teknik penerjemahan

51
Teknik Penerjemahan Teori Penerjemahan Bagian III

Upload: raheem

Post on 18-Feb-2016

190 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Teknik Penerjemahan. Teori Penerjemahan Bagian III. PENDAHULUAN. Pendahuluan. Teknik? Hal yang bersifat praktis. Sesuai dengan sifatnya yang praktis, “teknik” secara langsung berkaitan dengan permasalahan praktis penerjemahan dan pemecahannya. Pendahuluan. Teknik penerjemahan : - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Teknik Penerjemahan

Teknik PenerjemahanTeori Penerjemahan Bagian III

1PENDAHULUANPendahuluanTeknik?Hal yang bersifat praktis.Sesuai dengan sifatnya yang praktis, teknik secara langsung berkaitan dengan permasalahan praktis penerjemahan dan pemecahannya.

PendahuluanTeknik penerjemahan:Cara yang digunakan untuk menanggulangi kesulitan menerjemahkan pada tataran kata, kalimat, atau paragraf.

PendahuluanOne-to-one correspondence (padanan satu lawan satu)?Upaya pencarian padanan dalam penerjemahan melalui cara satu lawan satu.Misalnya:rumah mulutibu roti

PendahuluanNamun, seringkali pencarian padanan harus melalui teknik penerjemahan tertentu, misalnya melalui pergeseran bentuk atau pergeseran makna.

TEKNIK PENERJEMAHANTEKNIK PENERJEMAHANPergeseran BentukTransposisi (Shift)Definisi dan JenisSuatu teknik penerjemahan yang meliputi perubahan bentuk gramatikal dari BSu ke BSa (Newmark, 1988:85).Menurut Catford, transposisi dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu: 1) Pergeseran tataran (level shift) 2) Pergeseran kategori (category shift)

1. Pergeseran tataran:Pergeseran tataran terjadi apabila transposisi menghasilkan unsur BSa yang berbeda dengan unsur BSu. Pergeseran seperti ini, menurut Catford pada umumnya sering terjadi dari tataran gramatikal ke tataran leksikal atau sebaliknya.Contoh Pergeseran tataran:Tadi pagi saya disuruh (secara paksa) minum obat.2. Pergeseran kategori Pergeseran kategori terjadi apabila transposisi menghasilkan BSa yang berbeda dari segi struktur, kelas kata, unit, dan intrasistem, sehingga disebut dengan:a. Pergeseran strukturb. Pergeseran kelas katac. Pergeseran unitd. Pergeseran intrasistema. Pergeseran strukturTerjadi karena perbedaan struktur antara dua bahasa yang terlibat dalam penerjemahan, sehingga padanan struktur BSa berbeda dari struktur BSunya.Contoh pergeseran struktur 1BSu: Subjek Objek PredikatBSa:Saya menonton film. S P OContoh pergeseran struktur 2BSu: Menerangkan DiterangkanBSa:Tas Baru D Mb. Pergeseran kelas kata*Terjadi apabila terjemahan menghasilkan padanan yang menyebabkan pergeseran kelas kata dalam BSu menjadi kelas kata yang berbeda dalam BSa. *Kelas kata: nomina, verba, ajektiva, adverbia, dllContoh Pergeseran kelas kataBSu: Kono denshi jisho wa koshou shite imasu.BSa: Kamus elektronik ini rusak.

c. Pergeseran unitPergeseran yang menghasilkan padanan dalam BSa yang memiliki tingkat gramatikal* berbeda dari tingkat gramatikal BSu. *Tingkat gramatikal: kata, frase, klausa, kalimat Contoh Pergeseran unitBSu:Shushou wa senshuu jinin shimashita.Bsa:Perdana menteri mengundurkan diri minggu lalu.

d. Pergeseran IntrasistemTerjadi karena perbedaan sistem antara BSu dan Bsa.Contoh:Bsu: Watashi wa manga o yomimasu.Bsa: Saya membaca komik.

Bagan Transposisi/Formal Shifts Tataran- Gramatikal Leksikal

Pergeseran - Leksikal Gramatikal Kategori- Struktur- Kelas Kata- Unit- Intrasistem

Pergeseran MaknaModulasiDefinisiAdanya pergeseran struktur seperti yang terjadi pada teknik transposisi, melibatkan perubahan yang menyangkut pergeseran makna, karena terjadi juga perubahan perspektif, sudut pandang atau segi maknawi yang lain.Pergeseran makna seperti ini disebut dengan modulasi.JenisMenurut Hoed (1993), modulasi dapat dibagi atas dua kelompok, yaitu:pergeseran sudut pandang pergeseran cakupan maknaa. Pergeseran sudut pandangTerjadi apabila unsur bahasa sumber memperoleh padanan di dalam Bsa yang memiliki sudut pandang semantis yang berbeda.Contoh pergeseran sudut pandangBSu: Watashi wa kaze wo hiku.BSa: Saya masuk angin.

BSu: Watashi wa onaka wo kowashita.BSa:Saya sakit perut.BSu:(BSa:Kerja lembur

b. Pergeseran cakupan maknaTerjadi apabila unsur BSu memperoleh padanan BSa yang berbeda cakupan maknanya, yaitu cakupan makna luas ke cakupan makna sempit atau sebaliknya.Contoh pergeseran cakupan makna 1BSu: Kare wa taihen yorokonda.

BSa: Ia sangat gembira.Contoh pergeseran cakupan makna 2BSu:Sensei wa karada no guai wo shirabete kuremashita.

BSa: Dokter memeriksa kondisi tubuh saya.Bagan Modulasi/Semantic Shifts Sudut PandangTeknik:ModulasiPergeseran

Wilayah Semantik (menyempit atau meluas)

TEKNIK PENERJEMAHAN LAINTeknik Penerjemahan LainPenerjemahan DeskriptifPenjelasan TambahanCatatan KakiPenerjemahan FonologisPenerjemahan Resmi / BakuPadanan BudayaOmisiPenerjemahan deskriptifMemberikan uraian yang berisi makna kata yang bersangkutan karena penerjemah tidak dapat menemukan terjemahan/padanan kata BSu (baik karena tidak tahu/ belum ada dalam Bsa). Contoh penerjemahan deskriptifBsu: genkanBsa: Ruangan kecil di tempat masuk rumah orang Jepang, tempat melepas sepatu.

Dalam Bahasa Indonesia, istilah bermuatan budaya tidak terlihat. Tetapi suatu uraian yang berisi makna yang sama dengan istilah Jepang-nya.Penjelasan tambahan (contextual conditioning)Penerjemah memberikan kata-kata khusus untuk menjelaskan suatu kata yang dianggap asing (misalnya) oleh calon pembaca Bsa agar kata tersebut mudah dipahami.Contoh penjelasan tambahanBSu: Natsu wa hiyamugi wo tsuru-tsuru yarutte iu no ga saikou da ne.BSa: Dalam musim panas, tidak ada yang lebih enak daripada menyeruput hiyamugi dingin yang lezat itu (mi tipis asli Jepang yang dihidangkan dengan air dan es).

Perbedaan P. Deskriptif dan P. TambahanPenerjemahan DeskriptifPenerjemahan TambahanIstilah bermuatan budaya dalam Bsa (Bhs Ind.) tidak terlihat, tetapi uraiannya berisi makna yang sama dengan istilah Jepang-nya.Contohnya uraian Bsa kata genkan, tidak terlihat istilah bermuatan budaya.

Istilah bermuatan budaya dalam Bsa (Bhs Ind.) terlihat.Contohnya hiyamugi diterjemahkan dalam Bsa menjadi mi tipis asli Jepang yang dihidangkan dengan air dan es, dimana di dalamnya ada uraian bermuatan budaya, yaitu mi tipis asli Jepang.

Catatan KakiPenerjemah memberikan keterangan dalam bentuk catatan kaki untuk memperjelas makna kata terjemahan yang dimaksud karena tanpa penjelasan tambahan itu kata terjemahan diperkirakan tidak akan dipahami secara baik oleh pembaca.Contoh Catatan KakiBSa:Pada keesokan harinya wanita itu datang bermain ke kamarnya sesudah meletakkan perlengkapan mandi di gang. Begitu ia duduk, Shimamura meminta agar ia memperkenalkan seorang geisha* kepadanya.-----------------------------------*geisha:pelayan wanita yang khas Jepang, yang menghibur tamu-tamu dengan menari, menyanyi dan sebagainya di tempat perjamuan.Penerjemahan fonologisDilakukan ketika penerjemah tidak dapat menemukan padanan yang sesuai di dalam BSa, sehingga ia memutuskan untuk membuat kata baru yang diambil dari bunyi kata itu di dalam BSu untuk disesuaikan dengan sistem bunyi (fonologi) dan ejaan (grafologi) BSa. Contoh penerjemahan fonologisBSu (Inggris) : self-serviceBSa (Jepang) : (seruufu saabisu)Penerjemahan resmi/bakuPenggunaan secara langsung sejumlah istilah, nama, dan ungkapan yang sudah baku atau resmi dalam BSa. Biasanya istilah sudah ada di dalam undang-undang, glosari tertentu, atau berupa nama orang, kota, atau wilayah. Contoh penerjemahan resmi/baku 1BSu (Inggris) : JapanBSa (Indonesia) : Jepang

BSa (Jepang) : SumoBSu (Indonesia) : Gulat tradisional Jepang

Contoh penerjemahan resmi/baku 2BSa (Jepang) : KimonoBSu (Indonesia) :Baju panjang berlengan lebar dengan selempang besar di pinggang, khas tradisional Jepang, dan dipakai oleh perempuan.Baju panjang berlengan lebar, dipakai untuk tidur atau sebelum dan sesudah mandi.Padanan BudayaMenerjemahkan dengan memberikan padanan berupa unsur kebudayaan yang ada dalam BSa. Contoh padanan budayaBSu:Chiisakute, manmaru no hiyoko wa chiisai hako no naka ni, ippaiite, minna piipii naiteitta.BSa:Anak-anak ayam yang mungil bulat penuh sesak di dalam kotak kecil dan semuanya berbunyi cit, cit, cit. (hal.115)OmisiOmisi = dihilangkan / tidak diterjemahkanCara ini dapat ditempuh jika makna telah disampaikan oleh unsur tertentu atau jika suatu kata/ekspresi tidak begitu penting dalam pengembangan teks dan hanya akan membantu pembaca dengan penjelasan yang panjang.

Contoh OmisiBSu:Dakara, eki no kaidan wo tonton to orinagara shinken ni kangaete, kouiu koto ni suru koto ni kimeta. (hal. 152)BSa:Karena itu, sambil menuruni tangga stasiun Totto berpikir serius dan memutuskan, (hal.102)ReferensiCatford, J.C. (1965). A Linguistic Theory of Translation. London: Oxford University Press.Hoed, Benny Hoedoro. (2006). Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya.Newmark, Peter. (1988). A Textbook of Translation. Hertfordshire: Prentice Hall International English Language Teaching.Abbas, Melliani Yachya. (2002). Penerjemahan Kata Bermuatan Budaya Bahasa Jepang Ke Dalam Bahasa Indonesia. Depok: Universitas Indonesia.

Ada pertanyaan?