pengantar e-learning dalam dunia pendidikan modern

12

Upload: beyt-el-izzah

Post on 24-Jul-2016

242 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

buku ini membahas tentang e-learning dalam dunia pendidikan pada masa modern, karena mengingat pesatnya perkembangan teknologi saat ini. selamat membaca...

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern
Page 2: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern

Revolusi Pembelajaran E-Learning 15135131

BAITUL IZZAH [email protected]

A. Prolog

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini semakin pesat, sehingga membuat dunia semakin sempit. Jarak bukan menjadi masalah yang berarti dengan adanya teknologi informasi tersebut. Aplikasi dalam kehidupan sudah semakin beragam sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada lagi segi kehidupan yang belum tersentuh oleh perkembangan teknologi informasi ini, baik pada tingkat individual , kelompok, semua jenis organisasi, tingkat negara, dan bahkan dan hubungan antara negara yang satu dan negara yang lainnya. Salah satu produk perkembangan teknologi informasi adalah tumbuhnya disiplin ilmu baru yang dikenal dengan istilah informatika. Salah satu kelompok di masyarakat yang merasakan makin pentingnya informasi ialah manajer yang menduduki jabatan pimpinan dalam berbagai jenis organisasi, seperti organisasi polotik, kenegaraan, angkatan bersenjata, niaga, sosial, pendidikan, dan keagamaan. Sebagai tanggapan terhadap fenomena tersebut, para pakar telah mengembangkan orientasi baru dalam bidang teknologi informasi yang dikenal dengan nama Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT). Teknologi informasi dan komunikasi merupakan bidang ilmu pengetahuan baru yang dapat digunakan untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. B. Pengertian dan Perkembangan E-Learning

E-Learning singkatan dari electronic learning merupakan istilah populer dalam pembelajaran online berbasis internet dan internet. Teknologi e-learning ini merupakan sebuah teknologi yang dijembatani oleh teknologi internet,` membutuhkan sebuah

Page 3: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern

media untuk dapat menampilkan materi-materi kursus dan pertanyaan-pertanyaan dan juga membutuhkan fasilitas komunikasi untuk dapat saling bertukar informasi antara peserta dengan pengajar. Berbagai pendapat dikemukakan untuk dapat mendefinisikan e-learning secara tepat. Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar didapatkan pengertian yang utuh tentang wilayah dari e-Learning. Istilah yang lain meliputi distance learning, distance education, telelearning, on-line learning dan e-training. E-learning sendiri adalah salah satu bentuk dari konsep Distance Learning. Bentuk e-learning sendiri cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi ilmu pengetahuan sudah dapat dikatakan sebagai situs e-learning. E-learning atau Internet enabled learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar. E-learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam

belajar (Barbara, S., Wagner P., et al, 488002). Selain itu, Seok

(4880: 5) menyatakan bahwa elearning is a new form of pedagogy for

learning in the 42st century. E-Teachers are e-learning instructional designers, facilitator of interaction, and subject matter exsperts. Fernando

Alonso et al (4880: 903) mengatakan bahwa Learning management systems (LMS) or e-learning platforms are dedicated software tools intended to offer a virtual educational and/or on-line training environment. Definisi e-learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam

belajar (Barbara, S., Wagner P., et al, 4880: 933). Thompson,

Ganxglass dan Simon (Simamora, 4889: 952) mendefinisikan bahwa e-learning adalah suatu pengalaman belajar yang disampaikan melalui teknologi elektronika. Definisi lain tentang

e-learning disampaikan oleh Dodd (4884: 402) adalah kegiatan belajar melalui perangkat elektronik komputer yang tersambung

pada internet. Clark dan Mayer (4889: 22) mendefinisikan bahwa e-learning as training delivered on a computer (including CD-

Page 4: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern

ROM, Internet, or Intranet) that is designed to support individual learning or oragnizational performance goals. Kata E-Learning mempunyai definisi yang sangat luas. Namun, dalam bentuk sederhana E-Learning dapat dimaknai dari huruf “E” yang merupakan kata singkat dari elektronik dan kata Learning yang memiliki arti pembelajaran. Oleh karena itu, E-Learning bisa diartikan sebagai pembelajaran yang memanfaatkan bantuan perangkat elektronik. E-Learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-Learning dari berbagai

sumber:1 1. Menurut Michael

Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran.

2. Menurut Chandrawati Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi.

3. Menurut Ardiansyah Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa.

Definisi lain tentang E-Learning adalah sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk dunia maya. Jika menggunakan definisi ini maka pengertian E-Learning menjadi sangat luas. Sebuah portal (web/blog) yang

1 http://www.kajianpustaka.com/2014106/pengertian-karaktiristik-dan-

manfaat-elearning.html

Page 5: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern

menyediakan informasi tentang suatu topik dapat pula tercakup

dalam lingkup E-Learning.2 Secara umum terdapat dua persepsi dasar tentang E-Learning

yaitu:3 a. Electronic based E-Learning, yaitu pembelajaran yang

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, terutama perangkat yang berupa elktronik. Artinya, tidak hanya internet, melainkan semua perangkat elektronik seperti film, video, kaset, OHP, Slide, LCD Projector, tape dan lain-lain sejauh menggunakan perangkat elektronik.

b. Internet based,yakni pembelajaran yang menggunakan fasilitas internet yang bersifat online sebagai instrumen utamanya. Dalam hal ini, E-Learning bukanlah pembelajaran yang dilakukan secara offline (tanpa jaringan internet), tetapi E-Learning adalah pembelajaran yang dilakukan secara online yang harus difasilitasi komputer yang terhubung dengan internet. Artinya pembelajar dalam mengakses materi pembelajaran tidak terbatas jarak, ruang dan waktu, bisa dimana saja dan kapan saja (any where and any time).

E-Learning untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Universitas Illions di Urbana Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer assisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, E-Learning terus mengalami perkembangan dari masa kemasa.

Wikipedia4 menyebutkan perkembangan E-Learning melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

2 Munir, Pendidikan Dunia Maya, Ilmu & Aplikasi Pendidikan, (bandung:

imtima, 2002) hlm: 506 3 http://www.tintaguru.com/2014110/e-learning-dan-sejarah-

perkembangannya.html 4 http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik

Page 6: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern

a. Tahun 1990 Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi E-Learningyang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan

AUDIO) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.

b. Tahun 1994: Seiring dengan diterimanya CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.

c. Tahun 1992: LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak, dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat mambuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperabillity antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCROM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.

d. Tahun 1999 sebagai yahun Aplikasi E-Learning berbatas Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

Saat ini hampir semua perguruan tinggi memiliki situs, meski tidak semuanya dilengkapi dengan fasilitas e-learning. Mudahnya membuat web atau blog juga membuat banyak sekolah digunakan sebagai tempat untuk membagikan materi kepada

Page 7: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern

peserta didik, bahkan sebagaian lagi sudah digunakan untuk evaluasi (test) secara online. C. Kelebihan dan Karakteristik E-Learning

Keunggulan atau kelebihan e-learning ialah memberikan fleksibelitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai

kelebihan dari masing-masing media5. Menurut L. Tjokro, e-

leraning memmiliki banyak kelebihan yaitu:6 1. Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas

multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video. 2. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur,

tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.

3. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.

4. Tersedia 24 jam/hari-2 hari/minggu, artinya penguasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.

Kemudian, menurut Rosenberg (2001) karakterisitk e-leraning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, manyimpan atau memunculkan kembali, medisribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

Karakterisitik e-learning menurut Nursalam adalah:2

5 Sujana, Janti Gritinawati dan Yuyu Yulia, Perkembangan Perpustakaan di

Indonesia, (Bogor: IPB Press, 2005) hlm: 253 6 L. Tjokro Susanto, Presentasi Yang Mencekam, (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2009) hlm: 182 2 Nursalam dan Ferry Efendi, Pendidikan Dalam Keperawatan, (Jakarta:

Salemba Medika, 2008) hlm: 135

Page 8: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern

1. Memanfaatkan ajasa teknologi elektronik. 2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan

komputer networks). 3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri(self learning

materials)kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.

4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

D. Tahapan dan Unsur-Unsur E-Learning

Pembelajaran sebagai suatu proses kegiatan, terdiri atas tiga fase atau tahapan. Fase-fase proses pembelajaran yang dimaksud meliputi: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Adapun dari ketiganya ini akan dibahas sebagaimna berikut: a. Tahap perencanaan

Kegiatan pembelajaran yang baik senantiasa berawal dari rencana yang matang. Perencanaan yang matang akan menunjukkan hasil yang optimal dalam pembelajaran. Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Beberapa prinsip yang perlu diterapkan dalam membuat persiapan mengajar: 1. Memahami tujuan pendidikan. 2. Menguasai bahan ajar. 3. Memahami teori-teori pendidikan selain teori pengajaran. 4. Memahami prinsip-prinsip mengajar. 5. Memahami metode-metode mngajar.

Page 9: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern

6. Memahami teori-teori belajar. 2. Memahami beberapa model pengajaran yang penting. 8. Memahami prinsip-prinsip evaluasi. 9. Memahami langkah-langkah membuat lesson plan.

Langkah-langkah yang harus dipersiapkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Analisis hari efektif dan analisis program pembelajaran. 2. Membuat program tahunan, program semester, dan

program tagihan . 3. Menyusun silabus 4. Menyusun rencana pembelajaran 5. Penilaian pembelajaran

b. Tahap pelaksanaan

Tahap ini meruapakan tahap implemetasi atau tahap penerapan atas desain perencanaan yang telah dibuat guru. Dalam proses ini, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh seorang guru, diantaranya ialah: 1. Aspek pendekatan dalam pembelajaran. 2. Aspek strategi dan taktik dalam pembelajaran. 3. Aspek metode dan teknik dalam pembelajaran. 4. Prosedur pembelajaran.

c. Tahap evaluasi

Pada hakikatnya evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi. Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk: 1. Peserta akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan

kelemahannya atas perilaku yang diinginkan.

Page 10: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern

2. Merekan medapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran, Moekijat mengemukakan teknik evaluasi belajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap

sebagai berikut:8 1. Evaluasi belajar pengetahuan, dapat dilakukan dengan ujian

tulis, lisan, dan daftar isi pertanyaan. 2. Evaluasi belajar keterampilan, dapat dilakukan dengan ujian

praktek, analisi keterampilan dan analisis tugas serta evaluasi oleh peserta didik sendiri.

3. Evaluasi belajar sikap dapat dilakukan dengan daftar sikap isian dari diri sendiri, daftar isian sikap yang disesuaikan dengan tujuan program, dan skala deferensial sematik (SDS).

Seorang pembelajar menyelesaikan aktivitas pembelajaran untuk belajar. Umumnya terdapat tiga tahapan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pembelajar. Tiga tahapan tersebut disebutkan oleh Horton sebagai absorb, do, dan connect dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Menyerap (absorb)

Menyerap pengetahuan dengan membaca, mendengar ataupun melihat, contohnya adalah presentasi, membaca, dan kunjungan lapangan. 2. Melakukan (do)

Melakukan sesuatu dengan apa yang mereka pelajari, contohnya latihan, simulasi, dan permainan.

8 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan pembelajaran KBK, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004) hlm 169.

Page 11: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern

3. Menghubungkan (connect)

Latihan atau aktivitas menemukan untuk memperdalam pengetahuan dan menghubungkan apa yang dipelajari dengan kehidupan dan pekerjaan sang pembelajar, contohnya praktik

lapangan, riset, bercerita pengalaman dan perenungan.9

Oetomao (dalam Patmanthara, 2006) menyatakan bahwa pembelajaran melalui internet harus mengandung beberapa unsur, antara lain: 1. Silabus berbasis web, siswa dapat mengetahui dengan pasti

kurikulum yang akan diikuti selama masa pendidikannya. 2. E-mail, siswa dapat berkonsultasi secara elektronik dengan

guru atau dosen. 3. Diskusi beralur, fasilitasnya melengkapi diskusi kelas biasa

dengan debat online yang hidup dan dapat dijalankan dengan teknologi.

4. Diskusi elektronik, peserta didik seakan dapat hadir untuk mengunjungi masing-masing peserta untuk memberikan pekerjaan rumah (PR) atau bahan dsikusi untuk topik yang menarik.

5. Bahan ajar secara online, untuk melihat hasil belajar dan evaluasi pribadi atas prestasi.

6. Ujian berbasis komputer, dimungkinkan untuk diakses oleh para siswa bilamana telah menyelesaikan pemahaman terhadap amteri dari suatu topik atau mata pelajaran yang telah ditekuninya.

Beberapa potensi dari penerapan e-learning dalam pembelajaran antara lain: memberikan peluang bagi siswa untuk dapat berinteraksi dengan guru dan sesama temannya. Komunikasi dengan guru mengarah bahwa siswa dapat bertanya langsung

9 Horton, William, E-Learning By Design, (Pfeiffer:2006).

Page 12: Pengantar E-learning Dalam Dunia Pendidikan Modern

kepada gurunya tentang materi tertentu dan pertanyaan beserta ajawaban yang diberikan guru atau dosen dapat dibaca oleh siswa yang lain. Sedangkan untuk guru sendiri potensi utama dari e-learning ini membantu guru melihat perkembangan siswanya secara pribadi yang meliputi guru dapat mengetahui tentang topik apa yang dipelajari siswanya sampai berapa skor nilai yang berhasil diperoleh siswanya dalam mengerjakan soal tes setelah

memahami suatu materi.10 E. Daftar Pustaka

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan

pembelajaran KBK, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004) Horton, William, E-Learning By Design,

(Pfeiffer:2006).Munir, Pendidikan Dunia Maya, Ilmu & Aplikasi

Pendidikan, (bandung: imtima, 2002) L. Tjokro Susanto, Presentasi Yang Mencekam, (Jakarta:

Elex Media Komputindo, 2009) Sujana, Janti Gritinawati dan Yuyu Yulia, Perkembangan

Perpustakaan di Indonesia, (Bogor: IPB Press, 2005) Nursalam dan Ferry Efendi, Pendidikan Dalam

Keperawatan, (Jakarta: Salemba Medika, 2008) http://www.bahanbelajaronline.com/unsur-unsur-

model-pembelajaran-e-learning/

http://www.kajianpustaka.com/2014106/pengertian-karaktiristik-dan-manfaat-elearning.html

http://www.tintaguru.com/2014110/e-learning-dan-sejarah-perkembangannya.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_elektronik

10 http://www.bahanbelajaronline.com/unsur-unsur-model-pembelajaran-e-learning/