pengantar laboratorium farmasi by_faisal

Upload: faisal-chipol-nursid

Post on 01-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengantar Laboratorium Farmasi By_faisal

TRANSCRIPT

KONSEP LABORATORIUM

A. PENGERTIAN LABORATORIUMLaboratorium adalah ruangan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan aktifitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Laboratorium yang dimaksud dalam standar ini adalah untuk pembelajaran di laboratorium klinik, bengkel kerja, workshop.Kegiatan laboratorium akan membawa peserta didik kepada pembentukan sikap, ketrampilan, kemampuan bekerja sama, dan kreatifitas dalam menerima pengetahuan. Dengan melaksanakan kegiatan laboratorium yang baik, sesuai dengan prosedur dan tata tertib laboratorium, maka hal tersebut secara tidak langsung dapat menunjang pelaksanaan Kurikulum . Pembelajaran teori yang dipelajari melalui perkuliahan dan studi pustaka bersifat abstrak, dapat diaktualisasikan dengan nyata melalui kegiatan laboratorium.B. TUJUAN LABORATORIUMTujuan laboratorium sebagai tempat :1. Menguji ilmu, teori dan konsep yang telah dipelajari.2. Berlangsungnya kegiatan praktikum dan penelitian yang menunjang pembelajaran dan pengembangan ilmu.3. Untuk melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan.C. MANFAATManfaat laboratorium bagi pendidikan tenaga kesehatan setidaknya mencakup hal sebagai berikut :1. Merupakan unsur penunjang dalam melaksanakan tercapainya kompetensi peserta didik sesuai kurikulum. 2. Untuk meningkatkan proses pembelajaran di laboratorium yang teratur dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. 3. Menyiapkan peserta didik menjadi terampil sebelum ke lahan ( Rumah Sakit, Puskesmas, Rumah Bersalin dan komunitas).D. JENIS LABORATORIUM FARMASI1. Laboratorium Farmasetik 2. Laboratorium Kimia Farmasi3. Laboratorium Biofarmasi4. Laboratorium Fitokimia & Farmakognosi5. Laboratorium Mikrobiolog

E. CARA KERJA DI LABORATORIUMa. Tata Tertib LaboratoriumSecara umum tata tertib yang diberlakukan di tiap sekolah kurang lebih sama yaitu :1. Praktikan harus hadir paling lambat 10 menit sebelum praktikum dimulai.2. Praktikan yang terlambat hanya boleh mengikuti praktikum atas izin pengawas praktikum.3. Praktikan harus menggunakan seragam laboratorium (jas laboratorium) selama praktikum berlangsung.4. Praktikan harus siap dengan peralatan dasar untuk praktikum (gunting, tali, lem, wadah, serbet, dan lain lain).5. Praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum bila tidak atau belum mengikuti responsi.6. Wajib memelihara ketenangan selama praktikum berlangsung.7. Keluar masuk ruangan harus seizin pengawas praktikum.8. Dilarang makan atau minum atau membawa makanan atau minuman dalam laboratorium.9. Hanya boleh menggunakan meja praktikum sesuai dengan tempat yang telah ditentukan untuk setiap praktikan.10. Dilarang memindah peralatan praktikum dari tempat semula.11. Setelah selesai digunakan , semua bahan praktikum harus dikembalikan pada tempatnya semula dalam keadaan rapi dan bersih.12. Semua bahan dan peralatan praktikum harus digunakan dan diperlakukan dengan baik dan penuh tanggung jawab.1. 13. Praktikan hanya boleh meninggalkan laboratorium dengan seizin pengawas setelah semua bahan dan peralatan praktikum dibersihkan / dibereskan sebagaimana mestinya.13. Setiap kelompok praktikan harus menyusun jadwal piket untuk memelihara kebersihan laboratorium.14. Pelanggaran tata tertib akan mengakibatkan sangsi tidak boleh mengikuti praktikum.b. Cara Cara Kerja Yang Baik Dengan Memperhatikan Keselamatan dan Keamanan Contoh cara kerja di laboratorium farmasetik:1. Dalam keadaan sehat fisik dan mental.2. Mematuhi tata tertib praktikum dan berdisiplin dalam keseluruhan kegiatan praktikum .3. Menjaga kebersihan baik ruangan maupun alat - alat selama praktikum .4. Meneliti jumlah dan keadaan alat-alat praktikum sebelum dan sesudah praktikum selesai5. Dalam penimbangan, pengerjaan dan penulisan laporan harus sistematik , cermat dan teliti6. Jujur dalam semua tindakan , mulai dari pembuatan sampai penyerahan hasil praktikum.7. Kreatif, misalnya sebelum memulai praktikum telah mempersiapkan komponen komponen pelengkap seperti menyiapkan wadah, tutup botol dll.8. Selama praktek bicara seperlunya supaya suasana tenang. 9. Tunjukkan sikap dan penampilan percaya diri , tidak bingung dan tidak ragu-ragu sehingga mampu bekerja dengan tenang.10. Tidak ceroboh dalam menempatkan alat-alat laboratorium , sehingga menimbulkan kecelakaan kerja seperti : ketumpahan air panas atau memecahkan alat laboratorium.11. Pada penyerahan hasil praktikum perhatikan hal-hal dibawah ini :a. Wadah : apakah wadah sudah bersih, sesuai (syrup dalam botol, salep dalam pot , dsb )b. Etiket : berwarna putih untuk obat dalam dan biru untuk obat obat luar. Pada etiket harus tercantum nomor resep, tanggal penyerahan resep, nama pasien, cara pemakaian obat, paraf si pembuat resep.c. Signa atau penandaan :d. Label : Tidak boleh diulang tanpa resep dokter (untuk obat keras, narkotik dan psikotropik), Obat Luar, Kocok dahulu,dll.

F. PENGENALAN ALAT LABORATORIUMa. Timbangan ObatTimbangan obat ada 3 jenis , yaitu :1. Timbangan kasar : daya beban 250 gram hingga 1000 gram, kepekaan 200 mg.2. Timbangan gram halus : daya beban 100 gram hingga 200 gram, kepekaan 50 mg3. Timbangan milligram : daya beban 10 g hingga 50 g, kepekaan 5 mg

Daya beban adalah bobot maksimum yang boleh ditimbang.Kepekaan adalah tambahan bobot maksimum yang diperlukan pada salah satu piring timbangan, setelah keduanya diisi muatan maksimum, menyebabkan ayunan jarum timbangan tidak kurang dari 2 mm tiap dm panjang jarum.Gambar timbangan gram halus :

Keterangan gambar1. Papan landasan timbangan2. Tombol pengatur tegak berdirinya timbangan3. 1. Anting penunjuk tegak berdirinya timbangan2. Alas anting penunjuk tegaknya timbangan (waterpass)4. Jarum timbangan5. Skala6. Tuas penyangga timbangan7. Pisau tengah atau pisau pusat.8. Pisau tangan9. Tangan timbangan10. Tombol/mur pengatur keseimbangan /mur.11. Piring timbanganTata cara penimbangan1. Diperiksa apakah semua komponen timbangan/neraca sudah sesuai pada tempatnya , dengan mencocokkan nomer-nomer yang terdapat pada komponen-komponen tersebut. ( lihat gambar)2. Periksa kedudukan timbangan sudah sejajar/rata, dapat dilihat dari posisi anting ( 3.1) dengan alas anting (3.2) harus tepat. Bila belum tepat kita putar tombol (2).3. Sekali lagi kita periksa apakah posisi pisau (7) dan (8)sudah pada tempatnya. Bila sudah maka tuas (6) kita angkat atau putar maka timbangan akan terangkat dan akan kelihatan apakah piringnya seimbang atau berat sebelah. Bila tidak seimbang kita dapat memutar mur (10) kiri atau kanan sesuai dengan keseimbangannya, sehingga neraca seimbang.4. Setelah itu baru kita letakkan kertas perkamen diatas kedua piring timbangan, angkattuas (6) untuk memeriksa apakah timbangan sudah seimbang . Bila sudah seimbang, maka penimbangan bahan-bahan bisa dimulai.5. Cara penimbangan bahan-bahan :a. bahan padat seperti serbuk, lilin dll ditimbang diatas kertas perkamenb. bahan padat seperti vaselin, adeps, ditimbang diatas kertas perkamen atau diatas cawan penguap.c. bahan cair dapat ditimbang diatas kaca arloji, cawan penguap atau langsung dalam botol atau wadah. d. bahan cairan kental seperti ekstrak belladon dan ekstrak hyosciamy langsung ditimbang, sedangkan untuk ichtyol ditimbang dikertas perkamen yang sebelumnya diolesi dengan parafin cair/vaselin.e. Bahan oksidator (Kalii Permanganas, Iodium, Argenti Nitras) ditimbang pada gelas timbang atau pada gelas arloji yang ditutup. f. Bahan yang bobotnya kurang dari 50 mg dilakukan pengenceran (dibahas pada bab Pulvis)

b. Alat Alat Ukur Volume1. Gelas ukur dipergunakan untuk mengukur cairan yang akan dibuat atau cairan yang diambil misalnya air 100 ml.2. Gelas piala / beakerglass untuk melarutkan bahan dengan diaduk pengaduk dari kaca, dapat pula digunakan untuk membuat mucilago amyli3. Erlenmeyer dipakai untuk melarutkan bahan dengan digoyang atau dikocok pelan dan gunakan untuk alat pengukur (tingkat ketelitian kurang)

C. Alat Alat Peracikan dan Alat Gelas Lainnya 1. Lumpang-alu atau mortir dan stamper, dipakai untuk menghaluskan dan mencampur bahan-bahan.2. Sendok dapat dipakai untuk mengambil bahan padat dari dalam botol , untuk bahan cair bisa digunakan pipet penetes atau langsung dituang dengan hati-hati, sedangkan untuk bahan semipadat ( ekstrak kental dan lemak-lemak) bisa digunakan spatel/sudip3. Sudip dari film plastik/mika dipakai untuk menyatukan , membersihkan serbuk atau salep dan memasukkan dalam wadah. 4. Cawan penguap (dari porselin) digunakan untuk wadah menimbang , untuk menguapkan atau mengeringkan cairan, melebur atau mencampur lebih dari 1 bahan.5. Gelas arloji dan botol timbang untuk menimbang bahan yang mudah menguap, menyublim, dan cairan yang tidak boleh ditimbang dengan kertas perkamen.6. Panci infus untuk membuat larutan infus.7. Papan pil dipakai untuk menggulung pil , memotong pil, kemudian dibulatkan dengan pembulat pil.8. Pengayak alat yang dipakai untuk mengayak bahan sesuai dengan derajat kehalusan serbuk9. Corong dipakai untuk menyaring dengan meletakkan kertas saring diatas corong , kertas saring digunting bulat kurang lebih 1 cm dibawah permukaan corong.10. Batang pengaduk11. Capsul Filler