penerapan model arias dengan media prezi untuk

24
i PENERAPAN MODEL ARIAS DENGAN MEDIA PREZI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA di SMK NEGERI 3 SALATIGA Artikel Ilmiah Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : INTAN FATMAWATI NIM : 702011050 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2016

Upload: others

Post on 20-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

i

PENERAPAN MODEL ARIAS DENGAN MEDIA PREZI UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

di SMK NEGERI 3 SALATIGA

Artikel Ilmiah

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

INTAN FATMAWATI

NIM : 702011050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2016

Page 2: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

ii

Page 3: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

iii

Page 4: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

iv

Page 5: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

v

Page 6: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

vi

Page 7: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

vii

Penerapan Model ARIAS Dengan Media Prezi Untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa di SMK Negeri 3 Salatiga

1) Intan Fatmawati 2) Widya Damayanti, S.Pd., M.Sc.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1) [email protected], 2) [email protected]

Abstract

The use of conventional learning model, unattractive learning activity, and lack of learning

media usage in Digital Simulation class has caused low motivation level for students of X Meka

2 in SMK Negeri 3 Salatiga. This research aims to apply ARIAS model using Prezi to increase

study motivation of students in SMK Negeri 3 Salatiga. The results show that the

implementation has impact on the motivation of students X Meka 2. Students’ motivation were

higher after the application of ARIAS model using Prezi than before treatment. Thus it can be

said that the implementation of ARIAS learning model using Prezi has a positive impact on

students’ motivation to study Digital Simulation class.

Keywords : ARIAS , Prezi, motivation

Abstrak

Penggunaan model pembelajaran konvensional, pembelajaran yang kurang menarik dan

tidak adanya media pembelajaran pada siswa kelas X Meka 2 di SMK Negeri 3 Salatiga

terhadap mata pelajaran Simulasi Digital membuat motivasi belajar siswa rendah. Penelitian

ini bertujuan menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan menggunakan media Prezi

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Negeri 3 Salatiga. Hasil penelitian

menunjukkan penerapan model pembelajaran ARIAS menggunakan media Prezi berpengaruh

terhadap perubahan motivasi belajar siswa kelas X Meka 2. Motivasi belajar siswa di kelas

meningkat sesudah diterapkan model pembelajaran ARIAS menggunakan media Prezi

dibandingkan sebelum penerapan sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan model

pembelajaran ARIAS dengan media Prezi berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa

terhadap mata pelajaran Simulasi Digital.

Kata Kunci : ARIAS, Prezi, motivasi belajar

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer,

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 8: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

1

1. Pendahuluan

Penyelenggaraan pendidikan dalam setiap sekolah melibatkan guru sebagai

tenaga pendidik dan siswa sebagai peserta didik yang diwujudkan dengan adanya

proses pembelajaran. Guru dalam hal ini sebagai pemegang peranan harus

merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematis dan selalu berpedoman

pada seperangkat aturan dan rencana pendidikan yang dikemas dalam bentuk

kurikulum.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan kepada guru dan

beberapa siswa di SMK Negeri 3 Salatiga, terdapat permasalahan dalam proses

pembelajaran yang dialami oleh siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital. Di dalam

proses pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah, siswa hanya mendengarkan

penjelasan materi yang diberikan guru di dalam kelas yang membuat siswa cenderung

pasif dan bosan dengan materi yang disampaikan karena metode dan media yang

digunakan kurang bervariasi. Hal yang sama terjadi, saat guru mata pelajaran Simulasi

Digital mengajar dengan metode ceramah, sehingga materi pembelajaran tidak dapat

terserap dengan baik. Saat siswa mengerjakan ulangan siswa merasa kesulitan dalam

mengerjakan soal-soal Microsoft Word.

Melihat proses pembelajaran sebelum dilakukan penelitian, diperlukan perubahan

model pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Model

pembelajaran yang di usulkan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi

pelajaran sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa dan membuat siswa lebih aktif

adalah dengan menggunakan model ARIAS [1]. Model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) merupakan model

pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan

kegiatan pembelajaran dalam usaha meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil

belajar siswa. Penerapan model pembelajaran ARIAS diharapkan dapat mengarah

untuk menanamkan rasa percaya diri dan rasa bangga bagi siswa, membangkitkan

minat atau perhatian serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mengadakan

evaluasi terhadap dirinya sendiri. Kelebihan model pembelajaran ARIAS adalah

melatih siswa untuk lebih percaya diri, memiliki arah tujuan, dan sasaran yang jelas

serta ada manfaat mendorong individu untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan

kelemahan dari model pembelajaran ini yaitu siswa yang malas susah untuk belajar

mandiri dan terkadang susah untuk mengingat. [2]

Selain menerapkan model pembelajaran ARIAS, upaya lain untuk membantu guru

menciptakan suasana pembelajaran menyenangkan yang berpusat pada siswa dan

menjadikan siswa termotivasi dengan pembelajaran adalah dengan menggunakan

media pembelajaran yang mampu mempresentasikan informasi secara lebih menarik

kepada siswa, tidak hanya berupa teks, tetapi terdapat pula gambar, grafik, suara, dan

video. Pemanfaatan TIK sangat diperlukan untuk penyampaian materi khususnya

dengan menggunakan visualisasi. Penggunaan multimedia persentasi yang bisa

Page 9: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

2

dimanfaatkan adalah aplikasi Prezi. Prezi adalah sebuah perangkat lunak untuk

presentasi berbasis internet. Selain untuk presentasi, Prezi juga dapat digunakan

sebagai alat untuk mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Prezi menjadi

unggul karena program ini menggunakan Zooming User Interface (ZUI), yang

memungkinkan pengguna Prezi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media

presentasi mereka [3]. Keunggulan media Prezi untuk mendukung dalam penelitian ini

yaitu mampu menampilkan tema tiga dimensi, memiliki tampilan yang lebih

memudahkan siswa untuk memahami materi. Hal ini tentunya akan menambah

ketertarikan siswa akan media pembelajaran yang baru, sehingga dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terjadi peningkatan

motivasi belajar siswa setelah siswa menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan

media Prezi pada mata pelajaran Simulasi Digital kelas X MEKA 2 di SMK Negeri 3

Salatiga. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

penerapan model ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa dalam mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 3 Salatiga. Batasan

masalah dalam penelitian ini yaitu, model pembelajaran dalam penelitian ini

menggunakan ARIAS dan media pembelajaran yang digunakan adalah Prezi. Materi

yang dibahas adalah program pengolah kata microsoft word. Responden penelitian ini

adalah siswa SMK yang mendapat mata pelajaran Simulasi Digital yaitu kelas X,

dengan sampel sebanyak dua kelas (X TSM 1 dan X MEKA 2) yang berjumlah masing-

masing 35 dan 38 siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa dilihat dari hasil

responden siswa dengan memberikan lembar kuesioner dan observasi.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini antara lain Sa’adah,

menunjukkan bahwa salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada kelompok siswa yang menggunakan ARIAS lebih baik

dibandingkan model konvensional [4]. Dari penelitian yang dilakukan oleh Rahayu,

menunjukkan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pembelajaran

ARIAS berbantuan kartu masalah pada siswa kelas XI materi barisan dan deret

geometri dapat mencapai ketuntasan belajar dan motivasi berprestasi siswa. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen

telah mencapai ketuntasan belajar dan lebih baik daripada kelas kontrol, terdapat

pengaruh motivasi berprestasi terhadap kemampuan komunikasi matematis, serta

peningkatan kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen lebih besar

dibanding ekspositori [5]. Hasil observasi dalam penelitian yang dilakukan oleh Yani,

bertujuan untuk mengetahui pengembangan guna menghasilkan, mengetahui

kelayakan media hasil pengembangan dan mengetahui respon peserta didik. Dengan

demikian media pembelajaran Fisika online Prezi layak dan efektif digunakan sebagai

media pembelajaran Fisika [6].

Page 10: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

3

Dari ketiga penelitian di atas, terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dengan

penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tentang model pembelajaran ARIAS

dan penggunaan media Prezi. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya dapat diketahui

bahwa pada mata pelajaran TIK, penerapan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Keefektifan model pembelajaran ARIAS berbantu kartu masalah pada mata

pelajaran Simulasi Digital telah mencapai ketuntasan belajar dan meningkatkan

motivasi belajar siswa. Pada mata pelajaran Fisika penerapan penggunaan media Prezi

meningkatkan hasil pembelajaran lebih tinggi. Sedangkan dalam penelitian ini akan

membahas penerapan model ARIAS dengan media Prezi untuk meningkatkan motivasi

belajar pada mata pelajaran Simulasi Digital.

Model pembelajaran ARIAS merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan

oleh para guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam usaha

meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Penerapan model

pembelajaran ARIAS diharapkan dapat mengarah untuk menanamkan rasa percaya diri

dan rasa bangga bagi siswa, membangkitkan minat atau perhatian serta memberi

kesempatan kepada mereka untuk mengadakan evaluasi terhadap dirinya sendiri.

Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima indikator (assurance, relevance, interest,

assesment, dan satisfaction) [7].

Komponen yang pertama adalah Assurance (percaya diri/yakin) yaitu berhubungan

dengan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan

untuk berhasil. Komponen kedua adalah relevance berhubungan dengan kehidupan

siswa, baik kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang. Komponen

ketiga adalah interest berhubungan dengan minat/perhatian siswa. Komponen keempat

adalah assesment berhubungan dengan evaluasi terhadap siswa. Manfaat evaluasi bagi

guru sebagai alat untuk mengetahui sejauh mana materi pembelajaran sudah dipahami

oleh siswa, untuk memonitor kemajuan siswa sebagai individu maupun sebagai

kelompok, untuk merekam apa yang telah dicapai siswa, dan untuk membantu siswa

dalam belajar. Komponen kelima adalah satisfaction yaitu rasa bangga atas apa yang

dicapai. Dalam teori belajar, satisfaction adalah reinforcement (kepuasan). Dengan

demikian, memberikan kepuasan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan

untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa. Untuk itu, rasa bangga dan puas perlu

ditanamkan dan dijaga dalam diri siswa [8].

Hamzah B.Uno menjelaskan hakikat motivasi belajar sebagai dorongan internal

dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

perilaku [9]. Sadirman menyebutkan ada dua tipe motivasi, yaitu motivasi intrinsik

adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari

luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena ada

perangsang dari luar [10].

Page 11: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

4

Menurut Arief, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan

(guru) kepada penerima pesan (siswa) [11]. Kata media berasal dari bahasa

latin,yaitu medium yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk

menghantarkan, menyampaikan atau membawa sesuatu. Fungsi utama media

pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,

kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Prezi merupakan sebuah perangkat lunak berbasis internet atau software as a service

(SaaS) yang digunakan sebagai media presentasi dan juga alat untuk mengeksplorasi

berbagai ide di atas kanvas virtual [12]. Prezi dapat menggeser paradigma

pembelajaran yang semula berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa dan guru

hanya sebagai fasilitator sehingga siswa menjadi aktif belajar, tidak lagi mengandalkan

guru sebagai narasumber tunggal. Multimedia pembelajaran Prezi dapat diartikan

sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan

kata lain untuk menyampaikan pesan serta dapat merangsang perasaan, perhatian

dan kemauan peserta didik sehingga secara sengaja proses belajar mengajar terjadi,

bertujuan dan terkendali. Lebih jauh, Wisnu menyatakan bahwa persoalan penting

yang sangat mendasar adalah multimedia Prezi dapat membantu guru dan peserta

didik untuk meningkatkan kreatifitas, motivasi dan memberi peluang pada

perubahan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik [13].

Kelebihan Prezi adalah dapat menampung keberagaman gaya belajar, karena Prezi

diprogram untuk menampilkan media visual, audio, maupun animasi. Media Prezi

fokus pada satu bidang slide yang disebut dengan kanvas virtual, setelah itu pengguna

bisa mengeksplorasi bagian-bagian kanvas tersebut sampai bagian terkecil, sehingga

konsep utama yang ingin disampaikan terlihat jelas. Penggunaan fasilitas ZUI

membuat presentasi terlihat dinamis, karena kanvas bisa diperkecil, diperbesar dan

diputar 360 derajat [14].

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode true eksperimen

(eksperimen yang sebenarnya), karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol

semua variabel luar yang mempengaruhi jalanya eksperimen, dengan demikian

validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi

[15]. Ciri utama dari true eksperimen adalah bahwa sampel yang digunakan untuk

eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi

tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok eksperimen dan kontrol, dan sampel

dipilih secara acak. Penelitian ini berdesain “Posttest Only Control Desain”. Dalam

desain ini, dipilih secara acak kemudian grup eksperimen diberikan perlakuan

sedangkan grup kontrol tidak, selanjutnya diberi posttest pada kedua kelompok tersebut

[16]. Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin

mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah menerapkan model

pembelajaran ARIAS dengan media Prezi. Dengan demikian hasil perlakuan dapat

Page 12: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

5

diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan

sesudah diberi perlakuan.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Salatiga tahun ajaran

2015/2016. Sampel yang digunakan adalah kelas X Meka 2 yang berjumlah 38 siswa

dan X TSM 1 yang berjumlah 35 siswa.

Instrumen pengumpulan data penelitian menggunakan kuesiner, lembar observasi

dan tes. Instrumen kuesioner dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa yang

dilakukan sebelum perlakuan dan sesudah perlakukan. Indikator yang digunakan dalam

instrumen kuesioner adalah motivasi belajar dengan model ARIAS dan identifikasi

pendahuluan, penyajian fisik, penyajian konsep dengan media Prezi pada mata

pelajaran Simulasi Digital. Observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan belajar

siswa yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan tes dijadikan

acuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan.

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan. Tahapan pertama, tahap persiapan.

Pada tahapan ini dilakukan dua kegiatan, yaitu penyusunan perangkat pembelajaran

dan pengembangan alat tes penelitian. Untuk menyusun perangkat pembelajaran ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain materi pelajaran yang akan dikaji dan

metode serta media pembelajaran yang akan digunakan. Berdasarkan hal tersebut maka

dilakukan observasi terhadap siswa dan kondisi pembelajaran di kelas. Metode dan

media pembelajaran yang sesuai dengan peningkatan motivasi belajar siswa.

Sedangkan pengembangan alat tes penelitian meliputi menyusun kisi-kisi angket

motivasi belajar, menyusun instrumen wawancara, dan revisi kisi-kisi angket dan

instrument.

Tahapan yang kedua yaitu tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan merupakan

pengumpulan data. Pada tahap ini mengimplementasikan metode ARIAS dalam proses

pembelajaran dan teknik dalam penyampaian materi berbantu media Prezi. Langkah-

langkah yang harus dilakukan pada tahap ini yaitu menentukan materi Simulasi Digital,

membuat Rancangan Pelaksaan Pembelajaran (RPP) pada kelas eksperimen,

menyebarkan angket kuesioner untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar

siswa sebelum diterapkan model ARIAS dengan media Prezi, menerapkan model

ARIAS dengan media Prezi, memberi lembar observasi kepada penguji untuk menilai

siswa menerapkan model ARIAS dengan media Prezi, menyebarkan angket kuesioner

untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa setelah diterapkan model

ARIAS dengan media Prezi dan tanggapan siswa setelah menggunakan media Prezi.

Tahapan yang ketiga yaitu tahap penyelesaian. Tahap penyelesaian diantaranya

yaitu mengolah dan analisis data yang di dapat dari angket dan observasi, membuat

kesimpulan dari hasil penelitian, dan menyusun laporan hasil penelitian.

Perencanaan desain proses pembelajaran akan membuat pembelajaran

berlangsung secara sistematis. Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran

tidak akan berlangsung seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat

Page 13: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

6

memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran [17].

Desain proses pembelajaran mengacu pada Soopah (2007), dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Desain Proses Pembelajaran

Langkah-

langkah

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Penerapan

Prezi

Indikator 1:

Assurance

- selalu memberi

respon positif

- memotivasi

siswa untuk

aktif dalam

belajar

Guru mengkondisikan agar siswa siap

melaksanakan proses pembelajaran

dengan memberikan SK (Standar

Kompetensi) dan KD (Kompetensi

Dasar) dan merangsang siswa untuk

yakin dan penuh percaya diri dan

mampu dapat melakukan

pembelajaran Simulasi Digital dengan

sebaik-baiknya

Siswa mendengarkan

informasi guru tentang

SK (Standar Kompetensi)

dan KD (Kompetensi

Dasar).

indikator 2:

relevance

Pembelajaran

-menyampaikan

materi inti

pelajaran

-menyampaikan

relevansi materi

pembelajaran

dengan

kehidupan nyata

Guru mengemukakan

tujuan sasaran yang akan dicapai

dalam pembelajaran Simulasi Digital,

sehingga

memberi harapan yang

jelas pada siswa dan

mendorong siswa untuk

mencapai tujuan tersebut.

Siswa mendengarkan

informasi guru tentang

tujuan sasaran yang akan

dicapai dalam

pembelajaran

Simulasi Digital,

sehingga memberi

harapan yang

jelas pada siswa dan

mendorong siswa untuk

mencapai tujuan tersebut

Penyajian

materi

menggunak

an Prezi

Indikator 3:

Interest

Menumbuhkan

minat atau

perhatian siswa

dengan

mengadakan

variasi dalam

pembelajaran

- Guru memberikan

pembelajaran Simulasi Digital dengan

menampilkan sesuatu yang berbeda

dari biasanya, dan memberi

kesempatan untuk berpartisipasi

secara aktif dalam pembelajaran.

Siswa mengajukan

pertanyaan dan

mengemukakan

masalah yang perlu

dipecahkan

Penyajian

materi

menggunak

an Prezi

Indikator 4:

Assessment

Mengevaluasi

hasil

pembelajaran

-Guru memberikan soal-soal evaluasi

(20 butir soal)

-Guru membagi kelompok untuk

berdiskusi (4-5 orang)

Siswa berkelompok,

kemudian siswa

mengerjakan soal

Penyajian

materi

menggunak

an Prezi

Indikator 5:

Satisfaction

Memberikan

kepuasan

Guru memberikan

kepuasan dan penghargaan kepada

siswa ketika siswa berhasil dalam

pembelajaran

Simulasi Digital

Siswa menerima

penghargaan

dari guru ketika

menampilkan

keberhasilannya dalam

pembelajaran

Simulasi Digital

Page 14: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

7

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian dilakukan selama empat minggu dengan materi program pengolah kata

Microsoft word. Tahapan penelitian pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

Pada pertemuan pertama, pembelajaran di kelas eksperimen masih dilakukan

dengan menggunakan metode konvensional. Lembar kuesioner diberikan kepada siswa

untuk mengetahui keadaan awal tingkat motivasi belajar siswa. Pertemuan kedua pada

kelas eksperimen yaitu (1) Assurance (percaya diri), guru mengkondisikan agar siswa

siap melaksanakan proses pembelajaran dengan selalu memberi respon positif,

merangsang siswa untuk yakin dan penuh percaya diri memotivasi siswa untuk aktif

dalam pembelajaran. (2) Relevance (relevansi), guru mengemukakan tujuan yang akan

dicapai dalam pembelajaran, guru menyampaikan materi inti pelajaran dengan media

Prezi yang ditampilkan melalui LCD projector dan cara menggunakan Prezi, guru

menyampaikan relevansi materi pelajaran dengan kehidupan nyata. (3) Interest (minat/

perhatian), guru menumbuhkan minat atau perhatian siswa dengan mengadakan variasi

dalam pembelajaran yaitu menampilkan materi dengan media Prezi dan memberi

kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Dalam media ini

materi disajikan dalam bentuk teks, gambar serta audio visual (video). Teks berisi

materi tentang pengertian Microsoft word, fungsi Microsoft word dalam kehidupan

sehari-hari. Materi dalam bentuk gambar berupa langkah-langkah pembuatan yang ada

pada Microsoft word. Dalam video ini berisi tentang soal-soal materi Microsoft word

dan tutorial cara penggunaan pada Microsoft word. Guru membagikan Prezi pada

komputer siswa, siswa diminta membuka Prezi dan mempraktikkan materi yang ada

pada Prezi. (4) Assessment (evaluasi), siswa mengerjakan tugas kelas yaitu

mempraktikkan materi yang ada pada Prezi yang kemudian dinilai oleh guru. (5)

Satisfaction (kepuasan), guru menyampaikan hasil tugas praktik dan memanggil nama

siswa yang tugas praktiknya bagus, siswa merasa puas dan bangga terhadap hasil yang

diperolehnya, tujuannya supaya siswa yang lain juga termotivasi dan berlomba-lomba

mencari nilai yang terbaik.

Pada pertemuan ketiga kelas eksperimen yaitu (1) Assurance (percaya diri) guru

memberikan soal pertanyaan pada materi pelajaran pertemuan yang lalu kemudian

siswa menjawab, guru juga memberikan motivasi kepada siswa supaya mempunyai

rasa percaya diri. (2) Relevance (relevansi), guru memberikan permasalahan soal dan

tugas kelompok untuk berdiskusi memecahkan soal permasalahan. Dalam diskusi

siswa dituntut untuk berperan aktif memberikan pendapat serta memberikan bimbingan

kepada anggota kelompok yang belum paham dengan materi yang diajarkan. Hal ini

bertujuan agar proses pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru dan membuat siswa

menjadi sumber belajar untuk siswa yang lain. Pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi membuat siswa lebih senang dan

antusias dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan siswa saling memberikan

pendapat dalam kelompok untuk mengerjakan soal diskusi yang diberikan. Selain itu

siswa yang belum paham dengan materi pembelajaran tidak takut dan malu untuk

bertanya kepada anggota kelompok yang lain. Anggota kelompok yang sudah paham

juga memberikan pengarahan, pemahaman kepada anggota kelompok yang belum

Page 15: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

8

paham. Hal ini dilakukan untuk melatih siswa bekerjasama dalam sebuah kelompok

dan melatih ketrampilan siswa dalam berdiskusi. (3) Interest (minat/perhatian), Setelah

diskusi kelompok selesai dilakukan, siswa dan guru bersama-sama membahas tugas

individu, supaya siswa mengetahui apakah hasil tugas individu dan hasil pembelajaran

kelompok sesuai dengan penyampaian materi yang diberikan oleh guru. guru

melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan media Prezi. (4) Assessment

(evaluasi), guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan

cara membuat mail merge didepan kelas dengan menggunakan laptop guru, sehingga

guru bisa mengetahui sejauh mana siswa mengerti tentang materi pelajaran Simulasi

Digital. (5) Satisfaction (kepuasan), setelah diskusi kelompok selesai hasil pekerjaan

kelompok dikumpulkan dan guru memberikan beberapa pertanyaan seputar diskusi

yang dilakukan pada kelompok dan setiap kelompok berebut untuk dapat menjawab

pertanyaan yang ada untuk memperoleh poin guna menambah nilai kelompok. Proses

tanya jawab ini membuat pembelajaran lebih menarik karena setiap anggota kelompok

saling berebut untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, jika

kelompok dapat menjawab pertanyaan maka kelompok mendapat nilai dan poin guna

menambah nilai kelompok yang berdampak pada hasil belajar siswa. Semakin banyak

kelompok menjawab pertanyaan yang diberikan maka semakin tinggi nilai yang di

dapat.

Pada pertemuan keempat kelas eksperimen yaitu (1) Assurance (percaya diri), guru

mengulas kembali materi pelajaran pertemuan yang lalu dan siswa diberi pertanyaan,

guru bertujuan melatih siswa supaya siswa berani menjawab dan percaya diri. (2)

Relevance (relevansi), guru menyampaikan materi pembelajaran menggunakan media

Prezi dan mendorong siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. (3) Interest (minat/

perhatian), guru menumbuhkan minat atau perhatian siswa dengan mengadakan variasi

dalam pembelajaran yaitu menampilkan materi dengan media Prezi dan memberi

kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Siswa diberi

gambaran umum tentang media pembelajaran Prezi, baik mengenai keunggulan media,

cara pembuatan persentasi dan kelebihannya dibandingkan media persentasi lain (4)

Assessment (evaluasi), tahap akhir pada pertemuan setelah penyampaian materi yaitu,

siswa diberikan posttest. Siswa mengerjakan soal tes pilihan ganda dengan jumlah 20

butir soal. (5) Satisfaction (kepuasan), guru dan siswa bersama-sama membahas soal

tes agar siswa mengetahui jawaban yang benar dan mengetahui hasil nilai individu.

Kemudian guru menyampaikan perolehan nilai tes kepada siswa, dan guru

membacakan nama siswa yang mendapat nilai diatas KKM. Siswa merasa puas dan

bangga atas hasil atau nilai yang diperoleh setelah mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru.

Guru menjelaskan dan mempraktikkan materi yang ada pada Prezi. Setelah

menjelaskan, guru membagikan Prezi di komputer siswa. Siswa diminta membuka dan

menjalankan materi yang ada pada Prezi. Berikut tampilan Prezi yang digunakan pada

saat pembelajaran berlangsung:

Page 16: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

9

Gambar 1. Tampilan Prezi dan video tutorial

Media pembelajaran Prezi menjadikan siswa lebih mudah dalam memahami

materi karena terdapat video tutorial dan penjelasan audio pada Prezi. Penggunaan

video tutorial ini dapat mengatasi masalah apabila siswa mengalami kesulitan saat guru

menjelaskan secara langsung. Apabila terdapat siswa yang tertinggal pada salah satu

tahap pembuatan tugas tertentu siswa tersebut akan terbantu dengan adanya video,

karena siswa dapat memutar kembali tahap-tahap yang dirasa perlu penjelasan ulang.

Tabel 1 Kisi-kisi kuesioner tanggapan siswa belajar siswa terhadap motivasi belajar

Indikator Pernyataan Jumlah

Butir

Assurance

(Percaya diri)

1. Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru

Simulasi Digital

5

2. Saya mencontek teman dalam mengerjakan tugas dari guru

Simulasi Digital

3. Saya rajin belajar untuk meraih cita-cita

4. Saya berusaha mempertahankan pendapat yang saya benar

5. Saya berani mengerjakan soal di depan kelas.

Relevance

(Relevansi)

6. Saya memperhatikan pembelajaran Simulasi Digital 4

7. Saya sangat antusias dengan materi Simulasi Digital

8. Saya merasa pelajaran Simulasi Digital sangat bermanfaat

9. Saya benar-benar senang belajar Simulasi Digital

Interest

(Perhatian)

10. Saya bertanya pada guru apabila ada pelajaran Simulasi Digital

yang kurang saya pahami

5

11. Saya suka pelajaran Simulasi Digital karena pelajarannya

menarik

12. Saya belajar dengan rajin dan teratur agar saya paham pelajaran

Simulasi Digital

13. Saya bisa mempraktikkan secara langsung materi Simulasi

Digital

14. Pembelajaran ini membuat saya merasa penasaran dan ingin

mengetahui lebih dalam lagi tentang Simulasi Digital

Assessment 15. Saya mengerjakan tugas rumah di rumah 5

Page 17: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

10

Penilaian/

(Evaluasi)

16. Saya mengerjakan tugas sekolah yang saya anggap sulit

17. Saya belajar walaupun tanpa perintah orang tua demi memenuhi

kewajiban

18. Saya belajar dengan rajin untuk mencapai hasil yang maksimal

19. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

Satifaction

(Kepuasan

/Kepuasan)

20. Saya merasa puas terhadap hasil yang telah saya capai untuk

menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran

5

21. Saya menyelesaikan pembelajaran Simulasi Digital dengan

berhasil

22. Saya mendapat penghargaan bagi upaya saya karena bisa

menjawab pertanyaan dari guru

23. Saya merasa bangga bisa menyelesaikan sendiri pembelajaran

Simulasi Digital

24. Saya ingat dengan nilai yang diberikan oleh guru setelah belajar

Simulasi Digital

Persentase rata-rata setiap aspek atau butir angket dihitung dengan rumus berikut ini

[18].

x = Jumlah skor hasil pengumpulan data x 100%

Skor Kriterium

Secara rinci dapat ditulis sebagai berikut:

x = JKS x 100%

BNB X Skor X n

Keterangan:

x = persentase hasil angket

JKS = jumlah keseluruhan skor pada setiap indikator

BNB = banyak nomor butir indikator

n = banyak siswa

Berdasarkan analisa jawaban siswa, dapat dilihat tanggapan siswa mengenai

motivasi belajar siswa dengan indikator ARIAS. Indikator motivasi belajar siswa

diukur dengan melihat jawaban siswa pada pertanyaan per indikator dapat dilihat pada

tabel 2, sebagai berikut:

Tabel 2 Presentase angket awal dan angket akhir motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol

Indikator

Skor

angket

awal kelas

eksperimen

Skor

angket

akhir kelas

eksperimen

Selisih skor

awal dan

akhir kelas

eksperimen

Skor

angket

awal kelas

kontrol

Skor

angket

akhir kelas

kontrol

Selisih skor

awal dan

akhir kelas

kontrol

Assurance

(Percaya diri)

57, 07% 79, 05% 21,98% 56, 32% 60, 12% 3,8%

Relevance

(Relevansi)

59, 75% 81, 48% 21,73% 58, 92% 58, 18% 7,4%

Intesest

(Minat/perhatian)

59, 26% 83, 78% 24,52% 61, 32% 66, 21% 4,89%

Page 18: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

11

Berdasarkan Tabel 2, adapun hasil deskriptif angket awal dan angket akhir untuk

masing-masing indikator pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah

mendapat perlakuan penerapan model ARIAS dengan media Prezi terdapat

peningkatan. Indikator pertama yaitu percaya diri, pada indikator kelas eksperimen

rata-rata presentase angket awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS

dengan media Prezi sebesar 57, 07%, sedangkan rata-rata presentase angket akhir

setelah menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 79, 05%,

sehingga dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator percaya diri

sebesar 21, 98%. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model

ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap pelajaran

sehingga siswa lebih percaya diri dan guru selalu meyakinkan siswa bahwa mereka

mampu memahami dalam mengikuti pembelajaran Simulasi Digital. Sedangkan pada

kelas kontrol presentase angket awal sebesar 56, 32% dan presentase angket akhir

sebesar 60, 12%, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar 3,80%. Indikator

kedua yaitu relevansi, pada indikator ini rata-rata presentase angket awal sebelum

menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 59, 75%,

sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran

ARIAS dengan media Prezi sebesar 81, 48%, sehingga dapat dilihat peningkatan

motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 22, 03%. Hal ini dikarenakan

pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi pada dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran sehingga siswa lebih

antusias dan memperhatikan karena pelajaran Simulasi Digital sangat bermanfaat.

Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 58, 92% dan presentase

angket akhir sebesar 58, 18%, terjadi penurunan motivasi belajar sebesar 0, 74%.

Indikator ketiga yaitu minat/ perhatian, pada indikator ini rata-rata presentase angket

awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar

59, 26%, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model

pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 83, 78%, sehingga dapat dilihat

peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 24, 52%. Hal

ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran sehingga siswa lebih

bersemangat, menyenangkan dan mempermudah siswa dalam mengingat materi.

Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 61, 32% dan presentase

angket akhir sebesar 66, 21%, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar

4,89%. Indikator keempat yaitu evaluasi, pada indikator ini rata-rata angket awal

presentase awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi

sebesar 65,00%, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan

model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 83, 04%, sehingga dapat

Assessment

(Evaluasi)

65, 00% 83, 04% 18,04% 66, 18% 78, 34% 12,16%

Satisfaction

(Kepuasan)

60, 60% 78, 78% 18,18% 62, 36% 63, 64% 1,28%

Nilai rata-rata 60, 33% 81, 22% 20,89% 61, 02% 65, 29% 4,27%

Page 19: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

12

dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 18, 04%.

Hal ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media

Prezi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran karena guru bisa

mengetahui kemajuan siswa sebagai individu maupun kelompok, dapat mendorong

siswa belajar lebih baik dan meningkatkan motivasi berprestasi. Sedangkan pada kelas

kontrol presentase angket awal sebesar 62, 36% dan presentase angket akhir sebesar

63, 64%, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar 1, 28%. Indikator kelima

yaitu kepuasan, pada indikator ini rata-rata presentase angket awal sebelum

menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 60, 60%,

sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran

ARIAS dengan media Prezi sebesar 78, 78%, sehingga dapat dilihat peningkatan

motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 18, 18%. Hal ini dikarenakan

pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi pada dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran karena guru memberikan

penghargaan dan untuk menumbuhkan rasa bangga dan puas dalam diri siswa. Siswa

yang telah berhasil mengerjakan akan atau mencapai sesuatu merasa bangga/ puas atas

keberhasilannya. Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 62,

36% dan presentase angket akhir sebesar 63, 64%, hanya terjadi peningkatan motivasi

belajar sebesar 1, 28%.

Hasil kuesioner respon siswa dengan setelah menggunakan media Prezi, didapat

hasil seperti tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3. Respon siswa terhadap media Prezi

Indikator Pertanyaan Respon Siswa

Ya Tidak

Identifikasi

Pendahuluan

1. Apakah sebelumnya kamu sudah pernah belajar

dengan menggunakan media pembelajaran Prezi?

7 orang

18%

31 orang

82%

2. Apakah belajar menggunakan media Prezi lebih

menarik dibandingkan dengan belajar seperti

biasa?

34 orang

89%

4 orang

11%

3. Apakah cara penyajian media Prezi ini menarik

minat dan perhatian kamu untuk melihat dan

mempelajarinya?

34 orang

89 %

4 orang

11%

4. Apakah dengan media ini memotivasi kamu

untuk belajar?

34 orang

89%

4 orang

11%

5. Apakah kamu menyukai media pembelajaran ini? 32 orang

84%

6 orang

16%

Identifikasi

Penyajian Fisik

6. Apakah tampilan media Prezi ini menarik? 31 orang

82%

7 orang

18%

7. Apakah tata letak, bentuk, warna dan ukuran

media Prezi ini sudah sesuai?

29 orang

76%

9 orang

24%

8. Apakah bentuk dan tulisan yang digunakan dalam

media ini mudah dibaca dan dipahami?

32 orang

84%

6 orang

16%

Identifikasi

Penyajian

Konsep

9. Apakah penyajian materi dalam media ini mudah

dipahami?

31 orang

82%

7 orang

18%

Page 20: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

13

10. Apakah media Prezi ini dapat memperjelas

pemahaman kamu tentang materi Simulasi

Digital?

32 orang

84%

6 orang

16%

11. Apakah video dalam media ini menunjang dalam

pemahaman materi?

34 orang

89%

4 orang

11%

Berdasarkan tabel 3, adapun hasil kuesioner respon siswa menggunakan media

Prezi. Indikator pertama yaitu mengidentifikasi pendahuluan siswa mengenai media

Prezi. Pada pertanyaan pertama, didapatkan 18% respon siswa yang sudah pernah

belajar dengan menggunakan media Prezi, sedangkan ada 82% respon siswa yang

belum pernah belajar dengan menggunakan media Prezi. Sehingga dapat dilhat bahwa

dalam penelitian ini, sebagian besar siswa belum pernah belajar menggunakan media

Prezi, kemudian dalam penelitian ini diharapkan siswa tidak jenuh dengan

pembelajaran Simulasi Digital dengan menggunakan media Prezi. Pada pertanyaan

kedua, didapatkan 89% siswa mengatakan pembelajaran dengan menggunakan media

Prezi lebih menarik dibandingkan dengan belajar seperti biasa, sedangkan ada 11%

siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran menggunakan media Prezi tidak menarik

dibandingkan dengan belajar seperti biasa. Sehingga dapat dilihat bahwa sebagian

besar siswa mengatakan bahwa pembelajaran menggunakan media Prezi lebih menarik

atau banyak diminati siswa pada saat proses pembelajaran. Pada pertanyaan ketiga,

didapatkan 89% siswa menjawab cara penyajian media Prezi ini menarik minat dan

perhatian siswa untuk melihat dan mempelajarinya. Sedangkan ada 11% siswa yang

menjawab cara penyajian media Prezi tidak menarik minat dan perhatian siswa untuk

melihat dan mempelajarinya. Sehingga dapat dilihat bahwa pembelajaran

menggunakan media Prezi menarik perhatian dan minat siswa pada mata pelajaran

Simulasi Digital. Pada pertanyaan keempat, didapatkan 89% siswa termotivasi dengan

menggunakan media Prezi, sedangkan ada 11% siswa tidak termotivasi menggunakan

media Prezi, hal ini dikarenakan siswa baru pertama kali diberi penjelasan dengan

media Prezi, tetapi sebagian besar siswa menjadi termotivasi dengan pembelajaran

berbantu media Prezi. Pada pertanyaan kelima, didapatkan respon siswa 84%

menyukai media pembelajaran Prezi, sedangkan 16% siswa tidak menyukai media

pembelajaran ini. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa diberi penjelasan dengan

media Prezi, sehingga masih ada siswa yang belum menyukai media Prezi.

Indikator kedua yaitu mengidentifikasi penyajian fisik menggunakan media Prezi.

Pada pertanyaan keenam, didapatkan 82% siswa mengatakan tampilan media

pembelajaran menggunakan Prezi menarik. Karena pada sebelumnya guru hanya

menggunakan media pdf atau Microsoft word, sedangkan 18% siswa mengatakan

tampilan media pembelajaran media Prezi tidak menarik. Pada pertanyaan ketujuh,

didapatkan 76% siswa menjawab tata letak, bentuk, warna dan ukuran pada media

Prezi ini sudah sesuai, sedangkan ada 24% siswa menjawab tata letak, bentuk, warna

dan ukuran media Prezi tidak sesuai sesuai. Hal ini dikarenakan selera atau tingkat

kesenangan pembuatan desain setiap orang berbeda. Pada pertanyaan kedelapan,

Page 21: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

14

didapatkan 84% siswa menjawab bentuk dan tulisan yang digunakan dalam media

Prezi mudah dibaca dan dipahami, sedangkan 16% siswa menjawab bentuk dan tulisan

yang digunakan dalam media ini tidak mudah dibaca dan dipahami.

Indikator ketiga yaitu mengidentifikasi penyajian konsep pada media Prezi. Pada

pertanyaan kesembilan, didapatkan 82% siswa menjawab penyajian materi dalam

media Prezi mudah dipahami, sedangkan 18% siswa menjawab penyajian materi dalam

media ini tidak mudah dipahami. Hal ini dikarenakan tingkat pemahaman siswa satu

dengan yang lainnya berbeda, tetapi sebagian besar siswa merespon pada penyajian

media Prezi dalam pelajaran Simulasi Digital mudah dipahami. Pada pertanyaan

kesepuluh, didapatkan 84% siswa menjawab media Prezi dapat memperjelas

pemahaman tentang materi Simulasi Digital, sedangkan 16% siswa menjawab media

Prezi tidak dapat memperjelas pemahaman tentang materi Simulasi Digital. Hal ini

dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa merespon pada pembelajaran menggunakan

media Prezi dalam pelajaran Simulasi Digital memperjelas materi pada Simulasi

Digital. Pada pertanyaan kesebelas, didapatkan 89% siswa menjawab video dalam

media ini menunjang dalam pemahaman materi, sedangkan 11% siswa menjawab

video dalam media tidak menunjang dalam pemahaman materi. Hal ini dapat dilihat

bahwa sebagian besar siswa merespon tampilan video pada media Prezi menunjang

dalam materi pelajaran, karena dapat memperjelas materi pembelajaran.

Adanya model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dikelas. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat dari

terjadinya proses pembelajaran dikelas dan dengan membandingkan hasil angket siswa

pada masing-masing kelas. Proses pembelajaran kelas eksperimen lebih baik daripada

kelas kontrol ini dapat dinilai dari observasi indikator motivasi belajar siswa pada

masing-masing kelas. Indikator observasi motivasi belajar siswa memodifikasi milik

Teguh (2013) [19]. Hasil rata-rata observasi motivasi belajar siswa kelas ekperimen

dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4 Perhitungan persentase per item pernyataan

No Indikator Presentase Kelas

Eksperimen Kontrol

1 Siswa antusias mengikuti pembelajaran Simulasi Digital 92% 68%

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru 86% 70%

3 Siswa mencatat materi/penjelasan dari guru 88% 64%

4 Siswa berani bertanya kepada guru 78% 48%

5 Siswa berani mengemukakan pendapat 76% 46%

6 Siswa menyelesaikan tugas individu 100% 100%

Total Total Persentase= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 X 100% 86% 66%

Page 22: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

15

Tabel 4 menunjukan hasil observasi motivasi belajar siswa selama pembelajaran

dikelas. Didapati total kelas eksperimen 86% dan kelas kontrol 66% maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas kontrol yang menggunakan metode

konvensional dengan kelas ekperimen yang menggunakan model pembelajaran ARIAS

dengan media Prezi.

Penerapan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi berdasarkan indikator-

indikator motivasi belajar siswa. Indikator yang pertama siswa antusias mengikuti

pembelajaran Simulasi Digital diperoleh hasil 88% untuk kelas eksperimen dan 68%

untuk kelas kontrol, indikator yang kedua siswa memperhatikan penjelasan guru

diperoleh hasil 86% dari kelas eksperimen dan 70% dari kelas kontrol, yang ketiga

siswa mencatat materi/penjelasan dari guru diperoleh hasil 88% untuk kelas ekspermen

dan 64% untuk kelas kontrol, yang keempat siswa berani bertanya kepada guru

diperoleh hasil 78% untuk kelas eksperimen dan 48% untuk kelas kontrol, yang kelima

siswa berani mengemukakan pendapat diperoleh hasil 76% untuk kelas eksperimen dan

46% untuk kelas kontrol, dan yang keenam siswa menyelesaikan tugas individu

diperoleh hasil 100% untuk kelas eksperimen dan 100% untuk kelas kontrol. Pada

indikator keenam ini, kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat persentase yang

sama, karena semua siswa mengerjakan tugas, tetapi hasil nilai yang diperoleh siswa

pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Hasil tes siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dan paham

terhadap materi Simulasi Digital yang telah diajarkan oleh guru pengajar. Tes dalam

penelitian ini adalah tes yang dilakukan setelah treatment (perlakuan) dengan

menerapkan pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi dalam

kelas eksperimen. Soal posttest berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal. Hasil nilai

posttest siswa dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Nilai hasil posttest

N Minimum Maximum Mean

Eksperimen 38 75 95 85

Kontrol 35 65 90 77,5

Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol berbeda dan kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol,

yaitu 85 untuk kelas eksperimen dan 77,5 untuk kelas kontrol. Berdasarkan tabel di

atas juga dapat dilihat bahwa hasil nilai maksimum dari kelas eksperimen yaitu 95 dan

kelas kontrol yaitu 90, serta nilai minimum dari kelas eksperimen adalah 75 dan 65

untuk kelas kontrol.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan model ARIAS dengan media

Prezi berpengaruh positif dalam meningkatkan motivasi belajar dan membuat siswa

lebih senang mengikuti proses pembelajaran Simulasi Digital. Selain itu, hasil

Page 23: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

16

penelitian pembelajaran menggunakan model ARIAS berguna untuk menumbuhkan

rasa percaya diri siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran

sehingga siswa lebih antusias dan memperhatikan guru, karena pembelajaran Simulasi

Digital sangat bermanfaat, membuat siswa lebih bersemangat mengikuti proses

pembelajaran, dan mempermudah siswa dalam mengingat materi. Guru bisa

mengetahui kemajuan siswa sebagai individu maupun kelompok, guru memberikan

penghargaan dan untuk menumbuhkan rasa bangga dan puas dalam diri siswa. Siswa

yang telah berhasil mengerjakan akan atau mencapai sesuatu merasa bangga/ puas atas

keberhasilannya.

5. Simpulan

Penerapan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 3 Salatiga,

dari tingkat motivasi cukup (60,33%) pada saat menggunakan metode pembelajaran

konvensional menjadi baik (81,22%) setelah menerapkan model ARIAS. Hasil rata-

rata angket akhir respon siswa pada kuesioner motivasi belajar siswa setelah

menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi dikelas eksperimen

sebesar 81, 22%, sedangkan hasil rata-rata angket akhir respon siswa pada kuesioner

motivasi belajar siswa dikelas kontrol sebesar 65, 29%. Sehingga motivasi belajar

siswa pada kelas eksperimen terjadi peningkatan yang sangat besar, yaitu 20, 89%.

Hasil respon siswa pada kelas eksperimen terhadap media Prezi mendapat respon

positif dari siswa dengan rata-rata sebesar 80%, sehingga media Prezi dapat membantu

siswa dalam mengikuti pembelajaran Simulasi Digital. Hasil observasi motivasi belajar

siswa selama pembelajaran dikelas didapati total kelas eksperimen 86% dan kelas

kontrol 66% maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas kontrol

yang menngunakan metode konvensional dengan kelas ekperimen yang menggunakan

model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi, yaitu motivasi belajar siswa dalam

kelas eksperimen lebih tinggi disbanding kelas kontrol. Hasil rata-rata nilai posttest

pada kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 85 sedangkan hasil rata-rata nilai posttest pada

kelas kontrol 77,5.

6. Daftar Pustaka

[1] Chayati, T. 2010. Peningkatan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar

Simulasi Digital Siswa Melalui Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction), (Online).

(http://etd.eprints.ums.ac.id/7239/1/pdf), diakses tanggal 03 Oktober 2015.

[2] Djamaah, Sopah. (2001). “Pengembangan dan Penggunaan Model

Pembelajaran ARIAS”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.

[3] Saputra, I.P.W. (2012). Prezi : Zooming Presentation.Jakarta: Elex Media

Komputindo.

[4] Sa’adah,“Penerapan Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assesment, dan Satisfaction) Dalam Pembelajaran TIK (Teknologi Informasi

Page 24: Penerapan Model Arias dengan Media Prezi untuk

17

dan Komunikasi )”, Jurnal (Jakarta: Jurusan Ilmu Komputer FPMIPA UPI,

2010).

[5] Rahayu Eva Agustiana (2014). “Keefektifan Model ARIAS Berbantu Kartu

Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa”.

Jurnal (Semarang: Jurusan Simulasi Digital FMIPA Unnes, 2014).

[6] Yani Putri Utari (2014). “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Online

Prezi dalam Pokok Bahasan Alat Optik pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri

3 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Jurnal (Jurusan Pendidikan Fisika

UMP, 2014).

[7] Rahman, Muhammad dan Amri, Sofan (2014). Model Pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satifacation) terintegratif Dalam

Teori dan Praktik Untuk Menunjang Penerapan Kurikulum 2013. Jakarta: PT

Prestasi Pustaka.

[8] Hamalik, Oemar (2002). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta:Bumi Aksara.

[9] Uno, Hamzah B (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di

Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

[10] Sadirman, A.M (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada..

[11] Arief S. Sadiman (1986). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembagan, dan

Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1986.

[12] Settle, Q.Katie M. A., Lauri M. B. (2011). Using Prezi in the classroom.

Jurnal NACTA vol. 55 No. 4.

[13] I Putu Wisnu Saputra, ST, MBA (2011). Nonlinier Presentations Series

Prezi The Zooming Presentations, Jakarta: Elex Media Komputindo.

[14] Rosadi, H. (2013). Pengembangan Media Slide Berbasis Program Aplikasi

Prezi pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Sekolah Menengah

Pertama. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

[15] Sugiyono, (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta,cv.

[16] Emzir, (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: Raja Grafindo.

[17] Soopah, Djamah. (2007). Jurnal Pengembangan dan Penggunaan Model

Pembelajaran ARIAS. http://www.depdiknas.go.id/jurnal/31/pengembangan

dan penggunaan model pembelajaran ARIAS/ diakses tanggal 10 September

2015.

[18] Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya.

[19] Teguh Prasetyo, (2013). “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V MI

Al Iman Tambakrejo Tempel Sleman Yogyakarta, Jurnal, (Yogyakarta: Jurusan

PGMI FIK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013).