pengaruh aktifitas air terhadap daya simpan
DESCRIPTION
Pengaruh Aktifitas Air Terhadap Daya SimpanTRANSCRIPT
NAMA : REZA ZAMZAMI AMINNIM : J1A014103
PENGARUH AKTIFITAS AIR (aw) TERHADAP DAYA SIMPAN
Menurut Institute of Food Science and Technology (1974), umur simpan
produk pangan adalah selang waktu antara saat produksi hingga konsumsi di
mana produk berada dalam kondisi yang memuaskan berdasarkan karakteristik
penampakan, rasa, aroma, tekstur, dan nilai gizi. Sementara itu, Floros dan
Gnanasekharan (1993) menyatakan bahwa umur simpan adalah waktu yang
diperlukan oleh produk pangan dalam kondisi penyimpanan tertentu untuk dapat
mencapai tingkatan degradasi mutu tertentu.
Umur simpan produk pangan berkaitan erat dengan mutu produk pangan
tersebut. Kerusakan mutu produk pangan dapat dikatakan bahwa produk pangan
tersebut sudah tidak layak atau masa simpannya hampir habis atau bahkan sudah
habis. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap penurunan mutu produk pangan
adalah perubahan kadar air dalam produk. Aktivitas air (aw) berkaitan erat dengan
kadar air, yang umumnya digambarkan sebagai kurva isotermis, serta
pertumbuhan bakteri, jamur dan mikroba lainnya. Makin tinggi aw pada
umumnya makin banyak bakteri yang dapat tumbuh, sementara jamur tidak
menyukai aw yang tinggi (Christian 1980).
Dari kurva di atas dapat diketahui nilai aktivitas air dapat mempengaruhi
pertubuhan mikroba dan aktivitas enzimatik di dalam produk pangan tersebut.
NAMA : REZA ZAMZAMI AMINNIM : J1A014103
Kurva di atas menunjukkan nilai-nilai aktivitas air yang sesuai dengan
pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme dan aktivitas enzimatiknya.
Mikroorganisme menghendaki aw minimum agar dapat tumbuh dengan baik,
yaitu untuk bakteri 0,90, kamir 0,80−0,90, dan kapang 0,60−0,70 (Winarno 1992).
Pada aw yang tinggi, oksidasi lemak berlangsung lebih cepat dibanding pada aw
rendah. Kandungan air dalam bahan pangan, selain mempengaruhi terjadinya
perubahan kimia juga ikut menentukan kandungan mikroba pada pangan. Dengan
mengamati kurva tersebut kita dapat mengetahui bahwa pengendalian aktivitas air
di dalam suatu produk pangan dapat memperpanjang daya simpan produk pangan
tersebut. Untuk menghindari pertumbuhan mikroba yang dapat merusak makanan
maka perlu dilakukan pengurangan jumlah air bebas sekecil mungkin hingga
jumlah yang tidak dapat digunakan mikroba perusak makanan untuk tumbuh.
Kurva di bawah menunjukkan bagaiamana kandungan kadar air dan kadar
air kritis berkaitan dengan umur simpan sutau bahan pangan. Semakin rendah
nilai kadar air, semakin lama umur simpan pangan tersebut.