pengantar bisnis modern (pengantar ekonomi perusahaan modern)

17
PENGANTAR BISNIS MODERN | [YESSY BAROKAH] | POLJAN BANDUNG Page 1 BAB 1 PERUSAHAAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN Kegiatan Perekonomian Sistem Perekonomian Sistem Perekonomian Pancasila Pengertian Industri dan Bisnis PENGERTIAN PERUSAHAAN Organisasi Produksi Menggunakan dan Mengkoordinir Sumber-sumber Ekonomi Kebutuhan Cara yang Menguntungkan FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS Investasi Tabungan Pemerintah PROBLEMA BISNIS YANG DIHADAPI SAAT INI Inflasi Produktivitas Pengangguran

Upload: deri-deygorro

Post on 26-Nov-2015

260 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bab 1 Perusahaan Dalam Sistem Perekonomian

TRANSCRIPT

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 1

    BAB 1

    PERUSAHAAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN

    LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

    Kegiatan Perekonomian

    Sistem Perekonomian

    Sistem Perekonomian Pancasila

    Pengertian Industri dan Bisnis

    PENGERTIAN PERUSAHAAN

    Organisasi

    Produksi

    Menggunakan dan Mengkoordinir Sumber-sumber Ekonomi

    Kebutuhan

    Cara yang Menguntungkan

    FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS

    Investasi

    Tabungan

    Pemerintah

    PROBLEMA BISNIS YANG DIHADAPI SAAT INI

    Inflasi

    Produktivitas

    Pengangguran

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 2

    LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

    Kegiatan Perekonomian

    Pola yang ada sekarang tentang cara untuk memuaskan kebutuhan merupakan suatu

    akibat dari adanya proses perkembangan secara historis dalam jangka panjang. Dalam suatu

    masyarakat yang primitif orang harus memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak tergantung pada

    yang lain. Yang harus mereka penuhi terutama kebutuhan akan makanan, pakaian, dan

    perumahan. Untuk mendapatkan makanan mereka dapat berburu dan bercocok tanam di

    daerah yang dianggap subur. Jadi, penghidupan ekonominya masih berupa rumah tangga

    tertutup, belum ada pertukaran.

    Setelah hidup berpindah-pindah, mereka mulai melakukan cara hidup yang lebih baik.

    Kegiatan perdagangan mulai dilakukan setelah masing-masing keluarga merasa kelebihan

    barang atau peralatan yang dibutuhkan, sehingga dapat ditukar dengan barang atau jasa lain

    dari tetangganya. Jadi, sistem perekonomian yang ada masih dilakukan secara barter.

    Akhirnya mereka merasakan keuntungan dengan adanya pembagian kerja menurut jenis

    kebutuhannya. Dalam hal ini satu rumah tangga atau keluarga hanya membatasi diri terhadap

    produksi beberapa jenis barang saja. Bentuk pengkhususan seperti ini disebut spesialisasi.

    Makin banyak jumlah kebutuhan, makin lebar spesialisasi tersebut.

    Semakin majunya suatu masyarakat membawa akibat yang lebih kompleks dalam

    perekonomian. Pertukaran barang tidak lagi dilakukan dengan berter, tetapi dengan alat

    pembayaran yang disebut uang.

    Selain spesialisasi, penukaran juga dikarenakan adanya differensiasi, yaitu dari bahan

    dasar yang sama menjadi berbagai jenis produk. Sebelum siap dikonsumir harus melalui dulu

    beberapa tingkatan pekerjaan, lihat gambar 1-1. Masing-masing tingkatan pekerjaan tersebut

    dapat dilakukan oleh perusahaan yang berbeda. Misalnya, petani menyerahkan padinya

    kepada pengusaha angkutan untuk digilingkan pada pengusaha huller. Setelah jadi beras,

    diangkut lagi ke pedagang beras, baru kemudian dijual kepada konsumen.

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 3

    Gambar 1-1: Proses penyebaran secara vertikal (Diferensiasi) dan horizontal (Spesialisasi) yang sederhana.

    Sebenarnya proses penyebaran yang sesungguhnya tidaklah sederhana seperti pada

    gambar 1-1: satu sama lain saling berkaitan.

    Di samping proses penyebaran (dispersi), terdapat pula proses penyatuan

    (konsentrasi) di mana masing-masing kegiatan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan.

    Apabila konsentrasi itu dilakukan secara horizontal, disebut paralelisasi. Perusahaan tidak

    hanya membuat satu macam produk saja, tetapi sudah menghasilkan berbagai macam produk.

    Misalnya perusahaan roti yang juga membuat kembang gula, toko pakaian yang juga menjual

    lukisan batik. Apabila beberapa tingkat rangkaian pengerjaan suatu barang yang sebelumnya

    dikerjakan oleh beberapa perusahaan, sekarang dikerjakan (disatukan) dalam satu perusahaan

    disebut integrasi (penyatuan secara vertikal). Pada gambar 1-2 dapat dilihat perbedaan antara

    dispersi dan konsentrasi menurut karakteristiknya.

    Pada masyarakat yang sudah maju, barang-barang dan jasa mudah didapat, baik untuk

    keperluan konsumsi maupun industri. Disinilah peran perusahaan sangatlah penting. Menurut

    asalnya, berbagai macam barang kebutuhan dapat diperoleh secara bebas tanpa suatu usaha.

    Barang-barang sperti ini disebut barang bebas (free goods).

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 4

    Gambar 1-2: Perbedaan antara spesialisasi, diferensiasi, paralelisasi dan integrasi.

    Barang bebas ini hanyalah sebagian kecil dari jumlah kebutuhan yang kita butuhkan,

    sedang sebagian besar yang lain harus dipenuhi dengan barang-barang dan jasa yang

    dilakukan oleh orang-orang seperti pengrajin, karyawan pabrik, petani, tukang cukur, dan

    sebagainya. Dalam gambar 1-3 ditunjukan bahwa barang barang yang bisa diperoleh dengan

    melalui suatu proses kegiatan (ekonomi) dikelompokan kedalam dua golongan yaitu:

    a. Barang konsumsi (consumer goods) yang secara langsung dapat memuaskan

    kebutuhan, dan

    b. Barang industri (industrial goods) seperti pabrik, mesin, peralatan dan barang lain

    yang mendukung produksi barang konsumsi.

    Selain itu kedua kelompok barang tersebut dapat dibagi lagi menjadi:

    a. Barang tahan lama (durable goods) yang dapat dipakai berkali-kali, dan

    b. Barang tidak tahan lama (nondurable goods), seperti bahan mentah, makanan, yang

    dapat dipakai hanya sekali atau beberapa kali saja.

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 5

    Gambar 1-3: Macam-macam barang dan jasa yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan.

    Sistem Perekonomian

    Sistem perekonomian yang dipakai oleh setiap negara adalah berbeda-beda, tidak selalu

    menggunakannya secara mutlak, tetapi banyak juga yang menggunkan secara campuran. Ada

    4 bentuk sistem perekonomian di dunia, yaitu kapitalisme, sosialisme, fasisme, dan

    komunisme.

    a. Kapitalisme

    Kapitalisme merupakan suatu falsafah ekonomi, dan bukannya bentuk suatu

    pemerintahan. Dalam sistem kapitalisme ini, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan,

    memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, dan menentukan miliknya

    kemudian. Dalam hubungannya dengan pasar, seseorang bebas memilih dan membuat barang

    dan jasa yang diinginkan. Kebebasan ini disebut laissez faire.

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 6

    Sesuai dengan sistem berusaha yang bebas, para wiraswasta menyediakan uang dan

    mengorganisir suatu perusahaan. Mereka bebas bertindak sejauh uang yang mereka miliki

    dan merupakan penggerak utama dari kegiatan ekonomi kapitalis.

    Menurut Adam Smith, ada sebuah tangan yang tidak kentara dalam persaingan (invisible

    hand of competition). Ini berarti bahwa banyak individu yang memasuki dunia usaha, tetapi

    karena perusahaan dapa9t berhasi dalam persaingan dengan yang lain secara relatif dapat

    dikatakan bahwa yang kalah adalah kuran efisien. Keluarnya dari persaingan (karena kalah)

    ini disebut tangan tidak kentara.

    b. Sosialisme

    Sosialisme dapat dikatakan sebagai suatu sistem perekonomian dan juga merupakan

    bentuk pemerintahan. Seseorang secara relative bebas untuk memilih tempat yang dinginkan,

    tetapi pemerintah ikut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu-

    individu kepada kebutuhan masyarakat.

    Dalam pemerintahan sosialis, jika perusahaan dianggap penting untuk mendukung

    perekonomian bangsa dan kebutuhan dapat dipenuhi dengan lebih efisien, maka pemerintah

    dapat ikut ambil bagian atau memasuki dunia industri dengan bertindak sebagai pemilik.

    c. Fasisme

    Fasisme juga merupakan suatu sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan (biasanya

    dictator). Dalam fasisme, juga disebut negeri usaha, pemerintah memiliki semua industri.

    Dalam hal ini orang bebas memilih tempat yang diinginkan atas persetujuan pemerintah.

    d. Komunisme

    Komunisme juga merupakan bentuk pemerintahan dan suatu sistem ekonomi. Dalam

    komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi atau mungkin hanya sedikit dan tidak terdapat

    motif keuntungan. Pekerjaan ditentukan oleh negara, dan setiap orang bekerja untuk

    kepentingan masyarakat secara keseluruhan, pemerintah menentukan siapa yang boleh

    memproduksi barang atau jasa, dan macam barang atau jasa apa saja yang harus dibuat, juga

    banyaknya, untuk siapa, dan menggunakan alat apa. Seperti pada fasisme, kebebasan politik

    diawasi secara ketat.

    Sistem Perekonomian

    Dalam beberapa tahun terakhir banyak ekonom yang memberikan pendapatnya tentang

    konsep sistem perekonomian Pancasila yang dipandang cocok untuk masyarakat Indonesia.

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 7

    Sampai saat ini masih belum ada kesepakatan yang mutlak baik dari pemerintah maupun

    pada ilmuan tentang sistem perekonomian Pancasila tersebut. Namun dari pendapat mereka

    dapatlah diperoleh gambaran umum tentang karakteristik sistem perekonomian Pancasila

    sebagai berikut:

    1. Roda perekonomian digerakkan dengan rangsangan ekonomi, social dan moral.

    2. Adanya keinginan yang kuat dari seluruh masyarakat untuk memperoleh kemerataan

    sosial (agalitarian) yang sesuai dengan azas-azas kemanusiaan.

    3. Kebijakan ekonomi diprioritaskan untuk menciptakan perekonomian nasional yang

    tangguh. Ini berarti setiap kebijakan ekonomi harus dilandasi dengan jiwa

    nasionalisme.

    4. Unit usaha berbentuk koperasi dipandang sebagai soko guru perekonomian dan

    merupakan bentuk paling kongkrit dari suatu usahaa bersama.

    5. Adanya keselarasan serta pertimbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan di

    tingkat nasional dengan desentralisasi dalam pelaksanaan perekonomian. Ini

    ditujukanuntuk menjamin terciptanya keadilan ekonomi dan sosial pada masyarakat.

    Karakteristik tersebut menunjukkan bahwa system perekonomian Pancasila itu merupakan

    sistem perekonomian yang disertakan pada Pancasila.yang artinya, kelima sila dalam

    Pancasila itu dijadikan dasat pertimbangan dan pemikiran dalam perencanaan serta

    pelaksanaan kegiatan ekonomi.

    Pengertian Industri dan Bisnis

    Perusahaan dapat bertindak sebagai perantara antara sumber faktor produksi dan

    konsumen, meliputi; sarana organisasi dan lembaga-lembaga yang secara langsung ataupun

    tidak langsung berhubungan dengan produksi dan distribusi barang serta jasa untuk

    memuaskan kebutuhan konsumen. Dalam arti luas, dunia usaha ini terdiri atas tiga bagian,

    yaitu :

    Tempat kerja untuk menjalankan kegiatan yang produktif seperti; pabrik,

    pertambangan, hotel, toko atau ladang.

    Perusahaan , yang memiliki satu tempat kerja atau lebih.

    Industri.

    Sulit unituk mengatakan secara past tentang pengertian industri dan perusahaan sebab

    kriterianya berbeda. Istilah indusri biasanya menimbulkan gambaran dalam pikiran akan

    adanya pabrik-pabrik, perusahaan-perusahaan yang mengelolah bahan mentah menjadi

    barang jadi dengan menggunakan alat-alat seperti mesin-mesin dan lain-lain, yang dilayani

    karyawan dengan kecakapan tertentu. Pengertian industri sering dihubungkan dengan adanya

    mekanisasi, teknologi dan hal-hal lain yang datang dari negara yang sudah lebih maju. Jadi

    dapat dikatakan sebuah industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi

    barang yang sama, untuk pasar yang sama pula. Sedang perusahaan itu sendiri tidak selalu

    menggunakan material atau proses produksi yang sama dengan lainnya.

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 8

    Ada yang mengatakan bahwa industri adalah suatu konsep barat, suatu usaha untuk

    mengejar ; keuntungan, prestasi, dan pendapatan besar. Usaha-usaha ini pada akhirnya akan

    membawa pertumbuhan ekonomidan kenaikan produk nasional bruto (gross national

    pruduct/GNP) negara.

    Produk nasional bruto merupakan alat statistik yang dipakai untuk mengukur

    pertumbuhan ekonomi, didefinisikan sebagai nilai total dari seluruh barang dan jasa akhir

    yang diproduksi dalam satu tahun disebuah negara tertentu. Di negara Barat, semua itu dapat

    tercapai berkat adanya usaha-usaha yang menekankan pada prinsip-prinsip dasar seperti:

    1) Efisiensi

    2) Prestasi

    3) Pendekatan yang rasional

    4) Manajemen

    5) Hubungan-hubungan yang formal,dan sebagainya.

    Dengan demikiaan keadilan indusri menjadi sangat kompleks.

    Kegiatan bisnis sangat membantu usaha-usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat oleh

    perusahaan. Bisnis ini meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang-barang

    melalui saluran produktif, dari membeli bahan mentah sampai menjual barang jadi (lihat

    gambar 1-4). Pedagang, yang khusus melakukan pembelian dan penjualan, merupakan jalur

    penghubung antara produsen dengan konsumen: dan membantu produsen mengatasi masalah-

    masalah pada saat mencari konsumen, serta pada saat pembeli mencari produsen.

    Pada pokoknya, kegiatan bisnis ini meliputi:

    Perdagangan (melalui pedagang)

    Pengangkutan (dengan alat-alat transport)

    Penyimpanan (sampai barang terjual)

    Pembelanjaan (melalui bank atau kreditur)

    Memberikan informasi (dengan promosi).

    Gambar 1-4: Proses bisnis, bermula dari konsumen sebagai sumber faktor produksi dan berakhir pada konsumen juga (sebagai pembeli hasil produksi).

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 9

    PENGERTIAN PERUSAHAAN

    Sudah banyak definisi tentang perusahaan yang di kemukakan oleh para ahli, yang pada

    prinsipnya tidak berbeda. Dari definisi-definisi yang ada dapatlah di kemukakan sebagai

    berikut :

    Perusahaan dapat di definisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan

    mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang

    menguntungkan.

    Dari definisi tentang perusahaan tersebut dapatlah dilihat adanya lima unsur yang penting,

    yaitu: organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan, cara yang menguntungkan.

    Organisasi

    Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani) yang berarti

    alat. Adanya satu alat produksi saja belum menimbulkan organisasi. Setelah diatur dan di

    kombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti manusia, bahan-bahan dan

    sebagainya. Timbullah keharusan untuk mengadakan kerjasama secara efisien, efektif,

    dan dapat hidup sebagaimana mestinya. Keadaan seperti ini dapat membentuk suatu

    organisasi. Salah satu kesulitan untuk memberikan definisi terhadap organisasi

    disebabkan karena organisasi itu mempunyai sifat yang tidak dapat dilihat (abstrak),

    bukanlah suatu keseluruhan fisik meskipun tidak boleh dianggap seluruhnya samar-

    samar. Organisasi mungkin memiliki sejumlah kekayaan yang bersifat fisik atau yang

    abstrak dan sejumlah aspek-aspek sosial yang tidak dapat dilihat.

    Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis, dalam

    arti dapat menyesuaikan diri kepada perubahan, pada hakekatnya merupakan suatu bentuk

    yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan yang sudah

    diperhitungkan. Tujuan yang sudah diperhitungkan menunjukkan bahwa hakekat

    organisasi itu bukanlah sebuah kumpulan dari sumber-sumber ekonomi semata-mata,

    tetapi juga menciptakan suasana kerja yang baik atau usaha mengadakan pembandingan

    sumber-sumber dan hasil yang terbaik.

    Produksi

    Dalam Organisasi tersebut diatas memungkinkan dilakukannya aktivitas produksi,

    yaitu semua usaha yang ditujukan untuk menciptakan atau menaikkan faedah (utility).

    Secara luas usaha produksi-produksi ini dapat digolongkan ke dalam (lihat gambar 1-

    5) :

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 10

    a. Produksi Langsung

    Produksi langsung merupakan usaha-usaha untuk menghasilkan atau mendapatkan

    barang secara langsung; ini meliputi :

    o Produksi Primer (Ekstraktif)

    Produksi primer yaitu usaha-usaha untuk mendapatkan bahan-bahan

    Gambar 1-5: Penggolongan usaha-usaha produksi,

    atau material langsung dari alam, seperti : pertanian, perikanan, kehutanan dan

    pertambahan.

    o Produksi Sekunder

    Produksi sekunder yaitu usaha-usaha untuk menggunakan bahan-bahan atau material

    untuk meningkatkan faedah atau mengolahnya menjadi barang lain, misalnya pembuatan

    kapal, gedung dan sebagainya.\

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 11

    b. Kegiatan yang membantu produksi langsung

    Selain produksi langsung, terdapat kegiatan lain yang membantunya, disebut Produksi

    tersier. Ini meliputi : perdagangan (perdagangan besar, perdagangan kecil, impor dan

    ekspor) dan kegiatan-kegiatan lain seperti distribusi, perbankan, perasuransian, penelitian

    pasar dan periklanan.

    c. Produksi tidak langsung

    Produksi tidak langsung ini tidak menaikkan nilai penggunaan ataupun tidak langsung

    dari alam, tetapi memberikan jasa-jasa yang sangat berguna bagi perusahaan. Sebagai

    contoh adalah kegiatan yang dilakukan oleh para akuntan, ilmuwan, polisi dan

    sebagainya.

    Menggunakan dan Mengkoordinir Sumber-sumber

    Ekonomi/Faktor-faktor Produksi.

    Dalam unsur yang ketiga ini terkandung pengertian adanya kegiatan atau aktivitas

    untuk menjalankan fungsi-fungsi (menggunakan dan mengkoordinir) dan sumber-sumber

    ekonomi. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh perusahaan antara lain : pembelanjaan,

    pemasaran, kepegawaian (personalia) dan sebagainya. Berbagai fungsi yang ada hanya

    dapat dilakukan apabila sumber-sumber ekonomi telah tersedia.

    Pada pokoknya sumber-sumber ekonomi (juga disebut faktor-faktor produksi) yang

    digunakan oleh perusahaan dapat di kelompokkan ke dalam :

    a) Manusia / man

    b) Uang / money

    c) Material / material

    d) Metode / methode

    Keempat macam sumber ekonomi ini dikenal dengan singkatan 4M (men, money,

    material dan method). Produksi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya

    sumber-sumber tersebut. Sumber-sumber ekonomi, disebut juga input atau faktor-faktor

    produksi, penggunaannya mempunyai konsekuensi bagi perusahaan. Gaji atau upah harus

    dibayarkan kepada para pekerja atas penggunaan tenaganya; bunga harus dibayarkan

    kepada investor atas penggunaan modalnya; sewa harus dibayarkan kepada pemilik tanah;

    dan akhirnya penggunaan metode yang baik akan menghasilkan suatu keuntungan.

    Masing-masing faktor tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

    MANUSIA, tidak saja berperanan sebagai tenaga kerja (faktor produksi), tetapi sekaligus

    juga sebagai konsumen. Masalah etika dan moral sangat penting dalam penggunaan

    tenaga kerja. Selain itu penawaran tenaga kerja juga tergantung pada komposisin umur

    dan jumlah penduduk. Seseorang dapat dianggap sebagai tenaga kerja yang produktif

    pada umur antara 16 tahun sampai 55 tahun.

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 12

    UANG merupakan unsur yang penting untuk menciptakan sejumlah modal. Modal secara

    luas dapat di definisikan sebagai sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang

    tersebut untuk memproduksi barang lain. Termasuk barang modal antara lain : mesin-

    mesin, peralatan, pabrik, fasilitas transport, dan sebagainya.

    MATERIAL merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk kegiatan-

    kegiatan yang bersifat produktif. Elemen-elemen yang dapat di kategorikan kedalam

    kelompok material antara lain :

    Tanah, secara geografis tidak dapat dipindah-pindahkan.

    Sumber-sumber alam seperti : hasil hutan, hasil pertanian dan mineral.

    METODE adalah faktor produksi yang keempat, meliputi ide-ide atau inisiatif yang

    bersifat produktif, pengambilan keputusan, penanggungan risiko yang ada, dan

    sebagainya; semua ini ditujukan untuk mengorganisir dan mengkoordinir faktor-faktor

    lain dengan baik. Orang yang melaksanakan kegiatan ini disebut wiraswasta

    (entrepreneur). Dalam perusahaan yang besar sulit untuk diketahui adanya wiraswasta

    sebab masing-masing kegiatan, tanggung jawab dan risiko dibebankan pada orang yang

    berbeda. Kegiatan dan tanggung jawab perusahaan merupakan beban manager, sedangkan

    risiko keuangan (termasuk investasi) ditanggung oleh pemilik atau pemegang saham.

    Kadang-kadang keempat faktor produksi tersebut hanya digolongkan kedalam dua

    kelompok, yaitu :

    Modal (termasuk tanah dan tenaga kerja), dan

    Manajemen.

    Semua kegiatan yang ada dalam perusahaan ditujukan untuk membuat barang dan

    jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan mendistribusikannya dengan cepat serta efisien

    agar memperoleh laba. Laba akan didapatkan apabila perusahaan membuat barang dan jasa

    yang sesuai dengan selera masyarakat untuk memuaskan kebutuhannya. Jadi tugas

    perusahaan adalah melayani kepentingan masyarakat. Semakin baik pelayanan yang

    diberikan kepada masyarakat akan semakin besar pula laba yang mungkin dapat

    diperolehnya.

    Kebutuhan

    Di sini pengertian kebutuhan meliputi kebutuhan akan barang dan jasa. Sebuah

    perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, melainkan hanya

    sebagian saja. Sedang sebagian yang lain dipenuhi oleh perusahaan yang lain pula. Misalnya,

    perusahaan roti hanya dapat memenuhi kebutuhan akan makanan saja, perusahaan konveksi

    hanya dapat memenuhi kebutuhan akan pakaian saja, perusahaan mobil hanya dapat

    memenuhi kebutuhan akan alat transport, hotel hanya dapat memenuhi kebutuhan akan jasa

    di bidang akomodasi, tukang cukur hanya dapat memenuhi kebutuhan akan jasa pemotongan

    rambut, dan sebagainya. Skema tentang kebutuhan akan barang dan jasa ini dapat dilihat pada

    gambar 1-3 di muka.

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 13

    Cara Yang Menguntungkan

    Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua aktivitas yang dilakukan haruslah

    menggunakan cara-cara yang menguntungkan, artinya cara-cara yang ditempuh tersebut

    harus memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi. Pemborosan dan cara-cara yang kurang

    menguntungkan sebaiknya dihindari. Cara yang menguntungkan bagi sebuah perusahaan

    belum tentu sama baiknya bagi perusahaan yang lain, sebab cara yang ditempuhnya berbeda-

    beda. Perbedaan ini terletak pada :

    a. Bidang Operasi

    Dalam hal ini ada perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan (manufaktur),

    perakitan (assembling), perdagangan ataupun di bidang jasa seperti : perbankan,

    pengangkutan, perhotelan, dan sebagainya.

    b. Alat Produksi

    Alat produksi yang digunakan oleh perusahaan manufaktur berlainan dengan alat

    produksi yang dipakai oleh perusahaan perakitan, perdagangan atau jasa. Hotel misalnya,

    tidak memiliki alat-alat produksi untuk pengolahan atau perakitan seperti mesin-mesin, alat

    angkut yang bergerak di atas (conveyor), dan sebagainya.

    c. Tujuan Perusahaan

    Tujuan perusahaan ini sangat bergantung pada keinginan para pemilik atau sebagian besar

    dari penanam modal/pemberi kekayaan. Tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan

    adalah bermacam-macam (lihat gambar 1-6), yakni :

    Gambar 1-6: Tujuan perusahaan.

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 14

    o Keuntungan Maksimal

    Jika sebuah badan usaha yang didirikan merupakan lembaga untuk mengadakan

    konsentrasi modal, maka pemilik perusahaan tersebut (penanam modal) mengharapkan

    diperolehnya pendapatan maksimal dari modal yang ditanamkan. Pendapatan maksimal bagi

    investor dapat terealisir bilamana perusahaan dapat memperoleh keuntungan maksimal.

    Selain itu, dengan diperolehnya laba bagi perusahaan sangat membantu tercapainya tujuan-

    tujuan yang lain, seperti :

    - Kelangsungan hidup (survival)

    - Pertumbuhan perusahaan (growth), dan

    - Prestise

    Bagi perusahaan pengertian laba ini merupakan kelebihan harga jual barang dan jasa

    diatas ongkos-ongkos yang dipakai untuk menghasilkannya. Kemungkinan yang lain adalah

    sebaliknya, perusahaan akan menderita kerugian apabila semua ongkos-ongkos melebihi

    harga jualnya, atau dapat juga terjadi bahwa perbedaan kedua faktor tersebut sama dengan

    nol, yang berarti tidak menderita kerugian tetapi juga tidak memperoleh laba. Adanya

    kemungkinan menderita rugi tersebut merupakan resiko bagi pengusaha. Agar kerugian

    tersebut tidak terjadi, maka pengusaha harus dinamis, kreatif dan mau bekerja keras. Menurut

    Ilmu Ekonomi, pengertian laba berbeda sedikit dengan pengertian laba yang telah

    dikemukakan. Dalam hal ini, laba merupakan jumlah pendapatan dikurangi jumlah ongkos

    yang terdiri atas upah pekerja, sewa tanah, dan bunga modal. Bunga modal menurut Ilmu

    Ekonomi adalah bunga dari seluruh modal yang digunakan dalam perusahaan. Sedangkan

    pengusaha hanya memperhitungkan bunga bagi modal asing saja (pinjaman). Walaupun

    demikian perbedaan tersebut tidak begitu penting.

    o Kesejahteraan Anggota

    Jika suatu usaha berbentuk Koperasi dimana Koperasi bukanlah merupakan suatu

    lembaga untuk mengadakan konsentrasi modal, tetapi konsentrasi orang, maka tujuan

    utamanya adalah menciptakan kesejahteraan para anggotanya. Ini dapat dicapai dengan

    menyediakan barang dan jasa yang mereka butuhkan dengan harga murah, menyediakan

    fasilitas produksi atau menyediakan dana untuk pinjaman dengan bunga yang sangat rendah.

    o Kesejahteraan Masyarakat

    Jika suatu perusahaan dimiliki oleh Pemerintah (Negara), maka tujuan utamanya adalah

    menciptakan kesejahteraan masyarakat/umum, misalnya dengan menyediakan barang dan

    jasa vital seperti beras (oleh BULOG), air minum (oleh PAM), listrik (oleh PLN), perumahan

    (oleh PERUMNAS), alat transport (oleh PJKA), dan sebagainya. Selain itu juga fasilitas-

    fasilitas untuk kepentingan pertahanan dan keamanan seperti senjata, alat pemadam

    kebakaran, dan sebagainya.

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 15

    FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS

    Beberapa hal lagi perlu dipahami dalam kaitannya dengan sistem bisnis. Kita harus

    melihat hal-hal dan trend-trend nasional yang mempengaruhi iklim bisnis dari waktu ke

    waktu.

    Mungkin contoh yang paling ekstrim adalah terjadinya depresi yang hebat di Amerika

    Serikat pada tahun 1929, yang bahkan juga terjadi di dunia. Rakyat Indonesia yang pada saat

    itu masih di bawah penjajahan Belanda, tidak begitu banyak menanggung akibat depresi

    tersebut. Di negara-negara yang sangat menderita akibat depresi itu mengalami antara lain :

    a) melonjaknya tingkat pengangguran

    b) banyak keluarga yang "kehilangan" rumahnya

    c) banyak simpanan dibank ikut lenyak karena bangkrutnya bank yang bersangkutan, (d)

    banyak perusahaan yang gulung tikar.

    John Maynard Keynes telah memberikan tinjauan tentang cara penyembuhan derita akibat

    depresi. Ia memandang bahwa tingkatan kegiatan bisnis di sebuah sistem kapitalis itu

    tergantung pada kemauan para wirarwasta untuk menanamkan modalnya. Ia memperlihatkan

    bahwa suatu sistem pasar itu dapat mengalami posisi yang buruk dan tidak dapat

    mengatasinya. Ia juga menambahkan bahwa pengeluaran pemerintah dapat menjadi elemen

    utama dalam penyembuhan tersebut.

    Investasi

    Investasi adalah penggunaan sumber untuk menciptakan modal baru. Sejumlah uang seperti

    itu dapat dibelanjakan untuk peralatan, bangunan, dan persediaan. Uang yang dikeluarkan

    untuk investasi baru tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian.

    Dalam kenyataan, pengaruh tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah rupiah yang

    dikeluarkan langsung pada investasi. Ini berarti bahwa pengaruh investasi itu berlipat ganda.

    Adapun multiplier (pengganda) yang menyebabkan terjadinya pelipat-gandaan itu dapat

    terjadi seperti berikut :

    o Jika sebuah pabrik didirikan dalam suatu masyarakat, para penyedia (supplier) dan

    para pekerja bangunan setempat dapat meningkatkan penghasilannya. Mereka

    menghemat sebagian dan membelanjakan sisanya barang-barang lain. Orang-orang

    dari mana mereka membeli barang dan jasa juga meningkat penghasilannya. Mereka

    membelanjakan sebagian dari penghasilan yang meningkat itu, dan para penyedia

    barang serta jasa yang mereka beli juga memiliki uang lebih banyak, dan seterusnya.

    Multiplier tersebut menjelaskan mengapa investasi itu menjadi alat yang mempunyai

    daya untuk perkembangan bisnis.

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 16

    Tabungan

    Jumlah yang diputuskan oleh para pekerja untuk ditabung akan menentukan kuat-

    lemahnya multiplier tersebut. Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit pengeluaran

    dan semakin lemah multiplier tersebut. Tetapi, tabungan itu juga menjadi sumber untuk

    investasi modal di masa mendatang. Apa yang penting disini adalah adanya keteraturan dan

    keterpercayaan terhadap tabungan sehingga iklim bisnis itu dapat diramalkan.

    Pemerintah

    Pemerintah dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Pemerintah dapat

    meminjam uang membelanjai kegiatannya. Dapat terjadi bahwa apa yang di pinjam lebih

    besar dari apa yang diterimanya. Jika ini terjadi, berarti pemerintah mengakui defisit.

    Pembelanjaan yang defisit ini dapat menjadi masalah dan dapat juga tidak menjadi masalah,

    bergantung pada situasinya apakah dapat mendukung terjadinya inflasi.

    Pemerintah, melalui baik kebijaksanaan fiskal atau moneter, dapat mempengaruhi kegiatan

    bisnis.

    o Kebijakan fiskal digunakan untuk mempengaruhi permintaan dengan meningkatkan

    pajak (mengurangi permintaan) atau meningkatkan pengeluaran pemerintah

    (meningkatkan permintaan).

    o Kebijakan moneter berkaitan dengan pengelola supply uang untuk meningkatkan atau

    menurunkan permintaan. Penggunaan kedua alat tersebut untuk mempengaruhi sistem

    bisnis telah meningkat. Tetapi jelas bahwa pemahaman kita tentang semua pengaruh

    tersebut belum begitu mendalam.

    Masa resesi yang mulai dirasakan tahun 1982, tidak hanya menyangkut perekonomian

    nasional tetapi juga perekonomian dunia, merupakan kondisi perekonomian yang cukup berat

    dan salah satu tugas pemerintah adalah mengatasi keadaan tersebut. Usaha-usaha pemerintah

    untuk mengatasinya telah dilakukan, antara lain dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden

    Nomor 4, 1985 (untuk memperlancar arus perdagangan) dan Paket 6 Mei 1986 (untuk

    meningkatkan ekspor non migas).

    PROBLEM BISNIS YANG DIHADAPI SAAT INI

    Tiga persoalan yang selalu mendapat perhatigan dari pemerintah maupun masyarakat

    karena dapat mempengaruhi setiap konsumen dalam sistem bisnis kita adalah inflasi,

    produktivitas, dan pengangguran.

    Inflasi

    Pada masa Pemerintahan Orde Lama, tingkat inflasi di Indonesia cukup tinggi yang

    mencapai beberapa ratus persen. Mulai tahun 1970an keadaannya sudah jauh lebih bik karena

    pemerintah waktu itu dapat menekan tingkat inflasi. Pada tahun 1985 tingkat inflasi di

  • P E N G A N T A R B I S N I S M O D E R N | [ Y E S S Y B A R O K A H ] | P O L J A N B A N D U N G

    Page 17

    indonesia secara total hanya berkisar 16%. Inflasi adalah suatu kenaikkan harga barang dan

    jasa secara umum dalam perekonomian.

    Para ekonom telah lama merasakan bahwa inflasi itu merupakan suatu proses yang

    membatasi sendiri. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidak-seimbangan sementara antara

    permintaan dengan penawaran barang dan jasa. Jika permintaan turun atau penawaran

    meningkat, seharusnya tingkat inflasi lebih rendah.

    Produktivitas

    Produktivitas adalah keluaran barang dan jasa per unit tenaga kerja. Untuk

    meningkatkan produktivitas, orang tidak cukup hanya dengan bekerja keras, tetapi juga

    memerlukan peralatan dan metode kerja yang lebih baik. Di samping itu juga diperlukan

    peningkatan investasi, riset dan pengembangan, dan teknik-teknik manajemen yang lebih

    maju.

    Pengangguran

    Tingkat pengangguran ke Indonesia tidak dapat ditemukan secara tepat karena

    sulitnya mendapatkan data yang akurat. Bersamaan dengan resensi yang terjadi akhir-akhir

    ini banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan. Pada umumnya pemutusan hubungan kerja ini

    terjadi karena perusahaan tidak mampu lagi membayar mereka sebagai akibat turunnya

    penghasilan (dari penjualan) secara drastis. Namun tidak mustahil jika kondisi perekonomian

    membaik yang berpengaruh juga pada kondisi perusahaan, maka pemutusan hubungan kerja

    ini dapat dibatalkan. Dengan kata lain mereka ditarik kembali untuk bekerja.