penerapan program accurate dalam pengendalian persediaan …
TRANSCRIPT
Vol. 2, No. 1, Juni 2021 p-ISSN : 2723-6498 e-ISSN: 2723-6501 DOI Issue : 10.46306/rev.v2i1 Doi Artikel : 10.46306/rev.v2i1.61
163
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
PT. GO CLEAN INDONESIA
Rini Christinawati Siahaan1, Hendra Dwi Prasetyo2
1,2Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika Surabaya
e-mail: [email protected]
Abstrak
Di era globalisasi saat ini, penggunaan sistem informasi memiliki
kepentingan yang sangat penting dalam fungsi persediaan. Banyak
perusahaan jasa, dagang, atau manufaktur yang memakai sistem
informasi online. Penelitian yang dilakukan penulis adalah
perusahaan jasa. Hampir sebagian besar perusahaan jasa bukan
bergerak dalam jasa murni, dalam arti ada produk barang yang
menyertai penghantaran jasa tersebut. Persediaan jasa yang ada
adalah persedian pelengkap jasa itu sendiri, baik berupa manusia
sebagai mahluk hidup maupun mesin-mesin, barang-barang atau
perlengkapan lainnya yang menyertai penghantaran layanan atau
jasa. Berbeda dengan perusahaan dagang dan perusahaan
manufaktur yang persediaannya diolah sedemikian rupa menjadi
produk yang dapat dipasarkan. Tetapi bukan berarti perusahaan
tidak memiliki laporan persediaan. Sistem akuntansi yang dipakai di
PT. Go Clean Indonesia adalah program Accurate Software.Tetapi
penulis memperhatikan masih banyak masalah yang terjadi pada
pengelolaan persediaan barang jasa (inventaris) yaitu lebih tepatnya
di departemen gudang PT. Go Clean Indonesia. Sistem kerja bagian
administrasi gudang masih berantakan sehingga menyebabkan
kesalahan dalam proses penginputan barang di program Accurate
Software. Maka dari itu penulis menerapkan suatu sistem kerja
terutama dalam proses pengelolaan barang jasa (inventaris)
menggunakan aplikasi Accurate Software dengan benar sehingga
laporan yang disajikan sesuai dengan fisik yang ada.
Kata kunci— Sistem Informasi Akuntansi, persedian jasa, pembelian
Abstract
In the current era of globalization, the use of information systems has
a very important importance in the inventory function. Many service,
trading, or manufacturing companies use online information
systems. Research conducted by the author is a service company.
Most of the service companies are not engaged in pure services, in
the sense that there are products that accompany the delivery of these
services. Existing service supplies are complementary service
supplies, whether in the form of humans as living things or machines,
goods or other equipment that accompany the delivery of services or
services. In contrast to trading companies and manufacturing
companies whose inventories are processed in such a way as to
become marketable products. But that doesn't mean the company
doesn't have an inventory report. The accounting system used at PT.
Go Clean Indonesia is an Accurate Software program. But the
authors pay attention to the many problems that occur in the
management of service goods inventory (inventory), which is more
precisely in the warehouse department of PT. Go Clean Indonesia.
Vol. 2, No. 1, Juni 2021 p-ISSN : 2723-6498 e-ISSN: 2723-6501 DOI Issue : 10.46306/rev.v2i1 Doi Artikel : 10.46306/rev.v2i1.61
164
The warehouse administration work system is still a mess, causing
errors in the process of inputting goods in the Accurate Software
program. Therefore, the authors apply a work system, especially in
the process of managing goods and services (inventory) using the
Accurate Software application correctly so that the report presented
is in accordance with the existing physical.
Keywords— Accounting Information Systems, service provision,
purchasing
Received June 24, 2021, Revision June 24, 2021, Accepted for publication June 26, 2021. Copyright ©2021 Published by LP2M Bina Bangsa University
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
165
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan budaya manusia akan mempengaruhi tingkat kebutuhan
manusia baik jumlah maupun jenisnya. Permintaan konsumen yang meningkat akan
mendorong pengusaha untuk meningkatkan usahanya dalam pembelian dan penjualan
barang dan jasa. Kebutuhan akan informasi sangat penting bagi seorang manajer atau
pemimpin perusahaan. Seperti yang di ketahui berdasarkan salah satu karakteristik jasa
bahwa jasa tidak terlepas dari penyedia jasa, baik itu berupa manusia maupun mesin atau
perlengkapan yang melekat pada jasa tersebut. Di era globalisasi saat ini, penggunaan
sistem informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam fungsi persediaan.
Dewasa ini, hampir sebagian besar perusahaan jasa bukan bergerak dalam jasa murni,
dalam arti ada produk barang yang menyertai penghantaran jasa tersebut. Perusahaan jasa
kebersihan merupakan suatu usaha yang melakukan produksi jasa kebersihan sehingga
logistik dalam perusahaan bukan logistik pendistribusian barang, melainkan hanya
menyangkut manajemen persediaan barang serta peralatan yang dibutuhkan untuk
memproduksi jasa tersebut. Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang (goods)
untuk di pasarkan karena produk yang dipasarkan tersebut adalah hasil jasa. Sehingga dalam
pencatatan akuntansi perusahanan jasa hanya akan terlihat pada bagian persediaan dan
pembelian saja.
Berbeda dengan perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang persediaannya
diolah sedemikian rupa menjadi produk yang dapat dipasarkan. Tetapi bukan berarti
perusahaan jasa tidak memiliki laporan persediaan. Seperti halnya produk yang berupa
barang (goods) dalam jasa juga dikenal persediaan atau inventori. Persediaan jasa yang
dimaksudkan adalah persediaan pelengkap jasa itu sendiri, baik berupa manusia sebagai
mahluk hidup maupun mesin-mesin, barang-barang atau perlengkapan lainnya yang
menyertai penghantaran sebuah layanan atau jasa. Maka dari itu, perusajaan jasa harus
membuat laporan persediaan untuk mencatat mesin-mesin, barang-barang atau
perlengkapan karena berhubungan langsung terhadap layanan atau jasa yang dipasarkan.
Untuk saat ini PT. Go Clean Indonesia sudah menggunakan system informasi akuntansi
yaitu program Accurate Software dalam mengolah data persediaan tetapi masih sering
terjadi kesalahan dimana laporan persediaan tersebut tidak sama dengan fisik barang yang
di gudang, serta penerapan kerja yang berantakan di bagian administrasi gudang sehingga
tidak sedikit menimbulkan masalah kepada pelanggan/klien. Maka dari itu penulis akan
mencoba menerapkan suatu sistem akuntansi dengan menggunakan program Accurate
Software dengan baik dan benar sehingga penyajian laporan keuangan PT. Go Clean
Indonesia sesuai dengan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan).
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
166
Menurut Bahri (2016) mengatakan bahwa Perusahaan jasa adalah perusahaan yang
bergerak dalam menjual jasa. Perusahaan menyediakan berupa pelayanan, berupa
memberikan keindahan dan kesenangan pada konsumen. Perusahaan jasa biasanya terbagi
dalam profesi (pengacara, akuntan, konsultan pajak, dan notaris); perjalanan dan akomodasi
(perusahaan pengangkutan, hotel, dan apartemen); reparasi dan pemeliharaan (bengkel
kendaraan, celaning service, dan cuci kendaraan); persewaan (persewaan mobil, persewaan
pusat – pusat pertokoan, dan persewaan gedung); komunikasi (surat kabar, telepon, dan
televisi); pelatihan dan keterampilan (pelatihan dan kursus – kursus (kursus akuntansi dan
kursus komputer), keuangan (perbankan, sewa guna kantor (leasing), dan kartu kredit). Dari
pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa perusahaan jasa adalah perusahaan atau suatu
unit usaha kegiatan yang bergerak dalam menjual dan menyediakan pelayanan jasa yang
memberikan kepusaan, kesenangan dan keindahan pada pelanggan/pengguna jasa tersebut.
Menurut Syakur (2015:140) Perusahaan jasa tidak mempunyai persediaan barang.
Segala sesuatu yang disediakan untuk memproduksi jasa tidak dapat diberlakukan sebagai
persediaan (inventory) melainkan sebagai persediaan perlengkapan (supplies). Pada
dasarnya persedian tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang, lebih merupakan biaya dan
kurang juga adalah biaya.
Menurut Fitzsimmons, pada dasarnyamanajemen persediaan adalah pertanyaan yang
memusatkan perhatian pada kuantitas pemesanan, danmodel kuantitas pemesanan yang
dikembangkan untuk beragam aplikasi persediaan. Kapan menempatkan suatu pesanan
(disebut reorder point) adalah pusat pertanyaan lain manajemen persediaan (Fitzsimmons,
2016:479).
Menurut Annisa Puji Harlina (2018), Manajemen waktu merupakan perencanaan,
pengorgansasian, pengetahuan dan pengawasan produktifitaswaktu. Waktu menjadi salah
satu sumber daya kerja yang mesti dikelola secara efektif dan efisien. Efektifitas terlihat
dari tercapainya tujuan menggunakan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Efisien
bermakna pengurangan waktu yang ditentukan dan investasi menggunakan waktu yang ada.
Manajemen waktu adalah kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya
untuk mencapai tujuan.
Menurut Azhar Susanto (2017:80), Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan
sebagai kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem/ komponen baik fisik maupun nonfisik
yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah
data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.
Adapun komponen-komponen sistem informasi akuntansi menurut Azhar Susanto
(2017:207), adalah Hardware, Software ,Brainware , Prosedur. Database, dan Teknologi
Jaringan komunikasi.
METODOLOGI PENELITIAN
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
167
Gambar 1. Kerangka Kerja Penelitian
Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan di atas, maka dapat
diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Dalam penelitian ini, penulis mempelajari dan mengumpulkan bahan bahan dengan cara
membaca buku-buku yang berkaitan dengan topik yang ada dalam artikel ini.
2. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis melakukan 3 metode yaitu Wawancara dan
Obeservasi, Data Primer dan Sekunder, dan Dokumentasi. Penulis melakukan metode
wawancara untuk mendapatkan informasi sebagai bahan penelitian dengan cara bertanya
langsung kepada sumber yang bersangkutan. Penulis juga melakukan konsultasi dengan
dosen pembimbing untuk memberikan arahan topik yang akan dibahas oleh penulis. Penulis
juga melakukan metode observasi langsung terhadap objek yang diteliti dengan cara
melakukan pengamatan langsung di lapangan untuk melihat pekerjaan rutin yang dilakukan
bagian administrasi sehari-hari serta mempelajari bentuk-bentuk dokumen yang digunakan
sehingga menghasilkan informasi yang di perlukan. Sasaran dari pelaksanaan metode ini
adalah pihak-pihak yang berhubungan langsung dibagian Finance and Accounting di PT.
Go Clean Indonesia.
3. Analisis Sistem
Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang terjadi pada sistem informasi
akuntansi. Dengan demikian, dapat menemukan kendala-kendala dan permasalahan yang
terjadi pada proses pengelolaan barang persediaan (inventory) PT. Go Clean Indonesia
sehingga peneliti dapat mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Kegatan
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Analisis Sistem
Pengembangan Sistem
Dokumentasi
Keluaran
Pemahaman tentang teori dan konsep
Data dan informasi yang dibutuhkan
Masalah yang membutuhkan solusi
Program Accurate Software pada laporan
persediaan PT. Go Clean Indonesia
Kebenaran Penelitian
Pembuatan Laporan
Laporan Penelitian
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
168
4. Pengembangan Sistem
Pada Tahap ini dilakukan pengembangan sistem oleh penulis yaitu membuat alur dari
proses pengelolaan barang persediaan (inventory) ke dalam program Accurate Software.
5. Dokumentasi
Penerapan metode dokumentasi dilakukan penulis dengan tujuan untuk melengkapi
informasi yang diperoleh agar lebih akurat serta mendukung kebenaran dan informasi yang
diberikan sesuai dengan topik yang dibahas.
6. Pembuatan Laporan
Pada tahapan ini dilakukan pembuatan laporan yang disusun berdasarkan hasil
penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Data
penelitian didapatkan secara langsung dari sumber untuk kemudian digunakan dalam
penyusunan laporan akhir penelitian.
Selama 3 (Tiga) bulan, penulis melaksanakan penelitian di kantor pusat PT. Go Clean
Indonesia, yang berlokasi di Jl. Raya Waru, Ruko Gateway D. 36, Sawotratap, Kec.
Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Penulis melakukan penelitian di bagian
pembelian barang mulai dari proses permintaan sampai surat jalan pengiriman barang, dan
menangani beberapa aktivitas Finance and Accounting di perusahaan. Sesuai dengan
kalender akademik STIE MAHARDHIKA SURABAYA tahun ajaran 2020/2021, kegiatan
penelitian dilaksanakan mulai tanggal 01 Maret 2021 sampai 01 Mei 2021. Penulis
melaksanakan penelitian di tempat tersebut, pada Hari Senin sampai Sabtu, yang mana
dimulai dari pukul 08.00 s/d 17.00 WIB.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PT. Go Clean Indonesia adalah perusahaan Layanan Fasilitas yang bercita-cita menjadi
perusahaan layanan terbaik di Indonesia. Didirikan pada tahun 2011 di Sidoarjo Jawa
Timur, PT. Go Clean Indonesia telah berkembang menjadi Perusahaan Layanan Fasilitas
yang profesional terpercaya dengan jumlah karyawan lebih dari 1000 orang dan melayani
lebih dari 100 pelanggan yang tersebar di kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Ternate, Bali, dan Kendari. Pelayanan jasa
PT. Go Clean Indonesia dijalankan melalui sebuah sistem kebersihan yang memadukan
kehandalan sumberdaya manusia, mesin, perlengkapan, bahan habis pakai (Consumable)
dan bahan kimia (Chemical) penolong yang ramah lingkungan, standard operating
procedure dan standard cleaning service performance, sistem pengawasan yang berjenjang
dan konsisten, sistem dokumentasi dan pelaporan kualitas kebersihan yang lengkap, serta
dukungan management yang kuat.
Penelitian dilaksanakan di Departemen Warehouse dan Finance and Accounting di PT.
Go Clean Indonesia. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh penulis dilakukan setiap hari
kerja PT. Go Clean Indonesia yaitu mulai hari Senin sampai hari Sabtu dan dimulai dari
pukul 08.00 sampai 17.00. Penulis berperan sebagai pihak internal perusahaan yang
bertugas untuk memeriksa barang masuk dan keluar, melakukan pembelian barang ke
supplier dan pengiriman barang ke pelanggan, mengurus kepuasan pelanggan/klien, dan
membuat laporan persediaan di PT. Go Clean Indonesia.
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
169
Penulis mengawasi, memberikan saran dan perbaikan terkait kegiatan proses siklus
akuntansi terutama tentang persediaan dan sistem akuntansi yang berjalan di perusahaan
supaya sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang berlaku sehingga dapat
menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Penulis juga melakukan kegiatan administrasi
di bagian pergudangan seperti membuat daftar permintaan barang barang kebersihan
(mesin, bahan habis pakai dan bahan kimia) sesuai dengan kebutuhan pelanggan/klien
berdasarkan nilai kontrak. Selain itu, penulis juga membuat daftar pembelian barang ke
supplier berdasarkan permintaan pelanggan/klien.
Struktur organisasi yang terdapat pada Departemen Wearhouse (Gudang) adalah
sebagai berikut :
Gambar 2. Struktur Organisasi Departemen Wearhouse (Gudang) PT. Go Clean Indonesia
Adapun tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Head of Wearhouse (Kepala Gudang)
a) Membuat perencanaan dan distribusi barang barang kebersihan di gudang,
b) Mengawasi dan mengecek barang masuk dan keluar,
c) Memastikan ketersediaan barang sesuai kebutuhan sesuai permintaan
pelanggan/klien,
d) Mengawasi pekerjaan staff gudang lainnya,
e) Bertanggung jawab melakukan perhitungan stock ( Stock Opname ) berdasarkan
periode yang di tetapkan.
2. Admin Wearhouse (Administrasi Gudang)
a) Memeriksa Kondisi barang masuk dan stok barang yang ada di gudang,
b) Melakukan penginputan barang masuk dan keluar kedalam program ACCURATE,
c) Memeriksa dan membuat laporan stock opname,
d) Membuat Surat Jalan manual.
3. Purchasing Staff
a) Membuat daftar permintaan barang dan pemesanan barang sesuai dengan permintaan
pelanggan/klien berdasarkan nilai kontrak penjualan,
b) Memastikan setiap pesanan pembelian yang dibuat sudah disetujui oleh pihak pihak
pimpinan perusahaan.
c) Meminta approval pesanan pembelian kepada manajemen/bagian keuangan
perusahaan untuk anggaran dana,
d) Mengirim pesanan pembelian kepada supplier,
e) Melakukan pembelian barang ke supplier,
f) Menghubungi supplier untuk mendapatkan penawaran harga,
g) Melakukan negosiasi harga ke supplier.
4. Distribution Officer
a) Melakukan packing barang sebelum dikirimkan ke pelanggan/klien,
b) Memastikan barang yang dipacking sesuai dengan permintaan dan alamat
Head of Wearhouse
Adm.
Wearhouse
Purchasing
staff
Distribution
Officer
Technician
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
170
pelanggan/klien,
c) Mengirim barang ke pelanggan/klien serta bertanggung jawab atas kondisi barang
selama diperjalan
d) Memastikan barang yang dikirimkan harus sampai ke alamat pelanggan/klien dengan
tepat waktu.
5. Technician
a) Melakukan pengecekan harian dan mingguan sesuai dengan kategori alat alat dan
mesin kebersihan yang dipakai oleh pelanggan/klien,
b) Melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan pada alat dan mesin,
c) Membuat anggaran dana apabila terjadi kerusakan atau jadwal pergantian spare part
pada alat atau mesin.
Dalam penelitian penulis, kendala yang dialami penulis ada di bagian pengelolaan
persediaan barang (inventory) yaitu lebih tepatnya di departemen gudang (werehouse) PT.
Go Clean Indonesia. Sistem kerja bagian administrasi gudang masih berantakan sehingga
sering menyebabkan kesalahan dalam proses penginputan barang di aplikasi Accurate
Software. Mulai dari proses penginputan permintaan barang sampai pengiriman barang ke
pelanggan/klien masih sering terjadi kesalahan sehingga laporan persediaan dan laporan
keuangan seperti neraca sering mengalami ketidaksesuaian.
Seperti kasus yang terjadi dimana bagian purchasing staff yang salah menginput
permintaan barang dari pelanggan/client sehingga barang yang dibeli tersebut juga salah.
Hal ini menyebabkan pelanggan/klien komplain kepada pihak manajemen perusahaan. Dan
bukan hanya itu saja, kesalahan yang sering terjadi adalah dibagian penginputan barang
masuk dan keluar. Seperti dalam proses pembelian barang ke supplier. Bagian administrasi
gudang menginput nama barang baru ketika menerima surat jalan dari supplier dikarenakan
barang yang dipesan ke supplier tersebut memiliki nama item barang yang berbeda dengan
nama item yang ada di daftar barang PT. Go Clean Indonesia padahal item barang tersebut
adalah sama. Ini adalah salah satu contoh kesalahan yang sering terjadi dalam pengimputan
barang masuk karena ada banyak nama lain di daftar barang PT. Go Clean Indonesia.
Dari penelitian yang penulis lakukan selama penelitian, kesalahan kesalahan yang
terjadi diakibatkan kurangnya pemahaman tentang aplikasi Accurate Softwaredan dan tidak
adanya manajemen persediaan didalam departemen warehouse (gudang). Penginputan
barang yang salah akan mengakibatkan kesalahan dalam pencatatan laporan persediaan dan
laporan neraca perusahaan. Inilah pentingnya menerapkan manajemen persediaan bagi
perusahaan Jadi manajemen persediaan pada dasarnyadijelaskan bagaimana mengelola
persediaan pada tingkat yang optimal. Meskipun salah satu sifat jasa itu sendiri adalah tidak
berwujud akan tetapi jasa itu sendiri tidak terlepas dari penyedia jasa dan barang pelengkap
yang menyertai penghantaran jasa itu sendiri yang sifatnya berwujud (tangible).
Pengelolaan fasilitas komponen barang sebagai paket pelengkap jasa mencakup biaya
penjualan, pelayanan pelanggan, dan sistem informasi.
Maka dari itu penulis menerapkan suatu sistem kerja terutama dalam proses pengelolaan
barang persediaan menggunakan aplikasi Accurate Software dengan benar sehingga
laporan yang disajikan sesuai dengan fisik yang ada. Penulis sudah membuat sistem kerja
yaitu alur dari proses pengelolaan barang persediaan (inventory) dan sistem kerja ini sudah
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
171
dipakai oleh PT. Go Clean Indonesia sejak bulan Maret 2021 sampai saat artikel ini
diterbitkan. Berikut adalah alur dari proses pengelolaan barang persediaan (inventory) yang
sudah dibuat oleh penulis.
Gambar 3. proses pengelolaan barang persediaan (inventory)
1. Proses Permintaan Barang
Sebelum melakukan proses pembuatan permintaan barang, bagian purchasing
(Purchasing staff) harus terlebih dahulu mengecek dokumen MR (Material Request) yang
dibuat oleh PIC masing masing area (pelanggan/klien) apakah MR tersebut sudah disetujui
oleh pihak pimpinan perusahaan atau belum.
Setelah sudah di setujui, bagian purchasing bisa membuat permintaan barang tersebut.
Dalam hal ini bagian purchasing harus teliti terhadap nama barang dan jumlah barang yang
diminta.
Gambar 4. Dokumen MR (Material Requesi)
Proses Permintaan Barang
Proses Pemesanan Barang
Proses Pembelian Barang
Proses Barang Masuk
Tagihan
Pembelian
Kredit
Bagian
Keuangan
Proses Packing dan
Distribusi (Pengiriman)
Barang
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
172
Tanggal di input
berdasarkan tanggal
terima MR (Material
Request)
Barang diinput sesuai MR
(Material Request) yang
diberikan PIC masing
masing area
(pelanggan/klien)
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
173
Gambar 5. Proses pembuatan permintaan barang
1. Proses Pemesanan Barang
Setelah dokumen permintaan barang sudah disetujui oleh pimpinan perusahaan, maka
bagian purchasing dapat membuat pemesanan barang ke sistem Accurate Software. Dalam
pembuatan PO (Purchase Order/pesanan pembelian), perlu diperhatikan stock barang yang
ada digudang apakah barang yang diminta tersebut masih ada atau tidak di dalam
gudang.Jika masih ada, bagian purchasing tidak perlu membeli barang ke supplier. Sebelum
melakukan pesanan ke supplier, bagian purchasing harus terlebih dahulu memastikan
kesediaan stock barang di suppplier maka dari itu, bagian purchasing perlu untuk
menelepon supplier. Hal ini akan mempermudah dalam pembelian barang. Karena proses
pembuatan PO lumayan memakan waktu karena satu PO hanya untuk satu supplier
sedangkan barang barang yang diinput ke dalam PO tersebut berdasarkan permintaan
barang dan satu PO terdiri dari banyak PR (Permintaan Barang). Maka dari itu, untuk
memudahkan pembuatan PO, bagian purchasing harus mengelompokkan barang barang
yang ada di PR (permintaan barang) terlebih dahulu berdasarkan suppliernya. Bagian
purchasing harus memiliki data supplier beserta barang barang yang dijual supplier tersebut
untuk memudahkan proses pengelompokan barang. Cara pengelompokan barang dapat
dilakukan dengan menarik data pemesanan barang di aplikasi Accurate Software, kemudian
dapat di export kedalam bentuk Ms. Excel.
Kolom keterangan diisi
nama dan kode area
(pelanggan/klien)
Harus mengikutsertakan nama
PIC yang mengajukan MR
tersebut. Hal ini akan
mempermudah pencarian
apabila terdapat kesalahan
dalam MR (Material Request)
Tahap 1 :
Klik “gambar”
paling bawah.
Gambar ini adalah
menu laporan
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
174
Gambar 6. Proses penarikan data laporan permintaan barang
Tahap 2 :
Pilih menu
permintaan
barang
Tahap 3 :
Pilih rentang
tanggal sesuai
tanggal laporan
yang diinginkan
Tahap 5 :
Kemudian,
Klik
“Tampilkan”
Tahap 4 :
Pilih cabang
“Head Office
Sidoarjo”
Tahap 6 :
Kemudian,
pilih menu
ekspor jika
ingin
mengubah data
kedalam
bentuk MS.
Excel
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
175
Gambar 7. Proses pengelompokan barang untuk penginputan pesanan pembelian
Pembuatan pesanan pembelian hanya bisa dilakukan berdasarkan supplier. Maka dari
itu, bagian purchasing harus terlebih dahulu mengelompokkan barang menurut suppliernya.
Dalam hal ini, proses pembuatan pesanan pembelian atas satu pelanggan/klien terdiri dari
beberapa pesanan pembelian. Tetapi, jika barang barang permintaan dari satu
pelanggan/klien tersebut ada di satu supplier maka, pesanan pembeliannya bisa lebih mudah
dilakukan. Setelah membuat daftar permintaan barang seperti gambar yang diatas, bagian
purchasing dapat melakukan penginputan pesanan pembelian ke aplikasi Accurate
Software. Kemudian, bagian purchasing dapat menyerahkan PO tersebut ke bagian
keuangan untuk anggaran dana.
Berikut adalah proses penginputan pesanan pembelian ke dalam program Accurate
Software.
Tahap 1 :
Pilih nama pemasok
sesuai data yang sudah
dikelompokkan
tersebut.
Tahap 3 :
Input nama barang sesuai
data yang sudah
dikelompokkan tersebut
Tahap 2 :
Input tanggal berdasarkan
tanggal dibuatnya PO ini
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
176
Gambar 8. Proses pengimputan pesanan pembelian kedalam aplikasi Accurate
Software
Berikut adalah prosedur permintaan dana atas pesanan pembelian
Bagian Purchasing Kasir Manajemen Eksekutif
Perusahaan
Tabel 1. Prosedur permintaan dana atas pesanan pembelian
Berikut adalah tampilan PO yang sudah di Acc Direktur dan Kepala Bagian Keuangan
dan dana sudah siap dibelanjakan. Dalam hal ini, bagian Purchasing dapat melakukan
pembelian ke supplier. Dokumen PO memilik 3 rangkap. Rangkap 1 untuk bagian
keuangan, rangkap 2 untuk diberikan ke Suppiler dan rangkap 3 dipegang oleh bagian
Purchasing untuk proses realisasi dan pengecekan barang ketika barang dikirimkan ke
gudang.
Tahap 4 :
Checklist “Kena
Pajak” dikarena
barang pemasok ini
memiliki PPN
Tahap 5 :
Isi keterangan sesuai
keterangan permintaaan
barang
Tahap 6 :
Pilih menu “cetak” untuk
mencetak PO ini
Permintaan dana
PO
Pengajuan dana PO
Acc Kepala Bagian
Keuangan
Acc Direktur
Dana dikeluarkan
untuk anggaran PO
Terima dana
(Dana siap
dipakai untuk
pembelian)
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
177
Gambar 10. Tampilan rangkap PO yang sudah di Acc
2. Proses Pembelian Barang
Dalam proses pembelian barang terdapat dua jenis pembelian yaitu pembelian barang
secara tunai dan kredit. Hal ini diberlakukan adalah untuk pengendalikan pengeluaran
perusahaan dalam pembelian barang. Berikut adalah flowchart pembelian tunai maupun
kredit.
Bagian
Purchasing
Suppllier Bagian Gudang Bagian Keuangan
Tabel 2. Tampilan Flowchart Pembelian Barang Tunai dan Kredit
3. Proses Barang Masuk
Ketika barang dari supplier tiba di gudang, bagian gudang seperti kepala gudang, bagian
purchasing, dan admin gudang harus memeriksa barang yang masuk terlebih dahulu apakah
barang tersebut sesuai dengan barang yang dipesan atau belum. Bagian gudang juga harus
memeriksa kondisi barang tersebut. Jika barang yang dipesan rusak, maka harus segera
dikembalikan ke supplier untuk digantikan dengan barang yang baru. Jika barang yang
dikirimkan oleh suplier sudah sesuai, bagian admin warehouse (gudang) dapat menginput
barang tersebut ke aplikasi Accurate Software. Dalam hal ini, admin gudang harus
mencocokkan terlebih dahulu antara PO dengan surat jalan yang diterima. Jika sudah sesuai
maka surat jalan dari supplier dapat digunakan dalam penginputan ke aplikasi Accurate
Dokumen PO
Tunai/Kredit
Terima
Dokumen PO
Kredit
Terima
Dokumen PO
Tunai & Kredit
Pengiriman
Barang sesuai
PO
Terima Surat
Jalan Beserta
Barang Dari
Supplier
Tagihan PO
Tunai/Kredit
Tagihan PO
Tunai
Tagihan PO
kredit
Membuat
realisasi
pembelian PO
tunai Laporan
Pembelian
barang Tunai
& Kredit
Melakukan
Pembayaran
Tagihan
pembelian
Kredit
Terima
Pembayaran
Atas
Pembelian
Kredit
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
178
Software. Dalam penginputan kedalam aplikasi Accurate Software, yang lebih dahulu
dilakukan admin gudang adalah proses penerimaan barang.
.Berikut adalah proses penginputan barang masuk ke dalam aplikasi Accurate
Software
Gambar 11. Diagram proses penginputan barang masuk ke dalam aplikasi Accurate
Sofware
Dari diagram diatas dijelasakan bahwa proses penginputan barang masuk dimulai dari
penerimaan barang kemudian penginputan dilanjutkan ke faktur pembelian baik pembelian
tunai maupun kredit. Penginputan ini dilakukan oleh admin gudang. Untuk mempermudah
penginputan, admin gudang dapat mengambil file PO yang sudah di input dengan cara
mengambil nomor PO tersebut. Dalam hal ini, admin gudang harus benar benar teliti baik
dalam penginputan nama barang dan jumlah barang tersebut. Jika nama barang yang ada di
surat jalan dari supplier tersebut berbeda dengan nama barang yang ada di database barang
di aplikasi Accurate, maka admin gudang harus mengikuti nama barang yang ada di
database yang ada di aplikasi Accurate Software tersebut. Admin gudang tidak boleh
membuat nama barang baru di aplikasi karena akan membuat laporan persediaan memiliki
banyak nama barang dengan jenis barang yang sama. Berikut adalah tampilan penginputan
penerimaan barang.
Penerimaan
Barang
Faktur Pembelian
Tunai/Kredit
Pembayaran
Pembelian
Tunai/Kredit
Admin
Wearhouse
(Gudang)
Bagian Keuangan
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
179
Gambar 12. Tampilan penginputan penerimaan barang ke dalam aplikasi Accurate
Sofware
Setelah penginputan penerimaan barang selesai dilakukan, bagian admin gudang dapat
melanjutkan penginputan ke dalam faktur pembelian. Dalam hal ini, admin gudang dapat
melakukan penginputan dengan mengambil nomor penerimaan barang yang sudah di input
tersebut. Sebagai catatan, nomor penginputan akan otomatis setelah kita selesai menginput
transaksi baik permintaan barang, pesanan barang, penerimaan barang dan penginputan
lainnya. Dalam penginputan faktur pembelian, admin gudang harus menginput harga
barang sesuai dengan harga tagihan/faktur pembelian tersebut.
Gambar 13. Tagihan atas pembelian barang kebersihan (Inventory) dari Supplier
Berikut adalah proses penginputan faktur pembelian ke dalam sistem Accurate
Online
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
180
1. Klik menu Pembelian | Faktur Pembelian.
\
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
181
2. Lengkapi informasi Nama Pemasok dan Tanggal, lalu klik tombol Ambil |
Penerimaan.
3. Pilih Penerimaan Barang yang akan dimasukan kedalam Faktur Pembelian, lalu klik
Lanjut.
4. Isi harga barang sesuai Tagihan Pembelian Barang lalu klik Lanjut. Setelah selesai
menginput harga, transaksi dapat disimpan dengan meng klik tampilan “Save”
Gambar 14. Proses penginputan faktur pembelian ke dalam sistem Accurate
Software
5. Proses Packing & Distribusi Barang
Dalam proses distribusi dan packing barang, admin warehouse (gudang) harus membuat
daftar surat jalan terlebih dahulu karena dari surat jalan itulah yang nantinya akan dipakai
sebagai patokan dalam packing barang dan distribusi (pengiriman) barang. Daftar barang
yang dibuat di surat jalan diambil dari daftar permintaan barang sesuai dengan nama
pelanggan/klien.
Tidak semua barang yang sudah di packing berdasarkan surat jalan tersebut akan
dikirimkan pada hari yang sama dikarenakan pelanggan/klien PT. Go Clean Indonesia yang
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
182
begitu banyak dan juga ada yang diluar pulau. Hal ini lah yang perlu diperhatikan oleh
bagian gudang. Perlu adanya manajemen waktu untuk mengendalikan waktu pengiriman
barang sehingga barang yang dikirim kepada pelanggan/klien tepat waktu. Maka dari itu,
untuk mempermudah proses packing dan distribusi barang di PT. Go Clean Indonesia,
penulis membuat sistem kerja untuk mengendalikan waktu pengiriman. Dalam sistem kerja
tersebut, penulis membagi 3 jenis pengiriman. yaitu kloter 1, kloter 2, dan kloter 3.
Pembagian kloter ini dibuat karena berdasarkan jarak dan tanggal pengiriman sesuai dengan
kontrak kerjasama dengan klien/pelanggan.
Gambar 15. Tampilan Daftar Jadwal Packing Barag dan Pengiriman Barang
Gambar 16. Tampilan Surat Jalan yang sudah selesai dikirimkan
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
183
Gambar 17. Tampilan Nilai Persediaan PT. Go Clean Indonesia
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
184
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
185
Gambar 18. Tampilan Laporan Neraca PT. Go Clean Indonesia
Sistem kerja yang dibuat oleh penulis sudah dilakukan oleh pihak manajemen gudang
perusahaan dan sudah dipakai sejak bulan maret 2021sampai saat ini. Hasil dari penelitian
yang dilakukan oleh penulis menyatakan bahwa dengan menerapkan sistem kerja seperti
yang dibuat oleh penulis , menghasilkan perubahan yang signifikan pada laporan keuangan
perusahaan. Untuk melihat perubahan yang signifikat tersebut, penulis membuat
perbandingan dengan tingkat persentase kesalahan yang dimaksudkan perbandingan
persentase kesalahan adalah perbandingan antara pencatatan di sistem Accurate Online
dengan fisik barang yang ada di gudang sebelum dan sesudah penggunaan sistem kerja yang
dibuat oeh penulis. Dalam hal ini, penulis akan menjelaskan tentang perubahan yang terjadi
pada laporan persediaan perusahaan terhadap laporan neraca PT. Go Clean Indonesia. Data
ini didapatkan penulis dari pihak manajemen keuangan perusahaan secara langsung. Data
ini diambil penulis dari laporan persediaan periode Januari 2021 sampai April 2021 dan
dibuat dalam bentuk tabel. Penulis membuat blok yang berwarna kuning untuk menandakan
pemakaian sistem kerja yang dibuat oleh penulis. Berikut adalah tabel persentase tingkat
kesalahan yang terjadi pada laporan persediaan PT. Go Clean Indonesia.
Periode
Laporan
Nilai
Persediaan
di sistem
Accurate
Online
Nilai
persediaan
manual
berdasarkan
jumlah Fisik
barang
Selisih
Tingkat
Persentase
Kesalahan
Laporan
Januari 2021
724.132.665
720.315.121
3.817.544 52,72%
Laporan
Februari 2021
701.363.011
702.352.143
(989.132) 14,10%
Laporan
Maret 2021
711.225.036
711.220.323
4.713 0,07%
Laporan April
2021
727.961.630
727.965.301
(3.671) 0,05%
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
186
Tabel 3. Persentase tingkat kesalahan pada nilai persediaan PT. Go Clean Indonesia
Dari data persentase diatas menyatakan bahwa dengan menerapkan sistem kerja yang
dibuat oleh penulis pada aplikasi Accurate Online menghasilkan tingkat persentase
kesalahan yang lebih kecil sehinggal laporan persediaan pada aplikasi Accurate Online
hampir sesuai dengan perhitungan fisik persediaan yang dilakukan secara manual.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan permasalahan yang ditemui penulis pada perlakuan akuntansi
terhadap pengendalian persediaan PT. Go Clean Indonesia, maka pembahasan pada bagian
ini akan disajikan kesimpulan dan yang berhasil dirangkum oleh penulis.
1. Dengan menerapkan aplikasi Accurate Online yang baik dan benar maka dapat
mengurangi kesalahan pencatatan dan perhitungan yang sering dilakukan oleh manusia
(Human Error)
2. Dengan menerapkan aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi seperti Accurate Online
dapat membantu pimpinan dan manajemen eksekutif perusahaan dalam mengambil
keputusan
3. Dengan menerpakan aplikasi Accurate Online yang baik dan benar dapat mempermudah
penyusunan laporan keuangan yang akurat, relevan dan tepat waktu
4. Perlu adanya perbaikan dan penerapan sistem kerja yang benar dalam pengendalian
persediaan PT. Go Clean Indonesia. Sehingga data yang diinput ke dalam sistem Accurate
Online sesuai dengan fisik yang ada di dalam gudang
5. PT. Go Clean Indonesia terlebih khusus pada Departemen Warehouse (Gudang)
membutuhkan pengendalian manajemen yang baik, baik dalam mengatur persediaan dan
mengatur waktu untuk menjaga kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan/klien
DAFTAR PUSTAKA
Annisa Puji Harlina,dkk. (2018) Mengembangkan Manajemen Waktu Melalui Layanan
Penguasaan Konten dengan Teknik Kontrak Perilaku. Indonesia Journal of Guidance
and Counseling 3 (1).2014. Theory and Application. Jakarta (diakses pada tanggal 22
Februari 2018 pukul 13.50 WIB).
Anwar, F. N., & Karamoy, H. (2018). Analisis penerapan metode pencatatan dan penilaian
terhadap persediaan barang dagang menurut PSAK No. 14 pada PT. TirtaInvestama
DC Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi,
2(2), 1296-1305.
Azhar Susanto (2017:207), Sistem Informasi Akuntansi. Cetakan pertama. Lingga Jaya.
Bandung
Bahri, Syaiful. (2016).Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Andi
Rumus Tingkat Persentase Kesalahan apabila selisih ( + )
Tingkat
Persentase
Kesalahan
: Selisih x 100 % Nilai Persediaan di sistem Accurate Online
Rumus Tingkat Persentase Kesalahan apabila selisih ( - )
Tingkat
Persentase
Kesalahan
: ( - ) Selisih
x 100 % Nilai Persediaan di sistem Accurate Online
PENERAPAN PROGRAM ACCURATE DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. GO CLEAN INDONESIA | Hal 163-187
187
Bahri, Syaiful. (2016).Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Andi
Chopra, S., and. Lariviere, M. A. (2016). Managing Service Inventory to Improve
Performance. MITS loan management Review, Vol 47
Fitzsimmons, J. A., Fitzsimmons, M. J., (2016), Service Inventory, Operations, Stratergy,
Information technology. Mc Graw Hill International.
Syakur (2015). Analisis Persediaan barang dalam Perusahaan Jasa. Jakarta. Balai Pustaka
Wullur, R. A. M. L., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2016). Analisis penerapan akuntansi
persediaan berdasarkan PSAK No.14 pada PT. Gatraco Indah Manado. Going
Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 11(1), 1-9.