penet apan kadar vitamin c secara ......de s pektrofotometri s i nar tampak i ni d ikerjakan pada pe...

59
LAPORAN PENELITIAN PENET APAN KADAR VITAMIN C SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VI O LET DAN SINAR T AMPAK PADA BEBERAPA TABLET DAN SIRUP ANTIFLU Oleh: Retno Sunarn1.iningsih Ra tna Asmah Susidarti Edy l\1eiyanto Dibiayai: KK/ J!<. (;/ s..,..., C/ Kegiatan Proyek Pelaksana Penelitian DIP SUPPLaiEN tahun anggaran 1988/1 98 9 PROYEK PENINGKATAN PERGURUA N TI NGGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 1989

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PENELITIAN

    PENET APAN KADAR VITAMIN C SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET DAN

    SINAR T AMPAK PADA BEBERAPA TABLET DAN SIRUP ANTIFLU

    Oleh: Retno Sunarn1.iningsih

    Ra tna Asmah Susidarti Edy l\1eiyanto

    Dibiayai:

    KK/ (.~l'-t.3 J!

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panJatkan kehadirat Allah s .w.t .yang

    dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya m~ka la poran

    penelitian ini dapat terselesaikan.

    Penelitian ini bersifat eksploratif untuk pe ngem bang -

    an metode penetapan kadar vitamin C dalam berbaga i sediaan

    farmasi secara instrumental. Meskipun masih terba tas r uang

    lingkupnya, namun diharapkan dapat memberi sumban gan u ntu k

    analisis farmasi khususnya dan dunia ilmu pada u mumnya.

    Dengan terselesaikannya penelitian ini kami meng ucap-

    kan banyak terima ka~ih kepada :

    1. Bapak dekan Fakultas Farmasi UGM

    2. Bapak ketua jurusan Kimia Farmasi Fakulta s Fa r masi

    3. Laboran laboratorium Kimia Farmasi Ins t rumenta l ,

    karyawan dan semua fihak yang ikut memba n t u dalam

    penelitian ini.

    Akhirnya kami berharap semoga semuanya dapa t d i man-

    faatkan bagi yang berkepentingan.

    Yogyakarta,Febru a r i 1 990

    Penulis

    1 1

  • DAFTAR lSI

    JUDUL .................................. . ..... . . .......................... ...... .. KATA PENGANTAR

    OAFTAR lSI ............................. ...... .. ABSTRAK

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    1.2 Tujuan Penelitian

    1.3 Tinjauan Pustaka

    !.3.1 Vitamin C

    ................ ...... ..

    1.3.2 Spektrofotometri ultra unngu dan sina r

    sinar tampak

    1.3.4 Tinjauan penetapan kaadar vitam i n C s e c a ra

    i

    ii

    iii

    v

    1

    3

    3

    3

    6

    spektrofotometri sinar tampak . ...•. • • 9

    I.4 Hipotesa . . .......... .. ............. . . .. .. . . 10

    1.5 Rencana Penelitian

    BAB II. CARA PENELITIAN

    11.1 Bahan dan Alat

    11.1.1 Bahan

    11.1.2 Alat

    •••••• J ••••••••••••••• • ••••• • •

    11.2 Jalannya Penelitian

    11.2.1 Pembuatan Pereaksi

    11.2.2 Cara kerja

    ........... ...... ...

    11.2.2.1 Metode Spektrofotometri ultra urigu . .

    11.2.2.2 Metode spektrofotometri sinar tampa k

    11.3 Analisa data

    BAB III. HASIL PENEL1T1AN DAN PEMBAHASAN

    10

    12

    12

    14

    15

    15

    17

    17

    20

    22

    A. Penetapan kadar vitamin C Secara Iodimet r i • 25

    B. Metode Spektrofotometri Ultra ungu • .•• . •• 26

    B.1 Penentuan waktu stabil 26

    B.2 Penentuan panjang gelombang maksimum •. . •• 26

    8.3 Pembuatan kurva baku

    8.4 Penetapan kadar vitamin C dalam sirup antiflu secara spektrofotometri ultra ungu

    iii

    27

    27

  • 8.5 Penetapan perolehan kemba l i vit a min C

    dal~m sirup antiflu secara spekt ro fo tome tri

    ultra ungu ....•.•......•... .. .. .. . .... . . . ..

    8.6 Penetapan kadar vitamin C da l a m table t

    antiflu secara spektrofotometri ult ra ung u

    8.7 Penetapan perolehan kembali vit a min C

    dalam tablet antiflu secara spek trofotomet r i

    27 - -

    28

    ultra ungu • • • . . • • . . . • • . • . . . . . . • . . • . • . . . . • . • • 29

    C. Metode Spektrofotometri sinar ~ampa k . . . . ••

    C .1 Penetapan wak tu stabiJ •... . . • . . • •.. •• . • •

    C.2 P~nentu~n panjang gelombang maks i mum . . . . •

    C.3 Pembuatan kurva baku

    C.4 Penetapan kadar vitmin C dal a m s irup

    antifl·u .................. ........... . . .

    C.5 Penetapan perolehan kembali vi tamin~

    29

    29

    30

    30

    30

    dalam tablet • • • • . • . . • • • . . • • • . • • • • . . • . • . • • 31

    C.6 Penetapan kadar vitamin C da l am t a blet

    anti flu

    C.7 Penetapan kembali vitamin C da l am t a bl e t

    anti flu

    D. Perbandingan kedua •metode penetapan kad a r

    vitamin C

    8A8 IV. PEMBAHASAN

    A. Metode Spektrofotometri ultra un g u

    B. Metode spektrofotometri sinar tampak

    C. Perbandingan metode penetapan kada r v i t a min

    C secara spektrofotometri ult r a u nqu dan

    spektrofotometri sinar tampak

    BA8 V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpu~an ................ ... . . . ..... . ... . 8. Saran

    DAF TAR PUSTAKA

    ...................... . ... . . . .... . . ... ................... . .. . . . ..... . . . ..

    LAMPI RAN .......................... . ... . . ..... . . ...

    lV

    32

    32

    33

    34

    34

    35

    36

    36

    37

    38

  • blet an t:.~T lU yan g m e i iiJc\IIUUI I ':::J V ..LI-e>III J. oo """ • - ·•- --·r-- ·• · - -~- -- - • • . . lakukan pada sampel dan penetapan kembali vitami n C ya ng ditam-

    bahkan pada sampel.

    Hasi l rata-rata penetapan vitamin C dalam s a mpel d e ngan me-

    toda spektrofotometri ultra ung~ berkisar antara 95 - 134 I. da-

    ri labe l, sedangkan dengan metoda spektrofotomet ri s inar t ampak

    berkisar antara 97- 119 1.. Hasil rata-~ata · penetapan pe r o lehan

    kembali vitamin C dengan metoda spektrof~tometr i ul t ra ung u ber-

    1-:.isar a ntara 89 118 t., sedangkan dengan metod a spektrofo tome-

    tri sinar tampak berkisar antara 90 - 101 1.. Pe r band ingan hasil

    perolehan kembali vitamin C menunjukkan bahwa hasil pene tapan

    secara spektrofotometri ultra ungu berbeda nyata den g an me toda

    spektrofotometri sinar tampak (taraf kepercayaan 95 1. ), d e ngan

    ketepatan penetapan metoda spektrofotometri sina r tampak l ebih

    baik da ripada spektrofotometri ultra ungu.

    v .

  • I.l Lata~ Belakang

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Untuk mencegah kemungkinan negatif a kibat r e ndahn ya

    mutu obat maka pengawasan yang intensif terha da p mut u o b a t

    yang ak an dan sedang diedarkan harus d il a kukan. Apa l a g i

    dalam s i tuas i dunia perobatan yang semak in ma j u da n mem bu-

    k a banya k persaingan sepert i sekarang. Bu kan saja dipe r l u-

    kan ·suatu metode pengawasan yang mempunya i ketepa t an d a n

    kete l itian y a ng ting g i , te t api j u ga harus mudah da n ce pa t

    pela ks anaa n n y a.

    Sala h satu pengawasan yang harus ad a adalah pe ngaw a s-

    an t erhadap besarny a kadar bahan berkhas iat yang t er ka n -

    dung d alam s u a t u sediaan obat. Besar kec ilnya bahan ya ng

    ber k hasi a t yan g t idak sesuai tidak hanya me rugi kan mas y a-

    rakat secara e komis, tetapi juga dapat rne mbahayaka n ke s e -

    hatan d a n kese l amatan me~eka.

    Vi tamin C ada1ah vitamin yang larut da1am air dan d i-

    kena 1 sebaga i asam askorbat karena bers ifat seba g a i a s a m

    dan efektif dalam pencegahan dan pengobatan s kor bu t ( Wi 1-

    son, Gi svo1d , Doerge, 1982). Hanya bentuk 1-a sam asko~bat

    yang memi1ik i aktifitas biologis (Cantarow, 1967).

    Vi tam i n C dapat teroksidasi secara reve rsibe 1 men jad i

    asam d ehidro askorbat yang mempunyai ak tifitas yan g s a ma

    dengan v i t a mi n C dan tidak bersifat a s am (Faye , w. 0 • •

    1981). Bentu k dehidro ini kecual i jika be r a da dala m l ar u t-

    an asam , akan dih id~o 1i sa menjad i asam 2,3-dik e t o g u 1on a t

    1

  • ya n g s e ca r a biclogi tidak aktif.

    Penetapan kaadar vit~min C dapat dilakukan den gan ba-

    nyak metode diantaranya :volumetri,kolorlme tri, pblarogra~

    fi, spektrofotometri ultraviolet,

    kromato- grafi (Mansur Ul-Hashmi,

    mik rofluorimetri, dan

    1973 ). Sebelum metode

    korek si serapan latar belakang ditemukan , spektrof o tometri

    ultrav iolet jarang digunakan untuk pene tapan kadar vitamin

    c da l am sedi- aan kompleks karena serapan

    yang tinggi pada da~rah ultraviolet.

    Panjang gelombang maksimum vitamin C

    latar belakang

    beerbed a-beda,

    tergantung pH pada saat penetapan. Untu k pH 5-10 v i tami n C

    mempu nyai panjang gelombang masimum pada 267 nm, s e dang kan

    serapan maksimum te~j~di pada pH 6 dan minimum pad a pH 12

    (Oi- wah Lau, Shiu Fai Luk, Kit Sum Wong ~ 1986) . Un tu k

    mengok sidasi vitamin C diperlukan katalis y ang dap a t mem-

    perce pat oksidasi vitamin C dan tidak mempunyai sera p an

    yang berarti pada daerah ultraviolet. Cu (I I) adal a h ka t a-

    lis yan g sangat efektif untuk oksidasi vitamin C, s ehingga

    dapat dilakukan pengukuran latar belakang tanpa ad a nya v i-

    tamin C. Kelebihan Cu (II) dihilangkan dengan men mbah k an

    pereaksi pengkhelat, misalnya DTPA.

    Metode spektrofotometri dengan pengukuran serapan l a-

    tar belakang ini telah dilakukan untuk peneta pan kadar v i-

    tamin tercampur bahan lain dalam sari

    dan sirup multivitamin (Sintawati,l989)

    dan ketelitian yang tinggi.

    buah (Hafli n,l988)

    dengan ketepa t an

    Reaksi reduksi vitamin C terhadap Cu (II ) dapat juga

    digunak an sebagai dasar penetapan kadar vitamin C secara

    2

  • spe k trofotometri sinar t ampak, yaitu dengan me r ea ks i ka n

    Cu(I) yan~ dihasil k an dari reaksi red o ksi t e rsebu t den gan

    pereak si neokuproin dan membentuk komple ks berwa r n a. Me te-

    de s pektrofotometri s i nar tampak i ni d ikerjakan p a da pe ne-

    tapan vitam i n C dalam sari buah dengan hasi1 baik (Haf 1 i n,

    1988); s erta di1akukan pula pada sirup multivitam i n d e n g an

    has i 1 tida k ba i k (Sintawati, 1989) . Ketidakbe r has i 1an

    metod e ini di karenakan adanya gangguan serapan 1a t ar be -

    1aka ng o1e h v i tam i n Bz , asam-asam amino dan mineral logam

    bera t . · Di harapkan metode spektrofo t ome tri sinar t a mpa k da -

    pat di applikas ikan pada penetapan vitamin C dala m t a b le t

    dan si rup ant i flu yang t idak mengandun g zat-zat pe nggan gg u

    teerse bu t d i a t as.

    I.2 Tujuan Penelitian

    Penel i tian in i bertuju~n untuk menguji peneta pan

    kadar vitamin C secara spektrofotometr i ultravi o let dan

    sinar tampak pada sediaan tablet dan s irup anti f l u hingg a

    -mem pu nyai ketepatan dan ketelitian yang tiggi.

    1.3 Tinjauan Pustaka

    1.3.1 Vitamin C

    C'H1 OH I

    ~-·~0

    11 0 OH

    C:.c- H~ o, 'Ovt : \7(, , \~

    3

  • Vitamin C adalah vitamin yang laru t da lam ai r, Vi ta-

    min ini dikenal sebagai asam askorbat karena be r s i fat se-

    bagai asam dan efekti ~ dalam pencegahan d an pengobatan

    skorbut (Wilson, Gisvo1d, Doerge, 1982). Hany a 1- a sam as-

    korbat yan~ memiliki aktifita~ bio1ogi (Abra ha m Cantarow,

    1967) .

    Vitamin berbentuk serbuk atau habl ur, berwa r n a putih

    atau agak kuning, tidak berbau dan berasa asa m. Ol eh pe-

    ngaru h cahaya akhirnya akan menjadi gelap. - Dal a m keadaan

    kering mantap diud~ra, dalam larutan cepa t t ereoksidas i .

    Vitamin C mudah larut dalam air, aga k s u kar l a rut

    dalam etanol ( 95 %) P, praktis tidak la ru t dalam kloroform

    P, e ter P dan dalam benzen P (Farmakope I n donesia, 1979 ).

    Vitamin C mempunyai kekuatan mereduk s i y a ng rel a tif

    kuat . Sifat ini berasal dari sistem enad i ol hin g ga d a pat

    dioksidasi menjad i asam dehidroaskorbat . Rea ksi ini be r s i-

    fat r eversibel baik secara invitro maupun invivo (Abra h am

    Cantarow, 1967).

    Asam dehidroaskorbat memiliki ak tif itas yang s ama

    sepeerti vi t amin C (Faye, 1981 ). Da1am leru t an alkali,

    netra l atau sedikit asam dehidroaskorba t sel anju t nya ter-

    hidro1isa yaitu dengan pemecahan cinc i n l a kton menjadi

    asam diketoglukonat yang secara biologi t i da k a ktif • . Re-

    aksi ini secara invivo adalah irrevers i bel t e t ap i dapat

    balik secara invitro o1eh hidrogen iodida . Se1 anjutnya

    asam diketoglukonat mengalami oksidasi i rreveres i be l men-

    jadi asam oksa1at dan 1-asam treonat ( Ab r a ha m Ca ntarow,

    1967)

    4

  • 0=~~ -HO- C 0

    ~o- . 9 I H- C-

    1

    HO- C -H I

    CHzOH

    oks i. do.si. ··ZH --------->

  • 1.3. 2 Spektrofotometri Ultra Ungu dan Sinar Tampak

    In terak si- an tara mo lekLil yan g memi 1 i k i gug u s k ramo for

    dengan radias i elektromagnetik pada dae rah ultra u ngu dan

    sinar tampa k akan menghasilkan transisi elektron ik dan

    spektra serapan e l ektronik. Karena t rans isi e lektro nik

    yang terjad i -berlainan untuk moleku l y a ng be rla i nan

    strukturnya, maka spektra se r apan in i dapat digunak a n

    untuk analisa kualitatif. Demikian pul a karena jumlah

    radiasi elektromagnetik yang d iserap a d a hubu ngan nya

    dengan molekul penyerap, maka spek tra serapan dapat

    digun a kan untuk analisa kuantitatif. Pengunaan spe k tro f o-

    tometri ul t ra u ngu dan sinar tampak pad a umumnya u ntuk

    analisa kuan t i t atif .

    Pada · a n aJ isa kuan t itatif dengan spektrofo t omete r ,

    maka sebaga i d a sar digunakan hubungan a ntara jumlah cahay a

    yang di sera p dan jumlah bahan yang menyerap. Jika suatu

    cahaya mono k romati k dilewatkan pada sua tu lapisan larutan

    penyerap yang tebalnya db, maka intensi t a snya akan tu r un

    sebesa r ~ yang berbanding langsung dengan in t ensitas

    cahaya da tang I dan konse n tra si da ri z at penyera p dalam

    larutan ~· Penurunan i ntensitas tersebut d i t u 1 is k an·

    sebagai berikkut

    d i = klc db

    dimana ~ adalah tetapan tergantung mac am . zat pe nyera p.

    Persamaan disusun kembal i dan diintegral kan deng a n limi t

    antara l o ( in ten s itas ca haya yang masuk) dan I ( i n t ensi t a s

    cahaya yang me l ewati larutan penyerap seteba l ) '

    , (o

    r

  • Persamaan menjadi

    Q.l_

    I

    - ln !_o I

    I

    b

    = k f 0

    c db

    =

    =

    kbc

    -kbc Io e

    Bila diubah menjadi logaritma biasa dengan bil ang a n dasar

    10 d an a = k maka persamaan men j ad i 2,303 '

    !_o log I

    A

    I =

    =

    =

    Io 10-abc

    abc

    abc

    Persamaan diatas disebut Hukum Lambert - Be e r y a ng menya t a-

    kan bahwa ada hubungan antara jumlah ca haya y a n g d isera p

    dengan konsentrasi zat penyerap (Mustafa , 19 82) .

    Apabila dua orbital atom bergabung me njadi s a tu maka

    dihasilkan suatu orbital molekul ikatan yan g berenergi

    rend ah dan orbital molekul anti ikatan yang beren e rgi

    tingg i.

    Orbital molekul ikatan yang menye bab kan terjad i nya

    ikatan tunggal dalam molekul organik disebut o r b i t al s i gma

    ( o ) , sedangkan ikatan rangkap mempunya i d ua ma~am or bit-

    al mo lekul yaitu satu orbital sigma ( o ) dan sa t u orb i tal

    pi ( rr ). Setiap orbital sigma mempunya i kait a n d engan or-

    bital anti ikatan o* dan setiap orbital rr mempunya i ka i tan

    dengan orbital anti ikatan rr*. Elektron val e nsi yang t i da k

    7

  • i kut se~ta d a lam pemben tukan ikatan di a n t a~ a d ua atom da-

    lam mole kul adalah elekt~on ~ atau ele kt ~on buka n ikatan

    sepe~ti elek t ~on -yang terdapat dalam a t om O, S, N dan

    halogen.

    Pada senyawa organik ada 4 ke mu ng kinan

    elek t~onik dan bila diurutkan be~dasa~kan be sa~n Y. a

    yang dibutu h kan adalah :

    * n--~rr < (R. L. Pecsoc k,

    Willi am, 1968).

    L. D. Shiels , T . . C a i~ns, I .

    t~ansis i

    ene~g i

    G. Me.

    !.3.3 Tinjauan Tentang Penetapan Kada~ Vitamin C Secara

    Spe k t ~ofotomet~i Ult~a Ung u

    Ji ka dilaihat da~i s tru k tur v i tami n C maka g ugus k ~o-

    mo f o ~ y ang d i mil i ki ole h v i ta min C dapa t me n yebabkan t er-

    . . . * * p . 1 b . jad~n ya tr-ans ~ s~ n-~rr dan rr -~rr . a nJang_ ge om ang v~-tamin C be~beda- beda te~gantung pH pad a saat peneta pan.

    Panjang gelombang maksimum tetap pada 2~7 n m untuk pH an-

    ta~a 5 - 10 , sedangkan serapan maksimum te~jad i pada pH 6

    dan minimum pada pH 12. Dengan demikia n serapan opt i mum

    te~jadi pada panjang gelombang 267 nm pa da pH 6 (Oi-Wah

    Lau, Shiu-Fai Luk, Kit-Sum Wong, 198p).

    Untuk mengoksidasi vitamin C dipe~ lukan ka t a l i s yang

    tidak mempunyai se r apan pada daerah ul tra ungu. Katalis

    yang digunakan adalah Cu ( Il) yang terbu k t i e f ektif , hingga

    dapat d i laku kan serapan l ata~ belakang t~npa adany a vi t a-

    min C. Untuk pengu k u r an serapan v itamin C dan peng a ruh l a-

    tar be la k ang oleh Cu(ll) maka Cu(ll) ha~us dihilan gk an de-

    ngan perea ksi pe ng k hela t.

    8

  • Ter dapat be be~ a pa per ea ~si peng khela t y ang efek t if

    men ek an oks idasi vitamin C. Pe r eaksi pe ngkhe l at terse but

    ada l a h NTA ( asam (1itr .i, loasetat), quinol in-8- ol,a. - a.-d i pi-

    ridi l, EDTA (etilendiamintetraasetat) .. NTA d a n DTA mempu-

    nyai serapan yang lemah diatas 250 nm sehin g g a ke d ua pe re-

    aksi i ni cocok sebagai pereaksi pengkhelat pad a metode ko-

    reks i serapan latar belakang ini. Sedang yang l e bih u mum

    dipak ai adalah EDTA karena memeberikan e f e k yang lebih ba-

    ik pada stabilitas vitamin C.

    Metode kore ksi sera pan latar bela k ang memi l iki

    keuntungan yaitu cepat, teliti dan tepat. Pe r e ak s i yan g d~

    gunakan aman, stabil, mura dan tersedia pada l a bo r a tor i um-

    laboratorium (Oi-Wah LAu ,Shiu-Fai Luk, Kit-Su m Won g, l98 6).

    !. 3 .4 Tinjau a n Tentang Penetapan Kadar Vi t amin C Secara

    Spektrofotometri Sinar Ta~pak

    Pe n etapan kadar vitamin C den~an metode spek t rofoto-

    metri sinar t ampak berdasarkan a t as sifat vitamin C seba-

    gai r eduktor kuat . Vitamin C mereduksi Cu (I I ) menjadi

    Cui!) dan selanjutnya ter j ad i pembe~tuk an komp l e ks wa r na

    antara Cu(I) dengan neokuproin. Serapan d iukur pad a pa n-

    jang gelombang

    ~l

    rt"' )J I ~( ,.., ~ ~ '~ --~. l ~u +

    450 nm (Waren, Baker, Trevor Lowe ,

    ... t

    ' Da lam me tode i ni Cu.(II) yang digunakan

    1985) .

    ha r us

    berlebihan sehingga semua vitamin C d apat be reaks i.

    9

  • Sedang kan kel e biha n Cu ( I I ) t i da k a kan me ng 9.an gg u

    pembentu kan komple ks ~arna. Keuntungan d a l a m pen ggumn aan

    pe~eaksi neokuproin mempunyai spesi fit a s y a n g t i ngi

    terhadap Cu ( I) dan tidak membentuk kom p l eks warn a den gan

    logam-logam lain seperti besi, nikel dan · merk u r i ( Ha 1 1 ,

    Litzow, Plowman, 1963). Adanya anion-anion lain sepe rt i

    klorida, sulfat, nitrat, tartrat, per klorat, si t rat dan

    asetat tidak mengganggu penetapan (G.

    McCu rdy , 1952 ) .

    F. Smitch , w. H.

    I.4 Hi po t esa

    Dengan me mpe r h i tung kan serapan l atar bel a ka ng pad a

    metode spek t rofofometri ultra ungu mak a kand ung a ~ vita min

    C pad a sedi~an tablet dan siru~ antifl u dapat d i t~ta p kan

    kadarn ya secara spektrofotometr i ult ra ungu d a n s i nar

    tampak .

    1.5 Rencana Penelitian

    1. Penetapan kadar vitamin C secara iodi met r i

    2. P e n etapan kada r vitam i n C pada sed i aan

    flu secara spektrofotometri ultra u n g u

    3. Penetapan kadar vitamin C pada sed i aa n

    fl u secara spektrofotomettri sinar t a mpak. ·

    tab l et a nt i

    tab l et a nt i

    4. Penetapan kadar vitamin C pada sediaan sirup . a nti flu

    seca r a spek trofotomet r i ultra ungu.

    5. Penetapan kadar vitamin C pada sedi a a n sirup a nt i f lu

    s ec a ra spe kt rofotometri sinar tampa k .

    1 0

  • 6. Penetapan perolehan kembali vitamin C pa da ma sing - ma-

    s ing sirup anti flu secara spektrofotome t ri ul tra u n gu

    d an sinar tampak .

    7. Penetapan perolehan kembali vitamin C pa da ma s i ng-ma -

    si ng sediaan tablet anti flu secara spektrofotometr i

    ul tra ungu dan sinar tampak.

    I

    11

  • II . 1 Bahan dan Alat

    II . 1 .1 Bahan

    BAB II

    CARA PENELITIAN

    11 . 1 .1.1 Bahan yang dianalisa

    A. Vitamin C baku

    B. Sediaan Fa~masi

    B. 1 SIRUP A

    Komposisi

    Setiap ssendok teh (5 ml) mengandung

    Pa~asetamol

    Vitamin C

    120 mg

    25 mg

    B. 2 SIRUP B

    Komposisi

    Setiap sendok teh (5 ml) mengandung

    Pa~asetamol

    Fenilp~opanolamina HCl

    Klo~ofenilamina mal eat

    Glise~il guaiakolat

    A sam asko~bat (Vitamin C)

    Nat~ium sit~at

    8. 4 SIRUP C

    Komposisi ·

    Tiap sendok teh (5 ml) mengandung

    Pa~asetamol

    Glise~ilguaiakolat

    12

    120 mg

    6,25 mg

    1 mg

    15 mg

    15 mg

    60 mg

    120 mg

    25 mg

  • Efedrina HCl 2 mg

    Klorfeniramina mal eat 1 mg

    Thiamina HCl 20 mg

    Vitamin c 50 mg

    Alkohol 10 I.

    B.5 TABLET A

    Komposisi

    Tiap tablet mengandung :

    Parasetamol 500 mg

    Vitamin c 50 mg

    8.6 TABLET c

    Komposisi

    Tiap tablet mengandung

    o-Hidroksibe~z~mida 250 mg

    Parasetamol 250 mg

    Kofeina an hid rat 30 mg

    Fenilpropanolamina HCl 12,5 mg

    Deksklorfeniramina mal eat 2 mg

    Gliseril guaiakolat 50 mg

    Vitamin c 30 mg

    B.7 TABLET B

    Komposisi

    Tiap tablet mengandung

    Fenilpropanolamin -HCl 15 mg

    Parasetamol 150 mg

    Salisilamida 150 mg

    CTM 2 mg

    Vitamin c 25 mg

    13

  • 11.1 .1.2 Ba ha n ~ imia un t uk Analisa

    Semua ba han k imia yang diguna kan adala h dari dera~at

    anali sa, kecuasli jika d i nyatakan lain. Yang dima ksud air

    adal ah aquademineralisata.

    Arsentrioks i da

    Natr~ um h i dro ks i d a

    Asam kl orida

    Natri um bikarbonat

    Pati

    !odium

    Kaliu m Iodid a

    Asam Sulfat

    Tembaga (!!) ase t at

    Natrium ase tat

    Asam asetat glasia1

    Dieti1en triami npentaasetat (DTPA)

    Ka1·ium d i h i d r ogenfosfat

    Neoku proin

    Etano 1

    Tembaga ( ! ! ) su lfat

    asam metafos f at

    1!.1. 2 Alat

    Spektrofotometer Ultra violet d an

    Hitach i 150

    pH meter HM

    120

    60 S, TOA

    Neraca Anal i t ik Sh i madz u type LS - 6DT

    Neraca Anal i t ik Shimadzu type L - M

    14

    (Merck )

    (Merck )

    (Merck )

    (Merck )

    (Merck )

    (Merck )

    (Merck)

    (Merck)

    (Me rck)

    (Merck)

    (Merck)

    (Me r ck)

    (Me r ck)

    (Merck)

    (Merck)

    sinar tampak

  • Pipet mik~o 0,1 ml

    Alat-alat gelas yang biasa digunakan di labora tori um

    1I .2 Jalannya Penellitian

    11 .2 . 1 Pembuatan Pereaksi

    11 .2 . 1.1 Pembuatan pereaksi untuk metode iodimetri

    a. Larutan NaOH 1 N

    40,01 g NaOH P dilarutkan dalam air secukupnya

    1000,0 ml.

    b. Larutan HCl encer P

    hin gga

    20 ml HCl P diencerkan dengan air hingga 100,0 ml

    c. Larutan kanji P

    500 mg pati P digeerus dengan 5 ml air dan sam bil

    terus diaduk tambahkan air secukupnya sampai 100 ml,

    didihkan sampai beberapa menit, didihkan dan d i sari ng.

    Larutan kanji harus dibuat baru.

    d. Larutan !odium 0,1 N

    12,69 g iodium P dilarutkan dalam larutan 18,0 g kal ium

    iodida P dalam 100. ml air, diencerkan denga~ ai r hingg a

    1000,0 ml.

    e. Air bebas C02 P

    Air didihkan kuat-kuat selama beberapa menit dan selama

    pendinnginan dan

    udara.

    penyimpanan harus terlindun g da ri

    f. Larutan Asam sulafat (10 I. v/v) P

    1 bagian volume asam sulfat P dicampur dengan 8 bag i a n

    volume air, didiamkan hingga dingin.

    15

  • 11.2 .1.2 Pembuatan Pe~eaksi untuk metode S p e kt r o f otometri

    ultra ungu

    a. Larutan tembaga (JI) 1 mg/m1

    3 ,1420 g tembaga (II) asetat H2 o P dilaru t kan d al a m air

    s ecukupnya hingga 1000,0 ml.

    b. Larutan natrium ~setat 1M

    8 2,0348 g natrium asetat P diencerkan dengan a i r s ecu-

    k upnya hingga 1000,0 m1.

    c. Larutan asam ~setat 1 M

    5 8 ml asam asetat g1asia1 P diencerkan dengan a ir secu-

    kupnya hingga 1000,0 ml.

    d. Larutan tembaga (II) 5 mcg/m1, pH 6

    5. 0 ml 1arutan . tembaga (II) 1 mg/ml ditambah 2 00,0 ml

    n atrium asetat 1 M ditambah 7,0 ~1 asam aseta t 1 M, di~

    c ampur rata dan kemudian diencerkan hingga 1000 ,0 ml .

    e. Larutan DTPA 5.10-4 M

    0, 1967 g DTPA di1ar4tkan da1am air secu kupnya hingga

    1000,0 ml.

    f. Larutan tembaga (II) DTPA

    4 00,0 m1 larutan tembaga (II) 5 mcg/ml ditamba hkan de-

    n gan 100,0 ml larutan DTPA 5.10-4

    M.

    II.2 .1.3 Pembuatan pereaksi untuk metode Spek trof o t o me t ri

    sinar tampak

    a. Larutan kalium dihidrogen fosfat 0,2 M

    2 7,218 g kalium dihidrogen fosfat p dil a r u tk a n d a lam

    ai r bebas co~ p kemudian ditambah ~

    ai r bebas co2

    hi n gga

    16

  • b.

    c .

    lOOO,Q 0' 1 .

    LArutan NaOH 0,2 1\1

    8 ,001 g NaOH p dalam air be bas C02 p kemud ian ditambah

    a ir be bas C0 2 hingga 1000,0 m 1.

    Larutan dapar- fosfat pH 7,0

    50,0 ml lar-utan kalium dihidrogen fosf a t 0 ,2 M ditambah

    2 9,1 ml NaOH 0,2 N kemudian diencer-kan d e n gan air- bebas

    co2

    P hin~ga 200,0 ml •

    . d. Larutan neokupr-oin 0,25 mg/ml

    1 00 mg neokupr-oin P dilar-utkan dalam 200 , 0 e t a nol P dan

    2 00,0 ml air-, kemudian dicampur rata.

    e. Lar-utan t~mbaga (Ill sulfat 4 mmol/li ter

    0, 9987 gr-am tembaga (II) sulfat 5 H2

    0 P d il ar- u t kan da-

    l am air- secukupnya hingga 1000 , 0 ml.

    f. Pereaksi war-na

    9 6,0 ml lar-utan dapar- fosfat pH 7,0 d i tamba h 20,0 ml

    l ar-utanm neokupr-oin 0,25 mg/ml ditambah 4 ,0 ml lar-utan

    t embaga (II) sulfat 4 mmollliter-, dicampu r- h ing ga rata.

    g. Lr-utan asam asetat-asam metafosfat

    3 0 g asam metafosfat P ditambah 60 ml asam ase t at gla-

    s ial P dan kemudian ditambah air- sejumlah 900 ml.

    11.2 .2 Car-a Ker-ja

    11.2 .2.1 Metode Spektrofotometr-i ultr-a u n gu

    17

  • A. Pe n etapan waktu s t abil

    Vitamin C dilarutkan dalam air h i ngga 50 , 0 mc g / ml.

    Di ambil 1,b ml larutan tembaga (ll)DTPA. Se r apa n -diukur

    pada panjang gelombang 267 nm,

    h ingga diperoleh serapan tetap.

    dimula i me nit

    B. Penetapan panjanag gelombang maksimu m

    pertama

    vitam i n C dilar~tkan dalam air hin gga ka d ar 50 , 0

    meg/mi. Diambil 1,0 ml larutan kemudian d itamba hkan 5,0

    ml larutan tembaga (II) DTPA. Serapan diukur p a da pan-

    j ang gelomban g 230-330 nm. Pada saa t se r a p a n

    d iperoleh pan j ang gelombang maksimum .

    C> Pembuatan Kurva Ba ku

    t erti nggi

    Dilakuikan dengan melarutkan sejuml a h 24,17 mg vi-

    t amin C dalam 200,0 ml.

    v o l ume yaitu 0,30; 1,00;

    Kemudian d i a mbil

    4,00; 6, 00; 8 ,00;

    s a t u ser i

    8,50 ml

    d imana masing-masing diencerkan hingga 10,0 ml . Laru tan

    y ang telah diencerkan

    s ebagai berikut :

    ini masing-masing dipe r lakukan

    Diambil 1,0 ml larutan kemudian d i tamba hk a n 5,0 ml

    l arutan tembaga(II)DTPA dan sera[pan d iukur pad a 266,0

    n m, diperoleh serapan A1

    .

    1,0 ml larut~n yang sama dicampur denga n 4,0 ml Ia-

    r utan tembaga(ll) kemudian dipanask a n d i atas p e nangas

    a ir selama 15 menit pada 50° C. Ditamba hkan 1, 0 ml DTPA

    d an serapan diukur pada 266,0 nm, d i pe r o l e h serapan

    A1 1 • Serapan vitamin C adalah selis ih a nt a r a serapa n A1

    d an A11

    .

    18

  • [l. P e netapan kadar vitamin C dalam ketiga s i ru p a n ti

    f lu (A, 8 dan C)

    ~ oiambil s~rup sejumlah - 3,0 ml untu k S1 ru p A; 5 , 0 ml

    un tuk sirup 8 dan C dan kemudianmasi ng-ma sing dienc er-

    k an dengan air sampai 10,0 - ml. Setiap l arutan dipe r la-

    ku kan sebagai berikut

    Diambil 1,0 ml laru tan kemudian di enc e rkan d e n gan ai r

    h i ngga 10,0 ml dan ditambahkan 5,0 ml l a rutan t ern-

    baga(II) kemudi~n dipaoaskan diatas penangas ai r 50° C

    se lama 15 me n it. Kemudian ditambah 1 ,0 ml I a rutan DTPA

    dan serapan diukur pada 266,0 nm. Di peroleh s e rapan A1

    .

    1,0 ml laru tan yang sama dicmpur d e n g an 4, 0 ml la-

    rutan tembaga (II) kemudian dipanaska n diat a s penan gas

    15 menit.Kemudian ditamba h 1,0 ml

    larutan DTPA dan serapan diukur pada 266 , 0 nm,

    di peroleh serapan A11

    • Serapan vitamin C adala h sel i sih

    a ntara serapan yang A1

    dengan A11

    E. Penetapan kembali vitamin C dalam si rup anti flu

    Diam b il sirup anti flu sejumlah 3,0 ml untuk s i rup

    A; 5 , 0 ml untu k sirup 8 dan C, masin g -mas i ng dimasu k kan

    kedalam labu takar 10,0 ml. Kemudian di tamba hkan v i ta-

    min C sejumlah 50 mg dan diencerkan deng a n air hing - ga

    200 ,0 ml. Selanjutnya dikerjakan seba ga i be riku t :

    Diambil 1, 0 ml larutan kemudian di tamba h k an 4,0 ml

    la rutan tembaga(Il) kemudian dipanas ka n diatas penangas

    ·a i r 50° C selama 15 menit. Kemudian ditambah 1, 0 ml la-

    ru tan DTP A d an serapah diukur pada 2 6 6 ,0 nm, d i perol eh

    19

    \ I

  • A11

    ; Serapan vitamin C adalah selisih antara AI den ~ an

    sera pan AI _1 .

    F . Penetapan kadar vitamin C dalam ketiga tablet a n ti flu

    (A, 8 dan C)

    Timbang dan gerus 20 tablet (untukmas ing -ma-

    sing tablet). Timbang 250,0 mg untuk tablet A; 3 50 ,0 mg

    untuk tablet 8 dan 400 mg untuk tablt C; kemud i a n ma.,..

    sing-masing dilarutkan dalam air hingga 10,0 m Mas ing-

    masing larutan diperlakukan seperti pada penetapan

    vitamin C dalam sirup anti flu mulai dar i

    1 ,0 ml larutan .•...

    1 1 . 2.2.2 Metode Spektrofotometri Sinar Tampak

    A. Penetapan waktu stabil

    Vitamin c dilarutkan dengan pela r ut

    . . . a mbil

    a sam

    asetat-asam metafosfat sehingga kadar 200,0 meg /m i .

    Diambil 0,1 ml larutan dimasukkan kedalam tabu n g yang

    berisi 3,0 ml pereaksi warna, dicampur ra t a dan serapan

    d i ukkur pada 450 nm. Serapan diamati mul a i menit

    pertama sampai diperoleh serapan tetap.

    B. Penetapan panjang gelombang maksimum

    Vitamin C dilarutkan dengan pelarut asam ase t a t-

    asam metafosfat sehingga kadar 200,0 mcg/ml. Di a mbil

    0 , 1 ml larutan lalu dimasukkan ke dalam tabun g y a ng

    berisi 3,0 ml pereaksi warna, dicampur ra t a dan sera pan

    d i ukur pada 420-480 nm. Pada saat resapan tert i n ggi di -

    peroleh resapan maksimum.

    20

  • C . P e mbuatan kurva baku

    · 62,0 mg vitamin C dilarutkan -dengan pe l a r u t a sam

    asetat-asam metafosfat sampai 100,0 ml da~ kemudia n di-

    ambil satu seri volume yaitu 1,60; 2' 00; . 2' 8 0 ; 3 , 20;

    4,00; 4,40 ml dimana masing-masing diencerlkan sampai

    volume 10,0 ml. Dari larutan yang telah d i encerk a n ma-

    sing-masing diambil 0,1 ml dimasukkan ke dalam t a bung

    yang berisi 3,0 ml pereaksi warna,

    serapan diukur pada 454,8 nm.

    dicampur r ata dan

    G. Penetapan kadar vitamin C dalam ketiga si r up a nt i flu

    ( A, 8 dan C)

    Diambil sirup anti flu sej0mlah 3,0 ml untuk siru p A;

    5 ml untuk sirup 8 dan C kemudian dien- c er ka n d e nqan

    air hingga

    berikut

    10,0 ml. Selanjutnya d i ker j akan seba gai

    Diambil 0,1 ml larutan dimasukkan kedalam ta bung ·

    y ang berisi 3,0 ml pereaksi warna,

    . serapan diukur pada 454,8 nm.

    dicampur r ata dan

    D. Penetapan perolehan kembali vitamin C dalam si r up a nti

    f lu (A, 8 dan C)

    Diambil sirup anti flu sejumlah 3,0 ml u n tu k si-

    r u p A; 5,0 ml untuk siriup 8 dan C kemudian d i masu k kan

    kedalam labu takar 50 ml. Kemudian dimasukkan v itam i n C

    sejumlah 50,01 mg, selanjutnya dilarutkan

    pelarut asam asetat-asam metafosfat sampai

    Selanjutnya diperlakukan sebgai beri kut

    dengan

    50 , 0 ml.

    Diambil 0~1 ml larutan dimasukkan kedalam t a bung

    21

  • yang berisi 3,0 ml pereaksi wa rn a, dicarnpur r a ta dan

    serapan diukur pada 454,8 nm.

    E. Penetapan Kadar Vitamin C dalam ~etiga tablet a n t{ flu

    (A, 8 dan C)

    Timbang dan gerus 20 tablet (untuk mas ing-ma-

    sing tablet). Timbang 250 mg untuk tablet A, 3 5 0 ,0 mg

    untuk tablet 8 dan 400,0 mg untuk tablet · C; kemudian

    masing- masing dilarutkan dalam air hingga 10,0 ml. Ma-

    sing-masing larutan diperlakukan seperti pada pe netapan

    v i tamin C da- lam sirup anti flu mulai dari : . .• ambil

    1,0 ml

    II.3. CARA ANALISA DATA

    Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi .berma kna

    antara dua besaran yang diukur maka per lu dihitung besar-

    nya koefisien korelasi dan kemudian dilanjutkan den gan

    uj i t.

    X y xy - n

    r = v X ) z y) z z ) ( z X y -n n · v 2 t = r ~n-2} 1 z - r

    Harga r dan t terhitung dibandingkan dengan harga r dan t

    tabel pada teraf kepercayaan dan der a jat bebas ter t entu .

    Untuk mengambil kesimpulan suatu hasil analisa digu-

    nakan parameter ketepatan dan ketelitian. Ketepatan pen g u-

    kuran adalah jauh dekatnnya penyimpangan hasil peng uku r an

    dari harga sebenarnya. Ketelitian merupakan ketervari an-

  • s ian suatu pengukuran yang ditentukan oleh be sar kec ilnya

    s impangan baku peng u kuran yang dilakukan berulan g ka l i.

    Simpangan

    SD = v baku ( SD ) dihitu~g dengan rumus : - 2 (x - x) N - 1 Untuk membandingkan dua buah nilai rat a -rata dig una-

    k an uji t dengan rumus :

    t 0

    Ha r ga t terhitung dibandingkan dengan harga t ta be l pad a

    t a r af kepercayaan dan derajat bebas tertentu .

    Untuk membandingkan tiga buah nilai rata- r ata dig una-

    ka n analisa varian satu jalan dengan rufuus :

    F = =

    Kemudian dilanjutkan dengan uji Schffe yaitu u j i t setelah

    an a l i sa varian dengan rumus

    t = 0

    Ha rga F dan t terhitung terhitung dibandingkan den g an har-

    ga F dan t tabel pada taraf kepercayaan dan derajad bebas

    te rtentu.

    Untuk membandingkan ketelitian dan macam metod e di gu-

    na kan uji F dengan rumus

    2

    23

  • F 0

    Ha rga . F terhitung dibandingkan den~an harga F

    taraf kepercayaan dan derajad bebas tertentu.

    24

    tabe l ·pada

  • BAB III

    HASIL PENELITIAN

    A. Penetapan kadar vitamin C secara iodimetri

    Un tuk mengetahui apakah vitamin C yang akan digu nakan te

    lah memenuhi persyaratan, maka vitamin C tersebut ha rus d ite

    tap kan kadarnya terlebih dahulu dengan metoda iodime tri sesuai

    den g an yang tertera pada Farmakope Indone s ia Edisi I II, 1979 .

    Menuru t farmakope tersebut bahwa vitamin C mengandun g tidak ku-

    Hasi l penet apan kadar vitamin C dengan metoda iodimetri

    ada l ah seperti tertera pada tabel 1.

    Tabel 1. Has i l penetapan kadar vitamin- C secara iod imetri

    No

    !.

    2.

    -::-·-·. 4.

    5.

    6.

    Penimbangan Vitamin C

    ( mg . )

    2 20,2

    219,8

    220,1

    220,1

    219,9

    I

    220,0

    Volume iodium ( ml )

    25,50

    25,45

    2 5,50

    25,50

    25,45

    25,45

    Kadar vitamin C

    ( I. )

    99,88

    99,87

    99,93

    99,93

    99,82

    99,78

    Dari perhitungan diperoleh kadar rata-rata 99,87 + 0 ,06 I.

    Jadi vi tamin C yang dipergunakan memenuhi persyaratan Farmakope

    Indones ia Edisi III, 1979.

    25

    , -

  • B. Metoda spektrofotometri ultra ungu

    B.l. Penetapan waktu stabil

    Hasil penelitian diperoleh waktu stab~l serapan vitamin C

    mulai menit ke-3 sampai menit ke-44 (gambar 1.).

    Gambar 1. Kurva penentuan waktu stabil serapan vitamin C dengan metoda spektrofotometri ultra ungu

    -~- EI;l: ·v iT. ·c-s.eel .· .

    ·------------·-- .. ..... _ .... ..

    8.2. Penetapan panjang gelombang maksimum

    Dari hasil penetapan panjang gelombang maksimum untuk me -

    --- ·---·--··· - · .... . . . •· ·- ····--·-.. ·-·· - -·-·-·-- ... -- . -- ·-..- ... -·· .. - ·· -·-.. -· . ··---- -- ~~~~~~~~~~~·~· .,

    26

  • tod a spektrofotometri ultra urigu didapatkan serapan ma ksimum

    pada 266~2 nm (gambar 2.).

    8.3. Pembuatan kurva baku

    Dari ha~il penetapan serapan seri larutan vitami n C dida-

    patkan kurva baku Y = 0,05998 X + 0,03966 , dengan r = 0,99586.

    8.4. Penetapan kadar vitamin C dalam sirup anti f lu secara spektrofotometr.i ultra ungu

    Hasil penetapan kadar vitamin C di dalam ketiga s i r up an -

    tif lu A, B dan C dengan metoda spektrofotometri ultra u n g u ada-

    seperti yang tercantum pada tabel 2.

    Tabel 2. Hasil penetapan kadar vitamin C sirup antif l u A, B dan C secara spektrofotometri ultra ungu.

    ---------------------------~-------------------------No.

    1.

    2.

    -::' ·-'.

    4.

    5.

    6.

    Rata-rata

    S. D.

    Sirup A I.

    127,20

    133,30

    134,50

    136,90

    137,30

    133,84

    4,07

    Sirup B I.

    104,08

    110,22

    111,82

    114,62

    116,75

    108,75

    111,04

    4,48

    Sirup C I.

    130,98

    130,64

    130,18

    128, 87

    126, 56

    129, 45

    1, 79

    B.S. Penetapan kembali vitamin. C dalam sirup antiflu s ecara spek-trofotometri ultra ungu.

    · Hasil penetapan kembali vitamin C dari sirup a ntifl u A, B

    dan C seperti tertera pada tabel 3.

    27

  • abel 3~ Hasil penetapan kembali vitamin C da l am sirup a n tifl u A ~ B dan C secara spektrofotometri ultra ungu .

    ------------~--------------------------------~-------No .

    1.

    2 .

    . .,) . 4 .

    5 .

    6 .

    Rata-rata

    S .D.

    Sirup A 'l.

    98,132

    97,039

    86,066

    85,632

    82,118

    8 3 ,658

    88,774

    6,979

    Sirup B 'l.

    87,480

    120;510

    113,710

    105,220

    98,420

    104,240

    104,930

    11,552

    S i rup C 'l.

    10 7, 880

    83,510

    100,320

    122,18 0

    1 17,970

    137,310

    11 1 , 52 8

    18 , 6 7 4

    B.1 Penetapan kadar vitamin C dalam tablet antiflu seca r a spek trofotometri ultra ungu.

    Hasi l penetapan kadar vitamin C dalam t ablet a ntiflu A, B

    dan C s ecara spektrofotometri ultra ungu tertera pa d a tabe l 4.

    Tabel 4 . Hasil penetapan kadar vitamin C dal a m tab l e t ant i flu A, B dan C secara spektrofotometr i ultra ung u .

    No.

    1.

    2 .

    < ·-·. 4.

    5.

    6.

    Rata-rata S.D.

    Tablet A 'l.

    119, 3 00

    123,895

    124,706

    126,328

    127,680

    124,382 3 ,195

    28

    Tablet B 'l.

    98,569

    100,210

    101,030

    105,131

    92,007

    99,649

    99,433 4 ~ 27.9

    Tabl e t C 'l.

    78,54 4.

    9 5, 8 2 4

    96,60 8

    100,53 2

    8 7, 9 56

    95,28 8

    95,24 2 4,56 3

  • 8.7. Penetapan kembali vitamin C dalam tablet antif l u secara spektrofotometri ultra ungu.

    Hasil pen~tapan kembali vitamin C dalam tablet a ntif l u A,

    B dan C secara spel

  • II.

    C.2. Penentuan panjang gelombang maksimum.

    Dari hasil penentuan panjang gelombang maksimum didapatkan

    serapan maksimum pada 454,2 nm (gambar 3.)

    Gambar 3. Kurva hasil penetapan panjang gelombang maksimum se-cara spektrofotometri sinar tampak •

    . • • ' .. , • I ' I . . t · · · -- ~ ·--r-·J7 ' rl ··~-· 7 -R.E."YQT'f?C. r. • . f I : . ' .. . ~. . .. -' . ·-' 11 . . s : i : e .u .

    --... : :.: ·- ,_......

    :·~c! .. . :· :--:--. ·. · ,-! .............. ~-=.o:-.. ..._..._._. • . ~ L:.i . . . ....... ' .-. · . . ;.++-i ' ' '-;-;•

    ~e:;ue i=R=t=4t.... s. ...

    ·: u R s· ci R 1 +4· !54· ·.-7 n m ~a ~ .. -:9·9 ·7~A"b

    -------------------= Lll I I 1111.11 .I II I I IIi i 1111 i i II ! I

    ~:=e::0 : .•. 0=:--I'= ... ~== ,0-a:....0 ·3~A-b~

    1------------~·-•..:.ll!:::i

    C.3. Pembuatan kurva baku.

    -Dari hasil penetapan serapan seri larutan vitamin C d i da

    patkan kurva baku Y = 0,08025 X + 0,03933 dengan r = Oi9993.

    C.4. Penetapan kadar vitamin C dalam sirup antiflu secara spek -trofotometri sinar tampak.

    Hasil penetapan kadar vitamin C dalam sirup anti f lu A, B

    dan C tertera pada tabel 8.

    30

  • Tabel 8. Hasil penetapan kadar vitamin C dalam sirup a n tifl u A~ B dan ·c secara spektrofotometri sinar t a mpak.

    -----------------~~----------------~----------~------

    No. Sirup A I.

    Sirup B I.

    Sirup C I.

    ----~----~-------------~-----------------------------

    1.

    "" "-•

    3 .

    4.

    5.

    6.

    Rata-rata S.D.

    116,284

    113,393

    113,627

    112,830

    114,424

    113,627

    114,031 1,217

    92~367

    95,567

    96,100

    98,233

    99,300

    100,900

    97,078 3,043

    116,700

    1 17,700

    117,900

    1 18,690

    122,080

    1 18~61 4

    2,063

    C.5. Penetapan kembali vitamin C dalam sirup anti f lu secara spek-t rofotometri sinar tampak.

    Hasil penetapan kembali vitamin C dalam sirup ant i flu A, B

    dan C tertera pada tabel 9.

    Tabel 9. Hasil penetapan kembali vitamin C dalam sirup anti flu A, B dan C secara spektrofotometri sinar tampak.

    No.

    1.

    "" "-•

    ' ·-·. 4.

    5.

    6.

    Sirup A I.

    98,226

    101,613

    97,800

    99,355

    102,871

    98,387

    Sirup B I.

    103,250

    98,452

    99,645

    98,032

    99,548

    105,194

    Sirup C I.

    88,71 0

    91,290

    87,097

    93,581

    89,35 5

    -----------------------------------------------------Rata-rata

    S.D. 99,710

    2,065

    31

    100,687 2,874

    90,007 2,500

  • C.6. Penetapan kadar vita•in C dalam tablet a n tiflu s e c a ra spek trofotometri sinar tampak.

    Hasil pen-e tapan kadar vitami!1 C dalam t ablet a n ti flu A~ -B

    dan C secara spektrofotometri sinar tampak t ert era pada t abel 10.

    Tabel 10. Hasil penetapan kadar vitamin C dalam tab l et a n tiflu A~ B dan C secara spektrofotometri s i nar tampak .

    No.

    1.

    2.

    3 .

    4.

    5.

    6.

    Rata-rata S.D.

    Tablet A

    104~662

    107,001

    107,001

    109,081

    106,742

    105,442

    106,655 1,522

    Tablet B I.

    107,028

    104,727 -

    104,472

    103,705

    103,961

    - 104,779 1,321

    Tablet C I.

    101 ,42 4

    102,19 9

    100 , 6 4 9

    101,42 4

    102~ 19 9

    102,457

    101 , 7 2 5 0, 6 8 2

    C.7. Penetapan kembali vitamin C dalam tablet antif l u s e cara spek trofotometri sinar tampak.

    Has il penetapan kembali vitamin C dal a m tabl et a n tifl u A, B

    dan C s ecara spektrofotometri sinar tampak tertera pa da t a bel 11 .

    3 2

  • Tabel 11. Ha si l penetapan kembali v i tamin C dalam t a blet ant i ~ fl u A, B dan C secara s~ektrofotometri sinar t a mpak.

    --------------------~---------------------------------

    No.

    1.

    2 .

    .;:. . 4 .

    5.

    6.

    Rata-rata S.D.

    Tablet A /.

    97 , 742

    98.484

    98 , 194

    98 , 871

    97,871

    97 , 710

    98,145 0,463

    Ta blet B /.

    98,12 9

    98,387

    98 , 000

    99,452

    98,871

    98,568 . 0 , 596

    Tabl e t C /.

    100, 0 00

    99, 6 45

    101, 032

    100, 484

    99, 290

    99, 097

    99, 9 25 0, 736

    D. Perbandingan kedua metoda penetapan kadar vi t a min C.

    Hasi l uji t terhadap perolehan kembal i vita min C dengan me-

    tod a s pektrofotometri ultra uhgu dan sinar tampak ter tera pada

    tabel 12 .

    Tabel 12. Has il uji t terhadap perolehan ke mba li vi t amin C dengan metoda s pektrofotometri ultra ungu dan si-nar tampak.

    No. Sampel t hitung t tabel Per bedaan

    t(0,05;10) t( 0,05 ; 9 )

    1. Sirup A 3 ,6802 2,2281 be r makn a

    ~ .::.. . Si rup B 0,8731 2,2281 tak bermakna

    ""'! ~· . S i rup c 2,5354 2,2622 ber makna

    4 . Tablet A 14,8065 2,2622 be r makn a

    5 . Tablet B 1,7486 2,2622 tak bermalc.na

    6 . Tablet c 11,912 7 2, 2 281 ber ma kn a

    3)

  • MB IV

    PEMBAHASAN

    A. Metoda spektrofotometri ultra ungu.

    Da~i hasil penelitian te~nyata didapatkan hasil pene tapan

    kada~ vitamin C dalam sampel maupun pe~olehan kembali ~el atif

    tinggi (di atas 100 1.), kecuali penetapan pada tablet B dan pe~

    olehan kembali si~up A. Hasil penetapan pada sampel y a ng t inggi

    ini tidak dapat dibahas ka~ena kandungan sesungguhnya vitamin C

    dalam sampel tidak diketahui. Sedangkan hasil yang tinggi pada

    penetapan pe~olehan kembali vitamin C kemungkinan d isebabkan

    ka~ena adanya kandungan selain vitamin C yang ikut te~dekompo -

    sisi atau te~hid~olisa pada waktu dekomposisi vitamin C, s ehing-

    ga menghasilkan be~ku~angnya ~esapan lata~ belakang. Hal i n i a-

    kan be~akibat naiknya se~apan vitamin C yang didapat yang me~u

    pakan salisih anta~a se~apan pe~olehan kembali sebelum dan se -

    sudah dekomposisi vitamin C.

    B. Metoda spektrofotometri sinar tampak.

    Da~i hasil penetapan vitamin C dalam sampel seca~a spek t~o

    fotomet~ i sina~ tampak didapatkan hasil penetapan da l m s ampel

    umumnya tinggi (di atas 100 1.), sedang hasil penetapan peroleh-

    an kemba linya cukup baik. Hasil yang tinggi pada pene t apan vi -

    tamin C dalam sampel kemungkinan disebabkan adanya za t pewarna

    kunin g dalam sampel yang diduga membe~i serapan pada pan jang

    gelombang penetapan. Hal ini terlihat pada hasil pene t apan vi -

    tamin C pada tablet be~warna hijau (tablet C) memberi kan hasil

    yang lebih baik (mendekati 100 ~) dibanding sampel la i n yan g

    be~wa~na kuning. Gangguan zat wa~na dalam sampel ini t idak di

    34

  • -temui pada penefapan perolehan kembali vitamin C karena serapan

    perol e han kembali adalah selisih dari serapan sampe l +vitamin C

    dik ura ngi serapan sampel; sehingga gangguan serapan yang d iha -

    silkan oleh zat warna tidak ada lagi.

    C. Perbandingan metoda penetapan kadar vitamin C secara spek -fotometri ultra ungu dan sinar tampak.

    Da ri hasil perbandingan penetapan perolehan kembali v ita -

    min C dengan metod~ spektrofotometri ultra u ng u dan sinar tam

    pak (tabel 12) terlihat bahwa hasil penetapan kedua metoda

    tersebut berbeda nyata, kecuali pada pero lehan kembali vitamin C

    dalam sirup dan ·tablet B. Dengan melihat rata-rata hasil pene-

    tapan perolehan kembali vitamin C dengan metod a spektrofo tome

    tri ultra ungu (tabel 3 dan 5) dan spektrofotometri sinar tam

    pak (tabel 9 dan 11), ternyata bahwa metod a penetapan vitamin C

    seca ra spektrofotometri sinar tampak lebih bai k daripada s pe k

    tro fotometri ultra ungu, karena terlihat bahwa hasil rata-ra t a

    metoda spektrofotometri sinar tampak berk isar ant~ra 90 - 101 %,

    sedang kan metoda spektrofotometri ultra ung u berkisa r antara

    8 9 - 118 %.

  • A. Kesimpulan.

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    1 . Pen e ta pan kembal i perolehan vi t amin C secara spek t rofo t ometri

    l e bih ba i k d ibandingkan spektrofot6metr i ultra un g u.

    2 . Ad an ya zat pewarna dapat mengganggu pen e tapan vita min C de -

    ngan metoda spektrofotometri sinar tampak.

    ~- Saran.

    Perl u diada kan koreksi serapan latar be l a ka ng pad a me t oda

    spektrofotometri sinar tampak agar hasil penetapan vitami n C

    yang di d a pat lebih baik.

    3 6

  • DAFTAR PUSTAKA

    Cantarow, A., Schepatz, B., 1967, Biochemistry, 4th e d.,

    Toppan company Limited, Tokyo, 1953.

    Ha flin, 1988, Perbandingan Metode Penetapan Kada r Vitamin

    C secara Spektrofotometri dan Ap likasinya pada

    Sari Buah, Skripsi Sarjana, Fakultas Farmasi

    Universitas Gadjah mada, Yogyakarta.

    Hasmi, M, Ul-H., 1973, Assay of Vitamin in Pharma ceut ical

    Preparation, John Willey & Sons, New Yor k , 12

    - 14.

    Lau , O.w., Luk, S.F., Wong, K.S., 1986, Analyst, Vo l III,

    Depaartement of Chemistry The Un i vers ity-,

    Hongkong, 665-670.

    Roskotch, R.W., Vitamin and Coenzymes dalam Princ i p les of

    Medicinal Chemistry oleh Foye, W.O . , (Ed. )

    nd 2 ed., 1981, Lea & Fehringer, Phi lade lpia.

    Si ntawati, K., 1989, Perbandingan Aplikasi Pe neta pa n Kadar

    Vitamin C secara Spektrofotometri Ul traviolet

    dan Sinar Tampak pad a Beb erapa S irup

    Multivitamin, Skripsi Sarjana, Fa kultas

    Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyak a r t a.

    Wi lson, C.O., Gisvold, 0., Doerge, R.F., 198 2 , Texbook of

    Organic Medicinal and Pharma c eut i cal

    th Chemistry, 7 ed., J.B., Lippincott Company,

    Philadelpia, 803-805.

    37

  • LA .MPIR AN

  • PENETAPAN KADAR VITAMIN C DALAM SIRUP A

    SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

    Tabel 1. Penetapan kadar vitamin C dalam sam pel

    No Rerasapan K (mcg/ml) Cs(mcg/ml) I. vit c ( l ab e l)

    1. 0,477 5,451 5,814 166,284

    2. 0,468 5,339 5,695 113,393

    3. 0,467 5,326 5,681 113,621

    4. 0,464 5,289 5,642 112,830

    ·5. 0,470 5,364 5,721 114,424

    6. 0,467 5,326 5,681 113,627

    · rata-rata = 114,031 SD = 1,217

    Kete rangan K Kadar vitamin C dalam kuvet

    Cs K~dar sampel

    Kadar vit. C pada etiket : 5 mg/ ml 3,2 X 10 X 10 Cs (sa.mpel) = K x - mg/m 1 · · 0,1 x 1000x 3

    Tabel 2. Penetapan kadar perolehan kembali

    No. Res a pan Cr{mcg/ml) Cr - Cs Vit.C r .ec I. Recove r y

    1. 0,722 8,496 3,045 30,450 98 , 226

    2. 0,721 8' 489 . 3' 150 31,500 101, 61 3

    3. 0,710 8,358 3,032 30,320 9 7, 806

    4. 0,711 8,369 3,080 30,800 9 9, 355

    5. 0,726 8,533 3,189 31,890 102 ,87 1

    6. 0,712_ 8,376 3,050 30,500 9 8 ,387

    Ket . : rata-rata = 9 9 ,71 0

    Vit. c yang ditambahkan = 31 mg so = 2 ,06 5 Vit. c Recovery = Cr ( kuvel) - Cs ( kuvel) X

    h'Ll:L 10 .li~ mg {)' 1 X l '6 xlOOO

    38

  • PENE~TAPA.N KADAR VITAMIN C DALAM SI RUP 8

    SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPA K

    Tabel 1. Penetapan kadar · vitamin c dalam sampel

    No Resapan K ( mcg/ml) Cs ( mcg/ml) I. Vit. c

    1. 0,387 4,330 2,771 92,367

    2. 0,399 4,479 2,867 95,567

    3. o, 401 4;504 2,883 96' 100 4. 0,409 4,604 2,947 9 8 ,233

    5. 0,413 4,654 2,979 99,300

    6. 0,419 4,729 3,027 100 ,9

    Ke terangan : rata-rata = 9 7 ,078 I.

    1(. Kadar sampel dalam kuvet SD = 3,043 ./ ' •

    Cs Kadar sampel

    K 3,2 X 10 X 2 mg/ml = X 0,1 X 1000

    Kadar vit. c pad a etiket = 3 mg/ml

    Ta be l 2. Penetapan perolehan kembali Vit. c

    No. Ar Cr(mcg/ml) Cr-Cs(kuvel) Kr I. Rec overy

    1. 0,644 7,531 3,201 32,010 103, 250

    2 . 0,644 7,531 3,502 30,520 98 , 452

    3 . 0,649 7,593 3,089 30,890 99 , 645

    4 . 0.653 7,643 3,039 30, 3 90 98 , 0 32

    5 . 0,661 7,740 3,0086 30 , 860 99 , 548

    6 . 0,681 7,990 3,261 32,610 105 , 194

    Ke terangan : rata-rata = 100 , 6 87 I.

    Ar : Sera pan smapel + Recov. SD = 2 , 8 74 I.

    Vi t. C yang ditambahkan = 31 mg

    Vi t C recovery= Cr-Cs x ~:~: ~~6x 1 ~~0 mg

    .39

  • PENETAPAN KAD AR SIRUP C

    SECARA SPEKTROFOTOMETRI S INAR TAMPAK

    Tabe1 1. Pene t apan vit. C dalam sampel

    No. Res a pan K (-me g / ml) Cs(mcg/mt) I. vit c ( t ab·a t )

    1. 0 , 625 7,294

    2 . 0 , 630 7,356

    3. 0 , 6 3 1 7, 369

    4 . 0,635 7,418

    5 . 0, 635 7,630

    Keterangan

    K

    Cs

    = Kada r sampe l = K 3 , 2 X 10 X 5

    X 0 , 1 X 1000

    11,670

    11 , 770

    11,790

    11 , 869

    1 2 ,208

    rata-rata

    so

    mg/ml

    Kad ar vit. C p a da et ik et = 10 mg/ml

    116,700

    11 7 ,700

    117,900

    118,690

    122,080

    = 118,61 4 = 2,063

    Ta bel 2 . Pene ta pan peroleha n kembali v it. C .

    No . Ar Cr( kuve t) Cr-Cs Kr I. Rec overy

    1. 0, 846 10,044 2,750 27,500 8 8 , 710

    2. 0, 857 10 ' 186 2,830 28,300 9 1 , 290

    3. 0 ,848 10,069 2,700 27,000 87 , 097

    4 . 0! 868 10,319 2,901 29,010 93 , 581

    5. 0, 874 10,40 0 2,77 27 , 700 8 9,355

    Keterangan rata-rata = 90,007 I.

    Ar = Resapan s a mpel - reconery so = 2,499 I. Vi t. c yang ditambahkan = 31 mg Vi t . c Cr-Cs 3,2 X 10 X 50 r ecov. = X mg

    0 ' 1 X 1,6 X 1000

    40

  • PENETAPAN - KADAR VITAMIN C DAL AM TABLE T A

    SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

    Tabe l 1. Penetapan vit. C dalam sampel

    No. Resapan K ( mcg/ ml} Cs ( mg/tablet) I. · Vi t .. C 1 a bel

    1. 0,442 5 , 015 52,331

    2 . 0,451 5 ' 127 53,501

    3 . 0,451 5' 127 53,501

    4 . 0,459 5,22 7 54,540

    5 . 0,450 5,115 53,371

    6 . 0,445 5,052 52,721

    Ke t er-angan r-ata-r-ata

    K == k.a dar- dalam kuvet

    Cs == k adar- sampel == K . 3, 2 X 10 X 1 0 X 848,5

    . X 0,1 X 1000 X 2 60 , 2

    so ·

    Kadar- vi t C pada eti ket = 50 mg/table t

    Tabel 2 . Peneta pan per-olehan kembali

    ==

    ==

    No . Ar- Cr-(kuvet} Cr--Cs Vit.C R ( mg}

    1. 0 , 685 8,045 3,030 30,300

    2. 0 ,696 8 ' 18 3,053 30,530

    3. 0 ,695 8,171 3,044 30,440

    4. 0 ,705 8,292 3,065 30,650

    5. , 0 ,694 8 ' 149 3,034 30,340

    6 0 ,688 8,081 3 , 029 30,290

    Keter-a ngan r-ata-r-ata

    Ar- = Res a pan sampel + r-ecover-y SD Vit . c yang ditambah k a n = 31 mg Cr- = Kadar- per-olehan kembali da 1 a.m kuvet Vit.C.R ' = Cr- Cs ;5,2 X 10 X 50 - X mg

    0 ' 1 >: 1 ,6 X 1000

    4 1

    104,66 2

    107, 0 0 1

    107,00 1

    109,081

    106,74 2

    105,442

    106,655

    1,521

    I. R

    97, 7 42

    998 , 4 84

    98' 1 94

    9 8 , 8 71

    9 7, 8 71

    97, 71 0

    == 9 8,1 4 5

    = 0,4 6 3

  • PE NETAPAN KADAR VITAMIN C DALAM- TABLET C

    SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

    Tabel 1. Penetapan kadar vit. C ·dalam sa~pel

    No .. Resapan · K ( mcg / ml) Cs(mg/t abl4irt) I. Vi t.C l abe l

    1. 0 ,432 4,890 25,356 101,42 4

    2. 0 ,43 5 4,928 25 , 550 102' 1 9 9

    3. 0, 429 4,853 25' 162 100,46 9

    4. 0' 4 .32 4;890 25,356 101,42 4

    5. 0, 435 4,928 25,550 102,19 9

    6. 0, 436 4 , 940 25 , 614 102,457

    Keterangan : rata-rata = 101,72 5

    K = kadar vit. c d~la~ kuvet SD = 0,68 2 Kadar v i t. C pada e t i ket = 25 mg/tablet

    K X 3,2 X 10 X 1 0 X 572,6 Cs(sam pel) = 0,1 X 1000 X 353,4

    mg/t a blet

    Tabel 2. Penetapan perolehan k embali

    No. Ar Cr(kuvet) Cr - Cs Vit C R(mg) I. Recov .

    1. 0, 681 7,990 3' 100 3 1 , 000 100

    2. 0, 683 8,017 3,089 30 ,890 99 , 645

    3. 0 ,680 . 7' 985 3' 132 31, 320 " 101 , 032

    4. 0 .682 8,005 3,115 31' 15 100 , 484

    5. 0 ,682 8,006 3,078 30, 7 8 9 9 , 290

    6. 0 ,683 8,012 3,072 30 ,72 9 9 , 097

    Keterangan : rata-rata = 9 9 , 924 Ar = resapan sample + recovery SD = Vit~ C yang ditambahkan = 31 mg Cr = Kadar vit . C perolehan kembali dala m kuve t

    3 ,2 X 10 X 50 Vit. C R. = Cr - Cs x mg 0,1 X 1,6 X 100 0

    42

    0 , 736

  • PENETAPAN KADAR VITAMIN C DALAM TAB~ET 8

    SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK

    Tabel 1. Penetapan kadar vit. C dalam sampe l

    No. Resapan K (mcg / ml) C s ( mg / l a b t e t ) f. vi t . C l a be 1

    1. 0,458 5,214 32,108 107, 0 28

    " 2. 0 , 449 5,102 31,418 104, 7 27 7 0,448 5,090 31,342 104, 4 72 ..>.

    4. 0,445 5,052 31,111 103, 7 05

    5. 0 ,446 5.065 3 1,118 103, 9 61

    - ------- ---- - -- -

    Keter angan rata-rata = 104 , 7 79 K = Kadar vit. c dalam kuvet SD = 1 , 3 21 Kadar vi t. c pad a etiket = 30 mg/tablet Cs = kadar s a mpe l

    K X ~...t.Z_ X 1 0 X 10 X 821~ = mg/table t 0,1 X 1000 X 426,9

    Tabel 2 . Penetapan perolehan kembali

    No . Ar Cr(k uvet) Cr-Cs Vit.C-R(mg) (. Rec overy

    1. 0 , 702 8 , 256 3,042 30,420 98 , 129

    - 2. 0, 694 8,152 3,050 30,500 9 8 , 3 87

    3. 0, 692 8,128 3,038 30,380 98 , 0 00

    4. 0, 693 8,135 3,083 30,830 99 , 4 52

    5. 0, 692 8 ' 13 0 3,065 30,650 98 , 8 71

    Keterangan : rata-rat a = 9 8 , 368 (. Ar = sera pan sampel + recovery SD = 0, 3 37

    Vit. c y ang ditambahkan = 31 mg Vit. c Cr -Cs ;L_2 X 10 X 50 recovery = X mg

    0' 1 X 1 ~ 6 X 1000

    4 3

  • PENETAPAN KADAR VIT. C DALAM SIRUP A

    SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRA UNGU

    TaQel 1. Penetapan kadar vit. C dalam sampel

    No. A1 A2 As Ks ( kuvet.) Ks ( sa.mpet) (mcg/ml) (mg/ml)

    ·----1. 2,449 1,550 0,899 14,327 5' 73.1

    2. 2,575 1,582 0,993 15,894 6,358

    3. 2,645 1,606 1,039 16,661 6,664

    4. 2,641 1,593 1,048 16,811 6,724

    5. 2,695 1,629 1,066 17,111 6,844

    6. 2,687 1,618 1,069 17,161 6,864

    rata-rata = Keterangan A1 sera pan sampel SD =

    A2 sera pan latar belakang sampel

    As sera pan vit.C dalam sampel

    'l.vi t. C labe l

    114,60

    127,2

    133 , 3

    134 , 5

    136 , 9

    137,3

    .133 ,84

    4, 0 67

    · Ks ( kuvet) kadar vit c sampel dalam kuvet Ks ( sampe l) Ks(kuvetl X 6 X 100 = 0,5 X 3 X 1000 Kadar vit.C sirup = 5 mg/ml

    Tabel 2. Penetapan perolehan kembali

    Ar A r-s

    1. 3~096 1,710 1,386 0,487

    2. 3,092 1,635 1,457 0,482

    3. 3,088 1,619 1,469 0 430

    4 . . 3,072 1,592 1,480 0,432

    5. 3,060 1,580 1,480 0,414

    6. 3,096 ·1,710 1,490 0,421

    Kr(kuvet) Kr(mg) (mcg/ml)

    7,458

    7,375

    6,508

    6,541

    6,241

    6,358

    44,748

    44,250

    39,048

    39,246

    37,446

    38' 148

    'l. Kr

    98' 132

    97,039

    85,632

    86,066

    82,118

    83,658

    rata-rata = 88 , 774 Keteranqan

    Kr X 6 X 5 X 100 Perolehan kembali(~r) =

    0,5 X 1000 C yang ditamb.:~hkan = 45,6 mg Vi t.

    SD = 6 , 979

    r

  • PENETAPAN KADAR VITAMIN C DAL AM SI RUP 8

    SECARA SPEKTROFOTOMETRI UL TRA UNG U

    Tabe 1 1 . Penetapan kadar vit. C dalam s a mpel

    No. A1 A'? As Ks ( kuvet) Ks(sampe l ) I. vit. C L. mcg/m1 mg/ml l abel

    1. 3,021 1,640 1,381 22,363 13,42 1 3 4,18

    '? ...... 3 ,024 .1,675 1,349 21,830 13' 10 1 3 0,98

    3. 3,025 1,679 1,346 21,774 13,06 1 3 0,64

    4. 3 ,029 1,688 1,341 21,696 13,02 1 3 0, 18

    5 . 3,03 0 1,70 2 1,328 21,479 12,89 12 8, 8 7

    6. 3,035 1,730 1,305 21,096 12,66 12 6,58

    rata-rata = 1 2 9 , 45

    Keter angan SD 1 ,79

    Ks ( s ampel ) ~kuvet) X 6 100 = 0,5 X 2 1000 Kadar vit c s i rup = 10 mg/ml Tabe1 2. Pe netapan perolehan kembali

    No . A1

    Ar A r-s Kr-(kuvet)

    mcg/m1 Kr ( mg ) I. vi t . C

    1. 3 ' 184 1,635 1,549 o, 168 2.140 12 , 840 107,88 2. 3 , 221 1,736 1,485 0,139 1,656 9 ,537 8 3,57

    3. 3 ,306 1,806 1,500 0,159 1,990 1 1 ,938 1 00, 3 2

    4. 3, 325 1,812 1,513 0,185 2,423 1 4 ,539 1 2 2,.18

    5 . 3 ,328 1,820 1,508 o, 180 2,340 14 ,039 1 1 7,97 6. 3 ,196 1,888 1,508 0,203 2,723 16 ,339 137 ,31

    rata-rata = 1 0 6 ,372 Keterangan _ SD = 15,380 Vit. c yang ditambahkan = 11,9 mg Kadar 137,31 /. . direject

    45

  • PENETAPAN KADAR VITAMIN C DALAM SIRUP 8

    SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET

    Tabel 1. Penetapan kadar vit. c dalam

    No . A1 A2 As Ks(kuvet ) mcg/ml

    1. 2, 943 2 , 123 0,820 13 , 0 1 0

    2 3, 031 2' 165 0,866 13 , 777

    3 3, 050 2, 0 72 0 , 878 13 , 977

    4. 3,09 8 2' 199 0 , 899 14 ,32 7

    5. 3, 118 2 , 203 0,915 14,594

    6. 3, 983 2, 2 2 8 0 , 855 13 , 594

    Kett>r9 n.gan Ks ( sampe l) = Ks (kuvet) x 6 x 100

    0,5 X 5 X 1000 Kadar vi t. C s iru p = 3 mg/ml

    Tabel 2 . Penetapan perolehan kembali

    sampel

    Ks(sampel) I. vit.C mg/ml label

    3' 120 104, 0 8

    3,306 110, 2 2

    3,354 111, 8 2

    3,440 114, 6 2

    3,503 116,75

    3,262 108 ,75

    rata-rata = 111 ' 0 4 SD = 4, 48

    No. A1

    Ar A r-s Kr(kuve t) mcg/ml

    Kr ( mg) I. vi t. C

    1 . 3 ,577 2,356 1 ,221 0,401

    2. 3, 577 2 ~1 75 1 ,402 0,536

    3. 3, 578 2, 192 1,386 5,508

    4. 3, 57 8 2, 206 1,372 0,473

    5. 3,590 2 , 2 3 0 1,360 0,445

    6. 3,604 2 ,280 1,324 0,469

    6,007

    8,275

    7,808

    7,225

    6,758

    7,158

    .18,021 87 , 48

    24 825 120,51

    23,424 113 , 71

    21,675 105 , 22

    20,274 98,42

    21,474 104 , 24

    rata-rata = 101,81 I.

    Keterangan :

    Vitami n C yang ditambahkan = 20,6 mg Kadar 120 ,51 I. d i reject

    46

    SD = 9,70 I.

    I.

    I.

  • PENETAPAN KADAR VITAMIN c DALAM Tr~BLET SECARA SPEKTROFOTOI"IETR I IJL TRA- VIOLET

    Tabe l 1 . Hasil penetapan kadar dalam sampe l

    No. A1 A2 As Ks(kuvet) Ks ( sam peU _mcg/ml mg /tab l et

    1. 2,420 2,080 0,340 _ 5,007 19 ,636

    2. 2,483 2,077 0,406 6,108 2 3, 956

    3. 2,482 2,973 0,409 " 6,158 24' 152

    4. 2,517 2,093 0,424 6 ·' 408 2 5 ' 1 3 3

    5. 2,468 2,092 0,376 5,607 2 1, 989

    6. 2,478 2,074 0,404 6,074 23 , 8 22

    rata-rata = SD =

    Ke t erangan · _ Ks(kuvet) x 6 x 100 x 572,6

    Ks ( sampel) - 0,5 x 175,2 x 1000 Ka d ar vit C tablet = 25 mg/tablet ·

    Kadar 78,544 f. direject

    Tabel "? -'- • Penetapan perolehan kembali

    No. Al A2 Ar Kr(kuvet) Kr-Ks Kr (mg ) mcg/ml mcg/ml

    1. 2, 693 2,144 0,579 8,992 3,985 23,91 0

    2. 2, 772 2,087 0,635 9,926 3,818 22,90 0

    3. 2 ,737 2,102 0,635 9,926 3,768 22,60 8

    4. 2 ,795 2,057 0,738 11,643 5,235 24 , 1 1 4

    5. 2 ,724 2,107 0,617 9,626 4,019 24 11 1

    6 . 2 ,738 2,105 0,633 9,892 3,818 22,90 8

    rata- rata

    SD

    Keter angan :

    Kr(pe rolehan kembali) Kr-'-Ks X 6 "x 5 )( 1 0 0 = 0,5 X 1000

    Vitam in c yang ditambahkan = 20 mg

    47

    = =

    B

    /. vit.C label

    78,544

    95,824

    96,608

    96,608

    87, 9 56

    95,288

    95,24 2 /.

    4,563

    f. vit.C kembali

    119,550

    114,500

    113,040

    120 ,570

    120 ,555

    11 4 ,53

    117,124 /.

    3,491

  • PENET AP AN KADAR VI TAMIN c DAL. At'l TABL ET SECARA SPEKTROFOTOMETRI U'"- TRA UNGU

    Tabel l . Pene t apan kadar vitamin c dal am s ampe l

    No . A1 A2 As Ks(kuvet) Ks (sampe l) mcg/ml mg/tab l e t

    1. 2 ,533 2 ' 133 0,400 6 , 008 29,571

    --:> L. • 2,539 2,11 3 0,406 6' 108 30,063

    3. 2,238 1 , 919 0,409 6,158 30' 3•09

    4 . 2 , 3 47 1 , 923 0 , 424 6,408 31,539

    5 . 2 , 24 3 1 , 867 0 , 376 5,608 2 7,602

    6 . 2, 297 1 , 893 0,404 5,074 29,89 5

    rata- rat a

    SD

    Ke t erangan

    Kadar v i tamin C t i ap tablet = 30 mg .[._~ __ Q__x 100 x 821...1....~

    Ks ( sam pe l) = 0 , 5 x 2 0 0 x 3 x 1000

    Tabe l 2 . Pene t ap a n perolehan kembali

    ·-

    =

    No. A1 A2 Ar Kr(kuvet) Kr-Ks Kr(mg) mcg/ml mcg / ml

    1. 2, 758 2' 167 0,591 9' 192 3,184 1 9 ,104

    2. 2, 700 2,098 0,602 9 , 375 3,267 19,602

    3. 2, 783 2' 176 0,607 9,459 3 ,301 19 ,806

    4. 2, 719 2,102 0,617 9 , 626 3 , 218 1 9 ,308

    5. 2, 706 2' 143 0,563 8,725 3,218 18 ,70 2

    6. 2, 7 33 2' 1 32 0,601 9 , 626 4,552 19,710

    rata - rata = SD =

    Keterangan

    Kr ( pero l e ha n ~ embali) = ~ r-f~. x 6 x 5 x 100 0,5 X 100 0

    Vit am in C ya n g d i t a mbahkan = 20 mg

    '1 8

    B

    /. vi t .C labe l

    98,56 9

    100,2 10

    101,03 0

    105 , 1 3 1

    92,00 7

    99 , 6 4 9

    99,43 3 /.

    4,27 9

    /. vit.C kembali

    9 5,52

    98,01

    99,03

    9 6,54

    9 3,51

    98,55

    9 6,86 /.

    2,098

  • PE NETAPAN KADAR VITAMI N C DALAM TABLET A

    SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULT l RA: VIOLE l

    labe l 1. Penetapan kadar d~lam sampel

    No . As Ks(kuvet) Ks(tab l e t) 'l. vi t .C mcg/ml mg / t a blet l abel

    1. 3, 4 3 1

    2. 3 ,434

    3. 3,443

    . 4. 3, 452

    5. 3, 452

    6. 3' 45.2

    Keteran g an

    Ks ta ble t

    2,950 0,481 7,358 59, 650

    ~,936 .o' 498 7,642 .61, 9 48

    2,942 0,501 7,692 62,353

    2' 945 . 0,507 7,792 63,164

    2,940 0,512 7,875 . 63, 8 40

    2 , 940 0,512 7,875 63, 8 40

    rata-rata

    SD

    = Ks{kuvet) x 6 x 100 x 848 ,5 0,5 X 125,6 X 1000

    = =

    label 2 . Pene t a p a n pero l ehan kembali

    No. A1 A2 A1-A2 Kr(kuve t ) Kr- Ks Kr(mg) . . mcg/ml mcg/ m·l

    1. 3, 684 2,991 0 , 693 10,893 3,535 21,21

    2. 3 ,673 2,967 0,706 11,109 3,467 20, 8 02

    3. 3, 645 2,93 3 0,712 11,209 3,51 7 21' 102

    4 . 3, 64 7 2,92 6 0,721 1 1,359 3,567 21,402

    5. 3, 692 2,970 0,722 11,376 3,501 21,006

    rata-rata = SD =

    Keterangan

    Kr(pe rolehan kembali) = (Kr-Ks) x 6 x 5 x 100 0,5 X 1000

    Vitami n C yan g ditambahkan : 20 mg

    49

    'l.

    1 19 , 300

    123 , 895

    124 , 706

    126 , 328

    127 , 680

    127,680

    124, 382

    3' 195

    v i t.C kemba l i

    106, 0 50

    104, 0 10

    105, 5 10

    107, 0 10

    105,030

    105, 522

    1, 120

  • PENETAPAN KADAR VITAMIN C SECARA IODIME TRI

    NO. Penimbangan Volume Kadar vitamin c vitamin c (mg) iodium ( ml) ( )( 'l.)

    1. 220,2 25,50 99,88

    2. 219,8 25,45 99,87

    3. 220,1 25,50 99,93

    4. 220,1 25,50 99,93

    5. 219,9 25,45 99,82

    6. 220,0 25_, 45 99,78

    Kadar vitamin C diperoleh dari perhitungan :

    1 ml iodium 0,1 N setara dengan 8,806 mg . vitamin C

    Kadar vitamin C = ml iodium · x N iodium x 8,806 0,1 x mg vitamin C

    X 100 'l.

    Hasil standardisasi iodium = 0,0979456 N

    Cuplikan !_ :

    Kadar vitamin c = 25,50 X 0.0980 X 8,806 X lOO 0,1 X 220,2

    = 99,88 'l.

    Untuk cuplikan selanjutnya, 'perhitungan kadar v itamin C

    adalah seperti diatas.

    Hasil akhir diperoleh :

    X = 99,87 f.

    SD = 0,06 'l.

    Kadar vitamin C yang diperoleh secara iodimetri

    = + 99,87 'l. - 0,06

  • -- - ------- - ------- HYPOTHESIS TESTS FOR HEANS --------------- ----

    ~ADER DATA FOR : B: PK-VIT- C LABEL: DATA PENETAP-AN VIT. C SEC. UV & YIS. SPEK . JH BER OF CASES : 6 NUMBER OF VARIABLES : 12 -

    DIFFERENCE BETWEEN TWO GROUP MEANS: SHALL SAMPLE

    PERBAN DINGAN HASIL PENETAPAN KEHBALI SIRUP A

    EADER DATA FOR: B: PK- VIT-C LABEL : DATA PENETAPAN VIT.C SEC. UV & VIS SPEK . UHB ER OF CASES: 6 NUMBER OF VARIABLES: 12

    GROUP 1 GROUP 2 HEAN = 99.7097 88.7742

    STD. DEV . = 2.0648 6 . 9794 N = 6 6

    DIFFERENCE = 10 . 9355 STD. ERROR . OF DIFFERENCE = 2.9714

    T = 3.6802 (D . F. = 10)

    PROB. = 2.1 22E- 03

    GROUP 1: VIS-SA GROUP ·2 : UV-SA

    ----- -------------- HYPOTHESI S TESTS FOR HEANS ---------- ------ ---

    lEADER DATA FOR: B:PK-VIT- C LABEL : DATA PENETAPAN VIT .C SEC . UV & VIS .SPEK . iUHBER OF CASES: 6 NUMBER OF VARIABLES : 12

    DIFFE REN CE BETWEEN TWO GROUP HEANS : SHALL SAMPLE

    PERB AND INGAN HASI L PENETAPAN KEHBALI SIRU P B

    iEADER DATA FO R: B: PK- VIT - C LABEL: DATA PENETAPAN VIT .C SEC . UV & VIS SPEK . ~UHBER OF CASES: 6 NUMBER OF VARIABLES : 12

    HEAN = STD. DEV. =

    N = STD. ERRO R OF

    T = -.8731

    PROB. = .2015

    GROUP 1 GROUP 2 100 . 6868 104 . 9300

    2 . 8743 11.5522 6 6

    DIFFERENCE = -4 .2432 DIFFERENCE = 4 . 8600

    ( D.F. = 10) GROUP 1: VIS-SB GROUP 2 : UV-SB

  • HYPOTHESIS -TESTS FOR MEANS

    EADER .DAT A FOR: B: PK-V-IT -C LABEL : DATA PENETAPAN- VIT.C SEC. UV & VI S SPEK. UM BER OF CASES: 6 NUMBER OF VARIABLES: 12 _

    DIFFERE NCE B~TWEEN TWO GROUP MEANS: SHALL SAMPLE

    PERBAND INGAN HASIL PENETAPAN KEMBALI SIRUP C

    EADER DATA FOR: B: PK-VI T- C LABEL : DATA PENETAPAN VIT.C SEC. UV & VI S SPEK. UM BER OF CASES: 6 NUMBER OF VARIABLES:_ 12

    GROUP 1 G_ROUP 2 MEAN = 90 . 0066 111.5283

    STD. DEV . = 2 .4997 18 . 6741 N = 5 6

    DIFFERENCE = -21.5217 STD. ERROR OF DIFFERENCE = 8.4885

    T = - 2.5 354

    PROB. = . 0160

    (D.F. = 9) GROUP 1: vis - sc GROUP 2 : UV-SC

    ------ ------------- HYPOTHESIS TESTS FOR MEANS --- -- - --- - --~- -- -- -

    rEAD ER DATA FOR: B: PK- VIT - C LABEL : DATA P~NETAPAN VIT.C SEC . UV & VIS SPEK . lUMBE R OF CASES: 6 NUMBER OF VARIABLES : 12

    DIFFERENCE BETWEEN TWO GROUP MEANS : SHALL SAMPLE

    PERBANDI NGAN HASIL PENETAPAN KEMBALI TABLET A

    lEAD ER DATA FO R: B:PK-VIT- C LABEL : DATA PENETAPAN VIT .C SEC . UV & VIS SPEK . ~UMBER OF CASES: 6 NUMBER OF VARIABLES : 12

    GROUP 1 GROUP 2 ME AN = 98 . 1453 105.5220

    STD. DEV. = .4628 1 . 1204 N = 6 5

    DIFFERENCE = .:.. 7 . 3767 STD . . ERRO R OF DIFFERENCE = .4982

    T = -14 . 8065 ( D. F. = 9)

    PROB. = 6 .3 14E- 08

    GROUP 1: VIS-TA GROUP 2 : UV-TA

  • ,---------- ------- HYPOTHESIS TESTS FOR MEANS

    !EADER DATA FOR: B:PK-VIT-C LABEL : DATA PENETAPAN. VIT.C SEC. UV & VI S SPEK. ~UH BER OF CASES: 6 NUMBER OF VARIABLES: 12

    DIFFERENCE BETWEEN TWO GROUP MEANS: SHALL SAMPLE

    PERBAN DINGAN HASIL PENETAPAN KEHBALI TABLET B

    !EADER DATA FOR: B:PK-VIT-C LABEL : DATA PENETAPAN VIT .C SEC. UV & VI S SPEK. 'UM BER OF CASES: 6 NUMBER OF VARIABLES: 12

    GROUP 1 GROUP 2 MEAN = 98.5678 96.8600

    STD. DEV. = .5961 2.0980 N = 5 6

    DIFFERENCE = 1 . 7078 STD. ERROR OF DIFFERENCE = . 9770

    T = 1.7480 (D . F. = 9) GROUP 1: VIS-TB GROUP 2 : UV-TB

    PROB. = .0572

    - --------------- -- HYPOTHESIS TESTS FOR MEANS - - - ------------ ----

    EADER DATA FOR: B:PK-VIT-C LABEL : DATA PENETAPAN VIT.C SEC. UV & VI S SPEK. UMB ER OF CASES: 6 NUMBER OF VARIABLES: 12

    DIFFERENCE BETWEEN TWO GROUP MEANS: SHALL SAMPLE

    PERBAND INGAN HASIL PENETAPAN KEHBALI TABLET C

    lEADER DATA FOR : B:PK-VIT -C LABEL : DATA PENETAPAN VIT.C SEC. UV & VI S SPEK. lUMB ER OF CASES : 6 NUMBER OF VARIABLES: 12

    GROUP 1 GROUP 2 MEAN = 99.9247 117 . 1242

    STD. DEV. = . 7363 3.4591 N = 6 6

    DIFFERENCE = -17.1995 STD. ERROR OF DIFFERENCE = 1 .4438

    T = -1 1.9127 (D.F . = 10)

    PROB. - 1.564E-07

    ') ·•

    I

    GROUP 1 : VIS-TC GROUP 2 : UV-TC