penerapan metode lean construction dan penjadwalan … · 1.2.2.1. 1 marking & sepatu kolom...
TRANSCRIPT
Penerapan Metode Lean Construction dan
Penjadwalan Critical Chain Project Management
Dalam Pembangunan Proyek Konstruksi Gedung
Universitas Widya Mandala (UWM) Surabaya
(Studi Kasus: PT. PP (Persero) .Tbk)
Disusun Oleh :
Itqan Archia
NRP. 2508100053
Dosen Pembimbing:Prof.Ir. Moses L.Singgih,M.Sc,PhD.
NIP. 195908171987031002
Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya
Dosen Penguji:Hari Supriyanto, MSIE
Putu Dana Karningsih, Ph.D
Presentation Outline
Pendahuluan1
Tinjauan Pustaka2
Metodologi Penelitian3
Pengumpulan & Pengolahan Data4
Analisis & Intepretasi Data5
Kesimpulan &Saran6
Daftar Pustaka7
Latar Belakang
pendekatan sistematis untuk
mengidentifikasi dan mengeliminasi
waste melalui perbaikan yang berlanjut
untuk memenuhi permintaan
konsumen secara sempurna
Pemborosan
10% Value
Added
57% Non
Value
Added
5M
Latar Belakang
33% Keg.
Pendukung
Perubahan
Rencana Proyek
Rework
Latar Belakang
Pembangunan
Gedung UWMTerlambat
Pembengkak
-an BiayaStudents
Syndronme
Parkinson
Law Effect
Perumusan Masalah
Bagaimana mengidentifikasi dan mengurangi
waste dan identifikasi risiko berdasarkan waste
kritis pada pengerjaan proyek konstruksi PT.PP
(Persero) Tbk., yaitu proyek pembangunan
gedung UWM dengan pendekatan Lean
Construction dan metode CCPM sehingga
proyek dapat selesai tepat waktu
Tujuan Penelitian
Mengaplikasikan metode CCPM pada
proyek dan mengetahui hasil implementasi
metode penjadwalan CCPM dan Lean
Construction dalam perencanaan dan
pengendalian proyek pembangunan
gedung UWM
Mengidentifikasi dan mengeliminasi waste
serta memberikan rekomendasi perbaikan
yang bertujuan agar pengerjaan proyek
pembangunan gedung UWM menjadi lebih
efisien.
1
2
Ruang Lingkup Penelitian
• Penelitian dilakukan
pada salah satu proyek
yang sedang dikerjakan
oleh PT. PP
(Persero),Tbk. yaitu
proyek gedung
Universitas Widya
Mandala.
• Waste yang
diidentifikasikan ialah
waste yang terjadi pada
tahap konstruksi
pembangunan gedung
Universitas Widya
Mandala berlangsung.
• Waste yang diamati ialah
7 macam waste menurut
Shigeo Shingo
• Detail proyek tidak
mengalami perubahan
yang telah disepakati
dalam surat kontrak
selama penelitian
berlangsung.
Manfaat
Perusahaan dapat mengetahui dan mengeliminasi
waste yang terjadi selama proyek berlangsung,
sehingga meningkatkan efektifitas dan efisiensi
selama perencanaan dan pelaksanaan proyek
konstruksi selanjutnya.
Kerangka
Manajemen Proyek
Lean Construction
Konsep Lean
Tipe Aktivitas
7 Waste
RCA
Big Picture Mapping
Project Risk Management
CCPM
Management Buffer
BORDA
1
3
5
7
9
11
2
4
6
8
10
METODOLOGI
Start
Perumusan Masalah dan Tujuan
Studi PustakaStudi Lapangan
A
TAHAP
IDENTIFIKASI
Identifikasi Masalah
A
Identifikasi Kondisi Eksisting :
1. Project Scope Management
2. WBS
3. Project Scheduling
Big Picture Mapping :
1. Identifikasi aliran informasi
2. Identifikasi aliran material
C
TAHAP
PENGUMPULAN
DAN
PENGOLAHAN
DATA
Identifikasi Waste:
1. Kuisioner & wawancara
2. Observasi lapangan
Penentuan Critical Waste
Validasi
Tidak
Ya
B
Penjadwalan dengan
CCPM
C
Analisa Waste dengan RCA
TAHAP
ANALISIS DAN
INTERPRETASI
DATA
Manajemen Risiko Proyek
Analisa Penerapan CCPM dan Project
Buffer
D
B
D
Kesimpulan dan Saran
Finish TAHAP
KESIMPULAN
DAN SARAN
Project Scope
1. NAMA PROYEK : PEMBANGUNAN GEDUNG UWM
2. LOKASI : PAKUWON CITY – SURABAYA
3. PEMILIK PROYEK : YAYASAN WIDYA MANDALA
4. KONSULTAN ARSITEKTUR : PT. CIPTA ADI DIMENSI
5. KONSULTAN STRUKTUR : CV. BGA
6. BIAYA PROYEK : Rp 71.170.000.000
7. JUMLAH LANTAI : 9 LANTAI + 2 BASEMENT
8. WAKTU PELAKSANAAN : 540 HARI KALENDER (18 BULAN)
9. WAKTU PEMELIHARAAN : 90 HARI KALENDER
10. LINGKUP PEKERJAAN : PEKERJAAN STRUKTUR, PEKERJAAN FINISHING
ARSITEKTUR
Work Breakdown Structure
1. Proyek
Pembangunan
Gedung UWM
1.1 Pekerjaan
Persiapan
1.1.1 Pengukuran
Lokasi dan Tiang
Pancang Existing
1.1.2
Pemasangan
Pagar Proyek
1.1.3 Pembuatan
Kantor
1.1.4 Pembuatan
Bedeng Pekerja
1.1.5 Pembuatan
Jalan Kerja
1.2 Pekerjaan
Struktur
1.2.1 Lantai Semi
Basement
1.2.1.1 Galian
Tanah
1.2.1.2 Potong
Tiang Pancang
1.2.1.3 Urugan
Pasir
1.2.1.4 Lantai
Kerja
1.2.1.5 Pasang
Besi1.2.1.6 Cor
1.2.2 Lantai
Dasar, 1 s/d 9,
Atap
1.2.2.1.1 Marking
& Sepatu Kolom
1.2.2.1.2
Pembesian1.2.2.1.3 Bekisting 1.2.2.1.4 Cor
1.2.2.1 Kolom
1.2.2.2.1
Pembesian1.2.2.2.3 Bekisting 1.2.2.2.4 Cor
1.2.2.2 Balok Plat
Lantai
1.3 Pekerjaan
Finishing
Arsitektur
1.3.1 Pekerjaan
Pasangan
1.3.2 Pekerjaan
Pasangan
Finishing Dinding
& Lantai
1.3.3 Pekerjaan
Platfond
1.3.4 Pekerjaan
Cat
1.3.5 Pekerjaan
Railing
1.3.6 Pekerjaan
Khusus
1.3.7 Pekerjaan
Sanitair
1.3.8 Pekerjaan
Wall Curtain,
Kusen, Pintu,
Jendela,Penggant
ung/Kaca dan
Hardware
Big Picture Mapping
Customer
Project Management
Sub-Kontraktor
Pekerjaan
Persiapan
40 Hari
Pekerjaan
Struktur
267
Hari
Pekerjaan
Finishing
Arsitektur
252
Hari
Pekerjaan
Wall Curtain
87 Hari
Pekerjaan
Kusen, Pintu &
Jendela
124
Hari
Pekerjaan Sarana
Penunjang & Luar
Gedung
42 Hari
Project Schedule
Project DeliveryKebutuhan
Material
Konsultan
PengawasYayasan Widya
Mandala
Supervisor
Pengendalian dan
evaluasi delama
pengerjaan
dilapangan
Laporan pekerjaan
lapangan serta
kendala teknis
Site Engineering
Penyusunan project
plan
Penyusunan &
kontrol biaya
proyek
Perencanaan
metode &
pengadaan
material
Site Operation
Laporan kemajuan
proyek
Koordinator sumber
daya di lapangan
Site Administration
Pengurusan kontrak
& sub-kontraktor
Persetujuan biaya
proyek
Pendistribusian &
sistem pembiayaan
Audit keuangan
proyek
Manager Proyek
Mengkoordinir tim
proyek dalam
perencanaan & evaluasi
Pemasaran terkait
proyek
Tipe Aktivitas
Identifikasi Waste
D
B
C
ADefect
Waiting
Unnecessary inventory
Unappropriate processing
G
FTransportation
Over Production
Unnecessary motion E
Dr. Singeo Singo, 2003
Identifikasi Waste
1. Defect :
– Hasil pengerjaan produk atau bahan yang tidak sesuai
dengan standard yang telah ditetapkan.
2. Waiting :
– Menunggu terlalu lama kedatangan material
– Menunggu instruksi
– Menunggu proses pengerjaan ulang
3. Unnecessary Inventory :
– Material yang digunakan terlalu lama di tempat
penyimpanan
4. Unappropriate Processing :
– Redesain detail pekerjaan
– Pembelian ulang material
– Proses pengerjaan ulang (rework)
Identifikasi Waste
1. Unnecessary Motion :
– Komponen dan kontrol yang terlalu jauh dari jangkauan
– Pekerja kurang memahami pekerjaan yang dilakukan
2. Excessive Transportation :
– Pemindahan bahan baku dari tempat penyimpanan
menuju jobsite ke jobsite yang lain
– Area yang tidak dapat dijangkau oleh alat bantu
3. Overproduction :
– Pengunaan bahan baku yang melebihi kebutuhan
Penentuan Critical Waste
Kuisioner diberikan pada tim
Proyek :
• site engineering,
• s ite operation, dan
• quality control.
Nb: pengalaman >10th
Penjadwalan Eksisting
Rantai Kritis
Penentuan Time Buffer
Penentuan Time Buffer
Alokasi Time Buffer
Root Cause Analysis Critical Waste
Identifikasi Risiko
RBS
Proyek Pembangunan
Gedung UWM
Eksternal
Internal
Sub Kontraktor
Lingkungan
Owner
Engineering
Procurement
Construction
Detail Proyek
Pembelian
Pergudangan
Pengiriman
Penilaian Risiko
Pegembangan Respon Risiko
Pengaruh Risiko Terjadinya Waste
Terhadap Proyek
Jenis WasteWaktu Yang
Dibutuhkan
Menunggu Instruksi 1-3 hari
Menunggu Kedatangan
Material 2 hari
Menunggu Pengerjaan
Ulang / Redesain 2-4 hari
Menunggu Karena Cuaca 1 hari
Menunggu Pembelian
Ulang Material 2 hari
Lama Penyimpanan
Material 1-2 hari
Zona Pemakaian
Buffer
Project
Buffer
Durasi Terpakai
(Hari)
0% - 33% 80 0 - 26
34% - 66% 80 27 - 53
67% - 100% 80 54 - 80
Kesimpulan
• Aktivitas proyek pembangunan gedung UWM yang dilakukan, didapat
62% aktivitas yang merupakan value added activity, sedangkan 38%
merupakan aktivitas yang termasuk non-value adding but necessary
activity.
• Pemborosan yang sering terjadi (critical waste) pada proyek
pembangunan gedung UWM adalah waiting, unnecessary inventory,
dan unappropriate process.
• Berdasarkan hasil wawancara dan kondisi eksisting, kejadian risiko
yang mungkin terjadi pada proyek pembangunan gedung UWM yaitu
kurangnya ketersediaan sumber daya, keterlambatan material ataupun
peralatan proyek, cuaca yang tidak mendukung, jadwal proyek yang
ketat, perubahan desain dari perencanaan, kesalahan konstruksi,
perubahan spesifikasi material & peralatan, ketidak cocokkan desain
perencanaan dengan pelaksanaan, peralatan atau material sukar
didapatkan, kerusakan atau kehilangan material, keselamatan kerja
manusia, Redesain dan rework. Untuk menghindari hal-hal tersebut
dilakukan upaya untuk mengontrol, mengurangi, memindahkan, atau
menghindari kejadian risiko yang berpotensi timbul.
• Dari hasil estimasi durasi proyek yang dapat
dikurangi apabila waste tereliminasi adalah sebanyak
9-14 hari. Estimasi tersebut mempertimbangkan
faktor penundaan pekerjaan yang terjadi selama
proyek berlangsung.
• Dari hasil penjadwalan menggunakan metode CCPM,
didapatkan perhitungan waktu penyangga (buffer
time) sebesar 9 hari untuk feeding buffer dan 80 hari
untuk project buffer. Sehingga estimasi durasi
penyelesaian proyek apabila waktu penyangga atau
buffer time tidak terkonsumsi adalah 330 hari.
Saran
1. Untuk mencapai target proyek diperlukan
sosialisasi kepada semua pihak yang terlibat
dalam setiap aktivitas sehingga dapat
meminimalisasi risiko yang dapat terjadi.
2. Risiko yang diidentifikasi untuk kedepannya
tidak hanya risiko berdasarkan waste kritis,
tetapi untuk keseluruhan waste yang
teridentifikasi
DAFTAR PUSTAKA
• Abdelhamid, T. & Salem, O. 2005. Lean Construction: A New Paradigm for Managing
Construction Project. Proceedings of the 1st International Workshop on Innovations in
Materials and Design of Civil Infrastructure, Cairo, Egypt, December 28-29
• Anggraeni, Nyoman. 2009. Penerapan metode penjadwalan Critical Chain dan Lean
Construction Dalam Perencanaan dan Pengendalian Proyek Konstruksi (Studi Kasus :
PT.. Adhi Karya (Persero), Tbk, Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya.
• Ballard, G. & Howell, G.A. 1998. Implementing lean construction: Understanding and
Action. Proceedings Int’l. Group Lean Construction, Guarujan, Brazil.
• Construction Excelence. 2002. Lean Construction. Lean Construction Institute.
• Gray, C. and Larson, E. 2006. The Managerial Process 3th Edition. McGraw-Hill
Company, New York.
• Gray, C. and Larson, E. 2011. Project Management:The Managerial Process 5th Edition.
McGraw-Hill Company, New York.
• Hines, P. dan Taylor, D. 2000. Going Lean. Lean Enterprise research Center Cardiff
Business School, USA.
• Salem, O. Solomon, J. Genaidy, A. Luegring, M. 2005. Site Implementation and
Assesment of Lean Construction Techniques. Lean Construction Journal, Vol 4, no. 1.
• Leach, L. P. 2005. Lean Project Management:Eight Principles for Success. Artech
House, Norwood.
• Ohno, T. 1988. Toyota Production System: Beyond Large-Scale Production. Productivity
Press, Portland.
DAFTAR PUSTAKA
• Gabriel, E. 1997. The Lean Approach to Project Management. International Journal of
Project Management,4, 205–209.
• Geometric. 2009. Eliminating Waste in Software Project Management using Critical
Chain Project Management. Geometric Limited, India.
• PROJECT MANAGEMENT INSTITUTE. 2004. A Guide to the Project Management Body
of Knowledge (PMBOK@ Guide),3th edn. PMI, USA.
• Koskela, L. 2000. An Exploration Towards A Production Theory and Its Application to
Construction. VTT Technical Research Center of Finland.
• Krezner, H. 2006. Project Management A System Approach to Planning, Scheduling,
and Controlling, Ninth Edition. John Wiley & Sond, Canada.
• Hegazy, T. 2002. Computer-based Construction Project Management. Prentice Hall,
USA.
• Jucan, George (2005). “Root cause Analysis for IT Incidents Investigation”.
http://hosteddocs.ittoolbox.com/GJ102105.pdf
• Chlander, Faith. 2004. Using Root Cause Analysis To Understand Failure And
Accidents.
<URL:http://klabs.org/mapld04/tutorials/mishaps/presentations/2_root_cause_chandler.ppt.>
.Diakses tanggal 20 Maret 2012.