penerapan metode problem solving untuk ...repository.uinjambi.ac.id/829/1/tb 120701_andre...
TRANSCRIPT
PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU
DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI
SKRIPSI
Oleh
ANDRE ISMAN
NIM : TB. 120701
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
2018
PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU
DI SMA NEGERI 6 KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
O5vleh
ANDRE ISMAN
NIM : TB. 120701
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI
2018
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk
Bapak Ismael (Bapak)
Ibu Maimunah (Ibu)
Yang telah menjadi figur penginspirasi bagi penulis
Yang senantiasa mengasuh, membimbing, memberikan motivasi
Serta do’a yang tulus kepada ku hingga bangku perguruan tinggi.
Tiada kata yang indah,
Tiada doa yang bermakna untuk dipanjatkan
Kecuali permohonan kepada Allah agar berkenan memberikan
Keridhoan dan kebahagiaan kepada keduanya baik didunia maupun diakhirat
Terimakasih
Kepada
Kakakku (Sisca Kurnia Utami)
Adik - adikku (Lisa SeviaGeby, Raudatul Islami)
Yang selalu memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis
Kepada
Segenap keluarga besar yang selalu mendukung dan mendo’akan
Serta
Teman-teman seperjuangan Pendidikan Bologi untuk kelas B beserta angakatan
2012 kota Jambi.
MOTTO
كَ الأكَْرَام ... ْْ إقِْرَأْ وَ رُبُّ
...ُُ ا لذّْ ي عَلَّم باِ لْقلَمَ ْ عَلمََ الِا نْسَا نَ مَا لمَْ يعَْلمَ
Bacalah, dan Tuhanmu yang maha pemurah Yang mengajar (manusia) dengan
perantara qalam Dia mangajar manusia sesatu yang tidak diketahui (QS. Al – ‘Alaq :
3-5).
Anonim Al-Quran dan Terjemah. Departemen Agama (1998 : 124).
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim yang
kita tidak mengatahui kecuali apa yangdiajarkannya, atas melimpahkan Rahmat dan
Ridhonyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dapat
dirampungkan shalawat dan salam atas Nabi SAW, pembawa risalah pencerahan bagi
manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini
tidak banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun
materil, untuk itu melalui kolom ini penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada :
1. Bapak Rektor Dr. H. Hadri Hasan,MA beserta jajarannya di UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan beserta jajarannya di Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN SulthanThaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Drs. Mursyid,M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Ibu Devie
Novallyan,M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Azhari, M.Pd selaku kepala Sekolah beserta jajarannya di Menengah
atas N 6 Kota Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam
memperoleh data di lapangan.
5. Sahabat – Sahabat mahasiswa seperjuangan yang telah menjadi fhatner diskusi
dalam penyusun skripsi ini.
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga
menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Siswa atau siswi Sekolah Menengah atas N 6 Kota Jambi terkhusus kelas X B
yang sudah menjadi sampel penelitian.
Akhirnya semoga allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal
semua pihak yang telah membantu. semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan
ilmu.
Jambi, Oktober 2018
Andre Isman
TB.120701
ABSTRAK
Nama : Andre isman
Jurusan : Pendidikan Biologi
Judul : Penerapan Metode Problem Solving Disertai Hand Out Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu Di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 6 Kota Jambi
Penelitian ini membahas tentang Penerapan Metode Problem Solving Disertai
Hand Out Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu Di Sekolah Menengah Atas (Sma) Negeri 6 Kota
Jambi.
Penelitian ini bertujuan Ingin mengetahui bagaimana penerapan Metode
Problem Solving Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
(IPA) Terpadu Di (SMA) Negeri 6 Kota Jambi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa
kelas X B di (SMA) Negeri 6 Kota Jambi dengan jumlah 28 orang siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan
desain pelaksanaan dua siklus. Dimana setiap pelaksanaan siklus meliputi perencanaan,
tindakan observasi, dan refleksi. Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan
data berupa angket, Peningkatan minat belajar siswa dapat dibuktikan dengan
meningkatnya skor angket motivasi belajar siswa yaitu: sebelum tindakan rata-rata
motivasi belajar siswa adalah yang termotivasi 53,42 % atau kategori rendah, kemudian
pada siklus I rata-rata motivasi belajar siswa menjadi 72,21 % atau kategori sedang, dan
pada siklus II rata-rata motivasi belajar siswa meningkat menjadi 85,89%. atau kategori
tinggi. Dengan demikian, Penelitian ini menemukan bahwa penerapan Metode Problem
Solving Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa secara signifikan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B dalam pembelajaran IPA Terpadu Di
Sekolah Menengah Atas (Sma) Negeri 6 Kota Jambi. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan penerapan Metode Problem Solving
Disertai Hand Out Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa pada materi ekosistem.
Kata Kunci: penerapan metode problem solving ,motivasi belajar siswa , PTK
ABSTRACT
Name :Andre.isman
Major :Biology.Education
Title : Application of Problem Solving Method To Improve Student
Motivation And Learning Science Subject (IPA) Integrated In High
School (SMA) Negeri 6 Jambi City
This study discusses the Application of Problem Solving Methods To Improve
Student Motivation And Learning Science Subject (IPA) Integrated In High School
(SMA) Negeri 6 jambi city. This study aims to find out how to apply Problem Solving
Method With Hand Out To Improve Student Motivation And Learning Science Subject
(IPA) Integrated In High School (SMA) Negeri 6 Jambi city. The subject of this
research is the students of class X B in High School (SMA) Negeri 6 Kota Jambi with
the number of 28 students. This research is a classroom action research (PTK) by using
two cycle design implementation.Where every cycle implementation includes planning,
observation, and reflection. This study uses data collection instrument in the form of
questionnaire. The increase of student learning interest can be proved by increasing the
questionnaire score of students 'learning motivation: before the average action of
students' motivation motivation is motivated 53,42% or low category, then in cycle I
mean students' learning motivation to be 72,21% or medium category, and on the
second cycle average student learning motivation increased to 85,89%. or high category.
Thus, this study found that the application of Problem Solving Methods With Hand Out
To Improve Student Motivation And Learning can significantly improve students'
motivation in class X B in Integrated Science Teaching In High School (Sma) Negeri 6
Kota Jambi.Based on the of research can be concluded that the learning of science with
the application of Problem Solving Methods Hand Out To Increase Motivation And
Learning Students can improve students' learning motivation on ecosystem material.
Keywords: application of problem solving method, student learning
motivation, PTK
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
NOTA DINAS. .............................................................................................. ......... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii
ABSTRAK .............................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8
BAB II TINJAUN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik ............................................................................................. 9
B. Studi Relavan ............................................................................................... 22
C. Kerangka Berfikir ........................................................................................ 24
D. Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................................... 27
B. Rancangan Tindakan ................................................................................... 27
C. Desain Dan Prosedur Tindakan ................................................................... 27
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan................................................................... 31
E. Sumber Data ................................................................................................ 31
F. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 32
G. Keabsahan Data ........................................................................................... 36
H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian ....................................................................................... 38
B. Pembahasan ................................................................................................. 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 64
B. Saran – Saran ............................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap – Tahap Metode Pembelajaran Problem Solving. ............. 14
Tabel 2.2 Pembeda Dengan Penelitian Terdahulu............... ......................... 22
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa ......... ......................... 32
Tabel 3.1 Nilai Interval ..................................... .................. ......................... 36
Tabel 4.1 Kegiatan Aktivitas Siswa Pada Saat Prasiklus .... ......................... 38
Tabel 4.2 Hasil Tes Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Saat Prasiklus .... 39
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus .................. I45
Tabel 4.4 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus ........................ I47
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ............... 55
Tabel 4.6 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II .................... 56
Tabel 4.7 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Setiap Siklus .............. 62
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap – Tahap Pembelajaran Metode Problem Solving .............. 24
Gambar 2.2 Alur Kegiatan PTK ....................... .................. ......... .................. 27
Gambar 4.1 Grafik Prasiklus ............................ .................. ......... .................. 41
Gambar 4.2 Grafik Siklus I............................... .................. ......... .................. 49
Gambar 4.3 Grafik Siklus II ............................. .................. ......... .................. 58
Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Pada Setiap Siklus............. 62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ........................................................................................... 66
Lampiran 2 Rpp Prasiklus ................................................................................ 76
Lampiran 3 Rpp SiklusI .................................................................................... 77
Lampiran 4 Rpp Siklus II ................................................................................. 91
Lampiran 5 Lembar Validasi ............................................................................ 93
Lampiran 6 Handout Prasiklus ......................................................................... 94
Lampiran 7 Handout Siklus I............................................................................ 95
Lampiran 8 Handout Siklus II .......................................................................... 96
Lampiran 9 Angket Prasiklus ........................................................................... 99
Lampiran 10 Angket Siklus I............................................................................ 102
Lampiran 11 Angket Siklus II .......................................................................... 105
Lampiran 12 Catatan Lapangan Pertemuan Prasiklus ...................................... 109
Lampiran 13 Catatan Lapangan Pertemuan Siklus I ........................................ 113
Lampiran 14 Catatan Lapangan Pertemuan Siklus II ....................................... 117
Lamipran Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum merupakan perangkat pembelajaran yang dianjurkan pada lembaga
pendidikan yang berisikan uraian bidang studi yang terdiri atas beberapa macam
pembelajaran yang disajikan secara terkait. Pembelajaran harus berpedoman pada
kurikulum yang sekarang dikembambangkan dan dilaksanakan. Pelaksanaan
kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk
menguasai kompentensi yang berguna bagi dirinya. Struktur kurikulum merupakan
pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran Tim Depdiknas (2004 :71).
Kurikulum pendidikan dalam mata pelajaran biologi SMA adalah memupuk
sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerja sama dengan
orang lain. Dimana dari tujuan tadi diharapkan hasil belajar peserta didik terutama
dalam mata pelajaran biologi dapat meningkat. Berdasarkan pendapat diatas, maka
inti sari dari pembelajaran IPA adalah keterampilan proses. Ciri utama yang
membedakan pelajaran IPA dengan kebanyakan mata pelajaran yang lain adalah
sifatnya yang menuntut siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiataan ilmiah dan
dengan demikian pengembangkan sikap ilmiah sendiri oleh peserta didik secara aktif
berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya” Lapono (2006:25).
Tinggi rendahnya kualitas belajar peserta didik tergantung pada komponen-
komponen antara lain peserta didik, kurikulum, guru, metode, sarana prasarana dan
lingkungan. Proses belajar mengajar dapat berjalan efektif bila seluruh komponen
yang berpengaruh saling mendukung dalam rangka mencapai tujuan. Misalnya
ketertarikan peserta didik, motivasi peserta didik, metode guru bervariasi, serta teknik
guru dalam mengajar di kelas akan mempengaruhi proses dan hasil belajar peserta
didik. Dalam proses pembelajaran biologi hendaknya guru melibatkan peserta didik
untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Pengajaran yang baik meliputi mengajarkan
peserta didik bagaimana belajar, mengingat, berfikir, dan memotivasi diri mereka
sendiri. Motivasi belajar dalam proses belajar mengajar merupakan hal yang sangat
penting yang berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar. Motivasi belajar
menunjukan kemampuan peserta didik dalam belajar.
Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik ditunjukan dengan indikator-
indikator sebagai berikut: adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita- cita masa depan, adanya
penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, serta
adanya lingkungan belajar yang kondusif. Selama proses belajar motivasi peserta
didik tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses,
meskipun dihadang banyak kesulitan. Motivasi juga ditunjukkan melalui intensitas
unjuk kerja dalam melakukan suatu tugas. Sanjaya (50-52).
Berdasarkan hasil wawancara pada observasi awal dengan guru biologi kelas
X B, materi ekosistem sistem merupakan materi yang dianggap sulit karena dalam
materi ini terdapat banyak kata ilmiah serta materi ini merupakan materi yang
didalamnya terkait materi sebelumnya dan materi sesudahnya. Sehingga peserta didik
kurang begitu semangat dalam materi ini. Salah satu faktor yang mendukung
meningkat atau tidaknya hasil belajar adalah dengan melihat motivasi belajar peserta
didik tersebut.
Keller (1983) , mendefinisikan motivasi sebagai intensitas dan arah suatu
perilaku serta berkaitan dengan pilihan yang dibuat seseorang untuk mengerjakan
atau menghindari suatu tugas serta menunjukkan tingkat usaha yang dilakukannya.
Mengingat usaha merupakan indikator langsung dari motivasi belajar, maka secara
operasional motivasi belajar ditentukan oleh indikator-indikator sebagai berikut:
a. Tingkat perhatian peserta didik terhadap pembelajaran
b. Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik
c. Tingkat keyakinan peserta didik terhadap kemampuannya dalam
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran.
d. Tingkat kepuasan peserta didik terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
e. Tingkat keyakinan peserta didik terhadap kemampuannya dalam mengerjakan tugas-
tugas pembelajaran.
f. Tingkat kepuasan peserta didik terhadap proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tahun ajaran 2017 pada
tanggal 28 maret 2017 tepatnya jam 10:30 WIB di Sekolah Menengah Atas SMA N 6
Kota Jambi, diketahui bahwa pembelajaran masih didemontrasi oleh guru (berpusat
pada guru saja), dan kurangnya motivasi peserta didik, hal ini dapat ditunjukkan dengan
kurangnya persiapan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, kondisi
peserta didik yang tidak memperhatikan ketika guru sedang menerangkan pelajaran,
serta terdapat beberapa peserta didik yang merasa malu untuk bertanya dan hanya
sebagian peserta didik saja yang aktif ketika kegiatan diskusi berlangsung. Untuk
mengatasi hal tersebut peneliti/guru melatih peserta didik dengan menyusun pertanyaan
melalui Metode pembelajaran Problem solving disertai handout yang merupakan suatu
bentuk metode pembelajaran yang menekankan pada kegiatan untuk memudahkan
pemahaman peserta didik sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam
menyelesaikan masalah.
Dan hasil wawancara dengan salah seorang guru IPA yang didapatkan bahwa
masih banyak siswa kelas X B dengan jumlah siswa 28 orang siswa yang belum
termotivasi dalam pembelajaran limu Pengetahuan Alam (IPA). Terutama pembelajaran
biologi siswa masih dibawah KKM. Karena proses pembelajaran yang kurang
mengaktifkan, dan dapat menjadikan siswa kurang memiliki keinginan , kemauan atau
motivasi dalam diri sendiri untuk belajar, dan berdampak pula pada rendahnya hasil
belajar siswa.
Keberhasilan proses belajar mengajar biologi di Sekolah Menengah Atas SMA
N 6 Kota Jambi, dapat dilihat dari hasil perolehan nilai peserta didik pada mata
pelajaran biologi yang sesuai dengan standar sekolah, apabila nilai yang diperoleh
peserta didik sesuai atau kurang dari kriteria ketuntasan minimal maka dikatakan proses
belajar mengajar kurang berhasil.
Dari materi Biologi sebelumnya, hasil belajar peserta didik belum memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan dari pihak sekolah, yaitu
Kriteria ketuntasan minimal individu sebesar 70 dan kriteria ketuntasan klasikal adalah
85%. Hal ini sesuai dengan data pada observasi awal bahwa dari nilai Biologi materi
pokok sebelumnya terdapat 23 peserta didik dari seluruh peserta didik berjumlah
28orang siswa yang memiliki nilai di bawah KKM, ini berarti hanya 60% ketuntasan
klasikal yang telah dicapai dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 32-50. Hasil
belajar ini masih belum memenuhi standar yang telah ditentukan sekolah.
Dalam proses pembelajaran IPA, maka dari itu proses pembelajaran harus
memberikan indikasi bahwa guru hendaknya beralih pandangan dari mengajar sebagai
transfer pengetahuan menuju perannya sebagai mediator dan fasilitator, sehingga
mampu membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dengan salah
satu metode dalam pembelajaran, yaitu penerapan metode Problem Solving.
Metode sebagai salah satu komponen pengajaran menepati peranan yang kalah
pentingnya dari komponen lain dalam kegiatan belajar mengajar. “Tidak ada satupun
kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran” Djamarah
(2010:73).
Permasalahan yang ada di kelas X B Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota
Jambi. Yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa, peneliti bersama guru
memandang perlu adanya perbaikan untuk membangkitkan semangat siswa terutama
motivasi dalam belajar, peneliti bersama guru mencoba menerapkan metode
pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi dalam
pembelajaran (IPA) terutama biologi . salah satu metode pembelajaran yang dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa adalah Metode Problem Solving yaitu metode
pembelajaran ini menerapkan agar siswa terlatih dalam menghadapi masalah kelompok,
baik itu masalah pribadi atau perorangan atau masalah kelompok untuk dipecahkan
sendiri atau secara bersama. Yakni dengan adanya masalah yang merupakan proses dari
menerima tantangan dan usaha – usaha untuk menyelesaikaan sampai menemukan titik
penyelesaian. Melalui metode Problem Solving disertai Handuot diharapkan dapat lebih
mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan dan nantinya dapat
mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang selanjutnya dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan
metode pembelajaran Problem Solving dengan pemberian bahan ajar berupa Handout.
Sebagaimana yang ditemukan oleh tim Depdiknas (2004 :23) Handout merupakan
bahan ajar yang disiapkan oleh guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada penulis terdorong untuk
melakukan penelitian dengan judul yaitu “Penerapan Metode Problem Solving Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran (IPA) Terpadu Di
Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi
masalah adalah sebagai berikut :
1. Keaktifan siswa yang masih kurang pengajaran yang masih berpusat pada
guru sehingga siswa cenderung pasif.
2. Penggunaan metode pembelajaran yang belum maksimal karena jam pelajaran
dengan tujuan yang ingin dicapai.
3. Kurangnya pengetahuan guru dalam pelaksanaan metode pembelajaran
sehingga siswa beranggapan bahwa IPA merupakan materi yang sulit dan
banyak hafalan yang susah dipahami.
C. Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dapat diambil dari latar belakang di atas, maka
masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagi berikut. Penelitian ini hanya
membahas tentang upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
(IPA) terutama mata pelajaran biologi dengan menggunakan metode pembelajaran
Problem Solving disertai Handout. Pada materi ekosistem di kelas X B Sekolah
Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka yang menjadi rumusan masalah yang
telah diuraikan sebelumnya, dan mengacu pada judul yang ada penulis menuliskan
merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
Apakah metode Problem Solving disertai Handout dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa di SMA N 6 Kota Jambi?
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Problem Solving disertai Handout
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMA N 6 Kota Jambi.
F. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian yang ingin diraih melalui penelitian ada tiga aspek yakni :
1. Guru :
a. Membantu guru untuk mengoptimalkan metode pembelajaran untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA.
2. Siswa :
a. Meningkatkan keinginan dalam diri siswa terhadap pembelajaran IPA
b. Meningkatkan aktivas belajar agar lebih kreatif, inovatif, dan aktif dalam
belajar sehingga siswa memiliki pemahaman secara keseluruhan terhadap
materi yang dipelajarinya
c. Memberikan wawasan, pengembangan berfikir dan pengalaman mengenai
pembelajaran kepada penulis yang lebih luas.
3. Sekolah :
a. Agar selalu memperhatikan pentingnya pendidikan dengan meningkatkan
motivasi belajar siswa agar dapat menunjang keberhasilan belajar siswa
disekolah.
b. Sebagai masukan bagi guru khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) N
6 Kota Jambi. Tentang pentingnya mengenai permasalahan motivasi siswa
dalam pembelajaran dalam lembaga pendidikan.
4. peneliti :
a. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan keilmuan penulis dalam bidang
biologi.
b. Sebagai salah satu persyaratan bagi penulis untuk memperoleh gelar sarjana
srata 1 (S1) di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeoritik
1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan pengetahuan
yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas
pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai
oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga munculnya “metode ilmiah”
(scientific methods) yang terwujud melalui suatu rangkaian ”kerja ilmiah”
(working scientifically), nilai dan “sikap ilmiah” (scientific attitudes). Sejalan
dengan pengertian tersebut, IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling
berkaitan dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil
eksperimen dan observasi, dan selanjutnya akan bermanfaat untuk eksperimentasi
dan observasi lebih lanjut, Merujuk pada pengertian IPA di atas, maka hakikat
IPA meliputi empat unsur, yaitu: (1) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan
hukum; (2) proses: yaitu prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah;
metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan
eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui
eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3) aplikasi:
merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari; (4) sikap: yang terwujud melalui rasa ingin tahu tentang obyek,
fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan
masalah baru namun dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar. Haryono
(2013:42).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk peserta didik yaitu sebagai berikut:
a. Mengamati apa yang terjadi.
b. Mencoba memahami apa yang terjadi.
c. Menggunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi.
d. Dan kemudian menguji ramalan-ramalan dibawak kondisi-kondisi untuk
melihat apakah ramalan tersebut benar kenyataannya.
2. Prinsip-prinsip Penerapan Kurikulum IPA: Pembelajaran, dan Penilaian
Penerapan Kurikulum IPA selalu melibatkan proses pembelajaran dan
penilaian (asesmen) sebagai berikut.
a. Kurikulum IPA
Kurikulum IPA hendaknya:
a) Menekankan pada pembelajaran IPA yang seimbang antara konsep, proses
dan aplikasinya.
b) Mengembangkan kemampuan kerja ilmiah yang mencakup proses dan
sikap ilmiah.
c) Memungkinkan siswa mengkonstruksi dan mengembangkan konsep IPA
(dan saling keterkaitannya) serta nilai, sikap dan kerja ilmiah siswa.
d) Memberikan siswa kesempatan untuk mendemostrasikan kemampuan
dalam mencari, memilih, memilah, dan mengolah informasi serta
memaknainya selama proses pembelajaran, sehingga dapat dinilai potensi
dan hasil belajarnya secara adil, Ahmadi Dkk (110-111).
b. Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA hendaknya:
a) Dapat menumbuhkan kepercayaan diri siswa bahwa mereka ”mampu”
dalam IPA dan bahwa IPA bukanlah pelajaran yang harus ditakuti.
b) Pembelajarkan IPA tidak hanya membelajarkan konsep-konsepnya saja,
namun juga disertai dengan pengembangan sikap dan keterampilan
ilmiah (domain pengetahuan dan proses kognitif).
c) Pembelajaran IPA memberikan pengalaman belajar yang
mengembangkan kemampuan bernalar, merencanakan dan melakukan
penyelidikan ilmiah, menggunakan pengetahuan yang sudah dipelajari
untuk memahami gejala alam yang terjadi di sekitarnya.
d) Menilai keterampilan proses IPA bagi siswa, guru, dan calon guru
sebagai misi utama PBM IPA di sekolah untuk mengembangkan
kemampuan observasi, merencanakan penyelidikan, menafsirkan
(interpretasi) data dan informasi (narasi, gambar, bagan, tabel) serta
menarik kesimpulan, Ahmadi Dkk (20-21).
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah komponen yang juga mempunyai fungsi
yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan
oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa
dapat diimplementasikan melalui metode yang tepat, maka komponen-
komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan.
Oleh karena itu setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi
metode dalam pelaksanaan proses pembelajaran (Sanjaya, 2006:146).
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara optimal. Metode pembelajaran memegang peranan yang
sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar (Sanjaya, 2006:147).
4. Metode Problem Solving
Metode pemecahan masalah (Problem Solving adalah penggunaan
metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi
berbagai masalah kelompok baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun
masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-
sama.Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan
usaha-usaha untuk menyelesaikan sampai menemukan penyelesaian.
Menurut Djamara (2006:103) bahwa Metode Problem Solving (metode
pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga
merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam Problem Solving dapat
menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada
menarik kesimpulan. “Menyatakan bahwa metode yang mengajarkan
penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesainya suatu
masalah secara menalar”.
Pembelajaran sehari –hari metode pemecahan masalah banyak
digunakan guru bersama dengan pengguna metode lainnya. Dengan metode ini
guru tidak memberikan informasi dulu tetapi informasi diperoleh siswa setelah
memecahkan masalahnya. Pembelajaran pemecahan masalah berangkat dari
dari masalah yang harus dipecahkan melalui pratikum atau pengamatan Gullo
(2002:11).
Dipandang sebagai “masalah “ merupakan hal yang sangat relatif. Suatu
soal yang dianggap sebagai masalah bagi seseorang, bagi orang lain mungkin
hanya merupakan hal yang rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu hati-hati
dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi
sebagain besar guru untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar
bekan merupakan masalah rutin bagi siswamungkin termasuk pekerjaan yang
sulit. akan tetapi hal ini akan dapat diatasi antara lain melalui pengalaman
dalam menyajikan soal yang bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat
kesulitan, serta tuntutan kemampuan intelektual yang ingi dicapai atau
dikembangkangkan pada siswa, Pembelajaran Problem Solving merupakan
bagian dari pembelajaran berbasis masalah (PBL), pembelajaran berdasarkan
masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran diman siswa mengerjakan
permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan
mereka sendiri Arends (2008:405).
Pada pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut untuk melakukan
pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi
sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan
yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu
jawaban yang benar artinya siswa dituntut pula untuk belajar secara kritis.
Siswa diharapkan menjadi individu yang berwawasan luas serta mampu melihat
hubungan pembelajaran dengan aspek-aspek yang ada lingkungannya.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan metode pembelajaran probelem
solving adalah suatu penyajian materi pembelajaran materi pembelajaran yang
menghadapkan siswa pada persoalan yang harus di pecahkan atau diselesaikan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa diharuskan
melakukan penyelidikan otentik untuk mencari penyelesaian terhadap masalah
yang diberikan. Mereka menganalisis mengidenfikasikan masalah.
Mengengbangkan hipotesis informasi dan membuat kesimpulan.
Penyelesaian masalah menurut Dewey (2002 : 48) dalam bukunya Gulo
(2002 : 155) dapat dilakukan melalui lima tahap yaitu :
Tabel 2.1 Langkah metode problem solving
No Tahap-Tahap Kemampuan Yang Diperlukan
1 Menelaah masalah Mengetahui dan merumuskan masalah
dengan secara jelas
2 Merumuskan hipotesis Menggunakan pengetahuan untuk
memperinci menganalisa masalah dari
berbagai sudut
3 Mengumpulkan dan
mengelompokkan data
sebagai bahan
pembuktian hipotesis
Kecakapan mencari dan menyusun data
dalam bentuk diagram, gambar adan
tabel
4 pembuktian hipotesis Kecakapan menelaah dan membahas
data, kecakapan menghubung-ubungkan
dan menghitung ktrampilan mengambil
keputusan dan kesimpulan
5 Menentukan.pilihan
penyelesaian
Kecakapan membuat alternatif
penyelesaian kecakapan dengan
memperhitungkan akibat yang terjadi
pada setiap pilihan
Menurut Jhonson (2002:115) Penyelesaian masalah dapat dilakukan
melalui kelompok dengan prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut:
langkah-langkah yang harus diperhatiakan oleh guru dalam
memberikan pembelajaran metode Problem Solving.
1. Merumuskan masalah
Dalam merumuskan masalah kemampuan yang diperlukan adalah
kemapuan mengetahui dan merumuskan suatu masalah.
2. Menelaah masalah
Dalam menelaah masalah kemampuan yang diperlukan adalah
menganalisis dan merinci masalah yang teliti dari berbagai sudut .
3. Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan hipotesis
Menghimpun dan mengelompokkan data adalah memperagakan data
dalam bentuk bagan, gambar, dan lain-lain sebagai bahan pembuktian
hiotesis.
4. Pembuktian hipotesi Dalam pembuktian hipotesis kemampuan yang
diperlukan adalah kecakapan menelaah dan membahas data yang telah
terkumpul.
5. Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan Dalam menetukan
pilihan pemecahan masalah dan keputusan kemampuan yang diperlukan
adalah kecakapan membuat alternatif pemecahan dan ketrampilan
pemecahan dan ketrampilan mengambil keputusan.
Pembelajaran Problem Solving ini memiliki keunggulan dan
kelemahan. Adapun keunggulan model pembelajaran Problem Solving
diantaranya yaitu melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan, berpikir
dan bertindak kreatif, memecahkan masalah yang dihadapi secara realitis,
mengedenfikasikan dan melakukan penyelidikan, menafsirkan dan
mengevaluasikan hasil pengamatan, merangsang perkembangan kemajuan
berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat,
serta dapatmembuat pendidikan sekolah lebih relavan dengan kehidupan
khususnya dunia kinerja.
5. Manfaat dari penggunaan metode Problem Solving
Menurut Dhajirin (1985 : 133) metode Problem Solving disertai Hand
Uot memberikan beberapa mamfaat antara lain :
1. pada proses belajar mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang
lebih menarik.
2. Mengembangkan sikap ketrampilan siswa dalam memecahkan
permasalah, serta dalam mengambil keputusan secara objektif dan
mandiri.
3. Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang
menyatakan bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan
makin bertambah.
4. Melalui inkuiri atau Problem Solving disertai Hand Uot kemampuan
berpikir tadi diproses dalam situasi atau keadaan yang benar-benar
dihayati, diminati siswa serta dalam berbagai macam ragam alternatif.
5. Membina pengembangan sikap perasaan (rasa tahu lebih jauh) dan
caraberpikir objektif-mandiri, krisis-analisis baik secara individual
maupun kelompok.
6. Tujuan dari pembelajaran Problem Solving disertai Hand Uot
Adapun tujuan dari Problem Solving disertai Hand Uot adalah
sebagai berikut :
1. Siswa menjadi trampil menyeleksi informasi yang relavan kemudian
menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik
bagi siswa.
3. Potensi intelektual siswa meningkat.
4. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses
melakukan penemuan.
7. Keunggulan dan kelemahan Problem Solving
Sanjaya (2006) menyatakan keunggulan dan kelemahan Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Solving) adalah sebagai berikut:
1. Keunggulan
a. Pemecahan masalah (Problem Solving) merupakan teknik yang cukup
bagus untuk memahami isi pembelajaran.
b. Pemecahan masalah (Problem Solving) dapat menantang kemampuan
siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru
bagi siswa.
c. Pemecahan masalah (Problem Solving) dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran siswa.
d. Pemecahan masalah (Problem Solving) dapat untuk memahami
masalah dalam kehidupan nyata.
e. Pemecahan masalah (Problem Solving) dapat membantu siswa
mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan.
f. Pemecahan masalah (Problem Solving) dianggap lebih menyenangkan
dan disukai siswa.
g. Pemecahan masalah (Problem Solving) mengembangkan kemampuan
berpikir kritis siswa.
2. Kelemahan
a. Persiapan guru lebih lama karena menyiapkan informasi apa yang dapat
disampaikan.
b. Waktu yang digunakan lebih banyak untuk membuat pemecahan
masalah dan penyelesaiannya sehingga materi yang disampaikan lebih
sedikit.
c. Siswa akan berkejar keras dalam menyelesaikan masalah.
8. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
motivasi berasal dari kata latin movere yang artinya dorongan atau daya
penggerak . Motivasi merupakan suatu pendorong yang mengubah energi
dalam diri seseorang dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan
tertentu. Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam individu untuk
melakukan suatu tindakan dengan cara n tertentu sesuai dengan tujuan yang
direncanakan. Motivasi disini merupakan suatu alat kejiwaan untuk bertindak
sebagai daya gerak atau daya dorong untuk melakukan pekerja. Hasibuan
(2000 : 92).
Menurut Sofwan (1996 : 225) bahwa motivasi adalah objek tindakan
seseorang, atau hal yang menggerakkan seseorang untuk bertindak atas niat
atau sesuatu yang memberikan tenaga, mengarah mempertahankan gelagak
(prilaku) manusia dan merupakan usaha dari dalam diri (inner strivings).
Akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerja. Motivasi belajar
menurut Slameto (2003 : 160) merupakan daya penggerak psikis dari dalam
diri seseorang untuk dapat dilakukan kegiatan belajar dan menambah
ketrampilan dan pengalaman. Motivasi mendorong dan mengarah minat
belajar untuk mencapai suatu tujuan.
b. Fungsi motivasi dalam belajar
menurut Hamalik dalam Yamin 2006 : 158) meliputi sebagai berikut :
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tampa motivasi
maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
pencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi sebagai penggerak besar kecilnya motivasi
c. Jenis Motivasi Dalam Belajar
a) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan
dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan
belajarnya sendiri. Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik di antaranya
adalah belajar memenuhi kewajiban, belajar demi memperoleh hadiah
material yang disajikan, belajar demi mengingkatkan gengsi, belajar
memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru dan
belajar demi tuntunan jabatan yang ingin di pegang.
b) Motivasi intrinsik
Motivasi instrinsik adalah merupakan kegiatan belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan penghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan yang
secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Keinginan ini diwujudkan
dalam upaya kesungguhan seseorang untuk mendapatkannya dengan usaha
kegiatan belajar.
Orang tua tentunya memiliki banyak pilihan dalam membangkitkan
motivasi belajar anak. Sardiman (2000 : 92-93) menyebutkan pilihan yang
dilakukan orang tua bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi belajar yang
dilakukan anak. Salah satu pilihan yang bisa dimamfaatkan orang tua adalah
hadiah.
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu
demikian, Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin akan akan menarik
bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan
tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik
mungkin tidak akan menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat
menggambar, Meskipun hadiah memiliki fungsi yang tepat untuk
membangkitkan motivasi anak, namun orang tua mestilah memperhatikan
waktu penggunanya, sehingga hadiah memiliki fungsi sebagai motivator
belajar ank dalam mengaji.
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan
secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh itu guru harus
memehami prinsip-prinsip pemberian hukuman. Cara lain yang dapat
dilakukan orang tua dalam membangkitkan motivasi belajar anak adalah
melalui hukuman yang diberikan kepada anak. Hukuman yang diberikan
membuat si anak untuk belajar lebih giat lagi agar diwaktu yang akan datang
ia tidak memdapatkan hukuman lagi.
d. Indikator Motivasi
Motivasi yang bekerja dalam diri individu mempunyai kekuatan yang
berbeda – beda. Ada motif yang begitu kuat sehingga menguasai motif –motif
lainnya. Motif yang paling kuat adalah motif yang menjadi sebab uatama
tingakh laku individu pada saat tertentu. Motif yang lemah hampir tidak
mempunyai pengaruh pada tingkah laku individu. Motif yang kuat pada suatu
saat akan menjadi sangat lemah karena ada motif lain yang lebih kuat pada
saat itu.
Keller (1983) dalam Wiena mendefinisikan motivasi sebagai intensitas
dan arah suatu perilaku serta berkaitan dengan pilihan yang dibuat seseorang
untuk mengerjakan atau menghindari suatu tugas serta menunjukkan tingkat
usaha yang dilakukannya. Mengingat usaha merupakan indikator langsung dari
motivasi belajar, maka secara operasional motivasi belajar ditentukan oleh
indikator-indikator sebagai berikut:
1. Tingkat perhatian peserta didik terhadap pembelajaran
2. Tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan terhadap
kemampuan peserta didik
3. Tingkat keyakinan peserta didik terhadap kemampuannya dalam
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran
4. Tingkat kepuasan peserta didik terhadap proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
e. Pentingnya Motivasi Dalam Belajar
Motivasi belajar penting bagi peserta didik dan guru. Bagi peserta
didik, pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir
b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya
c. Mengarahkan kegiatan Belajar
d. Membesarkan semangat belajar.
Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada peserta
didik bermanfaat bagi guru antara lain: membangkitkan, meningkatkan, dan
memelihara semangat peserta didik untuk belajar sampai berhasil,
mengetahui dan memahami motivasi belajar peserta didik dikelas
beragam,dan lain-lain Weina (1983 : 123).
f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut
Slamento (2006 : 67). Adalah sebagai berikut:
1) Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan
sepanjang hayat. Cita-cita akan memperkuat motivasi intrinsik maupun
ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan
aktualisasi diri.
2) Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak
untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
3) Kondisi siswa
Kondisi siwa yang meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi
belajar. Seorang siwa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan
mengganggu perhatian belajar.
4) Kondisi Lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya,dan kehidupan kemasyarakatan. Kondisi
lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan,
perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang aman, tenteram,
tertib, dan indah, maka semangat dan motivasi belajarmudah diperkuat.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran
yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan siswa
yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan
juga mengalami perubahan. Pebelajar yang masih berkembang jiwa dan
raganya, lingkungan yang semakin bertambah baik berkat dibangun,
merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran Slamento
(2006 : 71).
B. Studi Relavan
Ada beberapa penelitian yang secara tidak langsung isinya berkaitan dengan
tema pembahasan penulis yang berjudul “Penarapan Metode Problem Solving
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran (IPA) Terpadu
Di SMA N 6 Kota Jambi. berikut ini paparan secara singkat.
No Nama Peneliti
Dan Tahun
Penelitian
Judul Penelitian Perbedaan
Penelitian
Tujuan Penelitian
1 Sri Indah Rini
Astuti (2012).
“Penerapan
Pendekatan
Problem Solving
Dengan Media
Modul Melalui
Model
Pembelajaran
Search, Salve,
Create And Share
(SSCS) Untuk
Meningkatkan
Keterampilan
Berfikir Kreatif
Siswa Di SMP
Negeri 1 Bulu
Sukoharjo”.
Adapun,perbedaan
nya yaitu terletak
pada variabel X
Media Modul
Melalui Model
Pembelajaran
Search, Salve,
Create And Share
(SSCS) dan cara
berfikir kratif
siswa.
Penelitian ini bertujuan
untuk membekali peserta
didik agar memiliki
kemampuan berfikir dan
menghasilkan banyak
gagasan, menyampaikan,
pertanyaan, pernyataan,
dan jawaban bervariasi.
2 Dwi Oktarina
Wulandari
(2007)
“Penerapan Model
Pembelajaran
Problem Solving
Untuk
Meningkatkan
Aktivitas Belajar
Peserta Didik
Dengan Melalui
Media Modul Tipe
Adapun
perbedaannya
yaitu terletak pada
variabel X yaitu
dengan melalui
Media Modul Tipe
Post Solusion
Solving.
Penelitian ini bertujuan
untuk melibatkan peserta
didik dalam proses
belajar mengajar
sehingga aktivitas belajar
peserta didik dapat
meningkat.
Post Solusion
Solving”.
3 Rina Nur
Hidayati (2007).
“Pengaruh
Penerapan Aplikasi
Pembelajaran
Problem Solving
Dengan
Menggunakan
Media Modul
Untuk
Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa
Di SMP 5
Muhammadiyah
Surakarta”.
Adapun
perbedaannya
yaitu terletak pada
variabel X yaitu
dengan melalui
Media Modul.
Penelitian ini bertujuan
untuk mendorong dan
meningkatkan hasil
belajar siswa dalam
pebelajaran, seperti tugas
latihan, ulangan, maupun
harian, dan kerja
kelompok yang dapat
menunjang hasil dan nilai
siswa dalam
pembelajaran.
Tabel 2.1 Beberapa Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penjelasan tabel diatas,dan penelitian terdahulu ditinjau
dari aspek judul, judul penelitian ini adalah : “Penerapan Metode Problem
Solving Disertai Hand Out Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu Di Sekolah
Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi”. Dari segi judul terdapat perbedaan
antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu, adapun letak perbedaanya
dengan penelitian yang saya tulis yaitu: terletak pada pelajaran yang akan
saya teliti dan pada tingkat sekolah yang akan diteliti. Dan apakah Penerapan
Metode Problem Solving Disertai Hand Out Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu
Di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi.dan populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X B dalam Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu Di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6
Kota Jambi.
C. Kerangka Berfikir
Penerapan metode pembelajaran ini pertama kali akan membawa proses input
yaitu dengan menyampaikan informasi pembelajaran dengan menggunakan metode
ceramah, tetapi metode ini akan membuat siswa cenderung kurang aktif dan
kondisi belajar mengajar hanya berpusat pada guru saja, sehingga motivasi siswa
kurang meningkat dan pemebelajaran kurang optimal.
Namun dengan penerapan metode pembelajaran problem solving disertai Hand
Out dalam mata pelajaran IPA disini, membawa proses input yaitu dengan
menyampaikan informasi pembelajaran dengan menggunakan metode problem
solving disertai Hand Out dapat mendorong siswa menjadi aktif dan memiliki rasa
keinginan yang kuat, walaupun juga melibatkan guru dalam proses belajar
mengajar juga berpusat pada guru Sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar.
Metode problem solving ini yaitu memecahan masalah dengan pemberian
bahan ajar berupa Handout dalam mata IPA pada materi ekosistem pembelajaran
diselenggarakan untuk meningkatkan motivasi belajar, permasalahan yang
diberikan harus mampu menggali untuk mengaitkan konsep biologi dalam
menyelesaikan permasalahan dan memunculkan ide-ide baru. Permasalahan
tersebut disajikan dengan memiliki multi cara sehingga memacu berkembangnya
kreatifitas peserta didik dalam membuat soal yang akhirnya berdampak pada
motivasi belajarnya.
Adapun tahap-tahap pembelajaran dalam metode Problem Solving adalah
sebagai berikut:
Gambar 2.1 Bagan Problem Solving
I
N
P
U
T
Proses pembelajaran
menggunakan metode
Problem Solving
dengan media Handout
O
U
T
P
U
Siswa kurang aktif
KBM berpusat pada
guru
Motivasi belajar
kurang optimal
T
R
A
N
S
F
O
R
Metode ceramah
Siswa aktif
KBM berpusat pada
siswa
Motivasi belajar
meningkat
D. Hipotesis Tindakan
Penerapan Metode Problem Solving Disertai Hand Out Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) Terpadu Di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas N 6 Kota Jambi. Pada
senin 3 April 2017. Adapun subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X B yang
berjumlah 28 orang. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun
ajaran 2017.
B. Rancangan Tindakan
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK) karena
melalui PTK inilah diharapkan secara diterapkan kepada anak didik dengan dapat
memperbaiki mekanisme pembelajaran sebelumnya. PTK suatu kerjasama dalam
mengajar yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain
(berkolaborasi), yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu
proses pembelajaran di kelasnya.
PTK dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan.
Masing-masing pertemuan siklus terdiri dari perencanaan tindakan , pelaksanaan,
observasi, dan refleksi.
C. Desain Dan Prosedur Tindakan
1. Desain Tindakan
Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Suharsimi Arikunto, dkk.
2006: 3).
Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggota maka penelitian ini
berbentuk individual, artinya peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas
(PTK) di satu kelas saja. Penelitian tindakan kelas dibagi dalam dua siklus,
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (action),
observasi (observe), serta refleksi (reflect).
Kemmis dan McTaggart dalam Suwarsih Madya (1994:2), yang
mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan
oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan
keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik
tersebut.
Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan model Kemmis dan McTaggart. Adapun alur kegiatan penelitian
tindakan menurut Kemmis dan McTaggart adalah:
Keterangan :
1. Perencaan
2. Tindakan dan Observasi 1
3. Refleksi 1
4. Rencana terevisi 1
5. Tindakan dan Observasi II
6. Refleksi II
7. Rencana terevisi II
8. Tindakan dan Observasi III
9. Refleksi
Gambar 2. Alur Kegiatan PTK
1. Perencanaan dan pelaksanaan tindakan
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan kegiatan dimulai dengan:
1) Membuat instrumen kegiatan pembelajaran yaitu:
a) Lembar kegiatan pembelajaran, yakni urutan rencana pembelajaran bagi
guru, media dan metode yang akan diterapkan.
b) Lembar kegiatan dijadikan petunjuk dan arahan kegiatan pembelajaran.
2) Membuat instrumen pengumpul data
a) Lembar observasi aktivitas siswa dengan observer.
3) Mempersiapkan media dan metode yang disesuaikan dengan materi
pelajaran.
b. Pelaksanaan dan tindakan
1) Pelajaran diawali dengan salam dan absensi.
2) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
3) Guru menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari dengan
menggunakan media yang disesuaikan dengan materi.
4) Guru membentuk kelompok untuk melaksanakan Problem Solving.
5) Guru memberikan permasalahan untuk dipecahkan semua kelompok.
6) Masing-masing kelompok berdiskusi untuk memecahkan permasalahan.
7) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
8) Secara bersama-sama membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok.
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam beberapa siklus, namun pada
prasiklus peneliti tidak menerapkan problem solving. namun pada siklus
selanjutnya guru menggunakan metode problem solving dan media yang
disesuaikan materi pelajaran. Selanjutnya diberikan evaluasi tiap siklus yang
hasilnya sebagai bahan perencanaan dan perbaikan untuk siklus selanjutnya.
3. Observasi
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung diadakan observasi yang
dilakukan oleh peneliti terhadap aktivitas peserta didik.
4. Refleksi
Refleksi ini diadakan berdasarkan dari catatan dan pengamatan yang telah
dilakukan oleh guru dan peneliti. Peneliti bersama dengan guru kemudian
membahas dampak yang dihasilkan dan membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi tindakan.
Penelitian ini membahas tentang Penerapan Metode Problem Solving Disertai
Hand out Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan (IPA) Terpadu Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota
Jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 maret sampai 1 mei 2017 Di
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan oleh
peneliti dan berkaloborasi bersama guru wali kelas X B. dengan menjelaskan
materi pembelajaran dengan metode, pada kegiatan prasiklus tanpa menggunakan
hand out, kemudian pada tahap siklus I dan siklus II peneliti menjelaskan materi
pembelajaran ekosistem dengan menggunakan metode problem solving dan disertai
han dout dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan data yang dicapai.
2. Prosedur Tindakan
Tahapan pertama yang akan dirancang dalam penelitian tindakan ini yaitu
dengan tahapan sebagai berikut:
Pertama, mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan peningkatan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) terpadu.
Tahap kedua, menentukan solusi atau bentuk tindakan yang akan di
impleamentasikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Bentuk tindakan
yang akan di implementasikan pada prasiklus adalah melihat metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru kelas X B di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota
Jambi. Selama ini metode pembelajaran yang diterapkan adalah metode ceramah
yang ternyata kurang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Tahapan ketiga,
menyusun rancangan tindakan. yaitu tahap perencanaan, peneliti melakukan
perencanaan untuk mempersiapkan kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran
ilmu pengetahuan alam (IPA) terpadu. kemudian peneliti melanjutkan ke tahap
pelaksanaan yaitu melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam (IPA) terpadu. setelah itu peneliti melanjutkan ke tahap
pengamatan yaitu peneliti mengamati aktifitas siswa dalam proses pembelajaran
dalam motivasi belajar siswa. dan terakhir pada tahap Refleksi dilakukan untuk
mengemukan kembali apa yang sudah dilakukan pada prasiklus dengan tujuan
untuk membuat rekomendasi apakah tindakan dihentikan atau dilanjutkan pada
siklus selanjutnya. Analisis digunakan untuk mengetahui kekurangan aspek – aspek
yang diamati pada prasiklus dan untuk merencanakan siklus I dan II atau tindakan
berikutnya.
D. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tndakan dalam penelitian ini apabila
motivasi belajar siswa sebesar ≥70% dari jumlah siswa maka tingkat motivasi
belajar siswa dinyatakan berhasil Arikunto, (2002:45).
E. Sumber Data
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data yaitu seluruh siswa kelas X B, di
Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi. Adapun subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X B yang berjumlah 28 orang di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6
Kota Jambi. Berdasarkan pada observasi awal peneliti pada kelas ini banyak siswa yang
pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung, bahkan ada beberapa siswa yang sibuk
dengan aktifitasnya sendiri pada saat guru menjelaskan pelajaran, dan pada akhirnya
hasil guru yang aktif dalam pengajaran, namun motivasi belajar siswa masih kurang
dalam pembelajaran.
F. Instrumen Pengumpulan Data
1. Defenisi Konseptual
Metode Problem solving merupakan metode pembelajaran yang
mengharuskan siswa memecahkan masalah, dan penggunaan metode dalam
kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah
kelompok baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok
untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Pada pembelajaran berbasis masalah ini siswa dituntut untuk melakukan
pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi
sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan
yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu
jawaban yang benar artinya siswa dituntut pula untuk belajar secara kritis. Siswa
diharapkan menjadi individu yang berwawasan luas serta mampu melihat
hubungan pembelajaran dengan aspek-aspek yang ada lingkungannya.
2. Defenisi Operasional
Pemecahan masalah (Problem Solving) merupakan teknik yang cukup
bagus untuk memahami isi pembelajaran. Kemudian dapat mendorong
kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan
baru bagi siswa. Dan meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata. Serta membantu siswa
mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan juga dianggap lebih menyenangkan dan
disukai siswa. sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis
siswa.
3. Kisi – Kisi Instrumen
Kisi – Kisi Instrumen dalam pemahaman pembelajaran ilmu
pengetahuan alam (IPA) terpadu siswa merupakan pedoman peneliti dalam
membuat butir – butir pertanyaan yang akan diberikan kepada subjek
penelitian. disini peneliti menggunakan angket yang bertujuan untuk
mendapatkan data skor motivasi belajara siswa adapun kisi – kisi instrumen
motivasi belajar siswa pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel diawah ini :
Tabel. 3. 1 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
No Indikator Deskriptor No Item Jumlah
1 Perhatian
Ketertarikan pada mata
pelajaran yang diberikan
1,2,7,16,11
7
Rasa ingin tahu terhadap
isi mata pelajaran
10,12
2 Relevansi Kebertahanan minat pada
materi pelajaran
5,11,17 6
Tujuan Belajar
14,2,7
3 Kepercayaan
diri
Kemampuan
meghubungkan pelajaran
dengan pengalaman
3,8,20
7
Kesempatan
menggunakan
pengetahuan yang
diperoleh
4,8,12,16
4 Kepuasan Pandangan terhadap
apresiasi prestasi
6,13,19,16 9
Keinginan untuk
menyaring pengetahuan
dengan yang lain
9,15,18,3,8
Jumlah
29
4. Jenis Instrumen
Instrumen yang di gunakan dalam panelitian ini yaitu menggunakan metode
angket yang bertujuan untuk meneliti tingkat motivasi belajar siswa Di Sekolah
Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi.
1. Angket Motivasi
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengadakan komunikasi dengan sumber data, untuk memperoleh hasil dari
data siswa, maka seputar pertanyaan akan diberikan kepada siswa. Dalam
penelitian ini angket digunakan untuk memperoleh data mengenai sikap
ilmiah siswa terhadap metode problem solving. Angket pertanyaan mengenai
tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah lembar pengamatan yang harus diisi oleh
observer dalam proses pembelajaran IPA terpadu melalui metode problem
solving .
3. Lembar Hand Out
Lembar hand out adalah lembar yang berisi gambar, tabel, atau peta
konsep yang berisi mengenai materi ajar, yang mengenai tanggapan siswa
terhadap proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru mengenai metode
yang telah diterapkan oleh guru.
5. Validasi Instrumen
Validasi Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini angket yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) terpadu. Konsep pemahaman
siswa dengan uraian pertanyaan yang terdiri dari 20 pertanyaan. Angket yang
digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas agar ketepatan alat
penilaian konsep yang dinilai sesuai, sehingga betul-betul menilai apa yang
seharusnya dinilai. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan validitas pertanyaan secara rasional yaitu validitas kontruksi dan
validitas isi dari pertanyaan dalam angket.
Validitas konstruksi adalah uji validitas dengan meminta pendapat para ahli
tentang instrumen yang telah disusun, mungkin para ahli akan memberikan
keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan
mungkin dirombak total. Sedangkan validitas isi adalah uji validitas dengan
membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan.
(Sugiyono,2013, hlm. 125).
Secara teknis pengujian validitas konstruk dan validitas isi dapat dibantu
dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen.
Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan
nomor butir pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator.
Dengan kisi-kisi instrumen maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan
mudah dan sistematis (Sugiyono, 2013, hlm 129).
Pada setiap instrumen angket terdapat butir-butir (item) pertanyaan Untuk
menguji validitas butr-butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan
dengan ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan dianalisiskan.
G. Keabsahan Data
1. Telaah Model Tindakan
Layaknya sebuah penelitian tindakan, proses atau tahapannya berupa
prasiklus, maka hasil analisis atau siklus 1 adalah berupa rekomendasi apakah
siklus dilanjutkan ke siklus 2, 3 dan seterusnya atau dihentikan, jika
rekomendasinya adalah perlu dilanjutkan dengan siklus berikutnya maka
rancangan tindakan siklus berikutnya segera disusun atas dasar hasil refleksi
siklus sebelumnya.
2. Validasi Data
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap aspek yang
dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Menurut
Suharsimi Arikunto (2011, hlm.41) dijelaskan bahwa sebuah angket dikatakan
valid apabila angket tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur.
H. Teknik Analisis Data
Kemudian data – data yang diperoleh dari penelitian baik melalui
pengamatan, angket, hand out dengan menggunakan metode problem solving
kemudian diolah dengan analisis deskriftif untuk menggambarkan peningkatan
pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan
keberhasilan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X B di Sekolah
Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi dengan menggunakan metode problem
solving disertai handout.
Adapun teknik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data –
data yang disajikan berdasarkan angka – angka maka menggunakan analisis
deskriptif presentase dengan rumus sebagai berikut:
Presentase = skor yang dicapai x 100%
Jumlah siswa
Interval Kategori
81 - 100 Tinggi
61 – 80 Sedang
31 – 60 Rendah
0 – 30 Sangat Rendah
Tabel 3.1 nilai interval
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. TEMUAN PENELITIAN
1. Tindakan Prasiklus
Tindakan penelitian yang dilakukan di kelas X B Sekolah Menengah Atas
(SMA) N 6 Kota Jambi. Diawali dengan prasiklus, yang mana peneliti melakukan
tindakan awal dengan melaksanakan pembelajaran IPA tanpa menggunakan metode
problem solving disertai hand Out.
Penelitian ini dilakukan 6x40 menit dalam 3 kali pertemuan pembelajaran
oleh guru mata pelajaran IPA terpadu dikelas X B. Kegiatan prasiklus ini
dilaksanakan pada hari senin tanggal, 3 april 2017 dengan alokasi waktu 2 jam
pelajaran dengan sub materi tentang pengertian ekosistem, kemudian pertemuan
kedua dilaksanakan pada hari kamis tanggal 6, april 2016 dengan alokasi waktu 1
jam pelajaran dengan materi pokok komponen penyususn ekosistem. Selanjutnya di
pertemuan ketiga dalaksanakan pada hari senin tanggal 10 april 2017 dengan
alokasi waktu 2 jam pelajaran dengan materi pokok komponen penyususn
ekosistem berdasarkan fungsinya. Pada penelitian prasiklus ini, peneliti mengamati
proses belajar mengajar. Dan diakhiri pertemuan ke tiga peneliti membagikan
angket untuk mengetahui seberapa besar motivasi siswa terhadap pelajaran IPA
terpadu, melalui penelitian prasiklus tersebut maka peneliti menemukan bahwa
kondisi sebagai berikut;
a. Siswa banyak yang tidak fokus.
b. siswa banyak yang mengantuk.
c. Siswa hanya diam dan mencatat.
d. Tidak ada siswa yang bertanya mengenai materi pembelajaran yang belum
dipahami.
No Kegiatan Prekuensi % Ketegori
1 2 3 4 5
1
Merespon Apersepsi Dan
Motivasi. 23 70,53 Sedang
2
Memperhatikan Penjelasan
Tujuan Pembelajaran. 10 35,71 Rendah
3
Memperhatikan Penjelasan
Mengenai Materi
Pembelajaran 14 50 Rendah
4
Mengajukan Pertanyaan
Mengenai Materi Yang
Belum Dipelajari 3 10,71 Rendah
5
Berkerja Sama Dalam
Kelompok 14 50 Rendah
6
Mempresentasekan
Temuan Mereka 6 21,42 Rendah
7
Memperhatiakn Jawaban
Teman Tiap – Tiap
Kelompok 14 50 Rendah
8
Memperhatikan Penguatan
Jawaban Yang Diberikan
Guru 10 35,71 Rendah
9
Menyimpulkan Materi
Pembelajaran 7 25 Rendah
10 Mengerjakan Soal Evaluasi 22 78,57 Sedang
11
Menjawab Salam Penutup
Dari Guru 25 89,28 Tinggi
Tabel 4.1 Kegiatan Siswa Pada Saat Prasiklus
Berdasarkan tabel motivasi siswa 4.1 disimpulkan bahwa motivasi belajar
siswa terhadap mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini juga terbukti dari hasil
observasi aktivitas – aktivitas siswa selama proses tindakan prasiklus berlangsung.
Oleh karena itu perlu diadakan tindakan perbaikan untuk mengatasi masalah –
masalah yang terjadi agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata
pelajaran IPA yaitu dengan menggunakan metode problem solving disertai hand
Out. Dan dari hasil angket yang peneliti bagikan, dapat dilihat motivasi belajar
siswa terhadap mata pelajaran IPA terpadu pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Hasil Tes Angket Motivasi Belajar Siswa Prasiklus.
No Nama Siswa Skor Keterangan
1 2 3 4
1 AW 55 Rendah
2 AP 60 Rendah
3 AN 30 Sangat Rendah
4 ASR 46 Rendah
5 ASN 65 Sedang
6 AA 55 Rendah
7 ARN 68 Sedang
8 DS 59 Rendah
9 DW 60 Rendahn
10 DSA 30 Sangat Rendah
11 EMP 30 Sangat Rendah
12 EW 60 Rendah
13 LR 57 Rendah
14 M.R 55 Rendah
15 M.F 65 Sedang
16 MA 60 Rendah
17 NA 54 Rendah
18 ND 55 Rendah
19 NTG.S 30 Sangat Rendah
20 PY 80 Sedang
21 RI 60 Rendah
22 RA 60 Renda
23 RP 25 Sangat Rendah
24 SA 55 Rendah
25 SK 60 Rendah
26 TSB 60 Rendah
27 TAZ 55 Rendah
28 ZAZ 47 Rendah
Jumlah 14,96
Rata-Rata 53,42% Rendah
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada penelitian prasiklus ini motivasi
siswa kelas X B di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi.
Terhadap pelajaran IPA terpadu masih rendah dan perlu ditingkatkan lagi. Peneliti
juga memberikan postes kepada siswa dan mengobservasi aktivitas siswa selama
proses pembelajaran di akhir prasiklus berlangsung. Hasil dan aktifitas –aktifitas
siswa selama tindakan prasiklus berlangsung dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel diatas dapat divisualisasikan melalui grafik dibawah ini :
Grafik 4.1 prasiklus
0 0
4
19
5
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
tinggi Sedang Rendah Sangatrendah
Keterangan
Tinggi : 0
Sedang : 4 orang siswa
Rendah : 19 orang siswa
Sangat rendah : 5 orang siswa
Klasifikasi : motivasi siswa rendah
Pada kegiatan prasiklus presentase siswa yang memiliki motivasi pada mata
pelajaran IPA terpadu belum meningkat 53,42% siswa yang motivasinya tinggi 0
dengan presentase 0%. Jumlah siswa yang motivasinya sedang 4 orang siswa
dengan presentase 14,28% . jumlah siswa yang motivasinya rendah sebanyak 19
orang siswa dengan presentase 67,85% . jumlah siswa yang motivasinya sangat
rendah sebanyak 5 orang siswa dengan presentase keseluruhan adalah 17,85%
dengan demikian presentase dari hasil prasiklus belum menunjukan adanya
peningkatan.
2. Deskripsi data siklus I
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dengan waktu 6x40
menit dalam 3 kali pertemuan, pertemuan pertama dilakukan pada hari kamis,
tanggal 13 april 2017 dengan dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran sub materi
pokok interaksi antara komponen ekosistem, kemudian pada pertemuan ke dua
dilakukan pada hari senin, tanggal 17 april 2017 dengan alokasi waktu 2 jam
pelajaran membahas tentang materi aliran energi. Selanjutnya pada pertemuan
ke tiga dilakukan pada hari, kamis tanggal 20 april 2017 dengan alokasi waktu 1
jam pelajaran membahas materi daur biogeokimia. Dengan menerapkan metode
pembelajaran problem solving yang disertai hand Out untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA terpadu di kelas X B di Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi.
Diakhir pertemuan ketiga, peneliti membagikan angket untuk mengetahui
seberapa besar motivasi siswa terhadap pelajaran IPA terpadu. Melalui
penelitian siklus I untuk mengetahui tingkat pemahamam siswa terhadap materi
yang telah diajarkan oleh guru IPA terpadu yang dilaksanakan bersama peneliti.
a) Perencanaan tindakan siklus I
Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu mengadakan pengamatan pada awal
prasiklus untuk mengetahui masalah yang dihadapi guru dalam melaksanakan
pembelajaran IPA. Kemudian setelah menemukan masalah yang terjadi, maka
peneliti berkerja sama dengan guru menyusun perencanaan yang akan dilakukan
agar proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA terpadu. Kelas X B Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6
Kota Jambi. Dapat berlangsung sesuai harapan. Adapun perencanaan yang akan
disusun sebagai berikut:
1) Melakukan identifikasi masalah yang ada dalam proses pembelajaran.
2) Membuat perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA terpadu kelas
X B semester II genap yaitu dengan standar kopetensi dengan memahami
konsep ekosistem.
3) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana proses pembelajaran
berlangsung.
4) Menyiapkan lembar hand out untuk bahan ajar dari metode problem
solving dalam proses belajar dan Menyiapkan angket untuk masing –
masing siswa, untuk melihat peningkatan motivasi siswa dalam
pembelajaran IPA terpadu dikelas X B.
b) Pelaksanaan tindakan siklus I
Pelaksanaan peneliti berlangsung seperti biasa. Peneliti berkerja sama
dengan guru bidang studi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
metode problem solving. Adapun tindakan dalam proses pembelajaran
perencanaan sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa
berdoa, mengecek kehadiran siswa, dan dilanjutkan memberikan motivasi
serta apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan inti
Pada kegiatan ini guru melakukan kegiatan sebagai berikut:
a) Guru menjelaskan pembelajaran dengan pokok bahasan pengertian
ekosistem.
b) Setelah guru menjelaskan konsep pengertian ekosistem bagi manusia dan
fungsinya. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang belum dipahami.
c) Selanjutnya guru memberikan lembar hand out yang berisi gambar, peta
konsep, mengenai kaitan materi yang telah dipelajarai, kemudian guru
menyuruh siswa untuk menemukan temuan mereka dari lembar hand out
tersebut.
d) Setelah siswa dan guru bertanya jawab, guru membagi siswa dengan 4
kelompok dengan jumlah keseluruhan siswa keseluruhan 28 orang.
e) Guru meminta tiap – tiap kelompok untuk menemukan masalah – masalah
yang ada pada materi yang telah dijelaskan dalam kehidupan sehari – hari
minimal 5 temuan masing – masing kelompok.
f) Guru mempersilahkan masing – masing kelompok untuk berkerja sama
dengan memberikan waktu 30 menit.
g) Guru memantau kerja masing – masing kelompok dan mengarahkan
kelompok yang mengalami kesulitan.
h) Setelah waktu yang diberikan habis, kemudian guru memanggil setiap
kelompok satu persatu untuk menyebutkan salah satu jawaban serta
menjelaskan alasannya.
i) Guru mempersilahkan kelompok lain untuk bertanya ataupun menyangga
jawaban dari kelompok yang melakukan presentase.
j) Guru memberika penghargaan kepada kelompok yang memberikan jawaban
yang paling tepat.
3) Kegiatan akhir
a) Pada kegiatan ini guru meluruskan atau mengarahkan jawaban – jawaban
siswa, dari siswa yang dirasa belum tepat.
b).Guru memberikan penguatan pada siswa yang memberikan jawaban belum
tepat, sehingga pada pembelajaran selanjutnya dapat diperbaiki.
c).Guru mengajak siswa bersama – sama untuk menyimpulkan pelajaran yang
telah dibahas.
d) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c) Observasi (Pengamatan)
1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Data hasil observasi kegiatan belajar siswa pada siklus I yang dapat
dijelaskan sebagai berikut: aktifitas siswa ketika merespon apersepsi dan
motivasi yang diberikan guru, aktifitas siswa memperhatikan penjelasan
tujuan pembelajaran, aktifitas siswa ketika memperhatikan guru,
menjelaskan materi pembelajaran, aktifitas siswa ketika mengajukan
pertanyaan seputar materi pelajaran yang belum dipahami, aktifitas siswa
ketika bekerja sama dalam kelompok, aktifitas siswa ketika
mempresentasekan temuan mereka, aktifitas siswa ketika memperhatikan
jawaban teman dari setiap kelompok, aktifitas siswa memperhatikan
penguatan jawaban yang disampaikan guru, aktifitas siswa dalam
berpartisipasi secara menyimpulkan materi yang telah dipelajari, aktifitas
siswa ketika mengerjakan soal evaluasi dalam lembar hand out yang
diberikan oleh guru dan yang terakhir aktifitas siswa ketika menjawab salam
penutup dari guru. Observasi aktifitas siswa pada siklus I menghasilkan data
yang dirangkum dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I
No Kegiatan Frekuensi % Kategori
1 2 3 4 5
1
Merespon Apersepsi
Dan Motivasi. 14 50 Sedang
2
Memperhatikan
Penjelasan Tujuan
Pembelajaran. 10 35,71 Sedang
3
Sangat
Memperhatikan
Penjelasan
Mengenai Materi. 14 50 Sedang
4
Mengajukan
Pertanyaan
Mengenai Materi
Yang Belum
Dipelajari. 3 10,71 Sedang
5
Bekerja Sama
Dalam Kelompok. 14 50 Sedang
6
Aktifitas Siswa
Ketika
Mempresentasekan 6 21,42 Sedang
Temuan Mereka
7
Memperhaatikan
Jawaban Teman
Dari Tiap – Tiap
Kelompok. 21 75 Tinggi
8
Memperhatikan
Penguatan Jawaban
Yang Diberikan
Guru. 10 35,71 Sedang
9
Menyimpulkan
Materi
Pembelajaran. 7 25 Sedang
10
Menjawab Salam
Penutup Dari Guru. 25 89,28 Tinggi
Dari hasil observasi aktivitas belajar siswa ketika pembelajaran sedang
berlangsung dapat disimpulkan sebagai berikut:
Aktifitas siswa ketika merespon apersepsi dan motivasi yang diberikan
guru cukup baik, ada 14 siswa yang fokus aktifitas siswa berada pada interval
50% dengan predikat cukup. Aktifitas siswa ketika memperhatikan guru ketika
menjelaskan tujuan pembelajaran juga cukup baik dengan interval nilai 35,71%
yang berada predikat cukup yang dipartisipasi oleh 10 siswa. Sedangkan aktifitas
ketika memperhatikan guru menjelaskan materi yang diajarkan masih rendah,
terlihat dari banyaknya siswa yang mengobrol, dan keluar masuk kelas dengan
teman ketika guru sedang menjelaskan materi yang diajarkan dan yang fokus pada
materi pelajaran hanya 14 orang siswa, ini berada pada interval nilai 20% dengan
predikat kurang.
Pada aktifiatas siswa ketika mengajukan pertanyaan juga masih rendah,
hanya ada 3 siswa yanag bertanya sehingga aktifitas ini berada pada predikat
kurang dengan interval nilai 10,71%. Aktifitas siswa ketika bekerja sama dalam
kelompok pun masih rendah kareana masih banyaknya siswa yang mengalami
kesulitan, aktifitas ini pada predikat kurang dengan interval 50% hanya ada 14
siswa yang memang benar – benar bekerja sama. Aktifitas siswa ketika
mempresentasekan jawaban mereka berada pada predikat kurang, karena hanya
ada 1 kelompok yang berjumlah 6 orang yang baik dalam menyampaikan
presentasenya sedangkan kelompok yang lain masih takut dalam menyampaikan
jawaban mereka, interval nilai pada aktifitas ini 21,42% pada katifitas siswa
ketika memperhatikan jawaban teman kelompok lain hanya 21 siswa yang fokus,
dengan interval nilai 75% aktifitas ini berada pada predikat cukup. Aktifitas siswa
memperhatikan penguatan jawaban oleh guru hanya ada 10 orang siswa, aktifitas
ini berada pada predikat kurang dengan interval nilai 35,71%. Aktifitas siswa
ketika merangkum materi pelajaran yang telah dibahas berada pada predikat
kurang, ada 7 siswa yang berpartisipasi dengan interval 25%. Sedangkan aktifitas
siswa ketika mengerjakan soal evaluasi terlihat sangat kondusif sehingga aktifitas
ini berada pada predikat baik dengan nilai interval 78,57%. Ketika siswa siswa
menjawab salam penutup dari guru, siswa menjawab salam dengan serentak. Dan
aktifitas ini berada pada predikat sangat baik dengan nilai interval 89,28%:
1. Data hasil angket siklus I
Diakhir pelajaran siswa dibagikan angket motivasi belajar untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi belajar siswa dan proses
belajar pada siklus I ini. Adapun data hasil angket pada siklus I adalah sebagai
berkut:
Tabel 4.4 hasil angket motivasi belajar siswa siklus I
No Nama Siswa Skor Keterangan
1 2 3 4
1 AW 80 Sedang
2 AP 65 Sedang
3 AN 75 Sedang
4 ASR 90 Tinggi
5 ASN 82 Tinggi
6 AA 45 Rendah
7 ARN 98 Tinggi
8 DS 80 Sedang
9 DW 50 Rendah
10 DSA 75 Sedang
11 EMP 80 Sedang
12 EW 30 Sangat Rendah
13 LR 79 Sedang
14 M.R 55 Rendah
15 M.F 85 Tinggi
16 MA 75 Sedang
17 NA 77 Sedang
18 ND 85 Tinggi
19 NTG.S 78 Sedang
20 PY 100 Tinggi
21 RI 77 Sedang
22 RA 75 Sedang
23 RP 75 Sedang
24 SA 45 Rendah
25 SK 65 Sedang
26 TSB 65 Sedang
27 TAZ 60 Rendah
28 ZAZ 76 Sedang
Jumlah 2022
Rata-Rata 72,21% Sedang
Berdasarkan tabel diatas dapat divisualisasikan melalui grafik dibawah ini:
Grafik 4.2 siklus I
Keterangan
Tinggi : 6 Orang Siswa
Sedang : 16 Orang Siswa
Rendah : 5 Orang Siswa
Sangat Rendah : 1 Orang Siswa
Klasifikasi : Sedang
Pada Siklus I, motivasi siswa pada mata pelajaran IPA terpadu meningkat
mencapai 72,21% dengan jumlah siswa yang motivasinya tinggi sebanyak 6
orang siswa dengan presentase 21,48% dan siswa yang motivasinya sedang
sebanyak 16 orang siswa dengan presentase 57,14%. Sedangkan jumlah siswa
yang motivasinya rendah sebanyak 5 orang dengan presentase 17,85%.
Kemudian jumlah siswa yang motivasinya sangat rendah hanya 1 orang dengan
6
16
5
1 0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
demikian presentase 3,57% dari hasil siklus I menunjukan sudah sedikit mulai
meningkat.
2) Refleksi Dan Revisi Siklus I
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I ini peneliti bersama guru bidang
studi menerapkan metode pembelajaran problem solving untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA terpadu di Sekolah Menengah
Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi. Tindakan refleksi atau mengkaji apa yang
telah dihasilkan oleh siklus I sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan
tindakan pada siklus berikutnya. Jika pada siklus I setelah menerapkan metode
pembelajaran problem solving motivasi belajar siswa masih belum terlihat, maka
tindakan dilanjutkan dengan mencari permasalahannya dengan mencari solusi
untuk memperbaiki masalah – masalah yang ditemukan pada siklus I dan
diperbaiki pada siklus berikutnya.
Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian pada siklus I dilihat dari hasil
pengamatan pada pertemuan pertama, kegiatan belajar masih kurang efektif
dikarenakan masih ada kekurangan – kekurangan yang perlu diperbaiki,
diantaranya.
1. Rata – rata aktifitas siswa pada proses pembelajaran masih menoton sehingga
siswa masih belum terlibat dalam proses pembelajaran.
2) Belum terbiasanya siswa ikut serta atau berperan langsung dalam proses
pembelajaran karena guru selama ini jarang melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran.
3)Penjelasan materi yang masih bersifat verbalisme atau masih menekankan
pemberian teori – teori yang menyebabkan siswa masih belum mengerti inti
pelajaran yang sebenarnya, sehingga siswa masih terlihat cuek dan tidak
bersemangat dalam pembelajaran IPA.
4) Rasa keingintahuan dalam diri siswa belum tampak terlihat dan hanya baru
beberapa orang siswa saja yang belajar dengan giat.
a) Tindakan Revisi Siklus I
Metode pembelajaran problem solving yang diserta hand Out yang
deterapkan dalam proses pembelajaran pada siklus I dikarenakan siswa masih
kurang termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran serta penjelasan materi
pelajaran yang masih bergaya verbalisme yang belum menekankan pada konsep
konsep materi pelajaran serta belum menjelaskan lebih detail materi pelajaran
dengan kehidupan sehari – hari. Dikarenakan pada siklus I baru sedikit ada
peningkatan, baik itu dari segi motivasi belajar, atau belum sesuai dengan harapan
, maka peneliti harus mengadakan revisi sebagai berikut :
1) menggunakan metode lebih variatif, metode metode yang mengajak siswa
untuk terlibat aktif, dan memotivasi dalam proses pembelajaran.
2) lebih menekankan motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
3) menjelaskan materi pelajaran dengan menekankan konsep – konsep materi
serta menjelaskan secara detail kaitan materi materi pelajaran dengan
kehidupan sehari – hari.
3) Deskripsi Data Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilakukan dengan alokasi waktu 6x40
menit dalam 3 kali pertemuan pembelajaran oleh guru mata pelajaran IPA terpadu
bersama peneliti berkaloborasi. Yang mana dipertemuan pertama berlangsung
pada hari senin, tanggal 24 april 2017 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran
membahas tentang kerusakan lingkungan, dan pada pelaksanaan pertemuan kedua
pada hari kamis, tanggal 27 april 2017 dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran
membahas tentang pencemaran lingkungan. kemudian pada pertemuan ketiga
berlangsung pada hari senin tanggal 1 mei 2017 dengan alokasi waktu 2 jam
pelajaran membahas tentang macam – macam pencemaran lingkungan kemudian
diakhir pembelajaran guru menyebarkan angket kepada seluruh siswa ddan
selanjutnya mengadakan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah dipelajari.
Dengan menerapkan metode pembelajaran problem solving yang disertai
handout untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA
terpadu kelas X B DI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi.
terhadap angket pemahaman siswa dan terhadap materi yang telah dipelajari.
a) Perencanaan Tindakan Siklus II
Sebelum melaksanakan tindakan pembelajaran peneliti dan guru terlebih
dahulu menyiapkan perencanaan, agar hasil tindakan pembelajaran benar – benar
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapan. Adapun perencanaan yang
telah disusun adalah sebagai berikut :
1) Membuat rencana pelaksanaan pelajaran ( RPP) IPA terpadu kelas X semeter II
genap yaitu dengan standar kopetensi memahami konsep materi interaksi antara
komponen ekosistem.
2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana proses pembelajaran yang
berlangsung dengan menerapkan metode pembelajaran problem solving yang
disertai handout.
3) Membuat lembar observasi untuk melihat aktifitas guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran problem solving
yang disertai handout.
4) Menyiapkan lembar hand out untuk masing – masing siswa dengan tujuan untuk
melihat pemahaman materi serta meningkatkan hasil motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPA terpadu di kelas X B.
5) Menyiapkan angket untuk masing – masing siswa dengan tujuan untuk melihat
peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA terpadu dikelas X
B.
b) Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II yaitu dengan
menerapkan metode pembelajaran problem solving yang disertai handout serta
mengacu pada skenario pembelajaran yang telah disiapkan dan melihat pada
permasalahan yang terjadi pada permasalahan siklus I, maka tindakan siklus II
adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
Pembelajaran diawali dengan guru mengucapkan salam, dan mengecek
kehadiran siswa, memberikan apersepsi serta motivasi dan penjelasan tujuan
pembelajaran. Kemudian guru sedikit menyinggung tentang materi yang
dibahas pada pembelajaran siklus I.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti yang dilakukan guru dalam pelaksanaanya dengan
menerapkan metode pembelajaran problem solving yang disertai handout
adalah sebagai berikut :
a) Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan metode
problem solving disertai handout.
b) Guru menagajak siswa untuk mengulas materi pelajaran yang telah
dipelajari.
c) Guru memberikan contoh – contoh kecil dari hand out yang berisi gambar,
yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
d) Guru memberikan siswa kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
mengenai materi pelajaran yang belum dipahami.
e) Guru mempersilahkan siswa yang mengetahui jawaban untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan temannya.
f) Guru menguatkan jawaban yang diberikan siswa.
g) Guru meminta siswa untuk menemukan minimal 5 contoh kecil yang
berkaitan dengan materi pelajaran yang telah dibahas.
h) Guru memantau kerja masing – masing siswa serta mengarahkan siswa
yang mengalami kesulitan.
i).Guru meminta beberapa orang siswa untuk mempresentasekan jawaban
mereka.
j) guru memberikan penghargaan kepada seluruh siswa yang
mempresentasekan jawaban siswa.
k) Guru meminta kepada seluruh siswa untuk mengumpulkan kertas jawaban
yang telah mereka buat di lembaran hand out.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru meluruskan dan menjelaskan kembali materi serta jawaban yang
telah dibahas, sehingga siswa dapat lebih memahami konsep – kansep
serta penerapan metode problem solving disertai handout pembelajaran
dalam kehidupan sehari – hari.
b) Guru menyimpulkan materi pembelajaran.
c) Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c) Observasi (Pengamatan)
1) Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Siklus II
Sama halnya dengan aktifitas guru, aktifitas belajar siswa pada
pelaksanaan pembelajaran siklus II juga meningkat secara signifikan, karena
rata – rata aktifitas belajar siswa berada pada predikat cukup, baik, dan sangat
baik. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa sesuai
dengan yang diharapkan adapun aktifitas siswa yang sangat meningkat tajam
yaitu pada aktifitas mengajukan petanyaan, menjawab pertanyaan, bahkan
beberapa siswa mulai berani menyanggah jawaban teman yang di anggapnya
kurang tepat, hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.5 hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II
No Kegiatan Frekuensi % Kategori
1 2 3 4 5
1
Merespon Apersepsi Dan
Motivasi. 24 85,71 Tinggi
2
Memperhatikan Penjelasan
Tujuan Pembelajaran. 20 71,42 Sedang
3
Memperhatikan Penjelasan
Mengenai Materi
Pembelajaran 26 92,82 Tinggi
4
Mengajukan Pertanyaan
Mengenai Materi Yang
Belum Dipelajari. 19 67,85 Sedang
5
Bekerja Sama Dalam
Kelompok. 24 85,72 Sedang
6
Aktifitas Siswa Ketika
Mempresentasekan
Temuan Mereka 26 92,85 Tinggi
7
Memperhaatikan Jawaban
Teman Dari Tiap – Tiap
Kelompok. 20 71,42 Sedang
8
Memperhatikan Penguatan
Jawaban Yang Diberikan
Guru. 23 82,14 Tinggi
9
Menyimpulkan Materi
Pertanyaan 25 89,28 Tinggi
10 Mengerjakan Soal Eveluasi 18 100 Tinggi
11
Menjawab Salam Penutup
Dari Guru. 27 96,42 Tinggi
2) Data Hasil Angket Siklus II
Sama halnya pada siklus I,diakhir pelajaran pada siklus II ini siswa
dibagikan angket motivasi belajar untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan motivasi belajar siswa dalam proses belajar pada siklus II ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 hasil angket motivasi belajar siswa siklus II
No Nama Siswa Skor Keterangan
1 2 3 4
1 AW 89 Tinggi
2 AP 100 Tinggi
3 AN 80 Sedang
4 ASR 90 Tinggi
5 ASN 95 Tinggi
6 AA 65 Sedang
7 ARN 100 Tinggi
8 DS 89 Tinggi
9 DW 70 Sedang
10 DSA 85 Tinggi
11 EMP 85 Tinggi
12 EW 60 Rendah
13 LR 100 Tinggi
14 M.R 70 Sedang
15 M.F 100 Tinggi
16 MA 89 Tinggi
17 NA 85 Tinggi
18 ND 100 Tinggi
19 NTG.S 90 Tinggi
20 PY 100 Tinggi
21 RI 85 Tinggi
22 RA 89 Tinggi
23 RP 80 Sedang
24 SA 60 Rendah
25 SK 85 Tinggi
26 TSB 90 Tinggi
27 TAZ 85 Tinggi
28 ZAZ 89 Tinggi
Jumlah 2,39
Rata-Rata 85,57% Tinggi
Berdasarkan tabel diatas dapat divisualisasikan melalui grafik dibawah ini:
Grafik 4.3 Siklus II
Keterangan
Tinggi : 21 orang siswa
Sedang : 5 orang siswa
Rendah : 2 orang siswa
Sangat rendah : 0
Klasifikasi : Termotivasi
21
5
2
0 0
5
10
15
20
25
tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Sedangkan pada siklus II motivasi siswa pada mata pelajaran IPA terpadu
meningkat secara signifikan hingga mencapai 85,57% dengan jumlah siswa yang
motivasinya tinggi sebanyak 21 orang siswa dengan presentase 75% dan siswa
yang motivasinya sedang sebanyak 5 orang siswa dengan presentase 17,85%.
Sedangkan jumlah siswa yang motivasinya rendah hanya 2 orang siswa dengan
presentase 7,14% kemudian siswa yang motivasinya sangat rendah 0. Dengan
demikian presentase 0%. Dari hasil siklus II sudah menunjukan terjadinya
peningkatan pada siklus II.
Melalui hasil peneliti menunjukan bahwa pembelajaran IPA terpadu
dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving yang disertai
handout memiliki dampak positif terhadap peningkatan motivasi belajar siswa,
berikut adalah grafik hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus II.
Bedasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang telah peneliti
lakukan dengan berkaloborasi bersama guru telah melaksanakan sesuai dengan
desain pembelajaran yang telah disusun. Walaupun ada beberapa kekurangan
yang terjadi pada siklus I, namun pada siklus II kekurangan itu dapat diperbaiki.
d) Refleksi siklus II
tindakan refleksi pada siklus dua dilakukan dengan kegiatan menganalisa
hasil motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran problem solving yang disertai handout.
Pada pelaksanaan, pada tindakan siklus II motivasi belajar siswa berada pada
predikat baik dan bahkan sangat baik. Meningkatnya aktifitas motivasi belajar
siswa mulai dari aktivitas motivasi belajar siswa ketika memperhatikan penjelasan
materi yang diberikan oleh guru sampai pada aktifitas merangkumnya materi
pelajaran yang sejalan dengan meningkatnya hasil quissioner ataupun angket yang
diberikan pada siswa menunjukan bahwa peningkatkan motivasi belajar siswa
mulai dari siklus I sampai dari siklus II.
dari analisis siklus I dan siklus II menunjukan bahwa penerapan metode
pembelajaran problem solving yang disertai handout mampu meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA terpadu, maka tindakan dalam penelitian
ini dicukupkan pada siklus II.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan Hasil Dari penelitian, Keberhasilan Dalam Tindakan Ini
Adalah Terjadinya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Terpadu. Hal Ini Dapat Dilihat Dari Peningkatan Yang Secara Signifikan Disetiap
Siklus. Pada Prasiklus Jumlah Siswa Yang Termotivasi Pada Mata Pelajaran IPA
Terpadu Hanya 53,42% Siswa Yang Motivasinya Tinggi Tidak Ada Peningkatan,
Namun Pada Siswa Yang Peningkatan Sedang sebanyak 4 orang siswa. Selanjutnya
pada siswa yang motivasinya rendah sebanyak 19 orang dan motivasi siswa yang
sangat rendah 5 orang dari data yang didapat peningkatan motivasi belajar siswa
masih belum meningkat.
Setelah melihat dari data prasiklus maka peneliti melanjutkan ke siklus I
dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving karena berdasarkan dari
hasil prasiklus belum mencapai kategori hasil yang maksimal, setelah peneliti
melakukan siklus I maka peneliti mulai mendapatkan hasil dari siklus I namun hasil
tetap masih kurang maksimal. Pada siklus I ini jumlah persentase dari siswa
sebanyak 72,21% siswa yang motivasinya tinggi sebanyak 6 orang, namun pada
siswa yang motivasinya sedang sebanyak 16 orang siswa, kemudian pada siswa yang
motivasinya rendah sebanyak 5 orang siswa dan motivasi siswa yang sangat rendah 1
orang siswa. Dari hasil data siklus I sudah mulai ada peningkatan pada motivasi
belajar siswa walaupun masih belum maksimal.
Setelah melaksanakan prasiklus dan siklus I peneliti melihat peningkatan
motivasi belajar siswa masih belum tercapai kemudian peneliti melanjutkan prasiklus
II dengan menerapkan metode pembelajaran problem solving karena berdasarkan
dari hasil siklus I belum mencapai kategori hasil yang maksimal setelah peneliti
melakukan siklus II peneliti mendapatkan hasil siklus II. Pada siklus II jumlah
presentase 85,57% sebagai berikut : siswa yang motivasinya tinggi sebanyak 21
orang siswa, kemudian siswa yang motivasinya sedang sebanyak 5 orang siswa,
selanjutnya siswa yang motivasinya rendah sebanyak 2 orang siswa dan siswa yang
motivasinya sangat rendah 0 dari data yang didapat pada siklus II sudah terlihat
peningkatan pada motivasi belajar siswa secara signifikan karena peniliti telah
mendapatkan dari hasil data yang sudah maksimal maka penelitian ini dibatasi pada
siklus II.
Metode pembelajaran problem solving adalah metode pembelajaran yang
mengkaitkan antar pemecahan masalah yang dimulai dari mencari data sampai
kepada menarik kesimpulan, bahwa metode yang mengajarkan penyelesaian masalah
dengan memberikan penekanan agar terselesainya suatu masalah secara bernalar.
Serta manfaatnya untuk melatih siswa agar bisa menghadapi berbagai masalah
kelompok, baik itu masalah pribadi, atau perorangan untuk dipecahkan sendiri atau
secara bersama – sama. Yang mana pembelajaran IPA terutama biologi siswa kelas
X B Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kota Jambi. Untuk itu dalam
proses metode pembelajaran perlu ditingkatkan pemahaman dalam pemecahan
masalah yang telah dihadapi dalam materi pembelajaran kepada siswa, agar siswa
mampu menyelesaikan masalah- masalah yang ada disekitarnya, dan agar dapat
menunjang hasil belajar siswa agar dapat membangkitkan motivasi dalam belajar.
Setelah diterapkan metode pembelajaran dengan menggunakan problem solving
maka ditemukan peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA
terpadu peningkatan dapat dilihatdari grafik dibawah ini:
Grafik 4.4 peningkatan motivasi belajar pada setiap siklus.
Berikut tabel peningkatan motivasi belajar siswa pada setiap siklus
Tabel 4.7 peningkatan motivasi belajar siswa pada setiap siklus.
No Aspek yang
dinilai Prasiklus Presentase
Siklus
I Presentase
Siklus
II Presentase
%
%
%
1
Siswa yang
motivasinya
tinggi 0 53,42% 6 72,21% 21 85,57%
2
siswa yang
motivasinya
sedang 4
16
5
3
siswa yang
motivasinya
rendah 19
5
2
0
5
10
15
20
25
PENINGKATAN MOTIVASI SISWA
PADA SETIAP SIKLUS
Series1
Series2
Series3
4
siswa yang
motivasinya
sangat
rendah 5
1
0
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, terjadi peningkatan
sebanyak dua kali pada siklus I dan siklus II, walaupun pada siklus I
peningkatan belum maksimal tetapi pada siklus II peningkatan motivasi belajar
siswa sudah sangat signifikan dan sudah mencapai data hasil yang maksimal
maka dapat dinyatakan penggunaan metode pembelajaran problem solving
sangat bagus diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA terpadu.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penerapan metode Problem Solving
disertau Hand Out, belajar siswa dalam pembelajaran Biologi materi Ekosistem
dapat meningkat. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan dalam
prasiklus, pada prasiklus jumlah siswa yang termotivasi pada mata pelajaran IPA
terpadu hanya 53,42%, kemudian dilanjutkan pada siklus I. Pada siklus I ini
jumlah persentase dari siswa mengalami peningkatan sebanyak 72,21%,
kemudian pada siklus II peneliti mendapatkan hasil peningkatan motivasi belajar
siswa dengan jumlah presentase 85,57% .
B. SARAN – SARAN
1. Kepada kepala sekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi agar
lebih membantu dan memberi solusi permasalahan guru.
2. Kepada guru bidang studi IPA terpadu di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6
Kota Jambi. Agar lebih memperhatikan siswa dalam belajar, sehingga siswa
dapat merasakan kondisi belajar yang efektif.
3. Kepada siswa siswi di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 6 Kota Jambi. Agar
lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran, serta lebih aktif dan
kreatif pada setiap proses pembelajaran.
4. Bagi peneliti hendaknya dapat meningkatkan penelitian sebelumnya
kepenelitian yang lebih lanjut yaitu kepenelitian tindakan kelas (PTK).
5. Bagi para pembaca semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (1981). Al – Qura’an Terjamahnya : Jakarta : Depak Ri.
Anas Sudijono, (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Anas Sudijono, (2013). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Arends, (2008). Pemecahan Masalah Dalam Belajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Candra, (2006). Konsep Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jakarta :
Rineka Cipta.
Dwi Oktarina Wulandari, (2007). Penerapan Model Pembelajaran Problem
Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik Dengan
Melalui Media Modul Tipe Post Solusion Solving
.
Djamarah, (2010). Metode - Metode Dalam Mengajar. Bandung : Alpabeta.
Dhajirin, (1985). Pemanfaatan Metode Pembelajaran Dan Media Pembelajaran.
Bandung : Tarsito.
David Jhanson, (2002). Problem – Problem Dalam Belajar Mengajar. Bandung :
PT Radika Aditama.
Isman . Sofwan, (1996). Macam – Macam Motivasi Dalam Pembelajaran.
Yogyakarta : Gava Media.
J. Dewey . J. Gulo. W, (2002). Strategi Dan Model Pembelajaran. Baswadaya :
Persindo.
Khoirul Ahmadi, (2009). Penerapan Kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Dalam Proses Pembelajaran. Bandung : PT Graha Permindo.
Kurniasih Imas, Sani Berlin. (2014). Teknik Dan Cara Mudah Membuat
Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Alfabeta.
Lapono Usman, (2006). Strategi Pembelajaran Yang Menyenangkan. Jakarta ; PT
. Luxima Metro Media.
Martini Yamin, (2012). Strategi Pembelajaran Berbasis Kopetensi. Jakarta :
Referensi Gp Press Group.
S.P Hasibuan, (2000). Pengantar Motivasi Melalui Model Pembelajaran.
Bandung : Tarsito.
Sri Indah Rini Astuti, (2012). Penerapan Pendekatan Problem Solving Dengan
Media Modul Melalui Model Pembelajaran Search, Salve, Create And
Share (Sscs) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa. Di
SMP Negeri 1 Bulu Sukoharjo.
Slamento, (2003). Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D.
Bandung : Alpabeta.
Suharsimi Arikunto, (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta Pt Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto, (2013). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi
Aksara.
Tim Depdiknas, (2004). Metode Dan Bahan Ajar Dalam Pembelajaran. Jakarta :
Pt Raja Grafindo Persada.
Tim Penyusun, (2017). Pedoman Penulisan Panduan Skripsi. Jambi : UIN STS
Jambi.
Paizaluddin, Ermalinda (2016). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Bandung : Alfabeta.
wina sanjaya, (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Media.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(PRASIKLUS)
Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi
Kelas / Semester : VIII / Genap
Mata Pelajaran : IPA
Jumlah pertemuan : 3 x pertemuan (5 x 40 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung
jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada pembelajaran
IPA serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan pembelajaran IPA,
yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya
teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.
C. Indikator
1. Mengenal Ekosistem
2. Membedakan Komponen Penyusun Ekosistem
3. Mengidentifikasi Komponen Penyusun Ekosistem Berdasarkan Fungsinya
D. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan Pengertian Ekosistem
2. Menjelaskan Komponen Penyusun Ekosistem
3. Mengidentifikasi Komponen Penyusun Ekosistem Berdasarkan Fungsinya
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Ekosistem
2. Komponen Penyusun Ekosistem
3. Komponen Penyusun Ekosistem Berdasarkan Fungsinya
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan
Model Pembelajaran : pembelajaran langsung
G. Alat dan Sumber Pembelajaran
Sumber Pembelajaran : Buku panduan IPA kelas X
Buku-buku penunjang dari perpustakaan
Alat : papan tulis dan spidol.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
1. Memeriksa keadaan kelas dan
melihat kesiapan siswa belajar.
2. Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka dan
berdo‟a untuk memulai
pembelajaran.
3. Memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
5. Apersepsi (guru mengingatkan
kembali tentang materi yang
berkaitan dengan ekosistem).
Pendahuluan
1. Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran.
2. Siswa menjawab salam dan
berdo‟a untuk memulai
pelajaran.
3. Siswa mendengarkan dan
menjawab hadir ketika guru
memeriksa kehadiran
(absen).
4. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
5. Siswa memperhatikan guru
dengan turut melakukan
apersepsi dan mengingat
materi yang berkaitan
dengan ekosistem.
10 Menit
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi
pengertian ekosistem secara
umum.
2. guru menanyakan kembali
Kegitan Inti
1. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru
menjelaskan materi di depan
kelas.
2. siswa menanggapi
65 Menit
materi yang telah dijelaskan
kepada siswa.
3. Guru membimbing siswa
untuk membentuk beberapa
kelompok yang terdiri 5 – 6
siswa, setiap kelompok terdiri
dari siswa yang memiliki
kecerdasan yang heterogen.
4. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan pertanyaan dari
materi yang telah dipelajari
dalam diskusi kelompok.
5. guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
untuk bertanya dalam
berdiskusi.
6. Guru meminta masing –
masing kelompok untuk
menpresentasekan hasil
diskusi didepan kelas dan
kelompok lainnya
menanggapi.
7. Selama kerja kelompok
berlangsung guru
membimbing kelompok-
kelompok yang kesulitan
pertanyaan mengenai materi
yang telah disampaikan oleh
guru.
3. Siswa membentuk kelompok
belajar yang terdiri dari 5 –
6 siswa.
4. Siswa bersama
kelompoknya masing –
masing mendiskusikan
jawaban dari materi yang
telah dipelajari
5. setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
bertanya dalam berdiskusi.
6. Perwakilan masing-masing
kelompok menpresentasekan
hasil diskusi didepan kelas.
7. Siswa dibimbing oleh guru
yang kesulitan menjawab
pertanyaan dalam berdiskusi
.
menjawab pertanyaan.
8. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan lembar diskusi
kelompok.
9. Guru meluruskan jawaban dan
memberikan penguatan kepada
siswa.
8. Siswa mengumpulkan
lembar hasil diskusi
kelompok kepada guru .
9. Siswa diberi penguatan oleh
guru.
Penutup
1. Guru meminta siswa untuk
memberikan kesimpulan.
2. Guru memberikan PR kepada
siswa.
3. Guru memberitahukan siswa
tentang materi pembelajaran
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
4. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
2. Siswa diberi PR oleh guru.
3. Siswa mempersiapkan
materi pelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
4. Siswa menjawab salam.
10 Menit
Pertemuan Kedua
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
1. Memeriksa keadaan kelas dan
melihat kesiapan siswa belajar.
2. Melakukan pembukaan dengan
salam pembuka dan berdo‟a
Pendahuluan
1. Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran.
2. Siswa menjawab salam dan
berdo‟a untuk memulai
10 Menit
untuk memulai pembelajaran.
3. Memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
5. Apersepsi (guru mengingatkan
kembali tentang materi yang
berkaitan dengan ekosistem).
pelajaran.
3. Siswa mendengarkan dan
menjawab hadir ketika guru
memeriksa kehadiran (absen).
4. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
5. Siswa memperhatikan guru
dengan turut melakukan
apersepsi dan mengingat
materi yang berkaitan dengan
ekosistem.
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi
pembelajaran komponen
penyusun ekosistem.
2. guru menanyakan kembali
materi yang telah dijelaskan
kepada siswa.
3. Guru membimbing siswa
untuk membentuk beberapa
kelompok yang terdiri 5 – 6
siswa, setiap kelompok terdiri
dari siswa yang memiliki
kecerdasan yang heterogen.
4. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan pertanyaan
Kegitan Inti
1. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru
menjelaskan materi di depan
kelas.
2. siswa menanggapi
pertanyaan mengenai materi
yang telah disampaikan oleh
guru.
3. Siswa membentuk kelompok
belajar yang terdiri dari 5 –
6 siswa.
4. Siswa bersama
kelompoknya masing –
65 Menit
dari materi yang telah
dipelajari dalam diskusi
kelompok.
5. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
untuk bertanya dalam
berdiskusi.
6. Guru meminta masing –
masing kelompok untuk
menpresentasekan hasil
diskusi didepan kelas dan
kelompok lainnya
menanggapi.
7. Selama kerja kelompok
berlangsung guru
membimbing kelompok-
kelompok yang kesulitan
menjawab pertanyaan.
8. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan lembar
diskusi kelompok.
9. Guru meluruskan jawaban
dan memberikan penguatan
kepada siswa.
masing mendiskusikan
jawaban dari materi yang
telah dipelajari .
5. setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
bertanya dalam berdiskusi.
6. Perwakilan masing-masing
kelompok menpresentasekan
hasil diskusi didepan kelas.
7. Siswa dibimbing oleh guru
yang kesulitan menjawab
pertanyaan dalam
berdiskusi.
8. Siswa mengumpulkan
lembar hasil diskusi
kelompok kepada guru.
9. Siswa diberi penguatan oleh
guru.
Penutup
1. Guru meminta siswa untuk
memberikan kesimpulan.
2. Guru memberikan PR kepada
Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
2. Siswa diberi PR oleh guru.
10 Menit
siswa.
3. Guru memberitahukan siswa
tentang materi pembelajaran
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
4. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
3. Siswa mempersiapkan
materi pelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
4. Siswa menjawab salam.
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
1. Memeriksa keadaan kelas dan
melihat kesiapan siswa
belajar.
2. Melakukan pembukaan
dengan salam pembuka dan
berdo‟a untuk memulai
pembelajaran.
3. Memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
5. Apersepsi (guru
mengingatkan kembali
tentang materi yang berkaitan
Pendahuluan
1. Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran.
2. Siswa menjawab salam dan
berdo‟a untuk memulai
pelajaran.
3. Siswa mendengarkan dan
menjawab hadir ketika guru
memeriksa kehadiran
(absen).
4. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
5. Siswa memperhatikan guru
dengan turut melakukan
apersepsi dan mengingat
10 Menit
dengan ekosistem). materi yang berkaitan
dengan ekosistem.
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi
pembelajaran komponen
penyusun ekosistem berserta
fungsinya .
2. guru menanyakan kembali
materi yang telah dijelaskan
kepada siswa.
3. Guru membimbing siswa
untuk membentuk beberapa
kelompok yang terdiri 5 – 6
siswa, setiap kelompok terdiri
dari siswa yang memiliki
kecerdasan yang heterogen.
4. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan pertanyaan
dari materi yang telah
dipelajari dalam diskusi
kelompok.
5. guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
untuk bertanya dalam
berdiskusi
6. Guru meminta masing –
masing kelompok untuk
menpresentasekan hasil
Kegitan Inti
1. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru
menjelaskan materi di depan
kelas.
2. siswa menanggapi
pertanyaan mengenai materi
yang telah disampaikan oleh
guru.
3. Siswa membentuk kelompok
belajar yang terdiri dari 5 –
6 siswa.
4. Siswa bersama
kelompoknya masing –
masing mendiskusikan
jawaban dari materi yang
telah dipelajari .
5. setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
bertanya dalam berdiskusi
6. Perwakilan masing-masing
kelompok menpresentasekan
hasil diskusi didepan kelas.
65 Menit
diskusi didepan kelas dan
kelompok lainnya
menanggapi.
7. Selama kerja kelompok
berlangsung guru
membimbing kelompok-
kelompok yang kesulitan
menjawab pertanyaan.
8. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan lembar
diskusi kelompok.
9. Guru meluruskan jawaban
dan memberikan penguatan
kepada siswa.
7. Siswa dibimbing oleh guru
yang kesulitan menjawab
pertanyaan dalam
berdiskusi.
8. Siswa mengumpulkan
lembar hasil diskusi
kelompok kepada guru.
9. Siswa diberi penguatan oleh
guru.
Penutup
1. Guru meminta siswa untuk
memberikan kesimpulan.
2. Guru memberitahukan siswa
tentang materi pembelajaran
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
2. Siswa mempersiapkan
materi pelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
3. Siswa menjawab salam.
10 Menit
I. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
a. Terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan .
b. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
d. Peduli dalam kegiatan pembelajaran
e. Disiplin selama proses pembelajaran
f. Jujur dalam menjawab permasalahan yang
diberikan
g. Tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas
Observasi
Selama
pembelajaran dan
saat diskusi
2. Pengetahuan
Menyelesaikan soal yang relevan
Penugasan
Kelompok/Individu
3.
Keterampilan
Terampil menerapkan konsep/prinsip dan
pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan materi yang di pelajari.
Peta konsep
ekosistem
Penyelesaian
kelompok
Mengetahui, Jambi, 03 April 2017
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Asmayani Achmad, S.Pt Andre Isman
NIP.197509172008012003 NIM. TB120701
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
( SIKLUS 1)
Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi
Kelas / Semester : X / Genap
Mata Pelajaran : IPA
Jumlah pertemuan : 3 x pertemuan (5 x 40 Menit)
J. Kompetensi Inti
5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik.
8. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
K. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.
2.4 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung
jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
2.5 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada pembelajaran
IPA serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan pembelajaran IPA,
yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
2.6 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya
teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.
L. Indikator
4. Mengenal Interaksi Antara Komponen Ekosistem
5. Membedakan Aliran Energi
6. Mengidentifikasi Daur Biogeokimia
M. Tujuan Pembelajaran
4. Menjelaskan Interaksi Antara Komponen Ekosistem
5. Menjelaskan Aliran Energi
6. Mengidentifikasi Daur Biogeokimia
N. Materi Pembelajaran
4. Interaksi Antara Komponen Ekosistem
5. Aliran Energi
6. Daur Biogeokimia
O. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Metode Pembelajaran : Problem Solving
Diskusi, Tanya Jawab
Media Pembelajaran : Peta Konsep Handout
P. Alat dan Sumber Pembelajaran
Sumber Pembelajaran : Buku panduan IPA kelas X
Buku-buku penunjang dari perpustakaan
Alat : papan tulis dan spidol.
Q. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
6. Guru memeriksa keadaan
kelas dan melihat kesiapan
siswa belajar.
7. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka dan
berdo‟a untuk memulai
pembelajaran.
8. Guru memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap disiplin.
9. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
10. Apersepsi (guru mengingatkan
kembali tentang materi yang
berkaitan dengan ekosistem).
Pendahuluan
6. Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran.
7. Siswa menjawab salam dan
berdo‟a untuk memulai
pelajaran.
8. Siswa mendengarkan dan
menjawab hadir ketika guru
memeriksa kehadiran
(absen).
9. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
10. Siswa memperhatikan guru
dengan turut melakukan
apersepsi dan mengingat
materi yang berkaitan
dengan ekosistem.
10 Menit
Kegiatan Inti
1. Sebelum guru memasuki
materi pembelajaran, guru
Kegitan Inti
10. Siswa mendengarkan
penjelasan tentang akan
65 Menit
menjelaskan kepada seluruh
siswa tentang akan
diterapkannya motode
pembelajaran problem
solving dengan menggunakan
media handout dan cara
kerjanya.
2. Selanjutnya guru menjelaskan
materi pembelajaran Interaksi
Antara Komponen Ekosistem
yang akan dipelajari dengan
menggunakan media handout
yang disesuaikan dengan
materi pembelajaran.
3. Guru memperlihatkan dan
menjelaskan isi dari media ha
ndout berupa peta konsep
atau gambar dari materi
pembelajaran.
4. Guru menanyakan kembali
materi pembelajaran yang
telah dijelaskan kepada siswa
dengan menggunakan media
handout.
Mengeksplorasi
5. Guru membimbing siswa
diterapkannya metode
pembelajaran problem
solving dengan
menggunakan media
handout dan cara kerjanya.
11. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru dalam
menjelaskan materi di depan
kelas.
12. Siswa memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan
dari guru tentang isi dari
media handout berupa peta
konsep dari materi yang
akan pelajari.
13. Siswa menanggapi
pertanyaan mengenai materi
yang telah disampaikan oleh
guru yang disertai media
handout.
14. Siswa membentuk kelompok
belajar yang terdiri dari 5 –
6 siswa.
untuk membentuk beberapa
kelompok yang terdiri 5 – 6
siswa, setiap kelompok terdiri
dari siswa yang memiliki
kecerdasan yang heterogen.
6. Guru memberikan
permasalahan yang ada dalam
materi pembelajaran melalui
media handout untuk
dipecahkan dalam masing –
masing semua kelompok.
7. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan permasalahan
dari materi handout yang
telah dipelajari dalam diskusi
kelompok.
8. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
untuk mendiskusikan solusi
dari pemecahan masalahan
materi media handout pada
buku paket.
9. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
untuk bertanya dalam
15. Setiap masing – masing
kelompok mendiskusikan
permasalahan yang ada
dalam materi pembelajaran
dengan media handout untuk
dipecahkan bersama – sama
atau dalam masing – masing
semua kelompok.
16. Siswa bersama
kelompoknya masing –
masing mendiskusikan
jawaban pemecahan dari
permasalahan materi
handout yang telah
dipelajari .
17. Setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
mendiskusikan solusi dari
pemecahan masalahan
materi media handout pada
buku paket.
18. setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
bertanya dalam berdiskusi.
19. Perwakilan masing-masing
kelompok menpresentasekan
berdiskusi.
10. Guru meminta masing –
masing kelompok untuk
menpresentasekan hasil
diskusi didepan kelas dan
kelompok lainnya
menanggapi.
11. Selama kerja kelompok
berlangsung guru
membimbing kelompok-
kelompok yang kesulitan
menjawab permasalahan dari
media handout yang ada
dalam materi yang telah
dipelajari.
12. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan lembar
diskusi kelompok.
13. Guru meluruskan jawaban
dari permasalahan dalam
materi yang telah dipelajari
dan memberikan penguatan
kepada siswa.
hasil diskusi didepan kelas.
20. Siswa dibimbing oleh guru
yang kesulitan menjawab
permasalahan dari media
handout yang ada dalam
materi yang telah dipelajari
dalam berdiskusi.
21. Siswa mengumpulkan
lembar hasil diskusi
kelompok kepada guru.
22. Siswa mendengarkan
kesimpulan dari guru dan
diberi penguatan oleh guru.
Penutup
5. Guru meminta siswa untuk
memberikan kesimpulan.
6. Guru memberikan
penghargaan atau pujian
kepada kelompok yang
Penutup
5. Siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
6. Siswa menghargai
penghargaan dan pujian dari
guru dalam diskusi
10 Menit
Pertemuan Kedua
bekinerja baik.
7. Guru memberitahukan siswa
tentang materi pembelajaran
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
8. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
kelompok.
7. Siswa mendengarkan dan
mencatat materi pelajaran
untuk pertemuan
selanjutnya.
8. Siswa menjawab salam.
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
1. Guru memeriksa keadaan
kelas dan melihat kesiapan
siswa belajar.
2. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka dan
berdo‟a untuk memulai
pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap disiplin.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
5. Apersepsi (guru
mengingatkan kembali
tentang materi yang berkaitan
Pendahuluan
1. Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran.
2. Siswa menjawab salam dan
berdo‟a untuk memulai
pelajaran.
3. Siswa mendengarkan dan
menjawab hadir ketika guru
memeriksa kehadiran
(absen).
4. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
5. Siswa memperhatikan guru
dengan turut melakukan
apersepsi dan mengingat
10 Menit
dengan ekosistem). materi yang berkaitan
dengan ekosistem.
Kegiatan Inti
1. Sebelum guru memasuki
materi pembelajaran, guru
menjelaskan kepada seluruh
siswa tentang akan
diterapkannya motode
pembelajaran problem
solving dengan
menggunakan media
handout dan cara kerjanya.
2. Selanjutnya guru
menjelaskan materi
pembelajaran Aliran Energi
yang akan dipelajari dengan
menggunakan media
handout yang disesuaikan
dengan materi
pembelajaran.
3. Guru memperlihatkan dan
menjelaskan isi dari media
handout berupa peta konsep
atau gambar dari materi
pembelajaran.
7. Guru menanyakan kembali
materi pembelajaran yang
telah dijelaskan kepada siswa
Kegitan Inti
1. Siswa mendengarkan
penjelasan tentang akan
diterapkannya metode
pembelajaran problem
solving dengan menggunakan
media handout dan cara
kerjanya.
2. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru dalam
menjelaskan materi di depan
kelas.
3. Siswa memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan
dari guru tentang isi dari
media handout berupa peta
konsep dari materi yang akan
pelajari.
4. Siswa menanggapi
65 Menit
dengan menggunakan media
handout.
8. Guru membimbing siswa
untuk membentuk beberapa
kelompok yang terdiri 5 – 6
siswa, setiap kelompok terdiri
dari siswa yang memiliki
kecerdasan yang heterogen.
9. Guru memberikan
permasalahan yang ada dalam
materi pembelajaran melalui
media handout untuk
dipecahkan dalam masing –
masing semua kelompok.
10. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan permasalahan
dari materi handout yang
telah dipelajari dalam diskusi
kelompok.
11. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
untuk mendiskusikan solusi
dari pemecahan masalahan
materi media handout pada
buku paket.
12. Guru memberi kebebasan
pertanyaan mengenai materi
yang telah disampaikan oleh
guru yang disertai media
handout.
5. Siswa membentuk kelompok
belajar yang terdiri dari 5 – 6
siswa.
6. Setiap masing – masing
kelompok mendiskusikan
permasalahan yang ada dalam
materi pembelajaran dengan
media handout untuk
dipecahkan bersama – sama
atau dalam masing – masing
semua kelompok.
7. Siswa bersama kelompoknya
masing – masing
mendiskusikan jawaban
pemecahan dari permasalahan
materi handout yang telah
dipelajari .
8. Setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
mendiskusikan solusi dari
pemecahan masalahan materi
media handout pada buku
setiap anggota kelompok
untuk bertanya dalam
berdiskusi.
13. Guru meminta masing –
masing kelompok untuk
menpresentasekan hasil
diskusi didepan kelas dan
kelompok lainnya
menanggapi.
14. Selama kerja kelompok
berlangsung guru
membimbing kelompok-
kelompok yang kesulitan
menjawab permasalahan dari
media handout yang ada
dalam materi yang telah
dipelajari.
15. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan lembar
diskusi kelompok.
16. Guru meluruskan jawaban
dari permasalahan dalam
materi yang telah dipelajari
dan memberikan penguatan
kepada siswa.
paket.
9. setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
bertanya dalam berdiskusi.
10. Perwakilan masing-
masing kelompok
menpresentasekan hasil
diskusi didepan kelas.
11. Siswa dibimbing oleh
guru yang kesulitan
menjawab permasalahan dari
media handout yang ada
dalam materi yang telah
dipelajari dalam berdiskusi.
12. Siswa mengumpulkan
lembar hasil diskusi
kelompok kepada guru.
13. Siswa mendengarkan
kesimpulan dari guru dan
diberi penguatan oleh guru.
Penutup
1. Guru meminta siswa untuk
Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi
10 Menit
Pertemuan Ketiga
memberikan kesimpulan.
2. Guru memberikan
penghargaan atau pujian
kepada kelompok yang
bekinerja baik.
3. Guru memberitahukan siswa
tentang materi pembelajaran
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
4. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
pembelajaran.
2. Siswa menghargai
penghargaan dan pujian dari
guru dalam diskusi
kelompok.
3. Siswa mendengarkan dan
mencatat materi pelajaran
untuk pertemuan selanjutnya.
4. Siswa menjawab salam.
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
1. Guru memeriksa keadaan kelas
dan melihat kesiapan siswa
belajar.
2. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka dan
berdo‟a untuk memulai
pembelajaran.
3. Guru memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap disiplin.
4. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
1. PendahuluanSiswa siap
mengikuti proses
pembelajaran.
2. Siswa menjawab salam dan
berdo‟a untuk memulai
pelajaran.
3. Siswa mendengarkan dan
menjawab hadir ketika guru
memeriksa kehadiran (absen).
4. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
10 Menit
dicapai.
5. Apersepsi (guru mengingatkan
kembali tentang materi yang
berkaitan dengan ekosistem).
disampaikan oleh guru.
5. Siswa memperhatikan guru
dengan turut melakukan
apersepsi dan mengingat
materi yang berkaitan dengan
ekosistem.
Kegiatan Inti
1. Sebelum guru memasuki
materi pembelajaran, guru
menjelaskan kepada seluruh
siswa tentang akan
diterapkannya motode
pembelajaran problem solving
dengan menggunakan media
handout dan cara kerjanya.
2. Selanjutnya guru menjelaskan
materi pembelajaran Daur
Biogeokimia yang akan
dipelajari dengan
menggunakan media handout
yang disesuaikan dengan
materi pembelajaran.
3. Guru memperlihatkan dan
menjelaskan isi dari media
handout berupa peta konsep
atau gambar dari materi
pembelajaran.
Kegitan Inti
1. Siswa mendengarkan
penjelasan tentang akan
diterapkannya metode
pembelajaran problem
solving dengan menggunakan
media handout dan cara
kerjanya.
2. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru dalam
menjelaskan materi di depan
kelas.
3. Siswa memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan
dari guru tentang isi dari
media handout berupa peta
konsep dari materi yang akan
pelajari.
65 Menit
4. Guru menanyakan kembali
materi pembelajaran yang telah
dijelaskan kepada siswa
dengan menggunakan media
handout.
5. Guru membimbing siswa untuk
membentuk beberapa
kelompok yang terdiri 5 – 6
siswa, setiap kelompok terdiri
dari siswa yang memiliki
kecerdasan yang heterogen.
6. Guru memberikan
permasalahan yang ada dalam
materi pembelajaran melalui
media handout untuk
dipecahkan dalam masing –
masing semua kelompok.
7. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan permasalahan
dari materi handout yang telah
dipelajari dalam diskusi
kelompok.
8. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok untuk
mendiskusikan solusi dari
pemecahan masalahan materi
4. Siswa menanggapi
pertanyaan mengenai materi
yang telah disampaikan oleh
guru yang disertai media
handout.
5. Siswa membentuk kelompok
belajar yang terdiri dari 5 – 6
siswa.
6. Setiap masing – masing
kelompok mendiskusikan
permasalahan yang ada dalam
materi pembelajaran dengan
media handout untuk
dipecahkan bersama – sama
atau dalam masing – masing
semua kelompok.
7. Siswa bersama kelompoknya
masing – masing
mendiskusikan jawaban
pemecahan dari permasalahan
materi handout yang telah
dipelajari .
8. Setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
mendiskusikan solusi dari
pemecahan masalahan materi
media handout pada buku
paket.
9. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
untuk bertanya dalam
berdiskusi.
10. Guru meminta masing –
masing kelompok untuk
menpresentasekan hasil diskusi
didepan kelas dan kelompok
lainnya menanggapi.
11. Selama kerja kelompok
berlangsung guru membimbing
kelompok-kelompok yang
kesulitan menjawab
permasalahan dari media
handout yang ada dalam materi
yang telah dipelajari.
12. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan lembar diskusi
kelompok.
13. Guru meluruskan jawaban
dari permasalahan dalam
materi yang telah dipelajari dan
memberikan penguatan kepada
siswa.
media handout pada buku
paket.
9. setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
bertanya dalam berdiskusi.
10. Perwakilan masing-
masing kelompok
menpresentasekan hasil
diskusi didepan kelas.
11. Siswa dibimbing oleh
guru yang kesulitan
menjawab permasalahan dari
media handout yang ada
dalam materi yang telah
dipelajari dalam berdiskusi.
12. Siswa mengumpulkan
lembar hasil diskusi
kelompok kepada guru.
13. Siswa mendengarkan
kesimpulan dari guru dan
diberi penguatan oleh guru.
Penutup
1. Guru meminta siswa untuk
memberikan kesimpulan.
Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
10 Menit
R. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
h. Terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan .
i. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
j. Toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
k. Peduli dalam kegiatan pembelajaran
l. Disiplin selama proses pembelajaran
m. Jujur dalam menjawab permasalahan yang
diberikan
n. Tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas
Observasi
Selama
pembelajaran dan
saat diskusi
2. Pengetahuan
Menyelesaikan soal yang relevan
Penugasan
Kelompok/Individu
2. Guru memberikan penghargaan
atau pujian kepada kelompok
yang bekinerja baik.
3. Guru memberitahukan siswa
tentang materi pembelajaran
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
4. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
2. Siswa menghargai
penghargaan dan pujian dari
guru dalam diskusi
kelompok.
3. Siswa mendengarkan dan
mencatat materi pelajaran
untuk pertemuan selanjutnya.
4. Siswa menjawab salam.
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
3.
Keterampilan
Terampil menerapkan konsep/prinsip dan
pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan materi yang di pelajari.
Peta konsep
ekosistem
Penyelesaian
kelompok
Mengetahui, Jambi, 13 April 2017
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Asmayani Achmad, S.Pt Andre Isman
NIP.197509172008012003 NIM. TB120701
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
( SIKLUS 2 )
Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi
Kelas / Semester : X / Genap
Mata Pelajaran : IPA
Jumlah pertemuan : 3 x pertemuan (5 x 40 Menit)
S. Kompetensi Inti
9. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
10. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
11. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik.
12. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
T. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.
2.7 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung
jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
2.8 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada pembelajaran
IPA serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan pembelajaran IPA,
yang terbentuk melalui pengalaman belajar.
2.9 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya
teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.
U. Indikator
7. Mengenal kerusakan lingkungan
8. Membedakan pencemaran lingkungan
9. Mengidentifikasi macam – macam pencemaran
V. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan kerusakan lingkungan
2. Menjelaskan pencemaran lingkungan
3. Mengidentifikasi macam – macam pencemaran
W. Materi Pembelajaran
17. kerusakan lingkungan
18. pencemaran lingkungan
19. macam – macam pencemaran
X. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Metode Pembelajaran : Problem Solving
Diskusi, Tanya Jawab
Media Pembelajaran : Peta Konsep Handout
Y. Alat dan Sumber Pembelajaran
Sumber Pembelajaran : Buku panduan IPA kelas X
Buku-buku penunjang dari perpustakaan
Alat : papan tulis dan spidol.
Z. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
11. Guru memeriksa keadaan
kelas dan melihat kesiapan
siswa belajar.
12. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka dan
berdo‟a untuk memulai
pembelajaran.
13. Guru memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap disiplin.
14. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
15. Apersepsi (guru mengingatkan
kembali tentang materi yang
berkaitan dengan ekosistem).
Pendahuluan
11. Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran.
12. Siswa menjawab salam dan
berdo‟a untuk memulai
pelajaran.
13. Siswa mendengarkan dan
menjawab hadir ketika guru
memeriksa kehadiran
(absen).
14. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
15. Siswa memperhatikan guru
dengan turut melakukan
apersepsi dan mengingat
materi yang berkaitan
dengan ekosistem.
10 Menit
Kegiatan Inti
14. Sebelum guru memasuki
materi pembelajaran, guru
menjelaskan kepada seluruh
siswa tentang akan
Kegitan Inti
23. Siswa mendengarkan
penjelasan tentang akan
diterapkannya metode
pembelajaran problem
65 Menit
diterapkannya motode
pembelajaran problem
solving dengan menggunakan
media handout dan cara
kerjanya.
15. Selanjutnya guru
menjelaskan materi
pembelajaran Kerusakan
Lingkungan yang akan
dipelajari dengan
menggunakan media handout
yang disesuaikan dengan
materi pembelajaran.
16. Guru memperlihatkan dan
menjelaskan isi dari media
handout berupa peta konsep
atau gambar dari materi
pembelajaran.
17. Guru menanyakan kembali
materi pembelajaran yang
telah dijelaskan kepada siswa
dengan menggunakan media
handout.
18. Guru membimbing siswa
untuk membentuk beberapa
kelompok yang terdiri 5 – 6
siswa, setiap kelompok terdiri
dari siswa yang memiliki
solving dengan
menggunakan media
handout dan cara kerjanya.
24. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru dalam
menjelaskan materi di depan
kelas.
25. Siswa memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan
dari guru tentang isi dari
media handout berupa peta
konsep dari materi yang
akan pelajari.
26. Siswa menanggapi
pertanyaan mengenai materi
yang telah disampaikan oleh
guru yang disertai media
handout.
27. Siswa membentuk kelompok
belajar yang terdiri dari 5 –
6 siswa.
kecerdasan yang heterogen.
19. Guru memberikan
permasalahan yang ada dalam
materi pembelajaran melalui
media handout untuk
dipecahkan dalam masing –
masing semua kelompok.
20. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan permasalahan
dari materi handout yang
telah dipelajari dalam diskusi
kelompok.
21. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
untuk mendiskusikan solusi
dari pemecahan masalahan
materi media handout pada
buku paket.
22. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
untuk bertanya dalam
berdiskusi.
23. Guru meminta masing –
masing kelompok untuk
menpresentasekan hasil
28. Setiap masing – masing
kelompok mendiskusikan
permasalahan yang ada
dalam materi pembelajaran
dengan media handout untuk
dipecahkan bersama – sama
atau dalam masing – masing
semua kelompok.
29. Siswa bersama
kelompoknya masing –
masing mendiskusikan
jawaban pemecahan dari
permasalahan materi
handout yang telah
dipelajari .
30. Setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
mendiskusikan solusi dari
pemecahan masalahan
materi media handout pada
buku paket.
31. setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
bertanya dalam berdiskusi.
32. Perwakilan masing-masing
kelompok menpresentasekan
hasil diskusi didepan kelas.
diskusi didepan kelas dan
kelompok lainnya
menanggapi.
24. Selama kerja kelompok
berlangsung guru
membimbing kelompok-
kelompok yang kesulitan
menjawab permasalahan dari
media handout yang ada
dalam materi yang telah
dipelajari.
25. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan lembar
diskusi kelompok.
26. Guru meluruskan jawaban
dari permasalahan dalam
materi yang telah dipelajari
dan memberikan penguatan
kepada siswa.
33. Siswa dibimbing oleh guru
yang kesulitan menjawab
permasalahan dari media
handout yang ada dalam
materi yang telah dipelajari
dalam berdiskusi.
34. Siswa mengumpulkan
lembar hasil diskusi
kelompok kepada guru.
35. Siswa mendengarkan
kesimpulan dari guru dan
diberi penguatan oleh guru.
Penutup
9. Guru meminta siswa untuk
memberikan kesimpulan.
10. Guru memberikan
penghargaan atau pujian
kepada kelompok yang
bekinerja baik.
11. Guru memberitahukan
siswa tentang materi
Penutup
9. Siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
10. Siswa menghargai
penghargaan dan pujian dari
guru dalam diskusi
kelompok.
11. Siswa mendengarkan dan
mencatat materi pelajaran
10 Menit
Pertemuan Kedua
pembelajaran yang akan
dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
12. Guru menutup
pembelajaran dengan salam.
untuk pertemuan
selanjutnya.
12. Siswa menjawab salam.
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
6. Guru memeriksa keadaan
kelas dan melihat kesiapan
siswa belajar.
7. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka dan
berdo‟a untuk memulai
pembelajaran.
8. Guru memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap disiplin.
9. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
10. Apersepsi (guru
mengingatkan kembali
tentang materi yang berkaitan
dengan ekosistem).
Pendahuluan
6. Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran.
7. Siswa menjawab salam dan
berdo‟a untuk memulai
pelajaran.
8. Siswa mendengarkan dan
menjawab hadir ketika guru
memeriksa kehadiran
(absen).
9. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
10. Siswa memperhatikan
guru dengan turut
melakukan apersepsi dan
mengingat materi yang
berkaitan dengan ekosistem.
10 Menit
Kegiatan Inti
4. Sebelum guru memasuki
materi pembelajaran, guru
menjelaskan kepada seluruh
siswa tentang akan
diterapkannya motode
pembelajaran problem
solving dengan
menggunakan media
handout dan cara kerjanya.
5. Selanjutnya guru
menjelaskan Pencemaran
Lingkungan dengan
pembelajaran yang akan
dipelajari dengan
menggunakan media
handout yang disesuaikan
dengan materi
pembelajaran.
6. Guru memperlihatkan dan
menjelaskan isi dari media
handout berupa peta konsep
atau gambar dari materi
pembelajaran.
20. Guru menanyakan kembali
materi pembelajaran yang
telah dijelaskan kepada siswa
dengan menggunakan media
Kegitan Inti
14. Siswa mendengarkan
penjelasan tentang akan
diterapkannya metode
pembelajaran problem
solving dengan menggunakan
media handout dan cara
kerjanya.
15. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru dalam
menjelaskan materi di depan
kelas.
16. Siswa memperhatikan
dan mendengarkan penjelasan
dari guru tentang isi dari
media handout berupa peta
konsep dari materi yang akan
pelajari.
17. Siswa menanggapi
pertanyaan mengenai materi
yang telah disampaikan oleh
guru yang disertai media
65 Menit
handout.
21. Guru membimbing siswa
untuk membentuk beberapa
kelompok yang terdiri 5 – 6
siswa, setiap kelompok terdiri
dari siswa yang memiliki
kecerdasan yang heterogen.
22. Guru memberikan
permasalahan yang ada dalam
materi pembelajaran melalui
media handout untuk
dipecahkan dalam masing –
masing semua kelompok.
23. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan permasalahan
dari materi handout yang
telah dipelajari dalam diskusi
kelompok.
24. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
untuk mendiskusikan solusi
dari pemecahan masalahan
materi media handout pada
buku paket.
25. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
handout.
18. Siswa membentuk
kelompok belajar yang terdiri
dari 5 – 6 siswa.
19. Setiap masing – masing
kelompok mendiskusikan
permasalahan yang ada dalam
materi pembelajaran dengan
media handout untuk
dipecahkan bersama – sama
atau dalam masing – masing
semua kelompok.
20. Siswa bersama
kelompoknya masing –
masing mendiskusikan
jawaban pemecahan dari
permasalahan materi handout
yang telah dipelajari .
21. Setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
mendiskusikan solusi dari
pemecahan masalahan materi
media handout pada buku
paket.
22. setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
untuk bertanya dalam
berdiskusi.
26. Guru meminta masing –
masing kelompok untuk
menpresentasekan hasil
diskusi didepan kelas dan
kelompok lainnya
menanggapi.
27. Selama kerja kelompok
berlangsung guru
membimbing kelompok-
kelompok yang kesulitan
menjawab permasalahan dari
media handout yang ada
dalam materi yang telah
dipelajari.
28. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan lembar
diskusi kelompok.
29. Guru meluruskan jawaban
dari permasalahan dalam
materi yang telah dipelajari
dan memberikan penguatan
kepada siswa.
bertanya dalam berdiskusi.
23. Perwakilan masing-
masing kelompok
menpresentasekan hasil
diskusi didepan kelas.
24. Siswa dibimbing oleh
guru yang kesulitan
menjawab permasalahan dari
media handout yang ada
dalam materi yang telah
dipelajari dalam berdiskusi.
25. Siswa mengumpulkan
lembar hasil diskusi
kelompok kepada guru.
26. Siswa mendengarkan
kesimpulan dari guru dan
diberi penguatan oleh guru.
Penutup
5. Guru meminta siswa untuk
memberikan kesimpulan.
6. Guru memberikan
penghargaan atau pujian
Penutup
5. Siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
6. Siswa menghargai
penghargaan dan pujian dari
10 Menit
Pertemuan Ketiga
kepada kelompok yang
bekinerja baik.
7. Guru memberitahukan siswa
tentang materi pembelajaran
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
8. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
guru dalam diskusi
kelompok.
7. Siswa mendengarkan dan
mencatat materi pelajaran
untuk pertemuan selanjutnya.
8. Siswa menjawab salam.
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
6. Guru memeriksa keadaan kelas
dan melihat kesiapan siswa
belajar.
7. Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka dan
berdo‟a untuk memulai
pembelajaran.
8. Guru memeriksa kehadiran
siswa sebagai sikap disiplin.
9. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai.
10. Apersepsi (guru
mengingatkan kembali tentang
6. PendahuluanSiswa siap
mengikuti proses
pembelajaran.
7. Siswa menjawab salam dan
berdo‟a untuk memulai
pelajaran.
8. Siswa mendengarkan dan
menjawab hadir ketika guru
memeriksa kehadiran (absen).
9. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
10. Siswa memperhatikan
guru dengan turut melakukan
10 Menit
materi yang berkaitan dengan
ekosistem).
apersepsi dan mengingat
materi yang berkaitan dengan
ekosistem.
Kegiatan Inti
14. Sebelum guru memasuki
materi pembelajaran, guru
menjelaskan kepada seluruh
siswa tentang akan
diterapkannya motode
pembelajaran problem solving
dengan menggunakan media
handout dan cara kerjanya.
15. Selanjutnya guru
menjelaskan materi
pembelajaran Macam – Macam
Pencemaran Lingkungan yang
akan dipelajari dengan
menggunakan media handout
yang disesuaikan dengan
materi pembelajaran.
16. Guru memperlihatkan dan
menjelaskan isi dari media
handout berupa peta konsep
atau gambar dari materi
pembelajaran.
17. Guru menanyakan kembali
materi pembelajaran yang telah
dijelaskan kepada siswa
Kegitan Inti
14. Siswa mendengarkan
penjelasan tentang akan
diterapkannya metode
pembelajaran problem
solving dengan menggunakan
media handout dan cara
kerjanya.
15. Siswa mendengarkan dan
memperhatikan guru dalam
menjelaskan materi di depan
kelas.
16. Siswa memperhatikan
dan mendengarkan penjelasan
dari guru tentang isi dari
media handout berupa peta
konsep dari materi yang akan
pelajari.
17. Siswa menanggapi
pertanyaan mengenai materi
yang telah disampaikan oleh
guru yang disertai media
65 Menit
dengan menggunakan media
handout.
18. Guru membimbing siswa
untuk membentuk beberapa
kelompok yang terdiri 5 – 6
siswa, setiap kelompok terdiri
dari siswa yang memiliki
kecerdasan yang heterogen.
19. Guru memberikan
permasalahan yang ada dalam
materi pembelajaran melalui
media handout untuk
dipecahkan dalam masing –
masing semua kelompok.
20. Guru meminta siswa untuk
mendiskusikan permasalahan
dari materi handout yang telah
dipelajari dalam diskusi
kelompok.
21. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok untuk
mendiskusikan solusi dari
pemecahan masalahan materi
media handout pada buku
paket.
handout.
18. Siswa membentuk
kelompok belajar yang terdiri
dari 5 – 6 siswa.
19. Setiap masing – masing
kelompok mendiskusikan
permasalahan yang ada dalam
materi pembelajaran dengan
media handout untuk
dipecahkan bersama – sama
atau dalam masing – masing
semua kelompok.
20. Siswa bersama
kelompoknya masing –
masing mendiskusikan
jawaban pemecahan dari
permasalahan materi handout
yang telah dipelajari .
21. Setiap anggota kelompok
diberi kebebasan untuk
mendiskusikan solusi dari
pemecahan masalahan materi
media handout pada buku
paket.
22. setiap anggota kelompok
22. Guru memberi kebebasan
setiap anggota kelompok
untuk bertanya dalam
berdiskusi.
23. Guru meminta masing –
masing kelompok untuk
menpresentasekan hasil diskusi
didepan kelas dan kelompok
lainnya menanggapi.
24. Selama kerja kelompok
berlangsung guru membimbing
kelompok-kelompok yang
kesulitan menjawab
permasalahan dari media
handout yang ada dalam materi
yang telah dipelajari.
25. Guru meminta siswa untuk
mengumpulkan lembar diskusi
kelompok.
26. Guru meluruskan jawaban
dari permasalahan dalam
materi yang telah dipelajari dan
memberikan penguatan kepada
siswa.
diberi kebebasan untuk
bertanya dalam berdiskusi.
23. Perwakilan masing-
masing kelompok
menpresentasekan hasil
diskusi didepan kelas.
24. Siswa dibimbing oleh
guru yang kesulitan
menjawab permasalahan dari
media handout yang ada
dalam materi yang telah
dipelajari dalam berdiskusi.
25. Siswa mengumpulkan
lembar hasil diskusi
kelompok kepada guru.
26. Siswa mendengarkan
kesimpulan dari guru dan
diberi penguatan oleh guru.
Penutup
5. Guru meminta siswa untuk
memberikan kesimpulan.
6. Guru memberikan penghargaan
atau pujian kepada kelompok
Penutup
5. Siswa menyimpulkan materi
pembelajaran.
6. Siswa menghargai
penghargaan dan pujian dari
10 Menit
AA. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan selama kegiatan pembelajaran yaitu penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap
o. Terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan .
p. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
q. Toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
r. Peduli dalam kegiatan pembelajaran
s. Disiplin selama proses pembelajaran
t. Jujur dalam menjawab permasalahan yang
diberikan
u. Tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas
Observasi
Selama
pembelajaran dan
saat diskusi
2. Pengetahuan
Menyelesaikan soal yang relevan
Penugasan
Kelompok/Individu
yang bekinerja baik.
7. Guru memberitahukan siswa
tentang materi pembelajaran
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
8. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
guru dalam diskusi
kelompok.
7. Siswa mendengarkan dan
mencatat materi pelajaran
untuk pertemuan selanjutnya.
8. Siswa menjawab salam.
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian Waktu Penilaian
3.
Keterampilan
Terampil menerapkan konsep/prinsip dan
pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan materi yang di pelajari.
Peta konsep
ekosistem
Penyelesaian
kelompok
Mengetahui, Jambi, 24 April 2017
Guru Mata Pelajaran Biologi Peneliti
Asmayani Achmad, S.Pt Andre Isman
NIP.197509172008012003 NIM. TB120701
Lembar Validasi
Angket Motivasi Belajar Siswa
Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi
Mata Pelajaran : IPA
Pokok Pembahasan : Ekosistem
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda ceklis pada salah satu kolom angka 1,2,3, atau 4 ! angka 1 sampai dengan 4 pada
skala jawaban mempunyai arti sebagai berikut :
Skor Kategori
1 Kurang Baik
2 Cukup Baik
3 Baik
4 Sangat Baik
No
Uraian
Skala Nilai
1 2 3 4
I ASPEK PETUNJUK
a. Petunjuk instrumen, menyatakan jelas.
b. Kriteria skor yang di berikan, di nyatakan
jelas.
II ASPEK CAKUPAN MOTIVASI BELAJAR
a. Butir – butir pernyataan pada instrumen,
di nyatakan dengan jelas
b. pilihan jawaban pada instrumen , di
nyatakan dengan jelas
III ASPEK BAHASA
a. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa indonesia
b. Rumusan pernyataan komunikatif.
c. Menggunakan kalimat dan kata – kata
yang mudah di pahami
Saran – saran khusus atau pendapat
validator.
........................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
...........................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
Keputusan
Petunjuk :
Berikan tanda () pada kolom
A, B, atau C
Huruf A, B, atau C.
Mempunyai arti sebagai berikut :
A = Angket dapat digunakan
B = Angket dapat digunakan
dengan revisi
C = Angket tidak dapat
Digunakan
A B C
Validator
(.........................................)
Lembar Validasi
Angket Motivasi Belajar Siswa
Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi
Mata Pelajaran : IPA
Pokok Pembahasan : Ekosistem
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda ceklis pada salah satu kolom angka 1,2,3, atau 4 ! angka 1 sampai dengan 4 pada
skala jawaban mempunyai arti sebagai berikut :
Skor Kategori
1 Kurang Baik
2 Cukup Baik
3 Baik
4 Sangat Baik
No
Uraian
Skala Nilai
1 2 3 4
I ASPEK PETUNJUK
c. Petunjuk instrumen, menyatakan jelas.
d. Kriteria skor yang di berikan, di nyatakan
jelas.
II ASPEK CAKUPAN MOTIVASI BELAJAR
c. Butir – butir pernyataan pada instrumen,
di nyatakan dengan jelas
d. pilihan jawaban pada instrumen , di
nyatakan dengan jelas
III ASPEK BAHASA
d. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa indonesia
e. Rumusan pernyataan komunikatif.
f. Menggunakan kalimat dan kata – kata
yang mudah di pahami
Saran – saran khusus atau pendapat
validator.
........................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
...........................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
Keputusan
Petunjuk :
Berikan tanda () pada kolom
A, B, atau C
Huruf A, B, atau C.
Mempunyai arti sebagai berikut :
A = Angket dapat digunakan
B = Angket dapat digunakan
dengan revisi
C = Angket tidak dapat
Digunakan
A B C
Validator
(.........................................)
Lembar Validasi
Angket Motivasi Belajar Siswa
Satuan Pendidikan : SMA N 6 Kota Jambi
Mata Pelajaran : IPA
Pokok Pembahasan : Ekosistem
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda ceklis pada salah satu kolom angka 1,2,3, atau 4 ! angka 1 sampai dengan 4 pada
skala jawaban mempunyai arti sebagai berikut :
Skor Kategori
1 Kurang Baik
2 Cukup Baik
3 Baik
4 Sangat Baik
No
Uraian
Skala Nilai
1 2 3 4
I ASPEK PETUNJUK
e. Petunjuk instrumen, menyatakan jelas.
f. Kriteria skor yang di berikan, di nyatakan
jelas.
II ASPEK CAKUPAN MOTIVASI BELAJAR
e. Butir – butir pernyataan pada instrumen,
di nyatakan dengan jelas
f. pilihan jawaban pada instrumen , di
nyatakan dengan jelas
III ASPEK BAHASA
g. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa indonesia
h. Rumusan pernyataan komunikatif.
i. Menggunakan kalimat dan kata – kata
yang mudah di pahami
Saran – saran khusus atau pendapat
validator.
........................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
...........................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
Keputusan
Petunjuk :
Berikan tanda () pada kolom
A, B, atau C
Huruf A, B, atau C.
Mempunyai arti sebagai berikut :
A = Angket dapat digunakan
B = Angket dapat digunakan
dengan revisi
C = Angket tidak dapat
Digunakan
A B C
Validator
(.........................................)
SIKLUS 2
Angket Motivasi Belajar
Siswa Terhadap Pelajaran
IPA Materi Ekosistem Nama :
Kelas :
Sekolah :
Petunjuk
1 Pada kuisioner ini terdapat 20 pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap
pertanyaan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu
pelajari dan tentukan kebenarannya. Berilah jawaban yang benar-benar dengan
pilihanmu.
2 Pertimbangkan setiap pernyataan dengan baik dan pilih jawaban.
3 Pilihlah jawaban yang sesuai dengan yang benar-benar anda rasakan tanpa
dipengaruhi jawaban teman.
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan cara member tanda ( ) pada tabel
di bawah ini.
SS = Sering Sekali
SR = Sering
KK = Kadang-Kadang
JR = Jarang
JS =Jarang Sekali
No Pernyataan Jawaban
SS SR KK JR JS
1 Saya semangat pada saat pembelajaran IPA
dimulai.
2 Saya mempelajari pembelajaran IPA atas
keinginan saya sendiri
3 Saya mempelajari Materi IPA dirumah terlebih
dahulu, sebelum guru memberikan disekolah.
4 Saya yakin dapat menguasai pembelajaran IPA
meskipun pembelajarannya sedikit sulit.
5 Saya berinisiatif mengerjakan latihan IPA tanpa
disuruh oleh guru.
6 Saya mencatat semua contoh penyelesaian soal
gambar dan diskusi lainnya yang dibuat oleh
guru IPA dipapan tulis.
7 Saya rajin belajar karena ingin mendapatkan
hasil yang memuaskan.
8 Saya merasa cemas apabila hasil ulangan IPA
saya jelek.
9 Apabila saya merasa ragu-ragu dalam
menyelesaikan soal atau mengerjakan tugas
IPA, maka saya akan mencari contoh yang
benar sebagai acuan pola yang akan saya ikuti.
10 Saya mengerjakan tugas IPA dengan
mencontek pekerjaan teman.
11 Saya selalu mendengarkan penjelasan guru
dengan baik.
12 Saya yakin pembelajaran IPA sangat
bermanfaat bagi pengetahuan saya dimasa
depan.
13 Saya mempelajari lagi materi IPA yang telah
dijelaskan oleh guru disekolah, agar saya lebih
memahami materi tersebut.
14 Saya yakin bisa mendapatkan nilai tinggi dalam
pembelajaran IPA jika saya rajin belajar.
15 Saya senang jika guru memberikan banyak
kesempatan untuk bertanya mengenai materi
pembelajaran IPA, yang kurang saya pahami.
16 Saya menjadi semangat dalam belajar IPA saat
guru memberikan pujian atas usaha dalam
penyelesaian soal.
17 Saya senang jika guru mengumumkan siswa
yang mendapatkan nilai tertinggi dalam ulangan
harian.
18 Isi materi dalam pembelajaran ini sangat
bermanfaat bagi pengetahuan saya.
19 Saya senang jika guru menilai hasil pekerjaan
rumah (Pr).
20 Saya senang sekali jika guru mengumumkan
kelompok terbaik pada saat pembelajaran IPA
didalam kelas.
Jumlah
HANDOUT SIKLUS 1
PERTEMUAN KEDUA
Aliran Energi
Aliran Energi
Rantai Makanan
Rantai Rantai Rantai
Pemangsa Parasit Sapropit
Tingkat Tropik Piramida Ekologi
Piramida Piramida Piramida
Tingkat Dalam Suatu Jumlah Biomasa Energi
Dalam Rantai Makanan
Gambar Piramida Energi
Karnivora II
Karnivora I
Herbivora
Produse
HANDOUT SIKLUS 1
PERTEMUAN KETIGA
Penyusun Komponen Daur Biogeokimia
A. Daur Biogeokimia
Daur biogeokimia melibatkan komponen biotik dan abiotik di alam.
unsur atau senyawa kimia mengalir dari komponen biotik dan abiotik dan kembali
lagi ke komponen abiotik. dengan melibatkan reaksi kimia dalam lingkungan
abiotik sehingga disebut daur biogeokimia.
Daur – daur tersebut dibagi menjadi 4 macam daur yaitu sebagai berikut :
Daur Biogeokimia
Daur Nitrogen Daur Fosfor Daur Karbon Daur Sulfur
(N2)
1. Jelaskan Beberapa Fungsi Organisme Berikut Dalam Peristiwa Daur Biogeokimia.
Daur Biogeokimia
Organisme Fungsi
Daur Nitrogen Nitrosomonas
Nitrobacter
Azotobacter
Anabaena
Daur Fosfor
Dekomposer
Daur Karbon Hewan
Manusia
Tumbuhan
HANDOUT SIKLUS I
PERTEMUAN PERTAMA
Interaksi Antara Komponen Ekosistem
Interaksi Antara Komponen Ekosistem
Terbagi 4
Interaksi Interaksi Interaksi Interaksi Antarorganisme Antar Populasi Antar Komunitas Antara Komponen
Biotik Dan Biotik.
terbagi 5 yaitu :
Netral Berinteraksi Baik Kumpulan Populasi Yaitu Terjdinya
Secara Langsung, Yang Berada Disuatu Aliran Energi Di
Maupun Tidak Daerah Saling Melakukan Dalam Suatu
Predasi Langsung.Contohnya: Interaksi. Contohnya: Ekosistem Dengan
Alelopati. Sawah Dan Sungai. Komponen
Melibatkan Boitik
Dan Abiotik
Parasitisme
Komensalisme
Mutualisme
HANDOUT SIKLUS 1
PERTEMUAN PERTAMA
1. ALIRAN ENERGI
Rantai Makanan Pada Ekosistem
A. Proses terjadinya rantai makanan
Rantai makanan adalah : proses perpindahan energi melalui peristiwa
makanan yang dimakan dan membentuk rangkaian tertentu yang disebut rantai
makanan.
Produsen konsumen I konsumen II konsumen III
konsumen puncak .
Contohnya :
Tumbuhan padi padi dimakan tikus tikus dimakan ular
Ular dimakan elang.
Gambar rantai makanan.
1. Buatlah uraian singkat dari gambar rantai makanan diatas ?
2. Jelaskanlah maksud dari gambar diatas ?
HANDOUT SIKLUS 2
PERTEMUAN KEDUA
Pencemaran Lingkungan
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi gangguan dan perubahan
dalam ekosistem dan lingkungan sekitar. salah satu faktor penyebab terganggunya
lingkungan adalah penemaran. Berikut contoh pencemaran yang terjadi dalam
lingkungan kita.
Pencemaran Lingkungan
pencemaran minyak pencemaran limbah rumah tangga
Pencemaran Pupuk Ternak Pencemaran Limbah Pertanian
Pencemaran Pabrik
HANDOUT SIKLUS 2
PERTEMUAN KETIGA
Macam – Macam Pencemaran
pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan
pencemaran, dan tingkat pencemarannya.
BAGIAN PENCEMARAN
Pencemaran Pencemaran Pencemaran Pencemaran Parameter Pencemaran
Udara Air Tanah Suara Lingkungan
contohnya contohnya contohnya contohnya contohnya
Gas Pembuangan Sampah Kendaraan Parameterr kimia
beracun limbah plastik motor
Gas karbon Sampah organik Zat kimia Mesin pabrik Parameter biokimia
pertanian
Partikel sulfur Pembusukan Deterjen Pesawat Parameter fisik
fosfat yang sulit terbang
diurai
Partikel padat Tumpahan Parameter biologi
minyak bumi
HANDOUT SIKLUS 2
PERTEMUAN PERTAMA
Kerusakan Lingkungan Pada Ekosistem
Kerusakan Lingkungan Pada Ekosistem
Bebarapa Contoh Kecil
Yang Ada Dalam Ekosistem
Di Sekitar Kehidupan Kita.
Pembakaran Hutan Liar Pembuangan Sampah Ke Sungai.
Salah Satu Contoh Perubahan Ekosistem
Dari Campur Tangan Manusia
Ekosistem Buatan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Andre Isman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/tgl lahir : Sungai Nilau, 20 Maret 1993.
Alamat : Bangko, Kabupaten Merangin, Kecematan Sungai Manau,
Desa Sungai Nilau
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Email : Andre [email protected]
No Kontak : 082289286539
Pengalaman-pengalaman :
1. Pendidikan Formal :
a. SD NEGERI 59 Sungai Nilau Tamatan Tahun 2005
b. SMP NEGERI 5 Sungai Manau Tamatan Tahun 2008
c. SMK NEGERI 2 MeranginTamatan Tahun 2011
2. Pengalaman Organisasi :
a. Sebagai Wakil ketua Osis SMP Negri 5 sungai manau tahun 2007-2008
b. Aktif di Pramuka sejak SD-SMP
Motto Hidup : “Be Yourself” Jadilah diri sendiri (^_^)
Foto 3x4