pengantar pendidikan 4

6
LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu. A. Landasan Pendidikan Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari generasi ke generasi di manapun di dunia ini.upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan latar social-kebudayaan setiap masyarakat tertentu. Oleh karena itu, meskipun pendidikan itu universal, namun terjadi perbedaan- perbedaan tertentu sesuai dengan pandangan hidup dan latar sosiokultural tersebut. 1. Landasan Filosofis Landasan filosovis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti: Apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, apa yang seharusnya menjadi tujuannya, dan sebagainya. Landasan filosofis adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafat, falsafah). Kata filsafat (philosophy) bersumber dari bahasa yunani, Philein berarti mencintai, dan sophos atau sophis berarti hikmah, arif, atau bijaksana. Konsepsi-konsepsi filosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya pada umumnya bersumber dari dua faktor yaitu: Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran

Upload: anonymous-lbo2eli

Post on 10-Apr-2016

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pentingnya pendidikan dalam mempersiapkan generasi yag cemerlang

TRANSCRIPT

Page 1: pengantar pendidikan 4

LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA

Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu.

A. Landasan Pendidikan

Pendidikan adalah sesuatu yang universal dan berlangsung terus tak terputus dari generasi ke generasi di manapun di dunia ini.upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan itu diselenggarakan sesuai dengan pandangan hidup dan latar social-kebudayaan setiap masyarakat tertentu. Oleh karena itu, meskipun pendidikan itu universal, namun terjadi perbedaan-perbedaan tertentu sesuai dengan pandangan hidup dan latar sosiokultural tersebut.

1. Landasan Filosofis

Landasan filosovis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti: Apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan itu diperlukan, apa yang seharusnya menjadi tujuannya, dan sebagainya. Landasan filosofis adalah landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafat, falsafah). Kata filsafat (philosophy) bersumber dari bahasa yunani, Philein berarti mencintai, dan sophos atau sophis berarti hikmah, arif, atau bijaksana. Konsepsi-konsepsi filosofis tentang kehidupan manusia dan dunianya pada umumnya bersumber dari dua faktor yaitu:

Religi dan etika yang bertumpu pada keyakinan Ilmu pengetahuan yang mengandalkan penalaran

Penggunaan istilah filsafat dapat dalam dua pendekatan yakni:

Filsafat sebagai kelanjutan dari berpikir ilmiah, yang dapat dilakukan oleh setiap orang serta sangat bermanfaat dalam member makna kepada ilmu pengetahuannya itu.

Filsafat sebagai kajian khusus yang formal, yang mencangkup logika, epistemology (tentang benar dan salah), etika (tentang baik dan buruk), estetika (tentang indah dan jelek), metafisika (tentang hakikat yang “ada”, termasuk akal itu sendiri, serta social dan politik (filsafat pemerintahan).

a. Pengertian tentang Landasan Filosofis

Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan

Page 2: pengantar pendidikan 4

berusaha mewujudkan citra itu. Peranan filsafat dalam bidang pendidikan tersebut berkaitan dengan hasil kajian antara lain tentang:

Keberadaan dan kedudukan manusia sebagai makhluk di dunia ini Masyarakat dan kebudayaannya Keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup yang banyak menghadapi tantangan;

dan Perlunya landasan pemikiran dalam pekerjaan pendidikan

Aliran-aliran filsafat pendidikan yaitu:

IdealismeRealismePerenealismeEsensialismePragtisme dan proogresivismeEksistensialisme

Aliran filsafat yang bercorak keagamaan ikut pula mempengaruhi pemikiran tentang pendidikan, baik pada permulaan filsafat yunani kuno maupun pada era pengaruh filsafat yang dipengaruhi agama Hindu, Islam, Katolik, Protestan dan sebagainya.

Empat mazhab filsafat pendidikan yang besar pendidikan yang besar pengaruhnya dalam pemikiran dan penyelenggaraan pendidikan. Keempat mazhab filsafat pendidikan itu (Redja Mudyahardjo, et. Al., 1992: 144-150; Wayan Ardhana, 1986: 14-18) adalah:

Esensialisme merupakan mazhab filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip idealism dan realism secara elektis. Menurut mazhab esensialisme,yang termasuk the liberal arts, yaitu: Penguasa bahasa termasuk retorika, Gramatika, Kesusasteraan, Filsafat, Ilmu kealaman, Matematika, Sejarah dan Seni kehidupan (fine arts).

Perenialisme yaitu membela kurikulum tradisional yang berpusat pada mata pelajaran yang pokok-pokok (subject intered).prinsip pendidikan perenialisme yaitu: Konsep pendidikan itu bersifat abadi, innti pendidikan haruslah mengembangkan kekhususan makhluk manusia yang unik,yaitu kemampuan berpikir, mengenal kebenaran abadi dan universal, persiapan bagi kehidupan sebenarnya, kebenaran abadi itu diajarkan melalui pelajaran-pelajaran dasar (basic subjects).

Pragmatisme dan Progresivisme, Manusia akan mengalami perkembangan apabila berintekrasi dengan lingkungan sekitarnya berdasarkan pemikiran. Sekolah adalah suatu lingkungan khusus yang merupaka sambungan dari lingkungan social

Page 3: pengantar pendidikan 4

yang lebih umum. Progresivisme atau gerakan pendidikan progresif mengembangkan teori pendidikan yang mendasarkan diri pada beberapa prinsip.

Rekonstruksionisme, adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berpikir progresif dalam pendidikan. Indifidu tidak hanya belajar tentang pengalaman-pengalaman kemasyarakatan masa kini di sekolah, tetapi haruslah memelopori masyarakat kea rah masyarakat baru yang diinginkan.

b. Pancasila sebagai Landasan Filosofis Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

Pasal 2 UU-RI No. 2 Tahun 1989 menetapkan bahwa Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bagi bidang pendidikan, pedoman dalam pelaksanaan pendidikan.petunjuk pengalaman pancasila tersebut dapat pula disebut sebagai 36 butir nilai-nilai pancasila sebagai berikut:

Ketuhanan yang Maha ESAKemanusiaan yang Adil dan BeradabPersatuan IndonesiaKerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilanKeadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia

2. Landasan Sosiologis

Manusia selalu hidup berkelompok, sesuatu yang juga terdapat makhluk hidup yang lainnya, yakni hewan. Pengelompokkan manusia jauh lebih rumit dari pengelompokkan hewan. Pada hewan, hidup berkelompok memiliki ciri-ciri (Wayan Ardhana, 1968: Modul 1/62) sebagai berikut:

Ada pembagian kerja yang tetap pada anggotanyaAda ketergantungan antara anggotaAda kerja sama antara anggotaAda komunikasi antara anggota

Ada diskriminasi antar indifidu yang hidup dalam suatu kelompok dengan individu yang hidup dalam kelompok lain.

a. Pengertian tentang landasan sosiologis

Kegiatan pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua individu, bahkan dua generasi, yang memungkinkan generasi muda memperkembangkan diri. Sosiologi pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial didalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang yaitu:

Page 4: pengantar pendidikan 4

Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lainHubungan kemanusiaan di sekolahPengaruh sekolah pada perilaku anggotanyaSekolah dalam komunitas

b. Masyarakat Indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

Masyarakat mencangkup sekelompok orang yang berinteraksi antarsesamanya, saling tergantung dan terikat oleh nilai dan norma yang dipatuhi bersama, serta pada umumnya bertempat tinggal di wilayah tertentu, dan adakalanya mereka mempunyai hubungan darah, atau memiliki kepentingan bersama.

3. Landasan Kultural

Pendidikan selalu terkait dengan manusia, sedang suatu manusia selalu menjadi suatu anggota masyarakat dan pendukung kebudayaan tertentu.

a. Pengertian tentang Landasan Kultural

Kebudayaan sebagai gagasan dan karya manusia beserta hasil budi dan karya itu akan selalu terkait dengan pendidikan, utamanya belajar. Kebudayaan dalam arti luas berwujud:

Ideal, seperti ide, gagasan nilai dan sebagainyaKelakuan berpola dari manusia dalam masyarakatFisik yakni benda karya manusia

b. Kebudayaan Nasional sebagai Landasan sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

Sisdiknas adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia (UU-RI No.21/1989)pasal 1 ayat 2.