pengaruh ownership retention, reputasi … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis...

149
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH OW UNDERWRITER, U TERHADAP PENG DALAM PROSPEK SEBAGA Ditujukan untuk Melen Mencapai Derajat Ma Fakultas Ekon RIRIK YUN UNIV i WNERSHIP RETENTION, REPUTAS UMUR, DAN KOMISARIS INDEPEN GUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPI KTUS IPO DENGAN PROPRIETARY C AI VARIABEL PEMODERASI HALAMAN JUDUL TESIS ngkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat agister Sains Program Studi Magister Akunt nomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: NITA HENDRY KOESWORO SARI NIM : S4308014 FAKULTAS EKONOMI VERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 SI NDEN ITAL COST Guna tansi

Upload: doandang

Post on 04-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH OWNERSHIP RETENTIONUNDERWRITER, UMUR,TERHADAP PENGUNGKAPAN

DALAM PROSPEKTSEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Ditujukan untuk Melengkapi TugaMencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

RIRIK YUNITA HENDRY KOESWORO SARI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

i

OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI , UMUR, DAN KOMISARIS INDEPENDEN

PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITALDALAM PROSPEKTUS IPO DENGAN PROPRIETARY COST

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

HALAMAN JUDUL

TESIS

Ditujukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

nomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh: RIRIK YUNITA HENDRY KOESWORO SARI

NIM : S4308014

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

, REPUTASI KOMISARIS INDEPENDEN

INTELLECTUAL CAPITAL PROPRIETARY COST

Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Page 2: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kahadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat, karunia dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis

dengan judul “Pengaruh Ownership Retention, Reputasi Underwriter, Umur, dan

Komisaris Independen Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital dalam

Prospektus IPO dengan Proprietary Cost sebagai Variabel Pemoderasi” ini

disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi

Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam proses penulisan tesis ini, penulis telah mendapat bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., P.hD., selaku ketu program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dr. Bandi, M.Si., Ak., selaku ketua program Magister Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Muhammad Agung Prabowo, M.Si., P.hD., Ak selaku sekretaris program

Magister Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku pembimbing tesis, yang

dengan penuh kesabaran, keramahan, keikhlasan, dan penuh perhatian telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan yang sangat

Page 6: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

membantu penulis untuk mencapai hasil yang terbaik di tengah jadwal beliau

yang padat.

6. Anas Wibawa, S.E., M.Si., Ak., selaku pembimbing tesis, yang dengan penuh

kesabaran, keramahan, keikhlasan, dan penuh perhatian telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal sampai dengan penyelesaian

penulisan tesis ini.

7. Dra. Y. Anni Aryani, M.Prof.Acc., Ph.D., Ak. dan Drs. Djoko Suhardjanto,

M.Com(Hons), Ph.D., Ak., selaku penguji dalam ujian tesis.

8. Bapak dan ibu dosen program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat kepada penulis.

9. Staf program Magister Akuntansi yang telah membantu kelancaran

administrasi.

10. Semua teman-teman yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung selama penulis

menyelesaikan studi. Penulis meminta maaf kepada semua pihak yang terkait

dalam penulisan tesis ini atas segala kekurangan dan kekhilafan penulis. Harapan

penulis semoga tesis ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Mei 2011

Ririk Yunita H. K. S.

Page 7: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................. Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .......... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 1

DAFTAR TABEL .................................................................................................... 5

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... 6

DAFTAR LAMPIRAN .......................................... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ............................................................. Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ........................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 7

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................7

B. Perumusan Masalah .................................................................................20

C. Tujuan Penelitian .....................................................................................23

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ......... 25

A. Signaling Theory .....................................................................................25

B. Intellectual Capital ..................................................................................28

C. Ownership Retention ...............................................................................33

D. Reputasi Underwriter ..............................................................................34

Page 8: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

E. Umur Perusahaan .....................................................................................37

F. Komisaris Independen .............................................................................38

G. Konsentrasi Industri dan Proprietary Cost ..............................................40

H. Variabel Kontrol ......................................................................................43

I. Penelitian Terdahulu ................................................................................47

J. Pengembangan Hipotesis .........................................................................51

1. Ownership Retention dan Pengungkapan Intellectual Capital ..........51

2. Reputasi Underwriter dan Pengungkapan Intellectual Capital ........55

3. Umur Perusahaan dan Pengungkapan Intellectual Capital ...............58

4. Komisaris Independen dan Pengungkapan Intellectual Capital .......60

5. Proprietary Cost, Ownership Retention, dan Pengungkapan

Intellectual Capital ............................................................................64

K. Rerangka Konseptual ...............................................................................70

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 71

A. Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................................71

B. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data .......................................................73

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................................73

D. Analisis Data ............................................................................................82

1. Uji Asumsi Klasik .............................................................................82

2. Pengujian Hipotesis ...........................................................................85

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 89

A. Statistik Deskriptif ...................................................................................89

B. Uji Asumsi Klasik ....................................................................................94

Page 9: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1. Uji Normalitas ...................................................................................94

2. Uji Multikolinieritas ..........................................................................98

3. Uji Autokorelasi ..............................................................................101

4. Uji Heterokedastisitas ......................................................................102

C. Pengujian Hipotesis ...............................................................................104

D. Pembahasan ...........................................................................................112

1. Pengujian hipotesis pengaruh positif ownership retention terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan

IPO ...................................................................................................112

2. Pengujian hipotesis positif pengaruh reputasi underwriter terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan

IPO ...................................................................................................113

3. Pengujian hipotesis pengaruh positif umur perusahaan terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan

IPO ...................................................................................................114

4. Pengujian hipotesis pengaruh positif komisaris independen terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan

IPO ...................................................................................................115

5. Pengujian hipotesis proprietary cost memoderasi (dengan arah

negatif) pengaruh ownership retention terhadap pengungkapan

intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO .............117

E. Pembahasan mengenai variabel kontrol ................................................117

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 120

Page 10: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

A. Kesimpulan ............................................................................................120

B. Keterbatasan ...........................................................................................123

C. Saran ......................................................................................................124

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 126

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Sampel Penelitian .........................................................................90

Tabel 2 Jumlah Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Berdasarkan Tipe Industri 91

Tabel 3 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ....................................................92

Tabel 4 Hasil Uji Normalitas – Model Regresi 1 : Kolmogorov-Smirnov ...........97

Tabel 5 Hasil Uji Normalitas – Model Regresi 2 : Kolmogorov-Smirnov ...........97

Tabel 6 Hasil Uji Multikolinieritas – Model Regresi 1 .........................................99

Tabel 7 Hasil Uji Multikolinieritas – Model Regresi 2 .......................................100

Tabel 8 Hasil Uji Autokorelasi – BG test ............................................................101

Tabel 9 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Berganda ..........................................106

Page 12: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Skematik Rerangka Konseptual .............................................70

Gambar 2 Hasil Uji Normalitas – Model Regresi 1: Grafik Normal Probability

Plot .......................................................................................................95

Gambar 3 Hasil Uji Normalitas – Model Regresi 2 : Grafik Normal Probability

Plot .......................................................................................................96

Gambar 4 Hasil Uji Heterokedastisitas – Model 1 ..............................................103

Gambar 5 Hasil Uji Heterokedastisitas – Model 2 ..............................................103

Page 13: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dinamika bisnis abad 21 secara pesat ditentukan dan dikendalikan oleh

elemen-elemen intellectual capital/knowledge base (Singh dan Zahn 2008),

sehingga modal konvensional seperti sumber daya alam, sumber daya keuangan,

dan aktiva fisik lainnya menjadi kurang penting dibandingkan dengan modal yang

berbasis pengetahuan dan teknologi (Yusuf dan Sawitri 2009). Intellectual capital

secara berangsur-angsur menggantikan aset fisik tradisional sebagai penentu

sukses dan kinerja masa depan perusahaan (Yau, Chun, dan Balaraman 2009).

Pendapat tersebut senada dengan yang dikatakan oleh Cumby dan Conrod (2001)

bahwa intellectual capital semakin dilihat sebagai bagian terintegrasi pada proses

penciptaan nilai perusahaan. Menurut Pulic dan Bornemann (1999) sebagaimana

dikutip oleh Williams (2001) bahwa dalam “new economy” intellectual capital

telah menjadi satu-satunya competitive advantage suatu perusahaan. Oleh karena

itu, intellectual capital dianggap sebagai aset yang sangat bernilai dan berpotensi

bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern.

Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi (intellectual

capital) sebagai competitive advantage untuk memenangkan kompetisi bisnis

yang semakin keras dapat dilihat ilustrasinya pada kondisi pasar Nokia di

Indonesia. Dahulu Nokia memang menjadi penguasa di pasar high-end gadget di

Page 14: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Indonesia, namun karena Nokia kurang berinovasi maka kalah daya saing dengan

Samsung yang menggandeng Google Android dan Blackberry serta I-phone.

Page 15: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Nokia sebenarnya memiliki divisi research yang handal, namun ragu untuk

mengembangkan aplikasi smart phone. Nokia masih berkutat menggunakan

Symbian OS yang tidak pernah di-update, sehingga meskipun Nokia user friendly

tapi kalah canggih dibandingkan kompetitornya. Konsekuensinya adalah terjadi

penurunan pada nilai perusahaan, dalam tiga tahun terakhir harga saham anjlok

hingga 80% (strategimanajemen.net) dan menurut riset IDC (International Data

Corporation) pangsa pasar Nokia turun dari 38% pada tahun 2009 menjadi 28%

pada akhir tahun 2010 (www.tempointeraktif.com). Ilustrasi tersebut

menunjukkan pentingnya usaha untuk membangun perusahaan yang berbasis

intellectual capital sehingga dapat meningkatkan company’s value.

Fenomena intellectual capital di Indonesia tampak mulai berkembang

seiring hadirnya PSAK No.19 (revisi 2000), namun PSAK tersebut tidak

menyebutkan intellectual capital secara eksplisit. Intellectual capital perusahaan

dapat dianggap sebagai bentuk unaccounted capital dalam sistem akuntansi

tradisional meskipun beberapa di antaranya, misalnya goodwill, patent, copyright,

dan trade mark diakui sebagai aktiva tidak berwujud (Purnomosidhi 2006).

Menurut Purnomosidhi (2006) timbulnya unaccounted capital tersebut

dikarenakan sangat ketatnya kriteria akuntansi bagi pengakuan dalam penilaian

aktiva, yaitu keteridentifikasian, adanya pengendalian sumber daya, dan adanya

manfaat ekonomis di masa depan (PSAK No.19:19.5). Akibatnya financial

reporting tradisional telah dirasakan gagal untuk dapat menyajikan informasi

penting ini dan Widyaningdyah (2008) menyatakan bahwa fenomena distorsi

informasi akibat keusangan sistem akuntansi sudah terlihat di perusahaan modern

Page 16: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Indonesia. Bukh (2003) menyatakan bahwa mekanisme pelaporan tradisional

tidak mampu untuk mencakup secara cukup syarat pelaporan pada perusahaan

“new economy”.

Purnomosidhi (2006) menegaskan bahwa ketidakpuasan terhadap financial

reporting menjadi semakin meningkat karena ketidakmampuannya untuk

menyediakan informasi yang cukup kepada stakeholders tentang kemampuan

perusahaan untuk menciptakan nilai. Model akuntansi tradisional gagal untuk

menyediakan informasi yang relevan dan informasi yang berarti sehubungan

dengan intellectual capital perusahaan (Sonnier, Carson, dan Carson 2008), hal

ini dikhawatirkan akan mendistorsi informasi yang diterima oleh pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap perusahaan (Widyaningdyah 2008). Ketidakpuasan

dan adanya peningkatan permintaan pelaporan dari stakeholder mendorong

perusahaan untuk meningkatkan praktik pengungkapan informasi sukarela yang

lebih komprehensif.

Lebih lanjut berkenaan dengan pengungkapan sukarela, pengungkapan

intellectual capital menjadi top ten information yang dibutuhkan pemakai (Taylor

and Associates 1998 dalam Williams 2001). Investor membutuhkan pengetahuan

sumber daya intellectual capital, oleh karena itu akan tertarik pada informasi yang

berhubungan dengan intellectual capital (Singh dan Zahn 2007). Goh dan Lim

(2004) menyatakan bahwa informasi intellectual capital adalah salah satu

informasi yang dibutuhkan oleh investor, hal ini dikarenakan informasi mengenai

intellectual capital menyebabkan investor dapat menilai kemampuan perusahaan

dalam menciptakan kekayaan di masa mendatang dengan lebih baik.

Page 17: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Defisiensi dan inkonsistensi dalam pelaporan intellectual capital yang

berhubungan dengan informasi menciptakan timbulnya asimetri informasi antara

investor-investor yang informed dan yang uninformed (Walker 2006; Singh dan

Zahn 2008). Asimetri informasi merupakan suatu kondisi satu pihak memiliki

informasi lebih baik daripada pihak lain. Guo, Lev, dan Zhou (2004) menyatakan

bahwa asimetri informasi meningkat saat perusahaan melakukan go public.

Berkenaan dengan asimetri informasi, Diamond dan Verrecchia (1991), Boesso

dan Kumar (2007), Zahn dan Singh (2007), dan Singh dan Zahn (2008)

menyatakan bahwa pengungkapan (informasi finansial dan non finansial) yang

luas merupakan kebijakan yang dapat mengurangi asimetri informasi. Dengan

pengungkapan yang luas (seperti pengungkapan intellectual capital) maka akan

mengurangi adanya gap informasi dan ketidakpastian, yang pada akhirnya akan

berpengaruh pada penilaian perusahaan yang lebih akurat .

Penelitian ini menguji determinan pengungkapan intellectual capital pada

prospektus Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Topik ini

menarik perhatian penulis dengan alasan sebagai berikut. Pertama, berkenaan

dengan intellectual capital, Sawarjuwono dan Kadir (2003) mengemukakan

bahwa implementasi pengungkapan intellectual capital merupakan sesuatu yang

masih baru bukan saja di Indonesia tetapi juga di lingkungan bisnis global.

Mereka mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia belum

memberikan perhatian terhadap human capital, structural capital, dan customer

capital, padahal semua ini merupakan elemen pembangun intellectual capital

perusahaan. Menurut Purnomosidhi (2006), jika perusahaan belum menghargai

Page 18: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

atau memberikan perhatian terhadap intellectual capital maka perusahaan akan

enggan melakukan pengungkapan intellectual capital.

Kedua, pada saat IPO terdapat asimetri informasi dan perusahaan belum

memiliki nilai pasar, sehingga investor potensial sulit untuk melakukan penilaian

terhadap perusahaan. Dalam kondisi tersebut, informasi dalam prospektus

seringkali menjadi satu-satunya sumber bagi investor potesial dalam pengambilan

keputusan investasi. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor

KEP-51/PM/1996 tentang pedoman mengenai bentuk dan isi prospektus dan

prospektus ringkas dalam rangka penawaran umum menyebutkan informasi yang

harus diungkap oleh emiten dalam prospektus. Walaupun peraturan tersebut sudah

mengindikasikan bahwa intellectual capital sudah mulai mendapatkan perhatian

dari regulator, namun pengungkapan wajib tersebut belum memadai bagi investor

sebagai dasar pengambilan keputusan, karena tidak cukup menggambarkan

potensi penciptaan nilai suatu perusahaan. Prospektus karena utamanya ditujukan

untuk investor, maka seharusnya lebih forward oriented, dan mengungkapkan

lebih banyak informasi aktiva tidak berwujud dalam perusahaan (Nielsen, Bukh,

Mouritsen, Johansen, dan Gormsen 2006). Di sisi lain Purnomosidhi (2006) dalam

penelitiannya berpendapat bahwa keberadaan investor institusional yang relatif

kecil dalam struktur kepemilikan dan rendahnya persentase saham yang

diperdagangkan di BEI dapat menurunkan jumlah ungkapan. Dalam kondisi yang

sama, menurut signaling theory, kondisi ini tidak memotivasi para manajer untuk

memberi sinyal kepada pasar bahwa mereka menciptakan sumber daya

intellectual capital (Purnomosidhi 2006). Padahal beberapa bentuk pengungkapan

Page 19: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

(seperti pengungkapan sukarela intellectual capital) merupakan informasi yang

bernilai bagi investor yang dapat mengurangi ketidakpastian (Bukh 2003),

terutama dalam IPO yang lazim terjadi asimetri informasi yang tinggi. Di samping

itu, pengungkapan sukarela intellectual capital seringkali merupakan satu-satunya

jalan untuk memberi sinyal tentang eksistensi dan signifikansi sumber daya

intellectual capital kepada investor (Sonnier et al. 2008). Dengan demikian

pendapat Purnomosidhi (2006) berbeda dengan hasil penelitian Singh dan Zahn

(2008), yang menunjukkan hubungan positif antara ownership retention (retensi

kepemilikan) dan pengungkapan intellectual capital.

Ketiga, penelitian di Indonesia pada bidang intellectual capital masih

sangat terbatas (Boedi 2008). Penelitian mengenai determinan pengungkapan

intellectual capital masih sangat jarang, terutama dengan setting IPO (Singh dan

Zahn 2008). Prospektus IPO dapat dikatakan diabaikan dalam penelitian

mengenai pengungkapan intellectual capital (Cordazzo, Wielen, dan Vergauwen

2008). Ketiga alasan yang dikemukakan di atas tersebut memotivasi penulis untuk

menguji faktor-faktor yang diduga dapat mendorong perusahaan yang melakukan

IPO agar bersedia melakukan pengungkapan intellectual capital.

Li, Pike, dan Haniffa (2008) mengungkapkan bahwa beberapa persektif

teori dapat digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan intellectual

capital. Beberapa peneliti sebelumnya menjelaskan variasi atau kecenderungan

pengungkapan intellectual capital dapat dijelaskan berdasarkan perspektif teori

yang berbeda. Misalnya, Guthrie, Petty, Yongvanich, dan Ricceri (2004) dan

Abeysekera dan Guthrie (2005) menggunakan legitimacy dan stakeholder theory,

Page 20: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Patelli dan Prencipe (2007) menggunakan agency theory, dan Singh dan Zahn

(2008) menggunakan signaling theory. Sementara itu penelitian ini menggunakan

signaling theory, karena dianggap sesuai untuk menjelaskan kecenderungan

pengungkapan intellectual capital dengan setting IPO.

Penelitian ini termotivasi dari eksistensi temuan Singh dan Zahn (2008)

yang penelitiannya menggunakan sampel 444 prospektus perusahaan yang

melakukan IPO di Singapore Stock Exchange 1996-2007. Variabel independen

dalam penelitian mereka adalah ownership retention dan variabel dependennya

adalah pengungkapan intellectual capital. Dalam penelitian tersebut digunakan

dua variabel pemoderasi yaitu proprietary cost dan struktur corporate

governance. Sementara itu, variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian

tersebut meliputi gross proceed, rencana kompensasi eksekutif, leverage, reputasi

underwriter, reputasi soliciter, umur perusahaan (age), dan reputasi auditor.

Berbeda dengan penelitian Singh dan Zahn (2008), fokus penelitian ini

adalah menginvestigasi pengungkapan intellectual capital pada prospektus

perusahaan yang melakukan IPO di BEI periode 2000-2007. Penelitian ini

menggunakan ownership retention, reputasi underwriter, umur perusahaan, dan

komisaris independen sebagai variabel independen, sedangkan proprietary cost

sebagai variabel pemoderasi. Sementara itu, mengikuti Singh dan Zahn (2008),

gross proceed, rencana kompensasi eksekutif, leverage, dan reputasi auditor

dipertimbangkan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini.

Bagi investor yang ingin membeli saham pada pasar perdana atau saham

yang ditawarkan kepada publik untuk pertama kali oleh perusahaan IPO (dikenal

Page 21: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

juga dengan sebutan unseasoned equity offerings) terdapat informasi yang

asimetri antara pemilik lama dengan investor potensial. Pemilik lama memiliki

informasi privat tentang prospek perusahaan atau mengetahui tentang kondisi dan

prospek arus kas di masa yang akan datang, sedangkan investor potensial tidak

memiliki informasi tersebut. Investor tidak mengetahui apakah perusahaan yang

melakukan IPO itu benar-benar bagus. Untuk itu, diperlukan suatu sinyal yang

dapat ditangkap dan dianalisis oleh calon investor bahwa perusahaan mempunyai

prospek yang bagus. (Hartono 2008)

Mendasarkan pada signaling theory, maka perusahaan akan melakukan

pengungkapan intellectual capital untuk meminimalkan asimetri informasi. Sinyal

pengungkapan intellectual capital yang mengindikasikan kemampuan perusahaan

untuk menciptakan nilai masa depan akan meningkatkan penilaian investor. How

dan Howe (2001) mengungkapkan bahwa untuk memecahkan masalah asimetri

informasi, studi terdahulu berfokus pada mekanisme selain pengungkapan untuk

memberi sinyal kualitas IPO, seperti melalui mekanisme ownership retention dan

penggunaan underwriter yang bereputasi. Kualitas IPO yang bagus,

bagaimanapun, menggunakan sinyal berganda (multiple signals) seperti

pengungkapan sukarela yang lebih banyak untuk menarik investor (Jog dan

McConomy 2003), karena pengungkapan yang lebih banyak berarti memperkuat

nilai IPO (Singh dan Zahn 2008).

Variabel independen pertama dalam penelitian ini adalah ownership

retention. Penggunaan variabel ownership retention sebagai variabel independen

adalah konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Zahn (2008).

Page 22: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Alasan yang mendasari adalah bahwa ownership retention dapat memberikan

sinyal tentang kualitas perusahaan, dan apabila perusahaan menggunakan strategi

pengungkapan intellectual capital sebagai sinyal, maka terdapatnya ownership

retention yang semakin tinggi akan semakin memotivasi perusahaan untuk

meningkatkan pengungkapan intellectual capital. Dengan demikian akan semakin

memperkuat sinyal yang ditujukan kepada investor potensial.

Signaling theory menyatakan bahwa perusahaan dengan kualitas tinggi

mampu untuk menjembatani asimetri informasi dengan menggunakan sinyal

kualitas yang mahal, hal ini tidak dapat ditirukan oleh perusahaan dengan kualitas

rendah (Cai, Duxbury, dan Keasey 2007). Literatur masa lampau mengadopsi

asimetri informasi pada pasar IPO menyatakan retensi kepemilikan (ownership

retention) (Leland dan Pyle 1977) adalah sinyal dari kualitas perusahaan. Dengan

mengamati ownership retention, investor potensial dapat menyimpulkan prospek

perusahaan yang ditawarkan. Semakin besar tingkat kepemilikan yang ditahan

(atau semakin kecil persentase saham yang ditawarkan) akan memperkecil tingkat

ketidakpastian pada masa yang akan datang (Murdiyani 2009), hal ini berarti pula

semakin baik prospek perusahaan sehingga semakin meningkatkan nilai pasar

perusahaan setelah IPO (Leland dan Pyle 1977).

Singh dan Zahn (2008) memperluas prediksi teori Leland dan Pyle (1977)

dengan menguji hubungan ownership retention terhadap pengungkapan

intellectual capital pada prospektus perusahaan IPO di Singapura. Hasil penelitian

mereka menunjukkan bahwa ownership retention mempunyai hubungan positif

signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital. Implikasinya adalah bahwa

Page 23: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

apabila tingkat ownership retention semakin tinggi maka semakin besar kesediaan

perusahaan yang melakukan IPO untuk memberikan informasi tentang sumber

daya dan potensi intellectual capital. Hasil penelitian tersebut memberikan

dukungan terhadap penelitian Bukh, Nielsen, Gormsen, dan Mouritsen (2005)

yang menyatakan bahwa tingkat kepemilikan manajerial sebelum IPO secara

signifikan berhubungan dengan tingkat pengungkapan intellectual capital.

Perusahaan yang manajemennya memiliki sebuah kepentingan kepemilikan dalam

listing mengungkap informasi intellectual capital lebih banyak (Bukh et al. 2005).

Perusahaan yang ownership retention-nya tinggi ketika melakukan IPO,

dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki kualitas yang baik. Courteau

(1995) mengembangkan model Leland dan Pyle (1977) dengan menambahkan

sinyal tambahan pada variabel ownership retention sebagai sinyal nilai

perusahaan, yaitu komitmen pemilik lama mengenai lamanya (jangka waktu)

periode menahan kepemilikan. Strategi signifikan berupa ownership retention

yang ditambah dengan komitmen untuk menahan periode kepemilikan menjadi

mekanisme sinyal yang semakin meyakinkan investor mengenai kualitas IPO.

Pendapat Courteau (1995) ini akhirnya mendorong penulis untuk menambahkan

sinyal tambahan berupa komitmen pemilik lama untuk menahan periode

kepemilikan dengan jangka waktu minimal enam bulan sejak tanggal efektif.

Pertimbangan jangka waktu minimal enam bulan tersebut adalah berdasar

pada informasi yang tercantum dalam prospektus IPO. Pertimbangan tersebut

dikarenakan prospektus perusahaan sampel dalam penelitian ini menyatakan

bahwa pemilik lama bersedia menahan periode kepemilikan dengan jangka waktu

Page 24: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

yang berbeda pada setiap perusahaan, yaitu berkisar antara 6 (enam) sampai

dengan 12 bulan.

Lebih lanjut lagi, untuk lebih mendukung persepsi tersebut di atas maka

perusahaan akan lebih banyak mengungkapkan intellectual capital yang

dimilikinya. Kepercayaan investor terhadap kualitas IPO melalui mekanisme

sinyal positif berupa ownership retention yang ditambah dengan komitmen

menahan periode kepemilikan minimal enam bulan ini diharapkan akan

mendorong emiten bersedia memberikan transparansi yang lebih besar mengenai

potensi penciptaan nilai perusahaan. Oleh karena sumber daya intellectual capital

memiliki kontribusi terhadap terjadinya gap informasi dengan investor, maka

emiten berharap dengan pengungkapan informasi intellectual capital yang lebih

banyak dalam prospektus ini akan efektif mengurangi masalah asimetri informasi

dan ketidakpastian. Hal ini dikarenakan pengungkapan informasi intellectual

capital dianggap sebagai mekanisme yang dapat memfasilitasi investor untuk

melakukan penilaian terhadap perusahaan dengan lebih akurat.

Berdasar pada pemikiran di atas, penelitian ini menguji pengaruh

ownership retention sebagai sinyal pelengkap yang mendorong pengungkapan

intellectual capital dalam prospektus.

Variabel kedua dalam penelitian ini adalah reputasi underwriter. Dalam

penelitian Singh dan Zahn (2008) reputasi underwriter digunakan sebagai variabel

kontrol, sedangkan dalam penelitian ini digunakan sebagai variabel independen.

Alasan yang mendasari penulis menggunakan reputasi underwriter sebagai

variabel independen adalah sebagai berikut.

Page 25: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Menurut signaling theory, reputasi underwriter dapat memberikan sinyal

positif mengenai perusahaan IPO (Martani 2003). Issuer dapat mengurangi

ketidakpastian dengan memberikan sinyal IPO melalui mekanisme reputasi

underwriter yang tinggi (Clarkson, Dontoh, Richardson, dan Sefcik 1991). Senada

dengan How dan Howe (2001), Jog dan McConomy (2003) berpendapat bahwa

perusahaan yang melakukan issue dapat menyediakan informasi tambahan dan

sinyal kualitas informasi melalui berbagai mekanisme seperti memilih

underwriter yang bereputasi tinggi guna mengurangi akibat asimetri informasi.

Lebih lanjut, penelitian Carter dan Manaster (1990) memberikan bukti

empiris yang mendukung hubungan positif kualitas perusahaan dengan reputasi

underwriter. Carter dan Manaster (1990) menyatakan bahwa reputasi underwriter

merupakan faktor yang signifikan dalam banyak studi IPO. Oleh karena itu, IPO

dengan kualitas yang lebih tinggi memberi sinyal informasi kunci untuk partisipan

pasar tentang nilai IPO dengan menggunakan underwriter yang bereputasi tinggi

(Chen dan Mohan 2002).

Sementara itu, Singh dan Zahn (2008) berpendapat bahwa dalam setting

IPO, pengungkapan intellectual capital antara lain tergantung pada mekanisme

sinyal. Sinyal reputasi underwriter ini menunjukkan kualitas IPO, dengan

demikian sesuai dalam konteks IPO. Mengikuti Singh dan Zahn (2008) yang

memperluas sinyal ownership retention ke dalam pengungkapan intellectual

capital, maka penulis mencoba memperluas penggunaan variabel signaling berupa

reputasi underwriter ke dalam pengungkapan intellectual capital.Variabel reputasi

underwriter diharapkan mempengaruhi pengungkapan intellectual capital.

Page 26: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Sementara itu peran underwriter dalam penyusunan prospektus serta

kepentingan underwriter terhadap penjualan saham menyebabkan underwriter

diharapkan merupakan faktor yang memotivasi pengungkapan intellectual capital.

Menurut Certo, Daily, dan Dalton (2001) reputasi underwriter dapat berdampak

pada persepsi investor mengenai kualitas perusahaan IPO. Dengan demikian

penggunaan underwriter yang bereputasi baik ini akan diintrepretasikan oleh

investor sebagai sinyal positif, yang akan semakin memperkuat sinyal

pengungkapan intellectual capital. Berdasarkan diskusi di atas maka penulis

mempertimbangkan reputasi underwriter sebagai variabel independen dalam

penelitian ini.

Pada saat IPO, suatu perusahaan menginformasikan kepada pasar

mengenai kinerja, kompetensi, dan pertumbuhan potensial sebagai suatu cara

untuk meyakinkan investor bahwa berinvestasi dalam perusahaan tersebut adalah

suatu hal yang layak dan menguntungkan. Usaha untuk menarik investor ini

berpusat pada prospektus. Prospektus menyajikan informasi mengenai sasaran

usaha perusahaan, identitas dan latar belakang para pemegang saham, kapitalisasi

awal dan struktur modal perusahaan, penggunaan hasil dari penjualan efek, dan

setiap aset penting atau proses intelektual yang akan digunakan oleh perusahaan.

Informasi dalam prospektus menjadi dasar para investor dalam pembuatan

keputusan investasi (Firth dan Smith 1992).

Bukh (2003) menyatakan bahwa prospektus mengindikasikan tipe

informasi mana yang diseleksi oleh perusahaan dan penasehatnya (advisers) untuk

kemungkinan visualisasi terbaik mengenai penciptaan nilai potensial perusahaan

Page 27: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dalam hubungannya dengan investor dan analis, karena prospektus bermaksud

untuk membuktikan pertumbuhan yang berkesinambungan dan peningkatan

kemakmuran pemegang saham. Kemudian Bukh (2003) menambahkan bahwa

pencantuman informasi mengenai intellectual capital dalam prospektus adalah

sebuah indikasi bahwa perusahaan dan penasehat mereka percaya tipe informasi

ini adalah penting di dalam penilaian pasar modal mengenai nilai perusahaan

dalam prospektus dapat memberikan gambaran keadaan perusahaan dan ramalan

laba. Penelitian Singh dan Zahn (2008) dan Romadani (2010) menunjukkan hasil

bahwa underwriter berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual

capital.

Underwriter yang bereputasi baik biasanya akan menuntut lebih pada

perusahaan yang akan melakukan IPO dalam hal pengungkapan informasi karena

mereka juga mempunyai beban moral yang terkait dengan reputasi baiknya.

Penggunaan underwriter yang bereputasi yang merupakan sinyal positif

perusahaan ini akan diinterpretasikan oleh publik bahwa perusahaan memiliki

informasi dalam prospektus (seperti pengungkapan intellectual capital) yang tidak

menyesatkan. Bagaimanapun underwriter berkepentingan melindungi reputasinya

melalui pengungkapan intellectual capital yang tidak menyesatkan.

Underwriter berperan dalam mengurangi asimetri informasi yang terjadi

antara issuer dengan investor melalui dorongan underwriter terhadap perusahaan

untuk melakukan pengungkapan intellectual capital. Dengan pengungkapan

intellectual capital maka keyakinan investor tentang kualitas IPO akan meningkat

dan persepsi risiko investor akan berkurang, yang pada akhirnya akan membuat

Page 28: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

investor melakukan keputusan investasi. Sementara itu, dalam penelitian ini

kontrak penjaminan emisi yang dilakukan oleh underwriter terhadap perusahaan

IPO adalah dalam bentuk penjaminan full commmitment, sehingga underwriter

berkepentingan atas terjualnya seluruh saham IPO. Jadi dengan alasan

kepentingan tersebut diharapkan akan membuat underwriter mendorong

perusahaan untuk memberikan pengungkapan intellectual capital, karena dengan

pengungkapan intellectual capital pada akhirnya akan membuat investor lebih

bersedia untuk membeli saham. Oleh karena itu, penggunaan underwriter yang

bereputasi diharapkan memberikan dorongan yang semakin besar akan

pengungkapan intellectual capital dalam prospektus.

Selanjutnya, variabel independen yang ketiga dalam penelitian ini adalah

umur perusahaan. Umur perusahaan adalah salah satu hal yang dipertimbangkan

investor dalam melakukan keputusan investasi. Menurut Murdiyani (2009) umur

perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu bertahan. Bukh et al.

(2005) mengidentifikasi bahwa umur perusahaan sering digunakan sebagai proksi

dari risiko dalam studi-studi terdahulu, semakin lama suatu perusahaan berdiri

maka investor akan menganggap risiko perusahaan tersebut lebih rendah.

Dalam penelitian Singh dan Zahn (2008) umur perusahaan digunakan

sebagai variabel kontrol, sedangkan dalam penelitian ini digunakan sebagai

variabel independen. Penggunaan umur perusahaan sebagai variabel independen

ini mengacu pada penelitian Sonnier et al. (2008). Pertimbangan yang digunakan

adalah terdapatnya hasil penelitian yang berbeda mengenai pengaruh umur

perusahaan terhadap pengungkapan intellectual capital dalam penelitian-

Page 29: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

penelitian sebelumnya. Jadi selama pengungkapan intellectual capital ini

merupakan strategi yang dipilih dan ditujukan sebagai sinyal, maka adanya sinyal

positif berupa umur perusahaan ini akan semakin mendorong pengungkapan

intellectual capital. Oleh karena itu, diharapkan sinyal yang ditujukan kepada

investor akan semakin kuat.

Dalam penelitian-penelitian terdahulu, Bukh et al. (2005), White, Lee, dan

Tower (2007), Cordazzo (2007), Singh dan Zahn (2008), dan Sonnier et al.

(2008), meneliti hubungan antara umur perusahaan dengan pengungkapan

intellectual capital, namun masing-masing menemukan hasil yang berbeda. Bukh

et al. (2005), misalnya, menemukan bahwa umur perusahaan tidak mempengaruhi

pengungkapan intellectual capital. Sementara itu Singh dan Zahn (2008)

menemukan umur perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap

pengungkapan intellectual capital. Sedangkan Sonnier et al. (2008) menemukan

hubungan negatif signifikan antara umur perusahaan dan tingkat pengungkapan.

Perbedaan ini yang memotivasi untuk meneliti kembali variabel umur perusahaan

sebagai determinan pengungkapan intellectual capital.

Variabel keempat. Variabel independen terakhir dalam penelitian ini

adalah komisaris independen. Penggunaan variabel ini mengacu pada penelitian

Li et al. (2008). Alasan yang mendasari adalah bahwa komisaris independen

merupakan variabel yang menarik untuk dipertimbangkan dalam pengungkapan

intellectual capital karena akan secara tidak langsung merefleksikan peran

komisaris independen, apabila komisaris independen benar-benar melakukan

Page 30: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

peran monitoring diharapkan pengungkapan akan semakin meningkat, jadi tidak

sekedar dipersepsikan memiliki peran memonitor (Hannifa dan Cooke 2002).

Dalam setting IPO, pengungkapan intellectual capital juga tergantung

pada struktur corporate governance (Singh dan Zahn 2008). Struktur corporate

governance selain berkaitan dengan struktur kepemilikan juga berhubungan

dengan komposisi dewan, ukuran dewan, dan dualitas peran chief executive officer

(CEO). Li et al. (2008) mengungkapkan bukti terbaru melalui penelitiannya di

United Kingdom dengan mengatakan bahwa struktur corporate governance

perusahaan yang lebih kuat berhubungan dengan peningkatan pengungkapan

intellectual capital.

Mengenai hubungan antara corporate governance dan pengungkapan

sukarela, Cerbioni dan Parbonetti (2007) mengungkapkan bahwa beberapa studi

terdahulu tidak secara jelas mengindikasikan apakah corporate governance dan

pengungkapan sukarela bersifat komplementer atau substitusi.

Studi empiris yang dilakukan oleh Singh dan Zahn (2008) menunjukkan

bahwa struktur corporate governance tidak menunjukkan hasil yang signifikan,

walaupun mempunyai hubungan positif terhadap pengungkapan intellectual

capital. Untuk mengukur struktur corporate governance, Singh dan Zahn (2008)

menggunakan ukuran gabungan yang meliputi: (1) jumlah direktur independen

melampaui mandatory minimum, (2) individu yang sama tidak menempati peran

yang sama sebagai ketua dewan dan CEO, (3) ketua dewan direktur adalah

direktur independen non eksekutif.

Page 31: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berbeda dengan penelitian Singh dan Zahn (2008), White et al. (2007)

hanya menggunakan proporsi direktur independen. Hasil penelitiannya

menunjukkan terdapat hubungan positif signifikan antara proporsi direktur

independen dengan pengungkapan intellectual capital.

Penelitian yang dilakukan penulis ini berbeda dengan penelitian Singh dan

Zahn (2008) karena ukuran struktur corporate governance yang digunakan

sebagai salah satu determinan pengungkapan intellectual capital hanya ukuran

kesesuaian ketentuan jumlah komisaris independen menurut peraturan BEI.

Alasan yang mendasari hal tersebut adalah sangat minimnya perusahaan sampel

dalam penelitian ini yang mengungkapkan data mengenai CEO maupun data

mengenai komisaris independen yang sekaligus berkedudukan sebagai ketua

dewan komisaris.

Keberadaan dewan komisaris adalah untuk memastikan manajemen untuk

mengungkapkan informasi keuangan dan non keuangan yang dapat menjadi good

signal bagi perusahaan (Budiyanawati 2009). Certo, Daily, dan Dalton (2001)

menyatakan bahwa dewan independen dapat memberi sinyal adanya sebuah

mekanisme pengawasan efektif, oleh karena itu meningkatkan nilai perusahaaan.

Eksistensi komisaris independen dalam struktur corporate governance

diharapkan dapat memberikan pengawasan yang efektif melalui pengungkapan

intellectual capital, sehingga akan mengurangi asimetri informasi dan

ketidakpastian investor berkenaan dengan adanya pengaruh intellectual capital

terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian diharapkan komisaris independen

memperkuat dorongan untuk melakukan pengungkapan intellectual capital.

Page 32: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Singh dan Zahn (2008) mengungkapkan bahwa disamping manfaat

pengungkapan sukarela terdapat faktor pelemah untuk membuat pengungkapan

penuh. Dorongan ekonomi untuk pengungkapan sukarela adalah ditentukan oleh

trade-off antara penilaian benefit dan proprietary cost (Simpson 2008).

Verrecchia (1983) dalam Singh dan Zahn (2008) menyatakan bahwa

perusahaan yang menghadapi proprietary cost yang tinggi akan membatasi

pengungkapan sukarela. Ini dikarenakan pengungkapan yang demikian akan berisi

informasi proprietary yang akan mengurangi posisi kompetitif perusahaan (Dye

1986; Garcia-Meca, Parra, Larran, dan Martinez 2005; Vergauwen dan Alem

2005; Verrecchia 1983 dalam Singh dan Zahn 2008). Manajer perusahaan

menolak pengungkapan dengan alasan bahwa pengungkapan akan memberikan

informasi berharga bagi kompetitor dikarenakan informasi tersebut tidak tersedia

di tempat lain (Harris 1998). Jadi, walaupun prospektus merupakan dokumen

yang ditujukan kepada investor, namun demikian karena dokumen ini tersedia

bagi publik maka dapat digunakan oleh kompetitor.

Informasi intellectual capital merupakan informasi yang bersifat

proprietary yang jika diungkapkan akan bisa dimanfaatkan oleh pesaing, sehingga

menimbulkan cost bagi perusahaan. Hal tersebut membuat perusahaan

kemungkinan memutuskan untuk tidak melakukan pengungkapan. Oleh karena

itu, pertimbangan mengenai tingginya proprietary cost yang dihadapi oleh

perusahaan digunakan untuk menjelaskan alasan mengapa perusahaan tidak

mengungkap informasi intellectual capital. Perusahaan akan menahan informasi

yang dapat digunakan oleh pihak ketiga yang dapat membahayakan posisi

Page 33: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

perusahaan dan yang menyebabkan penurunan future cash flow (Branco, Delgado,

Sa’, dan Sousa 2010). Hal ini berarti bahwa perusahaan akan melakukan

pengungkapan sukarela jika manfaat tambahan dari pengungkapan informasi

tersebut lebih besar daripada tambahan biaya yang timbul dari keputusan

pengungkapan tersebut.

Penelitian Singh dan Zahn (2008) membuktikan secara empiris bahwa

hubungan pengungkapan intellectual capital – ownership retention melemah

dengan adanya proprietary cost yang dihadapi dalam sebuah IPO. Proprietary

cost yang lebih besar, menyebabkan penurunan nilai perusahaan yang lebih besar,

dan dorongan yang lebih besar untuk tidak mengungkapkan (Singh dan Zahn

2008). Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menduga proprietary cost

memoderasi pengaruh ownership retention terhadap pengungkapan intellectual

capital.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini penulis mengambil

judul “Pengaruh Ownership Retention, Reputasi Underwriter, Umur, dan

Komisaris Independen Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital dalam

Prospektus IPO dengan Proprietary Cost sebagai Variabel Pemoderasi”.

B. Perumusan Masalah

Literatur menyatakan bahwa pada saat IPO terdapat asimetri informasi

yang tinggi dan investor tidak mengetahui nilai lebih yang dimiliki oleh

perusahaan, konsekuensinya investor sulit untuk mengetahui kualitas IPO. Oleh

karena itu, berbagai mekanisme dikembangkan untuk mengurangi asimetri

Page 34: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

informasi. Asimetri informasi ini timbul karena terdapat gap informasi antara

issuer dan investor. Zahn dan Singh (2007) menyatakan bahwa peningkatan

pengungkapan informasi finansial dan non finansial dalam IPO merupakan

mekanisme potensial untuk mengurangi asimetri informasi. Sementara itu

financial reporting yang termuat dalam prospektus dan informasi lain yang

merupakan pengungkapan wajib (mandatory disclosure), sebagaimana diatur

pengungkapannya oleh Bapepam, dianggap sebagai mekanisme yang tidak cukup

bagi investor untuk mengetahui potensi penciptaan nilai suatu perusahaan. Di sisi

lain sumber daya intellectual capital yang pengungkapannya bersifat sukarela

dianggap berkontribusi terhadap asimetri informasi dan menimbulkan

ketidakpastian.

Signaling merupakan mekanisme yang dapat mengurangi asimetri

informasi. Menurut signaling theory, pengungkapan intellectual capital dapat

memberikan sinyal positif mengenai perusahaan IPO sehingga mengurangi

asimetri informasi. Bagaimanapun perlu untuk menyajikan informasi yang

dianggap dibutuhkan oleh investor potensial (seperti informasi intellectual

capital) agar investor membuat keputusan untuk berinvestasi. Melalui

pengungkapan intellectual capital manajer dapat mentransfer komunikasi yang

reliabel dan kredibel untuk meyakinkan investor tentang kualitas IPO.

Dengan demikian dalam konteks IPO, pengungkapan intellectual capital

diharapkan dapat menjadi mekanisme potensial yang mengurangi asimetri

informasi dan ketidakpastian, namun menurut Purnomosidhi (2006) rendahnya

persentase saham yang diperdagangkan di BEI dapat menurunkan jumlah

Page 35: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

ungkapan. Lebih lanjut Purnomosidhi (2006) menyatakan bahwa dalam kondisi

yang sama, menurut signaling theory, kondisi ini tidak memotivasi para manajer

untuk memberi sinyal kepada pasar bahwa mereka menciptakan sumber daya

intellectual capital.

Sementara itu untuk memecahkan masalah asimetri informasi, studi

terdahulu berfokus pada mekanisme selain pengungkapan untuk memberi sinyal

kualitas IPO (How dan Howe 2001). Mendasarkan pernyataan (How dan Howe

2001) serta mengikuti Singh dan Zahn (2008) yang berpendapat bahwa

pengungkapan intellectual capital dalam setting IPO tergantung pada mekanisme

sinyal, proprietary cost, dan struktur corporate governance, maka penelitian ini

menguji variabel ownership retention, reputasi underwriter, umur perusahaan, dan

komisaris independen. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

diharapkan akan mempengaruhi pengungkapan intellectual capital atau dengan

kata lain diharapkan merupakan determinan pengungkapan intellectual capital.

Berdasar uraian sebelumnya, penelitian ini bermaksud untuk menguji

kembali konsistensi penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Zahn (2008).

Masalah yang diteliti, selanjutnya dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai

berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh positif ownership retention pemegang saham lama

terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan

IPO?

2. Apakah terdapat pengaruh positif reputasi underwriter terhadap pengungkapan

intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO?

Page 36: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3. Apakah terdapat pengaruh positif umur perusahaan terhadap pengungkapan

intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO?

4. Apakah terdapat pengaruh positif komisaris independen terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO?

5. Apakah proprietary cost memoderasi (dengan arah negatif) pengaruh

ownership retention terhadap pengungkapan intellectual capital pada

perusahaan yang melakukan IPO?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar perumusan masalah, maka tujuan dari penulisan ini

adalah sebagai berikut:

1. Membuktikan secara empiris pengaruh positif ownership retention pemegang

saham lama terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang

melakukan IPO.

2. Membuktikan secara empiris pengaruh positif reputasi underwriter terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO.

3. Membuktikan secara empiris pengaruh positif umur perusahaan terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO.

4. Membuktikan secara empiris pengaruh positif komisaris independen terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO.

5. Membuktikan bahwa proprietary cost memoderasi (dengan arah negatif)

pengaruh ownership retention terhadap pengungkapan intellectual capital

pada perusahaan yang melakukan IPO.

Page 37: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

penulis mengharapkan penelitian ini akan memberikan manfaat bagi pihak-pihak

berikut ini:

1. Bagi investor

Investor dapat menggunakan proporsi kepemilikian saham yang masih

dipertahankan oleh pemilik lama dan luas pengungkapan intellectual capital untuk

mengetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang maupun untuk

pengambilan keputusan investasi. Selain itu investor dalam pengambilan

keputusan investasi dapat mempertimbangkan reputasi underwriter, umur

perusahaan, dan komisaris independen perusahaan yang melakukan IPO.

2. Bagi perusahaan

Perusahaan yang akan go public dapat menggunakan hasil penelitian ini

sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan luas pengungkapan intellectual

capital dalam prospektus pada waktu melakukan pengungkapan intellectual

capital.

3. Bagi akademisi

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, gambaran, dan

bukti empiris mengenai pengaruh ownership retention, reputasi

underwriter, umur perusahaan, dan komisaris independen terhadap

pengungkapan intellectual capital serta efek moderasi proprietary cost.

b. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para peneliti yang akan melakukan

penelitian-penelitian sejenis dan penelitian lanjutan.

Page 38: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bab ini menyajikan teori dan hasil penelitian terdahulu yang melandasi

penelitian ini, dilanjutkan dengan pembahasan mengenai variabel penelitian,

penelitian terdahulu, pengembangan hipotesis serta rerangka konseptual.

A. Signaling Theory

Verrecchia (2001) dalam Khlifi dan Bouri (2010) menyatakan bahwa

pengurangan asimetri informasi merupakan awal yang potensial bagi teori

pengungkapan. Salah satu teori yang melatarbelakangi masalah asimetri informasi

dalam pasar adalah signaling theory (Kartika 2009). Signaling theory

mengindikasikan bahwa organisasi akan berusaha untuk menunjukkan sinyal

informasi positif kepada investor melalui mekanisme annual reports (Miller dan

Whiting 2005). Sinyal adalah tindakan yang dilakukan oleh pemilik lama dalam

mengkomunikasikan info yang dimilikinya kepada investor (Leland dan Pyle

1977). Manajer memiliki motivasi untuk mengungkapkan private information

secara sukarela karena mereka berharap informasi tersebut dapat diinterpretasikan

sebagai sinyal positif mengenai kinerja perusahaan dan mampu mengurangi

asimetri informasi (Oliveira, Rodrigues,dan Craig 2008). Hughes (1986)

menyatakan bahwa investor percaya bahwa sinyal informasi adalah kredibel

Page 39: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

karena signaling adalah mahal dan cost yang timbul dari signaling yang tidak

benar adalah melampaui manfaatnya.

Page 40: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Pengungkapan sukarela intellectual capital memungkinkan bagi investor

dan stakeholder lainnya untuk lebih baik dalam menilai kemampuan perusahaan

di masa depan, melakukan penilaian yang tepat terhadap perusahaan, dan

mengurangi persepsi risiko mereka (Williams 2001; Miller dan Whiting 2005).

Hal ini berarti bahwa investor akan tertarik pada informasi yang berhubungan

dengan intellectual capital. Perusahaan mengungkapkan intellectual capital pada

annual report mereka dalam rangka memuaskan kebutuhan informasi investor,

serta meningkatkan nilai atraktif sumber daya perusahaan (Miller dan Whiting

2005).

Adanya asimetri informasi dan keinginan perusahaan untuk memberikan

sinyal kualitas perusahaan inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi

perusahaan dalam mengungkapkan informasi intellectual capital. Melalui sinyal

positif dari organisasi maka diharapkan akan diterima respon positif dari pasar,

dengan demikian dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan serta

menguntungkan investor. Jadi, motivasi perusahaan untuk melakukan

pengungkapan intellectual capital dapat dijelaskan dengan signaling theory.

Khlifi dan Bouri (2010) menyatakan bahwa tidak ada teori yang pasti yang

dapat menjelaskan alasan yang mendorong pengungkapan sukarela. Dikemukakan

pula oleh Leventis dan Weetman (2000) yang dikutip oleh Oliveira et al. (2008)

bahwa sampai saat ini tidak ada single theory yang dapat menjelaskan fenomena

pengungkapan secara lengkap.

Khlifi dan Bouri (2010) mengatakan bahwa para peneliti dalam akuntansi

dan keuangan dalam menjelaskan praktik pengungkapan menggunakan sejumlah

Page 41: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

teori. Berbagai teori yang digunakan dalam rangka mendapatkan penjelasan

mengenai alasan yang mendorong pengungkapan sukarela adalah agency theory,

signaling theory, political economy theory, legitimacy theory, stakeholder theory,

institutional and media-agenda setting theory, dan proprietary costs theory.

Gutrie et al. (2004) mengemukakan bahwa stakeholder theory dan legitimacy

theory adalah merupakan teori yang diketahui banyak digunakan untuk

menjelaskan fenomena pengungkapan sukarela intellectual capital.

B. Intellectual Capital

Klein dan Prusak menyatakan apa yang kemudian menjadi standar

pendefinisian intellectual capital, yang kemudian dipopularisasikan oleh Stewart

(1994) dalam Sawarjuwono dan Kadir (2003).Menurut Klein dan Prusak ”…we

can define intellectual capital operationally as intellectual material that has been

formalized, captured, and leveraged to produce a higher valued asset”.

Intellectual capital adalah informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan

dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai (Williams 2001). Stewart (1997) dalam

Purnomosidhi (2006) mendefinisikan intellectual capital sebagai intellectual

material, yang meliputi pengetahuan, informasi, kekayaan intelektual, dan

pengalaman yang dapat digunakan secara bersama-sama untuk menciptakan

kekayaan (wealth). Intellectual capital merupakan suatu dimensi yang

tersembunyi, namun merupakan aset yang berharga pada suatu perusahaan yang

dapat dikonversikan menjadi nilai untuk membawanya ke masa depan (Stewart

2002). Sementara itu, Garcia-Meca dan Martinez (2005) menyatakan bahwa

Page 42: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

intellectual capital secara luas didefinisikan sebagai pengetahuan, intellectual

property atau pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan.

Pengetahuan telah menjadi faktor produksi yang penting dan oleh karenanya aset

intelektual harus dikelola oleh perusahaan (Stewart 1997 dalam Anatan dan

Ellitan 2005).

Pengungkapan intellectual capital dapat dilakukan secara sukarela

(voluntary disclosure) atau sesuai dengan kewajiban (mandatory disclosure).

Berbeda dengan pengungkapan wajib yang dibuat sesuai dengan standar akuntansi

dan diatur oleh suatu peraturan pasar modal yang berlaku, pengungkapan sukarela

merupakan pengungkapan yang dibuat sesuai dengan keinginan perusahaan.

Pengungkapan sukarela berarti tidak ada tekanan bagi perusahaan dalam

melaporkan intellectual capital sehingga efektifitas pengungkapannya tergantung

pada keuntungan dan kerugian pembuat laporan (Suhendah 2005). Pengungkapan

sukarela memiliki dampak positif yaitu berkurangnya cost of capital (Botosan

1997; Leuz dan Verrecchia 2000) dan berkurangnya asimetri informasi (Garcia-

Meca et al. 2005; Vergauwen dan Alem 2005).

Lebih lanjut berkenaan dengan pengungkapan sukarela, pengungkapan

intellectual capital menjadi top ten information yang dibutuhkan pemakai (Taylor

and Associates 1998 dalam Williams 2001). Zahn dan Singh (2007) menyatakan

bahwa sifat ketidakpastian seputar intellectual capital sangat berkontribusi bagi

asimetri informasi antara issuer dan investor. Investor, oleh karena itu,

membutuhkan pengetahuan sumber daya intellectual capital saat menilai IPO dan

akan tertarik pada informasi yang berhubungan dengan intellectual capital.

Page 43: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Informasi intellectual capital berguna bagi investor sebagai pertimbangan dalam

pengambilan keputusan.

Pike (2006) menyebutkan bahwa akan banyak keuntungan yang akan

diterima perusahaan apabila perusahaan melakukan pengungkapan yang luas

terhadap informasi intellectual capital. Keuntungan tersebut antara lain memberi

efek manfaat terhadap reputasi internal, penilaian pasar, dan kemampuan untuk

meningkatkan modal (Bontis 2003). Dengan pengungkapan informasi intellectual

capital ini manajemen perusahaan dapat mengurangi asimetri informasi,

mempengaruhi persepsi pasar terhadap nilai pasar serta meningkatkan permintaan

sekuritas perusahaan.

Pengungkapan intellectual capital adalah merujuk pada pelaporan

intellectual capital atau pernyataan intellectual capital yang melaporkan aktivitas

knowledge management perusahaan (Mouritsen, Bukh, Larsen, dan Johansen

2002). Pelaporan intellectual capital memerlukan sebuah metodologi yang relevan

terhadap aktivitas perusahaan dan terbagi dalam lima kategori yang saling

mempengaruhi, yaitu (Abidin 2000 dalam Suhendah 2005):

1. Fokus terhadap keuangan

Fokus ini memiliki kemiripan dengan informasi tradisional dari sebuah

laporan perusahaan, namun berbeda dalam memandang biaya yang telah

dikeluarkan. Biaya tersebut diidentifikasi sebagai aktivitas yang

menguntungkan di masa mendatang seperti investasi di dalam teknologi

informasi pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan.

Page 44: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2. Fokus kepada konsumen

Fokus kepada konsumen dalam pelaporan intellectual capital

berhubungan dengan kondisi/perilaku konsumen, tingkat kepuasan/

ketidakpuasan, umpan balik perusahaan kepada konsumen dan metode

pendekatan kepada konsumen.

3. Fokus terhadap proses

Fokus terhadap proses berhubungan dengan infrastruktur perusahaan

seperti tingkat teknologi yang digunakan dan keberhasilan dalam

mengaplikasikan teknologi.

4. Fokus terhadap pembaharuan kembali

Fokus ini menilai kemampuan perusahaan untuk tanggap terhadap

tantangan masa depan yang mencakup posisi perusahaan di dalam pasar,

perubahan kondisi/perilaku konsumen, perubahan permintaan konsumen, serta

umur dan nilai intellectual asset perusahaan.

5. Fokus pada manusia

Fokus ini merupakan bagian terpenting, dinamis dan sulit karena

penilaian atas modal sumber daya manusia cukup kompleks.

Bukh (2003) menyatakan bahwa variasi bentuk dalam pengungkapan

intellectual capital merupakan informasi yang bernilai bagi investor, yang dapat

membantu mengurangi ketidakpastian mengenai prospek masa depan dan

memfasilitasi ketepatan penilaian terhadap perusahaan. Mengenai variasi bentuk

ini, umumnya literatur menyatakan bahwa intellectual capital dapat

diklasifikasikan menjadi tiga kategori umum (Guthrie dan Petty 2000; Davey,

Page 45: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Schneider, dan Davey 2009): (1) human capital; (2) structural capital

(organizational capital / internal structure); (3) relational capital (customer

capital / external capital).

Human capital (modal manusia) merupakan kombinasi dari pengetahuan,

keahlian (skill), kemampuan melakukan inovasi dan menyelesaikan tugas yang

meliputi nilai perusahaan, kultur, dan filsafat (Bontis 2000). Human capital

merupakan lifeblood dalam intellectual capital. Disinilah sumber innovation dan

improvement, tetapi merupakan komponen yang sulit diukur. Human capital

mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi

terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki orang-orang yang ada dalam

perusahaan tersebut (Sawarjuwono dan Kadir 2003).

Structural capital merupakan sarana dan prasarana yang mendukung

karyawan untuk menciptakan kinerja yang optimum, meliputi kemampuan

organisasi menjangkau pasar, hardware, software, database, struktur organisasi,

patent, trademark, dan segala kemampuan organisasi untuk mendukung

produktivitas karyawan (Bontis 2000). Menurut Sawarjuwono dan Kadir (2003)

structural capital adalah kemampuan organisasai atau perusahaan dalam

memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha

karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis

secara keseluruhan.

Relational capital merupakan komponen intellectual capital yang

memberikan nilai secara nyata. Relational capital merupakan hubungan yang

harmonis/association network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para

Page 46: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal

dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang

bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun

masyarakat sekitar (Sawarjuwono dan Kadir 2003).

C. Ownership Retention

Leland dan Pyle (1977) mengembangkan model sinyal ekuilibrium yang

memprediksi perilaku pemilik lama dalam menghadapi asimetri informasi. Pada

saat IPO terjadi asimetri informasi antara pemilik lama perusahaan dengan

investor potensial. Dibandingkan investor potensial, pemilik lama lebih

mengetahui prospek perusahaan yang ditawarkan. Untuk menekan informasi

asimetri yang terjadi pemilik lama mengkomunikasikan sinyal prospek

perusahaan. Sinyal kualitas IPO yang dikomunikasikan adalah ownership

retention, yaitu proporsi penyertaan saham pemilik lama pada perusahaan (porsi

saham yang ditahan pemilik lama setelah issue). Firth dan Liau-Tan (1998) dan

Jog dan McConomy (2003) berargumen bahwa ownership retention adalah sinyal

kualitas IPO.

Dengan sinyal ownership retention, pemilik lama mengisyaratkan bahwa

mereka yakin akan prospek perusahaan. Sinyal informasi ini digunakan untuk

meyakinkan investor potensial bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik di

masa mendatang, sehingga menurunkan tingkat ex-ante uncertainty investor.

Menurut Downes dan Heinkel (1982) pemilik perusahaan dengan kualitas rendah

akan mendiversifikasi risiko personal sebisa mungkin dengan mencoba untuk

Page 47: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

menjual sebanyak-banyaknya saham IPO mereka sebisa mungkin, akan

merugikan bagi pemilik lama untuk menahan kepemilikan saham yang signifikan

dalam perusahaan (Singh dan Zahn 2008).

Arosio, Guidici, dan Paleari (2000) menyatakan bahwa semakin tinggi

jumlah saham yang masih dipegang pemilik lama memberikan sinyal bahwa tidak

terjadi perubahan dalam kebijakan perusahaan setelah perusahaan melakukan IPO,

sehingga justru memunculkan kepastian nilai perusahaan di masa mendatang.

Informasi tingkat ownership retention oleh pemilik lama ini akan dilihat oleh

calon investor sebagai pertanda bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik.

Oleh karena itu, tanpa sinyal ownership retention, investor potensial meragukan

prospek perusahaan yang ditawarkan yang berakibat pada gagalnya penawaran

umum perdana perusahaan (Wiyasha 2003).

D. Reputasi Underwriter

Dalam IPO calon emiten tidak bisa langsung menawarkan sahamnya

kepada calon investor, tetapi harus melalui promotor yang disebut underwriter.

Underwriter (penjamin emisi) adalah perusahaan sekuritas yang membuat kontrak

dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten

(Darmadji dan Fakhruddin 2001) dan merupakan lembaga yang mempunyai peran

kunci pada setiap emisi efek di pasar modal (Sunariyah 2006).

Salah satu fungsi underwriter adalah membantu perusahaan emiten dalam

menyusun prospektus dan menandatanganinya (Bataona 1994 dalam Wafiya

2003). Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran

Page 48: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek (Darmadji dan Fakhruddin

2001).

Dalam menjalankan fungsinya, para penjamin emisi senantiasa menjaga

citra baik dirinya sebagai profesional dan dituntut untuk memiliki integritas yang

tinggi di mata masyarakat. Penjamin emisi akan menolak perusahaan yang

mencoba menyediakan informasi yang dapat menyesatkan kepada masyarakat.

Mengingat apabila terjadi kesalahan dalam prospektus akan mengakibatkan

kerugian bagi para pemodal, segala kesalahan penyajian informasi yang telah

disampaikan kepada masyarakat, maka penjamin emisi ikut bertanggung jawab

atas kesalahan tersebut (Sunariyah 2006).

Dalam peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(BAPEPAM-LK) Nomor IX.C.2/1996 terdapat ketetapan pedoman tentang bentuk

dan isi prospektus. Pasal 78 menetapkan bahwa prospektus tidak dapat berisi

pernyataan yang salah atau menghapuskan informasi yang materiil yang akan

diperlukan untuk keakuratan prospektus. Berdasarkan Pasal 80, pernyataan yang

salah dalam prospektus dapat menimbulkan sanksi perdata. Berdasarkan Pasal

102, BAPEPAM-LK dapat mengenakan sanksi administratif, serta tanggung

jawab pidana berdasarkan Pasal 104. Berkenaan dengan peraturan ini maka

underwriter harus melakukan penelitian dan memberikan kemampuan terbaiknya

dalam memeriksa segala pernyataan dan informasi yang akan dimuat dalam

prospektus.

IPO dengan kualitas yang lebih tinggi memberi sinyal informasi kunci

untuk partisipan pasar tentang nilai IPO dengan menggunakan underwriter yang

Page 49: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

bereputasi tinggi (Chen dan Mohan 2002). Penggunaan underwriter yang

berpengalaman dan bereputasi baik dapat mengorganisir IPO secara profesional

dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada investor (Sulistio 2005).

Dengan melihat fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing dalam

suatu sindikasi, para penjamin emisi dibedakan menjadi tiga, yaitu penjamin

utama emisi (lead underwriter), penjamin pelaksana emisi (managing

underwriter), dan penjamin peserta emisi (co underwriter) (Sunariyah 2006).

1. Penjamin Utama Emisi (Lead Underwriter)

Penjamin utama emisi ini membuat kontrak dengan emiten dalam suatu

perjanjian. Dalam perjanjian ini penjamin utama emisi memberikan jaminan

penjualan efek dan pembayaran seluruh nilai efek kepada emiten. Apabila

penjamin utama emisi lebih dari satu, maka jaminan tersebut diberikan secara

bersama-sama. Jadi, penjamin utama emisi tipe ini yang bertanggung jawab atas

seluruh penyelenggaraan suatu penawaran umum.

2. Penjamin Pelaksana Emisi (Managing Underwriter)

Penjamin pelaksana emisi ini yang akan mengkoordinir pengelolaan serta

penyelenggaraan emisi efek. Di dalam pelaksanaannya penjamin pelaksana emisi

mempunyai tanggung jawab antara lain membentuk suatu kelompok penjamin,

menetapkan bagian penjaminan masing-masing penjamin emisi, menstabilkan

harga setelah pasar perdana mengalokasi penjatahan dalam hal melebihi

penawaran (over supply).

Page 50: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3. Penjamin Peserta Emisi (Co Underwriter)

Penjamin peserta emisi ini tidak bertanggung jawab secara langsung

kepada emiten. Sebab penjamin peserta emisi membuat kontrak dengan penjamin

emisi utama dalam suatu perjanjian untuk melakukan penjualan dan pembayaran

sesuai dengan porsi yang diambilnya. Kemudian jumlah efek yang menjadi

bagiannya ditawarkan langsung kepada para klien, sedangkan selebihnya

disalurkan melalui agen-agen penjual yang terdiri dari para anggota bursa: dealer

dan broker. Dalam kegiatan penjaminan emisi, para penjamin peserta emisi

memperoleh jasa penjaminan (underwriting fee) yang besarnya dihitung dari nilai

penawaran dalam pasar perdana.

Underwriter melakukan kontrak penjaminan emisi dalam dua bentuk

(Darmadji dan Fakhruddin 2001) :

1. Best effort, berarti underwriter hanya menjual sebatas yang laku.

2. Full commitment, berarti underwriter menjamin penjualan seluruh saham yang

ditawarkan. Apabila ada yang tak terjual, maka underwriter yang membelinya.

E. Umur Perusahaan

Umur perusahaan menunjukkan seberapa lama perusahaan mampu

bertahan (Murdiyani 2009). Umur merupakan salah satu hal yang

dipertimbangkan oleh investor dalam menanamkan modalnya.

Menurut Owusu-Ansah (1998) luas pengungkapan perusahaan dapat

dipengaruhi oleh umurnya, misal dalam hal pertumbuhan dan perkembangannya.

Menurut Owusu-Ansah (1998) terdapat tiga faktor yang berkontribusi dalam

Page 51: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

fenomena ini. Pertama, faktor bahwa perusahaan yang lebih muda mungkin

kurang mampu berkompetisi. Kedua, faktor cost untuk mengumpulkan,

memproses, dan menyebarkan informasi. Ketiga, faktor bahwa perusahaan yang

lebih muda memiliki track record yang lebih sedikit sebagai sandaran dalam

pengungkapan publik.

F. Komisaris Independen

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) mendefinisikan

corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubungan

antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur,

pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal

lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, sehingga

menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholder).

Corporate governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan,

diajukan dalam rangka peningkatan kinerja melalui supervisi atau monitoring

manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan

mendasarkan pada kerangka peraturan. Corporate governance timbul karena

kepentingan perusahaan untuk memastikan kepada pihak penyandang dana bahwa

dana yang ditanamkan digunakan secara tepat dan efisien (Setyapurnama dan

Norpratiwi 2004). Konsep ini diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk

memberikan keyakinan kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas

dana yang telah mereka investasikan (Ujiyantho dan Pramuka 2007) dengan wajar

dan bernilai tinggi (Setyapurnama dan Norpratiwi 2004).

Page 52: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Salah satu prinsip corporate governance menurut Organization for

Economic Operation dan Development (OECD) adalah mengenai board of

director (BOD). Bentuk board of director tergantung pada sistem hukum yang

dianut. Di Indonesia, struktur dewan perusahaan menganut two tier system di

mana perusahaan mempunyai dua badan terpisah; yaitu (1) dewan pengawas atau

dewan komisaris (istilah dalam OECD adalah board) dan (2) dewan manajemen

atau dewan direksi (istilah dalam OEDC adalah key executive).

Hasil-hasil penelitian di negara lain yang digunakan dalam penelitian ini

semuanya mengacu pada fungsi board of directors pada negara dengan sistem one

tier. Istilah board of directors dalam negara yang menganut one tier system tidak

memiliki arti yang sama dengan yang digunakan di Indonesia, namun peran board

of directors dapat dianalogikan dengan peran dewan komisaris pada perusahaan di

Indonesia.

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau

pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

Independensi merupakan salah satu elemen penting yang mempengaruhi

tingkat efektivitas dewan komisaris independen. Independensi diharapkan timbul

dengan keberadaan dewan komisaris. Keberadaan komisaris independen

dimaksudkan untuk menciptakan iklim yang lebih obyektif dan independen dan

juga untuk menjaga “fairness” serta mampu memberikan keseimbangan antara

kepentingan pemegang saham mayoritas dan perlindungan terhadap kepentingan

Page 53: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

pemegang saham minoritas, bahkan kepentingan para stakeholder lainnya

(Setyapurnama dan Norpratiwi 2004).

Keberadaan komisaris independen yang memiliki fungsi pengawasan ini

sangat berperan guna mewujudkan good corporate governance. Dalam upaya

memperbaiki corporate governance, BAPEPAM-LK mengeluarkan peraturan

yaitu Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-315/BEJ/06-2000

perihal peraturan nomor I-A yang berlaku efektif 30 Juni 2000. Sebelum

ditetapkannya peraturan tersebut, BAPEPAM-LK melalui Surat Edaran Bapepam

No. 03/PM/2000 pada tanggal 5 Mei 2000 merekomendasikan imbauan

perusahaan publik untuk membentuk komisaris independen. Peraturan tersebut

diperbaharui dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-

339/BEJ/07-2001 butir C mengenai board governance yang terdiri dari komisaris

independen, komite audit, dan sekretaris perusahaan. Ketentuan yang dikeluarkan

untuk mencapai corporate governance tersebut menyatakan bahwa jumlah

komisaris independen sekurang-kurangnya 30% dari seluruh anggota dewan

komisaris.

G. Konsentrasi Industri dan Proprietary Cost

Informasi mengenai intellectual capital dalam prospektus adalah penting

bagi investor potensial, karena dapat membantu investor potensial untuk menilai

kapabilitas perusahaan dalam menciptakan kekayaan di masa yang akan datang.

Pada saat yang sama informasi pengungkapan mengenai intellectual capital dapat

digunakan oleh pihak eksternal seperti kompetitor, sehingga menimbulkan

Page 54: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

proprietary cost. Dengan keberadaan kompetitor dan pendatang potensial

(potential entrants) dalam pasar produk akan ada proprietary cost yang terlibat

dalam keputusan untuk mengungkapkan informasi (Cohen 2002). Proprietary

cost merupakan cost yang timbul karena informasi privat yang diungkapkan oleh

perusahaan dapat digunakan pesaing, sehingga membahayakan posisi kompetitif

perusahaan atau mengurangi competitive advantage perusahaan. Konsekuensi dari

hal itu adalah manajemen harus mempertimbangkan dampak dari pengungkapan

informasi yang potensial membahayakan perusahaan.

Untuk mengukur proprietary cost dari pengungkapan beberapa penelitian

sebelumnya (Harris 1998; Botosan dan Stanford 2005; Berger dan Hann 2007;

Singh dan Zahn 2008) menggunakan ukuran konsentrasi industri sebagai proksi.

Konsentrasi industri sangat berkaitan erat dengan pangsa pasar (market share)

perusahaan yang ada dalam suatu industri. Konsentrasi industri dapat diartikan

sebagai persentase pangsa pasar yang dikuasai oleh perusahaan relatif terhadap

pangsa pasar total di dalam industri di mana perusahaan tersebut berada (Naylah

2010). Konsentrasi dari beberapa perusahaan dalam suatu industri sering menjadi

perhatian para ekonom, ahli strategi bisnis dan pemerintah. Dalam mengukur

konsentrasi industri, ada dua metode yang dikenal: Concentration Ratio dan

Herfindahl Index.

1. Concentration Ratio (CR)

Concentration Ratio adalah persentase dari pangsa pasar yang dimiliki

oleh perusahaan besar dalam suatu industri, di mana m merupakan beberapa

perusahaan besar yang memiliki spesifikasi tertentu, biasanya empat perusahaan

Page 55: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

besar, tetapi jumlahnya kadang lebih besar atau lebih kecil dari empat. CR kerap

kali dinyatakan sebagai CRm, contoh CR4.

Jika CR4 mendekati nol, hal tersebut menggambarkan persaingan industri

tersebut sangat ketat atau ekstrim, artinya keempat perusahaan tersebut tidak

memiliki pasar yang cukup signifikan. Walaupun cukup bermanfaat, ukuran CR

kurang memberikan gambaran lengkap, karena tidak mewakili perusahaan-

perusahaan (pangsa pasar) semua perusahaan dalam industri tersebut. Misalnya,

jika terdapat perubahan yang signifikan dalam pangsa pasar diantara beberapa

perusahaan, termasuk rasionya, nilai dari CR tidak akan berubah.

2. Herfindahl Index (HI)

Herfindahl Index atau sering disebut Herfindahl-Hirschman Index (HHI)

memberikan gambaran konsentrasi industri yang lebih lengkap dibandingkan CR.

HI menggunakan pangsa pasar dari seluruh perusahaan yang berada dalam

industri yang sama. Tidak seperti CR, HI akan berubah, jika ada pergeseran dalam

pangsa pasar di antara perusahaan. HI yang lebih besar mengindikasikan

konsentrasi penjualan yang lebih besar berada di tangan beberapa perusahaan.

Semakin tinggi rasio konsentrasi pasar maka struktur pasar akan mengarah

ke monopoli, yang berarti semakin tinggi pula kekuatan pasar yang dimiliki oleh

suatu perusahaan. Peningkatan konsentrasi pasar ini akan memperkecil kompetisi.

Dalam menentukan tingkat pengungkapan yang tepat perusahaan

mempertimbangkan faktor kompetisi industri dimana mereka beroperasi sebagai

upaya untuk melindungi current advantage. Perusahaan yang berada dalam

industri dengan konsentrasi yang tinggi atau berada dalam lingkungan kompetisi

Page 56: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

yang rendah akan menghadapi proprietary cost yang tinggi, yang pada akhirnya

akan membuat perusahaan kurang bersedia untuk memberikan pengungkapan

informasi.

Pengungkapan intellectual capital kemungkinan mengandung informasi

proprietary. Jadi dapat disimpulkan bahwa proprietary cost yang tinggi

berhubungan dengan pengungkapan intellectual capital yang rendah. Oleh karena

itu, konsentrasi industri berhubungan positif dengan proprietary cost.

H. Variabel Kontrol

Untuk menetralisir pengaruh dari variabel-variabel yang tidak digunakan

dalam dalam hipotesis dalam penelitian ini, maka penulis memasukkan beberapa

komponen yang dikelompokkan sebagai variabel kontrol. Hal ini dilakukan untuk

memastikan hubungan antar variabel dependen, variabel independen, dan variabel

pemoderasi.

Variabel kontrol pertama yaitu gross proceed. Dalam suatu IPO, jumlah

proceed adalah salah satu proksi dari size, perusahaan yang lebih besar akan

memiliki akses yang lebih besar terhadap modal. Agar perusahaan memperoleh

proceed pada poin tertinggi, oleh karena itu perusahaan bersedia mengungkapkan

informasi dalam rangka meningkatkan optimisme investor untuk berinvestasi pada

perusahaan tersebut. Penelitian sebelumnya oleh Singh dan Zahn (2008)

menemukan hubungan negatif signifikan antara gross proceed dengan

pengungkapan intellectual capital.

Page 57: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Variabel kontrol kedua yaitu rencana kompensasi eksekutif. Bonus atau

opsi saham dalam paket kompensasi eksekutif keberadaannya memberikan kesan

tingkat asimetri informasi yang lebih tinggi (Scoot 2000; Singh dan Zahn 2008).

Anggapan ini berdasarkan pada pemikiran bahwa rencana bonus atau opsi saham

sifatnya kontingen terhadap future net income dan kinerja harga saham. Hal ini

akan mempengaruhi waktu manajemen yang sedang menjabat.

Singh dan Zahn (2008) menyatakan bahwa manajer memiliki akses yang

lebih baik terhadap informasi privat. Rata-rata manajer IPO yang memperoleh

bonus atau opsi saham sebagai paket kompensasi eksekutif mereka memiliki akses

terhadap informasi future earning daripada stakeholder. Manajer IPO dapat

menggunakan informasi dari dalam untuk mengoptimumkan provisi bonus atau

opsi saham untuk kepentingan mereka sendiri daripada kepentingan future

shareholder. Dalam kaitannya dengan saham, manajer mempunyai informasi

sempurna tentang realisasi nilai dari penawaran saham baru. Oleh karena itu,

melalui pengungkapan intellectual capital manajer dapat mentransfer komunikasi

yang reliabel dan kredibel pada pasar untuk mengoptimalkan nilai perusahaan.

Hal ini berarti jika outside stakeholder memiliki informasi yang sama seperti

manajer IPO maka hal ini akan dapat mempengaruhi penilaian atas IPO.

Penelitian sebelumnya oleh Singh dan Zahn (2008) tidak berhasil

menemukan hubungan antara rencana kompensasi eksekutif dengan

pengungkapan intellectual capital.

Variabel kontrol ketiga yaitu leverage. Leverage yaitu ukuran yang

menunjukkan perbandingan antara tingkat hutang dengan total aset perusahaan.

Page 58: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Leverage digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh aset perusahaan

diperoleh atau dibiayai oleh hutang. Dengan kata lain, leverage digunakan untuk

memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan

sehingga dapat dilihat tingkat risiko tidak tertagihnya suatu utang.

Ross (1977) dalam Firth dan Liau-Tan (1998) menyatakan bahwa manajer

hanya menggunakan tingkat hutang yang tinggi dalam pendanaannya jika mereka

yakin perusahaan memiliki prospek keuangan yang menguntungkan, oleh karena

itu tingkat leverage menjadi sinyal prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Berdasarkan pernyataan para peneliti sebelumnya yang menyatakan bahwa

ex ante uncertainty akan menurun pada perusahaan yang melakukan IPO dengan

pemilikan leverage yang tinggi, maka Singh dan Zahn (2008) menyimpulkan

bahwa hutang oleh sebab itu merupakan sinyal yang kredibel kualitas IPO. Hal

tersebut dikarenakan perusahaan dengan kualitas yang rendah akan kurang

bersedia untuk memiliki hutang yang tinggi karena akan semakin meningkatkan

kesempatan untuk bangkrut.

Eng dan Mak (2003) dalam Prabowo (2010) menemukan bahwa

perusahaan dengan tingkat hutang yang lebih sedikit mengeluarkan informasi

yang lebih luas. Oliveira et al. (2008) dan Romadani (2010) menunjukkan tidak

ada hubungan antara luas pengungkapan intellectual capital sukarela dan

leverage, sementara White et al. (2007), Singh dan Zahn (2008), dan Prabowo

(2010) menunjukkan hubungan positif.

Variabel kontrol keempat yaitu reputasi auditor. Reputasi auditor

merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama

Page 59: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

besar yang dimiliki auditor tersebut (Sinarwati 2010). Firth dan Liau-Tan (1998)

menyatakan bahwa IPO dengan kualitas yang lebih tinggi akan memberi sinyal

mengenai nilai IPO ke partisipan pasar dengan menggunakan auditor yang

memiliki modal reputasi yang tinggi. Penggunaan auditor yang bereputasi akan

diinterpretasikan oleh investor bahwa emiten mempunyai informasi yang tidak

menyesatkan mengenai prospeknya di masa mendatang. Ditambah lagi bahwa

kantor akuntan publik (KAP) memiliki keahlian yang dapat membantu klien

mereka untuk lebih banyak mengungkapkan informasi intellectual capital

perusahaan (Oliveira et al. 2008).

Banyak peneliti menyatakan bahwa auditor memainkan peran dalam

menentukan kebijakan pengungkapan klien mereka (Raffournier 1995). Singhvi

dan Desai (1971) dan Firth (1979) berargumen bahwa kantor akuntan yang besar

dan terkenal mendorong perusahaan untuk mengungkap informasi lebih banyak.

Auditor yang digunakan oleh perusahaan memiliki hubungan positif dengan

tingkat pengungkapan (Hannifa dan Cooke 2002). Woodcock dan Whiting (2009)

menggunakan analisis regresi dan korelasi menemukan bahwa perusahaan yang

menggunakan KAP besar (Big Four) menunjukkan tingkat pengungkapan

intellectual capital yang lebih tinggi.

KAP Big Four dikatakan memiliki kekuatan untuk mendesak perusahaan

untuk memberikan informasi karena mereka lebih memiliki skill dan pengalaman

untuk mengaudit informasi. KAP ternama mempunyai dorongan yang kuat untuk

menjaga independensi mereka dan berusaha melaporkan informasi selengkap

Page 60: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

mungkin kepada pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya

(Razaee 2003).

Hubungan antara KAP dan pengungkapan intellectual capital dapat terjadi

karena KAP besar mempunyai reputasi yang harus dilindungi dan oleh karena itu

akan mendorong klien mereka untuk memberikan pengungkapan intellectual

capital lebih banyak, dibanding melakukan pembatasan terhadap pengungkapan

(Oliveira et al. 2008). Penelitian terkait reputasi auditor dalam pengungkapan

intellectual capital telah dilakukan oleh Singh dan Zahn (2008), Woodcock dan

Whiting (2009), dan Romadani (2010).

I. Penelitian Terdahulu

Hanya beberapa studi empiris yang mempertimbangkan pengungkapan

intellectual capital dalam prospektus. Penelitian tersebut antara lain adalah

penelitian yang dilakukan oleh Guo, Lev, dan Zhou (2004) di United States 1995-

1997, Bukh et al. (2005) di Denmark 1990-2001, Zahn dan Singh (2007) di

Singapura 1997-2004, Cordazzo (2007) di Italia 1999-2002, Singh dan Zahn

(2008) di Singapura 1997-2006. Sebagian besar studi empiris lainnya menguji

pengungkapan intellectual capital dalam konteks laporan tahunan (Williams

2001; Goh dan Lim 2004; Abdolmohammadi 2005; Gutrie, Petty, dan Ricceri

2006; White et al. 2007; Cerbioni dan Parbonetti 2007; Sonnier et al. 2008; Li et

al. 2008; Davey et al. 2009; Woodcock dan Whiting 2009).

Di Indonesia, penelitian tentang praktik pengungkapan intellectual capital

dalam laporan tahunan pada perusahaan publik dilakukan antara lain oleh

Page 61: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Purnomosidhi (2006), Sihotang dan Winata (2008), Wardhani (2009), Prabowo

(2010), Romadani (2010), dan Sir, Subroto, dan Chandrarin (2010).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ownership retention,

reputasi underwriter, umur perusahaan, dan komisaris independen terhadap

pengungkapan intellectual capital dengan proprietary cost sebagai variabel

pemoderasi. Penelitian ini menggunakan gross proceed, rencana kompensasi

eksekutif, leverage, dan reputasi auditor sebagai variabel kontrol. Penelitian ini

terutama termotivasi oleh penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Zahn (2008).

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini serupa dengan penelitian Singh

dan Zahn (2008) yang penelitiannya menggunakan sampel 444 prospektus

perusahaan yang melakukan IPO di Singapore Stock Exchange. Tema sentral

dalam penelitian Singh dan Zahn (2008), diambil dari signaling theory, adalah

mengidentifikasi dan meneliti variabel ownership retention sebagai penentu

potensial pengungkapan intellectual capital secara sukarela dalam prospektus

IPO. Selain ownership retention, ada dua penentu spesifik yang diinvestigasi yaitu

proprietary cost dan struktur corporate governance. Alasan penentuan berbagai

variabel ini adalah karena Singh dan Zahn (2008) berpendapat bahwa dalam

setting IPO, pengungkapan intellectual capital tergantung pada mekanisme sinyal,

proprietary cost, dan struktur corporate governance.

Singh dan Zahn (2008) menemukan hubungan positif antara ownership

retention dengan pengungkapan intellectual capital. Hasil ini mengindikasikan

bahwa semakin rendah ownership retention semakin sempit tingkat pengungkapan

intellectual capital dalam perusahaan yang melakukan IPO. Dalam penelitian ini,

Page 62: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

proprietary cost yang diukur menggunakan indeks Herfindahl ditemukan

mempunyai pengaruh negatif atas hubungan positif ownership retention-

pengungkapan intellectual capital, hal ini konsisten dengan ekspektasinya.

Struktur corporate governance dalam studi ini tidak menunjukkan hasil yang

signifikan, walaupun mempunyai hubungan positif terhadap pengungkapan

intellectual capital.

Lebih lanjut, penelitian Singh dan Zahn (2008) menggunakan sejumlah

variabel kontrol, yaitu reputasi underwriter, reputasi auditor, reputasi soliciter,

leverage, executive compensation plan, gross proceed, dan age. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel leverage dan age mempunyai pengaruh positif

terhadap kuantitas pengungkapan, sebaliknya gross proceed berpengaruh negatif.

Sementara itu variabel reputasi auditor dan executive compensation plan (rencana

bonus atau opsi bagi eksekutif) tidak menunjukkan adanya pengaruh.

Romadani (2010) melakukan penelitian yang serupa dengan penelitian

Singh dan Zahn (2008), walaupun bukan dengan setting IPO. Romadani (2010)

meneliti menggunakan sampel 50 perusahaan yang melakukan IPO di BEI periode

2004-2008. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tipe auditor dan reputasi

underwriter merupakan variabel yang memiliki pengaruh signifikan positif

terhadap tingkat keluasan pengungkapan intellectual capital. Sementara itu dalam

penelitian tersebut ownership retention dan leverage tidak mempengaruhi

pengungkapan intellectual capital.

Bukh et al. (2005) melakukan penelitian mengenai dengan setting IPO,

yang menganalisis determinan pengungkapan intellectual capital pada prospektus

Page 63: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

IPO perusahaan di Denmark periode 1999-2001. Variabel independen yang

digunakan adalah tipe industri, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan

umur perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepemilikan

manajerial sebelum IPO dan tipe industri mempengaruhi jumlah pengungkapan

intellectual capital. Sementara itu ukuran perusahaan dan umur perusahaan tidak

berpengaruh signifikan.

White et al. (2007) melakukan penelitian mengenai pengungkapan

intellectual capital dalam laporan tahunan pada 96 perusahaan bioteknologi di

Australia. Penelitian tersebut menggunakan indeks pengungkapan intellectual

capital yang dikembangkan oleh Bukh et al. (2005). Variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, konsentrasi

kepemilikan, dewan independen, umur perusahaan, dan leverage. Temuan

penelitian ini adalah bahwa yang menjadi kunci pemicu pengungkapan

intellectual capital adalah ukuran perusahaan, dewan independen, umur

perusahaan, dan leverage.

Selanjutnya Woodcock dan Whiting (2009) melengkapi penelitian White

et al. (2007) dengan melakukan penelitian yang menggunakan 70 sampel dengan

jenis industri yang lebih beragam. Woodcock dan Whiting (2009) menguji tingkat

pengungkapan intellectual capital menggunakan laporan tahunan perusahaan di

Australia periode 2007 dan juga menginvestigasi pengaruh karakteristik

perusahaan (tipe industri, konsentrasi kepemilikan, listing age, leverage, tipe

auditor) terhadap pengungkapan intellectual capital. Hasil penelitiannya

menunjukkan tingkat pengungkapan intellectual capital yang rendah dengan

Page 64: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

external capital menjadi kategori yang paling sering diungkap. Sementara itu dari

hasil regresi dan korelasi menghasilkan kesimpulan bahwa tipe industri dan tipe

auditor mempengaruhi tingkat tingkat pengungkapan intellectual capital,

sedangkan konsentrasi kepemilikan, listing age, dan leverage tidak

mempengaruhi.

Sonnier et al. (2008) menguji pengaruh ukuran perusahaan dan umur

terhadap pengungkapan intellectual capital pada 143 perusahaan high-tech.

menemukan hubungan negatif yang signifikan antara umur perusahaan dan

pengungkapan intellectual capital. Sonnier et al. (2008) menyimpulkan bahwa

umur perusahaan merupakan prediktor yang signifikan bagi pengungkapan

intellectual capital, nampaknya perusahaan yang muda umurnya menggunakan

pengungkapan sebagai sinyal ke pasar tentang nilai riil dan prospek perusahaan.

J. Pengembangan Hipotesis

Ownership Retention dan Pengungkapan Intellectual Capital

Menurut Certo et al. (2001) dan Arthurs, Busenitz, Hoskisson, dan

Johnson (2009) dua pendapat utama dalam teori sinyal adalah bahwa:

a. Sinyal harus dapat diamati dan diketahui sebelumnya. Hal ini membuat

para investor terinformasi dapat secara efektif menggunakan sinyal.

b. Sinyal harus mahal dan sulit untuk ditirukan oleh perusahaan dengan

kualitas IPO yang lebih rendah (ide perusahaan tidak mungkin atau sulit

untuk ditirukan oleh pesaingnya yaitu perusahaan yang kurang sukses).

Page 65: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Allen dan Faulhaber (1989) dalam Singh dan Zahn (2008) menyatakan

bahwa harga merupakan salah satu sinyal yang mungkin digunakan untuk

menyampaikan informasi. Variabel lainnya seperti pilihan underwriter dan auditor

yang berkualitas dalam IPO dapat memberikan sinyal kualitas perusahaan (Titman

dan Trueman 1986 dalam Firth dan Liau-Tan 1998). Namun ownership retention

sering disebutkan sebagai sinyal terbaik dari kualitas IPO (Firth dan Liau-Tan

1998; Jog dan McConomy 2003), dapat dipercaya (Kurniawati 2003), dan

meningkatkan nilai pasar perusahaan (Clarkson et al. 1991; Firth dan Liau-Tan

1998).

Investigasi mengenai ownership retention sebagai suatu sinyal adalah

konsisten dengan kedua kriteria sinyal diatas. Ownership retention dapat diamati

dan diketahui dalam penawaran karena informasi ini terdapat dalam dokumen

prospektus. Ownership retention merupakan sinyal yang sulit dan mahal untuk

ditiru. Sinyal ini mahal apabila venture tidak kuat secara finansial (Clarkson,

Dontoh, Richardson, dan Sefcik 1992; Jog dan McConomy 2003). Kurniawati

(2003) menyatakan bahwa ownership retention sebagai sinyal yang bagus jika

perusahaan meningkatkan ownership retention-nya. Hal ini sesuai dengan yang

diungkapkan oleh Leland dan Pyle (1977) bahwa tingkat ownership retention

dalam sebuah IPO dapat menyatakan informasi mengenai kualitas IPO.

Literatur IPO secara tidak langsung menyatakan bahwa ownership

retention adalah sinyal kunci untuk pasar mengenai kualitas perusahaan (Singh

dan Zahn 2008). Kualitas IPO yang bagus, bagaimanapun, menggunakan sinyal

berganda (multiple signals) seperti pengungkapan sukarela yang lebih banyak

Page 66: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

untuk menarik investor (Jog dan McConomy 2003). Pendapat tersebut sesuai

dengan pendapat Singh dan Zahn (2008) yang mengacu pernyataan Hughes

(1986) bahwa manajemen harus melibatkan sinyal fractional ownership post-

listing untuk melengkapi sinyal pengungkapan, selama pengungkapan intellectual

capital tidak dapat dengan mudah diinterpretasikan oleh investor.

Firth dan Liau-Tan (1998) berpendapat bahwa usaha pengungkapan

informasi knowledge perusahaan ditujukan untuk menambah tingkat kepercayaan

sebagai parameter dasar penilaian informasi yang terdapat dalam laporan

keuangan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa ownership retention

merupakan sinyal pelengkap untuk pengungkapan intellectual capital.

Penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Zahn (2008) mendasarkan

pemikiran bahwa kualitas IPO yang bagus (diproksikan oleh tingginya tingkat

ownership retention) akan membuat perusahaan bersedia untuk memberikan

pengungkapan intellectual capital yang lebih banyak untuk memperkuat nilai

IPO. Singh dan Zahn (2008) menduga bahwa ownership retention memiliki

hubungan positif terhadap pengungkapan intellectual capital. Hasil penelitian

mereka mengindikasikan bahwa semakin rendah ownership retention semakin

rendah tingkat pengungkapan intellectual capital dalam perusahaan yang

melakukan IPO.

Penelitian Singh dan Zahn (2008) ini didukung oleh pendapat Bukh et al.

(2005) yang menyatakan bahwa tingkat kepemilikan manajerial sebelum IPO

secara signifikan berhubungan dengan tingkat pengungkapan intellectual capital.

Perusahaan yang manajemennya memiliki ketertarikan untuk mempertahankan

Page 67: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

ownership retention-nya akan lebih banyak mengungkapkan informasi intellectual

capital yang dimilikinya.

Guo et al. (2004) berargumen bahwa keberadaan ownership retention pada

perusahaan IPO akan mempengaruhi keputusan pengungkapan. Namun

bertentangan dengan hasil penelitian Singh dan Zahn (2008), penelitian Guo et al.

(2004) menunjukkan bahwa ownership retention berpengaruh negatif terhadap

pengungkapan intellectual capital. Menurut Guo et al. (2004), semakin tinggi

ownership retention maka akan semakin bagus kualitas perusahaan, sehingga

pemilik atau manajer tidak perlu meningkatkan jumlah pengungkapan informasi

untuk meyakinkan para investor. Hal ini berarti bahwa persentase ownership

retention oleh pemilik lama diharapkan sebagai substitusi bagi pengungkapan.

Selain Guo et al. (2004), hasil penelitian yang dilakukan Singh dan Zahn (2008)

tersebut juga tidak didukung oleh Romadani (2010). Romadani (2010)

menyimpulkan bahwa tingginya ownership retention tidak mempengaruhi

pengungkapan intellectual capital.

Gale dan Stiglitz (1989) dalam Courteau (1995) menunjukkan bahwa

diversifikasi yang dilakukan saat IPO tidak cukup untuk mengungkap informasi

privat secara penuh: jika pemilik lama dapat menjual saham yang ditahan pada

pasar kedua segara setelah issue, strategi signifikan tidak akan meyakinkan

investor. Oleh karena itu, Courteau (1995) mengembangkan model Leland dan

Pyle (1977) dengan menambahkan syarat pada variabel ownership retention

sebagai sinyal nilai perusahaan, yaitu pemilik lama berkomitmen mengenai

lamanya (jangka waktu) periode menahan kepemilikan. Hal ini mengindikasikan

Page 68: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

bahwa komitmen untuk menahan kepemilikan adalah menjadi mekanisme sinyal

yang melengkapi ownership retention.

Strategi signifikan berupa ownership retention yang ditambah dengan

komitmen untuk menahan periode kepemilikan menjadi mekanisme sinyal yang

semakin meyakinkan investor mengenai kualitas IPO. Lebih lanjut lagi, untuk

lebih mendukung persepsi tersebut maka perusahaan akan lebih banyak

mengungkapkan intellectual capital yang dimilikinya.

Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Terdapat pengaruh positif ownership retention terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan

IPO.

Reputasi Underwriter dan Pengungkapan Intellectual Capital

Untuk mengurangi efek asimetri informasi yang lazim terjadi pada saat

IPO perusahaan dapat menyediakan informasi tambahan dan sinyal kualitas

informasi melalui berbagai mekanisme, seperti memilih underwriter yang

bereputasi. Yoga (2010) menyatakan bahwa pasar relatif mengenal underwriter

yang bereputasi baik dan pasar percaya bahwa underwriter dengan reputasi baik

tidak akan menjamin perusahaan yang berkualitas rendah. Jadi apabila emiten

menggunakan underwriter yang bereputasi baik maka investor akan merespon

secara positif informasi tersebut.

Penelitian yang menggunakan reputasi underwriter sebagai sinyal antara

lain dilakukan oleh Beatty (1989), Carter dan Manaster (1990), Chen dan Mohan

(2002), Singh dan Zahn (2008), Nugroho (2009), dan Romadani (2010).

Page 69: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Reputasi underwriter dapat berdampak pada persepsi investor mengenai

kualitas perusahaan IPO (Certo et al. 2001). Issuer dapat mengurangi

ketidakpastian dengan memberikan sinyal IPO melalui mekanisme reputasi

underwriter yang tinggi (Clarkson et al. 1991). Pendapat serupa juga diutarakan

oleh Chen dan Mohan (2002), bahwa perusahaan yang melakukan IPO dengan

kualitas yang lebih tinggi akan memberikan sinyal informasi kunci tentang nilai

IPO dengan menggunakan underwriter yang bereputasi tinggi.

Sebelum penempatan saham, underwriter membantu perusahaan untuk

menyusun prospektus. Underwriter yang bereputasi biasanya akan menuntut lebih

pada perusahaan yang akan melakukan IPO dalam hal pengungkapan informasi

(Romadani 2010). Underwriter akan mendorong pengungkapan intellectual

capital dalam prospektus agar potensi perusahaan dapat diketahui oleh calon

investor. Informasi yang disajikan dalam prospektus akan ditolak oleh

underwriter apabila dianggap menyesatkan masyarakat. Oleh karena itu,

penggunaan underwriter yang bereputasi yang merupakan sinyal positif

perusahaan ini akan diinterpretasikan oleh publik bahwa perusahaan memiliki

informasi dalam prospektus (seperti pengungkapan intellectual capital) yang tidak

menyesatkan. Hal ini disebabkan karena underwriter ikut bertanggung jawab

apabila dalam prospektus terdapat kesalahan penyampaian informasi yang dapat

mengakibatkan kerugian bagi para pemodal.

Underwriter yang bereputasi mempunyai beban moral yang lebih besar

untuk mempertahankan reputasi baiknya sehingga pemilihan underwriter yang

Page 70: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

berkualitas akan memberikan keyakinan lebih bagi investor akan keberhasilan

perusahaan IPO (Sulistio 2005).

Di sisi lain underwriter berperan dalam mengurangi asimetri informasi

yang terjadi antara issuer dengan investor melalui dorongan underwriter terhadap

perusahaan untuk melakukan pengungkapan intellectual capital. Dengan

pengungkapan intellectual capital maka keyakinan investor tentang kualitas IPO

akan meningkat dan persepsi risiko investor akan berkurang, yang pada akhirnya

akan membuat investor melakukan keputusan investasi. Sementara itu, dalam

penelitian ini kontrak penjaminan emisi yang dilakukan oleh underwriter terhadap

perusahaan IPO adalah dalam bentuk penjaminan full commmitment, sehingga

underwriter berkepentingan atas terjualnya seluruh saham IPO. Jadi dengan

alasan kepentingan tersebut akan membuat underwriter mendorong perusahaan

untuk memberikan pengungkapan intellectual capital, karena dengan

pengungkapan intellectual capital pada akhirnya akan membuat investor bersedia

untuk membeli saham. Oleh karena itu, penggunaan underwriter yang bereputasi

diharapkan memberikan dorongan yang semakin besar akan pengungkapan

intellectual capital dalam prospektus.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikembangkan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Terdapat pengaruh positif reputasi underwriter terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan

IPO.

Page 71: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Umur Perusahaan dan Pengungkapan Intellectual Capital

Marwata (2001) dalam Simanjuntak dan Widiastuti (2004) dan Jaswadi

dan Purnomo (2006) beranggapan bahwa umur perusahaan diperkirakan memiliki

hubungan positif dengan kualitas ungkapan sukarela. Senada dengan peneliti

sebelumnya, Rubhyanti (2010) berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki

umur lebih tua mungkin akan meningkatkan praktik pengungkapan dari waktu ke

waktu. Alasan yang mendasari adalah bahwa perusahaan yang berumur lebih tua

memiliki pengalaman yang lebih banyak dalam mempublikasikan laporan

keuangannya, sehingga dengan demikian perusahaan akan lebih mengetahui

kebutuhan stakeholder-nya mengenai informasi perusahaan.

Perusahaan yang telah memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih

memahami kebutuhan penggunanya dan memiliki informasi yang lebih detil

mengenai perusahaan yang harus dibuka kepada pihak-pihak di luar manajemen

yang berkepentingan terhadap perusahaan. Hal ini berarti bahwa perusahaan yang

telah lama berdiri akan mempunyai publikasi lebih banyak dibandingkan dengan

perusahaan yang masih baru. Dalam konteks IPO, oleh karena itu, calon investor

akan memperoleh informasi intellectual capital yang lebih banyak dari

perusahaan yang melakukan IPO dengan umur yang lebih tua.

Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang umurnya lebih muda

akan memberikan pengungkapan intellectual capital dalam rangka meningkatkan

penilaian dan persepsi investor (Sonnier et al. 2008). Perusahaan yang baru saja

listing perlu untuk mengungkapkan informasi guna mengurangi skeptisme dan

Page 72: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

meningkatkan kepercayaan investor yang mana memandang perusahaan tersebut

memiliki risiko yang lebih tinggi (Hannifa dan Cooke 2002).

Bukh et al. (2005) mengidentifikasi bahwa umur perusahaan sering

digunakan sebagai proksi dari risiko dalam studi-studi terdahulu. Menurut Bukh et

al. (2005) perusahaan dengan risiko tinggi akan lebih mengungkapkan informasi

untuk menurunkan risiko. Riset menunjukkan bahwa perusahaan yang telah lama

berdiri adalah kurang berisiko. Hal ini berarti semakin lama suatu perusahaan

berdiri maka investor akan menganggap risiko perusahaan tersebut lebih rendah,

oleh karena itu perusahaan yang lebih tua akan memberikan pengungkapan yang

lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang lebih muda (yang lebih

berisiko). Berdasarkan perspektif ini, luas pengungkapan suatu perusahaan

diharapkan memiliki hubungan dengan lamanya berapa tahun perusahaan tersebut

berada dalam bisnis (Bukh et al. 2005).

Dalam penelitian-penelitian terdahulu, Bukh et al. (2005), White et al.

(2007), Cordazzo (2007), Sonnier et al. (2008), Singh Zahn (2008), dan Prabowo

(2010) masing-masing menemukan hubungan yang berbeda dalam hubungan

antara umur dengan pengungkapan intellectual capital. Bukh et al. (2005), dan

Prabowo (2010) misalnya, menemukan bahwa umur tidak mempengaruhi

pengungkapan intellectual capital. Cordazzo (2007) menemukan bahwa umur

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital.

Sementara itu Singh dan Zahn (2008) menemukan umur mempunyai pengaruh

positif terhadap pengungkapan intellectual capital. Sedangkan White et al. (2007)

yang menemukan hubungan positif yang kuat antara pengungkapan intellectual

Page 73: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

capital dan umur perusahaan, walaupun mengharapkan adanya hubungan yang

negatif. Perbedaan ini yang memotivasi untuk meneliti kembali variabel umur

perusahaan sebagai determinan pengungkapan intellectual capital.

H3 : Terdapat pengaruh positif umur perusahaan terhadap pengungkapan

intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO.

Komisaris Independen dan Pengungkapan Intellectual Capital

La Porta, Silanes, Shleifer, dan Vishny (1998) menyoroti potensi

hubungan antara corporate governance dan pola pengungkapan. Semakin baik

pelaksanaan tata kelola perusahaan oleh suatu perusahaan maka semakin banyak

informasi yang diungkap (Khomsiyah 2003 dalam Purnomosidhi 2006).

Salah satu variabel corporate governance adalah komisaris independen.

Studi terdahulu menyatakan bahwa dewan independen adalah ciri khas corporate

governance yang mempengaruhi pengungkapan perusahaan (Singh dan Zahn

2008). Gompers (1995) menyatakan bahwa struktur dewan independen adalah

penting guna pengawasan yang efektif bagi perusahaan pemula (start-up) yang

mana keberadaan asimetri informasi lazim terjadi. Dewan independen minimum

dapat memberi sinyal terdapatnya sebuah mekanisme pengawasan yang efektif,

oleh karena itu, meningkatkan nilai perusahaan (Certo et al. 2001).

Haniffa dan Cooke (2005) dalam Li et al. (2008) mengemukakan bahwa

adanya direktur non eksekutif yang lebih banyak dalam dewan akan memberikan

keahlian, prestis dan koneksi yang lebih luas, dan memainkan peran kunci dalam

mempengaruhi pengungkapan.

Page 74: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Temuan-temuan penelitian terdahulu mengenai pengungkapan sukarela

yang mempertimbangkan komposisi dewan sebagai determinan pengungkapan

adalah beragam, misalnya Beasly (1996) menemukan bahwa proporsi direktur non

eksekutif secara positif berhubungan dengan kemampuan dewan untuk

mempengaruhi keputusan pengungkapan sukarela. Haniffa dan Cooke (2002) juga

menemukan hubungan positif antara proporsi direktur independen dan

pengungkapan informasi secara sukarela di Malaysia, dan yang lainnya

menemukan hubungan negatif (Haniffa dan Cooke 2005 dalam Li et al. 2008).

Sementara itu Ho dan Wong (2001), menggunakan data dari perusahaan yang

listing di Hong Kong, menghipotesiskan suatu hubungan positif antara proporsi

direktur non eksekutif independen dan luas pengungkapan sukarela. Mereka tidak

menemukan hubungan antara luas pengungkapan sukarela dengan proporsi

direktur non eksekutif independen pada dewan perusahaan.

Penelitian lain yang juga mengenai direktur non eksekutif independen

dilakukan oleh Patelli dan Prencipe (2007), menemukan hubungan positif dengan

jumlah informasi sukarela yang diungkapkan oleh perusahaan dalam annual

report. Sementara itu Chen dan Jaggi (2000) dalam Cerbioni dan Parbonetti

(2007) yang menganalisis hubungan antara proporsi direktur non eksekutif

independen dengan pengungkapan sukarela juga menunjukkan hasil yang positif.

Berdasarkan analisis pada perusahaan bioteknologi Eropa selama periode

tiga tahun, Cerbioni dan Parbonetti (2007) menemukan variabel corporate

governance memiliki pengaruh yang kuat terhadap pengungkapan intellectual

capital. Sedangkan Li et al. (2008) menemukan hubungan positif signifikan antara

Page 75: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

proporsi dewan direktur independen dan pengungkapan intellectual capital dalam

laporan tahunan perusahaan di United Kingdom (UK). Sebagai tambahan,

penelitian yang dilakukan oleh Haniffa dan Cooke (2005) dalam Li et al. (2008)

menunjukkan adanya hubungan substitusi antara pengungkapan informasi dengan

komisaris independen.

Ho dan Wong (2001), Haniffa dan Cooke (2002) serta Li et al. (2008)

sementara itu menguji hubungan antara dualitas peran/role duality (CEO yang

juga sebagai chairman), namun mereka semua gagal untuk menemukan hubungan

antara luas pengungkapan sukarela dan dualitas peran. Menurut Ho dan Wong

(2001) seseorang yang memiliki dualitas peran akan cenderung menyimpan

informasi dan tidak mengungkapkannya kepada pihak luar. Fama dan Jensen

(1983) dalam Prabowo (2010) berpendapat bahwa ketika seseorang berkedudukan

sebagai seorang chairman dan CEO, maka dapat dipastikan akan cenderung

memihak kepada manajemen daripada stockholder.

Gul dan Leung (2004) dalam Singh dan Zahn (2008) menemukan dualitas

CEO adalah berhubungan dengan rendahnya tingkat pengungkapan sukarela yang

dilakukan perusahaan. Konsentrasi dari kekuatan pengambilan keputusan, yang

berasal dari dualitas peran, dapat merusak cara pandang dewan dan pemerintah

termasuk kebijakan pengungkapan (Li et al. 2008). Penilaian kedua peran

menyediakan “check dan balance” yang esensial dalam perilaku (kinerja)

manajemen (Blackburn 1994 dalam Li et al. 2008 dan Haniffa dan Cooke 2002),

dengan demikian akan meningkatkan kualitas pelaporan (Forker 1992).

Page 76: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Penelitian ini memperluas diskusi di atas ke dalam pengungkapan

intellectual capital, manajemen diharapkan dapat menentukan tingkat

pengungkapan dan oleh karena itu akan mengurangi ketidakpastian investor

sehubungan dengan pengaruh intellectual capital pada nilai perusahaan.

Komisaris independen adalah elemen krusial dalam dewan komisaris dalam

konflik agensi. Mereka dipekerjakan untuk memonitor perilaku manajer dan

mengurangi asimetri informasi antara manajer dan shareholder, namun mereka

memiliki keterlibatan yang terbatas dalam harian operasional dan manajemen.

Konsekuensinya, mereka terdorong untuk memberikan pengungkapan sukarela

lebih banyak untuk meminimalkan risiko yang dihadapi sehubungan dengan

keterbatasan tersebut sekaligus untuk memproteksi reputasi mereka. Oleh karena

itu, proporsi komisaris independen yang lebih tinggi dapat memperkuat insentif

untuk pengungkapan sukarela. Dewan komisaris yang kuat yang didominasi oleh

komisaris independen akan mensyaratkan pengungkapan informasi yang

berkualitas dalam prospektus.

Terlampauinya ketentuan jumlah minimum komisaris independen dalam

suatu perusahaan menunjukkan semakin baik corporate governance suatu

perusahaan, sebagai konsekuensinya pengungkapan intellectual capital dalam

perusahaan tersebut seharusnya meningkat.

Penelitian yang menguji hubungan proporsi komisaris independen dan

pengungkapan intellectual capital di Indonesia dilakukan oleh Hanan (2010) dan

Prabowo (2010). Kedua-duanya menunjukkan hasil yang sama, yaitu tidak

menunjukkan hubungan yang signifikan.

Page 77: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Berdasarkan diskusi di atas dan sama dengan penelitian yang dilakukan

oleh Singh dan Zahn (2008), penelitian ini menduga bahwa komisaris independen

akan mempengaruhi tingkat pengungkapan intellectual capital dalam prospektus

IPO. Hal tersebut mengarah ke hipotesis keempat:

H4 : Terdapat pengaruh positif komisaris independen terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan

IPO.

Proprietary Cost, Ownership Retention, dan Pengungkapan Intellectual Capital

Penelitian terdahulu menyatakan bahwa sumber daya intellectual capital

mempunyai kontribusi terhadap asimetri informasi. Asimetri informasi

mengakibatkan investor yang terinformasi memperoleh abnormal return (Abody

dan Lev 2000) dan mengakibatkan terjadinya pelebaran bid-ask spreads (Amihud

dan Mendelson 1989).

Berkenaan dengan intellectual capital, Meer-Kooistra dan Zijlstra (2001)

melaporkan bahwa kurangnya pengungkapan yang berhubungan dengan sumber

daya sangat berperan dalam meningkatkan persepsi risiko investor (perceived

risk). Peningkatan persepsi risiko investor ini akan mengakibatkan meningkatnya

rate of return investor. Beberapa studi (Diamond dan Verrecchia 1998; Elliot dan

Jacobson 1994; Botosan 1997, 2006; Sengupta 1998) menyatakan pengungkapan

yang lebih banyak untuk mengurangi perceived risk investor.

Diamond dan Verrecchia (1991) dan Zhang (2001) mengembangkan

model teoritikal yang hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara

pengungkapan sukarela dan cost of capital perusahaan.

Page 78: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Zhang (2001) mendalilkan produksi informasi privat oleh investor akan

menyebabkan suatu gap informasi yang besar antara investor yang informed dan

uninformed menghasilkan peningkatan cost of capital. Perusahaan dapat

menurunkan cost of capital dengan meningkatkan tingkat pengungkapan sukarela,

sebaliknya sebagian manajer perusahaan memutuskan untuk memberikan

informasi yang kurang berkualitas.

Dalam mengivestigasi faktor-faktor yang menentukan keputusan strategi

pelaporan perusahaan mempertimbangkan beberapa cost yang terkait, terutama

proprietary cost (Cohen 2002). Sementara itu Birt, Bilson, Smith, dan Whalley

(2006) juga menyatakan hal yang serupa yaitu bahwa dalam menentukan tingkat

pengungkapan yang sesuai, maka harus mempertimbangkan faktor seperti tingkat

persaingan dalam industri di mana perusahaan beroperasi. Hal ini dikarenakan

pengungkapan tersebut berisi informasi proprietary yang dapat mengurangi posisi

kompetitif perusahaan (Garcia-Meca et al. 2005; Vergauwen dan Alem 2005;

Verrecchia 1983 dalam Singh dan Zahn 2008).

Zhang (2005) menemukan bukti kuat pengaruh proprietary cost terhadap

kuantitas dan kualitas pengungkapan sukarela. Perusahaan dengan proprietary

cost yang lebih tinggi akan memberikan pengungkapan informasi dengan

frekuensi yang lebih tinggi, tetapi dengan tingkat presisi dan akurasi yang kurang

dibandingkan dengan perusahaan dengan proprietary cost yang rendah. Zhang

(2005) mendokumentasikan hubungan substitusi antara kuantitas dan kualitas

pengungkapan pada perusahaan dengan proprietary cost yang tinggi.

Page 79: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Harris (1998) mendokumentasikan bahwa perusahaan kurang menyukai

untuk mengungkapkan operasi mereka dalam bisnis dengan konsentrasi industri

yang tinggi. Dalam analisisnya, Harris (1998) menggunakan indeks HI untuk

mengukur kompetisi industri. Penggunaan rasio konsentrasi pangsa pasar produk

yang dikonstruk menggunakan data penjualan (sales) semua perusahaan publik

memiliki konsekuensi yaitu rasio ini lebih akurat merefleksikan tingkat kompetisi

industri. Semakin tinggi rasio konsentrasi pasar berarti semakin tinggi pula

kekuatan pasar yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Peningkatan konsentrasi

pasar akan memperkecil kompetisi yang pada akhirnya mendorong perusahaan

untuk kurang memberikan pengungkapan. Konsisten dengan hipotesis proprietary

cost, Harris (1998) menemukan bahwa perusahaan yang beroperasi dalam industri

yang kurang kompetitif kurang memberikan pelaporan segmen.

Pengungkapan sukarela kemungkinan mengandung informasi proprietary

yang dapat mengurangi posisi kompetitif perusahaan (Vergauwen dan Alem

2005). Sebagaimana diungkapkan oleh Singh dan Zahn (2008) bahwa disamping

manfaat pengungkapan sukarela terdapat faktor pelemah untuk membuat

pengungkapan penuh. Keberadaan cost merupakan salah satu alasan kebijakan

pengungkapan tersebut. Proprietary cost muncul karena terdapatnya informasi

proprietary (Branco et al. 2010), informasi tersebut dapat digunakan oleh pihak

ketiga sehingga akan menimbulkan cost bagi perusahaan sekaligus

membahayakan posisi perusahaan. Sebagai contoh, perilisan informasi yang

berhubungan dengan penelitian dan pengembangan dapat digunakan oleh

kompetitor untuk meningkatkan pangsa pasar mereka. Oleh karena itu,

Page 80: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

proprietary cost digunakan untuk menjelaskan alasan manajer tidak mengungkap

informasi sukarela.

Verrecchia (1983) dalam Singh dan Zahn (2008) menyatakan bahwa

perusahaan yang menghadapi proprietary cost yang tinggi akan membatasi

pengungkapan sukarela. Darrough dan Stoughton (1990) dalam Singh dan Zahn

(2008) menyatakan bahwa sementara informasi sukarela membantu pasar modal

dalam mengevaluasi nilai perusahaan secara lebih akurat, namun pengungkapan

seperti itu dapat membahayakan posisi kompetitif perusahaan karena membuka

informasi strategik kepada kompetitor potensial. Fakta bahwa informasi dapat

menyebabkan potential disadvantage yang berasal dari kompetitor harus

diperhitungkan (Prencipe 2004), karena dapat menyebabkan penurunan future

cash flow (Branco et al. 2010). Semakin tinggi proprietary cost akan semakin

mengurangi kesediaan perusahaan untuk melakukan pengungkapan.

Williams (2001) menemukan bahwa saat kinerja intellectual capital sangat

tinggi, perusahaan akan mengurangi pengungkapan. Hal ini dikarenakan

ketakutan akan terkikisnya competitive advantage perusahaan. Kinerja intellectual

capital yang tinggi bisa menjadi sinyal bagi kompetitor mengenai suatu adanya

peluang potensial. Jika hal ini menarik perhatian kompetitor maka kemungkinan

akan mengancam competitive advantage perusahaan. Untuk mempertahankan

competitive advantage, perusahaan dapat mengurangi pengungkapan intellectual

capital.

Beauliew et al. (2002) dalam Singh dan Zahn (2008) menemukan

hubungan positif antara ukuran perusahaan publik yang listing di Swedia dan

Page 81: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

jumlah intellectual capital dalam annual report dan berpendapat bahwa

kurangnya pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang kecil dapat

terjadi karena ancaman competitive disadvantage.

Beberapa penelitian yang menguji pengaruh proprietary cost terhadap

keputusan pengungkapan sukarela dilakukan oleh Leuz (2004), Prencipe (2004),

Berger dan Hann (2007), dan Singh dan Zahn (2008).

Model teoritis yang dikembangkan oleh Verrecchia (1986) dalam Singh

dan Zahn (2008) menyatakan bahwa semakin meningkat proprietary cost maka

tingkat pengungkapan semakin menurun. Leuz (2004) menganalisis

pengungkapan segmen sukarela dan menemukan bukti yang konsisten dengan

hipotesis proprietary cost. Hasil penelitian Leuz (2004) menunjukkan bahwa

perusahaan di Jerman memberikan data segmen secara sukarela ketika proprietary

cost rendah.

Penelitian terdahulu oleh Berger dan Hann (2007) berargumen bahwa

bukti-bukti terdahulu konsisten dengan hipotesis proprietary cost yang juga

konsisten dengan hipotesis alternatif agency cost yang menyatakan pengungkapan

ditahan sebagai akibat dari conflict of interest antara manajer dan shareholder.

Temuan Berger dan Hann (2007) konsisten dengan hipotesis agency cost, tetapi

tidak konsisten dengan hipotesis proprietary cost. Demikian pula temuan

penelitian Botosan dan Harris (2000) juga tidak konsisten dengan hipotesis

proprietary cost. Mereka tidak menemukan hubungan antara proprietary cost

dengan keputusan untuk secara sukarela meningkatkan frekuensi pelaporan

segmen.

Page 82: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Birt et al. (2006) menyatakan bahwa perusahaan yang berada dalam

lingkungan kompetisi yang rendah mempunyai dorongan yang lebih sedikit untuk

mengungkapkan informasi privat, selama itu dianggap mempunyai potensi yang

membahayakan posisi kompetitif perusahaan. Sebaliknya perusahaan yang

beroperasi di lingkungan kompetisi yang tinggi punya dorongan yang lebih besar

untuk mengungkapkan, selama itu potensinya kurang berisiko terhadap posisi

kompetitif perusahaan. Faktanya perilisan informasi tambahan dapat bermanfaat

bagi perusahaan dengan mengurangi asimetri informasi antara manajemen dan

shareholder (Harris 1998).

Penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Zahn (2008) membuktikan

secara empiris bahwa hubungan pengungkapan intellectual capital – ownership

retention akan melemah dengan adanya proprietery cost yang dihadapi dalam

sebuah IPO. Proprietary cost yang lebih besar, menyebabkan penurunan nilai

perusahaan yang lebih besar, dan dorongan yang lebih besar untuk tidak

mengungkapkan (Singh dan Zahn 2008).

Berdasar pemikiran di atas, pada penelitian ini proprietary cost dipandang

sebagai variabel moderating, bahwa pengaruh ownership retention terhadap luas

pengungkapan intellectual capital akan dimoderasi (arah negatif) dengan

eksistensi proprietary cost untuk perusahaan IPO. Hal tersebut mengarah ke

hipotesis kelima dan yang terakhir:

H5 : Proprietary cost memoderasi (dengan arah negatif) pengaruh

ownership retention terhadap pengungkapan intellectual capital pada

perusahaan yang melakukan IPO.

Page 83: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

K. Rerangka Konseptual

Berdasarkan teori dan beberapa penelitian yang telah dijelaskan di atas,

maka rerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut.

H5 (-)

Gambar 1

Gambar 1 Diagram Skematik Rerangka Konseptual

H4 (+)

H3 (+)

H1 (+)

Variabel Pemoderasi

Ownership Retention

Reputasi Underwriter

Pengungkapan Intellectual

Capital

Umur Perusahaan

Komisaris Independen

Proprietary Cost

· Gross Proceed · Rencana Kompensasi

Eksekutif · Leverage · Reputasi Auditor

Variabel Terikat

Variabel Kontrol

Variabel Bebas

H2 (+)

Page 84: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang melakukan

IPO di BEI pada tahun 2000-2007. Dipilihnya rentang waktu tersebut karena

pertimbangan praktis ketersediaan data. Selain itu adalah karena pertimbangan

yang berkaitan dengan variabel komisaris independen yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu adanya Surat Edaran Bapepam No. 03/PM/2000 pada tanggal

5 Mei 2000 dan Kep-315/BEJ/06-2000 yang berlaku efektif 30 Juni 2000.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan purposive sampling method, dengan meneliti sampel yang

memenuhi kriteria sesuai yang dikehendaki peneliti. Penentuan kriteria sampel

diperlukan untuk menghindari misspesifikasi dalam penentuan sampel penelitian

yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil analisis. Kriteria perusahaan

yang dipakai sebagai sampel penelitian ini adalah:

1. Seluruh saham yang ditawarkan kepada publik merupakan saham yang

ditawarkan secara umum.

2. Perusahaan yang sebagian sahamnya masih dipertahankan oleh pemilik lama

perusahaan.

3. Pemilik lama tidak akan menjual saham yang dimiliki dalam jangka waktu

minimal 6 (enam) bulan sejak tanggal efektif.

Page 85: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

4. Data secara keseluruhan tersedia.

Page 86: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

B. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara

tidak langsung dari obyek penelitian. Jenis data yang dikumpulkan adalah data

prospektus perusahaan yang go public di BEI dan data penjualan perusahaan yang

terdaftar di BEI.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi

yaitu pengumpulan data dengan menggunakan metode-metode atau catatan

laporan tertulis dari peristiwa yang telah lalu didapat dari perusahaan yang terkait,

selanjutnya dilakukan dengan cara menyalin data-data yang dibutuhkan dalam

penelitian yang sedang dilakukan atau mengutip langsung dari sumber.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan proksi ukuran variabel dependen, independen,

moderasi, dan kontrol yang digunakan dalam menguji hipotesis.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks

pengungkapan intellectual capital dalam prospektus. Pendekatan untuk mengukur

variabel pengungkapan intellectual capital menggunakan item-item indeks

pengungkapan yang digunakan pada penelitian Singh dan Zahn (2008) dengan

pertimbangan ketiadaan standar pengungkapan intellectual capital di Indonesia.

Singh dan Zahn (2008) menyusun sendiri indeks pengungkapan intellectual

capital yang digunakan pada penelitian tersebut, karena tidak ada indikator

pengungkapan intellectual capital yang diterima secara luas untuk menyeleksi

Page 87: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

item-item. Singh dan Zahn (2008) mendasarkan pada indeks awal (Williams 2001;

Beauliew et al. 2002) yang sebelumnya digunakan untuk mengukur

pengungkapan intellectual capital dalam annual report dan prospektus IPO (Bukh

et al. 2005). Singh dan Zahn (2008) mereview ketiga indeks awal dengan

melakukan diskusi yang melibatkan peneliti, cendikiawan, praktisi intellectual

capital, eksekutif perusahaan, dan praktisi akunting. Langkah tersebut ditempuh

sebagai upaya untuk dapat secara cermat menentukan indeks yang relevan dan

cocok dengan tujuan penelitian. Hasilnya, terdapat 81 item yang diklasifikasikan

ke dalam enam kategori utama sebagai indeks pengungkapan final. Indeks

pengungkapan intellectual capital tersebut meliputi resources (28 item), customer

(14 item), information technology (6 item), processes (9 item), research &

development (9 item), dan strategic statements (15 item). Indeks lengkap disajikan

di lampiran 2.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis konten dengan bentuk yang

paling sederhana untuk mengukur pengungkapan intellectual capital oleh

perusahaan sampel, yaitu dengan mendeteksi ada atau tidaknya informasi

intellectual capital dalam perusahaan sampel (Branco et al. 2010). Langkah

pertama yang dilakukan adalah dengan cara membaca dan memberi kode

informasi yang terkandung dalam prospektus menurut framework yang telah

dipilih. Pemberian skor untuk item pengungkapan dilakukan dengan

menggunakan skala dikotomi tidak tertimbang (unweighted dichotomous scale),

di mana jika item setiap kategori pengungkapan intellectual capital tidak

Page 88: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

diungkapkan akan diberi nilai nol (0) sementara jika item diungkapkan dalam

prospektus akan diberi nilai satu (1).

Pengukuran dengan cara tanpa pembobotan ini dilakukan hanya dengan

mengamati banyaknya item informasi pengungkapan sukarela. Selanjutnya, skor

dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap

perusahaan. Teknik pemberian skor pada penelitian ini adalah mengacu pada

Guthrie dan Petty (2000), Bukh et al. (2005), Singh dan Zahn (2008), dan

Romadani (2010). Pendekatan ini dipilih dengan tujuan untuk meminimalkan

subyektivitas dan dengan pertimbangan bahwa tidak semua item adalah relevan

untuk semua perusahaan.

Dengan demikian, semakin banyak item yang diungkap oleh suatu

perusahaan, semakin besar indeks pengungkapan intellectual capital-nya.

ICDisc = 100% x item tot D

Item D

åå

Di mana:

ICDisc = rasio item pengungkapan intellectual capital emiten yang

diekspresikan dalam persentase

D Item = pengungkapan intellectual capital pada prospektus IPO perusahaan

D tot item = total item yang ada dalam framework intellectual capital

2. Variabel Independen

a. Ownership Retention

Variabel independen pertama yang digunakan dalam penelitian ini

adalah ownership retention (OwnRet). Mengikuti Courteau (1995) dan

Page 89: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Widarjo (2010), dalam pengukuran variabel ownership retention ini

ditambahkan syarat berupa komitmen mengenai jangka waktu periode

menahan kepemilikan yaitu minimum 6 (enam) bulan. OwnRet (α) dalam

penelitian ini diukur dengan menggunakan persentase antara penyertaan

saham pemilik lama dengan jumlah saham yang ditempatkan dan disetor

penuh setelah IPO.

OwnRet = (N – Np – Ns ) / N

Di mana:

OwnRet = ownership retention

N = jumlah lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh

setelah IPO

Ns = jumlah lembar saham yang diterbitkan saat IPO

Np = jumlah lembar saham yang dijual oleh pemilik lama

Untuk analisis regresi dan uji interaksi, penelitian ini menggunakan

transformasi berdasar logaritma natural α dengan rumus: α + ln(1- α).

Transformasi ini dilakukan untuk mengurangi anomali dalam distribusi

ownership retention (Singh dan Zahn 2008).

Pendekatan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian

ini konsisten dengan penelitian sebelumnya seperti Downes dan Heinkel

(1982), Krinsky dan Rotenberg (1989), Clarkson et al. (1992), Jog dan Mc

Conomy (2003), Singh dan Zahn (2008), dan Widarjo (2010).

Page 90: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

b. Reputasi Underwriter

Variabel ini diukur dengan memeringkat underwriter berdasarkan pada

besarnya nilai total IPO yang dijamin oleh underwriter yang dilakukan oleh

Research & Development Divisi Bursa Efek Indonesia pada tahun 2000-2007.

Besarnya nilai yang dijamin ini menunjukkan reputasi underwriter. Semakin

besar nilai penjaminan tersebut menunjukkan bahwa semakin baik reputasi

underwriter.

Penelitian ini menggunakan lead underwriter dengan alasan bahwa

lead underwriter mempunyai porsi tanggung jawab lebih besar terhadap risiko

emisi saham. Hal tersebut berarti dengan nilai penjaminan yang besar

menunjukkan bahwa underwriter sanggup untuk menanggung risiko tuntutan

hukum dari emiten atas tidak terjualnya saham yang dijaminkan.

Underwriter yang masuk dalam Top 20 broker dikategorikan sebagai

penjamin emisi yang berkualitas dan diberi nilai 1, sedangkan perusahaan

yang tidak menggunakan underwriter tersebut diberi nilai 0 (Henny dan

Payamta 2004 dalam Nugroho 2009). Nilai total penjaminan emisi yang

dilakukan oleh masing-masing underwriter yang masuk dalam Top 20 broker

digunakan sebagai cut off untuk membedakan underwriter yang bereputasi dan

yang tidak bereputasi. Pengukuran ini telah digunakan dalam penelitian

Nugroho (2009) dan Romadani (2010).

c. Umur Perusahaan

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Zahn (2008),

penelitian ini mengukur umur perusahaan yang dihitung mulai dari perusahaan

Page 91: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

didirikan berdasarkan akte pendirian (establised date) sampai perusahaan

melakukan IPO dan dihitung menggunakan skala hari. Penggunaan skala hari

dilakukan agar hasil pengukuran lebih terlihat dibandingkan dengan

penggunaan satuan pengukuran tahun. Berdasarkan penelitian White et al.

(2007) dan Singh dan Zahn (2008), maka untuk menghilangkan masalah

heterokedastisitas dalam model regresi maka variabel umur perusahaan

ditransformasikan ke dalam logaritma natural.

Umur perusahaan = tanggal IPO – tanggal akte pendirian perusahaan

d. Komisaris Independen

Variabel komisaris independen diukur menggunakan variabel dummy.

Kriteria dummy yang digunakan adalah kelompok komisaris independen yang

melampaui mandatory minimum dan non mandatory minimum (Singh dan

Zahn 2008). Jika jumlah komisaris independen sebagaimana tercantum dalam

prospektus perusahaan adalah melampaui mandatory minimum maka diberi

skor 1 dan jika tidak maka diberi skor 0.

3. Variabel Moderasi

Proprietary Cost

Penelitian sebelumnya (Harris 1998; Botosan dan Stanford 2005;

Berger dan Hann 2007; Singh dan Zahn 2008) menggunakan ukuran

konsentrasi industri sebagai proksi untuk proprietary cost dari pengungkapan.

Konsisten dengan literatur, penelitian ini menggunakan indeks

HerfIndahl sebagai ukuran proksi untuk proprietary cost, sebagaimana

ditetapkan dengan teknik sebagai berikut:

Page 92: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

HerfIndConj 2N

1jj ]share[Market å

=

=

2

N

1jN

1kk1

j

sales

sales å

å=

=úúúú

û

ù

êêêê

ë

é

=

Di mana:

HerfIndConj = ukuran konsentrasi industri pada industril yang dimasuki

oleh perusahaanj (proprietary cost).

Market sharej = pangsa pasar industril yang dimasuki oleh perusahaanj.

Salesj = penjualan perusahaanj.

Saleskl = penjualan seluruh perusahaan dalam industril.

N = jumlah perusahaan dalam industril.

Indeks Herfindahl (HI) dipakai untuk mengukur distribusi penguasaan

(konsentrasi) pasar di dalam industri apakah suatu perusahaan memiliki

kekuatan pasar yang besar atau tidak.

Nilai HI berkisar 1/N hingga 1, equivalently indeks tersebut mencapai

10.000, jika persentase digunakan sebagai whole number. Sebagai contoh, 50

daripada 0,5. Sehingga maksimum indeks yang bisa dicapai adalah 100

kuadrat = 10.000.

< 0,1 (1.000) tidak terkonsentrasi

0,1 – 0,18 (1.000 – 1.800) konsentrasi moderat

> 0,18 (> 1.800) konsentrasi tinggi

Page 93: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

HI yang lebih besar menunjukkan konsentrasi penjualan yang lebih

besar di tangan beberapa perusahaan. N indeks yang tinggi mengindikasikan

pada tingkat kompetisi yang rendah tidak terdapat pemain yang dominan

dalam industri. Sementara penurunan HI berarti turunnya daya jual perusahaan

dan meningkatnya kompetisi. Semakin HI mendekati nilai nol maka pasar

semakin mendekati kompetisi sempurna (perfect competition). Situasi tersebut

berarti bahwa dalam industri terdapat sejumlah besar perusahaan yang relatif

sama ukurannya. Dalam keadaan seperti itu maka perusahaan akan

memutuskan untuk kurang memberikan pengungkapan intellectual capital

dalam prospektusnya.

4. Variabel Kontrol

a. Gross Proceed

Konsisten dengan penelitian Singh dan Zahn (2008), penelitian ini

menggunakan logaritma natural dari proceed yang diterima dari IPO. Gross

proceed dihitung dengan harga penawaran saham dikali dengan jumlah lembar

saham yang diterbitkan berdasarkan proyeksi dalam prospektus.

b. Rencana Kompensasi Eksekutif

Dalam penelitian ini indikator variabel di mana IPOj diberi skor 1 jika

memiliki bonus atau opsi saham sebagai bagian rencana kompensasi eksekutif,

namun skor 0 jika sebaliknya.

c. Leverage

Lev = (total hutang perusahaan i / total aset perusahaan i) x 100%

Page 94: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

d. Reputasi Auditor

Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang

disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut (Sinarwati

2010). Dalam penelitian ini KAP yang berafiliasi dengan KAP internasional

digunakan sebagai proksi reputasi auditor. Jika KAP termasuk dalam kategori

The Big Four maka diberi kode 1, jika tidak diberi kode 0.

KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan The Big Four Auditors

yaitu:

1) KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja berafiliasi dengan Ernst &

Young.

2) KAP Osman Bing Satrio & Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche

Tohmasu.

3) KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja berafiliasi dengan KPMG.

4) KAP Haryanto Sahari berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers.

Selama periode penelitian 2002-2007 menggunakan KAP Big Four

dan selama periode penelitian 2000-2001 menggunakan KAP Big Five.

Perbedaan antara KAP Big Four dan KAP Big Five adalah sehubungan

dengan collapse-nya Arthur Andersen pada tahun 2002. Untuk

penyederhanaan maka dalam penelitian ini hanya digunakan istilah KAP Big

Four.

Page 95: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

D. Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian

asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh keyakinan bahwa

penggunaan model regresi menghasilkan estimator linear yang tidak bias, asumsi-

asumsi tersebut adalah: Pertama, data harus bersifat normal, kedua, tidak terjadi

multikolinieritas. Ketiga, tidak ada heteroskedastisitas (adanya variance yang

tidak konstan dan variabel pengganggu). Keempat, tidak terdapat autokorelasi

(Gujarati 2003). Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen, independen atau keduanya memiliki distribusi data yang

normal atau tidak (Ghozali 2002). Dalam penelitian ini pengujian normalitas

dilakukan dengan melihat normal probability plot, yang membandingkan

distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal

dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Uji normalitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan

variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Ghozali

2002). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal.

Page 96: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting

data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Dasar pengambilan keputusan:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov untuk menguji normalitas residual model penelitian guna

memperkuat hasil pengujian PP Plot. Kriteria pengujiaannya adalah sebagai

berikut:

Ho = data berdistribusi tidak normal.

Ha = data berdistribusi normal.

Ho diterima dan Ha tidak diterima apabila angka signifikansi (sig) <

0,05. Ho tidak diterima dan Ha diterima apabila angka signifikansi (sig) >

0,05.

b. Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah suatu situasi adanya korelasi antar variabel

bebas atau dengan kata lain adalah hubungan linear yang sempurna dan pasti

di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari suatu model

regresi (Gujarati 2003). Salah satu cara mendeteksi multikolinieritas adalah

dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).

Ho = terdapat multikolinieritas antar variabel bebas.

Page 97: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Ha = tidak terdapat multikolinieritas antar variabel bebas.

Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka Ho tidak diterima dan

Ha diterima, artinya tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas (Ghozali

2002). Selain itu untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam

model regresi penelitian ini dilakukan dengan menganalisis matrik korelasi

variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas terdapat korelasi yang cukup

tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya

multikolinieritas (Ghozali 2002).

c. Autokorelasi

Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya. Uji

autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1

(sebelumnya). Untuk mendeteksi autokorelasi digunakan uji Breusch-Godfrey

(BG test).

d. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap maka disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara

mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan metode grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dalam

analisis dalam pengujian tersebut adalah dengan melihat pola pada grafik

Page 98: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika titik-titik dalam grafik

membentuk pola tertentu, seperti bola gelembung atau melebar kemudian

menyempit, maka mengindikasikan bahwa terjadi heteroskedastisitas. Jika

tidak ada pola yang jelas dan titik-titik dalam grafik menyebar di atas dan di

bawah angka 0, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2002).

2. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan berbagai tes statistikal untuk menganalisis

data. Persamaan yang digunakan untuk menguji hipotesis 1, 2, 3, dan 4 yang

diajukan dalam penelitian ini menggunakan model regresi 1 sebagai berikut:

ICDisc = λ + β1LnOwnRet + β2Und + β3 LnUP + β4 KomInd + γ1LnGP +

γ2RKE + γ3Lev + γ4Aud + µ

Pengujian untuk hipotesis ke-5 digunakan model regresi 2 sebagai berikut:

ICDisc = λ + β1LnOwnRet + β2Und + β3LnUP + β4KomInd +

β5HerfIndCon + β6 LnOwnRet . HerfIndCon + γ1 LnGP + γ2

RKE + γ3Lev + γ4Aud + µ

Di mana:

λ = koefisien intersep

LnOwnRet = logaritma natural ownership retention

Und = reputasi underwriter

LnUP = logaritma natural umur perusahaan

KomInd = proporsi dewan komisaris independen

HerfIndCon = proprietary cost

LnOwnRet . HerfIndCon = interaksi logaritma natural ownership retention

Page 99: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

dan proprietary cost

LnGP = logaritma natural gross proceed

RKE = rencana kompensasi eksekutif

Lev = leverage

Aud = reputasi auditor

βi = koefisien 1-6 pada variabel independen dan

interaksi

γi = koefisien 1-4 variabel kontrol

µ = error

Pengujian hipotesis dan kriteria pengujian dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Pengujian simultan (uji-F)

Uji simultan dengan F-Test bertujuan untuk mengetahui pengaruh

bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-Test

menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel dependen jika p-value lebih kecil dari level of significant yang

ditentukan. Analisis dalam pengujian regresi adalah sebagai berikut:

Ho diterima dan Ha tidak diterima apabila signifikansi > 0,05.

Ho tidak diterima dan Ha diterima apabila signifikansi < 0,05.

b. Pengujian koefisien regresi parsial (uji-t)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, dengan

asumsi yan lainnya konstan. Jika signifikansi < 0,05 berarti variabel tersebut

Page 100: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

signifikan pada tingkat 5% dan berarti variabel independen secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis dalam pengujian regresi

adalah sebagai berikut:

Ho diterima dan Ha tidak diterima apabila signifikansi > 0,05.

Ho tidak diterima dan Ha diterima apabila signifikansi < 0,05.

c. Regresi Moderasian dengan Uji Interaksi

Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regresssion

Analysis (MRA) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menguji

regresi dengan variabel moderasi. Ghozali (2002) menyatakan bahwa uji

interaksi merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam

persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih

variabel independen). Dalam penelitian ini, pendekatan interaksi bertujuan

untuk menerangkan variasi pengungkapan intellectual capital terhadap

ownership retention dan proprietary cost. Fokus pendekatan ini adalah pada

kesignifikanan dan sifat pengaruh interaksi yang terdapat dalam persamaan

regresi, sehingga efek utama dari dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen tidak dapat diinterpretasikan. Variabel perkalian

antara LnOwnRet dan HerfIndCon merupakan variabel pemoderasi oleh

karena menggambarkan pengaruh variabel moderasi HerfIndCon terhadap

hubungan LnOwnRet dan ICDisc. Apabila koefisien β6 signifikan dan negatif

(β6 < 0); menunjukkan bahwa hipotesis didukung atau berarti interaksi

ownership retention dan proprietary cost akan berpengaruh negatif terhadap

Page 101: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

pengungkapan intellectual capital pada saat penawaran umum perdana.

Analisis dalam pengujian regresi adalah sebagai berikut:

Ho diterima dan Ha tidak diterima apabila koefisien β6 > 0, dan

signifikansi > 0,05.

Ho tidak diterima dan Ha diterima apabila koefisien β6 < 0, dan

signifikansi < 0,05.

Keseluruhan analisis dan pengujian statistik dalam penelitian ini akan

dilakukan dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak SPSS 16 for

Windows.

Page 102: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ownership retention,

reputasi underwriter, umur perusahaan dan komisaris independen terhadap

pengungkapan intellectual capital dengan proprietary cost sebagai variabel

pemoderasi. Penelitian ini menggunakan gross proceed, rencana kompensasi

eksekutif, leverage, dan reputasi auditor sebagai variabel kontrol.

Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, uji asumsi klasik,

pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Pengolahan data dengan

model analisis regresi berganda menggunakan software SPSS release 16.0.

A. Statistik Deskriptif

1. Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa prospektus perusahaan

yang melakukan IPO di BEI periode 2000-2007, Indonesian Capital Market

Directory (ICMD), dan IDX Fact Book.

Data yang diperoleh berdasarkan kriteria sampel yang telah ditentukan

dapat dilihat dalam tabel 1.

Page 103: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Tabel 1

Tabel 1 Jumlah Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah

1. Populasi perusahaan di BEI yang melakukan IPO

tahun 2000-2007.

133

2. Perusahaan yang IPO di BEI tahun 2000-2007

yang tidak termasuk sebagai sampel:

a. Data tidak tersedia

b. Data tidak memenuhi kriteria

(71)

(48)

3. Perusahaan di BEI tahun 2000-2007 yang dapat

dijadikan sampel akhir penelitian.

44

Sumber : Data yang telah dikumpulkan.

Dari tabel 1 di atas dapat dijelaskan bahwa perusahaan yang melakukan

penawaran saham perdana pada periode tahun 2000-2007 adalah 133 perusahaan.

Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan metode purposive sampling diperoleh

sampel penelitian berjumlah 44 perusahaan, dengan penyebaran tipe industri yang

dapat dilihat pada tabel 2.

Setelah sampel yang memenuhi kriteria ditentukan, maka proses skoring

untuk pengungkapan intellectual capital pada prospektus bisa dilakukan. Hasil

skoring (dapat dilihat di lampiran 2) menunjukkan bahwa item intellectual capital

yang paling banyak diungkap adalah employee breakdown by age dan employee

breakdown by level of education.

Page 104: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Tabel 2

Tabel 2 Jumlah Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Berdasarkan Tipe Industri

No. Tipe Industri Jumlah Persentase

(%)

1. Agriculture, Forestry, and Fishing 2 4,55

2. Animal Feed and Husbandry 1 2,27

3. Mining and Mining Services 5 11,36

4. Constructions 1 2,27

5. Chemical and Allied Products 1 2,27

6. Plastics and Products 2 4,55

7. Metal and Allied Products 1 2,27

8. Stone, Clay, Glass, and Concrete Products 1 2,27

9. Automotive and Allied Products 1 2,27

10. Pharmaceuticals 3 6,82

11. Transportation Services 3 6,82

12. Telecommunication 2 4,55

13. Whole Sale and Retail Trade 6 13,64

14. Securities 1 2,27

15. Real Estate and Property 2 4,55

16. Hotel and Travel Services 2 4,55

17. Others 10 22,73

Total 44 100

Sumber : Data sekunder, diolah

Page 105: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

2. Variabel

Pada bagian ini akan disajikan tabel statistik deskriptif yang berisi tentang

variabel penelitian, jumlah sampel, nilai minimum dan maksimum, nilai rata-rata

(mean), dan standar deviasi dari masing-masing variabel penelitian.

Tabel 3

Tabel 3 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

N Min Max Mean Std. Deviasi

OwnRet 44 0,5106 0,9280 0,761477 0,0954476

LnOwnRet 44 -1,7031 -0,2040 -0,757553 0,3314451

Undw 44 0 1 0,57 0,501

UP 44 955 13.835 4.816,7 3.398,678

LnUP 44 6,8600 9,5300 8,198182 0,7921835

KomInd 44 0 1 0,48 0,505

HerfIndCon 44 0,0721 0,7775 0,331208 0,1918932

GP 44 8,E9 3,E12 2,27E11 5,733E11

LnGP 44 22,77 28,78 24,6918 1,53334

RKE 44 0 1 0,25 0,438

Lev 44 0,0100 1,8300 0,514545 0,3137430

Aud 44 0 1 0,48 0,505

ICDisc 44 0,0800 0,5500 0,268864 0,1052398

Sumber : Data sekunder, diolah.

Page 106: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Dari hasil statistik deskriptif pada tabel 3, dapat dilihat bahwa jumlah

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 44 perusahaan yang

melakukan IPO dan nilai minimal dan maksimal pengungkapan intellectual

capital (ICDisc) adalah sebesar 0,08 dan 0,55. Artinya, 8% (55%) adalah rasio

pengungkapan intellectual capital perusahaan yang paling rendah (paling tinggi)

dalam penelitian ini. Sementara itu mean perusahaan mengungkap item

intellectual capital dalam prospektus adalah sebesar 26,88%.

Nilai minimal dan maksimal variabel ownership retention (OwnRet)

adalah 0,5106 dan 0,9280 dengan mean dan standar deviasi sebesar 0,761477 dan

0,0954476. Sementara itu LnOwnRet memiliki nilai minimal -1.7031 dan

maksimal -0,2040, dengan mean dan standar deviasi sebesar -0,757553 dan

0,3314451.

Nilai mean variabel reputasi underwriter (Undw) adalah 0,57, yang

menunjukkan bahwa proporsi sebesar 57% perusahaan yang melakukan IPO

menggunakan jasa underwriter yang bereputasi dan sisanya 43% perusahaaan

tidak menggunakan jasa underwriter yang bereputasi. Nilai minimal dan

maksimal variabel umur perusahaan (UP) adalah 955 dan 13.835 dengan mean

4.816,7 dan standar deviasi sebesar 3.398,678. Sementara itu LnUP memiliki nilai

minimal 6,8600 dan maksimal 9,5300, dengan mean dan standar deviasi sebesar

8,198182 dan 0,7921835.

Mean variabel komisaris independen (KomInd) menunjukkan nilai sebesar

0,48 yang berarti bahwa proporsi sebesar 48% perusahaan telah memiliki

komisaris independen melampaui mandatory minimum yang ditetapkan oleh

Page 107: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

BAPEPAM-LK. Sisanya sebesar 52% perusahaan belum memiliki komisaris

independen. Sementara itu nilai minimal dan maksimal variabel LnGP adalah

22,77 dan 28,78 dengan mean dan standar deviasi sebesar 24,6918 dan 1,53334.

Mean variabel rencana kompensasi eksekutif (RKE) menunjukkan nilai

sebesar 0,25, yang berarti proporsi sebesar 25% perusahaan mempunyai rencana

kompensasi eksekutif berupa pemberian bonus atau opsi kepada karyawan,

sedangkan sebesar 75% perusahaan tidak mempunyai rencana kompensasi

eksekutif. Nilai minimal dan maksimal variabel leverage (Lev) adalah 0,01 dan

1,83 dengan mean dan standar deviasi sebesar 0,514545 dan 0,3137430. Variabel

terakhir adalah reputasi auditor (Aud). Nilai mean variabel reputasi auditor adalah

0,48, yang menunjukkan bahwa proporsi sebesar 48% perusahaan yang

melakukan IPO menggunakan jasa audit KAP Big Four dan sisanya 52%

menggunakan jasa audit KAP Non Big Four.

B. Uji Asumsi Klasik

Gujarati (2003) menyatakan bahwa sebelum melakukan uji regresi terlebih

dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk

memperoleh keyakinan bahwa penggunaan model regresi menghasilkan estimator

linear yang tidak bias. Asumsi-asumsi tersebut adalah normalitas, autokorelasi,

multikolinieritas, dan heterokedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

Page 108: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

ataukan tidak (Ghozali 2002). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi

data normal atau mendekati normal.

Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan dengan melihat

normal probability plot, yang membandingkan distribusi kumulatif dari data

sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan

dengan garis diagonal. Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Hasil pengujian normalitas disajikan dalam gambar berikut ini.

Gambar 2

Gambar 2 Hasil Uji Normalitas – Model Regresi 1: Grafik Normal Probability Plot

Page 109: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Gambar 3

Gambar 3 Hasil Uji Normalitas – Model Regresi 2 : Grafik Normal Probability Plot

Kedua gambar grafik normal plot di atas (gambar 2 dan gambar 3)

memperlihatkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya

mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa asumsi

normalitas terpenuhi sehingga model regresi 1 dan model regresi 2 layak dipakai.

Untuk memperkuat hasil pengujian PP Plot, maka dalam penelitian ini

dilakukan uji one sample kolmogorov-smirnov. Hasil uji kolmogorov-smirnov

untuk model regresi 1 dapat dilihat pada tabel 4 dan hasil uji kolmogorov-smirnov

untuk model regresi 2 dapat dilihat pada tabel 5 berikut.

Page 110: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Tabel 4 Tabel 4 Hasil Uji Normalitas – Model Regresi 1 : Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Predicted Value

N 44

Normal Parametersa Mean ,2688636

Std. Deviation ,06891601

Most Extreme

Differences

Absolute ,106

Positive ,106

Negative -,086

Kolmogorov-Smirnov Z ,706

Asymp. Sig. (2-tailed) ,701

a. Test distribution is Normal

Tabel 5

Tabel 5 Hasil Uji Normalitas – Model Regresi 2 : Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Predicted Value

N 44

Normal Parametersa Mean ,2688636

Std. Deviation ,07201586

Most Extreme

Differences

Absolute ,099

Positive ,099

Negative -,084

Kolmogorov-Smirnov Z ,660

Asymp. Sig. (2-tailed) ,777

a. Test distribution is Normal.

Page 111: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Hasil uji normalitas residual dengan uji kolmogorov-smirnov

menunjukkan nilai sebesar 0,701 untuk model regresi 1 dan sebesar 0,777 untuk

model regresi 2. Oleh karena angka signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa data residual terdistribusi normal. Dengan kata lain, model regresi yang

digunakan telah memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam model

regresi terdpat korelasi antar variabel bebas (independen). Uji multikolinieritas

dapat diamati dengan membandingkan nilai variance inflation factor (VIF) dan

nilai tolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah

yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap

variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap variabel bebas

lainnya (Ghozali 2002).

Nilai cutoff tolerance yang umum digunakan adalah > 0,10 dan VIF < 10.

Jika terjadi hal demikian, berarti tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi.

Selain itu untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model

regresi penelitian ini dilakukan dengan menganalisis matrik korelasi variabel-

variabel bebas. Jika antar variabel bebas terdapat korelasi yang cukup tinggi

(umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas

(Ghozali 2002). Hasil uji multikolinieritas untuk model regresi 1 dapat dilihat

pada tabel 6, sedangkan hasil uji multikolinieritas untuk model regresi 2 dapat

dilihat pada tabel 7.

Page 112: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Tabel 6

Tabel 6 Hasil Uji Multikolinieritas – Model Regresi 1

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

LnOwnRet 0,705 1,419 Tidak multikolinieritas

Undw 0,847 1,181 Tidak multikolinieritas

LnUP 0,795 1,258 Tidak multikolinieritas

KomInd 0,565 1,770 Tidak multikolinieritas

LnGP 0,488 2,051 Tidak multikolinieritas

RKE 0,673 1,485 Tidak multikolinieritas

Lev 0,935 1,069 Tidak multikolinieritas

Aud 0,796 1,256 Tidak multikolinieritas

Sumber : Data sekunder, diolah

Dari tabel 6 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai

tolerance kurang dari 0,10 (10%), sedangkan nilai VIF juga menunjukkan bahwa

tidak ada satu pun variabel yang memiliki VIF lebih dari 10. Sementara itu, hasil

besaran korelasi antar variabel dalam penelitian ini (lampiran 4) menunjukkan

bahwa tidak ada korelasi antar variabel yang nilainya lebih dari 90%, sehingga

dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada multikorelasi antar variabel dalam

model regresi 1 atau dengan kata lain semua variabel independen tersebut layak

digunakan sebagai prediktor.

Page 113: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Tabel 7

Tabel 7 Hasil Uji Multikolinieritas – Model Regresi 2

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

LnOwnRet 0,184 5,422 Tidak multikolinieritas

Undw 0,820 1,220 Tidak multikolinieritas

LnUP 0,722 1,385 Tidak multikolinieritas

KomInd 0,544 1,837 Tidak multikolinieritas

HerfIndCon 0,165 6,045 Tidak multikolinieritas

LnOwnRet.

HerfIndCon

0,074 13,568 Multikolinieritas

LnGP 0,478 2,093 Tidak multikolinieritas

RKE 0,623 1,605 Tidak multikolinieritas

Lev 0,898 1,114 Tidak multikolinieritas

Aud 0,789 1,267 Tidak multikolinieritas

Sumber : Data sekunder, diolah

Dari tabel 7 menunjukkan terdapat multikolinieritas pada variabel

interaksi (LnOwnRet. HerfIndCon), karena nilai tolerance kurang dari 0,10 dan

nilai VIF lebih dari 10. Meskipun terdapat multikolinearitas, hasil penelitian ini

tidak akan berkurang tingkat kepercayaannya karena analisis penelitian dilakukan

menggunakan regresi interaksi. Dalam hal ini multikolinieritas tidak berbahaya (

Gudono dan Mardiyah 2000 dalam Prasetyo 2002), karena model yang dianalisis

memang mengkombinasikan dua variabel independen (model interaksi) yang

Page 114: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

memang cenderung menyebabkan terjadinya multikolinieritas (Kleinbaum et al.

1987 dalam Muawanah dan Indriantoro 2001). Di samping hal tersebut,

multikolinieritas tidak menjadi masalah yang serius apabila tujuan analisis hanya

untuk memprediksi adanya pengaruh, bukan menghitung besarnya parameter

variabel independen (Gujarati 1995 dalam Muawanah dan Indriantoro 2001).

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi terjadi karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan

pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lainnya. Uji

autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1

(sebelumnya). Untuk mendeteksi autokorelasi digunakan uji Breusch-Godfrey

(BG test). Data akan lolos uji ini jika signifikansi lebih dari 5%.

Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8

Tabel 8 Hasil Uji Autokorelasi – BG test

Model Sig

Res_2 (model regresi 1) 0,249

Res_2 (model regresi 2) 0,135

Sumber : Data sekunder, diolah

Hasil pengujian autokorelasi model regresi 1 pada tabel 8 menunjukkan

bahwa koefisien parameter untuk variabel residual (Res_2) memberikan

Page 115: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

probabilitas signifikan 0,249. Sementara itu hasil pengujian autokorelasi model

regresi 2 pada tabel 8 menunjukkan bahwa koefisien parameter untuk variabel

residual (Res_2) memberikan probabilitas signifikan 0,135. Dengan demikian

menunjukkan kedua model regresi tersebut tidak terdapat autokorelasi.

4. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas.

Pengujian asumsi ini dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Hasil pengujian

heterokedastisitas untuk model regresi 1 dapat dilihat pada gambar 4, sedangkan

hasil pengujian heterokedastisitas untuk model regresi 2 dapat dilihat pada gambar

5.

Hasil pengujian heterokedastisitas pada gambar 4 dan gambar 5

menunjukkan bahwa titik-titik tersebar di atas dan di bawah angka nol. Titik-titik

menyebar dan tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa

dalam model regresi 1 dan model regresi 2 tidak terjadi heterokedastisitas.

Page 116: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Gambar 4

Gambar 4 Hasil Uji Heterokedastisitas – Model 1

Gambar 5

Gambar 5 Hasil Uji Heterokedastisitas – Model 2

Page 117: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

C. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas (ownership retention,

reputasi underwriter, umur perusahaan, komisaris independen) terhadap variabel

terikat (pengungkapan intellectual capital) dan pengaruh variabel pemoderasi

(proprietary cost) terhadap hubungan antara ownership retention dan

pengungkapan intellectual capital. Metode statistik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi adalah berupa

koefisien untuk masing-masing variabel independen. Hipotesis dalam penelitian

ini akan diuji menggunakan regresi berganda seperti yang digunakan dalam

penelitian Singh dan Zahn (2008). Sementara itu, dalam model regresi terdapat

empat variabel kontrol yang terdiri dari: gross proceed, rencana kompensasi

eksekutif, leverage, dan reputasi auditor.

Untuk menguji hipotesis pertama sampai dengan hipotesis ke-empat,

digunakan model regresi 1 sebagai berikut:

ICDisc = λ + β1LnOwnRet + β2Und + β3LnUP + β4KomInd + γ1LnGP

+ γ2RKE + γ3Lev + γ4Aud + µ

Untuk menguji hipotesis ke-lima digunakan model regresi 2 sebagai

berikut:

ICDisc = λ + β1LnOwnRet + β2Und + β3LnUP + β4KomInd +

β5HerfIndCon + β6LnOwnRet . HerfIndCon + γ1LnGP + γ2

RKE + γ3Lev + γ4Aud + µ

Page 118: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Di mana:

ICDisc = pengungkapan intellectual capital

λ = koefisien intersep

LnOwnRet = logaritma natural ownership retention

Und = reputasi underwriter

LnUP = logaritma natural umur perusahaan

KomInd = proporsi dewan komisaris indepeden

HerfIndCon = proprietary cost

LnOwnRet . HerfIndCon = interaksi logaritma natural ownership retention

dan proprietary cost

LnGP = gross proceed

RKE = rencana kompensasi eksekutif

Lev = leverage

Aud = reputasi auditor

βi = koefisien 1-6 pada variabel independen dan

interaksi

γi = koefisien 1-4 variabel kontrol

µ = error

Ringkasan tampilan output SPSS 16.00 version atas hasil uji hipotesis

dapat dilihat pada tabel 9. Hasil output SPSS selengkapnya terdapat pada lampiran

4 dan lampiran 5.

Page 119: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Tabel 9

Tabel 9 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Arah

Prediksi

Arah

Aktual

Model Regresi 1 Model Regresi 2

Koefisien t-statistik Sig Koefisien t-statistik Sig

Konstanta 0,103 0,288 0,775 -0,023 -0,63 0,950

LnOwnRet + + 0,105 - 2,183 0,036** 0,172 -1,834 0,076***

Undw + + 0,084 2,873 0,007* 0,080 2,718 0,010**

LnUP + + 0,015 0,813 0,422 0,015 0,736 0,467

KomInd + - - 0,024 - 0,681 0,500 -0,026 -0,717 0,478

HerfIndCon - + 0,245 1,430 0,162

LnOwnRet.HerfIndCon - - -0,193 0,988 0,331

LnGP + - - 0,005 - 0,359 0.722 -0,002 -0,167 0,868

RKE + + 0,019 0,499 0,621 0,024 0,618 0,541

Lev + + 0,019 0,422 0,676 0,009 0,196 0,845

Aud + + 0,042 1,395 0,172 0,043 1,455 0,155

R2 0,429 0,468

Adj R2 0,298 0,307

Fhitung 3,285 2,906

Sig 0,007* 0,010*

SEE 0,08815 0,08759

N 44 44

*** Tingkat signifikansi 0,10 ** Tingkat signifikansi 0,05 * Tingkat signifikansi 0,01

Sumber: Data sekunder, diolah

1. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur kemampuan model

regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Oleh karena jumlah

Page 120: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

variabel independen dalam penelitian ini lebih dari dua, maka yang digunakan

sebagai dasar analisis adalah nilai koefisien adjusted R2 (Ghozali 2002).

Pada tabel 9 menunjukkan nilai adjusted R2 model regresi 1adalah sebesar

0,298. Hal ini menunjukkan bahwa 29,8% variasi yang terjadi pada pengungkapan

intellectual capital dapat dijelaskan oleh ownership retention, reputasi

underwriter, umur perusahaan, komisaris independen, gross proceed, rencana

kompensasi eksekutif, leverage, dan reputasi auditor, sedangkan sisanya sebesar

70,2% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam

model pertama penelitian ini.

Pada tabel 11 menunjukkan nilai adjusted R2 model regresi 2 adalah

sebesar sebesar 0,307. Hal ini menunjukkan bahwa 30,7% variasi yang terjadi

pada pengungkapan intellectual capital dapat dijelaskan oleh ownership retention,

reputasi underwriter, umur perusahaan, komisaris independen, proprietary cost,

interaksi ownership retention dengan proprietary cost, gross proceed, rencana

kompensasi eksekutif, leverage, dan reputasi auditor, sedangkan sisanya sebesar

69,3% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam

model penelitian ini.

2. Uji signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Hasil pengujian statistik F model regresi 1 pada tabel 9 menunjukkan nilai

Fhitung sebesar 3,285 dengan signifikansi sebesar 0,007. Nilai probabilitas

signifikan pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Dengan kata lain hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua variabel dalam

Page 121: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

model pertama ini dapat digunakan sebagai instrumen penentu untuk

meningkatkan pengungkapan intellectual capital.

Hasil pengujian statistik F model regresi 2 pada tabel 9 menunjukkan nilai

Fhitung sebesar 2,906 dengan signifikansi sebesar 0,010. Nilai probabilitas

signifikan pengujian tersebut lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

semua variabel dalam model regresi ke-dua ini secara simultan berpengaruh

terhadap pengungkapan intellectual capital .

3. Uji Statistik t

Hasil pengujian koefisien regresi Model 1 secara parsial dan hasil

pengujian koefisien regresi Model 2 secara parsial pada tabel 9 dapat

diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Koefisien regresi variabel ownership retention adalah bertanda positif. Hal

ini berarti bahwa ownership retention akan meningkatkan pengungkapan

intellectual capital.

b. Koefisien regresi variabel reputasi underwriter adalah bertanda positif. Hal

ini berarti bahwa reputasi underwriter akan meningkatkan pengungkapan

intellectual capital.

c. Koefisien regresi variabel umur perusahaan adalah bertanda positif. Hal ini

berarti bahwa umur perusahaan semakin tua akan semakin meningkat

pengungkapan intellectual capital-nya.

d. Koefisien regresi variabel komisaris independen adalah bertanda negatif.

Hal ini berarti bahwa eksistensi komisaris independen tidak meningkatkan

pengungkapan intellectual capital.

Page 122: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

e. Koefisien regresi variabel proprietary cost adalah bertanda positif. Hal ini

berarti bahwa semakin tinggi proprietary cost semakin meningkatkan

pengungkapan intellectual capital.

f. Koefisien regresi antara variabel ownership retention dengan proprietary

cost adalah memiliki arah negatif. Hal ini berarti bahwa interaksi antara

ownership retention dengan proprietary cost menurunkan pengungkapan

intellectual capital.

g. Koefisien regresi variabel gross proceed adalah bertanda negatif. Hal ini

berarti bahwa semakin tinggi gross proceed maka semakin menurun

pengungkapan intellectual capital-nya.

h. Koefisien regresi variabel rencana kompensasi eksekutif adalah bertanda

positif. Hal ini berarti bahwa adanya rencana kompensasi eksekutif maka

semakin meningkatkan pengungkapan intellectual capital.

i. Koefisien regresi variabel leverage adalah bertanda positif. Hal ini berarti

bahwa semakin tinggi leverage maka semakin meningkat pengungkapan

intellectual capital.

j. Koefisien regresi variabel reputasi auditor adalah bertanda positif. Hal ini

berarti bahwa kalau auditor reputasinya baik maka pengungkapan

intellectual capital-nya tinggi.

Hipotesis ke-1 menguji pengaruh ownership retention terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO. Hasil

pengujian regresi pada tabel 9 menunjukkan bahwa koefisien regresi ownership

retention (LnOwnRet) sebesar 0,105 dengan t-statistik sebesar -2,183 dan

Page 123: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

signifikansinya 0,036. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa variabel ownership retention secara parsial berpengaruh

terhadap pengungkapan intellectual capital. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi

variabel ownership retention < 0,05. Sesuai dengan hasil pengujian di atas maka

hipotesis pertama (H1) yang menyatakan terdapat pengaruh positif ownership

retention terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang

melakukan IPO secara statistik mendapat dukungan, sehingga H1 diterima.

Hipotesis ke-2 menguji pengaruh reputasi underwriter terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO. Hasil

pengujian regresi pada tabel 9 menunjukkan bahwa koefisien regresi underwriter

(Undw) sebesar 0,084 dengan t-statistik sebesar 2,873 dan signifikansinya 0,007.

Berdasarkan hasil pengujian di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel

underwriter secara parsial berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual

capital. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi variabel underwriter < 0,05. Sesuai

dengan hasil pengujian di atas maka hipotesis kedua (H2) yang menyatakan

terdapat pengaruh positif reputasi underwriter terhadap pengungkapan intellectual

capital pada perusahaan yang melakukan IPO secara statistik mendapat dukungan,

sehingga H2 diterima.

Hipotesis ke-3 menguji pengaruh umur perusahaan terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO. Hasil

pengujian regresi pada tabel 9 menunjukkan bahwa koefisien regresi umur

perusahaan (LnUP) sebesar 0,015 dengan t-statistik sebesar 0,813 dan

signifikansinya 0,422. Berdasarkan hasil pengujian di atas maka dapat

Page 124: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

disimpulkan bahwa variabel umur perusahaan secara parsial tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan intellectual capital. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi

variabel umur perusahaan > 0,05. Sesuai dengan hasil pengujian di atas maka

hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan terdapat pengaruh positif umur perusahaan

terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO

secara statistik tidak mendapat dukungan, sehingga H3 ditolak.

Hipotesis ke-4 menguji pengaruh komisaris independen terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO. Hasil

pengujian regresi pada tabel 9 menunjukkan bahwa koefisien regresi komisaris

independen (KomInd) sebesar -0,024 dengan t-statistik sebesar -0,681 dan

signifikansinya 0,500. Berdasarkan hasil pengujian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa variabel komisaris independen secara parsial tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Hal ini dikarenakan nilai

signifikansi variabel komisaris independen > 0,05. Sesuai dengan hasil pengujian

di atas maka hipotesis keempat (H4) yang menyatakan terdapat pengaruh positif

komisaris independen terhadap pengungkapan intellectual capital pada

perusahaan yang melakukan IPO secara statistik tidak mendapat dukungan,

sehingga H4 ditolak.

Hipotesis ke-5 menguji proprietary cost memoderasi hubungan ownership

retention terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang

melakukan IPO. Hasil pengujian regresi pada tabel 9 menunjukkan bahwa

koefisien regresi interaksi antara ownership retention dengan proprietary cost

(LnOwnRet.HerfIndCon) sebesar -0,193 dengan t-statistik sebesar 0,988 dan

Page 125: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

signifikansinya 0,331. Berdasarkan hasil pengujian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa proprietary cost bukan merupakan variabel yang memoderasi

hubungan antara ownership retention terhadap pengungkapan intellectual capital.

Hal ini dikarenakan nilai signifikansi variabel > 0,05, walaupun koefisien

regresinya bertanda negatif. Sesuai dengan hasil pengujian di atas maka hipotesis

kelima (H5) yang menyatakan proprietary cost memoderasi (dengan arah negatif)

pengaruh ownership retention terhadap pengungkapan intellectual capital pada

perusahaan yang melakukan IPO secara statistik tidak mendapat dukungan,

sehingga H5 ditolak.

D. Pembahasan

1. Pengujian hipotesis pengaruh positif ownership retention terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO

Hasil hipotesis 1 membuktikan bahwa ownership retention memiliki

pengaruh positif terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan

yang melakukan IPO.

Hal tersebut dapat terjadi karena dalam kondisi IPO lazim terjadi asimetri

informasi dan nilai lebih yang dimiliki oleh perusahaan (sumber daya intellectual

capital) tidak diketahui oleh investor potensial , hal ini menjadikan investor sulit

untuk mengetahui kualitas IPO. Oleh karena itu, sinyal positif seperti ownership

retention diperlukan, sinyal ini akan ditangkap oleh investor potensial bahwa

perusahaan memiliki prospek yang bagus. Untuk menguatkan kepercayaan

investor terhadap kualitas IPO, maka emiten akan memberikan tambahan

pengungkapan yang berhubungan dengan topik yang memiliki kontribusi terhadap

Page 126: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

terjadinya asimetri informasi, yaitu berupa pengungkapan intellectual capital.

Pengungkapan intellectual capital dalam prospektus akan memfasilitasi investor

dalam penilaian terhadap perusahaan secara lebih akurat dan menurunkan

ketidakpastian tentang prospek masa depan perusahaan. Karena melalui

pengungkapan intellectual capital investor akan mengetahui potensi perusahaan

dalam penciptaan nilai. Oleh karena itu, semakin tinggi ownership retention oleh

pemilik lama maka perusahaan akan semakin terdorong untuk memberikan

pengungkapan intellectual capital lebih banyak. Hubungan ini mengindikasikan

bahwa ownership retention dan pengungkapan intellectual capital bersifat

komplementer.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Singh dan Zahn (2008).

2. Pengujian hipotesis positif pengaruh reputasi underwriter terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO

Hasil pengujian hipotesis 2 membuktikan bahwa reputasi underwriter

dapat berdampak positif pada pengungkapan intellectual capital pada perusahaan

yang melakukan IPO.

Underwriter berperan dalam mengurangi asimetri informasi yang terjadi

antara issuer dengan investor melalui dorongan underwriter terhadap perusahaan

untuk melakukan pengungkapan intellectual capital. Dengan pengungkapan

intellectual capital maka keyakinan investor tentang kualitas IPO akan meningkat

dan persepsi persepsi risiko investor akan berkurang, yang pada akhirnya akan

membuat investor melakukan keputusan investasi. Sementara itu, dalam penelitian

ini kontrak penjaminan emisi yang dilakukan oleh underwriter terhadap

Page 127: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

perusahaan IPO adalah dalam bentuk penjaminan full commmitment, sehingga

underwriter berkepentingan atas terjualnya seluruh saham IPO. Jadi dengan

alasan kepentingan tersebut akan membuat underwriter mendorong perusahaan

untuk memberikan pengungkapan intellectual capital, karena dengan

pengungkapan intellectual capital pada akhirnya akan membuat investor bersedia

untuk membeli saham. Oleh karena itu, penggunaan underwriter yang bereputasi

diharapkan memberikan dorongan yang semakin besar akan pengungkapan

intellectual capital dalam prospektus. Dengan kata lain, penggunaan underwriter

yang bereputasi akan mendorong perusahaan untuk tidak menahan informasi

intellectual capital, sehingga konsekuensinya adalah meningkatnya pengungkapan

intellectual capital.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Singh dan Zahn (2008) dan Romadani (2010).

3. Pengujian hipotesis pengaruh positif umur perusahaan terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO

Hasil pengujian hipotesis 3 tidak dapat membuktikan bahwa umur

perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan intellectual capital pada

perusahaan yang melakukan IPO.

Koefisien regresi variabel umur perusahaan ini bernilai positif, sehingga

dapat dikatakan bahwa umur perusahaan berdampak positif terhadap

pengungkapan intellectual capital. Meskipun koefisien regresi bernilai positif

namun tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini berarti lamanya

perusahaan berdiri tidak dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut akan

memberikan pengungkapan intellectual capital lebih banyak. Bukh et al. (2005)

Page 128: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

mengindikasikan bahwa yang mendorong pengungkapan intellectual capital

adalah lebih pada masalah latar belakang tim manajemen yang sedang menjabat

dibandingkan dengan umur perusahaan. Jadi soal telah berapa lamanya

perusahaan telah beroperasi nampaknya tidak menjadi pendorong meningkatnya

pengungkapan intellectual capital. Lebih lanjut, jika mengacu pada pendapat

Woodcock dan Whiting (2009), maka alasan tidak diketemukannya pengaruh

umur perusahaan terhadap pengungkapan intellectual capital dapat dijelaskan

dengan menggunakan legitimacy theory. Jadi tidak menjadi soal sudah berapa

lama suatu perusahaan beroperasi, perusahaan tersebut harus secara kontinyu

melakukan pengungkapan intellectual capital agar sejalan dengan ekspektasi

komunitas mengenai legitimasi.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

White et al. (2007) dan Singh dan Zahn (2008), namun menunjukkan hasil yang

sama dengan penelitian Bukh et al. (2005), Woodcock dan Whiting (2009), dan

Prabowo (2010).

4. Pengujian hipotesis pengaruh positif komisaris independen terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO

Hasil pengujian hipotesis 4 tidak dapat membuktikan bahwa komisaris

independen berpengaruh positif terhadap pengungkapan intellectual capital pada

perusahaan yang melakukan IPO.

Kemungkinan tidak ditemukannya pengaruh tersebut adalah karena

eksistensi komisaris independen dalam perusahaan nampaknya baru sekedar

menjadi pelengkap atau hanya untuk memenuhi kebutuhan formal semata.

Komisaris independen belum berfungsi sebagaimana yang diharapkan, yaitu

Page 129: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

sebagai wujud implementasi good corporate governance. Hal ini dimungkinkan

karena dalam praktiknya terdapat kecenderungan bahwa komisaris independen

tidak benar-benar independen yang akan semakin bertambah jika komisaris

independen memiliki kinerja yang lemah kompetensi maupun integritasnya.

Menurut Prabowo (2010) dalam praktiknya belum ada mekanisme tentang

bagaimana pemegang saham memilih komisaris independen, sehingga walaupun

dewan komisaris independen ini ada namun tidak diketahui penunjukannya.

Kondisi yang demikian memungkinkan pengangkatan komisaris independen

hanya didasarkan atas hubungan kekerabatan atau penghargaan semata. Hal

tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi dua hal yang bersifat mendasar yaitu

masalah independensi dan kapabilitas. Akibat selanjutnya adalah

ketidakmampuan komisaris independen untuk mendorong dan menciptakan iklim

yang independen, obyektif, dan transparan sebagai bentuk perhatian terhadap

kepentingan investor. Keberadaan komisaris independen yang belum dapat

berjalan efektif ini menyebabkan ekspektasi bahwa komisaris independen

mendorong pengungkapan intellectual capital tidak terwujud. Sementara itu hasil

koefisien regresi yang menunjukkan arah negatif mungkin merupakan sifat

substitusi terhadap pengungkapan intellectual capital.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Cerbioni dan Parbonetti (2007) dan Li et al. (2008), namun menunjukkan hasil

yang sama dengan penelitian Wardhani (2009), Hanan (2010), dan Prabowo

(2010).

Page 130: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

5. Pengujian hipotesis proprietary cost memoderasi (dengan arah negatif) pengaruh ownership retention terhadap pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO

Hasil pengujian hipotesis 5 menunjukkan bahwa proprietary cost tidak

memoderasi (dengan arah negatif) pengaruh ownership retention terhadap

pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan IPO,

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel proprietary cost bukanlah variabel

pemoderasi. Artinya, proprietary cost yang diproksikan dengan konsentrasi

industri yang selanjutnya diukur menggunakan indeks HI tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan intellectual capital.

Hasil penelitian ini tidak berhasil mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Singh dan Zahn (2008) yang menemukan bahwa hubungan ownership

retention dan pengungkapan intellectual capital akan melemah saat proprietary

cost meningkat. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut maka dapat

dijelaskan bahwa dalam mengungkapkan informasi intellectual capital hanya

memandang besaran ownership retention oleh pemilik lama tanpa terpengaruh

adanya proprietary cost. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terkonsentrasi (proprietary cost tinggi) atau tidaknya suatu industri (proprietary

cost rendah) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital

perusahaan dalam prospektus IPO.

E. Pembahasan mengenai variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang faktornya dikontrol untuk

menetralisir pengaruhnya yang dapat mengganggu antara variabel independen dan

Page 131: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

dependen. Variabel kontrol yang digunakan adalah gross proceed, rencana

kompensasi eksekutif, leverage, dan reputasi auditor.

Variabel kontrol yang pertama adalah gross proceed. Variabel gross

proceed memiliki nilai signifikansi di atas 0,05 (tabel 9). Artinya gross proceed

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital.

IPO dengan gross proceed yang tinggi justru kurang memberikan pengungkapan

intellectual capital. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Singh dan

Zahn (2008).

Variabel kontrol yang kedua adalah rencana kompensasi eksekutif.

Variabel rencana kompensasi eksekutif memiliki nilai signifikansi di atas 0,05

(tabel 9). Artinya rencana kompensasi eksekutif (bonus atau opsi) tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital. Hasil penelitian

ini sama dengan hasil penelitian Singh dan Zahn (2008).

Variabel kontrol yang ketiga adalah leverage. Variabel leverage memiliki

nilai signifikansi di atas 0,05 (tabel 9). Artinya leverage tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital. Leverage yang tinggi

bukan merupakan good news bagi investor. Kondisi tersebut mengakibatkan

leverage yang tinggi tidak mempengaruhi keputusan investasi. Oleh karena itu,

pada akhirnya leverage yang tinggi tidak menjadi pendorong bagi perusahaan

untuk meningkatkan pengungkapan intellectual capital. Argumentasi ini

didasarkan pada pendapat Woodcock dan Whiting (2009) bahwa hubungan

leverage dan pengungkapan intellectual capital dapat dijelaskan oleh media

agenda setting theory, yaitu jika leverage suatu perusahaan rendah maka akan

Page 132: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

meningkatkan pengungkapan sukarela (seperti pengungkapan intellectual capital)

untuk menginformasikan pada pasar tentang posisi kuatnya.

Variabel kontrol yang keempat adalah reputasi auditor. Variabel reputasi

auditor memiliki nilai signifikansi di atas 0,05 (tabel 9). Artinya reputasi auditor

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital.

Zhou dan Panbunyuen (2008) dalam Prabowo (2010) berpendapat bahwa auditor

Big Four lebih berperan dalam memastikan pemenuhan mandatory disclosure

oleh perusahaan. Sementara itu Vergauwen dan Alem (2005) berpendapat bahwa

konservatisme auditor sebagai hasil dari risiko reputasi dan litigasi dapat menjadi

penyebab berkurangnya pengungkapan intellectual capital.

Page 133: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

BAB V

PENUTUP

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ownership retention,

reputasi underwriter, umur, dan komisaris independen terhadap pengungkapan

intellectual capital dengan proprietary cost sebagai variabel pemoderasi.

Penelitian ini menggunakan gross proceed, rencana kompensasi eksekutif,

leverage, dan reputasi auditor sebagai variabel kontrol.

Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, uji asumsi klasik,

pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Pengolahan data dengan

model analisis regresi berganda menggunakan software SPSS release 16.0.

A. Kesimpulan

1. Ownership retention dan reputasi underwriter merupakan determinan

pengungkapan intellectual capital dalam prospektus IPO. Sementara itu umur

perusahaan, komisaris independen, gross proceed, rencana kompensasi

eksekutif, leverage, reputasi auditor, dan variabel pemoderasi yaitu

proprietary cost tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital

dalam prospektus IPO.

2. Ownership retention berpengaruh positif terhadap pengungkapan intellectual

capital pada perusahaan yang melakukan IPO. Dalam kondisi IPO lazim

Page 134: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

terjadi asimetri informasi, untuk menguatkan kepercayaan investor terhadap

kualitas IPO, maka emiten akan memberikan tambahan pada ownership

Page 135: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

retention sebagai sinyal positif dengan pengungkapan yang berhubungan

dengan topik yang memiliki kontribusi terhadap terjadinya asimetri informasi,

yaitu berupa pengungkapan intellectual capital. Semakin tinggi ownership

retention oleh pemilik lama maka perusahaan akan semakin terdorong untuk

memberikan pengungkapan intellectual capital lebih banyak. Hasil penelitian

ini mendukung hasil penelitian Singh dan Zahn (2008).

3. Reputasi underwriter berpengaruh positif terhadap pengungkapan intellectual

capital pada perusahaan yang melakukan IPO. Dalam penelitian ini kontrak

penjaminan emisi yang dilakukan oleh underwriter terhadap perusahaan IPO

adalah dalam bentuk penjaminan full commmitment, sehingga underwriter

berkepentingan atas terjualnya seluruh saham IPO. Lebih lanjut, underwriter

berkepentingan untuk menjaga reputasinya. Jadi dengan alasan kepentingan

tersebut akan membuat underwriter yang bereputasi baik mendorong

perusahaan untuk lebih banyak memberikan pengungkapan intellectual

capital. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Singh dan Zahn

(2008) dan Romadani (2010).

4. Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual

capital pada perusahaan yang melakukan IPO. Ini berarti bahwa lamanya

perusahaan beroperasi tidak mempengaruhi pengungkapan intellectual capital.

Dengan kata lain lamanya perusahaan berdiri tidak dapat dikatakan bahwa

perusahaan tersebut akan memberikan pengungkapan intellectual capital lebih

banyak. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan

Page 136: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

oleh White et al. (2007) dan Singh dan Zahn (2008), namun menunjukkan

hasil yang sama dengan penelitian Bukh et al. (2005) dan Prabowo (2010).

5. Komisaris independen tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual

capital pada perusahaan yang melakukan IPO. Artinya sudah melampaui atau

belumnya jumlah komisaris independen yang dimiliki oleh perusahaan dari

mandatory minimum yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK tidak

mempengaruhi pengungkapan intellectual capital. Hasil ini mendukung hasil

penelitian Wardhani (2009), Hanan (2010), dan Prabowo (2010).

6. Proprietary cost tidak memoderasi hubungan antara ownership retention

dengan pengungkapan intellectual capital pada perusahaan yang melakukan

IPO. Artinya, tinggi atau rendahnya proprietary cost (yang diproksikan

dengan konsentrasi industri yang selanjutnya diukur menggunakan indeks HI)

dalam perusahaan yang memiliki ownership retention tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan intellectual capital. Hasil penelitian ini tidak berhasil

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Singh dan Zahn (2008).

B. Keterbatasan

1. Penilaian skor indeks pengungkapan intellectual capital hanya didasarkan

pada interpretasi pribadi penulis semata, sehingga masih bersifat subyektif.

2. Item yang terdapat dalam framework pengungkapan intellectual capital yang

digunakan dalam penelitian ini belum tentu relevan bagi tiap perusahaan.

Page 137: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

C. Saran

1. Penelitian selanjutnya dapat meneliti pengungkapan intellectual capital pada

sektor industri tertentu guna melihat apakah hasilnya sejalan dengan penelitian

ini.

2. Penelitian selanjutnya agar menambah jumlah sampel dan memperpanjang

periode pengamatan agar hasilnya bisa lebih representatif dan mendapatkan

temuan yang lebih kuat (robust findings).

3. Dalam penelitian mendatang dapat mengurangi masalah subyektifitas dalam

penilaian skor indeks pengungkapan intellectual capital dalam prospektus

perusahaan sampel dengan melibatkan beberapa peneliti.

4. Dalam penelitian mendatang dapat menggunakan framework yang disesuaikan

dengan kondisi sampel penelitian.

5. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan guna menguji konsistensi hasil serta

memperbaiki desain penelitian.

6. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata indeks pengungkapan intellectual

capital dalam prospektus masih rendah. Oleh karena itu disarankan bagi

Bapepam-LK dan lembaga penunjang pasar modal untuk berperan dalam

meningkatkan masalah transparansi pengungkapan intellectual capital dalam

prospektus.

7. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ownership retention yang ditambah

dengan sinyal tambahan berupa lamanya menahan kepemilikan berpengaruh

terhadap pengungkapan intellectual capital, sehingga hasil penelitian ini

menambah literatur yang mendukung pengujian yang dilakukan dalam

Page 138: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

penelitian Singh dan Zahn (2008). Oleh karena itu, penelitian selanjutnya

dapat menambahkan sinyal lamanya menahan kepemilikan pada variabel

ownership retention dalam menguji ownership retention sebagai determinan

pengungkapan intellectual capital pada prospektus IPO.

Page 139: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

DAFTAR PUSTAKA

Abdolmohammadi, M. J. 2005. Intellectual capital disclosure and market capitalization. Journal of Intellectual Capital 6 (3): 397-416.

Abody, D., dan B. Lev. 2000. Information asymmetry, R&D, and insider gains. Journal of Finance 55 (6): 2747-2766.

Abeysekera, I., dan J. Guthrie. 2005. An empirical investigation of annual reporting of annual reporting trends of intellectual capital in Sri Lanka. Critical Perspectives in Accounting. 16 (3): 151-163.

Amihud, Y., dan H. Mendelson. 1986. Asset pricing and the bid-ask spread. Journal of Financial Economics 17: 223-249.

Anatan, T. L., dan L. Ellitan. 2005. Strategi inovasi dan kinerja operasional perusahaan: sebuah review aplikasi intellectual capital management dalam era baru manufaktur. Proceeding, Seminar Nasional PESAT (23-24 Agustus): E217-E228.

Arosio, R.; G. Giudici; dan S. Paleari. 2000. What drives the initial market performance of Italian IPOs? An empirical investigation on underpricing and price support. Financial Management Association Conference Oct 25th – 28th, Seattle, USA.

Arthurs, J. D.; L. W. Busenitz; R. E. Hoskisson; dan R. A. Johnson. 2009. Signaling and initial public offerings: the use and impact of lockup period. Journal of Business Venturing 24: 360-372.

Beasly, M. 1996. An empirical analysis of the relation between the board of director composition and financial statement fraud. Accounting Review 71 (4): 443-465.

Beatty, R. P. 1989. Auditor reputation and the pricing of initial public offerings. The Accounting Review 64 (4): 693-709.

Berger, P. G., dan R. N. Hann, 2007. Segment profitability and the proprietary and agency costs of disclosure. The Accounting Review 82 (4): 869-906.

Birt, J. L.; C. M. Bilson; T. Smith; dan R. E. Whalley. 2006. Ownership, competition, and financial disclosure. Australian Journal of Management 31 (2): 235-263.

Page 140: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Boedi, S. 2008. Pengungkapan intellectual capital dan kapitalisasi pasar: studi empiris pada perusahaan publik di Indonesia. Tesis Universitas Diponegoro.

Boesso, G., dan K. Kumar. 2007. Drivers of corporate voluntary disclosure: a framework and empirical evidence from Italy and the United States. Accounting, Auditing and Accountability Journal 20 (2): 269-296.

Bontis, N. 2000. Intellectual capital and business performance in Malaysian industries. Journal of Intellectual Capital 1 (1): 85-100.

________. 2003. Intellectual capital disclosure in Canadian corporations. Journal of Human Resource Costing and Accounting 7(1/2): 9-20.

Botosan, C. 1997. Disclosure level and the cost of equity capital. Accounting Review 72 (3): 323-350.

_________. 2006. Disclosure and the cost of capital: what do we know?. Accounting and Business Research 36 (Special Issue): 31-40.

_________, dan M. Harris. 2000. Motivations for a change in disclosure frequency and its consequences: an examination of voluntary quarterly segment disclosures. Journal of Accounting Research 38: 329-353.

_________, dan M. Stanford. 2005. Managers’ motives to withhold segment disclosures and the effect of SFAS No. 131 on analysts’ information environment. The Accounting Review 80: 751-771.

Branco, M. C.; C. Delgado; M. Sa’; dan C. Sousa. 2010. An analysis of intellectual capital disclosure by Portuguese companies. EuroMed Journal of Business 5 (3): 258-278.

Budiyanawati, A. 2009. Pengaruh karakteristik dewan komisaris terhadap pengungkapan intellectual capital (studi pada perbankan syariah di Asia). Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Bukh, P. 2003. The relevance of IC disclosure: A paradox?. Accounting, Auditing and Accountability Journal 16 (1): 49-56.

_______; C. Nielsen; P. Gormsen; dan J. Mouritsen. 2005. Disclosure of information on intellectual capital in Danish IPO prospectuses. Accounting, Auditing & Accountability Journal 18 (6): 713-732.

Cai, X. C.; D. Duxbury; dan K. Keasey. 2007. A new test of signaling theory. Finance Letters 5 (2): 1-5.

Carter, R., dan S. Manaster. 1990. Initial public offerings and underwriter reputation. The Journal of Finance 45 (4): 1045-1067.

Page 141: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Cerbioni, F., dan A. Parbonetti. 2007. Exploring the effects of corporate governance on intellectual capital disclosure: an analysis of European biotechnology companies. European Accounting Review 16 (4): 791-826.

Certo, S.; C. M. Daily; dan D. Dalton. 2001. Signalling firm value through board structure: An investigation of initial public offerings. Enterpreneurship Theory and Practice (Winter): 33-50.

Chen, C., dan N. Mohan. 2002. Underwriter spread, underwriter reputation, and IPO underpricing: a simultaneous equation analysis. Journal of Business Finance and Accounting 29 (3/4): 521-540.

Clarkson, P.; A. Dontoh; G. Richardson; dan S. Sefcik. 1991. Retained ownership and the valuation of initial public offerings: Canadian evidence. Contemporary Accounting Research 7 (1): 115-131.

_________________________________________. 1992. The voluntary inclusion of earning forecasts in IPO prospectuses. Contemporary Accounting Research 8 (2): 601-626.

Cohen, D. A. 2002. Financial reporting quality and proprietary costs. www.ssrn.com.

Cordazzo, M. 2007. Intangibles and Italian IPO prospectuses: a disclosure analysis. Journal of Intellectual Capital 8 (2): 288-305.

___________; C. van der. Wielen; dan P. Vergauwen. 2008. Intellectual capital disclosure by biotech IPOs in the UK. http://ssrn.com/abstract=1511607.

Courteau, L. 1995. Under-diversification and retention comitments in IPOs. Journal of Financial And Quantitative Analysis 30 (4): 487-517.

Cumby, J., dan J. Conrod. 2001. Non-financial performance measures in the Canadian biotechnology industry. Journal of Intellectual Capital 2 (3): 261-273.

Davey, J.; L. Schneider; dan H. Davey. 2009. Intellectual capital disclosure and the fashion industry. Journal of Intellectual Capital 10 (3): 401-424.

Darmadji, T., dan H. M. Fakhruddin. 2001. Pasar modal di Indonesia. Penerbit Salemba Empat.

Diamond, D., dan R. Verrechia. 1991. Disclosure, liquidity and cost of capital. Journal of Finance 46 (4): 1325-1359.

Downes, D., dan R. Heinkel. 1982. Signalling and the valuation of unseasoned new issues. Journal of Finance 37 (1): 1-10.

Dye, R. 1986. Proprietary and non-proprietary disclosures. Journal of Business 59 (2): 331-366.

Page 142: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Elliott, R., dan P. Jacobson. 1994. Commentary: costs and benefits of business information disclosure. Accounting Horizons 8 (4): 80-96.

Firth, M. 1979. The impact of size, stock market listing, and auditors on voluntary disclosure in corporate annual reports. Accounting and Business Research (Autumn): 273-280.

______, dan C. Liau-Tan. 1998. Auditor quality, signalling, and the valuation of initial public offerings. Journal of Business Finance and Accounting 25 (1 dan 2): 145-165.

______, dan A. Smith. 1992. The accuracy of profits forecasts in initial public offering prospectus. Accounting and Business Research 22 (87): 239-247.

Forker, J. J. 1992. Corporate governance and disclosure quality. Accounting and Business Research 22 (86): 111-124.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). 2003. Indonesia Company Law. http://www.fcgi.org.id.

Garcia-Meca, E., dan I. Martinez. 2005. Assessing the quality of disclosure on intangibles in the Spanish capital market. European Business Review 17 (4): 305-313.

__________; I. Parra; M. Larran; dan I. Martinez. 2005. The explanatory factors of intellectual capital disclosure to financial analyst. European Accounting Review 14 (1): 63-64.

Ghozali, I. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro Semarang.

Goh, P. C., dan K. P. Lim. 2004. Disclosing intellectual capital in company annual reports. Journal of Intellectual Capital 4 (3): 500-510.

Gompers. P. 1995. Optimal investment, monitoring, and the staging of venture capital. Journal of Finance 50: 1461-1489.

Gujarati, D. 2003. Basic Econometrics, Edisi Empat. New York: McGraw-Hill.

Guo, R.; B. Lev; dan N. Zhou. 2004. Competitive costs of disclosure by biotech IPOs. Journal of Accounting Research 42 (2): 319-355.

Gutrie, J., dan R. Petty. 2000. Intellectual capital: Australian annual reporting practices. Journal of Intellectual Capital 1 (3): 241- 251.

Gutrie, J.; R. Petty; K. Yongvanich; dan F. Ricceri. 2004. Using content analysis as a research method to inquire into intellectual capital reporting. Journal of Intellectual Capital 5 (2): 282-293.

Page 143: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Gutrie, J.; R. Petty; dan F. Riccerri. 2006. The voluntary reporting of: comparing evidence from Hong Kong and Australia. Journal of Intellectual Capital 7 (2): 254-271.

Hanan, F. S. 2010. Pengaruh corporate governance terhadap intellectual capital disclosure: studi pada bank konvensional di Indonesia. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Haniffa, R. M., dan T. E. Cooke. 2002. Culture, corporate governance and disclosure in Malaysian corporations. ABACUS 38 (3): 317-348.

Harris, M. S. 1998. The association between competition and managers’ business segment reporting decisions. Journal of Accounting Research (Spring) 36 (1): 111-128.

Hartono. 2008. Pertimbangan return dan risiko dalam keputusan investasi. Pidato Penyuluhan Guru Besar dalam Bidang Manajemen Keuangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Ho, S. S. M,. dan K. S. Wong. 2001. A study of the relationship between corporate governance structures and the extent of voluntary disclosure. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation 10: 139-156.

How, J., dan J. Howe. 2001. Warrants in initial public offerings: empirical evidence. Journal of Business 74 (3): 433-457.

Hughes, P. J. 1986. Signalling by direct disclosure under asymmetric information. Journal of Accounting and Economics (June): 119-142.

Jaswadi dan H. Purnomo. 2006. Hubungan variabel fundamental perusahaan dengan pengungkapan laporan tahunan. Jurnal Aplikasi Manajemen 4 (3): 359-369.

Jog, V., dan B. McConomy. 2003. Voluntary disclosure of management earnings forecast in IPO prospectuses. Journal of Business & Accounting 30 (1/2): 125-167.

Kartika. 2009. Analisis hubungan karakteristik sumber daya manusia komite audit dengan nilai underpricing. Skripsi Universitas Diponegoro.

Khlifi, F., dan A. Bouri. 2010. Corporate disclosure and firm characteristics: A puzzling relationship. Journal of Accounting-Business & Management 17 (1): 62-89.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2004. Pedoman tentang komisaris independen. http://www.governance-indonesia.or.id/main.htm.

Krinsky, I., dan W. Rotenberg. 1989. Signalling and the valuation of unseasoned new isues revisited. Journal of Financial and Quantitative Analysis 24 (2) : 257-266.

Page 144: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Kurniawati, I. 2003. Analisis pengaruh pengumuman deviden terhadap abnormal return: pengujian signaling hypothesis di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi & Manajemen (Agustus): 1-11.

La Porta, R.; F. L-de-Silanes; A. Shleifer; dan R. Vishny. 1998. Law and finance. Journal of Political Economy 106 (6): 1113-1155.

Leland, H., dan D. Pyle. 1977. Informational assymetrics, financial structure, and financal intermediation. Journal of Finance 32 (2): 371-387.

Leuz, C., dan R. E. Verrecchia. 2000. The economic consequences of increased disclosure. Journal of Accounting Research 38 (Supplement): 91-124.

Li, K.; R. Pike; dan P. Haniffa. 2008. Intellectual capital disclosure and corporate governance structure in UK Firms. Accounting and Business Research 38 (2) : 137-159.

Mangena, M., dan R. Pike. 2005. The effect of audit committee shareholding, financial expertise and size on interim financial disclosures. Accounting and Business Research 38 (2): 327-349.

Martani, D. 2003. Pengaruh informasi selama proses penawaran terhadap initial return perusahaan yang listing di bursa efek jakarta dari tahun 1990-2000. Simposium Nasional Akuntansi V. Surabaya.

Meer-Kooistra, J. van. der., dan S. Zijlstra. 2001. Reporting on intellectual capital. Accounting, Auditing and Accountability Journal 14 (4): 456-476.

Miller, C., dan H. Whiting. 2005. Voluntary disclosure of intellectual capital and the “hidden value”. Proceedings of the Accounting and Finance Association of Australia and New Zeland Conference.

Mouritsen, J.; P. N. Bukh; H. T. Larsen; dan M. R. Johansen. 2002. Developing and managing knowledge through intellectual capital statement. Journal of Intellectual Capital 3 (1): 10-29.

Muawanah, U., dan N. Indriantoro. 2001. Perilaku auditor dalam situasi konflik audit: peran locus of control, komitmen profesi dan kesadaran etis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 4 (2):133-150.

Murdiyani. 2009. Pengaruh informasi prospektus perusahaan terhadap initial return pada penawaran saham perdana (studi pada perusahaan LQ-45 2001-2008). Tesis Universitas Diponegoro.

Naylah, M. 2010. Pengaruh struktur pasar terhadap kinerja industri perbankan Indonesia. Tesis Universitas Diponegoro.

Nielsen, C.; P. N. Bukh; J. Mouritsen; M. R. Johansen; dan P. Gormsen. 2006. Intellectual capital statements on their way to the stock exchange. Journal of Intellectual Capital 7 (2): 221-240.

Page 145: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Nugroho, A. S. 2009. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi initial return setelah IPO di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Oliveira, L.; L. L. Rodrigues; dan R. Craig. 2008. Applying voluntary disclosure theories to intangibles reporting: evidence from the Portuguese stock market. www.ssrn.com.

Ousama, A. A., dan A. H. Fatima. 2010. Factors influencing voluntary disclosure: an empirical evidence from shariah approved companies. Malaysian Accounting Review 9 (1): 85-105.

Patelli, L., dan A. Prencipe. 2007. The relationship between voluntary disclosure and independent directors in the presence of a dominant shareholder. European Accounting Review 16 (1): 5-33.

Pike, R. 2006. Intellectual capital disclosures in corporate annual reports: a european comparison. Bradford University School of Management. Working paper.

Prabowo, A. 2010. Pengaruh corporate governance terhadap pengungkapan intellectual capital (studi empiris pada sektor perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia). Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Prasetyo, P. P. 2002. Pengaruh locus of control terhadap hubungan antara ketidakpastian lingkungan dengan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 5 (1): 119-136.

Prencipe, A. 2004. Proprietary costs and determinants of voluntary segment disclosure: evidence from Italian listed companies. European Accounting Review 13 (2): 319-340.

Purnomisidhi, B. 2006. Praktik pengungkapan model intelektual pada perusahaan publik di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 9 (1): 1-20.

Raffournier, B. 1995. The determinants of voluntary financial disclosure by swiss listed companies. The European Accounting Review 4 (2): 261-280.

Razaee, Z. 2003. Causes, consequences, and deterence of financial statement fraud. Critical Perspective on Accounting : 1-22.

Romadani, M. 2010. Pengaruh ownership retention, auditor type, underwriter reputation, dan leverage terhadap pengungkapan modal intelektual perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2008. Skripsi Universitas Sebelas Maret.

Rubhyanti, R. 2008. Hubungan antara modal intelektual dengan nilai pasar dan kinerja keuangan. KOMPAK 1 (1): 55-61.

Page 146: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Sawarjuwono, T., dan A. P. Kadir. 2003. Intellectual capital: perlakuan, pengukuran dan pelaporan (sebuah library research). Jurnal Akuntansi & Keuangan 5 (1): 35-57.

Scoot, W. 2000. Financial Accounting Theory, 2nd ed. Prentice-Hall Canada.

Sengupta, P. 1998. Corporate disclosure quality and the cost of debt. The Accounting Review 73 (4): 459-474.

Setyapurnama, Y. S., dan A. M. V. Norpratiwi. 2007. Pengaruh corporate governance terhadap peringkat obligasi dan yields obligasi. Jurnal Akuntansi dan Bisnis 7 (2).

Sihotang, P., dan A. Winata. 2008. The intellectual capital disclosure of technology-driven companies: evidence from Indonesia. International Journal Learning and Intellectual Capital 5 (1): 63-82.

Simanjuntak, B. H., dan L. Widiastuti. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 7 (3): 351-358.

Simpson, A. 2008. Voluntary disclosure of advertising expenditures. Journal of Accounting, Auditing & Finance: 403-436.

Sinarwati, N. K. 2010. Mengapa perusahaan manufaktur Yng terdaftar di BEI melakukan pergantian kantor akuntan publik?. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Singhvi, S., dan H. Desai. 1971. An empirical analysis of the quality of corporate financial disclosure. The Accounting Review 46: 129-138.

Singh, I., dan J-L. W. M. Van der. Zahn. 2007. Does intellectual capital disclosure reduce an IPO’s cost of capital. The case of underpricing. Journal of Intellectual Capital 8 (3): 494-516.

_______________________________. 2008. Determinants of intellectual capital disclosure in prospectus of initial public offerings. Accounting and Business Research 38 (5): 409-431.

Sir, J.; B. Subroto; dan G. Chandrarin. 2010. Intellectual capital dan abnormal return saham (studi peristiwa pada perusahaan publik di Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Sonnier, B. M.; K. D. Carson; dan P. P. Carson. 2008. An explanation of the impact of firm size and age on managerial disclosure of intellectual capital by high-tech companies. Journal of Business Strategies 26 (2): 1-24.

Suhendah, R. 2005. Intellectual capital. Jurnal Akuntansi IX (03): 278-292.

Page 147: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Sulistio, H. 2005. Pengaruh informasi akuntansi dan non akuntansi terhadap initial return: studi pada perusahaan yang melakuakn initial public offering di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Sunariyah. 2006. Pengantar pasar modal. Edisi Ketiga, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Ujiantho, M. A., dan B. A. Pramuka. 2007. Mekanisme corporate governance, manajemen laba dan kinerja keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X.

Vergauwen, P. G. M. C., dan F. J. C. van. Alem. 2005. Annual report intellectual capital disclosures in the Netherlands, France, and Germany. Journal of Intellectual Capital 6 (1): 89-104.

Wafiya. 2003. Due diligence dan tanggung jawab profesi penunjang pasar modal dalam rangka penawaran umum. Tesis Undip.

Walker, M. 2006. How business reporting be improved? A research prospective. Accounting and Business Research 36 (Special Issue): 95-105.

Wardhani, M. 2009. Intellectual capital disclosure: Studi empiris pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

White, G.; A. Lee; dan G. Tower. 2007. Drivers of voluntary intellectual capital disclosure in listed biotechnology companies. Journal of Intellectual Capital 8 (3): 517-537.

Widarjo, W. 2010. Pengaruh ownership retention, investasi dari proceeds, dan reputasi auditor terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial dan institusional sebagai variabel pemoderasi. Tesis Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Widyaningdyah, A. U. 2008. Sebuah tinjauan akuntansi atas pengukuran dan pelaporan knowledge. The 2nd National Conference UKWMS, Surabaya.

Williams, S. M. 2001. Is intellectual capital performance and disclosure practices related?. Journal of Intellectual Capital 2 (3):192-203.

Wiyasha, I. B. M. 2003. Analisis proporsi penyertaan saham pemilik lama sebagai sinyal prospek perusahaan setelah pasar perdana: studi empiris di Bursa Efek Jakarta. http:/lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/1246_RD1002002.pdf.

Woodcock, J., dan R. H. Whiting. 2009. Intellectual capital disclosures by Australian companies. http://eprints.otago.ac.nz/859/1/03_2009_Ros_Whiting.pdf.

Yau, F. S.; L. sin. Chun; dan R. Balaraman. 2009. Intellectual capital reporting and corporate characteristics of public-licensed companies in Malaysia. Journal of Financial Reporting & Accounting 7 (1): 17-35.

Page 148: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

Yoga. 2010. Hubungan teori signaling dengan underpricing saham pada penawaran perdana (IPO) di Bursa Efek Jakarta. Eksplanasi 5 (1): 69-86.

Yusuf. dan P. Sawitri. 2009. Modal intelektual dan market performance perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Proceeding PESAT 3 (Oktober): B49-B55.

Zahn, J-L. W. M. Van der., dan I. Singh. 2007. Intellectual capital disclosures and the association with first-day returns in initial public offerings. International Journal of Accounting, Auditing and Performance Evaluation 4 (4/5): 443-476.

Zhang, G. 2001. Private information production, public disclosure, and the cost of capital: theory and implication. Contemporary Accounting Research 18 (2): 363-384.

Zhang, M. H. 2005. The differential effects of proprietary cost on the quality versus quantity of voluntary corporate disclosure. Dissertation The University of Texas.

Bizztalks.com

www.idx.co.id

strategimanajemen.net

www.tempointeraktif.com

Page 149: PENGARUH OWNERSHIP RETENTION, REPUTASI … · bagi kesuksesan suatu perusahaan dalam dunia bisnis modern. Pentingnya modal berbasis pengetahuan dan teknologi ( intellectual capital)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136