kebutuhan aktualisasi diri terhadap kinerja dengan asumsi

    semakin tinggi motivasi kebutuhan aktualisasi diri maka akan semakin

    tinggi kinerja yang dihasilkan.

    Dalam penelitian Sheila Shintya Shasha dan Siti Maria pada tahun

    2018 dengan judul “Pengaruh Kebutuhan Aktualisasi Diri, Beban Kerja

    dan Kemampuan Kerja terhadap Prestasi Kerja” memiliki hasil bahwa

    kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh pada prestasi kerja atau kinerja.

    Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis

    sebagai berikut:

    Hipotesis 2: Kebutuhan aktualisasi diri berpengaruh positif

    pada kinerja.

    3) Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah motivasi, dan

    keberagaman motivasi dapat terjadi dalam kepribadian untuk mencapai

    sesuatu. Mengenai adanya dugaan motivasi yang beragam ini didukung

    oleh penyataan yang dikemukaan Luthans dan Doh (2014:171) yang

    menyatakan bahwa secara sederhana, motivasi adalah universal, namun

    sifat spesifiknya berbeda pada lintas budaya, sehingga tidak ada satu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • teori motivasi yang secara universal dapat diaplikasikan di seluruh

    budaya. Dan kritik tentang teori konten atau teori isi yang tertuang

    dalam buku Ivancevich, et al (2007:155) bahwa masing-masing dari

    teori konten berusaha untuk menjelaskan perilaku dan perspektif yang

    sedikit berbeda dan tidak ada teori yang telah sepenuhnya diterima

    sebagai dasar dalam menjelaskan motivasi, maka dari itu peneliti

    bermaksud untuk menggunakan teori yang berbeda untuk saling

    melengkapi dalam lingkup konteks keinginan untuk belajar dan

    berkembang mencapai sesuatu., dalam hipotesis ini memuat praduga

    sementara dari peneliti bahwa motivasi kebutuhan akan prestasi dan

    kebutuhan aktualisasi diri secara simultan atau bersamaan

    mempengaruhi kinerja dengan asumsi bahwa semakin tinggi motivasi

    kebutuhan akan prestasi dan kebutuhan aktualisasi diri secara

    bersamaan maka semakin tinggi kinerja yang dihasilkan.

    Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis

    sebagai berikut:

    Hipotesis 3: Kebutuhan akan prestasi dan kebutuhan

    aktualisasi diri secara bersamaan berpengaruh pada kinerja

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif,

    dimana dalam penelitian ini akan meneliti keseluruhan populasi sehingga

    tidak menggunakan teknik pengambilan sampel, sedangkan pengumpulan

    data dilakukan dengan cara memanfaatkan instrumen penelitian yang

    dipakai, analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif/bisa diukur dengan

    tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan sebelumnya. Teknik yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survei.

    B. Waktu dan Lokasi Penelitian

    1. Lokasi Penelitian

    Penelitian dilakukan secara online atau dalam jaringan (daring).

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dimulai bulan September hingga bulan November 2019.

    C. Variabel Penelitian

    1. Identifikasi Variabel

    Menurut Sugiarto (2017:75), variabel merupakan representasi dari

    konstruksi yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Dalam hal

    ini variabel bisa memberikan gambaran nyata sehubungan dengan

    fenomena-fenomena yang digeneralisasi dalam konstruksi. Dalam

    penelitian ini, peneliti mengelompokkan menjadi dua variabel

    independen dan satu variabel dependen, yaitu:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    a. Variabel Independen

    Variabel independen atau variabel bebas adalah

    variabel yang menjadi sebab atau terpengaruhnya variabel

    dependen. (Sugiarto, 2017:78). Dalam penelitian ini variabel

    independennya adalah kebutuhan akan prestasi (X1) dan

    kebutuhan aktualisasi diri (X2).

    b. Variabel Dependen

    Variabel dependen atau variabel terikat adalah

    variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel

    independen. (Sugiarto, 2017:78). Dalam penelitian ini

    variabel dependennya adalah kinerja (Y).

    2. Definisi Variabel

    a. Kebutuhan akan prestasi atau Need of Achievement (nAch)

    merupakan dorongan untuk sukses dan unggul dalam kaitannya

    dengan serangkaian standar. (X1)

    b. Kebutuhan aktualisasi diri atau Self-Actualization Needs adalah

    dorongan untuk menjadi seseorang dengan memaksimalkan

    penggunaan kemampuan, keahlian, dan potensinya. Kebutuhan

    aktualisasi diri mencakup hasrat untuk menjadi diri sepenuh

    kemampuannya sendiri dan menjadi apa saja sesuai kemampuannya.

    (X2)

    c. Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

    kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    41

    tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

    (Y)

    Tabel III.1

    Tabel Definisi Operasional Variabel

    Variabel Definisi Variabel Indikator

    Kebutuhan akan

    prestasi (X1) Dorongan untuk sukses dan

    unggul dalam kaitannya

    dengan serangkaian standar.

    a. Bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

    b. Berusaha mencari umpan balik atas segala

    perbuatannya.

    c. Berani mengambil keputusan dengan

    perhitungan.

    d. Berusaha melakukan sesuatu secara inovatif dan

    kreatif.

    e. Merasa dikejar – kejar waktu.

    f. Berkerja keras dan bangga atas hasil yang telah dicapai.

    g. Memiliki rencana kerja menyeluruh dan berjuang

    untuk merealisasikan

    tujuan.

    h. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana

    yang diprogramkan.

    Kebutuhan

    aktualisasi diri

    (X2)

    dorongan untuk menjadi

    seseorang dengan

    memaksimalkan penggunaan

    kemampuan, keahlian, dan

    potensinya.

    a. Kebutuhan memahami hal baru untuk pertumbuhan

    (growth need).

    b. Kebutuhan pencapaian potensi seseorang (achieving one’s

    potential).

    c. Kebutuhan pemenuhan diri (self-fulfillment).

    d. Kebutuhan dorongan untuk mempertahankan

    keberadaannya.

    Kinerja (Y) hasil kerja secara kualitas dan

    kuantitas yang dicapai oleh

    seorang pegawai dalam

    melaksanakan tugasnya sesuai

    dengan tanggung jawab yang

    diberikan kepadanya

    a. Kualitas kerja b. Kuantitas kerja c. Tanggung jawab d. Kerjasama e. Inisiatif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    3. Skala Pengukuran Variabel

    Skala pengukuran yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

    adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2017:93) skala Likert

    digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

    sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

    fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

    selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

    Skala Likert digunakan untuk mengukur persetujuan responden

    terhadap objek yang menjadi perhatian maupun untuk mengukur

    persetujuan atau ketidaksetujuan responden untuk setiap pertanyaan

    yang dilontarkan oleh peneliti. Skala likert menggunakan lima angka

    penilaian, yaitu sebagai berikut:

    Tabel III.2

    Skor pengukuran skala

    Pernyataan Skor

    Sangat Setuju (SS) 5

    Setuju (S) 4

    Ragu – Ragu (R) 3

    Kurang Setuju (KS) 2

    Sangat Kurang Setuju (SKS) 1

    D. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi merupakan sekumpulan individu yang memiliki

    karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian

    (pengamatan) pada ruang lingkup yang ingin diteliti (Sugiarto,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    43

    2017:136). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

    penerima beasiswa Djarum Beasiswa Plus angkatan tahun periode

    beasiswa 2018/2019 atau disebut Beswan Djarum angkatan 34 yang

    lolos ke tahap implementasi program Community Empowerment

    tahun 2019-2020. Adapun yang lolos ke tahap implementasi

    program sebanyak 8 tim dengan total peserta sebanyak 72 orang

    yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

    2. Sampel

    Sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang diambil

    menurut prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili

    populasinya (Sugiarto, 2017:136). Sejalan dengan yang

    dikemukakan oleh Sugiyono (2017:81) yang menyatakan bahwa

    sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

    oleh populasi tersebut.

    Namun dalam penelitian ini populasi yang menjadi subjek

    penelitian hanya berjumlah tidak banyak, yaitu 72 orang, sehingga

    dalam penelitian ini akan dilakukan pada total 72 orang penerima

    beasiswa Djarum Beasiswa Plus angkatan tahun 2018/2019 atau

    Beswan Djarum angkatan 34 yang lolos ke tahap implementasi

    program Community Empowerment tahun 2019-2020.

    Dalam penelitian ini, data motivasi akan diteliti pada seluruh

    individu Beswan Djarum angkatan 34 yang tergabung sebagai

    pelaksana kegiatan Community Empowerment tahun 2019-2020 dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    variabel kinerja (Y) anggota tim akan dinilai oleh ketua tim

    Community Empowerment dan kinerja ketua tim akan dinilai oleh

    pendamping masing-masing regional.

    E. Unit Analisis

    Dalam penelitian ini unit analisis yang ditentukan peneliti adalah

    penerima beasiswa Djarum Beasiswa Plus angkatan tahun periode beasiswa

    2018/2019 atau disebut Beswan Djarum angkatan 34 dengan batasan peserta

    yang lolos tahap implementasi program Community Empowerment tahun

    2019-2020.

    F. Teknik Pengambilan Sampel

    Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan

    adalah teknik sampel total yang merupakan teknik pengambilan sampel

    dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel semua (Sugiyono, 2017:

    146). Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang hanya 72 orang.

    G. Sumber Data

    Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang relevan dan

    dapat dipertanggungjawabkan yang mana data yang diperoleh didapatkan

    secara langsung dari sumber/responden dan data sekunder dari pihak

    Djarum Foundation: Bakti Pendidikan dalam upaya mengetahui data

    seputar program Community Empowerment yang relevan.

    H. Teknik Pengumpulan Data

    Menurut Sugiyono (2017:102) instrumen penelitian adalah suatu

    alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosisal yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    45

    diamati. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu

    dengan cara menggunakan instrumen kuesioner secara online kemudian

    menyebarkan kuesioner untuk menyampaikan pertanyaan – pertanyaan

    relevan untuk dijawab oleh responden.

    I. Teknik Penguji Instrumen

    Uji validitas dan realibilitas dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk

    digunakan sebagai instrumen penelitian.

    1. Uji Validitas

    Uji Validitas digunakan untuk menunjukan tingkat

    keandalan atau ketepatan suatu alat ukur. Menurut Sugiyono

    (2014:172) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan utnuk

    mengukur apa yang seharusnya di ukur.

    Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan

    metode Pearson Product Moment. Sugiyono (2012:212)

    menjelaskan bahwa teknik korelasi product moment digunakan

    untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua

    variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan

    sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama. Uji validitas

    dilakukan setiap butir item pertanyaan dimana hasilnya

    dibandingkan dengan rtabel | df=n-2 dengan tingkat kesalahan 5%.

    Syarat yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai

    berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    - rhitung > rtabel maka dinyatakan valid

    - rhitung ≤ rtabel maka dinyatakan tidak valid

    Dengan rumus sebagai berikut:

    𝑟𝑥𝑦 =n∑xy − (∑x)(∑𝑦)

    √[n∑𝑥2 − (∑𝑥)2][𝑛∑𝑦2 − (∑𝑦)2]

    Keterangan:

    𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi Pearson

    ∑xy = Jumlah perkalian variabel X dan Y

    ∑x = Jumlah nilai variabel X

    ∑y = Jumlah nilai variabel Y

    ∑x2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel X

    ∑y2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel Y

    n = Banyaknya sampel

    Angka yang diperoleh harus dibandingkan dengan standar

    nilai korelasi validitas, menurut Sugiyono (2017:125) nilai standar

    dari validitas adalah sebesar 0,05 atau 5%. Jika angka korelasi yang

    diperoleh lebih besar daripada nilai standar maka pertanyaan

    tersebut valid (signifikan).

    2. Uji Reliabilitas

    Menurut Lupiyoadi dan Ikhsan (2015:54), reliabilitas

    mengandung pengertian bahwa suatu indikator cukup dapat

    dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    47

    artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan dan reliabilitas

    menunjuk pada tingkat keandalan.

    Jogiyanto (2017:146) menjelaskan reliabilitas menunjukan

    akurasi dan ketepatan dari pengukuran – pengukurannya. Suatu

    pengukur dikatakan reliabel jika dapat dipercaya, supaya dapat

    dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten.

    Dikatakan konsisten apabila beberapa pengukuran terhadap subjek

    yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda.

    Dapat disimpulkan bahwa uji reliabilitas dilakukan untuk

    mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila

    dilakukan pengukuran lebih dari satu kali terhadap gejala yang sama

    dengan menggunakan alat pengukur sama.

    Uji reliabilitas ini menggunakan rumus Cronbach Alpha:

    α = [1

    𝑘 − 1] [1 −

    ∑𝜎𝑏2

    𝜎𝑡2 ]

    Dimana:

    α = indeks reliabilitas instrumen atau koefisien Cronbach

    Alpha

    k = banyak butir pertanyaan

    ∑𝜎𝑏2 = jumlah varian butir

    𝜎𝑡2 = varian total

    Nilai reliabilitas dinyatakan dengan koefisien Cronbach

    Alpha berdasarkan kriteria batas terendah reliabilitas adalah 0,6.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Bila kriteria pengujian terpenuhi maka kuesioner dinyatakan

    reliabel.

    J. Teknik Analisis Data

    1. Analisis Deskriptif

    Menurut Sugiarto (2017:270) analisis deskriptif adalah analisis yang

    digunakan dengan memaparkan atau mendeskripsikan data. Analisis ini

    digunakan untuk menggambarkan informasi yang dapat digali dari data

    secara komprehensif dengan cara mendeskripsikan data melalui

    berbagai macam cara. Analisis deskriptif digunakan saat peneliti atau

    pengguna ingin memperoleh gambaran tentang karakteristik dari

    individu – individu atau unit analisis pada data yang menjadi perhatian.

    2. Uji Asumsi Klasik untuk Analisis Regresi Linear Berganda

    a. Uji Normalitas

    Menurut Ghozali (2018:107) uji normalitas bertujuan untuk

    menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau

    residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini

    menggunakan uji One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan

    menggunakan taraf signifikansi 0,05. Data dinyatakan

    berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 atau

    5%.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    49

    b. Uji Multikolinearitas

    Menurut Ghozali (2018:107) uji multikolinearitas bertujuan

    untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

    antar variabel bebas (independen).

    Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa

    atau semua variabel independen saling berkorelasi tinggi. Jika

    terdapat korelasi yang sempurna di antara sesama variabel

    independen sehingga nilai koefisien korelasi di antara sesama

    variabel independen ini sama dengan satu, maka konsekuensinya

    adalah :

    - Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak stabil

    - Nilai standar error setiap koefisien regresi mejadi tidak

    terhingga

    Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama

    variabel independen, maka koefisien-koefisien regresi semakin

    besar kesalahannya dan standar errornya semakin besar pula.

    Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

    multikolinieritas adalah dengan menggunakan Variance

    Inflation Factors (VIF). Dasar pengambilan keputusan pada uji

    multikolinearitas yakni:

    - Jika tolerance value ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10, maka tidak

    terjadi multikolinearitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    - Jika tolerance value < 0,1 dan VIF > 10, maka terjadi

    multikolinearitas

    c. Uji Heteroskedastisitas

    Menurut Ghozali (2011:139) uji heteroskedastisitas

    bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

    ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang

    lain. Model pengujian yang digunakan adalah Uji Park, yaitu

    meregresikan nilai residual dengan masing-masing variabel.

    Adapun dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan

    ada atau tidaknya heterokedastisitas, yaitu sebagai berikut:

    - Jika nilai signifikansi (Sig.) ≥ 0,05, maka tidak terjadi

    gejala heterokedastisitas.

    - Jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05, maka terjadi gejala

    heterokedastisitas.

    3. Analisis Regresi Linear Berganda

    Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis

    antara pengaruh dua variabel bebas atau lebih secara bersama-sama