penerapan hukum archimedes
DESCRIPTION
contoh penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupanTRANSCRIPT
makalah archimedes
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah perahu/kapal
Sejarah kapal sejalan dengan petualangan manusia. Perahu yang dikenal pertama kali
dikenal pada masa Neolitikum, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Kapal-kapal awal ini memiliki
fungsi yang terbatas: mereka dapat bergerak di atas air, tapi hanya itu. Terutama digunakan
untuk berburu dan memancing. Kanon tertua yang ditemukan arkeolog sering dibuat dari
batang pohon coniferous, menggunakan peralatan batu sederhana, dan ada juga Kapal Nabi
Nuh mungkin tidak asing bagi kita, Menurut Kitab Suci, kapal Nabi Nuh merupakan suatu
perahu besar yang dibuat dari kayu gofir dan ditutup dengan pakal. Ukuran keseluruhannya
adalah panjang 450 kaki, lebar 75 kaki dan tinggi 45 kaki dengan tiga geladak di dalam.
Sebuah “jendela” dibuat di bagian atas (Kejadian 6:14-16). Sepintas, ukuran keseluruhan
kapal ini menjadikannya kendaraan laut terbesar yang ada sebelum abad ke-20, dan
proporsinya secara menakjubkan mirip dengan kapal laut besar yang ada sekarang.Kitab
Suci mengatakan bahwa kapal Nabi Nuh kandas di “pegunungan Ararat” (Kejadian 8:4).
“Ararat” mungkin menerangkan suatu daerah (kerajaan kuno Urartu) dan bukan puncak
gunung secara khusus. Setelah Nabi Nuh dan keluarganya meninggalkan kapal di atas
gunung, kapal tersebut tidak pernah disebut-sebut lagi dalam Kitab Suci. Kemudian penulis-
penulis Kitab Suci tidak pernah menyatakan bahwa mereka tahu bahwa kapal tersebut
masih dapat dilihat.
Pegunungan yang disebut Ararat sekarang lebih nampak seperti daerah pegunungan
dengan dua puncak. Yang menarik, ada banyak laporan sepanjang sejarah mengenai perahu
besar di pegunungan di daerah ini. Keterangan yang paling awal (bermula pada abad ke-3
S.M.) menyatakan bahwa sudah diketahui secara umum bahwa kapal Nabi Nuh itu masih
dapat dilihat di pegunungan Ararat.
Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai
dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk
membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan
antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat
membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana
sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau
kebiasaan setempat.
Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan yang
diawalioleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau
menggunakan kano, rakit ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka
dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-
bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu,
bambu ataupun batang-batang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno
kemudian digunakan bahan bahan logam seperti besi/baja karena kebutuhan manusia akan
kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya
menggunakan dayung kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uap setelah muncul
revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan kapal
bermesin yang berjalan mengambang di atas air seperti Hovercraft dan Eakroplane. Serta
kapal yang digunakan di dasar lautan yakni kapal selam.
Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai
akhirnya pada awal abad ke-20 ditemukan pesawat terbangyang mampu mengangkut
barang dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal pun mendapat saingan berat.
Namun untuk kapal masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan
tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga dan tanker
sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal pesiar seperti Queen Elizabeth
dan Awani Dream.
BAB II
PENERAPAN PARAHU/KAPAL DALAM FISIKA
2.1 Penerapan Hukum Archimedes
Anda tentunya sering melihat kapal yang berlayar di laut, benda-benda yang terapung
di permukaan air, atau batuan-batuan yang tenggelam di dasar sungai. Konsep terapung,
melayang, atau tenggelamnya suatu benda di dalam fluida, kali pertama diteliti
oleh Archimedes. Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
ke dalam fluida, akan mengalami gaya ke atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama
dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes
dituliskan sebagai berikut :
dengan: FA = gaya ke atas (N),
ρf = massa jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3), dan
g = percepatan gravitasi (m/s2).
Dapat dilihat bahwa besarnya gaya ke atas yang dialami benda di dalam fluida bergantung
pada massa jenis fluida, volume fluida yang dipindahkan, dan percepatan gravitasi Bumi.
Anda telah mengetahui bahwa suatu benda yang berada di dalam fluida dapat terapung,
melayang, atau tenggelam, berikut uraiannya.
2.2 Kapal Laut
Sangat berat tetapi dapat terapung di permukaan laut Konsep Gaya Apung,Konsep
Massa Jenis .Badan kapal yang terbuat dari besi berongga, ini menyebabkan volum air laut
yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding dengan
volum air yang dipindahkan, sehingga gaya apung menjadi sangat besar . gaya apung ini
mampu mengatasi berat total sehingga kapal laut mengaoung di permukaan laut.
Jadi massa jenis rata – rata besi berongga dan udara yang menempati rongga masih lebih
kecil dari pada massa jenis air laut. Oleh karena itu kapal itu mengapung.
Sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat yang terletak di antara lambung
sebelah dalam sebelah luar. Tangki ini dapat diisi udara atau air. Mengatur isi tangki
pemberat berarti mengatur berat total kapal. Sesuai dengan konsep gaya apung, berat total
kapal selam akan menentukan apakah kapl selam mengapung atau menyelam
Kapal laut tidak akan tenggelam apabila. Berat kapal bertambah maka gaya ke atas juga
harus bertambah besar.
2.3 Proses Gaya Apung, Melayang dan Tenggelam
--Ketika terapung :
Wb <FA
ρ b. Vb g < ρ f V g
ρ b < ρ f
dimana :
--Ketika melayang : Vb = Vt
Wb = FA
ρ b. Vb. g = ρ f .V. g
ρ b= ρ f
--Ketika tenggelam : Vb = Vt
Wb >FA
ρ b. Vb g > ρ f V g
ρ b > ρ f
2.3.1 Kapal Laut
Mengapa kapal yang terbuat dari baja dapat terapung di laut? Peristiwa ini
berhubungan dengan gaya apung yang dihasilkan oleh kapal baja tersebut.
Perhatikan Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Kapal yang sama pada saat kosong dan penuh muatan. Volume air yang di
pindahkan oleh kapal ditandai dengan tenggelamnya kapal hingga batas garis yang
ditunjukkan oleh tanda panah. Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan tenggelam,
sedangkan balok besi yang sama jika dibentuk menyerupai perahu akan terapung. Hal ini
disebabkan oleh jumlah fluida yang dipindahkan besi yang berbentuk perahu lebih besar
daripada jumlah fluida yang dipindahkan balok besi. Besarnya gaya angkat yang dihasilkan
perahu besi sebanding dengan volume perahu yang tercelup dan volume fluida yang
dipindahkannya. Apabila gaya angkat yang dihasilkan sama besar dengan berat perahu
maka perahu akan terapung. Oleh karena itu, kapal baja didesain cukup lebar agar dapat
memindahkan volume fluida yang sama besar dengan berat kapal itu sendiri.
2.3.2 Kapal Selam
Tahukah Anda apa yang menyebabkan kapal selam dapat terapung, melayang, dan
menyelam?
Gambar 2.2 Penampang kapal selam ketika (a) terapung, (b) melayang, dan (c) tenggelam.
Kapal selam memiliki tangki pemberat di dalam lambungnya yang berfungsi mengatur
kapal selam agar dapat terapung, melayang, atau tenggelam. Untuk menyelam, kapal selam
mengisi tangki pemberatnya dengan air sehingga berat kapal selam akan lebih besar daripada
volume air yang dipindahkannya. Akibatnya, kapal selam akan tenggelam. Sebaliknya, jika
tangki pemberat terisi penuh dengan udara (air laut dipompakan keluar dari tangki pemberat),
berat kapal selam akan lebih kecil daripada volume kecil yang dipindahkannya sehingga kapal
selam akan terapung. Agar dapat bergerak di bawah permukaan air laut dan melayang, jumlah air
laut yang dimasukkan ke dalam tangki pemberat disesuaikan dengan jumlah air laut yang
dipindahkannya pada kedalaman yang diinginkan.http://makalaharchimedes.blogspot.com/