pengaruh globalisasi terhadap perkembangan budaya di indonesia

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup pada era seperti saat ini masyarakat sangat dimanjakan oleh semua fasilitas yang cukup canggih. Melakukan segala kegian yang menunjang kehidupan dengan sangat mudah, cepat dan hasilnya memuaskan hal itu dikarenakan telah terjadi kemajuan pada segala bidang kehidupan atau yang sering dikenal sebagai peradaban global. Peradaban global tersusun dari kata yaitu peradaban dan global. Peradaban itu sendiri sangat erat kaitannya dengan kebudayaan. Kebudayaan itu sendiri hakikatnya adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat. Kebudayaan terdiri dari cipta, rasa dan karsa. Cipta adalah kemampuan manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Rasa adalah kemampuan manusia untuk menciptakan beragam seni dan kesenian melalui inderanya. Sedangkan karsa manusia menginginkan kesempurnaan hidup sehingga mengahsilkan berbagai aktifitas hidup manusia guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil atau produk manusia inilah yang menghasilkan sebuah peradaban. Peradaban berasal dari kata adab yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhlak, yang

Upload: junaida-wally

Post on 07-Aug-2015

235 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Pendidikan Kewarganegaraan

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hidup pada era seperti saat ini masyarakat sangat dimanjakan oleh semua fasilitas

yang cukup canggih. Melakukan segala kegian yang menunjang kehidupan dengan sangat

mudah, cepat dan hasilnya memuaskan hal itu dikarenakan telah terjadi kemajuan pada

segala bidang kehidupan atau yang sering dikenal sebagai peradaban global. Peradaban

global tersusun dari kata yaitu peradaban dan global. Peradaban itu sendiri sangat erat

kaitannya dengan kebudayaan. Kebudayaan itu sendiri hakikatnya adalah seperangkat

peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika

dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan

dapat di terima oleh semua masyarakat. Kebudayaan terdiri dari cipta, rasa dan karsa.

Cipta adalah kemampuan manusia menghasilkan ilmu pengetahuan. Rasa adalah

kemampuan manusia untuk menciptakan beragam seni dan kesenian melalui inderanya.

Sedangkan karsa manusia menginginkan kesempurnaan hidup sehingga mengahsilkan

berbagai aktifitas hidup manusia guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil atau produk

manusia inilah yang menghasilkan sebuah peradaban.

Peradaban berasal dari kata adab yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur,

mulia, berakhlak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Huntington

(2001) mendefinisikan peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah

mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya. Taraf kebudayaan

yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan

sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Peradaban dapat juga digunakan

dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan

penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global).

Kata global maknanya adalah universal. Dari kata itulah kemudian berkembang

menjadi globalisasi yang sering kita kenal sekarang. Globalisasi merupakan proses

system organisasi dan komunikasi antar masyarakat dunia untuk mengikuti sebuah

system yang sama. Menurut Michael Haralambos dan Martin Holborn, Globalisasi adalah

suatu proses dimana batas-batas negara luluh dan tidak penting lagi dalam kehidupan

sosial. Globalisasi memberi pengaruh positif maupun negatif dalam berbagai kehidupan

politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan.

1.2 Tujuan

Tujuan dan manfaat adalah agar kita dapat mengetahui apa saja pengaruh negative

dari peradaban global terhadap keutuhan budaya Indonesia budaya Indonesia dan solusi

untuk mengatasi hal tersebut. Serta dapat memperoleh informasi mengenai dampak

peradaban global, pengaruhnya terhadap system social dan budaya Indonesia serta cara

mengatasi, dengan demikian akan sedikit mengurangi meminimalisir dampak negative

dari peradaban global di kalangan masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada

khususnya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Globalisasi Terhadap Keutuhan Kebudayaan Indonesia

Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan

meliputi system idea tau gagasan yang terdapat dalam fikiran manusia,sehingga

kebudayaan itu bersifat abstrak. Perwujudan dari kebudayaan adalah benda-benda yang

diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya yang berupa perilaku maupun

benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola perilaku, bahasa, organisasi social,

kesenian dan lain sebagainya yang berfungsi untuk menunjang kehidupan

bermasyrakatnya. Kebudayaan dari barat saat ini sudah mendominasi segala aspek

kehidupan pada masyarakat Indonesia. Peradaban yang disebarkan oleh barat telah

mengacu terhadap segala hal dan hal itu telah menguasai dunia tak terkecuali bangsa

Indonesia, peradaban bangsa kita saat ini secara perlahan mulai mengikuti kebudayaan

bangsa barat.

Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai nilai - nilai (values) yang dianut oleh

masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.

Baik nilai - nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek - aspek kejiwaan / psikologis,

yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek - aspek kejiwaan ini menjadi penting

artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang

ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan

penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai - nilai dan budaya tertentu

keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat

semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari

perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye,

1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal

ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media

menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan

tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini

menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Indonesia mempunyai berbagai macam kebudayaan. Hampir setiap pulau di

Indonesia memiliki suku dan ras yang bermacam-macam dimana setiap masing-masing

suku dan ras tersebut mempunyai kebudayaannya sendiri. Namun seiring berkembangnya

zaman, kebudayaan di Indonesia mulai luntur. Hal ini dikarenakan semakin

berkembangnya teknologi yang mempunyai dampak negatif terhadap kebudayaan

Indonesia. Dengan banyaknya media elektronik kebudayaan barat mulai mengubah pola

pikir masyarakat Indonesia. Karena pola pikir masyarakat Indonesia yang masih rendah,

mereka dengan mudah mengikuti budaya barat tanpa adanya filtrasi. Sehingga mereka

cenderung melupakan kebudayaanya sendiri. Selain itu, pemerintah terkesan asal- asalan

mengurusi budaya. Sehingga dengan mudahnya Negara lain mengakui kebudayaan

Indonesia sebagai miliknya. Apabila hal ini terus berlangsung maka kebudayaan

Indonesia akan mati.

Budaya global semakin lama telah menggusur budaya lokal Indonesia. Contoh

untuk hal ini dapat kita lihat pada masyarakat keraton Indonesia. Dalam dua abad terakhir

tata masyarakat kerajaan mulai memudar. Kedudukan bangsawan dikudeta oleh kaum

pedagang dengan senjata teknologi dan uang. Legitimasi istana yang bersemboyan

kawula gusti kini diinjak-injak oleh semangan individualisme, hak asasi, dan

kemanusiaan. Mitos dan agama digeser sekularisme dan rasionalitas. Tata sosial kerajaan

digantikan oleh nasionalisme. Akibat runtuhnya kerajaan yang mengayomi seniman-

cendekiawan istana, berantakanlah kondisi kerja dan pola produksi seni-budaya istana.

Kebudayaan nasional adalah kebudayan kita bersama yakni kebudayaan yang

mempunyai makna bagi kita bangsa indonesia. Kalau bukan kita lalu siapa lagi yang akan

menjaga dan meletarikannya. Seharusnya sebagai warga negara indonesia patut bangga

dengan mempunyai kekayaan budaya. Hal ini sebenarnya akan menimbulkan rasa

tanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Sebagai warga negara kita

hendaknya menanggapi dengan arif pengaruh nilai-nilai budaya barat untuk

mengembangkan dan memperkaya, serta meningkatkan kebudayaan nasional dengan cara

menyaring kebudayaan itu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil nilai yang

baik dan meninggalkan nilai yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita.

Kebudayaan barat masuk ke Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, salah

satunya adalah kerana adanya krisis globalisasi yang telah meracuni sebagian besar

masyarakat Indonesia. Siapa yang bisa menolak segala kemajuan yang ditawarkan oleh

peradaban barat. Pengaruh kebudayaan barat berjalan sangat cepat dan menyeluruh.

Tentunya hal itu akan menimbulkan pengaruh yang sangat luas pada system social dan

budaya masyrakat Indonesia. Pengaruh yang berjalan begitu cepat tersebut menimbulkan

terjadinya goncangan social atau culture shock yaitu suatu keadaan dimana masyarakat

tidak mampu menhan berbagai pengaruh kebudayaan yang dating dari luar sehingga

terjadi ketidakseimbangan di dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya

penyerapan unsure budaya dari luar yang dilakukan secara cepat dan tidak melalui suatu

proses internalisasi yang mendalam dapat menimbulkan ketimpangan antara wujud yang

ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut sebagai

ketimpangan budaya. Setiap peradaban akan saling mempengaruhi. Peradaban yang

dianggap lebih maju cenderung memiliki pengaruh yang lebih luas bagi peradaban-

peradaban yang lain.

Budaya barat yang masuk ke Indonesia menimbulkan multi efek. Perkembangan

tekhnologi dan masuknya budaya barat ke Indonesia, tanpa disadari secara perlahan telah

menghancurkan kebudayaan bangsa Indonesia. Rendahnya pengetahuan menyebabkan

akulturasi kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung

didalam kebudayaan bangsa Indonesia. Masuknya kebudayaan barat tanpa disaring oleh

masyarakat dan diterima secara mentah/apa adanya, mengakibatkan terjadinya degredasi

yang sangat luar biasa terhadap kebudayaan asli.

Budaya asli Indonesia secara perlahan mulai punah, berbagai budaya barat yang

menghantarkan kita untuk hidup modern yang meninggalkan segala hal yang tradisional,

hal ini memicu orang bersifat antara lain sebagai sikap individualis, matrealistis dan

hedonisme.

Individualis : Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat

mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang

mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk social.

Matrialistis : Adalah sebuah faham dimana masyarakat memandang segalanya

dari segi materi. Orang yang memiliki jabatan dan harta yang melimpah pasti akan lebih

dihargai oeleh masyarakat sekitarnya, walaupun orang tersebut tidak memiliki intelektual

yang bagus. Sebaliknya, orang yang memiliki intelektual tinggi tetapi tidak memiliki

harta dan jabatan maka orang tersebut akan selalu direndahkan. Orang yang merasa

dirinya kaya maka berhak merendahkan dan meremehkan orang yang miskin. Itulah yang

sekarang terjadi dimasyarakat kita.

Konsumerisme : adalah paham atau ideology  yang menjadikan seseorang

atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-

barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara berkelanjutan. Hal

tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga

ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang

ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam

kehidupan.

Hedonisme : Hedonisme menurut Pospoprodijo (1999:60) adalah kesenangan

atau (kenikmatan) adalah tujuan akhir hidup dan yang baik yang tertinggi. Namun, kaum

hedonis memiliki kata kesenangan menjadi kebahagiaan. Kemudian Jeremy Bentham

dalam Pospoprodijo (1999:61) mengatakan bahwasanya kesenangan dan kesedihan itu

adalah satu-satunya motif yang memerintah manusia, dan beliau mengatakan juga bahwa

kesenangan dan kesedihan seseorang adalah tergantung kepada kebahagiaan dan

kemakmuran pada umumnya dari seluruh masyarakat. Adapun hedonisme menurut

Burhanuddin (1997:81) adalah sesuatu itu dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang

didatangkannya. Disini jelas bahwa sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan,

penderitaan dan tidak menyenangkan, dengan sendirinya dinilai tidak baik. Orang-orang

yang mengatakan ini, dengan sendirinya, menganggap atau menjadikan kesenangan itu

sebagai tujuan hidupnya. Orang-orang lebih senang menghabiskan waktu di tempat-

tempat perbelanjaan dan tempat hiburan malam dari pada melakukan hal-hal yang lebih

bermanfaat. Pergaulan bebas, narkotika dan miras semakin digemari oleh generasi muda

saat ini.

2.2 Aspek - Aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi Terhadap Keutuhan Budaya

Berkembangnya atus globalisasi jelas memberikan dampak pada kebudayaan

manusia. Banyak yang terlihat jelas dalam perubahan dan pegeseran pola hidup

masyarakat, yaitu:

Agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern;

Kehidupan berasaskan kebersamaan menjadi kehidupan individualis;

Kehidupan lamban menjadi kehidupan serba cepat;

Kehidupan berasaskan nilai sosial menjadi konsumeris menjadi materialis;

Kehidupan yang bergantung pada alam menjadi kehidupan yang menguasai alam.

Dari contoh tersebut, terdapat beberapa macam pengaruh terhadap kehidupan

masyarakat, dibagi menjadi 2 aspek, yaitu aspek positif dan aspek negatif.

a. Aspek Positif

Beberapa aspek positif dari perkembangan teknologi dan arus globalisasi”

1. Pola Hidup yang serba cepat Teknologi memberikan manfaat waktu bagi

masyarakat, misalnya dalam bidang pertanian, petani yang awalnya memanen

padinya 6 bulan sekali sekarang sudah dapat memanenkan 3 bulan sekali,

kemudian dalam bidang makanan banyak produk makanan siap saji (serba

instant).

2. Pesatnya Perkembangan Informasi dan Transformasi, Manfaat yang dapat

diperoleh masyarakat dengan adanya perkembangan informasi sangat banyak,

misalnya dengan adanya internet anda dapat mencari ilmu pengetahuan secara

gratis dan berlimpah. Selain itu, perkembangan teknologi transformasi yang

semakin cepat dan akurat, misalnya dengan adanya pesawat terbang kita dapat

lebih cepat.

3. Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Melimpah, Dengan adanya pemanfaatan

sumber daya alam akan memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat,

misalnya pemanfaatan sumber daya emas oleh PT Freport di Papua akan

memberikan peluang pekerja bagi masyarakat Papua itu sendiri

b. Aspek Negatif

Perkembangan teknologi juga emberikan dampak negatif bagi kebudayaan masyarakat,

dampak tersebut sebagai berikut:

1. Beralihnya Masyarakat Agraris Menjadi Masyarakat Industri Modern.

Banyak industry modern berdampak pada kebutuhan tenga kerja yang sangatr

banyak sehingga masyarakat yang awalnya bekerja sebagai petani beralih pekerjaan

menjadi buruh pabrik.

2. Perubahan dari kehidupan Berasaskan Kebersamaan Menjadi Kehidupan Individualis.

Hal ini terjadi karena kesibukan masyarakat yang sudah bersifat materialistis dan

melupakan kehidupan sosialnya.

3. Masuknya Pola Hidup budaya barat

Dampak Negatifnya seperti masuknya budaya barat yang bertolak belakang dengan

budaya timur yang sederhana, sopan, dan santun. Fenomena anak melawan kepada

orang tua, murid yang mengancam guru, perkelahian antara pelajar, model pakaian

yang tidak sesuai, dan pemakaian perhiasan wanita oleh laki-laki merupakan perilaku

menyimpang sebagai dampak negatif dari era globalisasi dan arus informasi yang

tidak terbendung. Pendapat Selo Sumardjan bahwa perubahan budaya yang cepat dan

saling menyusul mengakibatkan suasana yang berkepanjangan. Suasana anomi ialah

suasana ketika masyarakat yang sedang mengalami perubahan budaya yang tidak

megetahui secara jelas nilai - nilai budaya mana yang perlu diambil dan mana yang

ahrus dikembangkan.

4. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos

kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk

meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan

mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Pengaruh globalisasi disatu sisi menimbulkan pengaruh yang negatif bagi

kebudayaan bangsa Indonesia. Norma-norma yang tertanam didalam kebudayaan

bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Berkembanganya teknologi disertai

nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai

globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia.

Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924)

menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan

kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat

telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah. Artinya adalah bahwa antara barat dan

timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan

kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu,maka secara tidak langsung

budaya yang terdapat didalam kebudayaan timur secara perlahan akan luntur karena

kebudayaan barat telah berorientasi pada kemajuan dan kemudahan. Sikap-sikap yang

negative akan terus berkembang dimasyarakat,seperti individualis, matrialistis dan

hedonis.

3.2. Saran

Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai penguat

identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke

Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba

mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan

terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu

untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Kebudayaan

adalah kekayaan bangsa yang tidak ternilai. Kebudayaan kita sebagai bangsa

Indonesia memiliki cirikhas dan makna yang begitu mendalam,yang tidak dimiliki

oleh bangsa lain di seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda,

yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara segala macam yang

terdapat didalam kebudayaan kita yang luhur, serta menjadikan kebudayaan sebagai

jati diri kita.

Pemerintah harus tegas dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan ndonesia

dengan cara membuat peraturan perundangan yang bertujuan untuk melindungi

budaya bangsa. Dan jika perlu pemerintah harus mematenkan budaya-budaya yang

ada di Indonesia agar budaya-budaya bangsa tidak jatuh ke tangan bangsa lain.

Pemerintah harus membangun sumber daya manusia dan meningkatkanan daya saing

bangsa dapat dilakukan dengan menanamkan norma dan nilai luhur budaya Indonesia

sejak dini, dengan cara sosialisasi nilai budaya yang ditanamkan kepada anak sejak

usia prasekolah. Hal ini ditujukan untuk mengangkat kembali identitas bangsa

Indonesia.

TUGAS

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“Pengaruh Globalisasi Terhadap Keutuhan Budaya Indonesia”

Dosen : Tatik Fidowaty, S.IP

Disusun Oleh :

Junaida Wally

13010003

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BANDUNG

2012