pengaruh corporate governance dan...

30
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2010 ABSTRAK Oleh: SEPTI GIAN SAPUTRI SIREGAR NPM : 0851031055 Tlpn : 085279985318 Email :[email protected] Pembimbing I : Drs. A. Zubaidi Indra, M. M, C. P. A. Pembimbing II : Ninuk Dewi K, S.E., M.Sc, Akt. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia perioda 2006- 2010. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan Institusional (INST), Ukuran Dewan Komisaris Independen (KOMP_INDPNDT), Pergantian Dewan Direksi (PERG_DIRKSI), Current Ratio (CR),dan Ukuran Perusahan (UKRAN_PERS). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 141 perusahaan, namun setelah digunakan teknik purposive sampling didapatkan sampel sebanyak 10 perusahaan dengan perioda pengamatan selama 5 tahun (2006-2010). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menggunakan tingkat signifikasi 5% menunjukkan bahwa variabel Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian kantor akuntan publik, Ukuran Dewan Komisaris Independen tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian kantor akuntan publik, Pergantian Dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian kantor akuntan publik, Current Ratio berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap pergantian kantor akuntan publik, dan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian kantor akuntan publik. Kata Kunci : Pergantian KAP, Kepemilikan Institusional,Ukuran Dewan Komisaris Independen, Pergantian Dewan Direksi, CR,Ukuran Perusahaan, Coporate Governance.

Upload: dokien

Post on 07-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN KINERJA

PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN

PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2010

ABSTRAK

Oleh:

SEPTI GIAN SAPUTRI SIREGAR

NPM : 0851031055

Tlpn : 085279985318

Email :[email protected]

Pembimbing I : Drs. A. Zubaidi Indra, M. M, C. P. A.

Pembimbing II : Ninuk Dewi K, S.E., M.Sc, Akt.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate

Governance dan Kinerja Perusahaan terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia perioda 2006-

2010. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan

Institusional (INST), Ukuran Dewan Komisaris Independen (KOMP_INDPNDT),

Pergantian Dewan Direksi (PERG_DIRKSI), Current Ratio (CR),dan Ukuran

Perusahan (UKRAN_PERS).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sebanyak 141

perusahaan, namun setelah digunakan teknik purposive sampling didapatkan

sampel sebanyak 10 perusahaan dengan perioda pengamatan selama 5 tahun

(2006-2010). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

logistik.

Hasil penelitian menggunakan tingkat signifikasi 5% menunjukkan bahwa

variabel Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap

pergantian kantor akuntan publik, Ukuran Dewan Komisaris Independen tidak

berpengaruh signifikan terhadap pergantian kantor akuntan publik, Pergantian

Dewan direksi tidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian kantor akuntan

publik, Current Ratio berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap

pergantian kantor akuntan publik, dan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap pergantian kantor akuntan publik.

Kata Kunci : Pergantian KAP, Kepemilikan Institusional,Ukuran Dewan

Komisaris Independen, Pergantian Dewan Direksi, CR,Ukuran Perusahaan,

Coporate Governance.

Page 2: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

THE EFFECT OF CORPORATE GOVERNANCE AND COMPANY

PERFORMANCE TOWARDS THE CHANGE OF ACCOUNTANT FIRMS

IN MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK

EXCHANGE 2006-2010 PERIOD

ABSTRACT

By:

SEPTI GIAN SAPUTRI SIREGAR

NPM : 0851031055

Tlpn : 085279985318

Email :[email protected]

Pembimbing I : Drs. A. Zubaidi Indra, M. M, C. P. A.

Pembimbing II : Ninuk Dewi K, S.E., M.Sc, Akt.

This research aims to determine the effect of Corporate Governance and

Company Performance towards the change of Accountant Firms in manufacturing

companies listed in Indonesia Stock Exchange 2006-2010 period. Variables use in

this research are Institutional Ownership (INST), Size of Independent Board of

Commissioners (KOMP_INPNDT), The Change of Board of Directors

(PERG_DIRKSI), Current Ratio (CR), and Company Size (UKRAN_PERS).

Population for this research are 141 manufacturing companies listed in

Indonesia Stock Exchange, nevertheless after using purposive sampling method

there’s 10 companies as sample with 5 years observation period (2006-2010).

Hypothesis were examined using logistic regression analysis.

The results from this research using 5% level of significant shows

Institutional Ownership has no significant effect towards the change of accountant

firms. Size of Independent Board of Commissioners has no significant effect

towards the change of accountant firms. The change of Board of Directors has no

significant effect towards the change of accountant firms. Current Ratio

negatively-insignificant towards the change of accountant firms and Company -

Size has no significant effect towards the change of accountant firms.

Keywords: The Change of Accountant Firms, Institutional Ownership, Size of

Independent Board of Commissioners, The Change of Board of Directors, Current

Ratio, Company Size, Corporate Governance.

Page 3: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada

suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan

baik bagi pihak eksternal maupun pihak internal dalam menentukan keputusan

ekonomi. Selain itu, laporan keuangan juga merupakan suatu bentuk

pertanggung jawaban pihak manajemen perusahaan kepada pihak yang

berkepentingan yaitu stakeholder. Laporan keuangan yang mendasari para

stekeholder dalam mengambil keputusan harus memiliki keandalan dan dapat

dipercaya. Oleh karena itu, manajemen perusahaan membutuhkan bantuan

jasa pihak ketiga yaitu auditor independen yang dapat memberikan jaminan

bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen benar-benar dapat

dipercaya sebagai dasar keputusan-keputusan yang mereka ambil.

Arens dan Leobbecke (2003) dalam Sukrisno (2007) menyatakan bahwa

independensi sebagai cara pandang yang tidak memihak dalam

penyelenggaraan pengujian audit, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan

laporan audit.

Auditor tersebut kemudian melakukan audit laporan keuangan yaitu suatu

proses pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis terhadap

laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen, beserta catatan-

catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan dapat

memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan, (Agoes,2007).

Independensi auditor merupakan kunci pokok dari profesi auditor, termasuk

untuk menilai kewajaran laporan keuangan. Apabila kedua pihak merasa puas

dalam kerjasama tersebut , maka perikatan tersebut akan dipertahankan,

((Wallace, dikutip oleh Clderon dan Ofobike, (2008) dalam Suparlan dan

Andayani (2010)). Namun kerjasama yang terjalin lama antara auditor dengan

klien diyakini akan menimbulkan konsekuensi ketergantungan yang tinggi

atau ikatan ekonomi yang kuat. Semakin tinggi keterikatan secara ekonomi

Page 4: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

antara auditor terhadap klien maka semakin tinggi kemungkinan auditor untuk

memperbolehkan klien memilih metode akuntansi yang ekstrim. Hal seperti

ini terjadi pada kasus Enron (Suparlan dan Andayani, 2010). Salah satu

anjuran agar tetap objektif adalah memiliki rotasi wajib auditor karena dapat

mencegah hubungan yang lebih dekat dengan klien serta melindungi publik

melalui peningkatan kewaspadaan terhadap setiap kemungkinan

ketidaklayakan. Pergantian KAP memiliki dua sifat, yaitu bersifat wajib dan

sukarela. Pergantian KAP yang bersifat wajib adalah pergantian kantor

akuntan publik sesuai dengan peraturan pemerintah.

Di indonesia peraturan tersebut terdapat dalam Peraturan Menteri Keuangan

No 17/PMK.01/2008 tentang jasa Akuntan Publik yang menyatakan bahwa

pemberian jasa Akuntan Publik oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun

buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3

(tiga) tahun buku berturut-turut yang telah diperbaharui dalam Undang-

undang Republik Indonesia No 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik.

Sedangkan pergantian KAP yang bersifat sukarela terjadi karena inisiatif klien

dan atau KAP akibat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Corporatre Governance atau tata kelola perusahaan merupakan suatu

rangkaian proses kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang

mempengaruhi pengarahan, pengeloolaan, serta pengontrolan suatu

perusahaan. Corporate Governance juga mencakup hubungan antara

stakeholder pihak utama yaitu : pemegang saham, manajemen, dan dewan

direksi yang ditujukan untuk mengoptimalisasikan hasil ekonomi dengan

penekanan kuat pada kesejahteraan pemegang saham. Perusahaan publik

membutuhkan kepercayaan pemegang saham yang mendorongnya untuk

menjalankan corporate governance.

Jun et al. (2009) menguji asosiasi antara CG internal perusahaan dan jenis

pergantian auditor, menunjukkan adanya hubungan. Proksi untuk mengukur

CG dalam penelitian ini adalah struktur kepemilikan dan pemisahan

wewenang dalam organisasi yang ditinjau dari struktur organisasi yaitu dewan

komisaris dan dewan direksi. Kinerja Perusahaan adalah merupakan suatu

Page 5: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan

alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya

keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam

periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara

optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.

Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan

oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para

penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh

perusahaan. Proksi untuk kinerja perusahaan adalah Current Ratio dan ukuran

perusahaan. Current ratio dipilih dalam penelitian ini karena dapat

memperlihatkan kemampuan aset lancar perusahaan dalam membayar hutang

jangka pendeknya. Seluruh aset lancar dimasukan untuk menjamin hutang

lancar hal ini alasan mengapa tidak menggunakan quick ratio yang tidak

memasukkan persedian kedalam aset lancar. Karena aset lancar yang terbesar

dalam perusahaan manufaktur adalah persediaan sehingga persediaan

dimsukan dalam aset lancar sehingga ratio lokuiditas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah current ratio.Penelitian ini mereplikasi penelitian

Suparlan dan Andayani namun terdapat perbedaan yaitu dalam penelitian ini

hanya memakai variabel independen kepemilikan institusional, ukuran dewan

komisaris independen dan pergantian dewan direksi sebagai proksi Corporate

Governance dan Current Ratio dan ukuran perusahaan sebagai proksi dari

kinerja perusahaan. Sedangkan penelitian Suparlan dan Andayani

menggunakan variabel kepemilikan oleh publik, ROE, dan leverage juga

dalam penelitian mereka. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis

termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Corporate

Governance dan Kinerja Perusahaan terhadap Pergantian Kantor

Akuntan Publik pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2006-2010.”

1.2. Perumusan Masalah dan Batasan Masalah

1.2.1. Perumusan Masalah

Page 6: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka

perumusan masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap pergantian

Kantor Akuntan Publik?

2. Apakah Ukuran Dewan Komisaris Independen berpengaruh terhadap

pergantian Kantor Akuntan Publik?

3. Apakah Pergantian Dewan Direksi berpengaruh terhadap pergantian

Kantor Akuntan Publik?

4. Apakah Current Ratio perusahaan berpengaruh terhadap pergantian

Kantor Akuntan Publik?

5. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap pergantian Kantor

Akuntan Publik?

1.2.2. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang

lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah

sebagai berikut:

1. Corporate governance yang di teliti adalah kepemilikan institusional,

ukuran dewan komisaris independen, dan pergantian dewan direksi.

2. Kinerja perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah Current ratio

dan Ukuran perusahaan.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh kepemilikan Institusional terhadap pergantian

Kantor Akuntan Publik.

2. Mengetahui pengaruh ukuran dewan komisaris independen terhadap

pergantian Kantor Akuntan Publik.

3. Mengetahui pengaruh pergantian dewan direksi terhadap pergantian

Kantor Akuntan Publik.

4. Mengetahui pengaruh Current ratio terhadap pergantian Kantor Akuntan

Publik.

Page 7: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

5. Mengetahui pengaruh Ukuran perusahaan terhadap pergantian Kantor

Akuntan Publik.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan masukan informasi bagi perusahaan klien mengenai hal-hal

yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan perikatan dan pergantian

Kantor Akuntan Publik.

2. Hasil penelitian ini dapat memberikan pandangan serta tambahan wawasan

terhadap pengembangan pengauditan khususnya mengenai pergantian

Kantor Akuntan Publik.

3. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi dan

informasi bagi para peneliti selanjutnya mengenai pembahasan pergantian

Kantor Akuntan Publik.

LANDASAN TEORI, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Teori Agensi

Teori Agensi membahas mengenai masalah prinsipal dan agen dalam

pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan, antara pemasok

modal yang berbeda, dan dalam pemisahan penanggungan resiko, pembuatan

keputusan dan fungsi pengendalian dalam perusahaan, Jensen dan Meckling

(1976). Pihak yang berperan sebagai prinsipal adalah pemegang saham,

sedangkan pihak yang bertindak sebagai agen adalah manajer.

Ketidaklengkapan informasi merupakan masalah yang kemudian muncul

dalam hubungan agensi yaitu saat tidak semua kondisi perusahaan diketahui

oleh kedua belah pihak atau yang biasa disebut dengan asimetri informasi.

Para investor sebagai prinsipal secara khusus tidak mengambil bagian dalam

rangka operasi harian perusahaan, tetapi mereka melimpahkan tanggung jawab

ini kepada manajemen yang berfungsi sebagai agen. Jika masing-masing pihak

bertindak menurut kepentingannya sendiri, pemisahan ini menghasilkan

konflik agensi. Solusi yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan

perikatan dengan auditor (KAP) untuk mengevaluasi kinerja manajer.

Perusahaan dengan biaya keagenan nol adalah perusahaan yang manajernya

Page 8: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

memiliki seluruh saham perusahaan, sehingga tidak ada pemisahan

kepemilikan (Ang et al, 2000). Jensen dan Meckling (1976) menyatakan

masalah agensi disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan dan informasi

asimetri antara principal dan agent. Menurut Defond, dalam Suparlan dan

Andayani (2010) manajer melihat pergantian auditor dalam mengatasi konflik

agensi. Sedangkan Shleifer et al, (1997) dalam Suparlan dan Andayani (2010)

menyatakan corporate governance yang baik merupakan salah satu isu yang

penting dalam masalah keagenan.

2.2 Pergantian Kantor Akuntan Publik dan Corporate Governance

Perusahaan

Pergantian kantor akuntan publik dalam dunia usaha dilatar belakangi oleh

banyak hal. Lubis (2000) menyatakan bahwa bertambahnya KAP yang

beroperasi menciptakan suatu pilihan atau alternatif bagi perusahaan untuk

memilih KAP. Penyebab perusahaan melakukan pergantian KAP bukan hanya

karena adanya peraturan pemerintah, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai

faktor antara lain dalam corporate governance, antara lain Beasley (1996)

menyebutkan bahwa dewan direksi berperan dalam memonitor proses

pelaporan keuangan dan menemukan hubungan signifikan, Shleifer et al.

(1997) dalam Suparlan dan Andayani (2010) menyebutkan bahwa

kepemilikan institusional berperan mengawasi perilaku manajer untuk berhati-

hati dalam mengambil keputusan, Carey et al. (2000) dalam Suparlan dan

Andayani (2010) menyatakan proporsi kepemilikan saham non keluarga

meningkat, maka akan timbul permintaan monitoring dan audit berkualitas,

Jensen (1993) menyatakan kapasitas dewan komisaris untuk melakukan

monitoring lebih efektif seiring dengan besarnya dewan komisaris

independen, yang berakibat meningkatnya kualitas laporan keuangan, Citron

et al. (2001) dalam Suparlan dan Andayani (2010) menemukan semakin besar

ukuran dewan direksi, semakin efektif memonitor proses pelaporan keuangan.

2.3 Coorporate Governance dan Struktur Kepemilikan Perusahaan

CG merupakan isu yang penting dalam masalah keagenan ((Shleifer et al.

(1997) dalam Suparlan dan Andayani (2010)). Jun et al. (2009) menguji

asosiasi CG internal perusahaan dan jenis pergantian auditor dan

Page 9: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

menggunakan tiga variabel sebagai proksi CG internal perusahaan adalah

kepemilikan terkonsentrasi, size suvervisory board, dan duality CEO dan

5 pimpinan dewan direksi. Perusahaan yang menjalankan CG yang secara

umum lemah lebih memungkinkan berganti ke auditor yang lebih rendah.

Bedard et al. (2004) dalam Suparlan dan Andayani (2010) menyebutkan

kondisi keterlibatan manajemen dan ketidakcukupan CG berpengaruh

terhadap penilaian, perencanaan audit dan keputusan fee audit. Menurut

Schleifer et al. (1986) dalam Suparlan dan Andayani (2010) tingginya

kepemilikan oleh investor institusional mendorong aktivitas monitoring

karena besarnya kekuatan voting mereka yang akan mempengaruhi kebijakan

manajemen. Bushee (1998) menyatakan kepemilikan institusional mempunyai

peran monitoring yang dapat mendorong manajer untuk melakukan tindakan

yang tidak akan merugikan perusahaan dalam jangka panjang.

Berbagai pemikiran mengenai corporate governance berkembang dengan

bertumpu pada agency theory di mana pengelolaan dilakukan dengan penuh

kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku (Kaihatu,

2006) dalam Suparlan dan Andayani (2010). Mekanisme pengawasan dalam

teori agensi dapat dilakukan dengan mekanisme good corporate governance

(GCG). GCG sebagai suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan

perusahaan diharapkan dapat memberikan kepercayaan terhadap manajemen

dalam mengelola kekayaan pemilik (pemegang saham), sehingga dapat

meminimalkan konflik kepentingan dan meminimumkan biaya keagenan.

Menurut Suparlan dan Andayani (2010), tingginya kepemilikan oleh investor

institusional mendorong aktivitas monitoring karena besarnya kekuatan voting

mereka yang akan mempengaruhi kebijakan manajemen. Kepemilikan

institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen karena

dengan adanya kepemilikan oleh institusional akan mendorong peningkatan

pengawasan yang lebih optimal. Monitoring tersebut tentunya akan menjamin

kemakmuran untuk pemegang saham, pengaruh kepemilikan institusional

sebagai agen pengawas ditekan melalui investasi mereka yang cukup besar

dalam pasar modal.

Page 10: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

2.4 Kinerja Perusahaan dan Pergantian Kantor Akuntan Publik

Current ratio merupakan rasio likuiditas (liquidity ratio) yang

menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya yang telah jatuh tempo. Current ratio sendiri merupakan salah satu

indikator dari rasio likuiditas. Current ratio merupakan rasio antara aset lancar

dengan hutang lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini mengukur

aktiva yang dimiliki perusahaan dalam hutang lancar perusahaan (Husnan

Suad, 1994). Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan baik dimulai

dari yang sifatnya ringan (kesulitan likuiditas) sampai kesulitan keuangan

yang sifatnya parah (kesulitan solvabilitas). Sedangkan menurut Weston

(1995) bahwa CR digunakan untuk mengukur penyelesaian jangka pendek.

Sejauh mana tagihan kreditur jangka pendek dapat dipenuhi oleh aktiva yang

diharapkan dapat dikonversi ke kas dalam jangka waktu yang kira-kira sama

dengan jatuh tempo tagihan. Current ratio yang terlalu tinggi menunjukkan

kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya di bandingkan dengan yang

dibutuhkan sekarang.

Simunic et al. (1987), Francis et al. (1988), dan Abbott et al. (2000) dalam

Suparlan dan Andayani (2010) menunjukkan hubungan positif antara ukuran

klien dengan pemilihan perusahaan audit yang memiliki kualitas yang tinggi.

Perusahaan besar mungkin akan memerlukan biaya awal yang lebih besar

atau kenaikan biaya ketika melakukan pergantian KAP. Kenaikan biaya

tersebut dapat menyebabkan peningkatan hubungan antara keduanya.

Selain kenaikan biaya tersebut akan muncul pula tambahan biaya tidak

langsung yang dikeluarkan untuk memberikan informasi mengenai bisnis

perusahaan kepada auditor. Hal tersebut dikemukakan oleh Sinason et al.,

(2001) dalam Wijayanti (2010).

2.6 Penelitian Terdahulu

Tinjauan penelitian terdahulu

Kadir (1994) meneliti mengapa perusahaan berpindah kantor akuntan publik

menggunakan dua yaitu perspektif auditor dan perspektif klien.metode analisis

yang digunakan adalah regresi logistik. Variabel independen yang dipakai

yaitu pergantian manajemen, jasa-jasa selain audit preferensi kreditor.

Page 11: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

Sedangkan variabel Dependen yang digunakan adalah auditor switching. Hasil

dari penelitian tersebut adalah:pergantian manajemen perusahaan, jasa-jasa

lain selain jasa audit, opini akuntan dan peferensi kreditor berpengaruh

signifikan terhadap perusahaan untuk berpindah KAP. Damayanti dan

Sudarma (2007) meneliti faktor-faktor perusahaan berpindah kantor akuntan

publik menggunakan metode analisis yaitu regresi logistik. Variabel

independen yang dipakai ukuran KAP, fee audit, pergantian manajemen,

opini akuntan, kesulitan keuangan, persentase perubahan ROA. Variabel

dependenyang digunakan adalah pergantian kantor akuntan publik. Hasil dari

penelitian: fee dan ukuran KAP mempunyai pengaruh terhadap pergantian

KAP, Pergantian manajemen, opini akuntan, kesulitan keuangan dan

persentase perubahan ROA tidak memiliki pengaruh terhadap pergantian KAP.

Suparlan dan Andayani (2010) meneliti analisis empiris pergantian kantor

akunta publik setelah ada kewajiban rotasi audit dengan menggunakan metode

analisis regresi logistik. Variabel independen yang dipakai yaitu: investor

institusional, kepemilikan oleh publik, share growth, ukuran dewan komisaris,

pergantian manajemen, leverage, ROE, dan ukuran perusahaan. Variabel

dependen: pergantian kantor akuntan publik.

Hasil dari penelitian tersebut yaitu: kepemilikan publik, penambahan jumlah

saham mempengaruhi pergantian KAP, investor institusional, pergantian

manajemen, ukuran dewan komisaris, leverage, ROE tidak berpengaruh

terhadap pergantian KAP. Sedangkan ukuran perusahaan berhubungan negatif

dengan pergantian KAP.

2.7 Model Penelitian

Model penelitian yang menunjukkan hubungan antara variabel penelitian

dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Page 12: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

2.8 Pengembangan Hipotesis

2.8.1. Corporate Governance

2.8.1.1Kepemilikan Institusional

Sylvanata, 2005 mengatakan bahwa Kepemilikan institusional berperan

mengawasi perilaku manajer untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan

dan berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan,

yaitu maksimalisasi perusahaan. Pengawasan institusi tersebut akan

mengurangi masalah keagenan. Wibowo dan Rossieta (2009) menyatakan

kepemilikan saham dapat menekan terjadinya moral hazard yang dilakukan

manajemen yang berhubungan dengan peningkatan permintaan kualitas audit.

Dengan demikian, perusahaan dengan kepemilikan saham oleh institusional

yang besar berpotensi melakukan pergantian KAP karena diakibatkan oleh

peningkatan permintaan kualitas audit. Marganingsih et al. (2008)

mendapatkan kepemilikan institusional berhubungan negatif dengan

kualifikasi audit.

Menurut Shleifer et al. (1997) dalam Suparlan dan Andayani (2010)

kepemilikan institusional berperan dalam mengawasi perilaku manajer untuk

berhati-hati dalam mengambil keputusan sehingga dapat mengurangi masalah

keagenan.

Pergantian KAP

Ukuran Dewan

Komisaris

Independen

Pergantian

Dewan Direksi

Current Ratio

Ukuran

Perusahaan

Kepemilikan

Institusional

Page 13: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

Chan et al.(2007) dalam Suparlan dan Andayani (2010) menyebutkan bahwa

kepemilikan saham institusi menentukan peningkatan permintaan kualitas

audit, sehingga hipotesis yang diajukan sebagai berikut.

H1: Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap pergantian

kantor akuntan publik.

2.8.1.2.Ukuran Dewan Komisaris Independen

Dewan komisaris, pemisahan CEO dengan dewan direksi, dan kepemilikan

institusional merupakan pengukur CG yang baik menurut Tally (2009) dalam

Suparlan dan Andayani (2010). Jensen (1993) dalam Suparlan dan Andayani

(2010) menyatakan kapasitas dewan komisaris untuk melakukan monitoring

lebih efektif seiring dengan besarnya dewan komisaris, yang mengakibatkan

meningkatnya kualitas laporan keuangan. Komisaris Independen merupakan

posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan

yang good governance. Dewan komisaris berwenang mengangkat KAP

melalui komite audit , maka hipotesisnya adalah:

H2: Ukuran Dewan Komisaris Independen perusahaan publik

berpengaruh positif terhadap pergantian kantor akuntan publik.

2.8.1.3 Pergantian Dewan Direksi

Beasley (1996) mendapatkan peran dewan direksi dalam memonitor proses

pelaporan keuangan berhubungan siqnifikan dan mempengaruhi kemampuan

memonitor proses penyiapan laporan keuangan. Citron et al. (2001) dalam

Suparlan dan Andayani (2010) menemukan semakin besar ukuran dewan

direksi , semakin efektif memonitor proses pelaporan keuangan.

Pergantian Dewan Direksi dapat disebabkan oleh keputusan rapat pemegang

saham maupun pihak manajemen berhenti karena kemauan sendiri sehingga

pemegang saham harus mengontrak atau mengganti manajemen baru yaitu

direktur utama. Pergantian direktur utama tersebut mungkin saja diikuti oleh

perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP

(Damayanti dan Sudarma, 2007).

Perusahaan akan mencari KAP yang selaras dengan kebijakan dan pelaporan

akuntansinya (Nagy, 2005 dalam Damayanti dan Sudarma, 2007).

Page 14: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

Manajemen memerlukan auditor yang lebih berkualitas dan mampu memenuhi

tuntutan pertumbuhan perusahaan yang cepat.

Jika hal ini tidak terpenuhi, kemungkinan besar perusahaan akan mengganti

auditornya (Joher et al., 2000 dalam Damayanti dan Sudarma, 2007). Dari

pernyataan –pernyataan diatas maka, hipotesis yang diajukan adalah:

H3: Pergantian Dewan Direksi perusahaan berpengaruh positif terhadap

pergantian Kantor Akuntan Publik.

2.8.2 Kinerja Perusahaan

2.8.2.1 Current Ratio

Current ratio merupakan rasio likuiditas (liquidity ratio) yang

menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka

pendeknya yang telah jatuh tempo. Schwartz et al. (1995) dalam Suparlan dan

Andayani (2010) menyatakan perusahaan yang mengalami kesulitan

keuangan cenderung untuk berganti KAP, karena tidak mampu membayar fee

audit. Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan baik dimulai dari yang

sifatnya ringan (kesulitan likuiditas) sampai kesulitan keuangan yang sifatnya

parah (kesulitan solvabilitas). Pembayaran fee audit dilakukan jangka pendek ,

kurang dari satu tahun.

Dalam lingkungan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan, terdapat

pengaruh yang besar terhadap putusnya hubungan kerja antara manajemen,

dan auditor yang menyebabkan perusahaan mengganti auditornya. Jika current

ratio relatif lebih tinggi, maka likuiditas jangka pendek dari struktur keuangan

akan lebih stabil.

Oleh karena itu, biaya audit dibebankan lebih rendah. Semakin likuid sebuah

perusahan maka semakin tidak ada kesulitan perusahaan dalam membayar fee

audit. Berdasarkan pendapat di atas maka hipotesis yang diajukan adalah:

H4: Current Ratio perusahaan berpengaruh negatif terhadap pergantian

Kantor Akuntan Publik.

2.8.2.2 Ukuran Perusahaan

Simunic et al. (1987), Francis et al. (1988), dan Abbott et al. (2000) dalam

Suparlan dan Andayani (2010) menunjukkan hubungan positif antara ukuran

klien dengan pemilihan perusahaan audit yang memiliki kualitas yang tinggi.

Page 15: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

Penelitian menggunakan total aset sebagai proksi untuk firm size, akan

mencari KAP yang dapat menyediakan kualitas audit yang tinggi. Ettredge

(2009) dalam Suparlan dan Andayani (2010) mendapatkan ukuran perusahaan

berhubungan positif dengan pemilihan KAP besar.

Citron et al. (2001) dalam Suparlan dan Andayani (2010) mendapatkan

ukuran perusahaan berhubungan positif dengan pemilihan KAP the Big Six

dan pemilihan auditor yang berkualitas. Perusahaan besar mungkin akan

memerlukan biaya awal yang lebih besar atau kenaikan biaya ketika

melakukan pergantian KAP. Kenaikan biaya tersebut dapat menyebabkan

peningkatan hubungan antara keduanya. Selain kenaikan biaya tersebut

akan muncul pula tambahan biaya tidak langsung yang dikeluarkan untuk

memberikan informasi mengenai bisnis perusahaan kepada auditor. Hal

tersebut dikemukakan oleh Sinason et al., (2001) dalam Wijayanti (2010).

Berdasarkan argumen tersebut, maka dapat dikatakan bahwa biaya audit untuk

perusahaan kecil lebih sedikit jika dibandingkan dengan perusahaan besar.

Oleh karena itu hipotesisnya adalah:

H5: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pergantian

Kantor Akuntan Publik.

METODA PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data

penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang diambil

dari database Bursa Efek Indonesia selama tahun 2006 sampai 2010 yang

meliputi laporan auditor independen dan laporan keuangan perusahaan.

3.2 Metoda Pengumpulan Data

Metoda pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain

adalah dengan melakukan dokumentasi penulis mencari data langsung dari

catatan-catatan atau laporan keuangan yang ada pada BEI. Data sekunder yang

diambil dari BEI ini terdiri dari laporan auditor independen dan laporan

keuangan perusahaan setiap perusahaan manufaktur yang terdaftar dan sesuai

dengan kriteria pemilihan sampel. Selain itu juga dengan melakukan studi

Page 16: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta penelitian

terdahulu didapat dari dokumen- dokumen, buku, internet serta sumber data

tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive

sampling. Adapun sampel ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan nonkeuangan dan noninvestasi yang terdaftar di BEI,

2. Telah melakukan pergantian KAP dalam periode tahun 2006 hingga tahun

2010,

3. Tidak diaudit oleh KAP yang sama selama enam tahun berturut-urut, ini

bertujuan untuk menghindari perusahaan tersebut berganti KAP karena

Undang-undang Republik Indonesia No 5 Tahun 2011 tentang Akuntan

Publik.

4. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan tahunan, dan laporan

audit secara lengkap selama periode penelitian.

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria

No Kriteria Jumlah Akumulasi

1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2006-2010

141

2 Perusahaan manufaktur yang melakukan delisting

tahun 2006-2010 dari BEI

(20) 121

3 Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik

selama periode 2006-2010

(86) 35

4 Tidak diaudit selama enam tahun berturut-turut

oleh Kantor Akuntan Publik yang sama

(23) 12

5 Data tidak lengkap (2) 10

Jumlah sampel total selama perioda penelitian 50

Page 17: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.4.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau juga dikenal variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen penelitian ini

adalah Pergantian Kantor Akuntan Publik yang merupakan variabel dummy.

Pengukuran dilakukan dengan memberi nilai 1 bagi perusahaan yang

melakukan pergantian KAP dan nilai 0 jika tidak melakukan pergantian KAP.

3.4.2 Variabel Independen (X)

Variabel independen terdiri dari: pertama, Kepemilikan Institutional

merupakan institusi keuangan yang mencakup perusahaan asuransi, bank,

dana pensiun, dan perusahaan investasi (Koh, 2003) dalam Suparlan dan

Andayani (2010). Kedua, Ukuran Dewan Komisaris Independen adalah

jumlah dewan komisaris independen yang dimiliki oleh perusahaan. Dihitung

dengan membagi jumlah komisaris independen dengan keseluruhan jumlah

komisaris kemudian dikalikan dengan 100%. Ketiga, Pergantian Dewan

Direksi, diukur 1 jika perusahaan melakukan pergantian dewan direksi dan 0

jika sebaliknya. Pergantian Dewan Direksi dilihat dari laporan keuangan

tahunan pada catatan atas laporan keuangan bagian umum. Apabila terjadi

pergantian salah satu atau lebih dewan direksi maka diukur 1 begitu pula

sebaliknya. Keempat, Current ratio yaitu aset lancar dibagi kewajiban lancar.

Current Ratio merupakan rasio likuiditas yang menggambarkan kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo.

Kelima, ukuran perusahaan diklasifikasikan berdasarkan besar kecilnya

jumlah penjualan. Dalam penelitian ini size diukur dari jumlah penjualan

perusahaan.

3.5 Alat Analisis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis multivariate

dengan menggunakan regresi logistik (logistic regretion), yang variabel

terikatnya merupakan non metrik dan variabel bebasnya merupakan metrik

(nominal).Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap satu variabel dependen yang

Page 18: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

merupakan variabel dummy. Model regresi logistik yang digunakan untuk

menguji hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

= β0+ + β2 KOMP_INDPNDT + β3 PERG_DIRKSI + β4 CR

+ β5 UKRAN_PERS

Keterangan:

Berg_KAP atau = Nilai rasio kemungkinan perusahaan berganti

KAP, menggunakan variabel dammy, 1 bagi

perusahaan yang berganti KAP dan 0 jika

sebaliknya.

β0 = Konstanta.

β1- β5 = Koefisien regresi.

INST = Investor institusional, menggunakan persentase

kepemilikan saham.

KOMP_INDPNDT = Ukuran Dewan Komisaris Independen, Dihitung dengan

membagi jumlah komisaris independen dengan

keseluruhan jumlah komisaris kemudian dikalikan

dengan 100%.

PERG_DIRKSI = Pergantian Dewan Direksi, menggunakan variabel dummy,

1 bagi perusahaan yang melakukan pergantian dewan

direksi dan 0 jika sebaliknya.

CR = Current Ratio.

UKRAN_PERS = Ukuran Perusahaan

e = Residual error

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum

mengenai variabel-variabel dalam penelitian yang diukur pada sampel.

Analisis statistik deskriptif meliputi jumlah, sampel, nilai minimum, nilai

maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.

3.5.2 Pengujian Hipotesis

a. Uji Kelayakan Model Regresi

b. Uji Model Fit

c. Estimasi Parameter dan Interpretasinya

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif

Page 19: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Sum Mean

Std.

Deviation

INST 50 ,00 68,60 678,41 13,5682 20,70339

KOMP_INDP

NDT

50 20,00 66,00 1789,00 35,7800 9,36186

CR 50 ,01 6,73 81,60 1,6320 1,49907

UKRAN_PE

RS

50 ,00 19690239,00 114909235,81 2298184,7162 4914904,

03063

Valid N

(listwise)

50

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Tabel 4.1 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian.

Berdasarkan Tabel 4.1, hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif

terhadap Kepemilikan Institusional menunjukkan nilai minimum sebesar 0 yaitu

pada Perusahaan AUTO, Unilever, DOID tahun 2006 dan 2010, MYRX tahun

2008, 2009, dan 2010, PRAS tahun 2006 dan 2010 dan SQMI tahun 2006 dan

2007, nilai maksimum sebesar 68,60 yaitu perusahaan SIMM dengan rata-rata

sebesar 13,5682.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap Ukuran Dewan

Komisaris Independen menunjukkan nilai minimum sebesar 20,00 yaitu

Perusahaan Unilever tahun 2006, 2007, dan 2008, nilai maksimum sebesar 66,00

yaitu Perusahaan MYRX tahun 2009 dengan rata-rata sebesar 35,7800. Hasil

analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap Current Ratio

menunjukkan nilai minimum sebesar 0,01 yaitu Perusahaan MYRX tahun 2008,

nilai maksimum sebesar 6,73 yaitu Perusahaan SQMI tahun 2010 dengan rata-

rata sebesar 1,6320. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif

terhadap Ukuran Peusahaan menunjukkan nilai minimum sebesar 0 yaitu

Perusahaan MYRX tahun 2008 dan 2009, SIMM tahun 2010, dan SQMI tahun

2008, nilai maksimum sebesar 19.690.239 yaitu Perusahaan Uilever tahun 2010

dengan rata-rata sebesar 2.298.184,7162.

4.2 . Pengujian Hipotesis

4.2.1 Uji Kelayakan Model Regresi (Goodness of fit test)

Page 20: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

Analisa pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi

logistik yang akan digunakan. Pengujian kelayakan ini dilakukan dengan

menggunakan Goodness of fit test yang diukur dengan nilai Chi-Square pada

bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow. Hosmer and Lemeshow’s Goodness

of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan

model. Jika nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of fit -test statistics sama

dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada

perbedaan signifikan antara model dengan dengan nilai observasinya,

sehingga Goodness of fit model tidak baik karena model tidak dapat

memprediksi nilai observasinya (Ghozali, 2007).

Tabel 4.2 Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 2,909 8 ,940

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Dari Table 4.2 secara statistik menunjukkan bahwa nilai dari pengujian Hosmer

and Lemeshow’s Goodness of Fit Test nilai chi square adalah 2,909 dengan

signifikansi sebesar 0,940. Dengan tingkat signifikansi lebih besar dari tingkat

signifikasi (α) sebesar 0,05 artinya H0 tidak dapat ditolak (diterima) karena model

mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat

diterima karena sesuai dengan data observasinya (Ghozali, 2007). Hal ini berarti

model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya, karena tidak ada

perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang

diamati. Atau dapat dikatakan bahwa model mampu memprediksi nilai

observasinya.

4.2.2 Uji Model Fit (Overall Model Fit)

Tabel 4.3 Nilai -2 Log Likehood (-2 LL Awal)

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 66.407 ,480

2 66.406 ,490

Page 21: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

3 66.406 ,490

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 66.406

c. Estimation terminated at iteration number 3

because parameter estimates changed by less than

.001.

Sumber: Hasil pengolahan data

Tabel 4.4 Nilai -2 Log Likehood (-2 LL Akhir)

Iteration Historya,b,c,d

Iteration

-2 Log likelihood

Coefficients

Constant INST KOMP_INDPNDT PERG_DIRKSI

Step 1 1 59,883 -,603 ,016 ,027 ,423

2 59,623 -,902 ,022 ,035 ,481

3 59,620 -,936 ,023 ,036 ,480

4 59,620 -,937 ,023 ,036 ,480

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 66.406

d. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than

.001.

Iteration Historya,b,c,d

Iteration Coefficients

CR UKRAN_PERS

Step 1 1 -,072 ,000

2 -,085 ,000

3 -,086 ,000

4 -,086 ,000

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 66.406

d. Estimation terminated at iteration number 4

because parameter estimates changed by less

than .001.

Page 22: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 secara statistik menunjukkan perbandingan nilai antara -2

Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block number = 0) dengan nilai -2LL akhir

(Block number = 1). Nilai -2LL awal adalah sebesar 66.406. Setelah dimasukkan

kelima variabel independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi

sebesar 59.620. Adanya pengurangan nilai antara - 2LL awal (initial - 2LL

function) dengan nilai - 2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukkan

bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2007).

Penurunan nilai -2 log likehood menunjukkan bahwa model penelitian ini

dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel yaitu

corporate governance (kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris

independen, dan pergantian dewan direksi) dan kinerja perusahaan (current ratio

dan ukuran perusahaan) kedalam model penelitian ini akan memperbaiki model fit

penelitian ini.

4.2.3 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Tabel 4.5 Nilai Nagelkerke’s R Square

Model Summary

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 59,620a ,127 ,173

a. Estimation terminated at iteration number 5

because parameter estimates changed by less

than .001.

Sumber: Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.5 secara statistik, maka dapat dilihat bahwa hasil analisis

regresi logistik secara keseluruhan menunjukan nilai Cox & Snell R Square

sebesar 0,127. Cox & Snell merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R

Square pada regresi berganda yang didasarkan pada teknik estimasi Likelihood

dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit diinterprestasikan

(Ghozali, 2007). Nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,173 yang berarti

variabilitas variabel dependen Pergantian Kantor Akuntan Publik yang dapat

Page 23: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel independen :corporate governance

(kepemilikan institusional, ukuran dewan komisaris independen, dan pergantian

manajemen) dan kinerja perusahaan (current ratio dan ukuran perusahaan) adalah

sebesar 17,3%, sedangkan sisanya sebesar 82,7% dijelaskan oleh variabel-variabel

lain di luar model penelitian.

4.2.4 Matrik Klasifikasi

Tabel 4.6 Matrik Klasifikasi

Classification Tablea

Observed

Predicted

PERG_KAP Percentage

Correct .00 1.00

Step

1

PERG_KA

P

.00 7 12 36,8

1.00 2 29 93,5

Overall Percentage

72,0

a. The cut value is .500

Sumber: Hasil pengolahan data

Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan

perusahaan perusahaan berpindah KAP adalah sebesar 93,5%. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan,

terdapat sebanyak 29 laporan keuangan yang diprediksi melakukan pergantian

KAP dari total 31 laporan keuangan yang berpindah KAP. Kekuatan prediksi

model perusahaan yang tidak berpindah KAP adalah sebesar 36,8%, yang berarti

bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 7 laporan keuangan

yang diprediksi tidak melakukan pergantian KAP dari total 19 laporan keuangan

yang tidak berganti KAP.

4.2.5 Uji Koefisien Regresi

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a INST ,023 ,021 1,197 1 ,274 1,023

Page 24: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

KOMP_INDPNDT ,036 ,047 ,586 1 ,444 1,037

PERG_DIRKSI ,480 ,653 ,540 1 ,462 1,616

CR -,086 ,246 ,121 1 ,728 ,918

UKRAN_PERS ,000 ,000 ,908 1 ,341 1,000

Constant -,937 1,585 ,350 1 ,554 ,392

a. Variable(s) entered on step 1: INST, KOMP_INDPNDT, PERG_DIRKSI, CR, UKRAN_PERS.

Tabel 4.7 secara statistik menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik

pada tingkat signifikasi 5%.

Dari pengujian persamaan regresi logistik diatas maka diperoleh model regresi

logistik sebagai berikut :

= -0,937 + 0,023INST + 0,036 KOMP_INDPNDT +

0,480 PERG_DIRKSI – 0,086 CR + 0,000 UKRAN_PERS

4.2.6 Estimasi dan Interprestasinya

4.2.6.1 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap pergantian Kantor

Akuntan Publik

Variabel Kepemilikan Institusional menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,023

dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,274., lebih besar dari α = 5%. Karena

tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis ke-1 tidak berhasil

didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh

kepemilikan institusional terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Suparlan dan Andayani (2010), hal ini membuktikan bahwa kepemilikan

institusional berperan mengawasi manajer agar bertindak hati-hati, serta

melakukan pengawasan ketat, tetapi tidak dengan cara mengganti Kantor Akuntan

Publik. Kepemilikan institusional juga digunakan untuk menciptakan pengelolaan

organisasi secara transparansi dan akuntabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan

perusahaan tidak menganti Kantor Akuntan Publik yang lama karena Kantor

Akuntan Publik tersebut berkualitas.

Page 25: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

4.6.2.2 Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Independen terhadap Pergantian

Kantor Akuntan Publik

Variabel Ukuran Dewan Komisaris Independen menunjukkan koefisien regresi

sebesar 0,036 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,444, lebih besar dari

α = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis

ke-2 tidak berhasil didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya

pengaruh ukuran dewan komisaris independen terhadap pergantian Kantor

Akuntan Publik. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Suparlan dan Andayani (2010), hal ini gagal membuktikan bahwa

adanya pengaruh jumlah dewan komisaris independen terhadap pergantian kantor

akuntan publik. Dalam penelitian ini berarti bahwa banyaknya jumlah dewan

komisaris independen tidak selalu melakukan pengawasan dengan membuat

kebijakan untuk berganti Kantor Akuntan Publik.

4.6.2.3 Pengaruh Pergantian Dewan Direksi terhadap Pergantian Kantor

Akuntan Publik

Variabel Pergantian Dewan Direksi menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,480

dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,462, lebih besar dari α = 5%. Karena

tingkat signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis ke-3 tidak berhasil

didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh pergantian

dewan direksi terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kawijaya dan

Juniarti (2002), Damayanti dan Sudarma (2007), Suparlan dan Andayani (2010),

dan Wijayanti (2010). Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

pergantian manajemen tidak selalu serta diikuti oleh adanya pergantian kebijakan

perusahaan dalam menggunakan jasa suatu kantor akuntan publik. Hal ini

menunjukkan bahwa kebijakan dan pelaporan akuntansi kantor akuntan publik

yang lama masih selaras dengan kebijakan menejemen baru dengan cara

melakukan negosiasi ulang. Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Kadir (1996), dan Sinarwati (2010).

4.6.2.4 Pengaruh CR terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik

Variabel CR menunjukkan koefisien negatif regresi sebesar 0,086 dengan tingkat

signifikansi (p) sebesar 0,728, lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat signifikansi

Page 26: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

(p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis ke-4 tidak berhasil didukung.

Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh CR terhadap

pergantian Kantor Akuntan Publik. Hal ini gagal membuktikan bahwa adanya

pengaruh CR terhadap pergantian kantor akuntan publik. Kondisi perusahaan

klien yang mengalami kesulitan keuangan cenderung meningkatkan evaluasi

subjektivitas dan kehati-hatian auditor. Dalam kondisi seperti ini suatu perusahaan

akan cenderung melakukan pergantian KAP. Pergantian kantor akuntan publik

juga bisa disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan

untuk membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan

penurunan kemampuan keuangan perusahaan. Namun hasil penelitian

menunjukkan bahwa kesulitan keuangan justru tidak menjadi faktor penyebab

perusahaan untuk melakukan perpindahan KAP. Hal tersebut disebabkan karena

sebagian besar perusahaan yang dijadikan sampel menggunakan jasa KAP Non

Big Four, dengan demikian perpindahan ke penggunaan jasa KAP Big Four justru

akan semakin menyulitkan kondisi keuangan perusahaan karena kenaikan jasa

audit. Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Nasser et al (2006).

4.6.2.5. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pergantian Kantor Akuntan

Publik

Variabel Ukuran Perusahaan menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,000 dengan

tingkat signifikansi (p) sebesar 0,341, lebih besar dari α = 5%. Karena tingkat

signifikansi (p) lebih besar dari α = 5% maka hipotesis ke-5 tidak berhasil

didukung. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh Ukuran

Perusahaan terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian Damayanti dan Sudarma (2007), Suparlan dan

Andayani(2010), dan Wijayanti (2010) .

Hasil penelitian menunjukkan adanya fenomena tingkat pertumbuhan klien tidak

menyebabkan perusahaan untuk melakukan Perpindahan Kantor Akuntan Publik.

Rudyawan dan Badera (2008) menyimpulkan bahwa pertumbuhan perusahaan

tidak berpengaruh pada kesangsian auditor terhadap kemampuan perusahaan

untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Page 27: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

Karena itu pertimbangan pihak manajemen untuk mempertahankan reputasi

perusahaan berkaitan dengan ukuran KAP di mata para shareholders-nya masih

menjadi faktor utama bagi perusahaan untuk tetap mempertahankan penggunaan

jasa KAP lama.

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut : Hasil pengujian analisis regresi logistik (logistic regression)

menunjukkan bahwa secara statistik tidak terbukti terdapat pengaruh Kepemilikan

Institusional, Ukuran Dewan Komisaris Independen, Pergantian Dewan Direksi,

Current Ratio, Ukuran Perusahaan terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik

selama lima tahun pengamatan (2006-2010).

5.2 Keterbatasan Penelitian

Berikut ini beberapa keterbatasan penelitian yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan untuk melakukan penelitian selanjutnya :

1. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian terbatas pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Perioda penelitian hanya lima tahun yaitu tahun 2006-2010, sehingga

kurang dapat melihat kecenderungan pergantian kantor akuntan publik

dalam jangka panjang.

3. Auditor switching dalam penelitian ini hanya memperhatikan pergantian

pada tingkat KAP, tidak memperhatikan pergantian pada tingkat akuntan

publik.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan di atas, saran yang dapat diberikan

peneliti adalah sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya dapat memperluas sampel penelitian dengan

memasukkan seluruh jenis industri, baik industri manufaktur,

perdagangan, jasa, maupun keuangan sebagai obyek penelitian sehingga

dapat lebih bervariasi. Namun harus diperhatikan mengenai perbedaan

Page 28: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

karakter tiap jenis perusahaan tersebut. Selain itu juga menambah rentan

waktu penelitian.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan beberapa variabel

lain yang mungkin mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik

untuk meningkatkan pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2007. Auditing (Pemeriksaan Akuntan ) oleh Kantor

Akuntan Publik.Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Ang, J.S., Cole, R.A., dan Lin, J.W. 2000. Agency Cost and Ownership

Structure. Journal of Financial. Vol. 55. No. 1. pp. 81-106

Beasley, M. 1996. An Empirical Analysis of the Relation Between the

Board of Director Composition and Financial Statement Fraud.

Accounting Review. Vol. 71 pp. 443-465.

Bursa Efek Indonesia. n.d. Indonesian Capital Market Directory 2005-

2009. Jakarta: Bursa Efek Indonesia.

Bushee, B.J. 1998. The Influence of Institutional Investors on Myopic

R&D Investment Behavior. The Accounting Review. Vol. 3, pp.

305-333.

Damayanti, S. dan M. Sudarma. 2007. “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan

Publik”. Simposium Nasional Akuntansi 11, Pontianak.

Ghozali, I., 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

Edisi Keempat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, D.N., and Porter, D.C.2009. Basic Econometrics. Singapore.

Mc. Graw-Hill.

Husnan, Suad. 1994, Manajemen Keuangan (Teori dan Penerapan

Keputusan Jangka Panjang), Edisi keempat, Yogyakarta :

BPFE.

Page 29: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.

Yogyakarta: BPFE

Jensen, M.C. 1993. Presidential Address: The Modern Industrial

Revolution, Exit, and the Failure of Internal Control system.

Journal of France. Vol. 48. pp. 830-881.

Jensen, M.C, and WilliamH. M. 1976. Revolution, Exit and the Failure

of Internal Control System. Journal of financial Economics.

Vol. 3. Pp. 82-136

Jun, L.Z. and Liu, M. 2009. Auditor Switching from the Perspective of

Corporate Governance in China. Corporate Governance: An

International Review. Vol. 17 No. 4. pp. 476-491.

Kadir, M.N, 1994. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah

KAP. Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.

Keputusan Menteri Keuangan No.423/KMK.06/2002 tentang Jasa

Akuntan Publik.

Keputusan Menteri Keuangan No.359/KMK.06/2003 tentang Jasa

Akuntan Publik.

Lubis, F., 2000, Hubungan Dua Arah (Simultaneous) Antara Pendapat Audit

Dengan Pergantian Akuntan, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 2 No.

2, 171-181.

Marganingsih, A. 2008. Struktur Kepemilikan dan Mekanisme

Corporate Governance pengaruhnya pada penerimaan

Pendapatan Audit Kualifikasi. Integrity-Jurnal Akuntansi

Keuangan. Vol. 2. Pp. 367-390.

Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa

Akuntan Publik.

Rudyawan, A.P. dan I.D.N. Badera. 2008. Opini Audit Going Concern:

Kajian berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan,

Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor.

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas

Udayana, 4(2). http://ejournal.unud.ac.id?

Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Suparlan dan Andayani. 2010. Analisis Empiris Pergantian Kantor

Akuntan Publik setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit. Paper

disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi XIII,

Page 30: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03092012-0851031055.pdf · Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepemilikan ... serta perubahan

Universitas Jendral Soedirman Purwokerto, Purwokerto, 13-14

Oktober 2010.

Sylvanata Veronica N.P. Siregar dan Siddharta Utama, Pengaruh Struktur

Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance

Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management). Simposium

Nasional Akuntansi VIII,2005.

Undang-undang Republik Indonesia No 5 Tahun 2011 tentang Akuntan

Publik.

Universitas Lampung. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah. UPT

Percetakan Unila. Bandar Lampung.

Weston, J. Fred. dan Eugene, F. Brigham. 1995. Manajemen Keuangan.

Jakarta: Erlangga.

Wibowo, A. & Rossieta, H. (2009). Faktor-faktor determinasi kualitas

audit-suatu studi dengan pendekatan earning surprise

benchmark. http://openpdf.com/ebook/determinasi-pdf.html

Widarjono, Agus.2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Wijayanti, P.M. 2010. Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Auditor Switching Di Indonesia. Skipsi. Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.