fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · web viewikatan...

40
ANALISIS PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS DAN MOTIVASI MANAJEMEN LABA TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2009-2013) Feni Triminarni, Ratna Septiyanti, dan Ninuk Dewi Kusumaningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate governance,profitabilitas dan motivasi manajemen laba terhadap praktik manajemen laba. Mekanisme good corporate governance terdiri dari komite audit independen, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, dan kepemilikan institusional. Profitabilitas dan Motivasi manajemen laba terdiri dari motivasi rencana bonus, motivasi perjanjian hutang, dan motivasi biaya politik. Manajemen laba diukur dengan menggunakan model Jones modifikasian. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 14 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2013. Hasil penelitian ini menemukan bukti bahwa, penelitian ini dapatmenemukan adanya pengaruh kepemilikan institusional, profitabilitas dan motivasi bonus terhadap manajemen laba, namun tidak dapat menemukan adanya pengaruh komite audit independen, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, motivasi perjanjian hutang dan motivasi biaya politis terhadap praktik manajemen laba. Kata kunci : Mekanisme good corporate governance, komite audit independen, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, profitabilitas, motivasi manajemen laba, motivasi rencana bonus, motivasi perjanjian kredit,motivasi biaya politis, dan praktik manajemen laba.

Upload: vokhue

Post on 27-Jun-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

ANALISIS PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS DAN MOTIVASI MANAJEMEN LABA TERHADAP PRAKTIK

MANAJEMEN LABA (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2009-2013)

Feni Triminarni, Ratna Septiyanti, dan Ninuk Dewi KusumaningrumFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate governance,profitabilitas dan motivasi manajemen laba terhadap praktik manajemen laba. Mekanisme good corporate governance terdiri dari komite audit independen, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, dan kepemilikan institusional. Profitabilitas dan Motivasi manajemen laba terdiri dari motivasi rencana bonus, motivasi perjanjian hutang, dan motivasi biaya politik. Manajemen laba diukur dengan menggunakan model Jones modifikasian. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 14 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2013.

Hasil penelitian ini menemukan bukti bahwa, penelitian ini dapatmenemukan adanya pengaruh kepemilikan institusional, profitabilitas dan motivasi bonus terhadap manajemen laba, namun tidak dapat menemukan adanya pengaruh komite audit independen, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, motivasi perjanjian hutang dan motivasi biaya politis terhadap praktik manajemen laba.

Kata kunci : Mekanisme good corporate governance, komite audit independen, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, profitabilitas, motivasi manajemen laba, motivasi rencana bonus, motivasi perjanjian kredit,motivasi biaya politis, dan praktik manajemen laba.

Page 2: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

THE INFLUENCE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE MECHANISM, PROFITABILITY AND EARNINGS MANAGEMENT MOTIVATIONS TO

EARNINGS MANAGEMENT PRACTICE (Case Study of Manufacturing Company listed in The Indonesian Stock Exchange

2009-2013 Period)

Feni Triminarni, Ratna Septiyanti, and Ninuk Dewi KusumaningrumEconomic and Business Faculty of Lampung University

Abstract

This research objective is to examine the influence of good corporate governance mechanism, profitability and earnings management motivations to Earnings Management Practice. Good corporate governance mechanism includes audit committee independent, managerial ownership, board commissioner independent, and institutional ownership. Profitability and Earnings management motivations includes bonus plan motivation, debt covenant motivation, and political cost motivation. Earnings management measured with modified Jones model. The sample used in this research is 14 manufacture firms listed in The Indonesian Stock Exchange at period 2009-2013.

The result of this research indicates that, this research find influence of institutional ownership,Profitability and bonus plan motivation to earnings management practice,but cannot find influence of audit committee independent, managerial ownership,board commissioner independent, debt covenant and political cost motivation to earnings management practice.

Keywords : good corporate governance mechanism, audit committee independent, managerial ownership, board commissioner independent, institutional ownership, profitability, earnings management motivations, bonus plan motivation, debt covenant motivation, political cost motivation and earnings management practice.

Page 3: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya pasar modal di Indonesia, perusahaan dituntut untuk

melakukan performa yang baik atas kinerja keuangannya. Hal itu dilakukan untuk

memberikan informasi kepada pihak investor mengenai informasi masa lalu dan masa kini

sebagai bahan pertimbangan sebelum menanamkan modalnya. Namun, banyak dari

manajemen melakukan kecurangan atas laporan keuangan yang diterbitkannya. Informasi

yang diberikan tidak semuanya akurat, manajemen melakukan intervensi dengan insentif

tertentu, guna membuat seolah-oleh kinerja keuangannya baik, sehingga menaikan nilai harga

saham perusahaan. Tindakan intervensi inilah yang disebut Manajemen laba, yang

mengurangi kualitas dan relevansi laporan keuangan. Manajemen laba merupakan metode

yang menguntungkan yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk mengelola laba demi

mendapatkan keuntungan. Laba merupakan salah satu ukuran keberhasilan kinerja suatu

perusahaan. Kinerja ini dapat dilihat melalui profitabilitas. Kartini dan Arianto (2007)

menjelaskan Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh

laba. Djamaluddin et al. (2008) menjelaskan motivasi manajemen laba meliputi bonus plan,

debt convenant, dan political cost. Manajer mengelola laba karena termotivasi pada intensif

dan bonus serta pembayaran pajak maupun intervensi pemerintah dan parlemen yang

menimbulkan biaya politik.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk

meningkatkan penerapan good corporate governance, Profitabilitas, dan Motivasi

Manajemen Laba dalam rangka pengelolaan perusahaan, terutama yang terkait dengan usaha

meminimalkan praktik manajemen laba. Oleh karena itu, penulis menyimpulkan judul yang

sesuai untuk penelitian ini adalah,“ANALISIS PENGARUH MEKANISME GOOD

CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS DAN MOTIVASI MANAJEMEN

Page 4: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

LABA TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA: Studi Pada Perusahaan

Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Apakah mekanisme good corporate governance yang terdiri dari kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, dan Proporsi

komite audit berpengaruh terhadap praktik manajemen laba?

2. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap praktik manajemen laba?

3. Apakah motivasi manajemen laba yang terdiri dari motivasi rencana bonus, motivasi

perjanjian hutang, dan motivasi biaya politik berpengaruh terhadap praktik

manajemen laba?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate governance yang

terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, proporsi

komisaris independen, dan Proporsi komite audit terhadap praktik

manajemen laba.

2. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap praktik manajemen laba.

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi manajemen laba yang terdiri dari

motivasi rencana bonus, motivasi perjanjian hutang, dan motivasi biaya

politik terhadap praktik manajemen laba.

2 KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Page 5: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

Watts & Zimmerman, (1990) menyatakan bahwa laporan keuangan yang dibuat dengan

angka-angka akuntansi diharapkan dapat meminimalkan konflik diantara pihak-pihak yang

berkepentingan. Dengan laporan keuangan yang dilaporkan oleh agent sebagai pertanggung

jawaban kinerjanya, principal dapat menilai, mengukur dan mengawasi sampai sejauh mana

agent tersebut bekerja untuk meningkatkan kesejahteraannya serta sebagai dasar pemberian

kompensasi kepada agen.

2.1.2 Good corporate governance (GCG)

Ada banyak definisi good corporate governance, namun secara harfiah

good corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang baik, tetapi secara

definitif dapat dijabarkan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

Agustia (2013) menyatakan:

“Tata kelola perusahaan mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan

(stakeholder) yang terlibat serta tujuan pengelolaan perusahaan.”

2.1.3 Profitabilitas

Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba (Kartini

dan Tulus Arianto, 2007). Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari tingkat perolehan laba.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva maupun modal sendiri, Herni dan Yulius Kurnia Susanto dalam

Purwandari (2011). Tingkat profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa kinerja perusahaan

baik dan pengawasan berjalan dengan baik, sedangkan dengan tingkat profitabilitas yang

rendah menunjukkan bahwa kinerja perusahaan kurang baik, dan kinerja manajemen tampak

buruk di mata principal.

2.1.4 Manajemen Laba

Definisi manajemen laba dapat diartikan bermacam-macam , beberapa diantaranya adalah:

Page 6: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

a) Dari sudut pandang etika, manajemen laba diartikan sebagai “any action on the part of

management which affects reported income and which provides no true economic

advantage to the organization and may in fact, in the long-term, be detrimental”

(Merchant dan Rockness, 1994:79 dalam Gumanti, 2000).

b) Manajemen laba (earning management) menurut Schipper (1989), sebagai intervensi

manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi

tujuan pribadi.

2.1.5. Motivasi Manajemen Laba

Ada beberapa motivasi dan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya manajemen laba:

1. Motivasi Rencana Bonus (Bonus Plan)

Kompensasi manajemen meliputi berbagai insentif yang berkaitan dengan

kinerja. Sasarannya adalah untuk menciptakan kesesuaian kinerja, sehingga

manajer akan menunjukkan kerja yang terbaik bagi perusahaan. Kompensasi

keuangan meliputi gaji dan bonus. Bonus adalah jenis keuntungan tambahan yang diterima

oleh seorang manajer di luar gaji mereka.

2. Motivasi Perjanjian Hutang (Debt Covenant)

Perjanjian utang adalah kesepakatan yang berisi syarat-syarat yang harus

dilaksanakan oleh pihak penerima utang yang diajukan oleh pihak pemberi utang atau

kreditor. Sedangkan utang adalah pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi dimasa

depan, yang timbul dari kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu, atau kewajiban yang

ditimbulkan oleh transaksi atau kejadian masa lalu.

3. Motivasi Biaya Politik (Political Cost)

Political cost hypothesis berasumsi bahwa politikus atau pemerintah akan

lebih memberikan perhatian yang besar pada perusahaan dengan laba yang tinggi,

berkaitan dengan pelaksanaan peraturan atau undang-undang yang ada.

Page 7: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.4 Ringkasan Penelitian Terdahulu

NO Nama, Tahun, Judul

Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Tatang Ary Gumanti

(2000)

Earnings Management:

Suatu Telaah Pustaka

- Bukti-bukti empiris

menunjukkan bahwa praktik

manajemen laba ditemui

dalam banyak konteks. Hal

ini menunjukkan bahwa

peristiwa atau variabel-

variabel ekonomi tertentu

dapat dijadikan sebagai

sarana untuk memanaje laba.

2 Agnes Utari

Widyaningdyah (2001)

Variabel Dependen:

earnings management

Variabel Independen:

Reputasi auditor,

Jumlah dewan direksi,

Leverage, dan

Persentase saham

yang ditawarkan

kepada publik saat

IPO.

Hanya faktor leverage yang

berpengaruh signifikan

terhadap earnings

management. Hal ini berarti

earnings management

berkaitan dengan sumber

dana eksternal khususnya

utang yang digunakan untuk

membiayai kelangsungan

perusahaan.

Page 8: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

2.3 Kerangka Teoritis

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya berikut ini

merupakan Kerangka teoritis yang tersaji dalam gambar berikut:

Gambar 1

Bagan Kerangka Teori Penelitian

2.4 Rumusan Hipotesis

2.4.1. Good corporate Governance dan Praktik Manajemen Laba

2.4.1.1. Proporsi Komite Audit dan Praktik Manajemen Laba

Chtourou et al., (2001) dalam Klein (2006) memberikan bukti secara empiris

Manajemen

LabaProfitabilitas

Motivasi Biaya

Politik

Motivasi Perjanjian

Hutang

Motivasi Rencana

Bonus

Kepemilikan

Institusional

Proporsi Komisaris

Independen

Kepemilikan

Manajerial

Proporsi Komite

Audit H 1

H 2

H 3

H 4

H 5

H 6

H 7

H 8

Page 9: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

bahwa perusahaan yang membentuk komite audit melaporkan laba

dengan kandungan akrual diskresioner yang lebih kecil dibandingkan dengan

perusahaan yang tidak membentuk komite audit, sehingga keberadaan komite audit dapat

mengurangi aktivitas earning management.

H1: Proporsi komite audit berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba.

2.4.1.2 Kepemilikan Manajerial dan Praktik Manajemen Laba

Shleifer dan Vishny (1986) dalam Siallagan dan Machfoedz (2006)

menyatakan bahwa kepemilikan saham yang besar dari segi nilai ekonomisnya

memiliki insentif untuk memonitor. Secara teoritis ketika kepemilikan manajemen rendah,

maka insentif terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan

meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H2: Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

2.4.1.3 Proporsi Komisaris Independen dan Praktik Manajemen Laba

komisaris independen adalah orang yang tidak memiliki hubungan dengan perusahaan

maupun afiliasinya seperti anak perusahaan atau induk perusahaan. Hubungan afiliasi ini

dapat mempengaruhi independensi dari penilaian atas keputusan yang diambil, Bapepem

(2010). Keberadaan Komisaris Independen diharapkan akan dapat lebih efektif dalam

melakukan pengawasan kepada pihak manajemen, sehingga diharapkan dapat mengurangi

praktik earning management, Murhadi, Werner R. (2009).

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H3: Proporsi komisaris independen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Page 10: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

2.4.1.4 Kepemilikan institusional dan Praktik Manajemen Laba

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh institusi

keuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun dan Investment banking (Siregar

dan utama, 2005). Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan

pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi

manajemen laba.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H4: Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

2.4.2 Profitabilitas dan Manajemen Laba

Profitabilitas akan mempengaruhi manajer dalam melakukan tindakan

manajemen laba (Salno dan Baridwan 2000 dalam Djamaluddin et al., 2008). Pihak

principal cenderung menuntut manajemen untuk mencapai profitabilitas yang tinggi.

Apabila manajemen mampu mencapai target dari principal, manajemen akan dianggap

mempunyai kinerja baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H5: Terdapat pengaruh negatif profitabilitas terhadap manajemen laba.

2.4.3 Motivasi Manajemen Laba dan Praktik Manajemen Laba

Achmad dkk., (2007), menyebutkan bahwa kehadiran motivasi dan

peluang merupakan insentif bagi manajer untuk mengelola laba. Berdasarkan

sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat ditentukan oleh motivasi manajer

perusahaan, sehingga motivasi yang berbeda akan menghasilkan besaran manajemen laba

dan kualitas laba yang berbeda pula. Watts dan Zimmerman (1990) mengajukan 3

hipotesis motivasi manajemen laba meliputi bonus plan, debt covenant, dan political cost.

Page 11: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

2.4.3.1 Motivasi Rencana Bonus dan Praktik Manajemen Laba

Bonus plan hypothesis merupakan salah satu motif pemilihan suatu metode akuntansi tidak

terlepas dari positif accounting theory. Hipotesis ini menyatakan bahwa manajer

perusahaan dengan rencana bonus lebih menyukai metode akuntansi yang meningkatkan

laba periode berjalan. Pilihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai sekarang bonus

yang akan diterima seandainya komite kompensasi dari Dewan Direktur tidak

menyesuaikan dengan metode yang dipilih, Watts dan Zimmerman (1990).

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H6: Peningkatan bonus manajemen berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

2.4.3.2 Motivasi Perjanjian Hutang dan Praktik Manajemen Laba.

Debt Convenant Hypothesis menyatakan bahwa manajer termotivasi melakukan

manajemen laba untuk menghindari pelanggaran terjadinya perjanjian

utang. Perjanjian hutang merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan

untuk mempertahankan rasio-rasio yang umumnya dikaitkan dengan data

akuntansi perusahaan, misalnya rasio hutang terhadap total aktiva. Semakin tinggi utang

perusahaan maka syarat-syarat yang diajukan oleh kreditur dalam perjanjian kredit semakin

ketat.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H7: Peningkatan hutang perusahaan berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

2.4.3.3 Motivasi Biaya Politik dan Praktik Manajemen Laba.

Watt dan Zimmerman (1990) berasumsi bahwa perusahaan besar secara politis, lebih besar

melakukan transfer political cost dalam kerangka politic process, dibandingkan dengan

Page 12: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

perusahaan kecil. Proses politik menimbulkan biaya bagi perusahaan atau industri yang

diyakini memperoleh keuntungan dari publik atau memperoleh laba sangat tinggi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H8: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

3 METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dari laporan keuangan perusahaan

Manufaktur periode tahun 2009-2013 yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan data dokumentasi yaitu data sekunder yang berupa

annual report yang go public dan yang dipublikasikan.

3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Menurut Indriantoro dan Supomo (2009) data sekunder adalah sumber data penelitian yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak

lain) misalkan bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data

dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data dokumenter.

3.1.2 Populasi dan Sampel

Menurut Indriantoro dan Supomo (2009) populasi adalah sekelompok orang,

kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakterisktik tertentu.

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2009 - 2013. Sampel diperoleh dengan purposive sampling yaitu memilih

sampel dengan kriteria tertentu, sehingga sesuai dengan penelitian yang dirancang. Kriteria

yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan yang selalu terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode

Page 13: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

2009-2013.

2. Perusahaan yang terdaftar dalam sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

3. Perusahaan yang selalu menyajikan data laporan keuangan selama periode

2009-2013.

4. Memiliki data-data yang lengkap.

3.1.3 Definisi Operasional Variabel

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya,

berikut adalah variabel operasional yang akan digunakan dalam penelitian ini.

a) Variabel dependen

Manajemen Laba

Manajemen Laba merupakan suatu tindakan manajer yang memilih kebijakan akuntansi

untuk mencapai beberapa tujuan yang spesifik dan kebijakan akuntansi yang dimaksud

adalah penggunaan accrual dalam menyusun laporan keuangan . Earning Management dalam

penelitian ini diukur dengan mengidentifikasi atau mengukur discretionary accrual dengan

menggunakan Modified Jones Model (Dechow et al., 1996). Discretionary accruals dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TACit = Nit – CFOit

Nilai total accrual (TA) diestimasi dengan persamaan regresi linear berganda yang berbasis

ordinary least square (OLS) sebagai berikut:

TACit/Ait-1 = β1 (1 / Ait-1) + β2 (ΔREVt / Ait-1) + β3 (PPEt / Ait-1) + e

Dengan menggunakan koefisien regresi di atas nilai non discretionary accruals (NDA) dapat

dihitung dengan rumus:

NDAit = β1 (1 / Ait-1) + β2 (ΔREVt / Ait-1 – ΔRECt/ Ait-1) + β3 (PPEt / Ait-1)

Page 14: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

Selanjutnya discretionary accrual (DA) dapat dihitung sebagai berikut:

DAit = TAit / Ait-1 – NDAit

Keterangan:

TACit = Total accruals perusahaan i pada periode t

Nit = Laba bersih perusahaan i pada periode t

CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode t

Ait-1 = Total aset perusahaan i pada tahun t-1

ΔREVt = Perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t

ΔRECt = Perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t

PPEt = Aset tetap (property, plant and equipment) perusahaan tahun t

DAit = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t

NDAit = Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t

β1, β2, β3 = Koefisien regresi

e = error

b. Variabel independen

1) Proporsi Komite Audit, adalah ukuran komite audit yang ada di dalam

perusahaan, Variabel ini diukur berdasarkan pendekatan PKA oleh Haryani dan Wiratmaja

(2014) yang mengukur keberadaan proporsi komite audit dengan membagi total komite

audit dengan total dewan komisaris.

PKA = Total Komite Audit

Total Dewan Komisaris

Sumber: Haryani dan Wiratmaja (2014)

Page 15: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

2) Kepemilikan Manajerial

adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan terhadap total

jumlah saham yang beredar, Variabel ini diukur berdasarkan pendekatan MGR oleh

Boediono (2005) yang mengukur Dewan Direksi (Manajerial)

dengan membagi Jumlah lembar saham yang dimiliki manajemen dengan total lembar

saham yang beredar :

MGR = Jumlah lembar saham yang dimiliki manajemen

Total Lembar saham yangberedar

3) Proporsi komisaris independen

merupakan outside board members yang berpengalaman sebagai anggota dewan dari luar

maupun dalam perusahaan, Variabel ini diukur berdasarkan pendekatan BCOM oleh

(Chtourou et al., 2001) dalam Siallagan dan Machfoeds (2006) yang mengukur Komisaris

Independen dengan membagi Anggota komisaris dari luar perusahaan dengan jumlah

seluruah anggota dewan komisaris:

BCOM = Anggota komisaris dari luar perusahaanJumlah seluruh anggota dewan komisaris

Sumber: (Chtourou et al., 2001) dalam Siallagan dan Machfoeds (2006)

4) Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah jumlah persentase hak suara yang dimiliki oleh institusi,

sehingga investor ikut andil dalam mengambil keputusan manajemen, Variabel ini diukur

berdasarkan pendekatan INST oleh Beiner et al (2003) dalam Ujiyantho dan Bambang

(2007) yang mengukur Kepemilikan Institusional dengan membagi Jumlah lembar saham

yang dimiliki institusi dengan total lembar saham yang beredar:

Sumber: Boediono (2005)

Page 16: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

INST = Jumlah lembar saham yang dimiliki institusi

Total lembar saham yangberedar

5) Profitabilitas

Rasio profitabilitas (profitability ratio) adalah rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan dan memberikan tingkat efektivitas manajemen

suatu perusahaan, kasmir (2009). Proxi yang digunakan adalah Return on total Asset

(ROA), yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan perusahaan,

Kasmir (2009).

ROA = Lababersih setelah pajak

total Aset

Sumber: Kasmir (2009)

6) Motivasi Rencana bonus

Pengukuran Motivasi Rencana Bonus, menggunakan proxi yang digunakan pada

penelitian Achmad dkk., (2007) yang melakukan investigasi pada motivasi dan strategi

manajemen laba dengan membagi bonus diterima direksi dan komisaris dengan total

ekuitas:

BP = bonusditerima direksi dan komisaris

Total Ekuitas

Sumber: Achmad dkk., (2007)

7) Motivasi Perjanjian Hutang

Motivasi Perjanjian Hutang,diukur sebagai rasio total utang terhadap total aktiva merujuk

pada penelitian Achmad dkk., (2007):

PHDC = DCtah un ini−¿ DC ta h unsebelumnya

DC ta hun sebelumnya¿

8) Motivasi Biaya Politik

Page 17: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

Motivasi Biaya Politik, diukur sebagai logaritma dari total aktiva merujuk penelitian

yang dilakukan oleh Kristina dan Siregar (2008):

PC=log Total Aktiva

Sumber: Kristina dan Siregar (2008)

3.2 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif, regresi berganda dan

uji beda dua mean untuk pengujian hipotesis. Model regresi linier berganda dipilih karena

penelitian ini dirancang untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh dari variabel bebas

terhadap variabel terikat, Novrianto (2008). Metode analisis data dengan menggunakan data

time series cross section (pooling data) dirumuskan sebagai berikut:

DA it= 0 +1PKAit+2MGR it +3BCOMit+4 INSTit +5ROA +6BPit + PHDCit +7PCit 8+eit

dalam hal ini;

DA it = discretionary accruals perusahaan i tahun t,

PKA it = Proporsi Komite Audit perusahaan i tahun t,

MGR it = Kepemilikan Managerial perusahaan i tahun t,

BCOM it = Dewan Komisaris Independent perusahaan i tahun t,

INST it = Kepemilikan Institusional perusahaan i tahun t,

ROA = Profitabilitas perusahaan i tahun t,

BP it = bonus plan perusahaan i tahun t,

PHDC it = Peningkatan Hutang debt covenant perusahaan i tahun t,

PC it = political cost perusahaan i tahun t.

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Page 18: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

4.1.3.2. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji adanya korelasi antar

variabel independen. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya

multikolinearitas adalah dengan menggunakan nilai VIF (variance inflation

factor).

Hasil uji gejala multikolinieritas disajikan pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.4 Hasil

Uji Gejala Multikolinieritas

Coefficientsa

Variabel Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

PKA 0,712 1,405

MGR 0,472 2,119

BCOM 0,741 1,350

INST 0,520 1,923

ROA 0,753 1,329

BP 0,479 2,089

PC 0,947 1,056

PHDC 0,447 2,236

a. Dependent Variable: AbsDASumber: Lampiran 4

Page 19: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

4.1.4. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan secara cross sectional menggunakan uji regresi

berganda dengan α ≤ 0,05. Berdasarkan hasil pengujian seperti yang ditunjukkan pada Tabel

4.6,model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi

Variabel Koefisie

n

t -hitung Sig. (p) Keterangan

(Constant) -0,125 -0,364 0,732 -

PKA 0,106 1,125 0,265 Tidak diterima

MGR -0,458 -1,207 0,232 Tidak diterima

BCOM 0,515 1,697 0,095 Tidak diterima

INST -0,314 -2,254 0,028 Diterima

ROA -1,060 -4,118 0,000 Diterima

BP 0,030 2,347 0,022 Diterima

PHDC 0,021 0,368 0,714 Tidak diterima

PC 0,093 1,825 0,073 Tidak diterima

Adj R2 = 0,118F-hitung = 1,024Sign. (p) = 0,428

Page 20: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

4.2. Pembahasan

4.2.1. Good corporate Governance dan Praktik Manajemen Laba

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa Kepemilikan institusional, Profitabilitas dan

kompensasi bonus berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba. Kepemilikan

institusional berpengaruh terhadap manajemen laba dikarenakan investor institusional juga

berperan sebagai sophisticated investors yang memiliki lebih banyak kemampuan dan

kesempatan untuk memonitor dan mendisiplinkan manajer agar lebih terfokus pada nilai

perusahaan, serta membatasi kebijakan manajemen dalam melakukan manipulasi laba.

Profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba dikarenakan kebutuhan utilitas

manajemen sudah terpenuhi, sehingga pihak manajemen tidak memiliki keinginan untuk

memanipulasi laba guna meningkatkan utilitasnya. Kompensasi bonus berpengaruh terhadap

manajemen laba dikarenakan jika perusahaan memiliki kompensasi (bonus scheme), maka

manajer akan cenderung melakukan tindakan mengatur laba bersih untuk memaksimalkan

bonus yang mereka terima.

Penelitian ini gagal membuktikan bahwa proporsi komite audit, kepemilikan manajerial,

Proporsi komisaris independen,,motivasi perjanjian hutang dan motivasi biaya politik

berpengaruh terhadap praktik manajemen laba. Proporsi Komite Audit tidak berpengaruh

signifikan terhadap praktik manajemen laba dikarenakan pengangkatan komite audit yang

berasal dari luar perusahaan hanya sekedar memenuhi ketentuan formal atau regulasi dari

badan pengawas pasar modal (bapepam) , sehingga fungsi pengawasan pelaporan dan audit

eksternal yang semestinya dilaksanakan oleh komite audit tidak dapat terlaksana dengan baik.

Kepemilikan manajerial berpengaruh tidak signifikan terhadap praktik manajemen laba

dikarenakan adanya keikutsertaan pemilik dalam mengontrol kegiatan operasional

perusahaan melalui manajer (controling ownership). Proporsi Komisaris Independen

Page 21: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

berpengaruh tidak signifikan terhadap praktik manajemen laba dikarenakan bahwa

perusahaan sampel penelitian melakukan penempatan atau penambahan anggota dewan

komisaris independen, diduga hanya untuk memenuhi ketentuan formal. Motivasi perjanjuan

hutang tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba. Motivasi Biaya Politik

berpengaruh tidak signifikan terhadap manajemen laba, Besar atau kecilnya suatu perusahaan

tidak mendorong manajemen untuk melakukan manajemen laba.

5 PENUTUP

Keterbatasan dan Saran

Penelitian ini menguji hipotesis dengan beberapa keterbatasan dan

kelemahan. Beberapa keterbatasan dan kelemahan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Koefisien determinasi (adj.R2) yang rendah menjelaskan bahwa proporsi

variabel independen dalam menjelaskan perubahan variabel dependen masih

rendah.

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tidak diidentifikasi berdasarkan

ukuran perusahaan dan perusahaan yang teridentifikasi melakukan atau tidak

melakukan menajemen laba sehingga menyebabkan beberapa hasil uji yang

tidak signifikan.

3. Jumlah sampel perusahaan yang dijadikan objek penelitian hanya satu jenis industri saja,

yaitu manufaktur sehingga tidak dapat mencakup semua hasil temuan untuk seluruh

perusahaan publik.

5.3. Saran

Saran bagi penelitian selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Page 22: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

1. Penelitian bisa dikembangkan dengan menambahkan beberapa variabel misalnya variabel

tarif pajak, IPO, kualitas audit, blockholders dan variabel independen lainnya.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya dikembangkan dengan mengidentifikasi

sampel berdasarkan ukuran perusahaan dan perusahaan yang teridentifikasi

melakukan atau tidak melakukan menajemen laba. Misalnya sampel

penelitian merupakan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam indeks

LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Menambah populasi perusahaan yang akan dijadikan sampel penelitian tidak hanya

perusahaan manufaktur tetapi jenis industri lainnya yang terdaftar di Bursa efek Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Komarudin, Imam Subekti dan Sari Atmini. 2007. Investigasi dan Strategi Manajemen Laba pada Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X. Ikatan Akuntansi Indonesia.

Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash Flow, dan Leverage terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.Vol. 15 No. 1, 2013 pp. 27-42. Universitas Airlangga, 2338-8137

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam). 2010. Kajian Tentang Pedoman Good Corporate Governance di Negara-Negara Anggota ACMF.Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jakarta.

Barus, andreani caroline dan Sembiring, yosephine natalita. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Manajemen Laba di Seputar RightIssue. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Vol 2, No 01, 2012. STIE Mikroskil.

Page 23: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

Budiono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Ikatan Akuntan Indonesia.

Dechow, Patricia, M., Sloan, R.G., and Sweeney, A.P. (1996). Causes and Consequences of Earnings Manipulaton: An Analysis of Firms Subject to Enforcement Actions by the SEC. Contemporary Accounting Research, 13, 1-36.

Djamaluddin,Subekti., Rahmawati., dan Wijayanti,Handayani Tri. 2008. Analisis Perubahan Aktiva Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan untuk Mendeteksi Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.Vol. 19 No. 3, 2008 pp. 139-153. Universitas Sebelas Maret, 0853-1259

Eisenhardt, Kathleen M. Academy of Management.1989.Building Theories From Case Study Research. The Academy of Management Review. Vol 14. No 4, Oct 1989 pp. 532

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip

Gujarati, Damodar, 1997, Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga

Gumanti, Tatang Ary. 2000. Earnings Management: Suatu Telaah Pustaka. Jurnal Akuntansi & Keuangan.Vol. 2 No. 2, 2000 pp. Universitas Jember, 104 – 115

Guna, W. I. dan Herawaty, A. (2010). Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi. 12(1): 53-68

Hapsoro, Dody. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan: Studi Empiris di Pasar Modal Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.Vol. 19, No. 3, 2008 pp. 155-172. STIE YKPN Yogyakarta, 0853-1259

Haryani, Jumratul dan Wiratmaja, I Dewa Nyoman. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komite Audit, Penerapan International Financial Reporting Standards dan Kepemilikan Publik pada Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 6 No.1, 2014 pp. Universitas Udayana, 63-78

Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan. Vol. 10, No. 2, 2008 pp. Universitas Trisakti, 97-108

Hoi, Chun Kheun dan Robin, Ashok. 2004. The design of incentive compensation for directors. Jurnal Corporate Governance.Vol.4 No. 3, 2004 pp. 47-53. Emerald group publishing limited.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen.Yogyakarta: BPFE.

Jensen, Michael C., and William H. Meckling, 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency and Ownership Structure. Journal of Financial Economic. Vol V. No.4, October, pp. 305-360.

Page 24: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

Kaihatu, Thomas S. 2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.Vol. 8 No. 1, 2006 pp. Universitas Kristen Petra, 1-9

Kartini dan Arianto, Tulus. 2007. Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Keuangan dan Perbankan.Vol. 12 No. 1, 2008 pp. 11 – 21. Mulya Business School.

Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Klein, April. (2006). Audit Committee, Board Of Director Characteristics and Earnings Management. Law and Economic Paper Series. Working Paper No. 06-42.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006.Pedoman Umum Good corporate governance Indonesia.Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Jakarta.

Kristina, Batsyeba Maria dan Siregar, Baldric. 2008. Pengaruh Manajemen Laba Nyata Terhadap Kinerja. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.Vol. 19, No. 3, Desember 2008 pp. 185-196

Kusumaning, Linda. 2004. Analisis Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris dan Keberadaan Komite Audit Terhadap Aktivitas Manajemen Laba Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Tesis. Universitas Gajah Mada.

Murhadi, Werner R. (2009). Studi Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Praktik Earnings Management pada Perusahaan Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 11(1), 1-10.

Narsa, I Made, Bernadetta D., dan Benedicta Maritza. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perataan Laba Selama Krisis Moneter Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Surabaya. Majalah Ekonomi. No.2. pp. 128-145.

Novrianto, Ananta Dimaz. 2008. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance dan Motivasi Manajemen Laba terhadap Praktik Manajemen Laba.Skripsi. Universitas Brawijaya, Malang.

Oktavianti, T. dan Agustia, D. 2012. Influence of the Internal Corporate Governance and Leverage Ratio to the Earnings Management”, Journal of Basic and Applied, 2(7), 7192-7199

Palestin, Halima Shatila. 2008. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktik Corporate Governance dan Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada di P.T. Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ekonomi.

Purwandari, Indri Wahyu. 2011. Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Profitabilitas dan Leverage terhadap praktik Manajemen Laba.Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Schipper, Katherine. 1989. “Earnings Management”, Accounting Horizons, 3 (4), pp. 91-102

Page 25: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,

Siallagan, Hamonagan & Machfoedz, Mas’ud. 2006. “Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang, 23-26 Agustus.

Siregar, Sylvia Veronica NP dan Utama Siddharta. 2005. Pengaruh Struktur kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (earnings management). Simposium Nasional Akuntansi VIII.Ikatan Akuntan Indonesia.

Suryandari, Ni Nyoman Ayu. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Income Smoothing. Media Komunikasi FIS. Vol. 11 .No 1 April 2012 : 1 – 15

Suwito, E., dan A. Herawaty. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. SimposiumNasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September, 2005. http//muhariefeffendi.files.wordpress.com/2007/11/ kkpm-06.pdf.

Tanomi, Rehobot. 2012. Pengaruh Kompensasi Manajemen, Perjanjian Hutang dan Pajak Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia . Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1, No. 3, 2012 pp. 30-35

Ujiyantho, Muh. Arief dan Bambang Agus Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur), Simposium Nasional Akuntansi X. Ikatan Akuntan Indonesia.

Watts, & Zimmerman.1990. Possitive Accounting Theory: A Ten Years Perspective. Journal of Accounting Review. Vol.65 No. 1, 1990 pp. 131-156

Widyaningdyah, Agnes Utari. 2001. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Earnings Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 3 No. 2, 2001 pp. Universitas Kristen Petra, 89 – 101

Widyastuti, Tri. (2009). Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Keuangan Terhadap Manajemen Laba: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Maksi,Vol. 9 No. 1, 2009 pp. 30-41

Yang, W. S., Loo, S. C., and Shamser. (2009). The Effect of Board Structure and Institutional Ownership Structure on Earnings Management. International Journal of Economics and Management, 3(2), 332–353.

Yuliandari, Defi. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Universitas Jember, Jember.

Page 26: fe-akuntansi.unila.ac.idfe-akuntansi.unila.ac.id/2010/images/stories/skripsi... · Web viewIkatan Akuntansi Indonesia. Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance,