pengaruh dana pihak ketiga (dpk), capital...

122
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL ADEQUACYRATIO (CAR) DAN RETURN ON ASSET(ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA BANK UMUM SYARIAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: ARFI SEPTIANI NIM: 1113081000093 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 1438 H/2017 M

Upload: others

Post on 17-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

PENGARUH DANA PIHAK

KETIGA (DPK), CAPITAL ADEQUACYRATIO

(CAR) DAN RETURN ON ASSET(ROA) TERHADAP

PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA BANK UMUM SYARIAH

(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

ARFI SEPTIANI

NIM: 1113081000093

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

i

PENGARUH DANA PIHAK

KETIGA (DPK), CAPITAL ADEQUACY RATIO

(CAR) DAN RETURN ON ASSET(ROA) TERHADAP

PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA BANK UMUM SYARIAH

(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

ARFI SEPTIANI

NIM: 1113081000093

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

Dr. Taridi Kasbi Ridho, SE.,MBA

NIDN. 2004107002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

1438 H/2017 M

Page 3: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, tanggal 9Maret 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

Mahasiswa :

1. Nama : Arfi Septiani

2. NIM : 1113081000093

3. Jurusan : Manajemen/ MIPS

4. Judul Skripsi : Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy

Ratio (CAR) Dan Return On Asset (ROA) Terhadap

Pembiayaan Musyarakah Pada Bank Umum Syariah

(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Priode 2011-2015)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 Maret 2017

1. Umiyati,SEI, M.Si ()

NIDN. 9920100301 Penguji I

2. Bahrul Yaman, S.Sos., M.Si ()

NIP. 196208181986031001 Penguji II

Page 4: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa,25April 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa :

1. Nama : Arfi Septiani

2. NIM : 1113081000093

3. Jurusan : Manajemen/ MIPS

4. Judul Skripsi : Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy

Ratio (CAR) Dan Return On Asset (ROA) Terhadap

Pembiayaan Musyarakah Pada Bank Umum Syariah

(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Priode 2011-2015)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 April 2017

1. Ir. Ela Patriana, MM (__)

NIP. 19690528 200801 2 010 Ketua

2. Dr. Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA (__)

NIDN. 2004 1070 02 Sekretaris

3. Dr. Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA (__)

NIDN. 2004 1070 02 Pembimbing I

4. Dr. Indoyama Nasaruddin, SE., MBA (__)

NIP. 19741127 200112 1 002 Penguji Ahli

Page 5: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang Bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Arfi Septiani

Nomor Induk Mahasiswa : 1113081000093

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan

sumber asli atau tanpa menyebutkan pemilik karya.

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan

telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 20 Febuari 2017

Yang menyatakan,

(Arfi Septiani)

Page 6: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Arfi Septiani

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 02 Septiani 1994

Alamat Rumah : JL. Penggilingan Baru I RT 10/04 Kel.Dukuh

Kec.Kramatjati, Jakarta Timur

Ayah : Suparman (alm)

Ibu : Nurlilah

Telepon/HP : 089608848442

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1999-2000

2000 - 2006

TK Kuntum Suci

SD N 05 Pagi

2006 - 2009 SMP Negeri 263 Jakarta

2009 - 2012 MAN 6 Jakarta

2012 - 2014 Program Profesional TI Perbankan Syariah

CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

Pelatihan Asurasi Syariah 2016

Pelatihan Ekspor-Impor 2016

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

Anggota BASKET SMP N 263 2006/2009

Anggota OSIS MAN 6 Jakarta2010/2012

Anggota PRAMUKA MAN 6 Jakarta 2009/2011

Page 7: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

vi

EFFECT THIRD PARTY FUND (DPK), CAPITAL ADEQUACY RATIO

(CAR) DAN RETURN ON ASSET (ROA)MUSHARAKA

FINANCING OF THE ISLAMIC BANKING

(Case study of Islamic Banks in Indonesia period 2011-2015)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Third Party Fund (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR), and Return on Assets (ROA) Financing Against

Musharaka In Islamic Banks partially or simultaneously on Islamic Banks in

Indonesia 2011-2015. The population in this study is the Islamic Banks operating

in Indonesia for five years (2011-2015). This study using purposive sampling

method with variable DPK, CAR, ROA on Musharaka financing. After being

selected, the target population amounted to 7 banks, among which the Bank

Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank Syariah

Bukopin, Bank Jabar Banten Syariah, Bank BCA Syariah and Bank Panin

Syariah. The analytical method used is the panel data regression. The model

chosen is the Random Effect, based on research results together (simultaneously)

note that DPK, CAR, ROA has effect together (simultaneously) to the Musharaka

financing. While the partial results of the study, the Third Party Funds (TPF)

effect on Musharaka financing, Capital Adequacy Ratio (CAR) affects

musyarakah probability value 0,0014 <0,05.

Keywords: DPK, CAR, ROA, and Islamic Banks.

Page 8: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

vii

PENGARUH DANA PIHAK

KETIGA (DPK), CAPITAL ADEQUACY RATIO

(CAR) DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP

PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA BANK UMUM SYARIAH

(Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Return On Asset (ROA) Terhadap

Pembiayaan MusyarakahPada Bank Umum Syariahsecara parsial maupun

simultanpada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2011-2015. Populasi

dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia

selama lima tahun (2011-2015). Penelitian ini menggunakan metode purposive

samplingdengan variabel DPK, CAR, ROA terhadap Pembiayaan Musyarakah.

Setelah diseleksi, populasi sasaran berjumlah 7 bank, diantaranya yaitu Bank

Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank Bukopin

Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank BCA Syariah dan Bank Panin Syariah.

Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Model yang terpilih

adalah Random Effect, berdasarkan hasil penelitian secara bersama-sama

(simultan) diketahui bahwa DPK, CAR, ROA berpengaruh secara bersama-sama

(simultan) terhadap pembiayaan musyarakah. Sedangkan hasil penelitian secara

parsial, Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap pembiayaan musyarakah,

Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap pembiayaan musyarakah

dengan nilai probabilitas 0,0014 < 0,05.

Kata Kunci: DPK, CAR, ROA, dan Bank Umum Syariah.

Page 9: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR)

Dan Return On Asset (ROA) Terhadap Pembiayaan Musyarakah Pada Bank

Umum Syariah (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Priode

2011-2015)”. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW, Sang Teladan yang telah membawa kita ke zaman

kebaikan.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Syukur Alhamdulillah

penulis ucapkan atas kekuasaan Allah SWT yang telah memberikan ridha dan

rahmat-Nya kepada penulis. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

terutama pada:

1. Bapak Dr. M Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen

dan Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Program Studi Manajemen.

3. Bapak Sopyan, SE., MM selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

mengarahkan dan memotivasi selama penulis menuntut ilmu di kampus ini.

4. Bapak Dr.Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA selaku Dosen Pembimbing atas

ketersediaan waktu, tenaga dan segala ilmu yang diberikan untuk

membimbing penulis.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

dengan sabar dan ikhlas memberikan segala ilmu yang dimiliki.

6. Seluruh staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas segala bantuannya.

Page 10: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

ix

7. Ayahanda tercintaSuparman (alm), terimakasih atas kasih sayang yang

diberikan dari lahir hingga diusia 16 tahunkarena ayah telah dipanggil lebih

dulu dengan sang Maha Pencipta. Terimakasih ayah yang selalu bimbing dari

kecil hingga Madrasah Aliyah, Allah terlalu sayang sama ayah makanya ayah

dipanggil duluan dan yang terpenting ayah selalu hidup dalam hatiku serta

doa yang selalu menyertaimu, dan semoga ayah bahagia disisi-Nya dan

diberikan tempat terindah.

8. Teristimewa kepada orang tua penulis Ibunda tercinta Nurlilah yang

senantiasa memberikan kasih sayang untukku setiap harinya,yang tidak kenal

lelah dalam mendidik dan membesarkan penulis. Semoga Allah SWT selalu

memberikan kesehatan dan kebahagiaan serta kemuliaan kepada ibu, semoga

penulis juga dapat membanggakan kedua orangtuanya. Aamiin

9. Adik-adikku tersayang Teddy Fadilah, Muhammad Farhan Abdullah, dan

Elsa Halizayang selalu menyemangati dan banyak memberikan motivasi serta

doa.

10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu

diberikan untuk sekedar menemani mengerjakan skripsi, menghibur disaat

down dan selalu memotivasi disaat penulis menyusun skripsi ini.

11. Sepupu-sepupu tersayang Rissa Ladya Piani, Ira Indi Piani, Indah Permatasari

Piani yang selalu memberikan motivasi, men-supportsertadoa, dan sepupu

yang paling bawel masalah kesehatan Muhammad Hadziq Darmawan (alm)

yang seharusnya bisa menyusun dan menyelesaikan skripsi bersama bisa

lulus bareng tetapi Allah terlalu sayang makanya dirimu dipanggil duluan,

terimakasih atas pelajaran hidup yang telah diberikan, semoga kamu senang

di alam sana dan diterima disisi-Nya.

12. Sahabattersayang Nurul Syifa,terimakasih atas semua pengalaman, doa,

canda tawa, tangis, semangat dan motivasi, terimakasih telah menjadi sahabat

terbaikku dari MAN hingga sekarang.

13. Sahabatku yang paling hebat,Siti Fitria Azizia, Sandra Karlina,Tia

Elwan,Agitia Rachmawati, Repita Zahra, Lydia Rahmadhini Arfiani,

Suhartini, Roro Nanda, Nur Winda, dan Winda Ismi.Terimakasih yang

Page 11: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

x

sebesar-besarnya atas semua pengalaman, canda tawa, tangis, motivasi dan

juga arahan yang selalu kalian berikan. Terimakasih telah menerimaku disaat

keadaan senang ataupun sedih. Waktu yang kuhabiskan berbagi cerita

bersama kalian akan selalu ku kenang di masa tua nanti.

14. Teman-teman MIPS 2013 yang pernah sama-sama berjuang menghadapi

berbagai masalah yang terjadi, terima kasih atas kebersamaannya.

15. Teman-teman CCIT-FTUI yang telah berjuang bersama menyelesaikan

proyek TA, terimakasih atas pengalaman dan ilmunya.

16. Teman-teman KKN Gemmar 2015 yang selalu bersama-sama selama 1 bulan

di Desa Dangdeur, terimakasih atas kebersamaan dan keceriannya, semoga

kekeluargaan kita tetap terjaga.

17. Seluruh sahabat penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas

semangat dan do’a yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran untuk penyempurnaan

penelitian ini. Semoga penelitian ini memberikan manfaat dan wawasan kepada

semua pihak yang membaca. Atas segala kontribusi, doa dan kebaikan kalian

semua saya ucapkan terima kasih banyak, semoga Allah SWT memberikan

keberkahan bagi kalian.

Jakarta, Febuari 2017

Peneliti,

Arfi Septiani

Page 12: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

xi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB IPENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................... 12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 14

A. Landasan Teori ........................................................................................... 14

1. Bank Secara Umum ................................................................................ 14

2. Bank Syariah .......................................................................................... 15

3. Fungsi Bank Syariah .............................................................................. 19

4. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ................................. 21

5. Kelembagaan Bank Syariah ................................................................... 23

6. Dana Pihak Ketiga (DPK) ...................................................................... 26

7. Capital Adequacy Ratio (CAR) .............................................................. 28

8. Return On Asset (ROA) .......................................................................... 29

9. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil ......................................... 30

10. Pembiayaan Musyarakah .................................................................... 32

B. Keterkaitan Antar Variabel ........................................................................ 36

1. Keterkaitan Antara DPK dengan Pembiayaan Musyarakah ................... 36

2. Keterkaitan Antara CAR dengan Pembiayaan Musyarakah .................. 36

3. Keterkaitan Antara ROA dengan Pembiayaan Musyarakah .................. 37

C. PenelitianTerdahulu ................................................................................... 38

D. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 44

Page 13: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

xii

E. Hipotesis ..................................................................................................... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 46

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 46

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ................................................... 47

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 50

D. Metode Analisis Data ................................................................................ 51

1. Estimasi Model Data Panel .................................................................... 52

2. Pemilihan Model Data Panel .................................................................. 54

3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 56

4. Model Regresi ........................................................................................ 61

5. Uji Statistika ........................................................................................... 62

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 65

BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 69

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................... 69

B. Gambaran Umum Penelitian .................................................................. 73

C. Analisis Deskriptif ..................................................................................... 79

D. Hasil Analisis Dan Pembahasan................................................................. 81

1. Estimasi Model Data Panel .................................................................... 81

2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 83

3. Analisis Regresi Data Panel ................................................................... 86

E. Interpretasi Data ...................................................................................... 91

BAB VPENUTUP ................................................................................................ 95

A. Kesimpulan ................................................................................................ 95

B. Implikasi ..................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 98

LAMPIRAN ....................................................................................................... 101

Page 14: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) .......................................... 6

Gambar 1.2 Perkembangan Pembiayaan Musyarakah .......................................... 10

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas.......................................................................... 75

Page 15: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah BUS, UUS dan BPRS di Indonesia periode 2011-2015 .............. 3

Tabel 1.2Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) .................. 8

Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional ................................. 23

Tabel 2.2Penelitian Terdahulu ............................................................................... 39

Tabel 3.1Metode Pengambilan Sampel Penelitian ................................................ 49

Tabel 3.2Kriteria Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi.................................. 65

Tabel 4.1Perkembangan Pembiayaan Musyarakah ............................................... 73

Tabel 4.2Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) .............................................. 74

Tabel 4.3 Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR)..................................... 76

Tabel 4.4 Perkembangan Return On Asset (ROA)................................................. 78

Tabel 4.5Analisis Deskriptif .................................................................................. 78

Tabel 4.6 Hasil Uji Chow ....................................................................................... 79

Tabel 4.7 Hasil Uji Hausman ................................................................................. 80

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolineritas ...................................................................... 82

Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedestisitas ................................................................. 83

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokolerasi ......................................................................... 84

Tabel 4.11 Hasil Regresi Data Panel...................................................................... 85

Tabel 4.12 Hasil Uji t ............................................................................................. 86

Tabel 4.13 Hasil Uji F ............................................................................................ 88

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi R2 ..................................................... 89

Page 16: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perkembangan Rata-rata Pembiayaan Musyarakah ........................... 73

Grafik 4.2 Perkembangan Rata-rata Dana Pihak Ketiga (DPK) .......................... 75

Grafik 4.3 Perkembangan Rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR) .................. 76

Grafik 4.4 Perkembangan Rata-rata Return On Asset (ROA) .............................. 78

Page 17: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1:Data Variabel Independen dan Variabel Dependen periode 2011-2015

............................................................................................................................. 100

Lampiran 2:Estimasi Data Panel ......................................................................... 101

Lampiran 3:Model Fixed Effect .......................................................................... 101

Lampiran4: Model Random Effect .................................................................... 102

Lampiran 5: Tahap Analisis Data ....................................................................... 102

Lampiran 6: Uji Klasik........................................................................................ 103

Lampiran7:Uji Statistik ....................................................................................... 104

Page 18: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari

konsep ekonomi Islam, terutama dalam bidang keuangan yang

dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok ekonomi dan praktisi

perbankan muslim yang berupaya mengakomodasi desakan dari berbagai

pihak yang menginginkan adanya jasa transaksi keuangan yang

dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip-prinsip syariah

Islam.Jenis bank ini tidak menggunakan prinsip bunga dalam menjalankan

kegiatan usahanya, melainkan menggunakan prinsip yang sesuai dengan

syariah yang terbebas dari riba dan hal-hal yang diharamkan. Konsep yang

diterapkan pada jenis bank ini adalah profit and loss sharing atau lebih

dikenal dengan istilah bagi hasil dan bagi rugi. Dengan kata lain,

perbankan syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran

serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip

syariat Islam.

Kegiatan utama dari usaha bank, baik bank umum konvensional dan

unit usahanya maupun bank umum syariah dan unit usaha syariah adalah

menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana (financing) kepada

masyarakat baik perorangan maupun institusi. Kegiatan menghimpun dana

Page 19: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

2

(funding) ini dilakukan bank untuk memenuhi kegiatan operasionalnya.

Salah satu sumber dana yangdihimpun oleh bank adalah berasal dari

masyarakat. Karena sumber dana ini merupakan sumber dana yang paling

mudah untuk memperolehnya. Bank hanya memerlukan strategi yang jitu

untuk mendapatkan sumber dana dari pihak ketiga.Setelah sukses

menghimpun dana dari masyarakat, bank akan kembali menyalurkan

dananya kepada masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.

Keuntungan bank syariah diambil dari selisih antara keuntungan yang

diambil dari proses penghimpunan dana (funding) dan penyaluran dana

(financing) kepada masyarakat atau lebih dikenal dengan istilah

kredit.Sedangkan kegiatan menyalurkan dana pada perbankan syariah

dikenal dengan istilah pembiayaan.

Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan

mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya

ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait

(Antonio, 2009:3). Bank syariah pada tahun 2011, industri perbankan

syariah telah mempunyai jaringan sebanyak 12 Bank Umum Syariah

(BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 155 Bank Perkreditan Rakyat

Syariah (BPRS), dengan total jaringan kantor mencapai 2.101 kantor yang

tersebar hampir seluruh penjuru nusantara, meskipun terdapat

pengurangan terhadap unit usaha syariah, akan tetapi terdapat pula

pertumbuhan BPRS.

Page 20: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

3

Kenyataan bahwa sebagian perbankan menggunakan sistem bunga

tidak sejalan dengan prinsip syariah, sehingga kebutuhan mereka akan

jasa-jasa perbankan syariah tidak dapat dilayani oleh bank-bank

konvensional. Hal tersebut menjadi dasar pemerintah untuk lebih

meningkatkan pembangunan sektor ekonomi, terutama perbankan syariah

melalui pembangunan lembaga keuangan syariah, baik BUS, UUS,

ataupun BPRS. Terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah BUS,

UUS, ataupun BPRS di Indonesia setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat

dari jumlah BUS, UUS dan BPRS dalam rentan waktu 2011-2015 sebagai

berikut:

Tabel 1.1

Jumlah BUS, UUS dan BPRS di Indonesia periode 2011-2015

Kelompok

Bank

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015

BUS 11 11 11 12 12

UUS 24 24 23 22 22

BPRS 155 158 163 163 171

Sumber: Statistik Perbankan Syariah

Pada Tabel 1.1 terlihat peningkatan jumlah BUS, UUS dan BPRS

meskipun tidak signifikan. Pada tahun 2013 jumlah BUS di Indonesia

hanya sebanyak 11 bank dengan jumlah kantor operasional sebanyak 1998

kantor. Kemudian jumlah BUS meningkat pada tahun 2014 yaitu menjadi

12 BUS yang beroperasional di Indonesia. Peningkatan jumlah tersebut

tidak dialami oleh UUS, yang terjadi adalah jumlah UUS di Indonesia

mengalami penurunan. Pada tahun 2013 jumlah UUS di Indonesia

Page 21: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

4

sebanyak 23 unit, kemudian mengalami penurunan di tahun 2014 menjadi

22. Namun UUS terus mengalami penurunan di tahun berikutnya, hingga

tercatat pada tahun 2015 jumlah UUS di Indonesia sebanyak 22 unit.

Berbeda hal dengan BPRS, jumlahnya terus mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun, tercatat di tahun 2015 jumlah BPRS di Indonesia sebanyak

171 unit.Perkembangan perbankan syariah di Indonesia menunjukkan arah

peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator,

yaitu: asset, dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan.

Bank Umum Syariah memberikan dukungan terhadap pembiayaan

melalui berbagai skema pembiayaan baik jual beli ataupun bagi hasil. Dan

diperlukannya rambu-rambu untuk menjaga kesehatan bank dalam

penanaman dana. Hal tersebut tertuang dalam UU No.7 Tahun 1992 yang

telah diubah menjadi UU No.10 Tahun 1998, dalam pasal 29 ayat 2:

“Bank wajib memelihara kesehatan bank sesuai dengan ketentuan

kecukupan modal, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas,

rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha

bank dan wajib melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian”, dan

ayat 3: “dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip

syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh

cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang

mempercayakan dananya kepada bank”. Suatu bank merupakan salah satu

cara untuk bisa menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi sehat,

cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat. Dalam penentuan kesehatan

Page 22: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

5

bank, hal yang perlu diperhatikan adalah dana yang terhimpun dari

masyarakat (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Return On Asset

(ROA).

Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan faktor yang mendukung

penyaluran kredit perbankan. Semakin besar DPK yang berhasil dihimpun

maka semakin besar pula jumlah kredit yang disalurkan. Disisi lain

ketatnya persaingan dalam rangka penghimpunan dana (baik dengan

sesama bank maupun dengan lembaga keuangan bukan bank) dan tuntutan

sebagai businessentity untuk meningkatkan perolehan laba,mendorong

Bank Umum Syariah untuk mempergunakan DPK yang berhasil dihimpun

dengan optimal. Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagai faktor penunjang

keberlangsungan kinerja operasional lembaga keuangan, maka peran DPK

sangatlah penting. Penghimpun dana dari masyarakat dapat dilakukan

dengan cara tertentu untuk memenuhi kebutuhan suatu usaha perbankan

tersebut. Dana pihak ketiga atau simpanan bank dapat diperoleh dalam

bentuk giro, tabungan, deposito ataupun dalam bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan hal tersebut. Simpanan giro yang merupakan

simpanan berdasarkan akad wa’diah atau akad lainnya yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah yang dalam penarikanya dapat

dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana

perintah pembayaran lainnya, atau dengan perintah pemindahbukuan.

Tabungan, yang dimaksud tabungan disini ialah simpanan yang

berdasarkan akad wa’diah atau investasi dana yang tidak bertentangan

Page 23: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

6

pada prinsip syariah. Dan deposito merupakan investasi berdasarkan akad

mudharabah atau akad lainnya yang tidak bertentangan pada prinsip

syariah. Pada umumnya dana yang dihimpun oleh perbankan syariah dari

masyarakat akan digunakan untuk pendanaan aktivitas sektor riil melalui

penyaluran kredit. Dana-dana dari masyarakat yang disimpan dalam bank

merupakan sumber dana terbesar.

Gambar 1.1

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Sumber: BI dan OJK, Statistik Perbankan Syariah Periode 2011-2015

Berdasarkan pada gambar 1.1 diatas, rata-rata Dana Pihak Ketiga

(DPK) pada bank umum syariah mengalami peningkatan terus menerus

dari tahun 2011 sampai 2015 dalam satuan miliaran rupiah. Pada tahun

2011 sebesar 136.125 miliar rupiah, selanjutnya pada tahun 2012 sebesar

162.965 miliar rupiah, kemudian pada tahun 2013 sebesar 180.626 miliar

rupiah, pada tahun 2014 sebesar 198.778 miliar rupiah dan pada tahun

2015 sebesar 222.573 miliar rupiah.

136.125

162.965180.626

198.778

222.573

0

50

100

150

200

250

2011 2012 2013 2014 2015

Page 24: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

7

Dana yang terhimpun lainnya yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR)

dan Return On Asset (ROA). Capital Adequacy Ratio (CAR) yang

merupakan rasio pemodalan untuk pengembangan suatu usaha. Semakin

tinggi CAR maka semakin besar pula sumber dana yang dapat digunakan

untuk keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi

kerugian yang terjadi apabila diakibatkan oleh penyaluran kredit. Maka

semakin tinggi persentase tingkat kecukupan modal (CAR)

mengidentifikasikan bahwa bank telah mempunyai modal yang cukup baik

dalam menunjang kebutuhan serta dapat menanggung risiko yang ada

termasuk didalam risiko kredit.

Profitabilitas suatu bank merupakan kemampuan bank dalam

menghasilkan laba. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara

profitabilitas atau rentabilitas yang akan terus meningkat diatas standar.

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukan hasil dari

jumlah aktiva yang digunakan dalam suatu perusahaan. Jadi, ROA adalah

ukuran efektivitas dalam melihat kemampuan perusahaan yang

menghasilkan laba pada masa-masa mendatang.ROA digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan

secara keseluruhan. Maka apabila ROA pada suatu bank semakin tinggi,

maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan dicapai pada bank

tersebut dan semakin besar juga posisi bank tersebut dari segi pengamanan

assetnya.

Page 25: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

8

Tabel 1.2

Capital Adequacy Ratio(CAR)dan Return On Asset (ROA)

Tahun CAR ROA

2011 41,19 1,34

2012 29,17 1,56

2013 26,2 1,18

2014 27,92 0,74

2015 28,87 0,92 Sumber: BI dan OJK, Statistik Perbankan Syariah Periode 2011-2015

Berdasarkan data yang tersaji dalam Tabel 1.2 diatas, pertumbuhan

nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) pada tahun 2011 sampai 2013

mengalami penurunan yaitu dari 41,19% menjadi 26,2% yang berarti

penurunan ini menandakan kemampuan kecukupan modal bank dalam

mempertahankan modal ini menurun hingga 14,9%. Namun pada tahun

2014 meningkat menjadi 27,92% dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan

kembali sebesar 28,87%.

Sedangkan pertumbuhan nilai rata-rata Return On Asset (ROA) pada

tahun 2011 sampai 2012 meningkat yaitu dari 1,34% menjadi 1,56% yang

berarti kemampuan bank dalam mengasilkan laba cukup baik. Namun

mengalami penurunan sampai 2014 menjadi 0,74%. Kemudian pada tahun

2015 mengalami peningkatan hingga mencapai 0,92%.

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian

fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi pihak-pihak yang memerlukan

dana. Untuk itu bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan harus

berdasarkan dua prinsip perbankan syariah yang mendasar. Pertama

prinsip keadilan, pembiayaan harus saling menguntungkan baik bagi pihak

Page 26: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

9

pengguna dana maupun pihak penyedia dana. Kedua prinsip kepercayaan,

pembiayaan yang merupakan landasan dalam menentukan persetujuan

pembiayaan yang akan diberikan. Penyaluran atau pembiayaan masih

merupakan penilaian penempatan dana pada perbankan syariah

dibandingkan penempatan lainnya seperti penempatan pada bank lain

ataupun surat-surat berharga. Pada bank syariah, bagi hasil merupakan

suatu bentuk skema pembiayaan alternatif, yang memiliki karakteristik

yang sangat berbeda dibandingkan bunga. Produk dalam pembiayaan

syariah berdasarkan prinsip bagi hasil terdiri dari musyarakah dan

mudharabah. Dalam literatur fiqh pembiayaan tersebut berbentuk

perjanjian berdasarkan kepercayaan yang menuntut tingkat kejujuran yang

tinggi dan menjunjung keadilan. Menurut Sjahdaeni (2010) musyarakah

adalah produk finansial syariah yang berbasis kemitraan sebagaimana

halnya Mudharabah. Pada metode pembiayaan musyarakah, bank dan

calon nasabah bersepakat untuk bergabung dalam suatu kemitraan

(partnership) dalam jangka waktu tertentu. Hasil keuntungan dan kerugian

dari musyarakah juga diatur, seperti halnya pada mudharabah, sesuai

dengan prinsip pembagian keuntungan dan kerugian. Namun bedanya

pembiayaan musyarakah ini dalam hal pembagian keuntungan harus

dalam bentuk nisbah atau presentase yang telah disepakati oleh kedua

belah pihak atau lebih. Apabila terjadi kerugian pada pembiayaan

musyarakah ini akan ditanggung bersama. Sedangkan pembiayaan

mudharabah yang menanggung kerugian yaitu pemilik dana, pengelola

Page 27: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

10

dana tidak menanggung kerugian, kecuali kerugian itu terjadi akibat

kesalahan yang dilakukan oleh pengelola dana. Pembiayaan musyarakah

ini diharapkan bisa mendominasi pembiayaan yang ada pada bank syariah,

karena dengan adanya sistem bagi hasil ini yang diharapkan agar lebih

bisa menjalankan usahanya yang bersifat produktif, sehingga pembiayaan

ini mampu menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu juga apabila

jumlah pembiayaan tinggi, maka nasabah akan tertarik untuk

menginventasikan dananya dalam pembiayaan musyarakah.

Gambar 1.2

Perkembangan Pembiayaan Musyarakah

Sumber: BI dan OJK, Statistik Perbankan Syariah Periode 2011-2015

Gambar 1.2, menjelaskan tentang perkembangan pembiayaan

musyarakah dari periode tahun 2011 sampai dengan 2015. Pembiayaan

musyarakah yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan pendapatan

dari bank dari segi pendanaan dalam bentuk simpanan yang menggunakan

akad musyarakah terhadap bank umum syariah. Dalam hal tersebut,

diketahui bahwa jumlah pembiayaan musyarakah mengalami peningkatan

setiap tahunnya dan sangat cukup signifikan. Jumlah pembiayaan

2012 2013 2014 2015

2.88038.322 50.506

308.340

65.479

0

50

100

150

200

250

300

350

2011

Pembiayaan Musyarakah

Page 28: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

11

musyarakah terbesar pada tahun 2014 senilai 308,340 milyar rupiah.

Namun mengalami penurunan pada tahun 2015 sebesar 65,479 milyar

rupiah. Hal ini menandakan bahwa pembiayaan musyarakah terhadap

perbankan syariah terbilang cukup baik hingga tahun 2014 dan pada tahun

2015 pembiayaan musyarakah terbilang cukup buruk karena mengalami

penurunan hingga 242,861 milyar rupiah. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa perbankan syariah harus memberi solusi agar meningkatnya

pembiayaan musyarakah agar dapat diatasi dengan baik, sehingga nasabah

akan merasa aman untuk menggunakan pelayanan dalam pembiayaan

musyarakah terhadap perbankan syariah.

Dalam penelitian ini, komposis pada pembiayaan musyarakah tidak

terlepas dari adanya perkembangan ekonomi di Indonesia secara makro

pada periode tahun 2011-2015. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan,

penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini. Objek penelitian ini

antara lain adalah Bank Umum Syariah. Dan adapun tahun yang

ditentukan yaitu periode tahun 2011-2015. Penelitian ini akan

memfokuskan pada pengaruh DPK, CAR, dan ROA dengan

judul“Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio

(CAR), dan Return On Asset (ROA) Terhadap Pembiayaan

Musyarakah Pada Bank Umum Syariah (Studi Kasus Bank Umum

Syariah di Indonesia Periode 2011-2015)”.

Page 29: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

12

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio

(CAR), dan Return On Asset (ROA) secara simultan atau bersama-

sama berpengaruh terhadap pembiayaan musyarakah pada Bank

Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2011-2015?

2. Apakah variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio

(CAR), dan Return On Asset (ROA) secara masing-masing parsial

atau individu berpengaruh terhadap pembiayaan musyarakah pada

Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2011-2015?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini

mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah variabel Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Return On Asset (ROA)

secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap

pembiayaan musyarakah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

periode tahun 2011-2015?

Page 30: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

13

2. Untuk mengetahui apakah variabel Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Return On Asset (ROA)

secara masing-masing parsial atau individu berpengaruh terhadap

pembiayaan musyarakah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

periode tahun 2011-2015?

2. Manfaat Penelitian

Adanya suatu penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat

terutama bagi bidang ilmu yang diteliti. Beberapa pihak yang dapat

mengambil manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur

bagi teman-teman mahasiswa dan pihak-pihak lain yang akan

menyusun skripsi atau melakukan penelitian yang khususnya

mengenai perbankan syariah.

2. Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan mampu

memberi masukan bagi pengembangan bank syariah untuk lebih

meningkatkan mutu serta pelayanannya kepada masyarakat.

3. Bagi penulis, dapat menambah ilmu khususnya tentang lembaga

keuangan syariah.

Page 31: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Bank Secara Umum

Bank berasal dari kata banque dari Bahasa Prancis dan kata

banqo dari Bahasa Italia yang berarti peti/lemari atau bangku (Arifin,

2009). Dengan kata lain, bank berfungsi sebagai tempat menyimpan

benda-benda berharga seperti emas, berlian, uang, dan sebagainya.

Menurut Siamat (2004) Bank adalah lembaga keuangan depository

atau depositoryintermediary, yang berarti lembaga penghimpun dana

dari masyarakat yang kelebihan dana (unit surplus) baik berupa

tabuangan, deposito atau giro dan menyalurkan kembali ke masyarakat

dalam bentuk kredit. Unit surplus dapat berupa perusahaan,

pemerintah dan rumah tangga yang memiliki kelebihan pendapatan

setelah dikurangi kebutuhan untuk konsumsi.

Menurut Karim (2004) Bank adalah lembaga yang melaksanakan

tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang,

dan memberikan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah

perekonomian umat Islam, pembiayaan yang dilakukan dengan akad

yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak

zaman Rasulullah SAW. Praktik-praktik seperti menerima titipan

harta, meminjam uang untuk keperluan konsumsi dan keperluan bisnis,

serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman

Page 32: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

15

Rasulullah SAW. Dengan demikian fungsi-fungsi utama perbankan

modern telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan

umat Islam, bahkan sejak zaman Rasulullah SAW.

Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat diperlukan

dalam perekonomian modern sebagai mediator antara kelompok

masyarakat yang kelebihan dana dan masyarakat yang membutuhkan

dana (Kasmir, 2010). Oleh karena itu dalam menjalankan usahanya

bank sangat membutuhkan kepercayaan dari masyarakat agar

senantiasa menjaga keseimbangan likuiditas yang baik, memenuhi

kebutuhan modal yang cukup serta kegiatan operasinya dapat berjalan

dengan baik.

2. Bank Syariah

Bank Syariah adalah lembaga intermediasi dan penyedia jasa

keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai islam,

khususnya yang bebas dari bunga (Riba), bebas dari kegiatan

spekulatif yang non produktif seperti perjudian (Maysir), bebas dari

hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (gharar), (Yumanita, 2005).

Oleh karena itu bank syariah menggunakan sistem transaksi yang

transparan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Menurut Muhammad (2004) Bank Syariah adalah yang

beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau

biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan/

Page 33: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

16

perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

berlandasan Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Bank syariah berarti

lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan

pembiayaan dan jasa-jasa lainya dalam lalu lintas pembayaran serta

peredaran uang yang pengoperasiannya berdasarkan syariat Islam.

Bank syariah berfungsi sebagai lembaga intermediasi sektor

keuangan, melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan

menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya

kembali kepada masyarakat melalui pembiayaan. Dana yang dihimpun

dari masyarakat biasanya disimpan dalam bentuk giro, tabungan

deposito baik dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah.

Sedangkan penyaluran dana yang dilakukan oleh bank syariah melalui

pembiayaan dengan empat pola penyaluran yaitu prinsip jual beli,

prinsip bagi hasil, prinsip ujroh dan akad pelengkap (Karim, 2008).

Oleh karena itu fungsi dari bank syariah ini, membuat bank

syariah harus menjamin keamanan dengan titipan dari masyarakat

sehingga masyarakat memberikan kepercayaannya untuk menitipkan

uang, emas, atau barang berharga lainnya pada bank, oleh karena itu

bank juga harus menjaga kinerja keuanganya agar tetap stabil.

Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah disebut bank syariah dan menurut jenisnya

terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(Pasal 1 Angka 7) (Burhanuddin, 2010).

Page 34: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

17

Menurut Rodoni (2008) Bank syariah didirikan dengan tujuan

untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip

Islam ke dalam transaksi keuangan dan perbankan dan bisnis lain yang

terkait. Prinsip utama yang diikuti oleh bank syariah adalah:

1. Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.

2. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan

perolehan keuntungan yang sah.

3. Memberikan zakat.

Perbedaan pokok antara bank syariah dan bank konvensional

adalah adanya larangan riba (bunga) bagi bank syariah. Riba dilarang

sedangkan jual beli (al-bai) dihalalkan ini berarti membayar dan

menerima bunga atas uang yang dipinjam atau meminjamkan adalah

dilarang. Dalam operasionalnya, baik dalam kegiatan perhimpunan

dana dari masyarakat maupun dari dalam penyaluran dana ke

masyarakat, bank syariah (bank bagi hasil) tidak memperhitungkan

bunga tetapi berdasarkan jual beli danbagi hasil. (Martono, 2010).

Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah menjelaskan bahwa menurut jenisnya, bank syariah yang

terdiri dari:

Page 35: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

18

a. Bank Umum Syariah (BUS)

Bank umum syariah merupakan bank yang bertugas melayani

seluruh jasa-jasa perbankan dan melayani segenap masyarakat,

baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga lainnya.

Bank umum syariah juga dikenal dengan nama bank komersial dan

dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu bank umum devisa dan

bank umumnondevisa. Bank umum yang berstatus devisamemiliki

produk yang lebih luas daripada bank yang berstatus nondevisa,

dengan kata lain dapat melaksanakan jasa yang berhubungan

dengan seluruh mata uang asing atau jasa bank ke luar negeri.

Berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, Bank umum syariah adalah bank syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pada

tanggal 17 Juni 2008, menjadi payung hukum perbankan syariah

nasional yang di mana Bank Syariah terdiri dari Bank Umum

Syariah dan Unit Usaha Syariah.

b. Unit Usaha Syariah

Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat

bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari

kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank

yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan

Page 36: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

19

usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk

dari kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah.

c. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

Bank pembiayaan rakyat syariah berfungsi sebagai pelaksanaan

sebagai fungsi bank umum, tetapi ditingkat regional dengan

berdasarkan prinsip syariah pada sistem konvensional dikenal

dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)/ Bank Perkreditan Rakyat

Syariah (BPRS). Produk yang ditawarkan oleh bank pembiayaan

rakyat syariah relatif sempit apabila dibandingkan dengan Bank

Umum.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, BPRS didefinisikan sebagai bank syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

3. Fungsi Bank Syariah

Bank syariah mempunyai fungsi yang berbeda dengan bank

konvensional, fungsi bank syariah merupakan karakteristik bank

syariah. Dengan begitu fungsi bank syariah yang jelas akan membawa

dampak dalam pelaksanaan kegiatan usaha bank syariah. Menurut

Muhammad (2005) fungsi bank syariah yaitu sebagai berikut:

Page 37: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

20

a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien

dalam kegiatan ekonomi. Dengan kata lain, bank syariah berfungsi

dalam transaksi penyaluran dana maupun peredaran dana.

b. Menciptakan uang. Menciptakan uang yang dimaksud bukanlah

seperti fungsi pada bank Indonesia. Menciptakan uang dalam hal

ini adalah bagaimana bank syariah dalam kegiatan operasionalnya

seperti bank konvensional dapat memberikan perolehan hasil

secara maksimal. Perolehan hasil ini merupakan balas jasa

(keuntungan) yang diterima dalam bentuk uang, yang dapat

digunakan kembali untuk memperlancar kegiatan operasional bank

atau disimpan sebagai cadangan modal.

c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.

Kegiatan menghimpun dana dapat dilakukan dengan cara

menawarkan jasa dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, giro

maupun penerimaan dana sesuai dengan syariah Islam. Penyaluran

dana kembali ke masyarakat dapat berbentuk pemberian kredit dan

bentuk pendanaan lainnya. Tujuan dari perputaran dana ini adalah

sebagai perolehan keuntungan dan mobilisasi dana dapat terus

berjalan dengan lancar.

Page 38: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

21

4. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Menurut Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan,

perbankan Nasional Indonesia menurut dual banking system yaitu,

sistem perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah. Dengan

begitu, kebijakan yang diambil pemerintah melalui Bank Indonesia

tentu berbeda untuk kedua jenis bank tersebut. Menurut Kasmir (2008)

menyatakan bahwa bank dapat dilihat berdasarkan segi menentukan

harga terbagi menjadi dua kelompok bank yaitu, bank konvensional

dan bank syariah. Dimana bank konvensional dalam menentukan harga

dan mencari keuntungan dengan menggunakan sistem bunga serta

biaya yang telah ditetapkan, sedangkan bank syariah menggunakan

sistem bagi hasil dan sesuai dengan prinsip syariah tidak mengandung

unsur riba.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas,perbedaan antara

bank syariah dan bank konvensional disajikan dalam tabel berikut:

Page 39: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

22

Tabel 2.1

Perbedaan Bank Syariah dan BankKonvensional

No Bank Syariah BankKonvensional

1. Return yang dibayar dan/atau

diterima berasal dari bagi hasil

atau pendapatan lainnya

berdasarkan prinsip syariah.

Return baik yang dibayar kepada

nasabah penyimpan dana dan

return yang diterima dari nasabah

pengguna dana berupa bunga.

2. Perjanjian dibuat dalam

bentukakad sesuai dengan

syariah Islam.

Perjanjian menggunakan hukum

positif.

3. Orientasi pembiayaan, tidak

hanya untukkeuntungan akan

tetapi juga falah oriented, yaitu

berorientasi pada kesejahteraan

masyarakat.

Orientasi pembiayaan, untuk

memperoleh keuntungan atas dana

yang dipinjamkan.

4. Dewan Pengawas terdiri dari

BI, Bapepam, Komisaris, dan

Dewan Pengawas Syariah

(DPS).

Dewan Pengawas terdiri dari BI,

Bapepam dan Komisaris.

5. Penyelesaian sengketa

diupayakan diselesaikan secara

musyawarah antara bank dan

nasabah, melalui peradilan

agama.

Penyelesaian sengketa melalui

pengadilan negeri setempat.

6. Dari sisi implementasi GCG,

terdapat sharia compliance,

yaitukepatuhan pada syariah,

dan prinsip-prinsip universal

GCG yang terdiri dari prinsip-

prinsip transparansi, kejujuran,

kehati-hatian dan kedisiplinan.

Hanya terdapat prinsip-prinsip

universal GCG yang terdiri dari

prinsip-prinsip transparansi,

kejujuran, kehati-hatian dan

kedisiplinan.

Sumber: Ismail (2011:38) dan Mulazid (2016:38)

Dari tabel 2.1 diatas mengenai perbedaan bank syariah dan

bankkonvensional, dapat dilihat bahwa perbedaan mendasar antara

bankkonvensional dan bank syariah dari sisi pengawasan. Menurut

Junusi (2012:92) untuk menjamin teraplikasinya prinsip-prinsip

syariah di lembaga perbankan, diperlukan pengawasan syariah yang

diperankan oleh Dewan Pengawas Syariah. Sementara

Page 40: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

23

bankkonvensional cukup hanya diawasi oleh BI, Bapepam LK dan

Komisaris.

5. Kelembagaan Bank Syariah

Bank syariah bukan sekedar bank bebas bunga, tetapi juga

memiliki orientasi pencapaian kesejahteraan. Secara fundamental

terdapat beberapa karakteristik bank syariah, diantaranya yaitu

penghapusan riba, pelayanan kepada kepentingan publik, menerapkan

prinsip profit and loss sharing, berorientasi pada pembiayaan bagi

hasil dan memanfaatkan instrumen pasar uang antar bank syariah dan

instrumen bank sentral berbasis syariah.

Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih berhati-hati

terhadap permohonan pembiayaan yang berorientasi kepada

penyertaan modal, karena bank komersial syariah menerapkan profit

and loss sharing dalam konsinyasi, ventura, bisnis, atau industri.Maka,

secara struktural bank syariah dan sistem pengawasannya berbeda dari

bank konvensional. Pengawasan perbankan syariahterdiri dari dua hal

yaitu pertama, pengawasan dari aspek keuangan, pengawasan yang

berdasarkan kepatuhan kepada perbankan secara umum dan prinsip

kehati-hatian pada bank. Kedua, pengawasan prinsip syariah dalam

kegiatan operasional bank (Wirdyaningsih, dkk, 2005:61). Secara

struktural kepengurusan bank syariah terdiri dari Dewan Komisaris

Page 41: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

24

dan Direksi wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi

mengawasi kegiatan bank syariah.

a. Kelembagaan Bank Umum Syariah

Aturan mengenai Bank Umum Syariah pasca diterbitkannya

UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah adalah PBI No.

11/3/PBI/2009 tentang Bank Umum Syariah (BUS). Dalam PBI ini

dijelaskan bahwa proses pendirian bank syariah dilakukan melalui

persetujuan prinsip, yaitu persetujuan untuk melakukan persiapan

pendirian bank; dan izin usaha, yaitu izin yang diberikan untuk

melakukan usaha bank setelah persiapan pendirian bank pada

persetujuan prinsip terpenuhi. BUS dapat didirkan oleh WNI

dan/atau badan hukum Indonesia, WNI dan/ atau badan hukum

Indonesia yang bermitra dengan WNA atau badan hukum asing.

BUS dibentuk dengan badan hukum perseroan terbatas.

Untuk mendirikan bank syariah, baik Bank Umum Syariah

(BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) maupun Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah (BPRS) harus mendapat persetujuan prinsip dan

izin usaha yang diajukan oleh pendiri bank kepada Bank Indonesia

yang akan diproses oleh Dewan Gubernur BII U.P. Biro Perbankan

Syariah. Agar izin usaha bank syariah diperoleh terlebih dahulu

harus dipenuhi persyaratan sekurang-kurangnya tentang; susunan

organisasi dan kepengurusan; permodalan; kepemilikan; keahllian

Page 42: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

25

di bidang perbankan syariah; dan kelayakan usaha sebagaimana

diatur dalam peraturan Bank Indonesia (Soemitra, 2009:68).

b. Kelembagaan Unit Usaha Syariah

Unit Usaha Syariah wajib dibentuk oleh bank yang akan

melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah di kantor

pusat bank yang berfungsi sebagai kantor induk dari cabang

syariah dan/atau unit syariah. Unit Usaha Syariah memiliki tugas

antara lain yaitu mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan kantor

cabang syariah dan/ atau Unit Usaha Syariah. Selain itu juga Unit

Usaha Syariah memiliki tugas untuk menempatkan dan mengelola

dana yang bersumber dari kantor cabang syariah dan atau Unit

Usaha Syariah. Tugas lainnya dari Unit Usaha Syariah yaitu

melakukan kegiatan lain sebagai kantor induk dari kantor cabang

syariah atau unit syariah.

Bank yang memiliki kantor cabang syariah dan unit syariah

wajib memiliki pencatatan dan pembukaan tersendiri untuk

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan menyusun laporan

keuangan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah (Soemitra,

2009:72).

Page 43: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

26

6. Dana Pihak Ketiga (DPK)

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006:3) Dana pihak ketiga

adalah dana-dana yang berasal dari masyarakat baik perorangan

maupun badan usaha, yang diperoleh bank dengan menggunakan

instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank.

Menurut Umam (2013) penghimpunan dana atau pembiayaan

pada bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito, namun

dalam laporan keuangan bank syariah lebih dikenal dengan istilah

Dana Pihak Ketiga (DPK).

LN_DPK = Giro + Tabungan + Deposito

Dana pihak ketiga merupakan dana terbesar yang dimiliki oleh

bank dana ini sesuai dengan fungsi bank sebagai penghimpun dana

dari pihak-pihak yang kelebihan dana dalam masyarakat. Dana pihak

ketiga tersebut dihimpun oleh bank dengan produk-produk simpanan

antara lain sebagai berikut:

1. Giro (demand deposits) adalah simpanan pihak ketiga kepada bank

yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan

cara pemindah bukuan.

2. Deposito (time deposits) adalah simpanan berjangka yang

dikeluarkan oleh bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan

dalam jangka waktu yang telah dijanjikan.

Page 44: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

27

3. Tabungan (saving) adalah simpanan pihak ketiga yang dikeluarkan

oleh bank yang penyetoran dan penarikannya hanya dapat

dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku dari masing-masing bank.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah (Pasal 1:Bab 1) Dana pihak ketiga adalah dana

yang dipercayakan oleh nasabah kepada bank syariah dan/atau UUS

berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah dalam bentuk giro, tabungan atau bentuk

lainnya.

Menurut Kasmir (2008) Dana pihak ketiga merupakan dana yang

berasal dari masyarakat luas dan sumber dana merupakan sumber dana

yang terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran

keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber

dana. Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan

dalam bentuk: simpanan giro, simpanan tabungan, dan simpanan

deposito.

Dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh oleh bank dari

simpanan masyarakat yang berupa giro (demand deposit), tabungan

(saving), deposito (time deposit) dan simpanan sementara (Irmayanti,

dkk, 2007).

Page 45: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

28

7. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang

mencukupi dan kemampuan bank dalam mengidentifikasi, mengukur,

mengawasi dan mengontrol resiko-resiko yang timbul yang

berpengaruh terhadap besarnya modal bank (Kuncoro, 2002).

Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio adalah

perbandingan antara jumlah modal yang dimiliki suatu bank dengan

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Semakin besar kredit

yang disalurkan maka semakin besar pula ATMR bank yang

bersangkutan, sehingga CAR akan menurun. Besarnya nilai CAR suatu

bank dapat dihitung dengan rumus berikut (Riyadi, 2006).

Modal

CAR= x 100%

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

Secara lebih terperinci, dijabarkan dalam rumus berikut ini:

Modal Inti + Modal Pelengkap

CAR= x 100%

ATMR Neraca+ ATMR Rekening Administratif

Modal inti bank terdiri dari modal disetor, agio saham, cadangan

umum dan laba ditahan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal

pelengkap yaitu cadangan revaluasi tetap. Berdasarkan ketentuan Bank

Page 46: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

29

Indonesia, bank yang dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat

harus memiliki CAR paling sedikit sebesar 8%. Hal ini berdasarkan

ketentuan yang ditetapkan oleh BIS (Bank for Internasional

Settlements) (Dendawijaya, 2005).

8. Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukan hasil

(return) atasjumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROA

juga merupakan ukuran tentang efektivitas manajemen dalam

mengelola asset-nya (Kasmir, 2010).

Earning After Interest and Tax

ROA = x 100%

Total Asset

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam

kegiatan operasional merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi

perusahaan. Return On Asset (ROA) merupakan salah satu indikator

keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba sehingga semakin

tinggi tingkat profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan untuk

menghasilkan laba bagi setiap perusahaan.

ROA dapat juga diukur sebagai kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki

perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya yang digunakan untuk

menandai aset tersebut seperti biaya pengembangan.

Page 47: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

30

Rasio keuangan ROA terpilih karena ROA lebih memfokuskan

pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam

operasi perusahaan secara keseluruhan. Selain itu dalam penentuan

tingkat kesehatan suatu bank tertentu, Bank Indonesia lebih

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset

yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat

sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas

bank (Dendawijaya dan Santoro, 2009).

9. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil

Pembiayaan berdasarkan akad dengan prinsip kerjasama bagi

hasil adalah akad atau perjanjian kerjasama antara bank syariah

sebagai penyedia dana (shahiib al-mal) dan nasabah sebagai

pelakukegiatan atau proyek (mudharib). Keuntungan usaha dibagi

kepada semua pihak sesuai dengan proporsi (nisbah). Ada dua jenis

pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, yaitu:

a. Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama antara bank syariah

sebagai penyedia dana 100% (shahib al-mal) dengan nasabah atau

pengusaha sebagai pengelola proyek (mudharib). Dan keuntungan

proyek dibagi kepada kedua pihak sesuai dengan proporsi (nisbah)

yang disepakati dalam perjanjian. Apabila proyek itu merugikan,

Page 48: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

31

maka dilihat berdasarkan penyebab kerugian proyek tersebut. Dan

jika kegagalan proyek tersebut karena force majeur, kerugian

sepenuhnya ditanggung oleh bank syariah sebagai penyedia dana.

Dan apabila kegagalan proyek disebabkan karena kelalaian

pelaksanaan proyek (mudharib), maka kerugian tersebut

sepenuhnya ditanggung oleh mudharib.

Pada dasarnya mudharabahterdiiri dari dua jenis, yaitu:

1. Mudharabah Mutlaqah

Merupakan kontrak mudharabah yang cakupannya sangat

luas dan tidak dibatasi dengan restriksi atau aturan-aturan

khusus.

2. Mudharabah Muqayyadah

Merupakan restricted mudharabah or specified

mudharabah.Dalam hal ini mudharib atau nasabah dibatasi

dengan ketentuan khusus, seperti siapa nasabah dan apa

jenis usaha yang akan diberikan.

b. Musyarakah

Musyarakah adalah perjanjian kerjasama antara dua pihak atau

lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu dan masing-masing

pihak memberikan kontribusi dana. Keuntungan dan kerugian

ditanggung bersama sesuai dengan proporsi (nisbah) yang

disepakati di awal.

Page 49: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

32

10. Pembiayaan Musyarakah

Musyarakah berasal dari kata syirkah yang artinya kemitraan

dalam suatu usaha, dan dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk

kemitraan dimana dua orang atau lebih menggabungkan modal atau

kerja mereka (Algaound, 2003).Pembiayaan dana berputar adalah

fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang

penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan

kebutuhan riil. Akad musyarakah adalah akad kerjasama usaha

patungan antara dua pihak atau lebih dari pemilik modal

(syarik/shahibul maal) untuk membiayai suatu jenis usaha (masyru)

yang halal dan produktif.

Menurut Antonio (2001) Al Musyarakah adalah akad kerjasama

antar dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-

masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/expertise)

dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung

bersama.

a. Prinsip Dasar Musyarakah

Berdasarkan pembahasan yang telah diterapkan diatas

pembiayaan musyarakah mempunyai beberapa prinsip dasar, yaitu:

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip musyarakah bukan berarti

pinjaman uang, melainkan sebuah partisipasi bisnis anatar

dua belah pihak atau lebih.

Page 50: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

33

2. Seorang investor juga harus mau ikut menanggung kerugian

dalam rangka keikutsertaan dalam partisipasinya tersebut.

3. Para partner (mudharib dan shahibul mal) memiliki hak

untuk menentukan rasio keuntungan yang akan dibagikan

pada kedua belah pihak, yang berbeda dari rasio investasi.

Dimana seorang shahibul mal dalam hal ini hanya memiliki

uang tetapi tidak bertanggungjawab atas pekerjaanyang

dilakukan dan tidak dapat meminta rasio keuntungan yang

lebih besar daripada investasinya.

4. Kerugian yang terjadi ditanggung bersama denganproporsi

yang sesuai dengan rasio investasi.

b. Jenis Musyarakah

Pembiayaan musyarakah ada dua jenis yaitu musyarakah

kepemilikan dan musyarakah akad. Musyarakah kepemilikan

tercipta karena adanya warisan, wasiat, atau kondisi lainnya yang

mengakibatkan kepemilikan salah satu asset oleh dua orang atau

lebih dalam sebuah asset nyata dan berbagi pula dalam keuntungan

yang dihasilkan asset tersebut.

Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan dimana

dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka

memberikan modal musyarakah. Dan merekapun sepakat berbagi

keuntungan dan kerugian.

Page 51: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

34

c. Ketentuan Umum Musyarakah

Ada beberapa ketentuan umum yang berlaku dalam

pelaksanaan musyarakah adalah:

1. Musyarakah dapat dilakukan untuk transaksi umum atau

khusus dalam jangka waktu tertentu, yang bisa diperpanjang

jika mitra menyetujuinya.

2. Semua mitra harus memperoleh informasi berkala mengenai

operasi bisnis dan pembiayaannya.

3. Para mitra harus melakukan kesepakatan terlebih dahulu

sebelum memasuki suatu perjanjian musyarakah baru dengan

pihak lain.

4. Proporsi keuntungan yang akan dibagikan harus disepakati

pada saat perjanjian ditandatangani.

5. Rasio penanggugjawaban kerugian bersama harus sesuai

dengan proporsi investasi.

6. Idealnya modal harus berupa uang, bukan berupa barang. Jika

modal berupa barang maka harus dikonversikan dulu nilainya

sesuai dengan nilai moneter yang berlaku.

7. Perjanjian musyarakah berakhir apabila meninggal atau ada

pemberitahuan.

Page 52: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

35

d. Manfaat Musyarakah

Beberapa manfaat dari pembiayaan musyarakah, yaitu:

1. Bank akan menikmati peningkatan dalam jumlah tertentu pada

saat keuntungan usaha nasabah meningkat.

2. Bank tidak berkewajiban membayar dalam jumlah tertentu

kepada nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan

dengan pendapatan atau hasil dari usaha bank, sehingga bank

tidak mengalami negative spread.

3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan arus kas

usaha nasabah sehingga tidak memberatkan usaha nasabah.

4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang

benar-benar aman, halal dan menguntungkan. Hal ini karena

keuntungan yang riil dan benar-benar terjadi itulah yang akan

dibagikan.

5. Prinsip bagi hasil yang digunakan dalam musyarakah ini

berbeda dengan bunga tetap dimana bank yang akan menagih

penerimaan pembiayaan (nasabah) satu jumlah tetap berapapun

keuntungan yang didapatkan nasabah, bahkan sekalipun rugi

dan terjadi krisis ekonomi.

Page 53: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

36

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Keterkaitan Antara DPK dengan Pembiayaan Musyarakah

Secara operasional perbankan, DPK merupakan sumber dana

untuk memperlancar pembiayaan yang terdapat pada sisi aktiva neraca

bank. Menurut Antonio (2001) besar kecil dana dihimpun oleh suatu

bank merupakan ukuran dalam menilai tingkat kepercayaan

masyarakat terhadap bank tersebut. Salah satu sumber dana yang dapat

digunakan oleh bank untuk pembiayaan. Semakin besar sumber dana

(simpanan) yang ada maka bank syariah akan dapat menyalurkan

dananya padapembiayaan musyarakah semakin besar, sehingga Dana

Pihak Ketiga (DPK) yang dimiliki bank akan semakin meningkat.

2. Keterkaitan Antara CAR dengan Pembiayaan Musyarakah

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio pemodalan yang

menunjukan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk

keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana

yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank (Ali, 2004). Maka dari itu

kaitan CAR terhadap Pembiayaan Musyarakah dihimpun dari

ketentuan-ketentuan yang sudah diberikan bank memberikan dana

pada pengembang usaha dan resiko kerugian serta keuntungan akan

ditanggung bersama.

Dari tingkat kecukupan modal bank memiliki kaitan dengan

penyaluran pembiayaan musyarakah karena terdapat ketentuan yang

Page 54: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

37

diisyaratkan oleh otoritas moneter terkait masalah pada pemodalan ini

sehingga berdampak meningkatnnya CAR.Oleh karena itu yang akan

beroperasi atau dipercaya tidaknya suatu bank, salah satunya

dipengaruhi oleh kondisi kecukupan modal.

3. Keterkaitan Antara ROA dengan Pembiayaan Musyarakah

Semakin besar rasio profitabilitas (ROA) atau tingkat keuntungan

yang didapat oleh bank, maka semakin besar juga upaya manajemen

menginvestasikan keuntungan tersebut dengan berbagai kegiatan yang

menguntungkan manajemen, terutama dengan penyaluran pembiayaan

musyarakah. Selain itu semakin besar suatu bank untuk menghasilkan

laba, berarti bank sudah efektif dalam mengelola asset.

Page 55: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

38

C. PenelitianTerdahulu

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Dan

Tahun Terbit Judul Persamaan Perbedaan

Hasil

Penelitian

1. M. Farhan

Akhtar, Khizer

Ali, dan Shama

(2011)

Liquidity

Risk

Management

: A

comperative

study

between

conventional

and Islamic

banks of

Pakistan

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

dan Return

On Assets

(ROA)

Size of the

firm,

Networking

Capital,

Return On

Equity

(ROE)

Hasil

penelitian ini

menunjukka

n Size of the

firm,

Networking

Capital

Adequacy

Ratio

(CAR),

Return On

Assets

(ROA)

berpengaruh

positif.

Return On

Equity

(ROE)

berpengaruh

negatif.

2

.

Nur Suhartatik,

Rohmawati

Kusumaningtia

s (2012)

Determinan

Financing to

Deposit

Ratio (FDR)

Perbankan

Syariah di

Indonesia

Dana Pihak

Ketiga

(DPK),

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

Financing

to Deposit

Ratio

(FDR), Non

Performing

Financing

(NPF) dan

Sertifikat

Bank

Indonesia

Syariah

(SBIS)

Hasil dari

penelitian ini

menunjukan

bahwa CAR

tidak

berpengaruh

dan DPK

tidak

berpengaruh,

sedangkan

NPF dan

SBIS

berpengaruh

Page 56: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

39

3. Martha

Novalina

Ambaroita

(2015)

Faktor-

Faktor yang

Mempengaru

hi Loan to

Deposit

Ratio (LDR)

Bank Umum

di Indonesia

Periode

2009.1.2013.

12

Dana Pihak

Ketiga

(DPK) dan

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

Bank

Umum dan

Non

Performing

Finance

(NPF)

Hasil

penelitian

menunjukka

n bahwa

Dana Pihak

Ketiga

(DPK)

berpengaruh

positif dan

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

berpengaruh

positif

sedangkan

Non

Performing

Finance

(NPF)

berpengaruh

negatif

4. Wuri Arianti,

Harjun

Muharam

(2012)

Analisis

Pengaruh

Dana Pihak

Ketiga

(DPK),

Capital

Adequacy

Ratio (CAR),

Non

Performing

Finance

(NPF) Dan

Return On

Asset (ROA)

Terhadap

Pembiayaan

Pada

Perbankan

Syariah

Dana Pihak

Ketiga

(DPK),

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

dan Return

On Asset

(ROA)

Non

Performing

Financing

(NPF)

Dana Pihak

Ketiga

(DPK)

berpengaruh

positif

sedangkan

Capital

Adequacy

Ratio

(CAR), Non

Performing

Finance

(NPF) dan

Return On

Assets

(ROA) tidak

berpengaruh

Page 57: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

40

5. Dr. Majed

Abdel Majid

Kabajeh, Dr.

Said Mukhled

Ahmed AL

Nu’aimat dan

Dr. Firas Naim

Dahmash

(2012)

The

Relationship

between the

ROA, ROE

and ROI

Ratios with

Jordanian

Insurance

Public

Companies

Market Share

Prices

Return On

Asset(ROA)

Return On

Equity

(ROE) dan

Return on

investment

(ROI)

Hasil

penelitian ini

menunjukan

bahwa ketiga

faktor

Return On

Asset(ROA),

Return On

Equity

(ROE) dan

Return on

investment

(ROI)

berpengaruh

positif

6. Nana Nofiati,

Tenny Badina,

Aditiya

Erlangga (2015

Analisis

Pengaruh

Return On

Asset (ROA),

Biaya

OperasionalT

erhadap

Pendapatan

Operasional

(BOPO),

Suku Bunga,

Financing

toDeposits

Ratio (FDR)

Dan Non

Performing

Financing

(NPF)

TerhadapTin

gkat Bagi

Hasil

Deposito

Mudharabah

Return On

Asset (ROA)

BOPO,

Suku

Bunga,

Financing

to Deposits

Ratio

(FDR), Non

Performing

Financing

(NPF),

tingkat bagi

hasil

deposito

mudharaba

h

Return On

Asset (ROA)

berpengaruh

positif,

Biaya

Operasional

tidak

berpengaruh,

Suku Bunga

tidak

berpengaruh,

Financing to

Deposits

Ratio (FDR)

berpengaruh

positif, dan

Non

Performing

Finance

(NPF) tidak

berpengaruh

7. Liliani,

Khairunnisa

(2014)

Pengaruh

Dana Pihak

Ketiga

(DPK), Non

Performing

Dana Pihak

Ketiga

(DPK),

Return On

Asset (ROA)

Non

Performing

Finance

(NPF)

Dana Pihak

Ketiga

(DPK)

berpengaruh

positif

Page 58: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

41

Finance

(NPF),

Return On

Asset (ROA)

dan Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

Terhadap

Bagi Hasil

Pada Bank

Umum

Syariah Di

Indonesia

Periode

2010-2013

dan Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

signifikan,

Non

Performing

Finance

(NPF) tidak

berpengaruh

signifikan

secara

parsial,

Return On

Asset (ROA)

tidak

berpengaruh

signifikan

secara

parsial dan

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

tidak

berpengaruh

signifikan

secara

parsial

8. Erika Amelia

(2015)

Financial

Ratio And Its

Influence To

Profitability

In Islamic

Banks

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

dan Return

On Assets

(ROA)

Non

Performing

Finance

(NPF),

Financing

to Deposit

Ratio

(FDR) dan

Biaya

Operasiona

l

Pendapatan

Operasiona

l (BOPO)

Hasil

pengujian ini

menunjukan

bahwa

Capital

Adequacy

Ratio

(CAR), Non

Performing

Finance

(NPF),

Financing to

Deposit

Ratio (FDR)

dan Biaya

Operasional

Pendapatan

Operasional

(BOPO)

secara

bersamaa

Page 59: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

42

berpengaruh

terhadap

Return On

Assets

(ROA)

9. Zahrah (2010) Faktor-

Faktor Yang

Mempengaru

hi

Pembiayaan

Bermasalah

Pada Bank

Umum

Syariah

(BUS)

Dana Pihak

Ketiga

(DPK) dan

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

Financing

to Deposit

Ratio

(FDR) dan

Sertifikat

Bank

Indonesia

(SBI)

Hasil pada

penelitian ini

menunjukan

bahwa Dana

Pihak Ketiga

(DPK) dan

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

berpengaruh

positif

10. AhmetBuyuksa

lvarci and

Hasan

Abdioglu

(2011)

Determinants

of capital

adequacy

ratio in

Turkish

Banks: A

panel data

analysis

Capital

Adequacy

Ratio (CAR)

Bank size

(SIZE),

deposits

(DEP),

loans

(LOA),

loan loss

reserve

(LLR),

liquidity

(LIQ),

profitability

(ROA and

ROE), net

interest

margin

(NIM) and

leverage

(LEV)

Hasil dari

penelitian ini

menunjukan

bahwa

hubungan

antara

variabel

LOA, return

on equity

dan LEV

berpengaruh

negatif,

sementara

LLR dan

return on

assetberpeng

aruh positif

Page 60: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

43

Berdasarkan tabel 2.2 diatas, penelitian ini memiliki perbedaan dengan

penelitian-penelitian sebelumnya. Pada umumnya perbedaan penelitian ini

dengan penelitian-penelitian sebelumnya terletak pada periode penelitian,

variabel penelitian dan objek penelitian. Penelitian ini melengkapi kekosongan

dari penelitian terdahulu. Hal ini dapat dilihat berdasarkan belum adanya

penelitian mengenaiPengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy

Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) Terhadap Pembiayaan Musyarakah

Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015.

Page 61: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

44

D. Kerangka Pemikiran

Variabel - variabel independen (X) yang dapat mempengaruhi Variabel

Dependen (Y) PadaBank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2011-2015

Variabel Independen

1. Dana Pihak Ketiga (X1)

2. Capital Adequacy Ratio (X2)

3. Return On Asset (X3)

Variabel Dependen

Pembiayaan

Musyarakah(Y)

Model Regresi

Regresi Data Panel

Common Effect

Model

Model yang terpilih adalah Common Effect, Fixed Effect, Random Effect

Uji Chow

Fixed Effect Model Fixed Effect Model Random Effect Model

Uji Hausman

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedastisitas

4. Uji Autokorelasi

Koefisien Determinasi(Adjust R2)

Interpretasi

Hasil, Kesimpulan dan

Saran

Uji T Uji F

Page 62: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

45

E. Hipotesis

Berdasarkan uraian penelitian diatas, penulis mengajukan hipotesis

untuk dilakukan pengujian ada atau tidaknya pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Dan hasil hipotesis sementara

dari penelitian ini adalah:

1. Diduga adanya pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK)secara parsial

pembiayaan musyarakah pada bank umum syariah.

Ho : Dana Pihak Ketiga (DPK)tidak berpengaruh secara parsial

terhadap pembiayaan musyarakah pada bank umum syariah.

H1 : Dana Pihak Ketiga (DPK)berpengaruh secara parsial terhadap

pembiayaan musyarakah pada bank umum syariah.

2. Diduga adanya pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR)secara parsial

terhadap pembiayaan musyarakah pada bank umum syariah.

Ho : Capital Adequacy Ratio(CAR)tidak berpengaruh secara parsial

terhadap pembiayaan musyarakah pada bank umum syariah.

H1 : Capital Adequacy Ratio(CAR)berpengaruh secara parsial

terhadap pembiayaan musyarakah pada bank umum syariah.

3. Diduga adanya pengaruh Return On Asset (ROA)secara parsial terhadap

pembiayaan musyarakah pada bank umum syariah.

Ho : Return On Asset (ROA)tidak berpengaruh secara parsial

terhadap pembiayaan musyarakah pada bank umum syariah.

H1 : Return On Asset (ROA)berpengaruh secara parsial terhadap

pembiayaan musyarakah pada bank umum syariah.

Page 63: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu dimulai dari

pengumpulan data-data, menggabungkan data tersebut berdasarkan

variabel, dan mengelola data hingga dapat memperoleh pokok

permasalahan yang akan diteliti. Penelitianini menggunakan data

sekunder, data sekunder merupakan kumpulan dari suatu lembaga

pengumpulan data dan dipublikasikan kepada masyarakat yang

membutuhkan data. Penelitian ini diharapkan untuk mengetahui gambaran

mengenai kondisi, perubahan dan permasalahan yang terjadi pada tingkat

pertumbuhan perekonomian pada Perbankan Syariah.

Penelitian ini berkaitan dengan banyak variabel, namun penulis

hanya membatasi variabel tersebut menjadi variabel, Dana Pihak Ketiga

(DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Return On Asset (ROA)

sebagai variabel independen dan pembiayaan musyarakah sebagai variabel

dependen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data runtun

waktu (time series) selama periode tahun 2011 sampai dengan 2015.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah.

Periode pengamatan 2011-2015, jumlah Bank Umum Syariah yang

beroperasi di Indonesia sebanyak sebelas bank. Pada penelitian ini dalam

Page 64: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

47

pengolahan data menggunakan bantuan aplikasi eviews8 dan Microsoft

Excel.

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah subyek yang akan digunakan dari penelitian.

Sebelum menentukan sampel, maka terlebih dahulu peneliti harus

menentukan populasi. Populasi itu sendiri merupakan sekelompok

individu-individu atau objek yang memiliki standar-standar tertentu

dari ciri-ciri yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Sugiyono

(2010:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.Maka dari itu populasi bukan hanya orang, tetapi juga

obyek dan benda-benda alam yang lain.Populasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah (BUS) yang

beroperasi di Indonesia dan telah mempublikasikan laporan

keuangannya secara lengkap dalam rentan waktu yang berturut-turut

pada periode 2011-2015.

Page 65: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

48

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah data dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi yang ingin diteliti. Sampel adalah suatu

himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2009).

Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

dana pihak ketiga (DPK), capital adequacy ratio (CAR), return on

asset (ROA) dan Pembiayaan Musyarakah pada Bank Umum Syariah

periode tahun 2011-2015.Sampel yang dipilih adalah meurut aturan

umum bahwa pengambilan sampel disyaratkan minimal lima periode

untuk setiap independen. Hanya elemen populasi yang mempunyai

kriteria tertentu dari penelitian saja yang akan disajikan sampel. Maka

kriteria yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Bank Umum Syariah yang diteliti berdasarkan yang terdaftar pada

Bank Indonesia periode tahun 2011-2015.

2. Bank Umum Syariahlaporan keuangan secara konsisten yang telah

dipublikasikan oleh semua di Indonesia sejak periode tahun 2011-

2015.

3. Bank Umum Syariah yang telah menyajikan secara lengkap

laporan keuangan dan rasio-rasio yang dibutuhkan dalam

penelitian ini.

Page 66: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

49

Tabel 3.1

Metode Pengambilan Sampel Penelitian

No Keterangan Jumlah

1. Populasi Bank Umum Syariah periode 2011-

2015

12

2. Menyajikan laporan tahunan dan laporan

keuangan pada periode pengamatan 2011–

2015 dan telah dipublikasikan di Bank Umum

Syariah.

12

4. Bank Umum Syariah yang rutin dalam

mempublikasikan perubahan data terkait

dalam dana pihak ketiga (DPK), capital

adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA)

dan pembiayaan musyarakah pada periode

pengamatan 2011 –2015

12

5. Jumlah Sampel Perusahaan yang telah berdiri

selama kurang lebih 5 tahun

11

6. Bank umum syariah yang sudah memenuhi

ketentuan dari variabel terkait.

7

Sumber : Data diolah

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank

Umum Syariah di Indonesia. Dengan runtun waktu berturut-turut yaitu

periode 2011-2015, dan berdasarkan jumlah Bank Umum Syariah yang

beroperasi di Indonesia yaitu sebanyak sebelas bank. Namun penelitian

ini berkaitan dengan banyak variabel, namun penulis hanya membatasi

menjadi variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio

(CAR) dan Return On Asset (ROA) sebagai variabel independen dan

pembiayaan musyarakah sebagai data dependen. Data yang digunakan

penelitian adalah data panel karena banyak objek dan banyak periode.

Karena keterbatasan waktu maka, objek yang diambil yaitu Bank

Page 67: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

50

Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank Bukopin

Syariah, BJB Syariah, Bank BCA Syariah, dan Bank Panin Syariah.

Tabel 3.1

Sampel Penelitian

No. Nama Bank

1. PT Bank Muamalat Indonesia

2. PT Bank Syariah Mandiri

3. PT Bank BRI Syariah

4. PT Bank Bukopin Syariah

5. PT Bank Jabar Banten Syariah

6. PT Bank BCA Syariah

7. PT Bank Panin Syariah

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia

C. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, jenis data yang digunakan merupakan data

sekunder dan bersifat kuantitatif. Menurut (Darmawan, 2013) data

sekunder yaitu data yang dapat diperoleh dari dokumen atau publikasi atau

laporan dari instansi maupun sumber data lainnya yang menunjang. Data

sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpulan data dan

dipublikasikan kepada masyarakat yang membutuhkan data/pengguna

data. Data kuantitatif yaitu analisis yang berbentuk angka atau data yang

diangkakan. Pengumpulan data yang baik berhubungan langsung ataupun

tidak langsung dengan masalah penelitian, dilakukan dengan cara

penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian dilakukan untuk

Page 68: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

51

memperoleh pengetahuan secara teoritis dengan cara membaca dan

mencatat dari berbagai literature, text book, artikel-artikel, buku-buku

ilmiah dan materi perkuliahan yang berhubungan dengan variabel yang

diteliti.

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel

yaitu data dari gabungan perusahaan-perusahaan (cross setion) dengan

data antar waktu (time series). Dalam penelitian ini pengumpulan data

yang digunakan bersumber pada Statistik Perbankan Syariah Indonesia

yang tercantum pada situs resmi Bank Indonesia yaitu (www.bi.go.id) dan

OJK (www.ojk.go.id). Berdasarkan Bank Umum Syariah (BUS) yang ada

di Indonesia periode 2010-2015 terutama laporan komposisi pembiayaan

yang menjadi sampel penelitian ini.

Dan juga pengambilan data dalam penelitian ini terdiri dari studi

pustaka, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data informasi dari

atikel, jurnal, literatur dan hasil penelitian terdahulu yang digunakan untuk

mempelajari dan memahami literatur yang membuat pembahasan yang

berkaitan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu

data yang dimana data tersebut berbentuk angka, penelitian ini

menggunakan kuantitatif deduktif yang dimulai dari keadaan umum

menuju hal-hal yang khusus.Pada penelitian ini dapat menggunakan model

regresi data panel dengan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS)

Page 69: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

52

yaitu model yang mencari nilai residual sekecil mungkin dengan

menjumlahkan kuadrat residual (Widarjono, 2007).

Menurut Winarno (2009:41) OLS bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara suatu variabel dependen dan variabel independen, apabila

terdapat beberapa variabel independen. Maka analisis data yang dilakukan

dalam penelitian ini dengan bantuan aplikasi komputer yaitu, Microsoft

Office Excel 2007 dan aplikasi Eviews 8. Dalam penelitian ini variabel

independennya yaitu dana pihak ketiga (DPK), capital adequacy ratio

(CAR), dan return on asset (ROA) terhadap variabel dependen yaitu

pembiayaan musyarakah pada Bank Umum Syariah.

Dalam penelitian ini digunakan model analisis regresi data panel

yaitu dengan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS). Berikut ini

merupakan pengujian pencari model yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Estimasi Model Data Panel

Menurut Widarjono (2007) untuk mengetahui bagaimana

mengestimasi parameter model dengan menggunakan data panel,

terdapat tiga teknik yang sering digunakan, antara lain:

a. Common Effect Model

Menurut Baltagi dalam Sembodo (2013) model tanpa

pengaruh individu (common effect) adalah dugaan yang

menggabungkan (pooled) yaitu seluruh data time series dan cross

section dengan menggunakan pendekatan terhadap OLS

(Ordinary Least Square) untuk menduga parameternya. Metode

Page 70: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

53

OLS ini merupakan salah satu dari metode popular untuk

menduga parameter persamaan regresi linier.

b. Fixed Effect Model

Pada model fixed effect ini dilakukan pendekatan dengan

mengasumsikan bahwa itersep dari setiap individu adalah

berbeda sedangkan slope antara individu adalah tetap atau sama.

Model ini menggunakan variabel dummy untuk menangkap

adanya perbedaan intersep antar individu. Dan salah satu

kelebihan dari model fixed effect ini adalah asumsi data tersebut.

Maksudnya adalah suatu objek yang memiliki konstan yang sama

besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian juga dengan

koefisien regresinya, tetap besarnya dari waktu ke waktu

(Winarno, 2007).

c. Random Effect Model

Model yang dipakai dalam pendekatan Random Effect

mengasumsikan setiap perusahaan yang mempunyai perbedaan

intersep yang sama, intersep tersebut adalah variabel random atau

stokastik. Model ini juga berguna bagi individu yang mengambil

sebagai sampel yaitu dengan cara dipilih random dan merupakan

wakil populasi. Model ini juga dapat memperhitungkan bahwa

Page 71: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

54

adanya error mungkin berkolerasi sepanjang cross section dan

time series.

2. Pemilihan Model Data Panel

Dalam pemilihan model regresi data panel dapat dilakukan

pemilihan terlebih dahulu antara lain tiga model yang ada yaitu

kuadrat terkecil Pooled Least Square (PLS), dalam metode efek tetap

(fixed effect model) dan metode efek random (random effect model).

Dalam pemilihan ini dapat dilakukan dengan uji chow dan uji

hausman. Berikut ini penjelasan dari kedua uji tersebut antara lain:

a. Uji Chow

Uji chow merupakan uji dari pemilihan model regresi untuk

memilih antara Common Effect Model dengan Fixed Effect

Model. Dalam uji chow hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 : Gunakan Common Effect Model

H1 : Gunakan Fixed Effect Model

Dalam uji chow ini dengan melihat dasar penolakan terhadap

hipotesis, dengan membandingkannya dalam perhitungan F-

Statistik dengan F-tabel. Perbandingan dipakai apabila hasil F-

hitung lebih besar dari F-tabel. Maka pada H0 ditolak, yang

berarti model yang tepat digunakan adalah Fixed Effect Model.

Dan sebaliknya, apabila F-hitung lebih kecil dari F-tabel maka

Page 72: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

55

H0diterima dan model yang digunakanadalah Common Effect

Model.

b. Uji Hausman

Dalam uji hausman ini,dapat digunakan untuk menentukan

apakah menggunakan model Fixed Effect Model atau model

Random Effect Model yang paling tepat. (Nachrowi dan Usman,

2006). Adapun hipotesis yang digunakan uji hausman yakni:

H0 : Gunakan Random Effect Model

H1 : Gunakan Fixed Effect Model

Uji hausman ini berdasarkan pada ide Least Squares Dummy

Variables (LSDV) dalam metode ini ada metode Fixed effect dan

Generalizet Least Squares(GLS)dalam metode Random Effect

adalah efisien, sedngkan Ordinary Least Square dalam metode

Common Effect tidak efisien, dan di lain pihak alternatifnya

adalah metode OLS efisien dan GLS tidak efisien.

Menurut Sugiyono (2009) menyatakan bahwa hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Di mana rumusan masalah telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Maksudnya, dikatakan sementara

disini karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori

yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris.

Page 73: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

56

3. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan agar hasil dari analisis regresi

memenuhi kriteria asumsi klasik untuk mendeteksi terjadi atau tidak

penyimpangan terhadap asumsi klasik dalam model regresi yang

digunakan, apabila dilakukan beberapa cara pengujian terhadap

gejala penyimpangan asumsi klasik. Ada empat asumsi dalam

pengujian yang dilakukan meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah residual

terdistribusi normal atau tidak. Menurut Winarno (2015) Uji

normalitas ini bertujuan untuk mengetahui data dalam variabel

yang akan digunakan dalam penelitian apakah mempunyai

distribusi normal atau tidak, data yang baik dan layak harus

mempunyai distribusi yang normal. Jadi, uji normalitas bukan

dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai

residualnya.

Ada dua cara untuk mengetahui apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan uji Jarque Bera dan

Histogram test. Data yang dinilai normal maka baik untuk

dilanjutkan sebagai bahan penelitian. Maka langkah-langkah

pengujian normalitas data nilai residual terdistribusi normal

sebagai berikut:

Page 74: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

57

Hipotesis:

H0 : Data berdistribusi Normal

H1 : Data berdistribusi tidak Normal

Bila probabilitas Obs*R2> 0,005 → signifikan, H0ditolak

Bila probabilitas Obs*R2> 0,005 →tidak signifikan, H0

ditolak

Maka H0pada data distribusi normal, uji Jarque-Bera di

distribusikan dengan X2 dengan derajat bebas (degree of

freedom) sebesar 2. Probabilitasnya menunjukan kemungkinan

nilai Jarque-Bera melebihi nilai terobservasi dibawah hipotesis

nol (Winarno, 2009).

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas mengandung arti bahwa antar variabel

independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang

sempurna, atau mendekati sempurna (koefisien kolerasinya yang

tinggi atau bahkan hanya satu). Artinya jika diantara perubahan-

perubahan bebas yang digunakan sama sekali tidak berkolerasi

satu dengan yang lainya maka dari itu bisa dikatakan bahwa tidak

terjadi multikolinearitas. Uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah pada model regresi ditemukan antar variabel

independen dengan variabel independen lainya.

Page 75: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

58

Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linier

antar variabel independen (Winarno, 2011:51). Maka dalam

penelitian ini, untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan

linier antar variabel tersebut digunakan auxiliary. Akan tetapi

model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara

variabel independen. Apabila variabel independen saling

berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal (Ghozali,

2011).

Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai

kolerasi antar variabel bebas sama dengan nol. Pada penelitian

ini, jika pendeteksian adanya multikolinieritas dengan koefisein

kolerasi cukup tinggi, misalkan diatas 0,8 maka akan diduga

terjadinya multikolinieritas pada model tersebut. Begitupun

sebaliknya, jika koefisiennya relative rendah dibawah 0,8 maka

diduga model tersebut tidak terjadi multikolinieritas.

Uji koefisein korelasinya mengandung unsur kolinieritas,

misalnya variabel X1 dengan X2. Maka langkah-langkah pada

pengujian ini sebagai berikut:

Bila r < 0,8 (tidak ada multikolinieritas)

Bila r < 0,8 (ada multikolinieritas)

Ada beberapa cara untuk mengatasi adanya masalah dalam

multikolinieritas antara lain: dapat melihat informasi sejenis yang

ada, mengeluarkan variabel bebas kolinier dari model,

Page 76: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

59

mentransformasikan data variabel-variabel, mencari data-data

tambahan (Nachrowi, 2006: 104-107).

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Santoso (2010) uji heterokedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Apabila varian

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik merupakan

homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedastisitas.

Situasi pengujian pada heteroskedastisitas adalah deteksi untuk

melihat apakah variabel gangguan tidak konstan atau berubah-

ubah.

Pada penelitian ini, dalam pendeteksian ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dilakukan menggunakan uji white. Adapun

langkah-langkahpengujian ini sebagai berikut:

Hipotesis

Bila Probabilitas Obs*R2>0,05 → Signifikan, H0 diterima

Bila Probabilitas Obs*R2>0,05 → Tidak Signifikan, H1

ditolak.

Apabila nilai probabilitas Obs*R2 lebih besar dari 0,05

maka model tersebut tidak terdapat heteroskedastisitas. Dan

apabila probabilitas Obs*R2 lebih kecil dari 0,05 maka model

Page 77: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

60

tersebut dapat dipastikan heteroskedastisitas. Namun adapun dasar

analisis pada pengujian heteroskedastisitas dalam mengambil

sebuah keputusan adalah sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu, maka mengidikasikan telah

terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Gujarati (2006) Autokorelasi dapat didefinisikan

sebagai “korelasi diantara anggota observasi yang diurut menurut

waktu (seperti deret berkala) atau ruang (seperti data lintas-

sektoral)”. Maka, autokorelasi yang berdasarkan observasi dengan

kurun waktu yang berturut-turut. Sedangkan menurut Winarno

(2015) Autokorelasi adalah hubungan antar residual satu observasi

dengan residul observasi lainnya. Autokerelasi lebih mudah timbul

pada data yang bersifat kurun waktu (time series), karena

berdasarkan pada sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh

data pada masa-masa sebelumnya. Meskipun demikian, tetap

kemungkinan autokorelasi dijumpai pada data yang bersifat antar

objek (cross section).

Page 78: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

61

Namun adanya autokorelasi dapat mengakibatkan penaksiran

mempunyai varians tidak minimum dan uji-t tidak dapat

digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang salah. Ada

beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah pada

uji autokorelasi ini dapat dilihat dari nilai statistika yaitu

menggunakan metode Durbin-Watsondengan metode Breusch-

Godfrey. Hal ini dapat digunakan autokorelasi tingkat rendah. Uji

Durbin-Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat popular

untuk menguji suatu ada atau tidaknya masalah autokorelasi dari

model empiris yang diestimasi. Berbeda halnya dengan uji

lagrange multiplier (LM Test) digunakan untuk sampel bersar

berdasarkan diatas 100 observasi.

4. Model Regresi

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi suatu pembiayaan

musyarakah adalah Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy

Ratio (CAR), dan Return On Asset (ROA) yang dinyatakan dalam

fungsi:

Y= f(X1,X2,X3)

Kemudian fungsi tersebut dimasukkan kedalam bentuk model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun bentuk

persamaannya sebagai berikut:

Page 79: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

62

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

P_Musy = β0 + β1 DPK + β2 CAR + β3ROA + e

Dengan keterangan sebagai berikut:

Y : Jumlah Pembiayaan Musyarakah

β0 :Konstanta

β1, β2, β3, β4, : Koefisien regresi

XI :Dana Pihak Ketiga (DPK)

X2 : Capital Adequacy Ratio (CAR)

X3 : Return On Asset (ROA)

e : error

Nilai dari koefisien regresi sangat berarti sebagai dasar analisis.

Uji yang pertama dilakukan adalah uji normalitas dimana uji tersebut

untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak.

Selanjutnya hal yang dilakukan adalah model persamaan yang

diperoleh dari pengelolaan data diupayakan tidak terjadinya

multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

5. Uji Statistika

Analisis yang dilakukan melalui pendekatan analisis kuantitatif

yaitu dengan model regresi dan metode terkecil biasa (OLS). Untuk

mengetahui ada atau tidaknya variabel bebas terhadap variabel

terkait maka, dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan

Page 80: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

63

pada penelitian ini. Data yang digunakan untuk mengetahui

hubungan dari variabel-variabel yang akan diteliti. Pengolahan data

menggunakan Software Micrososft Excel 2007 dan Eviews 8. Dalam

pengujian ini menggunakan Uji Statistika yang meliputi Uji-t, Uji-F

dan Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square). Menurut

Ghozali (2013) Pengujian uji Goodness Of Fit (Uji F) dilakukan

untuk mengetahui apakah variabel berpengaruh secara signifikan

atau tidak terhadap variabel terkait.

a. Uji Parsial (Uji-t)

Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas

(independent) didefinisikan secara masing-masing parsial atau

individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terkait (dependent) pada tingkat signifikan 0,05 (5%) dengan

menganggap variabel bebas yang bernilai konstan (Narchrowi,

2006). Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauhnya

pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen.

Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen

memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel dependen atau

tidak. Namun uji t digunakan untuk menentukan pengujian

hipotesis uji t. Untuk menguji pengaruh variabel independen

Page 81: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

64

terhadap dependen secara individu dapat dibuatkan hipotesis

sebagai berikut:

Bila probabilitas ßi > 0,05 → Tidak Signifikan

Bila probabilitas ßi< 0,05 → Signifikan

b. Uji Simultan (Uji F)

Menurut Nachrowi (2006:16) Uji simultan (Uji F) dapat

digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas

(independent) secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel terkait (dependent) pada tingkat signifikan 0,05 (5%).

Uji F ini pada dasarnya untuk membuktikan secara statistik

bahwa seluruh variabel independen secara bersama-sama

berpengaruhterhadap variabel dependen, dengan hipotesis yang

menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan

disini dalam model yang mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel tidak bebas. Adapun hipotesis yang

digunakan antara lain:

Bila probabilitas ßi > 0,05 → Tidak Signifikan

Bila probabilitas ßi < 0,05 → Signifikan

Uji F ini juga sering disebut sebagai uji simultan, dimana

untuk menguji apakah variabel bebas yang digunakan dalam

model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel terkait atau

tidak.

Page 82: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

65

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ajija (2011) uji koefisien determinasi atau disebut

koefisien R2 (Adjusted R-Square). Koefisien determinasi ini

menunjukkan kemampuan garis regresi yang menerangkan

variabel terkait (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas

(X). R2 ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variasi

varibel independen dapat menerangkan dangan baik terhadap

variasi variabel dependen. Untuk dapat memberikan penafsiran

terhadap korelasi yang terkait ditemukan tersebut besar atau

kecilnya, maka dapat digunakan kriteria sebagai berikut

(Sugiyono, 2009):

Tabel 3.2

Kriteria untuk memberikan Interprestasi terhadap

Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 0,1000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, 2009

E. Operasional Variabel Penelitian

Menurut Darmawan (2013) Varibel penelitian pada dasarnya adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulannya. Namun hubungan antara satu variabel dengan

Page 83: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

66

variabel lainnya, maka macam-macam variabel suatu penelitian dapat

dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, akan tetapi pada umumnya

variabel dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu variabel terikat (dependent) dan

variabel bebas (independent).

1. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya tergantung

pada variabel yang lain, yang artinya nilai itu merupakan

konsekuensi dari perubahan yang terjadi pada variabel bebas

(variabel independent). Dalam penelitian yang dilakukan peneliti,

maka yang menjadi variabel terikatnya adalah pembiayaan

musyarakah yang berfungsi sebagai variabel dependen.

2. Variabel independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi

perubahan variabel dependen. Maka, dalam penelitian ini perubahan

yang terjadi pada variabel bebas adalah Dana Pihak Ketiga (DPK),

Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) yang

berfungsi sebagai variabel independen.

Page 84: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

67

a. Dana Pihak Ketiga (X1)

Dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari

masyarakat, yang berarti masyarakat sebagai individu,

perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan

lain-lain sebagainya, baik berupa mata uang rupiah maupun

dalam valuta asing. Data operasional yang digunakan dalam

penelitian ini dapat diperoleh dari laporan keuangan yaitu

statistik perbankan syariah berdasarkan tahunan pada Bank

Umum Syariah yang dinyatakan dalam bentuk rupiah pada

periode tahun 2011-2015.

b. Capital Adequacy Ratio (X2)

Menuurut Dendawijaya dan Prihatiningsih (2012) Capital

Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio kinerja keuangan bank

sebagai indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi

penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank

yang disebabkan oleh aktiva berisiko. Semakin tinggi nilai CAR

mengidikasikannya bahwa bank telah mempunyai modal yang

cukup baik dalam menunjang kebutuhannya serta menanggung

risiko yang akan timbul. Data operasional yang digunakan

dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan Bank

Umum Syariah yang dinyatakan dalam persen (%) pada periode

tahun 2011-2015.

Page 85: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

68

c. Return On Asset (X3)

Return On Asset (ROA) adalah rasio yang dapat mengukur

kemampuan perusahaan untuk mengahasilkan laba pada masa

lalu. Jika ROA suatu bank semakin besar, maka semakin besar

pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut dan

semakin baik posisi bank tersebut dari segi pengamanan asset.

Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

dari laporan keuangan Bank Umum Syariah yang dinyatakan

dalam persen (%) pada periode tahun 2011-2015.

Page 86: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Bank Syariah di Dunia

Bank dengan konsep syariah, secara kelembagaan pertama kali

didirikan pada tahun 1963 di Mesir, dengan nama bank syariah

Myt-Ghamr Bank. Pemimpin perintis usaha ini adalah Ahmad El

Najjar, yang permodalannya dibantu oleh Raja Faisal dari Arab

Saudi. Myt-Ghamr Bank dinilai sukses menggabungkan manajemen

perbankan Jerman dengan prinsip-prinsip muamalah berdasarkan

syariat Islam, dengan meng-aplikasikannya dalam pelayanan produk

bank yang efektif dan sesuai untuk daerah pedesaan, yang hampir

seluruh industrinya adalah industri pertanian. Namun karena persoalan

politik yang tidak mendukung, pada tahun 1967 Myt-Ghamr Bank

ditutup. Kemudian untuk menggantikan Myt-Ghamr Bank, pada tahun

1971, di buat kembali Bank Islam dengan nama Nasser Social Bank,

namun tujuan dari bank ini lebih bersifat sosial daripada komersil.

Perkembangan Bank Syariah memasuki fase yang baru pada

tahun 1974. Negara-negara yang tergabung di Organisasi Konfrensi

Islam bersepakat mendirikan sebuah institusi keuangan

yang menyediakan jasa finansial berbasis fee dan profitsharing untuk

negara-negara anggota OKI. Maka didirikanlah Islamic

Page 87: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

70

DevelopmentBank (IDB). Walaupun utamanya IDB adalah bank antar

pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan dana untuk proyek

pembangunan di negara-negara anggotanya, tetapi dalam prakteknya

bank ini menerapkan prinsip-prinsip dasar syariat terhadap dalam

pengelolaan keuangannya, dengan menghilangkan unsur-unsur bunga

atau ribadi dalam pelayanannya. Hal ini mengukuhkan IDB sebagai

institusi keuangan internasional yang berbasiskan syariah.

Pada tahun 1975, didirikan Bank syariah swasta pertama di

dunia di kota Dubai, yang diberi nama Dubai Islamic Bank. Pendirian

bank ini didanai oleh sekelompok pengusaha muslim dari berbagai

negara. Hal ini diikuti dengan didirikannya beberapa bank syariah di

negera-negara lainnya seperti Faysal Islamic Bank (1977) di Mesir dan

Sudan, dan Kuwait Finance House yang diprkarsai oleh pemerintahan

Kuwait. Sejak saat itu mendekati awal dekade 1980-an, Bank-bank

Islam bermunculan di Mesir, Sudan, negara-negara Teluk, Pakistan,

Iran, Malaysia, Bangladesh dan Turki.

Sedangkan di Indonesia sendiri, perkembangan Bank Syariah di

mulai pada tahun 1991, dengan didirikannya Bank Muamalat

Indonesia. Bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendekiawan Muslim

Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim.Hingga tahun 2007

terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat

Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara

Page 88: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

71

itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank

diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia

(Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero).Sistem syariah juga

telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah

berkembang 104 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

2. Sejarah Perkembangan Bank Syariah di Indonesia

Tahun 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk

kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam di Indonesia. Pada

tanggal 18 – 20 Agustus 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI)

menyelenggarakan lokakarya bunga bank dan perbankan di Cisarua,

Bogor, Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut kemudian dibahas lebih

mendalam pada Musyawarah Nasional IV MUI di Jakarta 22 – 25

Agustus 1990, yang menghasilkan amanat bagi pembentukan

kelompok kerja pendirian bank Islam di Indonesia. Kelompok kerja

dimaksud disebut Tim Perbankan MUI dengan diberi tugas untuk

melakukan pendekatan dan konsultasi dengan semua pihak yang

terkait.

Sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut adalah

berdirilah bank syariah pertama di Indonesia yaitu PT Bank Muamalat

Indonesia (BMI), yang sesuai akte pendiriannya, berdiri pada tanggal 1

Nopember 1991. Pada awal masa operasinya, keberadaan bank syariah

belumlah memperolehperhatian yang optimal dalam tatanan sektor

Page 89: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

72

perbankan nasional. Landasanhukum operasi bank yang menggunakan

sistem syariah, saat itu hanya diakomodir dalam salah satu ayat tentang

"bank dengan sistem bagi hasil"pada UU No. 7 Tahun 1992; tanpa

rincianlandasan hukum syariah serta jenis-jenis usaha yang

diperbolehkan”.

Pada tahun 1998, pemerintah dan DewanPerwakilan Rakyat

melakukan penyempurnaan UU No. 7/1992 tersebutmenjadi UU No.

10 Tahun 1998, yang secara tegas menjelaskan bahwaterdapat dua

sistem dalam perbankan di tanah air (dual banking system),yaitu sistem

perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah. Peluang ini

disambut hangat masyarakat perbankan, yang ditandai dengan

berdirinya beberapa Bank Islam lain, yakni Bank IFI, Bank Syariah

Mandiri, Bank Niaga, Bank BTN, Bank Mega, Bank BRI, Bank

Bukopin, BPD Jabar dan BPD Aceh dll.

Pada akhir tahun 2013, fungsi pengaturan dan pengawasan

perbankan berpindah dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan.

Maka pengawasan dan pengaturan perbankan syariah juga beralih ke

OJK. OJK selaku otoritas sektor jasa keuangan terus menyempurnakan

visi dan strategi kebijakan pengembangan sektor keuangan syariah

yang telah tertuang dalam Roadmap Perbankan Syariah Indonesia

2015-2019 yang launching pada Pasar Rakyat Syariah 2014. Roadmap

ini diharapkan menjadi panduan arah pengembangan yang berisi

Page 90: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

73

insiatif-inisiatif strategis untuk mencapai sasaran pengembangan yang

ditetapkan.

B. Gambaran Umum Penelitian

1. Perkembangan Pembiayaan Musyarakah Terhadap Bank Umum

Syariah Periode 2011-2015

Pembiayaan Musyarakah yaitu pembiayaan yang menggunakan

akad musyarakah dimana akad tersebut ditentukan dalam bentuk

kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu yang

masing-masing pihak memberikan dana dengan ketentuan bahwa

keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan.

Grafik 4.1

Perkembangan Rata-rata Pembiayaan Musyarakah

Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah Periode 2011-2015 (data

diolah)

Berdasarkan Grafik 4.1, menjelaskan tentang perkembangan

pembiayaan musyarakah dari periode tahun 2011 sampai dengan 2015.

Pembiayaanmusyarakah yang dimaksud dalam penelitian ini

merupakan pendapatan dari bank dari segi pendanaan dalam bentuk

2012 2013 2014 20150

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

30000000

35000000

2011

Pembiayaan Musyarakah

Page 91: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

74

simpanan yang menggunakan akad musyarakah terhadap bank umum

syariah.

Tabel 4.1

Perkembangan Pembiayaan Musyarakah

Tahun Pembiayaan

Musyarakah

2011 2.880.601

2012 3.832.252

2013 5.050.697

2014 30.834.049

2015 6.547.966 Sumber: BI dan OJK, Statistik Perbankan Syariah Periode 2011-2015

Pada tabel 4.1, menjelaskan bahwa perkembangan pembiayaan

musyarakah pada periode 2011-2015 dapat dilihat sejauh ini

pembiayaan musyarakah pada tahun 2011 hingga tahun 2014 secara

terus menerus mengalami kenaikan yaitu sebesar 30.834.049.

sementara itu pembiayaan musyarakah pada tahun 2015 mengalami

penurunan sangat rendah dibandingkan pertumbuhan pada tahun

sebelumnya yaitu sebesar 6.547.966.

2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Bank Umum

Syariah Periode 2011-2015

Dana Pihak Ketiga merupakan dana yang dihimpun dari

masyarakat yang memiliki kelebihan dana, penghimpunan dana

tersebut dalam bentuk tabungan, deposito dan giro. Dana Pihak Ketiga

ini merupakan sumber dana yang sangat penting untuk kegiatan

operasional suatu bank.

Page 92: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

75

Grafik 4.2

Perkembangan Rata-rata Dana Pihak Ketiga (DPK)

Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah Periode 2011-2015 (data

diolah)

Berdasarkan Grafik 4.2 di atas nilai rata-rata Dana Pihak Ketiga

(DPK) Pada Bank Umum Syariah mengalami Fluktuatif selama

periode penelitian. rata-rata Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bank

umum syariah mengalami peningkatan terus menerus dari tahun 2011

sampai 2015 dalam satuan miliaran rupiah.

Tabel 4.2

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Tahun Dana Pihak Ketiga

(DPK)

2011 136.125

2012 162.965

2013 180.626

2014 198.778

2015 222.573 Sumber: BI dan OJK, Statistik Perbankan Syariah Periode 2011-2015

Berdasarkan tabel 4.2, menjelaskan bahwa pada tahun 2011

sebesar 136.125 miliar rupiah, selanjutnya pada tahun 2012 sebesar

162.965 miliar rupiah, kemudian pada tahun 2013 sebesar 180.626

2012 2013 2014 20150

5000000

10000000

15000000

20000000

25000000

2011

DPK

Page 93: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

76

miliar rupiah, pada tahun 2014 sebesar 198.778 miliar rupiah dan pada

tahun 2015 sebesar 222.573 miliar rupiah. Dapat dilihat tingkat Dana

Pihak Ketiga (DPK) Pada Bank Umum Syariah periode tahun 2011-

2015 terus meningkat hal ini menunjukan bahwa semakin percayanya

masyarakat untuk menanamkan dananya pada bank syariah.

3. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Bank

Umum Syariah Periode 2011-2015

Capita Adequacy Ratio (CAR)yaitu rasio untuk mengukur

kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menutupi risiko-risiko

kerugian yang dihadapi oleh bank.

Grafik 4.3

Perkembangan Rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR)

Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah Periode 2011-2015 (data

diolah)

Pada Grafik 4.3 di atas, menjelaskan tentang perkembangan

Capital Adequacy Ratio (CAR) dari periode tahun 2011 sampai

dengan 2015. CARyang dimaksud dalam penelitian ini

2012 2013 2014 2015

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

2011

CAR

Page 94: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

77

merupakanrasio pemodalan untuk pengembangan suatu usaha.

Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber dana yang

dapat digunakan untuk keperluan pengembangan usaha dan

mengantisipasi potensi kerugian yang terjadi apabila diakibatkan oleh

pembiayaan musyarakah. Maka semakin tinggi persentase tingkat

kecukupan modal (CAR) mengidentifikasikan bahwa bank telah

mempunyai modal yang cukup baik dalam menunjang kebutuhan serta

dapat menanggung risiko yang ada termasuk didalam pembiayaan

tersebut.

Tabel4.3

Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR)

Tahun Capital Adequacy

Ratio (CAR)

2011 41,19

2012 29,17

2013 26,2

2014 27,92

2015 28,87 Sumber: BI dan OJK, Statistik Perbankan Syariah Periode 2011-2015

Berdasarkan tabel 4.3, menjelaskan bahwa nilai Capital

Adequacy Ratio (CAR) tertinggi pada tahun 2011 yaitu sebesar

41,19%. Sedangkan nilai Capital Adequacy Ratiomengalami

penurunanpada tahun 2012 sebesar 29,17% hingga tahun 2013 sebesar

26,2%. Dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 27,92%.

Pada tahun 2015 Capital Adequacy Ratiomengalami peningkatan

sebesar 28,87%.

Page 95: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

78

4. Perkembangan Return On Asset (ROA) Terhadap Bank Umum

Syariah Periode 2011-2015

Return On Asset (ROA) yaitu semakin besar tingkat keuntungan

ROA yang didapat oleh bank, maka akan semakin besar pula upaya

manajemen menginvestasikan keuntungan tersebut dengan berbagai

kegiatan yang menguntungkan manajemen, terutama dengan

penyaluran pembiayaan. Selain itu juga semakin besar suatu bank

dapat menghasilkan laba, maka berarti bank tersebut sudah efektif

dalam mengelola assetnya.

Grafik 4.4

Perkembangan Rata-rata Return On Asset (ROA)

Sumber: Laporan Keuangan Bank Umum Syariah Periode 2011-2015

(data diolah)

Berdasarkan Grafik 4.4, menjelaskan tentang perkembangan

Return On Asset (ROA) dari periode tahun 2011 sampai dengan 2015.

ROAyang dimaksud dalam penelitian ini merupakanrasio yang

menunjukan hasil dari jumlah aktiva yang digunakan dalam suatu bank

syariah. ROA dapat mengukur efektivitas dalam melihat kemampuan

2011 2012 2013 2014 20150

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

ROA

Page 96: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

79

perusahaan yang menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. ROA

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Maka apabila ROA pada

suatu bank semakin tinggi, maka semakin besar pula tingkat

keuntungan yang akan dicapai pada bank tersebut dan semakin besar

juga posisi bank tersebut dari segi pengamanan assetnya.

Tabel 4.4

Perkembangan Return On Asset (ROA)

Tahun Return On Asset

(ROA)

2011 1,34

2012 1,56

2013 1,18

2014 0,74

2015 0,92 Sumber: BI dan OJK, Statistik Perbankan Syariah Periode 2011-2015

Pada Tabel 4.4 di atas, nilai Return On Asset (ROA) tertinggi

pada tahun 2012 yaitu sebesar 1,56%. Sedangkan nilai terendah pada

Return On Asset yaitu pada tahun 2014 yaitu sebesar 0,74%. Dan

mengalami peningkatan lagi pada tahun 2015 sebesar 0,97%.

C. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti

melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan

analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono,

2009).

Page 97: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

80

Data-data yang diperoleh dari Bank Umum Syariah belum

terorganisir dengan baik. Maka data-data tersebut perlu diolah dan disusun

secara sistmatis sehingga mudah dibaca dan dipahami oleh pihak-pihak

yang berkepentingan. Namun langkah awal yang harus dilakukan adalah

dengan membuat analisis deskriptif. Analisis deskriptif atas data yang

telah menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1

dibawah ini.

Tabel4.5

Analisis Deskriptif

PEM_MUSYA DPK CAR ROA

Mean 4802093. 18021387 19.43914 1.137143

Median 1169237. 4756303. 14.80000 1.000000

Maximum 20192427 63306505 61.98000 3.290000

Minimum 48662.00 864.1000 11.03000 -0.040000

Observations 35 35 35 35

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat diketahui nilai rata-rata dari

pembiayaan musyarakah pada perbankan syariah di Indonesia periode

2011-2015 adalah 4802093. Nilai maksimum pembiayaan sebesar

20192427 terdapat pada Bank Muamalat pada tahun 2015. Nilai minimum

pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia sebesar 48662 terdapat

pada Bank Panin Syariah pada tahun 2011.Variabel DPK menunjukkan

nilai rata-rata sebesar 18021387 dari seluruh bank umum syariah di

Indonesia periode 2011-2015. Nilai maksimum variabel ini terdapat pada

Bank BJB Syariah pada tahun 2015 dengan jumlah sebesar 63306505.

Nilai minimum variabel DPK sebesar 864,1 terdapat pada Bank BCA

Syariah pada tahun 2011.

Page 98: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

81

Nilai rata-rata untuk variabel CAR dari seluruh bank umum syariah di

Indonesia periode 2011-2015 adalah sebesar 19,43914. Nilai maksimum

variabel ini terdapat pada Bank Panin Syariah tahun 2013 dengan jumlah

sebesar 61,98. Nilai minimum variabel CAR sebesar 11,03 terdapat pada

Bank Muamalat tahun 2012.Variabel ROA menunjukkan nilai rata-rata

sebesar 1,137143 dari seluruh bank umum syariah di Indonesia periode

2011-2015. Nilai maksimum variabel ROAterdapat pada Bank Panin

Syariah tahun 2012 dengan jumlah sebesar 3,29. Nilai minimum variabel

ROAsebesar -0,04 terdapat pada Bank Syariah Mandiri (BSM) pada tahun

2014.

D. Hasil Analisis Dan Pembahasan

1. Estimasi Model Data Panel

a. Uji Chow

Uji chow merupakan pengujian dari pemilihan model regresi

untuk memilih antara Common Effect Model atauFixed Effect

Model.

Tabel 4.6

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 27.608769 (6,25) 0.0000

Cross-section Chi-square 71.105201 6 0.0000

Sumber: Hasil Olah Data

Page 99: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

82

Berdasarkan tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa nilai

probabilitas (prob.) untuk Cross-section F sebesar 0,0000 yang

artinya nilai ini berada dibawah nilai 0,05 (tingkat signifikan atau

alpha), sehingga model yang paling tepat untuk penelitian ini

adalah Fixed Effect Model atau Random Effect Model yang terpilih

menggunakan uji Hausman.

b. Uji Hausman

Menurut Nachrowi dan Usman (2006) Dalam uji hausman ini

digunakan untuk menentukan apakah menggunakan model Fixed

Effect Model atau model Random Effect Model yang paling

tepat.Dalam uji hausman ini juga dinyatakan bahwa hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian (Sugiyono, 2009).

Tabel 4.7

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.839237 3 0.8401 Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan tabel 4.7diatas dapat disimpulkan bahwa nilai

probabilitas cross section random adalah 0,8401 atau > 0,05,

maka model yang terpilih Random Effect Model bukan Fixed

Page 100: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

83

Effect Model, yang berarti penelitian ini menggunakan model

Random Effect.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Menurut Winarno (2015) Uji normalitas ini bertujuan untuk

mengetahui data dalam variabel yang akan digunakan dalam

penelitian apakah mempunyai distribusi normal atau tidak, data

yang baik dan layak harus mempunyai distribusi yang normal.Ada

dua cara untuk mendekteksi apakah residual berdistibusi normal

atau tidak. Dengan menggunakan analisis grafik dan uji statistik,

namun dalam penelitian ini menggunakan uji statistik untuk

mengetahui normalitas data dengan melakukan berbandingan nilai

Jarque-Bera hitung dengan Chi Square tabel. Berikut ini uji

normalitas :

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2015

Observations 34

Mean -1.38e-15

Median -0.226549

Maximum 1.793837

Minimum -1.945838

Std. Dev. 1.067023

Skewness 0.060309

Kurtosis 2.055249

Jarque-Bera 1.285064

Probability 0.525959

Sumber: Hasil Olah Data

Page 101: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

84

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat grafik hasil pengujian

normalitas bahwa data dalam penelitian ini bersifat normal. Hal ini

dapat dilihat berdasarkan nilai Jarque-Bera sebesar 1,285064 dan

Probability sebesar 0,525969 diatas signifikan 0,05. Maka dari itu

dalam penelitian ini terdistribusi normal, sehingga dapat dikatakan

persyaratan normalitas dapat terpenuhi.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan antar variabel independen dengan

variabel independen lainya.

Tabel4.8

Hasil Uji Multikolineritas

DPK CAR ROA

DPK 1.000000 -0.308751 0.395933

CAR -0.308751 1.000000 0.252679

ROA 0.395933 0.252679 1.000000

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa nilai korelasi

variabel independen antara DPK dan CAR maupun sebaliknya

sebesar -0,308751, antara DPK dan ROAmaupun sebaliknya

sebesar 0,395933, antara CAR dan ROA maupun sebaliknya

sebesar 0,252679. Terlihat dari Tabel 4.4 diatas nilai korelasi

variabel independen yaitu (DPK,CAR,dan ROA) tertinggi hanya

mencapai 0,395933 yaitu antara DPK dan ROA maupun

sebaliknya. Karena nilai 0,395933 < 0,8 maka diputuskan tidak

Page 102: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

85

terdapat multikolinieritas sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian

selanjutnya yaitu uji heteroskedastisitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Santoso (2010) uji heterokedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Tabel 4.9

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.023483 Prob. F(9,24) 0.4499

Obs*R-squared 9.430082 Prob. Chi-Square(9) 0.3986

Scaled explained SS 3.873691 Prob. Chi-Square(9) 0.9195

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai OBS*R2

adalah sebesar 9,430082 dan probabilitas dari chi-square sebesar

0,3986 yang lebih besar dari nilai α = 5%, maka dalam hal ini Ho

diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak

bersifat Heteroskedastisitas. Setelah dilakukan uji white

Heteroskedastisitas tersebut, kemudian dilanjutkan dengan uji

Autokorelasi.

Page 103: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

86

d. Uji Autokorelasi

Menurut Gujarati (2006) Autokorelasi dapat didefinisikan

sebagai “korelasi diantara anggota observasi yang diurut menurut

waktu (seperti deret berkala) atau ruang (seperti data lintas-

sektoral)”.

Tabel4.10

Hasil uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.542963 Prob. F(2,28) 0.5870

Obs*R-squared 1.269394 Prob. Chi-Square(2) 0.5301 Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan dari Tabel 4.10 hasil uji autokorelasi dapat dilihat

nilai Prob-F sebesar 0,5870, dimana nilai tersebut lebih besar dari

0,05 (tingkat signifikansi atau alpha) maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi dalam penelitian ini.

3. Analisis Regresi Data Panel

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah

regresi data panel. Metode ini dirasa tepat karena jenis data yang

digunakan merupakan data gabungan dari time series dan cross

section (data panel). Hasil pengujian regresi data panel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 104: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

87

Tabel 4.11

Hasil Regresi Data Panel

Dependent Variable: (PEM_MUSYA)

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 02/24/17 Time: 23:59

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. (DPK) 0.963219 0.090427 10.65188 0.0000

(CAR) -0.843505 0.239172 -3.526767 0.0014

(ROA) -0.066499 0.068322 -0.973312 0.3382

C 3.144503 1.839763 1.709189 0.0977 Weighted Statistics R-squared 0.698510 Mean dependent var 1.154384

Adjusted R-squared 0.668361 S.D. dependent var 0.773854

S.E. of regression 0.443037 Sum squared resid 5.888463

F-statistic 23.16861 Durbin-Watson stat 1.291194

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Hasil Olah Data

Persamaan regresi data panel yang diperleh adalah sebagai berikut:

Y= β0 + β1 DPK + β2CAR + β3ROA+ e

Pembiayaan= 3,144503+0,963219 - 0,843505- 2586293+ e

Keterangan:

DPK = Dana Pihak Ketiga periode 2011-2015

CAR = CapitalAdequacy Ratio Periode 2011-2015

ROA = Return On Assetsperiode 2011-2015

Page 105: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

88

a. Pengaruh DPK, CAR dan ROA Terhadap Pembiayaan

Musyarakah Secara Parsial

Berdasarkan pengujian signifikansi parsial atau yang lebih

dikenal dengan uji t, dapat diketahui besar pengaruh atau tidaknya

dari variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital

Adequacy Ratio (CAR) dan Return On Asset (ROA) terhadap

variabel dependen (Pembiayaan Musyarakah) secara parsial atau

masing-masing variabel.

Tabel4.12

Hasil Uji t

Dependent Variable: (PEM_MUSYA)

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 02/24/17 Time: 23:59

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. (DPK) 0.963219 0.090427 10.65188 0.0000

(CAR) -0.843505 0.239172 -3.526767 0.0014

(ROA) -0.066499 0.068322 -0.973312 0.3382

C 3.144503 1.839763 1.709189 0.0977 Effects Specification

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.12, dapat dilihat nilai probabilitas

masing-masing variabel yang kemudian disimpulkan dalam tabel

4.12 hasil uji statistik t, dapat diketahui bahwa variabel ROA tidak

berpengaruh terhadap pembiayaanmusyarakah karena nilai

probabilitasnya diatas 0,05 yaitu sebesar 0,3382, sedangkan

variabel DPK dan CAR berpengaruh terhadap

Page 106: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

89

pembiayaanmusyarakahkarena nilai probabilitas keduanya di

bawah 0,05.

b. Pengaruh DPK, CAR dan ROA Terhadap Pembiayaan

Musyarakah Secara Simultan

Pengujian simultan ini menggunakan Uji F, yang bertujuan

untuk melihat bagaimana pengaruh variabel independen (Dana

Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return

On Asset (ROA) terhadap variabel dependen (Pembiayaan

Musyarakah) secara bersama-sama atau simultan.

Tabel4.13

Hasil Uji F

R-squared 0.698510 Mean dependent var 1.154384

Adjusted R-squared 0.668361 S.D. dependent var 0.773854

S.E. of regression 0.443037 Sum squared resid 5.888463

F-statistic 23.16861 Durbin-Watson stat 1.291194

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.13 diatas dapat dilihat hasil

perhitungan dari uji F menunjukkan bahwa nilai probabilitas f-

statistik sebesar 23,16861dengan tingkat signifikan 0,000000.

karena tingkat signifikan inikurang dari 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa variabel DPK, CAR, dan ROA secara bersama-

sama (simultan) berpengaruh terhadap

Pembiayaanmusyarakahpada Bank Umum Syariah atau dengan

kata lain penelitian ini layak untuk digunakan.

Page 107: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

90

c. Koefisien Determinasi (Adjust R2)

Pengujian koefisien determinasi ini digunakan untuk melihat

pengaruh penambahansuatu variabel independen kedalam suatu

persamaan regresi yaitu menggunakan nilai Adjusted R-Squared.

Nilai Adjusted R2 telah dibebaskan dari pengaruh derajat kebasaan

(degree of freedom) sehingga nilai tersebut bener-bener

menunjukan pengaruh bagaimana pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen.

Tabel4.14

Hasil Uji Koefisien Determinasi R2

R-squared 0.698510 Mean dependent var 1.154384

Adjusted R-squared 0.668361 S.D. dependent var 0.773854

S.E. of regression 0.443037 Sum squared resid 5.888463

F-statistic 23.16861 Durbin-Watson stat 1.291194

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Hasil Olah Data

Dalam Pengujian ini dengan menggunakan eviews 8 dapat

dilihat pada tabel 4.10 bahwa dapat dianalisis nilai adjusted R2

sebesar 0,668361yang menandakan variasi perubahan pada

Pembiayaan Musyarakah sebagai variabel dependen (Y) dijelaskan

secara bersama-sama oleh variabel independen yaitu DPK (X1),

CAR (X2), ROA(X3) sebesar 66,8 persen, sedangkan sisanya

sebesar 33,2 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini.

Page 108: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

91

E. Interpretasi Data

1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan

Musyarakah

Sebagaimana hasil penelitian menggunakan eviews 8 yang telah

dijabarkan diatas, dapat diketahui bahwa variabel Dana Pihak Ketiga

(DPK) berpengaruh terhadap variabel pembiayaan musyarakah.

pernyataan ini dapat dibuktikan dengan melihat tabel 4.12 dimana nilai

probabilitas variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah sebesar 0,0000.

Nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga

dapat dipastikan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap pembiayaan

musyarakah.

Bank Umum Syariah dalam membiayai suatu pembiayaan

musyarakah perlu melihat banyaknya dana yang terdapat dalam bank

syariah tersebut, dan dana pihak ketiga merupakan salah satu sumber

dana yang dikumpulkan oleh bank umum syariah. Dengan

terkumpulnya dana pihak ketiga dalam jumlah banyak, bank umum

syariah juga bisa mengeluarkan pembiayaan musyarakah dengan

jumlah banyak, hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan

bahwa ada hubungan signifikan terhadap dana pihak ketiga dengan

pembiayaan musyarakah.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian dari Pinaringani

(2011) yang menyatakan bahwa, semakin meningkatnya dana pihak

ketiga (DPK) yang dikumpulkan oleh bank syariah maka

Page 109: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

92

kemungkinan semakin meningkat pula pembiayaan atau penyaluran

dana yang diberikan bank syariah kepada masyarakat. Sehingga

hubungan dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan adalah

signifikan. Akan tetapi penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian

dari Wibowo (2007), bahwa besar kecilnya penyaluran dana yang

diberikan bank syariah sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya DPK.

2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan

Musyarakah

Pada variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki

pengaruh terhadap pembiayaan musyarakah. Pernyataan ini dapat

dibuktikan dengan melihat tabel 4.12 yang menunjukan bahwa nilai

probabilitas variabel tingkat CAR adalah sebesar 0,0014. Nilai

probabilitas kurang dari tingkat signifikan 0,05, sehingga dapat

dipastikan bahwa variabel ini berpengaruh terhadap pembiayaan

musyarakah.

Karena Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap

pembiayaan musyarakah. Maka CAR dapat digunakan untuk

memprediksi pembiayaanmusyarakah karenadari hasil uji secara

parsial menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antaravariabel ini

dengan pembiayaanmusyarakah.Berdasarkan hasil yangsignifikan,

berartibank dapat menggunakan CAR dalam pembiayaanmusyarakah

karena kecukupan modalbank sering terganggu karena pembiayaan

Page 110: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

93

yang berlebihan. Dikarenakan bank dapat menjaga kestabilan

permodalannya diatas batas minimum yaitu 8% yang telah ditetapkan

sehingga bank mampu menutupi kerugian dalam pembiayaan dan

perdagangan surat-surat berharga, maka dari itu pembiayaan

musyarakah pun akan tetap aman.

Hasil penelitian ini didukung berdasarkan penelitian Liliani,

Khairunnisa (2014) yang menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio

(CAR) secara simultan berpengaruh terhadap pembiayaan bagi hasil.

Namun menurut penelitian Wuri, Harjum (2012) yang menyatakan

bahwaCapital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan, CAR tidak dapat digunakan untuk memprediksi

penyaluran pembiayaan karena hasil uji secara parsial menunjukan

tidak ada pengaruh yang signifikan antar variabel dengan penyaluran

pembiayaan.

3. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Pembiayaan

Musyarakah

Pada variabel Return On Asset (ROA) tidak memiliki pengaruh

terhadap pembiayaan musyarakah. Pernyataan ini dapat dibuktikan

dengan melihat table 4.12yang menunjukan bahwa nilai probabilitas

variabel tingkat ROA adalah sebesar 0,3382. Nilai probabilitas

variabel ROA dikatakan tidak berpengaruh karena berada diatastingkat

Page 111: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

94

signifikan 0,05. Sehingga dapat dipastikan bahwa variabel ini tidak

berpengaruh terhadap pembiayaan musyarakah.

Semakin tinggi nilai ROA yang diperoleh Bank, maka semakin

besar pula pendapatan Bank dan semakin besar pula tingkat bagi hasil

yang diberikan olehBank Syariah kepada nasabah. Meskipun hasilnya

tidaksignifikan, bukan berarti bank dapat mengabaikan ROA dalam

penyaluran pembiayaankarena semakin besar tingkat keuntungan

(ROA) yang didapat oleh bank, maka semakinbesar pula upaya

manajemen menginvestasikan pendapatan tersebut dengan

berbagaikegiatan yang menguntungkan manajemen, terutama dangan

pembiayaanmusyarakah.

Hasil penelitian ini didukung berdasarkan penelitian Liliani,

Khairunnisa (2014) yang menyatakan bahwa Return On Asset (ROA)

tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial pada

pembiayaan bagi hasil.

Page 112: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

95

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran dari hasil penelitian regresi data panel

mengenai pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio

(CAR) dan Return On Asset (ROA) terhadap pembiayaan musyarakahpada

Bank Umum Syariah periode 2011-2015 yang telah dilakukan oleh

peneliti pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan dari

penelitian yang dilakukan tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengujian secara bersama-sama (simultan) variabel

independen (Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio dan Return

On Asset)memiliki pengaruh bersama-sama secara signifikan terhadap

pembiayaan musyarakahpada bank umum syariah.

2. Berdasrkan pengujian secara individu (parsial) variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

pembiayaan musyarakah pada Bank Umum Syariah di Indonesia

periode 2011-2015.

3. Berdasrkan pengujian secara individu (parsial) variabel Capital

Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel pembiayaan musyarakahpada Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2011-2015.

Page 113: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

96

4. Adapun beberapa alasan untuk hipotesis yang tidak berpengaruh

signifikan. Dengan kemungkinan karena beberapa sebab sebagai

berikut :

a. akibat perbedaan dalam pengelolaan dan pemrosesan data dengan

penelitian terdahulu yang menggunakan analisis regresi berganda,

sedangkan penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel

sebagai akibat jumlah data (n) nya kurang dari 100.

b. proxy yang digunakan untuk mengukur variabel independen kurang

akurat mempengaruhi terhadap variabel dependen,sehingga

sebaiknya menggunakan proxy lain yang lebih kuat mewakili.

B. Implikasi

Berkaitan dengan implikasi pada penelitian ini, penelitian mengenai

pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan

Return On Asset (ROA) sebagai variabel independen. Dan pembiayaan

musyarakah sebagai variabel dependen. Periode yang digunakan 2011-

2015. Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih mendalam serta

komprehensif maka penulis menyarankan beberapa hal antara lain:

1. Untuk tetap menjaga kinerja perbankan syariah di indonesia, agar

nasabah menginvestasikan dananya pada Bank Umum Syariah maka

yang harus dilihat yaitu bank dapat meningkatkan Dana Pihak Ketiga

(DPK) karena semakin besar dana yang dihimpun maka semakin besar

juga tingkat keuntungan bank. Selain itu, Bank Umum Syariah juga

Page 114: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

97

harus meningkatkan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On

Asset (ROA) sehingga tidak mengganggu kegiatan operasional bank

umum syariah.

2. Bagi civitas akademika dapat menambahkan informasi sumbangan

pemikiran dan bahan kajian penelitian.

3. Bagi investor agar menanamkan modalnya di Bank Syariah, sehingga

pihak bank mampu menyalurkan dananya kepada masyarakat yang

membutuhkan dana.

4. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan lima tahun

penelitian, diharapkan peneliti berikutnya dapat meneliti dengan waktu

penelitian yang lebih panjang sehingga akan menambah jumlah

sampel.

5. Peneliti ini menggunakan metode analisis regresi data panel dalam

melakukan penelitian, di harapkan peneliti berikutnya untuk dapat

lebih dikembangkan.

Page 115: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

98

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Algaound, Latifa M dan Mervyn K. Lewis. Perbankan Syariah Prinsip,

Praktek, prospek,Serambi, 2003.

Ali, Mashud. Asset Liability Management: Menyiasati Risiko Pasar dan

Risiko Operasional. Jakarta: PT. Gramedia, 2004.

Antonio, Muhammad Syafi’i.“Bank Syariah dari Teori ke Praktek”,Gema

InsaniPress, Jakarta, 2001.

Arifin, Zainul. “Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”, Jakarta: Pustaka

Alvabet,2009.

Ascarya, dan Diana Yumanita.“Bank Syariah: Gambaran Umum, Seri

Kebanksentralan Nomor 14”, Bank Indonesia Pusat Pendidikan

dan StudiKebanksentralan, Jakarta, 2005.

Bastian, Indra dan Suhardjono. Akuntansi Perbankan, Makassar: Salemba

empat, 2006.

Burhanuddin S. 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Bagi Hasil Pada BMI”. Skripsi Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi

Universitas Indonesia.

Dendawijaya, Lukman.2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia.

__________,Lukman.2005. “Manajemen Perbankan”,Edisi Kedua, Ghalia

Indonesia, Jakarta, 2009.

Ghozali, Imam “Aplikasi analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS

19”. (Semarang : 2011).

Irmayanti, Juli, dkk. “Bank dan Lembaga Keuangan”, Jakarta: Universitas

Trisakti, 2007.

Karim, A. Adiwarman.”Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan”. Jakarta: PT

Rja Grafindo Persada,2004.

_____, A. Adiwarman.”Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan”. Jakarta: PT

Rja Grafindo Persada,2008.

Page 116: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

99

Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Edisi Revisi, Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2008.

_____,. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2010.

Kuncoro, Mundrajat. “Metode Riset Untuk Bisnis Ekonomi Bagaimana

Meneliti dan Menulis Tesis?”, Erlangga, Jakarta, 2009.

Kuncoro, M. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasinya.

Yogyakarta:BPFE.

Martono. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”.Yogyakarta: Ekonisia,2010.

Muhammad. “Manajemen Bank Syariah”. Edisi Revisi, Yogyakarta: UUP

AMP YKPN, 2002.

Nachrowi, Djalal N dan Usman Hardius. “Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”. Ghalia

Indonesia, Jakarta, 2006.

Rodoni, Ahmad & Ali, Herni. “Manajemen Keuangan Modern”, Mitra

Wacana Media, Jakarta, 2014.

Sjahdaeni, Sutan Remi. 2010. Perbankan Syariah: Produk-produk dan Aspek-

aspek Hukumnya.Jakarta: PT. Jayakarta Agung Offset.

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”, Jakarta: Intermedia,2004.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”, Alfabeta,

Bandung, 2010.

Umam, Khaerul. 2013. Manajemen Perbankan Syariah. Bandung: Pustaka

Setia.

Widarjono, Agus. “Ekonometrika: Teori dan aplikasi untuk ekonomi dan

bisnis”, edisi kedua. (Ekonisia FE Universitas Islam Indonesia.

Yogyakart: 2007).

Page 117: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

100

B. Penelitian/Jurnal

Aditya, Tenny dan Nana. “Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Biaya

Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Suku

Bunga, Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing

Financing (NPF) Terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito

Murabahah”, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Volume 5, Nomor 1,

2015.

Ernawati. “Risk of Profit Loss Sharing Financing: The Case of Indonesia”.

Journal of Islamic Economic, Volume 8, Nomor 1, 2016.

Fahruddin, Zakki. “Pengaruh Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Credit Risk,

Dana Pihak Ketiga dan Jaringan Terhadap Pembiayaan Pada

Bank Umum Syariah Tahun 2006-2008”, 2009.

Firas, Said dan Majed. “The Relationship Between The ROA, ROE, dan ROI

Ratios With Jordanian Insurance Public Companies Market Share

Prices”, International Journal of Humanities and Science, Volume

2, Nomor 11, 2012.

Hasan, Ahmet. “Determinants of Capital Adequacy Ratio in Turkish Banks : A

Panel Data Analysis”, African Journal Of Business Management,

Volume 5, Nomor 27, 2011.

Ogilo, Fredrick. “Effects of Financial Instruments On Performance of Islamic

Banks in Kenya”, The International Journal of Business &

Management, Volume 4, Nomor 8, 2016.

Prihatiningsih, “Dinamika Financing To Deposit Ratio (FDR) Pada

Perbankan Sayriah Tahun 2006-2011”, Jurnal Orbith, Vol. 8 No. 3

November 2012.

Susilowati, Enny. “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy

Ratio (CAR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap

Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015”,

2016.

Page 118: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

101

LAMPIRAN

Lampiran 1:

Data Variabel Independen dan Variabel Dependen periode 2011-2015

No Nama Bank Tahun Pembiayaan

Musyarakah

DPK (Juta

Rupiah) CAR ROA

1 Bank

Muamalat

2011 8176819 26658.09 11.78 1.13

2012 12819798 34894.83 11.03 0.2

2013 18673772 41789.66 14.43 0.27

2014 195495250 51206.34 13.91 0.17

2015 20192427 45032.65 12.36 0.2

2

Bank

Syariah

Mandiri

2011 9702953 42618000 14.57 1.95

2012 10210577 47409000 13.82 2.25

2013 10752404 56461000 14.1 1.53

2014 10337084 59821000 14.12 -0.04

2015 13111451 62113000 12.85 0.56

3 Bank BRI

Syariah

2011 1123372 9906412 14.74 0.2

2012 1737831 11948889 11.35 1.19

2013 3033517 13794869 14.49 1.15

2014 4005308 16711516 12.69 0.08

2015 4962346 19648782 13.94 0.76

4

Bank

Syariah

Bukopin

2011 413971 3272263 15.29 0.52

2012 645993 2850754 12.78 0.55

2013 849992 3272262 11.1 0.69

2014 1169237 3994957 14.8 0.27

2015 1636389 4756303 16.31 0.79

5

Bank Jabar

Banten

Syariah

2011 504655 39042777 18.36 2.65

2012 841992 50607925 18.11 2.46

2013 821829 49996607 16.51 2.61

2014 767796 53487890 16.08 1.92

2015 726254 63306505 15.95 2.04

6 Bank BCA

Syariah

2011 193776 864.1 45.9 0.9

2012 339617 1261.7 31.5 0.8

2013 532542 1703 22.4 1

2014 810923 2378.7 29.8 0.8

2015 1132524 3275.1 34.3 1

7 Bank Panin

Syariah

2011 48662 420757 167.70 2.06

2012 229960 1223290 105.66 3.48

2013 690827 2870310 90.40 1.03

2014 3252749 5076082 94.04 1.99

2015 4074372 5928345 96.43 1.14 Sumber : Microsoft Office Excel 2007 (dataolah data)

Page 119: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

102

Lampiran 2:Etsimasi Data Panel

Dependent Variable: (PEM_MUSYA)

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 02/24/17 Time: 23:59

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. (DPK) 0.963219 0.090427 10.65188 0.0000

(CAR) -0.843505 0.239172 -3.526767 0.0014

(ROA) -0.066499 0.068322 -0.973312 0.3382

C 3.144503 1.839763 1.709189 0.0977 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 1.272498 0.9696

Idiosyncratic random 0.225407 0.0304 Weighted Statistics R-squared 0.698510 Mean dependent var 1.154384

Adjusted R-squared 0.668361 S.D. dependent var 0.773854

S.E. of regression 0.443037 Sum squared resid 5.888463

F-statistic 23.16861 Durbin-Watson stat 1.291194

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber : Eviews 8 (dataolah data)

Lampiran 3: Model Fixed Effect

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 27.608769 (6,25) 0.0000

Cross-section Chi-square 71.105201 6 0.0000 Sumber : Eviews 8 (hasil olah data)

Page 120: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

103

Lampiran 4: Model Random Effect

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.839237 3 0.8401 Sumber : Eviews 8 (hasil olah data)

Lampiran 5: Tahap Analisis Data

a. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 27.608769 (6,25) 0.0000

Cross-section Chi-square 71.105201 6 0.0000 Sumber : Eviews 8 (hasil olah data)

b. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.839237 3 0.8401 Sumber : Eviews 8 (hasil olah data)

Page 121: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

104

Lampiran 6: Uji Klasik

a. Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2015

Observations 34

Mean -1.38e-15

Median -0.226549

Maximum 1.793837

Minimum -1.945838

Std. Dev. 1.067023

Skewness 0.060309

Kurtosis 2.055249

Jarque-Bera 1.285064

Probability 0.525959

Sumber : Eviews 8 (hasil olah data)

b. Uji Multikolinearitas

DPK CAR ROA

DPK 1.000000 -0.308751 0.395933

CAR -0.308751 1.000000 0.252679

ROA 0.395933 0.252679 1.000000

Sumber : Eviews 8 (hasil olah data)

c. Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.023483 Prob. F(9,24) 0.4499

Obs*R-squared 9.430082 Prob. Chi-Square(9) 0.3986

Scaled explained SS 3.873691 Prob. Chi-Square(9) 0.9195 Sumber : Eviews 8 (hasil olah data)

d. Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.542963 Prob. F(2,28) 0.5870

Obs*R-squared 1.269394 Prob. Chi-Square(2) 0.5301 Sumber : Eviews 8 (hasil olah data)

Page 122: PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 10. Eko Yuliyanto Adi Wibowo, terimakasih untuk waktu luang yang selalu diberikan

105

Lampiran 7: Uji statistik

a. Uji Simultan

R-squared 0.698510 Mean dependent var 1.154384

Adjusted R-squared 0.668361 S.D. dependent var 0.773854

S.E. of regression 0.443037 Sum squared resid 5.888463

F-statistic 23.16861 Durbin-Watson stat 1.291194

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber : Eviews 8 (hasil olah data)

b. Uji Parsial

Dependent Variable: (PEM_MUSYA)

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 02/24/17 Time: 23:59

Sample: 2011 2015

Periods included: 5

Cross-sections included: 7

Total panel (balanced) observations: 35 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. (DPK) 0.963219 0.090427 10.65188 0.0000

(CAR) -0.843505 0.239172 -3.526767 0.0014

(ROA) -0.066499 0.068322 -0.973312 0.3382

C 3.144503 1.839763 1.709189 0.0977 Sumber : Eviews 8 (hasil olah data)

c. Uji Koefisien Determinasi

R-squared 0.698510 Mean dependent var 1.154384

Adjusted R-squared 0.668361 S.D. dependent var 0.773854

S.E. of regression 0.443037 Sum squared resid 5.888463

F-statistic 23.16861 Durbin-Watson stat 1.291194

Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber : Eviews 8 (hasil olah data)