penerapan metode simulasi untuk meningkatkan motivasi belajar pkn...

17
i PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KEBAK TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Oleh : EKA YUNI ERLIANA A 510 091 052 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Upload: others

Post on 05-Aug-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

i

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KEBAK

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

EKA YUNI ERLIANA

A 510 091 052

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

ii

ABSTRAK

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KEBAK

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Eka Yuni Erliana, A510 091 052, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2012, 101 halaman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yang

kemudian berdampak pada hasil belajar melalui penerapan metode simulasi. Jenis

penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang terdiri atas perencanaan,

tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi dengan metode pembelajaran Simulasi.

Subyek penelitian ini adalah guru kelas V SD Negeri 03 Kebak dan peneliti sebagai

subyek pemberi tindakan dan siswa kelas V SD Negeri 03 Kebak yang berjumlah

24 siswa sebagai subyek penerima tindakan. Metode pengumpulan data dilakukan

melalui observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang

dilakukan terdiri dari: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar

siswa dalam pembelajaran PKn yang kemudian berdampak pada peningkatan hasil

belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari motivasi belajar siswa yang meliputi

aktivitas: (1) Bertanya, sebelum tindakan hanya 7 siswa (29,17 %) dan pada akhir

tindakan mencapai 18 siswa (75,00 %) (2) Berpendapat, sebelum tindakan hanya

5 siswa (20,83 %) dan pada akhir tindakan mencapai 18 siswa (75,00 %)

(3) Perhatian, sebelum tindakan hanya 8 siswa (33,33 %) dan pada akhir tindakan

mencapai 19 siswa (79,17 %) (4) Mengerjakan tugas, sebelum tindakan hanya

9 siswa (37,50 %) dan pada akhir tindakan mencapai 20 siswa (83,33 %)

(5) Kerjasama kelompok, sebelum tindakan hanya 5 siswa (20,83 %) dan pada akhir

tindakan mencapai 19 siswa (79,17 %). Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari

hasil post test yang dilakukan di akhir proses pembelajaran yaitu sebelum tindakan,

prosentase keberhasilan siswa yang nilainya di atas KKM (≥ 70) hanya 54,17 % dan

pada akhir tindakan mencapai 87,50 %. Berdasarkan hasil penelitian tersebut

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan metode simulasi dapat

meningkatkan motivasi belajar PKn pada siswa kelas V SD Negeri 03 Kebak

Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012.

Kata kunci: motivasi belajar, metode simulasi, hasil belajar

Page 3: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

PERSETUJUAII

PENERAPA}I METODE SIMULASI UNTUK

MENINGKATKA}I MOTIVASI,BELAJAR PKN PADA

SISWA KELAS V SD I{EGERI 03 KEBAK

TAHIJN PELAJARAN 2OI1I2O12

Dipersiapkan dan Disususn oleh:

EKA YL]NI ERLIANA

A 510 091 052

Telah Disetujui dan Disyaratkan oleh Pembimbing I dan Pembimbing II

Untuk, Dipenahankan Dihadapan Dewan Penguji Skipsi

Fakultas Keguuan dan Ilmu Pendidikao

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mengetahui,

Drs. Sarine Marsudi. SE.. M.Pd

Tanggali

I

Page 4: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

PENGESAIIAN

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKN PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI 03 KEBAK

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

EKA YUNI ERLIANAA 510 091 052

Telah dipertahankan di depan dewan penguji :Pada hari : JumatPada tanggal : l0 Agustus 2012

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Dewan Penguji:l Drs. Saring Marsudi, Sll., M.Pd.2. Drs. Mulyadi SK., M.Pd.3. Dra. Risminawati, M.Pd.

Surakada, Agustus 2012Disahkan

(

(

(

Muhammadiyah Surakartadan llmu Pendidikan

l l l

I

I

Page 5: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

3

PENDAHULUAN

Peningkatan kualitas pendidikan salah satunya dapat dicapai melalui

pelaksanaan pembelajaran yang baik. Proses pembelajaran hendaknya dipusatkan

pada siswa (student centered) dan kegiatan pembelajaran harus melibatkan

keaktifan siswa secara penuh (active learning). Dalam hal ini, guru memposisikan

dirinya dalam berbagai peranan, seperti sebagai fasilitator, motivator, dan

pembimbing dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat membangkitkan

kemauan dan kemampuannya sendiri untuk memperoleh berbagai pengetahuan

dan pengalaman belajarnya.

Di SD Negeri 03 Kebak juga ditemukan beberapa permasalahan yaitu hasil

belajar beberapa siswa khususnya untuk pelajaran PKn masih rendah, dengan nilai

rata-rata 68. Berarti beberapa siswa masih mendapat nilai di bawah KKM, yaitu ≤

70. Hal ini kemungkinan dikarenakan siswa kurang tertarik dengan pelajaran PKn

dan merasa jenuh dalam proses pembelajaran karena cara guru dalam

menyampaikan pelajaran kurang menarik bagi siswa. Sehingga siswa kurang aktif

dalam pembelajaran dan tidak dapat menguasai materi pelajaran yang telah

disampaikan. Metode pembelajaran yang sering digunakan kurang efektif dan

cenderung monoton, yaitu metode ceramah, sehingga tidak dapat membangkitkan

motivasi belajar siswa terutama untuk mengikuti pelajaran PKn.

Untuk itu diperlukan suatu proses pembelajaran yang dapat

membangkitkan semangat belajar siswa dan mempermudah siswa dalam

menerima materi pelajaran yang disampaikan, khususnya untuk pelajaran PKn.

Dalam hal ini, guru berupaya untuk menciptakan suatu pembelajaran efektif yang

mampu mendorong siswa untuk senang dan bergairah dalam belajar, sehingga

dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal dan tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan

belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri (Hamalik, 2001: 171). Siswa dapat

memperoleh lebih banyak pengalaman dengan cara keterlibatan secara aktif dan

personal, dibandingkan dengan bila mereka hanya melihat materi/konsep. Dengan

melakukan perbuatan dalam proses belajar dapat memungkinkan pengalaman

belajar yang diperoleh bersifat lebih baik dan tersimpan dalam daya ingatan dalam

jangka waktu yang lama.

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, antara lain dengan

menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Ketepatan (efektifitas)

penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode

Page 6: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

4

pembelajaran dengan beberapa faktor, yaitu tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber atau fasilitas, situasi

kondisi dan waktu (Sumiati, 2009: 92).

Metode pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan

belajar mengajar. Tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan

metode yang tepat. Penggunaan metode yang tepat dimaksudkan untuk

menggairahkan belajar siswa. Apabila proses kegiatan belajar berlangsung dengan

menyenangkan dan tidak membosankan diharapkan dapat menambah ketertarikan

siswa terhadap pelajaran tersebut sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa itu sendiri.

Kedudukan metode adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan

belajar mengajar (Djamarah dan Zain, 2010: 73). Metode berfungsi sebagai alat

perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. Tanpa

motivasi yang besar peserta didik akan banyak mengalami kesulitan belajar,

karena motivasi merupakan faktor pendorong kegiatan belajar (Samino dkk, 2011:

90). Seorang siswa tidak akan dapat belajar dengan baik jika tidak ada motivasi

dalam dirinya. Bahkan tanpa motivasi, seorang siswa tidak akan melakukan

kegiatan belajar.

Materi pembelajaran untuk mata pelajaran PKn mengandung pendidikan

nilai dan moral untuk mengembangkan individu dan masyarakat agar cerdas dan

baik. Hal ini membutuhkan suatu pemahaman yang kuat, sehingga guru harus

berupaya menciptakan suatu pembelajaran yang dapat menggairahkan dan

mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan menerima materi

yang disampaikan. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat merupakan upaya

yang dilakukan oleh guru.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa dalam pelajaran PKn adalah dengan melalui penerapan metode

Simulasi. Pada penerapan metode simulasi, guru berperan sebagai pengarah dan

pemberi kemudahan untuk terjadinya proses belajar siswa, bukan sebagai penyaji

materi pembelajaran. Metode ini menyenangkan dan menuntut keaktifan siswa

sehingga dapat mengurangi bahkan menghilangkan kejenuhan siswa dalam

pembelajaran, karena siswa terlibat langsung di dalamnya.

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti akan

melakukan penelitian tentang “Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan

Motivasi Belajar PKn pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Kebak Kebakkramat

Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Page 7: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

5

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar PKn pada siswa kelas V SD

Negeri 03 Kebak Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui penerapan

metode simulasi.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PKn pada siswa kelas V SD

Negeri 03 Kebak Kebakkramat Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui penerapan

metode simulasi.

LANDASAN TEORI

Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2008: 57).

Pembelajaran merupakan suatu interaksi positif antara pendidik dengan

peserta didik, dan antara peserta didik dengan peserta didik lainnya pada suatu

lingkungan belajar untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Jadi,

pembelajaran dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pendidik (guru)

untuk membantu peserta didik (siswa) aktif dalam kegiatan belajar yang telah

dirancang oleh guru.

Menurut Hamalik (2008: 71) unsur minimal dalam system pembelajaran

adalah siswa, tujuan, dan prosedur, sedangkan fungsi guru dapat dialihkan kepada

media pengganti.

1) Siswa; dipandang sebagai obyek atau sebagai individu yang menerima

informasi dan pengetahuan, dalam hal ini siswa bersikap pasif. Siswa juga

dipandang sebagai subyek didik yaitu siswa dengan berbagai potensi yang

dimilikinya melakukan berbagai aktivitas dan mengadakan interaksi dengan

lingkungannya untuk menggali informasi dan pengetahuan.

2) Tujuan; dalam hal ini tujuan pembelajaran merupakan titik tolak dalam

merancang system yang efektif, dengan kata lain, tujuan merupakan target

pembelajaran. Jadi, tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai

setelah selesai dilaksanakannya suatu proses pembelajaran.

3) Prosedur; merupakan suatu tahapan yang disusun secara sistematis untuk

melakukan suatu kegiatan sehingga tujuan yang direncanakan dapat tercapai.

Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi dan

pengetahuan, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.

Page 8: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

6

4) Media pengganti guru; media sebagai sumber informasi meliputi; buku,

slide, teks yang terprogram, film, lingkungan, dan sebagainya.

Dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa pembelajaran

meliputi kegiatan seperti berikut:

1) Pendahuluan

2) Inti

3) Penutup

Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen pengajaran yang

mempunyai peranan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut

Djamarah dan Zain (2010: 73) kedudukan metode dalam belajar mengajar adalah

sebagai berikut:

1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik.

Metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat

membangkitkan belajar seseorang.

2) Metode sebagai strategi pengajaran

Metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.

3) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan

Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan, merupakan pelicin jalan

pengajaran menuju tujuan.

Pembelajaran Berbasis PAKEM

Depdiknas, 2006 (dalam Sufanti, 2011: 24) menyatakan bahwa PAKEM

adalah proses pembelajaran yang dirancang agar mengaktifkan anak,

mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

Pembelajaran yang aktif menghendaki keaktifan siswa, baik berupa keaktifan fisik

maupun keaktifan psikis dalam memperoleh pemahaman. Pembelajaran dilakukan

dengan mengembangkan kreativitas secara optimal terhadap potensi-potensi yang

dimiliki siswa. Keaktifan dan kreatifitas diarahkan dalam pencapaian tujuan atau

kompetensi. Semua aktifitas dalam meraih tujuan tersebut diselenggarakan dalam

suasana yang menyenangkan.

Metode Simulasi

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2010: 27), simulasi berasal dari kata

simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah; dan simulation yang

Page 9: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

7

artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja. Jadi, simulasi adalah tiruan atau

perbuatan yang hanya pura-pura saja.

Simulasi dapat diartikan sebagai suatu cara pembelajaran dengan

melakukan proses tingkah laku secara tiruan. Metode pembelajaran simulasi ada

yang menyebutnya dengan metode pembelajaran sosiodrama (Taniredja, dkk,

2011 : 39).

Menurut Gilstrap yang melihatnya dari sifat tiruannya, simulasi itu dapat

berbentuk: role playing, psikodrama, sosiodrama, dan permainan. Sedangkan

menurut Hyman dalam bukunya Ways of Teaching, simulasi merupakan salah satu

metode yang termasuk ke dalam kelompok role playing, dan bentuk-bentuk role

playing yang lain adalah sosiodrama, permainan, dan dramatisasi (Hasibuan dan

Moedjiono, 2010: 27).

1) Role Playing; atau bermain peran bertujuan menggambarkan suatu peristiwa

masa lampau dan dapat pula cerita yang kemungkinan terjadi baik kini

maupun mendatang. Pemeran melakukan perannya sesuai dengan daya khayal

tentang pokok yang diperankannya.

2) Sosiodrama; semacam drama social, berguna untuk menanamkan kemampuan

menganalisis situasi social tertentu. Cerita yang diangkat dari kehidupan

social, misalnya: kenakalan remaja, pengaruh pergaulan bebas, dan

sebagainya.

3) Psikodrama; hampir mirip dengan sosiodrama, tapi psikodrama lebih

menekankan pada pengaruh psikologinya.

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2010: 27) tujuan simulasi adalah

sebagai berikut :

1) Untuk melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat professional maupun

bagi kehidupan sehari-hari.

2) Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.

3) Untuk latihan memecahkan masalah.

Motivasi Belajar

Menurut Sumiati dan Asra (2009: 59) motivasi belajar adalah sesuatu yang

mendorong siswa untuk berperilaku yang langsung menyebabkan munculnya

perilaku dalam belajar. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)

seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai

tujuan (Hamalik, 2001: 158). Dalam hal ini ada tiga unsur yang saling berkaitan,

yaitu:

Page 10: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

8

1) Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.

2) Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan.

3) Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

Menurut Hamalik (2008, 105) ada dua pendekatan yang digunakan untuk

memahami motivasi, yaitu:

1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Hal ini dapat membantu guru untuk

menjelaskan tingkah laku yang diamati atau meramalkan tingkah laku orang

lain.

2) Menentukan karakteristik proses ini berdasarkan petunjuk-petunjuk tingkah

laku seseorang. Petunjuk-petunjuk tersebut dapat dipercaya apabila tampak

kegunaannya untuk meramalkan dan menjelaskan tingkah laku lainnya

Pada pokoknya motivasi memiliki dua sifat, yakni (1) motivasi instrinsik,

(2) motivasi ekstrinsik, yang saling berkaitan satu dengan lainnya (Hamalik,

2008:112).

1) Motivasi instrinsik, adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang

bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri atau timbul dari

dalam diri peserta didik.

Menurut Hamalik (2001: 205) ada beberapa cara untuk mendorong motivasi

instrinsik siswa, yaitu:

a) Siswa harus dilibatkan dalam pengembangan konsep belajar dan material

yang akan digunakan.

b) Pusat belajar harus dikembangkan sesuai dengan minat dan kebutuhan

siswa yang akan menggunakan pusat tersebut.

c) Pusat belajar harus dirancang untuk memberdayakan beraneka ragam

material.

d) Pusat belajar harus bertata warna, berdaya tarik, terorganisasi dan

terpelihara baik, serta tersedia peralatan/perlengkapan yang handal.

2) Motivasi ekstrinsik, adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari

luar situasi belajar.

Menurut Sardiman, 1988 (dalam Djamarah dan Zain, 2010: 73) motivasi

ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya

perangsang dari luar.

Kenneth H. Hover (dalam Hamalik, 2001: 163) mengemukakan prinsip-

prinsip motivasi antara lain sebagai berikut:

1) Pujian lebih efektif daripada hukuman.

Page 11: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

9

Hukuman bersifat menghentikan suatu perbuatan, sedangkan pujian bersifat

menghargai apa yang telah dilakukan. Jadi, pujian lebih efektif dalam upaya

mendorong motivasi belajar siswa.

2) Teknik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah efektif untuk

memelihara minat murid.

Cara mengajar yang bervariasi akan menimbulkan situasi belajar yang

menantang, dan menyenangkan. Bisa diibaratkan dengan bermain dengan alat

permainan yang berlainan. Penggunaan metode mengajar yang bervariasi

dapat menggairahkan belajar siswa, terutama siswa tidak merasa bosan.

3) Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas murid.

Dengan strategi pembelajaran tertentu, motivasi siswa dapat ditujukan kepada

kegiatan-kegiatan kreatif. Misalnya, dalam kegiatan pembelajaran siswa diberi

berbagai tantangan, maka akan tumbuh kegiatan kreatifnya.

Pendidikan PKn

Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan

nilai-nilai Pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan

nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang

diharapkan dapat menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam

kehidupan sehari-hari (Wiranataputra, 2009: 3.7).

Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak

dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil,

dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Permendiknas

No. 22: 2006).

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan

suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan

berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). PTK adalah

penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya,

sehingga berfokus pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas (Suhardjono,

Page 12: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

10

2010: 12). Menurut Arikunto (2008: 16) dalam penelitian secara garis besar

terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas

yang bersifat kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas V yang membantu

dalam pelaksanaan penelitian.

Penelitian tindakan ditandai dengan adanya perbaikan secara terus

menerus sehingga sasaran dari penelitian tersebut tercapai. Perbaikan tersebut

dilakukan pada setiap siklus yang telah dirancang oleh peneliti bersama dengan

guru kelas.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 03 Kebak

Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilaksanakan pada

semester II tahun pelajaran 2011/2012, yaitu mulai bulan April sampai dengan

Juni tahun 2012. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD

Negeri 03 Kebak yang berjumlah 24 siswa dengan komposisi laki-laki 12 siswa

dan perempuan 12 siswa merupakan subyek penelitian yang dikenai tindakan serta

guru kelas V SD Negeri 03 Kebak sebagai subyek yang memberi tindakan.

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes.

1. Wawancara

2. Observasi

3. Dokumentasi

4. Tes

Aktivitas yang dilakukan dalam analisis data yaitu: pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan lalu diverifikasi. Data hasil

penelitian dianalisis sejak penelitian dimulai, kemudian dikembangkan dan

penyusunan laporan.

HASIL PENELITIAN

Refleksi Awal

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan hasil tes sebelum dilakukan

tindakan, sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam menguasai

materi yang disampaikan dan motivasi belajar siswa juga masih sangat rendah.

Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar PKn sebagian besar siswa masih di bawah

KKM yaitu ≤ 70. Peneliti bersama guru kelas V menyimpulkan akar

permasalahan dari rendahnya hasil dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

PKn adalah sebagai berikut :

Page 13: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

11

1) Pembelajaran PKn masih bersifat teacher centered, sehingga siswa kurang

percaya diri untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

2) Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam

menyampaikan materi, sehingga pembelajaran kurang menarik dan siswa

merasa bosan.

3) Penguasaan siswa atas materi yang disampaikan guru belum optimal.

Berdasarkan hasil observasi dalam pembelajaran PKn dan dialog awal

dengan guru kelas V diperoleh beberapa keterangan yaitu dari 24 siswa secara

keseluruhan yang motivasi belajarnya baik (skor > 2) dilihat dari beberapa aspek

antara lain : aspek bertanya sebanyak 7 siswa (29,17 %), berpendapat sebanyak 5

siswa (20,83 %), perhatian sebanyak 8 siswa (33,33 %), mengerjakan tugas

sebanyak 9 siswa (37,50 %), kerjasama kelompok sebanyak 5 siswa (20,83 %).

Berdasarkan data yang diperoleh, hasil belajar PKn pada pertemuan pra

tindakan, dari 24 siswa secara keseluruhan yang tuntas dalam belajar hanya 13

siswa, sedangkan 11 siswa lainnya belum tuntas. Ketuntasan belajar siswa secara

keseluruhan pada pra tindakan baru mencapai 54,17 % dengan nilai rata-rata kelas

67,92. Hal tersebut memberi gambaran bahwa hasil belajar siswa dalam

pembelajaran PKn cenderung masih rendah, karena rata-rata kognitif siswa masih

di bawah KKM yaitu ≤ 70. Sedangkan rata-rata ketuntasan secara keseluruhan

belum mencapai seperti yang diharapkan yaitu ≥ 75% siswa yang tuntas belajar.

Siklus I

Hasil belajar pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan, yaitu dari

rata-rata nilai hasil belajar sebelum tindakan adalah 67,92, pada siklus I

meningkat menjadi 72,29. Sedangkan prosentase keberhasilan siswa yang nilainya

di atas KKM (≥ 70) pada siklus I juga menunjukkan adanya peningkatan. Pada

pra tindakan yaitu 54,17 %, pada siklus I meningkat menjadi 70,83 %.

Siklus II

Selain motivasi belajar siswa yang meningkat, hasil belajar siswa pada

siklus II juga menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dari

rata-rata nilai hasil belajar siswa pada pra tindakan adalah 67,92, pada siklus I

meningkat menjadi 72,29 dan pada siklus II meningkat menjadi 80,00. Sedangkan

prosentase keberhasilan siswa yang nilainya di atas KKM (≥ 70) pada siklus II

juga menunjukkan adanya peningkatan. Dari prosentase keberhasilan siswa pada

Page 14: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

12

pra tindakan yaitu 54,17 %, pada siklus I meningkat menjadi 70,83 % dan pada

siklus II menjadi 87,50 %.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II diketahui bahwa tindakan yang

dilakukan guru dengan menerapkan metode pembelajaran simulasi pada

pembelajaran PKn dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Peningkatan yang dicapai cukup signifikan, karena secara keseluruhan prosentase

motivasi belajar siswa mencapai ≥ 75 %, sedangkan prosentase keberhasilan siswa

yang nilainya di atas KKM (≥ 70) atau siswa yang tuntas belajar mencapai ≥ 75

%. Meskipun ada 3 siswa yang hasil belajarnya belum mampu mencapai nilai

batas KKM atau belum tuntas. Dengan melihat hasil tersebut, maka tidak perlu

dilakukan tindakan berikutnya.

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui metode simulasi

mengalami peningkatan untuk setiap siklus. Pada pra tindakan, hasil belajar

siswa banyak yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dalam

penelitian ini nilai KKM untuk mata pelajaran PKn yaitu 70 dengan prosentase

keberhasilan/ketuntasan siswa yang nilainya di atas KKM ≥ 75%. Pada pra

tindakan rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 67,92, pada siklus I meningkat

menjadi 72,29 dan pada siklus II meningkat menjadi 80,00. Sedangkan

prosentase keberhasilan siswa yang nilainya di atas KKM (≥ 70) pada pra

tindakan yaitu 54,17 %, pada siklus I meningkat menjadi 70,83 % dan pada

siklus II menjadi 87,50 %. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Dilihat dari hasil penelitian di

atas maka hipotesis tindakan yaitu: (1) Penerapan metode simulasi dapat

meningkatkan motivasi belajar PKn pada siswa kelas V SD Negeri 03 Kebak

Kebakkramat (2) Penerapan metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar

PKn pada siswa kelas V SD Negeri 03 Kebak Kebakkramat diterima

kebenarannya.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Penerapan metode simulasi pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat dari motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran

yang selalu meningkat dari satu siklus ke siklus berikutnya.

2. Penerapan metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil

belajar siswa pada pra tindakan adalah 67,92, pada siklus I meningkat menjadi

Page 15: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

13

72,29 dan siklus II menjadi 80,00. Sedangkan prosentase keberhasilan siswa

yang nilainya di atas KKM (≥ 70) pada pra tindakan yaitu 54,17 %, pada

siklus I meningkat menjadi 70,83 % dan pada siklus II menjadi 87,50 %.

3. Hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa (1) Penerapan metode simulasi

dapat meningkatkan motivasi belajar PKn pada siswa kelas V SD Negeri 03

Kebak Kebakkramat (2) Penerapan metode simulasi dapat meningkatkan hasil

belajar PKn pada siswa kelas V SD Negeri 03 Kebak Kebakkramat diterima

kebenarannya.

Saran

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab terhadap pelaksanaan

proses pendidikan di sekolah hendaknya menyarankan kepada guru agar

menggunakan metode pembelajaran yang inovatif khususnya metode

simulasi untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa yang nantinya

berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

2. Bagi Guru

a. Guru dapat menggunakan metode simulasi sebagai metode alternatif dalam

pembelajaran PKn karena metode simulasi melibatkan siswa secara

langsung dan siswa dituntut aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa yang nantinya akan berdampak pada

peningkatan hasil belajar siswa.

b. Guru perlu memahami berbagai metode mengajar dengan berbagai

karakteristik, sehingga mampu memilih metode yang tepat untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar

siswa.

c. Untuk menindaklanjuti siswa yang belum tuntas belajarnya perlu diadakan

tutor sebaya, sehingga siswa yang pandai mengajari siswa yang kurang

pandai. Dilakukan bimbingan/pendekatan dan juga diberi tambahan

pelajaran setelah jam pelajaran selesai baik secara individual maupun

kelompok khusus siswa yang belum tuntas.

3. Terhadap Peneliti Selanjutnya

Mengingat dalam penelitian ini masih banyak kekurangan maka

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang serupa dengan penelitian ini tapi

dengan materi dan metode yang berbeda.

Page 16: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

14

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sinar

Grafika.

Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22, 23, dan 24

Tahun 2006. Jakarta.

Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta.

Furqon, Hidayatullah. 2011. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban

Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Grafika.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika.

Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mulyadi. 2011. Bahan Ajar PLPG: Pedagogik Khusus Model Pembelajaran

Inovatif di SD/MI. Surakarta.

Pusat Kurikulum. 2009. Pengembangan dan Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa: Pedoman Sekolah (hal. 9-10). Jakarta.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: UMS.

Samino dan Marsudi, Saring. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta:

Fairuz Media.

Sufanti, Main. 2011. Modul PLPG: Pedagogik Khusus Bidang Studi Bahasa dan

Sastra. Surakarta.

Suhardjono. 2010. Pertanyaan dan Jawaban di Sekitar Penelitian Tindakan

Kelas & Tindakan Sekolah. Malang: Cakrawala Indonesia.

Suharmi. 2008. Upaya Peningkatan Hasil Belajar PKn tentang Pengaruh

Globalisasi melalui Metode Simulasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01

Ngepungsari Kecamatan Jatipuro Tahun 2009/2010.

Sumiati. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 17: PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PKn …eprints.ums.ac.id/21240/10/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf · 2012-11-16 · BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

15

Taniredja, Tukiran dkk. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung:

Alfabeta.

Tim Redaksi. 2008. Himpunan Perundang-undangan RI tentang Sistem

Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) Undang-undang RI N0. 20 Tahun

2003 beserta penjelasannya. Bandung: Nuansa Aulia.

Wahyuni, Sri. 2011. Peningkatan Motivasi Belajar Matematika melalui Metode

Pembelajaran Berbasis Joyful Learning pada Siswa Kelas V SD Negeri

Kleco 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

Winataputra, Udin. 2009. Pembelajaran PKn di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.