penerapan fungsi manajemen...

151
PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN : Studi Kasus Program Binaan Layanan Paket Periode Januari April 2016 Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Disusun Oleh: DIMAS TRI HAPSORO NIM : 1110025000052 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2016 M

Upload: vokien

Post on 27-Apr-2019

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN :

Studi Kasus Program Binaan Layanan Paket Periode Januari April

2016 Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi

Jakarta Selatan

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Disusun Oleh:

DIMAS TRI HAPSORO

NIM : 1110025000052

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1438 H / 2016 M

PENERAPAN FUNGSIPIANAJEMEN PERPUSTAKAAN:

Studi Kasus Program Binaan Layanan Paket Periode Januari April2016 Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Adlllinistrasi

Jakarta Selatan

Skpsi

Dittukan untuk Melnenuhi Salah Satu Syartt Guna Mcmperoleh

Gelar Sttana 1lmu PeTustakaan(SoIP)

01 :

Dimas Trl HapsoroNIM:1110025000052

Dibawah Bimbingan :

Nurvudi"PIILISNIP:196709121999031002

JURUSAN ILIU PERPUSTAKAANFAKULTAS ADAB DAN HU IANIORA

UNIVERSITASISLAPI NEGERISYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 1438 H/2016M

_

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama

NIM

:Dimas T Hapsoro

:1110025000052

Judul Skripsi : Penerapan Fungsi Manajemen Perpustakaan : Studi Kasus Program Binaan

Layanan Paket Periode Januari - April 2016 Pada Kantor Perpustakaan danArsip Kota Administrasi Jakarta Selatan.

UjianSkripsi : Kamis, 24 November 2016

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar Tim Penguji sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta-

akalta,24 November 2016

Tanda tangan

l.Ketua Sidang PuniPumOmo MLISNIP.196412151999031005

Mukmin Supravogi.M.Si

NIP.19620301 199903 1001

NurvLldi MLISNIP:196709121999031002

Ade Abdul Hak.M.Hum

NIP.197101032000031002

Prisinta Wanast .M.Hum

2. Sekretans Sidang

3. Pembimbing

4. Penguji I

5,Pengll l II

1

ta De*rutcr sotC

LEIBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini dengan sebenarnya menyatakanbahwa skripsi ini saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai denganperaturan yang berlaku di Universitas Islam Negn Syarif HidayatullahJakarta.

Jika dikemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme, sayaakan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yangdijatuhkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakartakepada saya.

17 Novembcr 2016

Dimas Tri Hapsoro

i

ABSTRAK

Dimas Tri Hapsoro

Penerapan Fungsi Manajemen Pada Perpustakaan : Studi Kasus Program

Binaan Layanan Paket Periode Januari April 2016 Pada Kantor

Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan

manajemen dalam kegiatan program binaan layanan paket pada KPAK Jakarta

Selatan. Manajemen yang dimaksud adalah bagaimana menerapkan fungsi

fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan,

anggaran, serta pengawasan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah melalui wawancara, observasi, dan kajian kepustakaan. Hasil atau data-

data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan tiga tahapan yaitu data

reduksi, selanjutnya data disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif dan

menarik kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan. Hasil

penelitian menunjukan bahwa KPAK Jakarta Selatan dalam menjalankan program

binaan layanan paket sudah menerapkan fungsi- fungsi manajemen. Kegiatan

yang berkaitan dengan perencanaan disusun dengan matang, tahapan kegiatan,

serangkaian waktu diselaraskan. Pelaksanaan dalam kegiatan dengan

mengelompokkan kegiatan, pembagian kerja dan pemberian arahan secara

langsung juga diterapkan agar berjalan sesuai rencana walaupun keterbatasan

fasilitas alat transportasi menghambat pengiriman layanan paket ke lokasi

perpustakaan binaan. Sedangkan untuk kegiatan pembinaan kini tidak lagi

menggunakan anggaran. Pengawasan dilakukan dengan turun langsung ke

perpustakaan binaan namun waktu untuk melakukan pengawasan terhadap

perpustakaan binaan di wilayah Jakarta Selatan masih ada yang tidak sesuai

jadwal.

Kata kunci : manajemen, fungsi manajemen, layanan, perpustakaan umum.

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah segala puji dan syukur penulis panjatkan pada kehadirat

ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya.

Shalawat serta salam semoga Allah SWT limpahkan kepada Nabi besar

Muhammad SAW, keluarga, para sahabatnya, dan para pengikutnya.

Sesungguhnya karena karuniaNya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul Penerapan Fungsi Manajemen Perpustakaan : Studi Kasus

Program Binaan Layanan Paket Periode Januari April 2016 Pada Kantor

Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan

Selama menyusun skripsi ini, penulis menyadari tidak sedikit kesulitan

dan hambatan yang dialami. Namun berkat dorongan, bantuan, arahan dari

berbagai pihak serta kesungguhan hati dan kerja keras, segala hambatan dan

kesulitan tersebut dapat diatasi dengan sebaik- baiknya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi guna memenuhi persyaratan akademik program Strata Satu

(S1) Program Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Karenanya dengan segala kerendahan hati, penulis sangat menghargai atas

bantuan dari semua pihak yang membantu penulis baik secara langsung maupun

tidak langsung. Atas bantuan tersebut penulis ingin menyampaikan rasa

Terimakasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

iii

2. Bapak Prof. Dr. Syukron Kamil, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan

humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS. selaku Ketua Jurusan Ilmu

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si. selaku Sekertaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Nuryudi, MLIS. Selaku dosen Pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya ditengah tengah kesibukannya untuk

memberikan saran, pengarahan, dan bimbingan dengan sabar kepada

penulis selama proses penulisan skripsi ini.

6. Bapak Dr. KH. Saidun Derani MA, selaku dosen Jurusan Ilmu

Perpustakaan yang telah memberikan semangat, dorongan serta

dukungan moral kepada penulis.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora,

khususnya dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan

segala pengetahuan dan ilmu kepada penulis.

8. Bapak Iwan Henry Wardhana selaku Kepala Kantor Perpustakaan dan

Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Selatan, yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian kepada penulis di

KPAK Jakarta Selatan.

9. Ibu Siti Maulida dan Ibu Etty Suffianti beserta seluruh staff Kantor

Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Selatan

iv

yang telah banyak memberikan bantuan, waktu dan kerjasamanya

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kedua Orang Tua penulis, Kepada Mamah tercinta dan tersabar, Bayu

Apsari dan Papah, Tri Wibowo Susilo, Terimakasih banyak atas setiap

doa, rasa cinta, perhatian, dukungan, motivasi, semangat, jerih payah

serta keringat yang kalian teteskan untuk dapat memberikan

pendidikan dan membesarkan saya sampai saat ini. Begitupun untuk

saudara perempuan penulis Adinda Ratriswari, dan untuk saudara laki-

laki penulis Diptyo laksmono terima kasih atas semangat dan

dukungan yang telah diberikan. Serta kedua Keponakan tercinta Janitra

Ayu Larashati dan Fatir Ataya Rezky yang selalu menjadi

penyemangat serta merubah suasana menjadi lebih ceria, terimakasih..

semoga ALLAH SWT selalu memberikan kebahagiaan dan rahmatNya

kepada Keluarga kita. Amin.

11. Keluarga besar Mayono, Eyang ibu tercinta , Tante ida, Om Dharma,

Om Sigit dan adik sepupu Lupitadia yang selalu memberikan

perhatian, bantuan dan semangat kepada penulis.

12. Keluarga besar ALT10 yang selalu ada disamping saya, khususnya

Fatih, Danang, Maw, Rizky Kardus, Arif, Kadir, Toni, Bewok, Afrizal,

Aem, Engkong, Danny, Fabby , Praha. Terimakasih untuk selalu sabar,

setia, serta tak henti memberikan semangat dan dukungan kepada

penulis. Semoga kita selalu dapat menjaga ikatan persaudaraan yang

telah diberikan Allah SWT. Amin.

v

13. Teman, sahabat, saudara yang selalu menjadi inspirasi bagi penulis,

dan tidak pernah berhenti memberikan motivasi beserta semangat

untuk penulis, yaitu Khairul Imam Ghozali, Aisyah Zhafira, Rahmat

kurniawan, Surya Nugroho Batara, Rafan Marviandy, Akram

Neldiriansyah, Cynthia Bunga, Farry Gopak, Prananda, Captain Steven

Gerrard, Luis Suarez, Eichiro Oda, Abel, Loy, Qithink, Bebeq, Don

Arief, Ersada, Melvin, Uda Iswandi dan Muhammad Yusuf Febriano.

Terimakasih banyak, Semoga kita semua selalu dalam Rahmat Allah

SWT. Amin.

14. Teman Teman seperjuangan dari keluarga besar Dpr UIN yaitu Jentel

Chairnosia, Mas Kun, Algi, Fitrah, Matley, Gin, Yogi, Iyam, Mas Tri,

Farid, Kahfi, Agoy, Jarpul, Fikri, Kulay, Anggadet, Kuro, Arab, Mario,

Mukhlas, Monyeng, Gilang, Kiting, Evan, Bagong, kantuy, Asep,

Capung, Bill, Ojan, Lingga, dan kawan kawan lainnya. Semoga kita

selalu dapat menjaga tali silaturahmi dan selalu di Berkahi Allah SWT.

15. Teman teman Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2010 khususnya

Zulfikar, Lucky, Kikim, Firly, Onay, Rifqi, Ari, Awan, Dywan, dan

seluruh keluarga besar IP B 2010, terimakasih atas bantuan, dukungan

dan hubungan pertemanan yang telah diberikan. Semoga sukses!

16. Kepada seluruh keluarga besar Jipers angkatan 2011, 2012, 2013, 2014

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi beserta

skripsi ini. Terimakasih, semoga kita masih bisa menjalin hubungan

silaturahmi.

vi

17. Teman teman kelompok KKN KATALIS 2013 beserta Keluarga

besar Masyarakat Desa Pasir Tanjung yang telah memberikan

pengalaman studi yang begitu berarti dan berkesan. Terimakasih.

18. Keluarga besar PB allbase yang telah dan selalu akan menjadikan

semangat hidup untuk penulis. Terima Kasih!

19. Teman seperjuangan Tim 24, Alyasa, Raka, Gusti, Ilham dan Putri.

Terimakasih atas kerjasamanya!

Dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hanya doa dan ucapan

terimakasih yang dapat penulis sampaikan, semoga Allah SWT membalas segala

amal dan kebaikan, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta menambah

wawasan pembaca.

Jakarta, 6 September 2016

Penulis,

Dimas Tri Hapsoro

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 8

D. Metode Penelitian ................................................................................ 8

E. Defenisi Istilah ..................................................................................... 12

F. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 13

G. Sistematika penulisan ........................................................................... 14

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Perpustakaan ...................................................................... 16

B. Pengertiapan Perpustakaan Umum ...................................................... 16

1. Tujuan Perpustakaan Umum .......................................................... 17

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan umum .......................................... 19

C. Perpustakaan Binaan ............................................................................ 20

1. Taman Baca Masyarakat ................................................................ 23

2. RPTRA .......................................................................................... 25

D. Fungsi dan Manajemen Perpustakaan Umum ..................................... 26

1. Manajemen Perpustakaan Umum ................................................. 26

2. Fungsi Manajemen Perpustakaan Umum ...................................... 27

3. Pengertian Layanan Perpustakaan ................................................. 41

4. Kegiatan Layanan Paket di KPAK Jakarta Selatan........................ 45

E. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 47

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................... 49

B. Sumber Data ........................................................................................ 50

C. Informan ............................................................................................... 50

D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 51

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 51

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 53

G. Lokasi dan waktu penelitian................................................................. 54

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profile KPAK Jakarta Selatan ............................................................. 56

1. Sejarah berdirinya KPAK Jakarta Selatan .................................... 56

2. Visi dan Misi .................................................................................. 57

3. Tugas Pokok dan Fungsi Perpustakaan .......................................... 58

4. Struktur Organisasi KPAK Jakarta Selatan .................................. 59

5. Sumber Daya Manusia ................................................................... 60

6. Koleksi Perpustakaan .................................................................... 61

a. Koleksi Umum ......................................................................... 60

b. Koleksi Refrensi ....................................................................... 62

c. Koleksi Anak dan Koleksi Refrensi Anak .............................. 62

d. Koleksi Keliling ....................................................................... 63

e. Koleksi Taman Baca Masyarakat (TBM) Atau koleksi Layanan

Paket Untuk Perpustakaan Binaan ........................................... 63

7. Gedung dan Ruang Perpustakaan .................................................. 63

8. Peraturan Perpustakaan .................................................................. 64

9. Anggaran ....................................................................................... 65

10. Kegiatan Perpustakaan ................................................................... 65

11. Keanggotaan .................................................................................. 69

B. Hasil Penelitian ................................................................................... 69

1. Perencanaan Jasa Layanan Paket .................................................. 70

a. Langkah langkah ................................................................... 70

b. Tahapan Kegiatan..................................................................... 73

2. Pelaksanaan Jasa Layanan Paket ................................................... 76

a. Persiapan pelaksanaan .............................................................. 76

b. Pelaksanaan kegiatan ............................................................... 78

3. Pengawasan Layanan Paket ........................................................... 81

C. Pembahasan .......................................................................................... 84

1. Perencanaan Jasa Layanan Paket ................................................... 84

2. Pelaksanaan Jasa Layanan Paket ................................................... 92

3. Pengawasan Dalam Program Binaan Layanan Paket..................... 100

BAB V KESIMULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 107

B. Saran ..................................................................................................... 109

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 111

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan informasi terus semakin meningkat seiring dengan

perkembangan zaman, Informasi sangat dibutuhkan manusia dalam

menunjang kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkatan kebutuhan

informasi. Perpustakaan sebagai salah satu lembaga informasi yang berperan

aktif dalam peningkatan sumber informasi dan peningkatan sumber daya

manusia. Perpustakaan juga merupakan akar berpijak sekarang untuk

kemudian melangkah ke masa depan.1 Sangatlah penting artinya dalam usaha

mencerdaskan pendidikan bangsa.

Sampai saat ini perpustakaan masih menjadi pilihan utama dalam

memperoleh informasi secara langsung karena dinilai mudah dan murah,

Kegiatan di perpustakaan pun berkembang lebih khusus dengan menyesuaikan

kebutuhan informasi yang beragam, Jenis perpustakaan banyak timbul,

dengan adanya alasan seperti :

1. Akibat munculnya berbagai jenis pemakai perpustakaan.

2. Adanya kebutuhan informasi yang berbedabeda.

3. Karena pertumbuhan ilmu pengetahuan yang pesat sehingga semakin

banyak ilmuilmu memiliki jenis, cabang, dan spesialisasinya.2

1 Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta, Sagung Seto,2006), h.2.

2 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994) , h.

147 -148

2

Perpustakaan pada umumnya bersifat universal, dimanapun adanya

perpustakaan adalah sama, yang berbeda adalah perkembangannya karena

perkembangan perpustakaan sangat tergantung dari masyarakat dan

penyelenggaranya. Untuk mempermudah memenuhi kebutuhan informasi

perpustakaan terus berkembang.

Dari berbagai jenis perpustakaan, terdapat perpustakan umum yang

tersedia di berbagai daerah dengan tujuan untuk memberikan layanan

informasi untuk masyarakat dari berbagai tingakatan pendidikan, mulai dari

anak-anak, remaja, dewasa menyesuaikan informasi yang mereka butuhkan.

Demi terciptanya masyarakat yang berkembang dan masyarakat maju

perpustakaan umum amat penting bagi kehidupan kultural dan kecerdasan

bangsa, karena perpustakaan umum merupakan satusatunya pranata

kepustakawanan yang dapat diraih umum.3

Kebutuhan informasi masyarakat terus berkembang dan selalu up to

date, masyarakat umum masih banyak yang membutuhkan informasi dan

pada faktanya tidak dapat diakes melalui perkembangan teknologi, Oleh

karena itu Perpustakaan umum yang memiliki tujuan membina dan mendidik

masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkan bahan

pustaka dengan baik agar masyarakat mendapatkan informasi sesuai

kebutuhannya sangat berperan besar dalam fenomena ini, namun tidak sedikit

juga masyarakat yang kurang sadar atas pentingnya nilai guna perpustakaan

umum. Perpustakaan umum yang juga memiliki tujuan agar masyarakat

3 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1993),

h.46

3

gemar membaca sedini mungkin, terutama anakanak sekolah, dan

masyarakat pada umumnya harus bisa memberikan kepercayaan serta layanan

yang berkualitas sehinga tercipta komunikasi dan suasana menarik agar dapat

menarik masyarakat umum untuk dapat memanfaatkan nilai guna dari

perpustakaan umum tersebut.

Koleksi dari perpustakaan umum adalah hal yang paling dilihat dalam

perpustakaan umum, tentunya yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Karena pengunjung pada perpustakaan umum beragam,

persedian bahan pustaka dinilai sangat penting demi kelangsungan kebutuhan

informasi serta menambah minat baca penggunanya. Pada era globalisasi ini

koleksi perpustakaan beraneka ragam, meliputi segala macam bentuk mulai

dari bahan tercetak dan rekaman. Oleh karena itu koleksi yang baik dan

seimbang, serta terus berkembang sesuai dengan kebutuhan pengguna yang

disusun berdasarkan standar koleksi perpustakaan menjadi peranan penting

terhadap perpustakaan umum.

Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian,

pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan

keberdayaan bangsa. Perpustakaan akan memenuhi fungsinya jika dikelola

dengan baik.4 Untuk memenuhi kebutuhan informasi di perpustakaan umum

perlu adanya kegiatan yang bersifat pelayanan. Dengan adanya pelayanan

maka perpustakaan akan terasa lebih berguna dan akan banyak sekali

informasi yang dapat dimanfaatkan. Demi mewujudkan layanan yang

4Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007

Tentang Perustakaan, Bab I, pasal 3

4

berkualitas, perpustakaan perlu melihat beberapa titik penting dalam

tingkatan kebutuhan yang saling berkaitan seperti jumlah koleksi

perpustakaan, fasilitas yang baik untuk pengguna serta layanan yang

memadai, karena Perpustakaan umum akan dinilai baik secaara keseluruhan

oleh pemustaka jika mampu memberikan pelayanan yang terbaik.

Layanan jasa perpustakaan umum yang diharapkan memang harus

memenuhi standar dan kriteria pengguna mengingat kebutuhan pengguna

sangat beragam. Dibutuhkan motivasi yang besar, tingkat kesadaran yang

tinggi serta peningkatan layanan terhadap nilai guna perpustakaan umum

untuk membantu memperoleh wawasan dan pengetahuan yang luas yang tak

lepas dari rutinitas kehidupan masyarakat sehari-hari tanpa adanya batasan

ruang dan waktu. Demikian halnya dengan Kantor Perpustakaan dan Arsip

Kota administrasi ( KPAK ) Jakarta Selatan, dengan kesadaran atas

pentingnya meningkatkan mutu layanan, maka KPAK Jakarta Selatan

mengembangkan layanannya secara merata melalui perpustakaan-

perpustakaan binaan.

Perpustakaan binaan yang dimaksud adalah perpustakaan yang masih

dalam naungan maupun pengawasan dari KPAK Jaksel. Perpustakaan-

perpustakaan binaan KPAK Jaksel yakni perpustakaan sekolah (Paud, SD,

SMP, SMA), perpustakaan masjid, taman baca masyarakat, perpustakaan

kelurahan, khususnya yang berada di daerah Jakarta Selatan. Dalam upayanya

meningkatkan kualitas perpustakaan serta minat baca masyarakat KPAK

5

Jaksel melakukan kerjasama dan pembinaan dalam bentuk kegiatan serta

layanan penambahan koleksi ( layanan paket ).

Layanan paket yang dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan berupa

penambahan kebutuhan koleksi, dan pembinaan kepustakaan untuk

perpustakaan binaan di wilayahnya. Hal ini bertujuan untuk memberikan

pelayanan prima secara merata kepada masyarakat di wilayah Jakarta selatan

dan dengan segala keterbatasan yang ada. Akan tetapi layanan paket tidak

hanya serta merta dilakukan begitu saja tanpa adanya perancanaan dan

pengawasan yang dilakukan oleh pihak KPAK Jakarta Selatan, baik dari segi

pemanfaatan juga keutuhan koleksi layanan paket tersebut. Terlebih lagi

koleksi yang dijadikan sebagai layanan paket untuk perputakaan-

perpustakaan binaan di wilayahnya merupakan aset yang harus di jaga. Untuk

menjaga koleksi pada perpustakaan Masyarakat juga berkewajiban

menjaga kelestarian dan keselamatan sumber daya perpustakan di

lingkungannya5

Undang-undang perpustakaan nomor 43 Tahun 2007 pasal 4 juga

mengamanatkan perpustakaan untuk memberikan layanan kepada pemustaka,

meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan

pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan

tersebut, perpustakaan umum perlu menerapkan fungsi-fungsi manajemen

yang terdiri dari planning (perencanaan), organizing, (pengorganisasian),

5Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007

Tentang Perustakaan, Bab II, Pasal 6, Ayat 4.

6

Staffing, actuating (penggerakan) dan Controlling (pengawasan).6 Fungsi-

fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan dijalankan dalam manajemen

berdasarkan fungsinya masingmasing dan dalam pelaksanaannya mengikuti

tahapan-tahapan tertentu.7

Fungsi manajemen sangat dibutuhkan dalam proses kegiatan yang

diadakan oleh KPAK Jakarta selatan, berkaitan dengan Layanan paket yang

disediakan oleh KPAK Jakarta selatan, untuk memperlancar kegiatannya

perlu diperhatikan langkahlangkah yang tepat agar kegiatan tersebut berjalan

baik. Langkahlangkah tersebut meliputi proses perencanaan, proses

pelaksanaan, hingga pada proses pengawasan. Penerapan fungsi manajemen

merupakan hal penting yang harus dilakukan dalam melaksanakan kegiatan

layanan paket KPAK Jakarta Selatan, mengingat bukan hanya bahan pustaka

saja yang diberikan pada layanan paket namun prioritas utama, kualitas serta

kuantitas dalam mengadakan Layanan paket, sehingga bahan pustaka dan

layanan yang diberikan memang benar-benar dibutuhkan oleh perpustakaan

binaannya.

Fungsi manajemen perlu diterapkan dengan penuh tanggung jawab

sesuai dengan perencanaan dan mengarah pada pencapaian tujuan.

Berdasarkan penjelasan tersebut skripsi ini berfokus untuk memberikan

gambaran mengenai penerapan fungsi manajemen dalam program binaan

layanan paket di KPAK Jakarta Selatan. Oleh karena itu, skripsi diberi judul

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN : Studi

6 Sutarno, Manajemen Perpustakaan (Jakarta: yayasan obor Indonesia, 2006) h.135

7Ernie Tisnawati Sule & kurniawan saleh, pengantar manjemen, ( Jakarta: kencana,2009),

h.8

7

Kasus Program Binaan Layanan Paket Periode Januari April 2016 Pada

Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Penelitian ini dilakukan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

(KPAK) administrasi Jakarta Selatan dengan mengangkat masalah yang

dilihat dari aspek pengawasan program binaan layanan paket. Oleh karena itu,

penulis membatasi masalah dalam hal berikut :

1. Pembatasan Masalah

a. Perencanaan jasa layanan paket yang dilakukan oleh KPAK

Jakarta Selatan terhadap perpustakaan binaannya.

b. Pelaksanaan jasa layanan paket KPAK Jakarta Selatan terhadap

perpustakaan binaannya.

c. Pengawasan (pengontrolan) yang diterapkan dalam pelaksanaan

layanan paket pada perpustakaan binaan di wilayah Jakarta

Selatan.

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana perencanaan jasa layanan paket yang dilakukan oleh

KPAK Jakarta selatan?

b. Bagaimana pelaksanaan jasa layanan paket KPAK Jakarta Selatan

terhadap perpustakaan binaannya?

c. Bagaimana pengawasan yang diterapkan dalam pelaksanaan

layanan paket pada perpustakaan binaan di wilayah Jakarta selatan?

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dengan mengacu pada pembatasan dan perumusan masalah di

atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui perencanaan layanan paket yang dilakukan oleh KPAK

Jakarta Selatan terhadap perpustakaan binaannya.

2. Mengetahui pelaksanaan/mekanisme jasa layanan paket yang dimiliki

KPAK untuk perpustakaan binaan.

3. Mengetahui bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan dalam

pelaksanaan layanan paket di KPAK Jakarta Selatan.

D. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

menghasilkan data dan mengolah data yang sifatnya deskriptif seperti

transkripsi wawancara, observasi langsung, pengamatan lapangan,

rekaman video, gambar, foto dan lain sebagainya.8 Pendekatan ini

peneliti pilih agar dapat memberikan gambaran suatu masalah dengan

lebih terperinci untuk mengungkap kenyataan, menyajikan secara

langsung peneliti dan informan. Metode ini lebih dapat menyesuaikan

8 Fuad Hasan, Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Manusia (Jakarta: Lembaga

Pengembangan Sarana Pengukuran Psikologi (LPSP3) Universitas Indonesia, 2001) h.22

9

diri dengan penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai

yag dihadapi.9

2. Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer, yaitu data yang diambil langsung, tanpa perantara

dari sumbernya.10

Peneliti mengumpulkan data yang berasal dari

daftar pertanyaan dan wawancara kepada narasumber yang

ditemui langsung di KPAK Jakarta Selatan (lokasi penelitian).

b. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder

umumnya berupa bukti, dokumen-dokumen, catatan atau laporan

historis yang yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan.

3. Informan

Informan adalah orang yang akan diwawancarai.11

Yaitu orang

yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

kondisi latar penelitian.Peneliti harus cermat dalam memilih informan

yang memahami objek peneliti sehingga data-data yang diperlukan

dapat diperoleh dengan tepat dan menyeluruh.

9 Moleong Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif (Bandung, Remaja Rosdakarya,2000), h.5

10Prasetya irawan, Logika dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori Dan Panduan Praktis

Penelitian Social Bagi Mahasisa Dan Peneliti Pemula. (Jakarta : STIA LAN Press,2004) h.86 11

Emzir, Metode Penelitian Kualitatif : Analisis Data, (Jakarta:Rajawali Press,2010),h.53

10

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat-alat perlengkapan penelitian.12

Alat-alat tersebut berguna dalam pengumpulan informasi, seperti alat

perekam suara (HP), kamera, kertas, bolpoint, dan daftar pertanyaan.

5. Teknik Pengumpulan data

Untuk memperoleh data lapangan, penulis menggunakan teknik

field research ( penelitian dengan turun langsung ke lapangan ). Peneliti

merumuskan gagasan dan topik, selanjutnya peneliti memilih kelompok

sosial atau lokasi untuk diteliti dan akhirnya melakukan penelitian

dilokasi yang telah ditentukan tersebut. Dalam teknik ini, penulis

menggunakan dua cara yaitu sebagai berikut:

a. Wawancara

Penulis mengadakan tanya jawab dengan pihak yang

berkaitan dengan objek penelitian penulis.13

Wawancara mendalam

merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan

cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud

mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti.

Wawancara mendalam dilakukan secara intensif dan berulang-

ulang.

12

Lexy J. Moleong , Metodologi Penelitian kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2007), h.132 13

Masri Singarinbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES, 1989), h. 92

11

b. Observasi

penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada

pengamatan langsung terhadap objek penelitian.14

c. Kajian Kepustakaan

Metode kajian kepustakaan adalah penelitian yang

datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku,

dokumen, artikel, laporan dan sebagainya).15

6. Teknis Analisis Data

Data akan dianalisa melalui tiga tahapan yaitu : reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan

1. Reduksi Data

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan,

pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian

data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan

tertulis. Jadi, reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang

mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang dan

menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir

dapat digambarkan dan diverifikasikan.16

14

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 63 15

Ibid h.65 16

Krisyanto.Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta: Prenada Media Group, 2006) h. 129-

130

12

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi penulis melakukan penyajian

dalam bentuk teks naratif .17

3. Penarikan Kesimpulan

Datadata yang terangkum dan dijabarkan dalam

bentuk naratif penulis buatkan kesimpulan. Kesimpulan

digunakan untuk menjawab rumusan masalah.18

E. Defenisi Istilah

1. Perpustakaan umum

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi

masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa

membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-

ekonomi.19

2. Pengendalian (Controlling)

Pengendalian adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk

mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian (evaluasi).20

3. Layanan Paket

Layanan paket adalah suatu bentuk layanan yang diberikan oleh KPAK

Jakarta selatan berupa peminjaman sejumlah koleksi bahan pustaka, serta

17

Ibid., h. 131 18

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 99 19

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007

Tentang Perustakaan, Bab I, pasal 1, ayat 6. 20

Taslimah yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, (Jakarta: universitas

terbuka,1996),hal 33

13

pembinaan kepustakaan demi meningkatkan jasa layanan perpustakaan

KPAK Jakarta selatan terhadap perpustakaan binaan.

F. Penelitian Terdahulu

Berikut ini ada beberapa Hasil penelitian terdahulu yang memiliki

tema serupa dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti, yaitu:

1. Penerapan Fungsi Manajemen Pada Perpustakaan Arsip Kota

Administrasi Jakarta Barat. Skripsi ini di ajukan oleh Riko

Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab Dan

Humaniora UIN Syarif hidayatullah Jakarta Selatan. Skripsi ini

bertujuan mengetahui bagaimana pelaksanaan serta penerapan

fungsi manajemen pada Perpustakaan Arsip Kota Administrasi

Jakarta Barat.

2. Pengelolaan Perpustakaan Umum: Studi kasus di Kantor

Perpustakaan Daaerah Kota Bekasi. Skripsi ini diajukan oleh Nursih

Rodiah Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Ilmu Perpustakaan. Skripsi

ini bertujuan mengidentifikasikan pengelolaan perpustakaan oleh

kapusda kota bekasi ditinjau dari fungsi manajemen.

Sedangkan penulis meneliti fungsi manajemen layanan paket

Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Jakarta Selatan terhadap

Perpustakaan Binaannya pada Wilayah Jakarta Selatan. Penulis ingin

mengetahui bagaimana perencanaan kegiatan layanan paket yang

dilakukan KPAK Jakarta Selatan, beserta pelaksanaan kegiatan dan

pengawasan dalam prosesnya.

14

G. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini akan menguraikan secara sistematis

mulai dari Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan.

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Literatur.

Bab ini memuat teoriteori yang berasal dari yang berkaitan dengan

permasalahan yang hendak diteliti dari segi definisi, fungsi dan koleksi

perpustakaan umum.selain itu defenisi mengenai layanan paket, analisis

pemakai perpustakaan.

Bab III Metode Penelitian.

Pada bab ini akan membahas tentang metode penelitian yang digunakan

mulai dari sumber datanya, pemilihan informan, teknik pengolahan data,

teknik analisi data serta jadwal penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan.

Pada bab ini akan membahas tentang gambaran umum Kantor Perpustakaan

Dan Arsip Kota Jakarta Selatan dilihat dari sejarah, tujuan didirikannya,

koleksi, keanggotaan dan sistem pelayanan perpustakaan. Serta membahas

tentang hasil penelitian yang dijelaskan secara objektif dalam proses

kegiatan pada bagian layanan paketdi perpustakaan binaan KPAK Jakarta

Selatan.

15

Bab V Penutup.

Pada bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran serta solusi atas permasalahan

yang dibuat oleh penulis setelah melakukan penelitian yang diangkat di

KPAK Jakarta Selatan.

16

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung / bangunan,

yang berisi koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga

mudah di cari dan dipergunakan apabila sewaktu waktu diperlukan oleh

pembaca.1 Berdasarkan Undang-undang 43 tahun 2007 tentang perpustakaan

jenis perpustakaan di bagi menjadi lima, diantaranya perpustakaan nasional,

perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan perguruan tinggi dan

perpustakaan sekolah. Perpustakaan dimanapun adanya tetap sama, yang

membedakan adalah dari perkembangannya, karena perkembangan

perpustakaan tergantung kepada masyarakat serta penyelenggaranya.

B. Pengertian Perpustakaan Umum.

Dari berbagai jenis perpustakaan, perpustakaan umum merupakan

lembaga pendidikan yang menyediakan berbagai sumber informasi, ilmu

pengetahuan, dan budaya bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat

batasan perbedaan. Menurut Sulistyo Basuki perpustakaan umum adalah

perpustakaan yang dibiayai oleh dana umum, baik sebagian maupun

seluruhnya, terbuka untuk masyarakat umum tanpa membeda- bedakan

golongan, status sosial, umur, jenis kelamin, suku bangsa dan agama, serta

memberikan layanan untuk umum.

1 Sutarno. NS. Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2003)

h.7

17

Pengelolaan perpustakaan umum dibiayai oleh pemerintah ataupun

swasta yang diberikan kuasa untuk menjalankannya.2 Berdasarkan Pedoman

Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, perpustakaan umum adalah

perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk ( kota atau desa

) diperuntukan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk

tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan.3

Perpustakaan umum diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah provinsi,

pemerintah kabupaten/kota, kecamatan dan desa, serta dapat diselenggrakan

oleh masyarakat.

Menurut defenisi yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan

bahwa perpustakaan umum adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan

perpustakaan, dokumentasi, layanan informasi, serta pendidikan yang

diperuntukan bagi masyarkat di wilayah sekitar secara terbuka, perpustakaan

umum juga merupakan unsur penunjang bagi pemerintah dan dipertangung

jawabkan oleh walikotamadya dalam rangka mencerdaskan kehidupan

masyarakat.

1. Tujuan Perpustakaan umum

Perpustakaan umum bertujuan mengumpulkan informasi yang

sesuai untuk masyarakat, melestarikan koleksi bahan pustaka yang ada,

serta menyediakan dan menyajikan informasi yang siap digunakan oleh

pemustakanya. Sesuai dengan Undang- undang No.43 tahun 2007,

2 Sulistyo basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung, Remaja Rosdarkarya,

1994) h.35 3 Perpustakaan Nasional RI , Pedoman umum dalam penyelenggaran perpustakaan umum

(Jakarta, Perpustakaan Nasional RI, 1999) . h.4

18

pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota menyelenggarakan

perpustakaan umum daerah yang koleksinya mendukung hasil budaya

daerah masing-masing dan mefasilitasi terwujudnya masyarakat

pembelajar sepanjang hayat.4

Tujuan perpustakaan umum perlu dirumuskan dengan sangat jelas

sehinga dapat dirinci menjadi sasaran dari unit-unit organisasi secara

terstruktur sesuai visi dan misi dalam setiap jangka waktunya.

Adapun misi utama perpustakaan umum dalam menyedikan

informasi dan pengetahuan, seperti 5:

a. menciptakan serta membiasakan membaca mulai usia dini.

b. Mendukung pelaksanaan dalam pendidikan belajar mandiri.

c. Memberikan pengembangan kreativitas pribadi.

d. merangsang imajinasi bagi kaum muda.

e. Mempromosikan warisan budaya, apresiasi atas seni,

penemuan ilmiah serta inovasi.

f. Menyediakan akses dalam ekpresi budaya dan pertunjukan

seni.

g. Membina dan mendukung keanekaragaman budaya.

h. Menjamin akses dalam semua jenis informasi kemasyarakatan

bagi semua warga.

i. Membantu budaya lisan.

4 Undang- undang no.43 tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 22

5 IFLA The International Federation Of Library Association & Institutions, UNESCO

Public Library Manifesto.1994

19

j. Menyediakan informasi untuk perusahaan, kelompok serta

asosiasi sekitar yang membutuhkan.

k. Melayani kemudahan dalam pengembangan keterampilan akan

informasi serta digitalisasi.

l. Membantu aktif dan Ikut serta dalam pemberantasan buta huruf

bilamana diperlukan.

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum

Setiap perpustakaan mempunyai tugas dan fungsi sebagaimana

yang diselenggarakan oleh lembaga induk yang menaunginya. Tugas

perpustakaan sudah menjadi suatu kewajiban yang telah ditetapkan untuk

dilakukan dalam perpustakan.

Demi terciptanya tujuan yang sudah ditetapkan, Dalam fungsinya

sebagai lembaga yang melayani masyarakat dalam pendidikan dan

informasi, perpustakaan umum harus menjalankan tugas pokoknya,

seperti :

a. Menghimpun dan mengembangkan koleksi yang ada.

b. Mengolah serta mendayagunakan koleksi perpustakaan.

c. Menyelenggarakan pendidikan pengguna dalam penyedian

bahan pustaka.

d. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

e. Melestarikan koleksi perpustakaan.

f. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di

wilayahnya.

20

g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai visi dan

misi perpustakaan.

h. Melaksanakan kerjasama dengan perpustakaan lainnya

maupun pihak organisai sekitar demi pemanfaatan koleksi

perpustakaan umum.

Pengelolaan yang dilakukan dengan baik dapat

memaksimalkan fungsi dari perpustakaan umum sesuai dengan

tujuannya dalam menunjang dan meningkatkan kecerdesan bangsa.

C. Perpustakaan Binaan.

Pada perpustakaan, dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya,

dimulai dari pengadaaan koleksi bahan pustaka, mengisi perlengkapan,

serta bentuk pelayanan pengguna, perpustakaan tentunya tidak dapat

bekerja sendiri, maka dari itu perpustakaan perlu menjalin kerjasama

dengan lembaga atau instansi lain berkaitan dengan adanya kesamaan dan

kedekatan visi, misi, tujuan.6

Pembinaan adalah salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan

dengan adanya arahan, bantuan, serta terprogram. Lembaga perpustakaan

harus menawarkan bantuan untuk perpustakaan kecil di mana orang-orang

yang bertanggung jawab hanya sedikit.7 Pembinaan yang dilakukan

perpustakaan harus dilaksanakan secara berkala terhadap perustakaan yang

6 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan suatu pendekatan Praktek , (Jakarta, samitra

media utama, 2004) h.80 7 Bulletin of the American library association, vol 2 no 5 . pappers and procedings of the

thirtieth annual meeting of the American library association. http://www.jstor.org/stable/25684776

25/01/2016

http://www.jstor.org/stable/25684776

21

menjadi perpustakaan binaan dan seluruh pustakwan serta petugas

perpustakaan lainnya, pembinaan yang dilakukan secara intensif dan

terprogram dapat membuat lembaga perpustakaan lebih fokus dalam

melaksanakan kegiatannya. Tentu saja hal ini menjadi salah satu kebijakan

pemerintah demi mendukung penyelenggaran pendidikan.

Perpustakaan harus memiliki tempat yang layak dan harus

menerima dukungan dari luar yang disediakan untuk menunjang di setiap

bagiannya.8 Kebijakan pemerintah daerah atas pembinaan perpustakaan

telah diterapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, hal ini

dilandasi berdasarkan setiap lembaga perpustakaan harus berfungsi dengan

baik dan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan

teknologi.

Seperti halnya dalam undang- undang tentang sistem pendidikan

Nasional yang memberikan dasar pandangan tentang pembinaan

perpustakaan yang berbunyi :

pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan,

membimbing, dan membantu dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.9

pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan

dan kemudahan, serta menjamin terselanggaranya pendidikan yang

bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.10

Menurut keputusan presiden Nomor 50 tahun 1997, Perpustakaan

Nasional berkewajiban membina perpustakaan- perpustakaan di Indonesia

8 American library association, How the public library can help in developing effective

high school libraries.Vol 10 no 4. http:/www.jstore.org./stable/25685441 25-01-2016 9 Undang-undang No.20 tahun 2003.pasal 10 tentang sistem pendidikan nasional

10 Ibid, pasal 11

22

dan membina pustakawannya. Oleh karena itu berdasarkan kebijakan

fungsional pemerintah atas pembinaan perpustakaan, pihak perpustakaan

nasional RI bekerjasama dengan Pemerintah daerah kabupaten/kota serta

organisasi lainnya, pemerintah / swasta dan masyarakat meningkatkan

sumber daya di bidang perpustakaan.11

Berdasarkan pembahasan mengenai perundang-undangan yang

telah di jelaskan di atas, Perpustakaan Binaan adalah perpustakaan /

lembaga baca yang dilaksanakan demi pengembangan mutu standar

perpustakan dan dilakukan dengan peninjauan serta binaan secara berkala

yang sesuai agar dapat dipergunakan dengan maksimal oleh semua lapisan

masyarakat.

Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Selatan

dalam menyelenggarakan kebijakan dalam pembinaan perpustakaan

berperan sangat besar terhadap pengembangan lembaga perpustakaan

sekolah, RPTRA (Rumah Publik Terpadu Ramah Anak), taman baca

masyarakat serta perpustakaan masjid dan perpustakaan kelurahan pada

wilayah Jakarta Selatan.

Penerapan yang dilakukan oleh KPAK Jakarta Selatan dalam

pembinaan perpustakaan adalah dengan memberikan bentuk kerjasama

seperti penambahan pelayanan koleksi, penambahan fasilitas, mengadakan

program binaan pustakawan, mengadakan berbagai kegiatan seperti story

telling serta turut membantu langsung ke dalam kegiatan yang

11

Alm Rizal Saiful Haq ,ida farida,alfida,agus umar [at.all] Pengantar Manajemen

Madrasha (Jakarta, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN syarif hidayatullah), 2006, h. 21

23

diselenggarakan perpustakaan binaan KPAK Jakarta Selatan dalam upaya

peningkatan mutu serta guna perpustakaan.

KPAK Jakarta Selatan dalam membina perpustakaan di wilayah

Jakarta selatan tidak serta merta membina seluruh perpustakaan yang ada

di wilayah Jakarta selatan, namun KPAK Jakarta Selatan secara terbuka

mempersilahkan bagi perpustakaan sekolah, RPTRA, taman baca

masyarakat, perpustakaan yang dimiliki kelurahan, perpustakaan masjid

yang menyediakan fasiltas layanan perpustakaan, khususnya yang berada

di wilayah jakarta selatan untuk mengajukan pembinaan perpustakaan

terlebih dahulu.

Sampai dengan bulan april 2016 KPAK Jakarta Selatan

mempunyai 38 lokasi perpustakaan binaan yang telah terdaftar, yang

terdiri pada beberapa kelurahan di Jakarta Selatan, dan tersebar di 14

taman baca masyarakyat, 3 RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak),

3 perpustakaan masjid, serta perpustakaan umum yang berada di

tempatkan di kelurahan dan wilayah Jakarta selatan.

1. Taman Baca Masyarakat

Taman baca masyarakat merupakan salah satu cikal bakal dari

perpustakan umum, namun bukanlah lembaga yang harus memenuhi

standar nasional perpustakaan. Taman baca masyarakat lebih tepat

disebut fasilitas membaca yang berada di tengah- tengah komunitas

(community based library) dan dikelola secara sederhana, swakarsa,

24

swadana dan swasembada oleh masyarakat yang bersangkutan.12

Taman baca masyarakat dinilai sangat strategis dan banyak diminati

oleh masyarakat setempat, dilihat dari perannya yang banyak

membantu melayani mayarakat dalam proses kegiatan belajar, dan

menumbuhkan rasa sadar akan ilmu.

Taman baca masyarakat berfungsi sebagai sumber ilmu yang

dapat dimanfaatkan setiap orang. Karena tumbuh kesadaran akan

pentingnya pusat informasi dan tempat untuk belajar, maka taman baca

masyarakat banyak yang semakin berkembang. Keterkaitan pengelola,

suatu lembaga / komunitas yang bersangkutan atau pengurus sangat

berperan dalam berkembaangnya taman baca masyarakat, bila

pengelolaannya tetap aktif, maka taman baca masyarakat tersebut juga

akan tetap bermanfaat.

Sumber anggaran taman baca masyarakat juga bervariasi,

seperti dari donatur, pribadi, yayasan dan masyarakat.13

Karena itu

perlu adanya penanganan yang sungguh-sungguh dan adanya

kerjasama yang baik dari pihak pengelola dan masyarakat. Pemerintah

daerah yang sadar akan taman baca masyarakat yang turut membantu

melayani masyarakat setempat perlu memberikan perhatian dan

bantuan serta melakukan pembinaan dan pengembangan taman baca.14

12

Sutarno NS, Membina Perpustakaan Desa , (Jakarta, Sagung Seto,2008) h, 127 13

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta, Sagung Seto,

2006) h.44 14

Ibid. h 44

25

2. RPTRA ( Rumah Publik Terpadu Ramah Anak )

RPTRA adalah rumah yang sengaja dibuat oleh pemerintah dan

lemabaga masyarakat untuk tempat menyediakan bahan bacaan dan

sarana membaca.15

RPTRA biasanya di tempatkan di tengah-tengah

tempat tinggal penduduk. Fasilitas yang dimiliki dalam RPTRA juga

bermacam macam, dimulai dari jenis bahan bacaan ringan,

pengetahuan umum serta fasilitas lainnya yang menunjang anak untuk

berkembang lebih baik seperti taman bermain, program pembinaan

anak (Story telling dan kegiatan lainnya yang dapat menambah

wawasan anak). Jadi anak- anak akan dapat manfaat dari bermain serta

belajar.

Penyelenggaraan RPTRA adalah suatu hal yang perlu

diperhatikan, dan perlu ada pembinaan dari lembaga yang berwenang

dalam pengelolaannya. Taman baca dan RPTRA dapat dikembangkan

sebagai wahana berkumpul, belajar dan berdiaalog antar warga

sekaligus menghindari berkembangnya kebiasaan buruk , kejahatan,

kenakalan remaja, dan perilaku yang menyimpang dari masyarakat.16

Suatu hal yang dipikirkan dengan baik adalah upaya dalam memelihara

dan mengisi kegiatan secara rutin dan berkelanjutan untuk rumah baca

agar dapat berjalan dengan baik dan bertahan lama.

15

Sutarno NS, Membina Perpustakaan Desa , (Jakarta, Sagung Seto,2008) h, 129 16

Ibid h.131

26

D. Fungsi Dan Manajemen Perpustakaan Umum.

1. Manajemen Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum dalam upayanya memaksimalkan

pelayanan informasi bagi masyarakat butuh dikelola dengan

manajemen yang baik. Perlu disadari bahwa manajemen dalam

perpustakaan akan mengarahkan perencanaan yang sesuai pada

pencapaian tujuan.

Dalam pengertiannya menurut Pawit M. Yusup, Manajemen

perpustakaan berarti seni dan teknik mengorgnisasikan semua sumber

daya yang ada di perpustakaan, yang meliputi informasi dan sumber-

sumber informasi,baik dalam bentuk tercetak maupun dalam bentuk

noncetak, dengan tujuannya.17

Sedangkan defenisi lainnya, menyatakan manajemen

perpustakaan salah satu kajian tentang apa, bagaimana cara-cara yang

dapat dilakukan, baik melalui teori maupun praktik agar perpustakaan

dapat dikelola dengan berdaya guna dan berhasil guna, sehingga

keberadaannya ditengahtengah masayrakat dapat menyeleksi,

menghimpun, mengolah, memelihara sumber informasi dan

memberikan layanan serta nilai tambah bagi mereka yang

membutuhkannya.18

17

Pawit M. Yusup, Prespektif Manajemen Pengetahuan Informasi, Komunikasi,

Pendidikan, dan Perpustakaan (Jakarta, Rajawali Pers, 2012) h, 433 18

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik (jakarta, Sugung

Seto, 2006) h,3.

27

Dari beberapa defenisi yang disebutkan di atas, Manajemen

dapat disebut perpaduan antara seni dan ilmu. Manajemen berkembang

berdasarkan teori-teori dan penemuan-penemuan yang dalam

perkembangannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia,

dan dalam prakteknya harus memiliki keterampilan kritis dalam

mengatur, mengarahkan, mengelola manusia dan barangbarang seuai

untuk tujuan yang telah diterapkan.

Setiap manajemen perpustakaan yang dipahami dan

dilaksanakan dengan semangat dapat diandalkan untuk prestasi yang

benar-benar termanfaatkan dari ekonomi perpustakaan.19

Berdasarkan

pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa dalam pencapaian tujuan dari

perpustakaan umum diperlukan sumber daya manusia serta sumber

daya lainnya yang harus dikelola melalui proses manajemen, seperti

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang

diharapkan dapat menunjang fungsi perpustakaan umum dan dapat

dimanfaatkan oleh pengguna.

2. Fungsi Manajemen Perpustakaan Umum

Fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang

dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing

dan dalam pelaksanaannya mengikuti tahapantahapan tertentu.20

Pada

penerapan manajemen di perpustakaan, fungsi manajemen perlu

19

Journal 1 American Library Association, Efficiency of the library staff and scientific

management vol 4 no 4. www.jstore.org/stable/25685089. 25/01/2016 20

Ernie Trisnawati Sule & Kurniawan Saleh, Pengantar Manajemen , (Jakarta, kencana ,

2009) h.8.

http://www.jstore.org/stable/25685089

28

dilakukan secara bertahap seperti perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengawasan. Fungsi manajemen sendiri harus

dilakukan agar kegiatan perpustakaan yang akan direncanakan berjalan

sesuai dengan tujuan dan terlaksana dengan baik.

a. Perencanaan

Untuk menjalankan perpustakaan, perencanaan memiliki

peran penting, karena perencanaan merupakan panduan

perpustakaan sebagai dasar aktivitas dalam kegiatan perpustakaan.

Dalam melaksanakannya pun perencanaan juga menentukan

pelaksana dan tata cara pencapaianya. Maka dari itu, sedapat

mungkin setiap orang yang terlibat dalam kegiatan perpustakaan,

harus terlibat dalam proses perencanaan.21

Sutarno mendefinisikan perencanan seperti : Perencanaan yaitu

perhitungan dan penentuan tentang apa yang dijalankan dalam

rangka mencapai tujuan tertentu, dimana menyangkut tempat, oleh

siapa pelaku atau pelaksana, dan bagaimana tata cara mencapai

itu.22

Sedangkan menurut Stuart perencanaan adalah proses

analitis yang meliputi penaksiran masa depan, menetapkan tujuan,

mengembangkan alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan

21

Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, (Jakarta:

Universitas Terbuka,1995) , h.31. 22

Sutarno NS, Manajemen Pepustakaan Umum : Suatu Pendekatan Praktik, H,135

29

tersebut dan memilih sebuah cara atau beberapa cara diantara

alternatif-alternatif yang ada.23

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan

adalah kegiatan yang direncanakan meliputi setiap pelaku

pelaksanaan dan juga caracaranya agar tujuan dapat tercapai.

Dalam pelaksanaannya sumber daya manusia juga perlu

disesuaikan dengan tujuan yang telah terencana, hal ini dilakukan

agar dalam menjalankan tugas, sumber daya manusia yang ada

dapat melakukan tugasnya dengan optimal, konsisten, dan selalu

mengarah pada tujuan.

1) Faktor Perencanaan

Robert D. Stuart dalam bukunya yang berjudul

Library and Information Management menyatakan, bahwa

ada 5 faktor perencanaan, yaitu :

a) Kerangka waktu ( Time Frame)

Ada dua katagori perencanaan terkait dengan jangka

waktu, yaitu rencana jangka panjang atau rencana

strategis dan rencana jangka pendek atau rencana

tahunan atau rencana operasional.

b) Mengumpulkan dan menganalisis data (collecting

and analyzing data)

23

Robert D.Stuart and Barbara B. Moran, Library and information center management

(Colorado : Librarie Unlimited,2002),h.67.

30

Tahap ini mencakup pengumpulan data sistematis

mengenai perpustakaan atau pusat informasi,

aktivitasnya, staf, kegunaan, dan pengguna selama

jangka waktu tertentu, juga dari lingkungan

eksternal yang mempengaruhi apa yang ingin

dilakukan organisasi dan cara pelaksanaannya.

c) Tingkat Perencanaan (Levels Of Planning)

Setiap supervisor, kordinator, atau pimpinan tim,

apapun tingkat tangung jawabnya dalam struktur

organisasi harus mempersiapkan perencanaan dalam

dua tingkatan yaitu di dalam unit atau kelompoknya

dan kelompok lainnya di dalam organisasi untuk

mengembangkan tujuan secara keseluruhan.

d) Fleksibilitas (Flexibility)

Fleksibilitas diaplikasikan dalam proses

perencanaan jangka pendek dan jangka panjang

karena proses perencanaan tidak pernah sempurna,

perencanaan terus menerus ditinjau ulang, direvisi

dan diperbarui.

e) Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan kunci sukses perencanaan.

Manajer harus mendelegasikan wewenang dan

membuat individu atau tim bertanggung jawab

31

untuk mencapai sasaran dan tujuan perencanaan

yang telah dibuat. 24

2) Unsur Perencanaan.

Sebuah perencanaan memiliki dasar atau landasan

dalam setiap kegiatannya, dan manajer adalah seorang

yang mempunyai hak untuk menentukan suatu keputusan

pada fungsi manajemen tersebut. Landasan dari

perencanaan itu sendiri terdiri dari tujuan, aksi, sumber

daya dan implementasi.

a) Tujuan

Tujuan adalah suatu kondisi yang telah ditetapkan

untuk dicapai. Tujuan bisa dalam jangka panjang

maupun jangka pendek. Tujuan organisasi adalah

kondisi rasional yang ingin dicapai dalam rangka

menuju visi perusahaan dengan mobilisasi semua

orang dan unit-unit organisasi.25

b) Aksi

Aksi adalah bentuk dari kegiatan yang spesifik dan

telah direncanakan untuk mencapai tujuan.

Beberapa kegiatan yang dilakukan secara umum

pada perpustakaan meliputi pengadaan, pengolahan,

pelayanan, dan sosialisasi.

24

Ibid h. 68-71 25

Payman J. Simanjuntak, Manajemen dan Evaluasi Kerja (Jakarta, Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia), 2005, h. 28

32

c) Sumber daya

Sumber daya perpustakaan terdiri dari segala

komponen atau bagian perpustakaan termasuk

sumber daya manusia yang menjalankan kegiatan

perpustakaan.

d) Implementasi

Implementasi atau pelaksanaan meliputi penugasan

dan pengarahan personil untuk meakukan rencana

yang ada.

b. Pengorganisasian

Organisasi merupakan suatu proses untuk merancang

struktur formal, pengelompokan dan mengatur serta membagi

tugas atau pekerjaan antara para anggota agar tujuan organisasi

dapat tercapai. Pengorganisasian juga mengelompokan kegiatan

dari penyediaan keperluan sampai wewenang untuk melaksanakan

kegiatannya.

Pengorganisasian meliputi penetapan tugas apa yang harus

dilakukan, siapa yang melakukan, bagaimana tugas dikelompokan,

dan bagaimana semua tugas itu dikordinasikan. Pengorganisasian

adalah tindakan yang dilakukan untuk menjalankan rencana.26

Proses pengorganisasian harus memperhatikan dengan baik

kemampuan dari sumber daya manusia yang tersedia, sehingga

26

Robert D.Stueart and Barbara B. Moran, Library and Information Center Management,

h.119

33

mereka dapat ditugaskan sesuai dengan kemampuan yang telah

dimiliki dan bisa berjalan sesuai dengan pencapaian tujuan.

Winardi mengemukakan pandangan bahwa ada lima

macam langkah pokok proses pengorganisasian, yaitu :

1) Melaksanakan refleksi atau cerminan tentang rencana dan

sasaran.

2) Menetapkan tugas-tugas pokok.

3) Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian.

4) Mengalokasikan atau memberikan sumber dan petunjuk-

petunjuk untuk tugas bagian tersebut.

5) Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang

diimplementasi.27

Dapat disimpulkan bahwa Pengorganisasian dijalankan

setelah adanya rencana dan dibutuhkan pemimpin yang dapat

menentukan tugas yang sesuai oleh sumber daya manusia.

Pemimpin harus dapat mengarahkan sumber daya manusia kepada

pencapaian tujuan yang sudah direncanakan.

c. Staffing

Staffing atau penempatan jabatan yang telah disediakan

melalui pustakawan yang terlatih dan berpengalaman, yang

memiliki pendidikan universitas dan latar belakang pendidikan ,

dilengkapi dengan pengetahuan teknis metode perpustakaan dan

27

J.Winardi, Teori Organisasi Dan Pengorganisasian (Jakarta: PT Rajagrafindo Prasada

2009),h.24.

34

apresiasi kekhawatiran yang lebih besar yang tumbuh dari

mereka.28

Untuk mewujudkan tujuan perpustakaan, diperlukan tenaga

kerja yang mampu melaksanakan tugas dengan totalitas serta

tanggung jawab penuh dengan apa yang dikerjakannya. Hal ini

tanpa disadari akan berkaitan dengan anggaran, karena

produktivitas staf yang tinggi akan memberikan hasi yang

maksimal.sehingga angggran yang dikeluarkan untuk staff dalam

perencanaan dapat ditekan dan dipergunakan dengan bijak yang

hasilnya akan memuaskan pimpinannya.

d. Pengarahan

Pengarahan yaitu proses implementasi program agar bisa

dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses

memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tangung

jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.29

Pengarahan yang baik dapat meningkatkan efekivitas kerja serta

pencapaian tujuan. Penting jadinya agar kepemimpinan dilakukan

dengan sadar situasi, memiliki komunikasi yang baik dan dapat

memotivasi anggotanya.

Pengarahan berarti para pemimpin/manajer mengarahkan,

memimpin, dan mempengaruhi anggotanya. Pemimpin tidak

28

American library association, How the public library can help in developing effective

high school libraries. Vol 10 no 4 , http:/www.jstore.org./stable/25685441 . 25-01-2016 29

Ernie Trisnawati Sule & Kurniawan Saleh, Pengantar Manajemen, h,8

35

melakukan semua kegiatan sendiri, tapi juga menyelesaikan

kegiatannya dengan orang lain. Seorang pemimpin di perpustakaan

tidak hanya memberikan perintah namun juga harus menciptakan

situasi/kondisi yang baik yang dapat membantu anggotanya

melakukan tugas seacara maksimal.

Komunikasi memiliki peranan yang penting, tanpa adanya

komunikasi apa yang ada dalam diri seseorang tidak akan sampai

kepada orang lain. Untuk menciptakan kerjasama yang baik,

bentuk pengarahan-pun harus diberikan dengan komunikasi yang

efektif, guna memperlancar tugas kegiatan yang sesuai dengan

tujuan. Proses komunikasi yang baik inilah yang nantinya akan

memberikan hasil yang baik bagi organisasi dalam pencapaian

tujuan.

e. Anggaran

Pada dasarnya semua perpustakaan apapun bentuknya,

berapapun jumlahnya, untuk dapat mengemban tugas dan

fungsinya harus ditopang dengan ketersedian biaya memadai.30

Anggaran merupakan rencana oprasional dalam bentuk mata uang

yang akan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu.

Penyusunan anggaran merupakan kesepakatan antara

pimpinan dengan pengelola organisasi/lembaga dalam menentukan

30

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, samitra

media utama, 2004) h.77

36

besarnya biaya penganggaran yang akan dikeluarkan. Setiap

rencana kegiatan yang telah disusun membutuhkan penganggaran,

dan tentu saja hal ini perlu di negosiasikan terlebih dahulu kepada

pimpinan tiap-tiap unit organisasi.

Setiap perpustakaan harus membuat rencana anggaran dan

mengajukannya kepada lembaga induknya. Karena tanpa adanya

anggaran, perpustakaan tidak akan berjalan dengan baik. Semua

pustakawan harus ikut serta dalam merencanakan anggaran yang

diperlukan untuk mengoprasikan perpustakaan, paling tidak untuk

keperluan satu tahun.31

Anggaran yang disiapkan dalam perencanaan harus ditinjau

dari kebutuhan fungsi perpustakaan, dalam kegiatan penganggaran

pimpinan organisasi benar-benar harus memperhatikan tiap rinci

biaya yang akan disiapkan dan tentu saja perlu dilakukan dengan

teliti serta penuh pengawasan atau binaan dalam penerapannya.

Sutarno menyatakan bahwa dalam pembinaan anggaran

mencakup lima hal yang perlu diperhatikan , yakni :

1) Sumber yang pasti, misalnya Anggaran Pendapatan

Belanja Negara (APBN) untuk pemerintah pusat, dan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Untuk

perpustakaan yang dikelola swasta, harus memiliki sumber

pembiayaan dari lembaga induknya.

31

Soetimah, Perpustakaan kepustakawanan dan pustakawan (Yogyakarta, kanisius,

1992), h.62-63

37

2) Penggunaannya sesuai dengan perencanaan kebutuhan,

skala prioritas, aturan dan tertib administrasi keuangan

yang berlaku. Dikelola secara terbuka, transparan, efisien,

berdaya guna sehingga tujuan tercapai.

3) Dapat dikontrol, diawasi, diperiksa, dimonitor baik oleh

atasan langsung, atau melalui pengawasan Fungsional.

4) Jumlahnya diusahakan meningkat sesuai dengan

meningkatnya volume kegiatan, kebutuhan , bertambahnya

pemakai dan berkembangnya keinginan masyarakat.

5) Diupayakan adanya sumber-sumber keuangan yang lain,

sejauh memungkinkan untuk digali atau dicairkan.32

f. Pengawasan

Pengawasan merupakan proses untuk menjamin bahwa

tujuan dari organisasi tercapai. Pengawasan adalah kegiatan

membandingkan, atau mengukur kegiatan yang sedang atau sudah

dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma standar atau rencana

rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.33

Fungsi pengawasan mencakup pengukuran keadaan yang

sesungguhnya membandingkan dengan standart, dan melakukan

tindakan yang dapat dipakai untuk mengkoordinir kegiatan

organisasi, memfokuskan kearah yang tepat dan memudahkan

tercapainya keseimbangan dinamis. Pengawasan meliputi semua

32

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, samitra

media utama, 2004) H,78 33

Ibid H,128.

38

kegiatan yang berjalan dan memastikannya sesuai dengan sesuai

dengan yang telah direncanakan.

Pengawasan atau pengontrolan yang merupakan bagian

akhir dari fungsi manajemen dilaksanakan agar mengetahui :

1) Apakah kegiatan berjalan sesuai rencana sebelumnya.

2) Apakah dalam pelaksanaannya mendapat hambatan,

kerugian, kesulitan, penyimpangan dan sebagainya.

3) Untuk mengetahui mencegah terjadinya permasalahan

dalam pelaksanaannya.

4) Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas

organisasi.

Adapun berikut bentuk pengawasan, seperti :

1) Pengawasan dari dalam organisasi (internal control)

Pengawasan yang dilakukan oleh aparat/unit

pengawasan yang dibentuk dalam orgnisasi itu sendiri.

2) Pengawasan dari luar organiasi (external control)

Pengawasan yang dilakukan oleh aparat/unit

pengawasasn dari luar organisasi.

3) Pengawasasn preventif

Pengawasan yang dilakukan sebelum rencana itu

dilaksanakan. Maksud dari pengawasan preventif

membuat peraturan-peraturan sebelum pelaksanaan

39

kegiatan dilakukan, sehingga dapat mengindari

penyimpangan dalam kegiatan yang dilakukan.

4) Pengawasan represif

Pengawasan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan

pekerjaan.

Maksud diadakan pengawasan represif untuk menjamin

kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.34

Adapun metode yang dilakukan dalam pengawasan, yaitu :

1) Pengawasan langsung

Pimpinan/pengawasan dalam organiasi melakukan

pemeriksaan secara langsung pada tempat pelaksanaan

pekerjaan.

2) Pengawasan tidak langsung

Pimpinan/pengawas organiasi melakukan pemeriksaan

pekerjaan melalui laporanlaporan yang masuk

padanya.

3) Pengawasan formal.

Pengawasan yang dilakukan secara formal dilakukan

oleh unit/aparat pengawasan yang bertindak atas nama

pimpinan organiasasinya atau atasan dari pimpinan

34

Dasar dasar administrasi dan manajemen.( Jakarta, Ghalia Indonesia.2004) h.62-65

40

organisasi tersebut. Dalam pengawasan ini telah

ditentukan prosedur, hubungan dan tata kerjanya.

4) Pengawasan informal

Pengawasan yang tidak melalui saluran formal atau

prosedur yang telah ditentukan. Pengawasan informal

biasanya dilakukan oleh pejabat pimpinan dengan

melalui kunjungan yang tidak resmi (pribadi).

5) Pengawasan administrative

Pengawasan meliputi bagian keuangan , kepegawaian,

dan material.

6) Pengawasan teknis

Pengawasan terhadap hal-hal yang bersiat fisik,

misalnya pemeriksaan terhadap, pembangunan

gedung. Pemeriksaan ini meliputi jenis kuantitatif

(jumlah) dan kualitatif (mutu) dan biaya yang

diperlukan.35

Dengan demkian, dapat disimpukan bahwa fungsi-fungsi

manajemen dalam proses kegiatannya berlangsung secara terus

menerus mengarah pada kepada titik pencapaian, dimulai dari

perencanaan yang menjadi awal dari kegiatan, kemudian

pengorganisasian sebagai penyatuan segala sumber daya yang ada

35

Sulistia dkk, Manajemen Perpustakaan Sekolah, h.32.

41

untuk menyelaraskan dalam mempersiapkan pelaksanaan kegiatan,

lalu pengarahan atau pelaksanaan kegiatan yang selalu mengacu pada

perencanaan , sampai pada tahap pengawasan meliputi kegiatan

monitoring dan evaluasi tersebut yang dapat melakukan perbaikan

selama kegiatan berlangsung sehingga tujuan yang telah direncanakan

berjalan baik.

3. Pengertian Layanan Perpustakan

Dalam rangka pemanfaatan koleksi perpustakaan,

dilaksanakanlah layanan perpustakaan. Pelayanan yang baik dapat

memenuhi kebutuhan, selera, minat, dan keinginan pengguna. Layanan

perpustakaan pada umumnya bersifat layanan sosial, nirlaba, dan

memberikan layanan yang sesuai dengan jenis perpustakaan dan

kebutuhan pemakai sserta ketersediaan fasilitas.

Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama

pada setiap perpustakaan. Seluruh kegiatan perpustkaan terarah dan

terfokus kepada bagaimana memberikan layanan yang baik, serta

memberikan perasaan puas kepada pemakai. Pembinaan layanan

perpustakaan yang cepat, tepat, mudah, sederhana, dan murah serta

memuaskan dikatakan sebagai layanan prima.36

Layanan pada perpustakaan juga sangat bervariasi tergantung

dari jenis perpustakaan itu sendiri, dengan penekanan atau fokus pada

bidang - bidang tertentu. Karena perpustakaan terus berkembang,

36

Sutarno NS. Manajemen perpustakaan suatu pendekatan praktik (Jakarta ,Samitra

Media Utama, 2004) h.71

42

berbagai pelayanan pada perpustakaan pun juga terus dimaksimalkan,

dan disesuaikan demi keberhasilan tujuan perpustakaan. Keberhasilan

perpustakaan dalam pengembangan sistem layanan bergantung pada :

1. Mutu , jumlah, serta jenis koleksi yang tersedia.

2. Sikap, cara pendekatan, pengatuhan dan pengalaman petugas

pelaksana.

3. Sarana dan prasarana layanan.

4. Manfaat yang dirasakan oleh pengguna.37

Menyesuaikan dari berbagai jenis perpustakaan yang ada,

perpustakaan terus mengembangkan berbagai jenis layanan yang

dimilikinya, adapun layanan yang telah dikembangkan perpustakaan,

adalah :

1. Menyusun rencana oprasional layanan meliputi sistemnya,

peraturan tata tertib, kebutuhan anggaran, sarana, sumber daya

serta penentuan focus pemakai

2. Layanan informasi

Menyediakan dan memberikan informasi- informasi

yang diperlukan masyarakat.inormasi perpustakaan harus

disiapkan dari berbagai sumber yang jelas,diakui

kebenarannya, valid, realibel, dan faktual, dapat dipercaya dan

pdipergunakan dengan baik.

3. Layanan penelitilan

37

Sutarno NS, Membina Perpustakaan Desa (Jakarta, Sugung Seto, 2008) h.81

43

Diberikan untuk peneliti yang membutuhkan sumber

informasi di perpustakaan dengan mudah dan cepat

memperolehnya atas bantuan staf perpustakaan.

4. Layanan rekreasi

Layanan ini terutama ada pada perpustakaan umum,

karena disana banyak terdapat bacaan fiksi , cerita, majalah,

surat kabar, dan terbitan lainnya. Karena dengan membaca

bahan bacaan tersebut di perpustakaan, akan diperoleh rasa

senang dan puas.

5. Layanan sirkulasi

Kegiatan melayanai pemakai jasa perpustakaan dalam

pemesanan, peminjaman, dan pengembailan bahan pustaka

beserta penyelesaian administrasinya.

6. Layanan refrensi

Layanan yang hanya dapat diberikan terbatas di

perpustakaan. Hal ini dilakukan karena beberapa pertimbangan,

misalnya keterbatasan koleksi, pertimbangan keutuhan koleksi,

serta penelitian. Layanan rujukan itu merupakan memberikan

informasi kepada pengguna perpustakaan dalam bentuk cepat

atau pemberian bimbingan pemakaian sumber rujukan.

7. Layanan literature

Penelusuran literatur adalah kegiatan yang membantu

pengguna mencari atau menentukan kembali semua

44

kepustakaan yang pernah terbit atau pernah ada mengenai suatu

bidang tertentu.

8. Bimbingan pemakai

Yaitu memberikan panduan, penjelasan tentang

penggunaan perpustakaan kepada sekelompok pengguna baru

perpustakaan.

9. Analisis kepustakaan

Analisis kepustakaan adalah kegiatan membuat

karaangan/ tulisan baru yang diperoleh dengan jalan mengkaji

dan mensarikan kepustakaan yang ada tentang suatu bidang

tertentu untuk keperluan pengguna perpustakaan.

10. Untuk perpustakaan umum, demi mencapai tujuannya terdapat

berbagai pengembangan jenis layanan yang berberda, seperti :

a) Layanan anak yang menyediakan koleksi anak dan

berbagai jenis permainan pengembangan kreativitas,

imajenasi, motivasi, dan kemampuan berpikir

b) Layanan story telling

Biasanya dilakukan oleh petugas layanan anak dalam

rangka melestarikan budaya mendongeng dan menarik

pengunjung terutama anak-anak

c) Layanan untuk para penderita cacat (disabilities)

45

Dengan menyediakan koleksi serta fasilitas tertentu untuk

penyandang kebutuhan khusus, seperti buku buku

dengan huruf baraile.38

Layanan perpustakaan selalu mengalami perubahan atau bisa

dikatakan pasang surut, maka dari itu perkembangan , kemajuan,

kesulitan, kebutuhan, dan tuntutan ataupun tantangan yang dihadapi

dalam memberikan layanan yang sesuai untuk pengguna harus selalu

di perhatikan dan dioptimalkan secara teliti dan baik.

4. Kegiatan Layanan Paket di KPAK Jakarta Selatan.

Dalam melaksanakan kegiatan perpustakaan, masing- masing

jenis perpustakaan akan memilih sistem yang paling cocok dengan

pemakainya dan kesiapan petugas dan ketersediaan sarana dan juga

prasaranya. Layanan yang dikembangkan oleh perpustakaan adalah

agar tercipta layanan terbaik sejauh dapat dilaksanakan, yang pada

intinya berlangsung secara mudah, sederhana, cepat, tepat, dan

bermanfaat serta murah.39

Layanan paket adalah bentuk layanan yang dikembangkan oleh

KPAK Jakarta Selatan. Layanan paket ini diperuntukan bagi

perpustakaan yang mengajukan permohonan untuk menjadi

perpustakaan binaan di wilayah Jakarta Selatan. Sama halnya dengan

bentuk kerjasama antar perpustakaan namun layanan paket hanya

melayani perpustakaan dan taman baca masyarakat di wilayah Jakarta

38

Sutarno NS. Manajemen perpustakaan suatu pendekatan praktik (Jakarta ,Samitra

Media Utama, 2004) h.72-73 39

Ibid. h. 96

46

Selatan yang mengajukan permohonan pelayanan paket terlebih dahulu

kepada KPAK Jakarta selatan.

a. Proses, Pengolahan Layanan Paket

Dalam pelayanan paket, KPAK memberikan kerjasama

dalam penambahan koleksi serta, berbagai program binaan

terhadap anggotanya. Kerjasama tentu saja timbul karena adanya

berbagai sebab, antara lain keterbatasan koleksi, bertambahnya

judul buku yang diterbitkan, adanya berbagai bentuk media dalam

mengumpulkan informasi dan juga memenuhi kebutuhan

pemakai.40

Pihak KPAK Jakarta Selatan dalam prosesnya menjalankan

kegiatan layanan paket tidak serta- merta menyetujuinya dengan

cuma-cuma, pihak KPAK juga meninjau terlebih dahulu kebutuhan

dari perpustakaan binaan yang mengajukan bentuk permintaan

layanan paket secara terperinci dan menyesuaikan dengan

perencanaan kegiatannya. Setelah ada kesepakatan bekerjasama

pihak dari perpustakaan menyetujui rencana dan bentuk kerjasama,

dan dalam persetujuan kerjasama tersebut dibagi menjadi dua jenis

yaitu persetujuan tertulis dan tidak tertulis.41

Layanan paket yang diadakan oleh KPAK Jakarta Selatan

memiliki ketentuan waktu yang telah disepakati sebelumnya dari

40

Sulistyo basuki, pengantar ilmu perpustakaan , (Jakarta, Univesitas Terbuka, 1993)

h.181 41

Sulistyo basuki, kerjasama dan jaringan perpustakaan, ( Jakarta, univestitas Terbuka,

1996)

47

pihak KPAK serta Perpustakaan binaannya. Jadi, perpustakaan

binaan yang mengajukan permohonan layanan paket akan

diberikan bentuk kerjasama sesuai dengan kebutuhannya. Tentu

saja dalam memberikan pelayanan paket ini , pihak KPAK sudah

memiliki anggaran untuk menunjang kecerdasan serta layanan

masyarakat di wilayah Jakarta Selatan.

Bentuk kerjasama sangatlah bermacam macam, ada yang

berupa kerjasama pengadaan, spesialisasi subjek, redisbtribusi

terbitan, kerjasama pengolahan, penyediaan fasilitas, penyusunan

katalog induk serta tukar menukar pengalaman antar sesama

pustakawan.42

Berdasarkan bentuk kerjasama itulah KPAK Jakarta

Selatan mengadakan sistem Layanan Paket demi memaksimalkan

peran perpustakaan, khususnya perpustakaan binaan yang ada di

Wilayah Jakarta Selatan dalam proses mencerdaskan bangsa.

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian dengan judul Penerapan fungsi manajemen pada kantor

Perpustakaan dan arsip kota administrasi Jakarta barat, oleh Riko

Mahasiswa ilmu perpustakaan Uin Jakarta pada tahun 2015.

Dalam penelitiannya, Riko melihat penerapan fungsi manajemen

dari kegiatan layanan teknis (pengadaan dan pengolahan) yang dilakukan

oleh kantor perpustakaan dan arsip kota administrasi jakarta barat. Metode

yang dilakukan dalam penelitian tersebut menggunakan kualitatif

42

Sulistyo Basuki, Pengantar ilmu Perpustakaan (Jakarta, Universitas Terbuka, 1993) H,

193

48

deskriptif. Data yang terkumpulkan di ambil dari observasi langsung serta

wawancara. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui penerapan

fungsi manajemen terhadap kantor perpustakaan dan arsip kota

administrasi Jakarta barat. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa

penerapan fungsi manajemen di kantor arsip kota administrasi Jakarta

barat sudah berjalan namun belum makasimal dalam pelaksanaannya

1. Perbedaan Terhadap Penelitian sebelumnya.

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Riko mengenai

penerapan fungsi manajemen pada pengadaan dan pengolahan di

kantor perpustakaan dan arsip kota administrasi Jakarta barat.

Sedangkan penelitian yang penulis lakukan akan melihat penerapan

sistem manajemen pada program binaan layanan paket yang

diselenggarakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota

administrasi ( KPAK ) Jakarta Selatan dan akan berfokus pada

bagaimana perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan kegiatan

layanan paket tersebut.

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendeketan Penelitian

Untuk peneltian yang lebih mendalam. peneliti menggunakan

metode studi kasus, yaitu studi yang mengungkap suatu masalah dengan

batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan

menyertakan berbagai sumber informasi. Metode studi kasus peneliti

anggap dapat memaksimalkan penelitian yang dilakukan di Kantor

Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakata Selatan untuk dikaji

secara lebih mendalam.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menghasilkan data dan

mengolah data yang sifatnya deskriptif seperti transkripsi wawancara,

observasi langsung, pengamatan lapangan, rekaman video, gambar, foto

dan lain sebagainya.1 Pendeketan kualitatif peneliti pilih karena dapat

memungkinkan peneliti dalam memahami suatu kasus lebih terperinci

dari informasi yang telah diperoleh dari Kantor Perpustakaan dan Arsip

Kota Administrasi Jakarta Selatan.

1 Fuad Hasan, Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Manusia (Jakarta: Lembaga

Pengembangan Sarana Pengukuran Psikologi (LPSP3) Universitas Indonesia, 2001) h.22

50

B. Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer, Peneliti mengumpulkan data yang berasal dari daftar

pertanyaan dan wawancara kepada narasumber yang ditemui langsung

di KPAK Jakarta Selatan (lokasi penelitian).

2. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder

umumnya berupa bukti, dokumen-dokumen, catatan atau laporan

historis yang yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan.

C. Informan

Tentu saja dalam penelitian ini dibutuhkan informan yang

memahami objek peneliti, sehingga data yang diperlukan dapat diperoleh

dengan tepat dan menyeluruh. Oleh karena itu peneliti melakukan

kegiatan wawancara terhadap informan yaitu Ibu Siti Maulida selaku