pengaruh corporate governance, ukuran perusahaan...

129
ii PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013 2015) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : TAUFIK HIDAYAT 1113082000085 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017

Upload: vuongtu

Post on 08-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

ii

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN

LEVERAGE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2013 – 2015)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

TAUFIK HIDAYAT

1113082000085

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017

Page 2: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

iii

Page 3: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

iv

Page 4: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

v

Page 5: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

vi

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Taufik Hidayat

NIM : 1113082000085

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Juli 2017

Yang Menyatakan,

( Taufik Hidayat )

Page 6: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Taufik Hidayat

2. Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 23 November 1994

3. Alamat : Jl. Pondok Melati Gg. Anggrek

RT 02 RW 06 Kel. Jatiwarna

Kec. Pondok Melati, Bekasi

4. Telepon : 087886911396

5. Email : [email protected]

6. Ayah : Disan Efendi

7. Ibu : Fatonah

II. PENDIDIKAN

1. SD ( 2001-2007) : SD Negeri SETU 03 Jakarta

2. SMP ( 2007-2010) : SMP Negeri 259 Jakarta

3. SMA (2010-2013) : SMA Negeri 16 Bekasi

4. S1 (2013-2017) : UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota PMR SMAN 16 Bekasi (2011-2012)

2. Anggota DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (2013-2015)

3. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik FEB (2015)

Page 7: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

viii

THE INFLUENCE CORPORATE GOVERNANCE, FIRM SIZE, AND

LEVERAGE ON EARNINGS MANAGEMENT

ABSTRACT

The purpose of this research was found an evidences regarding the influence of

corporate governance, firm size, and leverage on earnings management. This

research based on purposive sampling method. The populations of this research used

manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) of 143

companies. Through the defined criteria, selected a sample of 78 companies with 3

years observation from 2013-2015. Hypothesis in this research were tested by

multiple regression analysis.

The results of this research indicated that firm size on earnings management.

While board size influence, board independent, audit comitee, and leverage did not

influence on earnings management.

Keywords: Earnings management, board independent, board size, audit

comitee, firm size, leverage

Page 8: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

ix

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN

LEVERAGE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti mengenai pengaruh corporate

governance, ukuran perusahaan dan leverage terhadap earnings management.

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sebagai metode pemilihan

sampel. Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur sebanyak 143 perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan kriteria, terpilih sampel

berjumlah 78 perusahaan dengan pengamatan selama 3 tahun dari 2013-2015.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi

berganda.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap earnings management. Sedangkan ukuran dewan komisaris, dewan

komisaris independen, komite audit dan leverage tidak berpengaruh terhadap

earnings management.

Kata Kunci: Earnings management, ukuran dewan komisaris, dewan

komisaris independen, komite audit, leverage

Page 9: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN

LEVERAGE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT”. Penyusunan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana

Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua saya, Disan Efendi dan Fatonah yang telah memberikan

semangat, motivasi dan pelajaran hidup yang sangat berharga serta doa dan

dukungan yang tidak pernah putus kepada penulis.

2. Keluarga yang telah menyemangati dan memberikan banyak dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini terkhusus untuk kakak ku Lia Prihatnawati dan

Riskawati.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, MA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dosen Pembimbing

Akademik penulis selama menimba ilmu di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,MM.,Ak.,CA. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Yusro Rahma, SE.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan waktu dan nasihatnya yang sangat berharga untuk membimbing

penulis selama menyusun skripsi.

7. Semua guru, dosen, dan pendidik yang telah memberikan ilmu-ilmu serta

nasihat-nasihat kepada penulis sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

Page 10: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

xi

8. Sahabat-sahabat Akuntansi B 2013, Ivan Heriyanto, Cerdick Insegal, Rifki

Azhar, Jibril Adam, Cakra Yudiputra, Muhammad Deyan, dan Irsan terimakasih

atas kekompakan dan solidaritasnya selama ini.

9. Keluarga besar Akuntansi 2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih

karena telah menjadi sahabat-sahabat yang menyenangkan selama ini.

10. Sahabat-sahabat KKN PEMUDI 2016 dan Desa Ancol Pasir, terima kasih untuk

kehangatan dan pengalaman hidup yang sangat berharga yang kalian berikan.

11. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk bantuannya selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, Juli 2017

Taufik Hidayat

Page 11: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

xii

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM .................................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAAN KOMPRE ............................................................ iv

LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN SKRIPSI ................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vii

ABSTRACT ............................................................................................................ viii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 9

C. Tujuan Masalah ............................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 12

A. Landasan Teori ................................................................................................ 12

1. Teori Keagenan ........................................................................................... 12

2. Good Corporate Governance ...................................................................... 14

a. Ukuran Dewan Komisaris ..................................................................... 17

b. Dewan Komisaris Independen .............................................................. 18

c. Komite Audit ......................................................................................... 19

3. Ukuran Perusahaan ................................................................................... 21

4. Leverage .................................................................................................... 22

Page 12: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

xiii

5. Earnings Management .............................................................................. 23

B. Penelitian Sebelumnya .................................................................................... 30

C. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 34

D. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ..................................... 36

1. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris ........................................................... 36

2. Pengaruh Dewan Komisaris ........................................................................ 37

3. Pengaruh Komite Audit .............................................................................. 37

4. Pengaruh Ukuran Perusahaan ..................................................................... 38

5. Pengaruh Leverage ...................................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 41

A. Ruang Lingkup ................................................................................................ 41

B. Metode Penentuan Sampel .............................................................................. 41

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 42

D. Metode Analisi Data........................................................................................ 42

1. Statistik Deskritif ........................................................................................ 43

2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 43

a. Uji Normalitas ........................................................................................ 43

b. Uji Multikolonieritas .............................................................................. 45

c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 46

d. Uji Autokorelasi ..................................................................................... 47

3. Koefisien Determinasi ............................................................................... 48

4. Analisis Regresi Berganda ........................................................................ 49

5. Uji Hipotesis ............................................................................................. 50

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ......................................................... 50

b. Uji Signifikansi Parameter (Uji t) ........................................................ 51

E. Operasional Variabel ....................................................................................... 52

1.Variabel Independen (X) .............................................................................. 52

2.Variabel Dependen (Y) ............................................................................... 54

Page 13: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

xiv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 58

A. Deskripsi Objek Penelitian .............................................................................. 58

B. Analisis Data ................................................................................................... 59

1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................................ 59

2. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 61

3. Koefisien Determinasi ................................................................................. 66

4. Uji Hipotesis ............................................................................................... 67

C. Interpretasi Hasil ............................................................................................. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 76

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 76

B. Implikasi .......................................................................................................... 77

C. Saran ................................................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 83

Page 14: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Operasional ................................................................................... 57

Tabel 4.1 Data sampel Penelitian ............................................................................ 58

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 59

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov .......................................... 62

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ..................................................................... 63

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................ 65

Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi ................................................................... 66

Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan: Uji Statistik F ...................................... 67

Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Individual: Uji Statistik t ..................................... 68

Page 15: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................... 34

Gambar 4.1 Grafik Histogram................................................................................. 61

Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot ........................................................... 62

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Grafik Plot .......................................... 64

Page 16: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Data Perusahaan Sampel .................................................................. 84

Lampiran 1.2 Data Perhitungan Sampel Variabel (X) ............................................ 87

Lampiran 1.3 Data Perhitungan Sampel Variabel (Y) ............................................ 96

Lampiran 1.3 Data Hasil Output SPSS....................................................................109

Page 17: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis

usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta

berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia untuk tujuan perusahaan

memperoleh keuntungan dan atau laba (Kansil, 2001). Ketika perusahaan sedang

menjalanakan suatu kegiatan operasinya, maka perusahaan tersebut secara

periodik menyiapkan laporan keuangan untuk pihak–pihak yang berkepentingan

seperti pemegang saham, investor, dan pemerintah. Laporan keuangan berfungsi

sebagai salah satu sumber informasi yang digunakan untuk menilai kinerja

perusahaan.

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Baridwan, 2004). Chariri dan

Ghozali (2007) menyatakan bahwa salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah

memberikan informasi keuangan yang dapat menunjukkan prestasi perusahaan

dalam menghasilkan laba (earning per share). Informasi keuangan yang dapat

menunjukkan prestasi perusahaan dalam menghasilkan laba adalah laporan laba

rugi. Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi

perusahaan selama periode tertentu (Kieso dan Weygandt, 2002). Laporan laba

rugi digunakan oleh para investor untuk melihat profitabilitas perusahaan dan

Page 18: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

2

memprediksi prospek perusahaan di masa yang akan datang. Akan tetapi, laba

yang dihasilkan dalam laporan laba rugi seringkali dipengaruhi oleh metode

akuntansi yang digunakan, sehingga laba yang tinggi belum tentu mencerminkan

kas yang besar.

Laba yang merupakan cerminan kinerja perusahaan dapat dikelola secara

efisien atau oportunis. Secara efisien artinya dikelola untuk meningkatkan

keinformatifan informasi, dan secara oportunis artinya untuk meningkatkan laba

sesuai dengan yang diinginkan dan menguntungkan pihak–pihak tertentu. Untuk

tujuan menunjukkan prestasi perusahaan dalam menghasilkan laba, manajemen

cenderung mengelola laba secara oprtunis dan melakukan manipulasi laporan

keuangan agar menunjukkan laba yang memuaskan meskipun tidak sesuai

dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Manajemen perusahaan dapat

menentukan kebijakan penggunaaan metode akuntansi dalam menyusun laporan

keuangan untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Scott (2006)

didalam bukunya yang berjudul “Financial Accounting Theory” menyatakan

bahwa pilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan manajer untuk tujuan spesifik

disebut dengan manajemen laba. Sedangkan menurut Belkaoui (2004),

manajemen laba yaitu suatu kemampuan untuk memanipulasi pilihan–pilihan yan

tersedia dan mengambil pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba

yang diinginkan.

Page 19: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

3

Manajemen laba yang dilakukan perusahaan muncul karena adanya hubungan

agensi antara principal (pemegang saham) dan agent (manajer). Hubungan

agensi antara pemegang saham dan manajer tersebut dijelaskan dalam teori

keagenan. Teori keagenan (agency theory) adalah teori yang menjelaskan bahwa

hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan

orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan

wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut (Jensen dan Meckling,

1976). Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak

yang memberi wewenang (principal) yaitu pemegang saham dengan pihak yang

menerima wewenang (agent) yaitu manajer.

Masalah yang sering muncul dalam hubungan agensi antara pemegang saham

dan manajer adalah terjadinya konflik agensi. Konflik agensi muncul ketika

manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan kesejahteraan para

pemegang saham, namun disisi lain manajer juga mempunyai kepentingan untuk

memaksimumkan kesejahteraan mereka. Penyatuan kepentingan antara pihak

manajer ini sering kali menimbulkan masalah keagenan atau agensi konflik

(Faisal, 2004).

Pihak yang lebih mengetahui kondisi internal perusahaan dan prospek

perusahaan dimasa yang akan datang adalah manajer yang bertindak sebagai

agent, sedangkan pemegang saham mengetahui keadaan dan prospek perusahaan

dimasa yang akan datang hanya melalui informasi yang diberikan oleh manajer.

Page 20: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

4

Oleh karena itu, manajer berkewajiban untuk memberikan informasi yang

berkaitan dengan kondisi perusahaan kepada pemegang saham sebagai bentuk

pemenuhan kewajiban dalam mengelola perusahaan. Informasi yang

disampaikan terkadang diterima tidak sesuai dengan kondisi perusahaan

sebenarnya. Kondisi ini dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau

asimetri informasi (information asymmetric) (Ujiyantho dan Pramuka, 2007).

Asimetri informasi antara manajer (agent) dengan pemilik (principal) dapat

memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba

(earnings management) (Richardson, 1998). Saat asimetri informasi tinggi,

pemegang saham tidak mempunyai informasi yang diperlukan untuk megetahui

kondisi perusahaan sehingga manajer dengan leluasa dapat melakukan praktik

earnings management.

Salah satu kasus earnings management yang pernah terjadi di Indonesia yaitu

kasus yang terjadi pada PT Kimia Farma. PT Kimia Farma adalah salah satu

produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31

Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih

sebesar Rp132 miliar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta &

Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa

laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah

dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma

2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup

Page 21: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

5

mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya

sebesar Rp99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp32,6 miliar, atau 24,7% dari

laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku

yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp2,7 miliar, pada unit

Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp23,9 miliar, pada

unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp8,1 miliar

dan overstated penjualan sebesar Rp10,7 miliar ( Badan Pengawas Pasar Modal –

Bapepam, 2002).

Selain kasus yang terjadi pada PT Kimia Farma, ada salah satu kasus yang

baru-baru ini terjadi adalah skandal akuntansi yang dilakukan Toshiba. Seperti

yang dimuat dalam money.cnn.com oleh Yan (2015), kasus ini bermula ketika

Toshiba sendiri mulai menyelidiki praktik akuntansi di divisi energi. Menurut

sebuah komite independen, perusahaan menggelembungkan laba usaha Toshiba

sebesar ¥ 151,8 milyar ($ 1,2 milyar) selama tujuh tahun. Kepala eksekutif

Toshiba dan presiden Hisao Tanaka mengundurkan diri atas skandal akuntansi

yang mengguncang perusahaan. Delapan anggota dewan, termasuk wakil ketua

Norio Sasaki, juga telah mengundurkan diri dari jabatan mereka sebagai bagian

dari perombakan besar manajemen perusahaan. Akibat skandal akuntansi yang

menguncang perusahaan, saham Toshiba telah turun sekitar 20% sejak awal april

ketika isu-isu akuntansi terungkap. Nilai pasar perusahaan hilang sekitar ¥ 1.673

triliun ($ 13,4 milyar) dan para analis memperkirakan saham Toshiba masih akan

Page 22: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

6

terus menurun. Toshiba yang merupakan salah satu merek elektronik paling

dikenal di dunia serta memiliki reputasi yang bagus itu kini hancur berantakan

akibat skandal akuntansi yang telah dilakukan perusahaan.

Terjadinya manipulasi laporan keuangan tersebut karena lemahnya penerapan

corporate governance. Ciri utama dari lemahnya corporate governance adalah

adanya tindakan mementingkan diri sendiri di pihak para manajer perusahaan

(Komsiyah dan Rahayu, 2004). Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 1999

oleh PriceWaterhouseCoopers antara investor internasional di Asia,

menunjukkan bahwa peringkat Indonesia adalah salah satu yang terburuk dalam

standar audit dan kepatuhan, akuntabilitas kepada pemegang saham, standar

pengungkapan dan transparansi (FCGI, 2006).

Pengertian corporate governance menurut FCGI yaitu seperangkat peraturan

yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola)

perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang

kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan

kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan. Nasution dan Setyawan (2007) mendefinisikan

corporate governance sebagai konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja

perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin

akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada

kerangka peraturan. Konsep corporate governance diajukan demi tercapainya

Page 23: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

7

pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan

keuangan.

Dari penjelasan corporate governance tersebut, dapat disimpulkan bahwa

penerapan corporate governance yang baik dapat memberikan pemahaman

mengenai pentingnya hak pemegang saham untuk mendapatkan informasi

mengenai kondisi internal perusahaan secara menyeluruh dan kewajiban

manajemen untuk mengungkapkan semua informasi yang berkaitan dengan

perusahaan sehingga dapat mengurangi tindakan manajemen laba yang dilakukan

perusahaan.

Faktor lain yang mempengaruhi praktik earnings management yaitu ukuran

perusahaan. Ukuran perusahaan yang kecil dianggap lebih banyak melakukan

praktik manajemen laba dari pada perusahaan besar. Hal ini dikarenakan

perusahaan kecil cenderung ingin memperlihatkan kondisi perusahaan yang

selalu berkinerja baik agar investor menanamkan modalnya pada perusahaan

tersebut. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga

mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan, sehingga

berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat (Nasution

dan Setiawan, 2007).

Selain corporate governance dan ukuran perusahaan, faktor yang juga

mempengaruhi praktik manajemen laba yaitu leverage. Salah satu alternatif

sumber dana perusahaan selain menjual saham di pasar modal adalah melalui

Page 24: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

8

sumber dana eksternal berupa hutang. Perusahaan akan berusaha memenuhi

perjanjian hutang agar memperoleh penilaian yang baik dari kreditur. Hal ini

kemudian dapat memotivasi manajer dalam melakukan manajemen laba untuk

menghindari pelanggaran perjanjian hutang. Penelitian yang dilakukan oleh

Dechow et al. (1996) menemukan bahwa motivasi perusahaan melakukan

earnings management adalah untuk memenuhi kebutuhan pendanaan eksternal

dan memenuhi perjanjian utang. Semakin besar utang yang dimiliki perusahaan

maka semakin ketat pengawasan yang dilakukan oleh kreditor, sehingga

fleksibilitas manajemen untuk melakukan suatu tindakan earnings management

semakin berkurang.

Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai earnings management telah

banyak dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Nuryaman (2008)

mengungkapkan bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap

earnings management. Hasil tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nasution dan Setiawan (2007) yang menyatakan bahwa dewan

komisaris independen berpengaruh terhadap earnings management. Sementara

variabel ukuran dewan komisaris diteliti Gulzar dan wang (2011) menyatakan

bahwa ukuran dewan komisaris dan komite audit tidak berpengaruh terhadap

earnings management. Hasil ini berbeda dengan Nasution dan Setiawan (2007)

yang menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap earnings

Page 25: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

9

management, sementara untuk komite audit Sutikno dkk (2014) menyatakan

bahwa komite audit berpengaruh terhadap earnings management.

Variabel ukuran perusahaan dan leverage diteliti sebelumnya oleh Gunawan

dkk (2015) bahwa ukuran perusahaan dan leverage tidak berpengaruh terhadap

earnings management. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Prasetya dan Gayatri (2016) untuk variabel ukuran, menyatakan bahwa ukuran

perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap earnings management,

sementara untuk leverage, Guna dan Herawaty (2010) menyatakan bahwa

leverage berpengaruh terhadap earnings management.

Berdasarkan latar belakang penelitian dan hasil penelitian sebelumnya yang

masih menunjukan hasil yang berbeda sehingga menarik untuk dilakukan

penelitian. Pada penelitian ini, variabel yang digunakan yaitu ukuran dewan

komisaris, komposisi dewan komisaris, komite audit, ukuran perusahaan dan

leverage. Sampel yang digunakan berasal dari sektor industri manufaktur. Dari

uraian yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti memilih judul “ Pengaruh

Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap

Earnings Management pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013- 2015 ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

Page 26: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

10

1. Bagaimana pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap earnings management ?

2. Bagaimana pengaruh dewan komisaris independen terhadap earnings

management ?

3. Bagaimana pengaruh komite audit terhadap earnings management ?

4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap earnings management ?

5. Bagaimana pengaruh leverage terhadap earnings management ?

6. Bagaimana pengaruh ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen,

komite audit, ukuran perusahaan, dan leverage secara bersama-sama terhadap

earnings management ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan ini antara lain :

a. Menganalisis pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap earnings

management

b. Menganalisis pengaruh dewan komisaris independen terhadap earnings

management

c. Menganalisis pengaruh komite audit terhadap earnings management

d. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap earnings management

e. Menganalisis pengaruh leverage terhadap earnings management

Page 27: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

11

f. Menganalisis pengaruh ukuran dewan komisaris, dewan komisaris

independen, komite audit, ukuran perusahaan, dan leverage secara

bersama-sama terhadap earnings management.

2. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

a. Bidang Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan literature

mengenai pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba pada

perusahaan manufaktur di Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan

dapat memacu peneltian yang lebih baik pada masa yang akan datang

mengenai masalah-masalah yang dibahas dalam penelitian.

b. Bagi Investor

Dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh mekanisme corporate

governance terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang

di Indonesia sehingga dapat membantu investor dalam membuat

keputusan investasi yang tepat.

c. Bagi Regulator

Diharapkan dapat menetapkan standar yang lebih baik di masa yang akan

datang mengenai corporate governance.

Page 28: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori agensi diperkenalkan oleh Jensen dan Meckling (1976), teori ini

menjelaskan hubungan yang terjadi antara pemilik dan pemegang saham

(prinsipal) dengan manajer (agen). Hubungan keagenan muncul ketika satu

orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk

memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang

pengambilan keputusan kepada agen tersebut (Ujiyantho dan Pramuka,

2007). Di dalam suatu perusahaan yang disebut prinsipal adalah pemegang

saham atau investor dan yang dimaksud agen adalah manajemen yang

mengelola perusahaan. Investor menilai kinerja manajer berdasarkan

kemampuannya dalam menghasilkan laba perusahaan. Sebaliknya, manajer

berusaha memenuhi keinginan investor untuk menghasilkan laba yang

maksimal agar mendapatkan kompensasi yang diinginkan. Namun manajer

seringkali melakukan manipulasi saat melaporkan kondisi perusahaan

kepada investor agar tujuannya mendapatkan kompensasi tercapai.

Teori agensi memiliki asumsi bahwa setiap individu semata-mata

termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik

kepentingan antara principal dan agent (Gerianta, 2009). Pihak pemilik

Page 29: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

13

(principal) termotivasi mengadakan kontrak untuk mensejahterahkan dirinya

dengan profitabilitas yang selalu meningkat. Sedangkan manajer (agent)

termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan ekonomi dan psikologinya,

antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak

kompensasi. Dibutuhkan kontrak yang jelas yang berisi hak dan kewajiban

masing-masing pihak dengan tujuan meminimalisir konflik.

Salah satu kendala yang akan muncul antara agen dan prinsipal adalah

adanya asimetri informasi. Asimetri informasi adalah ketidakseimbangan

informasi yang dimiliki oleh prinsipal dan agen, ketika prinsipal tidak

memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agen sebaliknya, agen

memiliki lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja

dan perusahaan secara keseluruhan (Widyaningdyah, 2001). Adanya asimetri

informasi dapat mendorong agen untuk menyembunyikan beberapa

informasi yang tidak diketahui prinsipal untuk memaksimalkan keuntungan

bagi agen. Agen dapat termotivasi untuk melaporkan informasi yang tidak

sebenarnya kepada prinsipal, terutama jika informasi tersebut berkaitan

dengan pengukuran kinerja agen (Ujiyantho, 2007).

Eisenhardt (1989) mengungkapkan bahwa teori agensi menggunakan

tiga asumsi sifat manusia yaitu:

1. Manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest).

Page 30: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

14

2. Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa

mendatang (bounded rationality).

3. Manusia selalu menghindari risiko (risk adverse).

Manajer dalam mengelola perusahaan cenderung mementingkan

kepentingan pribadi dari pada kepentingan untuk meningkatkan nilai

perusahaan. Dengan perilaku opportunictis dari manajer, manajer

bertindak untuk mencapai kepentingan mereka sendiri, padahal sebagai

manajer seharusnya memihak kepada kepentingan pemegang saham

karena mereka adalah pihak yang memberi kuasa manajer untuk

menjalankan perusahaan.

2. Good Corporate Governance

Di era globalisasi pasar saat ini setiap perusahaan selain dituntut untuk

semakin inovatif juga harus mempunyai tata kelola perusahaan yang baik

(good corporate governance) agar dapat terus bertahan. Komite Cadburry

mendefinisikan Good Corporate Governance, sebagai sistem yang

mengarahkan dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan, agar mencapai

keseimbangan antara kekuatan kewenangan yang diperlukan oleh

perusahaan, untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan

pertanggungjawaban kepada stakeholders. Sedangkan menurut Center for

European Policy Studies (CEPS) GCG merupakan seluruh sistem yang

dibentuk mulai dari hak, proses serta pengendalian, baik yang ada di dalam

Page 31: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

15

maupun diluar manajemen perusahaan. Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) di dalam situs resminya menyebutkan bahwa secara

umum istilah good corporate governance merupakan sistem pengendalian

dan pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan

antara berbagai pihak yang mengurus perusahaan (hard definition), maupun

ditinjau dari "nilai-nilai" yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu

sendiri (soft definition).

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG, 2006), setiap

perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap aspek

bisnis dan di semua jajaran perusahaan. Untuk mencapai kesinambungan

usaha (sustainability) perusahaan dengan memperhatikan pemangku

kepentingan (stakeholders) diperlukan asas GCG, sebagai berikut:

1. Transparancy

Menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus

menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang

mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan

harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah

yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal

yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham,

kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.

Page 32: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

16

2. Akuntability

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara

transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar,

terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap

memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku

kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan

untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

3. Responsibility

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta

melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan

sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang

dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

4. Independency

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola

secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak

saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa

memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku

kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Page 33: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

17

Adanya sistem corporate governance diperusahaan diyakini akan

membatasi pengelolaan earning management. Karena itu diduga dengan

semakin tingginya ukuran dewan komisaris, semakin tingginya dewan

komisaris independen, dan adanya komite audit maka akan semakin kecil

pengelolaan laba yang oportunis (Siregar, dkk, 2005).

Dalam penelitian ini unsur-unsur yang digunakan untuk mengukur

good corporate governance antara lain:

a. Ukuran Dewan Komisaris

Secara umum dewan komisaris ditugaskan dan diberi tanggung

jawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam

laporan keuangan. Hal ini penting mengingat adanya kepentingan dari

manajemen untuk melakukan manajemen laba yang berdampak pada

berkurangnya kepercayaan investor. Untuk mengatasinya dewan

komisaris diperbolehkan untuk memiliki akses pada informasi

perusahaan. Dewan komisaris tidak memiliki otoritas dalam perusahaan,

maka dewan direksi bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi

terkait dengan perusahaan kepada dewan komisaris (NCCG, 2001).

Jumlah anggota dewan komisaris harus disesuaikan dengan

kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektivitas dalam

pengambilan keputusan (KNKG, 2006). Pengaruh ukuran dewan

komisaris terhadap kinerja perusahaan memiliki hasil yang beragam.

Page 34: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

18

Salah satu argumen menyatakan bahwa makin banyaknya personel yang

menjadi dewan komisaris dapat berakibat pada makin buruknya kinerja

yang dimiliki perusahaan (Yermack 1996). Hal tersebut dapat dijelaskan

dengan adanya agency problems (masalah keagenan), yaitu dengan

makin banyaknya anggota dewan komisaris maka badan ini akan

mengalami kesulitan dalam menjalankan perannya, diantaranya

kesulitan dalam berkomunikasi dan mengkoordinir kerja dari masing-

masing anggota dewan itu sendiri, kesulitan dalam mengawasi dan

mengendalikan tindakan dari manajemen, serta kesulitan dalam

mengambil keputusan yang berguna bagi perusahaan (Yermack 1996).

Adanya kesulitan dalam perusahaan dengan anggota dewan komisaris

yang banyak ini membuat sulitnya menjalankan tugas pengawasan

terhadap manajemen perusahaan yang nantinya berdampak pula pada

kinerja perusahaan yang semakin menurun (Yermack, 1996).

b. Dewan Komisaris Independen

Menurut UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dewan

komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan

secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta

memberi nasihat kepada direksi. Menurut Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan

Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, komisaris independen adalah

Page 35: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

19

anggota dewan komisaris yang berasal dari luar emiten atau perusahaan

publik.

Fungsi pengawasan dari komisaris independen dibutuhkan sebagai

control perusahaan terhadap aktivitas yang dilakukan manajer

perusahaan. Minimnya jumlah dewan komisaris independen dalam suatu

perusahaan dapat menyebabkan para manajer dapat leluasa melakukan

manipulasi laba sesuai dengan yang mereka inginkan. Pentingnya

independensi juga ditekankan oleh KNKG (2006) yang menyebutkan

bahwa komposisi dewan komisaris harus memungkinkan pengambilan

keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak

independen.

c. Komite Audit

Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-

29/PM/2004, komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan

komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan.

Selain itu komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang

saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani

masalah pengendalian. Berdasarkan Surat Edaran BEJ Nomor SE-

008/BEJ/12-2001, keanggotaan komite audit terdiri dari sekurang-

kurangnya tiga orang termasuk ketua komite audit. Anggota komite ini

yang berasal dari komisaris hanya sebanyak satu orang, anggota komite

Page 36: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

20

yang berasal dari komisaris tersebut merupakan komisaris independen

perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua komite audit. Anggota lain

yang bukan merupakan komisaris independen harus berasal dari pihak

eksternal yang independen.

Seperti diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-

29/PM/2004 yang merupakan peraturan yang mewajibkan perusahaan

membentuk komite audit, tugas komite audit antara lain :

1) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan

dikeluarkan perusahaan, seperti laporan keuangan, proyeksi dan

informasi keuangan lainnya,

2) Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan

perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan

perusahaan,

3) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor

internal,

4) Melaporkan kepada komisaris berbagai risiko yang dihadapi

perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi,

5) Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada dewan komisaris

atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten,

6) Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan rahasia perusahaan.

Page 37: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

21

Dalam Pedoman pembentukan komite audit yang efektif yang

disusun oleh komite nasional good corporate governance (2002) tujuan

dibentuknya komite audit antara lain :

1) Pelaporan Keuangan

Komite audit melaksanakan pengawasan independen atas proses

laporan keuangan dan audit ekstern.

2) Manajemen Resiko dan Kontrol

Komite audit memberikan pengawasan independen atas proses

risiko dan control.

3) Corporate Governance

Komite audit melaksankan pengawasan independen atas proses

tata kelola perusahaan.

3. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan karakteristik perusahaan dalam

kaitannya dengan strukur perusahaan. Ukuran perusahaan dapat

menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang ditunjukan oleh total aset,

penjualan, dam kapitalisasi pasar (Sutikno dkk, 2014). Semakin besar total

aset, penjualan, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran suatu

perusahaan. Semakin besar aset, maka semakin besar modal yang ditanam,

semakin banyak penjualan maka semakin perputaran uang dan semakin

besar kapitalisasi perusahaan. Dalam menilai ukuran perusahaan, total aset

Page 38: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

22

sering digunakan apakah perusahaan besar ataupun kecil. Perusahaan yang

besar memiliki total aset yang relatif besar. Oleh karena itu perusahaan besar

cenderung bertindak hati-hati dalam melakukan pengelolaan perusahaan dan

cenderung melakukan pengelolaan laba secara efisien.

Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga

mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan,

sehingga berdamapak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih

akurat (Nasution dan Setiawan, 2007). Oleh karena itu, sehingga dapat

diartikan bahwa ukuran perusahaan yang besar dapat mengurangi praktik

manajemen laba perusahaan.

4. Leverage

Rasio leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk menggunakan

aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost assets or funds)

yang gunanya untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik

perusahaan (Syamsuddin, 2002). Dari definisi tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa penggunaan dana asset (aktiva) atau dana tersebut pada

akhirnya dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan potensial bagi

pemegang saham yaitu kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva

atau dana untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik

perusahaan dengan memperbesar tingkat leverage maka hal ini akan berarti

bahwa tingkat ketidakpastian (uncertainty) dari return yang akan diperoleh

Page 39: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

23

akan semakin tinggi pula, tetapi pada saat yang sama hal tersebut akan

memperbesar jumlah return yang akan diperoleh. Tingkat leverage ini bisa

saja berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya,

atau dari satu periode ke periode lainnya di dalam satu perusahaan, tetapi

yang jelas, semakin tinggi tingkat leverage akan semakin tinggi risiko yang

dihadapi serta semakin besar return atau penghasilan yang diharapkan.

Sedangkan menurut Sugiono dan Untung (2008) leverage adalah rasio

pebandingan antara total utang dengan total aktiva. Semakin besar hutang

suatu perusahaan dibandingkan dengan aktivanya, maka semakin besar

resiko yang dihadapi oleh perusahaan untuk membayar kewajibannya.

5. Earnings Management

Earnings Management merupakan masalah keagenan yang seringkali

dipicu oleh adanya pemisahan peran atau perbedaan kepentingan antara

pemegang saham dengan manajemen perusahaan (Iqbal, 2007). Tindakan

manajemen laba ini dimungkinkan dengan lebih banyaknya informasi yang

dimiliki oleh manajer selaku agen yang menjalankan perusahaan

dibandingkan prinsipal. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan informasi

yang dimiliki antara agen dan prinsipal. Ketidakseimbangan informasi itu

disebut dengan asimetri informasi. Asimetri informasi ini erat kaitannya

dengan konsep teori keagenan (agency theory) yaitu ketika semua pihak

memiliki dorongan untuk mendahulukan kepentingannya sendiri-sendiri

Page 40: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

24

sehingga timbul adanya konflik antara prinsipal dengan agen. Asimetri

informasi dan konflik kepentingan yang terjadi yang terjadi antara prinsipal

dan agen mendorong agen untuk menyajikan informasi yang disesuaikan

untuk kepentingan agen kepada prinsipal, terutama jika informasi tersebut

berkaitan dengan pengukuran kinerja agen. Salah satu bentuk tindakan agen

tersebut adalah yang disebut sebagai manajemen laba (Widyaningdyah,

2001).

Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan

(menurunkan) laba yang dilaporkan saat kini dari suatu unit yang menjadi

tanggung jawab manajer tanpa mengkaitkan dengan peningkatan

(penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang (Fischer dan

Rosenzweig, 1995). Sedangkan Assih dan Gudono (2000) mendefinisikan

manajemen laba sebagai suatu proses yang dilakukan dengan sengaja, dalam

batasan general accepted accounting principles, untuk mengarah pada suatu

tingkat yang diinginkan atas laba yang dilaporkan. Manajemen laba adalah

salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan,

manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat

mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil

rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Setiawati dan Na’im,

2000). Sedangkan menurut Sugiri (1998) membagi definisi manajemen laba

menjadi dua, yaitu:

Page 41: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

25

1) Definisi Sempit

Manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan

metode akuntansi. Manajemen laba dalam artian sempit ini

didefinisikan sebagai perilaku manajemen untuk “bermain” dengan

komponen discretionary accrual dalam menentukan besarnya laba.

2) Definisi Luas

Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan

(mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana

manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan

(penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut.

Tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh manajer didasari

berbagai motivasi yang berbeda-beda. Scott (2009) berpendapat bahwa ada

beberapa faktor yang dapat memotivasi manajer melakukan manajemen laba,

yaitu:

1) Rencana Bonus

Para manajer yang bekerja pada perusahaan yang menerapkan rencana

bonus akan berusaha mengatur laba yang dilaporkannya dengan tujuan

dapat memaksimalkan jumlah bonus yang akan diterimanya.

2) Kontrak Hutang Jangka Panjang

Menyatakan bahwa semakin dekat suatu perusahaan kepada waktu

pelanggaran perjanjian utang maka para manajer akan cenderung untuk

Page 42: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

26

memilih metoda akuntansi yang dapat memindahkan laba periode

mendatang ke periode berjalan dengann harapan dapat mengurangi

kemungkinan perusahaan mengalami pelanggaran kontrak utang.

3) Motivasi Politik

Menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan dengan skala besar dan

industry strategis cenderung untuk menurunkan laba terutama pada saat

periode kemakmuran yang tinggi. Upaya ini dilakukan dengan harapan

memperoleh kemudahan serta fasilitas dari pemerintah.

4) Motivasi Perpajakan

Menyatakan bahwa perpajakan merupakan salah satu motivasi mengapa

perusahaan mengurangi laba yang dilaporkan. Tujuannya adalah dapat

meminimalkan jumlah pajak yang harus dibayar.

5) Pergantian CEO

Biasanya CEO yang mendekati masa pensiun atau masa kontraknya

menjelang berakhir akan melakukan strategi memaksimalkan jumlah

pelaporan laba guna meningkatkan jumlah bonus yang akan mereka

terima. Hal yang sama akan dilakukan oleh manajer dengan kinerja yang

buruk. Tujuannya adalah menghindarkan diri dari pemecatan sehingga

mereka cenderung untuk menaikkan jumlah laba yang dilaporkan.

Page 43: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

27

6) Penawaran Saham Perdana

Menyatakan bahwa pada awal perusahaan menjual sahamnya kepada

publik, informasi keuangan yang dipublikasikan dalam prospektus

merupakan sumber informasi yang sangat penting. Informasi ini penting

karena dapat dimanfaatkan sebagai sinyal kepada investor potensial

terkait dengan nilai perusahaan. Guna mempengaruhi keputusan yang

dibuat oleh para investor maka manajer akan berusaha untuk menaikkan

jumlah laba yang dilaporkan.

Ada berbagai macam cara yang dilakukan oleh manajer dalam

melakukan manajemen laba, bergantung pada kondisi dan situasi perusahaan

tersebut. Pola manajemen laba menurut Scott (2009) dapat dilakukan dengan

cara:

1) Taking a Bath

Taking a bath terjadi pada saat reorganisasi seperti pengangkatan CEO

baru. Teknik ini mengakui adanya biaya-biaya pada periode yang akan

datang dan kerugian periode berjalan sehingga mengharuskan

manajemen membebankan perkiraan perkiraan biaya mendatang

akibatnya laba periode berikutnya akan lebih tinggi.

2) Income Minimization

Bentuk ini mirip dengan taking a bath, tetapi lebih sedikit ekstrim, yakni

dilakukan sebagai alasan politis pada periode laba yang tinggi dengan

Page 44: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

28

mempercepat penghapusan aset tetap dan aset tak berwujud dan

mengakui pengeluaran-pengeluaran sebagai biaya. Pada saat rasio

profitabilitas perusahaan tinggi, kebijakan yang diambil dapat berupa

penghapusan atas barang modal dan aset tak berwujud, biaya iklan dan

pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan

3) Income Maximization

Dilakukan pada saat laba menurun. Tindakan atas income maximization

bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus

yang lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari

pelanggaran atas kontrak hutang jangka panjang.

4) Income Smoothing

Dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan

sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada

umumnya investor menyukai laba yang relatif stabil.

Penggunaan pengukuran atas dasar akrual sangat penting untuk

diperhatikan dalam mendeteksi ada tidaknya manajemen laba dalam

perusahaan. Total akrual adalah selisih antara laba dan arus kas yang berasal

dari aktivitas operasi. Total akrual dapat dibebankan menjadi dua bagian,

yaitu:

Page 45: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

29

1) Bagian akrual yang memang sewajarnya ada dalam proses penyusunan

laporan keuangan, disebut normal accruals atau non discretionary

accruals;

2) Bagian akrual yang merupakan manipulasi data akuntansi yang disebut

dengan abnormal accruals atau discretionary accruals.

Page 46: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

30

B. Penelitian sebelumnya

Berikut ini adalah tabel penelitian sebelumnya beserta dengan hasil penelitian.

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya

No Judul

(Peneliti/Tahun)

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

1 Pengaruh Konsentrasi

Kepemilikan, Ukuran

Perusahaan, dan Mekanisme

Corporate Governance

terhadap Manajemen Laba.

(Nuryaman, 2008)

Variabel Ukuran

Perusahaan, dan

Variabel Komisaris

Independen

Variabel Konsentrasi

Kepemilikan, dan

Variabel Spesialisasi

KAP

Variabel Konsentrasi

kepemilikan, ukuran perusahaan

berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba, sedangkan

komisaris independen dan

spesialisasi industri KAP tidak

berpengaruh terhadap manajemen

laba

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 47: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

31

No Judul

(Peneliti/Tahun)

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

2 Corporate Governance

Characteristic and Earnings

Management: Empirical

Evidence from Chinese Listed

Firms

(Gulzar dan Wang, 2011)

Variabel Ukuran

Dewan Komisaris,

Dewan Komisaris

Independen, dan

Komite Audit

Variabel Dualitas CEO,

Frekuensi Rapat

Dewan, Rasio Jenis

Kelamin Dewan

Komisaris

Variabel Dualitas CEO, Frekuensi

Rapat Dewan dan Rasio jenis

kelamin dewan komisaris

berpengaruh signifikan terhadap

earnings management, Komposisi

dewan komisaris, ukuran dewan

komisaris dan komite audit tidak

berpengaruh terhadap earnings

management

3 Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance,

Indepedensi Auditor, Kualitas

Audit, dan Faktor lainnya

terhadap Manajemen Laba

Variabel Komisaris

Independen, Komite

Audit, Ukuran

Perusahaan, dan

Leverage

Variabel Profitabilitas,

Kualitas Audit,

Kepemilikan

Institusional,

Kepemilikan

Manajerial, dan

Independensi Auditor

Variabel Profitabilitas, leverage,

dan kualitas audit berpengaruh

terhadap manajemen laba.

Kepemilikan institusional,

kepemilikan manajemen, komite

audit, komisaris independen,

independensi auditor dan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 48: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

32

No Judul

(Peneliti/Tahun)

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

4 Pengaruh Leverage terhadap

Manajemen Laba dengan

Corporate Governance

sebagai variable pemoderasi

(Naftalia dan Marsono, 2013)

Variabel Leverage

dan Komisaris

Independen

Variabel Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional, dan

Kualitas Audit

Variabel leverage berpengaruh

terhadap manajemen laba,

kepemilikan institusional tidak

berepngaruh terhadap manajemen

laba, kepemilikan manajerial dan

komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap hubungan

leverage dan manajemen laba,

dan kualitas audit sebagai

variabel pemoderasi

5 Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas,

dan Leverage terhadap

Manajemen Laba

( Gunawan dkk, 2015

Variabel Ukuran

Perusahaan dan

Leverage

Variabel Profitabilitas Variabel ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan leverage tidak

berpengaruh terhadap manajemen

laba

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 49: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

33

No Judul

(Peneliti/Tahun)

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

6 Pengaruh Ukuran Perusahaan

terhadap Manajemen Laba

dengan Pengungkapan

Corporate Social

Responsibility sebagai

Variabel Intervening

(Prasetya dan Gayatri, 2016)

Variabel Ukuran

Perusahaan

Variabel Corporate

Social Responsibility

Variabel ukuran perusahaan

secara signifikan berpengaruh

terhadap manajemen laba.

Pengungkapan CSR secara

signifikan berpengaruh terhadap

manajemen laba

7 Pengaruh Corporate

Governance dan Ukuran

Perusahaan terhadap

manajemen laba

(Sutikno dkk, 2014)

Variabel komisaris

independen, komite

audit, dan ukuran

perusahaan

Variabel Kepemilikan

Manajerial dan

Kepemilikan

Institusional

Variabel kepemilikan manajerial,

komisaris independen dan komite

audit berpengaruh terhadap

manajemen laba. Ukuran

perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap manajemen

laba. Kepemilikan institusional

berpengaruh terhadap manajemen

laba

Sumber: Dirangkum dari berbagai sumber

Page 50: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

34

C. Kerang Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Ukuran Dewan Komisaris

Komisaris Independen

Komite Audit

Ukuran Perusahaan

Earnings Management

Metode Analisis Data

Leverage

Lemahnya sistem pengendalian dan pengawasan terhadap manajer

Efek manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak

manajer

Teori Pendukung: Teori Agensi

Statistik Deskriptif

Page 51: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

35

Statistik Deskriptif

Uji Model Regresi

Uji Asumsi Klasik:

1.Normalitas

2.Multikolinieritas

3.Heterokedastisitas

4.Autokorelasi

Regresi Berganda

Uji Hipotesis:

1. Uji Adjusted R²

2. Uji t

3. Uji F

Kesimpulan dan Saran

Page 52: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

36

D. Keterkaitan antar Variable dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap earnings management

Beberapa penelitian telah dilakukan terkait hubungan antara ukuran dewan

komisaris dengan manajemen laba. Salah satu pendapat menyatakan bahwa

semakin banyak personel yang menjadi dewan komisaris dapat berakibat pada

semakin buruknya kinerja yang dimiliki perusahaan (Yermack, 1996). Semakin

banyaknya anggota dewan komisaris maka badan ini akan menjalani kesulitan

dalam mengawasi dan mengendalikan tindakan dari manajemen, serta

kesulitan dalam mengambil keputusan yang berguna bagi perusahaan. Adanya

kesulitan dalam perusahaan dengan anggota dewan komisaris yang banyak ini

membuat sulitnya menjalankan tugas pengawasan terhadap manajemen

perusahaan yang nantinya berdampak pula pada kinerja perusahaan yang

semakin menurun (Yermack, 1996). Hal ini mengindikasikan bahwa Ukuran

dewan komisaris yang besar tidak efektif dalam mengurangi praktik

manajemen laba. Hasil penelitian Nasution dan Setiawan menyatakan bahwa

ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan

pengungkapan dan kesimpulan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik suatu

hipotesis sebagai berikut:

Ha1 : Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap praktik earnings

management.

Page 53: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

37

2. Pengaruh dewan komisaris independen terhadap earnings management

Dewan komisaris independen dapat memberikan kontribusi yang efektif

terhadap hasil dari proses penyusunan laporan keuangan yang berkualitas atau

kemungkinan terhindar dari kecurangan laporan keuangan (Boediono, 2005).

Adanya dewan komisaris menjamin transparansi dan keinformatifan laporan

keuangan sehingga memfasilitasi hak pemegang saham untuk mendapatkan

informasi yang berkualitas. Hasil penelitian Nasution dan Setyawan (2007)

menyatakan bahwa komposisi dewan komisaris independen berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian Klein (2000), menyatakan

bahwa komposisi dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba.

Dari hasi penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa komposisi dewan

komisaris efektif dalam mengurangi manajemen laba perusahaan. Berdasarkan

pengungkapan dan kesimpulan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik suatu

hipotesis sebagai berikut:

Ha2 : Dewan komisaris independen berpengaruh terhadap earnings

management.

3. Pengaruh komite audit terhadap earnings management

Peran komite audit sangat diperlukan dalam hal pengawasan perusahaan.

Tugas komite berhubungan dengan kualitas laporan keuangan, karena komite

audit diharapkan dapat membantu dewan komisaris dalam pelaksanaan tugas

yaitu mengawasi proses pelaporan keuangan oleh manajemen. Komite audit

Page 54: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

38

sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan adanya

pengawasan dari komite audit, maka informasi yang disajikan dalam laporan

keuangan lebih informatif dan berkualitas. Banyak penelitian yang

mendukung keberadaan komite audit, diantaranya dalah hasil penelitian yang

dilakukan Klein (2000) yang menunjukkan adanya hubungan antara komite

audit dengan manipulasi laba. Xie, et al (2001) menguji efektifitas komite

audit dalam mengurangi manajemen laba yang dilakukan oleh pihak

manajemen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komite audit yang

berasal dari luar mampu melindungi kepentingan pemegang saham dari

tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen. Hasil

penelitian Nasution dan Setywan (2007) menunjukkan pengaruh signifikan

antara komite audit dengan manajemen laba. Hal tersebut menunjukkan

bahwa komite audit telah berhasil dalam mengurangi praktik manajemen laba

perusahaan. Berdasarkan pengungkapan dan kesimpulan penelitian terdahulu,

maka dapat ditarik suatu hipotesis sebagai berikut:

Ha3 : Komite audit berpengaruh terhadap earnings management perusahaan.

4. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap earnings management

Ukuran perusahaan dapat menentukan banyak sedikitnya praktik

manajemen laba perusahaan. Perusahaan dengan ukuran yang relatif besar

akan dilihat kinerjanya oleh publik sehingga perusahaan tersebut akan

melaporkan kondisi keuangannya dengan lebih berhati – hati, lebih

Page 55: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

39

menunjukkan keinformatifan informasi yang terkandung di dalamnya, dan

lebih transparan. Oleh karena itu, perusahaan lebih sedikit dalam melakukan

praktik manajemen laba. Sedangkan perusahaan yang mempunyai ukuran

yang lebih kecil mempunyai kecenderungan untuk melakukan manajemen

laba dengan melaporkan laba yang lebih besar untuk menunjukkan kinerja

perusahaan yang memuaskan. Chtourou (2001) menemukan bukti bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan di

Amerika. Ini berarti, perusahaan yang besar mempunyai peluang yang lebih

sedikit dalam melakukan praktik manajemen laba dan sebaliknya, perusahaan

yang lebih kecil mempunyai peluang yang lebih besar dalam melakukan

praktik manajemen laba. Nuryaman ( 2008) menemukan bukti bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan

pengungkapan dan kesimpulan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik suatu

hipotesis sebagai berikut:

Ha4 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap earnings management.

5. Pengaruh leverage terhadap earnings management

Besarnya tingkat hutang perusahan (leverage) dapat mempengaruhi

tindakan manajemen laba. Menurut hasnan (2001) menyatakan bahwa

leverage yang tinggi yang disebabkan kesalahan manajemen dalam mengelola

keuangan perusahaan atau penerapan strategi yang kurang tepat dari pihak

manajemen. Oleh karena kurangnya pengawasan yang menyebabkan leverage

Page 56: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

40

yang tinggi, juga akan meningkatkan tindakan opportunistic seperti

manajemen laba untuk mempertahankan kinerjannya di mata pemegang

saham dan publik. Mengacu pada hipotesis yang melatarbelakangi tindakan

manajemen laba yaitu debt covenanant hypothesis yang menyatakan bahwa

jika suatu perusahaan menyimpang perjanjian hutang yang telah dibuat

berdasarkan laba akuntansi, maka semakin besar kemungkinan manajemen

perusahaan memilih prosedur akuntansi menggeser laba akuntansi dari

periode mendatang ke periode sekarang (Watt Zimmerman, 1986). Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Naftalia dan Marsono (2013) leverage

berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan pengungkapan dan

kesimpulan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik suatu hipotesis sebagai

berikut:

Ha5 : Leverage berpengaruh terhadap earnings management.

Page 57: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menguji pengaruh dari

variabel independen yang terdiri dari ukuran dewan komisaris, dewan komisaris

independen, komite audit, ukuran perusahaan dan leverage terhadap variabel

dependen, yaitu earnings management.

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat

dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data sekunder berupa semua perusahaan yang telah menerbitkan

laporan keuangan periode 2013-2015.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun 2013-2015.

Perusahaan manufaktur dipilih karena dinilai perusahaan yang paling sensitive

terhadap perubahan ekonomi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan purposive sampling method, yaitu penentuan

sampel atas dasar kesesuaian karakteristik dan kriteria tertentu. Adapun kriteria

sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 58: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

42

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

mempublikasikan laporan tahunan selama periode 2013-2015.

2. Tidak mengalami delisting selama tahun 2013-2015

3. Perusahaan telah melakukan IPO minimal tahun 2012

4. Perusahaan manufaktur yang memiliki data lengkap terkait dengan

variabel penelitian antara lain informasi mengenai ukuran dewan

komisaris, dewan komisaris independen, komite audit, ukuran

perusahaan, dan leverage.

5. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangannya

yang dinyatakan dalam mata uang rupiah.

C. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan

dokumentasi. Dalam metode dokumentasi ini, penelitian mempelajari dan

mengambil data berupa dokumen-dokumen dari beberapa sumber seperti

internet, buku, jurnal, dan sumber lainnya baik dalam format kertas hasil cetakan

maupun dalam format elektronik yang berkaitan dengan judul penelitian ini.

Pengumpulan data ini juga bertujuan untuk memperoleh data mengenai

laporan keuangan perusahaan yang berkaitan dengan kebutuhan penelitian ini

yaitu berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur dari Bursa Efek Indonesia

(BEI) melalui website www.idx.co.id.

Page 59: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

43

D. Metode Analisis Data

Metode analsis data penelitian ini menggunakan perhitungan statistik dengan

penerapan software SPSS versi 22 (Statistical Product and Service Solution).

Setelah data yang dibutuhkan penelitian ini telah diperoleh, selanjutnya

dilakukan analisis data penelitian, terdiri dari metode analisis statistik deskriptif,

uji asumsi klasik, koefisien determinasi, dan uji hipotesis. Penjelasan mengenai

metode analisis data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, minimum. (Ghozali, 2013).

2. Uji Asumsi Klasik

Suatu model regresi berganda yang digunakan untuk menguji hipotesa

harus memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik tersebut terdiri dari uji

normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal atau

mendekati normal (Ghozali, 2013). Seperti diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika

Page 60: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

44

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik :

1. Analisis Grafik

Salah satu termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data-

data observasi dengan data-data distribusi yang mendekati distribusi

normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini

dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probably plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan

ploting data residual akan membandingkan dengan garis diagonal. Jika

distribusi data residul normal maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2013).

2. Analsisi Statistik

Uji normalitas dengan grafik akan menyesatkan apabila tidak

berhati-hati secara visual terlihat normal, namun secara statistik bisa

sebaliknya. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-

Page 61: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

45

Smirnov (K-S). Data dapat dianggap normal apabila probabilitas

signifikansi variabel diatas 5 persen. Apabila ditemukan residual

dalam uji tersebut yang mempunyai nilai asymp. Sig (2 tailed) dengan

probabilitas signifikansi < 0,05 diartikan bahwa residual tersebut tidak

terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel –

variabel disebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

indpenden yang memiliki nilai korelasi antar variabel independen sama

dengan nol (Ghozali, 2013).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoloneritas di dalam model

regresi adalah sebagai berikut:

1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar

variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas

0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonearitas.

Page 62: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

46

Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak

berarti bebas dari multikolonearitas. Multikolonearitas dapat

disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel

independen.

3. Multikolonearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya

(2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel

independen menjadi variabel dependen dan di regresi terhadap variabel

independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh independen

lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang

tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolonearitas adalah nilai tolerance <

0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap peneliti harus

menentukan tingkat kolonearitas yang masih dapat ditolerir.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

Page 63: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

47

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan

melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu

Y adalah Y yang telah diprediksi, dna sumbu X adalah residual (Y

prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Jika ada pola

tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup

signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting.

Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan

hasil grafik plot. Oleh sebab itu diperlukan uji statistik yang lebih dapat

menjamin keakuratan hasil (Ghozali, 2013).

Page 64: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

48

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan penganggu pada

periode t dengan kesalahan penganggu pada periode sebelumnya (t-1).

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem autokorelasi

(Ghozali, 2013). Autokorelasi timbul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik

adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi dapat

diketahui melalui uji Durbin Watson statistic. Pengambilan keputusan ada

tidaknya autokorelasi, sebagai berikut:

1. Jika DW < dL maka terdapat autokorelasi positif

2. Jika dL < DW < dU, maka tidak dapat disimpulkan apakah terdapat

autokorelasi atau tidak

3. Jika dU < DW < (4-dU), maka tidak terdapat autokorelasi

4. Jika (4-dU) < DW < (4-dL), maka tidak dapat disimpulkan apakah

terdapat autokorelasi atau tidak; Jika DW > (4-dL), maka terdapat

autokorelasi positif.

3. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan 1 atau (0 < x < 1). Nilai R2 yang

Page 65: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

49

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variabel-variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum,

koefisien determinasi untuk data silang (crossecion) relatif rendah karena

adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan

untuk data runtun waktu (time series) biasanya memiliki nilai koefisien

determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka pasti meningkat, tidak

peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk

menggunakan nilai adjusted pada saat mengevaluasi mana model regresi

terbaik. Tidak seperti , nilai adjusted dapat naik atau turun apabila satu

variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2013).

4. Analisis Regresi Berganda

Metode analisis yang digunakan untuk menilai variabilitas luas

pengungkapan risiko dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda

(multiple regression analysis). Analisis regresi berganda digunakan untuk

menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel. Penelitian ini

Page 66: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

50

menggunakan Software SPSS Versi 22 untuk memprediksi hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen, dengan model regresi yang

digunakan sebagai berikut:

DACCit = α0 + β1UDKit + β2DKIit + β3UKAit + β4SIZEit +β5LEV+εit

Keterangan:

α0 = Koefisien regresi konstanta

β1,2,3,4 = Koefisien regresi masing-masing proksi

DACCit = Discretionary accruals perusahaan i tahun t

DKI = Dewan Komisaris Independen

UDK = Ukuran Dewan Komisaris

UKA = Ukuran Komite Audit

SIZE = Ukuran Perusahaan

LEV = Leverage

Ε = error

5. Uji Hipotesis

Dasar pengambilan keputusan analisis berganda adalah dengan

menggunakan uji signifikansi parameter individual (Uji statistik t) dan uji

signifikansi simultan (Uji statistik F). Berikut penjelasan dari uji statistik t

dan uji statistik F.

Page 67: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

51

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimaksud dalam penelitian mempunyai pengaruh

secara simultan terhadap variabel dependen Ghozali (2013). Uji F

dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dan

melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi menggunakan SPSS

dengan nilai signifikansi 0,05 dengan cara sebagai berikut:

1. Bila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan (Sig

≤ 0,05), maka hipotesis tidak dapat ditolak, ini berarti bahwa

secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen; dan

2. Bila F hitung < F tabel atau probabilitas > nilai signifikan (Sig

≥ 0,05), maka hipotesis tidak dapat diterima, ini berarti bahwa

secara simultan variabel independen tidak mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Ghozali (2013) menyatakan, uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara

individual dalam menerangkan variabel dependen. Pada uji t, nilai t

hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel, dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

Page 68: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

52

1. Bila t hitung > dari t tabel atau probabilitas lebih kecil dari

tingkat signifikansi (Sig < 0,05), maka Ha diterima dan Ho

ditolak, variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat;

dan

2. Bila t hitung < dari t tabel atau probabilitas lebih besar dari

tingkat signifikansi (Sig > 0,05) maka Ha ditolak dan Ho

diterima, variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel

terikat

E. Operasional Variabel Penelitian

Bagian ini akan menjelaskan definisi dari masing-masing variabelyang

digunakan dan pengukuran dari variabel yang digunakan penelitian. Terdiri dari

empat variabel independen dan satu variabel dependen.

1. Variabel Independen (X). variabel independen yang digunakan pada

penelitian ini adalah :

a. Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran dewan Komisaris merupakan jumlah anggota dalam suatu

perusahaan. Dewan komisaris bertanggung jawab dan berwenang

mengawasi tindakan manajemen, dan memberikan pendapat kepada

manajemen jika dipandang perlu oleh dewan komisaris (KNKG, 2004

dalam Ujiyanto dan Pramuka, 2007). Dalam penelitian ini ukuran dewan

Page 69: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

53

komisaris diukur dengan menggunakan indikator jumlah anggota dewan

komisaris dalam suatu perusahaan.

b. Dewan Komisaris Independen

Dewan Komisaris independen merupakan dewan komisaris yang

berasal dari luar perusahaan yang tidak terafiliasi dengan perusahaan

pengaruh struktur dewan komisaris. Hal tersebut bisa didefinisikan

mekanisme corporate governance melalui ukuran dewan komisaris dan

persentase dewan komisaris independen (Ashbaugh dkk, 2006).

Dalam penelitian ini dewan komisaris independen diukur dengan

persentase jumlah anggota dewan komisaris dengan jumlah total

komisaris yang ada dalam susunan dewan komisaris perusahaan sampel.

c. Komite Audit

Komite audit adalah suatu komite yang dibentuk dewan komisaris

untuk melakukan tugas pengawasan perusahaan. Komite audit

mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam hal

memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan seperti

halnya menjaga terciptanya system pengawasan perusahaan yang

memadai serta dilaksanakan good corporate governance (Rachmawati

dan Triatmoko, 2007).

Page 70: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

54

Dalam penelitian ini komite audit diukur dengan jumlah susunan

komite audit berdasarkan pada data yang dicantumkan dalam laporan

keuangan.

d. Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap manajemen laba perusahaan. Perusahaan besar lenih

diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka lebih berhati-hati dalam

melakukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan

tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat (Nasution dan Setiawan,

2007)

Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dari nilai logaritma

natural total asset perusahaan yang tercantum dalam laporan keuangan.

e. Leverage

Leverage menunjukan seberapa besar tingkat asset yang dibiayai

oleh hutang. Semakin besar hutang suatu perusahaan dibandingkan

dengan aktivanya, maka semakin besar resiko yang dihadapi oleh

perusahaan untuk membayar kewajibannya. Semakin besar rasio

leverage menunjukan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan

terhadap kreditur dan semakin besar harus dibayar oleh perusahaan

(Gunawan dkk, 2015)

Page 71: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

55

Dalam penelitian leverage diukur dengan menggunakan rasio total

hutang terhadap total asset.

2. Variabel Dependen (Y)

Manajemen laba yaitu suatu kemampuan untuk memanipulasi pilihan –

pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan yang tepat untuk dapat

mencapai tingkat laba yang diinginkan (Belkaoui, 2004). Dalam penelitian

ini, proxy manajemen laba yang digunakan adalah discretionary accrual

yang dihitung dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi. Model

Jones yang dimodifikasi mengestimasikan tingkat perkiraan akrual sebagai

fungsi dari perbedaan antara perubahan revenue dan perubahan receivable

dan level dari property, plan, dan equipment. Model tersebut dituliskan

sebagai berikut:

1. Total accruals sesungguhnya

TAC = NIit – CFit

Dimana,

NIit = laba bersih (net income) perusahaan i pada periode t

CFit = arus kas operasi (cash flow of operation) perusahaan i pada

periode t

2. Total accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS

(Ordinary Least Square) adalah:

Page 72: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

56

TACt/TAt-1 = (α)1 (1/TAt-1)+ (α)1 (Δ SALt/TAt-1) +(α) 3

(PPEt/TAt-1)+ e

Dimana,

TACt = total accruals dalam periode t

TAt-1 = total asset periode t-1

(Δ)SAL = perubahan pendapatan atau penjualan bersih dalam periode t

PPEt = property, plan, and equipment periode t

(α)1, (α)2, (α)3 = koefisien regresi

3. Non accruals diskretioner

NDTACt= (α)1 (1/TAt-1)+ (α)2 [ (Δ SALt - Δ RECt)/TAt-1 ] + (α)3

(PPEt/TAt-1) + e

Dimana,

(Δ) RECt = perubahan piutang usaha dalam periode t

(α)1, (α)2, (α)3 = fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi

pada perhitungan total akrual

4. Diskresioner total akrual

DTACt= TACt/TAt-1-NDTACt

Dimana,

DTACt = diskresioner total akrual tahun t

TACt = total accruals tahun t

NDTACt = non akrual diskresioner pada tahun t

Page 73: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

57

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel

No Variabel Indikator Skala

1 Ukuran Dewan

Komisaris

(Asbaugh dkk,

2006)

UDK = Jumlah Anggota Dewan Komisaris Rasio

2 Dewan Komisaris

Independen

(Asbaugh dkk,

2006)

DKI = Jml Anggota komisaris independen X 100%

Jml Anggota Dewan Komisaris

Rasio

3 Komite Audit

(Sutikno dkk,

2014)

KA = Jumlah anggota Komite Audit Rasio

4 Ukuran Perusahaan

(Gunawan dkk,

2015)

UK= Nilai Logaritma Natural Total Aset Rasio

5 Leverage

(Guna dan

Herawaty, 2010)

Lev = Total Utang

Total Aset

Rasio

6 Earnings

Management

(Sutikno dkk,

2014)

Discretionary Accrual Rasio

Sumber: Dirangkum dari berbagai sumber

Page 74: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

58

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI periode

2013-2015. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI. Berdasarkan data yang didapat terdapat 143 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2013-2015. Pemilihan sampel

dilakukan dengan metode purpose sampling, dan data yang diperoleh adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.1

Sampel Perusahaan Manufaktur

Keterangan Jumlah

Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI tahun 2013-2015 143

Perusahaan manufaktur yang tidak memilki data lengkap

tahun 2013-2015

(23)

Perusahaan manufaktur yang melaporkan laporan

keuangan dalam dollar AS

(20)

Sampel 100

Outlier (22)

Sampel yang digunakan 78

Sumber: Data yang telah diolah

Dari keseluruhan jumlah perusahaan manufaktur yang ada di BEI periode

2013-2015, terdapat 78 perusahaan yang digunakan dalam pemilihan sampel

sehingga jumlah observasi (n) dalam penelitian ini adalah 3 x 78 = 234

Page 75: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

59

B. Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi

data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan

standar deviasi yang dihasikan dari variabel penelitian. Hasil analisis dengan

statistik deskriptif menghasilkan data sebagai berikut:

Tabel 4.2

Sumber: Data yang telah diolah

Dari hasil analisis statistik deskriptif diketahui bahwa jumlah observasi

dalam penelitian (N) adalah 234. Pada variabel ukuran dewan komisaris

sebesar 4,06 yang artinya rata-rata jumlah anggota dewan komisaris di setiap

perusahaan yaitu sebanyak 4,06 orang. Nilai minimum sebesar 2 dan

maksimum 11 dengan standar deviasi sebesar 1,829.

Variabel Dewan Komisaris Independen merupakan perbandingan

jumlah komisaris independen terhadap jumlah keseluruhan anggota dewan

komisaris, dari tabel diatas diketahui bahwa variabel dewan komisaris

Analisis Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

UDK 234 2 11 4,06 1,829

DKI 234 20 80 39,556 10,672

KA 234 2 5 3,10 ,408

UP 234 25,31125 33,13405 28,1662341 1,54476463

LEV 234 ,05055 3,02858 ,5432302 ,41569443

EM 234 41,78623 59,83414 50,2061985 3,26824698

Valid N (listwise) 234

Page 76: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

60

independen mempunyai nilai rata-rata sebesar 39,556%. Hal ini berarti

bahwa jumlah komisaris independen dari perusahaan sampel 39,60% dari

seluruh jumlah dewan komisaris. Kondisi demikian menunjukan bahwa

secara rata-rata perusahaan-perusahaan sampel telah memenuhi syarat

minimal 30% anggota dewan komisaris independen. Jumlah terendah

sebesar 20% dan jumlah tertinggi mencapai 80% .

Variabel ukuran komite audit perusahaan yaitu sebesar 3,10 yang

berarti setiap perusahaan memiliki komite audit dengan jumlah sebesar 3,10

orang. Nilai manimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 5 dengan

standar deviasi sebesar 0,408.

Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan nilai

logaritma natural (ln) dari total aset perusahaan. Variabel ukuran perusahaan

pada tabel diatas menunjukan nilai rata-rata sebesar 28,1662. Nilai minimum

sebesar 25,3113 dan nilai maksimum sebesar 33,1341 dengan standar deviasi

sebesar 1,5446.

Variabel leverage diukur dengan cara total utang perusahaan dibagi

dengan total aset perusahaan. Variabel leverage pada tabel diatas

menunjukan nilai rata-rata sebesar 0,55432. Nilai minimum sebesar 0,0505

dan nilai maksimumnya sebesar 3,0285.

Variabel earnings management yang diukur dengan menggunakan

discretionary accrual diperoleh dari transformasi data mentah menjadi data

Page 77: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

61

yang merupakan nilai natural logaritma (Ln) yang menunjukan nilai rata-rata

sebesar 50,20619. Nilai minimum sebesar 41,7862 dan nilai maksimumnya

sebesar 59,8341.

2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk menguji apakah

dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal. Cara yang

dilakukan untuk melihat normalitas adalah menggunakan grafik

histogram, normal probabiliy plot, dan uji kolmogorov smirnov (K-S).

Grafik histogram membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal. Dalam normal probability

plot, jika data residual normal maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Gambar 4.1

Grafik Histogram

Sumber : Data yang telah diolah

Page 78: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

62

Gambar 4.2

Grafik normal P-P Plot

Sumber: Data yang telah diolah

Tabel 4.3

Sumber: Data yang telah diolah

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram

dan normal probability plot, tampak bahwa histogram memberikan pola

terdistribusi secara normal dan tidak menceng ke kanan atau ke kiri.

Uji Kolmogorov – Smirnov

Unstandardized

Residual

N 234

Normal Parametersa,b Mean ,3279696

Std. Deviation 1,82085766

Most Extreme Differences Absolute ,057

Positive ,041

Negative -,057

Test Statistic ,057

Asymp. Sig. (2-tailed) ,065c

Page 79: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

63

Pada grafik normal probability plot, tampak titik-titik menyebar dan

mendekati garis diagonalnya. Hal ini menunjukan bahwa data

terdistribusi normal, sedangkan pada uji kolmogorov-smirnov, nilai dari

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,065 dan signifikan pada 0,05 ( karena p

= 0,065 > 0,05 ) yang berarti bahwa residual terdistribusi secara normal.

2. Uji Multikonieritas

Tujuan dilakukannya uji multikolonieritas yaitu untuk menguji

apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Hasil dari uji multikolonieritas adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.4

Uji Multikolonieritas

Sumber: Data yang telah diolah

Hasil uji multikolonieritas menunjukan nilai tolerance > 0,10 dan

nilai VIF < 10 untuk semua variabel yaitu ukuran dewan komisaris,

dewan komisaris independen, komite audit, ukuran perusahaan dan

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

UDK

DKI

KA

UP

LEV

,536

,835

,961

,543

,836

1,866

1,198

1,040

1,841

1,196

Page 80: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

64

leverage. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada multikolonieritas dalam

model regresi.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan

menggunakan grafik scatterplot.

Gambar 4.3

Grafik Scatterplot

Sumber: Data yang telah diolah

Grafik plot menunjukan penyebaran titik-titik secara acak dan

tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y sehingga

dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 81: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

65

4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t

dengan kesalahan penggangu pada periode sebelumnya. Untuk

mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan menggunakan

uji Durbin-Watson ( DW-Test ).

Tabel 4.5

Uji Autokorelasi

S

Sumber: Data yang telah diolah

Ada Daerah Tidak ada Daerah Ada

Autokolerasi Ketidakpastian Autokolerasi Ketidakpastian Autokolerasi

dL dU 2,134 (4-dU) (4-dL)

1,74873 1,81945 2,18055 2,25127

Nilai DW sebesar 2,134 pada tingkat signifikansi 0,05 jumlah

sampel (n) 234 dan jumlah variabel independen 5 (k = 5), menunjukan

bahwa nilai DW berada diantara dU dan 4-dU yaitu diantara 1,81945

dan 2,18055. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua model regresi

terlepas dari masalah autokorelasi, yang menunjukan dalam model

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,834a ,695 ,688 1,82458054 2,134

Page 82: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

66

regresi tidak ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 (Ghozali, 2013).

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel independen.

Tabel 4.6

Koefisien Determinasi

Sumber: Data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai dari adjusted R²

sebesar 0,688 yang berarti sebesar 68,8% variasi variabel dependen dapat

dijelaskan oleh variasi dari variabel independen. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa sebesar 68,8% earnings management yang diproksikan

dengan nilai discretionary accrual dipengaruhi oleh variabel ukuran dewan

komisaris, dewan komisaris independen, komite audit, ukuran perusahaan

dan leverage. Sedangkan sisanya sebesar 32,2% dipengaruhi oleh variabel

lain selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini seperti profitabilitas

dan independensi auditor.

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,834a ,695 ,688 1,82458054

Page 83: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

67

4. Uji Hipotesis

a. Uji F (F Test)

Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.7

Uji statistik F

Sumber: Data yang telah diolah

Pada tabel 4.7 uji F dapat dilihat bahwa nilai F sebesar 103,917

dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris,

dewan komisaris independen, komite audit, ukuran perusahaan, dan

leverage secara bersama-sama berpengaruh terhadap earnings

management.

b. Uji Parsial ( T Test )

Uji T dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

ANOVAa

Model Mean Square F Sig.

1 Regression 345,948 103,917

,000

b

Residual 3,329

Total

Page 84: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

68

variabel dependen. Pada tingkat signifikansi 0,05 hasil yang diperoleh

setelah melakukan uji T menunjukan bahwa variabel ukuran perusahaan

dan leverage berpengaruh signifikan terhadap earnings management,

sedangkan variabel ukuran dewan komisaris, dewan komisaris

independen dan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap

earnings management.

Tabel 4.8

Sumber: Data yang telah diolah

Hasil dari tabel 4.8 menunjukan tingkat signifikansi variabel ukuran

dewan komisaris sebesar 0,592 dan lebih besar dari 0,05 menunjukan

bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap earnings

management dengan kata lain Ha1 ditolak, variabel dewan komisaris

independen menunjukan signifikansi sebesar 0,354 dan lebih besar dari

0,05 yang artinya dewan komisaris independen tidak berpengaruh

Uji Statistik t

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,053 2,862 ,018 ,985

UDK -,048 ,089 -,027 -,537 ,592

DKI ,011 ,012 ,037 ,928 ,354

KA -,519 ,299 -,065 -1,735 ,084

UP 1,819 ,105 ,860 17,322 ,000

LEV ,512 ,315 ,065 1,629 ,105

a. Dependent Variable: EM

Page 85: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

69

terhadap earnings management dengan kata lain Ha2 ditolak, variabel

komite audit menunjukan signifikansi sebesar 0,084 dan lebih besar dari

0,05 yang artinya komite audit tidak berpengaruh terhadap earnings

management dengan kata lain Ha3 ditolak, variabel ukuran perusahaan

menunjukan signifikansi sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 yang

artinya ukuran perusahaan berpengaruh terhadap earnings management

dengan kata lain Ha4 diterima, dan variabel leverage menunjukan

signifikansi sebesar 0,105 dan lebih besar dari 0,05 yang artinya

variabel leverage tidak berpengaruh terhadap earnings management

dengan kata lain Ha5 ditolak.

Setelah melakukan uji t seperti yang tertera pada tabel 4.8 maka

persamaan regresi yang terbentuk adalah :

DACC = 0,053 - 0,048UDK + 0,011DKI - 0,519KA +

1,819SIZE + 0,512LEV + ε

Pada persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa nilai konstanta

0,053 menyatakan bahwa jika variabel indepeden dianggap konstan,

maka tindakan earnings management sebesar 0,053. Variabel ukuran

dewan komisaris sebesar 0,048 bernilai negatif, yang artinya bahwa

apabila ukuran dewan komisaris bertambah sebesar 1 satuan, maka

tindakan earnings management akan turun sebesar 0,048. Dewan

komisaris independen sebesar 0,011 bernilai positif, yang artinya bahwa

Page 86: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

70

apabila dewan komisaris independen bertambah sebesar 1 satuan, maka

tindakan earnings management akan naik sebesar 0,011. Komite audit

sebesar 0,519 bernilai negatif, yang artinya apabila komite audit

bertambah sebesar 1 satuan, maka tindakan earnings management akan

turun sebesar 0,519. Ukuran perusahaan sebesar 1,819 bernilai positif,

yang artinya apabila ukuran perusahaan bertambah 1 satuan, maka

tindakan earnings management akan naik sebesar 1,819. Leverage

sebesar 0,512 bernilai positif, yang artinya apabila leverage bertambah 1

satuan maka tindakan earnings management akan naik sebesar 0,512.

C. Interpretasi Hasil

1. Pengaruh Simultan

Berdasarkan hasil pengujian, dapat diketahui bahwa variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ukuran dewan

komisaris, dewan komisaris independen, komite audit, ukuran perusahaan,

dan leverage berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

yaitu earnings management. Hal ini ditunjukan dengan nilai F sebesar

103,917 dengan probabilitas 0,00. Probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari

0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini berpengaruh secara simultan terhadap earnings

management.

Page 87: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

71

2. Pengaruh parsial

1. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Earnings

Management

Berdasarkan hasil pengujian variabel ukuran dewan komisaris

memiliki t hitung sebesar -0,537 dan nilai sig sebesar 0,592. Nilai sig

sebesar 0,592 > α 0,05 berarti variabel ukuran dewan komisaris tidak

berpengaruh terhadap earnings management, oleh karena itu Ha1

ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap praktik earnings

management ditolak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ukuran

dewan komisaris yang besar ataupun kecil tidak akan mempengaruhi

keefektifan dalam menjalakan fungsi monitoring atas pelaporan

keuangan, semakin banyak anggota dewan komisaris maka badan ini

akan menjalani kesulitan dalam mengawasi dan mengendalikan tindakan

dari manajemen, serta kesulitan dalam mengambil keputusan yang

berguna bagi perusahaan dan berdampak pula pada kinerja perusahaan

yang semakin menurun, sehingga tidak mengurangi insentif bagi

manajer untuk melakukan earnings management.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Gulzar dan Wang

(2011) yang mengungkapkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak

berpengaruh signifikan terhadap earnings management.

Page 88: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

72

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nasution dan Setiawan (2007) yang dalam penelitiannya menyatakan

bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap

earnings management.

2. Pengaruh Dewan Komisaris Independen Terhadap Earnings

Management

Berdasarkan hasil pengujian variabel dewan komisaris independen

memiliki t hitung sebesar 0,928 dan nilai sig sebesar 0,354. Nilai sig

sebesar 0,354 > α 0,05 berarti variabel dewan komisaris independen

tidak berpengaruh terhadap earnings management, oleh karena itu Ha2

dewan komisaris independen berpengaruh terhadap earnings

management ditolak. Hasil penelitian menunjukan bahwa besar kecilnya

dewan komisaris independen bukanlah menjadi penentu utama dari

efektifitas pengawasan terhadap manajemen perusahaan tetapi

efektifitas mekanisme pengendalian tergantung pada nilai, norma dan

kepercayaan yang diterima dalam suatu organisasi serta peran dewan

komisaris independen dalam aktivitas pengendalian (monitoring)

terhadap manajemen.

Hasil ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh

Nuryaman (2008) serta Gulzar dan Wang (2011) yang menyatakan

Page 89: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

73

bahwa tidak ada kaitannya dewan komisaris independen dengan

earnings management.

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Sutikno dkk (2014)

yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh

terhadap earnings management

3. Pengaruh Komite Audit Terhadap Earnings Management

Berdasarkan hasil pengujian variabel komite audit memiliki t

hitung sebesar -1,735 dan nilai sig sebesar 0,084. Nilai sig sebesar 0,084

> α 0,05 berarti variabel komite audit tidak berpengaruh terhadap

earnings management, oleh karena itu Ha3 komite audit berpengaruh

terhadap eanings management ditolak. Artinya besar kecilnya jumlah

komite audit di suatu perusahaan tidak bisa membatasi terjadinya

praktik earnings management. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh

pembentukan komite audit yang sebatas untuk pemenuhan regulasi,

dimana regulasi mensyaratkan perusahaan harus mempunyai komite

audit, sehingga mengakibatkan kurang efektifnya peran komite audit

dalam memonitor kinerja manajemen.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Gulzar dan Wang (2011) yang menyatakan bahwa komite audit tidak

mempengaruhi eanings management.

Page 90: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

74

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Sutikno dkk (2014)

yang menyatakan bahwa dalam penelitiannya komite audit

berepengaruh terhadap earnings management.

4. Pengaruh Ukuran Perusahan Terhadap Earnings Management

Berdasarkan hasil pengujian variabel ukuran perusahaan memiliki

t hitung sebesar 17,322 dan nilai sig sebesar 0,000. Nilai sig sebesar

0,000 < α 0,05 berarti variabel ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap earnings management, oleh karena itu Ha4 ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap management laba diterima. Hal

tersebut menunjukan bahwa semakin besar total aset yang dimiliki suatu

perusahaan maka akan menurunkan tingkat earnings management di

perusahaan tersebut. Perusahaan yang besar akan lebih diperhatikan oleh

masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan

pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut

melaporkan kondisinya lebih akurat (Nasution dan Setiawan, 2007).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Prasetya dan Gayatri (2016) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap earnings management.

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Guna dan Herawaty

(2010) dan Gunawan dkk (2015) yang menyatakan dalam penelitiannya

Page 91: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

75

bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap earnings

management

5. Pengaruh Leverage Terhadap Earnings Management

Berdasarkan hasil pengujian variabel leverage memiliki t hitung

sebesar 1,629 dan nilai sig sebesar 0,105. Nilai sig sebesar 0,105 > α

0,05 berarti variabel leverage tidak berpengaruh terhadap earnings

management, oleh karena itu Ha5 ” leverage berpengaruh terhadap

earnings management” ditolak. Hal tersebut menunjukan bahwa

perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akibat besarnya total

hutang terhadap total aset akan menghadapi resiko default yang tinggi

yaitu perusahaan terancam tidak mampu untuk memenuhi

kewajibannya. Tindakan earnings management tidak dapat dijadikan

sebagai mekanisme untuk menghindarkan default tersebut. Pemenuhan

kewajiban harus tetap dilakukan dan tidak dapat dihindarkan dengan

manajemen laba.

Peneltian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Gunawan dkk (2015) bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap

earnings management.

Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Guna dan

Herawaty (2010) yang menyatakan dalam penelitiannya bahwa

leverage berpengaruh signifikan terhadap earnings management.

Page 92: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Governance,

Ukuran Perusahaan, dan Leverage terhadap earnings management pada

perusahaan-perusahaan manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tahun 2013-2015. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan

pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ukuran Dewan Komisaris (UKD) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap earnings management. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Gulzar dan Wang (2011).

2. Dewan Komisaris Independen (DKI) tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap earnings management. Hasil penelitian ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Nuryaman (2008) dan Gulzar dan Wang

(2011).

3. Komite audit (KA) tidak mempunyai pengaruh terhadap earnings

management. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan

Gulzar dan Wang (2011).

4. Ukuran Perusahaan (UP) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

earnings management. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Prasetya dan Gayatri (2016).

Page 93: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

77

5. Leverage (LEV) tidak mempunyai pengaruh terhadap earnings management.

Hasil penelitian ini didukung oleh penetian yang dilakukan oleh Gunawan

dkk (2015).

6. Ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, komite audit, ukuran

perusahaan, dan leverage berpengaruh secara bersama-sama terhadap

earnings management.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana

earnings management pada industri manufaktur dilakukan yang pada akhirnya

diharapkan akan menambah wawasan dalam pendektesian earnings management

khususnya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang positif bagi

semua pihak, terutama bagi investor, kreditor serta manajemen yang terkena

dampak langsung dari adanya earnings management. Bagi investor, hasil

penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

mengambil keputusan investasi, terutamanya pada perusahaan manufaktur

dengan menggunakan informasi akrual untuk menilai manajemen laba.

Bagi kreditor disarankan untuk lebih berhati-hati dalam memahami laba

yang dilaporkan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan.

Sedangkan bagi manajemen perusahaan, hendaknya menyikapi secara bijaksana

Page 94: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

78

adanya kelonggaran dalam praktik earnings management sehingga diharapkan

hal tersebut tidak merugikan banyak pihak.

C. Saran

Berikut ini adalah saran yang dapat dipertimbangkan bagi peneliti yang akan

datang. Saran ini diharapkan dapat memberi gambar dan peluang bagi peneliti

yang akan datang untuk melakukan peneltian yang lebih baik lagi:

1. Penelitian ini hanya menggunakan satu jenis industri saja yaitu manufaktur

sehingga tidak dapat mencakup semua hasil temuan untuk seluruh perusahaan

publik, diharapkan menambah populasi perusahaan yang akan dijadikan

sampel penelitian.

2. Penelitian ini menggunakan variabel corporate governance, ukuran

perusahaan, dan leverage untuk mengetahui pengaruh terhadap earnings

management. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel

independen baru seperti profitabilitas, independensi auditor dan lainnya yang

dapat menyempurnakan penelitian selanjutnya.

3. Jangka waktu pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini hanya tiga

tahun yaitu 2013-2015, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat

menambah periode pengamatan agar pengaruh corporate governance dapat

lebih dirasakan dalam mengurangi praktik earnings management.

Page 95: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

79

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan Lailul L. Sifa. (2006). “Reaksi Pasar Publikasi Corporate

Governance Perception Index pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek

Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang. 23-26 Agustus

Asbaugh, Hollis, D. Collins and R. Lafond. (2006). The effect of Corporate

Governance on Firms’ Credit Ratings. Journal of Accounting and Economic,

Vol. 42

Baridwan, Zaki. (2004). Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Yogyakarta:

BPFE

Belkaoui. A. Riahi. (2004). Accounting Theory. Edisi Kelima. Jakarta : Salemba

Empat

Boediono.SB. Gideon. (2005). “Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan

Analisis Jalur”. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo

Chariri. A dan Ghozali.I. (2007). Teori Akuntansi. Edisi Ketiga. Semarang : Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Chtourou, Sonda Marrakchi, Jean Bedard and Lucie Courteau. (2001). “Corporate

Governance and Earnings Management”. www.ssrn.com

Dechow, P. M, Sloan, R. G., and Sweeney, A. P. (1995). Detecting Earnings

Management. The Accounting Review, Vol. 70, No. 2, h. 193-225

Faisal. (2004). “Analisis Agensi Cost, Struktur Kepemilikan, dan Mekanisme

Corporate Governance”. Simposium Nasional Akuntansi VII Denpasar.

Fischer, M dan K Rosenzweig. (1995). Attitudes of Students and Accounting

Practitioners Concerning the Ethical Acceptability of Earnings Management.

Journal of Business Ethics, 14: 434-444

Forum for Corporate Governance in Indonesia. (2006). “How is the Indonesian

Corporate Governance condition in reality?”. www.fcgi.com. Diakses tanggal

23 Desember 2016.

Page 96: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

80

Gerianta, Wiryawan. (2009). Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan

Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi di Bursa

Efek Indonesia. Bali: Universitas Udayana.

Ghozali, Imam, (2013). Aplikasi Analisis dengan Program IBM SPSS 21. Edisi 7,

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gulzar, M. Awais, dan Wang, Zongjun. (2011). Corporate Governance

Characteristic and Earnings Management: Empirical Evidence from Chinese

Listed Firms. International Journal Accounting and Financial Reporting,

2011, Vol. 1 No. 1

Gunawan, K. Darmawan dan Purnawati, A. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas dan Leverage Terhadap Earnings Management. Jurnal Akuntansi

Program S1, Vol. 3 No. 10

Guna, Welvin I, dan Herawaty, Arlen. (2010). Pengaruh Mekanisme Good Corporate

Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya

terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntasi, Vol. 12, No. 1: 53-68

Herlambang, S dan Darsono. (2015). Pengaruh Corporate Governance dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Binis, Vol. 4 No. 3

Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. (1976).”Theory of The Firm: Managerial

Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure”. Journal of Financial

Economics3. Hal. 305-360. www.ssrn.com

Khomsiyah.D. Deni, Rahayu.G. Rika. (2004). Hubungan Corporate Governance dan

Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi VII Denpasar.

Kieso E. Donald, Weygandt J Jerry, dan Warfild. D.Terry. (2002). Intermediate

Accounting .Edisi Kesepuluh, Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Klein, April. 2000. “Audit Committee, Boards of Director Characteristics, and

Earnings Management”. www.ssrn.com

Komite Nasional Corporate Governance. (2002). Pedoman Pembentukan Komite

Audit yang Efektf. www.governance-indonesia.com

Komite Nasional Kebijakan Governance. (2006). Pedoman Umum Good Corporate

Indonesia. Jakarta

Page 97: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

81

Nasution, M dan Setyawan. D. (2007). “Pengaruh Corporate Governance terhadap

Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia”. Simposium Nasional

Akuntansi X Makasar

Nuryaman. (2008). “Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan

Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba”. Simposium

Nasional Akuntansi XI. Pontianak

Naftalia, V dan Marsono. (2013). Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba

Dengan Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi, Vol. 2 No. 3

Prasetya, P dan Gayatri. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen

Laba Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Sebagai

Variabel Intervening, Vol. 14 No. 1

Rahmawati, A dan Triatmoko, H. (2007). “Analisis Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”. Simposium Nasional

Akuntansi X Makassar

Richardson, Vernon J. (1998). “Information Asymmetry an Earnings Management:

Some Evidence”. Working Paper, 30 Maret. www.ssrn.com

Setiawati, L dan Naim. (2000). Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, Vol. 15 No. 4 hal. 424-441

Scott, R. William. (2009). Financial Accounting Theory 4 thEdition. Prentice-Hall,

New Jersey

Sugiono, Arief dan Untumg Edy. (2008). Panduan praktis Analisa Laporan

Keuangan: Pengetahuan Dasar Bagi Mahasiswa dan Praktisi Perbankan.

Grasindo, Jakarta

Sutikno, Frendy dan Wahidahwati. (2014). Pengaruh Corporate Governance dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ilmu dan Riset, Vol. 3

No. 10

Siregar, Sylvia Veronica N.P dan Utama, Siddharta. (2005). Pengaruh Struktur

Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance

Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management). Simposium Nasional

Akuntansi VIII. Solo.

Syamsuddin, Lukman. (2002). Manajemen Keuangan Perusahaan, edisi baru,

cetakan ketujuh. Rajawali Pers, Jakarta.

Page 98: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

82

Ujiyantho. M. Arief dan Pramuka. B. Agus. (2007). “Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Perusahaan”. Simposium Nasional

Akuntansi X Makasar

Widyaningdyah, A. U. (2001). Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap

Earnings Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, Vol. 3, No. 2, h. 89-101.

Xie, Biao et al. 2001. “Earnings Management And Corporate Governance: The roles

Of The Board And The Audit Committee”. www.ssrn.com

Yan, Sophia. (2015). Toshiba CEO resigns over $1.2 billion accounting scandal.

http://money.cnn.com/2015/07/21/investing/toshiba-ceo-resigns/. Diunduh

tanggal 14 Maret 2017.

Yermack, D. (1996). Higher Market Valuation of Companies with a Small Board of

Directors. Journal of Financial Economics. 40, 185-211.

Page 99: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

83

Page 100: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

83

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 101: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

84

Lampiran 1.1

Data Perusahaan Sampel

No Nama Perusahaan Kode

1 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI

2 Alaska Industrindo Tbk ALKA

3 Asahimas Flat Glass Tbk AMFG

4 Asiaplast Indistries Tbk APLI

5 Berlina Tbk BRNA

6 Beton Jaya Manunggal Tbk BTON

7 Budi Acid Jaya Tbk BUDI

8 Ekadharma International Tbk EKAD

9 Fajar Surya Wisesa Tbk FASW

10 Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST

11 Champion Pasific Indonesia Tbk IGAR

12 Inti Keramika Indonesia Assosiasi Tbk IKAI

13 Intan Wijaya International Tbk INCI

14 Jakarta Kyoei Steel Work LTD Tbk JKSW

15 Jaya Pari Steel Tbk JPRS

16 Keramika Indonesia Assosiasi Tbk KIAS

17 Lion Metal Works Tbk LION

18 Lion Mesh Prima Tbk LMSH

19 Pelangi Indah Carindo Tbk PICO

20 Sekawan Intiparatama Tbk SIAP

21 Siearan Produce Tbk SIPD

22 Semen Gresik Tbk SMGR

23 Suparma Tbk SPMA

24 Indo Acitama Tbk SRSN

25 Tirta Mahakan Resources Tbk TIRT

26 Trias Sentosa Tbk TRST

27 Yana Prima Hasta Persada Tbk YPAS

28 Primarindo Asia Infrastructure Tbk BIMA

29 Pan Asia Indosyntec Tbk HDTX

30 KMI Wire and Cable Tbk KBLI

31 Kabelindo Murni Tbk KBLM

32 Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN

33 Apac Citra Centertex Tbk MYTX

Page 102: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

85

34 Nippers Tbk NIPS

35 Ricky Putra Globalindo Tbk RICY

36 Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk SCCO

37 Selama Sempurna Tbk SMSM

38 Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT

39 Volses Electric Tbk VOKS

40 Akasha Wira International Tbk ADES

41 Cahaya Kalbar Tbk CEKA

42 Delta Djakarta Tbk DLTA

43 Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA

44 Gudang Garam Tbk GGRM

45 Indofarma Tbk INAF

46 Kimia Farma Tbk KAEF

47 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI

48 Keadwung Indag Can Tbk KICI

49 Langgeng Makmur Industry Tbk LMPI

50 Merck Tbk MERK

51 Mustika Ratu Tbk MRAT

52 Mayora Indah Tbk MYOR

53 Prashida Aneka Niaga Tbk PSDN

54 Pyridam Farma Tbk PYFA

55 Schering Plough Indonesia Tbk SCPI

56 Sekar Laut Tbk SKLT

57 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk SQBI

58 Siantar Top Tbk STTP

59 Mandom Indonesia Tbk TCID

60 Tempo Scan Pasifis Tbk TSPC

61 Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk ULTJ

62 Unilever Indonesia Tbk UNVR

63 Alumindo Light Metal Industry ALMI

64 Indal Aluminium Industry INAI

65 Kertas Basuki Rahmat Indonesia Tbk KBRI

66 Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

67 Indospring Indonesia Tbk INDS

68 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

69 Kalbe Farma Tbk KLBF

70 Multi Bintang Indonesia MLBI

71 Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI

Page 103: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

86

72 Indocement Tunggal Prakasa Tnk INTP

73 Seme Baturaja Persero SMBR

74 Holcim Indonesia Tbk SMCB

75 Mulia Indrustrindo Tbk MLIA

76 Sarana Sentral Bajatama BAJA

77 Duta Pertiwi Nusantara DPNS

78 Sorini Agro Asia Corporindo Tbk SOBI

79 Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

80 Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA

81 Malindo Feedmil Tbk MAIN

82 Alkindo Naratama Tbk ALDO

83 Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk DAJK

84 Grand Kartech Tbk KRAH

85 Astra International Tbk ASII

86 Astra Auto Part Tbk AUTO

87 Gajah Tunggal Tbk GJTL

88 Indomobil Sukses International Tbk IMAS

89 Star Petrochem Tbk STAR

90 Trisula International TRIS

91 Sepatu Bata Tbk BATA

92 Jembo Cable Company JECC

93 Tri Banyan Tirta Tbk ALTO

94 Sekar Bumi Tbk SKBM

95 Indofood Suksek Makmur INDF

96 Handala Manjaya Sampoerna Tbk HMSP

97 Wismilak Inti Makmur WIIM

98 Martina Berto Tbk MBTO

99 Tiga Pilar Sejahtera Tbk AISA

100 Indutri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO

Page 104: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

87

Lampiran 1.2

Data Perhitungan Variabel (X)

2013

No Kode UDK DKI KA UP LEV

1 AKPI 6 33,33 3 28,36558237 0,506211058

2 ALKA 4 25 3 26,21184319 0,753385759

3 AMFG 6 33,33 4 28,89497636 0,21999987

4 APLI 3 33,33 3 26,43895874 0,282848682

5 BRNA 4 50 3 27,74892211 0,72813769

6 BTON 2 50 3 25,89452394 0,211875027

7 BUDI 3 33,33 3 28,49932886 0,628549127

8 EKAD 2 50 3 26,5627484 0,30818824

9 FASW 5 40 3 29,37009341 0,730537266

10 GDST 3 33,33 3 27,8062313 0,257729728

11 IGAR 3 33,33 3 26,47503385 0,282779408

12 IKAI 2 50 3 26,9013283 0,5738926

13 INCI 3 33,33 3 25,63696476 0,073822717

14 JKSW 2 50 3 26,28926415 2,563987126

15 JPRS 2 50 3 26,65429209 0,050553717

16 KIAS 6 33,33 3 28,45119951 0,111020406

17 LION 3 33,33 3 26,93500562 0,203342889

18 LMSH 3 33,33 3 25,67696104 0,249665825

19 PICO 3 33,33 3 27,15524083 0,655169902

20 SIAP 3 33,33 3 26,33126335 0,439315543

21 SIPD 3 33,33 3 28,78022524 0,592711511

22 SMGR 6 33,33 4 31,05830474 0,294925963

23 SPMA 5 40 3 28,20036419 0,786599869

24 SRSN 8 37,5 3 26,76525368 0,255973524

25 TIRT 3 33,33 3 27,30692002 0,933481574

26 TRST 3 33,33 3 28,81303033 0,476505003

27 YPAS 3 33,33 3 27,14306335 0,722874054

28 BIMA 3 66,66 3 25,49401028 2,777923153

29 HDTX 3 33,33 3 28,49758712 0,697267252

30 KBLI 6 33,33 3 27,92764492 0,359411706

31 KBLM 3 33,33 3 27,20682608 0,587856178

32 LPIN 3 33,33 3 26,00337247 0,269769266

Page 105: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

88

33 MYTX 3 66,66 3 28,37079803 1,049419509

34 NIPS 3 33,33 3 27,40588511 0,704479561

35 RICY 4 25 3 27,7352598 0,656543674

36 SCCO 3 33,33 3 28,19748897 0,598411942

37 SMSM 3 33,33 3 27,92051105 0,521024955

38 UNIT 2 50 4 26,85257513 0,474521211

39 VOKS 5 20 3 28,30183594 0,658323299

40 ADES 3 33,33 3 26,81245583 0,399683493

41 CEKA 4 25 3 27,69833139 0,506113079

42 DLTA 5 40 3 27,48835187 0,219693016

43 DVLA 6 33,33 4 27,80502004 0,248359144

44 GGRM 3 33,33 3 31,55833169 0,421107235

45 INAF 4 50 3 27,88915388 0,553255123

46 KAEF 5 40 3 28,5360242 0,41211511

47 KDSI 4 50 3 27,46877726 0,608832346

48 KICI 3 33,33 3 25,31124634 0,313591286

49 LMPI 2 50 3 27,43523675 0,517740971

50 MERK 3 33,33 3 27,26997423 0,279582807

51 MRAT 3 33,33 3 26,80909404 0,159329436

52 MYOR 5 40 3 29,90420041 0,599467116

53 PSDN 6 33,33 3 27,24804962 0,395393878

54 PYFA 3 33,33 3 25,88873113 0,462179898

55 SCPI 3 33,33 3 27,33852995 0,9860796

56 SKLT 3 33,33 3 26,43365805 0,537565515

57 SQBI 3 33,33 3 26,76634508 0,176015725

58 STTP 2 50 3 28,01632392 0,527822881

59 TCID 5 40 3 28,01352629 0,193022474

60 TSPC 5 40 3 29,31889267 0,292441833

61 ULTJ 3 33,33 3 28,66478229 0,280929191

62 UNVR 5 80 3 30,17289614 0,679783741

63 ALMI 4 50 3 28,64337746 0,770068724

64 INAI 4 50 3 27,36429318 0,851326776

65 KBRI 3 33,33 3 27,39371422 0,120826366

66 TOTO 4 25 3 28,18845033 0,447048069

67 INDS 3 33,33 3 28,41789466 0,203383802

68 ICBP 7 42,86 3 30,68819979 0,405375628

69 KLBF 7 28,57 3 30,05715581 0,250993571

70 MLBI 7 28,57 3 28,20884049 0,445874866

Page 106: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

89

71 ROTI 3 33,33 3 28,23133403 0,573726569

72 INTP 7 42,85 3 30,91220451 0,144789383

73 SMBR 5 60 3 28,62849225 0,102804956

74 SMCB 7 42,85 3 30,33204603 0,417409075

75 MLIA 5 40 3 29,6036983 0,850298678

76 BAJA 3 33,33 3 27,4601479 0,769557997

77 DPNS 3 33,33 3 26,26999201 0,12886727

78 SOBI 3 33,33 3 27,93445867 0,394807114

79 CPIN 6 33,33 5 30,38496854 0,362986232

80 JPFA 3 33,33 3 30,33356217 0,654271166

81 MAIN 5 60 5 28,42523556 0,608094738

82 ALDO 3 33,33 3 26,43196697 0,536010165

83 DAJK 2 50 3 27,75188127 0,441159502

84 KRAH 3 33,33 3 26,52823295 0,550106016

85 ASII 10 30 3 32,99673541 0,503898216

86 AUTO 11 36,36 3 30,15553646 0,245011011

87 GJTL 7 28,57 3 30,3661035 0,643075183

88 IMAS 7 42,85 3 30,73659918 0,702600847

89 STAR 2 50 3 27,34254238 0,347984386

90 TRIS 3 33,33 3 26,88738369 0,364625091

91 BATA 5 40 3 27,24636557 0,420640419

92 JECC 3 66,66 3 27,84618465 0,88151444

93 ALTO 3 33,33 3 28,03816441 0,637847808

94 SKBM 3 33,33 3 26,93786868 0,611818404

95 INDF 8 37,5 3 31,98487896 0,525776859

96 HMSP 6 50 3 30,94173178 0,483479157

97 WIIM 3 33,33 3 27,83723111 0,376992026

98 MBTO 3 33,33 2 27,13962182 0,282328978

99 AISA 6 50 3 29,24561054 0,530072482

100 SIDO 3 33,33 3 28,713337 0,115822866

2014

NO KODE UKD DKI KA UP LEV

1 AKPI 6 33,33 3 28,43169563 0,534878382

2 ALKA 4 25 3 26,22403163 0,748600588

3 AMFG 6 33,33 4 28,99670223 0,197466001

4 APLI 3 33,33 3 26,33320147 0,175262027

5 BRNA 3 33,33 3 27,91926747 0,725373898

Page 107: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

90

6 BTON 2 50 3 25,88322617 0,158002502

7 BUDI 3 33,33 3 28,538062 0,631264579

8 EKAD 2 50 3 26,74270733 0,335845302

9 FASW 5 40 3 29,35038922 0,710428052

10 GDST 3 33,33 3 27,93454399 0,357424175

11 IGAR 3 33,33 3 26,58089833 0,247055859

12 IKAI 2 50 3 26,97429584 0,655465481

13 INCI 3 33,33 3 25,72042823 0,073467922

14 JKSW 2 50 3 26,43685672 2,377853168

15 JPRS 2 50 3 26,63938086 0,061151531

16 KIAS 6 33,33 3 28,48651782 0,106069805

17 LION 3 33,33 3 27,12036667 0,298669273

18 LMSH 3 33,33 3 25,66430521 0,203279222

19 PICO 3 33,33 3 27,1636173 0,632117761

20 SIAP 4 50 3 29,2363779 0,048703764

21 SIPD 3 33,33 3 28,66096711 0,538901525

22 SMGR 7 42,85 5 31,16659396 0,271800539

23 SPMA 5 60 3 28,36912115 0,619599402

24 SRSN 8 37,5 3 26,8595818 0,304790461

25 TIRT 3 33,33 3 27,29374938 0,900455752

26 TRST 4 50 3 28,81314256 0,461426974

27 YPAS 3 33,33 3 26,49313124 0,49974862

28 BIMA 3 66,66 3 25,36821983 2,920567759

29 HDTX 3 33,33 3 29,07125827 0,857408816

30 KBLI 5 40 3 27,92434816 0,308933881

31 KBLM 3 33,33 3 27,19599792 0,551505558

32 LPIN 4 50 3 25,94683675 0,249551982

33 MYTX 3 66,66 3 28,34460994 1,131670736

34 NIPS 3 33,33 3 27,81903842 0,522813834

35 RICY 3 33,33 3 27,78866776 0,661488567

36 SCCO 3 33,33 3 28,13543051 0,510899269

37 SMSM 3 33,33 3 27,9595195 0,433844224

38 UNIT 2 50 4 26,81169232 0,451693784

39 VOKS 5 40 3 28,07179198 0,678412487

40 ADES 3 33,33 3 26,9475569 0,41410278

41 CEKA 3 33,33 3 27,88111817 0,581395354

42 DLTA 5 40 3 27,62293565 0,229320569

43 DVLA 6 33,33 4 27,84310172 0,237642583

Page 108: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

91

44 GGRM 4 50 3 31,69526036 0,431116735

45 INAF 3 33,33 3 27,85283841 0,530352226

46 KAEF 5 40 3 28,71897164 0,435181584

47 KDSI 3 66,66 3 27,58201724 0,617846877

48 KICI 3 33,33 3 25,33165109 0,322668694

49 LMPI 2 50 3 27,41893154 0,510868813

50 MERK 3 33,33 3 27,29778298 0,232782056

51 MRAT 3 33,33 3 26,93544374 0,2429562

52 MYOR 5 40 3 29,96230115 0,60449875

53 PSDN 6 33,33 3 27,15702279 0,402862133

54 PYFA 3 33,33 4 25,87503387 0,4368546

55 SCPI 3 33,33 3 27,91122352 1,033139527

56 SKLT 3 33,33 3 26,52711954 0,60208592

57 SQBI 3 33,33 3 26,85308421 0,196959271

58 STTP 2 50 3 28,16176942 0,520345309

59 TCID 5 40 4 28,24795406 0,307419618

60 TSPC 4 75 3 29,35248874 0,273109701

61 ULTJ 3 33,33 3 28,70160545 0,221051988

62 UNVR 5 80 3 30,28992799 0,667626659

63 ALMI 4 50 3 28,79805157 0,810133321

64 INAI 4 50 3 27,52263565 0,860289021

65 KBRI 3 33,33 3 27,89285835 0,478602875

66 TOTO 5 40 3 28,3377204 0,461941753

67 INDS 3 33,33 3 28,45636521 0,201518133

68 ICBP 7 42,86 3 30,84629892 0,419313469

69 KLBF 7 28,57 3 30,15073429 0,21530458

70 MLBI 8 37,5 3 28,43349389 0,751777525

71 ROTI 3 33,33 3 28,3931785 0,555002274

72 INTP 7 42,85 3 30,99433091 0,149131952

73 SMBR 5 60 3 28,70478074 0,083854508

74 SMCB 6 20 3 30,47566023 0,501143274

75 MLIA 5 40 3 29,60720442 0,840254442

76 BAJA 3 33,33 3 27,6053268 0,809001048

77 DPNS 3 33,33 3 26,31757209 0,12216725

78 SOBI 3 33,33 3 28,08092854 0,364069005

79 CPIN 6 33,33 5 30,66798146 0,471964003

80 JPFA 3 33,33 3 30,38661849 0,672544275

81 MAIN 5 60 5 28,892371 0,693934055

Page 109: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

92

82 ALDO 3 33,33 3 26,60048122 0,554548705

83 DAJK 2 50 3 28,27412042 0,356141307

84 KRAH 3 33,33 3 26,89774584 0,618186549

85 ASII 11 36,36 3 33,09496732 0,490791308

86 AUTO 10 30 3 30,29692386 0,295173065

87 GJTL 6 33,33 3 30,41120815 0,650354087

88 IMAS 7 42,85 3 30,78690588 0,71373086

89 STAR 2 50 3 27,37731246 0,369886548

90 TRIS 3 33,33 3 26,98078033 0,408815482

91 BATA 5 40 3 27,37598832 0,450764626

92 JECC 3 66,66 3 27,69317796 0,843633918

93 ALTO 3 33,33 3 27,845369 0,569524948

94 SKBM 3 33,33 3 27,20480699 0,528903326

95 INDF 8 37,5 3 32,08465752 0,532972391

96 HMSP 6 50 3 30,97672799 0,52438991

97 WIIM 3 33,33 3 27,91838389 0,366232708

98 MBTO 3 33,33 2 27,15198979 0,290789378

99 AISA 5 40 4 29,62868927 0,513837647

100 SIDO 3 33,33 3 28,6678548 0,069175218

2015

NO KODE UDK DKI KA UP LEV

1 AKPI 6 33,33 3 28,68990218 0,61584776

2 ALKA 4 25 3 25,69743357 0,571091854

3 AMFG 6 33,33 4 29,08269934 0,206087898

4 APLI 3 33,33 3 26,45537784 0,282091884

5 BRNA 3 33,33 3 28,23028824 0,545297889

6 BTON 2 50 3 25,93338701 0,185738018

7 BUDI 3 33,33 3 28,81457272 0,661583924

8 EKAD 2 50 3 26,68862148 0,250788521

9 FASW 5 40 3 29,57596426 0,650384059

10 GDST 3 33,33 3 27,79986406 0,320561893

11 IGAR 3 33,33 3 26,67374181 0,19136464

12 IKAI 2 50 3 26,68952185 0,823011799

13 INCI 3 33,33 3 25,8563905 0,09138966

14 JKSW 2 50 3 26,30405344 2,660630868

15 JPRS 3 33,33 3 26,61839855 0,084803128

16 KIAS 6 33,33 3 28,38450615 0,146350227

Page 110: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

93

17 LION 3 33,33 3 27,18368683 0,288944537

18 LMSH 3 33,33 3 25,61948306 0,159522612

19 PICO 3 33,33 2 27,12979644 0,592116619

20 SIAP 4 50 3 29,2045187 0,052610874

21 SIPD 3 33,33 5 28,44051482 0,673200985

22 SMGR 7 28,57 4 31,27262862 0,280771817

23 SPMA 5 60 3 28,41284945 0,636022818

24 SRSN 8 37,5 3 27,07602295 0,407602082

25 TIRT 2 50 3 27,36074406 0,880549159

26 TRST 4 50 3 28,84217592 0,417125068

27 YPAS 3 33,33 3 26,35515756 0,461300027

28 BIMA 3 66,66 3 25,32401019 3,02858348

29 HDTX 3 33,33 3 29,21583183 0,713846546

30 KBLI 5 40 3 28,07043656 0,33795461

31 KBLM 3 33,33 3 27,2069628 0,546940937

32 LPIN 4 50 3 26,50417843 0,640521543

33 MYTX 3 33,33 3 28,2959365 1,292094021

34 NIPS 3 33,33 3 28,06780405 0,606516267

35 RICY 3 33,33 3 27,81183643 0,666098238

36 SCCO 3 33,33 3 28,20377554 0,479404214

37 SMSM 3 33,33 3 28,10644627 0,373442996

38 UNIT 2 50 3 26,85566421 0,4724136

39 VOKS 5 40 3 28,06036201 0,668247546

40 ADES 3 33,33 3 27,20518594 0,497310264

41 CEKA 4 50 3 28,0269921 0,569334886

42 DLTA 5 40 3 27,66862698 0,181735965

43 DVLA 6 33,33 3 27,95040404 0,29264497

44 GGRM 4 50 3 31,78214626 0,40150127

45 INAF 3 33,33 3 28,05870982 0,613545291

46 KAEF 6 33,33 3 28,80542836 0,424608192

47 KDSI 5 40 3 27,79406952 0,678087395

48 KICI 3 33,33 3 25,61985029 0,30232168

49 LMPI 2 50 3 27,39920697 0,494117867

50 MERK 3 33,33 3 27,18730386 0,261987641

51 MRAT 3 33,33 3 26,93203701 0,241533745

52 MYOR 5 40 3 30,05959686 0,542044421

53 PSDN 6 33,33 3 27,15362842 0,477240974

54 PYFA 4 50 5 25,79813671 0,367170451

Page 111: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

94

55 SCPI 3 33,33 3 28,04362586 0,933230343

56 SKLT 3 33,33 3 26,65580474 0,596816933

57 SQBI 3 33,33 3 26,8632097 0,236998949

58 STTP 2 50 3 28,2831213 0,474460181

59 TCID 6 50 4 28,3643966 0,176372857

60 TSPC 4 50 3 29,46914385 0,309892136

61 ULTJ 3 33,33 3 28,89514669 0,209743241

62 UNVR 5 80 3 30,38658734 0,693110179

63 ALMI 4 50 3 28,4144831 0,741844999

64 INAI 4 50 3 27,916395 0,819718679

65 KBRI 2 50 3 28,00666682 0,641979234

66 TOTO 5 40 3 28,52283097 0,388596869

67 INDS 3 33,33 3 28,56865382 0,248593281

68 ICBP 7 28,57 3 30,91045093 0,383037424

69 KLBF 8 37,5 3 30,24815541 0,20137612

70 MLBI 7 42,85 3 28,37336457 0,635157719

71 ROTI 3 33,33 3 28,62661224 0,560830443

72 INTP 7 42,85 3 30,95022578 0,136491818

73 SMBR 5 60 3 28,81540366 0,097689749

74 SMCB 7 42,85 3 30,48297337 0,512177046

75 MLIA 5 40 3 29,59474316 0,843509641

76 BAJA 3 33,33 3 27,57834021 0,829629427

77 DPNS 3 33,33 3 26,33815557 0,120907371

78 SOBI 3 33,33 3 28,43365434 0,495958383

79 CPIN 6 33,33 5 30,83721344 0,491129421

80 JPFA 4 50 3 30,47357109 0,643946263

81 MAIN 5 60 5 29,00778724 0,609147225

82 ALDO 3 33,33 3 26,62592873 0,532994606

83 DAJK 2 50 3 28,32305111 0,61312105

84 KRAH 3 33,33 3 27,00279543 0,669072169

85 ASII 11 36,36 3 33,13405326 0,484454132

86 AUTO 6 50 3 30,29401189 0,292604213

87 GJTL 6 33,33 3 30,49376499 0,69193064

88 IMAS 7 42,85 3 30,84431973 0,730618108

89 STAR 2 50 3 27,31496776 0,328309735

90 TRIS 3 33,33 3 27,07649859 0,426812708

91 BATA 5 40 3 27,40193239 0,311937477

92 JECC 3 66,66 3 27,93737583 0,729285254

Page 112: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

95

93 ALTO 3 33,33 3 27,79672882 0,570445581

94 SKBM 3 33,33 3 27,36246726 0,549909053

95 INDF 8 37,5 3 32,15097678 0,530427132

96 HMSP 5 40 3 31,26888945 0,157709808

97 WIIM 3 33,33 3 27,92570366 0,297155769

98 MBTO 3 33,33 2 27,1985435 0,330846028

99 AISA 5 40 4 29,83499829 0,562198853

100 SIDO 3 33,33 3 28,65925064 0,070740039

Page 113: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

96

Lampiran 1.3

Data Perhitungan Sampel Variabel (Y)

No. Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t -

∆REC t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-

1) TAC

NDAC DAC

1 AKPI 0,0000000000001428709359422 0,005651962 0,263702971 210.331.651.000 0,269354933 210.331.651.000

2 ALKA 0,0000000000016567222533273 0,399899437 0,029257656 5.228.007.000 0,429157093 5.228.007.000

3 AMFG 0,0000000000000786410568588 0,022954264 0,215405474 -213.513.000.000 0,238359738 -213.513.000.000

4 APLI 0,0000000000007338244855747 -0,030219091 0,233727343 -60.533.829.621 0,203508251 -60.533.829.621

5 BRNA 0,0000000000003180232484860 0,037996111 0,376748667 -81.454.010.000 0,414744778 -81.454.010.000

6 BTON 0,0000000000016884845511167 -0,095876027 0,046599898 14.560.481.243 -0,049276129 14.560.481.243

7 BUDI 0,0000000000001065415651260 0,015209241 0,25109017 -182.449.000.000 0,26629941 -182.449.000.000

8 EKAD 0,0000000000008945083732729 0,020106417 0,173212889 28.107.717.366 0,193319306 28.107.717.366

9 FASW 0,0000000000000439199214118 0,03768007 0,308868605 -458.968.640.598 0,346548674 -458.968.640.598

10 GDST 0,0000000000002104863334529 -0,045448686 0,120843258 -101.436.722.645 0,075394572 -101.436.722.645

11 IGAR 0,0000000000007843946816054 0,062679568 0,07107001 3.458.650.567 0,133749578 3.458.650.567

12 IKAI 0,0000000000004828297130646 0,015586 0,308101559 -31.176.248.914 0,32368756 -31.176.248.914

13 INCI 0,0000000000018521480964441 0,058078261 0,139479989 55.535.204 0,19755825 55.535.204

14 JKSW 0,0000000000008790220799094 0,006858681 0,063985551 -8.058.748.167 0,070844231 -8.058.748.167

15 JPRS 0,0000000000006146412184707 -0,114571048 0,016111533 -63.609.987.853 -0,098459515 -63.609.987.853

16 KIAS 0,0000000000001142822553285 0,020836194 0,308972821 -126.817.184.571 0,329809015 -126.817.184.571

17 LION 0,0000000000005651710996470 0,000105577 0,063299626 12.204.646.197 0,063405203 12.204.646.197

18 LMSH 0,0000000000019059070735130 0,076715312 0,082310525 568.108.938 0,159025837 568.108.938

19 PICO 0,0000000000004120305533497 0,031616273 0,123689417 21.889.772.481 0,15530569 21.889.772.481

20 SIAP 0,0000000000013288693518270 0,032263691 0,282814575 31.277.604.940 0,315078266 31.277.604.940

21 SIPD 0,0000000000000742846635202 -0,023906175 0,21854315 -80.604.532.013 0,194636975 -80.604.532.013

22 SMGR 0,0000000000000092177744716 0,045130086 0,322192567 -195.124.830.000 0,367322653 -195.124.830.000

23 SPMA 0,0000000000001472043256793 0,017450305 0,327724728 -97.227.736.272 0,345175033 -97.227.736.272

Page 114: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

97

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t -

∆REC t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-

1) TAC

NDAC DAC

24 SRSN 0,0000000000006092875920994 -0,004116521 0,133535285 7.282.557.000 0,129418764 7.282.557.000

25 TIRT 0,0000000000003604800807026 0,036183332 0,176880102 -25.711.683.933 0,213063435 -25.711.683.933

26 TRST 0,0000000000001119678024559 -0,006399893 0,413292485 249.297.741.771 0,406892592 249.297.741.771

27 YPAS 0,0000000000007011253196076 0,031660175 0,250136056 20.280.402.669 0,281796231 20.280.402.669

28 BIMA 0,0000000000024475323848532 0,082119055 0,064634053 -26.821.455.597 0,146753108 -26.821.455.597

29 HDTX 0,0000000000001798103694779 0,05037271 0,320716527 -612.197.249.817 0,371089236 -612.197.249.817

30 KBLI 0,0000000000002108981454439 0,034220284 0,153693763 100.689.798.623 0,187914047 100.689.798.623

31 KBLM 0,0000000000003388933329720 0,012022901 0,18807504 114.229.284.312 0,200097941 114.229.284.312

32 LPIN 0,0000000000014221957788553 0,016857409 0,014849844 16.481.540.027 0,031707254 16.481.540.027

33 MYTX 0,0000000000001358602746935 0,053991216 0,367166394 -89.241.840.074 0,42115761 -89.241.840.074

34 NIPS 0,0000000000004669389374270 0,05725475 0,222076794 109.288.506.000 0,279331544 109.288.506.000

35 RICY 0,0000000000207389211126304 3,054536516 9,006355866 93.600.305.253 12,06089238 93.600.305.241

36 SCCO 0,0000000000001647699768925 0,02272102 0,077673786 84.157.668.575 0,100394806 84.157.668.575

37 SMSM 0,0000000000001574333260877 0,013489868 0,143580987 -111.353.740.791 0,157070855 -111.353.740.791

38 UNIT 0,0000000000006449052941021 0,005436226 0,438725778 -1.219.077.840 0,444162004 -1.219.077.840

39 VOKS 0,0000000000001442807389957 -0,016224247 0,078389583 -269.632.648.515 0,062165336 -269.632.648.515

40 ADES 0,0000000000006296678951616 0,012643228 0,165171737 15.554.000.000 0,177814965 15.554.000.000

41 CEKA 0,0000000000002383981082951 0,33436348 0,095213864 45.263.222.120 0,429577343 45.263.222.120

42 DLTA 0,0000000000003287236725798 0,127797777 0,056698542 -78.213.979.000 0,184496319 -78.213.979.000

43 DVLA 0,0000000000002279724046122 0,006732877 0,102677884 18.865.293.000 0,10941076 18.865.293.000

44 GGRM 0,0000000000000059022882208 0,035852019 0,161750821 1.910.961.000.000 0,197602841 1.910.961.000.000

45 INAF 0,0000000000002061215942207 0,032241142 0,140526464 87.394.377.788 0,172767606 87.394.377.788

46 KAEF 0,0000000000001179956584665 0,067218749 0,109030179 -38.141.334.756 0,176248928 -38.141.334.756

47 KDSI 0,0000000000004293996427682 0,02699992 0,272833691 -49.340.761.013 0,299833611 -49.340.761.013

Page 115: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

98

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1) α2 ((∆Sales t -

∆REC t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-

1) TAC

NDAC DAC

48 KICI 0,0000000000025801431933348 0,021994017 0,041678031 5.007.089.378 0,063672048 5.007.089.378

49 LMPI 0,0000000000003005570639934 0,016693146 0,156124438 16.680.772.695 0,172817584 16.680.772.695

50 MERK 0,0000000000004302540976562 0,091014923 0,049134253 42.345.695.000 0,140149176 42.345.695.000

51 MRAT 0,0000000000005379026183801 -0,031538211 0,081828396 -9.244.207.087 0,050290185 -9.244.207.087

52 MYOR 0,0000000000000295091617954 0,02388189 0,170298606 21.740.880.416 0,194180497 21.740.880.416

53 PSDN 0,0000000000003589159195802 -0,012254722 0,183330423 -60.227.560.816 0,171075701 -60.227.560.816

54 PYFA 0,0000000000018034662023440 0,031562344 0,326020547 12.052.572.115 0,357582891 12.052.572.115

55 SCPI 0,0000000000005550186486379 0,015069404 0,220310089 24.691.528.000 0,235379493 24.691.528.000

56 SKLT 0,0000000000009809948553081 0,143076375 0,229106499 -15.453.544.269 0,372182874 -15.453.544.269

57 SQBI 0,0000000000006169039881201 0,027897894 0,100129491 -4.185.542.000 0,128027385 -4.185.542.000

58 STTP 0,0000000000001960249601107 0,080066458 0,27512137 55.781.329.613 0,355187827 55.781.329.613

59 TCID 0,0000000000001942020075193 0,03727599 0,246315256 -93.288.125.733 0,283591246 -93.288.125.733

60 TSPC 0,0000000000000528816738125 0,000648714 0,117969033 225.477.241.220 0,118617747 225.477.241.220

61 ULTJ 0,0000000000001012064895000 0,063426368 0,18116071 129.138.157.019 0,244587078 129.138.157.019

62 UNVR 0,0000000000000204422552597 0,059480989 0,260398984 -889.054.000.000 0,319879973 -889.054.000.000

63 ALMI 0,0000000000001302105122334 -0,036194565 0,197024349 789.367.981.708 0,160829784 789.367.981.708

64 INAI 0,0000000000004001801824600 0,004381983 0,062363301 -72.735.199.503 0,066745285 -72.735.199.503

65 KBRI 0,0000000000003307444496520 -0,022348399 0,43326356 8.153.711.341 0,410915161 8.153.711.341

66 TOTO 0,0000000000001609022172818 0,015900511 0,166607658 -84.069.559.668 0,182508169 -84.069.559.668

67 INDS 0,0000000000001471666493166 0,022639979 0,28951719 155.533.332.520 0,312157169 155.533.332.520

68 ICBP 0,0000000000000137486865796 0,049704528 0,123421722 293.143.000.000 0,173126251 293.143.000.000

69 KLBF 0,0000000000000260141339881 0,057349349 0,141028273 1.043.288.795.474 0,198377623 1.043.288.795.474

70 MLBI 0,0000000000002126647500799 0,424320898 0,397956981 11.370.000.000 0,822277879 11.369.999.999

71 ROTI 0,0000000000002033288364337 0,059213665 0,442812057 -156.572.353.975 0,502025722 -156.572.353.976

Page 116: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

99

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

72 INTP 0,0000000000000107667887196 0,015631163 0,185648722 -201.315.000.000 0,201279885 -201.315.000.000

73 SMBR 0,0000000000002044074574592 0,007880812 0,223355529 14.119.529.000 0,231236341 14.119.529.000

74 SMCB 0,0000000000000201339242900 0,010993697 0,461417331 -1.255.884.000.000 0,472411028 -1.255.884.000.000

75 MLIA 0,0000000000000373535100118 0,021853576 0,38459367 -679.592.447.000 0,406447246 -679.592.447.000

76 BAJA 0,0000000000002986160762860 0,003874339 0,148698271 -31.016.252.462 0,15257261 -31.016.252.462

77 DPNS 0,0000000000013276749177186 -0,020576404 0,028868891 68.662.343.526 0,008292487 68.662.343.526

78 SOBI 0,0000000000001866985298824 0,057838981 0,160288145 -47.440.000.000 0,218127126 -47.440.000.000

79 CPIN 0,0000000000000198402624033 0,077152734 0,234913034 -392.218.000.000 0,312065768 -392.218.000.000

80 JPFA 0,0000000000000223510290231 0,079754616 0,2183602 485.879.000.000 0,298114816 485.879.000.000

81 MAIN 0,0000000000001361200666772 0,113349066 0,284644819 132.299.644.000 0,397993885 132.299.644.000

82 ALDO 0,0000000000011327218572687 -0,015628459 0,220849313 -6.772.611.080 0,205220854 -6.772.611.080

83 DAJK 0,0000000000003550085663422 0,043866934 0,216176206 224.324.791.000 0,26004314 224.324.791.000

84 KRAH 0,0000000000010708110916779 0,034145874 0,11930122 93.104.539.214 0,153447094 93.104.539.214

85 ASII 0,0000000000000013441302654 0,000690268 0,094304991 2.458.000.000.000 0,09499526 2.458.000.000.000

86 AUTO 0,0000000000000275849893522 0,058755815 0,162702431 547.953.000.000 0,221458246 547.953.000.000

87 GJTL 0,0000000000000190368252232 -0,005828718 0,226326873 -958.644.000.000 0,220498155 -958.644.000.000

88 IMAS 0,0000000000000139381432971 -0,017710378 0,097486817 3.160.024.970.096 0,079776438 3.160.024.970.096

89 STAR 0,0000000000003259189563655 0,018492719 0,199117229 -4.992.922.226 0,217609948 -4.992.922.226

90 TRIS 0,0000000000006689451357378 0,069835692 0,115898882 25.252.268.253 0,185734574 25.252.268.253

91 BATA 0,0000000000004267489785206 0,065553261 0,166164709 -307.242.000 0,23171797 -307.242.000

92 JECC 0,0000000000003455789658333 -0,014580345 0,087278769 142.012.334.000 0,072698424 142.012.334.000

93 ALTO 0,0000000000002748446137340 -0,152325425 0,223154028 146.632.702.600 0,070828603 146.632.702.600

94 SKBM 0,0000000000008478636466684 0,428252107 0,235458239 38.551.327.454 0,663710346 38.551.327.453

95 INDF 0,0000000000000041253149446 0,030785986 0,176035987 -1.767.543.000.000 0,206821972 -1.767.543.000.000

Page 117: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

100

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

96 HMSP 0,0000000000000093342127051 0,084341711 0,081445224 5.778.000.000 0,165786935 5.778.000.000

97 WIIM 0,0000000000002029403734331 0,099198374 0,082261473 178.289.599.126 0,181459847 178.289.599.126

98 MBTO 0,0000000000004019727747865 -0,028336151 0,100313209 19.619.587.240 0,071977058 19.619.587.240

99 AISA 0,0000000000000633471714583 0,066332803 0,169453183 267.999.000.000 0,235785986 267.999.000.000

100 SIDO 0,0000000000001139005643424 0,05508107 0,117431344 461.050.000.000 0,172512414 461.050.000.000

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

101 AKPI 0,0000000000001175303925404 0,038046539 0,231017757 -357.431.847.000 0,269064296 -357.431.847.000

102 ALKA 0,0000000000010127615980776 0,127502582 0,026918739 22.410.704.000 0,154421321 22.410.704.000

103 AMFG 0,0000000000000692209087829 0,03549492 0,196361225 -105.615.000.000 0,231856144 -105.615.000.000

104 APLI 0,0000000000008069975168501 0,006557713 0,248190015 -12.283.246.438 0,254747728 -12.283.246.438

105 BRNA 0,0000000000002177520898057 0,053304906 0,290271055 -137.611.967.000 0,343575961 -137.611.967.000

106 BTON 0,0000000000013909682728532 -0,02416894 0,036699972 239.050.100 0,012531032 239.050.100

107 BUDI 0,0000000000001028169752925 -0,018365568 0,282158178 -39.960.000.000 0,26379261 -39.960.000.000

108 EKAD 0,0000000000007130352954932 0,074847181 0,139192892 37.139.339.744 0,214040072 37.139.339.744

109 FASW 0,0000000000000430424103844 0,034665376 0,297752812 -1.241.106.846.255 0,332418188 -1.241.106.846.255

110 GDST 0,0000000000002056237475305 -0,039524683 0,258139944 -234.209.303.538 0,218615262 -234.209.303.538

111 IGAR 0,0000000000007784038504683 0,063529311 0,066469361 29.136.053.916 0,129998672 29.136.053.916

112 IKAI 0,0000000000005082386007513 0,020743534 0,32320834 -9.916.105.840 0,343951874 -9.916.105.840

113 INCI 0,0000000000017995907672259 0,053179663 0,168039026 18.609.560.106 0,221218689 18.609.560.106

114 JKSW 0,0000000000009337387727715 -0,015417952 0,073915423 -19.012.835.709 0,058497471 -19.012.835.709

115 JPRS 0,0000000000006506600022504 0,030972881 0,015795702 70.065.199.014 0,046768583 70.065.199.014

116 KIAS 0,0000000000001078865076496 -0,009082251 0,298539629 38.432.213.264 0,289457378 38.432.213.264

Page 118: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

101

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

117 LION 0,0000000000004914074921292 0,013602643 0,092523587 -12.831.673.236 0,10612623 -12.831.673.236

118 LMSH 0,0000000000017290342407994 -0,013037373 0,094589569 -2.596.654.976 0,081552195 -2.596.654.976

119 PICO 0,0000000000003942708508368 -0,001997619 0,101671747 -8.342.632.888 0,099674127 -8.342.632.888

120 SIAP 0,0000000000008987599453199 0,088396172 0,011462619 -106.603.415.000 0,099858791 -106.603.415.000

121 SIPD 0,0000000000000776377735935 -0,113732389 0,131477031 28.579.970.563 0,017744642 28.579.970.563

122 SMGR 0,0000000000000079563836654 0,017011519 0,298132654 -1.133.825.087.000 0,315144173 -1.133.825.087.000

123 SPMA 0,0000000000001386447814120 0,025516545 0,357042999 16.096.906.708 0,382559545 16.096.906.708

124 SRSN 0,0000000000005822484824157 0,04257435 1,318285571 4.837.820.000 1,360859921 4.837.819.999

125 TIRT 0,0000000000003387828393135 0,01911501 0,114978379 -50.193.500.214 0,134093388 -50.193.500.214

126 TRST 0,0000000000000751321826895 0,037972325 0,275667764 -171.053.914.925 0,313640089 -171.053.914.925

127 YPAS 0,0000000000003991015831215 -0,009437373 0,133231036 -60.986.341.213 0,123793663 -60.986.341.213

128 BIMA 0,0000000000020761469853811 0,025088515 0,053971444 -1.879.910.170 0,079059959 -1.879.910.170

129 HDTX 0,0000000000001029962113397 0,019104449 0,662890921 15.866.086.457 0,68199537 15.866.086.456

130 KBLI 0,0000000000001832430180670 -0,035420826 0,139749088 -99.943.716.456 0,104328262 -99.943.716.456

131 KBLM 0,0000000000003744481149070 -0,044872506 0,201053754 14.629.503.863 0,156181248 14.629.503.863

132 LPIN 0,0000000000012475125095491 -0,014842491 0,012799019 15.035.931.532 -0,002043473 15.035.931.532

133 MYTX 0,0000000000001169189889800 0,018258472 0,267424925 -125.666.000.000 0,285683397 -125.666.000.000

134 NIPS 0,0000000000003068607968267 0,011585616 0,255969152 135.357.313.000 0,267554768 135.357.313.000

135 RICY 0,0000000000002207475028105 0,050400942 0,13033838 -32.033.764.854 0,180739322 -32.033.764.854

136 SCCO 0,0000000000001390439891385 -0,013413299 0,076111398 75.447.771.910 0,062698099 75.447.771.910

137 SMSM 0,0000000000001430481517595 0,038243632 0,13065565 -29.428.000.000 0,168899282 -29.428.000.000

138 UNIT 0,0000000000005336307894124 0,001425337 0,343292864 -22.661.735.482 0,344718201 -22.661.735.482

Page 119: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

102

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

139 VOKS 0,0000000000001252664903293 -0,012900647 0,070797292 -12.795.244.819 0,057896644 -12.795.244.819

140 ADES 0,0000000000005554749424120 0,030030118 0,176305543 -70.356.000.000 0,206335661 -70.356.000.000

141 CEKA 0,0000000000002290517454612 0,28322244 0,094040358 186.833.191.051 0,377262797 186.833.191.051

142 DLTA 0,0000000000002825703236051 0,004195835 0,059481368 123.826.619.000 0,063677203 123.826.619.000

143 DVLA 0,0000000000002058729609821 0,006251754 0,101874457 -23.506.841.000 0,108126211 -23.506.841.000

144 GGRM 0,0000000000000048256606019 0,054555178 0,169663638 3.737.517.000.000 0,224218816 3.737.517.000.000

145 INAF 0,0000000000001892607035463 0,024975592 0,138385406 -147.562.077.002 0,163360998 -147.562.077.002

146 KAEF 0,0000000000000991124560914 0,021788589 0,102471961 -49.778.184.517 0,12426055 -49.778.184.517

147 KDSI 0,0000000000002881560199605 0,056464291 0,201705013 68.644.630.303 0,258169304 68.644.630.303

148 KICI 0,0000000000024924787647498 0,010056252 0,038119757 3.389.924.880 0,048176009 3.389.924.880

149 LMPI 0,0000000000002979848294715 -0,059370521 0,145824322 -6.076.051.814 0,086453801 -6.076.051.814

150 MERK 0,0000000000003515335308795 -0,128848179 0,053015208 -51.354.263.000 -0,075832971 -51.354.263.000

151 MRAT 0,0000000000005573454721824 0,007135485 0,080076154 28.832.725.793 0,087211639 28.832.725.793

152 MYOR 0,0000000000000252311392380 0,051597795 0,16761667 1.274.694.294.227 0,219214465 1.274.694.294.227

153 PSDN 0,0000000000003593258754265 -0,125501756 0,195810657 -49.377.533.583 0,070308901 -49.377.533.583

154 PYFA 0,0000000000013990492748181 0,031022622 0,237776062 1.185.124.034 0,268798684 1.185.124.034

155 SCPI 0,0000000000003282414219571 0,061306356 0,150281738 232.272.360.000 0,211588094 232.272.360.000

156 SKLT 0,0000000000008112865154860 0,093545689 0,203270742 -6.917.503.918 0,296816431 -6.917.503.918

157 SQBI 0,0000000000005816880121712 0,027044363 0,093966021 3.909.313.000 0,121010384 3.909.313.000

158 STTP 0,0000000000001666599328240 0,077701216 0,266311689 -75.050.731.956 0,344012906 -75.050.731.956

159 TCID 0,0000000000001671268383931 0,04538514 0,286144346 51.357.257.036 0,331529486 51.357.257.036

160 TSPC 0,0000000000000453036069833 0,028186319 0,130491584 89.917.587.981 0,158677902 89.917.587.981

161 ULTJ 0,0000000000000871383453019 0,040781583 0,161994117 155.338.274.975 0,2027757 155.338.274.975

162 UNVR 0,0000000000000192860721183 0,086749009 0,262605719 -724.199.000.000 0,349354728 -724.199.000.000

163 ALMI 0,0000000000000890236321611 0,034028511 0,118600854 939.657.640.400 0,152629365 939.657.640.400

Page 120: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

103

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

164 INAI 0,0000000000003198928672255 0,079780085 0,061255592 -59.856.387.355 0,141035677 -59.856.387.355

165 KBRI 0,0000000000003106183852517 0,009821516 0,671323819 34.924.427.303 0,681145335 34.924.427.302

166 TOTO 0,0000000000001403064547473 0,039289379 0,209847651 -13.094.729.241 0,24913703 -13.094.729.241

167 INDS 0,0000000000001115401555310 0,016338903 0,257810437 62.006.728.726 0,27414934 62.006.728.726

168 ICBP 0,0000000000000115199410179 0,05722113 0,124642692 -1.338.515.000.000 0,181863823 -1.338.515.000.000

169 KLBF 0,0000000000000216525561855 0,027619625 0,136598777 -186.910.370.963 0,164218402 -186.910.370.963

170 MLBI 0,0000000000001374745531796 -0,093992593 0,335072323 -124.948.000.000 0,24107973 -124.948.000.000

171 ROTI 0,0000000000001344167840306 0,050264779 0,418454082 -176.398.098.039 0,468718862 -176.398.098.039

172 INTP 0,0000000000000092080197267 0,011522593 0,207207088 -190.831.000.000 0,218729681 -190.831.000.000

173 SMBR 0,0000000000000903586796456 0,000146186 0,093416043 44.808.978.000 0,093562228 44.808.978.000

174 SMCB 0,0000000000000164484836848 0,012204881 0,441907041 -1.057.026.000.000 0,454111922 -1.057.026.000.000

175 MLIA 0,0000000000000340755808720 0,014288029 0,347134302 -315.123.115.000 0,361422332 -315.123.115.000

176 BAJA 0,0000000000002906533821939 0,036107917 0,160505147 88.463.836.426 0,196613064 88.463.836.426

177 DPNS 0,0000000000009556400879542 -0,000670312 0,022512157 9.399.376.862 0,021841845 9.399.376.862

178 SOBI 0,0000000000001808776182035 0,011507558 0,197659082 -46.135.000.000 0,20916664 -46.135.000.000

179 CPIN 0,0000000000000155830638682 0,043684632 0,261570893 143.168.000.000 0,305255525 143.168.000.000

180 JPFA 0,0000000000000164235643961 0,053205546 0,193609084 -1.199.245.000.000 0,246814629 -1.199.245.000.000

181 MAIN 0,0000000000001106395162195 0,017116494 0,323217879 217.002.460.000 0,340334373 217.002.460.000

182 ALDO 0,0000000000008126596256567 0,108930531 0,166843819 20.394.239.493 0,275774351 20.394.239.493

183 DAJK 0,0000000000002171086791274 0,060220067 0,183102594 384.713.410.000 0,243322661 384.713.410.000

184 KRAH 0,0000000000007441613337991 -0,022134208 0,110023263 116.364.981.123 0,087889054 116.364.981.123

185 ASII 0,0000000000000011448919129 0,005850921 0,087514136 7.188.000.000.000 0,093365057 7.188.000.000.000

186 AUTO 0,0000000000000194172018021 -0,001481568 0,118952907 883.286.000.000 0,117471339 883.286.000.000

187 GJTL 0,0000000000000159601280823 0,011473117 0,225109442 141.651.000.000 0,236582558 141.651.000.000

188 IMAS 0,0000000000000109791509247 -0,007845591 0,094179321 -531.816.383.949 0,08633373 -531.816.383.949

Page 121: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

104

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

189 STAR 0,0000000000003269270138037 -0,025945192 0,19311578 31.848.782.480 0,167170588 31.848.782.480

190 TRIS 0,0000000000005456462955715 0,026025203 0,116566495 34.894.713.767 0,142591697 34.894.713.767

191 BATA 0,0000000000003599315078254 0,042539257 0,163559632 8.601.576.000 0,206098889 8.601.576.000

192 JECC 0,0000000000001976090568815 0,009182305 0,044594551 -18.545.909.000 0,053776856 -18.545.909.000

193 ALTO 0,0000000000001630594597780 0,061473639 0,151829962 20.440.077.328 0,213303601 20.440.077.328

194 SKBM 0,0000000000004923113449795 0,112605906 0,228722177 40.773.962.117 0,341328084 40.773.962.117

195 INDF 0,0000000000000031567520943 0,020098464 0,128759609 -4.456.700.000.000 0,148858073 -4.456.700.000.000

196 HMSP 0,0000000000000089401069032 0,058397809 0,098067441 -1.088.200.000.000 0,15646525 -1.088.200.000.000

197 WIIM 0,0000000000001993472377335 0,012580269 0,114452041 68.138.258.317 0,12703231 68.138.258.317

198 MBTO 0,0000000000004004774702754 0,001952865 0,110540479 609.414.048 0,112493344 609.414.048

199 AISA 0,0000000000000487482251667 0,036364945 0,161307621 24.612.000.000 0,197672566 24.612.000.000

200 SIDO 0,0000000000000830084428057 -0,00421237 0,121683863 44.878.000.000 0,117471493 44.878.000.000

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

201 AKPI 0,0000000000001100113671378 0,000428574 0,345018584 131.654.842.000 0,345447158 131.654.842.000

202 ALKA 0,0000000000009987862219862 -0,376759639 0,029164827 2.931.551.000 -0,347594812 2.931.551.000

203 AMFG 0,0000000000000620862238272 -0,001838079 0,209723408 -43.334.000.000 0,20788533 -43.334.000.000

204 APLI 0,0000000000008970197269605 -0,017526003 0,284423424 -23.391.292.705 0,266897421 -23.391.292.705

205 BRNA 0,0000000000001836463294433 0,001497991 0,409080857 163.868.740.000 0,410578848 163.868.740.000

206 BTON 0,0000000000014073282246135 -0,041917731 0,034318316 7.342.822.479 -0,007599415 7.342.822.479

207 BUDI 0,0000000000000989106905097 -0,032399615 0,313848797 49.806.000.000 0,281449181 49.806.000.000

208 EKAD 0,0000000000005950556711375 0,004954608 0,106513661 -70.534.047.434 0,111468268 -70.534.047.434

209 FASW 0,0000000000000438989371521 -0,017226337 0,399911859 793.511.466.703 0,382685522 793.511.466.703

Page 122: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

105

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

210 GDST 0,0000000000001804213862882 -0,057994772 0,23800049 -16.792.716.911 0,180005718 -16.792.716.911

211 IGAR 0,0000000000026359532047163 -0,110391992 0,324774835 -27.270.972.681 0,214382843 -27.270.972.681

212 IKAI 0,0000000000004724743619086 -0,05597978 0,214217128 -93.827.206.469 0,158237348 -93.827.206.469

213 INCI 0,0000000000016581408614137 0,031345616 0,148971824 -8.158.660.962 0,18031744 -8.158.660.962

214 JKSW 0,0000000000008087116352313 0,059965744 0,064895237 -31.506.068.450 0,124860982 -31.506.068.450

215 JPRS 0,0000000000006586646875449 -0,121141634 0,014910908 -12.313.785.984 -0,106230726 -12.313.785.984

216 KIAS 0,0000000000001080129452312 -0,022278955 0,000168656 -125.309.694.678 -0,022110298 -125.309.694.678

217 LION 0,0000000000004048476549156 -0,001507612 0,084739542 -9.831.926.753 0,08323193 -9.831.926.753

218 LMSH 0,0000000000017371576325280 -0,134369923 0,089488619 -10.102.475.498 -0,044881304 -10.102.475.498

219 PICO 0,0000000000003909825026535 0,006300207 0,095877448 -42.754.358.097 0,102177655 -42.754.358.097

220 SIAP 0,0000000000008092233514830 0,052431655 0,012631516 -28.629.224.523 0,065063171 -28.629.224.523

221 SIPD 0,0000000000000875123573217 -0,020158884 0,140452161 -561.512.997.283 0,120293277 -561.512.997.283

222 SMGR 0,0000000000000071362670734 -0,001821656 0,332815921 -2.626.422.201.000 0,330994266 -2.626.422.201.000

223 SPMA 0,0000000000001171152135472 0,012412019 0,312450873 10.744.522.745 0,324862892 10.744.522.745

224 SRSN 0,0000000000005269392803308 0,020755941 0,122668923 92.782.166.000 0,143424864 92.782.166.000

225 TIRT 0,0000000000003419438459631 0,016286725 0,125669211 1.169.937.795 0,141955937 1.169.937.795

226 TRST 0,0000000000000751237511625 0,000431561 0,292500161 79.500.031.684 0,292931722 79.500.031.684

227 YPAS 0,0000000000007635194031491 -0,106971953 0,235841809 -43.993.361.397 0,128869856 -43.993.361.397

228 BIMA 0,0000000000023436545809063 -0,168566387 0,05620973 -41.127.976.061 -0,112356658 -41.127.976.061

229 HDTX 0,0000000000000579938572319 0,014724325 0,441109783 -117.052.491.000 0,455834109 -117.052.491.000

230 KBLI 0,0000000000001827156577301 0,041456841 0,186935485 -2.688.362.004.374 0,228392326 -2.688.362.004.374

231 KBLM 0,0000000000003785247283499 0,032147361 0,204262605 -12.854.180.208 0,236409966 -12.854.180.208

232 LPIN 0,0000000000013552251972383 0,011987645 0,174145436 -63.947.452.046 0,186133081 -63.947.452.046

233 MYTX 0,0000000000001199606724848 -0,020025515 0,256482693 -229.829.000.000 0,236457178 -229.829.000.000

Page 123: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

106

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

234 NIPS 0,0000000000002030070901676 -0,00538401 0,223117135 164.731.733.000 0,217733125 164.731.733.000

235 RICY 0,0000000000002090421447625 -0,015478279 0,130958307 -121.774.196.069 0,115480028 -121.774.196.069

236 SCCO 0,0000000000001479462175515 -0,006991186 0,087177513 -45.437.073.704 0,080186327 -45.437.073.704

237 SMSM 0,0000000000001393919325639 0,019783594 0,184668987 -90.023.000.000 0,204452581 -90.023.000.000

238 UNIT 0,0000000000005561573245353 0,005455213 0,337389559 25.476.441.297 0,342844772 25.476.441.297

239 VOKS 0,0000000000001572568515633 -0,062735638 0,083428742 -10.174.067.854 0,020693105 -10.174.067.854

240 ADES 0,0000000000004870872184338 0,036824016 0,256682081 10.184.000.000 0,293506098 10.184.000.000

241 CEKA 0,0000000000001907876750191 -0,03357066 0,078133704 -66.272.028.004 0,044563044 -66.272.028.004

242 DLTA 0,0000000000002456280298525 -0,133237316 0,047935318 -55.320.951.000 -0,085301998 -55.320.951.000

243 DVLA 0,0000000000001973832968840 0,033225073 0,094463934 -109.989.443.000 0,127689008 -109.989.443.000

244 GGRM 0,0000000000000042071441154 0,023496082 0,156752103 3.257.696.000.000 0,180248186 3.257.696.000.000

245 INAF 0,0000000000001960370650994 0,050830105 0,144736125 -129.276.900.013 0,195566229 -129.276.900.013

246 KAEF 0,0000000000002519674597140 0,07888347 0,318313291 11.976.236.454 0,397196761 11.976.236.454

247 KDSI 0,0000000000002551199571527 0,014412051 0,190521821 -15.279.700.394 0,204933872 -15.279.700.394

248 KICI 0,0000000000024421357367905 -0,028245151 0,222241464 29.475.887.089 0,193996313 29.475.887.089

249 LMPI 0,0000000000003028833612022 -0,017273593 0,146910523 -10.910.357.241 0,12963693 -10.910.357.241

250 MERK 0,0000000000003445580356187 0,034897018 0,070734247 -54.892.243.000 0,105631265 -54.892.243.000

251 MRAT 0,0000000000004898641526093 -0,011841765 0,064086357 6.343.492.450 0,052244592 6.343.492.450

252 MYOR 0,0000000000000237910342673 0,041217152 0,166235813 -1.070.266.177.355 0,207452965 -1.070.266.177.355

253 PSDN 0,0000000000003935690528739 -0,005072509 0,209550248 -20.389.414.968 0,204477739 -20.389.414.968

254 PYFA 0,0000000000014198174018933 0,007542458 0,221404981 -11.574.462.543 0,228947439 -11.574.462.543

255 SCPI 0,0000000000001851295426331 0,2605097 0,081881735 173.914.677.000 0,342391436 173.914.677.000

256 SKLT 0,0000000000007271489607046 0,042812731 0,200172942 -11.116.526.579 0,242985673 -11.116.526.579

257 SQBI 0,0000000000005333592016174 0,002808525 0,089259882 8.747.176.000 0,092068407 8.747.176.000

258 STTP 0,0000000000001441003470582 0,053231921 0,268694289 -11.295.908.392 0,32192621 -11.295.908.392

Page 124: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

107

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

259 TCID 0,0000000000001472639113028 -0,02570534 0,246335506 420.334.904.833 0,220630166 420.334.904.833

260 TSPC 0,0000000000000436754658428 0,037514913 0,130833754 -196.900.811.978 0,168348667 -196.900.811.978

261 ULTJ 0,0000000000000839577828095 0,037096448 0,180582451 -145.263.745.388 0,217678899 -145.263.745.388

262 UNVR 0,0000000000000171560578040 0,026495822 0,264532149 -434.665.000.000 0,29102797 -434.665.000.000

263 ALMI 0,0000000000000761552157691 0,013727953 0,111796686 -1.799.081.269.656 0,125524639 -1.799.081.269.656

264 INAI 0,0000000000002741523321802 0,067731012 0,117859729 82.154.859.703 0,185590741 82.154.859.703

265 KBRI 0,0000000000001886218182530 0,028299478 0,398261978 -45.213.335.699 0,426561456 -45.213.335.699

266 TOTO 0,0000000000001187943916355 0,029144158 0,192644583 97.358.550.133 0,221788741 97.358.550.133

267 INDS 0,0000000000001073306351325 -0,020925419 0,287868688 21.823.517.243 0,266943269 21.823.517.243

268 ICBP 0,0000000000000097884543224 0,013360168 0,118910528 -460.438.000.000 0,132270697 -460.438.000.000

269 KLBF 0,0000000000000196956936611 0,011755828 0,143744502 -373.592.526.985 0,15550033 -373.592.526.985

270 MLBI 0,0000000000001098137155986 -0,014295593 0,257634939 -415.608.000.000 0,243339345 -415.608.000.000

271 ROTI 0,0000000000001143313520967 0,031914292 0,385882642 -291.801.113.174 0,417796934 -291.801.113.174

272 INTP 0,0000000000000084820182080 -0,018988192 0,217122597 -790.517.000.000 0,198134405 -790.517.000.000

273 SMBR 0,0000000000000836611379897 0,026111423 0,122011646 -174.283.273.000 0,148123069 -174.283.273.000

274 SMCB 0,0000000000000142447624625 -0,02043255 0,380823219 -388.803.000.000 0,36039067 -388.803.000.000

275 MLIA 0,0000000000000339292024507 0,007716862 0,347100708 -327.366.198.000 0,35481757 -327.366.198.000

276 BAJA 0,0000000000002553558413332 -0,014076203 0,118060171 -36.683.115.221 0,103983968 -36.683.115.221

277 DPNS 0,0000000000009111497267514 -0,012045943 0,020808783 5.115.671.621 0,00876284 5.115.671.621

278 SOBI 0,0000000000001562333603500 0,052358932 0,27058124 246.367.000.000 0,322940173 246.367.000.000

279 CPIN 0,0000000000000117552254976 0,018906249 0,242304135 142.954.000.000 0,261210384 142.954.000.000

280 JPFA 0,0000000000000155467121908 0,010514564 0,19615971 -527.466.000.000 0,206674274 -527.466.000.000

281 MAIN 0,0000000000000694014891324 0,022887564 0,234318912 -39.174.035.000 0,257206476 -39.174.035.000

282 ALDO 0,0000000000007067144173011 0,022629961 0,154023182 8.034.738.773 0,176653143 8.034.738.773

283 DAJK 0,0000000000001287868748954 0,049602136 0,250088827 -442.750.814.000 0,299690963 -442.750.814.000

Page 125: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

108

Lampiran 1.3 (Lanjutan)

No Kode α1 (1 / TA t-1)

α2 ((∆Sales t - ∆REC

t) / TAt-1) α3 (PPE t / TA t-1) TAC

NDAC DAC

284 KRAH 0,0000000000005100626137146 0,002218458 0,070152302 30.763.097.492 0,07237076 30.763.097.492

285 ASII 0,0000000000000010380168371 -0,000987243 0,080214162 -9.836.000.000.000 0,079226919 -9.836.000.000.000

286 AUTO 0,0000000000000170285902385 -0,005768923 0,110670304 -587.533.000.000 0,10490138 -587.533.000.000

287 GJTL 0,0000000000000151965917952 0,000759949 0,245949206 -1.003.590.000.000 0,246709155 -1.003.590.000.000

288 IMAS 0,0000000000000104371696751 -0,017850858 0,088839713 -801.945.753.659 0,070988855 -801.945.753.659

289 STAR 0,0000000000003157550853720 -0,027239881 0,185085218 -32.786.494.805 0,157845336 -32.786.494.805

290 TRIS 0,0000000000004694205192566 0,061091968 0,105715494 -23.507.968.038 0,166807462 -23.507.968.038

291 BATA 0,0000000000003161734650330 0,007309953 0,137535161 148.527.095.000 0,144845115 148.527.095.000

292 JECC 0,0000000000002302351938397 0,043775793 0,169030081 186.419.717.000 0,212805874 186.419.717.000

293 ALTO 0,0000000000001980906468401 0,001390672 0,214038577 -12.778.963.747 0,215429249 -12.778.963.747

294 SKBM 0,0000000000003752049208749 -0,040903905 0,273474612 -22.109.248.372 0,232570707 -22.109.248.372

295 INDF 0,0000000000000028462804882 0,000953592 1,32366E-07 653.734.000.000 0,000953724 653.734.000.000

296 HMSP 0,0000000000000086326483943 0,044522397 0,10047888 9.543.844.000.000 0,145001277 9.543.844.000.000

297 WIIM 0,0000000000001835831976302 0,037669373 0,112857754 62.837.149.812 0,150527128 62.837.149.812

298 MBTO 0,0000000000003932571011319 -0,004481012 0,105869054 -9.689.631.775 0,101388042 -9.689.631.775

299 AISA 0,0000000000000332254388063 0,008532209 0,141017609 -20.153.000.000 0,149549818 -20.153.000.000

300 SIDO 0,0000000000000868710227698 0,000675028 0,154839741 5.002.000.000 0,155514769 5.002.000.000

Page 126: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

109

Lampiran 1.3

Hasil Output SPSS

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot Grafik Histogram

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

UDK 234 2 11 4,06 1,829

DKI 234 20 80 39,556 10,672

KA 234 2 5 3,10 ,408

UP 234 25,31125 33,13405 28,1662341 1,54476463

LEV 234 ,05055 3,02858 ,5432302 ,41569443

EM 234 41,78623 59,83414 50,2061985 3,26824698

Valid N (listwise) 234

Page 127: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

110

Hasil Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 234

Normal Parametersa,b Mean ,3279696

Std. Deviation 1,82085766

Most Extreme Differences Absolute ,057

Positive ,041

Negative -,057

Test Statistic ,057

Asymp. Sig. (2-tailed) ,065c

a. Test distribution is Normal.

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,053 2,862 ,018 ,985

UDK -,048 ,089 -,027 -,537 ,592 ,536 1,866

DKI ,011 ,012 ,037 ,928 ,354 ,835 1,198

KA -,519 ,299 -,065 -1,735 ,084 ,961 1,040

UP 1,819 ,105 ,860 17,322 ,000 ,543 1,841

LEV ,512 ,315 ,065 1,629 ,105 ,836 1,196

a. Dependent Variable: EM

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,834a ,695 ,688 1,82458054 2,134

a. Predictors: (Constant), LEV, KA, UP, DKI, UDK

Page 128: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

111

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,834a ,695 ,688 1,82458054

a. Predictors: (Constant), LEV, KA, UP, DKI, UDK

b. Dependent Variable: EM

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1729,742 5 345,948 103,917 ,000b

Residual 759,033 228 3,329

Total 2488,775 233

Page 129: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35674/1/TAUFIK... · (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang ... telah

112

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,053 2,862 ,018 ,985

UDK -,048 ,089 -,027 -,537 ,592

DKI ,011 ,012 ,037 ,928 ,354

KA -,519 ,299 -,065 -1,735 ,084

UP 1,819 ,105 ,860 17,322 ,000

LEV ,512 ,315 ,065 1,629 ,105

a. Dependent Variable: EM