pengaruh fee audit, dan masa perikatan audit terhadap ... · 2 ap – 1 2015 pembekuan ap selama 6...

26
Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura 2019, Vol. 8 , No. 2, 77-102 77 Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap Kualitas Audit (Survei Pada Kantor Akuntan Publik Kota Bandung) Sabirin Institut Agama Islam Negeri Pontianak Email : [email protected] Afif Prasetyo Institut Agama Islam Negeri Pontianak ABSTRACT The purpose of this study is to obtain empirical evidence of the influence of audit fees, and audit engagement period both simultaneously and partially on audit quality at public accounting firms in Bandung. The population in this study is the Public Accountant Office in the city of Bandung which is registered at the IAPI Directorate. The technique of determining the sample using census techniques. The number of samples selected in the study was 60 respondents. The analysis technique uses multiple analysis. The results showed that partially Audit Fee had a positive and significant effect on audit quality. While the engagement period does not affect the audit quality. While simultaneously shows that the Audit Fee, and the Engagement Period, significantly influence the Audit Quality Survey at the Bandung Public Accountant Office. 1. Keywords : Audit Fee, Audit Engagement Period, Audit Quality

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura

2019, Vol. 8 , No. 2, 77-102

77

Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap Kualitas

Audit (Survei Pada Kantor Akuntan Publik Kota Bandung)

Sabirin

Institut Agama Islam Negeri Pontianak

Email : [email protected]

Afif Prasetyo

Institut Agama Islam Negeri Pontianak

ABSTRACT

The purpose of this study is to obtain empirical evidence of the influence of audit fees,

and audit engagement period both simultaneously and partially on audit quality at

public accounting firms in Bandung. The population in this study is the Public

Accountant Office in the city of Bandung which is registered at the IAPI Directorate. The

technique of determining the sample using census techniques. The number of samples

selected in the study was 60 respondents. The analysis technique uses multiple analysis.

The results showed that partially Audit Fee had a positive and significant effect on audit

quality. While the engagement period does not affect the audit quality. While

simultaneously shows that the Audit Fee, and the Engagement Period, significantly

influence the Audit Quality Survey at the Bandung Public Accountant Office.

1. Keywords : Audit Fee, Audit Engagement Period, Audit Quality

Page 2: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

78 Sabirin

1. PENDAHULUAN

Profesi akuntan publik diperlukan untuk menilai dapat atau tidak dipercayainya

suatu laporan keuangan yang disusun oleh manajemen. Hal ini diharapkan dapat

mengurangi asimetri informasi. Selain itu pihak luar seperti kreditur, pemerintah,

investor pasar modal dan lainnya, juga memerlukan laporan keuangan yang dapat

dipercaya. Laporan keuangan ini mereka gunakan sebagai informasi untuk membantu

pengambilan keputusan ekonomi. Akuntan publik merupakan pihak independen yang

bertugas untuk memeriksa dan menilai apakah laporan keuangan telah disajikan secara

wajar (Halim, 2015:16).

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah salah suatu wadah profesi profesi akuntan

publik yang dapat mewujudkan peningkatan kualitas informasi laporan keuangan.

Dimana informasi keuangan tersebut dapat digunakan oleh publik untuk pengambilan

keputusan ekonomi. Kondisi ini merupakan tujuan yang ingin dicapai semua pihak di

Indonesia melalui terbitnya Undang-Undang Akuntan Publik No. 5 Tahun 2011. Laporan

keuangan auditan yang dihasilkan dari proses audit yang berkualitas tinggi untuk suatu

entitas publik, dapat dijadikan alat oleh pengguna informasi keuangan tersebut untuk

menilai kelayakan misalnya dari sisi investasi yang akan dilakukan pada entitas tersebut.

Oleh karena itu menuntut para auditor untuk tetap memiliki kualitas audit yang baik.

Kualitas audit digunakan untuk mengukur kredibilitas laporan keuangan penggunaan

informasi akuntansi sehingga dapat mengurangi resiko – resiko informasi yang tidak

kredibel dalam laporan keuangan bagi pengguna laporan keuangan. Hasil laporan auditor

independen secara keseluruhan harus dapat dipertanggungjawabkan, bebas dari

misstatement/salah saji dan fraud/penyimpangan.

Namun profesi akuntan publik juga tidak luput dari kekurangan, kasus-kasus

terkait pelanggaran yang dilakukan oleh akuntan publik berhasil memengaruhi

kepercayaan publik terhadap profesi ini. Kasus international terbesar pernah terjadi pada

tahun 2002, adalah pelakunya Enron Corp. Saat itu profesi akuntan publik benar-benar

menjadi pertanyaan, dan tentu itu berimbas pada kualitas audit yang mereka hasilkan.

Di Indonesia sendiri mengacu pada laporan PPPK (Pusat Pembinaan Profesi

Keuangan) pelanggaran yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik

cukup banyak terjadi, pelanggaran ini tentu berimbas selain pada kepercayaan publik,

Page 3: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

79

[JAAKFE, Desember 2019]

terhadap profesi ini. Berikut ini adalah pelanggaran-pelanggaran yang pernah dilakukan

oleh Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik :

Tabel 1.

Kasus pelanggaran yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan Akuntan

Publik

No Nama Inisial

KAP/AP Tahun Sanksi Pelanggaran

1 KAP B 2014 Peringatan KAP melakukan pelanggaran

terhadap standar auditing SA seksi

323 mengenai perikatan audit

tahun pertama- saldo awal.

2 AP – 1 2015 Pembekuan AP

selama 6 bulan

Belum sepenuhnya mematuhi

Standar Audit (SA)-SPAP dalam

pelaksanaan audit umum atas

laporan keuangan PT. Bumi Citra

Permai, Tbk Tahun buku 2013

3 AP-1 2017 Pembekuan Ap

selama 3 bulan

Tidak memelihara kertas kerja

umum atas laporan keuangan

sebanyak 3 kertas kerja dan tidak

melengkapi 18 laporan auditor

independe dengan kertas kerja.

4 AP-3 2017 Pembekuan izin

AP selama 12

bulan

Tidak melengkapi 13 laporan

auditor independen dengan kertas

kerja

5 AP-4 2017 Pencabutan izin

AP

Tidak memelihara kertas kerja jasa

audit umum atas laporan

keuangan, terdapat 720 laporan

auditor independen yang belum

dilengkapi kertas kerja dan tidak

melaporkan secara lengkap jumlah

klien audit umum dalam laporan

Page 4: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

80 Sabirin

tahunan KAP tahun 2015

sebanyak 225 laporan auditor

independen.

No Nama Inisial

KAP/AP Tahun Sanksi Pelanggaran

6 AP -5 2017 Pembekuan izin

AP selama 12

bulan

Tidak memelihara kertas kerja

audit umum atas laporan keuangan

sebanyak 256 kertas kerja dan

tidak melengkapi 330 laopran

auditor independen dengan kertas

kerja.

7 AP-7 2017 Pembekuan izin

AP selama 3

bulan

Tidak memelihara kerta kerja

audit umum atas laoran keuangan

sebanyak 1 kertas kerja dan tidak

melengkapi 1 laoran auditor

independen dengan kertas kerja.

8 AP-8 2017 Pembekuan izin

AP selama 3

bulan

Tidak memelihara kertas kerja

audit umum atas laporan keuangan

sebanyak 82 kertas kerja dan tidak

melengkapi 18 laoran auditor

independen dengan kertas kerja.

9 AP-10 2017 Pembekuan izin

selama 9 bulan

Tidak memelihara kertas kerja

audit umum atas laporan keuangan

sebanyak 225 kertas kerja dan

tidak melengkapi 11 laporan

auditor independen dengan kertas

kerja.

Sumber : PPPK (Pusat Pembinaan Profesi Keuangan)

Beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan Akuntan

Publik di atas di antaranya terkait dengan pelanggaran terhadap standar audit ing dan

standar pengendalian mutu. Standar pengendalian mutu No. 1 tahun 2013 menyatakan

bahwa dalam memelihara standar pengendalian mutu, KAP dan personelmya harus

Page 5: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

81

[JAAKFE, Desember 2019]

mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.

Keepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa lainnya

yang diberikan oleh Akuntan Publik inilah yang akhirnya mengharuskan Akuntan

Publik harus memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya (Tjun, dkk,2012).

Tinggi rendahnya kualitas audit dipengaruhi oleh banyak faktor. Hoitash et al,

(2007) menemukan bukti bahwa ketika auditor melakukan negosiasi dengan pihak

manajemen perusahaan kliennya terkait dengan besaran fee yang harus dibayarkan,

kemungkinan besar akan terjadi kerjasama yang saling menguntungkan dengan aturan

yang jelas, dimana keadaan ini akan membuat kualitas laporan auditan menurun.

Menurut Brooks et., al (2012), kualitas audit dipengaruhi oleh masa perikatan audit yang

dapat mengancam independensi.

Penelitian yang dilakukan oleh Hasseinniakani dan Mora (2014) mengatakan

bahwa fee audit dapat mempengaruhi kualitas audit secara signifikan . Tobi, Osasrere

dan Emmanuel (2016) juga mengatakan bahwa adanya hubungan yang positif antara fee

audit dan kualitas audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Suseno (2013). Namun lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nugraheni dan suzan (2015) dimana fee audit memiliki pengaruh terhadap kualitas audit

tetapi tidak signifikan sedangkan Jeong et al (2010) dan Lindberg (2001) menyatakan

bahwa fee audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Selain fee audit, Paino et., al (2010:42), menyatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi kualitas audit adalah masa perikatan audit. Umumnya kegagalan audit

yang diakibatkan oleh pemberian kualitas audit yang tidak memadai, muncul bersamaan

dengan masa perikatan audit yang terlalu pendek. Sebaliknya, masa perikatan audit yang

terlalu panjang pun menghasilkan kualitas audit yang rendah. Sehingga menurut

pendapat mereka, kombinasi terbaik adalah masa perikatan audit yang tidak terlalu

panjang dan tidak pula terlalu pendek. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu diatas

dapat disimpulkan bahwa fee audit, dan masa perikatan audit diduga akan memberikan

dampak pada tinggi rendahnya kualitas audit.

Page 6: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

82 Sabirin

2. TINJAUAN PUSTAKA

Teori Agency

Menurut arifin (2005), teori agensi mendasarkan hubungan kontrak antar anggota

dalam perusahaan, dimana prinsipal dan agen sebagai pelaku utama. Prinsipal sebagai

pemilik sumber daya ekonomi dan agen sebagai manajer, dimana manajer berperan

dalam mengurus dan pengendalian sumber daya ekonomis tersebut. Prinsipal merupakan

pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas nama prinsipal,

sedangkan agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh prinsipal untuk menjalankan

perusahaan. Karena kepentingan kedua pihak tidak selalu sejalan, maka sering terjadi

benturan kepentingan antara prinsipal dengan agen sebagai pihak yang diserahi

wewenang untuk mengelola perusahaan, kondisi ini yang dikenal sebagai moral hazard.

Menurut Arifin (2005) bahwa adanya posisi, fungsi kepentingan, dan latar

belakang prinsipal dan agen yang berbeda dan saling bertolak belakang namun saling

membutuhkan ini, mau tidak mau dalam praktiknya akan menimbulkan pertentangan

dengan saling tarik menarik kepentingan dan pengaruh antara satu sama lain. Teori

keagenan berusaha menjawab masalah keagenan yang terjadi disebabkan karena pihak-

pihak yang saling bekerja sama memiliki tujuan yang berbeda.

Pengaruh Fee audit terhadap kualitas audit

Fee audit merupakan besarnya imbalan yang diterima oleh auditor yang besarnya

tergantung dari berbagai faktor-faktor baik faktor eksternal maupun internal auditor.

Apabila auditor menerima fee audit yang tidak sesuai dengan beban tugas yang

dikerjakannya, maka akan memunculkan indikasi bahwa auditor akan mengerjakan

proses audit dengan tidak maksimal. Hoitash et al, (2007) menemukan bukti bahwa

ketika auditor melakukan negosiasi dengan pihak manajemen perusahaan kliennya

terkait dengan besaran fee yang harus dibayarkan, kemungkinan besar akan terjadi

kerjasama yang saling menguntungkan dengan aturan yang jelas, dimana keadaan ini

akan mereduksi kualitas laporan auditan. Sehingga besaran fee audit yang akan diterima

auditor ini, akan memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. Hal tersebut juga didukung

dengan penelitian yang dilakukan oleh Bambang Hartadi (2009), yang menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara fee audit dengan kualitas audit.

Page 7: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

83

[JAAKFE, Desember 2019]

Hay dan Davis (2002) menyatakan fee merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kualitas audit. Choi et., al (2006) menemukan bahwa fee audit yang

diperoleh akan mempengaruhi kualitas audit, tergantung pada apakah klien bersedia

membayar lebih banyak atau lebih sedikit dari pada tingkatan yang normal dari fee audit.

Deis dan Giroux (1992) menemukan bahwa meskipun fee audit yang dibayarkan lebih

rendah namun kuliatas audit yang dihasilkan lebih tinggi dan lebih banyak jam audit

yang digunakan.

Yuniarti (2011) membuktikan bahwa biaya audit berpengaruh positif terhadap

kualitas audit. Biaya yang lebih tinggi akan meningkatkan kualitas audit, karena biaya

audit yang diperoleh dalam satu tahun dan estimasi biaya operasional yang dibutuhkan

untuk melaksanakan proses audit dapat meningkatkan kualitas audit. Penelitian yang

dilakukan oleh Gammal (2012) membuktikan bahwa perusahaan multinasional dan

bank-bank di Lebanon lebih memilih untuk membayar biaya audit yang bernominal

besar dengan alasan yaitu mereka lebih mencari auditor yang dapat menghasilkan

laporan audit yang berkualitas. Tobi, Osasrere dan Emmanuel (2016) hasil penelitiannya

mengatakan bahwa adanya hubungan positif antara fee audit dan kualitas audit. Dengan

demikian hipotesis yang diajukan:

Hipotesis 1 : Fee audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit

Pengaruh Masa Perikatan Audit terhadap Kualitas Audit

Menurut Arens et., al (2012:145), semakin lama auditor bekerja di klien yang sama,

semakin baik kualitas audit mereka dalam mendeteksi risiko kekeliruan dan kecurangan

dalam penyajian laporan keuangan klien, karena dengan pengalaman yang lebih lama,

mereka lebih memahami operasi bisnis klien, strategi bisnis klien, dan sistem internal

control klien dalam memproses laporan keuangannya, sehingga dengan keahlian tersebut

mereka dapat mendeteksi adanya earning management dengan segera bila terjadi.

Selanjutnya Aamir et., al (2011:6-16), mengemukakan bahwa kualitas audit

meningkat ketika masa perikatan KAP lebih panjang, tetapi lamanya tidak terlalu

berlebihan, karena bila berlebihan akan menurunkan kualitas audit. Paino et., al

(2010:37-38), menyatakan bahwa kegagalan audit karena kualitas audit yang rendah

berkaitan erat dengan masa perikatan audit yang terlalu pendek. Sebaliknya, suatu masa

Page 8: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

84 Sabirin

perikatan audit yang terlalu panjang (berlebihan) juga dikaitkan dengan kualitas audit

yang bermutu rendah.

Menurut Banimahd et., al.(2012) dalam penelitiannya menemukan bahwa: “When

the audit tenure of auditors is long, it has a negative impact on the value relevance of

earnings quality as a proxy of audit quality. They may give up their independent and thus,

the value of relevance earnings is decreased”. Akan tetapi, penelitian Lin et., al. (2010),

menemukan bahwa masa perikatan audit mempunyai pengaruh negatif yang signifikan

terhadap earnings management sebagai proxy dari kualitas audit.

Blandon and Bosch (2013) melakukan penelitian tentang audit tenure and audit

qualification in a low litigation risk setting: an analysis of the spanish market. Hasil

penelitian menunjukkan audit tenure dalam jangka waktu yang panjang dapat merusak

independensi auditor sehingga dapat menurunkan kualitas audit. Dalam penelitian ini

mendukung adanya rotasi audit yang bisa menjaga independensi auditor dan dapat

meningkatkan kualitas audit.

Berdasarkan uraian dan hasil penelitian terdahulu di atas, dapat disimpulkan bahwa

panjang atau pendeknya masa perikatan audit (audit tenure), atau ukuran lamanya

hubungan antara auditor dengan kliennya yang sama, memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kualitas audit yang diberikan oleh auditor KAP. Dengan demikian hipotesis

yang diajukan :

Hipotesis 2 : Masa perikatan audit berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis, Sumber Data dan Variabel Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sumber Data

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari

hasil kuesioner atau angket yang telah diisi oleh responden. Jenis kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yaitu seperangkat daftar

pertanyaan dengan kemungkinan jawaban yang telah tersedia, responden hanya memilih

salah satu dari kemungkinan jawaban tersebut.

Adapun variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ada dua, variabel

independen yang dilambangkan dengan (X) dan variabel terikat yang kemudian

dilambangan dengan (Y) Berikut klasifikasi variabel yang digunakan dalam penelitian

Page 9: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

85

[JAAKFE, Desember 2019]

yaitu Fee audit (X1), Masa perikatan audit (X2) dan Kualitas Audit (Y).

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung

yang terdaftar di Direktorat IAPI. Secara teknis responden setiap KAP terdiri dari

minimal 2 (dua) auditor yang diwakili oleh manajer KAP dan auditor senior. Penelitian

ini menggunakan teknis sensus. Dikatakan teknik sensus apabila semua populasi

digunakan sebagai sampel penelitian (Wiyono, 2011). Mengacu pada Direktori IAPI

tahun 2017, jumlah KAP di Kota Bandung adalah 30 KAP. Dengan demikian jumlah

sampel penelitian adalah 60 responden yang terdiri dari 30 auditor senior dan 30 auditor

manajer.

Pengujian dan Analisis Data

Penelitian ini didukung dengan pengujian apakah instrumen dan data penelitian

berupa jawaban responden telah dijawab dengan benar atau tidak. Pengujian tersebut

meliputi pengujian validitas dan pengujian reliabilitas (Sugiyono, 2012).

1) Uji Validitas

Syarat minimum suatu kuesioner untuk memenuhi validitas adalah jika r bernilai

minimal 0,3 (Sugiyono, 2012). Nilai korelasi antara skor item dengan total item

kemudian dibandingkan dengan r kritis (0,3). Jika korelasi item terhadap skor total lebih

besar dari r kritis (0,3) maka instrumen penelitian tersebut dikatakan valid.

2) Uji Reliabilitas

Item-item pertanyaan atau pernyataan dapat dikatakan reliabel apabila memberikan

nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 (Ghozali, 2016). Untuk menguji reliabilitas pada

penelitian ini digunakan uji statistic Cronbach alpha dengan bantuan komputer melalui

program SPSS for Windows versi 23.0. Item-item pertanyaan dapat dikatakan reliabel

apabila koefisien korelasinya berada di atas 0,60 (Adelia, 2014).

Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Sehubungan dengan penggunaan metode regresi linier berganda maka perlu

dilakukan pengujian asumsi klasik.

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan cara membandingkan hasil dari Kolmogorov-

Smirnov hitung dengan Kolmogorov-Smirnov tabel. Dengan menggunakan hasil olahan

Page 10: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

86 Sabirin

SPSS kesimpulan dapat ditarik dengan melihat Sig (2-tailed). Jika Sig (2-tailed) lebih

besar dari level of significant yang dipakai, maka dapat disimpulkan bahwa residual yang

dianalisis berdistribusi normal (Ghozali, 2014).

Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation factor

(VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 10% atau VIF kurang dari 10, maka dikatakan tidak

ada multikolinearitas (Ghozali, 2014)..

Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini dilakukan dengan uji Glejser yakni dengan cara meregresi nilai

absolute residual dari model yang diestimasi terhadap variabel independen. Jika tidak

ada satupun variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap nilai absolute residual

atau nilai signifikansinya di atas 5%, maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,

2014).

2. Regresi Linear Berganda

Uji hipotesis dilakukan melalui analisis linier berganda (multiple), adalah untuk

mencari pengaruh Fee audit (X1), Masa perikatan audit (X2), terhadap kualitas audit (Y).

Bentuk umum dari persamaan regresi linier berganda secara sistematis sebagai berikut:

Y = α + b1X1 + b2X2 + e..................................

Dimana :

Y : Kualitas Audit

α : konstanta

X1 : Fee Audit

X2 : Masa Perikatan Audit

b1 : Koefisien regresi variabel X1

b2 : Koefisien regresi variabel X2

E :Error

1) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan ukuran kesesuaian atau ketepatan garis

regresi terhadap data, atau menunjukkan proporsi variasi total variabel variabel terikat

yang dijelaskan oleh variabel bebasnya secara bersama sama (Ghozali, 2014).

2) Uji Hipotesis secara simultan (uji F)

Page 11: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

87

[JAAKFE, Desember 2019]

Pengujian terhadap fee audit, masa perikatan audit, dan komitmen organisasi

secara bersamaan (simultan) dilakukan dengan uji F. Pengambilan keputusan ditolak dan

diterimanya hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut:

a. Jika F hitung > F tabel atau nilai Sig. < 0,05 maka Ha diterima

b. Jika F hitung < F tabel atau nilai Sig. > 0,05 maka Ha ditolak

Uji statistik F (F test) bertujuan untuk mengetahui kelayakan model regresi linear

berganda sebagai alat analisis yang menguji pengaruh variabel independen secara

simultan terhadap variabel dependen.

3) Uji hipotesis secara parsial (uji statistik t)

Uji statistik t (t test) digunakan untuk menguji apakah koefisien regresi parsial

berbeda secara signifikan dari nol atau apakah suatu variabel bebas secara individu

berpengaruh terhadap variabel terikatnya. Kriteria pengambilan keputusannya dilakukan

dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai

statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel. Ha yang menyatakan

bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen

diterima. Taraf nyata atau level of significant (α) yang digunakan adalah 5% (0,05).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tabel 4.1

Hasil Uji Normalitas dengan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual

N 34

Test Statistic 0,107

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200

Sumber : SPSS 23, data diolah

Dari Tabel terlihat bahwa nilai Asymp. Sig yang dihasilkan dari Kolmogorov-

Smirnov Test bernilai sebesar 0,200 yang berarti berada di atas batas maksimum

error yaitu 0,05 atau probabilitas > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data di

atas memiliki residu berdistribusi normal dan dapat digunakan dalam penelitian.

Page 12: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

88 Sabirin

2. Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.2

Ringkasan Hasil Uji Heterokedastisitas Melalui Uji Gletser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Sig. B Std. Error

(Constant) 2,360 5,596 ,676

X1 ,035 ,106 ,740

X2 -,019 ,105 ,857

a. Dependent Variable: RES2

Sumber : SPSS 23, data diolah

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai Sig yang dihasilkan dari uji gletser

bernilai untuk Pengaruh Fungsi Audit Internal sebesar 0,740, Masa Perikatan sebesar

0,878, dan Komitmen Organisasi sebesar 0,857 hal ini berart i nilai Sig untuk masing-

masing variabel berada di atas batas maksimum error yaitu 0,05 atau probabilitas >

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data di atas dapat disimpulkan bahwa model

regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas. Hasil ini konsisten dengan uji

sebelumnya.

3. Uji Multikolinieritas

Tabel 4.3

Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas

Model

Collinearity Statistics

B

Toleranc

e VIF

(Constant) 11,864

X1 ,420 ,789 1,268

X2 ,682 ,923 1,084

a. Dependent Variable: Y

Sumber : SPSS 23, data diolah

Dari output di atas terlihat bahwa semua variabel independen memiliki tolerance

value atau nilai tolerasi kurang dari 1 dan VIF kurang dari 10. Hal ini menunjukkan

Page 13: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

89

[JAAKFE, Desember 2019]

bahwa tidak terdapat multikolinieritas diantara variabel-variabel independen sehingga

data yang diperoleh dapat digunakan dalam penelitian.

Analisis Koefisien Determinasi

Tabel 4.4

Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,700a ,490 ,439 4,47315

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber : SPSS 23, data diolah

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai koef isian determinasi atau Adjusted R2

bernilai sebesar 0,439 atau 43,%. Hal ini menunjukkaan bahwa variabel bebas secara

bersama-sama mempengaruhi variabel terikat sebesar 43%. Pengaruh variabel bebas

tersebut sebesar 43% dapat dikatakan bersifat kecil terhadap variabel terikat,

sedangkan sisanya 57% dapat dijelaskan oleh variabel lain d i luar model regresi di

atas.Sementara itu hasil standar error of estimate (SEE) sebesar 4,47315 Semakin

kecil hasil SEE ini akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi

variabel terikat.

Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Pengaruh Simultan (Uji F)

Tabel 4.5

Ringkasan Hasil Uji F Regresi Linear Berganda

Model Mean Square F Sig.

1 Regression 192,390 9,615 ,000b

Residual 20,009

Total

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber : SPSS 23, data diolah

Page 14: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

90 Sabirin

Dari tabel diperoleh nilai signif ikansi F sebesar 0,000 dan nilai Fhitung sebesar

9,615 sedangkan Ftabel sebesar 2,92. Dengan nilai signif ikansi yang lebih kecil dari

0,05 dan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis

Ho ditolak, yang berarti pada tingkat signifikansi sebesar 5% terdapat pengaruh yang

signifikan secara simultan dari variabel Fee Audit (X1), Masa Perikatan (X2),

berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa semua variabel X bersama -sama

mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap terhadap kualitas audit.

2. Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Tabel 4.6

Ringkasan Hasil Uji t Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients T Sig.

B

(Constant) 11,864 1,308 ,201

X1 ,420 2,452 ,020

X2 ,682 3,991 ,000

a. Dependent Variable: Y

Sumber : SPSS 23, data diolah

Dengan df = n-k-1 = 34-2-1 = 30, maka diperoleh ttabel sebesar 1.697. Dari tabel

4.7 diketahui untuk variabel Fee Audit (X1) thitung sebesar 2,452 apabila dibandingkan

dengan maka ttabel 1.697 maka diperoleh thitung > ttabel = 2,452 > 1.697. Sementara itu

nilai signif ikansi Fee Audit adalah 0, 020 apabila dibandingkan dengan α = 5% maka

diperoleh 0, 020 < 0,05. Dengan demikian Ho1 ditolak, ini berarti secara parsial Fee

Audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit . Oleh karena itu

semakin tinggi Fee Audit maka akan semakin tinggi kualitas audit.

Masa Perikatan (X2) diketahui memiliki nilai thitung sebesar 1,200 apabila

dibandingkan dengan nilai t tabel 1.697 maka diperoleh thitung > ttabel = 1,200 > 1.697.

Sementara itu nilai signif ikansi Kompetensi Auditor Internal (X2) adalah 0, 239

apabila dibandingkan dengan α = 5% maka diperoleh 0, 239 < 0,05. Dengan demikian

Ho2 diterima, ini berarti secara parsial Masa Perikatan tidak berpengaruh terhadap

kualitas aud it. Oleh karena itu semakin tinggi Masa Perikatan tidak akan

mempengaruhi kualitas audit.

Page 15: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

91

[JAAKFE, Desember 2019]

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Fee Audit terhadap Kualitas Audit Survey pada Kantor Akuntan

Publik Kota Bandung.

Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa Fee Audit berpengaruh

positif dan siginifikan terhadap kualitas audit, yang artinya semakin baik Fee Audit

maka akan semakin baik pula kualitas audit. Fee audit merupakan besarnya imbalan

yang diterima oleh auditor yang besarnya tergantung dari berbagai faktor-faktor baik

faktor eksternal maupun internal auditor. Sebelum menetapkan besaran fee audit yang

akan diterima, auditor dengan manajemen melakukan negosiasi terlebih dahulu. Apabila

auditor mendapatkan fee audit yang tidak sesuai dengan beban tugas yang dikerjakannya,

maka terdapat indikasi bahwa auditor akan mengerjakan proses audit dengan tidak

maksimal. Namun sebaliknya auditor akan lebih termotivasi dalam mengerjakan proses

audit jika menerima fee sesuai dengan beban tugas mereka.Oleh karena itu, fee audit

berpengaruh positif dan siginifikan terhadap kualitas audit , survey pada Kantor Akuntan

Publik Kota Bandung.

Hasil penelitin ini senada dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa

fee audit berpengaruh positif dan siginifikan terhadap kualitas audit . Hal tersebut

dikemukakan oleh Hoitash et al, (2007) menemukan bukti bahwa ketika auditor

melakukan negosiasi dengan pihak manajemen perusahaan kliennya terkait dengan

besaran fee yang harus dibayarkan, kemungkinan besar akan terjadi kerjasama yang

saling menguntungkan dengan aturan yang jelas, dimana keadaan ini akan mereduksi

kualitas laporan auditan. Sehingga besaran fee audit yang akan diterima auditor ini, akan

memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. Hal tersebut juga didukung dengan penelitian

yang dilakukan oleh Bambang Hartadi (2009), yang menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara fee audit dengan kualitas audit.

Hay dan Davis (2002) menyatakan fee merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kualitas audit. Elitzur dan Falk (1996) menemukan bahwa semakin besar

fee audit yang diberikan pada auditor maka semakin tinggi kualitas audit yang dilakukan.

Choi et., al (2006) menemukan bahwa fee audit yang diperoleh akan mempengaruhi

kualitas audit, tergantung pada apakah klien bersedia membayar lebih banyak atau lebih

sedikit dari pada tingkatan yang normal dati fee audit. Deis dan Giroux (1992)

Page 16: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

92 Sabirin

menemukan bahwa meskipun fee audit yang dibayarkan lebih rendah namun kuliatas

audit yang dihasilkan lebih tinggi dan lebih banyak jam audit yang digunakan.

Yuniarti (2011) membuktikan bahwa biaya audit berpengaruh positif terhadap

kualitas audit. Biaya yang lebih tinggi akan meningkatkan kualitas audit, karena biaya

audit yang diperoleh dalam satu tahun dan estimasi biaya operasional yang dibutuhkan

untuk melaksanakan proses audit dapat meningkatkan kualitas audit. Penelitian yang

dilakukan oleh Gammal (2012) membuktikan bahwa perusahaan multinasional dan

bank-bank di Lebanon lebih memilih untuk membayar biaya audit yang bernominal

besar dengan alasan yaitu mereka lebih mencari auditor yang dapat menghasilkan

laporan audit yang berkualitas. Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

Copley et., al (1984) hasil penelitiannya menunjukan bahwa fee audit berpengaruh

positif dengan penawaran dari kualitas audit dan berhubungan dengan permintaan untuk

kualitas audit. Lowenshons et.,al (2007) hasil penelitiannya menemukan adanya

pengaruh positif antara fee audit terhadap kualitas audit. Tobi, Osasrere dan Emmanuel

(2016) hasil penelitiannya mengatakan bahwa adanya hubungan positif antara fee audit

dan kualitas audit.

Dengan demikian, semua hal diatas dapat mendukung hasil dari penelitian ini yang

mengungkapakan bahwa audit fee berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas

audit, survey pada Kantor Akuntan Publik Kota Bandung.

Pengaruh Masa Perikatan terhadap Kualitas Audit Survey pada Kantor Akuntan

Publik Kota Bandung.

Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa masa perikatan tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit, yang artinya secara stat ist ik masa perikatan tidak

mempengaruhi kualitas audit. Hasil ini diperkuat dengan hasil olah data (hasil olah data

terlampir), hasil olah data menunjukan bahwa keseluruhan tanggapan responden terhadap

masa perikatan berada pada katagori cukup. Hal ini dapat disebabkan karena sedikitnya

peryantaan untuk masa perikatan sehingga kurang mampu menggambarkan keadaan

sebenarnya. Penyebab lain diduga KAP menerima masa perikatan terlalu lama atau

bahkan terlalu pendek, sehingga dapat mengurangi kualitas audit.

Hasil penelitin ini senada dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa

masa perikatan tidak berpengaruh terhadap kualitas aud it. Terutama yang disebabkan

Page 17: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

93

[JAAKFE, Desember 2019]

oleh masa perikatan yang terlalu pendek atau terlalu lama. Hal tersebut dikemukakan

oleh Aamir et., al (2011:6-16), mengemukakan bahwa kualitas audit meningkat ketika

masa perikatan KAP lebih panjang, tetapi lamanya tidak terlalu berlebihan, karena bila

berlebihan akan menurunkan kualitas audit. Paino et., al (2010:37-38), menyatakan

bahwa kegagalan audit karena kualitas audit yang rendah berkaitan erat dengan masa

perikatan audit yang terlalu pendek. Sebaliknya, suatu masa perikatan audit yang terlalu

panjang (berlebihan) juga dikaitkan dengan kualitas audit yang bermutu rendah. Lin et.,

al. (2010), menemukan bahwa masa perikatan audit mempunyai pengaruh negatif yang

signifikan terhadap earnings management sebagai proxy dari kualitas audit.

Dengan demikian, semua hal diatas dapat mendukung hasil dari penelitian ini yang

mengungkapakan bahwa masa perikatan audit berpengaruh pada kualitas audit.

Pengaruh Fee Audit dan Masa Perikatan,Terhadap Kualitas Audit Survey pada

Kantor Akuntan Publik Kota Bandung

Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas yakni

Fee Audit, dan Masa Perikatan, berpengaruh signif ikan terhadap Kualitas Audit Survey

pada Kantor Akuntan Publik Kota Bandung. Hal ini berart i bahwa Fee Audit, dan Masa

Perikatan, secara simultan mampu mempengaruhi Kualitas Audit.

Variabel yang paling dominan pengaruhnya adalah masa perikatan (X2) Hal ini

dapat dilihat dari nilai β yang tinggi dari variabel lainnya. Masa Perikatan akan

menghasilkan keterlibatan dan loyalitas.Keterlibatan, bagaimana melibatkan dalam

organisasi membangun auditor-auditor yang berkerja untuk terlibat dalam organisasinya.

Melibatkan semua orang yang dalam organisasi untuk membangun organisasi dan

mengagap semua orang itu penting bagi kehidupan suatu organisasi. Loyalitas,

membangun rasa untuk memiliki karena auditor sudah melibatkan dirinya dalam

organisasinya. Akan timbul rasa bahwa organisasinya adalah segalanya. Ia akan bekerja

dengan baik untuk mengangkat kinerja organisasinya sehingga berdampak langsung

terhadap kualitas audit yang dihasilkan.

Page 18: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

94 Sabirin

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Secara statistik fee aud it berpengaruh positif siginifikan terhadap kualitas audit

survey pada Kantor Akuntan Publik Kota Bandung. Ini berarti bahwa semakin baik

fee audit maka semakin baik pula kualitas audit. Ketika auditor melakukan

negosiasi dengan pihak manajemen perusahaan kliennya terkait dengan besaran fee

yang harus dibayarkan, kemungkinan besar akan terjadi kerjasama yang saling

menguntungkan dengan aturan yang jelas, dimana keadaan ini akan mereduksi

kualitas laporan auditan.

2. Secara statistik masa perikatan t idak berpengaruh positif terhadap kualitas audit,

survey pada Kantor Akuntan Publik Kota Bandung. Ini berarti bahwa secara

statistik masa perikatan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini dapat

disebabkan karena sedikitnya peryantaan untuk masa perikatan sehingga kurang

mampu menggambarkan keadaan sebenarnya. Penyebab lain diduga KAP menerima

masa perikatan terlalu lama atau bahkan terlalu pendek, sehingga dapat mengurangi

kualitas audit.

3. Fee aud it, masa perikatan, secara simultan mampu mempengaruhi kualitas audit ,

survey pada Kantor Akuntan Publik Kota Bandung.

Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Fee audit yang sudah baik ini haruslah dipertahankan serta ditingkatkan oleh KAP.

Fee audit sudah seharusnya hanya menjadi alasan untuk menambah motivasi dalam

melakukan proses audit untuk meningkatkan kualitas audit, hingga opini yang

dikeluarkan KAP sesuai dengan keadaan sebenarnya dan dapat diandalkan. Fee

audit tidak boleh sampai menjadi alasan KAP untuk memberikan opini yang baik

tanpa melakukan proses audit yang sesungguhnya. Selain itu dalam menetapkan fee

audit KAP harus mempertimbangkan dengan baik risiko audit, kompleksitas

pekerjaan, serta tingkat keahlian yang dimiliki oleh tim audit, sehingga fee audit

yang ditetapkan telah berkesesuaian, dengan demikian kualitas audit pun akan

terjamin.

2. Dalam hal masa perikatan hasil olah data menunjukan bahwa keseluruhan

tanggapan responden terhadap masa perikatan berada pada katagori cukup menarik.

Hal ini dapat disebabkan karena sedikitnya peryantaan untuk masa perikatan

Page 19: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

95

[JAAKFE, Desember 2019]

sehingga kurang mampu menggambarkan keadaan sebenarnya. Penyebab lain

diduga KAP menerima masa perikatan terlalu lama atau bahkan terlalu pendek,

sehingga dapat mengurangi kualitas audit. Mengenai hal ini sebelum KAP

memutuskan untuk menerima perikatan, harus memperhatikan masa perikatan yang

telah dilalui antara KAP dan Auditee, masa perikatan harus dalam katagori ideal,

tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang agar dapat menjaga konsistensi dalam

kualitas audit. Masa perikatan yang terlalu pendek dapat menimbulkan kesempatan

KAP untuk mengambil keuntungan sesaat dari perikatan tersebut, misalnya dengan

fee audit yang tinggi. Sedangkan masa perikatan yang terlalu panjang justru dapat

menimbulkan hubungan istimewa, ditakutkan munculnya hubungan istimewa ini

membuat KAP tidak melaksanakan prosedur audit sebagaimana mestinya.

3. Bagi pemerintah perlu untuk mendukung set iap program sertifkasi profesi yang

disedikan oleh set iap lembaga profesional. Hal ini dapat memberikan pengakuan

bagi auditor atas kemapuan yang mereka miliki.

4. Variabel independen dalam penelitian ini masih belum dapat memberikan kontribusi

yang berarti terhadap variable dependen. Hal tersebut terlihat dari nilai adjusted

yang hanya mampu mencapai 43%. Sehingga, disarankan bagi peneliti selanjutnya

untuk menambahkan variabel-variabel independen yang secara teoritis berpengaruh

terhadap pendeteksian kualitas audit.

Page 20: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

96 Sabirin

DAFTAR PUSTAKA

. 2017.Direktori Kantor Akuntan Publik.Pusat Pembinaan Profesi Keuangan

(PPPK).Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

. 2017.Daftar KAP.Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia.

. 2016. Handbook of the Code of Ethics for Professional Accountants.IFAC

. 2016.Kode Etik Profesi Akuntan Publik.Ikatan Akuntan Indonesia.

. 2015.Peraturan Pemerintah No.20 Tentang Praktik Akuntan Publik.

. 2014.Profil Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik.PPPK. Kementerian

Keuangan Republik Indonesia.

. 2013.Standar Pengendalian Mutu Nomor 1 Tahun 2013.IAPI

. 2013.Standar Audit 200.IAPI

. 2013.Standar Audit 220.IAPI

. 2011.Undang – undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 Tentang

Akuntan Publik.

. 2008.Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.17/PMK.01/2008

Tentang Jasa Akuntan Publik.Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Aamir Suhaib, and umar Farooq. 2011. ”Auditor- Client Relationship, and Audit

Quality”; the Effects Of Long-Term Auditor- Client Relationship On Audit

Quality, In Small and Medium- Sized Entities (SMEs).1st Edition, LAP

Lambert Gmbh & Co.KG, Germany

Adeniyi, Segun I.D. & Ebipanipre G.M., 2013. Audit Tenure: an Assessment of Its

Effects on Audit Quality In Nigeria.International Journal of Academic Research

in Accounting, Finance and Management. Vol. 3, No.3, 275-283.

Agoes, Sukrisno. “Auditing Jilid I & II (Pemeriksaan Akuntansi) Oleh Kantor Akuntan

Publik” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2007

Albu, Catalin N. & Albu, Nadia.2011.The Power and The Glory of Big 4: A Research

Note on Independence and Competence in The Context of IFRS Implementation.

Al-khaddash Husam, Rana Al Nawas, & Abdulhadi Ramadan.2013.Factors Affecting

The Quality of Auditing.: The Case Of Jordanian Commercial

Banks.International Journal Of Business and Social Science.Vol 4, No.11.

Page 21: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

97

[JAAKFE, Desember 2019]

Almutairi, A., Kimberly, A.D., and Skantz, T., 2009. Auditor Tenure, Auditor

Specialization, And Information Asymmetry. Managerial Auditing Journal. Vol.

24, No.7:pp. 600-623

Amalina, Rizki & Bambang Suryono.2016.Pengaruh Due Profesional Care, Masa

perikatan audit, Kompetensi, Motivasi Terhadap Kualitas Audit.Jurnal Ilmu dan

Riset Akuntansi.Vol 5,No.4.

Amerongen, Nieuw.2007.Auditors Performance In Risk And Control Judgments An

Empirical Study.Vrije University.

Andreani & Rahardja.2014.Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor, Fee audit dan

Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit: Studi pada Auditor KAP di

Semarang.Jurnal Akuntansi.Vol 3, No.2.Hal 1-9.

Ardiansyah. 2016. Pengaruh Kompetensi, Komitmen dan Budaya Organisasi terhadap

Sistem Pengendalian Manajemen. Tesis. Universitas Padjajaran.

Arens, Alvin A. Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. 2014. Auditing and Assurance

Services: An Integrated Approach, 15th Edition, Kendallville: Pearson

Education Limited.

Arifin, Drs.M.Com.(hons,),Akt.Ph.D. (2005) ’ Tinjauan Perspektif Teori Keagenan

(Agency Theory) ‘. Pidato Pengusulan Jabatan Guru Besar. Universitas

Diponegoro. Semarang.

Azizkhani, M., Monroe, G.S., and Shailer, G. 2013. Auditor Partner Tenure and Cost of

Equity Capital. Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol.32, No.1:pp.183-

202.

Badjuri, Achma.2011.Faktor – faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit

Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik Di jawa Tengah.Dinamika

Keuangan dan Perbankan.Vol 3. No.2.Hal:183-197.

Bedard, Jean., et al.1993.Expertise in Auditing.Business and Economics

Accounting.American Accounting Association.Vol.12

Blandon, Josep G. & Josep Maria Argiles Bosch.2013.Audit Tenure and Audit

Qualifications in a Low Litigation Risk Setting: An Analysis of The Spanish

Market.Estudios de Economia, Vol.40, No.2, Pags:133-156

Page 22: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

98 Sabirin

Bonny, A.S.M. Marbun. 2015. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme,

Pengalaman Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Audit. Jurnal

Ekonomi. Vol.2, No.2: Universitas Riau.

Brooks, Li. Z., C.S. Agnes Cheng and Kenneth J. Reichelt. 2012. Auditor Tenure and

Audit Quality: Evidence From U.S. Firms. Working Paper.

Casterella, Jeff. 2007. Auditor Tenure and Rotation: The Auditors, Are The A-

Changing?Working Paper Presented at Colorado State University Accounting

Workshop.

Chadegani, Arezoo A.2011.Review of Studies on Audit Quality.Journal IPEDR.Vol.

20.Pp:312-317.Singapore.

Chalifa, Saydah & Bambang Suryono (2015).Pengaruh Due Profesional Care,

Akuntabilitas dan Masa perikatan audit Terhadap Kualitas Audit.Jurnal Ilmu

dan Riset Akuntansi.Vol 4.No.2

Davis, Larry R., Billy Soo & Greg Trompeter. 2002. Auditor Tenure, Auditor

Independence and Earnings Management. Working Paper Boston College.

Davis, Larry R., Billy Soo & Greg Trompeter. 2009. Auditor Tenure, an Ability to meet

or beat Earning. Forecast. Working Paper Series, Boston College, pp 1-51.

DeAngelo, L.E. (1981). Auditor size and audit quality. Journal of Accounting and

Economics, 3(3), 183–199.

Dwimilten, Eunike & Ahmad Riduwan.2015.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Kualitas Audit.Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi.Vol 4,No.4.

Gammal, W,E. 2012. “Determinants of Audit Fees : Evidence From Lebanon.”Journal

International Business Research. Vol.5, No.11,pp.136-143.

Gusti, I.N.I. Pramaswaradana dan Ida Bagus P.A. 2017. Pengaruh Audit Tenure, Audit

Fee, Rotasi Auditor, Spesialisasi Auditor dan Umur Publikasi Pada Kualitas

Audit. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.19, No. 1, Hal:168-194.\

Halim, Abdul. (2015). Auditing. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Haryadi, Sarjono & Winda Julianita (2011). SPSS vs LISREL (sebuah pengantar,

aplikasi untuk riset). Jakarta: Salemba empat.

Hasseinniakani,, Seyed Madmoud & Helena Inacio Rui Mora.2014.A Review On Audit

Quality Factors.International Journal Of Academic Research In Accounting.Vol

4, No.2.

Page 23: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

99

[JAAKFE, Desember 2019]

Hutaminingsih, Desi & Armanto W. (2015).Pengaruh Pengalaman Kerja, Masa

perikatan audit, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit:Studi Empiris pada

KAP di Jakarta.Accounting Working Paper.Universitas Bina Nusantara:Jakarta

Barat.

Immanuel, Raymond. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan

Audit Fees. Naskah Publikasi. Universitas Diponegoro:Semarang.

Institut Akuntan Publik Indonesia. (2015). Standart Profesional Akuntansi Publik. .

Jakarta:Salemba Empat.

Ittonen, Kim. 2010. A Theoretical Examination of the Roleof Auditing and the

Relevance of Audit Reports. Teaching Aid Series. Proceedingsof the University

of Vassa.

Jackson, Andrew B., Michael Moldrich & Peter Roebuck.2008.Mandatory Audit Firm

Rotation and Audit quality. Managerial Auditing Journal.Vol.23, No.5, Hal:420-

437.

Jeong, Chung and Cheong. 2004. Selective Auditor Rotation and Earnings Management:

Evidence From Korea Accounting, Research, Working Papers Series, SSRN.

Kementrian Keuangan RI. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Nomor:17/PMK.01/2008

tentang Jasa Akuntan Publik.

Knechel, W.R. & Ann Vanstraelen.2007. The Relationship Between Auditor Tenure and

Audit Quality Implied by Going Concern Opinions. Auditing:A Journal of

Practice & Theory. Vol.26.No.1, Hal:113-131.

Lindberg, D.L. (2001). Discussion of the demand for auditor reputation across

international markets for audit services. The International Journal of Accounting,

36(4), 429–432.

Lennox, C. 2002. Going-concern Opinions in Failing Companies: Auditor Dependence

and Opinion Shopping. SSRN Working Paper Series.

Leonara, Sylvie, Yuliawati T., & Aurelia C.S.,2012. Analisis Hubungan Masa Perikatan

Audit dengan Kualitas Audit. Jounal Ilmiah Mahasiswa, Vol.1, No.1: Universitas

Surabaya.

Lowenssohn Suzanne H. Laurence E. Johson, Rendal J. Elder and Stephen P. Devies.

2007. Auditor Specialization, Perciece Audit Quality and Audit Fees in The

Local Goverment Audit Market. Journal of Accounting and Public.26.705-732.

Page 24: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

100 Sabirin

Malem & Primsa.2013.Pengaruh Kompetensi, Etika, dan Fee audit terhadap Kualitas

Audit.Jurnal Akuntansi.Vol.13, No.1.Hal:803-832.

Metha & Shiddiq.2012.Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektifitas,

Integritas, Kompetensi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Audit: Studi

pada Kantor KAP di Semarang. Diponegoro Journal Of Accounting.Vol.1,

No.2.Hal:1-11.

Myers, James N., Linda A. Myers & Thomas C. Omer. 2003. Exploring the Term of The

Auditor-Client Relationship and The Quality of Earnings: A Case for

Mandatory Auditor Rotation. The Accounting Review. Vol. 78, No.3, Hal: 779-

799

Nindita, C dan Siregar, S.V. 2012. ”Analisis Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik

Terhadap Kualitas Audit di Indonesia.”Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.14,

No.2,pp.91-103

Paino, Halil, Smith M., and Ismail Z. 2010. The Search For Audit Quality impairment Of

Audit Quality Published By LAP Lambert Academic Publishing AG & Co.

Germany.

Pertiwi, Nastia Putri, Amir Hasan & Hardi. 2016. Pengaruh Masa Perikatan Audit,

Spesialisasi Industri KAP, Reputasi KAP dan Komite Audit Terhadap Kualitas

Audit: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Di BEI tahun 2011-2014.

Jurnal Akuntansi. Vol.4, No.2, Hal: 147-160.

Putu & Dyan Yaniartha.2013.Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Masa perikatan

audit terhadap Kualitas Audit.Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.Vol.4,

No.1.Hal:92-109.

Robert, W. Knechel, et, al. (2013). Audit Quality: Insights From The Academix

Literature. Auditing: A Journal Of Practice & Theory. Vol.32, No.1, Hal:385-

421.

Romansyah, Dadan (2010). Pengaruh Komitmen Organisasi dan Efektivitas

Pengendalian Intern terhadap Kinerja SMA Di kota Tasikmalaya. Tesis.

Universitas Padjajaran.

Ririn Choiriyah. (2012). Pengaruh Masa perikatan audit dan Pengalaman Kerja Auditor

terhadap Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali. Jurnal. Edisi III. Vol.

1.Universitas Negeri Yogyakarta

Page 25: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

101

[JAAKFE, Desember 2019]

Sabirin, Yayu Nurhayati Sri (2019). Pengaruh Locus of Control, Integritas Auditor, Dan

Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Studi Kasus Pada Kantor

Akuntan Publik di Kota Bandung. Jurnal Akuntansi Dewantara. Universitas

Sarjanawiyata Tamansiswa : Yogyakarta.

Saputra, Panji Ega, Leny Susan & Annisa N. (2016).Pengaruh Masa perikatan audit dan

Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit.Jurnal Akuntansi.Universitas

Telkom:Bandung.

Setyani, Ria.2015.Pengaruh Kompetensi, Independensi,Etika,Motivasi, dan Masa

perikatan audit Auditor Terhadap Kualitas Audit: Studi Empiris pada Auditor

Pemerintah di Inspektorat Kab. Boyolali.Publikasi Ilmiah.Universitas

Muhammadiyah: Surakarta.

Siregar et., al.2012). Audit Tenure, Auditor Rotation, and Audit Quality: The Case of

Indonesia. Asian Journal of Business and Accounting, Vol.5, No.1, Hal:55-74

Sri Trinaninngsih. (2007). Independensi Auditor dan komitmen Organisasi sebagai

mediasi pengaruh pemahaman Good Governance, Gaya kepemimpinan dan

budaya organisasi terhadap kinerja. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi X.

Hlm 1-56.

Sukrisno Agoes. (2012). Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik.

Jakarta: Salemba Empat

Sukrisno Agoes & Hoesada. (2012). Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

_______. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

_______. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

_______. (2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Suseno, Novie Susanti.2013.An Empirical Analysis of Auditor Independence and Audit

Fees on Audit Quality.International Journal of Management and Business

Studies.Vol 3,No.3.

Tetlock, P.E dan J.L Kim. “Accountability and Judgment Process in a Personality

Prediction Task”, Journal of Personality and Social Psychology, 1987.

Utami, Riska & Betri Sirajuddin. 2013. Pengaruh Ukuran KAP, Masa Perikatan dan

Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Audit: Studi Kasus KAP di Palembang.

Jurnal Akuntansi.

Page 26: Pengaruh Fee audit, dan Masa Perikatan Audit terhadap ... · 2 AP – 1 2015 Pembekuan AP selama 6 bulan Belum sepenuhnya mematuhi Standar Audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit

102 Sabirin

Yuniarti, R. 2011. “Audit Firm Size, Audit Fee and Audit Quality.” Journal Of Global

Management, Vol.2, No.1.