obyek daya tarik pangandaran dan batu karas
DESCRIPTION
pantai pangandaran dan batu karas merupakan obyek wisata yang ada di kabupaten CiamisTRANSCRIPT
Perencanaan Pariwisata
Page 0 of 73
IDENTIFIKASI KAWASAN OBJEK WISATA PANTAI PANGANDARAN DAN PANTAI BATU KARAS.
Tugas ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Perencanaan Pariwisata
Di Susun Oleh
Dwi Wulan Sari(113060001)
Fuzy Argia Pramadita(113060002)
Arga Purwadibrata (103060021)
β
Jurusan Planologi
Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung
2013
Perencanaan Pariwisata
Page 1 of 73
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara yang sangat strategis kaya akan sumber daya alam serta kaya juga akan sektor pariwisatanya. Bukti bahwa
Indonesia mempunyai sektor pariwisata yang kaya dapat dilihat dari tersebarnya pantai-pantai yang indah di seluruh Indonesia, gunung-gunung yang
menjulang tinggi dan dapat menarik para wisatawan untuk mendaki dan berwisata ke gunung tersebut. Kedua hal tersebut (pantai dan pegunungan)
merupakan objek daya tarik yang dihasilkan oleh alam.
Salah satu objek wisata yang termasuk kedalam daya tarik alam adalah Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras yang terdapat di daerah 92 km
dari Kota Ciamis ke sebelah selatan lebih tepatnya di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat.
Kunjungan kuliah lapangan Perencanaan Pariwisata yang dilakukan di Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras adalah untuk meneliti kawasan
objek wisata tersebut dengan mengacu terhadap kriteria evaluasi yang didalamnnya terdapat aspek fisik geografi, aspek aksesblitas, aspek daya tarik, aspek
sarana dan prasarana, aspek dampak sosial dan ekonomi serta aspek dampak lingkungan. Keenam aspek tersebut menjadi tolak ukur serta acuan untuk
meneliti serta mengetahui apakah kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras itu merupakan kawasan objek wisata yang baik, sedang
maupun rendah.
Perencanaan Pariwisata
Page 2 of 73
1.2 Rumusan Masalah
Permasalan yang sering terjadi dalam objek dan daya tarik wisata adalah tidak terkelolanya suatu daya tarik dan tidak terawatnya suatu objek
wisata, sehingga menurunkan daya tarik serta kenyamanan bagi para pengunjung di setiap objek wisata yang akan dikaji.
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Untuk mengetahui tentang gambaran umum Pantai Pangandarn dan Batukaras secara keseluruhan, mengevaluasi objek dan daya tarik wisata yang
terdapat di Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras serta memperoleh wawasan dan pengetahuan mengenai perkembangan pariwisata yang berada di
Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
1.3.2 Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan laporan mata kuliah Perencanaan Pariwisata adalah :
Mengidentifikasi dan mengevaluasi fisik geografi di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi aksesbilitas di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi daya tarik di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
Perencanaan Pariwisata
Page 3 of 73
Mengidentifikasi dan mengevaluasi sarana dan prasarana di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak sosial dan ekonomi di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras
Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak lingkungan di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
1.4 Manfaat
Manfaat dari kuliah lapangan Perencanaan Pariwisata yang dilakukan di Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras adalah :
Mengetahui kondisi fisik Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung.
Mengetahui kondisi aksesbilitas Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung.
Mengetahui daya tarik Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung.
Mengetahui sarana dan prasarana Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung.
Mengetahui dampak sosial dan ekonomi Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung.
Mengetahui dampak lingkungan Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras secara langsung.
1.5 Batasan
Untuk batasan dalam kuliah lapangan mata kuliah perencanaan pariwisata yang dilakukan di Pantai Pangandaran dan Pantai batukaras dapat
dilihat dari peta dibawah ini:
Perencanaan Pariwisata
Page 4 of 73
Perencanaan Pariwisata
Page 5 of 73
Perencanaan Pariwisata
Page 6 of 73
1.6 Substansi
Bab 1
Menjelaskan tentang latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Sasaran, Manfaat dan batasan
Bab 2
Menjelaskan tentang Tinjauan teori yaitu Perencanaan pariwisata, Pengertian dan Definisi Dari pariwisata dan kepariwisataan,Objek daya tarik, kebijakan
Pariwisata
Bab 3
Menjelaskan tentang Gambaran umum kawasan wisata pangandaran dan kawasan wisata Batukaras, Aspek Geografi, Aspek sarana dan prasarana, Aspek
aksesbilitas, Aspek Daya tarik, Dampak sosial dan ekonomi, Dampak lingkungan
Bab 4
Menjelaskan tentang Analisis kawasan wisata pantai pangandaran dan Batu karas menurut kebijakan, Matriks Evaluasi, Evaluasi objek daya tarik wisata.
Bab 5
Kesimpulan
Perencanaan Pariwisata
Page 7 of 73
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Perencanaan pariwisata
Perencanaan adalah fasilitasi atau advokasi,intervensi yang bertujuan mengubah proses yang sudah ada,yang menyangkut faktor -faktor
sosial,ekonomi, politik, psikologi, antropologi dan teknologi dengan mempertimbangkan masa lalu, kini, dan yang akan datang untuk mencapai suatu
tujuan. Perencanaan pariwisata adalah proses membuat perencanaan strategis serta mengembangkan untuk tujuan rekreasi atau mempelajari keunikan
daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Suatu Pengembangan kepariwisataan memerlukan perencanaan yang seksama, Perencanaan pariwisata tidak hanya berkepentingan dengan
wisatawan, tetapi juga melibatkan kepentingan masyarakatnya, karena Pengembangan kepariwisataan yang harus digarap bukan hanya dari penyediaan
hotel dan kegiatan promosi semata tetapi melainkan dari segi kebutuhan hidup wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Pengembangan
kepariwisataan perlu melibatkan semua pihak mulai dari kalangan pemerintah vertikal maupun horizontal, para pelaku usaha pariwisata sampai pada
kalangan masyarakat umum yang membutuhkan kondisi yang serasi dan konsisten.
Perencanaan Pariwisata
Page 8 of 73
Dalam pengembangannya pariwisata dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi lingkungan fisik. Perencanaan yang cermat
dibutuhkan untuk menentukan jenis serta tingkat wisata yang optimal sehingga tidak menimbulkan degradasi lingkungan.
Pendekatan perencanaan pariwisata (Getz, 1987) (Page, 1995):
Boosterism
Pendekatan ekonomi/industri
Pendekatan strategis
Pendekatan fisik/spasial
Pendekatan komunitas
Pendekatan berkelanjutan
2.2 Pengertian dan Definisi
2.2.1 Wisata
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat untuk menikmati obyek dan
daya tarik wisata (UU No. 9 tahun 1990 Bab I Pasal 1 tentang Kepariwisataan).
Perencanaan Pariwisata
Page 9 of 73
Wisata adalah kegiatan orang melakukan perjalanan kesuatu/ beberapa tempat diluar lingkungan tempat tinggalnya untuk tujuan apapun kecuali
perjalanan yang dilakukan setiap hari untuk kerja (Robert W. McIntosh dan Charles R. Goeldner).
Wisatawan adalah pengunjung sementara yang tinggal sedikitnya 24 jam di suatu negara dengan tujuan-tujuan sebagai berikut :
Waktu luang (rekreasi, liburan, kesehatan, agama, olahraga)
bisnis
keluarga
misi pemerintah pertemuan
Ciri-ciri wisatawan:
Perjalanan dilakukan lebih dari 24 jam
Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu
Orang yang melakukannya tidak mencari penghasilan/ uang ditempat yang dikunjunginya.
Jenis dan macam wisatawan:
Wisatawan asing adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata yang datang memasuki negara lain yang merupan negara bukan tempat
dia tinggal.
Perencanaan Pariwisata
Page 10 of 73
Domestic foreign tourist adalah orang berdiam di suatu negara, yang melakukan perjalanan wisata diwilayah negara dimana dia tinggal.
Domestic tourist orang yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan.
Indigenous foreign tourist adalah warganegara suatu negara tertentu yang karena tugasnya diluar negeri, pulang kenegara asal dan melakukan
perjalanan pariwisata diwilayah negaranya sendiri.
Transit tourist adalah wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata kesuatu negara tertentu, yang menumpang kapal udara atau laut atau
kereta api yang terpaksa singgah ke suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya sendiri.
Business tourist adalah orang yang melakukan perjalanan wisata setelah tujuan utamanya selesai.
2.2.2 Pariwisata
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata
dan usaha lain di bidang tersebut(Undang-undang No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan).
Karakteristik Pariwisata (tourism) :
Hunziker (1951) dalamFrench, Smith, and Collier Principles of Tourism (1995)
Pariwisata meliputi hubungan antara manusia, tempat2 dan produk
Perencanaan Pariwisata
Page 11 of 73
Keterhubungan ini termasuk transportasi yang mengantarkan orang ke tempat2 tujuan yang bervariasi di luar tempat tinggal mereka dan mereka
tinggal di tempat tujuan mereka itu
Wisata adalah kegiatan untuk bersenang-senang. Bisnis tidak termasuk dalam kategori ini.
Pariwisata merupakan suatu aktifitas yang kompleks, multi-sektoral, terpisah-pisah, melibatkan sektor-sektor lainnya seperti pertanian, industri
manufaktur, lokasi wisata, fasilitas, jasa, transportasi dan infrastruktur lain. Pariwisata diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh elemen-elemen
tersebut dapat terintegrasi dengan baik.
Pariwisata dapat menghasilkan keuntungan ekonomi secara langsung maupun tidak langsung. Melalui perencanaan yang cermat dan terintegrasi, dan
keuntungan tersebut dapat dioptimalisasikan.
2.2.3 Kepariwisataan
kepariwisataan merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan dan pengusahaan objek dan daya tarik wisata, usaha
sarana wisata, usaha jasa pariwisata, serta usaha-usaha lain yang terkait (Menurut Undang-undang No. 9 Tahun 1990).
Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan dan sumbangan terhadap pelaksanaan pembangunan proyek-proyek berbagai sektor bagi
negara-negara yang telah berkembang atau maju ekonominya, dimana suatu industri pariwisata mencangkup segala jenis kegiatan, baik pemerintah
maupun swasta, yang menyediakan dan mengatur keinginan dan kebutuhan wisatawan. Termasuk didalamnya adalah agen-agen dan badan promosi
Perencanaan Pariwisata
Page 12 of 73
pariwisata, penduduk daerah tujuan wisata serta lembaga-lembaga pendidikan penyedia tenaga terampil(Menurut Charles J. Metelka dalam βThe
Dctionary of Tourismβ).
Manfaat dari pariwisata itu sendiri yaitu:
Meningkatkan hubungan yang baik antar bangsa dan Negara
Membuka kesempatan kerja serta perluasan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Merangsang dan menumbuhkan aktivitas ekonomi masyarakat
Meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat, pendapatan daerah dan devisa Negara
Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan
Membantu dan menunjang gerak pembangunan, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan
Menjaga kelestarian flora, fauna dan lingkungan (bappeda mabar/bersambung).
2.2.4 Obyek daya Tarik wisata
Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukandan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk
datang kesuatu daerah atau tempat tertentu.
Ada 3 macam objek dan daya tarik wisata menurut Direktoral Jenderal pemerintahan:
1. Objek wsata Alam
Perencanaan Pariwisata
Page 13 of 73
Objek wisata alam adalah sumber alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada
usaha budidaya.
2. Objek Wisata Sosial Budaya
Objek wisata sosial budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan
sejarah,upacara adat, seni pertunjukan dan kerajinan.
3. Objek Wisata minat khusus
Objek wisata minat khusus merupakan jenis wisata lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demik ian,
biasanya para wisatawan harus memiliki keahlihan.
Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan sumber pada potensi daya tarik yang dimiliki objek tersebut dengan mengacu pada
criteria keberasilanpengembangan yang meliputi berbagai kelayakan, yaitu :
1. Kelayakan Finansial
Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara komersial dari pembangunan objek wisata tersebut. Perkiraan untung-rugi harus
diperkirakan dari awal.
2. Kelayakan Sosial Ekonomi Regional
Studi kelayakan ini dilakukan untuk melihat apakahinvestasi yang ditanamkan untuk membangun suatu objek wisata juga akan memiliki
dampak sosial ekonomi secara regional, dapat menciptakan lapangan pekerjaan atau usaha, dapat meningkatkan penerimaan devisa.
Perencanaan Pariwisata
Page 14 of 73
3.Layak Teknis
Pembangunan Objek wisata harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang ada.
4.Layak Lingkungan
Analisis dampak lingkungan dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan pembangunan suatu objek wisata. Pembangunan objek wisata yang
mengakibatkan rusaknya lingkungan harus diberhentikan pembangunannya.
2.3 Komparasi Kawasan wisata
2.3.1 Perbandingan objek wisata kajian dengan objek wisata lain
A. Objek Wisata kajian
Objek wisata pantai pangandaran merupakan objek wisata andalan Kabupaten ciamis yang terletak disebelah timur Jawa Barat, tepatnya didesa
Pananjung kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Pantai ini dinobatkan sebagai pantai terbaik di pulau Jawa menurut
AsiaRoom.
Objek wisata Batu karas merupakan objek wisata Kabupaten ciamis, objek wisata batu karas ini merupakan panduan nuansa alam antara objek
wisata pangandaran dan pantai batu hiu dengan suasana alam yang tenang.
Perencanaan Pariwisata
Page 15 of 73
B. Objek Wisata Lain
Objek wisata Pantai Tanjung Tinggi merupakan objek wisata terpopuler dan menjadi wisata andalan di Belitung, terlebih setelah pantai ini
dijadikan tempat lokasi syuting film Laskar pelangi pada tahun 2008. Pantai ini terletak 30km dari kota Tanjungpandan.
Tabel Perbandingan Objek wisata kajian dengan Wisata lain:
Objek Wisata kajian Objek wisata lain
1. Pantai pangandaran:
Dapat meliah terbit dan tenggelamnya matahari
dari satu tempat yg sama
Memilii tim penyelamat wisata pantai
Terdapat gua pertahanan bala tentara jepang
yang dudlu dijadikan tempat persembunyian
tentara jepang semasa perang dunia 2.
Ombak yang cocok buat berselancar.
Terdapatnya pantai pasir putih dan cagar alam
Banyaknya sampah yang berserakan di
sepanjang pantai, sehingga membuat pantai ini
terlihat kotor.
1. Pantai Tanjung Tinggi
Pantai yang indah dengan Pasir pantai putih
dan terdapat bebatuan hampir disetiap sisi
pantai
Tersedianayasarana dan prasarana
Ombak yang tenang
Terdapatnya terumbu karang
Objek bukan daerah rawan bencana
Menjadi objek kunjungan wisatawan
mancanegara
Pantai yang bersih
Tidak cocok buat beselancar
Perencanaan Pariwisata
Page 16 of 73
Tersedianya sarana dan prasarana untuk
wisatawan kecuati TPA( Tempat pembuangan
akhir sampah)
Daerah rawan bencana
Menjadi objek kunjungan wisataean
mancanegara
2. Pantai Batu Karas
Pasir pantai hitam
Ombak yang cukup besar
Pantainya bersih
Tersedianya sarana dan prasarana
yangmencukupia
Daerah rawan bencana
Perencanaan Pariwisata
Page 17 of 73
2.4 Kebijakan Pariwisata
Kepariwisataan di dasarkan pada UU No. 9 Tahun 1990, dinyatakan bahwa :
1. wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
objek dan daya tarik wisata;
2. wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata;
3. pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
terkait di bidang tersebut;
4. kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata;
5. usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik
wisata, usaha sarana pariwisata,dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut;
Berdasarkan pasal 15, menyatakan bahwa :
Pengusahaan objek dan daya tarik wisata meliputi kegiatan membangun dan mengelola objek dan daya tarik wisata beserta prasarana dan sarana
yang diperlukan atau kegiatan mengelola objek dan daya tarik wisata yang telah ada.
Perencanaan Pariwisata
Page 18 of 73
Dan pasal 22 :
Usaha sarana pariwisata meliputi kegiatan pembangunan, pengelolaan dan penyediaan fasilitas, serta pelayanan yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pariwisata.
Dalam rangka terciptanya pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Ciamis yang tertib, seimbang, serasi, selaras dan terarah sesuai dengan
kebutuhan sarana dan prasarana yang memadai, maka diperlukan suatu rencana pembangunan kota yang menyeluruh, terpadu dan berorientasi pada
tujuan jangka panjang.
Guna tercapainya maksud tersebut di atas perlu adanya pengaturan-pengaturan sesuai dengan fungsi dan peranan kota yang diembannya dan
dituangkan dalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai pedoman dalam mengarahkan dan mengendalikan pembangunan di wilayah
Kabupaten Ciamis.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ciamis digunakan sebagai landasan pembangunan untuk kurun waktu Tahun 2005 sampai
dengan tahun 2014 dan terbagi atas tahap demi tahap dan secara operasional dapat diwujudkan dalam program pembangunan lima tahun dan tahunan
daerah.
Perencanaan Pariwisata
Page 19 of 73
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, RTRW sebagaimana dimaksud di atas harus dituangkan dan ditetapkan dalam
Peraturan Daerah yang akan dijadikan landasan dan jaminan kepastian hukum bagi pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan
tersebut.
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ciamis tahun 2005 Sampai dengan Tahun 2014:
Pasal 13
Strategi pengembangan kawasan penanganan khusus adalah sebagai berikut :
a. mengakomodasikan kepentingan sektor-sektor strategis dan perlu mendapatkan penataan ruang terutama untuk kawasan pariwisata,
perumahan dan permukiman serta perikanan (baik darat maupun laut);
b. mengembangkan kawasan penanganan khusus untuk mampu menjadi pusat pertumbuhan dan dapat mendorong pengembangan bagi
kawasan sekitarnya.
Perencanaan Pariwisata
Page 20 of 73
Pasal 41
Sektor-sektor yang diprioritaskan adalah:
d. Sektor pariwisata, dengan pengembangan kawasan pariwisata berskala nasional dan internasional untuk lebih dipromosikan sebagai sektor
andalan pengembangan ekonomi di kawasan Pantai Pangandaran
f. Sektor perhubungan, dengan prioritas kegiatan sebagai berikut:
1. mengaktifkan kembali angkutan kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang untuk menunjang pengembangan dan menambah aset
kepariwisataan;
2. mengoptimalkan fungsi pelabuhan laut (Kalipucang) dalam melayani angkutan ASDP untuk domestik dan pariwisata ;
3. mengembangkan dan mempromosikan Bandar Udara Nusawiru di Cijulang;
4. mengembangkan jalan poros Bojong-Parigi untuk meningkatkan perekonomian daerah dan untuk menunjang pelayanan
kepariwisataan wilayah Ciamis bagian selatan.
Perencanaan Pariwisata
Page 21 of 73
BAB III 3
KAWASAN WISATA PANGANDARAN
DAN KAWASAN WISATA BATU KARAS
3.1. Gambaran Umum Kawasan Wisata Pangandaran
Kawasan Wisata Pantai Pangandaran berada di Desa Pananjung Kecamatan
Pangandaran Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat-Indonesia.
PantaiPangandaran merupakan sebuah objek wisata andalan yang berada di Kabupaten
Ciamis terletak sebelah timur Jawa Barat, dengan jarak Β± 92 km arah selatan kota
Ciamis. Titik koordinatnya berada 7Β°42,047'S 108Β°39,511'E. Pantai ini dinobatkan sebagai
pantai terbaik di Pulau Jawa menurut AsiaRooms. Objek wisata Pantai Pangandaran
merupakan primadona pantai di Jawa Barat. Pantai ini menjadi kawasan wisata Andalan
bagi Kabupaten Ciamis dengan PAD yang dihasilkan antara 1,7 sampai 2 Milyar per
tahun. Itu baru dari satu item tiket masuk saja. Sementara dari pendapatan pajak hotel
dan restoran dan berbagai fasilitas ekonomi lainnya belum termasuk.
Perencanaan Pariwisata
Page 22 of 73
Para pengunjung yang datang ke objek daya tarik wisata Pantai Pangandaran ini dimulai dengan wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Pada
tanggal 17 Juli 2006 Pantai Pangandaran terjadi bencana Tsunami cukup dahsyat. Akibat dari bencana tsunami tersebut yaitu banyaknya korban-korban
yang berjatuhan serta rusaknya fasilitas-fasilitas yang ada di sekitar Pantai Pangandaran yaitu hotel, restoran, warung-warung kecil serta perahu. Namun,
dengan seiringnya waktu kini Pantai Pangandaran tertata kembali dan banyak ditambahnya fasilitas-fasilitas untuk kenyamanan para pengunjung yang
mengunjungi Pantai Pangandaran tersebut, walaupun belum semua diperbaiki (menurut hasil survey lapangan tahun 2012). Adapun tiket masuk untuk
masuk ke Pantai Pangandaran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
TIKET MASUK OBJEK DAYA TARIK WISATA PANTAI PANGANDARAN
NO JENIS KENDARAAN WISATA ASURANSI SAMPAH PARKIR JUMLAH
1 ORANG (1) Rp2.500 Rp500 Rp0 Rp0 Rp3.000
2 MOTOR (2) Rp5.000 Rp1.500 Rp500 Rp1.000 Rp8.000
3 JEEP (5) Rp12.500 Rp2.500 Rp1.500 Rp2.000 Rp18.500
4 CARRY (10) Rp25.000 Rp5.000 Rp3.000 Rp2.000 Rp35.000
5 L 300 (15) Rp37.500 Rp7.500 Rp3.500 Rp2.000 Rp50.500
6 BUS KECIL (20) Rp50.000 Rp10.000 Rp5.000 Rp2.000 Rp67.000
7 BUS SEDANG (30) Rp75.000 Rp15.000 Rp11.000 Rp2.500 Rp103.500
8 BUS BESAR (50) Rp125.000 Rp25.000 Rp17.000 Rp2.500 Rp169.500
Perencanaan Pariwisata
Page 23 of 73
Pantai Pangandaran dibagi menjadi 2 bagian, kita bisa melihatnya saat memasuki gerbang utama Pantai Pangandaran. Jika kita ke sebelah kiri kita akan
menemukan Pantai Timur Pangandaran dan kalau kita ke sebelah kanan kita akan menemukan Pantai Barat Pangandaran. Kita bahas satu persatu,
pertama Pantai Barat Pangandaran, disini kita dapat melakukan akitivitas berenang karena ombak di Pantai Barat ini tidak terlalu tinggi, dengan
menyewa ban dapat memepermudah kita untuk berenang dan kita juga dapat menyewa papan untuk melakukan surfing. Selain itu juga di Pantai Barat
Pangandaran ini kita bisa berbelanja pakaian dan pernak-pernik atau hiasan yang dibuat dari bahan hasil laut sendiri misalnya kerang satu hal lagi kita
bisa melihat matahiari terbenam di pesisir Pantai Barat Pangandaran ini. Kedua, yaitu Pantai Timur Pangandaran, disini kita bisa melakukanrekreasi air
lainnya yaitu dengan menyewa Banana Boat. Pantai Timur Pangandaran juga terkenal dengan makanan seafoodnya yang begitu menggugah selera para
pengunjung untuk mencicipi makanan khas laut ini, kita bisa memilih langsung makanan apa yang kita mau. Hal-hal lain yang ada di Pantai Timur
Pangandaran yaitu penyewaan sepeda, adanya penjual pakaian, penjual pernak-pernik dan hiasan. Bahkan, bagi para pengunjung yangsangat menyukai
dengan tato bisa dicari di kawasan Pantai Timur Pangandaran ini, kita juga bisa melihat matahari terbit di Pantai ini.
Pantai Pangandaran juga sering dijadikan untuk berbagaikegiatan diantaranya yaitu Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran
International Kite Festival) yang bisa kita saksikan setiap bulan Juni atau Juli dan Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan oleh para nelayan sebagai
perwujudan rasa terima kasih terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada bulan
Muharam, dengan mengambil tempat di PantaiTimur Pangandaran.
Perencanaan Pariwisata
Page 24 of 73
3.2. Gambaran Umum Kawasan Wisata Batukaras
Kawasan objek wisata Batukaras terletak di Desa Batukaras Kecamatan
Cijulang Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat dengan jarak Β± 34 km dari
Kecamatan Pangandaran atau Β± 2 jam dari Pantai Pangandaran. Titik
koordinatnya berada pada 7 45' 0.23" S, 108 30' 8.29" E. Aksesbilitas menuju kesana
kita bisa menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum, jika kita
memakai kendaraan umum kita turun naik dari terminal Pangandaran lalu naik
bus jurusan Cijulang untuk ongkosnya Rp 15.000-Rp 20.000 per-orang. Objek
wisata Pantai Batukaras ini merupakan perpaduan antara objek wisata Pantai
Pangandaran dengan objek wisata Pantai Batu Hiu, suasana alam disana sangat
indah dan tenang jauh dari keramaian dan gelombang lautnya tidak begitu tinggi
sehingga kita bisa renang di Pantai Batukaras tersebut. Pantai Batukaras ini
merupakan pantai yang landai. Namun, di Pantai Batukaras ini banyak sekali batu-batu semacam karang kita bisa berfoto didekat baty-batu tersebut. Para
pengunjung yang datang mengunjungi Pantai Batukaras ini adalah wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Para penduduk yang tinggal disekitar
Pantai Batukaras sangatlah menjaga kebersihan lingkungan dan keamanan selain itu juga para penduduk tersebut bersifat ramah terhadap para
pengunjung yang datang ke Pantai Batukaras tersebut.
Perencanaan Pariwisata
Page 25 of 73
Adapun tiket masuk untuk masuk ke Pantai Batukaras adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
TARIF MASUK OBJEK WISATA BATUKARAS
NO JENIS KENDARAAN HARGA
1 PEJALAN KAKI Rp3.000
2 SEPEDA MOTOR Rp7.500
3 JEEP/SEDAN Rp18.500
4 CARRY/KIJANG Rp35.000
5 L. 300/HIACE Rp50.500
6 BUS KECIL Rp67.000
7 BUS SEDANG Rp103.500
8 BUS BESAR Rp169.500
Selain itu di Pantai Batukaras banyak sekali kegiatan-kegiatan wisata yang dapat dilakukan selain berenang antara lain: berperahu di bengawan, berkemah
dan berselancar. Jika kita liburan bersama keluarga, akomodasi telah tersedia, ada pondok wisata yang dilengkapi dengan arena bermain dan rumah
ibadah. Pondok wisata ini dikelola langsung oleh Diparda Kabupaten Ciamis. Fasilitas lainnya yang tersedia antara lain: Hotel , Camping Ground, Kios
Cinderamata, sewaan papan selancar dan ban renang.
Perencanaan Pariwisata
Page 26 of 73
3.2.1 Aspek Geografi Fisik Pantai Batukaras
Secara umum kondisi fisik Pantai Batukaras adalah landai dengan posisi pantai yang menurun dari jalan utama. Disamping pantai juga kita dapat
menemukan lereng yang miring berwarna kuning keemasan (bisa dikatakan batuan juga). Selain itu juga, Pantai Batukaras ini merupakan rawan bencana
dimana diperjelas dengan informasi yang dipajang disekitar area Pantai Batukaras tersebut. Cuaca disana sangat panas sekali mungkin ini dikarenakan
efek dari pantai tersebut. Biasanya cuaca tepi pantai itu selalu panas.
Foto Aspek fisik Geografi pantai Batu karas
Perencanaan Pariwisata
Page 27 of 73
3.2.2 Aspek Sarana Prasarana Pantai Batukaras
Sarana dan prasarana di Pantai Batukaras cukup memadai. Pemerintah Kabupaten Ciamis berusaha membangun sarana dan prasarana yang yang baik
untuk para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara sehingga para wisatawan dapat merasa nyaman dan menikmati liburannya apabila
mengunjungi Pantai Batukaras ini. Sarana dan prasarana yang ada di Pantai Batukaras diantaranya sebagai berikut :
Lapangan Parkir
Kios Makan dan Rumah makan
Perencanaan Pariwisata
Page 28 of 73
Tempat Sampah Tempat Pembuangan Akhir Sampah(TPA) Tempat Ibadah(Masjid)
Penginapan Toilet umum
Perencanaan Pariwisata
Page 29 of 73
3.2.3 Aspek Aksesbilitas Pantai Batukaras
Secara umum aksesbilitas eksternal menuju Pantai Batukaras kurang baik dimana jauh dari jalan besar, harus memasuki perkampungan terlebih
dahulu, tidak dilalui atau tidak tersedianya kendaraan umum, jalan 6 km sebelum menuju Pantai Batukaras jalannya rusak serta kondisi jalannya sempit.
Gambaran umum aksesbilitas internal Pantai Batukaras kondisi jalannya baik, dari lapangan parkir menuju Pantai Batukaras sendiri sangat dekat kita
tinggal jalan kaki saja apabila kita ingin menikmati suasana pantai yang begitu tenang dan jauh dari keramaian.
Gambar Kondisi jalan internal Pantai Batu Karas
Perencanaan Pariwisata
Page 30 of 73
3.2.4 Aspek Daya Tarik Pantai Batukaras
Laut yang begitu biru, ombak yang begitu tenang serta kita bisa memandang langsung dari tempat parkir ketika kita turun dari kendaraan
pandangan kita secara otomatis langsung tertuju pada Pantai Batukars tersebut. Banyak batu-batu dipinggir pantai tersebut, kita juga bisa berenang di
pantai ini dan berjemur dibawah terik matahari yang sangat menghangatkan tubuh. Suasana di Pantai ini sangat tenang dan membuat kita betah untuk
berlama-lama menikmati liburan.
Perencanaan Pariwisata
Page 31 of 73
3.2.5 Aspek Dampak Sosial dan Ekonomi
Dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan dari Pantai Batukaras ini adalah berdampak positif terhadap Pemerintah dan masyarakat yang
berada di sekitar Pantai Batukaras tersebut, dampak yang ditimbulkan dari kawasan objek wisata Pantai Batukaras sebagai berikut :
1. Dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar.
2. Menciptakan lapangan usaha baru bagi masyarakat sekitar.
3. Mengurangi tingkat pengangguran di daerah sekitar kawasan Pantai Batukaras.
4. Menambah pendapatan daerah.
3.2.6 Aspek Dampak Lingkungan
Dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kawasan objek wisata Pantai Batukaras adalah daerah sekitar menjadi terpelihara dan tentunya
sangatlah positif bagi para wisatawan dan masyarakat sekitar, dampak yang ditimbulkan sebagai berikut :
1. Lingkungan kawasan objek wisata Pantai Batukaras menjadi bersih dan terpelihara.
2. Lebih terjaganya kawasan objek wisata Pantai Batukaras karena tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.
3. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat sekitar dalam menjaga kebersihan lingkungan Pantai Batukaras.
Perencanaan Pariwisata
Page 32 of 73
3.3 Gambaran Umum Kawasan Pantai Barat Pangandaran
3.3.1 Aspek Geografi Fisik Pantai Barat Pangandaran
Kondisi geografis Pantai Barat Pangandaran secara umum adalah dataran rendah, daerahnya merupakan daerah rawan bencana dan landai.
Ombak di Pantai Barat Pangandaran ini cocok untuk olahraga air misalnya renang karena ombaknya tidak terlalu tinggi selain itu juga kita bisa
menikmati pemandangan pada saat matahari tenggelam (sunset). Cuaca disana sangat panas sehingga apabila kita berkunnung kesana jangan terlalu
memakai pakaian yang tebal. Di Pantai Barat Pangandaran ini terdapat beberapa pos yang berguna untuk menjaga para pengunjung, memberikan
informasi tentang batas waktu untuk berenang, menertibkan pengunjung dan memelihara wilayah sekitar. Kajian yang kami kaji ada 3 pos di Pantai Barat
Pangandaran.
Hotel/Penginapan Distro Tempat Ibadah(Masjid)
Perencanaan Pariwisata
Page 33 of 73
Tempat Penyewaan Sepeda Warung Kios Sovenir
Toilet Umun Mobil Patroli Pantai Kantor Bala Wisata Penyewaan Perahu
Perencanaan Pariwisata
Page 34 of 73
3.3.2 Aspek Aksesbilitas Pantai Barat Pangandaran
Aksesbilitas menuju Pantai Barat Pangandaran sangatlah baik, jalannya beraspal dan mudah dilalui oleh roda dua dan roda empat serta bis. Selain
itu juga, Pantai Pangandaran ini berdekatan dengan termianal jadi apabila pengunjung ingin mengunjungi Pantai Pangandaran terutama Pantai Barat
Pangandarannya, pengunjung bisa menggunakan bis dan berjalan kaki menuju pantai atau becak agar suasananya pantai yang begitu indah lebih terasa.
3.3.4 Aspek Daya Tarik Pantai Barat Pangandaran
Pantai Barat Pangandaran mempunyai daya tarik laut yang begitu membiru
dibawah langit yang cerah, ombak yang melambai-lambai serta suaranya yang begitu
menggelegar mengajak kita untuk segera renang menikmati keindahan alam di pantai
selatan Kabupaten Ciamis itu. Selain itu juga pantai ini memiliki keunikan yaitu
terbagianya 2 bagian pantai yakni Pantai Barat Pangandaran dan Pantai Timur
Pangandaran, keduanya sama-sama indah dan berwarna biru membuat suasana hati
menjadi tenang dan menyejukan diri kita. Kita dapat relaxing menikmati semuanya.
Perencanaan Pariwisata
Page 35 of 73
Foto Aspek Daya Tarik Pantai Barat Pangandaran
Perencanaan Pariwisata
Page 34 of 73
3.3.5 Aspek Dampak Sosial dan Ekonomi
Dampak sosial dan ekonomi dari Pantai Barat Pangandaran
adalah :
1. Dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar.
2. Membuka lapangan usaha.
3. Mengurangi tingkat pengangguran masyarakat sekitar.
4. Meningkatkan PAD Kabupaten Ciamis.
5. Menjadi sebuah investasi yang sangat besar bagi masyarakat.
6. Mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat sekitar.
3.3.6 Aspek Dampak Lingkungan
Aspek dampak lingkungan dari Pantai Barat Pangandaran adalah
:
1. Sampah yang berserakan ditepi sungai yang tidak dibersihkan.
2. Penumpukan sampah tanpa diangkut ke TPA.
3. Belum tertata sepenuhnya dalam hal pemeliharaan.
4. Terlalu seringnya penambakan ikan.
5. Masih ada rumah yang belum diperbaiki akibat dari dampak
tsunami
Perencanaan Pariwisata
Page 35 of 73
Perencanaan Pariwisata
Page 36 of 73
Peta Vektor Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras
Pantai Pangandaran Pantai Batu Karas
Perencanaan Pariwisata
Page 37 of 73
BAB IV
ANALISIS
4.1 Analisis Kawasan Wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras Menurut Kebijakan
Berdasarkan Rencana Tata Ruang (RTRW) Kabupaten Ciamis yang digunakan sebagai landasan pembangunan untuk kurun waktu Tahun 2005-
2014 yang berkaitan dengan pariwisata adalah Pasal 13 dan Pasal 41. Untuk strategi pengembangan kawasan kawasan penanganan khusus terdapat di
Pasal 13 yang berisikan :
c. mengakomodasikan kepentingan sektor-sektor strategis dan perlu mendapatkan penataan ruang terutama untuk kawasan pariwisata,
perumahan dan permukiman serta perikanan (baik darat maupun laut);
d. mengembangkan kawasan penanganan khusus untuk mampu menjadi pusat pertumbuhan dan dapat mendorong pengembangan bagi
kawasan sekitarnya.
Dalam pasal ini dijelaskan bahwa kawasan pariwisata membutuhkan penataan ruang terutama untuk kawasan wisata pantai pangandaran dan
wisata pantai batukaras yang berpotensi sebagai wisata internasional.
Perencanaan Pariwisata
Page 38 of 73
Pasal 41 menjelaskan tentang sektor-sektor yang diprioritaskan:
(point d ) Sektor pariwisata, dengan pengembangan kawasan pariwisata berskala nasional dan internasional untuk lebih
dipromosikan sebagai sektor andalan pengembangan ekonomi di kawasan Pantai Pangandaran.
Dalam poin ini, wisata Pantai Pangandaran dan wisata Pantai Batukaras telah mencapai skala nasional karena dapat dilihat dari semakin
banyaknya para wisatawan lokal yang berdatangan ke Pantai Wisata Pangandaran dan Pantai Batukaras. Selain wisatawan lokal juga, Wisata
Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras banyak didatangi oleh wisatawan nonlokal hal ini berarti wisata Pangandaran telah terkenal secara
internasional. Ini berdampak positif bagi wilayah sekitar Ciamis Selatan baik itu terhadap pemerintahnya maupun terhadap masyarakatnya
karena dengan banyaknya jumlah wisatawan yang datang maka semakin banyak juga keuntungan yang didapatkan oleh pemerintah dan
masyarakat.
(point f) Sektor perhubungan, dengan prioritas kegiatan sebagai berikut:
5.mengaktifkan kembali angkutan kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang untuk menunjang pengembangan dan menambah aset
kepariwisataan;
Pada point 1 ini transportasi kereta api belum diaktifkan kembali sehingga masyarakat sekitar Banjar hanya bisa menggunakan bis atau
kendaraan pribadi dan sedangkan untuk kereta api tidak bisa digunakan menuju ke Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras. Seharusnya
pemerintah segera mengaktifkan kembali jalur transportasi ini agar dapat mempermudah akses alternatif tarnsportasi menuju kawasan objek
wisata pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
Perencanaan Pariwisata
Page 39 of 73
6. mengoptimalkan fungsi pelabuhan laut (Kalipucang) dalam melayani angkutan ASDP untuk domestik dan pariwisata ;
Pada point 2 tahun sampai tahun 2012 juga Pangandaran belum sepenuhnya mengoptimalkan fungsi pelabuhan laut nusawiru. Ini sangat
berkaitan lagi terhadap alternatif transportasi, padahal jika pemerintah mengaktifkan kembali pelabuhan laut nusawiru itu dengan baik tidak
menutup kemungkinan para wisatawan yang datang akan semakin meningkat karena adanya transportasi lain menuju kawasan objek wisata.
7. mengembangkan dan mempromosikan Bandar Udara Nusawiru di Cijulang;
Pada point 3 pengembangan dan promosi untuk Bandar Udara Nusawiru belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ini dikarenakan jarak
tempuh dari Cijulang ke Pangandaran lumayan jauh dan aksesbilitasnya masih kurang serta kondisi jalan yang masih kurang dari harapan. Akan
tetapi bandar udara Nusawiru tetap dipergunakan dan dipakai oleh para pengunjung. Pemerintah harus memperbaiki aksesbilitas darat, agar
para wisatawan yang datang merasa nyaman dan cepat menuju kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
8. mengembangkan jalan poros Bojong-Parigi untuk meningkatkan perekonomian daerah dan untuk menunjang pelayanan kepariwisataan
wilayah Ciamis bagian selatan.
Pada point 4 pengembangan jalan poros untuk Bojong-Parigi terlaksana dengan baik.
Kesimpulan dari semua pasal dan per setiap point adalah bahwa Kawasan Wisata Pantai Pangandaran dilihat dengan RTRW Kabupaten Ciamis
sampai tahun 2012 adalah negatif dimana tidak sesuai dengan isi RTRW yang telah ada. Pemerintah seharusnya memperbaiki dan mengfungsikan
alternatid]f aksesbilitas menuju kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
Perencanaan Pariwisata
Page 40 of 73
4.2 Matriks Evaluasi
4.2.1 Faktor Evaluasi
1. Aspek Geologi Fisik
Suatu keadaan alam yang berada pada wilayah sekitar dengan memerhatikan curah hujan, kemiringan lereng dan
memenetukan dataran rendah atau dataran tinggi di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
2. Aspek Sarana dan Prasarana
Suatu fasilitas-fasilitas yang tersedia pada suatu kawasan yang dapat dipergunakan bagi para pengunjung yang mengunjungi suatu kawasan
wisata Pantai Pangandaran dan pantai Batukaras.
3. Aspek Aksesbilitas.
Cara dan jarak yang ditempuh terhadap kawasan objek wisata, biasanya lebih terhadap kendaraan yang dipakai dan berapa jarak (km) yang
ditepuh menuju kawasan wisata Pantai pangandaran dan Pantai Batukaras.
4. Aspek Daya Tarik
Keadaan atau kondisi kawasan objek wisata yang dapat dilihat dari pemandangan dan hal-hal yang unik dari suatu kawasan objek wisata
Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras.
5. Aspek Dampak Sosial dan Ekonomi
Perencanaan Pariwisata
Page 41 of 73
Suatu pengaruh atau akibat terhadap masayarakat sekitar kawasan objek wisata Pantai pangandaran dan Pantai Batukaras yang diakibatkan
oleh kegiatan pariwisata.
6. Aspek Dampak Lingkungan
Suatu pengaruh atau dampak dari kegiatan pariwisata terhadap lingkungan sekitar kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai
Batukaras.
4.2.2 Kriteria Evaluasi
Tabel 4.1
KRITERIA EVALUASI
OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA
SCORE FISIK GEOGRAFIK AKSESIBILITAS DAYA TARIK SARANA PRASARANA DAMPAK SOS-EKO DAMPAK LINGKUNGAN
Tinggi = 5 Lokasi yang
Aman(Bencana
, tindak
kejahatan,
penyakit,
gangguan dari
Kondisi Jalan
dan keadaan
jalan yang baik,
jarak tempuh
yang tidak
memakan waktu,
Memiliki potensi
keunikan wisata
yang khas, baik
karakter fisik
lingkungan
maupun
Tersedianya Fasilitas
Umum: Toilet
Umum, Penginapan,
Rumah makan,
Tempat Ibadah,
Bank/ATM, Tempat
Memberikan PAD
yang tinggi bagi
daerah setempat/
kontribusi PAD,
memberikan
lapangan
Merawat
lingkungan dan
tidak terjadinya
kerusakan
lingkungan seperti
pencemaran (air,
Perencanaan Pariwisata
Page 42 of 73
masyarakat),
Kondisi
lingkungan
yang
terawat(tidak
tercemar, tidak
mengganggu
ekologi
lingkungan
ODTW)
Suhu udara
sesuai untuk
kegiatan wisata,
tidak terlalu
dingin atau
tidak terlalu
panas
mudah
ditempuh jarak
lokasi dari jalan
utama (Jalan
Nasional, jalan
Provinsi, dan
Jalan
Kabupaten),
dapat dilalui
angkutan baik
angkutan
pribadi maupun
umum, bebas
dari gangguan
macet dll.
Rambu-rambu
lalu lintas
memadai
Penerangan
kehidupan sosial
budaya
masyarakat
setempat
Tiket masuk
terjangkau
Mengundang rasa
penasaran karena
banyak
dibicarakan orang
Terdapat spesies
flora/fauna
langka
Lokasi ODTW
memiliki cirri
khas baik dalam
penataan ruang
maupun design
bangunan
Sampah, terminal,
rumah
sakit/puskesmas,
kantor pos.
Tersedianya Fasilitas
Tambahan: souvenir
shop, kantor
informasi, wartel,
pasar dll. Yang
terawat dengan baik.
Terkoneksi dengan
internet (WiFi)
Fasilitas parker
sudah didukung
dengan mesintiket
Sistem penglolaan
sampah
terstandarisasi
Sistem drainase
pekerjaan bagi
masyarakat
setempat/
menyediakan
lapangan
pekerjaan bagi
masyarakat
setempat
Meningkatkan jiwa
social masyarakat
sekitar ODTW
Masyarakat
menjadi lebih
kreatif dalam
memproduksi
kerajinan tangan
Pedapatan
masyarakat
meningkat
udara, tanah, dan
suara)
Mampu
menyelamatkan
spesies flora / fauna
yang hamper punah
Menjadi
penangkaran hewan
yang dilindungi
Mampu menjaga
kelestarian
ekosistem
Ikut membantu
dalam pelestarian
lingukungan,
seperti penghijauan
kembali hutan yang
gundul
Mampu
Perencanaan Pariwisata
Page 43 of 73
jalan memadai
Terdapat POM
pengisian bahan
bakar kendaraan
Terdapat trotoar
di sepanjang
jalan untuk para
pejalan kaki
Objek bersifat
unik, langkah,
menarik, jarang
ditemukan, masih
bersifat alami,
berfungsi optimal
sehingga taraf
kehidupan
membaik Daerah
disekitar ODTW
memanfaatkan
kondisi lahan
eksisting
Perencanaan Pariwisata
Page 44 of 73
Sedang = 3 Lokasi yang
Kurang
Aman(Bencana
, tindak
kejahatan,
penyakit,
gangguan dari
masyarakat)
Kondisi Jalan dan
keadaan jalan
yang kurang baik,
jarak tempuh
yang cukup jauh
dan memakan
waktu, dan dapat
ditempuh hanya
dari salah-satu
jalan saja
Contohnya jalan
Kabupaten, dapat
dilalui dengan
kendaraan.
Memiliki akses
jalan yang baik,
beraspal, tidak
berlubang,
namun kapasitas
Memiliki keunikan
wisata yang jarang
ditemui di tempat
lain.
Keindahan
alamnya biasa saja
Obyek jarang
dijumpai
Suasana obyek
tersebut masih
membuat orang
nyaman
Hanya tersedia
fasilitas umum
tertentu dan kurang
terjaga dengan baik
baik dari segi fisik
maupun kebersihan.
cukup jauh sarana
kesehatan ke tempat
wisata
Sarana dan
prasaranya bersifat
biasa saja
Hanya tersedia
sarana dasar (WC
umum, mushola,
parker, loket, TU),
kondisi baik
Memberikan PAD
yang tinggi kepada
wilayah, namun
terbatasnya
peluang pekerjaan.
Meningkatnya
mata pencaharian
untuk masyarakat
sekitar objek wisata
tersebut sehingga
dapat
meningkatkan
pendapatan
masyarakat sekitar
objek wisata,
namun tidak
berpengaruh pada
pembangunan di
sekitar objek wisata
Terjadinya beberapa
pencemaran di
lokasi tersebut
namun masih dapat
melakukan
restorasi.
Terdapat
pencemaran
lingkungan di
sekitar objek wisata
yang disebabkan
oleh objek wisata
tersebut, serta
lingkungan tersebut
tidak alami lagi.
Perencanaan Pariwisata
Page 45 of 73
jalannya kurang
memadai, dapat
dilewati oleh
kendaraan
umum, tidak
terlalu jauh dari
pusat kota.
tersebut, masyarat
menjadi sejahtera.
Perencanaan Pariwisata
Page 46 of 73
Rendah = 1 Lokasi yang
kurang
AmanBencana,
tindak
kejahatan,
penyakit,
gangguan dari
masyarakat)
Kondisi jalan dan
keadaan jalan
yang buruk,
memakan waktu
yang lama untuk
datang ke lokasi,
harus
menggunakan
jalan Lokal, dan
sulit untuk dilalui
oleh kendaraan,
hanya dapat
dilalui oleh
kendaraan
tertentu/ khusus
Kondisi jalan
kurang baik,
berbatu,
berlubang, dan
Memiliki daya
tarik sejenis
dengan ODTW
lain.
Suasana obyek
yang kurang
nyaman
Obyek bersifat
biasa saja dan
sering dijumpai di
tempat lain
Keterbatasannya
fasilitas umum dan
tidak terawat
dengan baik, bahkan
sudah banyak yg
tidak dapat
dioprasikan.
Tidak tersedia
sarana dasar
Kondisi
prasarananya buruk
Memberikan
kontribusi PAD
yang cukup namun
tidak memberikan
lapangan
pekerjaan kepada
masyarakat
setempat.
Tidak mampu
mensejahterakan
penduduk
Tidak tersedia dan
jarang lapangan
pekerjaan
Banyak
pengangguran
Terjadinya
pencemaran
lingkungan pada
lokasi yang
mengakibatkan
kerusakan fisik
lingkungan
setempat.
Daerah sekitar
obyek wisatanya
menjadi kotor
Lingkungannya
menjadi tidak
terawatt
Tidak tertatanya
lingkungan dan
pembangun yang
tidak merata di
daerah sekitar objek
Perencanaan Pariwisata
Page 47 of 73
tidak beraspal,
serta
kapasitasnya
kurang memadai,
tidak dilewati oleh
kendaraan
umum, jauh dari
pusat kota.
tersebut, serta
terjadinya
kerusakan
lingkungan
Perencanaan Pariwisata
Page 48 of 73
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kriteria evaluasi meliputi :
Kriteria tinggi (5) meliputi : Aspek fisik gografi yaitu Lokasi yang Aman(Bencana, tindak kejahatan, penyakit, gangguan dari masyarakat), Kondisi
lingkungan yang terawat(tidak tercemar, tidak mengganggu ekologi lingkungan ODTW), Suhu udara sesuai untuk kegiatan wisata, t idak terlalu dingin
atau tidak terlalu panas. Aspek aksesbilitas yaitu, Kondisi Jalan dan keadaan jalan yang baik, jarak tempuh yang tidak memakan waktu, mudah ditempuh
jarak lokasi dari jalan utama (Jalan Nasional, jalan Provinsi, dan Jalan Kabupaten), dapat dilalui angkutan baik angkutan pribadi maupun umum, bebas
dari gangguan macet dll, Rambu-rambu lalu lintas memadai, Penerangan jalan memadai Terdapat POM pengisian bahan bakar kendaraan, Terdapat
trotoar di sepanjang jalan untuk para pejalan kaki. Aspek daya tarik yaitu, Memiliki potensi keunikan wisata yang khas, baik karakter fisik lingkungan
maupun kehidupan sosial budaya masyarakat setempat, Tiket masuk terjangkau, Mengundang rasa penasaran karena banyak dibicarakan orang,
Terdapat spesies flora/fauna langka, Lokasi ODTW memiliki cirri khas baik dalam penataan ruang maupun design bangunan, Objek bersifat unik,
langkah, menarik, jarang ditemukan, masih bersifat alami. Aspek sarana dan prasarana yaitu Tersedianya Fasilitas Umum: Toilet Umum, Penginapan,
Rumah makan, Tempat Ibadah, Bank/ATM, Tempat Sampah, terminal, rumah sakit/puskesmas, kantor pos. Tersedianya Fasilitas Tambahan: souvenir
shop, kantor informasi, wartel, pasar dll. Yang terawat dengan baik, Terkoneksi dengan internet (WiFi), Fasilitas parker sudah didukung dengan
mesintiket, Sistem penglolaan sampah terstandarisasi, Sistem drainase berfungsi optimal. Aspek dampak sosial dan ekonomi yaitu Memberikan PAD yang
tinggi bagi daerah setempat/ kontribusi PAD, memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat/ menyediakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat setempat, Meningkatkan jiwa social masyarakat sekitar ODTW, Masyarakat menjadi lebih kreatif dalam memproduksi kerajinan tangan,
Pedapatan masyarakat meningkat sehingga taraf kehidupan membaik Daerah disekitar ODTW. Aspek dampak lingkungan yaitu Merawat lingkungan dan
Perencanaan Pariwisata
Page 49 of 73
tidak terjadinya kerusakan lingkungan seperti pencemaran (air, udara, tanah, dan suara), Mampu menyelamatkan spesies flora / fauna yang hamper
punah, Menjadi penangkaran hewan yang dilindungi, Mampu menjaga kelestarian ekosistem, Ikut membantu dalam pelestarian lingukungan, seperti
penghijauan kembali hutan yang gundul, Mampu memanfaatkan kondisi lahan eksisting.
Kriteria Sedang (3) meliputi : Aspek fisik grografi yaitu Lokasi yang Kurang Aman(Bencana, tindak kejahatan, penyakit, gangguan dari masyarakat).
Aspek aksesbilitas yaitu Kondisi Jalan dan keadaan jalan yang kurang baik, jarak tempuh yang cukup jauh dan memakan waktu, dan dapat ditempuh
hanya dari salah-satu jalan saja Contohnya jalan Kabupaten, dapat dilalui dengan kendaraan, Memiliki akses jalan yang baik, beraspal, tidak berl ubang,
namun kapasitas jalannya kurang memadai, dapat dilewati oleh kendaraan umum, tidak terlalu jauh dari pusat kota. Aspek daya tarik yaitu Memiliki
keunikan wisata yang jarang ditemui di tempat lain, Keindahan alamnya biasa saja , Obyek jarang dijumpai, Suasana obyek tersebut masih membuat orang
nyaman. Aspek sarana dan prasarana yaitu Hanya tersedia fasilitas umum tertentu dan kurang terjaga dengan baik baik dari segi fisik maupun kebersihan,
cukup jauh sarana kesehatan ke tempat wisata, Sarana dan prasaranya bersifat biasa saja, Hanya tersedia sarana dasar (WC umum, mushola, parker, loket,
TU), kondisi baik. Aspek dampak sosial dan ekonomi yaitu Memberikan PAD yang tinggi kepada wilayah, namun terbatasnya peluang pekerjaan,
Meningkatnya mata pencaharian untuk masyarakat sekitar objek wisata tersebut sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar objek
wisata, namun tidak berpengaruh pada pembangunan di sekitar objek wisata tersebut, masyarat menjadi sejahtera. Aspek dampak lingkungan yaitu
Terjadinya beberapa pencemaran di lokasi tersebut namun masih dapat melakukan restorasi, Terdapat pencemaran lingkungan di sekitar objek wisata
yang disebabkan oleh objek wisata tersebut, serta lingkungan tersebut tidak alami lagi.
Perencanaan Pariwisata
Page 50 of 73
Kriteria Rendah (1) meliputi : Aspek fisik geografi yaitu Lokasi yang kurang AmanBencana, tindak kejahatan, penyakit, gangguan dari masyarakat).
Aspek aksesbilitas yaitu Kondisi jalan dan keadaan jalan yang buruk, memakan waktu yang lama untuk datang ke lokasi, harus menggunakan jalan Lokal,
dan sulit untuk dilalui oleh kendaraan, hanya dapat dilalui oleh kendaraan tertentu/ khusus, Kondisi jalan kurang baik, berbatu, berlubang, dan tidak
beraspal, serta kapasitasnya kurang memadai, tidak dilewati oleh kendaraan umum, jauh dari pusat kota. Aspek daya tarik yaitu Memiliki daya tarik
sejenis dengan ODTW lain, Suasana obyek yang kurang nyaman, Obyek bersifat biasa saja dan sering dijumpai di tempat lain. Aspek sarana dan prasarana
yaitu Keterbatasannya fasilitas umum dan tidak terawat dengan baik, bahkan sudah banyak yg tidak dapat dioprasikan, Tidak tersedia sarana dasar,
Kondisi prasarananya buruk. Aspek dampak sosial dan ekonomi yaitu Memberikan kontribusi PAD yang cukup namun tidak memberikan lapangan
pekerjaan kepada masyarakat setempat, Tidak mampu mensejahterakan penduduk, Tidak tersedia dan jarang lapangan pekerjaan, Banyak
pengangguran. Aspek dampak lingkungan yaitu Terjadinya pencemaran lingkungan pada lokasi yang mengakibatkan kerusakan fisik lingkungan
setempat, Daerah sekitar obyek wisatanya menjadi kotor, Lingkungannya menjadi tidak terawatt, Tidak tertatanya lingkungan dan pembangun yang tidak
merata di daerah sekitar objek tersebut, serta terjadinya kerusakan lingkungan.
4.2.2. Evaluasi Penilaian
A. Perhitungan Penilaian
Interval penilaian = πππππ‘ πΎπππ‘ππππ ππππππ Γπ½π’πππ β πΉπππ‘ππ πΈπ£πππ’ππ π βπππππ‘πΎπππ‘ππππ πππππ β Γπ½π’πππ β πΉπππ‘ππ πΈπ£πππ’ππ π
πππππππ‘ππ πΎπππ‘ππππ πππππ‘
Perencanaan Pariwisata
Page 51 of 73
= ( 5 π₯ 6 ) β (1 π₯ 6)
3 =
24
3 = 8
Keterangan Nilai :
Buruk = 4 β 11
Dilihat dari hasil penilaian dengan kategori buruk bahwa kawasan wisata ini masih terdapat banyak kekurangan dan perlunya
pengembangan dan penataan kembali dari berbagai aspek baik itu aspek fisik, aksesbilitas, daya tarik, sarana dan prasarana,
dampak sosial dan ekonomi dan dampak lingkungan.
Sedang = 12 β 19
Dilihat dari hasil penilaian kategori sedang bahwa kawasan objek wisata ini masih terdapat kekurangan dan perlunya
peningkatan pengembangan serta perwawatan dari berbagai aspek baik itu aspek fisik, aksesbilitas, daya tarik, sarana dan
prasarana, dampak sosial dan ekonomi dan dampak lingkungan.
Baik = 20 β 27
Dilihat dari hasil penilaian kategori baik bahwa kawasan objek wisata ini sangat baik dan termasuk kedalam wisata yang sering
dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing karena aspek-aspek yang mendukungnya sangat baik dan dapat
dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Aspek-aspek tersebut diantaranya aspek fisik, aksesbilitas, daya tarik, sarana dan
prasarana, dampak sosial dan ekonomi dan dampak lingkungan.
Perencanaan Pariwisata
Page 52 of 73
4.2 Evaluasi Objek Daya Tarik Wisata
4.2.1. Evaluasi Objek Wisata Pantai Pangandaran
Untuk dapat mengetahui keadaan Kawasan Objek Wisata Pantai Pangandaran maka diperlukannya evaluasi untuk menentukkan kategori nilai
baik, sedang maupun buruk.
Tabel 4.2
Evaluasi Objek Wisata Pantai Pangandaran
Bobot Nilai Kriteria
Fisik Geografik Aksesibilitas Daya Tarik Sarana dan
Prasarana
Dampak Sosial
Ekonomi
Dampak Lingkungan Total
Baik = 5 Kondisi Jalan
dan keadaan
jalan yang
baik, jarak
tempuh yang
tidak
memakan
waktu, mudah
Memiliki
potensi
keunikan
wisata yang
khas, baik
karakter fisik
lingkungan
maupun
Memberikan
PAD yang
tinggi bagi
daerah
setempat/
kontribusi
PAD,
memberikan
15
Perencanaan Pariwisata
Page 53 of 73
ditempuh jarak
lokasi dari
jalan utama
(Jalan
Nasional, jalan
Provinsi, dan
Jalan
Kabupaten),
dapat dilalui
angkutan baik
angkutan
pribadi
maupun
umum, bebas
dari gangguan
macet dll.
Rambu-rambu
lalu lintas
memadai
kehidupan
sosial budaya
masyarakat
setempat
Tiket masuk
terjangkau
Mengundang
rasa
penasaran
karena banyak
dibicarakan
orang
Terdapat
spesies
flora/fauna
langka
Lokasi ODTW
memiliki cirri
khas baik
lapangan
pekerjaan bagi
masyarakat
setempat/
menyediakan
lapangan
pekerjaan bagi
masyarakat
setempat
Meningkatkan
jiwa social
masyarakat
sekitar ODTW
Masyarakat
menjadi lebih
kreatif dalam
memproduksi
kerajinan
tangan
Perencanaan Pariwisata
Page 54 of 73
Penerangan
jalan memadai
Terdapat POM
pengisian
bahan bakar
kendaraan
Terdapat trotoar di
sepanjang jalan
untuk para pejalan
kaki
dalam
penataan
ruang
maupun
design
bangunan
Objek bersifat
unik, langkah,
menarik,
jarang
ditemukan,
masih bersifat
alami,
Pedapatan
masyarakat
meningkat
sehingga taraf
kehidupan
membaik Daerah
disekitar ODTW
Sedang = 3 Lokasi yang
Kurang
Aman(Benca
na, tindak
kejahatan,
Hanya tersedia
fasilitas umum
tertentu dan
kurang terjaga
dengan baik baik
Terjadinya
beberapa
pencemaran di
lokasi tersebut
namun masih
9
Perencanaan Pariwisata
Page 55 of 73
penyakit,
gangguan
dari
masyarakat)
dari segi fisik
maupun
kebersihan.
cukup jauh
sarana kesehatan
ke tempat wisata
Sarana dan
prasaranya
bersifat biasa saja
Hanya tersedia
sarana dasar
(WC umum,
mushola, parker,
loket, TU),
kondisi baik
dapat melakukan
restorasi.
Terdapat
pencemaranlingk
ungan di sekitar
objek wisata yang
disebabkan oleh
objek wisata
tersebut, serta
lingkungan
tersebut tidak
alami lagi.
Buruk = 1
Total 24
Sumber : Hasil Analisis 2013
Perencanaan Pariwisata
Page 56 of 73
Dilihat dari tabel evaluasi dapat disimpulkan bahwa Kawasan Objek Wisata Pantai Pangandaran memiliki kategori baik (20-27) dengan jumlah poin dari
keseluruhan hasil evaluasi adalah sebanyak 24 poin. Wisata Pantai Pangandaran dilihat baik karena dilihat dari faktor aspek aksesbilitas, aspek daya tari
dan aspek dampak sosial dan ekonomi yang sangat tinggi dan sangat berpengaruh terhadap Kawasan Wisata Objek Pantai Pangandaran itu sendiri.
Namun, aspek fisik geografi, aspek sarana dan prasarana dan aspek lingkungan memilliki nilai sedang dan hal ini memerlukan peningkatan
pengembangan lagi agar Kawasan Wisata Pantai Pangandaran menjadi lebih baik dari sebelumnya.
4.2.2. Evaluasi Objek Wisata Pantai Batu Karas
Untuk dapat mengetahui keadaan Kawasan Objek Wisata Pantai Batukaras maka diperlukannya evaluasi untuk menentukkan kategori n ilai baik,
sedang maupun buruk.
Evaluasi Objek Wisata Pantai Batu Karas
Bobot Nilai Kriteria
Fisik Geografik Aksesibilitas Daya Tarik Sarana dan
Prasarana
Dampak Sosial
Ekonomi
Dampak
Lingkungan
Total
Baik = 5 Merawat
lingkunga
n dan
tidak
5
Perencanaan Pariwisata
Page 57 of 73
terjadinya
kerusakan
lingkunga
n seperti
pencemara
n (air,
udara,
tanah, dan
suara)
Mampu
menyelam
atkan
spesies
flora /
fauna
yang
hamper
punah
Menjadi
Perencanaan Pariwisata
Page 58 of 73
penangkar
an hewan
yang
dilindungi
Mampu
menjaga
kelestarian
ekosistem
Ikut
membantu
dalam
pelestarian
lingukung
an, seperti
penghijaua
n kembali
hutan
yang
gundul
Perencanaan Pariwisata
Page 59 of 73
Mampu
memanfaa
tkan
kondisi
lahan
eksisting
Sedang = 3 Lokasi yang
Kurang
Aman(Bencan
a, tindak
kejahatan,
penyakit,
gangguan dari
masyarakat)
Kondisi Jalan
dan keadaan
jalan yang
kurang baik,
jarak tempuh
yang cukup jauh
dan memakan
waktu, dan
dapat ditempuh
hanya dari
salah-satu jalan
saja Contohnya
Kondisi Jalan
dan keadaan
jalan yang
kurang baik,
jarak tempuh
yang cukup
jauh dan
memakan
waktu, dan
dapat
ditempuh
hanya dari
Hanya tersedia
fasilitas umum
tertentu dan
kurang terjaga
dengan baik
baik dari segi
fisik maupun
kebersihan.
cukup jauh
sarana
kesehatan ke
tempat wisata
Memberikan
PAD yang
tinggi kepada
wilayah, namun
terbatasnya
peluang
pekerjaan.
Meningkatnya
mata
pencaharian
untuk
masyarakat
12
Perencanaan Pariwisata
Page 60 of 73
jalan Kabupaten,
dapat dilalui
dengan
kendaraan.
Memiliki akses
jalan yang baik,
beraspal, tidak
berlubang,
namun kapasitas
jalannya kurang
memadai, dapat
dilewati oleh
kendaraan
umum, tidak
terlalu jauh dari
pusat kota
salah-satu
jalan saja
Contohnya
jalan
Kabupaten,
dapat dilalui
dengan
kendaraan.
Memiliki
akses jalan
yang baik,
beraspal,
tidak
berlubang,
namun
kapasitas
jalannya
kurang
memadai,
Sarana dan
prasaranya
bersifat biasa
saja
Hanya tersedia
sarana dasar
(WC umum,
mushola,
parker, loket,
TU), kondisi
baik
sekitar objek
wisata tersebut
sehingga dapat
meningkatkan
pendapatan
masyarakat
sekitar objek
wisata, namun
tidak
berpengaruh
pada
pembangunan
di sekitar objek
wisata tersebut,
masyarat
menjadi
sejahtera.
Perencanaan Pariwisata
Page 61 of 73
dapat
dilewati oleh
kendaraan
umum, tidak
terlalu jauh
dari pusat
kota
Buruk = 1
Total 17
Dilihat dari tabel evaluasi dapat disimpulkan bahwa Kawasan Objek Wisata Pantai Batukaras memiliki kategori sedang (12-19) dengan jumlah poin dari
keseluruhan hasil evaluasi adalah sebanyak 17 poin. Wisata Pantai Batukaras dilihat sedang karena dilihat dari faktor aspek dampak lingkungan yang
sangat tinggi dan sangat berpengaruh terhadap Kawasan Wisata Objek Pantai Batukaras itu sendiri. Namun, aspek fisik geografi, aspek aksesbilitas, aspek
daya tarik, aspek sarana dan prasarana dan aspek dampak sosial dan ekonomi nilai sedang dan hal ini memerlukan peningkatan pengembangan lagi agar
Kawasan Wisata Pantai Batukaras menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Sumber : Hasil Analisis 2013
Perencanaan Pariwisata
Page 62 of 73
4.2.3. Evaluasi Objek Wisata Pantai Barat Pangandaran
Untuk dapat mengetahui keadaan Kawasan Objek Wisata Pantai Pantai Barat Pangandaran maka diperlukannya evaluasi untuk menentukkan
kategori nilai baik, sedang maupun buruk.
Tabel 4.4
Evaluasi Objek Wisata Pantai Barat Pangandaran
Bobot Nilai Kriteria
Fisik Geografik Aksesibilitas Daya Tarik Sarana dan
Prasarana
Dampak Sosial
Ekonomi
Dampak
Lingkungan
Total
Baik = 5 Memberikan
PAD yang
tinggi bagi
daerah
setempat/
kontribusi
PAD,
memberikan
lapangan
5
Perencanaan Pariwisata
Page 63 of 73
pekerjaan bagi
masyarakat
setempat/
menyediakan
lapangan
pekerjaan bagi
masyarakat
setempat
Meningkatkan
jiwa social
masyarakat
sekitar ODTW
Masyarakat
menjadi lebih
kreatif dalam
memproduksi
kerajinan
tangan
Pedapatan
Perencanaan Pariwisata
Page 64 of 73
masyarakat
meningkat
sehingga taraf
kehidupan
membaik
Daerah disekitar
ODTW
Sedang = 3 Lokasi yang
Kurang
Aman(Benca
na, tindak
kejahatan,
penyakit,
gangguan
dari
masyarakat)
Kondisi Jalan
dan keadaan
jalan yang
kurang baik,
jarak tempuh
yang cukup
jauh dan
memakan
waktu, dan
dapat
ditempuh
hanya dari
Memiliki
keunikan
wisata
yang
jarang
ditemui di
tempat
lain.
Keindahan
alamnya
biasa saja
Obyek
Hanya
tersedia
fasilitas
umum
tertentu dan
kurang
terjaga
dengan baik
baik dari
segi fisik
maupun
kebersihan.
Terjadinya
beberapa
pencemara
n di lokasi
tersebut
namun
masih
dapat
melakukan
restorasi.
Terdapat
pencemara
15
Perencanaan Pariwisata
Page 65 of 73
salah-satu
jalan saja
Contohnya
jalan
Kabupaten,
dapat dilalui
dengan
kendaraan.
Memiliki akses
jalan yang
baik, beraspal,
tidak
berlubang,
namun
kapasitas
jalannya
kurang
memadai,
dapat dilewati
jarang
dijumpai
Suasana
obyek
tersebut
masih
membuat
orang
nyaman
cukup jauh
sarana
kesehatan ke
tempat
wisata
Sarana dan
prasaranya
bersifat biasa
saja
Hanya
tersedia
sarana dasar
(WC umum,
mushola,
parker, loket,
TU), kondisi
baik
n
lingkunga
n di
sekitar
objek
wisata
yang
disebabka
n oleh
objek
wisata
tersebut,
serta
lingkunga
n tersebut
tidak
alami lagi.
Perencanaan Pariwisata
Page 66 of 73
oleh
kendaraan
umum, tidak
terlalu jauh
dari pusat
kota.
Buruk = 1
Total 20
Dilihat dari tabel evaluasi dapat disimpulkan bahwa Kawasan Objek Wisata Pantai Barat Pangandaran memiliki kategori baik (20-27) dengan jumlah poin
dari keseluruhan hasil evaluasi adalah sebanyak 20 poin. Wisata Pantai Barat pangandaran dilihat baik karena dilihat dari faktor aspek dampak sosial
yang sangat tinggi dan sangat berpengaruh terhadap Kawasan Wisata Objek Pantai Barat Pangandaran itu sendiri. Namun, aspek fisik geografi, aspek
aksesbilitas, aspek daya tarik, aspek sarana dan prasarana dan aspek dampak lingkungan nilai sedang dan hal ini memerlukan pe ningkatan
pengembangan lagi agar Kawasan Wisata Pantai Barat Pangandaran menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Sumber : Hasil Analisis 2013
Perencanaan Pariwisata
Page 67 of 73
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan dari laporan dan hasil analisis mengenai kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Batukaras adalah dilihat dari keenam aspek
yaitu aspek fisik geografi, aspek aksesbilitas, aspek daya tarik, aspek sarana dan prasarana, aspek dampak sosial dan ekonomi serta aspek dampak
lingkungan, kawasan objek wisata Pantai Pangandaran serta kawasan objek wisata Pantai Barat Pangandaran berkategori baik dan tentunya menambah
pemasukan untuk PAD Kabupaten Ciamis dan masyarakatnya dapat hidup mandiri dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang ada di wilayah sekitar
objek wisata. Untuk kawasan objek wisata Pantai Batukaras berkategori sedang tetapi menunjang juga dalam pemasuka PAD Kabupaten Ciamis dan
masyarakatnya hidup mandiri.
Akan tetapi, masih banyak kekurangan-kekurangan yang terdapat di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras yang
mengakibatkan tidak kenyamanan bagi para pengunjung misalnya banyak berserakan sampah-sampah di pinggir Pantai Barat Pangandaran sehingga
daya tariknya menjadi menurun. Sebaiknya, pemerintah segera menyelesaikan permasalahan tersebut demi kenyamanan para wisatawan yang datang
untuk mengunjungi Pantai Barat Pangandaran.
Serta, kebijakan-kebijakan yang telah dibuat untuk kawasan objek wisata Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras agar diperbaiki dan
difungsikan sebagaimana mestinya.
Perencanaan Pariwisata
Page 68 of 73
DAFTAR PUSTAKA
UU no.9 Tahun Tahun 1990
RTRW Kabupaten Ciamis
http://www.indotravelers.com/to-do/paket-wisata-pangandaran.html
http://www.mypangandaran.com/wisata/detail/6/pantai-batu-karas.html
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/06/13/kawasan-wisata-pantai-pangandaran-bali-kedua-indonesia-469382.html
http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=258&lang=id
http://www.ciamiskab.go.id/pemerintahan/kecamatan/233-kecamatan-pangandaran
Perencanaan Pariwisata
Page 69 of 73
Frofil
Nama: Fuzy Argia Pramadita
Nrp: 113060001
Ttl: Ciamis, 16 Februari 1993
Nama: Dwi Wulan Sari
Nrp: 113060001
Ttl: Tanjungpandan,13 Februari
1994
Nama: Arga Purwadibrata
Nrp: 1030600021
Ttl: Kuningan, 26 November 19**
Perencanaan Pariwisata
Page 70 of 73
Lampiran