pengaruh bias perilaku investor terhadap …digilib.unila.ac.id/54611/3/tesis tanpa bab...

70
PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR SAHAM (STUDI PADA BURSA EFEK INDONESIA) (Tesis ) Oleh MUHAMMAD DANEPO PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: duongxuyen

Post on 13-Aug-2019

250 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAPKEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR SAHAM

(STUDI PADA BURSA EFEK INDONESIA)

(Tesis )

Oleh

MUHAMMAD DANEPO

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAPKEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR SAHAM

(STUDI PADA BURSA EFEK INDONESIA)

Oleh

MUHAMMAD DANEPO

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER SAINS AKUNTANSI

Pada

Program Studi Magister Ilmu AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2018

Page 3: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

ABSTRAK

PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSANINVESTASI DI PASAR SAHAM

(STUDI PADA BURSA EFEK INDONESIA)

Oleh

MUHAMMAD DANEPO

Tujuan penelitian ini adalah memberikan bukti empiris mengenai pengaruh bias

perilaku investor terhadap keputusan investasi di pasar saham. Penelitian ini

dilakukan pada investor individu di Bursa Efek Indonesia dengan sampel yang

diperoleh sebanyak 135 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah metode

kuantitatif dengan model Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa efek disposisi, perilaku herding dan perilaku

heuristikberpengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan investasi.

Sedangkan sikap terhadap risiko tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi.

Hasil ini berimplikasi terhadap transaksi perdagangan yang dilakukan investor

dimana dalam melakukan perdagangan saham, investor secara emosional

membuat keputusan berdasarkan informasi yang baru diterima.

Kata kunci : Bias perilaku, efek disposisi, perilaku herding, perilaku heuristik,

sikap terhadap risiko, keputusan investasi, Bursa Efek Indonesia

Page 4: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

ABSTRACT

THE EFFECT OF INVESTOR’S BEHAVIORAL BIAS TO INVESTMENTDECISION IN STOCK MARKET

(STUDY ON INDONESIA STOCK EXCHANGE)

By

MUHAMMAD DANEPO

The purpose of this study is to provide empirical evidence about the effect of

disposition effect, herding bias, heuristics bias and risk attitude on investment

decision. This study was conducted on individual investors of Indonesian Stock

Exchange with a sample of 135 respondents. The sampling technique used was

purposive sampling. The data analysis method used is a quantitative method with

the Structural Equation Model (SEM) model. The results of this study indicate

that disposition effect, herding bias, heuristics bias have a significant positive

effect on investment decision. While the risk attitude does not affect investment

decisions. These results have implications for trade transactions conducted by

investors which investors emotionally make decisions in stock trading based on

newly received information.

Keywords : Behavioral bias, disposition effect, herding bias, heuristics bias,

prospect, investment decision, Indonesia Stock Exchange

Page 5: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR
Page 6: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR
Page 7: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR
Page 8: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak ketiga dari enam bersaudara yang dilahirkan

di Bandar Lampungpada tanggal 09Februari 1991 dari pasangan

yang berbahagia Bapak M. Soni Bahril dan Ibu Laila

Wirdaningsih.

Pendidikan penulis dimulai sejak Taman Kanak-kanak di R.A Aisyiah Menggala

pada tahun 1996 dan lulus tahun 1997. Pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri

Lebuh Dalam Menggala pada tahun 1997-2003.Pendidikan Sekolah Menengah

Pertama di SMP Negeri 1Menggala pada tahun 2003-2006, Pendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun 2006-

2009 dengan predikat sebagai Lulusan Terbaik I Jurusan IPS. Lalu penulis

melanjutkan pendidikan pada tahun 2009 di kampus hijau Universitas

Lampung(Unila) mengambil program studi S1 Jurusan Akuntansi di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, lulus pada bulan Mei tahun 2013dengan predikat sebagai

Lulusan Terbaik II Tingkat Fakultas.

Pengalaman kerja penulis pertama kali pada bulan Juni tahun 2013 saat itu

penulis diterima sebagai Accounting Officer di PT Surya Artha Nusantara

Finance (Member of Astra Financial Services) Kantor Pusat Jakarta melalui

penerimaan program Officer Development Program (ODP) namun pada bulan

Desember 2014 penulis mengundurkan diri. Setelah mengundurkan diri dari

Page 9: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

perusahaan sebelumnya, penulis diterima sebagai pegawai organik di PT Jasa

Raharja (Persero)pada bulan Desember tahun 2014 dan Alhamdulillah

ditempatkan di Cabang Lampung yang merupakan kampung halaman tercinta.

Sampai saat ini penulis masih aktif bekerja di PT Jasa Raharja (Persero) Cabang

Lampung sebagai Pelaksana Administrasi.

Pada tahun 2016 penulis ingin kembali melanjutkan pendidikan tingkat

selanjutnya yakni S2. Kesukaan atau Passionpenulis terhadap bidang akuntansi

sejak di bangku SMA membuat penulis ingin melanjutkan kembali studi

akuntansi sebagai major study di program magister. Di Provinsi Lampung,

Program Magister Ilmu Akuntansi hanya ada di Unila sehingga penulis

memutuskan untuk kembali melanjutkan pendidikan di almamater tercinta

hinggapada bulan September 2016 penulis resmi terdaftar sebagai mahasiswa

program Magister Ilmu Akuntansi Universitas Lampung.

Penulis memiliki seorang istri, menikah dan membina rumah tangga pada tanggal

tanggal 20 Mei 2017 dengan seseorang terkasih yang Allah SWT berikan dan

selalu setia menjadi pendukung dibalik kesuksesan. Kebahagiaan penulis

terasasemakin lengkap dengan kehadiran sang buah hati yang Allah SWT

amanahkan pada tanggal 16 Februari 2018. Seorang anak laki-laki yang sehat

fisiknya, tampan rupanya dan Inshaa Allah akan menjadi anak soleh kebanggaan

keluarga.

Pada hari Kamis, tanggal 18 Oktober 2018, penulis dinyatakan lulus dalam ujian

tesis, dengan bergelar Magister Sains Akuntansi.

Page 10: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu adakemudahan”

(QS Al Insyirah 5-6)

“Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yangdidasarkan pada ilmu pengetahuan.”

(Ali Bin Abi Thalib)

“Bermimpilah seakan kau akan hidup selamanya.Hiduplah seakan kau akan mati hari ini. ”

(James Dean)

“Selalu bersyukur atas keadaanmu dan jangan pernah puasdengan apa yang telah dicapai”

(Muhammad Danepo)

Page 11: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah dan dengan

kerendahan hati kupersembahkan tesis ini kepada mama dan

papaku, istri dan anakku, kakak-kakak dan adik-adikku

tersayang yang telah banyak membantu dan mendoakan

dalam setiap langkah perjalanan hidupku,teman-temanku

serta almamaterku tercinta...

Page 12: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

SANWACANA

Puji Syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tesis dengan judul “Pengaruh Bias Perilaku Investor terhadap Keputusan

Investasi Saham (Studi Pada Bursa Efek Indonesia)” adalah salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Magister Sains Akuntansi pada Program Studi Magister

Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof., Dr., Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr., Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

sekaligus pembimbing yang telah luar biasa memberikan dukungan, saran,

arahan dan waktunya selama penyusunan tesis.

3. Ibu Dr., Farichah, S.E., M.Si., Akt., selaku Pembimbing Utama atas

kesediaanya untuk memberikan bimbingan, bantuan, saran dan kritik dalam

proses penyelesaian tesis ini.

Page 13: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

4. Ibu Dr., Ratna Septiyanti, S.E., M.Si., selaku Pembimbing Utama atas

kesediaanya untuk memberikan bimbingan, bantuan, saran dan kritik dalam

proses penyelesaian tesis ini.

5. Ibu Dr., Agriyanti Komalasari, S.E., M.Si., selaku Penguji Utama yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun dalam proses penyelesaian

tesis ini.

6. Ibu Dr., Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Penguji atau

Pembahas II yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun

dalam proses penyelesaian tesis ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung yang telah memberikan ilmu, wawasan serta pelajaran selama ini.

8. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung terutama Program Studi Magister Ilmu Akuntansi, Mas Andri,

Mba Leni atas bantuannya selama ini.

9. Mamaku tercinta Laila Wirdaningsih dan Papaku M. Soni Bahrilyang selalu

memanjatkan doa, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik dan

lancar karena doa orangtua adalah sebaik-baiknya doa.

10. Istriku tercinta Putri Cahyaningrum PS dan Anak kebanggaanku Muhammad

Arby Haufanhazza a.k.a Bung Arby,my supoort system yang selalu

medoakan dan menyejukkan hati ayah. Alhamdulillah tesis ini bisa ayah

selesaikan dengan baik.

11. Kakak-kakak dan Adik-adikku tersayang Kiyai Cheri, Kasta, Ses Tara, Adin,

Adek Rama, Adek Putri dan Adek Riski yang selalu memberikan dukungan,

Page 14: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

semangat serta mendoakanku sehingga tesis ini bisa diselesaikan dengan

baik.

12. Para responden yang telah menyediakan waktu untuk membantu penulis

dalam pengisian kuesioner, sehingga tesis ini bisa diselesaikan dengan baik.

13. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Magister Ilmu Akuntansi Angkatan

2016 Brama, Nicho, Arfan, Sofyan, Marce, Tasya, Nahar, Bang Memet,

Bang Yudi, Bang Ari, Bang Fadly, Mba Afel, Mba Okta, Mba Lastri, Mba

Indah, Pak Rahmat, Pak Yatin, Pak Poniman, Bu Dila dan semuanya yang

tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan

kebersamaannya selama ini.

14. Keluarga Besar PT Jasa Raharja Cabang Lampung yang telah memberikan

pengertian, bantuan, semangat dan dukungan masa perkuliahan dan

penelitian, sehingga tesis ini bisa diselesaikan dengan baik.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan semangat dan do’a dalam proses penyelesaian tesis ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa tesis ini memiliki kekurangan dan jauh dari

sempurna. Namun, penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat

sebagai sumber informasi maupun literatur bagi penulisan karya-karya ilmiah

berikutnya.

Bandar Lampung, 18 Oktober 2018Penulis,

Muhammad Danepo

Page 15: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... iHALAMAN ABSTRAK ........................................................................................ iiHALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ivHALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... vHALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. viHALAMAN RIWAYAT HIDUP ........................................................................viiHALAMAN MOTTO .......................................................................................... ixHALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ xSANWACANA ..................................................................................................... xiDAFTAR ISI ...................................................................................................... xivDAFTAR TABEL ..............................................................................................xviiDAFTAR GAMBAR ........................................................................................xviii

BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 101.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 111.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 13

2.1.1 Keuangan Keperilakuan ........................................................................ 142.1.2 Teori Prospek ........................................................................................ 162.1.3 Keputusan Investasi Saham .................................................................. 172.1.4 Efek Disposisi ....................................................................................... 182.1.5 Perilaku Herding.................................................................................... 212.1.6 Perilaku Heuristik ................................................................................. 23

2.1.6.1 Overconfidence ............................................................................... 242.1.6.2 Anchoring dan Ajustment ............................................................... 252.1.6.3 Representativeness .......................................................................... 262.1.6.4 Avaiability ....................................................................................... 27

Page 16: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

2.1.7 Sikap terhadap Risiko(Prospect) ............................................................ 272.2 Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................................... 292.3 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 292.4 Pengembangan Hipotesis ............................................................................... 31

2.4.1 Pengaruh Efek Disposisi terhadapKeputusan Investasi Saham ............................................................................. 312.4.2 Pengaruh Perilaku Herding terhadap

Keputusan Investasi Saham ............................................................................. 332.4.3 Pengaruh Perilaku Heuristik terhadap

Keputusan Investasi Saham ............................................................................. 342.4.4 Pengaruh Sikap Investor akan Risiko terhadap

Keputusan Investasi Saham ............................................................................. 35

BAB III. METODE PENELITIAN3.1 Populasi dan Sampel....................................................................................... 373.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 383.3 Variabel Penelitian ........................................................................................ 383.4 Analisis Data ................................................................................................. 39

3.4.1Uji Validitas ............................................................................................ 393.4.2 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 403.4.3 Pengukuran Model Struktural ................................................................ 41

3.5 Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 41

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................. 43

4.1.1 Karakteristik Data Kuesioner ................................................................. 434.1.2 Karakteristik Responden ........................................................................ 44

4.2 Distribusi Tanggapan Responden .................................................................. 454.3 Analisis Deskriptif Data ................................................................................. 494.4 Uji Kualitas Data ........................................................................................... 51

4.4.1 Uji Validitas OuterModel ...................................................................... 514.4.2 Uji Validitas Konvergen ......................................................................... 564.4.3 Uji Validitas Diskriminan ...................................................................... 574.4.4 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 58

4.5 Pengukuran Model Struktur ........................................................................... 594.6 Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 604.7 Pembahasan ................................................................................................... 62

4.7.1 Pengaruh Efek Disposisi terhadapKeputusan InvestasiSaham .................................................................... 62

4.7.2 Pengaruh Perilaku Herding terhadapKeputusan Investasi Saham ................................................................... 64

4.7.3 Pengaruh Perilaku Heuristik terhadapKeputusan Investasi Saham .................................................................... 65

4.7.4 Pengaruh Sikap akan Risiko terhadapKeputusan InvestasiSaham .................................................................... 66

Page 17: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 685.2 Keterbatasan .................................................................................................. 705.3 Saran .............................................................................................................. 705.4 Implikasi ........................................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 18: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu............................................................................. 30Tabel 4.1 Data Kuesioner ..................................................................................... 44Tabel 4.2 Karakteristik Responden ...................................................................... 45Tabel 4.3 Distribusi Tanggapan Responden......................................................... 46Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif ...................................................................... 49Tabel 4.5 Loading Factor ..................................................................................... 53Tabel 4.6Loading Factor Setelah Eliminasi Indikator ........................................ 55Tabel 4.7 Hasil Estimasi Nilai AVE..................................................................... 56Tabel 4.8 Fornell-Lacker Criterion...................................................................... 57Tabel 4.9 Cross Loading ...................................................................................... 57Tabel 4.10 Cronbach’s Alpha .............................................................................. 58Tabel 4.11 Coefficient of Determinant (R2) ......................................................... 59Tabel 4.12 Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) ................................... 60Tabel 4.13Outer Loading (Mean, STDEV, T-Values) ........................................ 60Tabel 4.14 Outer Weights (Mean, STDEV, T-Values) ........................................ 61

Page 19: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................... 29Gambar 4.1 Interpretasi Output Model disertai Nilai Loading Factor................. 52Gambar 4.2 Interpretasi Output Model disertai Nilai Loading Factor

Setelah Eliminasi Indikator ..................................................................... 54

Page 20: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya keberhasilan investasi sangat ditentukan seberapa tepat keputusan

investor dalam mengambil keputusan. Investor harus mampu mengelola investasi

yang dimiliki dengan berbagai probabilitas yang mungkin akan terjadi, apakah

investasi tersebut memiliki imbal hasil (return) besar atau kecil yang ditentukan

juga seberapa tepat waktu yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan tersebut.

Pada prinsipnya, investor yang rasional mengharapkan keuntungan semaksimal

mungkin dengan risiko tertentu seminimal mungkin.

Dalam pengambilan keputusan para investor diasumsikan akan mengambil

keputusan sesuai hasil analisis tidak hanya mengandalkan estimasi atas prospek

instrumen investasi namun berdasarkan informasi yang relevan melalui proses

analisis yang kompleks yang mencakup analisis terhadap berbagai faktor, sebelum

keputusan diambil dan dijalankan. Faktor psikologi sudah ikut menentukan

investasi tersebut, bahkan banyak pihak menyatakan bahwa faktor psikologi

investasi mempunyai peran paling banyak dalam berinvestasi dan mempengaruhi

hasil yang akan dicapai.

Page 21: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

2

Perdagangan saham di pasar modal merupakan kegiatan investasi yang

mengandung ketidakpastian cukup tinggi sehingga memerlukan pendekatan dan

interpretasi sesuai dangan keahlian dan pengalaman masing-masing investor yang

berpotensi menciptakan perilaku yang bermacam-macam. Fakta di lapangan

membuktikan bahwa investor masih dibingungkan oleh situasi dan kondisi dengan

ketidakpastian yang terjadi di pasar dan tidak didampingi oleh penasihat keuangan

yang tepat. Hal ini yang menjadikan investor tidak selalu mampu bersikap

rasional ketika dihadapkan pada suatu pilihan pengambilan keputusan (Poterba

dan Weisbenner, 2001).

Teori keuangan keperilakuan (behavioral finance theory) banyak membahas

tentang perilaku investor yang tidak rasional (behavioral bias). Menurut Kim dan

Nofsinger (2008) keuangan keperilakuan adalah studi tentang kesalahan kognisi

dan emosi dalam pengambilan keputusan keuangan yang dapat menyebabkan

keputusan investasi investor menjadi buruk. Sedangkan Olsen (1998)

mengungkapkan bahwa keuangan keperilakuan berusaha memprediksi pasar

keuangan yang berfokus pada penerapan prinsip psikologi dan ekonomi sebagai

pengembangan dalam proses pengambilan keputusan keuangan. Teori yang erat

kaitannya dengan ilmu ekonomi modern ini telah berkembang pesat melalui

berbagai penelitian berkaitan dengan teori-teori psikologi kognisi dengan

menggunakan beberapa asumsi yang berkaitan dengan rasionalitas.

Dalam teori keuangan keperilakuan data keuangan dan aspek pasar diasumsikan

mempengaruhi pilihan keputusan investor untuk berinvestasi, yang nantinya akan

mempengaruhi kinerja investasi. Penelitian yang dilakukan oleh Mahmood et al.

(2016) mengungkapkan herding dan heuristik berpengaruh positif terhadap

Page 22: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

3

kinerja investasi. Sedangkan sikap terhadap risiko (prospect) berpengaruh negatif

terhadap kinerja investasi.

Fama (1970) menyatakan bahwa investor akan menggunakan semua informasi

yang tersedia, yang merupakan komoditas bebas biaya. Investor dianggap selalu

termotivasi untuk memaksimalkan return dengan sikap mengindari risiko (risk

averse) dalam pengambilan keputusan investasi. Dengan demikian, akan tercipta

pasar saham yang benar-benar efisien dimana semua keputusan diambil

berdasarkan keputusan yang rasional, tidak ada ruang untuk keputusan yang tidak

rasional dan tidak ada penyimpangan yang ditemukan di pasar saham. Menurut

Grossman dan Stiglitz (1980) investor rasional akan memilih untuk terlibat dalam

investasi jika return yang diharapkan dapat menutupi semua biaya yang

dikeluarkan. Sebaliknya, individu yang membuat keputusan yang tidak rasional

akan mengalami hasil yang buruk. Hal ini yang menyebabkan pasar tidak efisien.

Pasar yang tidak efisien ini juga dapat dijelaskan dengan teori prospek.

Teori prospek yang dikemukakan oleh Kahneman dan Tversky (1979)

menyatakan berbagai keadaan pemikiran yang dapat mempengaruhi proses

pengambilan keputusan investor, antara lain adanya bias perilaku investor yang

mengacu pada keberadaan teori prospek. Teori ini menghasilkan dua fungsi, yaitu

fungsi nilai dan fungsi bobot. Fungsi nilai terdiri atas nilai keuntungan (gains) dan

kerugian (losses), sedangkan fungsi bobot didasarkan oleh probabilitas bobot

keputusan (weight decision). Secara normal fungsi nilai yang berbentuk cembung

(concave) menunjukkan keuntungan, sedangkan kerugian berbentuk cekung

(convex). Selanjutnya, bentuk nilai yang menunjukkan kerugian akan lebih curam

daripada yang menunjukkan keuntungan dikarenakan realisasi keuntungan lebih

Page 23: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

4

disukai dari pada kerugian. Hal ini lah yang dijelaskan sebagai disposition effect

(efek disposisi).

Pengembangan teori prospek dilakukan oleh Shefrin dan Statman (1985) untuk

mengungkapkan efek disposisi dengan memperhatikan dua aspek ketidakpastian

dalam realisasi rugi (loss) yakni efek untuk menjual saham saat harga saham naik

(winner) meskipun terlalu cepat dan memegang saham yang rugi terlalu lama

(losser). Penelitian tersebut menemukan bahwa adanya faktor-faktor psikologis

yakni jiwa menghitung (mental accounting), menghindari adanya sikap

penyesalan (regret aversion), pengendalian diri (self-control), dan pertimbangan

pajak (tax-consideration) dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini

menyarankan tidak digunakan tax-consideration dalam pengambilan keputusan

karena tidak dapat menjelaskan pola realisasi loss dan gain.

Perspektif ilmu keuangan modern mempunyai pandangan cukup menarik

mengenai bounded rationality (keterbatasan berpikir) dalam berinvestasi. Investor

memiliki kecenderungan untuk mencari kepuasan atau kebanggaan dalam

bertindak (Olsen, 1998). Menurut Elster (1999) dan Hirshleifer (2001) dalam

memperoleh informasi, investor dianggap memiliki keterbatasan dalam prosesnya

karena terdapat kendala kognisi (Tversky dan Kahneman, 1982) yang cenderung

bertindak heuristik dalam pengambilan keputusan. Di samping itu, investor

diasumsikan memahami risiko, sehingga tidak semua investor bersikap

menghindari risiko (Slovic et al., 2004).

Salah satu contoh dari bounded rationality misalnya ketika manajer investasi

menawarkan investasi dengan tingkat pengembalian 15% per tahun dan teman

Page 24: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

5

investor menawarkan investasi yang sama dengan tingkat pengembalian 12% per

tahun, investor akan memilih investasi yang ditawarkan oleh temannya. Pada sisi

lain, menurut Shefrin dan Statman (1985) investor juga akan menjual saham yang

dimilikinya ketika kelihatan sudah untung dan ketika harga saham turun investor

akan menahan saham sangat lama saham tersebut, yang disebut dengan efek

disposisi. Contoh kasus ini menunjukkan bahwa investor tidak ingin mengalami

kerugian atas investasinya, namun juga asumsi bahwa individu akan bersikap

rasional tidak sepenuhnya terjadi yang diakibatkan karena keterbatasan berpikir

(bounded rationality) dan hal ini menjadi fokus utama dalam ilmu keuangan

berbasis perilaku. Menurut Shefrin (1998) keuangan keperilakuan sangat penting

bagi para praktisi atau pelaku pasar untuk mengurangi kesalahan. Praktisi dan

pelaku pasar akan diberikan sinyal-sinyal kewaspadaan atau diingatkan agar tidak

mengulangi kembali kesalahan-kesalahan yang sama.

Odean (1998) mengembangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Shefrin dan

Statman (1985) yang menghasilkan rumusan tentang efek disposisi yang sering

digunakan oleh para penelitian lain mengenai efek disposisi. Model teoretis yang

dikembangkan oleh Odean (1998) serta Gervais dan Odean (2001) menyatakan

bahwa investor yang overconfidence (kepercayaan diri tinggi) akan lebih siap

terlibat di dalam perdagangan saham dibandingkan investor yang menentukan

keputusan atas dasar rasional, walaupun menghasilkan return yang terus menerus

turun. Hal ini sejalan dengan pandangan teoritis keuangan baru yang menjelaskan

bahwa investor seringkali berperilaku tidak rasional dan adanya faktor psikologis

yang menyebabkan bias dalam pengambilan keputusan investasi (Barberis dan

Thaler, 2002).

Page 25: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

6

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kaustia (2004) yang mereplikasi

penelitian dari Odean (1998) menemukan bahwa investor akan tetap menjual

walaupun dalam kondisi harga saham loss. Hal ini disebabkan karena perbedaan

investor di negara yang diujikan, yakni Finlandia dan Amerika Serikat yang data

studinya diambil dari Finnish Central Securities Depository (FCSD). Lebih lanjut,

Kaustia mengungkapkan bahwa teori prospek berbeda dengan efek disposisi.

Dalam teori prospek memprediksi lebih besar penjualan saham dengan harga yang

menurun dari harga beli, namun pada data transaksi memperlihatkan penjualan

pada return nol yang lebih menonjol dengan rata-rata range-nya konstan.

Perilaku investor yang lebih menyukai menjual saham untung secepatnya dan

menahan saham yang rugi sangat lama ini terlihat dati perdagangan pada Bursa

Efek Indonesia (BEI). Pada masa krisis global yang terjadi tahun 2008,

perdagangan di BEI mengalami penurunan di berbagai sektor. Penurunan volume

perdagangan ini terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang

merosot -50,64%. Transaksi jual investor domestik pada saat harga saham

mengalami kerugian akibat krisis global yakni sebesar 7,20% sedangkan transaksi

jual investor domestiknya lebih besar yakni 10,29%. Perilaku berbeda saat IHSG

mengalami kenaikan pasca krisis global tahun 2009 – 2010 dimana kenaikan

IHSG sebesar 86,98%. Transaksi jual investor lebih besar yakni 61.60%

dibandingkan transaksi beli 57,81%. Begitu pula tahun 2010 transaksi jual lebih

besar dibandingkan transaksi beli yaitu 20,55% dan 19,67% (IDX Fact Book

2012).

Page 26: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

7

Krisis global tahun 2008 membawa efek resesi yang besar dimana perekonomian

harus tumbuh kembali dan tingkat pengangguran yang begitu tinggi. Shefrin dan

Statman (2011) melakukan penelitian mengenai krisis global tahun 2008.

Penelitiannya mengungkapkan bagaimana krisis bisa terjadi dan apa

penyebabnya. Penelitian ini secara kualitatif mengarah aspek-aspek psikologi

yakni aspirasi, kognisi, emosi, budaya dan persepsi keadilan menjadi pusat

perilaku keuangan yang dapat menentukan nasib perekonomian (Shefrin dan

Statman, 2011)

Sitinjak dan Ghozali (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh efek

disposisi, aspek kognisi dan informasi akuntansi di Indonesia. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa investor di Indonesia cenderung menjual sahamnya dengan

cepat pada saat mengalami keuntungan, dan sebaliknya bila mengalami kerugian

pada investasi sahamnya. Hasil ini sejalan dengan teori propek Kahneman dan

Tversky (1979) yang dikembangkan menjadi efek disposisi oleh Shefrin dan

Statman (1985), lalu dikembangkan oleh Odean (1998) yang menemukan

formulasi efek disposisi.

Perilaku investor yang tidak tepat dan tidak mampu dalam memilih dan

menentukan keputusan investasi ini dipengaruhi oleh banyak faktorsehingga

terlihat adanya kecenderungan terhadap perilaku investor yang tidak rasional atau

bdisebut dengan bias perilaku (behavioral biases) dalam proses pengambilan

keputusan. Menurut Shefrin (2007) aspek-aspek yang dapat turut serta dalam

pengambilan keputusan yaitu bias, heuristics dan framing effect. Sedangkan

menurut Kengatharan dan Kengatharan (2014) perilaku bias investor dan calon

Page 27: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

8

investor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan antara lain adalah

herding, heuristics, dan sikap investor terhadap risiko (prospect). Bias perilaku

dapat diartikan sebagai ketidaktepatan dan ketidakmampuan investor untuk

bersikap rasional dalam proses memilih keputusan investasi yang menyebabkan

keuntungan tidak maksimal dan bahkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh

pengembalian yang diharapkan dari investasinya. Selain itu bias perilaku juga

menyebabkan pasar menjadi tidak efisien. Dalam teori psikologis, kebutuhan

dasar akan selalu mendorong seseorang dalam bersikap dan menentukan

keputusan. Kebutuhan dasar tersebut terbentuk dari pengaruh lingkungan di mana

seseorang berada atau bertempat tinggal.

Selanjutnya, faktor-faktor psikologis juga turut membentuk perilaku keuangan

investor dalam melakukan transaksi jual beli saham di bursa yang memicu

terjadinya bias perilaku. Kim dan Nofsinger (2008) mengungkapkan bahwa

perbedaan perilaku seseorang sering dikaitkan dengan kondisi demografis,

perbedaan budaya, pengalaman hidup dan pendidikan. Bahkan menurut Wolosin

et al. (1973) bias perilaku orang-orang di Asia umumnya lebih tinggi

dibandingkan bias perilaku orang-orang di Amerika.

Prosad et al. (2015) meneliti bias perilaku di investor di India meliputi

overconfidence, excessive optimism, herding dan disposition effect. Hasil

menunjukkan bahwa perilaku bias dipengaruhi oleh usia, profesi dan frekuensi

perdagangan. Perilaku overconfidence menjadi perilaku bias yang paling banyak

dimiliki oleh investor India, dilanjutkan dengan optimism, herding dan disposition

effect.

Page 28: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

9

Meskipun telah banyak hasil penelitian yang menyatakan bahwa bias perilaku

orang-orang Asia umumnya lebih tinggi dibandingkan di benua Amerika maupun

Eropa, masih sedikit penelitian yang secara spesifik mengungkapkan jenis bias

perilaku yang terjadi pada masyarakat Asia terutama Indonesia. Beberapa

penelitian tentang perilaku bias di Indonesia antara lain Sitinjak dan Ghozali

(2012) meneliti perilaku investor menemukan bahwa sejalan dengan teori prospek

dan efek disposisi bahwa investor akan cenderung menjual saham yang untung

dengan segera dan menahan saham yang rugi dalam waktu yang lama dan ada

pengaruh interaksi antara efek disposisi, tingkat risiko dan tingkat keyakinan

investor dalam menentukan keputusan investasi.

Gozalie dan Njo (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh perilaku

heuristik dan herding terhadap investor properti di Surabaya. Hasil menunjukkan

bahwa perilaku bias heuristik (anchoring, gambler’s fallacy, representativeness,

dan availability) berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Sedangkan

overconfidence dan herding tidak signifikan pengaruhnya terhadap keputusan

investasi. Selain itu, Seto (2017) mengidentifikasi bias kognisi dan emosi yang

dimilki oleh investor di Kota Palembang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

sikap-sikap bias perilaku yang signifikan dimilki oleh investor di Kota Palembang

(lebih dari 50%) yakni overconfidence biases, representative biases, dan loss

aversion biases. Sedangkan cognitive dissonance biases, illusion of control

biases, regret aversion biases dan mental accounting biases tidak signifikan

dimiliki oleh investor di Kota Palembang.

Page 29: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

10

Sangat penting untuk mengidentifikasi jenis-jenis bias perilaku keuangan guna

mengetahui faktor penyebab terjadinya bias perilaku dan pengaruhnya terhadap

keputusan investasi dan tingkat transaksi perdagangan saham, sekaligus mencari

solusi penyelesaiannya agar tercipta pasar modal yang efisien yang terbebas dari

kesalahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut yang meneliti

bias perilaku investor di Indonesia, karena bias perilaku investor akan membentuk

pilihan individu terhadap keputusan investasi portofolio di bursa saham.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam mengambil keputusan, investor yang berperan sebagai pengambil

keputusan memiliki berbagai alternatif. Keputusan yang diambil tentunya bukan

keputusan yang asal karena dalam proses pengambilan keputusan sebisa mungkin

investor harus mengindari risiko yang ada. Dalam penelitian ini akan berfokus

terhadap bias (kesalahan) perilaku investor. Bias perilaku investor dan calon

investor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan antara lain dan adalah

efek disposisi, herding, heuristik,dan sikap investor terhadap risiko (prospect).

Berdasarkan kenyataan di atas, penelitian ini mengangkat isu di bidang ilmu

akuntansi keuangan yang berkaitan dengan pengaruh perilaku bias investor yang

aktif melakukan trading di bursa dalam mengambil keputusan investasi di pasar

saham. Secara khusus permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut :

1. Apakah efek disposisi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

investasi di pasar saham?

Page 30: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

11

2. Apakah perilaku herding berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

investasi di pasar saham?

3. Apakah perilaku heuristik berpengaruh terhadap pengambilan keputusan

investasi di pasar saham?

4. Apakah sikap investor terhadap risiko berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan investasi di pasar saham?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan menguji pengaruh perilaku bias investor

individu terhadap keputusan investasi saham di pasar modal. Secara khusus

penelitian ini memiliki tujuan yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Mendapatkan bukti empiris apakah terdapat pengaruh efek disposisi

terhadap pengambilan keputusan investasi di pasar saham,

2. Mendapatkan bukti empiris apakah terdapat pengaruh perilaku herding

terhadap pengambilan keputusan investasi di pasar saham,

3. Mendapatkan bukti empiris apakah terdapat pengaruh perilaku heuristik

terhadap pengambilan keputusan investasi di pasar saham,

4. Mendapatkan bukti empiris apakah terdapat pengaruh sikap investor akan

risiko terhadap pengambilan keputusan investasi di pasar saham.

Page 31: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

12

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi ilmu akuntansi

keuangan dalam mengembangkan penelitian mengenai perilaku investor.

Disamping itu, penelitian ini juga dapat menjadi masukan bagi investor individu,

penasihat keuangan dan investasi, komunitas investasi dan regulator.

Adapun manfaat penelitian ini dapat dirincikan sebagai berikut :

1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam

ilmu akuntansi keuangan khususnya mengenai perilaku kognisi investor,

2. Bagi investor individu dan komunitas, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan mengenai pembuatan keputusan investasi di pasar

modal dengan bias perilaku sebagai faktor yang mempengaruhinya,

3. Bagi penasihat keuangan dan investasi, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan agar penasihat keuangan bisa membantu investor

untuk membuat keputusan investasi yang tepat dan lebih baik lagi, dengan

cara melihat karakteristik investor dan informasi-informasi apa saja yang

tepat diberikan,

4. Bagi pembuat kebijakan, penelitian ini diharapkan dapat mendorong

adanya regulasi yang mengatur tata cara dan dan mekanisme bagi para

investor yang masih pemula dan memberikan informasi-informasi secara

online yang dapat menjadi acuan dalam berinvestasi.

Page 32: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Bagian ini menelaah tinjauan pustaka terhadap beberapa konsep dasar yang

digunakan, bagaimana perilaku investor saat transaksi di pasar modal dan saat

pengambilan keputusan investasi. Bias perilaku investor dan calon investor

muncul sebagai reaksi atas penerimaan informasi yang mempengaruhi keputusan

untuk membeli saham tersebut. Perilaku overreaction ini terjadi dikarenakan

adanya stabilitas harga-harga saham oleh underwriter di saat saham tersebut

diterbitkan sehingga meningkatkan volume perdagangan.

Selanjutnya, penelitian ini akan melakukan analisis apakah bias perilaku investor

yang lain berpengaruh terhadap keputusan investasi saham. Bias perilaku investor

tersebut meliputi perilaku herding (pengikutan), heuristik, efek disposisi dan sikap

investor terhadap risiko.

Page 33: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

14

2.1.1 Keuangan Keperilakuan (Behavioral Finance)

Keuangan keperilakuan merupakan aplikasi psikologi para pelaku keuangan

(Shefrin, 1998). Sedangkan menurut Kim dan Nofsinger (2008) bahwa perilaku

keuangan merupakan studi tentang kesalahan kognisi dan emosional dalam

pengambilan keputusan keuangan yang dapat menyebabkan keputusan investor

menjadi buruk. Investor menyadari bahwa faktor psikologis dalam diri yang

mempengaruhi keputusannya dalam mengambil keputusan. Menurut Thaler

(1994) dan Jegadeesh (1995) mengatakan bahwa ada enam asumsi keuangan

keperilakuan yaitu :

Individu akan meminimalkan ekspektasi regret (penyesalan), hal ini sesuai

dengan Markowitz (1952) yang menyatakan jangan menaruh investasi

dalam satu keranjang, akan tetapi membaginya kedalam beberapa

keranjang, sehingga akan meminimalisasi terjadinya regret dimasa depan,

Keuangan keperilakuan merupakan teori positif yang berusaha

menggambarkan apa yang sudah terjadi (ex post),

Investor itu sebenarnya loss averse, hal ini sesuai dengan teori prospek

oleh Kahneman dan Tversky (1979) yang menyatakan bahwa investor

akan risk averse jika sedang untung namun sebaliknya investor cenderung

menjadi seorang risk taker jika rugi,

Prediksi investor sering bias karena tidak mampu memproses informasi

baru dengan semestinya,

Keuangan keperilakuan mengatakan pengambilan keputusan investor

sering didasarkan pada ekspektasi yang naif atau normal, dengan kata lain

investor berusaha mendapatkan return yang memuaskan,

Page 34: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

15

Keuangan keperilakuan mengasumsikan investor bahwa dalam membuat

keputusan didasarkan dengan emosi, sosial, dan psikologi.

Sedangkan menurut Shefrin (2007) ada tiga asumsi dalam behavioral finance

yang menggambarkan bidang keuangan secara psikologi, yaitu (1) asumsi bahwa

para pelaku keuangan konsisten terhadap kesalahan yang diperbuat karena mereka

selama ini melakukannya, yang dikenal dengan rules of thumb (aturan-aturan

yang biasanya ada); (2) asumsi bahwa pertimbangan suatu masalah melibatkan

persepsi para pelaku keuangan terhadap risiko dan return; (3) asumsi bahwa ada

bias harga yang telah terbentuk disebabkan oleh luasnya nilai fundamental,

sehingga terbentuk pasar yang tidak efisien. Maka dari itu, behavioral finance

sangat penting bagi para praktisi dan pelaku pasar karena akan membantu

mengurangi kesalahan dengan cara memberikan mereka sinyal-sinyal

kewaspadaan atau mengingat kesalahan tersebut untuk tidak terulang kembali

(Shefrin, 2007).

Keuangan keperilakuan memperlihatkan secara psikologi kepada para pelaku

keuangan, seperti perilaku konsisten terhadap rules of thumb, pertimbangan risiko

dan imbal hasil, serta luasnya aspek fundamental yang menyebabkan terbentuknya

pasar yang tidak efisien (Shefrin, 2007). Kesimpulan yang dapat diambil dari

teori-teori tentang keuangan keperilakuan adalah bagaimana para investor

individu mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi. Keuangan

keperilakuan pada dasarnya dilandasi oleh teori prospek.

Page 35: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

16

2.1.2 Teori Prospek (Prospect Theory)

Teori prospek yang dikembangkan oleh Kahneman dan Tversky (1979)

mengevaluasi keuntungan dan kerugian yang telah diperoleh investor individu,

sebagai akibat dari negative outcomes (pendapatan yang diperoleh negatif),

bentuk yang asimetris dalam merefleksikan risk averse (takut akan kerugian).

Efek disposisi dikembangkan dari teori prospek yang menunjukkan bagaimana

perilaku investor yang cenderung tidak tepat. Investor akan menjual saham-

sahamnya saat dalam posisi menguntungkan dan menahan saat dalam posisi rugi

(Alwathainani, 2012). Shefrin dan Statman (1985) mengungkapkan bahwa sikap

risk aversion (menolak risiko) terlihat ketika keuntungan akan direalisasikan

segera oleh investor dengan melakukan sell (penjualan) saham-saham yang

dimiliki, sedangkan sikap risk seeking (mencari risiko) akan terlihat saat investor

tidak suka merealisasikan kerugiannya dengan melakukan hold (memegang)

saham-saham tersebut. Peraturan pasar modal dibuat untuk membantu melihat

efek disposisi ini. Kenyataannya, banyak investor yang mengabaikan dan tidak

memperhatikan aturan pasar modal dikarenakan faktor-faktor psikologi yang

membuat investor enggan untuk merealisasikan kerugiannya di waktu yang tepat

(Goldberg dan Nitzsch, 2001).

Kahneman dan Tversky (2002) menyarankan investor mempercayai beberapa

strategi atau peran rules of thumb yang memudahkan investor dalam membuat

keputusan. Strategi yang sederhana ini disebut dengan heuristik. Heuristik cukup

bermanfaat dalam memprediksi kemungkinan probabilitas atau penilaian pada

saat menghadapi tekanan waktu (Waweru et al., 2008). Goldberg dan Nitzsch

Page 36: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

17

(2001) mengatakan proses dalam membuat keputusan dapat dibagi menjadi tiga,

yaitu persepsi, asimilasi, dan evaluasi informasi. Semua ini merupakan tingkat

adaptasi seperti seberapa cepat melakukan keputusan, seberapa banyak frekuensi

transaksi dan berapa saham yang memperoleh keuntungan atau kerugian.

2.1.3 Keputusan Investasi Saham

Syamsudin (1997) mendefinisikan investasi sebagai cara penanaman modal baik

langsung maupun tidak langsung dengan harapan investor mendapatkan imbal

hasil atas penanaman modalnya pada saatnya nanti. Pengambilan keputusan

merupakan hal yang tidak mudah dan memalui proses pemilihan salah satu dari

beberapa alternatif yang dimiliki (Sitinjak dan Ghozali (2012). Sebagai pengambil

keputusan dalam proses investasi, investor harus mengambil keputusan yang

tentunya bukan keputusan yang asal, karena dalam prosesnya investor harus

menghindari risiko.

Adapun menurut Ahmad (1996) proses investasi melalui beberapa tahapan yakni

menentukan tujuan investasi, melakukan analisis, melakukan pembentukan

portofolio, evaluasi terhadap portofolio dan melakukan revisi terhadap portofolio.

Pada tahapan analisis, investor maupun calon investor biasanya melakukan riset

dengan mempelajari aspek-aspek fundamental meliputi keadaan perekonomian

dan laporan keuangan emiten untuk mengukur seberapa besar risiko yang ada.

Sedangkan pada tahap pembentukan portofolio akan melakukan identifikasi aset-

aset mana yang akan dipilih dan seberapa besar yang akan dialokasikan pada

masing-masing aset yang akan dipilih.

Page 37: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

18

Keputusan investasi di pasar modal tidak terlepas dari informasi akuntansi, tingkat

risiko dan tingkat kepercayaan yang menjadi bahan pertimbangan bagi investor

dalam menentukan saham yang akan dipilih sebagai instrumen investasi.

Teori mengenai efek disposisi oleh Shefrin dan Statman (1985) diperlukan bagi

investor sebagai dasar dalam membuat keputusan investasi atau trading sekuritas

di pasar modal. Dalam teori ini investor memiliki kecenderungan untuk menjadi

winner (untung) dan enggan menjadi losser (rugi). Sitinjak dan Ghozali (2012)

dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa keputusan investasi dipengaruhi oleh

seberapa besar efek disposisi, aspek kognisi dan informasi akuntansi.

2.1.4 Efek Disposisi (Disposition Effect)

Efek disposisi lahir dari adanya teori prospek yang dikembangkan oleh Shefrin

dan Statman (1985) bahwa dalam penelitiannya adanya perbedaan gain dan loss.

Penelitian tersebut menguji adanya faktor-faktor psikologis yakni jiwa

menghitung (mental accounting), menghindari adanya sikap penyesalan (regret

aversion), pengendalian diri (self-control), dan pertimbangan pajak (tax-

consideration) dalam pengambilan keputusan. Tax-consideration terjadi dalam

pengambilan keputusan karena tidak dapat menjelaskan pola realisasi loss dan

gain dan tidak disarankan untuk digunakan. Hasil studi ini secara umum

menemukan adanya rasa ingin menghindari penyesalan yang dilakukan oleh

investor dan berusaha mencari kebanggan atas aset-asetnya, sehingga

mempengaruhi keputusan investor.

Page 38: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

19

Odean (1998) lebih lanjut mengembangkan efek disposisi kepada para investor

yang terlalu cepat merealisasikan winning dan menahan loss terlalu lama dengan

menggunakan metode perhitungan proporsi realisasi keuntungan (Proportion of

Gain Realized) dan proporsi realisasi kerugian (Proportion of Losses Realized).

Hasil studinya dengan menggunakan metode tersebut menyatakan bahwa investor

individu memiliki preferensi signifikan untuk menjadi winner dan menolak losser,

kecuali pada bulan Desember ketika ada motivasi menjual karena

mempertimbangkan faktor pajak.

Namun berbeda dengan Kaustia (2004) yang mereplikasi penelitian dari Odean

(1998) menemukan bahwa investor akan tetap menjual walaupun dalam kondisi

harga saham loss. Hal ini disebabkan karena perbedaan investor di negara diujikan

yakni Finlandia dan Amerika Serikat yang data studinya diambil dari Finnish

Central Securities Depository (FCSD). Lebih lanjut Kaustia mengungkapkan

bahwa teori prospek berbeda dengan efek disposisi. Dalam teori prospek

memprediksi lebih besar penjualan saham dengan harga yang menurun dari harga

beli, pada data transaksi memperlihatkan penjualan pada return nol yang lebih

menonjol dengan rata-rata range-nya konstan.

Penelitaian di Indonesia mengenai efek disposisi pernah dilakukan oleh Sitinjak

dan Ghozali (2012) yang meneliti pengaruh efek disposisi, aspek kognisi dan

informasi akuntansi terhadap investor di Indonesia. Penelitian ini menunjukkan

bahwa ada pengaruh interaksi antara efek disposisi, aspek kognisi dan informasi

akuntansi, dengan fakta sebagai berikut :

Page 39: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

20

Efek disposisi memiliki Proportion Gain Realized (PGR) lebih besar dari

pada Proportion Loss Realized (PLR) dalam pembuatan keputusan

investasi saham sebelum dan sesudah diberikan informasi akuntansi,

Efek disposisi dengan frekuensi transaksi tinggi berbeda dengan efek

disposisi dengan frekuensi rendah,

Pembuatan keputusan investasi saham berbeda untuk tingkat risiko

sebelum diberikan informasi akuntansi dan sesudah diberikan informasi

akuntansi,

Tingkat risiko dengan frekuensi transaksi tinggi berbeda dengan tingkat

risiko dengan frekuensi rendah,

Pembuatan keputusan investasi saham berbeda untuk tingkat kepercayaan

sebelum diberikan informasi akuntansi dan sesudah diberikan informasi

akuntansi,

Tingkat kepercayaan dengan frekuensi transaksi tinggi berbeda dengan

tingkat kepercayaan dengan frekuensi rendah,

Ada pengaruh interaksi antara efek disposisi, tingkat risiko, dan tingkat

keyakinan,

Personalitas (Extraverted-Introverted, Sensor-Intuitive, Thinker-Feeler,

Judger-Perceiver) berbeda untuk dua block paling banyak melakukan

transaksi saham dan dua block paling sedikit melakukan transaksi saham,

Pembatan keputusan investasi saham berbeda untuk laki-laki dan

perempuan sebelum diberikan informasi akuntansi dan sesudah diberikan

informasi akuntansi.

Page 40: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

21

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori propek Kahneman dan Tversky (1979),

yang dikembangkan menjadi efek disposisi oleh Shefrin dan satman (1985) lalu

dikembangkan oleh Odean (1998) yang menyimpulkan bahwa investor di

Indonesia cenderung untuk menjual sahamnya dengan cepat pada saat mengalami

keuntungan, sebaliknya bila mengalami kerugian pada saham.

2.1.5 Perilaku Herding (Pengikutan)

Perilaku herding terjadi disaat investor mengikuti keramaian atau meniru investor

lainnya di pasar saham, sehingga pasar menjadi tidak stabil, harga terdorong

untuk membentuk excess volatility (kelebihan volatilitas) dan inilah yang disebut

dengan pasar tidak efisien. Pasar tidak efisien disebabkan oleh harga saham yang

tinggi bukan disebabkan oleh adanya informasi yang berkualitas. Dengan adanya

perilaku herding ini yang menyebabkan keramaian trading di pasar saham.

Praktisi biasanya mempertimbangkan keberadaan herding ini berkaitan dengan

fakta bahwa investor mengandalkan informasi kolektif lebih dari sekedar

informasi pribadi yang bisa menghasilkan penyimpangan harga saham dari nilai

fundamental.

Dalam perspektif perilaku, herding bisa menyebabkan beberapa bias emosional,

termasuk kesesuaian, congruity dan konflik kognisi. Investor mungkin lebih

menyukai herding jika percaya bahwa herding dapat membantu mengolah dan

menghasilkan informasi yang berguna dan terpercaya. Namun menurut

Kallinterakis et al. (2010) untuk beberapa kondisi, herding bisa bermanfaat dalam

mengevaluasi kinerja profesional karena mampu menghasilkan kinerja yang lebih

Page 41: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

22

baik dengan mengikuti perilaku yang baik. Wamae (2013) menemukan hasil

bahwa perilaku herding memiliki pengaruh positif dan signifikan pada

pengambilan keputusan investasi. Kengatharan (2014) juga telah menemukan

bahwa perilaku herding berpengaruh positif pada pengambilan keputusan

investor.

Studi yang dilakukan oleh Lin (2011) mengeksplorasi hubungan antara sifat-sifat

psikologi, demografi, efek disposisi, herding dan overconfidence, untuk para

investor individu di Pasar Modal Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ada empat sifat kepribadian yang berkaitan dengan bias perilaku keuangan yakni :

Neurotocism (cirinya: mudah merasa khawatir, marah, depresi, dan

kecenderungan reaksi emosi yang reaktif) yang signifikan berkaitan

dengan efek disposisi dan herding,

Extroversion (cirinya: ramah, suka bergaul, sosial, mudah untuk

memberikan keputusan, hidup tidak dibatasi aturan, tertarik pada banyak

hal) yang signifikan berkaitan dengan herding dan overconfidence,

Openness (cirinya: fleksibel, keinginan untuk elemen-elemen baru, mudah

bertoleransi, fantasi, mampu untuk waspada pada berbagai perasaan,

memiliki nilai imajinasi, ide-ide baru) yang signifikan berkaitan dengan

herding dan overconfidence,

Conscientiousness (cirinya: kompeten, ambisi, disiplin, mengikuti aturan

atau norma, terorganisasi, memprioritaskan tugas) yang signifikan

berkaitan dengan efek disposisi dan overconfidence.

Page 42: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

23

Namun ada sifat kepribadian yang tidak signifikan berhubungan dengan efek

disposisi, herding dan overconfidence yaitu sifat kepribadian agreeableness

(cirinya: ramah, menghindari konflik, kecenderungan menghormati orang lain,

dan percaya kepada orang lain). Lebih lanjut Gozalie dan Njo (2015) meneliti

pengaruh faktor-faktor perilaku bias heuristik dan herding terhadap keputusan

investasi properti. Hasil penelitian ternyata menunjukkan bahwa overconfidence

dan herding tidak berpengaruh signifikan dibanding faktor heuristik (anchoring,

gambler’s fallacy, representativeness, dan availability).

2.1.6 Perilaku Heuristik (Heuristics)

Heuristik merupakan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang

dimiliki. Waweru et al. (2008) mengatakan bahwa heuristik cukup bermanfaat

dalam memprediksi kemungkinan probabilitas atau penilaian pada saat

menghadapi tekanan waktu. Heuristik memudahkan individu membuat

pengambilan keputusan, terutama di lingkungan yang kompleks dan kondisi yang

tidak pasti (Ritter, 2003). Adanya heuristik, sering memberikan keputusan yang

akurat. Kahneman dan Tversky (1982) menyarankan investor mempercayai

beberapa strategi atau peran rules of thumb (aturan yang sudah biasanya) yang

memudahkan investor dalam membuat keputusan. Strategi yang sederhana ini

disebut dengan heuristik. Menurut Bazerman (1998) adanya heuristik dapat

membuat seorang investor sukses dalam membuat suatu keputusan. Sesuatu

dengan frekuensi yang besar akan lebih mudah membentuk heuristik, dibanding

sesuatu dengan frekuensi yang sedikit.

Page 43: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

24

Akan tetapi, heuristik terkadang menimbulkan kesalahan atau bias, seperti yang

diungkapkan oleh Kahneman dan Tversky (1979) bahwa saat menentukan

keputusan investor tidak bersikap rasional. Menurut Kahneman dan Tversky

(1979) yang termasuk dalam heuristik adalah overconfidence, anchoring dan

adjustment, representativeness, dan availability.

Sembel (2011) menunjukkan investor yang memiliki tingkat overconfidence yang

tinggi lebih banyak melakukan aktivitas trading dibandingkan dengan investor

dengan tingkat overconfindence yang lebih rendah. Tidak ada perbedaan aktivitas

trading sebelum dan sesudah informasi buruk diterima oleh investor yang

memiliki overconfidence tinggi, sedangkan akan turun aktivitas trading bagi

investor-investor yang tidak percaya diri.

Gozalie dan Njo (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh perilaku

heuristik dan herding terhadap investor properti di Surabaya. Hasil menunjukkan

bahwa perilaku bias heuristik (anchoring, gambler’s fallacy, representativeness,

dan availability) berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Sedangkan

overconfidence dan herding tidak signifikan pengaruhnya terhadap keputusan

investasi.

2.1.6.1 Overconfidence (Kepercayaan Diri Tinggi)

Overconfidence merupakan cognitive heuristik dimana investor cenderung terlalu

yakin atas kemampuan untuk memilih dan memprediksi pilihan tersebut akan

berhasil. Kondisi ini normal sekaligus memcerminkan kepercayaan diri seseorang

untuk mendapatkan sesuatu. Tidak dapat disangkal bahwa manusia memiliki

Page 44: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

25

tingkat kepercayaan diri yang tinggi termasuk dalam berinvestasi. Sebagai contoh,

investor yang kurang pengalaman baru saja menjual properti dengan harga tinggi,

sehingga ia cenderung lebih percaya diri dalam mencari properti berikutnya. Maka

kemungkinan ia akan membeli properti dengan harga terlalu mahal atau

kehilangan kesempatan investasi yang bagus (Beracha dan Scuba (2014).

2.1.6.2 Anchoring dan Ajustment

Anchoring dan ajustment adalah heuristik kognitif yang muncul dari

kecenderungan individu dalam melakukan memperkirakan harga berdasarkan

informasi awal yang didapatkan kemudian melakukan penyesuaian pada perkiraan

awal secara berurutan sampai pada perkiraan terakhir. Perkiraan awal yang

dimiliki (anchor) mungkin berasal dari berbagai sumber seperti perhitungan, nilai

tertentu yang diberikan, nilai sekarang atau rata-rata historis. Perkiraan yang

dibuat akan cenderung terhadap informasi yang pertama kali didapatkan, yang

menyebabkan penyimpangan perilaku investor terhadap konsep rasionalitas.

Fenomena inilah yang disebut dengan anchoring (Ackert dan Deaves, 2010)

Penggunaan anchoring dan ajustment dapat menyebabkan investor

melakukannya konsekuensi berikut, antara lain :

Saat membuat perkiraan pasar secara umum, para investor cenderung

tetap menggunakan informasi awal, nilai pasar saat ini,

Informasi awal mencegah investor dan analis saham menyesuaikan

dengan informasi baru, yang menyebabkan selalu menggunakan

perkiraan semula,

Page 45: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

26

Tingkat return saham sekarang digunakan sebagai informasi awal untuk

meramalkan kenaikan atau penurunan nilai aset,

Keadaan ekonomi suatu negara atau perusahaan tertentu dapat berfungsi

sebagai informasi awal perkiraan tentang prospek masa depan. Informasi

awal yang dimiliki merupakan bias yang secara umum bisa terjadi dan

akan mempengaruhi pengambilan keputusan investasi keuangan.

Menurut Ackert dan Deaves (2010) anchoring terjadi saat investor menggunakan

sepotong informasi yang menyebabkan individu menjadi overestimate terhadap

keahlian dan pendapat pribadi yang akan menyebabkan keputusan yang keliru.

2.1.6.3 Representativeness

Representativeness adalah heuristik kognitif yang ditandai oleh kecenderungan

individu dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan berdasarkan pada

karakteristik yang menjadi wakil dari seluruh fenomena, terlepas apakah

karakteristik tersebut berhubungan dengan fenomena atau tidak. Menurut

Tversky dan Kahneman (1974) representativeness digunakan oleh individu dalam

beberapa konteks, misalnya melakukan penilaian atau analisis kondisi

ketidakpastian. Interpretasi utama dari bias representativeness ini adalah :

Mengacu pada kecenderungan investor untuk mengkontekstualisasi suatu

usaha dengan cara yang mudah dimengerti, pada saat melakukan penilaian

kesehatan suatu perusahaan untuk tujuan investasi cenderung

mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penilaian

Page 46: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

27

investasi. Hal tersebut dianggap sebagai sebuah alternatif yang diperlukan

untuk mengevaluasi investasi.

Mengacu pada kecenderungan investor untuk memulai penilaian investasi

tertentu melalui pengamatan terhadap sampel data yang tidak memadai

untuk dianalisis. Meskipun mungkin hasil pengamatan tersebut

mencerminkan tren saat ini, tetapi belum tentu dapat menggambarkan sifat

seluruh populasi.

2.1.6.4 Avaiability

Avaiability adalah heuristik kognitif yang ditandai dengan adanya kecenderungan

untuk mengandalkan informasi yang sudah tersedia. Menurut Tversky dan

Kahneman (1974), individu mengandalkan kemudahan berdasarkan pengalaman

dan banyaknya informasi yang tersedia untuk mengambil keputusan. Salah satu

contoh avaiability bias yaitu investor akan lebih memilih melakukan investasi

properti di dalam negeri karena investor mamiliki banyak informasi di dalam

negeri dibandingkan informasi properti di luar negeri (Gozalie dan Njo 2015).

Perilaku tersebut bisa sangat berbahaya berkaitan dengan keputusan investasi

yang dibuat.

2.1.7 Sikap terhadap Risiko

Manusia pada prinsipnya merupakan makhluk yang tidak menyukai risiko, ini

sesuai dengan asumsi teori ekonomi. Perilaku investor sangat beragam dalam

menanggapi risiko perdagangan. Bila investor mengambil risiko yang tinggi maka

Page 47: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

28

investor memastikan tingkat pengembalian yang tinggi pula atas investasinya

tersebut (Sitinjak dan Ghozali, 2012). Investor yang rasional akan menanggapi

risiko berdasarkan pemikiran bahwa jika keputusan investasi diprediksi akan

menimbulkan kerugian, maka keputusan tersebut tidak akan diambil, dan

sebaliknya. Akan tetapi, banyak investor yang berperilaku tidak rasional dalam

merespon risiko yang akan terjadi. Menurut Kengatharan dan Kengatharan (2014)

perilaku bias investor dan calon investor yang dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan, antara lain adalah perilaku herding, perilaku heuristik, dan sikap

investor terhadap risiko (prospect). Sikap terhadap risiko sangat mempengaruhi

perilaku investor dalam mengambil keputusan (Javed dan Marghoob, 2017).

Pemikiran yang lahir dari teori prospek Kahneman dan Tversky (1974) bahwa

investor tidak selalu berpikir rasional. Investor berfokus pada subyektivitas

pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh sistem nilai investor. Bisa saja

investor mengambil risiko tinggi namun tidak diikuti dengan keuntungan yang

tinggi seperti yang diharapkan. Hal ini menandakan bahwa ada bias yang melekat

pada pelaku investasi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis saat

menentukan pilihan.

Teori ini memprediksi bahwa jika investor berani berisiko (risk seeking) dalam

domain rugi (kemungkinan untung nol atau merugi adalah sama), maka investor

akan menahan lebih lama saham tertentu. Investor menahan loser karena dia

beranggapan bahwa rasa sakit akibat kerugian lebih lanjut lebih kecil daripada

rasa senang akibat pengejaran kembali harga pembelian saham (Shefrin dan

Statman, 1984). Sebaliknya, jika investor enggan berisiko dalam domain untung,

Page 48: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

29

dia akan menjual saham untuk memperoleh untung yang pasti daripada

berspekulasi menahan saham dengan kemungkinan yang sama untuk memperoleh

laba yang lebih tinggi atau malah harga saham mengarah jatuh kembali ke harga

pembelian.

2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan telaah pustaka yang telah diuraikan di atas, maka konsep penelitian

ini dapat digambarkan pada berikut ini :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

2.3 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian sebelumnya juga membahas pengaruh bias perilaku investor

terhadap keputusan investasi dan menjadi referensi dalam penelitian ini dan telah

dijelaskan dalam latar belakang dan landasan teori. Adapun daftar penelitian

terdahulu dapat digambarkan pada tabel berikut ini :

PerilakuHeuristik

Efek Disposisi PerilakuHerding

Sikap terhadap

Risiko

Keputusan Investasi

H2H1

H3H4

Page 49: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

30

Tabel 2.1 Penelitian TerdahuluNo Uraian Penelitian Hasil Penelitian1 Gozalie dan Njo Anastasia (2015)

Pengaruh Perilaku Heuristik dan Herdingterhadap Keputusan Investasi PropertiHunian

Perilaku bias heuristik (anchoring, gambler’sfallacy, representativeness, dan availability)berpengaruh signifikan terhadap keputusaninvestasi. Sedangkan overconfidence dan herdingtidak signifikan pengaruhnya terhadap keputusaninvestasi.

2 Javed dan Marghoob (2017) The Effectsof Behavioural Factors in InvestmentDecision Making at Pakistan StockExchanges

Faktor pasar, faktor overconfidence, sikapterhadap risiko (prospect), faktor anchoring danfaktor perilaku adalah penting untuk variabeldependen Investasi pengambilan keputusan.

3 Kaustia (2014) What Causes theDisposition Effect? An empiricalevaluation

Investor di Finlandia akan tetap menjual sahamwalaupun dalam kondisi harga saham loss.

4 Kengatharan dan Kengatharan (2014)The Influence of Behavioral Factors inMaking Investment Decisions andPerformance: Study on InvestorsofColombo Stock Exchange

Perilaku bias investor dan calon investor yangdapat mempengaruhi pengambilan keputusan,antara lain adalah herding, heuristik, dan sikapinvestor terhadap risiko (prospect).

5 Lin (2011) Elucidating the Influence ofDemographics and Psychological Traitson Investment Biases

Ada empat sifat kepribadian yang berkaitandengan bias perilaku keuangan yakni :Neurotocis, Extroversion, Openness,Conscientiousness dan Overconfidence.

6 Prosad et al. (2015) Behavioral biases ofIndian investors: a survey of Delhi-NCRregion

Perilaku bias dipengaruhi oleh usia, profesi danfrekuensi perdagangan. Perilaku overconfidencemenjadi perilaku bias yang paling banyak dimilikioleh investor india, dilanjutkan dengan optimism,herding dan disposition effect.

7 Mahmood et al (2016) The Effect ofheuristics, prospect and herding factorson investment performance

Perilaku herding dan heuristik berpengaruhpositif sedangkan sikap terhadap risiko (prospectberpengaruh negatif terhadap kinerja investasi.

8 Sembel (2011) Overconfidence andExcessive Trading Behavior: AnExperimental Study

Investor yang memiliki tingkat overconfidenceyang tinggi lebih banyak melakukan aktivitastrading dibandingkan dengan investor dengantingkat overconfindence yang lebih rendah.

9 Seto (2017) Behavioral Biases PadaIndividual Investor di Kota Palembang

Bias perilaku yang signifikan dimilki olehinvestor di Kota Palembang (lebih dari 50%)yakni overconfidence biases, representativebiases, dan loss aversion biases. Sedangkancognitive dissonance biases, illusion of controlbiases, regret aversion biases dan mentalaccounting biases tidak signifikan dimiliki olehinvestor di Kota Palembang.

10 Sitinjak dan Ghozali (2012) The InvestorIndonesia Behavior on Stock InvestmentDecision Making: Dispocition Effect,Cognition and Accounting Information

Ada pengaruh interaksi antara efek disposisi,aspek kognisi dan informasi akuntansi. Keputusaninvestasi dipengaruhi oleh seberapa besar efekdisposisi, aspek kognisi dan informasi akuntansi.

11 Wamae (2013) Behavioural factorsinfluencing investment decision in stockmarket: A survey of investment banks inKenya

Herding memiliki dampak positif dan signifikanpada pengambilan keputusan investasi.

Page 50: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

31

Berdasarkan penelitian terdahulu dan kenyataan bahwa belum konsistennya hasil

dari pengujian pengaruh faktor-faktor bias perilaku terhadap keputusan investor

yang disebabkan karena perbedaan persepsi, budaya, pengalaman dan tempat

tinggal, maka peneliti ingin mengungkap kembali hubungan tersebut di dalam

kondisi investasi saat ini.

2.4 Pengembangan Hipotesis

Dalam penelitian ini menguji pengaruh bias perilaku investor terhadap keputusan

investasi di pasar saham. Selain pengaruh efek disposisi, penelitian ini juga

menguji perilaku bias lainnya yaitu perilaku herding, perilaku heuristik dan sikap

investor terhadap risiko (prospect). Pengembangan hipotesis yang terbentuk

dalam penelitian ini akan dijelaskan di bawah ini.

2.4.1 Pengaruh Efek Disposisi terhadap Keputusan Investasi Saham

Dalam teori prospek Kahneman dan Tversky (1979) menguji peningkatan

kekuatan preferensi pengambilan keputusan sebagai suatu fungsi outcome

objective value (nilai obyektif yang dihasilkan). Teori ini mengevaluasi

keuntungan dan kerugian yang diperoleh investor individu. Daerah gain

cenderung risk aversion dan daerah loss cenderung risk seeking. Hal ini karena

investor cenderung menahan loss sangat lama karena berharap harga akan naik

kembali namun sebaliknya sangat cepat merealisasikan gain karena rasa takut

apabila harga akan turun kembali.

Page 51: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

32

Pengujian efek disposisi yang dilakukan oleh Odean (1998) menghasilkan

formulasi dalam penghitungan efek disposisi yang dapat digunakan oleh

penelitian-penelitian selanjutnya. Porportion Gain Realized (PGR) lebih besar

dari Porportion Loss Realized (PLR) sehingga dapat disimpulkan adanya efek

disposisi para investor yang memegang investasi saham loss terlalu lama dan

menjual investasi saham winning terlalu cepat.

Menurut Kothari (2001) ada hubungan antara pasar modal dengan laporan

keuangan. Analisis fundamental, valuasi, dan pengujian efisiensi pasar menjadi

sumber utama dalam penelitian empiris tentang pasar modal. Hasilnya, rasio-rasio

dapat memprediksi pertumbuhan pendapatan. Besarnya rasio-rasio yang ada akan

memprediksi strategi trading dengan mengeksploitasi informasi tentang

pertumbuhan pendapatan. Namun, prediksi pendapatan ini juga menghasilkan

imbal hasil yang tidak normal (pasar tidak efisien), sehingga membutuhkan pula

informasi akuntansi yang ada pada laporan keuangan perusahaan.

Penelitian Kaustia (2004) yang mereplikasi penelitian dari Odean (1998)

melemahkan hasil penelitian sebelumnya mengenai efek disposisi. Hasil

penelitian Kaustia (2004) menemukan bahwa investor akan tetap menjual

walaupun dalam kondisi harga saham loss. Hal ini disebabkan karena perbedaan

investor di negara yang diujikan yakni Finlandia dan Amerika Serikat yang

mengambil data studinya dari Finnish Central Securities Depository (FCSD).

Sitinjak dan Ghozali (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh efek disposisi

terhadap keputusan investasi saham sebelum dan sesudah diberikan informasi

akuntansi. Dengan menggunakan formulasi yang dikembangkan Odean (1998),

Page 52: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

33

hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Proportion Gain Realized (PGR) lebih

besar dari pada Proportion Loss Realized (PLR). Berdasarkan uraian di atas maka

dibangun hipotesis sebagai berikut :

H1 : Efek disposisi berpengaruh terhadap keputusan investasi di pasarsaham.

2.4.2 Pengaruh Perilaku Herding terhadap Keputusan Investasi Saham

Investor yang cenderung memiliki keinginan untuk mengikuti keramaian atau

meniru investor lainnya di pasar saham menyebabkan pasar menjadi tidak stabil,

harga terdorong membentuk excess volatility (kelebihan volatilitas). Hal ini

menyebabkan pasar menjadi tidak efisien karena harga saham tinggi bukan

disebabkan oleh adanya informasi yang berkualitas namun karena adanya perilaku

herding ini yang menyebabkan keramaian trading. Dalam perspektif perilaku,

herding bisa menyebabkan beberapa bias emosional, termasuk kesesuaian,

congruity dan konflik kognisi. Investor mungkin lebih menyukai herding jika

mereka percaya bahwa herding dapat membantu mengolah dan menghasilkan

informasi yang berguna dan terpercaya.

Studi yang dilakukan oleh Lin (2011) mengeksplorasi hubungan antara sifat-sifat

psikologi, demografi, efek disposisi, herding dan overconfidence, untuk para

investor individu di Pasar Modal Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ada empat sifat kepribadian yang berkaitan dengan bias perilaku keuangan yakni :

Neurotocism yang signifikan berkaitan dengan efek disposisi dan herding;

Extroversion yang signifikan berkaitan dengan herding dan overconfidence;

Openness yang signifikan berkaitan dengan herding dan overconfidence;

Page 53: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

34

Conscientiousness yang signifikan berkaitan dengan efek disposisi dan

overconfidence. Namun ada sifat kepribadian yang tidak signifikan berhubungan

dengan efek disposisi, herding dan overconfidence, yaitu sifat kepribadian

agreeableness (cirinya: ramah, menghindari konflik, kecenderungan menghormati

orang lain, dan percaya kepada orang lain). Berdasarkan uraian di atas maka

dibangun hipotesis sebagai berikut :

H2 : Bias herding berpengaruh terhadap keputusan investasi dipasar saham.

2.4.3 Pengaruh Perilaku Heuristik terhadap Keputusan Investasi Saham

Keuangan keperilakuan menurut Shefrin (1998) memperlihatkan secara psikologi

para pelaku keuangan, seperti konsisten terhadap rules of thumb (sesuatu yang

sudah biasanya), pertimbangan risiko dan imbal hasil, serta luasnya aspek

fundamental yang menyebabkan terbentuknya pasar yang tidak efisien. Kahneman

dan Tversky (2002) menyarankan investor mempercayai beberapa strategi atau

peran rules of thumb yang memudahkan investor dalam membuat keputusan.

Strategi yang sederhana ini lah disebut dengan heuristik.

Menurut Kothari (2001) pelaku pasar secara terus-menerus mengekspos informasi

dari berbagai data yang diterima, mulai dari data keuangan kuantitatif, berita

keuangan di media, opini sosial dan rekomendasi. Semua informasi diproses dan

menjadi sesuatu yang kompleks, sehingga selama proses membuat suatu

keputusan banyak praktisi di pasar modal menggunakan heuristik (Kothari, 2001).

Heuristik cukup bermanfaat dalam memprediksi kemungkinan probabilitas atau

penilaian pada saat menghadapi tekanan waktu (Waweru et al. 2008). Heuristik

Page 54: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

35

memiliki peraturan standar implisit secara langsung dalam membuat keputusan.

Bazerman (1998) juga mengatakan dengan adanya heuristik, seorang investor

dapat sukses dalam membuat suatu keputusan karena keputusan yang diambil

menjadilebih akurat. Sesuatu dengan frekuensi yang besar akan lebih mudah

membentuk heuristik, dibanding dengan frekuensi yang sedikit.

Akan tetapi, heuristik terkadang menimbulkan kesalahan (bias), seperti yang

diungkapkan oleh Kahneman dan Tversky (1974) bahwa terdapat tiga faktor yang

menyebabkan bias, yaitu risk attitude (sikap akan risiko), mental accounting dan

overconfidence. Beberapa faktor yang mengarah pada perilaku heuristik antara

lain adalah anchoring dan ajustment, representativeness, availability dan

overconfidence. Berdasarkan uraian di atas maka dibangun hipotesis sebagai

berikut :

H3 : Bias heuristik berpengaruh terhadap keputusan investasi di pasarsaham.

2.4.4 Pengaruh Sikap Investor akan Risiko terhadap KeputusanInvestasi Saham

Pemikiran yang lahir dari teori prospek Kahneman dan Tvesky (1976) bahwa

investor tidak selalu berpikir rasional. Investor berfokus pada subyektivitas

pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh sistem nilai investor. Bisa saja

investor mengambil risiko tinggi namun tidak diikuti dengan keuntungan yang

tinggi seperti yang diharapkan. Hal ini menandakan bahwa ada bias yang melekat

pada pelaku investasi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis saat

menentukan pilihan.

Page 55: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

36

Contohnya, investor lebih memilih investasi pasti yang memberikan tingkat

pengembalian $90,000 dengan probabilitas 90 persen. Dibandingkan investasi

yang memberikan tingkat pengembalian $100,000 dengan probabilitas 10 persen.

Hal ini memperlihatkan bahwa investor risk averse (menolak risiko) karena bila

investor dihadapkan pilihan pertama kerugian $90,000 (Sitinjak dan Ghozali,

2012). Perilaku investor cenderung risk averse bila mengalami kondisi investasi

yang untung, sedangkan perilaku investor cenderung risk taker (menyukai risiko)

bila mengalami kondisi investasi yang rugi. Berdasarkan uraian di atas maka

dibangun hipotesis sebagai berikut :

H4 : Sikap akan risiko berpengaruh terhadap keputusan investasi dipasar saham.

Page 56: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh investor yang aktif melakukan transaksi

dalam perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Metode pemilihan sampel yang

digunakan adalah metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan

teknik yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dimana sampel yang digunakan

memiliki kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan (Sitinjak

dan Ghozali, 2012).

Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah investor yang telah

melakukan transaksi dalam perdagangan di bursa saham paling sedikit selama dua

tahun. Sampel didapatkan dengan cara menyebar kuesioner ke investor individu

dengan cara menitipkan kuesioner ke kantor perusahaan sekuritas maupun

langsung disebarkan oleh peneliti kepada para investor yang memenuhi kriteria.

Page 57: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

38

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dengan metode survey. Data diperoleh

langsung dari obyek penelitian dan dikumpulkan dengan cara penyebaran

kuesioner. Indikator dalam kuesioner diadopsi dari indikator yang pernah

digunakan oleh penelitian sebelumnya yakni Kengatharan dan Kengatharan

(2014) dan Mahmood et al. (2016) untuk indikator variabel perilaku herding,

perilaku heuristik, sikap terhadap risiko (prospect) dan keputusan investasi. Untuk

variabel efek disposisi menggunakan indikator yang pernah digunakan oleh

Sitinjak dan Ghozali (2012).

Masing-masing pernyataan dalam kuesioner diukur dengan menggunakan skala

likert satu sampai lima, dengan poin jawaban: (1) sangat setuju; (2) tidak setuju;

(3); cukup setuju; (4) setuju; sedangkan skala (5) sangat setuju. Kuesioner

disajikan dalam bentuk hard copy dan soft copy. Kuesioner disebarkan dengan

cara mengirim langsung kepada calon responden melalui surat elektronik, pos

dan sejenisnya maupun media sosial kepada investor atau melalui broker masing-

masing perusahaan sekuritas.

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sekaran (2009) variabel penelitian terbagi empat jenis variabel, yaitu

variabel terikat, variabel bebas, variabel moderasi, dan variabel mediasi. Dalam

penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independen)

dan variabel terikat (dependen).

Page 58: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

39

Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari empat

variabel independen dan satu variabel dependen sebagai berikut :

a. Variabel bebas (independen) : Efek Disposisi (ED), Perilaku Herding (HE),

Perilaku Heuristik (HU) dan Sikap Investor terhadap Risiko (SR),

b. Variabel terikat (dependen), Keputusan Investasi (KP)

3.4 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan alat analisis data metode statistika Structural

Equation Model (SEM) untuk mengetahui hubungan variabel independen

terhadap variabel dependen dengan menggunakan alat uji Partial Least Square

(PLS). PLS merupakan statistika multivariat yang mampu menguji hubungan

antara variabel dependen berganda dengan variabel independen berganda

(Hartono dan Abdillah, 2014). PLS dapat melakukan pengujian model pengukuran

(outer model) dan model struktural (inner model) secara simultan dan

pengukurannya digunakan untuk mengetahui hubungan antara item yang

diobservasi (instrumen penelitian) dengan variabel laten dengan melakukan uji

validitas dan reliabilitas (Hartono dan Abdillah, 2014).

3.4.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah uji kualitas data untuk mengukur ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi pengukurannya. Menurut Ghozali (2014)

suatu data dikatakan valid jika korelasi antara masing-masing indikatornya

terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan. Pengujian ini

Page 59: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

40

bertujuan untuk memastikan apakah isi kuesioner sudah tepat untuk mengukur

instrumen penelitian, dengan menggunakan PLS dapat dilihat dari pengujian

validitas convergent dan discriminant. Convergent Validity dinilai berdasarkan

besarnya nilai loading yang menunjukkan korelasi antara item score dengan

construct score (Ghozali, 2014).

Nilai loading factor dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan

konstruk yang ingin diukur dan ini sangat direkomendasikan, namun demikian

untuk penelitian tahap awal nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup (Chin,

1998 dalam Ghozali, 2014). Dalam penelitian ini nilai loading > 0,50 dianggap

baik. Selain itu convergent validity dinilai dengan melihat nilai AVE (Average

Variance Extracted). Jika nilai AVE> 0,50 maka dikatakan model memiliki nilai

Convergent validity yang baik (Henseler et al., 2009 dalam Seto, 2017).

3.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat

mengukur dengan stabil dan konsisten sehingga bila alat ukur tersebut digunakan

kembali untuk meneliti obyek yang sama dengan teknik yang sama dalam waktu

yang berbeda, maka hasil yang diperoleh tetap sama. Uji reliabilitas

mengindikasikan suatu instrumen tidak bias dan handal diujikan pada waktu

tempat dan orang yang berbeda. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan menganalisis koefisien Cronbach’s Alpha. Suatu instrumen

dikatakan reliabel jika nilai Composite Realibility Measure > 0,70 dan

Cronbach’s Alpha > 0,70.

Page 60: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

41

3.4.3 Pengukuran Model Struktural

Setelah analisis pengukuran model dilakukan, tahap selanjutnya yang dilakukan

adalah pengukuran model struktural atau inner model. Model struktural

digunakan untuk mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan model

dan juga estimasi parameternya.

Model struktural dievaluasi dengan menggunakan koefisien determinasi R2 untuk

konstruk dependen dan Stone-Geisser-Q-Square atau Q2 untuk mengetahui

apakah model memiliki Predictive Relevance. Interpretasi R2 sama dengan

interpretasi pada regresi, yaitu untuk menilai pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Sementara Q2 mengukur seberapa baik nilai

observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q2 > 0

menunjukkan bahwa model memiliki predictive relevance. Besaran Q-square

memiliki nilai dengan rentang 0 < Q2 < 1, dimana semakin mendekati 1 berarti

model semakin baik (Ghozali, 2014).

3.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pengaruh langsung menggunakan Structural Equation

Modeling (SEM) dengan Partial Least Square (PLS), dilakukan dengan melihat

nilai probabilitas dan nilai t-statistik (Ghozali, 2014). SEM muncul dari evolusi

persamaan berganda yang dikembangkan dari prinsip ekonometrika dan

digabungkan dengan prinsip psikologi dan sosiologi. SEM terdiri dari dua bagian

yaitu model variabel laten dan model pengukurann. Model variabel laten

mengadaptasi model persamaan simultan pada ekonometri. Sedangkan model

Page 61: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

42

pengukuran menggambarkan seberapa indikator terukur sebagai efek atau refleksi

dari variabel laten lainnya. Berbeda dengan teknik analisis lain yang hanya bisa

mengukur kausal searah saja, SEM memungkinkan menganalisis hubungan dua

arah yang sering muncul dalam ilmu sosial dan perilaku.

Desain PLS dibuat untuk mengatasi keterbatasan metode SEM. Pada metode SEM

mengharuskan jumlah jumlah data yang banyak biasanya minimal 100 data, tidak

ada missing values, harus berdistribusi normal dan tidak boleh memiliki

multikolinearitas. Sedangkan PLS dapat digunakan pada jumlah data sampel

yang kecil dengan menggunakan distribution fee dimana data dapat berdistribusi

tertentu. Untuk nilai probabilitas, nilai p-value dengan α = 5% adalah kurang dari

0,05. Nilai t-tabel untuk α = 5% adalah 1,96, sehingga kriteria penerimaan Ha

dan penolakan Ho adalah jika nilai ρ < 0,05 dan t-statistik > 1,96 (Hartono dan

Abdillah, 2014).

Page 62: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini telah menguji bagaimana pengaruh bias perilaku yang diwakili oleh

variabel efek disposisi, perilaku herding, perilaku heuristik dan sikap terhadap

risiko dalam pengambilan keputusan investasi di pasar saham. Berdasarkan hasil

penelitian maka dapat kami ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Efek disposisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

investasi. Hasil ini dapat dimaknai bahwa semakin besar efek disposisi yang

dimiliki investor maka akan mempengaruhi keputusan investasinya.

2. Perilaku herding berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

investasi. Hasil ini dapat dimaknai bahwa semakin besar perilaku herding

yang dimiliki investor maka akan mempengaruhi keputusan investasinya.

3. Perilaku heuristik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

investasi. Hasil ini dapat dimaknai bahwa semakin besar perilaku heuristik

yang dimiliki investor maka akan mempengaruhi keputusan investasinya.

Page 63: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

69

4. Sikap terhadap risiko (prospect) tidak berpengaruh terhadap keputusan

investasi. Hasil ini berarti sikap investor terhadap risiko yang dihadapi tidak

berpengaruh terhadap keputusan investasi dan cenderung bersikap rasional

ketika dihadapkan pada sebuah risiko di dalam pilihan investasi yang

tersedia. Pengalaman pada investasi sebelumnya tidak mempengaruhi

keputusan investasi selanjutnya. Kondisi ini bisa mengindikasikan bahwa

sikap investor terhadap risiko lebih banyak dipengaruhi pertimbangan lain

dan cenderung mengikuti tren trading yang dilakukan investor lain.

5.2 Keterbatasan

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Kerangka penelitian ini hanya terbatas pada pengaruh variabel dependen efek

disposisi, perilaku herding, perilaku heuristik dan sikap akan risiko terhadap

variabel dependen keputusan investasi. Sementara masih ada beberapa model

kerangka penelitian lain yang bisa menguji hubungan bias perilaku terhadap

keputusan investasi seperti hubungan intervening atau moderating sehingga

dapat menguji variabel lain yang tidak secara langsung dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan investor,

2. Responden penelitian ini hanya terbatas pada investor di pasar saham atau

sektor keuangan saja tidak termasuk investor pada sektor riil. Sehingga tidak

bisa membandingkan apakah terdapat perbedaan hasil pengaruh bias perilaku

terhadap keputusan investasi di kedua sektor investasi tersebut.

Page 64: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

70

5.3 Saran

Saran yang diusulkan peneliti untuk penelitian selanjutnya di bidang yang sama

ialah agar peneliti dapat menguji pengaruh bias perilaku investor dengan

menggunakan variabel moderating atau intervening terhadap keputusan investasi

dengan menggunakan variabel lain seperti aspek personalitas berdasarkan gender

maupun aspek bencana alam. Selain itu, penelitian selanjutnya juga disarankan

agar dapat menguji bias perilaku investor pada dua sektor investasi yakni sektor

keuangan dan sektor riil sehingga bisa membandingkan hasil penelitian di kedua

sektor tersebut.

5.4 Implikasi

Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa bias perilaku yang diwakili oleh

efek disposisi, perilaku herding dan perilaku heuristik berpengaruh dalam

pengambilan keputusan investor di pasar saham. Sementara itu, sikap terhadap

risiko tidak terbukti memberikan pengaruh terhadap investor dalam pengambilan

keputusan. Hasil ini berimplikasi terhadap perdagangan saham yang dilakukan

investor dimana secara emosional investor membuat keputusan berdasarkan

informasi yang baru diterima. Sebaiknya, dalam membuat keputusan investasi

investor jangan terburu-buru melainkan dipikir dengan tepat dan

mempertimbangkan berbagai aspek serta menajamkan logika.

Page 65: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

DAFTAR PUSTAKA

Ackert L.F dan Deaves R. 2010. Behavioral Finance Phycology on Real EstateMarket Price in Nairobi Kenya, University of Nairobi Press.

Ahmad, Kumaruddin. 1996. Dasar-Dasar Manajemen Investasi. PT. RinekaCipta, Jakarta.

Alwathainani, A. M. 2012. Consistent Winners and Losers. International Reviewof Economics and Finance, 21, 210-220.

Atif, Kafayat. 2014. Interrelationship of Biases: Effect Investment DecisionsUltimately. Theoretical and Applied Economics XXI 6(595), 85-110.

Barberis, Nicholas dan Thaler, R.H. 2002. Asurvey of Behavioral Finance. NBERWorking Paper, No. W9222.

Bazerman, M. 1998. Judgment in Managerial Decision Making, 4th edition,Singapore: John Wiley & Son.

Beedles, W. L. 1979. Return, Dispersion and Skewness; Synthesis and InvestmentStrategy. The Journal of Financial Research, Vol.2, No.1, pp 71-80,Spring.

Beracha E & Scuba H. 2014. Investor Behavior: The Psychology of FinancialPlanning and Investing (H.K Baker and Ricciardi V) New Jersey: JohnWiley & Sons, Inc 2014.

Bernard, V. L., dan Thomas, J. K. 1990. Evidence that Stock Prices Do NotFully Reflect the Implication of Current Earnings for FutureEarnings. Journal of Accounting and Economics. Vol.: 13 (4): 305-340.

Bloomfield, R, Libby, R., dan Nelson, M.W. 2000. Underreactions, Overreactionsand Moderated Confidence. Journal of Financial Markets, Vol.: 3 (2):113-137.

Page 66: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

Bursa Efek Indonesia. IDX Fact Book 2012. Tersedia :http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/Publication/FactBook/FileDownload/IDX-Fact-Book-2012-new-hal.pdf (10 Juli 2018)

Bursa Efek Indonesia. IDX Fact Book 2016. Tersedia :http://www.idx.co.id/media/1736/20161025_fb-2016.pdf (10 Juli 2018)

Chin, W. W. 1998. Issues and Opinion on Structural Equation Modeling. MISQuarterly, 22(1): vii-xvi.

Chiodo, A., Guidolin, M., Owyang, M. T., dan Shimoji, M. 2003. Subjectiveprobabilities: Psychological Evidence and Economic Applications.Federal Reserve Bank of St. Louis Working Paper Series (2003-009).

Cho, J. dan Lee, J. 2006. Consumers’ Use of Information Intermediaries and TheImpact on Their Information Search Behavior in The Financial Market.Journal of Consumer Affairs, 39(1), 95-120.

Debondt dan Thaler. 1984. Does the Stock Market Overreact?. The Journal ofFinance, Vol. XL, No.3, pp793-805.

Elster, J. 1999. Alchemies Od The Mind: Rationality and The Emotion. CambridgeUniversity Press.

Fama, E. 1970. Efficient Capital Markets: A Review of Theory and EmpiricalWork. Journal of Finance, 25(2), pp. 383-417.

Gervais, S. dan Odean, T. 2001. Learning to Be Overconfident, The Review ofFinancial Studies, vol.14, No.1, pp. 1-27.

Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif denganPartial Least Square (PLS), Edisi 4. Semarang, Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.

Goldberg dan Nitzsch. 2001. Behavioral Finance. John Wiley & Sons.

Gozalie, Stephanie dan Njo, A. 2015. Pengaruh Perilaku Heuristics dan Herdingterhadap Keputusan Investasi Properti Hunian, Finesta, Vol.3, No.2.

Grossman J., dan Stiglitz E. 1980. On the Impossibility of InformationallyEfficient Markets. American Economic Review, Vol.70, No. 3, 393-408.

Hartono, J. dan Abdillah, W. 2014. Konsep dan Aplikasi PLS (partial leastsquare) untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Hartono, J. 2010. Teori Portofolio dan Investasi Edisi ke Tujuh, BPFE UGMYogyakarta.

Page 67: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

Henseler, J., Ringle C M., dan Rudolf R S. 2009. The Use Of Partial Least SquaresPath Modeling In International Marketing. Emerald JAI Press, pp.277-319

Hirshleifer, D. 2001. Investor Psychology and Asset Pricing. Journal of Finance,No.56, pp.1533-1597.

Javed, M. A., Marghoob, S., 2017. The Effects of Behavioural Factors inInvestment Decision Making at Pakistan Stock Exchanges. Journal OfAdvanced Research in Bussiness and Management Studies 7, 103-114

Jegadeesh, Narasimhan, 2015. Overreaction, Delayed Reaction and ContrarianProfits. The Review of Financial Studies, Volume 8, Issue 4, 1 October1995, Pages 973–993.

Kaestner, M. 2006. Anomalous Price Behaviour Following Earnings Surprises:Does Representativeness Cause Overreaction?. Revue del’AssociationFrancaise de Finance, 27, 5-31.

Kahneman, D., dan Tversky, A. 1972. Subjective probability: A Judgment ofRepresentativeness. Cognitive Psychology, 3, 430-454.

Kahneman, D., dan Tversky, A. 1974. Judgment Under Uncertainty: Heuristicsand Biases. Science, 1124±1131.

Kahneman, D., dan Tversky, A. 1979. Prospect Theory: An Analysis of DecisionUnder Risk. Econometrica, 47(2), pp. 63-91.

Kahneman, D., P Slovic dan Tversky, A. 1982. Judgment Under Uncertainty:Heuristics and Biases. Cambridge University Press, Cambridge.

Kahneman, D., P Slovic dan Tversky, A. 2002. Maps of Bounded Rationality: APerspective on Intuitive Judgment and Choice. Prize Lecture, 8December in Princenton University, Department of Psychology,Princeton, USA.

Kallinterakis, V., Munir, N. dan Markovic, M. R. 2010. Herd Behavior,Illiquidity, and Extreme Market States: Evidence from Banja Luka.Journal of Emerging Market Finance, 9,(3), 305–324.

Kaustia, M. 2014. What Causes The Disposition Effect? An Empirical Evaluation.Doctoral Thesis Essay On Investor Behavior Phycological ReferencePrice.

Kengatharan, L dan Kengatharan, N. 2014. The Influence of Behavioral Factors inMaking Investment Decisions and Performance: Study on InvestorsofColombo Stock Exchange, Sri Lanka. Asian Journal of Finance &Accounting 6(1), 1-23.

Page 68: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

Kim, Kenneth A dan Nofsinger, John R. 2008. Behavioral Finance in Asia.Pacific-Basin Finance Journal 16.

Kothari, S. P. 2001. Capital Market Resaearch in Accounting. Journal ofAccounting & Economics, Vol. 31, pp. 105-231.

Kumar, Satih dan Nisha Goyal. 2014. Behavioral Biases In Investment DecisionMaking – A Systematic Literature Review. Research in FinancialMarkets, Vol. 7 Issue: 1, pp.88-108.

Lam, K., Liu, T., dan Wong, W.K., 2008. The Magnitude Effect in The Over-And-Underreaction Ininternational Markets. International Journal ofFinance 20(3), 4833 - 4862.

Lin, Huci-Wen. 2011. Elucidating the Influence of Demographics andPsychological Traits on Investment Biases, World Academy od Science,Engineering and Technology, Vol. 77, pp. 145-150.

Mahmood, Z., Rehana K., Syed S.A., dan Irum,S. (2016). The Effect ofHeuristics, Prospect and Herding Factors on Investment Performance,Pakistan Journal of Social Sciences, Vol. 36 No. I, pp 475-484

Markowitz, H. 1952. The Utility of Wealth . The Journal of Economy, Vol.60,No.2, pp.151-158.

Mc Goun dan Skubic. 2000. Beyon Behavioral finance. The Journal OfPsychology And Financial Markets, Vol. 1No. 2, pp 135-144.

Odean, T. 1998. Volume, Volatility, Price and Profit When All Traders AreAbove Aver-Age, Journal of Finance, 53, pp. 1887-1934.

Olsen. 1998. Behavioral Finance and Its Implication For Stock-Price Volatility.Financial Analysis Journal, Vol 54, No 2 pp 10-18.

Pompian, M. M. 2006. Behavioral Finance and Wealth Management: How ToBuild Optimal Portfolios that Account for Investorbiases. New York:John Wiley & Sons.

Pompian, M. M. 2012. Behavioral Finance and Investor Type (ManagingBehavior to Make Better Investment Decision). New Jersey: John Wiley& Sons.

Poterba, J. M, dan S. Weisbenner. 2001. Capital Gains Tax Rules, Tax-LossTrading, and Turn of The Year Returns. Journal of Finance 56 (1): 353–368.

Page 69: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

Prosad, J. M, Sujata K dan Jhumur S. 2015. Behavioral Biases of Indian investors:a Survey of Delhi-NCR Region. Qualitative Research in FinancialMarkets, Vol. 7 Iss 3 pp. 230 – 263.

Ritter, J. R. 2003. Behavioral Finance. Pacific-Basin Finance Journal, 11(4),429-437.

Sahi, S.K. dan Arora, A.P. 2011, Individual investor Biases: A SegmentationAnalysis, Qualitative Research in Financial Markets, Vol. 4 No. 1, pp. 6-25.

Sekaran, Umar. 2009. Reasearch Methods For Business (Metodologi PenelitianUntuk Bisnis). Penerbit Salemba Empat, Jakarta (119 - 124).

Sembel, Roy. 2011. Overconfidence and Excessive Trading Behavior: AnExperimental Study. International Journal of Business and Management,Vol. 6, No. 7.

Seto, Agung Anggoro. 2017. Behavioral Biases pada Individual Investor di KotaPalembang, Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, Volume 8 No.01Desember 2017.

Shefrin, H. 2007. Behavioral Corporate Finance. Decisions that Create Value,McGraw-Hill/Irwin: New York.

Shefrin, H dan M. Statman. 1985. The Disposition to Sell Winners too EarlyandRide Loosers to Long: Theory and Evidence. The Journal Of Finance,Vol 40, No 3.

Shefrin, H dan M. Statman. 2011. Behavioral Finance in The Financial Crisis:Market Efficiency, Minsky, and Keynes, Rethinking The FinancialCrisis. Working Paper, Santa ClaraUniversity, Russel Sage Foundation,New York.

Sitinjak, Elizabeth L. M dan I. Ghozali. 2012. The Investor Indonesia Behavior onStock Investment Decision Making: Dispocition Effect, Cognition andAccounting Information. Research Journal Of Finance and Accounting,Vol.3, No 8.

Statman, M., T, S. dan Vorkink, K. 2006. Investor Overconfidence &Trading Volume, Review of Financial Studies, Vol.19 No.4, pp. 1531-

1565.

Slovic, P., Finucane, M., Peter, E., dan MacGregor. 2004. Risk as Analysis andRisk as Feelings: Some Thoughts About Affect, Reason, Risk, andRationality. Risk Analysis,. Vol.: 24 (2): 311-322.

Page 70: PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP …digilib.unila.ac.id/54611/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK PENGARUH BIAS PERILAKU INVESTOR TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR

Subrahmanyam. 2006. Behavioral Finance : A Review And Synthesis, WorkingPaper, pp 140, November.

Syamsudin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Tan, L., Chiang, T. C., Mason, J. R. dan Nelling, E. 2008. Herding Behavior inChinese Stock Markets: An Examination of A and B shares. Pacific-Basin Finance Journal, 16(1-2), 61–77.

Thaler, R.H. 1994. Psychology dan Saving Policies. American Economic Review,Vol. 84, No. 2, pp. 186-192.

Wamae, J. N. 2013. Behavioural factors influencing investment decision in stockmarket: A survey of investment banks in Kenya. International Journal ofSocial Sciences and Entrepreneurship 1 (6), 68-83.

Waweru, N., M., Munyoki, E., dan Uliana, E. 2008. The Effects of BehavioralFactors in Investment Decision-Making: A Survey Of InstitutionalInvestors Operating at the Nairobi StockExchange. International Journalof Business and Emerging Markets, 1 (1), 24-41.

Wolosin, R.J., Sherman, S.J., dan Till, A. 1973. Effects of Cooperation andCompetition on Responsibility Attribution After Success and Failure.Journal of Experimental Social Psychology, Vol 9, 220–235.