penerapan pendekatan contextual teaching and mata ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · mata...

207
i PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI SISWA KELAS X AP 1 SMK PGRI 1 MEJOBO KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh Arif Bagus Wibowo NIM 7101408153 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: leduong

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

i

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN KETERAMPILAN

DASAR KOMUNIKASI SISWA KELAS X AP 1

SMK PGRI 1 MEJOBO KUDUS

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Arif Bagus Wibowo

NIM 7101408153

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia

ujian skripsi pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Suhermini, M. Si Ismiyati, S.Pd. M.Pd

NIP. 194807121976032001 NIP. 198009022005012002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dra. Nanik Suryani, M.Pd

NIP. 195604211985032001

Page 3: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Drs. Ade Rustiana, M.Si

NIP. 196801021992031002

Anggota I Anggota II

Dra. Suhermini, M. Si Ismiyati, S.Pd. M.Pd

NIP. 194807121976032001 NIP. 198009022005012002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. S. Martono, M.Si.

NIP.196603081989011001

Page 4: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi

ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Februari 2013

Arif Bagus Wibowo

NIM. 7101408153

Page 5: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Hidup itu adalah sebuah pembelajaran

Pembelajaran yang baik adalah belajar dari pengalaman

(Arif Bagus Wibowo)

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku beserta keluarga

besarku yang selalu mendoakan dan

memberi semangat kepadaku.

2. Almamater UNNES.

Page 6: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

vi

PRAKATA

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas segala nikmat yang telah

diberikan kepada makhuk-Nya karena dengan kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi Siswa Kelas X AP 1 SMK

PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun ajaran 2012/2013”. Sholawat serta salam semoga

tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad S.A.W yang telah mengantarkan umatnya

kepada zaman yang terang benderang.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang

mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor UNNES yang telah memberikan

kesempatan belajar di UNNES.

2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang memberi kesempatan

menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNNES.

3. Dra. Hj. Nanik Suryani, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang

mendukung kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dra. Suhermini, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah penuh perhatian dan

kesabaran dalam memberikan bimbingan.

Page 7: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

vii

5. Ismiyati, S.Pd. M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah penuh perhatian dan

kesabaran dalam memberikan bimbingan.

6. Tata Usaha Fakultas Ekonomi yang telah melayani administrasi.

7. Drs. Joko Waluyo, selaku Kepala SMK PGRI 1 Mejobo Kudus yang telah

memberi ijin untuk mengadakan penelitian di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus.

8. Dra. Wiwiek Dwiyanti, selaku guru pengampu mata pelajaran mengaplikasikan

keterampilan dasar komunikasi yang telah membantu selama penelitian.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung dan

berperan dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, peneliti selanjutnya serta

dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.

Semarang, Februari 2013

Penyusun

Page 8: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

viii

SARI

Wibowo, Arif Bagus. 2013. “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi Siswa Kelas X AP 1 SMK

PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun ajaran 2012/2013”. Skripsi. Jurusan Pendidikan

Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I:

Dra. Suhermini, M. Si. Pembimbing II: Ismiyati, S.Pd. M.Pd.

Kata kunci: Contextual Teaching Learning, Hasil Belajar

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran

Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi masih cenderung menggunakan

metode ceramah tanpa variasi. Hal tersebut mengakibatkan suasana pembelajaran

dikelas jauh dari menyenangkan dan menggairahkan. Selain itu siswa juga dinilai

kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, terlihat dari masih sedikitnya

siswa yang berani mengemukakan pendapat. Keaktifan siswa yang sangat kurang

tersebut mengakibatkan hasil evaluasi siswa juga kurang maksimal. Adapun rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran

Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi pada siswa kelas X AP 1 SMK

PGRI 1 Mejobo Kudus?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada

mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi pada siswa kelas X

AP di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X AP 1 SMK PGRI 1 Mejobo Kudus

sejumlah 42 siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana setiap siklus

dilaksanakan dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan observasi dan tes. Teknik analisis datanya menggunakan deskriptif

presentase.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor pengamatan kinerja guru pada

siklus I sebesar 66% dan pada siklus II 80% dan untuk aktivitas siswa mengalami

kenaikan dari siklus I yang dalam kategori cukup dan pada siklus II meningkat pada

kategori baik. Peningkatan aktivitas belajar siswa ini tidak lepas dari refleksi hasil

aktivitas belajar siswa pada siklus I. Hasil dari refleksi pada siklus I juga

mempengaruhi peningkatan hasil tes pada siklus II. Terbukti dari ketuntasan siswa

pada siklus I yaitu 66,67% dan pada siklus II mengalami kenaikan menjadi 85,71%.

Simpulan dalam penelitian ini berdasarkan hasil pengamatan kinerja guru dan

aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching

and Learning pada kompetensi dasar Mengidentifikasi Proses Komunikasi

mengalami peningkatan secara konsisten yang diikuti peningkatan hasil belajar. Saran

dalam penelitian ini yaitu guru diharapkan tidak hanya menjalankan proses belajar

mengajar dengan teori saja, melainkan teori-teori tersebut diterapkan langsung

Page 9: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

ix

ABSTRACT

Wibowo, Arif Bagus. 2013. The Implementation of Contextual Teaching and

Learning (CTL) Approach to Improve Students‟ Learning Outcomes in The

Application of Communication Basic Skills Subject of Class AP X in SMK

PGRI 1 Mejobo Kudus in the Academic Year of 2012/2013. Final Project,

Economics Education Department, Faculty of Economics, Semarang State

University. First Advisor: Dra. Suhermini, M. Si., Second advisor: Ismiyati,

S.Pd. M.Pd.

Key words: Contextual Teaching and Learning, Learning Outcomes

The learning process in The Application of Communication Basic Skills Subject

usually uses traditional method without any variation. Therefore, the learning

condition in the classroom is not fun and exciting. Moreover, the students are less

active in participating the learning process; because only a few students who express

the opinions. The lack of students‟ activity makes students‟ evaluation not maximum.

The statement of the problem in this study is: "Does the implementation of

Contextual Teaching and Learning (CTL) Approach improve the learning outcomes

in The Application of Communication Basic Skills Subject in class AP X in SMK

PGRI 1 Mejobo Kudus?"

The subjects of this study were 42 AP X students in SMK PGRI 1 Mejobo

Kudus. The study consisted of two cycles; each cycle held two meetings. The data

were collected by using observation and tests. The data analysis uses percentage

descriptive.

The result of observation showed that the teacher‟s performance in the first

cycle was 66% and 80% in the second cycle, the students‟ activities was from 61% in

first cycle increased up to 73% in the second cycle. The improvement of students‟

learning activities could not be separated from the reflection of students‟ learning

activities in the first cycle. Students‟ mastery was also increasing. It was 66.67% in

the first cycle and increased up to 85.71% in the second cycle.

The conclusion of this research is CTL Approaches can improve consistently

students‟ learning outcome in The Application of Communication Basic Skills

Subject. It is suggested that teachers can improve their discipline, and use more

various learning methods such as; CTL Approach. The students are also expected to

be more active in the learning process to achieve the learning objectives.

Page 10: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ...... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ...... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... ...... iii

PERNYATAAN ............................................................................................... ...... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... ...... v

PRAKATA ....................................................................................................... ...... vi

SARI ................................................................................................................. ...... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ...... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ...... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ...... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ...... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... ...... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. ...... 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... ...... 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. ...... 5

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... ...... 5

Page 11: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xi

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 6

2.1 Pengertian Belajar .................................................................................... 6

2.2 Prinsip-prinsip Belajar ............................................................................. 7

2.3 Pengertian Hasil Belajar .......................................................................... 8

2.4 Manfaat Hasil Belajar .............................................................................. 8

2.5 Pendekatan dalam Pembelajaran ............................................................. 10

2.6 Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) .......................... 13

2.6.1 Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL) ................... 13

2.6.2 Penerapan Contextual Teaching and Learning (CTL) di kelas ...... 15

2.6.3 Peran Guru dan Siswa dalam CTL ................................................. 16

2.6.4 Langkah-langkah Penggunaan CTL ............................................... 17

2.6.5 Strategi Pembelajaran CTL ............................................................ 17

2.7 Kerangka Berpikir ................................................................................... 18

2.8 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 21

2.9 Hipotesis Penelitian ................................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 23

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian .................................................................. 23

3.2 Variabel Penelitian .................................................................................. 24

3.3 Prosedur Penelitian .................................................................................. 25

3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 29

3.4.1 Sumber Data .................................................................................. 29

3.4.2 Jenis Data ...................................................................................... 29

Page 12: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xii

3.4.3 Cara Pengambilan Data ................................................................. 30

3.4.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 30

3.5 Analisis Uji Coba Instrumen ................................................................... 31

3.6 Metode Analisis Data .............................................................................. 39

3.7 Indikator Keberhasilan ............................................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 43

4.1. Hasil Penelitian ........................................................................................ 43

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 43

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I ................................................................ 44

4.1.2.1 Perencanaan....................................................................... 44

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan ....................................................... 45

4.1.2.2.1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I, Pertemuan 1 . 45

4.1.2.2.2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I, Pertemuan 2 . 47

4.1.2.3 Pengamatan ....................................................................... 48

4.1.2.4 Refleksi ............................................................................. 69

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II .............................................................. 70

4.1.3.1 Perencanaan....................................................................... 70

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan ....................................................... 71

4.1.3.3 Pengamatan ....................................................................... 72

4.1.3.4 Refleksi ............................................................................. 94

4.2. Pembahasan ............................................................................................. 96

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 101

Page 13: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xiii

5.1 Simpulan .................................................................................................. 101

5.2 Saran ........................................................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 106

Page 14: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Data Observasi Hasil Belajar Siswa ...................................................... 3

2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 21

3.1. Data Persentase Hasil Belajar Siswa ...................................................... 23

3.2. Data Validitas Soal ................................................................................. 33

3.3. Data Tingkat Kesukaran Soal ................................................................. 36

3.4. Data Daya Beda Soal .............................................................................. 38

3.5. Kriteria Deskriptif Presentase ................................................................. 41

4.1. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ....................................... 48

4.2. Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 1 observer 1 ................... 49

4.3. Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 2 observer 1 ................... 50

4.4. Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 3 observer 1 ................... 51

4.5. Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 4 observer 1 ................... 52

4.6. Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 5 observer 1 ................... 52

4.7. Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 6 observer 1 ................... 53

4.8. Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 7 observer 1 ................... 54

4.9. Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 8 observer 1 ................... 55

4.10 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 9 observer 1 ................... 55

4.11 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 10 observer 1 ................. 56

4.12 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 1 observer 2 ................... 57

4.13 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 2 observer 2 ................... 58

Page 15: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xv

4.14 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 3 observer 2 ................... 59

4.15 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 4 observer 2 ................... 60

4.16 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 5 observer 2 ................... 60

4.17 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 6 observer 2 ................... 61

4.18 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 7 observer 2 ................... 62

4.19 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 8 observer 2 ................... 63

4.20 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 9 observer 2 ................... 63

4.21 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 10 observer 2 ................. 64

4.22 Data Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Siklus I ................................. 65

4.23 Data hasil observasi kinerja guru siklus I observer 1 ............................. 66

4.24 Data hasil observasi kinerja guru siklus I observer 2 ............................. 68

4.25 Data Hasil aktivitas siswa siklus II ......................................................... 73

4.26 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 1 observer 1 .................. 74

4.27 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 2 observer 1 ................... 75

4.28 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 3 observer 1 ................... 76

4.29 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 4 observer 1 ................... 76

4.30 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 5 observer 1 ................... 77

4.31 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 6 observer 1 ................... 78

4.32 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 7 observer 1 ................... 79

4.33 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 8 observer 1 ................... 79

4.34 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 9 observer 1 ................... 80

4.35 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 10 observer 1 ................. 81

Page 16: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xvi

4.36 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 1 observer 2 ................... 82

4.37 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 2 observer 2 ................... 83

4.38 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 3 observer 2 ................... 83

4.39 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 4 observer 2 ................... 84

4.40 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 5 observer 2 ................... 85

4.41 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 6 observer 2 ................... 86

4.42 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 7 observer 2 ................... 86

4.43 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 8 observer 2 ................... 87

4.44 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 9 observer 2 ................... 88

4.45 Data hasil observasi aktivitas siswa indikator 10 observer 2 ................. 89

4.46 Data Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Siklus II ................................ 90

4.47 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Observer 1 ....................... 91

4.48 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II Observer 2 ....................... 93

Page 17: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Model Kerangka Berpikir................................................................... 20

3.1. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 29

Page 18: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas Kelas X AP 1 .......................................... 107

2 Soal Uji Coba Instrument ................................................................. 108

3 Analis Uji Coba Instrumen ............................................................... 120

4 Perhitungan Validitas Soal ............................................................... 132

5 Perhitungan Daya Beda Soal ............................................................ 134

6 Perhitungan Reliabilitas ................................................................... 135

7 Perhitungan Tingkat Kesukaran ....................................................... 136

8 Daftar Kelompok .............................................................................. 137

9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................................... 139

10 Soal Evaluasi Siklus I ....................................................................... 147

11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .................................. 152

12 Soal Evaluasi Siklus II ..................................................................... 160

13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ..................................... 165

14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa siklus II .................................... 170

15 Lembar Observasi Kinerja Guru ...................................................... 175

15 Daftar Nilai Siswa Sebelum Tindakan ............................................. 176

16 Daftar Nilai Siklus I dan Siklus II .................................................... 177

17 Surat Keterangan Dosen Ahli (Profesional Judgement) .................. 179

18 Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 180

Page 19: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xix

19 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................................ 181

20 Validasi Abstrak Dosen Ahli .......................................................... 182

21 Dokumentasi Foto Selama Proses Pembelajaran ............................ 183

Page 20: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan kegiatan pembelajaran adalah untuk mencapai hasil

belajar yang telah ditetapkan. Hasil belajar dijadikan sebagai salah satu

indikator keberhasilan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, melalui

hasil belajar dapat diketahui sejauh mana keberhasilan dari proses

pembelajaran, sehingga dapat menjadi acuan atau tolok ukur untuk proses

pembelajaran selanjutnya.

Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar sudah sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pencapaian hasil belajar

yang maksimal perlu diupayakan dengan berbagai cara, diantaranya dengan

penerapan model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan salah satu

unsur dalam proses pembelajaran. Suprijono (2009: 46 dan 78), menjelaskan

bahwa ”melalui model pembelajaran guru dapat membantu siswa mendapatkan

informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide”. ”Pondasi

utama pembelajaran yang baik adalah konstruktivisme. Bertitik tolak pada

proposisi konstruktivisme dikembangkan berbagai model pembelajaran yaitu

model pembelajaran langsung, pembelajaran kooperatif dan pembelajaran

berbasis masalah. Aplikasi model pembelajaran berhubungan erat dengan

Page 21: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

2

pendekatan pembelajaran. Pendekatan yang cocok untuk pembelajaran berbasis

konstruktivisme adalah kontekstual”.

Bandono (2008) mengungkapkan:

“Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning

(CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan

membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan

mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks

pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki

pengetahuan/keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk

mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya”.

Penerapan pendekatan ini dalam pembelajaran diharapkan mampu

mengatasi masalah yang sering ditemui dalam pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan tradisional (konvensional), sehingga akan tercipta

suatu pembelajaran yang efektif yang mampu meningkatkan minat serta

pemahaman siswa terhadap pembelajaran. Kenyataan yang ada tidak sesuai

harapan, guru tetap bertahan pada tradisi lama. Guru memberi tugas kepada

siswa setelah masuk kelas untuk mencatat materi yang akan disampaikan oleh

guru, setelah itu guru memberikan sedikit ceramah tentang materi pelajaran.

Berdasarkan observasi awal di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus diketahui

guru mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi telah

mengelola proses pembelajaran di kelas secara maksimal dengan

mengkolaborasikan metode ceramah dengan sedikit metode tanya jawab. Guru

berusaha menjaga interaksi dengan siswa dengan harapan siswa mengikuti

Page 22: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

3

pembelajaran dengan baik. Guru menggunakan media yang ada untuk

menyampaikan materi pelajaran, salah satunya dengan papan tulis.

Siswa juga terlihat berusaha mengikuti proses pembelajaran dengan baik

yaitu dengan cara memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru

namun, ada beberapa siswa yang memang kurang memperhatikan penjelasan

dari guru hal ini mungkin dikarenakan siswa jenuh dengan proses pembelajaran

atau dimungkinkan memang siswa kurang memahami tentang apa yang

disampaikan oleh guru. Hal tersebut juga tidak terlepas dari input siswa di SMK

PGRI 1 Mejobo Kudus. Sistem penerimaan siswa baru di SMK PGRI 1 Mejobo

Kudus belum begitu ketat. Hal ini ditunjukkan dengan syarat penerimaan siswa

yang hanya menggunakan surat keterangan lulus dari sekolah asal dan proses

penyeleksian siswa baru yang hanya melalui tes tertulis saja, sehingga dalam

proses pembagian jurusan belum diseleksi dengan maksimal.

Hasil belajar untuk mata pelajaran belum sesuai dengan yang diharapkan.

Masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM yang diterapkan di sekolah.

Berikut hasil nilai ulangan harian mata pelajaran Mengaplikasikan

Keterampilan Dasar Komunikasi pada siswa kelas X Jurusan Administrasi

Perkantoran di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus.

Page 23: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

4

Tabel 1.1 Data Observasi Hasil Belajar Siswa

Kelas Jumlah

Kriteria

Tuntas Tidak tuntas

Jumlah % Jumlah %

X AP 1 42 25 59,52% 17 40,48%

X AP 2 43 27 62,79% 16 37,21%

Sumber: Daftar nilai ulangan harian kelas X Program Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK PGRI 1 Mejobo Kudus tahun ajaran 2012/2013.

Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa kelas X Jurusan Administrasi

Perkantoran SMK PGRI 1 Mejobo Kudus mempunyai dua kelas yaitu X AP 1

dan X AP 2. Perinciannya adalah 1) kelas X AP 1 sejumlah 42 siswa dengan

jumlah kriteria tuntas 25 siswa sebesar (59,52%) dan jumlah kriteria tidak

tuntas 17 siswa sebesar (40,48%), dan 2) kelas X AP 2 sejumlah 43 siswa

dengan jumlah kriteria tuntas 27 siswa sebesar (62,79%) dan jumlah kriteria

tidak tuntas 16 siswa sebesar (37,21%).

Berdasarkan permasalahan di atas perlu dilakukan penelitian dengan

judul: “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan

Dasar Komunikasi Siswa Kelas X AP 1 SMK PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun

Ajaran 2012/2013”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil

belajar mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi pada

siswa kelas X AP 1 SMK PGRI 1 Mejobo Kudus?”

Page 24: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

5

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan

pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

pada mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi pada

siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 1 Mejobo

Kudus dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui tentang penerapan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam upaya

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan

Dasar Komunikasi kelas X AP 1 SMK PGRI 1 Mejobo Kudus.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti dapat memberi pengalaman baru mengenai penerapan

pendekatan pembelajaran yang inovatif dan juga sebagai alternatif

untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang mungkin muncul

saat mengajar kelak.

b. Bagi instansi sebagai alternatif pemecahan masalah pembelajaran

dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran

untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa tidak hanya nilai

tetapi juga keterampilan.

Page 25: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.2 Pengertian Belajar

“Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan

mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang

peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan,

kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu, dengan menguasai

prinsip-prinsip dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa

aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis” (Rifa‟I

dan Chatarina, 2009:82).

Suparno (2000:2) menyatakan:

Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang

relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.

Perubahan-perubahan tersebut tidak disebabkan faktor kelelahan (fatigue),

kematangan, ataupun karena mengkonsumsi obat tertentu. Belajar juga

dihasilkan melalui kegiatan-kegiatan meniru hal-hal yang diamati di

lingkungan; misalnya seseorang yang belajar bagaimana cara makan

dengan menggunakan pisau dan garpu, maka cara yang paling efektif

untuk melakukannya adalah melalui peniruan perilaku orang-orang yang

sedang makan menggunakan sendok dan garpu, meniru adalah pekerjaan

yang sangat efektif di dalam proses belajar.

Prawiradilaga (2008: 132), “belajar merupakan proses berpikir, terjadi

secara internal dalam diri seseorang untuk memahami atau mendalami suatu

Page 26: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

7

kemampuan atau kompetensi atau keahlian tertentu baik yang kasat mata

maupun yang abstrak”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk mendapatkan

suatu hasil belajar berupa kemampuan yang akan terwujud dalam perubahan

tingkah laku individu tersebut secara permanen, dan kemampuan tersebut bisa

diperoleh salah satunya dengan meniru.

2.3 Prinsip - Prinsip Belajar

Belajar juga memiliki beberapa prinsip. Prinsip-prinsip belajar menurut

Rifa‟i (2009: 96) yaitu:

1. Informasi verbal

Informasi ini dapat diperoleh melalui tiga cara yaitu: a)

dikomunikasikan kepada siswa, b) dipelajari oleh siswa sebelum

memulai belajar baru, dan c) dilacak dari memori, karena informasi

itu telah dipelajari dan disimpan di dalam memori selama berbulan-

bulan atau bertahun-tahun yang lalu.

2. Kemahiran intelektual

Siswa harus memiliki berbagai cara dalam mengerjakan sesuatu,

terutama yang berkaitan dengan simbol-simbol bahasa dan lainnya,

untuk mempelajari hal-hal baru. Kemahiran intelektual ini bisa

digunakan pada saat-saat nanti saat siswa mengalami hal itu. Siswa

akan ingat tentang apa yang mereka lakukan terdahulu ketika ditanya

akan tahu karena pernah melakukannya.

3. Strategi

Setiap aktivitas belajar memerlukan pengaktifan strategi belajar dan

mengingat. Siswa harus mampu menggunakan strategi untuk

menghadirkan stimulasi yang kompleks. Seorang guru akan

menggunakan beberapa strategi agar apa yang mereka sampaikan

pada siswa dapat dipahami.

Page 27: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

8

Suprijono (2009:4), prinsip-prinsip belajar meliputi:

1) prinsip belajar adalah perubahan perilaku;

2) belajar merupakan proses, belajar terjadi karena didorong kebutuhan

dan tujuan yang ingin dicapai; dan

3) belajar merupakan bentuk pengalaman, pengalaman pada dasarnya

adalah hasil interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

2.4 Pengertian Hasil Belajar

“Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa

setelah mengalami kegiatan belajar” (Rifa‟I, 2009:85). Gagne dalam Suprijono

(2009:5-6) hasil belajar berupa:

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis. Kemampuan

merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.

2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang. Kamampuan intelektual merupakan kemampuan

melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan

konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian

gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud

otomatisme gerak jasmani.

5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan kemampuan

menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

Berdasarkan pendapat diatas pengertian hasil belajar adalah perubahan

perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar berupa pola-

pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan

keterampilan.

Page 28: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

9

2.5 Manfaat Hasil Belajar

Manfaat hasil belajar menurut Suharsimi (2009(b) : 6-8) adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Siswa

Siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti

pelajaran yang diberikan oleh guru melalui diadakannya penilaian.

Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada dua

kemungkinan:

a. Memuaskan

Hasil yang memuaskan bagi siswa dan hal itu menyenangkan,

tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan lain

waktu, akibatnya siswa akan mempunyai motivasi yang cukup

besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali mendapat hasil yang

lebih memuaskan.

b. Tidak Memuaskan

Siswa akan berusaha lebih giat ketika memperoleh hasil yang

kurang memuaskan sehingga lain kali tidak terulang lagi.

2. Bagi Guru a. Hasil penilaian yang diperoleh guru dapat digunakan untuk

mengetahui siswa-siswa mana yang sudah berhak melanjutkan

pelajarannya karena sudah berhasil menguasai bahan, maupun

mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil menguasai bahan.

Guru dapat lebih memusatkan perhatiannya kepada siswa-

siswanya yang belum berhasil.

b. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepet

bagi siswa sehingga untuk memberikan pengajaran diwaktu yang

akan dating tidak perlu diadakan perubahan.

c. Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah

tepat atau belum, jika sebagian besar siswa memperoleh angka

yang jelek pada penilaian yang diadakan mungkin hal ini

disebabkan oleh pendekatan atau metode yang kurang tepat.

3. Bagi Sekolah a. Hasil belajar merupakan cermin kualitas suatu sekolah. Penilaian

guru dapat digunakan unttuk mengetahui bagaimana hasil belajar

siswa-siswanya dan untuk mengetahui pula apakah kondisi belajar

yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau

belum.

Page 29: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

10

b. Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk

sekolah itu dapat merupakan bahan pertimbangan bagi

perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan datang.

c. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun,

dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, yang dilakukan

oleh sekolah sudah memenuhi standar atau belum. Pemenuhan

standar akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh

siswa.

2.6 Pendekatan dalam Pembelajaran

Penerapan suatu metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar

memerlukan pendekatan tertentu. Pendekatan pembelajaran tidak terlepas dari

pengertian pendekatan itu sendiri. Pendekatan yang menjadi pokok bahasan adalah

pendekatan dalam pembelajaran.

Sudrajat (2008) mengenai pendekatan dalam pembelajaran mengemukakan:

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat

umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

Pendekatan dalam belajar mengajar pada dasarnya adalah melakukan

proses belajar mengajar yang menekankan pentingnya belajar melalui proses

mengalami untuk memperoleh pemahaman. Pendekatan ini mempunyai peran

yang sangat penting dalam menentukan berhasil-tidaknya belajar yang

diinginkan.

Peningkatan mutu belajar mengajar sebenarnya tidak terlepas dari

pendekatan dalam belajar-mengajar karena berhasil tidaknya hasil belajar-

Page 30: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

11

mengajar dapat dilihat dari mutu lulusan, dari produknya, atau proses belajar-

mengajar yang dapat dikatakan berhasil, menghasilkan banyak lulusan dan

bermutu tinggi, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta yang memadai,

ditambah lagi jika prosesnya menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi,

semangat kerja yang besar, dan percaya pada diri sendiri. Peningkatan kualitas

belajar mengajar dengan menciptakan pendekatan pembelajaran yang tepat

adalah salah satu jalan yang perlu dilakukan untuk memperoleh hasil seperti

yang diharapkan diatas.

Beberapa pendekatan pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli

pendidikan, salah satunya seperti yang dikemukakan oleh Sugandi (2008: 119-

136), beberapa pendekatan utama dalam pembelajaran antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), yaitu konsep

pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif baik fisik, psikis,

maupun emosinya dalam proses pembelajaran.

2. Pendekatan Keterampilan Proses, menekankan pada bagaimana siswa

belajar, bagaimana mengelola perolehannya, sehingga dipahami dan

dapat dipakai sebagai bekal untuk memenuhi kebutuhan dalam

kehidupannya di masyarakat. Dalam kurikulum, maka cara yang

digunakan adalah sekedar menyampaikan.

3. Belajar Tuntas (Mastery Learning), yaitu proses belajar mengajar

yang bertujuan agar bahan ajar dikuasai dengan tuntas (dikuasai

sepenuhnya oleh siswa). Pendekatan ini merupakan strategi

pengajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan

pendekatan kelompok (group based approach).

4. Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching), adalah adanya upaya

guru untuk mengorkestrasikan (pengubahan, penyelarasan,

pemberdayaan komunitas belajar mengajar) berbagai interaksi dalam

proses pembelajaran menjadi cahaya yang melejitkan prestasi siswa,

dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara

Page 31: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

12

dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara mudah dan

alami.

5. Pembelajaran Berbasis Portofolio, merupakan kumpulan hasil karya

siswa atau catatan mengenai siswa yang didokumentasikan secara

baik dan teratur, karena menyadari proses belajar sangat penting

untuk keberhasilan hidup, portofolio dapat digunakan oleh siswa

untuk melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal

perkembangan, sikap keterampilan dan ekspresinya terhadap sesuatu.

6. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching And Learning),

tujuan dari pendekatan ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa melalui peningkatan pemahaman makna materi pelajaran yang

dipelajari dengan mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan

konteks kehidupan mereka sehari-hari sebagai individual, anggota

keluarga, anggota masyarakat dan anggota bangsa.

Pemilihan pendekatan pembelajaran harus relevan dengan tujuan dan

harus tampak baik dalam perencanaan pembelajaran maupun situasi

pembelajaran di kelas, laboratorium maupun di lapangan. Apapun model

pendekatan yang digunakan dalam suatu proses pembelajaran, pada akhirnya

siswa harus mampu memperoleh pengertian tentang konsep keilmuan yang

dipelajari. Penerapan pendekatan pembelajaran dalam proses belajar mengajar

harus memungkinkan para siswa memahami arti pelajaran yang mereka pelajari

karena pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) mengajak para

siswa membuat hubungan-hubungan yang mengungkapkan makna, CTL

memiliki potensi untuk membuat para siswa berminat belajar.

Pendekatan kontekstual tidak sulit diterapkan pada kurikulum apa saja,

bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan

ini sangat cocok diterapkan untuk mengatasi masalah pembelajaran terutama

Page 32: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

13

dalam membangun minat belajar dan pemahaman siswa seperti yang terjadi

pada pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi di kelas

X AP SMK PGRI 1 Mejobo Kudus.

2.7 Pendekatan Contextual Teaching and Learning

2.6.1 Pengertian Contextual Teaching and Learning

“Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)

merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata

pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan

antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga, warga Negara dan tenaga kerja” (Trianto, 2010:104).

Berdasarkan Suprijono (2009:85-88), menyatakan bahwa penerapan

pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) memiliki tujuh

komponen utama, yaitu 1) konstruktivisme (constructivism), 2) menemukan

(inquiry), 3) bertanya (questioning), 4) masyarakat-belajar (learning

community), 5) pemodelan (modeling), 6) refleksi (reflection), dan 7) penilaian

autentik (authentic assesment). Adapun tujuh komponen tersebut sebagai

berikut:

1) Konstruktivisme (constructivism)

Belajar berdasarkan konstruktivisme adalah “mengkonstruksi”

pengetahuan. Pengetahuan dibangun melalui proses asimilasi dan

akomodasi (pengintegrasian pengetahuan baru terhadap struktur

kognitif yang sudah ada dan penyesuaian struktur kognitif dengan

Page 33: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

14

informasi baru) maupun dialektika berpikir thesa-antithesa-sinthesa.

Belajar berbasis konstruktivisme menekankan pemahaman pada pola

dari pengetahuan. Belajar dalam konstruktivisme menekankan pada

pertanyaan “mengapa”.

2) Menemukan (inquiry)

Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

berbasis kontekstual karena pengetahuan dan keterampilan yang

diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-

fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Kegiatan menemukan

merupakan sebuah siklus yang terdiri dari observasi, bertanya,

mengajukan dugaan, pengumpulan data, penyimpulan.

3) Bertanya (questioning)

Pembelajaran kontekstualdibangun melalui dialog interaktif

melalui tanya jawab oleh keseluruhan unsur yang terlibat dalam

komunitas belajar. Kegiatan bertanya penting untuk menggali

informasi mengkonfirmasi apa yang sudah diketahui, dan

mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui. Bertanya

adalah proses dinamis, aktif, dan produktif. Bertanya adalah pondasi

dari interaksi belajar mengajar.

4) Masyarakat Belajar (learning community)

Pembelajaran kontekstual menekankan arti penting pembelajaran

sebagaiproses sosial, melalui interaksi dalam komunitas belajar

proses dan hasil belajar menjadi lebih bermakna. Hasil belajar

diperoleh dari hasil kolaborasi dan berkooperasi, dalam praktiknya

“masyarakat belajar” terwujud dalam pembentukan kelompok kecil,

pembentukan kelompok besar, mendatangkan ahli ke kelas bekerja

sama dengan kelas paralel, bekerja kelompok dengan kelas di

atasnya, bekerja sama dengan masyarakat.

5) Pemodelan (modeling)

Pembelajaran kontekstual menekankan arti penting

pendemonstrasian terhadap hal yang dipelajari siwa. Pemodelan

memusatkan pada arti penting pengetahuan procedural, melalui

pemodelan siswa dapat meniru terhadap hal yang dimodelkan.

Page 34: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

15

6) Refleksi (reflection)

Refleksi adalah bagian penting dalam pembelajaran kontekstual.

Refleksi merupakan upaya untuk melihat kembali, mengorganisir

kembali, menganalisis kembali, dan mengevaluasi hal-hal yang telah

dipelajari.

7) Penilaian Autentik ( authentic assessment)

Penilaian autentik adalah upaya pengumpulan berbagai data yang

bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Data

dikumpulkan dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat

melakukan pembelajaran.

Beberapa pendapat di atas menyatakan bahwa pembelajaran dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep

pembelajaran yang membantu guru untuk menciptakan proses pembelajaran

yang bermakna. Komponen-komponen pembelajaran yang ditawarkan dalam

pendekatan Contextual Teaching and Learning sangat membantu guru

mengaktifkan siswa dalam belajar. Keaktifan siswa dalam setiap pembelajaran

diharapkan mampu untuk memaknai apa manfaat belajar bagi mereka, sehingga

siswa menemukan minat mereka dalam pembelajaran.

2.6.2 Penerapan Contextual Teaching and Learning (CTL) di Kelas

Menurut Sardiman (2007:222) menyatakan:

”Tugas guru dalam kelas kontekstual adalah membantu siswa untuk

mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan

strategi daripada memberi informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas

agar kelas menjadi kondusif untuk belajar siswa. Jadi pengetahuan atau

keterampilan itu ditemukan sendiri oleh siswa bukan terpusat hanya pada

guru”.

Page 35: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

16

Pembelajaran kontekstual menuntut siswa untuk lebih kreatif sehingga

mampu menggali informasi yang terkait dengan pembelajaran secara mandiri.

Karakteristik dalam pembelajaran yang menggunakan CTL dapat

mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman, artinya pengetahuan yang

diperoleh dalam proses pembelajaran harus dapat diaplikasikan dalam

kehidupan siswa sehingga tampak adanya perubahan perilaku siswa.

2.6.3 Peran Guru dan Siswa dalam Contextual Teaching and Learning (CTL)

Setiap guru dalam proses pembelajaran kontekstual perlu memahami tipe

belajar dalam dunia siswa, guru perlu menyesuaikan gaya mengajar terhadap

gaya belajar siswa. Sanjaya (2006 : 263) terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan bagi setiap guru dan siswa dalam menggunakan pendekatan CTL,

antara lain :

1) Siswa dalam pembelajaran kontekstual dipandang sebagai individu

yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan

dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keleluasan pengalaman

yang dimilikinya. Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil,

melainkan organisme yang sedang berada dalam tahap-tahap

perkembangan. Kemampuan belajar akan sangat ditentukan oleh

tingkat perkembangan dan pengalaman mereka. Dengan demikian

peran guru bukanlah sebagai instruktur atau „‟penguasa‟‟ yang

memaksakan kehendak, melainkan guru adalah pembimbing siswa

agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.

2) Setiap anak memiliki kecenderungan untuk belajar hal-hal yang baru

dan memecahkan setiap persoalan yang menantang. Dengan demikian

guru berperan dalam memilih bahan-bahan belajar yang dianggap

penting untuk dipelajari oleh siswa.

Page 36: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

17

3) Belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau

keterhubungan antara hal-hal yang baru dengan hal-hal yang sudah

diketahui. Dengan demikian peran guru adalah membantu agar setiap

siswa mempu menemukan keterkaitan antara pengalaman baru

dengan pengalaman sebelumnya.

4) Belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah

ada (asimilasi) atau proses pembentukan skema baru (akomodasi),

dengan demikian tugas guru adalah memfasilitasi (mempermudah)

agar anak mampu melakukan proses asimilasi dan proses akomodasi.

2.6.4 Langkah-langkah Penggunaan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Penerapan CTL dalam kelas cukup mudah, sebagaimana dijabarkan oleh

Trianto (2010:111) yang secara garis besar langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut :

1) Kembangkan pemikiran bahwa anak belajar lebih bermakna dengan

bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri

pengetahuan dan keterampilan barunya.

2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik.

3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok)

5) Hadirkan model dalam contoh pembelajaran.

6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan.

7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

2.6.5 Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih dan dapat

memberikan fasilitas atau bantuan kepada siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Strategi berupa urut-urutan kegiatan yang dipilih untuk

menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan tertentu. Berdasarkan

Center for Occupational Research and Development (CORD) yang dikutip

Page 37: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

18

Suprijono (2009:84) menyampaikan lima strategi bagi pendidik dalam rangka

penerapan pembelajaran kontekstual, yang disingkat dengan REACT, yaitu:

1) Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan

nyata. Konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru untuk

membantu peserta didik agar yang dipelajari bermakna.

2) Experiencing, belajar adalah kegiatan “mengalami”, siswa berproses

secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya melakukan

eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan dan

menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya.

3) Applying, belajar menekan kepada proses mendemonstrasikan

pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya.

4) Cooperating, belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif

melalui belajar berkelompok, komunikasi interpersonal atau

hubungan intersubjektif.

5) Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan

memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.

2.8 Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran di kelas, agar dapat diserap oleh siswa dengan baik

dan memperoleh hasil belajar yang optimal, guru harus dapat menentukan

metode pembelajaran yang tepat. Metode yang sering diterapkan oleh guru mata

pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi adalah metode konvensional atau

metode ceramah tanpa variasi.

Mengaplikasikan Keterampilan dasar Komunikasi yang selama ini

dianggap sebagai mata diklat kurang bermanfaat, karena siswa tidak terbiasa

berfikir kritis, analitis, argumentatif. Hal ini disebabkan penyajian materi yang

kurang menarik, strategi pembelajaran yang cenderung tradisional dan siswa

Page 38: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

19

tidak mengetahui apa sebenarnya yang mereka pelajari, serta apapula

manfaatnya.

Siswa akan merasa tertarik dengan pelajaran Mengaplikasikan

Keterampilan Dasar Komunikasi dengan ikut serta dalam mempraktikan

langsung pada kehidupan sehari-hari, hal ini akan menambah motivasi siswa

untuk belajar. Untuk itu perlu adanya pendekatan kontekstual guna

memberdayakan siswa dalam pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan

Dasar Komunikasi.

Pokok bahasan Mengidentifikasi proses Komunikasi dengan

menggunakan pendekatan CTL karena belajar pada hakekatnya adalah

menangkap pengetahuan dari kenyataan, oleh karena itu pengetahuan yang

diperoleh memiliki makna (Real World Learning). Belajar merupakan proses

pemecahan masalah, sebab dengan memecahkan masalah anak akan

berkembang secara utuh, yang bukan hanya perkembangan intelektual saja

akan tetapi juga mental dan emosi. Belajar secara kontekstual adalah belajar

bagaimana anak menghadapi persoalan.

Penelitian ini terbagi menjadi dua siklus, yang masing-masing siklus

terdapat tahapan-tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi, yang tiap akhir siklus dilakukan evaluasi pada masing-masing siswa.

Penerapan metode CTL pada pokok bahasan Mengidentifikasi Proses

Page 39: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

20

Komunikasi ini diharapkan dapat membantu siswa untuk mencapai standar

ketuntasan belajar. Pencapaian ketuntasan ini dapat dilihat dari hasil belajar

yang dicapai siswa dalam pokok bahasan Mengidentifikasi Proses Komunikasi.

Berdasarkan uraian di atas, jalannya pemikiran dapat digambarkan

dalam skema sebagai berikut :

Latar Belakang Masalah

1. Rendahnya minat belajar siswa mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar komunikasi

2. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran 3. Metode pembelajaran masih konvensional 4. Belum tampak siswa berfikir kritis 5. Prestasi belajar masih rendah

I

N

P

U

T

Pemecahan Masalah

Solusinya dengan menerapkan metode pembelajaran CTL

sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar

TINDAKAN

O

U

T

P

U

T

Siswa lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran

sehingga pemahaman yang dimiliki siswa meningkat

Hasil belajar Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi

meningkat (siswa lebih bersemangat dan prestasi belajar

meningkat)

Page 40: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

21

2.9 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Contextual Teaching and Learning:

Preparing Student for the New

Economy

(Berns dan Erickson, 2001)

Pembelajaran dengan model

kontekstual merupakan cara

terbaik mengajar untuk hasil

belajar siswa yang lebih tinggi,

pembelajaran kontekstual dapat

menjadikan siswa

mempersiapkan segala sesuatu

untuk menghadapi ekonomi

global dan pasar yang

kompetitif, perubahan sifat

pekerjaan dan kemajuan

teknologi.

2. Teaching and Learning: Mapping the

Contextual Influences.

(Hall dan Kidman, 2004)

Peta konseptual dalam

pembelajaran kontekstual dapat

menjadikan siswa memiliki

totalitas kegiatan belajar dan

hasil belajar yang tinggi

3. Implementasi Pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) dalam

Meningkatkan Hasil Belajar

(Nurdin, 2009)

Konsep pendekatan CTL yang

diterapkan dapat menjadikan

hasil belajar siswa meningkat

4. Penggunaan Pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar

Ekonomi Siswa Kelas III IPS 1 SMA

Negeri 1 Randublatung pada

Semester 1 Tahun Pelajaran

2004/2005.

(Juremi, 2004)

Hasil belajar ekonomi kelas III

IPS 1 SMA Negeri 1

Randublatung pada semester 1

tahun ajaran 2004/2005

mengalami peningkatan yang

cukup signifikan setelah

kegiatan pembelajarannya

menggunakan pendekatan CTL.

Page 41: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

22

2.10 Hipotesis Penelitian

“Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”

(Suharsimi, 2006:71). Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu ”Penerapan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan

hasil belajar mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi

pada siswa kelas X AP SMK PGRI 1 Mejobo Kudus”.

Page 42: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus yang

beralamat di Jalan. Jend. Sudirman Golantepus Mejobo Kudus. SMK PGRI 1

Mejobo Kudus memiliki 5 program keahlian yaitu Akuntansi, Pemasaran,

Administrasi Perkantoran ( AP ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan

Teknik Komputer Jaringan ( TKJ ). Jumlah kelas yang terdapat di SMK PGRI

1 Mejobo Kudus untuk program Keahlian Administrasi Perkantoran terdapat 2

kelas dengan jumlah 85 siswa.

Tabel 3.1 Data Persentase Hasil Belajar Siswa

No. Kelas Jumlah Siswa

Persentase

Tuntas Tidak Tuntas

1. X AP 1 42 59,52% 40,48%

2. X AP 2 43 62,79% 37,21%

Sumber : SMK PGRI 1 Mejobo Kudus tahun ajaran 2012/2013

Penelitian tindakan kelas ini dikhususkan pada kelas X AP 1 karena 1)

pada kelas X AP 1 (59,52%) memiliki nilai rata-rata ketuntasan yang lebih

rendah daripada kelas X AP 2 (62,79%) pada mata pelajaran Mengaplikasikan

Keterampilan Dasar Komunikasi, 2) kurang adanya keterlibatan siswa secara

aktif selama proses pembelajaran, dan 3) pembagian kelas-kelas di sekolah

tersebut tidak didasarkan atas ranking nilai atau prestasi tetapi dilakukan secara

Page 43: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

24

acak, menggunakan buku pegangan yang sama, kurikulum yang sama, dan

guru yang mengajarpun sama sehingga memiliki kualifikasi yang sama pula.

3.2 Variabel Penelitian

Ada beberapa variabel yang akan diteliti antara lain :

a. Variabel Siswa

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh

guru pada pokok bahasan mengidentifikasi proses komunikasi, untuk

mengamati aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran serta

mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan

kegiatan belajar mengajar.

b. Variabel Guru

Pengamatan aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran

CTL.

Proses kegiatan tersebut merupakan satu siklus, adapun langkah-langkah

yang akan dilakukan pada setiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan persiapan yang dilakukan sehubungan

dengan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yang

meliputi identifikasi masalah melalui observasi awal, merencanakan

Page 44: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

25

kegiatan pembelajaran, membuat perangkat pembelajaran, alat evaluasi

dan pengadaan instrumen yang terkait dengan pelaksanaan penelitian.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan merupakan suatu kegiatan dilaksanakannya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang

sebelumnya.

3. Pengamatan

Pengamatan merupakan suatu kegiatan mengamati jalannya

pelaksanaan untuk memantau sejauh mana efek tindakan pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan CTL.

4. Refleksi

Refleksi meliputi kegiatan : analisis, sintesis, penafsiran,

menjelaskan dan menyimpulkan, dalam tahap ini hasil observasi

dikumpulkan dan dianalisa. Hasil dari refleksi adalah diadakannya revisi

terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan digunakan

untuk memperbaiki pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

3.3 Prosedur penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, setiap siklus merupakan alur

suatu proses kegiatan penelitian. Suharsimi (2009(a):117) ”kegiatan pokok

pelaksanaan penelitian tindakan kelas meliputi empat tahap yaitu : (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi”. Hasil dari refleksi

Page 45: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

26

pada siklus I jika terlihat adanya kekurang sempurnaan, maka dilakukan siklus

II untuk menyempurnakan siklus I.

Adapun prosedur dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Persiapan

Kegiatan yang dilakukan adalah :

a) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran pada pokok

bahasan mengidentifikasi proses komunikasi dengan pendekatan CTL.

b) Meminta bantuan guru untuk mengajar.

c) Mempersiapkan bahan pengajaran sebelum bertemu siswa,

menyiapkan sumber belajar, dan bahan tugas untuk siswa.

d) Menyusun tugas siswa.

e) Membuat instrumen.

f) Menyusun pembentukan kelompok diskusi .

g) Membuat lembar pengamatan untuk mengamati keaktifan siswa dan

kinerja guru dalam pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan

Dasar Komunikasi.

2. Langkah-langkah penelitian

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dua siklus yaitu :

Siklus I

1. Perencanaan

Page 46: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

27

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai pedoman

dalam proses pembelajaran.

2) Meminta bantuan guru untuk mengajar.

3) Menyiapkan tugas yang akan dikerjakan siswa dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan CTL.

4) Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa

dalam pembelajaran dengan pendekatan CTL.

5) Membuat lembar observasi untuk siswa.

6) Menyusun kelompok belajar siswa.

2. Pelaksanaan

1) Guru menjelaskan rencana pelaksanaan pembelajaran CTL pada

pokok bahasan mengidentifikasi proses komunikasi.

2) Guru menggali pengetahuan awal siswa tentang komunikasi.

3) Guru membagi siswa dalam kelompok.

4) Guru memberikan permasalahan kepada siswa yang akan

dipraktikkan sendiri oleh siswa, bersama dengan teman

kelompoknya siswa diharapkan menemukan sendiri dengan

pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya, dilanjutkan

dengan menarik kesimpulan sementara.

5) Mempresentasikan hasil kesimpulan sementara, kemudian

melakukan diskusi klasikal untuk memberikan evaluasi kepada

siswa.

Page 47: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

28

6) Mengembangkan rasa ingin tahu siswa dengan mengembangkan

teknik bertanya.

7) Bersama dengan guru menarik kesimpulan.

8) Penutup yaitu menutup dari semua kegiatan yang telah

dilaksanakan.

9) Guru melakukan penilaian yang sebenarnya.

3. Pengamatan/observasi

Pada tahap ini aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran

dipantau untuk mengetahui kemampuan afektif dan psikomotorik

siswa dan lembar observasi guru untuk mengamati kinerja guru.

4. Refleksi

Pada tahap ini guru menganalisis hasil tes, hasil pengamatan aktivitas

siswa dan kinerja guru untuk penyempurnaan pada siklus selanjutnya

Siklus II

Siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I, sehingga

kekurangan dalam siklus I diperbaiki dalam siklus II, sedangkan kelebihan

dalam siklus I untuk tetap dipertahankan. Langkah-langkah dalam siklus II

mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan pada

dasarnya sama dengan siklus I. Perbedaan siklus I dan siklus II ada pada

refleksi.

Page 48: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

29

Refleksi pada siklus II menggunakan instrumen soal yang berbeda

dengan siklus I. Hasil tes pada siklus II selanjutnya dilakukan

perbandingan dengan hasil belajar yang diperoleh pada siklus I baik

mengenai pencapaian skor maupun ketuntasan hasil belajar siswa.

Berdasarkan penjelasan siklus I dan II, dapat digambarkan langkah-

langkah dalam penelitian tindakan kelas pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1, Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas

SIKLUS I

SIKLUS II

Sumber : Model Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi, 2009(a):16)

Pelaksanaan Perencanaan a Observasi

Refleksi

d

c Pengamatan

Pelaksanaan e Perencanaan

Refleksi

h

Pengamatan g

b

f

Page 49: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

30

3.4 Metode pengumpulan data

3.4.1 Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SMK PGRI 1 Mejobo Kudus

Jurusan Adminisrasi Perkantoran.

3.4.2 Jenis data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, ada dua jenis data yang dapat

dikumpulkan oleh peneliti, yaitu :

1) Data kuantitatif, berupa hasil tes siswa yang digunakan untuk mengetahui

kondisi awal untuk kemampuan kognitif, nilai tes dan ketuntasan belajar

siswa.

2) Data kualitatif, berupa lembar pengamatan. Data ini digunakan untuk

mengetahui keaktifan guru dan siswa selama jalannya penelitian.

3.4.3 Cara pengambilan data

1) Data tentang kondisi awal siswa diambil dari nilai ulangan harian pokok

bahasan sebelumnya.

2) Hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari pemberian evaluasi atau tes

tertulis setiap akhir siklus.

3) Data tentang hasil belajar siswa ranah psikomotor diambil dengan cara

memberikan evaluasi kepada siswa yang digunakan sejauh mana model

pembelajaran kontekstual dapat mencapai standar ketuntasan belajar yang

ditetapkan.

Page 50: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

31

3.4.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Tes

Digunakan untuk mendapatkan informasi tentang data kognitif siswa.

Tes ini diberikan kepada kelas yang diteliti dan hasil pengolahan datanya

digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

2) Nontes

Untuk mengetahui sejauh mana perubahan perilaku dan sikap dalam

pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi dengan

pendekatan CTL.

Data nontes diperoleh melalui kegiatan berikut :

a. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa secara

individu dan kelompok pada saat mengikuti proses pembelajaran

dengan pendekatan CTL. Observasi dilakukan dengan menggunakan

lembar observasi siswa.

b. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang daftar

nama siswa, daftar hasil belajar siswa dan data lain yang digunakan

untuk kepentingan penelitian.

Page 51: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

32

3.5 Analisis Uji Coba Instrumen

1. Analisis Validitas

”Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”

(Suharsimi, 2006:168).

Perangkat tes valid, jika dilakukan uji validitas, dimana untuk uji

validitas tersebut dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Sebuah

tes dikatakan memiliki validitas isi apabila tes tersebut mampu

mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur.

Validitas isi dilakukan dengan cara menelaah soal secara teoritis dengan

dosen pembimbing dan ahli bidang studi (expert judgement). Hasil dari

penelaahan soal dangan ahli bidang studi di ujikan kembali dengan

menggunakan Microsoft Excel.

Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi

product-moment yaitu:

(Suharsimi, 2006:170)

Page 52: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

33

keterangan:

rxy: koefisien korelasi antara X dan Y X : skor tiap butir soal

Y : skor total yang benar dari tiap subjek N : jumlah peserta tes

Harga rxy yang diperoleh dibandingkan dengan rtabel product-moment

dengan taraf signifikan 5%. Harga rhitung > rtabel, maka butir soal yang diuji

bersifat valid. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada tabel 3.2

Page 53: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

34

Tabel 3.2

No rxy rtabel Kriteria

No rxy rtabel Kriteria

1 0.658 0.301 Valid

26 0.465 0.301 valid

2 0.650 0.301 Valid

27 0.538 0.301 valid

3 0.474 0.301 Valid

28 0.657 0.301 valid

4 0.416 0.301 Valid

29 0.222 0.301 TIDAK

5 0.561 0.301 Valid

30 0.388 0.301 valid

6 0.513 0.301 Valid

31 0.348 0.301 valid

7 0.341 0.301 Valid

32 0.511 0.301 valid

8 0.222 0.301 TIDAK

33 0.356 0.301 valid

9 0.499 0.301 Valid

34 0.269 0.301 TIDAK

10 0.756 0.301 Valid

35 0.536 0.301 valid

11 0.584 0.301 Valid

36 0.434 0.301 valid

12 0.343 0.301 Valid

37 0.461 0.301 valid

13 0.667 0.301 Valid

38 0.340 0.301 valid

14 0.627 0.301 Valid 39 0.644 0.301 valid

15 0.283 0.301 TIDAK 40 0.477 0.301 valid

16 0.591 0.301 Valid 41 0.21039 0.301 TIDAK

17 0.573 0.301 Valid 42 0.49843 0.301 valid

18 0.367 0.301 Valid 43 0.42101 0.301 valid

19 0.567 0.301 Valid

44 0.50056 0.301 valid

20 0.702 0.301 Valid 45 0.50907 0.301 valid

Page 54: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

35

V

a

l

i

ditas Soal

21 0.392 0.301 Valid

22 0.310 0.301 Valid

23 0.649 0.301 Valid

24 0.430 0.301 Valid

25 0.717 0.301 Valid

Page 55: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

36

2. Analisis Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas artinya dapat

dipercaya, jadi dapat diandalkan (Suharsimi, 2006:178). Untuk mengetahui

reliabilitas tes obyektif dihitung menggunakan rumus K-R 20 yaitu:

keterangan:

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan

p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = p - 1)

n : banyaknya item

S : standar deviasi dari tes (akar dari varians)

(Suharsimi, 2009:100)

Perhitungan Reliabilitas

Page 56: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

37

Kriteria harga r11 tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga

rtabel dengan taraf signifikansi 5%, jika harga rhitung > rtabel maka dapat

disimpulkan bahwa soal tersebut adalah soal yang reliabel.

Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang berjumlah 45 soal pilihan

ganda diperoleh nilai reliabilitas soal sebesar 0,960. Nilai ini merupakan

nilai yang bersifat reliabel, sebab nilai reliabilitas (r11) yang diperoleh lebih

besar dari rtabel yaitu 0,301.

3. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sulit, karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

mempertinggi usaha dalam pemecahannya sedangkan soal yang terlalu sulit

akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk

memecahkannya. Soal- soal dalam kriteria sukar dan mudah didiskusikan

kembali dengan dosen ahli. Tingkat kesulitan soal ditentukan dengan

rumus:

Keterangan:

P : Indeks kesulitan

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

Page 57: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

38

JS : Jumlah seluruh peserta tes. (Suharsimi, 2009:208)

Kriteria yang menunjukkan tingkat kesulitan soal adalah:

0,00 < P ≤ 0,30 dikategorikan soal sukar

0,30 < P ≤ 0,70 dikategorikan soal sedang

0,70 < P ≤ 1,00 dikategorikan soal mudah

Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada uji coba soal diperoleh 3

soal dikaterogrikan sukar, 41 soal dikategorikan sedang dan 1 soal

dikategorikan mudah. Rekapitulasi hasil analisis tingkat kesukaran soal

dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Tingkat Kesukaran Soal

No TK Kriteria

1 0.419 Sedang

2 0.465 Sedang

3 0.465 Sedang

4 0.488 Sedang

5 0.512 Sedang

6 0.488 Sedang

7 0.581 Sedang

8 0.512 Sedang

9 0.488 Sedang

10 0.419 Sedang

11 0.535 Sedang

12 0.628 Sedang

Page 58: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

39

13 0.442 Sedang

14 0.488 Sedang

15 0.419 Sedang

16 0.419 Sedang

17 0.302 Sedang

18 0.395 Sedang

19 0.372 Sedang

20 0.442 Sedang

21 0.256 Sukar

22 0.488 Sedang

23 0.419 Sedang

24 0.465 Sedang

25 0.465 Sedang

No TK Kriteria

26 0.465 Sedang

27 0.558 Sedang

28 0.558 Sedang

29 0.535 Sedang

30 0.628 Sedang

31 0.605 Sedang

32 0.721 Mudah

33 0.698 Sedang

34 0.581 Sedang

35 0.535 Sedang

36 0.163 Sukar

37 0.395 Sedang

38 0.372 Sedang

39 0.419 Sedang

40 0.326 Sedang

41 0.256 Sukar

42 0.442 Sedang

43 0.395 Sedang

44 0.465 Sedang

45 0.535 Sedang

Page 59: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

40

4. Analisis Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks

diskriminasi, disingkat D.

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:

Dengan

keterangan:

D : Daya beda soal (indeks diskriminasi).

PA : Proporsi peserta didik kelompok atas yang menjawab benar.

PB : Proporsi peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar.

JA : Banyaknya peserta kelompok atas.

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah.

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan

benar.

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar.

Kriteria soal-soal yang dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya

pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut:

0,00 < D ≤ 0,20 maka daya pembedanya jelek.

Page 60: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

41

0,20 < D ≤ 0,40 maka daya pembedanya cukup.

0,40 < D ≤ 0,70 maka daya pembedanya baik.

0,70 < D ≤ 1,00 maka daya pembedanya baik sekali.

Bila D negatif berarti semua tidak baik, jadi semua butir soal yang

mempunyai nilai D negatif sebaiknnya dibuang saja.

(Suharsimi, 2009:217-218).

Berdasarkan perhitungan uji coba daya beda, diperoleh hasil, dapat di

lihat pada tabel 3.4 dibawah ini :

Tabel 3.4

Daya Beda Soal

No D Kriteria

1 0.539 B

2 0.537 B

3 0.444 B

4 0.303 C

5 0.348 C

6 0.489 B

7 0.206 C

8 0.348 C

9 0.489 B

10 0.539 B

11 0.487 B

12 0.297 C

13 0.584 B

14 0.489 B

15 0.260 C

16 0.632 B

17 0.405 B

18 0.214 C

19 0.448 B

Page 61: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

42

20 0.584 B

21 0.221 C

22 0.396 C

23 0.446 B

24 0.351 C

25 0.537 B

No D Kriteria

26 0.444 B

27 0.626 B

28 0.626 B

29 0.208 C

30 0.297 C

31 0.251 C

32 0.385 C

33 0.247 C

34 0.392 C

35 0.394 C

36 0.225 C

37 0.400 B

38 0.355 C

39 0.539 B

40 0.450 B

41 0.128 J

42 0.398 C

43 0.214 C

44 0.444 B

45 0.394 C

Page 62: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

43

3.6 Metode Analisis Data

Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan membandingkan

hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar siswa sesudah

tindakan.

Data dapat dihitung sebagai berikut:

1. Merekapitulasi nilai ulangan harian sebelum dilakukan tindakan dan nilai

tes diakhir siklus I dan siklus II.

2. Menghitung nilai rerata atau persentase hasil belajar siswa sebelum

tindakan dengan hasil belajar sesudah tindakan pada siklus I dan siklus II

untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar.

Nilai rata-rata siswa dicari dengan rumus:

N

XX

(Sudjana, 2009 : 109)

Keterangan :

X : Nilai rerata

N : Banyaknya siswa

: Jumlah nilai seluruh siswa

Page 63: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

44

3. Data tentang hasil belajar kognitif siswa dihitung dengan menggunakan

rumus sabagai berikut:

S = R

dengan pengertian:

S = skor yang diperoleh

R = right (jawaban yang benar) (Suharsimi, 2009(b): 168)

4. Data Observasi

a. Data hasil observasi keaktifan siswa

Data observasi digunakan untuk menilai kemampuan aktivitas belajar

siswa. Untuk menghitung hasil observasi keaktifan siswa menggunakan

rumus sebagai berikut:

Dalam menentukan interval persentase untuk menentukan kategori

data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Nilai tertinggi = x(skor tertinggi)

b. Nilai terendah = x(skor terendah)

c. Rentangan = x(skor tertinggi) – x(skor terendah)

d. Jarak interval antara kategori mulai dari sangat kurang (SK) sampai

dengan sangat baik (SB) menggunakan rumus:

Page 64: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

45

Berdasarkan perhitungan di atas, tabel dan kriteria persentase

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Deskriptif Persentase

No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase

1 x – x(skor tertinggi) Sangat Baik - -

2 x – x Baik - -

3 x – x Cukup - -

4 x – x Kurang - -

5 x(skor terendah) – x Sangat Kurang - -

Keterangan :

x(skor terendah) = Interval terendah

x(skor tertinggi) = Interval tertinggi

Frekuensi = Jumlah responden

Page 65: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

46

Persentase = Jumlah responden yang dipersentasekan sesuai

kategorinya.

Jumlah “x” disesuaikan dengan jumlah butir pernyataan tiap variabel

atau indikator.

b. Data hasil observasi kinerja guru

Data hasil observasi kinerja guru ini diambil dengan menggunakan

lembar observasi kegiatan guru untuk memperoleh data tentang kegiatan

guru pada saat menerapkan pendekatan pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) dalam kegiatan pembelajaran.

3.7 Indikator Keberhasilan

Indikator dalam penelitian ini adalah ”apabila secara keseluruhan siswa

dalam satu kelas mencapai ketuntasan belajar siswa sebesar 75% dan

keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar sebesar 75%”

(Mulyasa, 2005:101). Kenyataan yang ada, Kriteria Ketuntasan Minimal yang

diterapkan di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus untuk Mata Pelajaran

Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi adalah 75.

Page 66: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus

yang beralamat di Jalan. Jend. Sudirman Golantepus Mejobo Kudus. SMK

PGRI 1 Mejobo Kudus terletak di pinggir perkotaan. SMK PGRI 1 Mejobo

Kudus memiliki 5 program keahlian yaitu Akuntansi, Pemasaran,

Administrasi Perkantoran (AP), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan

Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Jumlah kelas yang terdapat di SMK

PGRI 1 Mejobo Kudus untuk program keahlian administrasi perkantoran

untuk kelas X terdapat 2 kelas dengan jumlah 85 siswa.

Penentuan objek penelitian ini diawali dengan melihat kondisi awal

subjek penelitian melalui observasi dan wawancara dengan guru pada

jurusan administrasi perkantoran. Berdasarkan observasi dan wawancara

dengan salah satu guru di Jurusan Administrasi Perkantoran dari beberapa

mata pelajaran yang diajarkan, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa yang

masih rendah yaitu pada mata pelajaran mengaplikasikan keterampilan dasar

komunikasi dilihat dari hasil ulangan siswa yang nilainya masih belum

Page 67: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

48

mencapai KKM. KKM untuk mata pelajaran mengaplikasikan keterampilan

dasar komunikasi di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus adalah 75.

Penelitian ini menggunakan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.

Pada setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Masing-masing siklus

terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi. Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan Rabu, 19 September 2012

dan pertemuan kedua dilaksanakan kamis, 20 September 2012. Siklus II

pertemuan pertama dilaksanakan Rabu 26 September 2012 dan pertemuan

kedua dilaksanakan Kamis, 27 September 2012. Pada kedua siklus guru

melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar berdasarkan pada

perencanaan yang telah dibuat.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I

4.1.2.1 Perencanaan

Tahap perencanaan ini dilakukan persiapan yang berhubungan

dengan pelaksanaan pembelajaran mengaplikasikan keterampilan dasar

komunikasi menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning, yang berupa rencana kegiatan menentukan langkah-langkah yang

akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Langkah ini merupakan upaya

memperbaiki kelemahan dalam kegiatan pembelajaran Mengaplikasikan

Keterampilan Dasar Komunikasi yang telah berlangsung selama ini.

Perencanaan tersebut meliputi:

Page 68: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

49

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi yang

akan disajikan.

2. Menyusun alur model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

mengenai kompetensi dasar Mengidentifikasi Proses Komunikasi.

3. Menyusun instrumen yang akan digunakan, antara lain: lembar observasi

aktivitas siswa dan kinerja guru serta menyusun soal untuk mengukur

tingkat pemahaman siswa tentang mata pelajaran Mengaplikasikan

Keterampilan Dasar Komunikasi.

4. Menyediakan alat/media dan sumber belajar.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

4.1.2.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I, pertemuan I

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain secara klasikal

guru menyampaikan tentang cara kerja metode kontekstual yang akan

diterapkan dalam proses pembelajaran. Langkah pertama diawali dengan

apersepsi untuk mengingat kembali materi lalu yang masih ada kaitannya

dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya memberikan pengetahuan

yang bermakna dan relevan dengan memberi penjelasan tentang garis besar

materi komunikasi serta memperlihatkan contoh proses berkomunikasi

dengan cara memberikan pemodelan proses berkomunikasi.

Page 69: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

50

Pembelajaran dilakukan dengan menetapkan metode CTL dan guru

membagi siswa menjadi 7 kelompok, masing-masing kelompok terbagi

menjadi 6 orang. Pembentukan anggota kelompok ditentukan oleh guru

berdasarkan nomor urut absen siswa, sebagian siswa menjadi marah-marah

karena tidak suka dengan teman kelompoknya dan meminta kepada guru

untuk memilih kelompoknya sendiri. Guru berusaha memberikan pengertian

kepada siswa dengan memberikan penjelasan bahwa semua adalah teman

dan tidak boleh saling membeda-bedakan. Untunglah siswa dapat segera

mengerti dan menjalankan perintah yang diberikan guru.

Guru memberikan tugas masing-masing kelompok untuk

mendiskusikan pengertian komunikasi dan unsur dari komunikasi menurut

pendapat mereka masing-masing kepada setiap kelompok untuk

diselesaikan sesuai dengan pengalaman sehari-hari siswa dengan bimbingan

guru. Selanjutnya hasil diskusi dipresentasikan, sedangkan kelompok yang

lain memperhatikan dan diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat

atau pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang sedang

dipresentasikan. Selesai berdiskusi hasil tugas dari salah satu kelompok

dibahas bersama-sama. Dalam pembahasan bersama ada kelompok lain

yang ramai sendiri karena merasa pekerjaannya sudah benar, guru

memberikan penjelasan untuk menghargai orang walaupun dirinya merasa

sudah benar, kemudian dilanjutkan proses pembelajaran, guru meluruskan

Page 70: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

51

konsep yang masih keliru dan menguatkan materi-materi yang penting.

Siswa mendengar, mencatat informasi dari guru, mencocokkan informasi

guru dengan buku. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan materi. Selesai memberi tindakan guru menutup pelajaran.

4.1.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I, pertemuan II

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain secara klasikal

guru menyampaikan tentang cara kerja metode konstekstual yang akan

diterapkan dalam proses pembelajaran kemudian diawali dengan apersepsi

untuk mengingat kembali materi lalu yang masih ada kaitannya dengan

materi yang akan dipelajari dan menjelaskan materi tentang

mengidentifikasi proses komunikasi.

Guru memberikan tugas masing-masing kelompok untuk

mendiskusikan tentang proses dan lambang dari komunikasi kepada setiap

kelompok untuk diselesaikan sesuai dengan pengalaman sehari-hari siswa

dengan bimbingan guru, kemudian hasil diskusi dipresentasikan, sedangkan

kelompok yang lain memperhatikan dan diberi kesempatan untuk

menyampaikan pendapat atau pertanyaan yang berkaitan dengan masalah

yang sedang dipresentasikan. Selesai berdiskusi hasil tugas dari salah satu

kelompok dibahas bersama-sama. Dalam pembahasan bersama ada

kelompok lain yang ramai sendiri karena merasa pekerjaannya sudah benar,

guru memberikan penjelasan untuk menghargai orang walaupun dirinya

Page 71: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

52

merasa sudah benar, kemudian dilanjutkan proses pembelajaran, guru

memberikan soal evaluasi kepada siswa, setelah siswa selesai mengerjakan

soal, guru meluruskan konsep yang masih keliru dan menguatkan materi-

materi yang penting. Siswa mendengar, mencatat informasi dari guru,

mencocokkan informasi guru dengan buku. Selanjutnya guru membimbing

siswa untuk menyimpulkan materi.

4.1.2.3 Pengamatan

Hasil pengamatan siklus I dicatat dalam lembar observasi yang telah

dipersiapkan. Pengamatan siklus I diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Hasil observasi siswa dengan pendekatan Contextual Teaching and

Learning pada siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Rata-rata Kategori Keseluruhan

Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase

43 – 50 Sangat Baik 0 0.0%

35 – 42 Baik 5 10.7%

27 – 34 Cukup 34 79.8%

19 – 26 Kurang 4 9.5%

10 sd 18 Sangat Kurang 0 0.0%

Page 72: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

53

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil observasi aktivitas

siswa, terlihat bahwa 4 siswa (10,7%) dinyatakan dalam kategori baik,

34 siswa (79,8%) dinyatakan dalam kategori cukup, dan 4 siswa (9,5%)

dinyatakan dalam kategori kurang. Secara umum aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran dinyatakan dalam kategori cukup.

Adapun deskripsi per indikator untuk lembar pengamatan aktivitas

siswa pada observer 1 adalah sebagai berikut:

a. Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

Indikator perhatian siswa terhadap materi terdiri dari 5 kriteria, dengan

interval skor tertinggi 5 dan interval skor terendah 1. Berdasarkan data yang

diperoleh, dapat diketahui bahwa sebagian besar perhatian siswa terhadap

materi yang diajarkan terbilang baik. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.2

Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 4 9.5%

4 Baik 7 16.7%

3 Cukup 16 38.1%

2 Kurang 12 28.6%

1 Sangat Kurang 3 7.1%

Page 73: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

54

Tabel 4.2 menunjukkan tentang perhatian siswa terhadap materi yaitu

terdapat 4 siswa (9,5%) tingkat perhatian siswa sangat baik, 7 siswa (16,7%)

tingkat tingkat perhatian siswa baik, 16 siswa (38,1%) termasuk kategori

cukup, 12 siswa (28,6%) termasuk dalam kategori kurang, dan sisanya 3

siswa (7,1%) termasuk kategori sangat kurang.

b. Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang

disampaikan.

Menemukan dan menerapkan ide mengenai materi pelajaran

merupakan salah satu factor penting dalam proses pembelajaran CTL.

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa menemukan dan

menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan masih dalam

kategori kurang. Hasil penelitian dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 4.3

Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang

disampaikan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 0 0.0%

4 Baik 9 21.4%

3 Cukup 10 23.8%

2 Kurang 17 40.5%

1 Sangat Kurang 6 14.3%

Page 74: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

55

Tabel 4.3 menunjukkan tentang keaktifan siswa menemukan dan

menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan yaitu terdapat 0

siswa (0%) dalam kategori sangat baik, 9 siswa (21,4%) dalam kategori

baik, 10 siswa (23,8%) termasuk kategori cukup, 17 siswa (40,5%) termasuk

dalam kategori kurang, dan sisanya 6 siswa (14,3%) termasuk kategori

sangat kurang.

c. Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa saat

menjalankan tugas kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 0 0.0%

4 Baik 6 14.3%

3 Cukup 23 54.8%

2 Kurang 10 23.8%

1 Sangat Kurang 3 7.1%

tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat menjalankan

tugas kelompok yaitu terdapat 0 siswa (0%) dalam kategori sangat baik, 6

siswa (14,3%) dalam kategori baik, 23 siswa (54,8%) termasuk kategori

Page 75: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

56

cukup, 10 siswa (23,8%) termasuk dalam kategori kurang, dan sisanya 3

siswa (7,1%) termasuk kategori sangat kurang.

d. Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui Keberanian siswa

mengeluarkan pendapat saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5

Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 9 21.4%

4 Baik 10 23.8%

3 Cukup 12 28.6%

2 Kurang 9 21.4%

1 Sangat Kurang 2 4.8%

Tabel diatas menunjukkan tentang keberanian siswa mengeluarkan

pendapat saat berdiskusi yaitu terdapat 9 siswa (21,4%) dalam kategori

sangat baik, 10 siswa (23,8%) dalam kategori baik, 12 siswa (28,6%)

termasuk kategori cukup, 9 siswa (21,4%) termasuk dalam kategori kurang,

dan sisanya 2 siswa (4,8%) termasuk kategori sangat kurang.

e. Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok

Page 76: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

57

Keberhasilan suatu diskusi dalam kelompok ditentukan dengan adanya

kerjasama antar anggota kelompok. Berdasarkan data yang diperoleh

diketahui kerjasama siswa dalam menjalankan diskusi kelompok masih

dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6

Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 3 7.1%

4 Baik 11 26.2%

3 Cukup 21 50.0%

2 Kurang 7 16.7%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat bekerjasama

dalam menjalankan diskusi kelompok yaitu terdapat 3 siswa (7,1%) dalam

kategori sangat baik, 11 siswa (26,2%) dalam kategori baik, 21 siswa

(50,0%) termasuk kategori cukup, 7 siswa (16,7%) termasuk dalam kategori

kurang.

f. Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui siswa yang mau

mendengarkan pendapat orangt lain saat berdiskusi masih dalam kategori

baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 77: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

58

Tabel 4.7

Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 11.9%

4 Baik 12 28.6%

3 Cukup 24 57.1%

2 Kurang 1 2.4%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang siswa mau mendengarkan pendapat

orang lain/ teman diskusi dalam kelompok yaitu terdapat 5 siswa (11,9%)

dalam kategori sangat baik, 12 siswa (28,6%) dalam kategori baik, 24 siswa

(57,1%) termasuk kategori cukup, dan 0 siswa (0%) termasuk dalam

kategori kurang.

g. Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan sisawa dalam

menjawab pertanyaan dari teman masih dalam kategori baik. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 78: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

59

Tabel 4.8

Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 4 9.5%

4 Baik 8 19.0%

3 Cukup 13 31.0%

2 Kurang 10 23.8%

1 Sangat Kurang 7 16.7%

Tabel diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan dari teman yaitu terdapat 4 siswa (9,5%) dalam kategori sangat

baik, 8 siswa (19,0%) dalam kategori baik, 13 siswa (31,0%) termasuk

kategori cukup, 10 siswa (23,8%) termasuk dalam kategori kurang dan

dalam kategori sangat kurang terdapat 7 siswa (16,7%).

h. Siswa melakukan presentasi di depan kelas

Keaktifan siswa saat melakukan presentasi di depan kelas masih

dalam kategori baik. hal ini diketahui dari hasil pengamatan yang dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9

Siswa melakukan presentasi di depan kelas

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 4 9.5%

4 Baik 8 19.0%

3 Cukup 19 45.2%

2 Kurang 8 19.0%

1 Sangat Kurang 3 7.1%

Berdasarkan tabel diatas dapat bahwa keaktifan siswa dalam

melakukan presentasi di depan kelas menunjukkan 4 siswa (9,5%) dalam

Page 79: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

60

kategori sangat baik, 8 siswa (19,0%) dalam kategori baik, 19 siswa (45,2%)

termasuk kategori cukup, 8 siswa (19,0%) dalam kategori kurang, dan dalam

kategori sangat kurang terdapat 3 siswa (7,1%).

i. Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh diketahui keaktifan

siswa dalam menyelesaikan tugas individu tepat waktu masih dalam

kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 1 2.4%

4 Baik 5 11.9%

3 Cukup 25 59.5%

2 Kurang 11 26.2%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan siswa dalam

menyelesaikan tugas individu dengan tepat waktu menunjukkan 1 siswa

(2,4%) dalam kategori sangat baik, 5 siswa (11,9%) dalam kategori baik, 25

siswa (59,5%) termasuk kategori cukup dan dalam kategori kurang terdapat

11 siswa (26,2%).

j. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam

membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok dalam kategori baik. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 80: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

61

Tabel 4.11

Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14.3%

4 Baik 14 33.3%

3 Cukup 10 23.8%

2 Kurang 7 16.7%

1 Sangat Kurang 5 11.9%

Tabel di atas menukjukkan bahwa dalam kategori sangat baik terdapat

6 siswa (14,3%), kategori baik menunjukkan 14 siswa (33,3%), kategori

cukup sebanyak 10 siswa (23,8%), kategori kurang sebanyak 7 siswa

(16,7%), sedangkan dalam kategori sangat kurang terdapat 5 siswa (11,9%).

Adapun deskripsi per indikator untuk lembar pengamatan aktivitas

siswa pada observer 2 adalah sebagai berikut:

a. Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

Indikator perhatian siswa terhadap materi terdiri 5 kriteria, dengan

interval skor tertinggi 5 dan interval skor terendah 1. Berdasarkan data yang

diperoleh, dapat diketahui bahwa sebagian besar perhatian siswa terhadap

materi yang diajarkan terbilang baik. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 81: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

62

Tabel 4.12

Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 2 4.8%

4 Baik 6 14.3%

3 Cukup 17 40.5%

2 Kurang 12 28.6%

1 Sangat Kurang 5 11.9%

Tabel 4.12 menunjukkan tentang perhatian siswa terhadap materi yaitu

terdapat 2 siswa (4,8%) tingkat perhatian siswa sangat baik, 6 siswa (14,3%)

tingkat perhatian siswa baik, 17 siswa (40,5%) termasuk kategori cukup, 12

siswa (28,6%) termasuk dalam kategori kurang, dan sisanya 5 siswa (11,9%)

termasuk kategori sangat kurang.

b. Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang

disampaikan.

Menemukan dan menerapkan ide mengenai materi pelajaran

merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembelajaran CTL.

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa menemukan dan

menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan masih dalam

kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada table berikut ini:

Page 82: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

63

Tabel 4.13

Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang

disampaikan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 0 0.0%

4 Baik 12 28.6%

3 Cukup 10 23.8%

2 Kurang 15 35.7%

1 Sangat Kurang 5 11.9%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa menemukan dan

menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan yaitu terdapat 0

siswa (0%) dalam kategori sangat baik, 12 siswa (28,6%) dalam kategori

baik, 10 siswa (23,8%) termasuk kategori cukup, 15 siswa (35,7%) termasuk

dalam kategori kurang, dan sisanya 5 siswa (11,9%) termasuk kategori

sangat kurang.

c. Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa saat

menjalankan tugas kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 83: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

64

Tabel 4.14

Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 0 0.0%

4 Baik 10 23.8%

3 Cukup 20 47.6%

2 Kurang 9 21.4%

1 Sangat Kurang 3 7.1%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat menjalankan

tugas kelompok yaitu terdapat 0 siswa (0%) dalam kategori sangat baik, 10

siswa (23,8%) dalam kategori baik, 20 siswa (47,6%) termasuk kategori

cukup, 9 siswa (21,4%) termasuk dalam kategori kurang, dan sisanya 3

siswa (7,1%) termasuk kategori sangat kurang.

d. Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui Keberanian siswa

mengeluarkan pendapat saat berdiskusi masih dalam kategori baik. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.15

Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 7 16.7%

4 Baik 12 28.6%

3 Cukup 15 35.7%

2 Kurang 8 19.0%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keberanian siswa mengeluarkan

pendapat saat berdiskusi yaitu terdapat 7 siswa (16,7%) dalam kategori

Page 84: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

65

sangat baik, 12 siswa (28,6%) dalam kategori baik, 15 siswa (35,7%)

termasuk kategori cukup, 8 siswa (19,0%) termasuk dalam kategori kurang.

e. Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok

Keberhasilan suatu diskusi dalam kelompok ditentukan dengan adanya

kerjasama antar anggota kelompok. Berdasarkan data yang diperoleh

diketahui kerjasama siswa dalam menjalankan diskusi kelompok termasuk

dalam kategori baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.16

Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 3 7.1%

4 Baik 15 35.7%

3 Cukup 19 45.2%

2 Kurang 5 11.9%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat bekerjasama

dalam menjalankan diskusi kelompok yaitu terdapat 3 siswa (7,1%) dalam

kategori sangat baik, 15 siswa (35,7%) dalam kategori baik, 19 siswa

(45,2%) termasuk kategori cukup, 5 siswa (11,9%) termasuk dalam kategori

kurang.

f. Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui siswa yang mau

mendengarkan pendapat orang lain saat berdiskusi masih dalam kategori

baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 85: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

66

Tabel 4.17

Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 1 2.4%

4 Baik 12 28.6%

3 Cukup 24 57.1%

2 Kurang 5 11.9%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang siswa mau mendengarkan pendapat

orang lain/ teman diskusi dalam kelompok yaitu terdapat 1 siswa (2,4%)

dalam kategori sangat baik, 12 siswa (28,6%) dalam kategori baik, 24 siswa

(57,1%) termasuk kategori cukup, dan 5 siswa (11,9%) termasuk dalam

kategori kurang.

g. Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam

menjawab pertanyaan dari teman masih dalam kategori baik. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.18

Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 0 0.0%

4 Baik 14 33.3%

3 Cukup 14 33.3%

2 Kurang 10 23.8%

1 Sangat Kurang 4 9.5%

Tabel diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan dari teman yaitu terdapat 0 siswa (0%) dalam kategori sangat

Page 86: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

67

baik, 14 siswa (33,3%) dalam kategori baik, 14 siswa (33,3%) termasuk

kategori cukup, 10 siswa (23,8%) termasuk dalam kategori kurang dan

dalam kategori sangat kurang terdapat 4 siswa (9,5%).

h. Siswa melakukan presentasi di depan kelas

Keaktifan siswa saat melakukan presentasi di depan kelas masih

dalam kategori baik. hal ini diketahui dari hasil pengamatan yang dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.19

Siswa melakukan presentasi di depan kelas

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14.3%

4 Baik 9 21.4%

3 Cukup 17 40.5%

2 Kurang 7 16.7%

1 Sangat Kurang 3 7.1%

Berdasarkan tabel diatas dapat bahwa keaktifan siswa dalam

melakukan presentasi di depan kelas menunjukkan 6 siswa (14,3%) dalam

kategori sangat baik, 9 siswa (21,4%) dalam kategori baik, 17 siswa (40,5%)

termasuk kategori cukup, dalam kategori kurang terdapat 7 siswa (16,7%)

dan pada kategori sangat kurang terdapat 3 siswa (7,1%).

i. Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh diketahui keaktifan

siswa dalam menyelesaikan tugas individu tepat waktu masih dalam

kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 87: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

68

Tabel 4.20

Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 1 2.4%

4 Baik 11 26.2%

3 Cukup 25 59.5%

2 Kurang 5 11.9%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan siswa dalam

menyelesaikan tugas individu dengan tepat waktu menunjukkan 1 siswa

(2,4%) dalam kategori sangat baik,11 siswa (26,2%) dalam kategori baik, 25

siswa (59,5%) termasuk kategori cukup dan dalam kategori kurang terdapat

5 siswa (11,9%).

j. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa dalam

membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok dalam kategori baik. Hasil

pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.21

Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14.3%

4 Baik 16 38.1%

3 Cukup 10 23.8%

2 Kurang 7 16.7%

1 Sangat Kurang 3 7.1%

Tabel di atas menukjukkan bahwa dalam kategori sangat baik

terdapat 6 siswa (14,3%), kategori baik menunjukkan 16 siswa (38,1%),

kategori cukup sebanyak 10 siswa (23,8%), kategori kurang sebanyak 7

Page 88: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

69

siswa (16,7%), sedangkan dalam kategori sangat kurang terdapat 3 siswa

(7,1%).

Berdasarkan hasil pengamatan dari observer 1 dan observer 2 dapat

diketahui bahwa pada observer 1 masih ada indikator yang masih termasuk

dalam kategori kurang yaitu pada indikator siswa menemukan dan

menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan. Kesimpulan yang

dapat diambil dari keterangan diatas adalah proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan CTL pada siklus 1 belum terlaksana dengan

maksimal.

2) Data hasil tes

Data hasil ulangan harian sebelum penelitian, hasil tes evaluasi siklus

I mengalamai peningkatan seperti pada tabel 4.22 dibawah ini :

Tabel 4.22

Data Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Siklus I

No Hasil tes Data awal Siklus I

1. Nilai tertinggi 90 93

2. Nilai terendah 50 53

3. Rata-rata nilai tes 69,33 77,71

4. Ketuntasan belajar siswa (%) 59,52% 66,67%

Berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus I, secara klasikal

ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dimana jumlah siswa

sebanyak 42 yang tidak tuntas belajarnya adalah 14 siswa karena tidak

Page 89: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

70

mencapai batas tuntas yang telah ditentukan yaitu memperoleh nilai 75.

Sehingga jika dipersentasekan ketuntasan belajar secara klasikal meningkat

7,14% dari 59,52% menjadi 66,67%. Nilai rata- rata sebelum dan sesudah

siklus I meningkat dari 69,33 menjadi 77,71. Berdasarkan data diatas

terlihat ada kenaikan pada siklus I namun belum mencapai indikator yang

telah ditentukan sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II.

3) Hasil observasi Guru

Pengamatan aktivitas guru siklus diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.23

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I

Observer 1

N

o Aspek yang diamati

S

K K C B

SB

1. Keterampilan guru dalam membuka

pelajaran

2. Guru menyampaikan tujuan dan

indikator pembelajaran

3. Kemampuan guru dalam menyampaikan

materi pelajaran

4. Keterampilan guru dalam menerapkan

model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning

5. Kemampuan guru dalam mengelola

waktu

6. Kemampuan guru dalam mengelola

kondisi kelas

7. Guru memberi kesempatan pada siswa

untuk bertanya

8. Kemampuan guru membimbing siswa

dalam mengerjakan tugas

9. Kemampuan guru dalam menjawab

pertanyaan siswa

1

0.

Kemampuan guru dalam menutup

pelajaran

Page 90: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

71

Berdasarkan tabel diatas bahwa kinerja guru dilihat dari: 1)

keterampilan guru dalam membuka pelajaran dalam kategori baik, 2) guru

menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran dalam kategori cukup, 3)

Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam kategori

baik, 4) Keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning dalam kategori cukup, 5) Kemampuan

guru dalam mengelola waktu dalam kategori cukup, 6) Kemampuan guru

dalam mengelola kondisi kelas dalam kategori cukup, 7) Guru memberi

kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam kategori cukup, 8)

Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dalam

kategori baik, 9) Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa

dalam kategori cukup, dan 10) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

dalam kategori baik.

Page 91: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

72

Tabel 4.24

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I

Observer 2

No Aspek yang diamati SK K C B SB

1. Keterampilan guru dalam membuka

pelajaran

2. Guru menyampaikan tujuan dan

indikator pembelajaran

3. Kemampuan guru dalam menyampaikan

materi pelajaran

4. Keterampilan guru dalam menerapkan

model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning

5. Kemampuan guru dalam mengelola

waktu

6. Kemampuan guru dalam mengelola

kondisi kelas

7. Guru memberi kesempatan pada siswa

untuk bertanya

8. Kemampuan guru membimbing siswa

dalam mengerjakan tugas

9. Kemampuan guru dalam menjawab

pertanyaan siswa

10. Kemampuan guru dalam menutup

pelajaran

Page 92: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

73

Berdasarkan tabel diatas bahwa kinerja guru dilihat dari: 1)

keterampilan guru dalam membuka pelajaran dalam kategori cukup, 2) guru

menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran dalam kategori baik, 3)

Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam kategori

cukup, 4) Keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning dalam kategori cukup, 5) Kemampuan

guru dalam mengelola waktu dalam kategori baik, 6) Kemampuan guru

dalam mengelola kondisi kelas dalam kategori kurang, 7) Guru memberi

kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam kategori cukup, 8)

Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas dalam

kategori cukup, 9) Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa

dalam kategori baik, dan 10) Kemampuan guru dalam menutup pelajaran

dalam kategori cukup.

Berdasarkan hasil pengamatan dari observer 1 dan observer 2, dapat

diketahui bahwa pada observer 2 indikator kemampuan guru dalam

mengelola kondisi kelas masih dalam kategori kurang sehingga dalam siklus

selanjutnya harus lebih ditingkatkan.

4.1.2.4 Refleksi

Siklus pertama merupakan siklus awal, suasana dalam proses

pembelajaran belum ada perkembangan yang cukup berarti. Artinya siswa

masih banyak yang ramai dan kurang memperhatikan penjelasan dari guru.

Page 93: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

74

Dibawah ini dipaparkan kelebihan dan kelemahan kegiatan siswa dan guru

dalam proses pembelajaran melalui pendekatan Contextual Teaching and

Learning pada siklus I sebagai berikut ini :

1) Kelebihan

a. Siswa mendengarkan dengan seksama dan mencatat informasi dari

guru ketika guru menjelaskan tentang materi yang diajarkan secara

klasikal

b. Siswa mampu mencocokkan informasi dari guru dengan kehidupan

nyata

c. Siswa sudah mampu berdiskusi dengan baik dan mengerjakan tugas

sesuai dengan petunjuk guru

2) Kelemahan

a. Ketika guru menjelaskan materi pelajaran, masih ada beberapa siswa

yang ramai dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru.

b. Keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat belum tampak

secara menyeluruh, hanya siswa yang pandai bertanya kepada guru

sedangkan yang lain diam.

c. Dalam mengomentari tanggapan atas penjelasan dari guru, masih

didominasi oleh siswa yang pandai. Siswa yang kurang pandai tidak

pernah menjawab pertanyaan dari guru.

d. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa.

Page 94: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

75

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II

4.1.3.1 Perencanaan

Siklus II merupakan perbaikan dari hasil penelitian siklus I.

perencanaan pada siklus II ini dibuat berdasarkan refleksi pada siklus I.

Pada perencanaan siklus II ini akan direncanakan langkah-langkah untuk

memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I. Adapun untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di siklus II ini peneliti dan guru telah

berdiskusi untuk mengembangkan pembelajaran sebagai berikut:

Perencanaan pada siklus II akan dilakukan terhadap peningkatan nilai

hasil evaluasi belajar siswa. Pada perencanaan di siklus II ini akan

direncanakan langkah-langkah untuk memperbaiki kekurangan yang

terdapat pada siklus I. Perencanaan yang dilakukan antara lain:

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi yang

akan disajikan.

2. Menyusun alur pembelajaran Contextual Teaching and Learning

mengenai materi proses komunikasi dan lambang-lambang dari

komunikasi melalui dialog yang dibuat dalam sebuah kelompok agar

tingkat pemahaman siswa lebih baik setelah mempraktikan secara

langsung materi yang diajarkan.

Page 95: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

76

3. Menyusun instrumen yang akan digunakan, antara lain: lembar

observasi aktivitas siswa dan kinerja guru serta menyusun soal untuk

mengukur tingkat pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari.

4. Menyediakan alat/media dan sumber belajar

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan sesuai dengan

skenario yang ada pada rencana pembelajaran yang telah dibuat. Kegiatan

diawali dengan apersepsi untuk mengingat kembali materi yang lalu yang

masih ada kaitannya dengan materi yang akan dipelajari. Guru menyuruh

siswa untuk bergabung dalam kelompok belajar yang telah terbentuk pada

pertemuan sebelumnya.

Masing-masing kelompok diberi tugas membuat sebuah dialog

tentang materi proses komunikasi, kemudian guru memberikan kesempatan

bertanya untuk siswa menanyakan tentang materi-materi yang berkaitan

dengan tugas kelompok yang diberikan. Siswa mendengarkan, mencatat

informasi dari guru, selanjutnya siswa mulai mengerjakan tugas yang telah

diberikan oleh guru dan setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya.

Selesai memberikan tindakan, diadakan tes evaluasi siklus II,

selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi

kepada siswa. Guru menghentikan tindakan karena siklus II dipandang

Page 96: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

77

sudah cukup baik dan semua indikator pembelajaran sudah dapat dikuasai

oleh siswa. Hal ini terlihat pada hasil yang diperoleh siswa dalam

mengerjakan tes evaluasi yang menunjukkan adanya peningkatan jika

dibandingkan dengan siklus I. Oleh karena itu maka tindakan dalam

penelitian tindakan kelas ini cukup sampai siklus II.

4.1.3.3 Pengamatan

Hasil pengamatan siklus II dicatat dalam lembar observasi yang telah

dipersiapkan. Pengamatan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Lembar observasi Aktivitas Siswa

Dalam siklus II terdapat perubahan-perubahan yaitu siswa sudah

banyak yang paham dengan materi yang diberikan karena mereka sudah

mendapat dasarnya pada pertemuan sebelumnya. Siswa sudah banyak

yang mampu merangkai konsep tentang komunikasi. Siswa sudah

merasa berani untuk bertanya jika merasa kurang mengerti. Dalam siklus

II ini diskusi yang dilakukan siswa dan tingkat kerjasama siswa sudah

baik, hal ini tampak pada kesungguhan semua siswa dalam

mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru pada kelompoknya

masing-masing. Intensitas komunikasi siswa antar anggota sudah baik.

Siswa sangat peduli dan memperhatikan dalam mengikuti pembelajaran

dengan metode kontekstual.

Page 97: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

78

Hasil observasi aktivitas siswa dengan metode kontekstual pada

siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.25

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Berdasarkan tabel 4.25 menunjukan hasil observasi siswa pada

siklus II, terlihat bahwa sebanyak 1 siswa (1,2%) termasuk dalam

kategori sangat baik, 32 siswa (75,0%) termasuk dalam kategori baik,

dan 10 siswa (23,8%) termasuk dalam kategori cukup.

Adapun deskripsi per indikator pada siklus 2 untuk lembar

pengamatan aktivitas siswa pada observer 1 adalah sebagai berikut:

a. Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

Rata-rata Kategori

Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase

43 – 50 Sangat Baik 1 1.2%

35 – 42 Baik 32 75.0%

27 – 34 Cukup 10 23.8%

19 – 26 Kurang 0 0.0%

10 sd 18 Sangat Kurang 0 0.0%

Page 98: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

79

Indikator perhatian siswa terhadap materi terdiri 5 kriteria,

dengan interval skor tertinggi 5 dan interval skor terendah 1.

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa sebagian

besar perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan terbilang baik.

Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.26

Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 4 9.5%

4 Baik 18 42.9%

3 Cukup 16 38.1%

2 Kurang 4 9.5%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel di atas menunjukkan tentang perhatian siswa terhadap

materi yaitu terdapat 4 siswa (9,5%) tingkat perhatian siswa sangat

baik, 18 siswa (42,9%) tingkat tingkat perhatian siswa baik, 16 siswa

(38,1%) termasuk kategori cukup, dan 4 siswa (9,5%) termasuk

dalam kategori kurang.

b. Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai

materi yang disampaikan.

Page 99: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

80

Menemukan dan menerapkan ide mengenai materi pelajaran

merupakan salah satu factor penting dalam proses pembelajaran

CTL. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa

menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang

disampaikan masih dalam kategori kurang. Hasil penelitian dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.27

Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang

disampaikan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14.3%

4 Baik 18 42.9%

3 Cukup 15 35.7%

2 Kurang 3 7.1%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel di atas menunjukkan tentang keaktifan siswa dalam

menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang

disampaikan yaitu terdapat 6 siswa (14,3%) dalam kategori sangat

baik, 18 siswa (42,9%) dalam kategori baik, 15 siswa (35,7%)

termasuk kategori cukup, dasn 3 siswa (7,1%) termasuk dalam

kategori kurang.

Page 100: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

81

c. Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa

saat menjalankan tugas kelompok masih dalam kategori baik. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.28

Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 10 23.8%

4 Baik 24 57.1%

3 Cukup 8 19.0%

2 Kurang 0 0.0%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat

menjalankan tugas kelompok yaitu terdapat 10 siswa (23,8%) dalam

kategori sangat baik, 24 siswa (57,1%) dalam kategori baik, dan 8

siswa (19,0%) termasuk kategori cukup.

d. Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui Keberanian siswa

mengeluarkan pendapat saat berdiskusi masih dalam kategori baik.

Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 101: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

82

Tabel 4.29

Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 11.9%

4 Baik 21 50.0%

3 Cukup 10 23.8%

2 Kurang 6 14.3%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keberanian siswa

mengeluarkan pendapat saat berdiskusi yaitu terdapat 5 siswa

(11,9%) dalam kategori sangat baik, 21 siswa (50,0%) dalam

kategori baik, 10 siswa (23,8%) termasuk kategori cukup, dan 6

siswa (14,3%) termasuk dalam kategori kurang

e. Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok

Keberhasilan suatu diskusi dalam kelompok ditentukan

dengan adanya kerjasama antar anggota kelompok. Berdasarkan data

yang diperoleh diketahui kerjasama siswa dalam menjalankan

diskusi kelompok masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Page 102: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

83

Tabel 4.30

Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 12 28.6%

4 Baik 19 45.2%

3 Cukup 8 19.0%

2 Kurang 3 7.1%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat

bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok yaitu terdapat 12

siswa (28,6%) dalam kategori sangat baik, 19 siswa (45,2%) dalam

kategori baik, 8 siswa (19,0%) termasuk kategori cukup, dan 3 siswa

(7,1%) termasuk dalam kategori kurang.

f. Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui siswa yang mau

mendengarkan pendapat orang lain saat berdiskusi masih dalam

kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 103: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

84

Tabel 4.31

Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 3 7.1%

4 Baik 22 52.4%

3 Cukup 12 28.6%

2 Kurang 5 11.9%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang siswa mau mendengarkan

pendapat orang lain/ teman diskusi dalam kelompok yaitu terdapat 3

siswa (7,1%) dalam kategori sangat baik, 22 siswa (52,4%) dalam

kategori baik, 12 siswa (28,6%) termasuk kategori cukup, dan 5

siswa (11,9%) termasuk dalam kategori kurang.

g. Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan sisawa

dalam menjawab pertanyaan dari teman masih dalam kategori baik.

Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 104: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

85

Tabel 4.32

Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 11.9%

4 Baik 18 42.9%

3 Cukup 12 28.6%

2 Kurang 7 16.7%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan dari teman yaitu terdapat 5 siswa (11,9%) dalam kategori

sangat baik, 18 siswa (42,9%) dalam kategori baik, 12 siswa (28,6%)

termasuk kategori cukup, 7 siswa (16,7%) termasuk dalam kategori

kurang.

h. Siswa melakukan presentasi di depan kelas

Keaktifan siswa saat melakukan presentasi di depan kelas

masih dalam kategori baik. hal ini diketahui dari hasil pengamatan

yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 105: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

86

Tabel 4.33

Siswa melakukan presentasi di depan kelas

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 4 9.5%

4 Baik 19 45.2%

3 Cukup 11 26.2%

2 Kurang 8 19.0%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Berdasarkan tabel diatas dapat bahwa keaktifan siswa dalam

melakukan presentasi di depan kelas menunjukkan 4 siswa (9,5%)

dalam kategori sangat baik, 19 siswa (45,2%) dalam kategori baik,

11 siswa (26,2%) termasuk kategori cukup dan dalam kategori

kurang terdapat 8 siswa (19,0%).

i. Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh diketahui

keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas individu tepat waktu

masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 106: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

87

Tabel 4.34

Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14.3%

4 Baik 23 54.8%

3 Cukup 8 19.0%

2 Kurang 5 11.9%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan siswa

dalam menyelesaikan tugas individu dengan tepat waktu

menunjukkan 6 siswa (14,3%) dalam kategori sangat baik, 23 siswa

(54,8%) dalam kategori baik, 8 siswa (19,0%) termasuk kategori

cukup dan dalam kategori kurang terdapat 5 siswa (11,9%).

j. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa

dalam membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok dalam

kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 107: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

88

Tabel 4.35

Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14.3%

4 Baik 16 38.1%

3 Cukup 14 33.3%

2 Kurang 6 14.3%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel di atas menukjukkan bahwa dalam kategori sangat baik

terdapat 6 siswa (14,3%), kategori baik menunjukkan 16 siswa

(38,1%), kategori cukup sebanyak 14 siswa (33,3%), kategori

kurang sebanyak 6 siswa (14,3%).

Adapun deskripsi per indikator untuk lembar pengamatan

aktivitas siswa pada observer 2 adalah sebagai berikut:

a. Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

Indikator perhatian siswa terhadap materi terdiri 5 kriteria,

dengan interval skor tertinggi 5 dan interval skor terendah 1.

Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa sebagian

besar perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan terbilang baik.

Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 108: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

89

Tabel 4.36

Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14.3%

4 Baik 19 45.2%

3 Cukup 14 33.3%

2 Kurang 3 7.1%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel di atas menunjukkan tentang perhatian siswa terhadap

materi yaitu terdapat 6 siswa (14,3%) tingkat perhatian siswa sangat

baik, 19 siswa (45,2%) tingkat perhatian siswa baik, 14 siswa

(33,3%) termasuk kategori cukup, dan 3 siswa (7,1%) termasuk

dalam kategori kurang.

b. Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang

disampaikan.

Menemukan dan menerapkan ide mengenai materi pelajaran

merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembelajaran

CTL. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa

menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang

disampaikan masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Page 109: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

90

Tabel 4.37

Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang

disampaikan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 11.9%

4 Baik 17 40.5%

3 Cukup 15 35.7%

2 Kurang 5 11.9%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa menemukan

dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan yaitu

terdapat 5 siswa (11,9%) dalam kategori sangat baik, 17 siswa

(40,5%) dalam kategori baik, 15 siswa (35,7%) termasuk kategori

cukup, dan 5 siswa (11,9%) termasuk dalam kategori kurang.

c. Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa saat

menjalankan tugas kelompok masih dalam kategori baik. Hasil

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 110: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

91

Tabel 4.38

Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 7 16.7%

4 Baik 23 54.8%

3 Cukup 10 23.8%

2 Kurang 2 4.8%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat

menjalankan tugas kelompok yaitu terdapat 7 siswa (16,7%) dalam

kategori sangat baik, 23 siswa (54,8%) dalam kategori baik, 10 siswa

(23,8%) termasuk kategori cukup, dan 2 siswa (4,8%) termasuk

dalam kategori kurang.

d. Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui Keberanian siswa

mengeluarkan pendapat saat berdiskusi masih dalam kategori baik.

Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.39

Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 7 16.7%

4 Baik 16 38.1%

3 Cukup 12 28.6%

2 Kurang 7 16.7%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keberanian siswa

mengeluarkan pendapat saat berdiskusi yaitu terdapat 7 siswa

Page 111: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

92

(16,7%) dalam kategori sangat baik, 16 siswa (38,1%) dalam

kategori baik, 12 siswa (28,6%) termasuk kategori cukup, 7 siswa

(16,7%) termasuk dalam kategori kurang.

e. Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok

Keberhasilan suatu diskusi dalam kelompok ditentukan dengan

adanya kerjasama antar anggota kelompok. Berdasarkan data yang

diperoleh diketahui kerjasama siswa dalam menjalankan diskusi

kelompok termasuk dalam kategori baik. Hasil pengamatan dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.40

Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 11.9%

4 Baik 23 54.8%

3 Cukup 14 33.3%

2 Kurang 0 0.0%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang keaktifan siswa saat

bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok yaitu terdapat 5

siswa (11,9%) dalam kategori sangat baik, 23 siswa (54,8%) dalam

kategori baik, dan 14 siswa (33,3%) termasuk kategori cukup.

f. Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

Page 112: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

93

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui siswa yang mau

mendengarkan pendapat orang lain saat berdiskusi masih dalam

kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.41

Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 4 9.5%

4 Baik 19 45.2%

3 Cukup 13 31.0%

2 Kurang 6 14.3%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan tentang siswa mau mendengarkan

pendapat orang lain/ teman diskusi dalam kelompok yaitu terdapat 4

siswa (9,5%) dalam kategori sangat baik, 19 siswa (45,2%) dalam

kategori baik, 13 siswa (31,0%) termasuk kategori cukup, dan 6

siswa (14,3%) termasuk dalam kategori kurang.

g. Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan sisawa

dalam menjawab pertanyaan dari teman masih dalam kategori baik.

Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 113: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

94

Tabel 4.42

Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 8 19.0%

4 Baik 19 45.2%

3 Cukup 11 26.2%

2 Kurang 4 9.5%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel diatas menunjukkan keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan dari teman yaitu terdapat 8 siswa (19,0%) dalam kategori

sangat baik, 19 siswa (45,2%) dalam kategori baik, 11 siswa (26,2%)

termasuk kategori cukup, dan 4 siswa (9,5%) termasuk dalam

kategori kurang.

h. Siswa melakukan presentasi di depan kelas

Keaktifan siswa saat melakukan presentasi di depan kelas

masih dalam kategori baik. hal ini diketahui dari hasil pengamatan

yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.43

Siswa melakukan presentasi di depan kelas

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 8 19.0%

4 Baik 21 50.0%

3 Cukup 9 21.4%

2 Kurang 4 9.5%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Berdasarkan tabel diatas dapat bahwa keaktifan siswa dalam

melakukan presentasi di depan kelas menunjukkan 8 siswa (19,0%)

Page 114: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

95

dalam kategori sangat baik, 21 siswa (50,0%) dalam kategori baik, 9

siswa (21,4%) termasuk kategori cukup, dan dalam kategori kurang

terdapat 4 siswa (9,5%).

i. Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh diketahui

keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas individu tepat waktu

masih dalam kategori baik. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.44

Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 11.9%

4 Baik 21 50.0%

3 Cukup 11 26.2%

2 Kurang 5 11.9%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kegiatan siswa

dalam menyelesaikan tugas individu dengan tepat waktu

menunjukkan 5 siswa (11,9%) dalam kategori sangat baik, 21 siswa

(50,0%) dalam kategori baik, 11 siswa (26,2%) termasuk kategori

cukup dan dalam kategori kurang terdapat 5 siswa (11,9%).

j. Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

Page 115: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

96

Berdasarkan data yang diperoleh diketahui keaktifan siswa

dalam membuat rangkuman dari hasil diskusi kelompok dalam

kategori baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.45

Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 10 23.8%

4 Baik 16 38.1%

3 Cukup 10 23.8%

2 Kurang 6 14.3%

1 Sangat Kurang 0 0.0%

Tabel di atas menukjukkan bahwa dalam kategori sangat baik

terdapat 10 siswa (23,8%), kategori baik menunjukkan 16 siswa

(38,1%), kategori cukup sebanyak 10 siswa (23,8%), kategori kurang

sebanyak 6 siswa (14,3%).

Berdasarkan hasil pengamatann dari observer 1 dan observer 2

dapat diketahui bahwa secara keseluruhan aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran masuk kedalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pendekatan CTL

baik diterapkan dalam pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan

Dasar Komunikasi.

Page 116: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

97

Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pada saat

pembelajaran sudah baik, terlihat keterampilan siswa dalam menjawab

pertanyaan dan mengerjakan tugas dari guru mengalami peningkatan.

Kemampuan siswa dalam mengevaluasi soal-soal yang diberikan oleh

guru sudah cukup terlihat dari banyaknya siswa yang bertanya selama

proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa apabila merasa

kesulitan maka mereka akan bertanya kepada guru.

Kelancaran siswa mengerjakan tugas sudah cukup baik, hal ini

ditandai dengan banyaknya siswa yang berinteraksi dalam berdiskusi

dengan teman-temannya. Dalam kerjasama dengan kelompok intensitas

komunikasi antar anggota kelompok sudah baik sehingga keruntutan

siswa dalam mengikuti pembelajaran kontekstual sudah baik.

2) Data Hasil Tes

Berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus II nilai rata-rata yang

diperoleh adalah 88 dengan ketuntasan klasikal 85,71%. Perbandingan

nilai hasil belajar siswa siklus I dan Siklus II dapat dilihat dalam tabel

berikut :

Page 117: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

98

Tabel 4.46

Data Hasil Belajar Sebelum dan Sesudah Siklus II

Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat peningkatan pada setiap

tahap, baik siklus I, maupun siklus II. Rata-rata nilai siswa sebelum

diadakan tindakan sebesar 69,33 kemudian mengalami peningkatan pada

siklus I sebesar 77,71 dan 88,02 pada siklus II. Demikian pula dengan

ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan dari

59,52% sebelum dilakukan tindakan menjadi 66,67% pada akhir siklus I

dan 85,71% pada akhir siklus II.

3) Hasil observasi Guru

Hasil pengamatan kinerja guru pada siklus II dicatat dalam lembar

observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan kinerja guru siklus II

hasilnya sebagai berikut:

No Hasil tes Data awal Siklus I Siklus II

1. Nilai tertinggi 90 93 96

2. Nilai terendah 50 53 60

3. Rata-rata nilai tes 69,33 77,71 88,02

4. Ketuntasan belajar siswa (%) 59,52% 66,67% 85,71%

Page 118: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

99

Tabel 4.47

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II

Observer 1

No Aspek yang diamati SK K C B SB

1. Keterampilan guru dalam membuka

pelajaran √

2. Guru menyampaikan tujuan dan

indikator pembelajaran √

3. Kemampuan guru dalam

menyampaikan materi pelajaran √

4. Keterampilan guru dalam

menerapkan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning

5. Kemampuan guru dalam mengelola

waktu √

6. Kemampuan guru dalam mengelola

kondisi kelas √

7. Guru memberi kesempatan pada

siswa untuk bertanya √

8. Kemampuan guru membimbing

siswa dalam mengerjakan tugas √

9. Kemampuan guru dalam menjawab

pertanyaan siswa √

10. Kemampuan guru dalam menutup

pelajaran √

Berdasarkan tabel diatas bahwa kinerja guru dilihat dari: 1)

keterampilan guru dalam membuka pelajaran dalam kategori sangat

baik, 2) guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran dalam

kategori baik, 3) kemampuan guru dalam menyampaikan materi

pelajaran dalam kategori sangat baik, 4) keterampilan guru dalam

Page 119: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

100

menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

dalam kategori baik, 5) kemampuan guru dalam mengelola waktu dalam

kategori cukup, 6) kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas

dalam kategori cukup, 7) Guru memberi kesempatan pada siswa untuk

bertanya dalam kategori cukup, 8) Kemampuan guru membimbing siswa

dalam mengerjakan tugas dalam kategori baik, 9) Kemampuan guru

dalam menjawab pertanyaan siswa dalam kategori baik, dan 10)

Kemampuan guru dalam menutup pelajaran dalam kategori baik.

Tabel 4.48

Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II

Observer 2

No Aspek yang diamati SK K C B SB

1. Keterampilan guru dalam membuka

pelajaran √

2. Guru menyampaikan tujuan dan

indikator pembelajaran √

3. Kemampuan guru dalam

menyampaikan materi pelajaran √

4. Keterampilan guru dalam

menerapkan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning

5. Kemampuan guru dalam mengelola

waktu √

6. Kemampuan guru dalam mengelola

kondisi kelas √

7. Guru memberi kesempatan pada

siswa untuk bertanya √

Page 120: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

101

8. Kemampuan guru membimbing

siswa dalam mengerjakan tugas √

9. Kemampuan guru dalam menjawab

pertanyaan siswa √

10. Kemampuan guru dalam menutup

pelajaran √

Berdasarkan tabel diatas bahwa kinerja guru dilihat dari: 1)

keterampilan guru dalam membuka pelajaran dalam kategori baik, 2)

guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran dalam kategori

baik, 3) kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam

kategori sangat baik, 4) keterampilan guru dalam menerapkan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam kategori baik, 5)

kemampuan guru dalam mengelola waktu dalam kategori cukup, 6)

kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas dalam kategori baik, 7)

Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam kategori

baik, 8) Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas

dalam kategori sangat baik, 9) Kemampuan guru dalam menjawab

pertanyaan siswa dalam kategori sangat baik, dan 10) Kemampuan guru

dalam menutup pelajaran dalam kategori cukup.

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus II terdapat

perubahan-perubahan antara lain guru sudah mampu berperan aktif

dalam pembelajaran kontekstual dengan cara selalu memberi bimbingan

kepada kelompok belajar maupun peranannya sebagai narasumber

Page 121: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

102

dalam belajar. Guru juga menciptakan suasana yang dapat mengaktifkan

siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil tersebut kinerja guru dalam

mengajar dengan menggunakan metode kontekstual sudah memenuhi

kriteria.

4.1.3.4 Refleksi

Gambaran secara umum pelaksanaan siklus II ini sudah baik. Hasil

refleksi pada siklus II sebagai berikut:

1) Suasana kelas saat proses penjelasan dari guru sudah lebih kondusif.

2) Siswa bertambah terampil dan lancar dalam menyampaikan informasi

hasil belajar kepada kelompok maupun kepada guru.

3) Siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik dan dapat berdiskusi

dengan baik secara kelompok maupun secara klasikal.

4) Siswa sudah berani menanggapi penjelasan yang diberikan oleh guru.

5) Guru lebih memotivasi siswa terlihat dari peningkatan keaktifan siswa

saat proses pembelajaran.

Berdasarkan tindakan pada siklus II diperoleh analisis data-data yang

nyata bahwa setelah pendekatan pembelajaran Contextual Teaching

Learning diterapkan secara maksimal maka terlihat secara jelas ada

peningkatan hasil belajar yang dicapai.

Page 122: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

103

Secara keseluruhan hasil pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut :

1) Nilai rerata siswa pada tes evaluasi siklus II sebesar 88,02 dengan

ketuntasan klasikal 85,71%

2) Dari segi kognitif, ada 6 siswa yang belum tuntas

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa maka

dipaparkan hasil yang dicapai, pada umumnya aktivitas siswa sampai pada

siklus kedua ini siswa sudah aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar

yang disampaikan guru secara baik dan tertib. Peningkatan prestasi tampak

dengan adanya perubahan-perubahan terutama tingkah laku seperti yang

tadinya pemalu sekarang sudah mau mengemukakan pendapat, berani

bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang belum jelas,

menghargai sesama teman. Karena hasil penelitian pada siklus II sudah

sesuai dengan harapan, maka tidak dilanjutkan untuk siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan

Proses pembelajaran akan berlangsung baik apabila terdapat interaksi

edukatif antara guru dan siswa. Guru sebagai unsur utama proses

pembelajaran berusaha menciptakan kondisi yang kondusif. Dalam proses

pembelajaran, guru harus aktif dan memilih model pembelajaran yang tepat

dan sesuai materi yang akan disampaikan sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai secara optimal. Keberhasilan pembelajaran dapat diketahui

Page 123: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

104

dari hasil belajar siswa baik dari hasil tes maupun hasil aktivitas belajar

siswa.

Sistem pembelajaran menuntut keaktifan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan CTL untuk

meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan

hasil belajar siswa mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar

Komunikasi pada siswa kelas X AP 1 SMK PGRI 1 Mejobo Kudus.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh temuan-

temuan sebagai berikut:

1. Rata-rata nilai hasil belajar kognitif siswa dari siklus I dan II

mengalami peningkatan ketuntasan belajar klasikal yaitu pada siklus I

diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 77,71 dengan ketuntasan belajar

secara klasikal mencapai 66,67%. Pada siklus II diperoleh nilai rata-

rata siswa sebesar 88,02 dengan ketuntasan belajar secara klasikal

mencapai 85,71%.

2. Hasil analisis pengamatan aktivitas siswa terhadap proses pembelajaran

mengalami peningkatan yaitu, pada siklus I tingkat keaktifan siswa

masih ada yang indikator yang termasuk dalam kategori kurang

sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL

pada siklus 1 belum terlaksana dengan maksimal, sedangkan pada

siklus II secara keseluruhan semua indikator yang diamati masuk

kedalam kategori baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 124: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

105

pembelajaran dengan menggunakan metode pendekatan CTL baik

diterapkan dalam pembelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar

Komunikasi.

3. Hasil analisis pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II diketahui dari guru

yang sudah mampu berperan aktif dalam proses pembelajaran siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai

rerata dan ketuntasan kelas mengalami peningkatan. Adanya peningkatan

tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual, yang mengaitkan

antara materi pelajaran dengan situasi dunia nyata melalui tujuh komponen

pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap

materi mengidentifikasi proses komunikasi.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Kontekstual sangat

membantu siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru

yang dalam pengerjaannya membutuhkan keterampilan dan peran aktif siswa

dalam pembelajaran, karena siswa dilatih untuk belajar aktif dan berpikir

kritis untuk dapat mengaitkan antara materi pelajaran dengan konteks dunia

nyata.

Penggunaan pendekatan CTL setidaknya mampu meningkatkan hasil

belajar siswa. Pembelajaran Kontekstual melibatkan siswa secara langsung

untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, dalam hal ini siswa harus diberi

kesempatan untuk melatih kemampuannya, misalnya dengan memberikan

Page 125: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

106

latihan untuk mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-

hari, sehingga siswa sudah terbiasa dan terlatih untuk berpikir kritis dan

sistematis. Proses pembelajaran di kelas terlihat kondusif dan siswa terlihat

aktif dalam proses belajar di kelas.

Pada proses pembelajaran menggunakan pendekatan CTL pada

Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Proses Komunikasi mempunyai

kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan tersebut antara

lain adalah

1. Kelebihan dari pelaksanaan pendekatan CTL, yaitu

a. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil yang artinya siswa

dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar

di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab

dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan

kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi

secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan

tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah

dilupakan.

b. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan

konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut

aliran konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk

menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis

Page 126: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

107

konstruktivisme siswa diharapkan belajar melalui ”mengalami”

bukan ”menghafal”.

c. Pembelajaran CTL menekankan pada aktivitas siswa secara penuh,

baik fisik maupun mental

d. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa, bukan hasil

pemberian dari guru

e. Penerapan pembelajaran CTL dapat menciptakan suasana

pembelajaran yang bermakna

2. Kelemahan dari pelaksanaan Pendekatan CTL, yaitu:

a. Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran

Kontekstual berlangsung

b. Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas maka dapat menciptakan

situasi kelas yang kurang kondusif

c. Guru harus lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam

pendekatan CTL, guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi.

Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja

bersama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru

bagi siswa.

d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau

menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan

menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka

Page 127: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

108

sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru

memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa

agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.

Kesuksesan pembelajaran ini bergantung pada image guru tetapi

pendekatan ini mampu meningkatkan hasil belajar dan membuat siswa lebih

aktif lagi dalam proses pembelajaran.

Page 128: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

109

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian tentang

penerapan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) untuk

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan

Dasar Komunikasi siswa kelas X AP 1 SMK PGRI 1 Mejobo Kudus dapat

ditarik kesimpulan, yaitu terdapat peningkatan hasil belajar kognitif, terbukti

dengan perolehan nilai evaluasi dari masing-masing Siklus yang mengalami

peningkatan. Pada data awal nilai rata-rata siswa sebesar 69,33 pada Siklus I

nilai rata-rata tes siswa mencapai 77,71 pada Siklus II mencapai 88,02

ketuntasan klasikal pada data awal sebesar 59,52. Siklus I sebesar 66,67% dan

pada Siklus II sebesar 85,71%. Selain hasil belajar pembelajaran

Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi menggunakan pendekatan

Contextual Teaching And Learning (CTL) juga mampu meningkatkan

aktivitas belajar siswa, sampai dengan siklus II dapat menunjukkan aktivitas

belajar siswa dengan kategori baik atau banyak siswa yang aktif mengikuti

proses pembelajaran. Kinerja guru pada proses pembelajaran

Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi dengan pendekatan

Contextual Teaching Learning juga menunjukkan hasil yang baik, dilihat dari

Page 129: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

110

hasil siklus I dan siklus II yang menunjukkan peran aktif guru dalam proses

pembelajaran.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai maka diberikan

beberapa saran sebagai berikut:

1) Bagi guru, hendaknya guru lebih aktif dalam proses pembelajaran siswa

dalam hal ini guru harus lebih intensif dalam membimbing siswa, karena

dalam pendekatan CTL, guru tidak lagi berperan sebagai pusat

informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang

bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang

baru bagi siswa.

2) Bagi siswa, hendaknya siswa lebih aktif dalam diskusi kelompok, siswa

dapat menilai kesalahan kelompok satu sama lain serta lebih

meningkatkan daya pemahaman mengenai materi yang disampaikan dan

juga siswa diharapkan aktif dalam menyampaikan pertanyaan, supaya

materi yang belum dipahami dapat ditanyakan kembali kepada guru

bersangkutan sehingga siswa menjadi paham betul. Siswa diharapkan

selalu memperhatikan penjelasan guru dan bersungguh-sungguh saat

pembelajaran berlangsung, supaya kegiatan belajar mengajar berlangsung

efektif dan meningkatkan hasil belajar.

Page 130: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

111

3) Bagi peneliti selanjutnya, penerapan pendekatan Contextual Teaching

and Learning perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil

mata pelajaran lain seperti pada mata pelajaran menerapkan prinsip-

prinsip kerjasama dengan kolega dan pelanggan pada kompetensi dasar

menyediakan bantuan kepada pelanggan di dalam dan di luar organisasi

agar dapat memperkuat teori tentang pendekatan Contextual Teaching

and Learning .

Page 131: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

112

DAFTAR PUSTAKA

Bandono, M.M. 2008. Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning. http://bandono.web.id/cv/.

Berns, Robert G dan Erickson, Patricia M. 2001. ”From Behaviorism to

Contructivism and contextual Teaching and Learning”. Dalam Journal

Contextual Teaching and Learning: Preparing Student for the New Economy,

hal 1-8.

Hall, Cedric dan Kidman, Joanna. 2004. ”Teaching and Learning: Mapping the

Contextual Influences”. Dalam International Education Journal, Vol. 5 No. 3

hal 331-343.

Juremi. 2006. ” Penggunaan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Ekonomi Siswa Kelas III IPS 1 SMA Negeri 1Randublatung pada

Semester 1 Tahun Pelajaran 2004/2005”. Dalam Jurnal Widya Tama, Vol. 3

No. 1 Hal 9-16

Nurdin. 2009. ”Implementasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

dalam Meningkatkan Hasil Belajar”. Dalam Jurnal Administrasi Pendidikan,

Vol. 9 No. 1 Hal 109-122.

Mulyasa, 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan

Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Penerbit

Kencana Prenada Media Group.

Rifa‟I, Achmad dan Catharina, T. Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:

Unnes Press.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta.: Penerbit Kencana Prenada

Media Group.

Sardiman, 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo

Persada.

Page 132: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

113

Suparno, A Suhaenah. 2000. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Direktorat

Jenderal Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2001.

Sudjana. Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Pendekatan dalam Pembelajaran. http://akhmad-

sudrajat.wordpress.com/2008/01/21/Pendekatan-Pembelajaran/.

Sugandi, Achmad. 2008. Teori Pembelajaran. Semarang: Unnes Press.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suharsimi, arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik.

Jakarta. PT. Rineka Cipta.

…………., Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi

Aksara

………...., Arikunto. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Penerbit

Kencana Prenada Media Group.

Page 133: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

114

LAMPIRAN

Page 134: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

115

DAFTAR NAMA SISWA KELAS X AP 1

SMK PGRI 1 MEJOBO KUDUS

No. NAMA SISWA

1. ANISA RATNAWATI AZIZAH

2. ANITA NARSIANA DEWI

3. APRILIA DAMAYANTI

4. BELLA QONATUS STANI

5. DESI MUJI RAHAYU

6. DEWI WULANDARI

7. DIAH LAILATUN NI‟MAH

8. DIAN SUCI OKTAVIANA

9. DIVYA ANGGRAENI

10. DIAH AYU KHUSNUL KHOTIMAH

11. DUWI LIANAWATI

12. DYAH AYU RAHMATUL ULYA

13. EKA MUNGKARSIH

14. ERLITA DAMAYANTI

15. FERINA ANANDA PUTRI

16. FIFI ANITALIA

17. FINDA DWI OKTAVIANI

18. IDA MURSIDA

19. IKA SOFIFANTI

20. INDAH PUTRI SENANJUNG

21. ISTIQOMAH

22. KHOLIFFATUN KHASANAH

23. LUVI NOVIARI

24. MAULIDA SUCIANI

25. MEGA AYU AMARTA PUTRI

26. NADYA LEVIANA ULFA

27. NITA NOVEN SARI

28. NITA SUSANTI

29. NOOR HIDAYAH

30. OKA AWALIA

31. RAHAYU DWI HANDAYANI

32. LINA SEPTIANA

33. ROIDLOTUL MUFARIKHAH

34. ROSITA AGUSTINA

35. SALA DESIFA TUSSALIM

36. SEPTI DWI LIYANTINI

37. SHOFIYULLOH WAHYU HIDAYAH

38. SINTIA DEWI MAWADAH

39. SITI MAESAROH

40. SITI SHOLIKHAH

Page 135: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

116

Soal Uji Coba Instrument

1. Komunikasi berasal dari bahasa latin yang berarti membuat sama yaitu….

a. Communication d. Communee

b. Communicatore e. Communicare

c. Communicate

2. Salah satu keuntungan dari proses komunikasi satu arah adalah. . . . .

a. Menghemat tenaga komunikator

b. Lebih cepat dan efisien

c. Sebagai media hiburan dan pendidikan bagi komunikan

d. Membangkitkan motivasi dan perhatian komunikan

e. Memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan

3. Berikut ini adalah unsur pokok dalam proses komunikasi, kecuali. . . . .

a. Wawancara d. Message atau

pesan

b. Komunikan e. Komunikator

c. Media

4. Komunikasi yang berlangsung antara komunikator dan komunikan yang

mempunyai tingkat, kedudukan dan wewenang yang sama disebut

komunikasi. . . . .

a. Horizontal d. Informal

b. Vertikal e. Diagonal

c. Formal

5. Komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan disertai timbal balik

disebut komunikasi . . . . .

a. Satu arah d. Negative

b. Dua arah e. Positif

c. Persuasif

Page 136: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

117

6. Orang atau kelompok yang bertindak sebagai pihak penerima pesan dalam

komunikasi dinamakan. . . . .

a. Komunikator d. Komunikasi

pasif

b. Komunikan e. Komunikasi

langsung

c. Komunikasi

7. Suatu proses penyampaian informasi yang mengandung arti dari satu pihak

kepada pihak lain dalam usaha untuk mendapat saling pengertian dinamakan. .

. . .

a. Wawancara d. Tanya jawab

b. Diskusi e. Komunikasi

c. Seminar

8. Komunikator membuat atau menyusun sandi-sandi untuk menyatakan maksud

dalam bentuk kata-kata atau lambang-lambang (gambar, warna, bahasa sandi

dan tulisan) sebagai pesan. Proses ini disebut. . . .

a. Encoding d. Zero

Feedback

b. Decoding e. Neutral

Feedback

c. Lambang-lambang

9. Respons atau tanggapan yang diberikan komunikan kepada komunikator yang

bersifat merugikan atau memojokkan komunikator disebut . . . . .

a. Zero Feedback d. Point

Feedback

b. Negative Feedback e. Neutral

Feedback

c. Positive Feedback

Page 137: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

118

10. Lambang komunikasi yang dapat diterima melalui indra pendengaran seperti

bunyi lonceng dan klakson mobil disebut lambang . . . . .

a. Gerak d. Gambar

b. Bahasa e. Suara

c. Warna

11. Komunikasi yang berlangsung antara atasan dan bawahan di dalam sebuah

kantor dinamakan komunikasi…..

a. Komunikasi satu arah d. Komunikasi

horizontal

b. Komunikasi dua arah e. Komunikasi

diagonal

c. Komunikasi vertikal

12. Pesan yang disampaikan komunikator tidak hanya menjadikan komunikan

tahu, namun membuat komunikan tergerak hatinya sehingga menimbulkan

perasaan tertentu seperti marah, kecewa, terharu, gembira dan bangga. Itu

temasuk efek. . . .

a. Efek positif d. Efek afektif

b. Efek negatif e. Efek

behavioral

c. Efek kognitif

13. Perhatikan pernyataan dibawah ini

1. Ketepatan 5. Kelancaran distribusi

2. Kesamaan persepsi 6. Kredibilitas atau kepercayaan

3. Kejelasan 7. Konsekuensi dan

keseimbangan

4. Keseragaman 8. Pengendalian

Yang termasuk hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pesan

adalah. . . .

Page 138: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

119

a. 1, 2, 3 dan 4 d. 3, 4, 5

dan 7

b. 2, 3, 5 dan 7 e. 1, 3, 6

dan 8

c. 1, 4, 6 dan 8

14. Penyampaian pesan atau berita antara komunikator dan komunikan dengan

memperhatikan perilaku, sikap yang baik dan yang tidak baik untuk dilakukan

ketika berkomunikasi adalah definisi dari. . . . .

a. Etika komunikasi d. Syarat

komunikasi

b. Moral berkomunikasi e. Ketentuan

komunikasi

c. Perilaku komunikasi yang baik

15. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kegiatan bisnis

adalah keterampilan komunikasi, keterampilan komunikasi antara lain adalah.

. . .

a. Keterampilan berbicara, keterampilan mendengar, dan keterampilan

mengartikan

b. Keterampilan membaca, keterampilan menulis, dan keterampilan

mengartikan

c. Keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis

d. Keterampilan bertanya, keterampilan mendengar, dan keterampilan

berbicara

e. Keterampilan bertanya , keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis

Page 139: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

120

16. Salah satu usaha yang dilakukan oleh wirausaha untuk mengenalkan produk

kepada masyarakat adalah dengan memasang baliho atau papan reklame

tentang produk tersebut dipinggir jalan raya. Komunikasi yang dilakukan

wirausaha tersebut menggunakan lambang…..

a. Bahasa d. Warna

b. Gerak e. Gambar

c. Suara

17. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal, hanya dengan menghubungkannya

dengan sesuatu hal yang telah dimengerti. Ini merupakan salah satu azas

komunikasi yang dikemukakan oleh…..

a. Scott M. Cutlip

b. Goeffrey Mills dan Oliver Standing Ford

c. Allen H. Center

d. Scott M. Cutlip dan Oliver Standing Ford

e. Goeffrey Mills dan Scott M. Cutlip

18. Komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi yang secara tegas

telah direncanakan dan ditentukan, baik dalam struktur organisasi maupun

dalam ketentuan-ketentuan peraturan, disebut komunikasi….

a. Horizontal d. Informal

b. Vertical e. Diagonal

c. Formal

19. Komunikasi antara anggota organisasi atas dasar kehendak pribadi yang tidak

berdasarkan atas ketentuan-ketentuan dalam struktur organisasi atau peraturan

disebut komunikasi…..

a. Horizontal d. Informal

b. Vertikal e. Diagonal

c. Formal

Page 140: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

121

20. Dalam kegiatan komunikasi, antara komunikator dan komunikan harus ada

rasa saling percaya untuk mendapatkan salling satu pengertian. Hal ini

disebut…..

a. Credibility d. Clarity

b. Context e. Continuity

c. Conten

21. Huruf atau tanda yang menyatakan sesuatu hal atau mengandung maksud

tertentu, disebut. . . . . .

a. Pesan d. Lambang

b. Symbol e. Gambar

c. Konteks

22. Dalam komunikasi, pesan merupakan salah satu. . . . .

a. Media komunikasi d. Lambang

komunikasi

b. Unsure komunikasi e. Proses

komunikasi

c. Jenis komunikasi

23. Badan Narkotika Nasional (BNN) membuat iklan poster untuk mengajak

generasi muda menjauhi narkoba. Komunikasi yang dilakukan oleh BNN

tersebut menggunakan. . . . .

a. Bahasa d. Warna

b. Tanda e. Gambar

c. Suara

24. Komunikasi yang disampaikan dengan kata-kata saja akan membosankan dan

dapat menghambat proses komunikasi. Hambatan tersebut dinamakan

hambatan. . . . .

a. Semantik d. Sistem social

b. Jarak fisik e. Pengetahuan

c. Verbalistis

Page 141: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

122

25. Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi. . . . . .

a. Visual d. Cetak

b. Audio e. Elektronik

c. Audio-visual

26. Berikut ini yang merupakan fungsi media komunikasi adalah. . . . .

a. Menunjukkan kemampuan komunikator

b. Menimbulkan kesalahpahaman

c. Memperjelas isi dan maksud informasi

d. Menumbuhkan rasa kekeluargaan

e. Memberikan kesempatan kepada komunikan

27. Komunikan menafsikan lambang-lambang yang dikirim oleh komunikator,

merupakan proses. . . . .

a. Decoding d. barrier

b. Feedback e. massage

c. Encoding

28. Alya sedang mempresentasikan materi tentang bagaimana menjadi sekretaris

yang baik dalam kegiatan seminar. Dalam seminar tersebut yang menjadi

komunikan adalah. . . . . .

a. Alya d. LCD

b. Peserta seminar e. Ruang seminar

c. Bagaimana menjadi sekretaris yang baik

29. Seorang ibu melambaikan tangan kepada anaknya untuk menyampaikan

selamat jalan.. hal ini merupakan contoh adanya lambang. . . . . . . dalam

proses komunikasi.

a. Gerak d. gambar

b. Bahasa e. warna

c. Suara

Page 142: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

123

30. Proses komunikasi harus mengandung kejelasan yang meliputi kejelasan isi

berita dan tujuan yang hendak dicapai, artinya komunikasi harus. . . . . .

a. Credibility d. content

b. Capability e. context

c. Clarity

31. Factor-faktor yang dapat menghambat proses komunikasi adalah. . . . .

a. Prasangka yang tidak beralasan

b. Kesinambungan dan konsistensi

c. Kejelasan

d. Kepuasan

e. Saluran pengiriman berita

32. Salah satu fungsi dari media komunikasi adalah. . . . .

a. Menunjukkan kemampuan komunikator

b. Menimbulkan kesalahpahaman

c. Mempercepat proses penyampaian pesan

d. Menumbuhkan rasa kekeluargaan

e. Memberi kesempatan kepada komunikan

33. Menurut Harold D. laswell, fungsi media komunikasi, antara lain untuk. . . . . .

a. Mendidik d. Pengawasan

social

b. Meyakinkan e.

menghubungkan

c. Transmisi cultural

34. Radio, tape recorder, dan telepon merupakan jenis media komunikasi. . . .

a. Visual d. Cetak

b. Audio e. Elektronik

c. Audio-visual

Page 143: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

124

35. DVD/VCD player merupkan salah satu jenis media komunikasi. . . . .

a. Visual d. Cetak

b. Audio e. elektronik

c. Audio-visual

36. Berikut ini beberapa contoh dari media komunikasi visual adalah. . . . . .

a. Radio, faximile, handy talky d. handphone,

televise

b. Surat kabar, faximile, internet e. kentongan,

sirine

c. Surat kabar, leaflet, brosur

37. Respons atau tanggapan yang diberikan komunikan kepada komunikator yang

bersifat merugikan atau memojokkan komunikator disebut . . . . .

a. Zero Feedback d. Point

Feedback

b. Negative Feedback e. Neutral

Feedback

c. Positive Feedback

38. Komunikasi yang berlangsung antara atasan dan bawahan di dalam sebuah

kantor dinamakan komunikasi…..

a. Komunikasi satu arah d. Komunikasi

horizontal

b. Komunikasi dua arah e. Komunikasi

diagonal

c. Komunikasi vertical

39. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal, hanya dengan menghubungkannya

dengan sesuatu hal yang telah dimengerti. Ini merupakan salah satu azas

komunikasi yang dikemukakan oleh…..

a. Scott M. Cutlip

b. Goeffrey Mills dan Oliver Standing Ford

Page 144: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

125

c. Allen H. Center

d. Scott M. Cutlip dan Oliver Standing Ford

e. Goeffrey Mills dan Scott M. Cutlip

40. Komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi yang secara tegas

telah direncanakan dan ditentukan, baik dalam struktur organisasi maupun

dalam ketentuan-ketentuan peraturan, disebut komunikasi….

a. Horizontal d. Informal

b. Vertical e. Diagonal

c. Formal

41. Komunikasi harus menimbulkan kepuasan bagi kedua belah pihak, baik

komuniktor maupun komunikan. Dalam tujuh factor komunikasi, hal ini

disebut. . . .

a. Credibility d. content

b. Clarity e. context

c. Capability

42. Salah satu kekurangan dari media komunikasi audio visual adalah. . . . .

a. Hanya untuk indera penglihatan

b. Menimbulkan rasa bosan

c. Tidak bergerak

d. Memiliki keterbatasan pemirrsa

e. Biaya relative lebih mahal

43. Lambang komunikasi yang dapat diterima melalui indra pendengaran seperti

bunyi lonceng dan klakson mobil disebut lambang . . . . .

a. Gerak d. Gambar

b. Bahasa e. Suara

c. Warna

44. Satu proses penyampaian warta/pesan/informasi, yang mengandung arti dari

satu pihak kepada pihak lain dalam usaha saling mendapatkan saling

pengertian. Ini merupakan pengertian dari. . . . . .

Page 145: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

126

a. Komunikasi d. komunikator

b. Telekomunikasi e. korespondensi

c. Teleconference

45. Gerak-gerik kebiasaan yang khas pada seseorang, misalnya gerakan-gerakan

tangan yang dilakukan untuk menguatkan berita yang ingin disampaikan,

disebut. . . .

a. Manerisme d. reflex

b. Verbalistis e. context

c. Capability

no. Jwb no. Jwb

1 E 26 C

2 B 27 D

3 A 28 B

4 A 29 A

5 B 30 A

6 B 31 A

7 E 32 C

8 A 33 B

9 B 34 B

10 E 35 C

11 C 36 C

12 D 37 B

13 D 38 C

14 A 39 B

15 C 40 C

16 E 41 B

17 B 42 C

18 C 43 E

Page 146: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

127

19 D 44 A

20 A 45 D

21 D 46

22 B 47

23 E 48

24 C 49

25 C 50

Page 147: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

128

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAYA BEDA DAN TINGKAT KESUKARAN SOAL

No Kode

Resp

Butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 R-1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

2 R-2 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1

3 R-16 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

4 R-12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

5 R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 R-19 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

7 R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 R-13 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1

9 R-24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

10 R-25 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1

11 R-15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 R-21 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

13 R-23 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0

14 R-28 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0

15 R-26 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

16 R-31 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1

17 R-34 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0

18 R-4 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1

19 R-3 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0

20 R-5 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1

21 R-6 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1

Page 148: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

129

22 R-36 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1

23 R-37 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1

24 R-40 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1

25 R-42 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1

26 R-17 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0

27 R-43 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

28 R-7 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1

29 R-8 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1

30 R-29 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0

31 R-41 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

32 R-30 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0

33 R-10 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0

34 R-9 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

35 R-11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

36 R-22 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0

37 R-14 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

38 R-32 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

39 R-27 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0

40 R-35 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

41 R-33 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1

42 R-39 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1

43 R-38 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

VA

LID

ITA

S

SX 18 20 20 21 22 21 25 22 21 18 23 27

SX² 18 20 20 21 22 21 25 22 21 18 23 27

p 0.529 0.588 0.588 0.618 0.647 0.618 0.735 0.647 0.618 0.529 0.676 0.794

q 0.471 0.412 0.412 0.382 0.353 0.382 0.265 0.353 0.382 0.471 0.324 0.206

XY 526 568 528 536 590 558 602 513 555 548 616 643

Page 149: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

130

rxy 0.658 0.650 0.474 0.416 0.561 0.513 0.341 0.222 0.499 0.756 0.584 0.343

rtabel 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301

Kriteria valid valid valid valid valid valid valid TIDAK valid valid valid valid

α²b 0.24917 0.255 0.255 0.256 0.256 0.256 0.249 0.256 0.256 0.249 0.255 0.239

DA

YA

BE

DA

BA 15 16 15 14 15 16 15 15 16 15 17 17

BB 3 4 5 7 7 5 10 7 5 3 6 10

JA 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22

JB 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

D 0.539 0.537 0.444 0.303 0.348 0.489 0.206 0.348 0.489 0.539 0.487 0.297

Kriteria B B B C C B C C B B B C

TIN

GK

AT

KE

SU

KA

RA

N BA +

BB 18 20 20 21 22 21 25 22 21 18 23 27

N 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43

IK 0.419 0.465 0.465 0.488 0.512 0.488 0.581 0.512 0.488 0.419 0.535 0.628

Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

KRITERIA

SOAL Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai

Page 150: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

131

Butir Soal

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0

1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1

1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1

0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1

1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1

0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1

1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1

1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1

1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0

0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 151: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

132

0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0

0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0

1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0

0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0

0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0

1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1

0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

19 21 18 18 13 17 16 19 11 21 18 20 20 20 24

19 21 18 18 13 17 16 19 11 21 18 20 20 20 24

0.559 0.618 0.529 0.529 0.382 0.500 0.471 0.559 0.324 0.618 0.529 0.588 0.588 0.588 0.706

0.441 0.382 0.471 0.471 0.618 0.500 0.529 0.441 0.676 0.382 0.471 0.412 0.412 0.412 0.294

550 584 442 511 393 439 461 558 309 512 524 518 583 526 626

0.667 0.627 0.283 0.591 0.573 0.367 0.567 0.702 0.392 0.310 0.649 0.430 0.717 0.465 0.538

0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301

valid valid TIDAK valid valid valid Valid valid valid valid valid valid valid valid valid

0.252 0.256 0.249 0.249 0.216 0.245 0.239 0.252 0.195 0.256 0.249 0.255 0.255 0.255 0.252

Page 152: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

133

16 16 12 16 11 11 13 16 8 15 14 14 16 15 19

3 5 6 2 2 6 3 3 3 6 4 6 4 5 5

22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22

21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

0.584 0.489 0.260 0.632 0.405 0.214 0.448 0.584 0.221 0.396 0.446 0.351 0.537 0.444 0.626

B B C B B C B B C C B C B B B

19 21 18 18 13 17 16 19 11 21 18 20 20 20 24

43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43

0.442 0.488 0.419 0.419 0.302 0.395 0.372 0.442 0.256 0.488 0.419 0.465 0.465 0.465 0.558

Sedan

g

Sedan

g Sedang

Sedan

g

Sedan

g

Sedan

g

Sedan

g

Sedan

g Sukar

Sedan

g

Sedan

g

Sedan

g

Sedan

g

Sedan

g

Sedan

g

Dipaka

i

Dipaka

i

Dibuan

g

Dipaka

i

Dipaka

i

Dipaka

i

Dipaka

i

Dipaka

i

Dipaka

i

Dipaka

i

Dipaka

i

Dipaka

i

Dipaka

i

Dipaka

i

Dipaka

i

Page 153: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

134

Butir Soal

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0

1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0

1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0

1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0

1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1

1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0

1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1

1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1

1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0

1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0

0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0

1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1

0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1

1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0

1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0

0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0

Page 154: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

135

1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1

0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0

0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1

0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0

0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0

0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0

0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0

1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0

0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 23 27 26 31 30 25 23 7 17 16 18 14

24 23 27 26 31 30 25 23 7 17 16 18 14

0.706 0.676 0.794 0.765 0.912 0.882 0.735 0.676 0.206 0.500 0.471 0.529 0.412

0.294 0.324 0.206 0.235 0.088 0.118 0.265 0.324 0.794 0.500 0.529 0.471 0.588

653 534 653 624 756 705 586 605 220 460 411 523 396

0.657 0.222 0.388 0.348 0.511 0.356 0.269 0.536 0.434 0.461 0.340 0.644 0.477

0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301 0.301

valid TIDAK valid valid valid valid TIDAK valid valid valid valid valid valid

0.252 0.255 0.239 0.245 0.206 0.216 0.249 0.255 0.14 0.245 0.239 0.249 0.225

Page 155: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

136

19 14 17 16 20 18 17 16 6 13 12 15 12

5 9 10 10 11 12 8 7 1 4 4 3 2

22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22 22

21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21

0.626 0.208 0.297 0.251 0.385 0.247 0.392 0.394 0.225 0.400 0.355 0.539 0.450

B C C C C C C C C B C B B

24 23 27 26 31 30 25 23 7 17 16 18 14

43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43 43

0.558 0.535 0.628 0.605 0.721 0.698 0.581 0.535 0.163 0.395 0.372 0.419 0.326

Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang

Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai

Page 156: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

137

Butir Soal Y Y

2

41 42 43 44 45

0 1 1 1 1 41 1681

1 1 1 1 1 39 1521

1 1 1 1 1 37 1369

1 1 1 1 1 37 1369

0 1 1 1 0 37 1369

0 0 0 1 1 36 1296

0 0 1 0 0 35 1225

1 1 0 1 1 32 1024

0 1 0 1 1 33 1089

0 1 0 1 1 32 1024

1 0 1 1 1 32 1024

0 1 1 1 1 31 961

0 0 1 0 1 30 900

0 1 1 0 1 31 961

0 1 0 0 1 30 900

0 1 0 0 1 26 676

0 0 0 1 1 22 484

1 1 0 1 0 21 441

0 0 0 0 1 20 400

1 0 0 1 0 20 400

0 1 0 1 0 17 289

0 0 1 0 0 17 289

1 0 0 0 0 16 256

0 0 1 0 1 16 256

1 0 1 0 1 15 225

Page 157: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

138

0 0 0 0 0 15 225

1 1 1 1 1 15 225

0 1 0 0 0 14 196

0 1 1 1 0 14 196

0 0 1 0 0 14 196

0 1 0 1 1 14 196

0 0 0 1 0 13 169

0 0 0 0 0 11 121

0 0 0 1 1 11 121

0 1 0 0 0 11 121

0 0 0 0 1 11 121

0 0 1 0 0 10 100

0 0 0 0 0 10 100

1 0 0 0 0 9 81

0 0 0 0 0 8 64

0 0 0 0 0 8 64

0 0 0 0 1 8 64

0 0 0 0 0 5 25

11 19 17 20 23 904 23814

11 19 17 20 23 n = 20

0.324 0.559 0.500 0.588 0.676 Spq 10.02

0.676 0.441 0.500 0.412 0.324 S2 = 114.5

273 512 451 534 599 r11 = 0.96

0.210 0.498 0.421 0.501 0.509 M 21.02

0.301 0.301 0.301 0.301 0.301

TIDAK valid valid valid valid

40

0.195 0.252 0.245 0.255 0.2547

Page 158: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

139

7 14 11 15 16

4 5 6 5 7

22 22 22 22 22

21 21 21 21 21

0.128 0.398 0.214 0.444 0.394

J C C B C

11 19 17 20 23

43 43 43 43 43

0.256 0.442 0.395 0.465 0.535

Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang

Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai

Page 159: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

140

Perhitungan Validitas Soal Uji Coba

Rumus :

rxy =

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y

n = jumlah peserta tes

x = Skor tiap butir soal

y = Skor total yang benar dari tiap subjek

Kriteria:

Butir soal dikatakan valid jika rxy > rtabel

Perhitungan :

No. X Y X2 Y

2 XY

1 1 41 1 1681 41

2 1 39 1 1521 39

3 1 37 1 1369 37

4 1 37 1 1369 37

5 1 37 1 1369 37

6 1 36 1 1296 36

7 1 35 1 1225 35

8 0 32 0 1024 0

9 1 33 1 1089 33

10 1 32 1 1024 32

11 1 32 1 1024 32

12 0 31 0 961 0

13 0 30 0 900 0

14 1 31 1 961 31

15 1 30 1 900 30

16 1 26 1 676 26

17 0 22 0 484 0

18 0 21 0 441 0

19 0 20 0 400 0

20 1 20 1 400 20

21 0 17 0 289 0

22 1 17 1 289 17

23 1 16 1 256 16

24 0 16 0 256 0

25 0 15 0 225 0

26 0 15 0 225 0

Page 160: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

141

27 0 15 0 225 0

28 1 14 1 196 14

29 0 14 0 196 0

30 0 14 0 196 0

31 0 14 0 196 0

32 1 13 1 169 13

33 0 11 0 121 0

34 0 11 0 121 0

35 0 11 0 121 0

36 0 11 0 121 0

37 0 10 0 100 0

38 0 10 0 100 0

39 0 9 0 81 0

40 0 8 0 64 0

41 0 8 0 64 0

42 0 8 0 64 0

43 0 5 0 25 0

S 18 904 18 23814 526

2222xyr

Page 161: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

142

Perhitungan Daya Beda Soal Uji Coba

Rumus :

= PA – PB

Keterangan:

D : indeks diskriminasi

: banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar

: banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar

: banyaknya siswa kelompok atas

: banyaknya siswa kelompok bawah

PA : Proporsi peserta didik kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar

Kriteria :

D = 0,00 < D ≤ 0,20 = jelek

D = 0,20 < D ≤ 0,40 = cukup

D = 0,40 < D ≤ 0,70 = baik

D = 0,70 < D ≤ 1,00 = baik sekali

Perhitungan :

No D Kriteria No D Kriteria No D Kriteria

1 0.539 B 16 0.632 B 31 0.251 C

2 0.537 B 17 0.405 B 32 0.385 C

3 0.444 B 18 0.214 C 33 0.247 C

4 0.303 C 19 0.448 B 34 0.392 C

5 0.348 C 20 0.584 B 35 0.394 C

6 0.489 B 21 0.221 C 36 0.225 C

7 0.206 C 22 0.396 C 37 0.400 B

8 0.348 C 23 0.446 B 38 0.355 C

9 0.489 B 24 0.351 C 39 0.539 B

10 0.539 B 25 0.537 B 40 0.450 B

11 0.487 B 26 0.444 B 41 0.128 J

12 0.297 C 27 0.626 B 42 0.398 C

13 0.584 B 28 0.626 B 43 0.214 C

14 0.489 B 29 0.208 C 44 0.444 B

15 0.260 C 30 0.297 C 45 0.394 C

= 15

- 3

22 21

= 0.539 Bardasarkan kriteria, maka soal nomor 1 mempunyai daya pembeda baik

Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba

Page 162: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

143

Rumus KR-20:

r11 =

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

n = banyaknya butir soal

= jumlah perkalian antara p dan q

p = proporsi subyek yang menjawab item soal dengan benar

q = proporsi subyek yang menjawab item soal salah (1-p)

S = standart deviasi dari tes

Kriteria :

Apabila r hitung > r tabel maka instrumen tersebut reliabel.

Perhitungan :

a. Varians total

b. Koefisien reliabilitas

r11 = 45

x ( 1 - 21.02

x

( 45 - 21.02

) 45 - 1 45 x

114.50

r11 = 0.933

Pada α = 5% dengan n = 43 maka diperoleh r11 = 0,933> rtabel = 0,301

Berdasarkan perhitungan diatas karena rxy > rtabel maka instrumen tersebut adalah

reliabel.

2

2

111 S

pqS

n

nr

2

2

2

t

Page 163: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

144

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba

Rumus :

P =

Keterangan:

P = indeks kesukaran/kesulitan

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

J = jumlah seluruh peserta tes

Kriteria :

a. Interval 0,0 < P ≤ 0,3 = sukar

b. Interval 0,3 < P ≤ 0,7 = sedang

c. Interval 0,7 < P ≤ 1,0 = mudah

Perhitungan :

No TK Kriteria No TK Kriteria No TK Kriteria

1 0.419 Sedang 16 0.419 Sedang 31 0.605 Sedang

2 0.465 Sedang 17 0.302 Sedang 32 0.721 Mudah

3 0.465 Sedang 18 0.395 Sedang 33 0.698 Sedang

4 0.488 Sedang 19 0.372 Sedang 34 0.581 Sedang

5 0.512 Sedang 20 0.442 Sedang 35 0.535 Sedang

6 0.488 Sedang 21 0.256 Sukar 36 0.163 Sukar

7 0.581 Sedang 22 0.488 Sedang 37 0.395 Sedang

8 0.512 Sedang 23 0.419 Sedang 38 0.372 Sedang

9 0.488 Sedang 24 0.465 Sedang 39 0.419 Sedang

10 0.419 Sedang 25 0.465 Sedang 40 0.326 Sedang

11 0.535 Sedang 26 0.465 Sedang 41 0.256 Sukar

12 0.628 Sedang 27 0.558 Sedang 42 0.442 Sedang

13 0.442 Sedang 28 0.558 Sedang 43 0.395 Sedang

14 0.488 Sedang 29 0.535 Sedang 44 0.465 Sedang

15 0.419 Sedang 30 0.628 Sedang 45 0.535 Sedang

=

15 + 3

43

= 0.419

Berdasarkan criteria, maka soal nomor 1 mempunyai tingkat kesukaran yang

sedang.

JS

Page 164: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

145

DAFTAR KELOMPOK

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

No. NAMA SISWA

1. ANISA RATNAWATI AZIZAH

2. ANITA NARSIANA DEWI

3. APRILIA DAMAYANTI

4. BELLA QONATUS STANI

5. DESI MUJI RAHAYU

6. DEWI WULANDARI

No. NAMA SISWA

1. DIAH LAILATUN NI‟MAH

2. DIAN SUCI OKTAVIANA

3. DIVYA ANGGRAENI

4. DIAH AYU KHUSNUL KHOTIMAH

5. DUWI LIANAWATI

6. DYAH AYU RAHMATUL ULYA

No. NAMA SISWA

1. EKA MUNGKARSIH

2. ERLITA DAMAYANTI

3. FERINA ANANDA PUTRI

4. FIFI ANITALIA

5. FINDA DWI OKTAVIANI

6. IDA MURSIDA

No. NAMA SISWA

1. IKA SOFIFANTI

2. INDAH PUTRI SENANJUNG

3. ISTIQOMAH

4. KHOLIFFATUN KHASANAH

5. LUVI NOVIARI

6. MAULIDA SUCIANI

Page 165: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

146

Kelompok 5

Kelompok 6

Kelompok 7

No. NAMA SISWA

1. MEGA AYU AMARTA PUTRI

2. NADYA LEVIANA ULFA

3. NITA NOVEN SARI

4. NITA SUSANTI

5. NOOR HIDAYAH

6. OKA AWALIA

No. NAMA SISWA

1. RAHAYU DWI HANDAYANI

2. LINA SEPTIANA

3. ROIDLOTUL MUFARIKHAH

4. ROSITA AGUSTINA

5. SALA DESIFA TUSSALIM

6. SEPTI DWI LIYANTINI

No. NAMA SISWA

1. SHOFIYULLOH WAHYU HIDAYAH

2. SINTIA DEWI MAWADAH

3. SITI MAESAROH

4. SITI SHOLIKHAH

5. TIKA AGUSTINA DAMAYANTI

6. TRI SULISTYANINGSIH

Page 166: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

147

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Siklus I Pertemuan 1)

1.) Identitas Pelajaran

a. Satuan Pendidikan : SMK PGRI 1 Mejobo Kudus

b. Kelas : X

c. Semester : 1

d. Tahun Pelajaran : 2012/2013

e. Mata Pelajaran : Mengaplikasikan Keterampilan Dasar

Komunikasi

2.) Standar Kompetensi

Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi

3.) Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi Proses Komunikasi

4.) Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendefinisikan pengertian komunikasi.

2. Mengetahui unsur-unsur dalam komunikasi

5.) Tujuan Pembelajaran

1. Siswa diharapkan mampu mendefinisikan pengertian komunikasi

dengan benar.

2. Siswa diharapkan mampu mengetahui unsur-unsur dalam komunikasi

6.) Materi Ajar

1. Pengertian komunikasi.

2. Unsur-unsur dalam komunikasi

7.) Strategi Pembelajaran

1) Model : Model pembelajaran menggunakan Contextual Teaching

and Learning (CTL)

Page 167: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

148

8.) Alokasi Waktu

2 x 45 Menit

9.) Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu Metode

1. Pendahuluan

1) Guru menciptakan suasana kelas yang religius

yaitu memulai pelajaran dengan ucapan salam dan

bacaan basmalah yang diikuti oleh seluruh

peserta didik dalam kelas.

2) Guru memberikan orientasi, yaitu memusat

perhatian peserta didik dan menumbuhkan rasa

ingin tahu terhadap materi yang akan dibelajarkan

dengan memperlihatkan contoh proses

berkomunikasi dengan cara memberikan

pemodelan proses berkomunikasi.

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai dan cakupan

materi yang akan disampaikan.

10” Ceramah,

Tanya

jawab, dan

Demonstrasi.

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) Memberikan pengetahuan yang bermakna

dan relevan bagi siswa dengan member

penjelasan tentang garis besar materi

komunikasi, seperti “kira-kira bagaimana

gambaran komunikasi itu?”

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan dan menerapkan idenya sendiri

mengenai pengertian komunikasi secara lisan,

seperti “ada yang pernah melihat orang yang

70”

Contextual

Teaching

and

Learning

Page 168: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

149

sedang melakukan komunikasi?” dan siswa

menjawab pernah.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1) Membagi peserta didik ke dalam 7 kelompok

kecil.

2) Memperlihatkan contoh gambar tentang

komunikasi.

3) Menyuruh siswa untuk mendiskusikan

tentang pengertian dan unsur dari komunikasi

menurut pendapat mereka masing-masing.

4) Setiap anggota kelompok saling membantu

anggota lain yang belum memahami tugas

yang diberikan karena harus dipastikan semua

anggota kelompok memahami tentang tugas

yang diberikan.

5) Guru memanggil setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya didepan

kelas.

6) Guru mempersilahkan kelompok lain untuk

menanggapi dan memberikan masukan secara

jujur pada kelompok yang telah

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) Menyampaikan materi secara menyeluruh

serta memberikan penguatan dan kesimpulan

secara logis.

2) Memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang

belum dipahami oleh siswa.

Page 169: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

150

3. Penutup

1) Guru menutup pelajaran dengan membimbing

siswa menyimpulkan tentang materi yang telah

diajarkan,

2) Salam penutup

10” Ceramah,

Tanya jawab

10.) Media dan Alat Pembelajaran

1) Power Point

2) White board

3) Alat tulis

11.) Sumber Belajar

1) Buku paket

2) Modul pelajaran mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi

Kudus, September 2012

Guru mata pelajaran, Peneliti,

Dra. Wiwik Dwiyanti Arif Bagus Wibowo

NIP. NIM. 7101408153

Mengetahui

Kepala SMK PGRI 1 Mejobo Kudus

Drs. Joko Waluyo

NIP

Page 170: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

151

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Siklus I Pertemuan 2)

1.) Identitas Pelajaran

a. Satuan Pendidikan : SMK PGRI 1 Mejobo Kudus

b. Kelas : X

c. Semester : 1

d. Tahun Pelajaran : 2012/2013

e. Mata Pelajaran : Mengaplikasikan Keterampilan Dasar

Komunikasi

2.) Standar Kompetensi

Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi

3.) Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi Proses Komunikasi

4.) Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Mendefinisikan proses komunikasi.

b. Mengetahui lambang-lambang dari komunikasi

5.) Tujuan Pembelajaran

3. Siswa diharapkan mampu mendefinisikan proses komunikasi dengan

benar.

4. Siswa diharapkan mampu mengetahui unsur-unsur dalam komunikasi

6.) Materi Ajar

3. Proses komunikasi.

4. Lambang-lambang dalam komunikasi

7.) Strategi Pembelajaran

2) Model : Model pembelajaran menggunakan Contextual Teaching

and Learning (CTL)

Page 171: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

152

8.) Alokasi Waktu

2 x 45 Menit

9.) Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu Metode

1. Pendahuluan

1) Guru menciptakan suasana kelas yang religius

yaitu memulai pelajaran dengan ucapan salam dan

bacaan basmalah yang diikuti oleh seluruh

peserta didik dalam kelas.

2) Guru memberikan orientasi, yaitu memusat

perhatian peserta didik dan menumbuhkan rasa

ingin tahu terhadap materi yang akan dibelajarkan

dengan memperlihatkan video yang menunjukkan

proses berkomunikasi.

3) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai dan cakupan

materi yang akan disampaikan.

10” Ceramah,

Tanya

jawab, dan

Demonstrasi.

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) Memberikan stimulus secara inovatif dan

logis berupa pemaparan materi oleh guru

dengan menggunakan media white board dan

power point untuk menjelaskan tentang

proses komunikasi

2) Secara komunikatif guru menjelaskan materi

tentang lambang-lambang dalam komunikasi.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

70”

Contextual

Teaching

and

Learning

Page 172: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

153

7) Membagi peserta didik ke dalam 7 kelompok

kecil.

8) Menyuruh siswa untuk mendiskusikan

tentang proses dan lambang dari komunikasi

menurut pendapat mereka masing-masing.

9) Setiap anggota kelompok saling membantu

anggota lain yang belum memahami tugas

yang diberikan karena harus dipastikan semua

anggota kelompok memahami tentang tugas

yang diberikan.

10) Guru memanggil setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya didepan

kelas.

11) Guru mempersilahkan kelompok lain untuk

menanggapi dan memberikan masukan secara

jujur pada kelompok yang telah

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

3) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan

secara logis.

4) Memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang

belum dipahami oleh siswa.

3. Penutup

3) Guru menutup pelajaran dengan membimbing

siswa menyimpulkan tentang materi yang telah

diajarkan,

4) Salam penutup

10” Ceramah,

Tanya jawab

Page 173: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

154

10.) Media dan Alat Pembelajaran

1) Power Point

2) video

3) White board

4) Alat tulis

11.) Sumber Belajar

1) Buku paket

2) modul pelajaran mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi

12.) Penilaian

Soal latihan

Kudus, September 2012

Guru mata pelajaran, Peneliti,

Dra. Wiwik Dwiyanti Arif Bagus Wibowo

NIP. NIM. 7101408153

Mengetahui

Kepala SMK PGRI 1 Mejobo Kudus

Drs. Joko Waluyo

NIP

Page 174: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

155

Soal Evaluasi Siklus 1

Nama : No. Induk :

Kelas : X-AP Semester : I

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat !

1. Komunikasi berasal dari bahasa latin yang berarti membuat sama yaitu….

a. Communication d. Communee

b. Communicatore e. Communicare

c. Communicate

2. Salah satu keuntungan dari proses komunikasi satu arah adalah. . . . .

a. Menghemat tenaga komunikator

b. Lebih cepat dan efisien

c. Sebagai media hiburan dan pendidikan bagi komunikan

d. Membangkitkan motivasi dan perhatian komunikan

e. Memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan

3. Berikut ini adalah unsur pokok dalam proses komunikasi, kecuali. . . . .

a. Wawancara d. Message atau pesan

b. Komunikan e. Komunikator

c. Media

4. Komunikasi yang berlangsung antara komunikator dan komunikan yang

mempunyai tingkat, kedudukan dan wewenang yang sama disebut

komunikasi. . . . .

a. Horizontal d. Informal

b. Vertikal e. Diagonal

c. Formal

5. Komunikasi yang berlangsung antara dua pihak dan disertai timbal balik

disebut komunikasi . . . . .

a. Satu arah d. Negative

b. Dua arah e. Positif

c. Persuasif

Page 175: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

156

6. Orang atau kelompok yang bertindak sebagai pihak penerima pesan dalam

komunikasi dinamakan. . . . .

a. Komunikator d. Komunikasi pasif

b. Komunikan e. Komunikasi langsung

c. Komunikasi

7. Suatu proses penyampaian informasi yang mengandung arti dari satu

pihak kepada pihak lain dalam usaha untuk mendapat saling pengertian

dinamakan. . . . .

a. Wawancara d. Tanya jawab

b. Diskusi e. Komunikasi

c. Seminar

8. Komunikator membuat atau menyusun sandi-sandi untuk menyatakan

maksud dalam bentuk kata-kata atau lambang-lambang (gambar, warna,

bahasa sandi dan tulisan) sebagai pesan. Proses ini disebut. . . .

a. Encoding d. Zero Feedback

b. Decoding e. Neutral Feedback

c. Lambang-lambang

9. Respons atau tanggapan yang diberikan komunikan kepada komunikator

yang bersifat merugikan atau memojokkan komunikator disebut . . . . .

a. Zero Feedback d. Point Feedback

b. Negative Feedback e. Neutral Feedback

c. Positive Feedback

10. Lambang komunikasi yang dapat diterima melalui indra pendengaran

seperti bunyi lonceng dan klakson mobil disebut lambang . . . . .

a. Gerak d. Gambar

b. Bahasa e. Suara

c. Warna

11. Komunikasi yang berlangsung antara atasan dan bawahan di dalam sebuah

kantor dinamakan komunikasi…..

a. Komunikasi satu arah d. Komunikasi horizontal

b. Komunikasi dua arah e. Komunikasi diagonal

Page 176: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

157

c. Komunikasi vertikal

12. Pesan yang disampaikan komunikator tidak hanya menjadikan komunikan

tahu, namun membuat komunikan tergerak hatinya sehingga menimbulkan

perasaan tertentu seperti marah, kecewa, terharu, gembira dan bangga. Itu

temasuk efek. . . .

a. Efek positif d. Efek afektif

b. Efek negatif e. Efek behavioral

c. Efek kognitif

13. Perhatikan pernyataan dibawah ini

1. Ketepatan 5. Kelancaran distribusi

2. Kesamaan persepsi 6. Kredibilitas atau kepercayaan

3. Kejelasan 7. Konsekuensi dan keseimbangan

4. Keseragaman 8. Pengendalian

Yang termasuk hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan

pesan adalah. . . .

a. 1, 2, 3 dan 4 d. 3, 4, 5 dan 7

b. 2, 3, 5 dan 7 e. 1, 3, 6 dan 8

c. 1, 4, 6 dan 8

14. Penyampaian pesan atau berita antara komunikator dan komunikan dengan

memperhatikan perilaku, sikap yang baik dan yang tidak baik untuk

dilakukan ketika berkomunikasi adalah definisi dari. . . . .

a. Etika komunikasi d. Syarat komunikasi

b. Moral berkomunikasi e. Ketentuan komunikasi

c. Perilaku komunikasi yang baik

15. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kegiatan bisnis

adalah keterampilan komunikasi, keterampilan komunikasi antara lain

adalah. . . .

a. Keterampilan berbicara, keterampilan mendengar, dan keterampilan

mengartikan

b. Keterampilan membaca, keterampilan menulis, dan keterampilan

mengartikan

Page 177: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

158

c. Keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis

d. Keterampilan bertanya, keterampilan mendengar, dan keterampilan

berbicara

e. Keterampilan bertanya , keterampilan membaca, dan keterampilan

menulis

16. Salah satu usaha yang dilakukan oleh wirausaha untuk mengenalkan

produk kepada masyarakat adalah dengan memasang baliho atau papan

reklame tentang produk tersebut dipinggir jalan raya. Komunikasi yang

dilakukan wirausaha tersebut menggunakan lambang…..

a. Bahasa d. Warna

b. Gerak e. Gambar

c. Suara

17. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal, hanya dengan menghubungkannya

dengan sesuatu hal yang telah dimengerti. Ini merupakan salah satu azas

komunikasi yang dikemukakan oleh…..

a. Scott M. Cutlip

b. Goeffrey Mills dan Oliver Standing Ford

c. Allen H. Center

d. Scott M. Cutlip dan Oliver Standing Ford

e. Goeffrey Mills dan Scott M. Cutlip

18. Komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi yang secara

tegas telah direncanakan dan ditentukan, baik dalam struktur organisasi

maupun dalam ketentuan-ketentuan peraturan, disebut komunikasi….

a. Horizontal d. Informal

b. Vertical e. Diagonal

c. Formal

19. Komunikasi antara anggota organisasi atas dasar kehendak pribadi yang

tidak berdasarkan atas ketentuan-ketentuan dalam struktur organisasi atau

peraturan disebut komunikasi…..

a. Horizontal d. Informal

Page 178: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

159

b. Vertikal e. Diagonal

c. Formal

20. Dalam kegiatan komunikasi, antara komunikator dan komunikan harus ada

rasa saling percaya untuk mendapatkan salling satu pengertian. Hal ini

disebut…..

a. Credibility d. Clarity

b. Context e. Continuity

c. Content

Jawaban

1. E 11. C

2. B 12. D

3. A 13. D

4. A 14. A

5. B 15. C

6. B 16. E

7. E 17. B

8. A 18. C

9. B 19. D

10. E 20. A

Page 179: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

160

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Siklus 2 Pertemuan 1)

1.) Identitas Pelajaran

a. Satuan Pendidikan : SMK PGRI 1 Mejobo Kudus

b. Kelas : X

c. Semester : 1

d. Tahun Pelajaran : 2012/2013

e. Mata Pelajaran : Mengaplikasikan Keterampilan Dasar

Komunikasi

2.) Standar Kompetensi

Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi

3.) Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi Proses Komunikasi

4.) Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Mendefinisikan pengertian komunikasi.

b. Mengetahui unsur-unsur dalam komunikasi

5.) Tujuan Pembelajaran

5. Siswa diharapkan mampu mendefinisikan pengertian komunikasi

dengan benar.

6. Siswa diharapkan mampu mengetahui unsur-unsur dalam komunikasi

6.) Materi Ajar

5. Pengertian komunikasi.

6. Unsur-unsur dalam komunikasi

7.) Strategi Pembelajaran

3) Model : Model pembelajaran menggunakan Contextual Teaching

and Learning (CTL)

Page 180: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

161

8.) Alokasi Waktu

2 x 45 Menit

9.) Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu Metode

1. Pendahuluan

4) Guru menciptakan suasana kelas yang religius

yaitu memulai pelajaran dengan ucapan salam dan

bacaan basmalah yang diikuti oleh seluruh

peserta didik dalam kelas.

5) Guru memberikan orientasi, yaitu memusat

perhatian peserta didik dan menumbuhkan rasa

ingin tahu terhadap materi yang akan dibelajarkan

dengan memperlihatkan contoh proses

berkomunikasi dengan cara memberikan

pemodelan proses berkomunikasi.

6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai dan cakupan

materi yang akan disampaikan.

10” Ceramah,

Tanya

jawab, dan

Demonstrasi.

2. Kegiatan Inti

d. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

3) Memberikan pengetahuan yang bermakna

dan relevan bagi siswa dengan memberi

penjelasan tentang garis besar materi

komunikasi, seperti “kira-kira bagaimana

gambaran komunikasi itu?”

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan dan menerapkan idenya sendiri

mengenai pengertian komunikasi secara lisan,

seperti “ada yang pernah melihat orang yang

70”

Contextual

Teaching

and

Learning

Page 181: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

162

sedang melakukan komunikasi?” dan siswa

menjawab pernah.

e. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

12) Membagi peserta didik ke dalam 7 kelompok

kecil.

13) Menyuruh siswa untuk membuat sebuah

dialog yang menunjukkan proses komunikasi

yang baik dan benar dengan kolega dan

pelanggan.

14) Setiap anggota kelompok saling membantu

anggota lain yang belum memahami tugas

yang diberikan karena harus dipastikan semua

anggota kelompok memahami tentang tugas

yang diberikan.

15) Guru memanggil setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya didepan

kelas.

16) Guru mempersilahkan kelompok lain untuk

menanggapi dan memberikan pertanyaan

yang berkaitan dengan dialog yang

dipaparkan kelompok yang telah

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

f. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

5) Menyampaikan maksud dari tugas yang telah

diselesaikan siswa yaitu tentang keterampilan

berkomunikasi yang baik dengan kolega dan

pelanggan.

6) Memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang

belum dipahami oleh siswa.

Page 182: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

163

3. Penutup

5) Guru menutup pelajaran dengan membimbing

siswa menyimpulkan tentang materi yang telah

diajarkan,

6) Salam penutup

10” Ceramah,

Tanya jawab

10.) Media dan Alat Pembelajaran

4) Power Point

5) White board

6) Alat tulis

11.) Sumber Belajar

3) Buku paket

4) Modul pelajaran mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi

Kudus, September 2012

Guru mata pelajaran, Peneliti,

Dra. Wiwik Dwiyanti Arif Bagus Wibowo

NIP. NIM. 7101408153

Mengetahui

Kepala SMK PGRI 1 Mejobo Kudus

Drs. Joko Waluyo

NIP

Page 183: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

164

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(Siklus II Pertemuan 2)

1.) Identitas Pelajaran

a. Satuan Pendidikan : SMK PGRI 1 Mejobo Kudus

b. Kelas : X

c. Semester : 1

d. Tahun Pelajaran : 2012/2013

e. Mata Pelajaran : Mengaplikasikan Keterampilan Dasar

Komunikasi

2.) Standar Kompetensi

Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi

3.) Kompetensi Dasar

Mengidentifikasi Proses Komunikasi

3.) Indikator Pencapaian Kompetensi

f. Mendefinisikan proses komunikasi.

g. Mengetahui lambang-lambang dari komunikasi

4.) Tujuan Pembelajaran

7. Siswa diharapkan mampu mendefinisikan proses komunikasi dengan

benar.

8. Siswa diharapkan mampu mengetahui unsur-unsur dalam komunikasi

5.) Materi Ajar

7. Proses komunikasi.

8. Lambang-lambang dalam komunikasi

6.) Strategi Pembelajaran

4) Model : Model pembelajaran menggunakan Contextual Teaching

and Learning (CTL)

Page 184: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

165

7.) Alokasi Waktu

2 x 45 Menit

8.) Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu Metode

1. Pendahuluan

1) Guru menciptakan suasana kelas yang religius

yaitu memulai pelajaran dengan ucapan salam dan

bacaan basmalah yang diikuti oleh seluruh

peserta didik dalam kelas.

2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau

kompetensi dasar yang akan dicapai dan cakupan

materi yang akan disampaikan.

10” Ceramah,

Tanya

jawab, dan

Demonstrasi.

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) Memberikan stimulus secara inovatif dan

logis berupa pemaparan materi oleh guru

dengan menggunakan media white board dan

power point untuk menjelaskan tentang

proses komunikasi

2) Secara komunikatif guru menjelaskan materi

tentang lambang-lambang dalam komunikasi.

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1) Membagi peserta didik ke dalam 7 kelompok

kecil.

2) Menyuruh siswa untuk membuat dialog yang

berisi tentang proses komunikasi satu arah,

dua arah, dan komunikasi kesegala arah

70”

Contextual

Teaching

and

Learning

Page 185: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

166

menurut pendapat mereka masing-masing.

3) Setiap anggota kelompok saling membantu

anggota lain yang belum memahami tugas

yang diberikan karena harus dipastikan semua

anggota kelompok memahami tentang tugas

yang diberikan.

4) Guru memanggil setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerjanya didepan

kelas.

5) Guru mempersilahkan kelompok lain untuk

menanggapi dan memberikan masukan atau

pertanyaan pada kelompok yang telah

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan

secara logis.

2) Memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang

belum dipahami oleh siswa.

3. Penutup

1) Guru menutup pelajaran dengan membimbing

siswa menyimpulkan tentang materi yang telah

diajarkan,

2) Salam penutup

10” Ceramah,

Tanya jawab

9.) Media dan Alat Pembelajaran

1) Power Point

2) White board

3) Alat tulis

Page 186: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

167

10.) Sumber Belajar

5) Buku paket

6) modul pelajaran mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi

11.) Penilaian

Soal latihan

Kudus, September 2012

Guru mata pelajaran, Peneliti,

Dra. Wiwik Dwiyanti Arif Bagus Wibowo

NIP. NIM. 7101408153

Mengetahui

Kepala SMK PGRI 1 Mejobo Kudus

Drs. Joko Waluyo

NIP

Page 187: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

168

Soal Evaluasi Siklus 2

Nama : No. Induk :

Kelas : X-AP Semester : I

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat !

1. Berikut ini yang merupakan fungsi media komunikasi adalah. . . . .

a. Menunjukkan kemampuan komunikator

b. Menimbulkan kesalahpahaman

c. Memperjelas isi dan maksud informasi

d. Menumbuhkan rasa kekeluargaan

e. Memberikan kesempatan kepada komunikan

2. Komunikan menafsikan lambang-lambang yang dikirim oleh komunikator,

merupakan proses. . . . .

a. Decoding d. barrier

b. Feedback e. massage

c. Encoding

3. Alya sedang mempresentasikan materi tentang bagaimana menjadi

sekretaris yang baik dalam kegiatan seminar. Dalam seminar tersebut yang

menjadi komunikan adalah. . . . . .

a. Alya d. LCD

b. Peserta seminar e. Ruang seminar

c. Bagaimana menjadi sekretaris yang baik

4. Seorang ibu melambaikan tangan kepada anaknya untuk menyampaikan

selamat jalan.. hal ini merupakan contoh adanya lambang. . . . . . . dalam

proses komunikasi.

a. Gerak d. gambar

b. Bahasa e. warna

c. Suara

Page 188: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

169

5. Proses komunikasi harus mengandung kejelasan yang meliputi kejelasan

isi berita dan tujuan yang hendak dicapai, artinya komunikasi harus. . . . . .

a. Credibility d. content

b. Capability e. context

c. Clarity

6. Factor-faktor yang dapat menghambat proses komunikasi adalah. . . . .

a. Prasangka yang tidak beralasan

b. Kesinambungan dan konsistensi

c. Kejelasan

d. Kepuasan

e. Saluran pengiriman berita

7. Salah satu fungsi dari media komunikasi adalah. . . . .

a. Menunjukkan kemampuan komunikator

b. Menimbulkan kesalahpahaman

c. Mempercepat proses penyampaian pesan

d. Menumbuhkan rasa kekeluargaan

e. Memberi kesempatan kepada komunikan

8. Menurut Harold D. laswell, fungsi media komunikasi, antara lain untuk. . .

. . .

a. Mendidik d. Pengawasan social

b. Meyakinkan e. menghubungkan

c. Transmisi cultural

9. Radio, tape recorder, dan telepon merupakan jenis media komunikasi. . . .

a. Visual d. Cetak

b. Audio e. Elektronik

c. Audio-visual

10. DVD/VCD player merupkan salah satu jenis media komunikasi. . . . .

a. Visual d. Cetak

b. Audio e. elektronik

c. Audio-visual

Page 189: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

170

11. Berikut ini beberapa contoh dari media komunikasi visual adalah. . . . . .

a. Radio, faximile, handy talky d. handphone, televise

b. Surat kabar, faximile, internet e. kentongan, sirine

c. Surat kabar, leaflet, brosur

12. Respons atau tanggapan yang diberikan komunikan kepada komunikator

yang bersifat merugikan atau memojokkan komunikator disebut . . . . .

a. Zero Feedback d. Point Feedback

b. Negative Feedback e. Neutral Feedback

c. Positive Feedback

13. Komunikasi yang berlangsung antara atasan dan bawahan di dalam sebuah

kantor dinamakan komunikasi…..

a. Komunikasi satu arah d. Komunikasi horizontal

b. Komunikasi dua arah e. Komunikasi diagonal

c. Komunikasi vertical

14. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal, hanya dengan menghubungkannya

dengan sesuatu hal yang telah dimengerti. Ini merupakan salah satu azas

komunikasi yang dikemukakan oleh…..

a. Scott M. Cutlip

b. Goeffrey Mills dan Oliver Standing Ford

c. Allen H. Center

d. Scott M. Cutlip dan Oliver Standing Ford

e. Goeffrey Mills dan Scott M. Cutlip

15. Komunikasi yang terjadi diantara para anggota organisasi yang secara

tegas telah direncanakan dan ditentukan, baik dalam struktur organisasi

maupun dalam ketentuan-ketentuan peraturan, disebut komunikasi….

a. Horizontal d. Informal

b. Vertical e. Diagonal

c. Formal

Page 190: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

171

16. Komunikasi harus menimbulkan kepuasan bagi kedua belah pihak, baik

komuniktor maupun komunikan. Dalam tujuh factor komunikasi, hal ini

disebut. . . .

a. Credibility d. content

b. Clarity e. context

c. Capability

17. Salah satu kekurangan dari media komunikasi audio visual adalah. . . . .

a. Hanya untuk indera penglihatan

b. Menimbulkan rasa bosan

c. Tidak bergerak

d. Memiliki keterbatasan pemirrsa

e. Biaya relative lebih mahal

18. Lambang komunikasi yang dapat diterima melalui indra pendengaran

seperti bunyi lonceng dan klakson mobil disebut lambang . . . . .

a. Gerak d. Gambar

b. Bahasa e. Suara

c. Warna

19. Satu proses penyampaian warta/pesan/informasi, yang mengandung arti

dari satu pihak kepada pihak lain dalam usaha saling mendapatkan saling

pengertian. Ini merupakan pengertian dari. . . . . .

a. Komunikasi d. komunikator

b. Telekomunikasi e. korespondensi

c. Teleconference

20. Gerak-gerik kebiasaan yang khas pada seseorang, misalnya gerakan-

gerakan tangan yang dilakukan untuk menguatkan berita yang ingin

disampaikan, disebut. . . .

a. Manerisme d. reflex

b. Verbalistis e. context

c. Capability

Page 191: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

172

Jawaban

No. jawaban

1 C

2 D

3 B

4 A

5 A

6 A

7 C

8 B

9 B

10 C

11 C

12 B

13 C

14 B

15 C

16 B

17 C

18 E

19 A

20 D

Page 192: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

173

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS 1

Observer 1

No Nama Indikator

jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ANISA RATNAWATI AZIZAH 3 2 4 2 5 3 2 4 2 5 32

2 ANITA NARSIANA DEWI 5 4 2 5 4 4 3 5 3 4 39

3 APRILIA DAMAYANTI 2 1 3 4 2 5 1 4 3 2 27

4 BELLA QONATUS STANI 1 2 3 2 3 2 4 2 4 2 25

5 DESI MUJI RAHAYU 4 2 3 1 3 4 5 2 2 1 27

6 DEWI WULANDARI 5 3 2 3 3 3 2 3 3 4 31

7 DIAH LAILATUN NI‟MAH 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 31

8 DIAN SUCI OKTAVIANA 3 1 3 2 4 3 3 3 3 2 27

9 DIVYA ANGGRAENI 2 4 3 5 4 3 3 5 5 3 37

10 DIAH AYU KHUSNUL KHOTIMAH 4 3 3 5 2 5 4 2 2 3 33

11 DUWI LIANAWATI 2 1 4 3 3 3 5 3 4 3 31

12 DYAH AYU RAHMATUL ULYA 3 2 3 3 3 4 1 3 3 4 29

13 EKA MUNGKARSIH 3 2 3 4 4 3 3 3 3 1 29

14 ERLITA DAMAYANTI 1 2 3 2 2 3 1 1 3 1 19

15 FERINA ANANDA PUTRI 3 4 1 5 3 3 2 2 2 3 28

16 FIFI ANITALIA 3 2 3 3 3 3 1 4 3 5 30

17 FINDA DWI OKTAVIANI 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 31

18 IDA MURSIDA 4 2 3 4 3 3 4 3 3 5 34

19 IKA SOFIFANTI 1 2 3 5 3 4 3 3 3 4 31

20 INDAH PUTRI SENANJUNG 5 3 2 3 4 5 3 5 4 3 37

21 ISTIQOMAH 2 1 3 4 3 3 1 4 2 4 27

22 KHOLIFFATUN KHASANAH 3 4 2 2 3 4 2 1 3 1 25

23 LUVI NOVIARI 2 2 4 4 2 4 1 2 2 3 26

24 MAULIDA SUCIANI 3 2 3 3 4 3 3 4 2 4 31

25 MEGA AYU AMARTA PUTRI 4 3 2 3 3 4 2 3 3 5 32

26 NADYA LEVIANA ULFA 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 31

27 NITA NOVEN SARI 2 1 4 2 5 3 4 3 3 4 31

28 NITA SUSANTI 3 2 3 2 4 4 2 3 2 3 28

29 NOOR HIDAYAH 3 4 1 5 3 4 5 2 3 4 34

30 OKA AWALIA 3 3 2 4 4 3 3 3 3 1 29

31 RAHAYU DWI HANDAYANI 2 2 3 4 2 3 3 3 3 4 29

32 LINA SEPTIANA 2 2 4 3 3 5 3 3 3 2 30

33 ROIDLOTUL MUFARIKHAH 2 3 3 4 3 4 4 2 3 4 32

34 ROSITA AGUSTINA 3 2 3 5 3 3 2 4 3 3 31

35 SALA DESIFA TUSSALIM 3 3 2 2 3 5 3 3 4 5 33

36 SEPTI DWI LIYANTINI 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 30

37 SHOFIYULLOH WAHYU HIDAYAH 2 2 3 4 3 3 3 3 2 4 29

38 SINTIA DEWI MAWADAH 5 3 2 5 2 4 1 3 3 4 32

39 SITI MAESAROH 3 1 4 3 4 3 2 5 3 4 32

40 SITI SHOLIKHAH 2 4 1 1 5 3 4 1 3 4 28

41 TIKA AGUSTINA DAMAYANTI 4 2 3 2 4 3 5 2 4 3 32

42 TRI SULISTYANINGSIH 4 3 2 5 2 4 2 4 2 5 33

Page 193: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

174

Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 4 10%

5 Sangat Baik 5 12%

4 Baik 7 17%

4 Baik 12 29%

3 Cukup 16 38%

3 Cukup 24 57%

2 Kurang 12 29%

2 Kurang 1 2%

1 Sangat Kurang 3 7%

1 Sangat Kurang 0 0%

Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai

materi yang disampaikan

Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 0 0%

5 Sangat Baik 4 10%

4 Baik 9 21%

4 Baik 8 19%

3 Cukup 10 24%

3 Cukup 13 31%

2 Kurang 17 40%

2 Kurang 10 24%

1 Sangat Kurang 6 14%

1 Sangat Kurang 7 17%

Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

Siswa melakukan presentasi di depan kelas

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 0 0%

5 Sangat Baik 4 10%

4 Baik 6 14%

4 Baik 8 19%

3 Cukup 23 55%

3 Cukup 19 45%

2 Kurang 10 24%

2 Kurang 8 19%

1 Sangat Kurang 3 7%

1 Sangat Kurang 3 7%

Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 9 21%

5 Sangat Baik 1 2%

4 Baik 10 24%

4 Baik 5 12%

3 Cukup 12 29%

3 Cukup 25 60%

2 Kurang 9 21%

2 Kurang 11 26%

1 Sangat Kurang 2 5%

1 Sangat Kurang 0 0%

Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok

Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor

Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 3 7%

5 Sangat Baik 6 14%

4 Baik 11 26%

4 Baik 14 33%

3 Cukup 21 50%

3 Cukup 10 24%

2 Kurang 7 17%

2 Kurang 7 17%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 5 12%

Page 194: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

175

No Nama Indikator

jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ANISA RATNAWATI AZIZAH 3 2 4 3 5 2 2 4 2 4 31

2 ANITA NARSIANA DEWI 5 4 2 5 4 4 3 5 4 5 41

3 APRILIA DAMAYANTI 1 2 3 4 2 4 2 3 3 3 27

4 BELLA QONATUS STANI 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 27

5 DESI MUJI RAHAYU 3 3 4 2 4 3 4 3 2 1 29

6 DEWI WULANDARI 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 32

7 DIAH LAILATUN NI‟MAH 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 31

8 DIAN SUCI OKTAVIANA 3 1 3 2 4 2 3 3 3 2 26

9 DIVYA ANGGRAENI 2 3 3 4 4 3 4 5 5 3 36

10 DIAH AYU KHUSNUL KHOTIMAH 3 4 3 4 3 5 3 3 3 4 35

11 DUWI LIANAWATI 2 1 4 3 2 3 4 3 4 3 29

12 DYAH AYU RAHMATUL ULYA 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 32

13 EKA MUNGKARSIH 4 4 3 5 4 3 3 3 4 2 35

14 ERLITA DAMAYANTI 2 4 4 2 3 3 2 1 3 2 26

15 FERINA ANANDA PUTRI 3 3 1 4 3 3 2 2 2 3 26

16 FIFI ANITALIA 4 2 3 3 4 3 1 4 3 5 32

17 FINDA DWI OKTAVIANI 2 3 3 3 4 3 4 5 3 2 32

18 IDA MURSIDA 3 2 3 4 3 3 4 2 4 5 33

19 IKA SOFIFANTI 2 4 3 5 3 3 3 4 3 4 34

20 INDAH PUTRI SENANJUNG 5 3 2 2 4 4 4 5 4 3 36

21 ISTIQOMAH 1 1 3 4 3 3 2 4 2 4 27

22 KHOLIFFATUN KHASANAH 3 4 2 2 3 4 1 1 3 1 24

23 LUVI NOVIARI 2 2 4 3 2 4 1 2 3 4 27

24 MAULIDA SUCIANI 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 33

25 MEGA AYU AMARTA PUTRI 3 3 3 4 4 4 3 3 3 5 35

26 NADYA LEVIANA ULFA 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 32

27 NITA NOVEN SARI 1 1 4 3 5 2 4 3 3 4 30

28 NITA SUSANTI 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 28

29 NOOR HIDAYAH 4 4 1 5 3 4 4 2 3 4 34

30 OKA AWALIA 2 4 2 3 4 3 3 3 4 1 29

31 RAHAYU DWI HANDAYANI 3 2 3 4 2 3 3 4 3 4 31

32 LINA SEPTIANA 1 2 4 3 3 4 4 3 3 2 29

33 ROIDLOTUL MUFARIKHAH 2 2 3 4 3 3 4 2 3 4 30

34 ROSITA AGUSTINA 3 2 2 5 4 3 2 5 3 3 32

35 SALA DESIFA TUSSALIM 3 3 2 2 3 4 3 3 4 5 32

36 SEPTI DWI LIYANTINI 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 31

37 SHOFIYULLOH WAHYU HIDAYAH 2 1 4 3 3 3 3 4 3 4 30

38 SINTIA DEWI MAWADAH 4 4 2 5 2 4 1 4 3 4 33

39 SITI MAESAROH 1 2 4 3 4 3 4 5 3 4 33

40 SITI SHOLIKHAH 2 3 1 2 5 3 3 1 3 4 27

41 TIKA AGUSTINA DAMAYANTI 3 2 3 3 4 2 4 2 4 3 30

42 TRI SULISTYANINGSIH 3 3 2 5 3 4 2 4 2 5 33

Page 195: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

176

Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 2 5%

5 Sangat Baik 1 2%

4 Baik 6 14%

4 Baik 12 29%

3 Cukup 17 40%

3 Cukup 24 57%

2 Kurang 12 29%

2 Kurang 5 12%

1 Sangat Kurang 5 12%

1 Sangat Kurang 0 0%

Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai

materi yang disampaikan Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 0 0%

5 Sangat Baik 0 0%

4 Baik 12 29%

4 Baik 14 33%

3 Cukup 10 24%

3 Cukup 14 33%

2 Kurang 15 36%

2 Kurang 10 24%

1 Sangat Kurang 5 12%

1 Sangat Kurang 4 10%

Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

Siswa melakukan presentasi di depan kelas

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 0 0%

5 Sangat Baik 6 14%

4 Baik 10 24%

4 Baik 9 21%

3 Cukup 20 48%

3 Cukup 17 40%

2 Kurang 9 21%

2 Kurang 7 17%

1 Sangat Kurang 3 7%

1 Sangat Kurang 3 7%

Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 7 17%

5 Sangat Baik 1 2%

4 Baik 12 29%

4 Baik 11 26%

3 Cukup 15 36%

3 Cukup 25 60%

2 Kurang 8 19%

2 Kurang 5 12%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 0 0%

Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok

Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 3 7%

5 Sangat Baik 6 14%

4 Baik 15 36%

4 Baik 16 38%

3 Cukup 19 45%

3 Cukup 10 24%

2 Kurang 5 12%

2 Kurang 7 17%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 3 7%

Page 196: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

177

Nilai tertinggi : (5/5) × 50 = 50 Rentangan dalam

: 50 – 10 = 40

Nilai terendah : (1/5) × 50 = 10 Interval kriteria

: 40 / 5 = 8

kategori keseluruhan observer 1

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

43 - 50 Sangat Baik 0 0%

35 - 42 Baik 3 7%

27 - 34 Cukup 35 83%

19 - 26 Kurang 4 10%

10 sd 18 Sangat Kurang 0 0%

kategori keseluruhan observer 2

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

43 - 50 Sangat Baik 0 0%

35 - 42 Baik 6 14%

27 - 34 Cukup 32 76%

19 - 26 Kurang 4 10%

10 sd 18 Sangat Kurang 0 0%

rata-rata kategori keseluruhan

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

43 - 50 Sangat Baik 0 0%

35 - 42 Baik 5 11%

27 - 34 Cukup 34 80%

19 - 26 Kurang 4 10%

10 sd 18 Sangat Kurang 0 0%

Page 197: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

178

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II

observer 1

No Nama Indikator jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ANISA RATNAWATI AZIZAH 3 4 5 3 5 3 3 4 3 5 38

2 ANITA NARSIANA DEWI 5 5 3 4 5 4 3 5 4 4 42

3 APRILIA DAMAYANTI 2 2 4 5 2 5 2 4 4 3 33

4 BELLA QONATUS STANI 2 3 4 2 4 2 4 3 5 3 32

5 DESI MUJI RAHAYU 4 3 4 2 4 4 5 2 3 1 32

6 DEWI WULANDARI 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 39

7 DIAH LAILATUN NI‟MAH 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 37

8 DIAN SUCI OKTAVIANA 3 3 5 3 4 3 4 3 4 3 35

9 DIVYA ANGGRAENI 3 4 4 4 5 4 4 5 5 3 41

10 DIAH AYU KHUSNUL KHOTIMAH 4 4 4 4 3 5 3 2 2 3 34

11 DUWI LIANAWATI 3 3 5 4 4 4 5 4 5 4 41

12 DYAH AYU RAHMATUL ULYA 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 35

13 EKA MUNGKARSIH 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 38

14 ERLITA DAMAYANTI 2 3 4 3 2 2 2 2 4 3 27

15 FERINA ANANDA PUTRI 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 33

16 FIFI ANITALIA 3 4 4 4 3 4 2 4 4 5 37

17 FINDA DWI OKTAVIANI 3 5 4 4 5 3 4 4 4 2 38

18 IDA MURSIDA 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 40

19 IKA SOFIFANTI 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 36

20 INDAH PUTRI SENANJUNG 5 4 3 4 5 4 4 5 5 3 42

21 ISTIQOMAH 3 2 4 4 3 3 2 4 2 4 31

22 KHOLIFFATUN KHASANAH 4 5 3 3 4 4 3 2 4 1 33

23 LUVI NOVIARI 3 4 5 5 3 4 2 2 3 3 34

24 MAULIDA SUCIANI 3 3 4 4 5 2 4 4 2 4 35

25 MEGA AYU AMARTA PUTRI 4 4 4 3 5 3 3 4 4 5 39

26 NADYA LEVIANA ULFA 4 4 5 4 3 4 5 3 4 2 38

27 NITA NOVEN SARI 3 3 5 2 5 3 4 3 4 4 36

28 NITA SUSANTI 4 4 4 2 5 4 3 4 3 3 36

29 NOOR HIDAYAH 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 40

30 OKA AWALIA 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 35

31 RAHAYU DWI HANDAYANI 3 3 4 5 3 2 4 3 4 4 35

32 LINA SEPTIANA 3 3 5 4 4 4 3 4 4 2 36

33 ROIDLOTUL MUFARIKHAH 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 37

34 ROSITA AGUSTINA 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 39

35 SALA DESIFA TUSSALIM 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 42

36 SEPTI DWI LIYANTINI 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 38

37 SHOFIYULLOH WAHYU HIDAYAH 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 35

38 SINTIA DEWI MAWADAH 5 4 4 4 2 4 4 3 4 4 38

39 SITI MAESAROH 4 2 5 3 5 2 4 5 4 4 38

40 SITI SHOLIKHAH 3 5 3 2 5 3 4 2 3 4 34

41 TIKA AGUSTINA DAMAYANTI 4 3 5 2 4 3 4 2 5 3 35

42 TRI SULISTYANINGSIH 4 4 3 5 3 4 4 4 2 5 38

Page 198: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

179

Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 4 10%

5 Sangat Baik 3 7%

4 Baik 18 43%

4 Baik 22 52%

3 Cukup 16 38%

3 Cukup 12 29%

2 Kurang 4 10%

2 Kurang 5 12%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 0 0%

Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai

materi yang disampaikan Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

interval skor Kategori Frekuensi Persenta

se interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14%

5 Sangat Baik 5 12%

4 Baik 18 43%

4 Baik 18 43%

3 Cukup 15 36%

3 Cukup 12 29%

2 Kurang 3 7%

2 Kurang 7 17%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 0 0%

Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

Siswa melakukan presentasi di depan kelas

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 10 24%

5 Sangat Baik 4 10%

4 Baik 24 57%

4 Baik 19 45%

3 Cukup 8 19%

3 Cukup 11 26%

2 Kurang 0 0%

2 Kurang 8 19%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 0 0%

Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 12%

5 Sangat Baik 6 14%

4 Baik 21 50%

4 Baik 23 55%

3 Cukup 10 24%

3 Cukup 8 19%

2 Kurang 6 14%

2 Kurang 5 12%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 0 0%

Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi

kelompok Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 12 29%

5 Sangat Baik 6 14%

4 Baik 19 45%

4 Baik 16 38%

3 Cukup 8 19%

3 Cukup 12 29%

2 Kurang 3 7%

2 Kurang 6 14%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 2 5%

Page 199: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

180

observer 2

No Nama Indikator

jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ANISA RATNAWATI AZIZAH 4 3 5 3 5 2 3 4 2 5 36

2 ANITA NARSIANA DEWI 5 5 3 5 4 4 4 5 5 4 44

3 APRILIA DAMAYANTI 1 3 4 4 3 4 3 4 4 3 33

4 BELLA QONATUS STANI 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 31

5 DESI MUJI RAHAYU 4 4 4 2 5 3 5 3 2 2 34

6 DEWI WULANDARI 5 4 3 4 4 3 3 4 4 5 39

7 DIAH LAILATUN NI‟MAH 4 5 4 3 4 2 4 3 5 4 38

8 DIAN SUCI OKTAVIANA 4 2 4 2 4 2 4 4 3 3 32

9 DIVYA ANGGRAENI 3 4 4 4 4 3 4 5 3 3 37

10 DIAH AYU KHUSNUL KHOTIMAH 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 39

11 DUWI LIANAWATI 3 2 5 3 3 4 4 4 3 4 35

12 DYAH AYU RAHMATUL ULYA 4 3 4 4 4 3 3 5 4 3 37

13 EKA MUNGKARSIH 4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 38

14 ERLITA DAMAYANTI 1 4 4 2 3 4 3 2 4 3 30

15 FERINA ANANDA PUTRI 4 4 2 4 4 3 3 3 2 4 33

16 FIFI ANITALIA 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 36

17 FINDA DWI OKTAVIANI 3 4 4 4 4 3 4 5 3 3 37

18 IDA MURSIDA 4 3 4 4 4 3 4 3 5 4 38

19 IKA SOFIFANTI 1 4 4 5 3 4 4 4 3 4 36

20 INDAH PUTRI SENANJUNG 5 4 3 3 5 4 5 5 3 3 40

21 ISTIQOMAH 3 2 4 4 4 3 3 4 2 4 33

22 KHOLIFFATUN KHASANAH 4 5 3 2 4 4 2 2 4 2 32

23 LUVI NOVIARI 3 3 5 3 3 4 2 3 4 4 34

24 MAULIDA SUCIANI 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 39

25 MEGA AYU AMARTA PUTRI 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 39

26 NADYA LEVIANA ULFA 5 4 4 4 4 3 4 4 4 2 38

27 NITA NOVEN SARI 3 2 5 3 5 2 5 4 4 5 38

28 NITA SUSANTI 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 35

29 NOOR HIDAYAH 5 5 3 5 3 4 5 2 4 5 41

30 OKA AWALIA 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 34

31 RAHAYU DWI HANDAYANI 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 38

32 LINA SEPTIANA 3 3 5 4 4 5 4 4 4 3 39

33 ROIDLOTUL MUFARIKHAH 3 3 4 4 3 4 5 3 4 5 38

34 ROSITA AGUSTINA 4 3 3 5 3 4 3 5 4 4 38

35 SALA DESIFA TUSSALIM 4 4 3 2 3 5 4 4 5 4 38

36 SEPTI DWI LIYANTINI 3 5 4 4 4 3 5 4 4 3 39

37 SHOFIYULLOH WAHYU HIDAYAH 3 2 4 3 4 4 4 4 3 5 36

38 SINTIA DEWI MAWADAH 5 4 3 5 3 4 2 5 4 4 39

39 SITI MAESAROH 3 3 5 3 4 4 5 5 4 5 41

40 SITI SHOLIKHAH 3 4 2 2 5 3 3 2 4 4 32

41 TIKA AGUSTINA DAMAYANTI 4 3 4 3 4 2 5 3 5 4 37

42 TRI SULISTYANINGSIH 4 4 3 5 3 5 3 4 2 5 38

Page 200: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

181

Perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan

Siswa mau mendengarkan pendapat orang lain/ teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 6 14%

5 Sangat Baik 4 10%

4 Baik 19 45%

4 Baik 19 45%

3 Cukup 14 33%

3 Cukup 13 31%

2 Kurang 3 7%

2 Kurang 6 14%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 0 0%

Siswa menemukan dan menerapkan idenya mengenai materi yang disampaikan

Aktif dalam menjawab pertanyaan teman

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 12%

5 Sangat Baik 8 19%

4 Baik 17 40%

4 Baik 19 45%

3 Cukup 15 36%

3 Cukup 11 26%

2 Kurang 5 12%

2 Kurang 4 10%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 0 0%

Keaktifan siswa saat menjalankan tugas kelompok

Siswa melakukan presentasi di depan kelas

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 7 17%

5 Sangat Baik 8 19%

4 Baik 23 55%

4 Baik 21 50%

3 Cukup 10 24%

3 Cukup 9 21%

2 Kurang 2 5%

2 Kurang 4 10%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 0 0%

Keberanian siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Menyelesaikan tugas individu tepat waktu

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 7 17%

5 Sangat Baik 5 12%

4 Baik 16 38%

4 Baik 21 50%

3 Cukup 12 29%

3 Cukup 11 26%

2 Kurang 7 17%

2 Kurang 5 12%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 0 0%

Siswa saling bekerjasama dalam menjalankan diskusi kelompok

Siswa membuat rangkuman hasil diskusi kelompok

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

5 Sangat Baik 5 12%

5 Sangat Baik 10 24%

4 Baik 23 55%

4 Baik 16 38%

3 Cukup 14 33%

3 Cukup 10 24%

2 Kurang 0 0%

2 Kurang 6 14%

1 Sangat Kurang 0 0%

1 Sangat Kurang 0 0%

Page 201: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

182

kategori keseluruhan observer 1

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

43 - 50 Sangat Baik 0 0%

35 - 42 Baik 32 76%

27 - 34 Cukup 10 24%

19 - 26 Kurang 0 0%

10 sd 18 Sangat Kurang 0 0%

kategori keseluruhan observer 2

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

43 - 50 Sangat Baik 1 2%

35 - 42 Baik 31 74%

27 - 34 Cukup 10 24%

19 - 26 Kurang 0 0%

10 sd 18 Sangat Kurang 0 0%

rata-rata kategori

interval skor Kategori Frekuensi Persentase

43 - 50 Sangat Baik 1 1%

35 - 42 Baik 32 75%

27 - 34 Cukup 10 24%

19 - 26 Kurang 0 0%

10 sd 18 Sangat Kurang 0 0%

Page 202: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

183

Lembar Observasi Kinerja Guru

Siklus I

No Nama Observer Indikator

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Dra. Wiwiek Dwiyanti 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 34

2 Hery Krismanto, S.Pd 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 32

Rata-rata 3.5 3.5 3.5 3 3.5 2.5 3 3.5 3.5 3.5 33

Siklus II

No Nama Observer Indikator Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Dra. Wiwiek Dwiyanti 5 4 5 4 3 3 3 4 4 4 39

2 Hery Krismanto, S.Pd 4 4 5 4 3 4 4 5 5 3 41

Rata-rata 4.5 4 5 4 3 3.5 3.5 4.5 4.5 3.5 40

NO Aspek yang diamati Siklus 1 Siklus 2

1 Keterampilan guru dalam membuka pelajaran 3.5 4.5

2 Guru menyampaikan tujuan dan indikator pembelajaran 3.5 4

3 Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran 3.5 5

4 Keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning 3 4

5 Kemampuan guru dalam mengelola waktu 3.5 3

6 Kemampuan guru dalam mengelola kondisi kelas 2.5 3.5

7 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya 3 3.5

8 Kemampuan guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas 3.5 4.5

9 Kemampuan guru dalam menjawab pertanyaan siswa 3.5 4.5

10 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran 3.5 3.5

Jumlah 33 40

Page 203: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

184

DAFTAR NILAI SIKLUS I DAN SIKLUS II

SISWA KELAS X AP 1 SMK PGRI 1 MEJOBO KUDUS

No. Nama Siswa Siklus I Siklus II

Nilai Nilai Predikat

1 Anisa Ratnawati Azizah 93 Kompeten 88 Kompeten

2 Anita Narsiana Dewi 86 Kompeten 80 Kompeten

3 Aprilia Damayanti 66 Belum Kompeten 84 Kompeten

4 Bella Qonatus Staini 74 Belum Kompeten 92 Kompeten

5 Desi Muji Rahayu 92 Kompeten 88 Kompeten

6 Dewi Wulandari 80 Kompeten 80 Kompeten

7 Diah Lailatun Ni'mah 80 Kompeten 88 Kompeten

8 Dian Suci Oktaviana 66 Belum Kompeten 68 Belum Kompeten

9 Divya Anggraeni 92 Kompeten 88 Kompeten

10

Diah Ayu Khusnul

Khotimah 86 Kompeten

96

Kompeten

11 Duwi Lianawati 60 Belum Kompeten 68 Belum Kompeten

12 Dyah Ayu Rahmatul Ulya 80 Kompeten 80 Kompeten

13 Eka Mungkarsih 74 Belum Kompeten 84 Kompeten

14 Erlita Damayanti 88 Kompeten 80 Kompeten

15 Ferina Ananda Putri 80 Kompeten 84 Kompeten

16 Fifi Anitalia 86 Kompeten 88 Kompeten

17 Finda Dwi Oktaviani 72 Belum Kompeten 74 Belum Kompeten

18 Ida Mursida 60 Belum Kompeten 84 Kompeten

19 Ika Sofifanti 86 Kompeten 92 Kompeten

20 Indah Putri Senanjung 60 Belum Kompeten 80 Kompeten

21 Istiqomah 60 Belum Kompeten 80 Kompeten

22 Kholifatun Khasanah 78 Kompeten 88 Kompeten

23 Luvi Noviari 54 Belum Kompeten 62 Belum Kompeten

24 Maulida Suciani 80 Kompeten 96 Kompeten

Page 204: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

185

25 Mega Ayu Amarta Putri 72 Belum Kompeten 76 Kompeten

26 Nadya Leviana Ulfa 80 Kompeten 96 Kompeten

27 Nita Noven Sari 80 Kompeten 84 Kompeten

28 Nita Susanti 80 Kompeten 88 Kompeten

29 Noor Hidayah 88 Kompeten 96 Kompeten

30 Oka Awalia 52 Belum Kompeten 60 Belum Kompeten

31 Rahayu Dwi Handayani 80 Kompeten 80 Kompeten

32 Lina Septiana 80 Kompeten 84 Kompeten

33 Roidlotul Mufarikhah 80 Kompeten 92 Kompeten

34 Rosita Agustina 66 Belum Kompeten 80 Kompeten

35 Sala Desifa Tussalim 88 Kompeten 96 Kompeten

36 Septi Dwi Liyantini 66 Belum Kompeten 72 Belum Kompeten

37 Shofiyulloh Wahyu Hidayah 86 Kompeten 84 Kompeten

38 Sintia Dewi Mawadah 88 Kompeten 96 Kompeten

39 Siti Maesaroh 80 Kompeten 92 Kompeten

40 Siti Sholikhah 93 Kompeten 92 Kompeten

41 Tika Agustina Damayanti 88 Kompeten 89 Kompeten

42 Tri Sulistyaningsih 86 Kompeten 88 Kompeten

Rata-rata Kelas 77,71 Kompeten 88,02 Kompeten

Page 205: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

186

DOKUMENTASI FOTO SELAMA PROSES PEMBELAJARAN

Page 206: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

187

Page 207: PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND MATA ...lib.unnes.ac.id/19119/1/7101408153.pdf · MATA PELAJARAN MENGAPLIKASIKAN ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

188