pengantar pertambangan2

8
BAB II METODE DAN TATA CARA PENAMBANGAN 2.1 Metode Penambangan Karateristik endapan, bentuk, lokasi dan formasi batuan baik overburden atau interburden, merupakan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan sistem penambangan. Berdasarkan faktor di atas dapat ditentukan tambang terbuka (open pit) atau tambang bawah tanah (underground). Pada tulisan ini lebih difokuskan pada pembahasan tentang tambang terbuka. Tambang terbuka dilakukan untuk mengeksploitasi endapan mineral atau batubara yang terletak dekat dengan permukaan. Keuntungan dari metode penambangan secara open pit adalah : a. Produktivitas tinggi sehingga tidak memerlukan banyak tenaga kerja b. Biaya produksi rendah terutama disebabkan penggunaan peralatan berkapasitas besar c. Tingkat produksi relatif tinggi d. Produksi awal dilakukan dengan persiapan relatif mudah e. Strata pendidikan untuk tenaga kerja relatif rendah, namun ketrampilan operator merupakan persyaratan utama f. Kegiatan operasi dan strategi penambangan relatif fleksibel terhadap perubahan g. Permuka kerja (front) yang luas memberikan kenyamanan dalam menggunakan peralatan besar untuk tingkat produksi tinggi. h. Pembuatan dan penanganan permukaan lereng tambang lebih mudah dan murah dibanding dengan tambang bawah tanah. i. Persiapan penambangan (development) dan pembuatan jalan masuk (access mine) lebih mudah, bukaan awal tambang tidak terlalu besar karena selalu memperhatikan batas stripping ratio. j. Perolehan tambang (recovery) relatif baik yaitu mendekati 100 % kecuali pada batas tambang (pit limits) karena mendekati batas sudut lereng yang semakin kecil. k. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja lebih baik. 3

Upload: noviangie

Post on 14-Dec-2014

17 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGANTAR PERTAMBANGAN2

BAB II

METODE DAN TATA CARA PENAMBANGAN

2.1 Metode Penambangan

Karateristik endapan, bentuk, lokasi dan formasi batuan baik overburden atau

interburden, merupakan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan

sistem penambangan. Berdasarkan faktor di atas dapat ditentukan tambang terbuka

(open pit) atau tambang bawah tanah (underground). Pada tulisan ini lebih

difokuskan pada pembahasan tentang tambang terbuka. Tambang terbuka dilakukan

untuk mengeksploitasi endapan mineral atau batubara yang terletak dekat dengan

permukaan. Keuntungan dari metode penambangan secara open pit adalah :

a. Produktivitas tinggi sehingga tidak memerlukan banyak tenaga kerja

b. Biaya produksi rendah terutama disebabkan penggunaan peralatan

berkapasitas besar

c. Tingkat produksi relatif tinggi

d. Produksi awal dilakukan dengan persiapan relatif mudah

e. Strata pendidikan untuk tenaga kerja relatif rendah, namun ketrampilan

operator merupakan persyaratan utama

f. Kegiatan operasi dan strategi penambangan relatif fleksibel terhadap

perubahan

g. Permuka kerja (front) yang luas memberikan kenyamanan dalam

menggunakan peralatan besar untuk tingkat produksi tinggi.

h. Pembuatan dan penanganan permukaan lereng tambang lebih mudah dan

murah dibanding dengan tambang bawah tanah.

i. Persiapan penambangan (development) dan pembuatan jalan masuk (access

mine) lebih mudah, bukaan awal tambang tidak terlalu besar karena selalu

memperhatikan batas stripping ratio.

j. Perolehan tambang (recovery) relatif baik yaitu mendekati 100 % kecuali

pada batas tambang (pit limits) karena mendekati batas sudut lereng yang

semakin kecil.

k. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja lebih baik.

3

Page 2: PENGANTAR PERTAMBANGAN2

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penambangan adalah sebagai berikut :

a. Kondisi Endapan

Kondisi lapisan batubara (Gambar 2.1) atau bijih yang tersingkap di permukaan

tanah sebagai singkapan (out-crop) mendapat prioritas utama untuk ditambang.

Kondisi endapan yang perlu diperhatikan juga adalah: arah jurus (strike),

kemiringan lapisan (dip) dan ketebalan lapisan.

Gambar 2.1 Kondisi endapan batubara di lapangan

b. Kondisi Material Overburden dan Interburden

Kekuatan material menurut standar klasifikasi masa bantuan oleh Bieniaskwi

(1989), batuan overburden dan interburden dapat dikelompokkan: kuat, lemah

sangat lemah. Apabila kuat tekan uniaksial (UCS) kurang dari 1 Mpa, operasi

penggalian dapat dilakukan dengan metode gali bebas (excavating).

c. Nisbah Kupas (Stripping Ratio, SR)

Nisbah kupas adalah perbandingan antara jumlah material penutup (overburden)

dan tonase bijih atau batubara. Pada tambang bijih, nisbah ini biasanya

dinyatakan dalam ton waste per ton ore. Pada tambang batubara sering dipakai

satuan m3 overburden per ton batubara.

4

Page 3: PENGANTAR PERTAMBANGAN2

SR = oreTon

Ton Waste atau SR = 1oreTon

Ton Waste−

Untuk geometri penambangan bijih yang ditetapkan, nisbah kupas merupakan fungsi

dari kadar batas.

Gambar 2.2 Penampang potong lapisan batubara

Parameter yang digunakan untuk membuat desain penambangan diperoleh

dari hasil studi geoteknik. Lereng keseluruhan (overall slope) didesain mengikuti

rekomendasi geoteknik yang dibuat dengan faktor keamanan 1,5 (highwall) dan 1,1

(lowwall).

Geometri Jenjang Individu (Individual Bench)

Geometri jenjang terdiri dari tinggi, lebar, dan kemiringan, misalnya:

• Tinggi jenjang 10 m

• Lebar berm 6 m

• Kemiringan jenjang 60o

5

Page 4: PENGANTAR PERTAMBANGAN2

Gambar 2.3 Contoh single bench

Geometri Lereng Akhir Tambang (Final Pit Slope)

Geometri terdiri dari tinggi dan kemiringan lereng keseluruhan, misalnya:

• Tinggi lereng keseluruhan (overall) 50 - 120 m

• Kemiringan lereng keseluruhan (overall slope) 40o

Gambar 2.4 Ilustrasi dimensi lereng akhir penambangan

Lereng Timbunan (dump slopes)

Contoh desain lereng timbunan adalah sebagai berikut:

• Kemiringan keseluruhan (overall) 21o

• Tinggi jenjang 10 m

6

Page 5: PENGANTAR PERTAMBANGAN2

• Lebar berm 3 m

• Kemiringan jenjang individu 30o

Jarak antara toe timbunan dengan pit crest, minimum adalah 2 kali kedalaman

pit, untuk mengurangi kemungkinan pembebanan akibat tanah timbunan.

Gambar 2.5 Dimensi lereng timbunan

Jalan Tambang (mine roads)

Contoh desain jalan tambang sebagai berikut:

• Lebar total 24 m

• Lebar permukaan jalan 22 m

• Gradien maksimum 8 % (AASHTO 1994)

• Super elevasi 4 % (AASHTO 1994)

• Turning radius 25 m

Desain Ramp

• Lebar pit ramp operasi 22 m

• Gradien ramp 8 %

• Lebar selokan 1 m

7

Page 6: PENGANTAR PERTAMBANGAN2

Gambar 2.6 Pit dan jalan tambang

Gambar 2.7 Desain ramp

Berdasarkan letak endapan relatif dekat permukaan tanah, peningkatan produksi

dengan teknologi tambang terbuka lebih mudah untuk dilaksanakan, biaya modal dan

8

Page 7: PENGANTAR PERTAMBANGAN2

operasi tambang terbuka relatif lebih murah daripada tambang bawah tanah, maka

dapat diterapkan sistem tambang terbuka (open pit mining).

2.2 Tatacara penambangan

Tata cara penambangan adalah sebagai berikut: daerah dibagi menjadi bagian-bagian

yang lebih kecil yaitu : Pit (tambang), Panel, Strip, dan Blok.

a. Pit

Lokasi penambangan dibagi menjadi beberapa pit. Pembagian ini didasarkan pada

pertimbangan kondisi topografi dan geologi misal munculnya sesar.

Gambar 2.8 Desain pit

9

Page 8: PENGANTAR PERTAMBANGAN2

b. Panel

Masing-masing pit dibagi menjadi beberapa panel yang melintang dari barat ke timur

atau sebaliknya. Biasanya lebar tiap panel adalah 100 m. Penomoran untuk Panel 1

adalah 01, Panel 2 adalah 02, dan seterusnya pada masing-masing pit.

c. Strip

Setiap panel dibagi lagi menjadi beberapa strip yang dibuat tegak lurus garis panel.

Lebar setiap strip adalah 100 m melintang dari selatan ke utara atau sebaliknya. Arah

strip ini disesuaikan juga dengan letak dan kondisi endapan. Penomoran Strip 1

adalah 01, Strip 2 adalah 02, dan seterusnya pada masing-masing panel.

d. Blok

Blok merupakan perpotongan antara panel dan strip. Bentuk akhir dari blok adalah

bujursangkar dengan ukuran misalnya 100 m x 100 m. Penomoran untuk blok adalah

gabungan dari Pit, Panel, dan Strip yang masing-masing terdiri dari 2 digit.

Contoh : P1A0305

Berarti : P1A = Pit 1A

03 = Panel 3

05 = Strip 5

Urut-urutan penambangan atau tahapan dalam penambangan bijih disebut

push back atau biasanya disebut: slices, phases, stages. Sedangkan untuk endapan

batubara sering disebut strip mine.

10