pengaruh e-service quality dan...
TRANSCRIPT
PENGARUH E-SERVICE QUALITY DAN E-SATISFACTION
TERHADAP E-LOYALITY PADA
BANK SYARIAH MANDIRI
(Studi Kasus Pada Kantor Cabang Ciputat)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Oleh
YAZID FATHAN AZIZ
NIM. 1113085000036
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Yazid Fathan Aziz
NIM : 1113085000036
Jurusan : Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini.
Jakarta, 24 Maret 2020
Yang menyatakan,
Yazid Fathan Aziz
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
Nama : Yazid Fathan Aziz
Tempat / Tanggal lahir : Jakarta, 25 Juni 1995
Alamat : Jalan Kantor Desa no. 135 RT 04/09
Ciater Serpong Kota Tangerang Selatan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Email : [email protected]
Telepon : 0812-1075-0470
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
SD Islam Al-Falaah Tahun 2001 - 2007
SMP Negeri 178 Jakarta Tahun 2007 - 2010
SMA Negeri 87 Jakarta Tahun 2010 - 2013
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 - 2020
vi
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of e service quality and e satisfaction on e
loyalty in Bank Syariah Mandiri. The data used are primary data obtained from
the distribution of 100 questionnaires to customers who come to Bank Syariah
Mandiri, Tangerang Branch Office, Ciputat, Jl. Ir. H. Juanda, No. 111, RT.
006/001, Kota Tangerang Selatan, Banten. The analysis used is multiple linear
regression. The results of the study stated that e-service quality and e-satisfaction
significantly influence e-loyalty in Bank Syariah Mandiri. The dominant factor
influencing e-loyalty in Bank Syariah Mandiri, Tangerang Ciputat Branch Office,
is e-service quality and e-satisfaction.
Keywords: e service quality, e satisfaction, e loyality
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh e service quality dan e
satisfaction terhadap e loyality pada Bank Syariah Mandiri. Data yang
dipergunakan adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner
sebanyak 100 kepada nasabah yang datang ke Bank Syariah Mandiri, Kantor
Cabang Tangerang, Ciputat, Jl. Ir. H. Juanda, No. 111, RT. 006/001, Kota
Tangerang Selatan, Banten. Analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa e-service quality dan e-satisfaction
berpengaruh signifikan terhadap e-loyality pada Bank Syariah Mandiri. Faktor
yang dominan mempengaruhi e-loyality pada Bank Syariah Mandiri, Kantor
Cabang Ciputat Tangerang, adalah e-service quality dan e-satisfaction.
Kata kunci : e service quality, e satisfaction, e loyality
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuuh.
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat dan KurniaNya, sehingga penulisan skripsi ini
dapat selesai tepat pada waktunya.
Maksud dan tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi sebahagian
persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, sebagaimana yang
ditetapkan oleh Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Islm Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Menyadari akan segenap kelemahan dan kekurangan dalam penulisannya,
maka kritik dan saran yang membangun merupakan upaya penyempurnaan dari
suatu usulan akademis. Dalam kaitan tersebut, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan rezeki
kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua dan adik penulis yang telah memberikan dukungan
moril, materil dan semangat dalam penyelesaian program studi dan
skripsi ini.
3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, M.A. selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta
jajaran.
4. Prof. Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si,. CA, BKP., QIA., CRMP Selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta beserta jajaran.
ix
5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA dan ibu Yuke
Rahmawati, M.A selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta yang telah
memberikan arahan dan motivasi.
6. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang senantiasa selalu meluangkan waktu dan
tenaganya dalam membimbing dan memberikan nasihat juga
arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta
yang telah memberikan ilmu yang tidak ternilai sehingga saya
dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh Staf Akademik dan Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan
Bisnis yang telah membantu penulis dalam mengurus segala
kebutuhan administrasi dan kebutuhan lainnya.
9. Kawan-kawan seperjuangan Terutama Fajar Budiman, Sujana
Romayudi, Elvan Radjab, dan Rifqi Maajid yang telah membantu
dan memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
10. Abang-abang di “Bersama Wujudkan Mimpi” Bang Reza, Bang
Sonny, Bang Judo, Bang Ibnoe, Bang Dimas, Bang Didit, dan
Bang Irlan yang senantiasa selalu memberikan dukungan, motivasi,
bantuan dan ilmu selama saya melaksanakan perkuliahan hingga
penyusunan skripsi ini. Semoga kita selalu diberikan kesehatan
x
agar dapat terus bersilaturahmi dan diberikan rezeki yang
melimpah.
11. Teman-teman serta adik-adik di “Bersama Wujudkan Mimpi” yang
tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, yang senantiasa selalu
memberikan dukungan, motivasi, bantuan dan ilmu selama saya
melaksanakan perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini. Semoga
kita selalu diberikan kesehatan agar dapat terus bersilaturahmi dan
diberikan rezeki yang melimpah.
12. Teman-teman Jurusan Perbankan Syariah angkatan 2013,
terimakasih atas segala kerjasamanya selama ini, dan dapat
menerima segala perbedaan yang ada. Semoga kita sukses selalu
dimanapun itu.
13. Teman-teman KKN “Otentic” yang menemani pengabdian selama
satu bulan lamanya. Terimakasih banyak atas pelajaran dan
kenangan-kenangan yang tidak terlupakan.
14. Rekan-rekan mahasiswa pada Program Studi Perbankan Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
15. Teman-teman di PT. Brilliant Ecommerce Berjaya, terimakasih atas
support dan pengalamannya, sukses selalu untuk karir semuanya.
16. Semua pihak yang belum disebut di atas, terimakasih atas segala
bantuan dan doa sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
xi
Mudah-mudahan kajian sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya, bagi rekan-rekan mahasiswa dan bagi khalayak akademis pada
umumnya, paling tidak dapat dijadikan sebagai bahan kajian lanjut yang lebih
mendalam tentang “Pengaruh E-Service Quality Dan E-Satisfaction Terhadap E-
Loyality Pada Bank Syariah Mandiri (Studi Kasus Pada Kantor Cabang Ciputat)”,
sehingga saran-saran konkret yang dihasilkannya dapat lebih bermanfaat bagi
semua pihak. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 10 Maret 2020
Penulis
Yazid Fathan Aziz
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................................. iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 9
C. Batasan Masalah................................................................................................ 9
D. Rumusan Masalah ............................................................................................. 9
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 11
A.Deskripsi Teoritis .................................................................................................... 11
1. E-Marketing ................................................................................................ 11
2. E-Service Quality ........................................................................................ 15
3. E-Satisfaction .............................................................................................. 20
4. E-Loyality .................................................................................................... 23
B. Kerangka PEMIKIRAN ......................................................................................... 26
C. HIPOTESIS PENELITIAN .................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 28
A. Populasi Dan Sampel .............................................................................................. 28
1. Populasi ....................................................................................................... 28
2. Sampel ......................................................................................................... 28
B. Waktu Dan Tempat Penelitian ................................................................................ 29
C. Sumber Data, Skala Pengukuran Dan Dimensi Operasional Variabel ................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 31
E. Teknik Pengolahan Data ......................................................................................... 31
1. Uji Validitas Dan Reliabilitas ..................................................................... 31
2. Uji Diagnostik OLS (Ordinary Least Square) ............................................ 33
3. Model Regresi Berganda ............................................................................. 34
4. Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 38
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................................... 38
xiii
1. Sejarah Singkat PT. Bank Syariah Mandiri ................................................ 38
2. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan .............................................................. 40
B. Penemuan dan Pembahasan .................................................................................... 41
1. Deskripsi Demografi Responden ................................................................ 41
2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................................... 46
3. Hasil Uji Persyaratan Statistik Parametrik .................................................. 50
4. Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 51
5. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ..................................................................... 56
6. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 58
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 62
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 62
B. Saran ....................................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 64
LAMPIRAN ................................................................................................................ 66
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1. Pangsa Pasar Bank Syariah Mandiri di antara Bank Umum Syariah
(dalam%) ...................................................................................................... 6
Tabel 3. 1. Dimensi Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 30
Tabel 4. 1. Karakteristik responden ................................................................................ 42
Tabel 4. 2. Persepsi responden e-service quality ............................................................ 43
Tabel 4. 3. Persepsi responden e-satisfaction ................................................................. 44
Tabel 4. 4. Persepsi responden e-loyality ........................................................................ 45
Tabel 4. 5. Hasil uji validitas e-service quality (X1) ....................................................... 46
Tabel 4. 6. Hasil uji validitas e-satisfaction (X2) ............................................................ 47
Tabel 4. 7. Hasil uji validitas e-loyality (Y) ................................................................... 47
Tabel 4. 8. Hasil uji reliabilitas e-service quality (X1) .................................................... 48
Tabel 4. 9. Hasil uji reliabilitas e-satisfaction (X2) ......................................................... 49
Tabel 4. 10. Hasil uji reliabilitas e-loyality (Y) .............................................................. 49
Tabel 4. 11. Hasil uji normalitas data ............................................................................. 51
Tabel 4. 12. Hasil uji linieritas ........................................................................................ 52
Tabel 4. 13. Hasil uji multikolinieritas............................................................................ 53
Tabel 4. 14. Hasil uji autokorelasi .................................................................................. 55
Tabel 4. 15. Hasil uji Runs Test ...................................................................................... 55
Tabel 4. 16. Hasil uji F hitung ........................................................................................ 56
Tabel 4. 17. Hasil uji t-hitung ........................................................................................ 57
Tabel 4. 18. Hasil uji koefisien determinasi .................................................................... 59
Tabel 4. 19. Hasil uji persamaan regresi linier berganda ................................................ 60
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1. Indonesia Sharia Bank Loyalty Index BSM dalam tahun 2014 -
2019 .............................................................................................................. 8
Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 27
Gambar 4. 1. Hasil uji normalitas data ............................................................................ 50
Gambar 4. 2. Hasil uji heteroskedastisitas secara gafik .................................................. 54
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Uji Validitas ................................................................................................ 66
Lampiran 2. Uji Reliabilitas ............................................................................................ 67
Lampiran 3. Uji Normalitas ............................................................................................ 68
Lampiran 4. Uji Linieritas ............................................................................................... 69
Lampiran 5. Nilai t .......................................................................................................... 70
Lampiran 6. Nilai f .......................................................................................................... 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi telah
mendorong dunia bisnis menjadi semakin kompetitif dan mempertajam
persaingan yang pada gilirannya membawa konsekuensi hanya perusahaan yang
mempunyai kemampuan bersaing saja yang dapat bertahan hidup.
Layanan online atau e-service akhir-akhir ini meningkat pesat dimana
ditopang oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang bergerak
cepat seiring dengan dinamika industrialisasi di era 4.0, memaksa semua institusi
bisnis untuk ikut ambil bagian memanfatkannya jika tetap ingin eksis dalam
persaingan global.
Keuntungan yang diberikan dari layanan online atau e-service ini, antara
lain seperti kemudahan dalam menggunakan, meningkatkan kendali dari
konsumen, mengurangi biaya transaksi dan lainnya (Kabadayi, S. & Gupta, R.,
2011). Keuntungan-keuntungan tersebut mengakibatkan bisnis pemberi layanan
online berkembang pesat dan menjadi pemimpin dalam industri jasa. Oleh
karenanya, untuk berhasil dan bertahan dalam kompetisi yang sengit ini, penyedia
layanan online harus memiliki keunggulan kompetitif dan memberikan kualitas
layanan yang superior, yang lebih baik dari pada layanan yang diberikan oleh
pesaingnya. Dengan demikian, penyedia layanan online harus mengetahui apa saja
kualitas layanan online (kualitas-e) yang dianggap penting oleh konsumen dan
bagaimanan kualitas layanan online yang mereka berikan selama ini di mata
konsumen. Dengan memberikan kualitas layanan yang baik merupakan tantangan
bisnis pada pasar yang kompetitif saat ini yang pada gilirannya akan
mengingkatnya kesetiaan pelanggan (Danibrata, 2010).
Selain memberikan layanan yang baik, meningkatkan kepercayaan
pelanggan juga merupakan faktor penting dalam interaksi bisnis-pelanggan dan
merupakan aspek penting dalam perdagangan elektronik (Srinivasan, et al., 2012).
Salah satu alasan mengenai pentingnya kepercayaan pada perdagangan elektronik
2
adalah dalam lingkungan virtual memiliki tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi
dalam transaksi ekonomi yang dapat membawa beberapa resiko yang dapat
disebabkan oleh ketidak-pastian implisit karena menggunakan infrastruktur
teknologi terbuka untuk pertukaran informasi atau resiko karena perilaku individu
yang terlibat dalm transaksi online (Srinivasan, et al., 2012).
Selain kualitas layanan online, kepuasan dan kepercayaan, kesetiaan
pelanggan juga perlu mendapatkan perhatian yang harus ditingkatkan. Karena
dengan adanya kesetiaan pelanggan, perusahaan dapat menciptakan keunggulan
kompetitif, meningkatkan pangsa pasar dan laba perusahaan dalam jangka
panjang, mengurangi biaya pemasaran (biaya promosi). Untuk itu perusahaan
tidak hanya semata mengembangkan program pemasaran tetapi juga perlu
memelihara hubungan jangka panjang untuk menciptakan kesetiaan pelanggan
(Utami, 2015).
Hayat dan Bukhari (2011), menyatakan bahwa kriteria seseorang dalam
menentukan keikutsertaan menjadi nasabah suatu bank syariah adalah pertama
dikarenakan keberagaman produk finansial yang ditawarkan, kedua adalah tingkat
bagi hasil, ketiga adalah biaya yang murah, keempat adalah kemudahan dalam
mengakses layanan perbankan, dan yang kelima adalah dikarenakan reputasi bank
yang baik.
Loyalitas pelanggan merupakan komitmen yang dipegang pelanggan untuk
membeli kembali atau mengulangi pola pemilihan produk/layanan secara
konsisten dari waktu ke waktu (Anita, dkk., 2016).
Pada penelitian terdahulu menemukan bahwa tidak semua dimensi kualitas
jasa memiliki dampak yang sama terhadap kepuasan. Sehingga merupakan hal
yang penting untuk mengindentifikasikan dimensi mana yang lebih penting
dibandingkan dengan dimensi lainnya untuk meningkatkan kualitas layanan
elektronik yang dirasakan oleh pelanggan.
Faktor utama dalam mendapatkan dan mempertahankan pelanggan salah
satunya adalah mutu pelayanan. Apabila perusahaan tidak memperhatikan aspek-
aspek pelayanan maka dapat mengakibatkan berpindahnya pelanggan
keperusahaan lain yang dianggap dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan
3
pelanggan dalam bertransaksi, jika hal tersebut terjadi tentu akan merugikan pihak
perusahaan yang bersangkutan. Salah satu cara untuk memenangkan persaingan
adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi tidak terkecuali sektor
perbankan, kecanggihan teknologi informasi akan mendorong kemajuan produk,
kecepatan layanan, efektifitas, efesiansi dan keamanan data yang dimiliki bank
tersebut. Oleh karena itu bank harus terus meningkatkan teknologi informasi yang
dimiliki agar dapat bersaing di pasar global (Setyanto, 2011).
Teknologi informasi yang dapat diakses dengan cepat sehingga dapat
menarik perhatian nasabah, karena pandangan nasabah terhadap suatu bank tidak
akan lepas dari nama baik yang melekat pada bank tersebut, salah satunya nasabah
memilih bank yang lebih unggul dari kecepatan pelayanan dan kemudahan
bertransaksi yang diberikan (Danibrata, 2010:1). Dengan memanfaatkan internet
sebagai salah satu sarana dalam menawarkan berbagai layanan jasa dan produk,
sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan mudah selama 24 jam, memiliki
jangkauan layanan yang lebih luas terutama dalam menjalani suatu bisnis.
Penelitian terdahulu menemukan bahwa terdapat hubungan antara kualitas
layanan dan kepuasan pelanggan. Kualitas layanan merupakan anteseden dari
kepuasan pelanggan (Kang, Cho, & Baek, 2013). Demikian pula dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Idris dan Trihantana (2016), menyatakan bahwa
dari 5 variabel indikator mutu layanan yang terbentuk untuk mengukur kepuasan
nasabah dan memiliki nilai lebih tinggi pada faktor utama yaitu: variabel tangibles
sangat mempengaruhi kepuasan nasabah dalam bertransaksi melalui BNI Syariah
Sukabumi.
Kepuasan adalah sikap keseluruhan pelanggan terhadap penyedia layanan
atau reaksi emosional terhadap perbedaan antara antisipasi mereka dengan yang
mereka terima mengeenai pemenuhan beberapa kebutuhan, tujuan dan keinginan.
E-kepuasan mengukur tingkat evaluasi pelanggan secara keseluruhan pada
pengalaman pembelian online (Gounaris, Dimitriadis, & Stathakopoulos, 2010).
Hasil penelitian yang dilakukan Misbach (2017), menyatakan bahwa bank
syariah kualitas pelayanan secara signifi kan berpengaruh pada kepuasan,
4
kepuasan secara signifikan berpengaruh pada kepercayaan. Pelanggan sangat
mementingkan daya tanggap karyawan dalam kualitas layanan bank Syariah.
Kausalitas antara e-service quality, e-satisfaction dan e-loyality menjadi
sangat penting untuk dikaji terutama yang terkait dengan ,layanan e-banking atau
perbankan online yang memiliki peran penting dalam meningkatkan profitabilitas
organisasi dan kepuasan serta loyalitas nasabah.
Pada tingkat persaingan yang sangat kompetitif, model loyalitas pelanggan
diprediksi menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan lingkup bisnis lainnya
(Ganiyu, dkk., 2012). Industri perbankan syariah termasuk dalam lingkungan
bisnis yang sangat kompetitif serta mengalami pertumbuhan pesat.
Demikian pula dengan PT. Bank yariah Mandiri yang secara resmi mulai
beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri ini hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme
usaha dengan nilai-nilai spiritual Islam. Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-
nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri
dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. Per Desember 2017 Bank Syariah
Mandiri memiliki 737 kantor layanan di seluruh Indonesia, dengan akses lebih
dari 196.000 jaringan ATM dan beralamat kantor pusat, Wisma Mandiri I, Jl. MH.
Thamrin, No.5, Jakarta, 10340 – Indonesia.
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas
telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal
pendiriannya serta visi yang ingin dicapai menjadi “Bank Syariah Terdepan dan
Modern”.
Bagi nasabah, BSM merupakan bank pilihan yang memberikan manfaat,
menenteramkan dan memakmurkan, sedangkan bagi pegawai, BSM merupakan
bank yang menyediakan kesempatan untuk beramanah sekaligus berkarir
professional dan bagi investor, BSM menjadi Institusi keuangan syariah Indonesia
yang terpercaya yang terus memberikan value berkesinambungan.
Untuk menggapai visi tersebut, misi yang dilaksaakan manajemen adalah:
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri
yang berkesinambungan.
5
2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
3. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
4. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
5. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
6. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Sebagai Bank Syariah terbesar, PT Bank Syariah Mandiri terus
berkomitmen untuk selalu melakukan penguatan daya saing perusahaan. Hal
tersebut antara lain dilakukan melalui penguatan kompetensi usaha dan
peningkatan layanan digital di 2018.
Sampai dengan Desember 2018 aset perusahaan mencapai Rp. 98,34 triliun
dengan pembiayaan Rp. 67,75 triliun dan dana pihak ketiga sebesar Rp. 87,47
triliun. Pencapaian ini diperoleh dari penerapan strategi yang efektif yang
dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri. Selain itu, Mandiri Syariah menempati
posisi sebagai 15 besar bank nasional dari sisi aset dengan pertumbuhan aset yang
mencapai 11,86%, sebagaimana yang ditujukan pada tabulasi berikut.
6
Tabel 1. 1. Pangsa Pasar Bank Syariah Mandiri di antara Bank Umum
Syariah (dalam%)
Sumber : Laporan Tahunan 2018, PT Bank Syariah Mandiri
Berbagai upaya penguatan kompetensi telah dilakukan melalui berbagai
pelatihan khusus antara lain pelatihan kepemimpinan (leadership training) ke luar
negeri baik dalam bentuk Sekolah Staf dan Pimpinan Bank, Management
Development Program, maupun Graduate Development Program. Diantara
pelatihan tersebut dilakukan melalui sinergi dengan Bank Mandiri selaku induk
Perusahaan. Di samping itu, peningkatan kompetensi juga dilakukan dilakukan
dengan cara menugaskan karyawan ke berbagai pelatihan di luar negeri baik di
level Group Head, Department Head, maupun Officer.
Selain peningkatan kompetensi melalui berbagai pelatihan, PT. Bank
Syariah Mandiri juga telah mengubah pola grading pegawai, pola kenaikan grade,
dan apresiasi, sehingga mampu mendorong produktivitas pegawai dengan efektif.
Dalam upayanya memberikan peningkatan layanan digital yang sangat
dibutuhkan dalam peningkatan daya saing perusahaan, PT. Bank Syariah Mandiri
telah menghadirkan new mobile banking dengan beragam fitur. Layanan digital
telah dilengkapi dengan berbagai fitur layanan ibadah, seperti: wakaf, ZIS, waktu
sholat, masjid terdekat dan arah kiblat.
7
Selain peningkatan kualitas SDM dan layanan digital, PT Bank Syariah
Mandiri juga terus meningkatkan penguatan dari sisi bisnis. Hal tersebut
dilakukan dengan tetap fokus pada target market dan senantiasa menjalin sinergi
dengan Mandiri Group Untuk Memperkuat Daya Saing Melalui Peningkatan
Keunggulan Perusahaan (Laporan Tahunan 2018, PT. Bank Syariah Mandiri).
Dalam konteks pelayanan nasabah, sudah barang tentu service quality
merupakan langkah awal yang harus diperhatikan sehingga berujung pada
kepuasan (satisfaction) yang pada gilirannya akan meningkatkan loyalitas
(loyalty) nasabah.
Majalah Infobank bersama Markplus Insight, melakukan survey loyalitas
nasabah (saving account) terhadap bank syariah di Indonesia yang mengukur:
1. Customer Satisfaction Index (%),
2. Customer Transaction Index (%),
3. Customer Relationship Index (%) dan,
4. Customer Partnership Index (%).
Kemudian, prosentase rata-rata dari keempat indeks tersebut merupakan
penyusun dari Indonesian Sharia Bank Loyalty Index (ISBLI) bagi semua
perbankan syariah yang disurvey. Sebanyak 22 bank berhasil meraih penghargaan
“Satisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019” dari Majalah Infobank.
Penghargaan diberikan pada acara “2nd Infobank SLE Awards 2019” di Jakarta,
Kamis, 14 Maret 2019. Pemberian penghargaan didasarkan pada hasil riset yang
dilakukan Biro Riset Infobank bersama Marketing Research Indonesia (MRI)
pada tahun 2018-2019. Riset dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan
(satisfaction), loyalitas (loyalty), dan keterikatan (engagement) nasabah terhadap
bank pilihannya. Total ada 10 kategori penghargaan yang diberikan kepada 22
bank, rinciannya, kategori Net Promoter Score (NPS) Index, Satisfaction Index,
Loyalty Index, Engagement Index dan SLE Index. Satisfaction Index diperinci lagi
menjadi lima kategori, yakni kategori satisfaction index satpam, customer service,
teller, fisik dan ATM. Ke-22 bank peraih penghargaan tersebut, terdiri atas 11
bank umum konvensional, 7 bank pembangunan daerah (BPD) dan 4 bank umum
syariah (BUS) termasuk bank syariah mandiri (https://infobanknews.com/topnews
8
ini-dia-bank-bank-dengan-nasabah-paling-loyal/).
Selama dalam kurun waktu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019,
Indonesia Sharia Bank Loyalty Index (SBLI) khususnya pada Bank Syariah
Mandiri, berfluktuasi sebagaimana yang diilustrasikan pada gambar berikut ini.
Gambar 1. 1. Indonesia Sharia Bank Loyalty Index BSM dalam tahun 2014 -
2019
Sumber : Diolah dari data Infobanknews 2014-2019
Sudah barang tentu, berfluktuasinya ISBLI ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor terutama yang terkait dengan kualitas pelayanan, kepuasan nasabah dan
loyalitas nasabah baik yang diselenggarakan secara manual maupun yang
menggunakan teknologi informasi berbasis web. Sedangkan pihak manajemen
perusahaan mengharapkan loyalitas nasabah ini dapat dipertahankan dan bahkan
ditingkat dari waktu ke waktu. Oleh karenanya menarik penulis menelaah lebih
jauh pengaruh dimensi e-quality, e-satisfaction dan e-loyalty yang diterapkan oleh
industri perbankan Syariah dengan mengambil topik “Pengaruh E-Quality Dan E-
Satisfaction Terhadap E-Loyalty Pada Bank Syariah Mandiri (Studi Kasus Pada
Kantor Cabang Ciputat)”.
9
B. Identifikasi Masalah
Selaras dengan latar belakang masalah sebagaimana yang diuraikan dimuka,
maka indentifikasi masalah yang diprediksi mempengaruhi e-loyalty adalah:
1. Masih kurangnya pengetahuan nasabah tentang sistem teknologi
informasi yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri. Sehingga
diperlukan adanya sosialisasi mengenai sistem teknologi informasi
yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri.
2. Pengelolaan sistem teknologi informasi perbankan yang masih belum
optimal menjadi salah satu faktor kurangnya loyalitas nasabah pada
Bank Syariah Mandiri.
3. Masih kurangnya luas jangkauan layanan elektronik dan kelengkapan
variasi layanan yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri.
4. Faktor eksternal atau sistem layanan elektronik dari bank kompetitor
yang lebih baik dan kurangnya inovasi layanan yang dapat
mengakibatkan perpindahan nasabah.
C. Batasan Masalah
Agar topik bahasan tidak melebar dan sejalan dengan indentifikasi masalah
diatas, maka penelitian ini hanya terbatas pada dimensi e-service quality, e-
satisfaction dan e-loyality Bank Syariah Mandiri (Studi Kasus Pada Kantor
Cabang Ciputat).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut :e-saisfaction bers
1. Apakah dimensi e-service quality berpengaruh signifikan terhadap e-
loyality pada Bank Syariah Mandiri.
2. Apakah dimensi e-satisfaction berpengaruh signifikan terhadap e-
loyality pada Bank Syariah Mandiri.
10
3. Apakah dimensi e-service quality dan e-satisfaction berpengaruh
signifikan terhadap e-loyality pada Bank Syariah Mandiri.
4. Faktor apa saja yang dominan mempengaruhi e-loyality pada Bank
Syariah Mandiri.
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1). Mengetahui apakah dimensi e-service quality berpengaruh signifikan
terhadap e-loyality pada Bank Syariah Mandiri.
2). Mengetahui apakah dimensi e-satisfaction berpengaruh signifikan
terhadap e-loyality pada Bank Syariah Mandiri.
3). Mengetahui apakah e-service quality dan e-satisfaction berpengaruh
signifikan terhadap e-loyalty pada Bank Syariah Mandiri.
4). Faktor apa saja yang dominan mempengaruhi e-loyality pada Bank
Syariah Mandiri.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Bagi Bank Syariah Mandiri, sebagai masukan dan atau rekomendasi
bagi pengambilan keputusan terutama yang terkait dengan e-loyality
nasabah.
2. Bagi kalangan akademisi pada umumnya, menambah khasanah
sekaligus dapat dijadikan bahan kajian/penelitian lanjut.
3. Bagi penulis khususnya, memberikan nilai tambah tersendiri terutama
pengetahuan tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi e-
loyality pada Bank Syariah Mandiri.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis
1. E-Marketing
Menurut El-Gohary dan Hatem, dalam jurnal E-Marketing- A literature
Review from a Small Businesses Perspective (2010) e-marketing adalah proses
memasarkan produk dan layanan kepada pelanggan dengan menggunakan media
web. Promosi, Iklan, Transaksi dan pembayaran dapat dilakukan melalui halaman
web. Pengguna internet marketing dapat dengan mudah mengakses informasi
dimana saja dengan komputer yang terhubung ke internet.
Menurut El-Gohary (2010), pemasaran elektronik (e-marketing) dapat
dipandang sebagai sebuah filosofi baru dan praktek bisnis moderen yang terlibat
dengan pemasaran barang, jasa, informasi dan ide melalui internet dan elektronik
lainnya.
Menurut Hur et al., (2011), internet marketing adalah sebuah proses untuk
membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan melalui kegiatan secara
online sebagai sarana untuk pertukaran pendapat, produk, dan jasa sehinga dapat
mencapai tujuan bersama kedua kelompok.
E-marketing menciptakan perubahan prilaku yang mendasar dalam bisnis
dan konsumen serupa dengan yang terkait dengan pengenalan mobil dan telepon
yang mengurangi kebutuhan untuk pendekatan channel. E-marketing
menggunakan internet sebagai platform yang memungkinkan perusahaan untuk
beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan, mengurangi biaya transaksi dan
memungkinkan pelanggan untuk berpindah kapan dan dimanasaja tanpa
menghawatirkan tempat dan waktu.
Bedasarkan pendapat Hur et al., (2011), pengaruh internet marketing
terhadap strategi pemasaran perusahaan ada 4 cara yakni:
1. Peningkatan segmentasi. Dengan adanya internet segmentasi pasar
semakin luas, karena jangkauan pemasaran semakin luas. Internet
12
tidak membatasi luasnya jangkauan pemasaran karena seluruh
konsumen di seluruh dunia dapat mengaksesnya dengan mudah.
2. Mengembangkan strategi lebih cepat dalam cycle time. Dengan
adanya alur perputaran waktu yang lebih cepat dan mudah maka
strategi pemasaran dapat dengan lebih cepat pula dikembangkan.
3. Peningkatan pertanggung jawaban dari usaha pemasaran. Informasi
yang dapat diperoleh dengan cepat dan mudah dapat meningkatkan
strategi perusahaan untuk dapat lebih meningkat. Sehingga pemasaran
dapat dilakukan dengan lebih transparan.
4. Peningkatan integrasi strategi pemasaran dengan strategi operasional
bisnis. Adanya integrasi antara strategi pemasaran perusahaan dan
strategi pemasaran melalui internet akan meningkatkan strategi bisnis
dan strategi operasional.
Website merupakan representasi perusahaan di dunia maya dalam arti kata
keseluruhan aset fisik yang ada direduksi menjadi sekumpulan informasi yang
digital yang dapat diakses oleh siapapun di dunia ini. Mutu dari suatu Website
dalam perusahaan yang bergerak di bidang online trading merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi keputusan pelanggan (Byun H., 2011). Ada tiga kriteria
utama yang harus diperhatikan di dalam desain website adalah:
1. Site Design. Ada dua sub kriteria yang harus dipertimbangkan dalam
membuat desain sebuah situs, yaitu Navigasi dan Estetika. Desain
karakteristik dari sebuah halaman web dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen online.
a. Aspek navigasi berkaitan dengan cara atau mekanisme
perpindahan dari situs ke situs yang lain (menu system) di dalam
sebuah website perusahaan.
b. Estetika, yaitu faktor tampilan atau desain akan sangat
menentukan baik tidaknya kinerja sebuah website. Unsur-unsur
warna, penempatan (layout), desain grafis, lebar muka halaman,
tipe huruf, merupakan sebagian hal yang harus diperhatikan oleh
para online trading.
13
2. Site Functionally. Menyangkut beragam fasilitas dan kemudahan yang
tersedia di website. Dari tiga sub kriteria yang ada, yaitu:
a. Fasilitas pencarian (searching) merupakan hal yang terpenting.
Hal ini disebakan karena seluruh profil perusahaan yang
sedemikian besar harus diwakilkan oleh sebuah website yang
terbatas sehingga dibutuhkan sebuah “information desk” atau
“reception desk” yang dapat dikunjungi pelanggan sewaktu-
waktu.
b. Personalization merupakan kemampuan sebuah website untuk
diatur tampilannya sesuai dengan kebutuhan spesifik individu
tertentu (personalization) hal ini dimaksudkan agar pelanggan
merasa bahwa dirinya diperhatikan secara khusus oleh
perusahaan, sama seperti halnya seorang pelanggan di dunia
nyata yang berhadapan lengsung dengan consumer service.
3. Fitur/evaluasi manfaat. Menyangkut berbagai aspek manfaat yang
dapat secara langsung dirasakan oleh para pelanggan yang mengakses
website terkait.
a. Accuracy. Keakuratan informasi berkaitan dengan keandalan
dari konten website. Dalam hal ini keandalan isi website
memfasilitasi konsumen untuk keputusan mereka dan
kemudahan dalam mencapai keputusan yang optimal, dan pada
gilirannya mempengaruhi kepuasan pelanggan dan niat untuk
membeli secara online.
b. Content. Content merupakan hal pertama yang dipandang dapat
memberikan manfaat kepada pelanggan. Seorang pelanggan
mengakses ke website tertentu karena ingin melihat data atau
informasi terkait dengan kebutuhannya. Content yang menarik
haruslah memiliki nilai komersial (value), content harus selalu
dijaga agar berkualitas, up-todate, dan relevan. Website akan
membuat pelanggan lebih percaya antuk melakukan transaksi
dan memberikan informasi pentingnya kepada perusahaan untuk
14
kepentingan transaksi. Tampilan website yang professional
memberikan pelanggan rasa nyaman, maka dengan begitu
pelanggan dapat lebih percaya dan nyaman dalam melakukan
pembelian.
Dalam pemasaran elektronik ini, sudah barang tentu menggunakan teknik
digital yang mana masukan dan keluaran nya menggunakan perangkat komputer,
teknologi komunikasi dan infomasi yang pada akhirnya bias disebut dengan
digital marketing.
Digital marketing adalah praktek marketing yang menggunakan saluran
distribusi digital untuk mencapai konsumen dengan cara yang relevan, personal
dan cost-effective (Setyanto, 2011). Aktivitas-aktivitas pemasaran akan dilakukan
secara intensif menggunakan media komputer, baik mulai dari penawaran produk,
pembayaran dan pengirimannya. Dalam konteks marketing, kondisi krisis global
membuat banyak organisasi mulai memikirkan dan mencari metode penghematan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa biaya terbesar organisasi selalu berasal
dari biaya marketing dan tenaga kerja (Setyanto, 2011). Oleh sebab itu organisasi
bisnis harus pandai melihat peluang melakukan aktivitas marketing yang efektif di
era digital dengan biaya yang murah dan efektif.
Teknologi digital telah banyak mengubah wajah dunia bisnis, termasuk
aktivitas pemasaran. Meskipun digital marketing tidak meliputi teknik dan praktek
yang masuk dalam kategori internet maketing denga cara-cara untuk mencapai
target konsumen yang tidak memerlukan internet (mobile technology). Teknologi
telah mengubah cara manusia dalam berbicara, berkomunikasi, bertindak, dan
mengambil keputusan. Teknologi telah menjadi sangat efektif dalam
memaksimalkan bottom line suatu organisasi.
Mobile Marketing. Beberapa tahun belakangan ini, terjadi pergeseran dari
personal computer ke mobile communication/wireless. Hal ini dipicu semakin
canggihnya sekaligus murahnya komputer dan ponsel. Akses kecepatan internet
semakin baik dan munculnya berbagai konten digital mulai dari yang free hingga
berbayar. Banyaknya jumlah pengguna ponsel membuat ponsel menjadi media
15
masa baru, peluang ini dimanfaatkan oleh para produsen sebagai media untuk
beriklan.
Bagi para marketer, mobile marketing dianggap lebih efisien karena biaya
muarah, lebih fokus pada konsumen yang diinginkan (tersegmentasi) dan lebih
terukur (Situmorang, 2011). Para marketer bahkan banyak yang menggunakan
Facebook atau Twitter untuk beriklan, sehingga melahirkan inovasi baru yaitu
mobile marketing. Setidaknya ada tiga keuntungan perusahaan dalam
menggunakan mobile maketing:
1. Consumer relationship management. Perusahaan bisa meningkatkan
kualitas dan jangkauan pelayanan. Misalanya bank akan dengan
mudah dan cepat mengirim pesan transaksi kepada nasabah, travel
agency dan industri penerbangan dapat menghandle booking tiket dari
para klien.
2. Corporate usage. Meningkatkan komunikasi diantara karyawan tanpa
batas waktu, mengecek jadwal dan informasi.
3. Mengurangi biaya dan meningakatkan produktivitas. Aplikasi wireless
secara signifikan mengurangi biaya komunikasi kepada pelanggan,
improving brang awareness, menawarkan produk spesial dengan calon
pelanggan potensial.
2. E-Service Quality
Memberikan layanan yang handal, cepat serta lengkap diwajibkan untuk
melayani konsumen secara prima. Layanan adalah kegiatan yang dilakukan
melalui sistem, prosedur dan metode tertentu oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan landasan materi dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang
lain sesuai dengan haknya. Layanan pada dasarnya adalah sebuah proses dari
serangkaian kegiatan. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan
berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat (Moenir,
2010).
Dalam strategi pemasaran, definisi layanan harus diamati dengan baik,
karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa barang, penilaian
16
pelanggan terhadap kinerja yang ditawarkan oleh pihak produsen berpengaruh
terhadap kondisi dan cepat lambatnya pertumbuhan jasa.
E-service quality atau yang juga dikenal sebagai E-ServQual merupakan
versi baru dari Service Quality (ServQual). E-ServQual dikembangkan untuk
mengevaluasi suatu pelayanan yang diberikan pada jaringan Internet. E-service
quality didefinisikan sebagai perluasan dari kemampuan suatu situs untuk
memfasilitasi kegiatan belanja, pembelian, dan distribusi secara efektif dan efisien
(Chan et al. 2010). Sudah barang tentu, informasi yang diberikan berisi informasi
tentang layanan-layanan yang ada pada online shopping. Informasi kualitas jasa
pada online shopping terdiri dari informasi pemesanan, informasi pengiriman dan
promosi yang ditawarkan:
a. Informasi pemesanan mencakup informasi tentang bagaimana
cara pemesanan suatu produk, cara pembayaran, apakah
menggunakan kartu kredit, paypal ataupun transfer antar
rekening.
b. Harus menginformasikan apakah setelah order produk barang
langsung dikirim, ataupun harus memenuhi kuota minimum
pemesanan barang baru barang dikirim.
c. Informasi pengiriman sebaiknya menjelaskan bagaimana cara
pengiriman dan total biaya pengiriman yang ditanggung oleh
pembeli. Mungkin mudah untuk membandingkan harga dasar
produk yang dipasarkan secara online dengan yang dijual di
toko atau mall. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan adalah total
biaya yang muncul yaitu biaya-biaya tambahan seperti misalnya
pengiriman produk.
d. Informasi promosi mencakup promosi produk baru, ataupun
pemberian diskon untuk pembelian produk. Semakin berkualitas
informasi yang diberikan kepada pembeli online, maka akan
semakin tinggi keputusan pembeli online untuk membeli produk
tersebut.
Menurut Elizabeth dalam jurnal Is Service Quality is an Indicator of
17
Customer Loyalty ?. Australian Journal of Business and Management Research
(2012), e-service quality didefinisikan sebagai sejauh mana website memfasilitasi
efisien dan efektif belanja, pembelian, dan pengiriman produk dan jasa.
Dalam kaitan dengan e-service quality ini, menurut Zeithaml et. Al dalam
Hongxiu Li (2011), e-service quality memiliki 5 komponen penting, meliputi:
a. Security, adalah keamanan yang dirasakan dari system
pelayanan perusahaan. Meliputi keamanan data diri dan
keamanan transaksi yang telah dijalankan.
b. Communication, adalah kelancaran komunikasi antara
perusahaan dengan pelanggan dari sebuah media
komunikasi elektronik meliputi informasi data pelanggan
serta jumlah noise yang mungkin terjadi dari penggunaan
sistem.
c. Reliability, adalah keandalan dari informasi yang
diberikan pihak perusahaan meliputi kebenaran informasi
serta ketepatan informasi yang diberikan sesuai dengan
janji atau informasi sebelumnya.
d. Responsiveness, adalah kecepatan dari pelayanan melalui
media elektronik yang diterapkan oleh perusahaan
meliputi waktu kerja dari customer service serta kecepatan
respon dari customer service.
e. Delivery, adalah cara dalam menyampaikan informasi
kepada pelanggan, meliputi kesopanan pegawai serta
keramahan pegawai dalam menyelesaikan masalah
konsumen.
Menurut Li et al dalam Felicia (2016), dimensi e-service quality jika dilihat
dari perspektif perusahaan, maka dimensi e-service yang harus diperhatikan
adalah ease of use (kemudahan bagi pelanggan untuk menggunakan website),
website design (website harus didesain dengan baik dan menarik secara visual),
reliability (konsistensi kinerja dan kehandalan web), system availability (fungsi
18
teknis yang benar dari website), privacy (keamanan dan perlindungan informasi
pelanggan), responsiveness (penanganan masalah dan pengembalian yang efektif
melalui internet), dan empathy (perawatan dan perhatian individual yang
diberikan kepada pelanggan melalui saluran elektronik).
Parasuraman dan Malhotra, (2015) mengemukakan terdapat 4 dimensi
dalam kualitas pelayanan elektronik, dimana 4 dimensi merupakan core kualitas
pelayanan elektronik diantaranya efficiency, fulfillment, system availability dan
privacy.
a. Efisiensi (efficiency): Kemampuan pelanggan untuk mengakses
website, mencari produk yang di inginkan dan informasi yang
berkaitan dengan produk tersebut, dan meninggalkan situs
bersangkutan dengan upaya minimal.
b. Pemenuhan kebutuhan (fulfillment): Aktual kinerja perusahaan
kontras dengan apa yang dijanjikan melalui website, mencakup
akurasi janji layanan, seperti ketersediaan stok produk dan
pengiriman produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan.
c. Ketersediaan sistem (system availability): Fungsionalitas teknik
situs bersangkutan, berfungsi sebagaimana mestinya.
d. Privasi (privacy): jaminan keamanan dan kemampuan
perusahaan dalam menjaga integritas data dari pelanggan.
Menurut Tatik Suryani (2013), e-service quality dapat diukur dengan
indikator:
a. Design website. Website yang bermutu adalah yang dalam
desainnya memudahkan interaksi dengan pelanggan. Disalin
dengan tampilan yang menarik juga merupakan daya tarik
penting yang akan mempengaruhi pembelian melalui internet.
b. Reliabilitas. Menurut Tatik Suryani (2013), reliabilitas dinilai
dari kemampuan website dalam memberikan informasi dan
ketepatan dalam pengisian, respon yang tepat dan cepat,
menjaga informasi personal secara aman.
c. Ketanggapan. Pelanggan mengharapkan pihak perusahaan yang
19
melakukan pembelian melalui online cepat tanggap jika ada
masalah - masalah yang disampaikan oleh pelanggan. Pelanggan
biasanya menilai ketanggapan ini kecepatan navigasi,
menelusuri informasi, kesempatan untuk bertanya dan dalam
menerima jawaban.
d. Kepercayaan. Kepercayaan ditunjukkan dari keyakinan
pelanggan untuk menerima kerentanan dari belanja online dalam
memenuhi harapannya.
e. Personalisasi. Personalisasi mencakup layanan yang
memungkinkan pelanggan memperoleh perhatian dan berdialog
dengan perusahaan.
Dari model tradisional SERVQUAL, Byun, D. H. & Finnie, G., (2011)
berhasil mengembangkan lima dimensi utama kualitas jasa, menjadi tujuh dimensi
E-SERVQUAL, meliputi:
a. Efisiensi. Kemampuan pelanggan untuk mengakses website,
mencari produk yang diinginkan dan informasi yang berkaitan
dengan produk tersebut, dan meninggalkan situs bersangkutan
dengan upaya minimal.
b. Reliabilitas. Berkenaan dengan fungsionalitas, teknis, situs
bersangkutan khususnya sejauh mana situs tersebut tersedia dan
berfungsi sebagaimana mestinya.
c. Fulfillment. Memberikan jaminan layanan yang berkaitan
dengan, ketersediaan stok produk, dan pengiriman produk sesuai
waktu yang dijanjikan.
d. Privasi. Kemampuaan perusahaan untuk memberikan jaminan
informasi konsumen tidak disebarluaskan, baik itu informasi
kontak maupun transaksi keuangan.
e. Daya Tanggap. Kemempuaan perusahaan untuk merespon
keluhan konsumen jika ada masalah dan memberikan informasi
secepatnya. Daya tanggap memiliki mekanisme untuk
20
menangani pengembalian produk dan menyediakan garansi
online.
f. Kompensasi. Perusahaan memberikan layanan seperti,
pengembalian uang, biaya pengiriman, dan biaya penanganan
produk.
g. Kontak. Memenuhi kebutuhan konsumen melalui jaringan
internet/ online maupun melalui telepon.
Dapat dikatakan bahwa e-service quality adalah Evaluasi dan penilaian
secara keseluruhan dari keunggulan pengantaran layanan secara elektronik di
pasar virtual. Dengan adanya kualitas layanan elektronik (e-service quality) yang
baik dan pelanggan merasa puas akan berdampak baik pada reputasi perusahaan.
Pelanggan yang puas akan menyampaikan hal yang positif kepada calon
pelanggan lainnya secara virtual melalui email, website, mailing list atau
testimoni yang disampaikan pada website perusahaan. Dengan demikiaan
perusahaan harus selalu siap dan tanggap melayani pelanggan melalui jaringan
internet ketika ada pertanyaan atau keluhan setelah adanya transaksi secara online
dari pelanggan (e-recovery-servicequality) (Anton, 2014).
3. E-Satisfaction
Kepuasan adalah keadaan subjektif dari kepuasan dimana orang merasa
senang dengan pencapaian mereka dengan beberapa usaha (Yamin & Ramayah,
2011). Setyanto, (2011) menyatakan bahwa kepuasan adalah tingkat seseorang
setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya.
Menurut Hur et al., (2011) kepuasan adalah perasaan seseorang yang
dihasilkan dari membandingkan kinerja produk yang dirasakan (atau hasil) dalam
kaitannya dengan harapannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan
merupakan fungsi dari perbedaan antara harapan dengan kinerja yang dirasakan.
Kepuasan merupakan serangkaian reaksi bias yang dimiliki pengguna ketika
menggunakan website. Website harus menyenangkan untuk digunakan dan dilihat.
Kepuasan terhadap website mengacu pada pemenuhan kebutuhan dan ekspektasi
konsumen pada website. Keseluruhan persepsi kepuasan biasanya menghasilkan
21
keseluruhan sikap positif terhadap website (Szymanski and Hise dalam Kabadayi
& Gupta, 2011).
Berdasarkan (Byun & Finnie, 2011), pengukuran tingkat kepuasan
pengguna diambil berdasarkan penelitian Spool, et. al., (2013) yang meliputi:
physical fatique, confusing during the task, degree of stress after finding the
correct answer, actual speed of tasks, satisfaction about the quality of information
provided dan attitude about proceeding to another task after completing a task.
Pada penelitian ini, konsep mengenai user satisfaction dianggap berdasarkan
pandangan bahwa pengguna tidak lelah saat melakukan tugas di website, senang
untuk melanjutkan tugas, dan bersedia untuk melakukan tugas berikutnya, serta
pengguna mencapai tujuannya dengan baik dalam website.
E-satisfaction menurut Oliver dalam Srinivasan, et. al., (2012) adalah
keadaan psikologis yang dihasilkan ketika seorang pelanggan puas dimana ia
tidak lagi mencari alternatif lain selain website yang ia gunakan saat itu. Saat
pelanggan tidak puas. Maka ia akan mencari alternatif lain dan akan menjadi
peluang bagi pesaing untuk memanfaatkan keadaan tersebut.
Anderson, Rolph E dalam Srinivasan, et. al., (2012) menjelaskan e-
satisfaction sebagai sebuah kondisi psikologis dimana hasil yang muncul ketika
konsumen membuka website sesuai dengan harapannya. Dari sudut pandangnya,
kepuasan paling baik adalah sebagai evaluasi berkelanjutan kejutan melekat dalam
acquistition produk dan pengalaman konsumsi.
Szymanski dan Hise (2014) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai
pengalaman belanja online secara keseluruhan. Menurut Anderson dan Srinivasan
(2012), e-satisfaction adalah kepuasan pelanggan sehubungan dengan pengalaman
pembelian sebelumnya dengan perusahaan ecommerce yang diberikan (Fahim, et
al., 2010). Yen (2012) mengevaluasi kepuasan pengguna dengan layanan mandiri
berbasis web dalam tiga dimensi, termasuk sistem, informasi dan layanan. Lee
(2011) menyebutkan bahwa e-satisfaction adalah kepuasan pelanggan dengan
pengalaman atau perilaku pembelian sebelumnya dengan situs web. Dalam sebuah
studi tentang konsumen online, Yen (2012) menemukan bahwa efisiensi
22
pengriman dan desain situs web memiliki dampak signifikan terhadap e-
satisfaction.
Dalam usahanya pada bisnis berbasis online maka upaya-upaya menyampai
kepuasan akan berbeda dan tugas pemasar adalah melakukan penyesuian atas
perbedaan itu sehingga kepuasan terhadap sebuah bisnis berbasis online akan
tercapai. Elizabeth (2012) menjelaskan bahwa e-satisfaction adalah serangkaian
reaksi bisa yang dimiliki pengguna ketika menggunakan website. Website harus
menyenangkan untuk digunakan dan dilihat. Kepuasan terhadap situs jual beli
bergantung pada pemenuhan kebutuhan dan tercapainya harapan konsumen pada
kualitas yang dirasakan saat menggunakan situs jual beli. Keseluruhan persepsi
kepuasan biasanya menghasilkan keseluruhan sikap positif terhadap situs jual beli.
E-satisfaction menurut Oliver (dalam Srinivasan, et al., 2012) adalah keadaan
psikologis yang dihasilkan ketika seorang pelanggan puas dimana ia tidak lagi
mencari alternatif lain selain website yang digunakan saat itu. Saat pelanggan
tidak puas, maka ia akan mencari alternatif lain dan akan menjadi peluang bagi
pesaing untuk memanfaatkan keadaan tersebut.
Dalam penelitian ini, dimensi e-satisfaction yang digunakan dikutip dari
Zeithamlet, at.al dalam Hongxiu Li dan Reima Suomi (2015), yaitu:
a. Usefulness, adalah sejauh mana sebuah media elektronik dapat
bermanfaat untuk kegiatan yang dijalankan oleh individu sehari-
hari meliputi manfaat system terhadap pekerjaan serta
kecocokan system dengan gaya hidup individu.
b. Enjoyment, adalah tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh
individu dari penggunaan sebuah media elektronik meliputi
kemudahan penggunaan serta kenyamanan dalam pemakaian
system tersebut.
c. Past Experience, adalah persepsi yang timbul dari pengalaman
dalam menggunakan sebuah media elektronik meliputi
pengalaman dalam berkomunikasi melalui sebuah media
elektronik serta pengalaman dengan sistem lain.
23
d. Decision, adalah keputusan dari individu untuk menggunakan
atau tidak menggunakan media elektronik yang ditawarkan atau
disediakan meliputi keputusan untuk menggunakan sistem yang
disediakan dan keputusan untuk berpindah media.
4. E-Loyality
Kesetiaan konsumen adalah sebuah komitmen yang dipegang konsumen
untuk membeli atau berlangganan pada suatu produk atau jasa secara konsisten di
masa depan, sehingga menyebabkan penggunaan atau pembelian dari suatu brand
yang berulang-ulang (repetitive), walaupun pengaruh atau situasi yang dihadapi
dan upaya pemasaran lain memiliki potensi untuk berpindah (switching) (Oliver,
dalam Ribbink et al., 2014).
Flavian (2010), mendefinisikan online loyalty (e-loyalty) sebagai kemauan
konsumen untuk membeli dari website bersangkutan, dan konsumen tersebut tidak
akan beralih ke website lain.
Menurut Byun & Finnie, (2011), e-loyalty adalah kemauan konsumen untuk
mengunjungi kembali sebuah website atau membeli dari website bersangkutan
dimasa yang akan datang. Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa electronic loyalty memiliki ciri utama, yaitu: adanya kemauan
mengunjungi kembali (revisit) dan kemauan membeli (purchase intention) dari
sebuah website, serta tetap menggunakan website bersangkutan meskipun ada
altenatif website lain.
Sedangkan menurut (Hur et al., 2011) mendefinisikan e-loyalty sebagai
niatan pelanggan untuk mengunjungi website kembali dengan atau tanpa
terjadinya transaksi online. Definisi ini menganggap loyalitas pelanggan sebagai
sikap membangun dan berpotensi juga menguntungkan untuk keadaan
konvensional.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat saya simpulkan bahwa loyalitas
adalah bentuk kepercayaan dan komitmen konsumen terhadap suatu produk yang
berdampak pembelian produk kembali walaupun terjadi perubahan situasi dan
behavior. Sedangkan e-loyalty adalah niat konsumen untuk mengunjungi website,
24
yang dapat berarti ketertarikan konsumen kepada perusahaan yang dapat
berpotensi untuk melakukan pembelian berulang.
Menurut Anderson & Srinivasan, (2012), ada beberapa keuntungan yang
akan diperoleh perusahaan bila memiliki konsumen yang loyal, yaitu :
a. Sales Growth. Pertumbuhan penjualan yang berlangsung dalam
jangka panjang tidak dapat dicapai oleh perusahaan tanpa
adanya loyalitas konsumen terhadap produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan, menaikkan pangsa pasar dan
menurunkan biaya untuk mendapatkan konsumen – konsumen
yang loyal terhadap perusahaan dan menginformasikan kepada
calon – calon konsumen baru perusahaan. Dengan demikian,
akan mengurangi biaya untuk mendapatkan konsumen
(promosi), bahkan akan mendapat laba perusahaan, artinya
konsumen – konsumen yang loyal terhadap perusahaan.
b. Profitability. Sejalan dengan meningkatnya penjualan,
perusahaan memiliki peluang besar untuk memperoleh laba
apabila produk perusahaan memiliki pertumbuhan penjualan
yang baik.
c. Referral. Konsumen yang loyal dan terpuaskan kebutuhannya
dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan akan
memberikan saran penggunaan produk dan jasa kepada orang
lain.
Menurut (Hur, et al., 2011), mengkonsepkan e-loyalty ke dalam empat
bagian (dimensi), yaitu: congnitive, affective, conative dan action yang merupakan
penerapan dari dimensi loyalitas ke dalam website. Penjelasan mengenai bagian –
bagian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Cognitive, didefinisikan sebagai preference (preferensi),
preferensi ini dapat terhadap website lain ataupun layanan lain
yang tersedia di dalam satu perusahaan.
b. Affective, didefinisikan sebagai positive attitude, hal ini
dihasilkan dari preferensi yang tercipta, sehingga akan
25
menimbulkan sikap me-referensikan. Sebagai contoh, pelanggan
yang menyarankan orang lain untuk menggunakan website
perusahaan berdasarkan kepuasan atau kesukaan yang lebih
(preferensi) dari pada website atau layanan lain yang diterapkan
sebagai pembanding.
c. Conative, pelanggan bersedia untuk mengunjungi kembali
website perusahaan. Hal ini bisa didasari oleh pengalaman
sebelumnya yang dapat berupa kecocokan/kepuasan/kesukaan,
sehingga ada keinginan atau harapan untuk mendapatkan
pengalaman baik yang sama dengan kembali mengunjungi
website (revisit), tetapi hal ini tidak terikat dengan prilaku
pembelian.
d. Action, merupakan tingkatan tertinggi dari loyalitas, yaitu:
ketika pelanggan kembali mengunjungi website dengan
kesiapan untuk melakukan pembelian secara online.
Menurut Janita dan Miranda (2013), loyalitas konsumen dapat diukur
dengan menggunakan indikator berikut:
a. Positive word of mouth, yaitu: kesediaan konsumen untuk
mengatakan hal yang positif tentang produk atau jasa
perusahaan kepada orang lain.
b. Rettention, yaitu: ketahanan konsumen terhadap pengaruh dan
penawaran dari perusahaan kompetitor.
c. Willingness to pay more, yaitu: kesediaan konsumen untuk tetap
menggunakan produk atau jasa meskipun harus membayar lebih
mahal.
Aeker dan Tatik (dalam Suparno, 2016) menyatakan bahwa loyalitas
pelanggan memiliki nilai strategik bagi perusahaan antara lain:
a. Mengurangi biaya pemasaran. Aplikasi perusahaan memiliki
pelanggan loyal yang cukup besar, maka hal ini dapat
mengurangi biaya pemasaran. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa biaya untuk mendapatkan pelanggan baru enam kali
26
relative lebih besar dibandingkan biaya untuk mempertahankan
pelanggan yang ada.
b. Trade leverage. Loyalitas terhadap merek menyediakan trade
leverage bagi perusahaan. Sebuah produk dengan merek yang
memiliki pelanggan loyal akan menarik para distributor untuk
memberikan ruang yang lebih besar dibandingkan dengan merek
lain ditoko mereka. Karena mereka tahu bahwa konsumen
ataupun pelanggan akan berulang kali membeli merek tersebut
bahkan mengajak orang lain untuk membeli merek tersebut.
c. Menarik pelanggan baru. Pelanggan yang puas dengan merek
yang dibelinya dapat mempengaruhi konsumen lain. Pelanggan
yang tidak puas akan menyampaikan ketidakpuasannya kepada
8 hingga 10 orang. Sebaliknya bila puas akan menceritakan atau
merekomendasikan kepada orang lain untuk memilih
produk/jasa yang telah memberikan kepuasan.
d. Waktu untuk merespon ancaman pesaing. Loyalitas terhadap
merek memungkinkan perusahaan memiliki waktu untuk
merespon tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pesaing. Jika
pesaing mengembangkan produk yang lebih superior,
perusahaan memiliki kesempatan untuk membuat produk yang
lebih baik dalam jangka waktu tertentu karena bagi pesaing
relative sulit untuk mempengaruhi pelanggan-pelanggan kita
yang setia. Mereka butuh waktu yang relative lama.
B. Kerangka Pemikiran
Sejalan dengan latar belakang, identifikasi masalah, landasan teori dan
kajian penelitian sebelumnya, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini
dilukiskan sebagai berikut.
27
Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran
Sumber: diolah penulis
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada ulasan diatas, maka hipotesis alternatif penelitian yang
diajukan:
H01 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan e-quality terhadap e-
loyality pada Bank Syariah Mandiri.
Ha1 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan e-quality terhadap e-loyality
pada Bank Syariah Mandiri.
H02 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan e-satisfaction terhadap e-
loyality pada Bank Syariah Mandiri.
Ha2 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan e-satisfaction terhadap e-
loyality pada Bank Syariah Mandiri.
H03 : Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan e-quality dan e-
satisfaction terhadap e-loyality pada Bank Syariah Mandiri.
Ha3 : Diduga terdapat pengaruh yang signifikan e-quality dan e-satisfaction
terhadap e-loyality pada Bank Syariah Mandiri.
E-Quality
E-Satisfaction
E-Loyality
Bank Syariah Mandiri
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Karena penelitian ini adalah penelitian eksploratif yang berupaya
menggali permasalahan secara langsung dari lapangan dan analisisnya
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang menguraikan
suatu gejala atau fenomena secara berurutan serta memberikan gambaran
yang jelas terhadap gejala atau fenomena yang mempengaruhinya
disamping untuk mengetahui sebab dan akibat dari gejala tersebut melalui
pembuktian kuantitatif, maka populasinya adalah semua obyek atau individu
yang ada di dalam wilayah penelitian dimana memiliki karakteristik
tertentu, jelas dan lengkap. Dalam penelitian ini populasi yang menjadi
sasaran observasi adalah para nasabah yang tercatat pada Bank Syarih
Mandiri Kantor Cabang Ciputat Tangerang Selatan.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-
cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap
yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut. Karena jumlah nasabah
yang datang ke Bank Syarih Mandiri Kantor Cabang Ciputat Tangerang
Selatan, tidak dapat diperkirakan, maka metode pengambilan sampelnya
menjadi sangat sensitif sehingga sulit untuk mendapatkan ukuran-ukuran
goodness of fit yang baik.
Hair, et al (2010), menyarankan bahwa ukuran sampel minimum
adalah sebanyak 5 observasi untuk setiap estimated paramater dan
maksimum adalah 10 observasi untuk setiap parameter. Dalam penelitian ini
estimated parameter yang digunakan sebanyak 14 butir pertanyaan, maka
jumlah sampel minimum adalah 100 dan maksimum 350 responden dengan
teknik sampling yang digunakan melalui accidental sampling.
29
Accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan dijumpai peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data (Mas’ud, 2010:137).
Alasan digunakannya accidental sampling dikarenakan jumlah
populasi yang sangat besar dengan aktivitas responden yang tinggi, yaitu:
pelanggan (customer), maka sangat tepat untuk menggunakan accidental
sampling. Berdasarkan metode accidental sampling, sampel terpilih
sebanyak 100 responden, hal ini sudah sesuai jumlah responden minimum
yang disarankan oleh Hair, et al (2010). Dengan demikian, jumlah sampel
yang dijadikan sebagai responden adalah 100 orang.
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini berlangsung dalam kurun waktu satu bulan mulai dari bulan
Desember 2019 bertempat di Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Tangerang,
Ciputat, Jl. Ir. H. Juanda, No. 111, RT. 006/001, Kota Tangerang Selatan, Banten
– 15412, No. Tlp. (021) 7425267.
C. Sumber Data, Skala Pengukuran Dan Dimensi Operasional Variabel
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer
yang diperoleh langsung berdasarkan dari keterangan dan informasi yang
diberikan oleh responden melalui penyebaran kuesioner.
Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini yakni berupa kuisioner
adalah skala Likert dengan pertimbangan skala pengukurannya memberikan hasil
yang lebih baik dalam perhitungan koefisien korelasi atau total skor dengan skor
dan distribusi jawaban sebagai berikut:
Skor 5 : Jawaban Sangat Setuju
Skor 4 : Jawaban Setuju
Skor 3 : Jawaban Cukup Setuju
Skor 2 : Jawaban Tidak Setuju
30
Skor 1 : Jawaban Sangat Tidak Setuju
Sedangkan dimensi operasional variabel dan indikator yang dipergunakan di
dalam instrumen penelitian (kuesioner) yang disebarkan kepada para responden
dan atau nasabah Bank Syariah Mandiri khususnya pada kantor Cabang Ciputat,
Tangerang Selatan tersebut, dinyatakan dalam tabulasi berikut ini.
Tabel 3. 1. Dimensi Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel Penelitian Indikator
1.
E- Service Quality
Efisiensi
Reliabilitas
Fulfillment
Privasi
Daya tanggap
Kompensasi
Kontak
2. E-Satisfaction
Usefulness
Enjoyment
Past Experience
Decision
3. E-Loyality
Cognitive
Affective
Conative
Action
Sumber : Diolah penulis dari berbagai sumber
31
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode :
1. Observasi Langsung (Survey). Dalam penelitian ini digunakan
penelitian lapangan (field reserch) dengan metode penelitian survei
sebagai pengumpulan data primer dan penelitian kepustakaan (Library
Reserch) sebagai data sekunder.
2. Wawancara (Interview) digunakan untuk mengetahui permasalah
secara lebih mendalam. Wawancara kepada pihak-pihak terkait guna
mendapatkan informasi sesuai dengan permasalahan penelitian.
3. Kuisioner disebarkan kepada para nasabah yang tercatat pada Bank
Syariah Mandiri kantor cabang Ciputat Tangerang Selatan.
4. Studi literatur, pustaka, dokumen, jurnal, makalah dan bahan-bahan
bacaan lain yang sesuai dengan topik bahasan guna penelurusan
fenomena sekaligus untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
E. Teknik Pengolahan Data
1. Uji Validitas Dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2011:113).
Misalnya dalam mengukur keputusan pembelian suatu produk di mata
konsumen diukur dalam tiga pernyataan berupa satu pertanyaan tiap
indikator. Untuk mengukur variabel keputusan pembelian jawaban
responden dikatakan valid apabila item-item dalam kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner tersebut. Dalam
uji validitas dapat digunakan SPSS (Statistical Product and Service
Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product moment
(Ghozali, 2011:112) :
32
2222 Y)(YNX)(XN
Y)X)((XYnr
Dimana:
r = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat
n = Banyaknya sampel
X = Skor tiap item dan
Y = Skor total variabel
Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor
masingmasing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur
yaitu : menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Jika nilai
signifikansi
(P Value) > 0,05 maka tidak terjadi hubungan yang signifikan.
Sedangkan apabila nilai signifikansi (P Value) < 0,05 maka terjadi hubungan
yang signifikan. Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui
adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain
alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan
berkali-kali pada waktu yang berbeda.
Menurut Arikunto (2014:115), “Untuk uji reliabilitas digunakan
Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal
(reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau
lebih.
Pada penelitian ini perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alpha
sebagai berikut:
2
2
11στ
σb1
1k
kr
Dimana:
N
N
xx
2
2
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyan
33
2b = jumlah varians butir
2t = jumlah varians total
Pengujian reliabilitas ini hanya dilakukan terhadap butir-butir yang
valid, yang diperoleh melalui uji validitas. Selanjutnya untuk melihat tingkat
reliabilitas data, SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas,
jika Cronbach Alpha (G) > 0. 5 maka reliabilitas pertanyaan bisa diterima
(Ghozali, 2011:95).
2. Uji Diagnostik OLS (Ordinary Least Square)
Uji asumsi klasik dilakukan agar model regresi yang digunakan dapat
memberikan hasil yang representatif. Penggunaan metode kuadrat terkecil
biasa (OLS) dapat dilakukan apabila asumsi regresi linear klasik terpenuhi.
Beberapa asumsi yang yang harus dipenuhi oleh persamaan regresi linear
berganda ini adalah sebagai berikut:
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen dan tidak orthogonal atau
nilai korelasi antarsesama variabel independen sama dengan nol. Dapat juga
dilihat dari nilai tolerance dan Variante Inflation Factor (VIF), nilai
tolerance yang besarnya di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 menunjukkan
bahwa tidak ada multikolinearitas pada variabel independennya (Ghozali,
2011:96 ).
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menganalisis apakah dalam
model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Kita dapat melihatnya dari grafik plot
antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar
membentuk pola tertentu atau teratur maka mengidentifikasi telah terjadi
heterokedastisitas. Sebaliknya apabila titik-titik yang ada menyebar diatas
dan di bawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
(Ghozali, 2011:97).
34
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data
normal atau mendekati normal. Kita dapat melihatnya dari normal
probability plot yang membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting
data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika data menyebar
disekitar garis diagonalnya dan mengikuti arah garis diagonalnya / grafik
histogram maka menunjukkan pola distribusi normal. Apabila data jauh dari
garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonalnya / grafik
histogram maka menunjukkan pola distribusi tidak normal (Ghozali,
2011:97).
Uji autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi sisaan yang satu (εi)
dengan sisaan lainnya (εj). Biasanya, autokorelasi sering terjadi pada data-
data time series. Penyebab utama terjadinya autokorelasi adalah adanya
variabel penting yang tidak digunakan di dalam model. Pendeteksian
autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan statistik Durbin Watson.
Prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011:115):
Lakukan regresi OLS dan dapatkan residual εi. Hitung angka D-W (didapat
dari hasil pengolahan SPSS).
3. Model Regresi Berganda
Tujuan dari analisis korelasi ini adalah untuk mengetahui seberapa
erat hubungan diantara dua variabel, yaitu satu variabel independent (X) dan
satu variabel dependent (Y) yang lebih dikenal dengan analisis regresi
sederhana.
Untuk menganalisa besarnya hubungan dan pengaruh variabel
independent yang jumlahnya lebih dari satu dikenal dengan analisa regresi
berganda. Bentuk persamaan regresi dengan dua variabel independent (X1
dan X2) adalah sebagai berikut :
2211 XbXbaY + є
Untuk persamaan regresi dengan dua variabel independent, nilai
koefisien regresinya adalah b1 dan b2, serta nilai intersep a, dapat dihitung
35
dengan cara manual atau dengan menggunakan MS Excel maupun SPSS.
Nilai koefisien regresi dapat dihitung melalui persamaan :
2211 XbXbanY
212
2
1111 XXbXbXaYX
2
2221122 XbXXbXaYX
Koefisien Korelasi (R) pengukuran statistik kovarian atau asosiasi
antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1.
Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan
arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka
kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X
tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien
korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik.
Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi
rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi
mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan
kriteria sebagai berikut:
o 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel
o > 0 – 0,25: Korelasi sangat lemah
o > 0,25 – 0,5: Korelasi cukup
o > 0,5 – 0,75: Korelasi kuat
o > 0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat
o 1: Korelasi sempurna
Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
ketepatan yang paling baik dalam analisa regresi, hal ini ditunjukkan oleh
besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu).
Jika koefisien determinasi nol berarti variabel independen sama sekali tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi
semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen. Karena variabel independen pada
penelitian ini lebih dari 2, maka koefisien determinasi yang digunakan
36
adalah Adjusted R Square (Ghozali, 2011:99). Dari koefisien determinasi
(R2) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan
dari beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang
biasanya dinyatakan dalam persentase.
4. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui signifikansi dari hipotesa dalam penelitian ini maka
perlu dilakukan beberapa uji sebagai berikut :
a. Uji-t
Uji t dilakukan untuk mengetahui keberartian dari masing-
masing penduga parameter secara parsial, apakah koefisien parsial
yang diperoleh tersebut mempunyai pengaruh atau tidak dengan
asumsi bahwa variabel tidak bebas lainnya konstan. Hipotesisnya
adalah:
Ho: βt = 0 (Tidak ada pengaruh dari peubah Xi terhadap Y)
Ha: βt ≠ 0 (Ada pengaruh dari peubah Xi terhadap Y)
Statistik uji yang digunakan diformulasikan sebagai berikut:
)( 1
1
bS
bthit
Dimana:
bi adalah koefisien regresi ke-i
S(bi) adalah standar error dari koefisien regresi ke-i
Keputusan yang diambil adalah:
thit ≤ tα/2(n-k-1), maka Ho diterima.
thit > tα/2(n-k-1), maka Ho ditolak.
Keputusan yang diharapkan, adalah tolak Ho yang berarti ada
pengaruh nyata peubah-peubah bebas secara individual terhadap
peubah tidak bebas pada tingkat kepercayaan (1- α) persen.
37
b. Uji-f
Uji f dilakukan untuk mengetahui keberartian model secara
berama-sama. Pengujian Hipotesis:
H0: β1 = β2 = . . . = βk dengan k adalah peubah bebas
Ha: minimal ada β1 ≠ 0,dengan i = 0,1, 2, …, k.
Statistik uji yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut:
)1/(
)/(
knSSE
kSSRFhit
dimana: k adalah banyaknya parameter yang diduga dan n adalah
banyaknya observasi. Keputusannya adalah:
Fhit ≤ Fα (k)(n-k-1), maka Ho diterima.
Fhit > Fα (k)(n-k-1), maka Ho ditolak.
Keputusan yang diharapkan adalah tolaknya Ho yang berarti
peubah-peubah bebas yang dimasukkan ke dalam model secara
bersama-sama mempengaruhi peubah tidak bebas pada tingkat
kepercayaan (1-α) persen. Pengambilan keputusan dalam output SPSS
juga dapat dilihat dari tingkat signifikansinya < α yang ditetapkan,
maka keputusannya adalah Ho ditolak.
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat PT. Bank Syariah Mandiri
PT. Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin
tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. PT. Bank Syariah
Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha dengan nilai-
nilai spiritual.
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan
integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri
(BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999,
sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi
dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan
moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk
di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif
yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak
terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional
yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia
Salah satu bank konvensional, PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang
Negara dan PT. Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha
keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan
beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan
Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT. Bank Mandiri (Persero) pada
tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan
39
dan menetapkan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik
mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan
Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan
perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon
atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank
umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Tim
Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU
tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT.
Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh
karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan
sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari
bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum
dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/
KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI
menyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Menyusul
pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT. Bank Syariah Mandiri secara
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.
PT. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank
yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan
nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk
bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
40
Hingga saat ini Bank Syariah Mandiri (BSM) tumbuh sebagai bank
yang mampu memadukan keduanya, yang melandasi kegiatan
operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah
yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya
di perbankan Indonesia. Per Desember 2017, Bank Syariah Mandiri
memiliki 737 kantor layanan di seluruh Indonesia, dengan akses lebih dari
196.000 jaringan ATM.
2. Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
Sebagaimana layaknya sebuah perusahaan perbankan syariah nasional
terkemuka di Indonesia, sudah barang tentu, PT. Bank Syariah Mandiri,
memiliki visi dan misi, sebagai berikut:
Visi : “Bank Syariah Terdepan dan Modern”
Untuk Nasabah : BSM merupakan bank pilihan yang
memberikan manfaat, menenteramkan
dan memakmurkan.
Untuk Pegawai : BSM merupakan bank yang
menyediakan kesempatan untuk
beramanah sekaligus berkarir
profesional.
Untuk Investor : Institusi keuangan syariah Indonesia
yang terpercaya yang terus memberikan
value berkesinambungan.
Missi :
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-
rata industri yang berkesinambungan.
2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis
teknologi yang melampaui harapan nasabah.
3. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan
penyaluran pembiayaan pada segmen ritel.
41
4. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah
universal.
5. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja
yang sehat.
6. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkung
Budaya Perusahaan. Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi
BSM, insan-insan BSM perlu menerapkan nilai-nilai yang relatif seragam.
Insan-insan BSM telah menggali dan menyepakati nilai-nilai dimaksud,
yang kemudian disebut BSM Shared Values yani: ETHIC (Excellence,
Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus) terdiri dari:
a. Excellence : bekerja keras, cerdas, tuntas dengan
sepenuh hati untuk memberikan hasil terbaik.
b. Teamwork : aktif, bersinergi untuk sukses
bersama
c. Humanity : peduli, ikhlas, memberi maslahat dan
mengalirkan berkah bagi negeri
d. Integrity : jujur, taat, amanah dan bertanggung
jawab
e. Customer Focus : berorientasi kepada kepuasan
pelanggan yang berkesinambungan dan saling
menguntungkan.
Penemuan dan Pembahasan
1. Deskripsi Demografi Responden
Deskriptif demografi responden memberikan gambaran mengenai
karakteristik responden seperti: status, jenis kelamin, usia dan pendidikan
terakhir.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap para nasabah yang datang ke
Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Tangerang, Ciputat, Jl. Ir. H. Juanda,
42
No. 111, RT. 006/001, Kota Tangerang Selatan, sebanyak 100 responden,
diperoleh karakteristik dan persepsi responden terhadap setiap pertanyaan
yang diajukan di dalam kuesioner, sebagai berikut.
Tabel 4. 1. Karakteristik responden
Item Deskripsi Jumlah Total
Status Responden - TNI 0
- Polri 0
- PNS 45
- Karyawan 38
- Mahasiswa 17 100
Jenis Kelamin Laki 82
Perempuan 18 100
Usia < 40 tahun 62
> 50 tahun 38
> 60 tahun 0 100
Pendidikan SLTA 37
D1 0
D2 0
D3 12
S1 51
S2 0
S3 0 100
Sumber : Data Diolah
Dari tabulasi 4.1 diatas, responden yang berstatus PNS sebanyak 45
orang, 38 orang karyawan swasta dan 17 orang mahasiswa. Sedangkan dari
jenis kelamin, dari 100 responden 82 orang adalah lali-laki dan sisanya 18
adalah perempuan. Usia responden yang terbanyak adalah dibawah 40 tahun
dan sisanya diatas 50 tahun dan dibawah 60 tahun sebanyak 38 orang. Dari
Pendidikan responden, yang terbesar adalah berpendidikan strata satu
sebanyak 51 orang dan 37 orang berpendidikan setara SLTA dan sisanya
diploma tiga sebanyak 12 orang.
Selanjutnya akan dianalisis prosentase persepsi dan kepentingan
responden terhadap masing-masing variabel observasi, disajikan berturut-
turut sebagai berikut.
E-service quality didefinisikan sebagai perluasan dari kemampuan
suatu situs atau web untuk memfasilitasi kegiatan belanja, pembelian dan
43
distribusi produknya secara efektif dan efisien kepada pelanggan atau calon
pelanggan. Hasil penilaian dan kepentingan resonden terhadap e-service
quality ini disajikan pada tabulasi berikit ini.
Tabel 4. 2. Persepsi responden e-service quality
1 2 3 4 5 6
STS - - - - - - -
TS - - - - - - -
CS - 4 4 - 2 - 2
S 51 43 44 41 73 77 55
SS 49 53 52 59 25 23 44
Persen 100 100 100 100 100 100 100
Jawaban Rata-RataFrekuensi Jawaban
Sumber : Data Diolah
Dari tabulasi 4.2 diatas menunjukan bahwa 59 persen responden
menyatakan “sangat setuju” bahwa “Kemampuaan perusahaan untuk
memberikan jaminan informasi konsumen tidak disebarluaskan, baik itu
informasi kontak maupun transaksi keuangan”. Dan 53 persen responden
menyatakan “sangat setuju” bahwa “Berkenaan dengan fungsionalitas,
teknis, situs bersangkutan khususnya sejauh mana situs tersebut tersedia
dan berfungsi sebagaimana mestinya” serta 52 responden menyatakan
“sangat setuju” bahwa “Memberikan jaminan layanan yang berkaitan
dengan ketersediaan stok produk dan pengiriman produk sesuai waktu yang
dijanjikan”. Hal ini menunjukan bahwa, ketiga indikator dari variabel e-
service quality, yakni: privasi, reliabilitas dan fullfilment merupakan unsur
yang dianggap paling penting oleh responden. Sedangkan indikator lainnya
dari variabel e-service quality ini, seperti: efisiensi, daya tanggap,
kompensasi dan kontak kurang mendapatkan perhatian responden.
Sementara itu, e-satisfaction merupakan sebuah kondisi psikologis
dimana hasil yang muncul ketika konsumen membuka website sesuai
dengan harapannya termasuk efisiensi pengiriman dan desain situs web
memiliki dampak signifikan terhadap e-satisfaction itu sendiri memperoleh
44
penilaian responden sesuai persepsi dan kepentingan mereka sebagaimana
yang ditunjukkan dalam tabulasi berikut ini.
Tabel 4. 3. Persepsi responden e-satisfaction
1 2 3 4
STS - - - - -
TS - - - - -
CS - - - - -
S 52 49 41 46 47
SS 48 51 59 54 53
Persen 100 100 100 100 100
Jawaban Rata-RataFrekuensi Jawaban
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabulasi diatas, 59 persen responden menyatakan “sangat
setuju” bahwa “Persepsi yang timbul dari pengalaman dalam menggunakan
sebuah media elektronik meliputi pengalaman dalam berkomunikasi melalui
sebuah media elektronik serta pengalaman dengan sistem lain” dan 54
persen responden menyatakan “sangat setuju” bahwa “Keputusan dari
individu untuk menggunakan atau tidak menggunakan media elektronik
yang ditawarkan atau disediakan meliputi keputusan untuk menggunakan
sistem yang disediakan dan keputusan untuk berpindah media” serta 51
persen responden menyatakan “sangat setuju” bahwa “Tingkat kenyamanan
yang dirasakan oleh individu dari penggunaan sebuah media elektronik
meliputi kemudahan penggunaan serta kenyamanan dalam pemakaian
system tersebut”. Hal ini menyatakan bahwa ketiga indikator e-satisfaction
ini, yakni: past experience (pengalaman masa lalu), decision (keputusan
individu) dan enjoyment (menyenangkan) dominan mempengaruhi variabel
e-satisfaction ini.
Kedua variabel diatas diperkirakan mempengaruhi e-loyality yang
ditunjukan dari kemauan konsumen untuk mengunjungi kembali sebuah
website atau membeli dari website tersebut dengan empat dimensi, yaitu:
congnitive, affective, conative dan action yang merupakan penerapan dari
45
dimensi loyalitas ke dalam website. Hasil penilaian responden terhadap
variabel e-loyality ini disajikan pada tabulasi berikut.
Tabel 4. 4. Persepsi responden e-loyality
1 2 3 4
STS - - - - -
TS - - - - -
CS - 1 4 4 2
S 48 52 43 44 47
SS 52 47 53 52 51
Persen 100 100 100 100 100
Jawaban Rata-RataFrekuensi Jawaban
Sumber : Data Diolah
Dari tabulasi diatas menunjukan, 53 persen responden menyatakan
“sangat setuju” bahwa “Adanya kecocokan/ kepuasan/ kesukaan, sehingga
ada keinginan atau harapan untuk mendapatkan pengalaman baik yang
sama dengan kembali mengunjungi website (revisit)” dan 52 persen
responden menyatakan “sangat setuju” bahwa “Pelanggan akan
menyarankan orang lain untuk menggunakan website perusahaan
berdasarkan kepuasan atau kesukaan yang lebih (preferensi) dari pada
website atau layanan lain yang diterapkan sebagai pembanding” serta 52
persen responden menyatakan “sangat setuju” bahwa “Pelanggan akan
kembali mengunjungi website dengan kesiapan untuk melakukan pembelian
secara online”. Dengan demikian, ketiga indikator dari variabel e-loyality
tersebut, yaitu: affective, conative dan action merupakan unsur terpenting
yang dianggap responden untuk mewakili variable e-loyality ini. Sementara
indikator cognitive kurang dianggap penting.
Selanjutnya untuk mengetahui variabel apa yang dominan
mempengaruhi e-loyality pada Bank Syariah Mandiri (studi kasus pada
kantor cabang Ciputat), akan dilakukan analisis kuantitatif berikut ini.
46
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum dilakukan analisis regresi dan determinasi, perlu
dilakukan uji validitas yang bertujuan untuk menguji apakah setiap
indikator yang digunakan pada seluruh butir pertanyaan sesuai dengan
variabel observasi yang diteliti.
Uji validitas dilakukan dengan analisa item, dimana setiap nilai
yang ada pada setiap butir pertanyaan dikorelasikan dengan total nilai
seluruh butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan
rumus korelasi product moment, yakni: jika koefiesien korelasi
pearson r > 0,329, maka seluruh butir pertanyaan yang terdapat pada
kuesioner memenuhi kriteria validitas (Sugiyono, 2011:89).
Hasil uji validitas terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada para responden untuk variabel e-service quality ini,
disajikan pada tabulasi berikut ini.
Tabel 4. 5. Hasil uji validitas e-service quality (X1)
Item
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
Satu 0.551 Valid
Dua 0.639 Valid
Tiga 0.620 Valid
Empat 0.558 Valid
Lima 0.302 Valid
Enam 0.165 Tidak Valid
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabulasi 4.5 di atas, satu butir pertanyaan tidak
memenuhi kriteria validitas (Corrected Item-Total Correlation),
yakni: koefiesien korelasi pearson r nya kurang daari ( < ) dari 0,196,
sehingga butir pertanyaan tersebut, yaitu: “Memenuhi kebutuhan
konsumen melalui jaringan internet/ online maupun melalui telepon”
47
dibuang dari daftar kuesioner, sedangkan butir lainnya memenuhi
kriteria validitas.
Sementara itu, hasil uji validitas terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan kepada para responden untuk variabel e-satisfaction,
disajikan pada tabulasi berikut.
Tabel 4. 6. Hasil uji validitas e-satisfaction (X2)
Item
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
Satu 0,793 Valid
Dua 0,816 Valid
Tiga 0,717 Valid
Empat 0,577 Valid
Sumber : Data diolah
Dari tabulasi 4.6 di atas, menunjukkan bahwa semua butir
pertanyaan yang terdapat pada variabel e-satisfaction tersebut
memenuhi semua kriteria validitas, yakni: koefiesien korelasi pearson
r nya lebih besar ( > ) dari 0,196.
Demikian pula untuk hasil uji validitas terhadap variabel e-
loyality, disajikan pada tabulasi berikut ini.
Tabel 4. 7. Hasil uji validitas e-loyality (Y)
Item
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
Satu 0,559 Valid
Dua 0,534 Valid
Tiga 0,702 Valid
Empat 0,552 Valid
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabulasi 4.7 di atas, semua butir pertanyaan pada
variabel e-loyality memenuhi kriteria validitas dengan kriteria nilai
koefiesien korelasi pearson r nya lebih besar ( > ) dari 0,196.
48
Hasil uji validitas terhadap ketiga variabel observasi dias, hanya
satu butir semua butir pertanyaan yang ada dalam instrument tersebut
memenuhi kriteria validitas. Dengan demikian dapat dilanjutkan
dengan uji reliabilitas sebagaimana yang akan diuraikan berikut ini.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
kuesioner yang digunakan cukup handal dan layak untuk digunakan
sebagai instrumen penelitian. Uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach. Jika nilai Cronbach's Alpha >
0,5 maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel (Ghozali, 2011:47).
Hasil uji reliabilitas terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepada para responden untuk variabel e-service quality,
disajikan pada tabulasi berikut ini.
Tabel 4. 8. Hasil uji reliabilitas e-service quality (X1)
Item
Pertanyaan Alpha Cronbach’s Keterangan
Satu 0.659 Reliabel
Dua 0.632 Reliabel
Tiga 0.633 Reliabel
Empat 0.645 Reliabel
Lima 0.615 Reliabel
Enam 0.228 Tidak Reliabel
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabulasi 4.8 di atas, butir satu sampai dengan butir
lima memiliki nilai Cronbach's Alpha nya diatas 0,5 dan dinyatakan
“reliable”, sedangkan butir enam dinyatakan tidak “reliable”. Dengan
demikian, pertanyaan pada butir enam tersebut dikeluarkan dari
instrumen penelitian.
Sedangkan, hasil uji reliabilitas terhadap variabel e-satisfaction,
disajikan pada tabulasi berikut ini.
49
Tabel 4. 9. Hasil uji reliabilitas e-satisfaction (X2)
Item
Pertanyaan Alpha Cronbach’s Keterangan
Satu 0,736 Reliabel
Dua 0,729 Reliabel
Tiga 0,756 Reliabel
Empat 0,789 Reliabel
Sumber : Data diolah
Dari tabulasi 4.9 di atas, semua butir pertanyaan pada variabel e-
satisfaction diatas memenuhi kriteria reliabilitas, yakni: nilai
Cronbach's Alpha nya diatas 0,5. Hasil uji reliabilitas terhadap
variabel e-loyality, disajikan pada tabulasi berikut ini.
Tabel 4. 10. Hasil uji reliabilitas e-loyality (Y)
Item
Pertanyaan
Alpha Cronbach’s Keterangan
Satu 0,695 Reliabel
Dua 0,703 Reliabel
Tiga 0,643 Reliabel
Empat 0,701 Reliabel
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabulasi 4.10 di atas, semua butir pertanyaan pada
variabel e-loyality memenuhi kriteria reliabilitas dengan nilai
Cronbach's Alpha nya diatas 0,5. Dengan demikian, seluruh kuesioner
tersebut memenuhi uji validitas dan uji reliabilitas, sehingga dapat
dilanjutkan ke tahap analisis regresi berikutnya.
50
3. Hasil Uji Persyaratan Statistik Parametrik
Data-data bertipe skala pada umumnya mengikuti asumsi distribusi
normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asumsi
normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus
dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan. Dengan
demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka
analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas yang mana
hasilnya ditunjukan dalam ilustrasi berikut ini.
Gambar 4. 1. Hasil uji normalitas data
Sumber : Data diolah
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki
penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai rata-
rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat
dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Untuk menegaskan hasil uji normalitas dengan grafk PP plot di atas,
maka peneliti melakukan uji kolmogorov-smirnov dengan hasil sebagai
berikut:
51
Tabel 4. 11. Hasil uji normalitas data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.00207660
Most Extreme Differences Absolute .075
Positive .075
Negative -.073
Kolmogorov-Smirnov Z .752
Asymp. Sig. (2-tailed) .625
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.11 diatas, uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui
bahwa seluruh variabel memiliki nilai sig. > 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa semua data terdistribusi dengan normal.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil uji linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier atau tidak.
Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan
keputusan:
1). Jika signifikansi pada linierity > 0,05, maka hubungan
antara dua variabel tidak linier.
2). Jika signifikansi pada linierity < 0,05, maka hubungan
antara dua variabel dinyatakan linier (Duwi Priyatno,
2010: 46).
Hasil uji linieritas terhadap seluruh variabel bebas terhadap
variabel terikat ditunjukan dalam tabulasi berikut ini.
52
Tabel 4. 12. Hasil uji linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
E_Loyality *
E_Service_Quality
Between
Groups
(Combined) 155.035 8 19.379 29.928 .000
Linearity 138.407 1 138.407 213.746 .000
Deviation from
Linearity 16.628 7 2.375 3.668 .002
Within Groups 58.925 91 .648
Total 213.960 99
E_Loyality *
E_Satisfaction
Between
Groups
(Combined) 80.433 4 20.108 14.306 .000
Linearity 79.777 1 79.777 56.759 .000
Deviation from
Linearity .656 3 .219 .156 .926
Within Groups 133.527 95 1.406
Total 213.960 99
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabulasi 4.12 diatas terlihat bahwa nilai sig. linierity dari
masing-masing variabel bebas < 0,05. Dengan demikian hubungan variabel
bebas dengan variabel terikat bersifat linier, sehingga dapat dilanjutkan ke
uji multikolinieritas berikutnya.
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel
independen lain dalam satu model atau terdapat hubungan yang kuat
diantara variabel independen di dalam model.
Hasil uji multikolinieritas terhadap seluruh variabel penelitian,
dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
nilai tolerance nya, sebagaimana yang diperlihatkan pada tabulasi
berikut ini.
53
Tabel 4. 13. Hasil uji multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc VIF
1 (Constant) -.766 1.179 -.650 .517
E_Service_Quality .590 .045 .711 13.141 .000 .955 1.047
E_Satisfaction .306 .048 .346 6.400 .000 .955 1.047
a. Dependent Variable: E_Loyality
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabulasi 4.13 diatas menunjukan bahwa nilai
tolerance atau nilai VIF (Variance Inflation Factor) dari seluruh
variabel bebas terhadap variabel terikat tidak ada memiliki nilai diatas
angka 10, maka dapat dikatakan bahwa model regresi dari kedua
variabel bebas tersebut dapat dikatakan tidak ada masalah dengan
multikolinearitas. Dengan demikian dapat dilanjutkan ke tahap uji
heteroskedastisitas berikut ini.
c. Hasil uji heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak
sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan
yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang
sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Hasil uji
heterokedastisitas terhadap seluruh variabel penelitian, dilakukan
dengan melihat grafik scatter plot pada ilustrasi berikut ini.
54
Gambar 4. 2. Hasil uji heteroskedastisitas secara gafik
Sumber : Data diolah
Dari hasil uji scatter plot di atas, terlihat bahwa titik-titik
menyebar dan tidak membentuk pola lingkaran, garis, kerucut dan
lain-lain, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi tersebut tidak
ada masalah dengan heteroskedastisitas. Dengan demikian dapat
dilanjutkan ke tahap pengujian autokorelasi berikutnya.
d. Hasil Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah
terjadi korelasi diantara data pengamatan atau tidak. Ada atau
tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin
Watson.
Hasil uji autokorelasi terhadap seluruh variabel penelitian
dilakukan dengan melihat hasil Durbin Watson sebagaimana yang
ditunjukan pada tabulasi berikut.
55
Tabel 4. 14. Hasil uji autokorelasi
Sumber : Data diolah
Nilai Durbin Watson pada tabulasi 4.14 di atas = 1,803. Dari
tabel Durbin Watson dengan α = 5%, diperoleh nilai lower bound (dL)
= 1.6504 dan nilai upper bound (dU) = 1.916. Sedangkan nilai DW
hasil regresi berada diatas nilai dU sehingga dapat dikatakan seluruh
data tersebut tidak ada masalah dengan autokorelasi dan untuk
membuktikan keabsahan uji tersebut juga dilakunan dengan uji Runs
Test yang mana hasilnya disajikan pada tabulasi berikut ini.
Tabel 4. 15. Hasil uji Runs Test
Sumber : Data diolah
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .854a .729 .724 .67403 .729 130.618 2 97 .000 1.854
a. Predictors: (Constant), E_Satisfaction, E_Service_Quality
b. Dependent Variable: E_Loyality
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .08435
Cases < Test Value 50
Cases >= Test Value 50
Total Cases 100
Number of Runs 47
Z -.804
Asymp. Sig. (2-tailed) .421
a. Median
56
Dari tabulasi 4.15 diatas, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) nya lebih
besar ( > ) dari 0,05 maka tidak terdapat gejalaa autokorelasi, sehingga
dapat dilanjutkan ke tahap uji berikutnya.
5. Hasil Uji Hipotesis Penelitian
a. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Selanjutnya, dilakukan uji F secara simultan untuk melihat
apakah variabel e-service quality dan e-satisfaction secara bersama-
sama berpengaruh secara signifikan terhadap e-loyality pada Bank
Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat Tangerang, yang mana
hasilnya ditunjukkan pada tabulasi berikut.
Tabel 4. 16. Hasil uji F hitung
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabulasi 4.16 diatas, diperoleh Fhitung = 130.618 dan
untuk menentukan Ftabel derajat kebebasannya adalah = n-k = 100-2 =
98, derajat pembilang k-1 = 2-1 = 1, tingkat signifikansi = 5 %, maka
diperoleh Ftabel dari tabulasi statistika = 3,94.
Karena Fhitung > Ftabel yakni 130.618 > 3,94 dan berada pada
daerah diterimanya Ha, maka hal ini menyatakan bahwa seluruh
variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat,
atau dengan kata lain e-service quality dan e-satisfaction secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap e-loyalty pada Bank
Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat Tangerang.
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 118.682 2 59.341 130.618 .000a
Residual 44.068 97 .454
Total 162.750 99
a. Predictors: (Constant), E_Satisfaction, E_Service_Quality
b. Dependent Variable: E_Loyality
57
b. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial
dan variabel mana yang dominan mempengaruhi variabel terikat. Dari
hasil uji-t, diperoleh t-hitung sebagai berikut.
Tabel 4. 17. Hasil uji t-hitung
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc VIF
1 (Constant) -.766 1.179 -.650 .517
E_Service_Quality .590 .045 .711 13.141 .000 .955 1.047
E_Satisfaction .306 .048 .346 6.400 .000 .955 1.047
a. Dependent Variable: E_Loyality
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabulasi 4.17 diatas diperoleh t-hitung untuk t1 =
13,141 dengan signifikansi (sig.) = 0,0000 dan t2 = 6,400 dengan
signifikansi (sig.) = 0,0000. Untuk menentukan nilai ttabel adalah
derajat bebasnya = n-k = 100-2 = 98, tingkat signifikansi = 5 %, maka
nilai ttabel diperoleh dari tabel sebesar 1,660. Karena thitung untuk :
1). t1 > ttabel, yakni: 13,141 > 1,660 dan berada pada daerah
diterimanya Ha1, maka hal ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan e-service quality
terhadap e-loyalty pada Bank Syariah Mandiri, Kantor
Cabang Ciputat Tangerang.
2). t2 > ttabel, yakni: 6,400 > 1,660 dan berada pada daerah
terimanya Ha2, maka hal ini menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan e-satisfaction terhadap e-loyalty
pada Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat
Tangerang.
58
Selaras dengan hasil uji signifikansi parameter individual (uji
statistik t) diatas, diperoleh jabawaban atas tujuan penelitian sebagai
berikut:
1). E-service quality berpengaruh signifikan terhadap e-
loyalty pada Bank Syariah Mandiri, sebagaimana yang
ditunjukkan oleh t1 (e-service qualty) > ttabel, yakni: 13,141 >
1,660 dan berada pada daerah diterimanya Ha1 (e-service
quality).
2). E-satisfaction berpengaruh signifikan terhadap e-loyalty
pada Bank Syariah Mandiri, sebagaimana yang
ditunjukkan oleh t2 (e-satisfaction) > ttabel, yakni: 6,400 > 1,660
dan berada pada daerah diterimanya Ha2 (e-service qualty).
3). E-service quality dan e-satisfaction berpengaruh
signifikan terhadap e-loyalty pada Bank Syariah Mandiri,
yang ditunjukkan dari nilai t1 (e-service quality) = 13,141 dan t2
(e-satisfaction) = 6,400 > dari ttabel = 1,660 dan berada pada
daerah diterimanya Ha1 dan Ha2.
4). Faktor yang dominan mempengaruhi e-loyalty pada Bank
Syariah Mandiri, adalah e-service quality dan e-
satisfaction.
6. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen (e-service quality dan e-
satisfaction) menjelaskan variabel dependen (e-loyality pada Bank
Syariah Mandiri). Adapun hasil uji determinasinya adalah sebagai
berikut.
59
Tabel 4. 18. Hasil uji koefisien determinasi
Sumber : Data Diolah
Dari tabulasi 4.18 di atas terlihat bahwa koefisien korelasi
keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat, dinyatakan
berkorelasi positif dan sangat kuat mendekati angka 1 yang
ditunjukkan dari nilai R sebesar 0,854 dan nilai R squarenya sebesar
0,729. Artinya 72,90 % seluruh variabel bebas, yakni : e-service
quality dan e-satisfaction berpengaruh signifikan terhadap e-loyality
pada Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat Tangerang,
sedangkan sisanya 27,10 % disebabkan oleh faktor-faktor lain diluar
pengamatan penelitian seperti misalnya: teknologi informasi, internet,
pengetahuan pelanggan, daya beli dan lain sebagainya.
b. Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh e-service quality
dan e-satisfaction terhadap e-loyality pada Bank Syariah Mandiri
menghasilkan nilai konstanta α dan nilai β dari masing-masing
variabel bebas sebagaimana yang ditunjukan dalam tabulasi berikut
ini.
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std.
Error of
the
Estimate
Change Statistics
Durbin-
Watson
R
Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .854a .729 .724 .67403 .729 130.618 2 97 .000 1.854
a. Predictors: (Constant), E_Satisfaction, E_Service_Quality
b. Dependent Variable: E_Loyality
60
Tabel 4. 19. Hasil uji persamaan regresi linier berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Toleranc VIF
1 (Constant) -.766 1.179 -.650 .517
E_Service_Quality .590 .045 .711 13.141 .000 .955 1.047
E_Satisfaction .306 .048 .346 6.400 .000 .955 1.047
a. Dependent Variable: E_Loyality
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabulasi 4.19 diatas diperoleh koefisien korelasi
parsial dari setiap variabel bebas dengan tingkat signifikansi masing-
masing, sehingga persamaan regresi berganda yang menunjukkan
pengaruh e-service quality dan e-satisfaction terhadap e-loyality pada
Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat Tangerang, dapat
dituliskan: Y = - 0,766 + 0,590 X1 + 0,306 X2 + є
Dimana :
Y = e-loyality,
X1 = e-service quality,
X 2 = e-satisfaction,
Є = Sum square error
Dari persamaan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa:
a) Konstanta α sebesar – 0,766, artinya jika e-service quality
(X1) dan e-satisfaction (X2) diangggap konstan, maka e-
loyality (Y) akan menurun (tanda minus) sebesar 0,766
atau 76,6 persen.
b) Koefisien regresi X1 (e-service quality) sebesar 0,590
menyatakan bahwa setiap kenaikan (tanda plus) 1 poin e-
service quality, maka nilai e-loyality akan bertambah
61
sebesar 0,590 atau 59 persen. Artinya, jika e-service
quality dapat ditingkatkan, maka akan berkontribusi
terhadap peningkatan e-loyality sebesar 59 persen.
c) Koefisien regresi X2 (e-satisfaction) sebesar 0,306
menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 poin dari e-
satisfaction, maka nilai e-loyality akan bertambah sebesar
0,306 atau 30,6 persen. Artinya, jika e-satisfaction
meningkat 1 poin akan berdampak pada peningkatan e-
loyality sebesar 30,6 persen.
Persamaan model ini, menunjukkan pengaruh e-service quality
dan e-satisfaction terhadap e-loyality pada Bank Syariah Mandiri,
Kantor Cabang Ciputat Tangerang. Jika diurutkan berdasarkan nilai
standardizd coefficient beta nya, maka diperoleh variabel yang
dominan berpengaruh terhadap e-loyality pada Bank Syariah Mandiri,
Kantor Cabang Ciputat Tangerang, pertama adalah e-service quality
sebesar 59 persen dan e-satisfaction sebesar 30,6 persen.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejalan dengan hasil dan pembahasan sebagaimana yang telah diuraikan
pada bab terdahulu, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. E-service quality berpengaruh signifikan terhadap e-loyality pada Bank
Syariah Mandiri, yang ditunjukkan oleh t1 (e-service quality) > ttabel, yakni: 13,141 >
1,660 dan diterimanya Ha1 (e-service quality).
2. E-satisfaction berpengaruh signifikan terhadap e-loyality pada Bank Syariah
Mandiri, ditunjukkan oleh t2 (e-satisfaction) > ttabel, yakni: 6,400 > 1,660 dan
diterimanya Ha2 (e-service quality).
3. E-service quality dan e-satisfaction berpengaruh signifikan terhadap
e-loyalty pada Bank Syariah Mandiri, yang ditunjukkan dari nilai t1 (e-
service quality) = 13,141 dan t2 (e-satisfaction) = 6,400 > dari ttabel = 1,660 dan
berada pada daerah diterimanya Ha1 dan Ha2.
4. Faktor yang dominan mempengaruhi e-loyality pada Bank Syariah Mandiri,
adalah e-service quality dan e-satisfaction.
Saran
Selaras dengan temuan dan kesimpulan di atas, ijinkan penulis memberikan
beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
pengambilan kebijakan dan atau untuk pengkajian lanjut dari penelitian ini,
sebagai berikut :
1. Bagi Bank Syariah Mandiri, disarankan untuk lebih meningkatkan
kualitas e-service yang lebih variatif, dinamis dan interaktif yang
mengakomodir saran dan tanggapan nasabah guna menambah tingkat
kepuasan nasabah (e-satisfaction) sehigga loyalitas (e-loyalty)
semakin meningkat yang pada gilirannya nasabah akan
merekomendasikan produk-produk perbankan syariah bank mandiri
ini kepada saudara dan rekan sejawat mereka. Dengan demikian
63
diharapkan dapat meningkatkan minat menabung dan meminjam odal
usaha kepada Bank Syariah Mandiri.
2. Bagi penelitian berikutnya. Disarankan untuk menambah atau
mengganti variabel lain yang terkait dengan peningkatan e-loyalty
pada Bank Syariah Mandiri, disamping jumlah sampel yang lebih
banyak, sehingga hasil analisis dan kesimpulannya lebih sempurna.
64
DAFTAR PUSTAKA
Anita, Ilmaniati dan Iwan Inrawan Wiratmadja, 2016. Pengembangan Model
Loyalitas Nasabah Pada Perbankan Syariah (Bank Syariah
Mandiri)”. JEMIS VOL. 4 NO. 1 TAHUN 2016 e-ISSN 2447-6025.
Byun, D. H. & Finnie, G., 2011. Evaluating usability, user satisfaction and
intention to revisit for succesful e-government websites. Electronic
Government, An International Journal, WI (l), pp. 1-19
Danibrata, 2011. Pengaruh Kualitas Pelayanan Teller Terhadap Kepuasan
Nasabah. Jakarta Pada PT. Bank Rakyat indonesia.
El-Gohary, Hatem, 2010. E-Marketing- A literature Review from a Small
Businesses Perspective. Vol. 1, No. 1, pp 214-244. United States of
America: International Journal of Business and Social Science.
Ganiyu, R. A., I. I. Uche, A. O. Elizabeth, 2012. Is Customer Satisfaction an
Indicator of Customer Loyalty ?. Australian Journal of Business and
Management Research, Vol. 2 No. 07, pp 14-20
Gounaris, S., Dimitriadis, S., & Stathakopoulos, V., 2010. An examination of the
effects of service quality and satisfaction on customers’ behavioral
intentions in e-shopping. Journal of Services Marketing, 24 (2), 142–
156. http://doi.org/10.1108/08876041011031118
Hayat MA, Bukhari KS., 2011. Customer's criteria for selecting an islamic bank:
evidence from Pakistan. Journal of Islamic Marketing 2(1): 14– 27.
https://doi.org/10.1108/17590831111115213.
Ismail, 2011. Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana.
Idris dan Trihantana, 2016. Analisis Mutu Layanan Electronic Delivery Channel
Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Pada Bni Syariah). Jurnal
Nisbah Vol. 2 No. 1 Tahun 2016
Kabadayi, S. & Gupta, R., 2011. Managing motives and design to influence web
site revisits. JOU& of Research in Interactive Marketing, V (2/3), pp.
153 - 169.
Moenir A.S., 2010. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Tatik Suryani, 2013. Perilaku Konsumen di Era Internet: Implikasi Pada Strategi
Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
65
Yamin dan Ramayah, 2011. The Impact of User Knowledge on Web Search
Satisfaction. American Journal of Economics and Business
Administration, 3(1), 139-145.
Utami, S., 2015. The Influence of Customer Truston Customer Loyalty.
International Journal of Economics, Commerce and Management, III
(7), 638–653.
66
LAMPIRAN
Lampiran 1. Uji Validitas
Hasil uji validitas e-service quality (X1)
Item
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
Satu 0.551 Valid
Dua 0.639 Valid
Tiga 0.620 Valid
Empat 0.558 Valid
Lima 0.302 Valid
Enam 0.165 Tidak Valid
Hasil uji validitas e-satisfaction (X2)
Item
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
Satu 0,793 Valid
Dua 0,816 Valid
Tiga 0,717 Valid
Empat 0,577 Valid
Hasil uji validitas e-loyality (Y)
Item
Pertanyaan
Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
Satu 0,559 Valid
Dua 0,534 Valid
Tiga 0,702 Valid
Empat 0,552 Valid
67
Lampiran 2. Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas e-service quality (X1)
Item
Pertanyaan Alpha Cronbach’s Keterangan
Satu 0.659 Reliabel
Dua 0.632 Reliabel
Tiga 0.633 Reliabel
Empat 0.645 Reliabel
Lima 0.615 Reliabel
Enam 0.528 Reliabel
Hasil uji reliabilitas e-satisfaction (X2)
Item
Pertanyaan Alpha Cronbach’s Keterangan
Satu 0,736 Reliabel
Dua 0,729 Reliabel
Tiga 0,756 Reliabel
Empat 0,789 Reliabel
Hasil uji reliabilitas e-loyality (Y)
Item
Pertanyaan
Alpha Cronbach’s Keterangan
Satu 0,695 Reliabel
Dua 0,703 Reliabel
Tiga 0,643 Reliabel
Empat 0,701 Reliabel
68
Lampiran 3. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas data
Hasil uji normalitas data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std.
Deviation 1.00207660
Most Extreme
Differences
Absolute .075
Positive .075
Negative -.073
Kolmogorov-Smirnov Z .752
Asymp. Sig. (2-tailed) .625
a. Test distribution is Normal.
69
Lampiran 4. Uji Linieritas
Hasil uji linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
E_Loyality *
E_Service_Quali
ty
Between
Groups
(Combined) 155.035 8 19.379 29.928 .000
Linearity 138.407 1
138.40
7 213.746 .000
Deviation
from
Linearity
16.628 7 2.375 3.668 .002
Within Groups 58.925 91 .648
Total 213.960 99
E_Loyality *
E_Satisfaction
Between
Groups
(Combined) 80.433 4 20.108 14.306 .000
Linearity 79.777 1 79.777 56.759 .000
Deviation
from
Linearity
.656 3 .219 .156 .926
Within Groups 133.527 95 1.406
Total 213.960 99
70
Lampiran 5. Nilai t
Tabel Nilai t
df 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005
1 3.077684 6.313752 12.706205 31.820516 63.656741
2 1.885618 2.919986 4.302653 6.964557 9.924843
3 1.637744 2.353363 3.182446 4.540703 5.840909
4 1.533206 2.131847 2.776445 3.746947 4.604095
5 1.475884 2.015048 2.570582 3.36493 4.032143
6 1.439756 1.94318 2.446912 3.142668 3.707428
7 1.414924 1.894579 2.364624 2.997952 3.499483
8 1.396815 1.859548 2.306004 2.896459 3.355387
9 1.383029 1.833113 2.262157 2.821438 3.249836
10 1.372184 1.812461 2.228139 2.763769 3.169273
11 1.36343 1.795885 2.200985 2.718079 3.105807
12 1.356217 1.782288 2.178813 2.680998 3.05454
13 1.350171 1.770933 2.160369 2.650309 3.012276
14 1.34503 1.76131 2.144787 2.624494 2.976843
15 1.340606 1.75305 2.13145 2.60248 2.946713
16 1.336757 1.745884 2.119905 2.583487 2.920782
17 1.333379 1.739607 2.109816 2.566934 2.898231
18 1.330391 1.734064 2.100922 2.55238 2.87844
19 1.327728 1.729133 2.093024 2.539483 2.860935
20 1.325341 1.724718 2.085963 2.527977 2.84534
21 1.323188 1.720743 2.079614 2.517648 2.83136
22 1.321237 1.717144 2.073873 2.508325 2.818756
23 1.31946 1.713872 2.068658 2.499867 2.807336
24 1.317836 1.710882 2.063899 2.492159 2.79694
25 1.316345 1.708141 2.059539 2.485107 2.787436
26 1.314972 1.705618 2.055529 2.47863 2.778715
27 1.313703 1.703288 2.051831 2.47266 2.770683
28 1.312527 1.701131 2.048407 2.46714 2.763262
29 1.311434 1.699127 2.04523 2.462021 2.756386
30 1.310415 1.697261 2.042272 2.457262 2.749996
31 1.309464 1.695519 2.039513 2.452824 2.744042
32 1.308573 1.693889 2.036933 2.448678 2.738481
33 1.307737 1.69236 2.034515 2.444794 2.733277
34 1.306952 1.690924 2.032245 2.44115 2.728394
35 1.306212 1.689572 2.030108 2.437723 2.723806
71
Lampiran 6. Nilai f
Tabel Nilai f = 0,05
df 1 1 2 3 4 5
df 2
1 161.44764 199.5 215.70735 224.58324 230.16188
2 18.512821 19 19.164292 19.246794 19.29641
3 10.127964 9.552094 9.276628 9.117182 9.013455
4 7.708647 6.944272 6.591382 6.388233 6.256057
5 6.607891 5.786135 5.409451 5.192168 5.050329
6 5.987378 5.143253 4.757063 4.533677 4.387374
7 5.591448 4.737414 4.346831 4.120312 3.971523
8 5.317655 4.45897 4.066181 3.837853 3.687499
9 5.117355 4.256495 3.862548 3.633089 3.481659
10 4.964603 4.102821 3.708265 3.47805 3.325835
11 4.844336 3.982298 3.587434 3.35669 3.203874
12 4.747225 3.885294 3.490295 3.259167 3.105875
13 4.667193 3.805565 3.410534 3.179117 3.025438
14 4.60011 3.738892 3.343889 3.11225 2.958249
15 4.543077 3.68232 3.287382 3.055568 2.901295
16 4.493998 3.633723 3.238872 3.006917 2.852409
17 4.451322 3.591531 3.196777 2.964708 2.809996
18 4.413873 3.554557 3.159908 2.927744 2.772853
19 4.38075 3.521893 3.12735 2.895107 2.740058
20 4.351244 3.492828 3.098391 2.866081 2.71089
72
21 4.324794 3.4668 3.072467 2.8401 2.684781
22 4.30095 3.443357 3.049125 2.816708 2.661274
23 4.279344 3.422132 3.027998 2.795539 2.639999
24 4.259677 3.402826 3.008787 2.776289 2.620654
25 4.241699 3.38519 2.991241 2.75871 2.602987
26 4.225201 3.369016 2.975154 2.742594 2.58679
27 4.210008 3.354131 2.960351 2.727765 2.571886
28 4.195972 3.340386 2.946685 2.714076 2.558128
29 4.182964 3.327654 2.93403 2.701399 2.545386
30 4.170877 3.31583 2.922277 2.689628 2.533555
31 4.159615 3.304817 2.911334 2.678667 2.522538
32 4.149097 3.294537 2.90112 2.668437 2.512255
33 4.139252 3.284918 2.891564 2.658867 2.502635
34 4.130018 3.275898 2.882604 2.649894 2.493616
35 4.121338 3.267424 2.874187 2.641465 2.485143