pengaruh daya tarik, kualitas pelayanan, fasilitas …

13
Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen [email protected] Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156 ISSN 2684-8775 (Online) 144 PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS DAN KESELAMATAN DENGAN KEPUASAN WISATAWAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENTING TERHADAP MINAT KUNJUNGAN ULANG WISATAWAN Budiman Marpaung Dosen Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor [email protected] Abstrak Tujuan Penelitian adalah a) Menguji pengaruh langsung dari daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata dan keselamatan wisatawan terhadap kepuasan wisatawan. b) Menguji pengaruh langsung dari daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata, keselamatan wisatawan dan kepuasan wisatawan (sebagai variabel interventing) terhadap minat kunjungan ulang. c) Menguji pengaruh tidak langsung kepuasan wisatawan sebagai variabel interventing dari daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata, keselamatan wisatawan terhadap minat kunjungan ulang wisatawan..Penelitian dilakukan di Cibodas Kabupaten Cianjur TNGGP. Pangrango. Sampel responden berjumlah 100 orang. Penentuan sample ditentukan dengan metode non probabilitas sampling dengan teknik purposive accidental sampling. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda dan pengembangannya ( Path Analisys).Hasil penelitian menunjukkan a) Daya tarik wisata, kualitas pelayanan, dan fasilitas wisata berpengaruh langsung dan signifikan baik terhadap kepuasan wisatawan maupun terhadap minat kunjungan ulang; b) Keselamatan wisatawan tidak signifikan pengaruh langsungnya baik terhadap kepuasan wisatawan maupun terhadap minat kunjungan ulang; c).Variabel interventing kepuasan wisata berpengaruh secara tidak langsung dalam mendorong daya tarik wisata, kualitas pelayanan dan fasilitas wisata terhadap minat kunjungan ulang; d). Daya tarik wisata memberikan pengaruh tidak langsung dominan melalui variabel interventing kepuasan wisatawan terhadap minat kunjungan ulang. Kata Kunci: Daya Tarik, Kualitas, Fasilitas, Keselamatan, Kepuasan Wisatawan, Interventing, Kunjungan Ulang. PENDAHULUAN Banyak wisatawan yang datang menikmati keindahan alam ke TNGG. Pangrango dengan berbagai tujuan, antara lain berekreasi alam, pendakian, penelitian, pendidikan, berkemah dan lain- lain. Pada tahun 2018 tidak kurang dari 71.056 orang wisatawan domestik yang berkunjung dengan tujuan rekreasi alam (out door recreation). Jumlah pengunjung tersebut sangat berfluktuasi dan masih tergolong rendah, padahal potensi ekowisata ini sangat besar. Banyak peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan, sebagai akibat lokasinya yang strategis, dekat dengan berbagai kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Tangerang, Sukabumi dan Cianjur.Daya tarik wisata alam yang kurang dikelola dengan baik merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepuasan wisatawan dan sekaligus berakibat pada tinggi rendahnya minat kunjungan ulang wisatawan (Schawaighofer, 2014). Faktor daya tarik obyek wisata saja tidak cukup, tetapi harus dikelola sejalan dengan pengembangan kualitas pelayanan dan fasilitas wisata. Ketiga hal tersebut diduga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya jumlah kunjungan wisatawan. Faktor lain yang diperkirakan penting konstribusinya dalam meningkatkan kepuasan wisatawan adalah rasa aman atau keselamatan selama berada di lokasi wisata (Sondakh et al.,2016; Hermawan, 2017). Keselamatan pada obyek wisata alam diperkirakan akan semakin penting peranannya dalam

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

144

PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS

DAN KESELAMATAN DENGAN KEPUASAN WISATAWAN SEBAGAI

VARIABEL INTERVENTING TERHADAP MINAT KUNJUNGAN ULANG

WISATAWAN

Budiman Marpaung

Dosen Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor

[email protected]

Abstrak

Tujuan Penelitian adalah a) Menguji pengaruh langsung dari daya tarik wisata, kualitas

pelayanan, fasilitas wisata dan keselamatan wisatawan terhadap kepuasan wisatawan. b) Menguji

pengaruh langsung dari daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata, keselamatan

wisatawan dan kepuasan wisatawan (sebagai variabel interventing) terhadap minat kunjungan

ulang. c) Menguji pengaruh tidak langsung kepuasan wisatawan sebagai variabel interventing dari

daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata, keselamatan wisatawan terhadap minat

kunjungan ulang wisatawan..Penelitian dilakukan di Cibodas Kabupaten Cianjur TNGGP.

Pangrango. Sampel responden berjumlah 100 orang. Penentuan sample ditentukan dengan

metode non probabilitas sampling dengan teknik purposive accidental sampling. Alat analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda dan pengembangannya (Path

Analisys).Hasil penelitian menunjukkan a) Daya tarik wisata, kualitas pelayanan, dan fasilitas

wisata berpengaruh langsung dan signifikan baik terhadap kepuasan wisatawan maupun terhadap

minat kunjungan ulang; b) Keselamatan wisatawan tidak signifikan pengaruh langsungnya baik

terhadap kepuasan wisatawan maupun terhadap minat kunjungan ulang; c).Variabel interventing

kepuasan wisata berpengaruh secara tidak langsung dalam mendorong daya tarik wisata, kualitas

pelayanan dan fasilitas wisata terhadap minat kunjungan ulang; d). Daya tarik wisata memberikan

pengaruh tidak langsung dominan melalui variabel interventing kepuasan wisatawan terhadap minat

kunjungan ulang.

Kata Kunci: Daya Tarik, Kualitas, Fasilitas, Keselamatan, Kepuasan Wisatawan, Interventing,

Kunjungan Ulang.

PENDAHULUAN

Banyak wisatawan yang datang menikmati keindahan alam ke TNGG. Pangrango dengan

berbagai tujuan, antara lain berekreasi alam, pendakian, penelitian, pendidikan, berkemah dan lain-

lain. Pada tahun 2018 tidak kurang dari 71.056 orang wisatawan domestik yang berkunjung dengan

tujuan rekreasi alam (out door recreation). Jumlah pengunjung tersebut sangat berfluktuasi dan

masih tergolong rendah, padahal potensi ekowisata ini sangat besar. Banyak peluang bisnis yang

dapat dimanfaatkan, sebagai akibat lokasinya yang strategis, dekat dengan berbagai kota-kota besar,

seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Tangerang, Sukabumi dan Cianjur.Daya tarik wisata alam yang

kurang dikelola dengan baik merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepuasan

wisatawan dan sekaligus berakibat pada tinggi rendahnya minat kunjungan ulang wisatawan

(Schawaighofer, 2014). Faktor daya tarik obyek wisata saja tidak cukup, tetapi harus dikelola

sejalan dengan pengembangan kualitas pelayanan dan fasilitas wisata. Ketiga hal tersebut diduga

berpengaruh terhadap tinggi rendahnya jumlah kunjungan wisatawan. Faktor lain yang

diperkirakan penting konstribusinya dalam meningkatkan kepuasan wisatawan adalah rasa aman

atau keselamatan selama berada di lokasi wisata (Sondakh et al.,2016; Hermawan, 2017).

Keselamatan pada obyek wisata alam diperkirakan akan semakin penting peranannya dalam

Page 2: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

145

meningkatkan kepuasan dan minat kunjungan ulang.Peningkatan pengunjung wisata rekreasi alam,

tentu saja merupakan tujuan pengusaha rekreasi. Semakin meningkat minat kunjungan ulang akan

semakin berhasil pengelolaan bisnis. Tingkat kepuasan wisatawan saat mengunjungi suatu obyek

wisata merupakan salah satu variabel interventing yang diduga menghubungkan faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan dengan minat kunjungan ulang (Maladewi, 2014; Ab,

2018).Berdasarkan uraian diatas, menarik diteliti “Pengaruh Daya Tarik, Kualitas Pelayanan,

Fasilitas dan Keselamatan dengan Kepuasan Wisatawan sebagai Variabel Interventing terhadap

Minat Kunjungan Ulang wisatawan”.

TINJAUAN PUSTAKA

Daya Tarik Wisata

Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai yang

beranekaragam kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan

wisatawan (Dephut, 2003; Wiratini et al.. 2018). Daya tarik wisata dapat berupa keunikan,

keaslihan, cuaca/iklim, serta keindahan (Wiratini et al. 2018). Selain memiliki daya tarik, suatu

obyek wisata alam akan lebih baik lagi, apabila terdiri dari beragam produk (diversivikasi) wisata.

Semakin beragam produk akan semakin tertarik wisatawan mengunjunginya, tidak cepat bosan,

cenderung memperpanjang waktu tinggal. Sejalan dengan bertambahnya lama tinggal akan

meningkatkan pengeluarannya dan pada akhirnya akan meningkatkan kegiatan perkonomian lokal

(Schawaighofer, 2014).

a. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan dapat dikatakan sebagai perbandingan yang diinginkan atau diharapkan

oleh wisatawan sebelum dan setelah mengunjungi suatu obyek wisata. Semakin kecil gap atau

perbedaan semakin tinggi kualitas pelayanan yang diberikan dan sebaliknya (Lukuhati et al, 2013;

Wiratini et al. 2018). Dengan demikian kualitas pelayanan ditujukan untuk memenuhi keinginan

konsumen sebagaimana harapannya. Wiratini et al. (2018), mengemukakan bahwa kualitas

pelayanan dapat dikelompokkan menjadi lima dimensi, yaitu keandalan (reability), daya tanggap

(responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphathy) dan bukti fisik yang nyata (tangibles).

b. Fasilitas Wisata

Fasilitas wisata yang dimaksud disini lebih kearah penyediaan sarana dan prasarana bangunan

fisik. Peranan fasilitas penting dalam meningkatkan kepuasan wisatawan yang datang berkunjung

ke daerah tujuan wisata. Pengaruh fasilitas tidak langsung terhadap kepuasan wisatawan, dan

biasanya berkembang setelah berkembangnya daya tarik wisata (Purnawingsih, 2013; Rosita et al.

2018).

c. Keselamatan Wisatawan

Obyek wisata alam pada umumnya penuh dengan rintangan topografis, sehingga faktor ini

perlu mendapat perhatian pihak manajemen. Keselamatan wisatawan yang berekreasi ke obyek

wisata alam tidak bisa disamakan dengan obyek wisata buatan,sehingga tidak bisa diabaikan,

sering terjadi kasus kecelakanan karena kurang perhatian akan faktor keselamatan (Isnan, 2016 :

Sondakh dan Tumbel, 2016). Sebagai akibatnya wisatawan merasa kurang puas dan tentu saja akan

mereduksi minat berkunjung ulang.

d. Kepuasan Wisatawan

Kepuasan konsumen telah diterima secara luas dalam literatur pemasaran termasuk dalam

pemasaran jasa rekreasi alam (Kotler, 2009). Kepuasan wisatawan merupakan perbedaan ekspekasi

sebelum dan sesuatu pengunjungi suatu lokasi obyek wisata (Sadeh et al, 2012; Widagdyo, 2017:

Wiratini et al. 2018). Semakin tinggi tingkat kepuasan akan mendorong wisatawan berkunjung

kembali (Munhurrun et al, 2014). Kepuasan wisatawan salah satu faktor utama yang perlu

Page 3: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

146

dipertimbangan dalam persaingan bisnis industri pariwisata, karena mempengaruhi pilihan tujuan

wisata (Rajesh, 2013; Widagdyo, 2017).

e. Minat Kunjungan Ulang

Konsep kunjungan ulang wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata erat kaitannya dengan

konsep pemasaran. Tujuan pemasaran dalam hal ini, agar wisatawan merasa puas setelah

mengunjungi suatu lokasi wisata. Seiring dengan adanya peningkatan kepuasan yang diperoleh,

akan mendorong minat berkunjung ulang atau kembali (Munhurrun et al, 2014; Modjanggo et al.

2016: Ab, 2018)

Persaingan perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata semakin meningkat, tidak

terkecuali perusahaan yang bergerak dalam jasa wisata alam atau ekowisata (ecoturisms). Pihak

manajemen pengelola jasa wisata tersebut mau tidak mau harus memanfaatkan segala peluang

yang ada termasuk meningkatkan minat berkunjung ulang (revisit). Wisatawan yang telah

berkunjung, merupakan sarana promosi yang penting baik langsung maupun tidak langsung.

Langsung dalam arti yang bersangkutan dan keluarganya serta kelompoknya datang berkunjung

kembali. Tidak langsung dalam arti yang bersangkutan mempengaruhi relasinya untuk datang

berkunjung, misalnya dengan menceritakan hal-hal positip yang dialaminya (Modjanggo et al.

2016; Ab, 2018).

METODE PENELITIAN

a. Penentuan Responden.

Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik yang berkunjung dengan tujuan

rekreasi alam ke TNGG. Pangrango melalui pintu masuk Cibodas-Kabupaten Cianjur. Jumlah

responden sebagai sampel 100 orang ditetapkan dengan menggunakan rumus Slovin (Ghozali,

2013). Penentuan responden ditetapkan dengan metode non probabilitas sampling dengan teknik

purposive accidental sampling, yaitu responden yang akan diwawancarai adalah setiap wisatawan

domestik serta bersedia dijadikan sebagai responden sampel. Penelitian dilakukan selama dua bulan

(bulan Juli sampai Agustus 2019) di Cibodas, yaitu pintu masuk TNGG. Pangrango.

b. Variabel dan Indikator

Jumlah variabel peneliian ini terdiri dari 6 variabel dengan rincian sebagai berikut : a)

variabel daya tarik wisata (X1) dengan indikator keunikan obyek wisata alam, diversifikasi atau

ragam produk obyek wisata, keindahan obyek wisata, dan kesejukan udara/cuaca; b). Variabel

kualitas pelayanan (X2) dengan indikator keandalan, daya tanggap pelayanan, keyakinan dalam

melayani, empati dan fisik berwujud; c). variabel fasilitas wisata (X3) dengan indikator

kelengkapan, kebersihan, fungsi dan fisik fasilitas pelayanan; d). Variavel keselamatan

wisatawan (X4) dengan indikator penjelasan sebelum masuk kawasan, pemasangan markah pada

tempat rawan bahaya, keteresediaan regu penyelamat, dan perlengkapan regu penyelamat; e).

Variabel kepuasan wisatawan (Y) dengan indikator daya tarik obyek wisata, kualitas pelayanan,

fasilitas wisata dan keselamatan wisatawan; f).variabel minat kunjungan ulang (Z) dengan

indikator merekomendasikan kepada relasi, pasti mengunjungi kembali suatu hari nanti, terkesan

dengan obyek wisata

c. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei. Indikator dari setiap variabel diperoleh

melalui kuisioner tertutup sebagai instrumen penelitian. Transformasi data kualitatif menjadi

kuantitatif dilakukan dengan skala Likert yang terdiri dari sangat tidak setuju (STS), tidak setuju

(TS), cukup setuju (CS) atau netral, setuju (S), dan sangat setuju (SS). Pengolahan data dilakukan

Page 4: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

147

dengan bantuan paket program SPPS versi 20. Sebelum digunakan Intrumen penelitian terlebih

dahulu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas (Sugiyono, 2012).

d. Analisis Data

Model regresi liner berganda dapat digunakan bila memenuhi asumsi klasik, tujuannya agar

parameter estimasi yang diduga melalui persamaan regresi linier tersebut menghasilkan dugaan

yang tidak bias. Uji klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas,

dan uji autokorelasi.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan model persamaan regresi linier berganda dan

pengembangannya, yaitu analisis jalur (path analysis). Dalam analisis jalur variabel kepuasan

wisatawan diperlakukan dua kali, yaitu sebagai variabel endogen dan sebagai variabel eksogen.

Akibatnya, model rgresi linier berganda yang digunakan dalam analis dibedakan menjadi dua

struktur model.

a) Struktur Model I.

Pada struktur model I, kepuasan wisatawan digunakan sebagai variabel endogen atau

independen dari dari empat variabel eksogen (independen), yaitu daya tarik obyek wisata, kualitas

pelayanan, fasilitas wisata dan keselamatan wisatawan. Struktur model I sebagai berikut: Y = ρo + ρ1X1+ ρ2X2 + ρ3X3 + ρ4X4 + ℇi

b) Struktur Model II

Pada struktur model II, kepuasan wisatawan diperlakukan sebagai variabel interventing atau

variabel antara dan berfungsi sebagai variabel exogen atau variabel dependen terhadap variabel

endogen minat kunjungan ulang wisatawan. Sehingga jumlah variabel eksogen menjadi 5

variabel, yaitu kepuasan wisatawan, daya tarik obyek wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata dan

keselamatan wisatawan. Struktur model menjadi: Z = βo + ρ β1X1+ β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5Y+ ℇi

f. Analisis Jalur (Path Analisis)

Variabel endogen dalam penelitian terdiri dari kepuasan wisatawan dan minat kunjungan

ulang wisatawan, sedangkan variabel eksogen terdiri dari daya tarik, kualitas pelayanan, falisitas

wisata dan keselamatan wisatawan. Untuk menguji pengaruh variabel eksogen terhadap vaeriabel

endogen digunakan analisis jalur (path analys). Dengan metode ini dapat diketahui pengaruh

langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total berdasarkan nilai koefisien-koefisien

persamaan regresi dari struktur model I dan struktur model II.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Uji Validitas dan Reabilitas

Hasil uji validitas menunjukkan semua indikator dari masing-masing variabel valid terlihat

pada table 4 1. Demikian juga dengan hasil uji reabilitas menunjukkan semua variabel sangat

reliable ditunjukan pada tabel 4.2.Dengan demikian instrumen kuisioner yang disusun dapat

digunakan dengan baik mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2012)

Page 5: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

148

Tabel 4.1

. Ringkasan Hasil Uji Validitas Variabel / Indikator r-hit r

tabel

Ketera

ngan

Variabel / Indikator r-hit r tabel Ketera

ngan Daya tarik wisata (X1) Keselamatan (X4)

Keunikan produk (X11) .630 .195 valid Penjelasan (X41) .519* *

.195 valid

Diversifikasi produk (X12)

.638 .195 valid Pemasangan markah (X42)

.492* *

.195 valid

Keindahan panorama (X13)

.530 .195 valid Ketersediaan regu (X43) .420* *

.195 valid

Kesejukan cuaca (X14) .619 .195 valid Perlengkapan regu (X44)

.684* *

.195 valid

Kualitas Pelayanan (X2)

Kepuasan Wisatawan

(Y)

Keandalan (X21) .683* *

.195 valid Daya tarik obyek (Y1) .536* *

.195 valid

Daya tangkap (X22) .699* *

.195 valid Kualitas pelayanan (Y2) .491* *

.195 valid

Keyakinan (X23) .633* *

.195 valid Fasilitas wisata (Y3) .488* *

.195 valid

Empati p (X24) .527* *

.195 valid Keselamatan Wisa (Y4) .578* *

.195 valid

Kondisi fisik (X25) .679* *

.195 valid Kunjungan Ulang (Z)

Fasilitas Wisata (X3) Rekomendasi (Z1) .664* *

.195 Valid

Kelengkapan fasilitas (X31)

.629* *

.195 valid Mengunjungi kembali (Z2)

.717* *

.195 valid

Kebersihan fasilitas (X32)

.503* *

.195 valid Terkesan dengan obyek wisata (Z2)

.536* *

.195 valid

Fungsi fasilitas (X33) .484* *

.195 valid

Kemudahan ditemukan (X34)

.454* *

.195 valid

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 4.2.

Ringkasan hasil uji reabilitas

Variabel Cronbach's Alphaa Probabilitas disyaratkan Ket X1 (Variabel Daya Tarik Wisata ) .867 0,6 reliabel X2 (Variabel Kualitas Pelayanan) .714 0,6 reliabel X3 (Variabel Fasilitas Wisata) .719 0,6 reliabel

X4 (Variabel Keselamatan Wisatawan .730 0,6 reliabel

Y ( Kepuasan Wisatawan ) .854 0,6 reliabel

Z (Variabel Kunjungan Ulang) .783 0,6 reliabel

Keterangan: Reliabel jika nilai r Cronbach's Alpha> 0,6

b. Uji Klasik

Hasil uji terhadap keempat asumsi klasik menunjukkan semua syarat dapat dipenuhi, yaitu

memenuhi syarat normalitas, tidak ada multikolinieritas, tidak terjadi autokorelasi dan tidak terjadi

gejala hetroskedastisitas terlihat pada tabel 4.3.Dengan demikian persamaan regresi linier berganda

dapat digunakan dengan baik dan hasil prediknya tidak bias.

Page 6: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

149

Tabel 4.3

Ringkasan Hasil Uji Asumsi Klasik

1.Uji normalitas Test Statistic Asymp. Sig (2-tailed) Keterangan

Unstandarized

residual

.791 .179 > .05 Normal

2. Uji multikolinearitas Tolerance VIF

Daya tarik wisata .652 >.10 1.533 < 10

Bebas

multikolinieritas

Kualitas pelayanan .998 >.10 1.002< 10

Bebas multikolinieritas

Fasiltas wisata .876 >.10 1.142< 10

Bebas

multikolinieritas

Keselamatan

wisatawan .835 >.10 1.198< 10

Bebas

multikolinieritas

Kepuasan wisatawan .629 >.10 1.589< 10

Bebas

multikolinieritas 3. Autokorelasi DW-hitung du-tabel

Model Summaryb 2.231

1,175 terletak antara 2,825 <du<4

Tidak ada

autokorelasi 4. Hetroskedastisitas Sig. (Glejser) Probabilitas ( p=.05)

Daya tarik wisata .217 .217 >.05. Tidak terjadi

hetroskedastisitas

Kualitas pelayanan .539 .539 >.05 Tidak terjadi

hetroskedastisitas

Fasiltas wisata .711 .711 >.05

Tidak terjadi

hetroskedastisitas

Keselamatan wisatawan

.538 .538 >.05 Tidak terjadi hetroskedastisitas

Kepuasan wisatawan .419 .419 >.05

Tidak terjadi

hetroskedastisitas

Sumber: Ringkasan output pengolahan data

c. Pengaruh Langsung Terhadap Kepuasan Wisatawan (Struktur Model I)

Kepuasan merupakan kunci sukses industri pariwisata, sehingga perlu diketahui faktor-faktor

yang menjelaskannya (variabel eksogen) dan bagaimana pengaruhnya terhadap kepuasan

wisatawan. Variabel eksogen dari kepuasan wisatawan (Y) terdiri dari 4 variabel, yaitu daya tarik

obyek wisata (X1), kualitas pelayanan(X2), fasilitas wisata (X3), dan keselamatan wisatawan (X4).

Persamaan regresi struktur model I yang disusun dari Tabel 4, adalah sebagai berikut: Y = 1.836 + 0,368 X1+ 0,009 X2 +0,135X3 + 0,268X4 + ℇi

d. Pengaruh langsung daya tarik terhadap kepuasan wisatawan

Hasil uji, terdapat pengaruh langsung variabel eksogen daya tarik (X1) terhadap kepuasan

wisatawan (Y).

Ho = b1 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X1 terhadap kepuasan wisatawan)

Ha = b1 0 (Ada pengaruh langsung X1 terhadap kepuasan wisatawan)

Page 7: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

150

Tabel 4.4

Nilai Koefisien Persamaan Regresi Struktur Model I

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 1.836 2.340 8.785 .000

Tot_Tarik .368 .073 .452 5.057 .000

1 Tot_Pelayanan .009 .069 .011 4.135 .001

Tot_Fasilitas .135 .089 .131 7.524 .002 Tot_Selamat .268 .113 .205 1.362 .162

Dependent Variable: Tot_Puas

Dari tabel 4.4 dapat nilai α sig sebesar 0,000 dan nilai ini < 0,05, dan nilai t-hit sebesar 5.057

> nilai t tabel sebesar 1,645, dengan demikian Ho ditolah dan Ha diterima, Artinya ada pengaruh secara langsung dan bersifat signifikan dari variabel eksogen daya tarik obyek wisata terhadap

kepuasan berkunjung wisatawan. Pengaruh tersebut bersifat positip dengan koefisien dari daya

tarik wisata sebesar 5.057, maknanya semakin tinggi daya tarik obyek wisata akan semakin besar

kepuasan wisatawan. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang diperoleh peneliti lain, yang

menemukan adanya pengaruh langsung dengan pola hubungan positip antara daya tarik wisata

dengan tingkat kepuasan (Hermawa, 2017; Wiratini, et al. 2018)

e. Pengaruh langsung kualiatas pelayanan terhadap kepuasan wisatawan

Hasil uji, terdapat pengaruh langsung kualitas pelayanan (X2) terhadap kepuasan wisatawan

(Y)

Ho = b2 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X2 terhadap kepuasan wisatawan)

Ha = b2 0 (Ada pengaruh langsung X2 terhadap kepuasan wisatawan) Tabel 4.4 menunjukkan ada pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap tingkat

kepuasan wisatawan. Pengaruh tersebut bersifat positif dengan koefisien sebesar 0,009, artinya

semakin tinggi tingkat pelayanan terhadap wisatawan akan semakin besar kepuasan wisatawan.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasi peneliti lainnya yang menemukan, ada pengaruh

langsung dan signifikan dengan pola hubungan positip antara kualitas pelayanan dengan tingkat

kepuasan wisatawan (Purbaningsih, 2013; Normasari, et al. 2013; Wiratini, et al. 2018).

f. Pengaruh langsung fasilitas wisata terhadap kepuasan wisatawan

Hasil uji, terdapat pengaruh langsung fasilitas wisata (X3) terhadap kepuasan wisatawan (Y)

Ho = b3 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X3 terhadap kepuasan wisatawan) Ha = b3 0 (Ada pengaruh langsung X3 terhadap kepuasan wisatawan)

Dari hasil pengolahan data pada Tabel 4.4 menunjukkan ada pengaruh langsung fasilitas

wisata yang disediakan pihak manajemen terhadap tingkat kepuasan wisatawan. Pengaruh tersebut

bersifat positif dengan koefisien 0,135, artinya semakin baik fasilitas wisata yang disediakan atau

diberikan pihak pengelola akan semakin tinggi kepuasan wisatawan. Penelitian yang dilakukan

oleh Mudjanggo et al. (2015); Rosita et al. (2016) dan Wiratini, et al. (2018), juga memperoleh

hasil yang hamper sama, yaitu ada pengaruh fasilitas wisata terhadap kepuasan wisatawan dan

bersifat signifikan dengan pola hubungan positip.

g. Pengaruh langsung keselamatan wisatawan terhadap kepuasan wisatawan

Hasil uji, terdapat pengaruh langsung keselamatan wisatawan (X4) terhadap kepuasan

wisatawan (Y)

Ho = b4 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X4 terhadap kepuasan wisatawan)

Ha = b4 0 (Ada pengaruh langsung X4 terhadap kepuasan wisatawan)

Page 8: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

151

Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat tidak ada pengaruh langsung keselamatan wisatawan

terhadap kepuasan wisatawan (α sig 0,162 > 0,05 dan nilai t hit 1.362 < nilai t tabel 1,645),

dengan kata lain Ho diterima dan Ha ditolak. Walaupun keselamatan wisatawan tidak signifikan,

tetapi kalau disimak lebih lanjut koefisiennya bernilai positif sebesar 0,268. Makna angka ini adalah

peningkatan keselamatan wisatawan selama berada di lokasi wisata akan meningkatkan kepuasan

wisatawan dengan hubungan linier positif. Hal ini mungkin disebabkan responden sampel datang

dengan tujuan utama untuk rekreasi alam, sehingga tidak mementingkan keselamatan karena ada

yang tidak menginap dan langsung pulang pada hari itu juga. Hasil penelitian ini, juga sejalan

dengan yang diperoleh peneliti lain, dimana faktor keamanan tidak berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan wisatawan, tetapi dengan hubungan linier positip (Mudjanggo et al. 2015:

Hermawan, 2017).

h. Pengaruh Langsung Terhadap Minat Kunjungan Ulang (Struktut Model II)

Pada struktur model II ini, kepuasan wisatawan (Y) dimasukkan sebagai variabel

interventing, sehingga sekarang berfungsi sebagai variabel eksogen terhadap variabel endogen

minat kunjungan ulang (Z). Dalam struktur model II, jumlah variabel eksogen menjadi 5, yaitu

daya tarik obyek wisata (X1), kualitas pelayanan (X2), fasilitas wisata (X3), keselamatan wisatawan

(X4) dan kepuasan wisatawan (Y). Persamaan regresi struktur model II disusun dari Tabel 5,

hasilnya sebagai berikut Z = -2,551 + 0,156 X1 + 0,0,15 X2 +0,129X3 + 0,098 X4 + 0,489 X5 + ℇi

Tabel 4.5

Nilai koefisien persamaan regresi struktur model II

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) -2.551 2.040 -1.250 .214

Tot_Tarik .156 .071 .196 3.192 .001

1 Tot_Pelayanan .015 .060 .018 4.252 .009

Tot_Fasilitas .129 .078 .127 5.644 .003

Tot_Selamat .098 .101 .076 .966 .336 Tot_Puas .489 .089 .498 5.479 .000

a. Dependent Variable: Tot_Kun_Ulang

i. Pengaruh langsung daya tarik terhadap minat kunjungan ulang

Hipotesis uji, yaitu ada pengaruh langsung daya tarik wisata (X1) terhadap minat kunjungan

wisatawan (Z)

Ho = b1 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X1 terhadap minat kunjungan ulang)

Ha = b1 0 (Ada pengaruh langsung X1 terhadap minat kunjungan ulang ) Berdasarkan Tabel 5, daya tarik wisata berpengaruh langsung terhadap minat kunjungan

ulang wisatawan (α sig 0,003 < 0,05 dan nilai t hit 3.192 > nilai t tabel 1,645), sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima. Wisatawan domestik yang ingin berkunjung ulang dipengaruhi daya tarik

obyek wisata alam dengan koefisien positip sebesar 0,156, artinya semakin tinggi daya tarik obyek

wisata akan semakin besar minat atau keinginan wisatawan berkunjung ulang. Sejalan dengan hasil

yang diperoleh dari penelitian ini, peneliti lain juga menemukan ada pengaruh langsung daya tarik

wisata terhadap kunjungan ulang dan bersifat signifikan dengan pola hubungan linier positip

(Hermawan, 2017; Wiratini, et al. 2018).

Page 9: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

152

j. Pengaruh langsung kualiatas pelayanan terhadap minat kunjungan ulang

Hipotesis uji, yaitu ada pengaruh langsung kualitas pelayanan (X2) terhadap minat kunjungan

wisatawan (Z)

Ho = b2 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X2 terhadap minat kunjungan ulang)

Ha = b2 0 (Ada pengaruh langsung X2 terhadap minat kunjungan ulang)

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap kunjungan

ulang wisatawan terlihat pada tabel 4.5. Pengaruhnya signifikan dan positip dengan koefisien

sebesar 0,015, artinya semakin tinggi kualitas pelayanan yang diberikan pihak pengelola kepada

wisatawan akan semakin meningkat keinginan wisatawan untuk berkunjung ulang. Sejalan

dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, peneli lain juga menemukan ada pengaruh langsung

kualitas pelayanan terhadap kunjungan ulang bersifat signifikan dengan pola hubungan linier

positip (Wiratini, et al. 2018).

a. Pengaruh langsung fasilitas wisata terhadap minat kunjungan ulang

Hipotesis uji, yaitu ada pengaruh langsung fasilitas wisata (X3) terhadap minat kunjungan

wisatawan (Z)

Ho = b3 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X3 terhadap minat kunjungan ulang)

Ha = b2 0 (Ada pengaruh langsung X3 terhadap minat kunjungan ulang) Dari hasil pengolahan data pada Tabel 4.5, terdapat pengaruh langsung fasilitas wisata

terhadap minat kunjungan ulang. Besarnya pengaruh tersebut bersifat positif dengan koefisien

sebesar 0,129, artinya semakin tinggi ketersediaan fasilitas wisata yang ada pada lokasi obyek

wisata akan semakin besar keinginan wisatawan untuk berkunjung ulang. Wiratini, et al. (2018),

memperoleh hasil yang hampir sama, yaitu ada pengaruh langsung dari faktor fasilitas wisata

terhadap minat kunjungan ulang wisatawan dengan pola hubungan linier positip.

b. Pengaruh langsung keselamatan wisatawan terhadap kunjungan ulang.

Hipotesis uji ada pengaruh langsung keselamatan wisatawan (X4) terhadap minat kunjungan

wisatawan (Z)

Ho = b4 =0 (Tidak ada pengaruh langsung X4 terhadap minat kunjungan ulang)

Ha = b4 0 (Ada pengaruh langsung X4 terhadap minat kunjungan ulang) Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai α sig sebesar 0,336 > 0,05 dan nilai t hit

0.996 < nilai t tabel 1,645, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian tidak signifikan

pengaruh langsung keselamatan wisatawan terhadap kunjungan ulang wisatawan. Meskipun

keselamatan wisatawan tidak signifikan pengaruhnya, tetapi kalau diperhatikan lebih lanjut, nilai

koefisiennya bernilai positif sebesar 0,098. Artinya peningkatan keselamatan wisatawan akan

meningkatkan jumlah kunjungan ulang dengan hubungan linier positif.

c. Pengaruh langsung kepuasan wisatawan terhadap minat kunjungan ulang

Hipotesis yang diuji, yaitu ada pengaruh langsung kepuasan wisatawan (Y) terhadap minat

kunjungan wisatawan (Z)

Ho = b5 =0 (Tidak ada pengaruh langsung Y terhadap minat kunjungan ulang)

Ha = b5 0 (Ada pengaruh langsung Y terhadap minat kunjungan ulang)

Berdasarkan Tabel 4.5 ada pengaruh langsung antara vatiabel eksogen kepuasan wisatawan

(sebagai variabel interventing) terhadap minat kunjungan ulang wisatawan (sebagai variabel

endogen). Wisatawan yang ingin berkunjung ulang dipengaruhi oleh faktor kepuasan wisatawan

yang diperolehnya selama berada di lokasi obyek wisata dengan koefisien yang positip sebesar

0,489, artinya semakin tinggi kepuasan wisatawan akan semakin meningkatkan keinginan

wisatawan untuk berkunjung ulang. Sejalan dengan hasil penelitian ini, penelitian yang dilakukan

Page 10: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

153

0,368 0,268

Kepuasan

Wisatawan(Y) eI= 0,793 e2= 0,898

0,489 0,129

Keselamat

an (Rasa

Aman)

Wisatawan

(X4)

Fasilitas

Wisata (X3)

Kualitas

Pelayanan

(X2)

Minat Kunjungan

Ulang Wisatawan (Z)

oleh Wiratini, et al. (2018), dalam penelitannya menggunakan variabel kepuasan wisatawan

sebagai variabel interventing terhadap niat kunjungan kembali, memperoleh hasil bahwa kepuasan

wisatawan berpengaruh signifikan terhadap niat kunjungan kembali dengan pola hubungan positip.

d. Pengaruh Tidak Langsung Variabel Interventung Terhadap Kunjungan Ulang

Koefisien determinasi jalur

Nilai kesalahan pada jalur persamaan struktur model I adalah sebesar. e1 =(1- R) =(1-

0,371)= 0,7931 dan nilai kesalahan jalur struktur model II sebesar e2= (1- R2)=(1- R2) = (1- 0,512)= 0,8986. Berdasarkan kedua kesalahan tersebut, dapat ditentukan koefisien determinasi jalur

(model struktur I dan model struktur II) yang dihitung dengan menggunakan rumus R2=1- (ei2)

(e22)= 1- (0,7931)2(0,8986)2= 0,6930 atau 69,30%. Artinya sebesar 69,30% variabel endogen

(kunjungan ulang wisatawan) dapat dijelaskan oleh variabel eksogen yang terdiri dari daya tarik wisata, kualitas pelayanan, fasilitas wisata dan kepuasan wisatawan (sebagai variabel interventing), sedangkan sisanya sebesar 30,70% tidak dapat dijelaskan oleh model. Secara ringkas nilai-nilai koefisien jalur dapat dilihat pada Gambar 4.1.

0,009 0,135

0,156 0,015 0,098

Gambar 4.1.

Diagram jalur dengan nilai koefisiennya

Dari koefisian-koefisien analisis jalur dapat dihitung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh

total setiap variabel eksogen terhadap variabel endogen hasilnya seperti tabel 4.6.

Tabel 4.6.

Ringkasan Koefisien Jalur

Pengaruh Variabel X1 X2 X3 X4 Y

KL Y 0,368 0,009 0,135 0,268

Z 0,156 0,015 0,129 0,098 0,489

KTL Z 0,180 0,004 0,066 0,131

KT Z 0,336 0,019 0,195 0,229

Sig. 0,009 0,003 0,000 0,336 0,000

Peranan

Interventing

Signifikan

pada 95%

Signifikan

pada 95%

Signifikan

pada 95% Tidak

signifikan

pada 95%

Signifikan

pada 95%

Keterangan : KL = Koefisen Langsung ; KTL = Koefisen Tidak langsung; KT = Koefisien Total

Daya Tarik Obyek Wisata Alam

(X1)

Page 11: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

154

e. Pengaruh tidak langsung daya tarik terhadap kunjungan ulang

Hipotesis yang akan diuji, yaitu ada pengaruh tidak langsung daya tarik wisata (X1) terhadap

minat kunjungan ulang wisatawan (Z) .

Ho = Tidak ada pengaruh tidak langsung daya tarik wisata terhadap kunjungan ulang

Ha = Ada pengaruh tidak langsung daya darik wisata terhadap kunjungan ulang Berdasarkan Tabel 6, nilai α sig sebesar 0,009 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Dengan demikian ada pengaruh tidak langsung daya tarik wisata terhadap minat kunjungan ulang

wisatawan. Pengaruh ini terjadi melalui variabel interventing kepuasan wisatawan, yang mengendus

variabel eksogen daya tarik wisata terhadap variabel endogen minat kunjungan ulang wisatawan.

f. Pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan terhadap kunjungan ulang

Hipotesis uji, yaitu ada pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan (X2) terhadap minat

kunjungan ulang wisatawan (Z).

Ho = Tidak ada pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan terhadap kunjungan ulang

Ha = Ada pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan terhadap kunjungan ulang Nilai α sig sebesar 0,003 < 0,05 (tabel 6), sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada

pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan wisatawan terhadap kunjungan ulang wisatawan.

Variabel interventing kepuasan wisatawan, berperan mendorong atau mengendus variabel eksogen

kualitas pelayanan terhadap variabel endogen minat kunjungan ulang wisatawan

g. Pengaruh tidak langsung fasilitas wisata terhadap kunjungan ulang

Hipotesis yang akan diuji, yaitu ada pengaruh tidak langsung fasilitas wisata (X3) terhadap

minat kunjungan ulang wisatawan (Z) .

Ho = Tidak ada pengaruh tidak langsung fasilitas wisata terhadap kunjungan ulang

Ha = Ada pengaruh tidak langsung fasilitas wisata terhadap kunjungan ulang Hasil penelitian menunjukkan, nilai α sig sebesar 0,000 < 0,05 (tabel 6), sehingga Ho ditolak

dan Ha diterima. Hasil ini berarti ada pengaruh tidak langsung fasilitas wisata terhadap kunjungan

ulang wisatawan. Pengaruh ini terjadi melalui variabel interventing kepuasan wisatawan, yang

mengendus variabel eksogen fasilitas wisata terhadap variabel endogen minat kunjungan ulang

wisatawan

h. Pengaruh tidak langsung keselamatan wisatawan terhadap kunjungan ulang

Hipotesis yang akan diuji, yaitu ada pengaruh tidak langsung keselamatan wisatawan (X3)

terhadap minat kunjungan ulang wisatawan (Z). Ho = Tidak ada pengaruh tidak langsung keselamatan terhadap kunjungan ulang Ha = Ada pengaruh tidak langsung keselamatan wisatawan terhadap kunjungan ulang

Berdasarkan Tabel 6, nilai α sig sebesar 0,336 > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Dengan demikian tidak ada pengaruh tidak langsung keselamatan wisatawan terhadap kunjungan

ulang wisatawan.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

a. Daya tarik wisata, kualitas pelayanan, dan fasilitas wisata berpengaruh langsung dan

signifikan baik terhadap kepuasan wisatawan maupun terhadap minat kunjungan ulang

b. Keselamatan wisatawan tidak signifikan pengaruh langsungnya baik terhadap kepuasan

wisatawan maupun terhadap minat kunjungan ulang.

c. Variabel interventing kepuasan wisata berpengaruh secara tidak langsung dalam mengendus

atau mendorong daya tarik wisata, kualitas pelayanan dan fasilitas wisata terhadap minat

kunjungan ulang

Page 12: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

155

d. Daya tarik wisata memberikan pengaruh tidak langsung dominan melalui variabel

interventing kepuasan wisatawan terhadap minat kunjungan ulang.

SARAN

a. Pihak manajemen perlu memperhatikan faktor daya tarik wisata alam, kualitas pelayanan, dan

fasilitas wisata. Peningkatan dari ketika faktor tersebut akan meningkatkan kepuasan

wisatawan. Selanjutnya peningkatan kepuasan wisatawan akan berdampak pada peningkatan

minat kunjungan ulang wisatawan.

b. Pihak manajemen perlu memprioritaskan pengelolaan faktor daya tarik wisata. Daya tarik

wisata paling besar pengaruh langsungnya terhadap kepuasan wisatawan, dibandingkan faktor

lain. Selain itu, daya tarik wisata juga paling dominan pengaruhnya terhadap koefisien tidak

langsung yang mendorong peningkatan minat kunjungan ulang wisatawan melalui variabel

interventing kepuasan wisata.

c. Bagi peneliti selanjutnya untuk meningkatkan koefisien determinasi jalur yang lebih baik,

disarankan untuk menambah variabel eksogen yang mempengaruhi tingkat kepuasan

wisatawan.

DAFTAR PUSTAKA

Ab,A.(2018).Pengaruh Citra Destinasi terhadap Intensi Wisatawan Berkunjung Kembali di

Destinasi Sulawesi.Selatan Tahun.(2014). Jurnal Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora.Vol. 20 (3) :207-

2014. Diunduh 08 17, 2019.

Ghozali,I.(2013).Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21,Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Hermawan,H.(2017).Pengaruh Daya Tarik Wisata, Keselamatan, dan Sarana Wisata Terhadap

Kepuasan Serta Dampaknya terhadap Loyalitas Wisatawan: Studi Community Based Tourism

di Gunung Api Purba Nglanggeran.Jurnal MediaWisata 15 (1).Diunduh 08.23,2019.

https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS/article/view/213

Isnan,W.(2016).Harga Optimal Tiket Masuk Wisata Alam Bantimurung.Sulawesi Selatan: Jurnal

Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. Vol. 13 (3): 155-163.

Kotler,P., dan Makens,J.C.(2009).Marketing for Hospitality and Tourism, 4 ed, Prentice Hall, New

York.

Lakuhati,J.R., Paulus,A,P., dan Caroline,B,D,P.(2018).Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kunjungan Wisatawan ke Kawasan Ekowisata di Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat

Kabupaten Minahasa Utara. Agri_SosioEkonomi Unsrat Volume 14 (1): 215-222.

Mahadewi,N.M.E., I,K.G.B., dan Made,A.(2014).Factors Influencing Tourists Revisit to Bali as

Mice Destination. E- Journal of Tourism 1 (1): 1-14.

Munhurrun,P.R.,V,N., Seebaluck., and P. Naidoo.(2014).Examining the structural relationship

image, perceived value, tourist satisfaction and loyalty: case of Mauritius. Procedia Social and

Behavioral Sciences. 175 (2015) ; 252 -259.

Modjanggo, F., Arief, S., dan Sustri.(2015).Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Pengunjung

ke Obyek Ekowisata Pantai Siuri, Desa Toinasa Kecamatan Pamona Barat Kabupaten Poso.

Warta Rima Volume 3 (2): 88-95.

Normasari,S., Srikandi,K., dan Andriani,K.(2013).Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap

Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan dan Loyalitas Pelanggan: Survei pada Tamu

Pelanggan yang Menginap di Hotel Pelangi Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 6

(2).

Page 13: PENGARUH DAYA TARIK, KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS …

Mpu Procuratio : Jurnal Penelitian Manajemen

[email protected]

Volume 1,Nomor 2,Oktober 2019 Hal 144-156

ISSN 2684-8775 (Online)

156

Purwaningsi,R.M.(2013).Pengaruh Kualitas Pelayanan Pemandu Wisata terhadap Kepuasan

Wisatawan di Candi Prambanan: Tinjauan Khusus pada Kemampuan Berbahasa Verbal.

Jurnal Nasinal Pariwisata. Vol. 5 (3) : 146-153.

Rajesh,R.(2013).Impact of Tourist Perceptions. Destination Image and Tourist Satisfaction on

Destination Loyalty : A Conceptual Model. Revista de Turismo y Patrimonio Cultural. Vol.

11(3):67-78. Diunduh 08 15, 2019, dari http://

www.pasonline.org/Publicados/11313special/PS0313_07.pdf

Rosita., Sri, M., dan Woro,H.W.(2016).Pengaruh Fasilitas Wisasata dan Kualitas Pelayanan

terhadap Kepuasan Pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan Jakarta.Jurnal Manajemen

Resort dan Leisure. Vol.13 (1)

Sadeh,E., Farid,A., Dr,L.M., and Sina,S.(2012).Factors Affecting Tourist Satisfaction and Its

Consequences.Journal of Basic and Applied Scientific Research 2 (2) : 1557 -

1560.https://pdfs.semanticscholar.org/cb41/52be017d64dc8eeb6694afa694d2dac5072e.pdf

Schwaighofer, V.(2014). Tourist Destination Image and Local Culture,Salzburg: Spring Gabler

Sondakh,P.M.N., dan Tumbel,A.(2016).Pelayanan, Keamanan dan Daya Tarik Mempengaruhi

Minat Wisatawan yang Berkunjung ke Obyek Wisata Alam Gunung Mahawu, Tumohon.

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/10635

Sugiyono.(2012).Metode Penelitian Bisnis.Bandung; Alfabeta

Widagdyo,K.G.(2017).Pemasaran, Daya Tarik Ekowisata dan Minat Berkunjung Wisatawan.

Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 7 (2): 261-276.

https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/esensi

Wiratini,N.N.A., Nyoman,D.S., Ni,N.Y.Setiawina ND., dan Yuliarmi,N.(2018).Analisis Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Niat Kunjungan Kembali Wisatawan pada Daya Tarik Wisata di

Kabupaten Badung. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Volume 7 (1):279-308.