d peningkatan hasil belajar siswa kelas x tgb …/peningkatan...pelajaran statika dengan model...

94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN H PELAJARAN S MARKING A FAKULT i HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB STATIKA DENGAN MODEL KOOPERA AND ZONA MARKING DI SMK N 2 SALA SKRIPSI Oleh : JUMADI K1507019 TAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 B PADA MATA ATIF MAN ATIGA KAN

Upload: votuyen

Post on 30-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGK ATAN HASIL

PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL

MARKING AND ZONA MARKING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

i

ATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB

PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF

MARKING AND ZONA MARKING DI SMK N 2 SALATIGA

SKRIPSI

Oleh :

JUMADI

K1507019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

X TGB PADA MATA

KOOPERATIF MAN

DI SMK N 2 SALATIGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Page 2: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Jumadi

NIM : K1507019

Jurusan/Program Studi : PTK/Pendidikan Teknik Bangunan

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB PADA MATA PELAJARAN STATIKA DENGA N MODEL KOOPERATIF MAN MARKING AND ZONA MARKING DI SMK N 2 SALATIGA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juni 2012

Yang membuat pernyataan

Jumadi

Page 3: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB PADA MA TA

PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF MAN

MARKING AND ZONA MARKING DI SMK N 2 SALATIGA

Oleh :

JUMADI

K1507019

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan,

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 4: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 20 juni 2012

Persetujuan Pembimbing

Dosen Pembimbing I

Drs. Agus Efendi, M.Pd

NIP : 19670819 199303 1 002

Dosen Pembimbing II

Ernawati Sri S., S.T., M.Eng

NIP : 19760512 200501 2 001

Page 5: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 11 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang tanda tangan

Ketua : Drs. H. Sutrisno, ST., M.Pd

Sekretaris : Drs. Bambang Sulistyo Budhi

Anggota I : Drs. Agus Efendi, M.Pd

Anggota II : Ernawati Sri Sunarsih, S.T., M.Eng

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. H. Sajidan, M.Si

NIP. 19660415 199103 1 002

Page 6: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Setiap orang yang mendengarkan perkataanKu dan melakukanNya, ia sama dengan orang

yang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu”

(Jeshua HaMassiach)

“Et prout vultis ut faciant vobis homines, et vos facite illis similiter”

“Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga kepada

mereka”

(Lukas 6:31)

“Takut akan Tuhan itulah Hikmat menjauhi kejahatan itulah pengertiaan”

(Ayub)

“Akhir kata dari segala yang didengar ialah Takutlah akan Tuhan dan berpeganglah pada

perintah-perintahNya, karena ini adalah kewajiban semua orang.”

(Salomo)

Science is organized knowledge. Wisdom is organized life

(Immanuel Kant)

“Memayu hayuning bawana, ambrasta angkara murka”

(Pepatah jawa)

“Kita tidak bisa melakukan hal yang besar hanya dengan sedikit cinta”

(Mother Teresa)

Page 7: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan, ku persembahkan karya dari anugerah, berkat, cinta, pikiran, perasaan, tenaga dan jiwa ini untuk :

� Tuhan Yesus Kristus Pencipta dari segala sesuatu

� Bapak dan ibuku yang tercinta

� Kakak-kakakku tercinta

� Keluarga besar Minbers

� Teman-teman PMK FKIP UNS

� Teman-teman PTB

� Almamater tercinta

� Semua Sarjana Pengubah Dunia

Page 8: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

Jumadi. “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB PADA MATA PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF MAN MARKING AND ZONA MARKING DI SMK N 2 SALATIGA “. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Statika pada siswa kelas X TGB SMK Negeri 2 Salatiga dengan metode kooperatif man marking and zona marking. Efektifitas model pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar serta faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanaan metode pembelajaran ini.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X teknik gambar bangunan (TGB) B SMK Negeri 2 Salatiga yang berjumlah 30 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengambilan data adalah dengan metode wawancara, observasi, kajian dokumen, dan tes. Validitas data dengan metode triangulasi data. Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode ini dapat: (1) meningkatkan hasil belajar siswa pada tiap siklus, siklus I kemampuan kognitif meningkat dari (64%) menjadi (76%) pada siklus II, kemampuan afektif untuk motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat dari siklus I sebesar (53%) menjadi (76%), keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat dari (64%) pada siklus I menjadi (86%) pada siklus II, interaksi siswa dengan guru dari (67%) pada siklus I menjadi (73%) pada siklus II, adanya penguasaan materi dalam pembelajaran meningkat dari (50%) pada siklus I menjadi (83%) ada siklus II dan kemampuan psikomotorik dari siklus I sebesar (57%) menjadi (80%) pada siklus II.(2) efektivitas pembelajaran berdasarkan nilai hasil belajar siswa,kesimpulan wawancara dengan guru dan siswa

Simpulan penelitian ini adalah metode kooperatif man marking and zona marking mampu meningkatkan hasil belajar, aktivitas siswa dan efektif diterapkan untuk siswa dalam mata pelajaran statika siswa kelas X TGB B SMK Negeri 2 Salatiga.

Kata kunci : model pembelajaran kooperatif, metode man marking and zona marking, hasil belajar

Page 9: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

Jumadi. ENHANCEMENT OF STUDENT OUTCOMES LEARNING WITH USING COOPERATIF MODELS MAN MARKING AND ZONA MARKING FOR STUDENT CLASS X TGB ON STATICS SUBJEK AT SMK N 2 SALATIGA .Research paper, Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University. June 2012

The purpose of this research was to determine the increase outcomes learning from student at class X TGB B SMK N2 Salatiga for statics subject, effectiveness implementation method and other factor can be barrier for implementation.

This researh is classroom action research. The research was conducted in two cycle, each cycle consisting of the planning phase, implementation phase, observation, reflection and evaluation. The subject of this study was a class X Architect B Salatiga 2 State Vocational High School amounting 30 students.

Source data gathering from the students and teacher. Data obtained through observation, of cognitive, affective and psycomotor, interviews, students observation and test. Validity of the data by triangulation data. Analysis of dat using a qualitative approaching.

Based on the research result show that aplication of this method can : (1) increase outcomes learning for cognitive value from (64%) on cycle I be (76%) on cycles II, affective value shown increasing for student motivating learning from (53%) on cycle I be (76%) on cycles II, student courage for asking and idea (64%) in the first cycle be (86%) on cycle II, interaction with the teacher during the learning of the first cycle (67%) be (73%) on cycle II and students mastery of the material by the first cycle (50%) and cycle II (83%). Psycomotor domain the first cycle (57%) be (80%) on cycle II. (2) effectiveness of this method based on value of outcomes learning, interview with the teacher and student

The conclusions of this study is a cooperative method man marking and zona marking can improve learning outcomes and effectiveness of student in class X architect Salatiga 2 State Vocational High School in statics subjek.

Keywords : cooperative learning models, man marking and zona marking method, learning outcomes.

Page 10: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dalam

Yesus Kristus Roh Kudus yang telah memberikan anugerah yang besar, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar

Siswa Kelas X TGB pada Mata Pelajaran Statika dengan Model Kooperatif Man

Marking and Zona Marking di SMK N 2 Salatiga”ini dengan lancar untuk

memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana kependidikan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.

Untuk itu ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. HM. Furqon Hidayatullah , M.Pd sebagai Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan izin penulisan skripsi.

2. Bapak H.Sutrisno, S.T., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan

Teknik Kejuruan Universitas Sebelas maret Surakarta yang telah

memberikan persetujuan skripsi.

3. Bapak Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng sebagai Ketua Program Studi

Pendidikan Teknik Sipil Bangunan Jurusan PTK FKIP UNS Surakarta.

4. Bapak Abdul Haris S., S.Pd., M.Pd sebagai Koordinator Skripsi pada

Program Pendidikan Teknik Sipil Bangunan JPTK FKIP UNS.

5. Bapak Drs. Agus Efendi, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu

Ernawati Sri Sunarsih,S.T., M.Eng selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

6. Drs. Hadi Sutjipto, M.T selaku Kepala Sekolah SMK N 2 Salatiga yang

telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

Page 11: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

7. Ibu Asfiyati S.Pd selaku guru mata pelajaran statika sekaligus pembimbing

dalam penelitian di kelas X TGB B SMK N 2 Salatiga.

8. Keluarga besar SMK N 2 Salatiga sebagai objek penelitian.

9. Kedua orang tua dan segenap keluarga MINBERS yang telah memberikan

bantuan moril dan materiil.

10. Rekan-rekan PTB 07 kabinet X-trem yang telah memberikan dukungan

dan semangatnya.

11. Artha Vincentricia yang telah memberikan semangat, dukungan dan

doanya kepada penulis.

12. Teman-teman pengurus dan panitia PMK FKIP UNS, BBF Ayub, Anggit,

Wawan, Tyas, Samadyo Residence, serta rekan-rekan anggota PMK dan

Didaskalos.

13. Rekan-rekan Nilagraha 46, Ihsan, Agus, Syujak, Dumadi, Syafril, Kukuh

yang telah menemani penulis selama menuntut ilmu.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu baik material dan maupun spiritual demi terselesaikannya

skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, oleh karena itu penulis berharap saran dan kritik yang bersifat membangun

demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca semua.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 12: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 3

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 6

Page 13: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 23

C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 23

D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 27

B. Subjek Penelitian ........................................................................... 27

C. Data dan Sumber Data ................................................................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 28

E. Validasi Data ................................................................................. 30

F. Analisis Data .................................................................................. 31

G. Indikator Kinerja ........................................................................... 32

H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian ............................................................... 40

B. Data Keadaan Siswa ...................................................................... 43

C. Sebelum Tindakan Kelas ............................................................... 44

D. Hasil Penelitian Siklus I ................................................................ 45

E. Hasil Penelitian Siklus II .............................................................. 55

F. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ................................... 65

G.Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 70

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 74

B. Implikasi ........................................................................................ 74

C. Saran .............................................................................................. 75

Page 14: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 76

LAMPIRAN ...................................................................................................... 78

Page 15: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 26

2. Skema Triangulasi Data ................................................................................. 31

3. Analisis Data menurut Hubberman and Miles ............................................... 32

4. Prosedur Penelitian......................................................................................... 36

5. Denah SMK N 2 Salatiga ............................................................................... 42

6. Diagram Prosentase Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ...................................... 45

7. Diagram Prosentase Ketuntasan Nilai Belajar Minimum .............................. 48

8. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dalam Kelompok ................................ 49

9. Diagram Prosentase Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran ......... 50

10. Diagram Prosentase Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan Mengemukakan Pendapat ....................................................................................................... 51

11. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dengan Guru ..................................... 52

12. Diagram Prosentase Penguasaan Materi Dalam Pembelajaran .................... 53

13. Diagram Prosentase Ketuntasan Nilai Belajar Minimum ............................ 58

14. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dalam Kelompok .............................. 59

15.Diagram Prosentase Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran ......... 60

16. Diagram Prosentase Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan Mengemukakan Pendapat ....................................................................................................... 61

17. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dengan Guru ..................................... 62

18. Diagram Prosentase Penguasaan Materi Dalam Pembelajaran .................... 63

19. Grafik Peningkatan Motivasi Siswa ............................................................. 65

20. Grafik Peningkatan Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan Mengemukakan Pendapat ....................................................................................................... 66

Page 16: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

21. Grafik Peningkatan Interaksi Siswa Dengan Guru ...................................... 67

22. Grafik Peningkatan Penguasaan materi ....................................................... 67

23. Grafik Peningkatan Interaksi Siswa Dalam kelompok ................................ 68

24. Grafik Peningkatan Nilai Ketuntasan Minimum.......................................... 69

Page 17: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......................................... 9

2. Jadwal Kegiatan Penelitian ........................................................................... 34

3. Klasifikasi Aktivitas Siswa ........................................................................... 25

4. Hasil Observasi Kognitif Pra Siklus ............................................................. 44

5. Hasil Observasi Kognitif Siklus I ................................................................. 48

6. Hasil Observasi Interaksi Siswa Dalam Kelompok ...................................... 49

7. Hasil Observasi Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran ................................. 50

8. Hasil Observasi Siswa dalam Bertanya dan Mengemukakan Pendapat ...... 51

9. Hasil Observasi Interaksi Siswa dengan Guru .............................................. 52

10. Hasil Observasi Penguasaan Materi Dalam Pembelajaran .......................... 53

11. Hasil Observasi Kognitif Siklus II ............................................................... 57

12. Hasil Observasi Interaksi Siswa Dalam Kelompok ..................................... 58

13. Hasil Observasi Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran ................................ 60

14. Hasil Observasi Siswa dalam Bertanya dan Mengemukakan Pendapat ..... 61

15. Hasil Observasi Interaksi Siswa dengan Guru ............................................. 62

16. Hasil Observasi Penguasaan Materi Dalam Pembelajaran .......................... 63

17. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Afektif Siswa Kelas X TGB SMK N 2

Salatiga ......................................................................................................... 69

18. Rekapitulasi hasil Pengamatan Kognitif Siswa X TGB B SMK N 2 Salatiga

...................................................................................................................... 69

19. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Psikomotorik Siswa Kelas X TGB B SMK N2

Salatiga ......................................................................................................... 69

Page 18: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Subjek Penelitian .............................................................................. 78

2. Daftar Nilai Siswa X TGB Sebelum Tindakan ............................................ 79

3. Silabus .......................................................................................................... 80

4. RPP Siklus I ................................................................................................. 82

5. Materi Pembelajaran Statika ........................................................................ 85

6. Pembagian Kelompok Siklus I ..................................................................... 90

7. Daftar Soal Tes Siklus I ............................................................................... 93

8. Kunci Jawaban Tes Siklus I ......................................................................... 94

9. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar Kognitif ..................................... 97

10. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar Psikomotorik ........................... 98

11. Kisi-kisi Lembar Observasi Hasil Belajar Afektif ..................................... 99

12. Lembar Diskriptor Penilaian ...................................................................... 100

13. Hasil Observasi Kognitif Siswa Siklus I .................................................... 102

14. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I ............................................ 104

15. Hasil observasi Afektif Siswa Siklus I ....................................................... 106

16. RPP Siklus II .............................................................................................. 110

17. Pembagian Kelompok Siklus II ................................................................. 113

18. Daftar Soal Tes Siklus II ............................................................................ 116

19. Kunci Jawaban Tes Siklus II ...................................................................... 117

20. Hasil Observasi Kognitif Siswa Siklus II................................................... 119

21. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II........................................... 121

22. Hasil Observasi Afektif Siswa Siklus II .................................................... 123

Page 19: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

23. Pedoman Wawancara Guru ........................................................................ 127

24. Hasil Wawancara Guru .............................................................................. 128

25. Pedoman Wawancara Siswa ...................................................................... 130

26. Hasil Wawancara Siswa ............................................................................. 131

27. Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal...................................................... 132

28. Surat Izin Penelitian ................................................................................... 134

29. Surat Izin Menyusun Skripsi ...................................................................... 135

30. Surat Permohonan Izin Penelitian .............................................................. 136

31. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian ....................................... 137

32. Dokumentasi Pra Tindakan ........................................................................ 138

33. Dokumentasi Tindakan Siklus I ................................................................. 139

34. Dokumentasi Tindakan Siklus II ................................................................ 140

Page 20: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan saat ini masih menjadi masalah yang diperbincangkan, baik

dari pelaku pendidikan yaitu guru dan siswa sampai ketingkat pendukung yaitu

pemerintah. Setiap permasalahan yang kompleks tersebut sangat berpengaruh

terhadap hasil pembelajaran di Indonesia.

Gaffar (1987:116) mengemukakan beberapa permasalahan pokok

pendidikan dari sudut perencanaan pendidikan. Permasalahan tersebut meliputi :

Kualitas pendidikan, pengelolaan proses belajar mengajar tingkat makro,

pengawasan dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan pada tingkat mikro

tersebut, dan lembaga pendidikan guru yang mempersiapkan guru dan tenaga

kependidikan.

Berbagai permasalahan tersebut ada yang sangat berpengaruh besar yaitu

hubungan antara guru dan siswa, karena guru dan siswa merupakan pelaku utama

dalam proses pembelajaran, karena ini memegang peranan penting dan menjadi

subjek pendidikan.

Guru dan siswa adalah penentu keberhasilan proses belajar mengajar,

sehingga kedua hal ini tidak bisa dipisahkan. Guru tidak akan berhasil mengajar

jika tidak ada murid, walaupun murid belajar sendiri tetapi tidak akan maksimal

tanpa adanya bimbingan dari guru. Selain itu proses belajar mengajar juga akan

sangat berpengaruh dalam hubungan antara guru dengan siswa, yaitu cara

penyampaian materi seorang guru apakah sesuai dengan daya tangkap anak

ataukah tidak.

Hal-hal inilah yang salah satunya menjadi penghambat keberhasilan atau

peningkatan prestasi belajar utamanya pada kelas X Teknik Gambar Bangunan

(TGB) di SMK N 2 Salatiga. Pada mata pelajaran Statika siswa sangat malas

dalam mengikuti proses pembelajaran mereka menganggap pelajaran statika

sebagai momok karena banyak mengunakan rumus dan analisa, sehingga ketika

pelajaran berlangsung beberapa siswa lebih senang untuk diam, bermain

Page 21: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

handphone, sibuk sendiri atau mengerjakan tugas yang lain. Hal-hal tersebut

sangat berpengaruh sekali dengan hasil pembelajaran. Ketika mereka diberikan

tugas sederhana atau tugas dasar tingkat kelulusan minimal yaitu 70, hanya 11

siswa atau 36% saja yang lulus sedangkan 19 siswa atau 64% siswa masih

dibawah nilai batas tuntas minimum. (sumber: data hasil ujian pada tanggal 2

maret 2012)

Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran disini, sebenarnya

guru telah merancang proses pembelajaran yang interaktif sehingga diharapkan

siswa dapat segera mungkin menanyakan hal-hal yang kurang dipahami, agar

tidak mengalami kesulitan untuk melanjutkan ke materi selanjutnya, tetapi

hasilnya nihil, tidak semua siswa berani bertanya. Sehingga mengakibatkan

tingkat pemahaman mereka rendah. Tingkat pengetahuan mereka hanya sebatas

keberanian mereka mendengarkan ceramah guru.

Pola kegiatan siswa tersebut akan muncul sikap ketergantungan positif

terhadap teman atau kelompok.Ketergantungan positif adalah perasaan diantara

anggota kelompok dimana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan yang

lainnya pula atau sebaliknya. Untuk menciptakan suasana tersebut, guru perlu

merancang struktur kelompok, tugas-tugas kelompok yang memungkinkan setiap

siswa untuk belajar mengevaluasi dirinya dengan teman kelompoknya dalam

penguasaan dan kemampuan memahami bahan pelajaran. Kondisi seperti ini

memungkinkan setiap siswa merasa adanya ketergantungan secara positif pada

anggota kelompok lainnya dalam mempelajari dan menyelesaikan tugas-tugas

yang menjadi tanggung jawabnya, yang mendorong setiap anggota kelompok

untuk bekerja sama.

Ditemukannya jawaban yang berbeda ketika seorang siswa bertemu

dengan siswa lainnya mereka akan lebih berani menanyakan bahkan tidak ragu

untuk meminta petunjuk ketika mengerjakan tugas-tugas tersebut. Berdasarkan

masalah tersebut bagaimana bisa prestasi belajar meningkat kalau metode-metode

interaktif yang digunakan tidak dapat berpengaruh terhadap peserta didik untuk

dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, dari studi kasus itulah

metode-metode baru diperlukan untuk mengatasi hal-hal tersebut. Pembelajaran

Page 22: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

aktif yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa saling sharing

dengan siswa lainya, diantaranya adalah penggunaan metode pembelajaran

kooperatif dengan metode man marking and zona marking, yang diharapkan dapat

mengatasi masalah dalam upaya peningkatan prestasi belajar utamanya dalam

mata pelajaran Statika di SMK N 2 Salatiga. Siswa lebih terbuka jika mereka

bercerita dengan teman sebaya, dan lebih berani menanyakan hal-hal yang belum

diketahuinya, oleh karena mereka berpikir bahwa bertanya kepada teman lebih

baik, selain itu tidak akan ada siswa yang diam atau mengalihkan perhatiannya

saat guru menanyakan tingkat pemahaman yang dicapai murid, karena mereka

akan belajar bersama.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti menemukan beberapa permasalahan seperti :

1. Pelaksanaan model pembelajaran interaktif yang direncanakan oleh guru

kurang optimal dalam pelaksanaan dan aktivitas siswa monoton.

2. Pelajaran Statika merupakan pelajaran analisis yang banyak menggunakan

rumus, analisis dan perhitungan yang membuat siswa kurang berminat.

3. Hasil belajar siswa yang belum tuntas mengakibatkan siswa tidak naik kelas.

4. Terbatasnya waktu belajar untuk pelajaran statika, sehingga materi harus

disampaikan secepat mungkin.

5. Metode pembelajaran kooperatif man marking and zona marking

dimungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran tersebut.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah penelitian pada beberapa

hal sebagai berikut :

1. Penelitian ini mengambil studi kasus siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan

(TGB) pada Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 2 Salatiga tahun

ajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 30 anak.

Page 23: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran

kooperatif man marking and zona marking

3. Mata pelajaran yang diterapkan adalah Statika, dengan materi pokok yang

sesuai kurikulum di SMK N 2 Salatiga.

4. Efektifnya model pembelajaran ini dibatasi oleh ketuntasan nilai hasil belajar

minimum, motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, keberanian bertanya

dan mengemukakan pendapat, adanya interaksi siswa dengan guru, adanya

penguasaan materi dalam pembelajaran, adanya interaksi antar siswa dalam

kelompok.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka

rumusan permasalahan penelitian ini adalah :

1. Apakah model pembelajaran man marking and zona marking dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa?

2. Bagaimana efektifitas model pembelajaran kooperatif man marking and zona

marking terhadap peningkatkan aktivitas siswa?

3. Faktor-faktor apa sajakah yang akan menghambat dalam pelaksanaan

penggunaan metode man marking and zona marking?

E. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yang diharapkan oleh peneliti adalah :

1. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran statika

dengan menggunakan metode man marking and zona marking.

2. Mengetahui efektifitas metode man marking and zona marking dalam

meningkatkan aktivitas siswa.

3. Mengetahui faktor-faktor yang dapat menghambat pelaksanaan pembelajaran

dengan metode man marking and zona marking.

Page 24: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

F. Manfaat Penelitian

Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan, manfaat yang ingin diperoleh

adalah :

1.Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut :

a. Sebagai salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai bagi

siswa.

b.Sebagai usaha meningkatkan hasil prestasi belajar siswa.

2.Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan

pembelajaran Statika.

b.Sebagai tambahan ketrampilan guru dalam mengajar.

c. Bagi peneliti sebagai sarana penerapan metode pembelajaran yang efektif dan

efisien.

Page 25: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Tentang Belajar dan Pembelajaran

Menurut Skinner (1985) memberikan definisi belajar adalah “ Learning is a

process of progressive behavior adaption” yaitu bahwa belajar itu merupakan

proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif.

Robert. M. Gagne (1965) dalam bukunya : The Conditioning of learning

mengemukakan bahwa : Learning is a change in human disposition or capacity,

wich persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of

growth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah

belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan

saja. Gagne berkeyakinan, bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan

faktor dalam diri dan keduanya saling berinteraksi. Dalam teori psikologi konsep

belajar Gagne ini dinamakan perpaduan antara aliran behaviorisme dan aliran

instrumentalisme.

Berbagai definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh

seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan

pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya. Oleh

sebab itu apabila setelah belajar peserta didik tidak ada perubahan tingkah laku

yang positif dalam arti tidak memiliki kecakapan baru serta wawasan

pengetahuannya tidak bertambah maka dapat dikatakan bahwa belajarnya belum

sempurna.

Pada dasarnya prinsip belajar lebih dititikberatkan pada aktivitas peserta

didik yang menjadi dasar proses pembelajaran baik dijenjang Sekolah Dasar (SD),

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah lanjutan Tingkat Atas

(SLTA) maupun Tingkat Perguruan Tinggi.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

Page 26: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.

Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Secara teoritis belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku, namun

tidak semua perubahan tingkah laku organisme dapat dianggap belajar. Perubahan

yang timbul karena proses belajar sudah tentu memiliki ciri khas yang tertentu.

Menurut Surya (1982) dalam Psikologi Pendidikan yang disebut sebagi

prinsip-prinsip belajar mengungkapkan bahwa ciri khas dalam perilaku belajar

adalah :

1) Perubahan itu intensional

Perubahan yang terjadi dalam dalam proses belajar adalah berkat

pengalaman atau praktik yang dilakukan denghan sengaja dan disadari

atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik ini mengandung

konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan yang dialami

atau sekurang-kurangnya ia merasakan adanya perubahan dalam dirinya,

seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan pandangan

sesuatu, ketrampilan dan seterusnya.

Disamping perilaku belajar itu menghendaki perubahan yang disadari

juga diarahkan pada tercapainya perubahan tersebut.

Page 27: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2) Perubahan positif dan aktif

Perubahan yang terjadi karena proses belajar mengajar bersifat positif

dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan.

Hal ini juga bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan

penambahan yakni diperolehnya sesuatu yang baru. Perubahan aktif

artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan,

karena usaha siswa sendiri.

3) Perubahan efektif dan fungsional;

Perubahan efektif artinya perubahan tersebut membawa pengaruh,

makna dan manfaat tertentu bagi siswa. Perubahan bersifat fungsional

dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat apabila dibutuhkan,

perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Secara global, faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat

dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

1) Faktor internal ( faktor dari dalam siswa), yakni kondisi jasmani dan

rohani siswa.

Jasmani atau fisiologis meliputi aspek kebugaran tubuh, kesehatan

siswa. Dalam kondisi ini sangat mempengaruhi semangat dan intensitas

siswa dalam mengikuti pelajaran.Aspek psikologis meliputi kecerdasan

siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.

2) Faktor eksternal ( faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

disekitar siswa.

Ada dua faktor eksternal yaitu :

Lingkungan sosial meliputi teman, lingkungan kelas, sekolah,

keluarga, masyarakat. Lingkungan non sosial meliputi : gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang

digunakan siswa.

Page 28: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3) Faktor pendekatan belajar ( approach to learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa

sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau tujuan belajar tertentu (Lawson

:1991).

Faktor pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses

pembelajaran siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan

pendekatan belajar deep misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih

prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan

belajar surface atau reproductive.

Untuk memperjelas uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar disini disajikan sebuah tabel :

Tabel 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Ragam Faktor dan Elemennya

Internal Siswa Eksternal Siswa Pendekatan Belajar Siswa

1. Aspek Fisiologis Tonus jasmani Mata dan telinga

2.Aspek Psikologis Intelegensi Sikap Minat Bakat Motivasi

1.Lingkungan Sosial Keluarga Guru dan staff Masyarakat Teman

2.Lingkungan Nonsosial Rumah Sekolah

1. Pendekatan tinggi Speculative achieving

2. Pendekatan Sedang Analytical deep

3. Pendekatan rendah Reproductive Surface

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif eksintrik (faktor eksternal) umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berintelegensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran. Jadi, karena faktor-faktor tersebut diatas munculah siswa-siswa

Page 29: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

yang highachievers (berprestasi tinggi) dan der-achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali.

c. Aspek-aspek perilaku yang dinilai

Menurut Rakhmat dan Suherdi (2001 : 50-55) “Penilaian hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui perilaku yang terjadi pada diri siswa dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan, acuan untuk mengembangkan instrumen penelitian menurut Bloom”. Ada tiga ranah yaitu perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik adapun

uraian taksonomi Bloom adalah :

1) Perilaku kognitif

Perilaku kognitif merupakan perilaku siswa dalam upaya mengenal

dan memahami bahan ajar yang dipelajari. Secara hirarki perilaku kognitif

mencakup 6 tahapan kemampuan mengetahui, menerapkan, menganalisa,

mensintesis dan mengevaluasi.

a) Mengetahui

Kemampuan mengetahui merupakan jenjang yang paling rendah

dalam ranah kognitif. Kemampuan mengetahui merupakan kemampuan

siswa untuk mengingat sesuatu yang pernah dipelajari sebelumnya.

Hal yang mendapat penekanan di sini adalah pengenalan kembali

terhadap sesuatu, berupa fakta istilah, prinsip, teori, proses pola

struktur. Kata-kata kerja operasional yang menunjukan jenjang

kemampuan ini misalnya : menyebutkan, mencocokan, menyatakan

kembali, dan melukiskan kembali.

b) Memahami

Jenjang kemampuan ini menunjukan kepada kemampuan berfikir

siswa untuk memahami bahasa-bahasa atau bahan ajar yang dipelajari.

Kemampuan ini siswa mampu menterjemahkan dan mengorganisasikan

bahan-bahan yang diterimanya dalam bahasa sendiri. Kata-kata kerja

yang digunakan untuk menyatakan kemampuan ini antara lain :

menjelaskan, merumuskan dengan kata-kata sendiri, menyimpulkan dan

member contoh.

Page 30: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

c) Menerapkan

Kemampuan menerapkan merupakan kemampuan untuk

menggunakan teori-teori, prinsip-prinsip, rumus-rumus, atau abstraksi-

abstraksi dalam situasi tertentu atau dalam situasi konkrit. Kata kerja

yang digunaka adalah : menghitung, menggunakan, mengoperasikan

dan menghasilkan.

d) Menganalisis

Kemampuan ini menunjukkan kapada kemampuan untuk

menguaraikan suatu keseluruhan atau suatu sistem hubungan kedalam

unsur-unsur yang membentuknya ; mengidentifikasikan hubungan

unsur-unsur dan cara unsur-unsur tersebut diorganisasikan. Kata-kata

kerja yang menunjukkan kemampuan ini adalah : menguraikan,

memisahkan, merinci, mengidentifikasi dan memilih.

e) Mensintesis

Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola

baru. Kemampuan berfikir induktif dan konvergen merupakan ciri

kemampuan ini.

f) Mengevaluasi

Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat

mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan

pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu.

Mempertimbangkan, menilai dan mengambil keputusan benar-salah,

baik-buruk, atau bermanfaat-tak bermanfaat berdasarkan kriteria

tertentu, baik kualitatif maupun kuantitatif

2) Perilaku afektif

Perilaku afektif merupakan perilaku siswa dalam menerima dan

menginternalisasikan seseuatu yang dikomunikasikan kepadanya sehingga

menjadi bagian yang menyatu dengan dirinya. Perilaku afektif mencangkup 5

Page 31: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

tahap perilaku, yakni : penerimaan, respon, penghargaan, pengoperasian dan

karakterisasi.

a) Penerimaan

Pada tahap dasar ini mulanya siswa menyadari akan suatu

fenomena yang menjadi stimulus baginya. Ia menerima dan

memperhatikan stimulus tersebut. Kata kerja yang merupakan

indikator perilaku ini, misalnya mengikuti, Memerhatikan

menanyakan, menjawab, memilih dan menunjuk.

b) Respon

Pada tahap ini, secara internal siswa melibatkan diri dan

berpartisipasi aktif terhadap sesuatu yang menjadi stimulus

baginya. Ia berkeinginan dan memiliki kepuasan untuk merespon.

Indikator yang termasuk misalnya: menyambut,

memperbincangkan, menyetujui, menyesuaikan, menuliskan dan

mengemukakan.

c) Penghargaan

Pada tahap ini siswa sudah memberikan nilai tertentu

kepada sesuatu yang diterimanya. Ia tidak hanya menerima atau

menyetujui, tetapi sudah memberikan penghayatan dan makna

tertentu serta menjalin keterikatan. Kata kerja untuk indikator ini

misalnya : mengusulkan, memprakarsai, mengidentifikasi diri,

menghendaki.

d) Pengorganisasian

Setelah siswa memberikan penghargaan dan makna tertentu

terhadap sesuatu yang diterima, kemudian mengorganisasikan hal

tersebut kedalam sistem dan struktur nilai yang sudah dimiliki. Jadi

pada tahap ini siswa mengkonseptualisasikan suatu nilai yang

sudah ada. Kata kerja untuk indikator ini misalnya :

mengintegrasikan mempertahankan, menyelaraskan, dan

menimbang-nimbang.

e) Karakterisasi

Page 32: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Siswa mengintegrasikan dan menetapkan sesuatu nilai

menjadi terpadu dari dirinya. Hal ini tercermin dalam pola berikut

ini : teguh dalam pendirian, konsisten dalam bertindak, dan punya

keyakinan diri.

3) Perilaku psikomotorik

Ranah perilaku psikomotor menunjuukan pada segi ketrampilan

atau kemahiran siswa unutk memperagakan suatu kegiatan dan tindakan.

Secara garis besar aspek psikomotorik mencangkup 4 tahapan yaitu :

menirukan, memanipulasi, mengartikulasi dan menaturalisasikan.

a) Menirukan

Siswa berupaya untuk menirukan kegiatan seperti yang

diajarkan. Tahap peniruan ini baru sampai kepada sistem otot-ototnya

yang didorong oleh suatu keinginan untuk meniru. Kata kerja yang

menunjukan untuk kemampuan ini, misalnya : mengikuti, mengulangi,

dan meniru.

b) Memanipulasi

Siswa sudah dapat memperagakan sesuatu ketrampilan

sepeti yang diajarkan. Ia sudah mulai mampu memilih tindakan-

tindakan yang diperlukan dan mulai memiliki ketrampilan untuk

memanipulasi tindakan. Kata kerja yang menunjukan misalnya :

mengikuti petunjuk, mencoba sendiri, mengutak-atik.

c) Mengartikulasi

Pada tahap ini yang ditetakankan adalah kemampuan siswa

untuk mengkoordinasikan tindakan-tindakan. Pada tahap ini, ia sudah

bisa mengkoordinasikan tindakan-tindakan secara teratur dengan

menempuh langkah-langkah kegiatan secara tepat. Kata kerja yang

dapat digunakan, misalnya : melakukan kegiatan dengan harmonis,

dan memperagakan dengan teratur.

d) Menaturalisasikan

Page 33: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Merupakan tahap terakhir. Pada tahap ini, siswa sudah

mampu melakukan suatu kegiatan secara alami, dan menggunakan

energi yang minimum. Seperti seorang sopir yang berpengalaman atau

pemain bola yang mahir.

d. Penilaian dan pengukuran hasil belajar

Penilaian dan pengukuran merupakan kegiatan yang sangat penting

dalam pengajaran. Merupakan salah satu dari empat tugas dari guru yaitu :

merencanakan, melaksanakan, menilai keberhasilan pengajaran serta

memberikan bimbingan. Untuk mengetahui apakah kegiatan belajar mengajar

tersebut berhasil atau tidak. Diperlukan tolak ukur atau ukuran yang

menunjukan tingkat keberhasilan tersebut.

Kegiatan untuk mendapatkan ukuran-ukuran hasil belajar disebut

pengukuran. Alat ukur pencapaian hasil belajar siswa berbeda-beda sesuai

dengan jenis kemampuan, jumlah siswa yang diukur kemampuannya, dan

jumlah waktu yang tersedia. Pencapaian hasil belajar siswa aspek kognitif

lazimnya diukur dengan tes tertulis atau lisan, aspek afektif lazim diukur

dengan angket atau skala sikap daripada tes, aspek psikomotorik melalui

pengamatan atau tes perbuatan. Tes, angket, skala siap dan pengamatan

merupakan instrumen pengukuran.

Penilaian adalah kegiatan pembuatan keputusan mengenai derajat

keberhasilan belajar masing-masing siswa dan keberhasilan siswa dalam

kelas tersebut secara keseluruhan, serta keberhasilan guru dalam mengajar.

Perbedaan penilaian, pengukuran dan tes, Linn dan Gronlund menulis seperti berikut: “ assessment is general term that indicates the full range of procedurs used to gain information about student learning (observation, rating, of performances or project, paper and pencil test) and the formation of the value judgements concerning learning progess. A test is a particular type of assessment that typically consist of a set of a question administered during a fixed period of time under reasonably comparable conditions for all student. Measurement is the assigning of numbers to results of a test or other type of assessment according to a spesific rules (e.g., counting correct answer or awarding points particular aspect of an essay).

Page 34: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Kegiatan penilaian dapat menggunakan pengukuran antara lain dapat

berupa tes. Selain pengukuran penilaian dapat pula menggunakan alat-alat

non pengukuran seperti pengamatan informal.

Hasil kegiatan penilaian tidak hanya berguna untuk kepentingan

penentuan kelulusan siswa, tetapi dapat pula berguna untuk kepentingan

perbaikan perbaikan dan pengembangan proses pengajaran itu sendiri.

Penilaian khususnya penilaian formatif akan diperoleh umpan balik yang

dapat dijadikan unsur memperbaiki proses belajar mengajar dan program

pengajaran secara keseluruhan. Melalui kegiatan penilaian, akan diketahui

efektivitas program pengajaran selain aspek-aspek pengajaran tertentu yang

masih memiliki kelemahan dan yang masih memerlukan perbaikan.

3. Pengertian Belajar Statika

Mata pelajaran statika atau pengetahuan dasar bangunan gedung (PDKB)

berisikan konsep – konsep dasar perhitungan untuk konstruksi bangunan yaitu

pengetahuan tentang cara-cara pengidentifikasian suatu konstruksi bangunan

sederhana dan cara perhitungaan kekuatan konstruksi bangunan.

Statika merupakan ilmu tentang penjelasan besaran vektor, dan sistem

satuan. Penerapan besaran vektor pada gaya, momen dan kopel, membuat diagram

gaya normal, momen gaya, kopel pada konstruksi bangunan, penerapan teori

keseimbangan dan hukum Newton, penerapan teori tegangan pada konstruksi

bangunan.

Mata pelajaran statika termasuk ilmu hitung dimana setiap langkah atau

proses sangat berpengaruh dalam hasil akhir perhitungan, sehingga diperlukan

kecermatan dalam tiap-tiap proses perhitungan untuk mengikuti alur yang benar.

Jika terlambat mengikuti satu proses saja maka hasil akhirnya akan salah.

Belajar statika akan lebih mudah jika dikerjakan kelompok karena

semakin teliti, proses belajar akan lebih efektif karena dalam kelompok kecil,

dapat membangun mental dalam bekerjasama. Sehingga metode pembelajaran

Page 35: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

man marking and zona marking yang merupakan belajar berdasarkan kelompok

dapat diterapkan.

4. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Kooperatif adalah suatu gambaran kerjasama antara individu yang satu

dengan lainnya dalam suatu ikatan tertentu. Ikatan–ikatan tersebut yang

menyebabkan antara satu dengan yang lainnya merasa berada dalam satu tempat

dengan tujuan–tujuan yang secara bersama–sama diharapkan oleh setiap orang

yang berada dalam ikatan itu. Pemikiran tersebut hanya merupakan suatu

gambaran sederhana apa yang tersirat tentang kooperatif.

Pengertian dari pembelajaran kooperatif menurut para ahli pendidikan

adalah sebagai berikut:

1) Eggen dan Kauchak (1993: 319) mendefinisikan pembelajaran kooperatif

sebagai sekumpulan strategi mengajar yang digunakan guru agar siswa

saling -membantu dalam mempelajari sesuatu. Oleh karena itu belajar

kooperatif ini juga dinamakan “belajar teman sebaya.”

2) Menurut Slavin (1997), pembelajaran kooperatif, merupakan metode

pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki

kemampuan heterogen.

3) Pendapat setara menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat

digunakan untuk mengajarkan materi yang agak kompleks, membantu

mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial, dan hubungan antara

manusia. Belajar secara kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar

kognitif konstruktivis dan teori belajar sosial (Kardi dan Nur 2000:15)

4) Cooperative Learning artinya belajar bersama-sama, saling membantu antara

satu sama lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam

kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya

(Eng Tek dalam Kanda 2001: 27)

Page 36: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Menurut Arends (1997: 111), pembelajaran yang menggunakan model

kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi

belajar.

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan

rendah.

3) Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin

yang berbeda-beda.

4) Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu.

c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

`Secara umum, pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mencipatakan ikatan

yang kuat antar siswa, membangun kecerdasan sosial dan emosional, sehingga

pada akhirnya siswa bisa berinteraksi terhadap lingkungannya dengan segala

kemampuan dan potensi diri yang berkembang dengan baik. Secara garis besar,

tujuan tersebut bisa dicapai apabila memenuhi indikator sebagai berikut:

1) Kemandirian yang positif. Kemandirian yang positif akan berhasil dengan

baik apabila setiap anggota kelompok merasa sejajar dengan anggota yang

lain. Artinya satu orang tidak akan berhasil kecuali anggota yang lain

merasakan juga keberhasilannya. Apapun usaha yang dilakukan oleh

masing-masing anggota tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi

untuk semua anggota kelompok. Kemandirian yang positif merupakan inti

pembelajaran kooperatif.

2) Peningkatan interaksi pada saat guru menekankan kemandirian yang positif,

selayaknya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling

mengenal, tolong menolong, saling bantu, saling mendukung, memberi

semangat dan saling memberi pujian atas usahanya dalam belajar. Aktivitas

kognitif dan dinamika kelompok terjadi pada saat siswa diikutsertakan

untuk belajar mengenal satu sama lain. Termasuk dalam hal ini menjelaskan

bagaimana memecahkan masalah, mendiskusikan konsep yang akan

Page 37: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dikerjakan, menjelaskan pada teman sekelas dan menghubungkan dengan

pelajaran yang terakhir dipelajari.

3) Pertanggungjawaban individu tujuan kelompok dalam pembelajaran

kooperatif adalah agar masing-masing anggota menjadi lebih kuat

pengetahuannya. Siswa belajar bersama sehingga setelah itu mereka dapat

melakukan yang lebih baik sebagai individu. Untuk memastikan bahwa

masing-masing anggota lebih kuat, siswa harus membuat

pertanggungjawaban secara individu terhadap tugas yang menjadi

bagiannya dalam bekerja. Pertanggungjawaban individu akan terlaksana jika

perbuatan masing-masing individu dinilai dan hasilnya diberitahukan pada

individu dan kelompok

Penguasaan keterampilan sosial dalam Cooperative Learning perlu

dimiliki para siswa terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok. Namun

karena para siswa baru saja ditempatkan dalam kelompok-kelompok dan

diharapkan dapat menerapkan keterampilan sosial yang tepat, maka tidak secara

otomatis mereka akan mampu menerapkannya dengan baik.

Model cooperative learning para siswa dituntut untuk memiliki

kemampuan interaksi seperti mengajukan pendapat, mendengarkan opini teman,

menampilkan kepemimpinan, kompromi, negoisasi dan klasifikasi secara teratur

untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Oleh karena itu, untuk memenuhi

persyaratan tersebut, guru perlu menerangkan dan mempraktekkan tingkah laku

dan sikap-sikap interaksi sosial yang diharapkan untuk dilakukan.

5. Kajian Keaktifan dan Aktivitas Siswa

a. Kajian Keaktifan

Menurut T. Raka Joni dalam A. Tabrani Rusyan, Atang Kusnidar dan Zaenal Arifin (1989: 130) menjelaskan bahwa hakekat Cara Belajar Siswa Aktif “menunjuk pada keaktifan mental, meskipun untuk maksud ini dalam banyak hal dipersyaratkan keterlibatan langsung dalam berbagai keaktifan fisik”. Jadi, yang dimaksud dengan keaktifan belajar bukan berarti peserta didik dapat melakukan kegiatan yang asal saja. Kegiatan siswa diorientasikan pada pembekalan bagaimana belajar itu sebenarnya. Bila siswa dilatih menyelesaikan masalah, maka mereka akan mampu mengambil keputusan karena telah memiliki keterampilan di

Page 38: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dalam mengumpulkan informasi dan menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil belajar yang diperolehnya.

Keaktifan ada yang dapat diamati dan ada pula yang tidak dapat diamati secara langsung, setiap dalam proses pembelajaran melalui asimilasi, dan akomodasi kognitif untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan, serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk keterampilan (motorik, kognitif dan sosial), penghayatan serta internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap.

Menurut Nana Sudjana (1991: 61) keaktifan para siswa dalam kegiatan

belajar dapat dilihat dalam hal :

a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya b. Terlibat dalam pemecahan permasalahan c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak

memahami persoalan yang dihadapinya d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

pemecahan masalah e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya g. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah

diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

Menurut T. Raka Joni dalam A.Tabrani Rusyan (1989: 131-132)

indikator keaktifan siswa dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. Adanya prakarsa peserta didik dalam kegiatan belajar, yang ditunjukkan melalui keberanian memberikan urunan pendapat tanpa secara eksplisit diminta, misalnya di dalam diskusi-diskusi, atau cara kerja kegiatan belajar, dan kesediaan mencari alat dan sumber

b. Keterlibatan mental peserta didik di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang tengah berlangsung ditunjukkan dengan pengikatan diri pada tugas kegiatan, baik secara intelektual maupun secara emosional, yang dapat di amati dalam bentuk terpusatnya perhatian serta pikiran siswa kepada tugas yang dihadapi, serta komitmen untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya secara tuntas.

c. Peranan guru yang lebih banyak sebagai fasilitator. d. Peserta didik belajar dengan pengalaman langsung (experimential

learning). e. Kekayaan variasi bentuk dan alat kegiatan belajar-mengajar. f. Kualitas interaksi belajar antar peserta didik, baik intelektual maupun

emosional.

Page 39: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu

indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Banyak jenis aktivitas yang bisa

dilakukan siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan

mencatat seperti lazim terdapat di sekolah sekolah yang menggunakan pendekatan

konvensional (tradisional). Macam aktivitas siswa antara lain dapat digolongkan

sebagai berikut:

1) Visual Activities, seperti membaca, memperhatikan gambar,

memperhatikan demonstrasi percobaan pekerjaan orang lain.

2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

3) Listening activities, seperti mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi,

musik,pidato.

4) Writing activities seperti menulis: cerita, karangan, laporan, angket,

menyalin.

5) Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6) Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi,

mereparasi model, bermain, berkebun, berternak.

7) Mental activities, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

8) Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa merupakan

kumpulan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.

Kegiatan kegiatan yang di maksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses

belajar seperti bertanya, berpendapat, mengerjakan tugas tugas yang relevan,

menjawab pertanyaan guru/siswa dan bisa dengan bekerja sama dengan siswa

lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang di berikan. Aktivitas yang

ditimbulkan dari siswa tersebuat akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan

Page 40: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi atau hasil

belajar.

Aktivitas siswa di definisikan sebagai segala kegiatan yang di lakukan

oleh siswa selama pembelajaran dengan model kooperatif. Menurut WS Winkel

macam-macam aktivitas tersebut termasuk dalam ranah afektif dan psikomotorik,

sehingga untuk mengukur aktivitas siswa digunakan ranah afektif dan

psikomotorik yang didalamnya terdapat indikator kinerja Winkel

.

6. Metode Pembelajaran Man Marking and Zona Marking

a. Pengertian pembelajaran Man marking and Zona Marking

Pada mulanya strategi man marking adalah sebuah strategi yang sering

digunakan dalam sepak bola dimana seorang pemain yang memiliki kemampuan

di atas rata-rata menjadi target dalam pemberian bola, sedangkan zona marking

berarti seorang atau beberapa pemain dalam satu tim mempertahankan

wilayahnya dari serangan lawan dengan menempel pemain kunci.

Ini adalah stategi permainan standar yang sering dipergunakan ketika

sebuah klub sepakbola memiliki pemain kunci, untuk mematikan pergerakannya

di perlukan pengamanan yang ketat (catlin 1990:143).

Melihat strategi itu cukup efektif dalam sepak bola maka peneliti mencoba

menggunakan dalam strategi pembelajaran agar dapat juga meningkatkan prestasi

belajar, hal ini di sebabkan seorang siswa,akan lebih aktif dan kooperatif dalam

belajar dengan teman sebayanya.

Unsur-unsur teori man marking and zona marking sepak bola yang dapat

diterapkan dalam proses belajar yaitu :

1. Adanya kerjasama dalam kelompok dan saling memotivasi.

2. Adanya tujuan yaitu untuk menguasai materi dalam setiap mata

pelajaran.

3. Adanya keberanian untuk bertanya dan mengemukakan ide kepada

teman dalam kelompok.

4. Aspek keahlian individual dapat dibagikan kepada teman dalam

kelompok sehingga dapat membantu teman yang lainnya.

Page 41: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

5. Adanya guru sebagai instruktur untuk membimbing siswa dalam

penyampaian materi kepada anggota dalam kelompok.

Strategi pembelajaran ini akan diterapkan sistem yang mirip dalam strategi

tersebut, dimana setiap siswa diibaratkan sebagai pemain, sedangkan guru sebagai

pelatih tim. Setiap siswa dibagi menjadi tiga posisi yaitu striker, gelandang, dan

bek. Setiap pemain bertemu dengan pemain lain baik satu pemain sampai

maksimal lima pemain. Pemain diharapkan dapat melewati pemain lain dengan

syarat dapat mengerjakan soal-soal yang masih salah dengan bantuan dari lawan

tersebut melalui diskusi. Sistem tersebut diharapkan siswa lebih tertarik karena

metode yang diterapkan adalah metode baru yang membuat siswa tidak hanya

duduk diam.

b. Langkah-lagkah Pembelajaran

Langkah-langkah dalam pembelajarn kooperatif tipe man marking and zona

marking adalah sebagai berikut :

1) Guru menyiapkan materi pokok pembelajaran.

2) Guru menjelaskan materi kepada siswa secara garis besar dari inti materi.

3) Guru mengadakan evaluasi hasil belajar.

4) Setelah didapatkan hasil belajar, guru membagi siswa menjadi tiga bagian.

a) Siswa dengan nilai dibawah 60 dikelompokan dalam kategori Striker

b) Siswa dengan nilai 61-75 dikelompok dalam kategori Gelandang.

c) Siswa dengan nilai diatas 76 dikelompokan dalam kategori Bek.

5) Siswa yang termasuk kategori Gelandang akan bertemu satu-satu dengan

striker atau membentuk kelompok kecil, Striker menanyakan hal-hal yang

kurang dipahami kepada Gelandang. Gelandang harus membimbing

Striker. Dalam proses ini diharapkan seorang Striker memiliki kemampuan

menjadi Gelandang.

6) Ketika Striker dan Gelandang sedang belajar, siswa dengan kategori Bek

akan dibimbing oleh guru.

7) Ketika Striker dan Gelandang telah belajar maka, mereka akan belajar

kepada siswa dengan kategori Bek, disini proses belajar terjadi antara Bek

Page 42: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dengan gelandang seperti saat belajar antar Gelandang dengan Striker.

Disini diharapkan Gelandang memiliki kemampuan seperti seorang Bek.

8) Guru akan terus memantau setiap kelompok belajar serta membimbing

jika mengalami kesulitan dalam kelompok.

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Dian Permatasari pada tahun 2010 yang berjudul

“IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATIKA SISWA KELA S X

TGB PROGRAM KEAHLIAN BANGUNAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA.”

berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model

pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan: (1) Hasil belajar kognitif

siswa dari tindakan pertama 69,33% dan tindakan kedua 75,92%, untuk hasil

afektif dan psikomotorik keberanian bertanya siklus I (62,67%) dan siklus II

(79%), motivasi siklus I (66,33%) dan siklus II (84,33%), interaksi dalam

kelompok siklus I (67,33%) dan siklus II (78%), hubungan siswa dengan guru saat

pembelajaran siklus I (68,67%) dan siklus II (82,33%), partisipasi siswa siklus I

(69,33%) dan siklus II (83%), penguasaan materi oleh siswa siklus I (64,33%) dan

siklus II (83,67%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan efektivitas pada aktivitas

dan hasil belajar siswa kelas X.

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode kooperatif dapat

mendorong siswa lebih aktif belajar dalam kelompok. Penggunaan metode

kooperatif ini siswa lebih mudah menguasai materi yang diberikan.

Saran dari peneliti adalah perlunya pengembangan variasi dalam

pembelajaran menggunakan model kooperatif jigsaw yang disesuaikan dengan

siswa, guru hendaknya mampu menciptakan suasana belajar yang tidak

membosankan sehingga minat belajar siswa dapat meningkat, dan adanya

penelitian tindakan kelas diperlukan untuk menambah wawasan guru dalam

metode pembelajaran.

Page 43: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

C. Kerangka Berpikir

Untuk mempelajari sesuatu, untuk dapat memecahkan suatu masalah,

seseorang harus mampu menguasai kemampuan-kemampuan atau aturan-aturan

yang lebih sederhana yang merupakan prasyarat guna pemecahannya. Setiap

aturan pada tingkat yang lebih tinggi memerlukan penguasaan aturan pada tingkat

yang lebih rendah. Bila ada sesuatu yang tidak dikuasai dalam hierarki atau

jenjang itu, maka pelajar akan menghadapi kesulitan.

Adanya jenjang dalam mempelajari sesuatu mengharuskan guru untuk

merencanakan langkah-langkah yang menuju ke arah penguasaan bahan pelajaran.

Sehingga dapat menganalisis prasyarat untuk memahami bahan pelajaran yang

akan diberikan, dengan menganalisis prasyarat-prasyarat atau langkah-langkah

secara berangsur surut, sampai aturan atau konsep yang paling sederhana, dengan

demikian akan diperoleh semacam “peta” tentang hal-hal yang diperlukan.

Adanya analisis langkah-langkah itu dapat ketahui secara sistematis jalan mana

yang harus ditempuh oleh murid agar memahami bahan pelajaran itu, dengan

diterapkannya pembelajaran kooperatif man marking and zona marking dalam

pembelajaran statika, diharapkan dapat membantu siswa lebih aktif dalam

pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Untuk meningkatkan hasil belajar statika dalam pembelajarannya harus

menarik sehingga siswa memiliki motivasi untuk belajar. Diperlukan model

pembelajaran aktif dimana guru lebih banyak memberikan peran kepada siswa

sebagai subjek belajar, guru mengutamakan proses daripada hasil. Guru

merancang proses belajar mengajar yang melibatkan siswa secara integratif dan

komprehensif pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga tercapai

hasil belajar.

Aspek kognitif dalam hal ini akan tercapai apabila siswa dapat menguasai

materi yang disampaikan yang diukur ketika siswa mencapai nilai minimum

ketuntasan belajar. Indikator dalam ketuntasan belajar adalah kebenaran jawaban,

kerapihan tulisan.

Page 44: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Aspek afektif dapat diukur dengan sikap siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran baik dengan guru maupun dengan teman lainnya. Hal ini ditunjukan

dengan adanya motivasi siswa yang berupa menyelesaikan tugas mandiri, aktif

mengerjakam tugas, dan tanggung jawab terhadap tugas.

Interaksi antar siswa dalam kelompok pembelajaran dapat diukur dengan

menunjukan adanya partisipasi dalam penjelasan materi, adanya sikap menghargai

penjelasan dari teman, menunjukan adanya minat membimbing.

Hubungan antara guru dan siswa dalam pembelajaran dapat diukur dengan

mendengarkan guru saat berbicara, mengikuti petunjuk guru, menunjukan sopan

santun terhadap guru.

Sikap psikomotorik siswa diukur dengan keaktifan dalam proses belajar

yang ditunjukan dengan keberanian bertanya dan mengemukakan pendapat,

adanya kepercayaan diri saat berbicara, adanya sikap kritis dalam bertanya dan

tingkat keaktifan bertanya. Penerapan prosedur pembelajaran kooperatif tipe man

marking and zona marking ini maka akan didapatkan aktivitas siswa, dimana

aktivitas tersebut sebagai indikator efektifitas pembelajaran ini dan akan

menghasilkan pembelajaran berkualitas. Berkualitas jika hasil dari penerapan

pembelajaran kooperatif tipe man marking And zona marking bisa meningkatkan

hasil belajar statika siswa kelas X TGB Program Keahlian Teknik Bangunan

SMK N 2 Salatiga. Tidak berkualitas jika tidak ada peningkatan hasil belajar

statika pada siswa sehingga perlu diadakan evaluasi mulai dari perbaikan

perencanaan tindakan, dan pelaksanaan tindakan.

Masalah baru yang mungkin muncul dalam pelaksanaan penggunaan

metode man marking and zona marking atau masalah yang belum diketahui saat

observasi awal akan berpengaruh dalam proses pelaksanaan hasil belajar maka

perlu diantisipasi adapun dengan mengevaluasi kembali proses perencanaan

namun tetap dengan metode pembelajaran yang sama.

Page 45: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 1. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan hasil analisis tindakan, penulis membuat dugaan bahwa dengan

proses pembelajaran menggunakan model kooperatif man marking and zona

marking maka dapat menjadikan proses pembelajaran efektif, sehingga hasil

belajar meningkat dan dengan penerapan metode man marking and zona marking

dapat meningkatkan aktivitas siswa.

Page 46: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Lokasi penelitian adalah SMK N 2 Salatiga yang beralamat di Jl. Parikesit,

Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Salatiga Telp (0298) 313403 , Kode

Pos 50722. Lokasi ini dipilih karena masih adanya siswa yang belum tuntas

belajar dalam mata pelajaran statika, untuk mata pelajaran statika atau

pengetahuan dasar konstruksi bangunan belum pernah ada penelitian tindakan

kelas.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian direncanakan pada tanggal 19 maret 2012 sampai 30 april

2012. Adapun perencanaannya sebagai berikut :

Tabel 2. Jadwal Penelitian

No Nama kegiatan Waktu kegiatan

1 Pengajuan judul 18 februari 2011

2 Pembuatan proposal 20 februari-20 september 2011

3 Seminar proposal 28 september 2011

4 Perijinan penelitian 27 februari- 12 maret 2012

5 Penelitian 19 maret-30 april 2012

6 Penulisan laporan penelitian 2 april-30 mei 2012

B. Subjek Penelitian

Sampel adalah sekumpulan untuk diberikan perlakuan dan akan didapatkan

data baik sebelum perlakuan, selama perlakuan dan sesudah perlakuan. Ada

berbagai cara untuk mengambil sampel namun untuk metode ini teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling atau internal

sampling yakni pengambilan sampel karena alasan tertentu. Subjek penelitian ini

Page 47: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

adalah siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan kelompok B SMK N 2 Salatiga

tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 30 siswa. Terdiri dari 13 siswa putri

dan 17 siswa putra. Dipilihnya kelas tersebut karena belum pernah ada penelitian

tindakan kelas untuk mata pelajaran produktif di sekolah tersebut, hasil belajar

siswa kelas X TGB B yang tidak memenuhi KKM, pembelajaran interaktif yang

tidak bisa berjalan lancar, dan aktivitas siswa.

C. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi awal, wawancara dan

tes yang dilakukan terhadap siswa kelas X TGB B Program Keahlian Teknik

Bangunan SMK N 2 Salatiga berkaitan dengan pemahaman siswa mengenai mata

pelajaran Statika setelah diterapkannya model pembelajaran man marking and

zona marking.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini informan yaitu :

a. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK N 2 Salatiga.

b.Guru mata pelajaran statika.

c. Siswa kelas X TGB B tahun ajaran 2011/2012

D. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan data-

data yang digunakan sebagai dasar penelitian, pada penelitian kualitatif ini tekink

yang digunakan berupa: wawancara, observasi, dan kajian arsip atau dokumen dan

tes siswa.

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono,2010 : 137).

Page 48: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Peneliti lebih mengarahkan jalanya wawancara mendalam pada masing-

masing responden untuk mendapatkan informasi tentang :

a. Sistem kegiatan belajar mengajar di kelas X TGB B SMK N 2 Salatiga

pada mata pelajaran Statika.

b. Permasalahan yang dihadapi oleh siswa ketika berlangsung kegiatan

belajar mengajar pada mata pelajaran statika.

c. Efektifitas penerapan model pembelajaran man marking and zona

marking di kelas X TGB SMK N 2 Salatiga.

2. Observasi

Menurut Nawawi dan Martini, observasi adalah pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu

gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian ( Affifudin dan Syahbani 135).

Observasi yang dilakukan peneliti, untuk mengamati seluruh kegiatan

yang berlangsung baik dari guru maupun siswa untuk mendapatkan secara

langsung kegiatan dari proses belajar mengajar di tempat penelitian.

3. Kajian dokumen

Kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam

mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat,

pengumuman, iktisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu, dan bahan-

bahan tulisan lainya (Sarwono 2006:225)

Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh sesuatu dari dokumen

yang berupa : buku, arsip, foto, video, dan sebagainya yang berhubungan dengan

objek penelitian. Seperti RPP, silabus, daftar presensi dan foto kegiatan belajar

mengajar.

4. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok ( S. Arikunto, 2006 : 150 ).

Tes yang dilakukan ini dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tujuan tes tertulis

adalah untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi.

Page 49: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

E. Validasi Data

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar 1986).

Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasilukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.

Validasi data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Hopkins ( Wiraatmaja, 2005 : 168-171), yaitu :

1. Member check, memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi

yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara

mengkonfirmasi dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir

pembelajaran.

2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti

dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti

secara kolaboratif.

3. Audit trail, yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan

data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing.

4. Expert opinion, pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti

kepada pakar professional, dalam hal ini penulis mengkonfirmasi pada

pembimbing atau dosen.

Berdasarkan kebutuhan, penelitian ini akan menggunakan member check dan

triangulasi. Untuk member check setelah wawancara terhadap guru dan siswa

serta observasi terhadap aktivitas guru dan siswa. Peneliti memeriksa ulang data

yang dibutuhkan telah didapatkan dan sesuai dengan keadaan yang terjadi.

Triangulasi digunakan setelah observasi dan wawancara terhadap guru dan

aktivitas siswa maka, peneliti membandingkan kemudian mendiskusikan hasil

observasi tersebut dengan guru kelas X TGB B pada mata pelajaran statika.

informan 1

data wawancara informan 2

informan 3

Page 50: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

atau :

Gambar 2. Skema Triangulasi Data (H.B Sutopo 2002 : 80)

F. Analisis Data

Menurut Moleong (2007:280) analisis data merupakan proses

pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola kategori dan satuan uraian

dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Pada

penelitian tindakan analisis datanya lebih banyak menggunakan pendekatan

kualitatif.

Pembahasan akan difokuskan pada paparan data kualitatif. Analisis

kualitatif pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis, analisis dengan logika,

dengan induksi, deduksi, analogi dan komparasi. Dalam penelitian tindakan

dengan kualitatif, data yang muncul lebih banyak berwujud kata-kata, bukan

rangkaian angka. Data kualitatif dikumpulkan dalam berbagai cara misalnya ;

observasi, wawancara intisari dokumen, rekaman kemudian diproses melalui

pencatatan, pengetikan, dan penyuntingan selanjutnya dianalisis secara kualitatif.

Menurut Miles (1992) analisis data kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan

yang terjadi secara bersamaan yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi.

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “ mentah” yang muncul

dalam catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan selama

penelitian berlangsung, setelah peneliti di lapangan sampai laporan tersusun. Data

wawancara informan

data content analysis dokumen/arsip

observasi aktivitas

Page 51: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dengan berbagai cara

antara lain : seleksi, ringkasan, penggolongan. Penyajian data merupakan alur

kedua dalam analisis data. Data dan informasi yang sudah diperoleh di lapangan

dimasukan ke dalam suatu matriks. Penyajian data dapat meliputi berbagai jenis

matriks grafik, jaringan, dan bagan.

Begitu matrik terisi, maka kesimpulan awal dapat dilakukan. Sekumpulan

informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu

kegiatan. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.

Gambar 3. Komponen analisis data : model interaktif (Miles and Huberman,1992)

G. Indikator Kinerja Penelitian

Keberhasilan penerapan metode pembelajaran Man marking and zona

marking dapat diukur dengan indikator kinerja yang diperoleh dari setiap kegiatan

pelaksanaan pembelajaran.Indikator ini berdasarkan dari ranah tujuan

instruksional menurut Bloom (Winkel 1996:244-254). Nilai ketuntasan minimun

adalah 70 dan ketuntasan dalam kelas minimal 70% dari jumlah siswa dalam kelas

tersebut, adapun aspek-aspek yang menjadi acuan penilaian adalah :

1. Siswa menunjukkan adanya ketuntasan nilai hasil belajar minimum.

2. Siswa menunjukkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3. Siswa menunjukkan keberanian untuk bertanya dan mengemukakan

pendapat.

4. Siswa menunjukkan adanya interaksi siswa dengan guru.

5. Siswa menunjukkan adanya penguasaan materi dalam pembelajaran.

Page 52: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

6. Siswa menunjukkan adanya interaksi siswa dalam kelompok

pembelajaran.

Adapun indikator kinerja tersebut berdasarkan pada kegiatan siswa yang

meliputi :

1. Adanya ketuntasan nilai hasil belajar minimum

a. Kebenaran jawaban

b. Kerapihan tulisan

c. Kebersihan tulisan

d. Alur pengerjaan soal

e. Mengerjakan tugas sendiri

2. Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

a. Menyelesaikan tugas mandiri

b. Aktif mengerjakan tugas

c. Tanggung jawab terhadap tugas

d. Menggunakan peralatan pendukung

e. Inisiatif mencari informasi

3. Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat

a. Memperlihatkan kepercayaan diri saat berbicara

b. Menunjukan sikap kritis dalam bertanya

c. Menunjukan keaktifan bertanya

d. Menerima masukan dan saran

e. Berani mengerjakan soal didepan kelas

4. Interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran

a. Mendengarkan guru saat berbicara

b. Mengikuti petunjuk guru

c. Menunjukan sopan santun terhadap guru

d. Adanya komunikasi interaktif

e. Adanya kontak sosial dengan guru.

5. Adanya penguasaan materi dalam pembelajaran

a. Kreatif dalam membimbing teman

Page 53: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. Menunjukan kepercayaan diri ketika membimbing teman.

c. Menunjukan antusias dalam pembelajaran.

d. Percaya diri menjawab pertanyaan

e. Merumuskan alternatif solusi

6. Interaksi siswa dalam kelompok pembelajaran

a. Menunjukan adanya partisipasi dalam penjelasan

b. Menunjukan sikap menghargai penjelasan teman

c. Menunjukan minat membimbing

d. Menyesuaikan kegiatan.

e. Adanya keakraban antar anggota kelompok

Kriteria penilaian :

Setiap aspek memiliki nilai minimal 0 maksimal 100, masing-masing aspek memiliki 5 indikator pencapaian, setiap 1 indikator yang tercapai memiliki rentang nilai 20. sehingga jika semua indikator tercapai akan mendapat nilai maksimal 100.

1. Skor 20 jika indikator sering muncul 2. Skor 10 jika indikator jarang nampak 3. Skor 0 jika indikator tidak nampak

Nilai tiap aspek = nilai a + nilai b + nilai c + nilai d + nilai e

Prosentase penilaian:

1. Prosentase tuntas : jumlah siswa yang mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 70 dibagi dengan jumlah siswa dikali 100%

2. Prosentase tidak tuntas : jumlah siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 70 dibagi jumlah keseluruhan siswa dikali 100% Skala penilaian berdasarkan partisipasi siswa dalam memenuhi indikator:

Tabel 3. Klasifikasi aktivitas siswa

Nilai rata-rata Kategori

81-100 Sangat baik

60-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

Page 54: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

0-20 Sangat kurang

Sumber :( Laksmi Saraswati (2003) dalam Mambroer, 2006 : 45 )

H. Prosedur penelitian

Prosedur yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

berbentuk siklus yaitu pengulangan metode dan evaluasi metode jika belum

mengalami perkembangan. Pengunaan siklus akan berhenti sampai indikator

ketuntasan tercapai.

Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang mengkaji tentang

permasalahan dengan ruang lingkup yang tidak terlalu luas yang berkaitan dengan

perilaku seseorang atau kelompok tertentu, ditujukan untuk menentukan tindakan

yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi atau memperbaiki

sesuatu.

Pada umumnya dilaksanakan secara kolaboratif antara Wakil Kepala

Sekolah, guru dan peneliti senantiasa berupaya memperoleh hasil yang optimal

melalui cara dan prosedur yang efektif sehingga dimungkinkan adanya tindakan

yang berulang-ulang dengan revisi untuk meningkatkan hasil belajar statika siswa

serta perolehan manfaat yang lebih baik. Wakil Kepala sekolah, guru statika dan

peneliti serta siswa dilibatkan sejak dialog awal sampai refleksi.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu :

1. Perencanaan tindakan

2. Pelaksanaan tindakan

3. Observasi dan monitoring

4. Analisis data

5. Refleksi

6. Evaluasi

Secara garis besar siklus tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 55: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral

(Kemmis and Taggart dalam Rochiati Wiriatmadja 2005 : 66)

1. SIKLUS I

a. Perencanaan tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti berkonsultasi dan memberi

arahan kepada guru tentang bagaimana teknis penggunaan model

pembelajaran tersebut sehingga diharapkan tidak ada langkah-langkah yang

tertinggal atau keliru dalam pelaksanaannya.

Tahap ini juga untuk persiapan alat dan rencana tindakan untuk kegiatan

belajar mengajar, berupa RPP dan silabus dengan materi beban merata

terpusat.

Page 56: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Pelaksanaan tindakan

Tahap ini adalah pelaksanaan dari rencana tindakan yaitu penerapan

metode pembelajaran. Selain pelaksanaan yang diamati adalah alokasi waktu,

aktivitas guru dan siswa juga mengantisipasi bila ada kendala dalam

pelaksanaanya.

Adapun langkah-langkahnya:

1) Guru melakukan apersepsi.

2) Guru memberikan materi pokok dan tujuan yang akan dicapai dalam

pembelajaran.

3) Guru memberikan tugas kepada siswa sesuai materi yang telah diberikan.

4) Guru menyuruh siswa untuk bertanggung jawab dengan mengumpulkan

tugas tepat waktu.

5) Guru mengoreksi hasil kerja siswa.

6) Pada pertemuan selanjutnya guru membagi kelompok sesuai dengan hasil

tugas pada pertemuan sebelumnya yaitu :

d) Siswa dengan nilai dibawah 60 dikelompokan dalam kategori Striker

e) Siswa dengan nilai 61-70 dikelompok dalam kategori Gelandang.

f) Siswa dengan nilai diatas 71 dikelompokan dalam kategori Bek.

g) Minimal dalam kelompok berisi 2 orang, maksimal dalam satu

kelompok berisi 5 orang.

7) Guru menerapkan model pembelajaran man marking and zona marking.

8) Setiap siswa yang termasuk dalam kategori striker harus belajar dengan

siswa dari kelompok gelandang. Kelompok gelandang harus membimbing

dari siswa kelompok striker.

9) Siswa dari kelompok bek akan dibimbing oleh guru untuk mempelajari

materi selanjutnya.

10) Setelah belajar dalam kelompok, kelompok striker dan gelandang

membentuk kelompok lagi dengan bek.

11) Guru akan terus memantau setiap kelompok belajar serta membimbing

jika mengalami kesulitan dalam kelompok.

c. Observasi, monitoring dan analisis data

Page 57: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Pada tahap ini dilakukan diskusi untuk hasil sementara pelaksanaan

metode pembelajaran dengan guru pengampu mata pelajaran. Setelah itu

pengamatan terhadap penggunaan model pembelajaran, mencatat kelemahan-

kelemahan dan temuan kegiatan melalui observasi, menilai setiap kegiatan

siswa sesuai dengan indikator kerja dan memberikan saran dan perbaikan.

d. Refleksi

Pada tahap ini menganalisis hasil temuan saat melakukan observasi.

Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat mengunakan model

pembelajaran. Melakukan refleksi terhadap pengunaan model pembelajaran.

Melakukan refleksi terhadap aktivitas mengajar siswa. Melakukan refleksi

terhadap aktivitas belajar siswa.

e. Evaluasi

Evaluasi digunakan untuk melihat keseluruhan hasil dari kegiatan

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan penilaian

berdasarkan data-data yang didapat sehingga akan diperoleh sebuah

kesimpulan dari semua penelitian tindakan kelas tersebut

2. SIKLUS II

a. Tahap perencanaan

1) Identifikasi masalah yang muncul pada siklus I dan belum teratasi dan

penetapan alternatif pemecahan masalah.

2) Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.

3) Pengembangan program tindakan II.

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan program tindakan II yang mengacu pada identifikasi masalah

yang muncul pada siklus I, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang

sudah ditentukan, antara lain melalui :

1) Guru melakukan apersepsi.

2) Guru memperkenalkan materi dan tujuan yang akan dicapai dalam

pembelajaran, langkah-langkahnya seperti pada siklus I.

Page 58: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

3) Guru menyuruh siswa untuk bertangung jawab dengan mengumpulkan

tugas tepat waktu.

4) Siswa melakukan diskusi dengan teman yang telah ditunjuk.

5) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan.

c. Tahap observasi, monitoring dan analisis data

1) Melakukan observasi sesuai dengan format yang telah disiapkan dan

mencatat semua hal yang telah dilakukan tiap siswa atau kelompok.

2) Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang telah dikembangkan oleh

peneliti dibantu guru.

d. Tahap refleksi

1) Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data

yang terkumpul.

2) Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus II.

3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus III.

4) Evaluasi tindakan II.

5) Penelitian hanya menggunakan II siklus, jika siklus II belum menunjukan

hasil maka, tidak diperlukan lagi siklus III dan selanjutnya karena akan

menghabiskan waktu untuk penelitian yang akan mengganggu kegiatan

belajar siswa. Hasil penelitian dengan model tersebut dinyatakan tidak

berpengaruh.

e. Tahap evaluasi

Pada tahap evaluasi siklus ke II untuk menilai hasil kegiatan keseluruhan

dalam pelaksanaan seperti ada evaluasi siklus I.

Page 59: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Salatiga

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Salatiga berdiri pada tahun 1999.

Pada awal berdirinya SMK N2 masih menginduk dengan SMK N1 Salatiga yang

berdekatan dengan lokasi SMK N2 Salatiga saat ini, selama menginduk itu

pembangunan kampus SMK 2 sedang dilaksanakan di dusun Warak Kelurahan

Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

Pada awal berdirinya SMK N2 memiliki tiga jurusan yaitu:

1) Teknik bangunan

2) Teknik elektro

3) Teknik mesin

Kemudian setelah sepuluh tahun berdiri, serta meningkatnya minat lulusan

SMP yang ingin masuk di SMK maka dibuka beberapa jurusan baru yang sangat

diperlukan di dunia kerja diera globalisasi ini. Sampai sekarang ini memiliki 8

jurusan yaitu:

1) Teknik konstruksi gedung / sipil

2) Teknik perkayuan

3) Teknik gambar bangunan / arsitek

4) Teknik audio video

5) Teknik elektronika industri

6) Teknik mekanik otomotif

7) Teknik pemesinan

8) Teknik komputer dan jaringan

Selama 10 tahun berdiri baru terjadi dua kali pergantian kepala sekolah di

SMK N2 Salatiga. Adapun kepala sekolah yang memangku jabatan di SMK N 2

Salatiga adalah :

1) Drs. Reza Pahlevi , tahun 1999-2010

Page 60: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2) Drs. Hadi Sutjipto, MT tahun 2010-sekarang

2. Visi, Misi dan Tujuan Tahunan SMK N 2 Salatiga

a. Visi

Menyiapkan tamatan yang mampu bersaing di era globalisasi dan berimtaq

tinggi

b. Misi

1) Menyiapkan tamatan yang menguasai iptek dan imtaq

2) Menyiapkan tamatan siap masuk kerja

3) Menyiapkan tamatan yang berjiwa kewirausahaan

4) Menyiapkan tamatan yang cerdas, jujur dan bermoral

5) Menyiapkan tamatan dengan kompetensi bertaraf internasional

6) Menyelengarakan sekolah dengan pelayanan bertaraf internasional

c. Tujuan Tahunan

1) Tahun 2013 siswa memiliki kompetensi penguasaan konsep untuk seluruh

mata pelajaran secara komprehensif dan benar sehingga mampu

berkompetisi ditingkat nasional dan tahun 2012 mampu berkompetisi di

tingkat internasional

2) Tahun 2013 siswa mampu menggunakan Bahasa Inggris sebagai alat

komunikasi untuk mendaptkan pengetahuan lebih luas

3) Tahun 2013 siswa mampu membangun kebiasaan yang aktif untuk

mencari informasi menggunakan teknologi informasi

4) Tahun 2013 sekolah memiliki sarana dan prasarana penunjang PBM yang

lengkap.

5) Tahun 2013 sekolah memiliki guru dan tenaga pendukung yang handal

untuk mendukung seluruh manajemen sekolah.

6) Sekolah memiliki hubungan kemitraan yang baik dengan seluruh warga

sekolah, stakeholder dan instansi serta institusi pendukung pendidikan

lainya.

Page 61: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

7) Siswa memiliki, mengaplikasikan dan meningkatkan nilai-nilai ketuhanan

serta nilai-nilai kehidupan yang bersifat universal dalam kehidupannya.

3. Denah gedung SMK N 2 Salatiga

SMK Negeri 2 Salatiga terletak di sebelah barat kota salatiga tepatnya di

jalan Parikesit , Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Tempat

ini merupakan sentra pendidikan dari kota Salatiga. Untuk mencapai wilayah

tersebut tersedia angkutan kota dari jalan utama Solo-semarang. Karena jaraknya

cukup jauh sekitar 5 km dari jalan utama.

Diwilayah tersebut terdapat beberapa sekolah seperti SMK N1 Salatiga,

SMK PGRI I, dan SMK PGRI II.

Gambar 5. Peta SMK N2 Salatiga

4. Alat Bantu Pengajaran

Alat bantu pengajaran diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar siswa

baik kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakulikuler, sehingga dapat

meningkatkan bakat dan minat siswa dalam mengikutinya selain itu juga akan

meningkatkan nilai jual dari sekolah tersebut. Adapun fasilitas atau alat bantu

pengajaran bagi siswa antara lain:

a. Alat dan prasarana penunjang teori

Page 62: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Untuk menunjang teori SMK N 2 Salatiga memiliki beberapa gedung

untuk menyampaikan pelajaran teori baik mata pelajaran produktif,

adaftif maupun normatif gedung ini dibangun baik dari pemerintah

maupun dari pihak kerjasama sekolah. Seiring meningkatnya jumlah

siswa dari tahun ke tahun maka terus dibangun gedung untuk

menampung kegiatan belajar mengajar.

b. Alat dan prasarana penunjang praktek

Untuk penunjang mata pelajaran produktif dimana siswa lebih banyak

melakukan kegiatan pelajaran praktek maka diperlukan alat dan

prasarana yang memadahi sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut.

Untuk itu keberadaan laboratorium sangat diperlukan. Adapun jenis-

jenis laboratorium yang berada di SMK N 2 Salatiga berupa:

1) Laboratorium mesin untuk jurusan teknik mesin

2) Laboratorium kayu untuk jurusan teknik bangunan

3) Laboratorium elektronika

4) Laboratorium komputer

5) Laboratorium bahasa

c. Alat penunjang materi

Alat penunjang materi diperlukan untuk meningkatkan ilmu dan

khazanah bagi siswa selain dari dalam kegiatan belajar mengajar,

untuk itu disediakan perpustakaan yang menyediakan buku-buku

penunjang belajar mengajar juga sebagai tempat mencari informasi

lainnya.

d. Alat dan prasarana penunjang kesenian

Untuk menunjang kegiatan minat dan bakat bidang seni disediakan

alat musik modern / band.

e. Alat dan prasarana penunjang olahraga

Alat dan prasarana penunjang olahraga meliputi lapangan basket,

sepakbola, lapangan Voli, atletik dan peralatan senam.

Page 63: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

B. Data Keadaan Siswa

Data keadaan siswa diperlukan untuk mengetahui keadaan objek

penelitian, sehingga didapatkan keadaan kondisi siswa baik secara pengamatan

maupun secara tes, hal ini diperlukan agar peneliti mengetahui masalah dan cara

yang tepat untuk penanganan.

Keadaan siswa yang akan diteliti adalah siswa kelas X TGB B SMK N 2

Salatiga yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 17 laki-laki dan 13 perempuan.

Siswa-siswa tersebut masih bermasalah dengan hasil belajar dari mata

pelajaran Statika yaitu nilai mereka jauh dari nilai tuntas minimun. Masalah lain

yang didapati peneliti adalah kurangnya minat siswa dalam mengikuti

pembelajaran dengan tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar dan sibuk

sendiri.

C. Sebelum Tindakan kelas

Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X TGB Program keahlian

Bangunan maka diadakan tes, tetapi sebelumnya guru telah memberikan materi

yang akan dibahas yaitu menghitung gaya luar dan dalam pada konstruksi statika.

Guru mengajarkan materi tersebut secara mendetail, kemudian diadakan tes sesuai

dengan materi yang diajarkan. Siswa yang mendapatkan nilai lebih dari atau sama

dengan 70 maka siswa tersebut dinyatakan tuntas, sedangkan siswa yang

memperoleh nilai < 70 dinyatakan belum / tidak tuntas.

Berdasarkan hasil tes terhadap 30 siswa X TGB Program Keahlian

Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga, maka diperoleh hasil sebagai berikut (data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 ) :

Tabel 4. Hasil Tes Kognitif Pra Siklus

No Uraian Pencapaian Ketuntasan Belajar minimum Jumlah

1 Nilai siswa lebih besar atau sama dengan 70 11 siswa / 36%

2 Nilai siswa kurang dari 70 19 siswa / 64%

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam diagram lingkaran berikut

:

Page 64: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 6. Diagram Prosentase Hasil Belajar Kogintif Siswa Pra Siklus

Untuk kondisi awal afektif dan psikomotorik siswa, peneliti tidak menilai

hasilnya, tetapi peneliti hanya mengamati gejala dan kejadian keadaan kelas saja

yang memungkinkan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, adapun keadaan

siswa yang berpotensi mempengaru

handphone saat pelajaran, siswa keluar masuk kelas, tidur dikelas, dan berbicara

sendiri. Keadaan tersebut akan dinilai pada siklus 1 dan 2 untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar afektif dan psikomotorik sis

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil belajar siswa yang belum tuntas

maka peneliti menerapkan metode penelitian tindakan kelas yang telah dirancang.

Peneliti pada siklus I akan melaksanakan pembelajaran dengan Standar

kompetensi menghitung gaya dalam dan gaya luar pada konstruksi statika. Peneliti

melaksanakan tahap demi tahap yang telah direncanakan dalam PTK ini. Siklus I

terdiri dari 2 pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal

19 maret 2012 pada jam 5

senin 26 maret 2012 pada jam 5

Maka untuk siklus 1 terdiri dari 180 menit dengan uraian waktu 45 menit

untuk menyampaikan materi dari guru, 60 menit untuk mengerjakan soal

Gambar 6. Diagram Prosentase Hasil Belajar Kogintif Siswa Pra Siklus

kondisi awal afektif dan psikomotorik siswa, peneliti tidak menilai

hasilnya, tetapi peneliti hanya mengamati gejala dan kejadian keadaan kelas saja

yang memungkinkan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, adapun keadaan

siswa yang berpotensi mempengaruhi hasil belajar yaitu : siswa masih bermain

handphone saat pelajaran, siswa keluar masuk kelas, tidur dikelas, dan berbicara

sendiri. Keadaan tersebut akan dinilai pada siklus 1 dan 2 untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa.

D. Hasil Penelitian Siklus I

hasil pengamatan dan hasil belajar siswa yang belum tuntas

maka peneliti menerapkan metode penelitian tindakan kelas yang telah dirancang.

Peneliti pada siklus I akan melaksanakan pembelajaran dengan Standar

kompetensi menghitung gaya dalam dan gaya luar pada konstruksi statika. Peneliti

melaksanakan tahap demi tahap yang telah direncanakan dalam PTK ini. Siklus I

terdiri dari 2 pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal

da jam 5-6 selama 2x45 menit dan pertemuan kedua pada hari

senin 26 maret 2012 pada jam 5-6 selama 2x45 menit.

Maka untuk siklus 1 terdiri dari 180 menit dengan uraian waktu 45 menit

untuk menyampaikan materi dari guru, 60 menit untuk mengerjakan soal

Tuntas36%

Tidak Tuntas64%

Hasil Tes Kognitif Awal

45

Gambar 6. Diagram Prosentase Hasil Belajar Kogintif Siswa Pra Siklus

kondisi awal afektif dan psikomotorik siswa, peneliti tidak menilai

hasilnya, tetapi peneliti hanya mengamati gejala dan kejadian keadaan kelas saja

yang memungkinkan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, adapun keadaan

hi hasil belajar yaitu : siswa masih bermain

handphone saat pelajaran, siswa keluar masuk kelas, tidur dikelas, dan berbicara

sendiri. Keadaan tersebut akan dinilai pada siklus 1 dan 2 untuk mengetahui

hasil pengamatan dan hasil belajar siswa yang belum tuntas

maka peneliti menerapkan metode penelitian tindakan kelas yang telah dirancang.

Peneliti pada siklus I akan melaksanakan pembelajaran dengan Standar

kompetensi menghitung gaya dalam dan gaya luar pada konstruksi statika. Peneliti

melaksanakan tahap demi tahap yang telah direncanakan dalam PTK ini. Siklus I

terdiri dari 2 pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal

6 selama 2x45 menit dan pertemuan kedua pada hari

Maka untuk siklus 1 terdiri dari 180 menit dengan uraian waktu 45 menit

untuk menyampaikan materi dari guru, 60 menit untuk mengerjakan soal

Page 65: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

sebanyak 2 kali, 60 menit untuk berdiskusi dengan kelompok dan 15 menit untuk

memberikan pekerjaan rumah (PR).

Secara rinci hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan

a. Peneliti mendokumentasikan keadaan kelas sebelum pelaksanaan

pembelajaran, yaitu kondisi siswa ditinjau dari motivasi dan sikap siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran serta ditinjau dari nilai tes harian

siswa ( data dan nilai siswa terlampir).

b. Peneliti mengidentifikasi masalah yang timbul dari siswa maupun guru,

kenyataan yang ada setelah identifikasi adalah siswa tidak termotivasi

mengikuti pelajaran statika hal ini dapat dilihat dari tidak adanya semangat

mengikuti pelajaran. Sedangkan dari aspek guru tidak ada masalah guru

mencoba menggunakan metode interaktif namun siswa tidak merespon.

c. Peneliti dan guru berkolaborasi untuk merencaanakan penggunaan metode

pembelajaran man marking and zona marking untuk mengatasi masalah

dalam pembelajaran tersebut.

d. Peneliti membuat jadwal penelitian dengan bantuan guru.

e. Peneliti membagi kelompok sesuai karakter dari metode man marking and

zona marking.

f. Peneliti menyusun lembar observasi siswa dan guru, rencana pelaksanaan

pembelajaran, dan mengevaluasi hasil akhir siklus I.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Pada pertemuan pertama tanggal 19 maret 2012 pada jam 5-6

melaksanakan perencanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan yaitu

materi gaya luar dan gaya dalam pada konstruksi statika dengan metode

ceramah dan interaktif.

b. Guru mensosialisasikan penggunaan metode man marking and zona

marking yang akan digunakan sebagai metode pembelajaran.

c. Guru menyampaikan materi kepada siswa sedetail mungkin.

d. Guru mengadakan tes harian sesuai dengan materi yang diajarkan.

Page 66: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

e. Guru mengumpulkan hasil dan menilai pekerjaan siswa.

f. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.

g. Pada pertemuan ke 2 tanggal 26 maret 2012, guru mereview kembali

materi sebelumnya.

h. Guru memberikan hasil ulangan harian kepada siswa.

i. Guru menyiapkan kelompok diskusi man marking and zona marking

berdasarkan nilai ulangan siswa.

j. Sesi pertama diskusi :

1) Setiap kelompok terdiri dari 2-3 orang.

2) Setiap kelompok ideal terdiri dari siswa yang nilainya kurang dan

sedang.

3) Kelompok siswa dengan nilai diatas rata-rata dibimbing oleh guru.

4) Diskusi diisi dengan bimbingan dan tanya jawab yang dipimpin oleh

siswa yang memiliki nilai tertinggi dalam kelompok dan materi yang

dibahas sesuai dengan materi ujian.

5) Pada saat belajar kelompok sebagian siswa masih kurang semangat

mengikuti bimbingan teman terlihat dari cara duduk dan melakukan

kegiatan lain.

k. Sesi kedua diskusi :

1) Setiap kelompok maksimal terdiri dari 3-5 orang

2) Setiap kelompok terdiri dari kelompok pertama ditambah 1-2 siswa

dari kelompok nilai tinggi.

3) Kelompok dibimbing oleh siswa dengan nilai tinggi.

4) Isi diskusi berupa penjelasan dan pemecahan masalah dari soal ujian

dan materi.

5) Sikap siswa masih sama dengan sesi pertama, yaitu siswa sibuk

dengan kegiatan sendiri, ijin keluar masuk kelas dan sebagainya.

l. Setelah belajar kelompok selesai maka dilanjutkan dengan ulangan harian

lagi, dengan materi yang sama yaitu beban terpusat pada konstruksi

statika.

Page 67: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

m. Guru menilai pekerjaan rumah dan membagikan kepada siswa namun ada

beberapa siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan mengerjakan

sesaat sebelum pelajaran dimulai.

n. Guru melakukan evaluasi

memberikan PR sebagai tugas individu.

3. Hasil Tes Kognitif

Hasil tes pada siklus I terhadap 30 siswa diperoleh data sebagai berikut (

data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 ):

Tabel 5. Hasil Tes Kognitif Si

No. Uraian Pencapaian Ketuntasan Belajar minimum

1 Nilai siswa lebih besar atau sama dengan 70

2 Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam diagram lingkaran

berikut :

Gambar 7. Diagram Prosentase Ketuntasan Nilai Belajar Minimum Siswa Siklus I

Hasil belajar kognitif yaitu kemampuan siswa dalam mengerjakan soal

pada tes/ ulangan harian, hasilnya adalah siswa yang mendapatkan nilai sama

dengan atau lebih dari 70 sebany

mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 11 siswa atau sebesar 36%.

Guru menilai pekerjaan rumah dan membagikan kepada siswa namun ada

beberapa siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan mengerjakan

sesaat sebelum pelajaran dimulai.

Guru melakukan evaluasi siklus I selama 30 menit, kemudian guru

memberikan PR sebagai tugas individu.

Hasil Tes Kognitif

Hasil tes pada siklus I terhadap 30 siswa diperoleh data sebagai berikut (

data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13 ):

Tabel 5. Hasil Tes Kognitif Siklus I

Uraian Pencapaian Ketuntasan Belajar minimum

Nilai siswa lebih besar atau sama dengan 70 19 siswa/ 64%

Nilai siswa kurang dari 70 11 siswa / 36%

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam diagram lingkaran

Gambar 7. Diagram Prosentase Ketuntasan Nilai Belajar Minimum Siswa Siklus I

Hasil belajar kognitif yaitu kemampuan siswa dalam mengerjakan soal

pada tes/ ulangan harian, hasilnya adalah siswa yang mendapatkan nilai sama

dengan atau lebih dari 70 sebanyak 19 siswa atau sebesar 64%, siswa yang

mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 11 siswa atau sebesar 36%.

Tuntas

64%

Tidak tuntas

36%

Diagram ketuntasan nilai minimum

48

Guru menilai pekerjaan rumah dan membagikan kepada siswa namun ada

beberapa siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah dan mengerjakan

siklus I selama 30 menit, kemudian guru

Hasil tes pada siklus I terhadap 30 siswa diperoleh data sebagai berikut (

Jumlah

19 siswa/ 64%

11 siswa / 36%

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam diagram lingkaran

Gambar 7. Diagram Prosentase Ketuntasan Nilai Belajar Minimum Siswa Siklus I

Hasil belajar kognitif yaitu kemampuan siswa dalam mengerjakan soal

pada tes/ ulangan harian, hasilnya adalah siswa yang mendapatkan nilai sama

ak 19 siswa atau sebesar 64%, siswa yang

mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 11 siswa atau sebesar 36%.

Page 68: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa pada siklus I ketuntasan nilai

belajar minimum belum tercapai.

4. Hasil Observasi

a. Hasil Observasi

Hasil belajar psikomotorik siswa ada siklus I diperoleh dari penilaian

observasi siswa. Psikomotorik disini berdasarkan dari interaksi siswa dalam

kelompok. Hasilnya sebagai berikut ( data selengkapnya lihat lampiran 14 ) :

Tabel 6. Hasil Observasi Interaksi Siswa Dalam Kelompok

No Uraian Pencapaian Interaksi Siswa Dalam Kelompok

1 Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

2 Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat

lingkaran berikut :

Gambar 8. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dalam Kelompok

b. Hasil Analisis

Pada tahap siklus I, hasil observasi interaksi siswa dalam dalam kelompok

diperoleh dari tabel nilai. Ketuntasan siswa yaitu siswa yang mencapai nilai 70

dalam tabel nilai sebesar 57% atau 17 siswa dinyatakan tuntas sedangkan siswa

Tidak Tuntas43%

Diagram Pencapaian Interaksi Siswa Dalam

Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa pada siklus I ketuntasan nilai

belajar minimum belum tercapai.

Hasil Observasi dan Analisis Aspek Psikomotorik

Hasil Observasi

belajar psikomotorik siswa ada siklus I diperoleh dari penilaian

observasi siswa. Psikomotorik disini berdasarkan dari interaksi siswa dalam

kelompok. Hasilnya sebagai berikut ( data selengkapnya lihat lampiran 14 ) :

Tabel 6. Hasil Observasi Interaksi Siswa Dalam Kelompok

Uraian Pencapaian Interaksi Siswa Dalam Kelompok

Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70 17 siswa/ 57%

Nilai siswa kurang dari 70 13 siswa/ 43%

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

Gambar 8. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dalam Kelompok

Hasil Analisis

tahap siklus I, hasil observasi interaksi siswa dalam dalam kelompok

diperoleh dari tabel nilai. Ketuntasan siswa yaitu siswa yang mencapai nilai 70

dalam tabel nilai sebesar 57% atau 17 siswa dinyatakan tuntas sedangkan siswa

Tuntas57%

Tidak Tuntas43%

Diagram Pencapaian Interaksi Siswa Dalam Kelompok

49

Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa pada siklus I ketuntasan nilai

belajar psikomotorik siswa ada siklus I diperoleh dari penilaian

observasi siswa. Psikomotorik disini berdasarkan dari interaksi siswa dalam

kelompok. Hasilnya sebagai berikut ( data selengkapnya lihat lampiran 14 ) :

Jumlah

17 siswa/ 57%

13 siswa/ 43%

digambarkan seperti dalam gambar diagram

Gambar 8. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dalam Kelompok

tahap siklus I, hasil observasi interaksi siswa dalam dalam kelompok

diperoleh dari tabel nilai. Ketuntasan siswa yaitu siswa yang mencapai nilai 70

dalam tabel nilai sebesar 57% atau 17 siswa dinyatakan tuntas sedangkan siswa

Page 69: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang mendapatkan nilai kurang

belum tuntas.

Patokan ketuntasan siswa yang direncanakan adalah minimal 70% siswa

mendapatkan nilai minimal 70, sehingga pada siklus I untuk indikator ketuntasan

interaksi siswa dalam kelompok belum tercapai.

5. Hasil Observasi

Hasil belajar afektif siswa pada siklus I terdapat 4 indikator ketercapaian

yaitu Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, Keberanian siswa dalam

bertanya dan mengemukakan pendapat, interaksi siswa dengan gu

penguasaan materi dalam pembelajaran. Hasilnya dapat diperoleh dari penilaian

observasi siswa. Hasilnya adalah sebagai berikut :

a. Hasil observasi motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran hasilnya

adalah sebagai berikut (data selengkapnya dapat di

Tabel 7. Hasil Observasi Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

No Uraian Pencapaian

1 Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

2 Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

lingkaran berikut :

Diagram Prosentase motivasi siswa dalam

yang mendapatkan nilai kurang dari 70 sebesar 43% atau 13 siswa dinyatakan

Patokan ketuntasan siswa yang direncanakan adalah minimal 70% siswa

mendapatkan nilai minimal 70, sehingga pada siklus I untuk indikator ketuntasan

interaksi siswa dalam kelompok belum tercapai.

Hasil Observasi dan Analisis Aspek Afektif

belajar afektif siswa pada siklus I terdapat 4 indikator ketercapaian

yaitu Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, Keberanian siswa dalam

bertanya dan mengemukakan pendapat, interaksi siswa dengan gu

penguasaan materi dalam pembelajaran. Hasilnya dapat diperoleh dari penilaian

observasi siswa. Hasilnya adalah sebagai berikut :

Hasil observasi motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran hasilnya

adalah sebagai berikut (data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 ) :

Tabel 7. Hasil Observasi Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Uraian Pencapaian Motivasi Siswa Dalam

Mengikuti Pembelajaran

Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70 16 siswa / 53%

kurang dari 70 14 siswa / 47 %

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

Tuntas

53%

Tidak

Tuntas

47%

Diagram Prosentase motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

50

dari 70 sebesar 43% atau 13 siswa dinyatakan

Patokan ketuntasan siswa yang direncanakan adalah minimal 70% siswa

mendapatkan nilai minimal 70, sehingga pada siklus I untuk indikator ketuntasan

belajar afektif siswa pada siklus I terdapat 4 indikator ketercapaian

yaitu Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, Keberanian siswa dalam

bertanya dan mengemukakan pendapat, interaksi siswa dengan guru dan

penguasaan materi dalam pembelajaran. Hasilnya dapat diperoleh dari penilaian

Hasil observasi motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran hasilnya

lihat pada lampiran 15 ) :

Tabel 7. Hasil Observasi Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Jumlah

16 siswa / 53%

14 siswa / 47 %

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

Page 70: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 9. Diagram Prosentase Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Berdasarkan hasil penilaian pencapaian motivasi siswa dalam

pembelajaran pada siklus I, siswa yang mencapai nilai 70 sebanyak 16 siswa atau

53% dan yang memiliki nilai kurang dari 70 sebanyak 14 siswa atau sebesar 47% .

Karena hasil siswa yang memenuhi indikator kurang dari 70% maka pada siklus I

motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran belum tercapai.

b. Hasil observasi keberanian siswa dalam bertanya dan Mengemukakan

pendapat hasilnya adalah sebagai berikut (data dapat dilihat pada lampiran 15)

:

Tabel 8.Hasil Observasi Keberanian Siswa Dalam BertanyPendapat

No Uraian Pencapaian

Bertanya dan Mengemukakan Pendapat

1 Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

2 Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat

berikut :

Diagram keberanian siswa dalam bertanya dan

Gambar 9. Diagram Prosentase Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Berdasarkan hasil penilaian pencapaian motivasi siswa dalam

pembelajaran pada siklus I, siswa yang mencapai nilai 70 sebanyak 16 siswa atau

53% dan yang memiliki nilai kurang dari 70 sebanyak 14 siswa atau sebesar 47% .

Karena hasil siswa yang memenuhi indikator kurang dari 70% maka pada siklus I

i siswa dalam mengikuti pembelajaran belum tercapai.

Hasil observasi keberanian siswa dalam bertanya dan Mengemukakan

pendapat hasilnya adalah sebagai berikut (data dapat dilihat pada lampiran 15)

Tabel 8.Hasil Observasi Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan Mengemukakan

Uraian Pencapaian Keberanian Siswa Dalam

Bertanya dan Mengemukakan Pendapat

Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram lingkaran

Tuntas

64%

Tidak Tuntas

36%

Diagram keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat

51

Gambar 9. Diagram Prosentase Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Berdasarkan hasil penilaian pencapaian motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran pada siklus I, siswa yang mencapai nilai 70 sebanyak 16 siswa atau

53% dan yang memiliki nilai kurang dari 70 sebanyak 14 siswa atau sebesar 47% .

Karena hasil siswa yang memenuhi indikator kurang dari 70% maka pada siklus I

Hasil observasi keberanian siswa dalam bertanya dan Mengemukakan

pendapat hasilnya adalah sebagai berikut (data dapat dilihat pada lampiran 15)

a dan Mengemukakan

Jumlah

19 siswa / 64%

11 siswa / 36%

digambarkan seperti dalam gambar diagram lingkaran

Page 71: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 10. Diagram Prosentase Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan Mengemukakan Pendapat

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, tentang keberanian siswa dalam

bertanya dan mengemukakan

mencapai nilai 70 sebanyak 19 siswa atau sebesar 64% siswa dan siswa yang

mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 11 siswa atau sebesar 36% siswa.

Karena masih kurang dari 70% siswa yang mendapatkan nilai sa

lebih dari 70 maka, indikator tersebut belum tercapai.

c. Hasil observasi interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran

hasilnya dapat dilihat sebagai berikut ( data hasil penilai

Tabel 9. Hasil Observasi Interaksi

No Uraian Pencapaia

1 Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

2 Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam

berikut :

Diagram Hasil Interaksi Siswa dengan Guru

Gambar 10. Diagram Prosentase Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan Mengemukakan Pendapat

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, tentang keberanian siswa dalam

bertanya dan mengemukakan pendapat dapat diperoeh hasil bahwa siswa yang

mencapai nilai 70 sebanyak 19 siswa atau sebesar 64% siswa dan siswa yang

mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 11 siswa atau sebesar 36% siswa.

Karena masih kurang dari 70% siswa yang mendapatkan nilai sa

lebih dari 70 maka, indikator tersebut belum tercapai.

Hasil observasi interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran

hasilnya dapat dilihat sebagai berikut ( data hasil penilaian pada lampiran 15

Tabel 9. Hasil Observasi Interaksi Siswa Dengan Guru Dalam Pembelajaran

Uraian Pencapaian Interaksi Siswa Dengan Guru

Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram lingkaran

Tuntas

67%

Tidak Tuntas

33%

Diagram Hasil Interaksi Siswa dengan Guru

52

Gambar 10. Diagram Prosentase Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, tentang keberanian siswa dalam

pendapat dapat diperoeh hasil bahwa siswa yang

mencapai nilai 70 sebanyak 19 siswa atau sebesar 64% siswa dan siswa yang

mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 11 siswa atau sebesar 36% siswa.

Karena masih kurang dari 70% siswa yang mendapatkan nilai sama dengan atau

Hasil observasi interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran

an pada lampiran 15) :

Siswa Dengan Guru Dalam Pembelajaran

Jumlah

20 siswa /67%

10 siswa / 33%

gambar diagram lingkaran

Page 72: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 11. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dengan Guru Dalam

Berdasarkan hasil observasi interaksi siswa dengan guru pada siklus I

didapatkan hasil nilai siswa yang lebih besar atau samadengan 70

atau sebesar 67% siswa sedangkan siswa yang nilainya dibawah 70 sebanyak 10

siswa atau sebesar 33% siswa, sehingga pada siklus I ini belum tercapai

keberhasilan minimal 70% untuk adanya interaksi siswa dengan guru dalam

pembelajaran.

d. Hasil observasi siswa dalam penguasaan materi dalam pembelajaran

data dilihat sebagai berikut ( data hasil penilaian terdapat pada lampiran ) :

Tabel 10. Adanya Penguasaan Materi dalam Pembelajaran

No Uraian Pencapaia

1 Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

2 Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

lingkaran berikut :

Gambar 12. Diagram Prosentase Penguasaan Materi dalam Pembelajaran

Gambar 11. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dengan Guru Dalam

Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi interaksi siswa dengan guru pada siklus I

didapatkan hasil nilai siswa yang lebih besar atau samadengan 70

atau sebesar 67% siswa sedangkan siswa yang nilainya dibawah 70 sebanyak 10

siswa atau sebesar 33% siswa, sehingga pada siklus I ini belum tercapai

keberhasilan minimal 70% untuk adanya interaksi siswa dengan guru dalam

bservasi siswa dalam penguasaan materi dalam pembelajaran

data dilihat sebagai berikut ( data hasil penilaian terdapat pada lampiran ) :

Tabel 10. Adanya Penguasaan Materi dalam Pembelajaran

Uraian Pencapaian Penguasaan Materi

yang lebih besar atau sama dengan 70

Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

Gambar 12. Diagram Prosentase Penguasaan Materi dalam Pembelajaran

Tuntas50%

Tidak Tuntas50%

Diagram penguasaan materi

53

Gambar 11. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dengan Guru Dalam

Berdasarkan hasil observasi interaksi siswa dengan guru pada siklus I

didapatkan hasil nilai siswa yang lebih besar atau samadengan 70 ada 20 siswa

atau sebesar 67% siswa sedangkan siswa yang nilainya dibawah 70 sebanyak 10

siswa atau sebesar 33% siswa, sehingga pada siklus I ini belum tercapai

keberhasilan minimal 70% untuk adanya interaksi siswa dengan guru dalam

bservasi siswa dalam penguasaan materi dalam pembelajaran

data dilihat sebagai berikut ( data hasil penilaian terdapat pada lampiran ) :

Jumlah

15 siswa / 50%

15 siswa / 50%

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

Gambar 12. Diagram Prosentase Penguasaan Materi dalam Pembelajaran

Page 73: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Berdasarkan data diatas untuk penguasaan materi dalam pembelajaran,

sebanyak 15 siswa atau sebesar 50% siswa telah menguasai materi sedangkan 15

siswa atau 50 % siswa belum menguasai materi, sehingga pada siklus I ini belum

tercapai hasil yang diharapkan yaitu 70% siswa menguasai materi.

6. Refleksi

a. Refleksi terhadap hasil tindakan setelah jam mata pelajaran statika

berakhir.

Hal-hal yang diperoleh untuk perbaikan dalam proses perencanaan

tindakan selanjutnya adalah :

1) Suasana kelas yang belum terkendali baik dari dalam maupun luar

kelas.

2) Kerjasama siswa yang belum kompak.

3) Tanggung jawab siswa belum nampak.

b. Hasil belajar siswa yang belum tuntas pada awal penelitian siswa yang

tuntas sebanyak 11 siswa (36%) sedangkan hasil dari siklus I siswa yang

tuntas sebanyak 19 siswa (64%), sehingga belum memenuhi

keberhasikan indikator ketuntasan yaitu 70%

c. Proses pembelajaran pada siklus I cukup baik walaupun masih perlu

ditingkatkan pada siklus II nanti.

d. Perlu adanya revisi dari pelaksanaan pada siklus I agar pada siklus II

didapatkan hasil maksimal yaitu:

1) Peranan guru sebagai pembimbing harus mampu mengendalikan

kegiatan siswa.

2) Guru lebih memberikan motivasi kepada siswa.

3) Guru sesering mungkin mengingatkan kepada siswa agar bertanggung

jawab dalam kelompok.

7. Evaluasi

Hasil evaluasi dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terhadap siswa

kelas X TGB SMK Negeri 2 Salatiga masih kurang dalam memenuhi indikator

Page 74: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

keberhasilan sesuai dengan yang ditetapkan yaitu nilai sekurang-kurangnya 70%.

Hasil wawancara dengan guru diperoleh hasil bahwa penerapan metode ini

masih kurang efektif karena metode ini baru sehingga masih membingungkan

dalam penerapannya sehingga perlu persiapan yang matang dan pemahaman

dalam pengawasan terhadap kegiatan siswa.

E. Hasil Penelitian Siklus II

Pada siklus II penelitian ini peneliti melanjutkan materi dari standar

kompetensi sebelumnya yaitu gaya luar dan gaya dalam yang bekerja pada

konstruksi statika. Pada siklus dua ini terdapat 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal

2 april 2012 pada jam 5-6 dengan waktu 2x45 menit, pertemuan kedua pada

tanggal 9 april 2012 pada jam 5-6 dengan waktu 2x45menit. Pada penelitian ini

guru menyampaikan materi gaya normal, gaya lintang dan momen pada

konstruksi bangunan.

1. Tahap Perencanaan

a. Berdasarkan hasil pengamatan dan pemantauan serta refleksi pada

pembelajaran tindakan kelas siklus I, maka perlu diadakan perubahan

sedikit pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, agar hasil yang

didapatkan bisa maksimal.

b. Dokumentasi keadaan kelas tidak perlu diteliti lagi karena sudah

dilakukan dalam siklus 1.

c. Peneliti menemukan karakter siswa yang mencolok antara siswa yang

rajin dengan yang malas, dilihat dari sikap mengikuti proses

pembelajaran yang terlihat malas-malasan, sibuk sendiri, dan terlambat

masuk kelas. Sikap tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil dari

belajar kelompok.

d. Guru merencanakan untuk mengumpulkan handphone siswa.

e. Siswa mulai tertarik dengan proses pembelajaran yang baru, dilihat dari

meningkatnya siswa yang antusias mengikuti pelajaran.

f. Kelompok baru akan dibentuk karena pembentukan kelompok

berdasarkan kemampuan dan hasil belajar siswa.

Page 75: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

g. Guru harus memberikan motivasi dan tujuan dari belajar statika dengan

porsi lebih sehingga siswa akan tertarik untuk mengikuti pelajaran.

h. Menyiapkan lembar observasi untuk siswa dan guru, rencana

pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pada siklus II.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Pertemuan pertama pada siklus II tanggal 2 april 2012 diawali dengan

membagi hasil dari tugas siswa, selanjutnya guru menanyakan kembali

kepada siswa mengenai materi sebelumnya.

b. Guru membuka kembali sedikit materi sebelumnya agar siswa dapat

memiliki gambaran kembali sebelum melanjutkan materi berikutnya,

guru juga memberi motivasi kepada siswa.

c. Guru melanjutkan materi kepada siswa dengan metode ceramah dan

interaktif.

d. Guru memberikan contoh soal di depan kelas untuk dikerjakan siswa.

Guru juga membimbing siswa saat maju kedepan.

e. Guru memberikan soal mandiri untuk dikerjakan siswa.

f. Guru memberikan tugas rumah

g. Pada pertemuan kedua, tanggal 9 april 2012 jam 5-6 guru mengawali

dengan motivasi kepada siswa kemudian guru membagikan hasil tugas

mandiri.

h. Guru mereview kembali materi sebelumnya dan menyuruh salah seorang

siswa mengerjakan tugas yang diberikan sebelumnya.

i. Penerapan metode man marking pertama:

1) Guru membagi siswa menjadi tiga kategori striker, gelandang,

dan bek.

2) Pada sesi pertama striker berdiskusi dengan gelandang dimana

gelandang akan membimbing dalam kelompok.

3) Setiap kelompok terdiri dari 2-3 siswa

4) Materi diskusi adalah membahas tugas yang dikerjakan siswa dan

membimbing bagaimana langkah-langkah pengerjaan soal.

Page 76: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

5) Guru menjadi pembimbing pada kelompok bek, yaitu mengajari

bagaimana membimbing dan menguasai materi.

j. Penerapan metode man marking kedua :

1) Pada metode man marking kedua adalah menggabungkan

kelompok striker dan gelandang untuk berdiskusi dengan

dibimbing oleh bek.

2) Terdapat 6 kelompok dalam diskusi tahap ini terdiri dari 3-5

siswa.

3) Materi yang didiskusikan sama dengan materi pada pembahasan

diskusi pertama.

4) Guru berkeliling dan mengawasi kegiatan kelompok serta

memberikan bantuan jika ada kelompok yang membutuhkan

bantuan.

k. Setelah diskusi selesai guru menanyakan hasil dari diskusi.

Guru memberikan tugas kembali kepada siswa dengan soal yang berbeda

tetapi materinya sama yaitu gaya normal, gaya lintang dan momen pada

konstruksi bangunan.

l. Siswa mengumpulkan tugas, dan guru memberikan pekerjaan rumah.

m. Guru mengevaluasi pekerjaan siswa untuk mengumumkan nilai siswa.

3. Hasil Tes Kognitif

Hasil tes pada siklus II terhadap 30 siswa kelas X TGB diperoleh data

sebagai berikut ( data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20):

Tabel 11. Hasil Tes Kognitif Siklus II

No. Uraian Pencapaian Ketuntasan Belajar minimum Jumlah

1 Nilai siswa lebih besar atau sama dengan 70 23 siswa / 76%

2 Nilai siswa Kurang dari 70 7 siswa / 24%

Page 77: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam diagram lingkaran

berikut :

Gambar 13. Diagram Prosentase Ketuntasan Nilai Belajar Minimum Siswa Siklus II Hasil belajar kognitif yaitu kemampuan siswa dalam

pada tes/ ulangan harian. Adapun hasilnya adalah siswa yang mendapatkan nilai

sama dengan atau lebih dari 70 sebanyak 23 siswa atau sebesar 76% dan siswa

yang mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 7 siswa atau sebesar 24%.

Melihat hasil tersebut disimpulkan bahwa pada siklus II ketuntasan nilai belajar

minimum sudah tercapai.

4. Hasil Observasi Psikomotorik

a. Hasil Observasi

Hasil belajar psikomotorik siswa ada siklus II diperoleh dari observasi

siswa. Psikomotorik disini berdasarkan dari

Hasilnya adalah sebagai berikut ( data selengkapnya lihat lampiran 21 ) :

Tabel 12. Hasil Observasi Interaksi Siswa Dalam Kelompok

No Uraian Pencapaian Interaksi Siswa Dalam Kelompok

1 Nilai siswa yang lebih besar

2 Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam diagram lingkaran

Gambar 13. Diagram Prosentase Ketuntasan Nilai Belajar Minimum Siswa Siklus II

Hasil belajar kognitif yaitu kemampuan siswa dalam mengerjakan soal

pada tes/ ulangan harian. Adapun hasilnya adalah siswa yang mendapatkan nilai

sama dengan atau lebih dari 70 sebanyak 23 siswa atau sebesar 76% dan siswa

yang mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 7 siswa atau sebesar 24%.

l tersebut disimpulkan bahwa pada siklus II ketuntasan nilai belajar

minimum sudah tercapai.

Hasil Observasi Psikomotorik

Hasil Observasi

belajar psikomotorik siswa ada siklus II diperoleh dari observasi

siswa. Psikomotorik disini berdasarkan dari interaksi siswa dalam kelompok.

Hasilnya adalah sebagai berikut ( data selengkapnya lihat lampiran 21 ) :

Tabel 12. Hasil Observasi Interaksi Siswa Dalam Kelompok

Uraian Pencapaian Interaksi Siswa Dalam Kelompok

Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

Nilai siswa kurang dari 70

Tuntas76%

Tidak tuntas24%

Diagram Ketuntasan Nilai Minimum

58

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam diagram lingkaran

Gambar 13. Diagram Prosentase Ketuntasan Nilai Belajar Minimum Siswa

mengerjakan soal

pada tes/ ulangan harian. Adapun hasilnya adalah siswa yang mendapatkan nilai

sama dengan atau lebih dari 70 sebanyak 23 siswa atau sebesar 76% dan siswa

yang mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 7 siswa atau sebesar 24%.

l tersebut disimpulkan bahwa pada siklus II ketuntasan nilai belajar

belajar psikomotorik siswa ada siklus II diperoleh dari observasi

interaksi siswa dalam kelompok.

Hasilnya adalah sebagai berikut ( data selengkapnya lihat lampiran 21 ) :

Jumlah

24 siswa / 80%

6 siswa / 20%

Page 78: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

lingkaran berikut :

Gambar 14. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dalam Kelompok

b. Hasil Analisis

Pada tahap siklus II, hasil observasi interaksi siswa dalam kelompok

diperoleh dari tabel nilai ketuntasan klasikal. Ketuntasan siswa yaitu siswa yang

mencapai nilai 70 dalam tabel nilai sebesar 80% atau 24 siswa sedangkan siswa

yang mendapatkan nilai kurang da

dinyatakan belum tuntas.

Patokan ketuntasan siswa yang direncanakan adalah minimal 70% siswa

mendapatkan nilai minimal 70, sedangkan hasil ketuntasan klasikalnya ada 80%

sehingga pada siklus II untuk indikator ketunt

kelompok tercapai.

5. Hasil Observasi

Hasil belajar afektif siswa pada siklus II terdapat 4 indikator ketercapaian

yaitu Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, Keberanian siswa dalam

bertanya dan mengemukakan pendapat, interaksi siswa dengan guru dan

Diagram Hasil Interaksi Siswa dalam Kelompok

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

Gambar 14. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dalam Kelompok

Hasil Analisis

tahap siklus II, hasil observasi interaksi siswa dalam kelompok

diperoleh dari tabel nilai ketuntasan klasikal. Ketuntasan siswa yaitu siswa yang

mencapai nilai 70 dalam tabel nilai sebesar 80% atau 24 siswa sedangkan siswa

yang mendapatkan nilai kurang dari 70 sebesar 20% atau sekitar 6 siswa

dinyatakan belum tuntas.

Patokan ketuntasan siswa yang direncanakan adalah minimal 70% siswa

mendapatkan nilai minimal 70, sedangkan hasil ketuntasan klasikalnya ada 80%

sehingga pada siklus II untuk indikator ketuntasan interaksi siswa dalam

Hasil Observasi dan Analisis Aspek Afektif

belajar afektif siswa pada siklus II terdapat 4 indikator ketercapaian

yaitu Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, Keberanian siswa dalam

bertanya dan mengemukakan pendapat, interaksi siswa dengan guru dan

Tuntas80%

Tidak Tuntas20%

Diagram Hasil Interaksi Siswa dalam Kelompok

59

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

Gambar 14. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dalam Kelompok

tahap siklus II, hasil observasi interaksi siswa dalam kelompok

diperoleh dari tabel nilai ketuntasan klasikal. Ketuntasan siswa yaitu siswa yang

mencapai nilai 70 dalam tabel nilai sebesar 80% atau 24 siswa sedangkan siswa

ri 70 sebesar 20% atau sekitar 6 siswa

Patokan ketuntasan siswa yang direncanakan adalah minimal 70% siswa

mendapatkan nilai minimal 70, sedangkan hasil ketuntasan klasikalnya ada 80%

asan interaksi siswa dalam

belajar afektif siswa pada siklus II terdapat 4 indikator ketercapaian

yaitu Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, Keberanian siswa dalam

bertanya dan mengemukakan pendapat, interaksi siswa dengan guru dan

Page 79: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penguasaan materi dalam pembelajaran. Hasi

observasi siswa sesuai dengan indikator yang telah dibuat. Hasilnya adalah

sebagai berikut :

a. Hasil observasi motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran hasilnya

adalah sebagai berikut (data selengkapnya dapat dilihat p

Tabel 13. Hasil Observasi Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

No Uraian Pencapaian

Dalam mengikuti pembelajaran

1 Nilai Siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

2 Nilai Siswa kurang

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

lingkaran berikut :

Gambar 15. Diagram Prosentase Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Berdasarkan hasil penilaian pencapaian motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran pada siklus I, siswa yang mencapai nilai 70 sebanyak 23 siswa atau

76% dan yang memiliki nilai kurang dari 70 sebanyak 7 siswa atau sebesar

Tidak Tuntas24%

Diagram Prosentase motivasi siswa dalam mengikuti

penguasaan materi dalam pembelajaran. Hasil tersebut diperoleh dari penilaian

observasi siswa sesuai dengan indikator yang telah dibuat. Hasilnya adalah

Hasil observasi motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran hasilnya

adalah sebagai berikut (data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

Tabel 13. Hasil Observasi Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Uraian Pencapaian Motivasi Siswa

Dalam mengikuti pembelajaran

Nilai Siswa yang lebih besar atau sama dengan 70 23 siswa / 76%

Nilai Siswa kurang dari 70 7 siswa / 24%

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

Gambar 15. Diagram Prosentase Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Berdasarkan hasil penilaian pencapaian motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran pada siklus I, siswa yang mencapai nilai 70 sebanyak 23 siswa atau

76% dan yang memiliki nilai kurang dari 70 sebanyak 7 siswa atau sebesar

Tuntas76%

Tidak Tuntas24%

Diagram Prosentase motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

60

l tersebut diperoleh dari penilaian

observasi siswa sesuai dengan indikator yang telah dibuat. Hasilnya adalah

Hasil observasi motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran hasilnya

ada lampiran 22) :

Tabel 13. Hasil Observasi Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Jumlah

23 siswa / 76%

7 siswa / 24%

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

Gambar 15. Diagram Prosentase Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Berdasarkan hasil penilaian pencapaian motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran pada siklus I, siswa yang mencapai nilai 70 sebanyak 23 siswa atau

76% dan yang memiliki nilai kurang dari 70 sebanyak 7 siswa atau sebesar

Diagram Prosentase motivasi siswa dalam mengikuti

Page 80: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24%.Karena hasil siswa yang memen

maka pada siklus II motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran telah tercapai.

b. Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat

Hasil observasi keberanian siswa dalam bertanya dan Mengemukakan

pendapat hasilnya adalah sebagai berikut ( data dapat dilihat pada lampiran 22) :

Tabel 14.Hasil Observasi Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan Mengemukakan Pendapat

No Uraian Pencapaian

Bertanya dan Mengemukakan Pendapat

1 Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

2 Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram lingkaran

berikut :

Gambar 16. Diagram Prosentase Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan

Mengemukakan Pendapat

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, tentang keberanian siswa dalam

bertanya dan mengemukakan pendapat dapat diperoleh hasil bahwa siswa yang

mencapai nilai 70 sebanyak 26 siswa atau sebesar 86% siswa dan siswa yang

Diagram keberanian siswa dalam bertanya dan

24%.Karena hasil siswa yang memenuhi indikator sudah mencapai lebih dari 70%

maka pada siklus II motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran telah tercapai.

Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat

Hasil observasi keberanian siswa dalam bertanya dan Mengemukakan

hasilnya adalah sebagai berikut ( data dapat dilihat pada lampiran 22) :

Tabel 14.Hasil Observasi Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan Mengemukakan Pendapat

Uraian Pencapaian Keberanian Siswa Dalam

Bertanya dan Mengemukakan Pendapat

siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram lingkaran

Gambar 16. Diagram Prosentase Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan

Mengemukakan Pendapat

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, tentang keberanian siswa dalam

bertanya dan mengemukakan pendapat dapat diperoleh hasil bahwa siswa yang

mencapai nilai 70 sebanyak 26 siswa atau sebesar 86% siswa dan siswa yang

Tuntas

86%

Tidak Tuntas

14%

Diagram keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat

61

uhi indikator sudah mencapai lebih dari 70%

maka pada siklus II motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran telah tercapai.

Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat

Hasil observasi keberanian siswa dalam bertanya dan Mengemukakan

hasilnya adalah sebagai berikut ( data dapat dilihat pada lampiran 22) :

Tabel 14.Hasil Observasi Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan

Jumlah

26 siswa / 86%

4 siswa / 14%

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram lingkaran

Gambar 16. Diagram Prosentase Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, tentang keberanian siswa dalam

bertanya dan mengemukakan pendapat dapat diperoleh hasil bahwa siswa yang

mencapai nilai 70 sebanyak 26 siswa atau sebesar 86% siswa dan siswa yang

Diagram keberanian siswa dalam bertanya dan

Page 81: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mendapatkan nilai kurang dari 70

Karena hasil penilaian sudah mencapai lebih dari 70% yaitu 86% siswa yang

mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari 70 maka, indikator tersebut sudah

tercapai.

c. Interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran

Hasil observasi interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran hasilnya

dapat dilihat sebagai berikut ( data hasil penilaian terlampir 22 ) :

Tabel 15. Hasil Observasi Interaksi Siswa Dengan Guru Dalam Pembelajaran

No Uraian Pencapaia

1 Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

2 Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan dalam gambar diagram lingkaran berikut :

Gambar 17. Diagram Prosentase Interaksi Siswa DenganPembelajaran

Berdasarkan hasil observasi interaksi siswa dengan guru pada siklus I

didapatkan hasil nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70 ada 22 siswa

atau sebesar 73% siswa sedangkan siswa yang nilainya dibawah 70 sebanyak 8

Tidak Tuntas

Diagram Hasil Interaksi Siswa dengan Guru

mendapatkan nilai kurang dari 70 sebanyak 4 siswa atau sebesar 14% siswa.

Karena hasil penilaian sudah mencapai lebih dari 70% yaitu 86% siswa yang

mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari 70 maka, indikator tersebut sudah

Interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran

l observasi interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran hasilnya

dapat dilihat sebagai berikut ( data hasil penilaian terlampir 22 ) :

Tabel 15. Hasil Observasi Interaksi Siswa Dengan Guru Dalam Pembelajaran

Uraian Pencapaian Interaksi Siswa Dengan Guru

Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan dalam gambar diagram lingkaran berikut :

Gambar 17. Diagram Prosentase Interaksi Siswa Dengan Guru Dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi interaksi siswa dengan guru pada siklus I

didapatkan hasil nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70 ada 22 siswa

atau sebesar 73% siswa sedangkan siswa yang nilainya dibawah 70 sebanyak 8

Tuntas73%

Tidak Tuntas27%

Diagram Hasil Interaksi Siswa dengan Guru

62

sebanyak 4 siswa atau sebesar 14% siswa.

Karena hasil penilaian sudah mencapai lebih dari 70% yaitu 86% siswa yang

mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari 70 maka, indikator tersebut sudah

l observasi interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran hasilnya

Tabel 15. Hasil Observasi Interaksi Siswa Dengan Guru Dalam Pembelajaran

Jumlah

22 siswa / 73%

8 siswa / 27%

Hasil belajar ini dapat digambarkan dalam gambar diagram lingkaran berikut :

Guru Dalam

Berdasarkan hasil observasi interaksi siswa dengan guru pada siklus I

didapatkan hasil nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70 ada 22 siswa

atau sebesar 73% siswa sedangkan siswa yang nilainya dibawah 70 sebanyak 8

Page 82: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa atau sebesar 27% siswa, sehingga pada siklus II ini tercapai keberhasilan

minimal 70% untuk adanya interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran.

d. Penguasaan materi dalam pembelajaran

Hasil observasi siswa dalam penguasaan materi dalam pembelajaran dat

dilihat sebagai berikut ( data hasil penilaian terdapat pada lampiran 22 ) :

Tabel 16. Adanya Penguasaan Materi dalam Pembelajaran

No Uraian Pencapaia

1 Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70

2 Nilai siswa kurang dari 70

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

lingkaran berikut :

Gambar 18. Diagram Prosentase Penguasaan Materi dalam Pembelajaran

Berdasarkan data diatas untuk penguasaan materi dalam

sebanyak 24 siswa atau sebesar 80% siswa telah menguasai materi sedangkan 6

siswa atau 20 % siswa belum menguasai materi, sehingga pada siklus II ini telah

terjadi ketercapaian dalam penguasaan materi oleh siswa.

6. Refleksi

Tidak Tuntas

atau sebesar 27% siswa, sehingga pada siklus II ini tercapai keberhasilan

minimal 70% untuk adanya interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran.

Penguasaan materi dalam pembelajaran

Hasil observasi siswa dalam penguasaan materi dalam pembelajaran dat

dilihat sebagai berikut ( data hasil penilaian terdapat pada lampiran 22 ) :

Tabel 16. Adanya Penguasaan Materi dalam Pembelajaran

Uraian Pencapaian Penguasaan Materi

Nilai siswa yang lebih besar atau sama dengan 70 25 siswa/ 83%

siswa kurang dari 70 5 siswa/ 17%

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

Gambar 18. Diagram Prosentase Penguasaan Materi dalam Pembelajaran

Berdasarkan data diatas untuk penguasaan materi dalam

sebanyak 24 siswa atau sebesar 80% siswa telah menguasai materi sedangkan 6

siswa atau 20 % siswa belum menguasai materi, sehingga pada siklus II ini telah

terjadi ketercapaian dalam penguasaan materi oleh siswa.

Tuntas

83%

Tidak Tuntas

17%

Diagram Prosentase Penguasaan Materi

63

atau sebesar 27% siswa, sehingga pada siklus II ini tercapai keberhasilan

minimal 70% untuk adanya interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran.

Hasil observasi siswa dalam penguasaan materi dalam pembelajaran data

dilihat sebagai berikut ( data hasil penilaian terdapat pada lampiran 22 ) :

Jumlah

25 siswa/ 83%

5 siswa/ 17%

Hasil belajar ini dapat digambarkan seperti dalam gambar diagram

Gambar 18. Diagram Prosentase Penguasaan Materi dalam Pembelajaran

Berdasarkan data diatas untuk penguasaan materi dalam pembelajaran,

sebanyak 24 siswa atau sebesar 80% siswa telah menguasai materi sedangkan 6

siswa atau 20 % siswa belum menguasai materi, sehingga pada siklus II ini telah

Page 83: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

a. Pengelolaan pada proses pembelajaran pada siklus II semakin baik, hal ini

karena sudah adanya perencanaan dan antisipasi yang didapatkan pada

siklus I, sehingga langkah-langkah penerapan proses pembelajaran sudah

sesuai.

b. Refleksi pada siklus II dilaksanakan setelah jam pelajaran selesai. Dari hal

ini diperoleh bahwa :

1) Suasana yang kondusif dari siswa sehingga suasana kelas

terkontrol.

2) Kekompakan antar siswa yang semakin terlihat dalam kelompok

belajar.

c. Meningkatnya antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

d. Ketuntasan nilai siswa meningkat pada siklus I sebanyak 64% sedangkan

pada siklus II menjadi 76% ini berarti hasil belajar siswa kelas X TGB B

SMK N2 Salatiga telah mencapai indikator yang ditetapkan yaitu 70%.

e. Suasana pembelajaran semakin baik pada siklus II dan terjadi peningkatan

hasil belajar siswa.

7. Evaluasi

Penelitian tindakan kelas pada siklus II ini diperoleh hasil bahwa siswa

SMK N2 Salatiga telah mengalami peningkatan dalam proses dan hasil

pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari perubahan sikap dan tingkah laku selama

proses pembelajaran yang meliputi penilaian afektif, psikomotorik dan kognitif.

Peningkatan nilai afektif dan psikomotorik dapat dilihat dengan

meningkatnya interaksi siswa dengan guru, meningkatnya motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran, adanya kerjasama antar siswa. Hal-hal tersebut dapat

dilihat pada grafik hasil penilaian afektif dan psikomotorik, sedangkan untuk

aspek kognitif dapat dilihat peningkatan prosentase jumlah siswa yang tuntas

dalam nilai standar minimum kelulusan.

Hasil wawancara siswa dan guru juga diperoleh hasil yang mendukung

bahwa metode ini dapat membuat siswa lebih tertarik mengikuti proses

pembelajaran sehingga sangat efektif jika digunakan sebagai variasi dalam proses

pembelajaran.

Page 84: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

F. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus

Pembahasan terhadap hasil penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan

guru kolaborasi. Dimulai dari tahap Pra siklus ( kondisi dan kemampuan awal

sebelum tindakan), siklus I dan siklus II. Pengukuran kondisi awal hanya diambil

dari hasil tes siswa sebelum tindakan, sedangkan faktor psikomotorik dan afektif

tidak diukur sehingga tidak ada perbandingan psikomotorik dan afektif antara Pra

Siklus dengan Siklus I dan II, tetapi diambil sebagai suatu latar belakang masalah.

Berdasarkan hasil penerapan metode pembalajaran kooperatif tipe man

marking and zona marking pada proses pembelajaran siklus II didapatkan hasil

yang lebih baik dari siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus II menunjukan hasil

yang optimal dan mencapai hasil yang telah ditetapkan.

Perbandingan hasil tindakan pada siklus I dan II dapat dinyatakan sebagai

berikut :

1. Perbandingan Hasil Pengamatan Dalam Aspek Afektif

a. Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

Siklus I aspek motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran masih belum

tecapai 70% siswa menunjukan motivasi mengikuti pembelajaran sedangkan

hasilnya hanya 64%, hal ini dapat dilihat dari lembar deskriptor, namun pada

siklus II telah terjadi peningkatan persentase dari motivasi siswa tersebut yang

mencapai 76%.

Page 85: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar 19. Grafik Peningkatan Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Pembelajaran

b. Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan Mengemukakan Pendapat

Keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat, adapun hasil dari

pengamatan penulis pada siklus I siswa masih terdapat 64% siswa yang berani

menyampaikan pendapat, sisanya masih pasif dan tidak berani mengemukakan

pendapat, terjadi peningkatan sebesar 12% pada siklus II dengan hasil 86% siswa

berani mengemukakan pendapat.

53%

76%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Siklus I Siklus II

Pro

sen

tase

Ke

terc

aa

ian

Grafik Peningkatan Motivasi Siswa Dalam Mengikuti

Pembelajaran

64%

86%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Siklus I Siklus II

Pro

sen

tase

Ke

terc

ap

pa

ian

Grafik Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan

Mengemukakan Pendapat

Page 86: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar 20. Grafik Peningkatan Keberanian Siswa Dalam Bertanya dan Mengemukakan Pendapat

c. Interaksi Siswa Dengan Guru Dalam Pembelajaran

Pada Siklus I telah didapatkan hasil sebanyak 67% siswa yang mulai berinteraksi dengan guru, namun pada Siklus ke II telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu 73,3% siswa memiliki interaksi yang baik dengan guru mereka melalui perubahan sikap yang ditunjukan oleh siswa.

Gambar 21. Grafik Peningkatan Interaksi Siswa Dengan Guru

d. Adanya Penguasaan Materi Dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan penilaian sesuai aspek pada

siklus I masih tidak sesuai dengan harapan yaitu hanya 50% siswa yang

memenuhi ketuntasan dalam penguasaan materi, namun setelah evaluasi

diterapkan pada siklus II maka terjadi peningkatan sebesar 33% yaitu 83% siswa

telah mampu menguasai materi yang diajarkan.

63%

73.00%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Siklus I Siklus II

Pro

sen

tase

Ke

terc

ap

aia

n

Grafik Peningkatan Interaksi Siswa dengan Guru Dalam

Pembelajaran

Page 87: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Gambar 22. Grafik Peningkatan Penguasaan Materi Dalam Pembelajaran

2. Perbandingan Hasil Pengamatan Dalam Aspek Psikomotorik

a. Interaksi Siswa Dalam Kelompok Pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I belum terjadi adanya interaksi yang baik antar siswa dalam pembelajaran yakni berdasarkan data pengamatan hanya 57% siswa yang berinteraksi mengenai pembelajaran, namun setelah siklus II didapatkan hasil yang baik yaitu 80% siswa menunjukan interaksi dalam kelompok pembelajaran.

Gambar 23. Grafik Peningkatan Interaksi Siswa Dalam Kelompok Pembelajaran

3. Perbandingan Hasil Pengamatan Dalam Aspek Kognitif

50%

83%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Siklus I Siklus II

Pro

sen

tase

Ke

terc

ap

aia

n

Grafik Peningkatan Penguasaan Materi Dalam

Pembelajaran

57%

80%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Siklus I Siklus II

Pro

sen

tase

ke

terc

aa

ian

Grafik Peningkatan Interaksi Siswa Dalam Kelompok

Pembelajaran

Page 88: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

a. Adanya Ketuntasan Nilai Hasil Belajar Minimum

Hasil pra tindakan, siklus I dan siklus II dapat dilihat peningkatan yang

cukup signifikan pada pra siklus, presentase siswa yang lulus sebesar 36%

menjadi 64% yang berarti terjadi peningkatan sebesar 28% pada siklus I, karena

belum mencapai indikator maka tetap dilakukan perlakuan terhadap siswa pada

siklus II. Hasilnya pada siklus II telah mencapai 76%.

Gambar 24. Grafik Peningkatan Ketuntasan Nilai Minimal

Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Afektif Siswa Kelas X TGB B SMK Negeri 2 Salatiga

No Indikator Penilaian Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II

1 Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran 53% 76%

2 Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat

64% 86%

3 Interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran 67% 73,3%

4 Adanya penguasaan materi dalam pembelajaran 50% 83%

Tabel 18. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Kognitif Siswa Kelas X TGB B SMK Negeri 2 Salatiga

No Deskriptor penilaian kognitif siswa

Sebelum Tindakan

Siklus I Siklus II

1 Ketuntasan nilai belajar minimum siswa

36% 64% 76%

36%

64%

76%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II

Pro

sen

tase

Ke

terc

ap

aia

n

Grafik Peningkatan Ketuntasan Siswa

Page 89: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 19. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Psikomotorik Siswa Kelas X TGB B SMK Negeri 2 Salatiga

No Deskriptor penilaian psikomotorik Siswa Siklus I Siklus II

1 Interaksi siswa dalam kelompok pembelajaran 57% 80%

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas terhadap siswa perlu

dilakukan pembahasan dengan cara mengaitkan temuan dan tindakan, indikator

keberhasilan.

Tujuan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa didapatkan dari

hasil nilai tes ketuntasan nilai belajar minimum siswa.

Ketuntasan nilai belajar minimum merupakan ukuran dari kemampuan minimal

siswa setelah mengikuti pembelajaran, nilai minimal tersebut ditentukan oleh

pihak penyelenggara pendidikan, yaitu sekolah dan dinas terkait. Untuk nilai

batas minimal tuntas ditetapkan nilai 70, jika kurang maka siswa perlu

remidi/mengulang. Adapun indikator penilaianya adalah sebagai berikut:

a. Kebenaran jawaban

b. Kerapihan tulisan

c. Kebersihan tulisan

d. Alur pengerjaan soal

e. Mengerjakan tugas sendiri

Pada hasil penelitian awal sebagai patokan masih terdapat 64% siswa tidak

lulus untuk mencapai batas minimal ketuntasan. Kemudian setelah diterapkan

metode man marking and zona pada siklus I, indikator tersebut telah didapatkan

sebanyak 64% dari siswa lulus walaupun dinyatakan ketuntasan dalam kelas

belum tercapai untuk mata pelajaran Statika, namun telah terjadi peningkatan,

Setelah Siklus II diterapkan maka didapatkan 76% siswa telah lulus dengan nilai

diatas batas minimum.

Berdasarkan hasil penilaian dari aspek dan indikator acuan yaitu motivasi

siswa dalam mengikuti pembelajaran, penguasaan materi, interaksi siswa dalam

kelompok, interaksi siswa dengan guru, keberanian bertanya dan mengemukakan

pendapat serta ketuntasan siswa dalam mencapai nilai minimum maka, dapat

Page 90: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari sebelum tindakan dan

setelah tindakan. Pada penelian pra siklus sebanyak 70% siswa belum mencapai

nilai minimum ketuntasan, namun setelah diterapkan metode pembelajaran man

marking and zona marking telah terjadi peningkatan jumlah ketuntasan baik pada

siklus I maupun II.

Terdapati juga peningkatan atau perubahan sikap afektif dan psikomotorik

siswa pada siklus I dan II yang menunjukan peningkatan yang signifikan.

Peningkatan tersebut terjadi karena adanya perubahan metode pembelajaran dari

interaktif dan konvensional ke model kooperatif tipe man marking and zona

marking, jadi dapat disimpulkan bahwa metode man marking and zona marking

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Efektifitas siswa diukur berdasarkan ketercapaian aktivitas siswa baik

secara afektif maupun psikomotorik. Aspek afektif dan psikomotorik termasuk

indikator hasil belajar. Hasil aktivitas siswa dalam aspek afektif dapat dijelaskan

pada aspek-aspek berikut yaitu :

1. Indikator untuk motivasi siswa yaitu :

a. Menyelesaikan tugas mandiri

b. Aktif mengerjakan tugas

c. Tanggung jawab terhadap tugas

d. Menggunakan peralatan pendukung

e. Inisiatif mencari informasi

Indikator merupakan ciri-ciri dari adanya motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran walaupun tidak semua indikator harus dilakukan pada setiap siswa

namun jika telah mencapai 4 indikator, siswa dapat dinyatakan memiliki motivasi

belajar yang tinggi. Siklus I aspek motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

masih belum tecapai 70% siswa menunjukan motivasi mengikuti pembelajaran

sedangkan hasilnya hanya 64%, hal ini dapat dilihat dari lembar deskriptor,

namun pada siklus II telah terjadi peningkatan persentase dari motivasi siswa

tersebut yang mencapai 76%.

2. Indikator keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat dapat

diukur dengan beberapa aspek dibawah ini:

Page 91: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

a) Memperlihatkan kepercayaan diri saat berbicara

b) Menunjukan sikap kritis dalam bertanya

c) Menunjukan keaktifan bertanya

d) Menerima masukan dan saran

e) Berani mengerjakan soal didepan kelas

Aspek tersebut telah mewakili dari kegiatan siswa yang dapat

menunjukan keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat, adapun hasil dari

pengamatan penulis pada siklus I siswa masih terdapat 64% saja siswa yang

berani menyampaikan pendapat sedangkan sisanya masih pasif dan tidak berani

mengumukakan pendapat, namun karena motivasi guru yang terus menerus

akhirnya terjadi peningkatan pada Siklus II dengan hasil 86 % siswa berani

mengemukakan pendapat sehingga bisa dikatakan metode ini mampu

meningkatkan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat.

3. Interaksi siswa dengan guru dalam pembelajaran

Proses kegiatan belajar mengajar terjadi melalui interaksi antara siswa

dengan guru. Jika terdapat interaksi yang baik maka sudah pasti hubungan

tersebut sangat berdampak dalam pencapaian hasil belajar yang maksimal karena

adanya ikatan emosional. Adapun aspek yang menjadi tolak ukur dalam interaksi

siswa dengan guru adalah :

a) Mendengarkan guru saat berbicara

b) Mengikuti petunjuk guru

c) Menunjukan sopan santun terhadap guru

d) Adanya komunikasi interaktif

e) Adanya kontak sosial dengan guru

Aspek diatas sedikit ditemukan peneliti pada tahap observasi sehingga masalah tersebut harus diatasi. Pada Siklus I telah didapatkan hasil sebanyak 67% siswa yang mulai berinteraksi dengan guru, namun pada Siklus ke II telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu 73,3% siswa memiliki interaksi yang baik dengan guru mereka melalui perubahan sikap yang ditunjukan oleh aspek-aspek tersebut.

4. Penguasaan materi dapat dilihat dari aspek-aspek berikut :

a) Kreatif dalam membimbing teman

Page 92: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

b) Menunjukan kepercayaan diri ketika membimbing teman.

c) Menunjukan antusias dalam pembelajaran.

d) Percaya diri menjawab pertanyaan

e) Merumuskan alternatif solusi

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan penilaian sesuai aspek pada

siklus I masih tidak sesuai dengan harapan yaitu hanya 50% siswa yang

memenuhi ketuntasan dalam penguasaan materi, namun setelah evaluasi

diterapkan pada siklus II maka terjadi peningkatan yaitu 83% siswa telah mampu

menguasai materi yang diajarkan.

5. Adanya interaksi siswa dalam kelompok pembelajaran dapat dijelaskan

melalui aspek-aspek berikut:

a) Menunjukan adanya partisipasi dalam penjelasan

b) Menunjukan sikap menghargai penjelasan teman

c) Menunjukan minat membimbing

d) Tidak mengacaukan kegiatan.

e) Adanya keakraban antar anggota kelompok

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I belum terjadi adanay interaksi

yang baik antar siswa dalam pembelajaran yakni berdasarkan data pengamatan

hanya 57% siswa yang berinteraksi mengenai pembelajaran. Kemungkinan besar

adalah mereka belum mengerti metode ini, namun setelah siklus II didapatkan

hasil yang baik yaitu 80% siswa menunjukan interaksi dalam kelompok

pembelajaran.

Hasilnya penerapan pembelajaran dengan model kooperatif man marking

and zona marking dapat meningkatkan hasil belajar yg dilihat dari ketercapaian

indikator kinerja. Efektifitas model berdasarkan meningkatnya aktivitas siswa

dalam pembelajaran yang dapat dilihat pada grafik perbandingan antar siklus.

Pembelajaran dengan model tersebut sudah menjadi pembelajaran efektif. Faktor

yang menghambat dalam penerapan ini adalah masih bingung dengan pembagian

kelompok, memakan banyak waktu, pemberian motivasi yang kurang dan kurang

dapat mengendalikan siswa dalam kelompok.

Page 93: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian tindakan

kelas pada siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan Program Keahlian Bangunan

SMK Negeri 2 Salatiga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif man marking and zona marking

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan efektif diterapkan pada siswa

kelas X TGB B Program keahlian Teknik Bangunan SMK N 2 Salatiga pada

mata pelajaran Statika.

2. Faktor-faktor penghambat dalam penerapan metode man marking and zona

marking masih ditemukan yaitu banyak siswa yang masih bingung dengan

pembagian kelompok, situasi kelas yang tidak terkendali, waktu yang terlalu

lama namun dapat diatasi pada siklus II.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas yang menggambarkan adanya

peningkatan dalam siklus I maupun siklus II dalam tiap indikator yang diamati hal

ini menunjukan adanya efektifitas penggunaan metode man marking and zona

marking dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran statika

kela X TGB B SMK N2 Salatiga.

Guru menjadi pelatih bagi siswa dalan proses pembelajaran ini, yaitu

dengan guru memberikan instruksi, saran dan mengarahkan siswa dalam belajar.

Tetapi pelaku utamanya adalah siswa itu sendiri. Sehingga siswa harus mampu

memanfaatkan “kebebasan dalam belajar” agar dengan cara belajar mereka yang

nyaman dapat belajar secara maksimal.

Guru berperan sebagai fasilitator pada metode ini juga guru berperan

sebagai motivator agar siswa makin termotivasi untuk belajar dan tidak menyia-

Page 94: D PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TGB …/Peningkatan...PELAJARAN STATIKA DENGAN MODEL MARKING AND ZONA MARKING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i BELAJAR SISWA KELAS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

nyiakan fasilitas yang guru berikan. Sehingga dengan motivasi yang timbul dalam

diri siswa dapat membangun keaktifan siswa dalam belajar.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif antar

peneliti dengan guru agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik maka

peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya lebih sering memberi motivasi, mengingatkan dan

mengendalikan keadaan kelas agar metode ini dapat dilaksanakan dengan

baik.

2. Siswa harus lebih berani berinteraksi dengan guru, agar guru paham setiap

masalah pembelajaran yang dihadapi siswa sehingga guru akan mencari

alternative lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Penelitian ini memakan waktu yang cukup banyak sehingga perlu

persiapan yang matang dan waktu yang longgar disarankan agar

pembagian waktu harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia sehingga

dapat terlaksana dengan baik.

4. Memodifikasi bentuk-bentuk lain dari metode ini agar siswa tidak jenuh.