pengaruh penerapan media pembelajaran prezi …
TRANSCRIPT
PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
DI SMP NEGERI 1
Diajukan untuk Memenuhi Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PENGARUH PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN PREZI
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII
DI SMP NEGERI 1 BINAMU KABUPATEN JENEPONTO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada
Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Sukarni
NIM 10531 2248 15
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
PREZI TERHADAP
PELAJARAN IPA KELAS VIII
KABUPATEN JENEPONTO
Diajukan untuk Memenuhi Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada
Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar/Telp: 0411-860837/Email:[email protected]/web:www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Sukarni
Stambuk : 10531 2248 15
Jurusan : Teknologi Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Media Prezi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Kelas VIII di SMP Negeri 1 Binamu Kabupaten
Jeneponto
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan didepan Tim
Penguji adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak
dibuatkan oleh siapapun.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya
bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Juli 2019
Yang Membuat Pernyataan
Sukarni
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Sultan Alauddin No. 259 Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221/http:www.fkip-unismuh.info
iv
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : SUKARNI
NIM : 10531224815
Jurusan : Teknologi Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Juli 2019
Yang Membuat Perjanjian
SUKARNI
Mengetahui,
Ketua Prodi Teknologi Pendidikan
Dr. Muhammad Nawir, M.Pd
NBM: 991 323
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Diam dan bersabar bukan berarti tidak melakukan apa-apa
Hanya saja itu untuk mempersiapkan rencana untuk melakukan
Hal yang lebih baik dan tidak terburu-buru
Karya ini kupersembahkan sebagai
tanda bukti dan cinta kasihku
kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta,
Saudaraku, Sahabat-sahabatku yang
dengan tulus dan ihklas selalu berdoa
dan membantu
baik material maupun moril demi
keberhasilan penulis
ABSTRAK
Sukarni.2019. Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Prezi Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Binamu.
Jurusan Teknologi Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar di bimbing
oleh SyarifuddinKune dan M. Syukur Hak.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan
deskriptif statistic, masalah dalam penelitian ini apakah media pembelajaran Prezi
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ipa kelas VIII di SMP
Negeri 1 Binamu dengan jumlah responden sebanyak 27 orang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat pengaruh media pembelajaran Prezi terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ipa Kelas VIIIdi SMP Negeri 1 Binamu.
Berdasarkan hasil observasi dan tes, rata-rata hasil belajar siswa yang
diberikan media pembelajaran dengan menggunakan Prezi(79,25) lebih tinggi dari
pada rata-rata hasil belajar siswa sebelum menggunakan media pembelajaran
Prezi(46,66) dengan selisih skor 32,22. Dengan demikian, rata-rata hasil belajar
posttest lebih tinggi dari pada hasil belajar pretest. Dalam uji signifikan dengan
menggunakan uji-t diperoleh nilai t-hitung (0,930) lebih tinggi daripada nilai t-tabel
(0,856) atas dasar taraf signifikan sebesar 40%. Hal ini berarti penggunaan media
pembelajaranPrezi dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasrkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa
pengaruh penerapan media pembelajaran Prezi berpengaruh dalam meningkatkan
hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Binamu.
Kata kunci: media pembelajaran Prezi, hasil belajar.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga
salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabat
menyelesaikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
“Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran
Siswa pada Mata Pelajaran
Kabupaten Jeneponto
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjarana
pendidikan (S.Pd) pada Fakultas
Muhammadiyah Makassar (Unismuh). Dalam penyusunan
memperoleh banyak bantuan dari banyak pihak
Ucapan terima kasih dan pengharga kepada
SE., MM. Rektor Universitas Muha
bantuan selama penulis menjani perkuliahan, kepada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
beserta seluruh staf telah memberikan fasilitas serta pelayanan yang
berada di fakultas, kepada
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar beserta staf yang telah memberikan fasilitas perkuliahan pada
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya berkat
Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan
salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, sehingga penulis dapat
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
Penerapan Media Pembelajaran Prezi Terhadap
pada Mata Pelajaran Ipa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Binamu
Kabupaten Jeneponto”
ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjarana
pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar (Unismuh). Dalam penyusunan skripsi
memperoleh banyak bantuan dari banyak pihak.
Ucapan terima kasih dan pengharga kepada Dr. H. Abd. Rahman Rahim
Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan
ama penulis menjani perkuliahan, kepada Erwin Akib., Pd.D
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
beserta seluruh staf telah memberikan fasilitas serta pelayanan yang
, kepada Muhammad Nawir, M.Pd Ketua Jurusan Teknologi
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
beserta staf yang telah memberikan fasilitas perkuliahan pada
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya berkat
ini dapat terselesaikan. Shalawat dan
salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
sahabatnya, sehingga penulis dapat
skripsi yang berjudul
Terhadap Hasil belajar
di SMP Negeri 1 Binamu
ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjarana
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
skripsi ini, penulis
Dr. H. Abd. Rahman Rahim
mmadiyah Makassar yang telah memberikan
Erwin Akib., Pd.D. Dekan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
beserta seluruh staf telah memberikan fasilitas serta pelayanan yang baik selama
Ketua Jurusan Teknologi
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
beserta staf yang telah memberikan fasilitas perkuliahan pada
v
mahasiswa Teknologi Pendidikan, Para dosen FKIP UNISMUH yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga selama penulis menjalani
pendidikan ilmu pengetahuan yang sangat berharga selama ini, kepada Dr. H.
Syarifuddin Kune, M.Si Pembimbing I dan Drs. H. M. Syukur Hak, M.M
Pembimbing II yang selalu tegas dan bijaksana memberikan bimbingan dan
meluangkan waktunya, serta memberikan kritik dan saran maupun arahan yang
sangat berguna dalam penulisan skripsi ini, kepada Orang tua yang tersayang
Mursalim yang tiada hentinya selalu mendoakan dan memberikan motivasi demi
kesuksesan penulis dan ibu Jamima yang membuat saya semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini, kepada Saudari saya Taslim, Sumarling, Sumarni,
Karlina yang selalu memberikan semangat dan mendoakan untuk keberhasilan
penulis dan Sahabat-sahabat yang terbaik Eka, Jusmi, Kiki, Ita’, kak Ria, Maya,
Ani, Rudi, Abdi, Faizal, dan wanita soleha. Terima kasih sudah menemani di saat
suka maupun duka dan tetaplah jadi yang terbaik dan Teman-teman seperjuangan
Tekpen 2015 terkhusus Tekpen C yang telah memberi support bagi penulis.
Dengan iringan doa, semoga bimbingan dan bantuan yang telah diberikan
dapat bermanfaat dan menjadi amal saleh baginya. Akhirnya saran dan kritik yang
membangun, penulis harapkan untuk menyempurnakan di masa yang akan datang
dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamin. Wassalamu Alaikum Wr. Wb
Makassar, 2019
Sukarni
vi
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ...................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 9
A. Kajian Pustaka .................................................................................... 9
B. Kerangka Berfikir ............................................................................... 27
C. Hipotesis ............................................................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 29
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 29
B. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 32
C. Definisi Populasi dan Sampel ............................................................. 32
D. Instrumen Penelitian............................................................................ 34
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 34
F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 35
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 37
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 37
B. Pembahasan ......................................................................................... 44
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 51
A. Simpulan .............................................................................................. 51
B. Saran .................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 52
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 : Desain Penelitian ............................................................................. 31
Tabel 3.2 : Keadaan Populasi ............................................................................. 33
Tabel 3.3. Keadaan Sampel ................................................................................ 34
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi dan persentase aktivitas belajar(pretest) ............ 38
Table 4.2. Distribusi nilai statistic(pretest) ........................................................ 39
Tabel 4.3 Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar(pretest) ...................... 40
Tabel 4.4 Distribusi tingkat ketuntasan hasil belajar(pretest) ............................ 40
Table 4.5 Distribusi nilai statistic hasil belajar (Postest) ................................... 41
Tabel 4.6 distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar .................................... 41
Tabel 4.7 Distribusi tingkat ketuntasan hasil belajar ......................................... 42
Tabel 4.8 Nilai siswa pretest dan postest ........................................................... 42
Tabel 4.9 Hasil perbandingan nilai statistik ....................................................... 45
Tabel 4.10 Perbandingan hasil belajar ............................................................... 46
Tabel 4.11 Perbandingan hasil ketuntasan ......................................................... 48
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Sistem Peredaran Darah ................................................... 9
Gambar. 2.2 : Peredaran Darah Kecil ..................................................... 10
Gambar. 2.3 : Bilik Kanan Sistem Peredaran Darah .............................. 11
Gambar. 2.4 : Peredaran Darah Dari Jantung Ke Seluruh Tubuh .......... 11
Gambar. 2.5 : Bilik Kiri Sistem Peredaran Darah Besar ........................ 11
Gambar. 2.6 : Skema Kerangka Berfikir ................................................ 27
Gambar. 3.1:Desain Penelitian ................................................................ 30
xiv
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafikr 4.1 : Perbandingan hasil analisis statistik ................................................ 46
Grafikr 4.2: Perbandingan kategori hail belajar pretest dan posstest .................. 47
Grafikr 4.3 : Perbandingan hasil ketuntasan belajar pretest dan postteas ............ 48
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 2 Daftar hadir siswa
Lampiran 3 Observasi Siswa
Lampiran 4 Soal pilihan ganda (Pretest)
Lampiran 5 Soal pilihan ganda (Posttest)
Lampiran 6 Tabel signifikan
Lampiran 7 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan
orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta
didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan
(Achmad Munib, 2004:34).
Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan yang memiliki
peran penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang di
dalamnya berlangsung proses belajar mengajar yang merupakan kegiatan
paling mendasar dalam pendidikan. Kegiatan belajar mengajar melibatkan
beberapa komponen, yaitu siswa, guru, tujuan pembelajaran, isi pelajaran,
metode mengajar, media dan evaluasi pembelajaran.
Dalam arti sempit, pendidikan adalah seluruh kegiatan belajar yang
direncakan, dengan materi terorganisir, dilaksanakan secara terjadwal
dalam sistem pengawasan, dan diberikan evaluasi berdasar pada tujuan
yang telah ditentukan. Pendidikan secara khusus difungsikan untuk
menumbuhkembangkan segala potensi kodrat (bawaaan) yang ada di
dalam diri manusia yaitu potensi kejiwaan cipta, rasa, dan karsa manusia
perlu ditumbuhkembangkan secara imbang dan terpadu, agar spirit
manusia semakin cerdas. Seorang manusia yang eksistensi dalam
kecerdasan spiritual, cenderung berwawasan luas dan mendalam.
2
Bakhtiar (2013) menjelaskan bahwa “pengetahuan (knowledge)
adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari
kesadarannya”. Kesadaran akan pengetahuan yang diperoleh dalam
kehidupan manusia membuktikan bahwa manusia adalah makhluk yang
berakal mampu mencari dan menemukan pengetahuan tersebut.
Pengetahuan sendiri diperoleh dari pengalaman-pengalaman yang
didapatkan baik secara langsung maupun tidak langsung dari lingkungan
keluarga, masyarakat maupun melalui proses yang berjenjang seperti
melalui pendidikan formal.
Kualitas pendidikan tercermin pada hasil belajar siswa yang
digambarkan dengan perilaku dan nilai yang diperoleh disekolah. Tinggi
rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan pemilihan
media pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi.
Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu
mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar. Pengertian media
dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunuikasi yang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik
yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran. Media, selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran
secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu
dari kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan maupun motivasi.
Proses menggunakan media di dalam pembelajaran membutuhkan guru
3
yang mampu menyelaraskan antara media pembelajaran dan metode
pembelajaran.
Menurut Niken Ariani (2010: 25) multimedia pembelajaran
dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan
dalm proses pembelajaran untuk menyalurkan pesan
(pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan belajar
sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan
terkendali.
Pembelajaran IPA secara garis besar berarti suatu cabang ilmu
sains yang mempelajari fenomena alam melalui observasi dan
menganalisis bukti-bukti empiris sehingga mampu menjabarkan,
memprediksi dan memahami fenomena alam tersebut. Di dalam ilmu
pengetahuan alam krtiteria-kriteria seperti validitas, akurasi dan
mekanisme sosial untuk menjamin kualitas harus ada di setiap obeservasi
dan analisis bukti empiris. Dapat disimpulkan bahwa IPA adalah
pengetahuan teoritis yang didapat melalui suatu metode khusus. IPA
dibagi menjadi dua cabang utama yaitu ilmu hayati dan ilmu alam.
Penggunaan media sebagai sarana penyampai informasi dalam
proses pembelajaran masih jarang dimanfaatkan, karena banyaknya
hambatan dalam menggunakan media pembelajaran sehingga proses
belajar mengajar dikelas dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi.
Menurut Ely (Arsyad, 2014: 3) “bahwa media adalah manusia,
materi, atas kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”. Dapat
disimpulkan bahwa media membangkitkan pemahaman dan memudahkan
4
penafsiran materi yang dipelajari. Dengan media siswa lebih semangat
belajar dan aktif dikelas, membangun kondisi belajar yang tenang dan
tidak merasa bosan ketika guru membawakan materi pembelajaran. Dalam
menggunakan media pembelajaran banyak jenis media yang tawarkan baik
media berupa gambar, benda maupun media yang berbasi IT salah satunya
media presentasi prezi.
Pengertian dari prezi adalah perangkat lunak (software) untuk
presentasi yang berbasis internet. Prezi memiliki persamaan dengan Power
Point karena merupakan media presentasi. Namun, berbeda dengan Power
Point, Prezi memberikan ruang yang lebih bebas untuk menuangkan kreasi
dan ide dalam pembuatan slide presentasi. Prezi untuk memperbesar dan
memperkecil tampilan media presentasi mereka. Dengan demikian akan
sangat memudahkan peserta didik untuk memahami informasi yang di
sampaikan.
Media presentasi dengan program Prezi diharapkan tepat untuk
materi yang dapat digambarkan simulasi yang dapat memudahkan siswa
dalam memahami materi. Materi tersebut termasuk materi yang bersifat
abstrak, sehingga penggunaan media pembelajaran sebagai alat bantu
mengajar yang baik harus bisa memberikan pemahaman lebih konkret
kepada siswa, disampaikan lewat media tersebut. Presentasi dengan
menggunakan Prezi dapat membantu pembelajaran secara visual dapat
didesain dengan memanfaatkan gambar dan gerakan yang digabungkan
dalam penyajian, ini merupakan suatu teknologi yang terus dikembangkan
5
dalam dunia pendidikan. Karena penyajiannya dalam bentuk visual maka
media ini diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan
dapat menarik perhatian siswa, serta memudahkan bagi guru
menyampaikan materi pembelajaran.
Menurut Daryanto, (2013) “Siswa akan mendapat hasil yang
optimal bila proses pembelajaranya menggunakan media yang sesuai
dengan materi atau bahan ajar”. Mengingat pentingnya upaya dalam
meningkatkan hasil belajar, maka upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran perlu dilakukan. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
dilakukan adalah melalui pemanfaatan media pembelajaran yaitu media
Presentasi Prezi.
Alasan dipilihnya media Prezi sebagai media pembelajaran pada
penelitian ini, karena dengan menggunakan media pembelajaran Prezi
membuat presentasi terlihat menjadi lebih dinamis, karena kanvas dapat
lebih mudah di perbesar ataupun diperkecil, bahkan diputar 360 derejat.
Selain itu juga media Prezi berbasis adobe air, sehingga video maupun
animasi flash dapat dijalankan dengan lebih ringan. Dengan kreativitas
pembuatan media prezi mampu menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan hasil belajar
kognitif siswa.
6
Demikian halnya pembelajaran dengan menggunakan media prezi
yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Binamu, guru yang seharusnya
membimbing siswa dalam menggali pengetahuan hanya sebagai pengajar
yang menyampaikan materi atau konsep tanpa mengenalkan bagaimana
konsep itu diperoleh, telah menciptakan siswa-siswa yang kurang kreatif,
maka yang muncul adalah prestasi belajar siswa yang kurang memuaskan,
seperti yang terdapat dibawah ini.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk menyelidiki
apakah ada pengaruh penggunaan media presentasi dengan menggunakan
media pembelajaran Prezi terhadap hasil belajar siswa dalam memahami
materi pembelajaran sehingga hasil belajar yang diperoleh menjadi
optimal. Oleh karena itu sebagai judul penelitian ini adalah “Pengaruh
Penerapan Media Pembelajaran PREZI Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 1 Binamu
Kabupaten Jeneponto”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang , maka permasalahan dalam
penelitian ini yaitu: “Apakah ada pengaruh penggunaan media
pembelajaran Prezi terhadap hasil belajar siswa terhadap pada mata
pelajaran IPA kelas VIII di SMP Negeri 1 Binamu Kabupaten Jeneponto?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas maka tujuan dari
penelitian ini yaitu: “Untuk mengetahui ada pengaruh penerapan media
7
pembelajaran Prezi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
kelas VIII di SMP Negeri 1 Binamu Kabupaten Jeneponto.”
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ekperimen tentang penggunaan prezi terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA ini diharap berguna :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pikiran dan menambah pengetahuan terkait upaya meningkatkan hasil
belajar dengan menggunakan prezi dalam proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan untuk
mewujudkan penerapan penggunaan prezi terhadap hasil belajar siswa
3. Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana
pengaruh penggunaan prezi terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa indonesia. Sehingga pembelajaran berkualitas dapat
terwujud, dan dapat membentuk anak didik atau siswa sebagai
penggunanya minimal sesuai dengan standar kompotensi lulusan yang
telah diterapkan.
KAJIAN PUSTAKA, KERA
A. Kajian Pustaka
1. Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran dalam bahasa medis sering disebut dengan
sistem kordiovaskular. Sistem
peredaran darah ganda. Alasan disebut sebagai sistem peredaran darah
ganda disebabkan peredaran darah melalui jantung sebanyak dua kali.
Sehingga, terdapat dua sistem peredaran darah, yaitu peredaran darah
kecil dan peredaran darah besar. Skema sistem peredaran darah dapat
dilihat pada gambar di bawah.
Gambar 2.1. Skema Sistem Peredaran Darah
Fungsi dari sistem peredaran darah pada manusia adalah
sebagai sarana untuk menyalurkan berbagai zat dari dan menuju sel
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran dalam bahasa medis sering disebut dengan
sistem kordiovaskular. Sistem peredaran manusia termasuk dalam sistem
peredaran darah ganda. Alasan disebut sebagai sistem peredaran darah
ganda disebabkan peredaran darah melalui jantung sebanyak dua kali.
Sehingga, terdapat dua sistem peredaran darah, yaitu peredaran darah
peredaran darah besar. Skema sistem peredaran darah dapat
dilihat pada gambar di bawah.
. Skema Sistem Peredaran Darah
Fungsi dari sistem peredaran darah pada manusia adalah
sebagai sarana untuk menyalurkan berbagai zat dari dan menuju sel
DAN HIPOTESIS
Sistem peredaran dalam bahasa medis sering disebut dengan
peredaran manusia termasuk dalam sistem
peredaran darah ganda. Alasan disebut sebagai sistem peredaran darah
ganda disebabkan peredaran darah melalui jantung sebanyak dua kali.
Sehingga, terdapat dua sistem peredaran darah, yaitu peredaran darah
peredaran darah besar. Skema sistem peredaran darah dapat
Fungsi dari sistem peredaran darah pada manusia adalah
sebagai sarana untuk menyalurkan berbagai zat dari dan menuju sel-sel
tubuh, mengangkut sari makanan dan oksigen, berperan dalam
berlangsungnya metabolisme pada tubuh, menjaga keseimbangan suhu
tubuh, dan menjaga keseimbangan pH tubuh.
Pembahasan berikutnya adalah peredaran darah kecil dan
peredaran darah besar. Simak perbedaan antara peredaran darah kecil
dan peredaran darah besar pada pembahasan berikut.
a. Peredaran Darah Kecil
darah yang dimulai dari jantung ke paru
lagi ke jantung.
Gambar 2.2
bagian tertentu. Darah dari bilik kanan menuju arteri pu
(darah kaya
menuju vena pulmonalis, di mana darah banyak mengandung
dan berakhir ke serambi kiri. Darah dari serambi kiri kemudian
akan diteruskakn ke bilik kiri yang selanjutkan akan mengikuti
sistem peredaran darah besar.
tubuh, mengangkut sari makanan dan oksigen, berperan dalam
berlangsungnya metabolisme pada tubuh, menjaga keseimbangan suhu
dan menjaga keseimbangan pH tubuh.
Pembahasan berikutnya adalah peredaran darah kecil dan
peredaran darah besar. Simak perbedaan antara peredaran darah kecil
dan peredaran darah besar pada pembahasan berikut.
Peredaran Darah Kecil
Secara singkat, peredaran darah kecil adalah peredaran
darah yang dimulai dari jantung ke paru-paru kemudian kembali
lagi ke jantung.
Gambar 2.2 Peredaran darah kecil
Namun, darah prosesnya, peredaran darah melewati bagian
bagian tertentu. Darah dari bilik kanan menuju arteri pu
(darah kaya ) kemudian diteruskan ke paru-paru, selanjutnya
menuju vena pulmonalis, di mana darah banyak mengandung
dan berakhir ke serambi kiri. Darah dari serambi kiri kemudian
akan diteruskakn ke bilik kiri yang selanjutkan akan mengikuti
istem peredaran darah besar.
9
tubuh, mengangkut sari makanan dan oksigen, berperan dalam
berlangsungnya metabolisme pada tubuh, menjaga keseimbangan suhu
Pembahasan berikutnya adalah peredaran darah kecil dan
peredaran darah besar. Simak perbedaan antara peredaran darah kecil
darah kecil adalah peredaran
paru kemudian kembali
Namun, darah prosesnya, peredaran darah melewati bagian-
bagian tertentu. Darah dari bilik kanan menuju arteri pulmonalis
paru, selanjutnya
menuju vena pulmonalis, di mana darah banyak mengandung ,
dan berakhir ke serambi kiri. Darah dari serambi kiri kemudian
akan diteruskakn ke bilik kiri yang selanjutkan akan mengikuti
Gambar 2.3
b. Peredaran Darah Besar
jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Seperti
terlihat pada gambar di
Gambar 2.4
aliran darah pada peredaran darah besar juga melewati bagian
bagian tertentu. Aliran darah dimulai dari bilik kiri menuju aorta
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh, selanjutnya menuju vena
kava superior/inferior, dimana darah kaya
darah besar berakhir di serambi kanan. Darah dari serambi kanan
akan menuju bilik kanan yang kemudian akan mengikuti sistem
peredaran da
Gambar 2.5
Gambar 2.3. Bilik Kanan Sistem Peredaran Darah
Peredaran Darah Besar
Aliran darah pada peredaran darah besar dimulai dari
jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Seperti
terlihat pada gambar di bawah.
Gambar 2.4. Peredaran Darah dari Jantung ke Seleruh Tubuh
Seperti halnya peredaran darah kecil, dalam perjalanannya
aliran darah pada peredaran darah besar juga melewati bagian
bagian tertentu. Aliran darah dimulai dari bilik kiri menuju aorta
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh, selanjutnya menuju vena
kava superior/inferior, dimana darah kaya , dan peredaran
darah besar berakhir di serambi kanan. Darah dari serambi kanan
akan menuju bilik kanan yang kemudian akan mengikuti sistem
peredaran darah kecil.
Gambar 2.5. Biliki Kiri Sistem Peredaran Darah Besar
10
. Bilik Kanan Sistem Peredaran Darah
Aliran darah pada peredaran darah besar dimulai dari
jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Seperti
. Peredaran Darah dari Jantung ke Seleruh Tubuh
rah kecil, dalam perjalanannya
aliran darah pada peredaran darah besar juga melewati bagian-
bagian tertentu. Aliran darah dimulai dari bilik kiri menuju aorta
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh, selanjutnya menuju vena
, dan peredaran
darah besar berakhir di serambi kanan. Darah dari serambi kanan
akan menuju bilik kanan yang kemudian akan mengikuti sistem
. Biliki Kiri Sistem Peredaran Darah Besar
11
2. Konsep Media Pembelajaran
a. Pengertian media
Arsyad (2014:3) menyatakan bahwa “ kata media berasal dari
bahasa latin medius yaitu secara harfiah berarti tengah, perantara
atau pengatar”. Media merupakan alat yang digunakan untuk
mengirim informasi ke penerima pesan, pesan yang dikirim berupa
informasi yang akan disampaikan ke penerima pesan tersebut. Dalam
proses pembelajaran dikelas media di gunakan sebagai perantara
atau pengantar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang
diajarkan kepada peserta didik selaku penerima pesan.
Dapat disimpulkan bahwa media dapat digunakan sebagai
alat untuk menyalurkan pesan ke penerima pesan sehingga
memudahkan proses pembelajaran guru dapat menggunakan media
guna menimbulkan semangat dalam mengikuti pembelajaran,
perasaan senang, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa
sehingga menghindari efek verbaisme dalam proses pembelajaran.
Memahami arti media secara umum belum bisa diketahui
secara pasti, sesuai dengan pembahasan di atas bahwa media
memiliki arti multi makna yang menafsirkan media sesuai fungsi,
tujuan dan bentuknya. Dalam memahami pengertiannya, media
biasanya dikelompokkan sesuai dengan maksud dan tujuan yang
dikehendaki seperti media pendidikan atau media pembelajaran.
12
Media pembelajaran sendiri secara umum merupakan alat
bantu yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Media
sebagai alat yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi
atau materi kepada siswa, media yang digunakan baik berupa media
audio, visual dan maupun yang berbentuk audio visual, agar materi
yang disampaikan dapat diterima lebih baik dan cepat dipahami.
Hal ini senada dengan pendapat Gerlach dan P. Ely (Karim,
2007) menyatakan bahwa Mengartikan media pembelajaran dalam
arti luas dan sempit. Media dalam arti luas yaitu orang, material atau
kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan
pelajar dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap
yang baru. Sedangkan dalam arti sempit yang dimaksud media
adalah grafik, potret, gambar, alat-alat mekanik dan elektronik yang
digunakan untuk menangkap, memproses serta menyampaikan
informasi visual serta verbal.
Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa media pembelajaran
memiliki arti yang kompleks yang dapat diartikan secara luas
sebagai material atau kejadian yang dapat membentuk perubahan
sikap tingkah laku siswa dapat pula diartikan sebagai benda yang
berupa alat yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada
siswa. Perbedaan arti media secara luas dan sempit memiliki
pandangan yang berbeda, disatu sisi media lebih mengarah pada
pembentukan sikap dan proses serta hasil ketika menggunakan
13
media sedangkan disisi lain media diartikan sebagai alat berupa
benda yang digunakan. Pada umumnya di masyarakat media
biasanya dianggap dan diartikan sebagai tempat atau alat yang
memberikan informasi berupa peristiwa atau kejadian yang dianggap
perlu untuk diketahui. Dalam pendapat diatas khususnya pengertian
media pembelajaran secara luas dan sempit sebenarnya memiliki
satu tujuan yaitu agar terjadi perubahan sikap berupa pengetahuan
maupun keterampilan bagi masyarakat dan siswa.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai
pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa).
Penggunaan media pembelajaran membuat perhatian siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran menjadi lebih besar dan menarik.
Hal ini dapat membangkitkan minat, motovasi dan kreatifitas siswa
dalam menyalurkan rasa ingin tahunya pada materi yang sedang
dipelajarinya.
Media pembelajaran memiliki fungsi dan manfaat yang
diperoleh untuk proses pembelajaran, dengan memanfaatkan media
pembelajaran diharapkan akan mampu memperlancar interaksi
guru dan siswadengan maksud membantu siswa belajar secara
optimal sehingga hasil yang diperolehpun dapat meningkat.
Menurut Surahmad (1998:7) menyatakan bahwa “pengaruh
adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga
gejala yang dapat memberikan perubahan terhadap apa yang ada di
14
sekelilingnya”. Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau
timbul dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan dampak
yang ada.
b. Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan guru
untuk mempermudah penyampaian pesan ke siswa dalam upaya
meningkatkan daya serap yang baik. Media digunakan untuk
mempermudah proses penyampaian pesan atau materi kepala siswa,
meningkatkan efesiensi belajar mengajar, serta menjaga konsentrasi
sehingga menimbulkan rasa semangat dalam mengikuti
pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran sangat bermanfaat dalam
meningkatkan hasil belajar karena memiliki ketertarikan pada materi
yang diajarkan oleh guru dan mempermudah siswa untuk memahami
materi dengan menggunakan media pembelajaran salah satunya
media yang berbasis IT sebab penggunaan media pembelajaran yang
berbasis IT menawarkan konsep interaktif dalam pembelajaran yang
melibatkan keterampilan berpikir ketingkat yang lebih tinggi.
Penggunaan media yang berbasis IT memberikan kemudahan
bagi guru sebab di era kemajuan teknologi saat ini siswa lebih
cenderung cepat menerima pengaruh perkembangan teknologi,
seperti penggunaan handphone, komputer dan lain sebagainya. guru
15
harus memiliki keterampilan dalam menggunakan media yang
disediakan dengan perkembangan teknologi saat ini agar tidak
terlihat ketinggalan dengan perkembangan yang ada dan disesuaikan
pada kebutuhan siswa akan teknologi. Penggunaan teknologi saat ini
menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan dan kemajuan
masyarakat saat ini pula sangat tergantung dengan teknologi.
Penggunaan media yang berbasis IT sangat diperlukan dalam proses
pembelajaran memberikan kesempatan bagi guru dan siswa untuk
menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan meningkatkan hasil
belajar, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.
c. Karakteristik pemilihan media pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar, terdapat dua unsur yang
sangat berpengaruh yaitu metode pembelajaran dan media yang
digunakan, kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan metode
pembelajaran tentunya mempengaruhi jenis media yang digunakan.
Pemilihan jenis media yang digunakan tergantung dari metode
mengajar, situasi dan kondisi lapangan, dan tujuan yang akan dicapai
meskipun ada aspek-aspek lain yang turut mempengaruhi pemilihan
media pembelajaran.
16
Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran yang akan memperhatikan kriteria-kriteria tersebut
akan menghasilkan atau menemukan media pembelajaran yang
berkualitas dan sesuai atau tepat dugunakan masing-masing materi
pembelajaran. Media pembelajaran juga mampu dengan mudah
membantu guru menyampaikan materi kepada siswa juga dapat lebih
mudah menerima dan memahami materi pembelajaran dengan
bantuan media pembelajaran yang sudah dipilih berdasarkan kriteria
diatas.
Beberapa nilai tambah lain juga bisa didapat jika tepat dalam
pemilihan media pembelajaran. Misalnya saja siswa mampu
menambah atau meningkatkan keterampilan tertentu seperti
mendengarkan dan konsentrasi. Dari segi ke ekonomisan pemilihan
media pembeljaran yang mampu digunakan berkali-kali juga sangat
dapat menekan biaya atau anggaran untuk pengadaan dan produksi
media pembelajaran.
Menurut Ely (sadiman, 2007:85) “bahwa pemilihan media
tidak terlepas dari konteksnya bahwa media merupakan komponen
dari sistem instruksional secara keseluruhan”. Pemilihan media harus
memperhatikan materi yang diajarkan serta metode yang digunakan
dalam mengajar sebab dua unsur ini sangat penting dan saling
berkaitan. Memilih salah satu metode mengajar tentu akan
mempengaruhi jenis media yang digunakan, namun keputusan dalam
17
menggunakan dan memilih media pembelajaran sendiri terletak pada
sosok guru yang mengajar di kelas. Perlu di ingat juga bahwa
kondisi lingkungan tentu harus diperhatikan dalam menggunakan
media, kondisi sekolah dan suasana kelas yang yang diajar harus
diperhatikan pula. Kondisi lingkungan ketika akan menggunakan
media yang berbasis IT harus diperhitungkan, misalnya dalam
menggunakan media presentasi yang membutuhkan aliran listrik dan
jaringan internet tentu akan menjadi masalah ketika tersebut tidak
mendapat aliran listrik dan jaringan internet.
Berbagai masalah yang akan timbul harus diperhitungkan
dengan cermat agar maksud dan tujuan pembelajaran yang sudah
ditetapkan dapat tercapai. Kriteria pemilihan media tidak terlepas
dari faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, namun perlu
diingat bahwa media perlu diterapkan dalam proses pembelajaran
dikelas guna memberikan kemudahan bagi guru dan siswa.
d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.
Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah
memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu,
banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain
seperti gambar, model, overhead projektor (OHP) dan obyek obyek
nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide
(film bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang
18
digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian
besar guru. Meskipun demikian, sebagai seorang guru alangkah
baiknya Anda mengenal beberapa jenis media pembelajaran tersebut.
Hal ini dimaksudkan agar mendorong kita untuk mengadakan dan
memanfaatkan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Sebagai seorang guru, perlu mengikuti perkembangan
teknologi khususnya yang berkaitan dengan media pembelajaran.
Sehingga paling tidak kita dapat lebih mengenalnya. Beberapa jenis
media tentu pernah Anda gunakan, beberapa jenis yang lain mungkin
juga sudah Anda kenal meskipun belum pernah menggunakannya
dalam pembelajaran. Jenis media mana yang akan kita gunakan,
sangat tergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
Media pembelajaran dahulunya hanya dikenal dalam bentuk
benda atau gambar yang dipakai guru dalam pembelajaran tetapi saat
ini kita menvisualkan lewat tampilan slide presentasi. Seperti yang
dikemuk akan oleh Arsyad (2014:7) membagi jenis pembelajaran
sesuai dengan penggunaannya yaitu:
1) Media berbasis manusia
2) Media berbasis cetakan
3) Media berbasis visual
4) Media berbasis audio visual
Media pembelajaran yang digunakan oleh guru agar bisa
menciptakan suasana yang nyaman menyenangkan sehingga dapat
19
menarik perhatian siswa untuk mengikuti baik itu guru yang
berperan sebagai media maupun alat yang digunakan dalam
memberikan materi dikelas. Manusia bisa dikatakan membantu
memberikan informasi kepada sisiwa melalui komunuikasi.
Misalnya media audio visual merupakan media yang sering
digunakan oleh guru sebab proses penyampaiannya lebih baik dan
bentuk fisik yang jelas.
3. Prezi
a. Pengertian Prezi
Prezi adalah sbeuah perangkat lunak untuk presentasi
berbasis online maupun offline. Selain untuk presentasi Prezi juga
dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi ide bagi si
pengguna, seperti membentuk peta konsep atau mind-map. Prezi
merupakan aplikasi yang memiliki tampilan fresh, unik, menarik,
dan memiliki kecanggihan dalam memperbesar serta memperkecil
tampilan.
Dapat dikatakan bahwa media Prezi adalah media
pembelajaran yang memungkinkan pengguna media Prezi bisa
memperbesar atau memperkecil tampilan ketika mempresentasikan
materi sehingga siswa mampu memperhatikan setiap slide dengan
mendetail.
Menurut Saputra, I Putu Wisnu (2011: 138) Prezi menjadi
lebih unggul dari pada media presentasi lain seperti power point,
20
karena program ini menggunakan Zooming User Interface (ZUI),
yang memungkinkan pengguna prezi bisa untuk memperbesar dan
memperkecil tampilan media presentasi dengan kolaborasi dan
warna-warna yang menarik melalui slide yang disediakan.
Menurut Rodhi, (2014:7) salah satu perangakat lunak yang
bisa digunakan sebagai media pembelajaran adalah Prezi. Prezi
merupakan sebuah perangkat lunak berbasis internet atau software as
a service (SaaS) yang digunakan sebagai media presentasi dan juga
alat untuk mengeksplorasi berbagai ide di atas kanvas virtual. Prezi
dapat digunakan untuk membuat presentasi linier maupun non-linier.
Prezi dapat menampilkan foto dan video, tampilan dapat di zoom in
dan zoom out, selain itu prezi juga dapat menampilkan power point
serta dapat memilih latar prezi sesuai keinginan. Media prezi juga
murah, praktis dan fleksibel karena dapat disimpan dan dibawa
kemana saja, dapat digunakan dengan versi online maupun ofline
hanya memerlukan perangkat komputer atau tablet serta jaringan
internet (versi online).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran prezi memiliki kelebihan antara lain yaitu:
1) Penggunaan multimedia Prezi dalam pembelajaran dalam mata
pelajaran dapat memudahkan siswa dalam memahami dan
menguasai materi.
21
2) Tampilan Prezi yang dapat memperbesar atau menonjolkan
bagian tertentu yang sedang dibahas atau dibicarakan
menjadikan fokus perhatian siswa tertuju pada aspek yang
ditonjolkan, namun dengan tetap melihat aspek lain yang tetap
tercantum dalam Prezi.
3) Kemudahannya dalam menyisipkan gambar, foto, ataupun
video kedalam slide juga menunjang kemudahan dalam
menyusun slide presentasi,
4) Selain media Prezi dipresentasikan secara online, media ini
juga dapat dipresentasikan secara ofline dengan cara
mengunduhnya ke komputer sehingga tidak memerlukan
akses internet untuk menampilkan pada saat pembelajaran.
b. Kelebihan dan Kekurangan Media Prezi
1) Kelebihan media Prezi
Menurut Enterprise (2013) media prezi yang menjadi
kelebihan dari media software presentasi lainnya sebagaimana
yang sebagai berikut:
a) Pan dan Zoom
Perbesar dan perkecil kanvas prezi untuk
mengvisualisasikan ide dan menyoret detil serta melihat
keseluruhan presentasi.
22
b) Impor Media
Sisipkan gambar, video, youtube, pdf, atau media
lainnya kedalam prezi.
c) Set Perlengkapan Lengkap
Pilih tempat dan atau tema yang anda inginkan untuk
kostumisasi tampilan prezi
d) Presentasi Online dan Offline
Mempresentasikan prezi milik pengguna secara online
atau mengunduh presentasi milik pengguna serta
menampilkan prezi pengguna secara offline
e) Buat Alur Cerita
Memungkinkan pengguna untuk menggunakan
bingkai dan jalur untuk membuat presentasi yang sinematis.
Prezi menjadi salah satu media presentasi yang banyak
digunakan untuk menyampaikan materi atau gagasan suatu
kelompok, organisasi maupun dalam proses pengajaran di kelas.
2) Kelemahan Media Prezi
a) Merupakan software online proses pembuatannya harus
dalam keadaan online dengan kondiktivitas cepat.
b) Jika menggunakan prezi dekstop secara offline maka pilihan
front dan warnanya terbatas.
c) Presentasi tidak dapat di print.
23
d) Untuk mengakses prezi selain tipe publik, yang lebih
menarik dan inovatif dikenakan tarif ketika pembuatan akun
prezi.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah
mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
Manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang dapat di didik dan
diubah perilakunya yang meliputi domain kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Menurut pendapat Sudjana (2007: 22) bahwa “hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.” Belajar merupakan bagian dalam kehidupan manusia mulai
dari sejak kandungan sampai di akhir hayat yang memberikan makna
betapa pentingnya belajar itu. Pengalaman merupakan peristiwa yang
pernah dialami memberikan pengetahuan bagi setiap orang yang
mengalami berbagai peristiwa tersebut sehingga menghasilkan
kemampuan pada diri seseorang (siswa).
Hasil belajar yang diperoleh siswa kadang-kadang baik dan
kurang baik. Hal ini tentu saja tidak lepas dari usaha belajar siswa.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar sangatlah banyak
jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada
dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah
24
faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal dapat berupa keluarga,
lingkungan masyarakat, dan sekolah sedangkan pada faktor internal
masuk pada kondisi psikologis dan fisiologis peserta didik. Selain faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa, metode,
atau cara mengajar guru di kelas dapat mempengaruhi juga salah satunya
penggunaan media pembelajaran oleh guru.
5. Profil Sekolah
Naman sekolah : SMP Negeri 1 Binamu
Alamat : Jl. Lanto daeng Pasewang No. 31
Kelurahan : Empoang
Kecamatan : Binamu
Kabupaten : Jeneponto
Kode Pos : 92311
Provinsi : Sulawesi Selatan
Status : Negeri
NPSN : 40301862
Bentuk Pendidikan : SMP
Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat
SK Pendirian Sekolah : 187/SK/B/III/1960
Tanggal SK Pendirian : 1960-05-25
SK Izin Operasional : 187/SK/B/III/1960
Tanggal SK Izin Operasional : 1960-05-25
Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada
Nama Bank : BRI
Cabang KCP/Unit : Jeneponto
25
Rekening Atas Nama : H. Jalaluddin/Kepala SMPN 1
Binamu
Luas Tanah Milik : 8065
Luas Tanah Bukan Milik : 0
Waku Penyelenggaraan : Pagi
Sertifikasi ISO : 9001:2008
Sumber Listrik : PLN
Daya Listrik : 4500
Akses Internet : Telkomsel Flash
6. Hasil Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Fuad Hasyim (2017) program
studi teknogi pendidikan, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas Muhammadiyyah Makassar. Penelitian dengan judul
pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis prezi terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 2 Pongtiku
Makassar (penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VI yang
menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol di SD Negeri 2
Pongtiku Makassar pada tahun pelajaran 2016/2017 pada pelajaran IPS)
pada penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan pembelajaran
menggunakan media prezi dan pembelajaran yang tidak menggunakan
media prezi terhadap hasil belajar siswa pada kelas VI SD Negeri 2
Pongtiku Makassar lebih efektif dari pembelajaran yang tidak
menggunakan media prezi.
26
B. Kerangka Pikir
Salah satu upaya dalam meningkatkan tujuan hasil belajar siswa
dengan menggunakan media pembelajaran dengan tujuan apa yang dilakukan
oleh guru dengan menggunakan media prezi ditampilkan secara offline agar
mempermudah proses pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa agar siswa
mudah memahami apa yang dipaparkan materi pembelajaran.
Proses belajar mengajar dengan menggunakan media prezi dalam
pembelajaran maka diharapkan mampu menjadikan proses pembelajaran yang
menarik dan efektif serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa agar
belajarnya lebih serius serta diharapkan akan membantu tercapainya tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan pernyataan diatas maka kerangka berpikir ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.6 Skema Kerangka Fikir
SMP NEGERI 1 BINAMU
PENERAPAN MEDIA PREZI
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI
HASIL BELAJAR
27
C. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dari kerangka berfikir yang telah dikemukakan,
maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media presentasi prezi terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Ipa kelas VIII di SMP Negeri 1
Binamu Kabupaten Jeneponto.
H1 : Ada pengaruh penggunaan media presentasi prezi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Ipa kelas VIII di SMP Negeri 1 Binamu
Kabupaten Jeneponto..
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif karena
menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, serta penampilan
hasilnya. Kuantitatif menurut Kasiram (2008) “suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui”. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian eksperimen yakni perolehan data yang sengaja
ditimbulkan.
Yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experiment, sehingga
hanya digunakan satu kelas eksperimen dan tidak menggunakan kelas
kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest
yaitu kelompok eksperimen diberikan tes awal (pretest) kemudian diberikan
perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
berbasis Prezi pada mata pelajaran Ipa yang selanjutnya dilakukan tes
kembali (posttest) setelah proses pembelajaran dilakukan.
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah bagian yang akan diteliti. Menurut Sugiyono
(2012) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
30
kesimpulannya”. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel
bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).
Variabel bebas (independen) adalah variabel penelitian yang
mempengaruhi dan mendahulukan variabel terikat (dependen).
Sedangkan variabel terikat (dependen) adalah vaiabel yang dipengaruhi.
Berdasarkan pendapat di atas maka dalam penelitian ini ada dua variabel
yakni sebagai variabel bebas adalah penggunaan media prezi, variabel
terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Ipa.
Berikut adalah gambar kedua variabel yang disimbolkan tentang
pengaruh media pembelajaran prezi (X) terhadap hasil belajar siswa (Y)
sebagai berikut:
Gambar 3.1 Variabel Penelitian
X : Pengaruh penggunaan media Prezi (variabel bebas)
Y : Hasil belajar siswa (variabel terikat)
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah one group pretest-posttest design. Pada desain ini terdapat pretest,
sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan keadaan sebelum
X Y
31
diberi perlakuan. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
O1 X O2
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
O1: Pretest, dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum
perlakuan
X: Treatment, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan media
pembelajaran prezi pada mata pelajara IPA kelas VIII 1
O2: Posttest, dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah
perlakuan.
Sugiyono (2011)
Langkah-langkah untuk mengetahui pemahaman siswa selama
proses pelajaran disajikan sebagai berikut:
a. Dilakukan tes awal (prestest) pada awal pertemuan. Pretest (O1)
dilakukan sebelum pembelajaran dilaksanakan untuk mengukur
pengetahuan awal siswa sebelum penerapan perlakuan (X).
b. Dilakukan tes akhir (posttest) pada akhir pertemuan. Posttest (O2)
dilakukan setelah pembelajaran dilaksanakan untuk mengukur
pemahaman siswa setelah perlakuan (X).
c. Membandingkan hasil pretest (O1) dan hasil posttest (O2) melihat
peningkatan yang timbul akibat perlakuan (X).
d. Membuktikan hipotesis dengan uji-t
32
B. Defenisi Operasional Variabel
Untuk menggambarkan secara operasional variabel penelitian, di
bawah ini diberikan definisi operasional masing-masing variabel. Variabel-
variabel tersebut adalah:
a. Penggunaan media Prezi (Variabel Bebas)
Penggunaan media presentasi Prezi merupakan sebuah perangkat
lunak yang digunakan untuk proses penyampaian materi presentasi yang
hampir sama seperti PowerPoint. Tetapi memiliki kelebihan lain yang
berupa Zooming User Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna
Prezi bisa untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media
presentasi mereka dengan kolaborasi dan warna-warni yang menarik
melalui slide yang disediakan agar timbul rasa minat belajar siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar.
b. Hasil Belajar (Variabel Terikat)
Hasil belajar adalah penilaian yang diperoleh seorang siswa
setelah melalui tes hasil belajar (posttest) berupa tes soal dalam bentuk
pilihan ganda diakhir pertemuan.
C. Defenisi Populasi dan Sampel
1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya” (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah
33
seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri Binamu Kecamatan Binamu
Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan Tahun Pelajaran 2019/2020.
Populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Keadaan Populasi
NO. Kelas L P Jumlah Siswa
1. Kelas VIII 1 12 15 27 orang
2. Kelas VIII 2 5 22 27 orang
3. Kelas VIII 3 10 17 27 orang
4. Kelas VIII 4 12 16 28 orang
5. Kelas VIII 5 8 20 28 orang
6. Kelas VIII 6 15 10 25 orang
7. Kelas VIII 7 15 12 27 orang
8. Kelas VIII 8 7 20 27 orang
9. Kelas VIII 9 10 17 27 orang
10. Kelas VIII 10 14 14 28 orang
Jumlah populasi 108 163 271 orang
(Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 1 Binamu
Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto)
2. Sampel
Sugiyono, (2011) “Sampel adalah bagian dari jumlah populasi
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dari
penelitian ini terdiri dari siswa satu kelas saja yaitu kelas VIII 1
sebanyak 27 siswa. Dalam penelitian sampel menggunakan cara
purposive sampling yaitu penunjukkan dalam hal ini ditunjuk langsung
sebagai sampel, adapun sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas
VIII 1.
34
Tabel 3.3 Keadaan Sampel
No.
Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah Siswa L P
1. Kelas VIII 1 12 15 27 orang
(Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 1 Binamu
Kecamatan Kabupaten Jeneponto)
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun social yang diamati. Instrumen dalam
penelitian ini adalah:
a) Soal-soal pilihan ganda yang berkaitan dengan mata pelajaran IPA yang
berupa soal sebelum dilakukan perlakuan (pretest) dan setelah dilakukan
penerapan (posttest)
b) Lembar observasi digunakan dalam penelitian yakni berapa lembar
observasi kegiatan siswa pada saat kegiatan selama penggunaan media
pembelajaran prezi.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh makhluk yang
berpikir terhadap suatu proses yang diteliti dengan maksud merasakan lalu
kemudian memahami apa yang ia dapatkan dilapangan. Lembar observasi
digunakan dalam penelitian yakni berapa lembar observasi kegiatan siswa
pada saat kegiatan selama penggunaan media pembelajaran prezi.
35
2. Pretest dan Posttest
Guna kepentingan pengumpulan data penelitian, tes pretest dan
posttest ini berisikan soal mata pelajaran IPA yang dikembangkan oleh
peneliti berkaitan dengan materi yang diajarkan pada saat perlakuan
maupun tanpa perlakuan dengan menggunakan media prezi. Instrumen
tersebut berupa soal-soal pilihan ganda sebanyak 10 nomor yang diambil
dari berbagai buku IPA kelas VIII yang relevan dengan materi pelajaran.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan mengumpulkan data dengan cara
mengambil data-data dari catatan berupa dokumen atau arsip sesuai
dengan masalah yang diteliti di SMP Negeri 1 Binamu.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Sstatistik Deskriptif
Teknik analisis data yang akan dianalisis secara deskriptif
kuantitatif yang teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan hitungan manual untuk menghitung
presentase dari setiap item pertanyaan.
Untuk menggambarkan bagaimanakah pengaruh media
pembelajaran prezi dalam pembelajaran Ipa di SMP Negeri 1 Binamu .
maka digunakan rumus presentase
.
=x100 %
N
Keterangan:
P = Presentase (%)
n = Jumlah skor jawaban
f = Jumlah frekuensi
2. Analisis Statistik
Statistik
untuk menentukan sejauh mana kesamaan hasil yang diperoleh dari suatu
sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi adalah Statistik
Parametrik: yaitu yang didasarkan pada
mempunyai distribusi normal dan menggunakan data interval dan rasio.
a. Uji-t
Uji
yang signifikan di tingkat probabilitas pilihan. Contohnya, Uji
digunakan untuk mem
menggunakan media prezi dan setelah menggunakan media prezi.
Keterangan:
= Rata-
S = Standar deviasi
µ₀ = Rata
n = Banyak data
Keterangan:
P = Presentase (%)
n = Jumlah skor jawaban responden
f = Jumlah frekuensi
Analisis Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan
untuk menentukan sejauh mana kesamaan hasil yang diperoleh dari suatu
sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi adalah Statistik
Parametrik: yaitu yang didasarkan pada asumsi bahwa data yang diambil
mempunyai distribusi normal dan menggunakan data interval dan rasio.
Uji-t digunakan untuk menentukan apakah memiliki perbedaan
yang signifikan di tingkat probabilitas pilihan. Contohnya, Uji
digunakan untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum
menggunakan media prezi dan setelah menggunakan media prezi.
Keterangan:
-ratasampel
tandar deviasi
ata-rata uji
anyak data
36
inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan
untuk menentukan sejauh mana kesamaan hasil yang diperoleh dari suatu
sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi adalah Statistik
asumsi bahwa data yang diambil
mempunyai distribusi normal dan menggunakan data interval dan rasio.
t digunakan untuk menentukan apakah memiliki perbedaan
yang signifikan di tingkat probabilitas pilihan. Contohnya, Uji-t dapat
bandingkan hasil belajar siswa sebelum
menggunakan media prezi dan setelah menggunakan media prezi.
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan di SMPN 1 Binamu terdiri dari satu
kelas. Kelas VIII 1 yang berjumlah 27 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 12
orang dan siswa perempuan 15 orang. Sebelum melaksanakan penelitian, pada
tanggal 17 Mei 2019, peneliti melakukan kunjungan ke SMP 1 Binamu untuk
membicarakan rencana pelaksanaan penelitian bersama kepala sekolah dan
wali kelas VIII. Dari hasil diskusi tersebut kesepakatan jadwal penelitian akan
dimulai sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang akan diteliti yaitu pada hari
selasa jam 7.30 pagi alokasi waktu 2x40 menit.
Awal pelaksanaan penelitian yaitu pada hari selasa tanggal 21 Mei
2019. Adapun mata pelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan
menggunakan media pembelajaran Prezi materi sistem peredarah darah kelas
VIII. Proses penelitian eksperimen ini direncanakan yaitu peneliti memberikan
pretest kemudian memberikan perlakuan/treatment pada siswa kemudian di
berikan posttest.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMPN 1 Binamu
Kacamatan Binamu Kabupaten Jeneponto kelas VIII 1 dengan jumlah siswa 27
orang.
38
Maka data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan, siswa
bersemangat dan aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. Materi
pokok sistem peredaran darah yang disampaikan dengan menggunakan
penerapan media pembelajaran prezi. Pada saat proses pembelajaran
berlangsung guru memberikan sesi tanya jawab kepada siswa mengenai
pokok bahasan materi yang telah di ajarkan, hal ini dilakukan agar guru
dapat memastikan bahwa siswa telah memahami materi yang telah di
ajarkan dengan menggunakan media pembelajaran.
Hasil observasi aktivitas belajar dari 27 siswa di kelas VIII. 1 di
SMPN 1 Binamu selama penelitian dapat dilihat pada table berikut:
No Aktivitas siswa
Pertemuan/
Frekuensi Rata-
rata
Persen
% I II
1. Kehadiran siswa 27 27 27 100
2.
Siswa yang memperhatikan
pembelajaran pada materi sistem
peredaran darah dengan
menggunakan media prezi
15 22 18,5 68,51
3.
Siswa yang mencermati penjelalasan
materi dengan menggunakan media
prezi
15 22 18,5 68,51
4. Siswa yang mengajukan pertanyaan
dengan menggunakan media prezi 18 25 21,5 79,62
5. Siswa yang menjawab pertanyaan
dengan menggunakan media prezi 20 25 22,5 83,33
6. Siswa yang meminta penjelasan
dengan menggunakan media prezi 17 20 18,5 68,51
7. Siswa yang mengerjakan LKS 27 27 27 100
39
menggunakan media prezi
8.
Siswa yang membantu temannya
dalam menyelesaikan soal yang
menggunakan media prezi
9 11 10 37,03
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi dan persentase aktivitas belajar selama
penelitian
2. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif yang dimaksud untuk menggambarkan hasil
pembelajaran sistem peredaran darah pada mata pelajaran IPA kelas VIII SMP 1
Binamu kabupaten Jeneponto, baik berdasarkan hasil tes yang diajar tidak
menggunakan media maupun dengan menggunakan media pembelajaran.
a. Pretest
1) Nilai statistik hasil belajar
Nilai statistik hasil belajar dapat dilihat di lihat sebelum
diberikan perlakuan di peroleh nilai maksimum hasil belajar adalah 70
dan skor terendah 30. Rata-rata skor yang diperoleh 46,66, dan standar
deviasi 12,70. Jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.2 Distribusi nilai statistik hasil belajar IPA Sistem Peredaran
Darah (pretest)
No Kategori Nilai Statistik Nilai Modus
1 Nilai tertinggi 70
50 2 Nilai terendah 30
3 Nilai rata-rata 46,66
4 Standar deviasi 12,70
Diolah 2019
40
2) Kategori Hasil Belajar
Kategori hasil balajar menunjukkan bahwa nilai pretest siswa
pada saat sebelum adanya perlakuan dengan menggunakan media prezi
pada mata pelajaran IPA terdapat 74,07% pada kategori sangat rendah,
18,51% pada kategori rendah 19,23% pada kategori sedang, 7,69%
pada kategori tinggi dan sangat tinggi tidak ada.
Table 4.3 Distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar Ipa (pretest).
No Nila Interval Kategori Frekuensi Persentse (%)
1 0-50 Sangat rendah 20 74,07
2 51-60 Rendah 5 18,51
3 61-70 Sedang 2 7,40
4 71-80 Tinggi 0 0
5 81-100 Sangat tinggi 0 0
Diolah 2019
3) Tingkat ketuntasan hasil belajar
Tingkat ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa nilai pretest
siswa pada saat sebelum adanya perlakuan/treatmen menggunakan
penerapan media pembelajaran prezi dengan konsep sistem peredaran
darah pada mata pelajaran IPA terdapat 25 siswa dinyatakan kategori
tidak tuntas dengan persentase 92,59% dan 2 siswa dinyatakan kategori
tuntas persentase 15,38%.
Table 4.4 Distribusi tingkat ketuntasan hasil belajar Ipa (pretest).
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase (%)
0 ≤ x < 70 Tidak tuntas 25 92,59
70 ≤ x ≤ 100 Tuntas 2 7,40
Jumlah 27 100
Diolah 2019
41
1) Nilai statistik hasil belajar
Nilai statistik hasil belajar terlihat setelah diberikan perlakuan
diperoleh nilai maksimum hasil belajar adalah 90 dan skor terendah 70.
Rata-rata skor yang diperoleh 79,25, dan standar deviasi 6,751. Lebih
jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Table 4.5 Distribusi nilai statistik hasil belajar Ipa (posstest)
No Kategori nilai statistik Nilai Modus
1 Nilai tertinggi 90
80 2 Nilai terendah 70
3 Nilai rata-rata 79,25
4 Standar deviasi 6,751
Diolah 2019
2) Kategori hasil belajar
Kategori hasil belajar menunjukkan bahwa nilai pretest siswa
pada saat sebelum ada perlakuan menggunakan penerapan media
pembelajaran prezi materi sistem peredaran darah pada mata pelajaran
IPA tidak terdapat pada kategori sangat rendah, dan kategori rendah,
pada kaategori sedang 22,22%, kategori tinggi 55,55% kategori sangat
tinggi 18,51%.
Tabel 4.6 distribusi dan frekuensi kategori hasil belajar Ipa (posstest).
No Nilai interval Kategori Frekuensi Pesentase
(%)
1 0-50 Sangat rendah 0 0
2 51-60 Rendah 0
3 61-70 Sedang 6 22,22
4 71-80 Tinggi 15 55,55
5 81-100 Sangat tinggi 5 18,51
Diolah 2019
42
3) Tingkat ketuntasan hasil belajar
Tingkat ketuntasan hasil belajar menunjukkan bahwa nilai
pretest siswa pada saat sebelum ada perlakuan menggunakan penerapan
media pembelajaran prezi dengan materi sistem peredaran darah pada
mata pelajaran IPA terdapat siswa dengan kategori tidak tuntas tidak
ada dan terdapat 27 murid dengan kategori tuntas.
Tabel 4.7 Distribusi tingkat ketuntasan hasil belajar Ipa (posttest).
Skor Kategori Frekuensi Persentase %
0 ≤ x > 70 Tidak tuntas 0 0
70 ≤ x ≤ 100 Tuntas 27 27
Jumlah 27 100
Diolah 2019
3. Hasil belajar analisis statistik inferensial
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilakukan pengujian normalitas dari
hipotesis.
Tabel 4.8 Nilai siswa pretest dan posttest
No Kode Nama
Siswa Pretest Posttest P
Tuntas/Tidak Tuntas
Pretest Posttest
1 A.N.I.D 30 70 30 TT T
2 A 60 80 20 TT T
3 A.A 50 80 30 TT T
4 A.V.D 60 80 20 T T
5 A.R 50 80 30 TT T
6 A.E.T 50 80 30 TT T
7 A.N.B 70 90 20 T T
8 A.K.A.S.S 30 70 40 TT T
9 A.R.N 40 70 30 TT T
10 A.R.U 60 80 20 TT T
11 D.S.R 40 80 40 TT T
12 D.L 40 80 40 TT T
13 D.A.S 50 90 40 TT T
14 F 60 80 20 TT T
43
15 F.A.L 70 90 20 TT T
16 F.R 50 80 30 TT T
17 K.K 50 70 20 TT T
18 L.W 30 70 40 TT T
19 M.N.W.S 30 80 50 TT T
20 M.W.W 50 90 40 TT T
21 N.P.S.S 40 80 40 TT T
22 N.A 60 90 30 TT T
23 N.A.I.S 30 70 40 TT T
24 N.W.S 50 80 30 TT T
25 R.R 50 80 30 TT T
26 R 30 70 40 TT T
27 S.N 30 80 50 TT T
Jumlah 1260 2140 870
Rata- rata 46,66 79,25 32,22
Keterangan : T = Tuntas T= Tidak Tuntas
Berdasarkan data pada Tabel, diketahui bahwa nilai hasil posttest
lebih besar dari nilai hasil pretest. Hal ini dapat dilihat pada kisaran nilai
saat pretest antara ≤ 30-70% dan setelah posttest naik menjadi ≥ 71-90%.
Begitu pula ditunjukkan pada rata-rata pretest dan posttest mengalami
peningkatan dari 46,66% ke 79,25 % dengan rata-rata peningkatan sebesar
32,22 %.
Secara individu dapat dilihat bahwa pada uji awal semua siswa
kelas VIII. 1 dinyatakan tidak tuntas baik berdasarkan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditentukan oleh SMP Negeri 1 Binamu yaitu 0,70.
44
B. Pembahasan
1. Aktivitas Belajar Siswa
Hasil pengamatan untuk pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 2
menunjukkan bahwa:
a. Persentase kehadiran siswa 100 %
b. Persentase siswa yang memperhatikan pembelajaran pada materi
sistem peredaran darah dengan menggunakan media prezi 68,51%
c. Persentase siswa yang mencatat penjelasan materi sistem peredaran
darah dengan menggunakan media prezi 68,51 %
d. Persentase siswa yang mengajukan pertanyan dengan menggunakan
media prezi 79,62 %
e. Persentase siswa yang menjawab pertanyan dengan menggunakan
media prezi 79,62 %
f. Persentase siswa yang meminta penjelasan dengan menggunakan
media prezi 83,33 %
g. Persentase siswa yang aktif mengerjakan LKS 100%
h. Persentase siswa aktif membantu teman dalam menyelesaikan soal
yang menggunakan media prezi 37, 03 %
i. Rata-rata persentase aktivitas siswa terhadap pembelajaran IPA
dengan menggunakan media prezi 79,25 %
Sesusi dengan kriteria aktivitas siswa yang ditemukan peneliti yaitu
siswa dikatakan aktif dalam proses pembelajaran jika jumlah siswa yang
45
aktif ≥ 70% baik untuk aktivitas siswa perindikator maupun rata-rata
aktivitas siswa, dari hasil pengamatan rata-rata persentase jumlah siswa
yang aktif melakukan aktivitas yang diharapkan mencapai 79,25% sehinga
dapat dismpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA
telah mencapai kriteria aktif.
2. Hasil belajar siswa
a. Perbandingan hasil statistik deskriptif
1) Untuk mengetahui perbandingan nilai statistic antara pretest dan
posstest dapat dilihat pada table berikut:
Table 4.9 Hasil perbandingan nilai statistik pretest dan posstest
No Kategori nilai statistik Pretest Posstest
1 Nilai tertinggi 70 90
2 Nilai terendah 30 70
3 Nilai rata-rata 46,66 79,25
4 Standar deviasi 12,70 6,751
Diolah 2019
46
Dapat diketahui bahwa nilai posstest lebih tinggi dari nilai
pretestoleh sebab itu dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 4.1 perbandingan hasil analisis statistik
Berdasarkan pada table dan grafik diatas menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa meningkat pada saat posstest karena sebelum di lakukan
posstest siswa terlebih dahulu diberikan perlakuan berupa penerapan media
pembelajaran prezi dalam proses pembelajaran.
2) Perbandingan hasil belajar pretest dan posstest
Tabel 4.10 perbandingan hasil belajar pretest dan posstest
No
Nilai
interval Kategori F
Persen
%
Nilai
interval kategori F
Persen
%
Pretest Posttest
1 0-50
Sangat
rendah 20 74,07 0-50
Sangat
rendah - -
2 51-60 Rendah 5 18,51 51-60 rendah - -
3 61-70 Sedang 2 7,40 61-70 Sedang 6 22,22
4 71-80 Tinggi - - 71-80 tinggi 15 55,55
70
30
46.66
0
90
70
79.25
6.751
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata rata Standar Devisi
Persentase
Pretest
Postets
47
5 81-100
Sangat
tinggi - - 81-100
Sangat
tinggi 5 18,51
Diolah 2019
Grafik 4.2 Perbandingan kategori hasil belajar pretest dan posstest.
Besrdasarkan pada table dan grafik di atas menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa meningkat pada saat posttest karena sebelum di berikan
posttest siswa terlebih dahulu di berikan perlakuan berupa penerapan media
pembelajaran prezi dalam proses pembelajaran. “Uno (2007:17)
mengemukakan hasil belajar sebagai perubahan dalam apabilitas
(kemampuan tertentu) sebagai akibat belajar”.
3) Perbandingan tingkat ketuntasan hasil belajar Ipa pretest dan posttest
Table 4.11 Perbandingan hasil ketuntasan belajar Ipa pretest dan posttes
No Kategori
Ketuntasan
Tuntas Tidak Tuntas
F Persen % F Persen %
1 Pretest 2 7,40 25 92,59
2 Posttest 27 100 27 100
Diolah 2019
30
40
50
60
7070
0
70
90 90
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Hasil Belajar Pretest Dan Postest
Pretest Postets
48
Grafik 4.3 Perbandingan hasil ketuntasan belajar pretest dan posttest
Bersadasarkan table dan grafik diatas menunjukan bahwa hasil
tingkat ketuntasan hasil belajar siswa meningkat pada saat di berikan
posttes, karena sebelumnya telah dilakukan proses pembelajaran. Sudjana
(2004: 22)”mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki oleh seorang anak setelah iya menerima pengalaman belajarnya.
Belajar itu sendiri merupakan salah satu proses dari hasil belajarnya yang
dipengaruhi oleh intelejensi dan penguasaan anak tentang materi yang akan
di pelajari.
b. Hasil analisis statstik inferensial
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data megenai
perbandingan nilai statistic, perbandingan kategori hasil belajar, dan
perbandingan tingkat ketuntasan serta hasil analisis statistic inferensial
telah membuktikan terjadinya pengaruh penerapan media pembelajaran
2
2527
00
5
10
15
20
25
30
Tuntas Tidak Tuntas
Axi
s T
itle
Axis Title
Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar
Kategori Ketuntasan Pretes Kategori Ketuntasan Posttest
prezi terhadap hasil belajar siswa
SMPN 1 Binamu
Dengan demikian dapa
penerapan media
siswa dalam memperoleh hasil belajar IP
upaya yang d
dapat dilihat hipotes
H0 : Tidak ada pengaruh penerapan media pembelajaran
terhadap hasil
ditolak karena nilai
pengaruh penerapan media pembelajaran
siswa pada mata IPA pada siswa kelas VIII 1 di SMP Negeri 1 Binamu.
Berikut adalah hasil hipotesis dengan menggunakan rumus uji t:
1) Menentukan t
t = 79,25
=
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
SMPN 1 Binamu Kacamatan Binamu Kabupaten Jeneponto
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa
media pembelajaran Prezi memiiki peran penting terhadap
siswa dalam memperoleh hasil belajar IPA yang lebih baik. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan hasil belajar siswa
dapat dilihat hipotesis sebagai berikut:
: Tidak ada pengaruh penerapan media pembelajaran
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPA VIII 1 dinyatakan
ditolak karena nilai thitung lebih besar dari pada ttable maka H
pengaruh penerapan media pembelajaran prezi terhadap hasil belajar
siswa pada mata IPA pada siswa kelas VIII 1 di SMP Negeri 1 Binamu.
Berikut adalah hasil hipotesis dengan menggunakan rumus uji t:
Menentukan t hitung
t = 79,25 – 46,66
6,75
√27
32,59
6,75 . 5,19
49
A kelas VIII 1
Kabupaten Jeneponto
dikemukakan bahwa pengaruh
memiiki peran penting terhadap
yang lebih baik. Salah satu
kan hasil belajar siswa,
: Tidak ada pengaruh penerapan media pembelajaran prezi
VIII 1 dinyatakan
maka H1 : Ada
terhadap hasil belajar
siswa pada mata IPA pada siswa kelas VIII 1 di SMP Negeri 1 Binamu.
Berikut adalah hasil hipotesis dengan menggunakan rumus uji t:
50
= 32,59
35,03
= 0,930
2) Menghitrung ttabel
Dari hasil di atas maka taraf signifikan di tetapkan 40% atau 0,4
dan n = 27 uji dua pihak, dk = n-2 = 27-2 = 25 sehingga ttabel = 0,856.
Ternyata thitung 0,930 lebih besar dari harga ttabel = 0,856. Dengan
demikian terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dimana media
pembelajaran prezi terhadap hasil belajar siswa kelas VIII 1 di SMP
Negeri 1 Binamu.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbandingan nilai
statistik dan ketuntasan serta hasil analisis statistik inferensial telah
membuktikan terjadinya pengaruh media Prezi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA SMP Negeri 1 Binamu, menyatakan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima karena thitung lebih besar dari pada
ttabel.
51
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian dan hasil pengujian
hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya
pengaruh penggunaan penerapan media pembelajaran Prezi terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas VIII di SMP Negeri 1 Binamu.
Maka hasil pengujian hipotesis dinyatakan diterima karena dengan
menggunakan Prezi terhadap hasil belajar meningkat dalam belajar.
B. Saran
Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi sekolah yang kreatif hendaknya dapat menyediakan sarana dan
prasarana untuk media pembelajaran salah satunya Prezi
2. Diharapkan kepada guru untuk meningkatkan profesionalismenya, dengan
memanfaatkan media pembelajaran innovatif salah satunya Prezi agar
dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
3. Diharapkan kepada peneliti agar dapat melakukan penelitian
berkelanjutan dengan metode yang lain dengan judul yang sama.
52
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Munib.2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES
PRESS.
Ariani, Niken. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Bakhtiar. 2013. Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Rajawali Press.
Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yirma Widya.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Yogyakarta: Gava Media.
Sadiman. 2007. Media Pembelajaran . Jakarta: Rineka Cipta.
Enterprise, Jubilee. 2013. Aplikasi Prezi. Jakarta: PT. Elek Media
Komputindo.
Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian. Malang: UIN-Malang Pers
Sudjana, Nana, Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2007
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Afabeta.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Afabeta
Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi
Aksana
Surahmad. 1998. Pengantar Penelitian. Penerbit Tarsito Bandung.
53
Wisnu, Saputra.2011. The Zooming Presentation. Penerbit: Elex Media
Komputindo
Winarno, Surahmad 1998, Pengantar Penelitian Sosial Dasar Metode Tehnik,
Penerbit Tarsito, Bandung.
Syamsuri, Syukri. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FKIP
Unismuh Makassar
Hasyim, Fuad. 2017. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Prezi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas
IV SD Negeri 2 Pongtiku Makassar.
Rodhi, Mohammad Yusuf. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Prezi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada
Materi Kalor. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF). Vol. 03 No. 02
Tahun 2014, 137-142. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun
Alam, Universitas Negeri Surabaya. ISSN: 2302-4496 (diakses, 28
Maret 2016)
Rinie, Pratiwi P. Nur Kuswanti, Rahardjo. 2008. Pusat perbukuan departemen
pendidikan.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Binamu
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Genap
Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 5 Jam Pelajaran @40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
serta Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya
diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis sistem peredaran
darah pada manusia dan
memahami gangguan pada
sistem peredaran darah, serta
upaya menjaga kesehatan
sistem peredaran darah
Memahami organ peredaran darah
Memahami jenis peredaran darah
Menganalisis sistem peredaran darah
pada manusia
Memahami berbagai penyakit pada
sistem peredaran darah
4.7 Menyajikan hasil percobaan
pengaruh aktivitas (jenis,
intensitas, atau durasi) dengan
frekuensi denyut jantung
Melakukan percobaan pengaruh
aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)
dengan frekuensi denyut jantung
Menyajikan hasil percobaan pengaruh
aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)
dengan frekuensi denyut jantung
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami organ peredaran darah
Memahami jenis peredaran darah
Lampiran 1
Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia
Memahami berbagai penyakit pada sistem peredaran darah
Melakukan percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)
dengan frekuensi denyut jantung
Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau
durasi) dengan frekuensi denyut jantung
D. Materi Pembelajaran
Sistem Peredaran Darah
• Organ peredaran darah
• Jenis peredaran darah
• Penyakit pada sistem peredaran darah
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
Laboratorium IPA sekolah
Perpustakaan sekolah
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang
Multimedia interaktif dan Internet
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
Lampiran 1
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 50 Menit )
Lampiran 1
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Pengantar tentang
Sistem Peredaran Darah dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Lembar kerja materi Pengantar tentang Sistem
Peredaran Darah.
Pemberian contoh-contoh materi Pengantar tentang
Sistem Peredaran Darah untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah.
Mendengar
Pemberian materi Pengantar tentang Sistem Peredaran
Darah oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi :
Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pengantar tentang
Lampiran 1
1 . Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Catatan : Selama pembelajaran Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi
Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pengantar tentang
Sistem Peredaran Darah yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi
nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja pada materi pelajaran Pengantar tentang Sistem Peredaran Darah.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pengantar tentang Sistem
Peredaran Darah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
2 . Pertemuan Kedua (3 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
Lampiran 1
2 . Pertemuan Kedua (3 x 40 Menit)
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
Organ peredaran darah
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Organ peredaran
darah dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Lembar kerja materi Organ peredaran darah.
Pemberian contoh-contoh materi Organ peredaran
darah untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb
Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Organ peredaran darah.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Organ peredaran darah.
Mendengar
Pemberian materi Organ peredaran darah oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi :
Organ peredaran darah
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Lampiran 1
2 . Pertemuan Kedua (3 x 40 Menit)
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Organ peredaran darah
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Organ peredaran
darah yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan
mencoba menginterprestasikannya.
Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Organ peredaran darah yang sedang
dipelajari.
Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Organ peredaran darah yang sedang dipelajari.
Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Organ
peredaran darah yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi Organ
peredaran darah.
Lampiran 1
2 . Pertemuan Kedua (3 x 40 Menit)
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Organ
peredaran darah yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Organ peredaran darah sesuai dengan pemahamannya.
Saling tukar informasi tentang materi :
Organ peredaran darah
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data
hasil pengamatan dengan cara :
Berdiskusi tentang data dari Materi :
Organ peredaran darah
Mengolah informasi dari materi Organ peredaran darah
yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Organ peredaran darah.
Verification
(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
Lampiran 1
2 . Pertemuan Kedua (3 x 40 Menit)
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
tentang materi :
Organ peredaran darah
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Organ
peredaran darah berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi :
Organ peredaran darah
Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi Organ peredaran darah dan ditanggapi
oleh kelompok yang mempresentasikan.
Bertanya atas presentasi tentang materi Organ peredaran
darah yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa
:
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Organ peredaran darah
Menjawab pertanyaan tentang materi Organ peredaran
darah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa
berkaitan dengan materi Organ peredaran darah yang
akan selesai dipelajari
Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Organ
peredaran darah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Organ peredaran darah berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,
Lampiran 1
2 . Pertemuan Kedua (3 x 40 Menit)
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi
Organ peredaran darah yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Organ peredaran
darah yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Organ peredaran darah.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi
nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja pada materi pelajaran Organ peredaran darah.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Organ peredaran darah
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
3 . Pertemuan Ketiga (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
Jenis peredaran darah
Lampiran 1
3 . Pertemuan Ketiga (2 x 40 Menit)
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 50 Menit )
Catatan : Selama pembelajaran Jenis peredaran darah berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,
disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi
Jenis peredaran darah yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Jenis peredaran
darah yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Jenis peredaran darah.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi
nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja pada materi pelajaran Jenis peredaran darah.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Jenis peredaran darah
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
4 . Pertemuan Keempat (3 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Lampiran 1
4 . Pertemuan Keempat (3 x 40 Menit)
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
Penyakit pada sistem peredaran darah
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat
itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Lampiran 1
4 . Pertemuan Keempat (3 x 40 Menit)
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi Penyakit pada
sistem peredaran darah dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Lembar kerja materi Penyakit pada sistem peredaran
darah.
Pemberian contoh-contoh materi Penyakit pada sistem
peredaran darah untuk dapat dikembangkan peserta
didik, dari media interaktif, dsb
Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Penyakit pada sistem peredaran darah.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Penyakit pada sistem peredaran darah.
Mendengar
Pemberian materi Penyakit pada sistem peredaran darah
oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi :
Penyakit pada sistem peredaran darah
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Penyakit pada sistem peredaran darah
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Penyakit pada sistem
Lampiran 1
4 . Pertemuan Keempat (3 x 40 Menit)
Catatan : Selama pembelajaran Penyakit pada sistem peredaran darah
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi
Penyakit pada sistem peredaran darah yang baru dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Penyakit pada
sistem peredaran darah yang baru diselesaikan.
Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Penyakit pada sistem peredaran darah.
Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi
nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja pada materi pelajaran Penyakit pada sistem peredaran darah.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Penyakit pada sistem
peredaran darah kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik.
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
N
o Nama Siswa
Aspek Perilaku yang
Dinilai Jumla
h Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Lampiran 1
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 :
4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada
peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk
menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap
bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu
tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan
dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya
format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut
Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1
Selama diskusi,
saya ikut serta
mengusulkan
ide/gagasan.
50
250 62,50 C 2
Ketika kami
berdiskusi, setiap
anggota
mendapatkan
kesempatan untuk
berbicara.
50
3
Saya ikut serta
dalam membuat
kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
50
4 ... 100
Lampiran 1
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4
x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) =
(250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi
pengetahuan dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai
temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru
telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria
penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh
format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Mau menerima
pendapat teman. 100
450 90,00 SB
2
Memberikan solusi
terhadap
permasalahan.
100
3
Memaksakan
pendapat sendiri
kepada anggota
kelompok.
100
4 Marah saat diberi
kritik. 100
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang
positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan
Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5
x 100 = 500
Lampiran 1
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) =
(450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
N
o Aspek yang Dinilai
Skala Jumla
h Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 10
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa
mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang
telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Lampiran 1
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Kesesuaian respon
dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan
kata
3 Kesesuaian penggunaan
tata bahasa
4 Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti
catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Lampiran 1
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai
berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara
Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan!
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
No
Nama
Pesert
a
Didik
Nilai
Ulanga
n
Indikato
r yang
Belum
Dikuasa
i
Bentuk
Tindaka
n
Remedia
l
Nilai
Setelah
Remedi
al
Keteranga
n
1
2
3
4
5
6
Ds
t
b. Pengayaan
Lampiran 1
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal
pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang
relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang
Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang
ada di lingkungan sekitar.
Jeneponto……………, 2019
Guru MataPelajaran Peneliti
Musakkir, S.Pd., M.Pd Sukarni
NIP. NIM. 10531224815
Mengetahui
Kepala Sekolah
Maliling, S.Pd., M.Pd
NIP. 19630217 198703 1 012
Lampiran 2
DAFTAR HADIR SISWA
No Nama Siswa Pertemuan I Pertemuan II
1. A.N.I.D
2. A
3. A.A
4. A.V.D
5. A.R
6. A.E.T
7. A.N.B
8. A.K.A.S.S
9. A.R.N
10. A.R.U
11. D.S.R
12. D.L
13. D.A.S
14. F
15. F.A.L
16. F.R
17. K.K
18. L.W
19. M.N.W.S
20. M.W.W
21. N.P.S.S
22. N.A
23. N.A.I.S
24. N.W.A
25. R.R
26. R.N
27. S.N
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Sekolah : SMP Negeri 1 Binamu
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : VIII 1
No Aspek Pengamatan
Pertemuan/Fr
ekuensi Rata-rata Persen %
I II
1. Kehadiran siswa 27 27 27 100
2.
Siswa yang memperhatikan
pembelajaran materi sistem peredar
an darah dengan menggunakan
media prezi
15 22 18,5 68,51
3. Siswa yang mencatat penjelasan
dengan menggunakan media prezi 15 22 18,5 68,51
4.
Siswa yang mengajukan
pertanyaan dengan menggunakan
media prezi
18 25 21,5 79,62
5. Siswa yang menjawab pertanyaan
dengan menggunakan media prezi 20 25 22,5 83,33
6. Siswa yang meminta penjelasan
dengan menggunakan media prezi 17 20 18,5 68,51
7. Siswa yang mengerjakan LKS 27 27 27 100
8.
Siswa yang membantu temannya
dalam menyelesaikan soal yang
menggunakan media prezi
9 11 10 37,03
Jeneponto, Mei 2019
Observer
Sukarni
1053 12248 15
Lampiran 4
SOAL PILIHAN GANDA (PRETEST)
Berilah tanda (X) pada jawaban yang benar...!!!
1. Sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah untuk menghentikan
pendarahan jika terjadi luka adalah….
a. Eritrosit
b. Leukosit
c. Trombosit
d. Basophil
e. Limfosit
2. Sel darah yang memiliki inti tetapi tidak memiliki bentuk yang tetap dan tidak berwarna
adalah….
a. Trombosit
b. Eritrosit
c. Leukosit
d. Mega korosit
e. Globin
3. Proses pembentukan sel darah merah disebut….
a. Eritpolesit
b. Hemositoblas
c. Eritropoietin
d. Myeloid
e. Pulirpoten
Lampiran 4
4. Benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan terdapat di dalam plasma darah disbeut….
a. Antitoksin
b. Toksin
c. Antigen
d. Limfosit
e. Lisin
5. Pembuluh darah yang bertugas mengalirkan darah menuju atau sel-sel tubuh dan
berhubungan langsung dengan sel tubuh disebut….
a. Vena
b. Kapiler
c. Arteri
d. Pembuluh balik
e. Nadi
6. Pembuluh darah yang bertugas untuk membawa darah yang mengandung oksigen dari
paru-paru ke serambi kiri jantung disebut….
a. Arteri
b. Kapiler
c. Vena kava superior
d. Vena pulmonalis
e. Vena kava inferior
Lampiran 4
7. Berikut ini yang merupakan skema peredaran darah kecil adalah…
a. Jantung - paru-paru – seluruh tubuh
b. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru
c. Jantung – paru-paru – jantung
d. Jantung – paru-paru – seluruh tubuh
e. Jantung – seluruh tubuh – jantung
8. Gangguan system peredaran darah yang terjadi akibat berkurangnya kadar haemoglobin
atau jumlah pritrosit di dalam darah disebut…
a. Kanker darah
b. Anemia
c. Leukimia
d. Hemofilia
e. Thrombus
9. Komponen terbesar yang menyusun plasma darah adalah…
a. Protein
b. Glukosa
c. Air
d. Enzim
e. Albumin
Lampiran 4
10. Darah yang besar yang tersusun atas protein, air dan bahan organic disebut….
a. Sel darah
b. Plasma darah
c. Jaringan darah
d. Albumin
e. Globulin
Lampiran 5
SOAL PILIHAN GANDA (POSTTEST)
Berilah tanda (X) pada jawaban yang benar ...!!!
1. Sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah untuk
menghentikan pendarahan jika terjadi luka adalah….
a. Eritrosit
b. Leukosit
c. Trombosit
d. Basophil
e. Limfosit
2. Sel darah yang memiliki inti tetapi tidak memiliki bentuk yang tetap dan
tidak berwarna adalah….
a. Trombosit
b. Eritrosit
c. Leukosit
d. Mega korosit
e. Globin
3. Proses pembentukan sel darah merah disebut….
a. Eritpolesit
b. Hemositoblas
c. Eritropoietin
d. Myeloid
e. Pulirpoten
Lampiran 5
4. Benda asing yang masuk ke dalam tubuh dan terdapat di dalam plasma
darah disbeut….
a. Antitoksin
b. Toksin
c. Antigen
d. Limfosit
e. Lisin
5. Pembuluh darah yang bertugas mengalirkan darah menuju atau sel-sel
tubuh dan berhubungan langsung dengan sel tubuh disebut….
a. Vena
b. Kapiler
c. Arteri
d. Pembuluh balik
e. Nadi
6. Pembuluh darah yang bertugas untuk membawa darah yang mengandung
oksigen dari paru-paru ke serambi kiri jantung disebut….
a. Arteri
b. Kapiler
c. Vena kava superior
d. Vena pulmonalis
e. Vena kava inferior
Lampiran 5
7. Berikut ini yang merupakan skema peredaran darah kecil adalah…
a. Jantung - paru-paru – seluruh tubuh
b. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru
c. Jantung – paru-paru – jantung
d. Jantung – paru-paru – seluruh tubuh
e. Jantung – seluruh tubuh – jantung
8. Gangguan system peredaran darah yang terjadi akibat berkurangnya kadar
haemoglobin atau jumlah pritrosit di dalam darah disebut…
a. Kanker darah
b. Anemia
c. Leukimia
d. Hemofilia
e. Thrombus
9. Komponen terbesar yang menyusun plasma darah adalah…
a. Protein
b. Glukosa
c. Air
d. Enzim
e. Albumin
Lampiran 5
10. Darah yang besar yang tersusun atas protein, air dan bahan organic
disebut….
a. Sel darah
b. Plasma darah
c. Jaringan darah
d. Albumin
e. Globulin
Lampiran 6
Tit Persentse Distribusi t (df = 1 - 40)
d.f Taraf Signifikan
50% 40% 20% 10% 5% 2% 1% 0,1%
1 1.000 1.376 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 636.691
2 0.816 1.061 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 31.598
3 0.765 0.978 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 12.941
4 0.741 0.941 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 8.610
5 0.727 0.920 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 6.859
6 0.718 0.906 1.440 1.943 2.477 3.143 3.707 5.959
7 0.771 0.896 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 5.405
8 0.706 0.889 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 5.041
9 0.703 0.883 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 4.781
10 0.700 0.879 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.587
11 0.697 0.876 1.363 1.796 2.201 2.718 3.160 4.437
12 0.695 0.873 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 4.318
13 0.694 0.870 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 4.221
14 0.692 0.868 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 4.140
15 0.691 0.866 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 4.073
16 0.690 0.865 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 4.015
17 0.689 0.863 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.965
18 0.688 0.862 1.320 1.734 2.101 2.552 2.878 3.922
19 0.688 0.861 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.883
20 0.687 0.860 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.850
21 0.686 0.859 1.313 1.721 2.080 2.518 2.831 3.819
22 0.686 0.858 1.311 1.717 2.074 2.508 2.819 3.792
23 0.685 0.858 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 3.767
24 0.685 0.857 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 3.745
25 0.684 0.856 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 3.725
26 0.684 0.856 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 3.707
27 0.684 0.855 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 3.690
28 0.683 0.855 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 3.674
29 0.683 0.854 1.311 16.99 2.045 2.462 2.756 3.659
30 0.683 0.854 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 3.646
40 0.681 0.851 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 3.551
60 0.679 0.848 1.286 1.671 2.000 2.390 2.660 3.460
120 0.677 0.845 1.289 1.658 1.980 2.358 2.617 3.373
200 0.674 0.842 1.282 1.645 1.960 2.326 2.576 3.291
Lampiran 7
DOKUMENTASI
(Memberikan Lembar Observasi)
(Melakukan Penerapan Media Pembelajaran Prezi)
Lampiran 7
(Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Binamu)
(Korlap SMP Negeri 1 Binamu)
RIWAYAT HIDUP
Sukarni. Dilahirkan di Selayar Kacamatan Bontomanai
Kabupaten Kepulauan Selayar pada tanggal 5 Februari
1997, dari pasangan Ayahanda Mursalim dan Ibunda
Jamima yang merupakan anak ke empat dari lima
bersaudara. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2003
di SD Parak Kec. Bontomanai Kab. Kepulauan Selayar, tamat pada tahun 2009,
tamat SMP Negeri 2 Benteng pada tahun 2012, dan tamat SMK Negeri 1
Benteng pada tahun 2015. Pada tahun yang sama 2015 penulis melanjutkan
pendidikan pada program strata 1 (S1) Program Studi Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.