laporan ap ii

75
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu keuntungan penggunaan beton sebagi bahan bangunan adalah mudahnya dibentuk sesuai dengan keinginan arsitektural. Beton yang dapat dibentuk (plastis) pada saat pengadukan dapat dibentuk sesuai dengan bentuk yang kita inginkan. Dalam mewujudkan bentuk keinginan tersebut pada saat pekerjaan diperlukan suatu pekerjaan bantu yang dikenal sebagai pekerjaan Acuan Perancah.tingkat keberhasilan beton dapat dicapai dari adukan beton tersebut dan sangat tergantung pada Acuan dan Perancah yang dipergunakan. Acuan dan Perancah merupakan cetakan atau wadah/mal dimana beton itu dituangkan sampai adukan beton itu akan memperoleh bentuk yang dikehendaki setelah beton tersebut menjadi keras. Beton yang sudah selesai tidak akan memperoleh permukaan yang lebih halus dari pada cetakannya. Baik buruknya pekerjaan Acuan Perancah dapat mempengaruhi pula mutu beton yang dikerjakan. Pekerjaan Acuan Perancah yang kurang baik dapat menimbulkan suatu kerugian seperti: Kehilangan Air Semen Perubahan Dimensi 1

Upload: stephaniechan14

Post on 05-Jul-2015

1.045 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan AP II

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu keuntungan penggunaan beton sebagi bahan bangunan adalah

mudahnya dibentuk sesuai dengan keinginan arsitektural. Beton yang dapat dibentuk

(plastis) pada saat pengadukan dapat dibentuk sesuai dengan bentuk yang kita

inginkan.

Dalam mewujudkan bentuk keinginan tersebut pada saat pekerjaan diperlukan

suatu pekerjaan bantu yang dikenal sebagai pekerjaan Acuan Perancah.tingkat

keberhasilan beton dapat dicapai dari adukan beton tersebut dan sangat tergantung

pada Acuan dan Perancah yang dipergunakan.

Acuan dan Perancah merupakan cetakan atau wadah/mal dimana beton itu

dituangkan sampai adukan beton itu akan memperoleh bentuk yang dikehendaki

setelah beton tersebut menjadi keras. Beton yang sudah selesai tidak akan

memperoleh permukaan yang lebih halus dari pada cetakannya. Baik buruknya

pekerjaan Acuan Perancah dapat mempengaruhi pula mutu beton yang dikerjakan.

Pekerjaan Acuan Perancah yang kurang baik dapat menimbulkan suatu kerugian

seperti:

Kehilangan Air Semen

Perubahan Dimensi

Perubahan Gometrik dari Bangunan

Acuan dan Perancah harus cukup kokoh untuk menahan bentuknya (beban yang

terjadi), bila diisi dengan adukan beton yang cair ,berat, dan dapat memberikan

tekanan yang besar (hidrostatis head) terhadap Acuan Perancah tersebut, selain itu

pada proses pemadatan yang biasanya menggunakan vibrator pun akan ikut

mempengaruhi terutama apabila pada proses pemadatan waktu yang terpakai cukup

1

Page 2: Laporan AP II

lama sehingga menyebabkan terjadinya segregasi (pemisahan material beton) maka

Acuan dan Perancah harus :

Kuat dan Kokoh

Kaku

Bersih dari kotoran yang dapat mempengaruhi kekuatan beton

Rapat dan Rapi serta mudah dibongkar

Dalam Acuan Perancah II akan dibahas hampir sama dengan Acuan Perancah I

seperti teknik pemsangan papan duga sebelum membangun suatu

konstruksi ,kolom ,balok dan lain sebagainya.Perbedaan yang terdapat dari Acuan

perancah I dan Acuan Perancah II antara lain seperti bahan dan peralatan yang

digunakan serta caranya yang lebih trampil.

Dalam pekerjaan Acuan Perancah II ini akan dibahas:

Kolom dengan menggunakan Rapid Klem

Kolom dengan menggunakan Plat Besi

Balok

Lantai

Dinding Beton

Tangga

Pekerjaan tersebut merupakan sebagian pekerjaan Acuan Perancah.Dalam

pekerjaan tersebut kita akan mendapatkan suatu ilmu dan teknik pengerjaan yang

baru.

Adapun tujuan dari Acuan Perancah II ini antara lain:

2

Page 3: Laporan AP II

Membentuk mahasiswa dapat membaca gambar suatu konstruksi dengan baik

dan benar dan paham bagaimana menyelseaikannya dengan teknik yang

benar.

Membetuk mahasiswa berpikir bagaimana menyelsaikan suatu pekerjaan

konstruksi itu dengan baik dan benar.

Membentuk mahasiswa memiliki sikap disiplin,rasa gotong royong yang

tinggi dan saling menghormati sesama mahasiswa.

BAB II

3

Page 4: Laporan AP II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN

Definisi dari Acuan Perancah/Bekisting/Formwork adalah:

Suatu konstruksi yang bersifat sementara untuk membentuk kontruksi beton

sesuai dengan desain atau keinginan.

Syarat-syarat dari Acuan Perancah ,antara lain:

Kuat

Kaku/kokoh

Mudah dibongkar

Bersih

Rapat / tidak bocor

Bagian – bagian pada acuan :

o Papan cetakan

o Pengaku cetakan

Bagian –bagian pada perancah :

o Tiang acuan

o Pengaku / penyokong

o Gelagar

o Pasak / baji

4

Page 5: Laporan AP II

Pada Acuan Perancah II ini akan digunakan beberapa bahan/alat yang lain dengan

Acuan Perancah I, yaitu:

Kayu

Non Kayu

Plat Jepit besi

Rapid Klem

Schaffoelding

Veri System

Acuan Perancah memiliki fungsi yang berbeda :

5

Page 6: Laporan AP II

Acuan berfungsi:

Sebagai konstruksi yang diinginkan.

Perancah berfungsi:

Sebagai pembantu memperkuat bentuk konstruksi.

B. Syarat-Syarat umum Acuan Perancah:

1) Kuat.

Sebelum beton mencapai umur, maka kita ketahui bahwa seluruh berat

beton basah disangga oleh acuan dan bangunan perancah termasuk beratnya

sendiri serta peralatan yang digunakan, maka bangunan perancah harus kuat

dan kaku. Untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan dari bangunan

perancah tersebut, harus diperhitungkan banyak hal – hal sebagai berikut :

a. Beban akibat beton yang bersifat seperti air.

b. Beban – beban pelaksanaan termasuk beban vertikal, horizontal dan

pengaruh kejutan.

c. Beban pelaksanaan, antara lain : berat sendiri bekisting, berat manusia,

berat alat dan berat beban beton.

d. Tiang – tiang acuan harus diletakkan diatas papan – papan kayu yang

kokoh agar tidak mudah mengalami penurunan akibat beban berat juga

harus mudah distel tinggi rendahnya dengan baji – baji.

e. Tiang tidak boleh mempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak

disokong kearah samping.

f. Beban saat dilakukan pengecoran

2) Kaku / Kokoh.

Cetakan harus mampu menahan gaya horizontal yang dipasang skor atau

penyokong. Untuk mendapatkan cetakan yang kaku, maka perancah harus

berbentuk persegitiga.

6

Page 7: Laporan AP II

3) Mudah Dibongkar

Tidak merusak beton yang sudah jadi. Pemasangan paku tidak boleh mati,

paling tidak 3 mm kecuali pada tempat-tempat tertentu.

4) Rapat / Tidak Bocor.

Agar dapat menahan air semen yang keluar sehingga apat menjaga mutu

beton.

5) Harus bersih / Tidak kotor

Cetakan yang bersih yaitu cetakan yang didalamnya tidak memiliki kotoran

karena jika cetakan kotor akan mengurang mutu dari beton resebut serta

dapat juga mengurangi kekuatan beton tersebut.

C. Memperkirakan Tekanan yang dikembangkan oleh Beton

7

Page 8: Laporan AP II

Ada 3 tekanan yang mungkin berbeda dan harus dipertimbangkan dalam

pendesainan beton :

PH atau PV atau Pg

PH =24. H kN/m2 [Tekanan Hidrostastik]

Pv =(24.E.K+5) kN/m2 [Penyangga Beton] K dari Tabel

Pg =(3E + +15)kN/m2 [Pengaruh silo hanya d<500]

D. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Acuan Perancah

Dalam Acuan Perancah perlu tetliti dan hati-hati dalam bekerja,diantaranya:

Cetakan harus serapat mungkin .

Pada saat pemakuan, paku tidak boleh tembus dalam cetakan,sehingga kita kita

harus tahu berapa tebal papan dan paku mana yang diguanakan.

Cetakan harus bersih dari segala kotoran yang dapat mempengaruhi kekuatan

mutu Beton.

Cetakan harus kuat dan kaku serta harus datar dan tegak.

Perhatikanlah Keselamatan Kerja,karena dalam Konstruksi Acuan Perancah

sangat berbahaya sehingga kita harus berhati-hati.

E. Pembongkaran Acuan dan Perancah

Ada beberapa bahan pembantu untuk mempermudah proses pembongkaran acuan dan

perancah, yaitu :

Oli

Ter/blankin

Solar

Cat

Plastik

Air

8

Page 9: Laporan AP II

Kapur

Dalam hal keamanan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan :

1. Manusia

2. Alat

3. Konstruksi

Dimana, fc = 30 MPa

K = 300 kg/cm2

BAB III

BAHAN dan ALAT

9

Page 10: Laporan AP II

A. Bahan

Pada Acuan Perancah II ada sedikit perbedaan dengan Acuan Perancah I pada

bahan yang digunakan.Bahan-bahan yang digunakan pada Acuan Perancah II ini

antara lain:

1. Kayu

Kayu merupakan bahan utama dalam suatu konstruksi bangunan,begitu juga dalam

Acuan Perancah II ini kayu sangat diperlukan kegunaanya.Dalam Acuan Perancah ini

akan digunakan balok kayu yang berukuran 8 X 12 cm dan papan yang difungsikan

sebagai penguat atau skoor dan klem.

12 cm

8 cm

2. Plywood

Pada Acuan Perancah II tidak hanya bahan yang dari alam saja yang digunakan tetapi

juga digunakan bahan buatan,yaitu playwood yang merupakan salah satu bahan

utama dalam Acuan Perancah II ini.Dalam Acuan Perancah ini,akan digunakan

Multiplex sebagai bahannya ,yang digunakan untuk cetakan.

Digunakan Multiplex sebagai cetakan karena permukaan dari multiplex yang telah

rata dan halus sehingga tidak perlu diketam lagi.Keunggulan dari cetakan dengan

multiplex anatara lain:

Hasil beton akan lebih baik dari pada cetakan papan

Permukaannya telah rata dan halus sehingga tidak perlu untuk diketam

Ukuran multiplex telah memenuhi standard (1,22 m X 2,44 m)

10

Page 11: Laporan AP II

Mulitplex tidak mengalami perubahan bentuk mulitiplex sendiri,sedangkan

papan mengalami perubahan akibat dari factor alam dan manusia sseperti

melentingnya suatu papan yang mempengaruhi kekuatan suatu beton.

3. Baja Tulangan

Baja selain digunakan dalm pembuatan beton,, pada Acuan Perancah II ini baja

tulangan digunakan sebagai alat penjepit pada pembuatan Kolom atau Balok dengan

Rapid Klem.

4. Kawat Beton

Kawat Beton merupakan bahan pembantu dalam Acuan Perancah II ini,kawat beton

digunakan sebagai pengikat antara Steel Prop dengan skoor (Karena Skoor tidak

dipakukan pada Steel Prop).

5. Paku

Paku merupakan salah satu bahan utama dalam Acuan Perancah.Paku memiliki

fungsi sebagai penguat dan alat penyambung.Pada saat pemakuan perlu diperhatikan

tebal kayu dengan dimensi paku,yang mana tebal kayu dan panjang paku harus

sesuai.

B. Alat

Peralatan dalam Acuan Perancah II ini hampir sama dengan Acuan Perancah

I, hanya ada beberapa alat yang berbeda atau belum digunakan. Peralatan yang

digunakan dalam Acuan Perancah II, antara lain:

Peralatan Umum

1. Pensil/Kapur

11

Page 12: Laporan AP II

Pensil/kapur digunakan sebagai bahan penanda atau batasan.

2. Rol Meter/Meteran

Rol Meter/Meteran digunakan sebagi alat ukur.

3. Unting-Unting

Unting-Unting digunakan sebagai penyemimbangan konstruksi dan pengatur

kelurusan suatu konstruksi.

4. WaterPass

WaterPass digunakan sebagai pengatur kedataran.

12

Page 13: Laporan AP II

5. Siku

Siku digunakan sebagai penturs kesikuan.

6. Gergaji Tangan

Gergaji tangan digunakan sebagai pemotong kayu yang digunakan secara manual.

7. CircularHandSaw (Gergaji Mesin)

13

Page 14: Laporan AP II

CircularHandSaw memiliki fungsi hampir sama dengan gergaji tangan hanya

perbedaannya terletak dari cara menggunakan, kecepatan dan kekuatannya dalam

memotong berbagai jenis kayu.

8. Palu Cakar

Palu Cakar digunakan untuk memukul dan menarik paku yang tertancap.

9. Tali / Benang

Tali/Benang digunakan sebagi pelurus atau pengatur jarak atau batas daerah yang

akan diguanakan sebagai area bekerja atau tempat akan dibuatnya suatu Acuan

Perancah.

10. Linggis

Linggis memiliki fungsi yang tidak terlalu banyak tetapi pada saat pembongkaran

linggis digunakan untuk membongkar kolom atau balok yang susah dibongkar

dengan palu.

14

Page 15: Laporan AP II

11. Rol Kabel

Rol kabel meiliki fungsi sebagi perantara jika menggunakan peratalan yang

menggunkan arus listrik.

12. Kakak tua

Digunakan untuk mengikat kawat, dll

Peralatan Khusus dalam Acuan Perancah II

Peralatan Khusus merupakan peralatan yang tidak pernah digunakan dalam Acuan

Perancah I,antara lain:

1. Rapid Klem

Rapid Klem merupkan alat penjepit dengan memsaukkan tulangan besi untuk

penjepitnya dan dikunci hingga sesuatu yang akan diikat itu tidak bergerak lagi atau

kuat.Rapid Klem diikat dengan perantara kunci rapid klem yang diputar hingga

kencang.

15

Page 16: Laporan AP II

2. Plat Besi

Plat Besi juga memiliki fungsi hamper sma dengan rapid klem ,akan tetapi plat besi

lebih simple dari rapid klem karena plat besi hanya ditaruh dan kunci dengan plat besi

yang berbentuk segitiga pada tiap lubang yang sesuai.

3. Steel Prop

Steel Prop memiliki fungsi yang sma dengan dolken pada Acuan Perancah I,akan

tetapi steel prop biasanya digunakan pada gedung yang tinggi.Steel Prop memiliki

tinggi yang dapat diatur.

Kelebihan Steel Prop dari dolken ,antara lain:

Steel Prop lebih simple dari dolken

16

Page 17: Laporan AP II

Steel Prop memiliki bentuk yang sama sehingga mempermudah dlam

penegakannya dan pengaturan kedatarannya

Ketinggian Steel dapat diatur sesuai dengan yang dinginkan sedangkan

Dolken jika tinggnya kurang harus disambung.

4. Schaffoelding

Schaffoelding merupakan alat perancah yang terbuat dari baja. .Alat Perancah ini

digunakan untuk konstruksi besar dan ini dapat digunakan terus sampai alat perancah

ini rusak. Alat Perancah ini dapat disambung–sambung sesuai dengan kegunaannya.

Alat Perancah ini selain sebagai alat perancah juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai

tempat orang berkerja yang dialasnya dapat dipasang roda.

Schaffoelding ada 2 macam sesuai dengan tinggi standarnya:

Schaffoelding Besar

Schaefolding merupakan alat perancah yang memiliki tinggi standard 170

cm.

Schaffoelding kecil

Extra Folding merupakan tambahan scahefolding yang memiliki tinggi 90

cm.

17

Page 18: Laporan AP II

Tampak Samping

Tampak Depan

5. Pipa Penyambung Schaffoelding

18

Page 19: Laporan AP II

Pipa Penyambung ini digunakan jika kita ingin menyambung dengan schaffoelding

yang lainnya.

6. Extra Foelding

Extra Foelding adalah suatu alat tambah dalam Schaffoelding yang berfungsi sebagai

alas dan tempat balok sesuai dengan bentuknya.

BAB IV

19

Page 20: Laporan AP II

JOB SHEET

Dalam Acuan Perancah akan dibahas beberapa pekerjaan yang hamper sama

dengan Acuan Perancah I.Adapun dalam Acuan Perancah II ini memiliki perbedaan

dalam teknik pengerjaan setiap pekerjaan Acuan Perancah.

Dalam Acuan Perancah II akan diabahs beberapa pekerjaan (Job Sheet),antara lain:

1. Membuat Kolom dengan Rapid Klem

2. Membuat Kolom dengan Plat Besi

3. Membuat Balok

4. Membuat Plat Lantai

5. Membuat Dinding Beton dengan Rapid Klem

6. Membuat Cetakan Tangga ¼ Lingkaran

JOB I

20

Page 21: Laporan AP II

Membuat Kolom dengan Rapid Klem

A. Pengertian

Kolom adalah tiang yang menahan suatu konstruksi bangunan. Kolom

merupakan bagian terpenting dalam suatu konstruksi,sehingga kita harus teliti dalam

merencanakan suatu kolom yang baik,tegak lurus dan kuat serta memiliki mutu yang

baik.

Rapid Klem adalah :

Suatu alat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat menjepit atau

membuat kaku suatu cetakan dengan menjepit baja tulangan sebagai penjepitnya.

Kolom yang dibuat cetakannya dengan pengakuan Rapid Klem sangat kuat

cetakan tersebut ,akan tetapi Cetakan Kolom yang menggunakan Rapid Klem relatif

susah dalam pemasangan Rapid Klem dan berbahaya,sehingga kita harus dapat

memahami cara atau teknik pemasangan Kolom dengan Rapid Klem.

B. Tujuan

Pada akhir dari Pelajaran Mahasiswa diharapkan dapat:

1. Membuat cetakan dengan baik dan benar serta rapi sesuai dengan bentuknya

2. Menggunakan alat dan bahan dengan baik dan benar

3. Menghitung bahan yang digunakan setiap kolom

4. Menegakkan keduddukan cetakan jika daerahnya tidak rata

5. Membuat kolom yang lurus dan jika dilhat seperti garis lurus

C. Instruksi Umum

1. Perhatikanlah keselamatan kerja dan instruksi

2. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang digunakan

3. Pahamilah gambar kerja yang akan dilaksanakan

D. Bahan dan Alat

21

Page 22: Laporan AP II

Bahan-bahan yang digunakan dalam Kolom dengan Rapid Klem :

1. Multiplex 2mm 5. Blok Beton

2. Balok 8/12 X 400 cm 6. Paku

3. Papan 2/20 X 400 cm 7. Benang

4. Baja Tulangan 10mm

Peralatan yang digunakan dalam Kolom dengan Rapid Klem :

1. Pensil/Kapur 7. Palu Cakar

2. Siku 8. Rapid Klem dan Pengunci

3. Unting-Unting 9. Rol Kabel

4. Rol Meter 10. WaterPass

5. Gergaji Tangan 11. Helm

6. CircularHandSaw

E. Langkah Kerja

1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang diperlukan didekat tempat kerja.

2. Buatlah jarak atau buatlah papan duga sebagai batas tempat bekerja sesuai

dengan ukuran balok dan ditambah tebal multiplex 2 cm.

22

Page 23: Laporan AP II

Buatlah jarak untuk pembuatan batas jarak yang kanan digunakan untuk batas

penegakan Kolom.

3. Buatlah cetakan kolom dan klem dengan jarak dari tepi 22 cm dan tengah 50

cm dari titik AS dengan kolom uk.40 X 30 cm :

Cetakan Kolom Uk.44 cm 2 buah

23

Page 24: Laporan AP II

Cetakan Kolom Uk.30 cm 2 buah

4. Setelah rangkaian cetakan dipasang klem ,rakitlah cetakan tersebut sehingga

membentuk empat persegi panjang dengan uk.30 X 40 X 244 cm.

5. Setelah dirakit tegakkanlah cetakan kolom tersebut sesuai dengan tempatnya.

6. Setelah kolom tegak ditempatnya,periksalah ketegakkannya dengan Unting-

Unting.

7. Untuk memperkuat sementara agar kolom tidak bergerak pasanglah skoor

dengan memperhatikan Unting-Unting.

24

Page 25: Laporan AP II

25

Page 26: Laporan AP II

8. Selanjutnya setelah kolom berdiri tegak ,pasanglah balok vertical pada kolom

dan harus segaris jika tampak dari jauh.

9. Agar Balok vertical tersebut kuat ,sebaiknya kita pasang skoor diantara

keduanya.

10. Selanjutnya, setelah kita pasang balok vertical,pasanglah balok

penjepit,pasanglah dua balok penjepit pada sisi dihdapannya dengan jalan

kedua balok tersebut dirangkai dengan rapid klem dan dikunci kuat dengan

pengunci rapid klem.Baru setelah itu memasang kedua sisi yang lainnya

dengan langkah sama..

11. Jarak balok penjepit yang pertama 15-25 cm dan jarak setelahnya diambil

jarak 80 cm dari garis tengah(AS).

12. Pada saat kita pasang tiap balok penjepit ,balok penjepit harus rata

permukaanya dan periksakanlah dengan waterpass.

26

Page 27: Laporan AP II

27

Page 28: Laporan AP II

13. Setelah kita telah memasang balok rapid klem seperti gambar,periksanlah

pkerjaan kita pada instruktur.

14. Setelah itu,rapikanlah bahan dan peralatan dan simpan pada tempatnya.

F. Catatan

Dalam pemasangan Kolom dengan Rapid Klem harus diperhatikan beberapa

hal berikut:

Usahakan cetakan kolom harus serapat mungkin.

Pada saat pemakuan klem ,gunakanakanlah paku yang sesuai sehingga pada saat

memaku paku tidak tembus (Paku tidak boleh tembus cetakan).

Untuk klem papan 30 cm dilebihkan 2 cm tepi kanan dan kiri dan klem 44 cm

tetap 44 cm sesuai dengan lebar papan multiplex yang digunakan.

Kolom harus tegak berdiri kuat dan kaku dan dapat menahan getaran beton,berat

beton dan beban manusia.

Ketegakan kolom harus diperhatikan dan jangan sampai berubah.

Untuk tulangan yang panjang diharapkan dibengkokkan kebawah untuk

keselamatan kerja.

JOB II

28

Page 29: Laporan AP II

Membuat Kolom dengan Plat Besi

A. Pengertian

Kolom dengan plat besi dan kolom dengan rapid klem memiliki sutu yang sma

yaitu ingin memubuat cetakan kolom kuat rapat dan kaku serta mendapatkan hasil

mutu beton yang baik. Perbedaan anatara keduanya terletak pada teknik

pengerjaanya,ketelitianya dan kemudahannya.

Kolom dengan Plat Besi lebih mudah pemasangannya daripada dengan Rapid

Klem.Dalam kolom dengan plat besi kita hanya memerlukan beberapa plat besi dan

dipasang sesuai dengan kebutuhanya dan dikunci dengan plat penguncinya. Klom

dengan Plat Besi relatif lebih mudah dan lebih cepat dari pada Kolom dengan Rapid

Klem. Plat Besi adalah:

Suatu palat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk

pengeklem kolom dan dikunci pada lobang yang sesuai dan dikencangkan dengan

palu.

B. Tujuan

Pada Akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

1. Membuat cetakan kolom dengan berbagai cara.

2. Memahami cara-cara dan teknik pembauatn kolom dengan baik dan benar.

3. Menggunakan plat besi sebagai pengklem cetakan kolom dengan baik dan

benar.

29

Page 30: Laporan AP II

C. Intstruksi Umum

1. Perhatikanlah Keselamatan Kerja

2. Perhatikanlah instruktur menerangkan cara pemasangan cetakan kolom

dengan plat besi.

3. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang digunakan.

4. Pahamilah bentu gambar cetakan kolom dengan rapid klem.

5. Buatlah cetakan kolom dengan 40X30 cm dengan menggunakan multiplex 2

cm dan 30 cm berada didalam cetakan.

D. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam pemasangan Kolom dengan Plat Besi:

1. Multiplex 2mm 4. Paku

2. Balok 8/12 X 400 cm 5. Benang

3. Papan 2/20 X 400 cm

Peralatan yang digunakan dalam pemasangan Kolom dengan Plat Besi:

1. Pensil/Kapur 7. Palu Cakar

2. Siku 8. Plat Besi dan Pengunci

3. Unting-Unting 9. WaterPass

4. Rol Meter 10. Rol Kabel

5. Gergaji Tangan 11. Helm

6. CircularHandSaw

E. Langkah Kerja

30

Page 31: Laporan AP II

1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang diperlukan didekat tempat kerja.

2. Dalam peersiapan penegakan Kolom dengan Plat Besi sma dengan cara

Kolom dengan rapid klem.

3. Buatlah jarak atau buatlah papan duga sebagai batas tempat bekerja sesuai

dengan ukuran balok dan ditambah tebal multiplex 2 cm.

4. Buatlah jarak untuk pembuatan batas jarak yang akan digunakan untuk batas

penegakan Kolom.

5. Buatlah cetakan kolom dan klem dengan jarak dari tepi 22 cm dan tengah 50

cm dari titik AS dengan kolom uk.40 X 30 cm :

31

Page 32: Laporan AP II

6.

Cetakan Kolom Uk.44 cm 2 buah

Cetakan Kolom Uk.30 cm 2 buah

7. Setelah rangkaian cetakan dipasang klem ,rakitlah cetakan tersebut sehingga

membentuk empat persegi panjang dengan uk.30 X 40 X 244 cm.

8. Setelah dirakit tegakkanlah cetakan kolom tersebut sesuai dengan tempatnya.

9. Setelah kolom tegak ditempatnya,periksalah ketegakkannya dengan Unting-

Unting.

10. Untuk memperkuat sementara agar kolom tidak bergerak pasanglah skoor

dengan memperhatikan Unting-Unting.

32

Page 33: Laporan AP II

11. Pasanglah plat besi tersebut diatas papan klem,dan rangkailah plat besi

tersebut dan kunci dengan plat pengunci dan pukul dengan palu pada lubang

baji dengan kuat agar plat tersebut tidak bergerak / kaku.

12. Usahakan plat besi tersebut kuat dan kaku dalam mengklem Kolom tersebut.

13. Pasangalah Plat Baji tersebut sebanyak 5 baris dan terletak diatas papan klem.

14. Periksakanlah ketegakan Kolom dengan Unting-Unting dan kedataran tiap

papan klem dengan WaterPass.

15. Setelah Kolom tersebut dipasanga denga palt besi ,usahakan ketegakan kolom

tidak berubah.

16. Periksakanlah pekerjaan pada Instruktur.

17. Setelah selesai,rapikanlah bahan dan peralatan yang digunakan dan simpan

pada tempatnya.

33

Page 34: Laporan AP II

F. Catatan

Dalam pemasangan Kolom dengan Plat Besi harus diperhatikan beberapa hal

berikut:

Usahakan cetakan kolom harus serapat mungkin.

Pada saat pemakuan klem ,gunakankanlah paku yang sesuai sehingga pada saat

memaku paku tidak tembus (Paku tidak boleh tembus cetakan).

Untuk klem papan 30 cm dilebihkan 2 cm tepi kanan dan kiri dan klem 44 cm

tetap 44 cm sesuai dengan lebar papan multiplex yang digunakan.

Kolom harus tegak berdiri kuat dan kaku dan dapat menahan getaran beton,berat

beton dan beban manusia.

Ketegakan kolom harus diperhatikan dan jangan sampai berubah.

Usahakan pada saat penguncian harus kuat.

34

Page 35: Laporan AP II

Gmb.Kolom dengan Plat Besi

35

Page 36: Laporan AP II

36

Page 37: Laporan AP II

JOB III

Membuat Balok Dan Lantai

A. Pengertian

Balok dapat disebut kolom horizontal yang mana cetakan kolom dan balok

memiliki cara yang sama serta memiliki fungsi sebagai penahan tekanan baik

beban mati maupun beban hidup. Balok pada Acuan Perancah II ini menggunakan

Steel Prop yang mempunyai keuntungan bisa digunakan berulang kali, ketinggian

mudah diukur dan terbuat dari baja.

Cetakan lantai adalah lantai yang bisanya terletak diatas lantai dasar yang

mana lantai itu harus kuat dan plat lantai harus terikat kuat satu sama lainnya.

Cetakan lantai biasanya disuatu konstruksi bangunan rumah lantai 2 dan

seterusnya dan gedung.Lantai ini harus terikat dengan balok

B. Tujuan

Pada Akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :

1. Membuat cetakan dan acuan balok dan lantai dengan baik dan benar.

2. Menyetel cetakan balok dan lantai menjadi horizontal.

37

Page 38: Laporan AP II

C. Instruksi Umum

1. Perhatikanlah Keselamatan Kerja.

2. Perhatikanlah Instruktur menerangkan cara membuat dan memasang balok

dan lantai.

3. Pahamilah gambar kerja ,bertanyalah jika kurang mengerti pada Instruktur.

4. Persiapakanlah bahan dan perlatan yang digunakan.

5. Multiplex 2cm

D. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Cetakan Balok dan Lantai:

1. Multiplex 2cm [1,22 X 2,44 M] 4. Kawat Beton 1mm

2. Balok 8/12X400 cm 5. Paku

3. Papan 2/20X400 cm

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Cetakan Balok dan Lantai:

1. Pensil/Kapur 10. Steel Prop

2. Siku 11. Kakak Tua

3. Unting-Unting 12. Palu Cakar

4. WaterPass 13. Rol Meter

5. Gergaji Tangan 14. Rol Kabel

6. CircularHandSaw 15. Helm

7. Schaefolding uk.170 cm dan uk.90 cm

8. Extra Folding

9. Penyambung Schaefolding

E. Langkah Kerja

1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang digunakan.

2. Buatlah Cetakan balok dengan rapat ,siku dan kuat.

38

Page 39: Laporan AP II

Denah Lokasi Pemasangan Balok

3. Setelah cetakan balok dibuat sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan,taruhlah 4

pasang Steel Prop dengan jarak 100-120 cm dari AS.

39

Page 40: Laporan AP II

4. Setelah selesai ,tegakkanlah Steel Prop tersebut yang beralaskan papan dan

agar kuat pasanglah skoor papan pada tiap steel prop dan ikatlah dengan kawat

beton dan pakukanlah Steel Prop pada alas papan agar kuat dan tegak.

5. Setelah Steel Prop tersebut tegak ,perhatikanlah kedataranya dengan

WaterPass.

6. Setelah Steel Prop datar,pasanglah balok penyangga diatas Steel Prop dan

pakukanlah dan ikatlah balok penyangga tersebut pada Steel Prop agar balok

tersebut tidak jatuh dan agar balok tersebut kuat.

7. Selanjutnya ,pasanglah gelagar atau balok pendukung dan perhatikanlah

kedataranya dengan Water Pass.

8. Setelah gelagar atau balok pendukung dipasang,taruhlah cetakan balok

diatasnya.

9. Setelah cetakan balok dipasang pasanglah klem dan skoor penguat cetakan

balok.

10. Setelah balok selesai dipasang dan dipasang dengan klem dasar serta skoor

miring dan perhatikanlah ketegakan cetakan balok dengan WaterPass.

11. Taruhlah Schefolding 170 cm ditengah dengan jarak kanan kiri 50 cm.

40

Page 41: Laporan AP II

12. Pasanglah Extra folding Alas di Schaefolding dan pasanglah penyambung

Schaefolding dan pasanglah juga shcaefolding 90 cm dan taruhlah juga Extra

Folding terbuka,sebaiknya Schaefolding dialasi papan yang rata .

13. Aturlah ketinggian Schaefolding sampai dengan ketinggian 298 cm

14. Setelah telah dipasang Schaefolding ,taruhlah Balok penyangga 8/12 300 cm di

extra folding atas ,pakukan dan ikat dengan kawat beton agar kuat.

15. Setelah Balok penyangga dipasang taruhlah gelagar dengan jarak 50-60 cm,dan

kedataranya dilihat dengan WaterPass.

16. Setelah dipsang dan pakukan semuanya taruhlah papan multiplex uk.2.44

X1.22 m dengan tebal 2 cm diatas a gelagar dan harus rapat dengan ½ dari

tebal tep balok 30 cm.

17. Setelah selesai ,periksanlah pekerjaan pada Instruktur.

41

Page 42: Laporan AP II

18. Selanjutnya,rapikanlah bahan dan peralatan yang digunakan dan simpan pada

tempat semula.

F. Catatan

Tiang-tiang perancah harus menumpu/beralaskan papan

Pada semua hasil pekerjaan harus kaku dan kuat

Sambungan-sambungan mutliplek untuk lantai maupun sambungan

papan-papan/mutliplek untuk cetakan harus rapat dan rapi.

42

Page 43: Laporan AP II

43

Page 44: Laporan AP II

44

Page 45: Laporan AP II

45

Page 46: Laporan AP II

46

Page 47: Laporan AP II

JOB IV

Membuat Dinding dengan Rapid Klem

A. Pengertian

Dinding dengan rapid klem memiliki cara teknik pekerjaanya sama dengan

kolom dengan rapid klem. Dinding dengan rapid klem itu harus kuat dan kaku

serta siku dalam pembuatan cetakannya, agar menghasilkan dinding sesuai

dengan harapan kita dan bermutu yang baik.

Cetakan dinding dengan menggunakan rapid klem relatif rumit dan perlu

ketelitian dan kehati-hatian,karena dalam pembuatan cetakan dinding dengan

rapid klem cetakan itu harus siku dan memiliki jarak sama tiap dinding serta datar

dan tegak.

B. Tujuan

Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :

1. Membuat cetakan dinding dengan rapid klem dengan baik dan benar.

2. Memperhitungkan kebutuhan bahan dan peralatan yang digunakan dalm

pembuatan cetakan dinding dengan rapid klem.

3. Menggunakan peralatn dengan baik dan benar.

C. Instruksi Umum

1. Perhatikanlah keselamatan kerja

2. Perhatikanlah Instruktur menerangkan cara pembuatan cetakan dinding

dengan rapid klem.

3. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang dibutuhkan.

4. Gunakanlah waktu seefektif mungkin.

47

Page 48: Laporan AP II

D. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalm pembuatan Cetakan Dinding dengan Rapid

Klem:

1. Multiplex 2cm [1.22x2.44 M] 4. Tulangan 10mm

2. Papan 2/20 X 400 cm 5. Paku

3. Balok 8/12 X 400 cm 6. Benang

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Cetakan Dinding dengan Rapid

Klem:

1. Pensil/Kapur

2. Rol Meter

3. Siku

4. Unting-Unting

5. WaterPass

6. Palu Cakar

7. Gergaji Tangan

8. Circular Hand Saw

9. Rapid Klem dan Pengunci

10. Rol Kabel

11. Pemotong Tulangan

12. Helm

E. Langkah Kerja

1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang akan digunakan.

2. Buatlah Papan Duga :

48

Page 49: Laporan AP II

3. Setelah papan duga dibuat,pasanglah tiang vertical rapat dengan benang

dengan jarak masing-masing 60 cm dari AS dan di skoor horizontal dan

miring.

4. Periksakanlah ketegakanya dengan dengan WaterPass dan pasanglah skoor

tiap Balok vertical.

49

Page 50: Laporan AP II

5. Setelah kita pasang balok vertical,pasanglah cetakan dinding dengan tinggi

dari dinding tersebut 280 cm.

6. Pakukanlah Cetakan tersebut pada balok vertical dengan kuat.

7. Cetakan memiliki panjang 488 cm(2xpanjang multiplex).

8. Usahakan cetakan tersebut datar dan tegak dengan melihat kaedah unting-

Unting dan WaterPass.

9. Usahakan cetakan harus siku denga kaedah siku.

10. Pada saat pemasangan kayu 1cm ,sebaiknya didaerah untuk pemasangan

tulangan kayunya dipisah dengan jarak 2cm.

11. Usahakan kayu 1cm yang digunakan harus rata dan lurus.

12. Setelah ,cetakan dinding terpasangan,jepitlahlah dengan rapid klem.

13. Sebelum memasang balok 8/12 sebagai penjepitnya ,buatlah jarak dengan

memasang klem dan WaterPasskanlah klem tersebut serta setelah itu taruhlah

balok 8/12 tersebut dan jepitlah dengan kuat dengan Rapid Klem.

14. Setelah dinding dibagian bawah dipasang Rapid Klem lakukan dengan cara

yang sama untuk Rapid Klem bagian Atas.

50

Page 51: Laporan AP II

15. Setelah dinding semuanya dipasang Rapid Klem,periksalah ketegakannya dan

kedataranya dengan WaterPass dan Unting-Unting.

16. Periksakanlah pekerjaan pada Instruktur.

17. Setelah selesai ,rapikanlah bahan dan perlatannya yang digunakan dan simpan

pada tempat semula.

F. Catatan

Pada saat pemasangan Cetakan Dinding ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Kedudukan balok-balok vertkal harus kuat dan kaku.

2. Usahakan balok penjepit rata dan penjepitan dengan rapid klem harus kuat

dan rapi sehingga tidak mengurangi lebar didning.

51

Page 52: Laporan AP II

3. Pada saat pemakuan cetakan dinding,paku jangan dipukul habis ,jika dipukul

habis, pembongkaran akan susah dibongkar.

4. Perhatikanlah keselamatan kerja,gunakanlah helm saat bekerja.

52

Page 53: Laporan AP II

53

Page 54: Laporan AP II

54

Page 55: Laporan AP II

JOB V

Membuat Cetakan Tangga ¼ Lingkaran

A. Pengertian

Tangga merupakan suatu konstruksi yang digunakan untuk tempat yang tinggi

(rumah berlantai 2,gedung besar,dll) merupakan perantarat jalan dari bawah keatas

atupun sebaliknya.

Bentuk tangga berbagai macam baik dari segi bentuk,bahan serta

fungsinya.Beberapa bentuk tangga kebanyakan di Indonesia,diantaranya:

Tangga biasa

Tangga ¼ Lingkaran

Tangga ½ Lingkaran

Tangga Lingkaran

Dan lain sebagainya

Syarat Tangga :

Lebar Tangga

1. Rumah Tinggal 80 cm

2. Umum 120 cm

Ukuran antrade 25 cm

Ukuran optrade

1. Rumah Tinggal 20 cm

2. Umum 17 cm

2xOptrade + 1antrade = 1 langkah ( 57-65 cm )

Sebelum kita membuat Tangga kita harus meperhitungakn dahulu tangga yang

akan kita buat tersebut:

Perhitungan Pembuatan Tangga ¼ Lingkaran

Hitunglah tinggi dinding ,tinggi tangga ialah smam dengan jumlah banyaknya optride

55

Page 56: Laporan AP II

Setelah Kita menghitung tinggi tangga,tentukanlah optride dan antride

B. Tujuan

Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

1. Menghitung dan membuat berbagai bentuk tangga.

2. Merencanakan Tangga yang ideal.

3. Membuat cetakan dan acuan tangga dengan bentuk ¼ lingkaran.

4. Menentukan panjang optride dan lebar antride.

C. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam pembuatan Tangga ¼ Lingkaran:

1. Multiplex 2 cm 4. Papan Borneo 3/20X400 cm

2. Papan 2/20X400 cm 5. Paku

3. Balok 8/12X400 cm 6. Benang

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Tangga ¼ Lingkaran:

56

2 Optride +Antride = 50-65 cmOptride minimal =18 cm

Page 57: Laporan AP II

1. Pensil/Kapur 6. Steel Prop

2. Rol Meter 7. Palu Cakar

3. WaterPass 8. Slang Plastik

4. Unting-Unting 9. Gergaji Lingkaran

5. Gergaji Tangan 10. Circular Handshow

D. Instruksi Umum

1. Perhatikanlah Keselamatan Kerja.

2. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang diperlukan.

3. Perhatikanlah penjelasan cara pembuatan Tangga ¼ Lingkaran,bertanyalah

pada Intruktur jika kurang mengerti.

4. Pahamilah bentuk gambar kerja.

5. Gunakanlah waktu seefektif mungkin.

E. Langkah Kerja

1. Persiapkanlah bahan dan peralatn yang diperlukan.

2. Pelajarilah gambar kerja dan hitunglah kebutuhan bahan-bahan yang

digunakan.

3. Hitunglah optride dan antride tangga yanag akan kita buat.

4. Rencanakan pada optride keberapa tangga tersebut mulai membentuk

lingkaran.

5. Gambarlah pada kedua dinding cetakan kedudukan daripada tangga tersebut

sesuai dengan kita rencanakan.

6. Pada gambar untuk lantai tangganya harus kita turunkan setebal papan-papan

cetakannya.

7. Potong papan borne 3/20X400 cm sesua denga gambar tersebut dan masing-

masing kita pakukan pada dinding cetakan hingga sampa selesai .

8. Potongan papan-papan borneo 3/20 yang sudah dipasang harus kita sokong

hingga kedudukannya kuat dan kokoh.

57

Page 58: Laporan AP II

9. Pasang papan-papan cetakan lanta tangga yang telah kita belah pad

kedudukan papan-papan borneo tersebut sampai selesai,mengenai ukurannya

dapat kita potong ditempat.

10. Pada cetakan papan-papan cetakan tersebut ,ditengah-tengah anatara lebar

papan cetakan kita buatkan penyokong/pengaku.

11. Pasang papan-papan optride pada dinding yang telah kita gambar.

12. Pada masing-masing papan optride,ditengah-tengahnya (diantara) kita pasang

papan penyokong.

13. Periksanlah semua hasil pekerjaa sesuai dengan gambar kerja dan ketentuan-

ketentuan lainnya.

14. Kedudukan dari cetakan dan acuan tangga tersebut harus benar-benar

kuat,kokoh dan kaku.

15. Setelah selesai,periksanlah hasil pekerjaan pada Instruktur.

16. Setelah selesai,rapikanlah bahan dan peralatan yang digunakan dan simpan

pada tempatnya.

F. Catatan

Pada saat pembuatan Tangga ¼ Lingkaran ada beberapa hal yang perlu kita

perhatikan:

1. Kedudukan dari balok-balok pengklem vertical dan penyokong pada cetakan

lantai tangga harus benar-benar kokoh,kuat dan kaku.

2. Perhatikanlah cara-cara langkah kerjanya.

3. Sambungan cetakan papan-papan pada lantai harus benar-benar rapat,rapi dan

baik.

4. Pada semua hasil pekerjaan harus kaku,kuat dan kokoh.

58

Page 59: Laporan AP II

59

Page 60: Laporan AP II

60

Page 61: Laporan AP II

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Acuan Perancah II merupakan pengembangan dari Acuan Perancah I, pada

Acuan Perancah I kita tahu cara menbuat cetakan dengan bimbingan Instruktur, tetapi

pada Acuan Perancah II kita dituntut untuk berpikir bagaimana cara menyelesaikan

suatu konstruksi dengan baik dan benar.

Dalam Acuan Perancah II yang telah dilaksanakan di Bengkel Terbuka Teknik

Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya, banyak ilmu baru dan keterampilan yang didapat,

antara lain:

Kita dapat menghitung kebutuhan bahan dan peralatan serta pekerja dalam suatu

konstruksi.

Kita dapat menghitung kekuatan suatu konstruksi yang akan kita buat.

Kita dapat merencanakan suatu konstruksi sendiri dengan meperhitungakan

segala kebutuhannya konstruksi yanag akan kita buat tersebut.

B. Saran

Dalam Acuan Perancah II ini, ada bebrapa perbedaan dengan Acuan Perancah I,

diantaranya peralatan serta bahan yang digunakan.Acuan Perancah II ini lebih

berbahaya dari Acuan Perancah I, karena dalam Acuan Perancah II ini peralatan

yang digunakan relatif berbahaya sehingga sebaiknya dalam pelaksanakan Acuan

Perancah II kita harus paham dan mengerti tentang Acuan Perancah II.

Adapun beberapa saran, diantaranya:

Mematuhi peraturan yang ada dalam Bengkel baik tertulis maupun tersirat.

Bersikap diplin dan bekerja sama sehingga waktu yang digunakan efektif.

Gunakanlah pakaian kerja seperti helm dan sepatu.

Perhatikanlah Instruktur dalam menerangkan sutu pekerjaan.