2. landasan teori 2.1. globalisasi · 2.1. globalisasi saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi...

34
6 Universitas Kristen Petra 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan ekonomi. Globalisasi di bidang ekonomi dapat diartikan sebagai meningkatnya interdependensi ekonomi dunia sebagai akibat dari berkembangnya perdagangan komoditi dan jasa lintas batas, aliran modal internasional dan penyebaran teknologi yang luas dan cepat. (Shangquan, 2000). Seiring perkembangan globalisasi ekonomi, globalisasi sektor keuangan menjadi semakin bebas, dan jika dibandingkan dengan pasar komoditas dan tenaga kerja, pasar keuangan adalah satu-satunya pasar yang merealisasikan globalisasi yang sejati (Shangquan, 2000). Globalisasi pada sektor keuangan menjadi globalisasi yang paling berkembang dan paling berpengaruh terhadap globalisasi ekonomi, di mana keuangan internasional tampil untuk melayani kebutuhan perdagangan internasional dan aktivitas ekonomi. Perkembangan globalisasi sektor keuangan atau integrasi keuangan internasional dapat dijelaskan melalui 3 istilah, yaitu internasionalisasi, sekuritisasi, dan liberalisasi (Watson et al., 1988 dalam Kearney & Lucey, 2004). Dari sisi internasionalisasi pasar keuangan berkembang lebih cepat daripada output real pada negara industri yang besar dan dibarengi dengan pertumbuhan aktivitias pada pasar keuangan lintas negara. Dari sisi sekuritisasi, terdapat pergeseran dari pendanaan tidak langsung melalui intermediari, ke pendanaan langsung melalui pasar surat utang internasional. Sedangkan dari sisi liberalisasi terdapat penghilangan halangan kuantitas domestik dan harga, partisipasi internasional pada pasar keuangan domestik yang lebih besar dan aliran modal dan instrument keuangan lintas batas yang lebih besar. Secara umum, globalisasi ekonomi memberikan banyak manfaat kepada negara berkembang, seperti kesempatan untuk menggunakan keunggulan bersaing dengan lebih baik, menggunakan teknologi yang lebih maju, dan mendapatkan serta mengelola modal dari luar (Shangquan, 2000), namun globalisasi ekonomi juga membawa resiko yang cukup berbahaya bagi negara berkembang, seperti

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

34 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

6 Universitas Kristen Petra

2. LANDASAN TEORI

2.1. Globalisasi

Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan ekonomi. Globalisasi di

bidang ekonomi dapat diartikan sebagai meningkatnya interdependensi ekonomi

dunia sebagai akibat dari berkembangnya perdagangan komoditi dan jasa lintas

batas, aliran modal internasional dan penyebaran teknologi yang luas dan cepat.

(Shangquan, 2000).

Seiring perkembangan globalisasi ekonomi, globalisasi sektor keuangan

menjadi semakin bebas, dan jika dibandingkan dengan pasar komoditas dan tenaga

kerja, pasar keuangan adalah satu-satunya pasar yang merealisasikan globalisasi

yang sejati (Shangquan, 2000). Globalisasi pada sektor keuangan menjadi

globalisasi yang paling berkembang dan paling berpengaruh terhadap globalisasi

ekonomi, di mana keuangan internasional tampil untuk melayani kebutuhan

perdagangan internasional dan aktivitas ekonomi. Perkembangan globalisasi sektor

keuangan atau integrasi keuangan internasional dapat dijelaskan melalui 3 istilah,

yaitu internasionalisasi, sekuritisasi, dan liberalisasi (Watson et al., 1988 dalam

Kearney & Lucey, 2004). Dari sisi internasionalisasi pasar keuangan berkembang

lebih cepat daripada output real pada negara industri yang besar dan dibarengi

dengan pertumbuhan aktivitias pada pasar keuangan lintas negara. Dari sisi

sekuritisasi, terdapat pergeseran dari pendanaan tidak langsung melalui

intermediari, ke pendanaan langsung melalui pasar surat utang internasional.

Sedangkan dari sisi liberalisasi terdapat penghilangan halangan kuantitas domestik

dan harga, partisipasi internasional pada pasar keuangan domestik yang lebih besar

dan aliran modal dan instrument keuangan lintas batas yang lebih besar.

Secara umum, globalisasi ekonomi memberikan banyak manfaat kepada

negara berkembang, seperti kesempatan untuk menggunakan keunggulan bersaing

dengan lebih baik, menggunakan teknologi yang lebih maju, dan mendapatkan serta

mengelola modal dari luar (Shangquan, 2000), namun globalisasi ekonomi juga

membawa resiko yang cukup berbahaya bagi negara berkembang, seperti

Page 2: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

7 Universitas Kristen Petra

memperluas jarak antara negara yang kaya dan miskin, di mana dengan adanya

globalisasi negara yang kaya akan makin kaya dan negara yang miskin akan

semakin miskin (Hamdi, Akech, & Johnston, 2013; Shangquan, 2000). Negara

maju dan berkembang sebenarnya dapat menikmati manfaat globalisasi, tetapi

faktor perbedaan teknologi, pendidikan, keuangan, dan manajemen menyebabkan

tingkat pertumbuhan negara maju lebih tinggi dari negara berkembang, sehingga

menimbulkan jarak antara negara maju dan berkembang (Zhang & London, 2011).

Resiko kedua adalah negara berkembang menjadi lebih beresiko terpapar faktor

eksternal yang mengancam dan tidak diinginkan, di mana hal ini akan melemahkan

regulasi dan pengendalian makroekonomi negara tersebut (Shangquan, 2000).

2.2. Integrasi Ekonomi

Integrasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai penghapusan hambatan-

hambatan ekonomi antara dua negara atau lebih yang menghalangi aliran barang

dan jasa, modal, dan sumber daya manusia serta teknologi. Kedekatan geografis,

kesamaan budaya, sejarah dan ideologi, hubungan ekonomi yang kompetitif atau

saling melengkapi, dan bahasa yang sama antar negara anggota merupakan kondisi

yang diperlukan untuk menciptakan integrasi ekonomi yang efektif (Mwasha,

2015). Schiff & Winters (2003) menyatakan bahwa saat ini terdapat peningkatan

tren untuk melakukan integrasi ekonomi, terutama integrasi ekonomi regional yang

menjadikan integrasi ekonomi regional menjadi bagian yang penting dalam

perekonomian global. Lebih lanjut mereka menyatakan bahwa peningkatan ini

disebabkan antara lain karena negara-negara menginginkan untuk mendapatkan

akses yang aman untuk masuk ke pasar yang besar, tekanan globalisasi, ketakutan

akan tertinggal ketika negara-negara lain melakukan integrasi ekonomi regional,

dan pemerintah ingin untuk mengikatkan diri pada kebijakan yang lebih termasuk

kebijakan politik, sebagai upaya untuk mengirim sinyal pada investor domestik dan

luar negeri terkait perikatan itu.

Terdapat 6 tahapan perjanjian integrasi ekonomi menurut (Suranovic,

1998), yaitu:

Page 3: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

8 Universitas Kristen Petra

a. Preferential Trade Agreement (PTA)

Merupakan bentuk integrasi ekonomi yang paling lemah, di mana negara

yang terikat perjanjian ini akan memberikan pengurangan tariff pada

sekelompok negara mitra pada suatu kategori produk saja.

b. Free Trade Agreement (FTA)

Merupakan bentuk integrasi ekonomi di mana sekelompok negara setuju

untuk menghilangkan tarif diantara mereka, tapi tetap menentukan tarif

masing-masing negara ketika berhubungan dengan negara lain selain

kelompok tersebut.

c. Customs Union

Merupakan bentuk integrasi ekonomi di mana sekelompok negara setuju

untuk menghilangkan tarif diantara mereka dan bersama-sama

menetapkan tarif eksternal untuk negara-negara di luar kelompok mereka.

d. Common Market

Merupakan bentuk integrasi ekonomi di mana terdapat aliran bebas barang

dan jasa, modal dan tenaga kerja, serta tarif eksternal yang sama untuk

negara-negara di luar kelompok mereka.

e. Econommic Union

Merupakan bentuk integrasi ekonomi di mana terdapat aliran bebas barang

dan jasa, modal dan tenaga kerja, serta tarif eksternal yang sama untuk

negara-negara di luar kelompok mereka. Selain itu negara-negara anggota

sepakat untuk menyatukan kebijakan fiscal dan moneter yang mana

penetapannya diserahkan kepada badan supra nasional.

f. Monetary Union

Merupakan bentuk integrasi ekonomi di mana sekelompok negara

membuat dan menggunakan mata uang yang sama, termasuk membentuk

otoritas keuangan yang menentukan kebijakan moneter untuk seluruh

negara dalam kelompok tersebut.

Integrasi ekonomi akan memberikan berbagai manfaat bagi negara anggota.

Mwasha (2015) menyatakan bahwa tingkat manfaat yang dirasakan oleh anggota

akan bergantung pada tingkat integrasi, di mana semakin dalam integrasi, maka

Page 4: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

9 Universitas Kristen Petra

manfaat yang dirasakan negara anggota akans semakin besar, tetapi tingkat

integrasi bergantung pada kemauan negara-negara untuk membagi kedaulatannya.

Berikut ini adalah manfaat integrasi ekonomi secara umum (Mwasha, 2015):

Peningkatan perdagangan

Salvatore (2004) menyatakan bahwa integrasi ekonomi adalah perjanjian

untuk menghilangkan hambatan teknis dan non-teknis dalam perdangangan

antar negara anggota. Sehingga dengan integrasi ekonomi, perdagangan

bebas negara anggota akan meningkat, dan hal ini akan berujung pada

pertumbuhan ekonomi yang cepat (Iyoha, 2005).

Perluasan pasar

Dengan integrasi ekonomi, para anggota dapat menciptakan kondisi

ekonomi yang lebih baik, dalam hal ini adalah pasar yang lebih besar di

mana hal ini akan mempercepat usaha pengembangan bersama dan

mendukung perkembangan jangka panjang (Todaro & Smith, 2006). Todaro

& Smith (2006)menyatakan bahwa tanpa adanya integrasi, negara akan

kesulitan menyediakan pasar domestik yang cukup besar agar industri lokal

dapat menurunkan beban produksi melalui economies of scale.

Menarik Foreign Direct Investment (FDI)

Park & Park (2008) menemukan bahwa integrasi ekonomi merupakan

pendorong masuknya FDI. Perbaikan umum seperti stabilisasi, liberalisasi

pasar, dan privatisasi yang dilakukan dengan perjanjian regional akan

meningkatkan return pada semua faktor yang kemudian akan meningkatkan

investasi swasta (Mwasha, 2015). Selain itu integrasi ekonomi akan

mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kredibilitas, di mana hal ini

akan mempermudah swasta untuk melakukan investasi. Salvatore (2004)

juga menyatakan bahwa integrasi ekonomi akan mendorong perusahaan

multinasional untuk berinvestasi dan melakukan produksi dalam daerah

yang ekonominya terintegrasi untuk menghindari halangan perdagangan

bagi negara non anggota.

Meningkatkan daya tawar

Page 5: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

10 Universitas Kristen Petra

Tren global saat ini adalah melakukan tawar menawar dalam bidang

perdagangan antar satu blok regional dengan blok regional lainnya. Negara-

negara kecil akan susah untuk melakukan negosiasi dengan negara-negara

maju, apalagi jika negara-negara tersebut melakukan integrasi ekonomi

dengan negara-negara maju lainnya. Sehingga dengan melakukan integrasi

ekonomi, negara-negara kecil dan berkembang akan lebih memiliki

kekuatan untuk melakukan negosiasi dengan negara ataupun blok regional

lainnya (Mwasha, 2015).

Memperkuat keamanan dan mengurangi konflik dalam daerah

Hoekman, Mattoo, & English (2002) menyatakan bahwa integrasi ekonomi

dapat meningkatkan keamanan, karena integrasi dapat meningkatkan

tingkat perdagangan antar negara, sehingga familiaritas antara masyarakat

masing-masing negara akan meningkat dan mengurangi tingkat

miskonsepsi. Integrasi ekonomi juga dapat menjadi masalah apabila

terdapat kesenjangan antar negara anggota. Dengan integrasi ekonomi,

konflik akan dipandang sebagai sesuatu yang mahal, sehingga integrasi

ekonomi akan mendorong integrasi politik untuk mencegah konflik internal.

(Mwasha, 2015). Selain itu, Mwasha (2015) menambahkan bahwa kontak

politik yang teratur akan membangun kepercayaan dan memfasilitasi

kerjasama termasuk dalam bidang keamanan.

Pergerakan manusia yang bebas dalam daerah

Pergerakan manusia yang bebas penting sebab hal ini akan mempermudah

perdagangan lintas batas dan menciptakan rasa perstauan dan komunitas

melalui peningkatan interaksi antara masyaratk negara anggota (Mwasha,

2015).

2.3. Integrasi Ekonomi ASEAN

ASEAN merupakan organisasi antar negara yang berisi negara-negara

Asia Tenggara yang didirikan oleh Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan

Filipina pada tanggal 8 Agustus 1967. Kini ASEAN memiliki 10 anggota yaitu

Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Myanmar,

Page 6: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

11 Universitas Kristen Petra

Kamboja, Laos dan Vietnam. Terdapat 3 pilar dari ASEAN yaitu politik dan

keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Integrasi ekonomi ASEAN dimulai dengan

adanya perjanjian Preferential Trade Agreement (PTA) yang ditanda tangani pada

tanggal 24 Februari 1977 di Manila, Filipina (AEC Center, n.d.). Bentuk PTA ini

kemudian berkembang menjadi bentuk Free Trade Area (FTA) yang diberi nama

ASEAN Free Trade Area (AFTA) (AEC Center, n.d.). Berlakunya AFTA ditandai

dengan penandatanganan perjanjian pada tanggal 28 Januari 1992 di Singapura oleh

5 negara pendiri ditambah dengan Brunei Darussalam yang baru bergabung tahun

itu. Wujud nyata AFTA terdapat pada skema Common Effective Preferential Tariff,

di mana melalui skema ini, negara anggota ASEAN mengenakan tarif impor

sebesar 0-5% untuk barang dari sesama negara anggota.

Keseriusan ASEAN untuk lebih mengintegrasikan ekonominya terlihat

pada perkembangan integrasi ekonomi selanjutnya yang disebut ASEAN Economic

Community (AEC). AEC pertama kali diumumkan pada bulan Oktober 2003, di

mana pada pertemuan ini disepakati pembentukan AEC pada tahun 2020. Namun

pada ASEAN Summit pada tahun 2007 di Filipina, negara-negara anggota setuju

untuk mengadopsi ASEAN Economic Blueprint dengan tujuan untuk menerapkan

AEC pada tahun 2015. AEC merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN dengan

cara membentuk sistem perdagangan bebas antara negara –negara anggota ASEAN,

termasuk Indonesia. Tujuan dari AEC adalah untuk membuat ASEAN sebagai

kawasan ekonomi yang stabil, sejahtera dan berdaya saing di mana terdapat arus

bebas perdagangan barang, jasa, investasi, dan modal; pembangunan ekonomi yang

merata dan penurunan angka kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi (AEC

Center, n.d.). Untuk mencapai tujuan AEC tersebut, terdapat 4 pilar yang saling

berhubungan dan saling mendukung (ASEAN, 2008), yaitu:

a. Satu pasar dan basis produksi

Melalui aliran barang, jasa, investasi dan aliran modal yang lebih bebas

b. Daerah yang sangat kompetitif

Menciptakan daerah yang mendukung bisnis dan inovasi melalui adopsi

framework yang sama, standar, dan kerja sama yang menguntungkan lintas

bidang seperti agrikultur, jasa keuangan, hak kekayaan intelektual, dan

Page 7: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

12 Universitas Kristen Petra

perlindungan konsumen. Selain itu mendukung konektivitas transportasi

dan jaringan infrastruktur lainnya.

c. Daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang merata

Melalui inisiatif kreatif yang mendorong perusahaan kecil menengah

untuk berpartisipasi pada rantai nilai regional dan global, serta

meningkatkan kapasitas negara ASEAN yang baru masuk, seperti

Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam untuk menjamin adanya integrasi

yang efektif denga komunitas ekonomi.

d. Daerah yang terintegrasi penuh dengan ekonomi global

Dilakukan dengan pendekatan yang koheren ke arah hubungan ekonomi

eksternal dan meningkatkan partisipasi dalam jaringan pemasok global.

Integrasi dan pengembangan pasar modal negara ASEAN juga mendapat

perhatian di era AEC. AEC Blueprint 2015 terkait pasar modal pasar modal

ditujukan untuk menghasilkan pasar regional yang terintegrasi, di mana modal

dapat mengalir secara bebas dalam area ASEAN, penerbit bebas untuk

mengumpulkan modal dari berbagai pasar ASEAN, dan juga investor bebas untuk

berinvestasi di berbagai pasar ASEAN (Ranjit & Singh, 2012). Pasar modal

merupakan komponen penting yang mempengaruhi ekonomi, di mana surat

berharga yang diperdagangkan oleh investor dari dalam dan luar negeri akan

mempengaruhi pendapatan negara melalui pengeluaran dan investasi

(Piumsombun, 2013), sehingga integrasi pasar modal akan semakin menguatkan

integrasi ekonomi ASEAN, di mana karena integrasi pasar modal yang semakin

erat akan meningkatkan peran pasar modal dalam pembangunan dan pemerataan

ekonomi negara-negara ASEAN.

Upaya untuk mengintegrasikan pasar modal yang dilakukan oleh ASEAN

di era AEC ini tertuang dalam Roadmap for Monetary and Financial Integration

(RIA-Fin) yang disepakati oleh menteri keuangan ASEAN pada Agustus 2003 di

Makati Filipina. RIA-Fin dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan kerjasama pasar

modal yang lebih erat untuk meningkatkan perdagangan intra kawasan ASEAN dan

memperdalam integrasi ekonomi regional ASEAN. Tujuan RIA-Fin dapat dibagi

menjadi 4 (ASEAN, n.d.), antara lain:

Page 8: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

13 Universitas Kristen Petra

a. Capital Market Development

Ditujukan untuk membangun kapasitas dan infrastruktur jangka panjang

untuk pengembangan pasar modal ASEAN untuk mencapai kolaborasi

lintas batas dengan berbagai pasar modal di ASEAN. Pencapaian penting

dari capital market development adalah mengadopsi Medium-Term

Strategic Framework (MTSF) sebagai pedoman untuk meluruskan capital

market development dengan AEC Blueprint; meningkatkan akses pasar,

hubungan dan likuiditas melalui keterkaitan ASEAN Exchange, pasar surat

hutang dan rating pinjaman yang dapat dibandingkan secara domesik dan

internasional.

b. Financial Services Liberalisation

Ditujukan untuk mencapai aliran jasa keuangan yang bebas pada tahun

2015. Dilakukan berdasarkan pendekatan modality positif, di mana

anggota akan menyiapkan daftar sub sector jasa keuangan dan cara untuk

melakukan liberalisasi, di mana kemudian akan dilakukan negosiasi untuk

menyelesaikan liberalisasi.

c. Capital Account Liberalisation

Ditujukan untuk mencapai aliran modal yang lebih bebas pada tahun 2015.

Negara anggota akan melakukan self assessment dan identifikasi,

menyiapkan, kemudian menjalankan program nasional untuk melakukan

liberalisasi capital account. Perkembangan akan dipantau secara tahunan.

Sampai saat ini telah dilakukan pembahasan terkait foreign direct

investment (FDI) dan aliran portfolio.

d. ASEAN Currency Cooperation

Ditujukan untuk mencari cara supaya dapat memfasilitasi perdagangan

dalam daerah dan integrasi ekonomi lebih lanjut, termasuk di dalamnya

suatu bentuk perjanjian mata uang.

Beberapa hal penting yang telah dicapai sampai dengan penerapan AEC

pada tahun 2015 (ASEAN, 2015) antara lain:

a. Pasar yang lebih bebas

Tarif impor antar negara ASEAN pada hakekatnya telah dihilangkan, dan

halangan formal pada sector jasa berangsur-angsur dihilangkan sehingga

Page 9: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

14 Universitas Kristen Petra

memberikan kesempatan untuk berdagang atau menjalankan bisnis di

dalam daerah ASEAN.

b. Pengurangan biaya perdagangan

Proses perdagangan lintas batas disederhanakan seperti prosedur

kepabeanan dan aturan negara asal, harmonisasi regulasi teknis dan

perjanjian pengakuan mutual.

c. Memperbaiki aturan investasi

ASEAN menjadi destinasi investasi yang lebih menarik bagi internasional

maupun investor domestik.

d. Meningkatkan mobilitas manusia yang memiliki keahlian

Perpindahan orang yang memiliki kemampuan dan professional telah

difasilitasi.

e. Perjanjian perdagangan bebas dan kemitraan ekonomi

Dengan perjanjian ini, bisnis di ASEAN mendapatkan kesempatan yang

lebih besar untuk meluaskan bisnisnya di pasar eksternal dan menguatkan

perannya dalam rantai nilai regional dan global.

f. Lingkungan yang mendukung bisnis dan inovasi

Melalui adopsi framework yang sama, standar, dan kerja sama yang

menguntungkan lintas bidang seperti agrikultur, jasa keuangan, hak

kekayaan intelektual, dan perlindungan konsumen serta pengembangan

perusahaan kecil menengah.

g. Perbaikan fisik transportasi dan jaringan infrastruktur lainnya

Memfasilitasi transportasi lintas batas dan berkontribusi pada

perngurangan biaya bisnis, sehingga memberikan kesempatan masyarakat

ASEAN untuk bekerja sama dan lebih produktif lagi.

h. Mengurangi jarak perkembangan

Dilakukan bersamaan dengan proses integrasi regional.

Beberapa pencapaian kunci di atas terbukti bermanfaat bagi ASEAN

(ASEAN, 2015), antara lain:

Pada tahun 2014, ASEAN menjadi daerah ekonomi terbesar ketiga di Asia

dan ketujuh di seluruh dunia dengan gabungan PDB sebesar US$ 2,6

triliun

Page 10: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

15 Universitas Kristen Petra

Peningkatan total perdagangan antara 2007 sampai 2014 sebesar US$ 1

triliun, di mana sebagian besar disumbang oleh perdagangan dalam area

ASEAN. Hal ini semakin menunjukkan bahwa pasar ASEAN semakin

terintegrasi.

AEC menjadikan ASEAN sebagai destinasi investasi tingkat internasional,

di mana ASEAN pada tahun 2014 menarik foreign direct investment (FDI)

sebesar US$ 136 miliar atau 11% dibandingkan pada tahun 2007 hanya

menarik FDI sebesar 5% saja.

Dari segi konektivitas, terjadi peningkatan turis dari 62 juta orang pada

tahun 2007 menjadi 136 juta orang pada tahun 2014, di mana setengahnya

berasal dari negara anggota negara, yang menunjukkan semkain

terhubungnya negara-negara ASEAN.

Dari beberapa bukti di atas dapat dikatakan bahwa perekonomian negara anggota

ASEAN menjadi semakin terintegrasi satu sama lain dengan adanya AEC.

2.4. Hubungan Ekonomi Negara ASEAN-5

2.4.1. Hubungan Ekonomi Indonesia dan Malaysia

Malaysia merupakan negara tujuan ekspor terbesar keenam dari Indonesia,

dengan nilai US$7,1 milyar atau sebesar 4,9% dari total ekspor yang dilakukan

Indonesia pada tahun 2016 (Workman, 2017a), sedangkan dari sisi ekspor

Malaysia, Indonesia merupakan negara tujuan ekspor Malaysia terbesar kedelapan

dengan nilai ekspor sebesar US$ 6,7 milyar atau sebesar 3,5% dari total ekspor

Malaysia(Workman, 2017b). Dari sisi impor Indonesia, $7,2 miliar atau setara

dengan 5,31% terhadap total impor Indonesia berasal dari Malaysia. Jika

dibandingkan negara ASEAN, pada 2016, Malaysia menempati posisi ketiga

importir terbesar bagi Indonesia. Pada 2016, impor Indonesia berkontribusi sebesar

4,2% terhadap total impor Malaysia atau setara dengan RM29,43 miliar. Indonesia

menempati posisi ke delapan importir terbesar ke Malaysia pada periode yang

sama. Lima komoditas ekspor terbesar Indonesia ke Malaysia antara lain bahan

tambang (US$ 1,92 milyar) , by product tanaman dan hewan (US$ 1,02 milyar),

makanan (US$ 735 juta), logam (US$ 562 juta), dan mesin (US$ 559juta),

Page 11: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

16 Universitas Kristen Petra

sedangkan lima komoditas impor terbesar dari Malaysia antara lain barang tambang

(US$ 2,51 milyar), mesin(US$ 1,45 milyar), produk kimia(US$ 841 juta), plastik

dan karet(US$ 776juta), dan logam(US$ 508 juta). Tren ekspor dan impor

Indonesia dan Malaysia pun mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Gambar 2.1 Grafik Neraca Perdagangan Indonesia-Malaysia 2014-2016

Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (n.d.)

Gambar 2.2 Grafik Neraca Perdagangan Indonesia-Malaysia Januari –Agustus

2016-2017

Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (n.d.)

2014 2015 2016

EXPORT 9,730,010.80 7,630,854.60 7,121,665.70

IMPORT 10,855,394.40 8,530,667.60 7,200,944.30

BALANCE OF TRADE (1,125,383.50) (899,813.00) (79,278.60)

(2,000,000.00)

-

2,000,000.00

4,000,000.00

6,000,000.00

8,000,000.00

10,000,000.00

12,000,000.00

Rib

u U

S$

Neraca Perdagangan Indonesia Malaysia 2014-2016

2016 2017

EXPORT 4,489,801.20 5,450,184.00

IMPORT 4,650,838.30 5,628,045.00

BALANCE OF TRADE (161,037.10) (177,861.00)

(1,000,000.00)

-

1,000,000.00

2,000,000.00

3,000,000.00

4,000,000.00

5,000,000.00

6,000,000.00

Juta

US$

Neraca Perdagangan Indonesia MalaysiaJanuari-Agustus 2016 dan 2017

Page 12: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

17 Universitas Kristen Petra

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa ekspor ke Malaysia dan impor dari

Malaysia terus mengalami penurunan dari tahun 2014 sampai 2016, namun terjadi

kenaikan pada tahun 2017 pada periode Januari sampai Agustus jika dibandingkan

dengan period yang sama pada tahun sebelumnya. Apabila dilihat dari neraca

perdagangannya, Malaysia lebih unggul daripada Indonesia, di mana neraca

perdagangan Indonesia menunjukkan nilai negatif yang artinya nilai impor

Indonesia dari Malaysia lebih besar dari nilai ekspor Indonesia ke Malaysia. Nilai

defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Malaysia mengalami tren penurunan

dari tahun 2014 sampai tahun 2016, yang mana berarti semakin berkurangnya

ketergantungan Indonesia terhadap barang impor dari Malaysia.

Dari kawasan Asia Tenggara, Singapura dan Malaysia termasuk sepuluh

besar penyumbang foreign direct investment bagi Indonesia. Pada tahun 2014,

Malaysia merupakan investor ketiga terbesar dengan nilai investasi sebesar US$ 1,8

atau 6,3% dari total FDI yang diterima Indonesia, sedangkan pada tahun 2015

Malaysia menjadi investor terbesar kedua dengan nilai investasi US$ 3,1 miliar atau

10,5% dari total FDI yang diterima Indonesia, tetapi pada tahun 2016, posisi

Malaysia turun menjadi urutan kedelapan yang mana posisinya digantikan oleh

Jepang.

2.4.2. Hubungan Ekonomi Indonesia dan Thailand

Pada tahun 2016, Thailand merupakan negara tujuan ekspor Indonesia

terbesar kedelapan dengan nilai transaksi sebesar US% 5,4 milyar atau sebesar

3,7% dari total ekspor Indonesia (Workman, 2017a). Sedangkan Indonesia

merupakan negara tujuan ekspor Thailand terbesar kesembilan dengan nilai ekspor

sebesar US$ 8 milyar atau 3,8% dari total ekspor Thailand (Workman, 2017e).

Lima komoditas ekspor terbesar Indonesia ke Thailand antara lain bahan tambang

(US$ 1,5 milyar) transportasi (US$ 878 juta), mesin (US$ 840 juta), bahan kimia

(US$ 532 juta), dan logam (US$ 465 juta), sedangkan lima komoditas impor

terbesar dari Thailand antara lain mesin (US$ 2,05 milyar), transportasi (US$ 1,66

milyar), bahan pangan (US$ 1,13 miliar), plastik dan karet(US$ 1,08 miliar), dan

bahan kimia (US$ 763 juta). Berikut ini adalah grafik neraca perdagangan dari

Indonesia dan Thailand. (dalam ribu US$)

Page 13: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

18 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.3 Grafik Neraca Perdagangan Indonesia-Thailand 2014-2016

Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (n.d.)

Gambar 2.4 Grafik Neraca Perdagangan Indonesia-Thailand Januari –Agustus

2016-2017

Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (n.d.)

Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa dari tahun 2014 sampai tahun 2016,

ekspor Indonesia ke Thailand terus mengalami penurunan, sedangkan impor

Indonesia dari Thailand walaupun sempat turun sebesar 17% pada tahun 2015,

kembali meningkat meningkat sebesar 7% pada tahun 2016. Ekspor Indonesia ke

Thailand pada bulan Januari sampai Agustus 2017, jika dibandingkan dengan bulan

yang sama pada periode sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 22,47%, begitu

2014 2015 2016

EXPORT 5,783,117.00 5,507,253.00 5,394,050.10

IMPORT 9,781,043.40 8,083,368.30 8,666,934.00

BALANCE OF TRADE (3,997,926.40) (2,576,115.30) (3,272,883.90)

(6,000,000.00) (4,000,000.00) (2,000,000.00)

- 2,000,000.00 4,000,000.00 6,000,000.00 8,000,000.00

10,000,000.00 12,000,000.00

Rib

u U

S$

Neraca Perdagangan Indonesia-Thailand 2014-2016

2016 2017

EXPORT 3,490,251.00 4,274,653.30

IMPORT 5,938,856.10 6,169,829.00

BALANCE OF TRADE (2,448,605.00) (1,895,175.70)

(3,000,000.00) (2,000,000.00) (1,000,000.00)

- 1,000,000.00 2,000,000.00 3,000,000.00 4,000,000.00 5,000,000.00 6,000,000.00 7,000,000.00

Axi

s Ti

tle

Neraca Perdagangan Indonesia Thailand Januari-Agustus 2016 dan 2017

Page 14: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

19 Universitas Kristen Petra

juga impor Indonesia dari Thailand juga mengalami peningkatan sebesar 3,89%.

Apabila dilihat dari neraca perdagangannya, Thailand lebih unggul daripada

Indonesia, di mana neraca perdagangan Indonesia menunjukkan nilai negatif atau

terjadi defisit neraca perdagangan. Defisit neraca perdagangan Indonesia dengan

Thailand mengalami penurunan sebesar 36% dari tahun 2014 ke 2015 namun

meningkat kembali sebesar 27% pada tahun 2016. Hal ini dapat diartikan bahwa

Indonesia dalam posisi yang lebih lemah dari Thailand di bidang perdagangan.

2.4.3. Hubungan Ekonomi Indonesia dan Filipina

Pada tahun 2016, Filipina merupakan negara tujuan ekspor Indonesia

terbesar kesembilan dengan nilai transaksi sebesar US% 5,3 milyar atau sebesar

3,6% dari total ekspor Indonesia (Workman, 2017a). Sedangkan Indonesia

merupakan negara tujuan ekspor Filipina terbesar keempat belas dengan nilai

ekspor sebesar US$ 592,2 juta atau 1,1% dari total ekspor Filipina (Workman,

2017c). Lima komoditas ekspor terbesar Indonesia ke Filipina antara lain

transportasi (US$ 1,51 milyar), bahan tambang (US$ 1,47 miliar), bahan makanan

(US$ 558 juta), bahan kimia (US$ 389 juta), dan mesin (US$ 381 juta), sedangkan

lima komoditas impor terbesar dari Filipina antara lain mesin (US$ 245 juta), logam

(US$ 197 juta), transportasi (US$ 85,7 juta), plastik dan karet(US$ 82,4 juta), dan

bahan kimia (US$ 80,6 juta). Berikut ini adalah grafik neraca perdagangan dari

Indonesia dan Filipina. (dalam ribu US$)

Gambar 2.5 Grafik Neraca Perdagangan Indonesia-Filipina 2014-2016

Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (n.d.)

2014 2015 2016

EXPORT 3,887,831.70 3,921,676.80 5,270,872.70

IMPORT 699,736.60 683,083.20 821,806.20

BALANCE OF TRADE 3,188,095.10 3,238,593.60 4,449,066.50

- 1,000,000.00 2,000,000.00 3,000,000.00 4,000,000.00 5,000,000.00 6,000,000.00

Rib

u U

S$

Neraca Perdagangan Indonesia-Filipina 2014-2016

Page 15: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

20 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.6 Grafik Neraca Perdagangan Indonesia-Filipina Januari –Agustus

2016-2017

Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (n.d.)

Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa dari tahun 2014 sampai tahun 2016,

ekspor Indonesia ke Filipina dan impor Indonesia dari Filipina terus mengalami

peningkatan. Ekspor Indonesia ke Filipina pada bulan Januari sampai Agustus

2017, jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada periode sebelumnya

mengalami kenaikan sebesar 25,64%, begitu juga impor Indonesia dari Filipina

juga mengalami peningkatan sebesar 1,88%. Apabila dilihat dari neraca

perdagangannya, Indonesia lebih unggul daripada Filipina, di mana neraca

perdagangan Indonesia menunjukkan nilai positif atau terjadi surplus neraca

perdagangan. Surplus neraca perdagangan Indonesia dengan Filipina terus

mengalami peningkatan, yaitu 2% dari tahun 2014 ke 2015, dan melesat naik

sebesar 37% dari tahun 2015 ke tahun 2016. Hal ini dapat diartikan bahwa

Indonesia memiliki posisi yang lebih kuat daripada Filipina.

2.4.4. Hubungan Ekonomi Indonesia dan Singapura

Pada tahun 2016, Singapura merupakan negara tujuan ekspor Indonesia

terbesar keempat dengan nilai transaksi sebesar US% 11,2 milyar atau sebesar 7,8%

2016 2017

EXPORT 3,305,038.70 4,152,375.40

IMPORT 552,957.10 563,363.90

BALANCE OF TRADE 2,752,081.60 3,589,011.60

- 500,000.00

1,000,000.00 1,500,000.00 2,000,000.00 2,500,000.00 3,000,000.00 3,500,000.00 4,000,000.00 4,500,000.00

Rib

u U

S$Neraca Perdagangan Indonesia-Filipina

Januari-Agustus 2016 dan 2017

Page 16: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

21 Universitas Kristen Petra

dari total ekspor Indonesia (Workman, 2017a). Sedangkan Indonesia merupakan

negara tujuan ekspor Singapura terbesar keempat dengan nilai ekspor sebesar US$

25,8 juta atau 7,8% dari total ekspor Singapura (Workman, 2017e). Lima komoditas

ekspor terbesar Indonesia ke Singapura antara lain bahan tambang (US$ 2,65

milyar), mesin (US$ 2,61 miliar), logam mulia (US$ 2,15 miliar), logam (US$ 833

juta), dan byproduct tumbuhan dan hewan (US$ 756 juta), sedangkan lima

komoditas impor terbesar dari Singapura antara lain bahan tambang (US$ 6,94

miliar), mesin (US$ 2,83 miliar), bahan kimia (US$ 1,23 miliar), plastik dan

karet(US$ 1,17 miliar), dan logam (US$ 711 juta). Berikut ini adalah neraca

perdagangan dari Indonesia dan Filipina. (dalam ribu US$)

Gambar 2.7 Grafik Neraca Perdagangan Indonesia-Singapura 2014-2016

Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (n.d.)

2014 2015 2016

EXPORT 16,728,325.80 12,632,634.30 11,860,980.50

IMPORT 25,185,667.80 18,022,485.60 14,548,298.50

BALANCE OF TRADE (8,457,342.00) (5,389,851.30) (2,687,318.10)

(15,000,000.00) (10,000,000.00)

(5,000,000.00) -

5,000,000.00 10,000,000.00 15,000,000.00 20,000,000.00 25,000,000.00 30,000,000.00

Rib

u U

S$

Neraca Perdagangan Indonesia-Singapura 2014-2016

Page 17: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

22 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.8 Grafik Neraca Perdagangan Indonesia-Singapura Januari –Agustus

2016-2017

Sumber: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (n.d.)

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa dari tahun 2014 sampai tahun 2016,

ekspor Indonesia ke Singapura dan impor Indonesia dari Singapura terus

mengalami penurunan. Ekspor Indonesia ke Singapura pada bulan Januari sampai

Agustus 2017, jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada periode

sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 2,12%, begitu juga impor Indonesia dari

Singapura juga mengalami peningkatan sebesar 19,51%. Apabila dilihat dari neraca

perdagangannya, Singapura lebih unggul daripada Indonesia, di mana neraca

perdagangan Indonesia menunjukkan nilai negatif atau terjadi defisit neraca

perdagangan. Defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Singapura terus

mengalami penurunan yang cukup drastis, yaitu 36% dari tahun 2014 ke 2015, dan

50% dari tahun 2015 ke tahun 2016. Hal ini dapat diartikan bahwa posisi Indonesia

menjadi semakin kuat dengan Singapura di bidang perdagangan.

Selain sebagai partner dagang, Singapura menjadi penyumbang foreign

direct investment (FDI) terbesar di Indonesia. Dari tahun ke tahun, nilai investasi

Singapura di Indonesia selalu meningkat. Pada tahun 2014 nilai investasi Singapura

di Indonesia adalah US$ 5,8 miliar, kemudian pada tahun 2015 meningkat menjad

US$ 5,9 miliar dan pada tahun 2016, 31,7% FDI yang masuk di Indonesia atau

sebesar US$ 9,2 miliar berasal dari Singapura (BKPM). Investasi Singapura di

2016 2017

EXPORT 7,931,145.70 8,099,078.70

IMPORT 9,016,580.50 10,775,825.00

BALANCE OF TRADE (1,085,434.80) (2,676,746.20)

(4,000,000.00)

(2,000,000.00)

-

2,000,000.00

4,000,000.00

6,000,000.00

8,000,000.00

10,000,000.00

12,000,000.00

Rib

u U

S$

Neraca Perdagangan Indonesia-Singapura Januari-Agustus 2016 dan 2017

Page 18: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

23 Universitas Kristen Petra

Indonesia mayoritas dtujukan untuk sektor industri, di mana 30,9% total investasi

di sektor industri Indonesia berasal dari Singapura.

2.5. Pasar Modal

Pasar modal adalah tempat untuk mentransaksikan instrument keuangan

jangka panjang, baik instrumen ekuitas maupun hutang jangka panjang. Instrumen

ekuitas yang diperdagangkan adalah saham baik saham biasa maupun saham

preferen, serta turunannya, seperti right issue, warrant, reksadana, opsi saham, dll.

Sedangkan untuk instrument hutang, yang diperdagangkan adalah instrument induk

berupa obligasi pemerintah maupun perusahaan, serta turunannya seperti obligasi

konversi, opsi obligasi, dan reksadana obligasi.

Terdapat beberapa jenis pasar dalam pasar modal, yaitu:

Menurut waktu transaksi, pasar modal dibedakan menjadi:

a. Pasar perdana

Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali oleh emiten setelah

emiten melakukan Initial Public Offering (IPO) kepada para pemodal selama waktu

yang ditetapkan oleh emiten sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di

pasar sekunder. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan

perusahaan yang go-public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang

bersangkutan.

b. Pasar sekunder

Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara

investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana. Dengan adanya

pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat.

Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar.

Menurut jumlah saham dan cara pembentuka harga, pasar modal dibedakan

menjadi:

c. Pasar reguler

Pasar regular adalah pasar di mana para investor melakukan transaksi

dengan kenaikan harga yang sudah ditentukan (fraksi harga). Harga pada pasar

regular terbentuk melalui tawar menawar, atau melalui bid yang dilakukan oleh

pialan beli dan ask yang dilakukan oleh pialang jual. Ketika harga bid dan ask

Page 19: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

24 Universitas Kristen Petra

bertemu, maka harga akan tercipta. Mekanisme ini akan menghasilkan harga yang

transparan, di mana semua orang, termasuk di luar bursa bisa mengetahui harga ini.

Ketika permintaan lebih tinggi dari penawaran, maka harga saham akn bergerak

naik, begitu pula sebaliknya jika penawaran lebih tinggi dari permintaan, maka

harga saham akan bergerak turun.

d. Pasar negosiasi

Perdagangan di pasar negosiasi dilakukan secara langsung antar anggota

bursa, antar perusahaan pialang, atau antar nasabah. Di pasar ini investor bisa

melakukan transaksi dengan harga berapapun tanpa harus mengikuti fraksi harga

asalkan telah terjadi kesepakatan antara investor jual dan investor beli. Terdapat

beberapa transaksi yang tidak bisa dilakukan di pasar regular, tetapi dapat dilakukan

di pasar negosiasi, yaitu:

d.1. Block trading

Adalah pasar yang menampung transaksi saham dengan jumlah besar dalam

satu kali transaksi. Biasanya pembelian dalam jumlah besar akan

mendapatkan potongan harga, oleh karena itu pembentukan harga dilakukan

dengan negosiasi.

d.2. Odd lot

Adalah pasar yang menampung transaksi saham dengan jumlah kecil dalam

satu kali transaksi.Biasanya kurang dari satu lot atau seratus lembar. Kasus

ini biasanya terjadi untuk saham yang sangat mahal.

d.3. Crossing

Crossing adalah pasar di mana transaksi dilakukan oleh perusahaan pialang

yang sama. Transaksi yang dilakukan oleh pialang yang sama tidak

diperkenankan di pasar reguler untuk menghindari pembentukan harga yang

tidak fair.

e. Pasar tunai

Pasar tunai adalah pasar untuk memfasilitasi transaksi yang mengalami

kegagalan. Terdapat dua macam kegagalan, yaitu gagal serah dan gagal bayar.

Gagal serah terjadi ketika investor jual tidak bisa menyerahkan saham yang

dijualnya, sedangkan gagal bayar adalah ketika investor beli tidak bisa membayar

Page 20: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

25 Universitas Kristen Petra

pembelian sahamnya. Kegagalan ini biasanya terjadi karena kegagalan strategi

investor.

Pasar modal berperan penting bagi perekonomian. Pasar modal menjadi

tempat alternatif bagi investor yang memiliki kelebihan dana untuk berinvestasi

dengan harapan untuk memperoleh return, di sisi lain perusahaan juga dapat

mencari dana tambahan untuk menyokong operasional perusahaan dan mendanai

investasi tanpa harus menunggu dana yang berasal dari laba atau keuntungan

perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat semakin berkembang seccara

konsekuen akan meningkatkan perekonomian. Pasar modal juga memiliki peran

penting bagi negara, di mana pasar modal telah menjadi pendorong kemajuan

perekonomian, di mana surat berharga yang diperdagangkan oleh investor dari

dalam dan luar negeri akan mempengaruhi pendapatan negara melalui pengeluaran

dan investasi (Piumsombun, 2013). Pasar modal juga menjadi indikator keadaan

ekonomi suatu negara, di mana hal ini dapat dilihat pada kenaikan atau penurunan

indeks harga saham gabungannya.

2.6. Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks adalah gabungan statistic yang mengukur perubahan dalam

ekonomi atau dalam pasar finansial dan seringkali dinyatakan dalam perubahan

persentase dari suatu tahun dasar atau bulan sebelumnya (Downes & Goodman,

1994). Indeks harga saham dibagi menjadi dua, yaitu indeks harga saham individu

dan indeks harga saham gabungan. Indeks harga saham individu adalah indeks

saham yang haya menunjukkan perubahan harga saham dari suatu perusahaan.

Sedangkan indeks harga saham gabungan atau composite index merupakan indeks

yang berasal dari gabungan seluruh harga saham perusahaan yang terdaftar di bursa

dan digunakan untuk mengukur kinerja pasar saham. Indeks harga saham gabungan

dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pasar secara umum, di mana melalui

informasi indeks harga saham gabungan, baik kenaikan ataupun penurunan indeks

dapat dimanfaatkan investor untuk mengambil keputusan investasi.

Tidak hanya dijadikan sebagai landasan analisa statistik atas kondisi pasar

terakhir, indeks harga saham gabungan juga seringkali dijadikan barometer

kesehatan ekonomi suatu negara, karena di dalam indeks harga saham gabungan

Page 21: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

26 Universitas Kristen Petra

tidak hanya menampung informasi terkait fenomena-fenomena ekonomi, tetapi

juga menampung informasi terkait fenomena sosial dan politik (Lorrie, Dodd, &

Kimpton, 1985 dalam Widioatmodjo, 2015). Kondisi pasar modal yang tercermin

dalam indeks harga saham gabungan juga mencerminkan kondisi ekonomi makro

suatu negara, di mana kondisi ekonomi makro akan mempengaruhi kinerja emiten

yang kemudian akan tercermin pada kenaikan dan penurunan indeks harga saham

gabungan (Widioatmodjo, 2015). Kenaikan indeks harga saham gabungan akan

menunjukkan kondisi ekonomi makro yang baik, sedangan penurunan indeks harga

saham gabungan menunjukkan kondisi ekonomi makro yang kurang baik. Hal ini

terjadi karena karakteristik indeks yang bersifat forward-looking, di mana indeks

harga saham sekarang adalah nilai sekarang dari ekspektasi di masa depan,

termasuk keadaan ekonomi di masa mendatang (Comincioli, 1995).

Secara sederhana, indeks harga saham gabungan dapat dihitung dengan

rumus berikut:

𝐼𝐻𝑆𝐺 =Σ𝐻𝑡

Σ𝐻𝑜 𝑥 100

(2.1)

Di mana:

ΣHt = Total harga semua saham pada waktu yang berlaku

ΣHo =Total harga semua saham pada waktu dasar

Rumus di atas memiliki kekurangan yaitu menganggap semua saham memiliki

peran atau pengaruh yang sama dalam mempengaruhi pasar. Pengembangan dari

rumus menghitung indeks harga saham gabungan di atas adalah dengan

memasukkan unsur bobot atau dapat dikatakan sejauh mana suatu saham

mempengaruhi pasar. Semakin besar pengaruh terhadap pasar, maka bobot akan

semakin besar. Biasanya bobot diukur berdasarkan jumlah saham beredar yang

didaftarkan oleh emiten. Terdapat bebera cara dalam menghitung indeks harga

saham gabungan tertimbang, yaitu:

Page 22: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

27 Universitas Kristen Petra

a. Rumus Laspeyres

𝐼𝐻𝑆𝐺 =Σ𝐻𝑡𝐾𝑜

Σ𝐻𝑜𝐾𝑜

(2.2)

Ko adalah jumlah saham beredar pada waktu dasar

b. Rumus Paasche

𝐼𝐻𝑆𝐺 =Σ𝐻𝑡𝐾𝑡

Σ𝐻𝑜𝐾𝑡

(2.3)

Kt adalah jumlah saham beredar pada waktu yang berlaku

c. Rumus Irving Fisher

Merupakan jalan tengah dari rumus Laspeyres dan Paasche. Indeks harga

saham gabungan dihitung dengan rumus:

𝐼𝐻𝑆𝐺 = √𝐼𝐻𝑆𝐺𝐿x𝐼𝐻𝑆𝐺𝑃

(2.4)

Di mana:

IHSGL = Indeks harga saham gabungan Laspeyres

IHSGP = Indeks harga saham gabungan Paasche

d. Rumus Drobisch

Merupakan jalan tengah dari rumus Laspeyres dan Paasche. Indeks harga

saham gabungan dihitung dengan rumus:

𝐼𝐻𝑆𝐺 =𝐼𝐻𝑆𝐺𝐿 + 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑃

2

(2.5)

Di mana:

IHSGL = Indeks harga saham gabungan Laspeyres

IHSGP = Indeks harga saham gabungan Paasche

Page 23: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

28 Universitas Kristen Petra

Jenis indeks harga saham gabungan yang lain adalah indeks harga saham gabungan

dengan menggunakan sampel. Pada indeks harga saham gabungan dengan sampel,

tidak semua saham emiten dimasukkan ke dalam perhitungan, sebab tidak semua

saham memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi pasar, sehingga cukup

menggunakan sampel saham yang memiliki pengaruh yang besar pada pasar.

Contoh indeks harga saham gabungan dengan sampel adalah The Dow Jones

Industrial Average yang menggunakan 30 saham perusahaan industry sebagai

sampel; LQ45 di Indonesia berdasarkan 45 perusahaan dengan saham paling likuid

di Indonesia, dan lain sebagainya.

2.6.1. Jakarta Composite Index (JKSE)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau Jakarta Composite Index

(JKSE) adalah composite index yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)

dan merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh perusahaan yang tercatat di BEI.

IHSG menggambarkan pergerakan harga saham baik saham biasa maupun preferen.

Sektor saham yang tercatat pada IHSG antara lain sektor pertanian, pertambangan,

industri kimia dasar, aneka industri, industri barang konsumsi, properti,

infrastruktur, keuangan dan perdagangan

2.6.2. FTSE Malaysia KLCI (KLSE)

FTSE adalah indeks pasar saham utama dari Bursa Malaysia yang

memonitor kinerja 30 perusahaan terbesar yang terdaftar di Bursa Malaysia dengan

kapitalisasi pasar penuh yang memenuhi standar global FTSE. Sejak 6 Juli 2009,

indeks ini menggantikan indeks Kuala Lumpur Composite Index (KLCI). Indeks

ini dihitung dengan metode value-weighted index (Bursa Malaysia, n.d.).

2.6.3. Thailand Composite Index (SET)

Thailand Composite Index (SET) merupakan indeks harga saham gabungan

utama di Thailand yang mencakup semua saham yang terdaftar di Bursa Efek

Thailand (termasuk unit trust dana properti), kecuali saham-saham yang telah

Page 24: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

29 Universitas Kristen Petra

ditangguhkan selama 1 tahun. SET dihitung dengan metode capitalization-

weighted index (Stock Exchange of Thailand, n.d.).

2.6.4. Phillipines Stock Exchange (PSEi)

Philippines Stock Exchange Composite Index (PSEi) merupakan indeks

harga saham gabungan 30 perusahaan yang terdaftar pada Philippines Stock

Exchange yang dinilai mampu mewakili pasar saham Filipina (PSE Academy, n.d.).

Pemilihan 30 perusahaan ini berdasarkan 3 kriteria, yaitu:

Free float di atas 12%

Peringkat 25% terkait nilai median harian selama 9 dari 12 bulan.

Peringkat 30 besar berdasarkan kapitalisasi pasar

2.6.5. Strait Times Index (STI)

Strait Times Index (STI) merupakan indeks pasar saham utama yang

memonitor kinerja 55 perusahaan terbesar yang terdaftar di bursa Singapura yang

mewakili 60% total nilai pasar saham yang diperdagangkan di Singapore Stock

Exchange. Indeks ini menggantikan Strait Times Industrial Index (STII) dari

tanggal 31 Agustus 1998. Indeks ini merupakan indikator utama dalam

mencerminkan performa pasar di Singapura. Indeks ini dihitung dengan metode

value-weighted index (Investing Answer, n.d.).

2.7. Stock Market Integration

Terdapat 2 pandangan mengenai integrasi pasar, yaitu dari sisi asset

pricing dan dari sisi statistik (Yusof & Majid, 2006). Dari sisi asset pricing, stock

market integration didefinisikasn berdasarkan law of one price yang menyatakan

bahwa suatu barang memiliki harga yang sama walaupun dijual di daerah yang

berbeda. Namun jika harga suatu barang yang sama memiliki perbedaan di

beberapa pasar yang berbeda, maka akan timbul kesempatan mengambil

keuntungan arbitrase. Stock market integration dapat didefinisikan sebagai keadaan

di mana sekuritas memiliki harga yang identik pada 2 pasar atau lebih. Pada pasar

yang terintegrasi, maka asset, dalam hal ini adalah saham dengan resiko yang sama

Page 25: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

30 Universitas Kristen Petra

pada pasar yang berbeda akan menghasilkan yield yang sama jika diukur dengan

mata uang yang sama (Stulz, 1981), sehingga jika saham dengan resiko yang sama

memiliki harga yang berbeda pada pasar yang berbeda, maka akan terjadi

mekanisme arbitrase untuk menyamakan harga saham tersebut.

Sedangkan dari sisi statistik, pasar dikatakan terintegrasi apabila 2 pasar

atau lebih memiliki hubungan ekuilibrium jangka panjang (Yusof & Majid, 2006),

atau dengan kata lain harga saham pada 2 atau lebih pasar saham memiliki

kecenderungan untuk bergerak bersama-sama dalam jangka panjang. Dari sisi

statistik, stock market integration dapat didefinisikan sebagai kondisi di mana pasar

saham pada negara-negara yang berbeda memiliki tren yang sama dan memiliki

expected risk adjusted return yang sama (Sharma & Seth, 2012). Pada pasar saham

yang terintegrasi, jika satu pasar mengalami guncangan, maka pasar saham yang

lain juga akan mengalami guncangan baik dalam jangka panjang maupun jangka

pendek, di mana guncangan ini dapat bersifat positif ataupun negatif (Tamisari,

Oktaviani, & Hakim, 2016;Nurhayati, 2012).

Pada penelitian ini, stock market integration yang dimaksud adalah stock

market integration dari sisi statistik. Stock market integration, dalam hal ini adalah

tren atau pergerakan bersama beberapa pasar saham, bersifat dinamis atau berubah-

ubah seiring berjalannya waktu (Onay, 2007) yang mana hal ini biasanya dipicu

karena adanya major economic event (Huyghebaert & Wang, 2010). Lebih lanjut,

Pretorius (2002) menyatakan bahwa penyebab stock market integration dapat

disebabkan oleh tiga hal, yaitu:

a. Contagion Effect

Adalah bagian dari pergerakan bersama yang tidak bisa dijelaskan oleh

fundamental ekonomi. Terdapat 2 aliran dalam menjelaskan contagion effect yaitu

faktor informasional dan institusional. Faktor informasional menjelaskan bahwa

terjadinya contagion effect karena perilaku investor yang mengambil keputusan

berdasarkan bayangan mereka akan keputusan yang diambil oleh investor lain.

Sedangkan faktor institusional terkait dengan penarikan investasi dalam jumlah

besar atau pengurangan inflow, dan juga two-stage investment strategies. Contagion

effect sangat mempengaruhi hubungan dinamis antar pasar saham internasional

Page 26: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

31 Universitas Kristen Petra

(Climent & Meneu, 2003), namun efeknya tidak terlalu besar dari yang

diperkirakan pada pasar saham negara-negara berkembang (Pretorius, 2002)

b. Economic Integration

Yang termasuk di dalam economic integration tidak hanya hubungan

dagang, namun juga adanya pergerakan bersama dari indikator ekonomi yang

mempengaruhi return pasar saham seperti tingkat bunga dan inflasi. Integrasi

ekonomi yang terjadi akan tercermin pada hubungan antar pasar modalnya, di mana

dalam suatu pasar yang bebas, fundamental ekonomi suatu negara akan

terrefleksikan pada pasar modalnya (Royfaizal, Lee, & Mohamed, 2007) sehingga

semakin terintegrasi perekonomian negara-negara, maka pasar modalnya akan

semakin terintegrasi (Eun & Shim, 1989), juga semakin kuat hubungan dagang

antar negara maka semakin terintegrasi pasar saham negara-negara tersebut.

c. Stock Market Characteristic

Terkait dengan kesamaan industry, volatilitas, dan ukuran pasar, di mana

apabila semakin sama ketiga hal tersebut, maka stock market integration yang

terjadi akan semakin menguat.

Tingkat stock market integration penting bagi investor dan pembuat

kebijakan. Bagi investor, tingkat stock market integration akan mempengaruhi

kesempatan dalam melakukan diversifikasi internasional (Obtsfeld 1994). Pasar

saham yang terintegrasi dipandang sebagai pasar yang lebih efisien dan lebih

menguntungkan daripada pasar saham yang tersegmentasi, di mana investor pada

pasar saham regional yang terintegrasi memiliki kesempatan untuk mengalokasikan

modalnya ke daerah yang paling produktif (Narayan & Smyth, 2004; Click &

Plummer, 2005). Solnik (1974) menyatakan bahwa diversifikasi internasional

mampu mengurangi resiko, di mana dalam penelitiannya diversifikasi internasional

mampu mengurangi systematic risk sampai dengan 12% dari total risk, sedangkan

diversifikasi domestik hanya mampu mengurangi systematic risk hanya sampai

27% dari total risk. Markowitz (1959), dalam teori portfolio modern menyatakan

bahwa diversifikasi dapat dilakukan dengan cara membentuk portfolio dengan asset

yang tidak berkorelasi positif secara sempurna (-1≤x≤1), sehingga jika dikaitkan

dengan diversifikasi internasional, diversifikasi internasional dapat dilakukan

apabila pasar saham memiliki korelasi yang kecil, ataupun berkorelasi negatif. Oleh

Page 27: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

32 Universitas Kristen Petra

kerena itu, keuntungan diversifikasi portfolio lintas negara akan semakin berkurang

apabila pasar saham semakin terintegrasi, karena pasar saham yang terintegrasi

memiliki korelasi yang kuat dan cenderung bergerak bersama, serta memiliki

hubungan jangka panjang yang stabil (Click & Plummer, 2005; Majid & Kassim,

2009).

Bagi pembuat kebijakan, integrasi regional akan memperluas basis investor

dan variasi produk, yang akan memperkuat pasar modal, dalam hal ini adalah pasar

saham untuk bersaing secara global (Chien, Lee, Hu, & Hu, 2015). Dengan

meningkatnya aliran dana lintas batas dan aktivitas trading pada masing-masing

surat berharga akan meningkatkan likuiditas pasar modal yang akan menurunkan

cost of capital perusahaan dan biaya transaksi (Click & Plummer, 2005). Terkait

dengan pengurangan kemungkinan terjadinya guncangan karena asimetri, pasar

saham yang terintegrasi akan sangat membantu dalam menciptakan stabilitas

keuangan (Umutlu, Akdeniz, & Altay-Salih, 2010), dengan cara meningkatan

kapasitas ekonomi untuk menyerap guncangan dan mengatasi resiko financial

contagion lintas batas (Narayan & Smyth, 2004).

2.8. Hubungan antara Globalisasi, Integrasi Ekonomi ASEAN, Stock

Market Integration, dan Indeks Harga Saham Gabungan

Dengan adanya globalisasi, maka negara-negara akan melakukan integrasi

ekonomi untuk menghadapi bahaya dan mendapatkan keuntungan dari globalisasi.

Salah satu daerah yang melakukan integrasi ekonomi adalah negara-negara Asia

Tenggara di bawah ASEAN. ASEAN melakukan perjanjian integrasi ekonomi

AEC di mana perekonomian negara-negara ASEAN akan semakin terkait karena

kebijakan-kebijakan yang menghilangkan batasan-batasan dalam melakukan

kegiatan ekonomi. Integrasi ekonomi yang terjadi ini kemudian akan

mempengaruhi fundamental ekonomi negara yang melakukan integrasi ekonomi.

Fundamental ekonomi suatu negara akan terrefleksikan pada pasar modalnya

(Royfaizal, Lee, & Mohamed, 2007), lebih tepatnya terefleksikan pada indeks harga

saham gabungannya. Kondisi pasar modal yang tercermin dalam indeks harga

saham gabungan akan mencerminkan kondisi ekonomi makro suatu negara, di

mana kondisi ekonomi makro akan mempengaruhi kinerja emiten yang kemudian

Page 28: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

33 Universitas Kristen Petra

akan tercermin pada kenaikan dan penurunan indeks harga saham gabungan

(Widioatmodjo, 2015), akibatnya apabila terjadi integrasi ekonomi, maka tren yang

ada di pasar modal akan mencerminkan fundamental ekonomi yang saling berelasi

(Phengpis, Apilado, & Swanson, 2004) atau dapat dikatakan bahwa konsekuensi

dari terjadinya integrasi ekonomi pada pasar saham adalah terjadinya stock market

integration (Bekaert & Harvey, 1995; Eun & Shim,1989).

Stock market integration memiliki karakter di mana tingkat integrasi akan

berubah-ubah seiring berjalannya waktu (Onay, 2007; Bekaert & Harvey,1995).

Sehingga dengan adanya AEC, stock market integration wilayah ASEAN akan

semakin meningkat. Untuk mengukur stock market integration, digunakan

pendekatan dari sisi statistik, di mana pasar modal, dalam hal ini pasar saham

dikatakan terintegrasi apabila terdapat tren atau pergerakan bersama dalam jangka

panjang beberapa pasar saham yang dapat dilihat melalui indeks harga saham

gabungan. Dalam penelitian ini dikatakan terdapat stock market integration apabila

terdapat hubungan ekuilibrium jangka panjang (kointegrasi) pada indeks harga

saham gabungan kelima negara ASEAN-5, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand,

Filipina dan Singapura.

2.9. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian menemukan bahwa stock market integration bersifat

dinamis, di mana tingkat integrasi akan berubah-ubah seiring berjalannya waktu

(Onay, 2007) yang mana hal ini biasanya dipicu karena adanya major economic

event (Huyghebaert & Wang, 2010). Stock market integration dipengaruhi oleh

contagion effect, economic integration, dan stock market characteristic (Pretorius

,2002). Dengan menggunakan AEC sebagai latar belakang, dapat dikatakan bahwa

penelitian ini menekankan faktor integrasi ekonomi sebagai pendorong perubahan

stock market integration dari waktu ke waktu. Beberapa penelitian telah

membuktkan peningkatan stock market integration di kawasan ASEAN, namun

namun mayoritas menekankan pada krisis ekonomi (contagion effect) sebagai

pendorong perubahan integrasi tersebut. Karim & Karim (2012) meneliti stock

market integration 5 negara ASEAN (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan

Singapura) pada saat sebelum krisis (Januari 1988 – Juni 1997), setelah krisis (Juli

1998-Juni 2007) dan setelah krisis subprime mortgage (Januari 2008-Desember

Page 29: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

34 Universitas Kristen Petra

2010). Dengan menggunakan uji Autoregressice Distributed Lag (ARDL) pada

data bulanan indeks harga saham gabungan kelima negara dari periode Januari 1988

- Desember 2010, mereka menemukan bahwa pasar modal ASEAN-5 terintegrasi

pada saat sebelum krisis, setelah krisis, dan setelah krisis subprime mortgage, di

mana terjadi peningkatan integrasi terutama setelah krisis subprime mortgage.

Chen, Leng, & Lian (2003) meneliti hubungan pasar saham 5 negara ASEAN

(Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina) pada periode sebelum,

saat dan sesudah krisis Asia tahun 1997. Mereka menemukan bahwa pasar modal

ASEAN-5 terkointegrasi saat sebelum dan sesudah krisis namun tidak

terkointegrasi saat krisis. Click & Plummer (2005) meneliti stock market

integration 5 negara pendiri ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand,

Singapura, dan Filipina. Dengan menggunakan data indeks harga saham gabungan

harian dan mingguan dari tanggal 1 Juli 1998 sampai 31 Desember 2002

menemukan adanya penguatan kointegrasi antar pasar modal di ASEAN setelah

terjadinya krisis Asia 1997-1998. Shabri, Meera, Omar, & Aziz (2009) melakukan

penelitian terkait integrasi pasar lima negara ASEAN yang dipilih, yaitu Indonesia,

Malaysia, Thailnad, Singapura, dan Filipina pada waktu sebelum dan sesudah krisis

tahun 1997. Dengan menggunakan uji kointegrasi dan generalized method of

moments (GMM), mereka menemukan bahwa pasar saham kelima negara tersebut

terkointegrasi pada waktu sebelum dan sesudah krisis, dan lebih terkointegrasi pada

saat setelah krisis.

Walaupun didominasi dengan latar belakang krisis, beberapa penelitian

membuktikan bahwa integrasi ekonomi juga berpengaruh dalam stock market

integration di kawasan ASEAN. Karim & Ning (2013) dalam penelitiannya

menemukan bahwa pendorong stock market integration di kawasan ASEAN tidak

hanya volatilitas pasar saham, tetapi juga perdagangan antar negara. Karim & Majid

(2010) meneliti stock market integration Malaysia dan beberapa mitra dagangnya

seperti Amerika Serikat, Jepang, Singapura, Cina dan Thailand dari Januari 1992

sampai Mei 2008 dengan menggunakan teknik teknik ARDL dan VAR. mereka

menemukan bahwa pasar saham Malaysia dan beberapa mitra dagangnya

terintegrasi, di mana hal ini mendukung adanya pengaruh integrasi ekonomi

terhadap stock market integration. Selain itu faktor geografi dan kedekatan

Page 30: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

35 Universitas Kristen Petra

hubungan dalam hal ini adalah Malaysia dan Singapura, terbukti mendorong

peningkatan stock market integration.

Penelitian lain tentang pengaruh integrasi ekonomi sebagai pendorong

perubahan stock market integration dapat ditemui dengan berbagai daerah dan

negara selain ASEAN sebagai latarnya. Dengan latar belakang North America Free

Trade Area (NAFTA) misalnya, Aggarwal & Kyaw (2005) meneliti integrasi pada

tiga pasar modal yang tergabung pada North America Free Trade Area (NAFTA)

yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Mexico pada saat sebelum (1988-1993) dan

sesudah (1994-2001) berlakunya NAFTA. Dengan menggunakan data indeks harga

saham harian, mingguan dan bulanan, mereka menemukan bahwa hubungan

kointegrasi hanya terdapat pada periode setelah berlakunya NAFTA. Penelitian lain

terkait stock market integration terkait NAFTA juga dilakukan oleh Darrat &

Zhong (2005), di mana dengan menggunakan data harga saham mingguan dari

tahun 1989-1999, mereka menemukan bahwa pasar saham lebih terkait dengan

adanya NAFTA, dan juga NAFTA mempercepat terjadinya ekuilibrium harga.

Gilmore & McManus (2004), dengan menggunakan data indeks harga saham

gabungan penutupan harian ketiga negara dari tanggal 5 Januari 1994 sampai

dengan 31 Desember 2002 yang diolah dengan kointegrasi Johansen Juselius,

menemukan bahwa pasar saham Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko menjadi

lebih terintegrasi setelah berlakunya NAFTA.

Bukti bahwa integrasi ekonomi akan meningkatkan stock market

integration juga terdapa di Eropa. Beberapa peneliti melakukan penelitian stock

market integration terkait dengan berlakunya Economic Monetary Union (EMU).

Yang, Min, & Li (2003) melakukan penelitian mengenai stock market integration

pada sebelas negara di Eropa dan Amerika Serikat terkait dengan berlakunya EMU

di Eropa. Mereka menemukan dua vektor kointegrasi pada sebelum dan sesudah

berlakunya EMU, namun kointegrasi dikatakan lebih tinggi pada masa setelah

berlakunya EMU karena ekuilibrium terjadi lebih cepat ketika terjadi guncangan.

Hardouvelis, Malliaropulos, & Priestley (2006) menggunakan data 10 negara

anggota EMU (Austria, Belgia, Finlandia, Perancis, Jerman, Irlandia, Italia,

Belanda, Portugal, dan Spanyol) dan 5 negara non-EMU ( Denmark, Norwegia,

Swedia, Switzerland dan Inggris), menemukan bahwa stock market integration

Page 31: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

36 Universitas Kristen Petra

meningkat setelah berlakunya EMU, terutama disebabkan oleh volatilitas nilai

tukar dan konvergensi kebijakan moneter. Bartram, Taylor, & Wang (2002),

dengan menggunakan time-varying copula model untuk meneliti tujuh belas pasar

saham Eropa pada tahun 1994 sampai 2003, menemukan bahwa stock market

integration meningkat setelah mata uang yang sama (Euro) diumumkan, tapi hanya

pada pasar yang besar seperti Perancis, Jerman, Belanda dan Italia. Selain itu

Inggris dan Swedia yang bukan merupakan anggota EMU mengalami pergerakan

arah yang sama (stock market integration) dengan negara-negara EMU, di mana hal

ini sesuai dengan ekspektasi akan bergabungnya mereka dengan Euro. Erdogan

(2009) menggunakan data negara Jerman, Perancis, Belanda, Irlandia dan Inggris

dari Januari 1973 sampai Agustus 2008, dengan menggunakan metode correlation

analysis, β-convergence dan σ-convergence menemukan peningkatan stock market

integration pada negara-negara tersebut selama proses integrasi EMU di Eropa.

Kim, Moshirian, & Wu (2005) melakukan penelitian terkait pengaruh EMU

terhadap stock market integration dari tanggal 2 Januari 1989 sampai 29 Mei 2003

dengan menggunakan kerangka bivariate EGARCH menemukan bahwa dengan

adanya Euro Monetary Union (EMU), stock market integration (pergerakan dan

hubungan) menjadi semakin erat antar negara anggota Uni Eropa, juga dengan

Amerika Serikat dan Jepang.

Tidak hanya NAFTA dan EMU, beberapa integrasi ekonomi di beberapa

daerah juga semakin memperkuat adanya pengaruh integrasi ekonomi terhadap

stock market integration. Wälti (2011) meneliti pergerakan bersama pasar saham

(stock market integration) dan integrasi moneter. Dengan menggunakan subyek

lima belas pasar saham negara maju Amerika Serikat, Inggris, Austria, Denmark,

Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Norwegia, Swedia, Switzerland, Kanada, Jepang,

Spanyol, dan Australia) 1975 sampai 2006 dan panel spesifikasi untuk menjelaskan

korelasi bilateral return pasar saham, ia menemukan bahwa integrasi moneter

meningkatkan stock market syncronization (integration), melalui pengurangan

volatilitas nilai tukar , kebijakan moneter yang sama, dan konvergensi ekspektasi

inflasi. Perdagangan dan integrasi keuangan juga berkontribusi pada stock market

return comovements (integration) yang lebih tinggi. Maghyereh & Al-Zuobi (2005)

meneliti pengaruh US-Jordan Free Trade Agreement (UJFTA) terhadap tingkat

Page 32: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

37 Universitas Kristen Petra

keterkaitan pasar modal kedua negara. Dengan menggunakan data indeks harga

saham penutupan mingguan kedua negara yang diolah dengan model Dynamic

Conditional Correlation (DCC), mereka menemukan bahwa UJFTA secara

signifikan meningkatkan keterkaitan pasar modal kedua negara. Hal ini sekaligus

membuktikan bahwa perdagangan akan meningkatkan keterkaitan pasar modal.

Tahai, Rutledge, & Karim (2004) meneliti stock market integration pada negara

yang tergabung dalam G7 dengan mengolah data indeks harga saham gabungan

bulanan dari bulan Maret 1978 sampai Desember 1987 dengan teknik kointegrasi

Johanes & Juselius, mereka menemukan bahwa terdapat kointegrasi (stock market

integration) indeks negara G7 dan dari model VECM dapat dilihat bahwa terjadi

peningkatan stock market integration. Maghyereh (2006) melakukan penelitian

pada negara-negara Middle Eastern and North African (MENA), di mana dengan

menggunakan model trivariate vector autoregression pada data indeks harga saham

gabungan empat negara MENA (Yordania, Mesir, Maroko, dan Turki), ia

menemukan bahwa pasar modal keempat negara tidak sepenuhnya terisolasi dan

berdiri sendiri, di mana lemahnya stock market integration ini dipengaruhi oleh

lemahnya hubungan ekonomi keempat negara. Paramati, Roca, & Gupta (2016)

melakukan penelitian stock market integration antara Asia dan Australia. Dengan

menggunakan berbagai teknik seperti kointegrasi, asymmetric generalized dynamic

conditional correlations dan panel regression models, mereka menemukan

peningkatan stock market integration pada jangka panjang dan pendek. Mereka

juga menemukan bahwa integrasi ekonomi dalam bentuk perdagangan bilateral

mendorong stock market integration pada daerah ini. Chien, Lee, Hu, & Hu (2015)

meneliti stock market integration negara ASEAN-5 dengan Cina. Penelitian ini

dilakukan karena ASEAN-5 dan Cina merupakan populasi dan pertumbuhan

ekonomi kedua area yang semakin memiliki peran penting, pertumbuhan pasar

saham kedua negara yang cepat, dan integrasi ekonomi kedua daerah melalui

deregulasi dan liberalisasi pasar modal untuk mendorong transaksi lintas negara.

Dengan menggunakan analisa recursive cointegration untuk mengolah data dari

tahun 1994 sampai 2002, mereka menemukan bahwa terdapat satu vektor

kointegrasi untuk keenam negara dan stock market integration yang meningkat

secara bertahap. Selain itu mereka menemukan bahwa Cina dan Indonesia adalah

Page 33: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

38 Universitas Kristen Petra

dua ekonomi terbesar yang mendorong perekonomian Asia Timur dan integrasi

keuangan kedua daerah. Heaney, Hooper, & Jaugietis (2002) menemukan bahwa

pasar modal Amerika Latin terintegrasi secara regional dalam 20 tahun terakhir.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan kerja sama perdagangan dan kebijakan

ekonomi yang terkoordinasi antara negara Amerika Latin sejak melakukan

liberalisasi pada tahun 1990an di mana sebelum liberalisasi, negara Amerika Latin

sangat berhubungan dengan Amerika Serikat daripada negara Amerika Latin

lainnya. Terakhir, Johnson & Soenen (2002) dengan menggunakan data indeks

harga saham penutupan harian dari tahun 1988 sampai 1998, meneliti tingkat

integrasi pasar modal Jepang dan duabelas pasar modal negara lain. Dari penelitian

ini mereka menemukan adanya peningkatan stock market integration wilayah Asia

dari tahun 1994. Pasar saham Jepang ditemukan terintegrasi dengan pasar saham

Australia, China, Hongkong, Malaysia, New Zealand, dan Singapura. Pergerakan

bersama pasar saham Jepang dan Asia semakin meningkat antara lain dipengaruhi

peningkatan eksport oleh negara Asia dan FDI dari Jepang ke negara lain.

2.10. Kerangka Pemikiran

Terdapat 5 variabel dalam penelitian ini, yaitu indeks harga saham

gabungan Malaysia (KLSE), indeks harga saham gabungan Singapura (STI),

indeks harga saham gabungan Thailand (SET), indeks harga saham gabungan

Gambar 2. 1 Kerangka Pikiran

JKSE

KLSE

SET

PSEi

SET

AEC

H1

H2

H3

H4

H5

Gambar 2.9 Model Penelitian

Page 34: 2. LANDASAN TEORI 2.1. Globalisasi · 2.1. Globalisasi Saat ini fenomena globalisasi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, antara lain di bidang politik, sosial budaya, dan

39 Universitas Kristen Petra

Filipina (PSEi) dan indeks harga saham gabungan Indonesia (JKSE). Dengan uji

kointegrasi Johansen & Juselius Kelima variable akan dicari kointegrasinya satu

sama lain kemudian akan dibandingkan sebelum dan sesudah berlakunya AEC.

Kemudian pada kerangka pemikiran kedua, akan dicari hubungan IHSG dengan

KLSE, STI, SET, dan PSEi dengan menggunakan uji kausalitas Granger.

2.11. Hipotesa

Dari dasar teori dan kerangka pemikiran di atas, dapat ditarik beberapa

hipotesa dalam penelitian ini, antara lain:

H1: Terdapat stock market integration pada negara-negara ASEAN-5 setelah

berlakunya AEC

H2: Pasar saham Malaysia berhubungan dengan pasar saham Indonesia

H3: Pasar saham Thailand berhubungan dengan pasar saham Indonesia

H4: Pasar saham Singapura berhubungan dengan pasar saham Indonesia

H5: Pasar saham Filipina berhubungan dengan pasar saham Indonesia