pengertian etika bisnis dan pentingnya etika di dunia modern

8/15/2019 Pengertian Etika Bisnis Dan Pentingnya Etika Di Dunia Modern

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-etika-bisnis-dan-pentingnya-etika-di-dunia-modern 1/22

PENGERTIAN ETIKA BISNIS DAN PENTINGNYA ETIKA DI

DUNIA MODERN

Florentina Merryna (110606!0"

De##y Mila#ari (110606$%"

Ani&a P'#ita (11060666"

I)MU ADMINISTRASI NIAGA

FAKU)TAS I)MU SOSIA) DAN I)MU PO)ITIK

UNI*ERSITAS INDONESIA

+01%



DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .........................................................................................................1BAB 1, PENDA-U)UAN ......................................................................................2

1.1. Latar Belakang .................................................................................2

1.2. Tujuan penulisan .............................................................................3

BAB II, DESKRIPSI TOPIK.....................................................................................4

2.1. Pengertian Etika Bisnis .....................................................................4

2.2. Pentingnya Etika Bisnis ....................................................................4

2.3. Mitos Bisnis Amoral ..........................................................................5

2.4. Keuntungan an Etika ......................................................................!

2.5. "asaran an #uang Lingkup Etika Bisnis .......................................$

2.!. Perkem%angan an Pemikiran Ekonomi

an Etika Bisnis ................................................................................$

2.&. Etika Bisnis alam A%a ''( ..........................................................14

BAB III, KASUS DAN ANA)ISIS KASUS...........................................................15

3.1. Kasus 1 ...........................................................................................15

3.2. Kasus 2 ...........................................................................................1&

BAB I*, KESIMPU)AN DAN SARAN ................................................................2)

4.1. Kesimpulan .....................................................................................2)

4.2. "aran ..............................................................................................2)

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................21

B AB I

1



PENDA-U)UAN

1.1. )atar Bela/an

Etika %isnis merupakan %iang etika k*usus yang menyangkut etikasosial+ k*ususnya etika pro,esi. -al ini ikarenakan %isnis moern yang kini

mensyaratkan an menuntut para pelaku %isnis untuk menjai orang yang

pro,esional. "eseorang apat ikatakan pro,esional jika ia melakukan suatu

pekerjaan karena mempunyai kea*lian i %iang tertentu+ serta meluangkan

seluru* aktu+ tenaga+ an per*atiannya untuk pekerjaan terse%ut. /amun

seringkali+ sikap pro,esional an pro,esionalisme yang imaksukan alam

unia %isnis *anya ter%atas paa kemampuan teknis menyangkut kea*lian an

keterampilan yang terkait engan %isnis 0manajemen+ prouksi+ pemasaran+

keuangan+ personalia+ s%. yang ikaitkan engan prinsip e,isiensi emi

menatangkan keuntungan se%esar%esarnya.

"eangkan yang %anyak ilupakan an tiak menapat %anyak per*atian

aala* %a*a pro,esionalisme an sikap pro,esional juga menganung

pengertian komitmen pri%ai an moral paa pro,esi terse%ut+ an paa

kepentingan pi*akpi*ak yang terkait. -al ini juga yang memisa*kan antara

unia %isnis engan etika+ isamping karena panangan an anggapan

masyarakat yang meli*at %isnis se%agai pekerjaan yang kotor+ penu* tipuan+

keurangan an iemoo*kan.

Apalagi engan semakin maraknya %isnis i unia maya 0online shop

maupun e-commerce. Bertransaksi i unia maya menjai pili*an karena

memua*kan pem%eli yang tiak punya aktu untuk %elanja i toko. /amun

ak*irak*ir ini %anyak juga online shop yang menipu para konsumennya. -al ini

mua* saja ilakukan karena ientitas asli si penjual tiak %isa ipastikan

ke%enarannya+ se*ingga mereka engan mua* menipu konsumen.

Be%erapa ari mereka menaarkan %arang an jasa engan mutu yang

rena*+ tiak seperti yang iiklankan+ atau tiak sesuai engan yang tertera

paa la%elnya. -al*al seperti ini la* yang enerung mem%uat masyarakat

menganggap %a*a %isnis jau* ari sentu*an etika an moralitas.

1.+. T''an Pen'li#an

2



Berasarkan latar %elakang i atas+ maka tujuan penulisan makala* ini

aala* untuk mengeta*ui pentingnya pengeta*uan mengenai pengertian etika

%isnis an pentingnya etika %isnis i unia moern+ an menganalisis kasus

mengenai %isnis i unia moern.

BAB II

DESKRIPSI TOPIK

3



+.1. Penertian Eti/a Bi#ni#"eangkan etika %isnis merupakan stui yang ik*ususkan mengenai moral

yang %enar an sala*. "tui ini %erkonsentrasi paa stanar moral se%agaimana

iterapkan alam ke%ijakan+ intuisi+ an perilaku %isnis. Etika %isnis 1 le%i* luas

ari ketentuan yang iatur ole* *ukum+ %a*kan merupakan stanar yang le%i*

tinggi i%aningkan stanar minimal ketentuan *ukum+ karena alam kegiatan

%isnis seringkali itemukan ilaya* a%ua%u yang tiak iatur ole* ketentuan

*ukum.oer Em%se an #.A. agley mem%erikan tiga penekatan asar alam

merumuskan tingka* laku etika %isnis+ yaitu6

• Utilitarian Approach: "etiap tinakan *arus iasarkan paa

konsekuensinya. 7alam %ertinak seseorang *arusnya mengikuti araara

yang apat mem%eri man,aat se%esar%esarnya kepaa masyarakat+

engan ara yang tiak mem%a*ayakan an %iaya yang serena*

rena*nya.

• Individual Rights Approach: "etiap orang alam tinakan an

kelakuannya memiliki *ak asar yang *arus i*ormati. /amun tinakan

atau tingka* laku terse%ut *arus i*inari apa%ila iperkirakan akan

menye%a%kan terjainya %enturan engan *ak orang lain.• Justice Approach: Para pem%uat keputusan mempunyai keuukan yang

sama+ an %ertinak ail alam mem%erikan pelayanan kepaa pelanggan

%aik seara perseorangan atau pun kelompok.2

+.+. Pentinnya Eti/a Bi#ni#

Etika %isnis alam perusa*aan %erperan untuk mem%entuk suatu perusa*aan

yang koko* an memiliki aya saing tinggi+ serta memiliki kemampuan

meniptakan nilai (value-creation) yang tinggi. -al ini %iasanya imulai ari

perenanaan strategis+ organisasi yang %aik+ sistem proseur yang transparan+

iukung ole* %uaya perusa*aan yang anal+ serta etika perusa*aan yang

ilaksanakan seara konsisten an konsekuen. Paa asarnya+ praktek etika

%isnis akan selalu menguntungkan perusa*aan %aik untuk jangka menenga*

maupun jangka panjang+ karena6

1 Etika bisnis merupakan cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh

aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri, dan masyarakat.

2 Adalam rtikelnya di Advance Managemen Journal 1!""#

$



• Mampu mengurangi %iaya aki%at iega*nya kemungkinan terjainya ,riksi+

%aik intern perusa*aan maupun engan eksternal

• Mampu meningkatkan moti8asi pekerja

• Melinungi prinsip ke%e%asan %erniaga

• Mampu meningkatkan keunggulan %ersaing

Tinakan tiak etis yang ilakukan ole* perusa*aan akan memaning

tinakan %alasan ari konsumen an masyarakat+ an akan sangat kontra

proukti,+ misalnya melalui gerakan pem%oikotan+ larangan %erear+ larangan

%eroperasi+ s%. -al ini apat menurunkan nilai penjualan maupun nilai

perusa*aan. "eangkan perusa*aan yang menjunjung tinggi nilainilai etika

%isnis paa umumnya termasuk perusa*aan yang memiliki peringkat kepuasan

%ekerja yang tinggi pula+ terutama apa%ila perusa*aan tiak mentolerir tinakan

yang tiak etis+ misalnya iskriminasi alam sistem remunerasi atau jenjang

karier.

9ntuk memua*kan penerapan etika perusa*aan alam kegiatan se*ari*ari+

maka nilainilai yang terkanung alam etika %isnis *arus ituangkan ke alam

manajemen korporasi+ yaitu engan ara6

• Menuangkan etika %isnis alam suatu koe etik (code of conduct)

• Memperkuat sistem pengaasan

• Menyelenggarakan pelati*an (training) untuk karyaan seara terus

menerus

+.%. Mito# Bi#ni# A2oralEtika sangat %ertentangan engan %isnis an mem%uat pelaku %isnis kala*

alam persaingan %isnis+ karenanya pelaku %isnis tiak iaji%kan mentaati

norma+ nilai moral+ an aturanaturan yang %erlaku alam lingkungan %isnis

perusa*aan. Terapat %e%erapa argumen yang memperli*atkan %a*a antara

%isnis an etika tiak aa *u%ungan sama sekali. Bisnis aala* suatu %entuk

persaingan yang mengutamakan kepentingan pri%ai+ i mana setiap orang yang

terli%at enerung melakukan segala ara untuk memperole* keuntungan. Maka

nilainilai etika an normanorma akan engan mua* ia%aikan. 7alam %isnis

tiak %isa inilai engan aturan moral an sosial+ melainkan %erasarkan aturan

an ke%iasaan yang ipraktikkan alam unia %isnis. Pe%isnis yang mematu*i

aturan moral akan %eraa alam posisi yang tiak menguntungkan i tenga*

persaingan yang ketat. Mereka akan kala*+ merugi+ an tersingkir engan

senirinya.

%



/amun+ se%agian %esar penapat lain mengatakan %a*a %isnis engan

moralitas memiliki *u%ungan yang sangat erat+ etika *arus ipraktikkan langsung

engan kegiatan %isnis an mem%uat perusa*aan %isa %ersaing seara se*at

karena memegang komitmen+ prinsip yang terperaya ter*aap koe etis+ norma+nilai moral+ an aturanaturan yang ianggap %aik an %erlaku alam lingkungan

%isnis perusa*aan. :ika setiap orang yang terli%at alam %isnis %ertinak tanpa

mempeulikan apaka* tinakannya %ermoral atau tiak+ maka %isnis akan

segera ter*enti.7engan aanya moral an etika alam unia %isnis serta kesaaran semua

pi*ak untuk melaksanakannya+ tata *u%ungan %isnis an masyarakat pasti akan

menjai le%i* %aik. Terapat relati8itas moral alam %isnis6

• /orma etis %er%ea antara satu tempat engan tempat yang lain+ suatu

perusa*aan *arus mengikuti norma an aturan moral yang %erlaku i

/egara tempat iirikannya.

• /orma senirila* yang paling %enar an tepat+ panangan ini meakili

ku%u moralisme uni8ersal+ %a*a paa asarnya norma an nilai moral

%erlaku uni8ersal 0prinsip yang ianut seniri juga %erlaku i /egara lain.

• Tiak aa norma moral yang perlu iikuti sama sekali 07e ;eorge

menye%utnya engan “immoralis naïf” .

+.!. Ke'nt'nan 3an Eti/a

Tujuan utama alam %er%isnis aala* menari keuntungan. "eara moral

keuntungan merupakan *al yang %aik an apat iterima. Keuntungan iari untuk

memperta*ankan perusa*aan+ untuk menarik in8estor+ meng*iupi karyaan+ an

untuk mengem%angkan usa*a. /amun+ selama ini terapat %e%erapa argumen yang

%ertentangan engan etika+ yaitu6

Be%erapa argumen yang menunjukkan %a*a alam menari keuntungan sangatiperlukan aanya etika 6

1. Para pelaku %isnis ituntut untuk menjai orangorang yang pro,esional i

%iangnyaMereka ituntut mempunyai kea*lian an keterampilan yang mele%i*i

kea*lian an keterampilan pelaku %isnis paa umumnya. -anya orang

pro,esional yang akan menang an %er*asil alam %isnis.2. 7alam persaingan %isnis yang ketat+ pelaku %isnis *arus saar %a*a

konsumen aala* %enar%enar raja

&



9ntuk %isa %erta*an alam pasar ili*at sejau* mana pelaku %isnis

apat mere%ut an memperta*ankan keperayaan pasar. Menanggapi

kelu*an pelanggan merupan sala* satu ara memperta*ankan

keperayaan konsumen.3. Meng*inari ampur tangan pemerinta*+ yang %aginya sangat merugikan

ke%erlangsungan %isnisnya.7aripaa melakukan %isnis engan melanggar *ak an kepentingan

tertentu para pelaku %isnis selalu %erusa*a seapat mungkin untuk

seara proakti, %er%isnis seara %aik an etis.4. Karyaan ianggap se%agai su%jek utama ari %isnis.

Mengganti seseorang yang %ekerja seara pro,esional akan sangat

merugikan ari segi ,inansial+ aktu+ energi+ an lainnya. 9ntuk itu

perusa*aan yang %er,ikir moern justru menari ara %agaimana

menjaga an memperta*ankan tenaga kerja yang pro,esional.

7engan kata lain %isnis memang mempunyai etika+ menari

keuntungan an etika memperli*atkan seara gam%lang %a*a perusa*aan

yang alam menjalankan %isnisnya seara %aik an etis+ aala* perusa*aan

yang memper*atikan *ak an kepentingan semua pi*ak yang terkait engan

%isnisnya se*ingga apat %er*asil an %erta*an alam kegiatan %isnisnya.

+.$. Sa#aran 3an R'an )in/' Eti/a Bi#ni#

Terapat tiga sasaran an ruang lingkup pokok etika %isnis+ antara lain6

1. Etika %isnis se%agai etika pro,esi yang mem%a*as %er%agai prinsip+

konisi+ an masala* yang terkait engan praktek %isnis yang %aik an

etis+ engan kata lain etika %isnis meng*im%au para pelaku %isnis untuk

menjalankan %isnisnya seara %aik an etis2. Menyaarkan masyaraat k*ususnya konsumen %uru* an karyaan+

an masyarakat luas pemilik aset umum semaam lingkungan *iup an

*ak an kepentingan mereka yang tiak %ole* ilanggar ole* praktek

%isnis siapapun juga.3. Etika %isnis %er%iara mengenai sistem ekonomi yang sangat

menentukan etis tiaknya suatu praktek %isnis. Etika %isnis ini le%i*

%ersi,at makro se*ingga le%i* tepat ise%ut se%agai etika ekonomi.

'



+.6. Per/e24anan Pe2i/iran tentan E/ono2i 3an Eti/a Bi#ni#

9ntuk menelusuri an menermati perkem%angan pemikiran ekonomi itu

apat ili*at ari %e%erapa panangan6

1. Panangan Kaum Perintis

Paa ta*ap aal ini %elum tampak aanya panangan seara

menyeluru* tentang proses kegiatan ekonomi+ apalagi suatu teori ekonomi

yang %ersi,at umum. Pemikiran ekonomi mulai ari <aman =unani kuno

sampai a%a pertenga*an 0a%a ke14 sangat ipengaru*i panangan

,ilsa,at 0k*ususnya etika an teologi paa aktu itu.

Ekonomi %erasal ari kata oikonomi yang %erarti aturan ruma* tangga.

"etiap ruma* tangga 0ruma* tangga keluarga+ perusa*aan *arus mengatur

an mengusa*akan segala sesuatu se%aik mungkin untuk memenu*i

ke%utu*annya. :ika satu ruma* tangga kele%i*an %arang+ mereka apat

menukarkannya engan %arang yang %erle%i*an ari ruma* tangga lainnya.

:ai suatu %arang mempunyai ua ,ungsi+ yaitu untuk ipakai an

ipertukarkan. (ni %erarti Aristoteles tela* memperkenalkan teori nilai+ yaitu

nilai pakai 0values in us an nilai tukar 0values in exchange. Pertukaran juga

ijaikan se%agai mata pena*arian+ se*ingga tim%ul kelompok peagang.

7engan uang semuanya apat iukur+ se*ingga nilainya apat

iper%aningkan. Paa <aman itu+ peragangan memang masi* ianggap

*ina.

T*omas A>uinas meluruskan panangan ini engan menyatakan

%a*a %ukan akti8itas agang yang *ina+ tetapi ara para %eragang mereka.

:ika para peagang %erusa*a untuk memenu*i keperluan ruma* tangganya+

menolong orang yang tiak mampu+ an %er%akti maka pekerjaan mereka

tiak %ole* ise%ut osa.

"ejak a%a ke14 terjai peru%a*an pemikiran yang terikat engan

keagamaan an pemikiran keuniaian alam %iang ekonomi. /iolo

Ma*ia8elli alam %ukunya yang %erjuul #aja 01513 untuk pertama kalinya

seara tegas mem%ersi*kan ilmu politik an etika. Kemuian ?al8ijn

menyatakan %a*a keuntungan para peagang an %unga tiak itolak sama

"



sekali ole* Alkita%. Ba*kan menurut pengikut ?al8ijn+ penarian keuntungan

pri%ai %erasarkan moti, religius %ukan *al yang sala*. 7ari sisi moral+

manusia *anya ituntut untuk tiak saling merugikan+ melainkan saling

menguntungkan. 7alam manajemen moern+ prinsip ini ise%ut win-winsolution.

Munulnya kaum Merkantilisme3 paa a%a ke1! sangat menukung

peragangan luar negeri. -al ini menim%ulkan kapitalisme peragangan

0commercial capitalism. Ke%ijakan ini menye%a%kan inustri an

peragangan maju pesat+ sementara pertanian itelantarkan %a*kan itekan.

Politik ekonomi pemerinta*an i Pranis semasa raja Louis '( sengaja

menekan *arga *asil pertanian agar upa* %uru* menjai rena* an ongkos

prouksi inustri apat ikurangi.

2. Panangan Kaum @isiokrat

Kaum @isiokrat meletakkan asar ilmu ekonomi karena merekala* yang

pertama kali menguraikan *u%ungan antar %agian ke*iupan perekonomian

seara menyeluru* an memanangnya se%agai suatu sistem yang

itentukan an iatur ole* *ukum*ukumnya seniri. Mereka juga yang

pertama kali mengem%angkan sistem ekonomi %erasarkan analisis aliran

kegiatan ekonomi 0circular flow of economic activity . #intisan ini merupakan

sum%er ari analisis input-output alam per*itungan prouksi nasional.

7engan latar %elakang kea*lian i %iang ini mereka menemukan

economy animal + ari %iang meta,isika ia menemukan etika ekonomi+ an

ari %iang pertanian ia menemukan etika ekonomi+ an ari %iang pertanian

ia menemukan ekonomi politik. -asil prouksi masyarakat apat i%agi i

antara %er%agai golongan penuuk+ igam%arkan ole* uesnay alam suatu

Tableau economiue. (a mem%agi masyarakat menjai empat golongan+ yaitu

classe productive 0kelas proukti,6 kaum tani+ classe des proprietaires 0kelas

3 Merkantilisme merupakan sistem ekonomi an politik+ i mana pemerinta* ampur tangan menjalankan

peragangan luar negeri an politik untuk memasukkan emas se%anyak mungkin an memperkaya negara.

!



pemilik6 pemilik tana*+ classe sterile 0kelas steril6 peagang an inustrialis+

an !lasse passieve 0kelas pasi,kelas pekerja.

Bertitik tolak ari panangan ini+ setiap orang mengeta*ui kepentingan

seniri+ se*ingga ia seniri yang %isa mengurus kepentingannya. 7anapa%ila setiap orang i%eri ke%e%asan untuk mengurus kepentingannya+

maka kepentingan umum pun akan terurus engan %aik.

/amun kaum @isiokrat kemuian mengajukan teori *armoni se%agai

suatu perpauan antara kepentingan ini8iu an masyarakat. Teori *armoni

ini iturunkan ari prinsip ekonomi yang seara operasional imaknai se%agai

%erikut6 tiap ini8iu %erusa*a memperole* peng*asilan yang se%anyak

%anyaknya engan menaarkan kepaa sesamanya %arang yang le%i* %aik

atau *arga yang le%i* mura*. Pemerinta* tiak %ole* meng*alang*alangi

usa*a tiap ini8iu untuk meningkatkan peng*asilannya alam %atas%atas

yang itentukan ole* yste alam karena jika kemauan tiap pri%ai i%eri

kesempatan untuk %erkem%ang+ maka kemakmuran masyarakat juga akan

meningkat.

3. Panangan Mas*a% Klasik

Mas*a% Klasik munul i (nggris an iirikan ole* Aam "mit*

01&231&C). Kela*iran mas*a% ini ilatar%elakangi ole* re8olusi inustri i

(nggris yang menam%akan aanya pemikiran %aru se%agai lanasan

teoritisnya. /ama klasik i%erikan ole* Karl MarD karena sesuai engan ara

mereka mengemukakan masala*. "olusi yang iam%il alam memea*kan

masala* %ole* jai tiak %erlaku selamanya+ tetapi masala* yang

ikemukakan tetap aa an ara yang ipakai untuk memea*kan masala*

%isa itiru+ se*ingga si,atnya klasik. Kaum klasik memusatkan analisis

ekonomi mereka paa teori *arga an mereka %erusa*a memea*kan semua

masala* ekonomi engan menyeliiki ,aktor,aktor permintaan an

penaaran yang menentukan *arga.

Menurut Aam "mit*+ sum%er tunggal kekayaan negara aala*

prouksi yang i*asilkan tenaga kerja an sum%ersum%er ekonomi.

Kekayaan akan %ertam%a* sesuai engan keterampilan an e,isiensi tenaga

kerja. E,isiensi pemakaian tenaga kerja apat iapai melalui spesialisasi an

1(



pem%agian kerja. Mengenai teori *arga+ ia mem%eakan antara *arga alam4

an *arga pasar. (ni %erarti %a*a ini8iu alam masyarakat *arus %e%as

memprouksi %arang yang paling menguntungkan %aginya an menukarkan

%arang terse%ut menurut per*itungannya. Aam "mit* %er*asil menjaikanteori ekonominya se%agai lanasan teoritisi sistem kapitalisme inustri

0industrial capitalism yang %erkem%ang pesat paa aktu itu. (tula*

se%a%nya Aam "mit* ise%ut se%agai Bapak (lmu Ekonomi.

Moti, menari keuntungan yang in*eren alam kegiatan %isnis ini

menorong para pelaku %isnis untuk %erusa*a keras agar %isa menaarkan

%arang+ jasa serta pelayananan engan kualitas ter%aik. 7engan kata lain+

tuntutan untuk memperole* keuntungan ini mem%uat pelaku %isnis %ersaing

matimatian untuk menjaga mutu %arang an jasa engan *arga yang

kompetiti,+ tetap memegang janjinya+ memperta*ankan keperayaan

konsumen+ an tiak %erlaku urang kepaa pi*ak yang %erkepentingan.

7engan emikian+ semua pi*ak ak*irnya akan iuntungkan.

Aam "mit* menye%ut no harm se%agai prinsip moral yang paling

minim yang *arus menjai pegangan setiap pelaku %isnis+ yaitu untuk tiak

merugikan *ak an kepentingan pi*ak lain. Prinsip ini menakup kejujuran

0fairness an keperayaan 0trust . Tiap orang yang terjun ke unia %isnis

ingin memperole* keuntungan+ %erta*an alam %isnisnya+ an tiak ingin

irugikan ole* pi*ak lain+ maka ia *arus mena*an iri untuk tiak merugikan

pi*ak lain. Le%i* lanjut Aam "mit* meng*arapkan agar prinsip ini ija%arkan

alam peraturan perunangunangan atau paling tiak menjiai praktik

%isnis. Keua+ engan pasar yang ter%uka an %e%as+ i mana semua pelaku

%isnis i%iarkan %ersaing seara se*at an jujur 5 satu sama lain. Karena itu+

Aam "mit* menolak ampur tangan pemerinta*.

:ai persaingan keunggulan ini mensyaratkan %a*a perusa*aan

i%angun an ikelola alam se%ua* etos %isnis yang kemuian ise%ut

%uaya perusa*aan! 0corporate culture). 7oktrin pasar %e%as %ukan %erarti

$ -arga alam aala* *arga yang akan ter%entuk apa%ila segala sesuatu i%iarkan %erjalan menurut *ukum alam

% Bersaing seara se*at an jujur aala* %ersaing engan menganalkan keunggulan mutu+ keunggulan

pelayanan+ keunggulan komitmen moral untuk menjaga nama %aik perusa*aan+ serta keunggulan alam

memperta*ankan keperayaan konsumen an pi*ak kepentingan lainnya

& Buaya perusa*aan aala* nilainilai yang menjai peoman sum%er aya manusia yang aa alam

perusa*aan untuk meng*aapi masala* eksternal an penyesuaian integrasi ke alam perusa*aan+ se*ingga

11



pemerinta* lepas tangan sama sekali. :ustru pemerinta* *arus apat

menjamin agar pasar %er,ungsi seara optimal emi pertum%u*an ekonomi

an keailan %agi semua pi*ak. :ika terjai keurangan+ maka pemerinta*

*arus turun tangan untuk memper%aikinya.

4. Panangan Mas*a% Moern

Perang 7unia ( %enar%enar menggunang traisi ekonomi klasik

karena meng*anurkan peragangan an pem%ayaran internasional. (n,lasi

semakin tinggi an isusul engan epresi %esar ta*un 1C2C yang terkenal

engan "The #lack Thursday"" . 9ntuk mengatasi masala*masala* ini+ :o*n

Maynar Keynes 01$$41C4! tampil engan panangan an penekatan

yang %aru. (a menulis %uku terkenal yang %erjuul $eneral Theory of

%mployment& 'nterest and oney 01C3! 0Fimmerman+ 1C5561$).

Penekatan an kerangka analisis yang ikemukakannya se%agai %erikut6

• Mengeam prinsip Laisse< @aire+ %a*a i %aa* pengaru*

ekonomi %e%as+ upa* yang meningkat apat menyerap semua

tenaga kerja+ se*ingga tiak mungkin terjai pengangguran yang

terpaksa 0involuntary unemployment G %egitu pula kenaikan tingkat

%unga akan apat menyerap seluru* ana yang itaarkan.

• Pemerinta* *arus ikut ampur alam ke*iupan ekonomi melalui

ke%ijakan moneter an anggaran+ terutama untuk mengatasi

epresi.

• Teori *arga merupakan masala* pokok alam ekonomi mikro+

seangkan pem%entukan penapatan nasional aala* inti ari

ekonomi makro. 7engan emikian keseim%angan se%agian aala*

o%jek ari ekonomi mikro+ sementara keseim%angan umum aala*

tujuan ari ekonomi makro.

• Ke*iupan ekonomi tiak apat ilukiskan engan menggunakan n

8aria%el+ tetapi engan agregatagregat yang relati, seikit

0economic magnitudes+ seperti = 0ield + ( 0'nvestment + ?

0!onsumption + " 0*aving + M 0*uplay of oney + L 0+iuitidy

tiap anggota organisasi mema*ami nilainilai yang aa an %agaimana mereka *arus %ertinak 0"usanto+

1CC&6D8.

12



,reference .emand for oney + i 0rate of interest an r 0rate of

return marginal efficiency of capital . Apa%ila in8estasi i%eakan

menjai in8estasi sasta an pemerinta*+ maka in8estasi

pemerinta* i%eri sim%ol ; 0$overnment %xpenditureG an jikaperagangan internasional juga iper*itungkan+ maka itam%a*

sitem ' 0%xport an M 0'mport .

• 7alam analisis ekonomi tela* imasukkan unsur inamis+ k*ususnya

,aktor *arapan 0expectation an ,aktor psikologis serta ,ator

ketereeran pengeluaran 0expenditure lag alam proses

pelipatganaan 0multiplier

+.5. Eti/a Bi#ni# 3ala2 A4a3 I

"ampai a%a ke21+ terapat %e%erapa perkem%angan etika %isnis menurut

Bertens 02)))+ yaitu6

a. "ituasi a*ulu

Paa aal sejara* ,ilsa,at+ ,ilsu,,ilsu, =unani seperti Plato+ Aristoteler+

an lain se%againya menyeliiki %agaimana ara yang %aik untuk

mengatur ke*iupan manusia alam negara an mem%a*as ke*iupan

ekonomi an %erniaga *arus iatur.

%. Masa Perali*an 0ta*un 1C!)an

Karena terjai pem%erontakan ter*aap kuasa an otoritas i Amerika

"erikat+ an re8olusi ma*asisa i Paris+ *al ini mem%eri per*atian paa

unia peniikan untuk menam%a* mata kulia* %aru engan nama

Business an "oiety. Topik yang paling sering i%a*as aala*

orporate soial responsi%ility.

. Etika Bisnis La*ir i A" 0ta*un 1C&)an

"ejumla* ,ilsu, mulai terli%at alam memikirkan masala* etis alam

%isnis+ an etika %isnis ianggap se%agai se%ua* solusi untuk

menyeleaikan krisis moral yang seang meliputi unia %isnis i A".

. Etika Bisnis Meluas ke Eropa 0ta*un 1C$)an

7i Eropa Barat+ etika %isnis se%agai ilmu %aru mulai %erkem%ang kira

kira 1) ta*un kemuian. Terapat ,orum pertemuan antara akaemisi

13



ari uni8ersitas serta sekola* %isnis yang ise%ut %uropean #usiness

%thics /etwork 0EBE/.

e. Etika Bisnis menjai @enomena ;lo%al 0ta*un 1CC)an

Etika %isnis sua* %erkem%ang sampai seluru* unia+ an paa 252$:uli 1CC! i Tokyo tela* didirikan 'nternational *ociety for #usiness&

%conomics& and %thics 0("BE.

BAB III

KASUS DAN ANA)ISIS KASUS

%.1. Ka#'# 1

Kasus penipuan %erikut kronologi penipuan yang ilakukan ole* H/A"-

B(KE"I menurut kor%an.

Paa *ari "elasa+ )C Jkto%er 2)12 sekitar jam 15.)) saya seang

menari se%ua* sepea jenis MTB merk Polygon premier 4.) 0series 2)13 i

internet. Paa aktu itu saya temui suatu toko online engan nama /A"-

B(KE"

"aya li*at isana *arga sepea yang saya ari ternyata ijual engan

*arga yang le%i* mura* ari *arga pasarannya yaitu #p. 2+CC5 juta. i situ

itulis %a*a *arganya *anya #p. 2+!5) juta untuk *arga normal an masi*

alam promo engan iskon 1) s tanggal 15 Jkto%er 2)12. "aat itu saya

langsung mengontak nomor handphone yang tertera ialamnya untuk

memastikan %a*a apaka* itu %enar aanya."etela* %erkomunikasi 8ia sms+

saya mengatakan %a*a akan mem%erikan kon,irmasi apa%ila jai mem%eli+

ternyata keesokan *arinya sekitar jam 12.)) si penjual terse%ut sms ke nomor

handphone saya engan menanyakan apaka* saya jai mem%eli sepeanya.

Paa saat itu saya juga menjaa% engan mengatakan masi* ragu

untuk %ertransaksi 8ia online+ engan gaya yang meyakinkan ia pun

meyakini saya engan mengatakan %a*a ia Bui pemilik langsung an

1$



menyarankan untuk atang ke tokonya yg %eralamat i :l.?aman no. 32

:ati%ening+ Bekasi+ epan "PB9 :ati%ening. Enta* %agaimana saat itu saya

langsung saja peraya engan omongannya+ se*ingga %erselang %e%erapa

jam saya pun mentrans,er sejumla* uang #p. 2.44$.5)) ke rekening %ankpenjual terse%ut.

"etela* trans,er si pelaku meminta untuk mengirimkan alamat

kepaanya gn mengatakan %a*a %arang akan ikirim *ari itu juga+ paling

lam%at 2 *ari %arang sampai. "ingkat erita keesokan *arinya sekitaran jam

1$.)) an jam 2).)) saya sms ke si pelaku untuk menanyakan kapan %arang

%isa sampai+ ternyata sms saya pun tiak i%alas+ saya sempat menaru*

uriga paa saat itu. Keesokan *arinya lagi+ ternyata %arang juga %elum

sampai+ itelepon pun tiak aa jaa%an+ tetapi yang mengejutkan saya o%a

telpon engan nomor lain+ ijaa%. "aat itu saya menanyakan nomor resi

pengiriman engan %er%agai alasannya pun masi* an tiak i%erikan+ an

sampai pengauan ini saya laporkan tiak aa ka%ar le%i* lanjut mengenai

*al terse%ut. "aya memastikan %a*a saya tela* tertipu

.

"um%er6 *ttp6raaiya*putrilaura.%logspot.om2)1211stuikasus

penipuanonlines*op.*tml

Anali#i# Ka#'# 1

"ua* ijelaskan %a*a alam %er%isnis pun aa etika nya terseniri+

namun *ingga kini masi* %anyak pelaku %isnis yang mengam%il jalan pintas

untuk menari keuntungan. "e%enarnya %ila ili*at ari segi pelaku %isnis+

menari keuntungan aala* *al yang sa*sa* saja enta* %agaimana aranya

%a*kan menipu konsumen sekalipun tapi %agi kita se%agai masyarakat aam

atau se%agai konsumen tentu akan meli*at *al itu se%agai suatu yang sala*

karena merasa irugikan engan penipuan terse%ut.

Persaingan ketat i %iang %isnis terutama alam %ere%ut konsumen

mem%uat pelaku %isnis meng*alalkan segala ara an tiak lagi

menggunakan etika %isnis alam menjalankan kegiatan %isnisnya+ seperti

onto* penipuan kasus i atas. Mereka *anya memikirkan keuntungan

sepi*ak an tiak mempeulikan konsumen. 9ntuk jangka panjang pelaku

%isnis seperti ini akan tiak %erta*an lama karena konsumen yang keea

1%

http://raadiyahputrilaura.blogspot.com/2012/11/studi-kasus-penipuan-online-shop.html






akan meneritakan kekeeaannya kepaa orang lain yang nantinya akan

meng*ilangkan konsumen ari pelaku %isnis yang urang terse%ut.

Berasarkan tiga penekatan asar untuk merumuskan tingka* laku

etika %isnis+ alam kasus ini pem%eli *anya menerima individual rightsapproach. Pem%eli i%erikan *ak asar konsumen+ seperti *ak untuk ilayani+

menapat in,o yang jelas+ an lainlain. 7i kasus ini pem%eli sangat ilayani

%a*kan i%erikan in,ormasi yang jelas mengenai alamat penjual untuk

meyakinkan pem%eli. "eangkan tiak terjai utilitarian approach an 0ustice

approach karena %arang tiak ikirim paa*al uang sua* itrans,er

se%elumnya+ se*ingga terjai penipuan.

7alam kasus ini+ pem%eli an polisi seikit kesulitan untuk menangkap

pelaku+ karena penjualan i unia maya ini tiak iketa*ui seara pasti siapa

saja penjual an pem%elinya+ serta sulit melaak ke%eraaan pelaku. "elain

itu i (nonesia %elum terapat peraturan untuk mengatur transaksi jual%eli i

unia maya. -al ini karena i (nonesia terapat %e%erapa tipe penjualan i

unia maya+ seperti e-commerce+ online shop+ kaskus.o.i+ an lain

se%againya+ se*ingga pemerinta* ukup kesulitan untuk mem%uat peraturan.

:angkauannya juga sangat luas+ menakup negara lain+ se*ingga %iasa

ise%ut engan borderless+ yaitu tiak iketa*ui siapa pem%eli atau

penjualnya seara jelas+ per%eaan aktu antar negara+ kapan terjainya

transaksi tiak apat ipastikan+ an lain se%againya.

"emakin maraknya penipuan yang terjai alam transaksi i unia

maya ini kemungkinan %esar karena %anyak prouk mura* i pasar. "e*ingga

menye%a%kan %anyak pe%isnis yang mengalami kerugian karena *arga

prouk pesaingnya le%i* mura*+ se*ingga ia juga menurunkan *arga

prouknya namun engan kualitas yang le%i* rena*. -al ini seperti e,ek

snowball + karena semakin %anyak proukprouk mura* yang kurang

%erkualitas. Mura*nya *arga suatu %arang juga iman,aatkan ole* penjual

untuk menipu konsumen. Mereka memasang *arga le%i* mura* i%aningkan

engan yang lain an meyakinkan konsumen agar %anyak yang %erminat+ lalu

setela* konsumen mentrans,er uang+ mereka tiak mengirimkan %arang+ atau

%arang yang ikirim tiak sesuai engan yang ijanjikan.

1&



%.+. Ka#'# +

(Anes Pemilik /issan Mar* melayangkan gugatan ke /issan

Motor (nonesia 0/M( i Baan Penyelesaian "engketa Konsumen 0BP"K.

(tu ilakukan lantaran /issan inilai melakukan ke%o*ongan soal keiritan%a*an %akar /issan Mar* melalui iklan.

Kasus ini %ermula ketika sala* seorang pemilik /issan+ Lumilla Arie,

mengelu*kan klaim /issan terkait konsumsi BBM /issan Mar* i sejumla*

meia an %rosur. 7i situ /issan mengklaim jika konsumsi BBM Mar* untuk

1$ kilometer *anya %utu* 1 liter.

-al itu %er%ea jau* ketika Lumilla menggunakan Mar* 8ersi

automati+ i mana konsumsi %a*an %akarnya ternyata 16$. Artinya setiap

satu liter *anya mampu menempu* jarak $ kilometer.

Karena merasa tiak aa penyelesaian+ ak*irnya kasus ini i%aa ke

=LK( an iselesaikan ke Baan Penyelesaian "engketa Konsumen 0BP"K.

Kasus itu kemuian iproses. Lumilla menuntut /issan untuk mem%eli

kem%ali mo%il miliknya yang i%eli paa & Maret 2)11 i dealer /issan

arung Bunit+ :akarta "elatan.

/issan menyetujui *al terse%ut+ *anya saja /issan *anya mau

mem%elinya engan stanar *arga se%ua* /issan Mar* %ekas yang %eraa

i angka #p13$ juta. "ementara Lumilla mau /issan mem%ayar sesuai uang

yang tela* ia keluarkan untuk mem%eli mo%il terse%ut.

Ak*irnya+ setela* imeiasi BP"K+ paa 1! @e%ruari 2)12 lalu jalan

tenga* pun iam%il. /issan *arus mem%eli mo%il Lumilla kem%ali i atas

*arga pasaran mo%il %ekas tapi i %aa* *arga mo%il %aru. Angkanya

#p15)juta.

Menurut 7a8i+ BP"K menyatakan /issan melanggar 99

Perlinungan Konsumen /o $ Ta*un 1CCC+ pasal C ayat 1 *uru, k yang

%er%unyi pelaku usa*a ilarang menaarkan+ memprouksikan+

mengiklankan suatu %arang atau jasa seara tiak %enar. Kemuian

menaarkan sesuatu yang menganung janji yang %elum pasti.

"elain itu /issan juga melanggar pasal 1) *uru, + yang %er%unyi

pelaku usa*a alam menaarkan %arang atau jasa yang itujukan untuk

iperagangkan ilarang menaarkan+ mempromosikan+ mengiklankan atau

1'



mem%uat pernyataan yang tiak %enar atau menyesatkan mengenai konisi+

tanggungan+ jaminan+ *ak atau ganti rugi atas suatu %arang atau jasa.

"um%er6 *ttp6otomoti,.nes.8i8a.o.inesrea3)22!2taksesuaiiklankonsumengugatnissanri

Anali#i# Ka#'# +

"eperti yang sua* ijelaskan se%elumnya+ %er%isnis mem%utu*kan

etika agar konsumen loyal an ke*iupan %isnis akan %erlangsung lama.

7alam kasus ini+ pi*ak /issan tiak menjalankan prisip kejujuran+ karena

%arang yang iin,ormasikan+ yaitu /issan Mar*+ tiak sesuai engan

kenyataan.

Tujuan ari %er%isnis memang menari keuntungan+ *al itu ajar saja

namun *arus isertai engan etika. :angan sampai aa pi*ak yang

mengalami kerugian aki%at keinginan kita untuk menapat keuntungan.

7alam *al ini+ /issan menari keuntungan engan ara yang tiak etis+ yaitu

menipu alon pem%eli engan ara mengin,ormasikan prouk yang tiak

sesuai kenyataan.

Berasarkan tiga penekatan asar untuk merumuskan tingka* laku

etika %isnis+ alam kasus ini pem%eli menerima 0ustice approach. Pem%eli

paa ak*irnya menapatkan *aknya kem%ali+ yaitu menerima uangnya

kem%ali se%esar #p 15).))).)))+ untuk mem%eli mo%il /issan Mar*

terse%ut. "elain itu juga terjai individual rights approach yaitu pem%eli

i%erikan *ak asar konsumen+ seperti *ak untuk ilayani. "eangkan tiak

terjai utilitarian approach karena %arang yang i%eli tiak sesuai engan

iklan an %rosur yang sua* iearkan.

Apa%ila konsumen merasa tiak irugikan engan ketiaksesuaian

in,ormasi+ maka pemerinta* tiak akan meng*ukum penjual terse%ut. /amun

alam *al ini+ konsumen sangat merasa irugikan+ se*ingga meminta %antuan

penegak *ukum atau pemerinta*. Kala*nya pi*ak /issan alam persiangan

ini apat mem%uat %e%erapa peminat /issan+ k*ususnya /issan Mar*+ akan

1"

http://otomotif.news.viva.co.id/news/read/302262-tak-sesuai-iklan--konsumen-gugat-nissan-ri






%erpaling+ se*ingga /issan akan mengalami kerugian. Jle* karena itu+

se%aiknya para pe%isnis selalu menggunakan etika alam menjalankan

%isnisnya+ agar pemerinta* tiak ikut ampur tangan alam menyelesaikan

perkara.

BAB I*

KESIMPU)AN DAN SARAN

!.1. Ke#i2'lan

Etika %isnis sangatla* penting karena mampu mengurangi %iaya aki%at

kemungkinan terjainya ,riksi+ meningkatkan moti8asi pekerja melinungi

prinsip ke%e%asan %erniaga an meningkatkan keunggulan %ersaing. Tak apat

ipungkiri %a*a tujuan utama ari %isnis aala* menari keuntungan se%esar

%esarnya. Keuntungan aala* *al yang seara moral an sosial %aik+ karena

mempunyai aki%at yang %erguna %agi %anyak orang lain. Mengejar keuntungan

*arus ianggap se%agai *al yang %aik karena %erkaitan engan keaji%an si

pemilik moal untuk memper%aiki konisi *iupnya. -anya saja seringkali

munul sikap an perilaku yang menjuruskan paa meng*alalkan %er%agai

ara+ *anya emi memperole* keuntungan.

7alam perkem%angan ekonomi an etika %isnis+ terapat ta*apan

ta*apan munulnya teori yang menukung proses %er%isnis. 7alam

perkem%anganperkem%angan itula* mulai munul pemikiran untuk %eretika

alam %er%isnis+ an mulai a%a ke21 etika %isnis sua* ikem%angkan i

seluru* unia.

!.+. Saran

Meli*at mulai %anyaknya oknum pe%isnis yang tiak %eretika+ maka yang

perlu itekankan untuk menarik per*atian konsumen aala* %agaimana

mengusa*akan agar keuntungan yang iperole* itu memang ajar+ *alal+ an

fair + i mana alam ta*ap penapaiannya masi* mempertim%angkan etika an

moralitas. "e*ingga apat meniptakan keaaan yang saling menguntungkan

1!



antara pem%eli an penjual+ tanpa aa yang merasa irugikan. 7engan ini

pula+ panangan masyarakat ter*aap %isnis menjai tiak selalu %uruk.

DAFTAR PUSTAKA

Bertens+ K.G Pengantar Etika Bisnis+ "eri @ilsa,at Atmajaya621+ Pener%it

Kanisius+ :akarta 2)))

Kera,+ A. "ony.G Etika Bisnis+ Tuntutan an #ele8ansinya. Pener%it Kanisius.

=ogyakarta+ 1CC$.

#injin+ Ketut.G Etika Bisnis an (mplementasinya. :akarta 6;rameiaG 2))4

*ttp6>uioaosreis.%logspot.om2)121)nama>uioapetronilamosreis

nim.*tml

*ttp6etika%isnisalam%isnisan*ika.%logspot.om2)13)1so,tskilletika

%isnisalam%isnis14.*tml

*ttp6raaiya*putrilaura.%logspot.om2)1211stuikasuspenipuanonline

s*op.*tml

*ttp6.topulerkan.omimensietikaalam%isnis))!)&&

*ttp6rama14.%logspot.om2)121))&ar*i8e.*tml

2(

http://quiodadosreis.blogspot.com/2012/10/nama-quioda-petronila-m-dos-reis-nim.html


http://etikabisnisdalambisnisandhika.blogspot.com/2013/01/softskill-etika-bisnis-dalam-bisnis_14.html




http://www.topulerkan.com/dimensi-etika-dalam-bisnis-006077/

http://rama-14.blogspot.com/2012_10_07_archive.html







http://www.topulerkan.com/dimensi-etika-dalam-bisnis-006077/

http://rama-14.blogspot.com/2012_10_07_archive.html

pengertian etika bisnis dan pentingnya etika di dunia modern

Documents