penerapan model pembelajaran nht …lib.unnes.ac.id/19715/1/4201408089.pdf2. adik-adikku tersayang,...

222
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN PENDEKATAN SETS PADA MATERI CAHAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS SISWA SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika oleh HANDINI KARTIKASASMI 4201408089 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: truongtruc

Post on 27-Apr-2019

248 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT DENGAN

PENDEKATAN SETS PADA MATERI CAHAYA UNTUK

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS SISWA

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

oleh

HANDINI KARTIKASASMI

4201408089

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke dalam Sidang

Panitia Ujian Skripsi.

Semarang, 26 Februari 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Siti Khanafiyah, M.Si. Dr. Sutikno, S.T., M.T.

NIP 195205211976032001 NIP 197411201999031003

iii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Penerapan Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan SETS padaMateri Cahaya untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa

disusun oleh

Handini Kartikasasmi

4201408089

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES padatanggal 26 Februari 2013

Panitia,

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. Dr. Khumaedi, M.Si.

NIP. 196310121988031001 NIP. 196306101989011002

Ketua Penguji

Dra. Dwi Yulianti, M.Si.

NIP 196007221984032001

Anggota Penguji/ Anggota Penguji/

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dra. Siti Khanafiyah, M.Si. Dr. Sutikno, S.T., M.T.

NIP 195205211976032001 NIP 197411201999031003

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip

atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 26 Februari 2013

Handini Kartikasasmi

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras.

Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan

(Thomas A. Edison).

Kekecewaan adalah cara Tuhan tuk mengatakan, bersabarlah Aku memuliki sesuatu yang lebih

baik untukmu (Penulis).

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan (QS. An-Nashr: 6).

Karya ini aku persembahkan kepada:

1. Bapakku Syamsudin dan Ibuku tercinta Siti Khodijah,

S.IP, terima kasih atas segalanya.

2. Adik-adikku tersayang, Fiqih, Yayang, Laras dan Luna

terima kasih untuk dukungannya.

3. Kau yang terkasih, penyejuk hati, terima kasih atas

semangatnya.

4. Para sahabatku yang selalu memberikanku semangat

5. Teman- teman kost Wisma Arvi, Via, Hestin, Evi, Ana,

Feni dan adek-adek kostku tersayang, terima kasih

untuk semangatnya.

6. The best all my friend physics ’08.

7. PPL and KKN’s friend..thanks for everything

8. My Almamater.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia serta ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan SETS

pada Materi Cahaya untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa”.

Penulis merasa bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan tenaga, pikiran, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan studi S1 di Unnes;

2. Bapak Prof. Dr. Wiyanto, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang;

3. Bapak Dr. Khumaedi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Fisika FMIPA

Universitas Negeri Semarang;

4. Bapak Bambang Subali, M.Pd., selaku dosen wali.

5. Ibu Dra. Siti Khanafiyah, M.Si., pembimbing I yang dengan kesabarannya

telah memberikan koreksi, bimbingan dan arahan kepada penulis selama studi

hingga terselesaikannya skripsi ini;

6. Bapak Dr. Sutikno, S.T.,M.T., pembimbing II yang dengan kesabarannya

telah memberikan koreksi, bimbingan, masukan dan arahan kepada penulis

hingga terselesaikannya skripsi ini;

7. Bapak Wasi Sakti W.P., S. Pd., atas bantuan dan pelayanannya kepada

penulis;

8. Bapak Ibu dosen Jurusan Fisika atas bantuan dan pelayanannya kepada

penulis.

vii

9. Bapak Joko Sugiyanto, S.Pd.M.M.Pd, kepala sekolah SMP N 3 Pemalang

yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis;

10. Ibu Dra. Indah Sukmawati, guru mata pelajaran Fisika SMP N 3 Pemalang

yang telah bersedia memberikan informasi dan membantu pelaksanaan

penelitian;

11. Siswa-siswi kelas VIII SMP N 3 Pemalang;

12. Ibu dan Bapak tercinta yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya,

adik-adikku dan seluruh kerabat keluarga yang memberikan dukungan baik

moral maupun materi;

13. Teman-teman dan sahabatku di Kost Wisma Arvi yang telah memberikan

makna persahabatan yang begitu indah;

14. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena

kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya, lembaga, masyarakat

dan para pembaca pada umumnya.

Semarang, 26 Februari 2013

Penulis

viii

ABSTRAK

Kartikasasmi, Handini. 2013: Penerapan Model Pembelajaran NHT denganPendekatan SETS Pada Materi Cahaya untuk MengembangkanKreativitas Siswa. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing UtamaDra. Siti Khanafiyah, M.Si. Pembimbing Pendamping Dr. Sutikno, S.T.,M.T.

Kata Kunci: NHT; SETS; cahaya; kreativitas

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas VIIIE SMP Negeri 3Pemalang diketahui bahwa pelaksanaan proses pembelajaran fisikanya belummenggunakan metode yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. Hal inimenyebabkan kreativitas siswa menjadi rendah. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETSpada materi cahaya yang dapat mengembangkan kreativitas siswa danmeningkatkan hasil belajarnya.

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan modelpembelajaran NHT dengan pendekatan SETS pada materi cahaya dapatmengembangkan kreativitas dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIESMP Negeri 3 Pemalang.

Dalam penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS,siswa akan diberikan nomor. Guru akan meminta siswa untuk menyampaikanhasil diskusinya dengan cara menyebutkan nomor secara acak. Dalampembelajaran siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk memandang sesuatusecara terintegrasi dengan memperhatikan unsur SETS. Dalam modelpembelajaran ini, guru memberikan kebebasan bagi siswa untuk memvariasivariabel dan jumlah data dalam eksperimen, diskusi serta dalam mencari artikelyang terkait dengan materi sehingga diharapkan kreativitas siswa akan terlihat.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakandalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan,pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelasVIIIE SMP Negeri 3 pemalang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini adalah observasi, tes dan angket. Peningkatan kreativitas dan hasilbelajar siswa tiap siklusnya diketahui melalui analisis uji gain.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. iii

PERNYATAAN ……………………………………………………………. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………... v

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vi

ABSTRAK …………………………………………………………………. viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………... 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….. 4

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 4

1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………………. 5

1.5 Penegasan Istilah ……………………………………………………… 5

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ………………………………………… 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………...……. 10

2.1 Belajar dan Pembelajaran ............……………………………………… 10

2.2 Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan SETS………………….. 13

x

2.3 Kreativitas……………………………………………............................ 18

2.4 Materi Cahaya..................................…………………………………… 22

2.5 Kerangka Berpikir...........…………………………………………..…… 35

BAB 3 METODE PENELITIAN ……………………………………………. 37

3.1 Tempat dan Subjek Penelitian………………………………………….. 37

3.2 Faktor yang Diteliti……………………………………………………… 37

3.3 Desain Penelitian......……………………………………………………. 37

3.4 Metode Penelitian………………………………………………………. 40

3.5 Metode Analisis Data ..........……………………………………………. 44

3.6 Indikator Keberhasilan………………………………………………….. 47

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………….. 48

4.1 Pelaksanaaan Penerapan Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan

SETS untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa....................................... 48

4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa………………………………………... 57

4.3 Keterbatasan dalam Penelitian................................................................... 63

BAB 5 PENUTUP……………………………………………………..…….... 65

5.1 Simpulan ………………………………………………………………. 65

5.2 Saran …………………………………………………………..………. 66

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 67

LAMPIRAN ……………………………………………………………..... 70

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Arti berpikir lancar, luwes, orisinal dan terperinci………………… 19

Tabel 4.1 Pengembangan kreativitas siswa...........................………………… 57

Tabel 4.2 Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS.............. …………….. 59

Tabel 4.3 Hasil belajar kognitif siswa...................................................……… 61

Tabel 4.4 Hasil belajar psikomotorik siswa ………………………………… 62

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Keterkaitan antar unsur SETS............................................... 17

Gambar 2.2 Skema hukum pemantulan.................................................... 22

Gambar 2.3 Jalannya sinar pada pemantulan teratur................................ 23

Gambar 2.4 Jalannya sinar pada pemantulan baur.................................... 24

Gambar 2.5 Menggambar bayangan benda .............................................. 25

Gambar 2.6 (a) Cermin datar untuk bercermin.......................................... 25

Gambar 2.6 (b) Cermin datar pada pembuatan periskop sederhana.......... 25

Gambar 2.6 (c) Cermin datar untuk menutupi dinding ruang.................... 25

Gambar 2.7 (a) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan

melalui titik fokus.................................................................. 26

Gambar 2.7 (b) Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan

sejajar sumbu utama.............................................................. 26

Gambar 2.7 (c) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin

akan dipantulkan kembali melalui titik pusat

kelengkungan........................................................................ 26

Gambar 2.8 (a) Benda berada di depan P................................................. 27

Gambar 2.8 (b) Benda berada diantara P dan F........................................ 27

Gambar 2.8 (c) Benda berada diantara F dan O........................................ 27

Gambar 2.8 (d) Benda maya di belakang cermin cekung.......................... 27

Gambar 2.9 (a) Cermin cekung sebagai pemantul pada lampu senter........ 28

Gambar 2.9 (b) Cermin cekung sebagai pengumpul sinar matahari

xiii

pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)................... 28

Gambar 2.10 (a) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan

seolah-olah berasal dari titik fokus...................................... 29

Gambar 2.10 (b) Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan

seolah-olah sejajar sumbu utama....................................... 29

Gambar 2.10 (c) Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin

Akan dipantulkan kembali seakan-akan datang dari pusat

kelengkungan tersebut........................................................ 29

Gambar 2.11 Pembentukan bayangan benda nyata pada cermin

cembung............................................................................... 30

Gambar 2.12 Pembentukan bayangan benda maya pada cermin

cembung................................................................................ 30

Gambar 2.13 (a) Cermin cembung pada kaca spion mobil........................ 31

Gambar 2.13 (b) Cermin cembung pada persimpangan jalan.................... 31

Gambar 2.14 Diagram untuk menurunkan rumus umum cermin................ 31

Gambar 3.1 Diagram penelitian penerapan model pembelajaran NHT

dengan menggunakan pendekatan SETS.............................. 39

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar nama kelompok kelas VIII E ........................................ 71

Lampiran 2 Silabus……………………………………………………........ 72

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I…………….......... 76

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa siklus I........………………………......... 84

Lampiran 5 Unsur SETS materi siklus I....................................................... 86

Lampiran 6 Kisi-kisi soal uji coba siklus I...................................…............ 87

Lampiran 7 Soal uji coba siklus I.......................................………............... 88

Lampiran 8 Kunci jawaban soal uji coba siklus I.......................................... 91

Lampiran 9 Kisi-kisi soal uraian siklus I………………………………. ..... 92

Lampiran 10 Analisis soal uji coba siklus I……………………………......... 95

Lampiran 11 Soal evaluasi siklus I……………………………………... .. ... 97

Lampiran 12 Kunci jawaban soal evaluasi siklus I…………………….......... 100

Lampiran 13 Analisis angket kreativitas siswa siklus I...............………........ 102

Lampiran 14 Analisis Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS

siklus I ....................................................................................... 105

Lampiran 15 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal pilihan ganda

siklus I....................................................................................... 106

Lampiran 16 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal uraian siklus I.......... 107

Lampiran 17 Analisis hasil belajar psikomotor siswa siklus I..……............. 108

Lampiran 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II……………........ 109

Lampiran 19 Lembar Kerja Siswa siklus II........………………………........ 116

xv

Lampiran 20 Unsur SETS materi siklus II.................................................... 117

Lampiran 21 Kisi-kisi soal uji coba siklus II...................................…......... 118

Lampiran 22 Soal uji coba siklus II.......................................……….…....... 119

Lampiran 23 Kunci jawaban soal uji coba siklus II....................................... 122

Lampiran 24 Kisi-kisi soal uraian siklus II..................................................... 123

Lampiran 25 Analisis soal uji coba siklus II…………………………........... 126

Lampiran 26 Soal evaluasi siklus II……………………………………........ 128

Lampiran 27 Kunci jawaban soal evaluasi siklus II……………………....... 131

Lampiran 28 Analisis angket kreativitas siswa siklus II...............………..... 134

Lampiran 29 Analisis Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS

siklus II ..................................................................................... 137

Lampiran 30 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal pilihan ganda

siklus II..................................................................................... 138

Lampiran 31 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal uraian siklus II......... 139

Lampiran 32 Analisis hasil belajar psikomotor siswa siklus II..………......... 140

Lampiran 33 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus III……………....... 141

Lampiran 34 Lembar Kerja Siswa siklus III........………………………...... 147

Lampiran 35 Unsur SETS materi siklus III.................................................... 148

Lampiran 36 Kisi-kisi soal uji coba siklus III...................................…......... 149

Lampiran 37 Soal uji coba siklus III.......................................……….……... 150

Lampiran 38 Kunci jawaban soal uji coba siklus III...................................... 153

Lampiran 39 Kisi-kisi soal uraian siklus III……………………………........ 154

Lampiran 40 Analisis soal uji coba siklus III…………………….…...... ..... 157

xvi

Lampiran 41 Soal evaluasi siklus III……………………………………..... 159

Lampiran 42 Kunci jawaban soal evaluasi siklus III……………………..... 163

Lampiran 43 Analisis angket kreativitas siswa siklus III...............………... 165

Lampiran 44 Analisis Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS

siklus III .................................................................................... 168

Lampiran 45 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal pilihan ganda

siklus III.................................................................................... 169

Lampiran 46 Analisis hasil belajar kognitif siswa soal uraian siklus III....... 170

Lampiran 47 Analisis hasil belajar psikomotor siswa siklus III..…….......... 171

Lampiran 48 Kisi-kisi angket kreativitas................................…………........ 172

Lampiran 49 Angket uji coba ..................................................…………...... 173

Lampiran 50 Skala angket............................................................................... 176

Lampiran 51 Analisis uji coba angket kreativitas...............……………........ 179

Lampiran 52 Angket penelitian..........................................................…........ 181

Lampiran 53 Rubrik penskoran kemampuan siswa mengaitkan

unsur SETS................................................................................ 183

Lampiran 54 Rubrik penskoran psikomotor siswa......................................... 184

Lampiran 55 Contoh perhitungan analisis uji coba angket............................. 185

Lampiran 56 Perhitungan uji coba instrumen soal.......................................... 187

Lampiran 57 Contoh perhitungan validitas soal..........………………… ..... 192

Lampiran 58 Contoh perhitungan reliabilitas instrumen ………………....... 194

Lampiran 59 Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal………………...... 195

Lampiran 60 Contoh perhitungan daya pembeda soal.................................... 196

xvii

Lampiran 61 Analisis uji gain ………………………………….................... 198

Lampiran 62 Surat penetapan dosen pembimbing……………………......... 201

Lampiran 63 Surat observasi....................................……………………...... 202

Lampiran 64 Surat ijin penelitian………………………………………....... 203

Lampiran 65 Surat keterangan penelitian………………………………....... 204

Lampiran 66 Dokumentasi penelitian…………………………………........ 205

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi dewasa ini, kehidupan masyarakat banyak dipengaruhi

oleh perkembangan sains dan teknologi. Banyak permasalahan yang muncul

dalam kehidupan sehari-hari memerlukan informasi ilmiah dalam pemecahannya.

Guru perlu memperhatikan model pembelajaran yang digunakan untuk mencapai

tujuan pendidikan yang ada pada:

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional Pasal 3 yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasionaladalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tap MPR No 4/MPR/1975 yang menyatakan bahwa pendidikan adalahmembangun di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negarapancasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusiapembangun yang berpancasila dan untuk membentuk manusia yangsehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilanyang dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab dapatmenyuburkan sikap demokratis dan penuh tenggang rasa, dapatmengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yangluhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia sesuaidengan ketentuan yang ada dalam UUD 1945.

Sesuai yang ada dalam berbagai perundang-undangan di Indonesia dapat

disimpulkan bahwa tujuan pendidikan selain mencerdaskan kehidupan berbangsa

juga menanamkan pendidikan karakter bangsa indonesia. Salah satu pendidikan

karakter tersebut adalah kreatif.

1

2

Berdasarkan hasil observasi dengan guru mata pelajaran IPA Fisika di

SMPN 3 Pemalang dapat diketahui bahwa dalam pembelajarannya, kreativitas

siswa belum terlihat. Hal ini bisa dilihat pada siswa ketika menjawab soal masih

terpaku pada buku yang ada saja. Aryani (2008:208) menyatakan bahwa meski

aspek kreativitas penting, tetapi sekolah tetap belum mampu mengembangkannya

secara optimal. Dalam hal ini guru belum memberikan kebebasan bagi siswanya

untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif. Dalam pembelajaran, guru masih

jarang melakukan eksperimen sehingga peran siswa dalam pembelajaran masih

belum maksimal. Pendapat Munandar (2009:13) menyatakan bahwa saat ini

pendidikan di sekolah lebih berorientasi pada pengembangan kecerdasan daripada

pengembangan kreativitas, sedangkan keduanya sama pentingnya untuk mencapai

keberhasilan dalam belajar dan hidup.

Pembelajaran NHT( Numbered Head Together) merupakan pembelajaran

kooperatif. Slavin (2005:256) menyebutkan bahwa NHT adalah model

pembelajaran kooperatif yang merupakan varian dari diskusi kelompok. Pada

model tersebut hanya ada satu siswa yang mewakili kelompoknya yang

sebelumnya tidak diberi tahu. Model pembelajaran NHT ini memastikan

keterlibatan total dari semua siswa dan merupakan cara yang sangat baik untuk

menambahkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok. Menurut Lie

(2005:59) model pembelajaran NHT memberikan kesempatan kepada siswa

untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang tepat

serta mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka.

Pembelajaran menggunakan metode NHT, siswa berkesempatan untuk saling

3

diskusi dan menyampaikan gagasannya. Dari berbagai gagasan yang ada

kemudian siswa dapat mengembangkan kreativitasnya. Hasil penelitian Sunandar

(2008) tentang pengaruh model pembelajaran NHT terhadap minat dan hasil

belajar matematika kelas V SDN di kecamatan Banyumanik Kota Semarang tahun

ajaran 2008/2009 menunjukkan bahwa untuk kelompok eksperimen yaitu

kelompok yang diberikan model NHT, hasil belajar siswanya masuk kategori

cukup. Minat siswanya masuk dalam kategori cukup tinggi. Pada kelompok

kontrol yaitu kelompok yang tidak diberikan model NHT hasil belajar siswanya

masuk kategori rendah. Minat siswanya masuk kategori sedang.

Pendekatan SETS dalam proses pembelajaran ini mengharapkan siswa

dapat berpikir tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Siswa diharapkan mampu

mengaitkan antara materi yang telah dipelajari dengan unsur SETS yaitu sains,

lingkungan, teknologi dan masyarakat. Binadja (2002:1) menjelaskan akronim

SETS jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia akan memiliki kepanjangan

sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. SETS diturunkan dengan landasan

filosofis yang mencerminkan kesatuan unsur SETS dengan mengingat urutan

unsur-unsur SETS dalam susunan akronim tersebut. Selanjutnya landasan filosofis

tersebut dipakai sebagai dasar pengembangan konsep pendidikan SETS itu sendiri

dan implementasinya untuk ikut berperan dalam sistem pendidikan. Kelebihan

SETS yaitu siswa dapat memiliki kemampuan memandang sesuatu secara

terintegratif dengan memperhatikan keempat unsur SETS sehingga dapat

diperoleh yang lebih mendalam tentang pengetahuan yang dimilikinya.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SETS dapat mengembangkan

4

kreativitas siswa. Hal ini dapat terlihat bahwa siswa dapat mengetahui suatu

materi dari berbagai sudut pandang yaitu sains, lingkungan, teknologi dan

masyarakat. Jadi dengan model pembelajaran NHT menggunakan pendekatan

SETS, kreativitas siswa diharapkan dapat berkembang.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS

pada materi cahaya untuk mengembangkan kreativitas siswa”.

1.2. Rumusan Masalah

Yang menjadi permasalahan pada penelitian ini adalah:

- Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran NHT menggunakan pendekatan

SETS pada materi cahaya yang dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas

VIII SMP?

- Bagaimana peningkatan kreativitas siswa SMP kelas VIII dengan penerapan

model pembelajaran NHT dan menggunakan pendekatan SETS pada materi

cahaya?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

- Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan model pembelajaran NHT

menggunakan pendekatan SETS pada materi cahaya yang dapat meningkatkan

kreativitas siswa kelas VIII SMP .

5

- Untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa melalui penerapan model

pembelajaran NHT menggunakan pendekatan SETS pada materi cahaya kelas

VIII SMP.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

- Manfaat bagi guru

Memberikan wawasan bagi guru tentang bagaimana pembelajaran sains

fisika dengan model pembelajaran NHT menggunakan pendekatan SETS.

Menambah pengalaman bagi guru dalam memilih strategi pembelajaran.

- Manfaat bagi peneliti

Bagi peneliti dapat mengembangkan pengetahuan yang telah didapat selama

perkuliahan dan menerapkanya dalam kehidupan nyata.

1.5. Penegasan Istilah

Untuk menghindari agar tidak terjadi salah pengertian dalam menafsirkan

judul dalam skripsi ini, penulis merasa perlu membuat batasan yang mempelajari

dan mempertegas istilah yang digunakan tersebut, yaitu:

- Model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS

NHT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Lie (2005: 60)

mengungkapkan model pembelajaran NHT sebagai suatu model pembelajaran

kelompok dengan cara pemberian nomor pada setiap anak. Dimana nomor

anak yang nantinya dipanggil harus melaporkan hasil kerja kelompoknya dan

6

anak yang lain diharapkan untuk memberikan tanggapan demikian seterusnya

sampai mendapatkan hasil kesimpulan bersama. Binadja (2002:2) menjelaskan

urutan singkatan SETS membawa pesan bahwa untuk menggunakan sains (S)

terbentuk teknologi (T) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat (S) diperlukan

pemikiran tentang berbagai implikasinya pada lingkungan (E) secara fisik

maupun mental.

Dalam penelitian ini, siswa secara berkelompok akan melakukan diskusi

tentang materi cahaya kemudian guru akan menunjuk salah satu nomor secara

acak dan siswa yang merasa memiliki nomor yang disebutkan harus

menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dan siswa akan menghubungkan

materi tentang cahaya dengan keempat unsur SETS yaitu sains, lingkungan ,

teknologi dan masyarakat.

- Kreativitas

Kreativitas merupakan salah satu aspek dari pendidikan karakter di

Indonesia. Kreativitas atau berpikir kreatif dirumuskan oleh Munandar (2009:

68) sebagai suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan,

orisinalitas dan elaborasi (kerincian) dalam berpikir.

Dalam penelitian ini, kreativitas siswa meliputi berpikir kreatif dan sikap

kreatif. Kemampuan berpikir kreatif siswa di ukur melalui tes tertulis dan sikap

kreatif dengan menggunakan angket. Untuk mengembangkan kreativitas siswa

dalam pembelajaran maka digunakan LKS yang bersifat terbuka.

7

- Pengembangan kreativitas

Ada beberapa alasasn perlunya mengembangkan kreativitas siswa.

Munandar (2009:13) mengungkapkan dasar pertimbangan untuk

mengembangkan kreativitas diantaranya adalah bahwa dewasa ini tampak

adanya kesenjangan antara kebutuhan akan kreativitas dan perwujudannya di

dalam masyarakat pada umumnya dalam pendidikan di sekolah pada

khususnya, pendidikan di sekolah lebih berorientasi pada pengembangan

kecerdasan daripada pengembangan kreativitas sedangkan keduanya sama

pentingnya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar dan dalam hidup,

pendidik masih kurang memahami arti kreativitas serta masih banyak kendala

baik secara makro (masyarakat, dan kebudayaan) maupun mikro (keluarga,

sekolah dan pekerjaan) terhadap pengembangan kreativitas.

Pengembangan kreativitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari adanya

peningkatan skor yang diperoleh oleh siswa

1.6. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian awal, bagian isi

dan bagian akhir skripsi.

- Bagian awal

Pada bagian awal berisi halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan

kelulusan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar

isi, daftar lampiran, daftar gambar, dan daftar tabel.

- Bagian isi

8

Bagian isi skripsi terdiri atas hal-hal sebagai berikut:

Bab 1 : Pendahuluan

Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, penegasan istilah, dan sistematika skripsi.

Bab 2 : Tinjauan Pustaka

Berisi teori-teori yang mendukung dan berkaitan dengan permasalahan, yang

meliputi: pengertian belajar dan pembelajaran, model pembelajaran NHT

dengan pendekatan SETS, kreativitas, materi cahaya dan kerangka berpikir.

Bab 3 : Metode Penelitian

Berisi tentang tempat dan subyek penelitian, faktor yang diteliti, desain

penelitian yang terdiri atas tiga siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan

yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi, metode penelitian, uji

coba instrumen penelitian, metode analisis data dan indikator keberhasilan.

Bab 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi tentang hasil-hasil penelitian yang diperoleh meliputi deskripsi proses

kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran NHT menggunakan

pendekatan SETS yang dapat melatih kreativitas siswa, peningkatan hasil

belajar yang berupa prosentase kognitif, psikomotorik, dan afektif dari tiap

siklus. Selanjutnya dilakukan pembahasan sesuai dengan teori yang menunjang

yaitu menafsirkan temuan-temuan, mengintegrasikan temuan dari penelitian ke

dalam kumpulan pengetahuan yang telah ada dan menyusun teori baru atau

memodifikasi teori yang ada.

9

Bab 5 : Penutup

Berisi simpulan dan saran yang ditujukan secara umum kepada sekolah dan

secara khusus kepada guru agar dalam mengembangkan model pembela jaran

NHT dengan pendekatan SETS diperoleh hasil yang lebih baik.

- Bagian akhir skripsi

Berisi daftar pustaka dan lampiran

10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Belajar dan Pembelajaran

Konsep tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar

psikologi. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap

orang. Mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang.

Memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan,

tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi seseorang. Berikut ini disajikan beberapa

pengertian tentang belajar (Anni &Rifai, 2009:82).

- Gage & Berliner menyatakan bahwa belajar adalah proses suatu individu yang

dapat mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.

- Morgan menyatakan bahwa belajar adalah perubahan yang bersifat permanen

dan terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.

- Slavin menyatakan bahwa belajar adalah perubahan individu yang disebabkan

oleh pengalaman

- Gagne menyatakan bahwa belajar adalah kecakapan manusia yang berlangsung

selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku tersebut tidak berasal

dari proses pertumbuhan.

Dari keempat pengertian tersebut tampak bahwa konsep tentang belajar

mengandung tiga unsur utama yaitu: belajar berkaitan dengan perubahan perilaku,

terjadi karena didahului oleh proses pengalaman dan bersifat relatif permanen.

Sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, maka guru harus

10

11

memperhatikan kondisi internal dan eksternal siswa. Kondisi internal adalah

situasi yang ada di dalam diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan dan

kemampuan. Kondisi eksternal merupakan kondisi yang ada di luar diri pribadi

siswa, misalnya ruang belajar yang bersih, sarana dan prasarana belajar yang

memadai (Hamdani, 2011: 22).

Berbagai aliran dalam pendidikan telah menjelaskan beberapa

pandangannya tentang konsep pembelajaran. Aliran behavioristik menyatakan

pembelajaran sebagai usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan

dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Aliran kognitif mengenalkan

pembelajaran sebagai cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang dipelajari. Aliran humanistik

mendeskripsikan pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada siswa

untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan

kemampuannya (Hamdani, 2011: 23). Definisi pembelajaran dari ketiga aliran

tersebut pada dasarnya adalah sebagai usaha yang dilakukan guru supaya siswa

dapat belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Briggs menyatakan

pembelajaran sebagai seperangkat peristiwa yang mempengaruhi siswa

sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh kemudahan dalam berinteraksi

dengan lingkungannya (Sugandi, 2008: 9). Sedangkan Gagne menambahkan

bahwa pembelajaran adalah serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang

untuk mendukung proses internal belajar (Anni & Rifai, 2009: 192). Dalam

kegiatan pembelajaran, guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar dan

siswa belajar bagaimana belajar yang baik melalui berbagai pengalaman belajar

12

sehingga mengalami perubahan dalam dirinya. Dengan demikian, pembelajaran

adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah

laku siswa berubah ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan

lingkungannya.

Setelah belajar dalam proses pembelajaran, maka siswa akan memperoleh

hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek – aspek

perubahan perilaku tersebut bergantung pada apa yang dipelajari (Anni & Rifai,

2009:85). Apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka

perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Hasil

belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif, afektif dan

psikomotor siswa pada materi cahaya. Menurut Mudjiono & Dimyati (2006: 20)

hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar dan terjadi terutama berkat

evaluasi guru. Bloom menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah

belajar yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan

dengan hasil berupa pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan

penilaian. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Ranah

psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti kemampuan motorik

syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf (Anni & Rifai, 2009:86).

13

2.2. Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan SETS

NHT berbeda dengan model pembelajaran seperti biasanya. Model

pembelajaran NHT pada dasarnya adalah sebuah varian dari diskusi kelompok

(Slavin, 2005:256). Pelaksanaan model pembelajaran NHT dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

- Siswa dibagi dalam kelompok.

- Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.

- Guru membagikan LKS pada tiap kelompok dan mengerjakannya.

- Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan

setiap anggota mengetahuinya.

- Guru memanggil salah satu nomor.

- Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.

NHT memiliki beberapa kelebihan. Salah satu kelebihan yang

diungkapkan oleh Lie (2005: 59) yaitu memberikaan kesempatan kepada siswa

untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling

tepat. Hal tersebut memastikan keterlibatan total dari semua siswa. Model

pembelajaran ini adalah cara yang sangat baik untuk menambahkan tanggung

jawab individual saat diskusi kelompok. Sunandar (2008) menyatakan bahwa

berdasarkan hasil analisis data penelitiannya menunjukkan bahwa rata-rata hasil

belajar matematika topik bilangan bulat dari siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran NHT lebih tinggi jika di bandingkan dengan rata-rata hasil belajar

matematika dengan topik yang sama dari siswa yang diajar secara konvensional.

Berdasarkan hasil penelitian Mustafa et al (2011) didapatkan hasil bahwa telah

14

terjadi peningkatan keaktifan dan pemahaman konsep yang diperoleh setelah

menggunakan model pembelajaran NHT pada mata pelajaran matematika di kelas

VIII B MTs Negeri Takalala Kabupaten Soppeng. Mandal (2009) menyatakan

bahwa dalam kooperatif learning, misalnya pada NHT akan ada teman yang

membantu mempertajam pengetahuan siswa tentang struktur esai dan aturan tata

bahasa. Salah satu keuntungan NHT dikemukakan oleh Rahmi (2008) yaitu

dapat melatih siswa untuk saling berbagi, bekerjasama, tidak menang sendiri dan

menerima pendapat teman yang lain.

NHT berbeda dengan cara pembelajaran kelompok biasa. Pada

pembelajaran kelompok biasa yang mempresentasikan hasil kerja kelompok

adalah salah satu anggota yang tidak ditentukan oleh guru. Pada model

pembelajaran NHT menggunakan pendekatan SETS yang harus

mempresentasikan hasil kerja kelompok adalah nomor yang dipilih secara acak

oleh guru, sehingga setiap siswa merasa bertanggung jawab dalam diskusi.

Model pembelajaran NHT memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan dari model pembelajaran ini adalah:

- Setiap siswa menjadi siap semua ketika diminta untuk menyampaikan hasil

diskusinya.

- Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

- Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran NHT ini adalah:

- Kemungkinan nomor yang dipanggil, akan dipanggil lagi oleh guru.

- Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru (Hamdani, 2011: 90).

15

Pembelajaran SETS merupakan pembelajaran terpadu yang diharapkan

siswa dapat memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi dengan

memperhatikan empat unsur SETS, yaitu sains, lingkungan, teknologi, dan

masyarakat (Binadja, 2002: 1). SETS sudah lama diperkenalkan di Indonesia.

Pannen & Sardjiyo (2005) menyatakan bahwa pembelajaran SETS telah

diperkenalkan oleh Universitas Negeri Semarang melalui lokakarya di tahun1999

bekerja sama dengan SEAMEO RESCAM. SETS sendiri memiliki beberapa

kelebihan. Dwi (2009) mengungkapkan bahwa pendekatan SETS cenderung

bersifat integratif dalam memandang suatu permasalahan. Pembelajaran SETS

yang bertumpu pada pembelajaran sains, memiliki beberapa karakteristik sebagai

berikut:

- Siswa tetap diberikan pengajaran sains. Pada pembelajaran ini guru tetap

memberikan materi tentang cahaya yang meliputi pemantulan pada cermin

datar, cekung dan cembung.

- Siswa dibawa ke dalam situasi untuk pemanfaatan konsep sains yang berbentuk

teknologi untuk kepentingan masyarakat. Sebagai contoh adalah pada

teknologi serat optik yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi

masyarakat. Misalnya pada perusahaan sistem telekomunikasi, TV kabel dan

listrik.

- Siswa diminta untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan akibat yang

terjadi dalam proses pengalihan sains ke dalam bentuk teknologi. Contohnya

adalah seperti penelitian yang dilakukan oleh Puspita & Lukman (2012) pada

proses pengaturan pencahayaan ruangan menggunakan sinar matahari dengan

16

memanfaatkan konsep pemantulan pada cermin datar. Dalam teknologi

tersebut ada berbagai kemungkinan yang terjadi. Teknologi tersebut tidak dapat

dimanfaatkan tanpa bantuan sinar matahari tetapi merupakan alternatif untuk

mengurangi ketergantungan energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil dan

nuklir.

- Siswa diminta untuk menjelaskan keterhubungan antara sains yang dipelajari

dengan unsur lain dalam SETS. Sebagai contoh adalah pada konsep

pemantulan pada cermin datar. Teknologi yang terkait seperti yang

dikemukakan Firdaus & Burlian (2011) yaitu alat pengering kerupuk tenaga

surya tipe box menggunakan konsentrator cermin datar. Penggunaaan

teknologi ini bagi masyarakat akan menjamin mutu produk semakin meningkat

karena produk yang dihasilkan lebih efisien serta dapat meningkatkan efisiensi

kerja pada proses pengeringan kerupuk. Teknologi ini bagi lingkungan akan

mengurangi polusi udara sebab teknologi ini dapat menghemat bahan bakar.

- Siswa dibawa untuk mempertimbangkan manfaat atau kerugian dari

penggunaan konsep sains tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi.

Contohnya adalah pada penggunaan konsep pemantulan cahaya pada cermin

cekung. Teknologi yang terkait misalnya teknologi alat pengering rumput laut

dan pengukus ikan tenaga surya. Dalam pembelajaran siswa dibawa untuk

memepertimbangkan manfaat dan kerugian dari penggunaan teknologi

tersebut.

- Dalam konteks kontruktivisme, siswa diajak berbincang tentang SETS dari

berbagai macam arah dan berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan

17

dasar yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan. Contohnya dalam

pembelajaran siswa diajak berdiskusi tentang manfaat dari cermin cembung.

Kemudian siswa diminta untuk menyebutkan teknologi yang terkait dengan

cermin cembung tersebut.

Keterkaitan antar unsur SETS dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar 2.1 Keterkaitan antar unsur SETS (Binadja, 2002: 71)

Gambar 2.1 menjelaskan bahwa SETS memiliki makna pengajaran sains

yang dikaitkan dengan unsur –unsur lain yakni lingkungan, teknologi dan

masyarakat. Sains tidak berdiri sendiri di masyarakat karena keterkaitan dan

ketergantungannya pada unsur-unsur tersebut. Dalam konteks SETS,

perkembangan sains dianggap dipengaruhi oleh perubahan lingkungan, teknologi

juga kepentingan serta harapan masyarakat. Pada saat yang sama hendaknya

dipahami bahwa perkembangan sains itu sendiri juga memiliki pengaruh kepada

perkembangan teknologi, masyarakat serta lingkungan (Binadja, 2002:21)

Berdasarkan hasil penelitian Zaini et al., (2007) ketuntasan belajar dalam

pembelajaran sains fisika dengan pendekatan SETS dapat tercapai. Tingkat

efektifitas pembelajaran SETS pada materi kamera dan periskop cukup efektif.

Hal ini bararti pembelajaran sains fisika melalui pendekatan SETS cukup efektif

dalam membelajarkan siswa.

Masyarakat

Sains

Lingkungan Teknologi

18

Dalam model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS, siswa akan

diajak untuk melakukan diskusi bersama kelompoknya dan mengkaitkan materi

yang dipelajari dengan keempat unsur SETS, yaitu sains lingkungan, teknologi

dan masyarakat.

2.3. Kreativitas

Kreativitas memegang peranan yang penting dalam dunia pendidikan.

Pentingnya kreativitas dinyatakan Aryani (2008) sebagai potensi yang harus

dikembangkan supaya bangsa Indonesia mampu bersaing di dunia secara global.

Jika siswa merasa tidak memiliki kebebasan untuk mengekspresikan gagasan dan

perasaan di sekolah, mereka akan menjadi siswa yang patuh tetapi tidak kreatif.

Hal yang tak jauh berbeda disebutkan Munandar (2009:31) bahwa kreativitas

perlu dipupuk sejak dini karena:

- Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya.

Perwujudan atau aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat

tertinggi dalam hidup manusia.

- Kreativitas atau berpikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-

macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Merupakan bentuk

pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam

pendidikan.

- Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri dan

lingkungan tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu.

- Kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

19

Kreativitas memiliki beberapa pengertian. Kreativitas yang dikemukakan

oleh Wiyono (2011: 5) pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk

melahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasan maupun karya nyata dalam

bentuk ciri-ciri aptitude maupun non aptitude, karya baru maupun kombinasi

dengan hal-hal yang sudah ada serta semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang

telah ada sebelumnya. Pendapat yang lain yaitu Munandar (2009:68) merumuskan

kreativitas atau berpikir kreatif secara operasional sebagai suatu proses yang

tercermin dalam kelancaran, kelenturan, orisinalitas dan elaborasi (kerincian)

dalam berpikir. Berikut ini merupakan tabel arti kemampuan berpikir lancar,

luwes, orisinal dan terperinci.

Tabel 2.1Arti berpikir lancar, luwes, orisinal dan terperinci (Munandar, 2009: 192).

No Perilaku Arti1. Berpikir lancar Menghasilkan banyak gagasan/jawaban yang

relevan.

2. Berpikir luwes Menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam.

Mampu mengubah cara atau pendekatan baru.

Arah pemikiran yang berbeda-beda.

3. Berpikir

orisinal

Memberikan jawaban yang tidak lazim, yang

lain dari yang lain yang jarang diberikan

kebanyakan orang.

4. Berpikir

terperinci

Mengembangkan, menambah, memperkaya,

memperluas suatu gagasan dan memperinci.

20

Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan. Salah satunya dapat dilatih

melalui dunia pendidikan di sekolah. Mariati (2006) menjelaskan ada beberapa

cara guru untuk memupuk kreativitas siswa, yaitu menerima anak sebagaimana

adanya dengan segala kekuatan serta kelemahannya, tidak terlalu cepat

memberikan penilaian terhadap perilakunya terutama berupa kritik maupun celaan

dan memberikan peluang untuk mengungkapkan pikiran beserta perasaanya

dengan tetap mematuhi peraturan yang berlaku. Dalam upaya untuk memupuk

kreativitas siswa, Diana (2006) menyatakan bahwa menjadi pribadi kreatif tidak

bisa didapat dengan tiba-tiba saat seseorang telah beranjak dewasa dan

dihadapkan pada berbagai permasalahan. Kreativitas memerlukan proses.

Dalam upaya untuk mengembangkan kreativitas terdapat teori yang

melandasinya. Salah satu teori tersebut diantaranya menurut Munandar (2009: 32-

39) yang menjelaskan bahwa terdapat adanya teori empat P yang melandasi

pengembangannya yaitu terdiri dari pembentukan pribadi, press, proses dan

produk kreatif.

Teori tentang pembentukan pribadi kreatif dilandasi oleh teori psikoanalis

dan humanistik. Teori psikoanalis melihat kreativitas sebagai hasil dari mengatasi

suatu masalah yang biasanya mulai di masa kecil. Teori humanistik melihat

kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Teori press

menyatakan bahwa kreativitas anak akan terwujud jika adanya dorongan dalam

diri individu maupun dorongan dari lingkungan.

21

Teori tentang pembentukan pribadi kreatif dilandasi oleh teori Wallas dan

belahan otak kanan serta kiri. Teori Wallas menyatakan bahwa proses kreatif

meliputi empat tahap, yaitu: persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi. Pada

tahap persiapan, seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah

dengan belajar berpikir, mencari jawaban, bertanya kepada orang lain dan

sebagainya. Pada tahap inkubasi, individu seakan akan melepaskan diri untuk

sementara dari masalah tersebut. Pada tahap iluminasi, merupakan saat timbulnya

inspirasi atau gagasan baru beserta proses-proses psikologis yang mengawali dan

mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru. Pada tahap verivikasi atau

evaluasi, merupakan tahap dimana ide atau kreasi baru tersebut harus diuji

terhadap realitas.

Pendapat mengenai teori tentang belahan otak kanan dan kiri yang

dikemukakan oleh Wiyono (2009: 24) menyatakan bahwa keterkaitan fungsi otak

terlihat pada aktivitas belahan otak kiri untuk menerima masukan berupa data dan

informasi dari lingkungan yang menurut Wallas merupakan tahap persiapan,

kemudian dilanjutkan otak belahan kanan untuk mengerami (tahap inkubasi).

Pada tahap ini berlangsung sebagai pelanjutan proses menuju tahap iluminasi dan

verifikasi.

Teori tentang produk kreatif menyatakan bahwa manusia memiliki

seperangkat unsur-unsur mental. Jika dihadapkan dengan situasi yang menuntut

tindakan, individu mengerjakan dan menggabung unsur-unsur mental sampai

timbul konfigurasi. Konfigurasi ini dapat berupa gagasan, model, tindakan, cara

menyusun kata, melodi atau bentuk.

22

Beberapa ciri individu yang kreatif menurut Munandar adalah memiliki

rasa ingin tahu yang luas dan mendalam, sering mengajukan pertanyaan yang

baik, memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah, bebas dalam

menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan yang dalam, menonjol dalam

salah satu bidang seni, mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut

pandang, mempunyai rasa humor yang luas, mempunyai daya imajinasi dan

orisinal dalam ungkapan gagasan maupun pemecahan masalah.

2.4. Materi Cahaya

- Pemantulan cahaya

Proses melihat benda

Saat melihat benda, berarti ada cahaya yang mengenainya, kemudian

cahayanya dipantulkan ke mata. Akibatnya mata dapat melihat benda di

lingkungan sekitar.

Hukum pemantulan cahaya

Berkas sinar yang mengenai cermin disebut sinar datang. Sedangkan

berkas sinar yang meninggalkan cermin disebut sinar pantul. Sebuah garis

i r

Gambar 2.2 Skema hukum pemantulan

23

yang digambar tegak lurus permukaan cermin disebut garis normal. Sudut

yang dibentuk oleh sinar datang dan garis normal disebut sudut datang, yang

dilambangkan dengan i. Sedangkan sudut yang dibentuk oleh sinar pantul

dan garis normal disebut sudut pantul, yang dilambangkan dengan r.

Hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa :

Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar

dan ketiganya berpotongan pada satu titik.

Sudut datang sama dengan sudut pantul.i = r (2.1)

Jenis pemantulan

Pemantulan teratur

Pemantulan teratur terjadi jika suatu berkas cahaya jatuh pada benda yang

permukaannya licin dan mengkilap sehingga arah pantulan cahaya itu

menuju ke suatu arah tertentu.

Gambar 2.3 Jalannya sinar pada pemantulan teratur

Pemantulan baur

Pemantulan baur terjadi jika suatu berkas cahaya jatuh pada benda yang

permukaannya kasar (tidak rata) dan cahaya itu akan dipantulkan ke

berbagai arah yang tidak tertentu.

24

Gambar 2.4 Jalannya sinar pada pemantulan baur

(Wibowo, 2004:96)

- Cermin Datar

Sifat-sifat bayangan pada cermin datar

Cermin datar merupakan cermin yang permukaan pantulnya berupa

bidang datar. Sifat bayangan pada cermin datar yaitu:

Maya

Sama besar dengan bendanya

Tegak

Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin (jarak

bayangan = jarak benda)

Pembentukan bayangan pada cermin datar

Ada 3 langkah yang diperlukan untuk melukiskan pembentukan bayangan

pada cermin datar, yaitu:

Menggambar sinar pertama yang datang dari benda menuju ke cermin dan

dipantulkan ke mata sesuai dengan hukum pemantulan (sudut datang =

sudut pantul).

Menggambar sinar kedua yang datang dari benda menuju ke cermin dan

dipantulkan ke mata sesuai dengan hukum pemantulan.

25

Perpanjangan sinar pantul pertama dan sinar pantul kedua dibelakang

cermin akan berpotongan. Perpotongan tersebut merupakan letak

bayangan.

Keterangan:

(1)= Sinar datang pertama

(2)= Sinar datang kedua

(3)= Sinar pantul pertama

(4)= Sinar pantul kedua

Cermin datar umumnya digunakan untuk bercermin. dipasang menutupi

dinding ruang agar memberi kesan yang lebih besar dan pada pembuatan

periskop sederhana (periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk

mengamati benda dalam jarak jauh atau berada dalam sudut tertentu, biasanya

digunakan pada tank dan kapal selam).

(4)(1) (2)

(3)

(b)(a) (c)

Gambar 2.6 Cermin datar (a) untuk bercermin, (b) pada pembuatan periskopsederhana dan (c) untuk menutupi dinding ruang.

Gambar 2.5 Menggambar bayangan benda

25

Perpanjangan sinar pantul pertama dan sinar pantul kedua dibelakang

cermin akan berpotongan. Perpotongan tersebut merupakan letak

bayangan.

Keterangan:

(1)= Sinar datang pertama

(2)= Sinar datang kedua

(3)= Sinar pantul pertama

(4)= Sinar pantul kedua

Cermin datar umumnya digunakan untuk bercermin. dipasang menutupi

dinding ruang agar memberi kesan yang lebih besar dan pada pembuatan

periskop sederhana (periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk

mengamati benda dalam jarak jauh atau berada dalam sudut tertentu, biasanya

digunakan pada tank dan kapal selam).

(4)(1) (2)

(3)

(b)(a) (c)

Gambar 2.6 Cermin datar (a) untuk bercermin, (b) pada pembuatan periskopsederhana dan (c) untuk menutupi dinding ruang.

Gambar 2.5 Menggambar bayangan benda

25

Perpanjangan sinar pantul pertama dan sinar pantul kedua dibelakang

cermin akan berpotongan. Perpotongan tersebut merupakan letak

bayangan.

Keterangan:

(1)= Sinar datang pertama

(2)= Sinar datang kedua

(3)= Sinar pantul pertama

(4)= Sinar pantul kedua

Cermin datar umumnya digunakan untuk bercermin. dipasang menutupi

dinding ruang agar memberi kesan yang lebih besar dan pada pembuatan

periskop sederhana (periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk

mengamati benda dalam jarak jauh atau berada dalam sudut tertentu, biasanya

digunakan pada tank dan kapal selam).

(4)(1) (2)

(3)

(b)(a) (c)

Gambar 2.6 Cermin datar (a) untuk bercermin, (b) pada pembuatan periskopsederhana dan (c) untuk menutupi dinding ruang.

Gambar 2.5 Menggambar bayangan benda

26

- Cermin Cekung

Cermin cekung merupakan cermin yang permukaan mengkilapnya

melengkung ke dalam. Cermin cekung bersifat konvergen atau

mengumpulkan sinar yang dipantulkan.

Terdapat sinar istimewa pada cermin cekung yaitu sinar datang sejajar

sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus F. Sinar datang

melalui titik fokus F akan dipantulkan sejajar sumbu utama dan Sinar datang

melalui titik pusat kelengkungan cermin P akan dipantulkan kembali melalui

titik pusat kelengkungan tersebut.

Keterangan:

(1) = Sinar datang sejajar sumbu utama cermin.

(2) = Sinar pantul menuju ke titik fokus cermin.

(3) = Sinar datang menuju titik fokus cermin.

(4) = Sinar pantul sejajar sumbu utama cermin.

(5) = Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan dan dipantulkan kembali

menuju titik tersebut.

FP FP

(a) (b) (c)

Gambar 2.7 (a) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melaluititik fokus, (b) sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu

utama dan (c) sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akandipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan.

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

FP

27

Pembentukan bayangan pada cermin cekung jika benda di depan P maka

sifat bayangannya adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Jika bendanya

diantara P dan F maka sifat bayangannya adalah nyata, terbalik dan

diperbesar. Jika benda terletak diantara F dan O maka sifat bayangannya

adalah maya, tegak dan diperbesar. Sedangkan jika bendanya maya maka

sifat bayangannya adalah nyata, tegak dan diperkecil.

FP FP

OFP

P

+

FF’

F

(a) (b)

(c)(d)

Gambar 2.8 (a) Benda berada di depan P, (b) benda berada diantara P dan F, (c) bendaberada diantara F dan O dan (d) benda maya di belakang cermin cekung.

28

Cermin cekung sebagai pemantul pada lampu senter dan pengumpul sinar

matahari pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

- Cermin Cembung

Cermin cembung merupakan cermin yang permukaan mengkilapnya

melengkung keluar. Cermin cembung bersifat divergen atau menyebarkan

sinar yang dipantulkan.

Terdapat sinar istimewa pada cermin cembung yaitu sinar datang sejajar

sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus F. Sinar datang

menuju titik fokus F dipantulkan seolah-olah sejajar sumbu utama.dan sinar

datang menuju titik pusat kelengkungan cermin P dipantulkan kembali

seakan-akan datang dari pusat kelengkungan tersebut (pada garis yang sama).

Gambar 2.9 Cermin cekung (a) sebagai pemantul pada lampu senter, (b) sebagai pengumpulsinar matahari pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

(a) (b)

29

Keterangan:

(1) = Sinar datang sejajar sumbu utama cermin.

(2) = Sinar pantul seolah-olah datang dari titik fokus cermin.

(3) = Sinar datang menuju titik fokus cermin.

(4) = Sinar pantul seolah-olah sejajar sumbu utama.

(5) = Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan

kembali seolah-olah datang dari pusat kelengkungan tersebut..

Bayangan benda yang berada didepan cermin cembung selalu

menghasilkan bayangan yang memiliki sifat yang sama, yaitu maya, tegak,

dan diperkecil.

F P

(a) (b) (c)

Gambar 2.10 (a) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olahberasal dari titik fokus,(b) Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan

seolah-olah sejajar sumbu utama dan (c) sinar datang menuju titik pusatkelengkungan cermin akan dipantulkan kembali seakan-akan datang dari pusat

kelengkungan tersebut.

(1)

(2)

(3)

(4)

F PF P

30

Gambar 2.11 Pembentukan bayangan benda nyata pada cermincembung

Bayangan benda yang berada di belakang cermin cembung (benda

maya) menghasilkan bayangan yang memiliki sifat nyata, tegak dan

diperbesar

Untuk benda maya, maka pembentukan bayangannya adalah sebagai

berikut

Gambar 2.12 Pembentukan bayangan benda maya pada cermincembung

Cermin cembung digunakan pada kaca spion dan persimpangan jalan

untuk membantu pengemudi melihat kendaraan-kendaraan yang akan

berpapasan.

OPF

+

FP

F’

F

31

(Wibowo, 2004:102-105)

- Persamaan yang berlaku untuk cermin cekung dan cembung

Hubungan antara jarak benda (s), jarak bayangan ( ) dan jarak fokus (f)

untuk cermin lengkung (cekung ataupun cembung) adalah sebagai berikut:

Gambar 2.14 Diagram untuk menurunkanrumus umum cermin.

Gambar 13 menggambarkan jalannya sinar pada saat pembentukan bayangan dari

benda AB oleh sebuah cermin cekung, bayangan yang dihasilkan adalah A’B’,

dengan:

(a) (b)

Gambar 2.13 Cermin cembung (a) pada kaca spion mobil dan (b) pada persimpanganjalan.

h’

hO

Rs

s’

PB’

A‘

A

B

32

s : jarak benda

s’ : jarak bayangan

P : pusat kelengkungan cermin

h : tinggi benda

h’ : tinggi bayangan

Berdasarkan Gambar 13 ∆ ABO ~ ∆ A’B’O

Pada segitiga siku-siku ABO:

sh

BOABtan

Pada segitiga siku-siku A’B’O:

''

'''tan

sh

OBBA

Harga negatif karena bayangan yang terbentuk terbalik.

Ruas kiri pada persaman (2.2) sama dengan ruas kiri persamaan (2.3),sehingga:

''

sh

sh

ss

hh ''

Pada pembentukan bayangan, ada dua kemungkinan bayangan yang terbentuk

oleh sebuah cermin, lebih besar atau lebih kecil dari bendanya. Perbesaran

bayangan merupakan perbandingan antara tinggi bayangan dan tinggi benda,

sehingga persamaan (2.4) merupakan persamaan untuk perbesaran bayangan:

ss

hhM ''

(2.2)

(2.3)

(2.4)

(2.5)

33

Jika perbesaran bayangan (M) bertanda positif (+) maka bayangan adalah tegak

terhadap bendanya, sebaliknya jika perbesaran bayangan (M) bertanda negatif (-)

maka bayangan adalah terbalik terhadap bendanya.

Pada segitiga siku-siku ABP berlaku:

Rsh

BPAB

tan

Pada segitiga siku – siku A’B’P

''

'''tan

sRh

PBBA

Ruas kiri persamaan (2.6) sama dengan ruas kiri persamaan (2.7) sehingga:

''sR

hRs

h

RssR

hh

''

Pada persamaan (5), disubtitusikan ke persamaan (8):

RssR

ss

''

RssRsssssRRssssRsRss

''2''')'()('

Persamaan (2.8) dibagi dengan Rss’, sehingga diperoleh:

ssR

RssRs

RsssR

Rssss

1'

12'

'''

'2

Jika objek diletakkan di tak hingga, maka suku pada persamaan (2.10) menjadi

lebih kecil dari dan dapat diabaikan. Untuk = ∞, maka

(2.6)

(2.7)

(2.8)

(2.9)

(2.10)

34

1 + 1′ = 21∞ + 1′ = 21′ = 22 ==Jarak pada persamaan (2.11) disebut panjang fokus (f) dari cermin tersebut,

sehingga == 2Dengan menggunakan panjang fokus (f) maka persamaan (10) menjadi2 = 1′ + 122 = 1′ + 11 = 1′ + 1Sehingga diperoleh persamaan yang menghubungkan antara jarak benda (s), jarak

bayangan (s’), jarak fokus (f) cermin lengkung adalah:= +Keterangan :

s : jarak benda (cm)

s’ : jarak bayangan (cm)

(2.11)

(2.12)

(2.13)

35

f : jarak fokus (cm)

2.5. Kerangka Berpikir

Dalam konsep tentang belajar terkandung tiga unsur utama yaitu belajar

berkaitan dengan perubahan perilaku, terjadi karena didahului oleh proses

pengalaman dan bersifat relatif permanen. Setelah melalui proses pembelajaran,

maka siswa akan memperoleh hasil belajar. Hasil belajar yang dimaksud disini

adalah adanya perubahan perilaku yang meliputi aspek kognitif, afektif dan

psikomotor. Sikap kreatif siswa termasuk dalam aspek afektif.

Pentingnya kreativitas dalam pembelajaran tertuang dalam undang-

Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 dan

Tap MPR No 4/MPR/1975. Melalui model pembelajaran NHT dengan pendekatan

SETS siswa akan diajak untuk bereksperimen dan berdiskusi tentang materi yang

diajarkan. Dengan menggunakan pendekatan SETS, maka siswa akan diajak

untuk mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan sains, teknologi,

lingkungan dan masyarakat. Dalam model pembelajaran NHT dengan pendekatan

SETS, guru akan memberikan kebebasan kepada siswa untuk bereksperimen.

Kebebasan ini dapat dilihat saat siswa diberi kesempatan untuk melakukan variasi

dalam bereksperimen. Siswa juga diberi kebebasan untuk mengungkapkan

beberapa gagasannya dengan mematuhi peraturan yang berlaku sehingga

kreativitas siswa dapat dikembangkan.

Model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS ini dilakukan pada

materi cahaya. Hal ini disebabkan beberapa alasan, antara lain cahaya merupakan

(Jati & Priyambodo, 2010: 200)

36

materi yang fenomenanya dapat langsung diamati dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan

eksperimen. Sarana dan prasarana tersebut mudah didapatkan serta dapat dijumpai

dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan pembelajaran IPA fisika pada materi pemantulan cahaya

menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS dipandu

dengan RPP, LKS, lembar observasi dan angket yang sesuai dengan model

pembelajaran tersebut. Lembar observasi digunakan untuk mengamati aspek

psikomotor siswa. Aspek kognitif diamati melalui soal evaluasi yang dikerjakan

oleh siswa pada setiap akhir siklus. Kreativitas diamati dari angket yang telah

diisi siswa pada setiap akhir siklus.

37

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Pemalang. Subyek dalam penelitian

ini adalah siswa kelas VIII E sebanyak 38 orang tahun ajaran 2011/2012.

3.2. Faktor Yang diteliti

Topik yang diteliti dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran dengan

menerapkan model NHT menggunakan pendekatan SETS yang dapat

mengembangkan kreativitas siswa. Selain itu juga dilakukan pengukuran

peningkatan kreativitas siswa dan hasil belajar yang meliputi kognitif, afektif dan

psikomotor. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusuma et al (2008) yang

menyatakan bahwa model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar

kimia pada pokok bahasan laju reaksi. Hasil belajarnya meliputi kognitif, afektif

dan psikomotor. Pendapat Kusuma tersebut diperkuat dengan pendapat Irianti et

al (2007) yang menyatakan bahwa pendekatan SETS cukup efektif untuk

membelajarkan siswa kelas VIII Nurul falah dalam pembelajaran sains fisika.

3.3. Desain Penelitian

Penerapan model pembelajaran NHT dengan menggunakan pendekatan

SETS ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang terbagi

37

38

menjadi tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan

yaitu tahapan perencanaan, tindakan, observasi, serta refleksi. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustafa et al (2011) dalam menerapkan

model NHT untuk meningkatkan keaktifan dan penguasaan konsep matematika

menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Sedangkan

Sunandar (2008) dalam penelitiannya menggunakan kuasi eksperimen dengan

pretest and post test control group design menyatakan bahwa siswa yang diajar

menggunakan model NHT hasil dan minat belajarnya lebih tinggi daripada jika

diajar menggunakan model pembelajaran konvensional.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas siswa.

Pentingnya mengembangkan kreativitas siswa diperkuat oleh pendapat Mariati

(2006) yang menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran yang tepat untuk

mencapai kompetensi IPA bukanlah mengajar dengan satu arah, tetapi dua arah

dimana siswa belajar aktif. Seluruh pembelajaran di kelas sebaiknya diarahkan

untuk mendorong agar siswa kreatif. Pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan model NHT dengan pendekatan SETS untuk mengembangkan

kreativitas siswa dapat dilihat pada Gambar 3.1

39

Tahapan penelitian pada setiap siklus secara umum sama yaitu sebagai

berikut:

Gambar 3.1. Diagram penelitian penerapan model pembelajaran NHT dengan menggunakanpendekatan SETS (Suyadi, 2011: 66)

Observasi awal : Identifikasi masalah di sekolah dan kelas

yang akan diteliti Analisis penyebab masalah Penentuan cara pemecahan masalah Identifikasi aspek kreativitas dan hasil belajar

siswa

Perencanaan 1: Perumusan pembelajaran untuk meningkatkan

kreativitas dan hasil belajar siswa. Membuat RPP, LKS, lembar observasi

psikomotorik, angket dan mempersiapkanperlengkapan eksperimen.

Membuat instrument tes akhir dan kuncijawaban

Ujicoba instrument tes dan analisis datanya

Pelaksanaan 1 : Pelaksanaan model pembelajaran NHT

dengan pendekatan SETS sesuai dengan RPPyang telah dibuat.

Siswa melaksanakan tes tertulis siklus 1 danmengisi angket yang telah dibagikan.

Observasi 1 Observasi terhadap hasil belajar kognitif,

psikomotorik dan afektif siswa selama prosesbelajar mengajar berlangsung

Refleksi 1: Data yang didapat dianalisis dan dievalusi. Menganalisis proses pelaksanaan pembelajaran. Identifikasi kelemahan dan kelebihan dari siklus 1 yang akan digunakan sebagai bahan

masukan dalam perencanaan siklus selanjutnya.

Masalah belum terselesaikan(siklus berikutnya)

Masalah terselesaikan (penerapanmodel pembelajaran NHT dengan

menggunakan pendekatan SETS padamateri cahaya untuk mengembangkan

kreativitas tercapai).

40

(1) Perencanaan

Dalam kegiatan ini yang dilakukan oleh guru adalah membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), lembar observasi

psikomotorik, soal tes, angket dan mempersiapkan perlengkapan eksperimen.

(2) Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti bertindak sebagai guru melaksanakan

pembelajaran dengan model NHT menggunakan pendekatan SETS. Siswa

mengerjakan tes evaluasi dan angket.

(3) Observasi

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan observasi

untuk menilai hasil belajar psikomotorik dan afektif siswa dengan menggunakan

lembar observasi psikomotorik dan angket serta menilai hasil evaluasi siswa.

(4) Refleksi

Pada tahap ini, data tersebut dianalisis dan dievaluasi untuk mengetahui

berhasil atau tidaknya tindakan yang dilakukan. Jika pelaksanaan siklus 1 tidak

tuntas berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan maka

dilaksanakan siklus berikutnya sampai indikator berhasil tercapai. Perbedaan

antara siklus I, II dan III terletak pada materi pembelajaran yang diajarkan. Siklus

I dengan materi pemantulan cahaya dan pada cermin datar. Siklus II dengan

materi pemantulan pada cermin cekung. Siklus III dengan materi pemantulan pada

cermin cembung.

3.4. Metode Penelitian

3.4.1 Jenis Data

41

Adapun jenis data yang akan dikumpulkan meliputi data hasil observasi

dan hasil belajar siswa yang terdiri dari kognitif serta afektif.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan pada penelitian ini didapatkan melalui beberapa

cara, yaitu metode tes, observasi dan angket. Metode tes dilakukan untuk

mengetahui hasil belajar kognitif siswa. Metode observasi, dilakukan untuk

mengetahui aspek psikomotor siswa. Angket digunakan untuk mengetahui aspek

afektif siswa.

3.4.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang disusun untuk mendapatkan data pada penelitian

ini adalah lembar observasi, tes pilihan ganda dan uraian serta tes sikap.

(1) Lembar Observasi

Sebelum digunakan, lembar observasi kreativitas siswa diuji

validitasnya dengan metode expert judgment, yaitu instrument

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.

(2) Soal Uraian

Soal uraian digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar

kognitif siswa. Soal uraian ini diberikan di setiap akhir siklus. Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan

kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan. Pengujian validitas tes yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Sugiyono (2010 :182)

menjelaskan bahwa untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian

42

validitas dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen

dengan materi. Guru yang memberikan ujian di luar materi yang diajarkan

berarti instrumen ujian tersebut tidak mempunyai validitas isi.

(3) Soal pilihan ganda

Soal pilihan ganda digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar

kognitif siswa. Setelah soal pilihan ganda diujicobakan, dilakukan analisis

untuk mendapatkan butir soal dengan kualitas yang baik. Analisis yang

dilakukan meliputi uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

beda tiap butir soal. Hal ini sesuai dengan penelitian Nuswowati et al

(2010) dalam mengetahui kualitas butir soal ulangan akhir semester

bidang studi kimia pada siswa kelas X-RSBI SMA Negeri 1 Pati tahun

ajaran 2007/2008.

Analisis uji validitas untuk soal pilihan ganda siklus I

menghasilkan 11 soal valid dan 4 soal tidak valid. Pada siklus II dihasilkan

10 soal valid dan 5 soal tidak valid. Pada siklus III dihasilkan 12 soal valid

dan 3 soal tidak valid.

Analisis reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan.

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika

tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Jadi realibilitas tes

berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Setelah diperoleh harga

11r , kemudian dikonsultasikan dengan harga r tabel product momen.

Apabila 11r > r tabel product momen maka instrumen tersebut

reliabel.Dari hasil analisis soal uji coba untuk soal siklus 1,2 dan 3

43

berturut-turut diketahui bahwa 11r = 0,762; 0,577 dan 0,712 sedangkan r

tabel product momen untuk N=36 dengan taraf kepercayaan 5% adalah

0.329. Dengan demikian 11r > r tabel product momen, berarti soal

tersebut reliabel.

Analisis taraf kesukaran butir soal bertujuan untuk mengetahui

kategori tingkat kesukaran tiap butir soal. Soal yang baik adalah soal yang

tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak

merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya.

Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus

asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar

jangkauannya. Hasil analisis tingkat kesukaran soal pada siklus I

menghasilkan 4 soal mudah, 8 soal sedang, dan 3 soal sukar. Pada siklus II

dihasilkan 7 soal mudah, 6 soal sedang, dan 2 soal sukar. Pada siklus III

dihasilkan 10 soal mudah 4 soal sedang, dan 1 soal sukar.

Analisis daya beda soal adalah kemampuan soal untuk

membedakan antar siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Hasil analisis daya beda soal pada siklus I

menghasilkan 6 soal berkategori cukup, 4 soal baik sekali, 2 soal baik,

dan 3 soal jelek. Pada siklus II dihasilkan 8 soal berkategori cukup,1 soal

baik sekali, 3 soal baik, dan 3 soal jelek. Pada siklus III dihasilkan 7 soal

berkategori cukup, 1 soal baik sekali, 4 soal baik, dan 3 soal jelek.

44

(4) Tes Sikap

Tes sikap digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar afektif

siswa berupa kreativitas. Indikator kreativitas siswa meliputi rasa ingin

tahu yang luas dan mendalam, sering mengajukan pertanyaan yang baik,

memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah, bebas

dalam menyatakan pendapat, mampu melihat suatu masalah dari berbagai

segi atau sudut pandang, mempunyai daya imajinasi dan orisinal dalam

ungkapan gagasan serta dalam pemecahan masalah.

Sebelum digunakan, tes sikap diujicobakan terlebih dahulu untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas instrument. Sebelum dilakukan uji

validitas dan reliabilitas, dilakukan penentuan nilai skala tiap aspek

pernyataan dengan menggunakan metode deviasi normal. Hasil analisis uji

coba tes sikap menunjukan dari 35 butir pernyataan, terdapat 26

pernyataan yang valid dan 9 tidak valid. Instrumen tes sikap dinyatakan

reliabel karena rhitung>rtabel, yaitu 0,790>0,235.

3.5 Metode Analisis Data

Analisis data yang dilakukan untuk menghitung kemampuan siswa

mengaitkan unsur SETS, kognitif, psikomotor dan afektif adalah sebagai berikut.

45

3.5.1 Penilaian untuk kognitif dan kemampuan siswa mengaitkan unsur

SETS

Data hasil belajar untuk aspek kognitif dan kemampuan siswa mengaitkan

unsur SETS diperoleh dari nilai tes evaluasi dan tugas di setiap akhir siklus.

Untuk mendapatkan nilainya siswa tiap siklus digunakan persamaan :

Nilai = x 100 %Ketuntasan siswa secara klasikal dapat diperoleh dengan menggunakan

persamaan :

%Nilai = x 100%Apabila prosentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 jumlahnya ≥

85%, maka pembelajaran dikatakan tuntas (Mulyasa,2007: 254).

3.5.2 Penilaian hasil belajar psikomotorik

Data hasil belajar psikomotorik siswa dianalisis dengan menggunakan persamaan:

Nilai = x 100 %Ketuntasan klasikan hasil belajar psikomotorik siswa secara klasikal dapat

diperoleh dengan menggunakan persamaan :

%Nilai = % x 100%Apabila presentase siswa yang memperoleh nilai ≥75 jumlahnya ≥75%, maka

pembelajaran dikatakan tuntas (Mulyasa, 2007: 257).

3.5.3 Pengembangan kreativitas siswa

Ketercapain penilaian aspek pengembangan kreativitas siswa diamati pada

skor yang didapatkan pada tes sikap yang dilakukan sebelumnya. Interpretasi

(Purwanto, 2010: 207)

(Purwanto, 2010: 207)

46

kreativitas siswa dapat ditunjukan dengan mengubah skor individual menjadi

skor standart. Menurut Azwar (2011:156), skor standart yang digunakan dalam

skala model Linkert adalah skor-T, yaitu:T = 50 + 10Keterangan:

X : Skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor-T

: Rerata skor keleompok

s : Deviasi standar skor kelompok.

Berdasarkan skor-T yang didapatkan, siswa dapat dikategorikan menjadi

siswa yang kreatif dan tidak kreatif. Menurut Azwar (2011:157), siswa dikatakan

memiliki sikap kreatif apabila skor-T lebih dari 50. Sikap netral apabila skor-T

sama dengan 50. Sikap tidak kreatif apabila skor-T dibawah 50. Pembelajaran

dapat dinyatakan tuntas apabila siswa yang memiliki sikap kreatif mencapai 75%

dari jumlah keseluruhan siswa di kelas.

3.5.4 Uji Gain

Uji gain dilakukan untuk mengetahui besar perkembangan kreativitas dan

hasil belajar siswa dari tiap siklus. Menurut Savinainen & Scott (2002) dapat

ditunjukan melalui skor gain normalisasi yang didapatkan melalui persamaan:⟨g⟩ = %Keterangan:⟨g⟩ : gain normalisasi

Sakhir : nilai rata-rata siklus akhir

(Wiyanto, 2008: 86)

(Azwar, 2011: 156)

47

Sawal : nilai rata-rata siklus awal

Berdasarkan skor gain normalisasi peningkatan kreativitas dan hasil

belajar siswa tiap siklus dapat dikategorikan menjadi tinggi, sedang, dan rendah.

kategori tinggi apabila ⟨g⟩ > 0,7, sedang apabila memiliki rentang skor gain antara

0,3 < ⟨g⟩ ≤0,7, dan rendah apabila ⟨g⟩ ≤0,3.

3.6 Indikator Keberhasilan

Keberhasilan pembelajaran untuk aspek kognitif dan kemampuan

mengaitkan unsur SETS siswa dapat diketahui dari hasil tes dan tugas, yaitu jika

hasil belajar siswa mencapai 75% secara individual dan 85% secara klasikal.

Untuk penilaian aspek psikomotorik, seorang siswa dikatakan tuntas belajar jika

hasil belajar siswa mencapai 75% secara individual dan ketuntasan klasikal 75%

(Mulyasa 2007:257). Sedangkan pada aspek afektif, skor-T siswa lebih dari 50,

dan ketuntasan klasikal 75%.

Indikator keberhasilan ini dapat dikatakan berhasil dengan adanya

peningkatan kreativitas siswa dibandingkan sebelum perlakuan dan peningkatan

hasil belajar siswa untuk tiap siklusnya baik secara klasikal maupun individu.

48

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penerapan Model Pembelajaran NHT denganPendekatan SETS untuk Mengembangkan KreativitasSiswa

Pelaksanaan pembelajaran dengan model NHT menggunakan pendekatan

SETS pada materi cahaya ditunjang dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

yang sesuai. Melalui model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS siswa

akan diajak untuk bereksperimen dan berdiskusi tentang materi yang diajarkan.

Dengan menggunakan pendekatan SETS, siswa akan diajak untuk mengkaitkan

antara materi yang dipelajari dengan sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat.

Sintaks penerapan model pembelajaran NHT menggunakan pendekatan

SETS dalam penelitian ini adalah di awal pembelajaran, guru melakukan

apersepsi berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Guru memotivasi siswa

supaya dapat menyebutkan teknologi yang terkait dengan materi yang akan

dipelajari dan menghubungkannya dengan sains, lingkungan dan masyarakat.

Selanjutnya, guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mengetahui

pentingnya mempelajari materi yang diberikan oleh guru.

Kegiatan kedua adalah guru menjelaskan tentang model pembelajaran

yang akan digunakan dan memberikan nomor untuk masing-masing siswa.

Selanjutnya guru membagi lembar kerja siswa sebagai pedoman dalam

melaksanakan eksperimen. Dalam proses eksperimen, guru memberikan

48

49

kebebasan bagi siswa. Kebebasan ini diberikan ketika siswa memvariasi variabel

data dan jumlahnya dengan ketentuan minimal enam data.

Kegiatan ketiga adalah setelah siswa selesai melaksanakan eksperimen

dan berdiskusi, guru akan menyebutkan salah satu nomor secara acak. Siswa yang

merasa memiliki nomor tersebut selanjutnya akan menyampaikan hasil diskusi

kelompoknya. Siswa yang lain dapat memberi tanggapan terhadap presentasi

temannya. Dalam diskusi kelas siswa diwajibkan untuk menuliskan paling sedikit

satu pertanyaan secara bebas. Selanjutnya minimal ada dua orang yang

menyampaikannya. Proses diskusi dilakukan dengan tetap mematuhi peraturan

yang berlaku. Guru membimbing siswa untuk mendapatkan kesimpulan yang

tepat dengan diskusi kelas.

Kegiatan keempat yaitu guru meminta siswa untuk mencari artikel. Dalam

hal ini siswa diberi kebebasan untuk mencari artikel tentang teknologi yang terkait

dengan materi minimal tiga artikel. Dari artikel yang telah didapatkan kemudian

siswa diminta untuk mengisi tabel yang berisi unsur SETS dari artikel yang telah

didapatkan. Guru meminta siswa supaya mengerjakan tugas tersebut secara

mandiri. Selanjutnya beberapa siswa diminta mempresentasikan hasilnya.

Kemudian siswa mengerjakan tes evaluasi.

Pada siklus I, kreativitas siswa belum memenuhi indikator keberhasilan.

Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa melakukan eksperimen yang memberikan

kebebasan dalam memvariasi variabel data dan jumlahnya. Pada siklus I

meskipun sudah ditentukan untuk mendapatkan minimal enam data, masih ada

beberapa kelompok yang kurang memenuhi. Hal ini disebabkan karena siswa

50

belum terbiasa untuk melakukan kegiatan eksperimen yang menuntut kreativitas.

Pada kegiatan eksperimen, masih terlihat banyak siswa yang kurang serius

melakukannya. Pada kegiatan diskusi kelas juga masih banyak siswa yang tidak

mendengarkan temannya ketika presentasi, dan malu untuk menyampaikan

pendapatnya. Sehingga guru harus menunjuk beberapa siswa untuk

menyampaikan pertanyaan atau pendapatnya.

Untuk memperbaiki kreativitas siswa pada siklus I, guru menyusun

rencana tindakan pada siklus II. Pada siklus II guru memberikan bimbingan dan

motivasi kepada tiap kelompok agar dapat melakukan kegiatan eksperimen secara

serius sehingga bisa mendapatkan minimal enam data. Guru juga menegur

beberapa siswa yang terlihat kurang serius dalam pembelajaran. Saat diskusi kelas

guru akan menunjuk beberapa siswa untuk menyampaikan pertanyaan atau

pendapatnya.

Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa kreativitas siswa

mengalami peningkatan meskipun belum mencapai indikator keberhasilan dan

kriterianya sedang. Peningkatan kreativitas tersebut terjadi karena siswa sudah

mulai terbiasa merasa adanya kebebasan saat eksperimen dan diskusi sehingga

tidak terlalu membutuhkan waktu lama bagi siswa untuk menyesuaikan diri

dengan kelompoknya. Hal ini diperkuat dengan pendapat dari Breckler dan

Wiggins yang menyatakan bahwa sikap yang diperoleh lewat pengalaman akan

menimbulkan pengaruh langsung terhadap perilaku berikutnya (Azwar: 2011: 18).

Untuk memaksimalkan kreativitas siswa, maka disusunlah rencana

tindakan pada siklus III, yaitu selain memberikan bimbingan dan motivasi kepada

51

siswa, guru juga mewajibkan siswa yang belum pernah menyampaikan pertanyaan

atau pendapat untuk menyampaikannya. Hal ini dilakukan dengan cara menunjuk

siswa yang belum pernah berperan aktif dalam menyampaikan pendapat,

pertanyaan dan jawaban dalam kegiatan diskusi sebelumnya. Hal ini sesuai

dengan pendapat Anni (2009: 163) yang mengatakan bahwa sikap berada pada

diri setiap orang sepanjang waktu dan secara konstan mempengaruhi perilaku dan

belajar.

Pada siklus III kreativitas siswa mengalami peningkatan dengan kriteria

sedang dan sudah mencapai indikator keberhasilan. Peningkatan tersebut terjadi

karena siswa sudah terbiasa diberikan kebebasan saat eksperimen dan berdiskusi

sehingga siswa sudah bisa menyesuaikan diri. Pada kegiatan presentasi, siswa

yang awalnya pasif dalam pembelajaran, kini sudah mulai aktif untuk

menyampaikan pendapat meskipun tidak ditunjuk dan menghargai pendapat orang

lain. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumojanto (2009)

yang menyatakan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran NHT ternyata

dapat melatih siswa untuk berani menyampaikan pendapat, menciptakan rasa

saling percaya serta kerjasama antar siswa dan antar anggota kelompok untuk

berpikir dalam menyelesaikan tugas atau masalah. Pendapat Kusumojanto ini

diperkuat oleh Diana (2006) yang menyatakan bahwa menjadi pribadi kreatif

tidak bisa didapat dengan tiba-tiba saat seseorang telah beranjak dewasa dan

dihadapkan pada berbagai permasalahan. Kreativitas memerlukan proses.

Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS siklus I terlihat bahwa

ketuntasan klasikal yang didapat hanya 34,21%. Hal ini terjadi karena siswa

52

belum terbiasa dengan tugas yang diberikan. Masih terlihat beberapa siswa yang

belum mendapatkan artikel yang terkait dengan materi. Pada siklus I meskipun

siswa telah diberi kebebasan dalam mencari artikel, hasilnya masih terlihat

beberapa siswa yang melakukan kerjasama. Untuk memperbaiki hasilnya pada

siklus I, maka guru menyusun rencana pembelajaran pada siklus II.

Pada siklus II guru memotivasi siswa untuk dapat mengerjakan tugas

secara mandiri. Guru akan memberikan sanksi jika terlihat ada siswa yang

mencari artikel dan menuliskannya pada tabel yang memuat unsur SETS sama

persis. Hasil yang diperoleh dari siklus I ke II mengalami peningkatan.

Peningkatan untuk siklus I ke II adalah sebesar 0,22. Peningkatan ini terjadi

karena pada siklus II guru memotivasi siswa untuk dapat mengerjakan tugas

secara mandiri. Sehingga pada siklus II didapatkan ketuntasan klasikal sebesar

60,53%. Hal ini sesuai dengan pendapat poedjiadi (2005: 137) yang menyatakan

bahwa kelompok yang menggunakan pendekatan sains, teknologi dan masyarakat

diantaranya akan memiliki kreativitas yang lebih tinggi.

Supaya hasilnya lebih maksimal, maka guru menyusun tugas untuk siklus

III. Perbaikan yang dilakukan pada siklus III yaitu guru meminta siswa untuk

berani bertanya jika ada sesuatu yang belum dipahami. Guru juga mewajibkan

siswa yang belum pernah menyampaikan pertanyaan atau pendapat untuk

menyampaikannya. Hal ini dilakukan dengan cara menunjuk siswa yang belum

pernah berperan aktif dalam menyampaikan pendapat, pertanyaan dan jawaban

dalam kegiatan diskusi sebelumnya. Peningkatan dari siklus II ke III untuk nilai

tugas sebesar 0,33 dengan ketuntasan klasikal sebesar 86,84% sehingga dapat

53

dikatakan tuntas. Maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan.

Peningkatan ini di perkuat dengan pendapat Frank (2006) yaitu 95% siswa

menyatakan bahwa dengan memasukkan konsep SETS ke dalam proses

pembelajaran memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh

pengetahuan dan mempertinggi pemahaman mereka antar cabang ilmu

Dari hasil pengamatan pada siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar

kognitif siswa belum memenuhi indikator keberhasilan. Hal ini karena siswa

belum terbiasa belajar dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan

pendekatan SETS seperti yang telah diterapkan. Pada siklus I siswa masih

mengalami kesulitan saat melakukan kegiatan pembelajaran, baik pada

pelaksanaan eksperimen, diskusi dan presentasi.

Pada siklus I, keterlibatan siswa belum terlaksana secara optimal, dan

alokasi waktu yang tersedia tidak cukup untuk melakukan kegiatan. Untuk

meningkatkan hasil belajar kognitif, maka disusunlah rencana tindakan pada

siklus II. Pada siklus II guru menjelaskan agar siswa berkonsentrasi saat

melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan prosedur yang diarahkan,

sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar dan waktu yang tersedia

dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Pada siklus II, hasil pengamatan menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif

siswa mengalami peningkatan berkategori rendah. Kesulitan yang dirasakan siswa

pada siklus II yaitu terletak pada materinya. Materi pada siklus II lebih sulit

daripada siklus I. Untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, maka

disusunlah rencana tindakan pada siklus III. Pada siklus III guru memotivasi siswa

54

agar bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan agar

hasil belajar siswa yang diperoleh maksimal. Hal ini diperkuat oleh pendapat

Callahan & Clark yang menyatakan bahwa motivasi merupakan tenaga pendorong

atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu

(Mulyasa, 2007: 264).

Pada siklus III hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan

berkategori sedang. Peningkatan dapat terjadi karena siswa telah terbiasa belajar

dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS.

Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran secara langsung dengan

menerapkan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut diperkuat hasil penelitian dari

Pietersz & Saragih (2010) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif

NHT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pencapaian

matematika siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Untuk rata-rata

kelas eksperimennya jauh lebih baik dibanding dengan rata-rata kelas kontrol.

Sehingga jelas terlihat bahwa penggunaan NHT mampu meningkatkan

pencapaian hasil belajar siswa. Hal ini karena adanya interaksi multi arah yang

terjadi sehingga siswa tidak terkesan pasif di kelas.

Pada siklus I, hasil belajar psikomotorik siswa belum memenuhi indikator

keberhasilan. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan kegiatan

pembelajaran mengunakan metode yang telah diterapkan. Selain itu, siswa baru

pertama kali melakukan kegiatan eksperimen sehingga masih bingung dalam

menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan. Siswa juga mengalami kesulitan

55

dalam melakukan percobaan. Untuk meningkatkan hasil belajar psikomotorik,

guru menyusun rencana tindakan pada siklus II, yaitu guru membimbing siswa

agar dapat menyiapkan alat dan bahan percobaan. Selain itu guru juga

menjelaskan agar siswa melakukan kegiatan secara urut sesuai langkah-langkah

dalam LKS, sehingga dapat melakukan percobaan dengan benar dan menemukan

konsep materi di siklus II.

Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar

psikomotorik mengalami peningkatan meskipun belum mencapai indikator

keberhasilan dan kriterianya rendah. Peningkatan hasil belajar psikomotorik

tersebut terjadi karena siswa mulai terbiasa dengan langkah pembelajaran dalam

penelitian ini. Kegiatan eksperimen juga bukan untuk yang pertama kalinya bagi

siswa, sehingga sebagian besar siswa tidak lagi mengalami kesulitan saat

melakukan percobaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Resmini (2006: 3) yang

menyatakan bahwa proses belajar mengajar adalah suatu proses melihat dan

mengalami, mengamati serta memahami sesuatu yang dipelajari untuk

memperoleh hasil yang ditentukan melalui pembinaan, pemberian penjelasan,

bantuan dan dorongan dari guru. Untuk memaksimalkan hasil belajar

psikomotorik siswa, maka disusunlah rencana tindakan pada siklus III, yaitu

selain memberikan bimbingan, guru juga perlu memotivasi siswa agar

bersungguh-sungguh dalam melakukan eksperimen.

Pada siklus III hasil belajar psikomotorik siswa mengalami peningkatan

dengan kriteria sedang dan sudah mencapai indikator keberhasilan. Peningkatan

tersebut dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan langkah pembelajaran dalam

56

penelitian ini. Selain itu kegiatan percobaan sudah berulang kali dilakukan siswa,

sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam melakukan percobaan.

Model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS yang diterapkan

dengan cara tersebut dapat meningkatkan kreativitas siswa karena guru

memberikan beberapa kebebasan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini

sesuai dengan hasil penelitian Gibbs yang menyimpulkan bahwa kreativitas dapat

dikembangkan dengan memberi kepercayaan, komunikasi yang bebas, pengarahan

diri dan pengawasan yang tidak terlalu ketat (Mulyasa, 2007: 262).

Model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS dapat

mengembangkan kretivitas siswa karena dalam proses pembelajaran siswa diajak

untuk berpikir tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Siswa akan dilatih untuk

berpikir dengan berbagai sudut pandang. Berpikir dengan berbagai sudut pandang

merupakan salah satu indikator dalam kreativitas. Menurut Binadja (2002:3)

dengan SETS diharapkan dapat membuka wawasan siswa untuk memahami

hakikat sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat secara utuh. Maksudnya

yaitu bahwa SETS ditujukan untuk membantu siswa mengetahui sains dan

bagaimana perkembangannya dapat mempengaruhi lingkungan, teknologi dan

masyarakat secara timbal balik. Sehingga dengan menggunakan pendekatan SETS

maka dapat melatih siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.

Adanya kerjasama yang baik antar siswa menjadikan mereka terlibat aktif

dalam proses pembelajaran. Hal ini mengakibatkan bertambahnya pemahaman

siswa dalam proses pembelajaran serta meningkatkan hasil belajarnya. Sesuai

dengan penelitian Suwiyadi (2007) yang menyatakan bahwa dengan

57

menggunakan model pembelajaran NHT ternyata dapat meningkatkan hasil

belajar pendidikan kewarganegaraan.

4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

4.2.1 Pengembangan Kreativitas Siswa

Pengembangan kreativitas siswa diketahui dari hasil penilaian angket yang

telah diisi pada akhir siklus. Hasilnya disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Pengembangan kreativitas siswa

Siklus

I

(%)

II

(%)

III

(%)

Aspek

kreativitas

Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam 66,48 84,83 86,30

Sering mengajukan pertanyaan yang baik 65,34 83,20 83,52

Memberikan banyak gagasan atau usul

terhadap suatu masalah

83,77 85,09 86,69

Bebas dalam menyatakan pendapat 81,34 81,74 82,79

Mampu melihat suatu masalah dari berbagai

segi atau sudut pandang

60,61 67,85 84,30

Mempunyai daya imajinasi 79,64 81,84 82,51

Orisinal dalam ungkapan gagasan dan

dalam pemecahan masalah

83,29 86,76 84,48

Rekapitulasi

nilai akhir

Siswa yang kreatif 52,63 73,68 86,84

Siswa yang tidak kreatif 47,37 26,32 13,16

Ketuntasan klasikal 68,4 71,1 86,8

Kriteria ketuntasan Belum Belum Tuntas

Skor gain 0,44 0,50

Kriteria besar peningkatan Sedang Sedang

58

Berdasarkan Tabel 4.1, kreativitas siswa mengalami peningkatan setelah

penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS pada materi

cahaya. Peningkatan kreativitas ini terjadi karena selama proses pembelajaran

siswa diberi kebebasan, misalnya dalam memvariasi variabel dan jumlah data saat

eksperimen, berdiskusi serta dalam mencari artikel yang sesuai materi kemudian

mengkaitkannya dengan unsur SETS. Hal ini sesuai dengan pendapat Munandar

(2009:112) yang menyatakan bahwa falsafah mengajar yang mendorong

kreativitas siswa diantaranya adalah anak perlu merasa bebas untuk

mendiskusikan masalah secara terbuka baik dengan guru maupun dengan teman

sebaya.

4.2.2 Kemampuan Siswa Mengaitkan Unsur SETS

Dalam penelitian ini siswa diketahui kemampuan mengkaitkan unsur

SETS dengan cara mencari artikel dan memasukkannya kedalam tabel yang berisi

unsur sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat. Siswa diberi kebebasan

mencari minimal tiga artikel yang terkait dengan materi yang telah diberikan.

Hasilnya disajikan pada Tabel 4.2.

59

Tabel 4.2 Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETS

Siklus I Siklus II Siklus III

Aspek

berpikir

kreatif

Berpikir lancar (%) 76,97 80,92 86,84

Berpikir luwes (%) 73,68 78,29 82,24

Berpikir orisinal (%) 55,92 65,13 82,89

Berpikir terperinci (%) 52,63 68,42 75,66

Rekapitulasi

nilai

akhir

Nilai terendah 25,00 50,00 50,00

Nilai tertinggi 87,50 93,75 100,00

Rata-rata kelas 64,80 73,19 81,91

Ketuntasan klasikal (%) 34,21 60,53 86,84

Skor gain 0,24 0,33

Berdasarkan Tabel 4.2, kemampuan siswa mengkaitkan unsur SETS

mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran NHT dengan

pendekatan SETS pada materi cahaya. Peningkatan ini terjadi karena siswa

dilatih untuk berpikir tidak hanya dengan satu sudut pandang saja. Berpikir

dengan berbagai sudut pandang merupakan salah satu indikator dalam kreativitas.

Hal ini sesuai dengan pendapat Binadja (2002: 28) yang menyatakan bahwa

pengajaran sains dengan menggunakan pendekatan SETS dapat bersifat

menantang. Pada saat yang sama kegiatan pengajaran sains dengan pola semacam

ini akan sangat membantu perkembangan intelektual, penalaran, keterampilan,

serta inisiatif dan kreativitas siswa.

Dalam tugas ini yang dinilai adalah dari aspek berpikir lancar, luwes,

orisinal dan terperinci. Aspek berpikir lancar dilihat dari jumlah artikel yang

60

sesuai materi dan didapatkan siswa. Aspek berpikir luwes dilihat dari kemampuan

siswa dalam memandang teknologi yang terkait melalui sudut pandang sains,

lingkungan dan masyarakat. Aspek berpikir orisinal dilihat saat siswa mampu

mengembangkan bahan yang mereka dapat dengan menggunakan bahasa sendiri.

Sedangkan aspek berpikir terperinci terlihat saat siswa mampu menjelaskan secara

detail isi artikel yang terkait.

4.2.3 Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif siswa diketahui dari hasil tes evaluasi yang berupa

tes pilihan ganda dan uraian. Tujuan dari tes yang berupa pilihan ganda adalah

supaya dapat digunakan untuk menilai materi dengan cakupan yang luas.

Sedangkan tujuan dari tes yang berupa uraian adalah untuk mengetahui

kreativitas siswa dalam berpikir menguraikan jawabannya. Hal ini diperkuat

dengan pendapat Purwanto (2004: 37) yang menyatakan bahwa salah satu

kelebihan soal yang berupa pilihan ganda adalah dapat digunakan untuk menilai

bahan pelajaran yang banyak. Sementara itu, kelebihan dari soal yang berupa

uraian adalah memberikan kebebasan cara menjawabnya. Tes tersebut dilakukan

di setiap akhir siklus. Tabel 4.3 adalah hasil belajar kognitif siswa dari siklus I

sampai dengan III.

61

Tabel 4.3 Hasil belajar kognitif siswa

Pilihan Ganda

Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III

Nilai terendah 40,00 50,00 50,00

Nilai tertinggi 100,00 100,00 100,00

Rata-rata kelas 70,26 73,95 82,37

Ketuntasan klasikal 42,11 81,58 86,84

Skor gain 0,12 0,32

Uraian

Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III

Nilai terendah 33,33 40,00 53,33

Nilai tertinggi 83,33 100,00 100,00

Rata-rata kelas 55,96 68,60 81,67

Ketuntasan klasikal 28,95 36,84 86,84

Skor gain 0,29 0,42

Berdasarkan Tabel 4.3, hasil belajar kognitif siswa mengalami

peningkatan di setiap siklus. Peningkatan hasil belajar kognitif tersebut

disebabkan oleh penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS

pada materi cahaya. Penerapan model NHT dengan pendekatan SETS pada

pembelajaran memberikan beberapa kebebasan kepada siswa. Kebebasan tersebut

diberikan saat siswa memvariasi variabel dan jumlah datanya saat eksperimen,

berdiskusi dan ketika mencari tugas artikel yang terkait dengan materi. Dengan

adanya keterlibatan siswa secara langsung, menjadi pendukung bagi peningkatan

hasil belajar dan kreativitas siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunandar

(2009) yang menyatakan bahwa untuk kelompok eksperimen yaitu kelompok

yang diberikan model NHT, minat dan hasil belajar siswanya masuk dalam

kategori cukup sedangkan untuk kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak

diberikan model NHT masih rendah.

62

4.2.4 Hasil Belajar Psikomotorik

Hasil belajar ranah psikomotorik siswa diketahui melalui pengamatan

selama proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar psikomotorik siswa dalam

penelitian ini meliputi: mempersiapkan peralatan, melakukan percobaan,

membaca hasil percobaan atau pengukuran dan menyimpulkan. Nilai hasil belajar

psikomotorik siswa disajikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil belajar psikomotorik siswa

Perolehan

Siklus I Siklus II Siklus III

Aspek

psikomotorik

Mempersiapkan peralatan 76,32 77,63 78,95

Melakukan percobaan 64,47 76,97 77,63

Membaca hasil

percobaan/pengukuran

61,84 69,08 79,61

Menyimpulkan 51,64 62,50 88,16

Rekapitulasi

nilai akhir

Nilai rata-rata 63,57 71,55 78,45

Nilai tertinggi 81,25 87,50 100,00

Nilai terendah 50,00 56,25 68,75

Ketuntasan klasikal (%) 26,32 55,26 76,32

Skor gain 0,28 0,34

Berdasarkan Tabel 4.4, terlihat bahwa hasil belajar psikomotorik siswa

meningkat setelah digunakan penerapan model pembelajaran NHT dengan

pendekatan SETS pada materi cahaya.. Pada penerapan model pembelajaran NHT

63

dengan pendekatan SETS terdapat kegiatan eksperimen sehingga siswa dapat

terlibat secara langsung. Menurut Hamdani (2010: 153) ranah psikomotor adalah

berhubungan dengan seluk beluk yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot

oleh pikiran sehingga diperoleh tingkat keterampilan fisik tertentu. Hal inilah

yang menyebabkan peningkatan hasil belajar psikomotorik. Peningkatan hasil

belajar psikomotorik siswa juga dipengaruhi oleh adanya ketertarikan siswa

terhadap proses pembelajaran mengunakan penerapan model NHT dengan

pendekatan SETS. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa (2007: 257) yang

menyatakan bahwa dalam pembelajaran jika kompetensinya psikomotor, maka

tidak cukup jika diajarkan dengan ceramah. Metode dan strategi belajar mengajar

yang kondusif untuk hal tersebut yang perlu dikembangkan misalnya dengan

menggunakan metode inkuri, dalam penelitian ini melalui kegiatan eksperimen.

Hasil belajar psikomotorik sangat penting untuk ditingkatkan dalam

pembelajaran, karena sains termasuk fisika dikembangkan oleh manusia dengan

tujuan untuk memahami gejala alam. Heuvelen merumuskan tujuan pembelajaran

fisika diantaranya yaitu untuk mengembangkan keterampilan yang diperlukan

untuk memecahkan masalah nyata, belajar untuk merancang dan melaksanakan

penyelidikan ilmiah (Wiyanto, 2008: 14)

4.3 Keterbatasan dalam Penelitian

Penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran NHT dengan

Pendekatan SETS pada Materi Cahaya untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa”

ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan terlihat pada pengamatan kreativitas

64

siswa. Kreativitas siswa tidak hanya dapat dilihat di sekolah saja tetapi juga pada

lingkungan keluarga dan masyarakat, karena keluarga dan masyarakat memiliki

pengaruh terhadap perkembangan kreativitas siswa.

65

BAB 5

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran NHT menggunakan

pendekatan SETS dapat mengembangkan kreativitas siswa. Kreativitas siswa

dapat berkembang karena dalam proses pembelajaran siswa diberikan beberapa

kebebasan. Dalam proses pembelajaran siswa diberikan kebebasan dalam

memvariasi variabel dan jumlah data saat eksperimen, berdiskusi serta mencari

artikel yang sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya

siswa akan diberikan nomor. Dengan diberikan nomor kepada tiap siswa maka

dapat meningkatkan tanggung jawab individu. Guru akan meminta siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusinya dengan cara menyebutkan nomor secara acak.

Siswa juga akan diajak untuk mengaitkan antara materi yang telah dipelajari

dengan unsur SETS.

Perkembangan kreativitas dapat dilihat dari adanya peningkatan untuk

hasil analisis angket. Untuk hasil analisis angket, telah terjadi peningkatan dari

siklus I ke II sebesar 0,44 dan termasuk kategori sedang. Peningkatan dari siklus

II ke III sebesar 0,50 dan termasuk kategori sedang. Kemampuan siswa dalam

mengaitkan unsur SETS juga meningkat tiap siklusnya. Peningkatan kemampuan

siswa mengaitkan unsur SETS dari siklus I ke II dan siklus II ke III secara

65

66

berturut-turut sebesar 0,24 dan 0,33. Selain dapat mengembangkan kreativitas

siswa, model pembelajaran NHT dengan pendekatan SETS juga dapat

meningkatkan hasil belajar kognitif dan psikomotor siswa. Peningkatan hasil

belajar siswa soal pilihan ganda dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke

siklus III secara berturut-turut sebesar 0,12 dan 0,32. Peningkatan hasil belajar

siswa soal uraian dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III secara

berturut-turut sebesar 0,29 dan 0,42. Peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa

dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III secara berturut-turut sebesar

0,28 dan 0,34.

5.2. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan setelah

penelitian dilakukan. Saran yang pertama disampaikan kepada guru, yaitu bahwa

untuk mengembangkan kreativitas siswa hendaknya menggunakan variasi model

kooperatif lain, juga secara bergantian sehingga siswa tidak merasa jenuh saat

belajar. Saran selanjutnya bagi guru adalah bahwa sebaiknya siswa diminta untuk

lebih waspada saat melakukan eksperimen mengingat alat yang digunakan perlu

kehati-hatian dalam menggunakannya, misalnya cermin dan kaca. Hal ini perlu

dilakukan supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Saran yang

kedua disampaikan kepada peneliti lain, yaitu sebaiknya penelitian tidak hanya

dilakukan pada lingkungan sekolah saja. Peneliti lain sebaiknya juga perlu

memperhitungkan lingkungan sosial yang lain misalnya keluarga dan lingkungan

dalam mengembangkan kreativitas siswa. Hal ini perlu dilakukan supaya

didapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi.

67

DAFTAR PUSTAKA

Anni, C.T. & A. Rifai. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas NegeriSemarang Press.

Aryani, F. 2008. Kreativitas dalam pembelajaran. Didaktika Jurnal Kependidikan,3(2): 207-215.

Azwar, S. 2011. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Binadja, A. 2002. Pemikiran dalam SETS. Semarang: FMIPA Unnes.

Diana, R.R. 2006. Setiap anak cerdas!setiap anak kreatif! menghidupkankeberbakatan dan kreativitas anak. Jurnal Psikologi UniversitasDiponegoro, 3(2): 123-131.

Dwi, A.W. 2009. Pembelajaran biologi yang berbasis Imtaq dengan pendekatanintegratif (science, environment, society, technology and religion).Prospect, 5(8): 55-62.

Firdaus, A. & F. Burlian. 2011. Kaji eksperimental alat pengering kerupuk tenagasurya tipe box menggunakan konsentrator cermin datar. Prosising SeminarNasional AvoER ke-3. Palembang: Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

Frank, M. & A. Barzilai. 2006. Project-based technology: Instructional strategyfor developing technological literacy. Journal of Technology Education,18(1): 39-53.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Irianti, M., Zulirfan, & A. Zaini. 2007. Pembelajaran sains fisika melaluipendekatan SETS (science, environment, technology, society) pada siswakelas VIII MTs Nurul Falah Air Molek. Jurnal Geliga Sains, 1(2): 1-7.

Jati, B.M.E.& T.K. Priyambodo. 2010. Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi.

Kusuma, E.,N. Wijayati, & L.S. Wibowo.2008. Pembelajaran kooperatif tipeNHT berbasis SAVI untuk meningkatkan hasil belajar kimia pokokbahasan laju reaksi. Jurnal Inovasi Pendidikan, 2(1): 216-223.

Kusumojanto, D.D. & P. Herawati. 2009. Penerapan pembelajaran kooperatifmodel Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar

68

siswa pada mata diklat Manajemen Perkantoran kelas X APK di SMKArdjuna 01 Malang. Jurnal Penelitian Kependidikan, 19(1): 91-108.

Lie, A. 2005. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.

Mandal, Rita Rani. 2009. Cooperative learning strategies to enhance writing skill.The Modern Journal of Applied Linguistics, 2(1):94-102.

Mariati. 2006. Pengembangan kreativitas siswa melalui pertanyaan divergen padamata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jurnal Pendidikan danKebudayaan, 12(63): 759-773.

Mudjiono & Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Munandar, U. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PTRineka Cipta.

Mustafa., Baharuddin & Yusnani. 2011. Penerapan pembelajaran kooperatifmodel Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan keaktifandan penguasaan konsep matematika. Jurnal PTK DBE3, 3(1): 7-14.

Nuswowati, M., A. Binadja, Soeprodjo & K.E.N. Ifada. 2010. Pengaruh validitasdan reliabilitas butir soal ulangan akhir semester bidang studi kimiaterhadap pencapaian kompetensi. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4(1):566-573.

Pannen, P & Sardjiyo. 2005. Pembelajaran berbasis budaya: model inovasipembelajaran dan implementasi kurikulum berbasis kompetensi. JurnalPendidikan, 6(2): 83-98.

Pietersz, F & H. Saragih. 2010. Pengaruh penggunaan pembelajaran kooperatiftipe Numbered Head Together terhadap pencapaian matematika siswa diSMP Negeri 1 Cisarua. Prosiding Seminar Nasional Fisika. Bandung:Universitas Advent Indonesia.

Poedjiadi, A. 2005. Sains Teknologi Masyarakat. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Purwanto, M. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

69

Puspita, E & A, Lukman. 2012. Pengaturan pencahayaan ruangan menggunakansinar matahari. Politeknik Elektronika Negeri & Institut TeknologiSepuluh November Surabaya.

Rahmi. 2008. Model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT)sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam matematika.Jurnal Percikan, 89(86): 85-89.

Slavin, E.R. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Sudijono, A. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajagrafindoPersada.

Sugandi, A. 2008. Teori Pembelajaran. Semarang: Universitas Negeri SemarangPress.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sunandar. 2008. Pengaruh model pembelajaran NHT terhadap minat dan hasilbelajar Matematika siswa kelas V SDN di Kecamatan Banyumanik KotaSemarang tahun ajaran 2008/2009. Varia Pendidikan, 20(2): 164-171.

Suwiyadi. 2007. Penerapan model Numbered Heads Together untukmeningkatkan prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan. JurnalPendidikan Inovatif, 20(2): 86-89.

Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

Wibowo, T. 2004. Inspirasi Sains Fisika. Bandung. Ganeca.

Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan KompetensiLaboraturium. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Wiyono, M., R.A Hawadi, & R.S.D. Wihardjo. 2001. Kreativitas. Jakarta: PTGrasindo.

70

71

DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS VIIIE

KELOMPOK 1

AS

AW

DS

KA

KELOMPOK 2

ALS

KTP

MA

MYM

TW

KELOMPOK 3

AWS

CAL

DK

MDM

WAS

KELOMPOK 4

ANI

DP

FGN

MTA

VEI

KELOMPOK 5

ANH

IH

RO

WAR

KELOMPOK 6

AR

NAP

PM

RA

TA

KELOMPOK 7

KHA

ROA

SRAN

WSA

YPS

KELOMPOK 8

DUS

MI

RD

SB

WS

Nama Sekolah : SMP N 3 Pemalang

Mata Pelajaran : Sains Fisika

Kelas / Semester : VIII/ Genap

Alokasi Waktu : 12 x 40 Menit

Standar Kompetensi

6. Mendeskripsikan dasar-dasar getaran, gelombang dan optik serta penerapannya dalam produk teknologi sehari hari.

KompetensiDasar

Materi Pokok/Pembelajaran

KegiatanPembelajaran

Indikator Penilaian AlokasiWaktu

SumberBelajarTeknik Bentuk

InstrumenContoh Instrumen

Menyelidikisifat-sifatcahaya danhubungannyadenganberbagaibentukcermin danlensa.

Hukumpemantulancahaya

Melakukanpercobaan untukmenemukanHukum PemantulanCahaya

Melakukanpercobaan untukmenentukan sifat-sifat bayangan padacermin datar

Melakukan diskusiuntuk mengaitkanmateri pemantulan

Menjelaskan konseppemantulan.

Menjelaskan konseppemantulan sempurnadan pemantulan tidaksempurna.

Menjelaskan sifat-sifatbayangan pada cermindatar.

Menyebutkan contohpemantulan cahayadalam kehidupansehari-hari dan

Tes unjukkerja

Tes tulis

Tes unjukkerja

Tes tulis

Lembar kerjasiswa

Tes pilihanganda danuraian

Lembar kerjasiswa

Tes pilihanganda danuraian

Buatlah laporan tentang eksperimenmenemukan hukum pemantulancahaya.

Berikanlah contoh dan jelaskan tigakeuntungan dari pemantulan baurdalam kehidupan sehari-hari!

Buatlah laporan tentang eksperimenmenentukan sifat bayangan padacermin datar

Bagaimana penggunaan konseppemantulan cahaya dalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan

4x40’ Buku FisikaKelas VIIIBahan:LKS,lembarObservasi,soal evaluasidan angket.

SILABUS72

Pemantulancahaya padacerminlengkung

cahaya danpembentukanbayangan padacermin datardengan unsurSETS.

Melakukanpercobaan untukmenemukan sifatbayangan cermincekung

menghubungkannyadengan keempat unsurSETS.

Menyebutkanpemanfaatan cermindatar dalam kehidupansehari-hari danmenghubungkannyadengan keempat unsurSETS.

Menjelaskan prosespembentukan dan sifat-sifat bayangan padacermin cekung.

Menyebutkan sinaristimewa pada cermincekung.

Menjelaskan hubunganantara jarak benda,jarak bayangan, danjarak fokus pada cermincekung.

Tes tulis

Tes unjukkerja

Tes tulis

Tes tulis

Tes pilihanganda danuraian

Lembar kerjasiswa

Tes pilihanganda danuraian

Tes pilihanganda danuraian

cahaya dalam teknologi bagilingkungan.

c. Jelaskan dampak pemantulancahaya dalam teknologi bagimasyarakat.

Bagaimana penggunaan konseppemantulan pada cermin datardalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan

pada cermin datar dalamteknologi bagi lingkungan.

c. Jelaskan dampak pemantulanpada cermin datar dalamteknologi bagi masyarakat.

Buatlah laporan tentang eksperimenmenentukan sifat bayangan padacermin cekung.

Jelaskan dengan menggunakan sinaristimewa dimana bayangan dansifatnya jika suatu benda diletakkantepat di titik fokus cermin cekung.

Dua cermin cekung A dan B yangmasing-masing berjari-jari 40 cmdisusunsaling berhadapan dengan sumbuutama dan pusat kelengkungannyaberhimpit.Sebuah benda diletakkan 25 cm didepan cermin A. Tentukan:(a) jarak bayangan benda yang

dibentuk oleh cermin A(b) jarak bayangan benda yangdibentuk oleh cermin B

4x40’ Buku FisikaKelas VIIIBahan:LKS,lembarObservasi,soal evaluasidan angket.

73

Melakukan diskusiuntuk mengaitkanmateri pemantulancahaya pada cermincekung denganunsur SETS.

Melakukanpercobaan untukmenemukan sifatbayangan cermincembung

Menjelaskanperbesaran bayanganpada cermin cekung.

Menyebutkan manfaatcermin cekung dalamkehidupan sehari-haridanmenghubungkannyadengan keempat unsurSETS

Menjelaskan prosespembentukan dan sifat-sifat bayangan padacermin cembung.

Menyebutkan sinaristimewa pada cermincembung.

Menjelaskan hubunganantara jarak benda,jarak bayangan, danjarak fokus pada cermincembung.

Tes tulis

Tes tulis

Tes unjukkerja

Tes tulis

Tes tulis

Tes pilihanganda danuraian

Tes pilihanganda danuraian

Lembar kerjasiswa

Tes pilihanganda danuraian

Tes pilihanganda danuraian

Berdasarkan soal nomor 3a. Apakah yang dimaksud dengan

perbesaran total?b. Tentukan besarnya perbesaran

total bayangannya!

Bagaimana penggunaan konseppemantulan pada cermin cekungdalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan

pada cermin cekung dalamteknologi bagi lingkungan.

c. Jelaskan dampak pemantulanpada cermin cekung dalamteknologi bagi masyarakat

Buatlah laporan tentang eksperimenmenentukan sifat bayangan padacermin cembung.

Gambarkan bayangan yang terbentukoleh suatu benda yang terletak didepan cermin cembung denganmenggunakan tiga sinar istimewa.

Pada hari minggu Wati pergi kesupermarket untuk membeli baju.Tiba-tiba Ia melihat sebuah cermincembung yang terletak di salah satusudut supermarket. Wati berada padajarak 30 meter dari cermintersebut.Fokus cerminnya adalah -0,25 meter.Dimanakah letakbayangan wati dari cermin tersebut.

4x40’ Buku FisikaKelas VIIIBahan:LKS,lembarObservasi,soal evaluasidan angket.

74

Melakukan diskusiuntuk mengaitkanmateri pemantulancahaya pada cermincekung denganunsur SETS.

Menjelaskanperbesaran bayanganpada cermin cembung.

Menyebutkan manfaatcermin cembung dalamkehidupan sehari-haridanmenghubungkannyadengan keempat unsurSETS

Tes tulis

Tes tulis

Tes pilihanganda danuraian

Tes pilihanganda danuraian

Berdasarkan soal pada nomor 4,berapakah perbesarannya.

Bagaimana penggunaan konseppemantulan pada cermin cembungdalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan

pada cermin cembung dalamteknologi bagi lingkungan.

c. Jelaskan dampak pemantulanpada cermin cembung dalamteknologi bagi masyarakat.

75

76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VIII/2

Pertemuan ke :1 dan 2

Alokasi Waktu :4 jam pelajaran (4X40 menit)

STANDAR KOMPETENSI

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalamproduk teknologi sehari-hari.

KOMPETENSI DASAR

Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermindan lensa.

INDIKATOR

1. Kognitif:

a. Produk:

1) Menjelaskan konsep pemantulan.2) Menjelaskan konsep pemantulan sempurna dan pemantulan tidak

sempurna.3) Menyebutkan contoh pemantulan cahaya dalam kehidupan sehari-hari

dan menghubungkannya dengan keempat unsur SETS.4) Menjelaskan sifat-sifat bayangan pada cermin datar.5) Menyebutkan pemanfaatan cermin datar dalam kehidupan sehari-hari dan

menghubungkannya dengan keempat unsur SETS.

b. Proses

Melakukan percobaan untuk mempelajari pemantulan cahaya danpembentukan bayangan pada cermin datar meliputi:

1) Merumuskan masalah2) Menyusun langkah kerja3) Mengidentifikasi variabel-variabel

77

4) Menyusun data percobaan5) Menganalisis data6) Menyimpulkan

2. Psikomotor:

a. Melakukan percobaan untuk membuktikan hukum pemantulan cahaya.b. Melakukan percobaan untuk membuktikan proses pembentukan bayangan

dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar.c. Mengukur besar sudut datang dan sudut pantul dengan menggunakan busur

derajad.d. Mengukur jarak benda dan jarak bayangan dengan menggunakan penggaris.

3. Afektif:

Bersikap kreatif.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif

a. Produk:

1) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan konseppemantulan.

2) Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan konsep pemantulanteratur dan baur.

3) Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan contoh pemantulancahaya dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannya dengankeempat unsur SETS.

4) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan sifat-sifatbayangan pada cermin datar.

5) Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan pemanfaatan cermindatar dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannya dengankeempat unsur SETS.

b. Proses

Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pemantulan cahaya danpembentukan bayangan pada cermin datar. Siswa dapat melakukanpercobaan untuk menyelidiki hubungan sudut datang dan sudut pantulpada proses pemantulan dan menyelidiki hubungan jarak benda dan jarakbayangan pada cermin datar sesuai dengan rincian tugas yang ditentukandi LKS pemantulan cahaya dan pembentukan bayangan pada cermin

78

datar meliputi: Merumuskan tujuan, menentukan langkah kerja,merancang percobaan, menganalisis hasil percobaan, membuatkesimpulan dan mempresentasikannya.

2. Psikomotorik:

a. Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pemantulan cahaya danpembentukan bayangan pada cermin datar, siswa terampil melakukanpercobaan.

b. Disediakan busur derajad, siswa dapat mengukur besar sudut datang dansudut pantul.

c. Disediakan penggaris, siswa dapat mengukur jarak benda dan jarakbayangan.

3. Afektif:

Bersikap kreatif.

B. Materi Pembelajaran

Pemantulan cahaya dan pembentukan bayangan pada cermin datar.

C. Model dan Pendekatan Pembelajaran

Model : NHT (Numbered Head Together) dan eksperimen.

Pendekatan : SETS (Science, Environment, Technology andSociety).

D.Kegiatan Belajar Mengajar

Pertemuan pertama

Kegiatan Kegiatan Alokasiwaktu(menit)

Guru Siswa

PendahuluanApersepsi

Motivasi

Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitu tentangsifat-sifat cahaya. Guru melakukan tanyajawab dengan siswasehingga siswa merasaperlu untuk belajar tentangmateri hukum pemantulandan pembentukan bayanganpada cermin datar.

Siswa menjawabpertanyaan guru bahwacahaya merambat lurus.

Siswa memperhatikandan menjawab pertanyaanguru.

5

5

79

Inti Guru membagi kelasmenjadi 8 kelompok, satukelompok terdiri dari 4-5orang. Guru memberikan nomoruntuk tiap siswa. Guru membagi LKStentang pemantulan cahayadan pembentukan bayanganpada cermin datar. Guru membimbingsiswa untuk melakukaneksperimen danmengerjakan LKS tentanghukum pemantulan danpembentukan bayanganpada cermin datar. yangbertujuan mengembangkankreativitas siswa.

Guru membimbingsiswa melakukan diskusikelompok tentang hukumpemantulan cahaya danpembentukan bayanganpada cermin datar. Guru menunjuk salahsatu nomor siswa secaraacak untuk menyampaikanhasil diskusi kelompoknya. Guru membimbing siswayang lain untukmenanggapi jawaban darisiswa sebelumnya.

Siswa membentukkelompok.

Siswa memperhatikanguru.

Siswa melakukaneksperimen danmengerjakan LKS tentanghukum pemantulan danpembentukan bayanganpada cermin datar yangbertujuanmengembangkankreativitas siswa.

. Siswa melakukandiskusi tentang hukumpemantulan cahaya danpembentukan bayanganpada cermin datar.

Siswa menyampaikanhasil diskusikelompoknya.

Siswa menanggapihasil presentasi temannya.

60

Penutup Guru membimbing siswauntuk menyimpulkan hasilpembelajaran. Selain itu,guru meminta siswamencari artikel yang terkaitdengan materi yang telahdipelajari sertamenghubungkannyadengan keempat unsurSETS.

Siswa membuatkesimpulan.1. Pada prosespemantulan cahaya,sudut datang samadengan sudut pantul.2. Garis yang tegak luruspermukaan cermindisebut garis normal.3. Sudut antara sinardatang dan garis normaldisebut sudut datang.4. Sudut antara sinarpantul dan garis normaldisebut sudut pantul.

10

80

5. Jenis pemantulancahaya ada dua yaitupemantulan teratur danbaur. Pemantulanteratur terjadi jikasuatu berkas cahayajatuh pada benda yangpermukaannya licindan mengkilapsehingga arah pantulancahaya itu menuju kesuatu arah tertentu.Pemantulan baurterjadi jika suatuberkas cahaya jatuhpada benda yangpermukaannya kasar(tidak rata) dan cahayaitu akan dipantulkan keberbagai arah yangtidak tertentu.

6. Sifat-sifat bayanganyang dihasilkan olehsebuah cermin dataradalah:maya,sama besardengan bendanya, tegakdan jarak bayangan kecermin sama denganjarak benda ke cermin(jarak bayangan = jarakbenda)

Pertemuan keduaKegiatan Kegiatan Alokasi

waktu(menit)

Guru Siswa

PendahuluanApersepsi

Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitutentang pemantulancahaya dan pemantulanpada cermin datar.

Siswa menjawabpertanyaan guru bahwapada prosespemantulan, sudutdatang sama dengansudut pantul. Sifat-sifatbayangan yangdihasilkan oleh sebuahcermin datar adalahmaya, sama besar

10

81

Motivasi Guru melakukanTanya jawab dengansiswa sehingga siswamerasa perlu untukbelajar tentang kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETSyaitu sains, lingkungan ,teknologi danmasyarakat. Sebagaicontoh, sains:pemantulan cahaya.Teknologi: serat optik.Lingkungan: amandipasang ditempat yangmudah terbakar.Masyarakat:menciptakan lapanganpekerjaan baru.Sains:pemantulan padacermin datar. Teknologi:alat pengering kerupuktenaga surya tipe boxmenggunakankonsentrator cermindatar. Lingkungan:mengurangi pencemaranudara. Masyarakat:menghemat bahanbakar.

dengan bendanya,tegak dan jarakbayangan ke cerminsama dengan jarakbenda ke cermin (jarakbayangan = jarakbenda) Siswamemperhatikan danmenjawab pertanyaanguru.

Inti Membagi kelasmenjadi 8 kelompok,satu kelompok terdiridari 4-5 orang. Setiap siswa dalamsatu kelompokmendapat nomor urutindividu.

Siswa membentukkelompok.

Siswamemperhatikan guru.

30

82

Guru membimbingsiswa melakukan diskusikelompok tentang kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETSyaitu sains, lingkungan,teknologi danmasyarakat. Guru menunjuk salahsatu nomor siswa untukmenyampaikan kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETSyaitu sains, lingkungan,teknologi danmasyarakat. Guru membimbingsiswa yang lain untukmenanggapi jawabandari siswa sebelumnya.

Siswa berdiskusi.

Siswamenyampaikan hasildiskusi.

Siswa menanggapihasil presentasitemannya.

Penutup Guru membimbingsiswa untukmenyimpulkan hasilpembelajaran

Siswa membuatkesimpulan bahwa1. Pemantulan cahayaSains: Pemantulancahaya.Teknologi: Teknologiserat optik.Lingkungan: Tidakakan terjadi hubunganapi pada saat kontakatau terputusnya seratoptik. Dengandemikian sangat amandipasang di tempat-tempat yang mudahterbakar seperti padaindustri minyak, kimiadan sebagainya.Masyarakat:Menciptakan lapanganpekerjaan baru bagimasyarakat.2. Cermin datar

40

83

Guru memberikansoal tes evaluasi danangket.

Sains: Pemantulanpada cermin datar.Teknologi: Alatpengering kerupuktenaga surya tipe boxmenggunakankonsentrator cermindatar.Lingkungan: Karenamenghemat bahanbakar, berartimengurangipencemaran udara.Sehingga mengurangipolusi dan lingkunganbisa tetap bersih.Masyarakat:Menghemat bahanbakar. Siswa mengerjakansoal tes evaluasi danangket.

E. Sumber belajar

Buku “ Cahaya”Lembar Kerja Siswa (LKS)Jaringan IT

F. Penilaian

Penilaian kognitif (lampiran)

Penilaian psikomotor (lampiran)

Penilaian afektif (lampiran)

Pemalang, Mei 2012

Peneliti

Handini Kartikasasmi

NIM.4201408089

84

LEMBAR KERJA SISWA

SIKLUS I

EKSPERIMEN 1

1. Tutuplah kaca lampu senter dengan kertas karbon yang telah diberi lubangkecil.

2. Tariklah garis horisontal pada kertas HVS, lalu tarik pula garis yang tegaklurus dengan garis tadi. Letakkan cermin datar di atas kertas tersebutdengan garis yang tegak lurus berada di tengah-tengah cermin sepertigambar di bawah ini.

3. Jatuhkan seberkas sinar pada titik perpotongan kedua garis tersebut.4. Bagaimana cara menentukan sinar datang dan sinar pantul?5. Ukurlah sudut antara sinar datang dan garis tegak lurus cermin serta ukur

pula sudut antara sinar pantul dan garis tegak lurus cermin. Bandingkanhasilnya.

6. Ulangi kegiatan di atas minimal 6 kali untuk mendapatkan kesimpulanyang benar.Keterangan(1) Sinar yang datang ke cermin disebut sinar datang.(2) Sinar yang dipantulkan cermin disebut sinar pantul.(3) Garis yang tegak lurus permukaan cermin disebut garis normal.(4) Sudut antara sinar datang dan garis normal disebut sudut datang.(5) Sudut antara sinar pantul dan garis normal disebut sudut pantul.

85

EKSPERIMEN 2

1. Buatlah garis di kertas HVS sehingga memotong kertas menjadi duabagian yang sama. Letakkan cermin datar pada garis tersebut.

2. Letakkan sebuah lilin yang menyala di depan cermin tersebut seperti padagambar di bawah ini dan amati bayangannya.

3. Ulangi kegiatan di atas minimal 6 kali dengan variasi jarak bendanya.

Keterangan(1) Lilin pertama yang berada di depan cermin disebut benda.(2) Lilin yang terlihat di belakang cermin disebut bayangan.(3) Jarak antara benda dan cermin disebut jarak benda (s).(4) Jarak antara bayangan dan cermin disebut jarak bayangan (s' ).

Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan

UNSUR SETS MATERI SIKLUS I

No. Sumber Judul Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat

1. Internet Mengenal teknologi kabelserat optik

Pemantulan cahaya Teknologi serat optik Tidak akan terjadi hubunganapi pada saat kontak atauterputusnya serat optik.Dengan demikian sangataman dipasang di tempat-tempat yang mudah terbakarseperti pada industri minyak,kimia dan sebagainya.

Dipergunakan pada bidang sistempertelekomunikasi.Pada awal berkembangnya serat optik diIndonesia, sulit sekali dalam carapemasangannya sehingga dibutuhkan orangyang benar-benar ahli dalam halpenyambungan kabel jenis ini.Menciptakan lapangan pekerjaan baru bagimasyarakat.Masyarakat menjadi mudah dan cepat dalammendapatkan informasi.

2. internet Kaji eksperimental alatpengering kerupuk tenagasurya tipe boxmenggunakankonsentrator cermin datar

Pemantulan cermin datar Alat pengering kerupuk tenagasurya tipe box menggunakankonsentrator cermin datar.

Karena menghemat bahanbakar, berarti mengurangipencemaran udara. Sehinggamengurangi polusi danlingkungan bisa tetap bersih.

Mutu produk semakin meningkat karenaproduk yang dihasilkan lebih higienis.Meningkatkan efisiensi kerja pada prosespengeringan kerupuk.Menghemat bahan bakar.

3. internet Pengaturan PencahayaanRuanganMenggunakan SinarMatahari

Pemantulan cermin datar Teknologi pengaturanpencahayaan ruanganmenggunakan sinar matahari

Merupakan solusipenghematan energy listrikyang ramah lingkungan dandan alternatif mengurangiketergantungan energi yangdihasilkan dari bahanbakar fosil dan nuklir yangdapat mempercepatpemanasan suhu bumi sertamerusak lingkungan akibatdaripolusi yang ditimbulkannya.

Masyarakat dapat menghemat biaya listrik.

86

KISI-KISI SOAL UJI COBA SIKLUS I

Standar Kompetensi

6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

Kompetensi Dasar

Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

SOAL PILIHAN GANDA

No. Indikator Materi Aspek Kognitif TotalC1 C2 C3 C4 C5 C6

1 Menjelaskan hukum pemantulan Pemantulan cahaya 1 2 7 32 Menjelaskan pemantulan sempurna

dan pemantulan tidak sempurna.Pemantulan cahaya 5 4,6 3

3 Menyebutkan contoh pemantulancahaya dalam kehidupan sehari-haridan menghubungkannya dengankeempat unsur SETS.

Pemantulan cahaya 3,8,10 3

4 Menjelaskan sifat-sifat bayanganpada cermin datar.

Cermin datar 12 9,11 3

5 Menyebutkan pemanfaatan cermindatar dalam kehidupan sehari-haridan menghubungkannya dengankeempat unsur SETS.

Cermin datar 13,14,15

3

Total 1 4 7 3 15Presentase 6,67% 26,67% 46,67% 20% 100%

87

88

SOAL UJI COBA

SIKLUS I

1. Berikut ini merupakan bunyihukum pemantulan:1) Sinar datang, sinar pantul dan

garis normal terletak pada satubidang datar.

2) Sinar datang dan sinar pantulmemiliki arah yang sama.

3) Sudut datang sama dengansudut pantul.

Pernyataan di atas yang benaradalah ....

a. 1, 2, dan 3

b. 1 dan 2

c. 1 dan 3

d. 2 dan 3

2. Apabila mata ditutup, kita tidakdapat melihat benda-benda disekitar, karena ....a. tidak ada cahaya yang keluar

dari mata ke bendab. tidak ada cahaya yang

dipantulkan dari benda kemata

c. benda-benda tidak menerimacahaya

d. benda-benda tidakmemantulkan cahaya

3. Salah satu keuntunganpenggunaan serat optik bagilingkungan adalah...a. Aman dipasang di tempat-

tempat yang mudah terbakarb. Menciptakan lapangan

pekerjaan baru bagimasyarakat.

c. Menggunakan konseppemantulan

d. Harganya murah.

4. Perhatikan gambar jenis-jenispemantulan cahaya di bawah ini

Gambar pemantulan teratur yangbenar adalah …a. (a), (b), (c) dan (d)b. (b) dan (d)c. (a), (c) dan (d)d. (b) saja

5. Pemantulan difus adalahpemantulan yang terjadi pada....a. Permukaan halus

PETUNJUK UMUM

1. Tulis nama, nomer absen dankelas terlebih dahulu

2. Periksa dan bacalah setiap soalsebelum menjawab

3. Dahulukan soal yang dianggapmudah

SOAL PILIHAN GANDA

Pilihlah jawaban yang tepat denganmemberi tanda silang (X) pada hurufA, B, C dan D di bawah ini!

NAMA:

KELAS:

NO. ABSEN:

(a) (b)

(c) (d)

89

b. Permukaan kasarc. Penda beningd. Penda tak tembus cahaya

6. Arah garis normal di berbagai titikbisa berbeda apabila berkas sinarsejajar dijatuhkan padapermukaan berikut, kecuali…a. Permukaan bajub. Permukaan cermin datarc. Permukaan tembokd. Permukaan kertas

7. Di bawah ini adalah gambarperistiwa pemantulan cahaya

Berapakah besar sudut pantulpada peristiwa pemantulantersebut....a. 30b. 45c. 60d. 90

8. Berikut ini adalah aplikasipenggunaan fiber optik, kecualia. Perusahaan system komunikasi

(telepon)b. Perusahaan TV kabelc. Perusahaan kacamatad. Perusahaan listrik

9. Devi berdiri 30 cm di depancermin datar, kemudian diabergerak mundur 10 cm dariposisi awal. Maka jarak bayanganDevi dari cermin adalah....a. 10 cmb. 20 cmc. 30 cm

d. 40 cm

10. Perhatikan beberapa alat dibawah ini:

(a) alat Rontgen(b) Kacamata(c) serat optikYang termasuk aplikasi daripemantulan cahaya adalah…a. (a), (b) dan (c)b. (c) sajac. (b) sajad. (b) dan (c)

11. Perhatikan gambar sebuah bendayang tingginya 10 cm di depansebuah cermin datar dandiletakkan di depan cermin padajarak 3 cm di bawah ini

Tinggi dan jarak bayangannyaberturut-turut adalah…

a. 10 cm dan 3 cm di depancermin

b. 10 cm dan 3 cm di belakangcermin

c. 3 cm dan 10 cm di depancermin

d. 3 cm dan 10 cm di belakangcermin

12. Bayangan yang dibentuk olehcermin datar adalah ....a. nyata dan terbalikb. nyata dan tegakc. maya dan terbalikd. maya dan tegak

90

13. Di bawah ini yang merupakanmanfaat dari cermin dataradalah…a. Penerima sinyal radio pada

antena parabolab. Memberikan sudut pandang

yang luas pada kaca spion.c. Menutupi dinding ruang

untuk memberi kesan ruangyang lebih besar.

d. Pemantul pada lampu senter14. Teknologi alat pengering

kerupuk tenaga surya tipe boxmenggunakan konsentratorcermin datar memiliki beberapakeuntungan bagi masyarakat.Keuntungan tersebut diantaranyaadalah, kecuali......

a. Mutu produk semakinmeningkat karena produkyang dihasilkan lebih higienis

b. Meningkatkan efisiensi kerjapada proses pengeringankerupuk

c. Menghemat bahan bakard. Membutuhkan bahan bakar

yang banyak15. Jenis cermin yang digunakan

untuk pembuatan periskopsederhana adalah…a. Cermin datarb. Cermin konvergenc. Cermin divergend. Cermin cekung

91

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SIKLUS I

1. c2. b3. a4. d5. b6. b7. c8. c9. d10. b11. b12. d13. c14. d15. a

KISI-KISI SOAL URAIANSIKLUS I

NO SOAL JAWABAN SKOR

ASPEK(C1, C2,C3, C4,C5, C6)

ASPEKKREATIVITAS

1. Perhatikan gambar burung bangau yangberdiri di atas air di bawah ini

Pada gambar tampak bahwa pada hari yangcerah burung bangau berdiri di ataspermukaan air.

a. Lihatlah apakah terjadi bayangan burungbangau tersebut di atas permukaan air?.

b. Sebutkan sifat-sifat bayangannya

c. termasuk jenis pemantulan baur atauteraturkah peristiwa tersebut?.Mengapa?.

d. Berikanlah contoh dan jelaskan tigakeuntungan dari pemantulan baur dalamkehidupan sehari-hari!

a. Ya, terbentuk bayangan burung bangau di ataspermukaan air.

b. Sifat-sifat bayangannya yaitu maya,tegak dan samabesar.

c. Peristiwa tersebut termasuk jenis pemantulan teraturkarena terjadi pada permukaan air yang datar.

d. Contoh tiga keuntungan dari pemantulan baur dalamkehidupan sehari-hari! Tempat atau ruangan yang tidak terkena cahaya

matahari secara langsung tetap terang. Berkas sinar pantul tidak menyilaukan mata. Pemandangan di alam terbuka dapat tetap dilihat

walau cahaya matahari tertutup awan.

1

1

1

3

C4 Berpikir lancar

2. Bagaimana penggunaan konsep pemantulancahaya dalam:d. Teknologie. Jelaskan dampak pemantulan cahaya

dalam teknologi bagi lingkungan.f. Jelaskan dampak pemantulan cahaya

a.Teknologi:Serat optik

b.Dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagilingkungan:Tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atauterputusnya serat optik. Dengan demikian sangat aman

2

2

C3 Berpikir luwes

92

dalam teknologi bagi masyarakat. dipasang di tempat-tempat yang mudah terbakar sepertipada industri minyak, kimia dan sebagainya.

c.Dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagimasyarakat:Dipergunakan pada bidang sistem pertelekomunikasi.Pada awal berkembangnya serat optik di Indonesia, sulitsekali dalam cara pemasangannya sehingga dibutuhkanorang yang benar-benar ahli dalam hal penyambungankabel jenis ini.Menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.Masyarakat menjadi mudah dan cepat dalammendapatkan informasi.

2

3. Mengapa saat malam hari kita dapat melihatindahnya bulan dan bintang meskipun tidakada sinar matahari?Jelaskan denganmenggunakan gambar!

Pada malam hari kita dapat melihat indahnya bulan danbintang karena cahaya matahari dipantulkan oleh bulandan bintang ke mata kita sehingga meskipun tidak adacahaya matahari Kita dapat melihat bulan dan bintang.

3

3

C4 Berpikir original

4. A berdiri di samping B di depan sebuahcermin datar besar. Mereka keduanyaberjarak sama dari cermin dan keduanyadibatasi oleh sebuah sekat seperti di

Sesuai dengan sifat bayangan pada cermin datar yaitu jarakbenda sama dengan jarak bayangan, maka A dapat melihatbayangan B di belakang cermin datar seperti gambar dibawah ini. Sifat bayangan B adalah nyata, tegak dan sama

2 C5 Berpikir terperinci

matahari

93

tunjukkan pada gambar di bawah ini

Jelaskan dengan menggunakan gambarbagaimana pembentukan bayangan B dansifat bayangan B serta dimanakah A dapatmelihat bayangan B?

besar.

4

5. Bagaimana penggunaan konsep pemantulanpada cermin datar dalam:d. Teknologie. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin

datar dalam teknologi bagi lingkungan.f. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin

datar dalam teknologi bagi masyarakat.

a.Teknologi:Alat pengering kerupuk tenaga surya tipe boxmenggunakan konsentrator cermin datar.

b.dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologibagi lingkungan:Karena menghemat bahan bakar, berarti mengurangipencemaran udara. Sehingga mengurangi polusi danlingkungan bisa tetap bersih.

c.dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologibagi masyarakat.Mutu produk semakin meningkat karena produk yangdihasilkan lebih higienis.

Meningkatkan efisiensi kerja pada proses pengeringankerupuk.Menghemat bahan bakar.

2

2

2

C3 Berpikir luwes

BA

mata AB

B’

94

95

ANALISIS SOAL UJI COBA SIKLUS I

1 2 3 4 5 6 71 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 0 1 1 13 1 1 0 1 1 1 14 1 1 0 1 1 0 15 1 1 0 1 1 0 16 1 1 0 1 1 0 17 1 1 0 1 1 0 18 1 1 0 0 1 0 19 1 1 0 1 1 1 1

10 1 1 0 1 1 0 111 1 1 1 0 1 1 012 1 1 0 0 1 1 113 1 1 0 0 1 0 114 1 1 1 0 0 0 015 1 1 1 0 1 0 016 1 1 0 0 1 1 017 1 1 0 0 1 1 118 1 0 1 0 1 0 119 0 1 1 0 0 0 120 1 1 0 0 0 0 121 1 1 0 0 0 0 122 1 0 0 0 1 0 023 1 0 0 0 0 1 024 1 1 0 0 0 1 025 0 0 1 0 0 0 126 0 1 1 1 0 0 127 0 0 0 0 1 0 028 1 1 0 1 0 0 029 0 1 0 0 0 0 030 1 1 0 0 0 0 031 0 0 1 0 0 0 032 1 0 0 0 0 0 033 0 0 0 0 0 0 134 1 1 0 0 0 0 035 1 0 0 0 1 0 036 0 0 0 0 1 0 1

∑x 28 26 10 10 21 10 21∑Y 307∑Y² 3077M 8,5

(∑Y)² 94249St² 12,74923p 0,778 0,722 0,278 0,278 0,583 0,278 0,583q 0,222 0,278 0,722 0,722 0,417 0,722 0,417St 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571

Mp 9,500 9,808 9,300 11,200 10,333 11,000 10,095Mt 8,528 8,528 8,528 8,528 8,528 8,528 8,528

√p/q 1,871 1,871 1,612 0,620 0,620 1,183 0,620rpbi 0,509 0,671 0,349 0,464 0,314 0,819 0,272

rtabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329KRITERIA valid valid valid valid tidak valid tidak

r11 0,762TK 0,778 0,722 0,278 0,278 0,583 0,278 0,583

KRITERIA mudah mudah sukar sukar sedang sukar sedang∑TB 18 17 6 8 17 8 14∑ T 18 18 18 18 18 18 18∑ RB 10 9 4 2 4 2 7∑ R 18 18 18 18 18 18 18DB 0,444 0,444 0,111 0,333 0,722 0,333 0,389

KRITERIA baik baik jelek cukup baik s cukup cukupdipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai dibuang

NO. SISWAKODE NOMOR BUTIR SOAL

KETERANGAN

r11>rtabel = Reliabel

DAYA BEDA

TINGKATKESUKARAN

1,071

0,289

k/(k-1)

(M(k-M))/(k.St²)RELIABILITAS

UC-29UC-31UC-21UC-18UC-06

UC-08UC-11UC-01

UC-26UC-05UC-09UC-03UC-13

UC-12UC-10UC-25UC-23UC-16

UC-35

VALIDITAS

UC-04UC-07UC-36UC-22UC-02

UC-14UC-24UC-17UC-27UC-20

UC-15UC-30UC-33UC-19UC-32

UC-28UC-34

96

SKOR8 9 10 11 12 13 14 15 (Y)1 1 1 1 1 1 1 1 15 2251 1 1 1 1 1 1 1 14 1961 1 1 1 1 1 1 1 14 1961 1 1 1 1 1 1 1 13 1691 0 1 1 1 1 1 1 12 1441 1 1 1 0 1 1 1 12 1441 1 1 1 1 1 1 0 12 1441 1 1 1 1 1 1 1 12 1441 1 1 1 0 0 1 1 12 1441 1 1 1 1 1 0 1 12 1441 1 1 1 1 1 1 0 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 11 1211 1 1 1 1 1 1 0 10 1001 0 1 1 1 0 0 1 9 811 1 1 0 0 0 1 1 9 811 0 1 0 0 1 1 0 9 811 1 1 0 0 1 0 1 9 810 1 1 1 1 0 1 1 9 810 1 0 1 1 1 1 1 9 810 0 1 1 1 0 1 1 8 641 1 0 1 1 0 0 1 7 491 1 1 1 0 0 1 0 7 490 1 0 0 1 0 1 0 6 360 1 0 1 0 0 1 0 5 250 0 1 0 0 0 0 0 5 251 0 1 0 1 0 1 0 5 251 1 0 0 0 0 0 0 5 250 1 0 0 1 0 1 1 5 250 1 0 0 1 0 1 0 5 251 0 0 1 0 1 0 1 5 250 1 0 1 0 0 1 0 4 160 0 0 0 1 0 1 1 4 160 0 0 0 0 0 1 0 3 90 0 0 0 0 0 0 1 3 90 1 0 0 0 0 0 0 3 9

23 24 23 23 22 17 27 22 307 3077,00

0,639 0,667 0,639 0,639 0,611 0,472 0,750 0,6110,361 0,333 0,361 0,361 0,389 0,528 0,250 0,3893,571 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571 3,571

10,348 9,208 10,565 10,261 9,818 11,353 9,222 9,8188,528 8,528 8,528 8,528 8,528 8,528 8,528 8,5281,183 1,330 1,414 1,330 1,330 1,254 0,946 1,7320,603 0,254 0,807 0,646 0,481 0,992 0,184 0,6260,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329valid tidak valid valid valid valid tidak valid

0,639 0,667 0,639 0,639 0,611 0,472 0,750 0,611sedang mudah sedang sedang sedang sedang mudah sedang

18 13 18 15 13 15 15 1418 18 18 18 18 18 18 185 11 5 8 9 2 12 8

18 18 18 18 18 18 18 180,722 0,111 0,722 0,389 0,222 0,722 0,167 0,333baik s jelek baik s cukup cukup baik s jelek cukup

dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai

Y2NOMOR BUTIR SOAL

97

1. Berikut ini merupakan bunyihukum pemantulan:1) Sinar datang, sinar pantul dan

garis normal terletak padasatu bidang datar.

2) Sinar datang dan sinar pantulmemiliki arah yang sama.

3) Sudut datang sama dengansudut pantul.

Pernyataan di atas yang benaradalah ....

a. 1, 2, dan 3

b. 1 dan 2

c. 1 dan 3

d. 2 dan 3

2. Apabila mata ditutup, kita tidakdapat melihat benda-benda disekitar, karena ....

a. tidak ada cahaya yang keluardari mata ke benda

b. tidak ada cahaya yangdipantulkan dari benda kemata

c. benda-benda tidak menerimacahaya

d. benda-benda tidakmemantulkan cahaya

3. Perhatikan gambar jenis-jenispemantulan cahaya di bawah ini

Gambar pemantulan teratur yangbenar adalah …a. (a), (b), (c) dan (d)b. (b) dan (d)c. (a), (c) dan (d)d. (b) saja

4. Arah garis normal di berbagaititik bisa berbeda apabila berkassinar sejajar dijatuhkan padapermukaan berikut, kecuali…a. Permukaan bajub. Permukaan cermin datarc. Permukaan tembokd. Permukaan kertas

5. Berikut ini adalah aplikasipenggunaan fiber optik, kecualia. Perusahaan system

komunikasi (telepon)b. Perusahaan TV kabelc. Perusahaan kacamatad. Perusahaan listrik

SOAL SIKLUS 1

PETUNJUK UMUM

1. Tulis nama, nomer absen dan kelasterlebih dahulu

2. Periksa dan bacalah setiap soalsebelum menjawab

3. Dahulukan soal yang dianggap mudah

I. SOAL PILIHAN GANDAPilihlah jawaban yang tepat denganmemberi tanda silang (X) padahuruf A, B, C dan D di bawah ini!

NAMA:

KELAS:

NO. ABSEN:

SOAL EVALUASI SIKLUS I

(a) (b)

(c) (d)

98

6. Perhatikan beberapa alat dibawah ini:(a) alat Rontgen(b) Kacamata(c) serat optikYang termasuk aplikasi daripemantulan cahaya adalah…a. (a), (b) dan (c)b. (c) sajac. (b) sajad. (b) dan (c)

7. Perhatikan gambar sebuah bendayang tingginya 10 cm di depansebuah cermin datar dandiletakkan di depan cermin padajarak 3 cm di bawah ini

Tinggi dan jarak bayangannyaberturut-turut adalah…

a. 10 cm dan 3 cm di depancermin

b. 10 cm dan 3 cm di belakangcermin

c. 3 cm dan 10 cm di depancermin

d. 3 cm dan 10 cm di belakangcermin

8. Bayangan yang dibentuk olehcermin datar adalah ....a. nyata dan terbalikb. nyata dan tegakc. maya dan terbalikd. maya dan tegak

9. Di bawah ini yang merupakanmanfaat dari cermin dataradalah…

a. penerima sinyal radio padaantena parabola

b. memberikan sudut pandangyang luas pada kaca spion.

c. menutupi dinding ruanguntuk memberi kesan ruangyang lebih besar.

d. pemantul pada lampu senter10. Jenis cermin yang digunakan

untuk pembuatan periskopsederhana adalah…a. Cermin datarb. Cermin konvergenc. Cermin divergend. Cermin cekung

99

II. SOAL URAIAN

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat.

1. Perhatikan gambar burung bangau yang berdiri di atas air di bawah ini

Pada gambar tampak bahwa pada hari yang cerah burung bangau berdiri di ataspermukaan air.a. Lihatlah apakah terjadi bayangan burung bangau tersebut di atas permukaan

air?.b. Sebutkan sifat-sifat bayangannya!c. termasuk jenis pemantulan baur atau teraturkah peristiwa

tersebut?.Mengapa?.d. Berikanlah contoh dan jelaskan tiga keuntungan dari pemantulan baur

dalam kehidupan sehari-hari!2. Bagaimana penggunaan konsep pemantulan cahaya dalam:

a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagi lingkungan.c. Jelaskan dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagi masyarakat.

3. Mengapa saat malam hari kita dapat melihat indahnya bulan dan bintangmeskipun tidak ada sinar matahari?Jelaskan dengan menggunakan gambar!

4. A berdiri di samping B di depan sebuah cermin datar besar. Mereka keduanyaberjarak sama dari cermin dan keduanya dibatasi oleh sebuah sekat seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Jelaskan dengan menggunakan gambar bagaimana pembentukan bayangan Bdan sifat bayangan B serta dimanakah A dapat melihat bayangan B?

5. Bagaimana penggunaan konsep pemantulan pada cermin datar dalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologi bagi

lingkungan.c. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologi bagi

masyarakat.

A B

100

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I

I. SOAL PILIHAN GANDA

1. c2. b3. d4. b5. c6. b7. b8. d9. c10. a

II. SOAL URAIAN

1. a.Ya, terbentuk bayangan burung bangau di atas permukaan air.

b.Sifat-sifat bayangannya yaitu maya,tegak dan sama besar.

c. Peristiwa tersebut termasuk jenis pemantulan teratur karena terjadi pada permukaanair yang datar.

d.Contoh tiga keuntungan dari pemantulan baur dalam kehidupan sehari-hari! Tempat atau ruangan yang tidak terkena cahaya matahari secara langsung tetap

terang. Berkas sinar pantul tidak menyilaukan mata. Pemandangan di alam terbuka dapat tetap dilihat walau cahaya matahari tertutup

awan.

2. a. Teknologi:Serat optik

b. Dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagi lingkungan:Tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya serat optik.Dengan demikian sangat aman dipasang di tempat-tempat yang mudah terbakarseperti pada industri minyak, kimia dan sebagainya.

c. Dampak pemantulan cahaya dalam teknologi bagi masyarakat:Dipergunakan pada bidang sistem pertelekomunikasi. Pada awal berkembangnyaserat optik di Indonesia, sulit sekali dalam cara pemasangannya sehinggadibutuhkan orang yang benar-benar ahli dalam hal penyambungan kabel jenis ini.Menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Masyarakat menjadimudah dan cepat dalam mendapatkan informasi.

101

3.

Pada malam hari kita dapat melihat indahnya bulan dan bintang karena cahayamatahari dipantulkan oleh bulan dan bintang ke mata kita sehingga meskipun tidakada cahaya matahari Kita dapat melihat bulan dan bintang.

4. Sesuai dengan sifat bayangan pada cermin datar yaitu jarak benda sama denganjarak bayangan, maka A dapat melihat bayangan B di belakang cermin datarseperti gambar di bawah ini. Sifat bayangan B adalah nyata, tegak dan sama besar.

5. a. Teknologi:Alat pengering kerupuk tenaga surya tipe box menggunakan konsentratorcermin datar.

b. Dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologi bagi lingkungan:Karena menghemat bahan bakar, berarti mengurangi pencemaran udara.Sehingga mengurangi polusi dan lingkungan bisa tetap bersih.

c. Dampak pemantulan pada cermin datar dalam teknologi bagi masyarakat.Mutu produk semakin meningkat karena produk yang dihasilkan lebih higienis.Meningkatkan efisiensi kerja pada proses pengeringan kerupuk.Menghematbahan bakar.

matahari

mata AB

B’

ANALISIS ANGKET KREATIVITAS SISWA SIKLUS I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 R-01 3,82 3,38 0,55 3,66 1,63 3,49 2,90 2,15 1,09 2,32 2,69 3,19 3,19 2,93 2,40 0,78 2,28 3,11 2,46 1,59 3,14 0,62 2,95 1,94 58,262 R-02 3,82 2,15 3,40 3,66 1,63 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 0,73 1,87 3,56 2,83 3,14 0,62 1,74 1,94 66,123 R-03 3,82 3,38 3,40 3,66 0,00 3,49 3,93 1,09 1,09 2,32 0,74 2,04 3,19 0,51 0,73 1,43 0,73 0,00 1,62 0,68 3,14 0,00 2,95 3,06 47,004 R-04 3,82 3,38 3,40 2,53 3,55 3,49 3,93 1,09 1,09 3,71 2,69 2,07 1,53 2,93 2,40 0,78 3,46 1,87 3,56 2,83 3,14 0,62 0,00 0,62 58,495 R-05 3,82 3,38 3,40 0,00 1,63 0,56 1,36 1,09 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 64,246 R-06 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 0,00 3,71 2,69 2,07 1,53 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 1,74 3,06 61,497 R-07 3,82 0,55 3,40 3,66 1,63 3,49 2,20 3,38 2,07 3,71 2,69 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 2,28 1,87 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 1,94 65,328 R-08 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 1,53 2,93 2,40 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 1,74 1,94 69,119 R-09 1,53 3,38 2,13 3,66 0,00 3,49 2,90 0,00 3,27 3,71 3,33 2,07 3,19 2,93 1,22 0,78 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 1,74 3,06 58,3710 R-10 1,53 1,04 0,94 3,66 3,55 2,22 3,93 3,38 0,00 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 0,00 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 63,7211 R-11 0,00 3,38 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 0,65 3,27 3,71 3,33 2,07 1,53 2,93 3,09 0,78 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 59,3112 R-12 0,99 3,38 2,13 2,53 1,63 3,49 3,93 2,15 1,09 2,32 0,74 3,19 3,19 1,94 2,40 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 1,94 60,7613 R-13 3,82 2,15 3,40 0,00 0,00 1,04 0,00 2,15 1,09 0,55 2,69 0,94 3,19 1,16 3,09 2,55 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 2,95 3,06 51,0514 R-14 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 2,32 2,69 2,07 1,53 2,93 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 1,59 1,96 2,12 1,74 3,06 63,8515 R-15 0,99 3,38 2,13 2,53 2,46 3,49 3,93 0,65 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 1,29 3,11 3,56 2,83 0,55 3,40 2,95 3,06 64,5816 R-16 3,82 3,38 3,40 3,66 1,63 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,07 3,19 2,93 3,09 0,78 0,00 1,87 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 65,6517 R-17 1,53 3,38 2,13 3,66 2,46 3,49 2,20 0,65 1,09 1,16 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 2,12 0,75 3,06 60,4918 R-18 0,55 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 0,65 2,07 3,71 2,69 3,19 1,53 1,94 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 65,3119 R-19 0,00 3,38 3,40 0,81 1,63 1,04 2,90 0,65 0,00 3,71 3,33 0,00 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 0,00 1,74 1,94 51,9220 R-20 3,82 3,38 3,40 2,53 1,63 2,22 3,93 3,38 0,00 3,71 0,74 2,04 3,19 0,00 3,09 3,26 3,46 0,81 3,56 2,83 3,14 0,00 2,95 3,06 60,1321 R-21 0,00 3,38 2,13 2,53 2,46 0,00 3,93 3,38 2,07 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 2,28 1,87 2,46 2,83 3,14 3,40 1,74 1,94 59,7622 R-22 3,82 2,15 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 1,09 3,71 2,69 3,19 0,74 2,93 3,09 2,55 1,29 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 2,95 3,06 61,1923 R-23 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 1,16 0,39 3,19 1,53 2,93 3,09 0,00 2,28 3,11 3,56 1,59 0,99 2,12 2,95 1,94 56,9024 R-24 1,53 1,04 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 3,38 2,07 3,71 2,69 2,07 3,19 1,16 3,09 0,78 0,00 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 59,4725 R-25 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 3,38 0,00 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 1,29 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 1,74 3,06 61,1126 R-26 0,99 3,38 3,40 3,66 1,63 2,22 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,04 1,53 1,94 3,09 3,26 1,29 1,87 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 1,94 62,6927 R-27 0,99 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 0,00 3,71 3,33 3,19 0,74 2,93 3,09 2,55 2,28 1,87 3,56 2,83 0,99 3,40 2,95 3,06 61,5428 R-28 3,82 3,38 3,40 2,53 1,63 2,22 3,93 2,15 2,07 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 0,00 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 65,0229 R-29 0,00 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 1,94 70,8730 R-30 0,00 3,38 3,40 3,66 1,63 3,49 2,90 0,65 0,65 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 2,28 3,11 1,62 1,59 3,14 2,12 2,95 3,06 58,4631 R-31 0,55 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 0,65 2,32 2,69 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 0,00 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 2,95 3,06 59,8932 R-32 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 3,49 1,36 0,00 0,65 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 0,00 2,28 3,11 2,46 2,83 1,96 2,12 2,95 3,06 56,5133 R-33 0,00 3,38 0,94 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 2,32 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 2,95 3,06 63,6634 R-34 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 2,22 3,93 0,65 1,09 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 1,62 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 64,1935 R-35 0,00 3,38 2,13 2,53 0,00 2,22 2,90 2,15 2,07 2,32 2,69 3,19 1,53 1,94 3,09 2,55 2,28 3,11 2,46 2,83 1,96 0,00 2,95 3,06 53,3436 R-36 0,00 1,04 3,40 2,53 2,46 2,22 2,90 3,38 2,07 2,32 2,69 2,07 1,53 1,94 2,40 1,43 2,28 3,11 0,00 0,68 3,14 3,40 0,45 0,00 47,4437 R-37 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 1,09 0,65 0,00 3,33 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 0,00 3,11 2,46 1,59 1,96 0,00 1,74 1,94 55,5238 R-38 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,49 2,90 2,15 3,27 2,32 3,33 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 68,35

73,84 108,75 112,54 108,89 76,69 108,60 124,45 82,34 61,12 113,72 104,95 101,13 99,72 94,53 109,74 76,41 81,16 104,09 108,30 87,12 97,09 83,38 86,30 96,22 2301,0860,55RATA-RATA

No Responden Pernyataan Total Skor

JUMLAH

102

103

SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS

1 14 10 4 2 8 3,82 1,53 0,99 0,55 0,00 14,59 2,34 0,98 0,30 0,00 53,48 15,30 3,96 1,10

2 26 8 3 1 0 3,38 2,15 1,04 0,55 0,00 11,42 4,62 1,08 0,30 0,00 87,88 17,20 3,12 0,55

3 0 1 2 7 28 0,00 0,55 0,94 2,13 3,40 0,00 0,30 0,88 4,54 11,56 0,00 0,55 1,88 14,91

4 2 1 2 14 19 0,00 0,81 1,56 2,53 3,66 0,00 0,66 2,43 6,40 13,40 0,00 0,81 3,12 35,42

5 2 21 11 0 4 3,55 2,46 1,63 0,93 0,00 12,60 6,05 2,66 0,86 0,00 7,10 51,66 17,93 0,00

6 24 10 2 1 1 3,49 2,22 1,04 0,56 0,00 12,18 4,93 1,08 0,31 0,00 83,76 22,20 2,08 0,56

7 1 2 2 12 21 0,00 1,36 2,20 2,90 3,93 0,00 1,85 4,84 8,41 15,44 0,00 2,72 4,40 34,80

8 16 9 4 7 2 3,38 2,15 1,09 0,65 0,00 11,42 4,62 1,19 0,42 0,00 54,08 19,35 4,36 4,55

9 6 4 8 13 7 0,00 0,65 1,09 2,07 3,27 0,00 0,42 1,19 4,28 10,69 0,00 2,60 8,72 26,91

10 23 11 2 1 1 3,71 2,32 1,16 0,55 0,00 13,76 5,38 1,35 0,30 0,00 85,33 25,52 2,32 0,55

11 0 1 3 17 17 0,00 0,39 0,74 2,69 3,33 0,00 0,15 0,55 7,24 11,09 0,00 0,39 2,22 45,73

12 1 1 3 10 23 0,00 0,94 2,04 2,07 3,19 0,00 0,88 4,16 4,28 10,18 0,00 0,94 6,12 20,70

13 26 10 2 0 0 3,19 1,53 0,74 0,39 0,00 10,18 2,34 0,55 0,15 0,00 82,94 15,30 1,48 0,00

14 1 1 2 8 26 0,00 0,51 1,16 1,94 2,93 0,00 0,26 1,35 3,76 8,58 0,00 0,51 2,32 15,52

15 31 5 1 1 0 3,09 2,40 1,22 0,73 0,00 9,55 5,76 1,49 0,53 0,00 95,79 12,00 1,22 0,73

16 3 10 2 13 10 0,00 0,78 1,43 2,55 3,26 0,00 0,61 2,04 6,50 10,63 0,00 7,80 2,86 33,15

17 5 2 4 16 11 0,00 0,73 1,29 2,28 3,46 0,00 0,53 1,66 5,20 11,97 0,00 1,46 5,16 36,48

18 29 7 1 0 1 3,11 1,87 0,81 0,42 0,00 9,67 3,50 0,66 0,18 0,00 90,19 13,09 0,81 0,00

19 1 0 3 16 18 0,00 0,99 1,62 2,46 3,56 0,00 0,98 2,62 6,05 12,67 0,00 0,00 4,86 39,36

20 23 13 2 0 0 2,83 1,59 0,68 0,47 0,00 8,01 2,53 0,46 0,22 0,00 65,09 20,67 1,36 0,00

21 22 13 2 1 0 3,14 1,96 0,99 0,55 0,00 9,86 3,84 0,98 0,30 0,00 69,08 25,48 1,98 0,55

22 14 16 0 3 5 3,40 2,12 1,11 0,62 0,00 11,56 4,49 1,23 0,38 0,00 47,60 33,92 0,00 1,86

23 1 1 1 15 20 0,00 0,45 0,75 1,74 2,95 0,00 0,20 0,56 3,03 8,70 0,00 0,45 0,75 26,10

24 1 1 0 13 23 0,00 0,62 1,09 1,94 3,06 0,00 0,38 1,19 3,76 9,36 0,00 0,62 0,00 25,22

Y² fY

RATA-RATA

Nof Y

104

STS SS S TB TS STS

0,00 73,84 5452,35 204,29 23,41 3,92 0,61 0,00 232,23 12,13 58,26 48,54 Belum

0,00 108,75 11826,56 297,03 36,98 3,24 0,30 0,00 337,56 17,87 66,12 53,53 Kreatif

95,20 112,54 12665,25 0,00 0,30 1,77 31,76 323,68 357,51 18,49 47 41,40 Belum

69,54 108,89 11857,03 0,00 0,66 4,87 89,61 254,52 349,65 17,89 58,49 48,69 Belum

0,00 76,69 5881,36 25,21 127,08 29,23 0,00 0,00 181,51 12,60 64,24 52,34 Kreatif

0,00 108,60 11793,96 292,32 49,28 2,16 0,31 0,00 344,08 17,85 61,49 50,59 Kreatif

82,53 124,45 15487,80 0,00 3,70 9,68 100,92 324,34 438,64 20,45 65,32 53,02 Kreatif

0,00 82,34 6779,88 182,79 41,60 4,75 2,96 0,00 232,10 13,53 69,11 55,43 Kreatif

22,89 61,12 3735,65 0,00 1,69 9,50 55,70 74,85 141,75 10,04 58,37 48,61 Belum

0,00 113,72 12932,24 316,57 59,21 2,69 0,30 0,00 378,77 18,69 63,72 52,01 Kreatif

56,61 104,95 11014,50 0,00 0,15 1,64 123,01 188,51 313,32 17,25 59,31 49,21 Belum

73,37 101,13 10227,28 0,00 0,88 12,48 42,85 234,05 290,27 16,62 60,76 50,13 Kreatif

0,00 99,72 9944,08 264,58 23,41 1,10 0,00 0,00 289,08 16,39 51,05 43,97 Belum

76,18 94,53 8935,92 0,00 0,26 2,69 30,11 223,21 256,27 15,53 63,85 52,09 Kreatif

0,00 109,74 12042,87 295,99 28,80 1,49 0,53 0,00 326,81 18,03 64,58 52,55 Kreatif

32,60 76,41 5838,49 0,00 6,08 4,09 84,53 106,28 200,98 12,56 65,65 53,23 Kreatif

38,06 81,16 6586,95 0,00 1,07 6,66 83,17 131,69 222,58 13,34 60,49 49,96 Belum

0,00 104,09 10834,73 280,49 24,48 0,66 0,00 0,00 305,63 17,11 65,31 53,02 Kreatif

64,08 108,30 11728,89 0,00 0,00 7,87 96,83 228,12 332,82 17,80 51,92 44,52 Belum

0,00 87,12 7589,89 184,20 32,87 0,92 0,00 0,00 217,99 14,32 60,13 49,73 Belum

0,00 97,09 9426,47 216,91 49,94 1,96 0,30 0,00 269,11 15,96 59,76 49,50 Belum

0,00 83,38 6952,22 161,84 71,91 0,00 1,15 0,00 234,90 13,70 61,19 50,40 Kreatif

59,00 86,30 7447,69 0,00 0,20 0,56 45,41 174,05 220,23 14,18 56,9 47,68 Belum

70,38 96,22 9258,29 0,00 0,38 0,00 48,93 215,36 264,67 15,81 59,47 49,31 Belum

61,11 50,35 Kreatif

62,69 51,36 Kreatif

61,54 50,63 Kreatif

65,02 52,83 Kreatif

70,87 56,55 Kreatif

58,46 48,67 Belum

59,89 49,58 Belum

56,51 47,43 Belum

63,66 51,97 Kreatif

64,19 52,31 Kreatif

53,34 45,42 Belum

47,44 41,68 Belum

55,52 46,80 Belum

68,35 54,95 Kreatif

15,76 60,555 50,00 20

∑fY

RATA-RATA

Kategori(∑fY)²fY²

∑fY² S X T

105

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENGAITKAN UNSUR SETS

SIKLUS I

1 2 3 41 R-01 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS2 R-02 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS3 R-03 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS4 R-04 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS5 R-05 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS6 R-06 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS7 R-07 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS8 R-08 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS9 R-09 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS

10 R-10 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS11 R-11 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS12 R-12 1 1 1 1 4 25,00 BELUM TUNTAS13 R-13 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS14 R-14 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS15 R-15 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS16 R-16 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS17 R-17 1 1 1 1 4 25,00 BELUM TUNTAS18 R-18 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS19 R-19 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS20 R-20 4 4 3 2 13 81,25 TUNTAS21 R-21 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS22 R-22 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS23 R-23 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS24 R-24 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS25 R-25 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS26 R-26 4 3 2 3 12 75,00 TUNTAS27 R-27 4 4 4 2 14 87,50 TUNTAS28 R-28 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS29 R-29 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS30 R-30 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS31 R-31 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS32 R-32 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS33 R-33 4 4 4 2 14 87,50 TUNTAS34 R-34 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS35 R-35 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS36 R-36 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS37 R-37 4 4 2 2 12 75,00 TUNTAS38 R-38 4 4 3 2 13 81,25 TUNTAS

117 112 85 80 394 2462,50 21152 152 152 152

76,97 73,68 55,92 52,6387,5025,00

1364,80

3834,21

KriteriaNo KODEAspek

Jumlah Nilai

≥75Rata-rata

Jumlah siswaKetuntasan Klasikal

JumlahJumlah Maksimum

%Nilai tertinggiNilai terrendah

106

ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA

SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 R-01 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS

2 R-02 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 5 50,00 BELUM TUNTAS

3 R-03 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

4 R-04 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

5 R-05 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

6 R-06 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

7 R-07 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 70,00 BELUM TUNTAS

8 R-08 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS

9 R-09 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS

10 R-10 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

11 R-11 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

12 R-12 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 4 40,00 BELUM TUNTAS

13 R-13 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

14 R-14 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

15 R-15 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

16 R-16 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 70,00 BELUM TUNTAS

17 R-17 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 5 50,00 BELUM TUNTAS

18 R-18 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

19 R-19 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

20 R-20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90,00 TUNTAS

21 R-21 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

22 R-22 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

23 R-23 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 50,00 BELUM TUNTAS

24 R-24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80,00 TUNTAS

25 R-25 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

26 R-26 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

27 R-27 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS

28 R-28 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

29 R-29 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

30 R-30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90,00 TUNTAS

31 R-31 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 70,00 BELUM TUNTAS

32 R-32 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS

33 R-33 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

34 R-34 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 5 50,00 BELUM TUNTAS

35 R-35 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 5 50,00 BELUM TUNTAS

36 R-36 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

37 R-37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 TUNTAS

38 R-38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 TUNTAS2670,00

70,2642,11

JumlahRata-rata 16

Ketuntasan klasikalnya

Nilai % KeteranganNo KodeButir soal Skor

Total

107

ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA

SOAL URAIAN SIKLUS I

1 2 3 4 51 R-01 6 4 3 4 6 23 76,67 TUNTAS

R-07 5 6 6 2 4 23 76,67 TUNTASR-09 6 6 3 2 6 23 76,67 TUNTASR-17 6 0 6 1 2 15 50,00 BELUM TUNTAS

2 R-02 3 4 3 2 2 14 46,67 BELUM TUNTASR-16 3 2 3 2 4 14 46,67 BELUM TUNTASR-18 6 2 6 1 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-20 6 4 6 4 4 24 80,00 TUNTASR-31 6 2 6 1 2 17 56,67 BELUM TUNTAS

3 R-03 0 2 6 1 2 11 36,67 BELUM TUNTASR-08 6 6 6 2 4 24 80,00 TUNTASR-10 5 2 3 2 4 16 53,33 BELUM TUNTASR-21 3 2 3 2 2 12 40,00 BELUM TUNTASR-35 2 0 6 0 2 10 33,33 BELUM TUNTAS

4 R-04 6 2 3 2 2 15 50,00 BELUM TUNTASR-11 6 4 6 2 6 24 80,00 TUNTASR-13 3 2 3 0 4 12 40,00 BELUM TUNTASR-22 6 2 3 2 2 15 50,00 BELUM TUNTASR-33 6 2 6 1 2 17 56,67 BELUM TUNTAS

5 R-05 2 0 6 1 2 11 36,67 BELUM TUNTASR-14 6 4 6 3 4 23 76,67 TUNTASR-26 6 2 6 1 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-34 3 4 0 2 4 13 43,33 BELUM TUNTAS

6 R-06 2 0 6 1 6 15 50,00 BELUM TUNTASR-23 3 2 3 0 4 12 40,00 BELUM TUNTASR-24 6 6 6 1 4 23 76,67 TUNTASR-28 2 2 3 2 2 11 36,67 BELUM TUNTASR-32 6 2 6 1 2 17 56,67 BELUM TUNTAS

7 R-15 5 2 0 2 4 13 43,33 BELUM TUNTASR-27 6 4 6 3 4 23 76,67 TUNTASR-30 1 0 6 1 2 10 33,33 BELUM TUNTASR-36 2 2 3 2 4 13 43,33 BELUM TUNTASR-38 5 6 6 2 6 25 83,33 TUNTAS

8 R-12 4 0 5 0 2 11 36,67 BELUM TUNTASR-19 6 4 4 3 6 23 76,67 TUNTASR-25 5 4 6 3 6 24 80,00 TUNTASR-29 3 2 3 2 4 14 46,67 BELUM TUNTASR-37 6 0 6 0 2 14 46,67 BELUM TUNTAS

169 100 174 63 132 638 2126,67 12228 228 228 228 228

74,12 43,86 76,32 27,63 57,8983,3333,33

1155,96

3828,95

Jumlah siswa

Nilai tertinggiNilai terendah

Jumlah Maksimum%

Ketuntasan Klasikal

≥75Rata-rata

Jumlah

KriteriaKEL KODEButir Soal

Jumlah Nilai

108

ANALISIS HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS I

NO KODE 1 2 3 4 SKOR TOTAL NILAI KETERANGAN1 R-01 3 3 3 3 12 75 TUNTAS

2 R-02 3 3 3 1,5 10,5 65,63 BELUM TUNTAS

3 R-03 3,5 2,5 2 1,5 9,5 59,38 BELUM TUNTAS

4 R-04 3 2,5 2 1,5 9 56,25 BELUM TUNTAS

5 R-05 2,5 2,5 2 1,5 8,5 53,13 BELUM TUNTAS

6 R-06 3 2,5 2,5 1,5 9,5 59,38 BELUM TUNTAS

7 R-07 3 3 2 1,5 9,5 59,38 BELUM TUNTAS

8 R-08 3 3 3 3 12 75 TUNTAS

9 R-09 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS

10 R-10 2,5 2 2 1,5 8 50 BELUM TUNTAS

11 R-11 3 3 3 2,5 11,5 71,88 BELUM TUNTAS

12 R-12 2 2 2 1,5 7,5 46,88 BELUM TUNTAS

13 R-13 3 2 3 2 10 62,5 BELUM TUNTAS

14 R-14 3,5 3 3 3 12,5 78,13 TUNTAS

15 R-15 2,5 2 2,5 1,5 8,5 53,13 BELUM TUNTAS

16 R-16 2,5 3 2 1,5 9 56,25 BELUM TUNTAS

17 R-17 2,5 3 2 1,5 9 56,25 BELUM TUNTAS

18 R-18 2,5 3 3 2 10,5 65,63 BELUM TUNTAS

19 R-19 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS

20 R-20 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS

21 R-21 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS

22 R-22 3 2 2 1,5 8,5 53,13 BELUM TUNTAS

23 R-23 3 2 2 1,5 8,5 53,13 BELUM TUNTAS

24 R-24 3 3 3 3 12 75 TUNTAS

25 R-25 3,5 3 3 3 12,5 78,13 TUNTAS

26 R-26 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS

27 R-27 3 3 3 3 12 75 TUNTAS

28 R-28 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS

29 R-29 3 2 1 1,5 7,5 46,88 BELUM TUNTAS

30 R-30 3 3 2 2 10 62,5 BELUM TUNTAS

31 R-31 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS

32 R-32 3 2 2,5 2 9,5 59,38 BELUM TUNTAS

33 R-33 3 2 2,5 2 9,5 59,38 BELUM TUNTAS

34 R-34 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS

35 R-35 3 2 2 1,5 8,5 53,13 BELUM TUNTAS

36 R-36 3 2,5 2,5 1,5 9,5 59,38 BELUM TUNTAS

37 R-37 3,5 2,5 2,5 2 10,5 65,63 BELUM TUNTAS

38 R-38 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS

Jumlah 116 98 94 78,5 386,5 2415,63

10Rata-rata 3,05 2,58 2,47 2,07 10,17 63,57

Ketuntasan klasikal 26,32

109

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VIII/2

Pertemuan ke : 3 dan 4

Alokasi Waktu :4 jam pelajaran (4X40 menit)

STANDAR KOMPETENSI

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produkteknologi sehari-hari.

KOMPETENSI DASAR

Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermindan lensa.

INDIKATOR

1. Kognitif:

a. Produk:

1) Menyebutkan sinar istimewa pada cermin cekung.2) Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin

cekung.3) Menjelaskan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak

fokus pada cermin cekung.4) Menjelaskan perbesaran bayangan pada cermin cekung.5) Menyebutkan manfaat cermin cekung dalam kehidupan sehari-hari dan

menghubungkannya dengan keempat unsur SETS

b. Proses

Melakukan percobaan untuk mempelajari pembentukan bayangan padacermin cekung meliputi:

1) Merumuskan masalah2) Menyusun langkah kerja3) Mengidentifikasi variabel-variabel

110

4) Menyusun data percobaan5) Menganalisis data6) Menyimpulkan

2. Psikomotor:

a. Melakukan percobaan untuk menentukan fokus cermin cekung.b. Melakukan percobaan untuk membuktikan proses pembentukan bayangan

dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung.c. Mengukur jarak benda pada cermin cekung dengan menggunakan bangku

optik.d. Mengukur jarak bayangan pada cermin cekung dengan menggunakan

bangku optik.

3. Afektif:

Bersikap kreatif.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif

a. Produk:

1) Siswa dapat menyebutkan sinar istimewa pada cermin cekung.2) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan proses

pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cekung.3) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan hubungan

antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermin cekung.4) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan perbesaran

bayangan pada cermin cekung.5) Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan manfaat

cermin cekung dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannyadengan keempat unsur SETS.

b. Proses

Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pembentukan bayanganpada cermin cekung. Siswa dapat melakukan percobaan untukmenemukan jarak fokus dan sifat-sifat bayangan pada cermin cekungsesuai dengan rincian tugas yang ditentukan di LKS cermin cekungmeliputi: Merumuskan tujuan, menentukan langkah kerja, merancangpercobaan, menganalisis hasil percobaan, membuat kesimpulan danmempresentasikannya.

111

2. Psikomotorik:

d. Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pembentukanbayangan pada cermin cekung, siswa terampil melakukan percobaan.

e. Disediakan bangku optik, siswa dapat mengukur jarak benda padacermin cekung.

f. Disediakan bangku optik, siswa dapat mengukur jarak bayangan padacermin cekung.

3. Afektif:

Bersikap kreatif.

B. Materi Pembelajaran

Pemantulan cahaya pada cermin cekung.

C. Model dan Pendekatan Pembelajaran

Model : NHT (Numbered Head Together) dan eksperimen.

Pendekatan : SETS (Science, Environment, Technology andSociety).

D.Kegiatan Belajar Mengajar

Pertemuan pertama

Kegiatan Kegiatan Alokasiwaktu(menit)

Guru Siswa

PendahuluanApersepsi

Motivasi

Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitutentang pembentukanbayangan pada cermindatar.

Guru melakukanTanya jawab dengansiswa sehingga siswamerasa perlu untukbelajar tentang matericermin cekung.

Siswa menjawab pertanyaanguru bahwa sifat-sifat bayanganyang dihasilkan oleh sebuahcermin datar adalah:1. Maya2. Sama besar dengan bendanya3. Tegak4. Jarak bayangan ke cermin samadengan jarak benda ke cermin(jarak bayangan = jarak benda) Siswa memperhatikan danmenjawab pertanyaan guru.

10

112

Inti Guru membagikelas menjadi 8kelompok, satukelompok terdiri dari4-5 orang. Guru memberikannomor untuk tiapsiswa. Guru membagiLKS tentang cermincekung pada setiapkelompok. Guru membimbingsiswa untukmelakukaneksperimen danmengerjakan LKSpemantulan padacermin cekung yangbertujuan untukmengembangkankreativitas siswa. Guru membimbingsiswa melakukandiskusi kelompoktentang pemantulanpada cermin cekung. Guru menunjuksalah satu nomorsiswa untukmenyampaikan hasildiskusi kelompoknya. Guru membimbingsiswa yang lain untukmenanggapi jawabandari siswasebelumnya.

Siswa membentuk kelompok.

Siswa memperhatikan guru.

Siswa melakukan eksperimendan mengerjakan LKS pemantulanpada cermin cekung yangbertujuan untuk mengembangkankreativitas siswa.

Siswa melakukan diskusikelompok tentang pemantulanpada cermin cekung.

Siswa menyampaikan hasildiskusi kelompoknya.

Siswa menanggapi hasilpresentasi temannya.

30

Penutup Guru membimbingsiswa untukmenyimpulkan hasilpembelajaran. Selainitu, guru memintasiswa mencari artikelyang terkait denganmateri yang telahdipelajari sertamenghubungkannyadengan keempat unsurSETS.

Siswa membuat kesimpulan.1. Sifat-sifat bayangan yang

dibentuk oleh cermin cekungadalah tergantung dari letakbendanya.

2. Bayangan yang dihasilkan olehcermin cekung adalah dapatberupa bayangan nyata danbayangan maya. Bayangannyata adalah bayangan yangdapat ditangkap oleh layarsedangkan bayangan mayaadalah bayangan yang tidak

40

113

dapat ditangkap oleh layar.3. Persamaan yang digunakan

untuk menentukan jarak fokuscermin cekung adalahf = s + ss . ss = jarak bendas = jarak bayanganf= jarak fokus cermin cekung

4. Persamaan yang digunakanuntuk menentukan perbesarancermin cekung adalahM = ss = hhM = perbesaran bayanganh = Tinggi bayanganh = Tinggi benda

5. Penggunaan cermin cekunga. Cermin cekung sebagai

pemantul pada lampu sorotmobil

b. Cermin cekung sebagaipemantul pada lampu senter

c. Cermin cekung sebagaipengumpul sinar mataharipada pembangkit listriktenaga surya (PLTS)

Pertemuan kedua

Kegiatan Kegiatan Alokasiwaktu(menit)

Guru Siswa

PendahuluanApersepsi

Motivasi

Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitutentang pemantulancahaya dan pemantulanpada cermin cekung. Guru melakukanTanya jawab dengansiswa sehingga siswamerasa perlu untukbelajar tentang kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETS

Siswa menjawabpertanyaan guru bahwasifat bayangan padacermin cekungditentukan berdasarkanletak bendanya. Siswamemperhatikan danmenjawab pertanyaanguru.

10

114

yaitu sains, lingkungan,teknologi danmasyarakat. Sebagaicontoh sains:pemantulan cahaya padacermin cekung.Teknologi: alatpengering rumput lautdan pengukus ikantenaga surya.Lingkungan: mencegahterjadinya degradasihabitat. Masyarakat:meningkatkan tarafhidup masyarakat pesisirumumnya dan petanirumput laut khususnya.

Inti Membagi kelasmenjadi 8 kelompok,satu kelompok terdiridari 4-5 orang. Setiap siswa dalamsatu kelompokmendapat nomor urutindividu. Guru membimbingsiswa melakukan diskusikelompok tentang kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETSyaitu sains, lingkungan,teknologi danmasyarakat. Guru menunjuk salahsatu nomor siswa untukmenyampaikan kaitanantara materi yang telahdipelajari dengankeempat unsur SETS. Guru membimbingsiswa yang lain untukmenanggapi jawabandari siswa sebelumnya.

Siswa membentukkelompok.

Siswamemperhatikan guru.

Siswa berdiskusi.

Siswamenyampaikan hasildiskusi.

Siswa menanggapihasil presentasitemannya.

30

Penutup Guru membimbing Siswa membuat 40

115

siswa untukmenyimpulkan hasilpembelajaran.

Guru memberikansoal tes evaluasi danangket.

kesimpulan bahwaSains: Pemantulancahaya pada cermincekung.Teknologi: alatpengering rumput lautdan pengukus ikantenaga surya.Lingkungan: mencegahterjadinya degradasihabitat.Masyarakat: dapatmeningkatkan tarafhidup masyarakatpesisir umumnya danpetani rumput lautkhususnya. Siswa mengerjakansoal tes evaaluasi danangket.

E. Sumber belajar

Buku “ Cahaya”Lembar Kerja Siswa (LKS)Jaringan IT

F. Penilaian

Penilaian kognitif (lampiran)

Penilaian psikomotor (lampiran)

Penilaian afektif (lampiran)

Pemalang, Mei 2012

Guru Praktikan

Handini Kartikasasmi

NIM.4201408089

116

LEMBAR KERJA SISWA

SIKLUS II

1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cekung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini

2. Bagaimana caranya supaya didapatkan bayangan yang jelas pada layarputih?3. Ukur jarak layar dari cermin (jarak bayangan,s’) dan jarak lilin dari cermin(jarak benda,s)4. Catatlah hasil pengamatan tersebut pada tabel di bawah ini.F= cm 1/f =1/ cm

(Isilah tabel di atas dengan minimal mendapatkan 4 data dengan bayangannyata dan 2 data dengan bayangan maya)

5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.

6. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan

NO.

s(cm)

s’(cm) s

1'

1s '

11ss

Sifat bayangan

1.2.3.4.5.6.

116

LEMBAR KERJA SISWA

SIKLUS II

1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cekung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini

2. Bagaimana caranya supaya didapatkan bayangan yang jelas pada layarputih?3. Ukur jarak layar dari cermin (jarak bayangan,s’) dan jarak lilin dari cermin(jarak benda,s)4. Catatlah hasil pengamatan tersebut pada tabel di bawah ini.F= cm 1/f =1/ cm

(Isilah tabel di atas dengan minimal mendapatkan 4 data dengan bayangannyata dan 2 data dengan bayangan maya)

5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.

6. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan

NO.

s(cm)

s’(cm) s

1'

1s '

11ss

Sifat bayangan

1.2.3.4.5.6.

116

LEMBAR KERJA SISWA

SIKLUS II

1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cekung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini

2. Bagaimana caranya supaya didapatkan bayangan yang jelas pada layarputih?3. Ukur jarak layar dari cermin (jarak bayangan,s’) dan jarak lilin dari cermin(jarak benda,s)4. Catatlah hasil pengamatan tersebut pada tabel di bawah ini.F= cm 1/f =1/ cm

(Isilah tabel di atas dengan minimal mendapatkan 4 data dengan bayangannyata dan 2 data dengan bayangan maya)

5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.

6. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan

NO.

s(cm)

s’(cm) s

1'

1s '

11ss

Sifat bayangan

1.2.3.4.5.6.

UNSUR SETS MATERI SIKLUS II

No.

Sumber Judul Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat

1. Internet Cermin cekung sebagaipemanas alternatif.

Cermin cekung bersifatkonvergen yaitumengumpulkan cahaya.Kemudian cahaya itu difokuskan pada titik fokuscermin dan menjadi titik apiyang menghasilkan panas.

Pemanas alternatif. di era globalisasi ini krisis energi menjadi halyang paling serius di bicarakan.Misalkan kita menggunakan bahan kayu bakarsebagai pemanas, maka asap yang dihasilkandari proses pembakarannya dapat mencemarilingkungan. Jadi jika kita menggunakancermincekung sebagai pemanas alternatif secaraotomatis tidak menimbulkan asap yang dapatmencemari lingkungan.

Dapat menghemat bahan bakar minyak,listrik dan gas alam.

4. Internet Blog (literasi sains danliterasi teknologi).

Pada teropong pantulmenggunakan cermin cekungbesar yang berfungsi sebagaipemantul cahaya

Teropong pantul. Bagi lingkungan teropong pantul digunakanuntuk mengamati benda-benda di luar angkasa.Sehingga jika tiba-tiba terjadi keganjilan diangkasa yang membahayakan bagi bumi, dapatdengan cepat teratasi.

CecTeropong pantul menggunakan cermincekung dari pada lensa karena cerrminmudah dibuat dibandingkan lensa. Selainitu, untuk proses pembuatannya lebihringan menggunakan lensa. Sehinggamemudahkan masyarakat dalammempelajari ilmu tentang antariksa.

5. InternetAlat Pengering RumputLaut dan Pengukus IkanTenaga Surya

Alat pengering Rumput Lautdan Pengukus Ikan TenagaSurya (SUNSEAFI) inimenggunakan energi panasmatahari. Sistem kerja danalat ini seperti layaknya efekrumah kaca, dimana energipanas matahari masukterperangkap dalam kotakkaca dan tidak bisa keluarlagi sehingga semakin lamaenergi matahari menyinarikotak kaca dan reflektor,suhu yang ada dalam kotakkaca semakin meningkatsehingga cukup untukmenguapkan semua zat cairyang terkandung dalamrumput laut tersebut.

Teknologi alatpengering rumputlaut dan pengukusikan tenaga surya

Sudah saatnya arah pengembangan teknologidi bidang kelautan dan perikanan tidak terlalubanyak menghabiskan energi di sektorpenangkapan dan pemaksimalan produksibudidaya, karena hal tersebut hanyamengakibatkan semakin tingginya tekananterhadap lingkungan yang pada akhirnyamengarah kepada terjadinya degradasi habitat.

Membantu masyarakat dalammeningkatkan kualitas rumput laut danmemberikan nilai tambah terhadap hasilproduksi penikanan yang mereka peroleh,mempermudah masyarakat dalammengeringkan rumput Iautnya,memberikan penghasilan tambahan kepadapetani rumput laut, karena mereka jugadapat memperoeh keuntungan dan hasilolahan ikan yang dikerjakan bersamaandengan pengeringan rumput laut. Adapunkegunaan yang diharapkan dari munculnyaalat ini adalah dapat meningkatkan tarafhidup masyarakat pesisir umumnya danpetani rumput laut khususnya

117

KISI-KISI SOAL UJI COBA SIKLUS II

Standar Kompetensi

6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

Kompetensi Dasar

6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

SOAL PILIHAN GANDA

No. Indikator Materi Aspek Kognitif TotalC1 C2 C3 C4 C5 C6

1 Menjelaskan konsep sinaristimewa pada cermin cekung.

Cermin cekung 1,2,3 3

2 Menjelaskan proses pembentukandan sifat-sifat bayangan padacermin cekung.

Cermin cekung 9 6,15 3

3 Menjelaskan hubungan antarajarak benda, jarak bayangan, danjarak fokus pada cermin cekung.

Cermin cekung 4,7,11 3

4 Menjelaskan perbesaran bayanganpada cermin cekung.

Cermin cekung 12 8,13 3

5 Menyebutkan manfaat cermincekung dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannyadengan keempat unsur SETS

Cermin cekung 5,10,14

3

Total 1 4 3 7Presentase 6,67% 26,67% 20% 46,67% 100%

118

119

SOAL UJI COBA

SIKLUS II

1. Jika sinar datang sejajarsumbu utama pada cermincekung maka akandipantulkan…a. seolah-olah berasal dari

titik fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari

pusat kelengkungancermin

d. Melalui pusatkelengkungan cermin

2. Jika sinar datang menuju titikfokus di depan cermin cekungmaka akan dipantulkan…a. Sejajar sumbu utama.b. Seolah-olah sejajar sumbu

utama.

c. Seolah-olah berasal daripusat kelengkungancermin

d. Melalui pusatkelengkungan cermin

3. Jika sinar datang menuju titikpusat kelengkungan cermincekung maka akandipantulkan…a. seolah-olah berasal dari

titik fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari

pusat kelengkungancermin

d. Melalui titik pusatkelengkungan cermin

4. Persamaan yang berlakuuntuk menunjukkanhubungan jarak benda (s),jarak bayangan (s’) dan titikfokus (f) pada cermin cekungadalah…a. = − −

′b. = +′c. = +′d.

′= +

′5. Cermin yang digunakan

sebagai pengumpul sinarmatahari pada pembangkitlistrik tenaga surya (PLTS)adalah…a. Cermin datarb. Cermin cekungc. Cermin cembungd. Cermin divergen

6. Perhatikan pernyataan dibawah ini tentang cermincekung :

i. Memiliki jarak fokusnegatif

ii. Bersifat konvergeniii. Memiliki jarak fokus

positif

NAMA:

KELAS:

NO. ABSEN:

PETUNJUK UMUM

1. Tulis nama, nomer absendan kelas terlebih dahulu

2. Periksa dan bacalah setiapsoal sebelum menjawab

3. Dahulukan soal yangdianggap mudah

I. SOAL PILIHANGANDA

Pilihlah jawaban yang tepatdengan memberi tanda silang(X) pada huruf A, B, C dan Ddi bawah ini!

120

iv. Bersifat divergenPernyataan yang benaradalah...e. (i) dan (ii)f. (ii) dan (iii)g. (iii) dan (iv)h. (i) dan (iv)

7. Sepotong kayu diletakkan 4cm di depan cermin cekung,terbentuk bayangan yangberjarak 6 cm di depancermin. Maka fokus daricermin tersebut adalah....

a. 2 cmb. 2,4 cmc. 3 cmd. 3,4 cm

8. Seseorang mendekatkanwajahnya sampai 15 cm didepan sebuah cermin cekung.Ia melihat bintik-bintik diwajahnya menjadi 2 kali lebihbesar. Maka jari-jarikelangkungan cermin tersebutadalah....

a. 30 cmb. 60 cmc. 10 cmd. 20 cm

9. Sifat-sifat bayangan yangdibentuk oleh cermin cekungjika benda terletak diantaratitik fokus dan titik pusatkelengkungan cermin adalah…a. Nyata, terbalik, diperbesarb. Nyata, terbalik, diperkecilc. Nyata, tegak, diperbesard. Nyata, tegak, diperbesar

10. Penggunaan cermin cekungpada lampu senter bertujuanagar....

a. Sinar yang dihasilkanlebih pendek

b. Sinar yang dihasilkanjangkauannya lebihpanjang

c. Sinar yang dihasilkanlebih terang

d. Sinar yang dihasilkanlebih luas penyebarannya

11. Fokus sebuah cermin cekung9 cm. Sebuah bendamembentuk bayangan 18 cmdari cermintersebut.Dimanakah bendaharus diletakkan di depancermin itu…a. cm

b. cmc. 18 cmd. cm

12. Perbandingan antara tinggi(jarak) bayangan dengantinggi (jarak) bendanya) padacermin cekung disebut…a. Jarak bayanganb. Sifat bayanganc. Fokus bayangand. Perbesaran bayangan

13. Sebuah cermin cekung yangmempunyai jari-jarikelengkungan 8 cmmenghasilkan bayangan nyatapada jarak 12 cm. Perbesaranbayangan yang terjadiadalah…a. 72 kalib. 2 kalic. 1 kalid. 144 kali

14. Perhatikanlah beberapa alatdi bawah ini

I. Lampu sorot mobilII. Lampu sorot pada senter

III. Lampu bohlam

121

Alat yang menggunakancermin cekung adalah…a. (I) dan (II)b. (I) dan (III)c. (II) dan (III)d. (I), (II) dan (III)

15. Perhatikan gambar sebuahbenda yang ada di depancermin cekung sepertigambar di bawah ini

Bagaimanakah sifat bayanganyang akan terbentuk jikabenda diletakkan sepertigambar di atas…a. Nyata, terbalik, diperbesarb. Nyata, terbalik, diperkecilc. Maya, tegak, diperkecild. Maya, tegak, diperbesar

FM

122

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SIKLUS II

1. b2. a3. d4. c5. b6. b7. b8. d9. a10. d11. c12. d13. b14. a15. d

KISI-KISI SOAL URAIANSIKLUS II

NO SOAL JAWABAN SKOR ASPEK(C1,C2,C3,C4,C5,C6)

ASPEKKREATIVITAS

1. Jelaskan dengan menggunakan sinaristimewa dimana bayangan dansifatnya jika suatu benda diletakkantepat di titik fokus cermin cekung!

Bayangan suatu benda yang diletakkan di fokus utama cermin cekungadalah ada di jauh tak terhingga, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

3

3

C4 Berpikir lancar

2. Jelaskan dimana bayangan dan sifatnyajika suatu benda diletakkan di jauh takterhingga di depan cermin cekung!

Sinar-sinar yang berasal dari benda yang jauhnya tak terhingga datang kecermin berupa sinar-sinar sejajar dan oleh cermin sinar-sinar ini akandikumpulkan di fokus utama sehingga bayangan benda yang terbentukhanya berupa titik di fokusUtama seperti ditunjukan oleh gambar di bawah ini.

3

3

C4 Berpikir orisinal

3. Dua cermin cekung A dan B yangmasing-masing berjari-jari 40 cm r = r = 40 cmDiketahui: 2 C4 Berpikir

terperinci

123

disusunsaling berhadapan dengan sumbuutama dan pusat kelengkungannyaberhimpit.Sebuah benda diletakkan 25 cm didepan cermin A. Tentukan:(a) jarak bayangan benda yang

dibentuk oleh cermin A(b) jarak bayangan benda yangdibentuk oleh cermin B

s = 25 cm di depan cermin A

1s′ = 1f − 1s = 120 − 125 = 1100s′ = 100 cm

F = 20 cms = 80 cm − 100 cm = −20 cm1s′ = 1f − 1s = 120 − 1−20 = 220s′ = 10 cm

Ditanya:a. s′

b. s′

Penyelesaian:a. F = F = R = 20 cm

Jarak bayangan ini lebih besar dari jarak antara kedua cermin cekungitu yang hanya 80 cm. Dengan kata lain bayangan benda berada 20 cmdi belakang cermin B. Selanjutnya bayangan yang dibentuk olehcermin cekung A ini menjadi bendamaya bagi cermin cekung B dengan kata lain terdapat benda maya diruang 4 cermin cekung B yakni pada jarak 20 cm di belakang cermintersebut.

b. Berdasarkan jawaban a diketahui data untuk cermin cekung B, yakni

Tanda minus pada s karena benda merupakan benda maya (dibelakang cermin cekung). Jarak bayangan benda maya ini dapatditentukan, yakni

2

2

4. Berdasarkan soal nomor 3c. Apakah yang dimaksud dengan

perbesaran total?d. Tentukan besarnya perbesaran total

bayangannya!

a. Perbesaran bayangan total maksudnya adalah perbesaran bayanganyang dilakukan oleh kedua cermin cekung A dan B sekaligus, yaitu:

b. M = ′ x ′ = x = 2 kaliJadi, perbesaran totalnya adalah 2 kali.

2

4

C5 Berpikirterperinci

5. Bagaimana penggunaan konseppemantulan pada cermin cekungdalam:d. Teknologi

a. TeknologiTeknologi alat pengering rumput laut dan pengukus ikan tenaga surya.

b. Lingkungan

2

2

C3 Berpikir luwes

124

e. Jelaskan dampak pemantulan padacermin cekung dalam teknologibagi lingkungan.

f. Jelaskan dampak pemantulan padacermin cekung dalam teknologibagi masyarakat

Sudah saatnya arah pengembangan teknologi di bidang kelautan danperikanan tidak terlalu banyak menghabiskan energi di sektorpenangkapan dan pemaksimalan produksi budidaya, karena haltersebut hanya mengakibatkan semakin tingginya tekanan terhadaplingkungan yang pada akhirnya mengarah kepada terjadinya degradasihabitat.

c. MasyarakatMembantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas rumput laut danmemberikan nilai tambah terhadap hasil produksi penikanan yangmereka peroleh, mempermudah masyarakat dalam mengeringkanrumput Iautnya, memberikan penghasilan tambahan kepada petanirumput laut, karena mereka juga dapat memperoeh keuntungan danhasil olahan ikan yang dikerjakan bersamaan dengan pengeringanrumput laut. Adapun kegunaan yang diharapkan dari munculnya alatini adalah dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisirumumnya dan petani rumput laut khususnya

2

125

126

ANALISIS SOAL UJI COBA SIKLUS II

1 2 3 4 5 6 71 1 1 1 1 0 1 12 1 1 1 1 1 1 03 1 1 1 0 1 1 14 1 1 1 1 1 1 05 1 1 1 1 0 1 06 1 1 1 1 0 1 17 1 0 1 1 0 1 18 1 0 1 1 1 1 09 1 0 1 1 1 1 1

10 1 1 0 1 0 1 011 1 1 1 1 1 1 012 1 1 1 0 1 1 013 1 1 1 1 0 1 014 1 0 1 1 0 1 115 1 1 1 1 0 1 116 1 1 1 1 0 1 117 1 0 1 1 0 1 118 1 1 1 0 0 1 019 1 0 1 1 0 1 020 1 1 1 1 0 0 121 1 1 0 0 0 1 122 1 1 1 1 0 1 023 1 1 1 1 0 0 024 0 1 1 0 0 1 125 1 0 1 1 0 1 126 1 1 1 0 1 1 027 1 1 1 0 1 0 128 1 0 0 0 0 1 129 1 0 0 0 0 0 130 0 0 1 0 0 1 131 1 0 0 1 0 0 032 1 0 0 0 0 1 133 1 0 1 0 0 1 134 0 1 1 1 0 1 035 1 1 1 0 0 1 036 0 1 0 1 0 0 0

∑x 32 23 29 23 9 30 19∑Y 349∑Y² 3651M 9,7

(∑Y)² 121801St² 7,4344136p 0,889 0,639 0,806 0,639 0,25 0,833 0,528q 0,111 0,361 0,194 0,361 0,75 0,167 0,472St 2,727 2,727 2,727 2,727 2,727 2,727 2,727

Mp 10,125 10,087 10,207 10,609 11,333 10,200 9,684Mt 9,694 9,694 9,694 9,694 9,694 9,694 9,694

√p/q 2,828 2,828 1,33 2,035 1,33 0,577 2,236rpbi 0,447 0,407 0,25 0,682 0,799 0,107 -0,008

rtabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329KRITERIA valid valid tidak valid valid tidak tidak

r11 0,577TK 0,889 0,639 0,806 0,639 0,25 0,833 0,528

KRITERIA mudah sedang mudah sedang sukar mudah sedang∑TB 18 13 17 15 7 18 9∑ T 18 18 18 18 18 18 18∑ RB 14 10 12 8 2 12 10∑ R 18 18 18 18 18 18 18DB 0,222 0,167 0,278 0,389 0,278 0,333 -0,056

KRITERIA cukup jelek cukup cukup cukup cukup jelekdipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dibuang

UC-07

VALIDITAS

RELIABILITAS

UC-04UC-35UC-36UC-20UC-02

UC-29UC-18UC-06UC-31UC-14UC-12UC-26UC-05UC-23UC-01UC-10UC-25

DAYA BEDA

KETERANGAN

NOMOR BUTIR SOAL

(M(k-M))/(k.St²) 0,461

r11>rtabel = ReliabelTINGKAT

UC-09UC-03UC-16UC-28UC-34UC-19UC-24UC-13

SISWA

k/(k-1) 1,071

UC-22UC-08UC-33UC-19UC-32UC-21UC-11UC-17UC-27UC-15

NO.KODE

KESUKARAN

127

SKOR8 9 10 11 12 13 14 15 (Y)1 1 1 1 1 1 1 1 14 1961 1 1 1 1 1 1 1 14 1961 1 0 1 1 1 1 1 13 1691 1 0 1 1 1 1 1 13 1691 1 1 1 1 1 1 1 13 1691 1 1 1 0 1 1 1 13 1691 1 1 1 1 1 1 0 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1440 1 1 1 0 1 1 1 12 1441 1 1 1 1 1 1 1 12 1441 0 0 1 1 1 1 1 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1441 0 1 1 1 0 0 1 11 1210 1 0 1 1 0 1 1 11 1211 0 1 1 0 1 1 1 11 1210 0 1 1 0 1 1 1 9 811 0 0 0 1 1 1 1 9 811 0 0 0 1 0 1 1 9 811 0 1 1 1 0 0 1 9 810 0 0 1 1 1 0 1 9 811 0 1 0 0 1 1 1 9 810 0 0 0 1 1 1 1 8 641 0 0 0 0 0 1 0 7 491 0 1 0 0 0 0 0 7 490 0 0 0 1 0 1 0 7 491 0 1 0 1 1 0 0 7 491 0 1 0 0 1 1 1 7 491 0 0 1 0 0 1 1 7 491 0 0 0 1 1 1 1 7 490 0 1 1 1 0 1 0 7 490 0 1 0 1 0 1 0 7 491 0 1 0 0 0 0 0 6 360 0 1 0 0 0 0 0 5 251 0 0 1 0 0 0 0 4 16

27 10 23 23 24 23 28 26 349 3651

0,75 0,278 0,639 0,639 0,667 0,639 0,778 0,7220,25 0,722 0,361 0,361 0,333 0,361 0,222 0,278

2,727 2,727 2,727 2,727 2,727 2,727 2,727 2,72710,148 12,700 10,130 11,044 10,500 10,957 10,393 10,7699,694 9,694 9,694 9,694 9,694 9,694 9,694 9,6941,057 1,732 0,62 1,33 1,33 1,414 1,33 1,8710,176 1,909 0,099 0,658 0,393 0,655 0,341 0,7370,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329tidak valid tidak valid valid valid valid valid

0,75 0,278 0,639 0,639 0,667 0,639 0,778 0,722mudah sukar sedang sedang mudah sedang mudah mudah

15 10 14 18 14 16 17 1718 18 18 18 18 18 18 1812 0 9 5 10 7 11 918 18 18 18 18 18 18 18

0,167 0,556 0,278 0,722 0,222 0,5 0,333 0,444jelek baik cukup baik s cukup baik cukup baik

dibuang dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai

Y2NOMOR BUTIR SOAL

128

1. Jika sinar datang sejajar sumbuutama pada cermin cekung makaakan dipantulkan…a. seolah-olah berasal dari titik

fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari pusat

kelengkungan cermind. Melalui pusat kelengkungan

cermin2. Jika sinar datang menuju titik

fokus di depan cermin cekungmaka akan dipantulkan…a. Sejajar sumbu utama.b. Seolah-olah sejajar sumbu

utama.c. Seolah-olah berasal dari pusat

kelengkungan cermind. Melalui pusat kelengkungan

cermin

3. Perhatikan gambar sebuah bendayang ada di depan cermincekung seperti gambar di bawahini

Bagaimanakah sifat bayanganyang akan terbentuk jika bendadiletakkan seperti gambar diatas…a. Nyata, terbalik, diperbesarb. Nyata, terbalik, diperkecilc. Maya, tegak, diperkecild. Maya, tegak, diperbesar

4. Sifat-sifat bayangan yangdibentuk oleh cermin cekungjika benda terletak diantara titikfokus dan titik pusatkelengkungan cermin adalah …a. Nyata, terbalik, diperbesarb. Nyata, terbalik, diperkecilc. Nyata, tegak, diperbesard. Nyata, tegak, diperbesar

5. Persamaan yang berlaku untukmenunjukkan hubungan jarakbenda (s), jarak bayangan (s’)dan titik fokus (f) pada cermincekung adalah…a. = − −

′b. = +′c. = +′d.

′= +

′6. Fokus sebuah cermin cekung 9

cm. Sebuah benda membentukbayangan 18 cm dari cermin

SOAL EVALUASI SIKLUS II

NAMA:

KELAS:

NO. ABSEN:

PETUNJUK UMUM

1. Tulis nama, nomer absen dankelas terlebih dahulu

2. Periksa dan bacalah setiapsoal sebelum menjawab

3. Dahulukan soal yangdianggap mudah

I. SOAL PILIHANGANDA

Pilihlah jawaban yang tepatdengan memberi tanda silang (X)pada huruf A, B, C dan D dibawah ini!

FM

129

tersebut.Dimanakah benda harusdiletakkan di depan cermin itu…a. cm

b. cm

c. 18 cm

d. cm7. Perbandingan antara tinggi

(jarak) bayangan dengan tinggi(jarak) bendanya) pada cermincekung disebut…a. Jarak bayanganb. Sifat bayanganc. Fokus bayangand. Perbesaran bayangan

8. Sebuah cermin cekung yangmempunyai jari-jarikelengkungan 8 cmmenghasilkan bayangan nyatapada jarak 12 cm. Perbesaranbayangan yang terjadi adalah…

a. 72 kalib. 2 kalic. 1 kalid. 144 kali

9. Perhatikanlah beberapa alat dibawah iniI. Lampu sorot mobilII. Lampu sorot pada senterIII. Lampu bohlamAlat yang menggunakan cermincekung adalah…a. (I) dan (II)b. (I) dan (III)c. (II) dan (III)d. (I), (II) dan (III)

10. Cermin yang digunakan sebagaipengumpul sinar matahari padapembangkit listrik tenaga surya(PLTS) adalah…a. cermin datarb. cermin cekung

c. cermin cembungd. cermin divergen

130

II. SOAL URAIAN

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat.

1. Jelaskan dengan menggunakan sinar istimewa dimana bayangan dan sifatnyajika suatu benda diletakkan tepat di titik fokus cermin cekung!

2. Jelaskan dimana bayangan dan sifatnya jika suatu benda diletakkan di jauh takterhingga di depan cermin cekung!

3. Dua cermin cekung A dan B yang masing-masing berjari-jari 40 cmdisusunsaling berhadapan dengan sumbu utama dan pusat kelengkungannyaberhimpit.Sebuah benda diletakkan 25 cm di depan cermin A. Tentukan:a. Jarak bayangan benda yang dibentuk oleh cermin Ab. Jarak bayangan benda yang dibentuk oleh cermin B

4. Berdasarkan soal nomor 3a. Apakah yang dimaksud dengan perbesaran total?b. Tentukan besarnya perbesaran total bayangannya!

5. Bagaimana penggunaan konsep pemantulan pada cermin cekung dalam:a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cekung dalam teknologi bagi

lingkungan.c. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cekung dalam teknologi bagi

masyarakat

131

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II

I. SOAL PILIHAN GANDA

1. b2. a3. d4. a5. c6. c7. d8. b9. a10. b

II. SOAL URAIAN

1. Bayangan suatu benda yang diletakkan di fokus utama cermin cekung adalah adadi jauh tak terhingga, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

2. Sinar-sinar yang berasal dari benda yang jauhnya tak terhingga datang ke cerminberupa sinar-sinar sejajar dan oleh cermin sinar-sinar ini akan dikumpulkan difokus utama sehingga bayangan benda yang terbentuk hanya berupa titik di fokusUtama seperti ditunjukan oleh gambar di bawah ini.

3. Diketahui:r = r = 40 cms = 25 cm di depan cermin A

132

Ditanya:

c. s′

d. s′

Penyelesaian:

s′ = 10 cmJadi, perbesaran totalnya adalah 2 kali.

4. a. Perbesaran bayangan total maksudnya adalah perbesaran bayangan yangdilakukan oleh kedua cermin cekung A dan B sekaligus.M = s′s x s′s = 10025 x 10−20 = 2 kaliJadi, perbesaran totalnya adalah 2 kali.

5. a. TeknologiAlat pengering rumput laut dan pengukus ikan tenaga surya.

b.LingkunganSudah saatnya arah pengembangan teknologi di bidang kelautan dan perikanantidak terlalu banyak menghabiskan energi di sektor penangkapan danpemaksimalan produksi budidaya, karena hal tersebut hanya mengakibatkansemakin tingginya tekanan terhadap lingkungan yang pada akhirnya mengarahkepada terjadinya degradasi habitat.

1s′ = 1f − 1s = 120 − 125 = 1100s′ = 100 cm

F = 20 cms = 80 cm − 100 cm = −20 cm1s′ = 1f − 1s = 120 − 1−20 = 220

c. F = F = R = 20 cmJarak bayangan ini lebih besar dari jarak antara kedua cermin cekung itu yanghanya 80 cm. Dengan kata lain bayangan benda berada 20 cm di belakang cerminB. Selanjutnya bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung A ini menjadi bendamaya bagi cermin cekung B dengan kata lain terdapat benda maya di ruang 4cermin cekung B yakni pada jarak 20 cm di belakang cermin tersebut.

d. Berdasarkan jawaban a diketahui data untuk cermin cekung B, yakni

Tanda minus pada s karena benda merupakan benda maya (di belakang cermincekung). Jarak bayangan benda maya ini dapat ditentukan, yakni

133

c.MasyarakatMembantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas rumput laut dan memberikannilai tambah terhadap hasil produksi penikanan yang mereka peroleh,mempermudah masyarakat dalam mengeringkan rumput Iautnya, memberikanpenghasilan tambahan kepada petani rumput laut, karena mereka juga dapatmemperoeh keuntungan dan hasil olahan ikan yang dikerjakan bersamaan denganpengeringan rumput laut. Adapun kegunaan yang diharapkan dari munculnya alatini adalah dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir umumnya dan petanirumput laut khususnya

ANALISIS ANGKET KREATIVITAS SISWA SIKLUS II

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 R-01 3,82 3,38 0,55 3,66 2,46 3,49 2,90 2,15 3,27 2,32 2,69 3,19 3,19 2,93 2,40 2,55 2,28 3,11 2,46 1,59 3,14 2,12 2,95 3,06 65,662 R-02 3,82 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 3,46 1,87 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 72,303 R-03 3,82 3,38 3,40 3,66 1,63 3,49 3,93 3,38 1,09 2,32 0,74 2,04 3,19 0,51 0,73 1,43 0,73 0,00 0,99 0,68 3,14 0,62 2,95 3,06 50,914 R-04 3,82 3,38 3,40 2,53 3,55 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 1,53 2,93 3,09 3,26 3,46 1,87 3,56 2,83 3,14 0,62 2,95 0,62 70,845 R-05 3,82 3,38 3,40 0,00 1,63 0,56 1,36 1,09 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 66,726 R-06 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 3,27 3,71 2,69 2,07 1,53 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 1,74 3,06 65,947 R-07 3,82 0,55 3,40 3,66 1,63 3,49 2,20 3,38 2,07 3,71 2,69 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 68,898 R-08 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 0,39 2,93 2,40 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 1,74 3,06 69,099 R-09 3,82 3,38 2,13 3,66 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 3,19 2,93 1,22 0,78 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 1,74 3,06 66,5010 R-10 1,53 1,04 0,94 3,66 3,55 2,22 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 0,00 3,14 2,12 2,95 3,06 67,6211 R-11 3,82 3,38 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 1,53 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 68,3412 R-12 1,53 3,38 2,13 2,53 1,63 3,49 3,93 3,38 3,27 2,32 0,00 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 65,7813 R-13 3,82 2,15 3,40 0,00 0,00 1,04 0,00 2,15 0,65 0,55 2,69 0,94 3,19 1,16 3,09 2,55 3,46 3,11 2,46 0,47 1,96 3,40 2,95 3,06 48,2514 R-14 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 2,32 2,69 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 1,59 1,96 2,12 2,95 3,06 67,4315 R-15 0,99 3,38 2,13 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 1,29 3,11 3,56 2,83 0,55 3,40 2,95 3,06 67,3116 R-16 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 0,00 1,87 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 68,9617 R-17 1,53 3,38 2,13 3,66 2,46 3,49 2,20 3,38 3,27 1,16 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 68,7818 R-18 0,55 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 3,19 1,53 1,94 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 68,0419 R-19 3,82 3,38 3,40 0,81 1,63 1,04 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 0,00 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 3,06 66,2620 R-20 3,82 3,38 3,40 2,53 1,63 2,22 3,93 3,38 3,27 3,71 0,74 2,04 3,19 0,00 3,09 3,26 3,46 0,81 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 65,5221 R-21 3,82 3,38 2,13 2,53 2,46 0,00 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 1,74 3,06 70,8022 R-22 3,82 2,15 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 3,27 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 70,4123 R-23 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 0,39 3,19 0,00 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 0,47 0,99 2,12 0,75 3,06 64,8824 R-24 3,82 1,04 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 3,38 2,07 3,71 2,69 2,07 3,19 1,16 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 67,7025 R-25 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 1,74 3,06 66,5526 R-26 3,82 3,38 3,40 3,66 1,63 2,22 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,04 1,53 1,94 3,09 3,26 1,29 1,87 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 3,06 66,6427 R-27 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 2,07 3,71 3,33 3,19 0,74 2,93 3,09 2,55 2,28 1,87 3,56 2,83 0,99 3,40 2,95 3,06 66,4428 R-28 3,82 3,38 3,40 2,53 1,63 2,22 3,93 2,15 2,07 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 67,5729 R-29 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 75,8130 R-30 3,82 3,38 3,40 3,66 1,63 3,49 2,90 0,65 3,27 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 1,62 1,59 3,14 3,40 2,95 3,06 67,9531 R-31 0,55 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 2,12 2,95 3,06 69,7032 R-32 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 3,49 3,93 0,00 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 68,4233 R-33 3,82 3,38 0,94 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 2,32 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 2,95 3,06 67,4834 R-34 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 2,22 3,93 2,15 1,09 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 1,62 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 65,6935 R-35 0,00 3,38 2,13 2,53 0,00 2,22 2,90 2,15 2,07 2,32 2,69 3,19 1,53 1,94 3,09 2,55 2,28 3,11 2,46 2,83 1,96 0,00 2,95 3,06 53,3436 R-36 3,82 1,04 3,40 2,53 2,46 2,22 2,90 3,38 2,07 2,32 2,69 2,07 1,53 1,94 2,40 1,43 2,28 3,11 0,00 0,68 3,14 3,40 0,45 0,00 51,2637 R-37 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 1,09 3,27 0,00 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 1,59 3,14 2,12 1,74 3,06 67,1438 R-38 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,49 2,90 2,15 3,27 2,32 3,33 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 68,35

113,65 109,98 112,54 108,89 83,27 108,60 127,02 106,68 102,88 117,66 105,49 103,37 101,16 95,52 111,12 105,32 106,79 106,57 108,77 82,05 101,81 95,92 91,67 108,54 2515,2766,19

No Responden Pernyataan Total Skor

JUMLAHRATA-RATA

134

135

SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS

1 26 8 1 2 1 3,82 1,53 0,99 0,55 0,00 14,59 2,34 0,98 0,30 0,00 99,32 12,24 0,99 1,10

2 27 7 3 1 0 3,38 2,15 1,04 0,55 0,00 11,42 4,62 1,08 0,30 0,00 91,26 15,05 3,12 0,55

3 0 1 2 7 28 0,00 0,55 0,94 2,13 3,40 0,00 0,30 0,88 4,54 11,56 0,00 0,55 1,88 14,91

4 2 1 2 14 19 0,00 0,81 1,56 2,53 3,66 0,00 0,66 2,43 6,40 13,40 0,00 0,81 3,12 35,42

5 2 25 9 0 2 3,55 2,46 1,63 0,93 0,00 12,60 6,05 2,66 0,86 0,00 7,10 61,50 14,67 0,00

6 24 10 2 1 1 3,49 2,22 1,04 0,56 0,00 12,18 4,93 1,08 0,31 0,00 83,76 22,20 2,08 0,56

7 1 1 2 12 22 0,00 1,36 2,20 2,90 3,93 0,00 1,85 4,84 8,41 15,44 0,00 1,36 4,40 34,80

8 25 9 2 1 1 3,38 2,15 1,09 0,65 0,00 11,42 4,62 1,19 0,42 0,00 84,50 19,35 2,18 0,65

9 0 1 2 12 23 0,00 0,65 1,09 2,07 3,27 0,00 0,42 1,19 4,28 10,69 0,00 0,65 2,18 24,84

10 25 10 1 1 1 3,71 2,32 1,16 0,55 0,00 13,76 5,38 1,35 0,30 0,00 92,75 23,20 1,16 0,55

11 1 1 2 15 19 0,00 0,39 0,74 2,69 3,33 0,00 0,15 0,55 7,24 11,09 0,00 0,39 1,48 40,35

12 1 1 3 8 25 0,00 0,94 2,04 2,07 3,19 0,00 0,88 4,16 4,28 10,18 0,00 0,94 6,12 16,56

13 28 7 1 1 1 3,19 1,53 0,74 0,39 0,00 10,18 2,34 0,55 0,15 0,00 89,32 10,71 0,74 0,39

14 1 1 2 7 27 0,00 0,51 1,16 1,94 2,93 0,00 0,26 1,35 3,76 8,58 0,00 0,51 2,32 13,58

15 33 3 1 1 0 3,09 2,40 1,22 0,73 0,00 9,55 5,76 1,49 0,53 0,00 101,97 7,20 1,22 0,73

16 0 2 2 14 20 0,00 0,78 1,43 2,55 3,26 0,00 0,61 2,04 6,50 10,63 0,00 1,56 2,86 35,70

17 1 1 2 12 22 0,00 0,73 1,29 2,28 3,46 0,00 0,53 1,66 5,20 11,97 0,00 0,73 2,58 27,36

18 31 5 1 0 1 3,11 1,87 0,81 0,42 0,00 9,67 3,50 0,66 0,18 0,00 96,41 9,35 0,81 0,00

19 1 1 2 15 19 0,00 0,99 1,62 2,46 3,56 0,00 0,98 2,62 6,05 12,67 0,00 0,99 3,24 36,90

20 22 11 2 2 1 2,83 1,59 0,68 0,47 0,00 8,01 2,53 0,46 0,22 0,00 62,26 17,49 1,36 0,94

21 26 9 2 1 0 3,14 1,96 0,99 0,55 0,00 9,86 3,84 0,98 0,30 0,00 81,64 17,64 1,98 0,55

22 16 19 0 2 1 3,40 2,12 1,11 0,62 0,00 11,56 4,49 1,23 0,38 0,00 54,40 40,28 0,00 1,24

23 0 1 1 13 23 0,00 0,45 0,75 1,74 2,95 0,00 0,20 0,56 3,03 8,70 0,00 0,45 0,75 22,62

24 1 1 0 2 34 0,00 0,62 1,09 1,94 3,06 0,00 0,38 1,19 3,76 9,36 0,00 0,62 0,00 3,88

Nof Y Y² fY

RATA-RATA

136

STS SS S TB TS STS

0,00 113,65 12916,32 379,40 18,73 0,98 0,61 0,00 399,71 18,68 65,66 49,69 Belum

0,00 109,98 12095,60 308,46 32,36 3,24 0,30 0,00 344,36 18,07 72,3 53,55 Kreatif

95,20 112,54 12665,25 0,00 0,30 1,77 31,76 323,68 357,51 18,49 50,91 41,13 Belum

69,54 108,89 11857,03 0,00 0,66 4,87 89,61 254,52 349,65 17,89 70,84 52,70 Kreatif

0,00 83,27 6933,89 25,21 151,29 23,91 0,00 0,00 200,41 13,68 66,72 50,31 Kreatif

0,00 108,60 11793,96 292,32 49,28 2,16 0,31 0,00 344,08 17,85 65,94 49,85 Belum

86,46 127,02 16134,08 0,00 1,85 9,68 100,92 339,79 452,24 20,87 68,89 51,57 Kreatif

0,00 106,68 11380,62 285,61 41,60 2,38 0,42 0,00 330,01 17,53 69,09 51,68 Kreatif

75,21 102,88 10584,29 0,00 0,42 2,38 51,42 245,94 300,15 16,91 66,5 50,18 Kreatif

0,00 117,66 13843,88 344,10 53,82 1,35 0,30 0,00 399,57 19,34 67,62 50,83 Kreatif

63,27 105,49 11128,14 0,00 0,15 1,10 108,54 210,69 320,48 17,34 68,34 51,25 Kreatif

79,75 103,37 10685,36 0,00 0,88 12,48 34,28 254,40 302,05 16,99 65,78 49,76 Belum

0,00 101,16 10233,35 284,93 16,39 0,55 0,15 0,00 302,02 16,62 48,25 39,58 Belum

79,11 95,52 9124,07 0,00 0,26 2,69 26,35 231,79 261,09 15,70 67,43 50,72 Kreatif

0,00 111,12 12347,65 315,09 17,28 1,49 0,53 0,00 334,39 18,26 67,31 50,65 Kreatif

65,20 105,32 11092,30 0,00 1,22 4,09 91,04 212,55 308,89 17,31 68,96 51,61 Kreatif

76,12 106,79 11404,10 0,00 0,53 3,33 62,38 263,38 329,62 17,55 68,78 51,50 Kreatif

0,00 106,57 11357,16 299,84 17,48 0,66 0,00 0,00 317,98 17,51 68,04 51,07 Kreatif

67,64 108,77 11830,91 0,00 0,98 5,25 90,77 240,80 337,80 17,87 66,26 50,04 Kreatif

0,00 82,05 6732,20 176,20 27,81 0,92 0,44 0,00 205,37 13,48 65,52 49,61 Belum

0,00 101,81 10365,28 256,35 34,57 1,96 0,30 0,00 293,19 16,73 70,8 52,68 Kreatif

0,00 95,92 9200,65 184,96 85,39 0,00 0,77 0,00 271,12 15,76 70,41 52,45 Kreatif

67,85 91,67 8403,39 0,00 0,20 0,56 39,36 200,16 240,28 15,06 64,88 49,24 Belum

104,04 108,54 11780,93 0,00 0,38 0,00 7,53 318,36 326,27 17,84 67,7 50,88 Kreatif

66,55 50,21 Kreatif

66,64 50,26 Kreatif

66,44 50,14 Kreatif

67,57 50,80 Kreatif

75,81 55,58 Kreatif

67,95 51,02 Kreatif

69,7 52,04 Kreatif

68,42 51,29 Kreatif

67,48 50,75 Kreatif

65,69 49,71 Belum

53,34 42,54 Belum

51,26 41,33 Belum

67,14 50,55 Kreatif

68,35 51,25 Kreatif

17,22 66,191316 50,00 28

Kategori(∑fY)²fY²

∑fY² S X T∑fY

RATA-RATA

137

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENGAITKAN UNSUR SETS

SIKLUS II

1 2 3 41 R-01 4 4 3 4 15 93,75 TUNTAS2 R-02 4 4 2 3 13 81,25 TUNTAS3 R-03 4 4 2 3 13 81,25 TUNTAS4 R-04 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS5 R-05 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS6 R-06 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS7 R-07 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS8 R-08 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS9 R-09 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

10 R-10 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS11 R-11 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS12 R-12 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS13 R-13 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS14 R-14 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS15 R-15 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS16 R-16 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS17 R-17 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS18 R-18 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS19 R-19 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS20 R-20 4 4 3 4 15 93,75 TUNTAS21 R-21 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS22 R-22 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS23 R-23 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS24 R-24 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS25 R-25 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS26 R-26 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS27 R-27 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS28 R-28 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS29 R-29 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS30 R-30 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS31 R-31 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS32 R-32 4 3 2 3 12 75,00 TUNTAS33 R-33 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS34 R-34 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS35 R-35 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS36 R-36 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS37 R-37 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS38 R-38 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS

123 119 99 104 445 2781,25 26152 152 152 152

80,92 78,29 65,13 68,4293,7550,00

2373,19

3860,53Ketuntasan Klasikal

Nilai tertinggiNilai terendah

≥75Rata-rata

Jumlah siswa

Kriteria

JumlahJumlah Maksimum

%

No KODEAspek

Jumlah Nilai

138

ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA

SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS II

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 R-01 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

2 R-02 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

3 R-03 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 80,00 TUNTAS

4 R-04 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

5 R-05 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

6 R-06 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 TUNTAS

7 R-07 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80,00 TUNTAS

8 R-08 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

9 R-09 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 80,00 TUNTAS

10 R-10 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS

11 R-11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80,00 TUNTAS

12 R-12 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 5 50,00 BELUM TUNTAS

13 R-13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS

14 R-14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS

15 R-15 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS

16 R-16 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 7 70,00 BELUM TUNTAS

17 R-17 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80,00 TUNTAS

18 R-18 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS

19 R-19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS

20 R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 TUNTAS

21 R-21 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 TUNTAS

22 R-22 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 TUNTAS

23 R-23 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

24 R-24 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80,00 TUNTAS

25 R-25 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80,00 TUNTAS

26 R-26 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

27 R-27 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80,00 TUNTAS

28 R-28 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

29 R-29 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 5 50,00 BELUM TUNTAS

30 R-30 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS

31 R-31 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 5 50,00 BELUM TUNTAS

32 R-32 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS

33 R-33 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7 70,00 BELUM TUNTAS

34 R-34 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 5 50,00 BELUM TUNTAS

35 R-35 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 60,00 BELUM TUNTAS

36 R-36 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 70,00 BELUM TUNTAS

37 R-37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90,00 TUNTAS

38 R-38 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 80,00 TUNTAS2810,00

73,9581,58

KeteranganNo Kode

Butir soal SkorTotal Nilai %

21Jumlah

Rata-rataKetuntasan klasikalnya

139

ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA

SOAL URAIAN SIKLUS II

1 2 3 4 51 R-01 6 6 4 4 6 26 86,67 TUNTAS

R-07 3 3 4 2 4 16 53,33 BELUM TUNTASR-09 6 3 4 2 0 15 50,00 BELUM TUNTASR-17 6 3 6 1 0 16 53,33 BELUM TUNTAS

2 R-02 3 3 4 2 4 16 53,33 BELUM TUNTASR-16 6 6 6 6 6 30 100,00 TUNTASR-18 6 6 6 6 6 30 100,00 TUNTASR-20 6 6 4 2 6 24 80,00 TUNTASR-31 6 6 4 2 6 24 80,00 TUNTAS

3 R-03 6 6 6 2 6 26 86,67 TUNTASR-08 6 6 6 2 4 24 80,00 TUNTASR-10 6 6 4 6 6 28 93,33 TUNTASR-21 0 3 4 2 2 11 36,67 BELUM TUNTASR-35 6 3 6 0 2 17 56,67 BELUM TUNTAS

4 R-04 6 6 4 2 6 24 80,00 TUNTASR-11 6 0 6 2 2 16 53,33 BELUM TUNTASR-13 6 6 4 6 6 28 93,33 TUNTASR-22 3 3 4 2 0 12 40,00 BELUM TUNTASR-33 6 6 4 4 6 26 86,67 TUNTAS

5 R-05 2 3 6 2 2 15 50,00 BELUM TUNTASR-14 6 6 6 0 6 24 80,00 TUNTASR-26 6 3 6 2 0 17 56,67 BELUM TUNTASR-34 6 3 4 0 2 15 50,00 BELUM TUNTAS

6 R-06 1 3 6 2 2 14 46,67 BELUM TUNTASR-23 3 3 4 2 2 14 46,67 BELUM TUNTASR-24 6 6 4 2 6 24 80,00 TUNTASR-28 3 6 4 2 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-32 6 2 6 0 2 16 53,33 BELUM TUNTAS

7 R-15 6 3 4 2 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-27 2 6 6 6 6 26 86,67 TUNTASR-30 6 6 6 2 6 26 86,67 TUNTASR-36 6 3 4 0 2 15 50,00 BELUM TUNTASR-38 6 6 6 2 6 26 86,67 TUNTAS

8 R-12 4 6 5 0 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-19 6 6 4 2 6 24 80,00 TUNTASR-25 6 6 6 0 6 24 80,00 TUNTASR-29 6 6 0 0 4 16 53,33 BELUM TUNTASR-37 6 6 6 2 6 26 86,67 TUNTAS

192 176 183 83 148 782 2606,67 19228 228 228 228 228

84,21 77,19 80,26 36,40 64,9180,0040,00

1468,60

3836,84

Jumlah siswa

Nilai tertinggiNilai terrendah

Jumlah Maksimum%

Ketuntasan Klasikal

≥75Rata-rata

Jumlah

KEL KODEButir Soal

Jumlah Nilai Kriteria

140

ANALISIS HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS II

NO KODE 1 2 3 4 SKOR TOTAL NILAI KETERANGAN1 R-01 4 3 3 2 12 75,00 TUNTAS2 R-02 3 3 2 2 10 62,50 BELUM TUNTAS3 R-03 3 2 3 2 10 62,50 BELUM TUNTAS4 R-04 3 4 3 2 12 75,00 TUNTAS5 R-05 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS6 R-06 3 4 3 2 12 75,00 TUNTAS7 R-07 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS8 R-08 3 4 3 3 13 81,25 TUNTAS9 R-09 3 4 3 4 14 87,50 TUNTAS

10 R-10 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS11 R-11 3 4 3 2 12 75,00 TUNTAS12 R-12 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS13 R-13 4 2 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS14 R-14 4 3 3 2 12 75,00 TUNTAS15 R-15 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS16 R-16 3 3 2 2 10 62,50 BELUM TUNTAS17 R-17 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS18 R-18 2 3 3 2 10 62,50 BELUM TUNTAS19 R-19 3 4 3 3 13 81,25 TUNTAS20 R-20 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS21 R-21 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS22 R-22 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS23 R-23 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS24 R-24 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS25 R-25 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS26 R-26 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS27 R-27 3 3 3 4 13 81,25 TUNTAS28 R-28 4 3 3 2 12 75,00 TUNTAS29 R-29 2 3 3 2 10 62,50 BELUM TUNTAS30 R-30 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS31 R-31 2 3 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS32 R-32 2 3 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS33 R-33 3 3 2 3 11 68,75 BELUM TUNTAS34 R-34 3 3 2 3 11 68,75 BELUM TUNTAS35 R-35 3 2 2 2 9 56,25 BELUM TUNTAS36 R-36 3 3 2 2 10 62,50 BELUM TUNTAS37 R-37 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS38 R-38 4 3 4 3 14 87,50 TUNTAS

118 117 105 95 435 2718,753,11 3,08 2,76 2,50 11,45 71,55

55,26

JumlahRata-rata

Ketuntasan klasikal21

141

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Mata Pelajaran : IPA Fisika

Kelas/Semester : VIII/2

Pertemuan ke : 5 dan 6

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (4X40 menit)

STANDAR KOMPETENSI

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produkteknologi sehari-hari.

KOMPETENSI DASAR

Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermindan lensa.

INDIKATOR

1. Kognitif:

a. Produk:

1) Menyebutkan sinar istimewa pada cermin cembung.2) Menjelaskan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin

cembung.3) Menjelaskan hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak

fokus pada cermin cembung.4) Menjelaskan perbesaran bayangan pada cermin cembung.5) Menyebutkan manfaat cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari dan

menghubungkannya dengan keempat unsur SETS

b. Proses

Melakukan percobaan untuk mempelajari pembentukan bayangan padacermin cembung meliputi:

1) Merumuskan masalah2) Menyusun langkah kerja3) Mengidentifikasi variabel-variabel

142

4) Menyusun data percobaan5) Menganalisis data6) Menyimpulkan

2. Psikomotor:

a. Melakukan percobaan untuk menentukan fokus cermin cembung.b. Melakukan percobaan untuk membuktikan proses pembentukan bayangan

dan sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cembung.c. Mengukur jarak benda pada cermin cembung dengan menggunakan bangku

optik.d. Mengukur jarak bayangan pada cermin cembung dengan menggunakan

bangku optik.

3. Afektif:

Bersikap kreatif.

A. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif

a. Produk:

1) Siswa dapat menyebutkan sinar istimewa pada cermin cekung.2) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan proses

pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada cermin cembung.3) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskan hubungan

antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermincembung.

4) Dengan seperangkat alat percobaan, siswa dapat menjelaskanperbesaran bayangan pada cermin cembung.

5) Melalui tugas dan diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan manfaatcermin cekung dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannyadengan keempat unsur SETS.

b. Proses

Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pembentukan bayanganpada cermin cembung. Siswa dapat melakukan percobaan untukmenemukan jarak fokus dan sifat-sifat bayangan pada cermin cembungsesuai dengan rincian tugas yang ditentukan di LKS cermin cembungmeliputi: Merumuskan tujuan, menentukan langkah kerja, merancangpercobaan, menganalisis hasil percobaan, membuat kesimpulan danmempresentasikannya.

143

2. Psikomotorik:

g. Disediakan seperangkat alat percobaan mengenai pembentukanbayangan pada cermin cembung, siswa terampil melakukan percobaan.

h. Disediakan bangku optik, siswa dapat mengukur jarak benda padacermin cembung.

i. Disediakan bangku optik, siswa dapat mengukur jarak bayangan padacermin cembung.

3. Afektif:

Bersikap kreatif.

B. Materi Pembelajaran

Pemantulan cahaya pada cermin cembung.

C. Model dan Pendekatan Pembelajaran

Model : NHT (Numbered Head Together) dan eksperimen.

Pendekatan : SETS (Science, Environment, Technology andSociety).

D.Kegiatan Belajar Mengajar

Pertemuan pertama

Kegiatan Kegiatan Alokasiwaktu(menit)

Guru Siswa

PendahuluanApersepsi

Motivasi

Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitu tentangpembentukan bayanganpada cermin cekung.

Guru melakukan Tanyajawab dengan siswasehingga siswa merasaperlu untuk belajar tentangmateri cermin cembung.

Siswa menjawabpertanyaan guru bahwasifat bayangan padacermin cekungditentukan berdasarkanletak bendanya. Siswa memperhatikan

dan menjawab pertanyaanguru.

10

144

Inti Guru membagi kelasmenjadi 8 kelompok, satukelompok terdiri dari 4-5orang. Guru memberikan nomoruntuk tiap siswa. Guru membagi LKStentang pembentukanbayangan pada cermincembung yang bertujuanmengembangkan kreativitassiswa

Guru membimbing siswauntuk melakukaneksperimen danmengerjakan LKSpemantulan pada cermincembung.

Guru membimbing siswamelakukan diskusikelompok tentangpemantulan pada cermincembung. Guru menunjuk salahsatu nomor siswa secaraacak untuk menyampaikanhasil diskusi kelompoknya. Guru membimbing siswayang lain untuk menanggapijawaban dari siswasebelumnya.

Siswa membentukkelompok.

Siswa memperhatikanguru. Siswa melakukaneksperimen danmengerjakan LKS tentangpemantulan pada cermincembung yang bertujuanmengembangkankreativitas siswa Siswa melakukan

diskusi kelompok.

Siswa menyampaikanhasil diskusi kelompoktentang pemantulan padacermin cembung.

Siswa menanggapihasil presentasi temannya.

50

Penutup Guru membimbing siswauntuk menyimpulkan hasilpembelajaran. Selain itu,guru meminta siswamencari artikel yang terkaitdengan materi yang telahdipelajari sertamenghubungkannya dengankeempat unsur SETS.

Siswa membuatkesimpulan bahwa sifatbayangan yang dihasilkanoleh cermin cembungadalah maya, tegak dandiperkecil. Penggunaancermin cembung yaituuntuk kaca spion dan padapersimpangan jalan untukmembantu pengemudimelihat kendaraan-kendaraan yang akanberpapasan.

20

145

Pertemuan kedua

Kegiatan Kegiatan Alokasiwaktu(menit)

Guru Siswa

PendahuluanApersepsi

Motivasi

Guru mengingatkansiswa tentang materisebelumnya yaitu tentangpemantulan pada cermincembung.

Guru melakukan Tanyajawab dengan siswasehingga siswa merasaperlu untuk belajar tentangkaitan antara materi yangtelah dipelajari dengankeempat unsur SETS yaitusains, lingkungan,teknologi dan masyarakat.Sebagai contoh sains:pemantulan pada cermincembung. Teknologi:teknologi otomasi.Lingkungan: sarana untukmenggali sumber dayaalam yang baru.Masyarakat: untukmenjelajahi daerah yangtidak dikenali danberbahaya bagi manusia.

Siswa menjawabpertanyaan guru bahwasifat bayangan padacermin cembung adalahmaya, tegak dandiperkecil. Siswa memperhatikandan menjawab pertanyaanguru.

10

Inti Membagi kelas menjadi8 kelompok, satu kelompokterdiri dari 4-5 orang. Setiap siswa dalam satukelompok mendapat nomorurut individu. Guru membimbingsiswa melakukan diskusikelompok tentang kaitanantara materi yang telahdipelajari dengan keempatunsur SETS yaitu sains,lingkungan, teknologi danmasyarakat. Guru menunjuk salahsatu nomor siswa untukmenyampaikan kaitanantara materi yang telahdipelajari dengan keempat

Siswa membentukkelompok.

Siswa memperhatikanguru. Siswa berdiskusi.

Siswa menyampaikanhasil diskusi.

30

146

unsur SETS. Guru membimbingsiswa yang lain untukmenanggapi jawaban darisiswa sebelumnya.

Siswa menanggapihasil presentasi temannya.

Penutup Guru membimbingsiswa untuk menyimpulkanhasil pembelajaran.

Guru memberikan soaltes evaluasi dan angket.

Siswa membuatkesimpulan bahwaSains: Pemantulan padacermin cembung.Teknologi: teknologiotomasi.Lingkungan: sebagaisarana untuk menggalisumber daya alam yangbaru.Masyarakat: dapatdigunakan untukmenjelajahi daerah yangtidak dikenali danberbahaya bagi manusia,misalnya daerah sumbergas yang baru ditemukan. Siswa mengerjakan soaltes evaluasi dan angket.

40

E. Sumber belajarBuku “ Cahaya”Lembar Kerja Siswa (LKS)Jaringan IT

F. Penilaian

Penilaian kognitif (lampiran)

Penilaian psikomotor (lampiran)

Penilaian afektif (lampiran)Pemalang, Mei 2012

Guru Praktikan

Handini Kartikasasmi

NIM.4201408089

147

LEMBAR KERJA SISWA

SIKLUS III

1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cembung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini

2. Bagaimana caranya supaya didapatkan variasi jarak bendanya?

3. Masukkan data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan di bawah ini.

4. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.

5. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan

No s (cm) Sifat-sifat bayangan

1.2.3.4.5.6.

147

LEMBAR KERJA SISWA

SIKLUS III

1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cembung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini

2. Bagaimana caranya supaya didapatkan variasi jarak bendanya?

3. Masukkan data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan di bawah ini.

4. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.

5. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan

No s (cm) Sifat-sifat bayangan

1.2.3.4.5.6.

147

LEMBAR KERJA SISWA

SIKLUS III

1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cembung dan layar putihseperti pada gambar berikut ini

2. Bagaimana caranya supaya didapatkan variasi jarak bendanya?

3. Masukkan data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan di bawah ini.

4. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah jarak benda ( )sebanyak minimal 6 kali.

5. Buatlah laporan yang memuat- Tujuan percobaan- Alat-alat dan bahan yang digunakan- Langkah-langkah kegiatan- Data dan analisis- Kesimpulan

No s (cm) Sifat-sifat bayangan

1.2.3.4.5.6.

UNSUR SETS MATERI SIKLUS III

No. Sumber Judul Sains Teknologi Lingkungan Masyarakat1. Internet Teknologi cermin

cembung.Tim peneliti menggunakan perangkatkeras yang sudah tersedia saat ini.Proyektor 3D, akrilik silinder tembuspandang setinggi 1,8 meter, dan cermincembung dapat menampilkan gambaryang seakan berasal dari teknologi masadepan.

Teknologi video 3D dengan skalaukuran manusia.

Belum ada pembahasan mengenaidampaknya bagi lingkungan karenamerupakan teknologi yang baru.

Dapat memperlancarkomunikasi masyarakat.

2. Internet. Pengertian cermincembung

Pemantulan pada cermin cembung. Teknologi kaca spion kendaraan. Menciptakan keterdiban lingkungandi jalan saat berkendara.

Untuk keamananmasyarakat saat berkendarasehingga mengurangi angkakecelakaan di jalan raya.

3. Internet. Pengembangan algoritmapengenalan bentuk danarah objek pada sistemOmnidirectional VisionSensor.

Sistem ini didasarkan pada karakteristikmataserangga. Sistem ini dapat dibuatdengan mengarahkan kamera ke sebuahcermin cembung. Semakin cembungcermin yangdigunakan, maka sudut pandang yangdihasilkan akan semakin luas.

Teknologi otomasi yaitu salahsatu solusi untuk meningkatkanefisiensi dan keamanan dalamdunia produksi.

Sebagai sarana untuk menggalisumber daya alam yang baru.

AMR memiliki kemampuannavigasi sehinggadapat bergerak padalingkungan yang tidakdikenalnya. Kemampuanini dapat digunakan untukmenjelajahi daerah-daerahyang tidak dikenali danberbahaya bagi manusia,misalnya daerah sumbergas yang baru ditemukan.

148

KISI-KISI SOAL UJI COBA SIKLUS III

Standar Kompetensi

6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

Kompetensi Dasar

6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

SOAL PILIHAN GANDA

No. Indikator Materi Aspek Kognitif TotalC1 C2 C3 C4 C5 C61 Menyebutkan tiga sinar istimewa

pada cermin cembung.Cermin cembung 1,2 7 3

2 Menjelaskan proses pembentukandan sifat-sifat bayangan padacermin cembung.

Cermin cembung 6 3 10 3

3 Menjelaskan hubungan antarajarak benda, jarak bayangan, danjarak fokus pada cermin cembung.

Cermin cembung 14 5,11 3

4 Menjelaskan perbesaran bayanganpada cermin cembung.

Cermin cembung 9,12,13 3

5 Menyebutkan manfaat cermincembung dalam kehidupan sehari-hari dan menghubungkannyadengan keempat unsur SETS

Cermin cembung 4,8,15

3

Total 4 3 7 1 15Presentase 26,67% 20% 46,67% 6,67% 100%

149

150

SOAL UJI COBA

SIKLUS III

1. Jika sinar datang menuju titikpusat kelengkungan cermincembung maka akan dipantulkan…a. Seolah-olah berasal dari titik

fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari titik

pusat kelengkungan cermind. Melalui titik pusat

kelengkungan cermin2. Jika sinar datang sejajar sumbu

utama pada cermin cembung makaakan dipantulkan…a. Seolah-olah berasal dari titik

fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari pusat

keengkungan cermind. Melalui pusat kelengkungan

cermin3. Perhatikan pernyataan di bawah ini

tentang cermin cembung :

i. Memiliki jarak fokus negatifii. Bersifat konvergen

iii. Memiliki jarak fokus positifiv. Bersifat divergenPernyataan yang benar mengenaicermin cembung adalah....a. (i) dan (ii)b. (i) dan (iv)c. (i) dan (iii)d. (ii) dan (iii)

4. Cermin yang digunakan padapersimpangan jalan untukmembantu pengemudi melihatkendaraan-kendaraan yang akanberpapasan adalah…a. Cermin divergenb. Cermin konvergenc. Cermin datard. Cermin cekung

5. Sebuah benda diletakkan 12 cm didepan cermin cembung kemudianterbentuk bayangan 6 cm dibelakang cermin tersebut, makatitik fokusnya....a. -12 cmb. 12 cmc. -4 cmd. 4 cm

6. Bagaimanakah sifat bayangan yangdibentuk oleh cermin cembung…a. Maya, tegak, diperkecilb. Maya, terbalik, diperkecilc. Maya, tegak, diperbesard. Maya, terbalik, diperbasar

7. Lintasan sinar istimewa padacermin cembung yang benaradalah…

a.

F M

NAMA:

KELAS:

NO. ABSEN:

PETUNJUK UMUM

1. Tulis nama, nomer absen dan kelasterlebih dahulu

2. Periksa dan bacalah setiap soalsebelum menjawab

3. Dahulukan soal yang dianggapmudah

SOAL PILIHAN GANDA

Pilihlah jawaban yang tepat denganmemberi tanda silang (X) pada hurufA, B, C dan D di bawah ini!

151

b.

c.

d.

8. Teknologi manakah yangmenggunakan cermin cembung...a. Teknologi otomasib. Teknologi serat optikc. Teknologi pemanas alternatifd. Teknologi alat Pengering

Rumput Laut dan Pengukus IkanTenaga Surya

9. Sebuah kayu dengan tinggi 6 cmterletak pada jarak 10 cm di depancermin cembung dengan titik fokus15 cm dan terbentuk bayangan 6cm di belakang cermin, makaperbesaran bayangan dan tinggibayangan tersebut adalah....a. 0,6 kali dan 3,6 cmb. 6 kali dan 3,6 cmc. 0,6 kali dan 36 cmd. 6 kali dan 36 cm

10. Dari suatu percobaan untukmengetahui sifat-sifat bayanganyang dibentuk oleh cermin

cembung didapatkan hasil sebagaiberikut:No Jarak

bendaSifat bayangan

1 5 cm Maya, tegak,diperkecil

2 10 cm Maya, tegak,diperkecil

3 20 cm Maya, tegak,diperkecil

4 40 cm Maya, tegak,diperkecil

5 60 cm Maya, tegak,diperkecil

Kesimpulan sifat-sifat bayanganpada cermin cembung berdasarkanpercobaan di atas adalah…a. Sifat bayangan cermin cembung

adalah nyata, maya, tegak dandiperkecil.

b. Sifat bayangan cermin cembungadalah nyata, maya, tegak dandiperbesar.

c. Sifat bayangan cermin cembungadalah selalu maya, tegak dandiperkecil.

d. Sifat bayangan cermin cembungadalah nyata, tegak dandiperkecil

11. Sebuah cermin cembung memilikijari-jari kelengkungan 30 cm. Jikabenda diletakkan pada jarak 10 cmdi depan cermin, berapakah jarakbayangan benda…

a. 30 cm di belakang cerminb. 30 cm di depan cerminc. 6 cm di belakang cermind. 6 cm di depan cermin

12. Berdasarkan soal nomor 11,berapakah perbesaran bayanganyang dihasilkan…

a. 5 kalib. kali

c. kali

d. kali13. Benda setinggi 6 cm di depan

cermin cembung dengan jarak 10cm. Jika jarak titik api cermin 5

F M

F M

F M

152

cm, hitunglah perbesaranbayangannya…

a. 3 kalib. 1 kalic. kali

d. kali14. Perbedaan jarak fokus pada cermin

cembung dengan jarak fokus padacermin cekung adalah…a. f cermin cembung bernilai (-)

sedangkan f cermin cekungbernilai (+)

b. f cermin cembung bernilai (+)sedangkan f cermin cekungbernilai (-)

c. f cermin cekuung besarnya 2kali kelengkungan cerminsedangkan f cermin cembungbesarnya 0,5 kali kelengkungancermin.

d. f cermin cembung besarnya 0,5kali kelengkungan cerminsedangkan f cermin cembungbesarnya 2 kali kelengkungancermin.

15. Perhatikanlah beberapa alat dibawah ini

I. Lampu sorot mobilII. spion mobil

III. Lampu sorot senterIV. Cermin pemantau di toko

Yang termasuk armin aplikasi daricermin cembung adalah…a. (I) dan (II)b. (II) dan (III)c. (II) dan (IV)d. (III) dan (IV)

153

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SIKLUS III

1. c2. a3. b4. a5. a6. a7. d8. a9. a10. c11. c12. c13. d14. a15. c

KISI-KISI SOAL URAIAN

SIKLUS III

NO SOAL JAWABAN SKOR ASPEK(C1,C2,C3,C4,C5,C6)

ASPEKKREATIVIT

AS

1. Gambarkan bayangan yang terbentuk oleh suatu benda yangterletak di depan cermin cembung seperti pada gambar dibawah ini dengan menggunakan tiga sinar istimewa!

2(menggambar 1sinaristimewa)

2(menggambar 2sinaristimewa)

3(menggambardengan 3sinaristimewa)

C4 Berpikirorisinal

f M

154

2. Perhatikan gambar sebuah benda di depan cermincembung di bawah ini

Gambarlah bayangan benda tersebut dan jelaskanbagaimana sifat bayangannnya!

3 (Menggambarbayangannya)

3 (Menjelaskan sifatbayangannya)

C5 Berpikir lancer

3. Pada hari minggu Wati pergi ke supermarket untukmembeli baju. Tiba-tiba Ia melihat sebuah cermin cembungyang terletak di salah satu sudut supermarket. Wati beradapada jarak 30 meter dari cermin tersebut.Fokus cerminnyaadalah -0,25 meter.Dimanakah letak bayangan wati daricermin tersebut?

Diketahui:s = 30 mf = −0,25 mDitanya:s′ … … . ?Penyelesaian:1f = 1s + 1s′1−0,25 = 130 + 1s′1s′ = 1−30 1−0,25s′ = −0,23 m

3

3

C4 Berpikirterperinci

f M

Sifat bayangannya: maya , tegak dan diperkecil

155

Jadi bayangan Wati terletak pada jarak 0,23 m dibelakang cermin cembung.

4. Berdasarkan soal pada nomor 4, berapakah perbesarannya? Diketahui:s = 30 mf = −0,25 ms′ = −0,23 mDitanya:Perbesarannya(M)…..?Penyelesaian:|M| = s′s = −0,2330 = 0,077 kaliJadi perbesarannya adalah 0,077 kali.

3

3

C4 Berpikirterperinci

5. Bagaimana penggunaan konsep pemantulan pada cermincembung dalam:d. Teknologie. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cembung

dalam teknologi bagi lingkungan.f. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cembung

dalam teknologi bagi masyarakat.

a. TeknologiTeknologi otomasi yaitu salah satu solusi untukmeningkatkan efisiensi dan keamanan dalam duniaproduksi.

b. LingkunganSebagai sarana untuk menggali sumber daya alamyang baru.

c. MasyarakatAMR memiliki kemampuan navigasi sehingga dapatbergerak pada lingkungan yang tidak dikenalnya.Kemampuan ini dapat digunakan untuk menjelajahidaerah-daerah yang tidak dikenali dan berbahayabagi manusia, misalnya daerah sumber gas yang baruditemukan.

2

2

2

C3 Berpikir luwes

156

157

ANALISIS SOAL UJI COBA SIKLUS III

1 2 3 4 5 6 71 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 1 0 09 1 0 1 1 1 1 1

10 1 0 1 1 1 1 111 1 0 1 1 1 1 112 1 0 1 1 0 1 113 1 0 1 1 1 1 014 1 0 1 1 1 0 115 1 0 0 1 0 1 116 0 0 1 0 1 1 117 1 0 1 1 1 0 118 1 0 1 0 1 1 019 1 0 1 1 1 0 120 1 0 1 0 0 0 121 1 0 0 0 1 1 022 1 0 1 0 1 0 123 0 0 1 0 1 0 124 1 0 1 0 0 0 125 1 0 1 0 1 0 126 0 0 1 0 1 0 127 1 0 1 1 1 0 128 1 0 1 1 0 0 129 1 0 1 0 1 0 130 0 0 0 0 0 1 031 1 0 1 1 1 1 032 1 0 0 0 1 0 033 0 0 1 0 0 0 034 1 0 1 1 1 1 035 1 0 1 0 1 0 036 0 0 0 0 1 0 0

∑x 30 8 31 21 29 19 25∑Y 370∑Y² 4150M 10,3

(∑Y)² 136900St² 9,6450617p 0,833 0,222 0,861 0,583 0,806 0,528 0,694q 0,167 0,778 0,139 0,417 0,194 0,472 0,306St 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106

Mp 10,800 14,250 10,742 11,905 10,552 11,895 11,440Mt 10,278 10,278 10,278 10,278 10,278 10,278 10,278

√p/q 2,236 2,236 0,535 2,49 1,183 2,035 1,057rpbi 0,376 2,86 0,08 1,304 0,104 1,06 0,396

rtabel 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329KRITERIA valid valid tidak valid tidak valid valid

r11 0,712TK 0,833 0,222 0,861 0,583 0,806 0,528 0,694

KRITERIA mudah sukar mudah sedang mudah sedang mudah∑TB 17 8 17 16 16 15 15∑ T 18 18 18 18 18 18 18∑ RB 13 0 14 5 13 4 10∑ R 18 18 18 18 18 18 18DB 0,222 0,444 0,167 0,611 0,167 0,611 0,278

KRITERIA cukup baik jelek baik jelek baik cukupdibuang dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai dipakai

UC-36

VALIDITAS

RELIABILITAS

UC-31

UC-11UC-04

UC-32UC-08UC-17UC-03UC-22

UC-13UC-34UC-19UC-24UC-28

UC-18UC-29UC-14UC-10UC-06

DAYA BEDA

KETERANGAN

UC-23UC-01UC-19UC-16

UC-15UC-35UC-07UC-20UC-21

UC-02

UC-33

TINGKATKESUKARAN

1,071

0,335

r11>rtabel = Reliabel

NO.KODESISWA

NOMOR BUTIR SOAL

k/(k-1)

(M(k-M))/(k.St²)

UC-26UC-12UC-05UC-25UC-09

UC-27

158

SKOR8 9 10 11 12 13 14 15 (Y)1 1 1 1 1 1 1 1 15 2251 1 1 1 1 1 1 1 15 2251 1 1 1 1 1 1 1 15 2251 1 1 0 1 1 1 1 14 1961 0 1 1 1 1 1 1 14 1961 1 1 1 0 1 1 1 14 1961 1 1 0 1 1 1 1 14 1961 1 1 1 1 1 1 1 13 1691 1 1 1 0 1 1 1 13 1691 0 1 1 1 1 1 1 13 1691 0 1 1 1 1 1 0 12 1441 0 1 1 1 1 1 1 12 1440 1 1 1 1 1 1 1 12 1441 1 1 1 1 1 1 0 12 1441 1 1 1 1 1 1 1 12 1441 1 1 1 1 1 1 1 12 1441 1 0 0 0 1 1 1 10 1001 1 1 1 0 1 0 1 10 1001 0 1 1 0 0 1 1 10 1001 1 1 1 1 1 1 0 10 1001 0 1 1 1 0 1 1 9 810 1 1 1 1 1 0 0 9 811 1 1 1 0 1 1 0 9 811 1 1 1 1 0 1 0 9 811 1 0 1 0 1 1 0 9 811 1 1 1 1 0 1 0 9 811 1 0 0 0 1 1 0 9 811 0 1 0 0 0 1 1 8 641 1 0 0 0 0 1 0 7 490 1 1 1 1 0 1 1 7 491 1 0 0 0 0 0 0 7 490 1 1 1 1 0 0 0 6 361 1 0 0 1 0 1 1 6 360 0 0 0 0 0 0 1 6 360 1 0 0 0 0 0 1 5 250 0 0 0 1 0 0 1 3 9

29 27 27 25 23 23 29 24 370 4150

0,806 0,75 0,75 0,694 0,639 0,639 0,806 0,6670,194 0,25 0,25 0,306 0,361 0,361 0,194 0,3333,106 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106 3,106

11,103 10,482 11,407 11,240 11,000 12,087 11,172 10,91710,278 10,278 10,278 10,278 10,278 10,278 10,278 10,2781,508 2,035 1,732 1,732 1,508 1,33 1,33 2,0350,401 0,134 0,63 0,537 0,351 0,775 0,383 0,4190,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329 0,329valid tidak valid valid valid valid valid valid

0,806 0,75 0,75 0,694 0,639 0,639 0,806 0,667mudah mudah mudah mudah sedang sedang mudah mudah

17 14 17 15 14 18 17 1618 18 18 18 18 18 18 1812 13 10 10 9 5 12 818 18 18 18 18 18 18 18

0,278 0,056 0,389 0,278 0,278 0,722 0,278 0,444cukup jelek cukup cukup cukup baik s cukup baik

dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai

Y2NOMOR BUTIR SOAL

159

1. Jika sinar datang sejajar sumbuutama pada cermin cembungmaka akan dipantulkan…a. seolah-olah berasal dari titik

fokus.b. Melalui titik fokusc. Seolah-olah berasal dari pusat

keengkungan cermind. Melalui pusat kelengkungan

cermin2. Bagaimanakah sifat bayangan

yang dibentuk oleh cermincembung…a. Maya, tegak, diperkecilb. Maya, terbalik, diperkecilc. Maya, tegak, diperbesard. Maya, terbalik, diperbasar

3. Lintasan sinar istimewa padacermin cembung yang benaradalah…

4. Dari suatu percobaan untukmengetahui sifat-sifat bayanganyang dibentuk oleh cermincembung didapatkan hasilsebagai berikut:

F M

F M

F M

F M

NAMA:

KELAS:

NO. ABSEN:

PETUNJUK UMUM

1. Tulis nama, nomer absen dankelas terlebih dahulu

2. Periksa dan bacalah setiap soalsebelum menjawab

3. Dahulukan soal yang dianggapmudah

I. SOAL PILIHAN GANDAPilihlah jawaban yang tepat denganmemberi tanda silang (X) pada hurufA, B, C dan D di bawah ini!

SOAL EVALUASI SIKLUS III

a.

b.

c.

d.

160

No Jarakbenda

Sifatbayangan

1 5 cm Maya, tegak,diperkecil

2 10 cm Maya, tegak,diperkecil

3 20 cm Maya, tegak,diperkecil

4 40 cm Maya, tegak,diperkecil

5 60 cm Maya, tegak,diperkecil

Kesimpulan sifat-sifat bayanganpada cermin cembungberdasarkan percobaan di atasadalah…a. Sifat bayangan cermin

cembung adalah nyata, maya,tegak dan diperkecil.

b. Sifat bayangan cermincembung adalah nyata, maya,tegak dan diperbesar.

c. Sifat bayangan cermincembung adalah selalu maya,tegak dan diperkecil.

d. Sifat bayangan cermincembung adalah nyata, tegakdan diperkecil

5. Sebuah cermin cembungmemiliki jari-jari kelengkungan30 cm. Jika benda diletakkanpada jarak 10 cm di depancermin, berapakah jarakbayangan benda…a. 30 cm di belakang cerminb. 30 cm di depan cerminc. 6 cm di belakang cermind. 6 cm di depan cermin

6. Berdasarkan soal nomor 5,berapakah perbesaran bayanganyang dihasilkan…a. 5 kalib. kali

c. kali

d. kali7. Benda setinggi 6 cm di depan

cermin cembung dengan jarak10 cm. Jika jarak titik api cermin5 cm, hitunglah perbesaranbayangannya…

a. 3 kalib. 1 kalc. kalid. kali

8. Perbedaan jarak fokus padacermin cembung dengan jarakfokus pada cermin cekungadalah…a. f cermin cembung bernilai (-)

sedangkan f cermin cekungbernilai (+)

b. f cermin cembung bernilai (+)sedangkan f cermin cekungbernilai (-)

c. f cermin cembung besarnya 2kelengkungan cerminsedangkan f cermin cembungbesarnya 0,5 kelengkungancermin.

d. f cermin cembung besarnya 2kelengkungan cerminsedangkan f cermin cembungbesarnya 0,5 kelengkungancermin.

9. Perhatikanlah beberapa alat dibawah iniI. Lampu sorot mobilII. spion mobilIII. Lampu sorot senterIV. Cermin pemantau di tokoYang termasuk armin aplikasidari cermin cembung adalah…

a. (I) dan (II)

b.(II) dan (III)

c.(II) dan (IV)

d.(III) dan (IV)

161

10. Cermin yang digunakan padapersimpangan jalan untukmembantu pengemudi melihatkendaraan-kendaraan yang akanberpapasan adalah…a. Cermin divergenb. Cermin konvergenc. Cermin datard. Cermin cekung

162

II. SOAL URAIAN

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat.

1. Gambarkan bayangan yang terbentuk oleh suatu benda yang terletak di depancermin cembung seperti pada gambar di bawah ini dengan menggunakan tigasinar istimewa!

2. Perhatikan gambar sebuah benda di depan cermin cembung di bawah ini

3. Pada hari minggu Wati pergi ke supermarket untuk membeli baju. Tiba-tibaIa melihat sebuah cermin cembung yang terletak di salah satu sudutsupermarket. Wati berada pada jarak 30 meter dari cermin tersebut.Fokuscerminnya adalah -0,25 meter.Dimanakah letak bayangan wati dari cermintersebut?

4. Berdasarkan soal pada nomor 4, berapakah perbesarannya?5. Bagaimana penggunaan konsep pemantulan pada cermin cembung dalam:

a. Teknologib. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cembung dalam teknologi bagi

lingkungan.c. Jelaskan dampak pemantulan pada cermin cembung dalam teknologi bagi

masyarakat.

163

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS III

I. SOAL PILIHAN GANDA1. a2. a3. d4. c5. c6. c7. d8. a9. c10. a

11. SOAL URAIAN1. Gambarnya adalah sebagai berikut

2. Gambarnya adalah sebagai berikut

Sifat bayangannya: maya , tegak dan diperkecil.

3. Diketahui:s = 30 mf = −0,25 mDitanya:s′ … … . ?Penyelesaian:

f M

f M

164

1f = 1s + 1s′1−0,25 = 130 + 1s′1s′ = 1−30 1−0,25s′ = −0,23 mJadi bayangan Wati terletak pada jarak 0,23 m di belakang cermin cembung.

4. Diketahui:s = 30 mf = −0,25 ms′ = −0,23 mDitanya:Perbesarannya(M)…..?Penyelesaian:|M| = s′s = −0,2330 = 0,077 kaliJadi perbesarannya adalah 0,077 kali.

5. a.TeknologiTeknologi otomasi yaitu salah satu solusi untuk meningkatkan efisiensi dankeamanan dalam dunia produksi.

b. LingkunganSebagai sarana untuk menggali sumber daya alam yang baru.

c.MasyarakatAMR memiliki kemampuan navigasi sehingga dapat bergerak pada lingkunganyang tidak dikenalnya. Kemampuan ini dapat digunakan untuk menjelajahidaerah-daerah yang tidak dikenali dan berbahaya bagi manusia, misalnya daerahsumber gas yang baru ditemukan.

ANALISIS ANGKET KREATIVITAS SISWA SIKLUS III

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 R-01 3,82 3,38 0,55 3,66 3,55 3,49 2,90 2,15 3,27 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 1,94 69,372 R-02 3,82 2,15 3,40 3,66 3,55 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 1,53 2,93 2,40 2,55 3,46 1,87 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 69,963 R-03 3,82 3,38 3,40 3,66 3,55 3,49 3,93 3,38 1,09 3,71 3,33 3,19 3,19 0,51 2,40 3,26 0,73 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 2,95 1,94 69,714 R-04 3,82 3,38 3,40 2,53 3,55 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 1,53 2,93 3,09 2,55 3,46 1,87 2,46 2,83 1,96 3,40 2,95 0,62 69,515 R-05 3,82 3,38 3,40 0,00 3,55 2,22 3,93 1,09 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 3,06 69,246 R-06 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 3,27 3,71 2,69 2,07 1,53 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 2,95 3,06 69,677 R-07 3,82 0,55 3,40 3,66 1,63 3,49 2,20 3,38 2,07 3,71 2,69 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 68,898 R-08 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 0,39 2,93 2,40 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 1,74 3,06 69,099 R-09 3,82 3,38 2,13 3,66 3,55 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 3,19 2,93 1,22 0,78 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 2,95 3,06 68,8010 R-10 1,53 1,04 0,94 3,66 3,55 2,22 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 0,00 3,14 3,40 2,95 3,06 68,9011 R-11 3,82 3,38 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 1,53 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 68,3412 R-12 1,53 3,38 2,13 2,53 3,55 3,49 3,93 3,38 3,27 2,32 3,33 3,19 3,19 1,94 3,09 2,55 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 2,95 1,94 68,9113 R-13 3,82 2,15 3,40 0,00 0,00 1,04 0,00 2,15 0,65 0,55 2,69 0,94 3,19 1,16 3,09 2,55 3,46 0,42 2,46 0,47 1,96 1,11 2,95 3,06 43,2714 R-14 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 1,96 3,40 1,74 1,94 68,4315 R-15 0,99 3,38 2,13 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 1,29 0,81 3,56 2,83 1,96 3,40 2,95 3,06 68,1216 R-16 3,82 3,38 3,40 3,66 1,63 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 0,00 3,11 2,46 2,83 0,55 3,40 2,95 3,06 68,0617 R-17 1,53 3,38 2,13 3,66 2,46 3,49 2,20 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 1,94 70,3118 R-18 0,55 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 3,19 1,53 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 1,09 68,9819 R-19 3,82 3,38 3,40 0,81 3,55 1,04 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 0,00 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 3,06 70,3920 R-20 3,82 3,38 3,40 2,53 3,55 2,22 3,93 3,38 3,27 3,71 0,74 2,04 3,19 0,00 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 1,74 3,06 69,8121 R-21 3,82 3,38 2,13 2,53 2,46 0,00 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 1,96 3,40 1,74 3,06 69,6222 R-22 3,82 2,15 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 3,27 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 3,46 0,81 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 69,3923 R-23 3,82 3,38 3,40 3,66 3,55 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 0,39 3,19 0,00 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 0,47 0,99 0,00 0,75 3,06 63,8524 R-24 3,82 1,04 3,40 1,56 2,46 3,49 2,90 3,38 2,07 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 2,95 1,94 69,9325 R-25 1,53 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 0,78 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 3,06 70,1826 R-26 3,82 3,38 3,40 3,66 3,55 2,22 3,93 3,38 2,07 3,71 2,69 2,04 1,53 1,94 3,09 3,26 1,29 3,11 3,56 2,83 3,14 3,40 2,95 1,94 69,8927 R-27 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 2,22 3,93 2,15 2,07 3,71 3,33 3,19 0,74 2,93 3,09 2,55 2,28 1,87 3,56 2,83 0,99 3,40 2,95 3,06 66,4428 R-28 3,82 3,38 3,40 2,53 3,55 2,22 3,93 2,15 2,07 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 3,56 2,83 3,14 2,12 1,74 3,06 69,4929 R-29 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 2,07 3,71 3,33 2,04 1,53 2,93 2,40 2,55 3,46 1,87 2,46 2,83 3,14 2,12 2,95 1,94 68,8530 R-30 3,82 3,38 3,40 3,66 3,55 3,49 2,90 0,65 3,27 2,32 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 2,55 2,28 3,11 1,62 2,83 3,14 3,40 2,95 1,94 69,9931 R-31 0,55 2,15 3,40 3,66 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 1,74 3,06 69,7732 R-32 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 3,56 1,59 1,96 2,12 2,95 3,06 69,3833 R-33 3,82 3,38 0,94 2,53 2,46 3,49 3,93 3,38 3,27 3,71 2,69 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 2,46 1,59 1,96 3,40 2,95 1,94 68,9534 R-34 1,53 2,15 3,40 3,66 3,55 2,22 3,93 2,15 1,09 3,71 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 1,94 69,6735 R-35 0,00 3,38 2,13 2,53 3,55 2,22 2,90 2,15 2,07 2,32 2,69 3,19 1,53 1,94 3,09 2,55 2,28 3,11 2,46 2,83 3,14 3,40 2,95 3,06 61,4736 R-36 3,82 1,04 3,40 2,53 2,46 2,22 2,90 3,38 2,07 2,32 2,69 2,07 1,53 1,94 2,40 1,43 2,28 3,11 0,00 0,68 3,14 3,40 0,45 0,00 51,2637 R-37 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,49 2,90 1,09 3,27 0,00 3,33 3,19 3,19 2,93 3,09 3,26 3,46 3,11 2,46 1,59 3,14 3,40 1,74 3,06 68,4238 R-38 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,49 2,90 2,15 3,27 2,32 3,33 2,07 3,19 2,93 3,09 3,26 2,28 3,11 3,56 1,59 3,14 3,40 1,74 1,94 68,35

113,65 109,98 112,54 108,89 106,80 110,26 130,62 110,06 105,28 124,38 113,33 103,37 97,84 99,27 112,10 108,57 105,61 105,93 111,08 84,20 98,27 115,83 91,67 93,13 2572,6667,70158

Total Skor

JUMLAHRATA-RATA

No Responden Pernyataan

165

166

SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS STS SS S TB TS

1 26 8 1 2 1 3,82 1,53 0,99 0,55 0,00 14,59 2,34 0,98 0,30 0,00 99,32 12,24 0,99 1,10

2 27 7 3 1 0 3,38 2,15 1,04 0,55 0,00 11,42 4,62 1,08 0,30 0,00 91,26 15,05 3,12 0,55

3 0 1 2 7 28 0,00 0,55 0,94 2,13 3,40 0,00 0,30 0,88 4,54 11,56 0,00 0,55 1,88 14,91

4 2 1 2 14 19 0,00 0,81 1,56 2,53 3,66 0,00 0,66 2,43 6,40 13,40 0,00 0,81 3,12 35,42

5 16 19 2 0 1 3,55 2,46 1,63 0,93 0,00 12,60 6,05 2,66 0,86 0,00 56,80 46,74 3,26 0,00

6 24 11 2 0 1 3,49 2,22 1,04 0,56 0,00 12,18 4,93 1,08 0,31 0,00 83,76 24,42 2,08 0,00

7 1 0 2 11 24 0,00 1,36 2,20 2,90 3,93 0,00 1,85 4,84 8,41 15,44 0,00 0,00 4,40 31,90

8 26 9 2 1 0 3,38 2,15 1,09 0,65 0,00 11,42 4,62 1,19 0,42 0,00 87,88 19,35 2,18 0,65

9 0 1 2 10 25 0,00 0,65 1,09 2,07 3,27 0,00 0,42 1,19 4,28 10,69 0,00 0,65 2,18 20,70

10 29 7 0 1 1 3,71 2,32 1,16 0,55 0,00 13,76 5,38 1,35 0,30 0,00 107,59 16,24 0,00 0,55

11 0 1 1 12 24 0,00 0,39 0,74 2,69 3,33 0,00 0,15 0,55 7,24 11,09 0,00 0,39 0,74 32,28

12 1 1 3 8 25 0,00 0,94 2,04 2,07 3,19 0,00 0,88 4,16 4,28 10,18 0,00 0,94 6,12 16,56

13 26 9 1 1 1 3,19 1,53 0,74 0,39 0,00 10,18 2,34 0,55 0,15 0,00 82,94 13,77 0,74 0,39

14 1 1 1 5 30 0,00 0,51 1,16 1,94 2,93 0,00 0,26 1,35 3,76 8,58 0,00 0,51 1,16 9,70

15 32 5 1 0 0 3,09 2,40 1,22 0,73 0,00 9,55 5,76 1,49 0,53 0,00 98,88 12,00 1,22 0,00

16 0 2 1 12 23 0,00 0,78 1,43 2,55 3,26 0,00 0,61 2,04 6,50 10,63 0,00 1,56 1,43 30,60

17 1 1 2 13 21 0,00 0,73 1,29 2,28 3,46 0,00 0,53 1,66 5,20 11,97 0,00 0,73 2,58 29,64

18 31 4 2 1 0 3,11 1,87 0,81 0,42 0,00 9,67 3,50 0,66 0,18 0,00 96,41 7,48 1,62 0,42

19 1 0 1 17 19 0,00 0,99 1,62 2,46 3,56 0,00 0,98 2,62 6,05 12,67 0,00 0,00 1,62 41,82

20 23 11 1 2 1 2,83 1,59 0,68 0,47 0,00 8,01 2,53 0,46 0,22 0,00 65,09 17,49 0,68 0,94

21 23 12 2 1 0 3,14 1,96 0,99 0,55 0,00 9,86 3,84 0,98 0,30 0,00 72,22 23,52 1,98 0,55

22 30 6 1 0 1 3,40 2,12 1,11 0,62 0,00 11,56 4,49 1,23 0,38 0,00 102,00 12,72 1,11 0,00

23 0 1 1 13 23 0,00 0,45 0,75 1,74 2,95 0,00 0,20 0,56 3,03 8,70 0,00 0,45 0,75 22,62

24 1 1 1 14 21 0,00 0,62 1,09 1,94 3,06 0,00 0,38 1,19 3,76 9,36 0,00 0,62 1,09 27,16

Y² fY

RATA-RATA

Nof Y

167

STS SS S TB TS STS

0,00 113,65 12916,32 379,40 18,73 0,98 0,61 0,00 399,71 18,68 69,37 50,95 Kreatif

0,00 109,98 12095,60 308,46 32,36 3,24 0,30 0,00 344,36 18,07 69,96 51,28 Kreatif

95,20 112,54 12665,25 0,00 0,30 1,77 31,76 323,68 357,51 18,49 69,71 51,14 Kreatif

69,54 108,89 11857,03 0,00 0,66 4,87 89,61 254,52 349,65 17,89 69,51 51,03 Kreatif

0,00 106,80 11406,24 201,64 114,98 5,31 0,00 0,00 321,93 17,55 69,24 50,87 Kreatif

0,00 110,26 12157,27 292,32 54,21 2,16 0,00 0,00 348,70 18,12 69,67 51,12 Kreatif

94,32 130,62 17061,58 0,00 0,00 9,68 92,51 370,68 472,87 21,47 68,89 50,67 Kreatif

0,00 110,06 12113,20 297,03 41,60 2,38 0,42 0,00 341,44 18,09 69,09 50,79 Kreatif

81,75 105,28 11083,88 0,00 0,42 2,38 42,85 267,32 312,97 17,30 68,8 50,62 Kreatif

0,00 124,38 15470,38 399,16 37,68 0,00 0,30 0,00 437,14 20,44 68,9 50,68 Kreatif

79,92 113,33 12843,69 0,00 0,15 0,55 86,83 266,13 353,67 18,62 68,34 50,36 Kreatif

79,75 103,37 10685,36 0,00 0,88 12,48 34,28 254,40 302,05 16,99 68,91 50,69 Kreatif

0,00 97,84 9572,67 264,58 21,07 0,55 0,15 0,00 286,35 16,08 43,27 36,13 Belum

87,90 99,27 9854,53 0,00 0,26 1,35 18,82 257,55 277,97 16,31 68,43 50,41 Kreatif

0,00 112,10 12566,41 305,54 28,80 1,49 0,00 0,00 335,83 18,42 68,12 50,24 Kreatif

74,98 108,57 11787,44 0,00 1,22 2,04 78,03 244,43 325,73 17,84 68,06 50,20 Kreatif

72,66 105,61 11153,47 0,00 0,53 3,33 67,58 251,40 322,84 17,36 70,31 51,48 Kreatif

0,00 105,93 11221,16 299,84 13,99 1,31 0,18 0,00 315,31 17,41 68,98 50,73 Kreatif

67,64 111,08 12338,77 0,00 0,00 2,62 102,88 240,80 346,30 18,25 70,39 51,53 Kreatif

0,00 84,20 7089,64 184,20 27,81 0,46 0,44 0,00 212,92 13,84 69,81 51,20 Kreatif

0,00 98,27 9656,99 226,77 46,10 1,96 0,30 0,00 275,13 16,15 69,62 51,09 Kreatif

0,00 115,83 13416,59 346,80 26,97 1,23 0,00 0,00 375,00 19,04 69,39 50,96 Kreatif

67,85 91,67 8403,39 0,00 0,20 0,56 39,36 200,16 240,28 15,06 63,85 47,81 Belum

64,26 93,13 8673,20 0,00 0,38 1,19 52,69 196,64 250,90 15,30 69,93 51,26 Kreatif

70,18 51,41 Kreatif

69,89 51,24 Kreatif

66,44 49,28 Belum

69,49 51,02 Kreatif

68,85 50,65 Kreatif

69,99 51,30 Kreatif

69,77 51,17 Kreatif

69,38 50,95 Kreatif

68,95 50,71 Kreatif

69,67 51,12 Kreatif

61,47 46,46 Belum

51,26 40,67 Belum

68,42 50,41 Kreatif

68,35 50,37 Kreatif

17,62 67,7016 50,00 33

∑fY

RATA-RATA

Kategori(∑fY)²fY²

∑fY² S X T

168

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENGAITKAN UNSUR SETS

SIKLUS III

No KODEAspek

Jumlah Nilai Kriteria1 2 3 3

1 R-01 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS2 R-02 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS3 R-03 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS4 R-04 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS5 R-05 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS6 R-06 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS7 R-07 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS8 R-08 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS9 R-09 4 4 3 4 15 93,75 TUNTAS

10 R-10 4 4 3 3 14 87,50 TUNTAS11 R-11 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS12 R-12 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS13 R-13 4 4 3 4 15 93,75 TUNTAS14 R-14 4 4 3 4 15 93,75 TUNTAS15 R-15 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS16 R-16 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS17 R-17 3 3 4 3 13 81,25 TUNTAS18 R-18 2 2 2 3 9 56,25 BELUM TUNTAS19 R-19 4 3 4 4 15 93,75 TUNTAS20 R-20 4 4 4 4 16 100,00 TUNTAS21 R-21 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS22 R-22 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS23 R-23 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS24 R-24 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS25 R-25 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS26 R-26 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS27 R-27 3 2 4 3 12 75,00 TUNTAS28 R-28 3 2 4 3 12 75,00 TUNTAS29 R-29 4 2 3 3 12 75,00 TUNTAS30 R-30 2 2 2 2 8 50,00 BELUM TUNTAS31 R-31 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS32 R-32 3 3 4 3 13 81,25 TUNTAS33 R-33 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS34 R-34 3 3 4 3 13 81,25 TUNTAS35 R-35 3 3 4 3 13 81,25 TUNTAS36 R-36 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS37 R-37 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS38 R-38 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS

Jumlah 132 125 126 115 498 3112,50 33Jumlah Maksimum 152 152 152 152

% 86,84 82,24 82,89 75,66Nilai tertinggi 100,00Nilai terrendah 50,00

≥75 33Rata-rata 81,91

Jumlah siswa 38Ketuntasan Klasikal 86,84

169

ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA

SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS III

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 R-01 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80,00 Tuntas

2 R-02 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas

3 R-03 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 90,00 Tuntas

4 R-04 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas

5 R-05 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas

6 R-06 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90,00 Tuntas

7 R-07 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80,00 Tuntas

8 R-08 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas

9 R-09 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 80,00 Tuntas

10 R-10 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas

11 R-11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 80,00 Tuntas

12 R-12 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 5 50,00 Belum tuntas

13 R-13 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas

14 R-14 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas

15 R-15 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80,00 Tuntas

16 R-16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90,00 Tuntas

17 R-17 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80,00 Tuntas

18 R-18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas

19 R-19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas

20 R-20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas

21 R-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas

22 R-22 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80,00 Tuntas

23 R-23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80,00 Tuntas

24 R-24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 80,00 Tuntas

25 R-25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90,00 Tuntas

26 R-26 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80,00 Tuntas

27 R-27 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80,00 Tuntas

28 R-28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90,00 Tuntas

29 R-29 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 5 50,00 Belum tuntas

30 R-30 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 80,00 Tuntas

31 R-31 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 6 60,00 Belum tuntas

32 R-32 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80,00 Tuntas

33 R-33 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80,00 Tuntas

34 R-34 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 70,00 Belum tuntas

35 R-35 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 7 70,00 Belum tuntas

36 R-36 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 80,00 Tuntas

37 R-37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas

38 R-38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100,00 Tuntas3130,00

82,3786,84

JumlahRata-rata

Ketuntasan klasikalnya33

KeteranganNo Kode

Butir soal SkorTotal Nilai %

170

ANALISIS HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA

SOAL URAIAN SIKLUS III

1 2 3 4 51 R-01 3 6 6 6 4 25 83,33 TUNTAS

R-07 6 6 3 3 6 24 80,00 TUNTASR-09 6 6 6 0 6 24 80,00 TUNTASR-17 6 6 6 6 6 30 100,00 TUNTAS

2 R-02 6 6 6 3 4 25 83,33 TUNTASR-16 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-18 6 6 6 0 6 24 80,00 TUNTASR-20 3 6 6 3 6 24 80,00 TUNTASR-31 2 6 6 3 6 23 76,67 TUNTAS

3 R-03 3 6 6 3 6 24 80,00 TUNTASR-08 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-10 2 6 6 6 6 26 86,67 TUNTASR-21 3 4 6 6 6 25 83,33 TUNTASR-35 2 3 6 6 6 23 76,67 TUNTAS

4 R-04 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-11 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-13 6 6 3 6 4 25 83,33 TUNTASR-22 6 6 3 6 4 25 83,33 TUNTASR-33 6 6 3 6 4 25 83,33 TUNTAS

5 R-05 6 6 3 6 4 25 83,33 TUNTASR-14 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-26 6 3 6 0 2 17 56,67 BELUM TUNTASR-34 6 6 6 6 6 30 100,00 TUNTAS

6 R-06 3 0 6 3 4 16 53,33 BELUM TUNTASR-23 0 3 6 0 6 15 50,00 BELUM TUNTASR-24 6 6 6 3 4 25 83,33 TUNTASR-28 6 6 6 3 4 25 83,33 TUNTASR-32 6 2 6 0 2 16 53,33 BELUM TUNTAS

7 R-15 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-27 3 6 6 6 4 25 83,33 TUNTASR-30 6 6 6 4 4 26 86,67 TUNTASR-36 2 6 6 6 6 26 86,67 TUNTASR-38 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTAS

8 R-12 4 0 4 6 2 16 53,33 BELUM TUNTASR-19 6 6 6 6 4 28 93,33 TUNTASR-25 2 6 6 6 4 24 80,00 TUNTASR-29 2 6 6 6 4 24 80,00 TUNTASR-37 6 3 6 6 4 25 83,33 TUNTAS

178 198 211 172 172 931 3103,33 33228 228 228 228 228

78,07 86,84 92,54 75,44 75,4486,6733,33

3381,67

3886,84

Jumlah siswa

Nilai tertinggiNilai terrendah

Jumlah Maksimum%

Ketuntasan Klasikal

≥75Rata-rata

Nilai Kriteria

Jumlah

KEL KODEButir Soal

Jumlah

171

ANALISIS HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS III

NO KODE 1 2 3 4 SKORTOTAL NILAI KETERANGAN

1 R-01 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS

2 R-02 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

3 R-03 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

4 R-04 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

5 R-05 3 2 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS

6 R-06 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

7 R-07 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

8 R-08 3 4 4 4 15 93,75 TUNTAS

9 R-09 3 3 3 4 13 81,25 TUNTAS

10 R-10 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

11 R-11 3 4 4 3 14 87,50 TUNTAS

12 R-12 3 2 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS

13 R-13 4 3 4 3 14 87,50 TUNTAS

14 R-14 4 3 4 4 15 93,75 TUNTAS

15 R-15 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

16 R-16 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

17 R-17 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

18 R-18 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

19 R-19 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS

20 R-20 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS

21 R-21 4 3 3 4 14 87,50 TUNTAS

22 R-22 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

23 R-23 3 3 2 3 11 68,75 BELUM TUNTAS

24 R-24 4 3 4 3 14 87,50 TUNTAS

25 R-25 4 4 4 3 15 93,75 TUNTAS

26 R-26 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS

27 R-27 3 4 3 3 13 81,25 TUNTAS

28 R-28 4 3 3 3 13 81,25 TUNTAS

29 R-29 2 3 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS

30 R-30 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

31 R-31 2 3 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS

32 R-32 2 3 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS

33 R-33 2 3 3 3 11 68,75 BELUM TUNTAS

34 R-34 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

35 R-35 3 3 3 2 11 68,75 BELUM TUNTAS

36 R-36 3 3 3 3 12 75,00 TUNTAS

37 R-37 3 3 3 4 13 81,25 TUNTAS

38 R-38 4 4 4 4 16 100,00 TUNTAS

Jumlah 120 118 121 118 477 2.981,25

29Rata-rata 3,16 3,11 3,18 3,11 12,55 78,45

Ketuntasan klasikal 76,32

172

KISI KISI ANGKET KREATIVITAS

No Indikator Komponen SikapKognitif Afektif Konatif

1. Rasa ingin tahu yangluas dan mendalam.

20 1,(-21), 9,(-22)

2. Sering mengajukanpertanyaan yang baik.

(-10),(-11) 2,23,(-24)

3. Memberikan banyakgagasan atau usulterhadap suatu masalah.

(-3) 12, 25,26,(-27)

4. Bebas dalammenyatakan pendapat.

28 (-14),(-4) 29,(-13)

5. Mampu melihat suatumasalah dari berbagaisegi atau sudut pandang.

(-15) 30,5,(-32) (-31)

6. Mempunyai dayaimajinasi.

6,7,(-16) (-34) 33

7. Orisinal dalamungkapan gagasan dandalam pemecahanmasalah.

17 (-35) 18,(-8),(-19)

173

ANGKET UJI COBA

PETUNJUK PENGISIAN ANGKETNama : …………………………..Kelas : …………………………..No absen :…………………………...

Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan cermat dan isilahjawaban anda pada kolom yang telah disediakan. Anda tidak perlu takut untukmengisi setiap pernyataan berikut ini, karena tidak berpengaruh terhadap nilaiyang diperoleh. Jawablah seluruh pernyataan yang ada sesuai dengan kondisi andasesungguhnya.

Dalam mengisi setiap pernyataan, berilah tanda (V) pada kolom yangtersedia, sesuai dengan alternatif yang anda anggap paling tepat.Keterangan :

SS : Sangat SetujuS : SetujuE : EntahlahTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

Atas kejujuran dan partisipasi yang anda berikan dalam pengisian angketini, saya ucapkan terima kasih.

ANGKET KREATIVITAS

No Pernyataan SS S TB TS STS1. Saya akan bertanya kepada teman saat ada materi

yang belum dipahami.2. Saya akan mengajukan pertanyaaan kepada guru

setelah guru mempersilakan siswa untukbertanya.

3. Menyampaikan pendapat dalam kegiatan diskusiadalah hal yang membosankan.

4. Saya marah ketika pendapat saya disanggah5. Saat belajar fisika saya mengkaitkannya dengan

teknologi, lingkungan dan masyarakat.6. Cita-cita yang tinggi dapat membuat seseorang

bersemangat untuk serius mempelajari fisika.7. Saat kegiatan eksperimen saya dapat

mengembangkan imajinasi pentingnya pelajaranfisika dalam kehidupan sehari-hari.

8. Saya lebih suka jika belajar dengan diterangkan

174

dan mencatat saja.9. Saya mencari referensi buku di perpustakaan

untuk menambah pengetahuan.10. Saya lebih senang diam saat kegiatan diskusi

kelompok dilaksanakan.11. Saat kegiatan eksperimen dilakukan saya hanya

ikut-ikutan saja tanpa tahu maksud dan tujuannya.12. Saya lebih tertantang saat mengerjakan soal fisika

dengan berbagai cara.13. Saya akan menyuruh teman untuk menyampaikan

pendapat saya.14. Saya merasa takut jika pendapat saya salah.15. Menurut saya, jika penyelesaian tidak sesuai

dengan kunci jawaban maka penyelesaian itusalah

16. Belajar fisika dapat menghambat imajinasi17. Pendapat yang saya sampaikan saat kegiatan

diskusi adalah asli pendapat saya sendiri.18. Saya ragu kalau eksperimen yang dilakukan

teman itu benar, maka saya harus melihat danmembuktikan sendiri

19. Saya mencontek saat mengerjakan soal fisika.20. Belajar yang baik adalah setiap hari.21. Saya akan diam saja saat guru memberikan

penjelasan materi walaupun tidak paham.22. Saya setuju dengan pendapat teman-teman saat

diskusi kelompok.23. Saya mengucapkan salam sebelum bertanya

dalam suatu diskusi kelas,24. Saat mengajukan pertanyaaan dalam diskusi kelas

saya menggunakan bahasa gaul.25. Dalam diskusi kelas saya menghargai adanya

perbedaan pendapat.26. Dalam diskusi kelompok, saya memberikan lebih

dari satu pendapat.27. Saya akan diam jika tidak dimintai pendapat.28. Dalam diskusi kelas setiap orang bebas

berpendapat.29. Saya tidak ragu-ragu dalam menyampaikan

pendapat.30. Saat belajar teori fisika saya mengkaitkan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.31. Saya akan menentang pendapat teman saat

pendapatnya berbeda dengan pendapat saya.32. Saya bingung jika menjumpai masalah fisika

175

yang mempunyai banyak cara penyelesaian33. Saya bermimpi suatu saat dapat menjadi seorang

ilmuwan fisika yang hebat.34. Saya tidak berminat belajar fisika karena rumit.35. Saya menunggu hasil pekerjaan orang lain untuk

tugas Fisika yang sulit.

SKALA ANGKETNo No No1 SS S TB TS STS 6 SS S TB TS STS -11 SS S TB TS STSf 12 51 4 2 1 f 18 22 23 5 2 f 1 2 2 42 23

p=f/N 0,171 0,7286 0,0571 0,0286 0,014 p=f/N 0,2571 0,3143 0,3286 0,0714 0,0286 p=f/N 0,0143 0,0286 0,0286 0,6 0,3286pk 1 0,8286 0,1 0,0429 0,014 pk 1 0,7429 0,4286 0,1 0,0286 pk 0,0143 0,0429 0,0714 0,6714 1

pk-Tengah 0,914 0,4643 0,0714 0,0286 0,007 pk-Tengah 0,8714 0,5857 0,2643 0,0643 0,0143 pk-Tengah 0,0071 0,0286 0,0571 0,3714 0,8357z 1,366 -0,93 -1,468 -1,911 -2,457 z 1,131 0,215 -0,631 -1,522 -2,197 z -2,457 -1,911 -1,58 -0,329 0,974

z+ 3,823 1,527 0,989 0,546 0 z+ 3,328 2,412 1,566 0,675 0 z+ 0 0,546 0,877 2,128 3,431nilai skala 3,82 1,53 0,99 0,55 0,00 nilai skala 3,33 2,41 1,57 0,68 0,00 nilai skala 0,00 0,55 0,88 2,13 3,43

No No No2 SS S TB TS STS 7 SS S TB TS STS 12 SS S TB TS STSf 25 37 5 2 1 f 21 41 5 2 1 f 9 45 11 3 2

p=f/N 0,357 0,5286 0,0714 0,0286 0,014 p=f/N 0,3 0,5857 0,0714 0,0286 0,0143 p=f/N 0,1286 0,6429 0,1571 0,0429 0,0286pk 1 0,6429 0,1143 0,0429 0,014 pk 1 0,7 0,1143 0,0429 0,0143 pk 1 0,8714 0,2286 0,0714 0,0286

pk-Tengah 0,821 0,3786 0,0786 0,0286 0,007 pk-Tengah 0,85 0,4071 0,0786 0,0286 0,0071 pk-Tengah 0,9357 0,55 0,15 0,05 0,0143z 0,919 -0,311 -1,419 -1,911 -2,457 z 1,036 -0,235 -1,419 -1,896 -2,457 z 1,514 0,126 -1,036 -1,645 -2,197

z+ 3,376 2,146 1,038 0,546 0 z+ 3,493 2,222 1,038 0,561 0 z+ 3,711 2,323 1,161 0,552 0nilai skala 3,38 2,15 1,04 0,55 0,00 nilai skala 3,49 2,22 1,04 0,56 0,00 nilai skala 3,71 2,32 1,16 0,55 0,00

No No No-3 SS S TB TS STS -8 SS S TB TS STS -13 SS S TB TS STSf 1 2 3 40 24 f 3 29 15 19 4 f 5 1 8 47 9

p=f/N 0,014 0,0286 0,0429 0,5714 0,343 p=f/N 0,0429 0,4143 0,2143 0,2714 0,0571 p=f/N 0,0714 0,0143 0,1143 0,6714 0,1286pk 0,014 0,0429 0,0857 0,6571 1 pk 0,0429 0,4571 0,6714 0,9429 1 pk 0,0714 0,0857 0,2 0,8714 1

pk-Tengah 0,007 0,0286 0,0643 0,3714 0,829 pk-Tengah 0,0214 0,25 0,5643 0,8071 0,9714 pk-Tengah 0,0357 0,0786 0,1429 0,5357 0,9357z -2,457 -1,911 -1,522 -0,329 0,946 z -2,034 -0,674 0,161 0,867 1,895 z -1,812 -1,419 -1,071 0,88 1,514

z+ 0 0,546 0,935 2,128 3,403 z+ 0 1,36 2,195 2,901 3,929 z+ 0 0,393 0,741 2,692 3,326nilai skala 0,00 0,55 0,94 2,13 3,40 nilai skala 0,00 1,36 2,20 2,90 3,93 nilai skala 0,00 0,39 0,74 2,69 3,33

No No No-4 SS S TB TS STS 9 SS S TB TS STS -14 SS S TB TS STSf 1 5 14 34 16 f 25 37 4 3 1 f 6 18 5 31 10

p=f/N 0,014 0,0714 0,2 0,4857 0,229 p=f/N 0,3571 0,5286 0,0571 0,0429 0,0143 p=f/N 0,0857 0,2571 0,0714 0,4429 0,1429pk 0,014 0,0857 0,2857 0,7714 1 pk 1 0,6429 0,1143 0,0571 0,0143 pk 0,0857 0,3429 0,4143 0,8571 1

pk-Tengah 0,007 0,05 0,1857 0,5286 0,886 pk-Tengah 0,8214 0,3786 0,0857 0,0357 0,0071 pk-Tengah 0,0429 0,2143 0,3786 0,6357 0,9286z -2,457 -1,645 -0,896 0,07 1,2 z 0,919 -0,311 -1,372 -1,812 -2,457 z -1,728 -0,793 0,311 0,345 1,461

z+ 0 0,812 1,561 2,527 3,657 z+ 3,376 2,146 1,085 0,645 0 z+ 0 0,935 2,039 2,073 3,189nilai skala 0,00 0,81 1,56 2,53 3,66 nilai skala 3,38 2,15 1,09 0,65 0,00 nilai skala 0,00 0,94 2,04 2,07 3,19

No No No5 SS S TB TS STS -10 SS S TB TS STS -15 SS S TB TS STSf 9 29 16 13 3 f 1 3 4 33 29 f 3 12 28 16 11

p=f/N 0,129 0,4143 0,2286 0,1857 0,043 p=f/N 0,0143 0,0429 0,0571 0,4714 0,4143 p=f/N 0,0429 0,1714 0,4 0,2286 0,1571pk 1 0,8714 0,4571 0,2286 0,043 pk 0,0143 0,0571 0,1143 0,5857 1 pk 0,0429 0,2143 0,6143 0,8429 1

pk-Tengah 0,936 0,6643 0,3429 0,1357 0,021 pk-Tengah 0,0071 0,0357 0,0857 0,35 0,7929 pk-Tengah 0,0214 0,1286 0,4143 0,7286 0,9214z 1,514 0,423 -0,407 -1,103 -2,034 z -2,457 -1,812 -1,372 -0,385 0,813 z -2,034 -1,136 -0,217 0,607 1,412

z+ 3,548 2,457 1,627 0,931 0 z+ 0 0,645 1,085 2,072 3,27 z+ 0 0,898 1,817 2,641 3,446nilai skala 3,55 2,46 1,63 0,93 0,00 nilai skala 0,00 0,65 1,09 2,07 3,27 nilai skala 0,00 0,90 1,82 2,64 3,45

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

176

No No No-16 SS S TB TS STS -21 SS S TB TS STS 26 SS S TB TS STS

f 2 3 2 36 27 f 2 7 13 28 20 f 22 39 5 3 1p=f/N 0,0286 0,0429 0,0286 0,5143 0,3857 p=f/N 0,0286 0,1 0,1857 0,4 0,2857 p=f/N 0,3143 0,5571 0,0714 0,0429 0,0143

pk 0,0286 0,0714 0,1 0,6143 1 pk 0,0286 0,1286 0,3143 0,7143 1 pk 1 0,6857 0,1286 0,0571 0,0143pk-Tengah 0,0143 0,05 0,0857 0,3571 0,8071 pk-Tengah 0,0143 0,0786 0,2214 0,5143 0,8571 pk-Tengah 0,8429 0,4071 0,0929 0,0357 0,0071

z -2,197 -1,643 -1,372 -0,366 0,867 z -2,197 -1,419 -0,769 0,35 1,067 z 1,003 -0,235 -1,329 -1,812 -2,457z+ 0 0,554 0,825 1,831 3,064 z+ 0 0,778 1,428 2,547 3,264 z+ 3,46 2,222 1,128 0,645 0

nilai skala 0,00 0,55 0,83 1,83 3,06 nilai skala 0,00 0,78 1,43 2,55 3,26 nilai skala 3,46 2,22 1,13 0,65 0,00

No No No17 SS S TB TS STS -22 SS S TB TS STS -27 SS S TB TS STSf 24 33 7 4 2 f 4 41 21 3 1 f 1 8 10 32 19

p=f/N 0,3429 0,4714 0,1 0,0571 0,0286 p=f/N 0,0571 0,5857 0,3 0,0429 0,0143 p=f/N 0,0143 0,1143 0,1429 0,4571 0,2714pk 1 0,6571 0,1857 0,0857 0,0286 pk 0,0571 0,6429 0,9429 0,9857 1 pk 0,0143 0,1286 0,2714 0,7286 1

pk-Tengah 0,8286 0,4214 0,1357 0,0571 0,0143 pk-Tengah 0,0286 0,35 0,7929 0,9643 0,9929 pk-Tengah 0,0071 0,0714 0,2 0,5 0,8643z 0,946 -0,199 -1,103 -1,58 -2,197 z -1,911 -0,385 0,813 1,799 2,409 z -2,457 -1,468 -0,842 0 1,098

z+ 3,143 1,998 1,094 0,617 0 z+ 0 1,526 2,724 3,71 4,32 z+ 0 0,989 1,615 2,457 3,555nilai skala 3,14 2,00 1,09 0,62 0,00 nilai skala 0,00 1,53 2,72 3,71 4,32 nilai skala 0,00 0,99 1,62 2,46 3,56

No No No18 SS S TB TS STS 23 SS S TB TS STS 28 SS S TB TS STSf 14 44 7 1 4 f 3 23 28 15 1 f 37 28 1 2 2

p=f/N 0,2 0,6286 0,1 0,0143 0,0571 p=f/N 0,0429 0,3286 0,4 0,2143 0,0143 p=f/N 0,5286 0,4 0,0143 0,0286 0,0286pk 1 0,8 0,1714 0,0714 0,0571 pk 1 0,9571 0,6286 0,2286 0,0143 pk 1 0,4714 0,0714 0,0571 0,0286

pk-Tengah 0,9 0,4857 0,1214 0,0643 0,0286 pk-Tengah 0,9786 0,7929 0,4286 0,1214 0,0071 pk-Tengah 0,7357 0,2714 0,0643 0,0429 0,0143z 1,282 -0,38 -1,17 -1,522 -1,911 z 2,014 0,813 -0,181 -1,17 -2,457 z 0,628 -0,61 -1,522 -1,728 -2,197

z+ 3,193 1,531 0,741 0,389 0 z+ 4,471 3,27 2,276 1,287 0 z+ 2,825 1,587 0,675 0,469 0nilai skala 3,19 1,53 0,74 0,39 0,00 nilai skala 4,47 3,27 2,28 1,29 0,00 nilai skala 2,83 1,59 0,68 0,47 0,00

No No No-19 SS S TB TS STS -24 SS S TB TS STS 29 SS S TB TS STS

f 3 3 15 23 26 f 1 4 7 36 22 f 24 35 6 3 2p=f/N 0,0429 0,0429 0,2143 0,3286 0,3714 p=f/N 0,0143 0,0571 0,1 0,5143 0,3143 p=f/N 0,3429 0,5 0,0857 0,0429 0,0286

pk 0,0429 0,0857 0,3 0,6286 1 pk 0,0143 0,0714 0,1714 0,6857 1 pk 1 0,6571 0,1571 0,0714 0,0286pk-Tengah 0,0214 0,0643 0,1929 0,4643 0,8143 pk-Tengah 0,0071 0,0429 0,1214 0,4286 0,8429 pk-Tengah 0,8286 0,4071 0,1143 0,05 0,0143

z -2,034 -1,522 -0,871 -0,09 0,893 z -2,457 -1,728 -1,17 -0,181 1,003 z 0,946 -0,235 -1,206 -1,645 -2,197z+ 0 0,512 1,163 1,944 2,927 z+ 0 0,729 1,287 2,276 3,46 z+ 3,143 1,962 0,991 0,552 0

nilai skala 0,00 0,51 1,16 1,94 2,93 nilai skala 0,00 0,73 1,29 2,28 3,46 nilai skala 3,14 1,96 0,99 0,55 0,00

No No No20 SS S TB TS STS 25 SS S TB TS STS 30 SS S TB TS STSf 26 29 7 6 2 f 36 29 3 1 1 f 12 41 9 5 3

p=f/N 0,3714 0,4143 0,1 0,0857 0,0286 p=f/N 0,5143 0,4143 0,0429 0,0143 0,0143 p=f/N 0,1714 0,5857 0,1286 0,0714 0,0429pk 1 0,6286 0,2143 0,1143 0,0286 pk 1 0,4857 0,0714 0,0286 0,0143 pk 1 0,8286 0,2429 0,1143 0,0429

pk-Tengah 0,8143 0,4214 0,1643 0,0714 0,0143 pk-Tengah 0,7429 0,2786 0,05 0,0214 0,0071 pk-Tengah 0,9143 0,5357 0,1786 0,0786 0,0214z 0,893 0,199 -0,978 -1,468 -2,197 z 0,65 -0,589 -1,645 -2,034 -2,457 z 1,366 0,088 -0,923 -1,419 -2,034

z+ 3,09 2,396 1,219 0,729 0 z+ 3,107 1,868 0,812 0,423 0 z+ 3,4 2,122 1,111 0,615 0nilai skala 3,09 2,40 1,22 0,73 0,00 nilai skala 3,11 1,87 0,81 0,42 0,00 nilai skala 3,40 2,12 1,11 0,62 0,00

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

Kategori respon

177

No No No-31 SS S TB TS STS -32 SS S TB TS STS 33 SS S TB TS STS

f 1 2 8 35 24 f 4 17 22 25 2 f 23 17 23 5 2p=f/N 0,0143 0,0286 0,1143 0,5 0,3429 p=f/N 0,057 0,243 0,314 0,357 0,029 p=f/N 0,3286 0,2429 0,3286 0,0714 0,0286

pk 0,0143 0,0429 0,1571 0,6571 1 pk 0,057 0,3 0,614 0,971 1 pk 1 0,6714 0,4286 0,1 0,0286pk-Tengah 0,0071 0,0286 0,1 0,4071 0,8286 pk-Tengah 0,029 0,179 0,457 0,793 0,986 pk-Tengah 0,8357 0,55 0,2643 0,0643 0,0143

z -2,457 -1,911 -1,282 -0,235 0,946 z -1,911 -0,293 -0,108 0,813 2,17 z 0,974 0,126 -0,631 -1,522 -2,197z+ 0 0,546 1,175 2,222 3,403 z+ 0 1,618 1,803 2,724 4,081 z+ 3,171 2,323 1,566 0,675 0

nilai skala 0,00 0,55 1,18 2,22 3,40 nilai skala 0,00 1,62 1,80 2,72 4,08 nilai skala 3,17 2,32 1,57 0,68 0,00

No No-34 SS S TB TS STS -35 SS S TB TS STS

f 3 2 4 36 25 f 2 4 7 30 27p=f/N 0,0429 0,0286 0,0571 0,5143 0,3571 p=f/N 0,029 0,057 0,1 0,429 0,386

pk 0,0429 0,0714 0,1286 0,6429 1 pk 0,029 0,086 0,186 0,614 1pk-Tengah 0,0214 0,0571 0,1 0,3857 0,8214 pk-Tengah 0,014 0,057 0,136 0,4 0,807

z -2,034 -1,58 -1,282 -0,292 0,919 z -2,197 -1,58 -1,103 -0,253 0,867z+ 0 0,454 0,752 1,742 2,953 z+ 0 0,617 1,094 1,944 3,064

nilai skala 0,00 0,45 0,75 1,74 2,95 nilai skala 0,00 0,62 1,09 1,94 3,06

Kategori respon Kategori respon

Kategori respon Kategori respon Kategori respon

178

ANALISIS UJI COBA ANGKET KREATIVITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Y Y2

1 UC-01 1,53 2,15 0,94 0,81 1,63 2,41 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 3,33 0,94 0,00 1,83 1,09 1,53 2,93 3,09 3,26 1,53 3,27 3,46 1,87 2,22 3,56 2,83 1,96 2,12 2,22 0,00 2,32 2,95 1,09 71,12 5058,052 UC-02 1,53 2,15 0,94 0,81 1,63 2,41 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 3,33 0,00 0,00 1,83 1,09 1,53 2,93 3,09 3,26 1,53 3,27 3,46 1,87 2,22 3,56 2,83 1,96 2,12 2,22 0,00 2,32 2,95 1,09 70,18 4925,233 UC-03 1,53 2,15 2,13 0,81 2,46 2,41 2,22 2,90 2,15 2,07 2,13 0,00 2,69 0,94 1,82 1,83 2,00 1,53 2,93 3,09 2,55 1,53 1,29 2,28 3,11 2,22 2,46 2,83 1,96 0,00 2,22 1,62 2,32 1,74 1,94 69,86 4880,424 UC-04 1,53 2,15 2,13 2,53 1,63 2,41 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 0,00 2,69 0,94 1,82 1,83 2,00 1,53 2,93 2,40 2,55 1,53 1,29 2,28 3,11 2,22 2,46 1,59 3,14 2,12 3,40 1,62 3,17 2,95 3,06 74,94 5616,005 UC-05 1,53 2,15 2,13 2,53 0,93 2,41 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 0,94 2,64 1,83 1,09 1,53 1,94 3,09 2,55 2,72 2,28 3,46 1,87 2,22 2,46 1,59 0,99 3,40 2,22 2,72 3,17 1,74 1,94 75,01 5626,506 UC-06 1,53 1,04 3,40 0,81 0,93 1,57 1,04 2,20 3,38 1,09 3,43 1,16 0,74 0,94 1,82 0,83 1,09 0,74 1,16 3,09 1,43 2,72 2,28 3,46 3,11 3,46 3,56 2,83 0,99 2,12 3,40 1,80 3,17 1,74 3,06 71,12 5058,057 UC-07 1,53 2,15 2,13 2,53 3,55 0,68 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 0,94 0,90 1,83 2,00 1,53 0,51 2,40 0,78 1,53 3,27 2,28 1,87 3,46 2,46 1,59 1,96 3,40 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 71,09 5053,798 UC-08 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 2,41 3,49 3,93 2,15 2,07 2,13 3,71 3,33 3,19 1,82 3,06 2,00 1,53 2,93 3,09 2,55 1,53 2,28 3,46 3,11 2,22 3,56 2,83 1,96 2,12 2,22 2,72 3,17 1,74 1,09 88,20 7779,249 UC-09 1,53 2,15 3,40 2,53 1,63 1,57 2,22 2,90 2,15 3,27 2,13 3,71 2,69 3,19 3,45 3,06 3,14 1,53 1,16 2,40 3,26 2,72 2,28 2,28 3,11 3,46 2,46 2,83 3,14 3,40 3,40 1,62 1,57 1,74 1,09 88,17 7773,9510 UC-10 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,33 3,49 1,36 2,15 3,27 2,13 2,32 2,69 0,94 0,90 3,06 2,00 1,53 1,16 3,09 2,55 1,53 1,29 2,28 0,81 3,46 2,46 1,59 1,96 2,12 3,40 2,72 1,57 1,74 1,94 80,43 6468,9811 UC-11 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,33 3,49 1,36 2,15 3,27 2,13 2,32 2,69 0,94 0,90 3,06 2,00 1,53 1,16 3,09 2,55 1,53 1,29 2,28 0,81 3,46 2,46 1,59 1,96 2,12 3,40 2,72 1,57 1,74 1,94 80,43 6468,9812 UC-12 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 0,68 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 2,04 1,82 1,83 2,00 1,53 1,16 2,40 0,78 1,53 3,27 2,28 0,00 3,46 2,46 1,59 1,96 3,40 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 70,80 5012,6413 UC-13 1,53 1,04 3,40 3,66 3,55 1,57 3,49 2,20 3,38 3,27 3,43 3,71 2,69 3,19 2,64 3,06 3,14 3,19 2,93 2,40 3,26 2,72 2,28 3,46 3,11 3,46 3,56 2,83 1,96 3,40 3,40 1,62 1,57 2,95 3,06 100,11 10022,0114 UC-14 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,33 3,49 1,36 2,15 3,27 2,13 2,32 2,69 2,07 3,45 3,06 3,14 1,53 1,94 3,09 0,00 1,53 2,28 2,28 3,11 2,22 0,99 2,83 1,96 2,12 2,22 4,08 1,57 2,95 3,06 87,81 7710,6015 UC-15 3,82 1,04 2,13 3,66 0,00 3,33 2,22 2,90 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 2,64 1,83 2,00 1,53 2,93 3,09 3,26 1,53 3,27 2,28 1,87 2,22 2,46 2,83 3,14 2,12 3,40 1,62 2,32 1,74 1,94 82,55 6814,5016 UC-16 1,53 3,38 3,40 2,53 2,46 0,68 2,22 1,36 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 3,19 3,45 3,06 0,00 1,53 1,94 2,40 2,55 0,00 3,27 0,73 3,11 2,22 3,56 2,83 3,14 2,12 2,22 1,80 1,57 2,95 1,09 81,38 6622,7017 UC-17 1,53 2,15 2,13 2,53 0,93 1,57 3,49 2,90 2,15 2,07 2,13 3,71 3,33 3,19 1,82 3,06 2,00 1,53 2,93 3,09 2,55 1,53 2,28 3,46 3,11 2,22 3,56 2,83 1,96 2,12 2,22 2,72 3,17 1,74 1,09 84,80 7191,0418 UC-18 3,82 3,38 3,40 2,53 2,46 3,33 3,49 1,36 3,38 3,27 2,13 2,32 2,69 2,07 0,90 3,06 2,00 1,53 2,93 3,09 3,26 1,53 1,29 2,28 3,11 2,22 0,99 2,83 3,14 3,40 2,22 1,80 1,57 2,95 1,09 86,82 7537,7119 UC-19 1,53 2,15 2,13 1,56 2,46 0,68 3,49 3,93 2,15 3,27 3,43 3,71 0,74 2,07 0,90 3,06 3,14 3,19 1,16 3,09 1,43 2,72 3,27 3,46 3,11 2,22 1,62 2,83 0,99 2,12 1,18 4,08 3,17 2,95 3,06 86,05 7404,6020 UC-20 1,53 2,15 3,40 3,66 2,46 2,41 2,22 2,90 2,15 2,07 2,13 2,32 3,33 2,07 2,64 1,83 3,14 0,39 2,93 3,09 3,26 1,53 0,00 3,46 1,87 2,22 2,46 1,59 1,96 2,12 2,22 2,72 2,32 1,74 1,94 80,23 6436,8521 UC-21 0,99 2,15 2,13 3,66 3,55 3,33 2,22 2,90 3,38 3,27 2,13 2,32 2,69 2,07 3,45 1,83 3,14 1,53 2,93 3,09 3,26 2,72 3,27 3,46 0,81 2,22 2,46 1,59 1,96 2,12 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 87,50 7656,2522 UC-22 1,53 3,38 2,13 3,66 1,63 1,57 1,04 1,36 3,38 2,07 3,43 1,16 2,69 2,07 0,90 0,83 2,00 3,19 1,94 2,40 1,43 0,00 3,27 2,28 3,11 2,22 3,56 2,83 3,14 2,12 3,40 1,80 1,57 2,95 3,06 79,10 6256,8123 UC-23 1,53 2,15 2,13 2,53 0,00 1,57 2,22 3,93 2,15 3,27 3,43 2,32 3,33 2,07 1,82 3,06 1,09 0,00 2,93 2,40 2,55 2,72 2,28 3,46 3,11 2,22 3,56 0,47 1,96 2,12 0,00 1,62 2,32 1,74 3,06 77,12 5947,4924 UC-24 0,99 3,38 3,40 2,53 1,63 2,41 3,49 2,20 3,38 3,27 3,43 2,32 0,39 2,07 1,82 1,83 3,14 1,53 2,93 2,40 1,43 2,72 3,27 1,29 1,87 3,46 1,62 2,83 1,96 2,12 2,22 1,80 1,57 2,95 3,06 82,71 6840,9425 UC-25 1,53 3,38 2,13 1,56 3,55 2,41 2,22 2,20 3,38 2,07 3,43 2,32 2,69 2,07 0,90 3,06 3,14 3,19 1,94 3,09 1,43 1,53 2,28 3,46 3,11 2,22 2,46 2,83 3,14 3,40 2,22 0,00 2,32 0,75 1,94 83,35 6947,2226 UC-26 1,53 2,15 3,40 2,53 1,63 1,57 1,04 1,36 3,38 3,27 2,13 2,32 2,69 2,07 1,82 1,83 2,00 1,53 1,16 0,73 0,78 1,53 3,27 2,28 1,87 3,46 2,46 1,59 1,96 3,40 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 73,61 5418,4327 UC-27 1,53 3,38 2,13 1,56 2,46 2,41 2,22 2,20 3,38 2,07 3,43 2,32 2,69 2,07 0,90 3,06 3,14 3,19 1,94 3,09 1,43 1,53 2,28 3,46 3,11 2,22 2,46 2,83 3,14 3,40 2,22 0,00 2,32 1,74 1,94 83,25 6930,5628 UC-28 1,53 3,38 2,13 2,53 2,46 2,41 2,22 2,20 2,15 2,07 2,13 1,16 0,74 2,07 2,64 1,83 3,14 1,53 1,16 2,40 2,55 1,53 2,28 1,29 1,87 3,46 1,62 1,59 1,96 2,12 2,22 2,72 1,57 1,74 1,94 72,34 5233,0829 UC-29 1,53 3,38 2,13 2,53 2,46 2,41 2,22 2,90 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 0,94 0,90 1,83 2,00 1,53 1,94 2,40 2,55 1,53 3,27 2,28 1,87 2,22 2,46 1,59 1,96 2,12 2,22 1,62 2,32 1,74 1,94 74,15 5498,2230 UC-30 0,55 2,15 0,94 0,00 0,93 1,57 0,56 1,36 3,38 0,65 2,13 3,71 0,00 0,94 1,82 0,83 3,14 3,19 0,00 2,40 0,00 4,32 4,47 0,00 3,11 2,22 0,00 1,59 3,14 0,62 1,18 1,80 0,00 1,74 0,00 54,44 2963,7131 UC-31 1,53 3,38 2,13 3,66 1,63 1,57 1,04 1,36 3,38 2,07 3,43 1,16 2,69 2,07 0,90 0,83 2,00 3,19 1,94 2,40 1,43 0,00 3,27 3,46 3,11 0,00 3,56 2,83 3,14 1,11 3,40 1,80 1,57 2,95 3,06 77,05 5936,7032 UC-32 1,53 2,15 2,13 3,66 1,63 1,57 2,22 1,36 0,65 2,07 2,13 1,16 2,69 0,94 1,82 1,83 3,14 1,53 1,94 1,22 2,55 2,72 1,29 1,29 3,11 3,46 1,62 0,47 0,00 0,00 3,40 2,72 1,57 0,75 3,06 65,38 4274,5433 UC-33 1,53 2,15 2,13 1,56 3,55 3,33 3,49 2,90 0,00 0,65 0,88 1,16 2,69 2,04 3,45 3,06 3,14 1,53 1,16 0,73 1,43 2,72 2,28 2,28 1,87 2,22 2,46 1,59 1,96 0,00 0,55 1,80 0,68 1,74 1,94 66,65 4442,2234 UC-34 3,82 2,15 2,13 2,53 1,63 1,57 2,22 1,36 3,38 2,07 3,43 2,32 0,00 0,94 1,82 1,83 0,00 0,74 2,93 3,09 0,78 1,53 2,28 2,28 1,87 3,46 2,46 1,59 3,14 2,12 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 72,34 5233,0835 UC-35 1,53 2,15 2,13 3,66 1,63 1,57 2,22 1,36 2,15 2,07 2,13 1,16 2,69 0,94 1,82 1,83 3,14 1,53 1,94 1,22 2,55 2,72 1,29 1,29 3,11 3,46 1,62 0,00 0,00 1,11 3,40 2,72 1,57 0,75 3,06 67,52 4558,9536 UC-36 1,53 1,04 2,13 1,56 3,55 3,33 3,49 2,90 1,09 1,09 0,88 1,16 0,00 2,07 3,45 3,06 3,14 1,53 1,16 0,73 1,43 2,72 2,28 2,28 1,87 2,22 2,46 1,59 1,96 1,11 0,55 1,80 0,68 0,45 1,94 64,23 4125,4937 UC-37 1,53 2,15 2,13 3,66 0,93 2,41 2,22 1,36 2,15 2,07 0,88 2,32 0,00 0,94 1,82 1,83 0,62 0,74 2,93 0,73 2,55 1,53 1,29 2,28 1,87 3,46 2,46 0,68 1,96 2,12 2,22 1,62 2,32 1,74 1,94 63,46 4027,1738 UC-38 1,53 1,04 2,13 3,66 1,63 1,57 2,22 1,36 1,09 2,07 2,13 1,16 2,69 0,94 1,82 1,83 3,14 1,53 1,94 1,22 2,55 2,72 1,29 1,29 3,11 3,46 1,62 0,00 0,55 1,11 3,40 2,72 1,57 0,75 3,06 65,90 4342,8139 UC-39 1,53 3,38 2,13 2,53 2,46 2,41 2,22 2,20 3,38 3,27 3,43 2,32 3,33 2,04 0,00 1,83 1,09 3,19 1,94 2,40 3,26 2,72 3,27 3,46 3,11 3,46 1,62 2,83 1,96 2,12 2,22 1,80 2,32 2,95 1,94 86,12 7416,6540 UC-40 1,53 2,15 2,15 1,56 0,93 2,41 3,49 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 0,74 0,00 1,82 1,83 2,00 1,53 1,16 2,40 2,55 1,53 2,28 2,28 1,87 3,46 1,62 1,59 0,99 2,12 1,18 1,62 3,17 1,74 0,62 64,35 4140,9241 UC-41 1,53 2,15 0,00 1,56 0,93 2,41 3,49 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 0,74 0,00 1,82 0,83 2,00 1,53 1,16 2,40 2,55 1,53 2,28 2,28 1,87 3,46 1,62 1,59 3,14 2,12 1,18 1,62 3,17 1,74 0,62 63,35 4013,2242 UC-42 1,53 2,15 2,15 1,56 0,93 2,41 3,49 1,36 2,15 2,07 2,13 2,32 0,74 0,00 1,82 1,83 2,00 1,53 1,16 2,40 2,55 1,53 2,28 2,28 1,87 3,46 1,62 1,59 0,99 2,12 1,18 1,62 3,17 1,74 0,62 64,35 4140,9243 UC-43 0,55 2,15 3,40 3,66 2,46 0,68 2,22 1,36 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 0,94 3,45 3,06 2,00 3,19 2,93 2,40 2,55 1,53 1,29 3,46 3,11 2,22 2,46 2,83 3,14 2,12 3,40 1,62 2,32 1,74 3,06 86,39 7463,2344 UC-44 3,82 2,15 3,40 1,56 2,46 1,57 2,22 2,20 1,09 3,27 2,13 2,32 2,69 2,04 1,82 1,83 2,00 0,74 2,93 1,22 1,43 1,53 2,28 2,28 3,11 2,22 2,46 2,83 0,55 1,11 1,18 1,80 1,57 1,74 3,06 72,61 5272,2145 UC-45 1,53 2,15 2,13 3,66 1,63 1,57 2,22 1,36 1,09 1,09 2,13 1,16 2,69 0,94 1,82 1,83 3,14 1,53 1,94 1,22 2,55 2,72 1,29 1,29 3,11 3,46 3,56 1,59 0,55 0,62 1,18 1,80 1,57 0,00 3,06 65,18 4248,4346 UC-46 3,82 2,15 3,40 3,66 2,46 0,00 2,22 3,93 0,65 3,27 3,43 2,32 3,33 3,19 3,45 1,83 2,00 0,00 1,94 2,40 3,26 3,71 4,47 3,46 3,11 2,22 3,56 2,83 3,14 0,62 3,40 2,72 0,00 0,45 0,00 86,40 7464,9647 UC-47 1,53 2,15 2,13 2,53 1,63 2,41 2,22 2,90 2,15 2,07 3,43 3,71 2,69 2,07 2,64 1,83 3,14 3,19 0,51 2,40 1,43 2,72 1,29 2,28 3,11 2,22 0,99 2,83 1,96 2,12 2,22 1,80 0,68 0,00 0,62 73,60 5416,9648 UC-48 3,82 3,38 2,13 2,53 1,63 1,57 2,22 1,36 3,38 0,00 3,43 2,32 0,00 0,94 1,82 1,83 0,62 0,74 2,93 3,09 0,78 1,53 2,28 2,28 1,87 1,13 2,46 1,59 3,14 2,12 2,22 1,80 3,17 1,74 1,94 69,79 4870,6449 UC-49 1,53 3,38 2,13 1,56 1,63 2,41 1,04 1,36 2,15 1,09 2,13 2,32 2,69 0,00 1,82 1,83 2,00 3,19 1,16 3,09 0,78 2,72 3,27 0,73 3,11 2,22 0,99 2,83 1,96 2,12 1,18 1,62 2,32 0,00 3,06 67,42 4545,4650 UC-50 1,53 3,38 2,13 2,53 2,46 2,41 3,49 2,90 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 3,19 2,64 3,06 1,09 3,19 1,94 2,40 3,26 2,72 4,47 2,28 1,87 1,13 2,46 1,59 0,99 2,12 3,40 2,72 3,17 2,95 1,94 90,50 8190,2551 UC-51 1,53 2,15 3,40 3,66 3,55 3,33 3,49 2,90 2,15 2,07 3,43 2,32 2,69 2,07 0,90 3,06 3,14 3,19 2,93 3,09 3,26 2,72 3,27 2,28 3,11 2,22 3,56 2,83 3,14 3,40 3,40 2,72 1,57 2,95 3,06 98,54 9710,1352 UC-52 1,53 2,15 2,13 1,56 2,46 3,33 2,22 0,00 3,38 3,27 3,43 3,71 2,69 2,07 2,64 3,06 2,00 1,53 2,93 2,40 3,26 1,53 3,27 2,28 3,11 2,22 3,56 1,59 3,14 2,12 3,40 2,72 3,17 2,95 3,06 89,87 8076,6253 UC-53 0,99 0,55 2,13 2,53 2,46 2,41 2,22 2,90 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 2,64 1,83 2,00 1,53 1,94 2,40 2,55 1,53 3,27 2,28 1,87 2,22 0,99 1,59 1,96 2,12 2,22 1,62 0,68 1,74 1,94 70,54 4975,89

NO KODESKOR PER ITEM

179

UC-54 3,82 3,38 3,40 3,66 2,46 3,33 3,49 2,90 2,15 3,27 3,43 3,71 2,69 3,19 2,64 3,06 3,14 1,53 2,93 3,09 3,26 1,53 2,28 2,28 3,11 2,22 3,56 2,83 1,96 3,40 2,22 1,62 2,32 2,95 3,06 99,87 9974,02UC-55 3,82 3,38 3,40 2,53 0,93 1,57 2,22 2,20 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 1,82 3,06 2,00 1,53 1,94 2,40 2,55 1,53 1,29 2,28 1,87 2,22 2,46 1,59 1,96 1,11 2,22 2,72 1,57 1,74 1,94 75,28 5667,08UC-56 1,53 3,38 2,13 2,53 2,46 1,57 2,22 2,20 2,15 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 1,82 3,06 2,00 1,53 1,94 2,40 2,55 1,53 1,29 2,28 1,87 1,13 2,46 2,83 1,96 2,12 2,22 2,72 1,57 1,74 1,94 74,41 5536,85UC-57 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 1,57 3,49 2,20 3,38 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 3,45 3,06 3,14 1,53 1,94 2,40 3,26 1,53 2,28 2,28 1,87 1,13 2,46 2,83 1,96 2,12 3,40 2,72 3,17 1,74 1,94 82,93 6877,38UC-58 1,53 3,38 3,40 2,53 2,46 3,33 2,22 1,36 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 2,07 2,64 3,06 2,00 1,53 2,93 2,40 3,26 1,53 3,27 2,28 3,11 2,22 3,56 1,59 3,14 2,12 3,40 2,72 3,17 2,95 3,06 93,31 8706,76UC-59 1,53 2,15 3,40 2,53 0,93 3,33 2,22 2,20 2,15 3,27 2,13 0,55 0,74 0,00 2,64 3,06 2,00 0,00 0,00 0,00 1,43 2,72 2,28 0,73 0,42 2,22 0,99 1,59 1,96 1,11 3,40 2,72 3,17 1,74 1,94 63,25 4000,56UC-60 1,53 0,00 3,40 2,53 0,93 3,33 2,22 2,20 2,15 3,27 2,13 2,32 0,74 2,04 2,64 3,06 2,00 0,00 0,00 0,00 1,43 2,72 2,28 3,46 1,87 2,22 0,99 1,59 1,96 1,11 3,40 2,72 3,17 2,95 3,06 71,42 5100,82UC-61 3,82 2,15 3,40 2,53 2,46 3,33 3,49 1,36 2,15 0,65 2,13 2,32 2,69 3,19 0,90 1,83 2,00 1,53 1,94 3,09 2,55 1,53 2,28 3,46 1,87 0,65 2,46 1,59 1,96 0,62 2,22 2,72 3,17 1,74 1,94 77,72 6040,40UC-62 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 3,33 2,22 2,90 3,38 2,07 2,13 2,32 2,69 2,07 2,64 1,83 2,00 1,53 1,94 2,40 0,78 3,71 3,27 0,73 3,11 2,22 0,99 2,83 1,96 2,12 2,22 2,72 2,32 1,74 1,94 78,91 6226,79UC-63 1,53 3,38 2,13 3,66 2,46 1,57 3,49 2,90 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 2,07 3,45 3,06 3,14 1,53 2,93 0,73 3,26 1,53 3,27 2,28 3,11 0,65 3,56 2,83 3,14 2,12 2,22 2,72 1,57 2,95 3,06 91,39 8352,13UC-64 0,99 3,38 2,13 1,56 0,93 1,57 2,22 2,20 3,38 3,27 3,43 2,32 2,69 2,07 3,45 3,06 3,14 1,53 0,51 3,09 3,26 1,53 3,27 2,28 3,11 0,65 3,56 2,83 3,14 2,12 2,22 2,72 1,57 2,95 3,06 85,19 7257,34UC-65 1,53 3,38 3,40 1,56 3,55 3,33 2,22 0,00 2,15 3,27 3,43 0,55 2,69 2,07 2,64 1,83 0,62 1,53 1,94 0,73 2,55 1,53 2,28 3,46 3,11 2,22 2,46 2,83 3,14 2,12 2,22 1,80 2,32 2,95 3,06 80,47 6475,42UC-66 1,53 2,15 2,13 2,53 2,46 0,00 2,22 0,00 2,15 3,27 2,13 0,55 2,69 2,07 1,82 1,83 0,62 1,53 1,16 1,22 2,55 1,53 2,28 3,46 1,87 2,22 2,46 2,83 1,96 2,12 2,22 1,62 0,68 1,74 1,94 65,54 4295,49UC-67 1,53 2,15 3,40 2,53 2,46 1,57 0,00 2,90 2,15 3,27 2,13 1,16 2,69 3,19 1,82 3,06 2,00 0,74 1,94 2,40 2,55 1,53 2,28 2,28 1,87 1,13 2,46 2,83 1,96 2,12 3,40 1,62 1,57 2,95 1,94 75,58 5712,34UC-68 1,53 3,38 2,13 2,53 0,00 1,57 0,56 2,90 0,65 3,27 3,43 2,32 3,33 2,07 1,82 1,83 2,00 1,53 2,93 1,22 2,55 3,71 1,29 3,46 1,87 3,46 2,46 2,83 3,14 0,62 3,40 1,80 3,17 2,95 3,06 80,77 6523,79UC-69 0,00 0,55 2,13 0,81 3,55 3,33 3,49 2,90 3,38 3,27 2,13 2,32 2,69 2,07 2,64 1,83 3,14 3,19 2,93 3,09 3,26 0,00 3,27 1,29 1,87 2,22 2,46 2,83 3,14 3,40 2,22 2,72 2,32 2,95 3,06 86,45 7473,60UC-70 1,53 3,38 3,40 1,56 0,93 2,41 2,22 2,20 3,38 2,07 3,43 2,32 2,69 2,07 1,82 1,83 2,00 0,74 2,93 3,09 3,26 1,53 2,28 2,28 3,11 3,46 3,56 2,83 3,14 1,11 3,40 1,80 1,57 2,95 3,06 85,34 7282,92

∑Χ

128,

93

170,

35

173,

92

170,

47

141,

46

152,

47

170,

63

143,

26

170,

36

169,

45

179,

15

152,

20

162,

71

123,

19

141,

95

158,

77

151,

47

117,

55

139,

73

162,

86

160,

65

135,

30

171,

81

170,

15

169,

04

170,

30

170,

48

150,

85

151,

55

140,

81

169,

84

143,

30

151,

86

140,

29

150,

93 5428,04 427545,758

(∑Χ)²

1662

2,94

49

2901

9,12

25

3024

8,16

64

2906

0,02

09

2001

0,93

16

2324

7,10

09

2911

4,59

69

2052

3,42

76

2902

2,52

96

2871

3,30

25

3209

4,72

25

2316

4,84

2647

4,54

41

1517

5,77

61

2014

9,80

25

2520

7,91

29

2294

3,16

09

1381

8,00

25

1952

4,47

29

2652

3,37

96

2580

8,42

25

1830

6,09

2951

8,67

61

2895

1,02

25

2857

4,52

16

2900

2,09

2906

3,43

04

2275

5,72

25

2296

7,40

25

1982

7,45

61

2884

5,62

56

2053

4,89

2306

1,45

96

1968

1,28

41

2277

9,86

49

∑Χi² 299,

02

462,

66

470,

81

469,

31

342,

67

386,

38

463,

88

347,

81

462,

66

457,

52

494,

22

381,

79

444,

43

271,

31

344,

91

395,

55

378,

48

249,

45

330,

73

428,

91

425,

46

311,

30

476,

40

464,

30

451,

75

463,

23

468,

53

368,

02

377,

87

336,

00

461,

68

334,

15

381,

63

329,

21

375,

58

∑ΧiY 1048

8,01

1335

9,29

1370

9,76

1340

1,33

1119

6,26

1191

9,13

1341

7,58

1130

6,73

1342

2,10

1344

7,40

1416

7,27

1202

1,06

1291

8,25

9944

,41

1111

8,40

1256

0,83

1185

8,22

9267

,05

1111

8,11

1285

6,63

1273

2,68

1041

7,62

1343

6,85

1338

8,90

1327

5,16

1307

8,59

1348

9,01

1196

0,23

1196

7,00

1118

5,50

1324

5,99

1122

6,20

1162

6,80

1116

7,99

1187

3,15

rxy 0,76

7

0,26

5

0,44

1

0,30

4

0,37

0

0,16

0

0,33

0

0,32

9

0,37

5

0,54

9

0,56

5

0,37

7

0,45

4

0,65

1

0,18

1

0,51

4

0,19

4

0,25

8

0,48

3

0,39

6

0,44

9

-0,1

29

0,18

9

0,33

6

0,31

1

-0,2

23

0,45

3

0,49

2

0,37

5

0,45

1

0,13

2

0,22

0

-0,2

53

0,51

3

0,29

4

r tabel 0,23

5

Kriteria jika rxy > r tabel, maka item valid

Ket.

valid

valid

valid

valid

valid

tidak

valid

valid

valid

valid

tidak

valid

valid

valid

tidak

tidak

tidak

valid

valid

valid

valid

tidak

tidak

valid

valid

tidak

valid

valid

valid

valid

tidak

tidak

tidak

valid

valid

σi² 0,879

0,687

0,553

0,774

0,811

0,775

0,685

0,780

0,686

0,676

0,510

0,727

0,946

0,779

0,815

0,506

0,725

0,744

0,740

0,714

0,811

0,711

0,781

0,724

0,622

0,699

0,762

0,613

0,711

0,754

0,709

0,583

0,745

0,686

0,716

∑(σi²) 25,142

σt² 94,813

r11 0,756

r tabel 0,235

Karena r11 > r tabel maka soal itu reliabel

180

181

ANGKET PENELITIAN

PETUNJUK PENGISIAN ANGKETNama : …………………………..Kelas : …………………………..No absen :…………………………...

Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan cermat dan isilah jawabananda pada kolom yang telah disediakan. Anda tidak perlu takut untuk mengisi setiappernyataan berikut ini, karena tidak berpengaruh terhadap nilai yang diperoleh. Jawablahseluruh pernyataan yang ada sesuai dengan kondisi anda sesungguhnya.

Dalam mengisi setiap pernyataan, berilah tanda (V) pada kolom yang tersedia,sesuai dengan alternatif yang anda anggap paling tepat.Keterangan :

SS : Sangat SetujuS : SetujuE : EntahlahTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

Atas kejujuran dan partisipasi yang anda berikan dalam pengisian angket ini, sayaucapkan terima kasih.

ANGKET KREATIVITASNo Pernyataan SS S TB TS STS1. Saya akan bertanya kepada teman saat

ada materi yang belum dipahami.2. Saya akan mengajukan pertanyaaan

kepada guru setelah guru mempersilakansiswa untuk bertanya.

3. Menyampaikan pendapat dalam kegiatandiskusi adalah hal yang membosankan.

4. Saya marah ketika pendapat sayadisanggah

5. Saat belajar fisika saya mengkaitkannyadengan teknologi, lingkungan danmasyarakat.

6. Saat kegiatan eksperimen saya dapatmengembangkan imajinasi pentingnyapelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari.

7. Saya lebih suka jika belajar denganditerangkan dan mencatat saja.

8. Saya mencari referensi buku diperpustakaan untuk menambahpengetahuan.

9. Saya lebih senang diam saat kegiatandiskusi kelompok dilaksanakan.

10. Saya lebih tertantang saat mengerjakansoal fisika dengan berbagai cara.

182

11. Saya akan menyuruh teman untukmenyampaikan pendapat saya.

12. Saya merasa takut jika pendapat sayasalah.

13. Saya ragu kalau eksperimen yangdilakukan teman itu benar, maka sayaharus melihat dan membuktikan sendiri

14. Saya mencontek saat mengerjakan soalfisika.

15. Belajar yang baik adalah setiap hari.16. Saya akan diam saja saat guru

memberikan penjelasan materi walaupuntidak paham.

17. Saat mengajukan pertanyaaan dalamdiskusi kelas saya menggunakan bahasagaul.

18. Dalam diskusi kelas saya menghargaiadanya perbedaan pendapat.

19. Saya akan diam jika tidak dimintaipendapat.

20. Dalam diskusi kelas setiap orang bebasberpendapat.

21. Saya tidak ragu-ragu dalammenyampaikan pendapat.

22. Saat belajar teori fisika saya mengkaitkanpenerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

23. Saya tidak berminat belajar fisika karenarumit.

24. Saya menunggu hasil pekerjaan orang lainuntuk tugas Fisika yang sulit.

183

RUBRIK PENSKORAN

KEMAMPUAN SISWA MENGAITKAN UNSUR SETS

No Aspekyang

diamati

Skor Indikator

1 Berpikirlancar

4 Dapat memberikan 3 artikel yang sesuai.3 Dapat memberikan 2 artikel yang sesuai.2 Dapat memberikan 1 artikel yang sesuai.1 Tidak dapat memberikan artikel yang sesuai.

2 Berpikirluwes

4Dapat mengelompokkan artikel pada 4 kolom yang tersedia

dengan benar.

3Dapat mengelompokkan artikel pada 3 kolom yang tersedia

dengan benar.

2Dapat mengelompokkan artikel pada 2 kolom yang tersedia

dengan benar.

1Dapat mengelompokkan artikel pada 1 kolom yang tersedia

dengan benar.

3 Berpikirorisinal

4Dapat mengembangkan isi artikel menggunakan bahasa

sendiri dengan jelas dan sesuai teori.

3Dapat mengembangkan isi artikel menggunakan bahasa

sendiri dengan jelas tetapi kurang sesuai teori.

2Dapat mengembangkan isi artikel menggunakan bahasa

sendiri dengan kurang jelas dan sesuai teori.

1Tidak dapat mengembangkan isi artikel menggunakan bahasa

sendiri.

4 Berpikirterperinci

4Dapat menjelaskan isi artikel ke dalam 4 kolom yang

tersedia dengan jelas dan benar.

3Dapat menjelaskan isi artikel ke dalam 3 kolom yang

tersedia dengan jelas dan benar.

2Dapat menjelaskan isi artikel ke dalam 2 kolom yang

tersedia dengan jelas dan benar.

1Dapat menjelaskan isi artikel ke dalam 1 kolom yang

tersedia dengan jelas dan benar.

184

RUBRIK PENSKORAN PSIKOMOTOR SISWA

No Aspek PenilaianPsikomotor

Skor Indikator Penilaian

1. Mempersiapkanperalatan

4 Siswa dapat mempersiapkan peralatan untukpercobaannya dengan benar tanpa bantuanguru.

3 Siswa dapat mempersiapkan peralatan untukpercobaannya dengan benar namun denganbantuan guru.

2 Siswa dapat mempersiapkan peralatan untukpercobaannya tanpa bantuan guru namun adasedikit kesalahan.

1 Siswa tidak dapat mempersiapkan peralatanuntuk percobaannya.

2. Melakukanpercobaan

4 Siswa dapat melakukan percobaan denganbenar tanpa bantuan guru.

3 Siswa dapat melakukan percobaan denganbenar namun dibantu oleh guru.

2 Siswa dapat melakukan percobaan tanpabantuan guru, namun masih ada sedikitkesalahan.

1 Siswa tidak dapat melakukan percobaan.3. Membaca hasil

percobaan/pengukuran

4 Siswa dapat membaca hasil pengukuran denganbenar dan teliti.

3 Siswa membaca hasil pengukuran dengankurang teliti dan dapat mengoreksinya tanpabantuan guru.

2 Siswa membaca hasil pengukuran dengankurang teliti dan dapat mengoreksinya denganbantuan guru.

1 Siswa tidak tidak dapat membaca hasilpengukuran dengan benar dan teliti.

4. Menyimpulkan 4 Mampu menyimpulkan hasil percobaan denganbenar dan mandiri

3 Mampu menyimpulkan hasil percobaan denganbenar dan dibantu oleh guru

2 Siswa kurang tepat menyimpulkan hasilpercobaan dan dapat mengoreksinya denganbantuan guru.

1 Tidak mampu menyimpulkan hasil percobaan

185

CONTOH PERHITUNGAN ANALISIS UJI COBA ANGKET

VALIDITAS

Rumus:r = N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)(N ∑ X − (∑ X) ) N ∑ Y − (∑ Y)Keterangan:r = koefisien korelasi skor item dan skor total

N = banyaknya subyek∑ X = jumlah skor item∑ Y = jumlah skor total∑ XY= jumlah perkalian skor item dengan skor total∑ X = jumlah kuadrat skor item∑ Y =jumlah kuadrat skor total

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan pada pernyataan nomor 1, selanjutnya untukpernyataan yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh hasilseperti berikut

r = N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)(N ∑ X − (∑ X) ) N ∑ Y − (∑ Y)r = 70(10488,01) − (128,93)(5428)(70(427545,76) − (166222,945)(70(427545,76) − (5428) ))r = 0,767Karena r > r , maka pernyataan tersebut valid

186

RELIABILITAS

Rumus:

r = nn − 1 1 − ∑ σσ

Keterangan:r = Reliabilitas yang dicariσ = Jumlah varians skor tiap − tiap item

σ = Varians totaln = Jumlah pertanyaanPerhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan pada reliabilitas angket

r = nn − 1 1 − ∑ σσr = 3535 − 1 1 − 25,14294,813r = 0,756

Karena r > r , maka pernyataan tersebut validr = 0,235

187

PERHITUNGAN UJI COBA INSTRUMEN SOAL

1. Validitas

Validitas butir soal pilihan ganda dapat dihitung dengan

menggunakan rumus validitas point biserial

r =Keterangan:

= Koefisien korelasi biserial

M = Rerata skar dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya

M = Rerata skor total

S = Standar deviasi dari skor total

p = Proporsi siswa yang menjawab benar

q = Proporsi siswa yang menjawab benar

2. Reliabilitas

Reliabilitas soal tes dapat diketahui dengan menggunakan rumus KR

(Kuder Richardson) 21 seperti berikut ini:r = ( ) 1 − ( )Keterangan :r = Reliabilitas internal seluruh instrumen

(Sudijono, 2009: 258)

(Sugiyono, 2010: 186)

188

k = Jumlah item dalam instrumenM = Mean skor totals = Varians total

Varians total data dicari dengan rumus sebagai berikut := ∑ (∑ )²

Keterangan :s = Varians totalX = Jumlah skor totalN = Jumlah subjek

3. Tingkat Kesukaran

Rumus yang digunakan untuk mencari besarnya tingkat kesukaran

soal adalah sebagai berikut:= ∑∑Keterangan

TK= Tingkat kesukaran

∑ = Jumlah siswa yang menjawab benar

∑ = Jumlah siswa peserta tes

Adapun klasifikasi tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut :

(Purwanto, 2010: 171)

(Purwanto, 2010: 99)

189

0,00 – 0,32 kategori soal sukar

0,33 – 0,66 kategori soal sedang

0,67 – 1,00 kategori soal mudah

4. Daya Beda

Daya beda soal dihitung dari rumus := ∑∑ − ∑∑ = −Keterangan∑ = Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yang

mempunyai kemampuan tinggi.∑ = Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.∑ = Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yang

mempunyai kemampuan rendah.∑ = Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendah.

Berikut ini merupakan klasifikasi untuk daya pembeda

0,00 < DP < 0,2 soal jelek (poor)

0,20 < DP < 0,4 soal cukup (satisfactory)

0,40 < DP < 0,7 soal baik (good)

0,70 < DP < 1,0 soal baik sekali (excellent)

(Purwanto, 2010: 102)

190

5. Tes Sikap

Menurut Azwar (2011:4) nilai skala butir pernyataan favorabel

dihitung dengan menggunakan Tabel 1, sedangkan butir pernyataan

unfavorabel dihitung dengan menggunakan Tabel 2.

Tabel 1 Contoh perhitungan nilai skala pada pernyataan favorable

No Kategori respon1 SS S TB TS STSF 12 51 4 2 1

p=f/N 0,171429 0,728571 0,057143 0,028571 0,014286Pk 1 0,828571 0,1 0,042857 0,014286

pk-Tengah 0,914286 0,464286 0,071429 0,028571 0,007143Z 1,366 -0,93 -1,468 -1,911 -2,457z+ 3,823 1,527 0,989 0,546 0

nilai skala 3,823 1,527 0,989 0,546 0

Tabel 2 Contoh perhitungan nilai skala pada pernyataan unfavorable

No Kategori respon-3 SS S TB TS STSF 1 2 3 40 24

p=f/N 0,014286 0,028571 0,042857 0,571429 0,342857Pk 0,014286 0,042857 0,085714 0,657143 1pk-

Tengah0,007143 0,028571 0,064286 0,371429 0,828571

Z -2,457 -1,911 -1,522 -0,329 0,946z+ 0 0,546 0,935 2,128 3,403

nilai skala 0 0,546 0,935 2,128 3,403

Lajur pertama tabel menyatakan frekurensi jawaban untuk setiap

kategori respon. Lajur kedua menyatakan proposi (p) yang dapat dihitung

dengan membagi setiap frekuensi masing-masing kategori jawaban dengan

jumlah total responden. Lajur ketiga adalah lajur pk, yaitu proporsi

kumulatif. Proporsi kumulatif adalah proporsi dalam suatu kategori

191

ditambah dengan proporsi kategori disebelah kirinya. Lajur selanjutnya

adalah pk-tengah, yaitu titik tengah proporsi kumulatif yang dirumuskan

sebagai setengah proporsi kategori dalam kategori yang bersangkutan

ditambah proporsi kumulatif pada kategori disebelah kirinya, yaitu:

pk-tengah = 1/2p + pkb

Keterangan:

p : proporsi dalam kategori itu

pkb : proporsi kumulatif kategori di sebelah kirinya.

Lajur kelima adalah deviasi z. Nilai z dapat dilihat di tabel deviasi

normal berdasarkan nilai pk tengah tiap kategori jawaban. Pada lajur

selanjutnya, nilai z kategori jawaban yang nilainya dibuat agar bernilai

nol yaitu menambahkan nilai z dengan harga mutlak dari z tersebut.

Perlakuan yang sama diberikan pada kategori respon disebelah kirinya,

yaitu dengan menambahkan nilai z di kategori respon tersebut dengan

harga mutlak z skala terkecil. Setelah nilai skala respon perbutir

pernyataaan telah diketahui, skor total hasil tes sikap dapat dihitung.

(Azwar, 2011: 143)

192

CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL

Rumus:

r = M − MSt pqKeterangan:r = Koefisien korelasi biserial.M = Rerata skar dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya.M = Rerata skor total.S =Standar deviasi dari skor total.p =Proporsi siswa yang menjawab benar.q = Proporsi siswa yang menjawab benar

Kriteria:Jika harga r hitung > r tabel, maka butir soal yang diuji bersifat valid.r tabel = 0,361Perhitungan:Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1 pada siklus I, selanjutnyauntuk butir soal yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama dan diperolehhasil seperti pada tabel analisis data berikut

No Kode ∑X (∑X)² ∑Y (∑Y)² ∑XY1 UC-29 1 1 15 225 152 UC-31 1 1 14 196 143 UC-21 1 1 14 196 144 UC-18 1 1 13 169 135 UC-06 1 1 12 144 126 UC-12 1 1 12 144 127 UC-10 1 1 12 144 128 UC-25 1 1 12 144 129 UC-23 1 1 12 144 12

10 UC-16 1 1 12 144 1211 UC-26 1 1 12 144 1212 UC-05 1 1 12 144 1213 UC-09 1 1 11 121 1114 UC-03 1 1 10 100 1015 UC-13 1 1 9 81 916 UC-28 1 1 9 81 917 UC-34 1 1 9 81 918 UC-08 1 1 9 81 919 UC-11 0 0 9 81 020 UC-01 1 1 9 81 921 UC-15 1 1 8 64 822 UC-30 1 1 7 49 7

193

23 UC-33 1 1 7 49 724 UC-19 1 1 6 36 625 UC-32 0 0 5 25 026 UC-14 0 0 5 25 027 UC-24 0 0 5 25 028 UC-17 1 1 5 25 529 UC-27 0 0 5 25 030 UC-20 1 1 5 25 531 UC-04 0 0 5 25 032 UC-07 1 1 4 16 433 UC-36 0 0 4 16 034 UC-22 1 1 3 9 335 UC-02 1 1 3 9 336 UC-35 0 0 3 9 0

Jumlah 28 28 307 3077 266

N =36M = ∑∑ = = 9,5M = ∑ YN = 30736 = 8,528S dicari dengan menggunakan persamaan

S = ∑ Y − (∑ Y)NN = 3077 − (307)3636 = 12,7S = 3,571p = ∑ XN = 2836 = 0,778q = 1 − p = 1 − 0,778 = 0,222= ,, =1,871

r = M − MS pq = 9,5 − 8,5283,571 1,871 = 0,509Karena harga r > r , maka butir soal yang diuji bersifat valid.

194

CONTOH PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN

Rumus:

r = k(k − 1) 1 − M(k − M)ksKeterangan:r = Reliabilitas internal seluruh instrumenk = Jumlah item dalam instrumenM = Mean skor totals = Varians totalVarians total data dicari dengan rumus sebagai berikut :

s = ∑ X − (∑ X )²NKeterangan :s = Varians totalX = Jumlah skor totalN = Jumlah subjekKriteria:Jika r > r , maka instrumen yang diuji bersifat reliabel.r = 0,329Perhitungan:Berikut ini merupakan perhitungan reliabilitas soal uji coba secara keseluruhanpada siklus I. Data yang diperoleh dapat dianalisis dengan perhitungan sepertiyang tercantum di bawah ini.k = 15s = ∑ Y − (∑ Y )²N = 3077 − (307)36 = 458,972r = k(k − 1) 1 − M(k − M)ks = 15(15 − 1) 1 − 8,5(15 − 8,5)15(458,972)= 1,063Karena r > r maka instrumen yang diuji bersifat reliabel.

195

CONTOH PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL

Rumus:TK = ∑∑Keterangan

TK= Tingkat kesukaran∑ = Jumlah siswa yang menjawab benar∑ = Jumlah siswa peserta tes

Kriteria:

0,00 – 0,32 kategori soal sukar

0,33 – 0,66 kategori soal sedang

0,67 – 1,00 kategori soal mudah

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1 pada siklus I, selanjutnyauntuk butir soal yang lain dapat dihitung dengan cara yang sama dan diperolehhasil seperti pada tabel analisis data berikut

Kelompok atas Kelompok bawahNo Kode Skor No Kode Skor1 UC-29 1 19 UC-11 02 UC-31 1 20 UC-01 13 UC-21 1 21 UC-15 14 UC-18 1 22 UC-30 15 UC-06 1 23 UC-33 16 UC-12 1 24 UC-19 17 UC-10 1 25 UC-32 08 UC-25 1 26 UC-14 09 UC-23 1 27 UC-24 0

10 UC-16 1 28 UC-17 111 UC-26 1 29 UC-27 012 UC-05 1 30 UC-20 113 UC-09 1 31 UC-04 014 UC-03 1 32 UC-07 115 UC-13 1 33 UC-36 016 UC-28 1 34 UC-22 117 UC-34 1 35 UC-02 118 UC-08 1 36 UC-35 0

Jumlah 18 Jumlah 10

TK = ∑∑ = = 0,777B = 28P = 36

Karena berada pada interval 0,67 – 1,00, maka soal termasuk kategori mudah

196

CONTOH PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL

Rumus:DB = ∑ T∑ T − ∑ R∑ R = P − PKeterangan:∑ T = Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yangmempunyai kemampuan tinggi.∑ T = Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.∑ R = Jumlah peserta yang menjawab benar pada kelompok siswa yangmempunyai kemampuan rendah.∑ R = Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendah.

Kriteria:

0,00 < DP < 0,2 soal jelek (poor)

0,20 < DP < 0,4 soal cukup (satisfactory)

0,40 < DP < 0,7 soal baik (good)

0,70 < DP < 1,0 soal baik sekali (excellent)

Perhitungan:

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal nomor 1 pada siklus I,selanjutnya untuk butir soal yang lain dapat dihitung dengan cara yangsama dan diperoleh hasil seperti pada tabel analisis data berikut

Kelompok atas Kelompok bawahNo Kode Skor No Kode Skor1 UC-29 1 19 UC-11 02 UC-31 1 20 UC-01 13 UC-21 1 21 UC-15 14 UC-18 1 22 UC-30 15 UC-06 1 23 UC-33 16 UC-12 1 24 UC-19 17 UC-10 1 25 UC-32 08 UC-25 1 26 UC-14 09 UC-23 1 27 UC-24 010 UC-16 1 28 UC-17 111 UC-26 1 29 UC-27 012 UC-05 1 30 UC-20 113 UC-09 1 31 UC-04 014 UC-03 1 32 UC-07 115 UC-13 1 33 UC-36 016 UC-28 1 34 UC-22 117 UC-34 1 35 UC-02 118 UC-08 1 36 UC-35 0

Jumlah 18 Jumlah 10

197

T = 18R = 10T = 18R = 18

DB = ∑ T∑ T − ∑ R∑ R = P − P = 1818 − 1018 = 0,44Karena berada pada interval 0,40 – 0,70 maka soal termasuk dalam kategori baik.

198

ANALISIS UJI GAIN

1. Angket kreativitas siswaPeningkatan dari siklus I ke siklus II

⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 73,68 − 52,63100% − 52,63 = 0,44Termasuk kategori sedangPeningkatan dari siklus II ke siklus III

⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 86,84 − 73,68100% − 73,68 = 0,50Termasuk kategori sedang

2. Kemampuan siswa mengaitkan unsur SETSPeningkatan dari siklus I ke siklus II⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 73,19 − 64,80100% − 64,80 = 0,24Termasuk kategori rendahPeningkatan dari siklus II ke siklus III⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 81,91 − 73,19100% − 73,19 = 0,33Termasuk kategori sedang

3. Hasil belajar kognitifa. Soal pilihan ganda

Peningkatan dari siklus I ke siklus II

199

⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 73,95 − 70,26100% − 70,26 = 0,12Termasuk kategori rendahPeningkatan dari siklus II ke siklus III⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 82,37 − 73,95100% − 73,95 = 0,32Termasuk kategori sedang

b. Soal uraianPeningkatan dari siklus I ke siklus II⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 68,60 − 55,96100% − 55,96 = 0,29Termasuk kategori rendahPeningkatan dari siklus II ke siklus III⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 81,67 − 68,60100% − 68,60 = 0,42Termasuk kategori sedang

4. Hasil belajar psikomotorPeningkatan dari siklus I ke siklus II⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 71,55 − 63,57100% − 63,57 = 0,28Termasuk kategori rendahPeningkatan dari siklus II ke siklus III

200

⟨g⟩ = S − S100% − S⟨g⟩ = 78,45 − 71,55100% − 71,55 = 0,32Termasuk kategori sedang

201

SURAT PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING

202

SURAT OBSERVASI

203

SURAT IJIN PENELITIAN

204

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

205

DOKUMENTASI PENELITIAN

Guru membimbing siswa saat melakukaneksperimen

Siswa melakukan eksperimen

Siswa menyampaikan hasil diskusinya Siswa mengerjakan soal evaluasi