penerjemahan simbol-simbol verbal religi pada … awal.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan...

32
DISERTASI PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA KITAB WAHYU NI MADE DIANA ERFIANI NIM 1290171009 PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI LINGUISTIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016

Upload: others

Post on 09-Feb-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

DISERTASI

PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI

PADA KITAB WAHYU

NI MADE DIANA ERFIANI

NIM 1290171009

PROGRAM DOKTOR

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 2: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

ii

PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL

VERBAL RELIGI PADA KITAB WAHYU

Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor

Pada Program Doktor, Program Studi Linguistik,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

NI MADE DIANA ERFIANI

NIM 1290171009

PROGRAM DOKTOR

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016

Page 3: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

iii

Page 4: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

iv

Disertasi ini telah dinilai pada Ujian Tertutup

Tanggal 8 April 2016

Panitia Penguji Disertasi

Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana

No: 1401/UN.14.4/HK/2016

Ketua : Prof. Dr. I Wayan Simpen, M.Hum.

Anggota :

1. Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, M.A. (Promotor)

2. Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A. (Kopromotor I)

3. Dr. Ida Ayu Made Puspani, M.Hum. (Kopromotor II)

4. Prof. Drs. I Made Suastra, Ph.D.

5. Prof. Dr. N.L. Sutjiati Beratha, M.A.

6. Prof. Drs. Ketut Artawa, M.A.,Ph.D.

7. Prof. Dr. Ni Nyoman Padma Dewi, M.A.

Page 5: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

v

Pernyataan Bebas Plagiat

Nama : Ni Made Diana Erfiani

NIM : 1290171009

Program Studi : Program Doktor, Program Studi Linguistik

Judul Disertasi : Penerjemahan Simbol-Simbol Verbal Religi pada

Kitab Wahyu

dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah/disertasi ini bebas plagiat. Apabila di

kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, Maret 2016

Yang Membuat Pernyataan,

Ni Made Diana Erfiani

Page 6: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur ke hadapan Allah Tri

Tunggal – Bapa, Putra, dan Roh Kudus karena atas berkat dan anugerah-Nya saja

disertasi ini yang berjudul “Penerjemahan Simbol-Simbol Verbal Religi pada

Kitab Wahyu” dapat terselesaikan dengan baik. Atas kasih dan rahmat-Nya pula

penulis telah memperoleh dukungan dari berbagai pihak yang membimbing

penulis selama proses perkuliahan sampai perancangan dan penulisan disertasi ini.

Untuk itu perkenankan penulis pada kesempatan yang baik ini menyampaikan

penghargaan, dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:

Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, MA., selaku promotor yang

dengan terus-menerus meyakinkan penulis bahwa kesulitan akan terlewati melalui

kerja keras. Beliau juga telah membimbing dan mengarahkan penulis unuk

memahami teks dengan teori yang relevan bagi penulis yang berkutat pada tataran

linguistik terjemahan. Berbagai ide cemerlang yang beliau paparkan memperkaya

pengetahuan dan menguatkan konsep belajar sepanjang hayat. Ungkapan terima

kasih yang sama penulis juga haturkan kepada Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A.

dan Dr. Ida Ayu Made Puspani, M.Hum. selaku Kopromotor, yang selalu penulis

sibukkan dengan kegundahan, perubahan persepsi, penataan gagasan, masalah

penulisan dan hal-hal lainnya. Banyak masukan dan ide cemerlang yang penulis

terima dalam proses bimbingan, sekaligus menyadarkan kekeliruah persepsi

penulis selama ini. Penulis mengakui bahwa kesabaran dan ketutusan beliau

membimbing patut dijadikan teladan.

Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD., selaku Rektor Universitas

Udayana, Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K)., selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Udayana, Asisten Direktur 1 Prof. Dr. Made Budiarsa,

M.A dan Asisten Direktur 2 Prof. Made Sudiana Mahendra, Ph.D., Program

Pascasarjana Universitas udayana, atas bantuan dan informasi yang diberikan, dan

kepada seluruh staf Program Pascasarjana Universitas Udayana. Penulis juga

menghaturkan terima kasih kepada Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A., beserta Ibu

Dr. Made Sri Satyawati, M.Hum., selaku Ketua dan Sekretaris Program Doktor

Linguistik, Program Pascasarjana Universitas Udayana, dan Prof. Dr. Drs. Ida

Bagus Putra Yadnya, M.A. selaku Pembimbing Akademik penulis, yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan, baik secara formal maupun informal.

Rasa terima kasih yang tulus patut juga penulis ungkapkan untuk Prof.

Drs. I Made Suastra, Ph.D., Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, MA., Prof. Dr. I

Wayan Simpen, M.Hum., Prof. Drs. Ketut Artawa, MA.,Ph.D., dan Prof. Dr. Ni

Nyoman Padma Dewi, M.A. sebagai penguji, yang dengan setia membaca dan

mengkritisi penelitian ini sejak tahap proposal. Penulis menyadari masukan dan

saran yang diberikan memberi kontribusi positif bagi kesempurnaan disertasi ini.

Penulis juga tidak patut melupakan jasa seluruh staf pengajar pada

Program Doktor Linguistik Universitas Udayana: Prof. Dr. Aron Meko Mbete.,

Prof. Dr. I Gusti Made Sutjaya, M.A., Prof. Dr. Ni Luh Sutjiati Beratha, M.A.,

Prof. Drs. Ketut Artawa, Ph.D., Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadnya, MA.,

Prof. Drs. I Made Suastra, Ph.D., Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A., Prof. Dr. I

Wayan Simpen, M.Hum., Prof Dr. I Ketut Riana, S.U., Prof. Dr. I Wayan Pastika,

M.S., Prof. Dr. Nyoman Suparwa, M.Hum., Dr. Ni Made Dhanawaty, M.S., Dr.

Page 7: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

vii

A.A. Putu Putra, M.Hum., Prof. Dewa Komang Tantra, M.Sc.,Ph.D., Prof. Dr. I

Ketut Darma Laksana, M.Hum., dan Dr. I Nyoman Sedeng, M.Hum., yang telah

banyak memberikan pembelajaran berharga baik secara formal maupun secara

informal. Tuntunan yang tulus bahkan sudah mereka berikan sejak penulis

memulai studi pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Demikian pula

ungkapan terima kasih yang tulus penulis haturkan bagi seluruh staf administrasi,

I Nyoman Sadra, S.S., Ida Bagus Suanda, I.G.A Putu Supadmini., Komang Tiani,

SE., I Ketut Ebuh, S.Sos dan para pustakawan di Perpustakaan Linguistik atas

bantuan mereka yang tulus untuk memudahkan penyelesaian studi penulis.

Dr.dr. Made Nyandra, Sp.KJ.,M.Repro.,FIAS., selaku Rektor Universitas

Dhyana Pura, Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE.,MMA.,MA., Dr. I Wayan

Ruspendi Junaedi, SE.,MA., selaku Wakil Rektor Universitas Dhyana Pura, Dr.

Jaya Pramono, SE.,M.Par. selaku Dekan Fakultas Eknomia dan Humaniora, Dra.

Adri Supriyati, selaku Ketua LPPM Universitas Dhyana Pura, serta rekan-rekan

sekerja, Ni Nyoman Sri Surya Maenawati, Putu Chris Susanto, BA.,MBA.,M.Ed.,

Dr. Ni Nyoman Tri Sukarsih, M.Hum., Putu Chrisma Dewi, SS.,M.Hum., serta

yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih yang tulus untuk

kalian semua atas perhatian dan bantuan yang telah diberikan baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian baik studi maupun

tugas akhir. Secara khusus, penulis juga menghaturkan terima kasih yang tulus

kepada Pengurus Yayasan Dhyana Pura atas dukungan yang diberikan sehingga

studi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Ucapan terima kasih yang tulus juga penulis haturkan untuk rekan-rekan

dari Bread for the World – Protestant Development Service khususnya dari divisi

beasiswa, Dr. Claudia Warning, Ms. Susanne Werner, Mr. Oliver Märtin, Ms.

Nadine Ebinghaus, Ms. Ulrike Küstner, Ms. Fanny Kamptz, serta Ms. Carolin

Rölle. Dukungan yang telah diberikan selama ini khususnya berupa bantuan

beasiswa yang diberikan sejak tahun 2013 sampai dengan saat ini sangat

membantu kelancaran studi penulis. Secara khusus, ucapan terima kasih yang

tulus juga penulis haturkan untuk Pdt. Anwar Tjen, Ph.D, Rev. Lyle Predmore dan

Professor Robert Cummings Neville atas bantuan yang diberikan berupa buku-

buku yang berharga untuk membantu penulis dalam penyelesaikan tugas akhir.

Teman-teman seperjuangan karyasiswa program Doktor Linguistik

khususnya angkatan tahun 2012 yang saat ini masih menyelesaikan studi, Ni

Ketut Dewi Yulianti, S.S.,M.Hum., Dra. Ni Made Suwari Antari., M.Hum.,

Kadek Eva Krishna Adnyani, S.S.,M.Si., Iswanto, S.Th.,M.Hum., Drs. Gregorius

Sudaryono, M.Hum., Robert Masreng, M.Hum., Dra. Yemi Septiyarti, M.Hum.,

dan Barth B Kainakaimu. Demikian pula untuk teman-teman yang sudah

menamatkan studi, Dr. Ida Ayu Iran Adhiti, M.Si., Dr. A.A. Kade Sri Yudari,

M.Si., Dr. Ni Nyoman Tri Sukarsih, M.Hum., dan Dr. Agus Darma Yoga

Pratama, SS.,M.Hum.

Suami tercinta, R. Kandi Lucky dan kedua buah hati terkasih, Hanastasya

Stephanie Lucky dan Queentine Gracia Lucky. Terima kasih yang tulus untuk

kalian bertiga atas kesabaran, dukungan, bahkan pengorbanan yang tiada henti

yang telah diberikan untuk mama selama mengikuti Program Doktor di Program

Pascasarjana Universitas Udayana. Ayahanda dan Ibunda terkasih, Prof. Dr.

Nyoman Kutha Ratha Ratna, SU dan Ni Luh Triminah yang tidak hanya

menghadirkan tetapi juga telah membekali penulis dengan segala yang baik

Page 8: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

viii

khususnya dalam memberi dukungan untuk dapat mengenyam pendidikan dari

tingkat TK sampai dengan strata pendidikan tertinggi di tingkat universitas.

Saudariku sekandung, Ni Luh Putu Swastyana Vidari, S.E dan Ni Nyoman

Herlina Maha Pawitri, S.E atas dukungan dan semangat yang telah diberikan

selama masa studi.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa disertasi ini merupakan karya

maksimal yang sudah dilakukan yang tentu saja memerlukan pendalaman dan

penyempurnaan lebih lanjut. Oleh karena itu, segala kekurangan dalam penelitian

ini merupakan keterbatasan penulis semata. Kiranya disertasi ini bermanfaat bagi

pembaca atau peneliti berikutnya. Semoga Tuhan Yang Mahakasih senantiasa

melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu

penyelesaian disertasi ini.

Denpasar, Maret 2016

Penulis

Page 9: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

ix

ABSTRAK

PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA

KITAB WAHYU: PERSPEKTIF HARFIAH DAN BEBAS

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerjemahan simbol-simbol

verbal religi yang terdapat pada kitab Wahyu dari bahasa Inggris (dan Yunani)

sebagai BSu ke dalam bahasa Indonesia sebagai BSa. Kajian tersebut dilakukan

dengan mengacu pada fakta mengenai dikotomi penerjemahan Alkitab yang

berada pada dua kubu yaitu harfiah dan bebas. Beberapa permasalahan yang

dicarikan pemecahannya melalui analisis data adalah terkait dengan tipe dan

makna simbol, serta proses transfer termasuk di dalamnya ideologi dan strategi,

baik global berupa metode dan lokal berupa prosedur/strategi serta pengaruhnya

pada tingkat kesepadanan TSu dan TSa.

Kajian dilakukan dengan memanfaatkan pendekatan kualitatif melalui

studi fenomenologi. Pendekatan tersebut diaplikasikan melalui penerapan

beberapa teori yaitu (1) teori yang dikemukakan oleh Peirce mengenai relasi tiga

elemen tanda, (2) teori mengenai kategorisasi simbol, (3) teori mengenai tiga

dimensi makna yang terdiri dari gramatikal, referensial, dan emotif, (4) teori

penyederhanaan struktur melalui ilustrasi kernel, (5) teori pola relasi antar tanda

baik secara sintagmatik maupun paradigmatik, dan (6) teori penerjemahan dalam

hal ideologi, strategi, serta kesepadanan. Sumber data terdiri atas data primer

berupa korpus pararel berbentuk teks asli simbol berbahasa Inggris (dan Yunani)

sebagai bahasa sumber dan versi terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai

bahasa sasaran. Korpus data diambil dari enam buah versi terjemahan Alkitab

yaitu PBIK, JGLT, ILT, GNB-BIMK,TSI dan BISD. Sumber data sekunder

berupa hasil kuesioner terhadap 10 responden mengenai aspek keterbacaan

masing-masing versi terjemahan simbol.

Sesuai dengan jenis dan sumber data, metode yang diterapkan dalam hal

pengumpulan data adalah metode pustaka dan lapangan dengan prioritas pada

metode pustaka. Data yang terkumpul dianalisis menurut tiga alur kegiatan yang

terjadi bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi. Proses analisis dimulai dengan melakukan reduksi data

berupa enam versi terjemahan teks kitab Wahyu serta hasil kuesioner dengan

menyeleksi, menyederhanakan, mengabstraksikan, serta menyajikan korpus data

untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teori semantik, semiotik, serta

teori penerjemahan. Langkah selanjutnya adalah memformulasikan temuan-

temuan sebagai hasil analisis data dan juga penarikan simpulan dan saran baik

secara akademis maupun praktis.

Hasil analisis mengungkapkan bahwa simbol-simbol verbal religi yang

terdapat pada Kitab Wahyu secara keseluruhan berjumlah 172 buah simbol, yang

mana 39 diantaranya merupakan temuan dalam penelitian ini. Simbol-simbol

tersebut dapat digolongkan ke dalam 12 tipe atau kategori yaitu (1) simbol yang

berwujud objek, dapat dibedakan menjadi enam jenis berupa objek yang

berhubungan dengan manusia, objek buatan manusia, objek berhubungan dengan

mineral, objek sebagai benda langit, objek supernatural serta objek berwujud

tanaman, (2) simbol dalam wujud makhluk, (3) simbol dalam wujud tindakan, (4)

simbol dalam wujud angka, (5) simbol dalam wujud nama, (6) simbol dalam

Page 10: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

x

wujud warna, (7) simbol dalam wujud arah, (8) simbol dalam wujud tempat, (9)

simbol mengenai keadaan/kondisi, (10) simbol dalam wujud waktu, (11) simbol

yang terkait dengan peristiwa, dan (12) simbol yang terkait dengan huruf. Empat

kategori terakhir yaitu keadaan, waktu, peristiwa, dan huruf merupakan temuan

dalam penelitian ini. Jika dihubungkan dengan teori semiotik yang dikembangkan

Peirce sesuai dengan ilustrasi Eco (1976) mengenai tiga elemen tanda dalam hal

ini representamen, objek, dan interpretan, penggolongan tersebut dilakukan

menurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign.

Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya gramatikal dan

referensial membuktikan bahwa telah terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam

proses penerjemahan simbol verbal religi dari bahasa Inggris (dan Yunani) ke

dalam bahasa Indonesia. Fakta ini dapat dibuktikan dan juga direduksi melalui

penerapan analisis pada kedua dimensi makna yang sudah diformulasi dalam

bentuk model hubungan tiga elemen tanda dalam hal relasi makna gramatikal dan

referensial yang saling mengkonfirmasi pada tataran komponen tambahan. Model

analisis ini termasuk salah satu temuan teoretis penelitian ini. Analisis makna

emotif, di lain sisi membuktikan kecenderungan penilaian positif pembaca

terhadap versi terjemahan bebas yang menunjukkan tingginya tingkat keterbacaan

versi tersebut khususnya untuk penerjemahan bahasa simbolis.

Hasil pembahasan yang menyangkut proses transfer TSu ke TSa pada

tataran ideologi menghasilkan kebaruan metodologis berupa landasan berpikir

bahwa keseluruhan proses analisis terhadap produk terjemahan Alkitab sebaiknya

selalu mengacu pada ideologi yang telah ditetapkan. Pemikiran ini menghasilkan

temuan berupa taksonomi prosedur/teknik penerjemahan yang dikategorisasi

berdasarkan pada ideologi. Selanjutnya, pada tataran strategi serta pengaruhnya

terhadap kesepadanan mengungkapkan tentang faktor-faktor yang berkontribusi

terhadap ketidaksepadanan diantaranya ialah (1) ketidaktaatan penerjemah pada

ideologi dalam menerapkan strategi penerjemahan, (2) BSu produk terjemahan

Alkitab termasuk di dalamnya Kitab Wahyu yang tidak hanya mengacu pada

bahasa Inggris tetapi juga bahasa Yunani sebagai bahasa asli dari kitab-kitab PB,

dan (3) rendahnya tingkat pemahaman penerjemah terhadap makna simbol

sehingga meskipun menerapkan prosedur/teknik yang sesuai dengan ideologi akan

tetap menghasilkan makna yang tidak sepadan dengan BSu. Analisis terhadap

strategi penerjemahan juga mengahasilkan temuan tentang pemanfaatan

prosedur/teknik penerjemahan baru (di luar taksonomi), yaitu penerjemahan

legisign sebagai objek tanda.

Kata kunci: simbol, harfiah, bebas, ideologi penerjemahan, strategi penerjemahan

Page 11: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xi

ABSTRACT

THE TRANSLATION OF RELIGIOUS VERBAL SYMBOLS

IN THE BOOK OF REVELATION

This study aims at analyzing the translation of religious verbal symbols in

the book of Revelation, of the English language (and Greek) as source language

(SL), into Indonesian as target language (TL). The study is carried out with

reference to the fact of the dichotomy of Bible translation, which is on two poles,

namely literal and free. Two problems to be resolved through data analysis

relating to the type and the meaning of symbols, and the transfer process,

including ideology and strategy, both global in the form of method and locally in

the form of procedures/strategies, as well as its influence on the level of

equivalence between the source text (ST) and the target text (TT).

The study was conducted by utilizing qualitatif approach through

phenomenological study. The approach was applied through the adoption of

several theories, namely (1) the theory which is proposed by Peirce regarding the

relation of three sign elements, (2) the theory about the categorization of symbols,

(3) the theory of three-dimensional meanings that consists of grammatical,

referential and emotive, (4) the theory of simplification structure by way of kernel

illustration, (5) the theory of the relation between the pattern of the sign both

syntagmatic and paradigmatic, and (6) the theory of translation in terms of

ideology, strategy, as well as equivalency. The data sources consist of primary

data in the form of parallel corpus which source text is symbol texts in English

(and Greek) and the translated version in Indonesian. The corpus data was taken

from six Bible translation versions consist of PBIK, JGLT, ILT, GNB-BIMK, TSI

and BISD. Secondary data source, on the other hand is in the form of

questionnaire to 10 respondents regarding aspect of readability of each translation

version.

In accordance with the types and data sources, methods applied in terms of

data collection were method of literature and field research with priority to

literature method. Data were analyzed according to three concomitant flows of

activity: data reduction, data presentation, and conclusion/verification. The

analysis process began with data reduction taken from six versions of Revelation

book as well as the result of the questionnaires. It was conducted by selecting,

simplifying, abstracting, and finally presenting corpus of data for further analysis

using semantic theory, semiotics theory, and the theory of translation. The next

step was to formulate the findings as a result of data analysis and drew

conclusions and suggestions both academically and practically.

Analysis reveals that the total number of religious verbal symbol contained

in the book of Revelation as a whole amounted to 172 symbols. Of the total

numbers, 39 symbols are claimed as findings in this study. Those symbols can be

classified into 12 types or categories: (1) symbolic objects, can be divided into six

types namely object associated with human, man-made object, mineral object,

objects in the sky, supernatural object, and object associated with plants, (2)

symbolic creatures, (3) symbolic action, (4) symbolic numbers, (5) symbolic

names, (6) symbolic colours, (7) symbolic directions, (8) symbolic places, (9)

symbolic state/condition, (10) symbolic time, (11) symbolic events, and (12)

Page 12: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xii

symbolic letter. The last four categories are the findings in this study. If connected

with semiotic theory of Peirce about the three sign elements, which are

representament, objects, and interpretant, the classification was done according to

the sign element known as representament or legisign.

On the one hand, the analysis of the meaning of symbols, especially

grammatical and referential proves that there have been deviations in the process

of translating verbal religious symbols of English (and Greek) into Indonesian.

This fact can be proved and also minimized through the analysis on the two-

dimensional meanings namely grammatical and referential, which has been

formulated in the form of relationship model of the three sign elements that

mutually confirm at the level of additional components. This analysis model

includes one theoretical findings of this study. Analysis of emotive meaning, on

the other hand, proves the tendency of a positive assessment by the readers to the

free translation versions, indicating a high level of readability of that version,

especially in terms symbolic language translation.

The result of analysis regarding transfer of ST to TT at the level of

ideology produces methodological novelty in the form of basic thinking that the

whole process of Bible translation analysis should always refer to ideology. This

thinking has also resulted in theoretical novelty in the form of taxonomic

translation procedures which are categorized based on the two ideologies namely

foreignization and domestication. Furthermore, analysis at the level of strategy

and its influence on equivalence revealed some factors that contribute to

unequivalences in translation of symbolic language namely (1) the disobedience

of translators on ideology in implementing the strategy of translation, (2) the

source language of the Bible transtional products, specifically the book of

Revelation, which is not only refers to the English language but also the Greek as

the native language of New Testament‟s books, and (3) low level of

understanding of translators of the meaning of symbols that although implement

procedures in accordance with the ideology will still produce meanings that are

not equivalent with the ST. Analysis of translation strategies also result in finding

on the use of new procedure (outside taxonomy) namely the translation of legisign

as sign object.

Keywords: symbols, literal, free, translation ideology, translation strategies

Page 13: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xiii

RINGKASAN

PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA

KITAB WAHYU

Simbol sebagai salah satu dari tiga jenis bahasa kiasan yang populer pada

hampir semua jenis bahasa memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan

manusia. Salah satu alasan untuk hal itu ialah simbol merupakan alat yang kuat

untuk memperluas pengetahuan, merangsang daya imajinasi dan memperdalam

pengetahuan. Ricouer (1974) mencetuskan definisi yang cukup mendasar tentang

simbol sebagai struktur makna, yang arti langsung, primer atau harfiahnya

menunjukkan arti lain yang tidak langsung, sekunder, dan figuratif yang hanya

dapat dipahami melalui makna harfiahnya. Secara khusus, Dillistone (2002) juga

mengungkapkan fungsi khusus simbol dalam kehidupan kerohanian yaitu sebagai

alat untuk menyatakan realitas kesucian atau kosmologis yang tidak dapat

dinyatakan oleh manifestasi lain guna menciptakan solidaritas yang tetap antara

manusia dengan Yang Kudus.

Pentingnya makna simbol menyebabkan jenis bahasa kiasan ini mendapat

tempat khusus pada hampir seluruh bagian Kitab Suci umat Kristiani utamanya

Kitab Wahyu yang dijuluki sebagai kitab simbol karena mengandung tidak kurang

dari 130 buah simbol di keseluruhan bagiannya. Sehubungan dengan makna dan

fungsi simbol, serta mengingat Alkitab merupakan salah satu produk terjemahan

yang berakar dari bahasa Ibrani atau Yunani dan kemudian diterjemahkan ke

dalam berbagai bahasa termasuk Inggris dan Indonesia, menjadikan simbol

sebagai objek kajian yang menarik untuk dibahas. Terlebih lagi jika menyimak

fenomena penerjemahan Alkitab yang berada pada dua kubu yang sering disebut

bertentangan yaitu harfiah dan bebas, menjadikan proses penerjemahan simbol

menjadi objek kajian yang penting untuk diteliti.

Dua buah permasalahan yang diangkat sehubungan dengan penerjemahan

simbol-simbol verbal religi pada Kitab Wahyu adalah terkait tipe, makna, serta

proses penerjemahannya yang terdiri atas ideologi serta strategi penerjemahan dan

juga pengaruhnya pada tingkat kesepadanan antara TSu dan TSa. Simbol darah

yang berasal dari bahasa Yunani haima dan bahasa Inggris blood, misalnya, pada

tataran ideologi domestikasi diterjemahkan sebagai kematian yang bertentangan

dengan makna harfiahnya sebagai cairan penopang kehidupan. Demikian pula

simbol the key of David yang secara domestikasi diterjemahkan menjadi kunci

yang dimiliki Daud juga menimbulkan makna yang tidak sepadan dengan BSu

yang pada dasarnya tidak memposisikan Daud sebagai pemilik tetapi orang yang

kepadanya dipercayakan objek yang dimaksudkan. Fakta ini semakin menegaskan

pentingnya pembahasan penerjemahan simbol menurut perspektif dua jenis kubu

terjemahan yaitu harfiah dan bebas.

Mengacu pada latar belakang serta permasalahan di atas, penelitian ini

secara khusus bertujuan untuk mengidentifikasi tipe, makna, serta proses

penerjemahan simbol dan juga pengaruhnya terhadap kesepadanan TSu dan Tsa

dalam perspektif dikotomi penerjemahan harfiah dan bebas. Secara umum

penelitian ini dimaksudkan untuk „mendekatkan‟ kitab Wahyu pada pembaca

sasaran mengingat kitab ini termasuk jenis teks apokaliptik yang sulit untuk

Page 14: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xiv

dipahami. Sehubungan dengan tujuan itu, secara teoretis penelitian ini bermanfaat

dalam hal pengembangan model kajian terhadap penerjemahan simbol yang sarat

dengan muatan religi dengan memanfaatkan kajian semiotik sebagai salah satu

pendekatan dalam pemecahan masalah penerjemahan TSu ke TSa. Secara praktis

penelitian ini memiliki beberapa manfaat yaitu membuka wawasan pembaca

Alkitab tentang tipe serta makna simbol pada Kitab Wahyu yang ada di dalam

kitab suci, serta proses penerjemahannya dalam berbagai versi Alkitab bahasa

Indonesia.

Dari pengamatan yang sudah dilakukan terhadap pustaka yang ada

mengenai penerjemahan simbol, tidak banyak ditemukan penelitian mengenai

topik ini. Dua di antaranya yang dianggap sejalan adalah penelitian yang

dilakukan oleh Ordudari (2008) yang menyoroti strategi penerjemahan simbol

serta Dastjerdi dan Shoorche (2011) yang memfokuskan penelitiannya pada aspek

keterjemahan (translatability) penerjemahan simbol khususnya dalam bahasa

Inggris dan Persia. Pustaka lainnya terkait erat dengan dua kubu ideologi

penerjemahan yaitu harfiah dan bebas dilakukan oleh Zare-Behtash dan

Firoozkoohi (2009) dan Schmidt (2013) yang melakukan studi diakronis terkait

strategi penerjemahan sehubungan dengan ideologi forenisasi dan domestikasi.

Pustaka yang lebih bersifat umum mengenai ideologi penerjemahan Alkitab

disarikan dari penelitian yang dilakukan oleh Currie (2008) mengenai

perbandingan versi terjemahan Alkitab sehubungan dengan tingkat akurasi, dan

penelitian yang dilakukan oleh Roach (2011) sehubungan dengan riset terhadap

2.000 orang pembaca Alkitab di Amerika terkait pilihan mereka terhadap produk

terjemahan Alkitab yang beroritentasi pada kubu harfiah dan bebas.

Teori yang dipakai untuk membedah masalah sehubungan dengan tipe

simbol adalah teori mengenai relasi tiga elemen tanda, yang dicetuskan oleh

Peirce dan kemudian diformulasikan oleh Eco (1976), serta kategorisasi simbol

yang dikemukakan oleh Conner (1992). Selain itu, teori mengenai kode yang

dikemukakan oleh Chandler (2002) juga dimanfaatkan dalam memperdalam

pemahaman mengenai tipe simbol. Makna simbol, ditelaah secara linguistik atau

gramatikal dengan memanfaatkan teori yang dikemukakan oleh Nida dan Taber

(1974) mengenai ilustrasi kernel, dan secara referensial dibedah dengan

memanfaatkan teori semiotik melalui perangkat analisis aksis tanda yaitu

sintagmatik dan paradigmatik. Dimensi makna yang ketiga yaitu emotif, dianalisis

melalui pemanfaatan matriks berskala satu sampai sepuluh seperti yang

dicetuskan oleh Osgood, Suci dan Tannenbaum dalam Nida dan Taber (1974).

Masalah mengenai proses transfer TSu dan TSa serta yang menyangkut aspek

kesepadanan dalam penerjemahan simbol diteliti dengan mengacu pada

pandangan teoretis yang dikemukakan oleh Bassnett dan Lefevere (1992), Nord

dalam Yan (2005) serta Venuti (1995) terkait ideologi, sedangkan strategi

penerjemahan dianalisis sesuai dengan taksonomi yang diformulasikan dari teori

mengenai prosedur penerjemahan yang dikemukakan oleh Newmark (1998) serta

Molina dan Albir (2002) dengan memanfaatkan alur pikiran Vinay dan Dalbernet

(1958). Selanjutnya, masalah kesepadanan ditinjau berdasarkan teori yang

dikemukakan oleh Nida (1964) mengenai prinsip-prinsip kesepadanan formal dan

dinamis.

Secara umum, metode penelitian yang diterapkan pada penelitian ini

adalah metode kualitatif dengan tradisi fenomenologi. Sehubungan dengan itu

Page 15: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xv

kegiatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengumpulkan,

mendeskripsikan, dan membandingkan fakta dan sifat objek penelitian berupa

enam buah versi terjemahan yang memuat simbol-simbol verbal religi. Jadi, tipe

data penelitian ini berupa korpus pararel yang terdiri atas teks asli simbol

(berbahasa Inggris dan juga Yunani sebagai bahasa sumber) dan versi

terjemahannya (dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran). Jika

digolongkan berdasarkan sumber data, yang termasuk dalam golongan primer

adalah korpus data pararel yang diambil dari enam versi terjemahan Alkitab yang

memuat simbol verbal religi terdiri atas PBIK, JGLT, ILT, GNB-BIMK,TSI dan

BISD. Di sisi lain, sumber data sekunder berupa hasil kuesioner terhadap 10

responden mengenai aspek keterbacaan masing-masing versi terjemahan simbol.

Metode yang diterapkan dalam pengumpulan data adalah metode pustaka dan

lapangan dengan prioritas pada metode pustaka. Metode tersebut terjabar dalam

beberapa teknik pengumpulan data yang terdiri atas teknik baca, kuesioner, dan

triangulasi baik data maupun teori. Sehubungan dengan teknik, instrumen yang

dipakai untuk mengumpulkan data adalah alat bantu tulis, kuesioner, serta peneliti

sebagai instumen utama. Data yang terkumpul dianalisis menurut tiga alur

kegiatan yang terjadi bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi. Keseluruhan data yang ada dipresentasikan menurut dua

metode yaitu metode formal dan informal.

Gambaran umum objek penelitian berupa paparan sejarah singkat

penerjemahan Alkitab di Indonesia dari tahun 1629 sampai tahun 2002, yang

bermuara pada penjelasan mengenai fenomena dikotomi penerjemahan Alkitab

yang terdiri atas dua kubu yaitu harfiah dan bebas. Fenomena ini juga memuat

fakta-fakta mengenai pertentangan dua kubu tersebut baik secara global maupun

yang terjadi pada aktivitas penerjemahan Alkitab di Indonesia. Fenomena tersebut

kemudian dipersempit pada kasus penerjemahan kitab terakhir dari 66 kitab yang

terangkum pada Alkitab yaitu kitab Wahyu yang dikenal dengan kitab simbol.

Dalam hal ini, penerjemah menghadapi dilema mengenai cara menerjemahkan

simbol-simbol yang terdapat pada kitab Wahyu apakah diterjemahkan secara

harfiah atau dinamis. Pertanyaan ini cukup membingungkan mengingat versi

terjemahan bebas dengan metode dinamis bertujuan untuk membuat pembaca

mengerti mengenai makna simbol seperti halnya pembaca pada masa dan tempat

Alkitab ditulis. Uraian gambaran umum ditutup dengan simpulan yang

memberikan landasan terhadap proses analisis selanjutnya untuk tidak berfokus

pada pencarian ideologi penerjemahan tetapi lebih pada ketaatan penerjemah

terhadap ideologi yang telah ditetapkan sejak semula yaitu ideologi forenisasi

untuk terjemahan harfiah dan domestikasi untuk terjemahan bebas.

Penelitian ini menghasilkan jawaban atas pertanyaan penelitian berupa tipe

dan makna simbol serta proses penerjemahannya yang menyangkut ideologi,

strategi serta pengaruhnya terhadap kesepadanan penerjemahan TSu ke TSa.

Tidak hanya sebatas itu, tetapi juga menghasilkan temuan-temuan baik yang

bersifat empiris, metodologis, maupun teoretis. Sehubungan dengan tipe, hasil

analisis mengungkapkan bahwa simbol-simbol verbal religi yang terdapat pada

Kitab Wahyu secara keseluruhan berjumlah 172 buah simbol. Dari total tersebut

sejumlah 39 simbol merupakan temuan penelitian ini. Simbol-simbol dimaksud

dapat digolongkan ke dalam 12 tipe atau kategori yaitu (1) simbol yang berwujud

objek, dapat dibedakan menjadi lima jenis berupa objek yang berhubungan

Page 16: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xvi

dengan manusia, objek buatan manusia, objek sebagai benda langit, objek

supernatural serta objek berwujud tanaman, (2) simbol dalam wujud makhluk, (3)

simbol dalam wujud tindakan, (4) simbol dalam wujud angka, (5) simbol dalam

wujud nama, (6) simbol dalam wujud warna, (7) simbol dalam wujud arah, (8)

simbol dalam wujud tempat, (9) simbol mengenai keadaan/kondisi, (10) simbol

dalam wujud waktu, (11) simbol yang terkait dengan peristiwa, dan (12) simbol

yang berwujud huruf. Empat kategori terakhir yaitu keadaan, waktu, peristiwa,

dan huruf merupakan temuan dalam penelitian ini. Jika dihubungkan dengan teori

semiotik yang dicetuskan oleh Peirce sesuai dengan ilustrasi Eco (1976) mengenai

tiga elemen tanda dalam hal ini representamen, objek, dan interpretan,

penggolongan tersebut dilakukan menurut elemen tanda yang dikenal dengan

representamen atau legisign.

Sehubungan dengan makna simbol yang ditinjau dari segi tiga dimensi

makna yang dikemukakan oleh Nida dan Taber (1974) yaitu linguistik atau

gramatikal, referensial, serta emotif, hasil analisis menunjukkan bahwa telah

terjadi distorsi makna dalam proses pengalihan pesan bahasa simbolis dari TSu ke

TSa yang diakibatkan oleh ketidakpahaman penerjemah terhadap makna simbol

terutama pada versi terjemahan bebas. Contohnya adalah penerjemahan simbol

blood atau haima menjadi kematian, the key of David menjadi kunci yang

dimililiki Daud, purros menjadi merah, demikian pula kokkinos atau scarlet

menjadi merah. Fakta ini terungkap melalui hasil analisis dengan menggunakan

pisau bedah berupa teori penyederhanaan struktur frasa atau klausa menurut

ekspresi kernel untuk mengungkapkan makna gramatikal, dan teori semiotik

melalui analisis terhadap aksis tanda yaitu dalam hal pengamatan terhadap pola

relasi antar tanda, baik sintagmatik maupun paradigmatik dalam hal mengungkap

makna referensial. Hasil analisis makna yang saling mengkonfirmasi antara

makna linguistik atau gramatikal dan referensial pada tataran komponen makna

tambahan (supplementary component) telah menjadi bukti yang kuat terhadap

terjadinya distorsi makna dalam proses penerjemahan simbol verbal religi pada

kitab Wahyu.

Konfirmasi makna pada tataran linguistik atau gramatikal dan referensial

dalam penelitian ini diformulasikan menjadi sebuah temuan yang bersifat teoretis

seperti tampak pada gambar berikut ini:

Representamen

Objek

Interpretan

(interpretasi yang dihasilkan melalui pola hubungan antar tanda

(sintagmatik dan paradigmatik)

MAKNA GRAMATIKAL

Analisis makna gramatikal

melalui „kernel”

MAKNA REFERENSIAL

Pola hubungan antar tanda

mengungkapkan objek

tanda

Saling mengkonfirmasi pada

KOMPONEN TAMBAHAN

Analisis makna

referensial

melalui pola

hubungan antar

tanda

Page 17: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xvii

Hasil penelurusan terhadap makna emotif melalui pemanfaatan matriks berskala 1

– 10 , pada sisi yang berbeda, berkontribusi terhadap proses analisis kesepadanan

terjemahan simbol khususnya untuk versi terjemahan bebas. Rekapitulasi hasil

kuesioner terhadap 10 orang responden menunjukkan kecenderungan penilaian

positif terhadap versi terjemahan bebas yang menunjukkan tingginya tingkat

keterbacaan versi tersebut khususnya untuk penerjemahan bahasa simbolis.

Hasil pembahasan selanjutnya adalah menyangkut proses transfer simbol-

simbol verbal religi baik pada tataran ideologi, strategi, termasuk metode maupun

prosedur, atau teknik penerjemahan serta pengaruh keduanya terhadap

kesepadanan TSu dan TSa. Sehubungan dengan ideologi, hasil penelitian ini

semakin menguatkan fakta tentang eksistensi dikotomi terjemahan harfiah dan

bebas dalam dunia penerjemahan Alkitab. Keenam sumber data yang dipakai

dalam penelitian ini yaitu PBIK, JGLT, ILT, GNB-BIMK, TSI, dan BISD

masing-masing secara jelas ditentukan menganut salah satu dari dua ideologi yang

ada yaitu forenisasi untuk terjemahan harfiah atau domestikasi untuk terjemahan

bebas. Fakta ini berpengaruh terhadap keseluruhan proses analisis pengalihan

bahasa simbolis dari TSu ke TSa termasuk di dalamnya penelusuran terhadap

pemanfaatan strategi penerjemahan dan juga pengaruhnya terhadap kesepadanan

produk terjemahan. Sehubungan dengan fakta tersebut penelitian ini

memformulasi taksonomi prosedur/teknik penerjemahan Alkitab dengan mengacu

pada ideologi dengan mengadopsi prosedur/teknik penerjemahan yang

dipopulerkan oleh Newmark (1988) dan Molina Albir (2002) untuk kemudian

direkomposisi menurut alur pikiran Vinay dan Dalbernet (1958/2000). Taksonomi

prosedur/teknik penerjemahan ini juga dimasukkan sebagai salah satu kebaruan

yang bersifat teoretis dalam penelitian ini.

Metode Penerjemahan

Prosedur/Teknik Penerjemahan

Langsung /Harfiah

Prosedur/Teknik Penerjemahan

Bebas/Oblique

1. Peminjaman

2. Kalke

3. Harfiah

1. Transposisi

2. Modulasi

3. Padanan lazim/baku

4. Amplifikasi

5. Reduksi

6. Amplifikasi linguistik

7. Kompresi linguistik

8. Generalisasi

9. Partikularisasi

10. Kompensasi

11. Kreasi diskursif

12. Deskripsi

13. Substitusi

14. Variasi

15. Adaptasi

16. Catatan

Hasil analisis ideologi seperti yang sudah terpapar di atas juga

mengahasilkan kebaruan yang bersifat metodologis berupa landasan berpikir

dalam analisis penerjemahan Alkitab. Proses kognitif ini tertuang baik pada

metode dan teknik pengumpulan data maupun teknik analisis data yang

Page 18: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xviii

seluruhnya dilakukan dengan mengacu pada ideologi penerjemahan Alkitab yaitu

forenisasi untuk versi terjemahan harfiah ataupun domesikasi untuk versi

terjemahan bebas. Sehubungan dengan itu, yang menjadi pertanyaan penelitian

yang paling mendasar adalah tidak lagi terletak pada „ideologi apa‟ yang

diterapkan oleh penerjemah tetapi cenderung pada „taat atau tidaknya‟ penerjemah

terhadap ideologi yang sudah ditetapkannya dari sejak semula. Jawaban terhadap

pertanyaan ini, berkontribusi terhadap kesepadanan produk terjemahan secara

khusus pada versi harfiah yang tidak memperkenankan adanya penyesuaian baik

pada tataran struktur maupun leksikon.

Selanjutnya, analisis terhadap strategi penerjemahan serta pengaruhnya

atas faktor kesepadanan baik formal maupun dinamis menghasilkan beberapa

fakta dan konsep yang juga bermuara pada beberapa temuan baik empiris maupun

teoretis. Hasil analisis menunjukkan temuan fakta mengenai ketidaktaatan

penerjemah dalam menerapkan prosedur/teknik penerjemahan sesuai dengan

ideologi. Tindakan ini berkontribusi terhadap ketidaksepadanan antara TSu dan

TSa khususnya pada versi terjemahan harfiah. Namun, tidak demikian halnya

dengan versi bebas, sebab pemanfaatan teknik harfiah tidak mempengaruhi faktor

kesepadanan sepanjang makna simbol masih dipahami oleh pembaca sasaran

melalui adanya pengungkapan objek tanda oleh penulis sendiri, ataupun

keberadaan catatan kaki yang memberikan penjelasan terhadap makna simbol.

Selain ketidaktaatan terhdap ideologi, faktor lain yang berkontribusi

terhadap ketidaksepadanan TSu dan TSa dalam hal penerapan strategi

penerjemahan adalah ketidakjelasan TSu yang diacu oleh penerjemah, apakah dari

bahasa Inggris atau langsung diterjemahkan dari bahasa Yunani. Penerjemahan

kata root pada simbol the root of David menjadi tunas atau tunas Daud bermuara

pada ketidaksepadanan antara TSu dan TSa. Namun, jika langsung mengacu dari

bahasa Yunani rhiza yang memiliki makna ganda yaitu tunas dan akar maka akan

dapat menghasilkan kesepadanan makna TSu dan TSa. Faktor lainnya yang

berkontribusi terhadap ketidaksepadanan dalam penerjemahan simbol adalah

rendahnya tingkat pemahaman penerjemah terhadap makna simbol baik pada

tataran gramatikal maupun referensial. Akibatnya, meskipun penerjemah

menerapkan teknik yang sesuai dengan ideologi yang dianut akan tetap

menghasilkan makna yang tidak sepadan dengan BSu. Berikut adalah gambar

yang menunjukkan kegagalan penerapan teknik generalisasi pada penerjemahan

bebas simbol warna merah dalam hal ini purros menjadi merah atau kokkinos

dalam bahasa Inggris scarlet menjadi merah. Dalam hal ini, kata merah pada TSa

tidak mampu merepresentasikan makna simbol yang mengacu pada „kesiapan

dalam peperangan‟ untuk purros atau „kehidupan dalam dosa‟ untuk kokkinos.

Representamen/Legisign

purros/merah api

/tunas Daud

Objek

kesiapan dalam peperangan

Interpretan

TSu

Representamen/Legisign

merah

/tunas Daud

Objek

?

/tunas Daud

Transfer

Teknik generalsisasi

TSa

Interpretan

Page 19: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xix

Hasil analisis terhadap strategi penerjemahan simbol juga menghasilkan

fakta tentang teknik penerjemahan di luar taksonomi yang disusun, yaitu

penerjemahan representamen dalam hal ini legisign tidak sebagai legisign tetapi

sebagai objek tanda. Berikut adalah gambaran mengenai fakta tersebut disertai

dengan contoh yang juga dimasukkan pada temuan yang bersifat teoretis dalam

penelitian ini.

TT

Keseluruhan prosedur/teknik penerjemahan yang terrangkum pada taksonomi

berfungsi untuk mengalihbahasakan legisign tetap sebagai legisign hanya saja

dengan penambahan atau pengurangan kata atau juga perubahan struktur frase

atau klausa. Namun, tidak demikian halnya dengan teknik penerjemahan objek

tanda yang mentransfer TSu sesuai dengan makna yang ada di balik simbol seperti

halnya simbol the key of David, yang diterjemahkan sebagai „pemegang otoritas.

Beberapa saran yang bisa direkomendasikan melalui penelitian ini adalah

penerapan atau penyempurnaan temuan khususnya yang bersifat teoretis dan

metodologis yang dihasilkan dalam proses analisis, seperti: (1) analisis produk

terjemahan berdasarkan yang mengacu pada ideologi, (2) penerapan taksonomi

prosedur/teknik penerjemahan yang mengacu pada ideologi, (3) penerapan model

hubungan makna gramatikal dan referensial yang dilandasi teori kernel dan teori

semiotik, pengujian ataupun penerapan teknik penerjemahan legisign sebagai

objek tanda khususnya pada versi terjemahan bebas. Saran lainnya secara

akademis adalah perluasan jangkauan analisis terhadap versi terjemahan Alkitab

bahasa daerah, yang untuk PB sudah mencapai 67 versi Alkitab bahasa daerah di

seluruh wilayah nusantara. Saran praktis ditujukan kepada para pembaca Alkitab

untuk menyadari dan mulai memperhatikan beberapa fakta mengenai

penerjemahan Alkitab yaitu bahwa setiap produk terjemahan Alkitab menganut

ideologi yang berbeda-beda dan sehubungan dengan itu memiliki fungsi yang

berbeda serta tidak dapat dibandingkan tingkat akurasinya antara versi yang satu

dengan lainnya.

Teknik penerjemahan sesuai taksonomi (legisign – legisign)

Contoh

the key of David kunci yang dimiliki Daud

the key of David kunci yang dimiliki Raja Daud

Teknik penerjemahan tidak sesuai taksonomi (legisign – objek tanda)

Contoh:

the key of David pemegang otoritas Transfer melalui prosedur

penerjemahan objek tanda

TSu TSa

Transfer melalui prosedur

amplifikasi linguistik dan amplifikasi TSu TSa

Transfer melalui prosedur

amplifikasi linguistk

TSu TSa

Page 20: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xx

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM -------------------------------------------------------------------- i

PRASYARAT GELAR --------------------------------------------------------------- ii

LEMBAR PENGESAHAN ---------------------------------------------------------- iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ----------------------------------------------- iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ----------------------------------------------- v

UCAPAN TERIMA KASIH -------------------------------------------------------- vi

ABSTRAK ------------------------------------------------------------------------------ ix

ABSTRACT ------------------------------------------------------------------------------ xi

RINGKASAN --------------------------------------------------------------------------- xiii

DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------- xx

DAFTAR TABEL ---------------------------------------------------------------------- xxiii

DAFTAR GAMBAR ------------------------------------------------------------------- xxvi

DAFTAR LAMPIRAN ---------------------------------------------------------------- xxx

DAFTAR SINGKATAN -------------------------------------------------------------- xxxi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ------------------------------------------------------------------ 1

1.2 Rumusan Masalah ------------------------------------------------------------- 7

1.3 Tujuan Penelitian ------------------------------------------------------------ 8

1.3.1 Tujuan Umum ------------------------------------------------------------------ 8

1.3.2 Tujuan Khusus ------------------------------------------------------------------ 8

1.4. Manfaat Penelitian ------------------------------------------------------------- 9

1.4.1 Manfaat Teoretis --------------------------------------------------------------- 9

1.4.2 Manfaat Praktis ----------------------------------------------------------------- 10

1.5. Ruang Lingkup Penelitian --------------------------------------------------- 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN

MODEL PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka ------------------------------------------------------------------ 14

2.2 Konsep ------------------------------------------------------------------------ 24

2.2.1 Terjemahan Harfiah dan Bebas -------------------------------------------- 25

2.2.2 Simbol-Simbol Verbal Religi ----------------------------------------------- 26

2.2.3 Kitab Wahyu ------------------------------------------------------------------- 28

2.3 Landasan Teori ----------------------------------------------------------------- 30

2.3.1 Teori Terjemahan -------------------------------------------------------------- 31

2.3.1.1 Kejelasan teoritis tentang terjemahan harfiah dan bebas ------------------ 33

2.3.1.2 Kesepadanan dalam teori terjemahan --------------------------------------- 39

2.3.1.3 Prinsip-prinsip kesepadanan formal dan dinamis ------------------------- 42

2.3.1.4 Kriteria untuk menilai terjemahan ------------------------------------------ 47

2.3.1.5 Ideologi dan strategi penerjemahan ----------------------------------------- 48

2.3.2 Dimensi Makna ---------------------------------------------------------------- 65

2.3.2.1 Makna linguistik --------------------------------------------------------------- 65

2.3.2.2 Makna referensial -------------------------------------------------------------- 68

2.3.2.3 Makna emotif ------------------------------------------------------------------- 71

Page 21: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxi

2.3.3 Klasifikasi Simbol dalam Alkitab ------------------------------------------- 74 2.3.4 Teori Semiotik ------------------------------------------------------------------ 77 2.3.4.1 Perbedaan semiotik Saussurean dan Peircean ----------------------------- 78 2.3.4.2 Ikon, indeks dan simbol ------------------------------------------------------- 84 2.3.4.3 Mode simbolis ------------------------------------------------------------------ 86 2.3.4.4 Hubungan sintagmatik dan paradigmatik ----------------------------------- 87 2.3.4.5 Perangkat analisis semiotik --------------------------------------------------- 91 2.3.4.6 Kode ----------------------------------------------------------------------------- 97 2.3.4.7 Analisis semiotik dalam enerjemahan Alkitab ----------------------------- 100 2.4. Model Penelitian --------------------------------------------------------------- 103 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Landasan Filosofis Penelitian ------------------------------------------------ 106 3.2 Jenis Penelitian ---------------------------------------------------------------- 107 3.3 Tipe dan Sumber Data Penelitian -------------------------------------------- 108 3.3.1 Tipe Data ------------------------------------------------------------------------ 109 3.3.2 Sumber Data -------------------------------------------------------------------- 110 3.3.2.1 Sumber data primer ------------------------------------------------------------ 111 3.3.2.2 Sumber data sekunder --------------------------------------------------------- 120 3.4 Metode, Teknik, dan Instrumen Pengumpulan Data --------------------- 121 3.4.1 Metode Pengumpulan Data --------------------------------------------------- 121 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data --------------------------------------------------- 122 3.4.2.1 Teknik baca --------------------------------------------------------------------- 123 3.4.2.2 Teknik kuesioner --------------------------------------------------------------- 124 3.4.2.3 Teknik triangulasi -------------------------------------------------------------- 125 3.4.3 Instrumen Pengumpulan Data ------------------------------------------------ 127 3.5 Metode dan Teknik Analisis Data ------------------------------------------- 128 3.6 Metode dan Teknik Presentasi Data ----------------------------------------- 131 BAB IV KITAB WAHYU SEBAGAI BAGIAN DARI ALKITAB DALAM PERSPEKTIF DIKOTOMI TERJEMAHAN HARFIAH DAN BEBAS 4.1 Sejarah Singkat Penerjemahan Alkitab Indonesia ------------------------- 133 4.2 Fenomena Global Dikotomi Terjemahan Harfiah dan Bebas ----------- 142 4.3 Pertentangan Dua Kubu Terjemahan Alkitab ------------------------------ 147 4.4 Gambaran Singkat Kitab Wahyu sebagai Kitab Simbol ----------------- 150 4.5 Ringkasan ----------------------------------------------------------------------- 158 BAB V TIPE DAN MAKNA SIMBOL DALAM KITAB WAHYU DALAM PERSPEKTIF HARFIAH DAN BEBAS 5.1 Pengantar ------------------------------------------------------------------------ 161 5.2 Tipe dan Makna Simbol dalam Kitab Wahyu ----------------------------- 165 5.2.1 Kategorisasi Simbol dalam Kitab Wahyu ---------------------------------- 169 5.2.2 Simbol dalam Wujud Benda -------------------------------------------------- 170 5.2.2.1 Simbol sebagai objek yang terhubung dengan manusia ------------------ 171 5.2.2.2 Simbol sebagai objek buatan tangan manusia ----------------------------- 186 5.2.2.3 Simbol sebagai benda langit -------------------------------------------------- 204 5.2.2.4 Simbol sebagai benda supernatural ------------------------------------------ 214 5.2.2.5 Simbol sebagai objek yang terhubung dengan tanaman ------------------ 234 5.2.3 Simbol sebagai Makhluk Ciptaan ------------------------------------------- 247 5.2.4 Simbol dalam Wujud Tindakan ---------------------------------------------- 257

Page 22: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxii

5.2.5 Simbol dalam Wujud Angka ------------------------------------------------- 267 5.2.6 Simbol dalam Wujud Warna ------------------------------------------------- 280 5.2.7 Simbol dalam Wujud Tempat ------------------------------------------------ 296 5.3 Ringkasan ----------------------------------------------------------------------- 308 BAB VI IDEOLOGI DAN STRATEGI SERTA KESEPADANAN DALAM PENERJEMAHAN SIMBOL 6.1 Pengantar ------------------------------------------------------------------------ 314 6.2 Ideologi Penerjemahan Simbol Kitab Wahyu ----------------------------- 317

6.3 Metode, Prosedur, dan Kesepadanan Penerjemahan

Simbol dalam Kitab Wahyu -------------------------------------------------- 320

6.4 Ringkasan ----------------------------------------------------------------------- 362

BAB VII TEMUAN BARU DISERTASI

7.1 Temuan Empiris ---------------------------------------------------------------- 367

7.2 Temuan Metodologis ---------------------------------------------------------- 376

7.3 Temuan Teoretis --------------------------------------------------------------- 378

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN

8.1 Simpulan ------------------------------------------------------------------------ 384

8.2 Saran ----------------------------------------------------------------------------- 389

DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------- 392

LAMPIRAN ---------------------------------------------------------------------------- 401

Page 23: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxiii

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Perbandingan Karakteristik Terjemahan Harfiah dan Bebas ------------- 38

2.2 Prinsp-prinsip Kesepadanan Formal dan Dinamis ----------------------- 44

2.3 Prosedur Penerjemahan Menurut Vinay dan Darbelnet ---------------- 57

2.4 Klasifikasi Prosedur Penerjemahan Menurut Molina dan Albir -------- 62

2.5 Taksonomi Prosedur/Teknik Penerjemahan Hasil Rekomposisi -------- 63

2.6 Formulasi Perangkat Analisis Paradigmatik ------------------------------- 94

2.7 Formulasi Perangkat Analisis Sintagmatik --------------------------------- 97

3.1 Kategorisasi Sumber Data ---------------------------------------------------- 112

4.1 Versi Alkitab yang Terbit dalam Bahasa Melayu/Indonesia

dari Tahun 1629 – 2002 ------------------------------------------------------- 136

5.1 Rangkuman Trikotomi Tanda Menurut Peirce ---------------------------- 168

5.2 Daftar Simbol yang Terhubung dengan Manusia ------------------------- 171

5.3 Variasi Penerjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Darah ---------------- 174

5.4 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Darah ------------------ 175

5.5 Variasi Terjemahan Bebas Simbol Darah ---------------------------------- 176

5.6 Daftar Simbol Benda-benda Buatan Tangan Manusia -------------------- 186

5.7 Variasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol

Pedang Bermata Dua ---------------------------------------------------------- 188

5.8 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbl

Pedang Bermata Dua ---------------------------------------------------------- 189

5.9 Variasi Terjemahan Bebas Simbol Pedang Bermata Dua --------------- 190

5.10 Variasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Lampu/Obor/Pelita --- 198

5.11 Variasi Terjemahan Bebas Simbol Lampu/Obor/Pelita------------------- 198

5.12 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas

Simbol Lampu/Obor/Pelita --------------------------------------------------- 199

5.13 Daftar Simbol Benda Langit -------------------------------------------------- 204

5.14 Variasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Bintang Jatuh ---------- 206

5.15 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Bintang Jatuh -------- 207

5.16 Variasi Terjemahan Bebas Simbol Bintang Jatuh ------------------------- 208

5.17 Daftar Simbol Benda Supernatural ------------------------------------------ 214

Page 24: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxiv

5.18 Variasi Terjemahan Harfiah dan Bebas

Simbol Mahkota Kehidupan -------------------------------------------------- 216

5.19 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas

Simbol Mahkota Kehidupan -------------------------------------------------- 217

5.20 Variasi Terjemahan Bebas Simbol Mahkota Kehidupan ----------------- 218

5.21 Variasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Kunci Daud ------------ 225

5.22 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Kunci Daud ---------- 225

5.23 Variasi Terjemahan Bebas Simbol Kunci Daud ---------------------------- 226

5.24 Dafar Simbol yang Terhubung dengan Tanaman ------------------------- 235

5.25 Variasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Tunas Daud ------------ 236

5.26 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas simbol Tunas Daud ----------- 237

5.27 Variasi Terjemahan Bebas Simbol Tunas Daud --------------------------- 237

5.28 Variasi Terjemahan Leksikon Akar/Tunas dalam Bahasa Yunani

dan Transliterasinya, Inggris serta Indonesia ------------------------------ 238

5.29 Daftar Simbol Makhluk Ciptaan pada Kitab Wahyu --------------------- 248

5.30 Variasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Naga --------------------- 250

5.31 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Naga ------------------- 250

5.32 Variasi Terjemahan Bebas Simbol Naga ------------------------------------ 251

5.33 Daftar Simbol dalam Wujud Tindakan ------------------------------------- 258

5.34 Variasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Pernikahan ------------- 259

5.35 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Pernikahan ----------- 260

5.36 Variasi Terjemahan Bebas Simbol Pernikahan ---------------------------- 261

5.37 Contoh Simbol „Angka‟ Tersurat dan Tersirat ---------------------------- 268

5.38 Daftar Simbol dalam Wujud Angka pada Kitab Wahyu ------------------ 269

5.39 Variasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Angka Tujuh ----------- 271

5.40 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Angka Tujuh ---------- 272

5.41 Variasi Terjemahan Bebas Simbol Angka Tujuh -------------------------- 273

5.42 Daftar Simbol dalam Wujud Warna pada Kitab Wahyu ------------------ 281

5.43 Variasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Warna

Merah Api dan Merah Padam ------------------------------------------------ 283

5.44 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol

Warna Merah Api dan Merah Padam --------------------------------------- 284

5.45 Variasi Terjemahan Bebas Simbol

Warna Merah Api dan Merah Padam --------------------------------------- 285

Page 25: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxv

5.46 Daftar Simbol dalam Wujud Tempat pada Kitab Wahyu ---------------- 297

5.47 Variasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Yerusalem Baru-------- 299

5.48 Tabulasi Terjemahan Harfiah dan Bebas Simbol Yerusalem Baru ------ 300

5.49 Variasi Terjemahan Bebas Simbol Yerusalem Baru ----------------------- 301

5.50 Fakta Sejarah Allkitab tentang Perbedaan Antara Kata Yerusalem

dan Frasa Yerusalem Baru ---------------------------------------------------- 302

5.51 Daftar Tipe Simbol pada Kitab Wahyu ------------------------------------- 309

6.1 Tabel Penggolongan Sumber Data Berdasarkan

Versinya Masing-masing ----------------------------------------------------- 317

7.1 Taksonomi Prosedur/Teknik Penerjemahan Berdasarkan Ideologi ----- 382

Page 26: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Diagram V Metode Penerjemahan ------------------------------------------ 53

2.2 Kerangka Berpikir Terkait Ideologi, Metode, Teknik/Prosedur

Terjemahan Alkitab ---------------------------------------------------------- 64

2.3 Matriks Makna Emotif terhadap Kata ‘Woman’ dan ‘Mother’ ---------- 73

2.4 Model Hubungan Antar Tanda Menurut Saussure ------------------------ 79

2.5 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda Menurut Peirce ------------------ 81

2.6 Segitiga Semiotik Menurut Odgen dan Richards -------------------------- 82

2.7 Figur Interpretasi Berkesinambungan Menurut Peirce ------------------- 84

2.8 Model Hubungan Dimensi Sintagmatik dan Paradigmatik

Sebagai Akibat Perbedaan Antara Penanda dan Petanda ---------------- 89

2.8 Model Penelitian --------------------------------------------------------------- 103

3.1 Contoh Teks Terjemahan Jay Green’s Literal Translation (JGLT) ---- 114

3.2 Contoh Teks Terjemahan Indonesian Literal Translation (ILT) -------- 114

3.3 Contoh Teks Terjemahan Bilingual Inggris – Indonesia Good News

Bible (GNB) – Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK) --------------------- 114

3.4 Contoh Teks Terjemahan Perjanjian Baru

Interlinear Konkordansi (PBIK Jilid I) ------------------------------------- 116

3.5 Contoh Teks PBIK Jilid II Konkordansi ------------------------------------ 116

3.6 Contoh Teks Terjemahan Bahasa Indonesia Sederhana (BISD) --------- 117

3.7 Contoh Teks Terjemahan Sederhana Indonesia (TSI) -------------------- 118

3.8 Matriks Aspek Keterbacaan Produk Terjemahan ------------------------- 120

4.1 Bagan Penerjemahan Alkitab ------------------------------------------------ 144

4.2 Model Proses Penerjemahan Alkitab dalam Perspektif

Dikotomi Harfiah dan Bebas ------------------------------------------------- 159

5.1 Diagram Penerjemahan Menurut Nida dan Taber ------------------------- 162

5.2 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda Menurut Peirce ------------------- 165

5.3 Contoh Peran Representamen sebagai Representasi atau

Lambang Kehadiran Simbol pada Teks ------------------------------------ 166

5.4 Relasi Antar Simbol dalam Kode Penebusan ------------------------------ 180

5.5 Hubungan Analogi Peristiwa Pencurahan Darah pada PL dan PB ------ 182

Page 27: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxvii

5.6 Matriks Makna Emotif Penerjemahan Harfiah dan Bebas

Simbol Darah ------------------------------------------------------------------- 185

5.7 Pola Hubungan Naratif Simbol Pedang Bermata Dua -------------------- 193

5.8 Matriks Makna Emotif Terjemahan Harfiah dan Bebas

Simbol Pedang Bermata Dua ------------------------------------------------ 197

5.9 Pola Hubungan Spasial Simbol Lampu/Obor/Pelita ---------------------- 200

5.10 Grafik Makna Emotif Penerjemahan Simbol Lampu/Obor/Pelita ------ 204

5.11 Pola Hubungan Spasial Simbol Bintang ------------------------------------ 210

5.12 Pola Hubungan Naratif Simbol Bintang Jatuh ----------------------------- 211

5.13 Grafik Makna Emotif Penerjemahan Simbol Bintang -------------------- 214

5.14 Pola Hubungan Spasial Beroposisi Simbol Mahkota Kehidupan -------- 220

5.15 Grafik Makna Emotif Simbol Mahkota Kehidupan ----------------------- 223

5.16 Pola Hubungan Spasial dan Naratif Simbol Kunci Daud ----------------- 229

5.17 Grafik Makna Emotif Simbol Kunci Daud --------------------------------- 234

5.18 Pola Hubungan Spasial Simbol Tunas Daud ------------------------------- 242

5.19 Pola Hubungan Naratif Simbol Tunas Daud ------------------------------- 243

5.20 Pola Hubungan Substitutif Simbol Tunas Daud --------------------------- 246

5.21 Grafik Makna Emotif Simbol Tunas Daud --------------------------------- 247

5.22 Pola Hubungan Spasial Simbol Naga ---------------------------------------- 254

5.23 Model Hubungan Tiga Elemen Simbol Naga ------------------------------ 255

5.24 Grafik Makna Emotif Penerjemahan Simbol Naga ----------------------- 257

5.25 Pola Hubungan Naratif Simbol Pernikahan -------------------------------- 263

5.26 Pola Hubungan Substitutif Simbol Pernikahan ---------------------------- 265

5.27 Grafik Makna Emotif Simbol Pernikahan ---------------------------------- 267

5.28 Figur Makna Gramatikal Frasa Tujuh Roh Allah Bredasarkan

Ilustrasi Kernel ----------------------------------------------------------------- 274

5.29 Figur Makna Gramatikal Frasa Tujuh Tanduk dan Tujuh Mata

Berdasarkan Ilustrasi Kernel -------------------------------------------------- 275

5.30 Pola Hubungan Spasial Simbol Angka Tujuh ------------------------------- 276

5.31 Pola Hubungan Kebermarkahan Simbol Angka Tujuh -------------------- 277

5.32 Grafik Makna Emotif Simbol Angka Tujuh --------------------------------- 280

5.33 Figur Makna Gramatikal Frasa Merah Api Berdasarkan

Ilustrasi Kernel ------------------------------------------------------------------ 287

Page 28: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxviii

5.34 Figur Makna Gramatikal Frasa Merah Padam Berdasarkan

Ilustrasi Kernel ------------------------------------------------------------------ 287

5.35 Pola Hubungan Naratif Simbol Merah Api --------------------------------- 289

5.36 Pola Hubungan Spasial Simbol Merah Padam ----------------------------- 290

5.37 Pola Hubungan Substitutif Simbol Merah Api ---------------------------- 291

5.38 Pola Hubungan Substitutif Simbol Merah Padam ------------------------- 293

5.39 Grafik Makna Emotif Simbol Merah Api ----------------------------------- 295

5.40 Grafik Makna Emotif Simbol Merah Padam ------------------------------- 296

5.41 Figur Makna Gamatikal Frasa Yerusalem Baru

Berdasarkan Ilustrasi Kernel -------------------------------------------------- 303

5.42 Pola Hubungan Spasial Simbol Yerusalem Baru -------------------------- 304

5.43 Pola Hubungan Substitutif Simbol Yerusalem Baru ----------------------- 305

5.44 Grafik Makna Emotif Simbol Yerusalem Baru ---------------------------- 308

5.45 Figur Pola Hubungan Makna Gramatikal dan Referensial

yang Saling Mengonfirmasi --------------------------------------------------- 311

5.46 Contoh Pola Hubungan Gramatikal dan Referensial yang Saling

Mengonfirmasi ----------------------------------------------------------------- 312

6.1 Bagan Alur Proses Penerjemahan Alkitab Berdasarkan Ideologi ------- 318

6.2 Contoh Alur Proses Penerjemahan Alkitab Berdasarkan

Ideologi Forenisasi ------------------------------------------------------------- 320

6.3 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Darah ------------------------------------------------------------------- 323

6.4 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Pedang Bermata Dua ------------------------------------------------- 327

6.5 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Lampu/Obor/Pelita --------------------------------------------------- 330

6.6 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Bintang ------------------------------------------------------------------ 334

6.7 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Bintang Jatuh ---------------------------------------------------------- 334

6.8 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Mahkota Kehidupan -------------------------------------------------- 337

6.9 Diagram Sistem Penerjemahan Menurut Nida dan Taber ---------------- 339

Page 29: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxix

6.10 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Kunci Daud ------------------------------------------------------------ 340

6.11 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Kunci Daud ------------------------------------------------------------ 341

6.12 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Tunas Daud ------------------------------------------------------------ 344

6.13 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Naga --------------------------------------------------------------------- 348

6.14 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Pernikahan ------------------------------------------------------------- 352

6.15 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Angka Tujuh ------------------------------------------------------------ 355

6.16 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Warna Merah Api ----------------------------------------------------- 358

6.17 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Warna Merah Padam ------------------------------------------------- 358

6.18 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda pada Penerjemahan

Simbol Yerusalem Baru -------------------------------------------------------- 360

7.1 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda dalam Hal Kegagalan

Penerapan Prosedur/Teknik Penerjemahan Generalisasi ----------------- 375

7.2 Model Hubungan Tiga Elemen Tanda dalam Hal Relasi Antara

Makna Gramatikal dan Referensial yang Saling Mengonfirmasi

pada Tataran Komponen Tambhan ------------------------------------------ 379

7.3 Contoh Hubungan Tiga Elemen Tanda dalam Hal Relasi Antara

Makna Gramatikal dan Referensial yang Saling Mengonfirmasi

pada tataran Komponen Tambahan ----------------------------------------- 380

7.4 Perbandingan Model Prosedur/Teknik Penerjemahan Sesuai

Taksonomi (Legisign – Legisign) dengan Prosedur/Teknik

Penerjemahan Baru (Legisign – Objek) ------------------------------------- 383

Page 30: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxx

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Lampiran Halaman

1. Daftar Simbol pada Kitab Wahyu Menurut Kevin J. Conner

dan Terjemahannya dalam Versi Harfiah dan Bebas ---------------------- 401

2. Daftar Simbol pada Kitab Wahyu di Luar Daftar yang Dibuat

oleh Kevin J. Conner serta Terjemahannya dalam Versi Harfiah

dan Bebas ----------------------------------------------------------------------- 405

3. Daftar Simbol Kitab Wahyu Hasil Kompilasi serta

Terjemahannya dalam Versi Harfiah dan Bebas -------------------------- 406

4. Daftar Simbol pada Kitab Wahyu Hasil Kompilasi Setelah

Digolongkan Berdasarkan Kategori/Tipe serta Terjemahannya

dalam Versi Harfiah dan Bebas ---------------------------------------------- 411

5. Kuesioner ----------------------------------------------------------------------- 428

Page 31: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxxi

DAFTAR SINGKATAN

Ams. : Amsal

BSu : Bahasa Sumber

BSa : Bahasa Sasaran

BIS : Bahasa Indonesia Sehari-hari

BIMK : Bahasa Indonesia Masa Kini

BISD : bahasa Indonesia Sederhana

Ef. : Efesus

GNB : Good News Bible

Hak. : Hakim-hakim

I : Interpretan

Ibr. : Ibrani

ILT : Indonesian Literal Translation

JGLT : Jay Green‟s Literal Translation

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kej. : Kejadian

Kis. : Kisah Para Rasul

KJV : King James Version

Kor. : Korintus

LAI : Lembaga Alkitab Indonesia

Luk. : Lukas

Mat. : Matius

Mark. : Markus

Mzm. : Mazmur

O : Objek

PBIK : Perjanjian Baru Interlinerar Konkordansi

PB : Perjanjian Baru

Pet. : Petrus

PL : Perjanjian Lama

R : Representamen

Rm. : Roma

RV : Revised Version

Sam. : Samuel

Page 32: PENERJEMAHAN SIMBOL-SIMBOL VERBAL RELIGI PADA … AWAL.pdfmenurut elemen tanda yang dikenal dengan representamen atau legisign. Di satu sisi, analisis terhadap makna simbol khususnya

xxxii

Taw. : Tawarikh

Tes. : Tesalonika

TEV : Today‟s English Verison

Tim. : Timotius

TSI : Terjemahan Sederhana Indonesia

TSu : Teks Sumber

TSa : Teks Sasaran

TB : Terjemahan Baru

Why. : Wahyu

Yes. : Yesaya

Yoh. : Yohanes

Yos. : Yosua

Za. : Zakharia