boby alfianjaya politeknik perkapalan negeri surabaya institut...

91
STUDI KASUS PEEMBUATAN GAMBAR NESTING (NESTING DRAWING) PADA KAPAL TANKER 6500 LTDW BLOCK B11A Boby Alfianjaya Teknik Bangunan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60113 Email: [email protected] ABSTRAK Production drawing merupakan sebuah langkah utama pembuatan kapal, dari production drawing ini didapat gambar yang merupakan alur dari production drawing yaitu: block division, working drawing, material list, piece drawing, profile sketch, nesting plate, cutting plan, steel list, nc program. Piece Drawing merupakan suatu gambar rancangan marking di suatu blok pada pengerjaan di bengkel fabrikasi. Piece Drawing ini memiliki keunggulan dalam hal marking profil, ukuran-ukuran profil serta direction dari profil tersebut, serta marking flatbar, Bracket, Induk Plat dll. Sehingga dapat memudahkan pengerjaan dan meminimkan jam orang (JO) di suatu galangan-galangan pembuatan kapal baru. Seiring berjalannya waktu penggunaan tekhnologi dan software-software Piece drawing mulai tidak digunakan dikarenakan penentuan ukuran plat dapat lagsung memakai Nesting Drawing dan penggunaan detail, direction drawing pada Piece Drawing dapat langsung diaplikasikan ke Nesting Drawing. Konversi dari Piece Drawing ini biasa dijadikan untuk input Cutting Plan pda mesin CNC Cutting sehingga sangat efisien dan dapat sangat menghemat waktu para pekerja lapangan. Para pekerja dapat langsung memberikan kode pengerjaan pada input Cutting Plan. Kemajuan teknologi mesin CNC membuat gambar Nesting Drawing tidak bisa langsung dipakai sebagai input Cuting Plan, sehingga perlu pembuatan input cutting plan yang sesuai dengan system mesin CNC cutting tersebut. Keyword: piece drawing, nesting drawing

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

STUDI KASUS PEEMBUATAN GAMBAR NESTING (NESTING DRAWING)

PADA KAPAL TANKER 6500 LTDW BLOCK B11A

Boby Alfianjaya Teknik Bangunan Kapal

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60113 Email: [email protected]

ABSTRAK

Production drawing merupakan sebuah langkah utama pembuatan kapal, dari

production drawing ini didapat gambar yang merupakan alur dari production drawing

yaitu: block division, working drawing, material list, piece drawing, profile sketch,

nesting plate, cutting plan, steel list, nc program.

Piece Drawing merupakan suatu gambar rancangan marking di suatu blok

pada pengerjaan di bengkel fabrikasi. Piece Drawing ini memiliki keunggulan dalam hal

marking profil, ukuran-ukuran profil serta direction dari profil tersebut, serta marking

flatbar, Bracket, Induk Plat dll. Sehingga dapat memudahkan pengerjaan dan

meminimkan jam orang (JO) di suatu galangan-galangan pembuatan kapal baru. Seiring

berjalannya waktu penggunaan tekhnologi dan software-software Piece drawing mulai

tidak digunakan dikarenakan penentuan ukuran plat dapat lagsung memakai Nesting

Drawing dan penggunaan detail, direction drawing pada Piece Drawing dapat langsung

diaplikasikan ke Nesting Drawing.

Konversi dari Piece Drawing ini biasa dijadikan untuk input Cutting Plan pda

mesin CNC Cutting sehingga sangat efisien dan dapat sangat menghemat waktu para

pekerja lapangan. Para pekerja dapat langsung memberikan kode pengerjaan pada input

Cutting Plan.

Kemajuan teknologi mesin CNC membuat gambar Nesting Drawing tidak bisa

langsung dipakai sebagai input Cuting Plan, sehingga perlu pembuatan input cutting plan

yang sesuai dengan system mesin CNC cutting tersebut.

Keyword: piece drawing, nesting drawing

Page 2: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

Production drawing is a major step shipbuilding, production drawing of the image is

obtained which is the flow of production drawing, namely: block division, working drawings,

material lists, drawing piece, profile sketch, plate nesting, cutting plan, steel lists, nc

program.

Piece Drawing is an image marking in a block design at work in the shop fabrication.

Drawing this piece has the advantage in terms of marking profile, measures the profile and

direction of the profile, as well as marking flatbar, Bracket, etc. Parent Plat. So as to

facilitate construction and minimize man hours (JO) in a shipyard, a new shipbuilding yard.

Over time the use of technology and software Piece begin drawing is not used because the

determination of the size of the wear plate can lagsung Nesting Drawing and the use of detail,

drawing on a Piece Drawing direction can be directly applied to the Nesting Drawing.

Conversion from Piece Drawing is commonly used as input to the CNC Cutting

machine Cutting Plan pda so it is very efficient and can greatly save time field workers. The

workers can immediately provide those working on the input code Cutting Plan.

Advances in technology make the image Nesting CNC machine Drawing can not be directly

used as input cuting Plan, so it needs to manufacture cutting plan that is appropriate input to

the system of CNC cutting machine.

Keywords: piece drawing, nesting drawing

1.1 Latar Belakang Masalah.

Marine consultant

merupakan perusahaan yang

melayani pesanan desain kapal dan

jasa konsultan. Dalam perannya

sebagai perusahaan konsultan kapal

melayani pesanan desain serta jasa

konsultasi dalam dan luar negeri,

perusahaan jasa ini secara tidak

langsung turut mengembangkan

galangan kapal di Indonesia.

Memang setiap galangan

kapal mempunyai divisi desain, akan

tetapi galangan tersebut masih

membutuhkan perusahaan jasa

konsultasi untuk mendukung proyek

pembangunan kapal baru.

Perusahaan konsultan desain

mempunyai keterbatasan akan

kondisi lapangan di galangan,

sehingga sering kali output desain

dari perusahaan konsultan tidak

singkron dengan kondisi real

dilapangan.

Divisi production drawing

memproduksi hasil desain Nesting

Page 3: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

drawing yang merupakan gabungan

dari piece drawing agar dapat

langsung dipakai sebagai cutting

plan oleh pihak galangan, dipakainya

Nesting drawing untuk

menggantikan piece drawing

dikarenakan nesting drawing

mempunyai kelebihan yang dapat

langsung dipakai dan dibuat cutting

plan tanpa harus menginputkan data,

ukuran secara manual seperti pada

piece drawing, sehingga proses

pngerjaan dapat lebih cepat dengan

ukuran tiap plat lebih presisi.

Setiap 2 minggu sekali

divisi ini dijadwalkan mengirimkan

production drawing secara bertahap ,

akan tetapi terdapat pada Blok B11A

Nesting Drawing dikembalikan

dengan catatan sudah tidak memakai

nesting drawing sebagai acuan

cutting drawing . Pada desain

nesting drawing ini pihak galangan

mengeluh dikarenakan mereka

menggunakan mesin fabrikasi yang

berbeda dan baru salah satunya:

Mesin cutting CNC Colombus

sehingga pengerjaan pemotongan

plat dilapangan terhambat oleh

proses pembuatan cutting plan

secara manual dan menyebabkan

produksi menjadi lebih lama

sehingga efeknya bisa sangat

merugikan kedua perusahaan.

Dari permasalahan yang

terjadi dibuatlah Input Cutting Plan,

sesuai dengan mesin CNC Columbus

yang merupakan konversi dari

Nesting drawing, sehingga galangan

dapat membuat cutting plan secara

otomatis dan dapat mengerjakan

proses cutting dengan lebih cepat.

1.2 Perumusan Masalah.

Dalam mengerjakan tugas

akhir ini ada beberapa

permasalahan yang harus

diselesaikan, permasalahannya

antara lain :

1. Bagaimanakah membuat

Nesting Drawing dari gambar

Piece Drawing ?

2. Bagaimanakah proses

pembuatan Input Cutting Plan

dari Nesting Drawing?

1.3 Batasan Masalah.

Dalam tugas akhir ini

dilakukan beberapa batasan

masalah agar pembahasan yang

dilakukan dapat terfokus pada

tujuannya sekaligus untuk

membatasi permasalahan agar tidak

terlalu meluas, pembatasan

masalah ini antara lain :

Page 4: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

1. Perencanaan desain

mengunakan software

AutoCad,

2. Pembuatan Nesting Drawing

dari Gambar piece.

3. Konversi dari Nesting Drawing

ke Input Cutting Plan.

1.4 Tujuan penulisan.

Tujuan yang ingin dicapai

dalam penulisan ini adalah untuk :

1. Mengetahui cara pembuatan

Nesting Drawing dari gambar

dari Piece Drawing.

2. Mengetahui proses pembuatan

Input Cutting Plan dari Nesting

Drawing.

1.5 Manfaat.

Manfaat yang di harapkan

dari tugas akhir ini adalah:

1. Dapat mengetahui output

desain dari konversi piece

drawing ke nesting drawing.

2. Dapat mengetahui konversi

nesting drawing ke Input

Cutting Plan secara rinci.

3. Dapat bermanfaat sebagai

tambahan pengetahuan dan

wawasan bagi mahasiswa pada

khususnya dan pembaca pada

umumnya.

4. Dengan adanya literatur ini

dapat dijadikan referensi untuk

pembutan Input Cutting Plan.

1.6 Metodologi Penelitian.

Penelitian dilakukan dengan

metodologi dan analisa gambar

sebagai berikut :

1. Persiapan

• Studi literatur

Kegiatan pencarian informasi

serta landasan teori yang

terkait dengan permasalahan.

2. Survei

• Mengamati hasil output dari

nesting drawing dengan

marking pada block 11A kapal

oil tanker 6500 LTDW.

3. Pengambilan Data

• Pengambilan data dimulai dari

hasil output piece drawing.

4. Tahap Desain dan

Perencanaan

• Perencanaan

Membuat dan merencanakan

tahap konversi dari piece

drawing ke nesting drawing.

• Desain

Membuat Input Cutting Plan

dari konversi nesting drawing

dengan software Auto Cad.

5. Analisa dan Kesimpulan

• Analisa

Analisa dilakukan untuk

mengetahui hasil konversi

desain piece drawing dan

Page 5: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

nesting drawing dengan

Software AutoCAD.

• Kesimpulan dan Saran

Tahap ini berisi kesimpulan

yang didapat setelah

melakukan analisa konversi

pada block 11A dengan

Software AutoCAD, serta

pemberian saran terhadap

pihak yang berkaitan dalam

penataan plat agar

meminimalis plat sisa.

2.1 Production Drawing

Production drawing

(gambar produksi) yaitu gambar

kerja yang akan dikirim ke bengkel

produksi (Sub Assembly dan

Assembly) untuk dibuat benda

aslinya. Gambar kerja tersebut

harus jelas, berisi tentang detail

konstruksi, dimensi, marking,

berbagai informasi dan metode

assembly karena merupakan suatu

bentuk komunikasi yang ingin

disampaikan drafter kepada pihak

yang melaksanakan pekerjaan di

bengkel produksi. Kejelasan dari

production drawing tersebut

merupakan faktor penentu

keberhasilan produksi. Karena

semakin lengkap informasi yang

diikutsertakan dalam gambar akan

mengurangi kesalahan

pembangunan konstruksi. Pihak

bengkel produksi akan lebih mudah

menginterpretasikan maksud

drafter. Sehingga pembangunan

konstruksi akan lebih ekonomis

dan efektif.

Production drawing

meliputi beberapa bagian gambar

konstruksi besar yaitu yard plan,

block division dan lines plan. Dari

ketiga gambar konstruksi besar

tersebut akan dipecah menjadi

beberapa bagian gambar yang lebih

komplek, menurut block

divisionnya masing-masing.

Gambar konstruksi yang dimaksud

adalah working drawing/shop

drawing, dilengkapi dengan data

perhitungan berat konstruksi yang

disebut material list. Dari working

drawing dan material list,

selanjutnya akan dipecah lagi

menjadi bagian yang lebih kecil

dan dibuat gambar benda kerja

tiap-tiap profil. Gambar benda

kerja ini disebut piece drawing dan

profile sketch. Setelah profile

sketch selesai maka dari gambar ini

akan dibuatkan benda aslinya.

Untuk itu perlu dibuatkan alur

potong yang sesuai dengan mesin

CNC, agar tidak banyak pelat yang

terbuang. Sehingga perlu dibuatkan

nesting plate, cutting plan dan

steel list. Setelah semua selesai,

Page 6: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

kemudian dibuatkan NC program

dan dimasukkan ke mesin CNC

untuk dilakukan pemotongan

secara otomatis

Alur pembuatan production

drawing dapat dilihat dalam

Gambar 1.1 berikut:

Gambar 2.1 Alur pembuatan Production

Drawing.

2.2. Piece Drawing

Piece Drawing merupakan

suatu gambar rancangan marking di

suatu blok pada pengerjaan di

bengkel fabrikasi. Piece Drawing

ini memiliki keunggulan dalam hal

marking profil, ukuran-ukuran

profil, direction dari profil tersebut,

serta marking flatbar, Bracket,

Induk Plat dll.

Kerja piece drawing adalah

berfungsi menyampaikan ke kerja

yard dengan merubah informasi

drawing dari desain drawing dan

gambar kerja kesatuan unit part.

Maka dari itu pengambilan

keputusan dalam rapat seperti

technical production, design

contruction dll.merupakan tujuan

yang harus memerlukan ketepatan

dan informasi tanpa harus

menggangu proses berikutnya.

Gambar 2.2 Contoh sebuah Piece drawing.

Pada Production Drawing

ini piece drawing sangatlah penting

sebagai acuan pembuatan plat,

disini para pekerja lapangan

melihat ukuran, marking, detail,

PRODUCTION

YARD

BLOCK

BODY

WORKING

MATERIAL

PIECE

PROFILE

STEEL LIST

CUTTING

NESTING

NC

Page 7: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

dari gambar piece drawing. Akan

tetapi saat ini, pihak galangan

banyak yang tidak memakai piece

drawing dikarenakan piece drawing

terlalu memakan waktu pengerjaan

plat. Para pekerja lapangan harus

memasukkan data plat untuk dibuat

Cutting plannya.

2.3 Nesting Drawing

Nesting merupakan Alur

potong plat dengan metode gambar

susunan dalam pemotongan plat.

Dimana plat - plat yang akan

dipotong disusun secara teratur.

Posisi dan letak harus ditentukan

karena untuk mengurangi space

yang kosong. Pada production

drawing nesting merupakan salah

satu alur dalam menentukan berapa

banyak plat yang digunakan

Gambar 2.3 Contoh sebuah Nesting

drawing.

Pada production drawing,

nesting drawing juga dapat

berfungsi sebagai Cutting Plan

sehingga tidak perlu memasukkan

data secara manual utuk membuat

Cuting plannya seperti pada piece

drawing , kekurangan dari nesting

ini adalah kurangnya detail

drawing sehingga para pekerja

masih memerlukan piece drawing.

2.4 Konversi dari Piece

Drawing ke Nesting

Drawing

Konversi drawing ini

bertujuan untuk melengkapi

kekurangan dari Nesting

Drawing dan menggunakan

Nesting drawing lebih multi

fungsi yang mencangkup

piece drawing, kebutuhan

material, serta input dari

Cutting Plan .

2.4.1 Pada Piece Drawing

Pada piece drawing

ini desain drawing memiliki

banyak Detail, Direction, dan

Dimension Drawing yang

akan dipindahkan dan

dikonversikan dengan piece

drawing.

B11-101

B11-S

201

B11-S

202

B11-S

203

B11-S

204

B11-S

205

B11-S

206

B11-S207 B11-S208 B11-S209 B11-S210 B11-S211 B11-S212 B11-S213

B11-S214 B11-S215 B11-S216

B11-S217B11-S218 B11-S219B1

1-P10

1

B11-P

101

B11-P

101

FOR

BOTTOM

W.PL-B11A-1P<IN-MA>

WING PLATE

Gambar 2.4.1 Contoh sebuah Piece

Drawing yang akan dikonversi.

2.4.2 Pada Nesting Drawing

Pada Nesting Drawing

ini merupakan desain nesting

yang telah ditata terlebih

dahulu menggunanakan

Page 8: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

software AUTOCAD,

Nesting Drawing hanya

berbentuk Plat tanpa

Direction, dan Detail

Drawing, hanya sebuah

informasi block pengerjaan

block saja yang terdapat pada

Nesting Drawing.

+20

B11-WBHD1-1P

B11A-137T1-1P

B11A-4L1-1P B11A-4L2-1P

B11A-TTOP-1P

Gambar 2.4.2 Contoh sebuah

Nesting Drawing yang akan

dikonversi.

2.4.2 Hasil Konversi

Konversi Piece

drawing ke Nesting drawing

ini adalah memindahkan

marking, direction dari piece

ke Output nesting drawing.

Sehingga Output nesting

drawing yang sebelumnya

hanya mempunyai satu

marking identitas plat ,

menjadi sebuah gambar

nesting yang juga dapat

berfungsi langsung sebagai

input drawing Cutting Plan.

Setelah dikonversikan

dari Piece Drawing dan

Nesting Drawing, didapat

gambar Nesting drawing

yang multifungsi dan

mencangkup semua fungsi

dari Piece Drawing, serta

dapat langsung digunakan

untuk Input Cutting Plan.

B11-101

B11-101 B11-101

B11-101

B11-101

B11-

S201

B11-

S202

B11-

S203

B11-

S204

B11-

S205

B11-

S206

B11-S207 B11-S208 B11-S209 B11-S210 B11-S211 B11-S212 B11-S213

B11-S214 B11-S215 B11-S216

B11-S217 B11-S218 B11-S219B11-

P101

B11-P101

B11-

P101WL_1M WL_1M WL_1M WL_1M

B11-P101

+20

FOR

TOP

AFT

BOTTOM

FOR

TOP

AFT

BOTTOM

FOR

TOP

AFT

BOTTOM

FOR

AFT

CL

TOP

CL

BOTT

OM

B11-WBHD1-1P

B11A-137T1-1P

B11A-4L1-1P B11A-4L2-1P

B11A-TTOP-1P

Gambar 2.4.3 Contoh Hasil

sebuah Nesting Drawing yang

telah dikonversi.

2.5 Konversi dari Nesting

Drawing ke Input Cutting

plan

Penggunaan mesin

CNC Cutting yang berbeda

menyebabkan Nesting

Drawing tidak bisa langsung

dijadikan input Cutting plan,

Sehingga diperlukan konversi

lagi untuk dijadikan input

drawing Cutting Plan.

FR33

FR34

FR35

FR36

FR37

FR38

FR39

FR40

FR41

WL5

WL6

WL7 UP

S1018

AFT+20

ROLL AXIS

ROLL AXIS

S1017

S1016

H4

Gambar 2.5.1 Contoh sebuah

Nesting Drawing yang akan

dikonversi.

Pada hasil konversi inputan

Cutting plan gambar Nesting plat

hanya terdiri garis tanpa satupun

Detail, Dimension, Direction dan

gambar hasil konversi harus pada

posisi x,y (0,0) sebagai titik acuan

Cutting plan.

Agar dapat dibaca dan

langsung diberi kode pengerjaan

Page 9: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

Cutting , gambar hanya memakai 4

layer yaitu:

• Cutting bewarna merah

• Mark line berwarna hitam (di

software AutoCad berwarna

putih)

• Hole Berwarna biru

• 0 berwarna abu-abu , digunakan

sebagai standard batas plat.

Gambar 2.5.2 Contoh

sebuah Input Cutting

Drawing yang telah

dikonversi.

2.6 Mesin CNC

Awal lahirnya mesin CNC

(Computer Numerically Controlled)

bermula dari 1952 yang

dikembangkan oleh John Pearseon

dari Institut Teknologi Massachusetts,

atas nama Angkatan Udara Amerika

Serikat. Semula proyek tersebut

diperuntukkan untuk membuat benda

kerja khusus yang rumit. Semula

perangkat mesin CNC memerlukan

biaya yang tinggi dan volume unit

pengendali yang besar. Pada tahun

1973, mesin CNC masih sangat mahal

sehingga masih sedikit perusahaan

yang mempunyai keberanian dalam

mempelopori investasi dalam

teknologi ini. Dari tahun 1975,

produksi mesin CNC mulai

berkembang pesat. Perkembangan ini

dipacu oleh perkembangan

mikroprosesor, sehingga volume unit

pengendali dapat lebih ringkas.

Dewasa ini penggunaan mesin

CNC hampir terdapat di segala

bidang. Dari bidang pendidikan dan

riset yang mempergunakan alat-alat

demikian dihasilkan berbagai hasil

penelitian yang bermanfaat yang tidak

terasa sudah banyak digunakan dalam

kehidupan sehari-hari masyarakat

banyak.

Akan tetapi penggunaan CNC

cutting yang berbeda menyebabkan

input cutting tidak dapat langsung

dibaca oleh mesin CNC, contohnya

mesin CNC Columbus yang hanya

dapat membaca input cutting plan

yang berisi max 5layer tanpa marking.

Hal ini membuat para pekerja

lapangan bekerja lebih karena harus

memarking kembali plat yang sudah

terpotong.

Page 10: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

Gambar 2.6.1 Contoh sebuah CNC

Cutting .

2.7 Ship Shell Standard

Drawing

Standard kerja Production

Drawing merukakan sebuah

standard drawing dari Jepang yang

dianggap paling efisien untuk

penggambaran production drawing.

Standard ini dibuat sebagai

panduan kerja production drawing

Pada standard drawing ini

mencangkup semua prosedur dari

kerja production drawing, dan

peraturan-peraturan marking

drawing. Sebenarnya standard kerja

ini merupakan referensi yang

bermula dari pengalaman bertahun-

tahun dijepang, oleh PT.Terafulk di

terjemahkan dalam bahasa

Indonesia.

Standard kerja drawing

yang dipakai dalam proses konversi

adalah:

Petunjuk

gambar

kerja

marking

plat

Petunj

uk

pada

nesting

drawin

g

markin

g plat

Keteranga

n

B27-206 - Merupaka

n post

number,

post

number

digunakan

sebagai

penandaan

kerja blok

pada piece

drawing,

pada

nesting

post

drawing

dihapus

S401 B27-

S401

Merupaka

n sebuah

penandaan

pada

marking

line anak

Page 11: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

plat yang

menempel

pada

induk plat,

B27

merupaka

n

penandaan

nama

blok, S

merupaka

n

penandaan

untuk

anak plat,

401

merupaka

n kode

kerja dan

peletakka

n anak

plat pada

induk plat.

B27-

P206

B27-

P206

Merupaka

n sebuah

penandaan

pada

marking

line Induk

plat yang

bersilang

menempel

Induk plat

yang

lainnya.

B27

merupaka

n

penandaan

nama

blok, P

merupaka

n

penandaan

untuk

Induk plat

yang

bersilang

dengan

induk plat

lainnya,

kode 206

merupaka

n

penandaan

prosedur

kerja

F.PL-

146-1-

B27-1P

<AFT-

MA>

B

2

7

-

1

4

6

T

1

Pada

Frame

Plate F.PL

merupaka

n

Penandaa

n Frame

Plate

dihapus.

Page 12: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

-

1

P

B27

merupaka

n

penandaan

nama blok

. 146

merupaka

n posisi

frame,

kode T1

hanya

terdapat

pada

frame

yang

terlatak

secara

melintang

dan

merupaka

n

penandaan

kerja

peletakan

plat,

dimulai

dari

bawah

{Bottom}.

1P terletak

pada

posisi

Port-Side.

Penandaa

n <AFT-

MA>

Dihapus

B.PL-

BKL146-

B27-

1P/S<IN-

MA>

B27-

BKL-

146T-

1P/S

Pada

Bracket

Plate

B.PL

merupaka

n

Penandaa

n Bracket

Plate

dihapus.

B27

merupaka

n

penandaan

nama

blok. BKL

merupaka

n

penandaan

bracket

tersebut

menempel

pada

frame

secara

memanjan

g, 146T

merupaka

n posisi

Page 13: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

frame,

1P/S

merupaka

n kode

bracket

mempuny

ai 2

bracket

dengan

ukuran

yang sama

pada Port-

side dan

Starboard-

side .

Penandaa

n <IN-

MA>

Dihapus

B.PL-

B5L-1-

B27-

1P/S<AF

T-MA>

B27-

BKT-

5L1-

1P/S

Pada

Bracket

Plate

B.PL

merupaka

n

Penandaa

n Bracket

Plate

dihapus.

B27

merupaka

n

penandaan

nama

blok. B5L

merupaka

n posisi

frame dari

CL,

dihitung

dengan

jarak

frame dari

CL. 1

merupaka

n kode

kerja

penempat

an

bracket.B

KT

merupaka

n

penandaan

bracket

tersebut

menempel

pada

frame

secara

mlintang, ,

1P/S

merupaka

n kode

bracket

mempuny

Page 14: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

ai 2

bracket

dengan

ukuran

yang sama

pada Port-

side dan

Starboard-

side,

Penandaa

n <AFT-

MA>

Dihapus

F.PL-

10L-1-

B27-

1P<IN-

MA>

B27-

10L1-

1P

Pada

Frame

Plate F.PL

merupaka

n

Penandaa

n Frame

Plate

dihapus.

B27

merupaka

n

penandaan

nama blok

. 10

merupaka

n posisi

frame dari

CL yaitu

6000mm

dari CL,

kode L1

hanya

terdapat

pada

frame

yang

terlatak

secara

memanjan

g dan

merupaka

n

penandaan

kerja

peletakan

plat,

dimulai

dari

bawah

{Bottom}.

1P terletak

pada

posisi

Port-Side.

Penandaa

n <IN-

MA>

Dihapus

W.PL-

B27-7-

1P/1S<I

N-MA>

B11A-

WBH

D7-1P

Pada

Wing

Plate

W.PL

Page 15: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

merupaka

n

Penandaa

n Wing

Plate

dihapus

dan

diganti

dengan

kode

WBHD.

B27

merupaka

n

penandaan

nama blok

. kode

WBHD

hanya

terdapat

pada wing

plat yang

terletak

secara

memanjan

g dan

tanda 7

merupaka

n

penandaan

kerja

peletakan

plat, 1P

terletak

pada

posisi

Port-Side.

Penandaa

n <IN-

MA>

Dihapus

T.TOP-

B27-2-

1P/S

<LOW-

MA>

B27-

TTOP

2-1P/S

Pada

Tanktop

Plate

T.TOP

merupaka

n

Penandaa

n Wing

Plate

dihapus

dan

diganti

dengan

kode

TTOP.

B27

merupaka

n

penandaan

nama blok

. kode

TTOP2

merupaka

n

penandaan

Page 16: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

kerja

peletakan

plat

dimulai

dari jarak

terdekat

dengan

{CL}

dikecualik

an pada

penandaan

Tanktop

yang

terletak

diantara

posisi

P&S atau

pada CL,

penandaan

Tanktop

tersebut

harus

mendapat

kode kerja

paling

akhir, 1P

terletak

pada

posisi

Port-Side.

Penandaa

n <IN-

MA>

Dihapus

NOTE:

(01) Ketika tidak ada

nama sama pada P,S

yang dikombinasikan P

atau S pada piece

drawing tetapi ada

petunjuk P/S pada part

name gambar kerja

(atau tabel bahan) maka

P dan S pada part name

tidak dipakai.

(Cara menggunakan PS

tidak sama, mengacu

pada paragraph 3

HMS009)

(02) Memakai S atau

P pada partname seperti

yang ditunjukkan diatas,

digunakan hanya ketika

tiap bahan P dan S

mempunyai nama yang

sama.

(03) Penggunaan P/S

harus dibedakan dengan

PS, pada PS merupakan

posisi plat terletak pada

CL diantara Port-side

dan Starboard.

(04) Penggunaan

anak panah direction

pada piece drawing

untuk selanjutnya

Page 17: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

dihapus pada nesting

drawing , penggunaan

marking direction

selanjutnya dipindah ke

tiap sisi plat

BAB III

METODOLOGI

Langkah – langkah metode yang

digunakan dalam tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:

3.1 Survey/ Study Literarur

3.1.1 Data dari gambar

pada Block B11A

Gambar 3.1.1 Block

B11

Pada gambar 3.1 Block 11

merupakan gambar posisi

block B11 dimana block

tersebut dipecah menjadi 2

bagian A[portside], dan

B[Starboard side] yang

terletak pada double bottom

di kapal Tanker 6500

LTDW.

Data gambar yang akan

dianalisa

a. Piece Drawing

Data Piece Drawing

akan dianalisa dan

dikonversikan menjadi

gambar nesting

drawing.

b. Nesting Drawing

Data Nesting drawing

yang telah ditata

dengan software

AUTOCAD akan

dianalisa, dan

dikonversi dengan

piece drawing pada

gambar ini ditentukan

penggunaan input

Cutting Plan.

3.1.2 Dari Standard Kerja

Drawing

Dalam proses pembuatan

drawing, serta konversi

piece drawing ke nesting

drawing, mengacu pada

standard kerja drawing.

3.2 Pengumpulan Data

− Data hasil survey

Dari hasil survey

didapatkan data dan

informasi tentang gambar

Detail, direction drawing

dari piece drawing. Disini

dilakukan pengamatan

Page 18: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

tentang detail dan direction

yang akan dikonversi ke

nesting drawing. Hasil

penataan plat nesting

didapat data letak frame,

tiap plat dan posisi plat

yang akan dijadikan bahan

konversi.

− Data dari internet

Data dari internet

diperlukan untuk

melengkapi kekurangan

data – data dari hasil survey

yang tidak didapatkan yakni

macam – macam mesin

CNC yang dapat

mengakibatkan perbedaan

input Cutting plan .

− Data dari referensi dan studi

literatur yang menunjang.

Tempat yang untuk

pengumpulan data yang

dibutuhkan untuk tugas

akhir ini adalah :

a. Perpustakaan PPNS-ITS

Adapun data yang

dibutuhkan adalah

mengenai studi

literature dan refrensi

yang dapat menunjang

dalam pengerjaan

tugas akhir ini.

b. Perpustakaan ITS Pusat

Adapun data yang

dibutuhkan adalah

mengenai studi

literature dan refrensi

yang dapat menunjang

dalam pengerjaan

tugas akhir ini.

3.3 Konversi dari Piece drawing

ke Nesting Drawing

Setelah melakukan

pengumpulan data selanjutnya

yaitu menganalisa hasil

informasi data dari Piece

Drawing, disini akan dipindah

dan dicocokkan dengan nesting

yang sudah ditata terlebih

dahulu dengan software

AUTOCAD. Konversi harus

sesuai dengan letak frame tiap

plat dan posisi plat.

3.4 Perencanaan pembuatan

Input Cutting Plate Desain

Dalam Perencanaan pembuatan

ini bertujuan untuk pembuatan

input cutting desain sesuai

dengan tipe Mesin CNC, yang

ada di galangan. Input desain

ini dibuat dari gambar nesting

drawing dengan hanya

memakai 4 layer agar dapat

Page 19: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

langsung diberi kode kerja

mesin CNC oleh pihak

galangan.

3.5 Alur penelitian

Metodologi yang

dilakukan pada

percobaan ini

berdasarkan pada flow

chart yang ditunjukan

pada gambar 3.5.1 di

bawah ini:

Pembuatan Nesting

Gambar 3.5.1 Flow Chart

Pengerjaan Tugas Akhir

Pada Gambar Flow Chart

3.5.1 Diperlihatkan alur

pembuatan tugas akhir

dengan proses sebagai

berikut:

− Literatur, Internet,

Survey Didapat:

• Data gambar

piece drawing

Block B11A,

dan gambar

nesting B11A

yang sudah

ditata pada steel

plate.

• Data dari Ship

Shell Standard

Drawing

• Data pembuatan

Cutting Plan

− Pembuatan Nesting

Drawing

• Pengumpulan

data semua piece

drawing pada

blok B11A.

Dilakukan

pengumpulan

data semua

gambar piece

Page 20: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

tiap plat pada

blok B11A.

• Pengidentifikasi

an penggunaan

marking plat

pada piece

drawing Blok

B11A.

Semua gambar

piece dianalisa

dan

diidentifikasi

penggunaan

marking plat

yang terdapat

pada gambar

piece drawing

tersebut.

• Penggantian

detail drawing

pada piece

drawing sesuai

dengan Ship

Shell Standard

Drawing.

Penggantian

detail drawing

dilakukan

menggantikan

marking plat

yang terdapat

pada piece

drawing, sesuai

dengan Ship

Shell Standard

Drawing.

• Konversi

gambar piece

drawing dengan

gambar nesting

drawing yang

sudah ditata

dengan cara

meng copy-

pastekan gambar

piece drawing

pada nesting

drawing yang

sudah ditata

tersebut.

Dikonversikan

dengan gambar

nesting yang

tnpa marking

dan sudah ditata

pada steelplat

dengan gambar

piece yang

sudah diubah

markingnya,,

konversi ini

dilakukan

dengan cara

meng-copy

pastekan detail

drawing yang

telah diubah ke

Page 21: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

gambar nesting

tersebut.

• Didapat hasil

nesting drawing

blok B11A

Didapat hasil

gambar nesting

Blok B11A, Dan

dapat langsung

diproses ke

pembuatan Input

Cutting Plan.

− Pembuatan Input

Cutting Plan

• Pembuatan

steelplate .

Dilakukan

pembuatan

steelplate sesuai

dengan gambar

nesting pada

blok B11A,

• Penambahanan

4layer Baru

Penambahan

4layer baru

(0,cutting,hole,

marking line)

pada steelplate

dengan

pengaturan :

- Layer 0

berwarna

abu-abu

- Cutting

berwarna

merah

- Hole berwarna

biru

- Marking line

berwarna

putih

• Format

steelplate x,y

“0,0”

Digunakan

format awal

gambar

steelplate

diawali pada

posisi sumbu

x=0, dan y=0

• Data hasil

nesting drawing

B11A di

hilangkan semua

detail

drawingnya dan

semua gambar

nesting drawing

memakai layer

“0”.

Gambar hasil

jadi nesting

drawing di ubah

Page 22: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

semua marking

platnya dan

semua gambar

nesting memakai

layer 0 dengan

berwarna abu-

abu.

• Pemindahan

gambar nesting

yang telah

diubah ke format

input cutting

plan.

Pemindahan

gambar nesting

yang sudah

berformat layer

0, ke format

input cutting

plan dengan cara

mengcopy-

pastekan gambar

nesting tersebut

ke format input

cutting plan

• Penyesuaian

gambar nesting

drawing,

disesuaikan

dengan 4layer

pada format

steel plate input

cutting plan.

Dilakukan

penyesuaian

gambar nesting

dengan layer

pada input

cutting plan.

• Didapat hasil

input cutting

plan blok B11A.

Setelah didapat

hasil input

cutting plan

merupakan akhir

dari pembuatan

tugas akhir ini,

dengan catatan

format input

cutting plan

tersebut

dikembalikan

detail drawingya

untuk marking

tiap plat setelah

plat tsb dicutting

dengan mesin

cnc.

BAB IV

ANALISA DAN

PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi komponen

kontruksi pada piece dan

nesting drawing

Page 23: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

Sebelum proses konversi

detail drawing, gambar dasar piece

drawing merupakan bahan awal

untuk proses penggantian detail

drawing yang kemudian

pengkonversian dari piece ke

nesting drawing. Identifikasi

diperlukan untuk mengetahui

pengidentifikasian plat-plat yang

terdapat pada piece dan nesting

drawing, serta symbol marking

diperlukan dengan tujuan untuk

memberikan perintah pengerjaan

maupun penempatan plat.

• Identifikasi

komponen pada

piece drawing:

Nama

komponen

:

Keterangan :

Wing plat • Induk plat W.PL-

B11A-1-1P/1S <IN-

MA>

• Anak plat

S201-S216

• Frame plat

Fr.127,130,133

Tanktop

plat

• Induk plat T.TOP-

B11A-C <LOW-MA>

• Anak plat

S201-S202

• Frame plat

Fr.127,130,133

• Tanktop plat T.TOP-

B11A-1-1P/S <UP-

MA>

• Induk plat T.TOP-

B11A-2-1P/S <LOW-

MA>

• Anak plat

S201-S219

• Frame plat

Fr.127,130,133

• Wing plat

W.PL

• Induk plat T.TOP-

B11A-3-1P/1S <UP-

MA>

• Wing plat

W.PL

• Induk plat T.TOP-

B11A-4-1P/1S

<LOW-MA>

• Anak plat

S201-S219

• Frame plat

Fr.127-Fr.135

• Wing plat

W.PL

• Induk plat T.TOP-

B11A-5-1P/S <UP-

MA>

• Frame plat

Fr.127,128,129

,130

Frame plat • Induk plat F.PL-127-

Page 24: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

1-B11A-1P <FORE-

MA>

• Anak plat

S201-S209

• Induk plat F.PL-127-

2-B11A-1P <FORE-

MA>

• Anak plat

S201-S202

• Frame plat F.PL-128-

1-B11A-1P <FORE-

MA>

• Frame plat F.PL-129-

1-B11A-1P <AFT-

MA>

• Induk plat F.PL-130-

1-B11A-1P <FORE-

MA>

• Anak plat

S201-S208

• Induk plat F.PL-130-

2-B11A-1P <FORE-

MA>

• Anak plat

S201-S208

• Frame plat F.PL-131-

1-B11A-1P <FORE-

MA>

• Frame plat F.PL-132-

1-B11A-1P <FORE-

MA>

• Induk plat F.PL-133-

1-B11A-1P <FORE-

MA>

• Anak plat

S201-S207

• Induk plat F.PL-133-

2-B11A-1P <FORE-

MA>

• Anak plat

S201-S207

• Frame plat F.PL-134-

1-B11A-1P <AFT-

MA>

• Frame plat F.PL-135-

1-B11A-1P <FORE-

MA>

• Induk plat F.PL-136-

1-B11A-1P <FORE-

MA>

• Anak plat

S201-S202

• Frame plate

Fr.1L1,2L1,3L

2

• Induk plat F.PL-137-

3-B11A-1P/S

<FORE-MA>

• Frame plat

Fr.3L1

• Induk plat F.PL-3L-1-

B11A-1P <IN-MA>

• Frame plat

Fr.3L1

• Frame plat F.PL-4L-

1-B11A-1P <IN-MA>

Page 25: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

• Frame plat F.PL-4L-

2-B11A-1P <IN-MA>

Bracket

plat

• Bracket plat B.PL-2L-

1-B11A-1P/S <IN-

MA>

• Bracket plat B.PL-5L-

1-B11A-1P/S <IN-

MA>

• Bracket plat B.PL-6L-

1-B11A-1P/S <IN-

MA>

Identifikasi

komponen

pada

gambar

piece:

Keterangan:

W.PL-

B11A-1-

1P/S<IN-

MA>

W.PL merupakan

identifikasi sebuah wing

plat yang merupakan

nama awal plat

diteruskan B11A yang

merupakan nama blok

dengan ditandai dengan

nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat,

serta penandaan 1P/1S

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut tersebut pada

P.Side dan S.Side, <IN-

MA> merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

T.TOP-

B11A-C

<LOW-

MA>

T.TOP merupakan

identifikasi sebuah

tanktop plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan B11A

yang merupakan nama

blok serta penandaan

C yang merupakan kode

letak plat tersebut,

<LOW-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

T.TOP-

B11A-1-

1P/S <UP-

MA>

T.TOP merupakan

identifikasi sebuah

tanktop plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan B11A

yang merupakan nama

blok dengan ditandai

dengan nomor 2 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat,

serta penandaan 1P/1S

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut tersebut pada

Page 26: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

P.Side dan S.Side, <UP-

MA> merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

T.TOP-

B11A-2-

1P/S

<LOW-

MA>

T.TOP merupakan

identifikasi sebuah

tanktop plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan B11A

yang merupakan nama

blok dengan ditandai

dengan nomor 2 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat,

serta penandaan 1P/1S

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut tersebut pada

P.Side dan S.Side,

<LOW-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

T.TOP-

B11A-3-

1P/S <UP-

MA>

T.TOP merupakan

identifikasi sebuah

tanktop plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan B11A

yang merupakan nama

blok dengan ditandai

dengan nomor 3 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat,

serta penandaan 1P/1S

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut tersebut pada

P.Side dan S.Side, <UP-

MA> merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

T.TOP-

B11A-4-

1P/S

<LOW-

MA>

T.TOP merupakan

identifikasi sebuah

tanktop plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan B11A

yang merupakan nama

blok dengan ditandai

dengan nomor 4 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat,

serta penandaan 1P/1S

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut tersebut pada

P.Side dan S.Side,

<LOW-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

T.TOP-

B11A-5-

1P/S <UP-

MA>

T.TOP merupakan

identifikasi sebuah

tanktop plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan B11A

yang merupakan nama

Page 27: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

blok dengan ditandai

dengan nomor 5 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat,

serta penandaan 1P/S

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada P.Side

dan S.Side, <UP-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

F.PL-127-1-

B11A-1P

<AFT-MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 127

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada Portside ,

<AFT-MA> merupakan

kode indikasi arah

pandang plat.

F.PL-127-2-

B11A-1P

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

<FORE-

MA>

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 127

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 2 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada Portside ,

<FORE-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

F.PL-128-1-

B11A-1P

<FORE-

MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 128

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

Page 28: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

tersebut pada Portside ,

<FORE-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

F.PL-129-1-

B11A-1P

<AFT-MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 129

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada Portside ,

<AFT-MA> merupakan

kode indikasi arah

pandang plat.

F.PL-130-1-

B11A-1P

<FORE-

MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 130

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada Portside ,

<FORE-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

F.PL-130-2-

B11A-1P

<FORE-

MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 130

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 2 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada Portside ,

<FORE-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

F.PL-131-1-

B11A-1P

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

Page 29: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

<FORE-

MA>

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 131

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada Portside ,

<FORE-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

F.PL-132-1-

B11A-1P

<FORE-

MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 132

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada Portside ,

<FORE-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

F.PL-133-1-

B11A-1P

<FORE-

MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 133

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada Portside ,

<FORE-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

F.PL-133-2-

B11A-1P

<FORE-

MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 132

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 1 yang

Page 30: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada Portside ,

<FORE-MA>

merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

F.PL-134-1-

B11A-1P

<AFT-MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 134

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada Portside ,

<AFT-MA> merupakan

kode indikasi arah

pandang plat.

F.PL-135-1-

B11A-1P

<AFT-MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah

frame plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 135

yang merupakan nomor

frame dengan ditandai

nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P

yang merupakan kode

jumlah penggunaan plat

tersebut pada Portside ,

<AFT-MA> merupakan

kode indikasi arah

pandang plat.

F.PL-136-

1-B11A-

1P

<FORE-

MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah frame

plat yang merupakan

nama awal plat diteruskan

130 yang merupakan

nomor frame dengan

ditandai nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P yang

merupakan kode jumlah

penggunaan plat tersebut

pada Portside , <FORE-

MA> merupakan kode

Page 31: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

indikasi arah pandang

plat.

F.PL-137-

1-B11A-

1P/S

<AFT-

MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah frame

plat yang merupakan

nama awal plat diteruskan

137 yang merupakan

nomor frame dengan

ditandai nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta penandaan 1P yang

merupakan kode jumlah

penggunaan plat tersebut

pada Portside , <AFT-

MA> merupakan kode

indikasi arah pandang

plat.

F.PL-3L-

1-B11A-

1P <IN-

MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah frame

plat yang merupakan

nama awal plat diteruskan

3L yang berarti 3 jarak

frame dari Centre line

dengan ditandai nomor 1

yang merupakan kode

kerja untuk penempatan

plat dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta 1P yang merupakan

kode jumlah penggunaan

plat tersebut pada

Portside , <IN-MA>

merupakan kode indikasi

arah pandang plat.

F.PL-4L-

1-B11A-

1P <IN-

MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah frame

plat yang merupakan

nama awal plat diteruskan

4L yang berarti 4 jarak

frame dari Centre line

dengan ditandai nomor 1

yang merupakan kode

kerja untuk penempatan

plat dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta 1P yang merupakan

kode jumlah penggunaan

plat tersebut pada

Portside , <IN-MA>

merupakan kode indikasi

arah pandang plat.

F.PL-4L-

2-B11A-

1P <IN-

MA>

F.PL merupakan

identifikasi sebuah frame

plat yang merupakan

nama awal plat diteruskan

4L yang berarti 4 jarak

frame dari Centre line

dengan ditandai nomor 2

yang merupakan kode

kerja untuk penempatan

plat dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta 1P yang merupakan

Page 32: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

kode jumlah penggunaan

plat tersebut pada

Portside , <IN-MA>

merupakan kode indikasi

arah pandang plat.

B.PL-2L-

1-B11A-

1P/S <IN-

MA>

B.PL merupakan

identifikasi sebuah

bracket plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 2L yang

berarti 2 jarak frame dari

Centre line dengan

ditandai nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta 1P/S yang

merupakan kode jumlah

penggunaan plat tersebut

pada P.Side dan S.Side ,

<IN-MA> merupakan

kode indikasi arah

pandang plat.

B.PL-5L-

1-B11A-

1P/S <IN-

MA>

B.PL merupakan

identifikasi sebuah

bracket plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 5L yang

berarti 5 jarak frame dari

Centre line dengan

ditandai nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta 1P/S yang

merupakan kode jumlah

penggunaan plat tersebut

pada P.Side dan S.Side ,

<IN-MA> merupakan

kode indikasi arah

pandang plat.

B.PL-6L-

1-B11A-

1P/S <IN-

MA>

B.PL merupakan

identifikasi sebuah

bracket plat yang

merupakan nama awal

plat diteruskan 6L yang

berarti 6 jarak frame dari

Centre line dengan

ditandai nomor 1 yang

merupakan kode kerja

untuk penempatan plat

dan B11A yang

merupakan nama blok,

serta 1P/S yang

merupakan kode jumlah

penggunaan plat tersebut

pada P.Side dan S.Side ,

<IN-MA> merupakan

kode indikasi arah

pandang plat.

Note:

(1) Induk plat adalah plat yang

mempunyai plat lain (anak

plat) yang menempel pada

Page 33: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

bagian plat tersebut.

(2) Anak plat adalah plat yang

menempel pada induk plat,

anak plat bisa berupa profil,

bracket,dll.

(3) Port side dan Starboard side

merupakan petunjuk bagian

kiri (port) dan kanan

(starboard) kapal.

(4) Kode <AFT-MA>,<IN-

MA>,<LOW-MA>,<UP-

MA>,<FORE-MA> kode ini

diberlakukan pada piece

drawing dan mengandung arti

cara pandang plat dengan

potongan melintang kapal

dilihat dari belakang ke

depan(aft view), potongan

memanjang-vertikal kapal

dilihat dari luar ke dalam (in

view), potongan memanjang-

horizontal kapal dilihat dari

atas ke bawah(low view)

• Identifikasi symbol

mark piece drawing:

Symbol mark: Keterangan:

S2xx S= Indikasi anak

plat

2= Kode

pembuatan anak

plat

xx= Nomor urut

anak plat

Fr.xxx xxx= nomor

frame

T= Indikasi

frame melintang

Fr.xLx xx= nomor

frame

L= Indikasi

frame

memanjang

TTOP-x TTOP= Tanktop

plat

x= kode

peletakkan plat

W.PL W.PL= Wing

plat /bulkhead

plat

Dimension

Merupakan

identifikasi dari

dimensi dari

plat, Dimension

ini hanya akan

terdapat pada

seluruh gambar

piece

Direction

FOR

Merupakan

Identifikasi dari

direction dari

plat, dan

digunakan untuk

melihat cara

pandang plat..

Page 34: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

• Identifikasi

komponen pada

nesting drawing:

Nama

komponen:

Keterangan :

Wing plat • Induk plat B11A-

WBHD1-1P

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S216]

• Frame plat

B11-

127T,B11-

130T,B11-

133T

• Induk plat B11A-

WBHD1-1S

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S216]

• Frame plat

B11-

127T,B11-

130T,B11-

133T

Tanktop

plat

• Induk plat B11A-

TTOP-C

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S202]

• Frame plat

B11-

127T,B11-

130T,B11-

133T

• Tanktop plat B11A-

TTOP1-1P

• Tanktop plat B11A-

TTOP1-1S

• Induk plat B11A-

TTOP2-1P

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S219]

• Frame plat

B11-

127T,B11-

130T,B11-

133T

• Wing plat

WBHD

• Induk plat B11A-

TTOP2-1S

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S219]

• Frame plat

B11-

127T,B11-

130T,B11-

133T

• Wing plat

WBHD

• Induk plat B11A-

Page 35: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

TTOP3-1P

• Wing plat

WBHD

• Induk plat B11A-

TTOP3-1S

• Wing plat

WBHD

• Induk plat B11A-

TTOP4-1P

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S219]

• Frame plat

[B11-127T]-

[B11-135T]

• Wing plat

WBHD

• Induk plat B11A-

TTOP4-1S

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S219]

• Frame plat

[B11-127T]-

[B11-135T]

• Wing plat

WBHD

• Induk plat B11A-

TTOP5-1P

• Frame plat

[B11-127T]-

[B11-130T]

• Induk plat B11A-

TTOP5-1S

• Frame plat

[B11-127T]-

[B11-130T]

Frame plat • Induk plat B11A-

127T1-1P

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S209]

• Induk plat B11A-

127T2-1P

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S202]

• Frame plat B11A-

128T1-1P

• Frame plat B11A-

129T1-1P

• Induk plat B11A-

130T1-1P

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S208]

• Induk plat B11A-

130T2-1P

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S202]

• Frame plat B11A-

131T1-1P

• Frame plat B11A-

132T1-1P

• Induk plat B11A-

Page 36: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

133T1-1P

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S207]

• Induk plat B11A-

133T2-1P

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S202]

• Frame plat B11A-

134T1-1P

• Frame plat B11A-

135T1-1P

• Induk plat B11A-

136T1-1P

• Anak plat

[B11-S201]-

[B11-S202]

• Frame plat

B11-

1L1,B11-

2L1,B11-3L2

• Induk plat B11A-

137T1-1P

• Frame plat

B11-3L1

• Induk plat B11A-

137T1-1S

• Frame plat

B11-3L1

• Induk plat B11A-

137T3-1P

• Frame plat

B11-4L1

• Induk plat B11A-

3L1-1P

• Frame plat

B11-137T

• Frame plat B11A-

4L1-1P

• Frame plat B11A-

4L2-1P

Bracket

plat

• Bracket plat B11A-

BKT-2L1-1P

• Bracket plat B11A-

BKT-2L1-1S

• Bracket plat B11A-

BKT-5L1-1P

• Bracket plat B11A-

BKT-5L1-1S

• Bracket plat B11A-

BKT-6L1-1P

• Bracket plat B11A-

BKT-6L1-1S

Identifikasi

komponen pada

gambar nesting:

Keterangan:

B11A-WBHD1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [WBHD]

atau Wing

Bulkhead

Page 37: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-WBHD1-1S [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [WBHD]

atau Wing

Bulkhead

dengan kode

kerja [1], dan

[1S] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada

Starboard

side

B11A-TTOP-C [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [TTOP]

yang

merupakan

Tanktop dan

[C] yang

merupakan

kode

penempatan

plat tersebut

pada Centre

line

B11A-TTOP1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [TTOP]

yang

merupakan

tanktop

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-TTOP1-1S [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [TTOP]

yang

Page 38: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

merupakan

tanktop

dengan kode

kerja [1], dan

[1S] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada

Starboard

side

B11A-TTOP2-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [TTOP]

yang

merupakan

tanktop

dengan kode

kerja [2], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-TTOP2-1S [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [TTOP]

yang

merupakan

tanktop

dengan kode

kerja [2], dan

[1S] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada

Starboard

side

B11A-TTOP3-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [TTOP]

yang

merupakan

tanktop

dengan kode

kerja [3], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-TTOP3-1S [B11A]

Page 39: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [TTOP]

yang

merupakan

tanktop

dengan kode

kerja [3], dan

[1S] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada

Starboard

side

B11A-TTOP4-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [TTOP]

yang

merupakan

tanktop

dengan kode

kerja [4], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-TTOP4-1S [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [TTOP]

yang

merupakan

tanktop

dengan kode

kerja [4], dan

[1S] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada

Starboard

side

B11A-TTOP5-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [TTOP]

yang

merupakan

tanktop

dengan kode

kerja [5], dan

[1P] yang

Page 40: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-TTOP5-1S [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [TTOP]

yang

merupakan

tanktop

dengan kode

kerja [5], dan

[1S] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada

Starboard

side

B11A-127T1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [127]

yang

merupakan

nomor frame,

[T]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-127T2-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [127]

yang

merupakan

nomor frame,

[T]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [2], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-128T1-1P [B11A]

merupakan

Page 41: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [128]

yang

merupakan

nomor frame,

[T]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-129T1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [129]

yang

merupakan

nomor frame,

[T]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-130T1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [130]

yang

merupakan

nomor frame,

[T]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-130T2-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [127]

yang

merupakan

Page 42: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

nomor frame,

[T]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [2], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-131T1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [131]

yang

merupakan

nomor frame,

[T]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-132T1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [132]

yang

merupakan

nomor frame,

[T]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-133T1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [133]

yang

merupakan

nomor frame,

[T]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

Page 43: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-135T1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [135]

yang

merupakan

nomor frame,

[T]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-136T1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [136]

yang

merupakan

nomor frame,

[T]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-137T1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [137]

yang

merupakan

nomor frame,

indikasi [T]

dipakai

sebagai frame

plate dengan

kode kerja

[1], dan [1P]

yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

Page 44: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

pada Portside

B11A-137T3-1S [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [137]

yang

merupakan

nomor frame,

[T] frame

plate dengan

kode kerja

[3], dan [1S]

yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-3L1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [3] yang

merupakan

jarak frame

dari Center

line, [L]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-4L1-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [3] yang

merupakan

jarak frame

dari Center

line, [L]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-4L2-1P [B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [4] yang

Page 45: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

merupakan

jarak frame

dari Center

line, [L]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [2], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-BKT-2L1-

1P

[B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [BKT]

dan [2] yang

merupakan

jarak frame

dari Center

line, [L]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-BKT-2L1-

1S

[B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [BKT]

dan [2] yang

merupakan

jarak frame

dari Center

line, [L]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1S] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada

Starboard

side

B11A-BKT-5L1-

1P

[B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [BKT]

dan [5] yang

merupakan

Page 46: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

jarak frame

dari Center

line, [L]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-BKT-5L1-

1S

[B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [BKT]

dan [5] yang

merupakan

jarak frame

dari Center

line, [L]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1S] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada

Starboard

side

B11A-BKT-6L1-

1P

[B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [BKT]

dan [6] yang

merupakan

jarak frame

dari Center

line, [L]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1P] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada Portside

B11A-BKT-6L1-

1S

[B11A]

merupakan

nama blok,

diteruskan

dengan nama

plat [BKT]

dan [6] yang

merupakan

jarak frame

Page 47: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

dari Center

line, [L]

merupakan

frame plate

dengan kode

kerja [1], dan

[1S] yang

merupakan

kode jumlah

penggunaan

plat tersebut

pada

Starboard

side

Note:

(1) Susunan marking untuk

nesting pada selalu diawali

dengan penggunaan block

name (nama blok)

(2) Untuk marking frame plat

menggunakan xxxT, tanda

xxx= no frame dan tanda

T=Transverse, yaitu frame

yang berjajar secara

memanjang dan memotong

secara melintang mis:

100T= Fr.100. Untuk

frame secara melintang

dipakai xxL, tanda xxx=no

frame dan tanda

L=Longitudinal, yaitu

frame yang berjajar secara

melintang di ukur dari

centre line dan memotong

secara memanjang mis:

3L= Fr. 1800 (3x600jarak

tiap frame)

• Identifikasi symbol

mark:

Symbol mark: Keterangan:

B11-S2xx B11= Blok B11

S= Indikasi anak

plat

2= Kode

pembuatan anak

plat

xx= Nomor urut

anak plat

B11-xxxT B11= Blok B11

xxx= nomor

frame

T= Indikasi frame

melintang

B11-xxL B11= Blok B11

xx= nomor frame

L= Indikasi frame

memanjang

B11-TTOPx B11= Blok B11

TTOP= Tanktop

plat

x= kode

peletakkan plat

B11-WBHDx B11= Blok B11

WBHD= Wing

bulkhead plat

Page 48: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

x= kode

peletakkan plat

WL-xM WL= Water Line

x=jarak

M= meter

Direction A

FT

FOR

TOP

BOTTOM

Merupakan

Identifikasi dari

direction dari

plat, dan

digunakan untuk

melihat cara

pandang plat.

Indikasi ini

terdapat pada tiap

sisi plat.

Note:

(1) Untuk direction sebagai

gantinya indikasi arah pandang

plat, direction dibuat pada tiap

sisi plat. Contoh cara membaca

arah pandang plat:

CL

TOP

(AFT-MA),

FORE

TOP

, (IN-MA),

FORE

CL

(LOW-MA)

4.2 Penggantian Detail Drawing

Penggantian detail drawing

dari piece ke nesting bertujuan

untuk mempermudah

pengelompokkan plat dalam suatu

blok, serta meminimalisir tertukar

maupun tercampurnya sebuah plat

ke blok lainnya. Penggunaan detail

drawing ini dapat mempermudah

membaca informasi yang terdapat

pada plat. Penggantian detail

drawing tersebut di dilakukan pada

seluruh plat piece drawing:

• Tanktop dan Wing plat:

W.PL-Bxx-x-xP/S<IN-MA>

diubah menjadi

Bxx-WPL/WBHDx-xP/S

Nama blok diletakkan di awal

marking, diteruskan dengan

nama plat dengan kode

penempatan plat diakhiri

dengan jumlah penggunaan

plat tanpa arah pandang plat.

Contoh: B27-WBHD1-1P/S

dan B27-TTOP2-1P

• Frame plat:

F.PL-xxx-x-Bxx-xP/S<FORE-

MA> diubah menjadi

Bxx-xxxT/Lx-xP/S

Nama blok diletakkan di awal

marking, diteruskan dengan

nama plat dengan kode

penempatan plat diakhiri

Page 49: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

dengan jumlah penggunaan

plat tanpa arah pandang plat.

Contoh: B27-140T1-1P/S dan

B27-7L1-1P

• Bracket plat:

B.PL-xLx-Bxx-xP/S<FORE-

MA> diubah menjadi

Bxx-BKT-xLx-xP/S

Nama blok diletakkan di awal

marking, diteruskan dengan

nama plat dengan jarak dari

center line dan kode

penempatan plat diakhiri

dengan jumlah penggunaan

plat tanpa arah pandang plat.

Contoh: B27-BKT-5L1-1P/S

• Dimension:

Seluruh dimension pada piece

dihapus, dikarenakan pada

nesting tidak menggunakan

dimension.

• Direction:

Direction dari piece diubah dan

aka nada pada tiap sisi plat

nesting, hal ini berujuan untuk

membaca arah pandang plat

4.3 Pembuatan Stell Plate

Kegunaan lain dari gambar

Nesting drawing adalah sebagai

inputan Cutting Plan dimana ,

gambar desain yang sudah menjadi

input cutting plan oleh pihak

galangan diubah kembali menjadi

Cutting Plan Drawing dengan

diberikan kode-kode kerja khusus

untuk dapat dibaca dan dikerjakan

oleh mesin CNC Cutting .

Sebelum melangkah ke

proses penataan. Adapun data yang

harus dipenuhi seperti data ukuran

plat atau steelplate yang akan

digunakan. Hal ini sebagai batasan

kerja dari sebuah cutting plan,

serta semua steel plate harus

digambar dari posisi x,y 0,0.

Gambar 4.3.1 steel plate dimulai

dari posisi x,y , 0,0.

Berikut data ukuran plat

dengan posisi x,y , 0,0 yang

digunakan untuk proses pembuatan

input cutting plan dengan

menggunakan software AutoCAD.

− Steel Plate 9000 x 1830 x 10

mm

Pada steel plate ukuran

9000 x 1830 x 10 mm, Nesting

Page 50: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

drawing yang menggunakan

steel plate ini adalah:

• Nesting drawing B11A01

• Nesting drawing B11A02

• Nesting drawing B11A03

− Steel Plate 9000 x 1830 x 11

mm

Pada steel plate ukuran

9000 x 1830 x 11 mm, Nesting

drawing yang menggunakan

steel plate ini adalah:

• Nesting drawing B11A04

• Nesting drawing B11A05

− Steel Plate 9000 x 1830 x 12

mm

Pada steel plate ukuran

9000 x 1830 x 12 mm, Nesting

drawing yang menggunakan

steel plate ini adalah:

• Nesting drawing B11A06

• Nesting drawing B11A07

− Steel Plate 9000 x 2450 x 12

mm

Pada steel plate ukuran

9000 x 2450 x 12 mm, Nesting

drawing yang menggunakan

steel plate ini adalah:

• Nesting drawing B11A08

• Nesting drawing B11A09

• Nesting drawing B11A10

• Nesting drawing B11A11

4.4 Pembuatan 4 layer baru

Pembuatan layer baru

diperlukan karena Mesin

Cutting CNC hanya dapat

membaca 5 layer yang tersedia

didalam gambar input cutting

plan, yaitu:

Gambar 4.4.1 5layer yang harus

terdapat pada Input cutting plan

Gambar 4.4.2 Properties 5layer

yang harus terdapat pada Input

cutting plan

Pada gambar 4.4.1 dan

gambar 4.4.2 adalah 5layer yang

harus diaplikasikan pada Input

cutting plan . 5layer yang

digunakan adalah:

• 0

Berwarna abu-abu, layer ini

menjelaskan sisi steelplate

• Cutting

Berwarna merah, layer ini

menjelaskan plat yang akan di

cutting

• Defpoints

Page 51: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

Secara Default layer ini tidak

digunakan dan akan ada

dikarenakan proses Copy-Paste

dari Nesting drawing ke Input

Cutting plan

• Hole

Berwarna biru, layer ini

menjelaskan terdapat lubang

pada suatu plat

• Markline

Berwarna putih, layer ini

menjelaskan garis marking

yang terdapat pada plat.

4.5 Format desain input cutting

plan

Semua pembuatan

steelplate, 4layer dilakukan pada

new window di software

AUTOCAD yang hanya terdapat

1 layer default yaitu “0”. Mesin

CNC hanya bisa membaca dan

mengerjakan dari file .dwg yang

berisi 1 gambar Input cutting

plan. Pada format input drawing

ini hanya terdapat 1 gambar steel

plat yang nantinya hanya

digunakan untuk 1 gambar Input

cutting plan.

Gambar 4.5.1 Format sebuah steel

plate

Pada gambar 4.5.1

merupakan contoh format gambar

Input Cutting plan yang digambar

di new window dengan posisi

awal x,y , 0,0 dan pada format

input drawing hanya terdapat 5

layer yang telah dibuat.

4.6 Konversi dari gambar piece ke

nesting drawing

4.6.1 Pada Nesting B11A01

1. Piece Drawing

B11A01

Pada piece

drawing Pada piece

drawing B11A01,

penggantian detail

komponen drawing

adalah sebagai

berikut:

- Wing plate:

S201

S202

S203

S204

S205

S206

S207 S208 S209 S210 S211 S212 S213

S214 S215 S216

S217S218 S219Fr

.127 Fr.1

30

Fr.1

33

FOR

BOTTOM

W.PL-B11A-1-1P/S<IN-MA>

WING PLATE

Gambar 4.6.1 Wing Plate sebelum

dikonversi

Page 52: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

WING PLATE

B11-

S201

B11-

S202

B11-

S203

B11-

S204

B11-

S205

B11-

S206

B11-S207 B11-S208 B11-S209 B11-S210 B11-S211 B11-S212 B11-S213

B11-S214 B11-S215 B11-S216

B11-S217 B11-S218 B11-S219

FOR

TOP

AFT

BOTTOM

B11-WBHD1-1P

B11-

127T

B11-

130T

B11-

133T

Gambar 4.6.2 Wing Plate Sesudah

dikonversi

Penggantian

Detail drawing dilakukan sebagai

berikut:

a. Anak plat

• Terdapat

16 anak

plat

(S201-

S216)

yang

menempel

pada induk

plat maka

penggantia

n hanya

memberi

kode blok

(B11) pada

tiap anak

plat,

Contoh:

B11-S201.

• Terdapat 3

frame plat

Fr.127,130

,133

menempel

pada induk

plat maka

penggantia

nnya

memberi

kode blok

(B11) dan

diakhiri

dengan (T)

pada tiap

frame plat,

contoh:B1

1-127T

b. Induk plat

• Marking

induk plat

W.PL-

B11A-1-

1P/1S<IN-

MA>

diubah

menjadi

B11A-

WBHD1-

1P

• Dimension

pada induk

plat

seluruhnya

dihapus

Page 53: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

• Direction

pada induk

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah

panah.

- Tank top plate:

AFT

CL

T.TOP-B11A-1-1P/S <

TANKTOP PL

Gambar 4.6.3

T.top sebelum

dikonversi

TANKTOP PLA

FOR

AFT

CL

B11A-TTOP1-1P

Gambar 4.6.4

T.top sesudah

dikonversi

Penggantia

n Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

• Marking

Tanktop

plat

T.TOP-

B11A-1-

1P/S<UP-

MA>

diubah

menjadi

B11A-

TTOP1-1P

• Dimension

pada

tanktop

plat

seluruhnya

dihapus.

• Direction

pada induk

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah

panah.

Page 54: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

- Frame plate Fr

137:

Fr. 3L1

CL

BOTTOM

F.PL-137-1-B11A-1P/S <FORE-MA>

FRAME PLATE Fr.137

Gambar 4.6.5 Frame

Plate Fr.137 sebelum

dikonversi

CL

BOTTOM

FRAME PLATE F.R

TOP

B11A-137T1-1P

B11-3L1

Gambar 4.6.6 Frame

Plate Fr.137 sesudah

dikonversi

Penggantia

n Detail

drawing

dilakukan

sebagai

berikut:

• Marking

Frame plat

F.PL-137-

1-B11A-

1P/S<FOR

E-

MA>duba

h menjadi

B11A-

137T1-1P

• Direction

pada induk

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah

panah.

• Dimension

pada

Frame plat

seluruhnya

dihapus

- Frame plate 4L2: +2

0

F.PL-4L-2-B11A-1P <IN-MA>

FOR

BOTTOM

FRAME PLATE 4

Gambar 4.6.7

Frame Plate 4L2

sebelum dikonversi

Page 55: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

+20

FOR

BOTTOM

FRAME PLAT

TOP

AFT

B11A-4L2-1P

Gambar 4.6.8

Frame Plate 4L2

sesudah dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

• Marking

frame plat

F.PL-4L-2-

B11A-

1P<IN-

MA>

diubah

menjadi

B11A-

4L2-1P

• Direction

pada induk

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah

panah.

• Dimension

pada

Frame plat

seluruhnya

dihapus

- Frame plate 4L1:

FOR

BOTTOM

F.PL-4L-1-B11A-1P <IN-MA>

FRAME PLATE 4L

Gambar 4.6.9

Frame Plate 4L1

sebelum

dikonversi

FOR

BOTTOM

FRAME PLAT A

FT

TOP

B11A-4L1-1P

Gambar 4.6.10

Frame Plate 4L1

sesudah

dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

Page 56: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

• Marking

frame plat

F.PL-4L-1-

B11A-1-

1P<IN-MA>

diubah

menjadi

B11A-4L1-

1P

• Direction pada

induk plat

dipindah ke

tiap sisi plat

tanpa

penunjuk

arah panah.

• Dimension

pada Frame

plat

seluruhnya

dihapus

2. Nesting Drawing

B11A01

+20

AFT

B11-WBHD1-1P

B11A-137T1-1P

B11A-4L1-1P B11A-4L2-1P

B11A-TTOP-1P

Gambar 4.6.11 Nesting

Drawing B11A01 yang sudah

ditata.

Pada nesting

drawing B11A01

yang sudah ditata

sedemikian rupa

dengan software

AUTOCAD

sehingga

menghemat

pemakaian plat,

terdapat wing plate

dan frame plate

pembentuk nesting

B11A01. Pada

gambar nesting ini

tidak ada satupun

desain drawing

yang perlu diubah

sehingga dapat

langsung

dikonversi dengan

piece drawing ,

yang telah diedit

sebelumnya agar

menyesuaikan

dengan gambar

nesting ini.

3. Hasil Konversi

drawing dari Piece ke

nesting B11A01

Pada proses

konversi ini,

semua marking dan

direction gambar

piece drawing yang

telah diedit dan

disesuaikan dengan

gambar nesting di

copy -paste kan

Page 57: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

pada gambar

nesting drawing

yang sudah ditata

sedimikian rupa,

untuk lebih

jelasnya bisa dilihat

pada gambar.

+20

FOR

BOTTOM

CL

BOTTOM

FOR

BOTTOM

FRAME PLATE 4L1 FRAME PLATE 4L2FRAME PLATE F.R137 TANKTOP PLATE

WING PLATE

FOR

AFT

CL

TOP

TOP

AFTAFT

TOP

B11A-4L1-1PB11A-4L2-1P

B11A-137T1-1P

B11A-TTOP1-1P

B11-

S201

B11-

S202

B11-

S203

B11-

S204

B11-

S205

B11-

S206

B11-S207 B11-S208 B11-S209 B11-S210 B11-S211 B11-S212 B11-S213

B11-S214 B11-S215 B11-S216

B11-S217 B11-S218 B11-S219

FOR

TOP

AFT

BOTTOM

B11-WBHD1-1P

B11-

127T

B11-

130T

B11-

133T

B11-3L1

Gambar 4.6.12

Piece Drawing

B11A01 yang

sudah dikonversi

AFT

B11-WBHD1-1P

B11A-13

B11A-4L1-1P

Gambar 4.6.13

Nesting Drawing

B11A01 yang

sudah ditata

Dari gambar

4.6.12 semua Detail

drawing, direction

dan marking dari

Piece drawing

B11A01 dicopy

pastekan pada

Nesting drawing

B11A01 yang sudah

ditata di Gambar

4.6.13 sehingga

gambar nesting

memiliki marking,

direction, dan detail

drawing.

B11

-S201

B11

-S202

B11

-S203

B11

-S204

B11

-S205

B11

-S206

B11-S207 B11-S208 B11-S209 B11-S210 B11-S211 B11-S212 B11-S213

B11-S214 B11-S215 B11-S216

B11-S217 B11-S218 B11-S219

WL_1M WL_1M WL_1M WL_1M

B11-3L1

+20

FO

R

TOP

AFT

BOTTOM

FO

R

TOP

AFT

BOTTOM

FO

R

TOP

AFT

BOTTOM

FO

R

AFT

CL

TOP

CL

BO

TTO

M

B11A-WBHD1-1P

B11A-137T1-1P

B11A-4L1-1P B11A-4L2-1P

B11A-TTOP1-1P

B11

-127T

B11

-130T

B11

-133T

Gambar 4.6.14 Hasil

konversi Nesting drawing

B11A01

Setelah proses

konversi selesai,

Gambar Nesting

B11A01 ini akan

dikonversikan

kembali ke Input

Cutting Plan

B11A01.

4.6.2 Pada Nesting B11A02

1. Piece Drawing

B11A02

Pada piece drawing

B11A02, penggantian detail

komponen drawing adalah

sebagai berikut:

- Wing plate:

Page 58: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

S201

S202

S203

S204

S205

S206

S208S209S210S211S212S213

S214S215S216

S217S218S219 Fr

.127

Fr.130

Fr.1

33

FOR

BOTTOM

W.PL-B11A-1-1P/S<IN-MA>

WING PLATE

Gambar 4.6.15 Wing Plate

sebelum dikonversi WING PLATE

B11-

S201

B11-

S202

B11-

S203

B11-

S204

B11-

S205

B11-

S206

B11-S2B11-S208B11-S209B11-S210B11-S211B11-S212B11-S213

B11-S214B11-S215B11-S216

B11-S217B11-S218B11-S219

FOR

TOP

BOTTOM

B11A-WBHD1-1S

B11-

127T

B11-

130T

B11-

133T

Gambar 4.6.16 Wing Plate

Sesudah dikonversi

Penggantian

Detail drawing dilakukan sebagai

berikut:

a. Anak plat

• Terdapat 16 anak plat

(S201-S216) yang

menempel pada

induk plat maka

penggantian hanya

memberi kode blok

(B11) pada tiap anak

plat, Contoh: B11-

S201.

• Terdapat 3 frame plat

Fr.127,130,133

menempel pada

induk plat maka

penggantiannya

memberi kode blok

(B11) dan diakhiri

dengan (T) pada tiap

frame plat, contoh:

B11-127T

b. Induk plat

• Marking induk plat

W.PL-B11A-

1P/1S<IN-MA>

diubah menjadi

B11A-WBHD1-1S

• Dimension pada induk

plat seluruhnya

dihapus

• Direction pada induk

plat dipindah ke tiap

sisi plat tanpa

penunjuk arah panah.

− Tanktop plate:

AFT

CL

T.TOP-B11A-1-1P/S <UP-MA>

TANKTOP PLATE

Gambar 4.6.17 T.top

Page 59: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

sebelum dikonversi

TANKTOP PLATE

FOR

AFT

CL

B11A-TTOP-1S

Gambar 4.6.18 T.top

sesudah dikonversi

Penggantian Detail

drawing dilakukan

sebagai berikut:

• Marking Tanktop plat

T.TOP-B11A-1-

1P/S<UP-MA>

diubah menjadi

B11A-TTOP1-1S

• Dimension pada

tanktop plat

seluruhnya dihapus.

• Direction pada induk

plat dipindah ke tiap

sisi plat tanpa

penunjuk arah panah.

- Frame plate 3L1:

Fr.137

+20

TOP

AFT

F.PL-3L-1-B11A-1P <IN-MA>

FRAME PLATE 3L1

Gambar 4.6.19

Frame Plate 3L1

sebelum dikonversi

Fr.137

+20

TOP

AFT

F.PL-3L-1-B11A-1P <IN-MA>

FRAME PLATE 3L

Gambar 4.6.20

Frame Plate 3L1

sesudah dikonversi

Page 60: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

Penggantian Detail

drawing dilakukan

sebagai berikut:

a. Anak plat

• Terdapat 1 frame

plat Fr.137

menempel pada

induk plat maka

penggantiannya

memberi kode

blok (B11) dan

diakhiri dengan

(T) pada tiap

frame plat,

contoh: B11-137T

b. Induk plat

• Marking plat

F.PL-B11A-3L1-

1P<IN-MA>

diubah menjadi

B11A-3L1-1P

• Dimension pada

induk plat

seluruhnya

dihapus

• Direction pada

induk plat

dipindah ke tiap

sisi plat tanpa

penunjuk arah

panah.

2. Nesting Drawing

B11A02

+20

B11A-3L1-1P

B11A-WBHD1-1S

Gambar 4.6.21 Nesting

Drawing B11A02 yang sudah

ditata

Pada

nesting drawing

B11A02 yang

sudah ditata

sedemikian rupa

dengan software

AUTOCAD

sehingga

menghemat

pemakaian plat,

terdapat wing plate

dan frame plate

pembentuk nesting

B11A02. Pada

gambar nesting ini

tidak ada satupun

desain drawing

yang perlu diubah

sehingga dapat

langsung

dikonversi dengan

piece drawing ,

yang telah diedit

sebelumnya agar

menyesuaikan

dengan gambar

nesting ini.

Page 61: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

3. Hasil Konversi

drawing dari Piece

ke nesting B11A02

Pada proses

konversi ini,

semua marking dan

direction gambar

piece drawing yang

telah diedit dan

disesuaikan dengan

gambar nesting di

copy -paste kan

pada gambar

nesting drawing

yang sudah ditata

sedimikian rupa,

untuk lebih

jelasnya bisa dilihat

pada gambar.

TANKTOP PLATE

WING PLATE

FOR

AFT

CL

B11A-TTOP-1S

B11-137T

+20

TOP

AFT

FRAME PLATE 3L1

TOP

FOR

B11A-3L1-1P

B11-

S201

B11-

S202

B11-

S203

B11-

S204

B11-

S205

B11-

S206

B11-S207B11-S208B11-S209B11-S210B11-S211B11-S212B11-S213

B11-S214B11-S215B11-S216

B11-S217B11-S218B11-S219

FOR

TOP

AFT

BOTTOM

B11A-WBHD1-1S

B11-

127T

B11-

130T

B11-

133T

Gambar 4.6.22 Piece Drawing

B11A02 yang sudah dikonversi

+20

B11A-3L1-1P

B11A-TTOP-1S

B11A-WBHD1-1S

Gambar 4.6.23 Nesting

Drawing B11A02 yang

sudah ditata

Dari gambar

4.6.22 semua Detail

drawing, direction

dan marking dari

Piece drawing

B11A02 dicopy

pastekan pada

Nesting drawing

B11A02 yang

sudah ditata di

Gambar 4.6.23

sehingga gambar

nesting memiliki

marking, direction,

dan detail drawing.

B11-

S201

B11-

S202

B11-

S203

B11-

S204

B11-

S205

B11-

S206

B11-S207

B11-

S207B11-S208B11-S209B11-S210B11-S211B11-S212B11-S213

B11-S214B11-S215B11-S216

B11-S217B11-S218B11-S219

WL_1MWL_1MWL_1MWL_1M

B11-137T+20

FOR

TOP

AFT

BOTTOM

FOR

TOP

AFT

BOTTOM

FOR

CL

AFT

B11A-WBHD1-1S

B11A-3L1-1P

B11A-TTOP1-1S

B11-

127T

B11-

130T

B11-

133T

Gambar 4.1.24 Hasil

konversi Nesting drawing

B11A02

Setelah

proses konversi

selesai, Gambar

Nesting B11A02

ini akan

dikonversikan

kembali ke Input

Cutting Plan

B11A02.

Page 62: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

4.6.3 Pada Nesting B11A03

1. Piece Drawing

B11A03

Pada piece

drawing Pada piece

drawing B11A03,

penggantian detail

komponen drawing

adalah sebagai

berikut:

- Tanktop plate:

W.P

L

FOR

CL

T.TOP-B11A-3-1P/S <UP-MA>

TANKTOP PLATE

Gambar 4.6.25 T.top

sebelum dikonversi

B11-

WBH

D

FOR

CL

TANKTOP PLATE

B11A-TTOP3-1PAFT

Gambar 4.6.26 T.top

sesudah dikonversi

Penggantian

Detail drawing dilakukan sebagai

berikut:

a. Anak plat

• Terdapat 1

wing plat

W.PL

menempel

pada induk

plat maka

penggantia

nnya

memberi

kode blok

(B11),

contoh:

B11-

WBHD

b. Induk plat

• Marking

plat

T.TOP-

B11A-3-

1P/S<UP-

MA>

diubah

menjadi

B11A-

TTOP3-

1P,

dikarenaka

n dalam

steel plate

nesting

plat

tanktop ini

berjumlah

2 maka

yang satu

marking

Page 63: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

platnya

B11A-

TTOP3-1S

• Dimension

pada induk

plat

seluruhnya

dihapus

• Direction

pada induk

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah

panah.

- Frame plate Fr

137:

Fr.4L1

CLTOP

F.PL-137-3-B11A-1P/S <AFT-MA>

FRAME PLATE FR.137

Gambar 4.6.27 frame

plat Fr.137 sebelum

dikonversi

B11-4L1

CL

TOP

FRAME PLATE FR.137

BOTTOM

B11A-137T3-1P

Gambar 4.6.28 frame

plat Fr.137 sesudah

dikonversi

Penggantia

n Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

c. Anak plat

• Terdapat 1

frame plat

4L1

menempel

pada induk

plat maka

penggantia

nnya

memberi

kode blok

(B11),

contoh:

B11-4L1

d. Induk plat

• Marking

plat F.PL-

137-3-

Page 64: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

B11A-

1P/S<AFT

-MA>

diubah

menjadi

B11A-

137T3-1P

dikarenaka

n dalam

steel plate

nesting

plat

tanktop ini

berjumlah

2 maka

yang satu

marking

platnya

B11A-

137T3-1S

• Dimension

pada induk

plat

seluruhnya

dihapus

• Direction

pada induk

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah panah

- Frame plate Fr

132:

TOP

CL F.PL-132-1-B11A-1P <FORE-MA>

FRAME PLATE Fr.132

Gambar 4.6.29

Frame Plate Fr.132

sebelum dikonversi

TOP

CL

FRAME PLATE Fr.132

BOTTOM

B11A-132T1-1P

Gambar 4.6.30

Frame Plate Fr.132

sesudah dikonversi

Penggantia

n Detail

drawing

dilakukan

sebagai

berikut:

• Marking

Frame plat

F.PL-132-

1-B11A-

1P

<FORE-

MA>

Page 65: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

dubah

menjadi

B11A-

132T1-1P

• Direction

pada induk

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah

panah.

• Dimension

pada

Frame plat

seluruhnya

dihapus

- Frame plate

Fr.134:

TOP

CL

F.PL-1

34-1-B11A-1P <FORE-M

A>

Gambar 4.6.31 Frame

Plate Fr.134 sebelum

dikonversi

TOP

CL

FRAME PLATE Fr

BOTTOM

B11A-134T1-1P

Gambar 4.6.32 Frame

Plate Fr.134 sesudah

dikonversi

Penggantian Detail

drawing dilakukan

sebagai berikut:

• Marking

Frame plat

F.PL-134-1-

B11A-1P

<FORE-MA>

dubah menjadi

B11A-134T1-

1P

• Direction pada

induk plat

dipindah ke

tiap sisi plat

tanpa penunjuk

arah panah.

• Dimension

pada Frame

plat seluruhnya

dihapus

Page 66: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

- Frame plate

Fr.131:

TOP

CL

F.PL-131-1-B11A-1P <FORE

FRAME PLATE Fr.131

Gambar 4.6.33

Frame Plate

Fr.131 sebelum

dikonversi

TOP

CL

FRAME PLATE Fr.13

BOTTOM

B11A-131T1-1P

Gambar 4.6.34

Frame Plate

Fr.131 sesudah

dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

• Marking

Frame plat

F.PL-131-1-

B11A-

1P<AFT-

MA> dubah

menjadi

B11A-

131T1-1P

• Direction pada

induk plat

dipindah ke

tiap sisi plat

tanpa

penunjuk

arah panah.

• Dimension

pada Frame

plat

seluruhnya

dihapus

- Frame plate

Fr.128:

TOP

CL

F.PL-1

28-1-B11A-1P <FORE-M

A>

FRAME PLATE

Gambar 4.6.35

Frame Plate

Fr.128 sebelum

dikonversi

Page 67: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

TOP

CL

FRAME PLA

BOTTOM

B11A-128T1-1P

Gambar 4.6.36

Frame Plate

Fr.128 sesudah

dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

• Marking

Frame plat

F.PL-128-1-

B11A-

1P<FORE-

MA> dubah

menjadi

B11A-

128T1-1P

• Direction pada

induk plat

dipindah ke

tiap sisi plat

tanpa

penunjuk

arah panah.

• Dimension

pada Frame

plat

seluruhnya

dihapus

- Frame plate

Fr.135:

TOP CL

F.PL-135-1-B11A-1P <AFT-MA>

FRAME PLATE Fr.135

Gambar 4.6.37

Frame Plate

Fr.135 sebelum

dikonversi

TOP CL

FRAME PLATE Fr.1

BOTTOM

B11A-135T1-1P

Gambar 4.6.38

Frame Plate

Fr.135 sesudah

dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan

sebagai berikut:

Page 68: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

• Marking

Frame plat

F.PL-135-1-

B11A-

1P<AFT-

MA> dubah

menjadi

B11A-

135T1-1P

• Direction

pada induk

plat

dipindah ke

tiap sisi plat

tanpa

penunjuk

arah panah.

• Dimension

pada Frame

plat

seluruhnya

dihapus

- Frame plate

Fr.139:

TOP CL

F.PL-129-1-B11A-1P <AFT-MA>

FRAME PLATE Fr.12

Gambar 4.6.39

Frame Plate

Fr.139 sebelum

dikonversi

TOP CL

FRAME PLATE Fr.

BOTTOM

B11A-129T1-1P

Gambar 4.6.40

Frame Plate

Fr.139 sesudah

dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

• Marking

Frame plat

F.PL-139-1-

B11A-

1P<AFT-MA>

dubah menjadi

B11A-139T1-

1P

• Direction pada

induk plat

dipindah ke

tiap sisi plat

tanpa penunjuk

arah panah.

Page 69: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

• Dimension

pada Frame

plat seluruhnya

dihapus

2. Nesting Drawing

B11A03

B11A-TTOP_2-1S

B11A-137T3-1S

B11A-TTOP_2-1P

B11A-137T3-1P

B11A-128T1-

Gambar 4.6.41 Nesting

Drawing B11A03 yang sudah

ditata

Pada nesting

drawing B11A03 yang

sudah ditata sedemikian

rupa dengan software

AUTOCAD sehingga

menghemat pemakaian

plat, terdapat wing plate

dan frame plate

pembentuk nesting

B11A03. Pada gambar

nesting ini tidak ada

satupun desain drawing

yang perlu diubah

sehingga dapat langsung

dikonversi dengan piece

drawing , yang telah

diedit sebelumnya agar

menyesuaikan dengan

gambar nesting ini.

3. Hasil Konversi drawing

dari Piece ke nesting

B11A03

Pada proses

konversi ini, semua

marking dan direction

gambar piece drawing

yang telah diedit dan

disesuaikan dengan

gambar nesting di copy -

paste kan pada gambar

nesting drawing yang

sudah ditata sedimikian

rupa, untuk lebih jelasnya

bisa dilihat pada gambar.

B11-

WBH

D

FOR

CL

TANKTOP PLATE

TOP CL

FRAM

FRAME PLATE Fr.129

TOP

CL

FRAME PLATE Fr.131

BOTTOM

BOTTOM

B11A-TTOP3-1PAFT

B11A-

B11A-131T1-1P

B11A-129T1-1P

B11-

WBH

D

FOR

CL

TANKTOP PLATE

B11A-TTOP3-1SAFT

Page 70: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

Gambar 4.6.42 Piece Drawing

B11A03 yang sudah dikonversi

B11A-TTOP_2-1S

B11A-137T3-1S

B11A-TTOP_2-1P

B11A-137T3-1P

B11A-134T1-1P

B11A-135T1-1P

B11A-131T1-1P

B11A-129T1-1P

B11A-132T1-1P

B11A-128T1-1P Gambar 4.6.43 Nesting

Drawing B11A03 yang sudah

ditata

Dari gambar 4.6.42

semua Detail drawing,

direction dan marking dari

Piece drawing B11A03

dicopy pastekan pada Nesting

drawing B11A03 yang sudah

ditata di Gambar 4.6.43

sehingga gambar nesting

memiliki marking, direction,

dan detail drawing.

B11-

WBH

D

B11-

WBH

D

B11-4L1

B11-

4L1

FOR CL

AFT

FORAFT CL

CL

TOP

BOTTOM

TOP

CL

BOTTOM

TOP

CL

BOTTOM

TOP

CL

BOTTOM

TOP

CL

BOTTOM TOP

CLBOTTOM

TOP

CL

BOTTOM

TOP

CL

BOTTOM

B11A-TTOP_2-1S

B11A-137T3-1S

B11A-TTOP_2-1P

B11A-137T3-1P

B11A-134T1-1P

B11A-

B11A-131T1-1P

B11A-129T1-1P

B11A-132T1-1P

B11A-128T1-1P

Gambar 4.6.44 Hasil konversi

Nesting drawing B11A03

Setelah proses konversi

selesai, Gambar Nesting

B11A03 ini akan

dikonversikan kembali ke

Input Cutting Plan B11A03.

4.6.4 Pada Nesting B11A04

1. Piece Drawing

B11A04

Pada piece

drawing Pada piece

drawing B11A04,

penggantian detail

komponen drawing

adalah sebagai

berikut:

- Frame plate

Fr.133:

S201

S205

S206

S202

S204

S203S207

CL

BOTTOM

F.PL-133-1-B11A-1P <FORE-MA>

FRAME PLATE Fr.133

Gambar 4.6.45

Frame Plate

Fr.133 sebelum

dikonversi

Page 71: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

CL

BOTTOM

FRAME PLATE Fr.133

UPB11A-133T1-1P

B11-

S201

B11-S205

B11-

S206

B11-S202

B11-S204

B11-S203B11-S207

mbar 4.6.46 Frame

ate Fr.133 sesudah

dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

a. Anak plat

• Terdapat

7 anak

plat

(S201-

S207)

yang

menemp

el pada

induk

plat

maka

penggant

ian hanya

memberi

kode

blok

(B11)

pada tiap

anak

plat,

Contoh:

B11-

S201.

b. Induk plat

• Marking

Frame

plat

F.PL-

133-1-

B11A-

1P<FOR

E-MA>

dubah

menjadi

B11A-

133T1-

1P

• Direction

pada

induk

plat

dipindah

ke tiap

sisi plat

tanpa

penunjuk

arah

panah.

Page 72: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

• Dimensi

on pada

Frame

plat

seluruhn

ya

dihapus

- Frame plate

Fr.127:

S201 S202

S203

S205

S208

S206

S209

S207

S210 S204

F.PL-127-1-B11A-1P <FORE-MA>

CL

BOTTOM

FRAME PLATE Fr.127

Gambar 4.6.47

Frame Plate

Fr.127 sebelum

dikonversi

CL

BOTTOM

FRAME PLAT

UP

B11A-127T1-1P

B11-

S201

B11-

S202

B11-

S203

B11-S205

B11-S208

B11-S206

B11-S209

B11-S

Gambar 4.6.48

Frame Plate

Fr.127 sesudah

dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

a. Anak plat

• Terdapat

10 anak

plat

(S201-

S210)

yang

menempel

pada induk

plat maka

penggantia

n hanya

memberi

kode blok

(B11) pada

tiap anak

plat,

Contoh:

B11-S201.

b. Induk plat

• Marking

Frame plat

F.PL-127-

1-B11A-

1P<FORE

-MA>

dubah

Page 73: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

menjadi

B11A-

127T1-1P

• Direction

pada induk

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah

panah.

• Dimension

pada

Frame plat

seluruhnya

dihapus

- Frame plate

Fr.130:

S201

S202

S206 S208

S203

S205

S204

S204

S207

F.PL-130-1-B11A-1P <FORE-MA>

CL

BOTTOM

FRAME PLATE Fr.130

Gambar 4.6.49 Frame

Plate Fr.130 sebelum

dikonversi

CL

BOTTOM

FRAME PLATE Fr.130

UP

B11A-130T1-1P

B11-

S201

B11-

S202

B11-S206

B11-

S208

B11-S203

B11-S205

B11-S204

B11-

S204

B11-

S207

Gambar 4.6.50 Frame

Plate Fr.130 sesudah

dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

a. Anak plat

• Terdapat

8 anak

plat

(S201-

S208)

yang

menemp

el pada

induk

plat

maka

penggant

ian hanya

memberi

kode

blok

(B11)

pada tiap

anak

plat,

Page 74: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

Contoh:

B11-

S201.

b. Induk plat

• Marking

Frame

plat

F.PL-

130-1-

B11A-

1P<FOR

E-MA>

dubah

menjadi

B11A-

130T1-

1P

• Direction

pada

induk

plat

dipindah

ke tiap

sisi plat

tanpa

penunjuk

arah

panah.

• Dimensi

on pada

Frame

plat

seluruhn

ya

dihapus

2. Nesting Drawing

B11A04

B11A-127T1-1PB11A-130T1-1P

Gambar 4.6.51 Nesting Drawing

B11A04 yang sudah ditata

Pada nesting

drawing B11A04 yang

sudah ditata sedemikian

rupa dengan software

AUTOCAD sehingga

menghemat pemakaian

plat, terdapat wing plate

dan frame plate

pembentuk nesting

B11A04. Pada gambar

nesting ini tidak ada

satupun desain drawing

yang perlu diubah

sehingga dapat langsung

dikonversi dengan piece

drawing , yang telah

diedit sebelumnya agar

menyesuaikan dengan

gambar nesting ini.

Page 75: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

3. Hasil Konversi drawing

dari Piece ke nesting

B11A04

Pada proses

konversi ini, semua

marking dan direction

gambar piece drawing

yang telah diedit dan

disesuaikan dengan

gambar nesting di copy -

paste kan pada gambar

nesting drawing yang

sudah ditata sedimikian

rupa, untuk lebih jelasnya

bisa dilihat pada gambar.

CL

BOTTOM

FRAME PLATE Fr.130

UP

B11A-130T1-1P

B11-

S201

B11-

S202

B11-S206

B11-

S208

B11-S203

B11-S205

B11-S204

B11-

S204

B11-

S207

Gambar 4.6.52

Piece Drawing

B11A04 yang

sudah dikonversi

B11A-127T1-1PB11A-130T1-1

Gambar 4.6.53 Nesting

Drawing B11A04 yang

sudah ditata

Dari gambar

4.6.52 semua Detail

drawing, direction dan

marking dari Piece

drawing B11A04 dicopy

pastekan pada Nesting

drawing B11A04 yang

sudah ditata di Gambar

4.6.53 sehingga gambar

nesting memiliki

marking, direction, dan

detail drawing.

B11-

S201

B11-

S202

B11-

S203

B11-S205

B11-S208

B11-S206

B11-S209

B11-S207

B11-S210

B11-S204

B11-

S204

WL_1M

BT_2

MBT

_2M

B11-

S201

B11-

S202

B11-S203

B11-S205

WL_1MTOP

CL

BOTTOM

CLB11A-127T1-1P

B11A-130T1-1P

Gambar 4.6.54 Hasil

konversi Nesting drawing

B11A04

Setelah proses

konversi selesai, Gambar

Nesting B11A04 ini akan

dikonversikan kembali ke

Input Cutting Plan

B11A04.

Page 76: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

4.6.5 Pada Nesting B11A05

1. Piece Drawing

B11A05

Pada piece

drawing Pada piece

drawing B11A05,

penggantian detail

komponen drawing

adalah sebagai

berikut:

- Frame plate

Fr.127:

TOP

CL

FRAME PLATE Fr.127

S202

S201

F.PL-127-2-B11A-1P <FORE-MA>

Gambar 4.6.55 Frame Plate

Fr.127 sebelum dikonversi

B11-

S202B11-S201

TOP

CL

FRAME PLATE Fr.127

BOTTOM

B11A-127T2-1P

Gambar 4.6.56 Frame Plate

Fr.127 sesudah dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

a. Anak plat

• Terdapat

2 anak

plat

(S201

dan

S202)

yang

menemp

el pada

induk

plat

maka

penggant

ian hanya

memberi

kode

blok

(B11)

pada tiap

anak

plat,

Contoh:

B11-

S201.

b. Induk plat

Page 77: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

• Marking

Frame

plat

F.PL-

127-2-

B11A-

1P<FOR

E-MA>

dubah

menjadi

B11A-

127T2-

1P

• Direction

pada

induk

plat

dipindah

ke tiap

sisi plat

tanpa

penunjuk

arah

panah.

• Dimensi

on pada

Frame

plat

seluruhn

ya

dihapus

- Frame plate

Fr.133:

TOP

CL

FRAME PLATE Fr.133

S201

S202

F.PL-133-2-B11A-1P <FORE-MA>

Gambar 4.6.57 Frame Plate Fr.133 sebelum

dikonversi

B11-

S201

B11-

S202

TOP

CL

FRAME PLATE Fr.133

BOTTOM

B11A-133T2-1P

Gambar 4.6.58 Frame Plate Fr.133 sesudah

dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

a. Anak plat

• Terdapat

2 anak

plat

(S201

dan

S202)

yang

menemp

el pada

induk

Page 78: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

plat

maka

penggant

ian hanya

memberi

kode

blok

(B11)

pada tiap

anak

plat,

Contoh:

B11-

S201.

b. Induk plat

• Marking

Frame

plat

F.PL-

133-2-

B11A-

1P<FOR

E-MA>

dubah

menjadi

B11A-

133T2-

1P

• Marking

post

number

B11-101

dihapus

• Direction

pada

induk

plat

dipindah

ke tiap

sisi plat

tanpa

penunjuk

arah

panah.

• Dimens

ion

pada

Frame

plat

seluruh

nya

dihapus

- Frame plate

Fr.130:

TOP

CL

FRAME PLATE Fr.130

S201

S202

F.PL-130-2-B11A-1P <FORE-MA>

Gambar 4.6.59

Frame Plate

Fr.130 sebelum

dikonversi

Page 79: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

B11-

S201

B11-

S202

TOP

CL

FRAME PLATE Fr.130

BOTTOM

B11A-130T2-1P

Gambar 4.6.60

Frame Plate

Fr.130 sesudah

dikonversi

Penggantian

Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

a Anak plat

• Terdapat 2

anak plat

(S201 dan

S202)

yang

menempel

pada induk

plat maka

penggantia

n hanya

memberi

kode blok

(B11) pada

tiap anak

plat,

Contoh:

B11-S201.

b Induk plat

• Marking

Frame plat

F.PL-130-

2-B11A-

1P<FORE

-MA>

dubah

menjadi

B11A-

130T2-1P

• Marking

post

number

B11-101

dihapus

• Direction

pada induk

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah

panah.

• Dimension

pada

Frame plat

seluruhnya

dihapus

2. Nesting Drawing

B11A05

B11A-127T2-1P

B11A-130T2-1P

B11A-133T2-1P

Page 80: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

Gambar 4.6.61 Nesting Drawing

B11A05 yang sudah ditata

Pada nesting

drawing B11A05 yang

sudah ditata sedemikian

rupa dengan software

AUTOCAD sehingga

menghemat pemakaian

plat, terdapat wing plate

dan frame plate

pembentuk nesting

B11A05. Pada gambar

nesting ini tidak ada

satupun desain drawing

yang perlu diubah

sehingga dapat langsung

dikonversi dengan piece

drawing , yang telah

diedit sebelumnya agar

menyesuaikan dengan

gambar nesting ini.\

3. Hasil Konversi drawing

dari Piece ke nesting

B11A05

Pada proses

konversi ini, semua

marking dan direction

gambar piece drawing

yang telah diedit dan

disesuaikan dengan

gambar nesting di copy -

paste kan pada gambar

nesting drawing yang

sudah ditata sedimikian

rupa, untuk lebih jelasnya

bisa dilihat pada gambar.

B11-

S201

B11-

S202 B1

1-S2

01

B11-

S202

TOP

CL

TOP

CL

FRAME PLATE Fr.130 FRAME PLATE Fr.133

B11-

S202B11-S201

TOP

CL

FRAME PLATE Fr.127

BOTTOMBOTTOM

BOTTOM

B11A-127T2-1P

B11A-130T2-1P

B11A-133T2-1P

Gambar 4.6.62 Piece

Drawing B11A05 yang

sudah dikonversi

B11A-127T2-1P

B11A-130T2-1P

B11A-133T2-1P

Ga

mbar 4.6.63 Nesting Drawing

B11A05 yang sudah ditata

Dari gambar

4.6.62 semua Detail

drawing, direction dan

marking dari Piece

drawing B11A05 dicopy

pastekan pada Nesting

drawing B11A05 yang

sudah ditata di Gambar

4.6.63 sehingga gambar

nesting memiliki

marking, direction, dan

detail drawing.

B11-

S201

B11-

S202

WL_1M WL_1M

BT_5

M

B11-

S201

B11-

S202

WL_1MWL_1M

BT_4

MBT

_4M

B11-

S202

B11-S201B11-S201

B11-S201

WL_1M WL_1M

BT_4

M

TOP

CL

BOTTOM

TOP

CL

BOTTOM

TOP

CL

BOTTOM

B11A-127T2-1P

B11A-130T2-1P

B11A-133T2-1P

Page 81: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

Gambar 4.6.64 Hasil konversi Nesting

drawing B11A05

Setelah proses

konversi selesai, Gambar

Nesting B11A05 ini akan

dikonversikan kembali ke

Input Cutting Plan

B11A05.

4.6.6 Pada Nesting B11A06

1. Piece Drawing

B11A06

Pada piece

drawing Pada piece

drawing B11A06,

penggantian detail

komponen drawing

adalah sebagai

berikut:

- Tanktop plate:

S202

S201

+20

FOR

SB

TANKTOP PLATE

T.TOP-B11A-C<LOW-MA>

CL

Fr.127

Fr.1

27

Fr.1

30Fr

.130

Fr.1

33Fr

.133

Gambar 4.6.65 Tanktop plate

sebelum dikonversi

B11A-TTOP-C

B11-S202

B11-S201

CL +20

FOR

PS

AFT

SB

TANKTOP PLATE

B11-127T

B11-

127T

B11-

130T

B11-

130T

B11-

133T

B11-

133T

Gambar 4.6.66 Tanktop Plate

Sesudah dikonversi

Penggantian

Detail drawing dilakukan sebagai

berikut:

a. Anak plat

• Terdapat 2

anak plat

(S201 dan

S202)

yang

menempel

pada induk

plat maka

penggantia

n hanya

memberi

kode blok

(B11) pada

tiap anak

plat,

Contoh:

B11-S201.

b. Induk plat

• Marking

induk plat

T.TOP-

B11A-

C<LOW-

MA>

diubah

menjadi

B11A-

TTOP-C

• Dimension

pada induk

Page 82: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

plat

seluruhnya

dihapus

• Direction

pada induk

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah

panah.

- Bracket plate

B.6L:

B.PL-6L-1-B11A-1P/S <IN-MA>

FOR

TOP

Gambar 4.6.67 Bracket plate

B.6L sebelum dikonversi

FOR

BOTTOM

BRACKET PLATE B.6L

UP

AFT

B11A-BKT-6L1-1P

Gambar 4.6.68 Bracket plate

B.6L sesudah dikonversi

Penggantia

n Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

• Marking

plat B.PL-

6L-1-

B11A-

1P/S<IN-

MA>

diubah

menjadi

B11A-

BKT-6L1-

1P,

dikarenaka

n dalam

raw plat

nesting

bracket

plat B.6L

terdapat 2

Bracket

plat yang

sama maka

marking

tanktop

yang

satumya

diberi

tanda

marking

B11A-

BKT-6L1-

1S.

Page 83: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

• Direction

pada

Bracket

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah panah

• Dimension

pada

Bracket

plat

seluruhnya

dihapus

- Bracket plate

B.5L:

B.PL-5L-1-B11A-1P/S <IN-MA>

FOR

BOTTOM

Gambar 4.6.69 Bracket

plate B.5L sebelum

dikonversi

FOR

BOTTOM

BRACKET PLATE B.

UP

AFT

B11A-BKT-5L1-1P

Gambar 4.6.70 Bracket

plate B.5L sesudah

dikonversi

Penggantia

n Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

• Marking

plat B.PL-

5L-1-

B11A-

1P/S<IN-

MA>

diubah

menjadi

B11A-

BKT-5L1-

1P,

dikarenaka

n dalam

raw plat

nesting

bracket

plat B.5L

terdapat 2

Bracket

plat yang

sama maka

marking

tanktop

yang

satumya

diberi

Page 84: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

tanda

marking

B11A-

BKT-5L1-

1S.

• Direction

pada

Bracket

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah panah

• Dimension

pada

Bracket

plat

seluruhnya

dihapus

- Bracket plate

B.2L:

BRACKET PLATE B.2L

B.PL-2L-1-B11A-1P/S <IN-MA>

FORBOTT

OM

Gambar 4.6.71 Bracket

plate B.2L sebelum

dikonversi

B11A-BKT-2L1-1P

FOR

TOP

AFT

BOTT

OM

Gambar 4.6.72 Bracket

plate B.2L sesudah

dikonversi

Penggantia

n Detail drawing

dilakukan sebagai

berikut:

• Marking

plat B.PL-

2L-1-

B11A-

1P/S<IN-

MA>

diubah

menjadi

B11A-

BKT-2L1-

1P,

dikarenaka

n dalam

raw plat

nesting

bracket

plat B.2L

terdapat 2

Bracket

plat yang

sama maka

Page 85: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

marking

tanktop

yang

satumya

diberi

tanda

marking

B11A-

BKT-2L1-

1S.

• Direction

pada

Bracket

plat

dipindah

ke tiap sisi

plat tanpa

penunjuk

arah panah

• Dimension

pada

Bracket

plat

seluruhnya

dihapus

2. Nesting

Drawing B11A06

+20

B11A-TTOP-C

B11A-BKT-2L1-1P

B11A-BKT-2L1-1S

B11A-BKT-5L1-1S B11A-BKT-5L1-1P

B11A-BKT-6L1-1PB11A-BKT-6L1-1S

Gambar 4.6.73 Nesting Drawing

B11A06 yang sudah ditata

Pada nesting drawing

B11A06 yang sudah

ditata sedemikian rupa

dengan software

AUTOCAD sehingga

menghemat pemakaian

plat, terdapat wing plate

dan frame plate

pembentuk nesting

B11A06. Pada gambar

nesting ini tidak ada

satupun desain drawing

yang perlu diubah

sehingga dapat langsung

dikonversi dengan piece

drawing , yang telah

diedit sebelumnya agar

menyesuaikan dengan

gambar nesting ini.

3. Hasil Konversi

drawing dari Piece ke

nesting B11A06

Pada proses konversi

ini, semua marking dan

direction gambar piece

drawing yang telah diedit

dan disesuaikan dengan

gambar nesting di copy -

paste kan pada gambar

nesting drawing yang sudah

ditata sedimikian rupa,

untuk lebih jelasnya bisa

dilihat pada gambar.

Page 86: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

B11A-TTOP-C

B11-S202

B11-S201

CL +20

FOR

PS

AFT

SB

TANKTOP PLATE

FOR

BOTTOM

FOR

BOTTOM

BRACKET PLATE B.6L

BRACKET PLATE B.2LBRACKET PLATE B.5L

B11A-BKT-2L1-1P

FOR

TOP

AFT

BOTT

OM

UP

UP

AFT

AFT

B11A-BKT-6L1-1S

B11A-BKT-5L1-1P

FOR

BOTTOM

BRACKET PLATE B.5L

UP

AFT

B11A-BKT-5L1-1S

FOR

BOTTOM

BRACKET PLATE B.6L

UP

AFT

B11A-BKT-6L1-1P

BRACKET PLA

B11A-BKT-2L1-1S

FOR

TOP

AFT

BOTT

OM

B11-127T

B11-

127T

B11-

130T

B11-

130T

B11-

133T

B11-

133T

Gambar 4.6.74 Piece

Drawing B11A06 yang

sudah dikonversi

+20

B11A-TTOP-C

B11A-BKT-2L1-1P

B11A-BKT-2L1-1S

B11A-BKT-5L1-1S B11A-BKT-5L1-1P

B11A-BKT-6L

Gambar 4.6.75 Nesting

Drawing B11A06 yang sudah

ditata

Dari gambar

4.6.74 semua Detail

drawing, direction

dan marking dari

Piece drawing

B11A06 dicopy

pastekan pada

Nesting drawing

B11A06 yang sudah

ditata di Gambar

4.6.75 sehingga

gambar nesting

memiliki marking,

direction, dan detail

• anak plat,

Contoh: B11-

S201.

• 3 Frame plat

Fr.1L1,2L1,3

L2 yang

menempel

pada induk

plat maka

penggantiann

ya memberi

kode blok

(B11) pada

tiap frame

plat, contoh:

B11-1L1.

• 2Tanktop plat

T.T0P-

1,T.TOP-3,

penggantiany

a

menambahka

n nama blok

diawal

marking.

Contoh: B11-

TTOP1

a. Induk plat

• Marking

Frame plat

F.PL-136-1-

B11A-

1P<FORE-

MA> dubah

Page 87: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

menjadi

B11A-

136T1-1P

• Direction pada

induk plat

dipindah ke

tiap sisi plat

tanpa

penunjuk

arah panah.

• Dimension

pada Frame

plat

seluruhnya

dihapus

2. Nesting

Drawing B11A07 B11A-TTOP_1-3P

B11A-TTOP_1-3S

B11A-136T1-1P

Gambar 4.6.81 Nesting Drawing

B11A07 yang sudah ditata

Pada nesting drawing

B11A07 yang sudah

ditata sedemikian rupa

dengan software

AUTOCAD sehingga

menghemat pemakaian

plat, terdapat wing plate

dan frame plate

pembentuk nesting

B11A07. Pada gambar

nesting ini tidak ada

satupun desain drawing

yang perlu diubah

sehingga dapat langsung

dikonversi dengan piece

drawing , yang telah

diedit sebelumnya agar

menyesuaikan dengan

gambar nesting ini.

3. Hasil Konversi

drawing dari Piece ke

nesting B11A07

Pada proses konversi

ini, semua marking dan

direction gambar piece

drawing yang telah diedit

dan disesuaikan dengan

gambar nesting

di copy -paste kan

pada gambar nesting

drawing yang sudah ditata

sedimikian rupa, untuk lebih

jelasnya bisa dilihat pada

gambar.

FRAME PLATE Fr.136

TAN

B11-

S201 B1

1-S2

02

B11-TTOP3

TOP

CL

BOTTOM

B11A-136T1-1P

FOR

B11-

130T

B11-2L1

B11-3L2

B11-1L1

B11-TTOP1

Gambar 4.6.82 Piece Drawing

B11A07 yang sudah

dikonversi

Page 88: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

B11A-TTOP_1-3P

B11A-TTOP_1-3S

B11A-136T1-1P

Gambar 4.6.83 Nesting Drawing B11A07 yang sudah ditata

Dari gambar

4.6.82 semua Detail

drawing, direction

dan marking dari

Piece drawing

B11A07 dicopy

pastekan pada

Nesting drawing

B11A07 yang sudah

ditata di Gambar

4.6.83 sehingga

gambar nesting

memiliki marking,

direction, dan detail

drawing. B11-127T

B11-128T B11-

130T

B11-

129T

B11-127TB11-128T

B11-129T

B11-

130T

B11-

S201 B1

1-S2

02

B11-2L1

B11-3L2

B11-TTOP1 B11-TTOP3

B11-1L1

WL_1M

BT_2

M

BT_4

M

FOR

AFT

CL

FOR

CL

AFT

TOP

CL

BOTTOM

B11A-TTOP5-1P

B11A-TTOP5-1S

B11A-136T1-1P

Gambar 4.6.84 Hasil konversi

Nesting drawing B11A07

Setelah proses

konversi selesai,

Gambar Nesting

B11A07 ini akan

dikonversikan

kembali ke Input

Cutting Plan

B11A07.

Gambar 4.7.55

Remarking Cutting plate

B11A11

Pada gambar

4.7.55 merupakan

hasil setelah proses

marking yang

dilakukan secara

manual sesuai

dengan marking

pada nesting

drawing.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada konversi

drawing dari gambar piece ke

nesting drawing, mengacu pada

Ship Shell Standard kerja drawing,

serta pembuatan input cutting plan

dari gambar nesting. Didapat

kesimpulan sebagai berikut:

Page 89: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

1. Cara membuat

membuat nesting

drawing dari

gambar piece

drawing dapat

dilakukan dengan

cara:

• Mengubah

semua symbol

mark piece

drawing

disesuaikan

dengan symbol

mark nesting

drawing

mengacu pada

ship shell

standard kerja

drawing.

• Mengubah

semua direction

yang terdapat

pada piece

drawing, dengan

menghapus anak

panah direction,

serta

memindahkan

direction pada

tiap sisi plat

• Menghapus

semua

dimension yang

terdapat pada

piece drawing.

• Meng copy-

pastekan semua

symbol mark

dan direction ke

nesting drawing

yang sudah

ditata.

Salah satu hasil

Nesting drawing

setelah dikonversi:

B11A01

B11-

S201

B11-

S202

B11-

S203

B11-

S204

B11-

S205

B11-

S206

B11-S207B1

1-S2

07 B11-S208 B11-S209 B11-S210 B11-S211 B11-S212 B11-S213

B11-S214 B11-S215 B11-S216

B11-S217 B11-S218 B11-S219B11-

P101

B11-P101

B11-

P101WL_1M WL_1M WL_1M WL_1M

B11-P101

+20

FOR

TOP

AFT

BOTTOM

FOR

TOP

AFT

BOTTOM

FOR

TOP

AFT

BOTTOM

FOR

AFT

CL

TOP

CL

BOTT

OM

B11-WBHD1-1P

B11A-137T1-1P

B11A-4L1-1P B11A-4L2-1P

B11A-TTOP-1P

Gambar 5.1.1 nesting drawing

B11A01

2. Setelah dilakukan

proses pembuatan

input cutting plan

dari gambar

nesting, pembuatan

input cutting plan

dapat dilakukan

dengan cara:

1. Menghapus

semua symbol

mark yang

terdapat pada

nesting

drawing.

Page 90: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

2. Mengaplikasik

an layer “0”

pada nesting

drawing yang

telah dihapus.

3. Membuat 4

layer baru

(cutting , mark

line, hole, 0)

pada new

window, serta

membuat steel

plate sesuai

ukuran steel

plate nesting

drawing

dengan layer

“0” dan dengan

first point x,y

“0,0” pada new

window

tersebut.

4. Copy-paste

gambar nesting

ke new window

tersebut dan

ditempatkan

pada steel plate

dengan first

point x,y “0,0”.

5. Melakukan

penggantian

line pada

nesting

drawing

disesuaikan

dengan 4 layer

yang telah

dibuat (cutting

, mark line,

hole, 0).

Salah satu

Input Cutting

drawing dari

gambar

nesting:

Input name

B11A01

Gambar 5.1.2 Input Cutting

drawing B11A01

5.2 Saran

1. Dalam proses konversi

piece ke nesting drawing

diperlukan ketelitian yang

tinggi, dan mengacu pada

Ship Shell Standard kerja.

kesalahan dalam

pemberian symbol mark

dapat berpengaruh

pembuatan dan

penempatan plat dapat

salah dan tidak sesuai

dengan prosedur

pengerjaan blok.

Page 91: Boby Alfianjaya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-27262-6108030010... · 2013. 10. 2. · marking profil, ukuran-ukuran profil serta

2. Pada proses pembuatan

input cutting plan,

diharuskan memerhatikan:

1. Terdapat 5layer dari

total layer yang sudah

diaplikasikan pada

gambar input cutting

plan. Kesalahan

pemberian layer akan

berpengaruh mesin

CNC cutting tidak bisa

membaca gambar Input

cutting plan sehingga

tidak bisa dibuat

gambar cutting plan

nya.

2. First point x,y “0,0”

merupakan titik start

kerja mesin CNC

Cutting . Sehingga

penempatan gambar

input cutting plan

harus pada first point

x,y “0,0”.

Ketidaktepatan gambar

input cutting plan

berakibat proses

cutting akan tidak

sesuai dengan gambar

Cutting plan sehingga

dapat berakibat

pemborosan plat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dock, Shin Kurushima. 1996.

Standart kerja production

Drawing, Design Division

Technical Production.

2. Nesting,

http://en.wikipedia.org/wiki/Ne

sting

3. Shop Drawing,

dikunjungi pada 19 Mei

2011 pukul 14:11.

http://www.scribd.com/doc/140

68854/Modul1-Shop-Drawing

Working-Drawingl di akses

pada 23 Maret 2011 pukul

11:39.

4. Mesin CNC,

http://id.wikipedia.org/wiki/CN

C dikunjungi pada 6 Juni 2011

pukul 02.34.