archimedes dan nicolas copernicus

21
Archimedes & Nicoulaus copernicus ARCHIMEDES Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM ) Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes. Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan , astronom , filsuf , fisikawan , dan insinyur berbangsa Yunani . Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss . Hukum Archimedes Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguh-sungguh.

Upload: hasri-naji

Post on 29-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Sejarah fisika | Ilmuan Fiska | Archimedes | Coperticus | Penemuan Archimedes | Penemuan Copernicus

TRANSCRIPT

Page 1: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

Archimedes & Nicoulaus copernicus

ARCHIMEDES

Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM) Ia belajar di kota Alexandria,

Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes.

Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur

berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa,

meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian

sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar

sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.

Hukum Archimedes

Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah

mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan

sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi

umum penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika

itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah

dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!" yang

artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia membuat hukum Archimedes.

Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Tukang yang

membuatnya dihukum mati.

Page 2: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

Penerapan Hukum Archimedes

Anda tentunya sering melihat kapal yang berlayar di laut, benda-benda yang terapung

di permukaan air, atau batuan-batuan yang tenggelam di dasar sungai. Konsep terapung,

melayang, atau tenggelamnya suatu benda di dalam fluida, kali pertama diteliti oleh

Archimedes. Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke

dalam fluida, akan mengalami gaya ke atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama

dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum Archimedes

dituliskan sebagai berikut.

dengan: FA = gaya ke atas (N),

ρf = massa jenis fluida (kg/m3),

Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3), dan

g = percepatan gravitasi (m/s2).

Dapat dilihat bahwa besarnya gaya ke atas yang dialami benda di dalam fluida bergantung

pada massa jenis fluida, volume fluida yang dipindahkan, dan percepatan gravitasi Bumi.

Anda telah mengetahui bahwa suatu benda yang berada di dalam fluida dapat terapung,

melayang, atau tenggelam, berikut uraiannya.

a. Terapung

Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil

daripada massa jenis fluida (ρb < ρf). Massa jenis benda yang terapung dalam fluida

memenuhi persamaan berikut.

atau

Page 3: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

dengan: Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3),

Vb = volume benda (m3),

hbf = tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m),

hb = tinggi benda (m),

ρb = massa jenis benda (kg/m3), dan

ρf = massa jenis fluida (kg/m3).

Gambar 7.13 Balok kayu bervolume 100 cm3 dimasukkan ke dalam air.

Sebuah balok kayu ( ρ = 0,6 kg/m3) bermassa 60 g dan volume 100 cm3dimasukkan ke dalam

air. Ternyata, 60 cm3 kayu tenggelam sehingga volume air yang dipindahkan sebesar 60 cm3

( 0,6 N ).

b. Melayang

Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang jika massa jenis benda sama dengan

massa jenis fluida (ρb= ρf). Dapatkah Anda memberikan contoh benda-benda yang melayang

di dalam zat cair?

c. Tenggelam

Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar

daripada massa jenis fluida (ρb > ρf). Jika benda yang dapat tenggelam dalam fluida

ditimbang di dalam fluida tersebut, berat benda akan menjadi

Page 4: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

atau

dengan: wbf = berat benda dalam fluida (N), dan

w = berat benda di udara (N).

Gambar 7.14 (a) Balok aluminium dengan volume 100 cm3 di udara. (b) Balok aluminium

dengan volume 100 cm3 ditimbang di dalam air Apakah beratnya sama?

Perhatikanlah Gambar 7.14. Aluminium (ρ = 2,7 g/cm3) yang bermassa 270 g dan memiliki

volume 100 cm3, ditimbang di udara. Berat aluminium tersebut sebesar 2,7 N. Ketika

penimbangan dilakukan di dalam air, volume air yang dipindahkan adalah 100 cm3 dan

menyebabkan berat air yang dipindahkan sebesar 1 N (m = ρV dan w = mg). Dengan

demikian, gaya ke atas FA yang dialami aluminium sama dengan berat air yang dipindahkan,

yaitu sebesar 1 N. Berat aluminium di dalam air menjadi

wbf = w – FA

= 2,7 N – 1 N

= 1,7 N

Contoh soal penerapan hukum Archemedes

1. Sebuah batu memiliki berat 30 N Jika ditimbang di udara. Jika batu tersebut ditimbang di

dalam air beratnya = 21 N. Jika massa jenis air adalah 1 g/cm3, tentukanlah:

Page 5: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

a. gaya ke atas yang diterima batu,

b. volume batu, dan

c. massa jenis batu tersebut.

Jawab

Diketahui: w = 30 N, wbf = 21 N, dan ρair = 1 g/cm3.

ρair = 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3

a. wbf = w – FA

21 N = 30 N – FA

FA = 9 N

b. FA = ρairVbatu g

9 N = (1.000 kg/m3) (Vbatu) (10 m/s2)

Vbatu = 9 × 10–4 m3

c.

2. Sebuah bola logam padat seberat 20 N diikatkan pada seutas kawat dan dicelupkan ke

dalam minyak ( ρminyak = 0,8 g/cm3). Jika massa jenis logam 5 g/cm3, berapakah tegangan

kawat?

Jawab

Page 6: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

Diketahui: wbola = 20 N, ρ minyak = 0,8 g/cm3, dan ρ logam = 5 g/cm3.

Berdasarkan uraian gaya-gaya yang bekerja pada bola, dapat dituliskan persamaan

T + FA = w

T = w – FA = w – ρminyakVbola g

T = 16,8 N.

Aplikasi Hukum Archimedes

Hukum Archimedes banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya

pada hidrometer, kapal laut, kapal selam, balon udara, dan galangan kapal. Berikut ini prinsip

kerja alat-alat tersebut.

Page 7: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

A. Hukum Archimedes pada Hidrometer

Gambar 7.15 Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Proses

pengukuran massa jenis zat cair menggunakan hidrometer dilakukan dengan cara

memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh hidrometer

telah dikalibrasi sehingga akan menunjukkan nilai massa jenis zat cair yang diukur. Berikut

ini prinsip kerja hidrometer.

Gaya ke atas = berat hidrometer

FA = whidrometer

ρ1V1 g = mg

Oleh karena volume fluida yang dipindahkan oleh hidrometer sama dengan luas tangkai

hidrometer dikalikan dengan tinggi yang tercelup maka dapat dituliskan

ρ1 (Ah1) = m

dengan: m = massa hidrometer (kg),

A = luas tangkai (m2),

Page 8: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

hf = tinggi hidrometer yang tercelup dalam zat cair (m), dan

ρf = massa jenis zat cair (kg/m3).

Hidrometer digunakan untuk memeriksa muatan akumulator mobil dengan cara

membenamkan hidrometer ke dalam larutan asam akumulator. Massa jenis asam untuk

muatan akumulator penuh kira-kira = 1,25 kg/m3 dan mendekati 1 kg/m3 untuk muatan

akumulator kosong.

B. Kapal Laut dan Kapal Selam

Mengapa kapal yang terbuat dari baja dapat terapung di laut? Peristiwa ini

berhubungan dengan gaya apung yang dihasilkan oleh kapal baja tersebut. Perhatikan

Gambar 7.16 berikut.

Gambar 7.16 Kapal yang sama pada saat kosong dan penuh muatan. Volume air yang di

pindahkan oleh kapal ditandai dengan tenggelamnya kapal hingga batas garis yang

ditunjukkan oleh tanda panah.

Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan balok besi yang sama

jika dibentuk menyerupai perahu akan terapung. Hal ini disebabkan oleh jumlah fluida yang

dipindahkan besi yang berbentuk perahu lebih besar daripada jumlah fluida yang dipindahkan

balok besi. Besarnya gaya angkat yang dihasilkan perahu besi sebanding dengan volume

perahu yang tercelup dan volume fluida yang dipindahkannya. Apabila gaya angkat yang

dihasilkan sama besar dengan berat perahu maka perahu akan terapung. Oleh karena itu,

kapal baja didesain cukup lebar agar dapat memindahkan volume fluida yang sama besar

dengan berat kapal itu sendiri.

Page 9: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

Gambar 7.17 Penampang kapal selam ketika (a) terapung, (b) melayang, dan (c) tenggelam.

Tahukah Anda apa yang menyebabkan kapal selam dapat terapung, melayang, dan

menyelam? Kapal selam memiliki tangki pemberat di dalam lambungnya yang berfungsi

mengatur kapal selam agar dapat terapung, melayang, atau tenggelam. Untuk menyelam,

kapal selam mengisi tangki pemberatnya dengan air sehingga berat kapal selam akan lebih

besar daripada volume air yang dipindahkannya. Akibatnya, kapal selam akan tenggelam.

Sebaliknya, jika tangki pemberat terisi penuh dengan udara (air laut dipompakan keluar dari

tangki pemberat), berat kapal selam akan lebih kecil daripada volume kecil yang

dipindahkannya sehingga kapal selam akan terapung. Agar dapat bergerak di bawah

permukaan air laut dan melayang, jumlah air laut yang dimasukkan ke dalam tangki pemberat

disesuaikan dengan jumlah air laut yang dipindahkannya pada kedalaman yang diinginkan.

C. Balon Udara

Balon berisi udara panas kali pertama diterbangkan pada tanggal 21 November 1783.

Udara panas dalam balon memberikan gaya angkat karena udara panas di dalam balon lebih

ringan daripada udara di luar balon. Balon udara bekerja berdasarkan prinsip Hukum

Archimedes. Menurut prinsip ini, dapat dinyatakan bahwa sebuah benda yang dikelilingi

udara akan mengalami gaya angkat yang besarnya sama dengan volume udara yang

dipindahkan oleh benda tersebut.

Page 10: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

Gambar 7.18 Balon udara dapat mengambang di udara karena memanfaatkan prinsip Hukum

Archimedes.

NICOLAUS COPERNICUS

Niklas Koppernigk (latin: Nicolaus Copernicus; bahasa Polandia Mikołaj Kopernik;

lahir di Toruń, 19 Februari 1473 – meninggal di Frombork, 24 Mei 1543 pada umur 70

tahun) adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaan Polandia, yang

mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat di matahari) Tata Surya dalam bentuk yang

terperinci, sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains. Ia juga seorang kanon gereja,

gubernur dan administrator, hakim, astrolog, dan tabib. Teorinya tentang Matahari sebagai

pusat Tata Surya, yang menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan

Bumi di pusat alam semesta) dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting

sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains

modern (teori ini menimbulkan revolusi ilmiah). Teorinya memengaruhi banyak aspek

kehidupan manusia lainnya. Universitas Nicolaus Copernicus di Torun, didirikan tahun 1945,

dinamai untuk menghormatinya.

Page 11: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

Pendidikan Nicolaus dimulai di kampung halamannya, tetapi belakangan dilanjutkan

di Chełmno yang tidak jauh dari situ. Di sana ia belajar bahasa Latin dan mempelajari karya

para penulis kuno. Pada usia 18 tahun, ia pindah ke Kraków, ibukota Polandia saat itu. Di

kota ini ia kuliah di universitas dan mengajar dan mengejar hasratnya akan astronomi. Setelah

ia menyelesaikan pendidikannya di Kraków, paman dari Nikolaus — yang pada waktu itu

telah menjadi uskup di Warmia — memintanya untuk pindah ke Frombork, sebuah kota di

Laut Baltik. Waczenrode ingin kemenakannya menduduki jabatan staf katedral.

Akan tetapi, Nicolaus yang berusia 23 tahun ingin memuaskan dahaganya akan

pengetahuan dan berhasil membujuk pamannya untuk mengizinkan dia mempelajari hukum

gereja, kedokteran, dan matematika di berbagai universitas di Bologna dan Padua, Italia. Di

sana, Nicolaus bergabung dengan astronom Domenico Maria Novara dan filsuf Pietro

Pomponazzi. Sejarawan Stanisław Brzostkiewicz mengatakan bahwa ajaran Pomponazzi

telah "membebaskan pikiran astronom muda ini dari cengkraman ideologi abad pertengahan".

Di waktu senggangnya, Copernicus mempelajari karya para astronom zaman dahulu,

menjadi begitu larut dalam karya tersebut sampai-sampai ketika ia mengetahui karya Latin itu

tidak lengkap, ia mempelajari bahasa Yunani agar dapat meneliti naskah aslinya. Pada akhir

pendidikannya, Nicolaus telah menjadi doktor hukum gereja, matematikawan, dan dokter. Ia

juga pakar bahasa Yunani, menjadi orang pertama yang menerjemahkan sebuah dokumen

dari bahasa Yunani langsung ke bahasa Polandia.

Pekerjaannya yang beragam tidaklah mengacaukan Copernicus yang jenius dari

pemikiran utama dalam hidupnya. Menara Heilsberg di Allenstein dan di Frauenburg sering

kali menjadi tempat-tempat pengamatan, dan pekerjaan besarnya "Dalam Revolusi Tubuh

Luar Angkasa" menjadi bukti bagi pengamatannya yang bersemangat atas matahari, bulan,

dan planet-planet.

Page 12: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

Melalui Uskup Paul dari Fossombrone, mereka dimintai pendapatnya tentang

pembaruan penanggalan gerejawi. Jawabannya adalah, bahwa lamanya masa satu tahun dan

bulan serta pergerakan dari matahari serta bulan belum cukup diketahui untuk membuat suatu

pembaruan. Namun, kejadian itu mendorongnya untuk menulis surat kepada Paul III, untuk

membuat pengamatan yang lebih akurat. Tujuh puluh tahun kemudian, hal ini diterima

sebagai dasar dari cara kerja penanggalan Gregorian.Dua puluh lima tahun setelah kariernya

di universitas, Copernicus berhasil menyelesaikan pekerjaan besarnya, setidaknya di dalam

pemikirannya sendiri, setelah ia menahan rasa bimbangnya untuk jangka waktu yang lama,

apakah akan menerbitkannya atau meniru para penganut Pythagoreans, yang mengirimkan

misteri dari filosofi mereka hanya secara lisan kepada pengikutnya sendiri karena takut

mendapat penghinaan dari orang banyak. Teman-temannya yang tertarik dengan teori baru,

membujuknya untuk menulis. Setidaknya, sebuah gambaran abstrak bagi mereka, yaitu

salinan-salinan naskah asli yang kemudian ditemukan di Vienna (1873) dan Stockholm

(1878). Dalam komentarnya, Copernicus menyatakan bahwa dalam teorinya ada tujuh

axioma, yang menggunakan rumus matematika pada prinsip kerjanya. Ini terjadi pada tahun

1531, atau dua belas tahun sebelum kematiannya. Dari sini, doktrin dari sistem heliosentris

mulai menyebar. Pada tahun 1533, Albert Widmanstadt mengajar di hadapan Paus Clement

VII mengenai sistem tata surya yang ditemukan Copernicus.

Sayangnya, hal itu terhambat oleh pertentangan besar dari orang-orang yang

menolak sistem temuan Copernicus. Akhirnya, hanya bab dari trigonometri yang dicetak

(1542). Dua salinan dari "Narasi Pertama" dan risalah dari trigonometri, yang diberikan

Rheticus kepada temannya Dr. Gasser, kemudian dipraktekkan dalam ilmu kedokteran di

Fieldkirch.

Menelurkan teori yang revolusioner

Sepulangnya ke Polandia, pamannya melantik dia sebagai sekretaris, penasihat, dan

dokter pribadinya suatu kedudukan yang bergengsi. Selama puluhan tahun berikutnya,

Nicolaus menjabat berbagai kedudukan administratif, baik di bidang agama maupun sipil.

Meski sangat sibuk, ia melanjutkan penelitiannya tentang bintang dan planet, mengumpulkan

bukti untuk mendukung suatu teori yang revolusioner bahwa bumi bukan pusat yang tidak

bergerak dari alam semesta tetapi, sebenarnya, bergerak mengitari matahari. Teori ini

bertentangan dengan ajaran filsuf yang terpandang, Aristoteles, dan tidak sejalan dengan

Page 13: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

kesimpulan matematikawan Yunani, Ptolemeus. Selain itu, teori Copernicus menyangkal apa

yang dianggap sebagai "fakta" bahwa Matahari terbit di timur dan bergerak melintasi angkasa

untuk terbenam di barat, sedangkan bumi tetap tidak bergerak.

Nicolaus Copernicus adalah pencentus teori Heliosentris yaitu sebuah teori yang

berhubungan tentang orbit dan rotasi bumi.

Nicolaus Copernicus sebagai seorang ilmuwan memberi atribut yang sangat penting dalam

dunia ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang astronomi. Gagasannya tentang teori

Heliosentris menghapus pendapat kuno yang mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya

dimana bintang, matahari dan benda-benda lain berputar mengelilingi bumi. Teori purba ini

dikenal dengan istilah teori geosentris.

Sebagai pencetus teori heliosentris, Nicolaus copernicus memang tidak seterkenal Galileo,

Kepler ataupun Newton. Karena Nicolaus Copernicus enggan menerbitkan teori Heliosentris

yang dicetuskannya. Baru setelah Nicolaus Copernicus wafat, ilmuwan lain seperti yang

tersebut diatas secara luas mempublikasikan teori tersebut meski harus bertentangan dengan

pihak gereja yang menganut paham Geosentris.

Dalam astronomi, heliosentrisme adalah teori yang berpendapat bahwa Matahari bersifat

stasioner dan berada pada pusat alam semesta. Kata berasal dari bahasa Yunani (ήλιος Helios

= Matahari, dan κέντρον kentron = pusat). Secara historis, heliosentrisme bertentangan

dengan geosentrisme, yang menempatkan Bumi di pusat alam semesta. Diskusi mengenai

kemungkinan heliosentrisme terjadi sejak zaman klasik. Barulah ketika abad ke-16 dapat

ditemukan suatu model matematis dapat meramalkan secara lengkap sistem heliosentris,

yaitu Nicolaus Copernicus, seorang ahli matematika dan astronom. Pada abad berikutnya,

model tersebut dijabarkan dan diperluas oleh Johannes Kepler dan pengamatan pendukung

dengan menggunakan teleskop diberikan oleh Galileo Galilei.

Copernicus bukanlah orang yang pertama yang menyimpulkan bahwa bumi berputar

mengitari Matahari. Astronom Yunani Aristarkhus dari Samos telah mengemukakan teori ini

pada abad ketiga Sebelum Masehi. Para pengikut Pythagoras telah mengajarkan bahwa bumi

serta Matahari bergerak mengitari suatu api pusat. Akan tetapi, Ptolemeus menulis bahwa jika

bumi bergerak, "binatang dan benda lainnya akan bergelantungan di udara, dan bumi akan

jatuh dari langit dengan sangat cepat". Ia menambahkan, "sekadar memikirkan hal-hal itu saja

terlihat konyol".

Page 14: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

Ptolemeus mendukung gagasan Aristoteles bahwa bumi tidak bergerak di pusat alam

semesta dan dikelilingi oleh serangkaian bola bening yang saling bertumpukan, dan bola-bola

itu tertancap Matahari, planet-planet, dan bintang-bintang. Ia menganggap bahwa pergerakan

bola-bola bening inilah yang menggerakan planet dan bintang. Rumus matematika Ptolemeus

menjelaskan, dengan akurasi hingga taraf tertentu, pergerakan planet-planet di langit malam.

Namun, kelemahan teori Ptolemeus itulah yang mendorong Copernicus untuk mencari

penjelasan alternatif atas pergerakan yang aneh dari planet-planet. Untuk menopang teorinya,

Kopernikus merekonstruksi peralatan yang digunakan oleh para astronom zaman dahulu.

Walaupun sederhana dibandingkan dengan standar modern, peralatan ini memungkinkan dia

menghitung jarak relatif antara planet-planet dan Matahari. Selama bertahun-tahun, ia

berupaya menetukan secara persis tanggal-tanggal manakala para pendahulunya telah

membuat beberapa pengamatan penting di bidang astronomi. Diperlengkapi dengan data ini,

Copernicus mulai mengerjakan dokumen kontroversial yang menyatakan bahwa bumi dan

manusia di dalamnya bukanlah pusat alam semesta.

Nicolaus Copernicus - Penemu teori Heliosentrisme Tata Surya

Semasa hidupnya, Copernicus dikenal sebagai seorang astronom, matematikawan dan

juga ekonom. Teorinya tentang Matahari sebagai pusat Tata Surya, yang berhasil

menjungkirbalikkan teori geosentris tradisional (yang menempatkan Bumi di Pusat Alam

Semesta), dianggap sebagai salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa dan

merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains modern. Pada awalnya

teori Heliosentrisme dari Copernicus ini menuai kontroversi. Teori ini bertentangan dengan

ajaran filsuf yang terpandang, Aristoteles, dan tidak sejalan dengan kesimpulan

matematikawan Yunani, Ptolemeus.

Teori Copernicus menyangkal apa yang dianggap sebagai fakta oleh Aristoteles dan

Ptolomeus bahwa matahari terbit di timur dan bergerak melintasi angkasa untuk terbenam di

barat, sedangkan bumi tetap tidak bergerak. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teori Copernicus ini telah merevolusionerkan konsep tentang angkasa luar dan

sekaligus merombak pandangan filosofis manusia terhadap ilmu astronomi. Dewasa ini

Copernicus disanjung oleh banyak orang sebagai Bapak Astronomi Modern.

Page 15: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

Selama berada di Italia, Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide filosof Yunani

Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat bahwa bumi dan planit-

planit lain berputar mengitari matahari. Copernicus jadi yakin atas kebenaran hipotesa

"heliocentris" ini, dan tatkala dia menginjak usia empat puluh tahun dia mulai mengedarkan

buah tulisannya diantara teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan ringkas,

mengedepankan cikal bakal gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus memerlukan

waktu bertahun-tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat yang diperlukan untuk

penyusunan buku besarnya De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Revolusi

Bulatan Benda-benda Langit), yang melukiskan teorinya secara terperinci dan

mengedepankan pembuktian-pembuktiannya.

Copernicus memutuskan penerbitan bukunya, dan baru tepat pada saat meninggalnya

dia dikirimi buku cetakan pertamanya dari si penerbit. Ini tanggal 24 Mei 1543.

Dalam buku itu Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa bumi berputar pada porosnya,

bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, serta planet-planet lain semuanya

berputar mengelilingi matahari. Tapi, seperti halnya para pendahulunya, dia membuat

perhitungan yang serampangan mengenai skala peredaran planet mengelilingi matahari. Juga,

dia membuat kekeliruan besar karena dia yakin betul bahwa orbit mengandung lingkaran-

lingkaran. Jadi, bukan saja teori ini ruwet secara matematik, tapi juga tidak betul. Meski

begitu, bukunya lekas mendapat perhatian besar. Para astronom lain pun tergugah, terutama

astronom berkebangsaan Denmark, Tycho Brahe, yang melakukan pengamatan lebih teliti

dan tepat terhadap gerakan-gerakan planet. Dari data-data hasil pengamatan inilah yang

membikin Johannes Kepler akhirnya mampu merumuskan hukum-hukum gerak planet yang

tepat.

Meski Aristarchus lebih dari tujuh belas abad lamanya sebelum Copernicus sudah

mengemukakan persoalan-persoalan menyangkut hipotesa peredaran benda-benda langit,

adalah layak menganggap Copernicuslah orang yang memperoleh penghargaan besar. Sebab,

betapapun Aristarchus sudah mengedepankan pelbagai masalah yang mengandung inspirasi,

namun dia tak pernah merumuskan teori yang cukup terperinci sehingga punya manfaat dari

kacamata ilmiah. Tatkala Copernicus menggarap perhitungan matematik hipotesa-hipotesa

secara terperinci, dia berhasil mengubahnya menjadi teori ilmiah yang punya arti dan guna.

Dapat digunakan untuk dugaan-dugaan, dapat dibuktikan dengan pengamatan astronomis,

Page 16: Archimedes Dan Nicolas Copernicus

dapat bermanfaat di banding lain-lain teori yang terdahulu bahwa dunialah yang jadi sentral

ruang angkasa.