pengaruh ekspor terhadap pendapatan nasional dan ... · 1969-1994, dimana laju pertumbuhan ekonomi...
TRANSCRIPT
JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI STUDI
PEMBANGUNAN & ILMU MANAJEMEN STMT-TRISAKTI JAKARTA
JL.IPN No.2 Cipinang Besar Selatan, Jakarta 13410
Telp: (021) 856 9372, Fax: (021) 856 9340 LPMTL CENTER OF EXCELLENCE Email: [email protected], Website: www.stmt-trisakti.ac.id
Judul Penelitian
PENGARUH EKSPOR TERHADAP PENDAPATAN
NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
O
l
e
h
AMRIZAL
Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti
Jakarta, Agustus 2004
2
KATA PENGANTAR
Membuat Karya Ilmiah atau melakukan penelitian sudah merupakan tugas pokok
yang harus dilakukan oleh staf pengajar suatu perguruan tinggi. Tugas ini dibuat dalam
rangka penyesuaian/persyaratan pengusulan Akreditasi Dosen atau jenjang kepangkatan
pada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI (STMT TRISAKTI)
Jakarta. Meskipun tugas ini sepertinya tidak lebih dari hanya sekedar suatu persyaratan
saja, namun penulis telah berfikir berkali-kali tentang isi tulisan singkat “Jurnal” yang
dibuat ini harus benar-benar dikaji secara ilmiah pula sesuai dengan namanya, dan inipun
sebatas kemampuan yang penulis miliki hingga saat ini.
Alasan lain kenapa karya ilmiah ini harus dibuat demikian adalah
berkemungkinan kalau sekarang batas kemampuan penulis hanya sebatas yang mampu
penulis buat seperti ini, maka mungkin suatu saat tulisan singkat “Jurnal” ini bisa lebih
disempurnakan kearah pendewasaan secara “up to data” untuk disajikan secara umum
melalui Jurnal-jurnal ekonomi, mediamasa dan lain sebagainya. Agaknya tidaklah terlalu
berkelebihan kalau penulis katakan bahwa data yang digunakan bukanlah data main-
mainan, akan tetapi merupakan data resmi publikasi pemerintah sesungguhnya serta
badan-badan resmi pemerintah dan lainnya, yang telah menghimpun: Data-data Makro
Ekonomi dan Pembangunan Indonesia dari masa kemasa dengan rentang waktu tahun
1960-2006 seperti: Pendapatan Nasional Indonesia, APBN, Neraca Pembayaran,
Kependudukan dan Tenaga Kerja dan lain sebagainya.
Kemudian sebagai upaya menjaga keilmiahan sajian tulisan singkat “Jurnal” yang
penulis buat ini diperlukan wadah akurasi “Ilmu Ekonomi Terapan” sebagai
penuntun/pembanding, yaitu suatu wadah yang mencontohkan berbagai corak maupun
topik bahasan tulisan para ahli ekonomi papan atas menampilkan karya ilmiahnya
melalui berbagai Jurnal ekonomi domestik maupun asing. Tulisan singkat “Jurnal” ini
belum pernah diterbitkan dan hanya digunakan sebagai publikasi kepustakaan STMT
TRISAKTI agar dapat dibaca oleh mahasiswa atau pembaca ilmiah lainya yang
barangkali punya kepentingan sama dengan penulis.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ketua STMT TRISAKTI
Husni Hasan, A.MTrU, S.Sos, MM, bapak Puket I STMT TRISAKTI H. Andri
Warman, BSc, S.Sos.,MM dan Civitas Akademika lainnya STMT Trisakti yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu dalam kesempatan ini. Tidak terlupa salam yang
istimewa terhadap fihak DIKTI/Kopertis Wilayah III Jakarta tempat tujuan
penyesuaian/pengusulan Akreditasi Penulis untuk kedua kalinya, dan berbagai fihak yang
telah disibukkan atas penyesuaian/pengusulan akreditasi ini, demikian dan terima kasih.
Jakarta, 15 Agustus 2004
( Amrizal )
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Perdagangan Luar Negeri Sebagai
Mesin Pertumbuhan Ekonomi
2.2. Beberapa Bukti-bukti Empiris Ekspor
Dan Pertumbuhan Ekonomi
3. KERANGKA ANALISA DAN PEMBENTUKAN MODEL
4. HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS
4.1. Hasil Pengujian Empiris
4.2. Analisa Hasil Perhitungan
5. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
4
1. PENDAHULUAN
Sebagai suatu negara berkembang yang bersifat ekonomi terbuka, perekonomian
Indonesia sangat tergantung pada hubungan perdagangan luar negeri. Perdagangan luar
negeri disamping mempunyai manfaat langsung terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat dan peningkatan kesempatan kerja juga terutama ditujukan kepada usaha
untuk memperoleh devisa. Peningkatan devisa hasil ekspor pada umumnya akan
meningkatkan kemampuan negara untuk meningkatkan impor, khususnya dan keperluan
pembangunan.
Bagian ekspor dalam produk domestik bruto telah mengalami peningkatan dari
tahun ketahun selama lebih kurang dua dasawarsa pengamatan yang dilakukan tahun
1969-1994, dimana laju pertumbuhan ekonomi dan ekspor masing-masing mencapai
peningkatan 5,7 % dan 7,0 % rata-rata setiap tahun. Implikasi semacam ini menyatakan
bahwa ekspor mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia daan
kemampuan ekspor untuk tumbuh telah melebihi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selama periode yang bersangkutan kebijaksanaan perdagangan yang dianut
Indonesia nampaknya lebih dominan berorientasi terhadap pasar dalam negeri (inward-
looking) daripada terhadap pasar luar negeri (outward-looking), padahal proteksi yang
diberikan dalam kebijaksanaan inward-looking terhadap sektor manufaktur pengganti
impor tidak konsisten dengan usaha pengembangan ekspor. Ditambahkan dari beberapa
penelitian telah dilakukan para ahli, bahwa pada negara-negara berkembang yang
menganut kebijaksanaan dengan orientasi ekspor terdapat kecenderungan bahwa
pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan lebih tinggi dibanding dengan negara-negara
berkembang yang berorientasi terhadap pasar dalam negeri.
Agaknya tidak perlu dipungkiri bahwa sebahagian besar penerimaan ekspor
Indonesia masih bersumber dari minyak bumi sedangkan penerimaan ekspor dari sektor
non migas masih terlalu kecil. Perkembangan ekspor hasil pertanian tidak begitu
menggembirakan, yaitu disebabkan karena perkembangan harga komoditi diluar negeri
yang tidak stabil. Keadaan ini mencerminkan ketergantungan ekspor Indonesia dari
sejumlah kecil komoditi primer yang didominir oleh minyak bumi, akibatnya
perekonomian menjadi sangat peka terhadap fluktuasi harga dari komoditi tersebut.
Meskipun demikian langkah-langkah ataupun orientasi yang harus dijalankan oleh
Indonesia mengenai perlunya kemantapan dalam peningkatan ekspor, namun semenjak
terjadinya resesi ekonomi dunia pada awal tahun delapan puluhan, dimana volume
perdagangan dunia juga mengalami kemerosotan karena berkurangnya permintaan
maupun daya beli dari setiap negara. Dampak dari masalah ini juga dirasakan oleh
Indonesia dengan terjadinya resesi ekonomi Indonesia dalam kurun waktu yang cukup
mengkuatirkan yaitu 1982-1986 yang lalu.
Disamping itu, infak perdagangan internasional lebih banyak dinikmati oleh
negara-negara maju dibanding negara-negara berkembang, antara lain disebabkan karena
terdapatnya kesenjangan nilai tukar perdagangan ( Terms of trade ) antara komoditi
5
primer yang dihasilkan oleh negara-negara berkembang dengan komoditi manufaktur
yang dihasilkan oleh negara maju.
Dari kenyataan yang telah terjadi, banyak masalah yang dihadapi oleh negara-
negara berkembang yang menghasilkan komoditi primer, sehingga dengan demikian telah
pula mendorong banyak negara-negara berkembang untuk mengambil langkah-langkah
kebijaksanaan dalam mengatasi kesulitan ini. Usaha-usaha yang dilakukan antara lain,
penganeka-ragaman komoditi ekspor serta meningkatkan peranan dari barang-barang jadi
dan setengah jadi terhadap total ekspor ( J.T. Thoburn: 1977, h.21 ).
Langkah-langkah kebijaksanaan untuk mengurangi ketergantungan perekonomian
dari minyak bumi harus segera ditempuh oleh pemerintah dan beralih kepada ekspor
komoditi non-migas. Kalau ini tidak dilakukan secepatnya, akan dapat membahayakan
perekonomian dalam jangka panjang. Untuk tujuan yang demikian itu pemerintah
menggalakkan kebijaksanaan penganekaragaman komoditi ekspor non-migas, terutama
komoditi primer yang berasal dari sektor pertanian.
Apabila ditijau tinjau perkembangan ekspor Indonesia beberapa tahun belakangan
ini, bahwa kebijaksanaan tersebut belum lagi mencapai hasil yang memuaskan. Sampai
berapa jauh peranan ekkpor meningkatkan pendapatan nasional dan pertumbuhan
ekonomi adalah merupakan topik yang akan ditampilkan dalam pembahasan ini.
2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Perdagangan Luar Negeri Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi
Para ahli ekonomi klasik dan neo-klasik mempunyai keyakinan bahwa dengan
membuka diri secara bebas terhadap perdagangan luar negeri suatu negara akan bisa
mencapai tujuan dalam pembangunan (Meier, 1968). Pada abad ke 19, perdagangan luar
negeri sudah membuktikan peranannya yang sangat penting dalam pembangunan negara-
negara yang kini sudah maju (Kindleberger, 1977). Karena itu Robertson menyatakan
bahwa perdagangan luar negeri tidak hanya merupakan alat untuk meningkatkan
effisiensi produksi, tetapi juga sebagai mesin pertumbuhan ekonomi (Robertson, 1949).
Kini kemampuan sektor perdagangan luar negeri sebagai mesin pertumbuhan
ekonomi bagi negara-negara yang sekarang sedang berkembang sudah mulai diragukan.
Hal ini disebabkan karena banyaknya hambatan-hambatan yang dihadapi negara-negara
sedang berkembang dalam usaha perluasan perdagangan luar negeri mereka (Maizels,
1970). Hambatan-hambatan dalam perluasan perdagangan ekspor bagi negara-negara
berkembang dapat disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal.
Hambatan eksternal merupakan faktor yang berasal dari negara maju sebagai
produk-produk yang dihasilkan oleh negara-negara berkembang yang tercermin dalam
berkurangnya permintaan (demand-deficiency). Sedangkan hambatan internal merupakan
faktor yang terdapat di dalam negara-negara berkembang sendiri yang tercermin dalam
kekurangan produksi dan penawaran. Keberhasilan dalam mengatasi hambatan-hambatan
6
tersebut akan menentukan kemampuan perdagangan luar negeri untuk bertindak sebagai
mesin penggerak pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang.
Disamping faktor-faktor eksternal di atas, juga terdapat faktor-faktor internal
negara berkembang sendiri yang menjadi penghambat pertumbuhan ekspor mereka.
Sebenarnya harga barang-barang ekspor dari negara berkembang meningkat lebih cepat
dibanding dengan harga barang-barang negara maju untuk ekspor mereka (Cairncross,
1960). Hal ini menggambarkan rendahnya elastisitas penawaran barang-barang hasil
pertanian dari negara berkembang. Keadaan semakin buruk dengan adanya kebijaksanaan
yang lebih memusatkan diri kepada industrialisasi dari pada mengembangkan
pembangunan pertanian.
Pemusatan investasi, studi kelayakan dan insentif pajak demi pembangunan
industri banyak mengorbankan dan mengabaikan pengembangan sektor pertanian dan
ekspor komoditi tradisional hingga ekspor menjadi terhambat. Kalau hambatan-hambatan
demikian dapat diatasi, maka tidak akan diragukan lagi bahwa perdagangan luar negeri
akan dapat berkerja kembali sebagai mesin pertumbuhan ekonomi negara-negara
berkembang.
2.2. Beberapa Bukti-bukti Empiris Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi
Telah banyak penelitian dilakukan oleh para ahli selama ini, khususnya mengenai
perdagangan luar negeri. Penelitian mengenai hubungan ekspor dan pertumbuhan
ekonomi telah banyak pula dilakukan. Biasanya penelitian-penelitian tersebut
memanfaatkan data cross-section dan data time-series. Namun terdapat pula pemanfaatan
bentuk kombinasi kedua jenis data tersebut. Emery melakukan penelitian untuk menguji
hipotesa yang menyatakan bahwa terdapat suatu bentuk hubungan kausal antara ekspor
dan pertumbuhan ekonomi ( Emery, 1967 ).
Dinyatakan bahwa hubungan tersebut lebih banyak bersifat saling tergantung dari
pada sebab akibat. Walaupun, sebagian besar adalah kenaikan ekspor yang lebih
mendorong suatu kenaikan dalam pertumbuhan ekonomi dibanding sebaliknya. Korelasi
berganda dan persamaan regresi sederhana dihitung dengan memakai data untuk
sekelompok 50 negara mengenai pertumbuhan pendapata per kapita, ekspor dan neraca
perdagangan selama 1953-1963. Ekspor dan GNP ditemukan mempunyai hubungan yang
sangat berarti.
Kesimpulan hasil penelitian bahwa pertumbuhan ekspor yang relatif tinggi
mungkin membawa pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi pula. Karena itu,
kebijaksanaan yang merangsang dan mendorong ekspor perlu diambil untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi. Syron dan Walsh melakukan analisa lebih lanjut terhadap
penelitian emery. Mereka membedakan ke-50 negara sampel menjadi negara maju dan
negara kurang maju.
Penemuan mereka menyatakan bahwa hubungan antara ekspor dan tingkat
pertumbuhan ekonomi adalah lebih besar bagi negara maju dibanding negara kurang
7
maju. Hasil yang hampir sama juga dilaporkan dari penelitian Maizels (1968), Lubitze
(1973) dan Michaely (1977). Selanjutnya, penelitian yang memakai data time series juga
dilakukan oleh Maizels (1968).
Penemuannya menyatakan pula bahwa pertumbuhan output dan pertumbuhan ekspor
mempunyai hubungan yang kuat. Sebaliknya penelitian Healy yang meliputi 8 negara
Asia selama periode 1950-1969 tidak mampu membuktikan hubungan yang kuat antara
ekspor pertumbuhan ekonomi, kecuali untuk Malaysia dan Sri Lanka (Healy, 1973)
Menurut Voivodas, penelitian empiris yang telah dilakukan terdahulu hanya
memusatkan perhatian mengenai eksistensi suatu bentuk hubungan yang positif antara
ekspor dan pertumbuhan ekonomi, bukan menjelaskan hubungan-hubungan dalam urutan
penyebab (Voivodas, 1973). Ia berusaha menjelaskan hubungan ekspor yang langsung
terhadap perekonomian keseluruhan melalui impor barang modal dan investasi.
Pengujian berdasarkan analisa regresi sederhana dilakukan terhadap setiap hubungan.
Pertama sekali, laju pertumbuhan ekonomi diregresikan dengan proporsi ekspor dalam
Produk Domestik Bruto (GDP).
Hubungan ekspor terhadap perekonomian lainnya diperkirakan dengan
melakukan regresi: (1) proporsi impor barang modal dalam produk Domestik Bruto
terhadap proporsi ekspor dalam Produk Domestik Bruto, (2) proporsi investasi dalam
Produk Domestik Bruto terhadap proporsi ekspor dalam produk Domestik Bruto. Dengan
memakai pocled data dari 22 sampel negara-negara kurang maju.
Voivodas menemukan terdapatnya suatu hubungan positif yang berarti antara
proporsi ekspor dalam Produk Domestik Bruto dan laju pertumbuhan ekonomi. Ekspor
dan Investasi mempunyai hubungan negatif yang lemah, tetapi ditemukan suatu
hubungan yang kuat antara ekspor dan impor barang modal untuk menjamin suatu
pengaruh positif ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebenarnya penelitian Vovodas
masih belum memperlihatkan hubungan kausatif antara ekspor dan pertumbuhan
ekonomi. Mulai dengan kerangka teori yang sama, Chen mengemukakan pemakaian
sebuah model persamaan simultan untuk memperlihatkan hubungan kausal mekanisme
export-led growth (Chen, 1979).
Dalam hal ini dikemukakan bahwa (1) pendapatan mempunyai hubungan dengan
investasi dan ekspor atau hanya dengan ekspor saja, (2) impor barang modal mempunyai
hubungan dengan pendapatan dan ekspor atau hanya dengan ekspor, dan (3) investasi
mempunyai hubungan dengan impor barang modal. Dalam sistem persamaan ini,
pendapatan impor barang modal dan investasi penelitian vivodas masih belum
memperlihatkan hubungan kausatif antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi.
Mulai dari kerangka teori yang sama, Chen mengemukakan pemakaian sebuah
model persamaan simultan untuk memperlihatkan hubungan kausal mekanisme export-
led grouth (Chen, 1979). Dalam hal ini dikemukan bahwa (1) Pendapatan mempunyai
hubungan dengan investasi dan ekspor atau hanya dengan ekspor saja, (2) impor barang
8
modal mempunyai hubungan dengan pendapatan dan ekspor atau hanya dengan ekspor,
dan (3) investasi mempunyai hubungan dengan impor barang modal.
Dalam sistem persamaan ini, pendapatan. impor barang modal dan investasi
adalah variabel-variabel eksogen. Chen melakukan pengujian secara statistik hipotesanya
dengan memakai data time series dari Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan
Taiwan. Penemuan Chen mendukung hipotesa hubungan yang langsung dalam proses
export-led, kecuali untuk Jepang. Penelitian terdahulu mengenai ekspor dan pertumbuhan
ekonomi Indonesia telah dilakukan oleh Healy (1973) untuk periode 1950-1969 dan
kemudian oleh Hasanuddin (1977) untuk periode 1960-1973.
Pada penelitian tersebut tidak menemukan hubungan yang kuat antara ekspor dan
pertumbuhan ekonomi, sedangkan penelitian terakhir menemukan hal yang sebaliknya.
Kedua studi telah mampu memperlihatkan hubungan antara ekspor dan pertumbuhan
ekonomi, namun belum mampu memperlihatkan dampak ekspor terhadap perekonomian
secara keseluruhan melalui peranan ekspor dalam membiayai impor barang modal yang
diperlukan investasi dalam negeri bagi proses pertumbuhan ekonomi.
3. KERANGKA ANALISA DAN PEMBENTUKAN MODEL
Suatu model akan dapat dibentuk apabila hipotesa telah mendekati permasalahan
yang ada. Permasalahan yang hendak diketahui tersebut seperti pertambahan investasi
yang lebih dikenal dengan pembentukan modal yang merupakan perubahan dari modal
tahun ke tahun. Pertambahan investasi akan dapat menciptakan pertambahan produksi
dan meningkatkan pendapatan nasional.
Seberapa besarnya tambahan pendapatan yang disebabkan oleh adanya tambahan
investasi, ditentukan oleh besarnya angka pengganda "multiplier". Dalam teori Makro
modern Keynes yang oleh Harrod-Domar dimana hubungan antara perubahan pendapatan
dengan investasi ditulis sebagai berikut:
Yt = 1/k It ( 1 )
dimana Yt adalah pendapatan nasional pada periode t, sedangkan It = Kt atau Investasi
sama dengan perubahan stok modal dan k = ICOR. Sementara itu dalam model Keynes
bahwa tabungan yang dihubungkan dengan pendapatan ditulis dalam bentuk fungsi
seperti:
St = s Yt ( 2 )
dimana St adalah tabungan tahun t, sedangkan s adalah Marginal Propensity to Save
(MPS) atau sering disebut sebagai hasrat menabung rata-rata dan marginal.
Sebagaimana halnya model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar yang terutama
menghubungkan Investasi dengan pendapatan, maka perluasan model ini juga bisa
9
dilakukan terhadap fungsi-fungsi lain seperti perdangan luar negeri seperti Ekspor dan
Impor serta yang lainya. Namun untuk memasukan Impor perlu terlebih dahudu
membedakan antara Impor modal dengan Impor bukan modal. Diasumsi bahwa kenaikan
Impor dapat menaikan pendapatan, yaitu karena impor tersebut mengandung barang
modal dan oleh karenanya Impor barang modal menaikan Investasi dan ditulis
M't = c It ( 3 )
sedangkan Impor bukan barang modal yang merupakan fungsi dari pendapatan dan dapat
ditulis sebagai:
M"t = m Yt ( 4 )
dimana M" adalah Impor bukan barang modal dan m sering disebut sebagai Marginal
Propensity to Impor ( MPM ) atau hasrat marginal dan rata-rata mengimpor bukan barang
modal. Kalau saja dihubungkan kedua persamaan (3) dan persamaan (4) adalah sebagai
Mt = M't + M"t ( 5 )
dimana Mt adalah Total Impor. Selanjutnya sektor perdagangan luar negeri seperti
Ekspor diasumsikan sebagai varibel eksogen ( exogeneous variable ) yang ditulis sebagai:
Xt = X0 ( 1 + x )t ( 6 )
dimana persamaan (6) merupakan laju pertumbuhan ekspor selama periode t. Sementara
itu hubungan antara investasi dengan pendapatan yang ditulis dalam bentuk fungsi
sebagai:
It = b Yt ( 7 )
dimana b adalah Marginal Propensity to Invest ( MPI) atau disebut sebagai hasrat rata-
rata dan marginal berinvestasi.
Kondisi Equilibrium perekonomian menyatakan bahwa Aggregate Demand sama
dengan Aggregate Supply ( A = Y ) dan dihubungkan dengan beberapa persamaan diatas,
maka secara menyeluruh dapat ditulis sebagai berikut:
A = Y ( 8 )
Ct + It + Gt + ( Xt - Mt ) = Y = Ct + St + ( Tt - Rt ) ( 9 )
It - St = Mt - Xt ( 10 )
It - St = ( M't + M"t ) - Xt ( 11 )
b Yt - s Yt = M't + m Yt - Xt ( 12 )
M't = b Yt - m Yt - s Yt + Xt ( 13 )
M't = ( b - m - s ) Yt + Xt ( 14 )
c It = ( b - m - s ) Yt + Xt ( 15 )
It = [( b - m - s )/c] Yt + 1/c Xt ( 16 )
10
dengan mensubsitusikan persamaan (16) kedalam persamaan (1) serta membagi kedua
ruas kiri dan kanan dengan Yt sehingga diperoleh:
Yt/Yt = ( b - m - s ) / ck + 1/c ( Xt/Yt ) ( 17 )
persamaan (17) menyatakan adanya hubungan antara ekspor dengan pertumbuhan
ekonomi, dan sampai berapa jauhnya hubungan tersebut maka perlu kiranya diestimasi
secara statistik.
4. HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS
4.1. Hasil Pengujian Empiris
Berdasarkan kepada model yang didapatkan, maka tidak tertutup kemungkinan
terdapapatnya pengujian model dari unsur yang hampir bebeda, yaitu diuji bukan saja
pertumbuhan ekonomi tetapi juga pendapatan yang diakibatkan adanya kegiatan ekspor
yang dilakukan. Pengujian empiris dalam penelitian ini, Hasil penemuan empiris akan
disajikan dalam empat tahap bentuk persamaan, yaitu persamaan linier dan persamaan
non linier.
Regressi dalam bentuk persamaan linier adalah untuk mengetahui koefisien
kecenderungan marginal dari pendapatan nasional Indonesia terhadap ekspor. Sedangkan
analisa regressi dalam bentuk persamaan non linier adalah untuk mengetahui koefisien
elastisitas tetap ( constant elastisity ) dari pendapatan nasional Indonesia terhadap ekspor,
sebagaimana yang ditampilkan pada Tabel 2.
Keempat hasil pengujian empiris yang dilakukan menunjukan bahwa significant
pada tingkat keyakinan 99 %. Significant atau tidaknya pengjian ini dapat dilihat dengan
memperbandingkan Ttest dengan Ttabel, yang dalam hal ini Ttest > Ttabel untuk semua
penemuan empiris. Sementara itu dari segi pengujian lain, baik berupa koefisien
determinasi, Ftest dan bahkan DWtest semuanya menunjukan goos fit-nya penelitian yang
dilakukan.
Hasil estimasi persamaan linier menghasilkan koefisien marginal pendapatan
nasional terhadap ekspor sebesar 4.066995. Angka ini merupakan nilai multiplier yang
terjadi dari perubahan ekspor menaikan perubahan pendapatan nasional Indonesia.
Sedangkan hasil regressi dalam bentuk persamaan non linier menghasilkan koefisien
elastisitas tetap pendapatan nasional terhadap ekspor sebesar 1.159212.
Untuk kedua hasil estimasi tersebut masing-masing menpunyai hubungan korelasi
sebesar 0.850318 dan 0.828414 atau sebesar 85,03 % ekspor Indonesia menentukan
kenaikan pendapatan nasional melalui koefisien marginal dan 82,84 % kenaikan
pendapatan dinaikan oleh ekspor melalui elastisitas yang terjadi tersebut. Hasil
perhitungan regresi pertama, menyatakan bahwa kecenderungan marginal dari
pendapatan nasional Indonesia terhadap ekspor adalah sebesar 4.066995.
Tabel 1. REALISASI PENGGUNAAN PRODUK DOMESTIK BRUTO, TAHUN 1969-1994
( Dalam Milyar Rupiah, Atas Dasar Harga Konstan 1993 )
Konsumsi Investasi Tabungan Luar Negeri P DB^* P DB P NB P ajak P enyu- P NN
Ko ns tan Ko ns tan Tidak s utan
'93=100 '93=100 Lang-
Tahun Rumah P eme- J umlah Mas ya- P eme- J umlah Mas ya- P eme- J umlah Eks po r Impo r Xt-M t P enda- s ung
Tangga rintah rakat rintah rakat rintah pa tan Neto
Netto
1969 44154.9 4409.6 48564.5 2996.7 2987.3 5984 19576.2 683.5 20259.7 20119.6 5843.9 14275.7 1309.1 68824.2 68824.2 70133.3 1616.7 3431 65085.6
1970 44983.5 5154.1 50137.6 4077.7 3881.3 7959 22546.5 1301.4 23847.9 22493 6604.1 15888.9 1242.7 73985.5 73985.5 75228.2 1714.1 3688.4 69825.7
1971 46191.4 5520.5 51711.9 5421.7 4224.1 9645.8 25755.4 1702.6 27458 25424.6 7612.4 17812.2 1033.9 79169.9 79169.9 80203.8 1920.6 3945.8 74337.4
1972 47002.6 5974.2 52976.8 5828.1 5654.7 11482.8 30743.9 2903.2 33647.1 30837.5 8673.2 22164.3 -41.9 86623.9 86623.9 86582 2112 4317 80153
1973 50408 7626.2 58034.2 6998.2 6442.9 13441.1 34743.9 3642.9 38386.8 36574 11628.3 24945.7 -645.6 96421 96421 95775.4 2383.8 4807.6 88584
1974 57331.7 6827.4 64159.1 6700.8 9321.7 16022.5 32472.2 7151.2 39623.4 38971.6 15370.7 23600.9 -2375 103783 103783 101408 2317.9 5174.5 93915.1
1975 60821.2 8899 69720.2 6308.5 12051.7 18360.2 31400.2 7827.6 39227.8 38030.4 17162.8 20867.6 -2373.6 108948 108948 106574 3210.8 4993.8 98369.8
1976 62969.8 9550.8 72520.6 3988.5 15474.4 19462.9 34321.8 9608.4 43930.2 44505.8 20038.5 24467.3 -1040.5 116451 116451 115410 2841.5 5911.5 106657
1977 65355.7 11124 76479.7 8189.1 14370.4 22559.5 41098.4 9233.8 50332.2 48702.4 20929.7 27772.7 -2281.8 126812 126812 124530 5382.4 4124.3 115023
1978 71922.4 13081.7 85004.1 11851.6 14106 25957.6 43181.1 8399.6 51580.7 49201.3 23578.2 25623.1 -3057 136585 136585 133528 3483.6 6833.6 123211
1979 83423.5 14325.7 97749.2 8917.2 18187.6 27104.8 35435.9 11939.3 47375.2 49139.3 28868.9 20270.4 -5086 145124 145124 140038 4120.6 7288.1 128630
1980 101438 12670.5 114108 11465.2 20757.9 32223.1 29825.8 15533.3 45359.1 46369.5 33233.5 13136 -5966 159467 159467 153501 4527.9 7978 140995
1981 115499 17478.4 132977 13737.6 22073.8 35811.4 22195.2 16650.8 38846 45261 42226.4 3034.6 -4629.4 171823 171823 167194 4170.3 8609.9 154413
1982 127303 18917.4 146221 18747.3 21717.3 40464.6 17726.6 15998.8 33725.4 38952.7 45691.9 -6739.2 -7899.2 179946 179946 172047 4542 8803.7 158701
1983 122095 18734.2 140830 20261.5 23368.7 43630.2 28309.9 14213.9 42523.8 41398.9 51326 -9927.1 -6650 174533 183353 176703 4840.5 9172.8 162690
1984 125293 19373.6 144667 19304.1 21700.8 41004.9 36918.9 14123.4 51042.3 44108.1 47471.5 -3363.4 -7852 182308 195709 187857 5260 9790.9 172806
1985 124844 20853.8 145698 21913.6 22048 43961.6 41843.4 13002.7 54846.1 40665.8 49976.8 -9311 -7879.8 180349 200544 192665 6119.8 10033 176512
1986 128827 21433.9 150261 30818.7 17190.2 48008.9 52461 9753.4 62214.4 46852.1 52059.9 -5207.8 -7700.7 193062 212475 204775 7056.4 10629.8 187088
1987 134966 21397.7 156364 33180.4 17462 50642.4 58386.8 7848.1 66234.9 53698.5 53088.2 610.3 -8695.8 207616 222599 213903 9644.8 11136.2 193122
1988 141934 23018 164952 36021.9 20456.7 56478.6 66935.1 4117.3 71052.4 54268.2 43164.1 11104.1 -6792.1 232534 236004 229212 13870.1 11800.1 203542
1989 148783 25432.5 174216 40672.4 23352.5 64024.9 68511 10875.3 79386.3 59937.3 48966.7 10970.6 -7225.6 249211 253602 246376 17695.6 12665.5 216015
1990 162207 26248.9 188456 47978.8 25376.8 73355.6 65336.1 18175.8 83511.9 60207.7 60284.3 -76.6 -8346.7 261735 271968 263621 17869.3 13327.5 232425
1991 176722 28093.7 204816 48634.3 29507.7 78142 68754.2 17300.5 86054.7 72177.1 70428.7 1748.4 -8714.3 284706 290871 282156 17792.3 14552.6 249811
1992 183047 29731.9 212779 49943.8 32057.7 82001.5 78701.1 18179.4 96880.5 82761.4 75052.4 7709 -9832.1 302489 309659 299827 19655.6 15488.3 264683
1993 192958 29756.7 222715 58239.3 28428 86667.3 91237.7 15823 107061 88230.9 78383 9847.9 -12553 319230 329776 317223 21171.1 16488.8 279563
1994 208062 30442.6 238505 70112.5 28476.5 98589 95400.3 20735.8 116136 97002.1 94291 2711.1 -39730 339805 354641 314911 -6894.1 17732 304073
Sumber: Republik Indonesia, Nota Keuangan Dan Rancangan Anggara Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 1988/1989; Bank Indonesia,
Statistik Ekonomi-Keuangan Indonesia, beberapa tahun penerbitan; Biro Pusat Statistik, edisi Juli 1995; Biro Pusat Statistik,
Pendapatan Nasional Indonesia ( Tabel-Tabel Pokok ) berbagai tahun penerbitan.
*). T idak Termasuk Perubahan Stok.
Dengan demikian berarti pendapatan nasional Indonesia dapat meningkat dengan
kelipatan angka tersebut dari ekspor.
Tabel 2. HASIL REGRESI EKSPOR DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI INDONESIA, TAHUN 1969-1994
Persamaan SE R2 F D-W
Yt = -18226.0 + 4.066995 Xt 32879.19 0.850318 147.7021 0.008412 S(ai): (0.348306)
t(ai): (11.67648)
Log Yt = Log -0.19140 + 1.159212 Ln Xt 0.088924 0.828414 125.5283 0.225948 S(bi): (0.107689) t(bi): (10.76439)
Yt /Yt = 0.011577 + 0.187110 Xt /Yt 0.021774 0.221062 7.378813 1.558579 S(ci): (0.071694) t(ci): (2.609829)
Log Yt /Yt = Log - 0.54279 + 1.098277 Log Xt /Yt 0.274176 0.121605 3.599459 0.082249 S(di): (0.602524) t(di): (1.822793)
Sumber: Data Sekunder, diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5
dari data yang terdapat pada Tabel 1.
Sementara itu koefisien elastisitas yang terjadi berada pada posisi yang elastis. Hasil
regressi dalam bentuk persamaan linier menghasilkan koefisien kecenderungan marginal
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diakibatkan oleh besarnya proporsi ekspor
terhadap pendapatan adalah sebesar 0.187110. Kemudian hasil regressi dalam bentuk
persamaan non linier diperoleh koefisien elastisitas pertumbuhan ekonomi terhadap
ekspor adalah sebesar 1.098277 .
4.2. Analisa Hasil Perhitungan
Berdasarkan pada hasil perhitungan kwantitatif seperti diatas, ternyata nilai
koefisien elastisitas tetap dari pendapatan nasional Indonesia terhadap ekspor adalah
cukup besar. Lagipula memperlihatkan adanya korelasi positif antara ekspor dan
pendapatan nasional Indonesia. Hal ini berarti sesuai dengan hipotesa yang telah
dikemukakan terdahulu. Hasil perhitungan ini memberikan dukungan bagi pengaruh
ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi Pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan ekspor
tidaklah konstan sepanjang tahun.
13
Hasil estimasi model dalam bentuk natural logarithmic yang memperlihatkan
pengaruh ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi yang sangat berarti. Struktur pasar dan
komoditi ekspor Indonesia merupakan refleksi dari pola hubungan antara ekspor dan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selama periode yang dicakup dalam penelitian ini
minyak bumi mempunyai peranan yang sangat dominan nilainya dalam total ekspor.
Sementara pasarnya tergantung kepada negara-negara industri maju yang merupakan
supplier barang-barang modal.
Sebaliknya Impor barang modal sangat tergantung kepada prestasi ekspor. Hal ini
sekali lagi merupakan refleksi ekspor minyak Indonesia selama dasawarsa tahun 1970-an
dan kebutuhan akan barang modal. Karena itu impor barang modal tidak dapat dihindari
dalam rangka menopang proses pertumbuhan ekonomi. Ini berarti bahwa kenaikan impor
barang modal yang cepat harus diikuti oleh perkembangan perluasan ekspor cepat pula.
Kenyataan yang kiranya dapat masuk akal, bahwa implikasi ini juga dapat
memperlihatkan keadaan dimana investasi dalam negeri bukan tergantung pada impor
barang modal. Pengaruh impor barang modal terhadap pertumbuhan ekonomi sebenarnya
bukanlah melalui investasi, tetapi melalui faktor penentu pertumbuhan lainnya seperti
kemajuan teknik dan alokasi sumber daya dan lain sebagainya.
5. KESIMPULAN
Setelah terjadinya resesi ekonomi di Indonesia hingga ditutup dengan adanya
kebijaksanaan devaluasi rupiah september 1986, Indonesia menganut strategi inward-
looking dalam kebijaksanaan pembangunannya dan setelah tahun tersebut hingga
sekarang mulai beralih kearah Outward-looking Kemampuan ekspor untuk
meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi serta sebagai sumber pembentukan
modal atau investasi cukup mengembirakan.
Dengan demikian, tidak dapat dikatakan bahwa strategi inward-looking adalah
konsisten dengan usaha pengembangan ekspor mengingat karena masih besarnya peranan
ekspor minyak bumi dalam peningkatan devisa Indonesia. Ekspor minyak bumi telah
menjadi penggerak utama proses pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan ekspor
primer di luar minyak bumi tidak berkembang seperti diharapkan.
Dapat dikatakan bahwa pengaruh ekspor yang positif terhadap pertumbuhan
ekonomi belumlah merupakan hasil dari kebijaksanaan ekonomi yang konsisten, tetapi
sebagai prestasi ekspor minyak bumi yang perkembangganya tidak memerlukan sejenis
strategi yang bergerak export oriented. Ekspor akan tetap memberikan rangsangan yang
berarti bagi pertumbuhan ekonomi yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,
sepanjang permintaan ekspor minyak bumi masih kuat.
Pergeseran kebijaksanaan ke arah outward-looking sangat diperlukan sekali
secepatnya, karena devisa hasil ekspor primer yang berujudkan non-migas cukup mampu
meningkatkan pendapatan nasional Indonesia dan bahkan mempercepat laju pertumbuhan
14
ekonomi. Hasil dari penemuan empiris yang diperoleh dalam studi ini dapat mendukung
hipotesa yang menyatakan terdapatnya korelasi positif antara ekspor dan pertumbuhan
ekonomi.
Besarnya dorongan atau pengaruh yang mampu diberikan oleh ekspor terhadap
pertumbuhan ekonomi pada suatu negara ditentukan oleh bentuk komoditi ekspor itu
sendiri. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, berhasil
menunjukkan bahwa ekspor yang masih banyak dalam bentuk bahan mentah tidak
mampu untuk memberikan dorongan yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Besarnya pengaruh ekspor dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat dianalisa
melalui teori perdagangan internasional dari sisi supply respons.
Pertumbuhan ekspor akan menimbulkan terjadinya perluasan kapasitas produk
nasional serta meningkatnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi yang banyak
dimiliki oleh masyarakat. Hal ini selanjutnya akan dapat meningkatkan pendapatan yang
memiliki faktor-faktor produksi tersebut. Apabila pendapatan masyarakat meningkat
berarti telah terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan akselerasi pendapatan
nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Mc Cawley, Peter. "Survey of Recent Development". Bulletin of Indonesian Economic
Studies, Vol XXI april 1985.
Chen, E.K.Y., Hyper-Growth in Asian Countries, (New York : Holmes & Meier
Publisher, Inc., 1979).
Cairncrass, A.K., "International Trade and Economic Development", Kyklos, Vol. 13,
(1960).
Dick, H.V. "Survey of Recent Development". Bulletin of Indonesian Economic Studies.
Vol XXIII December 1985.
Dornvusch, R & J.A. Frenkel. International Trade and Economics Policy : Theory and
Evidence, The John Hopkins University Press Ltd, Baltimore 1979.
Djoyohadikusumo, S. Indonesia Dalam Perkembangan Dunia Kini dan Masa Mendatang,
Penerbit LP3ES Jakarta 1976.
Esmara,Hendra. "An Economic Survey of Riau". Bulletin of Indonesian Economic
Studies, Vol XI November 1975.
Emery, R.F., "The Relation of Exports and economic Growth", Kyklos, No.2, (1967).
Ginting, M & Ruth Daroesman. "An Economic Sruvey of North Sumatera" Bulletin of
Indonesian Economic Studies, Vol. XVIII November 1982.
Hasan, Ibrahim & Budiono. "An Economic Survey of D.I. Aceh". Bulletin of Indonesian
Economic Studies, Vol. X Juli 1974.
Hasanuddin, D., Foregn Trade Economic Development : The Case of Indonesia, 1960 -
1973, (Diliman : University of The Philippines School of Economics, 1977).
15
Healey, D., "Foreign Capital and Exports in Economic Development: The Experience of
Eight Asian Countries", Economic Record, (September Press, 1973).
_________,"The Political Economy of Import-Substituting Industrialization", The
Quarterly Journal, (June, 1967).
Haberler, Gottfried. The International Trade and Economic Development. The National
Bank of Egypt, Kairo 1958.
Jamaluddin. International Comparative Advantage In Rice Production In Indonesia : A
Domestic Resources Cost Study, Ph.D Dessertation, School of Economic Univ. of
the Phils Manila 1978.
Kamaluddin, Rustian. "Metodologi Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Investasi dan
Sumber Pembiayaan Pembangunan Daerah". Ekonomi dan Keuangan Indonesia,
Vol. XXXI Desember 1983.
Kindleberger, C.P. International Economic, Fifth Edition, Richard D. Irwin Inc Illinois
1973.
-------------------------- & Peter H. Lindert. International Economic (Diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia oleh Rudi Sitompul dkk, Penerbit Erlangga Jakarta 1983.
-------------------------- & Bruce Herrick. Economic of Development, 3th Edition, Mc
Graw-Hill Book Company, New York 1977.
Koutsoyianis, A. Theory of econometric : An Introductory Exposition of Economitric
Method. Mc Millan Press Ltd, New York 1972.
Meier, Gerald, The International Economics of Development : Theory and Policy, (New
York : Harjur-Row, 1968).
Pindyck, R.J. & D.C. Robinfield. Economitric Model and Economic Forecaxt. The Mc
Millan Press Ltd, Tokyo 1976.
Robertson, D.H., :The Future of International Trade", Reprintedin American Econmic
Association, Readings in the Theory of International Trade,(1949).
Sukirno, Sadono. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah dan Dasar Kebijaksanaan.
Bin Grafika, Jakarta 1982.
Suti, Bayo. Sumatera Menjelang Tahun 2000, Penerbit Yayasan Potensi Pengembangan
Daerah, Medan 1985.
Thuburn, J.T. Primary Commodity Export and Economic Development: Theory,
Evidence and a Study of Malaysia, John Willey & Sons Press Ltd, London 1977.
Maizels, A., Export and Economic Growth of Developing Countries, (London:
Cambridge University Press, 1968).
________, "Growth and Trade, (London : Cambridge University).
Michaely, M., "Exports and Growth : An Empirical Investigation", Jorunal Of
Development Economics (4,1977).
------+++++------
Cara paling Mudah Meng-unduh (Downloads) secara GRATIS sejumlah TULISAN ILMIAH Dalam bentuk Files PDF sebagai berikut:
16
Daftar TULISAN ILMIAH Untuk PERGURUAN TINGGI, Terdiri:
Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN
JURNAL PENELITIAN Kuantitatif, BUKU AJAR MODUL SOAL DAN
PEMECAHAN SOAL, BUKU TEKS, Laporan Hasil & Jurnal Hasil
Penelitian Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, LAPORAN HASIL
& Jurnal Hasil Penelitian SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi
10 Macam Hasil Pegembangan KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
Penelitian Survey dari 5 Hasil Penelitian SURVEY.
Dan Didapatkan 10 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, termasuk 5 Proposal (Draft Hibah
DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 s/d 2016
12 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN
TRANSPORTASI 2014 s/d 2017
I. Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN, Serta
Jurusan Terkait Bidang EKONOMI:
02 27 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP I to KOPTIS Wilayah III Jakarta Files: 003 01 Perspektif Ekonomi Indonesia Dalam satu tahap pembangunan Jangka Panjang
004 02 Analisis Fungsi Tabungan Indonesia: Pengujian Model Hipotesa Pendapatan Permanen
005 03 Expor Kommoditi Primer Pulau Sumatera Lamam Perdagangan Luar Negeri Indonesia
006 04 Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia 1969-1994
007 05 Pekiraan Pembentukan Modal Di Indonesia
008 06 Kebijaksanaan Deregulasi Perbankan Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia
009 07 Instabilitas Perdagangan Luar Negeri Indonesia
010 08 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dan Ketergantungan Terhadap Dana Luar Negeri
011 09 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Diantara Modal Dan Tabungan 012 10 Pengukuran Kondisi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Stedy-State Growth
013 11 Modal Asing Swasta Dan Pembentukan Investasi Produktif Dalam Pembiayaan Pembangunan
014 12 Trade-Off Antara Penerimaan Pajak Dan Kemampuan Menabung Masyarakat
015 13 Mobilisasi Tabungan Dan Investasi suatu Ekonomi Terbuka: Studi Kasus Indonesia 1969-1995
016 14 Pengaruh Pendapatan Permanen Dalam Pembentukan Tabungan
017 15 Peranan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
018 16 Analisis Fungsi Konsumsi Indonesia Dengan Pendapatan Permanen
019 17 Pembiayaan Ekonomi Dalam Negeri Diantara Keinginan Dan Kenyataan
020 18 Sektor Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi
021 19 Reformasi Kebijaksanaan Makro Dan Pengaruh Ekonomi Sektor Terbuka
022 20 Keseimbangan Pendapatan Nasional: Investasi Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi 023 21 Analisis Pengaruh Pembentukan Tabungan Suatu Ekonomi Terbuka
024 22 Pengaruh Aliran Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan
025 23 Perkiraan Kebutuhan Investasi Dan Pengukuran Tinggal Landas
026 24 Kemampuan Pembentukan Modal Domestik: Sektor Pemerintah Dan Masyarakat
027 25 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Akumulasi Sumber Pembiayaan Pembangunan
028 26 Kualitas Pembangunan Ekonomi Indonesia Dan Dilema Ketergantungan Sumber Dana
029 27 Investasi Dan Pembiayaan Ekonomi Jangka Panjang Indonesia
17
004 34 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP II to STMT Trisakti Files: 030 01 Standar Ukuran Tinggal Landas Perekonomian Suatu Negara
031 02 Pembentukan Modal Domestik Bruto Sektor Pemerintah Dan Masyarakat
032 03 Pembentukan Tabungan Dan Pembiayaa Ekonomi Jangka Panjang Indonesia
033 04 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Steady-State Growth
034 05 Aliran Modal Asing Swasta Dalam Pembentukan Investasi Produktif 035 06 Fungsi Konsumsi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Permanen
036 07 Pendapatan Permanen Dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Tabungan
037 08 Pengujian Model Tabungan Indonesia Dengan Hipotesa Pendapatan Permanen
038 09 Kebutuhan Tabungan Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi Indonesia
039 10 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi: Trade-Off Antara Pajak Dan Tabungan
040 11 Aggregate Expenditre Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 3 Sektor)
041 12 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Terbuka
042 13 Aggregate Expendiure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 4 Sektor)
043 14 Pengaruh Sektor Perdagangan Luar Negeri Terhadap Aktivitas Ekonomi Indonesia
044 15 Aliran Modal Asing Dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan
045 16 Penafsiran Tingkat effisiensi Marginal Ekonomi Indonesia Dan Prakiraan Pembentukan Modal
046 17 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Sederhana 047 18 Aggregate Expenditure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 2 Sektor)
048 19 Pembentukan Modal Domestik Bruto Dan Ketergantungan Terhadap Sumber Dana
049 20 Prestasi Ekonomi Dan Indeks Instabilitas Sektor Perdangan Luar Negeri Indonesia
050 21 Model Makro Keseimbangan Agregatif Pembentukan Tabungan Dan Investasi
051 22 Expor Kommoditi Primer Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pulau Sumatera
052 23 Konstribusi Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
053 24 Pengaruh Variabel-variabel Agregatif Terhadap Pembentukan Tabungan Dan Pendapatan
054 25 Pengembangan Sumber Pembiayaan Pembangunan Yang Semakin Bertumpu Pada
Kemampuan Sendiri
055 26 Pengembangan Instrumen Kebijaksanaan makro Terhadap Pembentukan Investasi Dan Pendapatan
056 27 Kebutuhan Tabungan Dan Pembentukan Investasi Produktif Bagi Pembiayaan Pembangunan
057 28 Pengaruh Ekspor Terhadap Pendapatan Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi
058 29 Pengaruh Deregulasi Perbankan Bidang Ekspor Terhadap Devisa Pendapatan Nasional
059 30 Aliran Dana Luar Negeri Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
060 31 Strategi Indonesia Dan Manajemen Pembentukan Modal Bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat
061 32 Manajemen Perdagangan Internasional Pengurangan Distorsi Ekonomi Pasca Seleksi
Aliran Dana Luar Negeri
062 33 Manajemen Perbankan Pasca Deregulasi Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia
063 34 Refleksi Ekonomi Indonesia Setelah 34 Tahun Membangun: Diantara Kekuatan Dan Kelemahan
005 10 BUKU AJAR, MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Files: 064 01 BUKU AJAR Pengantar Teori Ekonomi
065 02 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Pengantar Teori Ekonomi 066 03 BUKU AJAR Teori Ekonomi
067 04 BUKU AJAR Ekonomi Pembangunan
068 05 BUKU AJAR Pengantar Ekonomi Mikro
069 06 BUKU AJAR Ekonomi Makro Perthitungan Pend Nasional
070 07 BUKU AJAR Teori Ekonomi Mikro
071 08 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Teori Ekonomi Mikro
073 09 BUKU AJAR Ekonomi Manajerial
074 10 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Ekonomi Manajerial
18
II. PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 006 3 VERSI Teks Book EKO MANAJERIALPernah Disumbang ke DIKTI Dan Dikirim Ke USA File 075 01 Buku Teks 681h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Hasil Estimasi
Atau 075 01 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi
Hasil Estimasi
File 076 02 Buku Teks 301h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Non-Estimasi
Atau 076 02 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi
Non-Estimasi
File 077 03 Buku Teks 509h EKO MANAJERIAL TRANSPORTASI Dengan Fungsi Non-Estimasi Atau 077 03 EKONOMI MANAJERIALTRANSPORTASI Penerapan Konsep Mikro Ekonomi
Dalam Bisnis Transportasi Dengan Fungsi Non-Estimasi
File 078 Ringkasan Isi Dan Surat Menyurat Pengiriman 3 Teks Book EKO MANAJERIAL Ke USA
Atau 078 Request for Coop in Publishing 3 Text Books in MANAGERIAL ECONOMICS to The USA
Subject: Request for Cooperation in Publishing Text Books in MANAGERIAL
ECONOMICS: Application of Microeconomic Concepts Using Estimation
Result Function (242 halaman)
008 3 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2010 Files: 079 01 Evaluasi Ekonomi Indonesia di Era Pembangunan Berkelanjutan
080 02 Evaluasi Ekonomi 50 Tahun Indonesia Membangaun
081 03 Kebutuhan Tabungan Sebagai Sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia
009 4 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2012 Files: 082 01 Pengembangan Ekonomi Dan Pengaruh POLIIK Di Era Kepemimpinan INDONESIA
083 02 Prestasi Ekonomi INDONESIA Jangka Panjang Dan Pencapaian Kondisi STEADY-
STATE GROWTH
084 03 Perkiraan Kebutuhan Tabungan Bagi Target Pertumbuhan Ekonomi Yang Hendak Dicapai
085 04 Pengendalian Ekonomi Ditengah Ancaman Krisis Dan Dilema Keterbatasan Sumber
Pembiayaan Yang Salaing Trade-Off
010 4 Laporan Penelitian Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI 2010 File 086 01 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 72h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010
Atau 086 01 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di
Indonesia
File 087 02 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010
Atau 087 02 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di
Indonesia
File 088 03 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 77h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010
Atau 088 03 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional
File 089 04 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010
Atau 089 04 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional
19
011 3 Proposal P3M PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2010 File 090 01 Draft Proposal 21h Penelitian P3M MTD STMT Angkutan Jalan Raya DKI 2010
Atau 090 01 Kepadatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta: Trade off Antara Penguna
Kendaraan Pribadi Dan Umum
(Studi Kasus: Penerapan Konsep Slutsky’s Theorem, TE = SE + IE)
File 091 02 Draft Proposal 26h Penelitian P3M MTL STMT Faktor Produksi PT PELNI 2010 atau 091 02 Pengaruh Beberapa Faktor Produksi Terhadap Produksi PT PELNI
(Studi Kasus: Penerapan Konsep Production Isoquant, TO = SE + OE)
File 092 03 Draft Proposal 25h Penelitian P3M MTU STMT Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan 2010
atau 092 03 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang Jakarta-Ujung
Pandang
012 14 Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI, Tahun 2011 File 093 01 Proposal 11h Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia 2011
Atau 093 01 Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia Dan Investasi Produktif Yang Diperlukan
File 094 02 Proposal 10h Jasa Angkutan Rel 2011
Atau 094 02 Menasionalisasikan Jasa Angkutan Rel Dan Investasi Yang Dibutuhkan
File 095 03 Proposal 11h Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011
Atau 095 03 Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia
File 096 04 Proposal 11h Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia 2011
Atau 096 04 Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dalam Wililayah Teritorial Indonesia
File 097 05 Proposal 12h Produksi Jasa Angkutan Udara Penerbangan Domestik 2011
Atau 097 05 Produksi Jasa Angk Udara Komersial Penerbangan Domestik
File 098 06 Proposal 12h Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau 2011
Atau 098 06 Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia
File 099 07 Proposal 14h Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik 2011
Atau 099 07 Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik
File 100 08 Proposal 11h Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau 2011
Atau 100 08 Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau
File 101 09 Proposal 13h Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik 2011
Atau 101 09 Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik
File 102 10 Proposal 15h Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara 2011
Atau 102 10 Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara
File 103 11 Proposal 14h Kebutuhan Modal Pert Produksi Angkutan Udara Luar Negeri 2011
Atau 103 11 Kebutuhan Modal Pertumbuhan Produksi Angkutan Udara Luar Negeri
File 104 12 Proposal 12h Pengembangan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011
Atau 104 12 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia
File 105 13 Proposal 15h Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Dom 2011
Atau 105 13 Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Domestik
File 106 14 Proposal 12h Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional 2011 Atau 106 14 Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional
20
10 Contoh PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI
013 5 CONTOH Hibah (Proposal DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 -2016 File 107 01 Draf Hibah Kompetensi TAHAP 1 44h dgn Ir PRASAD TITA MM to DIKTI 2009
Atau 107 01 Analisis Pertambahan Pengguna Kendaraan Bermotor Roda Dua Dan Kepemilikan Mobil
Pribadi Di Jakarta
File 108 02 Draft Hibah Kompetensi 47h dgn PROF ERYUS To DIKTI 2010
Atau 108 02 Kepadatan Lalin Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta Trade off Antara Peng Kend Pribadi
Dan Umum
File 109 03 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF HANANTO to DIKTI 2010
Atau 109 03 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PT PELNI
File 110 04 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF DIRK KOLEANGAN to DIKTI 2010
Atau 110 04 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang JAKARTA-
UJUNG PANDANG
File 111 05 Draft Hibah PRODUK TERAPAN 67h dgn Dr HUSNI HASAN to DIKTI 2016
Atau 111 05 Analisis Penentuan Tarif Angkut Dua Jasa Angk Penumpang Udara Dan Laut Rute
JAKARTA-UJUNG PANDANG
014 3 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2014 File 112 01 Proposal Penelitian P3M MTL 13h Angk Pelayaran Antar Pulau PT PELNI 2014
Atau 112 01 PENGEMBANGAN PRODUKSI ANGKUTAN PELAYARAN DI INDONESIA
File 113 02 Proposal Penelitian P3M MTD 15h Effisiensi Produktivitas Jasa Angk PT KAI 2014
Atau 113 02 TINGKAT EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS JASA ANGKUTAN KERETA API
INDONESIA
File 114 03 Proposal Penelitian P3M MTU 21h Kebutuhan Modal Angk Penerb Domestik 2014
Atau 114 03 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN
PENERBANGAN DOMESTIK
015 2 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,
Tahun 2017, Sedang Digarap File 115 01 Proposal Terpadu P3M 28h atau Analisis Trade-Off Antara MTL Dengan MTU 2017
Atau 115 01 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan
Domestik Indonesia: Trade-off Antara Angkutan Laut Dan Udara
File 116 02 Proposal Penelitian P3M 22h Dibidang TRANPORTASI UDARA Luar Negeri 2017
Atau 116 02 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN UDARA
LUAR NEGERI
21
III. PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 016 5 LAPORAN HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017
File 117 01 Laporan HASIL PENELITIAN 375h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014
Atau 117 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL
PURWAKARTA
File 118 02 Laporan HASIL PENELITIAN 147h PERUM DAMRI 2015 Atau 118 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan
File 120 03 Laporan HASIL PENELITIAN 172h PT MAYASARI BAKTI 2016
Atau 120 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd
Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti
File 122 04 Laporan HASIL PENELITIAN 165h GARUDA INDONESIA 2016
Atau 122 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 124 05 Laporan HASIL PENELITIAN 353h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017 Atau 124 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
017 5 Jurnal HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017 File 125 01 Jurnal HASIL PENELITIAN 41h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014
Atau 125 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL
PURWAKARTA
File 126 02 Jurnal HASIL PENELITIAN 35h PERUM DAMRI 2015
Atau 126 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan
File 128 03 Jurnal HASIL PENELITIAN 38h PT MAYASARI BAKTI 2016
Atau 128 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd
Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti
File 130 04 Jurnal HASIL PENELITIAN 36h GARUDA INDONESIA 2016
Atau 130 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 132 05 Jurnal HASIL PENELITIAN 40h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017
Atau 132 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
018 10 Macam Prediksi Pengembangan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Penelitian Survey
Files: 133 01 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 20h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt 134 02 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 23h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Panjang Alt
135 03 PERUM DAMRI 2015 15h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
136 04 Jurnal HASIL PENELITIAN PERUM DAMRI 2015 24h
137 05 Jurnal HASIL PENELITIAN Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014 30h
138 06 Jurnal HASIL PENELITIAN PT MAYASARI BAKTI 2016 31h
139 07 PT MAYASARI BAKTI 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
140 08 Jurnal HASIL PENELITIAN GARUDA INDONESIA 2016 31h
141 09 PT GARUDA INDONESIA 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
142 10 Jurnal HASIL PENELITIAN KA PATAS Purwakarta 2017 30h
22
12 BUAH BENTUK PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI
019 6 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2014-2017 File 143 01 Proposal 21h KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA 2014
Atau 143 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL
PURWAKARTA
File 144 02 Proposal 18h PERUM DAMRI 2015
Atau 144 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan
File 145 03 Proposal 17h PERUM DAMRI Dgn KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 145 03 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan
File 146 04 Proposal 28h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016
Atau 146 04 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap
Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti
File 148 05 Proposal 28h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016
Atau 148 05 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 150 06 Proposal 27h KERETA API PATAS PURWAKARTA 2017
Atau 150 06 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS
PURWAKARTA
020 2 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Hasil Pengembangan Model 2016 File 151 01 Proposal 33h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 151 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta
File 152 02 Proposal 26h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 152 02 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap
Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti
021 2 Contoh Proposal Baru PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2017 File 153 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017
Atau 153 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta
File 154 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017
Atau 154 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta
File 155 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017 dengan MODEL &
KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt Atau 155 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan
Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta
File 156 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017 dengan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt
Atau 156 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas
Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta
23
Biasanya untuk mendapatkan sebuah TULISAN ILMIAH adalah secara kebetulan
didalam DOMAIN Google atau Bilamana sudah mengetahui judul TULISAN
ILMIAH tersebut cukup dengan menulis judul tersebut ke dalam Google dan akan
keluar TULISAN ILMIAH yang dimaksud.
KIAT CERDIK MEMBUAT TULISAN ILMIAH, dan sebagai langkah utama adalah
dengan cara Mengkoleksi sejumlah TULISAN ILMIAH yang akan berperan sebagai
MATERI PEMBANDING dengan MATERI YANG DIBUAT. Paling tidak agar
mengatahui bagaimana penyusunan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN
TEORITIS yang dibuat penulis lain. Selain bisa memperkuat “pondasi ilmiah” bahkan
juga memperkokoh “Kemampuan ilmiah” agar lebih mudah menyelesaikan berbagai
bentuk/beranekaragam Persoalan Ilmiah pada PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang
MANAJEMEN TRANSPORTASI maupun PENELITIAN SURVEY Dibidang
MANAJEMEN TRANSPORTASI. Tentunya sebagai langkah berikutnya adalah
Meng-unduh (Downloads) sebanyak mungkin TULISAN ILMIAH dari penulis lain atau Meng-unduh secara keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File PDF
(pada posisi jumlah sekarang) sebagaimana tercantum dalam Lembaran Informasi, terkecuali TULISAN ILMIAH yang terdapat dalam kurung sebanyak 22 Files (hanya
bisa didapatkan melalui Email langsung dengan sejumlah harga tertentu yang disajikan
dalam sebuah Daftar Harga).
Ketentuan: Gantilah Lembaran Informasi (Daftar TULISAN ILMIAH yang disisipkan dalam wujud File PDF) menjadi (Daftar TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File DOCUMENTS),
sehingga didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisikan Daftar dari semua tulisan
ilmiah yang disusun oleh Amrizal.
Selanjutnya, dengan cara memasukan/menuliskan 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal
ke dalam Google, maka akan didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisi Daftar
TULISAN ILMIAH tersebut, dengan contoh berikut:
Google 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal Cari
Adapun tujuan selanjutnya agar lebih leluasa/Mudah meng-unduh (Downloads)
keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam PDF (pada posisi jumlah sekarang),
cukup dengan cara meng-Copy masing-masing Nomor urut beserta nama file tersebut
ke dalam Google.
Diistilahkan dalam tanda petik “pada posisi jumlah sekarang” oleh karena posisi/jumlah
files PDF yang disajikan dalam Daftar TULISAN ILMIAH dapat berubah pada saat-saat
tertentu seiring dengan perjalanan waktu.......
-------- Jakarta, 14 September 2017--------